cmyk
I DEALISME, K EBERAGAMAN
DA N
KEBERSAMAAN
Borneo Tribune www.borneotribune.com
Kamis, 29 November 2012
15 Muharram 1434 H - 16 Cap Gwee 2563
Jelang Natal dan Tahun Baru
Satlantas Gelar Operasi Zebra Jaidi Chandra Borneo Tribune, Ketapang MENJELANG Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 Satuan Lantas Polres Ketapang mengelar Operasi Zebra yang dimulai dari 28 November sampai 12 Desember 2012. Sebanyak 40 personil dari semua unit di Polres Ketapang akan diterjukan dalam operasi ini. Kasat lantas Polres Ketapang AKP Anggun Deddy mengatakan, operasi Zebra dengan sistm hunting atau keliling ini dilaksanakan untuk persiapan penyambutan Natal dan tahun baru yang akan datang. Operasi kali ini mengedepankan pendekatan
Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103
Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121
48 Warga Rasau Jaya Terserang DBD Sebanyak 48 warga Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) selang Januari hingga November 2012.
....Ke Halaman -11
S uara Enggang
Achmad Munanadar Borneo Tribune, Kubu Raya DARI Pantauan di Puskesmas Kecamatan Rasau Jaya sejumlah warga yang terserang DBD mendapatkan perawatan intensif di ruang Instalansi Gawat Darurat. Kebanyakan dari pasien anak-anak berumur lima hingga 18 tahun.
Kepala Puskesmas Rasau Jaya, Abang Darmawansyah mengatakan, kasus DBD tahun ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana pada 2011 hanya terjadi tiga kasus. “Kasus DBD jauh meningkat, tapi hingga saat ini masih bisa ditangai meski dengan keterbatasan fasilitas kesehatan,” kata-
nya, Rabu (28/11). Menurutnya, kecendrungan korban serangan DBD akan terus mengalami peningkatan. Dan kebanyakan yang terserang DBD adalah anakanak. Dari 48 kasus yang terjadi, 32 kasus diantaranya dialami anak-anak usia lima hingga 18 tahun. ....Ke Halaman -11
AH... TEORI!
P. Florus
KETIKA saya berbicara tentang pendidikan politik kepada sekelompok kaum muda yang tergabung dalam suatu organisasi mahasiswa, saya menemukan banyak di antara anggota organisasi yang hadir itu suka dengan perkataan “Ah...Terori.” Saya menjelaskan bahwa hakikat politik adalah segala
Kolomnis
Bayi Lahir dengan Bibir Sumbing dan 24 Jari
....Ke Halaman -11
Aulia Marti Borneo Tribune, Pontianak
B uah Bibir
mendasar dan merupakan salah satu cara licik untuk pengalihan isu publik. “Batoegana lupa atau memang tak tau menahu. Atau memang sengaja melupakan diri, kalau lengsernya Gusdur sebagai presiden pada tahun 2001 dikarenakan Sidang Istimewa MPR RI karena Gusdur mengeluarkan Dekrit pembubaran
MENJELANG awal tahun, Kalbar diminta untuk waspada, dengan indikator melambatnya trend perekonomian di Kalbar. “Tahun ini kita naik, jumlahnya naik tapi perekonomian kita melambat, pertumbuhannya menurun pada triwulan ke III, karena karet dan sawit,” kata Pimpinan Bank Indonesia (BI) Pontianak Hilman Tisnawan. Ia menegaskan, jika Kalbar tidak waspada mulai dari sekarang maka akan ada tandatanda pertumbuhan ekonomi Kalbar menurun, jika pada tahun ini bisa mencapai 6 persen, ia khawatir di tahun mendatang justru akan turun menjadi 5 persen. “Bisa menurun pertumbuhan, sekarang 6 persen, tahun depan harus 6,5 persen. Saya yakin jika Pemda bersatu, bisalah,” ungkapnya kepada wartawan, usai memaparkan Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalbar Triwulan III tahun 2012, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar, Rabu (28/11) sore. Menurutnya, hal ini dikarenakan infrastruktur di Kalbar masih kalah jauh dengan Pulau Jawa, sehingga mengakibatkan biaya dan ongkos angkutan lebih besar. Menurutnya, untuk memberikan solusi agar pertumbuhan Kalbar terus meningkat dan bertahan, ia meminta pemerintah bersama
....Ke Halaman -11
....Ke Halaman -11
Raperda Distribusi BBM “PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Barat perlu dilibatkan dalam pendistribusian BBM bersubsidi. Jangan sampai BBM subsidi itu dinikmati kalangan menegah ke atas,” tegas anggota Komisi C DPRD Provinsi Kalbar, Ali Akbar, di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, baru-baru ini. Legislator PPP ini meneAli Akbar
....Ke Halaman -11
Biaya Servis Kompor Gas SEORANG wanita 70-tahun penuh semangat harus memanggil tukang servis kompor gas. Setelah memeriksa dengan cepat, pria tersebut menaruh sedikit minyak ke saklar kompor dan menyerahkan tagihan sebesar Rp. 200.000,- untuk ongkos kerja. ”Ongkos kerja??!” serunya. “Anda hanya butuh 5 menit!” Tukang menjelaskan bahwa perusahaannya memiliki tagihan biaya minimal satu jam pada setiap panggilan rumah. ”Yah, aku ingin sisa pekerjaan yang saya bayar,” jawab wanita itu, dan dia menyerahkan parang. Tukang menghabiskan 55 menit berikutnya di halaman rumah wanita itu untuk memotong rumput.o
Trend Ekonomi Kalbar Melambat
KELAINAN. Bayi laki-laki dari pasangan Pondi (46) dan Martha (43) warga Segolek, Sungai Kosak Sanggau yang menderita kelainan dirawat di RSUD Sanggau, Rabu (28/11). Foto Ratna Sari/ Borneo Tribune Ratna Sari Borneo Tribune, Sanggau BAYI laki-laki berusia 4 hari dari pasangan Pondi (46) dan Martha (43) warga Segolek yang tinggal di Sungai Kosak Sanggau terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sanggu. Selain mengalami kelainan pada bibir, jari-jari tangan dan kaki bayi tak berdosa ini berjumlah 24. Kondisi bayi tersebut memang bawaan sejak ....Ke Halaman -11
Lakpesda NU Pontianak Desak Batoegana Minta Maaf atas Pelecehan ke Gus Dur Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak KETUA Lembaga kajian dan pengembangan sumberdaya manusia NU cabang kota Pontianak, Hasan Basri, menilai pernyataan Sutan Batoegana, -angggota DPR RI dari partai Demokrat- terkait lengsernya Gus Dur disebabkan karena kasus korupsi merupakan pernyataan tak
Pontianak Heritage
Tugu Peringatan 40 Tahun Sultan Syarif Muhammad Bertahta Bagian paling dasar, berukuran luas sekitar 2 meter persegi. Tinggi menjulang, sekitar 4-5 meter. Terlihat begitu kokoh. Oleh Ahmad Asma dZ DENGAN mengenakan baju kebesaran Kesultanan, Sultan Muhamad tampak berdiri dekat batu yang tersusun. Permaisuri, Ratu besar terlihat
disampingnya. Tak seberapa jauh, tampak para pembesar dan pejabat Resident Borneo Westeraffdeling. Gambaran deskripsi ini saya peroleh dari sebuah foto lama. Saat upacara peletakkan batu
pertama tugu peringatan 40 tahun pemerintahan Sultan Syarif Muhamad Al Kadri. Bulan Maret 1935, di depan Gerbang Istana Kadriah. 77 tahun kemudian setelah upacara peletakkan batu pertama. Sekarang ini, tahun 2012, bangunan tugu masih tegak berdiri. Sepuluh tonggak kecil dari batu cor mengelilingi tugu. Dengan rantai yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Tugu penanda 40 tahun Sultan Muhamma Alkadri bertahta. Foto dokumentasi pribadi Ahmad Asma dZ.
....Ke Halaman -11
Menyambut Natal & Tahun Baru Banjir Hadiah Langsung
PT. ANZON AUTOPLAZA Cabang: Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000, Sampit : Jl. Jend Sudirman Km. 1
HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -
cmyk
Melayani: - Antar Jemput Penumpang & Carter - Jasa Pengiriman Barang & Dokumen
Kamis, 29 November 2012
Tim SMK Optimis Lolos Verifikasi Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Koordinator tim sukses bakal pasangan calon bupati dan calon wakil bupati KKU dari jalur perseorangan, Jalian-Hamdan Harun, H. Koya, mengklaim bahwa pihaknya akan lolos pada saat verifikasi faktual mendatang. H. Koya optimis bahwa saat ini pihaknya memiliki catatan terkait 10 ribu dukungan yang akan lolos dalam verifikasi. Menurutnya, hal itu merupakan angka yang cukup untuk mengusung pasangan calon perseorangan dalam bertarung di Pilbup KKU untuk memperebutkan kursi bupati dan wakil bupati KKU periode 2013-2018. “Kami yakin masih
memiliki sepuluh ribu dukungan yang mampu meloloskan pasangan kami,” tegas H. Koya. Menurutnya, dengan adanya isu pencatutan nama PNS maupun masyarakat biasa sehingga dipastikan akan mengurangi dukungan yang ada. Dan pihaknya memperkirakan hanya sekitar seribuan suara yang diprediksi akan hilang. “Sisanya masih cukup dari batas yang ditentukan,” timpalnya. Seperti diketahui bahwa pihaknya telah mengantarkan 11.115 dukungan pada saat pendaftaran pasangan calon ke KPU. Dan dari perkiraan terkait jumlah penyusutan dukungan, maka angka 10 ribu masih jauh lebih tinggi dari target minimal yang ditetapkan KPU, yaitu sebanyak 8.491 dukungan.
Kayong Utara
Borneo T Tribune
Limbah Rumah Sakit dan Puskesmas Berbahaya Puskesmas se-KKU Belum Punya Insenerator Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Selain sebagai tempat pelayanan kesehatan, ternyata rumah sakit dan puskesmas merupakan salah satu sumber penyakit berbahaya. Sumber penyakit berbahaya tersebut bisa datang dari limbah rumah sakit yang dalam penanganannya tidak memenuhi standar yang telah dibakukan dalam sistem pengolahan limbah,
baik padat maupun cair. Bahkan apabila limbah rumah sakit dan puskesmas tersebut tidak dikelola secara baik, maka dampaknya tidak hanya berpotensi mengancam keselamatan masyarakat setempat, melainkan para petugas medis juga terancam bahaya. Sadar dengan keamanan dan ancaman bahaya limbah rumah sakit dan puskesmas tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara (KKU) tahun 2013 akan
menganggarkan lima unit insenerator (alat pengolahan limbah yang melibatkan pembakaran zat organik yang terkandung dalam bahan limbah) dan satu unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Tahun depan kita baru mau mengadakan Incenerator,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KKU, Dominikus P. Asia, belum lama ini. Menurutnya, diperkirakan jumlah yang akan diadakan
untuk insenerator sebanyak 5 unit, sedangkan untuk IPAL sebanyak 1 unit. Penempatannya berada di Puskesmas Sukadana, Teluk Batang, Simpang Hilir dan Siduk. Dominikus menambahkan, walau terkesan terlambat, namun penyediaan alat tersebut merupakan sebuah komitmen untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat di lingkungan puskesmas serta bagi para medis yang bertugas di
puskesmas tersebut. Sekian banyak puskesmas di seantero KKU, sambung dia, saat ini satupun belum memiliki insenerator atau IPAL, sehingga jika hal tersebut terus dibiarkan sama saja memberikan satu bibit penyakit ke lingkungan yang sewaktu-waktu dapat membuat bahaya bagi masyarakat sekitar. “Secara perlahan pembenahan akan dilakukan, baik pelayanan dan penyediaan fasilitas penunjang pelayanan termasuk pengolahan limbah,” katanya.
