Harian Borneo Tribune 13 maret 2013

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

KEBERSAMAAN

DA N

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Rabu, 13 Maret 2013

1 Jumadil Awal 1434 H - 2 Jie Gwee 2564

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Penegakan Keadilan dan Kelestarian Pembangunan (8) Syarif Ibrahim Alqadrie* JEDAH lebih terkenal sebagai kota pelabuhan. Walau kesohorannya tidak dapat disamakan dengan Port Said, di kawasan Terusan Suez, di Selatan Mesir, kawasan pelabuhan Jedah terkenal dengan taman kotanya. Taman ini memiliki Air Mancur bernama Air Mancur

Raja Fahd, juga dikenal sebagai Air Mancur Jeddah yang tertinggi di dunia. Air Mancur ini terletak di pantai Jeddah, pantai barat Kerajaan Arab Saudi. Tinggi bangunan air mancur ini adalah 75 meter dengan pancarannya setinggi 1.024 kaki (312 m) di tepi Laut Merah (Hamra). Air mancur ini disumbang-

kan oleh Raja Fahd yang menjadi namanya. Air mancur terlihat di seluruh Kota Jeddah dalam radius lebih dari 10 Km. Air yang disemburkannya dapat mencapai kecepatan 375 Km (233 mil) per jam dan massa udara yang dapat melebihi 18 ton. Air mancur itu dibangun antara tahun 1980 dan 1983 dan mulai beroperasi

pada tahun 1985. Air yang dipancurkannya menggunakan air asin dari Laut Merah dan menggunakan lebih dari 500 lampu sorot untuk meneranginya pada malam hari. Pada tanggal 27 Maret 2010, lampu air mancur dimatikan sebagai dukungan untuk menduku Earth Hour 2010. Selain itu, Jeddah juga dike-

nal sebagai kota pemerintahan khususnya lembaga yudikatif. Tidak jauh dari taman kota bangunan bercat putih dengan gaya arsitektur Timur Tengah Abad ke 19 berdiri tegak begitu indah pada malam hari dengan penerangan yang cukup. Bangunan berwibawa itu adalah sebuah pengadilan yang bertugas khusus mengadili mereka

yang terlibat dalam pembunuhan, perkosaan, dan pelanggaran kriminal dan syariat Islam lainnya seperti pecurian, perampokan, dan perzinaan. Di depannya tepat di seberang jalan berjarak sekitar 50 meter dari bangunan itu yang begitu berwibawa karena tidak ada kompromi ....Ke Halaman -11

Polisi Gerebek Pesta Seks di Kuburan KLA Pontianak Dipertanyakan

B uah Bibir Takut Ditanya Perceraian

Kepolisiaan berhasil mengungkap sindikat pengelola pesta seks yang terjadi di Pemakaman Tionghoa di Batu Layang, Jalan Khatulistiwa Kecamatan Pontianak Utara. Ironisnya, pelaku pesta terlarang ini sebagian besar anak di bawah umur.

Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak PENGGEREBEKAN yang dilakukan Polsekta Pontianak Utara ini berawal dari informasi masyarakat, pemakaman tersebut, telah dijadikan tempat pesta seks, lem dan miras. Me-

nanggapi informasi ini, Polsekta Pontianak Utara langsung berkoordinasi dengan YNDN, guna melakukan penggerebekan di Pemakaman tersebut. Hasil dari penggerebekan pun sungguh mengejutkan, lantaran terdapat perkumpulan anak-anak muda, laki-laki

JAKARTA- Setelah beberapa kali dikabarkan akan bercerai dengan suaminya, Bruce Nicholas Delteil, aktris Feby Febiola jadi tertutup dengan media. Itu terlihat ketika dirinya menggelar peluncuran produk terbaru Febiola Parfum. ....Ke Halaman -11

Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

S uara Enggang

RITUAL upakara Nyadnya atau upacara arak-arakan Ogohogoh mewarnai Peringatan ritual Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1935) di Kalbar, yang dipusatkan di Pura Giri Pati Mulawarman, Jalan Adi Sucipto. Ribuan orang tumpah ruah di

Mahasiswa di Warung Kampus KAMIS, 7 Maret 2013. Enam orang mahasiswa calon guru duduk di sebuah warung dari banyak warung di samping kampus mereka. Ribut sekali. Mereka membicarakan tentang rencana main futsal. Sesekali mereka bicara tentang kuliah, tentang dosen mereka. Sambil duduk mereka menyapa teman-teman yang lewat.

....Ke Halaman -11

Kecelakaan Maut, Dua Nyawa Melayang

....Ke Halaman -11

Kisah Pemulung Cerdik SUAMI isteri bertengkar. Sang isteri marah dan sering melemparkan barang ke luar jendela. Sehabis bertengkar suami biasanya pergi keluar memungut kembali barangbarang itu. Pada suatu hari, mereka bertengkar lagi, isteri sekali ....Ke Halaman -11

DIARAK. Ogoh-ogoh yang merupakan sosok mahluk raksasa dengan tinggi lebih kurang empat meter dengan perawakan mahluk menyeramkan, dan dilambangkan umat Hindu sebagai simbol atau perlambangan sifat-sifat buruk yang ada pada manusia diarak untuk mengatasi sifat sifat keburukan tersebut. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune Ogoh-ogoh Warnai Peringatan Ritual Nyepi

Borneo Tribune, Ngabang Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi. Tabrakan antara sepeda motor vega R tidak berplat KB dengan mobil Grand Max nopol B 9091 PAD ....Ke Halaman -11

Menristek Letakkan Batu Pertama Pabrik Vulkanisasi Lateks Borneo Tribune, Mandor UNTUK merealisasikan pembangunan Mandor Industrial Estate atau Kawasan Industri Mandor (KIM) di Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik vulkanisasi lateks karet alam berbasis elektron beam machine, Senin (11/3) lalu. Hadir dalam peletakan batu pertama tersebut, Menteri Ri-

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Prof. DR H Gusti Muhammad Hatta bersama Sekda Provinsi Kalimantan Barat Drs M.Zeet Hamdi Asopi, M.Tm, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasioanal (Batan) Prof DR Djarot Sulistio Wisnubroto. Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot, M.Si, Wakil Bupati Landak Herculanus Heriadi,

set dan Teknologi (Menristek) Prof. DR H Gusti Muhammad Hatta. Sekda Provinsi Kalimantan Barat Drs M.Zeet Hamdi Asopi, M.Tm. Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasioanal (Batan) Prof DR Djarot Sulistio Wisnubroto. Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot, M.Si, Wakil Bupati Landak Herculanus Heriadi, SE, Sekda Landak Ludis, Ketua DPRD ....Ke Halaman -11

4x2 Single Cabin, Bensin Desain modern dan kokoh. Toyota HILUX menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bisnis Anda. Ruang kabinnya yang ergonomik dan nyaman, juga memiliki fitur-fitur lengkap.

PT. ANZON AUTOPLAZA Kantor Pusat: Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 Cabang: Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000; Sampit : Jl. Jend Sudirman Km. 1

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -

cmyk

Redaktur Borneo Tribune

....Ke Halaman -11

Ogoh-ogoh Warnai Peringatan Ritual Nyepi

FEBY FEBIOLA

Yusriadi

dan perempuan. Namun kedatangan kepolisian diketahui para anak-anak muda di bawah umur tersebut. Mereka berhasil kabur, sedangkan yang berhasil diamankan yakni satu orang tersangka tindak asusila terhadap anak di bawah umur,


Rabu, 13 Maret 2013

Kayong Utara

Borneo T Tribune

2

Aksi Tidak Sportif Warnai Hari Pertama Kampanye Panwaslu Terima Laporan

Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Aksi tidak sportif mewarnai hari pertama masa kam-

T

panye bupati dan wakil bupati KKU dengan adanya aksi pencoretan dengan menggunakan cat semprot di baliho tepat di wajah Hildi Hamid pasangan nomor

AJUK

Awas Kedok Investasi Keinginan Pemkab Kabupaten Landak ingin mewujudkan pembangunan dan pengembangan Mandor Industrial Estate atau Kawasan Industri Mandor (KIM) tampaknya tinggal selangkah lagi. Hal itu terlihat dari respon hasil kunjungan kerja Menteri Riset dan Teknolagi Profesor DR. H. Gusti Muhammad Hatta saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan pabrik vulkanisasi lateks di kawasan Industri Mandor, kemarin. Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot, M.SI mengatakan adanya kerjasama teknis antara Pemkab Landak dengan PTAPB Batan dan Rektor Universitas Tanjung Pura (Untan). Bentuk kerjasama yang dikembangkan adalah penelitian dan pengembangan Iptek, hak kekayaan intelektual, pencarian aplikasi industri, optimasi tekno ekonomi, produksi dan daya saing teknologi. Dimana kerjasama ini juga akan mencetak sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Landak yang handal dan mampu menguasai iptek dengan daya saing teknologi yang tinggi serta menguasai produksi dan pemasaran hasil produksi. Saat ini di Kawasan Industri Mandor telah ada dua investor yaitu dari PT CEN dan PT Aneka Tambang (PT Antam). PT CEN merupakan investor yang akan mengelola Vulkanisasi Lateks berbahan karet alam dan berbasis elektron Beam Machine dimana saat ini kita sedang melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik bersangkutan. Sedangkan PT Antam merupakan investor yang akan mengelola Zirkonium Oksida dan akan mendirikan pabriknya di kawasan industri Mandor ini. Dari ke dua pabrik ini semua bahan yang akan dikelola tersedia dan diambil dari Sumber Daya Alam yang ada di Kabupaten Landak Pertanyaannya bagaimana dengan dampak lingkungan dan ketersediaan sumber air bersih. Bukankah dua komponen ini juga menentukan kemajuan sebuah iklim investasi. Inilah yang mesti dikaji lebih jauh. Baik oleh Pemkab maupun investor yang menanamkan modal di daerah tersebut. Ingat, di Kalbar memang kaya akan sumber daya alam. Termasuk sumber daya air yang melimpah. Karena daerah ini dikenal sebagai “Kota Seribu Sungai.” Tapi nyatanya, justru lebih dari 3,4 juta penduduk di Kalbar masih mengandalkan air hujan sebagai sumber air minum. Bahkan Badan Investasi Daerah Kalbar pernah menyebutkan, kendala investor enggan menanamkan modal di Kalbar karena permasalahan ketersediaan air bersih. Hal inilah yang mesti dicarikan jalan keluar bagaimana menjamin ketersediaan air bersih untuk menunjang produktivitas sebuah pengolahan dari kehadiran iklim investasi tersebut. Pemerintah daerah selaku pemegang izin mestinya juga harus jeli melihat peluang dan ancaman dari sebuah usaha investasi. Pasalnya mayoritas masyarakat di sana adalah petani. Pada umumnya mereka butuh tanah untuk berkebun dan berladang. Tentu kehadiran sebuah investasi harus melihat faktor ini. Jangan sampai lahan dan tanah ulayat yang sudah warga garap sejak turun temurun jatuh ke tangan investor. Misalnya dengan cara menghindari beragam kedok investor dengan memberikan ganti rugi berupa uang yang hanya bersifat sesaat, tapi tidak diberikan solusi untuk keberlangsungan hidup ke depan. Hal ini memicu timbulnya konflik. Baik itu antara masyarakat dengan perusahaan, Pemkab bahkan oleh aparat keamanan negara. Masalah ini harus disikapi serius oleh semua pihak. Begitu juga dengan penyerapan tenaga kerja yang diimingimingkan oleh pihak perusahaan kepada penduduk lokal. Jangan sampai, begitu investasi berjalan, justru penduduk lokal yang akan tergusur dengan kehadiran tenaga kerja dari luar daerah dan lain sebagainya. Beragam khawatirkan yang diutarakan tadi bukanlah berlebihan. Pemerintah daerah selaku penguasa daerah juga tidak salah menaruh curiga terlebih dahulu sebelum memutuskan pemberian izin usaha kepada investor. Yang pasti, semua berharap, kehadiran investor di daerah manapun, jelas tujuannya ingin mendapatkan keuntungan. Tapi bagaimana keuntungan itu bisa dirasakan seluruh masyarakat di daerah perusahaan itu bermukim dan masyarakat luas pada umumnya. Semoga apa yang telah dilakukan Pemkab Landak yang berhasil menarik investor untuk menanamkan modalnya bisa melakukan pengembangan usahanya. Sehingga pada akhirnya dengan adanya pengembangan dan kemajuan bidang industri ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Landak, pada khususnya.

S

ENGET

PT CEN dan PT Antam Masuk Landak *Lulusan SMA Bisa Lamar Kerja Gak Pak Bang Tribune

Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan

urut 2 Senin (11/3) dini hari. Pencoretan dengan menggunakan cat berwarna hitam yang dilakukan oleh oknum tertentu yang tidak bertanggungjawab itu cukup pembuat citra pesta demokrasi di KKU tercoreng. Tidak cukup sampai di situ, ada juga aksi “nakal” yang dilakukan oleh salah satu oknum yang menyebarkan kartu nama dengan sengaja mengganti nama pasangan dengan nama pasangan nomor urut lain dan merugikan pasangan nomor urut 2. “Ya ada yang melaporkan ke Panwaslu minggu (10/3) kemarin,” kata Ketua Panwaslu KKU Heppy Susanto. Laporan yang dibuat oleh Suhardi, Supianto dan Ismail yang kesemuanya warga Dusun Pelerang, Desa Benawai Agung Sukadasna itu mengadukan ada salah

satu tim sukses dari salah satu pasangan yang menyebarkan kartu nama pasangan nomor urut satu lengkap dengan nama, nomor dan foto pasangan dengan benar. Namun di sisi sebelah kartu itu tertera contoh alat peraga dalam bentuk surat suara dimana nama pasangan nomor urut dua yakni H. Hildi Hamid dan Idrus ditulis di bawah nomor dan foto pasangan nomor urut 1 yang seharusnya adalah Jalian S.Sos dan Drs. Hamdan Harun M.Si. “Kami belum melakukan pemeriksaan secara mendalam,” katanya. Sementara itu saat dikonfirmasi kepada pasangan nomor urut 2 H. Hildi Hamid pasca penyampaian visi misi tampak santai dan menjawab dengan tenang. “Memang itu salah, tapi biarlah masyarakat yang menilai bagaimana calon mereka memulai bertindak tidak santun dan tidak baik, ini bentuk kedewasaan da-

Barang bukti kartu nama yang terindikasi sengaja diganti namanya dengan tujuan tertentu untuk memanipulasi para pendukung agar salah dalam menentukan pilihan, kasus ini saat ini ditangani oleh Panwaslu KKU. FOTO: Abdul Khoir/Borneo Tribune lam berpolitik,” kata H. dan akan melakukan aksi dukungan, saya tegaskan Hildi Hamid. Meski sempat balasan, Hildi Hamid justru jangan. Tidak perlu dibalas, terdengar kabar banyak tidak merestui rencana para saya minta semua pendusimpatisan dan pendukung simpatisannya itu. kung untuk tetap bersabar, pasangan nomor urut 2 ini “Walau masyarakat ingin tenang dan tidak terpanyang merasa tidak terima membalas sebagai bentuk cing,” harapnya.

Dinsosnakertrans Gelar Bimtek Peksos Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi KKU barubaru ini menggelar bimbingan teknis (bimtek) kepada 60 peserta mengikuti pelaksanaan kegiatan Pemantapan Pekerja Sosial (Peksos) Lapangan. Adapun [ara peserta yang mengikuti kegiatan tersebut terdiri dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) sebanyak enam orang meliputi perwakilan

Opini

dari enam kecamatan seKKU, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) sebanyak 43 orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing desa se-KKU dan 19 orang dari Taruna Siaga Bencana (Tagana). Kegiatan bimbingan teknis (bimtek) pemantapan pekerja sosial lapangan ini dilaksanakan selama tiga hari dimulai 8-10 Maret 2013. Acara bertempat di gedung Balai Praja untuk pembukaan dan dilanjutkan kegiatannya di gedung PNPM Desa Sutera Kecamat-

an Sukadana untuk penyampaian materi. ”Materi yang akan disampaikan berupa teori tentang tupoksi petugas sosial lapangan dan praktek lapangan berupa kegiatan PBB, evakuasi korban, latihan bongkar pasang tenda, dan pengelolaan dapur umum,” kata Plt Kadis Sosnakertrans KKU, Azhari, SIP ketika melaporkan kegiatan pelaksanaan Pemantapan Peksos Lapangan pada acara pembukaan di gedung Balai Praja, Jumat (8/ 3).

Dikatakan mantan Sekretaris BPMPDPKB KKU ini, kegiatan Bimtek Pemantapan PSM, Tagana dan TKSK adalah untuk memberikan penguatan kapasitas bagi petugas sosial di lapangan, sehingga dapat mengembangkan inisiatif dan kreatifitas dalam melakukan penanganan permasalahan sosial di lapangan. Selain itu, para peserta juga diharapkan bisa lebih memahami bidang tugas masing-masing baik PSM, Tagana dan TKSK. MIsalnya, dilanjutkan Azhari, dapat me-

mahami teknik menggerakkan partisipasi masyarakat dalam upaya penanganan permasalahan sosial di lapangan, memahami jenis pelayanan, penyajian data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) serta mengetahui Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang ada di masyarakat. “Kita berharap dengan terlaksananya kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peserta sehingga dapat meningkatkan pengetahuan,” harapnya.

