cmyk
I DEALISME, K EBERAGAMAN
DA N
KEBERSAMAAN
Borneo Tribune www.borneotribune.com
4 Rabiul Awal 1434 H - 5 Cap Jie Gwee 2563
Chairil: MABM Rumah Besar Melayu SENIN malam (14/1/2013) di Balairungsari Kompleks Rumah Melayu suasana gemuruh seketika berhenti ketika Ketua Umum MABM Kalimantan Barat terpilih periode 2012— 2017 Prof. Dr. Chairil Effendy memulai orasinya di hadapan para tokoh Melayu, raja-raja Melayu, pengurus MABM, dan tamu undangan dalam rangka pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat. Dengan suara lantang Chairil Effendy menggambarkan betapa arif dan bijaksananya orang Melayu Kalimantan Barat dalam menyikapi perhelatan politik di Kalimantan Barat. Chairil menyebut Pilwako Singkawang dan Pilgub Kalbar menjadi contoh nyata betapa lancar dan damainya perhelatan politik tersebut. “Masyarakat Melayu yang paling antusias menyambut setiap perhelatan politik dan masyarakat Mela-
Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menghapus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) menuai pro dan kontra. Ada yang mendukung ada pula yang tidak. Meskipun demikian, sekolah RSBI satu-satunya di Kabupaten Kubu Raya, yakni SD Negeri 09 Sungai Raya tidak bisa berbuat banyak dan siap menjalankan keputusan tersebut. Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Chairil Effendy yu pula yang tidak pernah menciderai hasil proses politik itu,” tegas Chairil. Ketua Umum MABM ini pun menapak tilas sejarah bangsa Indonesia sebagai renungan dan iktibar betapa pengaruh kolonialisme membentuk karakter negatif masyarakat yang harus
Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121
RSBI Kubu Raya Siap Jalankan Putusan MK DARI pantauan di lapangan, jika dibandingkan, memang terdapat perbedaan jauh antara kelas RSBI dan kelas regional. Fasilitas yang dimiliki anak-anak yang masuk kelas RSBI lebih mewah dan lengkap, sementara kelas regional terbilang biasa. Kepala SD Negeri 9 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, SP Listiyanti mengatakan, ter-
kait penghapusan RSBI oleh MK, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dan akan mengikuti keputusan tersebut. “Kita ‘kan hanya menjalankan kebijakan, kalau memang dihapuskan harus diterima,” katanya, Selasa (15/1), kemarin. Saat ini, lanjut Listiyanti sebagai bentuk penerimaan keputusan itu, pihaknya telah mencabut papan nama RSBI yang dipasang di depan sekolah. Dan tidak lagi menerima
pungutan-pungutan orang tua siswa. “Pungutan paguyuban itu berdasarkan kesepakan orang tua siswa untuk meningkatkan fasilitas kelas anak-anak mereka,” ucapnya. Meski status RSBI sudah resmi dihapus, tambah Listiyanti saat ini proses belajar mengajar masih seperti biasa. Pihaknya belum dapat mengembalikan sistem pembelajaran seperti biasa lantaran masih menunggu keputusan pusat. Apakah kelas
RSBI akan dikembalikan seperti kelas-kelas biasa (regional) atau tetap dipertahankan. Listiyanti menjelaskan memang tidak dapat dipungkiri ada beberapa perbedaan yang terjadi pada kelas RSBI dan kelas biasa pada umumnya. Dimana kelas RSBI secara fasilitas lebih baik jika dibandingkan kelas biasa. Dan model pembelajaran juga terdapat perbedaan, dimana pelajaran Matematika dan IPA menggunakan bahasa Inggris, serta waktu belajar yang dibedakan. “Kalau kelas biasa, mulai belajar dari pukul 07.00 sampai dengan 12.15, sementara kelas RSBI dari pukul 07.00 sampai dengan 14.00,” terangnya. Listiyanti menegaskan perbe-
daan fasilitas karena upaya orang tua siswa yang tergabung dalam paguyuban bersepakat untuk memberikan sumbangan guna memberikan fasilitas terbaik bagi kelas anak-anak mereka. Inilah yang menyebabkan perbedaan fasilitas yang mencolok antara kelas RSBI dan kelas regional. “Karena status RSBI sudah dihapuskan, maka kita sudah tidak boleh lagi memungut sumbangan dari orang tua siswa,” tegasnya. Meskipun sudah dihapuskan, Listiyanti menyatakan pihaknya akan terus mempertahankan model pembelajaran RSBI. Hal itu dilakukan karena sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sekolah dan mengejar status sebagai sekolah unggulan.o
....Ke Halaman -11
S uara Enggang
Miliki 7 Paket Sabu
Pemberdayaan Masjid
Kribo Ditangkap Polisi di Hotel
Ismail Ruslan Akademisi
Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103
UMAT Islam sebagai penduduk mayoritas memiliki potensi ekonomi luar biasa. Namun potensi tersebut belum dikelola secara baik. Salah satu potensi umat belum diberdayakan adalah masjid. Sejak tahun 2007 Pusat Inkubasi Usaha Kecil (PINBUK Kalbar) mencatat telah berdiri 29 Lembaga Keuangan ....Ke Halaman -11
B uah Bibir Kagumi Kerajinan Kalbar USAI melantik Ketua TP PKK Provinsi Kalbar sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Kalbar periode 2013-2018, Ny Frederika Cornelis, Senin (14/1) lalu. Ny Vita Gamawan Fauzi, menyempatkan diri untuk bertandang ke pusat kerajinan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalbar yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pontianak.
Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak EM Alias Kribo (26) warga Gang Garuda Jalan Imam Bonjol ditangkap jajaran Restik Narkoba Polresta Pontianak di salah satu Hotel di kawasan Pontianak Selatan, Senin (14/1) karena memiliki narkoba jenis sabu sebanyak 7 paket, dengan berat 1 gram lebih. Selain itu polisi juga menemukan 1 buah bong, 1 buah HP, 2 korek api gas. satu unit sepeda motor milik pelaku, karena diduga digunakan sebagai sarana untuk menjual narkoba di
RS Untan Masih Tunggu Kelengkapan Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak
Jalan Imam Bonjol Pontianak ini. Menurut Kasat Narkoba Polresta Pontianak AKP Dhani Catra Nugraha, pihaknya melakukan penangkapan terhadap tersangka berawal dari informasi masayarakat tentang adanya transaksi narkoba di hotel. Kemudian informasi tersebut langsung dilakukan penyelidikan. Ternyata benar, polisi langsung mengamankan tersangkan di kamar salah satu hotel di Pontianak Selatan, namun Kribo ditemukan bukan dalam keadaan transaksi melainkan sedang mengonsumsi sabu. ....Ke Halaman -11
Kontainer Terbalik di Dekat KP3L Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak KONTAINER bernomor polisi KB 9973 AB yang dikendarai Iwan (43) bermuatan beras 25 ton terbalik di dekat KP3L di Jalan Rahadi Usman, Selasa (15/1) sekitar pukul 06.00. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun membuat pengendara yang beriringan kaget. Kecelakaan tunggal itu terjadi berawal ketika kontainer dari pelabuhan hendak menuju ke Jalan A. Yani II dan ketika tepat di depan Kantor Custom Pontianak,
....Ke Halaman -11
Ny Vita Gamawan Fauzi
tiba - tiba Iwan, merasa kendaraannya tidak seimbang dan berat sebelah kiri. Karena tidak seimbang akhirnya kontainer tersebut pun terbalik, dan membuat box kontainer penyok serta kaca mobil kontainer pecah. Sang supir dalam keadaan baik - baik saja. Menurut Iwan, kontainer yang dikendarainya tersebut terbalik ketika sampai di tikungan, lantaran box kontainer tidak memiliki pengunci di tiga sudut, melainkan hanya satu sudut saja yang ada kuncinya. ”Pas nyampai di bundaran, tiba-tiba hilang ....Ke Halaman -11
Disuruh Menyeberang SUATU ketika, ada sebuah sungaiyang lebar. Di satu sisi sungai tinggal kelinci, dan di sisi lainnya hidup seekor beruang. Suatu hari, beruang itu duduk di atas tunggul, menikmati makan buah. Lalu ia mendengar ada yang berteriak padanya, yaitu kelinci. ....Ke Halaman -11
PT. ANZON AUTOPLAZA Kantor Pusat: Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 Cabang: Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000; Sampit : Jl. Jend Sudirman Km. 1
KETUA Umum TP PKK, Ny Hj Vita Gamawan Fauzi mengatakan, setiap kali mengikuti acara Mendagri dan melantik Ketua PKK di berbagai Provinsi di Indonesia, baru TP PKK Provinsi Kalbar yang sangat istimewa, dimana pada acara pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar ini seluruh Kepala SPPD semuanya hadir untuk menyaksikan.
RUMAH sakit pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak hingga saat ini masih belum dibuka. Beberapa waktu lalu melalui Mendikbud rumah sakit tersebut mendapat kuota pegawai. Namun hingga saat ini masih belum beroperasi. Sejalan dengan proses sebelum dioperasikan, rumah sakit Untan terus melengkapi kekurangan yang ada. Saat ini kelengkapan tersebut sudah masuk di tahap lima. Pembangunan ruang rawat inap dan fasilitas lainnya. Rektor Untan Thamrin Usman, DEA dikonfirmasi soal rumah sakit pendidikan tersebut menyatakan, operasional tergantung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab rumah sakit tersebut berada di bawah naungan Kemendikbud. Menjelaskan soal fasilitas yang ada, Thamrin Usman mengatakan nantinya rumah sakit pendidikan akan mampu menampung hingga 100 pasien rawat inap. Kekurangan peralatan dan bangunan terus dikerjakan dan dilengkapi saat ini. Harapan ke depan, bila rumah sakit tersebut sudah beroperasi akan mampu mendu-
kung fasilitas kesehatan di Kalbar. “SDM sudah tidak ada masalah, sebab kita dapat formasi dari Dikbud beberapa bulan lalu,” ujarnya. Tenaga dokter di Kalbar hingga saat ini memang sangat minim. Karenanya ada kemungkinan tenaga dokter akan mengambil dari luar Kalbar. Tetapi, beberapa waktu lalu ada isu bahwa adanya keengganan dokter luar masuk ke Kalbar. Salah satu penyebabnya karena kurangnya fasilitas. Terhadap isu tersebut, Thamrin Usman dengan tegas membantah, pasalnya tenaga dokter sudah masuk dalam formasi PNS melalui Mendikbud. Dengan tegas ia mengatakan tenaga dokter sudah lengkap. “Itu sangat beda dengan yang ada, tenaga dokter sudah siap, sebab ini yang mengatur adalah Mendikbud,” ujarnya. Selain itu, Thamrin Usman juga menambahkan, rumah sakit Untan beda dengan rumah sakit yang lain. Rumah sakit Untan adalah rumah sakit pendidikan. Jadi dokternya selain memberikan pelayanan kesehatan, juga nantinya akan memberikan pendidikan. “Salah satu targetnya menciptakan dokter baru di Kalbar, makanya pada formasi PNS lalu ada juga formasi dosen untuk dokter,” pungkasnya.o
PKK Kalbar Sangat Istimewa, Frederika Dilantik Kembali Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak “INI adalah pertandan bahwa semua Kepala SKPD yang ada betul-betul sangat memberikan suport dan dukungan terhadap kemajuan dan perkembangan PKK yang ada di Provinsi ini, karena para Kepala SKPD sangat paham dan tahu betul tentang manfaat dan kiprah kerja para kader PKK,” Ny Hj Vita Gamawan Fauzi, Senin (14/1) saat melantik Ketua
Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kalbar Ny Frderika Cornelis, Periode 2013-2018 yang di Balai Petitih Kantor Gubernur. Dikatakan olehnya, para pengurus yang ada dalam Organisasi PKK adalah orangorang yang betul-betul bekerja dengan jiwa ketulusan, karena mereka tidak digaji, mereka bekerja tidak mengharapkan pamrih, untuk itu organisasi ini perlu mendapat dukungan dari berbagai intansi
terkait, jadikan PKK sebagai Mitra Pemerintah dalam melaksanakan program yang ada. “Manfaatkan kader PKK untuk melaksanakan program yang berkaitan dengan masyarakat, karena kader PKK mulai dari Provinsi hingga ke desa ada dan siap bekerja untuk melaksanakan berbagai program,” jelasnya. Keberhasilan dan kesuksesan TP PKK Kalbar tidak terlepas dari perhatian yang diberikan oleh Dewan Penyantun
PKK, Cornelis yang telah berusaha memajukan organisasi PKK. “Saya selaku Ketua PKK Pusat mengucapkan terima kasih, ke depan diharapkan agar Bapak Cornelis dan Christiandy Sanjaya akan mampu memberikan yang terbaik lagi kepada Tim Penggerak PKK dan Dekranasda di Provinsi Kalbar ini,” ujarnya. Sementara itu, Gubernur Cornelis, selaku Dewan Panyantun PKK Kalbar menga....Ke Halaman -11
Menyambut Natal & Tahun Baru Banjir Hadiah Langsung
HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -
cmyk
Rabu, 16 Januari 2013
Rabu, 16 Januari 2013
Salam. Redaksi mengundang pembaca Borneo Tribune untuk mengirim tulisan untuk rubrik “Citizen Journalism”. Bentuk tulisan dapat berupa laporan kegiatan, opini, surat pembaca, puisi, cerita pendek. Panjang tulisan maksimal 500 kata. Kirimkan tulisan ke email: yusriadii@yahoo.com. Terima kasih.
T
Borneo T Tribune
Hadapi UN, Rapat Rutin Dongkrak IPM TINGGAL menghitung bulan, seluruh pelajar di Kalbar akan mengikuti Ujian Nasional. Tentu para pelajar kita akan berjuang untuk menentukan hasil kelulusan setelah tiga tahun menempuh pendidikan. Pelbagai sosialisasi dan imbauan pun dilakukan oleh pemerintah daerah agar hasil tingkat kelulusan kali ini meningkat dari hari kemarin. Termasuk beragam program untuk mendongkrak tingkat kelulusan dari Dinas Pendidikan Kalbar dan kabupaten/kota yang terus digelar. Mulai dari try out sampai pada jam kelas tambahan. Pertanyaan kita, mampukah hasil kelulusan tahun ini bisa mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar? Pasalnya, realitas yang ada, rendahnya IPM Kalbar ternyata berbanding lurus dengan infrastruktur pendidikan yang memprihatinkan. Bahkan menempatkan Kalbar berada pada urutan 28 dari 33 provinsi di Indonesia. Bahkan Senin kemarin, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, usai melantik Gubernur Kalimantan Barat terpilih, CornelisChristiandy Sanjaya, mengatakan seharusnya kondisi tersebut diantisipasi oleh Pemprov Kalbar dengan memperbaiki infrastruktur yang ada. Bagaimana mungkin tingkat pendidikan akan maju jika infrastrukturnya tidak dibenahi sejak awal. Berkaca pada data Badan Pusat Statistik menyebutkan, komponen pengukuran IPM dapat dilihat dari Angka Harapan Hidup (AHH). Melihat tingkat pembangunan manusia adalah Angka Melek Huruf (AMH). Dan kualitas pembangunan suatu wilayah menurut IPM adalah tingkat Indeks Daya Beli Masyarakat. Dari angka melek huruf saja, tercatat pada 2011 di Kalbar sebanyak 148.687 merupakan penyandang buta huruf. Kondisi ini meningkat tajam dibandingkan tahun 2009 sebesar 53.697. Kondisi itu menempatkan Kalbar dalam urutan ke 25 dari 33 provinsi se-Indonesia untuk ukuran melek huruf. Bahkan, angka putus sekolah juga meningkat sangat signifikan terhitung dari tingkat SD sebanyak 1,10 persen, SMP sebanyak 1,70 persen, dan SMA 3,52 persen dengan jumlah sekolah rusak sekitar 20 persen. Kondisi tidak lebih baik dari hasil SP2010, dimana penduduk Kalbar usia 5 tahun ke atas yang tamat SM/ sederajat sebesar 14,26 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar 1,58 persen, tamat DIV/S1 sebesar 1,79 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,13 persen. Pertanyaan kita, mengapa hal itu bisa terjadi? Padahal salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu wilayah dapat diukur dengan tingkat kualitas pembangunan manusia. Ukuran ini merupakan parameter penting untuk melihat bagaimana dampak pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pengelola amanah kekuasaan. Pada tahun 2007, IPM Kalbar hanya sebesar 67,83 dan berada pada peringkat 29 dari 33 provinsi. Sedangkan pada tahun 2008, IPM Kalbar naik hingga mencapai 68,17 (masih peringkat 29).Di tahun 2009, IPM kembali mengalami peningkatan menjadi 68,79 poin. Dengan kondisi IPM sebesar 68,79 tersebut, Kalbar berada pada posisi 28 dari 33 provinsi se-Indonesia. Permasalahan itu belum cukup. Pasalnya, Dinas Pendidikan Nasional Kalbar mencatat dari 14 kabupaten/kota di provinsi itu ada sekitar 4.816 gedung SD/MI terdiri 21.507 ruang belajar dengan kondisi baik 11.867 ruang, rusak berat 3.820 ruang, rusak sedang 3.151 ruang dan rusak ringan 2.627 ruang. Gedung SMP/MTS sebanyak 1.507 sekolah terdiri 5.342 ruang belajar, dalam kondisi baik 3.907 ruang, rusak berat 452 ruang, sedang 457 ruang dan 526 rusak ringan. Kemudian SMA/MA sebanyak 493 gedung sekolah dengan total ruang belajar 2.253 ruang, terdiri 1.794 ruang belajar kondisi baik, 97 rusak berat, 117 rusak sedang dan 245 mengalami rusak ringan, kata Akim. Sementara untuk gedung SMK sebanyak 137 unit terdiri 1.006 ruang belajar, terdiri 758 kondisi baik, 52 ruang rusak berat, 114 ruang rusak sedang dan 85 ruang mengalami rusak ringan, katanya. Jelas, masalah ini telah melanggar UU Nomor 20/2003 tentang Sisdiknas. Dimana disebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Bahkan warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Jelas, dalam era otonomi daerah, masyarakat Kalbar justru masih menghadapi berbagai persoalan keterbelakangan. Buktinya, IPM Kalbar menduduki ranking terendah se-Kalimantan dan pada peringkat 28 dari 33 provinsi. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Kalbar masih “miskin” karena kemampuan daya beli ‘rendah’. Di samping itu, masyarakat Kalbar juga memiliki derajat kesehatan dan pendidikan yang rendah. Keadaan ini dinilai tidak sejalan dengan visi dan misi gubernur yang ingin menciptakan masyarakat Kalbar yang beriman, sehat dan cerdas. Dan masih menempatkan masyarakat Kalbar “terbelakang dan tertinggal.” Nah, setelah kita melihat segelumit permasalahan pendidikan di atas, semua pasti bertanya, mampukah pemerintah daerah mendongkrak IPM Kalbar?
