Harian Borneo Tribune 1 Maret 2013

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

DA N

KEBERSAMAAN

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Jumat, 1 Maret 2013

18 Rabiul Akhir 1434 H - 20 Chia Gwee 2564

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Pasangan Mesum Diobok-obok Aparat

Anggaran Dispora Naik Seratus Persen Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak

Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak APARAT Pemerintah Kota Pontianak dan aparat kepolisian dari Sat Pol PP dan Polresta Pontianak, mengobok obok pasangan mesum. Pasangan mesum ini digerebek saat nyenyak tidur di indekost di Kecamatan Pontianak Kota, Kamis (28/2). Aksi penggerebekan Sat Pol PP dan Kepolisian ini pun, guna menegakan Perda Kota Pontianak dan antisipasi adanya pasangan mesum serta perekaman video mesum, lantaran saat ini telah beredar video mesum yang direkam di Kost yang terdapat di Kota Pontianak. ....Ke Halaman -11

B uah Bibir Divonis Tiga Bulan TANGERANG- Hakim Pengadilan Negeri Tangerang siang menjatuhkan vonis tiga bulan penjara terhadap artis Cut Cynthiara Alona dalam kasus pemalsuan paspor. Sidang dipimpin oleh Hakim Ketua Fernandus, dengan hakim anggota Haran Tarigan dan I Made Suparta. Dalam persi-

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

ANGGARAN untuk keolahragaan dan kepemudaan pada Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kalimantan Barat meningkat drastis di tahun

Utin Kusumawaty

2013. Nilainya meningkat seratus persen dari tahun 2012. Di tahun 2012, dana APBD yang dikucurkan ke Dispora hanya sekitar Rp 5 miliar. Sedangkan di tahun ini hampir mencapai Rp 11 miliar. Nominal tersebut belum lagi bantuan dana

APBN. Menurut Kadispora Utin Kusumawaty, dana APBD yang mengalir ke Kalbar (Dispora) pada tahun 2013 berkisar sekitar Rp 6 miliar. Utin menjelaskan, peningkatan dana tersebut tak lepas dari meningkatnya PAD dan

APBD Kalbar. Besarnya anggaran dari pusat yang mengucur ke dinas yang konsen di olahraga dan kepemudaan tersebut disebabkan karena Kalbar memiliki rencana membangun sport center dan ....Ke Halaman -11

Untan-RSUD Bentuk Task Force Team Perkuat Fondasi Fakultas Kedokteran Jabat tangan erat antara Rektor Untan Prof Dr Thamrin Usman, DEA dengan Direktur RSUDS dr Gede Sanjaya disaksikan sekitar 40 pasang mata di Sekretariat Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (28/2) terjadi sekitar pukul 10.00. Sebuah jabat erat yang disambut tepuk tangan meriah menandai berakhirnya disharmoni yang dirasakan antara kedua lembaga.

Nur Iskandar Borneo Tribune, Pontianak DEADLOCK-NYA komunikasi antara kedua lembaga dikarenakan RSUDS menghentikan sementara coas (praktikum calon dokter) bagi mahasiswa FK Untan. Penghentian sementara ini disampaikan dalam sepucuk surat dan ditu-

jukan kepada gubernur dua bulan silam. Maka sejak dua bulan terakhir hubungan antara FK Untan dengan RSUDS ibarat demam panas. Panas dingin dan menyakitkan. Rasa sakit utama dirasakan oleh mahasiswa coas. Kedua para pengelola kedua pihak. Terjadilah resan-resanan. Resanresanan ini ditanggapi pula

oleh gubernur dengan menjalankan fungsi komunikasi di mana melalui Biro Sosial antara Untan dan RSUDS didengarkan keluhan-keluhannya. Dewan Pendidikan Kalbar yang diketuai Prof Dr Hamid Darmadi, M.Pd mengambil inisiatif sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dewan Pendidikan ....Ke Halaman -11

....Ke Halaman -11

Cynthiara Alona

S uara Enggang “Magi Takkok?”

Nur Iskandar Senior Editor HBT

PUNCAK dari cita-rasa komunikasi berlanggam Bugis Tok Ambok kalau menemukan suatu kejanggalan, maka dia berkomentar lirih bertanda tanya besar, “Magi takkok?” Artinya lebih kurang, “Kenapa sampai begitu?” Lontaran, “Magi takkok?” itu sebagai Tok Ambok menanggapi kiprah seorang anak muda “macca” alias pintar yang ditarik polisi sebagai penanganan ....Ke Halaman -11

Mengubah Kesaksian

KONSULTASI PUBLIK Drs. AR. Muzzamil, MSi membuka Rapat Koordinasi dan Konsultasi Publik dengan tema Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi DPRD Provinsi Kalimantan Barat dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 di Hotel Mercure, Kamis

(28/02). KPU Kalbar menetapkan penambahan kursi DPRD Provinsi menjadi 65 kursi pada tahun 2014 yang pada tahun 2009 hanya sebanyak 55 kursi. FOTO Ulla Asri/Borneo Tribune

Kalimantan Miliki 41 Persen Cadangan Batu Bara Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak MENTERI Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, mengatakan tantangan institusi lingkungan hidup yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan serius adalah segera mengejar ketertinggalan pencapaian sasaran nasional pengelolaan lingkungan hidup yang masih harus kerja keras.

”Memastikan seluruh penyelenggaraan kegiatan efisien, dan anggaran dibelanjakan dengan baik dan benar. Pastikan tidak terjadi policy failure dan memastikan prinsip kepemerintahan yang baik berjalan. Serta bebas dari isu korupsi dan pungutan liar (pungli),” kata Balthasar Kambuaya, Rabu (27/2) kemarin di Pontianak saat Rapat Koordinasi Lingkungan Hidup

Ekoregion Kalimantan. Dikatakan olehnya, Menteri Lingkungan Hidup, perlu segera dipetakan kembali proses bisnis keseluruhan pengelolaan pemberdayaan sumber daya alam, lingkungan hidup, dan reposisi kementrian lingkungan hidup,instansi lingkungan hidup di daerah, dan mitra-mitra strategis yang ada. Balthasar Kambuaya menjelaskan, Kalimantan memang

salah satu harapan duni terkait lingkungan ini. Kata dia, Kalimantan memang memiliki kekayaan alam luar biasa. “Termasuk Orangutannya di dalamnya itu. 41 persen cadangan batu bara nasional itu ada di Kalimantan. Cadangan minyak 9 persen ada di Kalimantan. Maka dari itu harus betul-betul dilakukan oleh pemerintah daerah masing-masing,” jelasnya.

Dalam kesempatan di Provinsi Kalbar, Menteri Lingkungan Hidup juga mengunjungi “Rumah Pelangi” yang dikelola oleh Pastor Samuel Oton Sidin, penerima Kalpataru 2012 kategori pembina lingkungan. Untuk diketahui kawasan ini merupakan lahan konservasi bekas lahan terbakar dan penebangan liar di Desa Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya ....Ke Halaman -11

4x2 Single Cabin, Bensin Desain modern dan kokoh. Toyota HILUX menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bisnis Anda. Ruang kabinnya yang ergonomik dan nyaman, juga memiliki fitur-fitur lengkap.

PT. ANZON AUTOPLAZA Kantor Pusat: Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 Cabang: Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000; Sampit : Jl. Jend Sudirman Km. 1

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -

cmyk

SEORANG hakim yang menginstruksikan juri bahwa karena saksi mengubah pernyataannya setelah memberikannya kepada polisi, dia seharusnya tidak harus dianggap sebagai tidak benar. ”Misalnya,” kata hakim, “ketika saya masuk kamar saya hari ini, saya yakin bahwa saya punya jam tangan emas saya di saku saya, kemudian saya ingat bahwa saya telah meninggalkannya di laci meja saya di kamar saya.” Ketika hakim tiba di rumah malam itu, istrinya bertanya, “Apa pentingnya jam bagimu, sampai-sampai engkau mengirim tiga orang untuk mengambilnya?” ”Apa?” seru hakim. “Aku tidak mengirim orang untuk mengambil jam, apalagi tiga orang. Apa yang kau lakukan?” ”Saya memberikannya kepada orang yang pertama,” jawab istrinya, “karena, ia tahu persis di mana letak jam itu.”o


Jumat, 1 Maret 2013

Kayong Utara

Borneo T Tribune

2

Dua dari Tiga Mesin PLN Pulau Maya Rusak PLN Datangkan Alat dan Teknisi dari Jakarta

Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Pembangkit listrik di Kecamatan Pulau Maya dalam pertengahan bulan terakhir tidak dapat beroperasi secara maksimal. Alhasil pemadaman bergilir menjadi pilihan terakhir. Pemadaman bergilir yang dilakukan tersebut lantaran 2 dari 3 mesin

pembangkit yang ada di Desa Tanjung Satai, Kecamatan Pulau Maya itu mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga harus mendatangkan alat serta teknisi dari PLN Wilayah Ketapang hingga dari Jakarta. ”Hari ini, Kamis (28/2), tim pertama sudah berada di Satai dan tim kedua yang di dalamnya terdapat teknisi dari Jakarta baru

sampai di Ketapang. Diharapkan mereka dapat langsung ke Sukadana dan lanjut ke lokasi (Tanjung Satai, red),” kata Kepala Rayon PLN Sukadana, Andrian, Kamis (28/2). Andrian menjelaskan,

pembangkit Desa Tanjung Satai terdapat dua mesin besar, yang masing-masing memiliki daya 500 KW untuk mesin DF8 dan Volvo dengan daya 250 KW serta satu mesin kecil dengan daya 100 KW.

Mesin DF8 500 KW dan mesin kecil 100 KW saat ini mengalami kerusakan sehingga hanya tersisa satu mesin dengan daya 250 KW. Sedangkan beban daya yang harus tersedia untuk melayani seluruh jaringan

di bawah pembangkit listrik di desa tersebut adalah 290 KW sehingga mengakibatkan terjadi kekurangan daya. ”Jadi kita terpaksa melakukan pemadaman bergilir dan ini merupakan pilihan terakhir,” diplomatisnya. Menurutnya, dengan telah datangnya teknisi dan peralatan dari Jakarta tersebut, dirinya berharap

Bupati Prihatin ABG Nongkrong di Jalan

Salam. Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana

Redaksi mengundang pembaca Borneo Tribune untuk mengirim tulisan untuk rubrik “Citizen Journalism”. Bentuk tulisan dapat berupa laporan kegiatan, opini, surat pembaca, puisi, cerita pendek. Panjang tulisan maksimal 500 kata. Kirimkan tulisan ke email: yusriadii@yahoo.com. Terima kasih.

T

Melihat realita di sepanjang jalan pasca melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Simpang Hilir, beberapa waktu lalu, Bupati KKU, H. Hildi Hamid merasa priharin lantaran banyak anak baru gede (ABG) nongkrong di jembatan, pinggir jalan serta sejumlah tempat gelap dan sepi. Menurut Hildi Hamid, kondisi ini merupakan sebuah tanda adanya sebuah sistem yang tidak berjalan dengan baik. Apalagi mereka yang nongkrong tersebut sebagian besar adalah anakanak usia sekolah. Bahkan yang lebih ironis lagi jadwal ujian nasional (UN) sudah berada di depan mata. Sejumlah lokasi yang menjadi pilihan ABG KKU untuk nongkrong, diantaranya seperti Jembatan Melano, Melingsum dan beberapa tempat lainnya. ”Prihatin jika ABG sudah suka nongkrong ditempat

AJUK

Membangun Kerja Rapat Rutin Sama, Membunuh Ego Sektoral Berat sama dipikul, ringan sama dijining. Ada sama dibagi, tak ada sama dicari. Rasanya kata bijak itu sudah lama kita dengar. Kata bijak itu mengingatkan kita soal hidup bersama dan membangun kebersamaan, serta saling bertenggang rasa dan saling memahami. Pepatah lama ini tak pernah usang. Pepatah ini sering digunapakai oleh orang tua untuk membangun kesadaran anak-anak mereka. Di sekolah dasar, kata-kata itu mesti dihafal agar dihayati dan diamalkan. Di sekolah menengah, kata-kata itu diulang kaji selalu. Tetapi, sering kali kita dan orang di sekitar kita mengabaikan nasehat itu. Sering kali kita purapura melupakannya. Kita ingat nasehat orang tua untuk membangun kebersamaan, tetapi kita lupa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi, kebersamaan dalam konteks berbagi. Berbagi sangat susah dilakukan dalam kenyataan hidup. Dan justru itu, karena ada yang susah berbagi, kadang-kadang sesuatu yang tidak perlu diperebutkan, diperebutkan. Kita menjadi akrab dengan ego. Di kalangan pemerintah, kita mendengar adanya ego sektoral yang mencerminkan sikap sesuatu lembaga, atau sikap orang di lembaga tertentu. Ego menyeruak dalam diri dan mengabaikan orang lain. Dirilah yang menjadi pertimbangan utama dalam setiap pengambilan keputusan. Akibatnya, kerja sama yang didengungkan lesap ditiup angin. Nasehat berharga dari orang tua tentang kebersamaan juga ayap entah ke mana. Kadang kita merasa miris ketika masing-masing mengedepankan ego sektoral saat mereka membicarakan kepentingan rakyat dan kepentingan orang banyak. Apatah lagi ketika kononnya kepentingan rakyat dan kepentingan umum, justru menjadi sumber konflik. Pada saat seperti ini kita menjadi bertanya-tanya, apa sebenarnya yang sedang terjadi? Apa yang menyebabkan ego mencuat seperti itu? Bagaimana cara memadamkan ego itu? Ketika sekarang kita menyaksikan kerja sama Untan dan RSUD Soedarso Pontianak dikokohkan lagi, kita menaruh harapan besar bahwa kerja sama ini akan terus terbangun. Kita menaruh harapan semua pihak akan tetap menyadari bahwa mereka mengusung kepentingan rakyat, dan kepentingan masa depan Kalbar. Mudah-mudahan ego yang sempat tersembul, dibenamkan lagi.

S

ENGET

Untan Pontianak dan RSUD Soedarso Pontianak membangun (kembali) kerja sama untuk kepentingan Fakultas Kedokteran - Untuk kepentingan bersama, lebih baik dilakukan bersama. Bang Tribune

Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan

mesin dapat segera diperbaiki serta beroperasi kembali seperti sedia kala sehingga tidak ada lagi pemadaman bergilir seperti yang saat ini terjadi. ”Banyak yang menelpon dan lapor ke kantor menanyakan hal ini. Namun semua kita upayakan semaksimal mungkin dan diharapkan masyarakat dapat maklum,” harapnya.

gelap, apalagi malam hari dan menjelang ujian nasional,” ujar Hildi Hamid, Rabu 27/2). Oleh karena itu, Bupati mengharapkan peran yang lebih besar lagi dari para orang tua untuk dapat lebih memaksimalkan pengawasan kepada putra-putri mereka, terutama pada malam hari. Dimana bagi sebagian anak-anak waktu malam hari lebih efektif dipergunakan untuk belajar atau melakukan aktifitas yang positif. Meskipun tidak menyebut bahwa Satpol PP KKU terkesan tidak bertindak serta tidak menghiraukan hal tersebut, namun Bupati mengingatkan bahwa hal itu perlu diberikan pemahaman dari semua pihak agar halhal sedemikian rupa dapat dicegah sehingga para ABG yang nongkrong tersebut dapat diarahkan supaya tidak meneruskan kegiatan yang berdampak negatif tersebut, baik terhadap kesehatan, kamtibmas dan tentunya prestasi pelajar di KKU itu sendiri.

Inspirasi

Sastawan di Imaji Kalbar Oleh: Farninda Aditya Imaji Budaya, Imaji Sosial, Imaji Cinta. Itulah bagian imaji yang ada dalam buku Kalbar Berimajinasi, sebuah karya luar biasa dari 25 penulis di Kalimatan Barat. Beragam sudut pandang disajikan dengan tema yang sama, lokalitas Kalimantan barat. Dalam cerita ini berbagai ciri dari tiap daerah di Kalimantan Barat ditunjukkan. Keeksotikan panorama daerah-daerah di Kalimantan Barat ikut menjadi daya tarik dalam cerita. Geografi yang diambil oleh penulis menjadi ciri tersendiri dalam cerita yang ditampilkan. Imaji budaya yang menjadi bagian imaji pertama dalam urutan buku ini. Imaji ini memberikan nuansa yang berbeda. Sesuatu yang tidak banyak diketahui oleh masayarkat Kalbar sendiri. Budaya-budaya yang sudah hampir hilang, budaya yang ada tapi tidak banyak yang mengetahuinya. Dari cerita dibagian Imaji budaya inilah, budaya itu diperkenalkan lagi, dilestrarikan lagi. Lagi dalam cerita, dalam sebuah karya sastra. Saifun Arif Kojeh dengan tulisannya yang berjudul

Antu Bengkek. Jika orang Indonesia umumnya, mungkin hanya mengetahui hantu seperti Kuntilanak, Pocong, Genderuwo, Wewe Gombel, Suster Ngesot, atau hantu Ratu Goyang Kerawang yang sudah mem-booming dalam layar lebar, tetapi Antu Bengkek yang diceritakan oleh penulis dari Ketepang ini adalah hantu yang tidak banyak orang mengetahuinya. Hantu yang sekiranya hanya di lokal yang disebutkan dalam cerita yang tahu. Cerita berlatar budaya dengan unsur horror. Suatu yang berbeda. Cerita ini menunjukkan bahwa setiap daerah mempunyai banyak cerita, termasuk dalam cerita hantu. Begitu pula imaji-imaji budaya lainnnya; 1) Dedy Ari Asfar yang menulis tentang Kearifan Tradisional Iban dengan tokoh Boni, seorang pemuda Iban yang memegang teguh filosofi Iban “Agik Idup Agik Ngelaban” filosofi ini jugalah yang menjadi judul dalam cerita. 2) Riani Kasih dengan ceritanya berjudul Balada Bala tentang bala yang datang karena hutan ditebang karena emas ditambang. Cerita ini

juga memiliki pesan yang sama dengan cerita Boni yakni; keserakahan manusia yang tidak memperhatikan alam hingga mendatangkan bala. 3) Cerita tentang bala juga menjadi pilihan untuk Zani El Kayong berjudul Menantang Bala. Dan imajiner Budaya lainnya 4) Mahabbatusy Syuaraa berjudul Mantra di Pelosok Kampung tentang sekelompok mahasiswa yang meneliti Sastra Mantra di daerah Sambas. 5) Dukun Tuba yang ditulis oleh E.Widiantoro. 6) Parit Lintang oleh Ffate’, 7) Sampuk untuk Banin yang ditulis oleh Yusriadi. Keunikan dari buku yang diterbitkan oleh STAIN Pontianak Press dan Club Menulis ini tidak hanya ada pada segi budayanya saja. Cerita dalam Imaji Sosial juga unik. Tentang beragam kehidupan di masyarakat ditunjukkan oleh para penulis yang juga berasal dari berbagai daerah. Suatu kehidupan lain yang mungkin pernah dijumpai, namun menjadi menarik karena diceritakan dalam bentuk dulisan. Dari inilah gambaran kehidupan membuat kita menjadi lebih peka mengenai kehidupan.

