cmyk
Borneo Tribune I DEALISME, K EBERAGAMAN
www.borneotribune.com
29 Muharram 1434 H - 1 Cap It Gwee 2563
S uara Enggang Manusia Menjadi Oleh P. Florus
P. Flor us Florus Kolomnis
KEBERSAMAAN
“Saya mau menjadi pemimpin!”, teriak Pak Alui ketika ia sedang menunggu kejatuhan buah-buah durian dari sebatang pohon durian peninggalan kakeknya. Teriakan itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaan memungut buah durian. Namun demikianlah yang terjadi. ....Ke Halaman -11
B uah Bibir Empat Kursi DPR
H. Morkes Effendi, S. Pd, MH Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Kalbar, H. Morkes Effendi, menargetkan bahwa DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar akan memperoleh sedikitnya empat dari 10 kursi DPR RI yang selama ini diperebutkan di daerah pemilihan (dapil) Kalbar pada Pemilu Legislatif (Pillegs) 2014 mendatang. “Insya Allah, saya optimis bahwa Partai Golkar bisa memperoleh 4 kursi DPR RI pada Pemilu Legislatif tahun 2014 mendatang,” ujar H. Morkes Effendi, saat acara Rapimda serta Orientasi Fungsionaris II Partai Golkar Provinsi Kalbar, di Gedung Zamrud Khatulistiwa, Senin lalu. ....Ke Halaman -11
Kontrak Pemasangan Karpet Dua orang pria kekar datang ke rumah seorang wanita untuk memasang karpet pelapis lantai dapur. Mereka memindah kompor dan kulkas keluar rumah sebelum melakukan perkerjaan itu. Ketika mereka sedang bersiap-siap untuk pergi dari rumah itu, wanita itu meminta mereka untuk menempatkan peralatan yang ditaruh di luar kembali pada tempatnya. Kedua pria tersebut meminta Rp.450.000 untuk layanan ini, karena kata mereka tidak ada dalam kontrak perjanjian. Wanita itu benar-benar tidak punya pilihan selain membayar mereka. Segera setelah mereka pergi, bel pintu berbunyi. Dua laki-laki tadi datang kembali. Mereka si wanita untuk memindahkan mobilnya, yang menghalangi mobil box merek Wanita itu menjawab: “Bisa saja Saya memindah mobil saya, tapi biayanya Rp.450.000...”
Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103
Dua WNA Penipu Ditangkap Pakai Hipnotis Raup Harta Korban
Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak DUA WNA. Dua orang WNA berhasil ditangkap polisi di Landak, lantaran telah melakukan hipnotis di Kalbar. Korban Theng Soi Jong (Baju Merah) saat melihat pelaku yang berhasil ditangkap polisi. FOTO Achmad Mundzirin/ Borneo Tribune
Dua orang oknum warga negara asing (WNA) asal China, Li Ruiwen dan Li Jinan, serta satu orang supirnya, Eko Haryanto asal Tegal, berhasil ditangkap Polres Landak, saat menjalankan aksi Hipnotis dipasar Ngabang. Ketiga pelaku pun dibawa ke Polresta Pontianak guna diproses lebih lanjut, Rabu, (12/ 12). Penangkapan yang dilakukan Polsek Kota Ngabang Kabupaten Landak, terhadap Li Ruiwen dan Li Jinan serta Eko Haryanto ini berawal dari adanya kecurigaan anggota yang melihat adanya penipuan yang dilakukan pelaku terhadap calon korban. Kemudian dilakukan penangkapan. Dan ketika dilakukan pemeriksaan, ternyata kedua orang ....Ke Halaman -11
Gara-gara Byar Pet
Pihak SPBU Akan Diperiksa
Enam Ton BBM Subsidi Diamankan
Dua Ruko Jalan Siam Terbakar
Jaidi Chandra Borneo Tribune,Ketapang
Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak
Kepolisian Resort Ketapang mengamankan 33 drum sekitar 6.600 liter atau 6 Ton bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Preminum di kawasan Jalan Dr. Sutomo yang diduga akan dijual ke para pengecer. Polisi berjanji akan memeriksa pihak SPBU untuk mendalami kasus ini. Kapolres Ketapang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) I Wayan Sugiri melalui Kepala Satuan Reskrim
Dua unit Ruko di Jalan Siam Kecamatan Pontianak Selatan hangus terbakar. Arus listrik yang hidup mati (byar pet), diduga menjadi penyebab musibah terbakarnya dua Ruko ini, Rabu (12/12). Kebakaran ini pun berawal dari salah satu Ruko milik Hengki (56) tempat Warnet dan Browsing, Murrey Cyber. Di warnet ini terdapat belasan orang yang sedang bermain. Namun tiba-tiba listrik mati, ketika pukul 13.00 listrik hidup kembali. Ketika itu pula timbul asap dari atas Ruko. Namun asap tersebut tidak diketahui oleh Hengki, Hengki mengetahui adanya asap saat ada orang yang berteriak dari
....Ke Halaman -11
....Ke Halaman -11
Kasat Reskrim AKP Andi Oddang Riuh SIK saat mengecek truk pengangkut 6 Ton BBM bersudsidi dengan menggunakan spanduk BBM Subsidi untuk masyarakat yang diamankan Polres Ketapang (12/12). Foto Jaidi Chandra/Borneo Tribune
Pertama Merion di Indonesia
Mantan PM Kanada Merakyat Demi Merion
Viodeogo Borneo Tribune, Pontianak
Melayani: - Antar Jemput Penumpang & Carter - Jasa Pengiriman Barang & Dokumen
Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121
Sinar matahari di Kota Pontianak di siang hari, Rabu (12/12) terasa panas menyengat. Tapi cuaca ekstrem kemarin tidak membuat Sheila Copps, Mantan Perdana Men-
teri Kanada mengurungkan niatnya hadir di kota Khatulistiwa ini. Tanpa protokol, dan peluh keringat dia kunjungi Kalbar. Kehadirannya dalam rangka melihat langsung peresmian dibukanya Customer Union – Merion di Jalan Ampera. Dia ingin melihat
Investment Award 2012 Perizinan dan pelayanan publik ibarat dua sisi mata uang. Saling terkait. Pelayanan yang baik akan mendatangkan kepuasan di hati masyarakat.
langsung peristiwa bersejarah dalam jaringan Credit Union (CU) yang selama ini bergerak di sektor keuangan. Merion ini bergerak di sektor riil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi angota CU dan masyarakat luas. Secara sekilas toko Merion ini ....Ke Halaman -11
TERBAKAR. Petugas pemadam kebakaran beramai-ramai mencoba memadamkan api yang membakar dua Ruko di Jalan Siam. FOTO Achmad Mundzirin/Borneo Tribune
Salam “Ceria” dari Kota Pontianak
Budi Rahman Borneo Tribune, Pontianak Begitulah prinsip pelayanan yang dipedomani insan pelayan publik yang profesional. Seperti yang diterapkan jajaran instansi Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Pontianak. Hal ini terungkap saat Tim Penilai ....Ke Halaman -11
Ketua Tim Penilai Investment Award 2012, Hasan Subkhi dan rombongan saat berdialog dengan Kepala Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Pontianak. Foto Budi Rahman/ Borneo Tribune
Menyambut Natal & Tahun Baru Banjir Hadiah Langsung
PT. ANZON AUTOPLAZA Cabang: Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000, Sampit : Jl. Jend Sudirman Km. 1
HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -
cmyk
Kamis, 13 Desember 2012
DA N
Kamis, 13 Desember 2012
Salam. Redaksi mengundang pembaca Borneo Tribune untuk mengirim tulisan untuk rubrik “Citizen Journalism”. Bentuk tulisan dapat berupa laporan kegiatan, opini, surat pembaca, puisi, cerita pendek. Panjang tulisan maksimal 500 kata. Kirimkan tulisan ke email: yusriadii@yahoo.com. Terima kasih.
T
AJUK
YangRapat Membanggakan Rutin dari Kubu Raya Majalah Tempo edisi, 10-16 Desember 2012 menerbitkan edisi khusus kepala daerah pilihan 2012, ‘Bukan Bupati Biasa’. Majalah nasional setebal 194 halaman tersebut menetapkan tujuh kepala daerah pilihan. Sebagai masyarakat Kalimantan Barat, kita patut berbangga. Salah satu pilihan Tempo adalah Bupati, Kubu Raya, Muda Mahendrawan. Bupati independen pertama di pulau Kalimantan ini, sebelumnya meraih investment Award dari BKPM RI serta penghargaan Presiden RI atas prestasi juara dua Nasional Penanaman 1 miliar pohon. Suami Rosalina ini dipilih Tempo bersama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Bupati Keerom (Papua) Yusuf Wally, Bupati Enrekang (Sulsel), La Tinro La Tunrung, Wali Kota Sawahlunto (Sumatera Barat), Amran Nur, Bupati Wonosobo (Jawa Tengah), Abdul Kholiq Arif dan Wali Kota Banjar (Jawa Barat), Herman Sutrisno. Pemimpin dari ‘tujuh mata angin’ ini ternyata tidak main pilih. Tempo dalam pengantarnya mengungkapkan pencarian kepala daerah ini berdasarkan penyisiran perlbagai data tentang kemajuan daerah baik dari sumber umum, data Kementerian Dalam Negeri RI terkait tataran pengambil kebijakan dan tatanan pelaksana kebijakan, data dari Kantor Utusan Khusus Presiden untuk MGDs berisi indeks pembangunan manusia, indeks kesejahteraan rakyat dan indeks pembangunan kesehatan masyarakat. Selain itu, menurut Tempo pencarian ini juga berdasarkan survei integritas publik, penilaian inisiatif antikorupsi. Hasil komplikasi tersebut, lalu daerah peraih angka tertinggi pada setiap indikator dimasukkan ke daftar sehingga tersusun deret panjang kepala daerah. Tempo juga menetapkan garis batas bahwa kepala daerah yang dipilih harus bebas dari perkara korupsi, dan menonjol dalam inovasi program. Kepala daerah yang memiliki kasus di Kepolisian, Kejaksaan dan Komisi Anti Korupsi, baik masa lalu maupun yang sedang berjalan, dicoret. Seperti kita ketahui, sosok Muda diawal kepemimpinannya mulai menggebrak dengan konsep me-revolusi mainset birokrasi agar tidak terkurung dalam rutinitas semata. Namun, berpola pikir berproses dari hulu ke hilir, fokus dan massif. Pasca memperkuat birokrasi sebagai pelayan, Muda melakukan langkah-langkah ‘tak wajar’ untuk mewujudkan mimpi besar dengan memangkas dan penghematan sejumlah anggaran terutama kegiatan-kegiatan seremonial, rumah dinas serta pengadaan mobil dinas. Dari tahun pertama kepemimpinannya, Muda terus meningkatkan anggaran belanja publik dan tahun selanjutnya, Ia berhasil mengalokasikan belanja publik lebih besar dari belanja aparatur. Anggaran pun dialokasikannya untuk penguatan pendidikan, derajat kesehatan masyarakat dan ekonomi kerakyatan. Program beras lokal yang digaungkan sejak tahun 2010 lalu juga mampu meningkatkan nilai jual gabah di tingkat petani. Program ini mampu meningkatkan gairah masyarakat untuk bertani sehingga perluasan areal tanam terus terjadi. Untuk kemandirian pangan, Muda juga membangun food estate serta sawah abadi. Terpilih Muda jelas menjadi surprise bagi kita di Kalbar. Muda terpilih dengan seleksi yang ketat melalui penilaian ‘paripurna’ banyak aspek. Kita juga patut bersyukur, Kalimantan Barat memiliki, Muda Mahendrawan. Sosok low profile ini setidaknya sudah mengantar daerah ini menjadi ‘lilin’ pilihan Majalah Tempo. Muda, menurut Tempo merupakan bagian stok yang sedikit di negeri ini. Muda termasuk pemimpin yang memiliki sejumlah inovasi untuk membangun masyarakatnya. Dalam OPINI-nya, Tempo menulis tujuh kepala daerah (termasuk Muda) patut mendapat perhatian kita, terutama pada saat krisis kepemimpinan melanda republik ini. Selamat Pak Bupati
Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan
Kayong Utara
Borneo T Tribune
2
12-12-12
Hari Pertama Pendaftaran Calon Bupati Sepi
Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Hari pertama pembukaan pendaftaran pasangan calon bupati dan calon wakil bupati KKU yang bertepatan dengan tanggal 12-12-2012, di Kantor KPU KKU, masih terlihat sepi. Belum ada satupun kandidat pasangan calon kepala daerah (cakada) yang melakukan pendaftaran pada hari pertama pendaftaran. Bahkan salah satu dari kandidat pasangan calon Syukran dan Abdulrahman yang dikabarkan akan mendaftar pada hari pertama
Dedy Efendi tersebut, tiba-tiba mengurungkan niat untuk mendaftarkan diri pada saat itu. “Hari ini tidak ada yang mendaftarkan,” kata Ketua KPU KKU, Dedy Efendi, Rabu (12/12).
Meski demikian, Dedy mengaku sempat mendapatkan kabar bahwa pada hari pertama memang akan ada satu pasangan calon dari jalur partai politik yang akan mendaftarkan diri. Karena jauhjauh hari KPU sudah menyampaikan informasi dan menjalin komunikasi terhadap para pasangan calon sehingga jelang mereka mendaftarkan diri agar dapat menyapaikan informasi tersebut. “Informasi itu kita perlukan dalam kaitan untuk persiapan,” ujarnya. Mundurnya pendaftaran pasangan calon tersebut belum diketahui perihal
apa yang mendasarinya. Namun dia menjelaskan ada hal teknis yang pastinya menjadi suatu kendala. “Kapanpun kita siap terima. Asal masih dalam batas waktu yang kita sudah tentukan,” lugasnya. Sementara itu dari kabar yang diterima, terdapat pasangan jalur perseorangan, yakni Jalian-Hamdan Harun yang akan mendaftar selanjutnya. Namun tepatnya pada tanggal berapa, pihaknya belum mendapat kepastian. Namun satu tanggal yang sudah diterima penyelenggara pemilu, yakni 17
Desember akan dipergunakan oleh pasangan Ibrahim DahlanNgadikun, sedangkan 18 Desember mendatang akan dipergunakan oleh pasangan Incumben Hildi Hamid untuk mendaftarkan diri. Sementara itu, sejak jauh hari KPU KKU memang sudah mempersiapkan diri untuk menyambut para pasangan calon yang pastinya akan diantar oleh para pendukung mereka saat melakukan pendaftaran, sehingga sebuah tenda dan kursi sudah dipersiapkan di halaman kantor yang berada di bilangan Jalan Tanah Merah.
Stan Pameran KKU Raih Posisi Tiga Besar
Amplang Ikan Tenggiri Jadi Rebutan
Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Pengunjung stan pameran KKU terlihat silih berganti dan sesekali terlihat rebutan untuk membeli amplang ikan tenggiri yang diproduksi salah seorang warga Kecamatan Teluk Batang sebagai buah tangan untuk keluarga maupun kolega mereka. Tak hanya amplang ikan tenggiri, sejumlah penganan lain juga tak luput dari minat pengunjung. Sebut saja lempok durian, kerupuk ikan bilis serta dodol salak.
Serta kerajinan tangan dari bahan pandan, seperti tikar, tempat tisu dan lain-lainnya juga banyak yang terjual. Begitulah suasana yang terlihat di stan pameran (KKU) yang mengikuti lomba pameran yang diadakan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Provinsi Kalbar di Ngabang, Kabupaten Landak, sejak 6 hingga 8 Desember lalu. Produksi rumahan asal KKU yang ikut dipamerkan dalam kegiatan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para
pengunjung. Sehingga tak mengherankan sebelum pameran dibuka oleh Ketua BKOW Provinsi Kalbar, barangbarang yang dipamerkan sudah mulai diserbu para pengunjung sehingga membuat petugas penjaga stand pameran KKU cukup kerepotan melayani mereka. Pada lomba ini, stan pameran KKU berhasil meraih juara tiga. Sedangkan untuk juara satu berhasil diraih oleh tuan rumah, Kabupaten Landak. Sedangkan juara dua berhasil diraih stan Kabupaten Sanggau. “Tentunya keberhasil-
an ini berkat kerjasama dan kerja keras dari semua pengurus dan anggota GOW KKU. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pengurus dan anggota GOW KKU serta pihak lainnya yang telah membantu kegiatan kami. Menang atau kalah itu biasa, namun yang lebih utama yakni bahwa kita sebagai kabupaten baru juga mampu bersaing dengan daerah-daerah lain,” ujar Ketua GOW KKU,” Aprilia Junaidi. Dia mengharapkan melalui pameran tersebut
sekaligus sebagai ajang promosi daerah sehingga dapat menarik investor untuk datang ke KKU. Sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian di KKU melalui pengembangan usahausaha produksi rumahan yang ada. “Kita akan terus berusaha sebaik mungkin menampilkan yang terbaik untuk Kabupaten Kayong Utara yang akan mengikuti kegiatan Rakon XIII BKOW dan GOW se-Kalimantan Barat dan kegiatan lomba pada tahun 2013, di Kabupaten Kapuas Hulu,” ucapnya.