ENGET
Bentar Lagi Siswa Kita Menghadapi UN? -Ayo, Dongkrak IPM Kalbar Bang Tribune
Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan
2
Dua Atlet Cacat KKU Raih Prestasi Bupati: Cacat Bukan Halangan
AJUK
S
Kayong Utara
Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Bupati KKU, H. Hildi Hamid terharu. Pasalnya dari 130 ribu penduduk, diantaranya terdapat sosok nama yang mengharumkan Kabupaten Kayong Utara (KKU) hingga di Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau, beberapa waktu lalu. Dia adalah Safarudin (26) dan Kutro (25). Kedua atlet yang bernaung di Badan Penyandang Olahraga Cacat (BPOC) ini berhasil menggondol tiga mendali perunggu dan perak pada PON di Riau, tahun lalu. “Dibalik kekurangan terdapat sesuatu yang luar biasa diberikan Allah SWT, sehingga dari 130 ribu penduduk KKU, dua pemuda ini bisa mengukir prestasi,” ujar H. Hildi Hamid, Sabtu (12/1) lalu, sesaat sebelum melakukan pemberian
Tali Asih, Bupati KKU, H. Hildi Hamid menyerahkan tali asih kepada atlet cacat yang telah mengharumkan nama KKU di PON Riau, beberapa waktu lalu. FOTO: Abdul Khoir/Borneo Tribune. tali asih kepada atlet berprestasi di Pekan Olahraga Daerah dan Nasional di rumah dinasnya, di Jalan Irama Laut. Kata Bupati, prestasi yang baik bukan diraih
dari mimpi yang tidak diwujudkan, melainkan dari mimpi yang ingin digapai dengan usaha serta upaya. Baik dengan cucuran keringat, waktu dan pemikiran akan berbuah
manis dengan lahirnya prestasi tersebut. Walau diakui di KKU mencari sumber daya manusia yang benarbenar mau dan mampu untuk menjadi atlet dan pengurus dibidang olah
raga terbilang sulit dan ditambah masih minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki, ternyata masih ada yang bisa mengukir prestasi. “Ini sebuah cambuk bagi semua pihak, walau pemerintah tidak lagi diperbolehkan untuk melakukan intervensi terhadap dunia olahraga, namun saya berharap SKPD dapat belajar dari sini. Prestasi yang lebih baik dan besar bisa saja lahir jika semua turut serta dalam menanganinya,” lugasnya. Sementara itu, Ketua KONI KKU, Helmi menambahkan semua pengurus cabang olah raga untuk dapat semakin mendongkrak semangat para atlet dan terus melakukan penjaringan bibit-bibit baru untuk regenerasi atlet di masa mendatang. “Prestasi diharapkan terus ditingkatkan dan jangan lupa laporan perkembangan atlet dan kegiatan terus diupayakan,” tegas Helmi.
Inspirasi
Cencalok Makanan Tradisional dari Singkawang KALIMANTAN Barat merupakan salah satu provinsi di pulau Kalimantan yang memiliki pesona luar biasa. Selain objek pariwisata yang mengagumkan, makanan khas nya pun tak kalah luar biasa. Ada banyak makanan khas Kalimantan Barat, beberapa di antaranya adalah lapis legit dan bubur pedas yang berasal dari kabupaten Sambas, cemilan amplang yang berasal dari Kabupaten Ketapang, makanan, minuman, dodol dan kerupuk olahan lidah buaya yang berasal dari Kota Madya Pontianak, ada juga sungkui (sejenis lontong, dibungkus dengan daun sungkui) yang berasal dari Kabupaten Sanggau, kerupuk basah yang berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu, dan masih banyak lagi makananmakanan khas lainnya yang tentu saja mengundang keinginan untuk mencicipinya. Salah satu jenis kuliner tradisional di Singkawang yang cukup dikenal adalah Peda atau yang lebih dikenal dengan nama Cencalok atau Encalo’. Cencalok yaitu udang halus yang diawetkan. Seperti terasi tapi bentuk udangnya masih utuh. Cencalok juga merupakan salah satu jenis makanan yang diasinkan. Bedanya dengan asinan lain cencalok ini diasinkan dengan air atau basah. Jenis makanan tradisional ini banyak dijumpai di daerah perkampungan nelayan seperti Sedau, Kuala, Sungai Garam dan
daerah setapuk. Makanan yang terbuat dari udang atau ikan ini dianggap makanan pinggiran, makanan orang miskin, padahal anggapan tersebut keliru karena sekarang cencalok sudah merupakan salah satu menu favorit rumah-rumah makan di Singkawang. Cencalok sangat digemari oleh masyarakat Melayu tidak hanya di Kabupaten Singkawang, akan tetapi juga dalam lingkupan Kalimantan Barat. Tidak ada masyarakat yang tidak mengenal cencalok, karena cencalok dapat dihadirkan dalam segala acara. Dulu, masyarakat hanya menyajikan cencalok sebagai makanan pendamping nasi dan lalapan, akan tetapi saat ini, cencalok juga disajikan dalam pesta,
seperti acara prasmanan, saprahan, pernikahan, dsb. Cencalok seperti menjadi menu utama bersantap ria. Cencalok banyak dijual di pasar, warung-warung, dan di swalayan-swalayan, karena sekarang telah ada cencalok dalam bentuk kemasan, mengingat banyaknya permintaan pasar akan kebutuhan cencalok. Harga cencalok pun relatif murah. Selain itu cencalok juga mudah diolah, tidak memerlukan keahlian memasak khusus. Orang awam sekalipun bisa mengolahnya. Cencalok bukan saja memiliki rasa dan aroma yang khas, akan tetapi kandungan gizinya juga dapat diperhitungkan. Kandungan gizinya adalah sebagai berikut: ±21% protein dalam 100
gram bahan, - ±136 mg kalsium, - ±170 mg fosfor, - ±75% air Oleh karena itu, cencalok aman dikonsumsi oleh anak kecil karena kaya akan kandungan gizinya, terutama protein dan fosfor. Bagi seseorang yang alergi terhadap udang, cencalok kurang aman untuk dikonsumsi. Bahan dasar pembuatan cencalok adalah udang rebon, yaitu udang yang berukuran ±1 cm. Proses pembuatan cencalok memerlukan beberapa tahap dan harus dilakukan dengan teliti untuk memastikan mutu dan kualitas cencalok tetap enak dikonsumsi, yaitu: - Udang rebon segar dibersihkan. Jangan direndam. -Udang rebon kemudian
dicampur dengan garam. Pemberian garam disesuaikan dengan selera. Jika ingin asin, maka garam yang ditambahkan lebih banyak, begitu pula sebaliknya. Ada pula beberapa orang yang mencampurkan sedikit nasi bersama pemberian garam. - Setelah itu simpanlah udang dalam wadah tertutup selama lebih kurang 3 hari. Bila sudah jadi, maka peda siap diolah (dimasak). Ada sebagian orang yang senang makan cencalok mentah sebagai teman nasi. Tentu saja cencalok tersebut ditambah dengan irisan bawang merah dan cabe. Dan ada juga yang lebih senang ditumis. Di bawah ini adalah salah satu resep dari sambal cencalok: Bahan: - Cencalok, - Cabe rawit secukupnya, Bawang merah, - Bawang putih, - Bawang Bombay, Serai, - Daun salam Cara memasak : Seluruh bahan ditumis, dan setelah harum dicampurkan dengan cencaloknya. Sebenarnya ada dua jenis cencalok, yaitu cencalok yang berwarna agak kemerahan seperti yang dijelaskan di atas dan ada cencalok Russep. Cencalok ini bahan dasarnya adalah ikan teri/ikan kecil. Proses pengolahannya sama dengan cencalok, tetapi hasil akhir cencalok russep berwarna agak hitam dan rasanya pun lebih asin. Kiriman: Angelo Odotian, Ismail Nazipin, Dayan. Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura.
Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop
Borneo Tribune
Serba Serbi
Borneo T Tribune
Rabu, 16 Januari 2013
3
Dari Pelatihan Menulis TOP Indonesia
Teman, Mutu dan Kualitas Oleh: Johan Wahyudi Peserta Pusdiklat Top Indonesia, Sabtu (12/1), kemarin, mendapat kesempatan berkunjung di Club Menulis Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak. Kedatangan kami, disambut hangat. Sebuah spanduk selamat datang rombongan Pusdiklat TOP Indonesia, terpasang di pagar pintu masuk Kampus STAIN Pontianak. Mobil dikendari Nur Iskandar, Instruktur Pusdiklat Top Indonesia, berbelok perlahan memasuki Kampus STAIN. Di mobil, ada saya dan teman Diklat lainnya. Rully Febriansyah, Pegawai Bank Kalbar. Mujidi, Kepala Biro Harian Borneo Tribune Bengkayang, juga alumni STAIN. Syukur Saleh, PNS Infokom Kabupaten Sintang. Serta Timo Duile, Mahasiswa Universitas Bonn Jerman. Sedang peserta Diklat lainnya, Bu Fatmawati, Kepala Sekolah SMAN 04 Pontianak, serta Wardi Guru di Kabupaten Bengkayang, menyusul belakangan. Pembangunan STAIN Pontianak, luar biasa. Mujidi sebagai alumni. Mengaku sempat menetas air mata melihat pembangunan STAIN. Dia merasa kampus kebanggan telah tumbuh, sangat luar biasa, dari pada saat ia masih kuliah dulu. Perubahan yang positif. Seperti yang ingin dicapai para peserta Pusdiklat TOP Indonesia. Dari penulis biasa, menjadi penulis luar biasa. Jika bisa seperti Adrea Hirata dengan
Laskar Pelangi-nya dan Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemimpin Jawa Post Group. Tidak salah, jika kita memiliki harapan besar asalkan ada kemauan, disiplin, kerja keras dan kerja cerdas. Mobil berhenti tepat di Perpustakaan STAIN Pontianak. Kami turun, dan masuk ke ruang perpustakaan. Naik anak tangga di lantai dua, tempat Club Menulis STAIN Pontianak. Di sana ada sosok yang sangat saya kenal. Bahkan guru jurnalis bagi saya. Apalagi Mujidi, yang pernah dibimbingnya selama kuliah. Namanya, Yusriadi, pertama saya kenal sebagai Redaktur Harian Equator. Apalagi Pak Yus, sapaan akrabnya sebagai Redaktur Harian Borneo Tribune dan merupakan salah satu pendiri Harian Borneo Tribune, yang berlambang Eggang Gading tersebut. Di Club Menulis STAIN Pontianak, ternyata Pak Yus, dipercaya sebagai pembimbing Club Menulis. Sedikit banyak, saya kenal sifat dan kepribadian Pak Yus. Orangnya tegas dan keras terhadap pendirian. Apalagi selaku redaktur, dia tak sungkansungkan memberikan masukan kepada wartawan, demi suatu kata “Kebaikan”. Apalagi ketahuan copy paste berita dari wartawan media lain. Dipastikan semua berita yang dibuat sang wartawan, tak satu pun terbit di halaman koran. Plagiat, sangat diharamkan dalam dunia jurnalis. Saya menilai, apa yang dilakukan Pak Yus, suatu
Suasana pertemuan antara peserta pelatihan Pusdiklat TOP Indonesia dengan anggota Club Menulis STAIN Pontianak, di ruang Malay Corner, STAIN Pontianak, Sabtu (12/1). FOTO Joko Kusnadi/Club Menulis
hal positif suatu bentuk penbelajaran bagi para jurnalis untuk jujur dan bertanggung jawab terhadap berita yang disajikan. Anak-anak club STAIN Ketua Club Menulis STAIN, Farninda Aditya, Marsita, Romi Yati, Yanto, Sulistia Ningsih, pasti beruntung dibimbing Pak Yus. Lihat saja, Club STAIN Pontianak, sudah menerberbitkan 84 karya buku. Ini suatu hal yang luar biasa. Saya rasa di seluruh Universitas di Kalbar, STAIN-lah penerbit buku terbanyak, dari tangan-tangan mahasiswa yang produktif di Club Menulis STAIN Pontianak. “Aplus untuk mereka”. Rombongan kami, dipersilakan masuk dan duduk di ruang Club Menulis STAIN Pontianak. Buku hasil karya bertumpuk di atas meja. Dengan cover menarik. Menarik bagi
yang melihat untuk membaca isi buku. Salam pembuka, dilakukan Bang Nuris. Memperkenal dan menyampaikan tujuan kedatangan peserta Pusdiklat TOP Indonesia, untuk saling berbagai dan tukar informasi di dunia tulis menulis. Yang sebagian orang menilai sutau hal yang membosankan. Tapi bagi
kami tidak. Semangat menulis telah tertanam di jiwa kami. Dan harus terus diasah, agar pena kami semakin tajam. Lihat saja, diskusi berjalan lancar dan seru. Semula direncanakan dari Pukul 09.00 Wib11.00 Wib. Molor sampai Pukul 12.00 Wib. Molor yang baik. Semua yang ada di sana menikmati, diskusi yang pernuh inspirasi dan imajinasi untuk kemajuan dunia menulis di Kalbar. Banyak hal menarik dan hikmah dari pertemuan ini. Seperti diungkapkan Pak Yus, menulis perlu banyak teman. Saya merenungi kalimat ini. Kalau pekerjaan dikerjakan
bersama, pasti cepat selesai dan mudah. Seperti program gotong royong, yang kini mulai memudar di lingkungan masyarakat kota. Dengan banyak teman, kita bisa saling tukar informasi dan pengetahuan. Begitu juga menulis buku, jika banyak teman maka setiap pertemuan bisa melahirkan satu buku, sesuai sudut pandang masing-masing penulis. “Club Menulis STAIN ini, menerapkan pola: Pertama menulis bersama, dimana para anggota club masing-masing menulis satu tulisan, lalu dikumpulkan menjadi sebuah buku. Kedua belajar menjadi editor untuk tulisan teman lainnya. Ketiga, menulis buku sendiri. Selain itu, belajar lay out, jadi para anggota club, tidak hanya menulis tapi juga bisa me-lay out cover bukunya sendiri. Jika kita menyuruh orang membuat covernya, tentu harus mengeluarkan uang. Setelah itu, baru berkembang menulis buku sendiri,” kata Pak Yus. Saya menilai itu, suatu pro-
Sosok Unik Oleh: Johan Wahyudi Dan pertemuan tersebut, juga hadir sosok yang unik Pembina Club Menulis STAIN Pontianak, Hermansyah. Mengapa unik, saya berpikir Pak Hermansyah ini, bertubuh besar dan gagah. Karena saat di Pusdiklat TOP Indonesia, Bang Nuris, sering menyebut nama Pak Hermansyah yang menulis Buku Ilmu Ghaib di Kalbar. Ternyata Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan di STAIN Pontianak ini, sosok yang sederhana yang memiliki segudang ilmu. Mungkin termasuk Ilmu Ghaib juga. Hehehe.