Aspirasi Truk Ekspedisi, ratusan massa dari Forum Komunikasi Supir Ekspedisi Kalbar (FKSEK) menyampaikan sejumlah aspirasi terkait sengkarut persoalan penyaluran BBM, khususnya jenis solar di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Senin (26/11). FOTO: Istimewa
T AJUK Lingkungan Rapat Rutindan Anak Cucu Persoalan lingkungan ternyata belum menjadi politik kehidupan kita. Menurut Ketua DPP Himpunan Alumni Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (HA-PSL IPB), DR Siti Nurbaya, lingkungan di negara ini masih dianggap remeh. Pernyataan tersebut jelas beralasan kuat. Kita selaku warganegara masih merasa belum terganggu oleh kerusakan-kerusakan kecil di sekeliling kita. Kerusakan lebih dikenal dan dekat hanya sebatas pada pencemaran. Kita masih belum berpikir, kaleng-kaleng minuman, botol-botol atau gelas air mineral ataupun kantung kresek dan kertas bila tidak dikelola ataupu dibuang dengan baik akan berdampak buruk bagi bumi, apalagi bahan bakunya dari bahan-bahan kimia yang sulit terurai. Sementara negara ini, hanya baru menerapkan analisi dampak lingkungan (Amdal), kemudian memberikan legalisasi yang terkesan ‘formalitas’ semata, sementara pasca penerbitan ‘Amdal’ tersebut masih lemah dalam pengawasan. Kontinuitas kontrol masih belum sepenuhnya dilakukan dan terkesan bergerak ketika ‘teriakan’ dari masyarakat ataupun lembaga swadaya masyarakat. Mungkin, ada baiknya, negara ini meningkatkan status pengelolaan lingkungan tidak hanya Amdal semata, namun pada analisis siklus kehidupan. Lingkungan juga membutuh strategi pengelolaan yang sudah dirancang dari awal. Mari kita meringankan beban lingkungan dengan berlaku hemat atas pencemaran, baik penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar minyak, mengurangi penggunaan kertas maupun kantung kresek, tidak menggunakan sabun mandii, shampoo, deterjen, pewangi ataupun bahan-bahan lainnya yang menggunakan zat-zat kimia. Sudah saatnya, kita berproses untuk memakai bahan-bahan alami untuk menunjang kehidupan. Kita sepakat dan sepaham alam ini titipan anak cucu kita, mari kita tinggalkan lingkungan yang berkelanjutan, lestari dan penuh kebaikan untuk penerus kehidupan di bumi ini.
Salam. Redaksi mengundang pembaca Borneo Tribune untuk mengirim tulisan untuk rubrik “Citizen Journalism”. Bentuk tulisan dapat berupa laporan kegiatan, opini, surat pembaca, puisi, cerita pendek. Panjang tulisan maksimal 500 kata. Kirimkan tulisan ke email: yusriadii@yahoo.com. Terima kasih.
Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan
2
Opini
Menguji Motivasi Keguruan Kita (Catatan Reflektif di Hari Guru 25 November (2012)) Oleh Y PRIYONO PASTI SATU dasawarsa yang lalu, nasib guru masih memprihatinkan. Masalah kultur, profesionalitas, jaminan penghasilan, organisasi guru, serta kepentingan politik masih saja menyelimuti para guru. Sosok manusia terhormat dengan julukan “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” itu masih saja berada pada lapisan alas, termarjinalkan baik secara ekonomi maupun politik. Dampak realitas kehidupan guru yang demikian, tidaklah mengherankan kalau minat generasi muda untuk menjadi guru sangat minim. Di tengah zaman yang menempatkan materi menjadi raja atau tolok ukur, menjadi guru adalah sesuatu yang mengerikan. Menjadi guru tidak bisa menjanjikan apaapa, tidak bisa menjamin masa depan yang cemerlang. Menjadi guru berarti siap menjadi hidup melarat penuh keprihatinan. Namun kini, fakta itu berubah. Minat generasi muda untuk menjadi guru terus meningkat tajam dari tahun ke tahun. Pertanyaan reflektif substansialnya adalah, mengapa minat generasi muda untuk menjadi guru begitu tinggi? Adakah keinginan itu sungguh didasarkan pada pandangan bahwa guru adalah faktor penting dalam setiap upaya pendidikan? Tanpa guru proses homonisasi dan humanisasi dalam jagat pendidikan akan mengalami
stagnasi? Dengan bahasa yang lebih tajam, “Adakah Guru Sungguh Menjadi Panggilan Hidup Mereka?” Jawaban atas pertanyaanpertanyaan tersebut memang tidak gampang. Ia menuntut suatu kesungguhan, keseriusan, dan ketulusan mengingat jawaban atas pertanyaan tersebut akan memberikan indikasi tentang seberapa dalam penghayatan kita terhadap profesi guru, bagaimana kita memandang kegiatan mengajar, dan bagaimana kita mempunyai suatu perilaku (positif) terhadap kegiatan mengajar kita. Dari hasil pemikiran reflektif para pakar di bidang manajemen dan pengembangan diri, hasil berbagai diskusi, dan belajar bersama yang pernah penulis ikuti, serta permenungan mendalam penulis, jawaban atas pertanyaan reflektif di atas dapat diuji melalui 4 (empat) hal berikut ini. Pertama, Mengajar Sekadar Memenuhi Kewajiban. Apabila tujuan kita mengajar hanya untuk memenuhi kewajiban, yang akan terjadi adalah munculnya perasaan terpaksa dalam melakukan kegiatan mengajar tersebut. Jika ini yang terjadi, kita menjadi kurang fokus, kurang totalitas dalam mengajar. Kita mengajar hanya menuruti norma-norma yang telah ditentukan (berlaku). Akibatnya, yang muncul adalah sikap diam (pasif), kurang proaktif, kurang produktif, reaktif, tidak kreatif-inovatif
karena kita mempunyai prinsip yang minimalis, asal kewajiban saya sudah selesai, semuanya beres. Padahal, kesempatan kita untuk berkembang, baik secara teknis maupun mental dapat terwujud apabila kita dalam mengajar tidak membatasi diri pada hal yang minimalis, pada sesuatu yang normatif atau yang hanya menjadi kewajiban kita. Berkembangnya diri kita dikarenakan diri kita mau belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sebenarnya bukan merupakan kewajiban kita. Kedua, Mengajar untuk Memenuhi Tuntutan Hidup. Alasan mengajar karena tuntutan hidup mengakibatkan setiap apa yang dilakukan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar. Artinya, kita mengajar didorong tujuan untuk memperoleh penghasilan dalam bentuk uang ataupun materi yang dapat digunakan untuk memenuhi tuntutan hidup. Di satu sisi, hal yang demikian wajar-wajar saja, karena harapan atau keinginan orang mengajar tentu untuk mendapatkan penghasilan (uang). Namun demikian, janganlah sampai visi kita mengajar semata-mata tujuannya adalah uang. Jika tujuan kita mengajar sematamata uang, segala sesuatu yang kita kerjakan ukurannya adalah uang. Dengan bahasa yang lebih tajam, kita mau giat dan tekun mengajar karena ada uang. Tanpa
uang, semangat kita ‘alangalang’. Visi kita mengajar hanya semata-mata uang akan membuat kita menjadi hamba uang. Mestinya kita mampu mengubah kesan(citra), jangan sampai kita mengejar-ngejar uang, sebaliknya uanglah yang mengejar dan mencari kita. Ketiga, Mengajar karena Takut Sanksi. Banyak di antara kita yang mempunyai pemahaman yang sempit. Kita kerap beranggapan, mengajar dengan baik (sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang mesti diikuti dalam proses pembelajaran) dan penuh semangat agar jangan sampai memperoleh sanksi dari atasan (baca:Kepala Sekolah) dalam bentuk apapun. Untuk itu kita selalu berupaya tampil “manis dan santun” dalam melakukan kegiatan mengajar, padahal sebenarnya apa yang dilakukan semata-mata hanya untuk mengelabui orang lain, atasan kita (bahkan tanpa disadari mengelabui diri kita sendiri). Akibat buruk dari mengajar hanya karena takut sanksi ini adalah kita mengajar seperti robot, tanpa kreativitas, tanpa inovasi, monoton dan bagi siswa sangat membosankan. Mestinya kesadaran diri akan pentingnya mengajar yang baik dan serius tersebut muncul dari diri kita sendiri bukan karena alasan takut mendapat sanksi. Keempat, Mengajar karena “Panggilan” Hidup. Kata “Panggilan” di sini mempu-
nyai makna yang sangat mendasar, yaitu kita yang merasa terpanggil untuk mengajar. Jika kita mengajar karena panggilan hidup, maka setiap hari kita akan diliputi oleh suasana senang, suka cita, dan perasaan optimisme yang besar karena yang menjadi pendorong kita dalam mengajar adalah kesadaran yang tinggi yang muncul dari dalam diri kita masing-masing. Ada tidaknya sanksi atau hadiah bukanlah sesuatu yang teramat penting. Yang menjadi ukurannya adalah munculnya rasa puas yang sangat mendalam karena kita mampu bertanggung jawab terhadap semua tugas mengajar yang kita emban. Mengajar (menjadi guru yang pengajar dan menjadi pengajar yang guru) karena “panggilan hidup” akan mendorong kita untuk selalu kreatif, proaktif, inovatif mencari atau menemukan apa yang belum dilakukan, dan senantiasa untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin. Mengajar bukan karena didorong oleh faktor-faktor eksternal melainkan karena kuatnya dorongan internal. Nah, sekarang bagi Anda para guru dan calon guru, apa yang mendasari Anda untuk menjadi guru? Selamat Merenungkan dan Menjawabnya!!! Y PRIYONO PASTI Seorang Pendidik, Alumnus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, tinggal di Pontura
Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop
Borneo Tribune
Serba Serbi Kamis, 29 November 2012
Borneo T Tribune
3
Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM
ATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA Ciri khas kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alami, intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akarnya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh lagi. Menurut survey terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita. Terutama persentase penderita impotensi, ejakulasi dini, radang prostat mengalami kenaikan pesat, berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga merupakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan kepercayaan diri pria. Penyakit fungsi seksual menimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medistra TCM ada konsultan Sinshe ahli TCM (Traditional
Chinese Medicine) ternama dari Tiongkok yang siap membantu Anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnya berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: Impotensi, Ejakulasi Dini, Radang Prostat, Sperma Mati, Tidak ada Sperma, Alat vital tidak normal, Kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni “Qiang Yang Bu Shen Liao Fa� ini dipadukan akupuntur elektroterapi sangat terkenal diberbagai Negara, berfungsi memperkuat ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang didalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing terasa sakit, sering kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatasi hingga ke akar penyakit dan tidak mudah kambuh lagi.
Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :
HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0812 5279 7888
Hari Minggu & Libur Tetap Buka
Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune
Kamis, 29 November 2012
4
Pelatihan Kewirausahaan Sukses untuk Mustahik Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kalbar memberikan bantuan kepada 30 mustahik (orang yang berhak menerima/fakir miskin, red), yang turut serta dalam pelatihan teknis wirausaha bagi mustahik binaan, Rabu (28/11), di Gedung Islamic Centre Masjid Mujahidin Pontianak. Ketua Bazda Kalbar, Drs.
H. Salmin Daud, mengatakan penyaluran bantuan ini diberikan kepada pengusaha yang produktif, untuk membekali mereka sehingga usahanya berkembang, selain diberikan ilmu. Para mustahik, juga diberikan dana Rp 5 juta, secara bertahap. Ia sangat mengharapkan bantuan ini, dapat mengembangkan usaha mustahik, sehingga memperoleh kesempatan untuk berzakat dan berinfak.
“Kita harapkan mereka bisa mengendalikan dana yang kita beri itu sesuai dengan yang diharapkan, jadi uang jangan habis begitu saja,” harap Salmin. Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan penjual makanan, pedagang, dan konveksi, yang sudah melewati survey dan seleksi dari Bazda Kalbar. Sebagian besar, peserta berasal dari Kota Pontianak, adapula yang berasal dari Sungai Kakap dan
Penataan Ruang Wilayah Pedoman NKRI
Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. “Sementara fokus di Kota Pontianak, nanti baru ke daerah-daerah, jika pengembangan lebih baik,” katanya. Kepala Unit Pelatihan Industri Kecil Menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (UP-IKM Disperindag) Provinsi Kalbar, Drs. Subaidi, mengatakan konsep pemasaran realitanya belum dipahami oleh para mustahik, maka ia berke-
sempatan untuk memberikan pemahaman kepada mustahik agar dapat menembus pasar. Dikatakannya, dalam menentukan market (pasar, red) perlu dipertimbangkan terlebih dahulu, ada syarat yang ia tawarkan agar mustahik dapat menembus pasar, seperti harus menentukan harga, motif, pelayanan, dan tidak mencoba-coba membuat barang yang tidak ada pembelinya. “Mereka cukup bersema-
ngat, karena ini juga untuk kepentingan usaha mereka, sedikit banyak mindset sudah terbuka,” kata ia. Salah satu peserta, Devi, warga Jalan Puskesmas Pal 3 Kota Pontianak, mengatakan pelatihan yang diberikan Bazda Kalbar dan Disperindag Kalbar telah memberikan masukan dan motivasi, sehingga ia mengetahui bagaimana memasarkan produk dan berinfak. Ibu tiga anak ini, merupa-
Muskotlub Aspekindo Pontianak
M. Ishak Maju untuk Kemajuan Bersama
CMYK
Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak
Kasubdit Tata Ruang Pertahanan Kemenhan RI Kolonel Inf Subagio mewakili Dirwilhan, Ditjen Strahan Kemnhan membuka acara Sosialisasi RPP Penataan Wilayah Pertahanan, di Grand Mahkota Hotel Pontianak. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune. Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak Dirwilhan, Laksamana Pertama TNI Toto Permanto, konstitusi telah mengamanatkan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan keputusan final bangsa Indonesia yang tidak dapat ditawar-tawar. Guna menjaga kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI, Pemerintah melaksanakan pembangunan nasional agar dapat mewujudkan tujuan nasional yaitu masyarakat adil dan makmur.
