Harian Borneo Tribune

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

DA N

KEBERSAMAAN

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Minggu, 13 Januari 2013

1 Rabiul Awal 1434 H - 2 Cap Jie Gwee 2563

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Ketua KSU Mitra Sakinah, Jamaludidn MT memberikan sambutan pada pembukaan RAT VIII di Graha Dekopinwil. Berdasarkan data dan informasi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi koperasi di Kalimantan Barat cukup membanggakan. Foto Budi Rahman/ Borneo Tribune

RAT VIII KSU Mitra Sakinah

Perkuat Pekonomian Rakyat Lewat Koperasi SEBAGAI sokoguru ekonomi bangsa, koperasi punya peran signifikan dalam mendorong dan meningkatkan

kemandirian ekonomi anggotanya. Dengan semangat filosofinya sebagai pilar ekonomi kerakyatan yang menekankan pada aspek pendidikan dan kesejahteraan anggota, koperasi punya prospek cerah

bila dikelola dengan baik. Hal inilah yang sepertinya telah terinternalisasi dengan baik di kalangan penggiat koperasi yang tergabung dalam wadah Koperasi Serba Usaha Mitra Sakinah, Pontianak. Mes-

ki terbilang baru, pengurus dan anggota koperasi ini patut diberi apresiasi dalam hal ketaatan dan ketertiban menjalankan roda dan mekanisme organisasi. ....Ke Halaman -11

Kades Pertanyakan Penyaluran Dana ADD Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya PEMBAGIAN Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2012 mendapat protes dari sejumlah kepala

desa (kades) di Kabupaten Kubu Raya. Mereka menilai variabel utama dan tambahan yang diterbitkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) sebagai acuan

pembagian ADD tidak valid dan akurat. “Jelas kita bingung dan mempertanyakan sumber data yang dijadikan pemdes untuk pembagian ADD tahun 2012 lalu di-

Flamboyan (Baru)

Redaktur Borneo Tribune

Oleh Opie Sukarno*

TIGA hari Pasar Flamboyan ‘Baru’ di Jalan Veteran resmi digunakan sebagai tempat jual beli sementara sampai bangunan baru di Jalan Gajahmada selesai dikerjakan, saya berkesempatan belanja di sana. Suasana berbeda sangat kentara terasa, namun tetap dipadati oleh pedagang dan pembeli. Ada keasyikan terasa di ....Ke Halaman -11

B uah Bibir Pilkada Damai Di tengah menghangatnya eskalasi politik di Kabupaten Kayong Utara (KKU) jelang pelaksanaan pesta akbar demokrasi Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati KKU 2013. Humas dan Protokoler Setda KKU, Joni Tarigan, mengapresiasi langkah maju serta perkembangan yang signifikan terkait keinginan masyarakat KKU untuk belajar ....Ke Halaman -11

....Ke Halaman -11

Kisah Perjalanan ke Papuas

S uara Enggang

Hairul Mikrad

peroleh dari mana. Sebab kami sendiri tidak mengetahui parameter yang dipergunakan. Apalagi sama sekali tidak pernah dikonfirmasi terkait data-data

LIMA jam non stop berada di dalam perut burung besi, belum di tambah perjalanan sebelumnya, semalaman bola mata ini terjaga. Rasa lelah itu terbayar lunas saat sunrise menyembul di balik awan dengan senyuman selamat datang di timur Indonesia. Perjalanan dari bandara Sentani menuju distrik Waena hanya sekitar setengah jam saja, ongkos taxi resmi sekitar seratus lima puluh ribu rupiah. Sedangkan ongkos taxi dari bandara Sentani menuju Ibukota Jayapura dua ratus ribu rupiah. Hati-hati banyak juga supir nakal disini, begitu juga dengan potter, sebaiknya me-

Polisi Hilang di Laut

milih porter yang bukan penduduk asli, begitu rekomendasi seorang bapak yang satu pesawat dengan saya, yah hanya untuk menghindari satu dan lain hal. Musa teman NGO Papua saya, sudah menunggu di depan hotel Mahkota. Tidak ingin berlama-lama, setelah membersihkan diri, saya dan Musa bergegas menuju Jayapura. Tadinya nih, saya mengajukan agar kami menggunakan jasa ojek saja, maksudnya supaya cepat sampai, karena badan sudah terlalu lelah. Tapi Musa sangat keberatan, alasannya selain ojek dari Waena sampai ke Jayapura di kenakan biaya seratus ribu rupiah, Papua

Fenomen angina ribut yang melanda sejumlah kawasan di Indonesia belakangan memakan korban. Satu anggota Polres Ketapang yang bertugas di Polsek Pulau Maya dikabarkan hilang sejak 28 Desember 2012 lalu di Perairan Karimata. Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana WALAU belum dapat dipastikan, namun indikasi hilangnya Aiptu Witarsa anggota Polsek Pulau Maya tersebut diakibatkan angin ribut di perairan Karimata yang saat ini tengah tinggi-tingginya. Saat dikonfirmasi kepada Kapolres Ketapang AKBP ....Ke Halaman -11

....Ke Halaman -11

Damkar Swasta Terima Bansos Pemkot Drs. Joni Tarigan

BANSOS Sekda Kota Pontianak H. Muhammad Akip secara simbolis menyerahkan dana bansos kepada Ketua UPK Gotong Royong, Tjhang Djung Nam. Penyerahan dana bansos Pemkot Pontianak ini juga diikuti 8 unit dan asosiasi di Pondok Nelayan. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

* * * * *

Harga Terjangkau Hemat Energi (20 Km Lebih/Liter) Ramah Lingkungan Lebih Berkelas Desain Nasional, Kualitas Internasional

Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak SEMBILAN unit yayasan pemadam kebakaran (damkar) swasta di Kota Pontianak yang tergabung dalam Asosiasi Pemadam Kebakaran Swasta Kalbar (APKS), Jumat (11/1), menerima dana Bantuan Sosial (Bansos) dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Penyaluran dana bansos ini diserahkan Sekda Kota Pontianak, Drs. M. Akip di Pon-

Tipe : 1. E (Manual dan Automatic) 2. G (Manual dan Automatic) 3. G TRD (Manual dan Automatic)

dok Nelayan, di antaranya, APKS mendapatkan Rp 30 juta, Panca Bhakti mendapatkan Rp 40 juta, Budi Pekerti mendapatkan Rp 40 juta, BPAS mendapatkan Rp 40 juta, YPKK mendapatkan Rp 25 juta, UPK Gotong Royong mendapatkan Rp 25 juta, Mitra Jawi mendapatkan Rp 25 juta, Mitra Bhakti mendapatkan Rp 25 juta, Merdeka mendapatkan Rp 25 juta dan Bintang Timur mendapatkan Rp 25 juta, sehingga total ....Ke Halaman -11

Hubungi :

PT. ANZON AUTOPLAZA Jl. Ahmad Yani No. 89 Pontianak, Telp. 0561 - 734280 Jl. Ahmad Yani No. 8 Singkawang, Telp. 0562 - 637000 Jl. Jend. Sudirman Km.1 Sampit - Kalteng, Telp. 0531 - 30666

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -

cmyk

Budi Rahman Borneo Tribune, Pontianak

Diduga Korban Angin Ribut


Minggu, 13 Januari 2013

Kayong Utara

Borneo T Tribune

2

Terlambat Sampaikan LPJ

Empat Desa Tak Dapat ADD Tahap II 2012 Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Angin Ribut, yang sempat melanda di kawasan Jalan Purnama dan sekitarnya beberapa waktu lalu nyaris merobohkan sejumlah pohon kelapa serta pohon sukun. FOTO: Andry/Borneo Tribune

Bupati Warning Nelayan Jangan Melaut

Angin Ribut Melanda KKU

Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Bupati KKU, H. Hildi Hamid, mengharapkan masyarakat untuk tidak ke laut terlebih dahulu sampai kondisi cuaca dan angin kembali normal. Hal itu penting diindahkan terutama bagi para nelayan. Karena angin di laut sedang tidak bersahabat dan membahayakan keselamatan pelayaran. Tidak hanya itu saja, Bupati juga sempat mela-

rang KM Karimata yang merupakan satu-satunya kapal yang melayani rute pelayaran Sukadana ke Kecamatan Kepulauan Karimata untuk berlayar. Hal itu demi menghindari dampak negatif musim angin ribut seperti sekarang ini. “Masyarakat sebaiknya jangan pergi melaut dulu untuk sementara waktu, karena gelombang sedang tinggi-tingginya akibat tiupan angin kencang,” harap Hildi Hamid, Sabtu (12/1). Menurutnya, berdasar-

kan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan angin kencang yang sempat melanda KKU dan Ketapang pada 9 Januari lalu serta ditambah lagi informasi dari masyarakat. Bahwa angin yang bertiup cukup kencang tersebut membawa dampak negative. Yakni gelombang tinggi di laut dan juga kemungkinan pohon tumbang serta rusaknya bangunan milik masyarakat dan pemerintah. “Di Pulau Karimata juga

menjadi korban. Sekarang masyarakat tidak dapat melaut,” timpalnya. Seperti diketahui, akibat angin yang sempat “menghajar” KKU tersebut bangunan yang rencananya untuk Puskesmas di Kecamatan Kepulauan Karimata rusak. Dimana terdapat salah satu dinding yang jebol, atap sebanyak 30 keping melayang serta satu rumah milik para medis ambruk, termasuk tiga rumah penduduk rusak berat. Namun, Bupati KKU, H.

Hildi Hamid tampaknya sudah memprediksi hal tersebut. Dimana sebelum angin menghajar KKU, terutama di Kecamatan Kepulauan Karimata, Hildi Hamid sempat mengirimkan bantuan beras rawan pangan sebanyak 3 ton dengan menggunakan KM Karimata. “Demi keselamatan, masyarakat untuk tidak melaut dulu. Jikapun akan melaut lihat dulu kondisi alam dan itupun hanya dipantai saja,” gugah Bupati KKU.

Bupati KKU, H. Hildi Hamid, memastikan 4 desa di KKU tidak dapat mencairkan alokasi dana desa (ADD) tahap II tahun 2012. Keempat desa tersebut, yakni Desa Matan Jaya, Desa Batu Barat, Desa Medan Jaya, Kecamatan Simpang Hilir dan Desa Padang, Kecamatan Kepulauan Karimata. Alasan keempat desa tersebut tidak dapat mencairkan ADD tahap II, dijelaskan Bupati KKU, H. Hildi Hamid, lantaran keterlambatan penyampaian pertanggungjawaban ADD tahap I hingga akhir tahun anggaran 2012. “Hal ini tentunya menjadi catatan akhir tahun untuk kita semua. Khususnya kepala desa dan BPD yang merupakan representasi masyarakat desa agar masalah tersebut tidak terulang kembali,” tegas Hildi Hamid, belum lama ini. Kata Bupati, kewajiban

menyampaikan pertanggungjawaban terkait penggunaan anggaran ADD merupakan satu keharusan. Apalagi penggunaan keuangan negara yang disalurkan ke desa mutlak dipertanggungjawabkan karena akan berdampak langsung kepada keuangan kabupaten. Sebagai dampak langsung dari tidak dapat dicairkannya ADD tahap II tersebut, secara umum masyarakat desa dirugikan karena tidak bisa melaksanakan kegiatan pemberdayaan dan pembangunan skala desa untuk tahun 2012 secara maksimal. Oleh karenanya, lanjut Bupati, masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara (KKU) mengharapkan peran lebih dari kepala desa dan anggota BPD untuk memberikan perhatian lebih intensif terhadap pengelolaan ADD. “Penyimpangan terhadap penggunaan ADD dapat ditindak tegas. Bahkan dapat berujung kepada proses hukum,” tegas Bupati KKU.

Citizen Journalism

Club Menulis Dikunjungi Peserta Pelatihan Pusdiklat TOP Indonesia CLUB Menulis Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak menerima kunjungan peserta pelatihan menulis yang diselenggaraan Pusdiklat TOP Indonesia, Sabtu (12/ 1/2013) kemarin. Ketua Club Menulis, Farninda Aditya bersama sejumlah anggota, didampingi Pembimbing Club, Yusriadi dan Dedy Ari Asfar, danPembina Club, Hermansyah, menyambut kedatangan rombongan dengan hangat. Kepada rombongan tamu yang dipimpin oleh Direktur TOP Indonesia, Nur Iskandar, Farninda menjelaskan berbagai hal berkaitan dengan kegiatan tulis menulis dan penerbitan buku. “Menerbitkan buku itu mudah. Sejak berdiri tahun 2010, kami sudah menerbitkan 84 buku,” kata Farninda.

Anggota Club lainnya, Marsita Riandini, Romi Yati, Yanto, Sulistia Ningsih, juga menceritakan pengalaman mereka menerbitkan buku. Penjelasan itu dilanjutkan Yusriadi dan Hermansyah. Yusriadi memaparkan proses yang berjalan selama kegiatan club, termasuk prinsip-prinsip kehidupan. “Kalau mau menulis, kita harus kerja keras dan disiplin. Tanpa kerja keras tidak diperoleh keterampilan yang baik dan tanpa disiplin tidak akan dihasilkan banyak tulisan,” katanya. Selain itu, Yusriadi juga mengingatkan bahwa menulis perlu teman. Teman akan memberikan dorongan untuk tetap berkarya, dan kalau ada banyak penulis maka sekali pertemuan bisa dihasilkan satu buku. Sementara itu, Her-

Anggota Club Menulis dan peserta pelatihan Pusdiklat TOP Indonesia foto bersama usai pertemuan Sabtu (12/1/2013). Foto Joko Kusnadi/Club Menulis

Salam. Redaksi mengundang pembaca Borneo Tribune untuk mengirim tulisan untuk rubrik “Citizen Journalism”. Bentuk tulisan dapat berupa laporan kegiatan, opini, surat pembaca, puisi, cerita pendek. Panjang tulisan maksimal 500 kata. Kirimkan tulisan ke email: yusriadii@yahoo.com. Terima kasih.

Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan

mansyah menjelaskan latar belakang pendirian Club Menulis. Club Menulis dilahirkan sebagai bentuk misinya menjadikan mahasiswa memiliki tambahan keterampilan dalam

hidup. Hermansyah yakin keterampilan menulis dapat diandalkan sebagai penopang masa depan. “Karena itulah ketika saya diamanahkan jabatan sebagai Pembantu Ketua

Bidang Kemahasiswaan di STAIN Pontianak, saya membentuk club ini, dan club lain yaitu Klub Alquran dan Klub Bahasa Arab,” ujarnya. Salah satu rombongan

TOP Indonesia, Fatmawati menyampaikan apresiasinya pada upaya yang dilaksanakan Club Menulis. Fatmawati yang juga kepala SMAN 4 Pontianak berharap semangat menulis

bisa ditularkan kepada kalangan siswa. “Tolong nanti kalau ada kegiatan siswa kami diundang ,” harapnya. Peserta lain, Wardi dari Bengkayang dan Syukur Saleh dari Sintang juga mengatakan tertarik untuk mengembangkan budaya tulis di daerah. Dia berharap agar produksi buku oleh Club Menulis bisa juga dilakukan mereka di daerah. Di kesempatan akhir, Nur Iskandar mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Club Menulis harus diapresiasi. Salah satu bentuknya adalah adanya kerja sama antar lembaga. Nur Is ingin budaya menulis dan menerbitkan buku tumbuh dan berkembang secara meluas. Di akhir acara, Club Menulis dan TOP Indonesia menyepakati kerja sama menerbitkan tulisan tentang budaya menulis. (rilis).

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop

Borneo Tribune


Serba Serbi

Borneo T Tribune

Minggu, 13 Januari 2013

3

Ditemukan, Foto Langka Tragedi Bom Hiroshima SEBUAH foto kuno dan langka menggambarkan peristiwa bom Hiroshima pada 6 Agustus 1945 silam, yang telah lama hilang, ditemukan di sebuah sekolah dasar di Jepang. Foto berwarna hitam putih ini menunjukkan fenomena awan mengepul berbentuk jamur yang terpisah menjadi dua bagian. Awan satu berada di atas awan lainnya, menggambarkan betapa dashyatnya peristiwa pemboman Hiroshima kala itu. Foto ditemukan di Sekolah Dasar Honkawa di kota Hiroshima dan termasuk dalam koleksi 1.000 artikel tragedi bom atom Perang Dunia II. Koleksi ini merupakan material yang disumbangkan oleh Yosaburo Yamasaki pada tahun 1953.