1) Hardianti dengan tulisannya berjudul Politikus Warung Kopi. Warung kopi yang beda dengan Warkop lainnya karena masyarakat di tepian Kapuas ini membicarakan banyak tentang masalah di negeri hal dengan “Kepala dingin dan segelas kopi” bukan dengan “Adu mulut, adu otot, dan juga adu kepentingan”. 2) Haries Pribady berkisah tentang bagaimana senangnya orang Brunei Darussalam menikmati kuliner khas Pontianak berjudul Kopi Susuku. Dan cerita lainnya di imaji social ini 3) Kamar 9B ditulis oleh Pradono, 4) Titik dan Air Mata cerpen dari Wyaz Ibn Sinentang, 4) Masih Cerita oleh Utin Erliana, 5) Omy Bintun Nahl menulis Senyum Ini untuk Ayah, 5) Nasi Ubi Uwan Misra. Begitu pula dengan imaji cinta. Kisah cinta yang memang tidak ada habishabisnya menjadi daya tarik tersendiri. Namun, di bagian Imaji Cinta, kisah cinta itu diwarnai dengan latar lokal yang sangat khas, tentang pertemuan cinta pada diri beragam etnik. Tentang cinta dan orang tua. Cinta pada Ilahi, Cinta terhalang zaman. Keragaman ini menjadikan

cerita cinta lebih kaya. Imaji-imaji cinta ini ditulis oleh; 1) Abdul Hamid berjudul Perempuan Berkalung Salib, 2) Nurlia berjudul Antara Cintanya dan Cinta-Nya, 3) Aku Bukan Siti Nurbaya oleh Marsita Riandini, 4) Cinta Su Ling oleh Hikmah, 5) Reni Yusnita dengan ceritanya cintanya berjudul Surat untukmu Sayang, 6) Siti Hanina berkisah cinta dengan Cinta Pindah Rumah, 7) Abdul Rani menunjuk Kapuas sebagai saksi cintanya dalam cerita berjudul Puisi Cinta Kapuas, 8) Tentang cinta sejati yang disetia dalam hati ditulis oleh Mardian Sagiant dengan cerita Perkamen Mei, 9) Cerita Cinta yang sulit ditebak berasal dari Danau Sentarum ditulis oleh Fitriani berjudul Pandurata, dan 10) Redi Yosianto berjudul Kawin, 11) Bermula dari Batu Layang oleh Holi Hamidin dan 12) oleh Farninda Aditya berjudul Menggaet Keponakan Ko A Tong. Kalbar Berimajinasi tidak hanya mempertemukan beragam Imaji di dalamnya. Namun berbagai daerah menyatu, penulis bertemu, dan kekuatan sastra Kalimantan Barat semakin erat.

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop

Borneo Tribune


Serba Serbi

Borneo T Tribune

Jumat, 1 Maret 2013

3

Dua Bocah dan Kerincing Oleh : Yanto Di saat saya dan teman-temannya ngumpul di alun-alun Kapuas, ada dua bocah kecil sambil membawa kerincingan yang biasa dipakai oleh pengamen. Seorang anak berbaju hitam dan seorang lagi memakai baju putih. Anak yang berbaju putih membunyikan kerincing, sedangkan anak yang berbaju hitam membawa kantong kresek dan menyodorkan kepada orang di depannya. Dari tenda ke tenda mereka bernyanyi. Tidak semua orang yang disodori kresek memberi uang. Hanya orang tertentu saja yang memberi. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat mereka dalam mencari uang. Dua bocah kecil tersebut masih saja ber-

nyanyi sambil memainkan kerincingan yang berwarna biru itu. Saya memperhatikan pengamen cilik tersebut semenjak terdengar suara kerincingan yang mereka mainkan. Saya berpikir, kenapa dan apa yang membuat dua bocah tersebut mencari nafkah dengan cara mengamen di alun-alun Kapuas? Kesempatan bertanya muncul ketika dua bocah tersebut menghampiri saya dan teman-temannya. Dua bocah tersebut langsung menyanyikan sebuah lagu yang berjudul Sungai Kapuas. Saya mencoba mendekati dan mengakrabkan diri kepada pengamen cilik tersebut. “Namanya siapa Dek ?”. “Andi, Bang”, kata anak yang berbaju hitam.

Sedangkan anak yang berbaju putih sambil membawa kerincingan tersebut hanya bernyanyi dan memainkan kerincingan tersebut. Pertanyaan yang sama yang saya tujukan kepadanya tidak diresponnya sama sekali. “Kalian dari mana Dek? Kok bisa ngamen di sini?” tanya saya sambil mengajak dua pengamen cilik tersebut duduk. “B… Bang. Kami harus cari uang Bang”, jawab dua bocah tersebut dengan sopan. “Kalian masih sekolah atau tidak?”, tanya saya penasaran. “Masih, kami masih kelas 2 SD Bang”, jawab mereka. Ketika saya masih bertanya tiba-tiba teman saya memberikan uang kepada dua bocah kecil tersebut. Karena sudah mendapatkan

uang dua anak itu langsung pergi dengan mengucapkan terima kasih. Saya masih penasaran. Saya belum selesai bertanya.

Inspirasi

Ada yang janggal di hati ketika melihat anak seusia bocah tersebut sudah mencari uang. Apa lagi anak tersebut masih sekolah. Seharusnya

anak seusia mereka ada di rumah dan belajar untuk besok. Dari kejauhan saya terus melihat dua bocah tersebut.

Kedua bocah tersebut hanya mengumbar senyum ketika orang-orang tidak memberi uang meski keduanya sudah bernyanyi.

Kalbar, NU, dan Tasamuh

Oleh: Khairul Fuad Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat menyelenggarakan acara Hari Ulang Tahun (Harlah) ke-87 NU pada Rabu, 20 Februari 2013. Panitia penyelenggara diketuai oleh Husein Syauwik, sekda KKR. Penyelenggaraan acara tersebut dipusatkan di gedung Balai Sidang Pontianak, yang sayang justru akrab disebut Pontianak Convention Centre (PCC) Jalan Sultan Syarif Abdurrachman Pontianak. Gedung tersebut berubah lautan hijau, warna khas ormas agama terbesar di Indonesia. Dalam acara Harlah NU itu dihadiri ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj yang sekaligus mengukuhkan organisasi Badan Otonom (banom) NU yang membidangi perburuhan. Sebuah organisasi yang pernah dilarang pada masa Orde Baru (Orba), kini dihidupkan kembali untuk memberikan advokasi seputar perburuhan. Hadir juga tokoh nasional Oesman Sapta Odang (OSO) sekaligus bertindak sebagai Musytasyar (penasihat) PWNU Kalbar. Karena bertabrakan jadwal pertemuan dengan Presiden, Gubernur Kalbar Cornelis MH sedianya hadir, jadi berhalangan hadir. Akan tetapi, kata sambutan gubernur dibacakan oleh sekda Prov. Kalbar M. Zeet Hamdy Assovie yang mewakilinya dan kebetulan ketua Tanfidziyah PWNU Kalbar. Untungnya,

acara tersebut dihadiri oleh ibu Gubernur Kalbar, Frederika Cornelis sebagai pengobat, yang melakukan saling tukar cindera mata dengan PBNU di sela-sela acara tersebut. Yang tidak kalah penting, para Nahdliyyin dari seantero Kalbar, memadati ruang utama gedung tersebut. Sebagai acara inti ceramah, pengajian yang disampaikan KH. Said Aqil Siradj. Hal ini menjadi ciri khas NU sebagai ormas keagamaan. Pengajian sekaligus amanat PBNU berisi seputar berdirinya organisasi yang dibidani oleh KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Hasbullah dan arah operasional NU ke depan. Secara historis, NU merupakan bagian dari perjalanan sejarah dan menyokong kemerdekaan bangsa Indonesia. Perjalanan sejarah NU awalnya bersifat komunal, terbatas masyarakat pesantren saja untuk mengakomodasi kepentingannya, kemudian berubah cakupan lebih luas dalam ranah nasional. Metamorfosa dari Nahdlatut Tujjar, Komite Hijaz, sampai menjadi Nahdlatul Ulama. Fase-fase tersebut mewarnai perkembangan NU sampai sekarang ini, termasuk Syubbanul Wathon, organisasi bentukan untuk membangun kerja sama dengan Muhammadiyah melalui tokohnya Mas Mansur waktu itu di daerah Jawa Timur. Adapun, Komite Hijaz dibentuk untuk menekan tindakan pemerintah Saudi Arabia yang waktu itu akan menggusur ke-

beradaan kompleks makam Rasulullah Muhammad saw. dan para sahabatnya, Khulafa al-Rasyidin. Hasilnya, situs peninggalan sejarah Islam itu masih tetap ada walaupun kurang diperhatikan perawatannya. Momentum yang berarti kemudian adalah penerimaan asas tunggal Pancasila oleh NU pada 1984 sekaligus tonggak kembalinya NU ke khittah sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan. Dalam orasi KH. Said Aqil Siradj terdapat pernyataan yang menarik, “laysa lahu al-wathon, laysa lahu al-tarikh wa laysa lahu al-dzakiroh” (tidak memiliki tanah air maka tidak memiliki sejarah dan kenangan). Oleh karena itu, NU mengembangkan ukhuwah wathoniyyah (persaudaraan bertanah air) dalam konteks berindonesia yang multibudaya dan multiagama. Dengan prinsip-prinsip dasar kemudian dikembangkan dan diterapkan oleh NU demi mewujudkan cita-cita tersebut, yaitu tawazun (keseimbangan), tawasuth (moderat), dan tasamuh (toleran). Prinsip tasamuh memiliki korelasi dengan situasi sosial kemasyarakatan Kalbar yang pluralistik selain prinsip-prinsip lain yang tentu memiliki saling keterkaitan. Berbagai suku berdomisili di Kalbar dan berbagai agama dianut oleh suku-sukunya. Dengan demikian, pluralistik Kalbar dapat dijadikan NU untuk menerapkan prinsip dasar tasamuh demi mewujudkan cita-cita

masyarakat Rasulullah, masyarakat madani (civilized) yang pluralistik saat di Kota Madinah. Dengan prinsip dasar tasamuh wajib bagi NU menjadi garda depan advokasi solutif atas konflik horisontal yang dapat berpotensi terjadi di Kalbar karena kemultiannya yang sangat rentan. Ditambah, khittah NU merupakan modal utama mengembangkan prinsip-prinsip dasar tersebut karena telah terlepas dari kendala yang pernah membelit di masa lalu. Melalui tasamuh, harapan besar NU dapat memberikan pencerahan khususnya bagi Nahdliyyin dan umumnya di luar Nahdliyyin untuk saling menghormati perbedaan yang memang ada di Kalbar. Pencerahan itu nantinya dapat menepis sekaligus mengenyahkan prediksi sosiolog Kalbar, Syarif Ibrahim Alqadrie, yang pernah menyatakan bahwa konflik horisontal bakal terjadi beberapa tahun kelak (Fuad, 2011: 7273 dalam Membaca Sejarah Melayu, (editor) Yusriadi). Keberadaan NU sangat dibutuhkan Kalbar karena prinsip-prinsip dasarnya cocok dengan sosial kemasyarakatan Kalbar yang pluralistik. Upaya penerapan prinsip-prinsip tersebut harus dibarengi dengan integritas NU di tengahtengah masyarakat, di antaranya mengambil jarak yang jelas dari godaan-godaan politik praktis. Sudut Kantor 260213

Guru Menulis

Kesadaran tentang Pendidikan Oleh: Lisa Guru SDN 05 Teluk Batang Dengan adanya sekolah gratis tidak semua masyarakat KKU merespon dengan

baik. Sebagian menganggap hal yang biasa. Mereka merasa sekola tidak terlalu penting dikarenakan kurangnya kesadaran tentang pendidikan, faktor ekonomi yang tidak

mendukung dan latar belakang pendidikan orang tua. Mereka beranggapan dari pada anak mereka bersekolah, lebih baik membantu mereka bekerja untuk mencari uang. Tanpa mereka sadari, telah merampas hak anak memperoleh pendidikan, hak mendapatkan nafkah dari orang tua, bukannya mencari nafkah. Yang lebih memprihatinkan menjelang kenaikan kelas tidak lama lagi, mereka malah memilih mengikuti orang tua mereka bekerja dibandingkan bersekolah. Meskipun sudah dilakukan pendekatan kepada orang tua, tetapi mereka malah tidak mau ambil pusing, yang mereka pikirkan bagaimana caranya mendapatkan uang, meskipun harus mengorbankan anak mereka. Tetapi lebih memprihatinkan lagi, setelah beberapa lama tidak mengikuti proses belajar mengajar, mereka malah kembali lagi untuk memasukkan anaknya sekolah, meskipun harus mengulang. Tanpa mereka pikirkan

umur anak yang semakin bertambah dan pengetahuan anak yang sudah berkurang diakibatkan tidak mengikuti proses belajar mengajar. Apalagi jika anak tersebut memang lamban dalam menerima pelajaran. Sehingga sulit untuk menyesuaikan, ditambah lagi kurangnya perhatian dari orang tua. Dimana di suatu desa di sebuah sekolah, setiap tahunnya pasti ada kejadian seperti ini. Sehingga sampai sekarang tidak ditemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Padahal anak-anak tersebut seduh menerima hak mereka masing-masing, di mana pendidikan yang gratis, pakaian dan perlengkapan sekolah lainnya, tetapi itu tidak memotivasi mereka untuk tetap bersekolah. Sebagian orang tua juga berpikir, sekolah tinggi-tinggi juga tidak menjamin anaknya mendapatkan pekerjaan. Pikiran mereka, mencari uang itu yang utama, padahal mereka tidak sadar, ilmu itu selamanya tidak akan pernah habis.

Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM

ATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA Ciri khas kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alami, intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akarnya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh lagi. Menurut survey terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita. Terutama persentase penderita impotensi, ejakulasi dini, radang prostat mengalami kenaikan pesat, berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga merupakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan kepercayaan diri pria. Penyakit fungsi seksual menimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medistra TCM ada konsultan Sinshe ahli TCM (Traditional

Chinese Medicine) ternama dari Tiongkok yang siap membantu Anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnya berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: Impotensi, Ejakulasi Dini, Radang Prostat, Sperma Mati, Tidak ada Sperma, Alat vital tidak normal, Kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni “Qiang Yang Bu Shen Liao Fa” ini dipadukan akupuntur elektroterapi sangat terkenal diberbagai Negara, berfungsi memperkuat ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang didalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing terasa sakit, sering kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatasi hingga ke akar penyakit dan tidak mudah kambuh lagi.

Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :

HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0812 5279 7888

Hari Minggu & Libur Tetap Buka


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Jumat, 1 Maret 2013

4

Denmadam XII/Tpr Tertibkan Kendaraan Roda Dua Komando Detasemen Markas KodamXII/Tanjungpura melakukan penertiban kendaraan anggota khususnya pengendara roda dua, yang dipimpin Wadan Denma Kodam XII/Tpr Mayor Arm Wagiono, di Kodam XII/ Tpr, Rabu (27/2) pagi. Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas di Kalimantan Barat khususnya Pontianak, disebabkan kurangnya disiplin berlalu lintas dan kurangnya kelengkapan dari kendaraan, sehingga Dandenma Kodam XII/Tpr Letkol Inf. Yogi Gunawan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kecelakaan

khususnya bagi Prajurit Makodam XII/Tpr yaitu salah satunya dengan cara penertiban kendaraan roda dua ini. Tidak sedikit prajurit pengendara sepeda motor yang kelengkapannya masih kurang, seperti kaca spion. “Kaca spion merupakan satu alat bantu pengamanan bagi pengendara,” kata Letkol Inf Drs. Rinanggono. Jika prajurit yang memiliki kendaraan tidak menggunakan kaca spion agar melengkapinya sampai minggu depan dan akan diadakan penertiban kembali. “Bila prajurit bersangkutan masih membandel akan diberikan sanksi disiplin, langkah ini diambil agar ada efek jera,” pungkas Rinanggono. o

Camat dan Lurah Netral, Mungkinkah?

