Harian Borneo Tribune 29 April 2013

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

DA N

KEBERSAMAAN

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Senin, 29 April 2013

18 Jumadil Akhir 1434 H - 20 Sha Gwee 2564

Kodim Tangkap Gula Malaysia Pemilik Setor 50 Ribu di 10 Pos Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak KOMANDO Distrik Militer (Kodim) Pontianak melakukan penangkapan terhadap gula Malaysia, sebanyak 32 karung yakni saat di bawa menggunakan satu unit mobil yang melintas di Jalan Tanjung Raya II Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur, Sabtu (27/4) kemarin malam. Penangkapan yang dilakukan Kodim ini berawal dari informasi dari masyarakat, di mana masyarakat memberikan

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Gubernur Beri Kuliah Tamu di Universitas Brawijaya

....Ke Halaman -11

B uah Bibir Finalis Termuda VANIA Larissa akan mewakili Indonesia di ajang Miss World 2013. Selain pintar dan mempunyai suara merdu, Miss Indonesia 2013 ini rupanya menjadi finalis termuda di kontes kecantikan dunia tersebut. September mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah Miss World 2013. Ajang yang bakal diselenggarakan selama seVANIA LARISSA

....Ke Halaman -11

Kerabat Paling Dekat PADA suatu hari, seorang Bapak membeli beberapa buah apel, sebuah di antaranya sehabis dikupasnya diberikan kepada istrinya. Begitu melihat keadaan ini, putrinya yang berumur 10 tahun segera berkata: “Pak, berilah juga aku. Pak, beri aku sebuah apel, beri aku sebuah.” Pria itu berkata: “Apel ini keberikan kepada Ibu lebih dulu. Dia adalah isteriku.” ”Tetapi di dunia ini akulah orang yang seharusnya paling Bapak sayang. Bapak dan Ibu kan sama sekali tidak mempunyai hubungan darah,” jawab putri kecil itu. o

Gubernur Drs. Cornelis, MH memasuki ruangan kampus Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya disambut hangat dan Aplus dari Mahasiswa.

Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH merupakan alumni Universitas Brawijaya, beliau lulus tahun 1987. Sebagai alumni jebolan Brawijaya ini mendapat kehormatan dan diundang salah satu Dosen beliau saat kuliah pada Fakultas Ilmu Administrasi Brawijaya Malang Prof. Syamsiar untuk memberikan kuliah Tamu, Jum’at ( 27/4).

Gubernur Drs. Cornelis, MH menyampaikan Makalah kepada Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Barawijaya

Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak KEHADIRAN Drs. Cornelis, MH yang didampingi Ny. Frederika Cornelis, S.Pd mendapat sambutan hangat dari Mahasiswa, hal tersebut me-

Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak

....Ke Halaman -11

BERBAYAR. Marliat salah satu warga Parit Husin Punggur Besar menunjukkan Sertifikat Adjudikasi Tahun 2009 yang didapat setelah membayar Rp.2.100.000 di BPN KKR. Padahal program Sertifikat Adjudikasi tidak dipungut biaya sama sekali.

Sertifikat Ajudikasi KKR Bayar BPN KKR DimintaTanggung Jawab

rupakan suatu kebanggaan bagi mereka karena mendapat kesempatan untuk mendengarkan materi kuliah yang disampaikan lulusan Brawijaya juga sekaligus dapat bertatap muka

KERESAHAN warga terkait Program Sertfikat Adjudikasi Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2009 tidak dipungut biaya semakin menjadi. Warga ....Ke Halaman -11

Laporan Pemalsuan Bibit Beraroma Politik

Bibit Dirampas, Gapoktan Dipaksa Melapor Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya GABUNGAN Kelompok Tani (Gapoktan) Jeruju Besar Kabupaten Kubu Raya menepis atas laporan yang dibuat oleh anggota kelompok tani terkait bibit sebanyak 570 Kg yang diduga oplosan. “Sebelumnya, kami memberikan benih yang berasal dari

FOTO Achmad Mundzirin/Borneo Tribune

....Ke Halaman -11

Suharjo Pilihan Bupati Muda (-5)

Pengganti Raskin dengan Zakat Petani Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menginginkan ke depan tidak ada ‘generasi’ penerima beras miskin (Raskin). Selain memperkuat dan pemberdayaan, petani yang sudah berorientasi pasar dimotivasi untuk mengeluarkan zakat 2,5 persen dari produksi. Oleh: Hairul Mikrad

katan dengan Menteri Pertanian RI, Suswono di Magister Manajemen Agribisnis ini, sudah disampaikan kepada para petani. “Kita berharap agar hasil panen petani bisa mendapatkan berkah dan rahmah dengan cara berbagi mengeluarkan zakat, mudah-mudahan petani bisa menerima wacana ini. Masyarakat tidak mampu, nantinya dibantu dengan hasil zakat petani tersebut nantinya ....Ke Halaman -11

Ir H Suharjo, MMA

cmyk

PERUBAHAN mainset petani dari subsiten ke orientasi pasar membuat kuantitas dan

kualitas meningkat. Beras produksi lokal Kubu Raya terus merambah pasar. Peningkatan kesejahteraan terasa, petani juga diingatkan untuk tidak lupa mengeluarkan zakat.

“Kita memotivasi petani agar mereka bisa mengeluarkan zakat. Tujuan untuk saling berbagi dan mengatasi kemiskinan di sekitar petani itu sendiri terutama penerima Raskin. Kelak, kita harapkan pemerintah pusat bisa mengkompensasikan dana Raskin ke program pembangunan lainnya di Kubu Raya,” jelas Ir H Suharjo, MMA. Wacana ‘Zakat Petani’ ini sendiri, kata alumni satu ang-

PT. ANZON AUTOPLAZA

....Ke Halaman -11

Kantor Pusat: Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 Cabang: Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000; Sampit : Jl. Jend Sudirman Km. 1

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -


Kayong Utara Borneo Tribune

Senin, 29 April 2013

2

Desa Pelapis Layak Dikembangkan Pertanian Cengkeh Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Kecamatan Kepulauaan Karimata berpotensial dikembangkan tanaman cengkeh, lantaran tanaman yang dulu menjadi incaran

para penjajah tersebut dapat tumbuh subur hampir di setiap pulau. Sayang, bagi sebagian masyarakat yang tinggal di daerah tersebut belum melirik tumbuhan ini dijadikan sebagai komoditi unggulan hasil pertanian di ke-

camatan termuda KKU. Sehingga pola pengembangan yang dilakukan warga hanya sebatas sambilan saja. Desa Pelapis misalnya, salah satu desa di Kecamatan Kepulauan Karimata sampai saat ini menjadi da-

erah penghasil ikan teri, cumi, sotong dan berbagai jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, ternyata juga memiliki produksi yang menjanjikan disektor perkebunan. Seperti cengkeh dan kopra. “Masih ditanam sebagai

Kecamatan Kepulauan Belum Layak Bangun SMA Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Kecamatan Kepulauaan Karimata, meski sudah berstatus kecamatan definitif, namun di kecamatan tersebut belum layak dibangun SMA sederajat. Alasannya, ada kehawatiran terbatasnya wawasan pelajar SMA di kecamatan tersebut akan dunia luar dan segala bentuk kompetisinya. Apalagi di wilayah kepulauaan masih sangat minim sekali akan informasi dunia luar. Baik

T

teknologi maupun ilmu pengetahuan. Hal tersebut disampaikan Bupati KKU, Hildi Hamid saat melakukan kunjungan kerja di Kepulauaan Karimata, beberapa waktu lalu. “Belum berani bangun SMA di pulau, karena khawatir wawasan pelajar terkungkung hanya tahu tentang pulau saja,” kata Hildi Hamid. Dikatakannya, pelajar SMA saat ini dituntut dapat mengembangkan kemampuan pikiran dengan dukungan wawasan yang luas. Upaya untuk itu da-

AJUK

Hegemoni dan Pragmatisme Politik Apabila kekuasaan serta kekuatan uang bersinergi menghegemoni proses demokrasi yang saat ini sedang berlangsung di negeri ini, maka sesungguhnya hegemoni itu telah membunuh demokrasi serta meluluhlantakan sendi-sendi demokratisasi yang sedang dipelajari republik ini. Dan ketika kursi kekuasaan diperebutkan dengan cara yang licik serta dengan menghalalkan segala cara, maka sebaiknya kalimat demokrasi dienyahkan saja dan digantikan dengan rezim otoriter yang gandrung menerapkan politik tangan besi. Rasanya tidak terlalu sulit untuk membuktikan bahwa hegemoni politik yang notabene menciderai demokratisasi di Indonesia, termasuk di Provinsi Kalbar untuk dibeberkan ke hadapan publik. Baik hegemoni politik yang dilakukan secara struktural maupun secara personal. Yang dibutuhkan untuk membongkar hegemoni politik yang sampai hari ini masih menjengkram Ibu Pertiwi adalah keberanian yang dibalut dengan nurani yang suci. Karena hanya dengan keberanian serta kebeningan hati yang sanggup menjadi penawar terhadap hegemoni politik yang sampai hari ini masih menggerayangi NKRI. Hegemoni politik yang cenderung pragmatis itu tentunya tidak hanya merusak sendi-sendi demokrasi, melainkan juga sebagai benalu yang setiap saat akan terus menggerogoti uang negara demi memuaskan syahwat politik serta sifat hedonismenya. Bagi mereka yang berperan sebagai pecundang politik tersebut, persetan dengan nasib rakyat Indonesia yang notabene sampai hari ini masih miskin dan terus dilindas oleh roda zaman. Karena yang terpenting bagi mereka dan koloninya adalah yang penting perut kenyang dengan harta kekayaan yang berlimpah. Bahkan kalau perlu harta kekayaan mereka itu bisa mengakomodir sampai tujuh keturunan. Oleh karena itu, rakyat Indonesia, termasuk masyarakat di seantero Provinsi Kalbar harus berani mengatakan tidak pada politik uang serta mempunyai pilihan politik yang cerdas berdasarkan hati nurani di dalam menentukan siapa pemimpin mereka di masa mendatang. Baik dalam Pemilu Legislatif (Pilegs) serta Pilpres 2014, maupun dalam pelaksanaan pesta akbar demokrasi Pemilukada Gubernur, Bupati maupun Walikota di seantero Indonesia.

S

ENGET

Pemimpin itu pilihan... Bukan seorang pecundang... Bang Tribune

pat dan cepat untuk diakses pelajar jika daerahnya memiliki kemajuan yang baik, terutama di bidang telekomunikasi. Seperti ketersediaan jaringan internet di kepulauan, sampai saat ini belum ada. Bahkan sinyal operator dan listrik PLN belum mampu menembus wilayah kepulauaan. Sehingga jika dibangun SMA di sana akan berdampak minimnya kemampuan dan tidak tumbuhnya persaingan prestasi para pelajar di tingkat SMA. “Jika perlu untuk saat ini pelajar yang ingin melanjutkan SMA, lebih baik ke Sukadana atau ke daerah lain. Termasuk Pontianak untuk menimba ilmu. Karena di sana kemajuan dunia pendidikan sudah lebih baik,” katanya. Namun dirinya tidak mengesampingkan kemampuan dan kualitas pendidikan di KKU saat ini. Di tengah keterbatasan infrastruktur dan ketersediaan sumber daya manusia,

KKU memiliki prestasi yang cukup mengembirakan di bidang akademik. Selain itu, alasan yang mendasari belum siapnya wilayah kepulauaan dibangun SMA adalah angka pelajar usia SMA masih terbilang kecil, sehingga jika dibangun sebuah sekolah dan penyediaan prasarana penunjang serta ketersediaan guru, tidak sebanding dengan biaya operasionalnya. Sehingga masih efektif jika para pelajar SMA menempuh pendidikan di ibukota kabupaten. “Mereka sekolah di Sukadana juga masih gratis, sama seperti di sini,” katanya lagi. Namun dengan berkembangnya jumlah penduduk yang dibarengi percepatan pembangunan infrastruktur, bukan sesuatu yang tidak mungkin jika kedepan di wilayah kepulauaan akan dibangun sebuah SMA yang berstandar untuk mendongkrak kualitas manusianya.

tanaman sampingan,” kata Camat Kepulauaan Karimata, Sukarman. Masyarakat belum melirik tanaman cengkeh sebagai tanaman yang memiliki prospek yang cerah tersebut. Hal itu lebih dikarenakan masyarakat di sana masih mengandalkan sumber penghasilan utama dari hasil menangkap ikan, karena didaerah tersebut menjadi daerah sumber penghasil ikan dalam jumlah yang cukup besar. Dikatakannya, jenis tanah dan daerah yang ber-

bukit-bukit, sangat cocok dikembangkan tanaman cengkeh. Bahkan dari data yang dimiliki Kecamatan Kepulauaan Karimata, setiap kepala keluarga di daerah ini sudah memiliki tanaman cengkeh, meski jumlahnya masih sedikit. Desa Betok juga menjadi salah satu desa yang juga memiliki potensi penghasil cengkeh. Karena Betok juga memiliki tekstur tanah dan topografi yang mirip dengan Desa Pelapis. Cengkeh yang diproduksi masyarakat, semuanya

dikirim ke Ketapang maupun langsung ke Pontianak. Tergantung kapal mana yang datang dan siap membawa hasil pertanian mereka tersebut. “Kita belum pernah menjajaki seberapa besar luasan lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman cengkeh. Tapi kita akan terus mendorong masyarakat untuk menanam semua jenis tanaman yang cocok untuk dikembangkan termasuklah cengkeh,” kata Sukarman.

MENCARI KUTU Berburu kutu di waktu senggang adalah kebiasaan yang tidak dapat ditinggalkan. Realita kehidupan sehari-hari di pinggir Sungai Kapuas, saat sore hari. FOTO Fahmi Ichwan/Borneo Tribune

