Harian Borneo Tribune 14 November 2012

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

DA N

KEBERSAMAAN

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Rabu, 14 November 2012

29 Dzulhijjah 1433 H - 1 Cap Gwee 2563

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Mengucapkan:

Borneo

Tribune

Periksa Pihak Bea Cukai! Penangkapan 28 Kg Sabu Tanpa Tersangka Kompolnas Turun Tangan

S uara Enggang Pahlawan

Budi Rahman Wapimred Borneo Tribune

BEBERAPA hari lalu bangsa ini memperingati Hari Pahlawan. Sebuah hari yang didedikasikan untuk memperingati semangat juang para pemuda dan laskar pejuang yang dengan gagah berani melawan tentara NICA di Surabaya. Merski hanya bersanjatakan bambu runcing, para laskar dan pemuda pejuang kemerdekaan dengan

Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak

Komisioner Kompolnas RI, Brigjend Pol Syafriadi Cut Ali dan Edi Saputra Hasbuan, saat berdialog dengan para awak media di Kota Pontianak. FOTO Achmad Mundzirin/Borneo Tribune

....Ke Halaman -11

TERKAIT penangkapan Narkoba jenis sabu-sabu yang dilakukan Bea Cukai Entikong tanpa tersangka beberapa waktu lalu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), memerintahkan untuk memeriksa pihak

Bea Cukai. Pemeriksaan perlu dilakukan lantaran setelah melalui X – Ray, Bea Cukai mengetahui adanya sabu tetapi malah dilepaskan, kemudian baru ditangkap di jalan. Hal ini dikatakan langsung oleh Komisioner Kompolnas RI, Brigjend Pol Syafriadi Cut Ali, ....Ke Halaman -11

B uah Bibir Perbaikan Gizi Anak TIM Penggerak PKK Kabupaten Kayong Utara (KKU) terus berupaya mempersiapkan generasi muda KKU menjadi generasi yang cerdas dan berkualitas. Salah satu bukti adalah para pelajar se-KKU yang jumlahnya mencapai 15 persen dari jumlah penduduk, ....Ke Halaman -11

Pemagaran Pasar Flamboyan Ditolak Pedagang Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak TERKIAT mediasi yang dilakukan Pemerintahan Kota Pontianak dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di kawasan Pasar Flamboyan bagian luar, sejumlah PKL mendatangi Kantor Wali Kota Pontianak. PKL menolak adanya pemagaran di Pasar Flamboyan, lantaran akan mengenai lapak mereka. ....Ke Halaman -11

Hj. Diah Permata Hildi TERLIBAT CEK-COK. Kordinator FKPI terlibat cek-cok mulut dengan aparat Sat Pol PP, lantaran FKPI di larang ikut mediasi oleh Pemkot, melainkan yang boleh hanya PKL Flamboyan saja, FOTO : Achmad Mundzirin/Borneo Tribune.

Pengumuman di Bus PENGUMUMAN ini terdengar di sebuah bus di Jakarta. ”Ketika anda turun dari bus, harap pastikan untuk sedikit menurunkan kepala anda agar tidak terantuk pintu dan perhatikan langkah anda, kaki kiri terlebih dahulu.” ”Seandainya anda salah langkah dan jatuh tersungkur, mohon untuk sedikit menurunkan suara dan perhatikan bahasa Anda. Terima kasih.” o

60 Persen Petani Terima Raskin Aulia Marti Borneo Tribune, Pontianak

TIDAK TERBIT Besok Tanggal 15 November 2012 bertepatan dengan 1 Muharram 1434 H, Tahun Baru Islam. Harian Borneo Tribune tidak terbit dan akan terbit kembali pada 16 November 2012. Demikian pemberitahuan, harap maklum. Redaksi.

MASUK PARIT. Mobil Box Indo Marco masuk parit di Jalan Parit Husin II, karena terkejut melihat pengendara sepeda motor ngebut, FOTO: Achmad Mundzirin/Borneo Tribune

Pontianak Selatan, tepatnya di depan Masjid Kuba, Selasa (13/11).

KEBUTUHAN pangan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, namun di sisi lain lahan pertanian yang dikonversi telah menjadi ancaman dan tantangan tersendiri. Terutama

....Ke Halaman -11

....Ke Halaman -11

Mobil Box Masuk Parit Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak

MOBIL Box Indo Marco KB 9669 AS yang dikemudikan oleh Wiliam Bastian (23) bersama

kernetnya, Jasmani (30), masuk ke dalam Parit di Jalan Parit Haji Husin II (Paris II) Kecamatan

Pontianak Heritage

Gedung BI, De Javasche Bank Pontianak Salah satu indikator majunya suatu daerah adalah keberadaan lembaga keuangan/bank. Anda setuju akan hal itu? Oleh Ahmad Asma dZ BILA anda setuju, dan dikaitkan dengan perjalanan sejarah kota Pontianak. Sepertinya kita yang ada di kota Pontianak bisa sedikit berbangga. Karena apa? Karena keberadaan kantor De Javasche Bank (DJB) di Pontianak ini merupakan kantor cabang DJB pertama yang ada di Pulau Kalimantan.

PT. ANZON AUTOPLAZA Kantor Pusat: Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 Cabang: Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000; Sampit : Jl. Jend Sudirman Km. 1

Keberadaan kantor De Javasche Bank ini tentunya merupakan salah satu bukti kemajuan ekonomi. Dan begitu strategisnya keberadaan Kota Pontianak, di awal abad sembilan belas. Namun akan hal tersebut bukan pula kita hanya sekedar bernostalgia akan masa yang lalu. Karena yang terpenting bagaimana sekarang kita bisa menjadi le-

bih baik lagi. Kantor De Javasche Bank Cabang Pontianak dibuka pada tanggal 1 April 1906. Pada saat dilaksanakannya oktroi ke delapan atau oktroi DJB terakhir hingga berlakunya DJB Wet. (Oktroi merupakan ketentuan dan pedoman bagi DJB dalam menjalankan usahanya). Sebagai kantor cabang DJB kesembilan dari seluruh kantor cabang yang ada wilayah Hindia Belanda. Kantor cabang sebelumnya telah ada di Semarang, Surabaya, Padang, ....Ke Halaman -11

Gedung Bank Indonesia Cabang Pontianak. Foto koleksi pribadi Ahmad Asma dZ

Menyambut Natal & Tahun Baru Banjir Hadiah Langsung

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -

cmyk

Melayani: - Antar Jemput Penumpang & Carter - Jasa Pengiriman Barang & Dokumen


Rabu, 14 November 2012

Borneo T Tribune

2

Peringati Hari Pahlawan

Salam. Redaksi mengundang pembaca Borneo Tribune untuk mengirim tulisan untuk rubrik “Citizen Journalism”. Bentuk tulisan dapat berupa laporan kegiatan, opini, surat pembaca, puisi, cerita pendek. Panjang tulisan maksimal 500 kata. Kirimkan tulisan ke email: yusriadii@yahoo.com. Terima kasih.

T AJUK Pemda Kalbar “Gagal” Tingkatkan IPM

B

elum lama ini Gubernur Kalbar, Cornelis mengatakan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar terus mengalami peningkatan, namun secara peringkat IPM nasional, Kalbar masih berada pada peringkat 28 dari 33 provinsi. Tahun 2008, nilai IPM Provinsi Kalbar 68,17, peringkat 28, tahun 2009, nilai IPM Kalbar 68,79, juga berada di peringkat ke 28, tahun 2010, nilai IPM Kalbar 69,15, juga berada pada peringkat ke 28. Tahun 2011, nilai IPM Kalbar 69,57 juga masih berada di peringkat 28 dari 33 Provinsi se Indonesia,” kata Cornelis, Jumat (9/11) lalu di Pontianak. Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalbar dipengaruhi oleh rendahnya IPM kabupaten dan kota di wilayah Kalbar, terutama daerah yang tergolong daerah khusus. Seperti daerah terpencil atau terbelakang, daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, perbatasan dengan negara lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain di Kalbar. Pada akhirnya berdampak pada rendahnya mutu pendidikan. Pertanyaannya, bagaimana pemerintah daerah berjuang meningkatkan IPM. Bukankah sejak pergantian kepala daerah dari penerus sebelumnya, angka IPM Kalbar juga tidak pernah berubah. Pembangunan di semua lini pendidikan di Kalbar butuh perbaikan yang serius. Pasalnya, mutu pendidikan di Kalbar sekarang berada di peringkat 2 nasional paling bawah. Artinya kalah dengan mutu pendidikan diantara pulau Kalimantan dan daerah luar lainnya. Beberapa sebab buruknya mutu pendidikan di Kalbar karena pemerintah tidak melaksanakan pusat pembelajaran yang baik, efektif dan berkualitas. Salah satunya buruknya penanganan peningkatan SDM guru, sarana prasarana, termasuk dukungan orang tua, motivasi murid, kepemimpinan kepala sekolah, manajemen dan organisasi sekolah. dan lainnya. Semua itu berujung pada kuncinya pembelajaran yang efektif. Misalnya dalam tiap sekolah harus ada keterlibatan orang tua. Pasalnya, mutu di kelas, ada tiga aktor utama yang mendukung berhasil tidaknya mutu pendidikan di kelas yang saling bersinergi. Yakni guru, murid dan orangtua. Sehingga untuk membangun sebuah kelas yang kuat harus libatkan peran orang tua. Harus ada kemitraan antara orang tua dan murid. Fakta yang terjadi sekarang, pemerintah provinsi hanya mengukur keberhasilan menyelenggarakan pendidikan hanya melalui Ujian Nasional. Padahal permasalahan pendidikan di Kalbar butuh penanganan serius. Misalnya saat ini hampir seluruh kabupaten kota, kondisi manajemen pendidikan berbasis sekolah tidak dijalankan dan diterapkan di sekolah. Bahkan USAID pernah meneliti hasil pendidikan di Kalbar, pola menjalankan manajemen yang baik di sekolah tidak diimplementasikan dengan baik. Begitu juga dengan mutu SDM guru yang lemah. Hasilnya sebagian dari guru yang menjalankan uji kompetensi sebenarnya belum layak mendapatkan sertifikasi. Nah disini lemahnya mutu pendidikan di Kalbar. Artinya ada korelasi mutu pendidikan rendah dengan mutu guru yang mesti ditingkatkan. Guru harus dilatih terus agar bisa membina peserta didiknya dengan baik. Belum lagi mencermati buruknya pelaksanaan mutu pendidikan karena faktor kepemimpinan. Selama ini penempatan orang yang pengurus masalah pendidikan tidak serius memajukan pendidikan di daerah ini. Contohnya, Dinas Pendidikan Kalbar pada saat persiapan Ujian Nasional selalu menggelar try out bersama. Kegiatan semacam itu sebenarnya tidak begitu penting. Justru ia lebih setuju jika persiapan UN dengan menggalakkan kembali ulangan harian. Contoh lain gagalnya pemerintah memajukan mutu pendidikan sekarang, bisa dilihat dari sejumlah siswa berprestasi di Kalbar ikut Olimpiade kebanyakan dari sekolah swasta. Tahun ini siswa berprestasi dari sekolah negeri hanya satu yakni dari daerah Sekadim. Itupun ada kasus. Pasalnya sekolah asal murid tadi kondisinya tidak terlalu bagus. Hanya kebetulan siswa yang bersangkutan pintar. Ini membuktikan kualitas sekolah swasta lebih baik daripada negeri. Dan boleh dikatakan pemerintah gagal mengurus pendidikan. Yang mesti dilakukan pemerintah Kalbar sekarang, harus melakukan pemetaan dengan jelas persoalan meningkatkan mutu pendidikan selama ini. Tujuannya agar membangun pendidikan tidak asal-asalan.

S

Kayong Utara

ENGET

IPM Kalbar Urutan Buncit PPemimpinnye yang Salah ke atau Gurunye yang Malas Bang Tribune

Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan

Isi Kemerdekaan dengan Segudang Prestasi “

Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Puncak Hari Pahlawan 10 November di Kabupaten Kayong Utara(KKU) diperingati dengan melaksanakan upacara bendera yang langsung dipimpin oleh Bupati KKU, H. Hildi Hamid, Selasa (13/11). Upacara bendera tersebut diikuti PNS di lingkungan Pemerintahan KKU, anggota DPRD KKU, unsur sipil, militer serta para pelajar. Dalam amanat upacara, Bupati KKU memba-

Upaya lain sebagaimana keinginan dan harapan kita untuk dapat tampil dan berprestasi dibidang olah rada, budaya, teknologi dan bidang lainnya. Hildi Hamid cakan sambutan Menteri Sosial RI yang mengajak semua pihak untuk dapat memaknai semangat dan nilai kepahlawanan yang tercermin di dalam peristiwa 10

November dalam bentuk aksi nyata di dalam mengisi kemerdekaan dengan penuh inspirasi. Sejalan dengan tema Hari Pahlawan Nasional, yakni dengan semangat

kepahlawanan untuk Indonesia sejahtera, dapat dijadikan momentum bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat sejahtera. Seperti yang dicita-

citakan para pendahulu negara. Bercermin dari permasalahan yang saat ini ada, mulai dari kemiskinan, pengangguran, ketelantaran, bencana alam hingga tawuran antar warga yang berdampak timbulnya korban, baik materi maupun jiwa perlu mendapatkan perhatian bersama. “Upaya lain sebagaimana keinginan dan harapan kita untuk dapat tampil dan berprestasi dibidang olah rada, budaya, teknologi dan bidang lainnya,” ujar Bupati KKU.

SMAN 1 Sukadana Wakili KKU Lomba UKS Provinsi

Wabup: Tiga Penyakit Harus Dihindari

Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana SMA Negeri 1 Sukadana mewakili Kabupaten Kayong Utara (KKU) mengikuti lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat Provinsi Kalbar 2012. “Secara umum SMA Negeri 1 Sukadana ini sudah baik. Namun, masih ada beberapa hal yang masih perlu dioptimalkan. Seperti masalah bimbingan konseling (BK), perlu adanya buku kunjungan orang tua. Karena BK memegang peranan penting menangani

UKS yang memiliki kader-kader kesehatan mesti menjadi motivator bagi siswasiswi lainnya.

H. Muhammad Said bermacam-macam kasus anak,” jelas Koordinator Tim Penilai Provinsi, Kusnadi. Kusnadi menambahkan, begitu pula halnya dengan

perpustakaan, dimana keberadaannya sudah cukup baik. Namun, kata dia, masih perlu ditambah dengan adanya imbauan serta slogan yang lebih besar pada dinding sekolah mengenai manfaat dari perpustakaan itu

sendiri. Sementara itu untuk UKS perlu dibentuk adanya kader-kader kesehatan. Kader UKS berbeda dengan PMR. Bilamana setiap sekolah mempunyai kader-kader kesehatan sudah barang tentu ini sangat luar biasa keberadaannya untuk menunjang pembangunan. Menanggapi kegiatan ini, Wakil Bupati KKU, Ir. H. Muhammad Said, dalam arahannya yang mengutip pernyataan dari Menteri Kesehatan RI bahwa pencegahan penyakit itu lebih penting dari pada mengobati. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan UKS ini,

bukanlah mengobati tetapi mencegah. “UKS yang memiliki kader-kader kesehatan mesti menjadi motivator bagi siswa-siswi lainnya. Bahwa menjaga kesehatan itu sangat penting. Seperti terhindar dari bahaya DBD dan HIV/ AIDS,” ucap Muhammad Said. Dalam kesempatan tersebut, Wabup juga menyampaikan ada tiga macam penyakit yang perlu dicegah. Karena bilamana hal ini diabaikan sudah barang tentu akan membutuhkan biaya besar untuk mengobatinya. Yakni rokok, sex bebas dan narkoba.