Inspirasi
Atmosfir Kuat Akademik Oleh: Khairul Fuad Semenjak 18 November 2012 memasuki komunitas LIPI di Cibinong Bogor, hujan hampir mengguyur saat sore menjelang. Tampaknya, julukan kota hujan masih melekat pada Kota Bogor. Lebih-lebih di tengah musim hujan, intensitas curah hujannya tambah tinggi, terbukti menumbangkan pohon di jalanan dan melongsorkan tanah yang dilalui oleh rel kereta api menuju ke Jakarta. Rutinitas menjadi terganggu bagi masyarakat Bogor yang bekerja di Jakarta Tingginya curah hujan itu seperti tingginya curah pengetahuan yang mengucur selama berada di LIPI. Ibarat Komputer Jinjing sesekali harus diinstal ulang untuk cepat merespon koneksi, juga harus diisi dengan program baru agar dapat mengoperasionalkan kinerja baru yang dibutuhkan untuk sebuah pekerjaan. Pengetahuan harus selalu diupdate agar mudah melakukan proses dialektika terhadap
perkembangan yang semakin cepat berubah. Era dunia maya sekarang ini menyulut perubahan itu menggelinding bak bola salju. Bagi mereka yang tidak memperbaharui diri sama halnya mempersilakan diri tergilas oleh bola salju tersebut. Dengan pengetahuan yang memadai dipastikan dapat mengikuti perubahan yang semakin menggila. Tradisi akademik untuk memperbaharui pengetahuan memang diretaskan di LIPI karena institusi ini yang memiliki fokus tingkat tinggi untuk menyuplai pengetahuan bagi peradaban bangsa ini. Peradaban apapun pasti didasarkan oleh pengetahuan yang dibangun melalui tradisi akademik. Sebuah Negara di mana pun pasti memiliki lembaga mirip LIPI, apalagi Negara maju pasti memiliki lembaga seperti itu, seperti CSRO di Australia. Ruh akademik yang menghidupkan ilmu pengetahuan (knowledge) tidak boleh lepas dari raga seseorang atau sebuah
Negara. Ruh itu yang bakal menggerakkan ke mana melangkah. Orang yang memiliki pengetahuan pasti berbeda dengan orang yang tidak memiliki pengetahuan. Perbedaan Negara maju dan tidak maju diindikasikan oleh pengetahuan yang dimiliki. Seperti ujar seorang filosof Michael Foucolt, “Knowledge is power”. Ruh itu yang dihembuskan dalamdalam oleh LIPI kepada para peserta Diklat Jabatan Fungsional Tk. I LIPI selama kurang lebih tiga minggu. Seiring perjalanan Diklat, selama itu arus kuat ruh akademik meretas dalam suasana batin yang melingkupi. Hampir sehari penuh berkutat dengan atmosfir akademik yang kadang menyisakan kelelahan fisik dan psikis. Akan tetapi, segala kekangan selama itu harus dihadapi sebagai konsekuensi untuk menuju tujuan yang diharapkan. Ruh akademik kepenelitian akan menjadi bekal pengetahuan untuk nantinya memahami bagaimana langkah-langkah meneliti
yang baik dan benar. Kemajuan bangsa tidak bisa lepas dari penelitian yang dilakukan secara cermat dan berkelanjutan. Walaupun, hasil yang akan didapat masih sangat berjarak dengan proses awal penelitian dilaksanakan. Menurut pengajar Diklat, pertama kali menduduki Indonesia, pasukan peneliti yang dibawa oleh Belanda bukan pasukan tentara. Para peneliti terkenal Belanda, banyak mengetahui Indonesia sesuai disiplinnya masingmasing, misalnya Snouck Hurgronye yang sangat mengetahui tradisi masyarakat Aceh. Terlepas dari tujuan penelitiannya hanya untuk menjajah Indonesia sampai 350 tahun. Oleh karena itu, kepenelitian sangat diperlukan untuk meretas progresifitas yang lebih baik di masa depan. Produk produk massal yang kini dinikmati oleh masyarakat di belahan bumi manapun berawal dari penelitian sederhana yang terus diujicobakan, siapa yang tidak tahu dengan mie
cepat saji. Pesawat terbang canggih yang mewarnai langit biru berawal dari penelitian Ian Wright bersaudara yang terus-menerus. Paradigma itu yang kini berubah dalam mengarahkan kegiatan untuk meretas progresifitas ke depan lebih baik. Sumber Daya Alam (SDA) dulu menjadi pertimbangan dalam meretas perubahan. Akan tetapi, akhir-akhir ini Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi ukuran untuk menakar perubahan yang diinginkan. Pada akhirnya, Kalimantan Barat masih butuh kegiatan penelitian untuk progresifitas yang lebih baik, baik untuk menata masyarakatnya, maupun Sumber Daya Alam untuk kemaslahatannya. Walaupun, kegiatan itu tidak langsung terasa di masyarakat. Meminjam komentar A. Halim Ramli sewaktu diskusi Lingkar Budaya waktu lalu di kedai kopi Chef, “Roma dibangun tidak sehari tapi berabad-abad lamanya”. Kota yang banyak memiliki peneliti. Cibinong 04122012
Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop
Borneo Tribune
Serba Serbi
Borneo T Tribune
Kamis, 13 Desember 2012
3
Pasukan LumbaLumba Pendeteksi Ranjau Segera Pensiun SETELAH bertugas sejak tahun 1960, pasukan lumbalumba penjinak ranjau air, akhirnya akan pensiun dari jajaran Angkatan Laut AS secara bertahap mulai tahun depan. Lumba-lumba hidung botol (Bottlenose dolphin – Tursiops truncatus) memang sejak lama dilatih oleh Angkatan Laut AS untuk mendeteksi ranjau di perairan mereka maupun wilayah lawan. Pasukan mamalia air ini bahkan juga bertugas di Perang Vietnam, Perang Teluk dan juga Perang Irak. Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini, Angkatan laut AS berencana mengganti secara bertahap kekuatan sonar lumba-lumba yang selama ini diandalkan untuk mencium keberadaan
ranjau, dengan sejenis robot torpedo tanpa awak yang mengadopsi teknologi sonar lumba-lumba ini. Namun, pihak Angkatan Laut mengaku mereka belum siap secara penuh untuk mengistirahatkan mamalia laut ini dan menggantikan fungsi mereka dengan robot baru ini. “Dengan kemampuan unik mamalia laut ini, terutama di perairan dangkal, banyak sekali misi penting yang berhasil mereka lakukan dan tak bisa disamai hingga kini oleh teknologi atau peranti keras dalam waktu dekat,” ungkap james Fallin, Juru Bicara Space and Warfare Systems Command Pacific (Spawar) kepada Harian North County Times. Namun, peralatan
pendeteksian ranjau dan sistemnya sudah berkembang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan pejabat di Angkatan Laut mengatakan bahwa robot tanpa awak ini bisa melakukan hal serupa dan bisa dibangun dengan lebih cepat, tanpa harus melatih dan mengasah kemampuan lumbalumba yang memakan waktu sekitar 7 tahun. Kabar gembira ini, ternyata bukan akhir dari tugas lumba-lumba tersebut di kemiliteran. Hanya 24 ekor lumba-lumba yang terlibat dalam misi pendeteksian ranjau di air, dan pihak militer tetap berencana untuk mempekerjakan mereka untuk tugas lainnya. Tugas ini salah satunya adalah untuk mengambil
berbagai benda yang tenggelam di dasar lautan dan juga mendeteksi penyelam-penyelam pasukan musuh. Satu-satunya kabar gembira dari rencana militer terhadap satwa liar adalah mereka tidak akan lagi menangkap lumba-lumba dari alam liar untuk proyek pelatihan satwa senilai 24 juta dollar AS untuk melakukan tugas berbahaya di medan perang. Ini adalah saat yang tepat untuk memberikan pensiun dan menikmati masa tua pasukan tempur lumba-lumba yang sudah bekerja keras di medan perang selama ini. Sumber : http://www. mongabay.co.id/2012/12/ 07/pasukan-lumba-lumbapendeteksi-ranjau-akan-segera-pensiun/#ixzz2Epiu4fO4
ANGGOTA DPR ternyata masih belum jera meskipun sering mendapat cercaan dari publik lantaran sering melakukan plesiran ke luar negeri. Kali ini, beberapa anggota Komisi VII DPR melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Brasil hanya untuk membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Keantariksaan.
Keterangan terkait keberangkatan anggota DPR ini diketahui setelah wartawan mendapat informasi dari Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf. Nurhayati mengaku jika dirinya telah menerima pengajuan izin dari anggotanya untuk berangkat ke Brasil.
Dikatakan Nurhayati, berdasarkan surat pengajuan izin yang dia terima, agenda kunker Komisi VII ke Brasil tersebut dilakukan sejak 10 sampai 16 Desember. ”Mereka memang mengajukan izin, tapi baru saya terima kemarin, belum saya tandatangani. Kalau mereka sudah berangkat jelas akan
mendapat sanksi dari fraksi,” kata Nurhayati, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/12/2012). Surat tersebut diajukan atas nama Milton Pakpahan dan Siti Romlah. Selain ke Brasil, dua orang itu juga meminta izin ke Amerika untuk membahas RUU Kedirgantaraan. Sumber: www.oke zone.com
Komisi VII DPR Plesir ke AS & Brasil
Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM
ATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA Ciri khas kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alami, intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akarnya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh kembali. Menurut survey terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita. Terutama persentase penderita impotensi, ejakulasi dini, radang prostat mengalami kenaikan pesat, berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga merupakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan kepercayaan diri pria. Penyakit fungsi seksual menimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medistra TCM ada konsultan Sinshe ahli TCM (Traditional
Chinese Medicine) ternama dari Tiongkok yang siap membantu Anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnya berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: Impotensi, Ejakulasi Dini, Radang Prostat, Sperma Mati, Tidak ada Sperma, Alat vital tidak normal, Kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni “Qiang Yang Bu Shen Liao Fa” ini dipadukan akupuntur elektroterapi sangat terkenal diberbagai Negara, berfungsi memperkuat ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang didalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing terasa sakit, sering kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatasi hingga ke akar penyakit dan tidak mudah kambuh lagi.
Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :
HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0821 5279 7888 Hari Senin - Sabtu Buka Jam 09.00 s/d 17.00 WIB Minggu & Libur Besar Jam 09.00 s/d 13.00 WIB
Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune
Kamis, 13 Desember 2012
4
Guru SMK se Kalbar Belajar Listrik
Kalbar Masih Ketergantungan Negara Asing Achmad Munandar Borneo Tribune, Pontianak PT. PLN (Persero) Kalbar bersama Dinas Pendidikan Kalbar menggandeng 50 guru SMK se Kalbar untuk mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat) tentang industri ketenagalistrikan, khususnya bidang industri dan pembangkitan yang dikemas dalam program peningkatan kompetensi anak bangsa upgrading guru-guru SMK, untuk memberikan wawasan, pengetahuan dan keterampilan kepada guruguru SMK tentang ketenalistrikan yang dikelola PLN, Selasa (11/12). Kapusdiklat PT. PLN Ratno Wibowo mengatakan,
guru-guru yang akan mengikuti diklat ini adalah yang terbaik, dan merupakan pilihan. “ Para guru-guru merupakan agen perubahan akan membawa perubahan anak didik di lingkungan SMK masing-masing,” kata Ratno Wibowo. Dikatakannya, di PT. PLN yang diwadahi Unit Diklat Bogor merupakan gudang ilmu, untuk mengenal bagaimana listrik dibangkitkan, teknisnya. Sekda Kalbar, Drs. M. Zeet Hamdy Assovie memberikan apresiasi kepada PT PLN yang menggelar program ini. “Harapan kami, program ini akan memberikan wawasan untuk mencerdaskan anak didik kita. Ini
merupakan sebuah program yang sangat bagus di tengah kondisi bangsa sangat membutuhkan. Banyak sekali pendekatan teknologi untuk memajukan negara ini,” katanya. Ia mengatakan, ketergantungan listrik masih tinggi, dan di kawasan perbatasan, PT. PLN bekerjasama dengan PLN di Malaysia untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kalbar. “Sebagai sebuah tantangan, ke depan jangan menjadi ketergantungan kita kepada pihak asing, karena, kesiapan bangsa untuk kreatif, inovatif untuk mengembangkan dunia kelistrikan dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang kita miliki,” jelasnya. o
SIMBOLIS Sekda Kalbar, Drs. M. Zeet Hamdy Assovie memasangkan jaket peserta yang akan berangkat menuju Unit Pendidikan dan Latihan di Bogor untuk mengikuti diklat. FOTO Andika Lay/ Borneo Tribune.
Listrik Tak Terpasang, Pelayanan Rumkit Bergerak Terbatas
Murrey Cyber Nyaris Ludes Terbakar
CMYK
DAFTAR Masyarakat yang memanfaatkan pengobatan di Rumah Sakit Bergerak mendaftarkan diri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
Pembersihan sampah di Jalan P. Anom, Badan Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Bidang Kebersihan Dinas PU Cipta Karya dalam upaya mendukung Program Adipura Kota Sambas. FOTO Amrul/Borneo Tribune
Kesadaran Masyarakat tentang Kebersihan Kurang Amrul Borneo Tribune, Sambas Dalam rangka peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan hidup di daerah, Kementerian Lingkungan Hidup berupaya merumuskan dan melaksanakan sejumlah program yang bertujuan meningkatkan kinerja dalam pengelolaan lingkungan hidup yang baik (Good Environmental Governance GEG) atau tata praja lingkungan, dengan program Adipura. Program ini direncanakan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan lingkungan yang baik (good environment). Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sambas Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengembangan Kapasitas, Eddy Ruskandi, SP memaparkan program Adipura, yakni masalah keteduhan, kebersihan, polusi udara dan pencemaran air. Khusus Kota Sambas, kota kecil yang dinilai hanya keteduhan, kebersih-
an, dan pencemaran air. Menurutnya, masih ditemukan kendala dari terciptanya lingkungan yang bebas dan bersih serta sehat yaitu kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang, padahal sudah ada tempat pembuangan sampah (TPS), saluran drainase banyak yang tidak lancar sehingga perlu normalisasi drainase oleh dinas terkait. “Untuk mendukung terciptanya program Adipura, setiap minggunya kita adakan pertemuan dengan kepala desa terkait program Adipura, baik menyangkut sarana dan prasarana,” paparnya. Dikatakannya, kebersihan Kota Sambas masih kurang, karena personel kebersihan minim dan armadanya kurang. “Jadi kita berharap masyarakat dapat membuang sampah pada tempatnya jangan membuang sembarangan karena TPS sudah ada dan tolonglah dibuang di dalam TPS jangan diluar TPS,” imbaunya. o
Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak Rumah Sakit (Rumkit) Bergerak yang diserahkan Kementerian Kesehatan kepada Kodam XII Tanjungpura saat peresmian RSUD Kota Pontianak dua bulan lalu, Senin (11/12) kemarin, mulai dioperasionalkan. Pengoperasian ini ditandai dengan dilaksanakannya Karya Bhakti Pengobatan gratis oleh personel Rumkit Bergerak yang merupakan prajurit TNI. Pengobatan di Rumkit ini tidak hanya diperuntukkan bagi para anggota TNI, juga untuk masyarakat Sintang
dan sekitarnya. “Kita harapkan, rumah sakit ini mampu memberikan kontribusi dalam pelayanan kesehatan, sebab bila kita lihat sekarang RSUD Sintang sudah tidak cukup untuk menampung pasien,” kata Danrem, dalam sambutan yang dibacakan Kasrem 121/Abw, Letkol Inf Agus Prasetyo. Kepala Rumkit Bergerak Tingkat IV Sintang, Mayor Ckm dr. Iqbal Lahmadi SpPD mengungkapkan pengobatan ditargetkan 500 pasien. Rumah sakit ini dengan kelengkapan peralatan sudah siap untuk melayani masyarakat 24 jam termasuk rawat inap, namun be-
lum bisa difungsikan sebab aliran listrik dari PLN belum terpasang. Rumkit ini setara dengan rumah sakit yang ada di Kabupaten Sintang, 10 tempat tidur dilengkapi dengan poli gigi, poli umum, penyakit dalam, laboratorium dan ronsen, kamar operasi, serta dilengkapi poli kebidanan. “Kita belum memiliki listrik dan masih menggunakan diesel, maka pelayanan kesehatan kepada masyarakat masih terbatas dan baru dapat dilaksanakan pada jam kerja. Mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 12.00, sedangkan untuk Sabtu-Minggu kita juga libur,” ujarnya. o
Murrey Cyber di Jalan Siam, Kecamatan Pontianak Selatan, Rabu (12/12) pukul 13.00 nyaris ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini, namun kerugiannya mencapai jutaan rupiah. Satu buah gudang dan Sekretariat Yayasan Liga Luhur yang berdempetan dengan bangunan Murrey Cyber juga terkena dampak penyemprotan dari petugas pemadam kebakaran. Belum diketahui dengan pasti penyebab kebakaran ini, namun dugaan sementara kebakaran ini akibat konsleting listrik, karena saat pertama kali terjadi tidak terlihat kobaran api, namun hanya gumpalan asap dari ruang lantai III dan lantai II. Menurut Ahian, salah satu petugas pemadam kebakaran tidak mengetahui secara pasti penyebabnya, namun setelah mendapatkan informasi dirinya bersama rekan-rekannya langsung melaksanakan tugas penanggulangan. o
Petugas pemadam kebakaran sedang menanggulangi gumpalan asap yang mengepul dari ruko Murrey Cyber. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
Walikota Tepis Dugaan Anaktirikan Pontim Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak Walikota Pontianak Sutarmidji menepis stigma yang muncul di masyarakat. Terkait, dengan pembangunan sarana infrastruktur ataupun pendidikan dan lainnya. Beredar sangat keras di kalangan beberapa masyarakat bahwa Pontianak Timur dianaktirikan selama Sutarmidji dan Paryadi memimpin kota ini. Ia membantah, menurutnya, pendidikan di Pontianak Timur
saat ini lebih baik dari sebelumnya, dan paling maju. Sutarmidji mempersilakan masyarakat melihat data sebenarnya, pendidikan di Pontianak Timur itu paling maju. “Jadi jangan dibilang pendidikan disana (Pontim) tertinggal,” ujarnya saat melakukan dialog bersama perwakilan masyarakat di rumah dinas Walikota Pontianak, Selasa (11/ 12) dua hari lalu. Midji menegaskan kepada ratusan masyarakat yang hadir untuk tidak memberikan informasi yang salah.
Midji menilai stigma tersebut diciptakan tanpa dasar dan tidak mengetahui kejadian sebenarnya. Adanya stigma negative, menurutnya tidak hanya berdampak pada opini masyarakat, namun pada ketertarikan investor untuk datang. “Di Pontim itu sudah ada Sekolah Terpadu dan kualitas SD yang ada di Pontim juga paling bagus. Untuk infrastruktur, paling tinggal Jalan Panglima Aim, itu pun sedang dikerjakan. Yang lainnya tidak ada masalah lagi,” tuturnya.
