Harian Borneo Tribune 17 Desember 2012

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

DA N

KEBERSAMAAN

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Senin, 17 Desember 2012

3 Shafar 1434 H - 5 Cap It Gwee 2563

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Tak lolos Administrasi KPU

Anggota Dewan Pindah Perahu di 2014 Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga pinoh SAAT ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Melawi sedang sibuk melakukan verifikasi faktual terhadap partai politik (Parpol) yang telah lolos administrasi ditingkat pusat untuk menjadi peserta pemilihan umum 2014. Jika dilihat hasil pemilu Legislatif tahun 2009 lalu, dari 25 anggota DPRD Melawi yang duduk saat ini berasal dari 14 partai politik yang ada. Masing....Ke Halaman -11

B uah Bibir Perempuan dan Anak KETUA DPD Srikandi Hanura Provinsi Kalbar, Uray Henny Novita, menyebutkan bahwa kesehatan balita harus mendapatkan prioritas pelayanan gratis dari pemerintah. Sejauh ini perhatian Pemerintah Kota Pontianak dinilai sudah cukup baik, namun tentu perlu terus ditingkatkan lagi di masa mendatang. “Karena itu, kaum perempuan harus tahu akan kesehatan. Apalagi mereka yang sudah memiliki anak. Kesehatan bagi kaum

Kasus Penipuan Rp 170 Juta

Kapolda Siap Pecat Oknum Polisi Penipu Uray Henny Novita

Menyetir Melewati Banjir KETIKA sedang melakukan perjalanan antar kota, seorang pengendara mobil berhenti di depan sebuah genangan raksasa yang menutupi seluruh jalan. Dia melihat seorang petani bersandar di pagar, melihat genangan air. ”Bapak, apakah menurut Anda ini aman untuk menyeberang?” teriaknya.

Melayani: - Antar Jemput Penumpang & Carter - Jasa Pengiriman Barang & Dokumen

Terkait penipuan yang dilakukan oknum anggota Polres Melawi (PD) terhadap Susi, Kapolda Kalbar Brigjend Pol Tugas Dwi Apriyanto, mengatakan bahwa oknum polisi yang bersangkutan, akan Ia sidangkan di pengadilan, lantaran telah masuk kedalam kasus pidana. Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak PENIPUAN terhadap Susi berawal dari hutang sang oknum sekitar Rp 170 Juta namun hingga saat ini belum dibayar kepada Susi. Polda telah memproses kasus ini melalui Bid Propam. “Tidak boleh satu pun anggota Polri bertindak kriminal atau yang melanggar pidana.

Istri Kapolsek Sungai Kakap Tutup Usia Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak

Karena Polri itu merupakan pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Dan seorang anggota Polri pun merupakan seorang masyarakat serta bagian dari masyarakat, jadi tidak dibenarkan seorang polri melanggar pidana,” tegasnya.

ISTRI Kapolsek Sungai Kakap AKP. Sunaryo, Murniati tutup usia di umur ke 47 tahun. Perempuan paruh baya ini meninggal karena gejala tekanan darah tinggi dan sempat dirawat di RS. Antonius Pontianak sebelum menghembuskan nafas terakhir, Kamis (13/12) sekitar pukul 23.00. Istri Kapolsek Sungai Kakap ini, selain merupakan Ibu Bhayangkari di jajaran Polresta Pontianak, beliau juga merupakan salah satu staf di DPRD Provinsi Kalbar. Murniati meninggalkan suami dan dua anak perempuannya.

....Ke Halaman -11

Brigjend Pol Tugas Dwi Apriyanto

....Ke Halaman -11

Peringati HJK

Membina Teritori Lewat Lomba Sumpit Memperingati Hari Juang Kartika (HJK), Kodam XII Tanjungpura menyelenggarakan lomba sumpit di halaman Makodam XII Tanjungpura, Minggu (16/12).

* * * * *

Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak OLAHRAGA menyumpit ini sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat Dayak, sejumlah instansi pun sudah melestarikannya dalam kegiatan formal, namun, lomba kali ini akan berbeda dari lomba sumpit sebelumnya. Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Ridwan membuka secara resmi perlombaan menyumpit ini, dan juga dihadiri

Harga Terjangkau Hemat Energi (20 Km Lebih/Liter) Ramah Lingkungan Lebih Berkelas Desain Nasional, Kualitas Internasional

Waka Polda Kalbar, Kombes Pol Safaruddin, Ketua KONI Kalbar, Syarif Mahmud Alkadrie, Ketua Umum Kadin Kalbar, Santyoso Tio, Bupati Landak, Adrianus Asia Sidot, dan Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir, Ketua YBS, Buyung Bunardi, dan pejabat Utama Kodam XII Tanjungpura. Menurut Pangdam, Mayjen TNI Ridwan, lomba sumpit ini bertujuan untuk melestarikan budaya daerah serta nilai kearifan ....Ke Halaman -11

Tipe : 1. E (Manual dan Automatic) 2. G (Manual dan Automatic) 3. G TRD (Manual dan Automatic)

TANDA PESERTA. Pangdam XII Tanjunpura, Mayjen TNI Ridwan secara simbolis memasang tanda peserta kepada peserta lomba sumpit di Halaman Makodam XII Tanjungpura. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune

Hubungi :

PT. ANZON AUTOPLAZA Jl. Ahmad Yani No. 89 Pontianak, Telp. 0561 - 734280 Jl. Ahmad Yani No. 8 Singkawang, Telp. 0562 - 637000 Jl. Jend. Sudirman Km.1 Sampit - Kalteng, Telp. 0531 - 30666

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -

cmyk

....Ke Halaman -11

Gedung DPRD Melawi, tempat 25 orang anggota dewan berkantor. Jelang Pemilu 2014 sejumlah anggota dewan yang partainya tak lolos verifikasi bersiap pindah partai untuk meneruskan karir politik mereka. Foto Budi Rahman/Borneo Tribune


Senin, 17 Desember 2012

Borneo T Tribune

2

HUT Ke-9 Transmigran Rantau Panjang

Salam. Redaksi mengundang pembaca Borneo Tribune untuk mengirim tulisan untuk rubrik “Citizen Journalism”. Bentuk tulisan dapat berupa laporan kegiatan, opini, surat pembaca, puisi, cerita pendek. Panjang tulisan maksimal 500 kata. Kirimkan tulisan ke email: yusriadii@yahoo.com. Terima kasih.

T

Kayong Utara

Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana

AJUK

AsaRapat Masyarakat Rutin Kalbar Masyarakat Kalbar terus mengharapkan kinerja serta profesionalisme Polri agar terus ditingkatkan dalam menunaikan tugas untuk memberikan perlindungan, pelayanan serta penganyoman kepada masyarakat di seantero ‘Bumi Borneo Barat’. Apalagi saat ini Polda Kalbar dipimpin oleh komandan yang baru, yakni Kapolda Kalbar, Brigjen Pol. Tugas Dwi Apriyanto yang menggantikan Irjen Pol. Unggung Cahyono, yang kini dipercaya menjabat sebagai Dankor Brimob Mabes Polri. Sehingga ke depan untuk mewujudkan beragam asa serta impian masyarakat Kalbar tersebut, tentu prajurit bhayangkara harus lebih fokus serta terus berupaya untuk meningkatkan profesionalisme maupun komitmen mereka untuk terus berbhakti kepada Ibu Pertiwi. Seiring bertambahnya usia Polri tentu beragam tugas serta pengalaman yang telah dilakoni oleh para bhayangkara dalam memberikan perlindungan, pelayanan serta pengayoman kepada masyarakat akan menjadi pengalaman serta guru yang paling baik untuk tetap meneruskan kiprah serta perjuangan mereka di masa mendatang. Dengan demikian, Polri harus berani lebih jujur serta lebih berani lagi dalam melakukan pembenahan internal di tubuh Polri itu sendiri. Mulai dari evaluasi kinerja serta program kerja, termasuk memperbaiki kultur ‘miring’ yang selama ini bersemanyam di institusi Polri yang berimplikasi terhadap citra Polri itu sendiri. Diusianya yang tidak muda lagi, Polri harus bisa melepaskan beragam kepentingan yang selama ini seolah membelenggu kinerja serta profesionalisme Polri itu sendiri. Dari berbagai bidang jurusan yang berada di institusi tersebut. Mulai dari reserse dan kriminal (Reskrim), lalu lintas serta beragam pelayanan lainnya yang diberikan oleh Polri kepada masyarakat. Terdapat beberapa kinerja Polri yang terbilang cukup berhasil. Seperti pemberantasan terorisme, narkotika dan perjudian. Namun, dalam hal penegakan hukum lainnya, Polri dinilai masih lemah. Dan kelemahan yang ada di Polri perlu adanya perubahan kultur di institusi Polri yang dinilai masih belum netral. Kultur Polri belum berubah untuk kembali netral. Reformasi birokrasi sebagian saja yang berhasil. Dalam beberapa kasus, Polri belum berani memeriksa pejabat yang diduga terlibat kasus, termasuk kasus korupsi. Polri juga dipandang belum menggunakan sepenuhnya kewenangan yang dimiliki. Ketika masyarakat atau lembaga di luar pemerintahan berhadapan dengan pemerintah atau ketika mengkritik pemerintah di bidang keuangan atau pelanggaran kebijakan, wewenang Polri menjadi terkesan tidak maksimal dipergunakan. Namun publik berharap, diera kepemimpinan Brigjen Pol. Tugas Dwi Apriyanto sebagai Kapolda Kalbar, diharapkan menjadi momentum pembenahan serta pembentukan kultur, baik yang berkaitan dengan fungsi maupun wewenang Polri sehingga beragam asa serta impian masyarakat Kalbar bisa direalisasikan di masa mendatang.

S

Warga Trans Minta Kado Sertifikat Tanah

ENGET

Hujan dan banjir… - Waspada beragam penyakit… Bang Tribune

Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan

Hari ulang tahun masyarakat transmigrasi yang berada di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Hilir, KKU meminta kado spesial diulang tahunnya yang ke 9. Kado tersebut bukan boneka atau bahkan gedung bertingkat, melainkan sertifikat hak lahan yang saat ini mereka tempati sejak pertama kali datang hingga kini belum diserahkan kepada mereka. Sehingga sebagai salah satu kepastian hukum terhadap lahan yang mereka tempati, warga trans meminta sertifikat mereka untuk diserahkan. Kepala Desa Rantau Panjang, Sarkandai, Minggu (16/ 12), mengatakan bahwa masyarakat transmigran sangat mendambakan lahan milik mereka dapat segera dikeluarkan sertifikatnya. “Sudah sembilan tahun

masyarakat transmigran hidup di KKU, mereka meminta kepada pemerintah untuk difasilitasi untuk mendapatkan sertifikat,” kata Sarkandi. Hal lain yang juga dikeluhkan oleh masyarakat setempat adalah janji pemerintah terkait lahan II. Yakni lahan yang dapat dipergunakan sebagai lahan persawahan di luar lahan pekarangan. Dimana dulu sejak masuk di lokasi transmigrasi lahan tersebut sempat akan dibagikan, namun sampai sekarang belum terealisasi. Menanggapi hal tersebut, Bupati KKU, H. Hildi Hamid, menegaskan pihaknya berjanji tahun 2013, upaya penyelesaian masalah sertifikat dan lahan milik masyarakat akan direalisasikan. Kata bupati, transmigrasi Rantau Panjang merupakan transmigran yang merupakan program semasa KKU belum terbentuk, dimana sudah menjadi kewajiban

Potong Tumpeng, Bupati KKU, H. Hildi Hamid memotong tumpeng ulang tahun ke-9 transmigrasi Rantau Panjang serta menyerahkan kepada salah seorang sesepuh warga trans setempat. FOTO: Abdul Khoir/ Borneo Tribune Pemerintah Kabupaten Ketapang saat KKU berdiri, dimana semua aset diserahkan kepada kabupaten baru. Namun hal tersebut tidak secara utuh dilakukan. Meski demikian, Hildi tidak mau melampar kesalahan itu ke kabupaten lama.

Karena masyarakat desa transmigran kini merupakan masyarakat KKU dan sudah menjadi tanggung jawab seutuhnya. Dan pihaknya, sambung bupati akan langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk mengatasi per-

masalahan tersebut. “Saya langsung meminta kepada pemerintah provinsi untuk mengatasi masalah ini. Karena pastinya semua arsip dan administrasi pasti ada di sana. Tahun 2013 nanti kita akan selesaikan masalah ini,” tegasnya.

Program Pembangunan Pengentasan Kemiskinan Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Sedikitnya 30 fasilitator PNPM Mandiri Pedesaan, mulai dari tingkat kabupaten hingga kecamatan menyempatkan diri untuk bersilaturahmi ke rumah dinas Bupati KKU, H. Hildi Hamid, Minggu (16/12). Kehadiran mereka bukan untuk menyampaikan dukungan atas pencalonan H. Hildi Hamid dalam Pilkada KKU tahun depan, melainkan untuk bersilaturahmi sekaligus berbagi pendapat dengan bupati terkait kinerja sekaligus kendala pelaksanaan PNPM MP di KKU sejak 2008 silam. Kehadiran mereka dipimpin oleh fasilitator kabupaten KKU, Yulita Sri Handayana. Dalam kesempatan itu para fasilitator tampak silih berganti menyampaikan beragam informasi terkait kemajuan yang telah dilakukan masing-masing wilayah yang meliputi seluruh kecamatan di KKU. Hal tersebut sebagai bukti nyata mempercepat

pengentasan kemiskinan dan menggerakkan semangat masyarakat guna mempercepat perputaran perekonomian masyarakat. “Sejak tahun 2008, PNPM Mandiri Pedesaan di KKU sudah membangun 28 kilometer jalan dan semuanya dibangun dengan dana PNPM dan dilakukan oleh masyarakat,” kata Yulita. Selain itu, beberapa fasilitator lainnya juga menyampaikan banyaknya dampak positif yang muncul pasca terealisasinya program-program PNPM di KKU. Namun tidak hanya itu, beberapa kendala juga tampak muncul di beberapa sesi dialog yang dibuka dalam acara silaturahmi tersebut. Diantaranya, masih munculnya tumpang tindih program antara PNPM dan program pemerintah daerah serta masih belum sinkronnya antara para aparatur desa dengan fasilitator dalam pengupayaan perencanaan pembangunan. Program PNPM MP, selain membangun sarana fisik juga membangun kualitas

sumber daya manusia. Dimana beberapa program seperti percepatan perekonomiaan dan bahkan membentuk sebuah media sebagai ajang publikasi pun turut dilakukan. Salah satu upaya yang juga dilakukan oleh PNPM adalah dengan melahirkan bulletin Pelangi Desa. Dimana bulletin tersebut merupakan sebuah media untuk mempublikasikan hasil-hasil pembangunan yang dilakukan oleh PNPM. “Semua awak medianya adalah masyarakat. Kita

rekrut dan kita latih bagaimana membuat berita dan Alhamdulillah kita sudah bisa terbit satu bulan sekali,” kata Fasilitator Teknik, Heriyadi. Menurutnya, untuk di Kalbar, PNPM KKU yang satu-satunya wilayah yang mampu membuat buletin rutin, dimana semua awak di dalamnya adalah masyarakat yang terhimpun dalam kelompok belajar. Sementara itu, Bupati Hildi Hamid mengatakan dengan adanya PNPM MP di KKU, tentu pihaknya sangat antu-

Pengentasan Kemiskinan, Bupati KKU, H. Hildi Hamid menyampaikan dukungan kepada PNPM MP untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas program guna mempercepat pengentasan kemiskinan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. FOTO: Istimewa

sias melihat jumlah panjang jalan serta banyaknya fasilitas lain yang berdiri yang difasilitasi oleh PNPM MP. “Dengan anggaran yang sama, PNPM bisa merealisasikan pekerjaan dengan volume lebih besar jika dibandingkan dengan volume pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah. Ini satu nilai positif yang perlu terus dikembangkan,” ujar Hildi Hamid. Dengan adanya tumpang tindih program, diakuinya sebuah kebijakan terkadang terdapat sebuah sistem yang tidak terkoneksi. Baik di aparatur desa, pemerintah yang di dalamnya terdapat usulan DPRD dalam merumuskan sebuah kebijakan, sehingga hal itu mungkin saja terjadi. Namun demikian, bupati sangat mengharapkan PNPM melalui fasilitator untuk dapat lebih jeli memilah mana program yang sudah terencana dan diusulkan dan mana yang belum. Sehingga jika kedua belah pihak sama-sama saling mencermati maka kemungkinan itu akan semakin minim terjadi.

