cmyk
I DEALISME, K EBERAGAMAN
DA N
KEBERSAMAAN
Borneo Tribune www.borneotribune.com
Kamis, 22 November 2012
8 Muharram 1434 H - 9 Cap Gwee 2563
Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103
Panti Pijat dan Salon Plus Dirazia
Pelantikan Gubernur 14 Januari 2013 Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak
Sat Pol PP Dikunci di Salon Febri Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak
Drs. Cornelis, M.H.-Drs. Christiandy Sanjaya, SE.MM
GUNA menekan angka Penyakit Masyarakat (Pekat) jenis perbuatan mesum di panti pijat dan salon, Sat Pol PP semangat dengan rutin melakukan razia. Namun apesnya saat hendak merazia di Salon Febri yang terletak di Jalan Gajah Mada tepatnya di depan Hotel Aston Pontianak, Sat Pol PP ....Ke Halaman -11
Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121
1.000 PNS Ditarget Tes Urine
PELANTIKAN gubernur dan wakil gubernur Provinsi Kalimantan Barat masa periode ta-
hun 2013-2018 akan dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2013 di gedung DPRD Provinsi Kalbar. Demikian dikatakan Sekertaris DPRD Provinsi Kalbar, Drs. Bambang Soerahmat. Ia
Zumiati: Terindikasi Narkoba Dimutasi Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak BADAN Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pontianak me-
nargetkan sebanyak 1000 PNS akan dites Urine Narkoba oleh BNNK Pontianak, guna para PNS yang berada di Pemerintahan Kota Pontianak dan ja-
menjelaskan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan pelaksanaan tersebut termasuk persiapan rapat paripurna DPRD Kalbar. “Pelantikan sekaligus mengambilan sumpah dan janji ca-
lon gubernur Kalbar terpilih Drs. Cornelis, M.H.-Drs. Christiandy Sanjaya, SE.MM, oleh Menteri Dalam Negeri,” terang Bambang, kemarin.
jaran bebas narkoba, karena sebagai pelayan publik, tidak boleh memiliki citra buruk. Hal ini dikatakan oleh Kepala BKD Kota Pontianak, Zumiati, Rabu (21/11), kemarin. Menurut Zumiati, tes urine
yang dilakukan oleh SKPD, kecamatan, serta para Pejabat Pemkot Pontianak, sudah hampir rampung. Hingga saat ini sudah 900 PNS yang diperiksa urinenya, dan
....Ke Halaman -11
....Ke Halaman -11
S uara Enggang
Penyelundupan Sabu 28 Kg
PERTANYAAN
P. Florus
DI pedalaman Kalimantan, terutama di kalangan masyarakat Dayak, pertanyaan pertama yang biasa diajukan kalau bertemu sesorang adalah “Mau ke mana?”. Pertanyaan ini menggambarkan budaya (perilaku) kepedulian sosial yang terbentuk dari kondisi lingkungan alam kehidupan sehari-hari. Ada hutan
Kolomnis
....Ke Halaman -11
B uah Bibir Video Teaser Tersebar JAKARTA - Walau belum dinyatakan resmi merilis teaser dari single internasionalnya, video berdurasi 52 detik yang berjudul Agnes Monica International Album (photos) Teaser rupanya sudah terlanjur tersebar. Saat diunggah ke YouTube kemarin oleh akun bernama wellylimd93 hari ini sudah tidak bisa dibuka lagi. Namun, rupanya fans Agnes menyambut teaser ini dengan suka cita, video ....Ke Halaman -11
Agnes Monica
Saksi Kasus Pencurian SAM, seorang pria tua menjadi saksi dalam kasus pencurian. Pengacara pembela mengajukan pertanyaan kepada Sam, “Apakah Anda melihat klien saya melakukan pencurian ini?” ”Ya,” kata Sam, “aku melihatnya dengan jelas, dia mengambil barang.” Pengacara bertanya lagi keada Sam, “Sam, ini terjadi pada malam hari. Apakah Anda yakin Anda melihat klien saya melakukan kejahatan ini?” ”Ya,” kata Sam, “Aku melihat dia melakukan hal itu.” Kemudian pengacara berkata lagi kepada Sam, “Sam, dengarkan, Anda berusia 80 tahun dan pandangan mata Anda mungkin buruk. Seberapa jauh Anda bisa melihat di malam hari?” Sam mengatakan, “Saya bisa melihat bulan, seberapa jauh itu?”o
Oknum BC Entikong Jadi Tersangka Kapolda: Bea Cukai Akan Diselidiki Terus
Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak HAL ini ditegaskan oleh Dir Narkoba Polda Kalbar Kombes Pol Drs. Ahmad Alwi, kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Rabu (21/ 11). Menurut Dir Narkoba, sampai saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 9 orang, yakni terdiri dari 4 oknum BC Entikong, 2 Supir Bus dan tiga oknum lainnya. Kemudian hasil pemeriksaan tersebut, terdapat orang yang diduga sebagai tersangka dalam kasus masuknya 28 Kg sabu dari Malaysia ke Kalbar. “Hasil pemeriksaan terhadap dua oknum supir Bus SJS, bahwa Junaini (JN) merupakan Oknum BC Entikong menerima Amplop yang berisikan uang sebesar 360 Ringgit (Satu Juta Lebih) beserta Faktur pengiriman. Kemudian Supir sendiri mengaku akan diberikan 50 Ringgit per kotak sabu, jika sabu tersebut sampai ke Pontianak,” ungkap Dir Narkoba Polda Kalbar. Lanjut Dir Narkoba, Amplop yang berisikan uang tersebut, yakni diduga merupakan dari si pengirim barang. Dan menurut Supir, Ia diberikan Amplop oleh seseorang untuk JN. Dan Amlop tersebut disampaikan Supir ke JN, serta diterima oleh JN. Namun saat dilakukan pemeriksaan, JN beralibi bahwa tidak ada menerima Amplop yang berisikan uang, melainkan hanya Faktur pengiriman saja. “JN ini yang kita curigai, lantaran mengapa Ia menangkap sendiri, tidak mengajak pihak kepolisian (Polsek setempat), lantaran sebenarnya itu bukan ranah BC lagi untuk menangkap, melainkan BC menangkan hanya wilayah kepabeanan,” kritik Kombes Pol Ahmad Alwi. Dikatakan Ahmad, bahwa Ia sedang mendalami hasil penyelidikan dan penyidikan. Guna mencari unsur untuk menjerat sang oknum sesuai dengan undang – undang narkoba tahun 2009. Dimana pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan. Dan pihak kejaksaan sendiri sudah memberikan petunjuk kepada kita terkait koordinasi tersebut. “Saat kita hendak meminta CCTV di perbatasan ....Ke Halaman -11
Setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan oleh Direktorat (Dit) Narkoba Polda Kalbar terkait penangkapan yang dilakukan Bea Cukai (BC) Entikong terhadap sabu 28 Kg di Bus SJS beberapa waktu lalu, Polda Kalbar mengkerucutkan hasil penyelidikannnya tersebut. Dari pemeriksaan terhadap 9 saksi, ada 4 oknum BC Entikong yang diperiksa, salah satunya diduga sebagai tersangka.
SABU 28 KG Sabu 28 Kg saat dilimpahkan Bea Cukai kepada Dit Narkoba Polda Kalbar, dan setelah dilakukan penyelidikan Oknum Bea Cukai Entikong diduga sebagai tersangka. FOTO Achmad Mundzirin/Borneo Tribune
Pontianak Heritage Melayani: - Antar Jemput Penumpang & Carter - Jasa Pengiriman Barang & Dokumen
Siswa Terbaik Kalbar Go International
Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak KALI ini dari bidang debat bahasa Inggris. Sayyid Habibullah siswa SMAN 3 Pontianak akan mewakili Indonesia di debat bahasa Inggris
tingkat dunia yang akan digelar di Turki 27 Januari tahun 2013 mendatang. Sayyid Habibullah sebalum ditetapkan menjadi wakil Indonesia telah melalui beberapa tahapan. Pertama seleksi tingkat provinsi yang menempat-
kan dirinya di peringkat tiga besar. Di tingkat nasional ia berhasil masuk di peringkat 7 pada seleksi pertama. Di seleksi kedua ia memperbaiki prestasi dengan menempati peringkat 3 nasional. ....Ke Halaman -11
SAYYID HABIBULLAH (pertama dari kanan) menjadi terbaik ketiga tingkat nasional debat bahasa Inggris. Prestasi tersebut sekaligus menjadi wakil Indonesia di Turki Januari mendatang.. FOTO Ubay KPI/Borneo Tribune
Menyambut Natal & Tahun Baru Banjir Hadiah Langsung
PT. ANZON AUTOPLAZA Cabang: Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000, Sampit : Jl. Jend Sudirman Km. 1
HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -
cmyk
Kalbar tiada hentinya mencetak generasi berpotensi dan berkualitas. Setelah beberapa tahun lalu Kalbar melalui siswa terbaiknya mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional melalui sains, kini muncul kembali satu siswa terbaik Kalbar yang kembali go international.
Kamis, 22 November 2012
Kayong Utara
Borneo T Tribune
2
Kasus DBD KKU Hingga Oktober 2012
Dua Meninggal, 72 Pasien Positif
Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana
Hingga Oktober 2012, tercatat 72 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di KKU. Bahkan dua kasus diantaranya berujung jatuhnya korban jiwa, karena meninggal dunia. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan KKU, 72 kasus tersebut paling ting-
gi berada di Puskesmas Kecamatan Teluk Batang. Yakni dengan 59 kasus dan 1 kasus dinyatakan meninggal dunia. Disusul Puskesmas Siduk, Kecamatan Sukadana dengan 3 kasus, Puskesmas Sukadana 2 kasus dan Puskesmas Telaga Arum, Kecamatan Seponti 4 kasus dan 1 diantaranya meninggal dunia. Dinas Kesehatan KKU dalam upaya tersebut langsung melakukan fogging fo-
Salam. Ilustrasi/Ist
Redaksi mengundang pembaca Borneo Tribune untuk mengirim tulisan untuk rubrik “Citizen Journalism”. Bentuk tulisan dapat berupa laporan kegiatan, opini, surat pembaca, puisi, cerita pendek. Panjang tulisan maksimal 500 kata. Kirimkan tulisan ke email: yusriadii@yahoo.com. Terima kasih.
T
S
Sabu Perbatasan
ulit lagi membantah Kalimantan Barat, tak hanya daerah transit tenaga kerja Indonesia (TKI) illegal, daerah ini menjadi kawasan transit bagi narkoba. Sejumlah kasus-kasus narkoba besar menjadi buktinya dan baru-baru ini kasus 28 kilogram sabu-sabu yang masuk dari perbatasan, Kuching-Entikong. Kita salut kepada para aparat Negara yang telah berhasil mencegah beredarnya barang haram tersebut. Bayangkan, bila saja zat aditif bernilai triliunan tersebut sempat lepas dan beredar luas, berapa banyak anakanak bangsa ini menjadi korban? Berapa banyak uang yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kebaikan habis hanya menjadi asap setan. Kasus besar ini jelas menyedot perhatian, namun sayang dan masih menimbulkan tanda tanya siapa sebenarnya pemasok, pengirim, penerima dan pembeli sesungguhnya. Timbul pertanyaan lainnya, mengapa sabu-sabu sebanyak itu bisa lepas hingga mendekati Kota Pontianak. Mengapa tidak ‘dibersihkan’ di pintu gerbang Negara? Atau mengapa tidak dibiarkan sampai ke Kota Pontianak sekalian sehingga jelas diketahui siapa sebenarnya penerima paket tersebut. Pertanyaan lainnya juga mengapa kasus ini tidak diserahkan kepada Badan Nasional Narkotika (BNN)? Padahal di Kalimantan Barat juga sudah memiliki BNN Provinsi? Selain itu, BNN juga sudah MoU dengan Bea Cukai. Kita yakin lembaga yang dibentuk Negara ini bisa fokus menelusuri kasus ini sehingga menemukan titik terang dan mempersempit gerak jaringannya. Kita yakin siapapun yang menanganinya, kasus ini akan terang benderang dan terus berproses hingga ke meja hijau. Kita yakin sepenuh hati aparat Negara ini memiliki kemampuan dan kehebatan untuk menelusuri dan mengungkapnnya serta mengekang ruang gerak jaringan ‘setan’ tersebut. Kita yakin, kasus sabu perbatasan ini bisa menjadi pelajaran yang sekian kalinya agar bangsa ini tidak lagi kecolongan. Kita pun ingin pelajaran ini bisa membuat Bumi Khatulistiwa tidak lagi menjadi daerah transit maupun peredarannya. Sukses buat para aparat bangsa atas keberhasilan mengungkap kasus-kasus narkoba. Selamat bekerja untuk terus memberantas narkotika sehingga tidak lagi membelit negeri ini. Amin.
S
ENGET
Kalbar tempat transit narkoba Siape ni harus bertanggung jawab......... Bang Tribune
Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan
juga terus mengupayakan agar masyarakat dapat menerima dan mau menggunakan bubuk abate guna membunuh jentik nyamuk yang berada di penampungan air sebagai salah satu
cara untuk memutus siklus hidup nyamuk pengundang petaka ini. “Kita juga tengah melakukan sosialisasi kemasyarakat agar mau menggunakan bubuk abate, karena selama ini dibenak masyarakat enggan menggunakan abate. Karena takut bau dan takut berbahaya jika dikonsumsi,” katanya. Selain itu, upaya lain dengan terus menggalakan 3 M. Yakni menimbun, menguras dan menutup juga terus dilakukan selain menyadarkan masyarakat untuk tetap hidup bersih dan sehat.
bagi mereka yang ingin mendapatkan akta lahir. Dengan subsidi dari Pemerintah Kabupaten Kayong Utara yang bekerjasama dengan Pengadilan Negeri Ketapang untuk melakukan sidang di daerah yang merupakan kantung-kantung masyarakat yang belum memiliki akta lahir. “Jumat ini (23/11) tim pengadilan Negeri Ketapang ke Pulau Maya,” kata Ronny, Rabu (21/11).
Dia menambahkan, ke 100 masyarakat tersebut akan mendapatkan giliran siding. Mereka yang merupakan masyarakat KKU yang memiliki bukti domisili dengan dibuktikan melalui kepemilikan KTP yang masih berlaku. Menurutnya, jumlah kuota yang disediakan untuk sidang pembuatan akta lahir di Pulau Maya memang masih terbilang sedikit dari jumlah kebutuhan
masyarakat. Namun hal tersebut dikarenakan keterbatasan dan kemampuan pemerintah untuk memberikan bantuan. Namun dirinya juga menyampaikan, jika mendapat persetujuan, pemerintah kabupaten akan terus melakuka pelayanan kepada masyarakat secara gratis seperti kesehatan dan pendidikan, termasuk pembuatan akta kelahiran di tahun-tahun berikutnya.
Kita pastikan tidak ada lagi nyamuk yang membawa virus hidup.
”
Giliran Masyarakat Kepulauan Sidang Akta Lahir Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana
AJUK
“
kus dan fogging pencegahan di hampir seluruh kecamatan yang menjadi target terutama di wilayah kecamatan yang dijumpai kasus DBD tanpa terkecuali. Untuk memastikan nyamuk pembawa virus tersebut, Dinkes melakukan fogging hingga dua kali. Bahkan tercatat 5781 lokasi yang sudah dilakukan fogging tersebut. “Kita pastikan tidak ada lagi nyamuk yang membawa virus hidup,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KKU, Dominikus P. Asia. Tidak cukup hanya dengan fogging, pihaknya
Setelah sisi wilayah darat, kini giliran masyarakat kepulauan mendapat giliran untuk melaksanakan sidang di tempat untuk pembuatan akta kelahiran bagi mereka yang telah berusia lebih dari 1 tahun. Kali ini Kecamatan Pulau Maya yang kebagian rejeki nomplok. Tepatnya
bagi mereka yang mendaftarkan diri pada 100 pendaftar pertama dan memiliki kelengkapan persyaratan yang ditentukan guna mengikuti persidangan terkait pembuatan akta lahir bagi mereka yang lebih dari usia satu tahun. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil KKU, H. K. Ronny Iswandy, mengatakan pada anggaran perubahan dilakukan kembali sidang ditempat
Opini
Guru dan Public Speaking Oleh Y PRIYONO PASTI
lisan ini memaparkannya.
