Harian Borneo Tribune 22 Februari 2013

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

DA N

KEBERSAMAAN

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Jumat, 22 Februari 2013

11 Rabiul Akhir 1434 H - 13 Chia Gwee 2564

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Hari Ini Kota Pontianak Macet Race Tour D’ Khatulistiwa Dimulai Kota Pontianak diprediksikan macet total, lantaran Hari ini, Jumat (22/2) sekitar pukul 07.00 - 17.00 akan berlangsung acara Race Tour D Khatulistiwa yang mengambil rute, Jalan Gajah Mada, Pahlawan, Tanjung Pura, Agus Salim dan kembali lagi ke Gajah Mada.

S uara Enggang

Redaktur Senior HBT

SEBELUMNYA Polresta Pontianak melarang rute tersebut, karena akan membuat macet Kota selain itu juga demi keamanan masyarakat dan pembalab, karena mengingat kejadian di tahun 2008 ada kasus pembalab sepeda menabrak polisi yang bertugas, kemudian menyebabkan anggota polisi tersebut meninggal dunia. Namun karena sudah keputusan Gubernur Kalbar atau

Pendidikan di Kubu Raya

RAKOR Anggota Komisi X DPR RI, Ir Zulfadhli, MM bersama Kabag PPSDM dan PMP Kemendikbud RI, Prof Syawal Gultom, MP menjadi pembicara utama dalam rapat koordinasi bidang Pendidikan Kabupaten Kubu Raya yang digelar di Hotel Aston Pontianak, Rabu (21/2) kemarin. FOTO: Obor Kuadrat

Zulfadhli: Layak Dapat Reward Hairul Mikrad Borneo Tribune, Pontianak ANGGOTA Komisi X DPR RI, Ir H Zulfadhli, MM menyebutkan Kabupaten Kubu Raya sudah seharusnya mendapatkan penghargaan pemerintah pusat mengingat perhatian yang besar telah diberikan daerah otonom baru di ....Ke Halaman -11

....Ke Halaman -11

”Rewek”

Nur Iskandar

Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak

49 Gang Ditutup dan Dijaga Polisi

KEBIASAAN Tok Ambok joka-joka malereng pagi hari ke rumah saudaranya di Kampung Sungai Raya Dalam dari domisilinya Parit Haji Husin mengenalkan saya pada satu kata: rewek. Rewek ini cara bacanya re seperti biasa e pepet, namun wek cara baca huruf e-nya seperti e pada kata elang. Jadi rewek ini unik. Arti harfiahnya kembali. Misalnya Tok

12 Ruko Ludes, 4 Nyawa Melayang Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah KEBAKARAN meludeskan 12 rumah toko (Ruko) di tepi jalan raya Desa Sungai Purun Besar, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak,

Kamis (21/2), kemarin sekitar pukul 00.00, dini hari memakan 4 korban jiwa. Satu keluarga yang dipastikan tewas terpanggang, Akhong (33) beserta istri, Yanti (33), abangnya Asiak (36) dan ibu kandungnya, Chin Khiun Fa (71).

Menurut informasi di lapangan, api diduga muncul dari salah satu bangunan ruko paling tengah dari 12 ruko terbakar tersebut, yang diduga lokasi ditemukan keempat korban jiwa tersebut. Dimana di dalam ruko di bekas-bekas kebakaran

ditemukan jiriken, drum menyimpan bahan bakar minyak serta tabung gas. Polres Pontianak telah memasangn police line serta menyelidikinya. “Hasil penyelidikan sementara, kuat dugaan kebakaran disebabkan percikan api yang

menyambar jiriken atau drum yang menyimpan minyak. Meski demikian, kita belum bisa memastikan. Sebab masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab kebakaran ter....Ke Halaman -11

....Ke Halaman -11

B uah Bibir Polisi Dilarang Poligami KAPOLDA Kalbar, Brigjen Pol. Drs. Tugas Dwi Apriyanto, menegaskan bahwa anggota Polri tidak boleh melakukan poligami. Pasalnya hal tersebut sudah diatur di dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia serta kode etik kepolisian. ....Ke Halaman -11

Brigjen Pol. Drs. Tugas Dwi Apriyanto

Pendaftaran Anak TK

MEMBARA Kobaran api yang menghanguskan 12 Ruko di Desa Sungai Purun Besar, Kecamatan Segedong yang merenggut 4 korban jiwa. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune.

Pontianak Dihantui Jamret Bersajam Leher Korban Ditodongkan Parang Panjan Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak KORBAN jamret bersajam bertambah. Kali ini menimpa Frisa Damayanti Warga Komplek Sepakat Damai Kecamatan Pontianak Kota, korban kali ini ditempelkan parang panjang oleh pelaku, sehingga korban terpaksa menyerahkan Tas yang berisikan barang dan uang miliknya kepada pelaku.

Kejadian ini pun terjadi pada hari Senin (18/2) sekitar pukul 12.30 WIB, yakni di daerah Kecamatan Pontianak Barat. Kejadian ini terjadi di saat korban hendak menjemput temannya yang bernama Lilis untuk makan siang, yakni menggunakan mobil Juke warna putih ber nomor polisi B 15 KEI. Sesampai di depan rumah temannya tersebut, Frisa pun ....Ke Halaman -11

Bundaran Rahadi Oesman Disulap Jadi Hutan Kota Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak BUNDARAN yang terletak di Jalan Rahadi Oesman atau yang diapit oleh kantor Pos Indonesia lama dan Pelindo dulunya memang sebuah taman yang banyak dipenuhi dengan pepohonan. Namun lokasi strategis tersebut kurang diminati olah masyarakat, lantaran taman tersebut tak terkelola dengan baik oleh pemegang tanggung jawab.

Bersamaan dengan giatnya pemerintah Kota Pontianak, dalam membangun taman kota sebagai tempat berkumpul dan komunikasi masyarakat di waktu senggang. Selain Taman Alun Kapuas dan Taman Akcaya yang dibenahi. Pemkot Pontianak melalui Dinas Pekerjaan Umum bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, mengambil alih pengelolaan taman kecil di Bundaran Rahadi Oesman. Sejak 2012 lalu, taman hutan

kota kecil tersebut sudah mulai dikerjakan dengan diawali perombakan di bagian dasar. Seperti perbaikan tanah yang ditimbun dengan tanah-tanah sisa pengerukan. Sejak awal tahun 2012 lalu, taman hutan kota telah ditanami pepohanan beragam jenis yang rindang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat ditemui di ruang kerjanya, kamis (21/2) kemarin menuturkan, ....Ke Halaman -11

PT. ANZON AUTOPLAZA Kantor Pusat: Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 Cabang: Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000; Sampit : Jl. Jend Sudirman Km. 1

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -

cmyk

DI SEBUAH Taman Kanak-kanak pada tahun ajaran baru, suasananya ramai dengan para wali murid dan anak-anak pendaftar. Panitia pendaftaran mulai mendata para pendaftar. Dengan ramah dia menegur seorang anak, “Adik, mau daftar, sebutkan namanya ya...” Anak tersebut menjawab, “Suparman, tante...” Sambil tersenyum dan menulis panitia berkata, “Oh, papanya pasti suka nonton film Superman ya?” Beralih ke anak kedua, panitia bertanya, “Kalau kamu siapa namanya, adik manis?” ”Sherina, tante”, jawabnya. ”Owh, mamanya penggemar Sherina dong,” sahut panitia sambil manggut-manggut. Tiba-tiba seorang bapak berdiri sambil menarik tangan anaknya dengan tergesa-gesa... ”MARIA OZAWA, ayo kita cari sekolah lain saja...!” kata si Bapak beranjak pergi.o


Jumat, 22 Februari 2013

Kayong Utara

Borneo T Tribune

2

25-27 Februari 2013

Operasi Katarak, Operasi Kemanusiaan Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Pemerintah Kabupaten Kayong Utara (KKU) melalui Dinas Kesehatan KKU kembali menggelar kegiatan sosial berupa operasi katarak yang akan diselenggarakan pada 25-27

Februari mendatang. Pelaksanaan operasi katarak kali ini lebih terkesan sebagai operasi kemanusiaan, dimana tidak hanya melayani masyarakat KKU saja, melainkan masyarakat di luar KKU juga diperkenankan untuk dapat menjadi peserta dalam operasi katarak terse-

Salam. Redaksi mengundang pembaca Borneo Tribune untuk mengirim tulisan untuk rubrik “Citizen Journalism”. Bentuk tulisan dapat berupa laporan kegiatan, opini, surat pembaca, puisi, cerita pendek. Panjang tulisan maksimal 500 kata. Kirimkan tulisan ke email: yusriadii@yahoo.com. Terima kasih.

T

AJUK

Penjahat Rapat (BenarRutin benar) Nekad atau Polisi Tak Berdaya? Kamis (21/2) kemarin Frisa Damayanti, warga Komplek Sepakat Damai Kecamatan Pontianak Kota, dirampok orang. Lehernya ditempelkan parang panjang oleh pelaku, sehingga korban terpaksa menyerahkan tas yang berisikan barang dan uang miliknya. Kejadian sekitar pukul 12.30 WIB saat Frisa hendak turun dari mobil di depan rumah temannya menunjukkan bahwa pelaku sangat-sangat berani. Kita terpana ketika mendengar kejadian ini. Dahulu kita membayangkan, perampokan dilakukan penjahat di malam hari, di saat orang lengah, atau di saat sepi. Dahulu kita membayangkan penjahat berpikir panjang melakukan kejahatan di tempat ramai. Kita berpikir, penjahat takut juga jika polisi menangkap dan menembak mereka. Penjahat pasti takut ketika mereka tertangkap dan dihakimi massa. Tetapi sekarang, nampaknya tidak. Mereka semakin berani. Mereka tidak bersembunyi. Mereka hanya mengelabuhi orang dengan helm gelap. Mereka hanya perlu menyimpan parang panjang di balik jaket mereka. Apakah mereka begitu kepepet dalam soal uang hingga berbuat senekat itu? Apakah mereka pikir mereka begitu hebat hingga tak mungkin terendus polisi? Apakah polisi di mata penjahat sekarang begitu lemah dan tak berdaya? Apakah mereka tidak berpikir bahwa keberanian mereka itu mencoreng profesionalisme polisi. Apakah mereka tidak berpikir, polisi yang marah kemudian menembak mereka. Kita benar-benar merasa sangat takjub melihat keberanian para pelaku. Padahal, beberapa hari lalu kita baru mendengar pejabat kepolisian di Pontianak menjanjikan peningkatan keamanan. Polisi melakukan pengawasan dan razia X24 jam. Polisi menyetop kendaraan berplat palsu dan orangorang yang mencurigakan. Mengapa masih bisa tembus? Mengapa penjahat masih bisa lolos dengan tentengan pisau? Rasanya kita tak percaya polisi begitu lemah menghadapi aksi penjahat jalanan ini. Kita masih membanggakan mereka mampu menjaga keamanan. Kita masih percaya mereka mampu menjaga jengkal demi jengkal wilayah ini. Kita percaya polisi masih dapat menjamin rasa aman pada diri warga. Mudah-mudahan setelah kejadian ini polisi kembali berdaya. Jangan beri ruang kepada pelaku kejahatan.

S

ENGET

Perampok beraksi di siang bolong - Mungkin mereka sedang uji nyali dan menguji kemampuan polisi Bang Tribune

Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan

but. ”Beliau (Hildi Hamid, red) berpesan kepada kami demi misi kemanusiaan agar siapa saja masyarakat yang ingin operasi katarak untuk dilayani. Sekalipun bukan warga

Kayong Utara,” jelas Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) yang juga selaku ketua Panitia Operasi Katarak 2013, Agus Rudi Suandi, SE, Selasa (19/2). Dari pesan tersebut, antrean pasien yang mendaf-

tar ke tempat-tempat pendaftaran cukup membeludak. Bahkan 100 pasien sudah terdaftar dan masuk dalam data peserta di sekretariat operasi katarak di Dinas Kesehatan KKU. ”Laporan terakhir sudah

ada sekitar 100 orang yang mendaftar untuk operasi katarak. Kita tidak menargetkan berapa orang, namun siapa saja yang datang mendaftar akan kita layani,” timpalnya. Seperti pada tahun-tahun

sebelumnya, kegiatan operasi katarak ini ditangani dokter spesialis mata, dimana Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) siap turun di hari pelaksanaan operasi katarak secara gratis tersebut.

Apa Kabar Beras Durian Sukadana?!

Wabup: Dinas Pertanian Harus Realisasikan Proker Fungsi Lain, Bangunan RMU Bhakti Praja Sukadana saat ini tanpa aktifitas produksi beras. Namun justru di lokasi tersebut dimanfaatkan untuk pengolahan pupuk yang merupakan fungsi lain dari peruntukannya. FOTO: Abdul Khoir/Borneo Tribune

Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Semangat pemerintah dalam merealisasikan percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat KKU, khususnya di sektor pertanian melalui peningkatan mutu beras lokal melalui Rice Milling Unit (RMU) tampaknya tak setegap saat perencanaan. Hal itu terbukti dalam pelaksanaan realisasi program beras lokal KKU yang diberi nama Beras Durian Sukadana dengan RMU yang saat ini terkesan tidak terarah seperti yang direncanakan seperti semula. Apalagi pasca dilaunching akan segera tersedia beras lokal ditengah masyarakat dan melalui produksi padi petani yang akan dibeli oleh RMU. Wakil Bupati KKU, Ir. H. Muhammad Said menyikapi hal tersebut. Bahkan dirinya menegaskan bahwa pihak terkait dalam hal ini dinas yang menjadi tim teknis terkesan gagal dalam perencanaan. ”Dinas Pertanian harus segera merealisasikan program kerja (proker) seperti

yang dulu pernah direncanakan. Kalau seperti ini sama saja mencoreng kepala daerah yang melaunching program yang belum siap,” tegas Muhammad Said, Kamis (21/2). Menurut dia, seharusnya dalam perencanaan sudah dipersiapkan apa dan bagaimana sebuah gagasan itu akan direalisasikan, bukan sekadar bersemangat untuk pengadaan barang, namun saling lepas tanggungjawab

pada saat giliran meneruskan program yang tentunya telah menelan anggaran yang tidak sedikit. Terkait adanya upaya dari pihak pengelola RMU yang mengancam akan mundur jika dalam waktu dekat tidak ada respon dari dinas terkait selaku pembina, menurut Wakil Bupati KKU itu sebagai hal wajar. Lantaran dalam sebuah keputusan harus jelas dimana posisi dan tanggung jawab itu harus dilak-

sanakan. ”Saya minta Dinas Pertanian untuk segera merumuskan masalah dan lantas menyelesaikannya, bukan justru menunggu dari pihak lain,” timpalnya. Dengan pengalaman RMU Bhakti Praja yang saat ini belum beroperasi itu, Wakil Bupati KKU justru merasa pesimis dan menyarankan untuk berpikir ulang untuk pengadaan serta dan pembangunan RMU atau sejenis-

nya di KKU. Dimana sempat terdengar kabar bahwa akan dibangun RMU-RMU baru di sentra-sentra produksi padi di KKU. Salah satunya di Kecamatan Seponti. ”Operasikan satu dulu, kalau memang berhasil dan beroperasi dengan baik, kan bisa jadi bahan percontohan. Bukan justru terlena dengan semangat membangun RMU terus, tapi tidak beroperasi semua, kan mubazir namanya,” lugasnya.

Inspirasi

Kutukupret: Ada Apa denganmu? Oleh: Khairul Fuad Warung kopi pojok wajib disinggahi sesaat matahari belum tinggi sepenggalah untuk menambah kehangatan di pagi hari. Segelas kecil kopi atau kopi pancong panas terasa sangat menggoda, baik aroma maupun kebul-kebul asapnya. Belum jamak pagi hari jika air hitam panas berpadu gula pasir secukupnya belum meluncur bebas menghangatkan rongga tenggorokan. Walau tidak sefavorit warung kopi di sekitar wilayah Jalan Gajah Mada Pontianak, warung kopi pojok yang hampir berdekatan dengan sebuah kantor Koran lokal, cukup memberikan kenyamanan. Hampir setiap pagi juga Kutukupret harus meluangkan waktu hidupnya beberapa menit untuk nyruput kopi di warung kopi pojok. Jika pas rogohan kantong dangkal, bisa dipesan kopi penuh, sebaliknya rogohannya dalam, cukup kopi pancong. Baginya, tidak ada hari tanpa kopi di pagi hari di warung kopi pojok. Segelas kopi selalu

memberinya gairah pagi untuk menapaki kehidupan pagi itu sebelum meneruskan aktivitas-aktivitasnya yang lain. Pagi-pagi akhir ini warung kopi pojok menjadi sepi dikarenakan Kutukupret sudah jarang terlihat batang hidungnya, nongol menikmati segelas kopi. Setiap paginya ia selalu melontarkan obrolan-obrolan segar yang tengah hangat dibicarakan khalayak selain nyruput kopi. Obrolan itu yang selalu ditunggu-tunggu para pengunjung warung kopi pojok, yang kadang serius, kadang santai, tetapi lebih banyak santainya. Jadi, suasana setiap pagi warung kopi pojok seperti coffe morning para pejabat bareng-bareng dengan para pemburu berita. Spekulasi-spekulasi muncul atas ketidaknongolan Kutukupret setiap paginya di warung kopi pojok. Rasanya spekulasi bahwa ia sudah ke lain body, pindah ke warung kopi lain, kurang tepat, karena menurutnya, kopi warung pojok pas dengan indra perasanya. Rasa memang tidak

bisa dibohongi. Wajar saja spekulasi bermunculan karena ketidakadaan konfirmasi yang mengklarifikasi rumor yang terlanjur berkembang. Padahal, banyak peristiwa yang dapat diobrolkan oleh Kutukupret dari yang beraroma politik sampai kriminal yang menjadi perhatian masyarakat. Lontaran tentang hal itu yang selalu ditunggu di warung kopi pojok. Para pengunjung juga tidak mengerti, selalu terhipnotis oleh lontarannya meski makna namanya tidak mengindikasikan ke situ. Sepertinya ia mirip punokawan dalam dunia pewayangan, yang bebas melontarkan apapun meski persoalan politik sekalipun. Peristiwa Pilkada Kalbar yang baru saja dan menghasilkan petahana dan pasangannya memimpin kembali, akan terdapat sisi-sisi menarik jika sudah di mata Kutukupret. Prahara yang tengah merapat ke partai penguasa dan gonjang ganjing ketua umumnya pasti menjadi pembicaraan menarik jika Kutukupret

nongol tiap pagi di warung kopi pojok. Ditambah, ia pasti memberikan klarifikasi yang menarik karena pernah melontarkan bahwa kepemimpinan ketua umum partai penguasa itu adalah waktunya kepemimpinan anak muda menakhodai Indonesia. Demikian juga, peristiwa besar di dunia persepakbolaan. Big Match Red Devil Manchester United dan Les Merenges Real Madrid putaran pertama Liga Champion 2013 antarklub benua biru di Santiago Bernabue markas Real Madrid, pasti menjadi lontaran menarik Kutukupret. Di putaran kedua berikutnya di Old Trafford markas Setan Merah juga akan menjadi sajian istemewa lontarannya di warung kopi pojok. Lebih-lebih menyangkut klub Barcelona, lontarannya pasti lebih selangkah ketimbang strategi Pep Guardiola sewaktu masih membesut klub dari Catalan ini. Oleh karena itu, jika berbicara sepak bola khususnya Liga Spanyol, Kutukupret tampak sedikit ber-

hati-hati, takut terjadi bias kepentingan karena diketahui sebagai seorang fans klub yang menjadi seteru abadi Real Madrid saat elclasico. Sementara itu, di kancah persepakbolaan nasional rasanya tidak akan luput dari lontaran Kutukupret. Pandangan-pandangan segar dapat dipastikan terlontar dari mulutnya, dari perseteruan PSSIKPSI, dualisme liga Indonesia, gaji pemain takdibayar klub, dan lain-lain. Lontaran Kutukupret memberikan warna lain jika mengunjungi warung kopi pojok yang kopinya cukup menggigit. Kopi dan ngobrol memang dua sisi dari satu keping mata uang, apalagi di warung kopi. Lontaran Kutukupret menjadikan gairah ngobrol sembari nyruput kopi dan memberikan kerenyahan kepada penikmat kopi. Sayangnya, sudah beberapa hari ia tidak nongol lagi, jadi tak ada lagi guyonannya ketika memberi lontaran, di samping segelas kopi. Ruang Tamu 170213