Surat kabar Jepang, Asahi Shinbun, menyebutkan, di belakang foto tertulis sebuah memo yang menyatakan bahwa foto ini diambil dekat kota Kaitachi, yang berjarak sekitar 9,6 kilometer sebelah timur dari titik kejadian. Diambil dua menit setelah bom dijatuhkan pada 6 Agustus 1945. Ahli sejarah mengetahui dan mengenali foto ini karena pernah muncul di salinan foto asli dari sebuah buku berbahasa Jepang yang diterbitkan tahun 1988. Keterangan yang terdapat dalam buku adalah identitas fotografer yang memotret tidak diketahui dan diambil kurang lebih 20 hingga 30 menit pasca pemboman. “Penelitian yang dilakukan oleh Angkatan Laut Kerajaan dan lainnya menemu-

kan bahwa awan (bom atom) terpisah. Foto ini menegaskan hal tersebut dan demiki-

an dia sangat berharga,” ujar kurator dari Hiroshima Peace Memorial Museum,

Rabu (9/1). Foto-foto peristiwa pemboman Hiroshima yang terkenal selama ini hanya yang diambil oleh militer Amerika Serikat dari udara pasca pemboman. Bom seberat lima ton yang dikenal dengan nama “Litle Boy” dijatuhkan di Hiroshima oleh pesawat tempur milik AS, Enola Gay, dan menewaskan setidaknya 140.000 jiwa. Tiga hari setelah itu, kepulan awan menyerupai jamur kembali menyelimuti langit Jepang. Kala itu menerjang kota Nagasaki akibat dari bom atom yang dijuluki “Fat Man.” Bom kedua ini menewaskan 70.000 korban jiwa lainnya dan menjadi salah satu penyebab Jepang menyerah perang dunia II. (national-geographic)

Lima Perupa Indonesia Tembus Venice Biennale SAYANGNYA, untuk keperluan pameran ke Venice Biennale, para perupa mengeluarkan biaya produksi sendiri. Lima perupa Indonesia memamerkan karya instalasinya di Venice Biennale 2013. Pameran seni rupa kontemporer dua tahunan sejak 1895 itu bertujuan memasarkan karya seni rupa dari seluruh dunia. Kelima perupa yang berangkat ke Venice Biennale

adalah Albert Yonathan Setyawan, Eko Nugroho, Entang Wiharso, Sri Astari, dan Titarubi. Mereka akan mengisi Paviliun Arsenale seluas 500 meter persegi. Paviliun itu dibuka produser Bumi Purnati bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kemenparekraf mengeluarkan dana Rp2,5 miliar. “Dukungan kami jangan dilihat sebagai pembelanjaan, tetapi investasi,” kata Wakil Menteri Pariwisata Sapta Nirwandar, di Jakarta, Kamis (10/1). Keikutsertaan pameran memberi dampak terhadap pencitraan Indonesia, yang penting bagi industri pariwisata. Paviliun Arsenale merupakan salah satu venue utama. Restu Imansari Kusuma-

ningrum dari Bumi Purnati mengatakan, Indonesia baru pertama kali membuka paviliun di sana. Untuk keperluan pameran ke Venice Biennale, para perupa mengeluarkan biaya produksi sendiri. Titarubi menghabiskan biaya hingga Rp100 juta untuk membuat karya instalasi berjudul “Bacalah.” Ia membuat sembilan bangku dari dari kayu-kayu tua bekas rel kereta api untuk memunculkan efek terbakar seperti arang. Lalu, ia meletakkan sebuah buku besar pada bangku-bangku itu. Ia berharap pemerintah terus mendukung perupa Indonesia ikut ke Venice Biennale. Ajang ini bisa jadi peluang seni rupa Indonesia mendunia.(nationalgeographic)

Situs Megalitikum Gunung Padang Dirusak SITUS Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai rusak karena ulah manusia. Situs peninggalan kebudayaan megalitikum terbesar di Asia Tenggara itu saat ini tidak dikelola dengan baik. Perilaku pengunjung yang seenaknya, ditambah adanya kepentingan, membuat struktur situs rusak parah. Penelitian yang dilakukan Pusat Arkeologi Nasional bekerja sama dengan Balai Arkeologi Bandung menemukan terjadinya kerusakan teknis pada situs megalitikum yang diperkirakan dibangun pada rentang waktu 2.500 - 1.500 Sebelum Masehi. Arkeolog senior Moendardjito yang menjadi anggota tim ahli penelitian, Kamis (3/ 1), mengatakan, pengunjung situs Gunung Padang bisa mencapai 16.000 orang per bulan. Pengunjung sebanyak itu menginjak-injak bangunan situs yang dibangun dengan teknologi sederhana. Kemampuan manusia yang masih rendah pada masa itu membuat bangunan situs berbentuk punden berundak tersebut didirikan dengan teknologi sederhana. Batuan ditumpuk tanpa perekat yang mudah bisa terlepas, kata Moendardjito.

Pengunjung yang berekreasi ke kawasan situs memperlakukan batu berumur ribuan tahun itu sebagai “keset” setelah kaki pegunjung menginjak tanah berlumpur. Akibat sering diinjak, posisi batu bergeser sehingga strukturnya berubah. Banyak pula situs yang dipukul batu lain sehingga pecah dan pecahannya dibawa pulang. Pada bagian lain, banyak pula batuan yang dicoret-coret menggunakan cat semprot atau spidol. Sebagian pengunjung juga ada yang merusak struktur situs dengan mengangkat atau menggoyang-goyangkan batuan besar yang tegak berdiri. “Ada mitos barangsiapa bisa mengangkat batu yang berdiri tegak, keinginannya akan terkabul. Mitos ini sangat menyesatkan,” ujar Moendardjito. Di lokasi situs juga banyak warung penjual cendera mata dan pedagang asongan yang berlarian, sehingga merusak situs. Melestarikan situs Penelitian yang dilakukan Arkenas dengan Balai Arkeologi Bandung ini bertujuan untuk melestarikan yang meliputi merawat, meneliti, dan memanfaatkan situs Gunung Padang. Lutfi Yondri, peneliti utama Balai Arkeologi Bandung, mengatakan, situs tersebut mendesak untuk dilindungi. Kedatangan pengunjung membawa dampak positif bagai perekonomian warga, tapi warga perlu dilatih memanfaatkan tanpa merusak situs. “Kalau situs rusak, pengunjung berkurang, masyarakat juga yang rugi. Selain itu, dunia keilmuwan juga kehilangan sumber ilmu pengetahuan yang sangat berharga,” kata Lutfi. Situs Gunung Padang juga tidak lepas dari kepentingan sebgian orang yang peraya bahwa di stus tersebut terdapat bangunan piramida. Keberadaan piramida itu diungkap komunitas Turangga Seta bersama beberapa ahli geologi. Mereka kemudian coba melakukan penelitian di kawasan situs. Situs Gunung Padang memiliki luas sekitar tiga hektar, sementara kawasan dengan banyak situs batuan megalitikum sekitar 900 meter persegi. Situs ini berada pada ketinggian sekitar 885 meter di atas permukaan laut. ( nationalgeographic)

Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM

ATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA Ciri khas kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alami, intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akarnya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh kembali. Menurut survey terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita. Terutama persentase penderita impotensi, ejakulasi dini, radang prostat mengalami kenaikan pesat, berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga merupakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan kepercayaan diri pria. Penyakit fungsi seksual menimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medistra TCM ada konsultan Sinshe ahli TCM (Traditional

Chinese Medicine) ternama dari Tiongkok yang siap membantu Anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnya berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: Impotensi, Ejakulasi Dini, Radang Prostat, Sperma Mati, Tidak ada Sperma, Alat vital tidak normal, Kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni “Qiang Yang Bu Shen Liao Fa” ini dipadukan akupuntur elektroterapi sangat terkenal diberbagai Negara, berfungsi memperkuat ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang didalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing terasa sakit, sering kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatasi hingga ke akar penyakit dan tidak mudah kambuh lagi.

Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :

HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0821 5279 7888 Hari Senin - Sabtu Buka Jam 09.00 s/d 17.00 WIB Minggu & Libur Besar Jam 09.00 s/d 13.00 WIB


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Minggu, 13 Januari 2013

4

DPC PDI-P Sambas Siapkan Caleg 2014 Amrul Borneo Tribune, Sambas Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Sambas menggelar rapat internal partai dalam rangka ulang tahun PDI-P ke-40 dan persiapan pelantikan Gubernur Kalimantan Barat tanggal 14 Januari 2013, persiapan seleksi calon legislatif (caleg) tahun 2014 mendatang, Sabtu (12/ 1), di Sekretariat DPC PDI P Kabupaten Sambas. Ketua PLH DPC PDI Kabupaten Sambas, Hamdani mengatakan, caleg-caleg

yang telah mengikuti psikotes dari provinsi ada 7 orang, daerah pemilihan (dapil) I sebanyak 9 orang, dapil II berjumlah 11 orang, dapil III mencapai 12 orang serta dapil IV sekitar 12 orang. “Kami mengumpulkan caleg-caleg yang ada di Kabupaten Sambas untuk koordinasi dan menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam menghadapi pemilihan legislatif karena pada tanggal 4 bulan 4 nantinya caleg-caleg akan kita laporkan ke KPU, sambil menunggu koordinasi kepada caleg-caleg maupun kebijakan-kebijakan partai di

kecamatan masing-masing,” jelasnya. Partai yang lolos menurut KPU Pusat yaitu 10 partai politik termasuk PDI Perjuangan, maka target DPC minimal 8 kursi untuk kabupaten, dan 2 kursi untuk provinsi, agar pihaknya bisa mencalonkan bupati. Ia memberikan strategi agar dapat merapatkan barisan baik dari pengurus anak cabang (PAC), memberi masukan kepada caleg, mulai memperkenalkan diri kepada masyarakat, dengan semboyan kita yaitu berjuang untuk kesejahteraan rakyat Kabupaten Sambas. o

Demokrat Dorong Revisi UU Tipikor Ketua Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum DPP Demokrat, Didi Irawadi Syamsudin, berjanji akan mendorong revisi UndangUndang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di DPR. Menurutnya, Demokrat juga mengkaji wacana hukuman minimal 5 tahun bagi pelaku korupsi. “Ada wacana dari Kemenkum HAM beberapa waktu lalu. Kalau ini kita dorong, ini bagus supaya hukum tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” ujar Didi usai diskusi di Warung Daun,

langkah pemerintah. “Kalau ini difollow up lebih jauh, kita akan berada di belakang pemerintah mendukung hal ini,” jelasnya. Didi menambahkan kategori koruptor juga wajib dipertegas dalam revisi undang-undang itu. Dia menilai kasus korupsi, misalnya, senilai Rp 1 atau Rp 2 juta tidak layak dihukum 5 tahun. “Saya rasa kasus korupsi yang signifikan (kerugian negaranya) ya. Kalau korupsi-korupsi kecil yang karena pegawai toko tidak sengaja lalu karena kebutuhan anak korupsi Rp 1 juta sampai Rp 2 juta ya nggak pantas juga dihukum 5 tahun,” ucapnya. (sj www.vivanews.com)o

Fokus, Kunci Utama Pemimpin Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak Alumni Diklat Pim 4 Angkatan III tahun 2012 menggelar malam kebersamaan di Hotel Dangau, Jumat (11/ 1) malam, untuk mempererat tali silahturahmi sekaligus penyerahan sertifikat kelulusan Diklat Pim 4. Tampak hadir Bupati Kabupaten Kubu Raya (KKR), Muda Mahendrawan, Kepala BKD dan jajaran, Asisten III Setda Pemda KKR, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kesehatan KKR. Ketua Panitia Pelaksana malam kebersamaan Diklat Pim 4 Angkatan III tahun 2012 menjelaskan maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut agar dapat menciptakan bina suasana yang kondusif dalam menjalankan tupoksi yang membutuhkan fungsi komunikasi, koordinasi dan sin-

kronisasi di antara SKPD. “Selain itu, alumni ini juga siap melakukan berbagai kegiatan ilmiah dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan. Sehingga para alumni mampu mempraktekkan tata kelola pemerintah yang baik,” jelas Wan Iwansyah. Wan Iwansyah juga mengatakan eselon IV merupakan pejabat teknis yang merupakan ujung tombak dalam rangka mewujudkan visi dan misi bupati KKR. “Itu juga merupakan visi dan misi kita semua yang dijabarkan dalam RPJM KKR. Kegiatan dapat berupa pertemuan secara berkala dengan mengundang pembicara sesuai tema yang disepakati. Seperti teknik komunikasi, advokasi, perencanaan dan lain-lain,” terangnya. Sementara, salah satu perwakilan alumni Diklat Pim 4 Angkatan III Tahun

2012, Raden Sudewo mengatakan dirinya sangat bangga dan senang mengikuti kegiatan tersebut. Mengingat dari pembukaan hingga penutupan, kegiatan itu dihadiri Bupati KKR. Selain itu, Sudewo juga mengucapkan terima kasih terhadap apresiasi seluruh alumni Diklat Pim 4 dapat berkumpul meski ada beberapa rekannya tidak dapat hadir lantaran sakit maupun berhalangan hadir. “Kita juga siap membantu kinerja bupati yang bersifat sosial maupun hal lainnya. Mengingat visi dan misi bupati seiring dengan visi dan misi para alumni diklat,” pungkas dia. Bupati KKR Muda Mahendrawan menjelaskan, menjadi seorang pemimpin merupakan amanah. Jika dia melaksanakan amanah itu dengan baik, maka tupoksi yang dikerjakannya

juga baik. Muda menambahkan di dalam melaksanakan tugas, pemimpin memiliki kunci utama yaitu fokus. Karena itu, dia berharap kegiatan diklat pemimpin ini mampu menjadi pemimpin yang bijak dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. “Bukan menjadi pemimpin yang curhat kepada masyarakat. Akan tetapi , jadilah pemimpin yang mampu mendengarkan keluhan masyarakat dan kemudian dapat direalisasikan,” ujar dia. Muda juga berpesan agar ikatan alumni ini menjadi salah satu kekuatan KKR dalam membantu melaksanakan roda pembangunan di kabupaten termuda ini. Pada kesempatan malam kebersamaan itu, Wan Iwansyah ditunjuk menjadi Ketua Ikatan Alumni Diklat PIM 4 Angkatan III tahun 2012. o

DKP Siapkan Paket Budidaya ke Nelayan Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak Kepala DKP Kalbar, Ir. Gatot Rudiyono akan menyiapkan paket-paket budidaya kepada nelayan dalam menghadapi gelombang tinggi yang diprediksi hingga 15 Januari yang akan datang. Paket budidaya kepada nelayan itu sebagai alternatif usaha nelayan lantaran mereka tidak bisa beroperasi di laut. “Musim gelombang tinggi seperti ini menjadi rutinitas bagi nelayan untuk mengistirahatkan dan memperbaiki kapal mereka. Seperti menambal kapal bocor dan lain-lain. Selain itu, secara alamiah, gelombang tinggi tersebut juga memberi kesempatan kepada ikan-ikan kecil untuk tumbuh,” urai Gatot Rudiyono. Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Adminsitrasi Pelabuhan

Laut (ADPEL) menyebutkan bahwa gelombang di perairan Kalbar cukup tinggi. Rata-rata ketinggian dapat mencapai tiga hingga lima meter. “Ada lima kawasan perairan laut Kalbar yang berpotensi terjadi gelombang setinggi lima meter hingga tujuh meter. Sehingga sangat berbahaya bagi semua jenis pelayaran,” jelas Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli, Suhardi. Kelima kawasan perairan laut Kalbar, di antaranya perairan China Selatan, Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Kepulauan Anabas dan Sambas. Kemudian tiga kawasan perairan laut Kalbar lainnya, yakni perairan Pontianak, Karimata, dan Ketapang. Ketinggian gelombangnya, ratarata mulai dua meter hingga empat meter. Sehingga sangat berbahaya untuk kapal motor

ukuran kecil dan sedang atau di bawah bobot 1000 gross ton. Karena itu KPLP telah membuat imbauan kepada seluruh perusahaan pelayaran yang mempunyai kapal dibawah bobot 1000 gross ton dilarang meninggalkan pelabuhan Pontianak. “Yang diizinkan berlayar adalah kapal di atas bobot 1000 gross ton ke atas. Di bawah bobot 1000 gross ton, dipinta untuk tidak berlayar demi keselamatan,” ucap dia. Pantauan BMKG, Selasa depan, ketinggian ombak mulai turun dan kecepatan arah angin juga mulai mereda. Ada 10 kapal yang ditunda keberangkatannya, yang diizinkan hanyalah kapal tangker milik Pertamina, untuk mengangkut kebutuhan BBM. “Saat ini, ada 2000-an kapal di bawah bobot 1000 gross ton yang masih menunggu untuk berlayar,” pungkas Suhardi. o

CMYK

CMYK

Borneo Tribune, Jakarta

Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1). Didi mengungkapkan koruptor tidak boleh mendapat hukuman yang ringan. Sebab, negara dan masyarakat sudah dirugikan sedemikian rupa. “Kebijakan pemerintah mewacanakan itu bisa didukung. Kemudian remisi terhadap koruptor, bandar narkoba, maupun kejahatan terorisme harus diperketat. Itu bagus di dalam penegakan hukum,” ujarnya. Anggota Komisi III DPR RI itu mengaku belum tahu sikap partai-partai lain di DPR tentang Revisi UU Tipikor dengan hukuman minimal 5 tahun tersebut. Yang pasti, katanya, Demokrat siap mengawal

Rapat internal PDI-P di Seketariat DPC Kabupaten Sambas, Sabtu (12/1). FOTO Amrul/Borneo Tribune

DIKLAT PIM Dalam malam kebersamaan alumni Diklat Pim 4 Angkatan III tahun 2012, tercatat ada lima orang yang meraih hasil terbaik, di antaranya Wan Iwansyah, Rosmalina, Aulia, Junaidi, dan Dedy Anzani. FOTO: Yulan Mirza/Borneo Tribune


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Minggu, 13 Januari 2013

5

Robo-Robo Bakal Dikemas Makin Menarik Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Bupati Pontianak, Ria Norsan, bertekad menjadikan even budaya Robo-Robo di Kabupaten Pontianak semakin dikenal luas, salahsatunya dengan mengemas sebaik mungkin kegiatan yang sudah menjadi agenda pariwisata Kalimantan Barat ini. “Even budaya Robo-Robo akan terus menjadi perhatian pemerintah daerah. Pengemasan acaranya akan kita buat lebih baik agar menjadi ikon daerah bahkan nasional di masa mendatang,” kata Bupati Ria Norsan, saat perhelatan Robo-Robo. Bupati berharap pelaksanaan Robo-Robo maupun even budaya lainnya, seperti Cap Go Meh dan Naik Dango, kedepannya semakin memberikan kontribusi bagi perekomian daerah, khususnya peningkatan perekonomian kerakyatan. “Saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada panitia, karena selama even budaya ini diisi dengan hiburan rakyat, mulai dari panjat pinang, tangkap bebek, sumpit, lomba sampan, tanglong, dan hingga hiburan musik,” ujarnya. Tidak lupa, bupati mengajak seluruh masyarakat yang menghadiri Robo-Robo di Kuala Mempawah, dapat menjaga ketertiban dan keamanan bersama agar even budaya ini memberikan manfaat positif bagi daerah. “Kita semua tentu menginginkan pelaksanaan even budaya Robo-Robo sukses dan menjadi kebanggaan kita bersama,” pungkasnya. o

Saprahan Tradisi makan saprahan pada puncak acara event budaya Robo-Robo di Kuala Mempawah. Foto : Istimewa

Lelong Diserbu Pembeli Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Keberadaan pasar rakyat di arena Robo- Robo di Pelabuhan Kuala Mempawah,

Kabupaten Pontianak, menjadi magnet tersendiri bagi ratusan pedagang kaki lima (PKL) untuk meraup rupiah. Pelbagai sajian makanan dan minuman, serta pakaian memenuhi area pelabuhan.