CMYK

Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak Untuk ke sekian kalinya, Walikota Pontianak Sutarmidji mengingatkan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk tidak berpolitik praktis. Khususnya menjelang Pilwako Pontianak yang akan dihelat 19 September mendatang. Akan tetapi, mungkinkah seluruh camat dan lurah di Pontianak akan netral dalam melaksanakan tugas membentuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS)? Peringatan agar PNS tak ikut berpolitik praktis kembali diingatkan oleh Sutarmidji saat membuka Rakor Pembentukan PPK dan PPS di Aula KPU Kota Pontianak, Rabu (28/2) pagi kemarin. Bahkan, Midji memberikan larangan kepada oknum yang pernah bermasalah pada pemilihan beberapa waktu. “Yang ada masalah di pemilihan kemarin, jangan dimasukkan lagi. Lurah atau Camat harus mengusulkan yang betul-betul netral dan jujur dalam melaksanakan tugasnya,” ujar Sutarmidji. Terkait pilihan, Sutarmidji mempersilahkan kepada siapa saja menjatuhkan simpati. Baik untuk pemilu maupun pilwako mendatang. Tapi tak boleh terlibat langsung. Tunjukkan bahwa saudara (lurah dan camat) tetap professional,” tuturnya. Sedangkan Ketua KPU Kota Pontianak, Viryan Aziz mengatakan pihaknya telah siap melaksanakan seluruh tahapan sesuai yang diamanahkan KPU Pusat dalam menyambut pilwako mau-

pun pemilu 2014. Sampai saat ini menurut Viryan, pembentukan panitia baik di kecamatan maupun di kelurahan masih tetap berjalan. Seyogyanya pendaftaran bagi calon panitia ditutup hari Rabu kemarin, diperpanjang hingga awal bulan Maret. Viryan juga menambahkan, pengusulan yang melalui rekrutmen atau pendaftaran hanya berlaku untuk kepanitian ditingkat kelurahan. Karenanya, setiap usulan yang dibatasi dengan enam ke KPU harus diusulkan atau mendapat rekomendasi dari lurah setempat. “Ini sudah menjadi peraturan. Memang aturannya seperti itu,” imbuhnya. Sedangkan Pengajar ilmu pemerintahan dan politik di Fisipol Zulkarnaen menilai, rekrutmen yang kemudian harus diusulkan oleh lurah merupakan suatu peruses yang tidak tepat. “Dengan diberlakukan harus adanya usulan dari pihak lurah, ini sangat tidak tepat. Sebab bisa ada yang “disukai” atau “tidak”. Saya menilai ini menyulitkan netralitas,” ungkapnya kemarin saat dikonfirmasi. Menurut Zulkarnaen, lurah dan camat harus lepas dari proses urusan kepanitian, sebaiknya langsung dilaksanakan oleh KPU. Pasalnya menurut Zulkarnaen, lurah dan camat sudah jelas-jelas PNS, ini jelas tidak akan menemukan seratus persen kenetralan. “Sebaiknya itu (camat dan lurah) tidak digunakan. Ini jelas mereka tidak akan bisa netral. Bahkan ini dikhawatirkan akan menjadi indicator ketidaktransparanan dan memicu munculnya opini public di kemudian hari” pungkasnya. o

Penertiban kendaraan roda dua yang dilakukan oleh Komando Detasemen Markas KodamXII/ Tanjungpura. FOTO istimewa

Ketua Persit Daerah Kunjungi Rumah Pintar Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD XII Tanjungpura, Ny Dra Hj Euis Ridwan, Selasa (26/2) lalu didampingi Wakil Ketua Persit KCK PD XII/Tpr Ny. Lien Robby Win Kadir beserta Pengurus Persit dan Pengurus Dharma Pertiwi Daerah L, melaksanakan kunjung kerja ke Rumah Pintar Alambhana Cendekia 1 di Entikong. Kedatangan rombongan di sambut langsung Ketua Persit KCK Koorcabrem 121 PD XII/Tpr Ny. Binarko beserta pengurus, Dandim 1204/Sgu dan Muspika Kecamatan Entikong. Menurut Ketua Persit Daerah XII/Tpr Ny Dra Hj Euis Ridwan mengatakan kunjungannya ke Entikong khususnya ke Rumah Pintar Alambhana Cendekia-1, sekaligus merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut HUT Ke 67

Persit KCK tahun 2013. “Saya pribadi sangat apresiasi dengan adanya keberadaan rumah pintar ini yang sudah jelas misinya yaitu mengembangkan potensi anak usia dini dengan melakukan kegiatan bermain kreatif dan edukatif, mencerdaskan anak-anak dan warga masyarakat sebagai generasi penerus bangsa, mengembangkan minat baca, potensi diri, keterampilan, mengenalkan dan mengembangkan teknologi informasi,” kata Ny Euis Ridwan. Disamping rumah pintar ada juga TK Kartika XVII27 Entikong yang memberikan kesempatan luas bagi khalayak untuk memasukkan putra-putrinya di TK Kartika ini. Semoga dengan adanya rumah pintar Alambhana Cendekia dan TK Kartika ini bisa memberikan kesadaran bagi masyarakat perbatasan akan pentingnya meningkatkan kecerdasan sumber daya manusia, sehingga kedepan bangsa ini memiliki masya-

rakat yang cerdas. “Sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 alinea ke empat yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” jelasnya. Usai mengunjungi rumah Pintar Ketua Persit PD XII/ Tpr beserta rombongan menuju Pos Pengamanan Perbatasan Gabungan Malaysia Indonesia (GABMA) disambut Wadanyonif 123/ Rajawali Beni Asman beserta Perwira dan anggota Pos (Gabma). Bertempat di Aula Pos Gabma Wadandanyon 123/ Rajawali, menjelaskan berbagai tugas yang teleh dilaksanakan hingga tugas teritorial terbatas dengan memberikan pelayanan pengobatan maupun memberikan pendidikan bela negara kepada masyarakat perbatasan. Kegiatan selanjutnya Ketua Persit PD XII/Tpr menyerahkan bingkisan kepada para Prajurit yang diterima Wadanyonif 123/Rajawali. o

PAKET Ketua Persit KCK Ny Euis Ridwan menyerahkan secara simbolis paket kepada Perwira di usai mengunjungi Rumah Pintar. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

Lanud Supadio Gelar Latihan Survival

TANDA PESERTA Komanda Lanus Supadio Kolonel Pnb Novyan Samyoga memasamg tanda peserta pada pembukaan Latihan Survival. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune. Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak Latihan survival merupakan latihan yang sangat penting bagi para perwira umumnya dan para awak pesawat khususnya, selain sebagai mekanisme program latihan, juga merupakan metode yang berguna menguji kemampuan fisik dan mental para perwira dalam menghadapi keadaan bahaya atau keadaan darurat. “Dengan kondisi dan keadaan yang serba terbatas mereka harus mampu mengatasi situasi tersebut dengan baik,” Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb Ir. Novyan Samyoga, Kamis (28/2) pada upacara pembukaan Latihan Survival Dasar Elang Mandau tahun 2013 di Apron Hanggar Lanud Supadio. Dikatakan olehnya, Latihan survival dasar ini dilaksanakan selama dua hari dimaksudkan sebagai ajang melatih diri dan menambah pengetahuan para awak pesawat dan para perwira tentang cara-cara mempertahankan hidup dari kesulitan-kesulitan, baik di darat maupun di air apabila sewaktu-waktu pesawatnya

mengalami masalah pada saat melaksanakan tugas operasi. “Dalam situasi darurat para awak pesawat Skadron udara 1 selaku satuan pemukul TNI Angkatan Udara, tentunya selalu berada pada barisan terdepan dalam menghalau musuh yang datang dan harus mampu menguasai situasi darurat,” jelasnya. Selain itu latihan, masih menurut Danlanud, survival ini dapat dijadikan sebagai bekal dasar para perwira untuk mengikuti combat survival yang dilaksanakan di tingkat Koopsau I. Latihan Survival kali ini melibatkan pelaku sebanyak 50 perwira Lanud Supadio dan Skadron Udara 1, terdiri dari Penerbang, Teknisi dan Perwira Staf yang terbagi dalam lima tim, 20 personel sebagai Komando Latihan (Kolat) dan 15 personel pelatih dari Batalyon 465 Paskhasau serta 40 personel pendukung. Adapun tahap Latihan survival ini dibagi menjadi beberapa tahapan antara lain pengetahuan kompas, jalan patroli, pelolosan dari daerah musuh, menembak, caraka malam dan survival air. o

CMYK

Borneo Tribune, Kubu Raya


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Jumat, 1 Maret 2013

Muda: Bangun Optimisme, Jaga Peradaban Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Bupati Kubu Raya secara resmi melantik dan mengambil sumpah Hakiman sebagai Camat Kecamatan Kubu defenitif setelah sebelumnya sebagai Plt, menggantikan camat lama yang memasuki masa pensiun. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat hadir di Kecamatan Kubu mengatakan, Kecamatan Kubu merupakan Kecamatan yang menjadi bagian dari peradaban masyarakat Kubu Raya dan sebagai bagian dari historis bagi nama Kabupaten termuda di Kalimantan Barat, Kubu Raya.

“Daerah ini adalah awal peradaban bagi masyarakat Kubu Raya yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Kecamatan ini memiliki karakteristik tersendiri dan merupakan kecamatan yang memiliki sejarah historis bagi pembentukan Kabupaten Kubu Raya. Sebelumnya ada Kerajaan di sini yang menjadi awal peradaban masyakat di Kubu Raya, daerah ini juga sebagai daerah peradaban Budaya yang harus dijaga, ini tugas bagi Camat Kubu,” jelas Muda. Muda berpesan agar Camat Kubu tetap mampu menjaga peradaban tersebut dan membangun optimisme yang tinggi bagi masyarakat di Kubu.

Menurutnya Camat Kubu memiliki tanggungjawab dan tugas khusus dibandingkan dengan camat-camat lain di Kubu Raya. Mengingat Kecamatan Kubu adalah Kecamatan yang sebelumnya sebagai Kerajaan yang membangun peradaban kebudayaan bagi masyarakat Kubu Raya.” Oleh karena itu camat Kubu harus mampu menjaga dan melestarikan peradaban budaya tersebut sekaligus membangun optimisme bagi masyarakat Kubu untuk bersama-sama berjuang demi membangun Kubu dan Kubu Raya kedepan,” katanya. Ia juga berpesan agar camat Kubu mampu membangun pemberdayaan masyarakat dengan model

pemberdayaan pertanian pangan bagi masyarakat, untuk menjaga keseimbangan antara Investasi dengan pengembangan pertanian tanaman pangan. Membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat, dan melakukan penguatan-penguatan kepada masyarakat. Membangun kembali semangat gotong royong untuk menciptakan kebersamaan dan kerjasama antar warga. Dengan demikian akan memudahkan masyarakat untuk menghadapi dan menyelesaikan kemungkinan-kemungkinan munculnya persoalan-persoalan hidup di masyarakat. “Yang terpenting adalah kita membangun arah dan harapan bagi masyarakat.

Membangun inisiatif di masyarakat. jika banyak inisiatif yang muncul akan banyak potensi yang tergali dan akan banyak cara untuk mencari solusi dari setiap masalah serta membuka kreatifitas semakin banyak,’’ terang Muda. Sementara itu, Camat Kubu Hakiman mengatakan hal yang akan segera dilakukan adalah melakukan pemetaan terhadap kependudukan dan penataan pemerintahan Kecamatan serta menginfentarisir pembangunan di Kubu. Dengan demikian akan memudahkan dalam melakukan dan menciptakan strategi pembangunan dan pelayanan publik. o

2014, Seluruh Desa Miliki Perpustakaan Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Kabupaten Pontianak menargetkan seluruh desa dan kelurahan di wilayah Kabupaten Pontianak, tahun 2014 sudah memiliki perpustakaan. “Kita menargetkan tahun 2014 atau 2015, seluruh desa dan kelurahan telah memiliki perpustakaan. Target ini harus dicapai karena perpustakaan merupakan sarana penting, dalam mengembangkan kapasitas dan wawasan masyarakat terutama di desa-desa terpencil,” kata Kepala Perpusda Kabupaten Pontianak, Johana Sari Margiani. Ia ditemui usai menyerahkan bantuan 10 ribu buku dari Perpusda Provinsi Kalbar, kepada 10 desa di 7 kecamatan di Aula Perpusda Kabupaten Pontianak, Kamis (28/2), kemarin. Dimana Johana, menjelaskan sampai awal 2013, su-

dah 57 persen setiap desa sudah memiliki perpustakaan. Dan hanya 2 kecamatan yang belum memiliki perpustakaan yaitu Kecamatan Mempawah Hilir dan Mempawah Timur. “Kita optimis dengan perpustakaan yang menjangkau seluruh desa, masalah pendidikan seperti buta huruf yang berpengaruh pada indeks pembangunan manusia bisa teratasi. Dimana kita juga akan melakukan pembinaan disetiap perpustakaan desa, sehingga pengolahan perpustakaan desa bisa dilakukan dengan baik dan benar,” katanya. Lanjutnya lagi, melalui penyerahan bantuan buku kepada masing-masing desa, diharapkan setiap desa bisa memanfaatkan dengan baik, dalam upaya mendorong gemar membaca dan membiasakan budaya membaca bagi masyarakat di Kabupaten Pontianak, dan umumnya masyarakat Kalbar. “Camat dan kades harus

Bupati Pontianak, Ria Norsan, Rabu (27/2), kemarin meresmikan proyek barau batu pasang dari Program Nasional Pemberdayaan Mandiri Perdesaan (PNPMMPd) di Desa Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir. Proyek senilai Rp 349.811.000 ini dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat dengan dukungan Ditjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Kabupaten Pontianak. Dalam sambutannya Bupati Pontianak, Ria Norsan menyatakan rasa syukurnya atas hasil proyek yang telah terbangun. PNPM telah memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat khususnya di perdesaan. Hal ini karena PNPM membangun apa yang menjadi aspirasi warga setempat.

“Dengan keberadaan PNPM telah membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat. Hal ini disebabkan aturan yang memang mengharuskan pengerjaan proyek PNPM oleh masyarakat. Jadi sudah banyak kita rasakan manfaat daripada proyek PNPM-MP. Ada bangunan gedung pendidikan anak usia dini (PAUD), kemudian gedung pertemuan, dan banyak lagi lainnya,” kata Norsan. Bahkan Bupati menegaskan pemerintah daerah sekali-kali tidak akan intervensi dalam urusan pembangunan proyek PNPM. “Kita serahkan seluruhnya kepada warga. PNPM-MPd adalah salah satu program nasional yang tujuannya memang untuk meyejahterakan rakyat,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Desa Sengkubang, Bachtiar Yasir, mewakili masyarakat setempat mengucapkan terima kasih kepada Bupati Ria

Dapil Sungai Raya Dipastikan Pecah Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Wacana pemecahan daerah pemilihan (dapil) di Kabupaten Kubu Raya masih belum menemui titik terang. Rapat konsultasi publik tentang penataan dapil untuk pemilu 2014 yang digelar KPU pagi ini dengan partai politik dan kepala desa masih terjadi pro dan kontra. Dua dapil, Kubu Raya I (Sui Raya) dan dapil Kubu Raya 5 (Kubater) menjadi bahasan utama untuk dipecah. Namun, sepertinya dapil KKR I (Sui Raya) dipastikan bakal mengalami pemekaran menjadi dua yakni dapil KKR I dan KKR II. Sedangkan dapil KKR 5 yaitu Kubater masih simpang siur. Ketua KPU Kubu Raya, Idris Maheru menegaskan pihaknya dalam melakukan pemecahan dapil, merujuk pada UU Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu angggota DPR, DPD dan DPRD turunannya Peraturan KPU Nomor 5 tahun 2013. “Disitu sangat jelas bahwa dapil anggota DPRD Kabupaten/ kota adalah kecamatan yang alokasi kursinya minimal 3 dan maksimal 12,” jelasnya. Karena itu seperti dapil Kubu Raya I yaitu Sui Raya mau tidak mau harus dipecah lantaran alokasi kursinya melebihi kuota UU yakni 17 kursi. Agar tidak melanggar UU, KPU pun berencana memekarkannya menjadi dua dapil yakni KKR I dan KKR II. “Kubu Raya I alokasi kursinya 12 dan Kubu Raya II berjumlah 5 kursi,” ungkap Idris. Dengan begitu maka rancangan awal untuk pemilu 2014 bakal ada 6 dapil di Kubu Raya. (Lihat tabel). Namun untuk dapil Kubu Raya VI (Kubater) masih terjadi pro kontra. Sehingga KPU disebutkan Idris belum dapat memastikannya karena itu akan diusulkan ke KPU Pusat. “Itu juga hasil dari konversi pada pemilu lalu. Namun kita akan menunggu penetapan dari KPU Pusat yang jadwalnya mulai tanggal 1 - 3 Maret. Akan tetapi jika mengacu pada aspek-aspek jumlah penduduk, jangkauan pelayanan, kondisi geografis maupun undang-undang, maka dapil Kubater lebih baik dimekarkan. Namun kita tunggulah keputusan dari pusat. Hanya yang sudah dipastikan pecah adalah Sui Raya menjadi dua dapil,” ucapnya. o

Amin: Pantau Infrastruktur di Desa Sungai Asam Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya

BUKU Kepala Perpusda Kabupaten Pontianak, Johana Sari Margiani menyerahkan bantuan buku secara simbolis kepada 10 perpustakaan desa. FOTO: Johan Wahyudi/Borneo Tribune

proaktif, bagaimana masyarakat ramai mendatangi perpustakaan desa untuk membaca. Kita berharap bantuan

buku dibaca oleh masyarakat. Jangan sampai, buku bacaan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk

menumbuhkan semangat gemar membaca tidak dimanfaatkan dengan baik,” katanya. o

Proyek PNPM Desa Sengkubang Diresmikan Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah

5

Norsan atas bantuan pemerintah daerah kepada desa yang dipimpinnya. Bachtiar menilai, di bawah kepemimpinan Ria Norsan amat ba-

nyak kemajuan yang diperoleh khususnya di Desa Sengkubang. “Jalan yang dulu banyak berlubang Alhamdullillah

tertutup semua. Dari depan sampai ke dalam juga sudah licin. Alhamdullillah bantuan untuk masjid pun juga ada,” kata Bachtiar. o

Kondisi infrastruktur yang masih memprihatinkan di wilayah transmigrasi Sumber Bahagia Desa Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya mendapatkan perhatian dari anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya, Ali Amin, Rabu (27/2). Dalam kunjungannya tersebut, Ali Amin memberikan bantuan 100 sak semen kepada warga yang diperuntukan untuk pembangunan jalan. Ia juga meresmikan lapangan Bulu Tangkis yang dibangun atas bantuannya. Amin mengatakan kunjungan kerja tersebut adalah dalam rangka melakukan peninjauan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah kabupeten kepada warganya. Karena pada dasarnya, pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan masyarakat sebagai akses jalan untuk mengeluarkan hasil pertanian. “Keberadaan infrastruktur yang baik tentunya akan menunjang perekonomian masyarakat,” katanya. Ali melihat pembangunan infrastruktur di Desa Sungai Asam sangat minim, seperti yang ada saat ini saja pembangunan jalannya dibantu secara pribadi. Adapun program-program pemerintah yang diperuntukan di kawasan pertanian nanas itu pun masih sangat minim. o

Kabupaten Pontianak Menuju Sertifikasi GAP Indonesia Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Pemerintah Kabupaten Pontianak terus berupaya meningkatkan mutu produk tanaman pangan. Peningkatan mutu disini meliputi sisi keamanan dan kesegaran bahan pangan. Langkah maju ini merupakan mengejawantahan dari Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan. Untuk bisa memenuhi amanat tersebut, pemerin-

tah kabupaten Pontianak melaui Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian(BKPPP) Kabupaten Pontianak tengah giat mendorong minat para petani untuk menanam buah dan sayuran yang baik, dimana pelaksanaannya mengacu pada ketentuan Good Agriculture Practices (GAP) yang relevan dengan kondisi Indonesia (GAP Indonesia). “Saat ini kita sedang berupaya meraih sertifikasi GAP Indonesia, katagori Prima 3, Prima 2 dan Prima 1,” kata Bupati Pontianak, Ria Norsan.