“Pembangunan tidak hanya ditujukan untuk aspek kesejahteraan semata, tetapi juga harus mampu meningkatkan kemampuan pertahanan negara,” kata Dirwilhan, dalam sambutan yang dibacakan Kasubdit Tata Ruang Pertahanan, Kolonel Inf Subagio, saat membuka Sosialisasi RPP Penataan Wilayah Pertahanan di Grand Mahkota Hotel, Rabu (28/11). “Pertahanan negara merupakan fungsi pemerintah, namun demikian dalam menyiapkan dan membangun pertahanan negara tidak dapat dilakukan sekejap, namun harus bersinergi an-
tara pusat dan daerah,” jelasnya. Tata ruang wilayah pertahanan merupakan desain strategis untuk mewadahi kepentingan pertahanan baik yang bersifat statis maupun dinamis yang harus dikomunikasikan dan disinkronkan dengan berbagai pihak baik kementerian/ LPNK maupun Pemerintah Daerah. “Tata ruang wilayah pertahanan menjadi kebutuhan semua pihak untuk menjadi pedoman agar kepentingan pertahanan dan kepentingan kesejahteraan dapat berjalan secara simultan,” ujarnya. o
kan penjual makanan ringan, sedangkan orangtuanya membuka warung kopi. Menurutnya, dengan adanya bantuan dari Bazda Kalbar, ke depan ia ingin mengembangkan usahanya agar lebih baik lagi. “Saya kebetulan juga menitipkan kue tradisional, dan di rumah juga ada buka warung jual snack-snack kecil, inginnya dikembangkan lagi,” kata Devi, yang sudah membuka usahanya sejak tahun 2000 ini. o
Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia akan menggelar Musyawarah Kota Luar Biasa dalam waktu dekat, yang akan digelar di Hotel Kini Pontianak, pada tanggal 8 Desember mendatang. Menjelang pelaksanaan ini, muncul beberapa kandidat untuk melanjutkan roda asosiasi yang memiliki ikatan erat dengan pemerintah daerah tersebut. Salah satunya adalah M. Ishak. Seorang pengusaha konstruksi yang kini juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Umum DPW Aspekindo Kalimantan Barat. Ditemui Selasa (27/11) kemarin, M. Ishak menuturkan hajad memimpin Aspekindo Kota Pontianak untuk periode 2012-2016, selain memiliki kemampuan dan memiliki pengalaman selama menjadi pengurus di DPW Aspekindo Kalbar, beberapa hal yang ingin dicapai yakni melakukan pem-
KANDIDAT KUAT Ketua Umum Aspekindo Kota Pontianak 2012-2016, M. Ishak (tengah) bersama beberapa rekan kerjanya yang notabene menjadi pendukung dalam pencalonannya. FOTO: Ubay KPI/Borneo Tribune berdayaan anggota dengan melakukan pekerjaan yang baik dan bagus dalam melaksanakan amanah. Ishak juga menuturkan, mengenal jelas Aspekindo Kota Pontianak karena dirinya juga merupakan anggota Aspekindo Kota Pontianak. Ia menyampaikan visi dan misi keikutsertaannya dalam perebutan orang nomor di Aspekindo Kota Pontianak. Visi misi yang disampaikan di antaranya menciptakan peluang usaha dengan membangun kemitraan yang sinergis antara
pengusaha, pemerintah, dan masyarakat. Meningkatkan SDM pengusaha dalam berorganisasi, manajemen dan IPTEK. Memperjuangkan kepentingan angota dengan sesama organisasi seprofesi lainnya. Turut serta mensukseskan program pembangunan pemerintah. Selain visi dan misi, saat ditanya soal dukungan dari anggota Aspekindo, Ishak menyampaikan pencalonannya atas dukungan banyak anggota. “Ya, saya maju selain keinginan mengabdi di Aspekindo, juga dorongan dari berbagai rekan. Puluh-
an anggota meminta saya untuk menjadi ketua,” ungkapnya. Salah satu anggota Aspekindo Kota Pontianak, Emy S. Wiraatmadja dari CV Panglipur menuturkan, secara organisatoris Ishak tidak diragukan. Menurutnya, Ishak memiliki pengalaman yang banyak karena berkiprah di DPW Aspekindo Kalbar. “Ia (Ishak) sangat layak maju dan menjadi ketua,” ungkapnya. Mengenai kepribadian, Emy menuturkan Ishak seorang yang supel dan memiliki kedekatan dengan rekan kerjanya. “Serta memiliki hubungan baik dengan dinas dan pemerintah daerah,” tambahnya. Selain Emy, salah satu anggota lain. Irhas dari CV Api Pancasila juga menuturkan, Ishak layak dan pantas memimpin Aspekindo Kota Pontianak. “Ia menjadi bagian dari pencetus Aspekindo di Kota Pontianak, memiliki kemampuan yang lebih serta peka terhadap kepentingan organisasi dan anggota,” ungkapnya. o
Pengelolaan Pajak Daerah Perlu Keahlian Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak Perkembangan teknologi informatika dalam segala aspek semakin meningkat, menuntut Dispenda Provin-
si Kalbar untuk lebih meningkatkan kompetensi pegawainya di bidang pajak daerah, terutama penguasaan IPTEK dalam pengelolaan sistem informasi pajak daerah. Kabid Pajak Dispenda
Kalbar, Joshua Makarius, dewasa ini pengelolaan sistem pembukuan dan pelaporan pajak daerah dilaksanakan oleh Kantor UPPD di kabupaten/kota se Kalbar yang selanjutnya dikomplikasi dan dilaporkan perkem-
bangan capaian target pajak daerah oleh bidang pajak Dispenda Kalbar. “Proses pengelolaan pajak daerah diperlukan keahlian dan ketelitian serta rekonsiliasi dengan kas daerah,” kata Joshua Makarius. o
Potensi Pendapatan Kalbar Besar Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, Muhammad Zeet Hamdy Assovie menjelaskan Provinsi Kalimantan Barat memiliki potensi pendapatan cukup besar, yang merupakan gabungan semua potensi sumber daya. Baik pajak yang dikelola pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan termasuk retribusi. “Melihat dari potensi yang besar itu, Kalbar masih belum bisa mencapainya,”
ucap Zeet saat membuka rakor pendapatan dengan pemerintah kabupaten/kota se-Kalbar tahun 2012 di Grand Mahkota Hotel Pontianak, belum lama ini. Zeet menambahkan, saat ini Provinsi Kalbar baru memanfaatkannya sebesar Rp 10 triliun. “Sistem itu harus dibangun bersama. Agar pendapatan yang telah ada tidak hilang begitu saja, yang akan berdampak pada performa struktur pajak yang buruk. Sebab, jika buruk, maka akan berdampak pula dengan pembangunan infra-
struktur kita yang tidak bisa dikembangkan dengan baik. Sementara jumlah penduduk terus meningkat dan kebutuhan akan infrastruktur dasar juga meningkat,” urai dia. Zeet menambahkan sisa kebutuhan anggaran itu sebesar 53,4 persen dari kontribusi dana perimbangan. Sehingga APBD Provinsi Kalbar diperuntukkan APBD kabupaten/kota. “Secara umum, terlihat pertumbuhan positif dari segi jumlah APBD maupun pendapatan asli daerah Kalbar dalam lima tahun
terakhir. Pada tahun 2007, total APBD Kalbar sebesar Rp 1,185 triliun. Sedangkan tahun 2012, target APBD sebesar Rp 2,89 triliun. Realisasi hingga Oktober Rp 2,596 triliun atau sudah 89,79 persen,” terang dia. Sementara target pendapatan asli daerah tahun 2012, sebesar Rp1,167 triliun dan realisasi hingga Oktober Rp 988,946 miliar atau 84,67 persen. Rata-rata kenaikan APBD Kalbar dalam lima tahun terakhir sebesar 17,41 persen dan merata pertumbuhan PAD 18,91 persen.o
CMYK
Aulia Marti Borneo Tribune, Pontianak
Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune
Kamis, 29 November 2012
Polres Pontianak Gelar Operasi Zebra 2012 Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Upaya penegakan hukum (Gakum) kepolisian terhadap peraturan lalu lintas di masyarakat, Satlantas Polres Pontianak, Rabu (28/11), kemarin melaksanakan gelar pasukan Operasi Zebra 2012, di halaman Mapolres Pontianak. Pasukan disiapkan untuk melaksanaan operasi, 28 November-11 Desember 2012. Dalam penyampaian Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Pudji Hartanto melalui Wakapolres Pontianak Arianto, mengatakan operasi zebra akan menggunakan pola Preentif, Preventif menjadi pola Gakum. Dimana operasi zebra 2012, secara khusus akan terfokus pada pengendara motor. Karena pelanggaran lalu lintas terbanyak dilakukan oleh pengguna sepeda motor. “Fokus operasi ini ke pengendara motor ada alasannya, korban kecelakaan didominasi pengendara motor, sebab jumlahnya memang lebih banyak dibandingan pengendara mobil. Operasi ini, akan serentak dilakukan di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan mengurangi jumlah pelanggaran yang semakin hari makin meningkat. Dengan operasi ini diharapkan etika pengguna jalan juga semakin baik,” katanya. Bahkan diharapkan pencapaiannya dalam operasi zebra 2012, harus dicapai secara optimal. Makanya tindakan penegakan secara represif hanya 20 persen. Prioritas dalam operasi ini lebih mengarah kepada memberikan edukasi terhadap masyarakat melalui preentif dan preventif. “Pelaksanaan operasi zebra, mengutamakan kegiatan preentif meliputi polisi sahabat anak, polisi keamanan sekolah, police goes to campus and school, pramuka saka bhayangkara krida lantas, cara aman sekolah, kemitraan lalu lintas, safety riding dan riving, taman lalu lintas, kampanye keselamatan lantas, sekolah mengemudi, forum lalu lintas dan global road safety partnership,” ungkapnya. o
Penanaman 1 Miliar Pohon
Kubu Raya Juara Dua Nasional Hairul Mikrad Borneo Tribune, Pontianak Kabupaten Kubu Raya kembali menoreh prestasi nasional. Tidak hanya konsisten dalam urusan pangan, kabupaten termuda di Kalimantan Barat ini juga jago dalam hal menanam pohon. Rabu, (28/11), pagi kemarin pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menerima penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Presiden RI tersebut juga juga memberikan penghargaan kepada para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota pemenang Lomba Penanaman Satu Miliar Pohon tahun 2011 Tingkat Nasional. Untuk tingkat kabupaten, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan berhasil keluar sebagai juara kedua, di tempat pertama diraih Bupa-
ti Grobogan, Bambang Pudjiono dan Bupati Minahasa Utara, Sompie SF Singal meraih tempat ketiga. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo meraih Platinum Gold. Gubernur berlatarbelakang tentara ini dinilai berhasil menggerakkan seluruh komponen masyarakat Jawa Tengah sehingga tiga kali berturut-turut sebagai juara I. Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang berhasil menggerakkan seluruh komponen masyarakat melakukan penanaman pohon dengan jumlah terbanyak sehingga meraih juara pertama tingkat provinsi. Sedangkan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno dan Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang masing-masing di posisi kedua dan ketiga. Untuk tingkat kota, penghargaan ini diterima Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, disusul Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, dan Wali Kota Metro, Lukman Hakim. o
HIJAU Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan didampingi istri, Ny Rosalina, usai menerima penghargaan juara 2 nasional program penanaman 1 miliar pohon. FOTO Istimewa
Atlet PON Terima Bonus dari Bupati Pontianak Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Atlet Kalbar asal Kabupaten Pontianak yang meraih prestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII Riau, Rabu (28/11) kemarin, menerima bonus uang yang diserahkan langsung Bupati
Pontianak, Ria Norsan, di Aula Kantor Bupati Pontianak. Pada PON tersebut, atlet Kabupaten Pontianak berhasil menyumbangkan 3 emas dari cabang anggar dan 1 emas cabang angkat berat, 2 perak cabang biliar dan 1 perak dari angkat berat. Sedangkan atlet cacat PON
Bupati Buka Semiloka DPRD PNPM MPd Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Meningkatnya komitmen pemerintah serta masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat khususnya penanggulangan kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Pontianak menggelar Seminar dan lokakarya (Semiloka) DPRD Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd), Rabu (28/11), kemarin. Bupati Pontianak, Ria Norsan saat membuka acara ini di Aula Kantor Bupati Pontianak mengatakan tujuan diselenggarakannya semiloka DPRD PNPM-MPd adalah memperkuat komitmen bersama DPRD dalam rangka penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat serta memperkuat koordinasi lintas sektor dalam program-program pemberdayaan masyarakat maupun penanggulangan kemiskinan. “Semiloka ini juga dimak-