DALAM acara LA Lights Meet the Experts yang digelar oleh LA Lights Community PT Djarum Regional Kalimantan Barat di Ballroom Mercure Hotel Pontianak (20/10/2012), dua pembaca berita (pembawa acara) Metro TV, Prabu Revolusi dan Tommy Tjokro menegaskan betapa pentingnya memiliki kemampuan public speaking. Menurut keduanya, kemampuan public speaking (berbicara di depan orang banyak) akan mempermudah kita dalam banyak hal (Pontianak Post, Tribun Pontianak, 21/10/2012). Penulis sependapat dengan Prabu Revolusi dan Tommy Tjokro. Dalam konteks guru, dengan penguasaan public speaking yang baik, guru akan mampu berbicara di depan para siswa dengan baik dan benar. Dengan kemampuan public speaking yang mumpuni, guru akan mampu berkomunikasi efektif dengan para siswa. Dengan komunikasi yang efektif ini, sangat dimungkinkan materi pelajaran yang disampaikan akan diterima dan dipahami siswa dengan lebih mudah. Untuk itulah, latihan-latihan intensif yang memunginkan guru memiliki kemampuan public speaking yang baik menjadi penting. Guru harus memulainya, nekad untuk berlatih. Guru jangan takut salah karena dari kesalahan itu guru belajar untuk lebih baik lagi. Apa itu public speaking? Bagaimana kiat (tips)nya agar guru mahir public speaking? Tu-
Pengetahuan Berkomunikasi Public speaking merupakan pengetahuan berkomunikasi yang diperlukan oleh semua orang. Alasannya, dari sejumlah riset diketahui bahwa 78 persen jabatan seseorang menuntut kemampuan berbicara atau berkomunikasi. DR. Lee Edward Travis menyatakan bahwa kemampuan berbicara adalah cermin kepribadian si pembicara. Ini berarti, kualitas (mutu) hidup kita banyak ditentukan oleh bagaimana kemampuan kita berkomunikasi. Dalam konteks guru, pemilikan kemampuan berbicara (berkomunikasi) ini menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan guru dalam menjalankan profesinya sebagai pendidik. Untuk menjadi pembicarakomunikator ide- yang handal, ada sejumlah hal yang mesti dikuasai. E.C. Buchler menyatakan hal-hal yang perlu diperhatikan dan dikuasai terkait public speaking adalah pikiran/perasaan, pendengar, bahasa dan cara penyampaiannya. Singkatnya, agar kita mahir public speaking kita memerlukan bahan atau ilmu, penguasaan bahasa, punya keberanian, ketenangan sikap, kesanggupan bereaksi dengan cepat dan tepat, serta kesanggupan menyampaikan ide dengan lancar dan teratur. Menyadari betapa pentingnya kemampuan berbicara di depan umum tersebut, berikut disajikan sejumlah kiat (tips) bagaimana seharusnya berbicara di depan publik (di depan para siswa). Kiat pertama, hendaknya kita me-
nyatakan sesuatu. Tugas kita sebagai pembicara (guru) adalah menyatakan sesuatu yang bermanfaat bagi pendengar (siswa). Sesuatu (materi pembelajaran) yang disampaikan mesti memenuhi tujuan pembicaraan (pembelajaran). Kalau kita memiliki sesuatu yang akan dibicarakan, itu akan mempermudah kita berbicara dan menumbuhkan kepercayaan diri. Kedua, hendaknya kita berani menunjukkan “Siapa Diri Kita”. Berbicara (mengajar) adalah menunjukkan diri kita sebagai pribadi yang utuh. Kita tidak boleh menutupi ciri khas kepribadian kita, meniru-niru atau berpura-pura menjadi ‘orang lain’ yang kita anggap baik. Setiap orang memiliki kepribadian dan bakat sendiri yang dapat membawa sukses. Ketiga, hendaknya kita meneliti keadaan pendengar (siswa). Pendengar (siswa) merupakan unsur mutlak yang harus ada dalam proses berbicara (mengajar). Kita perlu menyesuaikan diri dengan keadaan pendengar karena tujuan kita berbicara untuk kepentingan pendengar. Jika kita hanya mengatakan apa yang kita sukai, maka kita akan menemui kesulitan (kegagalan) dalam berbicara. Kita perlu mengetahui keadaan pendengar (publik-siswa) seperti tingkat usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, latar belakang sosial-budaya, minat, dan agama/kepercayaannya. Keempat, nyatakan segi positif kita. Tanpa maksud menyombongkan diri dalam setiap kesempatan berbica-
ra di depan umum, hendaknya kita berpendirian “Kita adalah Pemimpin Pendengar/Publik”. Ini penting mengingat pendengar menghendaki kita menuntun/mengarahkan mereka ke arah yang benar dan jelas. Jika kita mengatakan kurang siap, kurang menguasai bahan, kurang mengetahui masalahnya, kurang berminat dan sejenisnya, bisa membuat pendengar memberi kesan negatif kepada kita. Jika kesan seperti itu yang muncul, maka pembicaraan kita tidak akan mencapai sasaran yang diinginkan. Kelima, hendaknya kita berbicara dengan ramah. Pendengan (siswa) adalah segala-galanya bagi si pembicara (guru). Untuk itu, kita perlu merebut hati pendengar (siswa) dengan bersikap ramah, bersahabat, serta menghindari sikap emosional yang negatif seperti cemberut, kelihatan bersedih hati, marah-marah dan sebagainya. Sebaliknya, kita perlu memperlihatkan sikap emosional yang positif, misalnya berbicara yang disertai senyuman. Keenam, hendaknya kita berbicara bersama pendengar (siswa). Keberhasilan berbicara (mengajar) tidak cukup bila publik (siswa) mendengarkan dan mengetahui isi pembicaraan kita. Kita perlu melibatkan mereka. Jangan kita menutup pintu terhadap pikiran dan pendapat pendengar (siswa) dalam persoalan yang kita bicaraka. Unsur pemaksaan dalam suatu pembicaraan (proses pembelajaran) akan membuat kita gagal dalam berbicara (menga-
jar). Ketujuh, bikin ide kita itu jadi sangat penting. Dalam setiap kesempatan berbicara di depan umum, entah pendengarnya banyak atau sedikit, kita perlu bertindak sebagai seorang pedagang yang selalu memuji barang dagangannya dalam menawarkannya. Kita harus menawarkan dan meyakinkan pendengar bahwa ide kita itu penting/berguna. Kedelapan, hendaknya kita menguasai seluruh situasi. Sewaktu kita berbicara seharusnya kita memikirkan dan menguasai seluruh situasi tempat kita berbicara. Kita harus memperhatikan keadaan pendengar, waktu yang tersedia, dan persoalan yang disampaikan. Kesembilan, berbicara bagaikan bintang di langit. Bintang di langit muncul, bersinar, dan tenggelam dengan tenang. Semuanya berjalan dengan teratur. Demikian pula hendaknya sewaktu kita berbicara. Ada pembukaan, isi, dan penutup. Semua itu hendaknya disampaikan dengar wajar. Kemampuan berbicara merupakan mikroskop yang ditujukan pada bagian dalam diri kita (our innerself). Melalui kemampuan berbicara itu, publik (siswa) mendapat gambaran sepintas tentang si pembicara (guru). Untuk itu, terus berlatih agar memiliki kemampuan berbicara/berkomunikasi yang mumpuni menjadi pilihan bijak. Y PRIYONO PASTI, Seorang Pendidik, Alumnus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, tinggal di Pontura
Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop
Borneo Tribune
Serba Serbi
Borneo T Tribune
Kamis, 22 November 2012
3
Temet
(Krupuk Basah Kapuas Hulu) TEMET atau yang sering kita dengar dengan sebutan krupuk basah. makanan ini adalah ciri khas makanan orang Kapuas Hulu, jika Anda berkunjung ke daerah tersebut, rasanya tidak lengkap jika tidak mencoba makanan ini. Apabila hanya mendengar namanya tapi belum pernah mencoba atau melihat makanan ini pasti akan mengira krupuk yang telah layu atau mlempem. Krupuk yang satu ini berbeda dengan krupuk lainya. Jika pada krupuk lain proses akhirnya pasti di goreng untuk siap di makan. Namun, pada krupuk ini tidak perlu cukup sampai proses pengukusan saja, dan itu telah bisa di nikmati. Makanan ini terbuat dari berbagai jenis ikan. Namun, biasanya jenis yang sering di buat adalah ikan belida, dengan rasa yang khas dan kenyal ini yang menyebabkan orang lebih memilih pada ikan belida untuk di buat temet. Cara pembuatanya cukup mudah dan praktis. Yaitu, pertama-tama harus menyiapkan bahan-bahanya terlebih dahulu, ikan, bawang putih, tepung terigu, garam,
merica dan air. Pertamatama, giling ikan belida hingga halus, haluskan juga bawang putih secukupnya. Lalu masukkan keduanya dalam mangkok yang besar, tambahkan tepung terigu, merica dan air secukupnya. kemudian aduk hingga merata,dan bentuklah adonan itu sesuai
selera Anda. Setelah itu, kukuslah sampai beberapa menit dan tunggu sampai mengembang, apabila sudah mengembang itu artinya temet siap untuk di nikmati. Untuk lebih nikmat rasanya, bisa di tambah sambal waktu Anda hendak menikmati makanan khas tersebut. Be-
Rosua dan Aruh
gitulah proses pembuatan makanan sederhana yang mempunyai khas tersendiri di banding dengan makanan krupuk-krupuk lainya. (Penulis : Parno, Rambo, Bismindar, Mocesko adisaputra, Mahasiswa Universitas Tanjungpura, Fakultas Pertanian (Agroteknologi Reg B)
(Alat Tradisional Penumbuk Padi Desa Kelampai Noyan Sanggau) Rosua adalah wadah untuk menumbuk padi. Rosua ini terbuat dari pohon kayu yang berukuran besar, kemudiaan diberi lubang yang cukup besar ditengahnya. Pohon kayu ini, kemudian dibentuk sesuai dengan keinginan sang pemiliknya.
Aruh adalah batang kayu yang ukurannya sebesar lengan orang dewasa dan panjangnya sekitar dua depa alat untuk numbuk padi di rosua. Rosua dan Aruh ini banyak kita jumpai di pedalaman kalimantan barat, terutama di desa Kelampai Kecamatan Noyan Kabupaten Sanggau. Cara menumbuk padi yang cukup unik, kita bisa menumbuk padi di rosua secara beramairamai maksimal 10 orang, tergantung besarnya rosua yang dipakai. Biasanya kegiatan numbuk padi ini dikerjakan secara berkelompok, atau yang sering dinamakan didaerah kelampai itu bakti antar kelompok. Meskipun disaat sekarang, sudah ada mesin padi tetapi rosua tetap menjadi andalan untuk menumbuk padi dengan alasan yang sangat sederhana, alasan tersebut adalah beras hasil ditumbuk dengan beras hasil dimesin sangat berbeda pada kualitas hasil akhirnya yaitu nasi. Nasi dari beras hasil ditumbuk nasinya lebih harum,wangi dan kenyal. Sedangkan nasi hasil beras dimesin selain bau harumnya hilang rasanyapun tidak kenyal. Penulis : Rambo Fakultas Pertanian Universitas Tanjung Pura. Tahun 2012/2013. Program Studi Agroteknologi.
Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM
ATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA Ciri khas kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alami, intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akarnya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh kembali. Menurut survey terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita. Terutama persentase penderita impotensi, ejakulasi dini, radang prostat mengalami kenaikan pesat, berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga merupakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan kepercayaan diri pria. Penyakit fungsi seksual menimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medistra TCM ada konsultan Sinshe ahli TCM (Traditional
Chinese Medicine) ternama dari Tiongkok yang siap membantu Anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnya berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: Impotensi, Ejakulasi Dini, Radang Prostat, Sperma Mati, Tidak ada Sperma, Alat vital tidak normal, Kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni “Qiang Yang Bu Shen Liao Fa� ini dipadukan akupuntur elektroterapi sangat terkenal diberbagai Negara, berfungsi memperkuat ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang didalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing terasa sakit, sering kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatasi hingga ke akar penyakit dan tidak mudah kambuh lagi.
Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :
HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0821 5279 7888 Hari Senin - Sabtu Buka Jam 09.00 s/d 17.00 WIB Minggu & Libur Besar Jam 09.00 s/d 13.00 WIB
Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune
Kamis, 22 November 2012
4
Pencemaran Mercuri di Ambang Batas Toleransi Provinsi Kalbar memiliki sungai terpanjang dan terbesar dengan panjang 1.086 kilometer, dimana DAS Kapuas memiliki luas catcment 98.249,10 kilometer persegi dan memiliki 33 sungai induk dan 11 cabang. “Sungai kapuas memiliki nilai dan fungsi strategis bagi masyarakat, serta mempunyai peran yang sangat besar dalam pembangunan Kalbar. Sungai Kapuas melalui 8 kabupaten/ kota,” kata Wakil Gubernur Kalbar, Drs Christiandy Sanjaya, Rabu (21/11), sebelum membuka Acara Ekspose Hasil Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Air, di Hotel Aston Pontianak.
Dikatakannya, hampir separuh kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalbat teraliri air sungai kapuas, dan sungai ini sangat berperan dalam semua aktivitas di Provinsi Kalbar. Dengan kondisi ini, semua elemen masyarakat di Provinsi Kalbar untuk menjaga, agar sungai yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat tidak tercemar oleh zat-zat yang berbahaya. “Tingkat mercuri yang mencemari Sungai Kapuas sudah di ambang batas toleransi, kalau itu terjadi kita tidak ingin penyakit akibat mercuri mengancam warga Kalbar,” jelasnya. Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Kalimantan Ir Tuti Hendrawati Mintarsih, MPPPM, mengatakan, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengendalian Pencema-
Pajak Sambas Memberi Kontribusi Terbesar
ran Air dan Pengelolaan Kualitas Air memberikan kewenangan kepada pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk menetapkan daya tampung beban pencemaran (DTBP) air. “DTBP tersebut dapat dimanfaatkan dalam pemberian izin pembuangan limbah, izin lokasi, penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran air serta penentuan mutu air sasaran,” kata Tuti Hendrawati Mintarsih. Dilihat dari luasan wilayahnya, maka Provinsi Kalbar termasuk provinsi terbesar keempat di Indonesia. Pertama adalah Provinsi Papua (319.036 km2),kedua adalah Provinsi Kalimantan Timur (204.534 km2) dan ketiga adalah Provinsi Kalimantan Tengah (153.564 km2).