Sosok sederhana, bisa dilihat cara berpakaian dan gaya bicara yang santun. Pak Hermansyah hanya menggunakan kemeja motif hitam bergaris-garis putih. Tubuhnya tak terlalu tinggi, dan wajahnya putih cerah. Gaya dan style seperti Pak Leo Sutrisno, Dosen Fisika PMIPA-FKIP Untan, yang mencintai dunia tulis menulis yang kami temui di American Corner Universitas Tanjungpura (Amcor Untan), Kamis (10/1). Sosok sederhana inilah sentral kelahiran buku-buku STAIN Pontianak, melalui penerbit yang dia dirikan: STAIN Pontianak Press. Penerbit ini sangat produktif,
ses yang sangat kreatif. Diasah melalui kebersamaan, untuk membangun motivasi menjadi penulis-penulis berkualitas. Apalagi dalam proses penulisan, Pak Yus, tidak mengutamakan mutu yang selalu dibicarakan kaum intelektual. Mengapa Pak Yus tidak mengutamakan mutu? Maka saya berpikir Pak Yus, lebih mengutamakan proses. Melalui proses, kita akan menjadi terbiasa, karena terbiasa kita menjadi mudah. Ke depannya, dipastikan akan lahir karya-karya yang lebih baik. Bukankah manusia juga tubuh dari kecil menjadi besar. Dari belum bisa berdiri, merayap, merangkak, duduk, berdulu, berjalan dan lari. Inilah proses, yang bisa memberikan pelajaran berharga bagi adik-adik Club Menulis STAIN Pontianak. Begitu juga peserta Pusdiklat TOP Indonesia. “Dalam menulis, saya tidak bicara mutu dan kualitas. Terpenting mau menulis, disiplin dan kerja keras. Bicara mutu, belakangan,” katanya. CINDRAMATA. Pembina Club Menulis STAIN Pontianak, Hermansyah, menyerahkan buku sebagai cindrama kepada Instruktur Pusdiklat TOP Indonesia, Nur Iskandar. Foto : Johan Wahyudi/ Borneo Tribune.
tidak saja menerbitkan tulisan internal kampus STAIN Pontianak, tetapi juga penulis luar. “Niat awal membangun penerbit STAIN Press, bermula ingin memfasilitasi dosendosen menerbitkan buku. Sekaligus menumbuhkan semangat
menulis bagi para dosen. Karena menulis itu, tidak sulit, bahkan menerbitkan buku saja tidak sulit. Ini semua demi mendorong dunia penulisan Kalbar,” kata Hermansyah. Pak Hermansyah menyarankan menulislah dari yang sederhana. Diri sendiri, ibu, ayah dan kondisi kampung. Masuk akal juga, bukankah di sekeliling banyak cerita. Budaya, politik, ekonomi, social, ada di sekeliling kita. “Menulislah dari yang sederhana. Bahkan saya melihat mahasiswa sekedar lulus sangat mudah saja. IPK di atas tiga sudah biasa. Namun, bekal tambahan harus ada seperti keterampilan bahasa dan menulis,” katanya. Dan sebagai bentuk salam perpisahan, Pembina Club Menulis STAIN Pontianak, Hermansyah, menyerahkan buku karya Club Menulis STAIN Pontianak kepada Instruktur Pusdiklat TOP Indonesia, Nuris. Bahkan Bang Nuris, membeli masing-masing 5 buku, dari 84 judul buku yang diterbitkan Club Menulis STAIN Pontianak. Kami peserta Diklat diberi kenangan-kenangan satu buku dari Club Menulis, dipilih secara acak sesuai selera masing-masing. Usai itu, mendokumentasikan kebersamaan peserta Pusdiklat TOP Indonesia dan Club Menulis STAIN Pontianak, dilakukan foto bersama. Terima kasih Pak Yus, Pak terima kasih Pak Hermansyah, dan adik-adik anggota Club Menulis yang telah mau berbagai ilmu. Semoga amal ibadah kita semua, diterima Allah. Amin.
Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM
ATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA Ciri khas kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alami, intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akarnya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh lagi. Menurut survey terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita. Terutama persentase penderita impotensi, ejakulasi dini, radang prostat mengalami kenaikan pesat, berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga merupakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan kepercayaan diri pria. Penyakit fungsi seksual menimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medistra TCM ada konsultan Sinshe ahli TCM (Traditional
Chinese Medicine) ternama dari Tiongkok yang siap membantu Anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnya berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: Impotensi, Ejakulasi Dini, Radang Prostat, Sperma Mati, Tidak ada Sperma, Alat vital tidak normal, Kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni “Qiang Yang Bu Shen Liao Fa” ini dipadukan akupuntur elektroterapi sangat terkenal diberbagai Negara, berfungsi memperkuat ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang didalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing terasa sakit, sering kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatasi hingga ke akar penyakit dan tidak mudah kambuh lagi.
Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :
HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0812 5279 7888
Hari Minggu & Libur Tetap Buka
Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune
Rabu, 16 Januari 2013
4
BAZDA Tingkatkan Pengetahuan dan Pendapatan
CMYK
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pendapatan, dan kapasitas Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kabupaten Sambas, pengurus BAZDA Kabupaten Sambas menggelar sosialisasi, Selasa (15/1), di Aula Bupati Sambas. Rencananya akan digelar di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas. Koordinator Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sambas, Drs. H. Asmani, MH dan, Koordinator Sosialisasi di Lingkungan Non SKPD, Ir. H. Ilhamsyah, MM dijadwalkan mengisi kegiatan sampai Maret mendatang dan dihadiri Wakil Bupati Sambas Pabali Musa, M. Ag, Asisten II dan 3, Staf Ahli, Ust. H. Kholilulah. Lc, kepala bagian, Kasi, di lingkungan Seketariat Daerah Kabupaten Sambas. Ketua BAZDA Kabupaten Sambas, Drs. H. Karlan mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk menjalankan kewajiban perintah Allah SWT seperti yang tercantum dalam surat Al-Baqarah: 267, At-Taubah:103
dan Sunnah Rasul dalam hadits Riwayat Jama’ah serta para ulama, menggali potensi kekayaan ummat Islam (muzakki) dalam mengeluarkan atau menunaikan ibadah zakat, memberdayakan ekonomi umat islam terhadap delapan asnap (mustahiq) dalam mengatasi problem umat dan kemajuan umat islam, optimalisasi peran Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sambas, dalam rangka merealisasikan program Sambas relegius serta menunjang program-program pemerintah baik di bidang keagamaan khususnya kegiatan pendidikan islam dan dakwah serta syiar islam khususnya di Kabupaten Sambas maupun di bidang pembangunan ekonomi dan sosial budaya. Sekretaris BAZDA Kabupaten Sambas, Misni Safari, SP mengatakan diadakannya sosialisasi zakat di lingkungan SKPD Pemerintah Kabupaten Sambas dan non SKPD Pemerintah Kabupaten Sambas, agar tahun 2013 ini pendapatan BAZDA Kabupaten Sambas meningkat dan target yang dicapai maksimal Rp 500 juta. “Pada tahun 2012 kemarin kita telah mendapatkan
FOTO BERSAMA Para panitia Natal Oikumene Fakultas Teknik Untan foto bersama. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
Fakultas Teknik Untan Gelar Natal Oikumene Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak Untuk merenungkan kembali lahirnya Tuhan Yesus Kristus, mahasiswa nasrani Fakultas Teknik Untan, Sabtu (12/1), menggelar perayaan Natal Oikumene di Aula Fakultas Teknik, Komplek Untan. Natal Oikumene Fakultas Teknik Untan tidak hanya datang dan memuji Tuhan, tapi merupakan ajang yang mendidik bagi mahasiswa maupun mahasiswi Fakultas Teknik untuk menjadi mandiri, dan mempunyai solidaritas yang tinggi dengan kawan-kawannya serta sebagai momen untuk berkumpul bersama alumni Fakultas Teknik dan civitas akademi Fakultas Teknik Untan. Pengisi acara natal merupakan mahasiswa Fakultas Teknik. Pastor Laurensius Sutadi, Pendeta Edi Kusnadi, Ketua CAFATIFA Arie Pamungkas, Ketua Panitia
Natal Oikumene 2012 Ponco Fajariadi, Perwakilan Dekan Dr Eng Ferry Hadary, ST, M. Eng, Perwakilan Alumni Fakultas Teknik Ir. Michael Injek Barayungk, serta dosen Fakultas Teknik Untan juga hadir dan sekaligus memberikan sambutannya. Pdt Edi Kusnadi dalam khotbah natal Oikumene, dalam momentum natal ini, Bagaimana Allah Telah Mengasihi Kita,Yesus Kristus Rela Mati di Atas Kayu Salib Bagi Kita. Lalu apa hasil dari kasih Allah itu terhadap kita. “Kita tidak disebut lagi sebagai hamba tetapi kita disebut sebagai sahabat-sahabat Yesus,” kata Pdt Edi Kusnadi dalam khotbahnya. Dikatakannya, disebut sebagai anak-anak Allah ini juga sebagai posisi yang luar biasa, dan disebut sebagai anak Allah karena pengorbanan karena kasih Kristus yang telah dinyatakan bagi kita. “Kita akan menjadi seperti Yesus dalam kekekalan,” ujarnya. o
sekitar Rp 416 juta lebih dana Zakat, Infak, Sedekah (ZIS). Gerakan Infaq Seribu Rupiah (Gebu) Rp 1.000, akan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat islam Kabupaten Sambas,” ujarnya. Penggunaan dana ini jelasnya, dikhususkan untuk pembangunan sekolah madrasah, pembangunan sarana ibadah, fasilitas ibadah, beasiswa bagi siswa berprestasi dan yang tidak mampu, membantu fakir-miskin dan yang tidak mampu, membangun ekonomi masyarakat muslim, membangun perpustakaan islam, membangun rumah sakit islam, membangun perguruan tinggi islam dan lain-lain. Pemateri Ust. H. Kholilullah As. Lc menyampaikan syarat-syarat harta wajib zakat berasal dari hasil usaha yang legal dan halal, berkembang atau berpotensi untuk berkembang, milik sendiri dengan kepemilikan yang penuh, telah sampai nishob, sudah dimiliki selama satu tahun (pada hartaharta tertentu), telah terpenuhi keperluan primer. “Muzakki dapat memilih daerah mana zakatnya akan disalurkan, terdata dan terkoordinir,” katanya. o
SOSIALISASI BAZDA Kabupaten Sambas ke instansi pemerintah dan non pemerintah. FOTO Amrul/Borneo Tribune
Ketua Persit PD XII Tpr Pimpin Sertijab Tiga Pejabat Ketua Persit Borneo Tribune, Kubu Raya
Ketua Persit KCK PD XII/ Tpr Ny. Euis Ridwan menyatakan, pelaksanaan penyerahan tugas dan tanggung jawab serta serah terima jabatan merupakan wujud dari dinamika kehidupan suatu organisasi yang senantiasa bisa berubah sesuai dengan perkembangan yang ada dalam organisasi itu sendiri. “Kita pahami bersama, bahwa sebagai organisasi istri prajurit yang berada dalam naungan organisasi TNI AD, kita selalu dituntut untuk mampu menampilkan keserasian, keselarasan serta keseimbangan dalam menjalankan peran sebagai isteri prajurit, khususnya dalam mendukung tugas pokok Kodam XII/Tpr, “ katanya, di Aula Makodam XII/ Tpr dalam acara penyerahan tugas dan tanggung jawab Ketua Persit KCK Cabang VI Srendam dan Serah Terima Ketua Persit KCK Ranting 5 Pomdam Cabang III Spers dan Ranting 2 Kudam Cabang VI Sren PD XII/Tpr, Jumat (11/01). Menurutnya, hal tersebut dapat diwujudkan dengan baik, jika masing-masing individu bisa menjalankan tugas masing-masing secara maksimal, dengan dilandasi semangat dan kerjasama serta pengabdian yang tinggi. “Kita harus ingat, bahwa
sesulit apapun tugas yang kita hadapi, jika kita memiliki rasa optimisme dan kemauan yang tinggi untuk menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi, pasti
akan ada jalan atau solusi yang terbaik,” ungkapnya. Menurutnya, saat mengalami kesusahan atau permasalahan tetap ditanggung bersama, intinya susah
senang dirasakan bersama. Ia yakin ke depan organisasi Persit Kartika Chandra Kirana Cabang VI Srendam dan Ranting 5 Cabang III Spers serta Ranting 2 Kudam Cabang VI Sren semakin maju dan berkembang. “Marilah kita kuatkan komitmen dalam memajukan organisasi disertai dengan
upaya meningkatkan hasilhasil yang telah dicapai para pemimpin terdahulu, sehingga program Persit KCK Kirana PD XII/Tpr dapat berlanjut secara paripurna untuk mewujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan,” harapnya. (http:// www.kodam-tanjungpura.mil.id) o
Cipta Marga Tunggu Tugas Baru Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak Dinas Cipta Marga Kota Pontianak siap menindaklanjuti permasalahan penataan bangunan, terutama bangunan yang menjorok ke badan jalan. Hingga penataan ruang untuk mengurangi masalah perkotaan, seperti banjir, tahun ini. Kepala Seksi Pengendalian dan Pengawasan Bangunan Dinas Cipta Marga, Alfri, belum lama ini, mengatakan siap menunggu perintah tentang tugas baru. Sebab semua pekerjaan sudah sesuai aturan. “Saat ini masih menunggu revisi Raperda Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK) yang masih digodok di DPRD Kota Pontianak. Nantinya, setelah revisi raperda itu rampung, baru kita mulai menyisir sejumlah kawasan pembangunan yang harus sesuai dengan peruntukan wilayah tersebut,” jelas dia.