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop

Borneo Tribune


Serba Serbi

Borneo T Tribune

Jumat, 22 Februari 2013

Masih Ada yang Langgar UMK Borneo Tribune, Ngabang Meskipun Upah Minimum Kabupaten (UMK) Landak tahun 2013 sudah ditetapkan sebesar Rp 1.125.000 (satu juta seratus dua puluh lima ribu rupiah), tetapi kenyataan masih ada perusahaan swasta yang memperkerjakan orang dan membayarnya di bawah upah minimum kabupaten (UMK). “Sampai saat ini saya melihat di Kabupaten Landak masih banyak perusahaan yang belum mendaftarkan karyawannya dan bahkan di SKPD sendiri dengan alasan perusahaan yang klasik. Tapi secara undang-undang tenaga kerja tidak mensyarakatkan demikian, mau buruh karyawan lepas dan buruh karyawan tetap wajib didaftarkan ke Jamsostek,” papar Yusuf Ketua DPC Federasi Serikat Buruh Kamipeho pada 18/2 kemarin. Yusuf juga mengatakan, kalau bicara ke Jamsostek harus mengacu pada UU Jamsostek yakni, UU nomor 3 tahun 2009 pasal 4 yang bunyinya setiap perusahaan wajib mendaftarkan setiap tenaga kerjanya ke Jamsostek, dan juga mengacu UU nomor 13 tahun 2003 pasal 99, jadi tidak ada alasan bagi setiap perusahaan yang tidak mendaftarkan karyawannya ke Jamsostek. Yusuf juga menyebutkan bahwa dirinya pernah memberi informasi kepada pak Rasulius sebagai pengawas tenaga kerja di Kabupaten Landak terhadap salah satu SKPD dimana karyawannya tidak didaftarkan ke jamsostek.

“Saya pernah ngomong secara fair ke pasukan kuning yang kerja di bawah naungan Kantor Kebersihan, bahwa karyawannya tidak didaftarkan ke Jamsostek, dan jawaban pak Rasulius kepada saya melalui smsnya, saya sudah bilang kepada kepala kantornya supaya UMK dan Jamsostek ditinjau kembali. Dan berarti saya lihat pak Rasulius sudah menghimbau kepada kepala kantor tetapi diindahkan. Yang menjadi persoalan bagi saya apa tindakan pengawas selanjutnya!” kata Yusuf. “Saya berharap supaya undang-undang tenaga kerja dilaksanakan, dan marilah pihak-pihak yang melaksanakan baik itu pihak Sosnaker secara khusus maupun kantor yang memperkerjakan karyawannya, karena seyogianya kalau kantor maupun Dinas itu sendiri melanggar bagaimanapun pengawasan terhadap swasta, jadi tidak heran kalau begitu, bahkan masih ada yang melanggar UMK tanpa ada proses penangguhan,” tambahnya. Pengawas ketenaga kerjaan Kabupaten Landak, Rasulius, dijumpai di ruang kerjanya (19/2) mengatakan, berdasarkan undang-undang bahwasannya bukan hanya berlaku kepada sector perusahaan tetapi juga berlaku kepada outsourcing dan kepada dinas maupun kanor harus mengakomodir dan bagaimanapun mereka harus wajib untuk diberikan perlindungan jaminan social tenaga kerja.

“Kantor maupun dinas sudah melanggar, dan untuk ke depan supaya mereka patuh terhadap undang-undang,” papar Rasulius,SE. Dikatakan, kemungkinan besar, akibat kantor maupun Dinas tidak menerapkan undang-undang Jamsostek maupun undang-undang 13 tahun 2003 tentang upah, kemungkinan besar ada dugaan pemangkasan anggaran sehingga dengan berkurangnya anggaran kemungkinan besar kantor maupun dinas yang bersangkutan mengindahkan peraturan tersebut. “Apabila terjadi suatu hal yang menyebabkan kematian maka yang bertanggung jawab adalah pihak yang memperkerjakan orang. Oleh sebab itu kami sekarang akan masih melakukan tahap pembinaan terlebuh dahulu,”. Wakil ketua DPRD Kabupaten Landak Markus Amid, mengatakan bahwa DPRD Kabupaten Landak tidak pernah melakukan pemangkasan anggaran, justru anggota dewan menggiring dan mengawal aspirasiaspirasi yang disampaikan. “Apalagi akhir tahun, siapa yang pangkas… apakah pihak eksekutif? Anggota dewan tidak pernah melakukan pemangkasan. Malah misalnya ada apa-apa kita serahkan ke pihak eksekutif. Jadi yang memangkas itu mereka sendiri orang eksekutif, dan pihak legislative tidak pernah memangkas apalagi urusan untuk kepada masyarakat,” ujar Markus Amid. (Yohanes.J/Freelancer)

3

Inspirasi

Mengembalikan Semangat Teman Oleh : Yanto Nurhasanah, seorang wanita yang berbakat dalam menulis. Ia tergabung dengan Club Menulis STAIN Pontianak. Banyak karya yang telah dihasilkannya di Club Menulis STAIN Pontianak. Dengan sentuhan tangan lebutnya ia menghasilkan karya yang begitu bagus. ia juga aktif dalam di Club Menulis. Wanita yang berbakat di dalam dunia tulis menulis ini orangnya baik, sopan, dan selalu membantu sesama teman. Aku juga merupakan anggota Club Menulis. Aku tergabung berkat adanya dia. Sebab, dia yang bersemangat untuk masuk Club Menulis dan mempromosikannya ke teman-teman kelas. Awalnya aku hanya iseng ikut-ikut daftar bersamanya. Sosok wanita yang lemah lembut dan tidak pemarah tersebut yang memotivasiku dalam menulis. Saat itu, ketika semester 2 aku berkeinginan untuk tidak aktif lagi di Club Menulis. Karena saat itu aku tidak ada karya yang membuatku semangat. Lain halnya dengan temanku yang berkulit putih itu. Dia selalu aktif di Club Menulis. Sampai-sampai dia menanyaku kenapa jarang

lagi ke Club Menulis. Selain motivasi dari Yusriadi yang selalu aku dengar,dia juga sangat berperan besar dalam mendorongku untuk aktif di dunia menulis. Saat itu aku iri kepadanya karena dia telah membuat beberapa tulisan. Dan tulisan tersebut diterbitkan di Borneo Tribun. Aku merasa kalah selangkah dari dia dalam hal menulis. Mungkin bukan selangkah lagi. Bisa dibilang jauh dalam hal menulis. Banyak karyanya yang aku baca supaya memotivasi diriku. Semua karya yang ditulisnya lebih bagus dibandingkan dengan karya yang aku buat sendiri. Teman-teman di club juga mengakui bahwa karyanya di Club Menulis cukup bagus. Tapi, akhir-akhir ini dia sudah jarang sekali pergi ke Club Menulis dan berkumpul bersama teman club. Dan dia juga jarang untuk membuat sebuah karya di laptopnya. Aku merasa bingung kenapa bisa demikian. Padahal dia merupakan teman sekaligus inspirasiku dalam menulis. Aku mencoba untuk mencari tahu kenapa dia jarang ke club dan membuat karya lagi. Aku mendekatinya lewat pesan singkat yang aku kirim kepadanya. Perlahan demi perlahan aku menanya-

kan tentang ketidakaktifannya di club. Setelah aku tahu alasan kenapa ia tidak aktif dan jarang membuat karya lagi, aku berusaha untuk memunculkan lagi semangatnya dalam menulis. Aku tahu, dia disibukkan dengan pekerjaannya yang setiap subuh mengantar barang dengan mbaknya. Dan siangnya dia harus menjaga keponakannya. Setelah itu, malamnya dia harus mengajar mengaji. Tapi, menurutku itu bukan alasan yang tepat untuk tidak berkarya lagi. Memang, waktu yang dia miliki sangat terbatas. Tapi menulis itu’kan bisa kapan saja. Di saat menjaga keponakannya pun dia bisa membuat sebuah karya. Jadi, sebagai teman aku ingin menimbulkan kembali semangat menulisnya yang dulu pernah dia perlihatkan kepadaku. Terlintas di benak ini sebuah ide. Aku mengajaknya taruhan supaya menghasilkan sebuah karya yang bagus. “Bagaimana kalau kita taruhan San?”, tawarku kepadanya melalui pesan singkat. “Taruhan apa Yan?”, jawabnya balik bertanya. “Aku tantang kamu untuk membuat karya dan mengha-

silkan sebuah buku seperti teman-teman kita di Club Menulis dalam setengah bulan?”, bilangku. “Aku sih mau Yan. Tapi aku kurang yakin dengan kesibukanku sekarang”, jawabnya pesimis. “Udah, jangan pikirkan itu. Aku siap membantu jika kamu butuh bantuan. Lagian, karyamu bagus dan sayang sekali jika tidak kamu abadikan dalam sebuah buku. Aku yakin kamu bisa kok San”, bilangku meyakinkannya. “Kita lihat nanti saja ya Yan. Aku akan berusaha kok”, jawabnya sedikit optimis. “Baik, aku anggap kamu menerima taruhanku. Jadi, pertengahan bulan Maret atau tanggal 20-an karyamu sudah aku lihat. Dan tenang saja, aku pasti membantumu. Kamu pasti bisa jika kemauanmu kuat. Semangat ya San”, ucapku dan mengakhiri pesan singkat dengannya. Aku sangat yakin akan kemampuan Hasan panggilanku buatnya. Hanya butuh semangat dan keyakinan saja dalam dirinya. Jika semangat dan keyakinannya timbul maka sebuah buku akan terlahir dari tangan wanita yang berbakat dalam menulis tersebut.

Guru Harus Tingkatkan Kemampuan Memotivasi Siswa Borneo Tribune, Ngabang Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Satu diantaranya adalah meningkatkan kemampuan guru dalam melibatkan siswa kedalam kegiatan pembelajaran.

Dengan demikian dikatakan Kamun,S.Pd ketua PGRI Kecamatan Meranti kemarin 19/2 ketika ditemui di Ngabang. Menurut Kamun, guru diharapkan berbuat sedemikian rupa membuat

pembelajaran yang menarik, dan dapat memberi motivasi kepada siswa dalam mempersiapkan diri belajar secara utuh, terlatih, berpikir kritis, kreatif, dan tumbuhnya keinginan mengamati dengan cermat, mau bertanya dan berdiskusi, Ditambahkan, sukses atau gagalnya seorang anak mencapai prestasi, tidak hanya ditentukan kecerdasan sematamata, tetapi tidak kalah pentingnya juga adanya motivasi. “Untuk mencapai suatu prestasi, seorang anak memerlukan motivasi atau selalu ada hal yang mendorongnya dan tertuju pada suatu yang ingin dicapainya. Karena itu tugas guru tidak hanya memperhatikan seberapa cerdas anak, akan tetapi bagaimana caranya membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan belajar,” pungkasnya. Dikatakan Kamun,S.Pd, berdasarkan jenjang dan perkembangan karakteristik perkembangan intelektual anak usia sekolah, maka penyajian konsep dan keterampilan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam harus dimulai dari nyata (konkrit) ke abstak, dari mudah ke sukar, dari sederhana ke rumit, dan dari dekat ke jauh. “ Suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar,” katanya. (Yohanes.J/Freelancer)

Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM

ATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA Ciri khas kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alami, intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akarnya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh lagi. Menurut survey terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita. Terutama persentase penderita impotensi, ejakulasi dini, radang prostat mengalami kenaikan pesat, berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga merupakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan kepercayaan diri pria. Penyakit fungsi seksual menimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medistra TCM ada konsultan Sinshe ahli TCM (Traditional

Chinese Medicine) ternama dari Tiongkok yang siap membantu Anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnya berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: Impotensi, Ejakulasi Dini, Radang Prostat, Sperma Mati, Tidak ada Sperma, Alat vital tidak normal, Kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni “Qiang Yang Bu Shen Liao Fa” ini dipadukan akupuntur elektroterapi sangat terkenal diberbagai Negara, berfungsi memperkuat ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang didalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing terasa sakit, sering kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatasi hingga ke akar penyakit dan tidak mudah kambuh lagi.

Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :

HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0812 5279 7888

Hari Minggu & Libur Tetap Buka


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Jumat, 22 Februari 2013

4

Dua Rumah di Siantan Terbakar Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sambas, Drs. Agus Supardan yang mewakili Bupati Sambas menyampaikan pelaksanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja, dan penyakit, akibat kerja. Serta bebas dari pencemaran lingkungan menuju peningkatan produktifitas. “Seperti kita ketahui bahwa kecelakaan kerja bukan hanya menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga mengganggu proses produksi secara menyeluruh dan merusak lingkungan yang akhirnya berdampak pada masyarakat luas,” ujarnya. Dijelaskannya, kegiatan K3 merupakan salah satu unsur penting dalam menentukan produktivitas dan efi-

siensi, serta daya saing perusahaan. “ Saya berharap kepada semua peserta penyuluhan ini dapat berkomitmen untuk menerapkan dan membudayakan K3 dalam pekerjaannya sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang telah ada,” harapnya. Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sambas, Syardi mengatakan, berdasarkan data wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan (UU Nomor 7 Tahun 1981) jumlah perusahaan di Kabupaten Sambas yang terdaftar sebanyak 159 perusahaan, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 7.711 orang. Sedangkan, kepesertaan Jamsostek hanya 46 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 4.763 orang, yakni 55 persen saja yang ikut Jamsostek. “ Oleh karena itu, saya mengharapkan kepada para pengusaha agar segera mempertanggungkan semua pekerjanya ke dalam program Jamsostek sebagai satu bentuk perlindungan kepada

Pusat Kuliner Malam di Jalan Diponegoro

CMYK

Walikota Usulkan Jalan Sisingamangaraja Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak Perayaan Cap Go Meh 2563 tanggal 20-24 Februari, sepanjang Jalan Diponegoro disulap menjadi pasar malam kuliner, yang menjadi titik awal ke depan sebagai kawasan pusat kuliner. “Di Jalan Sisingamangaraja itu bisa dijadikan pusat kuliner, atau di Jalan Nusa Indah maupun Jalan Sidas. Kawasan tersebut bisa dibuka stand-stand kuliner pada malam hari supaya lebih hidup di malam harinya,” kata Walikota Pontianak, H Sutarmidji. Dia menilai, kawasankawasan tersebut dimungkinkan untuk dijadikan pusat jajanan kuliner karena selain berada di pusat kota juga mudah dicari masyarakat. “Kalau jalan-jalan tersebut tidak bagus, akan kita perbaiki dan buat lebih nyaman. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa terus dilaksanakan dan tidak hanya berhenti di sini namun bisa berlanjut tahun-tahun berikutnya,” harapnya. Ia meminta ketua panitia pelaksana Pasar Malam Festival Kuliner mengkaji Jalan Sisingamangaraja sebagai pusat kuliner malam. “Apa yang dirasa kurang, Bu Hilfira (Kepala Dinas Kebu-

dayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, red.) nanti difasilitasi. Dicoba selama sebulan dan mudah-mudahan ini bisa berhasil,” jelasnya. Sutarmidji menambahkan, stand-stand pusat kuliner yang diikutsertakan merupakan suguhan makanan yang disenangi masyarakat Kota Pontianak. “Kalau makanan yang enak-enak ikut serta di sana, maka yang lainnya akan ikut,” ucapnya. Ketua Panitia Pasar Malam Kuliner, Buyung Junardi mengatakan, tujuan digelarnya pasar malam atau festival kuliner ini selain memeriahkan Cap Go Meh juga untuk mempromosikan makanan atau kuliner khas Kota Pontianak. “Selain itu juga untuk menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” tuturnya. Menurut Buyung, jumlah peserta yang mengikuti pasar malam kuliner ini sebanyak 53 stand yang terdiri dari 40-an stand kuliner. Perbankan dan dealer sepeda motor pun turut serta dalam event ini. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Hilfira Hamid menyatakan, pasar malam kuliner ini dibuka mulai pukul 17.00 hingga 21.00 malam hari. “Setiap malamnya akan ada hiburan rakyat di Pasar Malam Kuliner ini,” kata ia. o

CICIPI Walikota Pontianak H. Sutarmidji bersama panitia mencicipi kuliner. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

Kadis Sosnakertans menyampaikan kata sambutan dalam acara sosialisasi Jamsostek dan K3. FOTO Amrul /Borneo Tribune karyawannya,” pintanya. Kegiatan sosialisasi keselamatan dan kesehatan te-

naga kerja dan Jamsostek ini terlaksana atas kerjasama Dinas Sosial, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sambas, dan PT. Jamsostek (Persero) Ca-

bang Kalimantan Barat, Kamis (21/2), di Hotel Pantura Jaya Sambas. o

Vania Larissa Miss Indonesia 2013 Kadispora: Generasi Muda Kalbar Layak Dicontoh Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak Generasi muda Kalbar telah berhasil mengharumkan daerah ini, dengan menyabet gelar Miss Indonesia 2013, adalah Vania Larissa, ia sukses menjadi yang terbaik setelah mengalahkan lawan-lawannya di ajang berbakat ini. Nantinya, ia akan mengikuti ajang yang sangat bergengsi di Miss World 2013 mendatang. Prestasi ini menunjukkan bahwa putra

Kalbar dapat menjadi yang terbaik tanpa harus melakukan tindakan-tindakan yang negatif. Wanita kelahiran Pontianak, 18 November 1995, yang menang dalam Indonesia’s Got Talent 2010 lalu inipun mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Barat Utin Kusumayaty. “Kami dari kepemudaan akan memberi apresiasi. Seperti waktu tahun 2010. Bagaimanapun, anak seperti Vania adalah bibit generasi muda Kalbar yang la-

Miss Indonesia 2013, Vania Larissa dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Barat Utin Kusumayaty. yak dicontoh,” ujarnya, di Hotel Mahkota, Kamis (21/ 2) pagi kemarin, usai mengikuti pembukaan kegiatan keolahragaan yang diadakan Menkokesra.