Inspirasi Cerita di Balik Launching Buku Club Menulis STAIN Pontianak Part#2

Rival: Antara Tumpahan Kata di Jendela Borneo dan Merantau di Khatulistiwa

Oleh: Farninda Aditya “Aku tu heran, kalau ngurus buku Nin Dit pasti rusak”, Marsita terkekeh, di tempat “eksekusi” buku. Dia memegang pisau pemotong kertas dan sebilah penggaris. “Ah, kau emang gitu, sengaje me aku”, saya menimpal omongannya, setelah meletakkann buku Merantau di Khatulistiwa di atas meja tempat dia bekerja. “Aku sih, tadak benci me bukunye, me penulis e jak,” Penulis buku Tumpahan Kata di Jendela Borneo itu kembali bicara. “Ah dasar kau rival”. Mata saya memandang ke arahnya. Kemudian kami tersenyum. “Ape sih rival? Itu yang kayak di TV itu ye, yang macam acara Identik”, sahut Mahmud Alfikri. Saat itu dia memegang buku yang tadinya saya serahkan pada Marsita. Dia membantu untuk

memotong. Saya yang sedang ngeprint bukunya yang berjudul Sisa-sisa Jejak Keabadian hanya tersenyum memandang. Apalagi Marsita yang masih fokus dengan eksekusinya. Mahmud pun terdiam. Entah apakah dia tahu atau tidak istilah rival itu. Pastinya pembicaraan kami tentang rival masih berlanjut. Kata rival tiba-tiba tertulis di kata pengantar yang saya buat hari itu. Di bagian ucapan terima kasih, saya mengucapkan terima kasih pada Marsita Riandini. “Terima kasih juga pada Marsita Rd yang menjadi rival sehat di kolom Inspirasi. Selamat juga atas diterbitkanya buku Jendela Kata di Borneo; Kumpulan Essai di Borneo Tribune.” Setelah ketikan itu selesa, saya langsung menyebut Marsita sebagai rival. Ada-ada saja ejekan kami yang menjadikan kata rival

sebagai pengganti kata bersaing, atau lawan. Bahkan ketika Ibnu Phany Busya meneriakinya untuk meminta menunjukkan bagaimana cara print lay out, Marsita dan saya langsung mengeluarkan suara. Masita mengeluarkan suara tertawanya karena saya yang ada di samping Ibnu tidak dipanggil. Saya pun langsung mendekati Nyeh-panggilan akrab untuk Ibnu-. “Nyeh, aku ade di samping kau ni, ngape kau harus manggael Wak Sauk –panggilan untuk Marsita- yang jaoh jaraknye. Aku bise nunjokkan kau care ngeprint bah”, Si Nyeh ikut tertawa. Seperti biasa, ketawanya mesti dipertanyakan, dia mengerti atau tidak dengan situasi rival yang sedang kami gandrungi. “Hahhaha… kawan kite Phan” Marsita kembali tertawa. Ingat sekali, ketika di

Sungai Terus sana. Saya dan Marsita masih tetap mengirim tulisan essai melalui internet modem yang saya bawa. Meski sinyal sungguh memilukan, tulisan essai itu bisa juga terkirim. Salah satu tulisan Marsita saat itu adalah Jamur Tiram Putih. Saat itu saya tidak membuat tulisan tentang perusahaan Jamur yang kami datangi. Empat anggota puteri yang ikut menulis –untuk buku pribadi- menjahili saya dengan lebel “tidak masuk kategori”. Maksud dari tidak masuk kategori ini bisa diartikan sebagai mahasiswa KKL sejati. Tentu, Marsita menjadi bagian dari mereka. Apalagi Marsita yang menulis untuk buku pribadinya –Budaya Pinggelan di Desa Sungai Terus- dan mengirimnya untuk essai Borneo Tribune. Namun rival antara kami, bukanlah rival yang negatif. Kami saling mendukung, berbagi ide, dan saling “melagak”

dengan tujuan memberi motivasi. “Wak, Bapak mau bukukan tulisan inspirasi e, yok kite bukukan gak tulisan kite. Uruslah tulisan-tulisan kau tu”. “Eh seriuslah Dit? Cukup ke waktu e?” “Bise.. tak lamak be, kumpulkan jak, covernye ‘kan dah aku buatkan” Percakapan kami sebelum buku itu yakin untuk diterbitkan dilaunching ini. Tumpahan Kata di Jendela Borneo dan Merantau di Khatulistiwa adalah kumpulan tulisan essai kami di kolom Inspirasi Borneo Tribune. Tulisan-tulisan itu terkumpul dalam waktu satu tahun ini. Ternyata butuh waktu satu tahun menjadikan essai itu sebagai buku. Cukup lama. Namun, baik saya maupun Marsita sangat senang, akhirnya tumpahan kata di Borneo Tribune ini bisa terkumpul, pengalaman rantauan di Khatulistiwa telah berwujud.

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop

Borneo Tribune


Serba Serbi

Borneo T Tribune

Rabu, 14 November 2012

3

BP Migas Dibubarkan

SBY Kumpulkan Kabinet Borneo Tribune, Jakarta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera membahas keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menya-

takan keberadaan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar

1945, dalam sidang kabinet terbatas dalam waktu dekat. Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, saat ini Presiden ma-

sih menunggu laporan lengkap dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Kepala BP Minyak dan Gas, dan Menteri Koordinator Perekonomian, terkait putusan ini. ”Yang jelas Presiden, pemerintah merespons apa yang menjadi amar putusan MK karena itu sifatnya final binding. Kami akan sikapi dan tindak lanjuti keputusan itu,” kata Julian di Istana Nega-

ra, Jakarta, Selasa, 13 November 2012. Julian mengaku belum mengetahui secara pasti dasar putusan pembubaran BP migas tersebut. Saat ini, Istana masih menunggu salinan putusan dari MK. “Pada prinsipnya kehadiran BP Migas tentu didasari pada semangat yang baik. Mungkin dalam pelaksanaan usaha hulu ada conflict of inter-

est dari pihak-pihak tertentu maka perlu dibentuk badan baru yang bisa menjembatani atau menghindari conflict of interest. Itu salah satu yang mendasari dibangunnya BP Migas,” jelasnya. Menurut Julian, pada perjalanan perkembangannya, keberadaan BP Migas dinilai banyak sisi negatifnya. “Itu akan kami lihat,” ujarnya. Sebelumnya, Menteri Koor-

dinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan siap melaksanakan keputusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan keberadaan BP Migas bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945. ”Kalau sudah jadi putusan, kami harus laksanakan. Tapi, saya baca dulu, karena saya belum membaca putusan MK tersebut,” kata Hatta Rajasa di Jakarta. (vivanews)

Borneo Tribune, Jakarta Bubur sop merupakan salah satu jenis makanan yang berasal dari perpaduan rasa khas Arab dan Palembang. Sayangnya, bubur bercita rasa gurih ini belum banyak diketahui masyarakat. Tapi siapa tahu, dari makanan yang tak dikenal ini, Muhammad Farid, bisa menjadi pemuda jutawan. Pemuda berkulit putih asal Palembang ini menceritakan petualangannya mencari makanan yang sudah jarang di Kota Palembang, kecuali saat upacara perkawinan keturunan Arab. “Saya sering mencari, tapi susah mendapatkannya. Saya memang suka makan,” kata Farid kepada VIVAnews di Jakarta, Senin 12 November 2012. Karena dia suka dan tak ada yang jual, Farid iseng membikin makanan ini. Lalu dijual. “Saya membuka usaha dengan modal Rp150 ribu, sisa gaji bulan sebelumnya,” katanya. Saat memulai usahanya, Farid hanya mempunyai satu keinginan sederhana: ingin melestarikan masakan khas daerah Palembang, karena

makanan ini salah satu peninggalan nenek moyang. “Saya ingin makanan ini tidak termakan oleh zaman,” ujarnya. Menurut dia, sangat disayangkan bila makanan cepat saji lebih dilirik masyarakat Palembang. Padahal, makanan asli daerahnya tak kalah menarik. Memang, dia mengaku sangat sulit saat memperkenalkan produk ini. Namun, kesulitan itu bukan halangan untuk terus berkarya. Berkat usaha gigihnya, dia bisa mengantongi Rp2,5 juta hanya dalam tiga pekan. Demi memasarkan usahanya tersebut, tak jarang Farid harus menantang cuaca yang kadang tak bersahabat. Pernah suatu ketika, ia terpaksa mengantar pesanan menggunakan sepeda motor. Ketika hujan turun, kemasan bubur sop andalannya pun rusak. ”Suka dukanya banyak, terutama soal distribusi. Namanya juga katering jemput bola, kalau nasabahnya jauh, ya lumayan susah,” tutur Farid. Proses pembuatan bubur pun terbilang cukup mudah.

Hanya memasaknya dengan cara unik, yakni dicampur rempah-rempah khas Palembang. Dicampur dengan kaldu ayam, kapulaga, cengkeh, dan beras. ”Bahan dasarnya beras, semua bumbu ditumis hingga harum. Biar aromanya kuat, tambahkan parutan kelapa, semua bahan digongseng,” ujar Farid.

Kini, setelah melewati rintangan tersebut, Farid mulai menikmati hasil kerjanya. Bubur sopnya mulai dikenal masyarakat dengan nama “Bubur Sop Arang”. Menurut dia, nama arang mempunyai makna kepanjangan Arab-Palembang. “Kalau soal omzet, bisa mencapai Rp10 juta,” katanya. (vivanews)

Modal 150 Ribu, Farid Jadi Jutawan

Jarang Bergaul Bisa Membuat Struktur Otak Berubah Borneo Tribune, Jakarta Sekali waktu, manusia butuh menyendiri untuk merenung atau sekadar menenangkan pikiran. Tetapi jangan lama-lama, sebab terlalu lama menarik diri dari pergaulan bisa memicu perubahan struktur otak yang berdampak pada gangguan perilaku. Temuan yang terungkap dalam penelitian diUniversity at Buffalo dan Mt Sinai School of Medicine ini sema-

kin menegaskan adanya plastisitas otak atau kerentanan otak untuk berubah menyesuaikan kondisi lingkungan. Termasuk ketika jarang bergaul, maka struktur otak juga akan berubah. Perubahan struktur otak ketika seseorang jarang bergaul diyakini terjadi pada proses pembentukan myelin atau selubung saraf di bagian prefrontal cortex. Bagian ini bertanggung jawab terhadap perilaku kognitif dan emosional, sehingga kekurangan myelin bisa memicu gangguan perilaku. Sebelumnya, kekurangan myelin di bagian ini juga dikaitkan dengan gangguan psikiatrik serta risiko untuk mengalami depresi. Kali ini, proses pembentukan myelin terbukti dipengaruhi oleh kondisi kesepian akibat menarik diri dari pergaulan sosial. Karen Dietz, PhD yang melakukan penelitian ini menggunakan sekelompok tikus dewasa dalam eksperimen terbarunya. Tikus yang normalnya merupakan makhluk sosial, dalam penelitian ini diasingkan dan dikondisikan untuk selalu tertekan karena tidak punya teman. Setelah beberapa waktu, otak para tikus dibedah lalu diamati di laboratorium dan dibandingkan dengan tikus yang hidup dengan pergaulan yang normal. Terbukti, makin lama diasingkan maka pembentukan myelin di bagian prefrontal cortex akan semakin sedikit. “Penelitian ini untuk pertama kalinya memberikan penjelasan tentang mekanisme di balik plastisitas otak dengan menunjukkan bahwa perubahan pada interaksi sosial bisa mempengaruhi pembentukan myelin,” kata Dietz seperti dikutip dari Sciencedaily, Senin (12/11/2012). (dtk/int)

Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM

ATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA Ciri khas kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alami, intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akarnya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh kembali. Menurut survey terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita. Terutama persentase penderita impotensi, ejakulasi dini, radang prostat mengalami kenaikan pesat, berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga merupakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan kepercayaan diri pria. Penyakit fungsi seksual menimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medistra TCM ada konsultan Sinshe ahli TCM (Traditional

Chinese Medicine) ternama dari Tiongkok yang siap membantu Anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnya berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: Impotensi, Ejakulasi Dini, Radang Prostat, Sperma Mati, Tidak ada Sperma, Alat vital tidak normal, Kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni “Qiang Yang Bu Shen Liao Fa” ini dipadukan akupuntur elektroterapi sangat terkenal diberbagai Negara, berfungsi memperkuat ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang didalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing terasa sakit, sering kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatasi hingga ke akar penyakit dan tidak mudah kambuh lagi.

Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :

HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0821 5279 7888 Hari Senin - Sabtu Buka Jam 09.00 s/d 17.00 WIB Minggu & Libur Besar Jam 09.00 s/d 13.00 WIB


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Rabu, 14 November 2012

4

Jalan Dr. Wahidin Mengancam Keselamatan Pengendara Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak Intensitas curah hujan cukup tinggi membuat sejumlah jalan di Kota Pontianak menjadi tergenang. Bahkan, genangan air ini membuat

sejumlah pengendara meningkatkan kewaspadaanya. Mengingat, jalur jalan yang dilaluinya itu mengalami kerusakan cukup ringan dan berat. Seperti kerusakan Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Pontianak.

Jalan penghubung menuju Pal Tiga, Sungai JawiKota Baru itu mengalami kerusakan cukup parah. Karena, ditemukan ada beberapa titik lubang yang menganga dan siap mengancam keselamatan pengendara.

Tidak hanya itu, tingkat kedalaman lubang di ruas jalan itu cukup bervariasi. Ada 2 hingga tiga centimeter. Jika dibiarkan berlarutlarut, maka kondisi ruas jalan itu terus akan mengalami kerusakan cukup parah.

“Sudah seharusnya pemerintah melakukan penutupan lubang-lubang yang berada di ruas jalan di dalam kota. Hal itu cukup mengganggu dan mengancam keselamatan pengendara,” ujar Ismail, seorang warga Sepakat, Kota Pon-

tianak, kemarin. Hal senada pun disampaikan Merry. Ia berharap pemerintah agar bertindak cepat sebelum ruas jalan tersebut memakan korban jiwa. “Ruas jalan itu cukup gelap jika malam hari. Apala-

gi, jika hujan terus mengguyur. Tidak menutup kemungkinan, para pengendara tidak mengetahui ruas jalan mana yang tidak ada lubangnya. Padahal, pemerintah memiliki anggaran untuk biaya perawatannya,” ujar dia. o

PP 41 dan PP 38 Belum Direvisi

PAUD Jalan di Tempat

CMYK

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud RI, Prof Dr Lidya Freyani Hawadi, P.Si berharap pemerintah pusat dapat merevisi PP 41 dan PP 38 mengenai Pendidikan Anak Usia Dini. Hal itu dimaksudkan agar PAUD dapat dirasakan menyeluruh hingga ke tingkat kecamatan. “Sejauh ini, PP 41 dan PP 38 belum dilakukan revisi. Sehingga peningkatan

PAUD pun masih berjalan di tempat,” ungkap dia. Dikatakannya, jika PP 38 direvisi maka pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota dapat membantu anggarannya dalam membantu operasional PAUD tersebut sekaligus mensejahterakan para tenaga pengajarnya. Sementara untuk PP 41, keberadaan PAUD dapat lebih terfokus hingga ke tingkat kecamatan. Sehingga anak-anak yang masih berusia tiga hingga enam tahun dapat merasakan proses pembelajaran melalui PAUD sebelum akhirnya

masuk ke tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD). “Banyak asumsi masyarakat yang salah kaprah mengenai Taman KanakKanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu berbeda. Padahal, TK dan PAUD itu sama,” ucap dia. Karena itu, pihaknya akan melakukan kampanye mengenai PAUD pada tahun 2013. Mengingat pada tahun 2012 ini merupakan detik-detik terakhir di dalam MDG’s. “Pada tahun 2019, sebanyak 75 persen seluruh anak di Indonesia harus terlayani di dalam pendidikan di PAUD,” jelas dia. o

Pajak, Andalan Utama Roda Pemerintahan Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH, mengatakan peran pajak sebagai sumber pembiayaan suatu negara merupakan andalan utama, dan menjadi kelancaran roda pemerintahan. Menghimpun penerima pajak terus diupayakan dan ditingkatkan pengelolaannya sejalan dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat sebagai objek pajak yang berkewajiban membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Optimalkan penerimaan melalui pajak, baik melalui PBB, maupun PPh,” kata Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Kalbar, M. Zeet Hamdy Assovie saat membuka acara Rapat Koordinas Regional Tim Intensifikasi PBB dan PPh se Kalimantan yang dipusatkan di Kota Pontianak. Dikatakannya, kegiatan ini untuk meningkatkan penerimaan yang berasal dari PBB, PPh pasal 21, dan pajak penghasilan pasal 25 dan 29 pajak orang pribadi dalam Negeri (WPOPDN). Penyerahan kewenangan pungutan PBB-P2 dan BPHTB kepada kabupaten/ kota, di satu sisi menerima manfaat yang sangat berarti dalam peningkatan penerimaan APBD kabupaten/ kota, tapi di sisi lain, pemerintah kabupaten/kota dihadapkan pada berbagai per-

ARAHAN Pangdam Mayjen TNI Ridwan memberikan arahan kepada prajurit Brigif dan Yonif 641/Bru dalam rangkaian kunjungan kerjanya. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

Pangdam: Tingkatkan Pelatihan Bukan Pelanggaran Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Ridwan meminta seluruh prajurit dapat melaksanakan latihan, bukan meningkatkan pelanggaran. Prajurit dituntut mengerti dan paham akan tugasnya masing-masing sehingga ada tanggung jawab prajuri itu sendiri. “Khususnya prajurit Yonif 641/Bru yang akan menjadi Batalyon PMK yang dikenal sebagai pasukan pemukul

Kodam, tentunya harus memenuhi standar latihan meskipun baru saja selesai melaksanakan latihan puncak BTP, hal itu bukan halangan atau akhir dari latihan,” kata Mayjen TNI Ridwan, beberapa waktu lalu, saat mengunjungi Mako Brigif, dan Mayonif 641/Bru. Ia berpesan kepada para prajurit tentang pelanggaran anggota, yang paling menonjol adalah pelanggaran lalu lintas, masih ditemukan banyaknya prajurit yang kecelakaan akibat la-

lai. “Saya tekankan, agar laksanakan apel kendaraan dengan memeriksa kelengkapan surat kendaraan, cek betul kelengkapan kendaraan yang dimiliki prajurit, dan disarankan untuk membuat stiker kendaraan bertuliskan peringatan yang disertai doa agar para prajurit akan lebih berhati-hati dan ingat kepada Tuhan,” ingat Panglima. Selesai pengarahan, Pangdam memberikan kuis kepada prajurit dengan memberi soal tentang navi-

gasi darat, yang bertujuan untuk mengasah dan menguji kemampuan prajurit khususnya Tamtama, Bintara dan Perwira. Para anggota bersaing dari masing-masing Kompi yang berbeda dan dipilih satu juara, keputusan akhir bagi pemenang yang bisa menjawab soal tersebut oleh Pangdam diberikan hadiah berupa kain berbahan woll untuk membuat baju PDH, para prajurit bersemangat dan gembira sekali atas kedatangan Pangdam tersebut. o

PHBI Gelar Pawai Akbar Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak

Sekda Kalbar M. Zeet hamdy Assovie mewakili Gubernur menyampaikan sambutan Pembukaan Acara Rapat Koordinas Regional Tim Intensifikasi PBB dan PPh se Kalimantan. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune. masalahan untuk pelaksanaan penyerahan kewenangan ini. Pemerintah Provinsi se Kalimantan melalui Dispenda masing-masing selaku koordinator dalam bidang

pemungutan pajak, diharapkan dapat mempelopori kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan penerimaan pajak negara yang dibagi hasilkan kepada daerah. o

Sudah menjadi kebiasaan setiap tahun, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pontianak selalu menggelar acara menyambut datangnya tahun baru Islam. Pada tahun ini, PHBI Kota Pontianak kembali akan menggelar pawai akbar memperingati tahun baru 1234 Hijriyah. Ketua PHBI Kota Pontianak, Syarif Ismail ditemui di ruang Assisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak,

Selasa (13/11) pagi kemarin mengatakan, acara peringatan tahun baru Islam tahun ini tak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya. Pawai akbar yang bekerjasama dengan Pemkot Pontianak dan Masjid Mujahidin Pontianak ini menggelar dua kategori, yakni jalan santai dan mobil hias. Unsur yang dilibatkan dalam acara ini menurut Ismail terdiri dari pengurus masjid, majelis taklim, pondok pesantren, pelajar, BUMN/BUMD dan SKPD atau instansi di ruang lingkup pemerintahan Kota Pontianak.