Pasar rakyat sekali setahun ini pun tak pelak menjadi idola masyarakat dari pelbagai penjuru Kabupaten Pontianak, baik yang hanya sekedar mencari hiburan hingga pemburu pakaian,

Nelayan Pontianak Hilang di Perairan Kubu KKR Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Satu ABK KM Bakau Jaya asal Perum I Jalan Komyos Sudarso, Kecamatan Pontianak Barat Sabtu (5/ 1) yakni Apo (53), seminggu lalu dikabarkan hilang ditelan gelombang di laut Kubu Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Berdasarkan informasi dilapangan , pada saat kejadian, KM Bakau Jaya tersebut sedang menangkap ikan dilaut. Namun hingga saat ini para nelayan itu belum juga pulang di kediamannya dan di perkirakan nelayan itu ikut terbawa gelombang yang kuat. Kapolsek Sungai Kakap AKP, Sunaryo, sampai saat ini ia masih menunggu informasi mengenai kapal dan ABK pulang dari laut. “Kapalnya milik orang Kecamatan Sungai Kakap, dan kejadiannya Sabtu kemarin. Saya sampai sekarang masih memas-

tikan hal tersebut menunggu kapal dan ABK-nya pulang,” kata Sunaryo, Sabtu (12/1). Ia juga menambahkan, menurut keterangan para nelayan yang berada di Kecamatan Sungai Kakap, kapal dan ABK tersebut sudah berlayar lebih dari satu minggu lalu. Namun kesemua ABK yang berangkat tersebut masih belum diketahui berapa jumlahnya. “untuk saat ini kita belum ketahui berapa jumlah ABK yang pergi melaut,”ungkapnya. Sunaryo menyatakan, bahwa pihaknya akan tetap terus mencari informasi mengenai keselamatan semua ABK kapal nelayan tersebut. “Berbagai upaya akan tetap kita lakukan untuk menemukan para nelayan yang diduga ditelan gelombang itu. Selain itu kita juga meminta kepada masyarakat apabila melihat dan menemukan para nelayan yang diduga hilang seminggu yang lalu utnuk segera menginformasikan hal tersebut kepada pihak kepolisian atau kepada ke-

luarga korban,”jelasnya. Sementara itu, Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak mencatat Sabtu (12/1) hingga Senin (14/ 1) ada lima kawasan perairan laut kalbar yang berpotensi terjadi gelombang setinggi 3.0 meter hingga 6.0 meter sehingga sangat berbahaya bagi semua jenis pelayaran. Prakiawan Prada Wellyantama mengatakan, meskipun ketinggian gelombang dalam sepekan kedepan diperkirakan mengalami penurunan, tetapi ketinggian gelombangnya masih berbahaya bagi kapal motor ukuran kecil dan sedang. “Kelima kawasan perairan laut kalbar yang berpotensi terjadi gelombang setinggi 3.0 meter hingga 6.0 meter tersebut diantaranya perairan China Selatan, Utara Natuna, Kepulauan Natuna, Laut Natuna, kepulauan Anabas dan Sambas,” terangnya. o

baik baru maupun bekas yang lazim disebut lelong. Berdasarkan pantauan koran ini di lapangan, kios yang menjual pakaian lelong paling banyak diserbu warga. Pembelinya pun nyaris semua kalangan dari PNS, pelajar, mahasiswa, hingga para ibu rumah tangga. Barang yang dijual tidak hanya pakaian, namun ada juga sepatu, tas, selimut, hingga sprei.

Untuk berburu lelong, masyarakat yang didominasi kaum hawa ini bahkan rela duduk berjam-jam hanya untuk memilih pakaian yang di kehendaki. Rahmah, salah seorang pembeli lelong mengaku sengaja datang dari Kecamatan Toho untuk mencari jaket bekas berbahan jeans impor. “Banyak sekali jaket lelong di sini, meski bekas namun kualitasnya tidak

perlu diragukan, karena impor,” katanya seraya memilah-milah jaket yang akan dibelinya. Sedangkan Wiwin, pembeli lainnya mengatakan, tujuannya ke kios penjual lelong hanya untuk mencari sepatu bekas untuk anaknya. “Selain murah, merknya juga terkenal. Anak saya pasti suka,” ungkapnya sambil memperlihatkan sepatu bekas bermerk terkenal itu. o

Desa Pasir Juara Umum P2WKSS Kalbar Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Masyarakat dan aparatur pemerintah Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kamis (10/11), kemarin, melaksanakan syukuran atas keberhasilan desa ini menjadi Juara Umum Lomba Penilaian Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) 2012 tingkat Provinsi Kalimantan Barat. Syukuran yang digelar di gedung serbaguna PNPMMP Desa Pasir ini, turut dihadiri Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, Muspida dan pimpinan

SKPD Pemerintah Kabupaten Pontianak, serta masyarakat Desa Pasir. “Keberhasilan Desa Pasir menjadi juara umum lomba penilaian P2WKSS tingkat Provinsi Kalbar, merupakan keberhasilan seluruh masyarakat Kabupaten Pontianak. Hal ini patut kita syukuri,” kata Wabup Rubijanto. Wabup berharap, keberhasilan menjadi juara P2WKSS Provinsi Kalbar, tidak membuat programprogram terpadu yang sudah berjalan di Desa Pasir berhenti tapi bisa terus berkesinambungan. “Program terpadu yang sudah dicanangkan diharapkan bisa semakin mengembangkan SDM kaum perem-

puan, guna membangun keluarga yang sehat, sejahtera dan bahagia,” ujarnya. Tidak lupa, Wabup Rubijanto atas nama Pemerintah Kabupaten Pontianak, mengucapkan rasa terimakasih dan apresiasinya kepada TP PKK, pengurus P2WKSS yang telah meluangkan dan mengorbankan waktu dan tenaga sampai Desa Pasir berhasil memperoleh prestasi menjadi juara P2WKSS tingkat Provinsi Kalbar. “Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua dinas terkait, karena tanpa adanya koordinasi dan kerjasama tentu prestasi ini tidak akan tercapai,” pungkasnya. o


Bengkayang Borneo Tribune

Minggu, 13 Januari 2013

Bangun Proyek Tanggul

6

Warga Kapsen, Kelurahan Sagatani, Singkawang Selatan minta Pemkot membangun barau di aeral proyek tanggul untuk mengindra banjir FOTO: Rudi

Warga Sarankan Pemkot Bangun Barau Borneo Tribune, Singkawang Proyek di wilayah Kapsen, Kelurahan Sagatani, Singkawang Selatan diperkirakan belum selesai dikerjakan. Pasalnya, di sepanjang tepi tanggul itu, sampai saat ini belum dibangun barau. Rasihan, warga setempat pun mengaku khawatir jika sewaktu-waktu proyek tanggul itu bakal terkuras seketika apabila turun hujan. “Saya khawatir, rumah saya akan menjadi korban. Karena di tepi tanggul itu tidak dibangun barau,” ungkapnya. Berdasarkan keterangan warga setempat, sebenarnya di daerah tersebut tidak pernah di terendam banjir meskipun diguyur hujan deras. Di wilayah itu kondisi air tetap normal. Karena pemukiman warga setempat terbilang berada di wilayah yang cukup tinggi. Menyikapi hal tersebut, warga meminta kepada Pemkot segera melakukan evaluasi. Termasuk menyarankan membangun barau di tepian tanggul, agar tanah serta rumah warga tidak menjadi korban kedepannya. (Freelancer/Rudi) o

RSBI Bubar, Omset Sales Buku Berkurang wilayah Singkawang” kata I’is kepada Borneo Tribune. Ia mengatakan, sebenarnya penjualan buku tidak hanya diperuntukkan kepada sekolah yang berstatus RSBI saja. “Melainkan sekolah mana pun tetap kami jual,” katanya. Menurutnya, bika ada sekolah yang tidak tertarik dengan buku yang ia tawarkanjuga tidak menjadi

Orang tua mana sih yang tidak bangga kalau anaknya bersekolah yang berstatus RSBI

Borneo Tribune, Singkawang Pembatalan status RSBI oleh Mahkamah Konstitusi (MK) ternyata berdampak pada pendapatan sales buku. Khususnya di Kota Singkawang. “Dihapusnya RSBI, otomatis penekanan Bahasa Inggris untuk siswa RSBI juga akan ditiadakan. Tentunya hal tersebut akan memberikan dampak kepada kami selaku sales buku di

masalah, lantaran masih banyak sekolah lain yang mau membeli miliknya. Hanya saja, kebijakan penghapusan RSBI tentu tidak ada lagi persaingan antar sekolah yang nantinya untuk dijadikan motivasi bagi sekolah yang belum berstatus RSBI. “Orang tua mana sih yang tidak bangga kalau anaknya bersekolah yang bersta-

tus RSBI,” ujarnya. Dan ini tentu akan berdampak pada sejumlah kunjungan yang selalu dilakukan oleh pihak sekolah. “Kalau RSBI dibubarkan, jadi percuma saja ada kunjungan. Toh semuanya terkesan sama saja, karena tidak ada lagi yang lebih dari sekolah yang akan dikunjungi nanti,” pungkasnya. (Freelancer/ Rudi) o

Disnaker Informasikan Bursa Kerja Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Para pencari kerja di Kabupaten Bengkayang tidak perlu sulit untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan. Karena Dinas Sosial dan Tenaga Kerja telah Bengkayang menyajikan informasi bursa kerja. Infor-

masi itu dikelola secara manual dan dipasang di papan pengumuman. “Informasi bursa kerja yang kita kelola untuk memudahkan para pencari kerja, khususnya para pekerja di Kabupaten Bengkayang,” kata, Yusli Anong, Kasi Bidang Kerja, Disnaker Bengkayang, belum lama ini. Ia menambahkan, infor-

Didi Irawadi: Soal Menpora Baru

Tak Ada Konflik dengan SBY KETUA Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum DPP Demokrat, Didi Irawadi Syamsudin, menegaskan bahwa partainya mendukung penuh keputusan Presiden SBY yang memilih Roy Suryo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Andi Alfian Mallarangeng. Didi pun membantah isu mengenai SBY terlibat konflik dengan pengurus DPP terkait pemilihan Roy Suryo itu. ”Tidak ada, partai kami sepenuhnya pendukung Presiden yang sangat menghormati hak prerogratif presiden,” ujar Didi usai diskusi di Warung Daun, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 12 Januari 2013. Didi menegaskan tidak pernah ada keretakan hubungan antara SBY dengan fungsionaris partainya, dalam hal ini adalah DPP Demokrat. Dia meyakinkan bahwa namanama yang dipilih oleh SBY adalah kader-kader terbaik partainya. ”Kami semua mendukung dan mendoakan supaya bung Roy Suryo bisa bekerja sebaik-baiknya. Karena masa 1,5 tahun bukanlah masa yang lama dan tidak mudah,” katanya. Meskipun Roy tak pernah menggeluti bidang pemuda dan olahraga, namun Didi percaya dengan kapasitas dan profesionalitas Roy Suryo. “Saya pikir tidak beda dengan harapan publik, walaupun bursa yang beredar sebelumnya bung Roy tidak masuk tapi sesungguhnya Roy Suryo kader yang bagus, berpotensi,” kata anggota Komisi III DPR RI itu. Harapan Didi terhadap Roy sebagai Menpora adalah penyelesaian konflik PSSI dan prestasi cabang bulu tangkis. “Sekarang ini yang menjadi harapan publik PSSI bisa kuat lagi. Mudah-mudahan tahun ini dapat gelar juara. Dan jangan lupa olahraga kebanggaan nasional yang sangat berjaya di masa lalu, bulu tangkis, sudah sekian lama tidur,” tandasnya. (VIVanews) o

masi bursa kerja itu bukan saja dilakukan pada tahun ini, namun informasi bursa itu telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir. Untuk sementara, informasi bursa kerja yang disediakan hanya bersifat lokal dan diinformasikan secara manual. “Kita hanya menyajikan sejumlah informasi pekerja-

an dari pihak perusahaan yang ada di Bengkayang. Mulai dari pemilik tokoh hingga pemilik perusahaan sawit,” kata Yusli lagi. Namun demikian, Yusli menjelaskan, dalam pengumuman bursa kerja tersebut pihak dihadapkan beberapa kendala baik dari intern maupun ekstern. Intern seperti terbatasnya anggaran

bagi petugas untuk mencari informasi lowongan pekerjaan, karena beberapa informasi itu harus diperoleh dengan jemput bola. “Permasalahan ekstern, pihak perusahaan yang tidak ikut aktif menginformasikan atau memberikan kekurangan tenaga kerja atau berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan,” ucap Yusli. o

Warga Minta Pemekaran Desa Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan merupakan daerah yang memiliki banyak desa dengan kondisi geografis yang cukup luas. Karena itu, warga meminta agar beberapa desa di dua kecamatan tersebut dimekarkan. Permintaan

warga itu disampaikan melalui anggota DPRD Bengkayang, Zulkarnain. “Kami meminta, Pemkab Bengkayang memekarkan beberapa desa yang memiliki wilayah cukup luas, pemekaran desa ini bagian dari aspirasi masyarakat,” kata Zulkarnain, di gedung DPRD. Kata zulkarnai, dari aspirasi yang masuk, beberapa desa yang dituntut warga

untuk dimekarkan itu antara lain, Desa Sungai Jaga A, Desa Sungai Duri, Desa pangkalan II, Desa sungai Raya, dan Desa Karimunting. Kelima desa ini kata Zulkarnain merupakan aspirasi masyarakat. ‘Desa lain kita belum tau, karena yang masuk ke kita sebagai aspirasi masyarakat baru lima desa tersebut,” kata Politisi PKS ini menerangkan. o

Jalan Bengkayang Masih Gelap Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Keberadaan lampu penerangan jalan di Kabupaten Bengkayang baik untuk kota kabupaten maupun kecamatan dirasakan sangat kurang. Kondisi itu dinilai kontras dengan pemasukan dari Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang disetorkan oleh pihak PLN ke kas daerah yang mencapai seratus juta lebih. “Kami sebagai pelanggan PLN merasa dirugikan karena tidak adanya lampu jalan,

sementara kami setiap bulan rutin membayar pajak penerangan jalan,” kata Yopi, aktivis pemuda Kabupaten Bengkayang, Sabtu. Yopi menilai, bila pemerintah berat menggunakan sistem lampu jalan saat, maka sebaiknya pemerintah menerapkan sistem lampu jalan dengan tenaga surya. “Tenaga surya untuk lampu penerangan jalan telah dilakukan di beberapa jalan provinsi dan di Kayong Utara. Ada baiknya Pemerintah Bengkayang meniru penerapan tenaga surya itu,” jelas

jurnalis salah satu media di Kalimantan Barat ini. Keuntungan menggunakan tenaga surya itu, kata Yopi warga tidak diberatkan membayar pajak penerangan jalan melalui PLN. Keuntungan lain, penggunaan tenaga surya itu lebih efektif dan efisien. “Walaupun anggaran itu dibebankan pada Pemerintah Bengkayang saat pengadaan barang dan perawatan, tapi penggunaan tenaga surya itu dinilai sangat membantu pemerintah,’ jelas Yopi. o