Citizen Journalism

Apakah Punsa sama dengan Fung Cha? MEMBACA tulisan dari Andi Candra Fakultas Pertanian Untan Prodi Agroteknologi pada koran di Pontianak terbitan tanggal 16 Desember 2012 berjudul : “Punsa (alat pemisah padi dan jerami).” Saya bangga dengan generasi muda ini, saat kini dimana modernisasi pertanian mendominasi, masih ada yang tidak melupakan sejarah dan mau mensosialisasikan kearifan lokal berupa pemakaian alat pertanian dari jaman baheula warisan leluhur. Dan salut bagi para petani warga Desa Pentek, Kecamatan Sadaniang yang tetap melestarikan alat pertanian sederhana yang non BBM. Kebetulan pada tanggal

12 Desember 2012 saya diundang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat menghadiri acara sosialisai Duta Museum 2012 yang diadakan di Hotel Orchadz, dan di acara tsb . saya mengingatkan bahwa dengan adanya Duta Museum, perlu lebih giat mengumpulkan lebih banyak alat-alat peninggalan masa lalu, khususnya dari kehidupan pedesaan kita yang sebagian besar sebagai masyarakat agraris tentu tak lepas dari alat-alat pengolah pertanian, yang masih kami ingat diantaranya ada lu ku (bajak), Phan Fong (perontok padi ), thu lung/ oi lung (kisaran/penggiling padi), dan Fung Cha (pemisah

beras utuh ), dll. Melihat foto Punsa tsb, saya melihat kemiripan yang sangat identik dengan alat pertanian Fung Cha. Menurut kegiatan pemakaian alat-alat pertanian tsb yang diwariskan turun temurun dari komunitas petani Hakka, khususnya di desa Hang Mui, Kulor, Singkawang, termasuk saya secara pribadi mempraktekkan pemakaian alat-alat tersebut pada masa penjajahan Jepang (1942-1945). Alat Fung Cha yang saya pakai berguna untuk memisahkan beras utuh dari beras patahan dan gabah kosong bisa terlihat dari corong saluran pengeluaran pertama untuk

beras utuh , pengeluaran yang kedua/ lebih kecil untuk beras patahan, sedangkan gabah kosong akan tertiup keluar melalui lobang besar diujung saluran. Beras ini diperoleh dari padi kering yang digiling oleh alat bernama Thu Lung/Oi Lung , alat inipun dibuat oleh tukang yang memiliki kemahiran khusus karena membutuhkan material-material khusus berkualitas seperti tanah pencetak dan pengikatnya harus dari tanah liat asal dari sarang rayap, bilah giginya harus dari kayu belian , pembungkusnya dari bambu dan rotan. Kata Fung Cha berasal dari dialek Hakka yang secara harfiah artinya Kereta

Angin alias Perkakas yang menghasilkan angin. Demikianlah sedikit informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bisa menambah wawasan kita tentang sejarah perjalanan masa lalu para leluhur, kiranya para duta museum dan pemerhati dapat secara lebih khusus mendalami dan mengumpulkan warisan warisan kekayaan budaya bangsa yang akan kita wariskan kepada anak cucu . Pontianak, 16 Desember 2012 Salam Sejahtera, XF.ASALI Jl.Sisingamangaraja Pontianak

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop

Borneo Tribune


Serba Serbi

Borneo T Tribune

Senin, 17 Desember 2012

3

Mengembangkan Minat Menulis Oleh: Marsita Riandini Club Menulis STAIN Pontianak memberikan kebebasan sepenuhnya bagi setiap anggota untuk berkarya. Melatih mereka untuk terus memacu potensi diri. Dengan dukungan berbagai pihak terutama Ketua STAIN Pontianak yang di beberapa kesempatan memberikan apresiasi atas prestasi Club Menulis yang sudah menghasilkan 84 buku

dalam periode 2 tahun. Menulis dan menjadikan tulisan sebuah buku adalah investasi jangka panjang, sebuah nasehat yang selalu saya ingat dari Pembimbing Club Menulis STAIN Pontianak . Banyak orang yang hidupnya bermanfaat namun setelah ajal menjemput, kebermanfaatan dirirnya semasa hidup ikut terkubur. Padam. Berbeda halnya dengan orang yang hidupnya bermanfaat, dan

menulis. Ia akan selalu dikenang meski ia telah tiada. Tidak semua teman-teman Club Menulis punya bakat dalam menulis.Tapi dengan latihan kemampuan menulis meningkat. Setiap pertemuan, tema yang dibicarakan tetap tentang menulis, terkadang kami membiarkan anggota baru untuk menuangkan idenya, mau menulis apa, dan bagaimana ide mereka. Dan kadang kala juga mengajak mereka berbagi pengalaman tentang menulis. Menulis memang bukan hal yang mudah, tapi juga bukan hal yang sulit. Buktinya banyak orang yang hidup dari menulis, dan melahirkan karya tulis yang banyak. Ingin punya karya, punya buku, pandai menulis, adalah salah satu alasan dari para anggota baru Club Menulis STAIN Pontianak. Namun seleksi alam menjadikan beberapa dari mereka lebih memilih mundur. Berbagai alasan yang disampaikan, sibuk, bentrok dengan kegiatan kuliah dsb. Salahkah ? Tidak, itu bukan merupakan kesalahan. Dalam hidup ada kalanya kita harus memilih ingin menjadikan hidup lebih bermanfaat atau hanya sebatas pada kemampuan. Nursilan, Abdul Aziz, dan Nurul Hidayati. Mereka adalah bagian dari anggota baru itu.—Bukan tak ingin menyebutkan yang lain, kebetulan mereka adalah satu kelompok dengan saya. Saya yakin teman-teman dari kelompok lain juga memiliki

semangat yang sama. Sejak jadi anggota baru pada bulan September kemarin, mereka sudah mempunyai 7 karya dalam bentuk cerpen, narasi, dan pengalaman . Semangat mereka menulis begitu kuat. Mereka juga kuliah, sama seperti yang lain semester satu, juga punya kegiatan lain. Tapi mereka mampu membagi waktu. Menulis tetap diprioritaskan. Meluangkan waktu untuk menulis. Nursilan, mahasiswa PBA ini juga mempunyai tanggung jawab di asrama tempat ia tinggal saat ini, tapi tak membuat semangatnya menulis terganggu. Bahkan ia juga mengajak teman-teman satu kelasnya untuk berkarya. Kini ia berhasil masuk lima besar dalam sebuah kompetisi menulis. Nurul Hidayati , salah satu mahasiswi KPI, hobbi menulis cerpen membuatnya tertarik mengikuti Club Menulis. Saya kagum pada karya-karyanya yang syarat dengan nuansa Islami. Begitu halnya dengan Abdul Aziz. Meski tak memiliki fasilitas untuk mengetik, ia tetap rajin mengumpulkan karya. Setiap berkarya ia tulis di lembaran kertas, baru ia

mengetik di laptop temannya. Mereka mengajari saya untuk terus merangkai kata. Mengabadikan kisah. Menanamkan setiap ide yang terpancar. Lain lagi dengan Yanto, teman saya dalam membimbing mereka. Yanto juga sudah berhasil menerbitkan satu buku. Pengalamannya ia abadikan dalam karya. Saat ini ia semakin semangat untuk terus berkarya. Yanto sudah berhasil menginspirasi banyak orang . Seiring berjalannya waktu, para anggota baru ini merasakan beberapa kendala. Memang setiap pertemuan dilakukan adalah sebagai sarana membangkitkan semangat sesama anggota, berbagi pengalaman, serta saling memberikan masukkan. Kami menghindari untuk memberikan tanggapan negatif atas hasil karya. Mengkritik dan dikritik hanya akan mengkerdilkan semangat . Kami semua masih dalam tahap belajar. Kami semua masih dalam proses menjadi seorang penulis dan melatih diri untuk membiasakan diri menulis. Beberapa hari yang lalu saya diminta teman untuk berbagi pengalaman pada

kelompoknya. Saya pikir ini juga sebagai motivasi untuk mereka. Paling tidak saya bisa berbagi sedikit manfaat yang sudah saya rasakan dengan menulis. Kemudian satu diantara mereka bertanya bagaimana menulis yang baik, dan mengembangkan ide tulisan. Saya sendiri bingung menjawab pertanyaan ini. Bagi saya setiap orang mempunyai pola pikir yang berbeda, gaya hidup yang beda, hobi dan cita-cita yang beragam. Yang menurut saya semua itu berpengaruh pada ciri khas dan gaya penulisan mereka. Sebagai contoh bagi saya agak mudah mendapatkan inspirasi di malam hari menjelang tidur. Hal ini karena saya lebih fokus pada suasana yang tenang. Ide saya tulis di HP, besoknya baru dikembangkan . Kemudian saat saya menulis pun tidak bisa diajak ngobrol, sebab akan menjadi tidak konsentrasi: hasil tulisan dan apa yang didengar menjadi kacau.Jadi, dalam menulis kita sendiri harus bisa mengenali diri kita. Lalu saya balik bertanya pada teman-teman anggota baru tersebut. Beragam pula

yang disampaikan. Menurut Sumama pada malam hari banyak inspirasi, apa yang ia pikirkan ia tulis. Pun sama halnya dengan Ridwan, ia akan terinspirasi dan beriImajiinasi saat berinteraksi dengan alam, dapat tanpa sengaja, menikmati apa yang ada di sekelling. Menuangkan apa yang ada di pikiran. Uniknya lagi Abdul Azis, terkadang inspirasi muncul ketika ia membayangkan seseorang. Muslimin lebih mudah saat menuliskan judulnya terlebih dahulu, dan menuangkan pengalaman pribadi. Nasuha juga demikian, menulis dari pengalaman. Untuk menjadi penulis yang baik, salah satu kuncinya adalah teruslah disiplin dalam menulis dan banyak membaca karya orang lain itu yang saya pelajari dari pembimbing Club Menulis STAIN Pontianak. Alah bisa karena biasa. Sehingga kita bisa belajar dari setiap karya yang kita tulis. Tentunya harapan kita semakin sering menulis, semakin baik pula tulisan yang dihasilkan. Mari menjadikan hidup bermanfaat dengan menulis.

Menulis Juga Berarti Belajar Oleh: Yusriadi Menulis berarti belajar. Justru proses belajar dengan menulis sering kali lebih mudah dilakukan dan membawa manfaat ganda, dibandingkan belajar secara khusus. Cobalah menerapkan metode belajar dengan menulis. Saya menerapkan prinsip menulis itu belajar di kelas yang saya ajar, sudah sejak lama. Saya merasa lebih mudah mengajar bahasa Indonesia dengan meminta mahasiswa menulis, ketimbang saya mengeluarkan teori tentang ejaan yang standar, cara menulis yang baik, dll. Malah, sepanjang yang saya tahu, mengajarkan me-

nulis dengan teori menulis sering kali tidak efektif. Teori dilupakan, praktek tidak dicoba. Perumpamaan keadaan ini adalah ibarat kita belajar naik sepeda dengan nenek yang tidak pernah naik sepeda. Nenek mengajarkan: kalau naik sepeda, badan harus tegak, pantat tidak boleh goyang-goyang, tapi juga tidak boleh tegang. Kaki harus menongkat sepeda dengan kuat agar tidak jatuh. Jangan juga lupa tarik rem agar sepeda tidak menabrak. Apakah setelah mendengar nasehat nenek dan menghafal nasehat itu, kita lantas tahu bagaimana naik sepeda? Tidak. Sama sekali tidak. Hafal teori bukan lantas kita bisa melakukan

prakteknya. Malahan, sepanjang kita tidak pernah berlatih naik sepeda, maka kita tidak pernah akan bisa melakukannya. Seperti itu jugalah menulis. Sepanjang kita tidak pernah menulis, kita tidak akan bisa menulis. Sepanjang kita tidak pernah berlatih menyusun kata-kata dengan berbagai alternative, kita tidak akan pernah terampil menyusun kata. Kita akan selalu dihadapkan pada kata ‘buntu’. Sebaliknya, semakin sering kita berlatih, semakin mudah kita menulis, dan semakin mahir pula. Tidak ada yang instan –langsung jadi, dalam soal keterampilan seperti ini. Karena itulah, seorang teman dengan ekstrim mengatakan bahwa baginya, tidak ada teori menulis. “Menulis tidak pakai teori. Apa, teori-teori. Tulis saja!” Mungkin kita tidak harus seekstrim itu. Tetapi, menulis memang lebih bertumpu pada: latihan, latihan, latihan! *** Mahir menulis memberikan banyak keuntungan. Selain untuk monument kehidupan yang membu-

at penulis terus dikenang pembaca, menulis juga memberikan banyak manfaat bagi diri penulis. Dengan menulis kita bisa belajar. Dengan menulis kita bisa mengukur sejauh mana ilmu dan pengetahuan yang dimiliki. Seorang yang buntu saat menulis, tidak tahu apa yang mau ditulis, menunjukkan bahwa dia masih kurang bahan. Dan karena itu dia harus mencari lagi, merenungkan, dan membandingkan bahan itu. Dengan demikian, untungnya, kita menjadi lebih cepat tahu kekurangan diri sendiri dibandingkan orrang lain. Tidak perlu menunggu orang lain menemukan kekurangan atau kebodohan kita, karena kita sudah tahu lebih awal dari mereka. Sering kali juga dalam situasi seperti ini kita tidak sadar bahwa pada saat kita mencari bahan untuk kepentingan penulisan kita sedang belajar. Bandingkan kalau tiba-tiba kita mendapat perintah “belajar”, mungkin kata-kata itu akan menjadi beban yang berat. Apalagi kalau perintah belajar diberikan untuk pelajaran yang kurang kita sukai. Saya ingat pengalaman di kelas ketika saya meminta mahasiswa membuat tulisan dan dalam tulisan itu harus dimasukkan dalil. Mereka menulis dan mencari dalil yang tepat. Pada saat seperti itu, mereka pikir apa yang mereka lakukan hanyalah latihan menulis, padahal, sebenarnya mereka juga belajar mendalami dalil yang digunakan. Mereka menyimak isi dan tafsirnya, secara tanpa disadari. Mereka mendapat ilmu lain, selain keterampilan menulis. Mau coba?

Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM

ATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA Ciri khas kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alami, intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akarnya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh lagi. Menurut survey terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita. Terutama persentase penderita impotensi, ejakulasi dini, radang prostat mengalami kenaikan pesat, berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga merupakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan kepercayaan diri pria. Penyakit fungsi seksual menimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medistra TCM ada konsultan Sinshe ahli TCM (Traditional

Chinese Medicine) ternama dari Tiongkok yang siap membantu Anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnya berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: Impotensi, Ejakulasi Dini, Radang Prostat, Sperma Mati, Tidak ada Sperma, Alat vital tidak normal, Kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni “Qiang Yang Bu Shen Liao Fa” ini dipadukan akupuntur elektroterapi sangat terkenal diberbagai Negara, berfungsi memperkuat ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang didalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing terasa sakit, sering kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatasi hingga ke akar penyakit dan tidak mudah kambuh lagi.

Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :

HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0812 5279 7888

Hari Minggu & Libur Tetap Buka


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Senin, 17 Desember 2012

4

Pasar Murah di Menjalin Diserbu Warga Masyarakat di Kecamatan Menjalin, Minggu (16/ 12), berbondong-bondong menyerbu pasar murah di SDN I Menjalin. Sejak pagi, warga yang berdomisili di Kecamatan Menjalin ini tampak antusias, meski kegiatan belum dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar, Ny Frederika Cornelis. Antusias masyarakat yang datang bukan hanya dari kota di kecamatan saja, bahkan ada yang datang dari pedalaman. Pasar murah ini dilaksanakan Tim Penggerak PKK Provnsi Kalbar bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalbar. “Pasar murah yang kita laksanakan setiap tahunnya

ini bertepatan dengan menyambut hari raya Natal. Tidak hanya itu, kegiatan yang sama juga diadakan menjelang hari raya Idul Fitri kemarin,” kata Frederika Cornelis. Dikatakannya, kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Tim Penggerak PKK, dalam rangka bhakti sosial untuk mensejahterakan masyarakat terutama keluarga sesuai dengan 10 program pokok PKK. “Dengan diadakan kegiatan semacam ini, diharapkan masyarakat akan terbantu dalam memenuhi kebutuhannya, apalagi menyambut perayaan hari Natal, harga barang di pasaran mulai naik,” harapnya. Pasar murah yang diadakan selama satu hari ini, harga barang yang dijual di bawah harga pasar, untuk

meringankan dan membantu masyarakat dalam berbelanja kebutuhan. “Kepada masyarakat, kita harapkan agar memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk berbelanja, dan saling berbagi antar satu sama lainnya, tidak berebutan agar kegiatan yang diadakan ini bisa berjalan dengan baik,” ingatnya. Camat Kecamatan Menjalin, Theotinus mengatakan masyarakat telah terbantu berkat adanya bantuan dari Tim TP PKK Kalbar dan Disperindag Kalbar. “Barang yang dijual pada kegiatan pasar murah berbagai macam di antaranya, gula merah, gula pasir, beras, tepung terigu, telor, minyak goreng, mentega, pakaian, toples, kacang tanah kupas, kopi, dan lain-lain,” ujar Theotinus. o

Walikota Ajak Pemulung Mengaji

LAYANI PEMBELI Ketua TP PKK Kalbar Ny. Frederika Cornelis melayani transaksi jual beli pada warga. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

Dinkes KKR Bina Home Industri

CMYK

Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak

BANTUAN Walikota Pontianak H. Sutarmidji menyerahkan bantuan pada petugas fardhu kifayah, guru ngaji tradisional dan pengurus posyandu. FOTO Andika Lay/ Borneo Tribune. Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, mengucurkan bantuan transportasi bagi petugas fardhu kifayah, guru ngaji tradisional dan pengurus posyandu sebagai bentuk kepedulian Pemkot kepada mereka yang sukarela membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan sosial kemasyarakatan. Penyerahan bantuan diserahkan secara bergelombang pada hari yang sama di Aula Rumah Jabatan Walikota Pontianak. Gelombang pertama, bantuan diberikan kepada petugas fardhu kifayah, gelombang kedua bagi guru ngaji tradisional dan ketiga bagi pengurus posyandu se-Kota Pontianak. Walikota Pontianak H. Sutarmidji mengatakan, dalam upaya meregenerasikan petugas fardhu kifayah di Kota Pontianak, Pemkot terus memberikan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat. “Kalau sekedar memandikan dan berbagi ilmunya itu gampang tetapi bagaimana petugas fardhu kifayah bisa menjaga rahasia mayat itu yang terkadang sulit,” kata Sutarmidji.