Menurutnya, Vania adalah orang yang memperhatikan dan menggali potensi kepemudaan yang sangat besar. “Ini menyangkut kepemudaan, dan menjadi ba-

gian dari kami. Meskipun ini ranah pemberdayaan perempuan. Tapi keberhasilan Vania mewakili masyarakat Kalbar. Dia membawa nama Kalbar,” ungkap Utin. o

Dewan Bireuen Aceh ‘Belajar’ ke Sambas Amrul Borneo Tribune, Sambas Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen Provinsi Nangro Aceh Darussalam (NAD) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Rombongan disambut Asisten I Setda Kabupaten Sambas, H. Sayuti dan Asisten III, H. Zainal Abidin di Kantor Bupati Sambas, Rabu (20/2), di Aula Utama Kantor Bupati Sambas. Ketua Rombongan Kunker DPR Kabupaten Bireuen, Aminullah Amin memaparkan, poin penting rombongan hadir di Kabupaten Sambas adalah untuk mengetahui struktur organisasi di bidang pemerintahan, kelembagaan dan kepegawaian, yakni tentang perubahan mendasar apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sambas dalam penyelenggaraan pemerintahan,

pelaksanaan otonomi daerah terkait masalah atau hambatan yang sering dijumpai pada pelaksanaannya, bentuk atau susunan organisasi pemerintahan meliputi tupoksi atau uraian tugas unit kerja, pendelegasian wewenang bupati kepada unit kerja, hingga pola hubungan antara lembaga eksekutif dan legislatif pemerintahan Kabupaten Sambas setelah pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Menurutnya, banyak hal yang berbeda dalam pelaksanaannya dengan Kabupaten Bireuen, karena di Aceh mendapat perhatian khusus pemerintah pusat dibuktikan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006. “Kalau usia pemerintahan Kabupaten Bireuen, tidak terlalu jauh berbeda, hanya beda beberapa bulan saja, Kabupaten Bireuen terbentuk pada Oktober tahun 1999, sedangkan Kabupaten Sambas Juli 1999. Kami yakin informasi

Wakil Rakyat Bireuen Aceh kunjungi Sambas. FOTO Amrul/Borneo Tribune dari Kabupaten Sambas akan sangat berguna bagi daerah kami,” ujar dia. Muntasir Usman juga mempertanyakan mekanisme penerapan anggaran daerah hingga langkah-langkah memaksimalkan pendapatan asli daerah. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan

Setda Kabupaten Sambas, H. Sayuti, menyambut baik kunjungan kerja Dewan Bireuen Aceh H. Zainal Abidin, Asisten Administrasi Umum dan Aparatur Setda Kabupaten Sambas menjelaskan, terkait aparatur Pemda Kabupaten Sambas, yang telah melakukan beberapa kebi-

jakan strategis terkait peningkatan kualitas prestasi kerja PNS. Namun, kesejahteraan PNS masih terbentur pada minimnya alokasi pendanaan. “Untuk peningkatan kualitas kinerja PNS, program tugas belajar telah kita berikan kepada beberapa PNS di Kabupaten Sambas,” tegas dia. o

CMYK

Amrul Borneo Tribune, Sambas


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Jumat, 22 Februari 2013

5

Pendidikan Kubu Raya

Kebakaran di Sungai Purun Besar

Kantor Desa Purun Besar Jadi Posko Bantuan Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Bagi warga masyarakat yang ingin memberikan bantuan kepada korban kebakaran di Desa Sungai Purun Besar, Kecamatan Segedong yang memakan 4 korban jiwa, Kamis (21/2), kemarin, sekitar pukul 00.00, dini hari bisa langsung, menyalurkan bantuan ke Kantor Desa Sungai Purun Besar yang tidak

jauh dari lokasi kebakaran. “Kantor kita jadikan posko untuk menerima bantuan bagi siapa saja yang ingin membantu warga kami yang mengalami musibah ini,” Kepala Desa Sungai Purun Besar, Muhammad HM Sani, ditemui di ruang kerjanya, Kamis pagi (21/2), kemarin. Menurut Sani, warganya yang menjadi korban kebakaran memang sangat mebutuhkan bantuan. Karena dari 10 KK yang terdiri dari

50 jiwa tersebut, hampir semua tidak dapat menyelamatkan harga bendanya. “Selain sembako, warga juga membutuhkan bantuan pakaian. Karena hampir semua pakaian tidak ada yang dapat diselamatkan. Begitu juga pakaian sekolah untuk para anak-anak korban,” katanya. Untuk sementara ini, Sani, menjelaskan pihaknya baru menerima bantuan langsung dari pemerintah kabupaten

Pontianak melalui Dinas Sosnakertrans yang langsung diserahkan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, kepada pihak keluarga yang mengalami musibah. “Korban kebakaran juga membutuhkan pakaian. Siapa yang ingin menyalurkan bantuan, bisa langsung ke kantor desa. Nanti bantuan tersebut, akan kita salurkan kepada warga yang mengalami musibah kebakaran ini,” katanya. o

Pemkab-DPRD Teken MoU Legislasi Daerah Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah DPRD dan Pemerintah Kabupaten Pontianak telah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) Program Legislasi Daerah (Prolegda) 2013, dalam rapat paripurna di Gedung DPRD yang dipimpin Ketua DPRD, Rahmad Satria, dan dihadiri Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto. Prosesi penandatanganan

MoU Prolegda 2013 dilakukan antara Ketua DPRD, Rahmad Satria, selaku pihak legislatif, dengan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, di pihak eksekutif. Sebelum dilakukan penandatangan MoU, Rahmad Satria menjelaskan bahwa implementasi dari MoU Prolegda 2013, eksekutif dan legistatif akan membahas 16 Raperda yang terdiri dari 10 prakarsa Pemkab Pontianak dan 6 Raperda yang bersumber

dari hak inisiatif DPRD. “Kita menargetkan tahun ini seluruh Raperda yang tercantum dalam Prolegda 2013 bisa segera terselesaikan,” kata Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria. Dari ke-16 Raperda yang termasuk di dalam Prolegda 2013, di antaranya Raperda yang merupakan hak inisiatif DPRD, yakni Raperda tentang Perizinan dan Pembinaan Usaha Perkebunan dengan Pola Kemitraan, Raperda tentang Perlindung-

an Anak, Raperda tentang Penjaminan Mutu Pendidikan di Kabupaten Pontianak. “Adapun Raperda yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Pontianak atau eksekutif, diantaranya Raperda tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Pontianak pada PT Bank Kalbar, Raperda tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Raperda Pengelolaan dan Pengendalian Sarang Burung Walet, serta Raperda tentang Bangunan Gedung,” ungkapnya. o

Bupati Ajak Warga Tionghoa Bangun Daerah Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Pelaksanaan perayaan Imlek secara nasional disambut baik Bupati Ria Norsan. Dirinya menyebut hal tersebut harus disyukuri sebagai wujud kembalinya kebersamaan sebagai bangsa yang majemuk. “Persaudaraan kita sebagai sebuah bangsa dan daerah tidak boleh terganggu dan tidak boleh terpisahkan oleh perbedaan etnis dan perbedaaan agama yang kita yakini,” ujarnya.

Untuk itu, Bupati Pontianak, menyatakan masyarakat Tionghoa adalah bagian integral dari bangsa Indonesia. Lahir, tumbuh, dan hidup di tanah air Indonesia, membuat masyarakat Tionghoa menjadi bagian tak terpisahkan dari rakyat Indonesia. “Peran serta masyarakat Tionghoa dalam membangun daerah, bangsa, dan negara sudah tidak diragukan. Beberapa tokoh masyarakat Tionghoa bahkan telah aktif mendarmabaktikan dirinya sejak awal kemardekaan Republik Indonesia. Hingga

kini pun, berbagai jabatan strategis baik dalam jajaran pemerintahan maupun swasta dipegang oleh sebagian masyarakat Tionghoa. Jadi bukan saatnya lagi kita membeda-bedakan asal-usul keturunan. Bukan saatnya lagi kita membedakan seseorang berdasarkan kelompok etnisnya. Marilah kita bangun semangat kesetaraan antara semua warga bangsa, semua yang telah membaur menjadi bangsa yang besar, bangsa Indonesia,” katanya. Bupati Ria Norsan menegaskan, semua warga negara termasuk warga Tionghoa

mempunyai kewajiban dan hak yang sama sebagai warga negara Republik Indonesia. Karenanya, kini tidak lagi dikenal istilah pribumi dan nonpribumi. “Semuanya duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Dan saya juga mengajak seluruh warga Tionghoa di Kabupaten Pontianak untuk bersama-sama bekerja membangun Kabupaten Pontianak. Mari kita bersatu padu membangun hari depan daerah kita yang lebih baik agar lebih adil, aman, demokratis dan sejahtera,” ungkapnya. o

Hairul Mikrad Borneo Tribune, Pontianak Pendidikan di Kabupaten Kubu Raya terus menggeliat maju. Anggaran dan sumberdaya terbatas tak melemahkan kinerja. Buktinya? Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) dan APK Indeks Pembangunan Manusia termasuk angka melek huruf meningkat, bahkan sejumlah program Kemendikbud RI telah dirampungkan 100 persen. “Harus kita sadari bahwa Kabupaten Kubu Raya baru mengelola dirinya 5 tahun ini pasca pemekaran dari Kabupaten Pontianak. Artinya dengan sumberdaya manusia dan anggaran yang terbatas kami terus membangun, memperkuat dan mewujudkan cita-cita pemekaran itu. Prosesnya bertahap bukan seperti mengembalikan telapak tangan, namun proses itu mengalami percepatan,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Kubu Raya, Frans Randus. Dipaparkan Frans Randus, untuk menilai bidang pendidikan tidak bisa dilakukan dengan sekali pandang saja, namun bandingkan apa yang sudah terbangun dan terwujud dengan ketika masih bergabung dengan Kabupaten Pontianak. “Kita bicara berdasarkan data dan fakta. Silahkan bandingkan dengan sebelum pemekaran, karena Kubu Raya baru membangun sejak pemekaran,” jelasnya. Diakui Frans, saat ini angka kepuasan masyarakat (IKM) bagi pendidikan di Kubu Raya sudah mencapi 74,10 persen. “Ini bukan data abalabal, ini berdasarkan survey menggunakan kuisioner. Bila disamakan dengan partai politik, IKM ini elektabilitas. Artinya, dengan anggaran dan sumberdaya manusia yang terbatas kami bisa mendapatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat,” tegas Frans. Saat ini, papar Frans, angka melek huruf pada tahun 2013 sudah mencapai 97,84 persen dan angka buta aksara tinggal 2, 16 persen dan bila dikalikan dengan jumlah penduduk Kubu Raya 500.970 jiwa, maka yang tersisa 10.828 jiwa. “Tahun 2013 ini kita targetkan berkurang 3000 jiwa sehingga sisanya 7828 jiwa,” jelas Frans. Bukan itu saja, angka buta aksara ini juga harus dipilah berdasarkan umur. Usia 1524 tahun tersisa1.321 jiwa, 25-44 tahun 2.265 jiwa, 4560 tahun 3.650 jiwa dan di atas 60 tahun 3.592 jiwa. “Bisa dilihat sendiri kelompok

Frans Randus Kepala Dinas Pendidikan Kubu Raya

Harus kita sadari bahwa Kabupaten Kubu Raya baru mengelola dirinya 5 tahun ini pasca pemekaran dari Kabupaten Pontianak. Artinya dengan sumberdaya manusia dan anggaran yang terbatas kami terus membangun, memperkuat dan mewujudkan citacita pemekaran itu. Prosesnya bertahap bukan seperti mengembalikan telapak tangan, namun proses itu mengalami percepatan

BANTUAN Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran di Desa Sungai Purun Besar, Kecamatan Segedong

Angka Buta Aksara Tinggal 2,16 Persen

umur yang terbesar masih buta aksara. Sementara ini, angka APM untuk tingkat SD/MI/Paket A sudah 115,71 persen, SMP/MTs/Paket B 89,04 persen, SMA/MA/Paket C 73,99 persen. Sementara ruang kelas untuk SD/ MI tahun 2012 ini 2.593 kelas, SMP/Mts 642 kelas dan SMA/SMK/MA 230 kelas. Sedangkan jumlah guru negeri dari jenjang SD sampai SMA 4.630, guru swasta 1499 guru,” jelas Frans. Sementara itu, angka APK untuk tingkat SD/MI/Paket A, 115,71 persen, SMP/MTs/ Paket B, 89,04 persen, tingkat SMA/MA/Paket C, 73,99 persen. Ruang kelas SD seKubu Raya sebanyak 2593 unit, SMP 624 unit dan SMA 230 unit. Penurunan Angka Putus Sekolah SD tahun 2009, 0.87 tahun 2010, 0.82,

tahun 2011, 0.77 sedangkan tahun 2012, 0,18. Penurunan Angka Putus Sekolah SMP tahun 2009, 1.3 tahun 2010, 1.27, tahun 2011, 1.00 dan tahun 2012, 0,62. Penurunan Angka Putus Sekolah SMA/SMK tahun 2009, 1.49, tahun 2010, 1.45, tahun 2011, 1.21 dan tahun 2012, 0,14. “Dari capaian angka putus sekolah, semakin tahun jumlah anak yang putus semakin berkurang. Apakah ini bukan kemajuan, keberhasilan? Ini gambaran 4 tahun pasca pemekaran. Begitu juga dengan angka APK,” papar Frans. Upaya peningkatan Kapasitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan sendiri di Kubu Raya setiap tahun semakin meningkat dimana guru kualifikasi Guru S1/D4 tahun 2009, 16.00 persen, tahun 2010, 18.81 persen, tahun 2011, 38.89 persen dan tahun 2012, 66,37 persen. “Di APBD selalu mengalokasikan dana untuk peningkatan kualitas guru dan setiap tahun meningkat. Untuk sertifikasi, tahun lalu kuota Kubu Raya hanya 416 tetapi kita usahakan untuk ikut uji kompentensi mencapai 746 dan yang lulus 520 guru, ini artinya sudah melebih kuota. Kubu Raya sendiri sudah mencapai 100 persen pendataan guru yang belum sertifikasi dan ini sudah terjaring di data LPMP. Begitu juga dengan data pokok kependidikan (DAPODIK) kita sudah selesai 100 persen dan terinfut langsung ke Kementerian Dikbud RI. Implementasi kurikulum tahun 2013 ini, Kemendikbud langsung mengambil dari Dapodik dandi KKR akan ada sebanyak 768 guru diambil, tidak lagi susah-susah menunggu Diknas karena kita sudah menyelesaikannya. Ini langsung Kementerian dan Kubu Raya terbesar di Kalbar,” urainya. Setiap tahun, kata Frans, Pemkab Kubu Raya menganggarkan BOSDA serta seragam sekolah bagi siswa/ siswi baru SD, SMP dan SMA se Kubu Raya. “Apa yang tidak merata, semua siswa/ siswi hingga pelosok desa juga dapat. Bahkan untuk fisik hamper di setiap desa sudah ada sekolahan. Perlu dipahami, dengan kemampuan keuangan daerah, maka pembangunan dilakukan bertahap. Pembangunan dan pemerataannya jangan dilihat dari sisi fisik saja. Perlu diketahui bahwa MGDs pendidikan di Kubu Raya sudah dianalisis konsultan saat kegiatan di Hotel Kini yang digelar Bappeda Kubu Raya,” paparnya. o


Bengkayang Borneo Tribune

Jumat, 22 Februari 2013

6

Awas…Pelajar Komsumsi Narkoba Bisa Dikeluarkan Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang

Awang Resmikan Gedung Serba Guna Samudera

Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Maksar Alek, ketua panitia perayaan Imlek dan Cap Go Meh (CGM) di Kabupaten Bengkayang mengatakan ada hiburan musik bagi warga Bengkayang selama tiga malam. Hiburan musik itu dimaksudkan untuk menghibur warga sebelum puncak perayaan CGM dilaksanakan. “Ada hiburan musik dari band daerah yang menghiburkan kita selama tiga ma-

gedung tersebut semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Singkawang,” harap Awang. o

Awang Ishak meresmikan Gedung Serba Guna Samudera di Jalan Yohana Godang, Kamis (21/2) FOTO: Rudi/Borneo Tribune

SMKN 1 Gelar Ujian Praktik Rudi Borneo Tribune, Singkawang Guna meningkatkan kemampuan para siswa di bidang IT, SMK Negeri I Singkawang mengeglar ujian praktik bersama Dishubkominfo Singkawang untuk Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan, 21-6 Maret di Aula Lab. Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Pelaksanaan ujian praktik kali ini harus ditempuh oleh siswa kelas XII ini berdasarkan Kepmen Pendidikan nomor 114/U/2001 tentang penilaian hasil belajar serta Permen Pendidikan dan Ke-

UN IT FOTO: Rudi/Borneo Tribune

budayaan nomor 3 tahun 2013 tentang kriteria kelulusan peserta didik. Waka SDM SMK Negeri I Singkawang, Sanda Riansyah, Kamis (21/2) mengatakan untuk mengetahui hasil pencapaian tugas UN

praktik pada siswa, penunjukan tim penilai mengikutsertakan aparatur Dishubkominfo sebagai penguji eksternal. Adapun materi ujian praktik yang digelar meliputi Membangun Gateway