Video Mesum Sepasang Remaja Hebohkan Banyuwangi LAGI dan lagi. Kasus video mesum melibatkan remaja di Indonesia seolah tak kunjung usai. Kali ini video adegan tidak senonoh itu menyebar dan beredar di Banyuwangi. Pelakunya sepasang remaja yang tengah berhubungan layaknya pasangan suami istri di sebuah kamar mandi. Video berjudul ‘SKP’ itu menyebar melalui fasilitas bluetooth dari HP satu ke HP lainnya. Video berformat 3gp ini menyebar sepekan terakhir di kawasan Banyuwangi. Khususnya Kecamatan Srono. Judul ‘SKP’ diduga kode tempat tinggal pelaku berasal. Di dalam video nampak remaja putra dan putri yang sedang beradegan mesum di sebuah kamar mandi. Di awal pembuka nampak sangat jelas wajah kedua pelaku. Pemeran laki-laki seperti terlihat sibuk meletakkan HP di posisi yang pas dalam kondisi on record. ”Wajah keduanya jelas terlihat,” kata seorang pemuda asal Kecamatan Srono yang mengaku bernama Pradana, pada detiksurabaya.com, Sabtu (12/1/2013). Adegan demi adegan dilakukan dua remaja ingusan ini. Yang membuat miris. Diakhir video pemeran perempuan tersenyum genit di depan kamera HP. Seolah tak mempunyai beban dengan apa yang baru saja dilakukannya. Diduga adegan ini dilakukan sepasang kekasih asal Desa Sukopuro, Kecamatan Srono. Informasi menyebutkan pemeran laki-laki tak lain pelajar dari sebuah Madrash Aliyah Negeri. Sedangkan identitas pemeran wanita belum jelas. Warga berharap polisi segera bisa mengungkap siapa pelaku di dalam video berduras 12 menit 55 detik tersebut. Karena video tidak senonoh itu sudah menyebar dan meresahkan masyarakat. ”Kami minta kepada polisi segera mengungkap dan menangkap pemeran video mesum tersebut,” desak Yanto (50), warga Kecamatan Srono.(dtk)

Cuaca Buruk

Jejak 15 ABK Samudera XII Kembali Hilang HELIKOPTER Bell Skuadron 11 SERBU yang mencari dua sekoci 15 ABK dari Kapal Samudera XII yang tenggelam di laut Jawa baru saja kembali dari titik pencarian. Hal ini karena kondisi cuaca yang buruk. Kini posisi dua sekoci tersebut bergeser dan belum diketahui keberadaannya. Pilot helikopter Bell Skuadron 11 SERBU, Kapten Bayu Setyo mengatakan kondisi cuaca di lokasi memburuk dan mulai turun hujan. Bahkan dari arah Selatan dan Utara sudah hujan lebat. ”Sudah tidak ada pada referensi awal. Diperkirakan ke timur, kami sudah berusaha maskimal menyisir tapi tidak ada,” kata Bayu do markas skuadron 11 penerbad Ahmad Yani, Semarang, Sabtu (12/1/2013). Sementara itu kapal PT Pilindo III, Bima 315 yang sedang menuju ke lokasi terpaksa kembali ke titik pemberangkatan di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang karena kondisi gelombang laut yang tinggi. Menanggapi itu Kepala kantor Basarnas Semarang, Slamet Riyadi mengatakan pihaknya akan kembali mengirim tim evakuasi hari Minggu (13/1) besok. Meski demikian saat ini masih ada kapal darii Surabaya yang menuju ke perkiraan lokasi dua sekoci tersebut. ”Karena cuaca tidak mendukung, kegiatan dihentikan. Besok pagi sekali kapal Bima 315 akan diberangkatkan lagi. Namun saat ini KRI Sura masih menuju ke sana,” tandasnya Rencananya helikopter Bell Skuadron 11 SERBU akan menyalurkan logistik untuk kedua kalinya dan memberikan alat komunikasi ke sekoci yang sudah diketahui koordinatnya itu. Selain itu juga akan memandu Kapal Bima 315 menuju lokasi kapal sekoci. Sekoci sempat diketahui berada di koordinat 06 14' 18.3" S - 110 46' 00" E dan skoci ke dua ada di koordinat 06 14' 27" S - 110 46' 02 E. Bahkan helikopter Bell Skuadron 11 SERBU sempat memberikan logistik pada satu sekoci. Namun pada penerbangan kedua yaitu pukul 12.30 WIB, kapal sekoci sudah bergeser terlalu jauh dan belum ditemukan. (dtk)


Minggu, 13 Januari 2013

GOW Kabupaten Sanggau Rayakan Natal Bersama Lansia Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sanggau, Rabu (9/1) belum lama ini telah melaksanakan perayaan Natal bersama para lanjut usia (lansia) yang berasal dari Kecamatan Kapuas dan Parindu di Mega Tend komplek keuskupan Katederal Sanggau. Dalam acara tersebut juga hadir Ketua TP PKK Kab.Sanggau Ny. Hj. Zubaidah Setiman, Ketua Bhayangkari Sanggau, Ny. Winarto, Ketua Persit KCK Ny. Ade Heri Kurniawan. Ketua GOW Kab.Sanggau Ny. Arita Apolina Paolus Hadi dalam sambutannya mengatakan bahwa peringatan Natal dan Tahun Baru yang diselenggarakan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi antara sesama dimana dalam acara tersebut dibagikan begitu banyak bingkisan bagi para Lansia. ”Masing masing mendapatkan bingkisan berupa makanan pokok. Ini merupakan bentuk kepedulian kita kepada para Lansia dan tentunya mereka akan merasakan bahwa mereka masih kita perhatikan,” ujarnya. Selain itu, bagi Ibu-ibu yang tergabung dalam GOW Kabupaten Sanggau bahwa dengan kesibukan masing masing pada perayaan Natal yang lalu belum sempat kunjung-mengunjug. Maka pada kesempatan acara inilah, dapat saling bersilaturahmi. “Semoga dengan acara ini semakin menambah keakraban diantara Organisasi Wanita,” ungkapnya. Ketua Persit KCK Ny. Ade Heri Kurniawan, juga menyampaikan kesannya, sehubungan tidak lama lagi akan mengikuti suami yang akan bertugas ditempat baru, bahwa selama bertugas di Sanggau begitu banyak kesan yang didapat terutama diantara Isteri Forkompimda sangat kompak dan terasa bagaikan sebuah keluarga saling bantu, saling bimbing dan banyak ilmu yang diserap. Sementara itu, Bupati Sanggau, H. Setiman H. Sudin yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Hukum dan Kemasyarakatan, Yohanes Suprianto mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sanggau sangat bangga dan menyampaikan penghargaan yang setinggitinginya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Namun janganlah lupa bahwa makna sebuah perayaan adalah untuk berbagi dan peduli antara sesama apalagi yang hadir kali ini adalah para lansia tentunya ini memerlukan keseriusan kita agar mereka benar-benar diperhatikan. Kepada Dinas terkait agar benar benar didata mana lansia yang terlantar atau yang tidak terurus oleh keluarganya dan mana lansia yang masih produktif ini penting dalam rangka pembinaan dan pelatihan juga mempermudah dalam memberikan santunan dan bantuan,” ungkapnya. Bahkan dalam kesempatan itu, juga diadakan penggalangan dana bagi korban Kebakaran Pasar Sanggau ditambah dengan hasil penggalangan dana Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan pada saat arisan sehari sebelumnya dan pada hari itu juga diserahkan oleh Ny.Zubaidah H Setiman yang juga memberikan bantuan dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Sanggau yang didampingi Ketua GOW Ny. Arita Apolina dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny. Kartini Sumadi, serta beberapa perwakilan dari Organisasi Wanita lainnya kepada Ketua Posko Bantuan Kebakaran Pasar Sanggau.

HO TEL HOTEL

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Kepsek dan Guru Dilibatkan

LKS Kapuas Permai Segera Terbit

Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kacab Dikpora) Kapuas, Abang Usman mengatakan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk di Kecamatan Kapuas atau LKS Kapuas Permai akan segera terbit. LKS tersebut langsung

Inspirasi

diikutsertakan oleh para Kepala Sekolah (Kepsek) dan guru mata pelajaran (mapel) sebagai penyusun LKS. LKS Kapuas Permai tersebut memiliki arti Pembelajaran, Efektif, Rasional, Mandiri, Apektif dan Inovatif. LKS ini juga sebagai upaya para Kepsek dan guru untuk membiasakan diri dalam menulis. Usman mengungkapkan,

salah satu syarat agar bisa naik pangkat, Kepsek dan guru harus mampu membuat karya ilmiah dan harus rajin menulis, kalau tidak, sampai kapanpun tidak bisa naik pangkat. Lantaran sudah menjadi syarat mutlak. Usman juga menjelaskan bahwa penyusunan bahan ajar tersebut akan berganti setiap ajaran baru dan disusun oleh para Kepsek dan

guru serta disesuaikan dengan kurikulum yang ada. Sebelumnya, Disdikpora Kapuas juga telah memberikan pelatihan pembuatan bahan ajar yang berlangsung selama 2 hari dari tanggal 9 hingga 10 Januari 2013 di SD Negeri 02 Kelurahan Ilir Kota Kecamatan Kapuas belum lama ini. Untuk mewujudkan bahan ajar tersebut, Disdikpora Kapuas juga menggandeng Sekolah Ting-

gi Kejuruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pontianak dan Dinas Pendidikan Kabupaten. Usman pun berharap, dengan pelatihan tersebut Kepsek dan guru yang mengikuti bisa menyimak semua materi yang disampaikan oleh dosen STKIP. Pelatihan ini nantinya akan memberikan pemahaman dan wawasan kepada para peserta agar rajin menulis.

Upacara Pertanian Dayak Kanayatn

MENURUT aturan adat Dayak Kanayatn dikenal sejumlah upacara yang dilakukan pada setiap tahap pertanian. Tahaptahap pertanian ini dimulai setiap bulan Juni sampai bulan April tahun berikutnya. Adapun urutan upacara yang dilakukan suku Dayak Kanayatn dalam kegiatan bertani diantaranya; upacara nabo panyugu, sebelum membuka satu lahan pertanian, pertama-tama seluruh penduduk desa harus meminta izin bersamasama dengan cara berdoa di panyugu (tempat ibadat) ketimanggongan. Agar doa ini terkabul, maka penduduk harus bapantang (menjalankan pantang) selama tiga hari tiga malam. Selama masa bapantang itu masyarakat tidak boleh bekerja,tidak makan daging, pakis, rebung, cendawan dan keladi. Mereka juga tidak boleh mengeluarkan katakata kotor atau umpatan karena dapat menyebabkan bapantang gagal. Kemudian dilanjutkan dengan upacara nabo panyugu tahutn yang dilakukan untuk menetapkan lokasi pertanian dengan sembahyang di panyugu untuk memohon keselamatan dan berkah yang baik. Hal ini dilaku-

kan karena masyarakat Dayak Kanayatn percaya bahwa keberhasilan ritual dapat menentukan keberhasilan panen mereka tahun itu. Kemudian dilanjutkan dengan upacara ngawah, upacara ini dilakukan malam hari untuk mencari tempat yang cocok untuk menanam padi. Pencarian lahan dilakukan dengan cara mengetahui gejalagejala alam seperti bunyi burung dan binatang yang dapat memberi petunjuk kepada mereka dalam menentukan lahan pertanian. Adapun binatangbinatang itu seperti, kunikng, kalinkoet, tampi seak’ dan ada’ant. Jika terdengar bunyi di atas bukit, berarti pertanian di dataran tinggi akan berhasil. Namun bila bunyi berasal dari lembah,maka hal itu merupakan tanda pertanian ladang akan suram. Bila ditemukan bangkai binatang di atas lahan pertanian, maka lahan tersebut tidak baik untuk ditanami. Setelah itu dilanjutkan dengan upacara mandangar rasi.Upacara ini merupakan tanda bunyi dari alam yang menyatakan baik atau buruk hasil pertanian nanti (pesan rasi). Apabila pesan rasi dianggap baik, maka

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK, KB 5444 LH NK: MH344D001BK156676 NS: 44D-155731 AN: YORDANUS Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

STNK, KB 2605 LK NK: MH1JBE115BK207830 NS: JBE1E-1212211 AN: ANGGA Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

STNK, KB 3257 LM NK: MH1JBE113CK375502 NS: JBE1E-1367000 AN: SULIMIN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

STNK, KB 5096 LK NK: MH1JBE117CK316386 NS: JBE1E-1307294 AN: MARSIANUS Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK, KB 4921 LK NK: MH1JB9124CK928979 NS: JB91E-2918992 AN: LUSIUS TONI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

STNK, KB 4791 LJ NK: MH1JBE111BK236984 NS: JBE1E-1236705 AN: SUNARDI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

KEHILANGAN

KEHILANGAN

NGL

STNK, KB 2071 LJ NK: MH1JBE115BK171475 NS: JBE1E-1172309 AN: VEDASTIUS Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

NGL

STNK, KB 4237 LK NK: MH1JBE214BK127126 NS: JBE2E-1127295 AN: DODI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

STNK, KB 2131 LK NK: MH1JBE115BK213854 NS: JBE1E-1212506 AN: MARIANUS Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

STNK, KB 2539 LH NK: MH331B002AJ582856 NS: 31B-582948 AN: INTRIANO Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK, KB 3009 LM NK: MH314D205CK408727 NS: 14D-1408457 AN: ANI ASMARA Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

STNK, KB 3534 LN NK: MH314D205BK268947 NS: 14D-1269400 AN: BAHARI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

NGL

NGL

pekerjaan diteruskan sebaliknya apabila pesan rasi tidak baik, maka pekerjaan harus dihentikan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan ngaratas yang merupakan kegiatan membuat lajur batas atas lahan pertanian dengan lahan tetangga.Setelah itu barulah bahuma (menebas hutan sampai dengan selesai). Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman dan agar tidak terjadi pengambilan batas tanah ladang orang lain. Dilanjutkan dengan upacara nabang yang merupakan upacara menebang pohon setelah kegiatan menebas. Kemudian, dilakuakan upacara baremah dengan membuat persembahan untuk Jubata agar diperbolehkan memakai lahan pertanian atau ladang yang akan digarap. Bila ada pohon besar, maka pohon tersebut tidak ditebang, melainkan hanya dikurangi cabangcabangnya. Orang Dayak Kanayatn percaya bahwa pohon besar biasanya dihinggapi burung tingkakok atau burung berkat padi yang menjaga dan menimbang buah padi sehingga pada waktu panen nanti akan mendapat padi yang baik dan melimpah. Selanjutnya dilanjutkan

dengan narangke raba’ yang merupakan kegiatan mengeringkan tebasan dan tebangan dalam berapa waktu untuk kemudian dibakar. Sebelum dibakar dilakuakan ngaraki yaitu’ membersihkan daerah sekeliling yang akan dibakar untuk pencegahan merambatnya api secara luas. Upacara ini dilakukan untuk meminta berkah pada roh pelindung sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan membuat solor / jalur, upacara ini adalah kegiatan pembuatan tanda batas antara ladang milik sendiri dengan ladang tetangga agar jangan sampai terjadi kesalahpahaman karena kesalahan pemakaian batas tanah garapan. Dilanjutkan dengan upacara batanam padi,yang terdiri dari, upacara ngalabuhan, yakni upacara memulai tanam padi. Selanjutnya ngamala lubakng tugal, Kegiatan ini dilakukan di sawah atau ladang secara intensif agar padi yang ditanam dapat tumbuh dengan baik,berhasil dan tidak diganggu hama. Kemudian upacara ngiliratn penyakit padi / menghanyutkan padipadi bekas gigitan hama

maupun binatang ke sungai dengan maksud membuang sial (penyakit). Setelah itu, dilanjutkan dengan upacara ngabati yang dilaksanakan di tengah ladang pada saat hendak panen padi atau saat padi menguning. Upacara ini merupakan permohonan agar padi yang telah menguning tersebut tidak diganggu hama tikus dan agar semua padi berisi, sehingga bila panen tiba hasilnya banyak. Dilanjutkan dengan upacara yang sangat dinantikan yaitu upacara naik dango yang merupakan upacara puncak dari beberapa tahapan upacara yang berkaitan dengan panen padi (pesta panen). Upacara ini yaitu upacara syukuran padi yang dilaksanakan masyarakat Dayak Kanayatn setiap setahun sekali pada tanggal 27 April. Pelaksanaan dilakukan secara bergiliran setiap kecamatan di kabupaten Landak. Upacara ini merupakan upacara terbesar suku Dayak Kanayatn yang banyak melibatkan masyarakat dan kesenian di dalamnya. Kiriman: Sri Sulastri & Eni Rindangan Mahasiswa Pertanian Untan Agroteknologi 2012


Sekadau Borneo T Tribune

Minggu, 13 Januari 2013

8

Jalan di Luar Sanggau Rusak Berat Semen Pun Menjadi Langka Prestasi Olahraga Perlu Ditingkatkan WALDI, pemerhati olahraga Kabupaten Sekadau menilai, prestasi olahraga Sekadau memang belum membanggakan. “Agak jarang ya, kita mendengar ada atlet Sekadau yang bisa mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi, perlu ditingkatkan semua, terutama Pengcab olahraga,” ujarnya, di Sekadau belum lama ini. Mantan pemain bola Group Porimba ini yakin, minimnya prestasi olahraga di Sekadau karena bidang olahraga belum mendapat pengelolaan serius. Para pengurus cabor juga kurang memberikan perhatian serius kepada atlet-atlet yang menunjukkan bakatnya. Waldi meminta instansi terkait, terutama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk meningkatkan pembinaan terhadap atlet-atlet daerah yang berprestasi. “Pembinaan terhadap atlet mesti ditingkatkan melalui pengadan tempat latihan,” ungkapnya. Menurutnya, di Sekadau banyak sekali atlet yang berbakat. Namun sangat disayangkan kalau sarana untuk latihan masih minim. “Sehinga sulit bagi mereka untuk berkembang,” ujarnya.