Dia optimis, penataan kota akan jauh lebih baik dengan adanya aturan baru sebagai payung hukum yang sudah pasti dan jelas peruntukannya tersebut. “Tata ruang wilayah kota ke depan akan lebih terkonsep dan terfokus, terutama wilayah ruang terbuka hijau, kawasan pergudangan, perkantoran, area bisnis maupun area publik. Dengan konsep yang jelas, pembangunan dan penataan kota akan lebih mudah dan tentunya lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya. Tidak hanya itu, dengan penataan kota yang baik arah pembangunan perkotaan akan semakin baik, terutama dalam mengatasi sejumlah masalah lingkungan perkotaan. “Tentu karena semua sudah terkonsep, tinggal kita mengawasi sejumlah perkotaan yang sering terjadi, terutama masalah lingkungan,” ucapnya. o
CMYK
Amrul Borneo Tribune, Sambas
Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune
Rabu, 16 Januari 2013
CC Harus Lebih Baik Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Dilantiknya kembali pasangan Drs. Cornelis, MH dan Drs. Christiandy Sanjaya, SE, MM sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar Periode 2013-2018 banyak harapan yang disematkan masyarakat. Pasangan pemimpin ini diharapkan bisa melanjutkan pembangunan di Kalbar, lebih maju dan berkembang. “Kita berharap Pak Cornelis dan Christiandy, terus melanjutkan pembangunan di Kalbar. Kita lihat, pertumbuhan ekonomi dan keamanan, sangat baik selama kepemimpinan mereka pada periode sebelumnya,” kata tokoh masyarakat dan agama Mempawah, Jailani. Selain itu, Jailani, berharap Cornelis dan Chistiandy bisa mengontrol roda pemerintahan di Kalbar dengan baik, serta rajin meninjau kondisi kabupaten dan kota di Kalbar. Terutama kinerja para pejabat daerah. “Kalau bisa pejabat daerah, berdomisili di daerah tempat mereka bekerja. Jangan tinggal di Kota Pontianak saja. Karena efektifitas kerja, bisa kurang baik. Terutama dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya,” katanya. Selain itu, bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan, juga harus terus ditingkatkan. Terutama di daerah-daerah terpencil dan pedalaman. Dimana akses pendidikan dan kesehatan masih ada yang belum tersentuh. “Kita berharap pasangan ini, bisa mendengarkan keluhan warga Kalbar. Sehingga Kalbar terus maju dan berkembang sesuai harapan dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” katanya. o
Disdikpora Gelar Evaluasi Diri Sekolah Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Evaluasi diri sekolah merupakan salah satu langkah yang baik dalam peningkatan mutu sekolah. Untuk itu, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pontianak, Selasa (15/1), kemarin, melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS), sosialisasi ujian nasional (UN) 2013, serta pemetaan dan pemerataan guru di Gedung Kartini Mempawah. “Dengan melakukan evaluasi diri, diharapkan dapat dipahami bersama oleh segenap warga sekolah akan segala kelebihan dan kelemahan institusinya, sehingga langkah-langkah perbaikan dan titik fokus pengembangan sekolah dapat dilakukan dengan tepat,” kata Kadis Dikpora Kabupaten Pontianak, Zulkifli Salim, dihadapan para kepala sekolah SD, SMP dan SMA/SMK, Kepala UPT, Pengawas dan Penilik sekolah se Kabupaten Pontianak. Lanjutnya lagi, evaluasi diri dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data tentang kondisi sekolah saat ini untuk dijadikan dasar penyusunan program menuju tercapainya kondisi lembaga yang dicita-citakan. “Data yang diperoleh dari evaluasi diri hendaknya diperoleh dari semua pihak, baik data kualitatif maupun kuantitatif sehingga diperoleh informasi yang komprehensif,” katanya. o
Mendagri Imbau Warga Dukung Pembangunan IPDN
IPDN endagri Gamawan Fauzi menyampaikan sambutan rencana pendirian Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Kalbar di Desa Purun Besar, Kecamatan Segedong, Kabupaten Pontianak. FOTO : Humas/Suroto
Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi meninjau lokasi pendirian Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Kalimantan Barat di Desa Purun Besar, Kecamatan Segedong, Kabupaten Pontianak, Senin (14/1), kemarin. Dalam peninjauan tersebut, secara gamblang Mendagri yang membawa hampir seluruh pejabat utama di Kementerian Dalam Negeri menyatakan persetujuannya terhadap lokasi pendirian IPDN di Desa Purun Besar. Mendagri mengatakan, IPDN Kampus Kalimantan Barat yang akan dibangun di Desa Purun Besar menjadi satu di antara delapan IPDN yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Mendagri menjelaskan, kebutuhan akan sumber daya aparatur pemerintahan di seluruh Indonesia sangat tinggi. Karenanya diperlukan pembangunan IPDN di beberapa wilayah di Indonesia. “Para praja dibutuhkan untuk mengisi berbagai posisi yang terdapat di 524 daerah baik provinsi, kabupaten, kota, Kementerian Dalam Negeri, 12 kabupaten
baru, dan 6 daerah administratif di Jakarta. Maka kampus Jatinangor saja tidak cukup,” ujar Fauzi. Mendagri pun mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan dana awal sebesar Rp 40 miliar. Dana ini digunakan untuk pematangan lahan dan pembangunan fisik awal. “Saya setuju. Silakan mulai dikerjakan. Saya menargetkan, pembangunan IPDN Kampus Kalimantan Barat ini dapat rampung pada tahun 2014 mendatang,” katanya. Pada kesempatan itu, Gamawan memohon dukungan semua pihak mengingat pembangunan kampus IPDN di Desa Purun Besar akan memberikan dampak positif berkelanjutan khususnya bagi warga setempat dan Kabupaten Pontianak. “Ini sesuatu yang baik. Mari kita sukseskan bersama,” katanya. Usai memberikan arahan, Mendagri Gamawan Fauzi didampingi Sekretaris Daerah Kalbar M. Zeet Hamdy Asshovie, Bupati Pontianak, Ria Norsan, Wakil Bupati, Rubijanto, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Pontianak, Gusti Ramlana meninjau peta bidang tanah lokasi, denah gedung, dan maket gedung IPDN Kampus Kalimantan Barat.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Mendagri, Diah Anggraini yang selama ini aktif dalam proses penjajakan awal dengan pihak Provinsi dan Kabupaten mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Kalbar dan Pemkab Pontianak yang telah bersama-sama menyiapkan lahan pembangunan IPDN Kampus Kalimantan Barat. “Alhamdulillah gayung bersambut, tokoh masyarakat dan agama bersama Bupati dapat mengupayakan pembebasan lahan seluas 96,5 hektare untuk dibangun IPDN,” ucap Diah. Sementara itu Bupati Pontianak, Ria Norsan menjelaskan, pembebasan lahan seluas 96,5 hektare telah tuntas dan tak lama lagi proses sertifikasi pun selesai untuk kemudian diserahkan ke Pemerintah Provinsi guna proses selanjutnya. Bupati menegaskan, pihaknya bersama Pemprov siap membangun infrastruktur penunjang seperti instalasi air dan listrik yang memang sudah tersambung. “Saya berharap di akhir 2014 penempatan praja sudah dapat dilakukan. Untuk pembangunan tahap pertama sendiri, dimulai dengan pematangan lahan yang dilanjutkan pembangunan aula dan kantor,” katanya. o
Caleg Partai Golkar Terbuka Untuk Umum Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, Senin (14/ 1), kemarin melaksanakan rapat pleno persiapan menghadapi Rapimda DPD Partai Golkar yang akan dilaksanakan 28 Januari Mendatang. Rapat dipimpin langsung Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, dihadiri pengurus DPD dan kecamatan. “Rapat pleno ini, selain mempersiapkan menghadapi Rapimda. Kita juga membahas calon-calon Legislatif dari Partai Golkar. Sekaligus persiapan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Pontianak,” kata Rahmad. Untuk itu, Rahmad, sangat berharap seluruh pengurus Partai Golkar dari tingkat
desa sampai kabupaten, bisa meningkat konsolidasi untuk meraih suara terbanyak pada Pemilu legislatif dan Pilkada nanti. “Saya berharap setiap Dapil, Partai Golkar mendapat 2 kursi. Saya rasa harapan ini, bisa terwujud, mengingat hanya 10 Parpol saja yang akan mengikuti Pemilu nanti,” katanya. Sedangkan untuk, penjaringan calon legislative,Rahmad, menjelaskan Partai Golkar terbuka untuk semua golongan, asalkan memenuhi syarat yang ditetapkan. “Caleg Partai Golkar, terbuka untuk umum. Siapa saja boleh mendaftar. Namun, harus tetap memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan partai. Untuk nama caleg dari Partai Golkar, sebelum Rapimda,
RAPIMDA Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, memimpin rapat pleno persiapan Rapimda Partai Golkar. FOTO : Johan Wahyudi/Borneo Tribune
nama-nama sudah harus masuk. Nanti, tim verifikasi dari provinsi dan pusat akan
turun menyeleksi caleg-caleg yang akan dicalonkan,” katanya. o
5
Sampah di Jalan Alianyang Bukan Buangan Warga KKR Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Kubu Raya, Sugiarto menyatakan dengan tegas bahwa sampah-sampah di sepanjang Jalan Alianyang bukan berasal dari rumah tangga dan dibuang bukan oleh warga Kubu Raya. “Kita pernah satu kali menangkap warga yang bukan asli Kabupaten Kubu Raya yang sedang membuang tumpukan sampah rumah tangga di sepanjang Jalan Alianyang itu. Jika itu memang warga Kabupaten Kubu Raya mereka akan membuang sampah pada tempatanya seperti satu kontainer yang sudah kita siapkan untuk warga sekitar jalan itu, ” katanya, Selasa (15/1). Pihaknya telah menyiapkan satu kontainer dan 1 TPS yang terletak di bawah jembatan tol. “Saat penempatan 1 kontainer dan 1 TPS di bawah tol itu, kita sudah mensosialisasikan kepada masyarakat setempat agar membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Jadi saya yakin 90 persen sampah yang ada disepanjang jalan itu bukan merupakan sampah yang berasal dari warag Kabupaten Kubu raya melainkan warga luar yang dnegan sengaja membuang di jalan itu,”ungkapnya. Lebih jauh ia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Kubu Raya untuk membuang sampah pada tempat yang sudha disediakan oleh Dinas Kebersihan. Karena jika masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya maka yang akan merasa resah juga masyarakat itu sendiri. Untuk itu marilah kita membuang sampah pada tempatnya dan kita ciptakan suasana Kabupaten Kubu Raya bebas dari sampah,”harapnya. o
Padat Karya Sejahterakan Masyarakat Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Program padat karya yang dilaksakan Dinas Kementerian Sosial RI, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, dan Pemerintah Kabupaten Pontianak dinilai Bupati Pontianak, Ria Norsan, dapat mensejahterakan masyarakat, karena pembangunan yang dilaksanakan langsung melibatkan langsung masyarakat. “Dengan adanya padat karya ini desa kita bisa terbangun, masyarakat juga bisa mendapat lapangan pekerjaan. Saya berharap segala bentuk program padat karya yang dilaksanakan, bisa dikembangkan dan dipelihara dengan baik,” kata Bupati. Hal ini, juga disampaikan saat meresmikan proyek padat karya perumahan relokasi pasca bencana, kegiatan keserasian sosial, dan kegiatan padat karya infrastruktur di Kecamatan Segedong. “Saya menilai melalui padat karya, akses yang tadinya terisolasi dapat dibuka dan memungkinkan masuknya kendaraan roda empat sehingga nantinya akan ramai aktivitas. Dengan begitu pertumbuhan ekonomi pun tumbuh karena masyarakat bisa mudah mengangkut hasil bumi,” katanya. o
Bengkayang Borneo Tribune
Rabu, 16 Januari 2013
6
Wisata Alam Budaya Bengkayang Jadi Tujuan Wisatawan Asing Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Dunia pariwisata merupakan sisi tersendiri dari berbagai bisnis industri yang menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat dan pemerintahan, Kabupaten Bengkayang yang memiliki potensi sumber daya alam dan budaya merupakan aset industri pariwisata yang belakangan ini semakin mendapat tempat “dihati” para wisatawan mancanegara. Pada even Budaya Nyobeng di Sebujit tahun 2012 tergambar lebih dari sepuluh orang kunjungan turis mancanegara dari Canada, Malaysia dan Jepang. Sementara itu pada treking wisata alam air terjun dan pendakian Cagar Alam Gunung Nyiut tercatat lebih dari sepuluh kunjungan wisatawan dari dalam maupun dari luar negeri (khususnya Eropa). Kasi Promusi Disbudpar Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkayang, Frans Wijaya mengatakan, saat ini Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkayang bekerjasama dengan traveling agen di Bali & Konsultan Pariwisata Internasional GIZRED SINGBEBAS (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit
(GIZ) GmbH - German Development Cooperation) telah merintis paket-paket wisata alam yang dipromosikan melalui wiki travel google mulai dapat mengatrol kunjungan wisatawan manca negara ke Kabupaten Bengkayang. Kata dia, khusus bagi objek wisata Air terjun Barawant dan Riam Baro di Desa Sahan Dusun Melayang Kecamatan Seluas memiliki keunggulan kompetitif bila dibanding dengan objek wisata air terjun yang ada di Kalimantan Barat khususnya, Air terjun Barawant ini memiliki ketinggian 98 meter merupakan salah satu airterjun tertinggi di Kalbar yang dikelilingi kelebatan hutan tropis dan masih sangat terjaga kelestariannya. “Objek wisata Kabupaten Bengkayang tahun 2012 telah menarik minat stasiun Televisi Nasional seperti Trans7 telah memproduksi 4 episode film-film bernuansa petualangan alam di wilayah objek wisata Kabupaten Bengkayang,” katanya. Peningkatan kunjungan sektor wisata baik dari dalam maupun luar negeri merupakan suatu proses yang harus terus dijaga konsistensinya melalui peningkatan pelayanan kepuasan bagi pengunjung, sehingga pada suatu saat destinasi wisata Kabupaten Bengkayang diharapkan menjadi suatu
Riam Merasap. FOTO Ist
brand pariwisata dunia seperti pulau Bali. Seiring dengan mulai mendunianya objek wisata alam dan budaya di Kabupaten Bengkayang memang sangat perlu perhatian khusus peningkatan pembangunan sarana prasarana pendukung kegiatan kepariwisataan, se-
perti peningkatan jalan desa, homestay, tangga di objek wisata airterjun, serta penataan lainnya, hal ini di pastikan guna memberikan kepusan bagi wisatawan yang pada akhirnya diharapkan dapat menjadi “goodnews” bagi pengunjung yang belum menjajal wisata Kabupaten
Bengkayang dengan demikian diharapkan akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara secara berkesinambungan setiap tahun. (Rilis Bidang Pariwisata, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkayang) o
Berlantai Keramik, Pelajar SDN Lamat Buka Sepatu Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang SDN 05 Lamat Semalat Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang betul-betul menerapkan kebersihan dalam proses belajar mengajar. Pengelola sadar, kebersihan merupakan pangkal kesehatan dan kebersihan juga bagian dari iman. Semua pelajar baik perempuan ataupun laki -laki diminta untuk membuka alas kaki (sepatu) saat mengikuti jam pelajaran. Sepatu disimpan di teras atau disimpan pada tempat sepatu yang telah disediakan pihak sekolah. Pelepasan sepatu untuk pelajar tersebut mulai diterapkan saat lantai SDN Lamat Semalat dilapisi dengan keramik. Tahun 2012 yang lalu, SDN yang terletak di pinggiran jalan utama Bengkayang Singkawang ini mendapatkan dana rehab yang bersumber dari APBN. Salah satu item dari kegiatan rehab itu adalah merehab lantai dengan dilapisi dengan keramik. Rehab dimulai sekitar bulan Agustus dan selesai kurang lebih pada Desember lalu. “Semenjak berlatai keramik itu, kami menerapkan aturan dengan melepas sepatu saat akan masuk kelas,” demikian dikatakan Irwan, guru kelas IV, Selasa (14/1). Kemarin, saya bersama Ayong dari MBS melakukan motoring ke sekolah sekolah yang mengikuti program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Sekolah yang
kami kunjungi salah satunya SDN 05 Lamat Semalat. Ada pemandangan menarik terhadap sekolah yang dipimpin oleh bapak Kemijo ini. Saat akan naik ke teras, saya tertuju pada sepatu sepatu yang berbaris rapi didepan pintu masuk. Sepatu sepatu itu ditaur sedemikian rupa, tidak ada kesemerawutan, rapi dan sangat enak untuk dilihat. Setelah melihat sepatu, kami melihat lantai sekolah yang mengkilap. Lantai ternyata dilapisi keramik. “Karena ini dikeramik, makanya kami minta kepada siswa untuk melepaskan sepatu,” kata Irwan. Kami kemudian melihat masing masing ruangan. Pada pintu masuk kelas pada bagian atas ditulis nama kelas, pada bagian pojok atas pintu ada dua papan yang dibuat menggantung, papan itu masing masing bertulis guru kelas dan nama guru kelas bersangkutan. Kami berkeliaran di bagian dalam dan semua ruangan bersih dengan dilapisi keramik, tidak terkecuali untuk wc. “Kami kewalahan air!” “Air belum ada dan saat ini kami menyuruh siswa untuk menangkut,” “Kedepan, untuk mengisi air itu kami akan menyediakan mesin air,” Demikian pejelasan Irwan. Irwan mewakili kepasa sekolah SDN Lamat Semalat berhalangan hadir. ‘Kepala sekolah sedang tugas luar,” kata Irwan pada kami. o
Daging Sapi,Ilustrasi