“Untuk mobil hias kami membatasi maksimal roda enam dengan hiasan nuansa Islami,” ujar Syarif Ismail. Seperti biasa, pawai akbar ini juga akan disemarakkan dengan beberapa hiburan doorprize dan hadiah. Panitia pelaksana menyiapkan beberapa hadiah kepada peserta yang menjadi terbaik sesuai penilaian dewan juri. Rute perjalanan pawai akbar kali ini akan dimulai di depan Kantor Walikota Pontianak Jalan Rahadi Usman melewati Jalan Hasanuddin, Merdeka, Jenderal Urip, Jenderal Sudirman dan finish kembali di

depan Kantor Walikota khusus pejalan kaki. Sedangkan untuk mobil hias akan melewati Jalan H. Rais A Rahman, Husein Hamzah, Dr Wahidin, Dr Sutomo, Sutan Syahrir, Sultan Syarif Abdurrahman, Ahmad Yani, Abdurrahman Saleh (BLKI), Adi Sucipto, Imam Bonjol, Tanjungpura dan berakhir kembali di depan Kantor Walikota. “Acara akan dimulai sekitar pukul tujuh pagi, efektifnya peserta hadir satu jam sebelum acara. Jadi kami mohon peserta ikut mendukung dengan hadir tepat waktu,” pungkas Syarif Ismail. o

CMYK

Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Rabu, 14 November 2012

5

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan usai menerima ‘Investment Award’ beserta Bupati lainnya diabadikan bersama Menteri Perdagangan RI, Gita Wiryawan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, M Chatib Basri di Gedung Suhartoyo, Jakarta, Senin (12/11) kemarin. FOTO: Adi/Humas KKR

Jamaah Haji Pulang 17 November Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Sesuai jadwal, 154 Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Pontianak yang telah menyelesaikan rangkaian ibadah haji di tanah suci Mekkah, dipastikan pulang ke Kota Mempawah, 17 November mendatang. “16 November, jamaah haji Kabupaten Pontianak, tiba di Batam. Setelah menginap sehari di Batam, esok harinya, 17 November baru diterbangkan ke Pontianak,” kata Kasi Mental dan Spritual Kesra Kabupaten Pontianak, Muhammad Pagi. Di Batam, para jamaah

FOTO: Johan W / Borneo Tribune

H.M Pagi

haji Kabupaten Pontianak akan disambut Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, beserta rombongan, terdiri Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, HM Amin H Aminin dan Rusli Abdullah, serta staf sekretariat Setda Kabupaten Pontianak. “Di Batam, jamaah haji kita akan disambut Pak Wakil Bupati Pontianak beserta rombongan,” katanya. Lanjutnya lagi, jamaah haji Kabupaten Pontianak yang bergabung pada kloter 17, dalam kondisi baik. Adapun gangguan kesehatan hanya bantuk dan flu ringan. “Pihak keluarga jangan khawatir dengan kondisi jamaah haji, informasi

yang diterima kondisi jamaah haji baik-baik saja, walaupun ada gangguan kesehatan hanya batuk dan flu ringan saja,” katanya. Dan tidak lupa, sanak keluarga jamaah haji diharapkan selalu mendoakan kondisi jamaah haji Kabupaten Pontianak agar pulang dengan selamat dan dapat berkumpul dengan sanak keluarga yang ditinggalkan selama melaksanakan ibadah haji. “Bersama-samalah, kita mendoakan semoga jamaah haji Kabupaten Pontianak, pulang dalam kondisi sehat dan dapat berkumpul bersama sanak keluarga lagi, dan pulang menjadi haji yang mabrur,” katanya. o

Masyarakat Mitra Birokrasi Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto menilai terwujudnya otonomi daerah dan kepemerintahan yang baik yang bercirikan transparansi, responsif, keadilan, konsensus, efektif, efektif dan akuntabel merupakan satu di antara indikator keberhasilan pemerintah daerah dalam merespons tuntutan era globalisasi. “Saya berharap aparatur pemerintah dalam pelaksa-

naan tugasnya dapat menerapkan prinsip-prinsip tersebut pada lingkungan unit kerja masing-masing serta menjadikan masyarakat sebagai mitra birokrasi,” kata Rubijanto. Lanjutnya lagi, dengan menjadikan masyarakat sebagai mitra birokrasi, maka aparatur pemerintahan daerah akan lebih cepat dan tanggap mengakomodasi berbagai aspirasi yang berkembang serta dapat melaksanakan pelayanan publik yang semakin baik, cepat, inovatif dan produktif, begitu juga dengan pihak swasta

FOTO: Johan W / Borneo Tribune

Rubijanto

sehingga terjalin hubungan yang harmonis dan seimbang antara state, market, dan civil society. “Salah satu kendala yang dirasakan dalam upaya percepatan perwujudan kepemerintahan yang baik adalah adanya keterlibatan tingkat kemampuan dalam hal keuangan, kelembagaan, dan sumber daya manusia. Maka dari itu, dibutuhkan dukungan dan kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemeirntah daerah dalam mewujudkan pembangunan daerah ini,” katanya. o

Warga Kembali Keluhkan Kelangkaan BBM Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Sejumlah warga Kabupaten Pontianak kembali mengeluhkan kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium (bensin) maupun solar, dalam beberapa hari ini. Keluhan itu diungkapkan beberapa warga, Selasa (13/ 11), kemarin, menyusul terjadinya antrian panjang di

stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) baik di Sungai pinyuh dan Kuala Mempawah. Padahal warga sangat memerlukannya untuk bepergian menggunakan kendaraan mobil maupun sepeda motor yang dimiliki. Daryanto, salah seorang warga Sungai Pinyuh mengeluhkan terpaksa harus ikut antrian panjang di SPBU yang masih melayani pembelian bensin bersubsidi, karena harga

bensin di kios atau tingkat pengecer mencapai Rp 6000Rp 8000. “Saya juga tidak mengerti mengapa bensin dan solar di SPBU cepat habis, kalau bisa ditertibkan saja kendaraan-kendaraan yang menggunakan tangki siluman. Kita yang membutuhkan bensin untuk pergi kerja terpaksa terhambat. Apalagi sudah ikut antrian panjang, tiba-tiba minyak habis tentu saja semakin kecewa,”

ungkapnya. Bahkan antrian panjang di SPBU, sudah terjadi walaupun di SPBU BBM sudah habis. Sehingga kondisi antrian yang memakan badan jalan raya membuat kondisi lalu lintas terganggu dan macet. “Selaku konsumen, kita berharap stok bensin maupun solar mencukupi. Jangan seperti ini terus, wajar kalau masyarakat terus mengeluh,” katanya. o

Tiga Jabatan di KKR Masih Kosong Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Kepala BKD Kubu Raya M Noh Syaiman mengatakan saat ini masih ada tiga posisi kosong pejabat defenitif di Kabupaten Kubu Raya. BKD Menargetkan pada tahun 2013 sudah terisi. “Saat ini masih ada tiga lagi pejabat defenitif yang belum terisi,” kata M Noh, Senin (12/11). Ia menyebutkan, kekosongan pejabat defenitif itu pada Dinas Perikanan, Dinas Kesehatan, dan DPMT. Mes-

kipun demikian pihaknya belum bisa memastikan kapan kekosongan pejabatan defenitif ini akan terisi. “Belum bisa memastikan apakah bisa tuntas pada, awal atau akhir tahun 2013. Mudah-mudahan bisa selesai pada awal tahun,” ucapnya. Ia menegaskan, pihaknya akan berusaha sesegera mungkin agar jabatan yang kosong itu cepat terisi. Namun dalam pengajuan pejabat tersebut mesti dilakukan pada tingkat provinsi. “Untuk semua pejabat esselon dua itu harus dikonsultasikan ke Pemerintah Provinsi,” ujarnya.

Sementara itu sebelumnya ada sembilan posisi pimpinan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) KKR masih kosong. Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) KKR hanya mengirim 3 nama untuk diusulkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar untuk dilantik. Selanjutnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kubu Raya, M. Noh Syaiman menargetkan enam posisi setara Kepala Dinas yang hingga saat ini belum definitif akan rampung di akhir tahun ini. o

Banyak Makanan Tak Layak Konsumsi Beredar Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kubu Raya untuk menindak tegas pedagang yang menjual makanan tidak layak konsumsi. Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Makanan Dinkes Kabupaten Kubu Raya, Wan Iswansyah mengatakan berdasarkan hasil pemantauan petugas di lapangan, sejak Januari hingga Oktober 2012 ditemukan sejumlah jenis makanan siap saji yang tidak layak konsumsi. Makanan tidak layak konsumsi itu, lanjut Iswansyah ditemukan di sejumlah minimarket, warung-warung, agent-agent sembako di wilayah perkotaan. “Setiap kali kami melakukan sidak, setiap kali pula kami menemukan makanan tidak layak konsumsi yang dijual,” katanya, Senin (12/11). Iswansyah menjelaskan, meski sudah menemukan

makanan tidak layak konsumsi, pihaknya tidak bisa berbuat jauh untuk mengambil tindakan. Karena sesuai dengan tugas dan fungsinya tugas penindakan wewenangnya ada pada Disperindag Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan wewenang, lanjut Iswansyah menambahkan, pihaknya hanya dapat memberikan imbauan kepada pedagang-pedagang nakal. Namun sayangnya imbauan yang diberikan tidak dapat memberikan kesadaran, sehingga di lapangan masih saja ditemukan makanan tidak layak konsumsi dijual bebas. “Pedagang-pedagang nakal yang masih berjualan makanan tidak layak konsumsi harus segera ditindak. Ketimbang membahayakan masyarakat,” tegasnya. Iswansyah meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk segera mengambil tindakan tegas terkait maraknya makanan tidak layak konsumsi beredaran di pasaran. tindakan yang dapat dilakukan adalah melakukan koordinasi de-

ngan dinas-dinas terkait agar segera menertibkan pedagang maupun pengusaha nakal. Iswansyah menyatakan selama ini pedagang nakal hanya menganggap remeh imbauan yang diberikan petugas Dinkes Kabupaten Kubu Raya. Selain tugas penertiban bukan berada di pihaknya, keterbatasan petugas untuk melakukan pemantauan juga menjadi kendala. Selain itu, Iswansyah mengimbau kepada masyarakat agar lebih teliti dan selektif membeli makanan cepat saji, seperti melihat kemasan pada makanan, apakah masih dalam kondisi baik atau sudah rusak, tanggal kadarluasa. Dan yang terpenting yang harus dicermati masyarakat ketika membeli makanan, yakni melihat makanan apakah sudah terdaftar di Balai PPOM. “Kami minta kepada masyarakat jika menemukan makanan tidak layak konsumsi masih dijual, segera laporkan kepada petugas Dinkes Kabupaten Kubu Raya,” pintanya. o


Bengkayang Borneo Tribune

Rabu, 14 November 2012

6

BKMT Ikuti Wisata Dakwah “

Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang

Sedikitnya 50 jemaah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Bengkayang akan mengikuti wisata dakwa tingkat provinsi yang dipusatkan di Kota Mempawah, Kabupaten Pontianak. Wisata dakwah tersebut bagian dari menyemarakkan tahun baru hijriah 1434 H. “Menyambut satu Muharam ini, kegiatan kita dipusatkan di Mempawah. Ada kegiatan bersama berupa wisata dakwah seluruh BKMT se-Kalbar. Kegiatan selama empat hari, tanggal 14 sampai 18 ini,” kata Ketua BKMT Bengkayang, Hj. Komariah Yusli. Ia mengatakan, untuk BKMT Bengkayang, ada50 peserta berasal dari delapan kecamatan. Yakni Kecamatan Tujuh Belas, Sanggau Ledo, Ledo, Lumar, Bengkayang, Monterado, Su-

Dengan wisata dakwa ini kita bisa menjalin silaturahmi anggota seKalbarjuga turut berpartisipasi dengan mengikuti perlombaan yang digelar FOTO: Mujidi/Borneo Tribune

Hj. Komariah Yusli ngai Raya, Sungai Raya Kepulauan dan Capkalah. “Dengan wisata dakwa ini kita bisa menjalin silaturahmi anggota se-Kalbarjuga turut berpartisipasi dengan mengikuti perlombaan yang digelar,” katanya. Ia menambahkan untuk lokasi kegiatan sendiri akan dipusatkan di 4 lokasi, yakni di pendopo bupati, aula Gedung Kartini, masjid Agung

Alfalah dan Pantai Kijing. Terkait dengan tahun baru Hijriah, Komariah berharap masyarakat Bengkayang bisa membaca doa akhir tahun dan awal tahun. Kemudian, kehidupan 1434 Hijriah lebih baik dari pada tahun sebelumnya. “Amaliah dan ibadah bisa lebih meningkat di tahun baru ini,” katanya. Dan pada akhirnya Bengkayang bisa meraih prestasi yang lebih baik dari tahun sebelumnya. o

LH Gelar Data 87 Dokumen Lingkungan Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Kantor Lingkungan Hidup Bengkayang (KLH) mencatat sedikitnya ada 87 dokumen lingkungan hidup baru di Bengkayang. Dokumen itu terdiri dari Amdal, UKLUPL, DPPL, DPLH, Audit Lingkungan dan SPPL. Kepala KLH Bengkayang, Heru Pujiono menyebutkan rincian. Dari 87 dokumen itu, ada 27 dokumen Amdal, 28 dokumen UKL-UPL, 7 dokumen DPPL, 1 dokumen DPLH, 1 dokumen DPLH dan 23 dokumen SPPL. Sementara untuk tingkat pencapaian laporan RKL dan PPL sesuai peraturan men-

teri lingkungan hidup 45/2005 tentang pedoman penyampaian laporan RKL dan RPL baru mencapai 27, 59 persen, sementara tahun 2010 sebesar 21, 56 persen dan 2011 sebesar 10, 26 persen. Heru menegaskan, Pemkab sejak berdirinya kantor LH telah menyampaikan laporan pembinaan dan pengawasan dokumen lingkungan kepada menteri negara LH untuk tahun 2010 sesuai dengan surat Bupati Bengkayang nomor 660. 1/62/LH-C tanggal 22 Maret 2011. “ Dan tahun 2011 sesuai dengan surat nomor 660.1.0248.a/LH-C tanggal 30 Maret 2012. Kami berharap untuk laporan tahun 2012 da-

pat dikirim tepat waktu paling lambat bulan Februari ini,” terang Heru, Selasa (12/ 11) pada sebuah pertemuan bersama pelaku usaha dan pemangku kebijakan. Pertemuan itu dilaksanakan di Aula II Kantor Satu Atap Bupati Bengkayang itu dihadiri sejumlah perusahaan, mulai dari perkebunan, pertanian, energi, perhotelan dengan jumlah perusahaan yang diundang mencapai 80 an. Pertemuan tersebut diikuti sejumlah pihak terkait dengan LH, perizinan, badan pembangunan daerah dan dibuka langsung Asisten II Sekda Bengkayang, M. Ali mewakili Bupati Bengkayang. o

Sambut 1 Muharam, PHBI Gelar Doa Bersama Borneo Tribune, Singkawang PHBI Kota Singkawang akan mengajak umat muslim di Singkawang datang ke Majelis Ilmu dalam rangkaian kegiatan doa dan tausiah akhir dan awal tahun yang dipusatkan di Masjid Agung Kota Singkawang. Kegiatan ini dalam rangka memperingati 1 Muharam 1434 H. Rencananya, PHBI akan mendatangkan H. Andi Dja’far dari Pontianak untuk memberikan tausiah, Rabu (14/11) sore di Masjid Agung Singkawang. “Kegiatan kita mulai pukul 17.00, kemudian sholat magrib dan isya berjamaah, dan disambut dengan tausiah ,” kata Ketua PHBI Singkawang, H. Ruslan