Internet (Membangun PC Router dan Proxy Server) yang akan diikuti 22 siswa. Di tempat yang sama, Kepala Lab Teknik Komputer Jaringan (TKJ) yang sekaligus sebagai pengajar, Yudi Firmansyah menjelaskan, tujuan dilaksanakan UN ini untuk menilai kemampuan siswa selama 3 tahun belajar. “Membuat sebuah server di mana server tersebut dapat memblokir situs-situs tertentu dan membagi IP dalam jaringan,” kata Yudi. Selain itu juga, sambung Yudi, dapat mempercepat koneksi jaringan karena terdapat cache/penyimpangan alamat web yang sering di akses. o

Waduh …Satu Keluarga Jadi Tatung Rudi Borneo Tribune, Singkawang Phang Djin Ha Alias Joni Tato (58), salah seorang dari ratusan Tatung, telah mendaftarkan diri mengikuti perayaan Festival Cap Go Meh (CGM) 24 Februari mendatang. Joni Tato, merupakan pria paruh baya dan dikaruniai 6 orang anak. Pasangan dari Pun Bui Ha, merupakan istri dari pria bertato ini, dalam menjalani kehidupan berumah tangga dalam keseharianya. Joni Tato, warga Jalan Hermansyah, Singkawang Barat ini mengaku sudah puluhan kali mengikuti ritual atau pawai tatung pada perayaan CGM di Kota Singkawang. “Sejak saya berusia 22 tahun, saya kerap kali ikut kebolehan berada di

FOTO: Mujidi / Borneo Tribune

H. Munir hadapan 320 yang ikut dalam penyuluhan. Munir menekan kepada para pelajar dan pihak sekolah. Bagi pelajar, Munir mengharapkan tidak ada pelajar yang terjerat dalam

Band Daerah Ramaikan Festival CGM

Rudi Borneo Tribune, Singkawang Walikota Singkawang, Awang Ishak meresmikan Gedung Serba Guna Samudera di Jalan Yohana Godang, Kamis (21/2). Acara tersebut juga dirangkai dengan kegiatan ramah tamah perayaan tahun baru Imlek 2564 bersama undangan yang hadir. Dalam sambutannya, walikota menyampaikan selamat tahun baru Imlek 2564 khususnya di tahun Ular Air. “Semoga tahun Imlek Ular Air ini kita semua mendapat kebahagiaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Awang. Ia juga berharap, gedung baru yang diresmikan ini menambah satu khasanah lagi di Kota Singkawang. “Terima kasih kepada bapak Bong Li Fui selaku pengelola gedung, dengan dibangunnya

Pemkab Bengkayang melalui Dinas Pendidikan menyatakan perang terhadap narkoba. Narkoba merupakan sebuah ancaman besar, termasuk bagi dunia pendidikan. PLt Kabid Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Bengkayang, H. Munir menegaskan bahaya narkoba tersebut saat membuka penyuluhan narkoba di SMAN 2 dan SMAN 1 Bengkayang, beberapa waktu lalu. “Narkoba berbahaya besar. Narkoba sebagai salah satu penyebab kematian,” kata Munir saat berbicara di

penggunaan narkoba. Bagi Munir, tidak ada pelajar yang mendapat ampun apabila kedapatan menggunakan narkoba. “Tidak ampun bagi pelajar yang menggunakan narkoba,” kata Munir menegaskan. Bagi pihak sekolah, Munir meminta kepada sekolah tersebut untuk bertindak tegas dengan mengeluarkan siswa yang kedapatan menggunakan narkoba. Pernyataan Munir tersebut didengar langsung para kepala sekolah terkait. “Sekolah harus tegas, tidak ada ampun bagi mereka. Kalau kedapatan, pelajar bersangkutan harus dikeluarkan,” tegas Munir. o

atas tandu yang dipenuhi dengan senjata tajam,” akunya. Namun, tandu yang dia maksud adalah tandu yang didesain khusus untuk perayaan CGM. Yang diadakan dalam setiap tahunnya di Kota Singkawang. Dirinya juga tidak pernah ketinggalan mengikuti festival tersebut. Sejak tinggal di Kota Singkawang, yang diperkirakan sekitar tahun 1968 silam. Hingga Joni berumah tangga, masih tetap semangat mengikuti Festival CGM di kota ini. Namun, dirinya saat ini tidak sendirian mengikuti perayaan tersebut. Sudah terhitung puluhan kali, dia bersama sang istri, juga ikut menjadi tatung setiap kali festival CGM. Tidak hanya dirinya bersama sang

istri, ternyata kedua anaknya juga memiliki bakat yang sama, yakni ikut menjadi tatung pada perayaan CGM dalam setiap tahunnya. Aheng (18) dan kakaknya Koni (20), kedua kakak beradik dari pasangan tatung ini, juga mengikuti Festival CGM pada tahun ini. Jadi, Joni Tato tidak sendirian naik tandu CGM mendatang. Menurutnya, menjadi tatung bukanlah hobi seseorang atau dirinya. Namun, lebih pada keturunan keluarga. Seperti dirinya, dia menjadi tatung mewarisi bakat sang kakek bernama Nek Hawa. “Jadi kalau saya jadi tatung, itu adalah keturunan dari kakek. Tetapi, bapak saya dulunya tidak menjadi tatung,” katanya. Tidak hanya kedua anaknya yang tinggal di Kota

Singkawang ikut menjadi tatung pada perayaan CGM. Namun, anak tertuanya bernama Akhiong juga menjadi tatung di Jakarta. Menurutnya, besok merupakan hari ke 12 penaggalan orang Tionghoa, dan hari itu merupakan hari pertama para tatung berpuasa. “Sebelum naik parang, atau pun tombak pada tandu. Saya harus puasa selama 3 hari menjelang hari CGM. Selama berpuasa, tidak boleh mengkonsumsi daging, minuman beragih, dan tidak boleh berhubungan dengan istri,” terangnya. Selama 3 hari berpuasa itu, kata dia, tidak ada kegiatan lainnya yang dilakukan oleh dirinya bersama istri, juga kedua anaknya. Mereka hanya melakukan kegiatan di Kelenteng masing-masing. o

lam,” kata Maksar Alek. Hiburan musik itu dimulai tanggal 22 sampai malam tanggal 24. Pertunjukan musik itu akan dipusatkan di halaman gedung Pancasila Kabupaten Bengkayang. ‘Kita berharap, pertunjukan ini bisa menghibur warga,” harap Alek. Ditambahkan, untuk persiapan CGM, panitia telah menetapkan lokasi utama dan rute pawai tatung. Lokasi utama akan dipusatkan di Gedung Pancasila. Begitu juga dengan pawai, akan di-

FOTO: Mujidi / Borneo Tribune

Maksar Alek mulai dari Gedung Pancasila. ‘Semua telah kita atur, dan kita berharap perayaan nanti bisa berjalan ramai dan aman,” ucapnya lagi. o

Heboh…Mayat Bayi Ditemukan Dalam Ember Biru Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh Puluhan penghuni asrama putri St.Brigida di Jalan M Saad, Dusun Serundung Permai, Desa Tanjung Niaga, Kecamatan Nanga Pinoh, gempar dengan adanya penemuan mayat bayi di dalam komplek asrama sekitar pukul 13.30, Kamis (21/2). Sontak warga sekitar kejadian pun langsung memenuhi kompleks asrama. Saat ditemukan jasad bayi berada di dalam sebuah ember berwarna biru dekat sebuah wc dan kamar ruang 3 asrama dengan kondisi sudah mulai membusuk. Kuat dugaan bayi malang ini hasil hubungan gelap dan berumur sekitar 4-6 hari. Pihak Polres Melawi yang mendapat informasi tersebut langsung menuju tempat kejadian dipimpin Wakapolres Melawi, Kompol Ngatiya bersama Kapolsek Nanga Pinoh dan melakukan identifikasi serta mengumpulkan keterangan dari sejumlah penghuni asrama. Penemuan mayat pertama kali diketahui oleh Desi salah seorang siswi asrama usai pulang sekolah ketika hendak mencari sebuah ember biru miliknya yang sudah beberapa hari hilang. “Kita tidak pernah mendengar ada tangisan bayi dalam kompleks asrama. Tiba-tiba saja, pada hari ini sekitar pukul setengah satu siang, salah seorang putri asrama disini menemukan bayi dengan kondisi sudah tidak bernyawa di dalam ember miliknya yang lama hilang,” ungkap Bernadeta, pembina asrama Santa Brigida kepada sejumlah wartawan. Ia menceritakan, beberapa hari terakhir komplek asrama memang tercium bau busuk yang menyengat hi-

Jasad Bayi saat di identifikasi Polres Melawii. Foto Eko Susilo/Borneo Tribune

dung. Namun pada saat itu, pihak asrama hanya menduga bangkai binatang seperti tikus atau lainnya. Tetapi, semakin hari bau busuk tersebut semakin kuat. Dan pada akhirnya barulah ditemukan ada jasad bayi dalam sebuah ember. “Yang tinggal di asrama disini sebanyak 62 orang termasuk pembinanya. Pada pagi hari, anak-anak pergi sekolah semua. Kalau dilihat secara fisik, anak-anak putri asrama tidak ada yang terlihat seperti sedang hamil. Hanya saja, memang ada salah seorang siswi asrama yang pergi pindah belum lama ini. Namun diketahui, karena sering sakit,” katanya. Sementara itu Wakapolres

Melawi,Kompol Ngatiya mengatakan hingga saat ini Polres Melawi masih melakukan penyelidikan serta mengumpulkan sejumlah keterangan untuk dikembangkan mengungkap pelaku pembuang bayi malang ini. Bisa saja, bayi tersebut memang berasal dari orang dalam asrama ataupun sebaliknya dari luar asrama. Terlebih, kompleks asrama yang berada di pinggir Jalan Serundung. Kini jasad bayi aborsi tersebut dibawa ke RSUD Melawi untuk divisum. “Kita sudah mengumpulkan keterangan dari para penghuni asrama. Tinggal dikembangkan, untuk mengungkap siapa pelakunya,” kata Ngatiya kepada sejumlah wartawan. o


Jumat, 22 Februari 2013

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

4 Ribu KK Transmigran Direncanakan Tempati Perbatasan Ratna Sari Borneo Tribune, Sanggau Sekitar empat ribu kepala keluarga (KK) transmigran direncanakan akan menempati wilayah perbatasan Kabupaten Sanggau. Program tersebut merupakan kerjasama antara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Republik Indonesia, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) TNI. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pemba-

ngunan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Jamaluddien Malik ketika ditemui Kamis (21/2) kemarin di Sanggau. Jamaluddien menuturkan, nantinya akan ada tiga pilar yang akan mengikuti program transmigrasi tersebut. Diantaranya mereka berasal dari penduduk lokal, penduduk setempat serta dari anggota TNI Angkatan Darat. Penerapan pola ini nantinya tergantung dari besaran minat masing-masing pilar. Jika, nantinya penduduk setempat peminatnya ramai,

maka penduduk setempat akan mendapat prioritas 40 persen. “Rencananya, ada tiga pilar trans, baik dari daerah lokal, trans dari penduduk setempat, dan angkatan darat. Itu dengan pola 30-30 persen, 40 persen. Dan nanti yang akan dikembangkan pola perkebunan,” jelasnya.. Menurutnya, ini merupakan suatu terobosan yang bagus, khususnya dalam mempercepat pembangunan kawasan perbatasan. Karena transmigrasi itu ada berbagai pola, baik pola transmigrasi umum, pola perikanan, kelautan dan per-

kebunan. Tetapi, ini kerjasama antara Menakertrans, Menteri Dalam Negeri dan Kasad (TNI). Selain bertujuan untuk mempercepat pembangunan kawasan perbatasan, program tersebut juga sebagai upaya pertahanan dan keamanan di daerah perbatasan. Oleh karena itu, program tersebut melibatkan berbagai kementerian di pusat dalam mensukseskan program ini. ”Kawasan perbatasan ini merupakan garda terdepan dan sabuk pengamanan atau kata Bupati sebagai sabuk Pancasila. Perbatasan, kalau

tidak ada pertumbuhanpertumbuan pembangunan maka tidak akan ada perkembangan di sana,” ujarnya. Jamaluddien menambahkan, sekitar empat ribu KK akan disiapkan untuk mengikuti program ini. Program ini akan direalisasikan dalam lima tahun sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) 2014-2019. Untuk di Sanggau ada delapan unit, yang istilahnya Unit Pembangunan Transmigrasi yang dalam satu kawasan ada delapan unit. Satu unit ada sekitar 500 KK

Kejari Diminta Jalin Komunikasi dengan Forkompimda Kajari Ngabang Gelar Pisah Sambut Borneo Tribune, Ngabang Sebelum menuju tempat tugasnya yang baru di Provinsi Bangka Belitung, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Ngabang, Robert P. Sitinjak, Kamis (21/2) menggelar acara pisah sambut dengan pejabat Kepala Kejari yang baru, Teguh Wardoyo di Kantor Kejari Ngabang. Acara pisah sambut ini dihadiri Bupati Landak, Adrianus Asia Sidot, jajaran Forkompimda Landak, tokoh masyarakat dan para undangan. Pada kesempatan itu Bupati memperkenalkan profil dari daerah Kabupaten Landak kepada Kepala Kejari Ngabang yang baru. Dalam sambutannya, Bupati mengatakan semenjak Robert P. Sitinjak menjabat sebagai Kepala Kejari Ngabang, yang bersangkutan sudah menjalin hubungan yang harmonis dan kerjasama yag baik dengan jajaran Forkompimda Landak. “Mudah-mudahan hal ini menjadi cikal bakal yang

bisa dilanjutkan dan ditingkatkan oleh Kepala Kejari Ngabang yang baru. Kerjasama yang erat selama ini harus kita bina terus. Kitapun harus saling mendukung dan saling mengingatkan dalam pelaksanaan tugas masing-masing,” ujar Bupati. Menurut Bupati, untuk saat ini yang menjadi program utama Pemerintah yakni pemberantasan korupsi. Apalagi Bupati sebagai Kepala Daerah, kadang-kadang diskresi kekuasaan itu, dengan sadar atau tidak sadar seringkali kebijakan itu diambil dalam situasi tertentu. “Tapi bukan berarti hal itu sebuah pembenaran terhadap suatu tindakan pelanggaran hukum. Sebab saya juga memiliki komitmen yang tinggi untuk menciptakan aparatur yang bersih di Pemkab Landak ini. Hal inipun tentunya berproses, sehingga masalah ini bisa menjadi perhatian kita bersama-sama,” ungkap Bupati lagi.

HO TEL HOTEL

Bupati Landak Adrianus Asia Sidot menyerahkan cinderamata kepada mantan Kajari Ngabang, Robert P. Sitinjak pada acara pisah sambut di Kantor Kejari Ngabang foto Istimewa Bupati mengklaim bahwa kasus korupsi yang terjadi di Landak dan sudah ditangani Kejari Ngabang memang nilai korupsinya tidak terlalu besar. Setidaknya ada dua kasus korupsi yang sudah dieksekusi yakni kasus korupsi yang terjadi di Sekreteriat DPRD Landak. “Uang hasil korupsi inipun sudah dikembalikan dan pihak pelaku korupsi tidak

mengajukan banding lagi. Tapi ada beberapa kasus korupsi yang masih diproses, seperti korupsi ADD yang melibatkan sejumlah Kades. Mudah-mudahan ke depannya kasus korupsi di Landak ini semakin sedikit,” harapnya. Kepada pejabat Kepala Kejari Ngabang yang baru, Teguh Wardoyo, Bupati berjanji jajaran Pemkab Lan-

IPM Sanggau Tempati Urutan ke Enam Ratna Sari Borneo Tribune, Sanggau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sanggau menempati urutan keenam dari seluruh Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Barat (Kalbar) dengan taraf hidup dan usia ratarata 60 tahun Hal tersebut diutarakan, Wakil Bupati Sanggau, Paolus Hadi belum lama ini. Menurutnya, hal itu memerlukan perhatian dan tanggung jawab yang serius baik dari pemerintah maupun seluruh komponen yang ada di Kabupaten Sanggau. “Pemerintah terus berusaha meningkatkan sarana

KEHILANGAN STNK, KB 4189 UI NK: MH35D9204BJ447009 NS: 5D9-1447085 AN: MUSLIMAH Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL

pendidikan dan kesehatan sehingga sedikit demi sedikit kita dapat meningkatkan IPM dan tarap hidup kita di Kabupaten Sanggau ini,” ujarnya. Paolus berharap, para Kepala Sekolah dan guru baik yang bertugas di ibu kota kecamatan maupun yang ada di pelosok desa dan dusun, terus bersemangat karena peran guru sangat penting dalam rangka menciptakan manusia–manusia yang berkualitas di sekolahnya masing-masing. Paolus juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para guru yang telah mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan teruslah berkarya dalam rangka menciptakan anakanak bangsa yang cerdas, pintar dan berakhlak mulia untuk melanjutkan pembangunan di negara ini khususnya dalam rangka membangun Kabupaten Sanggau menuju Sanggau bangkit dan terdepan di masa yang akan datang.

KEHILANGAN

KEHILANGAN

STNK, KB 2273 TH NK: MH328D40DBJ407753 NS: 28D-3407711 AN: DEDY Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

STNK, KB 2866 LG NK: MH1JBC113AK828518 NS: JBC1E-1826508 AN: KORNELIA Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.

NGL

NGL

dak akan terus membantu Kejari Ngabang dalam rangka penegakan hukum. “Akhirnya, saya mengucapkan selamat jalan dan selamat bertugas ke tempat yang baru kepada Kepala Kejari Ngabang yang lama dan selamat datang ke Landak kepada Kepala Kejari Ngabang yang baru,” pungkasnya. (humas)

dan dikalikan delapan unit, berarti ada empat ribu KK. Dan itu selama lima tahun. Sementara itu, Wakil Asisten Personalia (Waaspers) Kasad TNI AD, Brigjen TNI Aris Martono menambahkan bahwa untuk TNI AD, program tersebut diperuntukkan untuk TNI yang sudah menjelang masa pensiun. Sehingga ketika sudah selesai, mereka bisa menerima

hasil dari panen sawit. Untuk lokasinya, direncanakan diantara dua Kecamatan di wilayah perbatasan yang akan dijadikan tempat pembangunan trans TNI. “Jika tidak di Kecamatan Sekayam, di Kecamatan Entikong. Tapi belum kita tentukan, karena masih kita rumuskan dan soal dana masih kita bahas,” pungkasnya.