Ia juga berpesan kepada guru ngaji tradisional yang hadir supaya tidak hanya mengajarkan ilmu dalam membaca Alquran tetapi juga memberikan penyuluhan agama islam secara utuh dan benar. “Saya minta kepada guru ngaji yang berdomisili di daerah di mana banyak terdapat pemulung khususnya beragama islam, supaya mengajak mereka untuk belajar mengaji di surau maupun masjid di lingkungan sekitar. Coba bapak-bapak dan ibu-ibu guru ngaji, ajak mereka belajar mengaji dan salat di surau maupun masjid,” pintanya. Dikatakannya, peran posyandu juga tidak kalah penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Saya berharap mereka lebih berperan, ke depan kita berikan tugas-tugas untuk membantu kelancaran penanganan promosi bidang kesehatan,” ungkapnya. Tahun depan, Pemkot akan membangun posyandu permanen di enam kecamatan, sehingga posyandu terintegrasi dengan posyandu balita, posyandu lansia dan Pendidikan Usia Dini (PAUD). Salah seorang petugas

fardhu kifayah penerima bantuan yang berdomisili di Kecamatan Pontianak Selatan, Yon Amran Usman, mengungkapkan apresiasinya atas kepedulian Pemkot yang telah memberikan bantuan kepada para petugas fardhu kifayah. “Jadi kami benar-benar berterima kasih atas kepedulian Pemkot kepada kami. Bukan nilai besaran bantuannya yang kami lihat tetapi perhatian Pemkot kepada kami,” ucap Yon Amran Usman. Jumlah penerima bantuan terdiri dari petugas fardhu kifayah sebanyak 123 orang, guru ngaji tradisional atau penyuluh agama Islam 170 orang, dan pengurus posyandu 297. Jumlah total bantuan tahun 2012 bagi petugas fardhu kifayah dan guru ngaji sebesar Rp 1,8 juta. Diserahkan dalam dua tahap yakni tahap pertama sebesar Rp 900 ribu yang sudah diterima sebelumnya dan tahap kedua Rp 900 ribu yang diserahkan kemarin. Sedangkan bantuan bagi posyandu sebesar Rp 1 juta, juga diberikan dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp 300 ribu yang sudah diterima sebelumnya. Tahap kedua Rp 700 ribu yang diserahkan kemarin. o

Agar produk makanan yang dikemas oleh rumah tangga pangan industri (home industri ) dapat memberikan rasa aman dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kubu Raya (KKR) akan melakukan pembinaan, melalui penyuluhan dengan memberikan nomor pendaftaran atau registrasi terhadap produk pangan tersebut. Kepala Seksi Farmasi Dinkes KKR, Wan Iwansyah, SKM, mengatakan pihaknya akan berupaya melakukan inventarisir para pelaku rumah tangga pangan industri dengan melibatkan

puskesmas. “Kita minta kepada pihak puskesmas untuk melakukan inventarisasi. Kemudian, kita akan memberikan penyuluhan kepada para pelaku rumah tangga pangan industri tersebut dan dilanjutkan dengan memberikan nomor pendaftaran (registrasi) terhadap produk yang akan dijual,” terang Wan Iwansyah. Untuk mendapatkan registrasi itu, tidak mudah. Para pelaku rumah tangga pangan industri harus mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. “Dalam pemberian registrasi itu nantinya akan melibatkan stakeholder yang lain. Seperti Disperindagkop, dan biayanya kemungkinan telah ditanggung oleh

mereka. Namun, Dinkes tetap menjadi leading sektor terhadap produk pangan yang akan dipasarkan tersebut,” ucap dia. Wan Iwansyah menambahkan, di dalam masa kadaluarsa (expired date) terhadap produk makanan dari home indsutri hanya memakan waktu satu hingga tiga bulan ke depan. Jika melebihi dari itu, makanan tersebut harus ditarik oleh para pelaku home industri. “Ada kriteria produk pangan yang mendapatkan registrasi dari Dinkes. Jadi tidak semua produk pangan yang berasal dari home industri itu. Seperti minuman. Itu jelas tidak bisa dilakukan registrasi,” kata Wan Iwansyah. Karena itu, lanjut Wan Iwansyah, sebagai langkah

antisipasi terhadap para pelaku rumah tangga pangan industri terhadap produknya telah memasuki masa expired date nya, pihaknya melakukan tindakan monitoring sebanyak satu kali per semester. “Biasanya kita melakukan tindakan pengamanan terhadap produk makanan yang dicampur dengan produk yang berbahaya. Seperti formalin, boraks maupun rodamin. Selain itu, kita juga akan melakukan pengujian sampel secara periodik ke BPOM. Jika ditemukan produk makanan tersebut dicampur dengan sengaja produk berbahaya tersebut, maka registrasi kesehatan pelaku rumah tangga pangan industri dapat dicabut,” tegas Wan Iwansyah.o

HAB Ke-67 Kemenag Sambas

‘Di Tubuh yang Sehat Terdapat Jiwa yang Sehat’ Amrul Borneo Tribune, Sambas Kementerian Agama Kabupaten Sambas menggelar jalan sehat, dalam rangka Hari Amal Bakti (HAB) ke67, Minggu (16/12). Ketua Panitia Pelaksana Husban, S. Pd, I, M. Pd mengatakan, kegiatan ini mengangkat tema jalan sehat kita tingkatkan jiwa kekeluargaan yang harmonis dan agamis menuju Kemenag yang bermartabat. “Dengan adanya jalan sehat ini dapat mempererat keluarga besar Kemenag,” ujarnya. Ia menargetkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini mencapai 500 orang, tapi justru lebih dari target yang ditentukan. Kegiatan ini dimulai dari Kantor Kemenag Sambas kemudian ke Jalan Pembangunan, Jalan Sukaramai dan kembali ke Kantor Kemenag

Sambas. Kegiatan ini memberikan doorprize, hadiahnya berupa sepeda, kompor, dan sebagainya. Tidak hanya jalan sehat, juga ada kegiatan bakti sosial, anjangsana ke panti asuhan dan nikah massal. “Dengan adanya HAB ini kita tahu peranan Kemenag Agama ada dan untuk tahun depannya akan kita tingkatkan lebih lanjut lagi,” ungkapnya. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sambas H. Mahmudi, S. Ag, mengatakan motivasi jalan sehat adalah di tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. “Kita harapkan antara fisik dan mental, fisik sehat Insya Allah mempengaruhi jiwa yang sehat. Mudah-mudahan dengan adanya hari amal bakti yang ke-67 ini, pegawai di lingkungan Kemenag Kabupaten Sambas sehat fisik dan mental itu harapan kita,” katanya. o

Pembukaan jalan sehat di Kantor Kemenag Sambas. FOTO Amrul/Borneo Tribune

CMYK

Andika Lay Borneo Tribune, Landak


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Senin, 17 Desember 2012

Warga Sambut Gembira Pasangan Menawan

5

Pasangan Air Laut Genangi Pemukiman Warga

Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah

Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah

Komponen masyarakat, keluarga, kerabat dan sahabat bersikukuh agar Dr. H. Mochtaria M.Noh, M.Si dan Edy Gunawan,(Pasangan Menawan) dicalonkan pada Pemilukada Kabupaten Pontianak 2013. Ini diungkapkan saat pelaksanaan temu keakraban yang dihadiri ribuan warga di Desa Penibung, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Pontianak, Rabu (12/ 12), lalu. Acara tersebut, tidak lain untuk memperkuat jalinan silaturahim yang diawali dengan pembacaan do’a arwah untuk para leluhur Desa Penibung dan Do’a Selamat, yang dihadiri langsung pasangan Menawan, Dr. H. Mochtaria M.Noh, M.Si dan Edy Gunawan, Ketua DPW PKB Kalbar, Mulyadi Tawik, SE, Sekretaris DPW PKB Kalbar, Andi M Syafe’ie, dan Tokoh Agama Kalbar, KH Hasbullah SH, serta Ketua DPC PKB Kabupaten Pontianak, Hasan Zulkifli. “Kita menyambut gembira Bapak Mochtaria dan Edy Gunawan, untuk dicalonkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilukada 2013 nanti. Kami siap mendukung dan memenangkan pasangan Menawan ini,” kata Evi Junita, S.Pd, perwakilan komponen masyarakat, keluarga, kerabat, dan sahabat Desa Penibung. Bahkan pasangan Mochtaria M.Noh, dan Edy Gunawan menyatakan bersedia dicalonkan untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilukada 2013. Mendengar pernyataan bersedia tersebut, semua warga yang hadir menyambut gembira dan antusias serta siap mendukung dan memenangkan pasangan ini, secara spontan dalam acara tersebut muncul ide untuk menyebut pasangan ini dengan sebutan Pasangan Menawan. Bahkan Evi, menjelaskan alasan warga masyarakat

Banjir air pasang laut kembali menggenangi lingkungan masyarakat di daerah pesisir Kabupaten Pontianak, Minggu (16/12), kemarin. Banjir mulai naik ke pemukiman warga sejak dini hari, bahkan sampai ke jalan raya terutama di wilayah Kota Mempawah dan Sungai Pinyuh. “Daerah kami memang menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Beruntung hari ini, ketinggian air belum sampai masuk ke rumah, sehingga tidak harus disibukan mengamankan barang-barang,” kata Imelda, warga Gang Nelayan Sungai Pinyuh. Karena tahun-tahun sebelumnya, Imelda mengatakan pasang air laut disertai curah hujan yang tinggi, sempat merendam pemukiman warga. Bahkan beberapa rumah yang berada di dataran rendah, harus mengamankan berbagai perabot rumah miliknya agar tidak terendam air. “Semoga saja besok ketinggian air tidak bertambah, karena bisa repot mengemaskan perabot rumah,” katanya. Sedangan Erwin, warga Kota Mempawah mengatakan banjir air pasang laut memang rutin terjadi saat pengujung tahun antara November dan Desember. Ketinggian air, tidak hanya menggenangi pemukiman warga saja. Namun sejumlah titik jalan raya di Kota Mempawah juga tergenang air, sehingga para pengguna jalan harus berhati-hati. “Bahkan air sampai menggenangi badan jalan dan bisa mencapai ketinggian sepuluh sentimeter. Akibatnya, banyak pengendara harus berhati-hati. Jika tidak, sepeda motor bisa mogok,” katanya. o

MENAWAN Komponen masyarakat, keluarga, kerabat dan sahabat bersikukuh agar Dr. H. Mochtaria M.Noh, M.Si dan Edy Gunawan (Pasangan Menawan) dicalonkan pada Pemilukada Kabupaten Pontianak 2013. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune

Ketua RT Tuntut Tunjangan Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Pengurus Forum Komunikasi Ketua RT Kelurahan Sungai Pinyuh, Suparman mengharapkan Pemerintah Kabupaten Pontianak mengalokasikan anggaran untuk tunjangan khusus Ketua RT. “RT merupakan unjung tombak pelayanan masyarakat, maka sudah selayaknya Pemda menyediakan dana tunjangan untuk para Ketua RT,” kata Suparman. Suparman, mengakui salama ini, Ketua RT di Kabupaten Pontianak belum pernah menerima tunjangan

Tuntutan ini, bukan berarti kami minta pamrih, tapi kita sangat berharap ada perhatian Pemda terhadap kinerja Ketua RT

bersikukuh meminta kesediaan kedua pasangan ini karena masyarakat yakin pasangan miliki kemampuan untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi kemajuan Mempawah. Keduanya juga dinilai mampu bekerjasama dan saling mengisi dari latar belakang profesi yang berbeda. “Kami yakin, pasangan menawan ini akan membawa Kabupaten Pontianak kearah yang lebih baik dari berbagai aspek kehidupan masyarakat,” katanya. Pada akhir acara, warga yang hadir selain menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan pasangan ini, dan juga diiringi dengan memberikan semangat dan motivasi serta doa untuk kesuksesan pasangan cabup dan wabup yang mereka harapkan. o

dalam bentuk apapun dari Pemda. Padahal RT selalu menjadi ujung tombak saat ada persoalan di masyarakat. Seperti perkelahian masalah sengketa tanah, bahkan saat melakukan

pendataan penduduk. “Tuntutan ini, bukan berarti kami minta pamrih, tapi kita sangat berharap ada perhatian Pemda terhadap kinerja Ketua RT,” katanya. Untuk itu, Suparman juga berharap aspirasi para Ketua RT dapat diperjuangan para anggota DPRD Kabupaten Pontianak, sehingga dana tunjangan Ketua RT biasa terakomodir di APBD 2013. “Kita juga berharap para wakil rakyat Kabupaten Pontianak, bisa memperjuangkan aspirasi kami ini. Jika bisa pada APBD 2013, sudah bisa diakomodir tunjangan khusus untuk RT tersebut,” katanya. o

Masyarakat KKR Diimbau Urus Jamkesda Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Masyarakat miskin berdomisili di Kabupaten Kubu Raya yang membutuhkan bantuan pengobatan, diakui Kasi Pelayanan Kesehatan Dinkes Kubu Raya Oktalina, sedianya mengurus kartu kesehatan bagi rakyat miskin berupa jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). Menurutnya, pengurusan kartu itu pun tergolong sangat mudah. Pengurusan yang bisa dilakukan melalui kepala desa tersebut pun dijamin bebas dari biaya apapun. “Kepala desa harus

mendata warganya yang patut untuk mendapatkan Jamkesda,” katanya. Ia mengatakan, Jamkesmas dan Jamkesda diperuntukkan pada masyarakat yang tidak mampu. Sebenarnya untuk Jamkesda tidak ada persyaratan khusus. Selain itu, pelayan bagi masyarakat sendiri hanya bisa dilayani di rumah sakit Soedarso. Ia menjelaskan, untuk pengurusan Jamkesda prosesnya melalui kepala desa masing-masing, karena kepala desa tersebut yang mengetahui mana masyarakatnya yang berhak mendapatkan Jamkesda. “Jadi, tidak ada persyaratan apa pun, yang terpenting seseorang tersebut adalah warga

Kubu Raya. Apabila masyarakat yang memang berhak dengan sendirinya akan dapat dan akan kartu Jamkesmas atau Jamkesda. Sehingga ketika sakit, tidak lagi perlu pusing mengeluarkan biaya,” tuturnya. Lanjut Oktalina, masyarakat yang merasa kesulitan membuat Jamkesda, sebaiknya menanyakan pada kepala desa setempat agar bisa mendapatkan kartu Jamkesda. “Sedangkan untuk Jamkesmas, Pemkab sendiri mengambil data dari BPS untuk membuatkan Jamkesmas nantinya,” katanya. Menurutnya, untuk tahun 2012 sendiri, masyarakat yang sudah mendapatkan

Jamkesda 15.666 jiwa, dirinya pun menegaskan bahwa untuk saat ini masyarakat yang ingin mengurus Jamkesda bukannya ditolak, melainkan pelayanan saat ini sudah memasuki akhir tahun. Sehingga bagi masyarakat ingin mengurus Jamkesda bisa dilakukan tahun depan. “Masyarakat yang ingin buat Jamkesda bukannya ditolak, karena kita ini kan sudah akhir tahun tentunya semua kartu sudah tercetak. Solusinya bisa dilakukan dengan membuat penggantian. Seperti penggantian kartu yang orang sudah meninggal atau pindah. Terkadang masyarakat tersebut mempunyai dua jaminan kesehatan, maka salah satu di anta-

ranya dilimpahkan dengan yang lain,” ucapnya. Masyarakat juga harus bersabar dan mengerti dengan keadaan sekarang. Namun masyarakat jangan khawatir jika pelayanan bagi mereka tersebut tidak dilayani oleh Dinkes Kubu Raya. Untuk anggaran dalam pelayanan Jamkesda yang didapat tahun 2012 sebesar Rp 1,8 miliar, dari dana itu Dinkes Kubu Raya hanya mampu melayani masyarakat sebanyak 15.666 jiwa. Sedangkan tahun depan, pelayanan terhadap masyarakat akan terus ditingkatkan sebanyak mungkin. “Kemarin kita ajukan ke Pemkab itu sebanyak 67.000 jiwa, Insya Allah itu akan bertambah,” ujarnya. o