Waldi menambahkan, event-event penjaringan bakat meski lebih gencar diadakan. Proses penjaringan bakat itu juga mesti ada tindak lanjuti melalui pembinaan rutin kepada altet yang terpilih.

Agak jarang ya, kita mendengar ada atlet Sekadau yang bisa mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi, perlu ditingkatkan semua, terutama Pengcab olahraga

Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau

Tujuannya, agar bakat putra-putri Sekadau dapat bersaing dengan daerah lainnya untuk mengharumkan nama Sekadau dalam cabang olah raga. “Kalau hanya diadakan event untuk mencari bakat tetapi tidak ada tindak lanjutnya, percuma saja. Maka dari itu dinas terkait harus menggiatkan pembinaan secara berkelanjutan agar ke depannya kita mampu mencapai prestasi lebih baik,” sarannya.

Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau BAHAN bangunan berbagai jenis langka di toko-toko bahan bangunan di Kota Sekadau. Kondisi ini menyusul akibat kerusakan jalan ke wilayah timur Kalbar mulai dari Tayan-Batang, Tarang-Soso-Bodok, Kabupaten Sanggau. Lebih parah, kerusakan jalan yang sudah berlangsung cukup lama dari Kota Sanggau menuju Semuntai, Kabupaten Sanggau hingga ke wilayah Desa Peniti, Kabupaten Sekadau. Khusus bahan bangunan jenis semen dan bahan plafon rumah sejak awal Januari 2013 sudah langka di Sekadau. Kelangkaan bahan bangunan termasuk sembako mengalami kenaikan akibat beratnya medan jalan terutama dari Sanggau menuju Desa Semuntai dengan panjang sekitar 26 kilometer. Sejumlah sopir truk ekspedisi mengakui naiknya harga kebutuhan bangunan berupa semen dan bahan lainnya, termasuk beberapa jenis sembako diakibatkan dari medan jalan yang rusak berat. Jalan rusak menjadi penghalang mereka mengantar barang dari Pontianak ke Sekadau. “Bos bilang barang terpaksa naik akibat medan jalan rusak. Kalau tak hatihati bisa tumbang mobil yang berisi muatan. Lagi pun solar sekarang susah, kadang kita beli di kios di Pontianak,” kata Mustamin, salah seorang sopir ekspedisi, Jumat kemarin

(11/1). BBM jenis solar di sejumlah daerah di provinsi Kalimantan Barat termasuk di daerah perhuluan Kabupaten Sekadau memang langka. Menurut Mus, hal itu diakibatkan solar yang susah didapat. Dia merinci waktu yang ditempuh dari PontianakSekadau semasa jalan masih kondisi rusak ringan. Kini, Mus mengaku lebih hati-hati menelusuri jalan negara yang rusak berat itu. Apabila lalai, kendaraan bisa tumbang dan terjebak di lubang. “Dulunya sewaktu jalan negara belum banyak lubang, masih bisa 8-10 jam sampai di Sekadau, sekarang lebih parah bisa sampai 1 hari satu malam,” tuturnya sedih. Kondisi jalan negara dari Semuntai-Sanggau yang rusak parah sudah berlangsung cukup lama. Jalan yang bergelombang, alur yang sempit, dan berlubanglubang sangat beresiko dilewati jika sopir tak teliti. Sudah puluhan kali truk ekspedisi mengalami kecelakaan dan terbenam di sepanjang jalan itu. Tidak hanya susah dilewati, jalan yang dipenuhi dengan lubang-lubang yang lebar tak jarang menjebak kendaraan bermuatan. Tak jarang, terjadi macet dengan antrian yang panjang di sepanjang Jalan PenitiSemuntai-Sanggau. “Kalau sudah macet, tak kuasa lama sekali sampai 3,4 jam. Pernah sekali, pada tahun lalu truk kawan melintang dan tumbang, waktu itu kami bersama-

sama saya di belakang. Antrean macet juga panjang dari penyeladi sampai Semuntai,” kata Mus menceritakan pengalamannya. Mus hanya bisa berharap pemerintah berkompeten bisa melobi Pemerintah Pusat agar dapat menjawab keluhan mereka dengan secepatnya memperbaiki kerusakan jalan negara. “Kita minta pemerintah segara memperbaiki jalan. Kita mau tidak mau harus lewat jalan itu untuk mengangkut barang dan keperluan untuk toko di Sekadau,” harap pria berkulit gelap itu. Terpisah, beberapa karyawan toko bangunan di sekitar Kota Sekadau ditanyai, menjawab kalau semen memang sudah lama tak ada stok. Jika ada semen selalu diborong oleh pedagang di kecamatan, maupun konsumen pribadi. “Semen memang tidak ada stok bang. Kemungkinan dua atau tiga hari lagi baru ada, itupun kalau dari Pontianak bisa lewat ekspedisi,” kata Ati seorang karyawan toko bangunan. Dia menjelaskan penyebab kelangkaan bahan bangunan seperti semen berbagai merk dan jenis dipastikan karena ekspedisi tersendat dari PontianakSekadau termasuk ke wilayah timur Kalbar. “Yang menjadi alasan sopir ekspedisi adalah langka solar dan jalan rusak. Mereka cari solar di Pontianak saja susah, sementara jalan juga hancur, mereka perlu perjuangan dan pengorbanan. Kalau biaya ekspedisi dinaikan, ter-

paksa barang juga naik, seperti semen itu dari dua bulan lalu Rp 64 ribu per sak tiga roda, sekarang jadi Rp 67 ribu. Kita yang jual kasihan kepada warga,” kata Ati lagi. Tidak sampai di situ permasalahannya. Beberapa warga pendatang di Sekadau yang hendak dan sedang membangun rumah tinggal, terpaksa dihentikan karena kelangkaan bahan baku semen. Warga juga tidak dapat menjalankan aktivitas kerja terutama yang hendak memelester rumah tinggal, seperti yang dialami Tino. Ia bahkan mengaku sudah hampir dua minggu memberhentikan kegiatan plester rumah tinggalnya ukuran 7x9 meter yang dikerjakan tukang lokal akibat semen langka. “Ya, mau bagaimana lagi kalau bahan baku tidak ada, terpaksa saya suruh tukang berhenti dulu bekerja, dan mencari kerja cadangan,” katanya, seraya berharap masalah ini segera diatasi Pemerintah Provinsi Kalbar melalui dinas terkait. Menurut warga, masalah infrastruktur menjadi isu stategis, karena bersentuhan lansung dengan pelayanan dasar. Pemerintah Kabupaten Sekadau sejak tahun 2009 dan 2010 mengusulkan perbaikan jalan di sekitar Kota Sekadau menuju Desa pentiti (sekarang dalam kondisi baik), kepada Pemerintah Provinsi Kalbar dan ke pihak Kementerian PU di Jakarta. Hasilnya, tahun 2011 daerah Sekadau mendapat

kucuran dari APBN Rp 48 miliar, untuk perbaikan jalan negara sepanjang 12 kilometer yang dipusatkan dari Jalan Desa Mungguk menuju Dusun Ensalang. Kini, hasilnya masih dalam kondisi baik, dan layak lintas. Dilanjutkan tahun 2012, titik jalan di wilayah Kota Sekadau kemudian diperbaiki kembali. Mulai dari jalan dari arah Desa Mungguk menuju Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau hingga di depan SMK 1 Sekadau, (Jalan Sekadau-Sintang) hasilnya juga bagus. “Pemerintah Daerah dalam hal ini mengusulkan perbaikan kepada Pemerintah Pusat. Kalau tidak kita perjuangkan perbaikan jalan di tempat kita ini, lalu bagaimana kebutuhan sembako dari Pontianak dapat masuk ke wilayah timur daerah kita Sekadau, Sintang, Melawi, dan Putussibau, karena jalan adalah urat nadi ekonomi masyarakat,” kata Bupati Sekadau, Simon Petrus pada kesempatan lalu. Lain kisah, Kiki, warga Sanggau, yang bekerja di Sekadau, mengaku dirinya kesulitan melewati jalan rusak. Kiki menagih janji Pemerintah Provinsi yang berencana memperbaiki jalan tahun 2012 lalu. “Kita heran dulu ada janji tahun 2012 jalan dari Sanggau diperbaiki, katanya dapat dana dari Pemerintah Pusat, tapi sampai sekarang tahun 2013 ini jalan masih rusak,” katanya. Dia pun akui malas melewati jalan jelek hendak pergi ke Kota Pontianak.

76 Desa Penopang Pembangunan Sekadau Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau DI Sekadau sedikitnya memiliki 76 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Dari tahun ke tahun proses pembangunan di tingkat desa memang semakin berbenah, terutama infrastruktur pelayanan kesehatan, pendidikan dan sarana jalan, seperti jembatan. Demikian diungkapkan oleh Asisten Bidang Pemerintah, Sosial dan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Sekadau, Sabas. Menurutnya agar pembangunan dari tingkat desa bisa sukses, SDM pengelola desa tentu harus selalu diasah. Desa merupakan ujung tombak pemerintahan. Posisi ini membuat peranan desa sangat besar dalam menentukan jalannya pemerintahan, termasuk dalam jalannya roda pembangunan di suatu daerah. Dia kemudian mengatakan peranan desa dalam proses pembangunan sangat besar. “Suksesnya pembangunan di desa berarti suksesnya pembangunan secara keseluruhan,” katanya di Sekadau, beberapa waktu lalu. Dikatakannya SDM tidak hanya utama dimiliki Kepala Desa, namun juga seluruh

elemen pengelola Pemerintahan Desa, seperti BPD, Sekdes, hingga Kepala Urusan (Kaur). “Dengan SDM yang mendukung, tentu lebih teliti dalam mengkonsep pembangunan di desa dengan melibatkan unsur perangkat desa, dusun, dan masyarakat agar lebih aspiratif,” katanya. Dikatakan Sabas, figur seorang kepala urusan yang baik adalah mampu mengembangkan tertib administrasi dan managerial sehingga dapat meningkatkan kemampuan desa. Untuk itu, sambung Sabas, perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang baik antara kepala urusan dengan sekretaris desa maupun lembaga pemberdayaan masyarakat seperti RT dan RW. Untuk meningkatkan perekonomian, perlu ditingkatkan komunikasi dan kerjasama dengan lembaga masyarakat lainnya di tingkat desa misalnya PKK, KUD, LKMD dan karang taruna. “Dalam rangka efektifitas pembangunan desa, saya berharap kepada aparatur desa agar melaksanakan mekanisme perencanaan yang baik dan melibatkan seluruh lembaga desa, tentukan prioritas apa yang akan dibangun skala prioritas,” harapnya.

Seorang siswa sedang membaca buku di perpustakaan keliling di Kota Sekadau beberapa waktu lalu. FOTO Bagus Kosminto/Borneo Tribune

Lelang Barang Sitaan

Uang Rp 45 Juta Masuk Kantong Negara

Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau HASIL lelang sitaan barang di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sekadau sepanjang tahun 2011 dan 2012 menyumbang pendapatan sebanyak Rp 45.620.000 dan uang itu masuk ke kas negara, pe-

kan kemarin. Kajari Sekadau Mirza Nurdin di Kantor Bupati Sekadau mengatakan, pelelangan barang sitaan yang mereka laksanakan kemarin merupakan perintah dari undang-undang. “Sesuai dengan ketentuan (peraturan undang-undang, red), barang sitaan kita eksekusi dan kita lelang,”

ujarnya. Proses lelang dilakukan sekitar pukul 10.00 di aula Kantor Kejari Sekadau. “Ada 11 item barang yang kita lelang. Semuanya merupakan hasil sitaan negara dari kejahatan yang dilimpahkan kepolisian sejak tahun 2011 dan 2012,” ujar Saptono, Kasubag Bin Kejari Sekadau sekaligus

Ketua Panitia Lelang. Sebelas item barang yang dilelang kemarin, masingmasing 3 unit HP nokia, 6380 liter solar, 800 liter bensin, dan 730 liter minyak tanah. Kemudian kayu olahan jenis keladan sebanyak 51 batang dan kayu olahan jenis belian sebanyak 83 batang. “Dalam proses pelelang-

an itu, ada 18 orang peserta yang ikut. Pemenang lelang kita ambil dari peserta yang menawarkan harga tertinggi,” kata Saptono. Proses lelang juga diikuti dua orang pegawai dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) Pontianak. Salah satunya adalah Mulyo Budi. Ia menjelaskan, setiap

peserta yang memenangi lelang diwajibkan membayar uang jaminan setiap item barang. Peserta yang menang juga wajib melunasi harga penawarannya dengan cara menyetorkan harga barang tersebut ke kas negara. Dari 11 item barang yang dilelang, kata Budi, negara berpotensi mendapat-

kan pemasukkan lebih dari Rp 40 juta. “Jika dalam jangka waktu 3 hari kerja peserta lelang tidak melunasinya, maka kemenangannya dinyatakan batal. Uang jaminan yang disetorkan yang bersangkutan dinyatakan hangus dan akan disetorkan ke kas negara,” papar Budi.


Minggu, 13 Januari 2013

Sintang-Melawi

Solar Mahal

Lisdes Nanga Man Tak Lagi Beroperasi Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh Masyarakat di Desa Nanga Man, Kecamatan Pinoh Utara tidak lagi bisa menikmati penerangan listrik. Pasalnya listrik desa (Lisdes) hasil swadaya masyarakat, tidak bisa beroperasi karena terkendala biaya operasional yang tinggi lantaran mahalnya harga solar. Menurut Kepala Desa Nanga Man, Safarudin bahwa Lisdes di Desa Nanga Man dibangun secara swadaya oleh masyarakat pada tahun 2011 yang lalu. Peresmian dilakukan pada Oktober 2011. “Penerangan listrik dari

Lisdes di Desa Nanga Man hanya bisa kami nikmati selama kurang lebih satu tahun, karena sudah hampir tujuh bulan terakhir Lisdes di Desa kami itu tidak berjalan atau beroperasi,” katanya, belum lama ini. Padahal kata Safarudin, sejak adanya Lisdes di Desa Nanga Man, daerah tersebut sangat terang-benderang bagaikan daerah kota. Karena dari jumlah penduduk yang ada di Nanga Man, ada 150 KK yang sudah mengalirkan listrik dari Lisdes tersebut. “Tapi pada saat ini yang terjadi malah sebaliknya. Karena desanya yang sudah sempat terang-benderang selama satu tahun tersebut, harus kembali gelap gulita seperti semula,” ucapnya.