Arita: Kades Harus Dukung Ketua TPPKK Desa Ratna Sari Borneo Tribune, Sanggau

Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sanggau, Ny. Arita Apolina Paolus Hadi mengatakan untuk mendukung suksesnya program PKK, semua pihak hendaklah mendukung. Terutama pada tingkat kecamatan dan desa. Hal itu dikarenakan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Selain itu yang lebih ditekankan adalah peran aktif Kepala Desa (Kades) selaku Dewan penyantun pada tingkat Desa. Arita mengatakan, Kades selaku Dewan Penyantun dan Pembina PKK hendaknya mengikutsertakan isteri dalam setiap kunjungan ke Dusun atau RT diwilayahnya. Hal itu dimaksudkan agar isteri selaku Ketua TP PKK Desa dapat mengetahui sejauh mana aktivitas PKK khususnya kegiatan ibu-ibu. Jangan sampai Ketua PKK Desa tidak tahu apa itu PKK. Arita menjelaskan, peran aktif seorang isteri Kades akan menentukan maju mundurnya peningkatan peranan wanita di Desa. Untuk itu Kades juga harus memotivasi isteri dalam menjalankan tugas sebagai Ketua PKK, karena suksesnya program PKK Desa akan membawa dampak Positif bagi kesejahteraan masyarakat di Desa. Terutama dalam memanfaatkan lahan pekarangan, menggalakkan kerajinan tangan, ketrampilan membuat penganan atau kue dan praktek-praktek lainnya. Sehingga paling tidak dapat meningkatkan pendapatan keluarga. “Kepada isteri para Kades juga diharapkan agar mendukung tugas suami selaku Kades karena disadari bahwa waktu dan kesempatan telah tersita untuk kepentingan masyarakat. Bantulah suami dengan penuh rasa cinta dan pengertian agar beliau lebih bersemangat dalam menjalankan tugas,” ujarnya. Arita berpesan kepada para kader PKK baik di Desa maupun Kecamatan harus benar-benar memahami, menerapkan dan mensukseskan 10 Program Pokok PKK diantaranya menghayati dan mengamalkan Pancasila, meningkatkan semangat gotong royong, meningkatkan kerterampilan ibu-ibu, makmur pangan dan sandang, menata lingkungan dan rumah yang sehat, mengembangkan koperasi dan kelompok UP2K (Usaha peningkatan pendapatan keluarga) serta mensukseskan program Keluarga Berencana. “Jika ini kita laksanakan dengan sungguh sunggu maka tujuan kita dalam membangun keluarga yang sejahtera akan terwujud,” pungkasnya.


Sekadau Borneo Tribune

Jumat, 22 Februari 2013

Simon Petrus Minta Jalan Negara Mulus

8

Jalan SekadauSanggau Kian Lebur Pemprov Jangan Tinggal Janji Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau

Truk cpo terguling di Jalan Batang Tarang Kabupaten Sanggau, akibat jalan rusak. Foto Istimewa Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Kondisi Jalan Negara dari Semuntai-Sanggau, Sanggau menuju Sosok, dan Sosok – Batang Tarang-Simpang Tayan, hingga kini masih dalam kondisi rusak parah. Akhirakhir ini ribuan masyarakat wilayah timur Kalbar mengeluhkan kondisi buruknya infrastruktur jalan. Menanggapi kerusakan jalan negara tersebut Bupati Sekadau, Simon Petrus,

sangat mengharapkan Pemerintah Provinsi Kalbar memberikan solusi tepat mengenai kerusakan jalan negara. Menurut Bupati, masyarakat tidaklah muluk-muluk meminta jalan beraspal mulus, melainkan mereka berharap jalan dapat dilalui dan tidak menyebabkan amblas kendaraan roda empat dan enam. Lebih lagi masyarakat lebih merasa diperhatikan apabila keluhan mereka ditanggapi oleh pemerintah.

INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263

BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051

BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599

BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk

BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411

BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082

BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad

BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146

BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926

BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220

BANK MANDIRI

BANK BHI

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672

BANK MEGA

Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290

KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078

“Jalan negara dari batas Sekadau, Sanggau bahkan hingga ke Tayan sudah menjadi keluhan masyarakat. Sebenarnya masyarakat merasa diperhatikan apabila keluhan mereka ditanggapi dan ditindaklanjuti pemerintah kita,” ungkap Simon Petrus kepada sejumlah awak media, di kantornya, Kamis (21/2). Kondisi jalan negara yang rusak mendapat keluhan dari semua pihak yang natobene pengguna jalan, baik dari masyarakat biasa. Sayangnya keluhan itu hingga kini belum ada tanda-tanda tindakan strategis dari pemerintah. Bupati katakan, kerusakan jalan berimbas kepada kelangkaan sembako karena pasokan tersedat dari Pontianak menuju lima kabupaten di wilayah di timur Kalbar, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu. Terlebih kerusakan jalan berimbas kepada kenaikan harga sembako dan barang keperluan rumah tangga lainnya. “Kerusakan jalan cukup

berpengaruh terhadap suplai sembako ke wilayah kita ini, termasuk Sintang, Melawai dan Kapuas Hulu. Akhir-akhir ini sudah terasa harga sembako dan keperluan lainnya naik,” ungkapnya prihatin. Sementara itu, kondisi jalan negara arah Sekadau persis di Semuntai menuju Sanggau juga mengalami kerusakan yang cukup parah. Parahnya lagi, jalan negara dari Semuntai menuju daerah Penyeladi bahkan sampai di Kota Sanggau selama beberapa hari ini kerap menumbangkan kendaraan truk ekspedisi, maupun mobil kecil seperti Avanza. Kemacetan pun tak terelakkan hingga panjang berkilometer. Sudah kerap kali kendaaran truk pengangkut sembako terjebak di lubang di sekitar Dusun Penyeladi, atau di Desa Semuntai. Warga di Sanggau-Sekadau terutama mereka yang rutin melewati jalan nasional ini setiap hari hanya bisa pasrah, karena belum ada tindakan khusus dari peme-

rintah maupun dari pihak berkompeten. Bupati juga harapkan Pemerintah Provinsi Kalbar memberikan tanggapan dan jawaban mengapa perbaikan belum dilakukan kepada masyarakat, karena masyarakat sudah mengetahui adanya proses tender sejak pertengahan tahun 2012 lalu. Bahkan peluncuran perbaikan jalan juga sudah dilakukan. Rencana perbaikan jalan negara kerap kali ditanyakan oleh masyarakat awam kepada Pemerintah Daerah. Sehingga Pemkab kerap menjadi tumpuan keluhan masyarakat, termasuk masyarakat di Sekadau. “Namun masyarakat juga sudah tau ada informasi perbaikan jalan dari Tayan-Sosok-Sanggau-Sekadau seperti yang diberitakan di media massa tahun lalu (tahun 2012,red). Namun sayang juga sejauh ini belum ada realisasi pekerjaan di lapangan, mengapa proses sudah bertahun-tahun,” jelasnya. Bupati khawatir jalan sebagai sarana transportasi

darat yang betul-betul digunakan oleh masyarakat selama ini terputus karena terlalu lama dibiarkan. Sehingga, roda transportasi darat satu-satunya pendukung perekonomian masyarakat di wilayah timur Kalbar bisa tersendat bahkan lumpuh. Masih terkait kerusakan jalan negara, Bupati katakan Pemerintah Daerah Sekadau sudah berupaya mengkoordinasikan bersama dengan Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan. Tidak hanya itu, dari jalur politik, kata Bupati masalah kerusakan jalan negara dari Sekadau-Sanggau dan lainnya juga sudah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta. “Sekarang alat transportasi air sudah sangat kurang pakai motor air. Jalan darat menjadi alat untuk memperkuat perputaran roda perekonomian ke daerah kita ini,” tandas Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sekadau ini. o

Lobi Perbaikan Jalan Negara Dari Jalur Politik Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Bupati Sekadau Simon Petrus, yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sekadau, mengatakan lewat jalur politik dari partainya berlambang mercy itu, pihaknya sudah sampaikan persoalan kerusakan infrastruktur jalan menuju timur Kalbar yang rusak berat kepada Presiden di Jakarta. “Lewat jalur politik kita

sudah sampaikan persoalan jalan rusak menuju ke tempat kita (Sekadau) dari Tayan-Sosok, dan SanggauSekadau kepada bapak Presiden. Harapan kita pemerintah pusat segera mempercepat perbaikan jalan negara bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi,” katanya saat jumpa, Pers dengan wartawan di Kantor Bupati Sekadau, Kamis (21/ 2). Simon Petrus yang juga Bupati Kabupaten Sekadau dua periode ini katakan di-

rinya menanggapi serius soal kerusakan jalan negara dari batas Sekadau-Sanggau, Sosok-Batang TarangTayan yang beberapa hari terakhir mencuat diberbagai media massa lokal maupun nasional. “Jalan negara dari batas Sekadau, Sanggau bahkan hingga ke Tayan sudah menjadi keluhan masyarakat. Sebenarnya masyarakat merasa diperhatikan apabila keluhan mereka ditanggapi dan ditindaklanjuti pemerintah kita,” ungkap

Simon, di ruang kerjanya. Mantan camat Kecamatan Meliau, Sanggau ini khawatir apabila kerusakan jalan yang cukup lama ini berimbas terhadap kelangkaan sembako karena pasokan tersendat dari Pontianak menuju lima Kabupaten di wilayah di timur Kalbar, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu. Terlebih kerusakan jalan berimbas kepada kenaikan harga sembako dan barang keperluan rumah tangga lainnya. o

Naga Fuk Liong Beraksi di Depan Bupati Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Atraksi naga Fuk Liong sudah mengelilingi pusat keramaian di kota Sekadau, tempat umum, bahkan di kantor Pemerintah seperti di Kantor Bupati Sekadau, Selasa (19/2). Usai pelantikan pejabat eselon di lingkungan Pemkab Sekadau, sejumlah Pe-

gawai Negeri Sipil dan warga yang berurusan ke kantor Pemerintah Kabupaten itu, dihibur atraksi naga yang diketuai Edi Chandra yang akrab disapa Acung. Simon Petrus disela-sela menyaksikan atraksi naga dari perkumpulan naga Fuk Liong di kantor Bupati Sekadau kemarin mengatakan, atraksi barongsai dan naga adalah bagian aset budaya daerah yang pantas

dilestarikan. “Barongsai dan naga yang selalu dimainkan setiap perayaan Imlek sudah menjadi budaya kita,” tutur Simon. Bupati katakan, Pemkab akan mengarahkan permainan naga dan barongsai untuk dijadikan event pertandingan kesenian. Ke depan Pemerintah Kabupaten Sekadau berjanji mendukung pengembangan kesenian khas etnis Tionghoa.

Salah satu di antaranya adalah kesenian permainan naga dan barongsai yang sering selalu digelar dalam setiap perayaan Imlek. Sejauh ini, pementasan naga dan barongsai di Sekadau hanya dilakukan atas dasar inisiatif sejumlah warga. “Ke depannya kita harapkan ada dibentuk kepanitian, misalnya kepanitiaan perayaaan hari raya Imlek,” tandasnya. o

Kerusakan ruas jalan negara mulai dari batas Kabupaten Sekadau persis mulai dari batas Sekadau, Semuntai hingga ke Kota Sanggau kian parah. Kerusakan jalan juga sudah semakin memprihatinkan di Jalan Sanggau, Batang Tarang, Tayan. Janji Pemprov Kalbar yang akan memperbaiki jalan dari kucuran dana dari pemerintah pusat, ratusan miliaran rupiah tahun 2012, sudah lama ditunggu masyarakat kini tak kunjung direalisasi. Wakil Ketua Komisi A DPRD Sekadau Muhammad, meminta pemerintah provinsi dan stakeholder yang terkait untuk tidak tinggal diam. “Jalan memang berstatus jalan negara,tapi tidak boleh menjadi dalih Pemerintah Provinsi Kalbar untuk diam. Tidak melakukan apa-apa,” ujar Muhammad, kemarin. Pemerintah provinsi, kata pria yang akrab disapa Mangas itu, harus turun menunjukan peranannya dalam upaya perbaikan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah provinsi adalah mendesak pemerintah pusat untuk melakukan perbaikan. “Laporkan ke pemerintah pusat untuk melakukan perbaikan segera karena kondisinya sudah kritis. Legislator asal Dapil SanggauSekadau juga jangan diam. Harus ikut getol memperjuangkan perbaikan jalan ini kepada pemerintah pusat,” pintanya. Sekretaris komisi C DPRD Sekadau Hasan, mendesak pemerintah provinsi, khususnya UPJJ untuk memperbaiki ruas jalan negara yang menghubungkan Kabupaten Sanggau dan Semuntai, serta Simpang Tayan dan Sosok. Kedua ruas jalan tersebut sudah hancur. “Sekarang kondisinya sudah gawat darurat,” ujar Hasan. Kerusakan pada kedua ruas jalan itu sudah cukup lama berlangsung. Akses masyarakat yang berlalu lalang pun tersendat. Banyak kendaraan, terutama roda empat yang terperosok. Bahkan beberapa di antaranya sempat tumpang. “Tidak hanya mobil angkutan, mobil bus pun pernah tumbang. Karena itu kita berharap jalan itu segera diperbaiki,” desak Hasan. Politisi partai Demokrat itu berharap anggota DPRD Provinsi asal Dapil SekadauSanggau tidak tinggal diam. Anggota DPRD provinsi harus menyuarakan upaya perbaikan. “UPBJJ harus didesak turun tangan. Jangan menunggu ada korban baru diperbaiki,” ulasnya. Pria asal Kecamatan Nanga Taman itu menjelaskan, kerusakan jalan sudah gawat darurat. “Makanya harus dilakukan perbaikan segera. Minimal perbaikan untuk kondisi gawat darurat lah. Kalau menunggu perbaikan permanen kan mungkin masih lama. Jadi ditanggulangi yang kondisinya gawat dulu. Apalagi sekarang ini sering turun hujan. Kondisinya sudah sangat parah,” bebernya. o


Jumat, 22 Februari 2013

Sintang-Melawi

Borneo T Tribune

9

Mencari “Muara” di Pelabuhan Dwikora Agus Wahyuni Borneo Tribune, Pontianak

Alur pelayaran di Pelabuhan Dwikora Pontianak sangat rentan. Bila terjadi pendangkalan sungai, aktivitas ekonomi mudah sekali dipatahkan. Satu kapal saja alami kandas di alur sungai. Pintu gerbang ekonomi di Kalimantan Barat ini bisa lumpuh total. Karena tak ada kapal yang bisa masuk atau keluar MAZHAB harus bersabar. Sudah 7 jam ia menunggu di pelasaran Pelabuhan Dwikora Pontianak. Surabaya menuju Pelabuhan Pontianak. Dua hari sebelumnya ia mendapat kabar dari anaknya, Fitri di Surabaya. Isinya memberitahukan akan pulang ke Pontianak menggunakan KM Bukit Raya. Begitu rencana penjemputan, dua hari kemudian, Mazhab mendapat kabar kembali dari pesan singkat handphone miliknya. Isinya KM Bukit Raya sudah masuk muara Jungkat. Diperkirakan dua jam lagi akan tiba di Pelabuhan Pontianak. “Nyatanya sudah 7 jam lebih saya tunggu, Kapal Lawit belum juga datang,” katanya. Malam itu areal pelabuhan penuh sesak. Mazhab membaur bersama ribuan penjemput sedang menunggu kedatangan kapal penumpang tersebut. Subandrio, pengunjung pelabuhan lainnya mendapat khabar dari petugas pelabuhan bahwa KM Lawit tidak bisa masuk ke Muara Jungkat. Penyebabnya ada perahu layar motor (PLM) kandas. KM Bukit Raya kandas bukan karena kesalahan teknis maupun kelalaian manusia, tetapi memang kondisi air pada saat itu sedang surut, sehingga kedalaman air sangat dangkal.Pasang air hari itu cuma 1,3 meter. Daripada menabrak PLM, KM Bukit Raya akhirnya memilih keluar alur. KM Bukit Raya pun tidak bisa meneruskan perjalanan menuju dermaga pelabuhan. Sampai menunggu pasang surut air mencapai 1,7 meter. Akibat kejadian itu, ada belasan kapal yang bakal keluar muara menjadi terhambat. Beruntung beberapa jam berselang, air pasang surut berangsur normal. Sontak saja, ribuan para pengunjung pelabuhan yang mengetahui kabar buruk tersebut dibuat kesal. Kepala Sub Pos Polisi Perairan Jungkat Aiptu Mengga pernah berkata, kasus kandasnya KM Bukit Raya di sekitar muara Jungkat tidak hanya dialami KM Lawit. “Hampir setiap hari ada kapal kandas di sekitar muara itu,” katanya. Pada 2011 insiden yang tidak pernah terlupakan masyarakat Kalimantan Barat adalah kandasnya Kapal Layar Motor (KLM) Rahmatia Sentosa bersama angkutan 14 ribu zak semen di Muara Jungkat pada Februari 2011. Patut menjadi pelajaran. Seluruh awak kapal selamat. Tapi aktivitas pelabuhan lumpuh total selama beberapa pekan. Kapal-kapal terhalang dan tidak bisa melintas. Kondisi itu membuat masyarakat resah karena harus merasakan kenaikan harga barang (inflasi). Mulai dari kelangkaan BBM sampai naiknya harga sembako di pasaran. *** Masalah yang dihadapi Pelabuhan Dwikora Pontianak adalah contoh kecil dari sejumlah problem dialami di pelabuhan terbesar di Kalimantan Barat ini. Kondisi alur sungai yang dangkal berpengaruh pada aktivitas bongkar muat barang. Permasalahan inilah yang akan diatasi Pelindo II Pontianak, sebagai perusahaan Badan Usaha Miliki Negara (BUMN), yang bergerak di bidang kapal barang dan jasa. Secara nasional, Pelindo dibagi menjadi III wilayah. Pelindo I, wilayah kerjanya di sebagian besar Sumatera. Pelindo II, di Indonesia bagian tengah, dan sebagian Sumatera. Pelindo III, wilayah kerjanya di Indonesia bagian timur. Kantor Pelindo Pontianak, termasuk wilayah kerja Pelindo II. Setiap Pelindo, punya pelabuhan utama, kelas 1, dan 2. Di Pelindo II, pelabuhan utama berada di Jakarta, Tanjung Priok. Pelabuhan kelas I, Pelabuhan Dwikora di Pontianak. PelabuhanTeluk Bayur di Padang. Pelabuhan Bum Baru di Palembang. Pelabuhan Panjang di Lampung. Pelabuhan Kelas II di Banten, Cirebon, Jambi, dan Bengkulu. Diantara nama pelabuhan utama Pelindo II, Pelabuhan Dwikora Pontianak termasuk pelabuhan sungai. Di mana muara Sungai Kapuas berhadapan langsung dengan Laut Natuna. Untuk mencapai laut lepas, kapal harus melayari alur Sungai Kapuas sejauh 17 mile. Satu mile setara dengan 1,3 km. Biasanya, jarak itu ditempuh selama dua jam perjalanan. Hal inilah yang menjadi pangkal masalah yang sering dibahas dalam per-