Duta Wisata Kalbar Usung Konsep Tidayu Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Dua duta wisata Kalbar, Eko Teguh Prasetyo Winaryo dan Irma Septiani akan mengusung konsep tiga etnis di Kalimantan Barat yang disebutTidayu (Tionghoa, Dayak dan Melayu) di ajang Pemilihan Duta Wisata Indonesia tingkat nasional ke-7 tahun 2012 di Bali, 15 - 22 Desember. Dalam ajang itu, keduanya akan bergabung dengan duta wisata dari provinsi lain di Indonesia dan mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari pembekalan tentang pariwisata, lingkungan hidup hingga kunjungan ke objek-objek wisata serta IKM dan yang terakhir mengikuti grand final pada 21 Desember. Eko mengatakan dipilihnya konsep Tidayu karena tiga etnis ini keberadaanya cukup besar di Kalimantan Barat. “Dengan heterogen itu menjadi kekuatan dasar karena masing-masing memiliki seni budaya yang dapat ditampilkan untuk mendukung dunia pariwisata Kalbar,” ujarnya. Ditempat terpisah, Irma Septiani mengatakan perlu adanya promosi yang lebih kuat di dunia luar mengenai aset wisata di Kalimantan Barat. Ia melihat potensi alam dan kekayaaan budaya di Kalbar tidak kalah jika dibandingkan dengan provinsi lain. “Kekayaan alam, bahari, budaya dan kuliner di Kalbar sangat banyak dan mesti dipromosikan, baik itu melalui media massa maupun media sosial,” katanya. Namun, lanjut dia mengatakan, masyarakat juga turun berperan serta dalam menumbuhkan sadar wisata, karena memiliki dampak yang positif, diantaranya tingkat perekonomian yang bermuara pada pendapatan. Irma pun berkeyakinan dapat meraih prestasi terbaik pada ajang tersebut. Meskipun ia tak menampik ada kompetitor kuat, seperti dari Bali, Lampung, Kaltim, Kalteng dan Jatim. Sementara itu Prestasi Eko di atas panggung tidaklah diragukan. Putra Kubu Raya kelahiran 3 April 1988 ini kerap kali mengikuti berbagai event tingkat lokal, regional maupun nasional. Mulai dari ajang Duta Lingkungan Hidup Kubu Raya tahun 2009, Duta Lalu Lintas tahun 2010, Runner Up Bujang Dara Wisata Khatulistiwa 2011 hingga Duta Museum Kalbar ke tingkat nasional 2012. Sedangkan Irma merupakan runner up Putri Pariwisata Kalbar 2011. Prestasinya juga tidak diragukan. Putri pasangan H. Idrus - Hj. Ratnawati ini sebelumnya di Melawi berhasil meraih juara II Duta Lingkungan tahun 2007 dan meraih predikat foto genik Putri Indonesia tingkat Kalbar. o


Bengkayang Borneo Tribune

Senin, 17 Desember 2012

6

Kades Pertanyakan Kepolisian Panggil Warga Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Sembilan warga Kinande dipanggil pihak Polres Bengkayang pada Rabu (19/ 12). Pemanggilan itu disikapi LSM LIRA dan mempertanyakan apa maksud dan tujuan pihak kepolisian. Ketua LSM LIRA, JB. Marbune menuturkan, pemanggilan warga Kinande sebagai saksi tersebut terkait dengan kerusuhan, perusakan serta pembakaran kantor perusahaan PT Darmex yang telah terjadi beberapa waktu lalu. “Saya pertanyakan pemanggilan sembilan rekan kita, untuk apa sebenarnya,”

kata Marbun, Sabtu (15/12) Sembilan warga yang dimaksudkan Marbun, salah satunya adalah Kepala Desa Kinande Philipus, dan beberapa warga seperti Suandy, Yudas, Sipur, Pungut, Udin, Likap, Aris dan Maslan alias Gondrong. “Saya ingat waktu yang lalu pihak kepolisian berkata tidak akan memproses kejadian tersebut. Nyatanya sekarang pihak kepolisian berbuat sebaliknya, ini ada apa,” kata Marbune dengan nada tanya. Marbune menilai selama ini pihak kepolisian tidak konsisten. Ia mencontohkan seperti pengambilan empat kendaraan yang diamankan warga pada Kamis (22/11).

Bagi warga Kinande, tindak kepolisian saat mengambil kendaraan itu telah melanggar adat. “Kepolisian seharusnya mampu melihat persoalan secara seimbang, jangan hanya melihat persoalan sepihak. Jangan persoalan perusahaan saja yang diperhatikan. Kalau seperti ini, polisi seperti alat perusahaan untuk berhadapan dengan rakyat,” kata Marbun menambahkan. Senada disampaikan Philipus, Kepala Desa Kinande, mengatakan seharusnya polisi tidak mengambil paksa Mobil saat itu. Terkait penahanan kendaraan dan perusakan hingga pembakaran kantor perusahaan.

Itu disebabkan karena pihak perusahaan belum memberikan kejelasan dan kepastian terhadap tuntutan masyarakat. “Sudah sewajarnya warga melakukan penyegelan, perusakan hingga pembakaran. Itu sebuah resiko yang harus dihadapi perusahaan apabila ingkar janji,” ucapnya. Terkait pemanggilan sembilan warganya oleh pihak kepolisian, Philipus menilai hal tersebut salah alamat dan tidak perlu disikapi. “Kami tidak akan pernah datang memenuhi surat panggilan kepolisian sebagai saksi, karena warga hanya berurusan dengan perusahaan,” ucapnya. o

Edy Buka Musda MUI Borneo Tribune, Singkawang Wakil Walikota Singkawang, Edy R. Yacoub secara resmi membuka musyawarah daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia Singkawang ke-III, di Hotel Dangau, Sabtu (15/12). Musyawarah yang mengambil tema “Warasatul Anbiya, Islah Wa Al Tajdid, Amar Ma’ruf Nahi Munkar” itu dihadiri oleh Ketua MUI Kalbar, KH. Bahit Nawawi, SH, Kakan Kemenag, Jawani Usman, dan Ketua MUI Singkawang, H.B. Rasnie. Edy R. Yacoub mengatakan, MUI berdiri sebagai hasil dari musyawarah para

ulama dan cendekiawan muslim dari berbagai potensi. MUI telah berupaya memberikan bimbingan kepada umat Islam dalam rangka mewujudkan kehidupan beragama yang diridhoi Allah SWT. MUI juga memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan, memberikan masukan kepada pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan Ukhuwah Islamiah dan kerukunan umat beragama untuk menegakkan persatuan dan kebangsaan. Peran MUI, menurut Edy

menjadi penghubung antara ulama dan umat. Permasalahan moral umat yang kompleks saat ini juga menjadi tantangan bagi MUI menghadapi sekulerisme, gaya hidup dan kemiskinan akhlak. Pada akhir masa jabatannya Edy memberikan saran agar MUI terus berperan dalam memperkuat persatuan umat dengan memperkuat kualitas diri secara organisasi untuk kemaslahatan umat Islam. Ketua MUI Kalbar, KH. Bahit Nawawi mengatakan ulama menempati posisi sentral umat, perlu kerjasama ulama dengan

umat untuk menjawab tantangan zaman. Hal lain yang menjadi perhatian adalah menjaga toleransi dan menghadapi era globalisasi. Arnadi Arkan Ketua MUI Kota Singkawang mengatakan, sesuai AD/ART para pengurus MUI Kota Singkawang memilih ketua dan kepengurusan baru. Hasil musyawarah ketua baru MUI Singkawang, H. Arnadi Arkan, M.Pd, Wakil Ketua H. Mastur Mattudin, Sekretaris Umum Ir. Yusnita Fitriadi, Wakil Sekretaris Miftahul Khair, dan Bendahara Edy Purwanto. (Freelancer/Rudi) o

Rakor DAD Bengkayang FOTO: Mujidi/Borneo Tribune

DAD Perkuat Program Kerja Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Dewan Adat Dayak (DAD) Bengkayang menggelar rapat koordinasi (rakor) sekaligus mengukuhkan kepengurusan DAD dan Perhimpunan Perempuan Dayak-Persatuan Pemuda Dayak di Aula Paroki, Sabtu (15/12). Rapat berlangsung secara tertutup dan dipimpin Ketua DAD Bengkayang, Kristianus Anyim beserta jajaran pengurus. Diantaranya Pabianus Are, Esidorus, dan Yakobus Niron. Niron menyebutkan, rakor ini dilaksanakan dengan tujuan menyusun dan mene-

tapkan program kerja serta penguatan kinerja kepengurusan DAD di setiap kecamatan. Kristianus Anyim menambahkan, peran DAD penting dalam memajukan masyarakat Dayak agar dapat mensejajarkan diri dengan masyarakat lain dalam membangun NKRI di segala bidang dan peran penting perempuan dan pemuda menghadapi era globalisasi ini. “Terbentuknya DAD ini dimaksud agar dapat membela kepentingan masyarakat Dayak dalam menghadapi era globalisasi,” kata Anyim. DAD diharapkan menjadi organisasi yang mampu membuka wawasan agar da-

pat bekerjasama dengan organisasi yang sudah terbentuk, seperti Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) dan Majelis Adat Budaya Melayu (MABM). “Apapun bentuk organisasinya asalkan tujuannya baik itu akan kita dukung,” terangnya. Anyim meminta agar masyarakat Dayak dapat menempatkan diri bersama masyarakat dari suku lain dalam pembangunan. “Meskipun terdiri atas keanekaragaman suku, masyarakat Dayak harus bisa menempatkan diri dengan masyarakat lain dalam membangun Bumi Sebalo ini,” pintanya. o

Akhir Masa Jabatan, Edy Minta Maaf dengan PNS Borneo Tribune, Singkawang Pagi itu, Jumat (14/12) Edy R Yacoub, berjalan kaki menuju Kantor Walikota Singkawang, Jalan Firdaus dari rumah dinasnya Jalan Alianyang No. 5. Siapa sangka, hari itu adalah terakhir

Edy berkantor di Kantor Walikota Singkawang. Mengenakan pakaian olahraga merah putih dengan senyum yang khas, Edy mengambil barisan depan diantara para staf. Ia mengikuti gerakan instruktur

senam yang rutin digelar tiap Jumat oleh para staf Setda Singkawang. Seperti ada rasa haru dan berat hati yang dirasakan Edy untuk berpisah dengan para staf. Usai senam pagi, bapak tiga anak itu menyalami para stafnya

satu-persatu. Edy mengatakan, ini menjadi hari terakhir dirinya berdinas di Kantor Walikota Singkawang, karena akan mengakhiri kontrak politiknya bersama Walikota, Hasan Karman pada hari pe-

lantikan, Senin (17/12) pagi. “Atas nama pribadi dan keluarga, saya mohon maaf dalam lima tahun ini ada hal yang tidak berkenan di hati, karena manusia tidak luput dari kekhilafan dan mohon di maafkan,” kata Edy.

Ia berpesan kepada staf untuk mendukung kerja dari walikota, Awang Ishak dan wakilnya, Abdul Mutalib yang akan menggantikannya. Menurutnya, seorang staf harus loyal dan menunjukkan kinerja yang baik serta

sikap integritas yang tinggi pada pimpinan. “Kerja ikhlas itu perlu maka ikhlas dalam bekerja, karena para staf ini yang nantinya akan menjadi pemimpin di masa mendatang,” katanya. (Freelancer/Rudi) o


Senin, 17 Desember 2012

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Koperasi di Kabupaten Sanggau

82 Koperasi Masuk Catatan Merah Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau

Dari 351 Koperasi yang ada di Kabupaten Sanggau, 82 Koperasi diantaranya masuk dalam catatan merah. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Sanggau, Lasito, belum

lama ini. Lasito mengatakan sejumlah koperasi tersebut bermasalah dikarenakan beberapa faktor kendalanya. Diantaranya terkait sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki belum sepenuhnya mampu mengelola manajemen dalam sebuah perkoperasian. Bahkan, Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sanggau pernah melakukan pelatihan Koperasi yang ada di Kabupaten Sanggau. Namun pelatih-

an itu diprioritaskan kepada hal-hal tertentu. “Jadi bukan jarang, hanya kita lakukan dengan beberapa prioritas bagi koperasi yang ada. Kita akan tetap melaksanakan sesuai dengan program yang telah ada dan menyesuaikan pencapaian apa yang ditargetkan pada tahun 2012,” ujarnya. Lasito menambahkan, untuk program tahun 2012, pihaknya lebih kepada upaya pelatihan yang sifatnya permodalan.

Hal ini dikarenakan ada beberapa koperasi yang baru. Sehingga perlu diberikan pemahaman agar roda koperasi. berjalan dengan baik. Sementara untuk tahun 2013 nantinya, agenda yang akan dikerjakan Disperindagkop dan UKM dengan prioritas lain lagi. Dengan kata lain akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Untuk tahun 2013 direncanakan program penguatan kelembagaan, usaha maju, dan lebih ke

aspek usaha. Untuk penanganan koperasi bermasalah, pihaknya telah mempersiapkan langkah inventarisasi masalah seperti keanggotaan, tidak ada usaha dan banyak halhal lainnya yang perlu mendapat perhatian serius untuk dilakukan pembinaan. “Kita inventaris dulu, masalahnya apa. Kalau tidak ada perbaikan setelah dilakukan pembinaan maka bisa saja akan kita tutup usaha koperasinya,” pungkasnya.

Lestarikan Durian Lokal Sanggau

Distankanak Akan Buat Agro Wisata Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Untuk melestarikan durian lokal yang ada di Kabupaten Sanggau, Dinas Pertanian, Peternakan dan Pertanian (Distankanak) Kabupaten Sanggau rencananya akan membuat program agro wisata. Kepala Bidang (Kabid) Tanaman dan Holtikultura Distankanak Kabupaten Sanggau, Budi Darmawan mengatakan, hal itu dilakukan dalam rangka melestarikan durian lokal Sanggau khususnya. Agro wisata tersebut tidak hanya menampilkan jenis dan varietas durian saja. Tetapi juga buah lokal Sanggau lainnya yang hampir kehilangan popularitas dengan buah ekspor yang marak di pasaran. “Kita ingin memperkenalkan kembali segala jenis buah lokal, tentunya tidak hanya durian,” ungkapnya. Budi berharap agar rencana serta niat baik ini mendapat restu dan dukungan dari Pemerintah Daerah. “Kalau dukungan Kadis, beliau sudah setuju, Kalau untuk Bapak Bupati saya yakin Bapak Bupati setuju sebab ini tujuannya baik, untuk menjaga kelestarian buah lokal. Kita juga diuntungkan dari pembangunan ini nantinya,” ujarnya. Untuk mewujudkan semua itu, pihaknya pun berencana akan melibatkan pihak swasta dan penggiat buah lokal. “Tentunya kami tidak bisa membangun semua fasilitas itu sendiri, kami sangat berharap bantuan pihak ketiga. Syukurnya untuk rencana kami ini sudah ada pihak ketiga yang bersedia bekerjasama,” jelasnya. Sementara itu, untuk lokasi agro wisata, ada dua alternatif yang akan digunakan yaitu Hori Park Simpang Tanjung atau di Balai Benih Desa Penyeladi.

HO TEL HOTEL

Uji, guru SMP Sebadok mengalami luka bakar saat menyalakan pelita. Saat ini masih dirawat di RSUD Kabupaten Landak. Foto Amat Dasa Borneo Tribune

Nyalakan Pelita

4 Rumah Guru Terbakar

Borneo Tribune, Ngabang Empat buah rumah guru di SMP Jelimpo Desa Temahar Dusun Sebadok Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak terbakar. Uji, guru Matematika penghuni rumah itu, mengalami luka bakar. Uji yang ditemui di Rumah Sakit Kabupaten Landak Minggu kemarin mengatakan kejadian Sabtu pukul 17.30 WIB berawal Uji menyalakan pelita. Saat dia memegang pelita dan akan

mengisi minyak tanah, lampu menyala. Pada saat bersamaan rupanya tetangga menyalakan mesin genset yang listriknya dialirkan ke rumah Uji. Aliran listrik pada bola lampu yang percis di atas kepala Uji menimbul setrum yang mengejutkan. Uji terkejut sehingga pelita yang dipegangnya dengan tangan kiri terjatuh, dan wadah minyak tanah yang dipegang dengan tangan kanan tumpah. Api dari pelita me-

nyambar minyak tanah yang tumpah di lantai rumah. Akibatnya terjadi kebakaran. Api dengan cepat membakar rumah dinas guru karena rumah itu terbuat dari kayu bersusun. Dari rumah yang dihuni Uji, api merembet ke rumah guru lain yang berdekatan. Masyarakat tidak mampu memadamkan api. Hanya dalam waktu 15 menit, 4 rumah guru di SMP Jelimpo dilalap api. Ditanya berapa kerugian, Uji menjelaskan

KPPTSP Tunggu Pengesahan Perda IMB Borneo Tribune, Ngabang Kepala Kantor Pelayanan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP), Mindar, SE.MM, mengatakan masih banyak kekurangan dan keterbatasan dari KPPTSP dalam segi pelayanan kepada masyarakat. Diakui kendala yang paling sulit adalah membangun kesadaran masyarat itu yang masih rendah. “Karena saya masih baru ditugaskan di sini, untuk ke depan tahun 2013 mendatang, kami akan bekerja lebih optimal dalam melayani masyarakat dan juga akan terus dan terus bersosialisasi tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sebab tahun mendatang kalau memang sudah disahkan dan diberlakukan

perda kabupaten Landak tentang IMB, maka akan lebih ketat lagi,” akunya. Mindar juga mengatakan dalam melakukan tindakkan-tindakkan yang menyangkut IMB seperti memberi surat teguran dan sampai ke pembongkaran bangunan, belum bisa dilaksanakan saat ini karena peraturan daerah (perda) belum disahkan. Sejauh ini KPPSTSP cuma memberi pembinaan kepada orang yang bersangkutan. Dalam proses pemberian IMB pada masyarakat yang mau mengurus izin bangunan, sebelumnya KPPTSP ber koordinasi dengan beberapa SKPD seperti, kantor Bappeda, Badan Lingkungan Hidup, Dinas PU dan