Akuntabilitas Dalam Ekonomi

Oleh: Ismail Ruslan Sosiolog Jerman, Max Weber menjelaskan bahwa salah satu kunci kesuksesan Barat dalam mengelola usaha adalah kemampuan memisahkan antara harta kekayaan pribadi dengan harta perusahaan. Bagi Weber, jika usaha ingin sukses dan menjadi besar, maka pemilik tidak diperkenankan mencampuradukan antara pendapat perusahaan dengan harta pribadi. Abdullah (1988:26) menjelaskan bahwa laporan seperti ini tentunya mengharuskan adanya sistem hukum dan administrasi yang rasional pula. Tanpa hal ini maka akan berkuasalah corak usaha yang bersifat spekulatif dan penuh resiko. Jadi kemajuan dalam kegiatan ekonomi ditentukan oleh sistem pembukuan yang rasional, perpisahan antara kekayaan perusahaan dengan harta pribadi. Akuntabilitas terhadap laporan keuangan perusahaan menjadi penting dilakukan setiap perusahaan, karena akan membuat sistem keuangan perusahaan menjadi tertib dan dapat dipertanggung jawabkan. Secara sederhana pemilik dan karyawan akan mengetahui berapa keuntungan atau kerugian yang diperoleh oleh perusahaan. Sebaliknya, usaha atau perusahaan yang dikelola dengan mengabaikan aspek akuntabilitas akan memiliki resiko

kerugian yang kebangkrutan. Tindakan yang tidak mampu memisahkan harta perusahaan dengan harta pribadi memiliki kelemahan fundamental. Sulit mengukur aspek keuangan “sehat atau sakit”. Pentingnya Akuntabilitas Dukstra (1939) menyebutkan akuntabilitas adalah sebuah konsep etika yang dekat dengan administrasi publik pemerintah, hal ini sering digunakan secara sinonim dengan konsepkonsep seperti yang dapat dipertanggungjawabkan. Akuntabilitas juga merupakan istilah yang terkait dengan tata kelola pemerintahan sebenarnya agak terlalu luas untuk dapat didefinisikan (Mulgan, 2000; Sinclair,1995), akan tetapi hal ini sering dapat digambarkan sebagai hubungan antara yang menyangkut saat sekarang ataupun masa depan, antar individu, kelompok sebagai sebuah pertanggungjawaban kepentingan merupakan sebuah kewajiban untuk memberitahukan, menjelaskan terhadap tiap-tiap tindakan dan keputusannya agar dapat disetujui maupun ditolak atau dapat diberikan hukuman bilamana diketemukan adanya penyalahgunaan kewenangan (Schedler, 1999). Penelitian yang dilakukan Weber, terhadap sebuah perusahaan di Jerman menemukan bahwa faktor yang menyebabkan perusahaan sukses dikarenakan kemampuan mengelola

aspek keuangan secara akuntabel, bertanggung jawab. Pemilik perusahaan tidak menggunakan kewenangannya untuk mengintervensi keuangan perusahaan, dan menjalankan roda usahanya secara profesional. Penggunaan keuangan perusahaan dilakukan secara bertanggung jawab sesuai kaidah yang berlaku. Bagaimana dengan pelaku usaha kecil ? Umumnya pelaku usaha mengharapkan dalam beraktivitas memegang teguh prinsip bertanggung jawab, walaupun berbeda antara satu dengan lainnya. Ada kelompok yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan keuangan dengan cara memisahkan kekayaan pribadi dengan keluar masuknya uang perusahaan. Pengelolaan dengan profesional akan mengetahui keuntungan yang diperoleh dan perputaran modal usaha. Sistem pembukuan dan laporan keuangan dilakukan secara ketat, tertib administrasi. Ada juga pelaku usaha yang tidak membuat catatannya secara rapi, hanya mencatat halhal praktis. Cara seperti ini disebut “tradisional” hanya menggunakan media sederhana seperti kertas satu lembar. Yang menarik, “sistem” ada juga pelaku usaha dalam pembayaran gaji “karyawannya”, yang sesuai dengan standar UMR, namun beberapa pelaku usaha justru tidak mampu

memberikan gaji sesuai ketentuan Upah Minimum Regional (UMR). Gaji yang diberikan hanya sebatas “ungkapan terima kasih” karena telah membantu kerja. Namun tindakan itu dilakukan dengan argumentasi bahwa biaya hidup karyawan yang bekerja sepenuhnya bergantung kepada pemilik usaha mulai dari kebutuhan pokok makan minum, tempat tinggal, dan biaya sekolah hingga kebutuhan sosial lainnya. Misalnya untuk persoalan gaji karyawan, pemilik tidak memberi upah selayaknya seperti karyawan di perusahaan atau kantor, dan memberikan gaji sewajarnya, karena tinggal bersama, sehingga sudah seperti keluarga. Bahkan para karyawannya juga sudah memaklumi upah mereka yang kecil ini, karena untuk kebutuhan makan dan minum serta tempat tinggal bersama pemilik. Istimewanya, adalah pelaku usaha ini tetap memegang prinsip bersama dengan prinsip kemanusiaan. Keuntungan yang diperoleh dalam usahanya tidak hanya dikuasai untuk memperkaya diri sendiri, namun ada hak orang lain yang harus didistribusikan secara rutin dan proporsional. Selain memperoleh keuntungan, tidak melupakan bershadaqah kepada fakir miskin, dan pihak-pihak yang meminta pertolongan. Tindakan ini karena meyakini bahwa “taawun” atau tolong menolong

merupakan ibadah dan perintah agama Islam. Selain menolong orang yang tidak mampu, juga tidak melupakan menolong saudara kandung, orang tua, tetangga maupun masyarakat yang membutuhkan. Prinsip ini menjadi kekuatan dan identitas yang tidak mau hanya memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dan pengeluran sekecil-kecilnya dengan mengabaikan hak orang lain. Bagaimana dengan petani keramba? Tidak semuanya petani keramba mencatat laporan keuangannya, umumnya mereka hanya memiliki catatan keuangan secara global, kadangkadang hanya dengan mengandalkan daya ingatan. Mereka hanya mencatat modal awal yang dikeluarkan untuk kebutuhan membuat perahu dan keramba, membeli bibit ikan, dan biaya untuk pangan. Karena laporan keuangan tidak dilakukan secara rapi dan rinci, maka hanya sebatas ingatan saja dan tidak dicatat, akibatnya, petani keramba tidak mampu menghitung berapa keuntungan yang diperoleh selama masa pemeliharaan ikan dengan rentang 2-3 bulan. Akhirnya, setiap usaha dan perusahaan penting untuk memisahkan antara laporan kekayaan perusahaan dengan harta pribadi, agar berjalan baik dan bertanggung jawab. Wallahu A’lam.

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop

Borneo Tribune


CMYK

Moment & Activity www.borneotribune.com

Borneo Tribune

03

Rabu,13 Maret 2013

Visi Misi Calon Bupati KKU

Program dan Janji Manis Sang Calon S

atu tahap lagi dilalui Pemeritah Kabupaten Kayong Utara mencari kepala daerahnya, dimana 4 pasangan calon yang maju dengan cita-cita luhurnya dipaparkan dalam visi misi calon bupati dan wakil bupati pada rapat peripurna istimewa di DPRD KKU, Senin (11/3). Pasangan nomor urut 1 Jalian S.Sos dan Drs. Hamdan Harun M.Si, Pasangan nomor urut 2 H. Hildi Hamid dan Idrus, Pasangan nomor urut 3 Syukran S.Ag. M.Si dan Abdul Plh Bupati KKU Ir. Rahman SH, Pasangan nomor Muhammad Said urut 4 H. Ibrahim Dahlan dan Ngadikun masing-masing menyampaikan sederet program bahkan janji-janji pun tak luput disampaikan guna menjadi pemikat hati masyarakat Kabupaten Kayong Utara untuk memilih mereka dalam pesta demokrasi pada 28 Maret mendatang. “Visi misi dari pasangan calon bupati dan wakil bupati yang nanti terpilih akan dijadikan dokumen daerah,” kata Pimpinan Rapar Paripurna Istimewa yang juga Wakil Ketua DPRD KKU Namrun Leru S.Pd. Tampuk pimpinan tertinggi di jajaran Pemerintah Kabupaten Kayong Utara yang kini berada dipundak Ir. Muhammad Said yang secara resmi menjalankan tugas pemerintahan sebagai pejabat pelaksana harian (Plh) akan menjalankan tugas pasca sang bupati menjalani masa cutinya hingga 14 hari kedepan. Hadir seluruh jajaran SKPD dilingkungan Pemkab Kayong Utara, Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopinda) seluruh anggota DPRD KKU bahkan lapisan masyarakat melalui tokoh agama, tokoh masyarakat dan para simpatisan pendukung pasangan calon menjadi saksi visi misi ke 4 pasangan calon. “Menjadi pemimpin yang amanah dan mengemban tugas melayani masyarakat adalah janji mulia sebagai pemimpin mendatang yang diidamkan masyarakat,” pesan Plh. Bupati KKU Ir. Muhammad Said.

pasangan calon bupati tampak bersampingan pertanda tidak ada permusuhan yang abadi

FOTO : Abdul Khoir dan Tatang Suryana Humpro Setda KKU Narasi : Abdul Khoir

Namrun Leru mengetok palu rapat paripurna dibuka

Forkopinda dan Ketua KPU Prov dan Kab

visi Misi Calon no 4 H. Ibrahim Dahlan dan Ngadikun

Tim Paslon Sebarkan Program Visi Misi

Visi Misi calon no 3 Syukran S.Ag M.Si dan Abdul Rahman SH

Kika. Plh Bupati KKU Ir. Muhammad Said- Pimpinan rapat Namrun Leru SPd dan Sukardi MM

Tamu undangan - Anggota KPU- Panwaslu dan jajaran SKPD

Visi Misi Calon No 2 H. Hildi Hamid dan Idrus

para istri calon bupati tidak ingin ketinggalan untuk mengabadikan momen bersejarah

anggota dprd Visi Misi calon no 1 Jalian S.Sos dan Drs Hamdan Harun M.Si CMYK


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Rabu, 13 Maret 2013

4

Beasiswa Bidik Misi Rp 1,4 Triliun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh mengatakan kemiskinan itu tidak boleh menghambat untuk berprestasi, kemiskinan itu justru untuk memotong mata rantai. ”Tidak ada orang citacitanya untuk miskin. Kita kan kehidupan yang paspasan. Yang paling penting adalah harus kita dobrak

kemiskinan itu,” kata Mohammad Nuh, Minggu (10/3) saat kuliah umum dan dialog Mendikbud dengan mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi di Universitas Tanjungpura Pontianak. Dikatakannya, melalui pendidikan, dan kerja keras bisa merombak itu. Bangsa ini bisa maju, kalau semua komponen masyarakat memiliki kesempatan yang sama. “Tugas kita adalah melakukan akses. Anggaran untuk Bidik Misi Rp 1,4 Triliun. Kita harus punya

percaya diri,” jelasnya. Kata Muhammad Nuh, kemiskinan bukan hambatan untuk semua orang berprestasi. Harus ada tekad memutuskan mata rantai kemiskinan. Keterbatasan harus didobrak. Memberi motivasi. “Staf kami dulunya miskin, Profesor dan Doktor. IP (indeks prestasi) dibawah dua wajar. Peradaban bangsa, semua punya kesempatan yang sama dalam masuk dunia pendidikan,” tegasnya. Kesehatan hardware, pendidikan software. Tugas kita

Mendikbud RI Mohammad Nuh. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

Bupati Resmikan Trayek Baru

memberikan akses melalui afirmasi. Bukan dari mobil mewah di halaman parkir kampus, tapi berapa orang miskin yang masuk di kampus negeri. Hanya 28 persen anak Indonesia yang menjadi mahasiswa. “Tahun ini anggaran beasiswa Bidik Misi Rp1,4 triliun dari 92 ribu pesertanya” ujarnya. Mendikbud juga berharap supaya pihak kampus ikut andil yang lebih dalam program beasiswa Bidik Misi tersebut. Tolong mereka diberi pendampingan, bekal ekstra,

Sutarmidji Motivasi Anak-Anak Jadi Pemimpin

Perayaan HUT Duta Anak-ADP Urban Pontianak

CMYK

Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

Bupati Sambas, dr Hj Juliarti Dj Alwi MPH disaksikan Sejumlah Pejabat Teras Kabupaten Sambas dan Perwakilan Perum Damri Pontianak resmikan trayek baru angkutan antar kota dalam provinsi Bis DAMRI kelas non ekonomi Sambas-Pontianak. Amrul Borneo Tribune, Sambas Bupati Sambas, dr Hj Juliarti Dj Alwi MPH meresmikan trayek baru angkutan antar kota dalam provinsi Bis DAMRI kelas non ekonomi SambasPontianak. Peresmian ditandai dengan pemotongan pita yang terpasang di dua armada Bis DAMRI di halaman terminal sambas, Rabu (6/3). Pemotongan pita disaksikan Wakil Rakyat Sambas, Kapolres Sambas, Dandim 1202 Skw, Ketua Pengadilan Agama, Sekda Sambas, KadisHub Kominfo Sambas, Danramil Sambas, Perwakilan Perum Damri Pontianak, Tokoh Masyarakat Sambas, beberapa Kadis dan undangan lainnya. Bupati mengapresiasi

upaya jajaran Perum Damri yang telah menyediakan layanan angkutan kepada masyarakat. “Ini sebagai bentuk kepedulian dan keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan di kabupaten Sambas,” ujarnya. Usai peresmian, Bupati dan Forkopinda mencoba armada Bis Damri yang akan beroperasi tersebut, mengelilingi Kota Sambas. Kadis Perhubungan dan Kominfo Sambas, Ir H Asyir A Bakar MT mengatakan tersedianya angkutan dalam provinsi kelas non ekonomi Sambas-Pontianak, merupakan suatu babak baru dalam pelayanan kepada masyarakat dibidang lalu lintas dan angkutan jalan, dimana sebelumnya terang dia untuk trayek angkutan antar kota dalam provinsi, Sambas-Pontianak pulang pergi hanya tersedia

kelas ekonomi dan angkutan khusus seperti Taksi. Kelas Non Ekonomi ini jelas Asyir dilengkapi fasilitas pendingin udara, tidak menaikan atau menurunkan penumpang di jalan selain pada tempat yang telah ditentukan serta biaya atau tarif angkutan lebih tinggi dari tarif angkutan umum ekonomi dan lebih rendah dari angkutan khusus taksi. Kata Kadis, keinginan pihak Damri ini sudah lama dan sudah disosialisasikan kepada operator atau penyedia jasa lainnya yakni sejak tahun 2010. “Peresmian Trayek ini merupakan suatu kemajuan dan tentunya tidak dapat dilihat dari keinginan perum damri untuk mengembangkan usahanya saja, tetapi seyogyanya harus dilihat dari perspektif bahwa perkembangan Pembangunan Daerah Kabupa-

ten Sambas telah memberi ruang kepada pihak swasta untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan daerah di Kabupaten Sambas,” jelasnya. Dipilihnya Kota Sambas, sebagai kota tempat keberangkatan dan sekaligus tempat tujuan, sudah tentu telah dipertimbangkan dari berbagai aspek. Diantaranya, ungkap Kadis Perhubungan, load factor yang tersedia, kemampuan perekonomian masyarakat, dan yang lebih penting adalah prospek kedepan dari pelayanan tersebut. Disebutkan Asyir, Dinasnya telah berupaya memberikan peluang seluas-luasnya kepada pengusaha angkutan umum di daerah, untuk mengambil peluang dalam perkembangan lalu lintas angkutan jalan, dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna

jasa angkutan. “Salah satunya adalah, mereka harus memperbaharui kendaraan yang dimiliki karena hal itu akan memberikan rasa keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran berlalu lintas dimana sekarang kecenderungan peningkatan masyarakat pengguna jasa untuk mempergunakan kendaraan angkutan umum biasa atau kelas non ekonomi, salah satu faktornya adalah pengguna jasa sudah begitu memahami pentingnya keselamatan, kenyamanan serta ketepatan waktu dalam perjalanan dari dan ketempat tujuan,” tegas dia. Kadis berharap kehadiran trayek baru ini akan memberikan tambahan alternatif pilihan kepada masyarakat pengguna jasa angkutan darat dan lalu lintas dalam menentukan angkutan yang dipilihnya. o

dan keterampilan lainnya. Jangan merasa rendah, tapi harus percaya diri. “Proaktif menjemput peserta Bidik Misi. Untan Pontianak harus menerapkan,” pintanya. Rektor Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak , Prof. Dr. Thamrin Usman, mengatakan Kemiskinan di Kalimantan Barat memang ada, tapi tidak banyak. ”Dan hal itu tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kalbar ini. Nah, dengan pendidikan itulah kemiskinan akan diberantas,”katanya. o

Walikota Pontianak, H Sutarmidji memberikan motivasi kepada anak-anak agar memiliki cita-cita menjadi pemimpin. Dan hasil survey di Amerika 90 Persen menunjukan anak Amerika ingin jadi Pemimpin. “Saya harap, anak-anak diruang ini tidak hanya bisa jadi Walikota, tapi ada yang ingin jadi Presiden, jadi Menteri, jadi Gubernur, jadi Bupati, jadi Camat dan jadi Lurah. Semuanya harus memiliki cita-cita,” ucap H Sutarmidji kepada ratusan anak-anak yang merayakanj Hari Ulang Tahun Duta Anak-ADP Urban Pontianak, di Audit Untan Pontianak. Dikatakannya, upaya ini bisa didapatkan dengan kerja keras dan disiplin. Disiplin itu penting, karena disiplin akan menjadikan diri kita terbiasa dengan hal-hal yang kita lakukan. Walikota juga lahir bukan dari keluarga yang berada, tapi orang tuanya mengajakan dari kecil untuk disiplin dan mandiri. “Dari kelas II SD sampai saya semester 7 kuliah saya

jual koran di Kantor Walikota. Saat ditanya kalau besar mau jadi apa. Saya jawab, saya mau jadi Walikota. Saya jual koran selama 13 tahun,” jelasnya. Dia mengingatkan, anakanak itu harus bisa mandiri, disiplin, orang yang karakternya dipengaruhi oleh disiplin tidak akan senang melihat teman-teman sebayanya tidak disiplin itu yang paling penting. Dikaitkan dengan aman dan tertib lalu lintas, mantan anggota DPRD Kota Pontianak ini selalu menghentikan kalau ada pengemudi yang mengendarai mobil sambil menelpon. “Kita harus tertib dijalan raya, tertib berlalu lintas,” ingatnya. Pemerintah Kota Pontianak juga berterima kasih kepada Polresta Pontianak melalui jajaran lalu lintas yang telah merekayasa jalan menjadi tertib dan disiplin, dan dengan disiplin, Kota akan berkembang, dan tanpa disiplin, tidak mungkin Kota akan menjadi berkembang. “Kita sudah buktikan dengan peningkatan PAD Kota tanpa kita menaikan pajak dan penambangan pajak baru. Kita harus disiplin,” ajaknya.o