FOTO: Rudi/Borneo Tribune

H. Ruslan Karim Karim. Ia mengatakan, rangkaian kegiatan ini didukung oleh Kementerian Agama Singkawang, dalam rangka memahami, mempelajari serta memaknai perjalanan Nabi Muhammad SAW, dari

Mekah ke Madinah untuk membangun sebuah peradaban masyarakat jahiliah ke masyarakat yang berakhlak mulia. Seperti diketahui, Kota Madinah yang dulu sampai sekarang dan sampai akhir zaman akan tetap dijadikan rujukan dalam menata kehidupan, baik hidup bermasyarakat, beragama maupun dalam pemerintahan yang telah dicontohkan Rasullullah dan para sahabatnya. “Mari kita tata kehidupan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga kita dapat mencapai kehidupan yang bermartabat di muka bumi ini,” katanya.(Freelancer/Rudi) o

Tertanda,

SEBASTIANUS DARWIS, SE.,MM Ketua

YULIUS NESOR, S.Sos Wakil Ketua

YOHANES PASTI, SH.,MH Drs. ELIAS UJANG Sekwan

Wakil Ketua

Kondisi Buruh Bengkayang FOTO: Ist

Saatnya BUMD Bengkayang Buka Perkebunan Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Dampak sosial antara masyarakat dengan kehadiran perkebunan sawit diantaranya sengketa lahan dan tumpang tindih lahan disebabkan buruknya pemberian Izin Informasi Lahan (IL) hingga pemberian Ijin Hak Guna Usaha (HGU) di Bengkayang masih terus dipersoalkan. Celakanya, sepanjang tahun masalah ini tidak kunjung mendapat solusi yang baik dari semua pihak. Ketua LSM Bina Lingkungan Hidup Borneo (BLHB) Bengkayang, Niko Prangkas mengatakan, sampai saat ini pihaknya sudah mendata jumlah perkebunan yang masa izin hampir habis. Selama ini, BLHB menilai banyak persoalan yang timbul akibat keberadaan peru-

sahaan, mulai sejak persoalan lahan, hingga tenaga kerja yang kurang memperhatikan masyarakat setempat. Itu belum termasuk dampak kerugian lingkungan akibat limbah pabrik sawit yang banyak merusak dan merugikan masyarakat. “Pemerintah diharapkan tidak memperpanjang lagi izin maupun HGU pada perusahaan yang masa izinnya sudah habis. Kedepan sejumlah lokasi tersebut sebaiknya diserahkan kepada BUMD atau dikelola Koperasi Unit Desa (KUD). Apakah menggandeng pihak kedua atau alinnya. Yang jelas pola kemitraan harus dikaji. ”kata Niko. Menurutnya, sejak beberapa tahun terakhir pihaknya sudah menerima banyak pengaduan dari masyarakat. Semuanya terkait laporan tentang sengketa lahan de-

ngan pihak perusahaan, dan hal serupa juga hampir terjadi di tiap kecamatan. Menyangkut laporan tersebut, pihak BLHB sudah menggugat beberapa perusahaan. “BLHB siap membantu pemerintah daerah dengan menampung pengaduan kemudian dicarikan jalan keluar secara bersama-sama,” katanya. Perkebunan yang berkembang saat ini adalah perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh perusahaan swasta. Selain itu minimnya pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang beroperasi saat ini juga menjadi kendala terhadap pemasaran buah sawit yang dimiliki perorangan. Pembangunan perkebunan kelapa sawit pada hakekatnya berupaya memanfaatkan dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam

hayati lain serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung dan penyangga kehidupan dan pelestarian keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan. Namun dalam realitanya, fungsi utamanya sudah hilang, yaitu fungsi ekonomi jangka panjang, fungsi lindung dan estetika sebagai dampak kebijakan pemerintah yang lalu. Hilangnya fungsi ini mengakibatkan semakin luasnya lahan kritis yang diakibatkan oleh perusahaan perkebunan yang tidak mengindahkan dampak sosial dan aspek kelestarian alam. Efek selanjutnya adalah semakin menurunnya produksi kayu hutan non HPH, sementara upaya reboisasi dan penghijauan belum optimal dilaksanakan. “Saya sangat sependapat jika perkebunan sawit dikelola oleh BUMD” pinta Niko. o

PAN Optimis Raih 2 Kursi di Legislatif Borneo Tribune, Singkawang Anggota DPR RI, H. Sukiman berkunjung ke Singkawang dalam rangka reses. Kedatangan rombongan diterima ketua DPD PAN beserta kader di sekretariat DPD PAN, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Singkawang Tengah, Selasa (12/11) malam. Turut hadir pasangan walikota terpilih, Awang Ishack dan Abdul Muthallib serta Wakil Walikota Singkawang, Edy R Yacoub. Sukiman dalam mengawali sambutannya memberikan dukungan kepada pasangan Awang Ishack dan Abdul Muthallib terpilih sebagai walikota. Kemenangan pasangan ini haruslah dijaga dengan baik. Dan tentunya dalam melaksanakan amanah masyarakat Singkawang harus dijalankan dengan baik selama 5 tahun kedepan. “Jangan terlalu berlebihan merayakan kemenangan ini. Jadikan ini suatu tantangan yang sangat berat dan prioritaskan untuk kepentingan bersama,” sarannya.

Disamping itu, Sukiman juga memberikan pencerahan dan motivasi kepada para kader PAN agar senantiasa untuk saling berkomunikasi dengan yang lainnya. Menurutnya, keberhasilan partai politik untuk menuju suatu kemenangan haruslah dibarengi dengan sikap kebersamaan. “Ingat, partai politik adalah suatu alat atau perahu untuk mencapai peluang yang besar. Dan kalau semua ini bias kita laksanakan dengan baik, saya yakin kalau PAN nantinya bisa meraih impian yang akan dicapai, yakni meraih 2 kursi untuk duduk di legislatif baik di pusat, Kalbar maupun kota,” katanya optimis. Kesempatan yang sama, Ketua DPD PAN Singkawang, Muhammadin menjelaskan pertemuan ini selain dalam rangka reses, juga ingin menyaksikan Edy R Yacoub atas kesiapannya menjadi kader PAN yang sudah ditawarkan oleh DPW PAN Kalbar untuk dicalonkan sebagai anggota Dewan Kalbar dari PAN. Dalam

Anggota DPR RI, H. Sukiman disambut Wakil Walikota Singkawang, Edy R Yacoub, dan pasangan walikota terpilih, Awang Ishack-Abdul Muthallib, beserta Ketua DPR dan Kader PAN Singkawang di Sekretariat DPD PAN Singkawang

artian dibesarkan oleh PAN ke PAN. “Kita berharap Pak Edy siaplah menerima tawaran itu, karena kita punya komitmen dalam pencapaian kinerja bahwa Pak Edy bisa mewakili menjadi anggota DPRD, baik di Bengkayang dan di Singkawang,” harapnya. Malahan, kata Maden, PAN sendiri menginginkan 2 keputusan dari pada DPRD Kalbar yang nanti bisa me-

wakili Singkawang untuk menyerap aspirasi Singkawang dalam segi pembangunan, pendidikan ataupun yang lainnya yang menyangkut tentang masyarakat banyak. Sementara, Edy R Yacoub, saat dikonfirmasi mengenai tawaran itu belum memberikan jawaban yang pasti. “Akan saya pikirkan,” ujarnya singkat (Freelancer/ Rudi) o

14 Kelompok Nelayan Terima Bantuan PUMP Borneo Tribune, Singkawang Sedikitnya ada 14 kelompok nelayan tangkap ikan mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui program PUPM, sebesar Rp 1,4 miliar 2012. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Ketua Tim Teknis PUMP Perikanan Tangkap Singkawang, H. Sofhiandy di TPI Kuala, Kecamatan Singkawang Barat, Selasa (13/11). “Bantuan ini akan saya serahkan secara simbolis melalui kelompok nelayan Kecamatan Singkawang Utara, Barat, Selatan dan Tengah,” ujar Sofhiandy. Dijelaskan Sofhiandy, tiap kelompok akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 100 juta. Dirinya berharap, dana bantuan ini agar digunakan dengan sebaik-baiknya dalam

artian tidak boleh melenceng dari Rencana Usaha Bersama (RUB) yang sudah disepakati oleh pemerintah. “Gunakan dana bantuan ini sesuai RUB,” sarannya. Dan selama menjalankan dana bantuan dari pusat ini, tiap kelompok tidak akan dibiarkan berjalan sendiri, tetapi ada pendamping yang nantinya untuk setiap bulan harus bisa memberikan laporan pengeluaran dana. “Pasalnya dana ini dari pusat, tentu nanti akan diperiksa oleh BPK. Jadi harus hati-hati dalam penggunaannya,” katanya. Kesempatan yang sama, Sunardi, kelompok nelayan “Bidang Sejahtera,” Sungai Bulan, Kecamatan Singkawang Utara, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah

H. Sofhiandy menyalurkan bantuan secara simbolis kepada kelompok nelayan di empat kecamatan, yakni kelompok nelayan Kecamatan Singkawang utara, barat, selatan dan tengah di TPI Kuala, Singkawang Barat

pusat yang memberikan bantuan tersebut. Menurutnya, dengan bantuan dana 100 juta masing-masing kelom-

pok akan dipergunakan sebagai perlengkapan bahan dan operasional.(Freelancer/ Rudi) o


Rabu, 14 November 2012

82 Guru di Kecamatan Kapuas Ikuti Workshorp Kurikulum Etika Berlalu Lintas Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Sekitar 82 orang guru dan kepala sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Kapuas mengikuti workshop tentang etika berlalu lintas terintegrasi dalam kurikulum sekolah bagi seluruh guru dan kepala sekolah yang ada di Kecamatan Kapuas, Senin (12/11) kemarin. Workshop tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kecamatan Kapuas yang bekerjasama dengan Satuan Polisi Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Sanggau. Workshop dibuka langsung Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Itulah pentingnya yang diwakili Kasi Kurikulum TK/SD, Sitoli, pemahaman etika S.Pd,SD dan dihadiri Keberlalu lintas sejak pala Cabang Dikpora Kapuas, Abang Usman,S.P. dini kepada peserta Pemateri workshop terse- didik guna menekan but Kanit Dikyasa, angka laka lantas IPDA,Irna, Kaurmintu, yang melibatkan IPTU Laksmi dan dibantu oleh AIPDA Erpan anak-anak. Kepada Yudi.A. seluruh peserta, Kepala Cabang diharapkan dapat Dikpora Kapuas, Abang Usman, S.Pd mengata- mengikuti workshop kan bahwa kurikulum tersebut dengan etika berlalu lintas mesebaik-baiknya agar rupakan kurikulum baru yang materinya berisikan nantinya bisa diajartentang undang-undang kan kembali kepada lalu lintas dan angkutan para siswa. jalan, pengetahuan rambu-rambu lalu lintas, serta etika berlalu lintas. Materi ini sudah dirancang sedemikian rupa melalui modul yang menarik dan bisa dipahami oleh anak didik. Usman menambahkan, para siswa adalah asset bangsa yang harus diselamatkan, karena itu perlu dibekali dengan pembelajaran tentang etika berlalu lintas. “Itulah pentingnya pemahaman etika berlalu lintas sejak dini kepada peserta didik guna menekan angka laka lantas yang melibatkan anak-anak. Kepada seluruh peserta, diharapkan dapat mengikuti workshop tersebut dengan sebaik-baiknya agar nantinya bisa diajarkan kembali kepada para siswa,” jelasnya. Sementara itu, dalam sambutan Kasi Kurikulum, Sitoli, S.Pd SD mengatakan bahwa dirinya menyambut baik kegiatan workshop tersebut. Dengan pemahaman dan etika berlalu lintas yang benar, dapat menekan angka laka lantas yang terjadi dikalangan anak-anak dan remaja. Dengan adanya workshop tersebut diharapkan bisa menjadi modal dasar dalam memberikan pemahaman berlalu lintas bagi peserta didik. Selain itu juga dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi dunia pendidikan termasuk disiplin berlalu lintas hingga pada akhirnya dapat tercipta generasi yang berkualitas.

HO TEL HOTEL Jl. Dr. Setia Budi No. 93 Ptk Telp.: 0561-736195 Fax.: 0561-736668 e-mail : aromainn@ymail.com

Jl. Jendral Ahmad Yani No. 91 Pontianak, Tel : (+62 561) 577 888 Fax. (+62 561) 768 833

HOTELMERPATI Jl. Gajah Mada No. 177-183, Pontianak 78121, Telp. (+62-561) 761598, 761397 (Hunting) Fax. (+62-561) 761398

Jl. Imam Bonjol No. 111 Pontianak, Telp. 0561-745481, Fax. 0561-762662

Grand KARTIKA HOTEL Jalan Gajah Mada No. 89 Pontianak, Telp. (0561) 768999, Fax : 0561-761999

Jl. Rahadi Usman No. 2 Pontianak, T elp. (0561) 734401, Fax. 0561-738457

Jalan Nusa Indah III, Telp. (0561) 732223 Fax. (0561) 742882 Pontianak

Jl. Tajungpura No. 45 Pontianak, T elp. (0561) 736162, 745475 Fax. (0561) 740651

HOTEL KHATULISTIWA Jalan Pahlawan No. 40 Pontianak, T elp. (0561) 735890, Fax. (0561) 739001

Jalan Diponegoro No. 56 Pontianak 78117 Telp. 0561-736793 Fax. 0561 - 734930

Hotel’95 Jl. Sidas No. 8 Pontianak Telp. (0561) 736022/ Fax. (0561) 736200

Jl. Imam Bonjol No. 95 Pontianak, T elp. 7959595 (95 m samping UNTAN)

Hotel Surya Jl. Gajah Mada No. 889 Telp. (62-561) 736 122 Fax. (62-561) 734 374

Jl. Sidas No. 1 1-A Telp. (0561) 734337 Fax. (0561) 760334 Pontianak-Kalbar

Hotel

KAPUAS DHARMA Jalan Diponegoro No. 46 Telp. (0561) 733777 Fax. (0561) 740555

Jl. Imam Bonjol No. 89 Pontianak, Telp. 0561-766669 Fax. 735399

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Bupati: Penyusunan RKA Harus Tepat Waktu Borneo Tribune, Ngabang Bupati Landak Adrianus Asia Sidot Senin (12/11) kemarin menyebutkan untuk proses penyusunan RKAA di masing-masing SKPD ini diminta mengingat waktu terus berjalan dan semakin pendek agar segera penyusunan RKA tepat waktu. Sebab diakui Bupati, waktu semakin pendek agar di-

gunakan seefesien mungkin. “Karena biasanya di penghujung maupun di akhir tahun anggaran —baik pemerintahan pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten, volume pekerjaannya semakin meningkat,” ingat Adrianus. Dia meminta setiap unit menyelesaikan pelaksanaan realisasi anggaran pertang-

gungjawaban untuk tahun 2012. Ini diharapkan Bupati, agar diselesaikan dengan tepat waktu. Karena bagaimanapun juga seluruh proses penyusunan ini harus berjalan, walaupun waktu penyusunan terbatas. “ Saya berharap agar kebiasaan ini ke depan mulai kita ubah seperti misalnya

realisasi pencairan anggaran itu hendaknya ditumpukan ke triwulan empat bahkan kalau bisa trwulan kedua. Bagi kegiatan-kegiatan yang tidak memerlukan waktu yang panjang diharapkan sudah ada pencairanpencairan. Misalnya DAK. Untuk belanja modal dalam bentuk pengadaan barang,” katanya.

Hal ini tidak seperti proses pembangunan. Proses pembangunan pun, semua proses pelelangan dan sebagainya, harus selesai ketriwulan kedua , dan masuk ke triwulan ke tiga bahkan bisa dilakukan pencairan. “Sehingga kita bisa menghemat energi di ujung tahun,” ujar Adrianus. (Yoha nes.J/Freelancar)

PKK Landak Sosialisasikan Kadarkum dan Narkoba/HIV/AIDS Borneo Tribune, Ngabang Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Landak Ny.Maria Bernadetha Adrianus didampingi Wakil Ketua Ny.Maria Lestari Heriadi kepada wartawan usai acara Sosialisasi Kadarkum dan Narkoba/ HIV/AIDS Selasa (13/11) di aula kecil kantor Bupati Landak kemarin mengatakan setiap tahun kita menyelenggarakan sosialisasi Kadarkum dan Narkoba/ HIV/ AIDS. Sosialisasi ini sesuai dengan tingkatan, mulai dari tingkat pusat, tingkat propinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dusun, bahkan sampai ke tingkat RT dengan tujuan agar masyarakat khususnya di lingkungan keluarga sebagai, ”keluarga yang sadar hukum”. Sosialisasi Kadarkum dan Narkoba/HIV/AIDS tahun 2012 ini yang melibatkan TP.PKK Kecamatan seKabupaten Landak untuk mensosialisasi Kadarkum dan Narkoba di kecamatan masing-masing.