Dinas Korindagkop, sebab dalam proses penilaian IMB bangunan tersebut layak atau tidaknya bangunan dinilai oleh beberapa SKPD yang bersangkutan karena KPPTSP hanya sebatas mengeluarkan IMB. ” Untuk proses memberi izin pada bangunan yang layak diberi izin, maka bangunan tersebut wajib memenuhi beberapa persyaratan; seperti memberi kontribusi kepada Pemerintah Daerah yakni membayar pajak kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Landak sebagai bentuk memberi masukan kepada pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Landak,” Papar Mindar, beberapa waktu lalu. (Yohanes.J/Free)

kerugian uang tunai Rp.13 juta, ditambah semua berkas dan surat mulai dari KTP, SIM, STNK kendaraan motor, SK PNS, semua Ijazah SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, habis terbakar. Termasuk Taspen, Rekening Bank milik sekolah maupun milik pribadi juga habis terbakar. “Kedua jari tangan saya mengalami luka bakar saat saya berusaha menyelamatkan motor saya jauh dari api agar motor saya jangan ikut

terbakar sehingga tangan kanan dan kiri saya mengalami luka bakar yang cukup serius,” ceritanya. Katanya, saat api berkobar dia meruang kesakitan. Lalu salah seorang siswa memberinya minyak ular sawa, sehingga rasa sakitnya agak berkurang. Beberapa saat kemudian baru Uji dibawa ke RSUD Landak menggunakan mobil desa.(Amat Dasa Freelancer)

PNS Harus Disiplin Borneo Tribune, Ngabang Pegawai negeri sipil sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat diberi bekal pengetahuan PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negari Sipil. Mereka juga taat pada pelaturan Pemerintah dan atasan serta patuh pada pimpinan baik di daerah, Provinsi dan Pimpinan Pusat. Demikian dikatakan Kepala BKD Kabupaten Landak Marcos Lahiran, beberapa pekan lalu. Marcos Lahiran juga menyampaikan terkait pelaturan Pemerintahan Kabupaten Landak yang masuk pada jam kerja pukul 08:30 wib dan pulang pukul 15:30 wib, harus tepat waktu dan disiplin. Katanya, disiplin merupakan iman dari perbuatan. “Pegawai Negeri Sipil harus disiplin, tidak boleh ti-

dak, karena disiplin merupakan iman dari perbuatan sehari-hari. Apabila PNS yang secara sengaja tidak mematuhi pelaturan PP 53 tahun 2010 wajib dikenakan hukuman PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin sebab itu berlaku setiap PNS dan tidak ada tebang pilih, dan jenis hukumannya adalah hukuman Ringan, Sedang dan hukuman Berat,” kata Marcos Lahiran. Ditambahkan Marcos, tahun 2011 dan 2012, sejauh ini pegawai Negeri Sipil Kabupaten Landak belum ada kasus keterlibatan mengkonsumsi Narkotika. Namun demikian katanya Badan Kepegawaian Pemerintahan Daerah kabupaten Landak secara sembunyisembunyi nantinya memeriksa PNS melalui tes urine. ( Yohanes.J/Free)


Sekadau Borneo Tribune

Senin, 17 Desember 2012

8

Turnamen Sumpit Kodam XII TPR 2012

Pesumpit Sekadau Berhasil Raih Prestasi Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Pesumpit asal Sekadau berhasil meraih juara harapan kelima dalam turnamen sumpit di halaman Makodam XII Tanjung Pura Pontianak, Minggu (17/12). Turnamen sumpit bergensi kali ini diikuti tidak hanya dari Kabupaten/Kota di Kalbar, namun beberapa provinsi di pulau borneo barat ini mengikuti turnamen kali ini. Juara harapan lima menjadi kebanggaan tersendiri bagi pesumpit asal Sekadau. Terlebih bisa mengantongi poin tinggi dari sejumlah Kabupaten/Kota di Kalbar pada turnamen yang digelar dalam memperingati Hari Juang Kartika 2012. Ketua Pengurus Cabang Olahraga Sumpit Kabupaten Sekadau, Paulus Subarno mengaku bangga atas prestasi yang diperoleh pesumpit asal Sekadau. Menurutnya, prestasi ini menjadi motivasi ke depan agar pesumpit asal Sekadau lebih meningkatkan prestasi pada kejuaraan lainnya. “Kita tidak berkecil hati mendapatkan lima besar dalam turnamen ini. Kita akan lebih meningkatkan prestasi, terutama sesi latihan pesumpit akan dilaksanakan turin,” terangnya di sela-sela kegiatan.

Paulus Subarno yang didampingi perwakilan Kodim 1204/Sanggau, dan Koramil Kecamatan Sekadau Hilir yang rutin mendukung kegiatan latihan sampai pelaksanaan berharap pesumpit Sekadau mampu meraih prestasi lebih tinggi. Subarno panggilan bapak berkacamata ini mengakui persiapan memang belum matang, terutama waktu latihan yang singkat sehingga berpengaruh kepada persiapan atlet sumpit. “Kita akui memang waktu latihan sedikit, sehingga ada beberapa pemain yang grogi di lapangan, semoga saja dengan adanya event ini mental mereka terlatih,” ucapnya. Selain itu, menurutnya, olaraga sumpit memiliki keunikan tersendiri dari bidang olahraga lainnya. Ia menyebut olahraga sumpit cukup unik dan memiliki seni tinggi, di mana atlet sumpit memiliki ketangkasan yang dipadukan dengan properti kostum yang menarik. Sampai sekarang, dia menilai olaraga sumpit sudah rutin dilestarikan pesumpit asal Sekadau pada event lainnya seperti Gawai Dayak. “Sampai sekarang sumpit selalu dilestarikan anakanak muda. Kita bangga dengan partisipasi dan semangat mereka bisa menunjukan kreativitas,” timpalnya. o

Pesumpit Sekadau berlaga di halaman Makodam diselenggarakan Kodam XII Tanjung Pura Pontianak, Minggu (17/12) FOTO Bagus Kosminto/Borneo Tribune

Sopir Sambut Positif Pemkab Bangun Uji KIR Pesumpit wanita atlet Sekadau mengikuti turnamen sumpit di halaman Kodam XII TPR pontianak. Foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune

Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Pemerintah Kabupaten Sekadau melalui Dinas Perhubungan telekomunikasi informasi Kebudayaan dan Pariwisata (Dishubtelinfobudpar) Kabupaten Sekadau berencana menyiapkan uji kelayakan kendaraan (KIR). Dengan begitu, uji KIR kendaraan nantinya akan lebih mudah bila warga hendak menguji kelayakan kendaraan bermotor, karena tersedia di Sekadau ke depan. Rencana ini disambut baik oleh sejumlah sopir kendaraan roda empat maupun enam. “Ada rencana Pemerintah Daerah bangun uji KIR, kami tak perlu jauh ke luar daerah kalau menguji kelayakan kendaraan,” kata Yoman, seorang supir ditemui di Terminal Lawang Kuari, pekan kemarin. Sebelumnya, Pelaksana tugas Kepala Dishubtelinfobudpar Kabupaten Sekadau H Khandra Asmarahady, mengatakan Pemerintah Kabupaten sudah mulai membangun lokasi uji KIR kendaraan yang terletak di Jalan SekadauSanggau tahun ini. Selanjutnya penambahan fasilitas untuk uji KIR kendaraan akan dilanjutkan pada 2013, hingga rampung. “Fasilitas Uji KIR kendaraan itu dibangun dari dana daerah dan dibantu pusat. Tahun ini sudah mulai pembangunannya, kita target 2015 sudah rampung termasuk SDM pengelola,” ucap Khandra yakin. Menurutnya, pengujian kendaraan memang penting dilakukan. Selama ini masyarakat Sekadau sebagian besar masih menguji kendaraan di daerah lain, karena Pemerintah Kabupaten Sekadau masih memiliki dana terbatas untuk membangun fasilitas KIR sendiri. “Semoga saja dengan tersedianya KIR di Sekadau akan mempermudah,” timpalnya. Selama ini memang ada keluhan dari masyarakat Sekadau beberapa waktu lalu berkaitan dengan belum adanya uji kendaraan di daerah ini. Menanggapi hal tersebut, Khandra mengatakan Pemerintah Kabupaten Sekadau berupaya mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut, akhirnya dibangunlah fasilitas uji KIR kendaraan walaupun sekarang belum rampung. Khandra menyarankan kepada warga di Sekadau yang hendak menguji kendaraan mereka dapat menumpang di daerah lain sementara menunggu fasilitas uji kendaraan di Sekadau rampung. “Boleh menumpang di kabupaten lain jika ada masyarakat kita yang mau uji kendaraan, tidak ada larangan, sementara menunggu uji KIR kita beroperasi,” sarannya. Selain itu, Khandra mengatakan tahun ini Dinas Perhubungan Telekomunikasi Informasi Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sekadau sudah mengirim dua tenaga dari Pemerintah Kabupaten yang di sekolahkan ke luar daerah di Bali untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia pengelola. Dengan begitu, setelah kembali ke Sekadau menjalankan tugasnya, tenaga ahli sudah siap dipakai. Pengujian kendaraan bermotor disebut juga Uji KIR adalah serangkaian kegiatan menguji atau memeriksa bagianbagian kendaraan bermotor, angkutan umum (Bus) kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan. Pelaksanaan Pengujian kendaraan bermotor di Unit PKB dan pemeriksaan dilakukan oleh penguji yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Bagi kendaraan yang memenuhi kelaikan akan disahkan oleh pejabat yang ditunjuk akan diberi tanda uji. “Harapan kita selambat-lambatnya tahun 2015 KIR sudah benar-benar siap beroperasi, termasuk sumber daya pengelola nanti,” tandas Khandra. o

KONI Satukan Persepsi Pengcab Lewat Bimtek

FMDKS Matangkan Persiapan Natal Bersama Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau

Bimtek KONI Kabupaten Sekadau. FOTO Istimewa Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Dalam rangka meningkatkan kualitas olah raga di Kabupaten Sekadau, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) memberikan bimbingan kepada seluruh Pengurus Cabang melalui KONI Kabupaten Kota. Bimtek yang dihelat selama dua hari, dibuka oleh Bupati Sekadau yang diwakili Asisten Administrasi dan Umum Setda Kabupaten Sekadau, Khandra Asmarahady. Dalam sambutannya, Khandra menegaskan KONI sebagai induk organisasi olahraga kiranya dapat menyatukan berbagai persepsi untuk dikembangkan menjadi kekuatan yang mampu memacu prestasi olah raga. “Potensi yang dimiliki kiranya dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai upaya pembinaan,” ucap Khandra. Lebih lanjut pembinaan atlet cabang-cabang olah raga lebih diarahkan pada peningkatan prestasi dengan mengutamakan bibit daerah yang potensial untuk dikembangkan. Pembinaan juga diharapkan agar terprogram, ter-

arah dan terencana dengan baik serta memiliki target sasaran yang jelas. Di samping itu juga diharapkan adanya evaluasi secara berkala oleh KONI terhadap cabang olahraga agar dapat diketahui sampai di mana tingkat keberhasilan pembinaan yang telah dilakukan. “Harus ada evaluasi sejauh mana prestasi yang sudah dicapai,” sarannya. Di tempat yang sama, Ketua KONI Kabupaten Sekadau, Rusmin Nuryadin dalam laporannya mengatakan bahwa Bimtek ini dilaksanakan sesuai dengan program kerja KONI Pusat dan Bimtek ini dilakukan di seluruh Indonesia. “Khusus untuk Kabupaten Sekadau Bimtek ini kiranya dapat menyatukan persepsi kita dalam rangka menyusun visi dan misi KONI Kabupaten Sekadau ke depan,” ajak Rusmin. Pengurus KONI Propinsi Kalbar Bidang Pembinaan Organisasi H Anwar, mengatakan bahwa Bimtek ini merupakan sarana untuk koordinasi bagi pengurus KONI dan Pengurus Cabang olah raga. Di samping itu juga sekaligus sebagai sosialisasi tentang Program Renstra KONI pusat ke daerah-daerah sehingga akan

dapat diketahui dan dilaksanakan. “Jadi ada jadwal yang harus diikuti baik KONI provinsi maupun daerah,” tuturnya. Di hari kedua Bimtek Minggu, kemarin. KONI juga menghadirkan pembicara dari DPRD Sekadau dan Dikpora. H Isnaini, Wakil ketua DPRD Sekadau dalam pengantarnya mengatakan dukungan pihaknya di legislatif kepada KONI sudah cukup besar dengan meloloskan mata anggaran daerah yang akan diperuntukan ke KONI dan diteruskan ke pengcab-pengcab untuk dana pembinaan dan mengikuti ajang. “Support kita untuk KONI mulai dari tahun kemarin sudah besar, semoga tahun depan jumlah nilai anggaran untuk KONI bisa kita tingkatkan,” tutur fungsionaris Partai Golkar Kabupaten Sekadau itu. Adapun Cabang olah raga yang mengikuti Bimtek tersebut yaitu Pengcab PSSI, Pengcab Takwondo, Pengcab IMI, Pengcab Percasi, Pengcab PBSI, Pengcab Bilyar Pengcab IPSI, Pengcab FPTI, Pengcab FORKI, Pengcab Tenis Meja, Pengcab Tarung Drajat, Pengcab Fasi dan Pengcab PBVSI. o

Forum Mahasiswa Dayak Kabupaten Sekadau (FMDKS) di Pontianak masih dipercaya menjadi panitia Natal 2012 dan Tahun Baru 2013, bersama Masyarakat Sekadau yang ada di Pontianak. Minggu (16/12), panitia Natal bersama Masyarakat Sekadau di Pontianak menggelar pertemuan persiapan kegiatan Natal dan Tahun Baru bersama yang direnacakan pada 19 Januari 2013 mendatang. “Persiapan sudah hampir rampung. Saat ini kami sedang menyusun jadwal acara dan undangan kepada masyarakat kita di Sekadau dan juga undangan kepada Pemerintah Daerah Sekadau,” terang Jujun panitia kegiatan. Ketua Panitia Natal bersama masyarakat Sekadau di Pontianak, Paulus Sugiman, menuturkan saat ini panitia sedang mempersiapkan undangan yang akan disebarkan kepada masyarakat dan jajaran Pemerintah Kabupaten Sekadau. Panitia katanya berharap Pemerintah Kabupaten Sekadau dapat mendukung kegiatan tersebut seperti kegiatan serupa pada tahuntahun sebelumnya. “Kita sudah menyurati Pemerintah Kabupaten Sekadau yang dikirim kepada Pemerintah Daerah di unit pelaksana Bagian Kesejahteraan Sosial bersama proposal,” tambahnya.

Panitia menargetkan akan menyebarkan undangan 1.500 kepada masyarakat Sekadau di Pontianak dan di Kabupaten Sekadau untuk menyukseskan kegiatan Natal dan Tahun baru bersama di Pontianak tahun 2012/2013 mendatang. “Target kawan-kawan akan mengirim sekitar 1000 lebih undangan,” terangnya. Setiap tahun warga Sekadau yang berdomisili di Pontianak selalu menggelar Natal dan Tahun baru bersama. Begitu juga dengan kegiatan berbuka puasa bersama dan Ramadhan bersama juga selalu dilaksanakan setiap tahun antar Pemerintah Kabupaten Sekadau dan masyarakat muslim di Pontianak. Kegiatan keagamaan seperti ini selalu diprogramkan di masa kepemimpinan Bupati Simon Petrus sejak dipercaya memimpin Bumi Lawang Kuari. Kegiatan keagamaan seperti ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat Sekadau. Menurut, panitia Natal bersama masyarakat Sekadau di Pontianak, kegiatan tersebut dimaksud untuk mempererat tali persaudaraan antar masyarakat Sekadau yang berdomisili di Kota Pontianak bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Sekadau. “Semoga dengan adanya acara seperti ini masyarakat kita bisa berkumpul dalam rangka mempererat tali persaudaraan antar warga Sekadau di Pontianak,” tambah Jujun. o


Senin, 17 Desember 2012

Sintang-Melawi

Borneo T Tribune

9

Kadisdik Terima Laporan Guru Bolos Kerja Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh KADISDIK Melawi, Paulus meminta agar guru dapat melaksanakan tugasnya di daerah dengan baik dan profesional. Pasalnya, saat ini dirinya masih sering mendapatkan laporan adanya guru yang bolos tak masuk kerja saat ditugaskan ke sejumlah daerah. “Ini memang sepertinya

masih menjadi persoalan kita dimana masih ada guru yang komitmennya rendah. Ini yang kita harapkan dapat diperbaiki,” katanya, belum lama ini. Dipaparkan Paulus, pemerintah sebenarnya sudah memberikan perhatian besar pada guru. Mulai dari peningkatan gaji yang terjadi hampir setiap tahun, adanya program sertifikasi guru hingga pemberian tunjangan untuk guru terpencil.

“Yang saya harapkan seharusnya apa yang telah diberikan oleh pemerintah bisa berbanding lurus dengan kinerja guru tersebut,” katanya. Dijelaskan, menjadi guru sebenarnya seharusnya sudah menjadi panggilan hidup sehingga ia harus profesional. Tapi masih ada sejumlah oknum yang terkadang asal masuk sekolah atau asal mengajar. Laporan tentang guru yang tidak

aktif juga masih sering diterima. “Kalau ada laporan, seperti melalui SMS, biasanya saya minta untuk dicek oleh staf di lapangan,” katanya. Paulus sangat mengharapkan bahwa guru, pengawas dan tenaga struktural di Dinas Pendidikan dapat berkolaborasi untuk memberikan perhatian secara khusus pada pendidikan Melawi. Setiap elemen pendidikan memang harus ber-

sama-sama berupaya agar pembangunan bidang pendidikan bisa berjalan dengan baik. “Apalagi saat ini di Dinas Pendidikan sebagian besar staf dan pejabatnya pernah menjadi praktisi pendidikan bahkan ada yang berlatarbelakang dari guru. Makanya saya juga berharap di masa kepemimpinan saya, kinerja guru menjadi lebih baik,” ungkapnya. Persoalan lainnya, terang

Paulus, adalah masih seringnya guru yang mengajukan pindah sebelum masa waktunya. Ini yang menyebabkan terkadang sejumlah sekolah yang ada di daerah pedalaman mengalami kekurangan guru. “Kini saya instruksikan kepada kepala sekolah untuk tidak memberikan rekomendasi kepada guru, bila memang guru tersebut belum saatnya pindah,” pungkasnya.