Menurutnya, iklim investasi di Pontim sudah menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Hal ini terbukti banyaknya pengembangpengembang yang membangun perumahan di kawasan tersebut. Bahkan perumahan yang harganya di atas Rp 400 juta sudah mulai merambah di Pontim. “Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap Pontim sudah mulai tumbuh,” tukasnya. Wakil Walikota Pontianak Paryadi, yang juga ikut dalam dialog sebagai nara-
sumber pada kesempatan yang sama lebih mengingatkan tentang kebersamaan dalam interaksi sosial. Terutama tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan pemuka masyarakat. Elemen tersebut merupakan early warning system atau kewaspadaan sejak dini yang dibangun dengan masyarakat terkait persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. “Baik itu dalam konteks sosial maupun bencana alam, supaya informasinya cepat sampai,” jelas Paryadi. o
CMYK
Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak
Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune
Kamis, 13 Desember 2012
5
Pemberantasan Korupsi Bukan Perkara Gampang Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah ORGIL Petugas Dinas Sosnakertrans Kabupaten Pontianak membersihkan Orgil yang terjaring sebelum dibawa ke RSJ Bodok Singkawang. FOTO : Johan Wahyudi/ Borneo Tribune
14 Orgil Terjaring Razia Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah
Optimis Pembangunan Gedung Disdikpora Tepat Waktu Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Pembangunan tahap pertama Gedung Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pontianak mendekati rampung. Diprediksi, akhir tahun ini gedung yang menelan dana sekitar Rp 5 miliar itu akan selesai. Informasi ini didapatkan dari Kepala Disdikpora Kabupaten Pontianak, Zulkifli Salim, saat menerima kunjungan Anggota Komisi C dan D DPRD Kabupaten Pontianak yang dipimpin Herman AP SE, belum lama ini. “Tahap pertama pembangunan gedung Disdikpora yang meliputi pondasi dan rangka hampir rampung. Saya optimis pembangunan ini selesai tepat waktu,” kata Zulkifli Salim. Lebih lanjut Zulkifli mengungkapkan, meski pembangunan gedung baru Disdikpora sepenuhnya ditangan Dinas PU Kabupaten Pontianak, namun pihaknya tetap ikut terlibat mengawasi jalannya kegiatan agar
“
Mereka selaku pengguna nanti tentu memiliki kewajiban untuk mengawasi, apalagi gedung ini kelak menjadi kebanggaan para guru dan dunia pendidikan di Kabupaten Pontianak
“
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Kabupaten Pontianak menggelar razia orang gila (orgil), Rabu (12/12), kemarin. Hasilnya, empat belas penderita cacat mental ini diamankan dari Mempawah, Sungai Pinyuh dan Jungkat. “Razia orgil ini dilakukan untuk penertiban. Orgil juga memiliki hak yang sama dengan masyarakat lain, yakni mendapatkan pelayanan dari pemerintah. Mereka nantinya setelah dibersihkan dan lainnya, akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bodok di Singkawang, untuk mendapat perawatan,” kata Kasi Pelayanan dan Rehabilitas Sosial Dinas Sosnakertrans, Subroto, usai melaksanakan razia. Razia yang dilakukan dimulai menyusuri Jalan Raya Sungai Pinyuh, Mempawah dan Jungkat. Dengan menggunakan mobil Dalmas Pol PP dan mobil Dinas Kesehatan. Di Sungai Pinyuh ditemukan 2 Orgil, Mempawah 2 Orgil dan Jungkat sekitarnya 9 Orgil, serta Sungai Kunyit 1 orgil. Selanjutnya, orgil yang terjaring razia dibawa ke Dinas Sosnakertrans Kabupaten Pontianak. Di sana, para orgil tersebut diperlakukan dengan baik layaknya manusia normal. Mereka dibersihkan dan dimandikan petugas. Mereka juga dikenakan baju yang layak sehingga terlihat berpenampilan layaknya orang waras. “Kita memperlakukan orgil dengan baik seperti layaknya masyarakat umum lain. Karena, mereka juga masyarakat yang wajib dilayani dengan maksimal. Di RSJ para orgil akan dirawat dan diberikan terapi penyembuhan. Tim medis akan bekerja maksimal untuk menyembuhkan penyakit kejiwaan yang dialami pasiennya,” katanya. Subroto juga berharap para orgil tersebut dapat sembuh dan normal kembali serta berkumpul bersama keluarga. Terkait pembiayaan, Subroto mengungkapkan sepenuhnya menjadi tanggungjawab Pemkab. Pasien akan didaftarkan sebagai masyarakat penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang dibuktikan dengan Surat Keabsahan Peserta (SKP). “Kami juga senantiasa memantau dan mengontrol perkembangan kejiwaan para orgil tersebut selama menjalani perawatan. Bagi orgil yang sembuh, akan kita jemput dan dikembalikan kepada keluarganya. Mudahmudahan semua orgil yang dikirim dapat disembuhkan,” harapnya. o
hasilnya sesuai besaran teknis (bestek) dan kontrak yang sudah ditetapkan. “Kita dari awal pembangunan sudah ikut mengawasi agar pelaksanaannya sesuai kontrak yang disepakati. Alhamdulillah, saya puas dengan hasil bangunan ini,” ujarnya. Terkait kelanjutan pembangunan gedung baru Disdikpora yang meliputi dinding dan atap serta kelengkapan lainnya, direncakan
akan dianggarkan kembali dana sekitar Rp 5 miliar pada APBD 2013. “Jika tidak ada aral, pembangunan Disdikpora ini akan diresmikan Bupati Ria Norsan, 2 Mei mendatang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Ini sesuai janji Pak Bupati kepada para guru beberapa waktu lalu,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD, Herman AP, yang meninjau hasil pembangunan gedung baru Disdikpora itu memberikan apresiasi positif terhadap komitmen Kepala Disdikpora yang ikut mengawasi jalannya pembangunan gedung Disdikpora. Dan tidak lupa, Herman juga mengingatkan kontraktor agar pelaksanaan pembangunan gedung Disdikpora bisa selesai tepat waktu dan tetap memperhatikan kualitas sesuai bestek yang ditetapkan sebelumnya. “Mereka selaku pengguna nanti tentu memiliki kewajiban untuk mengawasi, apalagi gedung ini kelak menjadi kebanggaan para guru dan dunia pendidikan di Kabupaten Pontianak,” ucapnya. o
Kades Pertanyakan Pembangunan Pelabuhan Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Kepala Desa Rasau Jaya Umum Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya, Rajali Ahmad mempertanyakan proyek pembangunan Kantor Bisnis Kota Terpadu Mandiri yang menelan anggaran Rp3 miliyar dan pembangunan pasar tradisional di Komplek Pelabuhan Rasau Jaya, Selasa (11/12). Rajali mengatakan pada saat mengikuti kegiatan menyambut tamu dari Banglades di Komplek Pela-
buhan Rasau Jaya Desa Rasau Jaya Umum beberapa waktu lalu, dirinya terkejut melihat adanya kegiatan pembangunan Kantor Bisnis KTM dan pasar tradisional. Menurut Rajali, dirinya tidak pernah mengetahui kapan dimulainya pekerjaan proyek pembangunan Kantor Bisnis KTM dan pasar tradisional, siapa kontraktor, dari instansi mana proyek tersebut. bahkan tidak pernah ada informasi yang masuk ke Pemerintah Desa mengenai proyek itu. “Kaget juga di daerah kita ada proyek pembangunan untuk masyarakat tapi tidak diketahui
oleh masyarakat,” katanya. Selain tidak pernah mendapatkan kejelasan, lanjut Rajali untuk pembangunan pasar tradisional sangat menimbulkan kecurigaan, karena tidak disertai dengan papan informasi layaknya proyek pada umumnya. Seperti yang diketahui, setiap proyek pasti selalu ada informasi mengenai besaran biaya yang digunakan, dari instansi mana dan siapa kontraktornya. “Kalau untuk pelabuhan papan informasi ada, tapi tidak pernah memberikan informasi kepada Pemerintah Desa,” ucapnya.
Rajali menegaskan, pembangunan Kantor Bisnis KTM yang menggunakan anggaran pusat miliyaran rupih dan pembangunan pasar tradisional seharusnya pemerintah terbuka dalam menggunakan anggaran. Jangan sampai telah menelan anggaran yang besar, akan tetapi hasilnya tidak sesuai. Seperti pembangunan pasar, Rajali menambahkan sebelumnya masyarakat membuka pasar sendiri di Komplek Pelabuhan. Karena tidak dibolehkan oleh pemerintah akhirnya pasar tersebut dibongkar dengan solusi
akan dibangun kembali oleh pemerintah. “Untuk pasar diperkirakan sudah berjalan dua bulan, tapi yang baru terbangun hanya enam kios sementara yang dibutuhkan 18 kios,” ungkapnya. Rajali meminta kepada instansi bersangkutan maupun pihak yang mengerjakan proyek pembangunan dapat terbuka kepada masyarakat mengenai berapa biaya yang digunakan. Jangan sampai uang rakyat digunakan dengan dalih untuk pembangunan akan tetapi hasilnya hanyalah untuk kepentingan sekelompok orang. o
Pemberantasan tindak pidana korupsi diakui Bupati Pontianak, Ria Norsan bukan perkara gampang. Ini lantaran masih banyak perilaku yang mengarah pada perbuatan pidana tersebut. “Namun bukan berarti pencegahan tindak pidana korupsi tidak bisa dilakukan. Asalkan ada komitmen, keyakinan, tekad dan kemauan yang kuat hal tersebut dapat dieliminir atau bahkan dihilangkan dalam kehidupan berbangsan dan bernegara,” katanya. Oleh karena itu, Norsan menilai dalam memberantas tidak pidana korupsi harus dibangun sistem pencegahan dini terhadap korupsi, dimana di dalamnya mencakup undang-undang anti korupsi yang konsisten, kemudian meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, peningkatan disiplin pegawai, keterbukaan dan peningkatan dalam pelayanan informasi publik, serta penandatangan pakta integritas bagi pejabat publik. Selain itu, perilaku negatif dalam diri sendiri dan sub kebudayaan negatif di lingkungan sekitar yang menganggap itu sebagai hal yang wajar juga harus diubah. “Mengupayakan pengendalian tindakan menyimpang secara preventif dan maupun represif terutama menyangkut korupsi yang bisa muncul dari kebiasaan kecil di masyarakat,” ujarnya. Tak hanya mengubah prilaku, dan upaya preventif serta represif terhadap penanggulangan dan pencegahan korupsi, masyarakat juga harus belajar memahami jenis-jenis tindak pidana korupsi secara persektif hukum negara Indonesia, yakni UU Nomor 31 Tahun 1999, dan UU Nomor 20 Tahun 2001. “Tak kalah pentingnya, jika ada yang mengetahui atau mencium adanya tindak pidana korupsi sesuai yang disebutkan dalam undang-undang, segera melapor ke KPK atau lembaga hukum terdekat,” tegasnya. o
Jalan Sukarno Hatta Perlu Pembatas Jalan Permanen Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Tidak adanya rambu dan pembatas jalan yang memadai di persimpangan jalan Sukarno Hatta dan Alianyang mengakibatkan rawan kecelakaan. Kasi Turjawali Subdit Gakkum Dit Lantas Polda Kalbar, AKP Purwanto mengatakan kondisi persimpangan jalan Soekarno Hatta dan Alianyang saat ini tidak terdapat rambu dan pembatas jalan yang permanen. Ini mengakibatkan di persimpangan tersebut rawan akan terjadinya kecelakaan. “Ya tidak ada rambu yag permanen. Makanya di wilayah ini sering terjadinya laka lantas,”kata Purwanto, Rabu (12/12). Menurutnya, di persimpangan jalan tersebut hanya di pasangi traffic cone sebagai pembatas jalan. Namun traffic cone ini sering diterobos bahkan dirobohkan oleh pengguna jalan untuk mengambil jalan pintas. “Karena tidak sabaran untuk melewati jalan perputaran yang telah di tentukan. Maka hal ini sering di lakukan oleh pengguna jalan, meskipun tindakan itu berakibat membahayakan diri mereka sendiri,”katanya. Ia mengatakan, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan dinas dan intasi-intansi terkait dalam membahas rambu-rambu lalu lintas di Jalan Soekarno Hatta itu. Namun koordinasi itu pun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya dari intansi terkait. “Kita sudah koordinasi. Tetapi hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya dari koordinasi itu. Pada dasarnya pihak kepolisian selalu siap dalam menekan angka kecelakaan dan kemacetan, namun utnuk itu semua, perlu adanya proaktif dari intansi-intansi terkait,”cetusnya. Ia berharap kondisi seperti ini segera menjadi perhatian dari pihak-pihak yang terkait dengan cara menanta persimpangan tersebut serta memasang rambu-rambu yang memadai sebelum terjadi korban jiwa. Pembangunan di Kabupaten Kubu Raya, Rajali menegaskan tidak terlepas dari peran masyarakat. Karena setiap tahunya pemerintah desa memberikan kontribusi untuk ADD sebesar Rp100 juta. “Intinya kita minta pembangunan di daerah kami harus transparan. Jangan sampai menimbulkan kecurigaan,” tegasnya. o
Bengkayang Borneo Tribune
Kamis, 13 Desember 2012
6
69 Anggota Satpol PP Jalani Test Urine Kementerian Kominfo RI melakukan kunjungan ke media centre Dishubkominfo Singkawang, Rabu (12/12)
Kemenkominfo RI Kunjungi MC Singkawang Listrik Byar Pet, PLN Minta Maaf Borneo Tribune, Singkawang Pemadaman lampu terjadi Selasa (11/12) sore sekitar pukul 16.30-19.30, sedikitnya membuat warga Singkawang menjadi jengkel. Karena, baru saja listrik hidup, sekitar 1 jam lagi listrik kembali mati, meskipun pemadaman itu tidak berlangsung lama. Manager melalui Asman Jaringan PLN Area Singkawang, Bujang Sofian, saat dikonfirmasi terkait pemadaman itu, menjelaskan, hal tersebut disebabkan adanya gangguan karena tidak bisanya sinkronisasi atau penyambungan antara G1 Singkawang dan G1 Siantan Pontianak, sehingga beban yang ada di Singkawang cukup berat maka terjadilah pemadaman total di Singkawang dan sekitarnya. Dikatakan Bujang, gangguan itu akibat dari belum tersambungnya sistem antara Singkawang danPontianak dan sampai saat sekarang masih dalam tahap mencoba terus untuk bisa tersambungnya sistem ini. Terkait dengan pemadaman itu, lanjutnya, Manajement PLN Area Singkawang mohon maaf kepada masyarakat khususnya pelanggan PLN. (Freelancer/Rudi) o
Borneo Tribune, Singkawang Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melakukan kunjungan ke Media Centre (MC) Dishubkominfo Singkawang, Rabu (12/12). Kepala Sub. Direktorat Media Luar Ruang dan Audio Visual, Eko Wahyuanto, mengatakan kunjungan itu bertujuan ingin melihat secara dekat keadaan aktivitas MC di Dishubkominfo Singkawang. Karena, kata E, Media Centre Singkawang ini merupakan media online terbaik se-Indonesia. “Jadi kita kesini mau melihat aktivitas mereka seperti apa, untuk kita jadikan acuan dan sharing kepada media-media centre lainnya,” ujarnya. Dikatakan Eko, di Kementerian itu ada beberapa program dalam MC, yaitu, bimbingan teknis, yang menyangkut bagaimana untuk mengenali sistem operasioanl MC, teknik dalam penulisan berita, dan prosedur operasioal dalam pengiriman berita ke Jakarta. Kemudian pada monitoring, tentunya juga kita ingin melihat apakah hasil dari Imtek yang dilakukan itu apakah bimbingan
teknisnya secara terukur bisa meningkatkan kualitas dari segala SDM di MC. Dan selanjutnya ada evaluasi. Menurutnya, MC Singkawang kedepan diharapkan bukan saja menjadi pusat penyampaian informasi, tetapi juga harus bisa menjadi masuknya informasi dari steakholder untuk di akses pada skala internasional. Namun ini haruslah dibarengi dengan kerjasama yang baik kepada para media. “Kerjasama ini saya minta bisa dipererat lagi,” tegasnya. Performen MC itu dinilai dari 3 aspek, yang pertama, adalah tingkat kunjungan masyarakat pada web site MC termasuklah media yang terlibat didalamnya. Kedua, seberapa kuat managemen yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. Misalnya, keterlibatan Walikota dan Kepala Dinas pada MC. Dan ketiga, kalau kontribusi MC Singkawang ini merupakan rangking 1 pada MC di Jakarta. “Karena Media Centre Singkawang inilah daerah yang paling banyak memberikan kontribusi berita ke Jakarta,” ungkapnya. (Freelancer/Rudi) o
Inokulasi Pacu Keberhasilan Petani Gaharu Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Inokulasi menjadi bagian terpenting menunjang keberhasilan para petani gaharu. Karena dilakukan melalui proses rekayasa pembentukan resin gubal yang memiliki aroma kualitas tinggi sehingga para petani gaharu berpeluang meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah. Direktur PT.SBS GAHARU, Friska Khariani Ambarita mengatakan gaharu salah pohon termahal di dunia karena mempunyai manfaat yang luar biasa. Termasuk untuk bahan dasar parfum, minyak wangi, kosmetik, duva, herbal dan lainnya. Ia menyebutkan, ada dua cara proses untuk menghasilkan gubal. Pertama melakukan proses alami dimana pembentukan gubal biasanya memerlukan jangka waktu lama hingga 30 tahun lebih. Ini biasanya didapatkan dengan cara berburu di hutan belantara. Sedangkan proses kedua melalui rekayasa inokulasi, berfungsi untuk proses pembentukan resin ( gubal ) lebih cepat biasanya digunakan untuk pohon budidaya. Proses ini bisa di panen satu tahun lebih setelah diinokulasi. Tergantung tingkat kesabaran petani menunggu waktu. “Metode inokulasi inilah yang kita kembangkan untuk mendukung program kemitraan budidaya gaharu karena jelas sebagai tolak
ukur keberhasilan para petani,” katanya. Apabila proses inokulasi gagal artinya tidak terbentuk gubal dampaknya bisa gagal panen. Pertanyaannya, siapa yang rugi? “Tentu petani dan pihak perusahan,” katanya. “Jadi harus benar-benar memerlukan pendampingan yang serius serta didukung bahan inokulan serta teknik yang berkualitas,” jelas Friska saat berkunjung salah satu kebun gaharu mitra SBS gaharu, baru-baru ini di Sambas. Sejauh ini pihaknya sudah melakukan inokulasi dengan mitra petani mencapai 20 ribu batang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Jangka waktu bervariasi. Ada yang sudah berumur suntik 8 bulan, ada juga sudah berumur 1 tahun. Dan khusus di Kalbar baru memasuki 5 bulan lalu, melakukan cek progres dengan hasil memuaskan. Pihaknya didukung oleh tenaga profesional sebagai tenaga teknis dengan menggunakan inokulan terbaik dan kredibilitas yang teruji. Dimana reaksi hasil inokulan lebih cepat karena memakai serum (inducer) bahan dasar buah alami sehingga kwalitas aroma yang lebih natural. Manager Area Kalbar, Yusni Ardi menambahkan, dalam proses inokulasi, petani harus mengetahui permintaan pangsa pasar terlebih dahulu. Bukan hanya sekedar suntik, misalkan ke
negara cina biasanya lebih dominan bentuk bongkahan untuk diolah menjadi bahan tasbih, peti, patung dan keperluan lainnya. Sedangkan Arab Saudi cendrung bentuk chief / serpihan tipis karena untuk kebutuhan konsumsi, tehnik ini yang perlu diperhatikan. Pihaknya hingga kini telah memiliki sekitar ribuan petani kemitraan di Kalbar. Proses inokulasi salah satu terpenting sehingga terus d pantau dalam 3 bulan setelah diinokulasi, karena tempo tersebut pihaknya sudah bisa mengidentifikasi keberhasilan. Buktinya sudah melihat progres hasil inokulasi PT.SBS GAHARU dengan tempo 4,5 bulan sekitar 1.000 lebih pohon di kebun milik salah satu petani di Sambas. Ada 2 batang berdiameter 12-13 cm coba ditebang dan hasilnya sudah masuk great kemedangan, memiliki aroma natural setelah dibersihkan hasilnya 3 kg/batang dengan umur 5 tahun lebih. “Alhamdulillah progres hasilnya memuaskan terlihat pembentukan resin kecoklatan sudah masuk great kemedangan dibakar
mengeluarkan aroma resin gaharu natural , walaupun masih muda setidaknya sudah ada bayangan nilai harga ke depan,” kata Yusni. Untuk pasarnya jangan khawatir,setelah diliha sample inokulasi, para buyer dari RRC memprediksi tempo 2 bulan lagi dari sekarang andai kata panen 1.000 batang sudah berani menilai harga 750 ribu hingga Rp 1 juta/ kg. Sedangkan disuling minyaknya bisa mencapai 60-70 juta / kg. “Artinya ini peluang pasar, usia suntik baru terhitung baru bulan, bagaimana lagi kalau kita perpanjang masa panen hingga 2-3 tahun, tentu nilai harganya semakin naik lagi,” yakinnya. Ini memotivasi masyarakat dan memang terbukti melakukan budidaya gaharu sangatlah menjanjikan. Untuk itu jangan ragu lagi mari kita memanfaatkan lahanlahan yang kosong menanam gaharu disekitar rumah kita juga bisa. Disamping mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, juga mendukung program pemerintah melalui gerakan menanam pohon. “Intinya kita setuju banyak menanam banyak rezeki,” tukas Yusni Ardi. o
Borneo Tribune, Singkawang Sedikitnya 69 personil Satpol PP Singkawang menjalani test urine dilakukan BNN Singkawang, Selasa (11/12). Tampak anggota Satpol PP baik pria maupun perempuan secara antri masuk ke wc untuk mengeluarkan urinenya. Kasi Dayamas BNN Singkawang, Hadrian Rosadi menyebutkan pihaknya telah melakukan test urine terhadap anggota Satpol PP berjumlah 69 tersebut. Dari hasil test tersebut sebanyak 67 anggota Satpol PP dinyatakan negatif, sedangkan dua orang positif benzodiazepine, karena sebelumnya menjadi pengguna obat-obat dari resep dokter lantaran pernah menderita sakit. Disela-sela test urine, Kasatpol PP Singkawang, Karyadi mengatakan kegiatan test urine pagi itu adalah merupakan hasil dari koordinasi antara Pemkot Singkawang dan BNN Singkawang. “Ini adalah program bersama dalam upaya
Sedikitnya 69 personil Satpol PP Singkawang menjalani test urine dilakukan oleh BNN Kota Singkawang, Selasa (11/12)
menyatakan perang terhadap penyalahgunaan narkoba,” terangnya. Bagaimanapun juga, sambung Karyadi, tupoksi Satpol PP adalah sebagai penegak aturan, sehingga anggota Satpol PP wajib dan memang harus untuk tidak menggunakan narkoba. “Selama ini memang baru pertama kali anggota Satpol PP di test urine dan kelevernya
oleh BNN Kota Singkawang,” jelasnya. Diakuinya, jika seluruh anggota Satpol PP seluruhnya berjumlah 73 orang, dan yang dilakukan test urine sebanyak 69 orang, sedangkan selebihnya yaitu sebanyak empat orang sedang tidak masuk kantor, lantaran empat anggota itu sudah keluar lepas piket dan beristirahat di rumah. (Freelancer/Rudi) o
BPMPPT Tingkatkan PAD Sektor Perizinan Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Menjelang akhir tahun 2012 ini, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Bengkayang mengucapkan terima kasih kepada warga Bengkayang yang telah mengurus berbagai perizinan yang berdampak pada peningkatan PAD Bengkayang. “Tahun ini pendapatan kita dari pengurusan izin yang dikenakan biaya seperti UUG, TDP, SIUP dan IMB mengalami peningkatan luar biasa. Yakni beratus kali lipat dari pendapatan pada tahun sebelumnya,” kata Dr. Yan, Kepala BPMPTT Bengkayang, Selasa (11/12). Kata Yan menerangkan, ada belasan bentuk perizinan. Selain IMB, SIUP, TDP dan UUG, pengurusan bentuk perizinan lainnya digratiskan. “Pengurusan gratis dan lebih baik diurus sendiri,’ ucapnya. Dengan tinggi pendapatan dari pengurusan izin itu, Yan menilai kesadaran warga Bengkayang begitu tinggu. Diharapkan, kesadaran itu terus bertambah pada tahun 2013. “Bila kesadaran warga seperti saat ini, saya berani
Baleho Besar BPMPTT//Ajakan mengurus izin///Mujidi
memprediksi pendapatan ita dari perizinan pada tahun 2013 bisa mencapai 1 Miliar,” yakin Yan. Ditambahkan, saat ini pihak badan telah memberikan kemudahan bagi warga yang ingin mengurus izin. Kemudahan itu berupa pemberian informasi pengurusan izin secara gratis dan mudah. Diantaranya dengan mendatangi kantor lurah, desa, dan camat terdekat.