Opini

Keseimbangan Ekonomi Oleh Yulia Ibrahim Sistem pasar yang berprinsip bahwa ekonomi dalam jangka panjang akan selalu ada pada kondisi keseimbangan, telah banyak dikritik karena tidak selalu menciptakan suasana pasar yang seimbang dan adil, kritikan tidak hanya datang dari kalangan pemikir ekonomi Islam akan tetapi juga muncul dari ekonomi konvensional. Kritik yang sangat terkenal adalah kritik yang berasal dari John Maynard Keynes yang dikutip dalam buku Ali Sakti, mempertanyakan apa yang dimaksud “jangka panjang” itu. Moelson dan Nordhaus (1992), mengungkapkan bahwa kebutuhan manusia senantiasa jatuh ke tangan orang yang paling mampu membelinya, bukan ke tangan orang yang paling membutuhkannya. Ini merupakan konsekwensi dari pasar bebas sehingga diperlukan campur tangan ekternal (kebijakan tentang ekonomi) dalam menekan kecenderungan yang disebabkan system pasar yang bebas. Pendapat Sri-Edi Swasono dalam bukunya Daulat Rakyat Versus Daulat Pasar menyatakan bahwa pasar adalah suatu mekanisme lelang belaka, yang kuat (memiliki dana) akan me-

menangkan lelang. Bagi yang tidak memiliki kekuatan dana akan dikalahkan atau hanya menjadi penonton yang berada di luar pagar transaksi ekonomi. Diakui atau tidak bahwa keseimbangan pasar direfleksikan oleh pergerakan harga dari semua objek yang ditransaksikan dalam pasar tersebut. Hal ini berarti harga merefsentasikan keseimbangan tersebut. Namun dalam Islam, lebih dari itu juga memperhatikan aspek lainnya, yakni jenis transaksi yang dilakukan dan barang yang ditransaksikan. Ada berbagai bentuk transaksi yang tidak diperkenankan dalam Islam, yaitu transaksi yang mengandung unsure riba (termasuk bunga bank), melakukan spekulasi dan transaksi terhadap sesuatu yang diharamkan seperti daging babi, binatang yang disembelih tidak atas nama Allah, khamar dan lain-lain. Struktur pasar ditentukan oleh kerja sama yang adil. Keterlibatan pemerintah dalam pasar hanyalah pada saat tertentu atau bersifat temporer. System ekonomi Islam menggap Islam sebagai sesuatu yang ada di pasar bersama-sama dengan unit-unit elektronik lainnya berdasarkan landasan yang tetap dan stabil. Ia dianggap sebagai perencana, pengawas, produsen dan juga konsumen. Yang dimaksud aturan-

aturan permainan ekonomi Islam adalah perangkat pemerintah dan aturan sosial, politik, agama, moral dan hukum yang mengikat masyarakat. Lembaga-lembaga sosial disusun sedemikian rupa untuk mengarahkan individu-individu sehingga mereka secara baik melaksanakan aturanaturan ini dan mengontrol serta mengawasi penampilan ini. Berlakunya aturan-aturan ini membentuk lingkungan dimana para individu melakukan kegiatan ekonomik. Aturan-aturan itu sendiri bersumber pada kerangka konseptual masyarakat dalam hubungan pada kekuatan tertinggi (Tuhan), kehidupan sesama manusia, dunia, sesama makhluk dan tujuan akhir manusia. Keseimbangan ekonomi menjadi tujuan dalam implementasikan sistem ekonomi Islam, landasan upaya menyeimbangkan perekonomian tercermin dari mekanisme yang ditetapkan oleh Islam, sehingga tidak terjadi kejahatankejahatan pada sektor-sektor perekonomian tertentu dengan tidak adanya optimalisasi untuk menggerakan seluruh potensi dan elemen yang ada dalam skala makro. Secara sistematis perangkat penyeimbang perekonomian dalam Islam berupa: pertama, diwajibkannya

zakat terhadap harta yang tidak di investasikan, sehingga mendorong pemilik harta untuk menginves hartanya, disaat yang sama zakat tidak diwajibkan kecuali terhadap laba dari harta yang di investasikan, Islam tidak mengenal batasan minimal untuk laba, hal ini menyebabkan para pemlik harta berusaha menginvestasikan hartanya walaupun ada kemungkinan adanya kerugian hingga batasan wajib zakat yang akan dikeluarkan, maka kemungkinan kondisi resesi dalam Islam dapat dihindari. Kedua, sistem bagi hasil dalam berusaha (profit and loss sharing) mengggantikan pranata bunga membuka peluang yang sama antara pemodal dan pengusaha, keberpihakan sistem bunga kepada pemodal dapat dihilangkan dalam sistem bagi hasil. Sistem inipun dapat menyeimbangkan antara sektor moneter dan sektor riil. Ketiga, adanya keterkaitan yang erat antara otoritas moneter dengan sektor belanja negara, sehingga pencetakan uang tidak mungkin dilakukan kecuali ada sebab-sebab ekonomi riil, hal ini dapat menekan timbulnya Inflasi. Keempat, keadilan dalam distribusi pendapatan dan harta. Fakir miskin dan pihak yang tidak mampu di tingkatkan pola konsumsi-

nya dengan mekanisme zakat, daya beli kaum dhu’afa meningkat sehingga berdampak pada meningkatnya permintaan riil di tengah masyarakat dan tersedianya lapangan kerja. Kelima, intervensi negara dalam roda perekonomian. Negara memiliki wewenang untuk intervensi dalam roda perekonomian pada hal-hal tertentu yang tidak dapat diserahkan kepada sektor privat untuk menjalankannya seperti membangun fasilitas umum dan memenuhi kebutuhan dasar bagi masyarakat. Ada dua fungsi negara dalam roda perekonomian : pertama, melakukan pengawasan terhadap jalannya roda perekonomian dari adanya penyelewengan atau distorsi seperti ; monopoli, upah minimum, harga pasar dll. Kedua, peran negara dalam distribusi kekayaan dan pendapatan serta kebijakan fiskal yang seimbang. Inilah model atau sistem ekonomi Islam yang menunjang terbentuknya masyarakat Adil dan makmur. Pendekatan Islam terhadap sistem ekonomi merupakan sebuah pendekatan terhadap peradaban manusia sebagai satu kesatuan, pendekatan ini sangat relevan dan amat mendesak untuk dialamatkan kepada perekonomian yang konfleks dewasa ini. Wallahu a’lam.

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Asisten Direksi: Khairoedin Pasaribu. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Hawad Sriyanto. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Pemasaran: Pangsius (081257056286). TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Sahri (085750296539), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. n Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam meIklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenanPontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com kan menerima suap atau amplop Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan

Borneo Tribune


Serba Serbi

Borneo T Tribune

Senin, 29 April 2013

Pendidikan di Negara Berkembang Oleh: Aswandi Indonesia, merupakan salah satu Negara, yang termasuk kedalam Negara yang masih berkembang, apabila berbicara mengenai masalah pendidikan di Negara berkembang. Kita tidak perlu melihat terlalu jauh Negara-negara berkembang di luar sana. Kita lihat saja Negara kita tercinta, Indonesia ini. Bagaimana sih pendidikan di Negara Indonesia ini?.. 20 % dari APBN Indonesia adalah untuk pendidikan. Apabila kita melihat anggaran yang di berikan oleh pemerintah untuk pendidikan di Indonesia sangatlah besar. 20% dari APBN Indonesia bukanlah jumlah yang sedikit, tetapi mengapa pendidikan di Negara kita Indonesia ini masih sangat memprihatinkan, mulai dari tenaga pendidik hingga fasilitas pendidikan masih sangat memprihatinkan. Masih banyak sekolah di Indonesia yang kekurang tenaga pendidik, dan masih banyak pula fasilitas pendidikan yang tidak layak untuk digunakan. Dengan angaran yang begitu besar untuk pendidikan di Indonesia, di zaman yang serba canggih dan modern ini ternyata masih ada saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air yang masih merasakan nikmatnya duduk di bangku sekolah dengan gedung sekolah yang beratapkan dedaunan hijau,

bermeja kursikan potonganpotongan bambu dan berdindingkan kulit kayu . Apabila melihat pendidikan di Indonesia ini yang sangat-sangat memprihatinkan, maka akan timbul pertanyaan dari rakyat dan bangsa Indonesia, mana 20% dari APBN Negara kita yang katanya untuk pendidikan?? Mengapa dengan anggaran yang begitu besar, masih banyak gedung-gedung sekolah yang tidak layak untuk dipakai, dan masih banyak pula sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pengajar (guru). Saya rasa 20% dari APBN bangsa Indonesia cukup untuk sedikit membenahi masalah pendidikan di Negara kita ini Indonesia. Akan tetapi, apakah betul 20% dari APBN itu untuk pendidikan?? Ini menjadi tanda tanya besar!. Janganjangan ada udang di balik batu? Dan jangan-jangan ada uang pedidikan yang masuk kedalam kantong para tikustikus kantor. Untuk mengatasi pendidikan di Negara kita Indonesia ini, mari kita selaku rakyat Indonesia bekerja sama baik dari pemerintah, swasta, dan seluruh rakyat bangsa Indonesia, saling mendukung agar terwujudnya pendidikan seperti apa yang kita inginkan..Amin Aswandi Mahasiswa PAI Tarbiyah STAIN Pontianak

3

MTs Aswaja Sukses Penyelenggara Ujian Antara Tahun Pelajaran 2011/2012 hingga 2012/2013 menjadi momen bersejarah khususnya bagi MTs ASWAJA. Tahun Pelajaran 2011/2012 menjadi sangat berarti karena untuk pertama kalinya MTs ASWAJA melaksanakan penilaian akreditasi sekolah dari sejak berdirinya tahun 1987. Akreditasi penting karena bukan hanya satu aspek yang dinilai tapi delapan kriteria atau standar yang dievaluasi sehingga menentukan posisi MTs ASWAJA diantara SMP/MTs lainnya di kota Pontianak. Pentingnya akreditasi juga menjadikan sekolah tersebut dapat mengetahui kekuatan dan kelemahannya serta peluang yang dapat dijadikan entri point untuk berkembang. Dan hasilnya? MTs ASWAJA mendapatkan hasil ‘B’. Tahun Pelajaran 2012/2013 yang saat ini sedang berjalan, menjadi tahun bersejarah bagi MTs ASWAJA karena untuk pertama kalinya, MTs ASWAJA menyelenggarakan ujian (UAS, UAMBN, UN) di sekolahnya sendiri, karena selama ini siswa MTs ASWAJA jika melaksanakan ujian selalu berlokasi di MTs Negeri 1 dan MTs Negeri 2. Sebagai sekolah yang menyelenggarakan ujian (UAS, UAMBN, UN) di tempat sendiri, Kepala Madrasah senan-

tiasa koordinasi dan konsultasi kepada pihak-pihak yang terkait maupun dengan sesama Kepala MTs yang telah menyelenggarakan sendiri sebelumnya. Diawali dengan mengajukan permohonan melaksanakan ujian sendiri kepada Kementerian Agama Kota Pontianak dan Dinas Pendidikan Kota Pontianak, dengan dikeluarkannya persetujuan penyelenggara maka mulailah MTs ASWAJA berbenah diri mulai dengan membentuk kepanitiaan dan guru-guru yang direkomendasikan untuk menjadi pengawas ujian. Pertengahan Maret 2013, pelaksanaan ujian sekolah dimulai, sebagai sekolah yang pertama kali dalam sejarah berdirinya menyelenggarakan ujian, berbagai persiapan disiapkan secara matang dan hasilnya, sukses. Awal April 2013 berlanjut dengan pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) yang dikhususkan

untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bagi madrasah-madrasah. Dan 22 – 25 April 2013 pelaksanaan Ujian Nasional (UN), untuk ketiga kalinya persiapan menghadapi ujian dilakukan. Sebagai persiapan terakhir, MTs ASWAJA mengadakan zikir bersama guru dan siswa dalam rangka menyiapkan psikis dan mental supaya benar-benar siap. Dilanjutkan dengan rapat koordinasi antar pengawas, untuk di MTs ASWAJA, jumlah siswa peserta UN sebanyak 28 orang dengan pembagian satu lokal besar (20 orang) dan satu lokal kecil (delapan orang), artinya ruang UN ada dua ruang dengan masing-masing ruang diawasi oleh dua orang pengawas dari dua sekolah yaitu SMPN 9 dan SMPN 17, secara keseluruhan ada empat pengawas dari luar yang melaksanakan tugas pengawasan UN di MTs ASWAJA. Meskipun berdasarkan informasi, kacaunya pelaksanaan

UN tingkat SMA/MA cukup memprihatinkan, dengan asumsi bahwa kondisi UN tingkat SMP/MTs juga tidak jauh berbeda, maka pada panitia penyelenggara UN di MTs ASWAJA tetap ada rasa kekhawatiran sukses tidaknya penyelenggaraan UN. Hari pertama UN diawali dengan pembacaan doa dan tata tertib yang dibacakan oleh pengawas ruang. Amplop berisi naskah soal dan Lembar Jawab Ujian Nasional (LJUN) dibuka, pukul 07.30 menjadi awal dimulainya pelaksanaan UN, kemudian dibagikan kepada peserta dengan berbagai ketentuan yang telah disosialisasikan sebelumnya, diantaranya memastikan bahwa antara soal dan LJUN tidak terpisah, kemudian mengamati kejelasan setiap soal dan sebagainya. Ujian pun dimulai, waktu terus berjalan hingga dua jam ke depan, pukul 09.30 bel berbunyi sebagai tanda berakhirnya UN untuk hari pertama. Hari pertama berjalan de-

ngan lancar, ternyata hal ini berlanjut hingga hari terakhir tanggal 25 April 2013. Tidak adanya hambatan yang berarti dalam pelaksanaan UN seakan menjadi obat penenang selama persiapan pelaksanaan UN. Selanjutnya 1 Juni 2013 menjadi hari yang bersejarah khususnya peserta UN, Pengumuman Kelulusan, Semoga! Sholihin H.Z. Ketua Penyelenggara UN MTs ASWAJA (Anggota Sub Rayon IX)

DIBUTUHKAN SEGERA 1. Apoteker dan Asisten Apoteker 2. K a r y a w a n / K a r y a w a t i tamatan SLTA, ada kendaraan pribadi, jujur, disiplin. Lamaran diantar ke : APOTEK PRETTY Jl. Tanjung Raya 2 Ruko 1 No. 89, Pontianak Timur

Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM

ATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA Ciri khas kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alami, intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akarnya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh lagi. Menurut survey terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita. Terutama persentase penderita impotensi, ejakulasi dini, radang prostat mengalami kenaikan pesat, berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga merupakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan kepercayaan diri pria. Penyakit fungsi seksual menimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medistra TCM ada konsultan Sinshe ahli TCM (Traditional

Chinese Medicine) ternama dari Tiongkok yang siap membantu Anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnya berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: Impotensi, Ejakulasi Dini, Radang Prostat, Sperma Mati, Tidak ada Sperma, Alat vital tidak normal, Kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni “Qiang Yang Bu Shen Liao Fa” ini dipadukan akupuntur elektroterapi sangat terkenal diberbagai Negara, berfungsi memperkuat ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang didalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing terasa sakit, sering kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatasi hingga ke akar penyakit dan tidak mudah kambuh lagi.

Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :

HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0812 5279 7888

Hari Minggu & Libur Tetap Buka


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Senin, 29 April 2013

KPU: Masyarakat Diminta Proaktif Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Masyarakat diminta untuk proaktif dalam mengawasi para caleg (calon legislatif) di Kubu Raya yang mencoba melakukan manipulasi data. Mengingat aksi tersebut kerap dilakukan para caleg agar dapat lolos dalam penentuan persyaratan administrasi yang di-

tetapkan KPU. “Peran serta masyarakat sangat penting untuk memberikan masukan terhadap caleg-caleg di Kubu Raya yang akan maju agar KPU dapat melakukan verifikasi dengan maksimal,” tegas Ketua KPU Kubu Raya, Idris Maheru. Manipulasi data yang dilakukan para caleg mulai dari ijazah pendidikan, surat keterangan kelakuan

4

Manipulasi Data Modus Populer Caleg baik dari pihak kepolisian, surat keterangan kesehatan dari rumah sakit, surat keterangan tidak terlibat narkoba bahkan surat pengunduran diri dari kepartaian yang dengan sengaja didiamkan. Disebutkan Idris, bahwa setelah dilakukan pendaftaran oleh parpol, maka daftar yang disebut dengan DCS (Daftar Calon Sementara) itu akan dilakukan verifikasi.

KPU sendiri akan mengumumkan DCS tersebut di media untuk diketahui dan ditanggapi masyarakat. “Memang tanpa itu KPU tetap juga akan melakukan verifikasi akan tetapi KPU juga membutuhkan peran masyarakat untuk memberikan masukan berkenaan dengan data caleg sehingga kita dapat maksimal memverifikasi,” tuturnya. Sementara itu, Ketua Ba-

waslu (Badan Pengawas Pemilu) Provinsi Kalbar, Ruhermansyah menegaskan, akan melakukan pengawasan ketat terhadap kecurangan-kecurangan yang sering terjadi pada pemilu. “Karena itu kami akan melibatkan masyarakat, ormas, OKP, LSM, serta mass media untuk berperan serta mengawasi pemilu agar tidak terjadi kecurangankecurangan,” tegasnya.