CMYK
Amrul Borneo Tribune, Pontianak Kepala Kantor Wilayah Direktoral Jenderal Pajak (DJP) Kalimantan Barat, Dr. Eddy Marlan, Ak, M. B. A mengatakan penerimaan pajak Kabupaten Sambas mencapai 40 persen. Karena Kabupaten Sambas merupakan kabupaten di bawah Kota Singkawang, dengan kontribusi terbesar Sambas. “Dengan adanya pelayanan seperti ini diharapkan kepatuhan wajib pajak di Kabupaten Sambas dan pada akhirnya kontribusi penerimaan pajak di Kabupaten Sambas ini akan meningkat,” ungkapnya, saat meresmikan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (P2KP) Sambas, Rabu (21/11), di Jalan Panji Anom Nomor 16 Sambas. Dikatakannya, peningkatan ini dimaksudkan untuk kebaikan wajib pajak, sehingga kesadaran para wajib pajak meningkat. ”Dengan sarana yang lebih bagus diharapkan semangat kerja atau motivasi bekerja akan semakin meningkat karena didukung oleh sarana yang lebih baik dari sebelumnya. Tentu dengan meningkatnya semangat kerja akan meningkatkan
pelayanan kepada wajib pajak,” harapnya. Diresmikannya gedung baru ini, menurutnya gedung lama telah berusia 30 tahun sejak tahun 1978, maka dirombak. Gedung baru ini menurutnya akan memotivasi diri untuk bekerja keras sehingga pelayanan lebih baik. “Harapan saya dengan dibangunnya gedung yang baru maka semangat kerja kami akan semakin meningkat khususnya dalam pelayanan yang lebih baik lagi bagi para wajib pajak,“ harap Kepala Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Sambas, Manat Situmorang. Ario Bimo Pranoto, A. Md, Staf Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sambas mengatakan gedung baru ini merupakan teguran, agar masyarakat melihat jadi lebih baik. “ Direktorat Jenderal Pajak pekerjanya juga lebih baik mudah-mudahan tidak ada pemikiran seperti dulu yaitu kantor pajaknya jelek gimana lagi kinerjanya, mudah-mudahan para wajib pajak mau datang kesini untuk diberi pelayanan sehingga nanti penerimaan pajak juga akan meningkat,” kata ia. o
Wakil Gubernur Kalbar, Drs Christiandy Sanjaya membuka acara ekspose hasil perhitungan daya tampung beban pencemaran air, di Hotel Aston Pontianak. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
Lingkungan Hidup Syarat Perizinan Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak
Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (P2KP) Sambas, telah diresmikan Rabu (21/11), di Jalan Panji Anom Nomor 16 Sambas. FOTO istimewa
Daerah Kalbar termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki Provinsi “Seribu Sungai”. Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang di antaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan. “Sungai besar utama adalah Sungai Kapuas, yang juga merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Terkait dengan uraian di atas kajian ini dilaksanakan di Sungai Kapuas yang melintas wilayah Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya,” jelasnya. o
Mulai tahun 2012, lingkungan hidup menjadi salah satu persyaratan untuk mendapatkan izin yang diajukan pelaku usaha dan masyarakat. Maka, Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak melakukan sosialisasi terkait peraturan tersebut. Sosialisasi dilakukan di Hotel Orchadz Jalan Perdana, Rabu (21/11) pagi kemarin dengan menghadirkan 100 stakeholder dan masyarakat. Sosialisasi lebih khusus membahas tentang Per-
aturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan. Acara yang dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Syarif Ismail. Kepada awak media, ia memaparkan, lingkungan hidup saat ini menjadi bagian dari perizinan serta persyaratan untuk memperoleh izin usaha atau yang berkaitan dengan lingkungan. Ismail menjelaskan sebagai bentuk perlindungan terhadap lingkungan agar tercipta sebuah kenyamanan bagi masyarakat. Sehingga tidak terjadi dampak negatif di kemudian hari, baik
antar masyarakat atau dengan pemerintah. “Peraturan ini bukan semata-mata melarang pemanfaatan dan penggunaan lingkungan hidup oleh manusia, namun sebuah peraturan yang dapat diterapkan dan diimplementasikan di lapangan dengan baik,” tuturnya. Ketua Panitia Penyelenggara, Firayanta mengatakan, kegiatan sosialisasi digelar selama satu hari. Pemateri yang dihadirkan selain dari internal Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak juga mengundang dari BLH Provinsi Kalimantan Barat. o
Syarif Ismail memberikan kata sambutan saat membuka Sosialisasi PP Nomor 27 Tahun 2012 terkait lingkungan hidup di Kota Pontianak. FOTO: Ubay KPI/Borneo Tribune
Jumlah Kendaraan Tidak Terkendali Tapanus: Perlu Pembatasan Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak Anggota Komisi C DPRD Kalbar Tapanus, SH. MH, menyarankan pemerintah daerah bersama DPRD agar membuat regulasi pengaturan jumlah kendaraan untuk mengatur supaya jalan tidak terjadi kemacetan dan ketersediaan BBM. “Permasalahan kemacetan di Kota Pontianak tidak terlepas dari akar permasalahan transportasi. Dikarenakan tidak terkendalinya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Kota Pontianak serta buruknya pelayanan sistem angkutan umum yang ada saat ini,” terang Tapat, kemarin. Ia menambahkan jumlah kendaraan bermotor saat ini jauh melebihi kapasitas jalan yang ada. Ini berarti, dalam beberapa tahun ke depan, jalan di Kota Pontianak tidak mampu menampung luapan jumlah kendaraan yang terus tumbuh melebihi panjang jalan yang ada. Melihat kondisi tersebut, maka perlu pembatasan jumlah kendaraan yang melalui jalan di Kota Pontianak agar tidak melebihi kapasitas yang mampu ditampungnya. “BBM sering langka bukan hanya salah PT Pertamina Kalbar dalam penyaluran distribusi atau kuota BBM yang sedikit, namun salah satunya disebabkan pertambahan jumlah kendaraan yang tidak terkendali,” jelas dia. Sebagai contoh, jalan di Sungai Raya Dalam. Ruas di jalan itu, masyarakat sudah merasakan dan mengeluhkan kemacetan. Apalagi di ruas jalan di Tol Kapuas I. Kemudian terjadinya kemacetan di jam-jam tertentu di jalan Ahmad Yani. Ia juga merasa prihatin apalagi puncak kemacetan terjadi pada pagi hingga 14.00. Dominasi alat transportasi pun terlihat lebih dominan angkutan roda empat ketimbang roda dua. Kondisi ini diperparah dengan perilaku buruk sejumlah pengendara yang kadang memarkir kendaraan di bahu jalan depan toko buah hingga kemacetan sampai di depan Kantor Gubernur Kalbar. o
115 Pegawai Pemkot Dites Urine Borneo Tribune, Pontianak 115 pegawai negeri sipil (PNS) dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak di antaranya Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Anak dan KB
(BPMPAKB), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dites urine. Dari jumlah tersebut, tidak ditemukan adanya pegawai yang terindikasi pengguna narkoba. Tes urine ini digelar Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pontianak bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah Kota Pontianak, Rabu (21/11), di
gedung terpadu Kantor Walikota Pontianak. “Tes urine hari ini hasil sementara negatif, tidak ada ditemukan pegawai yang terindikasi narkoba,” ujar Kepala BNNK Pontianak, AKBP Andi Harun AR usai menggelar tes urine. Sepanjang tahun 2012, jumlah PNS Pemkot Pontianak yang terindikasi narkoba sebanyak lima orang,
dan telah diberikan pembinaan oleh BKD Kota Pontianak. “Bahkan dua dari lima orang tersebut kita tes kembali dan hasilnya negatif. Berarti itu bagus, mereka sadar dan mereka bukan pengedar maupun pelaku utama, mungkin hanya sekedar coba-coba,” ungkapnya. Sedangkan tiga dari lima orang tersebut yang belum menjalani tes urine sebagai-
mana dua rekannya, akan dites urine kembali dalam waktu dekat. “Hanya saja waktunya yang akan kita atur kemudian,” tutur dia. Kepala BKD Kota Pontianak Zumiyati mengatakan, jajaran pejabat eselon dua, tiga dan empat seluruh SKPD sudah dilakukan pemeriksaan tes urine.(Jemi Ibrahim/Humas Pemkot) o
CMYK
Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak
Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune
Kamis, 22 November 2012
5
Ketika Ben-Gas Mulai ‘Menghidupkan’ Nelayan Oleh: Hairul Mikrad Panas menyengat tak jadi penghalang. Puluhan tukang kayu yang sebagian besar berbuka baju terlihat asyik bekerja. Mereka bukan membuat rumah, namun sampan-sampan kayu yang nantinya akan digerakkan dengan motor dual fuel (bensin-gas elpiji). Pemandangan dan irama dentuman alat-alat tukang berbenturan dengan papan maupun kayu persegi itu bisa ditemukan di ujung Desa Sungai Kupah. Sebuah perkampungan nelayan di Sungai Tekong dan lebih dikenal dengan nama Tanjung Intan. Sekitar 25 tukang pembuat sampan ini berasal dari Desa Punggur, Telok Pakedai, Sungai Kakap, Sungai Tekong serta daerah sekitarnya. Terlihat kesibukan mereka mengerjakan perahu sampan bermotor pesanan Pemkab Kubu Raya. Ini adalah proyek percontohan perahu sampan bermesin dengan bahan bakar Bensin dan Gas. “Kami dari Sungai Pulau Kecamatan Teluk Pakedai. Kami berlima bekerja di sini,” aku salah satu tukang, Iskandar, 38.
Diakui Iskandar, sebelumnya mereka sehari-hari bekerja sebagai nelayan pantai. Ada diantara mereka pemasang alat-alat penangkap dan jebakan buat ikan di pantai seperti belat, ambai, rawai dan pukat plastik. Untunglah, mereka juga memiliki keahlian membuat sampan. Ketika meluat menjadi hal yang ‘sukar’ untuk dilakukan lagi, mereka bisa beralih profesi sebagai pekerja pembuat sampan. “Kami juga mahir membuat sampan – sampan, melaut sekarang susah. Minyak (bensin atau solar,ed) payah dapat. Bila ada harga sudah mahal, solar itu kami beli biasa Rp 7.000 per liter. Sama dengan bensin. Itupun susah didapat, kadang kosong,” keluh Iskandar. Kondisi ini, kata Iskandar semakin diperparah hasil ikan atau udang semakin jauh berkurang, tidak seperti dahulu, sementara harganya tetap tidak naik seperti dulu-dulunya. “Kami sangat senang ketika ada dapat pekerjaan membuat sampan ini. Apalagi kami dengar ini sampan bermesin bahan bakar gas, tentunya lebih murah biaya operasionalnya dan gas sekarang nih mudah dapatkan. Semoga kami pun
nantinya mampu membeli sampan motor yang pakai gas nih,” harap Iskandar. Sementara itu, Bayu, 24, tukang lainnya mengaku sangat senang mendapatkan pekerjaan membuat sampan ini. “Saya bersyukur dapat pekerjaan ini, semoga dapat berkepanjangan. Kalau ada pelatihan pembuatan sampan dari fiber glass saya minta diikutkanlah karena itu akan jadi bekal saya untuk buka lapangan kerja lagi,” ucapnya tersebut. Hal yang sama juga disampaikan Ramli, 47. Ia dulunya juga nelayan namun dengan adanya pesanan kapal bermotor dual fuel (BenGas), dirinya sangat terbantu. “Saya kalau tak bertukang buat sampan, ke lautlah pekerjaan saya. Saya masang bubuh Kepiting sama rawai udang pakai sampan berkayuh tangan. Lantaran pakai tangan membuat saya tidak bisa jauh memasang bubu sama rawai, pendapatan pun kecil. Semoga dapat bantuan dari Pemerintah supaya bisa melaut agak jauh,” ucap. Sedangkan Pengurus DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Kubu Raya Busrah Abdullah ‘Bang Boy’ mengakui sangat
Kubu Raya Tak Aman Tingkat kejahatan pencurian kendaraan bermotor kian meningkat di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak. Ini diungkapkan oleh Kapolda Kalbar Brigjen Pol Unggung Cahyono, di Sungai Raya, Selasa (20/11). Unggung menyatakan, meningkatnya angka pencurian kendaraan bermotor di wilayah Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak disebabkan oleh faktor manusia sendiri. Berdasarkan data, aksi pencurian kendaran bermotor itu. Bisa terjadi tiga hingga lima aksi pencurian kendaraan bermotor. Dan itu dalam kurun waktu satu malam terjadinya pencurian tersebut. ”Dalam satu malam itu bisa tiga hingga lima aksi pencurian motor yang terjadi di wilayah Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak,”kata Kapolda. Untuk itu, lanjut Kapolda mengatakan, dengan adanya program amankan kampong kite di Kabupaten Kubu Raya ini. Maka diharapkan masyarakat dapat menjadi polisi diri sendiri. Dan masyarakat dengan adanya launching program tersebut dapat bersinergi secara proaktif. ”Kita harapkan masyarakat dapat memberikan segala informasi kepada pihak kepolisian jika ada kejadiankejadian tindak kejahatan. Karena sekecil apapun informasi yang diberikan oleh masyarakat akan kita tindak
“
Kita harapkan masyarakat dapat memberikan segala informasi kepada pihak kepolisian jika ada kejadian-kejadian tindak kejahatan. Karena sekecil apapun informasi yang diberikan oleh masyarakat akan kita tindak lanjuti dengan cepat. Guna menciptakan suasana dilingkungan masyarakat yang kondusif
“
Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya
lanjuti dengan cepat. Guna menciptakan suasana dilingkungan masyarakat yang kondusif,”ujarnya. Selain itu juga Kapolda pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kalbar jika pada malam hari. Aparat kepolisian menggelar razia, karena hal tersebut dilakukan guna mengantisiapsi aksi kejahatan konvensional, yakni curas, curat dan curanmor. ”Mungkin masyarakat merasa terganggu dengan
giat razia pada malam hari yang biasanya kita lakukan disejumlah titik –titik rawan. Untuk itu saya minta maaf sebsar-besarnya karena yang kita lakukan guna menekan angkan kejahatan konvensional,”ucapnya. Kapolda menyatakan, bahwa sejak ia pertama kali menjabat sebagai Kapolda Kalbar. ia sudah memberikan atensi khusus kepada seluruh jajaran Polda Kalbar untuk mengungkap kejahatan konvensional. ”Para Kapolres jajaran Polda Kalbar sudah saya perintahkan untuk mengungkap kejahatan konvensional. Karena aksi kejahatan tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat Kalbar khususnya. Dan Kapolres juga diminta untuk melakukan mapping area yang dianggap rawan untuk menepatkan anggotanya,”katanya. Sementara itu, Kapolresta Kombes Pol Muharrom Riyadi megeaskan, bahwa terkait kejahatan konvensiaonal yang terjadi diwilayah hukumnya. Ia sudah melakukan mapping area ditempat-tempat yang rawan aksi tersebut. Dan ia pun sudah memberikan atensi khusus kepada anggotanya agar melakukan tembak ditempat untuk para pelaku kejahatan konvensional. karena ia menilai kejahatan tersebut sangat meresahkan masyarakat kita. ”Ya kita sudah perintahkan jajaran reskrim kita untuk melakukan tembak ditempat terhadap pelaku kejahatan konvensiona,” tegasnya. o
BEN-GAS Pengurus HSNI, Busrah Abdullah bersama para nelayan yang beralih profesi membuat sampan yang nantinya akan dilengkapi dengan mesin bermotor dual fuel (BensinGas). FOTO IST
mengapresiasi dan mendukung penuh program terobosan yang dilakukan Pemda Kubu Raya ini. “Kita juga siap membantu sesuai kemampuan dan kapasitas. Ini bentuk nyata pembelaan terhadap masyarakat nelayan,” ucap Busrah. Krisis BBM sudah semakin pelik , kata Busrah sangat terbantu dengan penemuan teknologi sampan bermotor dual fuel ulah putra kelahiran Telok
Pakedai, Amin. “Ini adalah salah satu solusi nyata dan jangka panjang buah karya anak Kubu Raya. Kita salut kepada Pemkab Kubu Raya memberikan respon besar terhadap Ben-Gas. Teknologi yang sedang diteliti oleh pakar mesin di ITB bukan hanya untuk Kubu Raya saja tapi bisa buat masyarakat seluruh Indonesia terutama nelayan,” urainya. Busrah berharap ada
perhatian serius dari Pemerintah Pusat terkait program ini. “Kita juga berharap BUMN dan BUMD dapat mengalokasikan dana CSR yang ada di perusahaannya untuk membantu kesulitan masayarakat nelayan kecil melalui program pengadaan sampan bermotor bahan bakar bensin dan gas,” harapnya. Dikatakan Busrah, iIni tidak hanya digunakan untuk nelayan mencari nafkah te-
tapi lebih penting lagi bisa membantu anak-anak di desa-desa pesisir sungai yang hendak berangkat sekolah. “Bayangkan betapa sulitnya mereka yang harus menyeberang sungai bahkan lautan untuk pergi sekolah. Ini diperparah sulit dan mahalnya mendapatkan BBM sehingga membuat beban orangtua semakin berat. Dampak lebih jauh ancaman bagi masa depan generasi muda kita,” pungkasnya. o
Pengurus PNPM-MP Mendapat Pelatihan Jurnalistik Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Untuk penyebaran informasi keberhasilan program kegiatan PNPM-MP, sebanyak 65 pengurus PNPM-PM kecamatan se-Kabupaten Pontianak, Selasa (20/11), kemarin, mengikuti pelatihan jurnalistik di aula Gedung Serba Guna Kelurahan Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur. Pelatihan ini dilaksanakan Kelompok Kerja Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Kabupaten Pontianak. “Pelatihan
ini, diharapkan para pengurus PNPM-MP ditingkat kecamatan mampu memberikan informasi tentang kegiatan program PNPM-MP, bahkan kita berencana membuat bulletin PNPM-MP,” kata Ketua Panitia RBM Kabupaten Pontianak, Bahtiar Yasir. Bahtiar, mengharapkan para peserta bisa mengikuti pelatihan dengan baik, agar nantinya bisa memberikan informasi atau sosialisasi tentang program PNPM kepada masyarakat secara jelas. “Pengurus PNPM MP diharapkan bisa menulis berita, dimana berita yang ditulis
nantinya bisa menjadi rilis untuk dinaikkan di media massa sebagai bentuk penyebaran informasi berbagai kegiatan PNPM-MP yang telah dilaksanakan disetiap kecamatan,” katanya. Salah seorang pesertia, Sri Mulyadi mengaku senang mendapat pelatihan jurnalistik, walaupun dengan waktu yang singkat dirinya dapat mempelajari sedikit seluruk beluk dunia jurnalistik. “Menjadi jurnalis ternyata tidak gampang, dan harus mengedepan kode etik jurnalistik. Dan melalu pelatihan ini, minimal kami me-
ngetahui dasar-dasar penulisan berita, yang pasti segala bentuk kegiatan PNPM bisa dibuat berita, sehingga bisa diketahui masyarakat ramai,” katanya. Pelatihan jurnalistik tersebut, menghadirkan narasumber Kepala Biro Harian Pontianak Post Kabupaten Pontianak, Hamdan Abubakar dan Kepala Biro Harian Borneo Tribune, Johan Wahyudi, yang menyampaikan teknik-teknik dasar jurnalistik seperti teknik wawancara, reportase, paramida terbalik, dengan rumus 5W1H. o
LPM Harus Menjadi Agen Pembangunan Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Pemerintah Kabupaten Pontianak melalui Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, dan Pemerintah Desa (KBPPPAPMPD) Kabupaten Pontianak menggelar Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa. Pelatihan ditujukan untuk Bidang Pembangunan Ka-
wasan Perdesaan bagi Anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Kasi Ekbang Kecamatan se-Kabupaten Pontianak, Senin (19/ 11), di BPLPP Anjongan, Kabupaten Pontianak. Setda Kabupaten Pontianak, Gusti Ramlana yang membuka pelatihan tertsebut, mengatakan LPM yang kehadirannya dijamin peraturan perundangan yang berlaku merupakan mitra pemerintahan desa dalam memberdayakan masyara-