Saat sosialisasi Kadarkum dan Narkoba/HIV/ADIS di ruangan Aula kecil kantor Bupati Landak. Foto Amat Dasa/Borneo Tribune kum dan Narkoba menghaserta Sosialisasi Kadarkum lakukan perbuatan yang Siswa SMP dan SMA dadirkan beberapa nara sumdan Narkoba tahun 2012 melanggar hukum melanglam kota Ngabang juga ber antara lain:Kadarkum dihadiri pengurus TP.PKK gar norma agama dan medilibatkan dalam sosialisadisampaikan Kabag Hukum dari 13 kecamatan se-Kabulanggar norma sosila, serta si ini, diharapkan dapat Setda Landak, Jaya,SH., paten Landak, siswa SMP mengantisipasi merebakditularkan kepada temandan tentang Narkoba/HIV/ 2 Ngabang, siswa SMA 1 nya bahaya narkoba di kateman lainnya tentang AIDS disampaikan oleh Kadan siswa SMA Maniamas langan generasi muda. Kadarkum dan bahaya Narsat Narkoba Polres Landak Ngabang, berjumlah 80 Ketua Panitia Ny. koba/HIV/AIDS dalam upaIPTU.M.Saleh,SH. (Amat orang. Nurma Usman dalam laya mengantisipasi jangan Dasa/Freelancer) Dalam sosialisasi Kadarporannya mengatakan pesampai generasi muda me-

Uang di Kotak Toko Kelontong Lesap

Korban Pilih Orang Pintar Ketimbang Lapor Polisi Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Uang sekitar Rp. 6 juta milik Alu (30) yang disimpan di dalam dompet dan diletakkan di kotak dagangannya di toko kelontong Pasar Senggol raib dibawa dua orang pria yang berpura-pura hendak membeli dagangannya, Selasa (13/11) sekitar pukul 07.00. Alu ketika dikonfirmasi di kediamannya di Jalan Pangsuma Kelurahan Beringin Kecamatan Kapuas siang mengatakan, saat itu dirinya hendak menghitung uang yang ada di dompetnya untuk membayar ke toke. Belum selesai menghitung uangnya, tiba-tiba datang dua orang bapak-bapak yang hendak belanja di tokonya itu. Alu pun langsung saja meletakkan dompetnya di dalam kotak tempat uang kembalian. Satu orang pelaku memesan telur 50 butir, telur asin 20 butir dan ikan teri 1 kilogram kepada Alu. Begitu Alu melayani pesanan pelaku, tiba-tiba satu pelaku lainnya masuk ke dalam toko. “Saya tidak memperhatikan orang yang masuk ke da-

KEHILANGAN STNK, KB 5173 LG NK: MH35D9003AJ948567 NS: 5D9-948657 AN: KUSNADI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

lam toko, karena sedang melayani pesanan mereka, dan saya juga tidak menaruh curiga kepada orang itu,” ujarnya. Belum sempat membayar belanjaannya itu, kedua pria tersebut lantas menitipkan belanjaannya di toko Alu dengan alasan ingin membeli daging. Tak lama keduanya meninggalkan toko, datang pembeli lainnya yang memesan sosis. Ketika akan mengembalikan uangnya, Alu pun terkejut melihat dompetnya sudah dalam keadaan terbuka dan tak ada uang yang tersisa di dalamnya. Hanya uang ribuan yang tertinggal di dalam kotak. “Pas saya mau kembalikan uang pembeli, saya lihat uang sudah tidak ada,” ujarnya. Melihat hal itu, Alu lantas bergegas mengejar kedua pria tersebut. Namun tak ditemukan. Alu yang sudah berjualan di Pasar Senggol selama enam tahun itu mengaku, kalau dirinya baru melihat kedua orang tersebut dan sebelumnya belum pernah belanja di tokonya itu. Menurut Alu, ciri-ciri pelaku tersebut satu orang menggunakan baju kemeja kotakkotak yang masuk ke dalam took, dan satu pelaku yang memesan berkumis. Akibat kejadian itu, Alu yang biasanya menutup tokonya sekitar pukul 14.00 pun terpaksa harus lebih cepat. Alu pun lebih memilih meminta bantuan kepada orang pintar ketimbang melaporkannya ke pihak yang berwajib.

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK, KB 3765 LJ NK: MH350C001BK166588 NS: 50C-166088 AN: NASRUL Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

STNK, KB 4998 L NK: MH33HB007VK205394 NS: 3HB-204033 AN: SILVINUS Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

NGL

NGL

BBM Sanggau Masih Aman Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Jika di Kota Pontianak kepanikan terjadi di kalangan masyarakat yang membuat mereka rela mengantri panjang di setiap SPBU, hal sebaliknya terjadi di Kabupaten Sanggau. Masyarakat Sanggau masih tenang terkait dengan isu BBM yang mulai langka. Menurut pantauan di lapangan di SPBU di Kota

Sanggau tidak ada mengalami perubahan. Para pengendara yang mengantri untuk membeli bensin masih seperti hari-hari biasanya. Masyarakat sekitar masih tenang, tidak ada gejolak yang terjadi akibat mulai langkanya bensin di setiap SPBU di Kota Pontianak. Lurah Beringin, Rizal Ismail ketika dikonfirmasi mengatakan masyarakat yang berada di wilayahnya masih tenang. Tidak ada kepanikan akan kelangkaan

BBM yang bisa saja terjadi di Sanggau. “Masyarakat masih tenang, tidak ada gejolak terkait BBM yang mulai langka seperti di Kota Pontianak,” ujarnya. Hingga saat ini tidak ada antrian yang luar biasa dari hari-hari biasanya. Bahkan bensin yang dijual di eceran, masih tampak aman dan tidak ada kenaikan harga. Harga bensin di eceran masih dijual seharga Rp. 6 ribu per liter.


Sekadau Borneo Tribune

Rabu, 14 November 2012

8

Musim Penghujan dan Banjir

Waspadai Penyakit Kulit dan Diare Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Masyarakat Kabupaten Sekadau diharapkan mewaspadai penyakit kulit dan diare seiring dengan tingginya potensi banjir yang belakangan terakhir kerap

menghantui. Pemerhati kesehatan, Yustina, berpendapat bahwa diare berpotensi menyerang warga di kawasan pesisir sungai, terutama anak-anak pada musim air pasang. Menurutnya, tumpukan sampah yang mengalir bersama air sangat rawan me-

nyebarkan penyakit diare. “Bila airnya terminum saat anak-anak mandi bisa saja menyebabkan sakit perut (diare) atau penyakit kulit bagi yang alergi,” kata Yustina, Senin lalu. Oleh karena itu, Yustina membagikan tips untuk mencegah serangan penya-

kit kulit dan diare. Misalnya dengan cara menjaga sumber air bersih agar tak tercemar. “Pada musim banjir rawan diare dan penyakit kulit. Kita memang harus waspada terhadap sumber air bersih dan tidak mandi di air yang tergenang,” ingatnya.

Sebelumnya, di beberapa kecamatan di Kabupaten Sekadau sempat dilanda banjir besar. Seperti di Kecamatan Nanga Mahap, Belitang dan Belitang Hulu, termasuk Sungai Ayak. Rata-rata kedalaman air berkisar 50 centimeter bahkan mencapai 1 meter. Pada

musim hujan saat ini memang rawan terjadi bencana banjir, terutama bagi warga di kawasan pesisir sungai. Oleh karena itu, Yustina tidak hanya mengimbau masyarakat agar senantiasa mewaspadai beragam potensi penyakit semata,

melainkan juga mengingatkan warga agar turut mewaspadai masuknya hewan berbisa ke dalam rumah mereka. Misalnya ular, kalajengking serta binatang berbisa lainnya. “Namun tetap diwaspadai pula air bersih yang kita digunakan,” timpalnya. o

Drs. Yohanes Jhon. FOTO: Bagus Kosminto/ Borneo Tribune

Sekda: Harus Sinergi Membangun Daerah Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sekadau, Yohanes Jhon, mengatakan dalam membangun sebuah daerah di berbagai bidang perlu adanya kerjasama dari semua pihak. Mulai dari Pemerintah Daerah, organisasi, lembaga maupun masyarakat Sekadau itu sendiri. Menurut Sekda, kerjasama antarPemerintah Daerah dan organisasi. Misalnya Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dan PKK Kabupaten Sekadau ke depan hendaknya dapat terus memberikan pembinaan kepada kaum perempuan di seantero Kabupaten Sekadau. “Sebagai mitra pemerintah, GOW atau PKK memiliki peran yang sangat strategis dalam proses penyelenggaraan pembangunan di semua sektor,” ucap Yohanes Jhon, Senin lalu. Menurutnya, program kerja yang bisa diserasikan bersama antarpemerintah bersama organisasiorganisasi di bidang kesehatan, pendidikan, pangan, termasuk tak kalah pentingnya adalah pemberdayaan perempuan. “Dalam program kerjanya, diantaranya dapat meningkatkan kesejahteraan serta perlindungan anak yang sehat, tumbuh dan berkembang secara optimal di bidang kesehatan, cerdas, berakhlak mulia serta berpartisipasi aktif pada bidang pendidikan,” ucapnya. Sekda menambahkan, kerjasama antarsemua pihak, mulai dari organisasi dan lembaga cukup perlu dilakukan dalam rangka membantu Pemerintah Daerah menyuskseskan pembangunan di Kabupaten Sekadau yang kini sedang berkembang. “Lewat kerjasama itulah program-program kerja strategis dijalankan dalam rangka membangun daerah Kabupaten Sekadau yang kita cintai ini,” ajaknya. o

Rapat Konsultasi, Bupati Sekadau, Simon Petrus membuka secara resmi kegiatan rapat konsultasi PKK Sekadau di Gedung Kateketik, Selasa (13/11). FOTO: Bagus Kosminto/Borneo Tribune

Rapat Konsultasi TP PKK Kabupaten Sekadau

Scolastika: Kader Harus Paham Tugas dan Fungsi Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau menggelar rapat konsultasi yang berlangsung di Gedung Kateketik, Selasa (13/11). Kegiatan yang diikuti peserta dari pengurus PKK di 7 Kecamatan dan kader PKK dari 76 desa itu diharapkan mampu meningkatkan kapabilitas kader PKK dalam menjalankan program kerja. Bupati Sekadau Simon

Petrus dan Ketua DPRD Kabupaten Sekadau, Aloysius, tampak hadir dalam kegiatan tersebut. Hadir pula sejumlah Muspida di jajaran Pemerintahan Kabupaten Sekadau. Ketua TP PKK Kabupaten Sekadau, Ny. Scolastika Simon Petrus, mengatakan Rakon PKK akan digelar selama 2 hari. Yakni 13-14 November 2012. Peserta yang diikutsertakan merupakan pengurus PKK. Mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat desa. Nara

sumber yang memberikan materi merupakan pimpinan SKPD yang bersentuhan dengan program pokok PKK. “Dari kecamatan masingmasing 7 orang, sedangkan pengurus desa kita undang masing-masing 2 orang setiap desa,” jelas Scolastika. Sejak terbentuknya kepengurusan PKK Kabupaten Sekadau, organisasi yang mayoritas pengurusnya merupakan kaum hawa itu sudah cukup banyak membantu Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pemba-

ngunan. Hanya saja, kemampuan kader PKK dalam menganalisa kebutuhan masyarakat diakui masih terbatas. Untuk itu, rapat konsultasi tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih kepada para kader terkait pelayanan kepada masyarakat yang berkaitan dengan program-program PKK yang sejalan dengan program dan kebijakan daerah. “Kita ingin agar para kader lebih memahami tu-

gas dan fungsinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di lingkungan masing-masing,” ujar Tika, sapaan akrabnya. Sementara itu, Bupati Sekadau, Simon Petrus, mengungkapkan bahwa PKK Kabupaten Sekadau memang telah banyak membantu Pemerintah Kabupaten Sekadau dalam menjalankan tugas pembangunan, khususnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Program-program

PKK, kata Bupati, tidak bisa terlepas dari instansiinstansi Pemerintah. Untuk itu, Bupati berpesan agar PKK dan SKPD dapat menjalin kerjasama yang sinergis agar program dapat berjalan dengan baik. “SKPD dan PKK mesti menjalin sinergisitas, karena program-program PKK menyentuh hampir semua bidang. Seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, bahan pangan serta pemberdayaan keluarga,” pesan Bupati Sekadau. o

Petani Sawit PT. MJP Harapkan Solusi Konkret Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Perwakilan petani kelapa sawit PT. Multi Jaya Perkasa (MJP) mengharapkan agar keluhan yang mereka sampaikan mendapatkan solusi konkret dari Pemerintah maupun DPRD Kabupaten Sekadau. Apalagi selama ini upaya penyelesaian persoalan antarpetani dan pihak perusahaan tak pernah tuntas serta mendapatkan kepastian hukum. “Kita sangat berharap keluhan ini ada solusi konkret dari Bapak-Bapak Dewan dan Pemerintah Daerah,” ujar salah seorang perwakilan petani, Y. Yason, di Ge-

dung DPRD Kabupaten Sekadau, kemarin. Permasalahan antara perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan petani plasma sepertinya tak ada habisnya. Padahal, pemerintah mengundang investor dengan maksud baik demi percepatan pembangunan serta mensejahterakan rakyat. Ironisnya, manajemen perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terkesan amburadul atau mungkin sengaja dimainkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab sehingga menjadi penyebab utama keluhan petani kelapa sawit di ‘Bumi Lawang Kuari’. Menurut Y. Yason, guna

menangkal hal itu terjadi sebaiknya pihak investor berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Sekadau. Dirinya mengharapkan permasalahan yang dihadapi saat ini perlu segera diselesaikan dengan baik dalam rangka menuju kesejahteraan petani. Terlebih dari upaya itu nantinya mendapat solusi yang tepat dari pihakpihak berkompeten. “Yang kita tidak ingin perusahaan melaporkan hal yang baik-baik saja ke Pemda, sementara kenyataan di lapangan tidak seperti itu. Harapan kita, Pemda lebih ketat mengawasi kinerja manajemen perusahaan kelapa sawit,” tegasnya. Permasalahan yang diha-

dapi para petani PT. MJP seperti yang mereka keluhkan di hadapan para wakil rakyat adalah besarnya potongan hasil jual buah plasma petani oleh pihak manajemen perusahaan. Mulai dari potongan biaya angkutan buah yang dihitung berdasarkan nilai berat buah sebesar Rp 122.000/Kg, dimana seharusnya hanya 26.000/Kg. Selain itu soal pembagian hamparan kaplingan kelapa sawit petani plasma juga hingga sekarang belum ada kepastian. Selian itu, potongan untuk pemeliharaan jalan, jembatan dan gorong-gorong sebesar 18.000/Kg. Sementara kondisi ril di lapangan me-

nurut para petani, jalan dan jembatan masih tetap saja rusak di jalur menuju kebun plasma petani. Petani juga masih harus dibebani dengan potongan pupuk. Sementara pupuk yang diberikan pihak perusahaan kepada petani seingat mereka hanya satu kali dengan jumlah berat 500 Kg lima tahun lalu sejak konversi lahan. Diluar potongan, petani juga mengeluhkan konversi lahan, dimana sewaktu konversi banyak dari mereka yang mendapatkan kapling ditumbuhi semaksemak alias tidak terawat. Masalah lain, daftar calon petani plasma perusahaan (Capem) hingga sekarang masih terkatung-katung

tanpa kejelasan. “Kami beli bibit lagi, pupuk lagi. Harusnya lahan plasma kami sudah ada pohon sawit, bukan hutan rimba,” keluhnya. Sementara itu, DPRD Kabupaten Sekadau berjanji akan melakukan pemanggilan kepada pihak manajemen PT. MJP serta akan menggelar rapat kerja dengan dinas terkait guna penyelesaian persoalan ini. “Masalah ini akan kita tindaklanjuti. Kalau menurut pengaduan masyarakat ini, sangat merugikan petani, miliaran uang mereka hilang begitu saja,” tegas anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Subarno, bernada kesal. o


Rabu, 14 November 2012

Sintang-Melawi

Borneo T Tribune

9

Roso Bunuh Diri Usai Bacok Tiga Keluarga Sendiri Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang ENTAH apa yang ada dalam pikiran Roso (24), warga Desa Buntut Sabon, Kecamatan Ambalau. Tanpa sebab yang jelas, sekitar pukul 05.00, tiba-tiba ia mengambil sebilah mandau dari dapur lalu melayangkan tiga anggota keluarganya. Yakni sang istri, Sriwati Minoy (22), ibunya Mari(40) dan pamannya, Egek(52). T Tidak hanya melukai orang-orang terdekat yang dicintainya, Roso juga nekad mengakhiri hidupnya dengan merobek bagian perutnya hingga isi perut terburai ke-

luar. Akibat aksi nekad tersebut, hidupnya berakhir di ujung mandau yang di pegangnya. Sementara 3 orang korban sabetan mandau langsung dilarikan ke Puskesmas Ambalau. Kapolsek Ambalau, Ipda Rasim saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Bahkan dirinya baru saja kembali dari TKP yang hanya bisa ditempuh melalui jalur sungai dengan waktu tempuh antara 3-4 jam yakni dengan menggunakan perahu long boat dan biaya antara Rp 700-800 ribu. “Kami juga masih kebingungan mencari tahu apa penyebab pastinya, keluarga juga tidak mengetahuinya,”

ABPD Perubahan Dibahas

Pemkab Kurangi Anggaran Belanja

Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh PEMBAHASAN APBD Perubahan 2012 Melawi kembali terlambat. Draft Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Platform Anggaran Sementara (PPAS) APBD Melawi Perubahan tahun anggaran 2012 baru diajukan oleh Pemkab Melawi ke DPRD Melawi pada Selasa (13/ 11). Wakil Bupati Melawi, Panji saat menyampaikan draf KUA dan PPAS APBD Perubahan mengatakan seharusnya rancangan KUA dan PPAS disampaikan ke DPRD pada minggu pertama bulan Agustus tahu berjalan. “Namun karena berbagai hal, maka rancangan KUA baru bisa disampaikan pada saat ini,” kata Panji. Ia memaparkan, sejumlah perubahan di dalam APBD Perubahan diantaranya perubahan anggaran pendapatan daerah yang meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 555 miliar menjadi Rp 565 miliar. Sehingga ada kenaikan anggaran pendapatan pada APBD Perubahan sebesar Rp 10 miliar. “Kenaikan APBD setelah perubahan tersebut terutama disebabkan oleh bertambahnya dana perimbangan serta lain-lain pendapatan yang sah,” terang Panji. Berbeda dengan pendapatan daerah, untuk belanja daerah justru direncanakan akan terjadi penurunan sebesar Rp 28 miliar.