Paulus Foto Eko Susilo/Borneo Tribune

Tahun Depan, Pemkab Rencanakan Penerimaan CPNS Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh MORATORIUM CPNS yang diteken oleh tiga menteri pada tahun 2010 lalu membuat Melawi serta sejumlah daerah lainnya tak melakukan penerimaan CPNS dalam kurun dua tahun. Kini, setelah moratorium akan berakhir pada akhir Desember tahun ini, Melawi berpeluang untuk kembali melakukan penerimaan CPNS. Pemkab Melawi sendiri sudah merencanakan melakukan pengadaan CPNS pada tahun 2013 mendatang. Hanya, perekrutan CPNS akan dilakukan lebih selektif termasuk pengusulan formasi juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Melawi Syafarudin, jika dibandingkan pada tahun sebelumnya pengusulan didasarkan keinginan, namun ke depan pengusulan perekrutan pegawai harus didasarkan kebutuhan.

“Sudah tertuang juga aturan itu dalam peraturan Menpan dan RB Nomor 33 tahun 2011. Memang saat ini, Kemenpan masih terkonsentrasi untuk pengangkatan sisa honorer daerah kategori I dan persiapan penyeleksian berkas kategori II,” ujar Syafarudin, belum lama ini. Dengan ancaman terjadinya kekurangan CPNS mulai tahun 2013 di Melawi akibat banyaknya pegawai yang pensiun, maka Pemkab Melawi akan lebih detil lagi menyusun formasi yang dibutuhkan, sehingga perekrutan CPNS bisa lebih tepat dan objektif formasi yang diajukan. Daerah harus mengajukan usul kebutuhan sesuai analis jabatan dan juga analisis beban kerja. “Kalau tidak sesuai, maka jangan harap kita bisa mendapatkan jatah penerimaan pegawai negeri,” kata Syafarudin. Diterangkan, salah satu syarat agar boleh merekrut CPNS 2013, selain memasukkan analisis jabatan dan analisis beban kerja, juga dan besaran belanja pega-

wai pada APBD harus di bawah angka 50 persen “Kalau nantinya APBD disepakati seperti itu, maka peluang rekrutmen CPNS sangat besar,” ucapnya. BKD sendiri sudah mengusulkan untuk membuka penerimaan CPNS pada tahun depan. Formasi yang diusulkan juga merupakan formasi dimana banyak PNS yang pensiun. “Sekitar 300 CPNS yang rencananya kita usulkan untuk dilakukan penerimaan pada tahun depan. Hanya kepastian masih menunggu ketetapan disahkan terlebih dahulu APBD Melawi tahun 2013 guna memastikan besaran belanja publik jauh lebih besar dibanding belanja pegawai minimal 50 persen dari APBD,” kata Syafarudin. Bila nantinya belanja pegawai melebihi angka 50 persen, maka sesuai dengan ketentuan pusat, bagi daerah yang belanja pegawainya lebih besar dibanding belanja publik, maka Melawi pun sulit untuk mengusulkan penerimaan CPNS.

Jalin Persatuan dengan Budaya Para perajin perahu sampan di Desa Sungai Kupah, Dusun Sejahtera, Kecamatan Sui Kakap, Kabupaten Kubu Raya sedang kejar target menyelesaikan proyek pengadaan perahu sampan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kubu Raya. Nantinya perahu ini akan dibagikan kepada para kelompok nelayan dan akan diisi dengan mesin mixer kit dengan menggunakan bahan bakar elpiji ciptaan Amin, ynga tidak lain adalah putra asli Kubu Raya. FOTO: Agus Wahyuni/Borneo Tribune

SMPN 1 Sintang Juara Lomba Cerdas Cermat Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang

Kadis Kebudayaan Dan Pariwisata Sintang H.Senen Maryono menaiki singa- dan diusung keliling ruangan Indoor FOTO: Endang Kusmiyati/Borneo Tribune Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang SUASANA gedung indoor Apang Semangai di Komplek GOR Baning Sintang mendadak riuh tepuk tangan dari masyarakat yang memenuhi sejumlah bagian tribun. Pagelaran seni budaya multi etnis dihelat Sabtu (15/12) malam tersebut mampu menyedot masyarakat dari berbagai kalangan. Termasuk para pelajar dari sebuah sekolah negeri yang diberikan tugas oleh gurunya untuk mengumpulkan data seni budaya yang tampil pada malam itu. Tidak hanya itu, sebagai bukti bahwa para siswa hadir dalam kegiatan tersebut, mereka diminta untuk meminta tanda tangan panitia pagelaran seni budaya. Sementara itu, wajah Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Sintang H.Senen Maryono nampak berseri-seri melihat sambutan dari

masyarakat yang begitu luar biasa. Ia pun dengan begitu semangat menyampaikan laporan kegiatan tersebut di hadapan Bupati Sintang Milton Crosby dan unsur Forkompinda yang hadir. “Seni budaya yang tampil pada malam ini merupakan perwakilan dari etnis yang ada di Sintang. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa di Sintang ini hidup dengan rukun dan saling berdampingan suku-suku bangsa yang ada di negeri kita,” ungkapnya. Adapun tarian etnis yang tampil pada malam tersebut adalah tarian dari etnis Dayak, Melayu, Jawa, Sunda, Batak, NTB, Padang. Hanya etnis Madura dan Tionghoa yang belum tampil lantaran persiapan yang dirasakan begitu mepet. “Tapi mereka sudah berkomitmen bahwa mereka akan tampil pada pagelaran seni budaya di tahun 2013 mendatang,” tegas H. Senen Mar-

yono. Ia juga mengatakan bahwa budaya merupakan bagian dari potensi wisata Sintang yang terus dipromosikan. Selain tempat wisata yang saat ini tengah gencar-gencarnya di perbaiki untuk mengejar masa liburan akhir tahun yang tinggal beberapa hari lagi. “Seminggu dari sekarang, penampilan kawasan wisata Bukit Kelam sudah berubah dan akan lebih menarik untuk dikunjungi. Baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing,” katanya. Sementara Bupati Sintang, Milton Crosby yang membuka kegiatan mengatakan bahwa budaya menjadi sangat penting dan merupakan perekat terwujudnya persatuan dan kesatuan. “Karena perbedaan inilah, maka kita sekarang bersatu. Maka mari pererat persatuan dan kesatuan kita di Sintang ini dengan budaya,” tegasnya.

SMPN 1 Sintang berhasil merebut piala bergilir bupati pada lomba cerdas cermat tingkat kabupaten di aula pertemuan SMA 2 Sintang, Sabtu (15/12) pagi. Sorak penuh gembira langsung ditunjukkan oleh para siswa SMPN1 Sintang yang hadir sebagai suporter. “Yang pasti senang dong, sekolah kami yang menang,” tutur Dewi, siswa kelas VIII sekolah yang beralamat di Jln. Pang Semangai Sintang ini. Rona penuh kegembiraan juga terlihat jelas di wajah kepala sekolah dan para dewan guru yang mendampingi para siswa yang bertanding memperebutkan piala bergilir dari Bupati Sintang tersebut. Di satu sisi, meski agak kecewa namun sikap harus tetap berbesar hati justru di tunjukkan oleh kepala sekolah dan para guru dari SMPN 1 Sunga Tebelian. Sekolah yang berada di kompleks eks transmigrasi pandan ini, gagal mempertahankan piala bergilir yang telah direbut oleh utusan cerdas-cermat dari sekolah mereka di tahun 2011. “Tidak juga kecewa, tapi harus menerima hasil yang

Bupati Milton Crosby membuka pagelaran budaya multi etnis di gedung Indoor Sintang FOTO: Endang Kusmiyati/Borneo Tribune ada. Saya yakin, anak-anak sudah berjuang sesuai dengan kemampuan mereka. Tapi kalau piala memang sudah dikehendaki oleh yang kuasa untuk berpindah, maka kita juga tidak akan mampu berbuat banyak. Yang jelas kami sudah berusaha, apapun hasilnya inilah yang terbaik,” kata Sugeng, guru pembimbing dari SMPN 1 Sungai Tebelian. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pihaknya kembali bertekad untuk berjuang dan berusaha lebih baik lagi, sehingga tahun 2013 nanti di event yang sama, piala bergilir bisa kembali diboyong ke sekolahnya. “Kami selalu berharap dan harapan itu kami sertai de-

ngan doa,” katanya. Lomba cerdas cermat tingkat SMP di Sintang telah memasuki tahun ke- 4. Meski tak dilanjutkan sampai ke tingkat provinsi, namun event tersebut dirasa cukup memberikan dampak bagi para siswa dan sekolah untuk meningkatkan kualitas para siswa mereka. Ketika pertama kali dilaksanakan tahun 2009, SMPN 2 berhasil menggondol piala bergilir tersebut. Tahun berikutnya piala bergilir berpindah ke SMPN 1 Sintang, kemudian tahun 2011 lalu berhasil direbut oleh SMPN 1 Sungai Tebelian dan tahun ke- 4 ini kembali ke SMPN 1Sintang kembali. “Agak geram sebenarnya,

karena beda nilai antara juara 1 yaitu SMPN 1 Sintang dengan SMPN 1Sungai Tebelian runner up hanya 50 poin saja. Sayangnya belum lagi angka itu bisa dikejar, soal sudah habis,” ungkap Setyo Wardoyo, Kepala SMPN 1 Sungai Tebelian di sela-sela penutupan kegiatan tersebut. SMPN 1 Sintang berhasil mengumpulkan nilai sebanyak 2725, sementara di peringkat kedua SMPN 1 Sungai Tebelian berhasil meraih nilai 2685, disusul di peringkat ketiga ditempati oleh SMPS Panca Setya dengan nilai 2200 dan diposisi buntut ditempati oleh SMPN 2 Sintang dan harus puas dengan skor 1850.


Senin, 17 Desember 2012

Dilepasliarkan, Kado Natal buat Pelansi SATU orangutan yang terkena jerat dengan tangan kanan dan sebagian lengan diamputasi, Pelansi, telah dilepasliarkan di hutan Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa(11/12/ 12), setelah berbulanbulan menjalani rehabilitasi dan perawatan. Ini kado Natal bagi orangutan muda ini. Tim dari International Ainimal Rescue Indonesia (Yayasan IAR Indonesia) dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ketapang, telah melepas Pelansi ke hutan Pematang Gadung. Karena habitat asal Pelansi telah berubah menjadi kebun sawit, kini ia dikenalkan rumah baru di daerah berbeda. Setelah dilepas, tim ahli tetap mengikuti dan memonitor Pelansi dari dekat untuk melihat bagaimana satwa ini menyesuaikan diri dengan keadaan barunya itu. Pematang Gadung adalah salah satu hutan di Kabupaten Ketapang yang kaya keragaman hayati. Banyak spieses langka bisa ditemukan di hutan yang dimonitori kelompok sukarelawan dari masyarakat lokal di Pematang Gadung. Area ini memang belum resmi dilindungi. “Dengan melepasliarkan orangutan dan meningkatkan kepedulian pada keadaan orangutan serta habitat mereka di Ketapang, kami berharap, Pematang Gedung akan diberikan status perlindungan menjadi cagar alam,” kata Adi Irawan, Manajer Program IAR di Ketapang. Pada April 2012, dalam satu operasi, Yayasan IAR Indonesia

and BKSDA Ketapang berhasil menyelamatkan Pelansi dari jerat di dekat kebun sawit. Ia telah terperangkat berhari-hari tanpa makanan dan air. Beruntung, tim penyelamat menemukan Pelansi, yang diberi nama setelah ditemukan kala itu. Ia segera dibawa ke Pusat Rehabilitasi dan Konservasi Orangutan IAR Ketapang guna penyembuhan. Pada Mei 2012, tim medis IAR dikepalai dokter hewan spesialis satwa liar Paolo Martelli, Kepala Veteriner dari Ocean Park di Hong Kong, mengoperasi dan mengamputasi Pelansi. Beberapa minggu setelah penyelamatan, tim medis IAR di Indonesia meneruskan perawatan intensif terhadap Pelansi sampai ia benar-benar membaik. Karmele Llano Sanchez, Direktur Eksekutif IAR Indonesia mengatakan, nasib Pelansi tak jauh beda dengan banyak orangutan yang terus menerus mengalami kehancuran di alam liar. “Ini perlu perhatian serius demi kelangsungan hidup mereka,” katanya dalam pernyataan pers, Rabu (12/12/12). Menurut dia, orangutan terdorong ke jurang kepunahan. “Konflik manusia dan orangutan tak terelakkan kala ekspansi perkebunan monokultur seperti sawit dan konversi hutan ke lahan pertanian (perkebunan) makin meluas,” ucap Karmele Llano. Sumber: http:// www.mongabay.co.id/ 2012/12/13/ dilepasliarkan-kadonatal-buat-pelansi/ #ixzz2FCuNnIZm

Kapuas Hulu

Borneo Tribune/Putussibau WAKIL Bupati Kabupaten Kapuas Hulu Agus Mulyana mengatakan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu ada beberapa tata ruang kecamatan yang akan dibenahi, salah satunya yaitu Kecamatan Batang Lupar. Alasannya karena merupakan salah satu tujuan para wisatawan. “Saya yakin ke depan potensi wisata kita akan ramai dikunjungi wisatawan dan salah satu daerah tujuannya yaitu di Kecamatan Batang Lupar yaitu Danau Sentarum. Kita pikirkan untuk melakukan

pembenahan terhadap tata ruang di kecamatannya,” kata Mulyana, usai menutup FDS-BK di Lanjak, Sabtu (15/12). Kecamatan Batang Lupar merupakan salah satu kecamatan penyanggah kedua kawasan Taman Nasional yaitu Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK). Pembenahan tata ruang kecamatan tersebut akan dilakukan melalui BAPPEDA. “Kita sudah meminta ada beberapa kecamatan yang akan dibenahi tata

Borneo Tribune/Putussibau DARI berbagai jenis perlombaaan baik seni dan budaya maupun sejumlah perlombaan tradisional lainnya yang dilaksanakan pada Festival Danau Sentarum-Betung Kerihun (FDS-BK) diikuti seluruh kecamatan di wilayah Kapuas Hulu, telah dimenangkan oleh Kecamatan Putussibau Selatan sebagai juara umum FDS-BK Tahun 2012. Keputusan para dewan juri lomba tersebut telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kapuas Hulu yang dibacakan langsung pada malam penutupan FDSBK di halaman Kantor Camat Batang Lupar, Sabtu (15/12). Adapun jenis perlombaan yang diperlombakan yaitu Parade lagu Melayu Juara I Kecamatan Putussibau Selatan, Juara II Kecamatan Mentebah, Juara III Kecamatan Putussibau Utara. Parade lagu Dayak Juara I Kecamatan Putussibau Utara, Juara II Kecamatan Embaloh Hulu, Juara III Kecamatan Mentebah. Parade tarian Melayu Juara I Kecamatan Putussibau Utara, Juara II Kecamatan Putussibau Selatan, Juara III Kecamatan Bunut Hulu. Parade tari Dayak Juara I Kecamatan Putussibau Selatan, Juara II Kecamatan Putussibau Utara, Juara III Kecamatan Badau. Lomba Sumpit Beregu Juara I Kecamatan Putussibau Utara, Juara II Kecamatan Batang Lupar, juara III Kecamatan Putussibau Selatan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kapuas Hulu saat menyerahkan piala bergilir juara umum FDS-BK yang diterima oleh Camat Putussibau Selatan. Foto Timotius/Borneo Tribune

Borneo Tribune/Putussibau PELAKSANAAN Festival Danau Sentarum-Betung Kerihun (FDS-BK) yang dilaksanakan sejak tanggal 12 s/d 15 Desember 2012 sukses digelar dengan disaksikan ribuan pengunjung. FDS-BK yang dilaksanakan untuk yang kedua kalinya ini dipusatkan di Lanjak Kecamatan Batang Lupar dan ditutup secara resmi oleh Agus Mulyana Wakil Bupati Kapuas Hulu, di halaman Kantor Camat Batang Lupar, Sabtu (15/12), sekitar pukul 16.30 WIB.