Borneo Tribune, Singkawang Pihak Kecamatan Singkawang Barat rencananya dalam waktu dekat bakal memasang CCTV di sejumlah fasilitas umum di Kota Singkawang. Tujuan di pasangnya CCTV itu, guna untuk menimalisir aktivitas masyarakat saat mengunjungi taman-taman kota yang ada. Tak terkecuali juga terkait deFOTO: Rudi/Borneo Tribune ngan adegan mesum yang diduga Burhanudin dilakukan oknum ABG di Taman GB, seperti yang dilansir oleh media cetak sekarang ini. “Jadi jika ada oknum yang melakukan aktivitas serupa akan kelihatan nantinya, siapa pelaku adegan tersebut. Jika ketahuan, kita minta kepada petugas untuk mengambil tindakan tegas, jadi tidak ada lagi semacam pembinaan. Karena ini merupakan perbuatan yang sangat memalukan,” ujar Camat Singkawang Barat, Burhanudin. Dikatakan Burhanudin, jika hanya sekedar membangun pos-pos keamanan, sepertinya belum bisa menjamin untuk menekan angka kriminalitas maupun tindakan asusila. Karena, pelaku selalu pandai mencari waktu yang tepat untuk melakukan aksinya disaat penjaga sedang lalai. “Bisa jadi sewaktu penjaga sedang tertidur, ataupun yang lainnya,” ungkapnya. Tetapi, dengan dipasangnya CCTV ini, tentunya dapat merekam segala aktivitas warga yang sedang mengunjungi taman tersebut. Seperti di Kantor Camat Barat ini sendiri, akunya, sebenarnya sangat rawan dengan hal-hal tersebut. Sering dia jumpai ada seorang warga yang tidak tahu asalnya sedang berpacaran di belakang kantor. “Saya tanya, mengapa kamu disini, terus dia bilang lagi kumpul-kumpul. Padahal, di kantor ini selalu ada penjaganya. Nah, seperti yang saya katakan tadi, disaat penjaga sedang tertidur, secara diam-diam warga yang bersangkutan masuk ke belakang kantor,” ucapnya. Awalnya sich, kata Burhanudin, mereka hanya dudukduduk santai di depan. Tapi, saat penjaga lengah, dia langsung masuk sampai ke belakang kantor. Terkait dengan pemberitaan adegan mesum ini, yang kita khawatirkan anak tersebut (wanita), dikarenakan sudah terlanjur diberikan semuanya kepada pacarnya, sewaktu-waktu bisa berpikir lebih jauh, sehingga moralnya menjadi rusak. “Jangan sampailah berimbas kepada anak cucu kita nantinya,” harapnya. (Freelancer/Rudi) o
Awasi Label 100 % Halal
Sepatu Pelajar SDN Lamat Semalat Harus Dibuka Saat Masuk Kelas//Mujidi
Harga Daging Sapi Naik Borneo Tribune, Singkawang Mahalnya daging sapi di berbagai daerah di Indonesia, juga berimbas pada harga daging sapi di Kota Singkawang. Daging sapi di kota ini sempat bertahan pada kisaran harga Rp 80.000/kg. Namun kini ternyata naik kembali menjadi Rp 90.000/kg. “Harga daging sapi sebelumnya bertahan pada
Pasang CCTV
kisaran antara Rp 80 ribu/ kg. Namun kali ini kembali melonjak Rp 90.000 seiring dengan naiknya harga daging sapi secara nasional. Makanya di sini juga harga daging naik,”ujar H. Kasim Ibrohim salah seorang pembeli daging sapi di Pasar. Menurutnya, kenaikan harga dagin sapi sejak lama dikeluhkan konsumen. Namun, apa mau dikata. Hing-
ga saat ini, harga daging sapi di pasaran masih tembus Rp 90 ribu/kg. kenaikan harga itu, juga membuat konsumen beralih mengkonsumsi daging ayam. “Banyak juga konsumen yang beralih mengkonsumsi daging ayam. Karena daging sapi masih mahal,”katanya. Selain murah, daging ayam juga hampir sama proteinnya dengan daging
sapi. Tetapi, diantara warga masih banyak yang mengkonsumsi daging sapi. Meskipun harganya masih selangit, konsumen masih bertahan hingga harga daging sapi kembali normal. “Meski daging sapi terbilang mahal. Namun tak sedikit juga warga yang mengkonsumsinya,”ujarnya. (freelancer/Rudi) o
Borneo Tribune, Singkawang Bukan rahasia umum lagi kalau di sejumlah rumah makan di Kota Singkawang ini selalu melampirkan label halal 100% yang di tempel oleh oknum pengusaha di dinding rumah makan tersebut, demi mendapatkan keuntungan. Melihat pemandangan seperti ini, pihak MUI Singkawang menFOTO: Rudi/Borneo Tribune jadi berang, hanya saja saat ini Arnadi Arkan MUI Singkawang belum bisa bergerak untuk mendatangi rumahrumah Makan tersebut, karena masih terganjal dengan belum dikeluarkannya SK sejak dilantik menjadi Ketua MUI Singkawang pada Musda MUI 20 Desember kemarin, di Hotel Dangau Singkawang. Ketua MUI Singkawang, Arnadi Arkan, menyebutkan kalau label 100% yang di pasang oleh oknum pengusaha itu adalah pembohongan publik. Karena label tersebut tidak dilengkapi dengan persetujuan dari BPOM dan MUI. “Hal ini tidak bisa kita biarkan berlarut-larut. Setelah SK saya keluar, saya berencana akan turun ke lapangan mendatangi rumah-rumah makan tersebut bersama pihak kepolisian. Apabila terbukti, pengusaha yang bersangkutan akan kita serahkan kepada pihak kepolisian untuk ditindak secara tegas,” ungkapnya. Apalagi, kata Arnadi, sekarang ini harga daging sapi sangat mahal. Tidak menutup kemungkinan, bulatanbulatan untuk bakso yang biasa di giling itu dicampur dengan daging lain. “Di Singkawang ini, tempat penggilingan daging bakso yang bisa dipercaya hanyalah yang didepan Bank Mandiri. Selebihnya saya tidak bisa mengungkapkan,” ujarnya. (Freelancer/Rudi) o
Rabu, 16 Januari 2013
Landak-Sanggau Borneo T Tribune
Masalah MPE – Petani Semuntai
Khironoto Minta Bupati Tegas “
Amat Dasa didampingi Istri berfoto di depan kantor Bupati Kutai Barat. Foto Istimewa
Catatan Perjalanan Amat Dasa di Kaltim 2 (bersambung )
Penduduk Masih Jarang KENDATI sudah sore saya bersama istri diajak mampir sejenak di depan kantor Bupati. Kami tidak bertemu Bupatinya, hanya ber-foto-foto di depan kantor Bupati Kutai Barat. Pada keesokan harinya saya bersama istri pulang meninggalkan Desa Muara Mujan Kecamatan Tering Kutai Barat jam 08.30 dengan menumpang mobil salah satu keluarga menantu bernama Yakob Embon yang tinggal di kota Balik Papan. Ketika mengisi bahan bakar di sebuah SPBU di kota Sendawar kami mengantri selama satu jam sama seperti antrian di Kalbar juga. Jika pada saat pergi karena malam, kami tidak melihat dengan jelas suasana perjalanan pada waktu itu, tetapi pada saat pulang kami siang hari, sehingga bisa melihat dengan jelas suasana dalam perjalanan itu. Jalan dari Kutai Karta Negera menuju Kutai Barat lebih kurang 200 Km cukup lengang. Penduduknya masih sangat jarang.Tempat persinggahan rumah makan sangat jarang. Bus penumpang umum juga sedikit sekali. Orang Kutai Barat lebih suka naik travel (taksi) atau naik kapal laut jika hendak pergi atau pulang. Perumahan penduduk yang padat hanya di sekitar kota kabupaten saja. Pemukiman terlihat padat di sekitar di ibukota Kutai Karta Negara, Tenggarong, hingga sampai di kota Balik Papan. Di sepanjang jalan mulai dari Kutai Karta Negera banyak sekali dermaga tambang batu Bara. Kami tiba di kota Balik Papan pada pukul 22.30 dan beristirahat di kota Balik Papan. Kami menginap di rumah Pak Yakob Embon.(Amat Dasa/Feelancer/bersambung)
HO TEL HOTEL
Anggota DPRD Sanggau, Khironoto meminta Bupati Sanggau agar melakukan tindakan tegas dalam penyelesaian kasus PT. MPE dengan petani di Semuntai. Jika Bupati Sanggau tidak bisa mengambil tindakan tegas, maka persoalan PT. MPE dan petaninya akan terus berlanjut tanpa penyelesaian. ”Kalau tidak ada ketegasan dari kepala daerah, maka masalah ini tidak akan pernah kelar sampai kapan pun. Sejauh ini saya melihat perusahaan tidak punya itikad baik menyelesaikan masalah ini,” ujarnya ketika ditemui Senin (14/1) siang belum lama ini. Khironoto menuturkan, PT. MPE telah berapa kali meng-
Kalau tidak ada ketegasan dari kepala daerah, maka masalah ini tidak akan pernah kelar sampai kapan pun. Sejauh ini saya melihat perusahaan tidak punya itikad baik menyelesaikan masalah ini.
“
Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau
ikuti rapat, tetapi tidak ada itikad baik dari mereka. Malah selalu memojokkan petani. Solusi yang direkomendasikan juga tidak pernah dilaksanakan. ”Masalah penanaman yang ada pelanggaran, soal pupuk dan sebagainya juga tetap di-
laksanakan. Padahal itu masalah. Artinya dari dulu PT. MPE sudah melanggar aturan. Kalau tidak ada itikad baik, itu artinya melawan pemerintah daerah. Maka pemda punya wewenang untuk tegas dalam mengambil sikap,” jelasnya. Masalah yang sudah berlarut-larut tersebut segera dieksekusi oleh pemerintah daerah. Jangan sampai masalah investasi berjalan tidak baik dan justru menimbulkan gejolak di masyarakat yang lebih besar. ”Kalau Bupati mau tegas, mereka yang melanggar aturan harus dicabut izinnya tanpa kompromi. Kalau Bupati berani kasi izin, harus berani juga mencabut izin bagi perusahaan yang memang bermasalah dan tidak punya itikad baik seperti PT. MPE,” tegasnya.
7
Keuskupan Sanggau Adakan Natal Bersama dan Penutupan IYD Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Jumat (11/1) belum lama ini, ribuan umat Paroki Katedral Sanggau telah merayakan Natal bersama uskup, para imam dan biarawanbiarawati, serta panitia Indonesian Youth Day (IYD) tahun 2012 di Keuskupan Sanggau. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Sanggau dan Bupati Sekadau. Selain merayakan Natal bersama, acara tersebut juga sekaligus pembubaran panitia IYD Keuskupan Sanggau. Hal itu, sebagai bukti nyata menyambut kelahiran kristus dan sebagai ungkapan syukur atas apa yang diperoleh selama setahun yang lalu dan siap melangkah tahun baru dengan semangat kebersamaan, persaudaraan dan kasih. Ketua Umum Panitia IYD Keuskupan Sanggau, Paolus Hadi mengatakan bahwa kegiatan IYD telah sukses dilaksanakan berkat dukungan bersama dan dua pemerintahan yaitu Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau ikut mendukung. Ada 1920 peserta keseluruhan yang terdaftar termasuk 5 orang peserta perwakilan dari Kuching Sarawak Malaysia dan konsulat lainnya. Bahkan lebih dari 2000 orang peserta yang hadir dalam perayaan iman tersebut melalui IYD pertama 20-26 Oktober tahun 2012 lalu di Sanggau. IYd pertama di Kabupaten Sanggau menjadi kenangan tersendiri karena begitu semangat dan penuh antusias para umat dalam menghadiri kegiatan tersebut. Dalam hal ini Umat keuskupan Sanggau sangat luar biasa dalam turut serta mendukung kegiatan IYD baik segi tenaga maupun dana dan kedua kabupaten pemerintahan proaktif turut mensukseskan kegiatan dan Keuskupan Sanggau menjadi kenangan bagi keuskupankeuskupan lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia terlebih para peserta IYD. ”Atas nama seluruh panitia IYD mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan dukungannya kepada para umat, para dermawan dan para donatur serta kedua pemerintahan Sanggau dan Sekadau sehingga kegitan IYD dapat berjalan dengan baik dan sukses. Selamat Natal semuanya, mari dengan semangat natal kita awali tahun 2013 dengan semangat kebersamaan dan persaudaraan serta ciptakan kedamaian bersama,” ujarnya. Bupati Sanggau H. Setiman H. Sudin mengatakan mewakili Pemerintah Kabupaten Sanggau menyambut baik atas kegiatan kerohanian, peningkatan keimanan dan kebersamaan. Dimana selama ini Sanggau bukan hanya harmonis melainkan sangat sinergisitas dimana para pemimpin umat dapat saling menghargai, saling mengisi dan membina
para umatnya. Pemerintah daerah merasa bangga atas kesiapan Keuskupan Sanggau pada even besar yaitu menjadi tuan rumah IYD pertama. Sehingga Sanggau dapat dikenal diseluruh pelosok daerah Indonesia, juga negara tetangga Malaysia bahkan internasional. ”Mari dengan kegiatan keagamaan kita bersama baik pemerintah daerah maupun para pemimpin umat, kita tingkatkan iman dan takwa masyarakat, pelayan dan peningkatan ekonomi sehingga masyarakat semakin tahun semakin sejahtera. Kemudian dalam kurun waktu dekat daerah kita akan menyambut pesta demokrasi pemilihan kepala daerah mari kita diajak bersama untuk mensukseskan dan jaga keamanan serta kelancaran pesta demokrasi tersebut sehingga Sanggau tetap permai selamanya. Selaku mewakili pemerintah daerah menyucapkan selamat natal kepada para umat yang merasakan dan selamat melangkah tahun baru, semoga di tahun baru 2013 kita semua selalu dilimpahi rejeki yang murah,” ungkapnya. Sementara itu, Bupati Sekadau, Simon Petrus, mewakili Pemkab Sekadau menyambut baik atas Natal bersama karena dengan kebersamaan ini maka terjalinlah tali silaturahmi antar umat dan sesama. ”Makna natal adalah penuh kebersamaan, persaudaraan dan cinta kasih. Natal bersama uskup, para pastor, biarawan-biarawati dan bersama umat paroki serta kring sebagai pemacu para imam dalam pelayanan kasih dalam pewartaan kabar baik. Dimana tahun baru ini sebagai pemacu langkah awal kita dalam pelayan terhadap sesama. Kita juga bersyukur atas suksesnya kegiatan IYD di Keuskupan Sanggau pada tahun lalu. kemudian situasi menyambut natal dan tahun baru juga berjalan dengan aman dan kondusif,” tambahnya. Uskup Sanggau Mgr.Julius Mencucini,CP menambahkan, sudah sepantasnya mengungkapkan pujian dan syukur kepada Tuhan atas kebersamaan ini dalam merayakan Natal bersama. ”Mengenai IYD bahwa IYD pertama diawali di tengah hutan borneo Kabupaten Sanggau namun dari tengah hutan tersebut telah muncul terang dan akhirnya kegiatan IYD sukses diselenggarakan. IYD telah ditetapkan akan diselenggarakan selama lima tahun sekali secara bergiliran setiap keuskupan yang ada menjadi tuan rumah. Dengan suksesnya kegiatan IYD maka sukseslah kegiatan kita bersama dan bukan hanya kesuksesan keuskupan, Pemkab Sanggau dan Sekadau, melainkan kesuksesan kita bersama dan seluruh masyarakat Keuskupan Sanggau yang ada di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau,” pungkasnya.
Petani Sawit Keluhkan Harga Jual Anjlok Borneo Tribune, Ngabang Ketua Koperasi Sama Bangun Kabupaten Landak, Cendra Sunardi, berharap harga TBS yang sekarang Rp994,81 per kilo, naik kembali. Dia juga berharap agar masyarakat petani kelapa sawit tidak tersiksa oleh harga buah yang sangat anjlok turun. ” Dari bulan Desember 2012 dan sampai di bulan Januari 2013 harga sawit yang turun jauh dari angka 1.500 menjadi 994,81 rupiah per kilo, saya lihat di setiap perkebunan sawit mayoritas Kalimantan Barat petani saat ini lagi susah dan sa-
ngat sedih dimana pabrik tidak mampu untuk mengolah dan menampung buah sawit,,” ucap Cendra Sunardi. Cendra Sunardi yang juga wakil rakyat di kabupaten Landak mengaku sangat terpukul dengan harga sawit yang turun. Hal ini katanya akan terpengaruh dengan perekonomian Kabupaten Landak. “Saya harap Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk memperhatikan serta memperjuangkan harga sawit yang sangat anjlok,” kata Cendra. (Yohanes.J/Free)
Sekadau Borneo Tribune
Rabu, 16 Januari 2013
8
Harga Karet Berangsur Naik Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Harga karet di tingkat pengepul di Kabupaten Sekadau mulai mengalami peningkatan sejak sepekan terakhir. Kondisi ini pun di-
sambut baik para petani karet. “Harga jual karet sekarang sudah naik di atas Rp 10 ribu, lumayan,” ujar Ahmad, salah seorang petani karet di Jalan Rawak, kemarin. Meningkatnya harga jual
karet terjadi sejak seminggu terakhir. Sebelumnya harga karet di tingkat pengepul hanya berkisar Rp 8-9 ribu per kilogram. “Kemarin saja jual harganya sudah mencapai Rp 10.700 per kg. Mudah-mudahan terus meningkat,” doanya.
Pemerhati pertanian Sekadau, Ahmad Eka menilai, karet juga merupakan sumber pendapatan ekonomi keluarga urutan nomor dua selain dari hasil kelapa sawit. “Memang potensi pertanian di daerah kita ini cukup
menjanjikan. Tinggal kembali kepada masyarakat saja yang untuk mengelolanya,” ucapnya. Alumni Fakultas Pertanian Universitas Panca Bhakti Pontianak ini mengatakan, sejauh ini para petani karet sudah
menunjukan perubahan (inovasi) dalam mengembangkan perkebunan milik pribadi mereka. Kendati demikian berdasarkan penilaian dia, masih banyak petani karet yang belum faham bagaimana pola bertani modern untuk
mengembangkan perkebunan karet skala besar. “Salah satunya pendukung berkebun modern memang harus dari sumber daya manusia. Petani juga perlu dididik oleh petugas PPL di Pemda,” tambahnya. o
Ratusan Warga Paguyuban Tajau Banaga Gelar Natal Bersama Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Ratusan warga dari Paguyuban Tajau Banaga yang berasal dari tiga wilayah di Rawak, Nanga Taman dan Nanga Mahap (RTM) mengikuti Natal bersama yang digelar di rumah pribadi Aron di Jalan Merdeka Selatan, Minggu kemarin. Aron adalah tokoh masyarakat dari Paguyuban Tajau Banaga, juga Anggota DPRD Kabupaten Sekadau. Acara Natal bersama ini juga dirangkai dengan acara tutup buku arisan Paguyuban Tajau Banaga, tahun 2012. Wakil Bupati Sekadau Rupinus, yang juga sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sekadau secara khusus datang menghadiri Natal bersama Paguyuban Tajau Banaga. Sejumlah pastor dan pejabat penting di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau yang berasal dari wilayah Rawak, Taman dan Mahap juga tampak hadir dalam acara yang bertajuk merajut kasih dalam persaudaraan ini.