Golkar “Dilamar” 14 Balon Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak Masih penuh teka-teki. Siapa yang akan diusung Partai Golkar dalam Pilwako Pontianak 19 September mendatang. Selama pembukaan penjaringan bakal calon yang dilakukan Partai Golkar Kota Pontianak beberapa hari lalu dan berakhir Senin (11/3) sore. Ada 14 nama yang masuk mendaftar ke partai berlambang pohon beringin tersebut. Dari empat belas nama tersebut, delapan diantaranya merupakan kader partai Golkar sendiri. Selebihnya ada dari partai lain. Salah satu tim penerima pendaftaran yang juga tim pemenangan partai Golkar Kota Pontianak, Syamsul Hadi usai

menerima pendaftaran dari salah satu bakal calon yakni Alfian Aminardi, Senin (11/3) siang lalu menyampaikan, calon yang akan diusung Partai Golkar masih belum bisa ditetapkan dikarenakan masih ada beberapa mekanisme yang harus dilalui, termasuk survey. Pengajuan akan dibawa ke pimpinan wilayah dan pusat. “Mungkin sekitar Agustus baru ada ketetapan, terutama untuk calon Walikotanya,” ujarnya. Dari empat belas nama bakal calon yang masuk ke Partai Golkar. Tiga diantaranya melamar sebagai bakal calon walikota. Yakni, Firman Muntaco, Zulkarnaen Siregar, dan Toni Herianto. Sedangkan selebihnya merupakan bakal calon wakil walikota. o

CMYK

Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Rabu, 13 Maret 2013

Barisan Muda Siap Menangkan Ria Norsan Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Barisan Muda Pendukung Ria Norsan Kecamatan Anjongan memasang baliho sebagai bentuk komitmen dukungan, sekaligus upaya sosialisasi incumbent di kawasan Simpang Tiga Kelurahan Anjongan Melancar. Dua Anggota Barisan Muda, Amat dan Hasan menegaskan pemasangan baliho di kawasan pertigaan Anjongan itu mendapat dukungan penuh dari warga setempat. Lokasinya memang strategis, dan selalu menjadi tempat pemasangan baliho para calon gubernurwakil gubernur pada Pilgub lalu, maupun baliho sosialisasi partai politik peserta

Pemilu dan calon legislatif. Menurut mereka, pemasangan baliho itu sebagai bentuk dukungan terhadap kepemimpinan Bupati Ria Norsan yang dinilai telah berhasil membangun Kabupaten Pontianak, khususnya di Kecamatan Anjongan. “Bapak Ria Norsan adalah figur pemimpin yang paling pantas kami dukung dan kami menangkan pada Pemilukada 19 September,” tegas mereka. Mereka menyatakan pula, selama dipimpin Bupati Ria Norsan, pembangunan infrastruktur di Kecamatan Anjongan maju dengan pesat. Banyak investasi yang masuk, sehingga sektor perekonomian semakin terdongkrak. Kesejahteraan masyarakat Anjongan pun

BARISAN MUDA Barisan Muda Pendukung Ria Norsan, memasang baliho sebagai bentuk dukung terhadap incumbent pada Pilkada 19 September mendatang. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune

meningkat. “Karena itu, sangat wajar

kami berterima kasih kepada bapak Ria Norsan dengan

memasang baliho sebagai bentuk dukungan kepada beliau,” katanya. Sedangkan Fransiskus Medor, salah satu tokoh muda etnis Dayak Kecamatan Anjongan. Ia menyatakan, kawasan pertigaan itu sudah lazim dipasangi baliho pada Pemilukada Gubernur-Wakil Gubernur maupun sosialisasi partai politik. Saat itu, tidak ada satu pun yang protes atas pemasangan baliho. “Jika sekarang ada yang mau protes dengan baliho Barisan Muda Pendukung Ria Norsan, maka kami anggap sebagai bentuk ketidakadilan, atau ada indikasi permainan lawan-lawan politik. Kami jelas tidak bisa menerima hal ini,” ungkapnya Fransiskus Medor. o

Kampus STAIM Dibangun Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Sekolah Tinggi Agama Islam Mempawah (STAIM) bakal memiliki kampus sendiri. Senin (10/3), kemarin, Bupati Pontianak Ria Norsan meletakkan batu pertama pembangunan Kampus STAIM di Jalan Gst Sulung Lelanang , Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir. Pada kesempatan tersebut, Ketua STAIM, Hj. Ratna Ningsih menjelaskan pembangunan kampus STAIM merupakan yang pertama di Kabupaten Pontianak sebagai sarana pendidikan perguruan tinggi yang berbasis Islam. “Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemda, DPRD dan seluruh masyarakat Kabupaten Pontianak, sehingga terwujudnya pembangunan kampus STAIM ini,” kata Ratna Ningsih. Lanjutnya lagi STAIM, merupakan sekolah tinggi pertama di Kabupaten Pontianak yang berdiri secara resmi. Dibanungnya STAIM sebagai bentuk kepedulian terhadap kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Pontianak. Apalagi di Kabupaten Pontianak memiliki 19 Madrasyah Aliyah

BATU PERTAMA Bupati Pontianak, Ria Norsan, meletakan batu pertama pembangunan Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Mempawah (STAIM) di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune

(MA) dan 15 SLTA, sehingga para siswa yang lulus bisa melanjutkan pendidikan di STAIM. “Bahkan saya beserta pengurus STAIM akan berusaha secepatnya STAIM mendapat predikat akreditasi, sehingga bisa

sejajar dengan peguruan tinggi se Indonesia. Bahkan berupaya menjadikan STAIM berubah menjadi universitas,” katanya. Sedangkan Bupati Pontianak, Ria Norsan, mengatakan Pemda Kabupaten Pontianak mendukung pe-

nuh berdirinya perguruan tinggi, tidak lain sebagai bentuk komitmen meningkatkan kualitas dan kecerdasan masyarakat Kabupaten Pontianak. “Selain STAIM ini, tak lama lagi akan berdiri Diklat Perhubungan Darat se-Indo-

nesia terletak di Desa Antibar dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Regional Kalimantan di Desa Purun Besar. Semoga dengan berdirinya kampus ini, proses perkulihan di STAIM berjalan lancar,” katanya. o

Gerindra Tepis Isu Biaya Caleg Rp 25 Juta Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Pontianak, Selasa (12/ 3), kemarin resmi menutup uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test yang merupakan bagian dari proses penjaringan calon legislatif menghadapi Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Para peserta yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan ini berjumlah 50 orang, yang terdiri dari kader

partai, sayap partai dan umum. Mereka selanjutnya akan dijaring menjadi 30 orang mewakili Partai Gerindra di empat daerah pemilihan dan dikirim ke KPU untuk bertarung pada Pemilu Legislatif 2014. Salah seorang peserta uji kelayakan dan kepatutan, Sarmadi mengatakan proses penjaringan calon legislatif di DPC Partai Gerindra dinilai sangat profesional, proporsional dan tentunya telah sesuai AD/ART. “Saya melihat, kawan-kawan di DPC Partai Gerindra

telah membuka proses penjaringan caleg seluas-luasnya, sehingga siapa saja yang berminat bisa mendaftarkan diri. Ini tentunya sangat saya apresiasi,” ujar dia. Sarmadi lantas menegaskan, tidak benar jika setiap calon legislatif yang mendaftarkan diri di DPC Partai Gerindra diwajibkan membayar uang Rp 25 juta. Isu tersebut jelas fitnah dan sengaja dikembangkan sebagai upaya pembunuhan karakter bagi seluruh jajaran partai. “Saya tegaskan, yang benar adalah, kami hanya

membayar biaya formulir/ admnistrasi sesuai dengan ketentuan dari DPP Partai Gerindra. Dan itu berlaku di seluruh Indonesia,” kata Anggota DPRD Kabupaten Pontianak ini. Hal senada juga disampaikan Nur Arzah, peserta penjaringan yang mewakili Sayap Partai Gerindra untuk maju sebagai calon legislatif di Daerah Pemilihan Sungai Pinyuh. Nur mengungkapkan, biaya pendaftaran yang mencapai Rp 25 juta tersebut, hanya kabar bohong. “Itu kabar bohong untuk menjatuh-

kan kredibilitas Partai Gerindra,” ungkapnya. Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Pontianak, Nur Iswan, ketika dikonfirmasi mengaku tak habis pikir bisa berkembang isu bahwa dirinya maupun jajaran DPC Partai Gerindra telah menetapkan biaya Rp 25 juta untuk pendaftaran calon legislatif. “Itu upaya pembunuhan karakter terhadap saya, termasuk untuk jajaran partai. Saya tegaskan, penetapan biaya sebesar itu sama sekali tidak benar,” ungkapnya. o

5

Investasi KKR Diproyeksikan Rp 2 Triliun Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memproyeksikan kebutuhan nilai investasi pada tahun 2013 mencapai Rp2,093 triliun. Menurut Kepala BPMPT Kubu Raya, Maria Agustina angka itu telah tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). “Perhitungannya rata-rata menggunakan ICOR yang dihitung oleh Bappeda sehingga dapat diketahui berapa target yang dicapai untuk pertumbuhan ekonominya. Ini dilakukan oleh kabupaten/ kota di Kalbar,” ungkap Maria, Selasa (12/3). Karena itu disebutkannya, untuk Kabupaten Kubu Raya kebutuhan nilai investasinya pada tahun 2013 sekitar Rp2,093 triliun. Angka ini untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,51 persen. “Sumber investasinya bisa dari investasi swasta seperti dari Penanaman Modal Asing (PMA) atau Penanaman Dalam Negeri (PMDN),” jelasnya. Termasuk juga dari pemerintah yang tertuang dalam APBD seperti dari sektor perdagangan dan jasa. Dan melihat dari perkembangan pembangunan di Kubu Raya yang semakin pesat, Maria optimis target proyeksi investasi tersebut bakal tercapai. Meskipun diakuinya kendala yang dihadapi adalah pendataan yang belum valid dan akurat. “Untuk itu kami terus melakukan berbagai upaya dengan cara meningkatkan pengendalian seperti pengawasan, pembinaan serta penertiban terhadap para pelaku usaha,” ujarnya. Pelayanan terpadu yang dikoordinir oleh BPMPT dikatakan Maria terus melakukan berbagai upaya agar nilai investasi terus meningkat. Antara lain dengan memberikan kemudahan dalam pengurusan berbagai perijinan. Mulai dari tenggang waktu, biaya maupun menghapus jalur birokrasi yang bertele-tele. “Ini diberikan agar tidak ada rasa kekhawatiran maupun ketakutan dari para pelaku dalam mengurus perijinan,” tuturnya. Dan untuk mendukung itu saat ini Perda Penanaman Modal sedang digodok antara legislatif dan eksekutif. Dengan demikian investasi di Kubu Raya memiliki payung hukum yang jelas dan terarah. o

Oknum Satpol KKR Terlibat Kasus Pencurian

Andy: Kita Pecat Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Kasat Satpol PP Kubu Raya, Andy menegaskan oknum Satpol PP Kabupaten Kubu Raya, Ad yang saat ini telah resmi menjadi tahanan Mapolresta Pontianak lantaran terlibat kasus pencurian akan dipecat. “Akan kita pecat oknum tersebut dari kesatuan Satpol PP Kabupaten Kubu Raya. Karena tindakan yang dibuatnya sudah mencoreng nama kesatuan dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya,”kata Andy, Senin (11/3). Ia mengatakan, terkait oknum Satpol PP itu, pihaknya saat ini sudah mengambil segala pertimbangan dan melakukan rapat terkait hal tersebut. Untuk mengantisipasi hal tersebut tidak terjadi dengan oknum Satpol PP lainya, lanjut Andy pihaknya akan lebih fokus memberikan pembinaan kepada anggotaanggota Satpol PP KKR. “ Kasi dan Kabid sudah saya perintahkan untuk selalu memberikan pembinaan kepada anggota Satpol PP agar apa yang dilakukan Ad tidak terulang kembali kepada anggota kita lainya,”kata Andy. Andy pun menambahkan, kasus Ad ini sudah disampaikan kepada Bupati Kubu Raya. “ Kita sudah sampaikan kasus ini kepada Bupati, dan kita juga sudah meminta pertimbangan atas sanksi yang akan diberikan kepada oknum Satpol PP tersebut,”ungkapnya. Selain itu, Andy menerangkan Adi dalam menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak peraturan daerah sudah dua kali melakukan pelanggaran disiplin. Kasus yang ditangani oleh Polresta saat ini merupakan pelanggaran yang ke tiga kalinya. “Sudah dua kali. Dan ini yang ketiganya. Saya rasa oknum ini sudah tidak bisa dibina lagi dan sudah seharusnya kita pecat dari kesatuan. Karena jika tidak diambil tindakan tegas maka oknum tersebut akan meraja rela membuat kesalahan,”tegasnya. o


Bengkayang Borneo Tribune

Rabu, 13 Maret 2013

6

FA Tewas Setelah Menjambret

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP. Isbullah, saat menunjukkan barang bukti yang berhasil diamankan dari tangan FA dan MA pelaku penjambretan. Foto Rudi/Borneo Tribune

Rudi Borneo Tribune, Singkawang Nasib naas yang dialami oleh FA. Usai melakukan aksi jambret kepada seorang ibu rumah tangga yang bernama Kurniati, tepatnya di Jalan Kalimantan, Kecamatan Singkawang Tengah, dia tewas di dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang, Senin (11/ 3) pukul 03.00 wib. Beberapa barang bukti dari tangan pelaku berhasil diamankan pihak kepolisian, diantaranya, dompet, uang 42 ribu rupiah, antinganting, KTP, Kartu

Jamkesmas, STNK, ATM Bank Kalbar, dan ATM Danamon. Kapolres, melalui Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP. Isbullah, saat ditemui menceritakan kalau kronologis sebelum tewasnya FA, dia bersama rekannya berinisial MA, melakukan aksi penjambretan sebuah dompet milik Kurniati, di Jalan Kalimantan, Minggu (10/3) sekitar pukul 21.00 wib. “Awalnya Kurniati yang mengaku dari arah Roban membawa 2 orang anaknya masing-masing berumur 3 th dan 10 th, ingin membeli nasi goreng di Jalan Setia Budi. Usai membeli nasi go-

reng, Kurniati pulang melalui Jalan Kalimantan. Nah, tepatnya di depan Toko Hosana itulah, secara tibatiba Kurniati didekati oleh orang tak dikenal memakai helm standar, ke sebelah kiri jalan dengan menggunakan motor Vixion KB 2634 BO, dan secara tiba-tiba pula mengambil dompet yang ditaruh Kurniati di bok depan sebelah kiri motor maticnya. Dikarenakan, Kurniati sedang membawa anaknya, akhirnya Kurniati pun tak bisa berbuat apa-apa, apalagi untuk mengejarnya,” papar Isbullah. Namun, lanjut Isbullah, selain korban, ternyata ada

pengendara lain yang mengetahui aksi jambret tersebut. Pengendara itupun akhirnya menyuruh korban untuk melapor ke Polres. “Sesampai di Polres, melaporlah si korban tadi. Sayangnya, si korban tidak mengetahui siapa orang yang mengetahui dan menyuruhnya untuk melapor tersebut,” tutur Isbullah. Pelaku sepertinya tidak menyangka, kalau dia masih dibuntuti dari belakang oleh pengendara yang mengetahui aksinya tadi. Sesampai di Jalan KS. Tubun, Roban, yang tak jauh dari Asrama Polisi, stang motor pelaku ditendang oleh warga sehingga dia pun tersungkur ke dalam parit. Dikarenakan panik, agar tidak menjadi bulan-bulanan massa, pelaku yang serta merta diteriaki maling oleh warga, akhirnya FA dan MA pun melarikan diri ke hutan. “Bahkan motor pelaku pun nyaris dibakar massa. Untung saja, anggota yang tinggal di asrama, berkeluaran untuk mengamankan motor si pelaku,” jelasnya. Sementara anggota kepolisian dari Polres pun datang ke TKP dimana pelaku tersungkur di dalam parit tadi. Dan serta merta menyisiri kemana larinya FA dan MA tadi. Alhasil, penyisiran yang dilakukan pihak kepolisian akhirnya membuahkan hasil. Sekitar pukul 00.00 wib, FA dan MA ditemukan oleh anggota di sekitar bak dan semak-semak PDAM yang berada di Jalan Tirtasari. “Namun, pada saat anggota temukan, si FA fisiknya sudah lemah. Akhirnya, FA pun dibawa ke Rumah Sakit Abdul Aziz. Begitu sampai di Rumkit, FA sudah tidak bernyawa lagi. Perkiraan kita, FA sepertinya sudah tewas saat dalam perjalanan menuju ke Rumkit,” terang Isbullah. Nah, lanjut Isbullah, tewasnya FA, banyak yang

menyangka kalau FA tewas akibat di tembak oleh pihak kepolisian. “Tidak benar seperti itu, yang jelas, sewaktu divisum, tidak ada hasil yang menyatakan kalau FA

tewas akibat luka tembakan. Karena, memang tidak ada bekas luka tembakan,” timpal Isbullah. Pihak kepolisian juga tidak tahu, apakah FA tewas

akibat terjatuh ke dalam parit. Karena, luka yang dialaminya juga cukup parah. Sementara MA hanya mengalami luka di bagian pelipis matanya. o