Terhadap internal Bawaslu sendiri, Ruhermansyah memastikan akan tetap menjaga lembaga itu agar tetap bekerja secara profesional. “Kami akan lakukan konsolidasi untuk menjaga integritas dan bekerja secara profesional. Karena memang itu tugas dan fungsi Bawaslu seperti yang diamanahkan undang-undang yakni pencegahan dan pe-

nindakan,” tegasnya. Karena itu, ia menjamin anggota Bawaslu maupun Panwaslu kabupaten/kota tetap menjaga netralitasnya karena seperti yang tertuang dalam Peraturan Bawaslu Nomor 10/2012 menegaskan bahwa setiap anggota Bawaslu maupun Panwaslu kabupaten/kota yang tidak bisa menjaga netralitas akan dikenai sanksi seperti teguran, pemecatan hingga pidana. o

CMYK

Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak Pandangan Pemerintah Kota Pontianak, CSR perusahaan sejauh ini tidak tersalurkan dengan baik. Pemanfaatan CSR perusahaan belum mengena dengan pas dan realisasinya belum tepat guna. CSR perusahaan di Pontianak banyak digunakan penanaman tumbuhan. Namun kurang efisien sebab tidak dibarengi dengan perawatan. Sehingga habis tanam, tumbuhan layu tanpa perawatan. Demikian disampaikan Walikota Pontianak Sutarmidji di hadapan pengurus KONI Kota Pontianak, usai pelantikan di Grand Mahkota Hotel Pontianak, belum lama ini. Pemerintah akan melakukan langkah tegas terhadap perusahaan dalam menyalurkan CSR-nya. Salah satunya, merangkul CSR perusahaan untuk pembinaan olahraga di Kota Pontianak. “Nanti akan kami giring, satu perusahaan bisa membina satu cabang olahraga (cabor) di Kota Pontianak. Dana yang akan kita minta adalah CSR perusahaan,” ujar Sutarmidji.

Sutarmidji juga menyesalkan, CSR hanya terhambur begitu saja tanpa memberi dampak positif kepada masyarakat. Menurut Midji, lebih baik CSR digiring dan Pemkot akan mengambil langkah tegas. Sutarmidji juga mencontohkan, realisasi CSR perusahaan kadang melakukan penanaman pohon. Dengan dibarengi seremonial yang berlebihan. “Kadang biaya pembukaan melebihi biaya pembelian pohon. Jadi habis diseremonial. Sewa tenda, sound system, dan konsumsi. Mending kita giring ke olahraga,” ujarnya. Hanya saja menurut Midji. Perusahaan di Pontianak ini enggan terbuka dengan angka CSR yang dikeluarkan setiap tahun. “Biasanya perusahaan kalau tidak dikerasi, enggan untuk mengeluarkan, baru ketika dibilang “bengal” buru-buru mau keluarkan,” ungkap Midji disambut tawa seluruh undangan dan pengurus KONI yang hadir. Tiga perusahaan yang sulit dijemput CSR-nya oleh Pemerintah Kota Pontianak dan digiring lebih bermanfaat menurut Sutarmidji adalah Pelindo, Pertamina, dan PTPN XIII. o

CMYK

Satu Perusahaan Bina Satu Cabor

HADIAH Para pemenang lomba mewarnai saat menerima hadiah dari Ketua PIA AG Lanud Supadio Ny. Novyan Samyoga di Graha Teddy Kustari. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

Lomba Mewarnai PIA AG Lanud Supadio

Kenalkan R. A Kartini pada Murid TK Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak

LANGKAH TEGAS realisasi CSR perusahaan akan dilakukan pemerintah Kota Pontianak, untuk pembinaan cabang olahraga dengan cara satu perusahaan satu cabang olahraga. FOTO: Ubay KPI/Borneo Tribune

Persatuan Istri Angkatan Udara (PIA Ardhya Garini) Cabang19/D.I Lanud Supadio menggelar lomba mewarnai bagi murid taman kanak-kanak, untuk me-

Borneo Tribune, Pontianak

PP Tembakau Mengancam Sektor Kehidupan

Keberadaan PP 109 Tahun 2012 tentang Tembakau berpotensi mengancam stabilitas berbagai sektor kehidupan. “Bila seluruh ketentuan dalam PP tembakau ini dijalankan, maka berbagai sektor kehidupan terancam akan terganggu. Di antaranya kebebasan kreatif dan

ningkatkan daya kreatifitas anak dan menyalurkan hobi bagi anak yang gemar menggambar atau mewarnai, sekaligus memperingati Hari Kartini, Sabtu (27/4) Lomba mewarni ini diprakarsai oleh Ketua PIA Ardhya Garini Cab. 19/D.I Lanud Supadio Ny. Novyan

Samyoga, yang digelar di Graha Teddy Kustari, Lanud Supadio. Ny Novyan Samyoga mengatakan, lomba mewarnai ini bukan hanya diikuti anak-anak TK Angkasa saja, tapi juga beberapa sekolah TK yang ada di sekitar Lanud Supadio.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya kreatifitas anak dan menyalurkan hobi bagi anak yang gemar menggambar atau mewarnai,” kata dia. Dikatakannya, kegiatan ini juga untuk merangsang daya kreasi dan imajinasi

anak sehingga mereka menjadi anak yang cerdas dan pintar serta kreatif, serta mengenalkan dan mencintai para pahlawan terutama ibu R. A Kartini. “Tema gambar yang akan diwarnai para peserta lomba adalah gambar ibu R. A Kartini,” ujarnya. o

berekspresi, dunia periklanan, olahraga, serta pelarangan total untuk beriklan ,” kata Ketua KNPK Zulvan Kurniawan, dalam focus group discussion (FGD) yang diselenggarakan Cikal Kalimantan dan Komite Nasional Penyelamatan Kretek (KNPK) di Anggrek 2 Room Hotel Orchardz Gajahmada, belum lama ini. Ancaman terhadap kebebasan kreatif dan berekspresi dapat terjadi bila meru-

juk pada Pasal 39 PP 109/ 2012 yang berisi larangan untuk menampilkan rokok atau produk tembakau. Dalam penjelasan pasal itu berbunyi: “Ketentuan larangan menyiarkan dan menggambarkan produk tembakau antara lain dalam film, sinetron, dan acara televisi lainnya kecuali tayangan/liputan berita.” Pasal ini, lanjut Zulvan, jelas berdampak pada masyarakat seni kreatif seper-

ti film, teater, dan musik yang kreatifitasnya dibatasi. “Bagaimana mungkin Anda ingin membuat film soal sosok Agus Salim, misalnya, dan Anda tidak menunjukkan kebiasaan keseharian beliau, yaitu merokok kretek,” paparnya. Sektor ekonomi kreatif, terutama seni pertunjukan (musik, teater, tari) baik kontemporer ataupun tradisi tak bisa dipungkiri ma-

sih menggantungkan uluran tangan industri tembakau sebagai sponsor acara. Tetapi dengan adanya Pasal 35-37, yang mengatur pembatasan sponsorship industri rokok. Tentunya masyarakat dunia seni juga menyadari bahwa keterlibatan pendanaan dari industri kretek terhadap proses produksi sebuah karya kreatif, bukan berarti menjadi bagian dari kampanye merokok. *(rilis)o


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Senin, 29 April 2013

5

Ribuan Warga Antusias Hadiri Jalan Sehat PKK Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Ribuan warga menyemut di halaman Kantor Bupati Pontianak mengikuti jalan sehat memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-41, Minggu (28/4), kemarin. Peserta menyusuri jalan mencapai sekitar delapan kilometer, melintasi Jalan Opu Daeng Manambon, Jalan Adi Wijaya Antibar dan kembali ke halaman Kantor Bupati Pontianak dengan hadiah utama 2 sepeda motor dan doorprize menarik. Ribuan peserta dlepas langsung Bupati Pontianak, Ria Norsan selaku Dewan Penyantun TP PKK Kabupaten Pontianak didampingi Ketua TP PKK kabupaten Pontianak, Hj. Erlina. Juga dihadiri Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto dan Anggota DPD RI/MPR RI, Hairiah. “Kegiatan jalan sehat ini, agar terus terjalin silaturahmi dan komunikasi antarsesama warga dan juga dengan para anggota TP PKK, sekaligus mengajak masyarakat membudayakan hidup sehat,” kata Ketua TP PKK Kabupaten Pontianak, Hj. Erlina. Selain itu, Erlina, juga menyatakan penghargaan dan terima kasih kepada pengurus dan anggota PKK dari tingkat kabupaten hingga desa, serta masyarakat yang turut memeriahkan acara itu. “Saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi masyarakat yang beramai-ramai mengikuti kegiatan ini, serta ukungan semua pihak yang ikuti menyukseskan kegiatan jalan sehat ini. Saya juga berharap kedepan PKK semakin jaya dan maju, terutama dalam membantu pembangunan daerah,” katanya. Sedangkan Bupati Pontianak, Ria Norsan mengatakan sangat mendukung jalan sehat yang dilaksanakan TP PKK Kabupaten Pontianak. Bahkan memberikan aplus kepada masyarakat yang tertib selama mengikuti kegiatan jalan sehat. “Saya senang kegiatan ini, berjalan tertib dan lancar. Saya harap rasa kebersamaan dan persatuan ini, tetap harus dijaga dengan baik,” katanya. o

JALAN SEHAT PKK Ketua TP PKK Kabupaten Pontianak, Hj. Erlina Ria Norsan kepada peserta jalan sehat yang beruntung mendapat sepeda motor. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune

Dinas PU Pangkas Dahan Pohon Palem Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Memperindah sekaligus merapikan wajah Kota Mempawah dan sekitarnya, Seksi Pertamanan, Dinas PU Kabupaten Pontianak, Sabtu (27/4), kemarin memangkas pelepah palem. “Kita tidak hanya melakukan pemangkasan dahan dan pelepah pohon palem, Dinas PU juga akan membenahi lampu jalan yang tidak berfungsi dengan baik. Hal ini, demi kenyamanan para pengguna jalan,” kata Kasi Pertamanan Dinas PU, Sawadi. Lanjutnya lagi, meski dengan dana perawatan lampu jalan yang minim, pihaknya berupaya memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat. “Oleh karena itu, melalui

pemangkasan ini, kita berharap tak ada lagi dahan maupun ranting pohon yang menghalangi cahaya lampu di jalan Kabupaten Pontianak,” katanya. Tidak lupa, Sawadi mengajak masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan dan keindahan taman-taman yang ada di Kota Mempawah. Masyarakat juga diminta untuk tidak menempel atau memasang pamflet maupun spanduk, serta atribut yang mengandung unsur komersil maupun politik di area taman maupun pepohonan yang berada di tepian jalan. “Kita semua tentu menginginkan taman menjadi lokasi yang bersih dan indah, serta tidak terganggu oleh keberadaan spanduk, pamflet, maupun baliho yang bisa mengurangi keindahan taman itu sendiri,” katanya. o

Disdikpora Seleksi Atlet O2SN Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Ratusan pelajar tingkat SMA/SMK perwakilan kecamatan se Kabupaten Pontianak, Sabtu (27/4), kemarin mengikuti seleksi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Provinsi Kalbar yang digelar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pontianak. Pada seleksi tersebut, para pelajar tampak antusias mengikuti seleksi O2SN. Tampak guru olahraga yang mendampingi mereka memberikan motivasi agar mengeluarkan kemampuan terbaik agar bisa mewakili Kabupaten Pontianak dan menjadi juara seleksi O2SN tingkat Provinsi Kalbar. Saat ditemui disela-sela kegiatan, Kasi Olahraga Disdikpora Kabupaten Pontianak, Jarot Sutrisno, menjelaskan, proses seleksi tingkat kabupaten tersebut guna mencari atlet-atlet yang

akan mewakili Kabupaten Pontianak mengikuti O2SN tingkat Provinsi Kalbar. “Seleksi ini kita laksanakan sehari. Para pesertanya berasal dari siswa-siswi SMA/SMK di seluruh kecamatan di Kabupaten Pontianak. Mereka yang terpilih, berhak mewakili Kabupaten Pontianak ke tingkat Provinsi Kalbar,” katanya. Lebih lanjut Jarot mengungkapkan, selama mengikuti seleksi para peserta akan diuji tingkat kemampuan atas cabang yang akan mereka ikuti. Disdikpora juga menetapkan tingkat kelayakan masing-masing cabang olahraga yang harus bisa dipenuhi para peserta. “Kita ingin seleksi ini benar-benar menghasilkan atlet-atlet handal yang bisa berkompetisi dengan atlet dari daerah lain. Jadi tidak hanya asal kirim,” katanya. Untuk tempat pelaksanaan seleksi, Disdikpora telah menetapkan Kompleks Opu Daeng Manambon sebagai pusat pelaksanaan seleksi

O2SN Para pelajar saat mengikuti seleksi O2SN lompat jauh yang dilaksanakan Disdikpora. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune

cabang olahraga atletik seperti lari 100 meter, lompat jauh, lompat tinggi. Sedangkan untuk cabang pencak si-

lat, karate, bulu tangkis, tenis meja, basket dan voli lokasinya tersebar di beberapa tempat. o

Ratusan Perusahaan Tanpa Dokumen Lingkungan Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kubu Raya mencatat ratusan perusahaan di kabupaten termuda di Kalbar ini melakukan aktifitas usahanya tanpa dokumen lingkungan. Temuan itu setelah waktu lalu BLH turun memantau dan memeriksa sejumlah perusahaan yang ada di Kubu Raya.

“Ketentuan ini memang sudah diatur dalam PP 72 tahun 2012 dimana setiap usaha yang memiliki dampak terhadap lingkungan wajib memiliki dokumen lingkungan,” tegas Kepala Bidang Amdal dan Pemantauan BLH Kubu Raya, Anita beberapa waktu lalu. Dokumen lingkungan yang wajib dimiliki itu yakni Amdal (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan), UKL-

UPL serta SPPL. Sementara di dalam Amdal itu sendiri ada lagi tiga dokumen yang juga mesti diurus yakni dokumen Andal (Analisis Dampak Lingkungan), SKAAndal, dan RKL-RPL. Dokumen-dokumen lingkungan ini wajib untuk semua jenis usaha baik itu perkebunan, kehutanan, pertanian, pendidikan, kesehatan, perhubungan, perumahan dan lain sebagainya. Amdal digunakan untuk kegiatan usaha

berskala besar, UKL-UPL menengah, SPPL skala kecil. “Seperti bidang perkebunan, jika lahannya lebih dari 3 ribu ha wajib amdal. Kalau 25 ha - 3 ribu ha UKLUPL dan jika dibawah 25 ha cukup SPPL. Namun ketentuan ini berbeda untuk bidang lain seperti perumahan,” terangnya. Keterbatasan SDM dan anggaran disebutkan Anita menjadi kendala pihaknya untuk melakukan

pemantauan kegiatan usaha secara optimal. Pun demikian BLH tetap berupaya menginventarisir dan memantau perkembangan aktifitas setiap usaha yang berdampak pada lingkungan di Kubu Raya. “Karena itu salah satu solusinya kita berencana membuat posko pengendalian dan pemantauan lingkungan hidup di setiap desa dan kecamatan. Usulan sudah kita ajukan. Tinggal menunggu

keluar SK Bupati,” ucapnya. Lantas sanksi pengusaha yang tanpa dokumen lingkungan. “Berdasarkan PP 72/2012 dan UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 76, sanksi itu dilakukan secara bertahap. Mulai dari teguran, paksaan pemerintah, pembekuan ijin lingkungan hingga pada pencabutan,” tegasnya. Namun dikatakan Anita, hingga sejauh ini, setiap ke-

giatan usaha yang diberikan teguran langsung datang untuk memperbaiki dan mengurus dokumen lingkungan. Karena dokumen lingkungan syarat untuk dapatkan ijin lingkungan. Ijin lingkungan syarat untuk dapatkan ijin usaha. “Jadi, jika dokumen lingkungan tidak ada maka ijin lingkungan dan ijin usahanya tidak akan bisa dikeluarkan dari instansi yang bersangkutan,” tegasnya. o


Bengkayang Borneo Tribune

Senin, 29 April 2013

6

Kader Posyandu Diminta Siap Bersaing dengan Tenaga Medis Borneo Tribune, Pontianak Adanya peningkatan kualitas kesehatan di Kota Pontianak selama ini berkat adanya bantuan dari para kader Posyandu. Yang telah mengabdikan dirinya dengan suka rela dan tulus iklas. Demikian pernyataan yang disampaikan Wali Kota Pontianak H. Sutarmiji SH.M Hum. saat menghadiri sekaligus membuka Jambore kader Posyandu yang dipusatkan di halaman kantor pemerintahan Wali Kota Pontianak, Sabtu (27/4) pagi kemarin. Wali Kota Pontianak juga memberikan aspresiasi kepada para kader