“Dengan dasar memberikan pelayanan yang lebih mudah, BPMPTT telah memiliki website tersebidi dan dapat diakses dengan alamat www.kppt-bky.com. Atau melalui akun facebook, BPMPTT Bengkayang@ yahoo.com. Selain itu, kita juga telah menyebarkan banner ke tiap kecamatan dan memasang sejumlah baliho besar di beberapa titik setrategis,” jelasnya. o
Bengkayang Perlu Tambahan SMP Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Penambahan gedung sekolah baru tingkat SMP di Kota Bengkayang sangat perlu. Mengingat gedung sekolah yang ada kondisinya berjauhan. Seperti SMP Negeri 01 Kota Bengkayang, SMP 02 di Dungkan, SMPN 03 di Tiga Desa dengan jarak tempuh sangat jauh sehingga sulit dijangkau oleh para siswa di pinggiran Kota Bengkayang. “Khusus untuk dalam kota, sudah sewajarnya dibangun satu lagu SMP,” kata Susanto,MM, Direktur LSM Manso Borneo, kemarin.
Pria aktif mengajar di salah satu SMA di Bengkayang ini menilai sudah sewajarnya bila pemerintah membangun gedung baru sebagai tambahan dari tiga gedung SMP yang ada. Agar terjangkau oleh siswa, SMP itu bisa dibangun di daerah Mulosa. “Malosa sudah memenuhi kriteria yang didukung oleh beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan SMA Negeri 02 Bengkayang. Selain itu lahan diperuntukan untuk pembangunan gedung pendidikan baru sudah dipersiapkan oleh warga. Hal ini juga mendapat dukungan antusias dari warga setempat,” terang Santo. Menurut Santo, penam-
bahan gedung baru sudah layak untuk mempermudah sarana dan prasarana dalam rangka mensukseskan pelaksanaan wajib belajar sembilan tahun. Pertimbangan lain karena melihat dari lajunya pertambahan siswa yang signifikan setiap tahunnya. “Karena itu sudah saatnya Pemkab melaksanakan intensifikasi program seperti block-grant (subsidi) Unit Sekolah Baru (BG-USB), matching grant (subsidi imbal swadaya), ruang kelas baru dan ruang belajar lainnya (MG-RKB/RBL) untuk SMPN negeri baru demi kemajuan bersama,” ucap Santo. o
Landak-Sanggau Borneo Tribune
Kamis, 13 Desember 2012
Kontes Durian Tingkat Provinsi
Distankanak Sanggau Akan Tampilkan 6 Varietas Unggul Asal Balai Karangan Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Ajang lomba atau kontes durian unggul tingkat Provinsi Kalbar yang rencananya akan dilaksanakan di halaman kantor Kecamatan Balai Karangan Kabupaten Sanggau pada Sabtu (15/12). Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan (Distankanak) Kabupaten Sanggau telah siap untuk mengikuti kontes tersebut. Kepala Bidang (Kabid) Tanaman dan Holtikultura Distankanak Kabupaten Sanggau, Budi Darmawan didampingi Nur Alpandi, salah satu staf perencanaan di Bidang Tanaman dan Holtikultura, Rabu (12/12) mengatakan, Distankanak Kabupaten Sanggau akan menampilkan 6 varietas durian unggulan dalam kontes tersebut diantaranya durian raja mabah, durian sawah mas, durian lokad, durian torong, durian rinbud dan durian aspar. “Semua varietas yang kita tampilkan itu ada di Balai Karangan. Sebenarnya dari hasil eksplorasi kita, masih banyak varietas daerah kita yang belum terdaftar sebagai varietas unggulan daerah dan nasional, itulah yang akan terus kita perjuangkan,” ungkapnya. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Distankanak Kabupaten Sanggau, Distan TPH Provinsi Kalbar, BPSB Kalbar, BBH Anjungan Kalbar dan para penggemar dan pecinta serta penangkar durian seKalbar. Kontes tersebut bertujuan untuk melestarikan plasma nuftah tanaman durian yang ada di Kalbar umumnya dan Sanggau khususnya yang sudah mulai terancam punah. Selain itu, kontes ini juga dalam rangka mencari potensi durian terbaik untuk dijadikan sebagai sumber pohon induk yang diharapkan kedepannya akan menjadi buah unggul andalan Kalbar dan Sanggau khususnya. Tentunya dengan spesifikasi layak ekspor. Budi juga menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan pertama kali dalam rangka memperkenalkan durian kepada masyarakat dan dunia luar. “Memang ini kegiatan pertama kali diadakan,” ujarnya. Budi menambahkan, untuk syarat durian yang bisa mengikuti kontes tersebut, diantaranya durian harus sempurna dalam artian tidak cacat atau berlobang, ketebalan daging kurang lebih 1 cm ke atas, warna daging menarik serta diketahui asal dan pemilik pohonnya. “Tentunya dengan kegiatan ini nantinya varietas durian lokal Sanggau khususnya bisa dikenal dan diakui oleh Kabupaten dan provinsi lain bahkan oleh negara tetangga sekalipun,” pungkasnya.o
Inf TEL nfoo HO HOTEL
7
6820 Liter BBM Diamankan Polisi Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Sekitar 6820 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan premium berhasil diamankan pihak kepolisian di Tayan Hilir. BBM tersebut merupakan milik Yukong alias Sujita alias Jukong, Selasa (11/12) sekitar pukul 11.00. Hal tersebut diungkapkan, Kapolres Sanggau, AKBP Winarto melalui Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP M. Husni Ramli ketika dikonfirmasi, Rabu (12/12) siang. Penangkapan penimbunan BBM ini dilakukan berdasarkan informasi dari warga sekitar. Penangkapan ini pun dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan, Polsek Tayan Hilir, Polres Sanggau, Polda Kalbar dan Tim Gabungan dari Mabes Polri di
kediaman Yukong. "Penangkapan BBM ini diawali penyelidikan dan dilanjutkan dengan penindakan oleh tim gabungan," jelasnya. Ribuan BBM yang diamankan pun diantaranya, 28 Drum warna silver ukuran 220 Liter berisi BBM jenis Solar. 3 Drum warna silver ukuran 220 Liter berisi BBM jenis Bensin. Satu unit mesin Robin 3,5 EY15.3 warna kuning dan satu buah jerigen kosong warna biru ukuran 35 Liter. Barang bukti pun langsung dibawa ke Mapolres Sanggau untuk diamankan. Sementara untuk pemilik BBM tersebut diperiksa untuk diambil keterangannya. Namun tidak dilakukan penahanan. "Untuk barang bukti kita amankan di Mapolres Sanggau. Sedangkan saksi kita periksa untuk dimintai keterangannya," pungkasnya. o
BBM Pihak Kepolisian ketika menangkap penimbunan ribuan liter BBM di Tayan hilir. Foto Istimewa
Sidang Lanjutan PK Yansen
PN Akhirnya Hadirkan Saksi Fanjung Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Sidang lanjutan permohonan Peninjauan Kembali (PK) terhadap putusan Kasasi Mahkamah Agung (MA) dengan terpidana Yansen Akun Effendy di Pengadilan Negeri Sanggau terkait kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Meliau tahun 2007, Selasa (11/12) kemarin akhirnya menghadirkan saksi Epy Frankhi alias Fanjung. Dalam sidang tersebut, surat sakti terkait pernyataan Fanjung mengatakan tidak adanya keterlibatan mantan Bupati Sanggau periode 2003-2008, Yansen Akun Effendy dalam proses pengadaan tanah TPA Sampah di Desa Sungai Mayam Kecamatan Meliau. Hal itu menjadi pertanyaan khusus oleh Ketua Majelis Hakim, Khamozaro Waruwu SH MH yang memimpin persidangan. Fanjung dihadirkan dalam sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi. Surat yang dibuat dan di-
tandatangani oleh Fanjung pada tanggal 9 November 2012 itu disebut-sebut sebagai kunci yang dapat membuka kebobrokan sistem dari praktik korupsi berjamaah. Dalam surat tersebut juga berisi tentang pernyataan Fanjung yang sangat terkait erat dengan kronologi perkara TPA sampah Meliau. Fanjung mengatakan, keterangan yang ditulisnya dalam surat pernyataan merupakan bentuk kesadaran dirinya sendiri, tidak ada paksaan, dorongan maupun arahan dari siapapun. Fanjung menuturkan, bahwa sejauh yang dialami dan diketahui, bahwa selama dalam proses, sejak penentuan lahan, tinjauan lapangan, negosiasi, penandatanganan pencairan, bahkan hingga pemberian fee, dirinya mengaku tidak pernah berhubungan sama sekali dengan Yansen yang ketika itu menjabat sebagai Bupati Sanggau. "Saya kenal dengan Pak Yansen baik secara pribadi dan sebagai Bupati periode 2003-2008. Saya pernah ketemu beliau, tapi tidak per-
nah bahas soal TPA Meliau. Saya tidak tahu secara rinci kalau pak Yansen dihukum, karena saya tidak ada di sini," jelasnya. Fanjung mengungkapkan, bahwa pada awalnya, dari sekian orang yang terlibat dalam Tim Sembilan. Hanya ada beberapa yang dikenalnya, diantaranya, Zawawi selaku Kabid DP2KAD dan Ramlan Maringga. "Dari Zawawi ini saya kemudian diberitahu bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau mencari lahan untuk TPA di Meliau. Awalnya melalui telpon, setelah itu beberapa kali bertemu. Dalam pertemuan itu, saya bilang itu tanah 3 hektar tanah saya. Dia pun menyanyakan soal harga. Saya buka harga Rp. 75 ribu permeter, akhirnya hasil negosiasi disepakati harganya Rp. 59 ribu permeter. Negosiasi itu disepakati melalui telpon. Jadi total harganya sekitar 1,6 M," ungkapnya. Setelah ada kesepakatan harga tersebut, kemudian Fanjung menyerahkan kepada Pemkab Sanggau surat HO (sertifikat lingkungan) kepada Zawawi. Pencairan
Rapat Lintas Sektoral Jelang Natal dan Tahun Baru
265 Personil Polres Sanggau Dikerahkan untuk Operasi Lilin Kapuas Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Polres Sanggau akan menurunkan personilnya sekitar 265 anggota untuk Operasi Lilin Kapuas yang dilaksanakan mulai dari tanggal 22 Desember hingga 2 Januari 2013 mendatang. Hal itu diungkapkan dalam rapat lintas sektoral pengamanan Natal dan tahun baru 2013, Rabu (12/12) pagi di Polres Sanggau. Rapat tersebut dihadiri seluruh instansi dan dinas terkait yang dipimpin langsung Kapolres Sanggau, AKBP Winarto dan sejumlah pejabat lintas sektoral yang ada di Kabupaten Sanggau. Dalam paparan Kapolres, AKBP Winarto yang disampaikan Kabag Ops Polres Sanggau, Kompol Fajar Dani S mengatakan bahwa untuk wilayah hukum Kalbar, diadakan Operasi Lilin Kapuas yang dilaksanakan mulai dari tanggal 22
Desember hingga 2 Januari 2013. Fajar menuturkan, Polres Sanggau akan membangun 6 Pos Pengamanan (Pam) dan 2 Pos Pelayanan (Yan). Untuk Pos Pam dengan 6 titik yaitu di Puja Sera terminal oplet, PT. Erna lanting, Bodok, Simpang Tanjung, Simpang Ampar dan Entikong. Sementara untuk Pos Yan di Simpang Ampar dan Simpang Tanjung. Sasaran pengamanan diantaranya tempat, orang, barang dan kegiatan. Untuk tempat yaitu tempat peribadatan, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan air, Bank, dan objek vital lainnya. Kalau untuk orang yaitu seluruh masyarakat yang melaksanakan peribadatan natal tahun 2012 dan perayaan Tahun Baru 2013 serta pelaku kriminal dan residivis kriminal. Untuk barang, yaitu sembako, BBM, miras, narkoba, sajam, senpi, handak dan
bahan berbahaya lainnya. Dan untuk kegiatan adalah ibadah Natal dan Tahun Baru, transportasi masyarakat dan kegiatan masyarakat dalam perayaan Natal dan Tahun Baru. "Untuk kegiatan pendahuluan dalam rangka deteksi dan cipta kondisi berupa razia dan operasi pasar. Untuk ancaman kamtibmas yang perlu diperhatikan adalah illegal trading dan turunannya, pencurian, perampokan, penyalahgunaan narkoba, miras, gangguan ketertiban umum, laka lantas dan laka air," ujarnya. Fajar pun menambahkan, dalam menjalankan tugas untuk memberikan rasa aman selama Natal dan tahun baru, tentunya melibatkan instansi atau dinas terkait termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda. Sementara untuk tindakan yang diambil adalah mengedepankan preemtif dan preventif.o
dana untuk pembayaran tanah tersebut berlangsung sekitar 6 bulan. Fanjung menyanggah, jika dikatakan dirinya mengetahui asal-usul tanah tersebut, yang sebelumnya diklaim oleh BPN sebagai tanah hak milik Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau yang telah habis masa pakainya oleh orang bernama Culisiang, warga Meliau. Menurut Undang-undang, tanah tersebut harus dikembalikan ke Pemerintah Daerah atau negara setelah habis masa pakainya. "Uang ditransfer melalui Bank Kalbar Sanggau. Sebelum pencairan tidak pernah ada pertemuan dengan Pemerintah Daerah. Hanya diundang saat penandatanganan pencairan dana," ujarnya. Dalam persidangan tersebut, Fanjung juga mengakui, bahwa setelah menerima uang transfer penjualan tanah tersebut. Dirinya juga sempat memberikan uang sebagai ucapan terima kasih kepada Zawawi, Maringga dan kepada salah seorang pegawai BPN. "Ada saya kasi ke Pak
Ramlan dan Zawawi untuk biaya teknis. Pegawai BPN juga ada terima uang. Kalau Pak Yansen, saya tidak pernah berhubungan langsung dan secara khusus membahas TPA Meliau. Namun yang terlibat aktif, Zawawi dan Maringga," ungkapnya. Ketua Majelis Hakim, Khamozaro Waruwu pun mengatakan bahwa kesaksian dari saksi Fanjung tersebut untuk selanjutnya akan dijadikan pertimbangan oleh Majelis Hakim terhadap putusan PK Yansen. Menurut Khamozaro, dengan kesaksian Fanjung, keputusan PK bisa saja berubah, bisa lepas, bebas, bisa jadi pengurangan hukuman, atau sebaliknya, karena ada faktor-faktor yang menjadi pertimbangan. "Untuk sementara ini, kita akan segera menyelesaikan berita acara untuk ditandatangani. Setelah itu majelis akan membuat kesimpulan pendapat, saya usahakan Desember ini bisa selesai. Tapi kalau tidak bisa kemungkinan Januari. Tapi kami tetap usahakan Desember sudah selesai," pungkasnya.o
Uang Pajak Penerangan Jalan Perlu dipertanyakan Borneo Tribune, Ngabang Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Landak sangat menyayangkan kinerja Pemkab yang mengelola pajak penerangan jalan (PPJ). Katanya, sampai saat ini pengelolaan belum optimal dan belum adanya action dalam perbaikan-perbaikan lampu jalan yang rusak. Sekda Kabupaten Landak, Ludis, mengatakan, padahal setiap konsumen pelanggan listrik dikenakan tarif sebesar 10 persen dari pemakaian listrik, kalau dirincikan perbulan biaya pemasukan pemkab dalam PPJ 10 persen nilainya puluhan bahkan ratusan juta rupiah dari pemakaian pajak listrik dari konsumen kabupaten Landak. " PLN persero mempunyai program untuk memperluas jaringan-jaringan hingga sampai ke desa-desa untuk mencapai target. Menyangkut lampu jalan itu yang memeliharanya adalah pemerintah Daerah (Pemda) akan tetapi banyak lampu yang tidak berfungsi itu saya pikir akibat kelalaian dari pemda maupun keterbatasan sumber daya manusianya," kata Ludis. Bertus A Minen warga kilometer 3 Ngabang sebagai konsumen listrik ranting Ngabang meminta aparat penegak hukum untuk mengaudit atau mengusut uang pajak penerangan jalan (PPJ) yang saat ini belum jelas. " Kami setiap melakukan pembayaran listrik dikenakan pajak PPJ 10 persen yang diperuntukkan seperti contohnya lampu penerangan jalan, tapi nyatanya lampu penerangan jalan banyak yang rusak bahkan tidak dipedulikan, ini adalah pembohongan dan penipuan pada kami masyarakat. Apabila penegak hukum jeli saya pikir inilah bentuk korupsi yang perlu diusut oleh penegak hukum yang ada sebab kemana larinya uang tersebut, ini perlu diusut," ujar Minen, rabu (12/12) kemarin. (Yohanes.J/free).o
Sekadau Borneo Tribune
Kamis, 13 Desember 2012
Putus Kontrak Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan Kabupaten Sekadau mengakui musim penghujan saat ini cukup berpengaruh terhadap kegiatan proyek fisik di lapangan. Musim hujan di Sekadau memang sudah berlangsung sejak Oktober lalu, kondisi ini cukup mempengaruhi kegiatan di lapangan seperti
8
Bina Marga Pastikan Ada Proyek Terlambat peningkatan jalan dan jembatan. Hal itu disampaikan Plt Kepala Bidang Bina Marga, Heri Handoko ditemui di ruang kerjanya, Selasa (11/12). “Musim hujan cukup berpengaruh terhadap kegiatan proyek di lapangan. Kemungkinan ada kontraktor yang tidak mampu kejar deadline,” ungkap Heri. Kendati begitu, bagi proyek fisik yang tidak mampu mengejar batas waktu kontrak yang ditentukan sam-