Menurut Safarudin, tidak berjalannya Lisdes di Desa Nanga Man tersebut lantaran terkendala bahan bakar untuk mesin pembangkit. Karena masyarakat tidak mampu secara swadaya menyediakan bahan bakar untuk menghidupkan mesin pembangkit. “Karena untuk menghidupkan mesin listrik dari pukul 17.00- 00.00, warga harus menyediakan solar sebanyak 110 liter setiap malamnya,” ucapnya. Dengan kapasitas tersebut, berarti satu drum solar hanya mampu menerangi desa Nanga Man selama dua hari. Sementara harga untuk satu drum solar sebesar Rp 2.200.000. “Biaya operasional yang

harus dikeluarkan sebesar Rp 2.200.000 untuk dua malam inilah yang memberatkan warga untuk menghidupkan mesin listrik di desa Nanga Man. Sementara yang mendapatkan aliran listrik hanya 150 KK saja,” jelasnya. Untuk bisa mengoperasikan kembali mesin pembangkit listrik di Desa Nanga Man tersebut maka Safarudin berharap kepada pihak terkait supaya memberikan kemudahan kepada warga di desa Nanga Man untuk mendapatkan solar dengan harga bersubsidi. “Karena hanya dengan mendapatkan harga BBM yang bersubsidi bisa membantu meringankan warga

untuk menghidupkan mesin pembangkit listrik yang ada di desa Nanga Man,” jelasnya. Selain itu, Safarudin juga berharap kepada pemerintah maupun pihak PLN supaya segera membangun jaringan listrik ke Desa Nanga Pinoh. Karena untuk memasang jaringan ke desa Nanga Man bisa dilakukan dari jaringan terdekat yang berada di simpang Desa Kebebu. “Telah kita ukur jarak dari simpang Kebebu ke Desa Nanga Man hanya kurang lebih sekitar 12 kilo meter. Jarak yang hanya 12 km tersebut tentunya bukanlah menjadi kendala untuk menyambungkan jaringan listrik ke Nanga man,” pungkasnya. o

Sejumlah aktivis lingkungan meneliti kondisi air dan hutan adat Katab Kebahan, Dusun Kebebu, Desa Nanga Kebebu, Kecamatan Nanga Pinoh. Sumber mata air ini mesti dipertahankan ketika kualitas air Sungai Melawi dan Kapuas telah tercemar limbah merkuri FOTO: Ist

Melawi Kekurangan Persoalan Tapal Dokter Hewan dan Akuntan Batas Desa, Pemerintah Harus Dilibatkan

Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh

Sejumlah formasi pegawai negeri, khususnya untuk profesi tertentu seperti dokter hewan dan akuntan hingga kini masih belum terpenuhi di Melawi. Meski setiap ada penerimaan CPNS, informasi tersebut selalu dibuka. Namun peminat formasi ini masih sangat kurang, bahkan cenderung kosong. Padahal, profesi ini sangat dibutuhkan oleh Pemkab Melawi. Untuk mengisi kekosongan tersebut, Bupati Melawi, Firman Muntaco merencanakan akan menyekolahkan sejumlah siswa lulusan berbagai SMA di Melawi untuk

kuliah pada jurusan tersebut dengan pola ikatan dinas. Tak hanya pada dokter hewan dan akuntan, tapi juga pada sejumlah formasi khusus seperti pegawai untuk di bidang kearsipan dan perpustakaan serta museum. “Dengan masih adanya kekurangan pegawai pada sejumlah formasi ini saya minta agar pelajar kita nantinya bisa disekolahkan dengan sistem ikatan dinas,” ungkap Firman saat pelantikan pejabat eselon Pemkab Melawi. Ia juga meminta agar Dinas Pendidikan bisa mensosialisasikan kepada para pelajar terbaik di Melawi agar nantinya bisa kuliah dengan ikatan dinas tersebut. Dengan adanya pelajar

yang disekolahkan diharapkan formasi yang selama ini sulit terisi bisa segera terpenuhi. “Untuk dananya saya minta agar Sekda bisa mencarikan dananya. Atau kalau perlu nanti bisa dianggarkan melalui APBD Perubahan,” katanya. Selama ini formasi-formasi langka tersebut memang jarang sekali bisa terpenuhi. Dokter hewan yang ada di Melawi pun baru sebatas tenaga kontrak karena setiap kali ada penerimaan PNS, formasi dokter hewan sering kali tak terisi. Sedangkan kebutuhan tenaga akuntan sangat diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan. o

Ratusan Calon Legislatif PDIP Jabar Dites Urin MARAKNYA penggunaan narkoba di kalangan anggota legislatif membuat para pemimpin partai berhati-hati dalam memilih wakil mereka. Hal ini dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat yang melakukan tes urine bagi calon legislatif yang akan mereka usung. ”Kita lakukan tes urin bagi semua calon legislatif dari PDIP. Itu syarat utama kita,” kata TB. Hasanudin, ketua DPD PDIP Jawa Barat, Sabtu 12 Januari 2012. Hari ini, DPD PDIP Jawa Barat membuka pendaftaran calon legislatif dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Ratusan calon yang mendaftar, kata Hasanudin, wajib terlebih dulu menjalani tes ini. ”Ada 409 orang calon legislatif yang daftar dan akan diseleksi. Mereka diwajibkan mengikuti tes urin yang akan dilakukan dari 12-13 Januari 2013 secara bertahap,” Katanya.

Dalam menjalankan tes ini, PDIP Jabar tidak main-main. Hasanudin mengatakan, dalam melakukan tes ini, PDIP bekerja sama dengan para ahli dari Badan Penanggulangan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat. ”Kita tidak toleran terhadap narkoba. Apabila dalam hasil tes urinnya ada indikasi narkoba, kita langsung coret namanya,” tegasnya. Dia menjelaskan bahwa ini adalah perintah langsung dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Selain tes urin, PDIP juga akan memberi sanksi berupa pemecatan para kader yang terbukti pakai narkoba. “Kita Baru saja memecat AD Durangga anggota DPRD Kota Tasik. AD tertangkap polisi saat pesta ganja usai malam tahun baru. Kita langsung pecat dia. Ini berlaku buat semua pengurus dan kader partai,” ujarnya. (VIVAnews)

Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh Ketidakjelasan tapal batas antar desa, belakangan ini sering kali menjadi sumber munculnya masalah sosial di lingkungan masyarakat, terlebih lagi semenjak banyaknya investor perkebunan kelapa sawit membuat areal perkebunan di Melawi. Untuk meminimalisir persoalan tersebut memerlukan peran pemerintah untuk memperjelas batas wilayah atau letak tapal batas antar desa. Anggota DPRD Melawi, Ridwan Saidi mengatakan bahwa persoalan tapal batas wilayah antar desa memang kerap sekali menjadi sumber pemicu munculnya masalah sosial di lingkungan masyarakat, terutama tapal batas antar desa yang mengalami pemekaran. “Persoalan tapal batas antar desa ini sebelum-sebelumnya memang belum muncul, tapi setelah ada perusahaan masuk di wilayah tersebut barulah saling mengklaim, bahwa desa A mengakui masuk wilayahnya dan desa B juga mengakui wilayah tersebut masuk dalam wilayahnya,” ungkapnya kemarin. Menurut Ridwan, banyaknya muncul masalah perebutan lahan pada saat ini memang karena kelemahan masyarakat saat melakukan pemekaran desa pada beberapa tahun yang lalu. Dimana pada

saat memekarkan desa tidak langsung ditetapkan dengan tapal batas wilayah yang jelas antara desa Induk dengan desa yang akan dimekarkan. “Karena saat dilakukan pemekaran belum ditetapkan tapal batas yang jelas, sehingga saat ada perusahaan yang masuk barulah muncul masalah tapal batas wilayah,” ucapnya. Padahal bila saat akan melakukan pemekaran desa, sudah ditentukan tapal batas wilayah yang jelas dan telah dibuat dalam bentuk peta sesuai dengan kondisi yang riil di lapangan tentunya tidak akan menimbulkan masalah kemudian hari. “Masalah ini memang menjadi pekerjaan rumah kita kedepan. Karena masalah batas wilayah ini memang harus jelas dan harus segera dituntaskan. Supaya di saat ada investor yang masuk, tidak lagi disibukkan dengan mengurus masalah lahan,” terangnya. Menurut Ridwan karena masalah tapal batas antar desa ini sangat penting, makanya Ridwan berharap kepada pemerintah kabupaten Melawi melalui dinas instansi teknis terkait supaya segera menuntaskan penyelesaian tapal batas antar desa yang ada di kabupaten Melawi ini. “Karena permasalahan tapal batas ini sering kali muncul ke permukaan, terlebih lagi di daerah-daerah yang ada di masuki perusahaan,” ucapnya. o

Borneo Tribune

9

Vonis Korupsi Ringan, Masyarakat Bisa Apatis PSIKOLOG politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menilai hukuman ringan terhadap koruptor akan meningkatkan sikap apatis masyarakat terhadap politik. Menurut Hamdi, masyarakat dihadapkan pada posisi yang sulit dalam memilih pemimpin atau wakilnya di parlemen. ”Masyarakat sekarang terjepit. Kalau kita bisa mengkampanyekan aktor politik, bisa kita sarankan jangan pilih yang korupsi. Tapi tidak ada jaminan orang baru tidak akan korupsi,” ujar Hamdi di Warung Daun, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 12 Januari 2013. Hal ini menurut Hamdi jelas merupakan sebuah dilema bagi masyarakat. Di satu sisi, mereka dituntut jeli tetapi memilih pemimpin, namun di sisi yang lain mereka tidak mempunyai pengetahuan yang cukup untuk mengenal calon yang ada. “Seharusnya parpol yang memilih kader yang berintegritas,” katanya. Hamdi melanjutkan, hukuman ringan terhadap mereka yang korupsi justru menyenangkan koruptor. Mereka akan beranggapan lebih baik korupsi dan merampok

uang rakyat daripada bersikap jujur karena hukumannya pun tidak berat. ”Vonis ini tidak akan membuat kapok para aktor yang korupsi. Jadi kalau vonis efek penjeraan, tidak akan jera,” jelasnya seraya mengusulkan hukuman ratusan tahun bagi koruptor. Dia mencontohkan vonis penjara empat tahun enam bulan yang dijatuhkan hakim kepada anggota DPR Partai Demokrat, Angelina Sondakh. Dengan ada remisi, potongan masa tahanan, dan lainnya, tentu hukuman menjadi lebih ringan. “Apalagi denda hanya Rp250 juta. Kalau anda punya 30 miliar, itu gaji sehari 50 juta. Mendingan korupsi,” terangnya. Hamdi memprediksi kasus-kasus korupsi di masa depan tidak akan surut. Selain karena politik, resiko yang terlalu ringan juga menjadi faktor pemicunya. “Aktor politik perlu pembiayaan besar dalam poitik. Sementara masyarakat tidak ada yang menyumbang. Dari sini akan ada persengkokolan penggerogotan APBN. Itu akan makin besar, ditambah hukuman yang tidak besar,” tandasnya. (VIVAnews)

DPR Didesak Kritisi Kepolisian yang Tak Menahan Rasyid INDONESIA Police Watch (IPW) meminta Komisi III DPR RI yang membidangi pengawasan hukum agar mengkritisi alasan Kepolisian tidak melakukan penahanan terhadap M Rasyid Amrullah Rajasa sebagai tersangka kasus kecelakaan mobil yang menewaskan dua orang. ”IPW mengimbau agar Komisi III DPR mempertanyakan sikap-sikap aneh Polri dalam memproses kasus Rasyid. Sebab jika Polri memberikan berbagai keistimewaan terhadap anak pejabat tinggi, bukan mustahil kasus serupa akan terulang,” ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 12 Januari 2013. Menurut Neta, tidak ada alasan bagi Ditlantas Polda Metro Jaya untuk tidak menahan Rasyid. Apalagi Rasyid dinyatakan sudah sembuh oleh dokter. “Kelalaian Rasyid yang menyebabkan orang lain meninggal dunia sudah memenuhi unsur untuk menahan Rasyid. Walau keluarga menjamin,

penahanan harus tetap dilakukan,” kata Neta. Neta menambahkan, Afriyani selaku tersangka tabrakan yang menewaskan sembilan orang juga dijamin oleh keluarganya. Namun Ditlantas Polda Metro Jaya tetap menahannya. Oleh karen itu, sikap Ditlantas Polda Metro Jaya yang tidak menahan Rasyid patut dipertanyakan. “ Apakah polisi takut dgn anak pejabat atau ada kompensasi tertentu?,” kata Neta. Menurut Neta, jika memang ada Keistimewaan yang diberikan Ditlantas Polda Metro jaya kepada Rasyid selaku anak pejabat, itu akan mencederai rasa keadilan masyarakat. Selain itu, tambah Neta, dalam menangani kasus Rasyid banyak kejanggalan yang dilakukan polisi. Antara lain penyelesaian berkas yang sangat cepat prosesnya. “Dalam sebelas hari berkasnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan, sepertinya Ditlantas Polda Metro hendak melemparkan ‘dosa-dosanya’ ke kejaksaan,” kata Neta. (VIVanews)

Kuala Namu Bandara Terbaik di Indonesia MENTERI Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, menilai jika telah beroperasi, bandara Kuala Namu di Sumatera Utara dapat mengalahkan bandara-bandara internasional yang ada di Indonesia. Dahlan yang mengunjungi bandara tersebut bersama beberapa perwakilan perusahaan plat merah Angkasa Pura I dan II menilai dari sisi pelayanan pada penumpang, bandara itu akan memberikan pelayanan yang terbaik. Interior dari bandara tersebut juga telah memenuhi standar internasional. ”Bahkan menurut saya untuk toilet lebih bagus dari Bandara Shanghai,” katanya seperit disampaikan Kepala Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi, kepada

VIVAnews, Sabtu 12 Januari 2013. Dahlan memaparkan, keunggulan bandara tersebut ketimbang bandara lainnya di Indonesia antara lain, sistem navigasi yang lebih canggih dan ada stasiun pengisian bahan bakar pesawat yang terintegerasi dengan bandara. ”Jadi tidak perlu lagi mobil Pertamina muncul di dekat pesawat,” ujarnya. Dahlan mengatakan, integrasi antara bandara dan stasiun kereta api Medan Besar harus dipastikan pembangunan dapat berjalan baik, sehingga tujuan integrasi transportasi umum tersebut dapat terwujud. “Stasiun kereta api di Medan mungkin yang terbaik di Indonesia jika sudah selesai finishingnya,” katanya. (VIVanews)


cmyk

Minggu, 13 Januari 2013

Kapuas Hulu

Borneo T Tribune

10

Satu Rumah Betang Rata Dengan Tanah

Kondisi rumah betang Dusun Pesayah, Desa Semuntik, Kecamatan Badau rata dengan tanah setelah dihantam angin puting beliung. Foto Timotius/Borneo Tribune

Warga Harapkan Kapuas Hulu Miliki Sekolah Tinggi Timotius Borneo Tribune, Putussibau JARAK tempuh dari Kapuas Hulu menuju Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat yang cukup jauh, membuat

anak-anak pelajar lulusan SMA, SMK sederajat yang berada di pelosok putus sekolah, tidak mampu melanjutkan ke bangku kuliah. Padahal potensi yang dimiliki tidak kalah dengan pelajar di kota-kota besar lain-

nya, hanya kesempatan mengenyam bangku kuliah tidak ada lantaran di Bumi Uncak Kapuas sendiri belum ada Perguruan Tinggi atau sekolah tinggi. “Saya rasa di Kapuas Hulu ini perlu dibangun Sekolah Tinggi yang menjadi dambaan masyarakat Kapuas Hulu, terutama pelajar yang putus sekolah,” ucap Andrean (28), seorang pemuda Kota Putussibau, Sabtu (12/ 01). Di Kota Putussibau saat ini, hanya ada satu Perguruan Tinggi Keagamaan, yaitu STIT. “Jika cuma Perguruan Tinggi Keagamaan tidak semuanya bisa mengenyam bangku kuliah di sana, yang sangat-sangat kami dambakan yaitu Perguruan Tinggi mesti yang sifatnya umum,” ungkap Andrean. Hal senada juga dikataka

Gallery

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

Wahyuni (26) salah satu warga Kecamatan Badau yang menuturkan keinginannya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, hanya saja kendalanya jarak tempuh Badau ke Pontianak cukup jauh, dengan pertimbangan biaya kuliah cukup mahal apalagi biaya hidup cukup tinggi. “Seandainya ada Perguruan Tinggi atau Universitas di Kota Putussibau, saya yakin banyak anak-anak di Kapuas Hulu ini berbondongbondong untuk kuliah, banyak kawan-kawan dipelosok itu terpaksa tidak melanjutkan kuliah, keinginan memang ada, tetapi jarak tempuh jauh dan berbagai pertimbangan lainnya menjadi kendala. Jadi kita minta hal ini menjadi pemikiran Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu,” pungkasnya.

JUAL “AYAM KETAWA” - Asli Sulawesi - Suara khas dan unik Hubungi: Jl. H. Agus Salim Dalam No. 124 ABC Telpon (0561) 734826 Hp: +6281323331889 Pontianak (Kalbar)

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

PALAPA TAXI

PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG

Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2

Jl. Niaga No. 25

0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :

BERANGKAT:

05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

Timotius Borneo Tribune, Putussibau WARGA perbatasan di Kabupaten Kapuas Hulu dibuat gempar oleh angin puting beliung yang tiba-tiba datang. Akibatnya sebuah rumah betang dengan 16 pintu yang sedang dibangun di Dusun Pesayah, Desa Semuntik, Kecamatan Badau, rata dengan tanah. Meski tidak ada korban jiwa, namun musibah itu menimbulkan kerugian besar. Diperkirakan kerugian mencapai sedikitnya sekitar ratusan juta rupiah, dan

Kejadiannya sore sekitar jam 15.00 wib, Selasa (8/1), kami berhamburan menyelamatkan diri, angin berputar-putar dan menggulung rumah betang kami ini, dalam sekejap rumah yang sedang kami bangun itu rata dengan tanah

Puting Beliung Mengamuk

sempat melukai dua orang anak warga setempat walau diketahui hanya mengalami luka ringan. “Kejadiannya sore sekitar jam 15.00 wib, Selasa (8/1), kami berhamburan menyelamatkan diri, angin berputar-putar dan menggulung rumah betang kami ini, dalam sekejap rumah yang sedang kami bangun itu rata dengan tanah,” tutur Anton Tobing warga Dusun Pesayah, ditemui Borneo Tribune, Jumat (11/01) kemarin. Anton mengaku rumah yang sedang dibangun tersebut memang belum ditempati, saat ini warga masih tinggal di rumah bangunan sementara yang lain sambil menunggu rumah betang tersebut selesai dibangun. Tetapi belum sempat didiami akhirnya rumah itu kembali rata dengan tanah. Dijelaskannya, pembangunan rumah betang untuk di Dusun Pesayah tersebut untuk 28 Kepala Keluarga (KK) dengan panjang sekitar 30 meter, terdiri dari 16 pintu (bilik) dan mulai dibangun sekitar bulan September 2012 lalu. “Ini sudah hampir ketiga kalinya kami pindah rumah, lokasi rumah pertama masyarakat dinilai tidak bagus, karena sering ada yang meninggal. Kemudian kami bangun rumah betang sementara yang saat ini kami diami, dan membangun rumah betang kembali dengan swadaya masyarakat secara gotong royong, namun dihantam puting beliung,” ujarnya. Saat ini menurut Anton, mereka baru menerima bantuan dari umat Katolik dari Jakarta yang diserahkan pastor Romo Adji di Badau sebesar Rp 24 juta, dan dari pihak kecamatan sebesar

Rp 900 ribu. “Kami sangat-sangat meminta perhatian dari semua pihak terutama dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, tolong kami diperhatikan agar kami memiliki tempat tinggal dan membangunnya kembali,” pintanya. Sementara itu Gunawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan peninjauan langsung ke lapangan, dan memang telah terjadi bencana alam angin hebat yang menghantam pembangunan rumah betang di Dusun Pesayah. Menurut Gunawan, pihaknya akan mengajukan kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu sesuai ketentuan di mana untuk korban bencana alam sebesar Rp 2 juta satu KK. “BPBD Kapuas Hulu sudah meninjau lokasi, bantuan akan diberikan dan akan kita ajukan sesuai dengan ketentuan, jadi kita minta masyarakat bersabar, kita akan berikan bantuan,” pungkasnya.