Natal Bersama Paguyuban tajau banaga
Tajau Banaga Paguyuban Besar di Sekadau Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Paguyuban Tajau Banaga adalah salah satu paguyuban suku Dayak terbesar di Kabupaten Sekadau. Paguyuban Tajau Banaga ini dipusatkan di Kota Sekadau bersahabat dengan paguyuban dari sub suku lainnya. Paguyuban Tajau Banaga terdiri dari beberapa sub suku Dayak di tiga Kecamatan di Rawak, Nanga Taman, dan Nanga Mahap. Sub suku Dayak yang tergabung dalam Paguyuban Tajau Banaga, antara lain, Dayak Mentuka, Kerabat, Sawe’, Taman, Mahap, Koman, Mongko, Jawan dan Ketungau. Ketua Paguyuban Tajau Banaga, Alim Kanisius, saat ditemui disela-sela Natal bersama menceritakan sejarah singkat berdirinya pagu-
yuban Tajau Banaga. Diceritakan Alim, Paguyuban Tajau Banaga berdiri pada 18 Agustus 2008. Berdirinya paguyuban dibentuk karena meningkatnya jumlah warga yang berdomisili di Kota Sekadau, seiring dimekarkannya Kabupaten Sekadau menjadi kabupaten pada 2003 silam. Paguyuban Tajau Banaga yang tergabung dalam beberapa sub suku itu, mulai berdatangan ke Kota Sekadau untuk mencari pekerjaan. Di antara mereka ada yang bekerja menjadi PNS, pegawai swasta dan karyawan di perusahaan perkebunan kelapa sawit. “Melihat warga Tajau Banaga yang semakin banyak datang ke Kota Sekadau. Para orang tua dan pengurus menggagas agar dibentuknya paguyuban yang diberi nama Tajau
Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga
Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal
Banaga. Tujuannya adalah untuk wadah, melestarikan adat istiadat budaya dari sub suku yang tergabung dalam paguyuban kita agar dilestarikan generasi penerus agar tidak punah,” cerita Alim. Alim merinci sub suku Dayak yang tergabung di Paguyuban Tajau Banaga. Sub suku Dayak itu antara lain, Dayak Mentuka, Kerabat, Sawe’, Taman, Mahap, Koman, Mongko, Jawan dan Ketungau. “Ini semua sub suku yang tergabung dalam paguyuban Tajau Banaga. Sub suku ini lebih banyak berdomisili di daerah Rawak, Taman dan Mahap atau yang biasa kita sebut RTM,” ucapnya. Dikatakan dia, dari tahun ketahun perkembangan sub suku Dayak yang tergabung dalam paguyuban tajau banaga terus berkembang
pesat. Sub suku dari Paguyuban Tajau Banaga, kata Alim berbekal pendidikan dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki, satu persatu mulai datang ke kota, untuk mengadu nasib. Karenanya paguyuban ini dipandang perlu untuk dibentuk sebagai wadah warga Dayak di tiga kecamatan. “Tajau Banaga diharapkan bisa menyelesaikan permasalah yang kemungkinan terjadi di dalam masyarakat atau paguyuban itu sendiri. Melalui paguyuban ini, mereka merasa dilindungi, ada wadah untuk mereka berkomunikasi, ada wadah mereka untuk mengadu. Itulah tujuannya, sehingga kita terinspirasi untuk membentuk paguyuban ini,” tuturnya. Paguyuban Tajau Banaga memiliki misi menanamkan kebiasaan adat dan budaya
melalui kegiatan ritual melalui sub-sub suku yang ada. Selain itu untuk mengambangkan cirri khas ada dan budaya kepada generasi muda. Dalam struktur kepengurusan Paguyuban Tajau Banaga, Wakil Bupati Rupinus bertindak sebagai penasehat/pelindung. Pria yang pernah menjabat sebagai Camat Nanga Mahap ini berasal dari Desa Pantok, Kecamatan Nanga Taman. Ratusan anggota Paguyuban Tajau Banaga kini berdomilisi di Kecamatan Sekadau Hilir, Pusat Kota Kabupaten Sekadau membaur bersama warga di sekitarnya. “Kita akan mendata kembali jumlah warga kita yang berdomisili di kota Kabupaten Sekadau ini, karena tiap tahun dipastikan bertambah,” imbuh Alim. o
Acara Natal bersama yang dimulai sekitar pukul 19.00 wib dengan doa, dipimpin oleh Pastor. Natal bersama yang rutin dilaksanakan ini berjalan secara sederhana. Semua undangan termasuk wakil Bupati Sekadau Rupinus duduk melantai. Sesi makan malam bersama juga dilaksanakan secara lesehan menambah suasana kekeluargaan semakin akrab di Natal bersama itu. Sementara itu, Ketua Paguyuban Tajau Banaga, Alim Kanisius, merasa bersyukur Natal bersama paguyuban Tajau Banaga tahun ini dapat terlaksana. “Natal bersama ini digelar untuk kita bertemu satu sama lain, saling berkomunikasi, diluar kegiatan paguyuban rutin lainnya,” tutur Alim. Pengurus Paguyuban Tajau Banaga sudah sepakat akan melaksanakan Natal bersama setiap Tahun di kota Kabupaten Sekadau. “Kita juga merencanakan kegiatan natal yang dilaksanakan secara rutin ini, ke depan agar lebih baik lagi,” timpalnya. o
3 Tahun Berturut-Turut Sumbang Prestasi Nasional
P Onem Kasi Pemuda dan Olahraga Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Pelajar asal Kabupaten Sekadau menoreh prestasi di bidang olahraga dan kepemudaan di tingkat nasional. Sejak tiga tahun berturut-turut dari tahun 2010-2012, ada lima prestasi yang diraih siswa-siswi asal Kabupaten Sekadau. Di antaranya, prestasi lari atletik panjang 100 meter kelas putri, diraih Jamilah siswi SMA Negeri 1 Sekadau. Ketika itu, Jamilah mewakili Kalimantan Barat di event nasional di Surabaya tahun 2010. Prestasi kedua, mengikuti sepak bola liga pendidikan/liga pelajar SMA sederajat se Indonesia yang diwakilkan SMA Negeri 1 Sekadau di Bandung pada September 2011. Ketiga, prestasi di bidang pencak silat kelas Putri yang diwakilkan siswi Negeri 1 Belitang Hilir di Palembang tahun 2011. “Tahun 2011 ada dua prestasi bidang olahraga di tingkat nasional yang didapat siswa siswi kita. Paling menonjol prestasi bidang sepak bola,” kata Kabid Pemuda dan Olahraga, melalui, P Onem Kasi Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sekadau, ditemui di kantornya, Selasa (15/1). Sementara di tahun 2012, pelajar asal Kabupaten Sekadau juga menyumbang prestasi gemilang di tingkat Nasional mewakili provinsi Kalimantan Barat. Di antaranya prestasi bidang olahraga itu, atletik lompat jauh pada event O2SN tingkat SMA sederajat. Hesti Maryati, siswi SMA Negeri 1 Belitang Hilir, berhasil mengharumkan Sekadau dan Kalimantan Barat pada event O2SN di Palembang mewakili Kalbar. “Tahun 2012 juga ada dua prestasi bidang olahrga, ada Hesti Maryati ikut di O2SN dan Ahong ikut olimpiade nasional tanggal 27-2 November 2012,” papar Onem. Ke depan P Onem berharap ada kerjasama dengan KONI Kabupaten Sekadau melaui pengurus cabang olahraga yang ada. “Bentuknya di bidang olahraga Dikpora ini mencari dan menggali bibit pemain di berbagai cabang khusus pelajar. Harapan kita ada kerjasama dengan KONI, agar bisa bersama-sama membina atlet kita, apalagi atlet yang sudah berprestasi bisa menjadi motivasi atlet lain,”ungkapnya. o
Sintang-Melawi
Rabu, 16 Januari 2013
Borneo T Tribune
9
Mobil Kepergok Isi Premium, Gubernur Aceh Tak Kena Sanksi MENTERI Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, menyatakan bahwa pemerintah telah membuat surat edaran mengenai tidak diperbolehkannya mobil-mobil pemerintah pusat maupun daerah untuk memakai bahan bakar minyak bersubsidi seperti Premium. “Mobil pemerintah itu tidak boleh menggunakan Premium, termasuk mobil saya juga dipasangi stiker seperti itu,” ujar Gamawan ketika ditemui di Jakarta, Selasa 15 Januari 2013. Ditanya mengenai mobil Alphard Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Zaini Abdullah yang kepergok mengisi Premium, Gamawan
Masih banyak pekerjaan rumah yang mesti dibereskan Pasangan Gubernur Kalbar terpilih, Cornelis-Cristiandy Sanjaya untuk membangun Kalimantan Barat. Diantaranya infrastruktur di sejumlah daerah masih dalam kondisi buruk. Pasalnya pelayanan publik merupakan urat nadi perekonomian warga. FOTO: Eko Susilo/Borneo Tribune
Guru di Pedalaman Sering Absen Mengajar RANGKAIAN Safari Natal yang dilakukan Pemkab Melawi juga dijadikan ajang untuk mendengar berbagai aspirasi dan keluhan dari masyarakat yang tinggal di pedalaman. Seperti saat Wabup bersama rombongan mengunjungi Desa Penyengkuang, Kecamatan Sokan, terungkap adanya guru yang tak masuk mengajar selama bertahun-tahun tanpa alasan yang jelas. Guru yang telah berstatus PNS dan bertugas di daerah pedalaman sering kali tidak melaksanakan kewajibannya. Ujung-ujungnya siswa yang menjadi korbannya.
Yanto, warga setempat saat tanya jawab dengan Wabup, Panji mengungkapkan bahwa ada guru yang tak pernah mengajar di sebuah SMA Negeri pada tahun ajaran baru tahun 2012/ 2013. Selain itu Kepala Desa Nanga Tangkit, Abang Darmadi mengatakan, salah seorang guru honorer di SDN Nanga Tangkit terpaksa menyegel (memaku) gedung sekolah meluapkan kekesalannya kepada guru PNS karena belum hadir juga mengajar hingga saat ini. Bukan hanya guru PNS yang mangkir di dua sekolah itu saja, juga guru PNS di SDN di Desa Nanga Ora, Desa Penyengkuang, dan Desa Teluk Pongkal serta di desa-desa maupun di dusun
“
Kami akan menegakkan aturan tetapi menggunakan mekanisme dan prosedur. Latar belakang perlu dikaji. Kami akan konsisten. Soal pemecatan itu bukan masalah asalkan sesuai prosedur
“
Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh
yang lain di Kecamatan Sokan masih banyak yang tidak mengajar hingga berbu-
lan-bulan bahkan bertahuntahun. Dikesempatan tersebut, Ramlan Z, Pengawas Sekolah TK/SD Kecamatan Sokan menyampaikan kepada Wabup, bahwa persoalan sejumlah guru PNS tidak mengajar berbulan-bulan hingga bertahun-tahun itu di Kecamatan Sokan sudah dilaporkan kepada Disdik Melawi secara resmi namun tidak ada tindak lanjut. Ramlan mengaku, sudah melaksanakan tugasnya sebagai Pengawas Sekolah TK/ SD untuk memantau kinerja seluruh guru yang bertugas di wilayahnya. Akan tetapi, entah apa sebabnya laporan resminya kepada Disdik Melawi terkait guru mangkir tidak mengajar belum ada tindak lanjut.
Dikesempatan itu Panji meminta kepada Disdik dan BKD untuk Melawi menindak lanjuti laporan Pengawas Sekolah maupun masyarakat terkait sejumlah guru yang tidak mengajar ditempat tugasnya. Panji menilai, apabila hal itu dibiarkan akan memberikan citra buruk mutu pendidikan bagi Pemkab Melawi. Panji menjelaskan, akan mengumpulkan informasi perihal guru PNS yang melanggar PP Nomor 53 Tahun 2010. “Kami akan menegakkan aturan tetapi menggunakan mekanisme dan prosedur. Latar belakang perlu dikaji. Kami akan konsisten. Soal pemecatan itu bukan masalah asalkan sesuai prosedur,” tegas Panji.
Menuju Pintu Kesejahteraan
Pemkab Melawi Terus Rangkul Investor Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh SEBAGAI langkah memajukan daerah dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Pemerintah Kabupaten Melawi terus melakukan pembangunan dengan cara merangkul investor. Terbukti beberapa investorpun telah menanamkan modalnya di Negeri Juang. “Saya melihat, saat ini
pemkab kita terus menyambut investor di bidang kehutanan dan perkebunan. Lihat saja, banyak perusahaan perkebunan yang sudah masuk. Hal ini merupakan angin segar menuju perbaikan kesejahteraan masyarakat,” ungkap praktisi pemerintah, Muslimin, saat ditemui Borneo Tribune, dikediamannya belum lama ini. Mulai banyaknya investor yang masuk didaerah ini, menurut Muslimin sudah
semestinya kita memandang perlu untuk memantapkan keberadaan Kawasan Hutan, Keberadaan kawasan hutan yang mantap secara hukum dan legitimate. Hal itupun harus disesuaikan dengan tata ruang wilayah yang ada. Jika memang ada yang harus direvisi harus segera mungkin. Misalnya status kawasan hutan kita yang masih sekitar 77 persen itu. jangan sampai ini menjenggal pembangunan dan invenstor
yang ingin masuk nantinya. “ Karena ini merupakan prakondisi yang sangat diperlukan untuk mewujudkan pengelolaan kawasan secara berkelanjutan dan dapat menjamin kepastian hukum dan kepastian berusaha. Jika ini belum genah dan jelas, tentunya menjadi kecemasan tersendiri bagi para investor ini,” ucapnya. Di sisi lain, untuk membuat Melawi menjadi daerah primadona untuk berinvestasi, tentunya Pemkab
Melawi perlu berpromosi bahkan menjemput bola pada investor agar mau mengelontorkan dananya di Melawi. “Berbagai proses perizinan dan permodalan juga diberikan kemudahan oleh Pemkab. Sehingga saat ini mindset kepada para investor bukanlah mempersulit sesuatu yang sebenarnya bisa dipermudah, tapi adalah kalau bisa dipermudah, kenapa harus kita persulit,” pungkasnya.
Supriadi Menangkan Pilkades Paal Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh PELAKSANAAN Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Paal telah dilaksanakan 13 Januari 2013. Pelaksanaan yang berjalan dengan tertib dan aman tersebut tentunya berkat dukungan semua masyarakat DesaPaal Kecamatan Nanga Pinoh, yang menunjukkan tingkat partisipasi yang cukup tinggi. Setelah dilakukan penghitungan perolehan suara, dengan hasil, nomor urut 1 Supriadi alias Didi sebanyak 842 suara, nomor urut 2 Suparni alias Atot sebanyak 577 sara, nomor urut 3 Jamaluddin sebanyak 489 suara, nomor urut 4 Sinyo Ahmad Basir sebanyak 428 suara, dan nomor urut 5 Johansyah alias Agau memperoleh 225 suara. Dengan demikian
yang terpilih sebagai Kepala Desa Paal periode 2013 sampai dengan 2019 adalah saudara Supriyadi alias Didi. Kemenangan Supriyadi sebagai Kepala Desa Paal, tentunya sangat didukung masyarakat DesaPaal, terutama kalangan pemuda yang selama ini mendambakan perubahan desa yang harus dimotori oleh kalangan pemuda. Seperti yang disampaikan seorang tokoh masyarakat Desa paal, Uray Usman Saidi didampingi salah seorang tokoh pemuda Desa Paal, Madi saat ditemui dikediamannya menyampaikan, terpilihnya Supriyadi sebagai Kepala Desa Paal membuat dirinya merasa bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada saudara Madi sebagai tokoh pemuda yang sangat peduli terhadap kemajuan dan perkembangan
DesaPaal. “Tokoh Pemuda yang beginilah yang kita harapkan akan bermunculan untuk masa yang akan datang, yang memiliki sensitifitas terhadap kemajuan Desa Paal pada umumnya. Peran para sepuh dan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat yang tidak henti hentinya memberikan dukungan saran dan idenya,” ungkap pria yang juga akrab disapa bang Man. Sementara Madi mengatakan bahwa apa yang dirinya lakukan adalah merupakan kewajiban sebagi pemuda Desa Paal, belajar mengasah perasaan sensitivitas, karena dirinya pikir, pemuda harus berani memulai sesuatu trobosan yang baru. Oleh karenanya beranilah mewakili segelintir pemuda Desa Paal mengatakan bahwa kami mendukung Supriyadi tidak hanya sekedara
Supriadi Foto Eko Susilo/Borneo Tribune
tahu mengantarkan kemenangan Supriyadi, tapi lebih dari pada itu. “Kami para pemuda Desa Paal akanterus mendorong dan mensuport Supriyadi agar selalu memperhatikan masalah-masalah yang pertama dan utama yang menjadi kepentingan masyarakat
DesaPaal, harus transparan dalam penggunaan dana, proritas pembangunan harus dibicarakan atau dibahas secara bersama,” ujarnya. Yang Pasti, tambahnya, jangan pernah mengambil hak orang lain (kaumduafa) contohnya penyaluran beras miskin benar-benar untuk orangmiskin, bukan untuk diperjualbelikan. “Langkah pertama untuk menunjukkan kepedulian pemuda, sejak dinyatakan Supriyadi sebagai pemenang, kami langsung menimbun jalan-jalan yang rusak, memberikan sumbangan balok belian dan keladan sebanyak 40 batang sebagai tanda kami ingin kantor Desa berdiri indah dan kokoh serta menjadi kebanggaan masyarakat DesaPaal. Bukan hanya sekedar bangunan untuk melayani surat-surat saja.” pungkasnya.