Dimana sertifikasi prima, merupakan sertifikat yang diberikan oleh otoritas kompeten yangditunjuk oleh gubernur kepada produsen atau kelompok produsen yang telah memenuhi kriteria Prima. Bila kriteria Prima ini terpenuhi dengan baik, maka produsen berhak atas pelabelan Prima pada produk yang dihasilkannya. “Produk yang telah mendapat label Prima ini sudah barang tentu akan meningkat nilai jualnya dipasaran,” ungkapnya. Secara terpisah, Kabid Programa dan Informasi

BKPPP Kabupaten Pontianak, Munadi menambahkan sertifikasi GAP Indonesia katagori Prima 3, Prima 2 dan Prima 1 ini diperuntukkan bagi kebun atau lahan usaha yang lolos penilaian GAP. Sertifikat Prima diterbitkan oleh instansi/ lembaga yang berkompeten. Adapun masa berlaku sertifikat Prima adalah 2 tahun. Ditilik dari spesifikasi Prima yang ada, Prima 1 adalah peningkatan penilaian yang diberikan terhadap pelaksanaan usaha tani yang menghasilkan produk aman

konsumsi, bermutu baik serta cara produksi yang ramah lingkungan. Prima 2 adalah peningkatan penilaian yang diberikan terhadap pelaksanaan usaha tani yang menghasilkan produk aman konsumsi, bermutu baik. Sedangkan Prima 3 adalah peningkatan penilaian yang diberikan terhadap pelaksanaan usaha tani yang menghasilkan produk aman konsumsi. “Sertifikat Prima akan terus dievaluasi setiap tahunnya guna pemenuhan kriteria Prima itu sendiri,” katanya. o


Bengkayang Borneo Tribune

Jumat, 1 Maret 2013

Hadapi UN

Dewan Ingatkan Siswa Belajar Giat

Akibat Tangan Jahil, Kaca Jendela SDN 13 Pecah

FOTO: Mujidi / Borneo Tribune

Rudi Borneo Tribune, Singkawang Ketua DPRD Singkawang, Tjhai Cui Mie mengingatkan kepada para siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN) agar lebih giat belajar dengan mengurangi jam bermain. Hal tersebut disampaikan pada saat memberikan pembekalan kepada 70 siswaSMA Tarsisius Singkawang, kemarin. Menariknya, dalam memberikan arahan tersebut Thjai Ciu Mie ikut membaur bersama para siswa duduk di lantai yang beralaskan karpet. Suasana menjadi ceria dan lepassaat dirinya memberikan pembekalan persiapan menghadapi UN. Menurutnya, untuk meraih kunci suksespelajar mesti belajar giat. Dan waktu belajar yang baik adalah pagi hari. Karena pada waktu tersebut, begitu siswa membaca buku, akan mudah dicerna oleh pikiran. “Waktu pagi, otak masih kosong, bersih dan belum terkontaminasi halhal yang lain. Makanya, ketika membaca buku atau belajar, otak kita mudah merekam dan menerimanya,” katanya. Faktor lain menentukan hasil UN adalah para siswa harus gigih, jujur, ulet serta sikap tegas dalam segala hal. Tjhai Cui Mie, merupakan alumni Sekolah Tarsisius ini berharap kepada para siswa bisa lulus hingga 100 persen. “Sisa waktu yang ada, bisa digunakan untuk belajar. Saya berharap, mereka bisa lulus 100 persen,” katanya. o

7000 Kartu e- KTP Siap Disebar Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Sebanyak 7.000 lembar eKPT milik warga Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang sudah tercetak dan siap untuk diserahkan kepada warga yang memiliki. Demikian diutarakan Kadis Sosial dan Kependudukan Catatan Sipil Bengkayang, Gerardus. Jumlah tersebut dikirim langsung oleh pemerintah pusat ke Kantor Camat Seluas. Saat ini, kartu tersebut sudah diterima dan siap untuk dibagikan. Bukan hanya di Kecamatan Seluas, kartu e- KTP dari kecamatan lain juga telah dicetak. “Yang lain juga sudah, tapi jumlah terbanyak ada di Kecamatan Seluas,” kata Gerardus. Ia menuturkan, karena kartu e KTP tersebut telah dicetak dan dikirim langsung ke Kantor Camat, maka direncanakan akan dilakukan launching penyerahan oleh Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot sekitar pertengahan Maret mendatang. “Launching penyerahan e KTP akan dilakukan Bapak Bupati bertepatan dengan pelaksanaan Musrenbang kecamatan,” ujar Gerardus. o

Pembangunan Pasar Inpres Tinggal Tunggu Waktu Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Beragam langkah rencana pembangunan Pasar Inpres Bengkayang di pusat pasar Kota Bengkayang mulai dilakukan. Pemkab bersama PT MBM sebagai perusahaan daerah yang akan melakukan pembangunan pasar tersebut terus melakukan pertemuan. Kamis (28/2), Pemkab melalui Dinas Perdagangan Bengkayang, BPN, dan beberapa lembaga teknis lainnya FOTO: Mujidi / Borneo Tribune secara bersama sama Stefanus Salikin turun ke lapangan. Tujuannya untuk melakukan pengukuran luas daerah inpres untuk kelengkapan administrasi pembangunan pasar. Stefanus Salikin, Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi Bengkayang saat ditemui menuturkan, Pemkab berkomitmen untuk membangun pasar di Kabupaten Bengkayang dengan tujuan untuk peremajaan. “Pemerintah memang berkeinginan melakukan peremajaan Pasar Inpres ini. Karena PT MBM sebagai perusahaan daerah, makanya pemerintah menunjuk PT MBM sebagai pelaksananya,” kata Salikin. Sebelum pembangunan dilakukan, saat ini Pemkab pihak terkait sedang mengurus beberapa kelengkapan administrasi. Apabila administrasi itu sudah selesai makan akan dilakukan langkah berikutnya. ‘Agar pembangunan pasar ini jelas, serta bagaimana statusnya, selanjutnya akan dilakukan sosialisasi ke masyarakat,” kata Salikin lagin. Direktur PT MBM Bengkayang, Kusdinar Kartasasmita mengungkapkan, pihaknya selalu siap untuk melakukan pembangunan pasar inpres Bengkayang. Namun demikian, untuk melakukan pembangunan pasar tersebut tentunya diperlukan kelengkapan administrasi. “Kita selalu siap, kita bisa lakukan pembangunan apabila Pemerintah Kabupaten Bengkayang meminta kita membangun pasar pada satu Januari. Tapi tentunya dalam membangun itu, aspek kelengkapan administrasi harus diperhatikan agar kemudian hari tidak ada permasalahan,” jelasnya. o

Rudi Borneo Tribune, Singkawang

Tjhai Cui Mie

6

Sejumlah kaca jendela di SDN 13 Singkawang Barat pecah diduga dilempari oleh orang tak dikenal, Rabu (27/ 2) malam. Ironisnya, pelemparan ini bukan hanya terjadi untuk yang pertama kalinya, namun sudah terhitung sebanyak 4 kali. Menurut Kepala SDN 13, Supratina, mengatakan aksi pelemparan yang terjadi sekarang ini merupakan pelemparan batu yang ke- 4 kalinya. Pelemparan pertama, di lakukan sekitar 2 bulan lalu dan tepat mengenai kaca jendela bagian belakang. Seorang guru, Wardi Riatno, menerangkan pecahnya kaca jendela sekolah, kemungkinan besar adalah ulah anak-anak yang suka iseng. “Saya rasa ini hanyalah sekedar iseng saja dari kenakalan anak-anak. Saya minta kepada warga di sekitar lingkungan sekolah ini agar mau turut menjaga dan mengawasi sekolah ini. Karena sekolah ini adalah asset umum milik kita bersama,” kata Riatno. o

Kaca jendela SDN 13 Singbar dilempar batu oleh orang tak bertanggungjawab, Rabu (27/2) malam FOTO: Rudi/ Borneo Tribune

Bunyi Serine Disangka Kebakaran Rudi Borneo Tribune, Singkawang

Sejumlah petugas pemadam kebakaran saat memadamkan api yang melahap sebuah lahan kosong di Jl Pelita

Warag di Jalan Pelita, Singkawang Barat sempat panik setelah mendengar suara serine dari sejumlah mobil pemadam kebakaran. Warga pun mengira bakal terjadi kebakaran di sebuah rumah warga. Lebih meyakinkan lagi munculnya asap pekat mengepul dari arah Jalan Pelita, Kamis (28/2) sekitar pukul 11.30. Beberapa unit mobil pemadam kebakaran pun melaju

cukup kencang dari arah pasar Turi menuju jalan Pelita. Namun setelah di dekati, ternyata kepulan asap itu berasal dari sebuah lokasi lahan kosong yang berada di jalan tersebut. Akibatnya, sejumlah warga yang bermukim di sekitar lokasi itu terlihat panik. Lantaran, khawatir kebakaran lahan itu bisa meluas, hingga mengenai rumah mereka. Namun, beberapa petugas kebakaran langsung sigap memadamkan api tersebut. Asap mengepul pada lokasi lahan kosong itu, sedikit

membuat panik beberapa warga pusat kota ini untuk menghampiri. Lantaran, dari kejauhan terdengar suara serine dengan lantang mengusik warga di pusat kota ini pada siang itu. “Tiba-tiba saja ada bunyi serine mobil pemadam kebakaran melintas Jalan Yohana Godang. Bunyi serine itu sangat keras, saya kira telah terjadi kebakaran pada rumah warga. Eh rupanya lahan kosong yang terbakar,” ungkap Toni yang mengaku dirinya sempat ikut panik. o

BPBD Bengkayang Terima Bantuan Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot mengharapkan agar jajaran SKPD terkait tidak lengah dalam mengantisipasi kejadian bencana. Pernyataan bupati itu disampaikan dalam rapat koordinasi bersama Kepala Dinas Sosial, Dinas Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkayang , Jumat ( 22/2). Dalam pertemuan tersebut, baik Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan BPBD menyatakan kesiapan dalam upaya penanggulangan Bencana di Bengkayang. Wujudnya adalah dengan menyiapkan tenaga dan peralatan medis yang ada di puskesmas, dan menyalurkan bantuan logistik baik di Dinas Sosial maupun BPBD Bengkayang. Bupati mengulas, kejadian banjir dan tanah longsor serta kebakaran permukiman telah berulang terjadi di Bengkayang. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi bencana yang silih berganti datang, namun karena keterbatasan

penganggaran yang dimiliki oleh Pemkab, maka sangat diharapkan bantuan dari Pemprov Kalbar, pusat dan dunia usaha. Kepala Pelaksana BPBD Bengkayang Yosef mengatakan, jajaran Pemkab telah merapatkan barisan untuk mengurangi risiko akibat bencana yang dapat terjadi secara tiba-tiba maupun yang berlangsung secara perlahan. Selanjutnya dijelaskan bahwa dari pengalaman bencana banjir tahun lalu, setidaknya ada tujuh wilayah kecamatan yang rentan terhadap banjir. Yakni Kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, Lumar, Ledo, Sanggau Ledo, Seluas, dan Jagoi Babang; dan bahkan untuk empat kecamatan. Diantaranya Sanggau Ledo, Ledo, Seluas, dan Jagoi Babang. Kejadian banjir berulang 2-3 kali dalam setahun dan telah mengakibatkan 1.047 KK warga mengungsi sementara, korban jiwa manusia, kerusakan jalan, jembatan, saluran irigasi, tanah longsor, ternak, tanaman padi, jagung, dan kolam ikan. Kadis Kesehatan Bengkayang Drs. Luther

Yosef menerima bantuan logistik dari BNPB yang disalurkan melalui BPBD Kalbar FOTO: /Ist

Wongkar, M.Apt mengatakan jajarannya telah diinstruksikan kepada puskesmas untuk siaga dalam menghadapi bencana. Terutama bencana banjir yang sering terjadi di Kabupaten Bengkayang. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Clemen memastikan stok logistik cukup untuk antisipasi kejadian bencana

di Bengkayang. “Kita punya stok beras 100 ton dan tersimpan di depot logistik Singkawang, begitu juga dengan alat perlengkapan rumah tangga dan makanan,” katanya. Selanjutnya BPBD juga telah dilengkapi dengan peralatan hunian sementara untuk pengungsi seperti tenda, perahu karet, dan stok logistik dan makanan yang

dibantu dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang disalurkan melalui BPBD Kalbar. Di samping itu, BPBD Bengkayang beberapa waktu yang lalu juga telah menerima bantuan 2 unit kendaraan operasional roda 2 dan 1 unit kendaraan roda 4 berupa mobil Rescue double gardan dari BNPB. “Koordinasi antara BPBD

Kabupaten dan Provinsi serta BNPB harus tetap digalakkan sehingga segala informasi mengenai kejadian bencana di suatu daerah cepat diketahui serta cepat diambil tindakan untuk penanganannya,” kata Supardi, Kasi Peralatan dan Logistik BPBD Kalbar usai menyerahkan bantuan di BPBD Bengkayang Minggu (24/2). Bantuan yang diserahkan adalah berupa mie instan, sarden (155 gram), minyak goreng, gula pasir, kopi (500 gram), sarung dewasa, kain panjang, selimut, handuk besar, dan alat komunikasi handy talky. Masih ada kendala dalam pengangkutan bantuan logistik ke daerah kejadian bencana di Bengkayang karena BPBD ini belum memiliki truk serba guna untuk angkutan logistik. Meski demikian Bupati Bengkayang berharap koordinasi antara instansi terkait supaya lebih diintensifkan karena di beberapa SKPD seperti di Bagian Umum sekretariat daerah, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Satuan Polisi Pamong Praja memiliki alat angkut truk yang dapat dimanfaatkan. o


Jumat, 1 Maret 2013

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Setiman Tegaskan Tak Maju Pilkada Ratna Sari Borneo Tribune, Sanggau

Bupati Sanggau, H. Setiman H. Sudin menegaskan, bahwa dirinya tidak akan maju kembali sebagai calon Bupati Sanggau periode 2013-2018. Setiman mendukung siapa saja yang nantinya akan memimpin Sanggau setelah kepemimpinan dirinya. “Mengapa saya mundur dan tidak ikut lagi? saya sadar, saya manusia yang banyak salahnya dan ku-

rangnya. Pemimpin yang baru atau Bupati yang baru yah… diperbaikilah, kalau ada yang kurang lengkapilah. Kalau ada yang baik tingkatkan. Dengan demikian Sanggau ini akan maju ke depannya,” ujarnya ketika ditemui diruangannya, Rabu (27/2) sore. Namun, tidak menutup kemungkinan masih pendukung Setiman yang menginginkan dirinya untuk maju. Setiman tidak akan mengarahkan pendukungnya untuk memilih siapa saja. Melainkan berserah diri kepada Tuhan siapa yang terbaik

Rapat Paripurna ke-9

Lima Raperda Siap Dibahas

Ratna Sari Borneo Tribune, Sanggau Rapat paripurna ke-9 masa persidangan ke-2, Rabu (27/ 2) siang menyatakan lima Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten Sanggau siap dibahas pada tahun 2013 ini. Hal itu diungkapkan, Bupati Sanggau, H Setiman H Sudin dalam penyampaian nota pengantarnya saat gelar rapat paripurna ke-9 masa persidangan ke-2, Rabu (27/ 02) di Gedung DPRD Kabupaten Sanggau. Raperda tersebut diantaranya, pertama, Raperda tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 20 tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasi dinas daerah Kabupaten Sanggau. Kedua, Raperda tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 21 tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasu lembaga teknis daerah Kabupaten Sanggau. Ketiga, Raperda tentang perubahan atas Peraturan Daerah nomor 17 tahun 2007 tentang pengelolaan barang milik daerah Keempat, Raperda tentang penyelenggaraan perlindungan anak. Dan kelima, Raperda tentang pembentukan per-

usahaan daerah aneka usaha Kabupaten Sanggau. Dalam paripurna tersebut tampak hadir dalam paripurna tersebut, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sanggau, berserta 27 orang dari 35 anggota Dewan yang ada. Ketua Panitia Khusus Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perlindungan Anak dan Asset, Acam usai mengikuti Rapat Paripurna mengatakan, permasalahan asset menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Karena, persoalan tersebut selalu menjadi catatan bagi Sanggau yang disoroti dari badan pengelola keuangan (BPK). “Kita nilai pengelolaan asset ini selalu bermasalah dari hasil audit BPK, karena itu Sanggau ini sudah tiga tahun berturut-turut selalu mendapat nilai wajar dengan pengecualian (WDP),” ungkapnya. Acam mengungkapkan, ada beberapa asset yang harus dibenahi. Seperti mobil dinas, tanah, maupun rumah dinas. Selain itu, Acam juga menanggapi terkait perlindungan anak, terutama anak yang terkena kasus hukum. “Harusnya hak mereka diberikan baik persoalan pendidikan dan lainnya,” pungkasnya.