Bupati: Dengan Kembangkan Potensi, Masyarakat Sejahtera Timotius Borneo Tribune, Putussibau POTENSI yang dimiliki Kapuas Hulu sangat luar biasa di antaranya dari sektor pertanian, perikanan dan perkebunan dan sektor pariwisata. Potensi-potensi tersebut masih perlu digali dan terus dikembangkan dan perlu komiten serta kerja keras. “Hampir semua sektor kita memiliki potensi yang luar biasa, tinggal bagaimana lagi kita memanfaatkannya, jika terus dikembangkan saya yakin masyarakat Kapuas Hulu akan semakin sejahtera,” ucap AM Nasir, beberapa waktu lalu. Menurut Nasir, ada beberapa sektor yang telah dikembangkan dan sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Seperti sektor pertanian

Abang Muhammad Nasir FOTO Timotius/Borneo Tribune

dengan pola percetakan sawah yang saat ini sedang dikembangkan. Kemudian dari sektor perkebunan, di mana di Kapuas Hulu sendiri telah dikembangkan perkebunan kelapa sawit, kebun karet dan kebun gaharu yang juga dikelola langsung oleh masyarakat. Selain itu, di sektor perikanan telah dilakukan budi

daya ikan air tawar yang ada di Kapuas Hulu baik melalui penangkaran maupun yang menjadi program di sejumlah danau lindung. Lalu dari sektor pariwisata, Pemerintah Kapuas Hulu telah berupaya terus mempromosikan sejumlah potensi wisata terutama Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dan telah mengadakan event berskala besar melalui ajang festival. “Pemerintah Kapuas Hulu berkomitmen akan terus menggali potensi yang ada. Untuk itu perlu dukungan semua pihak dan seluruh masyarakat Kapuas Hulu, karena tanpa dukungan masyarakat, program pembangunan pemerintah tidak bisa berjalan dengan baik. Saya yakin potensi yang kita miliki ini bisa membawa kemajuan dan kesejahteraan pada masyarakat, asalkan kita sungguh-sungguh,” tandasnya.

IKLAN BARIS Dijual

Dicari

Peluang Usaha

Rumah Permanen. Jl. Purnama Komp. Dinasti Indah Blok B No. 14 Ptk. Ukuran Tanah 10 x 18 m2, Ukuran Bangunan 9 x 15 m2. Hub:085252015279

SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562

BISNIS FOREX! Daftar hr ini, besok psti dpt Profit (7% selama 100 hr) www.forexal.com SMS “PETUNJUK” Hp.087885563999 T.07789645034

Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.

Peluang Bisnis INVESTASI EMAS! Hari ini daftar mulai besok Dpt PROFIT (7%/hari) www.forecashier.com/ID.000833 /SMS “MINAT”.Hp.087775210833

Dijual Tanah

Peluang Bisnis

Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336

Bisnis Forex! Modal Min Rp.300rb, Profit Besar, Cek UTK Pns, Pensiunan dll. Info www. inforexal.com, SMS “MINAT” Hp. 087885563999

DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977

Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Dijual tanah, 364 M 2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.

Kost

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo T Tribune

Minggu, 13 Januari 2013

11

Damkar Swasta Terima Bansos Pemkot DANA Bantuan sosoial untuk Damkar Swasta Kota Pontianak Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp 300 juta. Ketua Umum APKS Kalbar, Abi Hasni Tahir, dana bantuan sosial (bansos) untuk pemadam kebakaran swasta yang tergabung dalam APKS sudah diterima pada pertengahan tahun 2012, namun, sesuai prosedur penerimaan dari Pemerintah Kota Pontianak harus disertai dengan laporan keuangan masing-masing Pemadam Kabakaran swasta, akhirnya,

proses tunggu ini sampai akhir tahun. “Awal tahun ini, kita bagikan dana bansos ini kepada pemadam kebakaran swasta. Saya mohon maaf, bukan saya mau tahan bansos ini,” kata Abi Hasni Tahir dalam sambutan pembukanya. Dikatakan Abi yang juga Mantan Anggota DPRD Kota Pontianak, mewakili seluruh pengurus pemadam kebakaran swasta yang ada di Kota Pontianak mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Pontianak karena

telah memfasilitasi pemberian bansos ini. “Kami sangat berharap, di tahun-tahun mendatang, angka bansos ini bisa bertambah, mengingat kebutuhan peralatan dan operasionalnya makin hari makin mahal,” harapnya. Walikota Pontianak H. Sutarmidji yang diwakili Sekda Kota Pontianak, H. Muhammad Akip meminta pengurus APKS segera mengajukan besaran anggaran pemadam kebakaran swasta untuk mendapatkan persetu-

juan dari dewan. “Diajukan ke Pemkot, baru dibahas di DPRD,” kata M Akip. Dikatakannya, Pemerintah Kota Pontianak sangat berterima kasih kepada pemadam kebakaran swasta yang ada di Kota Pontianak, karena merupakan kinerja aksi sosial yang sangat unik di seluruh Indonesia. Karena siaga yang terus menerus oleh kiprah pemadam kebakaran swasta di Kota Pontianak, sehingga kebakaran di Kota Pontianak menjadi menurun.

Kades Pertanyakan Penyaluran Dana ADD yang dijadikan acuan,” kata Kepala Desa Parit Baru Musa, Sabtu, (12/1). Ia mencontohkan, data kemiskinan disebutkan jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) mencapai 1.023 kepala keluarga (KK). Padahal penerima raskin bukan rumah tangga miskin, hal itu jelas menimbulkan pertanyaan. Karena tidak semua RTM menerima raskin. “Apakah ADD disalurkan untuk RTM saja. Karena selama ini tidak pernah, lantaran peruntukannya sudah diatur dengan jelas, dana itu dipergunakan untuk aparatur desa, BPD, dan pembangunan infrastruktur serta RT,” jelasnya. Terkait jumlah penduduk di Desa Parit Baru yang mencapai lebih dari 35 ribu jiwa, ternyata dalam data yang tercantum 21.245 jiwa. Sementara luas wilayah belum ada penetapan, karena sepenuhnya menjadi kewe-

nangan pemdes. Belum lagi sejumlah batas di dusun masih bersengketa. Hanya memang data yang dikeluarkan luas wilayah mencapai 14,97 km. Sedangkan pada variabel kesehatan, disebutkan, jumlah sarana kesehatan tidak ada. Padahal Desa Parit Baru memiliki beberapa klinik atau pustu. Begitu pula dengan pembayaran PBB. Jumlah KK lebih dari 18 ribu, artinya pembayaran PBB jelas lebih dari itu. “Ini sangat berbeda dan bertolak belakang dengan data yang kami miliki. Terutama mengenai jumlah yang kami terima Rp137. 750.000 per tahun. Sementara desa lain yang memiliki jumlah penduduk dan luas wilayah kecil, justru mendapatkan ADD lebih besar,” ungkapnya. Hal senada juga dilontarkan Kepala Desa Kuala Dua Matias, di mana data yang

dijadikan dasar pemdes membagi ADD tidak proporsional. Mengingat tidak ada kepastian sumber data dengan desa. “Angkanya tidak sinkron dengan kami. Ini yang membuat kami heran. Dari mana sumber data mereka peroleh,” tanyanya. Matias juga mengatakan permasalahan itu sudah pernah mereka tanyakan langsung pada pemdes. Namun hingga kini mereka masih belum menerima satu pun penjelasan atau jawaban dari pemdes. Dan meraka pun berharap persoalan serupa tidak terulang kembali pada pembagian ADD tahun 2013. “Kami hanya berharap data yang dipergunakan bisa diperbaiki. Sehingga tidak menjadi polemik di lapangan,” katanya. Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat BPMPD Kubu Raya

Supriyadi menegaskan data yang digunakan pihaknya mengacu dari BPS. “Jadi kita menggunakan data statistik resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam hal ini BPS bukan dari desa,” tegasnya. Ia juga mengatakan, dalam penyaluran ADD mengacu pada Permendagri Nomor 37 Tahun 2006 dengan prinsip adil dan merata. Dengan begitu, jika menggunakan data desa maka prinsip adil dan merata tidak akan terlaksana. Dan ia pun mengakui, bahwa permasalahan data sudah menjadi keluhan desa seluruh Indonesia. Bahkan sudah pernah dibahas di tingkat pusat di Kemendagri. “Karena itu untuk tahun 2013 ini tetap akan menggunakan data statistik yang dikeluarkan BPS. Namun berapa nilainya kita masih belum mengetahui,” jelasnya.

diindahkan. Pasca berangkatnya Aiptu Witarsa dari Pelapis yang diperkirakan ada pukul 11.00 tersebut hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Ditambahkan Kasat Polair AKP Mulgiyanto saat pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan SAR Ketapang, Angkatan Laut untuk melakukan proses pencarian dipulau-pulau terdekat. “Kemarin (10/1) kami siap turun bersama-sama dengan SAR Ketapang, namun baru masuk dialur angin yang datang disertai dengan ombak terlalu besar dan membahayakan keselamat-

an, sehingga kami menunda keberangkatan,” kata Mulgiyanto. Selain Badan SAR Ketapang, Polres Ketapang juga melakukan koordinasi dengan SAR Pontianak untuk membantu proses pencarian dimana hingga saat ini belum ada satupun kapal atau tim yang mampu menembus sampai ke perairan Karimata. “Kami juga mencari informasi kepada kapal-kapal yang melintas, tentang keberadaan Aiptu Witarsa, karena di wilayah tersebut tidak dapat ditembus dengan sinyal ataupun radio,” imbuhnya.

dimanapun tempat yang akan saya datangi. “Hhhhhh lagi-lagi!” mau kemanapun saya pergi, bahkan saat di luar negeri sekalipun, yang satu ini nih penyakit saya, maka jangan heran endingnya selalu membeli sendal jepit. Dan kali ini, saya dengan cueknya menenteng high heels buchery saya memasuki Matahari Mall yang belum sepenuhnya terisi. Mana saya perduli dengan tatapan mata mereka yang tertawa geli melihat saya. Kekerasan seperti sudah menjadi hal yang biasa disini, orang mabuk, minum di siang hari yang panas bedengkang, ngga masalah tuh bagi mereka. Kalau mabuk doang sih ngga apa-apa, ini sudah mabuk mengganggu orang lain biasanya. Sampai-sampai saya mau beli alkohol tujuh puluh persen yang akan saya gunakan untuk membersihkan wajah, yang kalau di daerah lain di jual bebas, bahkan bisa kita dapatkan di mini market, khusus di Papua, alkohol yang harganya hanya empat belas ribu rupiah harus di tebus dengan resep dokter. Hari pertama saya penuh warna, supir angkot gontokgontokan dengan warga itu menjadi hal yang biasa terjadi disini. Anehnya, bahkan ada kejadian dimana pengguna jasa angkot yang ingin turun di suatu tempat yang di sebutkan, ya harus tepat berhenti disitu, kalau tidak bakalan terjadi perang, dan mereka biasanya tidak mau bayar. “Woi! Tidak mau bayar ka!” Duh, malunya jika saya yang di teriaki seperti itu. Supir-supir angkot di luar Jayapura biasanya berasal dari Makasar, yang rata-

rata juga tempramental. Dan angkot di kota Jayapuranya sendiri di kuasai oleh supir-supir asal Jawa. Yang buat saya lemas hampir putus jantung ini adalah, saat saya boyongan pindah kos dari distrik Waena menuju Hamadi. Karena saya masih baru, jadi teman saya yang mengurus transportasinya dengan menyewa angkot. Supirnya seorang anak muda asal Makasar yang okem habis. Dengan cuexnya membiarkan suara musik berdentam memekakan telinga, yang pasti tidak ada istilah pembeli adalah raja, pelayanan yang nomer satu. “Emang gw pikirin!” begitu kali ya, motonya?! Belum lagi caranya menyetir, seperti sedang berada di arena balapan liar, dan klakson mengaum-ngaum tidak tahu aturan bahwa malam hari dilarang digunakan. Sialnya, malam itu, ada sepasang suami istri papua asli pengguna motor yang merasa terzolimi, hingga kejar-kejaran pun terjadi. Mereka berteriak-teriak meminta si supir meminggirkan kendaraannya. Saat terpepet dan tidak bisa lagi bergerak, mobil pun merapat ke pinggir. “Hei ko tidak tahu aturan ka!” “Kau itu pendatang!” “Ku kasi tembak ko!” Mendengar itu, dan melihat gelagat si bapak papua yang mulai beringas, saya yang duduk tepat di samping supir, melompat turun, dan ngibrit sejauh mungkin. Yang namanya dengkul, sudah letoy seperti tapai. Hiks! Jauh-jauh datang ke Papua, hanya untuk mati konyol?! Tidak lah yauuu! *Alumni SMAN 1 Pontianak

Polisi Hilang di Laut Ari Wahyu Wijananto SIK membenarkan adanya anggota yang sampai saat ini hilang kontak dan belum ada pihak keluarga atau masyarakat yang dapat menyebutkan dimana posisi saat ini anggota tersebut. “Kami belum bisa memastikan anggota kami meninggal tenggelam, karena belum ada data atau sumber yang menyebutkan demikian, bisa jadi anggota kami merapat kesalah satu pulau untuk berlindung saat terjadi angin ribut dilaut,” kata Ari Wahyu Wijananto, Sabtu (11/1), kemarin. Menurut keterangan yang berhasil dihimpun Borneo

Tribune, Aiptu Witarsa ÿpada 28 Desember 2012 akan kembali ke ke Desa Padang dari Desa Pelapis dengan menggunakan kapal motor seorang diri dimana ke dua desa tersebut merupakan desa di Kecamatan Kepulauan Karimata yang untuk mengaksesnya harus melintasi perairan Karimata karena berbeda pulau. Sempat salah satu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) desa Pelapis yang namanya enggan dikorankan menceritakan bahwa dirinya sempat memperingatkan kepada Aiptu Witarsa untuk tidak pulang pada hari itu, namun nasehat tersebut tidak

Kisah Perjalanan ke Papuas yang puanasnya pol habis, bisa bikin kita jadi ikan asin yang kering kemlingking begitu tiba di Jayapura. Dari distrik Waena hingga sampai di Ibukota Jayapura melewati beberapa distrik, Abepura, Kota Raja, Entrop, Hamadi, barulah Jayapura, yang jarak tempuhnya juauhhhh banget, tanpa trafick jam memakan waktu satu jam deh kurang lebih. Jadi kami memuruskan untuk naik taxi. Eits! Bukan taxi yang seperti ada di benak kalian loh! Taxi disini adalah angkot! alias angkutan kota! Entah kenapa angkot jadi taxi ya?! Bahkan perbedaan istilah ini membuat seorang Bondet asal Jawa Tengah tergiur merantau jauh ke Papua, karena mengira akan mendapat pekerjaan sebagai supir taxi, Harus empat kali ganti taxi untuk sampai di Jayapura. Eh, banyak mas-mas dan mba-mba pegawai negri lengkap dengan seragam kebangsaannya baru berangkat kerja, padahal waktu sudah menunjukkan hampir pukul sembilan pagi loh! Tahu ngga, ada sebagian dari mereka saat berangkat kerja bertemu saya, eh... saat saya pulang jam dua belas mereka juga pulang kerja. Duh, enak sekali ya?! Kabarnya nih jadi pegawai negri di pemda Papua salary nya lebih gede ketimbang menjadi pegawai bank berplat merah, belum lagi jam kerja yang sangat-sangat fleksibel. Makanya jangan heran, banyak pegawai bank plat merah yang kabur dan menjadi pegawai pemda. Kesan pertama saya mengenai Papua, wow! karena melebihi ekspektasi saya. Sepanjang jalan utama di

jejali oleh pertokoan yang hidup, mungkin karena siang panasnya luar biasa, masyarakat terutama pendatang yang menetap di papua lebih suka keluar pada malam hari. Coba saja jalan-jalan pada malam hari, jalanan ramai penuh sesak, apalagi di distrik Abepura macet. Struktur alam papua yang perbukitan membuat pengembangan suatu kota atau distrik sulit sekali diperluas. Satusatu nya jalan adalah perluasan memanjang, dibagi menjadi beberapa bagian distrik. Abepura yang posisinya berada di lahan datar, menjadikannya lebih mudah di perluas. Abepura ini lebih besar daripada Jayapura yang struktur lahannya perbukitan. Hmm... menurut pengamatan saya Abepura seperti kota satelit tempat bermukimnya kaum menengah keatas. Berbalik sebanding pada siang hari, jalanan lengang, hanya debu yang berterbangan di distrik Entrop. Pada awalnya nih, saya dengan gayanya mengenakan setelan kerja rapih plus high heels lima centi meter, olala... empat kali turun naik angkot plus eksplorasi kota dengan berjalan kaki, belum lagi contour jalan yang perbukitan di Jayapura, membuat jari-jari kaki saya dengan sukses melepuh. Duh, pedihnya tak tertahan, belum lagi telapak kaki saya yg mulai mengembang, hiks! saya sudah tidak sanggup lagi mengenakan sepatu. Secara selama ini saya begitu malasnya berjalan kaki, kalau perlu, saat masih berada di kota tempat saya tinggal, saya akan parkir kendaraan saya tepat di depan pintu masuk