mengaku akan memperingatkan. Gamawan menyatakan, hingga saat ini memang ada larangan mobil pemerintah untuk mengisi Premium. Tapi, tidak pernah disebutkan pula sanksinya terhadap yang melanggar. Untuk itu, dia menegaskan, pemerintah tidak bisa memberikan hukuman dan hanya sebatas memberikan peringatan. Gamawan menjelaskan, walaupun tidak ada sanksi dari pemerintah, dia menilai kontrol publik bisa mempunyai efek lebih baik dari sanksi lainnya. “Kadang kontrol publik itu lebih bahaya daripada hukuman,” katanya. (VIVAnews)
Perusahaan Kimia AS akan Investasi Bio Etanol di Kalimantan KEPALA Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), M Chatib Basri, mengatakan telah bertemu dengan perusahaan kimia asal Amerika Serikat (AS) Celanese Corporation, yang berencana menginvestasikan dana US$1,5 miliar guna pengembangan energi terbarukan bio etanol. Perusahaan tersebut, menurut Chatib, meminta insentif kepada pemerintah Indonesia agar segera bisa merealisasikan proyek tersebut tahun ini. “Soal insentif, mereka lagi eksplorasi yang eligible apa,” ujar Chatib di Istana Negara pada Selasa 15 Januari 2013. Chatib mengatakan, perusahaan tersebut harus mengikuti regulasi yang diberlakuan saat ini, jika memang
memenuhi syarat untuk mendapatkan keringanan pajak seperti tax holiday. BKPM akan mengarahkan perusahaan tersebut untuk memenuhi syarat yang ditetapkan. “Sudah beberapa kali kami bertemu, mudahmudahan serius lah,” ujar Chatib. Menteri Perindustrian MS Hidayat dikabarkan telah bertemu dengan pimpinan perusahaan Celanese. PT Pertamina dipercaya sebagai mitra lokal Celanese di Indonesia. Rencananya, perusahaan tersebut akan membuat pabrik pengolahan batu bara menjadi bio etanol di Kalimantan. Proyek tersebut telah melewati prastudi kelayakan dan akan memulai pengerjaan paling cepat tiga bulan mendatang. (VIVanews)
Mendagri: Gubernur Kalbar Terpilih Urus Perbatasan Malaysia MENTERI Dalam Negeri Gamawan Fauzi, melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat terpilih, Cornelis dan Christiandy Sanjaya, Senin 14 Januari 2014. Prosesi pelantikan digelar di Gedung DPRD Kalimantan Barat. ”Pilgub Kalbar aman, damai, dan sentosa. Dukungan untuk gubernur cukup besar, mencapai 52 persen lebih. Maka dari itu, gubernur baru hari ini harus benar-benar mengemban tugasnya,” kata Gamawan, dalam sambutannya. Gamawan mengingatkan pemerintah pusat akan mengawasi kinerja pemerintah daerah. “Tujuannya supaya pembangun itu merata. Kami meminta, kepada bupatibupati di Kalbar supaya bekerja lebih baik lagi,” kata dia. Gamawan menyoroti pentingnya posisi Kalimantan Barat sebagai provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia. Dia berharap gubernur dan wakil gubernur yang baru dilantik ini bisa memajukan pembangunan dan perekonomian warga di perbatasan. ”Provinsi ini sangat
dekat dengan perbatasan Malaysia. Saya minta warga perbatasan menikmati pembangunan. Ke depannya alokasi dana untuk perbatasan akan ditingkatkan. Pembangunan di wilayah perbatasan Malaysia harus lebih maju,” ujar dia. Namun, Gamawan menyadari bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Barat masih di bawah ratarata nasional. Sehingga pembangunan IPM di Kalbar harus menjadi prioritas. “Makanya peningkatan IPM itu lebih penting,” tambahnya. Selain itu, Gamawan juga meminta pemimpin baru di Kalbar menyelesaikan sengketa lahan antara warga dengan pihak perusahaan yang berada di wilayahnya. Sehingga, konflik itu tidak mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia di wilayah perbatasan. “Karena sumbersumber konflik itu sangat jelas, makanya perlu langkah-langkah konkrit. Mari kita jaga stabilitas daearah. Bersama-sama memajukan daerah perbatasan,” kata dia. (VIVanews)
cmyk
Rabu, 16 Januari 2013
Kapuas Hulu
Borneo T Tribune
10
Kecamatan Putussibau Utara Minim Infrastruktur Masih Belum Ada Jalan Penyambung Antar Desa
Buku Alternatif Media Pembelajaran Timotius Borneo Tribune, Putussibau SEIRING dengan kemajuan teknologi yang sudah merambah hingga kelapisan masyarakat, membuat segala sesuatu baik informasi dan sumber pembelajaran dengan mudah diperoleh. Bahkan di dunia pendidikan, dewasa ini lebih menuntut pemanfaatan kecanggihan teknologi. Agustinus salah satu guru di Kecamatan Badau mengatakan bahwa saat ini sumber untuk belajar siswa tidak terpaku dengan buku. Buku bukan segalanya yang selama ini masyarakat bahkan sejumlah pihak menilai keliru, buku dianggap seperti dewa, segalanya tergantung dengan buku. ”Saat ini teknologi sudah canggih, untuk menambah wawasan dan bisa dijadikan sebagai sumber belajar siswa, sistem elektronik online internet merupakan suatu sarana pembelajaran yang sangat baik, sepanjang digunakan barang tersebut dimanfaatkan dengan baik pula,” tutur Agustinus, juga merupakan Sekretaris Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Kecamatan Badau, (13/01).
Tidak hanya siswa yang dituntut lebih kreatif dan tidak hanya terpaku dengan buku, menurut Agustinus tenaga pendidik juga wajib menguasai kecangihan ilmu teknologi, sehingga dalam menyampaikan materi pembelajaran tidak hanya terpaku dengan buku. ”Buku itu hanya sarana pendidikan saja, tetapi tugas guru bagaimana menyampaikan sumber pembelajaran dengan benar dan dapat dipahami pelajar. Oleh karena itu guru juga mesti bisa mengembangkan diri dengan memanfaatkan teknologi, jadi kita tidak hanya terpaku dengan buku, “ jelasnya. Hal senada juga pernah disampaikan Antonius Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kapuas Hulu, menurutnya, sekarang segala sesuatu dengan mudahnya diperoleh, bahkan terkadang apa yang ada di buku, ada tertuang pada internet. ”Jadi guru wajib sifatnya menambah wawasan untuk bekerja secara profesional, Begitu juga dengan para pelajar, jangan sampai kecanggihan teknologi menguasai kita, sebaliknya kita yang harus menguasai teknologi,” ujarnya.
Timotius Borneo Tribune, Putussibau HINGGA saat ini masalah infrastruktur baik jalan dan jembatan masih menjadi kebutuhan masyarakat, terutama di sejumlah daerah pedalaman di Kecamatan Putussibau Utara. Hal ini diungkapkan Ledung Camat Putussibau Utara saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/1) kemarin. Menurutnya, dari 17 desa dan 2 kelurahan di Keca-
Ledung FOTO Timotius/Borneo Tribune
Gallery
Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998
Rekontruksi dimulai pukul 09.00, Selasa (15/1) terdiri dari 3 adegan. Adegan pertama telah terjadi perkelahian antara Nikolaus Keladan Als Keladan Bin Bararan dengan Roni Ak Satam dan Alpianus Aseng. Kemudian Damianus Jumbu (tersangka) dan Abunawas melerai perkelahian antara Nikolaus Kelada dengan Dini (korban). Roni Ak Satam dan Alpianus Aseng duduk di tanah berhadapan dengan saudara Damianus Jumbu.
JUAL “AYAM KETAWA” - Asli Sulawesi - Suara khas dan unik Hubungi: Jl. H. Agus Salim Dalam No. 124 ABC Telpon (0561) 734826 Hp: +6281323331889 Pontianak (Kalbar)
PT. BUMI BORNEO CEMERLANG
Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )
GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)
PALAPA TAXI
PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG
Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2
Jl. Niaga No. 25
0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :
BERANGKAT:
05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00
ngat membantu masyarakat, sebab menurutnya sejumlah pembangunan infrastruktur di daerah pedalaman dibangun melalui PNPM, dan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Kita berharap apa yang menjadi harapan dan usulan masyarakat tersebut, dapat terjawab dengan masuknya program pembangunan khususnya infrastruktur ke daerah pedalaman, dan menjadi perhatian Pemerintah Daerah,” tandasnya.
Polres Lakukan Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Desa Kekurak SETELAH melakukan penyidikan atas kasus pembunuhan yang menewaskan Dini (16) yang terjadi di Desa Kekurak, Kecamatan Badau, Minggu, 2 Desember 2012 lalu, akhirnya Polres Kabupaten Kapuas Hulu menggelar rekontruksi kasus tersebut yang diperankan oleh tersangka dan dibantu sejumlah anggota kepolisian Polres Kapuas Hulu.
Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com
rasi masyarakat tersebut, menurut Ledung sudah dilaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrembangdes) yang dilaksanakan sejak tanggal 10 Januari 2013 lalu. “Dari Musrembangdes yang kita laksanakan memang rata-rata yang masih diusulkan mereka itu pembangunan infastruktur,” cetusnya. Bahkan dalam Musrebangdes tersebut juga disinggung kehadiran PNPM yang selama ini dinilai sa-
Adegan saat Damianus Jumbu (tersangka) sedang baku hantam, menggunakan sebilah pisau parang dengan Dini (korban) dalam rekontruksi yang dilaksanakan di Polres Kapuas Hulu. FOTO: Timotius/Borneo Tribune.
Timotius Borneo Tribune, Putussibau
Telp. 0561-577868
matan Putussibau Utara rata-rata sudah terhubung menuju pusat kecamatan. Tetapi jalan menembus dari desa satu menuju desa bahkan ke dusun masih ada yang belum. “Sekitar 80 persen infrastruktur Putussibau Utara sudah dibangun, tetapi masih ada desa yang belum terhubung dari desa satu menuju desa yang lainnya, ini yang mejadi harapan masyarakat sehingga semua akses bisa terhubung,” jelasnya. Untuk menampung aspi-
Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg
Pada adegan kedua, Dini mendekati Damianus Jumbu, Roni Ak Satam dan Alpianus Aseng sedang duduk sambil mengatakan “Apa mau matikah, nanti saya ambilkan parang”. Setelah itu, Dini masuk ke dalam barak, sedangkan Damianus Jumbu juga melakukan hal yang sama. Nikolaus Keladan mengejar Roni Ak Satam dan Alpianus Aseng. Dini keluar dari pintu barak sambil membawa satu bilah pisau parang yang dipegang keduanya. Begitu juga Damianus Jumbu keluar dari pintu barak sambil membawa satu bilah pisau parang juga. Setelah itu, Dini dan Damianus Jumbu bertemu di halaman barak karyawan Blok P PT Sinar Mas, Kecamatan Badau. Dini mengayunkan sebilah parang yang ada di tangannya ke arah atas menyilang ke kiri bawah dan dihindari oleh Damianus Jumbu. Kemudian Damianus Jumbu berbalik arah menghadap ke belakang Dini kemudian mengayunkan sebilah parang yang di tangannya de-
ngan arah kanan atas menyilang kiri bawah yang menyebabkan luka robek pada bagian punggung sebalah kanan Dini. Setelah persistiwa tersebut Damianus Jumbu kembali ke dalam barak, sementara Dini dengan perlahan merebahkan badannya ke tanah dengan kedua tangannya sebagai tumpuan sehingga tergeletak dengan posisi terlungkup di atas tanah. Pada adegan ketiga, Nikolaus Keladan Als Keladan Bin Bararan melihat anaknya (saudara Dini) dalam posisi telungkup di atas tanah kemudian membaringkan kepalanya di atas paha Nikolaus Keladan, sebelum Dini menghembuskan nafas terakhir. Atas kejadian itu, sebagai tersangka Damianus Jumbu akhirnya mendekam di Polres Kapuas Hulu untuk mempertanggunjawabkan perbuatannya di mata hukum. Menurut AKP Olahaan Siahaan Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu bahwa kasus tersebut saat ini sudah tahap pelimpahan ke
Kejaksaan Negeri Putussibau, namun pihak Kejaksaan meminta agar dilakukan rekonstruksi. “Kita lakukan rekonstruksi berdasarkan petunjuk dari Kejaksaan, rekonstruksi ini kita laksanakan di Polres Kapuas Hulu dengan berbagai pertimbangan terutama faktor keamanan serta jarak tempuh yang jauh. Sebenarnya kan di tempat kejadian, tetapi dengan pertimbangan tersebut kita laksanakan disini, namun tidak mengurangi dari fakta yang terjadi dilapangan,” jelasnya usai rekontruksi. Ditambahkan Siahaan, bahwa untuk kasus tersebut, Damianus Jumbu sebagai tersangka dijerat pasal 351 ayat 3 KHUP tentang penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang dengan ancaman kurungan selama 7 tahun. “Untuk urusan yang lain sudah diselesaikan secara adat, namun untuk kasus pembunuhan ini merupakan tindak pidana yang harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya.
IKLAN BARIS Dijual
Dicari
Peluang Usaha
Rumah Permanen. Jl. Purnama Komp. Dinasti Indah Blok B No. 14 Ptk. Ukuran Tanah 10 x 18 m2, Ukuran Bangunan 9 x 15 m2. Hub:085252015279
SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562
BISNIS FOREX! Daftar hr ini, besok psti dpt Profit (7% selama 100 hr) www.forexal.com SMS “PETUNJUK” Hp.087885563999 T.07789645034
Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Peluang Bisnis INVESTASI EMAS! Hari ini daftar mulai besok Dpt PROFIT (7%/hari) www.forecashier.com/ID.000833 /SMS “MINAT”.Hp.087775210833
Dijual Tanah
Peluang Bisnis
Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336
Bisnis Forex! Modal Min Rp.300rb, Profit Besar, Cek UTK Pns, Pensiunan dll. Info www. inforexal.com, SMS “MINAT” Hp. 087885563999
DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977
Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW
Dijual tanah, 364 M 2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Kost
Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000
Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.
Iklan Baris:
1 baris / hari Rp. 6.000,-
Teras Borneo Tribune
Rabu, 16 Januari 2013
Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Cuaca saat ini, sangat tidak bersahabat dengan para nelayan. Angin kencang serta gelombang tinggi membuat sejumlah nelayan di Sungai Pinyuh, enggan melaut lantaran bahaya bisa mengancam secara tiba-tiba. “Cuaca ekstrim seperti ini, sulit diprediksi. Angin kencang dan gelombang besar bisa datang tiba-tiba. Kalau nekat ke laut, bisa-bisa kapal tenggelam dihantam gelombang besar,” kata Sahbirin, seorang nelayan di Sungai Pinyuh. Namun, selaku nelayan yang mengharapkan rezeki dari melaut. Sangat berharap kondisi cuaca ekstrim, tidak berlangsung lama. Sehingga Ia, bersama nelayan lainnya, bisa segera melaut, demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. “Semoga saja, cuaca ekstrim tak lama. Karena kami harus melaut, untuk mencari rezeki. Kalau tidak, terpaksa harus ngebon dulu sama toke. Sambil menunggu cuaca bersahabat,” katanya. o
Cuaca Ekstrim, Nelayan Enggan Melaut
KEHILANGAN STNK KB 2035 KI NK: MH331B004BJ72850 NM: 31B728288 A/N AKAP Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN
Tak hanya bertandang ke Dekranasda Provinsi Kalbar, istri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) H. Gamawan Fauzi itu juga menyempatkan waktu untuk meninjau kebun percotohan TP PKK Provinsi Kalbar. Setibanya di pusat kerajinan daerah tersebut, Ny Vita Gamawan Fauzi sangat mengagumi kerajinan khas Kalbar. Mulai dari tenunan, batik enggang hingga tas yang terbuat dari kulit kayu.
“Hei! Hei, Teddy, menyeberanglah ke sini. Aku punya sesuatu yang mau kutunjukkan padamu!” “Jangan sekarang! Aku sedang makan.” “Oh, ayolah!” kata kelinci. “Ini benar-benar penting.” “Tidak mungkin.” “Ayolah. Ini mendesak.”
Ilustrasi
“Bangsa Indonesia mempunyai keberadaban yang sangat tinggi. Dimana keberadaban tersebut dapat dilihat dari ekspresi yang diaktualisasikan dalam bentuk kerajinan dan seni dari seluruh Indonesia. Mulai dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing suku dan etnis mempunyaiÿ seni dan ketrampilan yang sangat tinggi serta dituangkan dalam bentuk kerajinan. Inilah potensi Indonesia
yang bisa kita andalkan sebagai bangsa yang besar,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, Ny Vita Gamawan Fauzi, kembali menegaskan bahwa dirinya termasuk orang yang sangat mengagumi serta menyenangi kerajinan yang dibuat oleh anak bangsa sendiri. Mulai dari tenunan, batik hingga kerajinan tas yang terbuat dari bahan alami. (Andika Lay/Borneo Tribune)
lam). Masih ada pandangan masyarakat muslim, masjid hanya dipahami dan diperkenalkan sebagai tempat kegiatan ibadah makhdoh saja (sujud), dan tidak untuk aktivitas ekonomi, sosial dan politik. Padahal dalam aspek sejarah, sejak zaman nabi hingga sahabat, menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah saja tetapi juga digunakan sebagai tempat kajian ilmu pengetahuan, pembinaan umat Islam, pusat da’wah dan perkembangan kebudayaan Islam, sebagai basis kebangkitan umat Islam termasuk pemberdayaan ekonomi umat. Konsep Pemberdayaan Pemberdayaan dipandang merupakan konsep ideal karena selalu mengedepankan iklim komunikatif, kondusif, dan iklim yang memungkinkan masyarakat berkembang dan maju secara bersama-sama. Oleh karena itu pemberdayaan bukanlah merupakan upaya pemaksaan kehendak atau proses yang dipaksakan atau kegiatan yang diprakarsai dari pihak luar. Dengan pemberdayaan dapat berpengaruh terhadap terjadinya inisiatif dan respon, sehingga seluruh masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan cepat dan fleksibel (Pranarka dan Vidhyandika dalam Harry, 2006). Pemberdayaan dan partisipasi merupakan strategi yang sangat potensial dalam rangka meningkatkan ekonomi, sosial dan transformasi budaya. Proses ini pada akhirnya akan dapat menciptakan pembangunan yang lebih berpusat pada rakyat. Sementara itu pemberdayaan meletakkan
milik pribumi serta memerintahkan seluruh penguasa di luar Jawa untuk tunduk kepadanya. “Demoralisasi dan dehumanisasi tersebut tidak serta-merta hilang setelah kemerdekaan. Proses pembangunan yang tidak adil, tidak merata, tidak menyentuh sebagian besar masyarakat Indonesia; pembangunan yang mengabaikan lingkungan hidup; dan, pembangunan yang menciderai hak-hak asasi manusia membuat anakanak bangsa ini, dalam satu setengah dekade terakhir, menjadi cepat marah dan mengamuk,” tegas Chairil Effendy. Menyikapi kenyataan ini dengan tegas Mantan Rektor Untan ini mengatakan bahwa sudah menjadi tanggung jawab MABM hadir dalam pentas kehidupan masyarakat Melayu demi mencerahkan dan mengiring masyarakat pada adab dan karakter Melayu sejati. Oleh karena itu, Chairil Effendy dengan lantang mengatakan bahwa “MABM tidak boleh bersifat dan bersikap partisan. MABM harus menjadi “Rumah Besar” bagi setiap anak Melayu yang ingin bercengkerama meng-
Jadi beruang memutuskan untuk pergi menyeberangi sungai yang lebar itu. Dia memerlukan waktu berjam-jam untuk bisa menyeberangi sungai itu. Dia hampir tenggelam. Dan ketika ia akhirnya sampai di seberang dia mengerang dan terengah-
engah, dan berbicara kepada kelinci, “Nah, kelinci,” dia terengah. “Apa yang ingin kamu beritahukan kepadaku?” “Hei, Teddy,” kelinci itu berkata, “lihatlah betapa banyaknya buah yang di seberang sungai.”