Pembahasan rancangan KUA dan PPAS APBD Perubahan akan dilanjutkan dengan pandangan umum fraksi DPRD sebelum kemudian dilakukan pembahasan bersama antara badan legislatif DPRD Melawi dan Tim Anggaran Pemda.

Kenaikan APBD setelah perubahan tersebut terutama disebabkan oleh bertambahnya dana perimbangan serta lain-lain pendapatan yang sah

Rancangan KUA dan PPAS ini, kata Panji juga akan diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kinerja dan kesejahteraan PNS, merevitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan, meningkatkan produktivitas kompetensi tenaga kerja hingga meningkatkan stabilitas harga. “Juga termasuk dalam pengamanan pasokan bahan pokok hingga dukungan infrastruktur bagi peningkatan daya saing daerah serta sektor unggulan daerah,” pungkasnya.

Tingkatkan Pengetahuan Anggota

PKK Gelar Lomba Luhkum Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang DALAM rangka meningkatkan pengetahuan anggota, tim penggerak PKK Kabupaten menggelar sejumlah lomba. Diantaranya lomba penyuluhan hukum (luhkum), cerdas cermat pokja I, cerdas cermat calistung serta evaluasi 10 program pokok PKK. Kegiatan perlombaan ini diikuti oleh para anggota PKK tingkat kecamatan. “Kegiatan ini sudah kami laksanakan sejak kemarin. Dan ini hari terakhir. Dari lomba ini, kami bisa mengetahui sejauh mana perkembangan PKK di tingkat kecamatan, sehingga kita bisa lebih fokus pada titik mana

yang perlu pembinaan lebih intens lagi,” kata panitia kegiatan Hj. Margawati, di Balai Ruai, Selasa (13/11). Ia mengatakan, bahwa para ibu memiliki peran cukup signifikan dalam pembangunan di daerahnya masing-masing. Salah satu wadah yang bisa dijadikan sarana untuk mengabdikan diri bagi para ibu adalah PKK. Namun begitu menurutnya, para anggota PKK harus lebih kreatif dalam menjalankan program sehingga tidak membuat bosan. “Banyak yang bisa dilakukan, misalnya untuk pembuatan souvenir maupun hiasan lain yang bisa dijadikan oleh-oleh atau diperlukan oleh masyarakat Sintang sendiri,” ujarnya.

ujarnya. Di TKP, jajaran Polsek Ambalau menemukan barang bukti sebilah mandau. Rumor di masyarakat Ambalau sendiri yang menyebutkan ada lantak dan sajam lainnya. Rupanya tidak ditemukan di TKP. Pihak Polsek juga mengurus pemakaman Roso yang sempat ditolak oleh warga setempat. Dua dari tiga korban amukan mandau Roso yang dirawat di puskesmas terpaksa dilarikan ke RSUD Sintang, Selasa (13/11). Masing-masing Egek dan Mari. Sementara Sriwati Minoy bersikeras tidak mau dirujuk ke rumah sakit di Sintang dengan alasan keterbatasan dana.

“Kita sudah upayakan agar semua korban bisa dibawa ke Sintang, tapi istri pelaku menolak. Padahal luka yang dialami lebih parah dibandingkan ibu dan paman pelaku. Tapi apa boleh buat, kita juga tidak bisa memaksakan. Hal ini juga yang disayangkan oleh para anggota dewan dari dapil Ambalau,” ujar Kapolsek. Sriwati Minoy mengalami luka sabetan mandau cukup dalam di bagian tengkuk, hingga diberikan kurang lebih 20 jahitan. Sementara Mari mengalami luka sabetan di tangan dan Egek di bagian kepala dan kaki. Disinggung tentang kasus pembunuhan Suran (32) war-

ga Desa Nanga Ambalau yang ditemukan tewas dengan perut terbelah, pria yang akrab disapa Abah ini mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada temuan baru yang bisa diinformasikan. Namun begitu menurutnya pihaknya terus bekerja keras bersama tim khusus yang diturunkan dari Mapolres Sintang untuk mengungkap kasus misterius tersebut. Tiga bulan terakhir tahun ini, di Kecamatan Ambalau memang dihebohkan dengan beberapa kasus pembunuhan. Setelah kasus Suran di Desa Nanga Ambalau, sekitar pertengahan Oktober lalu terjadi pula kasus yang

disebut-sebut oleh masyarakat Ambalau sebagai aksi pembunuhan. Lugis, warga Desa Sungai Runuk ditemukan tewas dengan luka memar di bagian leher. Kecurigaan atas kematian Lugis ini diarahkan kepada abang korban. Sempat tersiar kabar bahwa Lugis, akan dibunuh oleh 4 orang pria yang mengenakan penutup muka (topeng) saat hendak buang air di jamban sungai. “Isu itu tidak benar, kita sudah dalami kasus ini dan hasil visum dokter menyebutkan bahwa Lugis meninggal karena pembuluh darahnya pecah lantaran ia menderita hipertensi. Kita juga sudah mintai keterangan ke-

luarganya termasuk abangnya yang dicurigai, tapi kecurigaan itu rupanya tidak benar dan kita berpegang pada hasil visum dokter,” tegasnya. Selain itu, pada saat gelar perkara di Mapolres Sintang beberapa waktu lalu, disimpulkan bahwa Lugis meninggal bukan karena dibunuh. Hal ini telihat pada fakta yang ditemukan di lapangan, pisau toreh yang dipegang oleh Lugis masih tergengam di tangannya. “Logikanya kalau kita dikejutkan, apa yang kita pegang akan jatuh. Ini buktinya pisau toreh yang dipegang masih ada di tangan,” tegasnya.

Kenalkan Budaya Sejak Dini

Bawa Siswa Kunjungi Museum Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang WAJAH-wajah polos murid-murid Raudhatul Athfal (RA) Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Sintang terlihat sumringah. Meski telah terguncang-guncang di atas jalan berlubang saat pulang-pergi dari museum Kapuas Raya di km 14, jalan menuju Kabupaten Kapuas Hulu. Tak sedikitpun tersirat rasa capek, bahkan banyak diantara mereka yang langsung bermain sambil menunggu orang tua menjemput. “Tadi ke museum, lihat pengantin terus nonton TV,” jawab Khansa, murid RA nol kecil saat ditanya apa kegiatannya hari ini. Lain halnya dengan Rifky, hanya mengingat bahwa saat ke museum dirinya disuguhi banyak mainan. “Ada kapal besar sekali,” katanya singkat. Pengantin, nonton TV dan kapal merupakan bagian pelajaran baru yang didapatkan

Para guru dan murid TK DWP Kemenag Sintang tampak gembira setelah mengunjungi museum Kapuas Raya FOTO Endang Kusmiyati/Borneo Tribune oleh murid-murid RA setelah mengunjungi museum Kapuas Raya. Di museum tersebut memang dipajang patung pengantin yang mengenakan pakaian adat Melayu, Tionghoa dan Dayak. Khusus untuk bidang pendidikan, di museum ini memang disediakan satu ruangan khusus untuk pembelajaran. Dilengkapi dengan permainan, buku dan audiovisual. Para murid yang datang ke museum akan disuguhi dengan film dokumenter tentang asal-usul Sintang.

Khas dengan Sungai Kapuas dan kapal, sebagai transportasi utama jalur sungai. Kepala RA Sintang, Ety Kusgiyanti, mengatakan pihaknya secara rutin setiap enam bulan sekali memang selalu membawa para murid untuk berkunjung ke museum. Kunjungan ke museum itu dalam rangka studi wisata dan kegiatan belajar out door. “Ini juga dalam rangka memperkenalkan budaya di Sintang, khususnya kepada

anak sejak dini. Merupakan bagian dari upaya kita untuk mencetak generasi penerus yang cerdas dalam budi dan anggun dalam pekerti. Kita tanamkan kepada mereka bahwa daerah kita memiliki banyak budaya dan berbedabeda,” jelasnya. RA DWP Kemenag Sintang di tahun ke-3 kini telah memiliki 96 murid yang terbagi dalam 4 kelas. Ada sekitar 10 guru yang menangani langsung anak-anak yang memiliki banyak talen-

ta. Tidak seperti kebanyakan TK lainnya, di RA hari belajar hanya sampai pada hari Jumat, sedangkan hari Sabtu libur. “Kita mengacu pada ketentuan yang ada di Kemenag. Biasanya jam belajar di tingkat TK atau RA hanya sampai jam 10 saja. Tapi full hari Senin-Sabtu. Sedangkan di RA ini, dari Senin-Jumat, jam belajarnya baru diakhiri jam 11.00,”jelasnya. Lantaran berlatarbelakang agama, maka pendidikan agama di RA DWP Kemenag Sintang ini menjadi prioritas. Para murid sudah dikenalkan hafalan doa, suratsurat pendek Alquran serta hadis. Mereka juga telah diperkenalkan dengan huruf hijaiyah dengan metode Iqra’. Namun begitu pelajaran mengenal huruf dan angka, kemudian bahasa Arab dan Inggris juga telah diberikan. “Sesuai dengan visi kita untuk mencetak generasi yang unggul dalam budi dan cerdas dalam pekerti,” pungkasnya.

Dewan: Alokasikan Beasiswa untuk Siswa Miskin Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh ANGGOTA DPRD Melawi, M. Ridwan Saidi mengatakan, salah satu persoalan pendidikan yang dihadapi khususnya di Melawi adalah masih tingginya angka putus sekolah terlebih di daerah pedalaman. Menurut Ridwan, ratusan anak di tingkat sekolah SD hingga SMA terpaksa berhenti sekolah karena ketiadaan biaya sekolah. Hal itu dikatakan Ridwan kepada wartawan (13/12) di ruang kerjanya. “Kemiskinan tersebut menjadi salah satu alasan masyarakat untuk tidak mengenyam pendidikan. Alasannya, mengingat bia-

ya pendidikan makin tinggi, baik langsung ataupun tidak langsung. Biaya langsung dikategorikan seperti iuran sekolah, pakaian, buku, seragam serta alat tulis. Orangtua siswa, termasuk di Melawi pasti banyak mengeluarkan uang untuk biaya pendidikan anaknya,” katanya. Setelah membelikan perlengkapan seragam sekolah, mereka juga harus memikirkan uang yang akan dikeluarkan setiap hari ataupun setiap bulan. Dikatakan juga, tidak semua orangtua siswa yang bersekolah memiliki penghasilan yang memadai untuk membiayai anaknya. Namun, demi kepentingan anaknya, mereka nekat mendaftarkan anaknya me-

wujudkan wajib belajar sembilan tahun. Para orangtua siswa berani menyekolahkan anaknya, karena mereka berharap ada bantuan keringanan dari pemerintah atau dari sekolah bagi yang kurang mampu. Ridwan menuturkan memang ada alokasi untuk beasiswa miskin bagi mereka yang tingkat ekonominya rendah. Diterangkan, beasiswa tersebut bisa diperoleh mereka yang kurang mampu, dengan beberapa kriteria yang harus dilakukan bagi sekolah yang melakukan operasional di sekolah. Oleh karena itu kata Ridwan, Dinas Pendidikan (Disdik) Melawi mulai tahun 2013 mendatang harus menetapkan kuota yang di-

dasarkan data siswa miskin benar-benar si anak dengan kategori miskin (tidak mampu). “Yang terjadi selama ini di Kabupaten Melawi terkait data anak siswa miskin banyak yang belum tepat sasaran terutama data yang disampaikan pihak sekolah kepada Disdik Melawi,” ujar Ridwan. Berdasarkan laporan dari para orang tua murid yang disampaikan kepada dirinya dari beberapa desa selama ini, masih ada anak yang kategori bukan miskin masih mendapat tunjangan beasiswa miskin. Sementara yang benar-benar kategori siswa miskin tidak menerima. “Hal ini menjadi tugas Disdik dan pihak sekolah

kedepan agar mendata yang benar-benar siswa miskin,” ungkap Ridwan. Ia pun meminta yang menjadi acuan sekolah dalam menentukan siswa miskin, yakni benar-benar siswa berasal dari keluarga kurang mampu. “Selain itu, si siswa memiliki lebih dari tiga saudara yang berusia sekolah, serta pertimbangan lain semisal memiliki kelainan fisik, korban musibah berkepanjangan, anak dari korban PHK, dan indikator sejenisnya. Dalam menentukan itu, orangtua siswa perlu menunjukkan bukti surat keterangan tidak mampu dari desa setempat. Yang terpenting berdasarkan dari beberapa keterangan di atas,” katanya.

217 PNS Nanga Pinoh Diambil Sumpah Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh SEBAGAI bentuk pengakuan dan status hukum aparatur pemerintah. Sedikitnya 217 orang PNS di lingkungan Kecamatan Nanga Pinoh diambil sumpah atau janji jabatan, Selasa (13/11). Prosesi yang berlangsung sederhana dan khidmat itu dipusatkan di Kantor Camat Nanga Pinoh, Jalan Kota Baru, km 3 dan dipimpin langsung Camat Nanga Pinoh, M Midi Amin. Midi Amin mengatakan pengucapan sumpah dan janji para PNS tersebut menindaklanjuti Peraturan Bupati Melawi Nomor 24 tahun 2011 tentang pelim-

Camat Nanga Pinoh saat menyaksikan penandatanganan Naskah Sumpah janji jabatan. FOTO: Eko susilo/Borneo Tribune pahan sebagian kewenangan bupati kepada camat. Serta surat Sekda Melawi Nomor 800/931/BKD-B

tanggal 2 Oktober 2012 perihal pendelegasian sumpah dan janji PNS. “Pengucapan sumpah dan

janji PNS tersebut bertujuan untuk memberikan pengakuan dan status hukum PNS di lingkungan Kecamatan Nanga Pinoh, sebagai aparatur dan abdi negara serta abdi masyarakat. Naskah pengucapan akan kita upayakan bisa dibagikan seminggu setelah acara pengucapan sumpah dan janji ini, agar bisa digunakan untuk keperluan administrasi,” katanya. Dari 217 orang PNS di Kecamatan Nanga Pinoh yang diambil sumpah, terdiri dari Golongan II sebanyak 138 orang, Golongan III berjumlah 72 orang dan Golongan IV sebanyak 7 orang. “Peserta pengucapan sumpah ini yakni para PNS di Kantor Camat, puskesmas dan Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Nanga Pinoh,” katanya didampingi Kapolsek Nanga Pinoh, AKP Dwi Eyki. Ia menjelaskan pengucapan sumpah dan janji PNS wajib dilakukan di setiap kecamatan, namun karena Kecamatan Nanga Pinoh yang lebih duluan melakukan pengucapan sumpah dan janji PNS sehingga ada beberapa orang PNS dari Kecamatan Pinoh Utara, Pinoh Selatan dan Sayan yang ikut serta. “Pengucapan sumpah janji ini memang wajib bagi setiap PNS, namun pada saat ini masih banyak PNS yang belum melakukan pengucapan sumpah dan janji sehingga kita lakukan,” pungkasnya.