pai akhir Desember 2012, masih ada toleransi berkaitan dengan adanya mekanisme dan aturan. Toleransi diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 25/ PMK 05/2012. “Namun, karena ada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 25/PMK 05/2012 tentang pelaksanaan sisa pekerjaan tahun anggaran berkenaan yang dibebankan pada daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggar-
Heri Handoko. Foto Dok/Borneo Tribune
an berikutnya, (2013, red),” jelasnya. Walau masih ada toleransi, kata dia, namun kembali kepada aturan yang berlaku. Heri mengatakan, apabila pihak ketiga dalam hal ini kontraktor atau perusahaan pelaksana mengalami keterlambatan pekerjaan harus membayar denda 1 per mil/1000. Apabila tidak juga diindahkan oleh pihak penyediaan jasa, maka perusahaan akan didenda sebesar 5 persen dari pagu dana kegiatan
proyek. “Kalau denda yang sudah ditetapkan tidak juga dipenuhi, akan disurati hingga tiga kali. Kalau memang ternyata belum juga dipenuhi, terpaksa kita putus kontrak,” tegasnya mewanti-wanti pasti ada beberapa paket pekerjaan yang di adendum walaupun persentase diperkirakan kecil. Namun begitu, ia mengatakan hal ini bukanlah ancaman kepada pihak penyedia jasa. Namun sisi positif-
nya adalah memberikan kedisplinan, ketelitian, mutu serta profesionalisme pihak ketiga, dalam merealisasikan kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Daerah untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Sekadau pada sektor infrastruktur jalan dan jembatan. “Kita tetap harapkan realisasi di lapangan lebih baik,” ungkapnya seraya berharap 70 jenis paket pekerjaan fisik dapat berjalan baik sesuai dengan harapan. o
Jembatan Ilong Urat Nadi Belitang Hulu Sering Dipagukan Tapi Tak Kunjung Rampung Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau
SAFARI Natal di Desa Merbang Kecamatan Belitang Hilir. Foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune
UMAT Katolik di Desa Merbang Kecamatan Belitang Hilir Gemakan lagu Natal, nemambah kemeriahan safari Natal, Rabu (12/12). Foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune
Bupati Nostalgia Dengan Warga Merbang Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Bupati Sekadau, Simon Petrus mengaku bangga bisa berkumpul dengan masyarakat di Desa Merbang, Kecamatan Belitang Hilir dalam helatan safari Natal terakhir yang digelar Rabu (12/12). “Saya masih ingat betul penancapan Gereja Bunda Maria Merbang ini, lebih 20 tahun yang lalu. Bangunannya yang kita tempati ini masih berdiri kokoh, saya senang masyarakat dan umat Katolik merawatnya,” ungkap Bupati. Gereja Katolik Bunda Maria Merbang, didirikan pada 29 Juli 1985. Kala itu, bupati masih menjabat sebagai Camat di Kecamatan Belitang Hilir. Karenanya, bupati merasa berbahagia
sekali bisa berkumpul dengan masyarakat di Desa Merbang dan sekitarnya. Pada kesempatan safari Natal terakhir kemarin, tampak hadir sejumlah Muspida seperti Kapolres Sekadau, AKBP A Widihandoko, beserta jajarannya, perwakilan lintas Muspida Kabupaten Sekadau, sejumlah Kepala Dinas, Kepala Badan, Kantor Bagian mendampingi Bupati, membaur bersama masyarakat. Kedatangan rombongan Bupati disambut meriah oleh ratusan masyarakat Desa Merbang, sembari menampilkan tari penyambutan tamu dari tarian adat Dayak Mualang. Bupati Sekadau Simon Petrus dalam arahannya, mengatakan kegiatan safari Natal ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten
Sekadau setiap tahunnya. Tujuannya, agar dengan menjaling silaturahmi dengan umat beragama bersama Pemerintah Kabupaten Sekadau selama memberikan motivasi kepada umat Kristiani agar melaksanakan natal dengan hati yang bersih dan sungguh-sungguh. Menurut Bupati, Safari Natal yang selalu diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Sekadau setiap tahun adalah momentum silahturahmi, mempererat tali kekeluargaan antar Pemerintah Kabupaten Sekadau dengan masyarakat sekaligus untuk menyampaikan informasi pembangunan, mendengarkan aspirasi dari masyarakat. “Kegiatan safari Natal ini merupakan bentuk dukungan motivasi dari Pemerintah Kabupaten Sekadau, se-
kaligus mengingatkan kepada umat sebentar lagi akan menghadapi Natal. Nanti kalau ada yang lupa Natal, dengan safari ini bisa ingat,” ungkap Simon dengan nada bergurau disambut riuh tepuk tangan hadirin. Dalam setiap kesempatan safari Natal, Pemerintah Kabupaten Sekadau selalu memberikan bantuan kepada pengurus Gereja, baik Katolik maupun Protestan. Adapun bantuan langsung yang diserahkan langsung oleh Bupati kepada pengurus gereja di antaranya, kipas angin, ratusan kilogram cat tembok, alat musik keyboard, dan bantuan lainnya. Pada kesempatan perusahaan perkebunan di sekitar juga memberikan bantuan kipas angin kepada pengurus Gereja Katolik di sejumlah dusun di Kecamatan Belitang Hilir. o
Jembatan Sungai Merian di Desa Kumpang Ilong menjadi urat nadi utama transportasi menuju Kecamatan Belitang Hulu. Jembatan ini sangat diharapkan warga agar cepat rampung pembangunannya. Jembatan yang didanai oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Sekadau tersebut tak kunjung selesai. Padahal sudah kurang lebih dua tahun proses pengerjaaanya. Masyarakat setempat heran tentang konstruksi pembangunan jembatan yang menelan dana miliaran rupiah itu. Warga juga mendesak agar pembangunan rampung tahun depan. “Harapan kita jembatan ini secepatnya selesai. Apalagi sekarang tidak ada jembatan darurat, kalau tidak hatihati pakai motor lewat kolong jembatan bisa bocor kepala kita,” kata Tius, warga Belitang Hulu. Pada kegiatan safari Natal di Desa Kumpang Ilong kemarin, Bupati Sekadau Simon Petrus, bersama rombongan Muspida dan kepala SKPD di Pemerintah Kabupaten Sekadau lansung meninjau lokasi jembatan. Tius berharap ada solusi ke depan guna mempercepat pembangunan jembatan itu rampung. Mumpung arus sungai tidak terlalu besar, “Semoga setelah pak Bupati meninjau langsung, mendapat solusi terbaik,” harap Tius.
Konstruksi Jembatan Merian Kumpang Ilong merupakan gerder berkontruksi beton. Jembatan jenis gerder pondasi baja ini memiliki ukuran 35x7 meter, ini memakan biaya senilai Rp 5,439 miliar. Dana untuk realisasi pekerjaan jembatan dalam tahap pertama dari dana hibah APBN 2010 untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dengan nilai kontrak sebesar Rp 3,903 miliar. Tahun 2010 kegiatan pekerjaan meliputi pondasi sumuran dan pengadaan rangka jembatan gerder yang dilaksanakan BPBD Kabupaten Sekadau. Karena belum rampung, ada penambahan biaya pada tahun 2011 dipagukan kembali lewat dana dari APBD Kabupaten Sekadau sebesar Rp 838 juta yang diperuntukan pekerjaan abutment, erection rangka jembatan gerder, dan pasangan batu yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan Kabupaten Sekadau. Secara kuantitas pihak PU dan Pertambangan Kabupaten Sekadau menilai pekerjaan tahap II tahun 2011 selesai dikerjakan oleh CV Cahya Griya Pianela sebagai pemenang lelang. Tetapi, setelah dilakukan pengujian kualitas oleh Dinas PU Kabupaten Sekadau dan UPMKL Dinas PU Provinsi Kalbar terjadi penyimpangan kualitas pekerjaan abutment. “Sehingga pelaksanaan pekerjaan hanya dibayar sesuai hasil fisik 57,38 persen
dengan realisasi senilai Rp 397,004 juta dan dilakukanlah pemutusan kontrak serta jaminan pelaksanaan sebesar 5 persen dari kontrak yang dikembalikan ke kas daerah,” papar kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan, saat masih dinakhodai, Akhmad Suryadi. Menurut penuturan sejumlah warga, kondisi jembatan Sungai Merian Desa Kumpang Ilong sebagai jembatan utama menuju Kecamatan Belitang Hulu ini sudah berhasil didirikan pondasi dan rangka baja, hanya saja jembatan ini belum bisa dilintas. Jika dihitung dari pembangunan selama 2 tahun barang tentu menurut mereka jembatan ini sudah bisa dilalui kendaraan. “Ini jalan utama Kabupaten di arah Balai Sepuak, yang pakai mobil tidak bisa melintas Ilong dan harus memutar lewat jalan kebun SP 8, ” jelas Dimus warga yang lain, beberapa waktu lalu. Warga juga menghitung efisiensi biaya, jarak tempuh dan waktu yang dibutuhkan pengendara akibat belum terselesaikan pekerjaan jembatan ini, lantaran harus memutar lewat kampung lain dari SP 8 memutar sekitar 12 kilometer dari jarak tempuh utama. Karena belum juga selesai, pembangunan jembatan kemudian dipagukan kembali dari dana APBD 2012 sebesar Rp 1.350.000.000,-. Namun, lagi-lagi tahun ini pembangunan jembatan belum juga selesai. o
PLTMH Sirin Punti Siap Terangi Rumah Warga Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Impian warga Dusun Sangke, Nyabuk dan Kelampuk, Desa Meragun Kecamatan Nanga Mahap mendapat penerangan listrik akhirnya terwujud. Pasalnya, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Sekadau tersebut selesai dikerjakan dan siap menerangi rumah-rumah warga. Kepala Dinas PU dan Pertambangan Kabupaten Sekadau melalui Kepala Bidang Pertambangan Mawardi Nur Hasibuan, mengungkapkan pembangunan PLTMH tersebut sudah selesai total. “Pekerjaan mulai Agustus dan sudah selesai total termasuk instalasi listrik ke rumah-rumah warga. Pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat, kita akan membina,” kata Hasibuan, (11/12). Pembangunan PLTMH Sirin Punti didanai oleh dana alokasi khusus (DAK) APBD Kabupaten Sekadau anggar-
an 2012 dengan dana Rp 857 juta. PLTMH yang memanfaatkan air terjun Sirin Punti sebagai main power itu mampu menghasilkan tenaga maksimal 45 kilowatt. Tenaga sebesar itu sanggup menerangi hingga 150 buah rumah warga di 3 dusun. Lanjut Hasibuan, sudah dilakukan ujicoba PLTMH itu dan hasilnya berhasil menyala dengan sempurna di rumah-rumah warga. “Ujicoba kita lakukan untuk memastikan apakah semua peralatan bekerja dengan baik. Alhamdulillah, sesuai harapan,” ujarnya. Pengelolaan PLTMH itu pun sudah direncanakan. Sudah ditetapkan 5 orang
tenaga yang ahli di bidangnya yang akan mulai dari operasional hingga masalah biaya yang dikenakan bagi warga yang rumahnya dialiri listrik dari PLTMH itu. “Hasil musyawarah masyarakat menyepakati setiap rumah dipasang 1 buah bola lampu dan tiap bulan akan dipungut biaya sebesar Rp 10.000 rupiah per lampu,” tutur Hasibuan. Namun, untuk saat ini PLTMH Sirin Punti belum dioperasikan, sementara menunggu peresmiaan dari Pemerintah Daerah. “Jadwal peresmian akan disusun. Namun belum tahu kapan waktu yang tepat,” kata Hasibuan. o
Kamis, 13 Desember 2012
Sintang-Melawi
Borneo T Tribune
9
Jalan Penghubung Antar Desa Butuh Perhatian Serius SALAH satu cara untuk mempercepat perekonomian masyarakat adalah dengan kemudahan akses infrastruktur jalan dan jembatan. Sayangnya, hal tersebut belum sepenuhnya bisa dirasakan oleh desa di Kabupaten Melawi. Kondisi jalan penghubung antar desa masih sangat memprihatinkan, sehingga perlu mendapat perhatian serius oleh pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten. “Kemudahan akses jalan merupakan solusi untuk mempercepat pembangunan dan perekonomian masyarakat di pedesaan. Bagaimana masyarakat bisa menjual hasil alamnya dengan mudah untuk meningkatkan taraf hidup, jika akses jalan didesanya masih sangat lemah,” kata anggota DPRD Melawi, Yoseph Fery Chin kepada Borneo Tribune, belum lama ini. Menurut praktisi asal PDI Perjuangan ini, program peningkatan infrastruktur di daerah perdesaan harus menjadi skala prioritas kebijakan para elit politik saat ini. Pria yang akrab disapa Afat ini
mencontohkan, beberapa desa di Melawi masih butuh perhatian infrastruktur jalan dan jembatan. Seperti yang terjadi di beberapa desa diwilayah Kecamatan Ella Hilir dan Kecamatan Menukung. Untuk di wilayah Kecamat-
“
Karena jalannya masih sangat sulit, jadi terpaksa masyarakat mengandalkan jalur sungai untuk menuju ibu Kota Kecamatan. Ada juga yang terpaksa harus berjalan kaki berjam-jam melewati hutan, seperti yang dilakukan masyarakat di Jabai ataupun Penyuguk
“
Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh
an Ella Hilir, beberapa jalan penghubung antar desa mengalami rusak berat, seperti jalan penghubung antara Desa Nanga Kalan dengan Desa Penyuguk. Jalan penghubung
kedua desa tersebut, juga menjadi jalan andalan bagi enam desa lainnya seperti Desa Jabai,Karangan Kora, Nanga Kempangai, Nanga Nyuruh, Perembang serta Sungai Labu. “Karena jalannya masih sangat sulit, jadi terpaksa masyarakat mengandalkan jalur sungai untuk menuju ibu Kota Kecamatan. Ada juga yang terpaksa harus berjalan kaki berjam-jam melewati hutan, seperti yang dilakukan masyarakat di Jabai ataupun Penyuguk,” bebernya. Selain jalan penghubung Nanga Kalan-Penyuguk, lanjut Afat jalan rusak juga terjadi di jalan Desa Batu Kipas. Jalan tersebut menghubungkan desa Kalan, Kahiya dan Bemban Permai. Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Menukung,jalan penghubung antar desa yang mengalami rusak berat seperti jalan penghubung Menukung dengan Mawang Mentatai. Jalan ini juga menghubungkan beberapa desa lainnya seperti, Batu Onap, Melona dan Nusa Poring. “Jika musim hujan, jalan tersebut sangat sulit sekali dilewati. Sehingga terpaksa masyarakat harus berjibaku dengan medan yang berlum-
Bahasa Etnis di Indonesia Timur Terancam Punah BAHASA etnis minoritas merupakan salah satu bagian penting dari kekayaan alam dan kemajemukan budaya masyarakat Indonesia. Setidaknya ada ratusan bahasa etnik minoritas negara ini yang terancam punah, terutama di kawasan Indonesia Timur. Upaya untuk menyelamatkan bahasa yang terancam punah tersebut harus dilaksanakan. Hal ini untuk mempertahankan kekayaan budaya bangsa yang berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan bidang kebahasaan. Di Indonesia sendiri, secara umum terbagi ke dalam dua kelompok rumpun bahasa besar. Rumpun bahasa itu adalah Austronesia dan Non-Austronesia. Rumpun bahasa Austronesia adalah kelompok bahasa yang dikenal sebagai rumpun melayu, sementara rumpun bahasa Non Austronesia diidentifikasikan sebagai bagian dari rumpun bahasa Trans New Guinea. Dari kedua rumpun ini bahasa ini, muncul beragam bahasa etnik minoritas di negara ini. Menurut Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) Lembaga Ilmu Penge-
tahuan Indonesia (LIPI), Dr Endang Turmudi, pada tahun 2012 LIPI telah melaksanakan penelitian kebahasaan dan kebudayaan yang bertema ekologi dan mempertahankan bahasa minoritas yang hampir punah di kawasan Indonesia Timur. ”Hasilnya ada banyak bahasa etnik minoritas yang terancam punah di kawasan tersebut,” kata Endang Turmudi, saat ditemui di acara Diseminasi Hasil Penelitian Pengembangan dan Perlindungan Kekayaan Budaya, Kebahasaan dan Kebudayaan Etnik Minoritas, LIPI, Jakarta, 12 Desember 2012. Ia menambahkan, perlu upaya komprehensif untuk mempertahankan bahasa etnik minoritas yang terancam punah ini. Secara umum, ada sejumlah anjuran untuk ketahanan bahasa yang terancam punah. Antara lain, setiap orang tua terbiasa menggunakan bahasa daerah di rumahnya dan menghidupkan kembali bahasa daerah dengan menggelar berbagai festival seni di daerah-daerah. “Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus mulai mewajibkan setiap murid menguasai setidaknya satu bahasa daerah,” ujarnya.