sudkan agar para stakeholder daerah dapat lebih memahami dan menyepakati penerapan sistem perencanaan penganggaran daerah yang pro rakyat,” katanya. Bahkan Bupati mengatakan PNPM-MPd telah meletakan dasar-dasar perencanaan partisipatif yang memberikan kewenangan kepada masyarakat untuk menolong dirinya sendiri keluar dari jebakan kemiskinan. Dalam mengelola bantuan langsung masyarakat (BLM) misalnya, masyarakat diberikan keleluasaan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi program yang akan dilaksanakan. “Banyak manfaat yang bisa dipetik dari program ini salah satunya adalah masyarakat belajar untuk mandiri. Mayarakat sebagai pelaku atau subyek sekaligus obyek diberikan kewenangan penuh dalam proses pengambilan keputusan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan program,” ungkapnya. o
5
BONUS Bupati Pontianak, Ria Norsan menyerahkan bonus kepada para atlet PON Kalbar asal Kabupaten Pontianak yang berprestasi. FOTO: Johan Wahyudi/Borneo Tribune
XVII itu menyumbangkan 3 emas dan 1 perak atas nama Wadinah dari cabang renang. “Pemkab memberikan bonus Rp 20 juta untuk medali emas, Rp 10 juta untuk medali perak dan Rp 5 juta untuk medali perunggu. Tak hanya atlet, pelatih juga kebagian Rp 10 juta bagi yang atletnya meraih emas dan Rp 5 juta untuk yang atletnya meraih perak dan Rp 2,5 juta
bagi atletnya yang meraih perunggu. Sedangkan atlet cacat, pemerintah memberikan bonus Rp 7,5 juta untuk medali emas dan Rp 5 juta untuk medali perunggu,” kata Ketua Harian KONI Kabupaten Pontianak, Daeng Sarifuddin. Sedangkan Bupati Pontianak, Ria Norsan mengatakan pemberian bonus merupakan bentuk penghar-
gaan kepada atlet yang telah berjuang membawa nama daerah di tingkat nasional. “Jumlah bonus yang dibagikan tidak bisa dibandingkan dengan nilai perjuangan dan pengorbanan atlet. Bonus diharap bisa mengangkat motivasi mereka di ajangajang selanjutnya. Dan Pemda akan selalu memperhatikan seluruh cabang-cabang olahraga, baik yang berprestasi maupun yang belum berprestasi,” kata Norsan. Sedangkan Pelatih Anggar Kabupaten Pontianak, Sunardi mewakili pelatih dan para atlet mengucapkan terima kasih dan merasa bersyukur atas bonus dari Pemerintah Kabupaten Pontianak. Menurutnya bonus tersebut menjadi tanda bentuk perhatian pemda kepada atletnya. “Saya berterima kasih, semoga bonus ini bisa semakin memotivasi atletatlet kita agar semakin berprestasi pada eventevent olahrga raga selanjutnya,” katanya. o
KDRT Menonjol di Rasau Jaya Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Kasus kekerasan dalam rumah tangga masih mendominasi di wilayah Kecamatan Rasau Jaya dan lebih menonjol dibandingkan kriminalitas lainnya, seperti, pencurian kendaraan bermotor dan pencurian dengan pemberatan. “Untuk wilayah Rasau Jaya lebih didominasi kasus
KDRT,” kata Kapolsek Rasau Jaya, AKP Sri Harjanto, Rabu (28/11). Namun kasus kekerasan tersebut, lanjut Dia, tidak sampai naik hingga ke meja hijau. Lantaran proses penyidikan untuk kasus tersebut tetap berjalan, sedangkan untuk penyelesaiannya lebih pada musyawarah. “Ketika ada laporan dari korban. Suami atau pelaku kita periksa kemudian kita mediasikan sehingga penye-
lesaiannya lebih pada musyawarah,” jelas Sri. Sri mengatakan, peran serta lembaga bantuan hukum khusus perempuan yang lebih dominan mendampingi para korban untuk menyelesaikan kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga.“Ada LBH yang memang mendampingi para korban, dan itu menjadi pilot project mereka. Sehingga untuk menyelesaikan lebih kepada mediasi,” ujarnya. o
Grameen Bank Kembangkan Usaha Mikro Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melakukan kerjasama dengan Grameen Bank yang berpusat di Banglades dalam pengembangan pembiayaan usaha mikro bagi masyarakat miskin yang ada di Kubu Raya. Dalam sambutannya, Muhammad Yunus selaku pendiri Grameen Bank menyatakan permintaan maafnya karena tdak bisa hadir di Kubu Raya. Namun dia mngutus Direktur Grameen Bank, Prof H Latifie untuk menghadiri kegiatan tersebut. Pada dasarnya Muhammad Yunus menyambut baik adanya pertemuan itu karena pihaknya juga sangat memberikan apresiasi kepada Pemkab Kubu Raya yang telah mengadopsi sistem Grameen Bank untuk memberdayakan perempuan dan pengembangan kepada masyarakat miskin. “Ke depan Grameen Bank akan terus meningkatkan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya. Tidak hanya di Banglades dan Kubu Raya bahkan untuk seluruh dunia,” kata Muhammad Yunus yang meraih Nobel Perdamaian tahun 2006 atas keberhasilannya menjadikan Grameen Bank sebagai bank yang memberdayaan masyarakat miskin. Dalam kesempatan tersebut, selaku Direktur Grameen Bank, Prof H Latifie menyatakan apa yang telah dilakukan Pemkab Kubu Raya merupakan salah satu langkah positif dalam pengentasan kemiskinan dengan memberdayakan perempuan. “Selama 60 tahun ini, grameen bank terus berupaya untuk mengentaskan kemiskinan dengan memberikan pembiayaan mikro bagi masyarakat miskin dan merupakan salah satu perjuangan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin,” kata Latifie. Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan sejak mengadopsi sistem Grameen Bank pada Koperasi Grameen tahun 2009 lalu, Pemkab Kubu Raya terus berupaya untuk merangkul kalangan perempuan miskin untuk diberdayakan menjadi motor penggerak ekonomi keluarga. “Melalui KSP Grameen yang menjadi sebuah instrumen dari rekayasa sosial, kita berupaya untuk memberdayakan perempuan miskin di Kubu Raya. Memang dalam prosesnya tidak mudah, karena membutuhkan kerja yang fokus dan berkesinambungan, makanya kita jadikan KSP Grameen sebagai sebuah model pemberdayaan daru hulu hingga hilir,” kata Muda. o
Bengkayang Borneo Tribune
Kamis, 29 November 2012
Grebeg Pasar, Cara Jitu Tingkatkan Program KB Borneo Tribune, Singkawang Grebeg Pasar. Istilah tersebut tentu masih asing kedengaran di masyarakat dalam program KB, namun istilah itu akan digunakan dalam meningkatkan capaian peserta KB baru di Kota Singkawang. Demikian disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Singkawang, H.M Nadjib. “Pasar tradisional merupakan pusat berkumpulnya masyarakat, terutama pasangan usia subur baik pedagang maupun pembeli, juga merupakan potensi yang sangat besar FOTO: Rudi/Borneo Tribune untuk Komunikasi, InforNadjib masi dan Edukasi (KIE) program KB dan pemberdayaan keluarga dan pasar tradisional sangat potensial untuk menjaring calon akseptor. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan program KB melalui Gerakan KIE Pemberdayaan Keluarga Pas Sasaran (Grebeg Pasar),” ujar Nadjib. Nadjib menjelaskan, Grebeg Pasar merupakan kegiatan keterpaduan yang melibatkan pihak, baik lintas sektoral, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama maupun pihak terkait lainnya. Hasil yang diharapkan dari kegiatan tersebut, lanjut Nadjib, untuk meningkatkan minat pasangan usia subur terhadap penggunaan alat kontrasepsi, meningkatkan peran serta berbagai lintas sektor, LSM dan masyarakat Kota Singkawang dalam program KB dan pemberdayaan keluarga. Pelaksanaan program KB di Provinsi Kalbar sampai dengan akhir Oktober 2012, telah menunjukkan hasil yang cukup baik, tercermin dalam capaian pelaksanaan program penggunaan kontrasepsi secara keseluruhan telah mencapai 123.970 akseptor atau 84,42% dari permintaan masyarakat sebesar 157.510 akseptor. Sedangkan di Singkawang sampai bulan Oktober 2012 baru mencapai 63,91% dengan rincian capaian peserta KB Baru IUD 93,18%, MOW 62,91%, MOP 9,09%, Kondom 75,13 %, Implant 42,31 %, Suntik 67,91%, Pil 52,84 %. “Untuk itu diperlukan suatu upaya khusus, yakni dengan Grebeg Pasar,” kata Nadjib. Dia menambahkan, pelaksanaan Grebeg Pasar akan dilaksanakan sekitar pertengahan bulan Desember 2012 dan dipusatkan di Puskesmas Singkawang Tengah. “Rencananya pertengahan Desember ini akan dilaksanakan dan kegiatan ini merupakan kerjasama antara BKKBN provinsi dan BMPKB Kota Singkawang. Mudah-mudahan kerjasama lintas sektoral serta pihak terkait lainnya dapat terjalin dengan baik dan mendapat dukungan dari masyarakat,” pungkas Nadjib. (Freelancer/Rudi) o
6
Dirjen Pajak Gandeng Dispenda Bengkayang Sosialisasi Pajak Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Direktorat Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Bengkayang bekerjasama dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singkawang dan Dinas Pendapatan Daerah Bengkayang menggelar rapat kerja dan sosialisasi pengalihan PBB, BPHTB, pajak dan retribusi daerah di Hotel Lala Golden, Rabu (28/11). Rapat kerja tersebut dibuka Wakil Bupati Bengkayang, Agustinus Naon, didampingi Kepala Dispenda Bengkayang, Aleksius, Kepala KP2KP, Herus Alfyanto Malay. Pembukaan diikuti seluruh kepala SKPD Bengkayang dan dilanjutkan pada sesi selanjutnya dengan dihadiri pengelola hotel dan restauran di Bengkayang. “Peserta kegiatan ini adalah para Kepala SKPD, para camat dan staf yang terkait dengan pengelolaan PBB, BPHTB, pajak dan retribusi daerah, serta para pengusaha hotel dan restaurant di wilayah Bengkayang. Jumlah undangan yang hadir sebanyak 114 orang,” kata Heru memberikan laporan kegiatan. Heru menjelaskan, sosialisasi tersebut sebagai upa-
ya persiapan akan dialihkan pengelolaan PBB sektor perkotaan dan pedesaan yang semua dilaksanakan Dirjen Pajak kemudian akan diserahkan kepada pemerintah daerah s paling lambat 1 Januari 2014. ‘Artinya hanya tersisa waktu sekitar 13 bulan dari sekarang untuk mempersiapkan pengalihan tersebut,” kata Heru. Untuk persiapan tersebut, Heru menuturkan pihaknya dalam beberapa waktu terakhir, beberapa kali melaksanakan kegiatan terkait dengan hal serupa. “Upaya kita begitu intensif guna mengantisipasi segala permasalahan yang mungkin timbul, mengingat pengelolaan PBB ini bukan hal yang mudah dan sederhana,’ jelas Heru. Ia mengambil contoh pada pelaksanaan BPHTB yang pengelolaan diserahkan kepada pemerintah daerah semenjak 1 Januari 2011 yang lalu. Saat masih dikelola Ditjen Pajak, tahun 2010 Pemda Bengkayang memperoleh bagi hasil sebesar Rp 10 miliar. Namun setelah diserahkan dan dikola daerah, penerimaan dari sektor BPHTB hanya berkisar puluhan juta rupiah saja. “Saat dikelola Ditjen Pajak kita memperoleh sepuluh miliar, tetapi waktu kita kelola sendiri, kita hanya
Agustinus Naon secara resmi membuka sosialisasi pengalihan PBB, BPHTB, Pajak dan Retribusi Daerah di Hotel Lala Golden FOTO: Mujidi/Borneo Tribune
mampu meraih enam puluh juta. Ini yang harus kita ketahui dan kita cari masalahnya. Rapat kali ini sangat berarti bagi kita untuk belajar kepada Ditjen Pajak,” kata Agustinus Naon. Karenanya, Wakil Bupati dari kalangan birokrat ini mengharapkan semua SKPD, terlebih pada SKPD penyumbang PAD untuk dapat mengikuti kegiatan se-
maksimal mungkin. Jangan kegiatan tersebut dipandang tidak bernilai dan hanya seremonial belaka. “Jangan anggap ini hanya seremonial. Jangan anggap kegiatan ini hanya menghamburkan anggaran. Tetapi jadikan kegiatan ini sebagai hal yang penting bagi kita untuk mengelola PBB dan BPHTB yang lebih baik,” jelas Naon.