Rabu, 14 November 2012

Kapuas Hulu

Borneo T Tribune

10

KKH Dilanda Banjir, Sejumlah Kecamatan Terendam Borneo Tribune, Putussibau SAAT ini Bumi Uncak Kapuas sedang dilanda banjir, sejumlah kecamatan yang

berada di pesisir sungai kapuas sudah terendam. Bahkan sejumlah daerah di Kota Putussibau dan sekitarnya

Gaharu dan Karet, Tanaman Hutan Wajib Borneo Tribune, Putussibau DINAS Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Kapuas Hulu saat ini melaksanakan program tanaman hutan wajib berupa tanaman gaharu dan karet, yang juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu. “ Gaharu dan karet ini merupakan tanaman yang memiliki potensi luar biasa, sehingga kami berupaya terus menggalakan dan diprogramkan dalam tanaman hutan wajib, yang disalurkan kepada masyarakat,” kata Hassan Kepala Dishutbun Kapuas Hulu, belum lama ini. Dijelaskannya, dalam pelaksanaan program tanaman hutan wajib itu, pihaknya melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui kelompok tani dengan jumlah satu kelompok minimal 50 orang dan menyiapkan satu orang minimal satu

hektar. Dengan demikian dapat membantu masyarakat, serta mengisi lahan-lahan kosong, untuk kesejahteraan masyarakat. Ditambahkan Hassan, untuk gaharu dan karet yang dimiliki Kabupaten Kapuas Hulu memiliki kualitas terbaik di Kalimantan Barat, oleh karenanya sangat disayangkan apabila potensi tersebut tidak terus dikembangkan. Selama ini menurut Hassan, rata-rata masyarakat Kapuas Hulu menggantungkan hidupnya dari kebun karet, sebab sudah dikenal secara turuntemurun. “ Kita komitmen untuk terus mengembangkan dua potensi itu yaitu gaharu dan karet, hanya saja tinggal kemauan masyarakat kita untuk mengelola potensi tersebut, saya yakin gaharu dan karet dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kapuas Hulu,” tandasnya. (Freelancer/Timotius)

juga tergenang air akibat luapan sungai kapuas. Menurut pantauan di lapangan khusus dalam Kota Putussibau sejumlah akses jalan terputus akibat rendaman banjir seperti di Jalan Pasar Inpres, Jalan Dogom, Jalan M. Yamin, pasar pagi Putussibau, bahkan rendaman air yang melanda kali ini mengancam pemukiman warga khususnya di daerah Teluk Barak, Kampung Jati, dan daerah Dogom. Kedalaman air ratarata satu meter. Akibatnya sejumlah fasilitas pelayanan umum juga ikut terendam, salah satunya halaman Kantor Camat Putussibau Utara dan Puskesmas Putussibau Utara. Sementara itu, sejumlah kecamatan pesisir sungai kapuas seperti Kecamatan Bika, Kecamatan Embaloh Hilir,Kecamatan Bunut Hilir dan sejumlah kecamatan lainnya.

Sumiati salah satu warga Kota Putussibau, mengaku cemas dengan bencana banjir kali ini, pasalnya banjir yang terjadi beberapa tahun lalu yang sempat merendam pemukiman warga Kabupaten Kapuas Hulu. “Sangatsangat cemas mas, cape rasanya kemas-kemas barang, buat panggung untuk tempat tidur, maunya sih janganlah sampai air ini naik lagi,” ungkapnya, kepada Borneo Tribune, Selasa (13/11). Saat dikonfirmasi via telepon, Dahniar Camat Suhaid mengatakan, meskipun kondisi sungai kapuas saat ini meluap, namun untuk di wilayah belum meresahkan warganya, sebab luapan sungai kapuas masih mengisi sejumlah danau dan sungai-sungai kecil. “Mudah-mudahan banjir tidak terlalu besar,” ucapnya. Menanggapi kondisi banjir saat ini, Gunawan Kepala Badan Penanggulangan

MEMPRIHATINKAN Tampak sebuah rumah dinas guru kondisinya memprihatinkan. Perlu perhatian khusus dari pemerintah guna mendukung peningkatan kualitas dunia pendidikan. Foto: Timotius/Borneo Tribune

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

Gallery

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

PALAPA TAXI

PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG

Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2

Jl. Niaga No. 25

0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :

BERANGKAT:

05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00

Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu mengatakan pihaknya akan melakukan peninjauan langsung ke la-

pangan. “Kami akan turun langsung ke sejumlah kecamatan terutama yang berada di pesisir sungai kapuas,

rencananya besok (hari ini, red) kami akan turun langsung,” pungkasnya. (Freelancer/Timotius)

Kondisi pasar Kota Putussibau saat ini terendam air, akibat luapan sungai kapuas. Foto: Timotius/ Borneo Tribune.

BPBD Kapuas Hulu Salurkan Bantuan Borneo Tribune, Putussibau ENAM kepala keluarga yang merupakan korban kebakaran, Oktober lalu, mendapat bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu yang diserahkan Suhairi Kasi Darurat Logistik,di salah satu rumah warga korban kebakaran, Selasa (13/11). Kebakaran yang terjadi, Selasa (8/10) ini, menghanguskan tiga buah rumah, dan sempat menghebohkan warga Kota Putussibau dan sekitarnya, pasalnya amukan si jago merah itu cukup menyulitkan petugas pemadam kebakaran beserta warga untuk memadamkan api. Keenam korban kebakaran yang menerima bantuan tersebut yaitu Faridah, Nuraini, Zainab, Susilawati,

Korban kebakaran saat menerima bantuan dari BPBD Kapuas Hulu. Foto: Timotius/ Borneo Tribune Abang Ramlan, dan Andi Zakaria, masing-masing mendapatkan Rp 2 juta, dengan total bantuan keseluruhan sebesar Rp 12 juta. Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan, mengungkapkan bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian pemerintah melalui

BPBD terhadap korban kebakaran. Meskipun bantuan tersebut alakadarnya, diharapkan dapat meringankan beban bagi warga yang tertimpa musibah kebakaran. “Mudah-mudahan bantuan tersebut dapat meringankan beban mereka,“ ungkapnya. (Freelancer/Timotius)

IKLAN BARIS Dijual

Dicari

Peluang Usaha

Rumah Permanen. Jl. Purnama Komp. Dinasti Indah Blok B No. 14 Ptk. Ukuran Tanah 10 x 18 m2, Ukuran Bangunan 9 x 15 m2. Hub:085252015279

SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562

BISNIS FOREX! Daftar hr ini, besok psti dpt Profit (7% selama 100 hr) www.forexal.com SMS “PETUNJUK” Hp.087885563999 T.07789645034

Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.

Dijual Paket DAHSYAT MITSUBISHI!! Colt Diesel + Dump. DP Cuma 75 Juta + Bns TV LED 24” Hub. 085 268 495 763

Dijual Tanah

Peluang Bisnis

Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336

Bisnis Forex! Modal Min Rp.300rb, Profit Besar, Cek UTK Pns, Pensiunan dll. Info www. inforexal.com, SMS “MINAT” Hp. 087885563999

DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977

Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Dijual tanah, 364 M 2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.

Kost

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo Tribune

Rabu, 14 November 2012

Gedung BI, De Javasche Bank Pontianak Makasar, Cirebon, Solo, Pasuruan dan Yogyakarta. Berada di Jalan Larivepark, kini Jalan Rahadi Usman. Bangunan kantor menghadap ke utara, arah sungai Kapuas. Berdasarkan Platte Grond Van de Hoofdplaats Pontianak, 1 Maart 1934 (peta Pontianak 1934). Di sisi sebelah kanan (timur) kantor DJB ini terdapat Residentie Kantoor/ Kantor Resident, Kantoor Gew Secretaris/Kantor Sekertaris Resident. Pada sisi sebelah kiri (barat) terdapat Post Telegraf Kantoor/ Kantor Pos-Telegraph. Dan di depannya terdapat Tennisvelden/ Lapangan Tenis. Pada bagian belakang bangunan kantor DJB terdapat rumah dinas pemimpin cabang. Sedang dua pejabat bank lainnya, yakni wakil

pemimpin cabang, menempati rumah di jalan Heerenstraat No.5, kini jalan Zainudin. Dan pejabat kuasa kas, menempati rumah di Le Roeslerweg , kini (kemungkinan) sebagiannya masuk jalan Sidas. Kemudian, pada tanggal 22 April 1926 bangunan lama dibongkar. Berganti gedung baru yang dibangun kembali oleh Biro Architect en Ingineurs Bureau Hulswit Fermont ed Cuypers. Pimpinan DJB Pontianak yang pertama adalah J W Kempen. Kemudian dig anti oleh JF Van Ron, W Rolles, PJW Noodwyn, EGonggrype dst. Tercatat ada sebelas pimpinanDJB sebelum masa pendudukan Jepang. Dan hingga saat ini tercatat ada 43 pimpinan yang

telah bertugas di Kantor DJB atau Kantor Bank Indonesia sekarang. Bangunan di lokasi ini sendiri masih digunakan sebagai kantor Bank Indonesia. Sebelum di pindahkan ke gedung baru di jalan Ahmad Yani nomor 2 mulai pada 26 Januari 2011. Sekarang gedung bangunan ini untuk sementara dimanfaatkan untuk pelatihan/ incubator bisnis. Sambil menunggu kebijakan selanjutnya. Sebagai salah satu bangunan dengan sejarah yang panjang. Salah satu bukti kemajuan ekonomi dan begitu strategisnya keberadaan Kota Pontianak. Tentunya merawat dan menjaga keberadaaan bangunan ini menjadi salah satu tanggung jawab kita semua sebagai generasi.

Mobil Box Masuk Parit Kejadian ini berawal dari Wiliam yang hendak memasuki Jalan Paris II mengantarkan barang sembako yang dibawanya kepada toko penerima sembako. Namun saat dalam perjalanan, Ia dikejutkan oleh sepeda motor yang ngebut yang berlawanan arah dengan Mobil Box yang dikemudikannya. Karena sepeda motor tersebut sedikit ke tengah, akhirnya Wiliam memilih untuk banting stir ke kanan, guna tidak menabrak sepeda motor tersebut. Box Mobil yang dikemudikan Wiliam pun masuk kedalam parit dan terbalik. Dan dari kecelakaan tunggal ini pun tidak ada kor-

ban laka lantas, lantaran tidak ada satu orang pun yang melintas saat itu. Menurut pengakuan Wiliam kepada anggota Polantas, mengatakan bahwa Ia terkejut, karena di depannya saat itu ada pengemudi sepeda motor yang ngebut akhirnya Ia memilih banting stir ke kanan. Karena kalau sebelah kiri, akan mengenai rumah makan dan saat itu ada orang yang sedang makan. “Saya terkejut Pak, maka dari itu saya banting stir kanan, sehingga masuk parit, dan saya menabrak plang,” ungkap Wiliam kepada kepolisian saat di TKP. Sementara itu saksi

plus masih kecil, karena pola pangan harapan masih ke padi,” kata Budi. Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi tantangan dan ancaman bagi petani, seperti penurunan lahan yang terjadi di Pula Jawa saat ini luas lahan 100.000 hingga 200.000 hektar telah dikonversi menjadi lahan pemukiman dan industry, ia meminta agar Kalbar mampu memanfaatkan lahan subur, infrastruktur dan air, yang menjadi penopang utama bagi petani. “Di Kalbar khususnya di Kabupaten Kapuas Hulu, jika air surut maka akses pangan jadi sulit sehingga harga naik tiga kali lipat,” ungkapnya. Sejauh ini, konsumsi beras telah mencapai 139,15 kilogram/tahun, makan beras menurutnya telah menjadi pola utama. Ia berharap konsumsi beras dapat diturunkan 1,5 persen per tahun, dengan kembali pada kearifan lokal. “Bukan berarti stop makan beras tapi mengurangi,” pesannya. Kepala Bidang Produksi Ketahanan Pangan Herdawati, mengatakan akses pertanian di Kalbar masih di bawah 1 hektar, dan dianggap tidak ekono-

Pahlawan gagah berani melawan pasukan penjajah yang bersenjata lengkapi, canggih dan memiliki strategi perang jauh di atas mereka. Pahlawan-pahlawan itu dengan gagah berani berjuang melawan musuh. Tak segan mengorbankan jiwa, raga juga harta demi tujuan mulia. Harga diri dan kemerdekaan bangsa. Begitulah sosok ideal seorang pejuang pahlawan yang terekam di dalam memori kolektif bangsa ini di masa silam. Bangsa ini masih memandang sosok pahlawan sebagai pribadipribadi yang memiliki nilai altruistik sangat tinggi. Namun hari ini sosok yang dimaksud sepertinya semakin sulit dicari. Sosok pribadi-pribadi yang sanggup mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan

kelompok, partai, suku, agama ataupun keluarga. Yang ada hari ini bangsa ini lebih banyak disodorkan pahlawan-pahlawan imitasi, pahlawan jadi-jadian, pahlawan kesiangan dan beberapa nama Jalan Pahlawan. Pahlawan sesungguhnya justru sungguh susah dicari. Figur yang semestinya menjadi pahlawan justru bersikap seperti pengkhianat. Melalaikan tugas dan tanggung jawab sebagai pahlawan yang seharusnya bisa menepiskan ego dan ambisi pribadinya. Di medan kehidupan yang semakin ganas dan brutal hari ini, publik sebenarnya rindu sekali dengan kehadiran pahlawan-pahlawan alternatif. Tidak harus pahlawan ‘beneran’ yang menyandang predikat kesuma bangsa,

syuhada negeri atau statusstatus sakti lainnya yang bikin ngeri. Cukuplah pahlawan yang bisa memberi ketauladanan dalam kehidupan sehari-hari. Pahlawan yang rela menyingkirkan kepentingan pribadinya demi kepentingan khalayak ramai. Pahlawan yang tidak sibuk membangun pencitraan dan minta dianggap sebagai dirinya yang paling penting. Pahlawan versi Abad 21 tidak perlu berpenampilan seperti Bung Tomo yang memakai baju militer dengan banyak saku di baju dan celananya. Pahlawan yang dibutuhkan bangsa ini hari ini adalah sosok pahlawan yang bisa menyemai sifat ketauladanan, menyebarkan sikap berani mengalahkan kepentingan pribadi, ego keluarga, kelompok dan

golongan dengan kepentingan bangsa yang lebih kritis. Pahlawan yang kita butuhkan hari ini sesungguhnya adalah pahlawan yang tidak terlalu cakap membangun sensai dan pencitraan diri, tetapi pahlawan yang sungguh-sungguh memberi kontribusi dan inspirasi bagi bangsa ini untuk lepas dari penyakit korupsi. Andakah pahlawan Abad 21 dimaksud? Bisa jadi iya. Jika demikian adanya, sebaiknya Anda jangan terlalu sering mematut-matutkan diri di depan kaca. Sebab pahlawan hari ini tidak perlu bergaya seperti Bung Karno dan Bung Hatta apalagi seperti boy band dari Korea. Mari mencoba menjadi pahlawan, setidaknya bagi lingkungan terdekat kita. Cius.

itan tentang autis sehingga dapat menghindarinya. Menurutnya, usaha untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas harus dilakukan sebaik-baiknya, karena di tangan mereka terletak keberhasilan pembangunan daerah kelak di kemudian hari. “Saya berharap dalam rangka untuk mengatasi masalah gizi anak sekolah, tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah semata, tetapi perlu kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat serta lembaga lainnya. Untuk menjadikan kesinambungan program perbaikan gizi anak sekolah maka prinsip dasar yang dibangun harus didasarkan kepada pemberdayaan masyarakat,

sehingga pemberdayaan perbaikan gizi anak sekolah harus dilaksanakan dengan mandiri,” tuturnya. Diah Permata Hildi juga tidak memungkiri bahwa di wilayah KKU masih banyak terdapat anak-anak sekolah yang menderita kurang energi protein (KEP). Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya kemampuan keluarga terhadap akses pangan atau kurang pengetahuan terhadap pangan. “Hal ini sangat perlu untuk mendapatkan perhatian dari kita. Karena salah satu faktor penting dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, khususnya anak sekolah adalah pola konsumsi pangan yang baik,” ujarnya. (Abdul Khoir/Borneo Tribune)

Perbaikan Gizi Anak Diah, seperti yang disampaikan oleh Bupati Hildi Hamid, dalam sambutan saat membuka seminar sehari dalam rangka memperingati hari kesehatan nasional menitik beratkan perhatian gizi kepada generasi muda. Dalam hal ini para pelajar. Dengan mengangkat tema seminar autisme dan peranan zat gizi mikro terhadap kecerdasan anak, Diah berpendapat bahwa sangatlah penting dan bermanfaat. Karena dengan pemahaman tersebut diharapkan semua pihak dapat mengetahui zat gizi mikro apa saja yang diperlukan untuk mempersiapkan anak-anak menjadi generasi yang cerdas serta mengetahui masalah-masalah yang berka-

mata, yakni pekerja rumah makan di depan TKP yang enggan disebutkan namanya, dirinya mengatakan bahwa Mobil Box habis dari mengantar barang di Toko Hoki, yakni mengantar sembako. Kemudian mau keluar langsung melansat ke parit depan Masjid Quba tersebut. Kasat Lantas Boy Samola saat dikonfirmasi hal ini, dirinya mengatakan bahwa Ia yang mengetahui kejadian ini, langsung memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengecekan dan olah TKP. Kemudian melakukan pengangkatan Mobil Box tersebut, menggunakan mobil derek.

yang saat ini lebih dari 130 ribu jiwa menjadi sasaran perhatian gizi dari pemerintah. “Perbaikan gizi anak sekolah sangatlah penting, mengingat jumah anak sekolah yang cukup besar sekitar lima belas persen dari jumlah penduduk. Selain itu anak sekolah mengalami tumbuh kembang yang pesat sehingga memerlukan pemenuhan gizi yang tepat agar menjadi remaja dan dewasa yang produktif. Dan anak sekolah dijadikan sebagai agen perubahan bagi pembentukan prilaku gizi bagi diri sendiri dan keluarga mereka,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK KKU, Ny. Hj. Diah Permata, di Balai Praja, Selasa (13/11). Hal tersebut, sambung

mis dan tidak efisien, Karen masih di bawah rata-rata nasional. Ditambah lagi, dari aspek permodalan masih banyak syarat yang menyulitkan petani untuk mendapatkan pinjaman. Perbankan terkesan masih takut memberi kredit kepada petani karena dinilai berisiko tinggi. “Produktivitas petani masih di bawah, produksi beras per tahunnya hanya 3 ton, padahal jika menurut standar nasional berkisar antara 5-6 ton per tahunnya,” kata Herdawati. Menurut data yang dipaparkannya, jumlah luas lahan yang dipergunakan petani mencapai 400.000 luas sawah, jumlah masa tanam 2 kali dalam setahun mencapai 91.584 hektar, sedangkan yang memproduksi padi sekali dalam setahun mencapai 209.322 hektar. “Sisa lahan yang lainnya kadang-kadang menanam, kadang-kadang tidak,” ujarnya. Ia mengatakan, persoalan ini timbul karena organisasi petani yang dibentuk, jika ada proyek maka baru ada produktivitas. Menurutnya kelompok yang ada tidak berkembang, karena petani cenderung sebagai pemula. Kecenderungan ini timbul jelasnya, karena kebijakan harga yang kurang memihak, sehingga pemerintah masih harus mengimpor beras. “Maka masyarakat dituntut untuk kemandirian pangan, karena tidak selamanya kita dapat membeli dari produsen,” kata ia. Ketika disinggung dengan penerimaan raskin petani, menurutnya karena kebiasaan petani yang memproduksi beras 6 bulan sekali, padahal katanya, jika petani ingin serius dapat memproduksi beras 5-6 ton per tahun dengan skala produksi 3 bulan sekali panen. Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Kalbar Erma Suryani Ranik, SH, mengatakan ketahanan pangan saat ini masih dihadapkan dengan beberapa persoalan pokok, seperti ketersediaan bahan, produktivitas ketersediaan pangan, infrastruktur dan budaya. “Pentingnya koordinasi kebutuhan pangan, karena fungsi petani yang terpenting adalah tanah, air, benih, teknologi,” kata Erma. Menurutnya, pemerintah harus memiliki niat untuk menahan laju konsumsi pangan masyarakat, dan memiliki fungsi yang kuat.