bincangan bagi para pemangku kebijakan di Kalimantan Barat. Alur pelayaran yang jauh dari muara dianggap sebagai jalur rawan bagi para pengemudi kapal. LWS di Sungai Kapuas hanya 3,8 meter. Bahkan, ada titik spot yang hanya 3,6 meter. Kondisi itu dengan pasang surut 1,9, maka total kedalaman hanya 5,7 meter. Itupun tidak setiap hari. Idealnya alur pelayaran LWS 5,5 meter. Bila LWS 5,5 meter, maka kapal berbobot 6.000-8.000 bisa masuk. Sekarang ini yang bisa masuk hanya kapal di bawah 4.000 ton. Karenanya, PLM yang draffnya dalam, sering kandas karena alur pelayaran semakin sempit dan dangkal. Hal inilah yang kerap dikeluhkan pengemudi kapal. Seharusnya muat kapal bisa lebih banyak, namun karena kedalaman air atau LWS terlalu rendah. Akhirnya, memuat barang tidak maksimal. Akibat pendangkalan, kapal yang harusnya bisa muat banyak, terpaksa mengurangi muatan. Tentu saja pendapatan yang diterima pihak pelayaran, tidak sesuai dengan yang seharusnya mereka terima. “Bila kapal dipaksakan mengangut banyak muatan, kemungkinan besar kapal akan kandas, “ kata Rosyidi Usman, Ketua Dewan Pengurus Cabang Indonesian National Shipowners (INSA) Pontianak. INSA adalah asosiasi yang menaungi para pemilik kapal dan pengusaha pelayaran nasional. Di Pontianak, memiliki 54 anggota. Bila hal itu terjadi, dampaknya akan beruntun. Akan banyak kapal terpaksa harus menunggu bongkar muat di dermaga mencapai 7-8 kapal per hari. Satu kapal bisa berisi 100-200 kontainer. Dalam sehari diperkirakan akan ada 100150 kontainer yang semestinya harus diangkut tepat waktu menjadi molor. Hal itu berpengaruh pada aktivitas bongkar muat barang yang bertambat di dermaga pelabuhan. Bila hal itu dibiarkan akan ada banyak penumpukan peti kemas di areal pelabuhan. Yang menandakan kurang luasnya lokasi penumpukan kontainer di pelabuhan itu. Saat ini Pelabuhan Dwikora memiliki luas sekitar 600 hektar dan berada di tengah kota. Di sebelah kiri pelabuhan, ada Hotel Kartika. Sebelah kanan ada masyarakat. Sehingga sulit untuk melakukan penambahan lahan parkir peti kemas. Begitu arus bongkar muat peti kemas meningkat, terjadi penumpukan peti kemas di dermaga pelabuhan. Menyebabkan kapal harus bersandar lebih lama, menunggu giliran agar bisa bongkar muat. Ribuan peti kemas yang mestinya sudah diangkut terpaksa masih tertahan di kapal-kapal. Imbasnya, para pengusaha kapal harus menanggung kerugian dihitung dari biaya yang mesti dikeluarkan selama kapal sandar di pelabuhan. Seperti bahan bakar, oli, perawatan kapal, makanan dan gaji kru. “Kalau kita hitung, kerugian mencapai 15 hingga 25 juta untuk satu kapal. Jadi dikalikan 8 kapal per hari. Kita bisa rugi sampai 200 juta,” jelas Rosyidi. Itu masih hitungan per hari. “Jika sandar hingga seminggu, kerugian bisa mencapai Rp 1,4 milyar,” ujar Rosyidi, menghitung-hitung. Semakin lama kapal sandar, kerugian akan semakin besar pula. Kerugian yang diderita pemilik kapal juga ditanggung si empu pemilik barang yang ada di dalam kapal. Seperti barang bangunan, sembako dan kebutuhan pokok lainnya. Imbasnya, akan ada kenaikan harga jual barang dari para pengusaha tadi sebelum dilempar ke pasar. Hal inilah yang menyebabkan harga komoditi di Kalbar lebih mahal dibandingkan harga di pulau Jawa. Apalagi kebutuhan barang di Kalbar masih sangat tergantung pada pulau Jawa, mulai dari beras, gula, minyak, dan beragam kebutuhan makanan lainnya. Selain itu, kebutuhan sandang seperti pakaian juga didatangkan dari Jawa. Berbagai kebutuhan barang ini didatangkan melalui pelabuhan Pontianak. Demikian pula dalam pengiriman hasil bumi Kalbar, baik antar pulau maupun internasional. “Bisa dibayangkan jika terjadi masalah di pelabuhan. Ini akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian Kalbar,” kata sambung Edi Sudratman, pengamat ekonomi, Universitas Tanjungpura, Pontianak. Kepala Pemasaran dan Humas, Pelindo II Cabang Pontianak, Satmuhar mengakui adanya penumpukan peti kemas pada tahun sebelumnya, tapi pada 2013 ini tidak pernah terjadi lagi.” Dulu kapal yang menunggu kami melakukan aktivitas bongkar muat, sekarang terbaik, justru kami yang menunggu kedatangan kapal,’ katanya. Sehingga tidak ada lagi kapal yang antre bertambat di dermaga. Upaya itu dilakukan bertepatan dengan gebrakan Pelindo II telah meluncurkan identitas korporasi baru berupa logo IPC. Identitas korporasi baru ini mengukuhkan semangat baru Pelindo II melakukan transformasi menjadi IPC dengan motto “Energizing Trade Energizing Indonesia.”Tujuannya, perusahaan ini lebih meningkatkan menjadi perusahaan penyedia layanan kepelabuhanan yang lebih efisien dan modern selama melakukan kegiatan operasinya. Seperti jasa

labuh dan tambat kapal, penumpukan barang, dan lainnya. Intinya, Pelindo melayani kegiatan bongkar muat kapal, dan bergerak di bidang jasa. Semangat transformasi tersebut akan diterapkan ke dalam seluruh aktivitas perusahaan, baik pada aspek strategis manajemen, operasional maupun peningkatan sumber daya manusia yang secara komprehensif, gesit dan fleksibel dengan berpegang pada prinsip memajukan perdagangan. Menurut Satmuhar, agar bisa menunjang pelayanan prima, pihaknya juga telah meningkatkan SDM karyawan. Misalnya melalui kegiatan pelatihan kepada karyawan agar terus menciptakan pelayanan prima dan diarahkan pada kebutuhan pelanggan. “Bisa dilihat, pegawai kami sekarang sudah siap melayani 24 jam aktivitas bongkar muat kapal demi menjaga distribusi barang bisa cepat sampai kepada masyarakat Kalbar,” katanya. Bahkan untuk menambah pelayanan aktivitas bongkar muat kapal, pada 2012 Pelindo II Cabang Pontianak telah melakukan penambahan peralatan pelabuhan sebanyak 7 unit. Yakni, 4 unit RMGC (Rubber Mobile Gantry Crane) digunakan untuk penumpukan peti kemas di lapangan penumpukan peti kemas 07 dan 08. Peralatan lain, 1 Unit Container Crane Twinlift (QCC) kapasitas 61 ton dan 2 unit lagi memiliki masing- masing kapasitas 30,5 ton terpa-

pal bisa masuk. Alur muara di Sungai Kapuas harus baik. Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia, yakni membentang sepanjang 1086 km dari hulu di Kabupaten Putussibau, hingga Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sungai Kapuas melewati Kabupaten Sintang, Sekadau, Sanggau, Pontianak dan Kota Pontianak. Makanya daerah ini mendapat julukan, “Kota Seribu Sungai.” Bahkan pada masa RI konfrontasi dengan Malaysia pada tahun 1963, jalur Sungai Kapuas begitu penting. Mobilisasi pasukan dari Pontianak ke sepanjang perbatasan, menggunakan perahu motor. Pada saat itu Sungai Kapuas menjadi jalur transportasi pengangkutan barang. Bahkan, ketika beberapa wilayah kabupaten belum terhubung jalan raya, alur sungai Kapuas sangat penting peranannya. Sejumlahpengusahasembakomenggunakan alur Sungai Kapuas untuk mengangkut kebutuhan bahan pokok. Seperti hasil kebun, karet, bahkan manusia. Kehadiran sungai inilah menjadi denyut nadi ekonomi masyarakat di Kalimantan Barat. Sekaligus menjadi pintu masuk ekonomi di daerah ini. Biasanya, jarak itu ditempuh selama dua jam perjalanan. Sayang dalam beberapa dekade terakhir, kualitas air sungai semakin memburuk. Banyak perusahaan membangun pabrik langsung di bantaran sungai.

rapan, Liberty, Stasiun Jungkat, mulai mengatur pelayaran. Jauhnya lokasi pelabuhan dari muara ditambah lagi masalah alur pelayaran tidak lagi lebar dengan rata-rata 50 meter. Sementara kedalaman sungai hanya berkisar 5 meter saja. Membuat pengemudi kapal harus berhati-hati saat masuk ke pelabuhan melalui alur sungai. Bila nasib kurang beruntung, di alur sungai inilah sering kali terjadi insiden kapal kandas di alur sungai. Mulai dari kapal pengangkut sembako, kapal Pelni dan lainnya. Yang paling fatal adalah kandasnya kapal tanker milik Pertamina, hampir setiap tahunnya mengalami insiden serupa. Hal itu menciptakan situasi yang sangat berpengaruh pada seluruh masyarakat wilayah Kalimantan Barat. Yakni kesulitan mendapatkan BBM lantaran pasokan terhambat di pelabuhan Pontianak. Sehingga terjadi antrian panjang masyarakat pada setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Pontianak dan daerah kabupaten sekitarnya. Imbasnya, terjadinya kelangkaan BBM menyebabkan harga melambung tinggi di kios-kios penjualan BBM. Karena BBM adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan sehari-hari. Untuk memperlancar arus barang dari pelabuhan, PT Pelindo Pontianak harus berupaya memperdalam dan memperlebar alur muara sungai Kapuas. Tapi cara itu tidaklah mudah. Kondi-

alami perubahan. Di mana master plan awalnya di Temajo, berubah ke pesisir darat. Alasannya, high cost yang tinggi jika pelabuhan internasional berada di Temajo. Alternatifnya, pembangunan pelabuhan, coba dialihkan ke Tanjung Gundul, Kabupaten Bengkayang. Terakhir akan dibangun di Pantai Kijing, Sungai Kuyit, Kabupaten Mempawah. Pembuatan pelabuhan penting dilakukan. Pelabuhan merupakan pintu gerbang ekonomi di Kalbar. Pemerintah pusat, provinsi, BUMN, harus turun tangan. Namun, sebelum pelabuhan baru dibuat, ada pertanyaan mesti dijawab. Apakah pelabuhan baru mendesak untuk dibuat? Mengingat di Kalbar, lebih banyak barang yang masuk, daripada barang yang keluar. Kebutuhan barang di Kalbar masih sangat tergantung pada pulau Jawa. Mulai dari beras, gula, minyak, dan beragam kebutuhan makanan lainnya. Selain itu, kebutuhan sandang seperti pakaian juga didatangkan dari Jawa. Berbagai kebutuhan barang ini didatangkan melalui pelabuhan Pontianak. Padahal Kalbar sangat berpotensi melakukan pengiriman hasil bumi, baik antar pulau maupun internasional. Misalnya, karet, sawit yang hasilkan CPO, atau kakao. Sekarang ini, Gubernur Cornelis sudah menyediakan 1,5 juta hektar lahan untuk sawit. Yang baru ditanami sekitar 500 ribu hektar. Yang sudah panen sekitar 400 hektar.

Begitu juga dengan data arus barang berdasarkan perdagangan di Pelabuhan Pontianak. Dalam hal ini dibagi menjadi dua. Yakni perdagangan luar negeri dan dalam negeri. Perdagangan luar negeri untuk impor dan ekspor pada 2010, sebanyak 635.749 ton. Pada 2011 alami penurunan, jumlahnya 557.818 ton. Dan pada 2012 alami kenaikan, jumlahnya 621.286 ton. Termasuk aktivitas perdagangan dalam negeri bongkar muat antar pulau. Pada 2010, sebanyak 4.791.524 ton. Pada 2011 alami kenaikan, jumlahnya 6.262.678 ton. Dan pada 2012 alami kenaikan, jumlahnya 6.530.450 ton. Aktivitas bongkar muat barang di atas, jelas, areal pelabuhan yang ada sekarang terjepit di antara berbagai bangunan dan pemukiman. Perkembangan dan tingkat ekonomi yang tinggi, serta dominan komoditi yang banyak, menjadi alasan perlunya pembenahan pelabuhan Pontianak sehingga lebih memadai. “Karena yang ada saat ini kurang memadai,” kata Nathan, saat Audiensi dengan Gubernur Kalbar, Cornelis, di Pendopo Gubernuran, tahun lalu. Solusinya, akan ada pembangunan pelabuhan baru bernama” Pelabuhan Samudera. “ seluas 1.500 hektare di sekitar lokasi Kijing, Kabupaten Pontianak. Berdasarkan kajian, lokasi ini cocok untuk dibangun pelabuhan. Karena berFOTO: Ulla Asri/Borneo Tribune

sang di dermaga 07 dan 08. Ada lagi 2 unit Gantry Jib Crane kapasitas 35 ton. Alat ini dapat digunakan untuk peti kemas dan barang non peti kemas yang terpasang di dermaga 05 dan 06 dan 1 unit Mobile Crane kapasitas 25 ton. Semuanya adalah peralatan utama yang berfungsi dalam proses pengangkutan kontainer di pelabuhan. Dalam melayani konsumen, Pelindo sudah siapkan alur pelayaran dan fasilitas bongkar muat, serta gudang. Alat bongkar muat selalu siap. Sebelum ada kontainer, bongkar muat dilakukan dengan tenaga manusia. Butuh banyak buruh untuk membongkar barang dari kapal. Ini juga bisa terkendala dengan cuaca. Sehingga barang bisa basah dan tak terawat. Dengan kemajuan teknologi, tenaga buruh diganti peralatan bongkar muat barang. Misalnya, Crane, Reach Stocker atau Super Stocker, dan lainnya. Barang juga semakin aman dengan penggunaan peti kemas. Penambahan peralatan ini diyakini mampu menjadi daya ungkit menekan biaya tinggi (high cost) akibat dampak antrian yang cukup panjang serta menambah kapasitas daya tampung hingga 30 persen. Saat ini luas areal penumpukan peti kemas 6.000 meter persegi. Dibutuhkan penambahan sekitar 3.000 meter persegi lagi agar daya tampung mencukupi. Tujuannya agar bongkar muat dapat digenjot hingga 15 box per jam, dari kondisi sebelumnya masih di bawah 15 box per jam. “Yang pasti, Pelindo sedang berusaha keras agar semua peralatan bisa selesai tepat waktu,” kata General Manager PT Pelindo II Cabang Pontianak, Solikhin. Rosyidi, Ketua INSA Pontianak mengatakan suatu daerah bila ingin berkembang, harus memperhatikan pelabuhan. Transportasi penting bagi kelancarandanpertumbuhanekonomi.Daerah yang punya pelabuhan, harus perhatikan pelabuhan. Alasannya, transportasi yang murah melalui laut. Dalam masalah alur pelayaran di pelabuhan, yang diutamakan adalah alur muara. Sebab, muara menjadi pintu masuk barang. Apabila alur sungai alami pendangkalan karena alam, maka semua pihak harus perhatikan masalah ini. Yang paling utama adalah, agar ka-

Seperti perusahaan sawit, karet dan usaha lainnya. Sehingga instalasi pembuangan akhir limbah (IPAL) langsung mengalir ke sungai. Belum lagi masalah sampah setiap harinya selalu menumpuk menggenangi sungai. Tapi persoalan besar adalah pencemaran sungai dari limbah merkuri dan zat berbahaya lainnya dari aktivitas penambang emas tanpa izin di sepanjang aliran Sungai Kapuas. Aktivis Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Kalbar, Hendrikus Adam menyebutkan,adanyakerusakanhutanjuga diakibatkan kegiatan penambang emas tanpa izin (PETI) menyebabkan Sungai Kapuas menjadi dangkal. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tanjungpura enam tahun silam pernah melakukan penelitian. Hasilnya ditemukan kandungan merkuri sebesar 1,071,39 parts per million (ppm) di Sungai Kuala Mandor, Kabupaten Landak yang merupakan salah satu anak Sungai Kapuas. Adapun batas normal kandungan merkuri untuk standar baku mutu air bersih di bawah 1 part per billion (ppb) atau 0,001 ppm. Penelitian ini menyimpulkan air Sungai Kapuas positif terkontaminasi merkuri. Bahan berbahaya dan beracun itu berasal dari limbah penambangan emas liar yang banyak terdapat di sepanjang aliran Sungai Kapuas. Dampak dari kerusakan lingkungan tadi bisa dibandingkan dengan kondisi alur pelayaran di Sungai Kapuas. Pada 1998-2000, lebar alur rata-rata 80 meter. Sehingga kapal masih bisa berpapasan. Malahan, lebar alur di depan pelabuhan mencapai 200-300 meter. Kondisi sekarang sudah berbeda. Akibat adanya kerusakan lingkungan dan pencemaran air di sungai, menyebabkan terjadinya sedimentasi. Yang terjadi, lebar alur hanya mencapai 40-50 meter. Kondisi seperti itu, alur sungai tak bisa dilebarkan. Karena lahan di bahu kiri-kanan sungai milik penduduk lokal. Sehingga butuh biaya tinggi jika harus melakukan bebaskan tanah penduduk. Sehingga, semakin banyak kapal yang sandar, akan menghambat alur pelayaran. Saat ini kondisi pelayaran, alur dari pelabuhan hingga ke Batu Layang masih aman.Begitu sampai di Sumber Ha-

si di muara Sungai Kapuas, alurnya sering berpindah-pindah. Penyebabnya arus dari laut bertemu dengan arus sungai, sehingga sering berpindah-pindah alurnya. Meski dikeruk akan terjadi pendangkalan kembali. Satmuhar mengatakan proyek pengerukan sungai setiap tahun dilakukan sejumlah lokasi di Sungai Kapuas. Biayanya mencapai Rp 30 miliar per tahun. Pengerukan terakhir di alur Sungai Kapuas dilakukan pada tahun 2012. Tetap saja pada waktu-waktu tertentu sungai alami pendangkalan. Beruntung kehadiran UU Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran yang disahkan 7 Mei 2008, diharapkan dapat membawaperkembangandalampengelolaan layanan kepelabuhanan, terutama berkaitan bongkar muat barang dan penumpang. Termasuk peluang pembiayaan pengerukan dari Daftar Isian Proyek (DIP) bukan bersumber keuntungan atau pendapatan PT Pelindo. Di Sumatera Selatan, pelabuhan juga berada di alur Sungai Musi. Pertamina dan PT Pupuk Sriwijaya ikut membantu pembiayaan pengerukan alur sungai. Bahkan pada 2012 lalu biaya pengerukan sungai juga sudah bersumber dari APBN. Alur sungai di Pelabuhan Dwikora Pontianak, meski sudah dilakukan proyek pengerukan setiap tahunnya, belum menyelesaikan pangkal persoalan. Karenanya, pelabuhan mesti pindah. Pengamat Ekonomi Untan Edi Suratman mengatakan, berbagai persoalan di Pelabuhan Pontianak sudah terjadi sejak lama. Menurutnya pelabuhan alur sungai memang sudah tidak cocok lagi. “Percuma kalau hanya pembangunan di pelabuhan lama,” ujar Edi. Ia mengusulkan pembangunan pelabuhan baru, misalnya di muara Mempawah. Wacana tentang perpindahan pelabuhan, sebenarnya sudah ada sejak Gubernur Sujiman, menjabat sebagai Gubernur Kalbar. Bahkan ada rencana membangun pelabuhan di Temajo dan Pulau Datuk di Sambas sejak Gubernur Kalbar dipegang Aspar Aswin selama dua periode hingga Usman Ja’far. Gubernur Kalbar sekarang, Cornelis melalui Kepala Diskominfo Kalbar, Denny LK mengatakan, mengenai pelabuhan Temajo yang diwacanakan menjadi pelabuhan internasional meng-