Ditambahkan, pengelolaan pendapatan tersebut tidak mungkin hanya dilakukan Dinas Pendapatan saja. Untuk menggali pendapatan itu perlu bantuan semua dinas, camat, dan instansi terkait lainnya. “Semua harus mau bekerja sama. Terlebih kerja sama itu untuk kepentingan dan kemajuan daerah kita,” terang Naon. o
Sekolah Terpencil Semangat Tetap Kota
Musim Hujan, Perhatikan Saluran Tersumbat Borneo Tribune, Singkawang Dampak musim penghujan untuk saat ini, khususnya daerah di Kecamatan Singkawang Utara rawan banjir. Karena melihat dari curah hujan saat ini sangat kuat sehingga ada beberapa wilayah seperti di kelurahan Setapuk dan Semelagi sangat memiliki potensi datangnya banjir. Hal itu dikatakan Anggota DPRD Singkawang, Muhammadin, belum lama ini. Menurut dia, yang terjadi sekarang adalah kondisi alur-alur air yang kurang lancar, sehingga untuk mengantisipasi datangnya banjir. Maka haFOTO: Rudi/Borneo Tribune rus segera ditangani oleh Muhammadin dinas terkait di lingkungan Pemkot Singkawang, dan sungai juga perlu dibenahi sehingga dapat mengurangi genangan air. “Bendungan yang ada di hulu Semelagi itu memang harus diperhatikan, karena banyak juga orang yang tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja untuk merusak bendungan itu dengan cara menjebolnya,” terangnya. Menurut anggota DPRD Kota Singkawang yang paling termuda ini, tentu banyak hal yang harus dilakukan oleh dinas teknis karena memang yang paling mengerti, namun dirinya mengimbau kepada masyarakat bahwa warga setempat untuk tetap berjaga-jaga untuk melakukan antisipasi. Yaitu dengan cara bersama-sama melakukan kegiatan gotong-royong dengan membersihkan saluransaluran yang sumbat yang mana saluran sumbat tersebut juga akan merugikan masyarakat juga. “Khusus untuk masyarakat yang ada di Kecamatan Singkawang Utara saya juga sangat prihatin kalau sewaktu-waktu daerah itu terjadi banjir seperti di tahuntahun sebelumnnya, walau banjir itu terjadi karena adanya faktor hujan sangat tinggi, namun kondisi saluran yang sumbat juga menjadi salah satu indikator penyebab banjir,” terangnya. Dikatakan, memang banyak sekali saluran di sana yang mengalami sumbat, sehingga bukan hanya dari dinas terkait saja yang membenahinya, namun juga peran aktif dari masyarakat setempat untuk merawat saluran itu yang langsung di akomodir oleh ketua RT, Lurah, dan Camat seperti dahulu waktu Awang menjadi Walikota, dimana warga pada saat itu sangat semangat melakukan gotongroyong membersihkan lingkungan masing-masing. Menurut dia, yang biasanya terjadi banjir adalah Kelurahan Setapuk dan Semelagi, namun daerah yang rendah dan selalu terjadi banjir adalah daerah Setapuk Besar, karena air dari kelurahan terdekat larinya ke daerah Setapuk Besar. (Freelancer/Rudi) o
Para siswa SMPN 2 Seluas mengikuti pelatihan Mading FOTO: Mujidi/Borneo Tribune
Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Sedikitnya 60 siswa SMPN 2 Bumbung, Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang boleh saja dikenal dengan sekolah terpencil. Namun semangat siswa belajar di sana sama bahkan lebih dari pelajar kota. SMPN Bumbung terletak di daerah terpencil. Sekolah ini berada di tepi Sungai Bumbung. Untuk pergi ke Bumbung perlukan waktu empat dari Kota Bengkayang. Bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua, roda empat dan kendaraan air. Untuk ke Bumbung, dari Kota Bengkayang ke Seluas menggunakan kendaraan darat dengan waktu tempuh kurang lebih dua jam. Kemudian dari Dermaga Seluas ke Bumbung menggunakan speed both dengan waktu dua jam. Bila sungai dalam keadaan kecil, maka waktu tempuh ke Bumbung dari seluas bisa mencapai empat
atau lima jam. Bila dihitung dengan rupiah, dari Seluas ke Bumbung bisa menghabiskan biaya Rp 50 ribu per penumpang. Jauhnya perjalan dan besarnya biaya yang dikeluarkan tidak berarti apa-apa bila dibandingkan dengan semangat siswa siswi SMPN 2 Bumbung dalam menimba ilmu. Senin (26/11) kemarin, Borneo Tribune Brio Bengkayang menyambangi SMPN yang jauh dari keramaian ini. Tujuannya untuk mengajak para siswa serta pengelola sekolah untuk membiasakan menulis melalui media sederhana berupa majalah dinding (mading). Enam puluh siswa dari kelas VII-IX berkumpul dalam satu ruangan. Mereka duduk bersimpah di atas lantai tanpa alas karpet. Tidak peduli dinginnya lantai semen serta debu dari pasir yang bertaburan. Siswa begitu bersemangat mengikuti berbagai sesi, mulai penulisan berita dengan rumus 5 W+H, foto grafis hingga praktek pembuatan mading.
Agar efektif, enam puluh siswa dibagi menjadi lima kelompok. Kemudian kelompok ini diminta untuk membuat madding dari tiap kelompok. Dengan waktu dua jam yang diberikan, mading yang dibuat telah tersedia dengan kreativitas siswa yang sangat baik. “Kreativitas adek- adek bagus. Dengan praktek mading ini, kami menilai, adek-adek tidak kalah dengan anak kota,” kata Jamli, yang dipercaya untuk memperkenalkan materi foto grafis. Kepala Sekolah SMPN 2 Seluas, Jura Gunawan menyambut baik dengan pelatihan mading yang dilaksanakan Borneo Tribune. Juhara menilai, bukan hanya pelajar di lota, pelajar di daerah terpencil juga berhak untuk mendapatkan materi soal mading. ‘Mudah-mudahan dengan pelatihan ini, kreativitas anak kami muncul, dan buktinya, hasil berupa mading yang mereka buat tidak kalah bagus dengan para siswa lain di kota,” kata Jura. o
Kemenangan Warga Bengkayang Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Lancarnya pemilihan Gubernur Kalbar, khususnya untuk wilayah Bengkayang merupakan catatan positif dan dapat dikatakan sebagai kemenangan. Kemenangan milik bangsa, daerah, dan tentunya milik warga Bengkayang. ‘Menurut kami, lancarnya Pemilu Gubernur Kalbar di Bengkayang merupakan kemenangan. Bukan kemenangan satu pihak, tapi kemenangan kita bersama sebagai warga,” kata Sekretaris Panwaslu Kecamatan Bengkayang, Juhara. Ia mengatakan hal tersebut juga dimaksudkan sebagai ucapan terimakasih Panwaslu yang diberi tang-
gung jawab untuk melakukan pengawasan. Pengawasan terhadap kelancaran, pengawasan terhadap ada atau tidaknya pelanggaran. “Meski dipercaya sebagai pengawas, kemampuan kami tetaplah terbatas. Karena itu kami tetap membutuhkan bantuan dari masyarakat,” katanya. Ditambahkan, meski pada pemilihan yang lalu, terjadi perbedaan pilihan terhadap calon yang ditetapkan, namun perbedaan itu bukan suatu alasan bagi semua pihak untuk tidak mendukung calon yang telah ditetapkan sebagai pemenang. “Bila Pak Cornelis dipastikan menang, maka semua kita harus mendukung demi kemajuan daerah kita,” katanya. o
Kamis, 29 November 2012
Baru 18 Ribu Warga Terekam e-KTP di Delta Pawan
Landak-Sanggau Borneo T Tribune
Siswa SMA Tewas Ditabrak Lari Keluarga Minta Pelaku Serahkan Diri
Jaidi Chandra Borneo Tribune, Ketapang Hingga Akhir November 2012 dari target 50 ribu warga yang wajib terekam e-KTP di Kecamatan Delta Pawan Ketapang baru 18 ribu warga atau 36 persen yang sudah terekam e-KTP. Camat Delta Pawan Amrrulah mengatakan, target 50 ribu warga yang terekam e-KTP pada bulan Desember 2012 ini. Berbagai kendala dan persoalaan seperti kurangnya alat dan tenaga ahli operator menghambat program ini. “Dari Target 50 ribu warga yang wajib e-KTP, sampai saat ini baru 18 ribu yang terekam,” terang Amrrulah Rabu (28/11) di ruang kerjanya. Amrrulah menunturkan, dari lima alat yang diajukan pihak kecamatan hanya tiga unit alat yang bisa Tenaga operator dipenuhi oleh Diskucapil kami juga hanya Ketapang hal ini juga menjadi kendala dalam capaian dua orang saja, target tersebut. Saat ini kami sudah ajualat perekam e-KTP yang kan hal ini ke beroperasi di Kecamataan Capil, tapi kami Delta Pawan hanya dua, sementara satu alat dipinjam akan tetap memuntuk mobil keliling di desa-desa dan kelurahan berikan pelayanuntuk perekaman e-KTP an yang optimal bagi warga. “Tenaga operator kami juga hanya dua orang saja, kami sudah ajukan hal ini ke Capil, tapi kami akan tetap memberikan pelayanan yang optimal,” katanya. Amrrulah menjelaskan, di Kecamatan Delta Pawan ada lima kelurahan dan empat desa yang melakukan perekaman e-KTP di kantor Kecamatan Delta Pawan yang terbagi dalam beberapa jadwal.Namun dalam proses perekaman tersebut masih saja ada warga yang berebut ingin mendahului warga yang lainya. “Jika jadwal dari desa yang lainya sudah lewat, namun masih ada warga yang belum terekam e-KTP akan tetap dilayani,” jelasnya. Amrrulah menjelaskan, untuk menjangkau warga di desa maupun kelurahan yang belum terekam e-KTP ada mobil keliling berserta operatornya yang akan stanbay di kantor Desa maupun kelurahan. Mobil keliling ini akan terus berjalan hingga semua capaian tersebut dapat dipenuhi. “Ini sebagai upaya pencapain target e-KTP pada bulan Desember ini,” ujarnya. Amrrulah mengatakan, dulu jadwal perekeman e-KTP di Kecamatan Delta Pawan sampai malam hari, namun karena banyak kendala bagi tenaga di Kecamatan maupun operatornya, sehingga jadwal perekeman e-KTP kembali ke jadwal semula. “Untuk di Kecamatan Delta Pawan, jadwal proses perekaman dari pukul 07 pagi sampai pukul 15.00 sore,” Katanya. Menurut Amrrulah, bagi warga yang sudah melakukan perekaman e-KTP, e-KTP tersebut baru akan keluar dan diterima warga enam bulan berikutnya, dan akan dibagikan serentak yang berskala kabupaten.
“
7
Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Flavianus Setiawan (16), siswa Kelas 2 SMA Karya Kasih Pusat Damai Kabupaten Sanggau, warga Dusun Binjai Kecamatan Tanjung Hulu Kabupaten Sanggau, Selasa (27/11) malam tewas ditabrak mobil yang tidak bertanggung jawab. Kecelakaan tersebut menyebabkan sebagian kepala korban, berceceran. Menurut pengakuan paman korban, Heriyanto ketika dihubungi melalui telepon genggam, Rabu (28/11) pagi kemarin, kejadian kecelakaan yang menimpa Flavianus begitu cepat terjadi. Awalnya, Flavianus keluar rumah menggunakan sepeda motor Jupiternya,
tanpa menggunakan helm atau pengaman kepala, karena jaraknya tidak jauh dari kediamannya. ”Begitu dia keluar, selang waktu 5 menit, tiba-tiba kami mendapat kabar, kalau dia ditabrak lari. Begitu dilihat kondisinya pun sudah tidak bernyawa dengan luka berat di kepala, karena sebagian kepalanya sudah tidak ada. Berceceran, yang tersisa hanya dari bagian mulut kebawah saja,” jelasnya. Flavianus merupakan anak dari pasangan FH Sugianto (49) dan Herlena Erlina (42). Heryanto menuturkan, jenazah korban pun dimakamkan, Rabu (28/11) siang. Kedua orang tua korban pun berharap agar pelaku ditemukan dan bertanggung jawab. ”Kami sekeluarga meng-
harapkan pelaku segera menyerahkan diri ke pihak kepolisian,” ujarnya. Heriyanto mengungkapkan, bahwa setelah kejadian tersebut pihak keluarga selaku ahli waris telah melakukan pertemuan bersama DAD Kecamatan Tayan Hulu, Polsek Tayan Hulu, Danramil, Kades dan Kadus terkait masalah ini. Pihak keluarga pun menyerahkan masalah ini kepada pihak kepolisian untuk mencari pelaku tabrak lari tersebut. Pihak keluarga pun memberikan waktu selama 4 hari kepada pihak kepolisian untuk mencari orang tersebut. ”Apakah nantinya selama 4 hari tidak ditemukan atau pelaku tidak menyerahkan diri, masyarakat akan kembali melakukan pemblokiran jalan,” jelasnya.