Upaya-upaya tersebut belum masuk kedalam program tradisi preservasi (perlindungan) yang kuat untuk menyelamatkan bahasa dari kepunahan. Pada dasarnya, perlu peta yang akurat mengenai vitalitas atau gaya hidup bahasa-bahasa di Indonesia yang pada tahap selanjutnya dipergunakan untuk menyusun program preservasi yang tepat sasaran dan terukur dengan skala pementingan. Penelitian yang dilakukan oleh PMB LIPI ini melihat konsepsi, struktur dan dinamika pemaknaan terhadap berbagai persoalan kehidupan yang fundamental dan komunitas etnik minoritas yang ada di etnik Gamkonora di Halmahera Barat, etnik Kao dan Pagu di Halmahera Utara, etnik Oirata di Pulau Kisar, etnik Kui dan Kafoa (Habollat) di Alor Barat Daya. ”Kami akan berupaya melakukan penelitian bahasabahasa yang terancam punah di kawasan Indonesia Timur dengan membuat peta acuan sebagai rekomendasi kepada pemerintah untuk mencari jalan keluar agar bahasa dapat dipertahankan dan didokumentasikan,” ujar Endang Turmudi. (vivanews)
Sulitnya Mendeteksi Puting Beliung UMUR siklon tropis berkisar sepuluh hari dengan luasan regional, mudah dikenali. Sedangkan puting beliung kurang dari satu jam, sangat lokal. Kejadian puting beliung diperkirakan akan meningkat intensitasnya seiring terus naiknya suhu bumi akibat perubahan iklim. Di Indonesia, jumlah kejadiannya mengalami kenaikan pesat sehingga mitigasi bencana menjadi sangat mendesak. Namun sampai saat ini, antisipasi bagi puting beliung sulit dilakukan. “Karena skala dan waktu kejadian amat cepat, kejadian puting beliung sulit dipetakan,” kata Edvin Aldrian, Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (10/12) lalu. Menurut Aldrian, peristi-
wa alam ini proses pembentukannya sangat cepat, tidak lebih dari satu jam. Begitu pula wilayah yang terkena dampaknya, sangat kecil atau lokal. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengutarakan, saat ini belum mampu diprediksi secara tepat kapan puting beliung terjadi. “Belum ada teknologi sistem peringatan dini tersebut, beda dengan siklon yang relatif mudah dideteksi,” ujarnya. Para ilmuwan bisa memantau siklon tropis, dengan satelit, karena umurnya dapat cukup panjang berkisar antara satu minggu hingga sepuluh hari dan luasannya juga berskala besar sampai lingkup regional. Sutopo menambahkan, jaringan radar cuaca seperti
C-band atau dopler pun bisa dimanfaatkan, meski ketersediaannya di Indonesia masih kurang. Karakter tertentu Aldrian menuturkan, puting beliung pun teridentifikasi memiliki karakteristik tertentu di setiap daerah. Misalnya, di Jakarta pada umumnya angin datang dari arah barat. Di daerah Ciputat dan Tangerang arah datang dari selatan atau tenggara. Oleh sebab itu, untuk kebutuhan melakukan deteksi dini diperlukan juga penelitian mendalam mengenai fenomena-fenomena puting beliung. Kajian mengenai kejadian berbeda bisa membantu membuat prediksi akan potensi puting beliung di tiap wilayah lokasi. “Tapi penelitian terhadap puting beliung di Indonesia masih kurang pula,” ungkapnya. (nationalgeographic)
pur dan licin. Sudah semestinya jalan itu ditingkatkan agar lebih mudah dilalui sehari-hari oleh masyarakat,” ucapnya penuh harap. Jalan penghubung antar desa lainnya yang juga perlu dilakukan peningkatan ialah
jalan Keruap-Tanjung Beringin. Jalan ini juga menjadi urat nadi perekonomian bagi masyarakat dan penghubung Desa Pelaik Keruap dengan Desa Sungai Mentoba. “Untuk itu kita berharap, di tahun 2013 nanti. Jalan-jalan
penghubung antar desa yang mengalami rusak parah dapat segera diperbaiki ataupun ditingkatkan. Ya, paling tidak bisa lebih baik dari kondisi saat ini. Bisa dibayangkan bagaimana perjuangan masyarakat
kita disana jika ada sanak keluarganya yang sakit dan harus dibawa berobat ke Ibu kota kecamatan ataupun kabupaten harus bertaruh nyawa. Akibat sulitnya akses jalan darat dikampungnya,” pungkasnya.
Para nelayan Desa Nibung, Kecamatan Tekuk Pakedai masih menggunakan alat tangkap tradisional untuk mencari ikan di laut. Seperti pukat dan pancing. Butuh revitalisasi alat tangkap nelayan untuk meningkatkan produksi ikan di Kabupaten Kubu Raya dan menjadikan daerah ini sebagai centra produksi ikan terbesar di Kalbar FOTO: Agus Wahyuni/Borneo Tribune
Kedaulatan Nelayan di Kawasan Hutan Mangrove Terancam KAWASAN Hutan Mangrove di Kabupaten Kubu Raya terancam keadaanya oleh berbagai aktivitas. Seperti HPH, pembuatan arang, dan lainnya telah mengamcam kelestarianya. Syamsuri (25/11) aktivis Pervasi mengatakan, kesalahan dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove telah menyebabkan terjadinya kerusakan kawasan tersebut yang sangat parah,beberapa kawasan hutan mangrove di Kubu Raya telah rusak. Syamsuri menjelaskan, telah teradi konflik antara masyarakat dan perusahaan HPH yang mengelola kawasan hutan mangrove. Masyarakat merasakan kerugian setelah masuknya HPH mangrove yang menebang pohon bakau dari yang kecil sampai besar. Masyarakat Kecamatan Kubu umumnya bekerja mencari ikan, udang, kepiting dan siput, yang hidup kawasan hutan mangrove. Ketika hutan mangrove rusak, jensi tangkapan menjadi berkurang yang disebabkan makanan dan tempat bersarangnya (akar pohon bakau) habis akibat aktivitas yang telah merusak kawasan hutan mangrove.
Hamdhani, nelayan pencari kepiting membenarkan keadaan tersebut. Sekarang beberapa rimba di kawasan ini telah rusak disebabkan aktivitas perusahan melakukan tebang habis hutan bakau. Hamdhani menambahkan, setiap musim angin barat mencari kepiting diselasela hutan mangrove, sementara pada musim selatan Hamdani mencari udang dan ikan,namun ia merasa khawatir karena di daerahya tangkapan kepiting, udang, ikan makin berkurang drastis setelah masuknya perusahaan di kawasan hutan mangrove. “Saya sudah dua puluh tahun mencari kepiting, kalau dulu kami bisa mendapatkan satu kuintal satu trep, kalau sekarang paling di bawah lima puluh kilo, penyebabnya hutan-hutan di sini sudah rusak oleh perusahaan,” jelasnya. Hamdhani mengharapkan,aktivitas perusahaan dan aktivitas lainnya yang telah menyebabkan kawasan hutan mangrove rusak supaya dihentikan,sehingga nelayan di kawasan ini tidak kuatir lagi. Hutan mangrove Kecamatan Kubu ditetapkan menja-
di kawasan hutan produksi dan kawasan hutan lindung berdasarkan SK Menhut 259 Tahun 2009. Kawasan hutan produksi yang dijadikan hak kelola HPH merupakan wilayah pencarian warga mencari kepiting,udang,ikan dan siput. Dengan masuknya HPH tersebut seseolah kedaulatan warga menjadi berkurang terhadap kawasan. Bahkan beberpa kali warga sempat diusir ketika mengambil kayu untuk kebutuhan warga di wilayah sekitar. Mungkin kedepanya untuk mencari kepitingpun warga akan diusir. ”Dulu kami berhenti menebang kayu karena dilarang oleh aparat,sekarang perusahaan merusak hutan dibiarkan, apakah karena kami orang kecil dibuat seperti itu oleh pemerintah,” kata Hamdani. Ia menambahkan, beberapa kali warga di sini diusir oleh perusahaan karena mengambil kayu untuk kebutuhan rumah tangga. ”Padahal perusahaan itu orang baru di sini, kame dari lahir sudah tinggal di sini,masa kami dilarang. Jangan-jangan suatu saat dilarang juga mencari ikan dan kepiting di
kawasan ini,”kata Hamdani. Peluang masyarakat dalam mengelola kawasan hutan mangrove cukup besar. Perkumpulan Pervasi dan Serikat Nelayan setempat lagi menyusun usulan pengelolaan beberapa wilayah kawasan hutan mangrove menjadi hutan kemasyarakatan. ”Kami sudah mengajukan beberapa kawasan hutan mangrove di Kecamatan Kubu untuk dijadikan kawasan hutan kemasyarakat ke BP DAS Kapuas,sehingga peluang masyarakat mengelola kawasanya secara hukum akan terlindungi,”kata Sayamsuri. Ia menambahkan, kelompok nelayan dan tani peduli mangrove sudah memasukan dokumen usulan dan sudah dua kali BP DAS Kapuas meninjau kawasan tersebut untuk diverifikasi. ”Mudah-mudahan setelah diverifikasi kawasan tersebut akan segera mendapat hak kelola kawasan dengan baik oleh para nelayan. Dan nelayan tidak lagi dihantui konflik dengan perusahaan, dan kedaulatan wilayah masyarakat mengelola kawasan hutan mangrove menjadi jelas,” kata Syamsuri. (borneoclimatechange)
Prangko Indonesia Berbahan Kulit Kambing Pecahkan Rekor Dunia SEBUAH terobosan baru hadir dari dunia filateli Indonesia. Prangko yang biasanya terbuat dari kertas, kali ini dibuat langsung dari kulit kambing. Bahkan inovasi ini menjadi yang pertama di seluruh dunia. Pada Rabu (12/12) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Hadi Sukirno mengaku terkejut mendapat penghargaan khusus atas jasanya membuat prangko dari kulit kambing etawa. Perajin kulit asal Yogyakarta ini mengaku membuat prangko tersebut secara manual. Pria yang menekuni kerajinan kulit sejak tahun 1958 ini mengaku diminta PT Pos Indonesia untuk membuat prangko bergambar gunungan dari kulit hewan. Gunungan dipilih karena merupakan simbol pewayangan. “Wayang sendiri merupakan bagian dari budaya Indonesia. Dengan digambarkan pada perangko menjadi identitas Indonesia secara khusus,” papar Hadi.
Prangko gunungan ini dibuat dengan ukuran tinggi enam sentimeter dan lebar tiga sentimeter. Adapun kulit kambing etawa dipilih karena memiliki pori-pori yang halus. April 2012 ia memulai membuat prangko ini. Pada tahap finishing-nya atau penyatuan dengan kertas, prangko kulit kambing ini dibawa ke Prancis. Setelah selesai pada Juni 2012, pada bulan November, MURI mencatatnya sebagai rekor dunia sebagai perangko dari kulit hewan. Prangko ini dicetak sebanyak 21 ribu dan dijual pada kolektor filateli Indonesia. Harganya pun berbeda dengan prangko pada umumnya yakni mencapai Rp50.000. Wajar saja,karena perangko ini menghabiskan dana puluhan juta. Vice President Konsinasi Philately PT Pos Indonesia Bambang Irian menambahkan, prangko gunungan dari kulit kambing ini merupakan
terobosan baru kantor Pos Indonesia. Tidak berhenti di sini, prangko dari bahan batik pun turut diluncurkan berbarengan dengan karya Hadi Sukirno ini. “Kedua prangko ini menjadi prestasi tersendiri bangsa ini. Prangko ini juga menjadi ikon dunia bahwa Indonesia memiliki budaya batik dan wayang,” katanya. Peluncuran sampul peringatan filateli istimewa Dalam kesempatan sama, perkumpulan filatelis DIY dan Kantor Pos II Yogyakarta meluncurkan sampul peringatan filateli istimewa 12.12.12. Tema yang diangkat adalah “The 12 Favourite Museum Jogja,” atau 12 museum yang memiliki tingkat kunjungan tertinggi di Yogyakarta. Ketua Badan Musyawarah Museum DIY KRT Thomas Haryononagoro mengatakan, sampul istimewa memang sengaja diluncurkan pada momentum 12.12.12, di mana semua serba 12. Gam-
bar sampul yang menunjukkan 12 museum di DIY dengan kunjungan tertinggi. Lalu jumlah yang diedarkan sebanyak 1.212. Sampul ini hanya diedarkan di wilayah DIY seharga Rp 6.000. Sampul peringatan peristiwa merupakan barang kolektor filateli berupa amplop bergambar khusus selain prangko. Menurut Thomas, museum dan filateli memiliki hubungan erat yakni pembangunan karakter bangsa serta promosi pariwisata. Filateli adalah hobi mengumpulkan prangko atau benda pos lainnya. Hobi ini ada sejak penerbitan prangko pertama di dunia tanggal 8 Mei 1840 di Inggris. Filateli ini akhirnya tersebar di dunia dan memiliki wadah organisasi tersendiri yakni Federation Inter Asian Philately (FIAP) serta Federation Internationale of Philately (FIP). Di Indonesia, anggotanya sudah mencapai 400 ribu orang. (nationalgeographic)
Kamis, 13 Desember 2012
Kapuas Hulu
Jelajahi Danau Sentarum 2,5 Jam Borneo Tribune/Putussibau SIAPA pun yang datang ke Danau Sentarum akan dibuat takjub dengan hamparan air tawar seluas mata memandang serta dikelilingi bukit yang sangat mempesona. Sekitar 2,5 jam lamanya rombongan tamu undangan dan pejabat penting sebelum acara pembukaan Festival Danau Sentarum Betung Kerihun (FDS-BK) melakukan tour cruising di Danau Sentarum, Rabu (12/12). Iring-iringan speedboad seolah-olah saling berlomba membuat tour cruising nampak seru dan
mendebarkan. Awalnya rombongan ke Danau Sentarum melewati lokasi lomba sampan di daerah pasir panjang yang merupakan bagian FDS-BK. Kemudian tour dilanjut dengan melewati Kampung Musiman Temukup Hilir. Kampung ini biasanya ramai melakukan aktivitas menangkap ikan saat musim kemarau oleh masyarakat Lanjak dan Selimbau. Desa Lubuk Pengail yang juga dilintasi merupakan desa yang tergabung dalam Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS) dihuni oleh
Harapkan Normalisasi Parit Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak WARGA Pal VII, Kabupaten Kubu Raya mengharapkan uluran tangan pemerintah untuk melakukan normalisasi parit. Mengingat parit tersebut telah ditumbuhi tanaman eceng gondok maupun tanaman lainnya. “Jika dibiarkan berlarutlarut, tidak tutup kemungkinan parit itu akan tertutup oleh tanaman eceng gondok. Bahkan, aliran air itu kerap membawa sampah,” ujar
Rizki, salah seorang warga Pak VII, kemarin. Karena itu, Rizki berharap agar pemerintah dapat melakukan pembersihan parit tersebut. Karena keberadaan air parit tersebut masih digunakan warga untuk keperluan lainnya. Hal senada pun disampaikan warga lain bernama Frans. Menurutnya, sudah seharusnya pemerintah turun tangan untuk membantu dalam menormalisasi parit tersebut. Karena, parit itu diperuntukan bagi warga yang lain.
masyarakat nelayan dengan jumlah penduduk sebanyak 30 KK itu. Rute berikutnya melewati Kampung Lubuk Kalakati yang juga merupakan kampung musiman di mana para nelayan ramai pada musim kemarau berasal dari Kecamatan Suhaid dan Kecamatan Selimbau. Barulah kemudian tujuan sampai pada Bukit Tekenang yang merupakan pusat lapangan dari Taman Nasional Danau Sentarum, dengan ketinggian 121 dpl dari Bukit Tekenang. Pusat lapangan Bukit Tekenang juga mempunyai koleksi spesimen ikan sebanyak 156 jenis dari 266 jenis ikan yang berada di
kawasan Danau Sentarum. Usai menikmati panorama di Bukit Tekenang kemudian tour dilanjutkan dengan menuju Kampung Terapung yaitu Kampung Lawah. Kampung ini dikenal unik sebab seluruh bangunan terapung di atas air menggunakan rumah lanting, setelah itu menuju Kampung Musiman Lubuk Liuk yang juga menyimpan potensi dengan hutan rawa Kawi. Tidak lama kemudian tibalah di Pulau Melayu yang menyimpan banyak cerita mistis masyarakat setempat sebab terdapat makam yang dikeramatkan masyarakat setempat. Pulau
ARAHAN Wakil Ketua TP PKK Kalbar, Ny Karyanti Christiandy saat memberikan arahan dalam acara Pertemuan Pengembangan Desa Model Kalbar. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune Dikatakan olehnya, masyarakat tidak lagi sebagai obyek melainkan sebagai subyek dalam pembangunan kesehatan. Di era desentralisasi, Kabupaten/Kota bertang-
Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998
PT. BUMI BORNEO CEMERLANG
Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )
GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)
PALAPA TAXI
PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG
Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2
Jl. Niaga No. 25
0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :
BERANGKAT:
05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00
Borneo Tribune/Putussibau PEMERINTAH Kabupaten Kapuas Hulu secara resmi telah mengajukan 9 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) untuk dibahas bersama-sama dengan DPRD Kapuas Hulu. Pengajuan itu tersebut disampaikan dalam Sidang Paripurna yang dipimpin langsung oleh Ade Muhammad Zulkifli, Ketua DPRD Kapuas Hulu, Selasa (11/12). Raperda tersebut yaitu restribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, retribusi pengujian kendaraan bermotor, penyelenggaraan dan retribusi pengendalian menara dan telekomunikasi, perubahan atas Perda Kapuas Hulu Nomor 2 Tahun 2002 tentang Pembentukan BMUD Uncak Kapuas Kabupaten Kapuas Hulu. Selanjutnya, Raperda pendirian Perseroan Terbatas (PT) Uncak Kapuas Mandiri (PT UKM), pencegahan dan
Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak UNTUK mencapai keberhasilan yang ada di desa model salah satunya masyarakat harus bisa menciptakan kebersihan di lingkungan masingmasing dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya. “Pembangunan kesehatan dan permasalahan kesehatan bertambah berat dan komplek, bahkan terjadi secara tidak terduga. Upaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat tidak akan tercapai apabila tidak mengikut sertakan peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan,” kata Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar, Ny Karyanti Christiandy, Selasa (11/ 12) pada acara Pertemuan Pengembangan Desa Model Kalbar, di Hotel Orchard.
Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg
gung jawab terhadap upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sebagai unit pelaksanaan teknisnya. “Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan tidak terlepas keterkaitannya dari lintas sektor lainnya yang salah satunya adalah Tim Penggerak PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalbar,” jelasnya. Tim penggerak PKK merupakan mitra pemerintah di dalam pembangunan yang salah satu terobosannya adalah dalam pembentukan Desa Model. Bagi Desa Model yang telah terbentuk diharapkan untuk bekerjasama
10
Pemkab Kapuas Hulu Ajukan 9 Raperda
Peran Penting Bangun Kesehatan Masyarakat
Gallery
Telp. 0561-577868
Melayu ini dijadikan objek wisata masyarakat lokal dan sekitarnya. Kemudian tidak kalah indahnya adalah melewati Pulau Sepandan yang didominasi oleh pepohonan yang rindang dan unik yang menjadi salah satu habitat dari hewan Bekantan. Keindahan panorama Danau Sentarum inilah yang akan terus dipromosikan oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu salah satunya dengan menggelar FDS-BK sebagai agenda tahunan. Sebab dinilai dapat menggali potensi pariwisata dengan maksud menarik perhatian wisatawan. (Freelancer/Timotius)
Borneo T Tribune
dan membentuk tim kerja yang baik saling berkoordinasi antara satu sama lainnya sehingga tidak ada lagi kata istilah kerja sendiri-sendiri. “Dengan kebersamaan dan keterpaduan antara satu sama lainnya hasil yang akan di capai akan membuahkan hasil yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan sekaligus dapat menjadi contoh bagi desa-desa model yang akan di bentuk berikutnya,” ujarnya. Peranan dari tokoh masyarakat, agama, sangat diharapkan untuk selalu memberikan perhatian pada peningkatan dan keberhasilan di desa model. Untuk itu, bagi para tokoh masyarakat, agama,
penanggulangan HIV/AIDS, retribusi pemakaian kekayaan daerah di bidang pengujian mutu kontruksi, pelayanan perizinan dan rekomendasi usaha dan atau kegiatan di bidang lingkungan hidup, dan perubahan atas Perda Nomor 4/2009 tentang penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PT Bank Kalbar. AM Nasir dalam pidatonya mengatakan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, tiap daerah mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat. Itu sesuai dengan amanat UUD 1945 yang menyatakan pemberian otonomi yang luas kepada daerah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Menurut Nasir, melalui otonomi luas daerah diharapkan mampu untuk meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah. ”Kita harapkan nantinya dengan adanya peraturan daerah ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menambah PAD Kapuas Hulu,” pungkasnya. (Freelancer/ Timotius) kepala desa, dan peserta pada pertemuan ini diharapkan untuk benarbenar mengikuti dan memperhatikan secara teliti materi-materi yang akan di sampaikan, agar selesai mengikuti kegiatan ini bisa di terapkan dan dijalani di desa modelnya masing-masing. Kegiatan yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat ini akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 11 s/d 13 desember 2012 di Hotel Orchard dengan materi latihan pengumpulan data umum yaitu data tentang potensi desa (merupakan data sekunder, data statistik desa), jumlah penduduk, pekerjaan, pendidikan, agama, saluran komunikasi, tokoh masyarakat yang potensial, sarana fasilitas kesehatan. Data khusus yaitu terjadinya kejadian luar biasa (KLB), kondisi lingkungan, jumlah 10 penyakit yang terbanyak, dan tata cara pemngumpulan data perilaku masyarakat yang merupakan faktor resiko terjadinya masalah kesehatan.
IKLAN BARIS Dijual
Dicari
Peluang Usaha
Rumah Permanen. Jl. Purnama Komp. Dinasti Indah Blok B No. 14 Ptk. Ukuran Tanah 10 x 18 m2, Ukuran Bangunan 9 x 15 m2. Hub:085252015279
SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562
BISNIS FOREX! Daftar hr ini, besok psti dpt Profit (7% selama 100 hr) www.forexal.com SMS “PETUNJUK” Hp.087885563999 T.07789645034
Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Peluang Bisnis INVESTASI EMAS! Hari ini daftar mulai besok Dpt PROFIT (7%/hari) www.forecashier.com/ID.000833 /SMS “MINAT”.Hp.087775210833
Dijual Tanah
Peluang Bisnis
Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336
Bisnis Forex! Modal Min Rp.300rb, Profit Besar, Cek UTK Pns, Pensiunan dll. Info www. inforexal.com, SMS “MINAT” Hp. 087885563999
DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977
Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW
Dijual tanah, 364 M 2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Kost
Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000
Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.
Iklan Baris:
1 baris / hari Rp. 6.000,-
Teras Borneo Tribune
Kamis, 13 Desember 2012
11
Berani Jujur A la Siswa SMP Suster Pontianak Oleh: Mamas Nugroho Susanto Pemandangan berbeda tampak dari raut wajah para siswa usai mengerjakan soal ulangan akhir semester ganjil, Rabu (12/12). Beberapa siswa SMP Suster Pontianak tampak antusias merayakan aksi tanda tangan dalam lembaran kertas sebagai wujud atas keberaniannya untuk jujur dalam mengerjakan soal ulangan.
Hal ini sontak membuat para guru terkejut bahkan sempat menjadi pusat perhatian oleh warga sekitar sekolah, Bagaimana tidak, secara spontan siswa berkumpul lalu melakukan apresiasi yang diberi nama “kontrak kejujuran”, ucap salah satu pengurus OSIS yang terlihat sangat bersemangat mengajak para siswa lain untuk terlibat dalam aksi tersebut. Ide ini muncul dari
Julianto yang merasa gerah ketika setiap diadakan ulangan ataupun kegiatan pengambilan nilai teryata masih ada siswa yang tidak jujur dengan cara mencotek atau bekerja sama demi nilai tinggi. Hal ini pula yang menjadikan adanya rasa ketidakadilan karena bila jujur maka nilai akan hancur. “Lebih baik gagal dengan segala kejujuran, daripada berhasil karena kebohongan,” cetusnya.
Muhammad Max, ketua OSIS SMP Suster Pontianak menjelaskan bahwa ia ingin mengajak teman-temannya menyambut baik ajakan pemerintah untuk berani jujur. Jika kita tidak memulainya dari sekarang lalu kapan lagi kita akan memulainya. “Ayo, teman-teman, kita belajar menjadi siswa yang hebat. Berani jujur, Jangan takut gagal dalam ulangan ini, toh ada kesempatan remedial,”
Kasat menjelaskan, izin BBM tersebut untuk masyarakat di Kecamatan Manismata dan singkup Ketapang , namun ada dugaan BBM Subsidi tersebut akan dijual ke para pengecer di Ketapang. Penangkapan BBM ini atas informasi dari masyarakat kemudian ditindaklanjuti pihak kepolosian. “Izin yang digunakan atas nama orang lain yakni Siti, namun pemilik BBM tersebut atas nama berisial ID,ada indikasi BBM tersebut akan ditimbuni,” jelas Kasat. Kasat mengatakan, saat ini supir maupun pemilik BBM subsidi tersebut sudah diperiksa untuk dimin-
ta keterangan, berdasarkan keterangan sopir truk, truk tersebut sudah sering membawa BBM bersubsidi tersebut. “Kita juga akan memangil dan memeriksa pihak SPBU, seperti apa SOP pembelian BBM Subsidi tersebut, kami masih melakukan penyelidikan lebih mendalam lagi kasus ini,” terang Kasat. Selain masih melakukan penyelidikan, polisi juga belum menentukan tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan izin BBM bersubsidi tersebut. Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap supir dan pemilik BBM tersebut dan akan meminta keterangan
dari saksi-saksi lainya. Kasat menjelaskan jika terbukti akan dikenakan UU no 22 tahun 2011 Pasal 53 huruf d juncto pasal 23 ayat (2) tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas), yakni melakukan kegiatan penyimpanan minyak bumi tanpa izin usaha penyimpanan. Atau, melanggar Pasal 480 ke-1 e KUH Pidana tentang penadahan. “Tindakan ini dilakukan atas himbauan Kapolda, agar menertibkan para spekulan-spekulan, karena saat ini masyarakat sulit mendapatkan BBM subsidi, walaupun ada harus membeli dengan harga mahal, tindakan ini akan terus kita lakukan,” pungkas Kasat.
Saya juga melihat adanya api di dalam Ruko itu,” ungkap Asia saat dijumpai di TKP. Sementara itu Hengki selaku pemilik Ruko, dirinya mengatakan bahwa Ia awalnya tidak mengetahui adanya kebakaran yang menimpa Ruko miliknya. Ia mengetahui adanya kebakaran karena ada yang berteriak kebakaran, lantaran ada asap yang keluar dari Rukonya tersebut. “Kebakaran-kebakaran, ada asap. Mendengar teriakan orang tersebut, saya langsung keluar, begitu juga dnegan belasan pemain warnet. Dan kebakaran ini terjadi, lantaran berawal dari listrik mati, kemudian hidup listrik langsung terba-
kar,” ungkap Hengki. Dikatakan Hengki, bahwa Ia sempat menyelamatkan barang - barang berharganya, namun Ia belum mengetahui berapa kerugian atas musibah kebakaran yang menimpa propertinya itu. “Di lantai dua dan tiga tidak ada orang, saat kejadian hanya ada saya di rumah sendirian sambil menjaga warnet,” tambah Hengki. Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Puji Prayitno S.Ik, saat dikonfirmasi saat kebakaran terjadi, dirinya membenarkan telah terjadi kebakaran di Jalan Siam, namun penyebab kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan oleh pihaknya.
Dua Ruko Jalan Siam Terbakar luar Rukonya. Mendengarkan hal tersebut, belasan pemain warnet langsung kabur menyelamatkan diri, begitu juga dengan Hengki sang pemilik Ruko, juga menyelamatkan diri. Tak lama kemudian asap pun mengepul keluar dari Ruko Hengki. Selang beberapa menit datanglah sepuluh mobil pemadam kebakaran, yang terdiri dari berbagai pemadam yang ada di Kota Pontianak, termasuk pemadam milik pemerintahan Kota Pontianak. Para penjinak api ini pun terus menyemburkan air guna memadamkan api yang berada di dalam Ruko. Api dan asap pun berhasil dijinakan oleh para pemadam kebakaran, yakni tepat
pukul 13.52 menit, dimana saat itu juga turun hujan yang begitu lebat. Dan dalam kebakaran ini tidak ada korban jiwa. Menurut saksi mata, Asia (35) tahun warga yang tinggal di depan Ruko Hengki, dirinya mengatakan bahwa Ia melihat api berada di dalam Ruko Hengki. Namun sebelum Ia melihat api, Hengki melihat asap yang mengepul keluar dan para pemain warnet berhamburan keluar. Dimana saat itu Hengki sedang duduk bersantai ria di lantai dua rumahnya. “Saya lagi duduk bersantai di lantai dua rumah saya, kemudian saya melihat asap yang tebal keluar dari Ruko tersebut.
Mantan PM Kanada Merakyat Demi Merion mirip minimarket. Sheila meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak memberikan pelayanan istimewa dalam hal protokol. Sheila mengaku ia ingin melihat langsung masyarakat Kalbar dengan menembus kemacetan, panasnya terik matahari equator. Maklum suhu Kanada saat ini mencapai minus 6 derajat celcius. Sheila adalah tokoh parlemen yang sangat berani. Dia menjadi wanita pertama di parlemen Kanada. Dia juga mentan seorang jurnalis. Maka kesehariannya senantiasa bertemu dengan masyarakat membuatnya ingin terjun langsung melihat Pontianak tanpa pengawalan VIP. Sebelum tiba di Pontianak, Sheila berada di Bali menghadiri pertemuan konferensi Ling-
kungan Hidup. Sheila mengtakan kehadiran Merion ini diharapkan bagi para anggota adalah membeli satu dan membangunnya sendiri. “Dari pada kita menyimpan uang di bank atau toko besar lebih baik kita bagikan uang kita untuk sesama kita,” terangnya. Gerakan Merion di Jalan Ampera, kata Sheila, menjadi bibit yang kelak harapannya bisa berkembang dan menjadi besar. Dia memuji langkah para pengurus CU yang mau berusaha membuka usaha riil ini. “Setiap minggu kalian bawa satu orang, dan akan menjadi anggota. Lamalama akan ada banyak anggota di sini. Tetapi harus disadari untuk mengembangkan usaha ini pergunakan teknologi untuk mema-
sarkan produk-produk anda,” pesan Sheila. Secara terpisah, Ketua Pengurus Merion, Norberta Yati Lantok mengatakan hadirnya Merion adalah inovasi gerakan koperasi di Kalbar. Visinya menyediakan keperluan dari anggta yang kepemilikannya adalah anggota dari toko itu sendiri. “Ini adalah sarana masyarakat untuk kesejahteraan, akses memiliki dan menyertakan modal, memanfaatkan pelayanan,” tuturnya. Yati yakin, toko itu bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh anggota karena CU memiliki jaringan yang sangat luas dan memiliki kekuatan kontrol sosial bersama. Ditambahkannya keunggulan berbelanja di sini bagi pelanggan dapat point reward tetapi yang ter-
gabung dalam anggota di akhir tahun mendapat deviden karena memiliki saham. Sementara itu, Linda Purnama, Kabid Kelembagaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Provinsi Kalbar mengatakan Kementerian Koperasi mendorong dan memotivasi mengembangkan koperasi di sektor riil. Dengan keunggulan dan terkenalnya CU dari simpan pinjam, menurutnya Dinas Koperasi dan UMKM juga mendorong agar sektor riil mampu mengembangkan sayapnya. “Harapannya produk-produk lokal domestik seperti kerajinan, produksi makanan bisa dipasarkan di sini. Dan Merion nanti bisa berkembang di pelosok-pelosok Kalimantan Barat,” harapnya.
dihipnotis serta ditipu, yakni sekitar pukul 08.00 WIB, dan bisa sadar ketika pukul 14.00 WIB pada saat itu. Dan ketika sadar Ia ÿmerasa bahwa Ia telah ditipu dan harta benda sudah dibawa kabur. “Salah satuÿ harta milik saya ada disini, yakni Giok dalam bentuk anting - anting,” ungkapnya lagi. Theng Soi sempat geram melihat pelaku sudah ditangkap, bahkan kedatangannya di Polresta Pontianak membawa Cabe, guna memberikan pelajaran kepada orang-orang tersebut. Cabe itu rencananya hendak dipoleskan ke wajah pelaku. Namun Cabe tersebut sempat diamankan Polresta Pontianak. Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Puji Prayitno S.Ik, dirinya mengatakan bahwa kasus ini ditangani Polresta Pontianak, dan pelaku ditangkap olej jajaran Polres Landak, dimana pelaku
saat itu sedang menjalankan aksi di Pasar Ngabang. Dalam penangkapan tersebut terdapat WNA asal China dan satu supirnya. Sedangkan tiga orang WNA lainnya berhasil kabur. “Kita akan melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut, untuk memproses hukum kedua WNA dan satu supir tersebut. Sedangkan untuk WNA yang berhasil kabur akan dilakukan pengejaran yakni dengan cara berkoordinasi dengan Polres - Polres yang ada di Kalbar, dan tujuan WNA ini setelah di Landak, yakni hendak menuju ke Ketapan,” ungkap Kasat Reskrim. Ditegaskan Kasat Reskrim,ÿ pelaku jumlahnya ada enam sama supir, namun yang ketangkap hanya tiga, jadi ada tiga yang masih DPO. Dan pelaku yang sudah berhasil ditangkap ini akan dijerat dengan pasal 372 dan 378 KUHP.