Pemagaran Pasar Flamboyan Ditolak Pedagang

60 Persen Petani Terima Raskin bagi Kalbar yang ingin mandiri dalam bidang pangan. Sampai saat ini, pemerintah masih harus mengimpor ribuan ton beras dari Vietnam, Thailand untuk memenuhi pasokan beras di Kalbar. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalbar M Budi Setiawan mengatakan, hal ini dilakukan karena pangan masih bergantung pada kondisi alam, menurutnya hal ini akan menjadi ancaman. “Ada beberapa hal yang prinsip, apabila gangguan iklim peran impor harus dibuka karena kondisi pangan sangat kritis, itupun beras hanya dapat bertahan selama 3,5 bulan,” kata Budi, dalam diskusi kritis menyambut UU Pangan Baru, di Kantor DPD RI Perwakilan Kalbar, Selasa (13/11) pagi kemarin. Maka tidak heran jika 60 persen petani masih menerima beras miskin (raskin), meski Kalbar sudah dapat dikatakan swasembada pangan. Hal ini berpengaruh terhadap kebijakan pertanian, sehingga pemerintah harus menjadi importir beras. “Ketahanan pangan di Kalbar sudah swasembada, namun sur-

11

Pemkot Pontianak merasa telah memberikan solusi tentang hal tersebut, Selasa (13/11). PKL diundang oleh pihak Pemkot untuk mediasi guna menyampaikan aspirasi langsung kepada Wali Kota Pontianak, Sutarmidji. Namun ada beberapa PKL yang datang mengakui bahwa mereka tidak ingin masuk melainkan yang masuk hanya Forum Komunitas Pedagang Informal (FKPI), yang masuk untuk mewakili mereka, dan ada beberapa pedagang yang masuk tanpa harus diwakili. Sempat terjadi cek-cok mulut, antara Sat Pol PP Kota Pontianak dengan pihak FKPI. Karena pihak FKPI akan masuk mewakili pedagang, sedangkan Sat Pol PP mencegah, lantaran FKPI tidak diterima dalam mediasi atau pertemuan antara Wali Kota dengan PKL Flamboyan, akhirnya FKPI pun tertahan di depan pintu ruang kerja Wali Kota

Pontianak. Menurut Ketua Koordinator FKPI, Sabri yang merupakan PKL di Pasar Flamboyan bagial luar, dirinya mengatakan bahwa Ia dan beberapa pedagang tidak akan masuk melakukan mediasi dengan Wali Kota Pontianak. Apabila hanya pedagang saja yang diajak Mediasi. Kecuali FKPI diajak juga untuk mediasi. “Kita inikan menolak pemagaran tersebut, karena kalau dip agar akan mengenai lapak kami, jadi kami harus berdagang dimana. Jadi untuk meminta terjadi pemagaran tersebut, Ia meminta Forum yang berbicara dengan wali kota bukan pedagang,” katanya. Lanjut Sabri, Ia merupakan pedagang alam di Flamboyan, dimana Ia berdagang sudah dalam kurun waktu 15 tahun. Jadi kalau kami digusur hanya karena pagar Ia tetap tidak terima. Harus ada jalan tengah yang dibe-

rikan oleh Pemkot, paparnya, jumlah PKL yang ada di Flamboyan yakni sekitar 200 pedagang. Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pontianak, Imran, dirinya mengatakan bahwa Wali Kota bersedia menerima para PKL yang menolak pemagaran di bagian luar Pasar Flamboyan dan akan memberikan solusinya agar mendapat jalan keluar yang baik dan tidak merugikan pedagang. “Namun karena ada yang mengaku serta harus Forum yang masuk maka kami menolak, namun jika pedagang yang berdialog dengan Wali Kota kami terima,” katanya. Lanjut Imran, sudah terbukti, dengan beberapa pedagang yang masuk menemui Wali Kota Pontianak tanpa diwakili oleh pihak FKPI, Wali Kota Pontianak memberikan solusi yang terbaik kepada pedagang, bahwa

pemagaran dilakukan di belakang lapak PKL saja, bukan pemagaran sehingga menghilangkan PKL. Dan ini pun juga diterima oleh pedagang yang melakukan dialog Wali Kota Pontianak. “Sedangkan untuk pengalihan pedagang nantinya saat dilakukan rehab pasar Flamboyan tersebut, Pemkot sudah menyediakan tempat untuk para pedagang, yakni di Jalan Veteran, didepan Restoran Fajar, dan sebisa mungkin dan diusahakan, PKL yang ada akan diakomodir,” jelas Imran. Dikatakan Imran, Pemagaran yang dilakukan dibelakang PKL yang ada, diharapkan PKL bias menjaga kebersihan serta tidak membuat macet jalur lalu lintas, karena nantinya akan mengganggu pengguna jalan yang berlalu lalang. Diharapkan dengan hasil mediasi serta solusi yang diberikan oleh Wali Kota diterima oleh PKL yang ada di Jalan Pahlawan.

saksi saja. Karena kita membutuhkan saksi, dan nanti akan dikembangkan hasil pemeriksaan terhadap empat orang yang diperiksa ini,” tegas Kapolda Kalbar melalui Kabid Humasnya. Hingga saat ini ada enam orang yang diperiksa oleh Polda Kalbar terkait penangkapan sabu tanpa tersangka tersebut, yakni dari Oknum PT. SJS, Bea Cukai dan Kepolisian. Dan terkait kasus ini, Ia mengatakan pula akan transparan dan tidak ada yang ditutup - tutupi. “Saat ini Polda dalam tahap koordinasi dengan pihak Mabes Polri begitu juga dengan pihak BNNP Kalbar, karena kasus ini perlu dikoordinasikan guna mengungkap jaringan barang haram tersebut,” timpal Mukson Munandar. Dikatakan Mukson, bahwa terkait penyelidikan dan penyidikan Polda Kalbar, belum mengantongi identitas, si pengirim barang maupun si penerima barang. Dan diduga nama penerima atas nama Vivi adalah nama samaran. “Kita akan meminta pihak Mabes Polri, untuk berkoordinasi dengan Interpol, guna berkoordinasikan dengan PDRM di Malaysia sana, apakah si pengirim ini orang Malaysia atau bukan,” tegasnya.

Periksa Pihak Bea Cukai! Selasa (13/11) kemarin. Menurut Brigjend Pol Syafriadi Cut Ali, memang benar jika penangkapan dilakukan Bea Cukai sendiri, lantaran itu merupakan wilayah hukum Bea Cukai, karena itu adalah garis batas lintas Negara. Setiap kasus kepabeanan memang yang berwenang adalah Bea Cukai. Namun Bea Cukai dalam penangakapn sabu tersebut, jika memang sudah mengetahui bahwa ada sabu saat melewati X - Ray, seharusnya Bea Cukai melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan kepolsian, guna mendapatkan hasil yang terbaik dalam penangkapan tersebut. “Sayaÿada menonton televisi tentang penangkapan tersebut, saya melihat ada kepolisian dan Bea Cukai. Ternyata itu hanya pelimpahan barang bukti dan saya kira sudah dikoordinasikan lebih awal bersama pihak terkait, ternyata setelah penangkapan baru berkoordinasi,” ungkapnya. Lanjut Syafriadi, pihak Bea Cukai dapat dilakukan

pemeriksaan oleh Polda Kalbar, terkait penangkapan tersebut. Lantaran yang mengetahui adanya sabu di dalam paket tersebut adalah pihak Bea Cukai, yakni melalui X - Ray, namun tidak ditangkap, melainkan di biarkan masuk kedalam Bus antar Negara, dan ketika di jalan baru ditangkap. “Saya merasa pihak Bea Cukai boleh dilakukan pemeriksaan, apalagi jika kejanggalan - kejanggalan. Karena yang mengetahui adanya barang haram ini, pertama kali adalah Bea Cukai,” tambahnya. Dikatakannya pula, dalam penangkapan atau pengungkapan kasus oleh aparat hukum, perlu dilakukan koordinasi, sehingga penangkapan tidak hanya mendapatkan barang buktinya saja. Lantaran jika dilakukan koordinasi, setidaknya tersangka pun akan ketahuan dan dapat diproses hukum. Tetapi jika tersangka tidak, hanya ada Barang Buktinya (BB) saja. Proses hukum tidak bias dilakukan, melainkan hanya memusnahkan barang buk-

ti tersebut, seperti penangkapan 28 Kg sabu tersebut. “Polda Kalbar yang mengambil alih hal ini, harus melakukan pemeriksaan terhadap seluruh saksi, terus melakukan pengungkapan. Serta berkoordinasi dengan instansi terkait, guna penyelidikan dan penyidikan lebih mudah dan jelas kedepannya seperti apa, jangan sampai salah langka, apalagi ini kasus besar,” tegas Komisioner Kompolnas RI tersebut. Sementara itu Kapolda Kalbar Brigjend Pol Unggung Cahyono, melalui Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Mukson Munandar, saat dikonfirmasi terkait statmen dari Kompolnas RI tersebut, Ia mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan dua orang dari pihak PT. SJS. Polda Kalbar melakukan pengembangan yakni melakukan pemeriksaan terhadap 4 orang lagi. “Empat orang yang diperiksa tersebut, yakni sejumlah petugas di Perbatasan, yakni dari Oknum Bea Cukai dan Oknum Kepolisian, namun ini hanya sebagai

KEHILANGAN

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK KB 3743 TD NR: MH328D30CBJ852302 NM: 28D2852022 A/N ANDI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

STNK KB 3234 TD NR: MH328D305BK585916 NM: 28D2585315 A/N HAZAIRIN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

STNK KB 2217 TE NR: MH328D30CBJ323031 NM: 28D2732394 A/N EL PINO HO Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

HN

HN

HN


CMYK

Seremonial

12

www.borneotribune.com

Borneo Tribune

Rabu, 14 November 2012

Korem 102/Pjg Gelar Latorlan Bintara Remaja Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

Komando Resor Militer (Korem) 102/Pjg, Senin (12/ 11) menggelar Latihan Perorangan lanjutan Bagi Bintara Remaja Baru Lulusan Seba (Latorlan) TNI AD kepada 18 orang anggota untuk jajaran Korem 102/ Pjg Tahun 2012. Menurut Danrem 102/ Pjg, Kolonel Czi Irwan, kegiatan latihan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan sikap prilaku dan kemampuan serta keterampilan Bintara lulusan Seba TNI AD, sehingga dapat diandalkan untuk melaksanakan tugas, tanggung jawab serta kewajiban dalam jabatannya sesuai SJM 101, A-1/dasar tingkat keterampilan-5 sehingga kemampuan akan setara dengan personel yang sudah lama bertugas. “Melalui latihan ini akan dibahas berbagai persoalan dan cara pemecahannya sehingga akan terwujud kesamaan pemahaman, persepsi dan pola pikir sesama aparat,” kata Danrem, dalam sambutan yang dibacakan Kasrem 102/Pjg, Letkol Wasono. Dikatakan olehnya, Efektifitas, akurasi dan obyektifitas evaluasi serta pembahasan masalah tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembinaan fungsi latihan dalam rangka mendukung keberhasilan tugas pokok Korem 102/Pjg.

Dalam kegiatan ini, para peserta latihan secara terbimbing akan membahas berbagai persoalan teknis pembinaan dan penggunaan fungsi, serta beberapa pembekalan penting. Sehubungan dengan itu baik kepada panitia penyelenggara maupun peserta latihan agar benar-benar fokus dan mencurahkan segenap perhatiannya agar tujuan latihan ini dapat tercapai secara optimal. Dijelaskan olehnya, latihan ini akan berlangsung kurang lebih 3 bulan ini tentunya membutuhkan kesiapan, mental dan fisik yang prima. “Saya harap, para peserta dapat menampilkan kemampuan terbaiknya selama proses pelatihan ini berlangsung. Akan banyak bentuk-bentuk pelatihan yang relatif asing bagi para peserta, tapi saya yakin dengan ketekunan dan kesadaran yang tulus serta atas ridho Tuhan Yang Maha Esa, para peserta akan mampu melewatinya dengan selamat dan sukses,” ujarnya. Kepada para pelatih dan penyelenggara, saya tekankan agar selama proses pelatihan selalu mengedepankan faktor keamanan, laksanakan prosedur latihan dengan baik dan koordinasikan setiap kendala yang dihadapi dilapangan. Untuk memenuhi itu, diperlukan suatu latihan yang dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut. o

LATIHAN Prajurit bintara Remaja Lulusan Seba TNI AD sedang melakukan latihan Perorangan. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

Rawat Pasien Gangguan Jiwa Jangan Terputus Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

Sebanyak 40 perawat RSK Prov Kalbar aktif mengikuti Pelatihan Community Mental Health Nursing (CMHN) atau Perawatan Kesehatan Jiwa Masyarakat. CMHN ini telah berlangsung selama 4 hari di Graha Dekopinwil Pontianak, yang dimulai tanggal 5 Novemver, dan berakhir 8 Nopember lalu. Dalam kegiatan ini, panitia mendatangkan Narasumber lainnya Wahyu Kirana, M.Kep., Sp.Jiwa ketua IPKJI Wilayah Kalbar yang juga Ketua Prodi S1

MATERI Salah seorang narasumber saat memberikan materi kepada para peserta pelatihan CMHN. FOTO Andika Lay/Bornoe Tribune.

Keperawatan STIKES Yarsi serta tim CMHN Kalbar Menurut Prof Dr Budi Anna Keliat, SKP, M.App Sc, pembicara dari IPKJI (Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia) Pusat, perawatan pasien gangguan jiwa di masyarakat perlu mendapat perhatian serius dengan melibatkan unsur Perawat Puskesmas dan kader kesehatan jiwa di masyarakat. Beliau juga menambahkan dengan penanganan yang profesional lama rawat inap pasien gangguan jiwa di RSJ/RSK bisa ditekan tidak harus berbulanbulan, namun cukup 7-10 hari. “Dengan catatan alur

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy

CMYK

rujukannya harus benarbenar berjalan, baik ketika pasien pulang dari RSJ ke masyarakat maupun sebaliknya?” kata Prof Dr Anna Keliat. Dikatakan olehnya, asuhan keperawatan yang telah diterapkan pada pasien selama rawat inap di RSJ akan dilanjutkan di tingkat komunitas oleh perawat Puskesmas, sehingga proses keperawatan tidak terputus. “Terputusnya proses keperawatan, inilah yang menjadi salah satu penyebab kekambuhan pasien. Sebagaimana diketahui tingkat kekambuhan pasien penderita gangguan jiwa cukup tinggi lebih dari 50 Persen,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Panitia, Yosepina, SKM, M.Kes,mengatakan tujuan diadakannya pelatihan yang baru dua kali diadakan di Kalbar ini, dan yang pertama di Kabupaten Sekadau, kegiatan dilaksanakan agar para peserta mampu memahami konsep dan kebijakan kesehatan jiwa masyarakat secara nasional, mampu menginisiasi penerapan CMHN di lingkungan kerjanya (termasuk di wilayah Puskesmas sekitar) dan mampu melakukan 5 Askep yakni: Halusinasi, RPK, HDR, DPD dan Isos, terhadap pasien dan keluarga di masyarakat. Seluruh peserta pelatihan antusias mengikuti acara, termasuk ketika praktek lapangan dengan mengambil lokasi di wilayah Puskesmas Jend. Urip, Pal V, Perum I dan Alianyang. 41 pasien gangguan jiwa berhasil dirawat dalam kunjungan rumah tersebut. o


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.