Sementara itu, sejak Selasa (27/11) malam sampai dengan saat ini Polres Sanggau terus melakukan pencarian pelaku tabrak lari. Waka Polres Sanggau, Kompol Munizar, ketika dikonfirmasi, Rabu (28/11) pagi mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan upaya pencarian dengan melibatkan Polsek jajaran di wilayah hukum Polres Sanggau. Bahkan pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Polres lainnya guna pencarian kendaraan pelaku tabrak lari. ”Di lokasi kejadian sudah dilakukan acara adat Sangga Parang oleh warga setempat. Kita dari kepolisian sudah memerintahkan polsek jajaran untuk melakukan pencarian. Termasuk berkoordinasi dengan Polres di wilayah lainnya dan sejauh ini, informasi masih nihil,” ujarnya.
Munizar menambahkan, pihak kepolisian sejauh ini telah mengambil keterangan dari beberapa informan, memeriksa lokasi kejadian untuk mencari barang bukti lain. Semua keterangan sudah dikumpulkan dan akan dilaporkan saat pertemuan 4 hari mendatang. ”Anggota hari ini ke lokasi kejadian lagi untuk pemeriksaan, mencari bukti dan empat hari mendatang akan dilaporkan saat pertemuan kembali. Selama empat hari ini kita terus lakukan upaya pencarian bersama dengan warga,” jelasnya. Munizar pun menghimbau kepada seluruh pengguna jalan baik roda dua, roda empat maupun kendaraan di atas roda empat agar bisa lebih berhati-hati ketika berada di jalan raya. Jangan kebut-kebutan, dan pentingkan keselamatan pribadi dan orang lain.
“
HO TEL HOTEL Pondi, orangtua bayi yang mengalami kelainan fisik menanti di samping box anaknya di RSUD Sanggau. FOTO Ratna Sari/Borneo Tribune
Jl. Dr. Setia Budi No. 93 Ptk Telp.: 0561-736195 Fax.: 0561-736668 e-mail : aromainn@ymail.com
Jl. Jendral Ahmad Yani No. 91 Pontianak, Tel : (+62 561) 577 888 Fax. (+62 561) 768 833
HOTELMERPATI Jl. Gajah Mada No. 177-183, Pontianak 78121, Telp. (+62-561) 761598, 761397 (Hunting) Fax. (+62-561) 761398
Jl. Imam Bonjol No. 111 Pontianak, Telp. 0561-745481, Fax. 0561-762662
Grand KARTIKA HOTEL Jalan Gajah Mada No. 89 Pontianak, Telp. (0561) 768999, Fax : 0561-761999
Jl. Rahadi Usman No. 2 Pontianak, T elp. (0561) 734401, Fax. 0561-738457
Jalan Nusa Indah III, Telp. (0561) 732223 Fax. (0561) 742882 Pontianak
Jl. Tajungpura No. 45 Pontianak, T elp. (0561) 736162, 745475 Fax. (0561) 740651
HOTEL KHATULISTIWA Jalan Pahlawan No. 40 Pontianak, T elp. (0561) 735890, Fax. (0561) 739001
Jalan Diponegoro No. 56 Pontianak 78117 Telp. 0561-736793 Fax. 0561 - 734930
Hotel’95 Jl. Sidas No. 8 Pontianak Telp. (0561) 736022/ Fax. (0561) 736200
Jl. Imam Bonjol No. 95 Pontianak, T elp. 7959595 (95 m samping UNTAN)
Hotel Surya Jl. Gajah Mada No. 889 Telp. (62-561) 736 122 Fax. (62-561) 734 374
Jl. Sidas No. 1 1-A Telp. (0561) 734337 Fax. (0561) 760334 Pontianak-Kalbar
Hotel
KAPUAS DHARMA Jalan Diponegoro No. 46 Telp. (0561) 733777 Fax. (0561) 740555
Jl. Imam Bonjol No. 89 Pontianak, Telp. 0561-766669 Fax. 735399
Pemerintah dan Aparat Diminta Perketat Pengawasan SPBU Borneo Tribune, Landak Di Kabupaten Landak sudah ada 5 SPBU yang sudah beroperasi melayani masyarakat saat ini. Berdirinya SPBU dikabupaten Landak, masyarakat yang memerlukan bahan bakar minyak untuk segala keperluannya tidak lagi merasa kelangkaan BBM, tetapi justru setiap SPBU baik siang maupun pagi mengalami kekosongankekosongan. Hal ini tentu perlu diperhatikan oleh setiap Aparat maupun Pemerintah Kabupaten Landak, dimana perginya BBM prenium maupun Solar. Dalam sepekan yang lalu, adalah kelompok masyarakat yang mengaku dirinya sebagai kelompok Asosiasi Masyarakat Truk Kabupaten
Landak (AMTKL) mendatangi DPRD kabupaten Landak meminta agar DPRD membuat pelaturan tentang Pembagian BBM serta pengaturan Antrian mobil. Dalam permintaan kelompok AMTKL dikantor DPRD Kabupaten Landak, dari pihak kepolisian, Dinas perhubungan, Asisten I, Satuan Polisis Pamong Praja, Dinas Pertambangan dan Enerji, anggota DPRD serta pihak menejer SPBU kabupaten Landak telah sepakat untuk menerapkan pelaturan baru tentang pengisian BBM dan Pelaturan tentang pengantrian BBM. Dari kesepakatan yang dibuat oleh semua pihak, pada saat itu pelaturan tersebut sudah berlaku dan bisa untuk
diterapkan. Yang menjadi perbincangan serta pertanyaan masyarakat, ada pelaturan baru yang dibuat oleh semua pihak pada saat pembahasan BBM dengan AMTKL yakni kartu perdana pengisian BBM yang nantinya masingmasing dipegang oleh pihak pengendara mobil yang hendak mengisi BBM. Persoalan yang mendasar dalam sepekan ini adalah, belum diluncurkan Kartu Perdana pengisian BBM tersebut. Menurut keterangan Paulina selaku menejer SPBU jalan Pulau Bendu selasa (27/11) di SPBU pulau bendu siap mematuhi pelaturan yang dibuat bersama pada waktu sepekan yang lalu asalkan pemerintah dan aparat standbay di, SPBU dipulau bendu ini soalnya ta-
kutnya nanti dalam pelayanan kami disalahkan oleh masyarakat, paparnya Paulina juga menyebutkan, kami melayani masyarakat diberbagai kecamatan kabupaten Landak seperti melayani masyarakat Kecamatan Ngabang, Jelimpo, Meranti, Menyuke, Kuala Behe dan Kecamatan Serimbo yang menggunakan ken, trum dan mobil. “Kami pihak SPBU melayani masyarakat yang memakai ken dan drum karna mereka pada dasarnya ada memiliki surat ijin SITU dan SIUP dari Bupati Landak. Kalau yang memakai drum saya jatahkan, karna SPBU ini khusus solar dalam seminggu 3 kali datang, jadi yang saya jatahkan kepada
masyarakat yang memakai drum sebanyak 5 sampai 6 drum itupun tergantung stok minyak karna yang partai besar seminggu sekali mengambilnya, tapi yang memakai ken itu setiap hari datangnya,” akunya. Disebutkan Paulina lagi, dalam melayani masyarakat yang mamakai ken maupun drum bahwa pernah diberi teguran oleh aparat pada saat rapat dengan AMTKL beberapa pekan yang lalu, bahwa jatah seminggu pengiriman prenium sebanyak 8 ribu liter, dan solar berjumlah 24 ribu liter dalam seminggu karna 3 kali datang dan kami pihak SPBU mau bagaimana lagi dalam melayani masyarakat yang setiap hari permintaan yang cukup tinggi. (Yohanes. J)
BKPP Landak Siapkan Tes Urine Bagi PNS Borneo Tribune, Landak Kepala Badan Kepegawaian Pemerintah (BKPP) Kabupaten Landak, Marcos.L mengatakan, setiap pegawai Negeri Sipil (PNS) harus tunduk kepada pelaturan yang tercantum dalam PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin pegawai Negeri Sipil. Dalam penerapan PP 53 tahun 2010 agar setiap PNS
menjalankan tugas kewajiban selaku abdi negara yang juga pelayan masyarakat harus memberi contoh dan teladan dikalangan masyarakat. Dalam sistem Penerapan PP 53 tahun 2010 didalam PP tersebut sudah jelas pelaturan dan sanksinya. “Saya mengharapkan para pegawai negeri sipil selaku aparatur Pemerintah dan aparatur
Negar ini. Supaya melaksanakan tugas dan kewajibannya sebaik-baiknya sesuai dengan PP 53 tahun 2010 dan apabila PNS tidak melaksanakan tugas berdasarkan PP 53 tahun 2010 maka PNS tersebut akan dikenakan sanksi, sanksinya ada 3 tingkatan, tingkatan ringan, sedang dan berat, Dari 3 jenis tingkatan ada 10 jenisnya,” papar Marcos.
Marcos juga dalam waktu dekat ini berdasarkan himbauan Bupati Landak pada saat apel bulanan yang menerangkan apabila PNS yang ketahuan mengkonsumsi Narkotika akan dikenakan sanksi berat. “Sampai saat ini kami punya rencana untuk melakukan tes urine bagi para PNS ditingkat eselon 2,3 dan 4, tapi sebelumnya dari
BKPP akan melakukan bekerja sama dengan pihak Badan Narkotika Negara (BNN), Dinas Kesahatan, rumah sakit umum daerah, untuk melakukan tes urine para pejabat. Setelah dilakukan tes urine kepada eselon 2,3 dan 4 dan baru akan dilakukan tes urine kepada semua pejabat PNS kabupaten Landak” katanya. (Yohanes.J)
Sekadau Borneo Tribune
Kamis, 29 November 2012
8
Belitang dan Nanga Taman Kaya Potensi Tambang Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Kabupaten Sekadau disebut-sebut sebagai salah satu daerah yang kaya akan potensi pertambangan. Diantaranya potensi pertambangan emas dan batubara.