kat desa. Tujuannya, mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. “LPM diharapkan dapat menjadi daya ungkit yang besar bagi terciptanya percepatan pembangunan kawasan perdesaan. Maka Pemda sangat berharap LPM dapat menjadi agenagen pembangunan pada tingkat desa, dengan daya juang tinggi dan terobosanterobosan baru yang dapat membawa perubahan positif bagi peningkatan pemba-
ngunan kawasan perdesaan,” katanya. Ramlana meminta para anggota LPM banyak belajar dan membuka diri terhadap setiap perkembangan ilmu pengetahuan agar memiliki bekal cukup dan andal yang berguna dalam melaksanakan tugas-tugas di lapangan. “LPM harus terus meningkatkan pengetahuan dan wawasan, sehingga dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik,” katanya. o
Bengkayang Borneo Tribune
Kamis, 22 November 2012
Pasca Demo, Pelayanan Kantor Imigrasi Terhenti
Warga membentangkan spanduk di Kantor Imigrasi Jagoi Babang, bertuliskan “Kantor Imigrasi Bapak Kalian” bagian dari aksi kekecewaan warga selama proses seleksi pegawai Kemenkumham tidak memprioritaskan warga lokal FOTO: Mujidi/Borneo Tribune
Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Pelayanan Kantor Imigrasi di Kecamatan Jagoi Babang, Bengkayang terpaksa terhenti pasca aksi sejumlah warga Jagoi Babang mendatangi kantor itu lantaran warga kecewa
karena tidak satupun putra asal Jagoi Babang lulus tes CPNS Kemenkumham. Kepala Pos Imigrasi Jagoi Babang, Ali Hanafiah Siregar, saat dikonfirmasi Selasa (20/11), mengatakan pelayanan terhadap masyarakat terpaksa tidak dapat dilakukan untuk sementara waktu karena situasi yang
tidak mendukung. Ali belum bisa memastikan kapan pelayanan di kantor pos imigrasi dilanjutkan. “Kalau kapan dimulai lagi, saya tidak bisa menjawab,” kata Ali yang saat dihubungi berada di Singkawang. Ali mengaku dalam masa perawatan karena tangannya terkilir aki-
bat kejadian Senin malam di kantornya. “Saya malam itu lari ke hutan, dan subuhnya langsung ke Singkawang, dan semua bawahan saya juga kembali ke rumah-masing,” kata Ali lagi. Pos Imigrasi Jagoi Babang biasa melayani pembuatan PLB. Pos Imig-
rasi juga yang mengontrol keluar masuknya warga, baik warga Indonesia maupun warga dari Malaysia. “Kami tidak akan membuka segel di Imigrasi sebelum ada kepastian dengan nasib anak kami,” kata Ahau, tokoh masyarakat Jagoi Babang, Bengkayang. Apa yang dikatakan Ahau dibenarkan Kepala Dusun Jagoi, Nonggain. Ia mengatakan, tuntutan yang disampaikan ke Imigrasi, setidaknya satu atau dua peserta tes yang berasal dari warga Jagoi, Seluas dan Siding yang harus diluluskan. “Sudah berpuluh-puluh tahun kantor ini berdiri, tapi belum ada satu anak kita yang jadi pegawai,” jelas Ahau. Sesuai pemberitaan sebelumnya, pasca aksi demo yang dilakukan warga Jagoi, kantor imigrasi tertutup. Hanya tirai kuning yang menutupi jendela. Kaca jendela pecah dan pecahan kaca itu berjatuhan di lantai. Aksi penyegelan Kantor Imigrasi itu berawal ketidakpuasan warga karena tidak satupun warga setempat yang lulus dalam tes CPNS Kemenkumham. Ketidakpuasan warga berujung pada penyerangan Pos Imigrasi pada Senin (19/11) malam. o
Walikota Pasang Stiker BBM Non Subsidi Borneo Tribune, Singkawang Walikota Singkawang, Hasan Karman melakukan pemasangan stiker BBM non subsidi untuk kendaraan dinas di halaman Kantor Walikota Singkawang, Rabu (21/11). Hadir dalam kesempatan tersebut, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Singkawang, Asisten, Kepala SKPD, Kepala Instansi Vertikal, Camat serta undangan lainnya. Pemasangan stiker dilaksanakan dalam rangka melaksanakan kebijakan pemerintah mengenai penghematan energi nasional dan sumber daya mineral. “Sebagaimana kita pahami bersama saat ini ekonomi dunia kembali melambat dan menghadapi ketidakpastian yang tinggi, pada satu sisi perekonomian global melemah sementara pada sisi lain akibat dari kondisi politik dan keamanan di Timur Tengah harga bahan bakar cenderung meningkat. Situasi ekonomi dunia seperti ini dapat menghambat upaya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Hasan. Lebih lanjut Hasan menjelaskan, bahwa untuk mendu-
Walikota melakukan pemasangan stiker BBM non subsidi untuk kendaraan dinas di halaman Kantor Walikota Singkawang, Rabu (21/11) FOTO: Rudi
kung kebijakan pemerintah pusat, Pemprov Kalbar telah menyampaikan stiker (tanda kendaraan BBM non subsidi) kepada Pemkab dan menetapkan penggunaan stiker
dalam satu kendaraan ditempel dua stiker yakni di kaca depan dan kaca belakang. “Pemakaian stiker dan penggunaan BBM non subsidi di lingkungan Pemkot
Singkawang dilakukan serentak 21 November 2012, apabila pengguna kendaraan dinas tidak mematuhi, akan diberi sanksi berupa penarikan kendaraan dari si
pemakai,” kata Hasan. Ia berharap, Forkopinda untuk mengelola, mengawasi dan mensukseskan gerakan penghematan energi ini. (Freelancer/Rudi) o
Warga Bhakti Mulya Nikmati Pembangunan Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Desa Bhakti Mulya, salah satu desa di Kecamatan Bengkayang, Kalimantan Barat merupakan desa pendamping PNPM Mandiri Perkotaan sejak 2004. Dari perjalanan waktu dalam pendampingan kegiatan infrastruktur jalan dan jembatan merupakan usulan kegiatan yang paling sering diusulkan masyarakat desa Bhakti Mulya. Dikarenakan pembangunan infrastruktur di Desa Bhakti Mulya tergolong masih rendah, masalah ini juga termaktub dalam PJM Nangkis BKM. Pada tahun 2012 dengan anggaran APBN tahap I salah satu usulan yang dialokasikan untuk kegiatan pembuatan rabat beton yang berlokasi di Dusun Jaku Atas dengan panjang 190 meter lebar 1,5 meter dan tebal 0,10 meter dan dimanfaatkan 65 KK dan jumlah KK miskin 38 KK Muhlisin, dari P2KP Bengkayang mengatakan dari hasil verifikasi kegiatan yang dilakukan bersama oleh BKM “Mane Amas” dan UPL lokasi tersebut merupakan lokasi persawahan dan juga perkebunan karet masyarakat, selain itu dilokasi tersebut juga merupakan salah satu lokasi quary masyarakat (pasir dan batu). “Setelah dirembugkan bersama terpilihlah bapak Adi sebagai Ketua KSM yang diberi nama “KSM Bara Nasi.” Dana yang disetujui bersumber dari APBN sebesar Rp. 19.841.000,- dan swadaya masyarakat sebesar Rp. 3.616.000. Maka dengan semangat yang tinggi masyarakat bergotong royong membuat jalan rabat beton sehingga hasil yang diharapkan dapat terwujud,” kata Muchlis. Ditambahkan, sekarang warga yang akan bersawah, membawa hasil karet dan juga menggunakan quary desa mudah melewati jalan tersebut. “Dulu kami sulit angkut hasil karet dan padi karena jalan becek pak kalau hujan, kami juga terpaksa pikul pasir batu kalo mau buat bangunan. Sekarang sudah mudah karena ada jalan ini,” kata Yanto, Warga Dusun Jaku Atas. Kondisi 0% lokasi di dusun Jaku Atas desa Bhakti Mulya yang akan di bangun rabat beton. o
6
Perajin Bidai Kesulitan Bahan Baku Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Kondisi memprihatinkan dialami perajin bidai dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Bahan baku bidai berupa rotan sulit didapatkan di daerah sendiri dan harus mendatang dari daerah luar dengan harga yang cukup tinggi. “Bahan baku dari daerah sendiri sulit dicari. Untuk bertahan, kami terpaksa mendatangkan rotan dari daerah luar,’ demikian dikatakan Bujong, salah seorang perajin bidai Jagoi Babang. Bidai merupakan salah satu produk unggulan warga Jagoi Babang Bengkayang. Bidai berjenis tikar. Bidai terbuat dari rotan dengan pola anyaman. Bidai menjadi kerajinan unggulan yang terus dipertahankan. “Kami perajin bidai sudah turun menurun. Dari bidai inilah kami bisa hidup dan menghidupi keluarga,” kata Bujong. Ditambahkan Bujong, dalam beberapa tahun terakhir, dirinya harus mendatangkan bahan baku rotan dari pulau Kalimantan Tengah. Namun sayang, dalam sebulan ini, bahan baku sulit didatangkan karena ada pihak lainnya yang mendatangkan rotan dengan cara ilegal. “Beberapa minggu yang lalu, Polres Bengkayang menahan beberapa truk yang membawa rotan. Cuma truk itu dilepaskan. Namun rotan itu bukan milik saya,” jelas Bujong. Terang Bujong, sepengetahuannya untuk Jagoi Babang hanya dirinya yang mengelola usaha bidai dengan skala yang cukup besar. “Saya tidak tahu itu punya sapa. Tapi karena penangkapan yang dilakukan Polres, rekanan yang memasok rotan untuk kami ketakutan,’ kata Bujong lagi. Untuk keperluan hingga akhir tahun 2012, Bujong mengatakan bahan baku yang dimiliki hanya bisa digunakan untuk membuat bidai sebanyak dua puluh buah. ‘Itu cukup sedikit, karena permintaan bidai ke kita, baik dari Indonesia ataupun dari negara tetangga cukup besar,” jelas Bujong. Bujong sendiri membuat bidai dengan berbagai motif dan ukuran bidai. Harga yang ditawarkan juga bervariasi mulai dari ratusan sampai jutaan rupiah. o
Kedatangan Jamaah Haji Disambut Isak Tangis Borneo Tribune, Singkawang Usai shalat Dzuhur, warga Singkawang mulai memadati halaman Masjid Agung. Kedatangan mereka tak lain ingin menyambut kedatangan para jamaah haji yang dikabarkan akan tiba Selasa (20/ 11) sore sekitar pukul 16.00. Tak khayal, baru saja tiba di pintu gerbang Masjid Agung, para jamaah haji pun disambut dengan pe- Jamaah haji asal Singkawang tiba lukan dan ta- dengan selamat dan sehat, disambut ngis haru, baik dengan pelukan dan tangisan haru oleh dari pihak kelu- pihak keluarga dan kerabat di halaman Masjid Agung Singkawang FOTO: Rudi arga maupun kerabat. Sementara pemain tanjidor juga tak mau kalah, mereka secara serentak memukul tambor dan meniup terompet sehingga kedatangan para haji serasa semakin meriah. “Alhamdulillah, ayah dan ibu saya pulang dengan selamat dan dalam kondisi yang sehat,” kata Dede senang. Kemenag Singkawang, H. Jawani Usman, mengatakan sebanyak 130 para jamaah haji Selasa kemarin pulang dengan selamat dan dalam kondisi sehat. Sementara satu jamaah bernama Hj. Nurasih, warga Pasiran, tidak bisa ikut pulang bersama haji yang lain, lantaran masih dalam keadaan sakit dan masih dirawat di Rumah Sakit Uhud, Arab Saudi. “Memang dari awal keberangkatan, dia sudah dalam keadaan sakit,” kata Jawani. Meski begitu, ia turut gembira, karena kepulangan haji meskipun dalam keadaan lelah dan letih, namun terlihat dari wajah para haji masih kelihatan ceria. “Mudahmudahan, ini merupakan awal dan apa yang dilakukan oleh para haji-haji sewaktu hendak berangkat dan tiba di kampung halaman semoga saja diterima oleh Allah dan benar-benar menjadi haji mabrur,” harapnya. (Freelancer/Rudi) o
Warga Habang Dambakan LPJU
Jalan Desa Bhakti Mulya//ist
Borneo Tribune, Singkawang Warga Desa Habang, Kelurahan Sagatani, Singkawang Selatan meminta Pemkot Singkawang untuk memasang lampu penerangan jalan umum (LPJU) di desa mereka. Menurut warga sekitar, Yunus mengatakan, di sepanjang jalan desa saat ini sangat gelap pada malam hari lantaran belum ada LPJU dari Pemkot Singkawang. Padahal, katanya, warga disini sudah menjalankan kewajiban membayar pajak LPJU itu melalui rekening listrik PLN. “Tetapi, mengapa di daerah kami belum juga ada satu pun penerangan yang tersedia dari Pemkot,” kesalnya. Hal ini terbukti, tak ada satu pun yang terlihat LPJU yang menempel pada tiang listrik, yang diharapkan bisa menerangkan jalan dan sekitar pemukiman warga. “Permintaan warga saya rasa tak muluk-muluk. Cukup hanya minta LPJU itu, segera terpasang. Lantaran kami disini sudah membayar pajak LPJU tersebut dan sudah sewajarnya dong kami sebagai warga menuntut haknya, jika tak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan,” katanya.(Freelancer/Rudi) o
Kamis, 22 November 2012
Warga Keluhkan Pelayanan Posyandu Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Sejumlah warga di Parit Ahai Dusun Wonodadi Dua Desa Arang Limbung Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya mengeluhkan pelayanan petugas Posyandu Arang Limbung yang jarang masuk dan tidak ramah saat memberikan pelayanan kepada mereka. Warga setempat, Rapiah mengaku sangat kecewa dengan pelayanan petugas Posyandu Desa Arang Limbung. Lantaran setiap kali ingin berobat, petugas selalu tidak berada di tempak, sehingga memaksa dirinya dan warga lain berobat ke Posyandu lainnya. ”Jadwalnya tidak jelas, suka-suka petugasnya, sekarang sudah lama tidak ada petugasnya,” katanya, Selasa (20/11). Menurutnya, keberadaWaktu itu Saya an Posyandu sangat dibutuhkan masyarakat. Tapi mau pasang KB ketika petugas Posyandu menggunakan susah ditemui karena tidak memiliki jadwal yang pil, tapi jelas, menyebabkan warga malas untuk mendapetugasnya tangi Posyandu. Selain mengeluhkan nyarankan dengan jadwal pelayanan menggunakan Posyandu yang tidak jelas, warga juga kecewa spiral. Saya bidengan pelayanan petugas yang tidak ramah kelang mau izin pada pasien. Seperti yang suami tapi diungkapkan Yuyun, dimana petugas Posyandu selalu marah petugasnya langdan selalu memaksa kesung marahtika melayani warga. ”Waktu itu Saya mau marah. pasang KB menggunakan pil, tapi petugasnya nyarankan menggunakan spiral. Saya bilang mau izin suami tapi petugasnya langsung marah-marah,” ceritanya. Akibat sikap yang tidak ramah, dan jadwal yang tidak jelas tersebut, Yuyun mengatakan saat ini warga enggan memeriksakan kesehatannya ke Posyandu Arang Limbung. Dan lebih memilih memeriksakan kesehatan ke pelayanan kesehatan lain di luar Desa Arang Limbung yang jaraknya lebih jauh. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Titus Nursiwan menyatakan dari informasi yang didapat terkait keluhan warga terhadap pelayanan Posyandu Desa Arang Limbung, dirinya akan melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan kebenaran informasi yang dikeluhkan warga. Titus berjanji dalam waktu dekat selain akan melakukan tinjaun kelapangan juga akan akan melakukan pemanggilan terhadap petugas yang ditugaskan untuk melayani masyarakat di Desa Arang Limbung. ”Petugasnya akan kita panggil untuk ditanyakan benar atau tidak apa yang dikeluhkan warga,” katanya. Titus menyarankan kepada warga Desa Arang limbung ketika merasakan pelayanan petugas Posyandu yang tidak sesuai untuk segera melapor ke Rumah Sakit Sungai Durian maupun langsung ke Dinas Kesehatan. “Yang pasti informasi ini akan kami tindaklanjuti,” janjinya.
“
Landak-Sanggau Borneo T Tribune
BNNK Sanggau Berikan Penyuluhan Narkoba di Kelurahan Ilir Kota Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sanggau, Rabu (21/11) pagi memberikan penyuluhan tentang narkoba di Aula Kantor Lurah Ilir Kota kepada ketua RT, sekretaris RT, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Penyuluhan tersebut dibuka oleh Sekretaris Lurah Ilir Kota, Triyono didampingi Kasi Pencegahan BNNK Sanggau, Salbani. RT yang ada di Kelurahan Ilir Kota mencapai 18 RT dan semuanya diundang untuk menghadiri penyuluhan itu. Sekretaris Lurah Ilir Kota, Triyono mengatakan penyuluhan ini dilakukan oleh BNNK Sanggau, pihaknya hanya dimintai untuk menyediakan tempat. “BNNK yang langsung menawarkan ke kita salah satu program mereka. Kita pun menyam-
butnya dengan baik,” ujarnya. Triyono pun berharap dengan adanya penyuluhan ini dapat meminimalisir penggunaan narkoba dan untuk mencegah hal itu. Triyono mengaku kalau pihaknya belum pernah mendapat laporan terkait wilayah pengguna narkoba atau warganya yang menggunakan narkoba. Pemateri penyuluhan tentang narkoba diberikan langsung oleh Paolus BD Mexquay dan Marina Sinaga yang memberikan materi tentang Undang-undang Nomor 35. Serta, Vera yang memberikan materi tentang rehabilitasi bagi pencandu narkoba. Tujuan dilakukan penyuluhan ini agar pihak RT dan tokoh dapat memahami dan mengetahui lebih jelas akan jenis-jenis narkoba begitu juga dengan dampaknya. Bahkan mereka juga dapat mengetahui ciri-ciri pengguna narkoba yang sakau.
PENYULUHAN. BNNK Sanggau saat memberikan penyuluhan tentang narkoba di kantor Lurah Ilir Kota, Rabu (21/10) pagi. Foto: Ratna Sari/ Borneo Tribune. Selain itu, BNNK Sanggau juga membuka layanan untuk diskusi pencegahan
narkotika dengan nomor call center 08534780812 dan untuk rehabilitasi dengan no-
“
Jl. Jendral Ahmad Yani No. 91 Pontianak, Tel : (+62 561) 577 888 Fax. (+62 561) 768 833
HOTELMERPATI Jl. Gajah Mada No. 177-183, Pontianak 78121, Telp. (+62-561) 761598, 761397 (Hunting) Fax. (+62-561) 761398
Jl. Imam Bonjol No. 111 Pontianak, Telp. 0561-745481, Fax. 0561-762662
TIBA. Jamaah haji tiba dengan selamat dan sehat, disambut dengan pelukan dan tangisan haru oleh pihak keluarga dan kerabat. FOTO: Rudi
Jalan Gajah Mada No. 89 Pontianak, Telp. (0561) 768999, Fax : 0561-761999
Jl. Rahadi Usman No. 2 Pontianak, T elp. (0561) 734401, Fax. 0561-738457
Bidan Diharapkan Lebih Profesional Ikatan Bidan Indonesia Cabang Sanggau menggelar pertemuan workshop untuk 246 orang bidan se-Kabupaten Sanggau dengan tema “Etika dan Kode Etik Bidan”, Selasa (20/11) pagi, di ruang Musyawarah kantor Bupati Sanggau. Workshop tersebut dibuka langsung oleh Bupati Sanggau yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Setda Sanggau, Drs. Hadi Sudibjo, MM. Selain itu juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Dr. Jones Siagian. MQIH, para Ikatan Dokter
Indonesia Cabang Sanggau, Ibu Ibu yang tergabung dalam GOW Kabupaten Sanggau serta Tim Penggerak PKK Kabupaten Sanggau. Dalam sambutan Bupati Sanggau, yang dibacakan Asisten Administrasi Umum, Drs. Hadi Sudibjo. MM mengatakan bahwa bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan dan diakui Pemerintah dan secara sah melaksanakan praktik bidan. Selain itu juga diakui sebagai tenaga professional dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan asuhan dan nasehat yang diperlukan ibu semasa hamil, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri
dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan bayi sedang menyusui. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan promotif untuk persalinan normal, deteksi dini, akses bantuan medis atau bantuan lainnya kepada semua bidan yang bertugas hingga kepelosok desa sampai ke dusun masyarakat sangat membutuhkan pelayanan dari bidan, sebagai upaya mencegah kematian ibu dan bayi. ”Teruslah bekerja dan mengabdi dengan baik. Cintailah pekerjaan kita sebagai seorang bidan yang Profesional sebagai bentuk kepedulian,” ujarnya. Untuk mendukung kegiatan bidan, PemKab Sanggau memberikan dana hibah se-
KEHILANGAN
KEHILANGAN
KEHILANGAN
STNK, KB 3237 LF NK: MH314D0039K534040 NS: 14D534134 AN: YUNUS Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.