HO TEL HOTEL

itulah yang akan memimpin Sanggau. “Saya tidak mengarahkan kesiapa-siapa bagi pendukung saya. Tapi pilihlah sesuai ayat Allah dan berserah kepada Allah meminta petunjuk siapa yang terbaik. Mungkin orangnya baik, tapi belum tentu bisa membawa kebaikkan. Nah, yang maha tahu yang baikbaik kan hanya Allah,” ungkapnya. Setiman menuturkan, calon-calon Bupati yang ada di Sanggau diketahuinya adalah orang Sanggau juga yang sudah dikenal oleh masyara-

kat. Jika salah satu dari mereka berhasil menjadi Kepala Daerah, Setiman pun menyarankan agar mereka dapat melakukan evaluasievaluasi kebijakan yang telah dibuatnya selama ini. “Saya dengar di Sanggau nih ‘kan calon-calonnya orang Sanggau juga dan sudah dikenal. Jika salah satu dari mereka berhasil menjadi kepala daerah, yah saya sarankan, evaluasilah. Mereka kan memiliki visi-misi. Evaluasilah kebijakan yang saya buat di Sanggau ini. Kalau ada melihat yang salah, yah, perbaikilah. Kalau

ada yang kurang, ya silahkan lengkapi. Dan setelah itu terserah menurut mereka, karena dia kan punya visi-misi. Tetapi jangan terpaku,” jelasnya. Setiman berharap, ke depannya pembangunan yang sudah dilakukannya dapat berkelanjutan. Contohnya desa fokus. “Walaupun saya belum bisa memenuhi seperti yang diharapkan semua, desa fokus itu kan desa yang tertinggal, terisolir, miskin, menjadi desa yang mandiri. Saya akui sejujurnya tidak bisa demikian. Harapan

Opini

Penambahan Guru di Desa Oleh: Sumama Pendidikan tidak hanya milik orang yang tinggal di kota tetapi juga milik orang di desa juga. Orang desa berhak mendapat pendidikan seperti orang kota. Pendidikan yang ada di desa sama pentingnya dengan pendidikan di daerah kota. Pendidikan sangat penting untuk suatu negara apabila negara tersebut ingin maju dan diakui oleh negara lain. Karena tanpa pendidikan, anak bangsa yang berkualitas Negara akan sulit berkembang. Masalah pendidikan di Indonesia terutama di Kalimantan Barat bisa dikatakan belum optimal. Saya sebagai Mahasiswa ingin menyampaikan suatu saran atau aspirasi untuk Pemerintah terutama pada Dinas-dinas tertentu, seperti Dinas Pendidikan. Dimana saran dan aspirasi saya ini sebenarnya sudah lama terpendam dan ketika saya mengadakan

kegiatan dari Kampus yaitu PBM (Pekan Bakti Mahasiswa) yang membuat saya semakin tertarik dengan sistem pendidikan yang ada di Kalimantan Barat ini. Ketika saya mengikuti PBM di sebuah desa di pedalaman, keadaan pendidikan menurut saya sangat memprihatinkan. Di desa ini pendidikannya tidak efisien karena pelajar-pelajar yang ada di Desa ini masuk sekolah pada siang hari yaitu pada jam 13.00-17.00 dan pada pagi hari sekolahsekolah yang ada di Desa ini kosong. Jam yang seharusnya untuk mereka tidur siang dan istirahat dialihkan menjadi jam sekolah mereka. Sistem inilah yang mengakibatkan pendidikan yang tidak efisien di Desa ini. Pendidikan yang seperti ini diakibatkan karena kebijakan sekolah di desa itu. Selain karena murid dan guru menoreh getah di pagi hari, jumlah guru di

sini juga kurang. Pemerintah seharusnya menyelesaikan masalah ini. Mungkin dengan cara merekrut sarjana pendidikan yang sesungguhnya banyak juga yang menganggur di perkotaan. Sarjana-sarjana pendidikan yang menganggur itu seharusnya juga bersedia membantu pemerintah mengatasi persoalan kekurangan guru di daerah. Sarjana pendidikan harus bersedia mengajar anak bangsa ini agar lebih maju. Apabila ini terealisasi akan lebih baik dan merubah pandangan akan kualitas pendidikan di daerah maupun di desa. Ini juga akan lebih bermanfaat dalam pendidikan dan akan mencapai salah satu tujuan bangsa yang berbunyi “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Kata-kata inilah yang selama ini terus dan selalu ditekankan oleh pemerintah.

saya, pembangunan desa lebih difokuskan kedepan. Sehingga apa yang sudah saya bangun jika ada kekurangan atau apapun, tapi secara basicly sudah saya bangun. Mungkin dari sekian desa, desa-desa di perbatasan tidak ada yang terisolir mutlak lagi, mungkin yang masih terisolir yakni desa di Kecamatan Tayan dan Toba” ujarnya. Selain desa fokus, Setiman juga mengharapkan pembangunan Kabupaten Sanggau kedepannya bisa lebih baik lagi. Pertama pembangunan di bidang sa-

rana dan prasarana yang harus memadai. Sehingga Pergerakan penduduk, ekonomi, transportasi dapat bergerak dengan baik dan bisa menciptakan ekonomi murah. “Terus yang dibangun itu ekonomi rakyat karena itu yang saya tingkatkan. Mungkin ke depan karena lahan kita sudah hampir habis maka kita harapkan pembangunan kebun rakyat mandiri baik sawit, karet, kakao dan yang lainnya. Selain itu juga ternak ikan dan pertanian. Nah ini yang kita bangun kedepan,” pungkasnya.

Perusahaan Pertambangan Wajib Laksanakan CSR Ngabang, Borneo Tribune Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Landak, Drs. Andi Ali. M,Si, belum lama ini mengatakan bahwa kewajiban perusahaan pertambangan untuk memperhatikan kepentingan masyarakat setempat sangat mutlak sebab hal itu merupakan program yang harus dipenuhi pihak perusahaan dalam menginvestasikan modalnya. Bila kepentingan masyarakat setempat tidak diperhatikan oleh pihak perusahaan maka hal itu sudah menyalahi dari program perusahaan yang bersangkutan. Karena tujuan dari diberikannya izin oleh Pemerintah kepada perusahaan yang bersangkutan adalah yang pertama untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, perusahaan bersama masyarakat harus dapat membangun perekonomian kemasyarakatan, memperhatikan sosial budaya, membangun hubungan yang baik dengan masyarakat setempat. “ Intinya, perusahaan harus dapat membangun image yang baik dengan masya-

rakat setempat sehingga saling dapat memberikan manfa’at, “ urainya. Sedikit menyinggung adanya permasalahan yang terjadi di perusahaan pertambangan PT. Kalbar Primaco di Dusun Begandong Desa Tenguwe Kecamatan Air Besar, antara perusahaan dengan pekerja, itu adalah urusan perusahaan yang harus diluruskan oleh perusahaan yang bersangkutan. “ Dari kita sebagai Pemerintahan tetap menekankan agar pihak perusahaan dapat membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat setempat. Masyarakat sudah memberikan lahan, maka kewajiban dari perusahaan adalah harus dapat lebih memperhatikan kepentingan masyarakat setempat, apakah kepentingan berupa sarana ibadah, jalan, sosial budaya dan lainnya, atau yang lebih dikenal dengan program Corporate Social Responsibility (CSR), sepanjang hal itu masih dibenarkan oleh aturan yang berlaku di negara Republik Indonesia, “ ucapnya. ( Rilis/ Y Ngalai)

PMS Ngabang Eksis Lakukan Pengolahan TBS Ngabang, Borneo Tribune Kendati diterpa melemahnya harga CPO di pasaran dunia, namun Pabrik Minyak Sawit PTPN 13 Ngabang tetap melakukan pengolahan Tanda Buah Segar (TBS). Kondisi sesulit inipun PTPN 13 Kebun Ngabang masih mampu

membeli TBS dari petani seharga Rp.1100/kg, ketimbang di daerah lain yang jauh dari angka tersebut. “ Ini menunjukkan begitu besar komitment kita dalam menjaga keseimbangan ekonomi masyarakat, dan komitmen kita sebagai perusahaan yang dapat menga-

yomi masyarakat, sehingga sesulit apapun kita masih dapat berupaya agar TBS dapat diolah dan dapat dibeli dengan harga terbatu, yang mengacu pada SK Gubernur Kalimantan Barat, “ ucap manejer PMS Ngabang, Ramli Rama, SP, Rabu (27/2), di ruang kerja-

nya. Menurutnya, manajemen perusahaan terus menekankan mutu CPO, perusahaan juga menekankan kepada petani tidak menjual buah mentah, sebab hal itu akan berakibat Asam Lemak Bebas (ALB)nya tinggi, dan harganya menjadi murah, susah untuk dipasarkan. Sementara para pembeli tetap meminta mutu CPO yang baik dan berkualitas. “ Oleh karena untuk menjaga mutu CPO, manajemen memberlakukan ALB dibawah 5 %. Ini diberlakukan untuk mencapai minyak yang bermutu sesuai pemintaan pembeli, karena pembeli adalah raja, maka apa yang disyaratkan oleh mereka harus kita patuhi, “ terangnya. Terhadap kemampuan pabrik dalam pengolahan TBS, Ramli Rama juga mengatakan, bahwa saat ini Pabrik Minyak Sawit (PMS) Ngabang mampu mengolah 1000 ton/hari. “ Namun kalau dibandingkan dengan perkembangan kebun di PTPN 13 Kebun

KEHILANGAN STNK, KB 5222 LF NK: MH1JB8112AK529048 NS: JB81E-1524688 AN: DIMAN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

Ngabang yang saat ini hampir mencapai 100.000 ha, maka untuk menampung TBS tersebut perlu penambahan kapasitas pabrik dengan pembangunan pabrik baru, “ harapnya. Menyinggung pertumbahan ekonomi masyarakat di Kabupaten Landak, Ramli Rama merasa bangga. Disadari bahwa berkat perkebunan kelapa sawit, yang sekarang dapat kita saksikan perekonomian masyarakat dari semua aktivitas semakin baik. Pada sektor jasa, perdagangan, dan lainnya ikut mengalami kemajuan. Itu tidak dapat kita pungkiri adalah berkat perkebunan kelapa sawit. “ Dengan kondisi keamanan yang kondusif di wilayah Kalimantan Barat merupakan modal yang tidak ternilai harganya. Kondisi keamanan yang kondusif ini telah menciptakan kehidupan yang tenang, tentram dan damai. Ini patut kita syukuri bersama, “ urai Ramli. Selanjutnya dengan kondisi telah membaik ini, yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana meningkatan pembangunan yang telah ada agar Kabupaten Landak dan Kalimantan Barat umumnya semakin maju dan rakyatnya hidup rukun dan damai. ( Rilis/Y Ngalai )

KEHILANGAN

STNK, KB 3212 LI NK: MH1JF5122BK077762 NS: JF51E-2073308 AN: HADJUANDA Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

STNK, KB 3177 LF NK: MH1JBC1189K457321 NS: JBC1E-1462760 AN: SERI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK, KB 2925 LM NK: MH1JBE112BK2480875 NS: JBE1E-1247411 AN: YA’SUPARMAN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

STNK, KB 2989 LF NK: MH331B0029J030721 NS: 31B-030788 AN: HENDRA TIRTA WIJAYA Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

NGL

NGL


Sekadau Borneo Tribune

Jumat, 1 Maret 2013

8

Musrenbang Utamakan Pembangunan Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Wakil Bupati sekadau Rupinus meminta usulan yang disampaikan Pemerintah Desa di dalam agenda Musrenbang tingkat kecamatan agar mengutamakan pembangunan yang sifatnya urgen dan mendesak. Imbauan tersebut Wabup sampaikan saat membuka kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan di Kecamatan Belitang Hilir, di Sungai Ayak, Kamis (28/2). “Perencanaaan pembangunan hendaknya berpedoman pada dokumen perencanaan RPJM, baik Desa dan Kecamatan yang sifatnya prioritas, urgen, dan mendesak,” ingat Wabup. Kemudian wabup mengatakan pembangunan desa dan kecamatan mesti terencana dan terarah. Wabup ingin pembangunan tingkat kecamatan lebih melihat tata ruang kota kecamatan yang tersusun secara sistematis, terarah dan berkelanjutan. “Tentunya dengan mempertimbangkan sumber daya secara berkelanjutan, sehingga diharapkan pembangunan yang direncanakan dapat mengimplementasikan kebutuhan daerah agar tumbuh efek pembangkit ekonomi daerah

yang lebih luas,” paparnya. Selain itu, Mantan Camat Nanga Mahap ini, mengimbau agar dalam rangka perencanaan pembangunan yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan dengan komitmen dan penuh tanggung jawab. Maka dari itu, kegiatan yang tertuang dalam rencana usulan pembangunan akan menjadi masukan dalam penyusunan RKPD Kabupaten Sekadau 2014 tahun depan. “Karena itu, konteks pembangunan di Kabupaten Sekadau dengan mempertimbangkan kondisi, potensi dan peluang,” katanya. Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeeda), yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Perencanaan Sosial dan Budaya Bappeda Kabupaten Sekadau, Teresia Lili memaparkan rencana pembangunan di wilayah Kecamatan Belitang Hilir. Di antaranya rencana pembangunan bidang kesehatan yakni peningkatkan sarana kesehatan di Puksesmas Kecamatan Belitang Hilir, penambahan dan pembangunan ruang kelas Sekolah Dasar di sejumlah desa, dan rencana peningkatan, pemeliharaan jalan kabupaten di wilayah Kecamatan Belitang Hilir. “Tahun ini pembangunan

Kegiatan musrenbang di Kecamatan Belitang Hilir, Kamis (28/2) di buka langsung Wakil Bupati Sekadau Rupinus, didampingi Camat Belitang Hilir Paulus Misi. FOTO: Bagus Kosminto/Borneo Tribune multisektor yang sudah direncanakan Pemerintah Daerah yang dikelola dinas teknis juga akan dilakukan,” kabarnya. Tampak hadir sejumlah

Kepala Dinas, seperti Kepala Dinas Perhubungan Fendi, Kepala Dinas Dispenda Zakaria Umar, Kepala Dinas Pertanian Perikanan

dan Peternakan Adrianto Gondokusumo, Kasat Pol PP M Arsya, Sekretaris Dinas Kesehatan Dominika, dan sejumlah perwakilan kantor

badan di Lingkungan Pemkab Sekadau. Hadir juga camat Belitang Hilir, Palus Misi, Muspika Kecamatan Kecamatan Be-

litang Hilir, sejumlah Kepala Desa, pihak sekolah tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan ratusan masyarakat Belitang Hilir. o

Harga Solar di Pedalaman Rp 12 .000 per Liter Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di pedalaman Kabupaten

Sekadau per liternya mencapai harga Rp 12.000. Di Kecamatan Belitang Hulu misalnya, harga solar yang Rp 11.500-Rp 12.000 per liter lebih mahal dengan harga getah yang kini bertahan Rp

INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263

BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051

BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599

BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk

BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411

BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082

BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad

BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146

BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926

BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220

BANK MANDIRI

BANK BHI

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672

BANK MEGA

Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290

KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078

9.500-10.000. “Warga kita sudah mengeluh mahalnya solar. Selain harganya mahal, juga susah didapat. Malah sekarang banyak warga yang tak mampu hidupkan mesin dompeng (generator set),” ungkap Kepala Desa Mengaret Setiben, di Sekadau, kemarin. Infomasi dari masyarakat di pedalaman, selain mahal solar Mahal, jenis BBM ini juga sulit dibeli di kios-kios terdekat atau tak ada di jual ditoko kelontong. Pengaruh susah mendapatkan solar ini dipastikan warga akibat mobilisasi menuju ke pusat kota memerlukan biaya tinggi dan dipengaruhi solar di SPBU Sekadau juga kadang terlambat didistribusi. “Solar di tempat kita Rp 12 ribu per liter. Ya, mau tidak mau harus beli karena tidak ada toko yang menjual murah,” tambah Laung, yang juga warga Balau Lambing. Warga pedalaman di Belitang Hulu, kata dia, hingga kini masih mengandalkan solar sebagai bahan bakar utama untuk menghidupkan lampu genset sebagai alat penerangan rumah di malam hari. Kendati mengeluh harga solar mahal namun mereka terpaksa membeli dengan harga yang

dipatok penjual. “Ya mau tidak mau kita harus beli. Kami sering coba-coba, pakai solar untuk menghidupkan pelita, sekarang sudah bisa pakai solar kalau tidak ada minyak tanah, karena minyak tanah juga susah dicari di sana,” keluh, Adi warga Belitang Hulu yang lain. Beberapa waktu lalu, seorang penjual BBM di pedalaman Belitang Hulu mengakui mereka terpaksa menjual harga minyak jenis premium lebih mahal Rp 2.500-

Rp 3.000 dari harga di Kota Kecamatan. Di Kecamatan Belitang Hulu rata-rata harga jenis Premium Rp 7.500 per liternya, sesuai dengan penuturan sejumlah warga. Berikutnya dijual di pedalaman menjadi Rp 8.500-Rp 10.000, di beberapa desa yang berbatas langsung dengan Daerah Ketungau Tengah Kabupaten Sintang, lantaran biaya angkutan yang mahal terlebih medan jalan yang cukup berat. Menurut Bangkas, kebutuhan BBM di Kecamatan

Belitang Hulu semakin bertambah mengingat tingginya permintaan masyarakat. Mereka berharap ada pengusaha yang berani berinvestasi membuat SPBB di sana untuk melayani distribusi BBM kepada masyarakat. Sementara warga yang lain, Kion, juga mengakui minyak tanah juga sulit dicari di daerah mereka. “Minyak tanah perliternya juga sama mahalnya dengan solar, berkisar Rp 13.000 perliter itupun kalau ada. Kita membeli untuk keper-

luan menyalakan pelita saja susah sekarang, apalagi mau beli puluhan liter,” keluhnya. Warga pedalaman tampaknya tak sependapat dengan program pemerintah selama dua tahun terakhir yang mengkonversikan minyak tanah ke gas LPG 3 kilogram. Selain BBM jenis minyak tanah masih dibutuhkan oleh masyarakat, kini setelah ada pembagian gas LPG 3 kilogram, malah warga banyak yang takut menggunakannya. o