PKK Kalbar Sangat Istimewa, Frederika partisipasi aktif masyarakat ke dalam efektivitas, efisiensi, dan sikap kemandirian. Secara khusus, pemberdayaan dilaksanakan melalui kegiatan kerja sama dengan para sukarelawan, bukan bersumber dari pemerintah, tetapi dari LSM, termasuk organisasi dan pergerakan masyarakat (Harry, 2006). Memberdayakan Masjid Proses pemberdayaan idealnya juga dapat dilakukan di masjid-masjid, mengingat begitu besarnya aset yang dimiliki masjid salah satunya adalah dana ummat yang terkumpul baik dari zakat, infaq dan shadaqah setia tahunnya serta dana lainnya. Dalam perjalanan waktu, tumbuh dan berkembangnya lembaga perekonomian umat seperti LKMS / BMT merupakan indikasi telah terjadi perubahan paradigma masyarakat muslim Kota Pontianak dan sudah ada upaya reaktualisasi terhadap fungsi masjid. Artinya, masjid tidak lagi tabu untuk digunakan berbagai aktivitas lainnya termasuk melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Atas dasar itu, maka keberdaan masjid yang sudah memiliki BMT merupakan potensi yang mestinya terus dikembangkan kearah pemberdayaan, dan penguatan ekonomi masyarakat muslim di Kota Pontianak. Sedangkan bagi masjidmasjid yang belum melakukan pemberdayaan ekonomi, maka pembinaan hendaknya dilakukan berbagai pihak, misalnya oleh Pusat Inkubasi Usaha Kecil (PINBUK) Kalimantan Barat, pengelola masjid yang memiliki BMT dan yang tidak kalah pentingnya ada-
lah kalangan stakeholder di Kota Pontianak serta kalangan perbankan. Adapun pembinaan yang harus dilakukan pada aspek manajerial, meliputi kemampuan pengelolaan keuangan, perusahaan dan sumber daya manusia. Lebih lanjut, pembinaan dari sisi keuangan juga merupakan point yang tidak kalah pentingnya, sebab banyak masjid yang memiliki BMT tidak memiliki sisi keuangan yang optimal. Selama ini “pemilik modal” lembaga masih didominasi oleh orang-perorang yang kemampuannya terbatas, akan lebih baik, jika lembaga keuangan seperti perbankan melakukan hal yang sama. Jika semua aspek di atas terpenuhi, maka pemberdayaan di masjid akan lebih optimal dan tentunya akan mendorong percepatan pemberdayaan terhadap masyarakat di Kota Pontianak. Puncak dari itu semua adalah masyarakat akan lebih mandiri, memiliki keterampilan serta akan mampu berwirausaha dengan baik. Pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis masjid adalah sebuah konsep reaktualisasi peran masjid dari tafsir tekstual masyarakat selama ini. Mengikis habis kemiskinan di masyarakat bukan pekerjaan mudah, tetapi sekecil apapun tawaran untuk turut serta mambantu masyarakat bebas dari keterkungkungan kemiskinan merupakan pekerjaan mulia. Jika demikian adanya, maka pemberdayaan masjid akan sangat berarti jika saja mampu memberikan warna lain dari konsep pengentasan kemiskinan yang sudah ada selama ini.
Chairil: MABM Rumah Besar Melayu diantisipasi dengan adab dan ilmu oleh orang Melayu. Menurut Chairil lebih dari tiga ratus tahun sebagian wilayah dan manusia Indonesia itu dikuasai dan dieksploitasi oleh kolonialisme sehingga meninggalkan luka yang lebar dan dalam. Bayangkan selama berada di bawah penjajahan kolonial Belanda, terjadi proses demoralisasi dan dehumanisasi yang sangat luar biasa. Demoralisasi dan dehumanisasi itu berlangsung dalam tiga babak. Pada babak pertama (1600-1800) Belanda mencekik perekonomian pribumi, khususnya sektor perdagangan; pada babak kedua (1800-1870), dengan dimotori oleh Van den Bosch, Belanda melakukan Tanam Paksa-satu model eksploitasi manusia yang paling irasional dan tidak ada dalam sejarah; dan, pada babak ketiga (18701942), Belanda melakukan perampasan tanah-tanah
Kagumi Kerajinan Kalbar
Disuruh Menyeberang
Pemberdayaan Masjid Mikro Syari’ah (LKMS) / Baitul Maal Wa At Tamwil (BMT) di Kalimantan Barat, 7 diantaranya bersifat koordinatif dan berlokasi di masjid. Diantara 29 lembaga itu, 18 diantaranya berkedudukan di Kota Pontianak termasuk 6 BMT juga berkoordinasi dan berada di masjid. Pengelola masjid yang melakukan pemberdayaan ekonomi belumlah sebanding dengan jumlah masjid dan surau yang ada di Kota Pontianak. Jumlah BMT yang berada di masjid yang ada yakni hanya 6. Untuk wilayah Kecamatan Pontianak Selatan dari 63 masjid hanya 3 masjid saja yang sudah memiliki BMT, sedangkan Kecamatan Pontianak Barat baru 2 buah dari 21 masjid yang ada, Kecamatan Pontianak Kota hanya 1 masjid yang sudah berdiri BMT. Ketiga kecamatan itu lebih mujur dibanding dua kecamatan lainnya, Pontianak Timur dengan 20 masjid dan Utara 36 masjid belum memiliki BMT. Pertumbuhan masjid dan surau di Kota Pontianak begitu pesat, ibarat jamur di musim hujan. Data Departemen Agama Kota Pontianak tahun 2008 menyebutkan masjid berjumlah 207 buah dan surau 336 buah. Namun jumlah tersebut tidak disertai dengan aktivitas yang maksimal dan bermanfaat lainnya bagi perkembangan ekonomi masyarakat muslim. Begitu pula dari sisi jumlah, masyarakat muslim di Kota Pontianak mayoritas, tentunya jumlah ini berpotensi untuk dilakukannya pemberdayaan, baik dari sisi sumber daya manusia maupun sumber daya alam (termasuk dana umat Is-
11
hilangkan penat-entah karena persoalan ekonomi, entah karena persoalan politik. Di tengah kalangan Melayu sendiri, MABM harus menjadi institusi yang mencerdaskan sekaligus menyejukkan bagi anakanak muda yang tengah mengalami krisis identitas. Tidak boleh sekali-kali MABM menjadi semacam institusi paramiliter yang memprovokasi anak-anak muda untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial dengan kekerasan. Jika hal itu dilakukan, MABM akan merobek pluralitas yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia; dan, hal itu, berarti MABM menciderai cita-cita luhur bangsa Indonesia yang tercermin di dalam Mukaddimah UUD 1945.” Lebih lanjut Chairil Effendy mengemukakan bahwa di tengah masyarakat Kalimantan Barat pada khususnya dan Indonesia pada umumnya, MABM harus menempatkan diri sebagai mitra yang bergandengan tangan dengan siapa saja. MABM sadar bahwa selain masyarakat Melayu ada masyarakat Dayak, masyarakat Jawa, masyarakat Bugis, masyarakat Cina, masyarakat Minang,
masyarakat Banjar, masyarakat Madura, dan lain-lain yang semuanya memiliki hak untuk hidup dan berkembang. Dengan kesadaran itu, MABM selalu berusaha mengembangkan sikap empatik kepada institusi mana saja. MABM akan selalu berusaha menjadi yang terdepan di dalam menjaga harmonisasi sosial yang, dengan demikian, berarti menjadi yang terdepan pula dalam menjaga keutuhan NKRI. Dalam bahasa lain Chairil Effendy ingin mengatakan bahwa kedudukan dan fungsi MABM sangat strategis demi menjaga keharmonisan antaretnik di Kalimantan Barat. Dalam orasinya malam itu Chairil Effendy pun menegaskan bahawa “MABM juga akan selalu bekerja sama dengan pemerintah; dalam arti, menjadi mitra yang selalu menyuarakan nilai-nilai luhur kebudayaan. Artinya, di mana dan bilamana perlu, MABM tidak akan sungkan-sungkan menyampaikan gagasan, pemikiran, atau rekomendasi kepada Pemerintah, demi perbaikan kehidupan sosialbudaya masyarakat Kalimantan Barat pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.” (Rilis).
takan, organisasi baik itu PKK maupun Dekranasda adalah mitra Pemerinah oleh sebab itu sudah berkewajiban pemerintah memberikan pembinaan semua oraganisasi yang ada di Indonesia. ”Salah satu organisasi Dekranasda bagaimana menjembatani kepentingan masyarakat sehingga hasil
kerajinan dari mereka melalu organisasi ini bisa memasarkan dalam maupun luar negeri, ini bukan pesaing bisnis, tapi bagaimana memberikan motivasi kepada masyarakat agar hasil kerajinan tersebut dapat dipasarkan dan dapat dibeli baik dalam maupun luar negeri,” kata Cornelis.
Dijelaskan olehnya, keberadaan PKK sangat penting, mulai dari 10 program pokoknya seperti kita ketahui bahwa keberadaan PKK sangat membantu pemerintah dalam memberikan motivasi kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan tarap hidup serta meningkatkan tingkat perekonomiannya.
Kontainer Terbalik di Dekat KP3L keseimbangan, akhirnya mobil pun terbalik. Untung saya tidak apa-apa dan tidak ada korban lain dalam kecelakaan ini,” katanya. Iwan mengungkapkan kontainernya tersebut merupakan kontainer pengangkut beras. Dimana beras yang diangkutnya tersebut sebanyak 25 ton. Dan ini baru pertama kali dialaminya,
selama belasan tahun menjadi supir kontainer. Sementara Kasat Lantas Polresta Pontianak Kompol Boy Samola mengatakan, mobil yang terbalik lantaran tidak mengunci dan memberikan pengaman terhadap kontainer yang dibawanya, sehingga membuatnya tergeser ke sebelah kiri dan membuat mobil tersebut
terbalik. “ Kami akan berikan sangsi tilang karena sudah lalai mengemudi kendaraan,” tegasnya. Boy juga mengingatkan pengendara agar selalu memperhatikan mobil dan barang bawaannya, sehingga tidak mengganggu serta membahayakan pengendara lain.
Kribo Ditangkap Polisi di Hotel “Pelaku mendapatkan sabusabu ini dari Jalan Tanjung Hilir, Kecamatan Pontianak Timur. Ia mengakui baru pertama kali melakukannya,” ungkap Kasat Narkoba. Dikatakan Kasat, pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini, lantaran dirinya tidak akan begitu saja percaya dengan apa yang telah diungkapkan oleh
pelaku yang mengatakan barang itu hanya untuk dipakai sendiri. “Kami akan melakukan pengembangkan kasus ini, karena dugaan, ia sudah sering melakukan transaksi di salah satu hotel yang sering menjadi buruan polisi,”ungkapnya. Sementara Kribo mengaku, Sabu-Sabu ini hanya untuk digunakan sendiriyang
di beli dari warga Tanjung Hilir Pontianak Timur. Dimana sabu tesebut dibeli dengan orang yang bernama Nopo di Jalan Tanjung Hilir. Dengan harga Rp 1,2 juta per-gram-nya. Kribo pun dijerat dengan pasal 112 ayat 1 undang undang no 35 tahun 2009 tentang narkotika, dimana Kribo diancam minimal 4 tahun penjara.
CMYK
Borneo Tribune Rabu 16 Januari 2013
Parlementaria D P R D
P R O V I N S I
Gubernur dan Wakil Gubernur Dilantik MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) H. Gamawan Fauzi, melantik pasangan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Kalbar terpilih periode 2013-2018, Drs. Cornelis, MH dan Drs. Christiandy Sanjaya, MM. Dalam acara rapat paripurna istimewa DPRD Provinsi Kalbar dengan acara pengambilan janji jabatan/pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalbar, di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Senin (14/1). Acara pelantikan tersebut dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai kalangan. Mulai dari menteri, tokoh nasional, tokoh politik, anggota DPR RI, anggota DPD, Muspida Kalbar, para bupati dan walikota seKalbar serta undangan lainnya. Usai dilantik, Gubernur Cornelis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua masyarakat Kalbar yang telah memberikan kepercayaan sekaligus amanah di pundaknya untuk kembali meneruskan tongkat kepemimpinan selama lima tahun ke depan. “Terima kasih kepada masyarakat Kalbar yang telah memberikan amanah
sekaligus kepercayaan kepada saya. Dan saya akan melaksanakan itu dengan sebaik-baiknya. Kemenangan ini adalah kemenangan rakyat,” ucap Gubernur Cornelis. Dalam kesempatan itu, tak lupa Gubernur Cornelis mengajak semua elemen masyarakat, termasuk mantan rival politiknya di dalam Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalbar yang berlangsung pada 20 September tahun lalu, untuk bersama-sama dirinya membangun Provinsi Kalbar. “Mari kita bersatu bersama-sama membangun Kalimantan Barat,” gugahnya. Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Kalbar,
Christiandy Sanjaya, menambahkan bahwa peningkatan IPM di Kalbar akan menjadi prioritas pembangunan. Dan peningkatan tersebut harus dilakukan secara sinergi bersama Pemerintah Kabupaten/Kota di seantero Provinsi Kalbar. “Kita akan meningkatkan IPM secara bersamasama. Karena kita tahu bahwa dasar IPM itu berada di Kabupaten/Kota. Oleh karena itu harus kita lakukan peningkatan IPM secara bersama-sama,” kata Christiandy Sanjaya.o
B A R A T
Cornelis: Kemenangan Rakyat Kalbar
Narasi: Andry/Borneo Tribune Foto: Humas DPRD Provinsi Kalbar
Ketua DPRD Kalbar, Minsen, SH memberikan ucapan selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar beserta keluarga
Gubernur Cornelis meneken berita acara pelantikan
K A L I M A N T A N
12
Gubernur Cornelis dan Wakil Gubernur Christiandy Sanjaya diambil sumpah serta janjinya oleh Mendagri Gamawan Fauzi.
Wakil Gubernur Christiandy Sanjaya meneken berita acara pelantikan
Mendagri Gamawan Fauzi memberikan pidato usai melantik gubernur dan wakil gubernur Kalbar
Gubernur Cornelis dan Wakil Gubernur Christiandy Sanjaya didaulat untuk mempersiapkan diri sebelum dilantik oleh Mendagri
Gubernur Cornelis dan Wakil Gubernur Christiandy Sanjaya didampingi istri tercinta sedang diabadikan oleh juru warta usai dilantik
Para hadirin beserta undangan sedang berdiri saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
Mendagri Gamawan Fauzi memasangkan pangkat tanda jabatan kepada Wagub Christiandy Sanjaya
Yang dilakukan di Gedung DPRD Provinsi Kalbar
Mendagri Gamawan Fauzi mengucapkan selamat kepada Gubernur Cornelis
Mendagri Gamawan Fauzi menandatangani berita acara pelantikan
Mendagri didampingi istri memberikan ucapan selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar
Gubernur Cornelis didaulat untuk menebas sebatang tebu sebelum memasuki Gedung DPRD Provinsi Kalbar
H Oesman Sapta memberikan ucapan selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar
Mendagri Gamawan Fauzi didampingi istri tercinta sesaat setelah tiba di Gedung DPRD Provinsi Kalbar
Mendagri beserta Gubernur dan Wakil Gubernur serta Ketua DPRD Provinsi Kalbar terlihat asik berbicara di ruang tunggu VIP
Mendagri Gamawan Fauzi didampingi istri didaulat untuk mencicipi sirih sebelum memasuki Gedung DPRD Provinsi Kalbar CMYK