Namun, hingga kini potensi kekayaan itu memang belum terekspose dan dikelola secara luas. Beberapa wilayah yang disinyalir mempunyai potensi pertambangan yang cukup besar, diantaranya Kecamatan Nanga Taman dan Kecamatan Belitang
Hilir. “Sebenarnya tanah Sekadau kaya bahan tambang, terutama emas dan batubara. Hanya saja belum terpetakan dengan rinci dimana lokasi yang banyak bahan tambangnya,” ujar Kepala Dinas PU dan Pertambangan Kabupaten
Sekadau, melalui Kabid Pertambangan, Mawardi Nur Hasibuan, beberapa waktu lalu. Sejauh ini, sambung dia, belum banyak investor yang berminat menggali potensi tersebut. Baru ada 1 perusahaan, yakni PT. Bumi Equator Mineral
(BEM) yang melakukan survey untuk tambang emas di Kecamatan Nanga Taman. Perusahaan penggali emas itu diberikan ijin eksplorasi seluas 10.000 Ha. Namun, kalau perusahaan tersebut melanjutkan ke tahap eksploitasi, belum tentu
luas lahannya sama dengan ijin survey. Ijin diberi jangka waktu selama 4 tahun. Yakni terhitung Desember 2009 sampai Desember 2013. “Baru PT. BEM yang melakukan eksplorasi. Ijinnya 10 ribu hektare. Selebihnya belum ada tawaran dari in-
vestor,” timpal Hasibuan. Hasibuan menjelaskan, PT. BEM saat ini masih dalam tahap survey. Perkembangan terakhir, kata dia, perusahaan itu sedang mengumpulkan sampel untuk diuji laboratorium. “Laporan terakhir mereka masih uji lab,” tandasnya. o
Pemprov Salurkan Bantuan Kebakaran Belitang Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Wakil Bupati Sekadau Rupinus, menerima bantuan sembako untuk para korban kebakaran di Pasar Belitang yang terjadi 5 November lalu. Bantuan tersebut diberikan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar, Selasa (27/11). Bantuan sembako tersebut diserahkan langsung oleh kepala Sub Bidang Logistik BPBD Provinsi Kalbar, Supardi, di halaman Kantor Bupati Sekadau. Wakil Bupati Sekadau pada kesempatan tersebut didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau, Yohanes Jhon dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Sekadau. Bantuan yang disalurkan oleh BPBD Provinsi Kalbar, menurut Supardi, terdiri dari air mineral sebanyak 168 botol, mie instan 100 dus, mie goreng 48 kg, sarden 300 kaleng, gula pasir 100 kg, kopi (500 gram) 80 bungkus, selimut 50 helai, sarung 60 helai dan kain panjang 60 hari. Supardi menambahkan, bantuan yang disalurkan tersebut memang sedikit terlmbat. Hal ini dikarenakan masih dalam tahap proses pendataan. Meski demikian, pihaknya tetap berkomitmen untuk menyalurkan bantuan tersebut. Kata Supardi, bantuan yang dibawa dengan menggunakan truk besar dan satu unit strada tersebut, selain
untuk korban kebakaran Belitang, juga diperuntukan untuk korban banjir yang terjadi di Kabupaten Melawi, Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu. “Kita berharap bantuan yang disalurkan ini bermanfaat bagi para korban bencana,” kata Supardi. Sementara itu, Wakil Bupati Sekadau Rupinus, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar melalui BPBD. Wabup juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan bantuan kepada korban kebakaran Belitang. Baik yang berada di Kabupaten Sekadau maupun yang berada di Kota Pontianak serta Jakarta. “Terima kasih juga untuk semua pihak yang sudah memberikan perhatian atas bencana kebakaran Belitang,” paparnya. Menurutnya, bantuan sembako yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar tersebut, dirasakan sangat membantu bagi korban bencana kebakaran di Belitang. Bahkan dari Pemerintah Kabupaten Sekadau dalam waktu dekat juga akan menyalurkan bantuan beras bagi korban kebakaran Belitang. Mengenai penyaluran bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar tersebut, Wabup menyebutkan secara teknis diserahkan kepada BPBD Kabupaten Sekadau. o
Bupati: Tenaga PPL Masih Minim
Bupati KKU, H. Hildi Hamid Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Suprianto, warga Kecamatan Seponti mengeluhkan kurangnya tenaga PPL di daerahnya sehingga menjadi kendala yang cukup besar. Pasalnya mayoritas masyarakat di sana merupakan petani yang memerlukan bimbingan dan pendampingan. Hal tersebut sangat dirasakan saat adanya bantuan yang diberikan pemerintah untuk masyarakat petani akhirnya harus dimanfaatkan dengan cara asalasalan. Seperti halnya pupuk organik bantuan pemerintah kabupaten, dimana setiap kepala keluarga mendapatkan bantuan 100 kilogram pupuk untuk sawahnya terpaksa ditebar secara asal-asalan. “Dikasi pupuk organik, cara dan metodennya tidak ada yang melatih. Jadi dari pada mubazir, ya dikasi
saja asal habis ke tanaman,” kata Supriyanto. Sementara itu, Bupati KKU, H. Hildi Hamid, mengatakan sampai saat ini KKU masih banyak kekurangan tenaga untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu tenaga yang masih kurang di KKU adalah tenaga penyuluh lapangan (PPL) yang belum semua wilayah memiliki sehingga banyak teknisteknis yang seharusnya dapat diterapkan bersama masyarakat menjadi terkendala. Menanggapi hal tersebut, Bupati Hildi Hamid memaklumi akan kelemahan tersebut. Namun dirinya berjanji ke depan untuk tenaga-tenaga yang langsung bersentuhan dengan masyarakat akan diprioritaskan, sehingga masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dapat segera teratasi. “Walau bukan PNS, kita akan upayakan melalui tenaga honor,” tegas Bupati Hildi Hamid. Bupati menjelaskan, kekurangan tenaga PPL tersebut memang banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Dan hal itu juga didasarkan sulitnya mencari tenaga yang mau untuk direkrut. Karena dalam seleksi PNS pada beberapa waktu lalu, dari target penerimaan jumlah pendaftarnya masih tidak mencukupi. o
Orang Melawa, kumpulan orang melawa di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalbar
Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dikukuhkan Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Wakil Bupati Sekadau, Rupinus mengukuhkan puluhan gabungan Muspida pengurus Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Sekadau, di aula Kantor Bupati Sekadau, Rabu (28/11). Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Sekadau tersebut melibatkan sejumlah pejabat di Pemkab Sekadau dari berbagai SKPD. Mulai dari pejabat di jajaran Polres Sekadau, termasuk jajaran Muspda di jajaran Pemerintahan Kabupaten Sekadau. “Fungsinya adalah untuk menganalisis permasalahan, menjembatani serta menemukan solusi serta me-
ningkatkan kualitas pelayanan,” ujar Wakil Bupati Sekadau, Rupinus. Rupinus menambahkan, forum dibentuk dengan tujuan agar sebagai wadah untuk mensinergikan tugas pokok dan fungsi setiap penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan di seluruh wilayah Kabupaten Sekadau. Menurutnya, wadah forum lalu lintas dan angkutan jalan bertujuan untuk melakukan pembahasan jika terjadi permasalahan lalu lintas. Wabup menambahkan, permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan yang kompleks tentu memerlukan keterpaduan dan koordinasi antarlintas sektor dalam penyelesaiaannya. “Pertama persoalan lalu lintas dan angkutan jalan
yang berdampak pada hal negatif terhadap sosial ekonomi. Dalam penyelesaiannya tentu memerlukan keserasian, termasuk adanya pembinaan dari instansi pembina,” terangnya. Sementera itu, Ketua Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Sekadau, Yohanes Jhon, mengatakan hal pertama yang harus dilakukan dalam wadah tersebut adalah melakukan konsultasi dan koordinasi. “Karenanya, perlu dilakukan sosialisasi mengenai peraturan lalu lintas dan cara berkendara yang baik di jalan raya,” ungkapnya. Jhon mengimbau kepada masyarakat di Kabupaten Sekadau agar selalu berhati-hati dalam berkendara dan selalu memperhatikan
kondisi infastruktur jalan. “Keselamatan dalam berlalu lintas itu sangat penting. Kemudian memperhatikan serta memastikan kondisi kendaraan apakah layak digunakan atau tidak. Pengendara perlu memperhatikan cuaca sebelum berkendara. Apabila cuaca tidak mendukung sebaiknya tunda keberangkatan,” paparnya. Sementara itu, Kapolres Sekadau, AKBP. A. Widihandoko, mengharapkan wadah Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam rangka meningkatkan kinerja lintas sektoral yang selama ini belum berjalan optimal. “Kita harap dalam forum ini kita sama-sama bersinergi antar semua pihak terkait, baik jajaran kepolisi-
an, pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewujudkan berlalulintas aman, nyaman dan selamat,” ujar Kapolres. Menurutnya, masalah lalu lintas aman dan selamat adalah tugas bersama antarsemua pihak. Selain itu, sambung dia, tentu ada banyak faktor negatif yang harus ditinggalkan yang juga merupakan tugas forum dan masyarakat. Faktor yang dimaksud itu seperti faktor pengendara (manusia), termasuk sarana dan prasarana infrastruktur pendukung. Salah satunya rambu-rambu lalu lintas. “Dalam hal ini perlu pembinaan kepada pengendara. Semoga dengan adanya forum ini cita-cita kita tercapai,” kata Kapolres Sekadau. o
Pengukuhan, Wakil Bupati Sekadau, Rupinus mengukuhkan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Sekadau, di aula Kantor Bupati Sekadau, Rabu (28/11). FOTO: Bagus Kosminto/Borneo Tribune
Kamis, 29 November 2012
Sintang-Melawi
Borneo T Tribune
9
Desa Golput Bakal Dialiri Listrik
Saragih : Semua Persyaratan Sudah Dipenuhi
rikan listrik dan termasuk rekomendasi bupati. Diakui oleh camat bahwa agar keinginan warga Sarai untuk bisa menikmati aliran listrik bisa terwujud, pihaknya melakukan kerjasama dan koor-
Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang AKSI “golput” warga Desa Sarai pada Pilgub 20 September lalu ternyata tak sia-sia. Meski harus rela “menyandera” hak pilihnya sebagai bentuk protes lantaran belum dialirkan listrik PLN ke desa mereka, namun hal itu akan segera membuahkan hasil yang manis. Mengingat sejumlah persyaratan untuk pengajuan pemasangan listrik ke desa tersebut telah dilengkapi dan dikuatkan pula dengan rekomendasi dari bupati Sintangm Milton Crosby bahwa pemasangan listrik di desa tersebut masuk dalam kategori mendesak. “Sebenarnya pengajuan pemasangan aliran listrik PLN ke Desa Sarai sudah dilakukan sejak tahun 2011 lalu. Tapi pengajuan itu tidak ser-
NAIKNYA UMP Kalbar ternyata berpengaruh pula pada Upah Minimum Kabupaten (UMK) Melawi untuk tahun depan. Dewan pengupahan Kabupaten Melawi telah menetapkan standar UMK sebesar Rp 1.180.000 untuk tahun 2013. Upah tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar Rp 960 ribu. Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Melawi, Nakasir mengatakan bahwa untuk UMK Melawi tahun 2013 sudah ditetapkan. Penatapan UMK tahun 2013 tersebut berdasarkan hasil keputusan dewan pengupahan kabupaten Melawi yang terdiri dari 11 anggota dewan pengupahan. “Penetapan anggota Dewan pengupahan ini berdasarkan Surat Keputusan Bupati Melawi nomor 460/231/ tahun 2011 tanggal 3 Nopember 2011,” ungkapnya kepada wartawan, kemarin. Adapun besarnya penetapan UMK tahun 2013 tersebut yakni untuk UMK sebesar Rp 1.180.000, Upah Minimum Sektor Kelapa Sawit (UMSK) sebesar Rp 1.190.000 dan Upah Minimum Sektor Perkayuan (UMSP) sebesar Rp 1. 200.000. “UMK yang telah ditetapkan oleh Dewan Pengupahan Melawi ini, pada saat ini masih diproses di tingkat kabupaten, setelah itu baru diusulkan ke provinsi untuk ditetapkan oleh Gubernur Kalbar,” terangnya. Dijelaskan, UMK untuk tahun 2013 memang mengalami kenaikan jika diban-
Dijelaskan Saragih, dari 19 desa di wilayah kecamatan tinggal 4 desa yang belum teraliri listrik. Selain Desa Sarai, masih ada Desa Penjerenang Hulu, Penjerenang Pene dan Riam Kijang yang juga belum dialiri listrik hingga saat ini.
“Para instalatir memang sudah banyak gentayangan di desa itu. Kita tidak mempermasalahkan itu. Siapapun boleh masuk, asalkan jelas,” ujarnya. Diakui Saragih, dibandingkan desa lainnya desa Sarai memang lebih memungkin-
kan untuk cepat dialiri listrik. “Semua persyaratan sudah dipenuhi. Pengajuannya selain ke PLN Rayon Sintang juga kita masukan ke Cabang Sanggau. Kabarnya, pada 2013 aliran listrik sudah bisa masuk ke desa Sarai,” pungkasnya.
Fraksi Demokrat: Hindari Pembangunan Fisik APBDP Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh B Saragih Foto Endang Kusmiyati/Borneo Tribune
ta merta bisa dipenuhi, karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Tapi sekarang semua persyaratan sudah dipenuhi dan tinggal menunggu proses di PLN saja,” kata Camat Sungai Tebelian, B. Saragih, Rabu (28/11). Sejumlah persyaratan yang dimaksud antara lain surat permohonan desa, ganti rugi tanam tumbuh, gambar ta-
UMK Melawi Rp 1.180.000 Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh
dinasi intens dengan pemerintah desa Sarai. Listrik menurutnya merupakan kebutuhan dasar masyarakat, karena keberadaan listrik memiliki peranan yang penting dalam mempercepat proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
dingkan dengan UMK tahun 2012. Dimana untuk UMK pada tahun 2012 hanya sebesar Rp 960.000 dan UMKS sebesar Rp 965.000. Kalau untuk UMSP masih belum ada pada tahun 2012. “Naiknya standar UMK pada tahun 2013 ini berdasarkan hasil survey terhadap Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di kabupaten Melawi, sesuai dengan UU nomor 13 tahun 2012,” jelasnya. Survey yang dilakukan oleh dewan pengupahan terhadap KHL di Melawi dilakukan selama tiga bulan yakni bulan Juni, Juli dan Agustus. Dari hasil survey KHL tersebutlah yang menjadi dasar dewan pengupahan dalam menetapkan besarnya UMK di Melawi untuk tahun 2013 mendatang. Kenaikan tersebut, sendiri disambut gembira oleh kaum buruh di Melawi. Salah satunya adalah Siti. Wanita yang bekerja di salah satu industri makanan dan minuman skala menengah tersebut berharap, kenaikan UMK tersebut benar-benar dapat direalisasikan oleh pengusaha. “Kita mengharapkan agar ini tak hanya menjadi sekedar penetapan semata. Tapi benar-benar dapat direalisasikan oleh seluruh industri dan perusahaan, termasuk juga karyawan-karyawan toko yang selama ini digaji di bawah upah layak,” katanya. Dirinya juga berharap kenaikan ini setidaknya dapat meringankan beban keluarga karena tingginya harga barang pokok di pasar. Walau tidak meningkat signifikan seperti di Jakarta yang mencapai Rp 2,2 juta, kenaikan UMK Melawi tetap patut disyukuri.