Lantaran Kalbar belum memiliki pelabuhan bertaraf internasional. Sehingga masyarakat Kalbar belum bisa menikmati pajak ekspor minyak kelapa sawit itu. Itu terjadi karena CPO produksi Kalbar diekspor melalui beberapa pelabuhan ekspor di Jawa dan Sumatera. Yang terjadi selama ini Pemda Kalbar hanya bisa menikmati dari pajak bumi dan bangunan. Hasilnya cukup kecil. “Hanya mencapai Rp 500 juga per tahun. Jumlah itu kan sangat kecil,” kata aktivis lingkungan Kalbar, Deman Huri. Angka segitu tentu tidak sebanding dengan biaya keluaran dari ekspor minyak kelapa sawit mentah di Kalbar. Kepala Dinas Perkebunan Kalbar Hiarsolih Buchori dalam sebuah pertemuan menyebutkan setiap tahun Kalbar menghasilkan sekitar satu juta ton CPO. Namun, untuk ekspor, CPO Kalbar masih menggunakan pelabuhan di Belawan, Medan atau Dumai, Riau. Sementara biaya keluaran dari ekspor CPO Indonesia dalam empat tahun terakhir yakni 2008 - 2011 mencapai Rp50 triliun. Di Kalbar untuk 2011 saja, nilainya mencapai Rp28,9 triliun. “Ini angka yang sangat besar, tapi belum bisa dinikmati masyarakat Kalbar, karena yang menerima anggaran segitu adalah pusat, bukan daerah, “ tambah Deman. Karena Kalbar tidak tercatat sebagai pelabuhan ekspor. Kalbar masih ekspor CPO lewat Belawan atau Dumai. Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Lambok V Nathan pernah berkata, Provinsi Kalbar merupakan satu diantara provinsi yang menjadi sasaran bagi PT Pelindo untuk mengembangkan dan memperluas areal pelabuhan. Menurut data Pelindo II Cabang Pontianak tiga tahun terakhir, arus pertumbuhan container di pelabuhan Pontianak terjadi peningkatan. Meliputi arus barang berdasarkan jenis kemasan. Yakni general cargo, bag cargo, curah cair, curah kering, dan peti kemas. Pada 2010 sebanyak 5.427.273 ton, 132.404 box dan 150.114 teus. Pada 2011 alami peningkatan yakni 6.262.678 ton dan 157.361 box, serta 172.892 teus. Pada 2012 kembali meningkat yakni 6.530.450 ton dan 165.610 box, serta 184.557 teus.

hadapan langsung dengan laut lepas. Selain itu, draff di muara cukup dalam atau setara dengan 30-40 meter. Sehinggakapalbarangdenganmuatan100 ribu ton bisa masuk ke pelabuhan itu nantinya. Beda dengan Pelabuhan Dwikora, merupakan pelabuhan sungai di mana draff alur hanya mencapai 4-5 meter, nantinya akan difungsikan untuk alur pelayaran kapal kecil dengan kapasitas muatan untuk 10 ribu ton. Pihak Pelindo belum bisa memastikan kapan proyek tersebut bisa dimulai. Tapi, bila pembangunan ini terealisasi, akan mampu mendukung pembangunan kawasan. Juga akan memperlancar bongkar muat barang. Sehingga biaya akan lebih murah. Alasan lain, pembangunan pelabuhan di lokasi, jauh dari kota. Sehingga tidak berdampak pada arus kecamatan di jalan dalam kota. Berbeda dengan kondisi di Pelabuhan Dwikora. Lokasinya berada di jantung Kota Pontianak. Sehingga rawan kemacetan begitu truk pengangkut kontainer melakukan aktivitas bongkar muat. “Tapi pembangunan pelabuhan baru ini tidak mudah. Dibutuhkan biaya besar. Sekarang kami masih fokus menyelesaikan pembebasan lahan milik masyarakat,” kata Satmuhar menambahkan. Yang jelas, bila suatu daerah ini ingin berkembang, harus memperhatikan pelabuhan. Karena pelabuhan memegang peranan penting bagi kelancaran dan pertumbuhan ekonomi. Pelabuhan menjadi faktor penting bagi daya saing logistik nasional. Begitu pula masalah alur pelayaran di pelabuhan, yang diutamakan adalah alur muara. Sebab, muara menjadi pintu masuk barang. Apabila alur sungai alami pendangkalan karena alam, maka semua pihak harus perhatikan masalah ini. Yang paling utama adalah, agar kapal bisa masuk. Alur muara harus baik. Padaakhirnyapembangunanpelabuhan baru tentu saja membutuhkan biaya yang besar. Karena itu, dananya tidak bisa hanya dari APBD. Pemerintah pusat harus turun tangan. ”Jika pelabuhan dianggappentingbagiperekonomian,pemerintah harus sudah menganggarkan dana untuk pelabuhan baru ini. “Jika tidak ya masalah kepelabuhan tidak akan selesai-selesai,” tambahnya.


Jumat, 22 Februari 2013

Kapuas Hulu

Borneo T Tribune

10

Jalan Boyan Tanjung-Bunut Hilir Telan Dana Rp 9 Milyar “

Saya rasa penanganan jalan ini berbeda dengan ruas jalan lainnya, karena sejumlah faktor kondisi di lapangan, seperti gambut dan rendaman air

Timotius Borneo Tribune, Putussibau

KEPALA Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu Ana Maria mengatakan ruas Jalan Boyan Tanjung-Bunut Hilir telan dana Rp 9 Miliar lebih dalam pengerjaan tahun ini melalui APBD. “Tidak bisa kita tuntaskan sekaligus,

namun penanganan akan tetap diprioritaskan dan tahun ini telah dianggarkan, jadi kita minta masyarakat tetap bersabarlah. Kami akan terus berusaha hingga jalan tersebut bisa digunakan,”ungkapnya kepada Borneo Tribune, Rabu (20/2). Dikatakan Ana, ruas jalan tersebut sangat panjang, dengan kondisi gambut salah satu

menjadi kendala dalam penanganan nantinya. Hingga saat ini menurutnya, sekitar 26 kilometer yang belum bisa ditembus. “Saya rasa penanganan jalan ini berbeda dengan ruas jalan lainnya, karena sejumlah faktor kondisi di lapangan, seperti gambut

dan rendaman air,” jelasnya. Menanggapi bencana alam yang terjadi seperti banjir, pihaknya sudah mengusulkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah, namun dirinya belum mengetahui hasilnya seperti apa. Menurut Ana dalam

memperhatikan infrastruktur pihaknya akan selalu berupaya seluruh akses jalan bisa ditembus terutama untuk ruas jalan Boyan Tajung-Bunut Hilir. “Wilayah kita ini cukup luas, kondisi jalan hampir merata masih memerlukan perhatian, sehingga

dengan anggaran terbatas kita melihat mana yang benar-benar masih memerlukan penanganan. Dengan anggaran yang kita miliki kami akan terus berusaha memperhatikan infrastrktur jalan dan jembatan yang menjadi kewenangan kami,” ujarnya.

Seorang Perawat Diserang Sepasang Suami Istri

Dituduh Melakukan Teror

Timotius Borneo Tribune, Putussibau TANPA basa basi, Evi seorang perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Putussibau langsung dituduh melakukan teror via sms. Bahkan Evi sempat didorong hingga tersandar dan terduduk oleh Arpandi yang menuduh Evi melakukan teror SMS kepada Marsini istrinya. Menurut pengakuan Evi, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.20 wib, Rabu (20/2) kemarin di ruang IGD RSUD Putussibau, bahkan kejadian tersebut sempat menghebohkan sejumlah pegawai RSUD Putussibau. Atas perlakuan ini Evi langsung melaporkannya kepada pihak keamanan Polres Kapuas Hulu. “Jelas saya tidak terima, tiba-tiba saya langsung dituduh melakukan teror kepada istrinya, bahkan saya didorong dan telepon genggam milik

saya dirampas. Saya didorong sampai terduduk, kebetulan saat itu saya lagi asyik-asyik ngobrol sama teman sambil melihat HP, tiba-tiba datang Arpandi langsung bertindak seperti itu, dan saya minta yang bersangkutan diproses sesuai aturan yang berlaku,” ungkap Evi kepada sejumlah wartawan, Rabu (20/2) kemarin. Tidak hanya Arpandi, menurut Evi, Warsini juga langsung muncul mengecek HP miliknya. Sayangnya tuduhan mereka tersebut tidak terbukti, tidak ada satu smspun di HP Evi yang melakukan teror. “Memang saya tahu Warsini tidak senang dengan saya, tapi saya tidak pernah sms teror dia. Nomor HP dia saja, saya tidak tahu,” tutur Evi. Dijelaskan Evi, bahwa atas kejadian tersebut Arpandi dan istrinya sempat meminta maaf. Namun karena sudah dipermalukan didepan

orang banyak begitu, Evi tidak mau begitu saja memaafkan pelaku. Saat itu juga Evi mendatangi Mapolres Kapuas Hulu membuat laporan polisi. “Saya merasa sudah dipermalukan dan dilecehkan, dan saya tidak mau memaafkan begitu saja, yang jelas persoalan ini saya minta diproses secara hukum. Di Kantor Polisi pun Arpandi dan istrinya itu minta maaf juga, tetapi saya sudah terlanjur diperlakukan seperti itu didepan umum, saya juga punya harga diri,” cetusnya. Dipaparkan Evi, saat di Kantor Polisi nomor di telepon genggam yang melakukan teror tersebut sudah di cek oleh petugas. Tapi nomor tersebut berbeda dengan nomor Evi, bahkan menurut Evi petugas menghubungi nomor tersebut tetapi tidak ada jawaban. Ditempat terpisah, Kompol Gani Fernando selaku Wakpolres Kapuas Hulu membenarkan bahwa ada laporan Evi masuk ke Polres Kapuas Hulu, hanya saja keterangan yang diperlukan belum lengkap, sebab saat itu pelapor belum bisa dimintai keterangan karena jaga anak. “Kasus ini tetap kita tangani, bahkan jika kasus ini terbukti ada unsur pidananya akan kita lanjutkan hingga kepersidangan. Hanya saja saat ini kita masih mengumpulkan keterangan dan masih tahap penyelidikan,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (21/2).

Aksi naga di halaman Kantor Bupati Kapuas Hulu yang disaksikan sejumlah PNS dan Warga Kota Putussibau. FOTO: Timotius/Borneo Tribune Timotius Borneo Tribune, Putussibau AKSI naga dan barongsai memukau sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, bahkan warga Kota Putussibau dan sekitarnya. Pasalnya setelah di lepas secara resmi oleh Abang Muhammad Nasir selaku Bupati Kapuas Hulu, naga dengan ukuran hamper puluhan meter ini dan dua buah barongsai beraksi di halaman Kantor Bupati Kapuas Hulu dan berkeliling Kota Putussibau. Tampak hadir juga Agus Mulyana Wakil Bupati Kapuas Hulu, sejumlah Kepala Dinas, Badan, Kantor dan Bagian serta sejumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Kapuas Hulu, bahkan sejumlah warga Kota Putussibau juga berduyunduyun menyaksikan permainan naga da dua buah barongsai di halaman Kantor Bupati Kapuas Hulu, Kamis (21/2). “Menurut keyakinan kami, naga yang saat ini kita saksikan dan akan keliling Kota Putussibau ini dipercaya akan membersihkan segala hal yang tidak baik, dan akan

mendatangkan berkah di Bumi Uncak Kapuas. Mengingat tahun ini adalah tahun naga ular banyak kekhawatiran akan terjadi banjir. Namun hal tersebut tidak terjadi apabila kita banyak berdoa, bersahabat dengan alam dan menjaga hutan,” kata Cin Cam Cin Ketua Panitia pelaksana Imlek dan Cap Go Meh Kapuas Hulu. Sementara itu, Nasir

mengatakan bahwa kegiatan dan permainan naga serta baraongsai tersebut merupakan kegiatan rutin. Selain itu, pertunjukan tradisonal ini merupakan serangkaian kegiatan Imlek dan Cap Go Meh. “Kegiatan ini perlu ditingkatkan, mengingat ini merupakan asset daerah terutama untuk bidang Pariwsata,” tandasnya.

Gallery

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

PALAPA TAXI

PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG

Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2

Jl. Niaga No. 25

0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :

BERANGKAT:

05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

Sebelum dilepas Bupati Kapuas Hulu keliling Kota Putussibau, naga yang dimainkan sebelas orang ini terlebih dahulu diberkati. FOTO: Timotius/Borneo Tribune

IKLAN BARIS Dijual

Dicari

Peluang Usaha

Rumah Permanen. Jl. Purnama Komp. Dinasti Indah Blok B No. 14 Ptk. Ukuran Tanah 10 x 18 m2, Ukuran Bangunan 9 x 15 m2. Hub:085252015279

SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562

BISNIS FOREX! Daftar hr ini, besok psti dpt Profit (7% selama 100 hr) www.forexal.com SMS “PETUNJUK” Hp.087885563999 T.07789645034

Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.

Peluang Bisnis INVESTASI EMAS! Hari ini daftar mulai besok Dpt PROFIT (7%/hari) www.forecashier.com/ID.000833 /SMS “MINAT”.Hp.087775210833

Dijual Tanah

Peluang Bisnis

Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336

Bisnis Forex! Modal Min Rp.300rb, Profit Besar, Cek UTK Pns, Pensiunan dll. Info www. inforexal.com, SMS “MINAT” Hp. 087885563999

DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977

Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Dijual tanah, 364 M 2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.

Kost

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo Tribune

Jumat, 22 Februari 2013

11

Zulfadhli: Layak Dapat Reward Kalbar pada bidang pendidikan. Pernyataan tersebut disampaikan anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI tersebut pada rapat koordinasi

bidang Pendidikan Kabupaten Kubu Raya yang digelar di Hotel Aston Pontianak, Rabu (21/2) kemarin. Hadir juga sebagai pembicara utama lainnya, Kabag PPSDM

dan PMP Kemendikbud RI, Prof Syawal Gultom, MP. Di hadapan Kepala Dinas Kubu Raya, Frans Randus, Ratusan Kepala Sekolah, Kepala UPT serta Pengawas

Sekolah, Zulfadhli dengan tegas mengatakan bila dirinya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Ia sudah memberikan reward kepada kabupaten

api. Namun para warga, mempertanyakan keluarga Akhong, yang tidak ada bersama para korban yang rumahnya terbakar. Saat diperiksa di rumah Akhong, di depan pintu rumah ditemukan 1 mayat yang sudah hangus terpanggang, setelah itu ditemukan lagi 2 mayat dalam kondisi yang nyaris sama. Sedangkan 1 mayat lagi ditemukan disamping bak air minum, dibelakang rumah. “Rumah saya digedor warga. Saya bangun dan melihat api sudah membesar. Warga ramai dilokasi, serta pemadam kebakaran berusaha memadamkan api. Setelah api padam, baru ditemukan Akhong, bersama istri, menantu dan ibunya meninggal. Api juga meludeskan 12 ruko,” kata Sani, yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kebakaran.

Mengenai musibah kebakaran yang sampai memakan korban jiwa tersebut, Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, atas nama pemerintah daerah dan pribadi mengucapkan turut berduka dan berbelasungkawa kepada sanak keluarga Akhong yang telah menjadi korban dalam kebakaran tersebut. Dan pemerintah daerah, juga memberikan bantuan sembako melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrnas) dan Badan Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (BLHPB). “Bantuan Pemda ini, diharapkan dapat sedikit meringankan beban warga yang rumahnya terbakar. Serta saya juga turut berduka atas musibah yang dialami warga kita ini. Semoga semua diberi kesabaran dan ketabahan,” kata Rubijanto.