Posyandu kota Pontianak yang selama ini telah bekerja keras. Sutarmiji menilai keberadaan Kader Pos Yandu ini sangat membentu pemerintah Kota Pontianak dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Kota Pontianak. menurut Midji, kadang lihat ada sebagian tenaga kesehatan yang dibayar kusus oleh negara untuk melayanai bidang kesehatan . Namun kadang justru kualitas pelayanan lebih baik ditunjukan oleh mereka yang sebenarnya mengabdikan diri dengan suka rela. Tidak mengharapkan imbalan apapun

dengan tulus mengabdikan dirinya. Ia berharap jangan sampai hal seperti ini menjadi semangkin berkembang. Seharusnya ada sinergi yang baik dan proposional antara jajaran Dinas Kesehatan. Yang memang dibiayai untuk memberikan dan diberitanggungjawab memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat Kota di bidang kesehatan. “Jangan sampai peran tersebut lebih banyak diambil oleh para sukarelawan seperti kader Posyandu ini,” ungkapnya mengigatkan. Sutarmiji juga mengakui,

walau dengan dana oprasional seadanya, namun sudah banyak hal dilakukan para kader Pos Yandu di bidan pelayanan kesehatan sehinggan peran tersebut dapat ikut mewujudkan kualitas kesehatan di Kota Pontianak. ”Saya kaget saja tahun lalu ketika awalnya hanya Rp 300 ribu saja. Dan alhamdulillah tahun ini kita naikkan menjadi Rp 3 Juta. Dan tolong pada awalawal bulan dana oprasional ini telah diserahkan,”imbuhnya. Ia juga mengharap untuk lebih mengefektifkan lagi pelayanan para kader dan keberataan Pos Yandu ini,

tahun depan dana oprasional ini akan dapat lebih ditingkatkan. “Namun hal ini dapat dilakukan sepanjang kita bisa mengevaluasi keberadaan Pos Yandu semankin efektif,”tambahnya lagi. Kepada Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sutarmiji berharap agar peralatan yang dibutuhkan di pos yandu- pos yandu yang ada, minimal dilihat. Jangan sampai timbangan bayi bigitu dipergunakan sudah tidak akurat lagi. Sehingga nanti bayi yang sebenarnya ditimbang cukup, diberikan asupan yang berlebihan maka bayi tersebut akan mengalami obisitas. “Hal

ini harus diperhatikan benar-benar karena sangat berpengartuh terhadap kualitas kesehatan di Kota Pontianak.” ”Dalam penanganan dibidang kesehatan selain kita menangani dari sisi medis. Kita juga perlu melakukan penanganan secara Piskologi juga sangat penting untuk diterapkan. Selain itu saya berharap kepada para kader Posyandu agar selalu melakukan konsultasi kepada tenaga medis yang menangani gisi karena ini sangat penting,”ujarnya. Sembari mengakhiri, Wali Kota Pontianak Sutarmiji kepada para

tenaga medis khususnya kepada para kader Pos Yandu Kota Pontianak, agar semakin hari bisa merevitalisasi diri. ”Bila perlu tenaga kader Pos Yandu ini siap bersaing dengan tenaga kesehatan formal yang ada di Dinas Kesehatan dan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kepada para Camat dan Lurah, saya berharap kedepan agar dapat memetakan kawasan mana saja yang perlu ada posyandu,”pungkasnya. (Slamet Ardiansyah). Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Puji Prayitno S.Ik


Senin, 29 April 2013

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Jadi Pengemis untuk Beli Beras Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak IAN seorang bocah 10 tahun yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) warga Kecamatan Pontianak Selatan, nekat menjadi pengemis. Ini ia lakukan agar dapat membeli beras untuk makan untuk keluarganya. Ian diamankan Sat Pol PP Kota Pontianak saat mengemis di Ramayana Mall Jalan Tanjung Pura Kecamatan Pontianak Selatan, pada hari Rabu (24/4) malam hari. Ian pun mengungkapkan bahwa dirinya, menjadi seorang pengemis hanya untuk membeli beras, karena dirinya ingin membantu orang tuanya, sedangkan dirinya sendiri hidup 8 bersaudara. bukan hanya

itu, dirinya melakukan hal tersebut dengan ikhlas. “Saya mengemis untuk membeli beras, karena Ibu saya tidak bekerja, sedangkan Ayah saya tidak tahu pergi kemana, dan saudara – saudara saya juga tidak mau bekerja,” ungkapnya Ian saat ditemui di Sat Pol PP Kota Pontianak, Jumat (26/4). Dikatakan Ian, walaupun dirinya mengemis, sampai saat ini dirinya masih bersekolah, dimana dirinya masih duduk di kelas I SD. Dan untuk aktifitas ngemisnya sendiri sudah berlangusng selama 1 tahun yang lalu. “Kasian saja liat tidak ada beras, makanya Ian mengemis, dan hasil ngemis biasanya satu hari dapat 20 ribu saja, kemudian hasil ngemis diserahkan dengan Ibu untuk membeli beras

Kasian saja liat tidak ada beras, makanya Ian mengemis, dan hasil ngemis biasanya satu hari dapat 20 ribu saja, kemudian hasil ngemis diserahkan dengan Ibu untuk membeli beras dan sehingga kami bisa makan

dan sehingga kami bisa makan,” ujar Ian. Lanjut Ian, jika disiang harinya dirinya bersekolah,

maka malam harinya Ia menjadi seorang pengemis, tidak ada satu pun orang yang tahu dirinya mengemis, kecuali hanya orang tua dan saudaranya saja. Sedangkan untuk guru – gurunya tidak mengetahui aktifitasnya dalam membantu orang tuanya untuk bertahan hidup. “Guru – guru tidak tahu Ian mengemis, yang tahu hanya Ibu dan saudara – saudara Ian, mau tidak mau harus seperti ini, untuk makan sehari – hari,” timpal Ian sambil menutup wajahnya dan menunduk. Lebih jauh lagi Ian mengatakan, dalam waktu seminggu hanya dua hari saja dirinya tidak bersekolah, dan waktu dua hari tidak bersekolah itu, guna untuk mengemis. Namun waktu dominannya untuk mengemis, saat malam hari

dan temapt mengemisnya hanya di Ramayana Mall. “ Ian ingin pulang, dan kalau tidak ada beras di rumah, terpaksa Ian gini lagi, tapi kata bapak itu, Ian tidak boleh ngemis dan disuruh sekolah saja,” pungkas Ian sambil menunjuk salah satu anggota Sat Pol PP Kota Pontianak. Sementara itu Kasi Penegakan Peraturan dan Perundang – undangan Sat Pol PP Kota Pontianak, Rachmat Suprayitno, dirinya sangat prihatin terkait pihaknya menemukan salah satu anak di Kota Pontianak, ditemukan mengemis, walau pun begitu tetap harus diamankan, guna diberikan pembinaan dan tidak mengulangi lagi. “ Kita amankan Ian ini, karena terkait Perda yang

Gepeng ditangkap. FOTO: Achmad Mundzirin/Borneo Tribune ada, bukan hanya itu 13 pengemis lainnya juga kita amankan, dan untuk Ian sendiri, akan kita panggil orang tuanya dan kita berikan surat peringatan baik untuk Ian maupun orang tuanya, guna Ian tidak mengulangi lagi, begitu juga sama halnya dengan pengemis – pengemis yang lain,” ungkap Rachmat. Lebih jauh lagi Rachtam mengatakan, jangan membiarkan anak yang

masih kecil untuk mencari uang dengan cara pengemis atau disuruh bekerja dengan cara apapun. Karena anak – anak itu tidak boleh dipekerjakan, melainkan diberikan hak – haknya, seperti belajar dan bermain. “Karena jika dibiarkan untuk seperti Ian ini, kan kasian, sekolah terganggu, malam harinya mengemis, dan ungkapan Ian ini, mengemis hanya untuk beli beras,” pungkas Kasi P3 Sat Pol PP.

Dinas Kesehatan Diharapkan Sinergikan Kegiatan Slamet Ardiansyah Borneo Tribune, Pontianak

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Pontianak memandang penting pelayanan kesehatan dan kini hal tersebut sedang giat-giatnya dilaksanakan dengan mengerahkan segala upaya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Kota Pontianak. Selain tenaga kesehatan dibawah Dinas Kesehatan Kota Pontianak yang memeng bertanggungjawan atas pelayaan kepada masyarakat. Pemkot juga mengakomodir keberadaan para kader Pos Yandu yang tersebar di seluruh kecamatan. ”Pada setiap tahunnya dan tahun-tahun yang akan datang pelayanan kesehatan di Kota

Inf nfoo HO TEL HOTEL

Pontianak semakin menghadapi tantangan yang cukup berat. Seiring dengan semakin besarnya arus keluar masuk orang di Pontianak. Maka beban dan piskologis dan kesehatan itu semakin meingkat semua pemangku di bidang kesehatan harus siap-siap ditambah lagi Pemkot Pontianak masuh kekurangan tenaga kesehatan. “Tiga tahun sudah Pemkat Pontianak tidak ada penerimaan untuk PNS bidang kesehatan dan bidang-bidang lain. Dan mudah-mudahan tan ini bisa,”ujarnya. Wakil Kota Pontianak H Sutarmiji, SH.M.Hum, hal ini tidak boleh terjadi. Karen. Menurutnya pada tahun 2013 ini akan pensiun sebayak 200 lebih PNS. Berarti sisa PNS di Pemkot Pontianak hanya tersisa 6800 PNS. Dan apa bila tahun depan juga tidak

bisa menerima PNS baru, maka pada tahun 2014 akan pensiun sebanyak maka jumlah hampir mencapai 300 orang. Maka dapat dipastikan PNS Kota Pontianak tersisa 6500 orang saja. ”Dengan jumlah pegawai administrasinya 2000 lebih, guru 3000 lebih. Maka Pemkot Pontianak ini harus siap-siap tidak aka semakin meningkat ditambah lagi saat ini Pemkot tidak boleh menerima tenaga honorer. Itu harus diperhatikan, untuk bidang kesehatan Alhamdullillah. Kalau sajakita dapat mengajak seluruh kader pos yandu merevitalisasi diridengan meningkatkan kualitas pelayanan mungkin misalnya pencegahan penyakit menular dan penyakit tidak menular yang bisa disinergikan dengan pos yandu, prilaku hidup sehat, dan Dinas Kesehatan kedepan banyak programnya kedepan yang dibuat bersinergi dengan kegiatan-kegiatan para kader Posyandu. Mudah-mudahan hal ini bisa kita laksanakan. Satu hal lagi, ketika memberikan apresiasi atau memberikan penghargaan kepada orang yaitu dengan memberikan yang benarbenar penghargaan, bukan penghargaan basa-basi.

Wali Kota Pontianak H Sutarmiji sematkan tanda peserta acara pembukaan Jambore Kader Posyandu, dihalaman kantor Walkot Pontianak. FOTO: S. Ardiansyah/Borneo Tribune Untuk itu Sutarmiji berjanji kepada mereka yang berprestasi di bidang pelayanan kesehatan akan diberi bonus untuk Umroh bagi yang beragama Islam

dan untuk yang beragama Nasrani akan di berangkatkan ke Patikan. Hadiah atau bonus seperti itu lebih berarti. Untuk itu mulai tahun

depan hadiah atau bonus Umroh ini dapat direalisasikan. “Dan ini bukan janji karena menjelang pemilihan wali kota akan tetapi siapapun wali kotan

semoga hal ini tetap dapat diberikan kepada para pemenang dalam Jambore Kader Pos Yandu berprestasi ini,”tandasnya. (Slamet Ardiansyah)

Program PNPM- MPd Berikan Kontribusi Positif Slamet Ardiansyah Borneo Tribune, Pontianak

PERKEMBANGAN dan hasil penyelenggaraan program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MPd) sejak tahun 2007 hingga 2013 ini telah mengalami perkembangan yang pesat serta mampu memberikan kontribusi pasitif bagi masyarakat khususnya masyarakat di pedesaan. Demikian hal ini ditegaskan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Drs. Y. Alexander, M.Si kepada Borneo Tribune saat ditemui, belum lama ini. Alexander dalam hal ini menjelaskan, PNPM-Mpd ini adalah kelanjutan dari

Program Pembangunan Kecamatan (PPK). “Dan sejak bergulirnya program ini realitas dilapangan telah banyak memberikan kontribusi yang positif terhadap akselaresi pembangunan di Desa serta adanya pemberdayaan masyarakat. Program ini juga langsung menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat, baik fisik maunpun non fisik pasa skala Desa. Seperti jalan, jembatan, pasar, irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), PAUD dan Simpan Pinjam Perempuan (SPP),”paparnya. Dikatakan Alexsander, secara umum berbagai kegiatan tersebut telah dapat dilaksanakan dengan baik seperti yang diharapkan. Untuk pembiayaannya program ini didanai dari APBN sherin dengan dana

APBD. Jika di bandingkan dukungan anggaran yang diperuntukan pada program ini di tahun 2012 yang lalu sebesar Rp 208 Milyar lebih yang diperuntukkan bagi 12 Kabupaten yang mencakup 142 Kecamatan dan untuk 1666 Desa. Sedangkan tahun 2013 ini tersedia alokasi dana sebesar Rp 160 Milyar lebih untuk 140 kecamatan. ”Penurunan jumlah alokasi anggaran PNPMMPd pada tahun 2013 ini, menunjukkan korelasi yang positif yaikni adanya kelompok masyarakat yang berhasil diberdayakan,”ujarnya. Kepala BPMPD Provinsi Kalbar menilai tingkat keberhasilan program ini sangatlah bervariasi. Hal ini juga sangat tergantung dari usulan prioritas dan dukungan masyarakat khususnya dilokasi

program PNPM-MPd ini diselenggarakan. Adapun beberapa contoh keberhasilan yang telah dicapai antara lain yakni realisasi pembangunan jalan Desa sepanjang 537.280 Meter dari akumulasi dari 383 usulan. Untuk jembatan yang telah terbangun yaitu sebanyak 167 unit dengan panjang 2.043 Meter terakumulasi dari 64 usulan. Dalam penyelenggaraan program PNPM-MPd selama ini Alexsander mengakui masih ditemukannya berbagai masalah dan hambatan. Adapun permasalah dan hambatan yang dimaksud adalah terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) karena tingginya standar klasifikasi komponen yang dipersyaratkan dan kondisi ini cukup berpengaruh terhadap rekruitmen serta ada lagi beberapa permasalah lain yang

timbul dilapangan, namun secara keseluruhannya program tersebut dapat dilaksanakan. ”Dan untuk pencapaian kualitas dari penyelenggaraan program PNPM-MPd ini. Kita telah menerapka kebijakan integritas perencanaa kegiatan PNPM-MPd didalam usulan program kegiatan Musrenbang. Selain itu untuk penyediaan data dalam rencana kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Serta penguatan penyelenggaraan pemerintah Desa/ Kelurahan telah diminta kepada Bupati/ Walikota untuk memantapkan penyusunan data profil Desa/ Kelurahan. Dan pembentukan institusi yang menangani pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan Desa dalam bentuk badan tersendiri agar lebih fokus,”tandasnya.