BPKB, KB 2123 LM NK: MH314D0028K238569 NS: 14D-238634 AN: HARIYA OKTAVIANI Dengan ini BPKB dinyatakan tidak berlaku lagi.
BPKB, KB 4762 LA NK: MH33KA0155K775729 NS: 3KA-749832 AN: MUNGKIN Dengan ini BPKB dinyatakan tidak berlaku lagi.
Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Jalan Nusa Indah III, Telp. (0561) 732223 Fax. (0561) 742882 Pontianak
Jl. Tajungpura No. 45 Pontianak, T elp. (0561) 736162, 745475 Fax. (0561) 740651
HOTEL KHATULISTIWA Jalan Pahlawan No. 40 Pontianak, T elp. (0561) 735890, Fax. (0561) 739001
Jalan Diponegoro No. 56 Pontianak 78117 Telp. 0561-736793 Fax. 0561 - 734930
Hotel’95 Jl. Sidas No. 8 Pontianak Telp. (0561) 736022/ Fax. (0561) 736200
Jl. Imam Bonjol No. 95 Pontianak, T elp. 7959595 (95 m samping UNTAN)
Hotel Surya Jl. Gajah Mada No. 889 Telp. (62-561) 736 122 Fax. (62-561) 734 374
Jl. Sidas No. 1 1-A Telp. (0561) 734337 Fax. (0561) 760334 Pontianak-Kalbar
Hotel
KAPUAS DHARMA Jalan Diponegoro No. 46 Telp. (0561) 733777 Fax. (0561) 740555
Jl. Imam Bonjol No. 89 Pontianak, Telp. 0561-766669 Fax. 735399
Borneo Tribune, Landak Kepala kantor Kementrian Agama (Kemenag), H. Bermawi menjelaskan kepulangan jemaah Haji kabupaten Landak telah tiba selasa sekitar pukul 17:00 wib dalam keadaan sehat jasnani dan rohani. Kepulangan jemaah haji yang berjumlah 45 orang dijemput oleh 4 pemerintahan Kabupaten Landak diantaranya Kepala kantor Kemenag, Staf Ahli pemda, kabag kestra dan kepegawaian kestra. Menurut kemenag jemaah haji langsung dijemput dari Batam, kepontianak dan tiba ke kabupaten Landak, akunya. Bermawi menjelaskan jemaah haji kabupaten Landak langsung disambut oleh sanak keluarga masing-masing. “Saya atas nama kemenag kabupaten Landak dan keluarga besar saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kabupaten Landak telah membantu jemaah haji kabupaten landak yang berjumlah 45 orang naik haji ke Arab Saudi. Atas bantuan Pemerintah Kabupaten Landak teristimewa Bupati Landak yang ikut menyukseskan keberangkatan haji kabupaten landak semuanya dalam keadaan sehat,” katanya. (Yohanes.J)
Workshop Bidan se-Kabupaten Sanggau
Grand KARTIKA HOTEL
mor kontak 08534780813 yang dapat dihubungi langsung oleh masyarakat.
Jemaah Haji Kabupaten Landak Tiba Dalam Keadaan Sehat
HO TEL HOTEL Jl. Dr. Setia Budi No. 93 Ptk Telp.: 0561-736195 Fax.: 0561-736668 e-mail : aromainn@ymail.com
7
NGL
NGL
NGL
kitar Rp. 50 juta. Selain itu juga diserahkan hadiah dan penghargaan bagi pengurus Ranting IBI diantaranya terbaik I Ranting Kecamatan Pareindu, terbaik II Ranting Sekayam dan terbaik III Ranting Kembayan. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Dr. Jones Siagian, MQIH dalam sambutannya memberikan penghargaan kepada panitia yang telah berupaya menyelenggakan kegiatan ini dengan harapan agar peserta dengan serius dan sungguh sungguh menyimak dan mengikuti workshop ini. Sehingga nantinya akan lahir bidan-bidan yang profesional dan dekat dengan masyarakat. “Seorang bidan harus memperhatikan beberapa hal dalam setiap langkahnya yakni Legal Formal yaitu setiap tindakan harus sesuai aturan yang ada kemudian harus memahami teknik operasional dan dirangkum dengan Kode Etik dan Etika. Jika semua ini telah melekat didalam setiap pelayan ma-
syarakat niscaya tidak akan menemukan kendala dalam menjalankan tugas dan pengabdian,” jelasnya. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk menggalang mempererat persatuan dan persaudaraan sesama bidan, serta dengan organiasi perempuan dan pihak yang terkait untuk mencapai visi dan misi membina dan mengayomi anggota. Selain itu juga mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terutama profesi kebidanan yang berperan serta dalam pembangunan pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak, meningkatkan martabat dan kedudukan bidan serta memberdayakan perempuan dan masyarakat. Workshop ini menghadirkan, nara sumber yang juga Ketua Pengurus Pusat IBI, Indra Supra Dewi, SKM. MKM yang menyajikan masalah Etika dan Kode Etik Bidan.
Sekadau Borneo Tribune
Kamis, 22 November 2012
8
Mutu Pekerjaan Proyek Jalan Ilong-Sepuak Dipertanyakan Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Pengerjaan ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Kumpang IlongBalai Sepuak, Kecamatan Belitang Hulu, Kabupaten Sekdau menuai beragam pertanyaan dari warga setempat. Selain mempertanyakan mutu pekerjaan proyek, warga juga mempertanyakan terkait spesifikasi pekerjaan jalan tersebut berdasarkan dokumen kontrak kerja. Salah seorang warga Kumpang Ilong, Jon mempertanyakan spesifikasi pengerjaan jalan tersebut. Menurutnya, pengerjaan proyek ruas jalan tersebut terkesan asal-asalan. Jon menyayangkan, Pemerintah Kabupaten Sekadau sudah menggelontorkan uang cukup banyak untuk meningkatkan mutu jalan. Namun ironisnya realisasi pekerjaan proyek di lapangan ternyata kurang maksi-
mal dikerjakan pihak ketiga alias kontraktor. “Yang kami lihat di lapangan, jalan itu hanya disirami aspal dan tidak digilas. Apakah jalan itu sanggup bertahan dalam waktu lama? Jika aspalnya tidak digilas dengan alat berat. Dinas Pekerjaan Umum juga harus mengawasi proyek itu,” tegasnya di Sekadau, Rabu (21/11). Sementara itu, pantauan di lapangan pada Senin (19/ 11) lalu memperlihatkan jalan yang sudah dibuat rambat beton dari Sungai Buaya menuju Bukit Bantok, panjangnya sekitar 1,5 kilometer yang didanai dari APBD tahun Anggaran 2012, ternyata hanya dihampari aspal curah tanpa digilas dengan menggunakan alat berat stombal. Jon menambahkan, sepengetahuan dia, biasanya pengerjaan pengaspalan jalan langsung digilas dengan alat berat tidak lama setelah aspal tersebut dihampar. Namun, dalam
3 hari terakhir hal tersebut tidak terlihat dalam pengerjaan proyek Jalan Sepuak-Ilong. Selain tidak digilas dengan alat berat, Jon menyebutkan bahwa aspal yang menempel di dasar beton cukup tipis. Oleh karena itu, dia khawatir jalan menjadi lebih gampang terkikis karena beban kendaraan roda empat maupun roda enam yang melintas. “Biasanya pengaspalan jalan setelah dihampar langsung digilas. Kenapa dalam pengerjaan jalan itu belum ada penggilasan. Apakah memang tidak digilas?,”ujarnya bernada Tanya. Jon menegaskan bahwa pengawasan pekerjaan di lapangan, baik dari Dinas PU maupun konsultan tentu harus diutamakan serta diintensifkan sehingga bisa terus melakukan pemantauan hingga pekerjaan tersebut selesai, “Dinas terkait juga penting mengawasi kinerja kontraktor di lapangan,” cetusnya. o
Polres Sekadau Antisipasi Potensi Konflik Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Gejolak investasi perkebunan sawit antarperusahaan dan petani cukup berpotensi. Untuk mencegah terulangnya kasus-kasus konflik yang pernah terjadi, Polres Sekadau beserta jajarannya melakukan langkah pencegahan dini terhadap potensi permasalahan dengan melibatkan berbagai pihak. Mengantisipasi kemungkinan terjadi konfilk antarpetani dan pihak perusahaan, Rabu (21/11), Polres Sekadau menggelar Rapat Koordinasi Mapping (Pemetaan) Potensi Konflik di wilayah Hukum Polres Sekadau bersama pihak perusahaan dan Kepala Desa yang berada di wilayah perkebunan kelapa sawit. Kapolres Sekadau, AKBP. A.Widi Handoko yang membuka kegiatan tersebut memaparkan bahwa mapping dilakukan guna memetakan dan mililih gejala-gejala konflik baik dari kasus-kasus yang sudah lalu, namun masih meninggalkan bekas maupun potensi dimungkinkan munculnya konflik ke depan. “Kita di sini untuk mencari solusi atau jalan keluarnya,” terang Kapolres. Belajar dari pengalaman yang lalu,Widi mengatakan potensi konflik biasanya sangat mudah terjadi. Terle-
Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau
Rakor Mapping, jajaran Polres Sekadau bersama pihak perusahaan dan Kades di wilayah perkebunan merapatkan barisan dalam Rakor Mapping yang digelar di aula Mapolres Sekadau, Rabu (21/11). FOTO: Bagus Kosminto/Borneo Tribune bih, masyarakat sangat mudah terpancing isu dan terprovokasi. Secara nasional, konflikkonflik perkebunan yang terjadi di wilayah lainnya di Indonesia, diharapkan agar tidak terjadi di wilayah hukum Polres Sekadau. “Kalau sampai terjadi perlu penanganan. Dalam penanganan polisi akan menerapkan protap dalam menghadapi massa dan kita tidak ingin dalam penanganan polisi harus menggunakan cara-cara terakhir hingga bisa jatuhnya korban di lapangan,” ujar pria berka-
camata ini. Perwira menengah polisi dengan dua melati di pundaknya ini menjelaskan bahwa berdasarkan Perkap Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 secara tehnis, Polisi dalam bertindak di lapangan menghadapi massa maupun perorangan melakukan penanganan secara berjenjang. Mulai dari menggunakan kekuatan menurut lokasi, melakukan negosiasi, memberi perintah lisan, kendali tangan lunak (kosong), tindakan tangan kosong keras, kendali senjata tumpul (tongkat dan gas)
dan terakhir baru dengan kendali senjata api. Meski demikian, Kapolres Widi juga menuturkan beberapa azas berdasarkan Undang-undang Kepolisian Republik Indonesia yang tidak bisa dilepas dalam penanganan permasalahan secara tehnis. Mulai dari azas kemanusian, Hak Asasi Manusia (HAM), azas keadilan, kebersamaan, kesamaan gender, ketertiban dan penegakan hukum serta memperhatikan kearifan lokal, tanggung jawab negara serta partisipasi masyarakat beserta pemerintah.
“Ini tetap menjadi koridor polisi dalam bertugas,” tegasnya. Sementara itu, Kabag Ops, Polres Sekadau, Kompol. Hujra Suwmena memberikan paparan terkait beberapa potensi konflik di perkebunan sawit baik yang sudah terjadi dan dalam penanganan maupun potensi yang bisa muncul ke permukaan di kemudian hari. Karenanya, dirinya berharap perangkat desa juga proaktif. “Harapan kita bapak-bapak proaktif dengan situasi yang ada di daerah masingmasing,” tandasnya. o
Hari Ini Jemaah Haji Tiba di Sekadau Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Wakil Bupati Sekadau, Rupinus, menyambut kedatangan jemaah haji asal Kabupaten Sekadau di Bandara Hang Nadim Batam, Selasa (20/11) lalu. Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Sekadau Rupinus melalui sambungan telepon saat di berada Batam kepada sub bagian Humas Setda Pemkab Sekadau, Selasa 20 November 2012. Kedatangan rombongan jemaah haji asal Kabupaten Sekadau yang tergabung dalam kloter 21. Yakni terdiri dari Kota Pontianak, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Sanggau tiba di Bandara Hang Nadim Batam, sekitar pukul 11.30 WIB. Kedatangan jemaah haji asal Kabupaten Sekadau yang berjumlah 47 orang di
Karang Pamitran Kwarcab Pramuka Sekadau
Jemaah Haji, asal Kabupaten Sekadau disambut Wakil Bupati Sekadau, Rupinus dan rombongan di bandara Hang Nadim Batam, sekitar pukul 11.30 WIB, Selasa (20/11). Rencananya, Kamis (22/11) para jemaah akan bertolak dari Pontianak menuju Sekadau. FOTO: Istimewa Batam disambut sejumlah kerabat. Mereka terlihat saling berpelukan dan berjabat tangan melepas rindu setelah sekitar lebih 1 bulan
melaksanakan jemaah haji di Tanah Suci Mekah. Wakil Bupati Sekadau, Rupinus, menyampaikan selamat kepada para jema-
ah haji asal Kabupaten Sekadau yang telah selesai menunaikan rukun Islam yang kelima, yakni melaksanakan ibadah haji di Mekah.
Terlebih bisa kembali lagi ke daerah masing-masing dengan selamat. “Rabu (21/11), mereka (jemaah haji, red) berangkat dari Batam menuju Pontianak, dan hari Kamis 22 November 2012, mereka berangkat dari Pontianak menuju Sekadau,” ujar Rupinus. Menurutnya, keselamatan dan kesuksesan jemaah haji asal Sekadau dalam menunaikan ibadah tentu tidak terlepas dari penyertaan Tuhan serta do’a maupun dukungan semua pihak terutama keluarga dan Pemerintah Kabupaten Sekadau. Mantan Camat Nanga Mahap ini mengharapakn agar 47 jemaah haji yang sudah menunaikan rukun Islam kelima itu semoga menjadi haji yang mabrur. Dan seluruh jemaah haji asal Sekadau dikabarkan tiba di Kabupaten Sekadau pada Kamis (22/11) hari ini. o
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Sekadau menyelenggarakan kegiatan Karang Pamitran yang mengambil tempat di Mess Daerah Kabupaten Sekadau. Kegiatan dilaksanakan mulai 18-21 November 2012. Dalam kegiatan ini, Kwarcab Sekadau mendatangkan nara sumber. Yakni Kepala Kwartir Daerah Pramuka Kalbar, Suriyadi serta Asisten II Setda Sekadau, Khandra Asmarahady yang mewakili Bupati Sekadau membuka kegiatan tersebut. Kepala Kwarcab Sekadau, H. Isnaini menyatakan, kegiatan karang pamitran bertujuan untuk penyegaran pengetahuan bagi para pengurus kwarcab serta mempererat tali persaudaraan. Acara itu merupakan salah satu dari sejumlah rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan Kwarcab Sekadau selama 4 hari. “Seiring perkembangan zaman, sejumlah regulasi pun berganti. Kita perlu mengetahui dan mengikuti perkembangan itu agar tidak ketinggalan,” terang Isnaini. Selain itu, karang pamitran juga sebagai sarana untuk menyamakan persepsi di tubuh Kwarcab Sekadau dalam melaksanakan tugas pembinaan pramuka. “Perlu kesolidan antarpara pembina Kwarcab Sekadau agar ke depan kita bisa lebih baik lagi,” harapnya.