Optimalkan Program Pemberdayaan Masyarakat Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau hingga kini semakin komitmen menjalankan program pemberdayaan masyarakat, seperti misalnya mengoptimalkan Pogram Nasional pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan. Dengan demikian, wujud visi misi daerah dapat tercapai, salah satunya untuk mensejahterakan masyarakat. Bupati Sekadau Simon Petrus mengatakan Pemerintah Daerah telah menjalankan program peningkatan kesejahteraan

dan pemberantasan kemiskinan. Termasuk dengan adanya tataran kebijakan untuk pemberdayaan masyarakat lewat program-program nasional. “Pemerintah Daerah sudah membantu dari segi pendanaan dan pembinaan, ini diharapkan partisipasi masyarakat,” katanya dalam sebuah kesempatan, beberapa waktu lalu. Program pemberdayaan yang ia maksud semacam pemberdayaan kelompok tani, pemberdayaan masyarakat desa, kader kesehatan desa, pemberdayaan bidang pendidikan, dan banyak program lainnya yang sedang dijalankan. Dengan

demikian, harapan Pemerintah Daerah ke depan membawa kemajuan dan kemandirian daerah Bumi lawang Kuari. Bupati berharap penduduk semakin mandiri, baik segi ekonomi dan terus meningkatkan SDM yang cerdas. Kesemua itu dapat tercapai dengan adanya dukungan dari rakyat. ””Seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MP) menurut Bupati dukungan dana dari Pemerintah Kabupaten. Karena daerah setiap tahun mengucurkan dana sharing dari APBD. Bupati mencontohkan sektor pembangunan yang paling kecil, sebagai contoh

pembangunan jalan rabat beton dibangun untuk membuka isolasi pemukiman yang belum tercapai, pemberdayaan kaum perempuan lewat simpan pinjam perempuan. “Berbahagialah bapak ibu yang menerima program seperti ini. Gunakan akses pinjaman untuk modal, termasuk belajar organisasi,” ungkapnya. Namun demikian, dalam hal pengawasan berbagai program tentu diperketat. Karenanya, Bupati ingin dalam pelaksanaannya, melibatkan penduduk setempat agar lebih transparan dan aspiratif. Selain itu, Bupati terus memotivasi masyarakatnya untuk

selalu mempertahankan kearifan lokal, misalnya mengembangkan kuliner maupun mengembangkan hasil kerajinan tangan. Bila terus dilestarikan dan dilestarikan apalagi diproduksi massal semakin memasyurkan daerah dan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. “Karena itu gunakanlah modal yang sudah difasilitasi dari perbankan, koperasi, Credit Union untuk membuka usaha kecilkedcilan. Bila dikelola dengan baik ini akan menambah pendapatan keluarga. Pemerintah Daerah dan lembaga swasta bisa membantu promosi,” tandasnya.o


Jumat, 1 Maret 2013

Sintang-Melawi

Enam Kantor Baru Siap Dibangun Tahun Ini MASIH langkanya kantor milik sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sudah dibangun membuat banyak SKPD masih menyewa ruko untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kini untuk mengatasi kekurangan kantor tersebut, ada enam buah kantor baru yang direncanakan akan dibangun pada tahun anggaran 2013 ini. “Anggaran yang disiapkan untuk enam bangunan kantor itu mencapai Rp 12,5 milyar dalam APBD tahun 2013. Secara bertahap pembangunan kantor baru akan terus dianggarkan dalam APBD, tapi memang tidak bisa sekaligus karena anggaran daerah terbatas, meng-

ingat masih banyak program prioritas lainnya yang juga membutuhkan anggaran yang tidak sedikit,” ujar Ketua DPRD Melawi, Abang Tajudin belum lama ini. Diterangkannya, keenam bangunan baru itu terdiri dari, kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan besar anggaran pembangunan sebesar Rp 2,5 miliar, kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, kantor Badan Kepegawaian Daerah, kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; kantor Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata; dan kantor Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan masing-masing dengan besar anggaran pembangunan Rp 2 miliar. “Keenam bangunan kantor

Dengan dialihkannya seluruh kantor pemerintahan, diharapkan dapat mempercepat segala sesuatunya dalam proses memberikan pelayanan kepada masyarakat

Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh

baru itu akan dibangun di Jalan Provinsi Nanga PinohKota Baru tepatnya di antara lokasi pembangunan Masjid Agung Melawi hingga ke Kantor DPRD Melawi,” paparnya.

Menurut Tajudin, pembangunan kantor tersebut dinilai penting karena berdampak pada peningkatan pelayanan umum serta peningkatan pembangunan di Melawi. Ditambahkannya, kedepan pusat pemerintahan akan dialihkan secara keseluruhan di kawasan ini. “Dengan dialihkannya seluruh kantor pemerintahan, diharapkan dapat mempercepat segala sesuatunya dalam proses memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Legislator Golkar tersebut. Sebelumnya, dari perencanaan dan penataan kabupaten Melawi, memang nantinya akan ada pemusatan areal pemerintahan disatu lokasi. Hal ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. “Saat ini sejumlah kantor

yang sudah dibangun Pemkab Melawi mengarah di kawasan itu seperti kantor Bupati Melawi, kantor Dinas Pendidikan, kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, kantor Dinas Pekerjaan Umum dan kantor Inspektorat. Selain itu ada juga bangunan kantor Kementerian Agama dan kantor Badan Pertanahan Nasional,” tuturnya. Tajudin pun mengungkapkan, pemerintah masih akan terus melakukan pembangunan kantor dan gedung di lokasi ini secara bertahap dengan menyesuaikan kondisi keuangan daerah setiap tahunnya. “Terkait pembangunan ke enam kantor ini harus diupayakan dimulai pada bulan Mei mendatang melalui proses lelang dan pekerjaan harus selesai juga tahun 2013 ini,” pungkasnya.

Desa Merarai II Gelar Bedah Visi Misi Cakades Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang UNTUK pertama kalinya, pemilihan calon kepala desa (cakades) di Sintang diwarnai dengan bedah visi misi calon kepala desa. Tidak hanya sekedar membedah visi dan misi calon kepala desa, panitia Pilkades Desa Merarai II, Kecamatan Sungai Tebelian juga menghadirkan panelis dari unsur pemerintah. “Kami menghadirkan tiga panelis dari pemerintah, baik dari unsur pemerintah kecamatan maupun unsur pemerintah kabupaten. Bedah Visi dan misi ini memang baru pertama kalinya dilakukan di desa kami ini dan mungkin bahkan di wilayah Kabupaten Sintang,” kata panitia Pilkades Desa Merarai II, Sutaryo, Rabu (27/2) sore. Dijelaskan bahwa ada lima calon kepala desa yang mendaftarkan kepada panitia. Masing-masing adalah Yohanes Yusli yang merupakan incumbent atau kepala desa lama, kemudian Suyono dan Budi Baskoro serta Sriyono dari unsur pengusaha, dan Sutarno yang berstatus sebagai kepala dusun. “Mereka telah mengikuti tahapan Pilkades yang telah kami susun. Selain mengikuti bedah visi dan misi ini, mereka sebelumnya telah mengikuti serangkaian test baik tertulis maupun wawancara,” tambahnya. Apresiasi yang tinggi atas dilaksanakannya bedah visi dan misi terhadap para calon kepala desa di Desa Merarai II disampaikan oleh kabid Ekbang, Kecamatan Sungai Tebelian Marwan Aidi. Dalam sambutan ia mengatakan bahwa pimpinannya Camat Sungai Tebelian sempat merasa khawatir dengan terobosan yang dibuat panitia. Namun ia merasa salut, karena kegiat-

Disaksikan unsur dari Mapolsek Sungai Tebelian dan ketua panitia, para calon kepala desa Merarai II bersepakat menjaga situasi kondusif di Desa Merarai II. FOTO: Endang Kusmiyati/Borneo Tribune an berjalan lancar dan bebas dari gangguan. “Saya di pesan sama pak camat, untuk mengingatkan panitia agar kegiatan ini jangan dibuat seperti debat kandidat. Tapi walaupun namanya beda, saya lihat semangatnya ke arah sana dan para calon kepala desa terlihat siap semua,” ujarnya. Hal yang sama juga disampaikan oleh Darkum dari kantor pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa. “Bedah visi dan misi ini bisa menjadi model untuk bisa diterapkan pada proses pemilihan kepala desa di desa-desa lain. Dengan bedah visi dan misi ini, masyarakat yang akan memilih bisa mengetahui pemimpin yang bagaimana yang akan mereka pilih. Masyarakat juga akan tahu, ke arah mana kepala desa akan memimpin masyarakat dan desanya,” tegasnya. Usai penyampaian visi dan misi, moderator mem-

berikan waktu kepada setiap panelis untuk memberikan pertanyaan kepada setiap kepala desa. Pertanyaan yang diberikan oleh tiga panelis sangat beragam. Mulai dari bagaimana strategi pengelolaan administrasi, pendapatan asli desa dan strategi meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat. Terkait dengan pengelolaan pendapatan asli desa, para kandidat kepala desa memberikan jawaban yang beragam. Mulai dari pengelolaan tanah kas desa (TKD), iuran kepala keluarga (IKK) dan model lain yang mungkin dilakukan dengan mengacu pada peraturan desa. “Kalau ada staf saya yang bekerja dengan baik dan berprestasi, maka saya akan memberikan reward dengan kenaikan gaji. Supaya bisa menjadi motivasi bagi yang lain untuk mau bekerja dengan baik juga. Jika ada yang berbuat salah akan saya te-

gur, saya beri peringatan. Tapi kalau memang masih bandel akan saya akan bermusyawarah dengan BPD dan tokoh masyarakat,” jelas Sriyono, ketika menjawab pertanyaan seputar penghargaan dan hukuman yang disampaikan oleh panelis dari kantor pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa. Sementara Sutarno berjanji akan mengelola TKD dengan baik dan menyampaikan hasil pengelolaan itu secara terbuka kepada masyarakat. “Sayangnya sampai sekarang saya memang belum tahu, apakah tanah kas desa itu ada atau tidak atau sudah diserahkan atau belum,” ujarnya. Budi Baskoro, pengusaha bengkel berjanji akan melakukan perbaikan infrastruktur jalan bila kelak terpilih menjadi kepala desa. “Jalan itu kebutuhan utama dan sangat vital. Kalau kondisi jalan kita selalu seperti ini,

maka tidak akan banyak terjadi perubahan di desa kita ini,” jelasnya. Sementara Suyono berjanji akan mengembangkan potensi yang ada di desa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Potensi desa kita ini tidak hanya sekedar kelapa sawit dan karet. Pertanian juga masih menjanjikan. Maka kalau saya terpilih nanti, saya akan menggalakan pertanian dan bekerjasama dengan instansi yang terkait,” ujarnya. Calon kepala desa incumbent, Yohanes Yusli bertekad membangun masyarakat adat di Desa Merarai II agar lebih maju. Setelah para panelis memberikan pertanyaan, kesempatan menyampaikan harapan diberikan kepada para tokoh masyarakat yang hadir. Selain itu unsur keamanan baik dari Koramil maupun Kapolsek juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan sebagai bagian dari bekal bagi para calon kepala desa bila mereka terpilih kelak. “Selama saya jadi warga Mererai II, baru kali ini pada pemilihan kepala desa ada bedah visi dan misi. Dengan kegiatan ini, saya merasa mendapatkan gambaran apa yang akan dilakukan oleh calon kepala desa bila mereka terpilih nanti. Bila yang terpilih nanti ingkar dengan visi dan misi yang mereka sampaikan ini, maka kita akan dengan gampang mengingatkan atau menagih janji mereka,” ungkap Supriyadi, warga yang hadir dalam kegiatan bedah visi dan misi cakades yang dilaksanakan di sekretariat Karang Taruna desa Merarai II. Di akhir acara para calon kepala desa sepakat menandatangani pernyataan siap kalah pada pemilihan kepala desa yang akan dilaksanakan pada 23 April mendatang.

MTQ di Menukung Harus Dimatangkan Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh HINGGA kini, persiapan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-V tingkat Kabupaten Melawi yang akan dilaksanakan pada 2013 di Kecamatan Menukung belum terlalu terlihat. Padahal gawai yang diselenggarakan rutin setiap dua tahun sekali tersebut sudah tak lama lagi akan digelar. Wakil Bupati Melawi, Panji mengatakan bahwa untuk mengetahui sejauh mana persiapan pelaksana-

an MTQ tingkat Kabupaten Melawi di Kecamatan Menukung, dirinya sudah dua kali berkunjung ke lokasi rencana tempat pelaksanaan MTQ. “Peninjauan lokasi tersebut untuk melihat sejauh mana persiapan di Menukung, karena saya merasa kegiatan MTQ ini sudah teragenda. Selain itu segala sesuatunya sudah bisa dimulai, supaya jangan sampai saling menunggu,” ungkapnya kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya. Kamis (28/2). Selain itu, kata Panji tujuan dirinya meninjau loka-

si MTQ tersebut untuk menggerakkan semua pihak untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan MTQ dan tidak saling menunggu. “Jangan sampai persiapan untuk MTQ yang seharusnya jauh-jauh hari sudah dikerjakan, karena saling menunggu baru dikerjakan dalam waktu yang singkat. Karena hasil dari segala sesuatu yang dipersiapkan dengan matang akan berbeda dengan persiapan yang dilakukan secara terburu-buru,” terangnya. Dijelaskan, persiapan

awal untuk kegiatan MTQ yang semestinya sudah bisa dilakukan, seharusnya sudah dikerjakan mulai dari sekarang. Seperti persiapan lokasi, peralatan yang akan digunakan, termasuk persiapan sarana pendukung seperti listrik dan air bersih. Selain itu, pembangunan tribun, apakah nantinya menggunakan bahan kayu atau cor. “Kalau ada kegiatan yang harus ditenderkan, tentunya dipersiapkan jauh-jauh hari sehingga bisa diprioritaskan untuk pelaksanaan tender kegiatannya,” jelasnya. Panji mengingatkan yang berkaitan dengan perenca-

naan memang harus dipersiapkan dengan matang, terutama untuk pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan MTQ itu yang harus diutamakan untuk diperhatikan, seperti pembuatan jalan menuju lokasi MTQ. Kalau memang harus ditenderkan tentunya kapan dilakukan tender. “Pengalaman dari pelaksanaan MTQ sebelum-sebelumnya, tentunya harus menjadi pelajaran untuk pelaksanaan MTQ sekarang, agar pelaksanaan MTQ sekarang lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya,” pungkasnya.

Borneo T Tribune

9

Iptu Rasim Sugianto Jabat Kasi Humas Polres Sintang Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang TERHITUNG sejak 21 Januari 2013 lalu, Polres Sintang secara resmi membentuk kasi humas. Jabatan baru ini ditempati oleh Iptu Rasim Sugianto yang sebelumnya menempati posisi sebagai Kapolsek Kecamatan Ambalau. “Kami berharap terjalin kerjasama yang baik Iptu Rasim Sugianto Foto Endang K/Borneo Tribune antara media khususnya di kabupaten Sintang dengan Polres Sintang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media yang selama ini banyak membantu Polres, kami berharap hubungan ini bisa terus berlanjut,”ungkap kasi humas saat dijumpai sejumlah awak media di sekitaran mapolres Sintang pada Kamis (28/2). Lebih lanjut diungkapkan bahwa keberadaan Polres Sintang dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk pada jurnalis. Iptu Rasim Sugianto yang akrab di sapa Abah ini menempati posisi kasi humas Polres Sintang berdasarkan surat Nomor : 01/I/2013. Sebelumnya posisi seksi humas diemban oleh IPTU Saidani Riyadi. Lebih lanjut, Abah menjelaskan bahwa tugas dan fungsi seksi humas di Polres Sintang antara lain menjembatani komunikasi antara tokoh masyarakat, tokoh adat serta rekan-rekan media. “Untuk itu, kami berharap kedepan jika rekan-rekan media akan berhubungan dengan Polres Sintang dapat berhubungan dengan Kepala Seksi Humas Polres Sintang IPTU RASIM SUGIANTO HP : 08125768035,”katanya.

KPU: Rancangan Dapil “Tidak Tabrak” Aturan KETUA KPU Melawi, Julita menegaskan bahwa dalam hal penataan rancangan daerah pemilihan (Dapil), KPU Melawi menjalankan semua tahapan sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang ada tanpa adanya intervensi dari manapun. “Rancangan dapil ini sesuai mekanisme yang ada dalam undang-undang pemilu. Kami tegaskan, KPU bekerja berlandaskan aturan bukan main tabrak aturan,” ujarnya. Sesuai hasil rapat pleno KPU pada tanggal 12 Februari 2013 tentang penetapan rancangan daerah pemilihan anggota DPRD Melawi pemilu 2014 dan jumlah kursi dari jumlah penduduk Kabupaten Melawi berdasarkan data kependudukan DAK2 Kabupaten Melawi tanggal 6 Desember 2012 yaitu sebanyak 222.932 jiwa. “Adapun rancangan daerah pemilihan terbagi menjadi 4, yakni dapil 1 (Ella Hilir dan Menukung) dengan alokasi 5 kursi, Dapil 2 (Nanga Pinoh, Pinoh Utara Dan Pinoh Selatan) dengan alokasi 11 kursi, Dapil 3 (Belimbing dan Belimbing Hulu) dengan alokasi 5 kursi dan Dapil 4 (Sayan,Tanah Pinoh, Tanah Pinoh Barat dan Sokan) dengan alokasi 9 kursi. Dengan demikian Melawi ada penambahan 5 kursi, jika dibandingkan pemilu 2009,” beber Julita, di Gedung Emaus Nanga Pinoh, Jalan Kota Baru Km.3, Kamis (28/2). Acara yang dimulai pukul 09.00 itu, dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Melawi, Panji didampingi para pejabat SKPD, Camat, tokoh adat, tokoh agama serta para petinggi partai politik peserta pemilu. Lebih lanjut Julita katakan bahwa kegiatan konsultasi publik merupakan amanat dari undangundang tentang penyelenggaraan pemilu. Dimana KPU Kabupaten/Kota dalam hal penyelenggaraan Pemilu anggota DPR RI.DPD,DPRD Provinsi dan Kabupaten Kota tahun 2014 harus melaksanakan seluruh tahapan yang sudah diatur. “Tahapan penting yang harus kami laksanakan adalah konsultasi publik, yang merupakan tahapan terakhir dari draf yang tercantum dalam peraturan KPU nomor 18 tahun 2012 tentang tahapan, program dan jadwal penyelenggaraan pemilu anggota DPR,DPD dan DPRD tahun 2014,” katanya. Konsultasi publik ini dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman dan sosialisasi tentang rencana daerah pemilihan (Dapil) yang telah KPU susun berdasarkan tahapan. “Lebih baik ada kritik, saran dan pendapat pada konsultasi publik ini, sebelum timbul masalah atau penolakan ketika para peserta pemilu memulai tahapan pemilu pada bulan Maret nanti. Karena besok (1/3), rancangan ini sudah harus masuk di KPU Provinsi sebelum ditetapkan KPU Pusat,” tegas Julita. Sementara itu, Wakil Bupati Melawi, Panji mengakui bahwa setiap tahun ada perubahanperubahan aturan dalam pemilu. Namun demikian, Panji memberikan apresiasi dan menyambut baik kepada KPU Melawi terkait penyelenggaraan konsultasi publik membahas rancangan daerah pemilihan menjelang pemilu legislatif 2014. “Pemerintah Melawi mempercayakan sepenuhnya kepada KPU sebagai lembaga yang berwenang dalam penyelenggaraan Pemilu. Saya juga percaya, KPU tahu yang terbaik dalam mengupayakan yang terbaik dengan dukungan dan kebersamaan kita semua,” ucap Panji. Oleh karena itu hal-hal yang bersifat aturan, ia meminta kepada pihak KPU untuk segera mensosialisasikan dengan jelas kepada para pemangku kepentingan Agar tidak timbul persoalan, dan bisa cepat diantisipasi. Ia melansir sedikit pemikiran seperti kepala desa yang ingin maju pada pemilu legislative 2014 mendatang. Kepastian hukumnya seperti apa. “Syukurlah oleh KPU sudah langsung dijawab dengan tegas, bahwa kepala desa yang ingin mencalonkan diri pada pemilu legislative harus mengundurkan diri,” katanya. Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh


Jumat, 1 Maret 2013

Kapuas Hulu

Borneo T Tribune

10

Hasil Try Out Mesti Dianalisis Pihak Sekolah Timotius Borneo Tribune, Putussibau PELAKSANAAN Ujian Sekolah dan Ujian Nasional (UN) sudah didepan mata.