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

PALAPA TAXI

PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG

Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2

Jl. Niaga No. 25

0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :

BERANGKAT:

05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00

FOTO Timotius/Borneo Tribune

Lomba Pangka Gasing Juara I Kecamatan Embaloh Hulu, Juara II Kecamatan Silat Hilir, Juara III Kecamatan Kalis. Lomba berbalas Pantun Juara I Kecamatan Putussibau Selatan, Juara II Kecamatan Silat Hilir, Juara III Kecamatan Bunut Hilir. Lomba Sampan Juara I Kecamatan Putussibau Selatan, Juara II Kecamatan Silat Hilir, Juara III Kecamatan Batang Lupar. Lomba Stand Pameran Umum Juara I Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kapuas Hulu, Juara II Dinas Bina Marga Kapuas Hulu dan Juara III Riak Bumi. Lomba Stand Pameran Kecamatan Juara I Kecamatan Hulu Gu-

Tahun Depan Digelar Kembali

SISKA Hp. 081257159998

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 )

Agus Mulyana

tanggung jawab Provinsi dan Kabupaten. Tanggungjawab kabupaten tahun ini sudah dianggarkan untuk pembangunan jalan, dari Kecamatan Batang Lupar menuju kawasan Danau Sentarum sekitar 14 kilometer. Dengan dana kurang lebih sekitar Rp 4 milyar lebih, beberapa tempat lain seperti dibangunnya pelabuhan steher, home stay di sekitar kawasan Danau Sentarum paling tidak itu salah satu komitmen Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu,” tandasnya. (Freelancer/Timotius)

rung, Juara II Kecamatan Puring Kencana, Juara III Kecamatan Putussibau Selatan. Alexander Rombonang mengatakan para pemenang lomba tersebut khususnya untuk juara umum akan mewakili Kabupaten Kapuas Hulu pada pelaksanaan Festival Budaya Bumi Khatulistiwa (FBBK) di Kota Pontianak. “Kita harapkan pemenang FDS-BK ini mempersiapkan diri untuk mengikuti FBBK di Pontianak pada bulan Oktober mendatang dan sebagai pemenang juara umum pada FDS-BK ini dimenangkan oleh Kecamatan Putussibau Selatan,” pungkasnya. (Freelancer/Timotius)

FDS-BK Resmi Ditutup

Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau

Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

ruang kecamatannya oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu melalui BAPPEDA ,” jelasnya. Dalam melakukan promosi wisata Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu tentunya tidak hanya melakukan even-even seperti FDS-BK tetapi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu janji berkomitmen untuk memperhatikan faktor pendukung lainnya salah satunya penataan tata ruang kecamatan dan pembangunan sarana dan prasarana. “Kalu kita lihat untuk infrastuktur jalan adalah

Kecamatan Putussibau Selatan Juara Umum FDS-BK

Kerawing

Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com

10

Tata Ruang Kecamatan Batang Lupar Akan Dibenahi

Gallery

Telp. 0561-577868

Borneo T Tribune

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

Wakil Bupati Kapuas Hulu menutup secara resmi pelaksanaan FDSBK Tahun 2012 ditandai dengan pemukulan Kangkuang. Foto Timotius/Borneo Tribune

Tampak hadir H Muhammad Sukri Sekretaris Daerah Kapuas Hulu, Alexander Rombonang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kapuas Hulu, sejumlah Pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan Camat Batang Lupar dan sejumlah camat se Kapuas Hulu. Alexander Rombonang Ketua Umum Panitia mengatakan dalam pelaksanaan FDSBK kali ini pihaknya hampir tidak menemukan kendala yang berarti, jikapun ada bisa teratasi. “Ini semua berkat kerjasama dan koordinasi semua pihak, dan yang lebih pentingnya lagi dukungan masyarakat Lanjak sebagai tuan rumah yang baik,” cetusnya. Dikatakan Alexander dari evaluasi FDS-BK tahun 2011 ada 3 kecamatan dari 23 kecamatan yang tidak mengikuti pelaksanaan kegiatan

tersebut. “Kegiatan yang sukses digelar ini telah dilaksanakan berbagai jenis kegiatan perlombaan tradisional, yang berbagai jenis kegiatan lainnya yang dinilai dapat dijadikan ajang dalam melestarikan kearifan lokal seni dan budaya yang kita miliki,” kata Rombonang. Sementara itu, Agus Mulyana selaku Wakil Bupati Kapuas Hulu juga mengatakan bahwa FDS-BK kali ini sukses digelar. Bahkan menurut Mulyana melalui even bergensi itu merupakan titik awal bangkitnya dunia pariwisata Kapuas Hulu. “FDS-BK ini akan tetap kita laksanakan sebab telah dijadikan agenda tahunan sehingga perlu adanya evaluasi sehingga pelaksanaan FDSBK ke depan akan lebih baik,” pintanya. Tidak hanya itu melalui FDS-BK, kata Mulyana selain

untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi wisata di kawasan Danau Sentarum diharapkan juga adanya azas manfaat yang dirasakan masyarakat Kapuas Hulu bukan hanya memanfaatkan kesempatan untuk berwisata, akan tetapi memiliki manfaat terhadap perekonomian masyarakat setempat. Mulyana juga berharap selain memberdayakan masyarakat di bidang ekonomi, lapangan pekerjaan, dan menambah pendapatan daerah. Tujuan tersebut tidak terealisasi dalam waktu singkat, kami optimis mengingat antusias masyarakat sangat tinggi. ”Apapun prestasi yang diperoleh mesti dibina dan dikembangkan, berbagai keunikan harus tetap dijaga sebab itu menjadi daya tarik para wisatawan,” Pesan Mulyana. (Freelancer/Timotius)

IKLAN BARIS Dijual

Dicari

Peluang Usaha

Rumah Permanen. Jl. Purnama Komp. Dinasti Indah Blok B No. 14 Ptk. Ukuran Tanah 10 x 18 m2, Ukuran Bangunan 9 x 15 m2. Hub:085252015279

SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562

BISNIS FOREX! Daftar hr ini, besok psti dpt Profit (7% selama 100 hr) www.forexal.com SMS “PETUNJUK” Hp.087885563999 T.07789645034

Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.

Peluang Bisnis INVESTASI EMAS! Hari ini daftar mulai besok Dpt PROFIT (7%/hari) www.forecashier.com/ID.000833 /SMS “MINAT”.Hp.087775210833

Dijual Tanah

Peluang Bisnis

Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336

Bisnis Forex! Modal Min Rp.300rb, Profit Besar, Cek UTK Pns, Pensiunan dll. Info www. inforexal.com, SMS “MINAT” Hp. 087885563999

DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977

Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Dijual tanah, 364 M 2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.

Kost

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo Tribune

Senin, 17 Desember 2012

11

Kala Ribuan Kades Turun ke Jalan Borneo Tribune, Jakarta Ribuan perangkat desa berdemonstrasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Jumat, 14 Desember 2012. Demonstran merupakan gabungan massa Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), Persatuan Perangkat Desa (Parade) Nusantara, Persatuan Para Lurah Seluruh Indonesia, dan Aliansi Masyarakat Desa. Selain menuntut menjadi PNS, mereka meminta masa jabatan kepala desa minimal dibuat menjadi delapan tahun dan maksimal 10 tahun dari yang sebelumnya hanya enam tahun. Mereka juga mendesak 10 persen Anggaran Pendapatan Belanja Negara langsung diturunkan untuk desa. Massa yang berasal dari berbagai daerah itu datang dengan menumpang bus. Bus yang mereka tumpangi tumpah-ruah di jalan Tol Dalam Kota. Mereka berorasi, berjoget, bahkan menggelar aksi tidur di jalan tol. Akibatnya, arus lalu lintas di kedua jalur macet total. Kendaraan yang melintas di tol dan arteri terpaksa dialihkan. Banyak sopir bus dan pengendara mobil pribadi yang terjebak di tol dan bingung tidak tahu harus berkendara ke arah mana. Beberapa penumpang bus yang hendak ke kantor pun mengantisipasi hal terburuk dengan menelepon ke kantor masing-masing untuk memberitahu soal keterlambatan mereka. Polisi sempat melakukan negosiasi agar pendemo mau membuka kembali tol tersebut. Tapi tidak membuahkan hasil. Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Wahyono, menjelaskan demonstrasi sebenarnya dimulai pukul 09.00 WIB. Tetapi, massa sudah berkumpul sebelum jadwal yang ditentukan. Pengunjuk rasa yang memakai seragam warna krem ini juga melempari petugas tol dengan benda keras. Kepala Jasa Marga Cabang Cawang Tomang Cengkareng, Subakti Syukur, menjelaskan bahwa peserta aksi merusak pagar pembatas jalan tol sepanjang 80 meter. ”Kami kaget, aparat desa berlaku liar seperti itu. Demo buruh saja tidak pernah melakukan aksi pengrusakan seperti itu,” katanya saat dihubungi VIVAnews. Subakti mengaku tidak mendapat pemberitahuan terlebih dahulu terkait aksi menutup jalan tol. Mereka lewat DPR, turun di tengah jalan tol dan menjadi tak terkendali. Dia mengaku belum mengetahui berapa total kerugian akibat aksi para kepala desa ini. Pendudukan tol di depan gedung MPR/DPR RI oleh ribuan perangkat desa itu berimbas parah. Pagi hari Tol Dalam Kota Jakarta ditutup mulai interchange UKI. Seluruh kendaraan dari Tol Jagorawi dialihkan ke Tanjung Priok. Hal ini mengakibatkan Tol Tanjung Priok juga macet. Sementara arah sebaliknya dari Priok menuju Tol Dalam Kota padat merayap mulai Rawamangun sampai arah UKI. Kendaraan yang seharusnya masuk ke Tol Dalam Kota akhirnya dialihkan keluar tol di Rawamangun. Meski demikian, kemacetan terus terjadi sampai flyover Matraman. Kendaraan terlihat tak bergerak sama sekali. Massa Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) pimpinan Hercules membantu petugas polisi membubarkan demonstran yang menduduki jalan tol. Puluhan anak buah Hercules yang berbaju loreng dan berbaret merah itu memang sudah berada di lokasi demonstrasi sejak pagi, sebelum aksi demonstrasi dimulai. Mereka tampak berjaga dan mengawasi aksi unjuk rasa ribuan kades itu. Keti-

ka para demonstran menduduki tol dalam kota dan menutupnya, polisi meminta bantuan Hercules dan anak buahnya untuk membujuk demonstran membuka tol kembali. Dilempar Botol Ketua DPR RI Marzuki Alie akhirnya menemui ribuan pendemo. Marzuki didampingi oleh Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. Keduanya mendekati massa menggunakan golf car dan dikawal pamdal serta petugas kepolisian. Marzuki memberikan janji seputar Rancangan UU tentang Perangkat Desa. “Hari ini merupakan akhir masa sidang. Nanti kalau masa sidang berikutnya kami akan selesaikan,” janji Marzuki. Ditambahkan Marzuki, sebagai ketua DPR dirinya berjanji akan memperjuangkan aspirasi para perangkat desa sebagai PNS. Sebagai bentuk kesepakatan, kata dia, RUU Perangkat Desa akan diselesaikan berbarengan dengan UU Pemerintah Daerah dan Sipil Daerah. ”Saya akan mengajak semua fraksi untuk merancang RUU ini dalam masa sidang berikutnya,” jelas dia. Usai memberikan pemaparan tentang janjinya tersebut, massa yang tidak menerima janji-janji itu langsung melempari Marzuki dan Taufik dengan botol yang berisi minuman dan bambu. Marzuki pun meminta agar para massa tidak berbuat anarki. Massa kembali memblokade jalan karena tidak puas dengan pernyataan Ketua DPR, Marzuki Alie, yang tidak akan segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perangkat Desa. Kendaraan yang ada di Tol Dalam Kota terpaksa ber-

henti, karena para massa berdiri dan membawa batu agar kendaraan tidak bisa melintas di kedua arah tol tersebut. Massa sempat membakar traffic cone di tengah jalan tol. Tidak hanya itu, mereka juga merobohkan pagar pintu tol arah Semanggi. Kendaraan terpaksa memutar balik untuk tidak melintasi depan gedung DPR. Beberapa kali petugas meletuskan gas air mata ke dalam tol agar demonstran segera keluar. Tapi, massa tak mengindahkannya. Polisi akhirnya memukul mundur massa aksi ke arah Palmerah dan JCC. Barracuda dan water cannon diterjunkan. Polisi menangkap 14 peserta aksi. Mereka ditangkap lantaran mengganggu ketertiban umum dengan memblokir jalan tol dan melempari petugas. ”Mereka kenyataannya melanggar dan kami bubarkan. Diamankan karena melakukan pelemparan kepada petugas dan pengrusakan. Semuanya diamankan di Polda,” kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno. Hampir Final Ketua DPR, Marzuki Alie, berjanji akan menyampaikan aspirasi itu kepada Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, pada rapat paripurna Jumat siang. Sebab, kata dia, keputusan itu tidak sepihak hanya DPR saja, harus ada keputusan dari pemerintah. Terkait RUU Desa, Marzuki mengatakan saat ini pembahasannya hampir final. DPR, lanjutnya, sudah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri untuk melihat bagaimana desa yang sejahtera, termasuk soal perang-

kat desa. ”Bahwa dalam UU itu ada jaminan bahwa perangkat desa itu harus sejahtera. Artinya penghasilan perangkat desa harus bagus, dan tidak boleh dibawah UMR itu sudah tetap dan sudah pasti,” kata dia. Meski begitu, saat ini DPR sedang melakukan negosiasi dengan pemerintah soal status PNS ini. “Bisa langsung jadi PNS, bisa melalui tahapan dan itu harus ada kompromi antara DPR dan pemerintah,” katanya. Dia berpendapat sepanjang keuangan negara memungkinkan, tidak masalah mengangkat mereka menjadi PNS. “Apalagi cuma berapa triliun, tidak banyak dibandingkan anggaran negara,” ujar Marzuki. Menteri Dalam Negari Gamawan Fauzi, menjelaskan bahwa RUU Desa ini tengah dalam pembahasan dan sedang ditunjuk siapa yang akan membahas di panitia kerja. Kemendagri sudah menerima daftar inventarisasi masalah dari DPR. “Ini tentu membutuhkan waktu dan proses. Semua aspirasi itu sudah disampaikan dalam DIM, kok,” kata Gamawan. Menurutnya, sudah beberapa kali pemerintah melakukan mediasi dengan perangkat desa. Mengenai permintaan mereka agar diangkat menjadi PNS, kata Gamawan, pemerintah perlu menyesuaikan dengan keuangan negara. “Apa dampaknya jika semua jadi PNS.” Lalu kapan RUU Desa akan selesai? “Kami sudah punya jadwal. Pembahasan ini sudah selesai di DIM. Setelah itu panja sudah dibentuk. Keputusan ada di panja bersama-sama antara pemerintah dan DPR,” kata dia. (vivanews)

Perempuan dan Anak ibu sangat penting. Setidaknya, kaum ibu harus mandiri dengan paham akan kesehatan dan apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit datang maupun tahu apa yang harus dilakukan saat penyakit menerpa anaknya maupun dirinya sendiri,” ujar Uray Henny Novita yang sekaligus

penggagas program UKM Srikandi Hanura Kalbar Santirina, belum lama ini. Untuk kemandirian dalam hal ekonomi, Uray Henny melihat banyak potensi yang bisa digali dari perempuan Kalbar. Mengingat, banyak kaum hawa ini yang memiliki usaha kecil mandiri. “Kita tinggal memberikan

motivasi bagi mereka untuk lebih kuat lagi dan terus bekerja keras dalam kemandirian. Karena jika diasah lebih baik lagi, kemandirian perempuan Kalbar akan semakin siap dalam menopang para suami untuk perekonomian yang lebih baik,” tandasnya. (Yulan Mirza/Borneo Tribune)

Menyetir Melewati Banjir “Oh, kurasa begitu.”. Petani itu menjawab. Pria mengajukan mobilnya ke genangan, dimana mobilnya langsung tenggelam. Genangan itu begitu dalam, ia harus kelu-

ar melalui jendela mobil dan berenang kembali ke tepi. Ketika dia keluar dia marah kepada petani tua. “Saya pikir Anda mengatakan genangan itu aman untuk diseberangi!”

Berdiri petani kembali dan menggaruk-garuk kepalanya. “Nah, itu dia, tadi saya lihat genangan itu cuma setinggi dada bebekbebek saya yang menyeberang sebelum Anda!”

Anggota Dewan Pindah Perahu di 2014 masing, Partai Golkar sebanyak empat kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) sebanyak tiga kursi, PDI Perjuangan sebanyak tiga kursi, Partai Demokrat sebanyak tiga kursi, PBR sebanyak dua kursi, PDK sebanyak dua kursi, PNI Marhenisme sebanyak satu kursi, PKPB sebanyak satu kursi, Gerindra sebanyak satu kursi,PKDI sebanyak satu kursi, PKS satu kursi, PKB satu kursi, Patriot satu kursi serta PDS satu kursi Namun sayangnya, dari 14 parpol tersebut 50 persennya tidak bisa kembali berkayuh di kancah perpolitikan lantaran tidak lolos administrasi yang ditetapkan KPU Pusat. Tak pelak, sejumlah wakil rakyat yang perahunya karam itu terpaksa harus sibuk untuk mencari tumpangan perahu baru jika ingin kembali tampil pada Pileg 2014 mendatang. Hasil penelusuran Borneo Tribune di lapangan, sejumlah dewan yang perahunya tidak ditetapkan KPU Pusat, ada yang mulai merapat kepada partai besar yang dianggap memiliki popularitas atau nilai jual politik yang menjanjikan untuk

menarik konstituen. Namun ada juga yang lebih memilih untuk bergabung ke partai pendatang baru, karena dinilai memiliki prospek cerah kedepannya dalam hal urusan pembagian daerah pemilihan (dapil) diinternal partai, ketimbang partai besar yang lebih mengutamakan kader-kader senior bagi yang ingin mencalonkan diri sebagai calon legislatif. “Setiap partai memiliki peluang yang sama dalam panggung politik.Tinggal figur (kader) yang akan dicalonkan menjadi legislatif. Apakah memiliki nilai jual politik yang menjanjikan, seperti citra sosial yang baik ditengah masyarakat, memiliki popularitas, dan pengaruh. sehingga dapat mendulang suara. Lainnya halnya jika yang ditampilkan hanya figur politik yang citranya sudah menurun dimata masyarakat ataupun hanya sekedar pengembira saja. Stategi politik dalam penyusunan kader disetiap daerah pemilihan sangat menentukan,” terang salah seorang warga Melawi, Mulyadi kepada Borneo Tribune kemarin. Lebih lanjut pria yang aktif dibeberapa organisasi ini

mengatakan dari 25 anggota dewan sekarang, paling hanya beberapa orang saja lagi, yang akan tetap maju pada Pileg nanti. Salah satu faktornya, bisa saja faktor usia ataupun sudah cukup diterjun dipolitik. Dan ini menjadi peluang bagi siapa saja yang akan terjun politik. Salah satu contoh di daerah pemilhan (dapil) Nanga Pinoh, Pinoh Utara dan Pinoh Selatan ini. Paling tinggal beberapa dewan saja yang masih tampil dalam dapil tersebut. Bisa jadi mereka pindah dapil. Terlebih dapil Melawi akan bertambah sehingga secara otomatis kursi dewan juga bertambah menjadi 30 kursi. “Bicara peluang para dewan sekarang masih sangat besar. Asalkan, citra mereka tetap terjaga dengan baik dimata masyarakat, khususnya kontituen di dapilnya masing-masing. Belum lagi isu yang berkembang sekarang bahwa para kepala desa mulai mencoba mengadu nasib dipanggung politik untuk maju di Pemilu Legislatif mendatang, tentu tidak bisa diremehkan begitu saja. Tinggal strategi dan amunisi politik saja yang harus mendukung,” tandasnya.