Asisten II Setda Kabupaten Sekadau, Khandra Asmarahady mengatakan pihaknya mendukung sepenuhnya kegiatan yang dilaksanakan Kwarcab Pramuka Sekadau. Sejauh ini, Khandra menambahkan, pramuka Sekadau sudah cukup mengharumkan nama Kabupaten Sekadau di kancah nasional maupun internasional. Hal itu dapat terlihat dengan aktifnya Kwarcab Sekadau mengikuti segala event yang bertaraf nasional maupun antarnegara. “Pemkab Sekadau menyambut baik kegiatan ini. Mudah-mudahan ke depan pramuka Sekadau bisa lebih mengharumkan nama daerah,” ujar Khandra. Sementara itu, kepala Kwarda Pramuka Kalbar, Suriyadi mengapresiasi Kwarcab Sekadau. Beberapa waktu lalu, Kwarcab Sekadau memperoleh predikat sebagai kwarcab yang paling aktif se-Kalbar. “Sekadau merupakan salah satu kwarcab terbaik yang kita miliki,” sebut Suriyadi. Dalam kegiatan itu pula dilakukan penyerahan penghargaan kepada sejumlah pengurus Kwarcab Sekadau. Adapun penghargaan yang diterima. Yakni berupa Lencana Melati dari Kwartir Nasional Pramuka yang diterima oleh H. Isnaini, Supriyatna dan Aziz Yaqub. Penghargaan Dharma Bhakti dari Kwarnas dan Panca Warsa dari Kwarda Kalbar yang juga diterima oleh jajaran pengurus Kwarcab Sekadau. o
Penghargaan, penyerahan penghargaan kepada sejumlah pengurus Kwarcab Pramuka Sekadau oleh Kwarda Pramuka Kalbar. FOTO: Istimewa
Kamis, 22 November 2012
Sintang-Melawi
Borneo T Tribune
9
Bidan-Dukun Bersalin Jalin Kemitraan Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh
Bupati Milton Crosby memeluk salah satu jamaah haji yang baru tiba pada prosesi penyambutan 112 kedatangan jamaah haji Sintang. FOTO: Endang Kusmiyati/Borneo Tribune
Bupati Sambut Kedatangan Jamaah Haji Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang HALAMAN Kantor Bupati Sintang dan sekitarnya mendadak dipenuhi ribuan warga Sintang. Bukan untuk melakukan aksi demo, namun ribuan orang yang berkumpul di halaman kantor bupati pada Rabu (21/11) pagi kemarin untuk menyambut kedatangan keluarga mereka setelah menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekah. Sama persis ketika dilepaskan pada awal September lalu, kedatangan jamaah haji Sintang setelah selama sebulan lebih menunaikan ibadah haji di tanah suci, juga disambut oleh bupati Sintang Milton Crosby. Hanya saja kedatangan jamaah haji di Sintang memang agak terlambat. Biasanya pada pukul 05.30 bus pengangkut jamaah sudah tiba di Sintang, namun tahun ini jamaah haji baru tiba di Sintang sekitar pukul 09.00 pagi. “Berangkatnya memang agak lambat, baru jam 9 malam bus bergerak dari asrama haji di Pontianak,”
ungkap salah satu jamaah haji menjelaskan perihal keterlambatan mereka tiba di Sintang kepada keluarga yang menjemput. Ketua rombongan jamaah haji asal Sintang H. Anwar Achmad mengatakan seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji dapat di jalankan dengan lancar oleh seluruh jamaah haji. Ia juga mengatakan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dinilai lebih baik dari tahun sebelumnya baik dari sisi makanan hingga penginapan. Bupati Sintang Milton Crosby, dalam sambutan mengatakan tidak semua kaum muslim mendapatkan kesempatan untuk menginjakkan kaki di tanah suci baik di Mekah maupun di Madinah, sehingga sangat beruntung para jemaah haji yang telah tiba di Sintang ini dapat melaksanakan ibadah haji. “Pengalaman rohani selama berhaji ini diharapkan menjadi oleh-oleh yang dapat di ceritakan pada sanak saudara sehingga dapat memotivasi keluarga untuk melakukan hal yang sama yaitu melaksanakan ibadah haji,” pungkasnya.
MASIH tingginya kasus kematian ibu dan bayi pada proses persalinan butuh perhatian serius dari berbagai pihak. Beranjak dari itulah, Dinas Kesehatan Kalbar bersama Dinas Kesehatan Melawi serta USAID-Kinerja menggelar sosialisasi tentang kemitraan bidan dan dukun bersalin dalam upaya peningkatan cakupan persalinan oleh tenaga medis di beberapa kecamatan. Bertempat di aula Dinas Kesehatan Melawi, Selasa (20/ 11) puluhan bidan dan dukun bersalin di wilayah Kecamatan Nanga Pinoh dan Kecamatan Belimbing dengan penuh antusias mengikuti kegiatan tersebut yang dimulai sejak pukul 09.00. Sebelumnya kegiatan serupa juga telah digelar di Kecamatan Ella Hilir. Kasi Bimbingan dan Pengendalian Kesehatan Keluarga, Dinkes Kalbar, Imelda mengungkapkan ada beberapa perkiraan penyebab kematian ibu pada proses persalinan. Seperti pendarahan, eklampsia, infeksi, komplikasi puerpurium, trauma obstetric, emboli obstetric, partus lama, abortus dan lain-lainnya. “Yang paling tinggi terjadi di Indonesia , yakni penyebab pendarahan. Untuk itulah kemitraan antara bidan dengan dukun bersalin atau dukun beranak sangat penting sekali untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di daerah setiap tahunnya,” ucap Imelda. Wanita berperawakan santai dan ramah ini menjelaskan
bahwa kemitraan bidan dan dukun bersalin merupakan bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antar keduanya. Sehingga diharapkan, seluruh pertolongan persalinan ditangani oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keterampilan khusus dalam pertolongan persalinan, dengan tetap melibatkan dukun pada kegiatan yang terbatas dan tidak membahayakan ibu dan bayinya. “Tujuan umum dari kemitraan bidan dan dukung bersalin ini ialah alih peran dukun bayi dalam pertolongan persalinan sebagai mitra bidan. Yang semula sebagai penolong persalinan menjadi kegiatan perawatan bayi dan ibu setelah persalinan,” beber Imelda. Dalam sosialisasi ini , Dinkes Kalbar juga telah membuat draf kesepakatan tindak lanjut kemitraan bidan dan dukun bersalin di daerah. Salah satu poin draf kesepakatan itu menerangkan bahwa dukun bersalin atau dukun bayi wajib melaporkan ibu hamil baru dan ibu hamil yang akan melahirkan di wilayah tempat tinggalnya kepada bidan desa atau bidan puskesmas. Selain itu juga dukun bayi dilarang menolong persalinan sendiri, melakukan tindakan yang bukan wewenangnya, misalnya memasukkan tangan ke dalam jalan lahir, memecahkan ketuban ataupun melakukan dorongan dan tarikan. Sedangkan untuk bidan, draf kesepakatan berisi beberapa poin seperti bidan desa dilarang meninggalkan desa tanpa seizin kepala desa. Ke-
Pejabat Dinas Kesehatan Kalbar, Imelda saat memberikan penjelasan pada sosialisasi kemitraan bidan dan dukun bersalin di Melawi. FOTO Eko Susilo/ Borneo Tribune mudian, bidan wajib melaksanakan pemantauan dan pengawasan pasca salin perawatan nifas. “Antar keduanya sudah kita buat draf kesepakatan, yang berisikan kewenangan dan larangan. Dengan harapan dapat dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Mudah-mudahan bisa disetujui kedua belah pihak dalam upaya menurunkan angka kematian. Sesuai tema Hari Kesehatan Nasional 2012, Ibu Selamat Anak Sehat. Jika disetujui, maka selanjutnya kedua belah pihak menandatangani kesepakatan itu yang selanjutnya disahkan oleh instansi terkait di daerah,” bebernya.
Korem 121/ABW Amankan 8.800 Liter BBM Ilegal Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang JAJARAN Korem 121/ ABW kembali menggagalkan upaya penyelewengan BBM subsidi oleh oknum masyarakat. Pada Selasa (20/11) sekitar pukul 14.40 jajaran intel Korem 121/ABW berhasil mengamankan BBM sebanyak 40 drum atau setara dengan 8.800 liter, dari sebuah mobil truk dengan nomor polisi KB 9057 EA. HD (37) pengemudi truk pengangkut BBM mengatakan bahwa BBM tersebut ia beli dari AH di Sekadau dan hendak dijual kembali di Kapuas Hulu. Dituturkan saat melintas di Jalan Sintang-Kapuas Hulu, tiga anggota intel Korem yang tengah berada di tepi jalan mencurigai muatan truk yang ditutup dengan terpal berwarna biru. Sebab ketika truk itu melintas, tercium aroma bensin yang sangat kuat. Tiga intel Korem 121/ABW tersebut berusaha menghentikan truk, tapi pengemudi melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak terkejar. Sampai akhirnya saat melintas di daerah Jerora I, tiga intel baru bisa menghentikan laju truk karena tengah terjadi proses perbaikan jalan. Saat itu, menurutnya intel Korem langsung menanyakan apa yang dibawa oleh truk dan kelengkapan dokumennya. Saat itu dirinya mengaku memang membawa BBM tapi tak bisa me-
Sejumlah drum berisi BBM subsidi jenis premium yang hendak dibawa ke Kapuas Hulu oleh Haidir (37) saat diamankan di Makorem Sintang FOTO: Endang Kusmiyati/Borneo Tribune nunjukkan dokumen yang diminta oleh 3 personil Korem tersebut. Akhirnya pada sekitar pukul 15.20, truk dan pengemudi dibawa ke Makorem 121/ABW untuk dimintai keterangan dan diserahkan kepada pihak kepolisian. HD sendiri adalah warga Kecamatan Hulu Gurung, Kapuas Hulu. Dituturkan dirinya membeli BBM jenis premium dari AH di Sekadau dengan harga Rp 5.200 per liter. Ia pun berencana menjual BBM tersebut dengan harga Rp 6.600 per liternya di Kapuas Hulu. Ia juga menuturkan bahwa AH menda-
patkan BBM subsidi tersebut dari SPBU bernomor 6478507 dengan harga Rp 5.000 per liter. Selain itu HD juga menceritakan tentang bagaimana lolosnya BBM subsidi yang dibawanya dari Sekadau. Diakuinya bahwa ia telah memberikan setoran uang sebesar Rp 2 juta tiap bulan kepada oknum intel Polres Sintang dan Rp 1 juta untuk oknum anggota Polres Kapuas Hulu. Lantaran setoran itulah aksinya mengangkut BBM subsidi ke Kapuas Hulu selalu lolos. Sementara itu Kapenrem Korem 121/ABW mengata-
kan bahwa pihaknya hanya membantu masyarakat agar mudah mendapatkan BBM. Ia sendiri mengaku prihatin lantaran pemandangan antrian panjang BBM selalu terlihat di SPBU baik di Sekadau, Sintang maupun Kapuas Hulu. “Bagi kami, yang terbaik bagi rakyat adalah terbaik bagi TNI, untuk itu apapun yang menjadi sumber permasalahan yang ada di masyarakat, TNI akan selalu berada bersama-sama masyarakat untuk membantu mengatasi sesuai dengan jati diri TNI,” ungkap Kapenrem Korem 121/ABW Mayor
Pemkab-DPRD Sepakati KUA-PPAS Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh KEBIJAKAN Umum Anggaran dan Prioritas Platform Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD Perubahan tahun anggaran 2012 akhirnya disepakati seluruh fraksi DPRD Melawi dalam pendapat akhir fraksi. KUA PPAS ini nantinya akan menjadi acuan dalam penyampaian nota APBD Perubahan tahun 2012.
Sejumlah fraksi pun memberikan sarana terkait dengan nota APBD Perubahan yang tak lama lagi akan diserahkan ke DPRD. Misalnya dari Fraksi PDI Perjuangan yang meminta agar alokasi dana APBD Perubahan lebih diarahkan pada kegiatan yang mendesak dan tak bisa ditunda. Sementara Fraksi Partai Demokrat, meminta agar saat memproyeksi pendapatan dan belanja, pengalokasian anggaran tersebut harus terko-
relasi dengan pembangunan Melawi. “Bila ada masalah segera dicarikan solusinya sehingga tidak terkatung-katung,” kata Simartoton, juru bicara fraksi. Dari Fraksi Pembaharuan, Widya Rima juga meminta agar rencana APBD Perubahan ini nantinya bisa dipergunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat. “Belanja daerah juga diharapkan dapat dilakukan dengan lebih terencana dan melihat kepentingan publik,”
ucapnya. Sementara Bupati Melawi, Firman Muntaco memohon maaf atas penyampaian KUA dan PPAS APBD perubahan yang terlambat. Menurutnya berbagai alasan yang menyebabkan keterlambatan pembahasan APBD yang telah disampaikan dalam jawaban pemerintah. “Saya berharap, untuk pembahasan APBD tahun berikutnya bisa sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,” katanya.
Eddy Wijaya. Kapolres Sintang, AKBP Oktavianus Marthin saat dikonfirmasi terkait pengakuan HD yang menyatakan bahwa ada oknum anggotanya yang menerima setoran rutin dari HD mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan klarifikasi dan penyelidikan lebih lanjut. Jika memang terbukti maka akan ditindak lanjuti, namun jika tidak terbukti maka pemberi informasi akan diperiksa di Reskrim. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kasat Intel Polres Sintang. Ketika dihubungi pada Selasa (20/11) dengan tegas membantah apa yang diungkapkan oleh HD. “Tidak benar apa yang diomongkan itu,” tegasnya. Namun ia mengatakan jika memang apa yang diungkapkan oleh HD itu benar, pihaknya memproses lebih lanjut.
Waduh, Banyak Sampah Menumpuk di Selokan
Aci E Ekeh Foto Eko Susilo/Borneo Tribune
Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh KESADARAN masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya serta mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh Dinas Kebersihan, Kebakaran dan Pertamanan Kota (DKKPK) Melawi dinilai masih rendah. Hal ini terlihat saat banjir lalu, dimana banyak sampah yang bertumpuk di sekitar selokan yang ada di dekat pemukiman warga. “Masih banyak masyarakat kita yang membuang sampah sembarangan, seperti membuang ke selokan sehingga menutupi parit,” kata Kepala DKKPK Melawi, Aci E Ekeh, belum lama ini. Ia mengatakan, pihaknya sudah membuat surat imbauan agar masyarakat membuang sampah dan menepati jadwal pembuangan sampah, tapi masih belum banyak dipatuhi. Padahal Dinas Kebersihan sebelumnya sudah mensosialisasikan peraturan bupati tersebut khususnya pada pemilik usaha. “Kita pun kini kerja dua kali. Selain mengangkut sampah pada pagi hari, sore
hari juga kita bergerak. Untuk areal pasar, sampah sisa banjir kemarin juga sudah kita bersihkan,” kata Aci. Kini persoalan di Dinas Kebersihan pun bertambah selain persoalan rendahnya kesadaran masyarakat, armada untuk mengangkut sampah dalam kota semakin terbatas karena banyaknya truk sampah yang rusak. “Ada dua truk sampah kita yang rusak, sementara yang kini beroperasi ada tiga unit termasuk truk bantuan BUMD,” katanya. Aci juga mengungkapkan karena rusaknya armada truk sampah juga mengakibatkan untuk mengangkut seluruh sampah, pihaknya harus dua kali kerja. Truk sampah yang rusak sendiri memang telah berusia tua. “Untuk anggarkan perbaikan dana kita tak cukup. Karena dalam APBD, anggarannya hanya tersedia Rp 7 juta. Padahal setidaknya perlu Rp 20 juta untuk memperbaiki truk sampah kita biar bisa beroperasi kembali,” terangnya. Selain truk, bulldozer yang berada di tempat pembuangan akhir (TPA) Tanjung Tengang kini telah lama parkir akibat rusak. Padahal alat berat tersebut diperlukan untuk mengatur sampah agar tak terlalu memakan tempat yang luas. “Ya sekarang kita tetap buang sampah dari TPS ke TPA tanpa pakai bulldozer. Yang penting sampah dalam kota tetap terangkut,” tuturnya. Menurut Aci, bila dilihat dari kebutuhan, setidaknya Nanga Pinoh memerlukan delapan truk sampah sehingga pengangkutan sampah bisa lebih optimal. Ia berharap penambahan truk bisa dianggarkan pada APBD Melawi tahun depan.
Kamis, 22 November 2012
Kapuas Hulu
Borneo T Tribune
10
MACET Penggalian gorong-gorong di Jalan Suprapto telah membuat kemacetan. Komplek Suprapto yang selalu tampak lengang kini beberapa kendaraan harus antre melewatinya. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
Jakarta Bisa Belajar dari Kalbar Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak TAWURAN pelajar di kota-kota besar khususnya di Pulau Jawa tidak perlu ditiru para pelajar di Kalimantan Barat. Tindakan preventif atas peristiwa tersebut, para pelaku pendidikan sudah seharusnya melakukan rembuk kemudian merumuskan jalan keluar bersama. Anggota Komisi D DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Martinus Sudarno menjelaskan, meniru dalam melakukan antisipasi tawuran pelajaran dapat dilakukan seperti pada Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Jawa Barat. Mereka memberikan peri-
ngatan tegas kepada seluruh sekolah yang tidak bisa mendidik anak didiknya atau yang terlibat tawuran dengan pembekuan sekolah tersebut. “Menyiasati anak-anak untuk tidak terlalu sering bermain ke warnet yang permainannya banyak menampilkan kekerasan pun sewajarnya dilakukan,” jelas Sudarno, kemarin. Sudarno mengaku sejauh ini Kalbar masih minim bahkan sangat jarang terjadi peristiwa tawuran pelajar yang berujung maut. Sebab, Pemprov dan Pemkab telah saling bekerjasama dalam meningkatkan mutu pendidikan. “Itu juga solusi. Makanya di Kalbar atau kabupaten/ kota sangat jarang kita de-
ngar peristiwa perkelahian para pelajar,” ucap politisi PDIP P ini. Lebih lanjut, Sudarno menambahkan beberapa tahun terakhir, Provinsi Kalbar tidak pernah terdengar heboh perkelahian pelajar. Sudarno menganggap, seluruh komponen pendidikan bergerak dan
bekerja bersama dalam memajukan dunia pendidikan. “Karena itu, gebrakan daerah mencegah tawuran patut dijadikan contoh bagi daerah lain. Bahkan tidak menutup kemungkinan, Jakarta bisa belajar dari Kalbar,” terang dia. Menurut politisi daerah
Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak SEKOLAH Keperawatan Dharma Insan yang sekarang sudah menjadi Akademi Keperawatan (Akper) Dharma Insan, Diploma III, tidak bisa dilepaskan dari sejarah keberadaan Rumah Sakit Sungai Djawi, karena pada mulanya sekolah keperawatan ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga perawat di Rumah Sakit Sungai Djawi pada masa itu. Menurut Yanuarius Buan, rumah Sakit Sungai Djawi dibangun oleh Mgr Pasificus Van De Bos tahun 1928, karena pada masa itu di Kota Pontianak belum ada satupun balai pengobatan. Rumah Sakit Sungai Djawi didirikan menggantikan lokasi perumahan polisi Belanda di dekat Sungai Kakap dan Sungai Jawi.