Untuk itu seluruh sekolah yang mengikuti UN harus mempersiapkan diri sedini mungkin. Persiapan tersebut dapat dilaksanakan dengan berbagai cara salah satunya yiatu dengan dilak-

sanakannya pelajaran tambahan dan melaksanakan try out. Try out mesti dianalisis dan menjadi bahan evaluasi oleh pihak sekolah. Antonius, Kepala Dinas PendidikanPemuda dan

Olahraga Kabupaten Kapuas Hulu menekankan agar materi mata pelajaran harus selesai sebelum pelaksanaan ujian, melaksanakan pelajaran tambahan khusus untuk mata pelajar-

an yang diujiankan, dan melaksanakan try out yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan sebanyak dua kali dan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah. “Setelah try out dilaksanakan, pihak sekolah harus menganalisi dan mengevaluasi hasil try out siswa didiknya tersebut. Di mana mata pelajaran mana siswasiswa tersebut masih mengalami kesulitan. Kemudian harus terus didorong, sehingga siswa tidak asal lulus, namun memiliki nilai

yang berkualitas,” terang Antonius, kepada Borneo Tribune disela-sela sosialisasi persiapan UAS, UN yang dihadiri seluruh Kepala Sekolah SMP/SLTA, MA, SMK sederajat se-Kapuas Hulu di SKB Kota Putussibau, Kamis (28/2). Selain itu, dirinya juga menekankan agar pihak sekolah segera mensosialisasikan persiapan pelaksanaan UN tersebut terhadap orang tua murid, dengan harapan adanya dukungan orang tua dan lingkungan

dimasyarakat. Antonius berharap agar hasil pelaksanaan UN tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, sehingga harus persiapan matang.”Jika tahun lalu angka kelulusan Kapuas Hulu diatas sembilan puluh persen, nah harapan kita tahun ini bisa lebih baik lagi, tidak hanya kelulusan yang kita kejar namun kualitas angka kelulusan yang tentunya nilai siswa harus berbobot, jangan sampai siswa asal lulus,” tandasnya.

Lakukan Pemetaan Wilayah Kelola Masyarakat Adat Embaloh Hulu Timotius Borneo Tribune, Putussibau

Suasana sosialisasi persiapan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional yang diikuti oleh Kepala Sekolah perwakilannya se-Kapuas Hulu, di Kota Putussibau. Foto:Timotius/Borneo Tribune

PKR Jangan Dijadikan Isu Politik Timotius Borneo Tribune, Putussibau REALISASI pemekaran Provinsi Kapuas Raya yang mencangkup lima kabupaten wilyah Timur Kalimantan Barat dinanti-nantikan masyarakat. Hanya saja sampai saat ini belum ada kejelasan sampai kapan PKR yang menjadi kebutuhan lima kabupaten tersebut bisa terealisasi. “PKR jangan hanya dijual

Yusuf Habibie FOTO Timotius/Borneo Tribune

saat kampanye saja, tapi harus benar-benar terealisasi. Karena ini memang kebutuhan masyarakat di lima kabupaten yang selama ini mendambakan kemajuan dan kesejahteraan. Ingat kepentingan masyarakat, jangan hanya mengutamakan kepentingan politik sehingga realisasi PKR terbengkalai,”kata Yusuf Habibi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, di ruang kerjanya kepada Borneo Tribune, Kamis (28/2). Yusuf, menilai belum teralisasinya PKR tersebut tergganjal oleh kepentingan politik sejumlah kelompok saja, yang tidak mau memikirkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat khususnya di lima kabupaten wilayah Timur. Padahal menurutnya, lima kabupaten yaitu Kabupaten Sanggau, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu sudah komitmen untuk menganggarkan untuk kebutuhan dalam mewujudkan PKR.

“Rekemondasi dari pak Gubernur sudah ada, hanya saja yang menjadi masalah saat ini Pemerintah Provinsi induk belum mau membagi anggarannya selama dua tahun berturut-turut. Sedangkan untuk lima kabupaten sudah sama-sama komitmen siap menganggarkan,” jelasnya. Untuk memperjuangkan realisasi PKR, kata Yusuf, mmemerlukan komitmen dan sinergis semua pihak baik itu provinsi induk dengan lima kabupaten. Sebab yang menjadi nafas untuk hidupnya PKR yaitu anggaran. “Saya pernah punya wacana agar dewan di lima kabupaten mengadakan pertemuan yang difasilitasi tim pemekaran, agar PKR ini benar-benar diperjuangkan jadi tidak berjalan sendirisendiri. Jadi saya atas nama DPRD Kabupaten Kapuas Hulu tekankan agar apa yang menjadi kebutuhan masyarakat bisa direalisasikan, sehingga roda pembangunan dapat tumbuh cepat,” pungkasnya.

MASIH banyaknya sejumlah wilayah di Kabupaten Kapuas Hulu yang belum menyelesaikan batas-batas wilayah dan pemetaan wilayah, merupakan salah satu pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. Namun untuk wilayah Kecamatan Embaloh Hulu khususnya wilayah kelola masyarakat Adat Suku Tamambaloh dan Suku Iban Manua Sadap, pemetaannya difasilitasi oleh Lanting Borneo sejak bulan Mei 2012. Kegiatan tersebut juga dilaksanakan diskusi di sembilan belas dusun yang berada di dua wilayah Ketemenggungan Tamambaloh dan Iban Manua Sadap. “Jadi kegiatan yang kita lakukan tersebut merupakan proses dari pemetaan skala luas, dengan harapan kegiatan tersebut dapat memperjelas batas wilayah administrasi desa, yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah besar Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu,” kata Jalung, Deputi

Direktur LSM Lanting Borneo, Kamis (28/2). Pertemuan untuk membahas pemetaan tersebut kami juga laksanakan lokakarya pada tanggal 17-24 Feberuari 2013 dihadiri 7 Desa dan 19 Dusun. Dijelaskan Jalung, lokakarya yang dilaksanakan tersebut diharapkan dapat menghasilkan dua hal penting yaitu adanya peta wilayah kelola masyarakat adat dayak Tamambaloh dan Iban Manua Sadap. Kedua adanya dokumentasi model pengelolaan wilayah masyarakat adat yang tertuang dalam buku, dan menjadi bahan yang menjadi dasar perencanaan pengelolaan kedua suku tersebut. “Kegiatan kita ini membantu Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, selain memperjelas batas wilayah, juga menyatukan presepsi kedua suku, sehingga ada kesepahaman sebelum pemetaan skala luas ini direalisasikan. Kita sering melakukan pertemuan dengan kedua belah pihak,” tuturnya. Menurut Jalung, model dan metode serta proses

pemetaan skala luas yang akan diterapkan masih memerlukan proses yang panjang. Karena proses dalam pemetaan ini menitik beratkan proses interaksi dan komunikasi antar dusun, kampung, desa hingga ketemenggungan. Hal tersebut dilakukan untuk membicarakan banyak hal yang terkait informasi batas, model pengelolaan berdasarkan kearifan masyarakat adat dan yang dianggap perlu bagi masyarakat diwilayah Kecamatan Embaloh Hulu. Diharapkan ada dukungan dan keterlibatan dari instansi terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, sebab menurut Jalung, pemetaan skala luas yang difasilitasi Lanting Borneo tersebut sangatsangat membantu pemerintah dalam percepatan pemetaan wilayah. “Kita juga tentunya mengharapkan kegiatan yang kita laksanakan ini dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat setempat, guna mendorong kesejahteraan dan pembangunan di masyarakat,” tuntasnya.

Gallery

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

PALAPA TAXI

PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG

Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2

Jl. Niaga No. 25

0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :

BERANGKAT:

05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

Sejumlah warga melihat peta sketsa ketemenggungan yang akan menjadi dasar untuk pelaksanaan pemetaan skala luas di wilayah Kecamatan Embaloh Hulu. FOTO: Istimewa

IKLAN BARIS Service Mobil

Dicari

Peluang Usaha

SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk

SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562

Dijual Bangunan

Peluang Bisnis

BISNIS FOREX! Daftar hr ini, besok psti dpt Profit (7% selama 100 hr) www.forexal.com SMS “PETUNJUK” Hp.087885563999 T.07789645034

Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.

INVESTASI EMAS! Hari ini daftar mulai besok Dpt PROFIT (7%/hari) www.forecashier.com/ID.000833 /SMS “MINAT”.Hp.087775210833

Dijual Tanah Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336 DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977 Dijual tanah, 364 M 2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.

Peluang Bisnis Bisnis Forex! Modal Min Rp.300rb, Profit Besar, Cek UTK Pns, Pensiunan dll. Info www. inforexal.com, SMS “MINAT” Hp. 087885563999

Kost Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo Tribune

Jumat, 1 Maret 2013

11

Untan-RSUD Bentuk Task Force Team yakni mediasi. Didatangilah RSUDS untuk mendengarkan alasan-alasan kenapa mereka menyetop coas. Kemudian Dewan Pendidikan juga melakukan rapat bersama Rektor Untan di Gedung Rektorat beberapa hari setelahnya. Berdasarkan tugas mediasi di atas pundaknya, Dewan Pendidikan membe-

rikan rekomendasi kepada Pemprov Kalbar dengan tembusan kepada DPRD dan Dirjen Dikti. Alhasil, pertemuan segitiga yang dilangsungkan di Sekretariat Dewan Pendidikan, Kamis kemarin sejak pukul 09.0011.30 berhasil dengan baik merekonsiliasi hubungan disharmonis. Jabat tangan erat dilanjutkan dengan pe-

nunjukan Dr Abubakar Alwi, Ph.D selaku Pembantu Rektor 1 Bidang Akademik untuk memimpin Task Force Team (tim khusus) untuk menuntaskan berbagai kerikil yang mengganjal harmonisnya hubungan kedua lembaga dipertegas oleh Rektor Thamrin. Sebuah SK akan dia teken dan dilengkapi oleh Gubernur Kalbar

sehingga menjadi lebih kuat, legal, operasional. Task Force Team diharapkan Thamrin bisa membahas poin per poin. Dimulai dari proses administrasi coas hingga Rumah Sakit Pendidikan dan hasil akhirnya adalah KSO (kerjasama operasional). “Namanya boleh Task Force Team, boleh Joint

Pasangan Mesum Diobok-obok Aparat Pengobok- obokan pasangan mesum, yakni pertama kali di Kost yang terdapat di Gang Bersatu Jalan Merdeka, dimana terdapat dua Kost yang digerebek. Dan pasangan mesum, mahasiswa yang tidak memiliki Kipem dan yang tidak memiliki KTP pun ditemukan. Kemudian ditempat kedua yakni di Jalan Putri Dara Hitam, juga terdapat dua Kost yang digerebek, dimana di dua Kost ini, banyak ditemukan pasangan mesum, dan psangan mesum ini di usia yang masih muda. Sedangkan di Kost - kost yang terletak di Gang Hidayah Jalan Suwignyo, aparat tidak menemukan pasangan mesum, melainkan hanya warga yang tidak memiliki KTP. Dari 5 Kost yang digerebek Sat Pol PP dan Kepolisian ini pun, berhasil mendapatkan 7 pasangan mesum di indekost Kecamatan Pontianak Kota. KTP luar daerah dan tidak memiliki Kipem 22 orang, dan yang tidak memiliki KTP 6 orang. Dan hasil keseluruhannya yang terjaring, yakni 42 orang. Kabid Penertipan, Penegakan dan Perundang - undangan (P3) Sat Pol PP Kota Pontianak, Uray Berty

Apriani, dirinya mengatakan bahwa ini dilakukan, guna menegakan Perda yang ada di Kota Pontianak, dimana dalam Perda tersebut, tempat penginapan, seperti Wisma, Kost, dan Hotel, Salon dan Panti Pijat, dilarang dijadikan sebagai tempat Asusila atau tempat mesum. “ Ada warga yang merasa resah dan ada juga warga yang melaporkan tentang adanya Kost atau tempat penginapan yang, yang dijadikan tempat mesum, jadikan turun langsung turun ke lapangan, selain itu razia juga merupakan kegiatan rutin Sat Pol PP,” ungkapnya. Dikatakan Berty, dalam melakukan razia ini, Ia juga berkoordinasi dengan Polresta Pontianak, sehingga ada kepolisian yang memback up dalam razia ini. Dan yang tejaring dalam razia ini, yakni sebanyak 42 orang, dimana semuanya didapatkan di Kost. “Kita sudah saling koordinasi dengan pihak kepolisian, karena jika memang dalam razia ini ditemukan hal - hal yang bersifat pidana. Maka kita serahkan kepada pihak kepolisian, dan kepolisian dan Sat Pol PPÿ bisa mengambil tindakan

tipiring, dan jika ada yang melanggar Perda maka akan langsung ditangani Sat Pol PP,” jelas Uray Berty. Dan terkait Video mesum yang direkam di salah satu Kost yang ada di Kota Pontianak, dirinya mengatakan, razia yang dilakukan dari Kost - kost seperti ini, juga salah satu pencegahan. “Tujuh pasangan kita temukan di kost, semuanya kita gerebek saat sedang tidur nyenyak, dan kita langsung mengangkutnya, selain itu 22 orang mahasiswa yang tidak memiliki Kipem dan 6 orang tidak memiliki KTP, semuanya kita jaring dan kita lakukan pendataan,” ungkapnya lagi. Uray Berty menegaskan kepada semua jenis tempat penginapan, untuk mentaati Perda, dimana tempat penginapan bukanlah rumah mesum, bukan tempat mesum secara bebas. Karena apabila itu terjadi, itu merupakan pelanggaran Perda. “Kita akan cabut izin para pengusaha Kost ini, ketika kita sudah ingat satu, dua kali masih saja tidak diindahkan, maka kita ingatkan sampai 3 kali dengan surat SP3, tidak juga diindahkan, maka akan cabut izin penginapannya, karena banyak warga merasa resah tentang

tempat penginapan dijadikan tempat mesum,” tegas Uray Berty. Sementara itu Kasi Trantib Kecamatan Pontiana Kota, saat dijumpai dilapangan, dirinya bahwa di Kecamatan Pontianak Kota terdapat enam puluhan Kost. Dan itu sudah terdata, dan Kecamatan sudah selalu mengimbau kepada pengusaha penginapan untuk selalu mentaati Perda dan kemudian memantau para penghuni Kost sehinga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Sedangkan Kasat Sabhara Polresta Pontianak Kompol Ongky, dirinya juga akan selalu senantiasa melakukan kegiatan rutin ini, bersama - sama dengan Sat Pol PP, karena dengan bersama - sama melakukan razia maka tindakan yang diambil bisa seiring. “ Kita mengimbau kepada pengusaha tempat penginapan, khususnya Kost, untuk selalu memantau penghuni Kost, sehingga tidak ada kejadian yang tidak diinginkan. Karena dengan memantau penghuni Kost, akan diketahui siapa saja yang datang, dan apa saja dilakukannya,” imbau Kasat Sabhara Kompol Ongky S.Ik.