Membina Teritori Lewat Lomba Sumpit lokal. “Kita harap, menyumpit akan lebih kenal dan eksis dimata masyarakat nasional, bahkan dimata dunia internasional,” kata Mayjen TNI Ridwan. Selain itu, masih kata Pangdam, kegiatan lomba ini dapat menjadi wahana untuk lebih mempererat jalinan kebersamaan antara Prajurit Kodam XII Tanjungpura dengan para peserta dan masyarakat Kalbar. “Jalinan kebersamaan yang sudah tercipta akan menjadi perekat yang ampuh untuk menangkal setiap bentuk ancaman yang sewaktu-waktu muncul di wilayah ini,” jelasnya. Dijelaskan oleh Pangdam, masyarakat Kalimantan terutama etnis dayak sudah sangat mengenal sumpit sebegai senjata tradisional yang digunakan untuk berburu mapun dalam pertempuran terbuka, atau sebagai senjata rahasia dan ini sering dilatihkan.

Efektivitasnya sebagai alat berburu tidak kalah dengan senjata, lantaran, jarak tembaknya bisa mencapai 200 meter. “Ini menandakan, senjata sumpit yang merupakan hasil karya budaya leluhur kita memiliki keunggulan yang luar biasa,” ujarnya. Pada era modern ini, sumpit yang dulunya senjata tradisional dipergunakan untuk berperang, sekarang digunakan untuk sarana olahraga dan dipertandingkan baik bertaraf nasional, maupun internasional seperti Olimpiade sudah diperlombakan senjata-senjata tradisional seperti panahan, lempar lembing dan tolak peluru. “Perlombaan yang kita laksanakan ini, dan semakin seringnya lomba sumpit dilaksanakan, kita dapat membantu memperkenalkan senjata sumpit ke tingkat nasional, maupun internasional,” ingat Pangdam

lagi. Pangdam juga berharap, senjata sumpit ini dapat dimasukan ke salah satu cabang olahraga yang dapat dipertandingkan baik ditingkat nasional, maupun ditingkat Olimpiade, seperti cabang olahraga yang berasal dari Indonesia, pencak silat, sepak takraw dan tarung derajat. “Sebagai generasi penerus, kita harus bangga dan bisa melestarikan budaya ini dengan cara mengenalkan kepada dunia internasional melalui berbagai perlombaan,” harap Mayjen TNI Ridwan. TNI dikonsep dan didesain untuk mempertahankan kedaulatan NKRI bersama rakyat. Secara tidak langsung, senjata sumpit yang sudah menjadi keahlian ini dapat bersamasama dipergunakan untuk mempertahankan negara, apabila negara ini berada dalam ancaman.

Kapolda Siap Pecat Oknum Polisi Penipu Lanjut Kapolda, untuk oknum polisi Polres Melawi yang menipu masyarakat seperti ini, jelas Ia akan tindak, dan proses hukumnya juga akan lebih berat, selain dikenakan sanksi disiplin, kode etik dan serta profesi. Oknum polisi ini juga akan menjalani proses pidananya juga. “Dan jika proses hukumnya sudah sampai ke Pengadilan, dan Hakim sudah memberikan putusan yang ingkrah. Dan vonis tersebut lebih dari tiga bulan, maka kita akan pecat oknum polisi tersebut, yakni dalam arti kata diberhentikan,” tegas Kapolda Kalbar. Ketegasan untuk memecat oknum anggota Polri tersebut, dikatakan Kapolda,

lantaran oknum polisi seperti itu, tidak layak lagi mengemban atau bertugas sebagai anggota Polri lagi. “Ini komitmen Saya, jadi jika ada oknum anggota polisi di Kalbar, yang melanggar pidana, maka jika sudah divonis hakim dan hukumannya lebih dari 3 bulan maka kita akan berhentikan. Dan ini berlaku untuk siapa pun,” tegasnya lagi. Kapolda Kalbar pun mengimbau kepada seluruh jajarannya serta anggotanya yang ada di Kalbar ini, untuk tidak berbuat kriminalitas serta melanggar pidana. Dan jika ditemukan ada lagi anggota yang menipu serta berbuat kriminalitas kepada masyarakat, Ia tidak segan - segan

menindak anggota tersebut. Sebelumnya ÿSusi juga mengatakan, Ia berharap selain proses hukum yang sudah berlanjut terhadap oknum anggota tersebut,ÿ sebisa mungkin Ia meminta dengan sangat oknum polisi tersebut dapat mengembalikan uangnya, lantaran Ia merupakan seorang janda serta memiliki anak. Ia sangat bergantung dengan uang tersebut untuk berhatan hidup. Sebelumnya Wakapolda Kalbar Kombes Pol Syafrudin juga meminta Kabid Propam Polda Kalbar, AKBP Marsono untuk memanggil oknum anggota tersebut. Serta mengembalikan uang korban, seberapa bisa dikembalikan oleh oknum anggota itu.

Istri Kapolsek Sungai Kakap Tutup Usia Hari Jumat (14/12), Jenazah Ibu Bhayangkari yang memiliki dua anak ini dikebumikan pihak keluarga, yakni di Kampung Arab Jalan Tritura Kelurahan Tanjung Hilir Kecamatan Pontianak Timur. Sejumlah pihak mengantarkan Almarhummah ke tempat Istrihat terakhir. Selain keluarga, juga terdapat kerabat beliau serta kerabat Kapolsek Sungai Kakap, yakni seperti Kapolresta Pontianak Kombes Pol Muharrom Riyadi berserta Ibu Kapolresta beserta para jajarannya. “Beliau merupakan Istri yang baik dan selalu mendukung suami seperti saya dalam keadaaan apapun dan dimana pun saya bertugas,” ungkap Sunario sambil menitihkan air

mata saat ditemui di pemakaman sang Istri. Menurut Sunario, Istrinya wafat diusia ke 47 tahun yakni di RS. Antonius Pontianak. dan Istrinya meninggalkan dua orang anak perempuan. “Sosok beliau merupakan sosok Istri yang suak bercanda gurau dengan saya dan anak. Selain itu beliau juga merupakan Istri yang sabar. dan beliau sendiri selain Ibu Bhayangkari, beliau juga merupakan salah satu Staf di DPRD tingkat I,” tambah Sunario. Sunario pun mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh rekan, kerabatnya maupun kerabat Almarhummah, yang sudah hadir dari rumah hingga mengantar Almarhumma sampai ke tempat peristirahatannya

yang terakhir. “Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Kapolresta Pontianak beserta jajaran begitu juga dengan Ibu Kapolresta Pontianak beserta jajaran, serta yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, atas rasa duka serta perhatiannya sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” kata Sunaryo. Ditambah Kapolsek Kakap, bila mana disaat Almarhummah dimasa hidupnya ada salah kata serta salah kata perbuatan dan masih ada tersimpan dihati. Ia sekeluarga meminta mohon maaf atas kesalahan beliau baik disengaja maupun tidak disengaja, karena sedikit banyak manusia pasti memiliki kesalahan dan khilaf.


CMYK

Seremonial

12

www.borneotribune.com

Borneo Tribune

Senin, 17 Desember 2012

Maknai Hari Ibu Peringatan Hari Ibu ke 84 Kalbar Sebagai Kebangkitan

PIALA Gubernur Kalbar, Drs Cornelis, MH didampingi Ketua Panitia, Ny Frederika Cornelis, memberikan piala kepada pemenang perlombaan dalam rangkaian memperingati Hari Ibu di Provinsi Kalbar.

2014 PAN Sambas Target 12 Kursi Amrul Borneo Tribune, Sambas

Menyongsong perhelatan pemilihan umum legislatif 2014, yang sudah ditandai dengan verifikasi partai, maka PAN Kabupaten Sambas mulai berbenah. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah musyawarah daerah (MUSDA) DPD Barisan Muda (BM) PAN, Musda DPD Perempuan Amanat Nasional (PUAN) dan Latihan Kader Amanat Dasar (LKAD). Setidaknya ratusan para

kader sebagai peserta memenuhi ruangan Aula Hotel Pantura Jaya Sambas, Sabtu (15/12). Maklum, peserta LKAD kurang lebih 110 orang, PUAN 60 orang dan BM PAN 40 orang. Acara dibuka Ir. H. Burhanuddin A Rasyid, selaku Wakil Sekjen DPP PAN pusat yang bersifat otonom dalam mengembangkan organisasi partaiAmanat Nasional. H. Burhanuddin menuturkan, BM PAN di maksudkan untuk mengelola potensi kawula muda khususnya di Kabupaten Sambas, karena pemuda adalah

suara yang sangat potensial dan mereka adalah pemilih cerdas. Sedangkan, PUAN dibentuk untuk mengembangkan partai yang secara khusus mengelola suara kaum hawa yang sangat potensial di Kabupaten Sambas. Seketaris DPD PAN Kabupaten Sambas, Misni Safari, Sp mengatakan pada Musda BM PAN calon yang tampil dua orang, saudara Yuliansyah, SE dan Saudara Oka, Spd.I dan dalam musyawarah terpilih saudara Yuliansyah, SE secara aklamasi karena saudara Oka mengundurkan diri dari pencalonan peserta kurang lebih empat puluh orang. “Sedangkan PUAN, dalam proses pemilihan yang daftar sebagai calon ketua ada lima orang, yaitu saudari Wahdah, S.pd.I, Lamisah, Hayati, Mardiah danWahdah, terpilih saudari Mardiah sebagai Ketua PUAN periode 2010 – 2015 secara aklamasi, karena empat kandidat lainnya mengundurkan diri,” jelas Misni. Ketua DPD PAN Kabupaten Sambas, Dr.Hj. Juliarti Djuhardi, M.PH mengatakan PUAN merupakan terobosan awal untuk mengangkat anggota

dan sebagai wadah kegiatan kaum pereempuan Sambas yang berpotensi dan untuk mengembangkan partai secara maksimal dengan target-target yang hendak dicapai. “Kepada seluruh kader untuk selalu bekerja, bekerja, berkerja sesuai pesan yang di sampaikan oleh Ketua Umum Hatta Rajasa. Karena itu sebagai ketua DPD PAN Sambas menargetkan perolehan kursi DPRD Kabupaten Sambas pada pemilu 2014 sebanyak 12 Kursi,” tegasnya. Ketua perkaderan DPD PAN Kabupaten Sambas, Minhani, SE didampingi seketarisnya Dedi Suhendi, A.Md. Mengatakan kegiatan LKAD dimaksudkan untuk melatih kader-kader partai sehingga terbangun militansinya untuk berjuang di partai. Selain itu, melalui LKAD juga untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kader sehingga ketika terpilih menjadi pemimpin akan mampu membawa dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. “ LKAD merupakan salah satu syarat administrasi untuk ikut sebagai calon legislatif di tingkat kabupaten,” tambahnya. (Pro). o

Puncak Peringatan Hari Ibu ke-84 tahun 2012 tingkat Provinsi Kalbar yang di pusatkan di Auditorium Untan, Jumat (14/12). Upacara hari Ibu ke 84 yang diketui oleh Ketua TP PKK Kalbar, Ny Frederika Cornelis, dengan Inspektur Upacara Gubernur Kalbar, Drs Cornelis, MH berlangsung sederhana dan khitmad. Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak RI, Linda Amalia Sari Gumelar peringatan Hari Ibu ini dimasudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan makna Hari Ibu sebagai kebangkitan, persatuan dan kesatuan gerak perjuangan kaum perempuan yang tak terpisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa Indonesia. “Kita dapat melihat kiprah perempuan Indonesia dalam berbagi peran dan posisi strategis pada berbagai keragaman aktivitas. Hal ini menunjukan bahwa perempuan Indonesia merupakan sumber daya yang potensial yang apabila dibe-

ri peluang dan kesempatan akan maju dan meningkatkan kualitasnya secara mandiri dan menjadi penggerak maupun penghela dalam berbagai dimensi kehidupan dan pembangunan bangsa,” kata Menteri dalam sambutan yang dibacakan Gubernur Kalbar, Drs Cornelis, MH, pada puncak peringatah Hari Ibu ke 84 di Auditorium Untan. Dikatakannya, secara hakekat, perempuan Indonesia masa lampau sama halnya dengan perempuan Indonesia masa kini. Mereka tetaplah manusia yang memiliki hak dan kewajibannya, memiliki kecerdasan dan kemapanan berpikir dan bersikap. Namun, kondisi sosial budaya pada masa lalu telah mengungkung perempuan Indonesia pada kebisuan dan kepasifan. Meskipun demikian, kondisi tersebut tidak membungkam seluruh perempuan Indonesia. Sejarah telah membuktikan bahwa sebagian perempuan Indonesia berani berpartisipasi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kongres Perempuan 1928

PMKRI Kota Pontianak Gelar MPAB

PEMBEKALAN Peserta yang juga calon anggota PMKRI Cabang Kota Pontianak usai mengikuti pembekalan, juga berkesempatan untuk foto bersama. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune. Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kota Pontianak, Sanctus Thomas More, Jumat (14/ 12) menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB). MPAB ini merupakan jenjang awal pembinaan yang merupakan bagian dari proses rekrutmen anggota kali ini diikuti 39 peserta yang dilaksanakan di Margasiswa PMKRI Sanctus Thomas More, Jalan Imam Bonjol Nomor 338 Pon-

tianak. Kegiatan bertemakan, “Melalui MPAB, Kita Wujudkan Integritas Kader Yang Berkualitas, Loyal, Kreatif dan Kompotitif Untuk Gereja dan Tanah Air. Sidang pembukaan dipimpin Ketua Presidium PMKRI Cabang Pontianak, Martinus Rudi dan dihadiri alumni PMKRI Drs Hirynomus. Ke-39 calon anggota baru yang dihimpun dari basis kampus/Universitas yang ada di Kota Pontianak. Menurut Ketua Presidium, Martinus Rudi, pentingnya proses pembinaan fisik dan mental bagi seti-

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal

CMYK

pada tanggal 22 Desember 1928 adalah bentuk respon dari organisasi atau gerakan perempuan Indonesia yang pada saat itu telah tumbuh, untuk mendukung secara kongkrit semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. “Perempuan Indonesia kini adalah perempuan yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki.Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945, setiap warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa kecuali,” jelasnya. Jumlah penduduk perempuan yang hampir sama besarnya dengan jumlah penduduk laki-laki merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan potensi besar bagi bangsa Indonesia untuk menegakkan dan mengisi kemerdekaan, serta membangun bangsa secara menyeluruh. “Peran perempuan dan laki-laki dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan menuju kesejahteraan bangsa,” ujarnya. o

ap calon anggota PMKRI sebagai bagian dari militansi dan komitmen baik individu maupun kolektif. “MPAB merupakan tahap awal dari proses pembinaan dan pendidikan formal berjenjang dalam PMKRI yang bertujuan untuk memberikan pemahaman, kesadaran dan mencipatakan kader yang visioner, berkomitmen, militan serta tanggap terhadap realitas sosial,” kata Martinus Rudi. Dikatakannya, pada tahap ini, setiap calon anggota PMKRI selain melewati proses pembinaan mental dan fisik, juga diarahkan untuk mengenal nilai-nilai dasar yang terangkum dalam tiga benang merah PMKRI yakni Kristianitas, fraternitas dan intelektualitas. “Dengan kekuatan tiga benang merah PMKRI, mari kita satukan hati, tekad dan misi kita untuk membesarkan PMKRI sebagai spektrum dan garda perubahan di tengah masyarakat, gereja dan bangsa,” jelasnya. MPAB ini adalah pengenalan calon anggota untuk mengetahui visi misi PMKRI itu sendiri, agar mereka paham dan mengerti, sehingga bisa terdaftar dalam keanggotan PMKRI Kota Pontianak. “Mahasiswa yang ada di Fakultas, maupun Sekolah Tinggi bisa menjadi anggota, asal mereka mahasiswa Katolik. Mahasiswa diluar Katolik juga bisa diterima sebagai anggota asal mengikuti aturan PMKRI,” ujarnya. o


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.