Sekadau Borneo Tribune

Senin, 29 April 2013

8

KKD Sosialisasi PP No.46 Tahun 2011

Sekda : PNS Harus Menyusun SKP Borneo Tribune, Jakarta Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau, Drs. Yohanes Jhon, MM berharap seluruh jajaran Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkab Sekadau terus berinovasi guna memperoleh prestasi dalam bekerja sebagai pelayan masyarakat. Sebab, penilaian prestasi kerja PNS sudah diamanahkan dalam peraturan Pemerintah No.46 tahun 2011, ten-

tang Penilaian Prestasi kerja PNS. Dijelaskan Sekda, dalam peraturan Pemerintah tersebut sudah memberi isyarat adanya kewajiban PNS untuk menyusun sasaran kinerja Pegawai berdasarkan rencana kerja tahunan instansi. Dalam rencana kerja instansi itu memuat tugas, jabatan dan target yang harus dicapai untuk dinilai dalam rangka memdapatkan prestasi kinerja pegawai. “Jadi PNS wajib menyu-

12.000 Warga Nanga Taman Sudah Kantongi e-KTP

Drs. Yohanes Jhon,MM. FOTO Dok/Borneo Tribune

Markus Aron Aput. FOTO Dok/Borneo Tribune

sun sasaran kinerja pegawai (SKP), bila tidak disusun, maka bisa dijatuhi hukuman disiplin pegawai sesuai dengan perudang-undangan yang mengatur disiplin PNS,” ingat Sekda, ketika membuka kegiatan di kantor Bupati Sekadau pekan lalu. Kepala Kantor Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Sekadau, Markus Aron Aput, mengatakan penilaian prestasi kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pem-

binaan PNS. Hal itu dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja sebagaimana yang diamanahkan dalam Peraturan Pemerintah No.46 tahun 2011. “Jadi PNS memiliki kewajiban menyusun rencana kerja pegawai berdasarkan rencana kerja tahunan instansi,” jelas Aput. Ditambahkannya, ada beberapa item penilaian peri-

laku kerja PNS yakni aspek orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama dan kepemimpinan. Dari semua kriteria penilaian prestasi kinerja PNS itu, nantinya akan dinilai berdasarkan ketentuan penilaian. “Yang terpenting PNS dilingkungan Pemkab Sekadau menyadari kewajiban mereka sebagaimana yang diamanahkan dalam peraturan pemerintah No.46 tahun 2011,” tandasnya. o

(Menikmati Tetesan Air Meragun Bag 1)

Bukit Raya Meragun Yang Penuh Berkah

Sisa 5.454 Warga Belum Rekam KTP Elektonik Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Camat Nanga Taman, Afronius Akim Sehan mengatakan ada 19.897 warga yang wajib KTP. Dari jumlah tersebut, tercatat 14.443 warga yang sudah melakukan perekaman hingga 18 April 2013 lalu. Sementara 5.454 warga masih belum melakukan perekaman. Dari total 14.443 warga yang sudah melakukan perekaman, sekitar 12.000 diantaranya sudah mendapatkan EKTP. Sementara sisanya masih belum mendapatkan E-KTP hingga sekarang. Mereka inilah yang akan diterbitkan SK Kepemilikan KTP-nya jika KTP yang dimiliki sudah habis masa berlakunya. “Untuk masyarakat yang sudah merekam KTP elektonik namun belum merima KTP baru, dan khusus untuk yang habis masa KTP, pemerintah kecamatan terbiktan Surat Keterangan sebagai pengganti KTP tersebut,” kata Afron dijumpai kantornya, belum lama ini. SK Kepemilikan KTP itu diberikan kepada warga yang sudah melakukan perekaman E-KTP, namun sampai sekarang belum mendapatkan E-KTP. Sementara KTP lama milik warga bersangkutan sudah habis masa berlakunya. Ia mengaku sudah menerbitkan puluhan Surat Keterangan (SK) Kepemilikan KTP. Penerbitan SK ini dilakukan sebagai pengganti sementara KTP warga yang sudah habis masa berkakunya. “Jadi surat keterangan ini sebagai pengganti sementara KTP untuk warga, yang berlaku hingga E-KTP nya didapatkan,” jelas Afron. Kita harapkan masalah percetakan ini tidak berlasung lama,” tandasnya. o

INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263

BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051

BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599

BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk

BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411

BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082

Bangunan Intake Air Bersih Sirin Meragun yang berdiri kokoh di Bukit Raya Desa Meragun Kecamatan Nanga Taman. Air bersih yang dibangun Pemkab Sekadau kini sudah dinikmati ribuan Kepala Keluarga di tiga Kecamatan.// FOTO Bagus Kosminto/Borneo Tribune Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau

BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad

BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146

BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926

BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220

BANK MANDIRI

BANK BHI

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672

BANK MEGA

Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290

KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078

Langit di Desa Meragun tampak gelap siang itu Sabtu (27/4), pukul 13.00. Suasana Bukit Raya Letak pusat intake air bersih Sirin Meragun memang sudah terasa sejuk bak ruangan ber AC walau masih berjarak 500 meter dari bibir perbukitan. Kayu-kayu berukuran besar menjulang tinggi tampak menghijau area perbukitan terlihat dari kejauhan. Itulah pemadangan Bukit Raya di Desa Meragun Kecamatan Nanga Taman. Selain dikaruniai tanah yang subur Bukit Raya menyimpan beragam potensi berupa air terjun dikelilingi

hutan yang rindang. Berjuta kubik air tersimpan diperut Bukit Raya, salah satunya sebagai pusat air bersih Sirin Meragun yang kini dinikmati ribuan kepala keluarga ditiga Kecamatan di Kabupaten Sekadau. Awan pun semakin menebal dan tak sabar ingin meneteskan butiran hujan. Sembari mencari lokasi berteduh, rombongan harus bergegas menuju pusat intake Air bersih meragun yang sudah dekat. Susana Bukit Raya semakin sejuk ketika memasuki areal intake air bersih Sirin Meragun. Hujan pun mulai berhenti. Gemuruh air semakin jelas tanda habis hujan sembari rombongan mengayunkan langkah kaki memasuki areal Intake air

bersih kebanggan masyarakat Sekadau. Maryansah dan rekannya Yosep Herman dua petugas SPAM Kecamatan Nanga Taman, tampak sibuk antar jemput rombongan mengunakan dua buah sepeda motor. Herman dan Maryansah dengan piawai mengendari sepeda motornya memasuki areal Intake walau jalan cukup licin dan berbatu. “Intake ini ada teman kita Alek yang jaga. Alek bersal dari Desa Meragun. Saya dan pak Maryansah petugas SPAM di Nanga Taman,” sapa Herman sembari mengabarkan rekannya Alek berhalangan hadir, kepada rombongan kepala UPTD SPAM Sekadau, Yok Kelak dan awak media. Dari kejauhan pipa ber-

diameter 400 bercat biru itu tampak jelas diantara batubatu berwarna coklat tua. Berjarak sekitar 50 meter dari pintu masuk, bendungan intake meragun berdiri kokoh menahan air beriburibu kubik. Disamping sebelah kanan bendungan disediakan khusus saluran pembuangan air. “Pertama dibangun 2009 lalu sampai sekarang (2013) debit air disini tak pernah berubah. Makanya kita sangat mengharapkan masyarakat Meragun menjaga dan mempertahankan kawasan hutan di Bukit Raya ini,” Imbau Yok. Dari intake itu Air Meragun meluncur bebas didalam pipa berdiameter 400 yang ditancapkan didalam tanah menuju tiga Kecamatan yakni Kecamatan Nanga

Taman, Kecamatan Sekadau Hulu dan Kecamatan Sekadau Hilir sepanjang 60 Kilometer. Pondasi intake air bersih Sirin Meragun tampak kokoh. Disana disediakan pipa penyaring, pengatur debit air, dan jalur pembuangan air. Selain bendungan ada juga bagunan bak panampung, valve, dan rongga pernafasan pipa. “Bayangkan saja jarak intake ini yang jaraknya 60 kilometer sampai ke Kota Sekadau air masih mampu naik ke bangunan bertingkat, ini luar biasa,” puji Yok. Kini ada 2.200 Kepala Keluarga sudah menikmati air bersih yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Sekadau selama kurang lebih 3 tahun ini. o

PMI Sekadau Kukuhkan PMR SMAN I Belitang Hilir Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Sekadau, Wirdan Mahzumi mengukuhkan para siswa yang menjadi petugas Palang Merah Remaja (PMR) Wira di SMAN I Belitang Hilir pada Jumat kemarin. “Saya yakin dan percaya kalian yang dilantik sekarang ini mendapat dukungan dari para guru, karena siswa-siswa yang memakai atribut PMR ini adalah

PMR yang sudah teruji keterampilannya,” kata Wirdan, di Sei Ayak. Bapak berkacamata ini menyatakan remaja yang natobene adalah anak Sekolah SMA Negeri 1 Belitang Hilir bisa menimba pengalaman dalam organisasi untuk belajar menjadi pemimpin kedepan baik bagi teman-teman, sekolah maupun untuk Daerah. “Walau dengan suasana yang panas ini tentunya semangat kalian tidak akan memudar, karena dari akar rumput inilah akan jadi calon pemimpin di Kabupaten

Sekadau ini. Anak-anak yang punya jiwa yang baik itu tentu dibentuk dari organisasi-organisasi yang ada seperti di sekolah ini,” ungkap Wirdan yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau. Dia mengatakan, jiwa yang baik semakin ditempa dalam organisasi tentu akan membentuk rasa kepekaan atau kepedulian, serta memupuk semangat dan tanggungjawab yang baik pula. Jiwa sosial yang terbentuk dari organisasi tentulah untuk memajukan diri pribadi serta masyarakat

Kabupaten Sekadau. “Masa depan Kabupaten Sekadau ini ada di pundak kalian dan semangat yang tumbuh dari organisasi ini hendaknya tetap dijaga sekaligus ditingkatkan,” ungkapnya memotivasi. Sementara itu Kepala Sekolah SMAN I Belitang Hilir, Triman, dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung kegiatan yang bersifatnya positif. Oleh karena itu seragam PMR Wira itu bukan untuk gagah-gagahan, tetapi identias menjadi petugas PMR yang dituntut bersedia bekerja su-

karela dan siap dipanggil atau ditugaskan apabila negara atau daerah ini membutuhkan tenaga petugas jika ada bencana. “Jangan berharap ada gaji, karena PMR itu sifatnya sukarela dan mengembangkan jiwa sosial anakanak. Kegiatan sosial yang sudah dilakukan, pada saat ada bencana kebakaran di Belitang. Dan kalian dituntut peka agar setiap kegiatan yang dilakukan bermanfaat, juga pada saat kalian selesai dari SMAN I Belitang Hilir ini,” tandasnya. o


Senin, 29 April 2013

Sintang-Melawi

Borneo T Tribune

9

Jembatan Gantung Desa Keluas Hulu Terbengkalai

Siswa Terancam Tak Bisa Sekolah Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh MASYARAKAT Desa Keluas Hulu, Kecamatan Tanah Pinoh Barat mengharapkan Pemerintah Kabupaten Melawi bisa melanjutkan pembangunan jembatan gantung yang ada di desa tersebut. Saat ini sebenarnya jembatan tersebut sudah berdiri tiang penyangga, namun untuk bentang jembatan belum ada sehingga tidak dapat dipergunakan un-

tuk menyeberangi sungai. “Jembatan gantung di Keluas Hulu ini yang akan dibangun ada dua buah. Satu di Dusun Ketuat dan satu di Dusun Mahikam. Jembatan ini baru sekadar tiang pondasinya saja. Padahal jembatan ini sangat diperlukan oleh masyarakat kami,” kata Kepala Desa Keluas Hulu, Sudiyanto. Dia menambahkan, pembangunan jembatan gantung tersebut sudah dimulai pada 2010 silam. Tiang penyangga yang berada di sisi

kiri dan kanan Sungai Keluas tersebut. Setelah itu pembangunan dilanjutkan pada 2012 dan ditargetkan jembatan gantung tersebut selesai dikerjakan sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. “Namun ternyata oleh kontraktor pembangunan jembatan tersebut tak selesai. Dengan alasan bahwa

waktu yang disediakan tak cukup untuk menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut sehingga hingga kini dua jembatan gantung di desa kami terbengkalai,” keluh Sudiyanto. Menurutnya, dari sisi manfaat, jembatan gantung ini sendiri sangat diperlukan oleh masyarakat. Mengingat masih ada dusun yang

berada di seberang desa. Seperti Dusun Kendua Lubuk yang berada di wilayah seberang Dusun Ketuat. Sungai Keluas sendiri saat pasang sangat sulit dilalui dan harus menggunakan perahu atau rakit untuk menyeberangi sungai tersebut. “Selain itu, keberadaan jembatan gantung akan memperlancar akses transportasi dari Desa Keluas Hulu ke desa-desa lainnya, karena sebagian besar desa

di Tanah Pinoh Barat berada di sisi seberang Sungai Keluas,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Sekolah SD 10 Mahikam, Sahlandik mengutarakan, tidak adanya jembatan penyeberangan membuat sejumlah siswa yang berada di dusun seberang mau tak mau harus menyeberang sungai bila berangkat ke sekolah. “Padahal arus Sungai Keluas ini sangat deras dan

bisa membahayakan anakanak tersebut. Mau gunakan perahu juga susah, karena tidak ada yang mengurusnya. Kalau sungai banjir, terpaksa terkadang anak-anak ini tak sekolah,” jelasnya. Ada sekitar 30 anak yang berasal dari Dusun Kendua Lubuk yang berada di seberang Sungai Keluas. Oleh karena itu, Sahlandik mengharapkan, pembangunan jembatan ini dapat dilanjutkan pada tahun ini.

Mahfud MD Siap Nyapres YOGYAKARTA MANTAN Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menyatakan, siap maju menjadi calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2014. Mahfud mengaku siap menjadi capres karena dia merasa layak memimpin bangsa. Pernyataan kesiapan menjadi calon presiden itu disampaikan di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII), Jalan Kaliurang, Yogyakarta, belum lama ini. Mahfud menyatakan siap dicalonkan apabila rakyat menghendaki. Bahkan, saat ini dia tengah berkonsentrasi menghitung peluang untuk mencari partai politik sebagai kendaraan guna memuluskan

niatnya menjadi calon presiden. Selain itu, diakui Mahfud, kesiapan dicalonkan menjadi presiden karena dukungan sejumlah pihak dan hasil survei terkait calon presiden banyak mendukung dirinya. Mahfud juga menyatakan siap bersaing dengan sejumlah nama yang masuk dalam survei calon presiden. Seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo maupun Menteri BUMN Dahlan Iskan. Meski menyatakan siap maju dalam Pilpres 2014, namun Mahfud mengaku tidak ambisi untuk mengejar jabatan sebagai presiden.