Dua WNA Penipu Ditangkap yang diduga pelaku tersebut, bukanlah Warga Negara Indonesia (WNI) melainkan WNA asal China. Mereka datang ke Indonesia khususnya ke Kalbar ini, hanya untuk melakukan penipuan serta hipnotis, guna dapat meraup hartaharta korban. Namun saat dilakukan penangkapan terhadap jaringan Hipnotis ini, Polsek Kota Ngabang, hanya berhasil menangkap dua WNA dan supirnya yakni Eko Harynto, sedangkan tiga orang lainnya yang merupakan WNA asal China juga berhasil melarikan diri. Selain itu anggota juga berhasil mengamankan satu unit mobil KB 1198 HN merk Toyota Avanza. Kemudian atas penangkapan ini Polres Landak langsung berkoordinasi dengan Polresta Pontianak, dan ternyata benar, bahwa di Kota Pontianak juga ada korbannya, yakni sebanyak dua orang, yakni warga
Pontianak Timur dan Warga Pontianak Selatan. Salah satu Korban, yakni Theng Soi Jong (63) warga Gang Gajahmada 10 Jalan Gajahmada Kecamatan Pontianak Selatan. Saat ditemui di Polresta Pontianak dirinya mengatakan, bahwa Ia ditipu serta dihipnotis oleh WNA asal China tersebut, yakni pada hari Rabu (5/12) seminggu yang lalu, yakni saat berada di Pasar Flamboyan Pontianak. “Tangan saya dipegang kemudian dibacakan mantra, kemudia orang - orang tersebut meminta saya untuk memberikan harta benda seperti Berlian dan Kalung serta Giok. Karena kalau tidak diberikan maka aka nada musibah yang akan menimpa saya, akhirnya saya berikan. Dan saya saat itu seperti percaya saja apa yang dikatakan oleh kelima orang itu,” ungkap Theng Soi. Dikatakan Theng Soi, Ia
Suster Pontianak. “Saya merasa bangga dengan apa yang dilakukan para siswa. Ini sungguh mengagumkan, Hal seperti ini jarang ditemui dan saya sendiri baru
pertama kali melihatnya. Saya berharap ini menjadi momentum bagi seluruh siswa untuk membiasakan kejujuran di lingkungan sekolah,” imbuhnya. (r*) o
jadi apa-apa. Normalnya, setiap orang mau hidupnya menjadi semakin baik. Orang seperti ini suka menyadarkan dirinya untuk membiasakan perbuatan-perbuatan baik, yang mulia dan terpuji. Dia berusaha keras melawan kecenderungan atau godaan untuk berbuat jahat. Proses menjadi manusia baik, bagi dia cukup sederhana: penyadaran diri dan pembiasaan perilaku yang baik. Normalnya juga, setiap orang pasti pernah salah melangkah, terjebak ke jalur hidup menjadi jahat. Tersesat. Karena pada dasarnya dia manusia baik, fitrah Sang Mahabaik, maka dia mau mengakui kesalahannya, menyesalinya dengan setulus hati, lalu seketika memperbaiki diri, kembali ke jalan yang benar. Bertobat. Kalau dia beragama, tentu saja pertobatannya menjadi perwujudan imannya kepada Sang Mahapengampun. Kita bersama mau menjadi bangsa yang damai, adil dan sejahtera. Cita-cita ini
akan tercapai kalau setiap warga negara juga menghendaki hidup yang damai, adil dan sejahtera. Menjadi damai bukan dengan memerangi orang lain. Menjadi adil bukan dengan menindas. Menjadi sejahtera bukan dengan menumpuk kekayaan bagi diri sendiri menghalalkan semua cara. Pak Alui yang sedang merenung di bawah pohon durian tadi sampai pada kesadaran: “Saya mau menjadi orang jujur, berani membela kebenaran, adil bagi sesama, suka berbagi, solider dalam kebaikan. Saya serius seratus persen seribu permil untuk segera berhenti korupsi, berhenti memeras, berhenti menipu, berhenti mabuk. Pokoknya, berhenti menjadi penjahat. Amin.” Tiba-tiba ada angin bertiup lumayan kecang, dan jatuhlah beberapa buah durian matang. Pak Alui memungut durian-durian itu. “Saya sekarang menjadi pemimpin buah durian. Hihihi”, dia menertawakan dirinya sendiri. ***
Manusia Menjadi
Enam Ton BBM Subsidi Diamankan Polres Ketapang AKP Andi Oddang Sik mengatakan, ratusan lribuan liter bensin tersebut disita dari sebuah truk yang memasang spanduk BBM bersudsidi untuk masyarakat Kecamatan Singkup yang dikemudikan oleh HL di perempatan jalan Dr. Sutomo Kelurahan Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan. Penangkapan dilakukan setelah pengemudi mengisi BBM Subsidi dari SPBU Ketapang Mandiri Selasa (11/12) sekitar pukul 15.00-16.00 sore. “Dalam truk tersebut ada 33 drum BBM subsidi jenis premium, sekitar 6.600 liter atau 6 Ton,” kata Kasat Rabu, (12/12) kemarin di ruang kerjanya.
tambahnya. Apa yang dilakukan para siswa SMP Suster Pontianak teryata mendapat tanggapan yang sangat beragam karena dalam usianya yang baru menginjak sekolah menengah pertama ternyata mereka berhasil memaknai arti demokrasi dengan melakukan sesuatu yang positif. Tanggapan positif datang dari Yosaphat Aus, salah satu guru Agama di SMP
Mungkin itu karena Pak Alui tadi melamunkan dirinya terpilih menjadi Kepala Desa. Tetapi tiba-tiba dia berucap dengan nada suara keheranan: “Kalau saya menjadi pemimpin, siapa yang mau menjadi anak buah saya untuk dipimpin? Hehe, barangkali kaum monyet di hutan sini? Huahaha!” Pak Alui tak terpikirkan bahwa dia dapat dan harus menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri terlebih dahulu. Sejak dilahirkan kita berproses menjadi semakin besar, semakin kuat, semakin tua, dan akhirnya mati. Dalam ziarah di dunia ini kita dapat menjadi bermacam-macam. Misalnya: menjadi semakin cerdas, semakin terampil, semakin rajin, semakin berani, semakin kaya, semakin sibuk, semakin banyak teman, dan seterusnya. Tetapi ada juga yang memilih hidup menjadi semakin bodoh, semakin malas, semakin penakut, semakin miskin, semakin terasing, dan sebagainya. Atau memilih menjadi tidak
Empat Kursi DPR Meski demikian, Morkes menambahkan tentunya target serta ikhtiar tersebut harus diimbangi dengan semangat dan kerja keras serta militansi yang tinggi dari setiap kader, pengurus serta para simpatisan untuk mewujudkan hal itu dengan berjuang bersama. “Semua kader dan pengurus Partai Golkar harus militan dan jangan pragmatis. Kalau kita mau tampil sebagai partai pemenang pada Pemilu Legislatif tahun 2014 mendatang,” tegas Morkes Effendi di ha-
dapan Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DPP Partai Golkar, DR. Akbar Tanjung beserta para peserta Rapimda dan Orientasi Fungsionaris saat menyampaikan pidato politiknya. Tak hanya itu, mantan Bupati Kabupaten Ketapang itu menekankan bahwa sampai hari ini Partai Golkar masih menjadi salah satu kekuataan politik yang diperhitungkan, baik di kancah nasional maupun daerah. “Partai Golkar merupakan kekuatan politik yang diperhitungkan sekaligus
kekuatan penyeimbang dari kekuasaan. Karena suara Golkar, suara rakyat,” lugasnya yang kembali disambut dengan riuhnya tepukan. Dalam kesempatan itu, mantan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Ketapang itu mengajak semua kader, pengurus serta warga pohon beringin untuk bersama-sama melakukan kerja cerdas dan kerja keras menyongsong kemenangan Partai Golkar pada Pillegs mendatang. (Andry/Borneo Tribune)
Salam “Ceria” dari Kota Pontianak Investment Award 2012 berkunjung ke Kantor BP2T Kota Pontianak, Rabu, (12/ 12), kemarin. Kedatangan rombongan Tim Penilai disambut hangat Kepala BP2T Kota Pontianak, Eka Kusumawati S. Sos, M.Si., beserta staf dan jajarannya. Kepada Tim Penilai, Eka menjelaskan sejumlah rangkaian dan capaian yang telah diraih instansi yang dikepalainya. Mulai dari komitmen, prinsip hingga prosedur dan detail teknis pelayanan yang diberikan. “Selamat pagi, salam Ceria,” ujar kepala badan dengan ramah saat membuka sambutannya. Kata Ceria, menurut Eka memiliki arti dan makna khusus bagi dirinya dan sejumlah staf yang ada di BP2T Kota Pontianak. Menurutnya kata “Ceria” merupakan akronim dari unsur cepat, ramah, pasti, dan akuntabel. Kata-kata ini menjadi spirit BP2T dalam memberikan pelayanan prima bagi warga masyarakat yang hendak mengurus perizinan di kantor yang terletak di lantai dasar Gedung Terpatu Pemkot Pontianak di Jalan Jenderal Sutoyo ini. “Dalam sehari ada 200-300 perizinan yang harus ditandatangani. Baik SIUP dan SITU,” ujar Eka sedikit menyebut jumlah beban kerja yang harus ia tangani. Guna menunjang dan meningkatkan kualitas layanan di instansi yang ia pimpin, terobosan dan ide-ide segar tak jarang dipromosikan. Inovasi pelayanan juga dilakukan BP2T Kota Pontianak guna mendekatkan pelayanan kepada publik di Kota Pontianak. Salah satu terobosan yang telah diluncurkan BP2T Kota Pontianak adalah pelayanan sistem jemput
izin. “Setiap Hari Sabtu kami ke pasar-pasar tradisional. Kami mendatangi sejumlah pedagang yang terkendala pada masalah perizinan,” ungkap kepala badan. Selain itu, guna meningkatkan dan memastikan kualitas layanan yang diberikan instansinya kepada publik secara luas, pihaknya juga mengeluarkan kebijakan denda keterlambatan bagi stafnya yang terlambat memproses dan mengeluarkan izin dari ketentuan yang telah ditetapkan. “Ini belum ada seluruh Indonesia, sanksi yaitu keterlambatan kepada kami. Ini bagian dari komitmen kami,” ujarnya Eka menegaskan komitmen bada yang Ia pimpin. “Ruang kami baik di front office maupun back office bisa dilihat. Di sini merupakan ruang bebas korupsi.” Dituturkan pula oleh Eka Kusumawati, saat ini Pontianak sebagai kota jasa dituntut untuk memberikan pelayanan yang andal dan profesional sebagai konsekwensi kota yang bertumpu pada pelayanan dan jasa sebagai sumber pemasukan dan pendapatan daerah. Menurutnya dalam waktu dekat ada beberapa hotel berskala nasional bahkan internasional yang akan berdiri di Kota Pontianak. “Perizinannya sudah masuk ke kantor kami,” ujarnya. Nazarsyah, salah satu anggota Tim Penilai Investmen Award dari BPMD Provinsi, menanyakan dampak positif yang ditimbulkan dari pembentukan BP2T terhadap pendapatan daerah. Kepala Badan menyahut pertanyaan tersebut dengan memaparkan kondisi faktual pendapatan daerah yang relatif meningkat secara signifikan.
“Kita memang bukan instansi pengumpul pendapatan, tidak sepeerti Dispenda. Tapi dari data pendapatan yang masuk, kita lihat jumlah PAD kota meningkat,” ujar Berkat prestasi dan pelayanan yang diberikan selama ini, BP2T Kota Pontianak telah berhasil masuk lima besar PTSP terbaik tingkat nasional. Untuk tingkat provinsi, BP2T tidak luput dari penilaian Tim Penilai Investment Award 2012. badan yang telah beberapa kali mengalami perubahan nomenklatur ini juga menjadi salah satu nominator peraih award. Tim Penilai Investment Award 2012 terdiri dari lima belas orang dari berbagai latar belakang. Dari instansi BPMD Daerah, Biro Organisasi Pemerintah Provinsi Kalbar, Kamar Dagang dan Industri Kalbar, LSM, media massa dan kalangan akademisi. Tim dibagi dalam dua rombongan, tim pertama yang bertugas menilai Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Sanggau dan Melawi diketuai Hasan Subkhi, dengan anggota Korbianus Nasto, Eko Suherman, Budi Rahman, Nazarsyah, dan Tiopan Siahaan. Malam penganugerahan Investment Award 2012 Provinsi Kalimantan Barat rencananya akan dilaksanakan bertepatan dengan HUT Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
KEHILANGAN STNK KB 3660 KI NR: MH314D204BK204649 NM: 14D-1204463 A/N RODI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN
CMYK
Seremonial
12
www.borneotribune.com
Borneo Tribune
Kamis, 13 Desember 2012
Kepedulian Bank Kalbar Membangun Daerah
Bank Kalbar Boyan Tanjung Diresmikan Borneo Tribune, Pontianak
Bank Kalbar kini memiliki jaringan kantor baru di Kecamatan Boyan Tanjung, Kabupaten Kapuas Hulu. Sejak Selasa, (27/11) Kantor Bank Kalbar Cabang Pembantu Boyan Tanjung telah operasional di Jalan Lintas Selatan Kilometer 85 Boyan Tanjung sesuai dengan surat ijin Bank Indonesia Nomor : 14/11/DPIP/Prz/Ptk tanggal 2 November 2012. Acara peresmian Capem Boyan Tanjung yang diselenggarakan pada, Kamis (6/12) lalu, ditandai dengan pengguntingan pita dilakukan Sekda Kabupaten Kapuas Hulu, Ir. H. Muhammad Sukri dilanjutkan dengan peninjauan ruangan Kantor Capem Boyan Tanjung. Hadir pula dalam acara tersebut Kepala Divisi Corporate Secretary Bank Kalbar Djamaluddin KS, Pemimpin Bank Kalbar Cabang Putussibau Rosihan Setyahuddin, Kepala SKPD Kabupaten Kapuas Hulu, jajaran Muspika Kecamatan Boyan Tanjung, para nasabah dan tamu undangan lainnya. Kepala Divisi Corporate Secretary Bank Kalbar, Djamaluddin KS dalam sambutannya mewakili Direktur Utama Bank Kalbar menjelaskan bahwa pembukaan Kantor Capem Boyan Tanjung merupakan bukti kepedulian Bank Kalbar dalam membangun daerah Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Kapuas Hulu. “Kami berharap, dengan dibukanya Kantor Capem Boyan Tanjung, minat masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu terutama daerah Boyan Tanjung dan sekitarnya untuk memanfaatkan produk dan jasa Bank Kalbar semakin meningkat, karena sekecil apapun dana yang Bapak/Ibu simpan di Bank Kalbar akan memberikan multiplier effect bagi pembangunan di Kalimantan Barat,” jelasnya. Sementara itu, Pemimpin Bank Kalbar Cabang Putussibau Rosihan Setyahuddin dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pada hari pertama beroperasional, Capem Boyan
Tanjung telah berhasil menghimpun dana sebesar Rp 1,1 miliar yang terdiri dari 19 rekening tabungan sebesar Rp 1 miliar dan 1 rekening deposito sebesar Rp 100 juta. Dalam kesempatan itu pula, Pemimpin Bank Kalbar Cabang Putussibau memberikan apresiasi kepada Bupati Kapuas Hulu dan semua pihak yang telah memberikan ruang kepada Bank Kalbar untuk beroperasi di Boyan Tanjung. “Semoga dengan kehadiran Kantor Capem Bank Kalbar di Boyan Tanjung ini akan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dan saya juga berharap kita bersama dapat menjaga kantor ini agar dapat tetap eksis dalam melayani kepentingan semua pihak khususnya di Kecamatan Boyan Tanjung” tegas Rosihan Setyahuddin. Sebagaimana diketahui, hingga saat ini Bank Kalbar telah memiliki 101 jaringan kantor yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 18 Kantor Cabang, 43 Kantor Cabang Pembantu dan 39 Kantor Kas.Selain itu juga didukung oleh 8 Kas Mobil, 1 Kas Terapung, 14 Payment Point, 42 Layanan Syariah dan 80 unit ATM sehingga total jaringan pelayanan yang dimiliki Bank Kalbar berjumlah 246 jaringan yang tersebar di seluruh Kalimantan Barat. Sedangkan untuk tahun 2012, Bank Kalbar merencanakan akan memperluas lagi jaringan pelayanannya dengan membuka 1 Kantor Cabang di Jakarta, 11 Kantor Cabang Pembantu, 24 Kantor Kas, 7 Kas Mobil, 7 Payment Point, 8 Layanan Syariah dan 29 unit ATM. Pada Bulan Desember 2012 ini, selain meresmikan Capem Boyan Tanjung, Bank Kalbar juga telah meresmikan pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Kecamatan Mandor Kabupaten Landak dan pada tanggal 17 Desember 2012 nanti juga akan diresmikan Kantor Cabang Pembantu di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Selain membuka jaringan pelayanan baru, Bank Kalbar juga merencanakan untuk merelokasi/memindahkan beberapa jaringan
Pengguntingan Pita oleh Sekda Kabupaten Kapuas Hulu Ir. H. Muhammad Sukri
Jasa Transfer CU PS Membantu Siswa
Anastasia Asmita, Pengguna Jasa CU PS Ketapang. Foto : Hawad Sriyanto/Borneo Tribune
Manager CU PS Ketapang, Martinus
Credit Union (CU) Pancur Solidaritas (PS) Ketapang perlahan dan pasti semakin dekat dihati masyarakat. Setidaknya, kesan itu terlontar bukan saja dari anggota, namun dari masyarakat pengguna jasa non simpan pinjam seperti jasa transfer. Sambutan Direktur Utama Bank Kalbar yang diwakili oleh Kepala Divisi Corporate Salah seorang pengguna jasa transfer CU PS Ketapang, Secretary Bank Kalbar Djamaluddin KS. Anastasia Asmita menuturkan kehadiran CU PS turut berkontribusi membantu permasalahannya. Maklum, kantor lama ke lokasi baru Kalbar telah merelokasi 3 kantor lagi sedang dalam Siswi SMA Sto. Yohanes Ketapang asal Desa Air Upas yang lebih representatif Kantor Cabang Pembantu persiapan untuk dilakukan ini untuk memenuhi kebutuhan setiap bulannya hanya guna memberikan kenya- yaitu Capem Kapuas Ka- relokasi yaitu Kantor Ca- berharap kiriman kedua orangtuanya. Karena CU PS manan kepada para nan Hulu, Capem Sungai bang Sekadau, Cabang sudah ada di Desa Air Upas, maka proses pengirimannya nasabah dalam bertran- Pinyuh dan Capem Soso- Sukadana, Capem Seruni melalui CU PS semakin cepat, dekat dan mudah. “Saya setiap kali menerima kiriman uang dari ibu di saksi. Sampai dengan ak- kserta 1 Kantor KasPDAM, dan Capem Sungai Raya kampung selalu ke CU PS Ketapang. Prosesnya cepat hir tahun 2012 ini, Bank dan masih ada 4 jaringan Dalam. o tidak bertele-tele, biaya jasanya murah, lagi pula orangtua tidak jauh-jauh mengirimnya, cukup di desa tak perlu ke Tumbang Titi seperti dulu.” Jelas Siswi Kelas I, SMA Sto. Yohanes Ketapang ini, Rabu, (12/12) di ruang peHadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan layanan CU PS Ketapang, busana batik bagi Anda dan Keluarga kemarin. Manager CU PS Ketapang, Martinus mengatakan pihaknya memberikan Menyediakan kain dan busana batik eksklusif pelayanan semakin dekat bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), dengan masyarakat. “MaRemaja dan Anak-anak salah penilaian, biarlah dengan motif dan model yang trendy masyarakat yang menilai, untuk kegiatan formal maupun informal CU PS memang memprogramkan bagaimana pelayanan semakin dekat dengan anggota dan masyarakat sekitar yang merasa sulit terjangkau lembaga keuangan lain,” jelas Martinus. Dirinya mewakili pengurus bersyukur, jika kepercayaan anggota dan masyarakat selama ini terhadap CU PS sangat besar, itu terlihat dengan perkembangan anggota baik secaCMYK ra kualitas maupun kuantitas. Dengan berkembaHawad Sriyanto Borneo Tribune, Ketapang