2 Pengguna Sabu Diringkus Polisi Rudi Borneo Tribune, Singkawang Dua orang pengguna narkoba jenis sabu-sabu, masing-masing berinisial AD dan BY, berhasil diringkus oleh Satuan Narkoba Polres Singkawang, di sebuah Kost yang beralamat di Jalan Alianyang, Rt. 41/Rw. 15, Kecamatan Singkawang Barat, Rabu (6/3) pukul 17.00 wib. Beberapa barang bukti dari tangan tersangka AD dan BY berhasil diamankan oleh pihak kepolisian, diantaranya, 4 paket kecil jenis sabu, 2 paket besar jenis sabu, 1 buah timbangan digital, 1 kaleng warna pink, 1 botol penyegar larutan cap kaki tiga, 5 buah sendok pipet, 1 bungkus rokok soempurna mild 16, 2 buah hp Black berry, 2 buah bong,

dan uang tunai sebesar 950 ribu rupiah. Ke 2 tersangka AD dan BY, telah melanggar UU no 35 th 2009, pasal 114 ayat 1, tentang narkotika, dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun, dan maksimal 15 tahun. Kapolres melalui Kasat Narkoba Polres Singkawang, Iptu Prayitno, mengatakan penangkapan 2 pengguna jenis sabu ini, awalnya pihak kepolisian menerima adanya laporan dari warga setempat, kalau di sebuah Kost tersebut sering digunakan sebagai tempat pesta narkoba. “Setelah kita selidiki dan kita awasi ternyata benar. Pada saat penggerebekan AD dan BY, oleh pihak kepolisian berhasil menemukan 4 buah paket kecil yang diduga jenis sabu dilantai kamar Kostnya AD. Sedangkan 2 paket besar yang juga didu-

ga jenis sabu kita temukan dalam kotak rokok soempurna 16. dan bahkan pada saat penggerebekan pun, kita menemukan kalau AD dan BY usai memakai barang haram tersebut,” jelas Prayitno. Sementara berdasarkan pengakuan dari AD dan BY, masing-masing saling menuding kalau barang haram 2 paket besar sabu tersebut bukan miliknya. Lucunya, AD mengaku kalau 2 paket besar sabu itu dibelinya dari tangan BY. Begitu juga BY, mengaku kalau 2 paket besar itu dibelinya dari tangan AD. “Itu sich hak mereka masing-masing, kalau mereka tidak mau mengakui kalau 2 paket besar sabu itu bukan miliknya. Namun, persidanganlah yang nanti menentukannya,” cetus Prayitno. o

Kasat Narkoba Polres Singkawang, Iptu Prayitno, saat menunjukkan barang bukti 4 paket kecil jenis sabu, 2 paket besar jenis sabu, 1 buah timbangan digital, 1 kaleng warna pink, 1 botol penyegar larutan cap kaki tiga, 5 buah sendok pipet, 1 bungkus rokok, 2 buah hp Black berry, 2 buah bong, dan uang tunai sebesar 950 ribu rupiah. Foto Rudi/Borneo Tribune

Perlu Partisipasi Masyarakat Membayar Pajak Rudi Borneo Tribune, Singkawang Walikota Singkawang, Awang Ishak, mengharapkan partisipasi masyarakat untuk pembangunan dengan membayar pajak. Hal ini disampaikannya saat membuka musyawarah rencana pembangunan di Kecamatan Singkawang Utara, Senin (11/3). Awang mengatakan, pembangunan saat ini ditopang oleh pajak, pembangunan seperti infrastruktur nantinya akan melihat sejauh mana partisipasi masyarakat setempat membayar pajak, seperti pajak bumi dan bangunan (PBB). Di musyawarah itu Awang juga mengajak partisipasi masyarakat untuk bergotong

royong. “Kalau bisa dikerjakan dengan gotong royong kerjakan bersama,” ajaknya Wako yang memiliki visi Singkawang aman, nyaman, maju dan sejahtera berbasis jasa perdagangan dan agro industri ini, mengaku terlambat dalam membahas APBD 2013, menurutnya hal ini disinkronisasi langsung dengan visi dan misi. “Kalau tidak dikawal langsung, artinya APBD 2013 bukan visi misi Pak Awang dan Haji Dol,” katanya. Selain meningkatkan partisipasi pajak, Walikota berkomitmen untuk melakukan penghematan aparatur pada masa pemerintahannya untuk mencapai visi misi dan yang utama menyediakan sarana air bersih untuk masyarakat Kota Singkawang. o

FOTO: Rudi / Borneo Tribune

Awang Ishak


Rabu, 13 Maret 2013

Inspirasi Yang Penting Barokah Oleh : Holi Hamidin Temanku bercerita bahwa dirinya ditawari menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, dia menolaknya. Sikap ini menarik perhatianku. Kita tahu, PNS adalah tujuan banyak orang tua menyekolahkan anaknya tinggi-tinggi hingga bangku kuliah. PNS termasuk salah satu motivasi teman sekelas saya meneruskan kuliahnya. Walau dalam keadaan apapun. Salah satu kelebihan menjadi PNS adalah kesejahteraan kelak hingga akhir hayat. Itu salah satu diantaranya. Alasan lain, mereka akan mendapatkan sejumlah uang yang banyak nan menggiurkan. Dan hanya itu yang saya ketahui. Secara garis besar, jadi PNS itu enaklah ketimbang menjadi guru honor. Kita tentu kemudian keheranan atas penolakan temanku itu. Mungkin beliau hanya salah satu orang yang kutahu. Pembaca juga mungkin menjumpai orang yang serupa. Akan tetapi, alasanya pasti berbeda. Ketika beliau ditanya tentang alasan atas penolakan tersebut, beliau menjawab sambil tersenyum. Katanya, beliau tidak memiliki uang. Nah, hal ini adalah hal yang kedua yang menurutku menarik untuk dikaji. Sebenarnya, apa yang membuat temanku ini menolak tawaran menjadi PNS? Lalu apa korelasi antara uang dan menjadi PNS? Itu pertanyaanku ketika mendengar alasan yang dilontarkannya. Beliau menjelaskan, bahwa orang yang ingin menjadi PNS itu tidak hanya satu orang saja. Banyak orang yang memperebutkannya. Bayangkan, dari seribu orang yang mendaftar hanya beberapa dari mereka yang diterima. Sebelum beliau meneruskan alasannya, kuberi simpulanku padanya. Bahwa kuota PNS tidak lebih banyak daripada calon PNS itu sendiri. Jika kita beri perbandingan, seribu berbanding seratus. Dan perbandingan itu kemungkinan benar; kemungkinan salah. Benarnya, memang begitulah adanya. Kemungkinan salah, bisa jadi seratus itu terlalu banyak dalam faktanya. Bisa jadi begitu. Setelah mendengarkan kesimpulan yang kulontarkan, beliau meng-amini apa yang kukatakan itu. Jadi, jika demikian adanya, maka butuh yang namanya jalan terang alias jalan keluar. Agar apa yang diusahakan tidak siasia. Kemudian jalan pintas akan terlintas agar apa yang diharapkan cepat tuntas. Apalagi kalau bukan dengan uang. Orang yang lebih banyak mengeluarkan uang tentu yang akan cepat dituntaskan. Dengan uang, akan melicinkan jalan yang kasar. Itu sudah menjadi tradisi di sebagian kalangan. Begitulah kira-kira korelasi antara penolakan dan uang yang dijadikan alasan sebagai ketidak-tertarikan temanku sebagai PNS. Hal itu beliau sampaikan menurut fakta yang telah beredar dan ia saksikan. Banyak kawan temanku yang melakukan hal itu. Supaya apa yang diinginkan cepat tercapai. Apalagi mereka yang setiap tahun melakukan ujian namun tetap saja nama mereka tak kunjung terdaftar sebagai PNS. Demi kesejahteraan apapun akan dilakukan. Tapi tidak pada temanku itu. Beliau mengatakan bahwa uang itu tidak perlu banyak. Yang penting adalah barokah. Jika uang yang sedikit barokah, insyaallah bahagia. Itu prinsipnya. Uang banyak tapi tak barokah, untuk apa. Cepat habis dan penyakit akan selalu setia menimpa. Salut buat temanku itu. Saya pikir, orang yang percaya barokah sudah habis terkikis. Ternyata, beliau membuktikan bahwa orang yang percaya akan barokah masih belum punah. Itu membuatku termotivasi menuliskan kisah itu dalam tulisan. Apalagi kalau bukan mensosialisasikan temanku yang masih jujur dan mempercayai barokah. Mudah-mudahan saja dengan tulisan ini, pembaca kembali percaya akan barokah. Tidak melakukan jalan pintas yang dianggap pantas. Tentu ini bukan teguran untuk mereka. Tetapi ini pesan moril padaku pribadi. Kejadian ini, mengingatkanku pada ucapan pak Mario Teguh. “Satu kebohongan akan melahirkan banyak kebohongan.”

HO TEL HOTEL

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Kebersihan Pasar Rakyat Ngabang Perlu Perhatian Borneo Tribune, Ngabang Pemerintah Kabupaten Landak telah membangun Pasar Rakyat bagi para pedagang khusus menjual sayur, ikan, ayam, daging. Namun, pasar sayangnya kebersihan pasar tersebut kurang mendapat perhatian. Sampak menumpuk di manamana. Seperti yang terlihat kemarin, mulai dari pintu gerbang di sisi jalan sampat teronggok di luar tempat penampungan sampah. Tidak hanya itu di ujung, tepatnya di depan los penjualan daging babi, sampah selalu terlihat bertebaran di luar bak sampah yang telah disiapkan. Sampah juga berserakkan di sepanjang trotoar depan

Inspirasi

Sampah berserakan di bagian depan pasar rakyat Ngabang. Foto S. Ardiansyah kotor dan dipenuhi sampah Pasar Rakyat. Drainase yang di beberapa bagiannya. Hal seharusnya sebagai saluran ini entah sengaja atau mepembuang air, juga terlihat

mang belum ada aturan bagi para pedangan yang menempati setiap los atau petak yang ada di pasar tersebut. Padahal, dengan menyediakan makanan pasar ini seharusnya dapat bersih dan tertata rapi. Dengan kebersihan maka bahan makanan yang dijualtentu akan terjamin kesehatannya dan sangat berpengaruh sekali dalam usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat Kabupaten Landak. Salah satu pengunjung, Mira (27) saat ditemui mengatakan, seharusnya pemerintah selain menyediakan tempat untuk berjualan bagi para pedagang di Pasar Rakyat ini, juga menyiapkan

tempat sampah yang cukup. “ Ya kita tahulah sampah yang dihasilkan dari kegiatan dagang seperti sayur dan lain-lain ini tentu sangat banyak,” katanya. Namun hal ini juga tidak bisa sepenuhnya dilimpahkan kepada pemerintah. Bagi semua para pedagang yang ada di Pasar Rakyat ini haruslah bertanggung jawab dalam hal menciptakan kebersihan, kenyamanan bahkan keindahan. “Tidak seperti ini… dari luar saja sudah nampak sampah berserakan, ditambah lagi di beberapa tempat terasa sempit sehingga mengurangi kenyamanan berbelanja,”pungkasnya. (Kiriman Slamet Ardiansyah)

Tayan : Ideal Dijadikan Pusat Pemerintahan Kalbar

Oleh: Yogi Pusa’ Berhembusnya kembali wacana pemindahan Ibukota Negara keluar pulau Jawa dari Jakarta ke daera lain rupanya bukanlah wacana baru. Bahkan ide ini tercetus di masa pemerintahan Soekarno dahulu. Daerah yang digadang-gadang akan dijadikan pusat pemerintahan baru tersebut, yakni Palangkaraya ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. Ruwet dan macetnya Jakarta ditambah lagi penduduknya yang kian hari kian membludak menambah deretan panjang derita dan beban ibukota. Sehingga dirasakan tidak cocok lagi menjadi pusat Negara. Nah, begitu juga dengan Kota Pontianak sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Barat ini. Di kota ini, kian hari terasa sudah sangat memprihatinkan terutama masalah kemacetan. Apakah ini karena banyak yang berkendara dikarenakan semakin makmurnya masyarakat? Atau karena ketidakdisiplinan masyarakat dalam berkendara?

Ataukah berbagai persoalan lainnya? Tampaknya alasan tersebut ada benarnya juga. Untuk saat ini bolehlah kiranya kita mengklaim untuk skop pulau Kalimantan, kota dengan penduduknya terpadat adalah kota Pontianak. Hal inilah barangkali yang membuat Cornelis Gubernur Kalbar pernah berstatement mewacanakan pemindahan pusat pemerintahan provinsi dari kota Pontianak ke daerah lain. Bahkan tak tanggungtanggung dalam pemikiran Cornelis kemudian supaya secepatnya dikaji dan dimasukan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018. Pernyataan tersebut dilontarkan saat Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Tahun 2013-2018 di Balai Petitih, Selasa (26/2) lalu. Alasan mantan Bupati Landak ini, yakni Kota Pontianak lebih tepat menjadi pusat pendidikan dan ekonomi, karena sudah terbentuk ke arah itu. Alasan lainnya adalah Pontianak cocok untuk dijadikan pusat pendidikan dan

ekonomi karena sudah memiliki beberapa universitas, pelabuhan, dan bandara. Sangat menarik kiranya jika jauh-jauh hari untuk mewujudkan pusat pemerintahan provinsi dari sejak dini. Sebabnya adalah perlunya sebuah kota yang benar-benar murni sebagai pusat pemerintahan dan ditata dan didesain secara komprehensif. Sehingga kemudian menghasilkan pusat pemerintahan yang benar-benar bernuasana khas daerah dan tentu saja berkonsep modern dengan destinasi khusus yang benarbenar sebagai kota pemerintahan. Harus kita akui bahwa kota Pontianak dalam jangka waktu 5-10 tahun kedepan bukan tidak mungkin akan semakin macet dan semrawutnya yang semakin parah. Tetapi juga, kita harus mempertimbangkan dari berbagai aspek jika benarbenar dipindahkannya pusat pemerintahan. Aspek pembiayaan pastinya yang akan menempati rangking pertama. Selain itu dari aspek efektivitas dalam menunjang kinerja pemerintahan pastilah akan menga-

lami kendala, hal ini karena berbagai fasilitas seperti perbankan, rumah sakit, bandara dan lainnya belum bisa serta merta tersedia. Efektivitas kinerja pegawai pemerintahan juga patut dipertimbangkan, bukan tidak mungkin dengan pusat pemerintahan yang baru akan membuat mereka “tidak betah”karena belum memiliki fasilitas-fasilitas layaknya seperti dikota Pontianak yang serba ada. Dan masih banyak hal-hal lainnya yang perlu menjadi pertimbangan yang sangat matang. Pertanyaan kita adalah jika benar-benar dipindahkan ke daerah manakah tempat yang dirasakan cocok. Tentulah semua kotakota Kabupaten di Kalbar akan berkeinginan daerahnya dijadikan sebagai pusat pemerintahan baru. Siapa sih yang tidak ingin? Dan semua Kabupaten di Kalbar sangat berpeluang yang tentu saja memiliki keunggulan masing-masing. Tetapi jika tidak hati-hati maka akan menimbulkan gejolak kecemburuan. Nah, sebagai orang Kalimantan Barat saya berpendapat supaya tidak terjadi pertentangan dan kecemburuan dikemudian harinya akan lebih baik juga jika kiranya membuka areal baru yang benar-benar bisa ditata dengan baik, efektif dan efesien. Daerah yang paling layak tersebut, yakni berlokasi di wilayah perbatasan antara Kec.Tayan Hilir, Kab. Sanggau dengan Kab. Kubu Raya. Alasannya sangat sederhana, yakni ; 1. Menghidari kecemburuan daerah Kabupaten yang ada di Kalbar. Karena posisi ini berada di tengah-tengah Kalbar. 2. Dari segi transportasi daerah ini dilalui jalan trans Kalimantan poros selatan sehingga memu-

KEHILANGAN STNK, KB 4127 LH NK: MH35D9203BJ089356 NS: 5D9-1089329 AN: MARADAN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

dahkan berpergian ke berbagai wilayah di Kalbar termasuk ke SerawakMalaysia. 3. Kondisi topografi dan geografisnya yang berada di dataran tinggi menghindarkan dari bencana banjir. 4. Wilayahnya yang masih belum tergarap maksimal sehingga dapat secara maksimal memanfaatkan lahan sesuai yang dibutuhkan bahkan ribuan hektar sekalipun. 5. Memiliki potensi akses yang besar terhadap pasar regional dan pasar luar negeri karena tersedia jaringan jalan dengan kondisi yang baik ke Kota Pontianak dan PPLB Entikong. 6. Dekat dengan sungai Kapuas sehingga dapat bisa digunakan sebagai sarana transportasi yang murah. 7. Daerah Tayan Hilir merupakan growth the centernya Kalbar, sebab di daerah ini berdiri berbagai industri skala besar. Diprediksi masa mendatang akan menjadi daerah yang luar biasa pesatnya. Bahkan bisa menjadi metropolitan baru di tanah Kalimantan. 8. Adanya sungai Kapuas memungkinkan dibangunnya pelabuhan berskala besar. 9. Bahkan sudah sejak lama di daerah ini akan diwacanakan akan dibangun bandara berkelas Internasional di Kalbar. 10. Daerah sekitarnya banyak menyimpan cadangan potensi air bersih. Itulah beberapa alasan jika benar-benar wacana pemindahan pusat pemerintahan kelak benar-benar diwujudkan. Dan tentu saja, semua itu perlu kajian akademis yang sangat mendalam. Kita berharap pemerintah juga harus mempertimbangkan dengan seksama terhadap pemindahan pusat pemerintahan ini mendatang. SEMOGA! Yogi Pusa, warga Balai Semandang, Kab.Ketapang.