12 Ruko Ludes, 4 Nyawa Melayang sebut. Untuk korban kebakaran yang sudah ditemukan, sudah dibawa ke RSUD Rubini Mempawah,” kata Kapolres Sungai Pinyuh, Sigit Dedy Purwadi saat berdilaog dengan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, saat meninjau lokasi kebakaran pagi harinyan. Salah satu korban yang selamat, A Fung (30), mengaku saat tahu terjadi kebakaran asap tebal sudah masuk ke rumahnya. Ia beserta suaminya hanya berusaha menyelamatkan ke 5 anaknya. “Seluruh keluarga saya selamat, tapi seluruh harta benda habis terbakar. Hanya tinggal baju di badan saja. Untuk sementara saya tinggal di rumah keluarga di Sungai Pinyuh,” kata A Fung dengan isak tangisnya. Sedangkan korban lainnya yang selamat, Ibrahim (40) juga mengaku seluruh

harta benda tidak dapat diselamatkan. Walaupun merasa terpukul dalam musibah ini, dirinya masih merasa beruntung semua anggota keluarganya selamat. “Saya dalam keadaan panik tak satupun barang di rumah dapat diselamatkan. Namun kami juga merasa sedih, karena ada warga kami yang menjadi korban. Apalagi saat mayat Akhong beserta keluarga ditemukan. Banyak warga yang meneteskan air mata, karena kami disini sudah merasa satu keluarga. Bahkan keluarga Akhong, orangnya sangat baik,” ungkapnya. Sedangkan Kepala Desa Sungai Purun Besar, Muhammad HM Sani menceritakan kronologis mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 00.00 Wib. Sekitar 2 jam, pemadam kebakaran berhasil menjinakan

Pontianak Dihantui Jamret Bersajam hendak turun dari mobil, namun ketika hendak turun, Frisa langsung ditodong dengan parang panjang bahkan parang tersebut nempel ke lehernya. Akhirnya pelaku yang meminta tas, dengan terpaksa diberikan Frisa. Dimana di dalam Tas Frisa tersebut, berisikan empat unit telepon genggam, dan uang senilai satu juta rupiah. Jika ditotalkan kerugiannya sekitar puluhan juta. Menurut Lilis teman korban saat dijumpai di TKP yang merupakan di depan rumahnya, tersebut, dirinya membenarkan kejadian tersebut, dimana laporan sudah dibuat di Polresta Pontianak, guna berharap pelaku dapat tertangkap. “Frisa itu mau jemput saya, karena saya dan Frisa ada janji makan siang, namun ketika di depan rumah saya, Frisa yang mau turun

dari mobil ditodongkan parang panjang ke leher Frisa, dan pelaku meminta Tasnya, dengan terpaksa Frisa memberikan Tas, guna menyelamatkan diri dari pelaku jamret yang kejam tersebut,” ungkap Lilis saat bercerita di depan rumahnya, Kamis (21/2). Dikatakan Lilis, Ia mengetahui kronologis kejadian ini, karena Frisa menceritakannya setelah ditodong. Dan saat kejadian Ia tidak melihatnya. Karena kejadian begitu cepat, dan kondisi Gang dalam keadaan kosong, sehingga membuat pelaku leluasa kabur. “Pelaku menggunakan parang panjang dan berkarat, kemudian menodongkan ke leher teman saya, setelah mendapatkan tas pelaku langsung kabur, pelaku menggunakan sepeda motor Jupiter terbaru warna merah, namun teman saya ti-

dak sempat melihat KB nya,” jelas Lilis. Dikatakan Lilis, temannya tersebut, sampai saat ini masih dalam keadaan trauma, akibat aksi pelaku kejahatan yang menggunakan sajam itu. Dan yang berhasil diambil pelaku, yakni Tas yang berisikan empat unit telepon genggam, dompet serta uang satu juta rupiah, dimana kerugian keseluruhan yang ditelan korban adalah puluhan juta Sementara itu Ayah Lilis, juga membenarkan kejadian tersebut, dan berharap kepolisian segera menangkap pelakunya, karena meresahkan warga Kota Pontianak. Sedangkan Bodeng (30) tetang Lilis, dirinya mengatakan, bahwa Ia melihat pelaku, yakni menggunakan Jupiter MX warna Merah Hitam, dua orang, dengan ciri - ciri badan pelaku seperti ABG. Dan mengguna-

kan celana Abu - abu. “Dua orang menggunakan switer parasut warna hitam dan tutup helm, dan sempat mutar di depan rumah saya, namun saya tidak curiga, eh ternyata dua orang itu pelakunya, yakni setelah Lilis mengatakan bahwa temannya telah di todongkan parang oleh pelaku jamret,” ungkap Bodeng. Bodeng selaku masyarakat Kota Pontianak, merasa resah akan aksi - aksi pelaku kejahatan seperti ini, karena pelaku - pelaku kejahatan seperti ini bisa membunuh warga yang tak berdosa apabila melakukan perlawanan dan tidak menyerahkan tasnya. “Saya berharap kepolisian melakukan Patroli di Gang gang serta siang hari, karena pelaku sudah berani bermain di siang hari danÿ di Gang - gang warga,” harap Bodeng

sedang berlangsung. “ Kapolresta sebelumnya melarang, karena kebijakan pimpinan daerah, dan merupakan promosi wisata Kalbar dan Kota Pontianak, akhirnya rute tidak berubah. Mau tidak mau kita mengikuti pimpinan,” tambah Kasubag Humas Polresta Pontianak. Sementara itu Kasat Lantas Polresta Pontianak Kompol Ichsan Nur, secara teknis dirinya menjelaskan, bahwa Gang - gang yang ditutup, nantinya akan dilakukan pengamanan buka tutup, karena tidak mungkin kita melarang masyarakat untuk keluar dari

Gangnya sendiri, namun mekanisme warga yang hendak keluar dari Gang tersebut, yakni dengan cara menunggu aba - aba dari anggota yang berjaga, yakni menunggu pembalap tidak melewati rute tersebut. “Anggota akan berjaga di setiap Gang, dan pagar besi akan menutup Gang tersebut, ketika ada warga yang hendak keluar kita bolehkan, namun menunggu aba - aba dari anggota yang berjaga, yakni demi keselamatan,” jelas Kompol Ichsan Nur. Dikatakan Kompol Ichsan Nur, kemacetan sudah pasti terjadi, jadi masyarakat harap maklum. Karena bapalan terjadi di pusat Kota. Dan predikasi yang dipastikan macet total, yakni di Jembatan Kapuas 1, Imam Bonjol, Taman Alun - Alun Kapuas, Patimura, Merdeka. “Jadi yang dari arah Jembatan Kapuas 1, harus lurus terus, yakni tidak boleh belok Tanjung Pura maupun Gajah Mada. Jadi terus ke jalan A. Yani, begitu juga yang dari Imam Bonjol, namun bisa masuk ke Jembatan Kapuas 1,” ungkap Kompol Ichsan. Ia pun menegaskan, jika terjadi kecelakaan atau kelalaian, maka kita seperti apa kejadiannya, jika memang ada kelalaian dari Panitia maka akan kita proses sedangkan jika ada kesalahan dari pembalabnya, juga kita akan proses hukumnya. “Nanti ada karung - karung yang membatasiÿ Rute - rute balapan tersebut, yakni guna keselamatan pengendara umum dan pembalap, sehingga tidak ada kejadian yang tidak diinginkan,” timpalnya. Lebih jauh lagi, Ichsan Nur mengatakan, bahwa ada 5 Race yang akan berlangsung, dimana masing masing Race 10 Lap, sehingga acaranya akan berlangsung selama 10 jam. Yakni dimulai pukul 07.00 - 17.00.

Hari Ini Kota Pontianak Macet pemimpin Kalimantan Barat, akhirnya rute tidak berubah dan tetap di rute yang ditentukan oleh Panitia. Namun Start dan Finish nya saja yang berubah, yang awalnya di Jalan Agus Salim, kini berubah di Hotel Orchad Gajah Mada. Menurut Kapolresta Pontianak Kombes Pol Muharrom Riyadi melalui Kasubag Humas Polresta Pontianak AKP Slamet, dirinya mengatakan bahwa rute Road Race Tour D Khatulistiwa tidak berubah, dan dalam hal ini Polresta menerjunkan sebanyak 677 personil ke jalan. “677 personil ini terdiri

dari,ÿ anggota kepolisian dan TNI. Dan pengamanannya buka tutup jalan. Dan terdapat 49 Gang yang ditutup dari rute - rute yang ditentukan,” ungkapnya, Kamis (21/2). Dikatakan AKP Slamet, 49 Gang yang ditutup itu terdiri dari, yakni di Jalan Agus Salim ada 7 Gang, Gajah Mada ada 18 Gang, Jalan Pahlawan ada 3 Gang, Tanjung Pura ada 21 Gang. Dan diharapkan masyarakat dapat mengerti akan hal ini, karena ini merupakan kebijakan dari pimpinan atas rute yang ditentukan, jadi ada gang - gang yang ditutup ketika balapan sepeda

yang dipimpin Muda Mahendrawan ini. “Mengapa harus mendapatkan reward? Karena Kubu Raya merupakan kabupaten yang sedikit di Indonesia ini, mengalokasikan tambahan dana BOS dalam bentuk BOSDA. Tidak banyak daerah yang memberikan porsi besar kepada anggaran pendidikan karena selama ini daerah selalu berpikir BOS cukup dari pusat saja,” ucap Zulfadhli. Zulfadhli yang membidangi Komisi Pendidikan, Seni, Budaya, Pemuda dan Olahraga ini juga memberikan contoh lain yang tak banyak dilakukan daerah lainnya. “Kubu Raya merupakan kabupaten yang pertama mengalokasikan dan mengimplementasikan seragam sekolah gratis bagi pelajar baru setiap tahun ajaran baru,” ucapnya. Ini, kata Zulfadhli menunjukkan keseriusan pemerintah daerah terutama kepala daerahnya terhadap pembangunan sumberdaya manusia.”Muaranya peningkatan kualitas SDM. Kubu Raya telah meletakan pondasi yang benar dengan memberikan perhatian besar bagi pendidikan karena SDM erat kaitannya dengan masa depan bangsa,” papar legislator yang biasa disapa Bang Zul ini. Pada kesempatan itu juga Zulfadhli mengharapkan implementasi kurikulum 2013 tidak menimbulkan persoalan yang justru mengganggu proses belajar mengajar namun lebih meningkatkan mutu pendidikan. “Karena itu persiapan seperti buku juga mesti diperhatikan. Termasuk pelatihan guru yang mesti diberikan. Yang terpenting lagi adalah seluruh pemangku kepentingan ikut menyosialisasikannya,” tegas dia.

Sementara untuk anggaran disebutkan Zulfadhli, ada tiga jenis yakni anggaran yang melekat, tidak melekat serta DAK. Semuanya untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 namun untuk buku dan gur bersumber dari DAK yang nilainya sebesar Rp2,3 triliun. . “Fraksi Golkar dan fraksi lainnya mendukung. Hanya kemarin mereka minta ada jaminan agar kurikulum 2013 ini tidak ada ‘lubang-lubang’ yang dapat berakibat pada masalah hukum,” ucapnya. Sedangkan Kepala Badan SDM Kemendikbud, Syawal Gultom menjamin implementasi perubahan kurikulum 2013 yang dicanangkan pemerintah pusat tidak akan menyulitkan para guru. Justru akan meringankan beban dalam memberikan mata pelajaran kepada anak didik. Karena kurikulum 2013 sifatnya sudah tematik tidak lagi KTSP 2006 lalu yang lebih mengedepankan mata pelajaran. “Jadi para guru tidak perlu khawatir sebab ini hanya lah bersifat penyempurnaan. Karena itu pemahaman guru sangat lah penting untuk menunjang terlaksananya kurikulum 2013 yang baru. Seperti proses pembelajarannya, materi, maupun penilaiannya,” kata Syawal. Tinggal nantinya menurut Syawal perlu dilakukan terus pendampingan dan penguatan terhadap para guru. Bahkan, untuk sarana dan prasarananya ditegaskan dia tidak musti yang baru atau khusus namun cukup dengan yang sudah ada sekarang ini, kurikulum 2013 dapat terlaksana. Dan 8 standar pendidikan terus diperbaiki. Ada empat perubahan mendasar di kurikulum 2013 ini. Pertama,

kompetensi. Dimana menjadi akhir dari proses pendidikan. Ini sangat jauh berbeda dengan KTSP yang lalu lebih cenderung kepada mapel. Kedua dari materi. Dimana pada pada kurikulum 2013 siswa terutama tingkat SMP sudah bisa membaca database maupun mengup date data. Kondisi ini berbeda dengan KTSP 2006, siswa tidak bisa mengakses atau membaca data. “Ketiga prosesnya. siswa dapat melakukan observasi, memodifikasi, pelaporan dan membaca analisa. Terakhir adalah penilaian dari hanya mengandalkan tes namun sudah bisa dengan porto folio seperti sikap dan prilaku siswa. Dari menguji output menjadi nonoutput,” tuturnya. Sementara mata pelajarannya untuk SD tidak berubah begitu pula tingkat SMP, SMA dan SMK lebih mendekatkan pada mapel. Termasuk karakter building atau pembangunan karakter sudah terintegrasi didalamnya. Kepala Dinas Pendidikan Kubu Raya, Frans Randus mengakui pihaknya telah mempersiapkan sekitar 759 orang guru untuk mendukung kurikulum 2013 ini dengan indeks Rp500 ribu per orang. “Mereka ini lah yang akan menjadi sasaran untuk implementasi kurikulum 2013. Data ini diambil dari dapodik (Daftar Pokok Pendidik). Jumlah ini yang terbesar di Kalbar,” ungkapnya. Penguatan guru dikatakan Frans menjadi salah satu prioritas pihaknya. Karena itu Diknas akan menerapkan beberapa pola diantaranya bekerja sama dengan LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) sebagai narasumber.

aksen Melayu, Bugis, Madura. Apalagi jika masuk Akiong yang pelat dengan aksen China-nya. Wuih ramelah Amsterdam! Makan gado-gado memang enak. Lebih enak lagi kalau kita lihat interaksi etnis kita juga gado-gado. Dengan cara pandang yang terbuka, mau bekerjasama, tudang sipulung, maka suasana bermasyarakat juga enak seenak manre gadogado. Lettuk messok. Lettuk itu berarti sampai. Messok itu berarti kenyan. Maksudnya kenyang. Harap maklum, gaya bahasa Tok Ambok yang Bugis kuat, yang namanya kata berakhiran ng menjadi luluh g-nya, seperti kenyang menjadi kenyan, renang menjadi renan, gelang menjadi gelan, anting-anting pun menjadi antin-antin.ÿ Sebaliknya Saleh menjadi Saleng. Ismail menjadi Semaeng. Umar menjadi Mareng. Tok Ambo punya kawan namanya Safaruddin (tapi tentu saja bukan Wakapolda kita yang baru saja sertijab) dan nama Safaruddin di Tanah Bugis

itu banyak. Di saat acara ‘panggun’ sebuah pesta ‘pernikahang’, Tok Ambok ‘mengenalkang’ diri, nama dan alamatnya. Begitupula ‘Safarudding’. Di ‘hadapang audieng Safarudding bilan’, “Perkenalkang nama saya Safarudding tanpa ge...” Maksudnya letter luck Safaruddin yang berakhir dengan huruf en. Tak pelak lagi publik mecawa sencadicadina. Tertawa terbahakbahak akibat pidato perkenalannya. Tawa itu tawa gado-gado. Penuh dengan cita rasa humor, tidak marah, tidak dendam, bahkan menjadi bumbu kehidupan. Sampai gado-gado Tok Ambok fong cappuk siseng. Habis sama sekali. Tuntas, taas, taaas. Setelah messok alias kenyan itu tadi, Tok Ambok mengajak rewek. Artinya dia sudah merasa cukup ditemani cucunya yang suka mbanyol sampe messok. Dan dengan tulisan rewek ini Tok Ambok memulai lagi perjalanan kisahnya di awal tahun 2013 di rubrik Suara Enggang. Jadi, rewek Tok Ambok. *

“Rewek” Ambok berkata, “Kifigiko rewek?” Artinya kemana kamu pulang? Maka jawabannya yang sesuai alamat di mana kita akan pulang. Misalnya pulang dari Paris ke Amsterdam, maka kita bilang dalam Bahasa Bugisnya menjadi, “Melok rewek ki Amsterdam. Amsterdam ero Ahmad Yani teruk kik Sungai Raya Laleng haaa.” Mendengar saya berkata seperti itu-agak ngaco-tak ayal lagi Tok Ambo mecawa alias ketawa. Tak jarang sampai berair matanya. Dan akibat saya suka membanyol lintang pukang seperti itu maka Tok Ambok sayang pada saya. Tak jarang kalau saya tak ada di rumah sanggup dia mencari-carimalereng-sampai ketemu. Sampai siruntuk. Kalau sudah siruntuk alias bersua bersama, maka lanjut minung wae ki warung na tawwe Madura. Ngopi atau ngeteh sambil menikmati gado-gado spesial Mbok Neriyye. Kebetulan Mbok Neriyye ini orang Madura. Maka tak pelak suasana warung dengan kehadiran kami menjadi rame. Ada

Bundaran Rahadi Oesman Disulap Jadi Hutan Kota ngan tanah di taman hutan kota tersebut mencapai 2000 truk tanah. Itupun masih belum mencukupi. Lanjut Edi, kekurangan tanah untuk perataan diperkirakan mencapai 80 truk tanah lagi. “Kita sudah tanami pepohonan di sana dengan bekerjasama Dinas Kehutanan dan Pertanian. Kita target April sudah rapi dan selesia pengerjaannya,” ujar Edi kemarin. Meski lokasinya tidak ter-

lalu lebar, namun dilokasi tersebut ditanami kurang lebih skeitar 400 pohon kayu jenis mahoni yang menurut penelitian kayu tersebut dapat bertahan hingga ratusan tahun. Kayu mahoni menjadi pilihan selain rindang, pertimbangannya bisa bertahan hingga lama. “Memang, mahoni untuk mencapai tinggi 9 meter butuh waktu 10 tahun, tapi ini nantinya akan bagus dan tidak cepat mengganti pepohon-

an,” ujarnya. Harapan lain selain menjadi taman, juga difungsikan sebagai ruang terbuka hijau. Manfaat lain adalah mengimbangi polusi udara. Untuk menambah keindahan, di taman hutan kota tersebut juga disiapkan air mancur untuk lebih menambah meriah dan indah. “Bisa dikatakan paru-paru kota. Makanya kami sangat gencar menanam pohon, baik di ruas jalan atau di taman-taman,” pungkas Edi Kamtono.

Polisi Dilarang Poligami “Hal itu sudah diatur dengan sedemikian rupa dan jelas. Apabila masih ada anggota yang tetap mau coba-coba (poligami, red) maka berurusan dengan saya,” tegas Kapolda Kalbar, Brigjen Pol. Drs. Tugas Dwi Apriyanto, di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, baru-baru ini. Perwira tinggi Polri dengan satu bintang di pundaknya ini menambahkan bahwa

persoalan poligami termasuk delik aduan sehingga istri yang pertama perlu melaporkan hal tersebut kepada atasan sang suami. Sehingga atasan melalui institusi kepolisian dapat memberikan sanksi tegas sesuai dengan aturan maupun kode etik kepolisian. “Jangankan poligami, baru melirik-lirik saja sudah kita panggil. Dan secara moralitas

apabila ada Polisi yang berpoligami tentu akan segera kita panggil,” lugasnya. Meski demikian, Kapolda Kalbar tidak menampik bahwa gejala-gejala seperti itu memang ada di tubuh Polri. Namun tentunya hal tersebut tetap akan ditindak tegas sesuai dengan ketentuan maupun kode etik yang berlaku. (Andry/Borneo Tribune)


CMYK

IKLAN www.borneotribune.com

Borneo Tribune

CMYK

12

Jumat, 22 Februari 2013


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.