Perkuat Pekonomian Rakyat Lewat Koperasi Seperti yang terlihat pada kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Sabtu, (12/1) kemarin. Sejumlah progress report dan capaian-capaian yang terbilang spektakuler berhasil dibukukukan oleh pengurus dan anggota. Disampaikan oleh Ketua KSU Mitra Sakinah Jamaludin MT, berbagai prestasi dan kinerja positif telah ditunjukkan. “Alahamdulillah peningkatan SHU (sisa hasil usaha) pada rapat anggota tahunan kali ini cukup lumayan. Kita mengalami peningkatan sebesar empat puluh persen dibanding tahun kemarin,” ujar Jamal membuka salah satu kabar baik bagi para anggota koperasinya yang menghadiri RAT. Dikatakan Jamal, kinerja positif yang ditunjukkan badan pengurus dan dewan pengawas telah membawa dampak kemajuan yang cukup signifikan bagi KSU Mitra Sakinah. Selaian pertambahan modal dan kenaikan SHU, dari sisi anggota juga terdapat perkembangan yang signifikan. “Tahun ini jumlah anggota aktif kita mengalami kenaikan lumayan banyak. Kalau tahun lalu jumlah anggota aktif kita sebanyak lima puluh lima orang, tahun ini anggota aktif kita telah bertambah menjadi seratus dua orang,” paparnya. Jamaluddin juga menjelaskan kepada peserta RAT, saat ini KSU Mitra Sakinah telah menjadi salah satu koperasi percontohan dan menjadi laboratorium koperasi bagi SMK Koperasi Pontianak. Hal ini tak lepas dari kinerja positif dan pres-

tasi yang dimiliki KSU Mitra Sakinah. Disampaikan pula oleh Jamal, ke depan pihaknya telah merancang sejumlah rencana dan program yang akan membawa koperasi berlari lebih kencang dan terbang lebih tinggi. Mulai dari peningkatan kapasitas anggota hingga diversifikasi usaha telah dirancang oleh Jamal dan kawan-kawan. “Pada RAT kesepuluh nanti saya punya target kita bisa memiliki seribu orang anggota aktif. Selain itu untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan anggota, kita juga akan melakukan MoU dengan sejumlah lembaga,” ujar Jamal dengan penuh keyakinan. Mendengar paparan dari Ketua KSU Mitra Sakinah, Ketua Dekopinda Kota Pontianak, Joko Mulyo bangga dan bahagia. Bahwa di tengah-tengah cerita hambar tentang gerakan koperasi yang jarang tidak terlalu populer, masih ada gerakan koperasi yang konsisten dan komitmen menghidupkan gerakan koperasi sesuai ruh dan jatidirinya. “Setahun saya RAT yang dilakukan KSU Mitra Sakinah ini RAT yang paling awal digelar di Kota Pontianak. Ini contoh yang bagus, sebab salah satu ciri koperasi yang baik itu adalah RAT yang tepat waktu,” puji Joko. Ketua Dewan Penasihat KSU Mitra Sakinah, Awang Sofian juga mengaku bangga dengan kineja positif yang ditunjukkan badan pengurus koperasinya. Berbagai catatan dan prestasi yang telah dicapai KSU Mitra Sakinah di usianya yang

masih terbilang belia merupakan angin segar bagi perkembangan gerakan koperasi di Kalimantan Barat. “Saya bangga dengan prestasi dan kinerja yang ditunjukkan pengurus hari ini. Tapi jangan lengah, target ke depan harus lebih baik dari hari ini. Sebab hanya orang yang haris esoknya lebih baik yang disebut sebagai orang beruntung,” sebut tokoh gerakan koperasi yang juga Ketua Dekopinwil Kalbar ini. Awang juga berpesan, sebagai insan gerakan koperasi Kalbar, anggota dan pengurus KSU Mitra Sakinah hendaknya dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas pemikirannya. Koperasi sebagai sokoguru ekonomi bangsa seperti dicetuskan oleh Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta, adalah lembaga ekonomi yang memiliki unit usaha luas dan kompleks. Oleh karena itu harus dikelola dengan profesional dan matang. “Dari urusan kelahiran sampai urusan kematian bisa diurusi koperasi. Kelola dengan benar koperasi, maka kesejahteraan anggota akan tercipta,” pesan Awang. Usai rangkaian acara pembukaan, kegiatan RAT dilanjutkan dengan penandatanganan sejumal nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan berbagai lembaga. Mulai dari lembaga pelatihan koperasi (Lapenkop), PT Bumi Pontidhana dan PD Annisa. Kesemuanya bertujuan untuk menambah meningkatkan kualitas dan kapasitas KSU Mitra Sakinah.

Flamboyan (Baru) pasar dengan bangunan dari papan tersebut. Tak terasa, saya pun berkeliling hampir ke seluruh bangunan. Pembeli pun tak perlu berdesak-desakan lantaran pedagang tertata rapi. Bukan itu saja, pembeli tak perlu takut kaki terperosok tempat yang tergenang air. Mereka bisa dengan tenang berbelanja dengan tetap dihibur alunan ‘hiruk pikuk’ tawar menawar. Ini yang se-

makin mengasyikan. Kawasan luas tanpa dinding bangunan yang tinggi, membuat pandangan tak sumpek. Saya langsung membandingkan dengan pasar di kota kelahiran, Sungai Pinyuh. Andai saja, pasar ‘tumpah’ tersebut dibangun dan ditata seperti Flamboyan sementara ini, tentu suasana asik tersebutÿ akan menjalar.

Saya yakin, pembangunan pasar ini bisa dilakukan mengingat biayanya tidak terlalu besar, selain itu juga diperlukan kemauan rakyat dan para pedagang. Kawasan yang asri akan membuat kota semakin tertata dengan baik. Muaranya, pemerintah, rakyat (pembeli) dan pedagang sama-sama merasakan nyaman dan indahnya pasar. Semoga

ngan programnya serta semua juga punya simpatisan yang kesemuanya berorientasi kepada kesejahteraan masyarakat. Alangkah indahnya jika perbedaan itu tidak menjadi sebuah pemicu perselisihan atau bahkan perpecahan,” harap Joni Tarigan. Sejatinya, sambung Joni, KKU merupakan kabupaten yang damai dan cinta akan kedamaian. Bahkan tidak sedikit orang yang mengakui hal itu sehingga akan sema-

kin bermartabat jika saat demam pilkada ini dapat dilalui dengan tetap menjunjung tinggi kedamaian. “Terpilih atau tidak itu lumrah dalam sebuah pemilihan. Namun sejatinya setelah dilantik nanti, bupati tersebut bukan lagi bupatinya partai pengusung atau bupatinya tim sukses, melainkan Bupati Kayong Utara. Dan itu adalah Bupati semua masyarakat Kayong Utara,” tegasnya. (Abdul Khoir/Borneo Tribune)

Pilkada Damai berdemokratisasi. Namun disisi lain, Joni mengharapkan kepada tim sukses maupun parpol pendukung serta pengusung para kandidat calon kepala daerah untuk bersamasama memeriahkan pesta akbar demokrasi di KKU secara santun dan bermartabat. Karena dengan berpolitik santun itu menandakan cerdasnya masyarakat KKU. “Masing-masing punya jagonya. Masing-masing de-


CMYK

Seremonial www.borneotribune.com

Borneo Tribune

12

Minggu, 13 Januari 2013

Sosialisasi Aksi Puasa Pembangunan

Bekerjalah Demi Kehidupan dan Keutuhan Ciptaan Emi Borneo Tribune, Kubu Raya

Menyambut hari Raya Puasa dan Pantang yang dimulai pada Rabu, (12/2), Gereja Katolik Keuskupan Agung Pontianak, pada Jumat (11/01) melakukan sosialisasi bahan dan materi Aksi Puasa Pembangunan 2013 diselenggarakan di Rumah Retret St. Fransiskus Asisi-Tirta Ria. Sosialisasi ini dihadiri oleh para Pastor Paroki seKeuskupan Agung Pontianak, insan pendidik di Yayasan Katolik, para Katekis Paroki dan dibuka P. William Chang, OFM Cap selaku Vicaris Jeneral Keuskupan Agung Pontianak. Mengutip salah seorang Pemimpin Asia, P. William Chang mengajak umat Katolik tahun ini untuk kembali bangkit dan bergerak untuk bekerja demi kehidupan dan keutuhan ciptaan. Bagi Gereja Katolik, bekerja pada hakekatnya bertujuan membantu masyarakat dunia untuk mengurangi pengangguran terselubung

demi menciptakan kesejahteraan seluruh umat Allah sebagaimana sesuai dengan Ajaran Social Gereja. “Diminta kepada semua pihak untuk bekerjasama membangun kesejahteraan bersama. Bagi kita umat Katolik pada tahun ini merupakan Tahun Iman, maka Pantang dan Puasa haruslah menyangkut pantang dan puasa untuk berbuat kejahatan,”jelasnya. Dalam masa puasa ini, kata Romo, setiap umat mampu menggali nilai-nilai kerohanian dengan mengosong diri untuk memerangi kejahatan serta menegakkan keadilan serta kebaikan. Selaku Anggota Komisi PSE-KKP-Caritas Keuskupan Agung Pontaiank, Pater Yeremias Melis, OFM Cap dalam kata sambutannya mengatakan pantang dan puasa memiliki dimensi keluar dan kedalam. Pantang dan puasa mesti dapat mengubah diri sendiri dalam melihat dunia dan ciptaan. Dalam konteks Kalimantan umat Katolik perlu te-

rus membangun suasana kerja yang melestarikan kehidupan dan menjaga keutuhan ciptaan. Sedangkan aspek keluar diri sendiri ialah kita makin meningkatkan solidaritas hidup bersama umat dan berbagai kalangan. Ketua Komisi PSE-KKPCaritas KAP, Pater Faustus Bagara, OFM Cap menuturkan berangkat dari Ajaran Sosial Gereja yang lahir dari keprihatinan terhadap situasi masyarakat, gereja memiliki tanggungjawab moral terhadap kesejahteraan social masyarakat. “Maka dalam Aksi Puasa Pembangunan ini kita lebih menekankan pada nilai-nilai kerja yang lebih menghargai Kehidupan dan Keutuhan Ciptaan sebagai co-creator bersama Allah sang Pencipta,”jelasnya. Dirinya meminta agar bekerja bukan semata hanya demi mengejar harta/ materi/uang, tetapi bekerja harus mengangkat harkat martabat manusia sebagai makluk ciptaan yang bermartabat.o

Sosialisasi bahan-bahan aksi puasa pembangunan regio Kalimantan 2013. Foto : Emi/Borneo Tribune

Sekda Landak Nikmati Saprahan di Arena Robo-Robo

Lim Hui Kwang Nikmati Saprahan di Keraton Istana Amantubillah Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

Lim Hui Kwang yang juga Tokoh Tionghoa asal Kecamatan Segedong, Rabu (9/1) bersama para tamu undangan yang hadir pada puncak acara event budaya robo-robo di Keraton Amantubillah, bersama Dato Sri Petinggi Istana Penembahan XIII Istana Amantubillah Mempawah, Dr Ir Pangeran Ratu Mardan Adijaya Kusuma Ibrahim, M.Sc Gubernur Provinsi Bangka Belitung H Eko Maulana Ali, dan Wakil Gubernur Babel H Rustam Effendi, Ketua DPRD Provinsi Babel, Ismiadi, Kapolda Babel Brigjen Pol Budi Hartono Untung, Kajati Babel, Budiono, Danrem 045 Kolonel Inf Didied Pramudio, Danlanal Babel Kolonel Laut Adrianto dan sesepuh Kerajaan Amantubillah Mempawah, menikmati saprahan bersama di Istana Amantubillah. Kehadiran Lim Hui

SAPRAHAN Lim Hui Kwang, Yang Mulia Bakti Amantubillah yang bergelar Dato Panglima Angsana bersama Pangeran Ratu Mardan Adijaya Kusuma Ibrahim, Gubernur dan Wakil Gubernur Bangka Belitung pada even budaya robo-robo sedang menikmati saprahan di Istana Keraton Amantubillah. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune. Kwang bersama Ny Lim Hui Kwang di Istana Amantubillah memakai baju kebesaran sebagai salah seorang Yang Mulia Bakti Amantubillah yang bergelar Dato Panglima Angsana. “Kebersamaan dan silaturahmi antara berbagai elemen masyarakat adalah

nilai-nilai lain yang terkandung dalam prosesi Robokrobok. Makan saprahan di arena robo-robo,” kata Lim Hui Kwang. Dalam menikmati Saprahan ini, Panitia sudah mempersiapkan berbagai menu makanan khas masyarakat Kota Mempawah untuk jamuan makan

saprahan bersama seluruh tamu undangan. Nikmatnya kebersamaan makan menggunakan baki atau talam. Setiap baki atau talam (saprah) yang berisi nasi dan lauk biasanya diperuntukkan bagi empat atau lima orang. Dalam makan saprahan keakraban terjalin, suasana mencair, dan sekatsekat melebur jadi satu. “Pada saat makan, tidak lagi dipersoalkan status, agama, dan asal-usul seseorang,” jelasnya. Dijelaskannya, dalam ritual Robo-robo dihidangkannya berbagai masakan khas Istana dan daerah setempat yang mungkin tidak lagi populer di tengahtengah masyarakat perkotaan. Seperti lauk opor ayam putih, sambal serai udang, selada timun, ikan masak asam pedas, dan sop ayam putih. Sebagai penganan pencuci mulut disuguhkan kue sangon, kue jorong, bingke ubi, putuh buloh, dan pisang raja. o

SAPRAHAN Sekda Landak, Drs. Ludis bersama undangan even budaya robo-robo sedang menikmati saprahan di arena robo-robo. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune. Andika Lay Borneo Tribune, Mempawah

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Landak, Drs Ludis, Rabu (9/1) bersama para tamu undangan yang hadir pada puncak acara event budaya robo-robo di Pelabuhan PPI Kuala Mempawah mulai dari, Sekda

Kalbar, Drs M Zeet Hamdy Assovie, Kasdam XII Tanjungpura, Brigjen TNI Robby Win Kadir, Bupati Pontianak, H Ria Norsan, Gubernur Provinsi Bangka Belitung H Eko Maulana Ali, dan Wakil Gubernur Babel H Rustam Effendi, Ketua DPRD Provinsi Babel, Ismiadi, Kapolda Babel Brigjen Pol Budi Hartono

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal

CMYK

Untung, Kajati Babel, Budiono, Danrem 045 Kolonel Inf Didied Pramudio, Danlanal Babel Kolonel Laut Adriant dan sesepuh Kerajaan Amantubillah Mempawah, pejabat di Kalbar dan luar Kalbar hingga raja-raja di Kalbar maupun se-Nusantara makan saprahan bersama di arena Robok-robok. Kehadiran Sekda Landak tidak memakai pakaian adat, namun, Sekda hadir memakai seragam PNS yang berlaku hari itu dan berbaur bersama undangan yang hadir. “Kebersamaan dan silaturahmi antara berbagai elemen masyarakat adalah nilai-nilai lain yang terkandung dalam prosesi Robokrobok. Makan saprahan di arena robo-robo,” kata Ludis. Dalam menikmati Saprahan ini, Panitia sudah mempersiapkan berbagai menu makanan khas masyarakat Kota Mempawah untuk jamuan makan saprahan bersama seluruh tamu undangan. Nikmatnya kebersamaan makan menggunakan baki atau talam. Setiap baki atau talam (saprah) yang berisi nasi dan lauk biasanya diperuntukkan bagi empat atau lima orang. Dalam makan saprahan keakraban terjalin, suasana mencair, dan sekatsekat melebur jadi satu. “Pada saat makan, tidak lagi dipersoalkan status, agama, dan asal-usul seseorang,” jelasnya. Dijelaskan olehnya, dalam ritual Robo-robo adalah dihidangkannya berbagai masakan khas Istana dan daerah setempat yang mungkin tidak lagi populer di tengah-tengah masyarakat perkotaan. Seperti lauk opor ayam putih, sambal serai udang, selada timun, ikan masak asam pedas, dan sop ayam putih. Sebagai penganan pencuci mulut disuguhkan kue sangon, kue jorong, bingke ubi, putuh buloh, dan pisang raja. o


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.