Working Group, bisa Tim Penyelamat FK Untan dan lain sebagainya. Terpenting kita datang ke sini dengan niat baik, yakni mendidik anak-anak bangsa,” ungkap Prof Dr Thamrin Usman, DEA dalam kata pengantarnya setelah dia memperkenalkan anggota yang menyertainya. Selain hadir Purek 1 Dr Abubakar Alwi, Ph.D, juga tampak Prof Dr Tangdililing, MA, Dr Hermansyah dan Kepala Lemlit Untan Dr Amrazi Zakso. Sementara dr Gede Sanjaya menyatakan, “Kita tak usah lagi melihat ke belakang, namun menatap masa depan buat kebaikan FK Untan,” ungkapnya seraya menyatakan dirinya terjepit laksana sandwich. “Saya terjepit dari atas dan bawah,” ungkapnya sambil menyebut dirinya ChinaBali menjadi China “Malang”. Malang lantaranÿ masalah disharmonis dengan Untan. Padahal para dokter juga senang mengajar tanpa melihat berapa mereka dibayar. Gede didampingi dr Bambang, dr Dedet sebagai Ketua Komisi Etik, dan sejumlah wakil direktur. “Saya menunjuk Wadir 1-istrinya Pak Sekda Kota M Akip-untuk mewakili RSUDS dalam Task Force

Team,” ungkapnya seraya menyatakan akan segera rapat internal untuk mensosialisasikan hasil mediasi bersama 45 dokter spesialis di RSUDS. Gede juga minta kepada rektor untuk mensosialisasikan hasil mediasi di lingkungan Untan sehingga seimbang. Melihat rujuk antara kedua lembaga, Prof Dr AB Tangdililing angkat bicara. Dia meminta sepucuk surat yang pernah diteken Direktur RSUDS bahwa coas distop sementara agar dicabut. Sedangkan Prof Hj Asniar Ismail, MM yang juga Ketua Dewan Pengembang FK Untan sempat meneteskan air mata menyaksikan harmonisasi yang terjadi di depan matanya. “Saya malam ini bisa tidur tenang karena saya selama ini berada di kalangan mahasiswa,” ungkap Asniar yang juga pejabat rektor saat FK didirikan 8 tahun silam. Dokter spesialis anak, dr Dina berharap nama RSUDS juga dipajang di papan nama FK Untan. Begitupula di skripsi sehingga jodoh kedua lembaga semakin mesra selain detil kinerja profesional. Amal dan jariyah tentu saja iya, tetapi syarat admin formal juga mesti dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya. Task Force Team yang dipimpin Dr Abubakar Alwi, Ph.D akan mulai membahas krikil-kerikil kecil yang menjadi friksi tajam mulai Selasa mendatang. Namun pembahasan via komunikasi telepon akan sudah mulai berjalan. Kerikil tajam itu antara lain perihal penghargaan non material kepada para dokter spesialis seperti surat resmi vs SMS, landasan kerja profesional, hingga kesempatan mengikuti program magister ataupun doktoral. Mediasi dibuka dengan doa bersama yang dipimpin komisioner pendidikan keagamaan Drs H Momon Salmon, M.Pd dilanjutkan pidato pembuka Ketua Dewan Pendidikan Prof Dr Hamid Darmadi, M.Pd. Acara selanjutnya adalah perkenalan masing-masing lembaga dimulai dengan Dewan Pendidikan, Untan dan RSUDS. Acara yang dimoderatori komisioner Dikti Drs Slamet Tarno, M.Si berakhir hingga pukul 11.30 dengan hasil memuaskan sekaligus membahagiakan. Bahwa disharmoni selama beberapa bulan bisa diselesaikan dengan jiwa besar dalam sebuah forum mediasi bersama Dewan Pendidikan. *

masuk proyek besar. Proyek besar semasa menjadi Ketua Fraksi itulah yang kemudian menjerumuskan anak macca ini ke jurang KPK. Dia menjadi tersangka akibat dugaan gratifikasi mobil mewah merk Harier. Mobil mewah yang sesungguhnya masih banyak kelas di atasnya, namun juga tidak berarti murah, jauh mengalahkan harga ratusan sepeda kelas Tok Ambok. Tok Ambok yang dulu memuji tampilnya anak muda sebagai regenerasi bangsa menjadi geleng-geleng kepala. “Magi takkok?” Kenapa begitu? Ketika saya bertemu Tok Ambok, dia menatap wajah saya. Lamat-lamat. Dalam sekali. Seolah dia mau bilang, “Sebagai generasi muda, janganlah berlaku seperti para koruptor. Jangan sampai ada keuangan negara yang dirugikan. Jaga masa depan dan nama baik, sebab keduanya jauh lebih

berharga daripada pangkat dan jabatan.” Saya mengambil posisi duduk di depan Tok Ambok. Tatap matanya tetap menyerapkan kata-kata bertuah, “Hati-hati dengan aktivitas di partai politik. Di sana tidak ada sahabat abadi maupun musuh abadi. Kawan bisa jadi lawan, lawan bisa jadi kawan.” Tok Ambok menatap tajam tanpa kata-kata. Saya paham. Tok Ambok sedang bermuram perasaan. Namun di balik batok kepalanya dia banyak pikiran yang ingin dituangkan. Sebagai anak muda sebaiknya jadi profesional di luar pentas politikklah. Terkecuali benar-benar siap dan kuat. Siap untuk masuk jurang KPK. Siap untuk dijerat polisi. Siap untuk dicaci-maki. “Presideng bilan bahwa delapang tahung mencadi presideng, delapang tahung juga dicaci-maki..Magi takkok?” *

“Magi Takkok?” kasus korupsi. Semula Tok Ambok menilai seorang anak muda itu benar-benar macca. Pintar menggunakan kata-kata. Santun. Cerdas. Religius. Cocok buat alih generasi kebangsaan. Ketika sang pemuda terpilih menjadi ketua partai dalam usia relatif jauh meninggalkan umur ketua partai lainnya yang angkatan babe gue, Tok Ambok yang sudah sepuh berdecak kagum. “Ini baru endonesia,” wejangnya. “Werani kubbuk gerakang,” katanya. Maksudnya berani buat gerakan revolusioner. Lebih-lebih sang pemuda macca ini juga menggandeng sekjen yang juga muda belia. Sang pemuda sebelum terpilih sebagai ketua parpol adalah ketua fraksi di rumah wakil rakyat level nasional. Dia sudah piawai memimpin para pemimpin yang besar-besar. Biasa menangani perkara besar, ter-

Kalimantan Miliki 41 Persen Cadangan Batu Bara Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Kawasan tersebut dijadikan tempat pendidikan pengelolaan lahan yang dijadikan tempat penangkaran hewan Landak serta pembibitan jenis-jenis dan berbagai buah asli Kalimantan. Menteri Lingkungan Hidup juga melakukan penanman dan pemberian 1000 (seribu) bibit tanaman ,serta memberikan 1 unit pembangkit tenaga listrik tenaga surya (PLTS). “Indek kualitas lingkungan hidup Kalimantan pada 2011 berjumlah 64 poin diatas rata-raya ÿindeks lingkungan hidup nasional. Kecendrungannya baik. Tetapi orang selalu melihat kenyataannya rusak parah. Dan ini tentunya menjadi

perhatian bersama. Ya memang kalau tidak didukung dengan dana baik,ya hasilnya tidak baik,”tambahnya. Dia menekankan terkait tata ruang wilayah. “Ya memang penting rencana tata ruang wilayah (RTRW). Dalam hal ini tata ruang dengan baik pemetaanya. RTRW yang sudah dibuat harus dilaksanakan. Jadi, nantinya ada semacam ekonomi hijau. Dan warga sendiri berhak atas menjaga lingkungan itu sendiri,”katanya. Dia menambahkan, saat ini sudah ada juga MOU dengan NGO, dan masyrakarat terkait masyarakat adat itu sendiri. Sementara itu, Gubernur Kalbar, Cornelis, mengata-

kan Provinsi Kalbar sangat luas wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia. “ Pulau Kalimantan itu penopang APBN. Demikian juga dengan HPH. Yang menjadi tantangan ke depan adalah komitmen kita menyelemangatkan lingkungan. Kalimantan itu adalah paru-paru dunia,” kata Cornelis. Disamping itu, Provinsi Kalbar juga ada masalah perkebunan. Tapi, hal itu belum berjalan maksimal. Karena belum ada ruang untuk lahan konservasi. Ya selain itu juga menata lingkungan hidup yang lebih baik. “Kalimantan ini memang harapan dunia. Salah satunya Heart of Borneo (HOB),”jelasnya.

Anggaran Dispora Naik Seratus Persen sekolah olahraga. “Yang jelas, anggaran tersebut untuk dua fungsi yakni kepemudaan dan olahraga,” ujar Utin. Utin menambahkan, pemerintah provinsi melalui Dispora melalui anggaran tersebut akan memaksimalkan pelayanan dan sarana. Baik untuk pembinaan, pencapaian prestasi, dan keperluan la-

innya yang berkaitan dengan olahraga dan pemuda. “Alhamdulillah, kita mendapat anggaran dana. Artinya kita akan lebih solid memberikan pembinaan dan peningkatan prestasi,” imbuh Utin. Terkait sport center dan sekolah olahraga yang direncanakan pemerintah akan ditempatkan di daerah Jalan Trans Kaliman-

tan, Utin menjelaskan sampai saat ini rencana tersebut masih dalam pengakajian. Namun, pemerintah sangat serius mewujudkan rencana tersebut. “Gubernur sudah menandatangani, artinya pemerintah provinsi sudah merestui. Kita berharap ini segera terwujud agara olahraga Kalbar semakin baik,” pungkasnya.

Divonis Tiga Bulan dangan, hakim ketua membacakan amar putusan di hadapan terdakwa, kuasa hukum dan JPU. “Terdakwa dinyatakan bersalah atas tindak pidana penggunaan dokumen perjalanan RI yang palsu. Terdakwa divonis tiga bu-

lan,” kata hakim, di PN Tangerang, Kamis (27/2/ 2013). Vonis kepada artis yang kerap tampil seksi ini sedikit lebih ringan dari dakwaan JPU hanya menuntut terdakwa empat bulan penjara. Untuk diketahui,

gadis kelahiran Aceh 27 tahun ini sudah ditahan sejak 10 Desember 2012 lalu, dalam kasus pemalsuan paspor. “Terdakwa tetap ditahan untuk menjalani sisa tahanan yang sudah dijalani,” tutupnya dalam persidangan.


CMYK

Seremonial

12 Togam dan Tomas Ujung Tombak Pembinaan Umat

www.borneotribune.com

Borneo Tribune

PEMBUKAAN Karo Kessos Setda Kalbar Susanto Tri Nugroho mewakili Gubernur Cornelis membuka secara resmi Rakor Pembinaan Agama Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu di Hotel Gajah Mada. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

Rakor Lembaga dan Organisasi Agama Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

Rapat Koordinasi (Rakor) menjadi wadah dan sarana penyampaian informasi dalam upaya bersama meningkatkan kualitas kerukunan hidup umat beragama di Kalbar. Menurut Gubernur Kalbar, Cornelis, Rakor Pembinaan Agama Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu, di Kalbar adalah meningkatkan peran pemerintah untuk merajut kebersamaan

melalui program-program keagamaan dan pembinaan umat beragama di Kalbar. ”Rakor ini merupakan bagin dari upaya Pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak dari tindak kekerasan dan perkosaan,” kata Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Karo Kessos Setda Kalbar, Susanto Tri Nugroho saat membuka Rakor Pembinaan Agama Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu di Hotel Gajah Mada. Dikatakan olehnya, pe-

rempuan dan anak sangat rentan mendapaat tindakan kekerasan dan perkosaan baik dalam rumah tangga maupun daari lingkungan sekitarnya. ”Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan,” jelasnya. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya gar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai

dengan harkat dan martabat kemanusian, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. ”Ini merupakan permasalahan yang sangat komplek yang harus ditangani bersama oleh pemerintah, penegak hukum, LSM, lembaga keagamaan dan tokoh agama (Togam) sampai lapisan masyarakat yang kurang paham dengan Peraturan Perundang-undangan (Perpu), sehingga dikemudian hari tidak ada lagi permasalahan yang menimpa perempuan

PSE KAP Monitoring Kelompok Petani Karet

Pastor Bagara OFMCap saat meninjau kebun karet warga

Emi Borneo Tribune, Pontianak

“Kami ingin agar para petani karet tetap menjadi pemilik di tanahnya sendiri. Tanah-tanah yang ada mestinya dikelola dan tidak untuk dijual,” tegas Pastor Iwan Darmawan Bagara OFM Cap, saat diskusi dengan para petani karet di Kampung Mejo, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas, pekan ketiga Februari 2013 yang lalu. Pastor Bagara, sapaan akrabnya, mengingatkan hal itu ketika Tim Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Pontianak (KAP) melakukan evaluasi dan monitoring kelompok pengembang budidaya karet di Kampung Mejo. Monitoring kelompok petani karet ini dalam kerangka untuk melihat sudah sejauh mana perkembangan budidaya karet dengan sistem okulasi pasca pelatihan dan pendampingan PSE KAP tahun 2012 yang lalu. Peserta monitoring dari PSE KAP kali ini diantaranya Pastor Iwan Darmawan Bagara OFM Cap selaku Ketua PSE KAP, Pastor Yeremias OFM Cap, Br Kris Tampajara MTB, Matheus Merah, Yohanes Andut dan Yosef Maturbongs dari Diklat Nyarumkop. Sementara pendamping kelompok hadir Pastor Alfred Dino OFM Cap, dan mewakili Paroki Sambas Pastor John OFM Cap. Peserta evaluasi dan monitoring dari Kampung Mejo sebanyak 5 orang, Kampung Tebuah Seraub 3 orang,

dan Kampung Enau ada 2 orang. Dalam diskusi itu kemudian terungkap, bahwa kelompok petani karet menghadapi berbagai kendala dalam mengembangkan karet okulasi di Kampung Mejo dan sekitarnya. Berbagai kendala itu meliputi belum menguasai proses okulasi karet secara baik, penyediaan lahan dan bibit serta pemeliharaan yang belum memadai, juga terserang hama seperti kijang. Kebersamaan kelompok juga, menurut warga setempat, masih belum berjalan dengan baik. “Kami sebenarnya ingin

agar bisa mengembangkan budidaya karet okulasi ini secara mandiri. Hanya kami belum terlalu paham untuk proses okulasinya. Untuk itu kami ingin agar PSE bisa membantu pelatihan okulasi tanaman karet nantinya,” ujar seorang warga Mejo ketika diskusi dengan Tim PSE KAP. Menanggapi permintaan seorang warga Kampung Mejo itu, Pastor Alfred Dino OFM Cap menyatakan, bahwa tim Diklat Nyarumkop bersedia membantu masyarakat dalam mengembangkan karet okulasi ini. Hanya syaratnya, menurut Pastor Alfred,

masyarakat Mejo harus sudah menyediakan lahan dan pembibitan batang bawah. “Syaratnya, andaanda yang berkumpul dalam diskusi ini harus kompak dan segera menyiapkan lahan dan bibit batang bawah. Setelah siap baru menghubungi tim Diklat Nyarumkop untuk datang ke Mejo,” tegas Pastor Alfred Dino OFM Cap. Terkait dengan penyediaan lahan, menurut Pastor Alfred Dino OFM Cap, selain di kebun karet, halaman rumah pun bisa dimanfaatkan. “Yang penting ada kemauan dan kompak. Kalau sudah siap, 2 atau 3 bulan kedepan bisa menghubungi tim Diklat Nyarumkop,” katanya. Pastor Alfred menambahkan, jika para peserta diskusi monitoring ini kemudian segera berbuat, maka akan menggugah masyarakat yang lainnya untuk segera mengembangkan karet. “Jika kalian berhasil mengembangkan budidaya karet dengan sistem okulasi, maka dengan sendirinya akan diikuti oleh masyarakat lainnya,” kata Pastor Alfred, sapaan akrabnya. Namun Br Kris Tampajara MTB mengingatkan agar dalam mengembangkan budidaya karet okulasi ini tetap berpedoman pada sebuah proses. “Dalam bidang pertanian itu perlu melewati tahapan-tahapan dan proses. Tidak bisa yang namanya instan,” ujar Br Kris Tampajara MTB. o

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal

CMYK

dan anak-anak akibat tindakan kekerasan dan perkosaan. ”Di Kalbar, ada beberapa kasus kekerasan dan perkosaan yang menimpa perempuan dan anak-anak akibat tindak kekerasan dan perkosaan,” ujarnya. Pemerintah juga mengajak, pelaksanaan UU Perlindungan Anak No 23/ 2002 terus menerus disosialisasikan oleh aparat Pemerintah kepada seluruh masyarakat, khususnya lembaga, organisasi, tokoh agama serta kepada seluruh

Jumat, 1 Maret 2013

umat beragama guna mewujudkan masyarakat Kalbar yang berkualitas, dami, dan sejahtera dalam bingkai NKRI. ”Diperlukan pembinaan yang intens dalam sendi kehidupan beragama, melalui berbagai program dn kegiatan, baik yang dilakukan pemerintah, Pemerintah daerah dan jajaranya, serta lembaga keagamaan yang ada,” ajaknya. Mengingat dalam konteks pembinaan dan pengembangan keagamaan yang lebih banyak bersen-

tuhan dengan masyarakat adalah lembaga/organisasi keagamaan.Tokoh-tokoh agama (Togam) dan tokoh masyarakat (Tomas) yang berada di lingkup keagamaan sebagai ujung tombak, sementara Pemprov lebih pada fungsi fasilitator, tentunya perumusan kebijakan-kebijkan dan program-program di bidang keagamaan tidak terlepas dari koordinasi dengan jajaran Kemenag RI. “Kewenangan Agama yang belum diserahkan kepada Daerah,” pesannya. o

Kwee Lay Hok Sumbang Selang Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

Pemadam Kebakaran Siaga yang memiliki naga Siaga dalam memeriahkan puncak perayaan Cap Go Meh telah berjalan sukses berkat kebersamaan dan persatuan sesama anggota pemain naga Siaga yang dihimpun dari beberapa Anggota pemadam Kebakaran yang ada di Kubu Raya dan Kota Pontianak. Setelah sukses memainkan naga dalam perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak, anggota-anggota pemain yang tergabung dalam Naga Siaga berasal dari beberapa Pemadam Kebakaran di Kota Pontianak juga diberikan ucapan terima kasih kepada pemadam kebakaran yang telah mengutus anggota-

SELANG Penasehat Pemadam Kebakaran Siaga, Ateng Tanjaya mewakili Ketua Pemadam Kebakaran Siaga menyerahkan secara simbolis bantuan 2 roll selang pemadam kebakaran kepada BPAS Unit III. FOTO Andika Lay/ Borneo Tribune.

nya untuk bergabung dalam Pagelaran Naga Siaga. Ucapan terima kasih ini, kata Kwee Lay Hok, Ketua Pemadam Kebakaran Siaga, anggota pemadam selain diberikan tanda terima kasih angpao juga diberikan ucapan terima kasih kepada Pemadam kebakaran berupa 2 roll selang. “Kita sumbangkan 2 roll selang kepada pemadam kebakaran yang mengutus anggotanya bergabung dalam Naga Siaga,” kata Kwee Lay Hok, Kamis (28/ 2) saat ditemui di kediamannya yang juga Posko Pemadam Kebakaran Siaga. Dikatakan olehnya, Naga Siaga sudah 3 tahun berperan dalam memeriahkan puncak perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak dan sekitarnya. Dalam pagelarab naga ini, Pemadam Kebakaran Siaga yang

menghadirkan naga bukan untuk mencari keuntungan, tapi dari hasil angpao dari permainan naga ini sebagian disumbangkan kepada warga yang membutuhkan, serta Yayayasan maupun Vihara. Dalam kesempatan ini, pihaknya telah menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran di Desa Sungai Purun Besar, dan juga memberikan sumbangan kepada Vihara Bodhisatva Karaniya Metta sebesar Rp 10 juta, dan masing-masing Pemadam Kebakaran yang ikut berpartispasi dalam permainan naga ini diantaranya, Pemadam Kebakaran Mandiri, Pemadam Kebakaran Bhakti Raya, Pemadam Kebakaran Sungai Ambawang, Pemadam Kebakaran Sungai Raya, dan BPAS Unit III.o


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.