JEMBATAN GANTUNG TERBENGKALAI, Dua tiang penyangga jembatan gantung di Desa Keluas Hulu, kini kondisinya terbengkalai. Pasalnya belum selesainya pembanguan jembatan tersebut. Masyarakat sangat berharap pembangunan jembatan gantung ini bisa kembali dilanjutkan. FOTO: Eko Susilo/ Borneo Tribune

Daripada Cawapres 2014, Mending Jokowi Capres 2019 Tekan Angka Laka Lantas Melawi JAKARTA - SEJUMLAH partai politik (parpol) maupun tokoh menyatakan berminat menggandeng Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), untuk diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2014. Sebut saja Partai Golkar yang sempat menyatakan ketertarikannya untuk menduetkan Jokowi dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical) atau Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga melirik Jokowi sebagai pendamping Hatta Rajasa. Namun tampaknya hal itu akan sangat sulit direalisasikan. Menurut pengamat politik Charta Politika, Arya Fernandez, Jokowi tidak akan bersedia diusung sebagai cawapres pada pemilu mendatang. ”Lebih baik mempersiapkan diri di Pemilu 2019 daripada sebagai cawapres. Kalau dipasangkan sebagai cawapres, Jokowi lebih milih sebagai gubernur DKI,” kata Arya di Jakarta, baru-baru ini. Arya menambahkan, jika mantan Wali Kota Solo itu bersedia untuk menjadi cawapres, justru akan membahayakan Jokowi yang notabene masih memiliki banyak tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta. ”Kan Jokowi belum

Pemerintah Perlu Sediakan Bus Pelajar

Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh

Jokowi memberikan yang terbaik bagi Jakarta. Akan menjadi bumerang kalau dia maju sebagai cawapres,” terangnya. Selain digadanggadang sebagai cawapres, nama Jokowi juga kerap muncul dalam bursa capres. Namun lagi-lagi kemungkinan Jokowi maju sebagai capres sangat tipis. Pasalnya, tidak mudah bagi Jokowi untuk mendapatkan restu dari partainya. Sebab, Megawati sebagai Ketua Umum masih kuat di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai Jokowi bernaung. ”Meskipun secara elektabilitas Jokowi tinggi, tapi saya melihat potensi kemungkinan Jokowi mendapat restu partai tidak mudah. Kecuali Mega legowo tidak mau mencalonkan sebagai capres dan menyerahkan tiket ke Jokowi,” pungkasnya. (net)

SUDAH cukup banyak kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan para pelajar. Padahal selain belum cukup umur, pelajar tersebut juga tidak memenuhi syarat untuk bisa membawa kendaraan, terutama saat pergi ke sekolah. Kasat Lantas Polres Melawi, AKP. Dedy Setiawan, mengatakan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya di kalangan pelajar, pihaknya meminta kerja sama dari semua pihak. Mulai dari pe-

merintah sampai dengan masyarakat. “Untuk masyarakat, khususnya kepada orang tua harus memperingatkan anaknya yang belum cukup umur untuk tidak membawa kendaraan saat berangkat ke sekolah. Sebab hal itu sangat membahayakan anakanak,” kata Kasat Lantas Polres Melawi, AKP. Dedy Setiawan, belum lama ini. Menurut Dedy, hal ini akan menjadi dilema. Pasalnya seringkali orang tua beralasan jarak sekolah anak mereka relatif jauh dari rumah, sementara para orang tua pada umumnya sibuk bekerja sehingga dengan

terpaksa anak mereka harus menggunakan kendaraan sendiri untuk pergi ke sekolah. “Maka jalan satu-satunya pemerintah harus menyiapkan angkutan massal. Seperti bus pelajar yang dipusatkan dibeberapa titik. Sebab kita tidak mungkin melakukan razia secara terus menerus. Sekarang dirazia besok sudah memakai kendaraan lagi,” tegas Dedy. Dedy menjelaskan, jika semua siswa bisa diangkut dengan angkutan massal, secara otomatis mereka tidak akan menggunakan kendaraan sendiri saat berangkat ke sekolah. Dengan

sendirinya angka kecelakaan dikalangan pelajar juga bisa ditekan sekecil mungkin. Menurutnya, upaya untuk mencegah kecelakaan lalu lintas sudah dilakukan. Mulai dari membuat spanduk hingga menggelar sosialisasi ke sekolah-sekolah. Namun angka kecelakaan masih relatif tinggi, maka peran serta semua pihak perlu terus ditingkatkan. “Sampai sekarang kita juga masih berkoordinasi dengan sekolah dan dinas pendidikan. Jika ada siswa yang kita tindak maka akan diberikan surat peringatan kepada orang tua dan seko-

lahnya. Dengan tembusan dinas pendidikan,” paparnya. Ke depan, kata Dedy, pihaknya juga akan membuat spanduk sebagai imbauan kepada pengguna kendaraan agar tertib di jalan raya. Spanduk tersebut dibuat simpel namun mempunyai kesan yang menyentuh bagi yang membaca. “Tertib berlalu lintas adalah cerminan pribadi. Dengan pesan itu diharapkan kita bisa menyadarkan masyarakat. Sebab terkadang spanduk yang berbunyi awas ngebut berarti maut, seperti sudah tidak cocok lagi sekarang,” pungkasnya.

Menanti Pengumuman Kelulusan UN

Siswa Perlu Pembinaan Psikologis

Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh PELAKSANAAN Ujian Nasional (UN) bagi pelajar SMP dan SMA/sederajat usai digelar. Tentunya bagi siswa kelas 3 SMP dan SMA/sederajat, pasca ujian merupakan masa-masa yang menegangkan. Pasalnya mereka sedang menunggu hasil UN yang akan diumumkan langsung oleh pihak sekolah.

Melihat hal tersebut, pemerhati pendidikan Melawi, Damayati menilai, perlu dilakukan sebuah upaya untuk menjaga kestabilan kejiwaan atau psikologis para pelajar. Kondisi ini harus menjadi perhatian semua pihak. Jangan sampai kondisi ini membuat mereka stress. Perempuan yang juga menjabat sebagai kepala sekolah SMP ini menjelaskan, pada masa penantian kelulusan, siswa sekolah

sangat memerlukan perhatian. Mereka memerlukan masukan-masukan sehingga tidak tertekan. Menurutnya, penjelasan dan pemahaman yang bisa diberikan kepada para peserta UN dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara dan tergantung pada murid tersebut. Misalnya meyakinkan pada mereka apapun hasilnya adalah bentuk upaya yang dilakukan mereka selama ini. “Bisa juga dengan mem-

berikan pemahaman pada siswa bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Kegagalan saat ini bisa dijadikan siswa untuk memacu diri untuk meraih cita-cita,” terang ibu dua anak ini dengan ramah ketika ditemui di kediamannya di Jalan Kota Baru kilometer 3 Nanga Pinoh. Menurutnya, upaya pemahaman semacam ini tentunya akan bermanfaat saat mereka mendengar

pengumuman kelulusan. Paling tidak, sambung dia, hal ini bisa membendung emosi yang berlebihan dari siswa tersebut. “Bagi siswa yang tidak lulus, tentunya sangat sedih. Kesedihan mereka ini hendaknya tidak berlebihan. Bahkan hasil pengumuman apapun hasilnya mereka akan terima. Bahkan sebelum menerima kelulusan mereka sudah tahu apa yang akan dilakukan,” ujarnya.


Senin, 29 April 2013

Kapuas Hulu

Borneo T Tribune

10

Pengurus Forum Pemuda Melayu Kapuas Hulu Dilantik “

Kami siap memajukan organisasi ini, oleh karenanya kami mengharapkan dukungan semua pihak baik itu sejumlah organisasi yang ada di Kapuas Hulu, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bahkan hingga lapisan masyarakat

Timotius Borneo Tribune, Putussibau DEWAN Pengurus Daerah Forum Pemuda Melayu Kabupaten Kapuas Hulu secara resmi dilantik, para pengurus Forum Pemuda Melayu Kapuas Hulu yang dike-

Ketua Forum Pemuda Melayu Kapuas Hulu saat menerima tanda kebesaran Pemuda Melayu dari Ketua Umum DPP Forum Pemuda Melayu Provinsi Kalimantan Barat, di Gedung MABM Kapuas Hulu. FOTO: TimotiusBorneo Tribune tuai oleh Ishaq Butarma ini dilantik langsung oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Forum Pemuda Melayu Provinsi Kalimantan Barat H. Firman Muntaco, di Gedung Majelis Adat Budaya Melayu Kapuas Hulu dijalan Budaya Kedamin, Kecamatan Pu-

tussibau Selatan, Sabtu malam (27/04) sekitar pukul 20.00 Wib. Tampak hadir dalam kegaitan tersebut Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir, Ketua DPRD Kapuas Hulu Ade Muhammad Zulkifli, Anggota DPR RI H. Sukiman,

Ketua Umum DPP Forum Pemuda Melayu Provinsi Kalimantan Barat saat melantik pengurus Forum Pemuda Melayu Kabupaten Kapuas Hulu. FOTO: Timotius/Borneo Tribune

Dandim 1205/Putussibau Let.Kol.Inf Jayusman, Ketua Pemuda Pancasila Kapuas Hulu Kusfery AC, sejumlah Raja Melayu dari Sintang dan Sambas serta sejumlah tokoh-tokoh Melayu lainnya yang turut serta dalam kegiatan tersebut. Ketua Forum Pemuda Melayu Kabupaten Kapuas Hulu Ishaq Butarman mengatakan bahwa beberapa tahun lalu keberadaan Pemuda Melayu Kapuas Hulu benar-benar vakum, namun dengan adanya pelantikan dan terbentuknya kepengurusan yang baru tersebut, pihaknya akan siap eksis kembali dalam ikut serta mengisi pembangunan bangsa dan Negara khususnya di Bumi Uncak Kapuas. “Kami siap memajukan organisasi ini, oleh karenanya kami mengharapkan dukungan semua pihak baik itu sejumlah organisasi yang ada di Kapuas Hulu, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bahkan hingga lapisan masyarakat,” ucapnya. Sedangkan Ketua Umum DPP Forum Pemuda Melayu Provinsi Kalimatan Barat H. Firman Muntaco meminta agar keberadaan Pemuda Melayu di Bumi Uncak Kapuas ini dapat menjadi contoh dan teladan ditengah-tengah masyarakat dan ikut terlibat dalam mengisi pembangunan dengan membuat program kerja yang sejalan dengan kebijakan Pemerintah. “Kekompakan dalam suatu organisasi sangatlah penting, bangun komunikasi dan kerjasama dengan sejumlah pihak dan ciptakan kesinergian dengan sejumlah organisasi lainnya, selain itu organisasi ini jangan hanya bisa berjalan di tempat, susun program yang bisa dirasakan manfaatnya oleh Pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.

Gallery

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir mengharapkan agar keberadaan Organisasi Forum Pemuda Melayu Kapuas Hulu ini terdaftar di Bagian Kesbagpol Sekretariat Daerah Kapuas Hulu, bahkan Nasir juga meminta

organisasi tersebut dapat membangun kesinergian dengan semua pihak. “Dukungan sejumlah organisasi, LSM dan masyarakat dalam membangun suatu daerah sangatlah penting. Pemerintah mengharapkan terjalinnya kerja-

sama semua pihak termasuklah Forum Pemuda Melayu Kapuas Hulu, kekompakan dan kerjasama dalam suatu organisasi sangatlah penting karena menjalankan organisasi ini bukan hanya tugas ketua,” pungkasnya.

Tahun Depan Mes Pemkab di Bangun Pemkab Siapkan Dana 10 Milyar Timotius Borneo Tribune, Putussibau BUPATI Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir mengatakan tahun 2014 mendatang Kapuas Hulu harus sudah memiliki Mes Pemda, yang bisa digunakan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurutnya pembangunan mes tersebut akan dianggarkan sebesar Rp. 10 milyar tahun depan. “Paling tidak setiap kegiatan-kegiatan besar di Kapuas Hulu kita tidak kesusahan mencari penginapan dan sebagainya, selain untuk persiapan kegiatan-kegiatan besar ketika Kapuas Hulu sebagai tuang rumah, keberadaan Mes Pemda juga nantinya akan menambah PAD Pemkab Kapuas Hulu,” ucap Nasir disela-sela pelantikan Pengurus Forum Pemuda Melayu Kapuas Hulu, di Gedung Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) jalan Budaya Kedamin, Kecamatan Putussibau Selatan, Sabtu malam (27/ 04). Dikatakan Nasir, dari sejumlah evaluasi saat Kapuas Hulu menjadi tuan rumah pada event-event tingat Provinsi se-Kalimantan Barat, salah satu permasalahannya yaitu terkait penginapan, terkadang menurut Nasir penginapan di Kota Putussibau ini belum bisa menampung sejumlah tamu undangan. Bahkan Nasir juga mengatakan bahwa pada Tahun 2014 mendatang Kapuas Hulu akan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Festival Budaya Melayu se-Kalimantan Barat. Kegiatan-kegiatan seperti itu kata Nasir memerlukan sejumlah penginapan untuk para tamu undangan.

“Saya minta dukungan Anggota dan Ketua DPRD Kapuas Hulu kedepannya, saya merencanakan anggaran Mes Pemda itu sekitar Rp. 10 Milyar, jadi sekali anggarAbang Muhammad Nasir kan bisa FOTO Timotius/Borneo Tribune langsung jadi,” pungkasnya. an ditengah-tengah masyarakat, padahal kehadiran investor bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, namun kenyataannya masyarakat dihadapkan dengan persoalan. Selain itu, terkait keberadaan PT. SMD sebagai pengelola kayu dilahan perkebunan sawit milik PT. BIA, Rajali mengaku DPRD Kabupaten Kapuas Hulu sampai saat ini tidak mengetahui berapa retribusi PT.SMD terhadap Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. “Pihak perusahaan jangan semaunya saja menginginkan hasil hutan di Kapuas Hulu ini tanpa memikirkan kesejahteraan masyarakat, retribusi harus jelas kepada Pemerintah dan masyarakat, jangan sampai masyarakat hanya dijadikan penonton, meskipun demikian saya minta masyarakat khususnya di Desa Sibau Hilir tetap bersabar menunggu proses penyelesaian dari Komisi B DPRD Kapuas Hulu, jangan ada yang berbuat anarkis,” tegasnya.

Kehadiran Investornya Mestinya Mensejahterakan Rakyat Kehadiran PT. BIA Menimbulkan Persoalan Timotius Borneo Tribune, Putussibau ANGGOTA DPRD Kabupaten Kapuas Hulu Rajali, meminta kepada masyarakat yang ada di Desa Sibau Hilir agar tidak melakukan perbuatan anarkis dalam menunggu penyelesaian persoalan dengan pihak PT. BIA. Namun, Rajali meminta agar pihak perusahaan juga bisa mempertanggungjawabkan atas penggarapan hak ulayat masyarakat Desa Sibau Hilir. “Biarkan persoalan ini ditagani Komis B, kami di DPRD Kabupaten Kapuas Hulu ini akan berupaya mencari jalan penyelesaian terhadap persoalan PT.BIA dan masyarakat Desa Sibau Hilir, bila perlu perizinan PT. BIA harus ditinjau kembali,” ucapnya beberapa waktu lalu. Tidak hanya itu, Rajali meminta Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu melalui instansi terkait untuk lebih tegas lagi terhadap sejumlah perusahaan yang selalu saja menimbulkan persoalan ditengah-tengah masyarakat, padahal kehadiran investor bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, namun kenyataannya masyarakat dihadapkan dengan persoalan. Selain itu, terkait keberadaan PT. SMD

sebagai pengelola kayu dilahan perkebunan sawit milik PT. BIA, Rajali mengaku DPRD Kabupaten Kapuas Hulu sampai saat ini tidak mengetahui berapa retribusi PT.SMD Rajali terhadap PeAnggota DPRD Kabupaten merintah KaKapuas Hulu bupaten KaFoto Timotius/Borneo Tribune puas Hulu. “Pihak perusahaan jangan semaunya saja menginginkan hasil hutan di Kapuas Hulu ini tanpa memikirkan kesejahteraan masyarakat, retribusi harus jelas kepada Pemerintah dan masyarakat, jangan sampai masyarakat hanya dijadikan penonton, meskipun demikian saya minta masyarakat khususnya di Desa Sibau Hilir tetap bersabar menunggu proses penyelesaian dari Komisi B DPRD Kapuas Hulu, jangan ada yang berbuat anarkis,” tegasnya.

IKLAN BARIS Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.

Langganan Koran Ingin berlangganan Harian Borneo Tribune di daerah, hubungi: Biro Kubu Raya: Aldi (08971600688)

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

Biro Mempawah: Johan Wahyudi (085654587038). Biro Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran) (085245527602). Biro Bengkayang: (085245247955).

Mujidi

Biro Landak: Yohanes Ngalai / Pemasaran (085822062880). Biro Sanggau: (085245904505).