KEHILANGAN

STNK, KB 2111 LI NK: MH35D9203BJ184863 NS: 5D9-1184892 AN: KAMIN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

STNK, KB 2874 LJ NK: MH1JBE114BK178563 NS: JBE1E-1179129 AN: NICO DEMUS Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK, KB 3397 LE NK: MH1HB62108K481464 NS: HB62E-1475486 AN: MASDI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

STNK, KB 3429 LI NK: MH1JBE31XBK060062 NS: JBE3E-1060431 AN: ANUARTO Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

NGL

NGL


Sekadau Borneo Tribune

Rabu, 13 Maret 2013

8

Dewan: Setuju Polisi Razia Tangki ‘Siluman’ Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Razia tangki ganda bagi kendaraan roda empat maupun enam atau dengan istilah ‘tangki siluman’, di SPBU di Kota Sekadau yang digelar Polres Sekadau mendapat dukungan dari anggota DPRD Sekadau, H Saharudin. Menurut politisi asal Daerah Sekadau Hilir ini, razia tersebut paling tidak mencegah penyalahgunaan BBM subsidi yang marak terjadi hampir disemua wilayah. “Itu langkah bagus, paling tidak mencegah pelaku penyalahgunaan BBM subsidi,” ungkapnya menanggapi pertanyaan wartawan di

DPRD Sekadau, Senin (11/3). Saharudin, justru lebih setuju apabila pemerintah mengkaji dan menghapus BBM bersubsidi yang kini marak disalahgunakan oleh oknum-oknum tak betanggungjawab. Sebab, dia berani katakan kalau penggunaan BBM subsidi justru tidak tepat sasaran. “Sebab penyalahgunaan BBM subsidi itu sudah rahasia umum. Saya pikir tidak akan mampu mengawasi person distribusi BBM sampai ke tingkat konsumen, mending pemerintah ambil jalan tengah misalnya menghapuskan subsidi, mungkin inilah jalan terbaik,” timpalnya. Menurutnya, BBM subsidi dan BBM non subsidi ti-

dak pernah menguntungkan konsumen paling bawah, dan sangat tidak seimbang dengan maksud dan tujuan Pemerintah membuat kebijakan BBM bersubsidi. Artinya BBM subsidi selalu disalahgunakan oleh spekulan. “Kalau BBM subsidi premium yang harganya Rp 4500 per liter, jika tidak disubsidikan, harganya naik menjadi Rp 7-8 ribu per liter. Toh di pedalaman masyarakat sudah terbiasa dengan harga BBM mahal dari harga BBM subsidi yang standar,” ungkapnya.Sebelumnya, jajaran Polres Sekadau menggelar razia serempak di sejumlah SPBU di Kota Sekadau, Minggu (10/3). o

Petani Sawit Minta PT GUM Minta Peduli Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Sebagian petani kelapa sawit di Desa Tabuk, Kecamatan Belitang Hulu, berharap PT Grand Utama Mandiri memperhatikan nasib mereka. Selama ini mereka menilai pihak perusahaan masih belum maksimal memperhatikan soal hakhak petani di sana. Suratmin, satu petani, berharap perusahan perkebunan memberikan perhatian khusus kepada petani sebagai mana harapan Pemerintah Daerah ingin mensejahterakan masyarakat. “Kita berharap perusahaan memberikan perhatian kepada petani. Misalnya sekarang petani butuh pening-

katan kualitas jalan menuju areal perkebunan kelapa sawit. Kita harapkan manajemen lebih pro aktif terhadap aspirasi petani,” katanya kemarin, kepada Borneo Tribune, beberapa waktu lalu. Dia ingin pihak perusahaan selaku investor yang berinvestasi di sana bekerja dengan baik menuju kesejahteraan petani dan daerah. “Kontribusi perusahaan ya membantu pemerintah melayani masyarakat menuju kesejahteraan masyarakat. Kita tak ingin perusahaan hanya terkesan mau cari untung saja. Mereka perlu memikirkan dan memperhatikan hak-hak petani,” ungkapnya. Dia mengatakan mereka sudah berkoordinasi dengan pihak manajemen perusa-

INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263

BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051

BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599

BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk

BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411

BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082

BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad

BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146

haan membicarakan mengenai kendala-kendala petani di desanya. Menurutnya, pihak manajemen berjanji akan menampung dan merealisasi usulan tersebut. “Hasilnya, tanggapan manajemen bagus dan mendukung saran dan usulan kita. Harapan kita semoga manajemen perusahaan jangan hanya janji belaka,” ungkapnya. Saat ini perluasan lahan perkebunan kelapa sawit milik PT Grand Utama Mandiri, sudah merambah masuk ke desa-desa di Kecamatan Belitang Hulu seperti di Desa Balai Sepuak, Desa Tabuk, Desa Pakit Mulau, Desa Sebetung. Lebih dari 5000 Ha areal perkebunan kelapa sawit sudah tumbuh, bahkan kelapa sawit di sekitar Desa Balai Sepuak dan Desa Tabuk kini sudah produksi. Karena itu, Suratmin meminta pihak perusahaan mengutamakan kepentingan dan hak petani. Terlebih apabila manajemen perusahaan berani transaparan dengan petani maka dapat disimpulkan bawa kesejahteraan petani bisa tergapai.

FOTO: Internet

Status Karyawan Tak Jelas

Komisi A: Perjelas Kontrak Karyawan Perusahaan Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Komisi A DPRD Kabupaten Sekadau mensinyalir banyak karyawan yang bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit tak memiliki kontrak kerja dari perusahaan bersangkutan. Padahal, kontrak kerja sudah menjadi keharusan sesuai amanah Undang-Undang ketenagakerjaan. Dugaan Komisi A DPRD terkuak saat menggelar rapat kerja menindaklanjuti aspirasi dari karyawan PT Gunas Group soal status mereka bersama TP4K di DPRD Sekadau, Senin (11/3). “Kita heran kenapa perusahaan perkebunan tidak membuat kontrak kerja untuk karyawannya, padahal itu harus. Kita minta pihak Sosnakertrans juga mendata ulang soal kotrak kerja karyawan di perusahaan perkebunan,” ungkap Paulus Subarno, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sekadau usai gelar rapat di kantornya, kemarin.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan adalah memberi perlindungan terhadap tenaga kerja untuk menjamin hak-hak dasar mereka serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya. Salah satu poin penting tentang kontrak kerja dalam isi Undang-Undang ketenagakerjaan tersebut dijelaskan bahwa, perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah. Sesuai dengan UU No 13/ 2003 tentang ketenagakerjaan, Subarno menilai sudah sewajibnya perusahaan menerbitkan surat perjanjian

kerja (kontrak kerja) kepada karyawan mereka agar mendapat status, hak, dan kewajiban karyawan. “Kita sangat kecewa ketika karyawan sampaikan mereka tidak memiliki kontrak kerja. Artinya karyawan selama ini statusnya digantung oleh Perusahaan

Perluasan Areal Sawit Jangan Asal Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Masalah sosial dampak perluasan areal perkebunan kelapa sawit kembali timbul. Kali ini, perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Agro Andalan dituding tidak mengindahkan kearifan lokal masyarakat disekitar areal HGU. Seperti yang terjadi di Dusun Gedet, Desa Mondi, Kecamatan Sekadau Hulu. PT Agro yang tengah melakukan ekspansi lahan perkebunan dituding menggarap lahan milik masyarakat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Adapun tanah yang digarap tersebut milik pasangan suami istri (Alm) Deris dan Mera, warga Dusun Gedet. Ahli waris anak dari pemilik lahan tersebut, Lusia Siti, menyatakan PT Agro Andalan telah menggarap lahan milik keluarganya tanpa pemberitahuan kepada mereka empunya lahan sebagai ahli waris. Ternyata setelah diusut, PT Agro Andalan menerima penyerahan lahan seluas lebih kurang 10 hektare itu dari seorang makelar, yakni Paus yang merupakan kerabatnya. Siti mengisahkan, kronologi penyerahan lahan ber-

BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926

BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220

BANK MANDIRI

BANK BHI

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672

BANK MEGA

Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290

KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078

tempat mereka bekerja. Beberapa dari aspirasi karyawan ke kita, bahwa mereka diminta mengundurkan diri dari pekerjaan, kita sangat prihatin,” paparnya setelah mengetahui akar masalah yang dialami karyawan dari Gunas Group yang rata-rata menjadi sopir itu. o

FOTO: Internet

mula saat pihak perusahaan melalui humasnya melakukan penawaran kepada masyarakat Dusun Gedet untuk menyerahkan lahannya menjadi perkebunan kelapa sawit. Tanpa permisi, Paus kerabat Siti menyerahkan lahan itu atas nama dirinya sendiri. Padahal, Paus tidak ada sangkut pautnya atas hak kepemilikan lahan tersebut. Lahan tersebut diserahkan Paus kepada PT Agro Andalan pada pertengahan tahun lalu.“Saudara Paus bukanlah ahli waris yang sah. Memang benar dia adalah kerabat kami, namun dia tidak berhak menyerahkan lahan milik orangtua kami atas namanya sendiri,” ucap Siti di Sekadau, Minggu (10/3). Siti katakan, tanah itu sudah dikuasai keluarganya secara turun temurun dan dijadikan lahan bercocok tanam atau untuk ladang. Pengakuan Siti diperkuat oleh pernyataan pemilik lahan lainnya yang berbatasan dengan lahan tersebut yang mengakui lokasi itu memang milik keluarga Siti. “Lahan tersebut sudah diakui sebagai milik keluarga kami. Tetangga-tetangga pemilik lahan yang berdekatan dengan lahan itu pun mengakuinya,” katanya. o


Rabu, 13 Maret 2013

Sintang-Melawi

Borneo T Tribune

9

PT. SSA Dituding Pekerjakan Anak Bawah Umur Rabab: Foto dan Tayangan Itu Asli

Ilustrasi anak di bawah umur yang dipekerjaan oleh perusahaan. Foto: net Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang SEKRESTARIS Desa Nanga Kesange Ambalau Sintang, Rabab, membantah terkait tudingan yang menyebutkan dirinya sengaja merekayasa rekaman gambar maupun video yang terlihat mempekerjakan anak dibawah umur yang berada

di wilayah perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Sinar Sawit Andalan (SSA) tidak benar. Karena rekaman video tersebut nyata tanpa rekayasa. “Saya berani disumpah secara adat maupun agama. Kalau anak dibawah umur bekerja di PT SSA adalah benar. Foto dan tayangan yang beredar itu asli. Tidak benar kalau rekayasa,” tegas

Sekrestaris Desa Nanga Kesange Ambalau Sintang, Rabab, Minggu (10/3). Rabab mengaku bahwa dirinya mempunyai foto-foto anak lagi bekerja di PT SSA. Semua didokumentasikan langsung olehnya sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat setempat. Yakni orang tua yang anaknya bekerja di perusahaan dan pernyataan itu dibuat secara

2014, Kantor Kejari Nanga Pinoh Dibangun

Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh

Atas dasar itulah sehingga perlu adanya Kejari baru di Kabupaten Melawi guna untuk mendukung kelancaran proses penegakan hukum yang ada di Kabupaten Melawi

TINGGINYA pengungkapan kasus di wilayah Sintang dan Melawi menyebabkan perlunya dibangun satu Kejaksaan Negeri (Kejari) baru, khususnya di Kabupaten Melawi. Rencana pembangunan kantor Kejari Nanga Pinoh di Melawi sendiri akan dilaksanakan mulai tahun depan. Kepala Kejari Sintang, M. Djumali mengatakan, pihaknya telah mengukur lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan Kantor Kejari Nanga Pinoh. Lahan untuk pembangunan kantor Kejari Nanga Pinoh merupakan hibah dari Pemerintah Kabupaten Melawi dengan luas 1 hektar. “Lahan rencana lokasi pembangunan kantor Kejari telah kita ukur bersama Bagian Aset, Bappeda dan BPN. Lahan yang kita ukur ini rencananya mau dihibahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati),” ungkapnya.

Djumali menambahkan, kalau tahun ini lahan yang rencana untuk pembangunan kantor Kejari sudah dihibahkan, maka pada tahun 2014, pembangunan kantor Kejari sudah dimulai pelaksanaan pekerjaannya. “Kalau tahun 2013 ini lahannya sudah dihibahkan, Insya Allah pada tahun 2014

sudah mulai pembangunan kantor Kejari Nanga Pinoh tersebut. Karena RAB bangunan kantor Kejari sudah ada, tinggal dilaksanakan pekerjaannya,” ucapnya. Dibangunnya Kejari Nanga Pinoh di Kabupaten Melawi, mengingat sudah semakin banyaknya volume perkara di Kejari Sintang yang meliputi dua kabupaten. Yaitu Kabupaten Sintang dan Melawi. “Atas dasar itulah sehingga perlu adanya Kejari baru di Kabupaten Melawi guna untuk mendukung kelancaran proses penegakan hukum yang ada di Kabupaten Melawi,” terangnya. Adapun rencana lokasi pembangunan kantor Kejari yang akan dihibahkan oleh Pemda Melawi tersebut berada di sebelah kanan arah Jalan Nanga Pinoh-Kota Baru, tepatnya berada di Km 7 Desa Kelakik, Kecamatan Nanga Pinoh. Posisi tanah tersebut berada di samping rencana lokasi yang akan dihibahkan untuk pembangunan Kodim.

11-13 April 2013

Uji Kompetensi Wartawan Sintang

Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang MELAKUKAN Standar Kompetensi wartawan merupakan program Dewan Pers yang harus segera dituntaskan pada tahun ini. Sejak digelar pertama kali pada 2010 di Palembang, uji kompetensi wartawan (UKW) ini tinggal menyisakan 8 provinsi yang belum melaksanakannya termasuk, di Provinsi Kalbar. Ketua Perwakilan PWI Kapuas Raya, Jhony Sianturi mengatakan, Dalam Hari Pers Nasional tahun 2013, di Manado Menteri Kominfo, Dewan Pers dan Ketua PWI Nasional meminta agar pro-

gram ini segera dituntaskan pada tahun 2013. “Uji Kompetensi Wartawan ini merupakan buah pikiran dari 98 asosiasi wartawan Indonesia yang disampaikan pada Dewan Pers yang bertujuan untuk menambah wawasan wartawan dan sebagai momentum Dewan Pers bertemu dengan para jurnalis di daerah,” ujar Jhoni Sianturi, disela- sela rapat panitia di ruang rapat RRI Sintang, Selasa (12/03). Menurutnya, wartawan, selain diberikan wawasan juga akan diuji kemampuannya oleh penguji para wartawan senior Dewan Pers dan LPDS. Sementara itu, Wakil Ke-

tua Panitia UKW Kapuas Raya, Suhardin menambahkan, direncanakan kegiatan ini akan digelar selama tiga hari. Mulai 11 hingga 13 April 2013, yang akan diikuti oleh para wartawan se-wilayah timur Provinsi Kalbar. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para wartawan. Sebab ada beberapa hal yang harus dipahami wartawan menyikapi kebebasan Pers dewasa ini. “Wartawan tidak hanya pandai menulis tapi juga pandai menempatkan posisi yang tepat sebagai pembawa kabar. Dalam upaya membangun Negara dan mencerdaskan masyarakat,” ujarnya.

tertulis. Berisi upah anaknya belum dibayar penuh untuk bibit 1000 polibek dan hanya 400 polibek yang sudah mendapatkan kompen-

sasi. Tapi bentuknya bukan berupa uang tunai melainkan beras. Oleh karena itu, Rabab mengharapkan pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan perusahaan yang diduga sudah mempekerjakan anak dibawah umur tersebut. Pasalnya bisa berdampak negatif bagi anak. Yakni malas sekolah, karena merasa sudah dapat menghasilkan uang. Menurut Rabab, investigasi lapangan dibuatnya selaku Sekdes dengan melakukan wawancara langsung dengan anak yang bekerja di perusahaan. “Jumlah mereka sembilan orang. Semua pembicaraan tersebut direkam. Namun saya membantah kalau wawancara serta rekaman saya merupakan hasil rekayasa,” lugasnya. Justru dia menduga bahwa keterangan salah seorang anak sudah direkayasa ketika datang tim Dinsosnakertrans Pemerintah Kabupaten Sintang ke lokasi. Dimana di dalam video anak yang membawa gerobak justru mengaku membawa bibit. “Mereka memang kakak

beradik,” terang Rabab. Rabab mengatakan sikap netral pemerintah sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan persoalan. Guna mengungkap kebenaran serta memberikan rasa keadilan. “Saya sebetulnya berencana ingin mendatangkan anak dan orangtuanya ke Sintang. Tapi saya terbentur masalah dana,” ujarnya. Rabab mendorong agar tim independen di luar Dinsosnakertrans Sintang bisa turun ke lokasi. Keberadaan tim tersebut dianggap sangat dibutuhkan supaya duduk permasalahan menemui titik terang sehingga permasalahan bisa diselesaikan sesuai dengan fakta di lapangan. Rabab sangat menyayangkan perusahaan bisa mempekerjakan anak dibawah umur. Dimana sebagian anak yang bekerja, lanjut dia, rela meninggalkan sekolah. “Ada anak yang sekolah di Pinoh, waktu libur dia bekerja di perusahaan. Tapi habis masa libur tak kembali sekolah, karena bekerja,” katanya. Rabab menduga PT SSA juga sudah melakukan pe-

langgaran dengan membabat lahan sampai ke bibir sungai. Padahal sepengetahuannya minimal antara 50 sampai 100 meter jarak dari bibir sungai yang boleh dibabat untuk kepentingan perusahaan. Kemudian, tambah Rabab, PT SSA ikut menebang pohon karet dan tengkawang yang sudah produksi milik masyarakat. Padahal itu dilarang jika merujuk aturan yang berlaku. Hal tersebut tercantum di Keputusan Bupati, Nomor:445/2008 tentang izin lokasi untuk perkebunan kelapa sawit kepada PT Sinar Sawit Andalan. “Huruf l menyebutkan apabila pada lokasi yang diberikan terdapat kebun rakyat yang produktif agar penerima izin tidak menggarap kebun tersebut. Walaupun pemilik kebun tersebut menyerahkan kepada perusahaan. Hal ini untuk menjamin masa depan keluarga yang bersangkutan. Jadi saya heran aturan mana yang dipakai perusahaan. Karet dan tengkawang yang ditebang, saya juga ada fotonya,” tandasnya.

Pengelolaan DAK Pemerintah Pusat Rp 27 Miliar

Waspadai Tikus-Tikus Perbatasan Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang KOORDINATOR Masyarakat Perbatasan (KIMTAS) Sintang, Murjani menegaskan, meskipun kucuran dana untuk pembangunan infrastruktur perbatasan terus mengalir, baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, namun sampai saat ini belum ada menunjukkan perubahan yang berarti. “Kalau tidak salah, sepengetahuan saya, setiap tahunnya ada dana untuk pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan. Namun sampai saat ini belum menunjukkan perubahan, baik

infrastruktur di bidang pendidikan, bidang kesehatan, maupun infrastruktur jalan dan jembatan,” ujar Murjani. Menurut Murjani, masyarakat perbatasan merasa bahwa kucuran dana yang selama ini masuk ke wilayah perbatasan sama sekali tak bisa dinikmati, karena dana perbatasan tersebut dikelola oleh oknum kontraktor yang tidak bertanggung jawab. “Sampai saat ini kondisi infrastruktur jalan di wilayah perbatasan memperihatinkan. Padahal dana untuk pembangunan tersebut sudah dikucurkan. Hal tersebut karena pengelolaan dana perbatasan tersebut dikelo-

la oleh oknum kontraktor yang tak jelas yang biasa dijuluki sebagai tikus-tikus perbatasan,” lugasnya. Dengan kondisi tersebut, Murjani mengharapkan dengan digelontorkannya Dana Alokasi Khusus (DAK) 2013, yakni sebesar Rp 27 miliar bisa dikelola oleh instansi terkait dengan sebaik-baiknya agar tidak menambah tikus-tikus di wilayah perbatasan. “Selama ini kucuran dana untuk perbatasan peruntukkannya tidak jelas. Oleh sebab itu untuk DAK perbatasan sebesar Rp 27 miliar ini benar-benar bisa dikelola dengan serius agar masyarakat perbatasan bisa menikmatinya.