Peresmian Akper Dharma Insan. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune Pembangunannya dikerjakan 31 Desember 1928 oleh sekolah pertukangan pimpinan Bruder Cosmos. Waktu itu, semua perawatnya adalah biarawati suster-suter Belanda dalam jumlah yang terbatas, sementara tenaga perawat sangat diperlukan di rumah sakit. “Untuk meningkatkan kerjasama pihak misi dengan Depkes RI, tahun 1954 Rumah Sakit Sungai Djawi melaksanakan kerjasama, dan RS Su-
Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998
PT. BUMI BORNEO CEMERLANG
Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )
GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)
PALAPA TAXI
PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG
Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2
Jl. Niaga No. 25
0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :
BERANGKAT:
05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00
menerus diarahkan. “Itu menjadi tugas bersama kita,” ujar Sudarno. Selain itu, Sudarno juga mengajak para pelaku pendidikan dan berbagai komponennya untuk terus meningkatkan pendidikan karakter para anak didiknya. Para pelajar harus terus diarahkan
untuk mendapatkan pendidikan lebih baik dalam mengejar cita-cita mereka. Meningkatkan pendidikan, tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, hasil pendidikan memang tidak dinikmati hari ini, tetapi beberapa tahun ke depan.
Akper Dharma Insan Pelopor Sekolah Perawat
Gallery
Telp. 0561-577868
pemilihan Sanggau-Sekadau, pelajar di Kalbar telah diarahkan untuk tingkat emosinya. Dengan cara, emosi para pelajar tersebut disalurkan kepada kegiatan lain. Seperti diarahkan untuk berlomba dalam mengejar prestasi dan cita-cita. Beragam kegiatan positif harus terus
Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg
ngai Djawi dipimpin dokter pemerintah, dr Soetidjo sampai tahun 1958,” kata Yanuarius Buan, Selasa (20/11). Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga perawat, dibukalah Sekolah Pengatur Rawat (SPR), dan SPR ini banyak melahirkan perawatperawat handal pada masa itu, dan kondisi RS Sungai Djawi mulai semakin baik,
karena tenaga perawat pun dapat diadakan melalui SPR dan kerjasama dengan pemerintah berjalan dengan baik. Dijelaskannya, dalam mengelola RS Sungai Djawi dan sekolah keperawatan, Keuskupan Agung Pontianak mendirikan Yayasan Dharma Insan sesuai akta notaris Tommy Tjoa Keng Liet, SH, Nomor 17 Tanggal 5 April 1984, dan Pasificus Petrus Djuman, SH, Ketua Yayasan Dharma Insan Pertama. Seiring dengan perkembangan bidang kesehatan, khususnya aspek keperawatan, SPR dikonversikan menjadi Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), dan berdirilah SPK Dharma Insan berdasarkan SK Depkes Nomor 109/ Kep/Diklat/Kes/1984 tanggal 18 Juli 1984, dan Kepala SPK Dharma Insan pertama
Suster Katrin, SFIC. “Ini merupakan SPK pertama di Kalbar dan mendapat pembinaan baik dari Depkes melalui 2 kali akreditasi, pertama tahun 1977 dengan nilai B : 76.48, dan tahun 1999 dengan nilai B plus 88.60,” ujarnya. Tahun 1987 merupakan tahun pertama kelulusan SPK Dharma Insan, dan semua lulusan diterima menjadi karyawan dan bekerja di RS Sungai Djawi, pelayanan Rumah Sakit Sungai Djawi semakin lebih baik, dan masyarakat mengenal RS Sungai Djawi dan SPK Dharma Insan. “Banyak anak dari pedalaman Kalbar masuk SPK dan menjadi perawat, dan telah menjadi perawat di RS pemerintah, maupun RS Swasta di seluruh Provinsi Kalbar,” rincinya.
DPC GMNI Tingkatkan Kesadaran Kader Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak DEWAN Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kota Pontianak akan menggelar kaderisasi tingkat dasar, tanggal 8-9 Desember 2012 guna menciptakan kader yang progresif, berwatak kerakyatan serta menjalankan kewajiban cabang dalam kepengurusan, di Balai Pengkajian Sejarah (BPS) Kota Pontianak.
Panitia kegiatan, Ani, mengatakan kegiatan rutin yang dilaksanakan DPC GMNI Kota Pontianak ini mengusung tema mewujudkan kader-kader yang progresif, militan dan berwatak kerakyatan, diharapkan dapat memberikan output yang baik bagi bangsa dan negara khususnya di Provinsi Kalimantan Barat. “Kegiatan ini akan diikuti mahasiswa se Kalbar dan target peserta sebanyak 50 orang,” jelas Ani. Ia mengatakan, kegiatan
tersebut akan mengundang pemateri dari PA GMNI Kalbar dan Pengurus DPC GMNI Kota Pontianak. Tidak hanya itu, kegiatan itu juga meningkatkan kesadaran kader dengan menekankan materi marhaenisme, mentransformasikan tentang kehidupan sosial yang peduli terhadap rakyat Marhaen serta mengembalikan peran dan fungsi mahasiswa sebagai seorang cendikiawan muda yang ideidenya bisa digunakan untuk membangun bangsa.
IKLAN BARIS Dijual
Dicari
Peluang Usaha
Rumah Permanen. Jl. Purnama Komp. Dinasti Indah Blok B No. 14 Ptk. Ukuran Tanah 10 x 18 m2, Ukuran Bangunan 9 x 15 m2. Hub:085252015279
SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562
BISNIS FOREX! Daftar hr ini, besok psti dpt Profit (7% selama 100 hr) www.forexal.com SMS “PETUNJUK” Hp.087885563999 T.07789645034
Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Dijual Paket DAHSYAT MITSUBISHI!! Colt Diesel + Dump. DP Cuma 75 Juta + Bns TV LED 24” Hub. 085 268 495 763
Dijual Tanah
Peluang Bisnis
Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336
Bisnis Forex! Modal Min Rp.300rb, Profit Besar, Cek UTK Pns, Pensiunan dll. Info www. inforexal.com, SMS “MINAT” Hp. 087885563999
DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977
Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW
Dijual tanah, 364 M 2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Kost
Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000
Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.
Iklan Baris:
1 baris / hari Rp. 6.000,-
Teras Borneo Tribune
Kamis, 22 November 2012
Stock Opname, Perpusda Tutup Dua Minggu Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Pelayanan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Kabupaten Pontianak, sejak 19 Nopember - 1 Desember ditutup. Hal ini disebabkan program Stock Opname atau reinventarisasi koleksi bahan bacaan. “Stock opname ini bertujuan untuk mengklarifikasi keakuratan data buku, mencocokkan data yang ada di dalam database dan sumber
lainnya. Maka agar kegiatan berlangsung lancar, maka untuk sementara dalam waktu 2 minggu pelayanan peminjaman koleksi tidak dibuka, kecuali pengembalian buku. Untuk itu, kami meminta maaf kepada pengguna perpustakaan,” kata Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, Johana Sari Margiani didampingi Kasi Pelayanan Informasi Perpustakaan, Iriansyahri. Johana menjelaskan, stock opname yang merupakan program rutin tahunan Perpusda, merupakan cara
yang akurat untuk mengetahui buku-buku terbitan lama, juga mencakup pencatatan kode buku dan tahun terbitnya serta mencatat jumlah buku yang rusak atau yang tak layak baca lagi, hingga pendataan koleksi yang hilang. “Dengan stock opname, kita dapat mengetahui jumlah buku yang dipinjam, yang paling diminati maupun yang tidak diminati oleh pemustaka, buku yang hilang, rusak, dan yang harus ada dalam perawatan. Semuanya dapat diperoleh
dengan data yang akurat,” ucapnya. Selain itu, melalui kegiatan stock opname ini, koleksi yang dimiliki bisa terawat dengan baik, sehingga bisa menunjang kelancaran proses akses informasi di perpustakaan. Terawat dengan baik artinya secara fisik maupun kandungan informasi yang tersimpan tetap bisa digunakan walaupun usianya sudah usang. “Hal ini sangat kita perhatikan, dengan rutin melakukan perawatan terhadap koleksi yang dimiliki,” ungkapnya.
bar kabar bahwa seseorang masih selamat, maka kita sungguh senang. “Kabar baik. Saya masih selamat.” Untuk meyakinkan keamanan itulah diperlukan pertanyaan “Apa kabar?”. Bagaimana dengan pertanyaan “What can I do for you?” (Apa yang dapat saya lakukan untukmu?) seperti biasa dalam budaya Barat? Mungkin ini muncul dari kebiasaan hubungan yang lebih individual dan rasional: seseorang akan menemui orang lain untuk meminta bantuan. Kalau tidak ada keperluan dia tidak akan datang. Ada juga pertanyaan lain seperti “Sudah makan?” Nah, ini besar kemungkinan berkembang menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat miskin. Jawaban “Saya
sudah makan” atau “Saya masih kenyang” adalah berita gembira besar bagi orang yang bertanya. Jawaban itu menggambarkan ada sambungan kehidupan. “Di mana posisi sekarang?” Inilah pertanyaan yang sering saya terima pada awal ketika seorang kenalan atau sahabat menelpon. Pertanyaan ini rupanya penting bagi masyarakat dengan peluang mobilitas tinggi (maksudnya: mudah berpindah-pindah tempat). Sekali waktu saya menguji kepentingan seorang teman yang menelpon. “Sedang di mana ini?” tanya dia. Saya jawab, “Sedang di Kuching.” “Oh, maaf. Lain kali saja saya hubungi kembali” katanya seraya memutuskan hu-
bungan telepon. Ketahuanlah bahwa sebenarnya teman saya itu tidak punya kepentingan dan menghindari beaya telepon mahal. Ada juga pertanyaan yang jawabannya aneh. Misalnya, “Apa kabar?” Jawabannya, “Luar biasa!” Luar biasa apanya? Luar biasa sakit? Demikianlah beberapa contoh pertanyaan yang menggambarkan budaya suatu masyarakat. Oleh sebab itu, jangan sembarang bertanya. Dan jangan juga malu bertanya kalau perlu. Malu bertanya sesat di jalan, begitu kata pepatah lama. Tetapi sekarang banyak orang mulai suka bertanya kepada Tuan Google, karena jawabannya dianggap selalu sopan.***
PERTANYAAN dengan jalan setapak berlintasan ke berbagai arah. Tentu saja tidak ada penunjuk atau nama jalan sebagaimana di kota besar. Seseorang yang berpergian mudah tersesat. Pertanyaan “Mau ke mana?” implisit bermaksud mengecek apa tujuan dan apakah orang yang dijumpai berjalan ke arah yang benar atau ke arah yang salah. Pada kebanyakan masyarakat di Jawa, pertanyaan “Apa kabar?” lebih penting. Mengapa? Ini berkaitan dengan keamanan. Di tanah Jawa jaman dulu masih banyak binatang buas yang mengancam keselamatan. Ketika masa penjajahan Belanda, terutama di daerah peperangan, keamanan setiap orang menjadi amat penting. Kalau mendengar ka-
Oknum BC Entikong Jadi Tersangka Entikong, guna menjadi bukti, alasan dari pihak BC adalah CCTV rusak. Sehingga kita tidak bisa mendapatkan CCTV tersebut,” timpalnya. Diungkapnnya pula, bahwa BC melakukan penangkapan di jalan, pengakuan JN saat diperiksa, bahwa ada barang yang mencurigakan, sedangkan menurut penjaga X Ray, sudah melihat barang yang mencurigakan, jadi yang kita curigakan mengapa tidak ditangkap saja saat sabu
yang dicurigai sudah terlihat saat melalui X - Ray. “Saya telah mengirim anggota ke perbatasan, untuk melakukan penyelidikan kasus ini. Dan saya duga ini pengiriman sudah berkali kali terjadi, namun kali ini baru terungkap, karena tidak mungkin baru kali ini, karena jika baru kali ini tidak mungkin langsung bisa tertangkap,” timpalnya lagi. Sementara itu untuk Keterlibatan Oknum Supir Bus SJS, Dir Narkoba menegaskan bahwa Supir bisa dipro-
ses hukum terkait masuknya narkoba di Kalbar ini. Karena sudah terungkap didalam pemeriksaan bahwa Supir sempat meminta 100 Ringgit kepada si pengirim barang haram tersebut, namun si pengirim juga menawar harga yakni 50 ringgit saja. Sehingga oknum Supir Bus SJS deal diberikan 50 Ringgit asalkan barang sampai ke Pontianak . Sementara itu Kepala BC Entikong Ishak Fauzi, saat jumpa pers di Kota Pontianak beberapa waktu lalu, menga-
takan bahwa tidak ada faktur pengiriman, melainkan hanya nama dan nomor telepon si penerima sabu tersebut, yakni atas nama Vivi. Dan Versi Penyelidikan yang dilakukan BNNP terkait sabu 28 Kg tersebut, bahwa ada oknum yang terlibat untuk melancarkan barang haram ini masuk, ternyata benar. Dan ini telah diungkapkan oleh Kepala BNNP Kalbar Brigjend Pol Sugeng Heryanto Selasa (20/11) kemarin saat ditemui di ruangan kerjanya.
dua kalinya negativ. Dan kemungkinan yang dua PNS yang terindikasi positif tersebut, karena ikut-ikutan serta lalai. “Dua PNS yang terindikasi ini sudah menyadari bahwa perbuatan itu tidak benar, buktinya ketika di tes ulang, hasilnya negativ. Sanksi yang kita berikan hanya pembinaan. Lantaran tes urine ini dilakukan, guna
PNS tidak menggunakan Narkoba. Dan yang sudah terindikasi ini, sudah kita mutasikan, yakni ke BKD, guna bisa dipantau secara langsung,” tegas Kepala BKD Pontianak. Sementara itu Kepala BNNK Pontianak AKBP. A. Harun AR mengatakan bahwa hasil tes urine di BKD Pontianak, hasilnya negativ, yakni tidak ada satu PNS yang bertugas di BKD terindikasi narkoba, dan ini kita ketahui melalui hasil tes urine. Dan untuk terindikasi positif selama tahun 2012 ini, terdapat lima oknum PNS yang positif terindikasi Narkoba. “Di Pemkot ada empat oknum PNS yang terindikasi Narkoba, dan satu oknum PNS yang terindikasi Narkoba ada di Kecamatan Pontianak Barat. Tidak ada indikasi menggunakan obat-obatan dari dokter sehingga positif Narkoba, melainkan positif karena menggunakan narkotika,” tegas A. Harun AR. Lanjut AKBP Harun, bahwa lima oknum PNS yang terindikasi Narkoba, sudah dibina olehÿ Wali Kota Pontianak dan Kepala BKD. Dan ternyata hasil pembinaan tersebut, dua orang yang awalnya terindikasi positif dan kita tes ulang, hasilnya menjadi negativ. Berarti pembinaan yang dilakukan Wali Kota dan Kepala BKD bisa dikatakan bagus. “ Pembinaan yang dilakukan Pemkot membuat sadar para dua oknum PNS, dan ini merupakan pembinaan yang bagus. Dan kesadaran ini, harus di contoh masyarakat banyak dan oknum PNS yang terindikasi positif, dan di jajaran Pemkot ini tinggal 3 orang yang terindikasi, kedepannya dalam waktu dekat akan kita periksa ulang terhadap 3 orang tersebut,” ungkap AKBP Harun.
1.000 PNS Ditarget Tes Urine yang terindikasi narkoba secara positif setelah di tes, hanya dua oknum PNS saja. Dan 900 PNS diperiksa ini, termasuk BKD Kota Pontianak yang diperiksa oleh BNNK Kota Pontianak. “ Termasuk pemeriksaan disini, sudah 900 PNS yang diperiksa urine nya, jadi tinggal satu kegiatan tes urine lagi oleh BNNK Pontianak. Sehingga jumlahnya keselu-
ruhannya 1000 PNS yang diperiksa urine nya, apakah terindikasi narkoba atau tidak,” katanya. Lanjut Zumiati, bahwa ada dua PNS yang terindikasi positif narkoba tersebut, pihaknya sudah memberikan pembinaan kepada keduanya. Dan ketika di tes ulang lagi oleh BNNK Pontianak, ternyata dua PNS yang tadinya positif, kini hasil tes ke-
11
Panti Pijat dan Salon Plus Dirazia terhadang oleh pintu lantaran pihak salon menguncikan pintu untuk Sat Pol PP, Rabu (21/11). Razia yang dilakukan Sat Pol PP Kota Pontianak ini pun berawal dari panti pijat yang terletak di Jalan Kutilang Kecamatan Pontianak Kota, namun dalam razia tersebut tidak ditemukan satu pun yang berbuat mesum atau menyediakan pijat plus-plus. Kemudian razia lanjut ke sasaran kedua yakni panti pijat yang terletak di Jalan Sumatera Kecamatan Pontianak Selatan. Dalam razia panti pijat di Jalan Sumatera ini, Sat Pol PP Pontianak menemukan seorang laki - laki yang sedang dipijat oleh pemijat perempuan, dan menutup pintu kamar pijat. Padahal tidak dibolehkan jika memijat seorang laki - laki tidak boleh menutup kamar, melainkan hanya menutup gorden saja. Akhirnya pihak pengelola Pnati Pijat diberikan terguran, dan Pengelola harus membawa semua KTP karyawan yang memijat atau yang bekerja di Panti Pjiat tersebut. Setelah memberikan arahan dan pembinaan serta teguran kepada pihak Panti Pijat tersebut, Sat Pol PP Kota Pontianak melanjutkan lagi razianya, yakni di Tempat Beliar di Jalan MT. Haryono Kecamatan Pontianak Selatan.