Ratnasari

Biro Melawi: Eko Susilo (081256452946) Biro Sekadau: Bagus Kosminto (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Biro Kapuas Hulu: (085654585775)

Herdi

Biro Ketapang: (08971600688)

Aldi

Biro Kayong Utara: Abdul Khoir (081345154592)

Ser vice Mobil SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

Kost Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo Tribune

Senin, 29 April 2013

11

Gubernur Beri Kuliah Tamu di Universitas Brawijaya secara langsung dari seorang Alumni Brawijaya yang berhasil menduduki jabatan guburnur di salah ÿsatu Provinsi di Indonesia. Kuliah Tamu Gubernur Drs. Cornelis, MH dihadapan sekitar 400 mahasiswa Strata 1 dan 2 dan para Dosen dilingkungan Fakultas Ilmu Administrasi Brawijaya Malang, Jatim ini menyajikan makalah ÿ”Pengelolaan Wilayah Perbatasan Berbasis Kearifan Lokal”. Dengan gaya dan logat bahasaÿ yang mudah dicerna, membuat Mahasiswa semakin bersemangat dan tetap duduk hingga selesai untuk mendengarkan makalah yang disampaikannya. Sebelum masuk pada meteri, didahului dengan Historis Daerah Perbatasan Kalbar, dimana Kalbar dijajah Belanda 17 Agustus

1945 sedangkan daerah perbatasan ÿSarawak dijajah Inggris hingga 31 Agustus 1957, Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia pada tahun 1960 menyebabkan pendekatan security mendominasi kebijakan perbatasan Kalbar. Awal kerjasama perbatasan kedua Negara telah dimulai dibidang keamanan sejak tahun 1967, Bor Trade Agreement disetujui tahun 1970, sedangkan Border Crossing Agreement pertama kali disetujui tahun 1972 dan terakhir direvisi tahun 1984. Tindak lanjut dalam kerjasama ini dibentuk Sosek Malindo KalbarSarawak yang digagasa pada tahun 1983 ÿdan terbentuk secara resmi ada tahun 1984 untuk mengakomodir dinamika hubungan tradisional kedua

Negara. Pada tahun tahun 2005 Gubernur Kalbar mengeluarkan Pergub No 161/2005 tentang Badan Persiapan ÿPengembangan Kawasan ÿKhusus Perbatasan Provinsi Kalbar SKPD Non Struktural. Pada tahun 2012 Gubernur kembali mengeluarkan Perda No No 8/2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan Daeran No.10/2008 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah ÿProv Kalbar, yang berubah ÿBadan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama (BPKPK) menjadi Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah Tertinggal (BPPDT). Isu Strategis dalam Pengelolaan Daerah Perbatasan diantaranya belum disepakatinya beberapa Segmen Garis Batas Darat

dan Laut dikarenakan tidak sesuai dengan Konvensi pada tahun 1928 The Boandary Conventionÿ antara Belanda dan Inggris yang ditandatangi di Haque Den Hag 26 Maret 1028. Kaburnya Garisÿ Perbatasanÿ Wilayah akibat rusak, hilang hingga bergesernya patokpatok batas yang dapat menjadi ancaman hilangnya sebagian wilayah NKRI. Pendudukÿ disetiap Kabupaten Daerah Perbatasan suku Dayak dan Melayu, sedangkan etnis lainnya Jawa, Batak, Sunda dan sebagian kecil etnis lainnya. Suku Dayak dan Melayu di Kalbar memiliki tali Persaudaraan dengan suku yang sama di Negara bagian Sarawak Malaysia. Potensi sumber Daya Alam Kawasan Perbatasanÿ besar dan bernilai ekonomis sangat tinggi diantaranya,

Bibit Dirampas, Gapoktan Dipaksa Melapor Dinas Pertanian Kabupaten Kubu Raya itu kepada Kelompok Delta Makmur Lestari. Benih yang kami kirim sebanyak 960 kg malahan kami kirim itu sekitar 1 ton. Sementara pada hari berikutnya, kami memberikan benih itu kepada kelompok tani pak Asnan. Benih yang diberikan sebanyak 570 kg dan itu semua benih dalam kondisi bagus,”kata Ketua Gapoktan Jeruju Besar Kabupaten Kubu Raya, Jumani, Minggu (28/4). Ia melanjutkan, setelah benih sebanyak 570 kg itu diberikan kepada kelompok tani pak Asnan, pada saat itu ada, Fn dan rekan-rekannya menyerobot benih itu dan dibawa ke Polresta

Pontianak untuk digunakan sebagai barang bukti. “Bibit itu dirampas oleh Fn saat kami sedang memberikan kepada kelompok tani pak Asnan. Bibit yang dirampas satu karung dan langsung diserahkan ke Polresta Pontianak,” terangnya. Saat ditanya adanya paksaan terhadap pak Asnan dalam melaporkan Kepala Dinas Pertanian Kubu Raya terkait bibit yang diduga itu oplosan? Jumani menegaskan ada paksaan yang dilakukan terhadap Asnan agar membuat laporan. “Karena kami bertanya kepada Asnan dia hanya mengatakan bahwa kerjaan itu bukanlah merupakan pekerjaannya. Dalam hal ini Ia merasa kebingungan,” tu-

tur Jumani. Jumani menerangkan, bahwa Asnan yang merupakan kelompok tani Jeruju Besar itu telah mendapat paksaan dari Fn, yang merupakan warga disini juga. Artinya, Asnan dipaksa untuk membuat laporan di Polresta Pontianak. “Saya tegaskan bahwa tidak ada pemalsuan bibit bahkan kami para kelompok tani Jeruju Besar ini juga sudah membuat pernyataan untuk pihak kepolisian bahwa bibit yang dilaporkan itu tidak ada yang dioplos atau pun bibit yang diberikan itu hampa,” tegasnya. Selain itu, Jumani pun meminta kepada oknum-oknum politik untuk tidak memasukkan unsur politik

dikalangan masyarakat tani. Karena kami adalah seorang petani sampai kapan pun tetap tani. “Kami ini petani bukan orang politik. Jadi kami mohon jangan masukan unsur-unsur politik di kalangan petani,” harapnya. Ia menambahkan, bahwa benih bibit yang diberikan ini juga sudah diuji oleh inspektorat dan hasilnya benih bibit ini bagus. “Jadi tudingan yang terlontarkan bahwa bibit itu palsu itu tidak benar karena kami kelompok tani jeruju besar sudah mendapatkan hasil dari inspektorat. Bahkan hasil itu pun kami serahkan kepada pihak kepolisian bahwa bibit itu tidak ada yang dioplos,”ungkapnya.

sar Rp.2.100.000. “Karena saya tidak kuasa menunggu lama, maka dari itu saya membayar sebesar Rp 2.100.000 kepada Saeman, dan menurut Saeman akan ditebus ke BPN, guna mendapatkan 3 sertifikat milik saya, setelah 15 hari membayar, 3 sertifikat milik saya langsung keluar, dan saat ini sudah ada ditangan saya, namun anehnya teman - teman saya yang juga sudah membayar juga tidak keluar,” papar Marliat. Marliat juga menyesalkan, lantaran Program Sertifikat Adjudikasi tahun 2009 sebenarnya tidak memungut biaya kepada warga, dan itu Ia ketahui karena Pemerintah KKR pernah mengumumkan Sertifikat Adjudikasi tidak memungut bayaran. Namun karena merasa sudah terlalu lama menunggu dan ada yang meminta uang, makanya Ia pun membayar uang yang diminta untuk menebus di BPN, sehingga dapat keluar sertifikat miliknya dari BPN. Warga yang merasa menjadi korban dari Program Sertifikat Adjudikasi KKR Tahun 2009, baik yang membayar sehingga mendapatkan sertifikat, maupun yang membayar tapi tidak mendapatkan sertifikat, serta yang tidak membayar dan juga tidak mendapatkan sertifikat. Meminta BPN bertanggung jawab atas program tersebut, karena sampai saat ini puluhan warga banyak yang tidak menerima sertifikat. “Kami meminta BPN tanggung jawab atas sertifikat kami yang tidak keluar sampai saat ini, karena dari kami ini, ada yang sudah membayar namun juga tetap tidak keluar sertifikatnya, dan baru satu orang yang keluar sertifikatnya itu pun pakai

bayar, dan kami semua meminta BPN kembali sertifikat tersebut, karena itu hak kami, jadi jangan di tahan tahan,” pinta semua korban Sertifikat Adjudikasi. Bukan hanya itu, sejumlah warga yang merasa menjadi korban Sertifikat Adjudikasi ini pun, mengancam akan melaporkan kasus Sertifikat Adjudikasi ini kepada pihak kepolisian. Lantaran ada yang memungut bayaran untuk BPN, guna sertifikat bisa keluar, padahal sudah jelas Sertifikat Adjudikasi tahun 2009 tidak memungut bayaran. “Kami akan melaporkan orang - orang yang telah meminta uang kepada kami, yakni seperti Jamal, Pukardin dan Seaman, karena ketiga orang ini lah yang meminta uang kepada kami untuk mengeluarkan sertifikat kami yang ada di BPN, karena menurut ketiga orang itu, BPN meminta tebusan sebesar Rp.700.000 per sertifikat,” tegas mereka. Sebelumnya Firdaus, selaku Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) KKR, juga membenarkan bahwa bahwa Sertifikat Adjudikasi pada tahun 2009 lalu ÿtersebut, tidak dipungut biaya administrasinya sedikit pun terhadap masyarakat. Selain itu Kepala BPN juga mengatakan bahwa, untuk Sertifikat Adjudikasi Tahun 2009 sudah tidak ada lagi di BPN KKR. “Program sertifikat Adjudikasi Tahun 2009 lalu itu, tidak dipungut biaya administrasinya sedikit pun dari warga, dan untuk saat ini semua Sertifikat Adjudikasi milik pemohon pada tahun 2009 tidak ada mandate di Kantor BPN KKR,” jelas Firdaus beberapa waktu lalu kepada wartawan.

Sertifikat Ajudikasi KKR Bayar dipungut biaya berkisar 700 ribu per sertifikat dan sertifikat pun tetap tidak keluar sampai saat ini. Keresahan yang dialami warga pun, lantaran sejumlah warga sudah ada yang membayar Rp.700.000 persetifikat, namun sertifikat juga tidak keluar. Namun ada juga dengan adanya bayaran tersebut, sertifikat pun bisa langsung keluar. Menurut salah satu korban pembayaran Sertifikat Adjudikasi, Tosan (60) warga Parit Husin Desa Punggur Besar Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, dirinya telah membayar sebesar Rp.2.500.000 untuk mendapatkan 3 buah sertifikat miliknya, yakni atas nama Tosan, Sanarti, M.Unui. “Saya membayar sertifikat adjudikasi pada tahun 2011 lalu, yakni dengan Pukardin dan Jamal, di mana Pukardin dan Jamal ini mengaku uang sebesar Rp.2.500.000 untuk menyetorkan kepada BPN KKR, guna tiga sertifikat milik saya bisa keluar, namun nyatanya hingga tahun 2013 ini, juga tidak keluar keluar sertifikat, maka dari itu saya merasa dirugikan,” kesal Tosan, Minggu (28/4). Lanjut Tosan, Padahal program Sertifikat Adjudikasi Tahun 2009 tidak dipungut biaya sama sekali terhadap warga, namun kali ini ada yang meminta uang terlebih dahulu katanya untuk BPN, karena dirinya yakin jika mengeluarkan uang akan keluar lebih cepat, sehingga Ia pun memberikan uang kepada dua orang yang mengaku akan menebus sertifikat tersebut kepada BPN. “Saya yakin membayar sertifikat, karena ada juga yang membayar sertifikatnya juga terbit.

Namun bukannya sertifikat yang saya dapat melainkan hanya Foto copy nya saja,” ungkap Tosan. Selain Tosan yang menjadi korban, Sariman (50) warga Parit Husin Desa Punggur Besar, juga mengalami hal yang sama, di mana Sariman ini juga membayar Sertifikasi Adjudikasi sebesar Rp.700.000, pada tahun 2012 kemarin, namun sampai saat ini juga tidak keluar sertifikatnya. “Saya membayar sertifikat tersebut, karena kalau tidak dibayar dengan uang tebusan sebesar Rp.700.000, maka sertifikat saya tidak keluar, makanya saya bayar kepada Saeman. Menurut Saeman ini, BPN meminta tebusan sekian, baru sertifikat akan keluar,” ungkap Sariman. ÿSariman juga mengatakan, bahwa dengan membayar sertifikat Rp 700.000, dirinya berharap akan keluar sertifikat, namun nyatanya nasibnya juga sama seperti Tosan, yakni hanya menerima Foto Copy sertfikatnya saja. “Ada yang membayar sebesar Rp 2.100.000 untuk tiga sertifikat, lima belas hari setelah membayar langsung keluar, di mana orang yang menerima pembayaran ini, juga sama orangnya yang meminta uang Rp.700.000 kepada saya, yakni Saeman, dengan alasan untuk menebus di BPN,” ungkap Sariman. Sementara itu warga yang berhasil mendapatkan sertifikat setelah membayar uang sebesar Rp.2.100.000, yakni Marliat (45), dirinya mengatakan, sudah lama menunggu sertifikat adjudikasi yang diajukannya, sehingga ada orang yang bernama Saeman datang kepadanya. Dia mengatakan tiga sertifikat miliknya akan keluar, jika membayar sebe-

Taman Nasional Bentuang Karimun, Cagar Alam Gungÿ Nyiut, Suaka Marga Satwa Danau Sentarum, Hutan Lindung, Hutan Konversi, bahan galian/tambang dan Objek Wisata. Sektor lainnya, Pertanian/Perkebunan, Perikanan dan Perdangan Lintas Batas. Tingkat pendidikanÿ Masyarakat di wilayah perbatasan relatif lebih rendah, penyebaran sarana dan prasaranan yang tidak merata serta minat penduduk terhadap pendidikan masih relatif rendah. Pemerintah Provinsi Kalbar membuat Kebijakan Strategi Pengembangan Wilayah Perbatasan, diantaranya membangun Kawasan 5 DBC dan Kecamatan Lini Satu yaitu Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Membangun Jalan Poros Utara Penghubung kepada 5 Border (BDC) ÿsekaligus jalan patroli perbatasan, membangun Kawasn Hinterland BDC. “Sedangkan strategi pembangunan yang diarahkan pada peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Perbatasan, hal ini dilakukan guna menjaga keutuhan NKRI melalui pengamanan teritorial Wilayah Perbatas-

an serta pembangunan yang berkelanjutan ÿserta berwawasan lingkungan,” dipaparkan Cornelis. Hambatan dalam Upaya Pembangunan Perbatasan dijelaskan Cornelis, diantaranya belum ada Tata Ruang Kawasanÿ Perbatasan sebagai Kawasan Strategis Nasional, belum adanya Regulasi peraturan tentang kewenangan lembaga Perbatasan Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam bentuk Peraturan Pemerintah ÿsecara khusus jelas dan tegas untuk melaksanakan kawasan perbatasan disertai dengan pembiayaan. Belum adanya peningkatan status Badan Nasional ÿPengelola ÿPerbatasan ÿmenjadi Badan yang mandiri setara dengan Kementerian dan mempunyai kewenangan penuh. Belum adanya penyamaan nomenklatur Badan yang menangani kawasan perbatasan menjadi ÿBadan Pembangunan Perbatasan dan sebagainya, belum adanya pengambil alihan aset pembangunan perbatasan oleh Pemerintah Pusat. Dijelaskan ÿpula kondisi infrastruktur daerah perbatasan ÿseperti, jalan tanah sepanjangÿ 260,70 Km, jalan kerikil sepanjang 105, 02 Km, jalan Aspal ÿterdapat

120,32 Km, jalan yang belum terbuka sepanjang ÿ479,96 Km, dari 479,96 jalan yang belum terbuka terdapat Hutan Lindung ÿsekitar 150 Km. ÿMenutup Kuliah Tamu Gubernur Cornelis, memberi kesempatan kepada para mahasisw yang ingin menyusun skripsiÿ maupun mengadakan penelitian silakan datang di Kalbar, masalah transport dan biaya akomodasi secara pribadi Cornelis siap menanggung, tawaran Gubernur disambut Mahasiswa dengan memberikan Aplus. Kata Gubernur, kedatangannya di Kampus Brawijaya ini selain untuk memenuhi undangan juga sebagai kerinduan untuk melihat Almamater, karena disinilah saya didik dan ditempat dengan berbagai ilmu adminitrasi. Sehingga hasilnya sekarang telah dirasakan dengan mendapat kepercayaan rakyat menjabat Camat, Bupati serta Gubernur selama dua periode berturut-turut, oleh sebab itu para generasi muda Fakultas Ilmu Administrasi Brawijaya, bersemangatlah dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu sehingga kelak akan berhasil, papar Cornelis. (*r/humas).