Dia menambahkan, peruntukkan DAK 2013, khusus untuk perbatasan jangan hanya sebatas semboyan saja, akan tetapi realisasinya di lapangan tidak ada. “Saya katakan demikian karena selama ini memang perbatasan kerap dijual di pusat sana untuk mendapatkan anggaran tersebut. Akan tetapi pada faktanya ternyata dialihkan. Sebenarnya kami sangat berterima kasih dan mendukung jika daerah perbatasan menjadi fokus perhatian pemerintah guna untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur perbatasan. Namun hal tersebut jangan hanya numpang nama yang selama ini terjadi,” tandasnya.

Pelestarian SDA

Sintang Cetak Hutan Produksi

Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang KESATUAN Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Sungai Merakai merupakan salah satu dari enam model di seluruh Indonesia. Kabupaten Sintang sangat beruntung dipilih menjadi salah satu model untuk pengelolaan hutan produksi ini. Hal ini diharapkan mampu terus dilaksanakan serta memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. “Kita menyadari bahwa keberadaan hutan sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia, khususnya masyarakat lokal. Karena mengandung aspek ekonomi, sosial, budaya, lingkungan dan kepercayaan masyarakat,” jelas Bupati Sintang, Milton Crosby saat meresmikan Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model Sungai Merakai di Desa Senangan Kecil, Kecamatan Ketungau Tengah, Sabtu (9/ 3) pekan lalu. Menurutnya, keberadaan hutan produksi memang harus dikelola dengan baik mengingat Kabupaten Sintang sudah ditetapkan sebagai heart of borneo (HoB) dan ketidaksediaan sumber daya alam bisa menjadi pemicu konflik. “Pengelolaan hutan produksi ini menjadi tantangan kita. Saya berpesan kepada petugas yang akan tinggal di

Resmikan Kantor, Bupati Sintang, Milton Crsoby meresmikan Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model Sungai Merakai di Desa Senangan Kecil, Kecamatan Ketungau Tengah. FOTO: Istimewa sini agar merancang tata hutan dan menyusun rencana pengelolaan hutan, pengawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi secara baik dan teroganisir sehingga keberadaan kantor dan personilnya sungguh berdaya guna. “Semoga betah dan ikhlas tingal di sini. Kepada masyarakat agar mendukung keberadaan kantor dan personilnya di sini, bahkan membantu mereka,” pinta Bupati Sintang. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Elisa Gultom, menjelaskan biaya untuk membangun kantor serta kelengkapan kantor, yakni seperti meubeling dan

komputer di Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi sebesar 750 juta ini merupakan anggaran Pemerintah Pusat tahun 2012 melalui Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah III Pontianak. “Pemkab Sintang hanya menyediakan lokasi tanahnya saja. Pembentukan KPHP ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kondisi pemukiman dicapainya pengelolaan sumber daya hutan secara berkelanjutan dan lestari di Kecamatan Ketungau Tengah,” ungkap Elisa Gultom. Oleh karena itu, dirinya mengharapkan adanya dukungan dari semua pihak agar pembangunan kehutanan di wilayah KPHP Sungai Merakai yang meliputi Keca-

matan Ketungau Hulu, Tengah dan Hilir dapat terlaksana dengan baik. “Keberadaan kantor KPHP bertujuan agar pengelolaan hutan produksi lebih efektif dan efisien. Ada strategi yang jitu dalam penataan hutan sehingga mampu memproduksi hasil hutan kayu secara lestari dan memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar,” tandasnya.

KEHILANGAN BPKB MOBIL, KB 1617 HB NK: MHBG2CG1F8J005948 NS: HR15924208A AN: PHANG SEN ON Dengan ini BPKB dinyatakan tidak berlaku lagi.

HN


Rabu, 13 Maret 2013

Kapuas Hulu

Borneo T Tribune

10

Tanah Pemkab Jadi Kebun Sawit Tanpa Izin +satu perusahaan yang bergerak di perkebunan sawit diduga menggarap tanah aset Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu di daerah perbatasan tanpa izin. Lahan yang tersebar di sejumlah daerah di Kecamatan Puring Kencana tersebut merupakan bekas lahan ladang warga Malaysia, yang sudah diserahkan kembali kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu pada tahun 2012. “Lahan tersebut sempat digarap oleh warga Malaysia, namun sudah diserahkan kembali ke negara kita. Tetapi setelah masuknya perkebunan sawit, warga setempat menyerahkan lahan tersebut kepada salah satu

perusahaan sawit, karena mungkin ketidak tahuan pihak perusahaan maka lahan tersebut digarapnya,” kata Hermanus Jemayung, Camat Puring Kencana kepada Borneo Tribune, Sabtu (9/3). Menurutnya, tanah tersebut berada di Sungai Mawang dan Sungai Antu. Kala itu, 41 warga Malaysia yang menyerahkan lahan tersebut ke Indonesia. Sedangkan di Sungai Langau ada 40 orang, namun semuanya sudah diserahkan kembali kepada Indonesia. “Setelah beberapa tahun ini kami menemukan sejumlah dokumen kepemilikan. Ternyata lahan bekas ladang Malaysia tersebut tersebar di sepanjang garis perbatasan di Kecamatan Puring Kencana. Meskipun

Ini murni kemauan masyarakat agar lahan tersebut dikelola, sebab selama ini dinilai sebagai lahan tidur, hanya saja ternyata lahan itu miliki Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dengan dilengkapi berbagai dokumen

Timotius Borneo Tribune, Putussibau

sempat digarap pihak perusahaan, tetapi saya perintahkan seluruh aktifitas perusahaan di

lahan bekas ladang Malaysia tersebut ditunda hingga ada kejelasan dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu,” jelasnya. Terkait persoalan lahan tersebut, Jemayung mengaku bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat dan Temenggung Kecamatan Puring Kencana sudah menghadap Bupati Kapuas Hulu. Sebab menurutnya yang menyerahkan lahan tersebut ke pihak perusahaan yaitu masyarakat setempat, sehingga mesti ada kejelasan dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu tentang solusinya ke depan. “Pemerintah juga jangan hanya bisa mengklaim aset Pemkab Kapuas Hulu. Batas-batasnya juga harus jelas, sehingga masyarakat dengan leluasa bisa mengetahui mana yang

Kapolres: Kejahatan Konvensional Meningkat Timotius Borneo Tribune, Putussibau KAPOLRES Kabupaten Kapuas Hulu AKBP Dhani Kristianto mengatakan bahwa sesuai kenyataan di lapangan dengan gangguan Kamtibmas ada mengalami peningkatan signifikan terutama untuk kejahatan konfensional. Hal tersebut akan menjadi perhatian, namun perlu diingat bahwa salah satu cirri-ciri suatu daerah

ingin maju dan berkembangan ditandai dengan berbagai macam kriminal. “Sampai sekarang yang sangat meningkat masalah kejahatan konfensional. Ini yang sering terjadi diwlayahwilayah yang akan maju seperti Kapuas Hulu ini, di antara jenis kejahatan tersebut seperti pencurian sepeda motor, serta pencurian dengan tindak kekerasan,” ucapnya kepada sejumlah Wartawan belum lama ini.

Namun, menurut Dhani sejumlah kejadian tersebut rata-rata sudah berhasil terungkap, yang biasanya didaerah lain susah untuk diungkap. Untuk kejahatan konvensional di Kapuas Hulu ini semuanya sudah terungkap baik itu tersangka dan barang buktinya. “Dengan terungkapnya sejumlah tindak kejahatan tersebut merupakan wujud untuk meyakinkan masyarakat bahwa kami berusaha. Semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan keberhasilan kami dalam mengungkap sejumlah kasus tidak terlepas dari dukungan masyarakat sangat besar, memberikan informasi dan masukan, sehingga kami cepat melakukan tindakan,” jelas Dhani. Untuk itu, dukungan dan kerjasama masyarakat tersebut harus terus ditingkatkan, dikatakan Dhani apabila masyarakat melihat, mendengar dan merasakan ada tindak kejahatan apapun itu yang dinilai menganggu

Kamtibmas agar segera menghubungi pertugas setempat. Dhani berjanji akan segera menindak lanjuti. “Selama ini kami berhasil mengungkap kasus, berkat kerjasama informasi dan dukungan masyarakat, yang kedepan harapan saya lebih ditingkatkan dan lebih sinergis lagi, untuk samasama memberikan dukungan kepada tugas Polri,” cetusnya. Ditambahkan Dhani menurut evaluasi pihaknya bahwa untuk di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu kejadian sudah mulai variatif . Dhani imbau agar masyarakat lebih waspada terutama untuk menyimpan barang-barang berharga, sebab saat ini keadaan di Kapuas Hulu tidak sama dengan beberapa tahun silam. “Kewasapadaan dulu yang dianggap tidak perlu sekarang sangat perlu, karena situasi dan kondisi saat ini jauh lebih berbeda dari beberapa tahun silam,” pungkasnya.

Gallery

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

PALAPA TAXI

PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG

Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2

Jl. Niaga No. 25

0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :

BERANGKAT:

05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

boleh digarap dan diserahkan kepada perusahaan dan mana lahan yang bukan hak masyarakat,” cetusnya. Meskipun demikian, Jemayung meminta juga kepada masyarakat untuk

tetap bersabar, sebab untuk mengurus asset Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu ini bukanlah hal yang mudah, akan melewati berbagai proses. “Ini murni kemauan masyarakat agar lahan

tersebut dikelola, sebab selama ini dinilai sebagai lahan tidur, hanya saja ternyata lahan itu miliki Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dengan dilengkapi berbagai dokumen,” ujarnya.

Tradisi Buang-buang Oleh: Marsita Riandini RASA senang saat mendengar kabar ponakan baru lahir. Rasa sakit yang diderita menjadi bagian yang mau tidak mau harus dilewati seorang ibu yang akan melahirkan.Mungkin semua orang akan sepakat bahwa melahirkan itu akan terasa sakit. Meskipun saya sendiri belum mengalami. Kaki yang bengkak, dengan wajah yang pucat tampak di wajah seorang kerabat. Malam hari sebelumnya rasa sakit itu memang sudah dirasakan. Namun, ia belum mau dibawa ke dokter, mungkin rasa sakit itu belum menunjukkan tanda akan melahirkan. Apalagi ia sudah 2 kali berpengalaman melahirkan anak. Siang harinya, melihat kondisi dia sudah tampak semakin sakit, sang suami mengajak untuk ke bidan, tempat rencana untuk melahirkan. Namun, ia menolak untuk dibawa ke bidan yang dimaksud, melainkan minta dibawa terlebih dahulu ke rumah mertuanya. Karena jarak rumahnya dan rumah orang tua suami membutuhkan waktu sekitar 15 menit, membuat suaminya ragu untuk membawanya. Namun ia tetap menolak. Ia mau dibawa ke bidan setelah ia melakukan proses buang-buang sebagai tradisi yang biasa dilakukan bapak mertuanya kepada dua anaknya saat hendak dilahirkan dulu. Ketakutan sang suami lantaran mendengar perkataan Bu Bidan, untuk hatihati membawa sang istri bila hendak melahirkan. Sebab anak ketiga bisa “Brojol” dengan mudah. Karena ia tetap memaksa, akhirnya sang suami membawa-

nya ke rumah orang tuanya. Memang, buang-buang menjadi adat dan tradis yang terjadi di lingkungan keluarga suaminya bila ada hajatan ataupun ketika hendak melahirkan. Barang-barang untuk buangbuang pun disiapkan seperti telur, rokok, daun sireh, pinang, tempurung kelapa, keminting dan minyak bau. Semua sudah terkumpul dalam piring putih. Namun buang-buang yang dilakukan lebih fleksibel dibanding tradisi buangbuang yanng dilakukan oleh orang lain. Telur saja misalnya, bila biasanya telur yang digunakan itu telur ayam kampung, tapi mertuanya menggunakantelur ayam biasa sebab telur ayam kampung susah didapat. Begitu juga halnya dengan rokok . Bila dulu menggunakan rokok daun, kini menggunakan rokok buatan pabrik. Pun halnya dengan lilin. Bila dulu menggunakan lilin kuning yang kemudian diolah dengan kain sehingga berbentuk seperti lilin ulang tahun, tapi kali ini menggunakan lilin yang biasa digunakan saat padam lampu. Hal ini menurut sang Bapak alat-alat tersebut hanya sebatas syarat. Dan, yang membuat berbeda buang-buang yang dilakukan orang lain ialah,buang-buang ini mengharuskan menggunakan tempurung kelapa pada bagian yang ada matanya ( baca: lubangnya). Kemudian semua barang-barang tadi dimasukkan ke dalam tempurung yang diletakkan di atas piring putih. Entah kenapa setiap buangbuang yang sering saya lihat menggunakan piring berwarna putih. Saat ini sudah sangat jarang ada yang menjual piring jenis ini. Ritual buang-buang pun dilakukan. Ia duduk menghadap bapak

mertuanya . Sementara semua barang yang disiapkan tadi dimasukkan ke dalam tempurung. Tapi sebelum dimasukkan barang-barang itu disapu dulu dengan minyak bau. Lalu bapaknya mengambil telur kemudian menyapukan ke kening, dua telinga, pusat , dua kaki. Kemudian lilin tadi dinyalakan. Setelah lilin menyala barang-barang tersebut dikelilingi di atas kepala yang akan dibuang-buang. Kemudian barang-barang itu bersama tempurung di bawa ke parit atau sungai. Setelah membaca bacaan khusus, barang tadi yang masih lengkap di dalam tempurung di buang ke sungai hingga ia tenggelam sendiri. Piring yang digunakan untuk meletakkan tempurung berfungsi mengambil air sungai . Air sungai itu dibawa masuk ke rumah. Sebelum masuk, biasanya orang yang membuang-buang itu mengucapkan salam, lalu orang yang ada di rumah menjawab salam. Kemudian perempuan yang punya hajat buangbuang itu menyapu wajah dan pusatnya dengan air tersebut. Kepercayaan ini memang diturunkan oleh keluarga. Namun untuk penggunaaan tempurung kelapa, saya tidak bertanya alasan penggunaan itu. Hanya saja bila barang lain bisa disesuaikan dengan keadaan, untuk tempurung tidak bisa digantikan dengan yang lain. Pun tempurung yang digunakan harus bermata. Ada kepercayaan pula bila tak melakukan tradisi ini maka akan terjadi gangguan atau mengalami hal-hal yang tidak baik seperti keguguran, dan sebagainya. Wallahu a’lam. 10 Maret 2013

Objek Wisata Mufa Kencana Perlu Dana Timotius Borneo Tribune, Putussibau MESKIPUN Objek Wisata Mufa Kecana sudah dioperasikan, namun masih sangat memerlukan dana dalam pengembangannya. Pasalnya, sejumlah bangunan yang bediri sejak beberapa tahun lalu ini, sudah banyak yang mengalami kerusakan. Demikian disampaikan Alexander Rombonang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu, belum lama ini. Dijelaskan Rombonang, sebelumnya sudah berdiri sejumlah bangunan berupa jembatan penyeberangan,

gedung pertemuan, dan bangunan pentas serta sejumlah bangunan pendukung lainnya. Namun karena kondisi wisata tersebut tidak dikelola beberapa tahun mengakibatkan sarana dan prasarana yang ada tidak terpelihara dan tidak terurus. “Untuk pengembangan Objek Wisata Mufa Kencana ini kedepan, kami masih sangat memerlukan dukugan dana baik itu dukungan dari DPRD Kabupaten Kapuas Hulu dan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. Kalau bisa melalui dana APBD Perubahan mendatang,” ucap Rombonang. Terpisah, Abang

Muhammad Nasir Bupati Kapuas Hulu mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu akan mengalokasikan dana untuk pengembangan Objek Wisata Kencana yang merupakan pusat wisata Kota Putussibau. “Selain untuk membangun sejumlah fasilitas pendukung lainnya, melalui anggara yang kita miliki nantinya kita akan perkuat alat permainan yang ada. Hanya saja saya minta penataannya ke depan lebih ditata. Tampilkan motifmotif serta bangunan yang menunjukan jati diri dan cirri khas Kapuas Hulu, Insya Allah kita akan dukung pengembangan wisata ini,” tandasnya.

IKLAN BARIS Dijual Bangunan

Ser vice Mobil

Taxi

Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.

SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk

CV. TEGAR PRATAMA TRANS-

Dijual Tanah

Dicari

Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336 DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977 Dijual tanah, 364 M 2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.

SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562

Peluang Bisnis

PORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK

INVESTASI EMAS! Hari ini daftar mulai besok Dpt PROFIT (7%/hari) www.forecashier.com/ID.000833 /SMS “MINAT”.Hp.087775210833

INNOVASI TAXI. Melayani Antar

Kost

A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak

Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo Tribune

Rabu, 13 Maret 2013

Mahasiswa di Warung Kampus

Polisi Gerebek Pesta Seks di Kuburan yakni atas nama Tio, kemudian PI dan ES yang merupakan korban persetubuhan. Menurut keterangan ES saat dijumpai di RS Dokkes Pol Kalbar, dirinya mengatakan bahwa Ia tidak bersetubuh di Pemakaman tersebut, melainkan hanya bercumbu saja dengan temannya, sedangkan aktifitas teman - temannya yang lain, yakni ada yang menghisap Lem dan adanya juga mabuk - mabukan, namun ada anak - anak yang banyak berpacaran. “Saya hanya cium-ciuman saja dengan teman saya, tapi saya tidak bersetubuh. Sedangkan teman saya yang lainnya ada yang mengelem dan ada juga yang mabuk-mabukan. Di sana itu banyak pakai kelompok kumpulannya, dan banyak orang pacaran,” ungkap ES. Sedangkan PI saat diintrogasi anggota kepolisian, bahwa Ia udah setubuhi tiga kali oleh temannya di Pemakaman tersebut, dimana salah satunya adanya mantan pacarnya sendiri, yakni Tio yang merupakan tersangka yang berhasil ditangkap saat penggerebekan. Tio saat dijumpai di Polresta Pontianak, dirinya mengakui bahwa Ia pernah menyetebuhi PI, namun bukan di Pemakaman tersebut. Melainkan di rumahnya sendiri, sedangkan di Pemakaman, hanya bercumbu - cumbu dengan PI saja. Namun Tio juga menerangkan bahwa disana banyak orang pacaran dan ada juga yang ngesek disana, dan kumpulan anak muda disana, pakai kelompok-kelompok. Kapolsekta Pontianak Utara, Kompol Tober Sirait saat dikonfirmasi dirinya membenarkan bahwa pihaknya telah menggerebek Pemakaman Tionghoa yang ada di Batu Layang, karena dirinya mendapat informasi dari masyarakat, bahwa di Pemakaman tersebut, telah dijadikan tempat Pesta oleh anak - anak muda, yakni seperti pesta seks, pesta miras dan pesta lem. “Persetubuhan antara anak muda, dilakukan di pemakaman tersebut. Makanya kita gerebek, dan berhasil kita amankan satu tersangka pencabulan terhadap anak di bawah umur, yakni atas nama Tio, yakni korbannya adalah PI.

Dan ada satu lagi yang masih kita kejar, yakni pelaku pencabulan terhadap ES,” ungkap Kapolsekta. Dikatakan Kapolsekta, Tio ini dijerat dengan undang - undang perlindungan anak, dimana pelaku diancam penjara selama belasan tahun. Sedangkan untuk kedua korban kita serahkan kepada YNDN, guna direhabilitasi dan perbaikan mental korban, lantaran korban juga menghisap lem. “Saat kita gerebek di Pemakaman tersebut, banyak kelompok anak muda. Dimana mereka itu beraktifitas mengisap Lem, mabuk - mabukan dan melakukan hubungan intim,” ungkap Kompol Tober. Lebih jauh lagi Kompol Tober Sirait mengatakan, bahwa pihaknya akan terus melakukan kegiatan rutin, yakni merazia aktifitas yang ada di Pemakaman tersebut. Karena aktifitas yang dilakukan pemuda-pemudi disana, sangat meresahkan warga. Dan Ia pun berharap warga memberikan laporan kepada pihak kepolisian jika mengetahui adanya aktifitas seperti ini. “ Saya akui ada beberapa titik tempat mesum yang terdapat di Pontianak Utara, dan itu sudah kita razia, termasuk di Pemakaman Tionghoa ini. Maka dari itu kita perlu informasi dari masyarakat, dan ketika masyarakat memberikan informasi, maka saya akan langsung menindak lanjutinya,” tegas Tober. Pertanyakan Predikat Kota Layak Anak Pontianak Maraknya aktifitas seks bebas yang dilakukan oleh anak di bawah umur yang ada di Kota Pontianak, menandakan Kota Pontianak belum layak mendapatkan predikat Kota Layak Anak (KLA). Terlebih setelah terbongkarnya kegiatan seks bebas, Senin (11/3) lalu di Pemakaman Tionghoa di Batu Layang, hal ini pun dikatakan oleh Anggota DPRD Kota Pontianak H. M. Fauzi dapil Kecamatan Pontianak Utara, Selasa (12/3). Menurut Fauzi, dirinya sangat prihatin akhir - akhir sering diberitakan tentang adanya kegiatan seks bebas yang dilakukan anak di bawah umur, baik di kost - kost maupun di Pemakaman yang terakhir ini terjadi bahkan terja-

di di wilayahnya sendiri, yakni Kecamatan Pontianak Utara. Hal ini harus menjadi perhatian semua pihak untuk membahas hal ini. “Semua pihak harus membahas ini, harus menjadi perhatian khusus. Karena ini terkait generasi Kota Pontianak diakan datang. Jadi harus ada solusi untuk mengantisipasi hal ini jangan sampai terjadi lagi,” katanya. DikatakanÿFauzi, bahwa secara pribadi, dirinya menegaskan bahwa Kota Pontianak ini belum layak mendapat predikat KLA. Karena masih banyak anak di bawah umur yang bekerja, kemudian banyak anak di lampu merah berjualan Koran, belum lagi adanya aktifitas persetubuhan yang dilakukan anak di bawah umur, prostitusi seks pelajar, dan banyaknya anak tidak sekolah. “ Pemerintah boleh mendapatkan predikat KLA, namun Pemerintahkan harus berbuat sesuatu untuk mempertahankan hal tersebut, karena kalau tidak akan terjadi hal semacam ini, karena peran pemerintah sangat lah kuat dalam memberikan hak - hak anak serta bertanggung jawab terhadap anak - anak yang ada di Kota Pontianak ini,” pungkas Anggota DPRD dapil Kecamatan Pontianak Utara. Fauzi juga mengatakan, Sat Pol PP juga jangan diam, yakni dalam arti kata jangan kepolisian saja yang terus aktif dalam melakukan razia rutin mengantisipasi kenakalan remaja seperti ini, melainkan Sat Pol PP juga harus. Bayangkan saja pemakaman sampai bisa dijadikan tempat mesum oleh anak - anak. “Kita memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang telah aktif berperan dalam mengantisipasi kenakalan remaja. Kenakalan remaa yang saat ini sudah terlihat dan menjadi rahasia umum, yakni seperti persetubuhan, mabuk - mabukan, merokok dan menghisap Lem,” tambahnya. Dirinya juga berharap kepada pihak Yayasan, untuk pemakaman diharapkan diberikan penerangan yang banyak, kemudian dilakukan pengawasan guna tidak dijadikan anak - anak sebagai tempat mesum dan lain sebagainya.

Karena ini bisa dijadikan sebagai tempat anak - anak kumpul dalam hal negatif, berarti ini tidak ada pengawasan. Sementara itu Ketua YNDN Kalbar, Devi Tiomana dirinya merasa sangat prihatin, dengan sekian kalinya ditemukan anak di bawah umur menjadi korban pencabulan, apalagi kali ini ditemukan di Pemakaman. Belum lagi di Pemakaman tersebut terdapat anak yang mabuk - mabukan, serta menghisap Lem. “ Dua orang korban atas nama PI dan ES dimana keduanya berhasil diamankan saat penggerebekan di Pemakaman ini, YNDN akan menanganinya dengan merehab di Selter, guna memperbaiki mental serta memberikan pembinaan, guna tidak menjerumuskan diri sebagai hal tersebut,” katanya. Dirinya juga mengatakan, Pemerintah jangan tinggal diam saja adanya hal - hal seperti ini, karena anak - anak itu merupakan tanggung jawab Pemerintah dan semua pihak. Jadi berikan solusi guna tidak ada anak - anak lagi menjadi korban asusila, prostitusi dan kejahatan lainnya. Dan untuk kepolisian, dirinya memberikan apresiasi, lantaran sudah banyak mengungkap kasus - kasus dengan korban anak di bawah umur, terutama dalam pengungkapan kasus pencabulan. “Saya berharap pemerintah mengambil perannya dalam temuan ini, karena ini sudah menjadi fakta dilapangan, bahwa adanya anak dibawah umur yang melibatkan diri dalam prostitusi, suka sama suka saat melakukan persetubuan, belum lagi ada anak di bawah umur yang berhadapan dengan hukum,” tegasnya. Dirinya juga berharap orang tua mengawasi anak-anaknya jika tidak berada dirumah. Sebab jika tidak diawasi dan tidak dikontrol, maka hal seperti ini pasti tetap tetap terjadi. “Bayangkan saja boca berusia dua tahun juga ditemukan saat penggerebekan di Pemakaman, ini sudah diluar akal pikiran sudah, karena anak berusia dua tahun itu seharusnyas sudah tidur dan berada di dalam pelakukan ibunya,” ujar Fauzi penuh keprihatinan.

tah katapun, dari pintu depan ia dengan diam-diam menyelinap ke belakang si pemulung: “Hai, buat apa kamu berdiri di sini?” Pemulung itu menggoyang-goyangkan tangannya mengisyaratkan supaya di-

riku bungkam, kemudian ia berkata dengan suara kecil: “Sssst, jangan mengganggu diriku. Lihatlah dengan penuh perhatian, sebentar lagi akan ada barang yang terlempar keluar dari jendela rumah itu...”

Kisah Pemulung Cerdik lagi melemparkan barangbarang keluar jendela, dan suami juga seperti biasanya pergi memungutnya, tapi barang-barangnya ternyata raib, pikir punya pikir, barang-barang tersebut nilainya tak seberapa, maka ma-

sih tak ditaruh di dalam hati. Sekali lagi pada suatu hari, mereka bertengkar kembali, saat isteri hendak melemparkan barang, suami menemukan di luar jendela sedang berdiri seorang pemulung. Suami tak berkata sepa-

Penegakan Keadilan dan Kelestarian Pembangunan (8) bagi pencari, penetapan dan penegakan keadilan apalagi berkaitan dengan makelar kasus hukum (Markuskum), ada sebuah bangunan tanpa dinding hanya bertiang kokoh dan beratap berukur 6 x 8 meter. Bangunan itu berfungsi sebagai tempat pelaksanaan (execution) hukuman terhadap pelanggar hukum. Karena itu, pada malam hari meskipun kelihatannya seperti kedai/toko kelontong, bangunan itu terkesan angker dan menyimpan misteri tentang pelanggaran hukum dan kematian. Bangunan untuk eksekusi hukuman yang ditetapkan oleh para penegak hukum di lembaga pengadilan yang terletak di seberangnya itu sengaja dibuat tanpa dinding agar setiap eksekusi dapat disaksikan secara terbuka oleh para anggota masyarakat setelah selesai sholad Jum’at. Masjid untuk sholad Jum’at berjamaah dengan kapasitas sekitar 2.500 orang terletak tidak jauh dari bangunan pengadilan tersebut. Eksekusi hukuman di atas bangunan tak berdinding itu terutama diperuntukan bagi mereka yang dihukum pancung bagi pembunuh, potong tangan bagi pencuri atau perampokan tanpa membunuh, dan hukuman lempar batu (rajam) bagi mereka yang berada berduaan bukan muhrim pada malam hari, para penzina dan pemerkosa. Mengenai pemerkosaan di Dunia Arab, khususnya di Arab Saudi, ada pendapat dari fihak yang menolak UU Pornografi yang tidak mengaitkan maraknya kasus perkosaan dengan cara perempuan berpakaian yang merangsang laki-laki. Penyebab utama pemerkosaan justru adalah pikiran lakilaki yang kotor, bukan pakaian kaum perempuan yang seronok (lihat Hidayatullah, Edisi 10 [XXV] Pebruari 2013: 3). Karena itu mereka berpendapat bahwa jumlah perkosaan di Arab Saudi yang mewajibkan perempuan menutup aurat justru lebih tinggi (Yenny Wahid dalam TV Metro, 5 Januari, 2013). Pendapat ini ternyata tidak benar, berdasarkan statistik jumlah kejahatan pemerkosaan tertinggi dari 116 negara justu diduduki oleh negara-negara Eropah, Arab Saudi berada diurutan bawah (Hidayatullah, Ibid, 2013:3). Rendahnya tingkat pemerkosaan di negara ini bukan disebabkan oleh hukuman mati seperti dilaksanakan di “rumah tak berdin-

ding” di Jedah, tetapi lebih oleh pakaian perempuan menutup aurat yang diwajibkan Pemerintah Arab Saudi. Kegiatan berikutnya selama di Makkah, sebelum rombongan kami menuju ke Padang Arafah, adalah berdarmawisata ke sekitar kota Makkah. Pertama, kami mengunjungi bekas rumah Nabi Muhammad SAW dilahirkan dan dibesarkan. Rumah itu masih berada dalam kawasan Masjidil Harram, terletak di sebelah kanan bangunan Masjid, berjarak sekitar 500 M. Rumah itu ditinggalkan Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madina dalam rangka perjuangan menegakkan syiar Islam dan keagungan Allah sambil menghindari “pertumpahan” darah. Sejak zaman perjuangannya Rasullallah sudah menanamkan ke dalam lubuk hati umat Islam bahwa jihad sebagai suatu perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan tidak harus dengan menumpahkan darah dan mengorbankan orang lain. Jihad dapat juga diartikan sebagai perjuangan memperoleh kemaslahatan dengan menghindari pertumpahan darah. Rumah yang penuh kebangan religius itu adalah simbolisasi dari jihad tanpa berdarah-darah bahkan menghindarikan diri dari kekerasan. Sekarang rumah itu dijadikan perpustakaan Masjid dan merupakan peninggalan sejarah tak ternilai harganya sebagai konsekuensi jihad dalam menyebarkankan keesaan Allah atau ketauhidan mutlak. Pada hari yang sama dari kompleks bangunan bersejarah itu kami meneruskan perjalanan menuju kawasan “pemakaman umum” di sekitar Kota Makkah. Dalam perjalanan ke kawasan pemakaman itu kami singgah sebentar ke sebuah masjid kecil Qisa Bangunan masjid itu hanya berukuran kurang lebih 4 x 6 meter dan terletak dipinggir Jalan Wadi Kholid. Mesjid itu tidak lagi digunakan untuk shalad tetapi, sudah menjadi obyek pariwisata yang dilindungi kelestariannya. Kata ‘lestari’ telah menjadi kata kunci (key word) yang sering disebut-sebut oleh berbagai kalangan di negara Arab Saudi, terutama para pejabatnya. Seperti halnya kata Pancasila dan pembangunan, dua kata ini adalah juga kata kunci yang sering disebut-sebut di Indonesia, khususnya oleh para pejabat. namun dua kata itu jarang dihayati dan dilaksanakan.

Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara yang luhur itu sering pernah dijadikan hiasan bibir (lip service) dan bahkan dijadikan alat penghancur terhadap mereka yang tidak seluruhnya menerima kebijakan pemerintah dan kemudian dicap sebagai “tidak pancasilais.” Kata pembangunan sering pula menjadi sebuah wacana/ diskursus (discourse), pendirian, paham, bahkan ideologi dan teori tertentu tentang perubahan sosial. Jadi konsep pembangunan adalah suatu aliran (stream/school) dan keyakinan ideologis, teoritis dan praktis tentang perubahan sosial (lihat Mas’oed, 1990; Budiman, 2000). Istilah pembangunan dalam pengertian seperti ini lebih dikenal sebagai pembangunanisme (developmentalism). Pembangunan dalam konsep ini lebih berkaitan dengan isme atau aliran pembangunan yang dianut dan dijalankan oleh pemerintah (seperti antara misalnya pembangunan dalam sistem ekonomi “terpimpin,” ekonomi “pancasila,” dan “ekonomi neo-klasik) untuk mempertahankan status quonya dan untuk membiayai para pendukung dalam lingkaran kelompoknya sebagai “balas budi,” bukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Karena itu, pembangunan ekonomi dengan aliran seperti ini semakin menjauhkan rakyat dari keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan (lihat Prabowo Subianto, 2010; Amin Rais, 2012). Kesejahteraan Rakyat tidak lebih dari “mimpi di siang bolong” (Sri Swasono, 2012) Kata lestari atau kelestarian menjadi kata kunci di Arab Saudi, khususnya di Provinsi Riyad, Makkah, Jeddah, dan Madina. Namun, ia tidak sama sekali menjadi lip service, karena istilah tersebut dihayati dan dilaksanakan sesuai antara kata dengan perbuatan (consistenly), secara terus menerus (continously) dan bertanggung jawab (consecuently) oleh sebagian terbesar anggota masyarakat dan para pejabat di negeri itu. Hal ini dapat dilihat dari berbagai bangunan termasuk masjid, rumah, pasar dan toko yang tetap dipertahankan gaya dan bentuk lama kendati telah melalui proses rehabilitasi. Bangunan baru untuk kantor pemerintahan, hotel, pasar, pasar-pasar swalayan (super markets) dan pertokoan dibangun dengan bentuk khas

11

Timur Tengah. Demikian pula proses penghijauan, baik tanaman lama seperti pohon-pohon kurma, cemarah, sejenis tanaman selalu hujau (evergreen trees) dan kaktus, maupun tanaman baru seperti pohon pinang merah dan kuning, Akasia, Ketapang, bambu dan bermacam-macam bunga dari Asia Tenggara, khususnya dari Indonesia, dilestarikan dan dipelihara dengan bersungguh-sungguh. Mereka dipelihara tidak hanya sebagai hobby tetapi juga sebagai penambah keindahan dan sebagai pengatur udara. Dari rumah kelahiran Nabi Muhammad SAW dan mesjid kecil munggil yang lestari itu, kami menuju tempat pemakaman umum. Kawasan pemakaman Siti Hawa ini terletak di Jalan Babul Makkah. Ia memiliki kesamaan dengan pemakaman umum lainnya, khususnya kompleks pemakaman di negara-negara Barat dan di kota-kota besar Indonesia. Dipisahkan dengan kawasan perumahan umum dan dengan jalan raya, kompleks pemakaman ini dikelilingi oleh pagar beton kuat setebal sekitar 15 cm setinggi sekitar 3 « meter. Pada setiap jarak 3 meter sepanjang pagar tersebut diberi semacam jendela dengan lebar 10 cm dan panjang 1 « m memanjang menyerupai loket informasi atau tempat penjualan tiket. “Jendela” ini dapat digunakan oleh para wisatawan atau pensiarah dari luar pagar untuk melihat keadaan “tempat peristirahatan terakhir” keluarga atau kenalan mereka halaman makam tersebut. Kondisi pemakaman umum seperti ini ditemui juga di pemakaman yang terletak di kawasan Masdjid Nabawi Madina. Persamaan Kedua pemakaman pada kedua kawasan itu terletak pada fakta bahwa “makammakam” pada kedua pemakaman itu tidak memiliki batu nisan yang menunjukkan siapa penghuni makam tersebut. Tidak ada tandatanda baik dalam bentuk onggokan tanah atau semen dasar tempat batu nisan diletakkan maupun nama si mati yang terukir pada tiaptiap makam di situ. “Makam” tempat berdiri tiang nisan hanyalah berupa batu besar atau onggokan beberapa batu yang menandakan bahwa di dalam sana ada jenazah yang dimakamkan. *Alqadrie, Dosen FISIPOL UNTAN, Pengamat Bidang Filsafat dan Sosiologi Agama

“Hoi... setan!!! Motor baru.” “Njing! Njing!” Yang dipanggil membalas. “Oi, setan! Kau.” Ketika lewat teman yang lain mereka memanggil dengan panggilan yang sama: Setan, anjing. Mereka juga menggunakan kata: “Bangket” untuk teman mereka. Ketika seorang di antara mereka bangkit dari tempat duduk dan hendak membayar makanan yang mereka pesan, mereka berteriak. “Njing, bayarkan aku ya!” “Heh, kimak kau! Mane aku banyak duet”. “Ha... ha...” Mereka ribut.