Dan saat melakukan razia di Tempat Beliar tersebut, Sat Pol PP Menemukan Pelajar SMA yang asik bermain biliar, dan ketika di sergap satu pelajar berhasil lolos dari razia, lantaran melarikan diri disemak-semak rumput tinggi. Dan dalam razia di tempat biliar tersebut, Sat Pol PP berhasil mengamankan dua Pelajar. Kemudian Sat Pol PP melakukan razia ini di Salon Febri yang terletak di depan Hotel Aston Pontianak, dan diduga Salon tersebut adalah Salon Plus - plus. Namun saat hendak melakukan razia, dimana Salon ini awalnya buka, dan melihat kedatangan Sat Pol PP, Salon ini langsung tutup, menguncikan anggota Sat Pol PP agar tidak bisa masuk dan bisa melarikan diri dan bersembunyi dari razia tersebut. Namun dalam kaburnya pekerja Salin Febri dari Sat Pol PP Kota Pontianak, terdapat dua pekerja yang berhasil ditangkap Sat Pol PP, kemudian diamankan ke mobil Sat Pol PP guna dibawa ke Kantor Sat Pol PP dan dimintai identitas. Sat Pol PP pun menunggu di depan Salon Febri, dan menggedor pintu, namun Salon Febri tidak membukakan pintu melainkan tetap menguncikan pintu. Karena dikuncikan Sat Pol PP pun pindah lokasi razia. Kabid Penegakan Peratur-
an dan Perundang-undangan (P3) Sat Pol PP Kota Pontianak, Uray Berti Apriani, dirinya mengatakan bahwa razia ini merupakan razia yang berguna untuk menegakan Perda Kota Pontianak, bahwa setiap tempat dilarang menyediakan jasa mesum atau menyedikan tempat mesum, karena itu dilarang oleh Perda. “Kita melakukan razia ini, guna mencari tempat kebugaran, seperti panti pijat dan salon, apakah ada menyediakan jasa plus - plus kepada tamu yang datang, jika ada Panti Pijat maupun Salon akan kita tindak dengan Tipiring sesuai dengan Perda yang berlaku,” tegasnya. Lanjut Uray, bahwa hasil dari razia yang dilakukan pihaknya, yakni hanya mendapatkan dua pelajar yang bolos sekolah dan bermain beliar dan dua pekerja salon yang diduga memberikan jasa plus - plus kepada tamu yang datang. Dimana kedepannya nantinya akan didata untuk dua pelajar dan dua pekerja salon tersebut. “Untuk sekolah, kita akan panggil guru dan orang tua murid, guna mmebuat surat pernyataan agar tidak terulang kembali, begitu juga dengan dua pekerja salon yang berhasil kita amankan, yakni juga akan kita data dan membuat surat pernyataan,” tegas Uray Berty Apriani.
Pelantikan Gubernur 14 Januari 2013 Lebih lanjut, Bambang menambahkan pihaknya sudah mengirimkan berkas termasuk usul keputusan DPRD Kalbar mengenai pemberhentian Gubernur Kalbar dan wakil masa periode tahun 2007-2012 kepada Menteri Dalam Negeri.ÿTidak hanya itu, sambung dia, bangunan di Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Barat juga diperluas ruangan VIP (Very Important Person) sedang dikerjakan dipenghujung tahun 2013 ini juga. “Nilai kontraknya mencapai Rp500 jutaan lebih dan anggarannya melalui APBD murni,” jelas Bambang. Dia menambahkan anggaran perluasan ruangan VIP cukup penting. Soalnya ketika acara penyampaian visi-misi Kepala Da-
erah Kalbar beberapa waktu lalu, banyak tamu penting tidak tertampung. Misalnya saja, ada anggota DPR RI tidak bisa masuk dikarenakan kapasitas kursinya sudah penuh. “Makanya, untuk pelantikan Kepala Daerah, kita membangun ruang VIP,” ucapnya. Bambang menambahkan kemungkinan pada tahun 2013 mendatang, ada anggota DPR RI, Menteri, Dirjen, Bahkan Ketua PDIP Pusat, Megawati ikut hadir. Mereka direncanakan menghadiri langsung pelantikan kepala daerah Provinsi Kalimantan Barat masa periode 2013-2018. Seperti yang diketahui, Cornelis, M.H-Drs Christiandy Sanjaya, SE.MM, terpilih kembali
dalam pemilihan kepala daerah pada tanggal 20 Sempember lalu. Cornelis dan Christiandy Sanjaya mendapat sebesar 1.225.185 suara, atau 52,13 persen. Disusul Morkes Effendi dan Burhanuddin A. Rasyid memperoleh 591.081 suara atau 25,15 persen. Kemudian Armyn Ali Anyang dan Fathan A. Rasyid, mendapat 361.744 suara atau 15,39 persen. Dan yang terakhir Abang Tambul Husin dan Barnabas Simin memperoleh 172.016 suara atau 7,32 persen. Jadi suara sah 2.350.026 atau 98,40 persen dan suara tidak sah sebesar 38.119 atau 1,60 persen. Partisipasi pemilih 2.388.145 suara atau 70,70 persen dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 3.377.685 suara.
Video Teaser Tersebar ini sudah digandakan dan juga diunggah di YouTube. Agnes yang sebelumnya diberitakan sedang merampungkan album internasionalnya di Los Angeles dengan menggandeng beberapa musisi senior macam Michael Bolton dan Timbaland itu sempat juga menulis di akun pribadinya di Twitter agar video jangan
disebarkan dulu. “Maaf tapi sebisa mungkin video itu jangan di-upload kemana-mana lagi ya, Tweez. Akan ada saatnya kami upload dari official account kami. But not now,” pesannya. Video teaser Agnes ini diisi dengan adegan-adegan sesi foto, dia tampak menggunakan busana perpaduan
dua budaya Indonesia dan modern. Saat menggunakan pakaian seksi ala anak muda di depan tulisan mural dan gaun kebaya yang dikenakannya saat berada di dalam ruangan. Hingga saat ini, pihak Agnes juga belum memberikan kepastian kapan teaser debut album internasionalnya resmi dirilis.
Siswa Terbaik Kalbar Go International Selain Habibullah, tiga siswa yang akan mewakili Indonesia di ajang debat bhasa Inggris tingkat dunia yakni Ida Ayu dari Jakarta, Ratna Paramita dan Karisa Putri dari Bali. Keempat siswa tersebut sebelum berangkat ke Turki akan menjalani pembekalan selama dua bulan di Jakarta dengan pembimbing salah satu dosen dari Universitas Indonesia. Rabu (21/11) siang kemarin, Sayyid Habibullah bersama pembimbing club bahasa Inggris dan guru SMAN 3 Pontianak menyambangi Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat. Ketiganya disambut oleh Kabid SMA dan SMK, Drs Marjono Asan dan beberapa stafnya. Rencananya kehadiran Sayyid Habibullah akan disambut oleh Kadis Pendidikan Provinsi Kalbar, namun karena saat bersamaan ada rapat mendadak di luar kantor. Maka Akim meminta Kabid menemui tamu kebanggaannya tersebut. Kehadiran Habibullah bukan karenanya semata kemauannya, namun karena undangan dari pihak Dinas Pendidikan. Marjono kepada Borneo Tribune kemarin menyampaikan bahwa dinas tetap memiliki tanggung jawab terhadap murid berprestasi yang ada saat ini. Termasuk
kepada Habibullah. Meski sebenarnya dalam keterwakilannya menuju Turki menjadi tanggung jawab pusat. Namun pemerintah provinsi melalui Dinas Pendidikan tetap akan memberikan support dan perhatian. “Prestasi ini tak langsung muncul di tingkat nasional, namun berawal dari bawah. Dari Pontianak ke Kalbar, dari Kalbar ke Indonesia, dan semoga putra terbaik kita ini mampu mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia,” ujarnya. Pada kesempatan kemarin, selain memberikan dukungan dan nasihat, Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar juga memberikan tali asih atas keberhasilan Habibullah menjadi siswa terbaik ketiga se Indonesia. Tali asih yang diberikan berupa uang tunai senilai Rp 4 juta. “Ini jumlahnya tak seberap, jangan dilihat dari nilainya, namun jadikanlah sebagai motivasi,” ujar Marjono yang didampingi ibu Veronika dan bapak Komar di ruangan Kabid SMA/SMK. Selain itu, Marjono juga menambahkan Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar tetap membuat list nama-nama siswa berprestasi dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional. Nama-nama tersebut akan disampaikan ke Gubernur Kalbar. “Biasanya di bulan Desember ada
pemberian tali asih dari Gubernur, namun tidak tahu pada tahu ini ada atau tidak. Namun tetap kami sampaikan nama-nama yang telah mengharumkan nama Kalbar,” ujarnya. Sayyid Habibullah usai pertemuan singkat kemarin saat dikonfirmasi mengenai persiapan sebelum ke Turki menyatakan, modul pembelajaran telah diberikan oleh pembimbingnya di Jakarta. Meski berada di Pontianak dalam beberapa hari ini, dirinya terus belajar. Direncanakan, Habibullah akan berangkat mengikuti pembekalan pada akhir November bulan ini. “Sekitar tanggal 25 saya suda berangkat lagi ke Jakarta untuk pembekalan selama dua bulan,” ujarnya. Mengenai proses belajar di sekolah, Habibullah mengatakan telah mendapat izin mengikuti event tersebut bahkan pihak sekolah sangat mendukung. “Sekolah sudah memberi izin, dan saya akan fokus dulu ke event ini untuk sekolah, Kalbar, dan Indonesia,” ujarnya.
KEHILANGAN STNK KB 5301 PV NR: MH314D0029K404984 NM: 14D405149 A/N ARAFA SUDARTA Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN
CMYK
Seremonial www.borneotribune.com
Borneo Tribune
CU Lantang Tipo, CU terbesar di Indonesia
12
Kamis, 22 November 2012
Koperasi Raksasa Milik Rakyat Kecil
Gedung tiga lantai itu berdiri megah di Pusat Damai, Kabupaten Sanggau, Kalbar. Bila dibandingkan dengan gedung pencakar langit di Ibukota, gedung itu tidak seberapa. Namun, di kota kecamatan kecil itu, ia tampak mencolok. Borneo Tribune, Pontianak
Bangunan ini bukan hanya menjadi gedung termegah yang membanggakan warganya, namun gedung Kantor Pusat Credit Union (CU) Lantang Tipo ini merupakan simbol keberhasilan rakyat kecil dalam meningkatkan ekonomi secara mandiri. Kemegahan gedung Kantor Pusat CU Lantang Tipo (CULT) hanyalah penampakan luar dari prestasi orang-orang yang terhimpun di dalamnya. CULT meraih predikat koperasi berkualitas dari Kementerian Negara Koperasi dan UKM pada 2010 dan 2011. Koperasi ini beranggotakan ratusan ribu orang. Separuh lebih dari mereka ada-
lah petani yang tersebar di Kalbar. Dengan jumlah anggota sedemikian besar dan total aset juga besar, yakni lebih Rp. 1 triliun, CU Lantang Tipo menjadi CU terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu koperasi raksasa di Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh rakyat kecil. Perkembangan ini mungkin tak pernah dibayangkan oleh sekelompok guru di Pusat Damai yang mendirikan CU Lantang Tipo pada 2 Februari 1976. Ada dua hal sederhana yang mendorong mereka membentuk CU. Pertama, uang hasil arisan di antara para guru tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Kedua, kegiatan tersebut dinilai tidak mengakomodasi keinginan anggotanya untuk menga-
tur keuangan keluarga dengan bijak. Jumlah simpanan saham yang ditetapkan waktu itu relatif kecil, yaitu Rp 250. Namun, sesuatu yang kecil dapat menjadi besar bila dilakukan bersama, dilandasi kepercayaan dan kejujuran, serta disertai semangat pantang menyerah. Nyata benar cita-cita yang terkandung dalam nama CU ini. Lantang Tipo berasal dari bahasa Dayak Hibun/Pandu. Lantang berarti tunas, sedangkan Tipo adalah tumbuhan hutan mirip lengkuas yang biasanya tumbuh berumpun. Jika tumbuhan ini dipotong, selalu tumbuh tunas-tunas baru. Demikianlah, aneka tantangan yang seolah memotong, justru membuat CULT tumbuh semakin pesat. (*r) o
MILIK SI KECIL Kantor Pusat Credit Union Lantang Tipo di Pusat Damai, Sanggau, Kalimantan Barat.
AKTIVITAS RUTIN Sejumlah Aktivis CU Lantang Tipo di Kantor Pusat, Pusat Damai, Sanggau mengecek kesesuaian angka di sejumlah dokumen simpan dan pinjam anggota.
Pedomani Perintah Harian KASAD
PENJABARAN Pangdam Mayjen TNI Ridwan meminta para prajurit Kodam XII Tanjungpura untuk pedomani Perintah Harian Kasad saat memimpin Rapat Penjabaran Perintah Harian KASAD, di Makodam XII Tanjungpura. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune. Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak
Pangdam XII Tanjungpura mengingatkan lima Perintah Harian Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) dan penjabarannya. Perintah adalah arahan, bimbingan, petunjuk dan aturan yang harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. “Lima Perintah Harian Kasad yang perlu diketahui diantaranya, mantapkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dalam menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara, mantapkan kemanunggalan TNI dengan rakyat guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, tingkatkan
profesionalisme Prajurit melalui budaya belajar dan berlatih secara sungguhsungguh,” kata Mayjen TNI Ridwan, Selasa (20/11) saat memimpin Rapat Penjabaran Perintah Harian KASAD, di Makodam XII Tanjungpura. Penjabaran ini dilaksanakan agar bisa dimengerti, dipahami dan dilaksanakan, karena ini merupakan suatu arahan dan bimbingan yang pernah dialami oleh Prajurit TNI AD dan PNS, hal ini nantinya akan diberikan kepada satuansatuan bawah seperti Korem, Kodim serta Batalyon jajaran Kodam XII/Tpr. “Untuk melengkapi dan mempedomani Perintah Harian KASAD, seluruh Prajurit dan PNS jajaran Kodam harus mampu dan memahami tugasnya.
Maka dari itu penting tentang penjabaran Perintah Harian Kasad dengan cara saling memberi dan menerima masukan serta saran,” jelasnya. Adapun hal-hal yang disampaikan Pangdam Mayjen TNI Ridwan dalam rapat ini salah satunya adalah tentang motto Kodam XII Tanjungpura yang masih diperbincangkan dan diralat, untuk sementara Motto yang diberikan adalah ‘Prajurit Kodam XII/ Tpr dekat dengan TuhanNYA dekat dengan Rakyatnya’, tapi itupun masih dalam wacana, karena Panglima menginginkan tulisan slogan motto ini agar dapat terlihat oleh masyarakat, dapat diingat dan dipahami baik oleh Prajurit maupun PNS Kodam XII/Tpr. o
Kalbar Penyumbang Hotspot Terbanyak 6 Unit Komputer GIS untuk Kalbar Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak
Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Kalimantan, Tuti Hendrawati Mintarsih, mengatakan Provinsi Kalbar menjadi penyumbang terbanyak titik api dari seluruh wilayah Indo-
nesia. Data Kementerian Kehutanan RI menyebutkan, selama kurun 2007-2011, jumlah hotspot yang terdeteksi di provinsi ini mencapai 1.000 hingga 10.000 titik panas. “Besarnya jumlah hotspot yang terdeteksi itu membuka peluang bagi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau,” kata Tuti Hendrawati Mintarsih, Rabu (21/11)
saat memberikan arahan dalam Acara Ekspose Hasil Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Air dan sekaligus menyerahkan 6 unit Komputer Geographic Information System (GIS) kepada 5 Kabupaten dan Kantor BLHD Kalbar. Kata Tuti, bantuan berupa 6 unit komputer GIS diserahkan masing-masing kepada BLHD Kalbar, BLHPB Kabupaten Pon-
ARAHAN Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Kalimantan,Tuti Hendrawati Mintarsih, memberikan arahan dalam acara Ekspose Hasil Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Air dan sekaligus menyerahkan 6 unit Komputer Geographic Information System (GIS). FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan
Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy
CMYK
tianak, BLH Kabupaten Sambas, KLH Kabupaten Bengkayang, KLH Kabupaten Sekadau, dan KLH Kabupaten Ketapang. “Bantuan komputer GIS ini dapat dipergunakan sebagai sarana dalam pemantauan hotspot yang bisa diperoleh dari data GPS yang didapatkan di lapangan. Saya harap, para personel dapat membuat peta kerawanan kebakaran hutan, sebagai suatu strategi pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang terpadu di Kalbar,” jelasnya. Sementara itu, Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya mengharapkan hal terpenting dalam isu lingkungan adalah masalah kebakaran hutan dan lahan yang bukan lagi merupakan isu lokal, tapi sudah jadi masalah kita semua yang telah mendunia. Kebakaran hutan dan lahan dampaknya sangat vital bagi kelangsungan kehidupan. “Dampak yang langsung dirasakan adalah terganggunya perekonomian kita, termasuk gangguan penerbangan,” kata Christiandy Sanjaya. Kata Christiandy, dengan adanya bantuan sarana dan prasarana berupa seperangkat alat komputer dengan aplikasi GIS, diharapkan dapat terdekeksi secara dini dan dapat semaksimal mungkin untuk segera mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten/ Kota yang potensi rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. “Saya harap, bantuan ini dapat dirasakan oleh seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kalbar,” ujarnya. Dirinya juga meminta kepada Kabupaten/Kota yang mendapatkan bantuan ini alat komputer GIS ini agar benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin demi kelancaran pembangunan Provinsi Kalbar. o