Kodim Tangkap Gula Malaysia informasi kepada pihak Kodim, bahwa ada satu unit mobil yang akan melintas di Jalan Tanjung Raya II dan membawa gula ilegal asal Malaysia. Mendapat informasi ini, Kodim melakukan penyelidikan dan ternyata benar ada mobil dimaksud telah melintas di Jalan Tanjung Raya II. Setelah melihat mobil tersebut melintas, Kodim langsung melakukan pengecekan terhadap mobil tersebut, dan ternyata benar mobil tersebut membawa gula Malaysia sebanyak 32 karung. Kemudian Kodim pun langsung mengamankan Pemilik, Mobil serta Gula Malaysia di Komando Rayon Militer (Koramil) Kecamatan Pontianak Timur. Menurut Kasi Intel Kodim Pontianak, Kapten Inf. Catur Prasetyo Nugroho, saat dikonfirmasi wartawan di Koramil Kecamatan Pontianak, dirinya membenar atas penangkap-

an yang dilakukan pihaknya terhadap satu unit mobil yang melintas di Jalan Tanjung Raya II Kelurahan Parit Mayor, di mana pihaknya menduga mobil tersebut membawa gula yang diduga gula ilegall asal Malaysia. Dikatakannya pula, bahwa orang yang diduga pemilik gula ilegall ini, yakni Purwanto warga asal Dusun Sidoarjo Wono Reko Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara, yang tinggal di rumah kontrakan di BTN Star Borneo Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur. “Pelaku, Mobil serta Gulaÿ sudah kami amankan di Koramil untuk sementara ini, kemudian kita akan koordinasikan dan kita limpahkan ke Polsek Timur, guna diproses hukum lebih lanjut,” tegas Kapten Inf.Catur Prasetyo Nugroho. Sementara itu Puwanto selaku pemilik gula Malaysia sebanyak 32 Karung ter-

sebut, dirinya mengakui bahwa dirinya mendapatkan Gula Malaysia tersebut dari Pertabatan Malaysia Kalbar di Kabupaten Sanggau, di mana praktek memasukan Gula Ilegal di Kalbar ini sudah berlangsung selama satu tahun. “Ada 10 Pos di perbatasan saya setor 50 ribu setiap saya membawa gula dari sana untuk Kota Pontianak, guna lolos dari pemeriksaan, saya pun sudah menjalani usaha gula ini, sejak 1 tahun yang lalu, dan ÿmengenai mobil yang saya gunakan untuk membawa gula tersebut, merupakan mobil rental yang saya sewa,” ungkap Purwanto. Selain itu Purwanto juga mengatakan, untuk mendapat gula Malaysia ini, dirinya cukup mengeluarkan uang sebesar Rp.3.90.000 dan dijual di Kota Pontianak dengan harga 400 ribu lebih, yakni menawarkan dari warung ke warung.

Pengganti Raskin dengan Zakat Petani dikelola badan amil zakat. Kita sedang rancang bagaimana manajemennya sehingga tepat sasaran dan berguna serta berkelanjutan,” papar Suharjo. Dampaknya, bila zakat petani ini berjalan, masyarakat semulanya penerima Raskin diganti dengan hasil zakat. “Bila satu petani bisa mendapatkan 2-4 ton satu hektarnya, cukup besar juga hasil zakat yang bisa dikelola. Saat ini memang, sudah banyak rakyat penerima Raskin yang juga sudah menjadi petani, penerima Raskin saat ini tinggal rakyat dengan kemampuan fisik yang berkurang. Ini kelak bisa dicover dengan zakat itu,” beber Harjo. Bupati, Muda Mahendrawan sendiri,

kata Harjo sudah sering menyampaikan kepada para Kepala Desa (Kades), bila bisa mencanangkan menolak atau tidak lagi tergantung dengan Raskin, desa tersebut akan mendapatkan kompensasi program pembangunan/kegiatan lebih banyak lagi. “Ini motivasi agar masyarakat bisa digerakan terutama yang menganggur agar bisa bekerja terutama di sektor pertanian, selain meningkatkan produksi serta mengeluarkan zakat tadi,” urai Kadis Pertanian dan Peternakan Kubu Raya ini. Pemkab Kubu Raya juga, kata Suharjo akan mencanangkan perlindungan kawasan-kawasan perta-

nian dengan payung hukum sehingga berubah atau beralih fungsi untuk peruntukan lain. “Paling tidak kita awali dengan Peraturan Desa (Perdes). Ini amanah Undang undang Nomor 41 tahun 2009 tentang perlindungan lahan pangan berkelanjutan,” jelasnya. Tentu, perlindungan lahan pangan berkelanjutan ini memerlukan komitmen masyarakat, aparat RT, RW, dusun, desa hingga instansi terkait. “Kita inginkan kawasan-kawasan pangan ini tidak berubah fungsi, masyarakat petani bisa bekerja dengan tenang, bahkan terus berkembang dan bertambah. Kita tidak ingin masyarakat Kubu Raya kesulitan pangan nantinya,” pungkasnya. (habis)

Dalam situs Missworld, diketahui bahwa wakil Indonesia merupakan finalis termuda di pemilihan Miss World 2013. Sementara 36 finalis lainnya yang sudah diketahui sosoknya berada pada kisaran usia 18-24 tahun. Finalis yang hingga kini sudah diketahui sosoknya

adalah wakil dari Indonesia, Albania, Aruba, Bahamas, Belarus, Brasil, Prancis, Gabon, India, Latvia, China Hong Kong, Meksiko, Nepal dan Peru. Selain ini, ada juga dari Mauritius, Montenegro, Belanda, Russia, Serbia, Afrika Selatan, Tanzania, Thailand. (net)

Finalis Termuda ini memilih Bali sebagai pusat karantina dan Jakarta sebagai tempat malam final Miss World 2013. Selain menjadi tuan rumah Miss World, prestasi wakil yang akan dikirim juga sangat baik. Dia adalah Vania Larissa, Miss Indonesia 2013.


CMYK

Seremonial

12

www.borneotribune.com

Borneo Tribune

Senin, 29 April 2013

Seorang Peserta Diklatpim Penutupan Diklatpim III Angkatan XXXIX dan XL Dinyatakan Gugur Sebanyak 79 pejabat setingkat eselon III dinyatakan lulus dalam Pendidikan dan Latihan Pimpinan (Diklatpim) Tingkat III Angkatan XXXIX dan XL, dan 1 pejabat setingkat Eselon III dari SKPD Provinsi dinyatakan tidak lulus pada Penutupan Diklatpim Tingkat III Angkatan XXXIX dan XL, di Aula Badan Pendidikan dan Latihan Kalbar, Jumat (26/4). Ke 80 peserta yang mengikuti pelatihan dan Latihan Angkatan XXXIX dan XL ini selama kurang lebih 7 minggu berasal dari masing-masing unit kerja/ instansi di lingkungan Provinsi Kalbar. Dari 80 peserta, satu diantaranya dinyatakan Gugur/tidak lulus karena tidak mampu mengikuti Diklatpim ini sampai selesai. Kepala Bandiklat Kalbar Parbubu Lumban Tobing mengatakan satu peserta yang dinyatakan gugur, karena tidak bisa mengikuti mata pelajaran obser-

vasi, dan peserta yang tidak lulus untuk Diklatpim mendatang juga bisa mengulang kembali. Diakui Parbubu, peserta yang tidak lulus karena berhalangan mengikuti observasi lapangan secara umum bagus, dan hanya 1 item kegiatan yang membuat peserta tersebut tidak lulus. Karena tidak lengkap ini, membuat dia (peserta red) tidak bisa diluluskan dulu. “Ini adalah kelulusan tertunda. Tahun depan ada Diklapim lagi, kalau dia bisa ikut dan diizinkan lagi mengikuti, bisa mengikutinya, maka akan terpenuhilah nilai kelulusannya. Kalau tidak penuh, kan melanggar aturan atau tidak sesuai, kalau kita luluskan,” jelasnya. Menurut Sekda Kalbar Drs M Zeet Hamdy Assovie, Badan Pendidikan dan Latihan (Bandiklat) Provinsi Kalbar mampu bertindak secara konsisten, dan ber-

laku adil terhadap tingkat kelulusan peserta. “Satu peserta yang tak lulus itu karena sesuatu yang dibuatnya sendiri, dan kita harus mengatakan, sorry, anda tidak lulus,” kata M Zeet Hamdy Assovie kepada 79 Peserta Diklatpim Tingkat III yang dinyatakan Lulus. Dikatakannya, dari Bandiklat akan diberikan laporan kepada BKD Provinsi Kalbar, apakah ketidaklulusan ini ada unsur kesengajaan atau tidak?, kalau ada unsur kesengajaan, maka peserta yang tidak lulus dalam Diklatpim ini tidak boleh lagi mengikuti Diklapim lagi sampai pensiun. “Kalau tidak begitu, peserta itu tetap beranggapan, kalau tidak lulus tahun ini, tahun depan kan bisa ikut lagi,” jelasnya. Disamping itu, Sekda juga mengingatkan Bandiklat untuk mempersiapkan SDM yang sudah ada, karena dalam waktu dekat,

SERTIFIKAT Sekda Kalbar M Zeet Hamdy Assovie didampingi Kepala Bandiklat Parbubu Lumban Tobing, secara simbolis memberikan tanda kelulusan kepada Peserta Diklatpim Tingkat III Angkatan XXXIX dan Angkatan XL pada Penutupan Diklatpim. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune. banyak PNS yang akan memasuki masa pensiun, dan Bandiklat harus mempunyai cadangan pengganti. Bandiklat harus mem-

350 Pelajar Dibekali Minat Cinta Dirgantara

MATERI Para pelajar SMA yang memadati Graha Teddy Kustary dengan tekun menyimak setiap materi yang disampaikan dalam acara Sosialisasi Minat Cinta Dirgantara dan Kesadaran Bela Negara. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune. Lanud (Danlanud) Kolonel rimaaan prajurit TNI AngAndika Lay Pnb Ir Novyan Samyoga, katan Udara, Bela Negara, Borneo Tribune, Pontianak kegiatan sosialisasi ini me- juga mengunjungiSkadron rupakan bagian dari pem- Udara 1 untuk melihat Untuk memupuk dan binaan potensi sumber dari dekat Alutsista yang meningkatkan kecintaan daya manusia khususnya dimiliki TNI AU umumterhadap Matra Udara, pemuda dan pelajar mela- nya dan Lanud Supadio Jumat (26/4) lalu, Pangkal- lui organisasi Pramuka pada khususnya, dalam an TNI-AU (Lanud) Supa- yang ada di daerah Kalbar. menjaga kedaulatan Nega”Saya harap, kegiatan ini ra di Udara. dio menggelar Sosialisasi Danlanud mengaharapMinat Cinta Dirgantara dapat memupuk dan medan Kesadaran Bela Negaga ningkatkan kecintaan ter- kan agar kegiatan ini dakepada Pandega atau Pan- hadap matra udara sehing- pat memotivasi para peladegak Pramuka se-Kalbar ga melalui organisasi Pra- jar yang tergabung dalam di Graha Teddy Kustari muka akan lahir pemuda organisasi Pramuka untuk dan pelajar yang memiliki giat belajar sehingga apa Lanud Supadio. Kegiatan ini diikuti 350 jiwa dan semangat kedir- yang dicita-citakan dapat orang pelajar SMA se- gantaraan serta memiliki tercapai dan menjadi keKalbar dan dihadiri lang- kesadaran bela negara me- banggaan orang tua serta sung oleh Komandan lalui matra udara,” kata menjadi generasi penerus Lanud Supadio Kolonel Pnb Kolonel Pnb Novyan bangsa dan Negara. Sementara itu, Kepala Ir. Novyan Samyoga dan Samyoga. Disamping itu, kegiatan Seksi Pembinaan Personel para pejabat Lanud Susosialisasi selain memberi- (Kasi Binpersman) Lanud padio. Menurut Komandan kan materi promosi pene- Supadio Mayor Adm Hen-

dri menambahkan informasi yang jelas tentang kedirgantaraan dan penerimaan prajurit, ternyata baru mereka dapatkan setelah adanya kegiatan sosialisasi ini terutama bagi mereka yang bermukim di daerah pedalaman seperti Kab.Sekadau, Sintang, Melawi, Putussibau dan Ketapang. ”Di masa mendatang, kegiatan ini dapat terus kita laksanakan secara berkesinambungan, tidak hanya diberikan untuk Pandegak/Pandega Pramuka tapi dapat kita informasikan kepada seluruh pemuda/pelajar yang ada di wilayah Kalbar,” kata Mayor Adm Hendri. Dijelaskan sebagai upaya untuk dapat memupuk dan meningkatkan kecintaan terhadap matra udara kepada para pandegak/pandega Pramuka yang terdiri dari pemuda dan pelajar SMA se- Kalbar, yang ada di daerah agar memiliki jiwa semangat kedirgantaraan atau bela negara melalui matra udara. ”Kita harapkan terjadi keseimbangan hasil perekrutan pemuda dan pelajar terbaik daerah serta perekrutan pemuda/pelajar dari luar daerah pemilihan seperti di Pulau Jawa,” ujarnya. o

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal

CMYK

persiapkan kembali penggantinya minimal sama dengan yang tahun lalu atau lebih baik,” ingatnya. Terkait dengan tenaga

pengajar di Bandiklat Kalbar, masih menurut Sekda harus dibuka sebuah modern. “Bandiklat harus open untuk selalu terbuka ma-

suknya tenaga pengajar yang dapat memberikan transformasi informasi kepada peserta Diklatpim ini. o

Pohon Persaudaraan di Ultah Brotherhood Pontianak

POHON PERSAUDARAAN ditanam di sekitar Jalan MT Haryono oleh Bikers Brotherhood Chapter Pontianak. Penanaman pohon diawali oleh Wakil Walikota Pontianak Paryadi disaksikan oleh seluruh anggota bikers yang hadir. FOTO: Ubay KPI/Borneo Tribune Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak

Ratusan anggota Bikers Brotherhood Chapter Pontianak berkumpul di Jalan MT Haryono, Pontianak, Minggu (28/4. Mereka merayakan ulang tahun pertamanya. Mengusung tema “Persaudaraan”, Brotherhood sekaligus melakukan penanaman pohon persaudaraan di kawasan MT Haryono. Deklarasi kebersamaan dan persaudaraan di antara Klub Motor Gede Pontianak kemarin juga

dihadiri oleh Wakil Walikota Pontianak Paryadi, S. Hut sekaligus melakukan penanaman pohon pertama yang disaksikan seluruh anggota yang hadir. Salah satu panitia, saat diwawancarai, Kiki menyampaikan perayaan ulang tahun perdana yang dilakukan terbuka tersebut beralasan ingin hidup rukun dengan sesama pengendara motor gede dan masyarakat. Acara yang digelar sejak Sabtu (27/4) lalu diawali dengan pemajangan motor gede di sekitar Jalan MT Haryono.

Kiki menambahkan, acara yang digagas bersama komunitas motor gede tersebut merupakan salah satu cara menggalang kebersamaan di antara bikers dengan keragaman suku, agama, golongan, dan adat istiadat. “Kami harus komitmen, menjaga kebersamaan, dan melakukan aksi nyata di masyarakat,” ujarnya. Sedangkan Paryadi, S. Hut dalam sambutan di hadapan anggota bikers kemarin, terus menekankan agar menjaga komitmen yang telah dibuat, yaitu menjaga kebersamaan dan persaudaraan. Terlebih lagi, tanggung jawab yang dipikul para bikers saat ini, termasuk merubah pandangan masyarakat terhadap komunitas motor. “Tentu anda akan sepaham, kalau komunitas motor beda dengan geng motor. Karenanya melalui komunitas motor buktikan kalau anda (komunitas motor) adalah generasi yang memikul kebersamaan dan persaudaraan,” ujar Paryadi. Paryadi juga mengharapkan kepada seluruh anggota yang hadir. Untuk bersama-sama mendukung program pemerintah Kota Pontianak. Salah satu yang bisa dilakukan adalah tertib dalam berlalu lintas dan menghindari balapan liar. “Kita harapkan, dari anggota tak ada yang ikut dalam balapan liar. Sebisa mungkin bersama pemerintah menghentikan aktifitas balap liar yang selama ini kerap terjadi,” pungkas Paryadi. o


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.