Seorang mahasiswi bergabung. Dia baru keluar dari kelas. “Kenape kau tak masok?” “Malas!” Yang lain menyampuk, “KHK?” Saya kira dia menanyakan KHK-nya. Nampaknya dia titip KHK pada temannya, dengan begitu, biarpun dia tidak masuk, tanda tangannya tetap dapat. “Dibawanya”. “Ow...Bagoske dosennya ngajar?” “Bagos”. Sebagai peneliti, percakapan mereka sangat menarik

diamati. Pilihan kata anjing, setan, bangket, digunakan untuk menunjukkan keakraban di antara mereka. Namun, di sisi lain, mendengar percakapan mereka, saya teringat tentang pendidikan karakter dan etika. Bagaimana mereka kelak jika menjadi guru dan membimbing muridmurid mereka? Sayang sekali mereka bukan mahasiswa saya. Kalau mereka mahasiswa saya, dapatlah saya menanyakan banyak kepada mereka. (Tapi, beranikah mahasiswa saya menggunakan pilihan kata itu di depan saya?) Warung atap daun, 7/3/2013

Kecelakaan Maut, Dua Nyawa Melayang terjadi di Dusun Bebehan Desa Sidas Kecamatan Sengah Temila, sekitar pukul 15.30 Wib, Senin (11/3). Kasat Lantas Potes Landak AKP Sunarno, saat dihubungi via telpon seluler, Selasa (12/3) membenarkan adanya kejadian ini. Sunarno mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan dari Sat Lantas Polsek Sangah Temila yang menangani kasus kecelakaan ini. “Kita belum mendapatkan LPnya, saat ini masih ditangani Polsek Sangah Temila,”ujar Kasat Lantas.

Sunarno juga menjelaskan, dari kecelakaan tersebut dua korban tewas serta serta satu orang lagi mengalami luka ringan. Dua korban tewas adalah pengemudi motor Vega Z dan penumpangnya. Korbanÿ berinisial RE (19) berstatus pelajar yang mengendarai sepeda motor dan berinisial J I (20) pekerja swasta keduanya warga Ngabang. Sedangkan korban yang mengalamai luka ringan dalam kecelakaan tersebut berinisial Af (26) pekerja swastaÿ warga Roban Singkawang Tengah. Korban mengalami luka

pada pipi kanan luka robeka, mata kanan memar, tangan kiri lecet dan kepala sakit yang diduga akibat benturan. Adapun kerugianÿ materil ditaksir sekitar Rp 20 juta. “Kita masih menunggu LP-nya dari Polsek Sangah Temila. Untuk itu penyebab kecelakaan ini masih kita selidik dan bagaimana kronologis kejadiannya. Sementara itu korban dan kendaraan akibat kasus tabrakan ini masih diamankan di Polsek Sangah Temila,”tandas Sunarno. (Slamet Ardiansyah)

Takut Ditanya Perceraian Bintang sinetron Tersanjung itu datang terlambat hampir dua jam dari jadwal yang telah ditentukan. Dengan mengenakan gaun pendek tanpa lengan warna merah marun, Feby tampak cantik memberikan penjelasan mengenai parfum terbarunya. Setelah melakukan jumpa pers, para awak media yang telah siap melakukan wawancara justru ditolaknya dengan alasan ingin melihat-lihat produk yang

berada di mal tersebut. Tak lama kemudian, para awak media kembali dikecoh perempuan kelahiran Jakarta, 24 Mei 1978 itu. Saat awak media menunggu, dengan cepat Feby langsung lari menuju mobilnya yang berada di tempat parkir. Bahkan, ketika ditanya mengenai kondisi rumah tangganya, dengan senyum datar Feby tetap enggan menjelaskan. “Enggak, enggak kok,” ucap Feby sambil bergegas pergi, ditemui di Lotus di

Plasa Cibubur, Jakarta Timur, Senin (11/3/2013). Seperti diberitakan sebelumnya, Feby akan digugat cerai suaminya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Padahal, keduanya telah menjalani bahtera rumah tangga selama hampir 13 tahun. Santer terdengar, kabar perceraian tersebut muncul lantaran keduanya belum memiliki keturunan. Selain itu, kabar kehadiran pria lain di kehidupan Feby juga semakin menyeruak.

Ogoh-ogoh Warnai Peringatan Ritual Nyepi Jalan untuk melihat ogohogoh setinggi lebih dari empat meter yang diarak oleh anggota Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Selasa (11/3) di Pura Giri Pati Mulawarman. Keberangkatan ogoh-ogoh dibuka dengan pemukulan gong oleh Anggota dan diikuti tarian Gambang, dan rombongan kemudian berjalan menuju kawasan Jalan Adi Sucipto untuk mengarak ogoh-ogoh. Sebelum ogohogoh raksasa ini diarak, terlebih prosesi diawali dengan ritual Ratu Alit atau doa restu dan kesaktian, dan setelah seluruh rangkaian ritual dijalani yang dipimpin Ketua PHDI Putu Dupa Bandem, ogoh-ogoh baru diarak dari tempat ritual menuju jalan raya. Menurut Ketua PHDI Kalbar, Putu Dupa Bandem, pawai Ogoh-ogoh tidak hanya menjadi milik umat Hindu. Ritual jelang Hari Nyepi ini menunjukkan bagaimana kerukunan antar umat beragama di Kalbar, dan Kota

Pontianak dan Kubu Raya pada khususnya terjalin erat. Ribuan warga larut dalam pawai yang mempunyai makna menetralisir unsur negatif itu. “Puncaknya adalah Nyepi yaitu Mulat Sarira, yakni perenungan diri atau instropeksi. Pada prosesi ini umat Hindu melaksanakan catur brata yakni, amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak melaksanakan kerja fisik), amati lelungan (tidak bepergian), amati leluangan (tidak menikmati hiburan),” kata Putut Dupa Bandem. Dikatakan olehnya, sebelum acara ritual ogoh-ogoh dilaksanakan sebelumnya, telah digelar upacara Melasti di muara Pantai Kijing, Kabupaten Pontianak, Minggu (10/3/2013) sebagai wujud pembersihan diri secara lahir batin. Ogoh-ogoh dengan sosok mahluk raksasa dengan tinggi lebih kurang empat meter dengan perawakan mahluk menyeramkan.

Ogoh-ogoh dilambangkan umat Hindu sebagai simbol atau perlambangan sifat-sifat buruk yang ada pada manusia. “Makna didalam ritual upakara Nyadnya, umat dapat diharapkan mampu mengatasi sifat sifat keburukan tersebut. Musuh terbesar manusia adalah dalam diri sendiri,” ujarnya. Diakui oleh Putu Dupa Bandem, Provinsi Kalbar merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang menerima dengan baik umat Hindu, begitu juga dengan hiruk pikuk lingkungan disekitar tempat tinggal umat Hindu juga tidak menjadi halangan bagi Umat Hindu di Kalbar melaksanakan Catur Brata penyepian. “Catur Brata Penyepian adalah aplikasi perbuatan yang menghasilkan sesuatu yang baik bagi diri, maupun orang lain. Inilah saat bagi kita untuk menanhan diri dari berbagai hal yang negatif. Musuh terbesar manusia adalah diri sendiri,” kata Putu.

Menristek Letakkan Batu Pertama Landak Heri Saman dan forum komunikasi Pemerintahan daerah Landak serta kepala SKPD di lingkungan Provinsi Kalbar dan Kabupaten Landak,Rektor Untan, Kepala Batan, pihak Investor dan tokoh-tokoh masyarakat. Dalam kata sambutannya Menristek mengatakan Kementerian Ristek dan Teknologi sangat mendukung dengan di bangunnya pabrik vulkanisasi lateks ini di Kawasan Industri Mandor. Secara teknisnyaÿ bekerjasamaÿ dengan salah satu LPMK Kementrian Riset dan Teknoligi yaitu PTAPB Batan dan Pemerintah Kabupaten Landak. “Saya memberi aspirasi sekali. Dengan dibangunan dan pengembangan kawasan industri berbasis sumber daya alam lokal di Kabupaten Landak ini. Setahu saya di luar Jawa, baru baru di Kabupaten Landak ini yang pertama kali mengunakan Mesin Berkas Elektron (MBE). Mudah-mudahan daerah lain dapat mencontoh dan belajar dari Kabupaten Landak,”ujar Menristek.ÿ Menristek juga sangat mengaharapkan kerjasama antara pemerintah Kabupaten Landak dengan Kementerian Riset dan Teknologi akan turus dilakukan terutama dalam melakukan pengenbangan industri seperti yang ada di KIM di Kecamatan Mandor ini.ÿ “Di bawah naunganÿ Kementrian Ristek dan Teknologi kami ini ada 7 LPMK salah satunya adalah Batan. Dan banyak hal lagi yang dapat dilakukakan kerjasama yang menyangkut riset dan teknologi,”ujar GM Hatta sembari menawarkan kerjasama. Mewakili Gubernur Kalbar Sekda Provinsi Kalbar Drs M.Zeet Hamdi Asopi, M.Tm dalam pengerahannya mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar memiliki kebijakan yang jelas dalam membangun sektor industri dalam rangka mem-

perkuat industri hulu yang sudah dibangun. Selain itu dengan luas wilayah yang besar dan berpenduduk yang kurang, masyarakat Kalbar sebagian besar adalah sebagai petani karet, sawit, cacao, lada, kopi dan sebagainya. “Pemprov Kalbar sangat konsen untuk mendukung industri hulu yang besar ini kemudian bisa di jadikan nilai tambah. Dan nilai tambah ini bisa terwujud apa bila industri. hulu ini bisa kita ciptakan. Tetapi perlu kita ingat bersama, bahwa persoal kita ini adalah persoalan SDM,”ujar Sekda Kalbar. Saat ini lanjut Sekda, Gubernur Kalbar dan Rektor Untan saat ini sedang sekuat tenaga untuk membangun Akademi Komunitas dan ini telah mendapat dukungan dari Menteri Pendidikan.” Akademi Komunitas ini dibangun untuk memperkuat kepemilikkan kita akan potensi sumber daya alam. Tetapi kemudian menciptakan SDM-nya yang memahami tentang potensi alam tersebut. Oleh karena itu Gubernur dan Rektor Untan telah bertetapan hati untuk membangun Akademi Komunitas ini, dengan harapan SDM kita mampu benar-benar menguasi semua bidang dari Potensi alam yang ada seperti pertanian dan pertambangan,” ujarnya. Sementara itu Bupati Kabupaten Landak dalam kata sambutanya dalam acara tersebut mengatakan, pembangunan pabrik vulkanisasi lateks ini merupakan rangkaian usaha pemerintah Kabupaten Landak dalam membangun KIM. Dan tujuan pembanguban KIM itu sendiri bertujuan sebagai sarana untuk mengembangkan industri yang berwawasan lingkungan serta memberikan kemudahan dan daya tarik bagi investasi di Kabupaten Landak. “Upaya pembangunan Mandor Industrial Estate, khususnya pembangunan

pabrik vulkanisasi Lateks ini berawal dari visiÿ kami untuk menciptakan masyarakat kabupaten Landak yang cerdas bermoral, maju, mandiri dan terdepan dibidang ekonomi kerakyatan yang berbasis agrobisnisÿ dan agroindustri. Serta misi kami untuk membangun industri pengelolaan guna mengoptimalkan nilai tambah potensi-potensi SDA baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan yang dimiliki Kabupaten Landak,”ujar Bupati Landak. Kabupaten Landak lanjut Bupati, memiliki potensi SDA yang melimpah ruah. Seperti padi dengan luas 2 ribu Ha pertahun dengan rata-rata 5 ton per Ha dan kebun karet rakyat dengan luas 83 ribu Ha dengan rata produksi 0,98 ton per Ha per tahun. Dan kebun sawit 200 ribu Ha dengan produksi rata-rata yang. Dapat diproyeksikan bisa mencapai 25 ton per Ha per tahun.ÿ Tidak hanya itu Kabupaten Landak juga sangat berpotensi untuk pengembangan tanaman holtikultural serta memiliki potensi kandungan mineral yang cukup banyak jenisnya seperti emas dan intan.ÿ Bupati Adrianus AS berharap dengan berdirinya pabrik vulkanisasi lateks ini maka diharapkan dapat membantu meningkatkan penghasilan warga petani karet yaitu dengan harga jual karet petani yang cukup tinggi. Selain itu dengan akan dibangunnya pabrik-pabrik di wilayah KIM ini juga akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Landak. “Mudah-mudaha dengan terwujutnya KIM ini dapat membuka peluang pemerintah untuk mendapatkan PAD, membuka peluang kerja, meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan peyerapan teknoligi sehingga terbangunnya SDM Landak yang handal,”pungkas Adrianus AS. (Slamet Ardiyansyah)


CMYK

Moment & Activity www.borneotribune.com

Borneo Tribune

12

Rabu, 13 Maret 2013

Dari Terpikat Jadi Politeknik Negeri Sambas Bukan Akhir Perjuangan, Tapi Awal Lembaran Buku Baru abtu, (9/3) di Kawasan Pendidikan Tinggi, Sejangkung, Sambas, membuka lembaran sejarah pendidikan tinggi di Kawasan Perbatasan. Lembaran itu adalah Politeknik Terpikat Sambas menjadi Politeknik Negeri Sambas, diresmikan langsung oleh Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA. Suasana haru, bercampur gembira terlihat pada wajah undangan yang hadir. Dua tokoh paling bahagia pada momen bersejarah di Kabupaten Sambas, tak bisa menutupi rasa bangganya, yakni Ir. H. Burhanuddin A.Rasyid dan dr. Hj. Juliarti Juhardi Alwi, M.PH. Sebab, di era kepemimpinan merekalah telah merintis pendirian Politeknik yang hari ini dinegerikan. Kala itu, Ir. H. Burhanuddin A.Rasyid sebagai Bupati dan dr. Hj. Juliarti Juhardi Alwi, M.PH sebagai Wakil Bupati Sambas. Dengan diterbitkannya SK ijin operasional Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi Kemendiknas RI Nomor : 110/D/O/2008 yang terdiri dari tiga pro-

S

gram studi yaitu : Teknik Mesin, Agrobisnis dan Manajemen Informatika tentu tidak terlepas dari dukungan dan rekomendasi Perguruan Tinggi terdekat sekaligus pembina, yakni Politeknik Negeri Pontianak dan Universitas Tanjungpura Pontianak. Perjalanan untuk mewujudkan hadirnya perguruan tinggi di daerah perbatasan dilanjutkan oleh Bupati periode 2011-2016, dr. Hj. Juliarti Juhardi Alwi, M.PH. Dimulai dengan penyerahan proposal penegerian oleh Bupati Sambas dan Yayasan Terpikat Sambas pada 2011 diserahkan langsung oleh Bupati Sambas kepada Dirjen Dikti Kemendikbud Prof. Dr. Ir. Joko Santoso di gedung Ditjen Dikti. Usulan alih status PTS menjadi PTN direspon positif oleh Kemendikbud RI, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA. karena sejalan dengan upaya pemerintah melakukan pemerataan akses pendidikan tinggi di daerah yang termasuk dalam Terdepan, Terluar dan tertinggal (3 T). Respon positif Kemendikbud RI yaitu Poltesa menjadi salah satu dari 14 PTS di Indonesia yang

divisitasi tahap awal. Selanjutnya, September 2012 Poltesa kembali divisitasi kedua di pimpin Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti Kemendikbud RI, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie. Pasca visitasi ini beliau langsung menyampaikan kelayakan Politeknik Terpikat Sambas untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Tindak lanjut visitasi kedua yaitu penyerahan Aset pada November 2012. Pada 12 Pebruari 2013 di Gedung Kementerian PAN dan RB disepakati memberikan rekomendasi penegerian Poltesa kepada Kemendikbud RI. Rekomendasi itulah yang menjadi salah satu dasar tahap finalisasi terbitnya Permendikbud Nomor 15/2013 tentang Pendirian, Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Negeri Sambas ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 22 Pebruari 2013. Inilah rentetan perjalanan menuju Politeknik Negeri Sambas. Bukan akhir dari perjuangan, tapi awal sebuah lembaran buku baru. o Narasi dan Foto: Amrul

Mendikbud beserta rombongan siap menuju Lokasi peresmian Politeknik Negeri Sambas.

Mendikbud berdialog langsung dengan Direktur Politeknik Negeri Sambas dan para guru perbatasan.

Mendikbud Mengunjungi stand hasil kerajinan tangan pengrajin ayaman Sambas.

Stand Rocket Air SMK juga tak luput dari pantauan pak Menteri.

Para tamu undangan yang hadir dari berbagai kalangan sangat mendukung penegerian Poltesa.

Kelompok Paduan Suara Poltesa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya,Mars dan Hymne Poltesa.

Lokasi Pameran Politeknik Negeri Sambas.

Bersama anggota komisi X DPR RI, Bupati Sambas dan Rektor UNTAN.

Para kepala sekolah antusias mendengar pidato bapak Mendikbud RI.

Nurlaila (Ketua BEM Poltesa )

CMYK


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.