FRAKSI Demokrat DPRD Melawi meminta agar Pemkab Melawi mengkaji ulang anggaran pembangunan fisik dalam APBD Perubahan yang baru direncanakan pada tahun ini. Pertimbangannya, waktu yang sudah terlalu mepet dianggap bisa membuat perencanaan tersebut menyalahi aturan. “Berkaitan dengan pemba-
ngunan-pembangunan fisik yang telah direncanakan dan dianggarkan dalam APBDP Kabupaten Melawi Tahun Anggaran 2012, hendaknya dipertimbangkan dan diperhitungkan kembali kebijakannya. Apakah pembangunan tersebut urgen ?,” kata Agus Darius, juru bicara Fraksi Demokrat saat pandangan umum Fraksi terhadap Rancangan APBD Perubahan. Dikatakan, seandainya pemerintah memakai pa-
rameter skala prioritas, maka semua rencana pembangunan untuk masyarakat adalah prioritas. Namun, untuk persoalan waktu apalagi saat ini sudah menjelang akhir tahun anggaran seperti sekarang apakah hal tersebut tak akan menyalahi aturan. Agus memaparkan, dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) pasal 155 ayat 6 No. 13 Tahun 2006 sebagaimana yang telah diubah dengan Permen-
dagri No. 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, menjelaskan bahwa Dalam hal persetujuan DPRD terhadap rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD diperkirakan pada akhir bulan September tahun anggaran berjalan, agar dihindari adanya penganggaran kegiatan pembangunan fisik di dalam rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD. “Prinsip-prinsip tentang
tata kelola Pemerintahan yang baik, sebagai Penyelenggara Pemerintahan, hendaknya kita juga harus selalu berpedoman kepada aturan hukum dan perundang-undangan yang secara yuridis formal memberikan panduan dan batasan yang tegas untuk selalu ditaati, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak efektifitas dan efisiensi ketika membelanjakan anggaran daerah yang ada,” terangnya.
Ratusan Santri- Mahasiswa STAIMA Datangi Kantor PN Sintang Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang RATUSAN santri dan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif (STAIMA) Sintang Rabu (28/11) sekitar pukul 10.00 kemarin mendatangi kantor pengadilan negeri Sintang. Begitu di halaman kantor PN Sintang, para santri yang mengenakan sarung itu lalu duduk berjejer dan selanjutnya membaca Surat Yasin secara berjamaah. Aksi para santri dan mahasiswa lembaga pendidikan yang bernaung di bawah organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama ini ditutup dengan pembacaan doa. “Pembacaan surat Yasin dan doa bersama ini merupakan bentuk suport kami kepada para dosen kami di STAIMA,”ungkap Achmad Amin, koordinator lapangan aksi kepada sejumlah wartawan. Kisruh di STAIMA yang terjadi beberapa waktu lalu memang akhirnya harus diselesaikan di pengadilan. Seorang pendiri, sejumlah dosen yang merasa diperlakukan tidak adil serta seorang maha-
Ratusan santri dan mahasiswa STAIMA membaca Yasin dan doa bersama di Kantor PN Sintang. FOTO: Endang Kusmiyati/Borneo Tribune siswa akhirnya mengajukan tuntutan kepada pihak STAIMA yang saat ini dipimpin oleh Sukhairi. Proses persidangan sendiri baru akan digelar satu jam kemudian setelah para santri dan mahasiswa membubarkan diri dan pulang ke kampus dengan berjalan kaki. Sementara itu kuasa hukum penggugat STAIMA Sintang, Yaswin mengatakan, beberapa gugatan dari enam orang yang dikuasakan kepada dirinya menyatakan materi gugatan terhadap lembaga pendidikan swasta milik Nahdatul Ulama ini tidak berubah, diantaranya perbuatan
melawan hukum murni karena hak-hak sebagai dosen tetap tidak dipenuhi. “Dosen tetap akademis itu seharusnya mendapatkan tunjangan pokok. Seharusnya lembaga ini pun memprioritaskan dosen tetap, karena STAIMA ini kan swasta murni. Dalam prakteknya, dosen tetap justru tidak difungsikan dan lebih memfungsikan dosen tetap dari kalangan PNS,” papar Yaswin di sela-sela menanti proses persidangan. Ia juga mengatakan bahwa tuntutan mahasiswa agar proses perkuliahan dilaksanakan pada pagi hari juga tidak dipenuhi oleh pihak kam-
pus. Pihak STAIMA memilih proses perkuliahan tetap dilaksanakan pada sore hari karena banyak dosen yang mengajar berstatus PNS. “Jelas mahasiswa merasa dirugikan, apalagi pada perkuliahan sore hari banyak jam kosong karena dosen tidak masuk. Ini jelas melenceng dari pendirian STAIMA sebab yang menuntut ini terdiri dari pendiri STAIMA, mahasiswa dan dosennya,”ujar Yaswin. Ia juga menganggap bahwa STAIMA tidak memiliki statuta sebagai acuan dasar hukum aturan di kampus . Ketiadaan statuta tersebut menurutnya jelas melanggar hukum. “STAIMA itu tidak memiliki statuta maka arah tujuannya tidak jelas, sehingga ini menjadi inti rangkaian gugatan melanggar hukum,” tegas Yaswin. Budi Harjanto, kuasa hukum tergugat STAIMA Sintang yang juga berada di sekitar kantor PN Sintang mengatakan bahwa pihaknya telah mempelajari materi gugatan dari penggugat. “Kita menghargai apa yang menjadi gugatan penggugat
sebagai hak asasi manusia bila sekiranya mereka merasakan ada dugaan perbuatan melanggar hukum dari para pihak tergugat,” jelas Budi. Namun, Budi menolah berbicara lebih jauh mengenai materi pembelaan terhadap penggugat dengan alasan proses persidangan masih jauh. Ia juga mengakui baru pertama kalinya mengikuti persidangan ini selaku kuasa Sukhairi, sebab berkas surat kuasa dari 17 tergugat lainnya belum lengkap. “Untuk hal-hal strategis yang menyangkut prinsip belum dapat kami sampaikan sekarang karena kami harus ekstra hati-hati,” katanya. Ditempat yang sama, ketua STAIMA Sintang Sukhairi juga membantah bila STAIMA tidak memiliki statuta. Didampingi kuasa hukumnya Sukhairi tidak banyak berbicara menyangkut materi pembelaan. Ia hanya meminta agar para pencari berita mengikuti saja proses persidangan. Kisruh di STAIMA ini pada Rabu (28/11) memasuki masa persidangan ke dua dengan agenda menghadirkan kuasa hukum tergugat.
Baru 60 Persen Perusahaan Terdaftar di LPSE Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang KEPALA Unit Layanan Pengadaan (ULP) Sintang Helmi mengatakan bahwa baru sekitar 60 persen jumlah perusahaan di Sintang terdaftar di Layanan Pengadaan Secara Elektronik ( LPSE ) Sintang. Meski tak menyebutkan jumlah pasti perusahaan yang kerap menjadi mitra pemerintah dalam melaksanakan pekerjaan atau pengadaan barang/jasa di Sintang, namun angka itu menurutnya ditaksir dari banyaknya jumlah perusahaan yang kerap ikut proses lelang secara manual. “Mungkin baru sekitar 60 persen lah. Kendalanya pastinya kita tidak tahu, tapi bisa jadi faktor peru-
bahan cara dan teknologi yang digunakan,” kilahnya. Lantaran masih banyak perusahaan pengadaan barang/jasa yang belum mendaftarkan diri dan memiliki kata sandi di LPSE, maka bisa jadi ada kesan yang muncul bahwa hanya perusahaan itu saja yang menang dalam proses tender. “Sebenarnya tidak begitu. Karena dengan sistem elektronik ini seleksinya lebih ketat. Jadi mungkin banyak perusahaan yang tidak memenuhi persyaratan atau memiliki kualifikasi, maka tentu saja mereka tidak bisa lolos,” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa sebelum menentukan pemenang, pihaknya juga melakukan mekanisme verifikasi faktual di lapangan. Tidak hanya sekedar dokumen kertas yang diperiksa dan men-
Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga
Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal
jadi bahan pertimbangan dalam menentukan pemenang, namun dilakukan pula ricek di lapangan. “Misalnya dalam dokumen mereka disebutkan mereka punya alat berat, maka kita lakukan verifikasi faktual di lapangan. Kita ambil foto dan kita jadikan
satu dengan dokumen yang mereka telah ajukan,” jelasnya. Saat ini menurutnya di LPSE Sintang ada sekitar 15 orang yang masuk dalam pokja, beberapa sekitar 5 orang staf teknis dan satu orang pimpinan. Berdasarkan pertemuan sosialisasi
yang dilakukan di Pontianak beberapa waktu lalu, Helmi mengatakan bahwa LPSE Sintang akan menjadi pilot project untuk wilayah Kalbar. “Ke depan juga untuk LPSE ini akan diisi oleh pejabat fungsional yang telah ditetapkan dengan ketentuan yang ada,” pungkasnya.
Hut PGRI Ella Hilir Meriah Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh PERINGATAN HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke- 67 tahun 2012, digelar dengan meriah oleh pengurus PGRI di wilayah Kecamatan Ella Hilir, 22 November dan 26 November. Acara yang dibuka secara resmi oleh Camat Ella Hilir, Abang Mangkota itu dihadiri ribuan pelajar, guru dan masyarakat dengan penuh antusias untuk menyemarakkan kegiatan tersebut yang baru pertama kalinya di gelar di Kecamatan Ella Hilir ini. Selain senam massal, dalam peringatan tersebut juga berlangsung jalan santai bersama mengelilingi kota kecamatan. Tak tanggung-tanggung, sejumlah hadiah juga dibagikan bagi peserta jalan santai yang beruntung dalam kupon undian yang diberikan oleh pihak panitia. Kemeriahan semakin lengkap dengan adanya hiburan seperti atraksi seni bela diri dari para pelajar SD, SMP dan SMA, kesenian tari etnis dan Qasidah. Tampak hadir pada acara
itu, Ketua PGRI Kecamatan Ella Hilir, Jemain, para anggota serta unsure Muspika. “Kami bersyukur dengan dana seadanya yang bersumber dari sumbangan wajib anggota sebesar Rp 25 ribu/ orang serta partisipasi beberapa kepala sekolah, perayaan HUT PGRI ke- 67 tingkat Kecamatan Ella Hilr dapat terselenggara dengan lancar dan meria,” beber Ketua Panitia kegiatan, Kaini saat mendatangi Biro Harian Borneo Tribune, Rabu (28/ 11). Lebih lanjut Guru SMP Negeri 1 Ella Hilir ini mengatakan tujuan utama dari kegiatan tersebut ialah untuk meningkatkan solidaritas antar anggota PGRI yang ada di Kecamatan Ella Hiir serta memacu profesionalitas dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik. Selain itu juga dalam upaya meningkatkan dan menjalin kemitraan dengan semua stake holder yang ada. “Tema pada peringatan Hut PGRI tahun 2012 adalah memacu profesionalisme guru melalui peningkatan kompetensi dan peningkatan kode etik. Mudah-mudahan,
dengan tema tersebut dapat memberikan motivasi bagi seluruh tenaga pendidik dalam mengisi pembangunan dan mensukseskan visi dam misi pemerintah kabupaten, yakni mewujudkan Melawi cerdas,” ungkapnya dengan ramah. Menurutnya hubungan selama ini antar seluruh anggota PGRI di kecamatan Ella Hilir yang berjumlah sekitar 150 orang terjalin dengan penuh harmonis, kekeluargaan dan saling mendukung satu sama lain dalam mensukseskan program dunia pendidikan. Dengan harapan melahirkan para generasi penerus estafet pembangunan yang berkualitas dalam mengisi kemerdekaan masa mendatang. “Mengutip harapan pak camat saat memimpin upacara peringatan, kedepannya kegiatan tersebut bisa terus berlanjut dan lebih meriah lagi. Bahkan beliau, juga berharap perayaan hut PGRI tingkat kabupaten Melawi dapat di helat di kecamatan Ella Hilir sebagai tuan rumah. Kami sangat mendukung sekali dan mudahmudahan dapat terwujud,” pungkasnya.
Kamis, 29 November 2012
Kapuas Hulu
Borneo T Tribune
10
Tata Kota Putussibau Masih Tertinggal
Dewan: Pemkab Perlu Pikirkan timur wilayah Kalimantan Barat ini. Yusuf Habibi Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu menilai, hingga saat ini penataan kota Putussibau masih semrawut, terutama penataan pedagang kaki lima dan sejumlah bangunan dalam kota
PNS Terlibat Narkoba Dihukum Pidana Borneo Tribune, Putussibau WAKIL Bupati Kabupaten Kapuas Hulu Agus Mulyana menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu tidak akan segan-segan menindak apabila ada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terlibat mengkonsumsi narkoba. “ Apabila ada PNS yang terlibat narkoba itu sudah jelas melanggar hukum selain PP 53 Tahun 2010 tentang PNS, juga bisa dijerat dengan hukum pidana,” tegas Mulyana, Rabu (28/11). Menurut Mulyana yang juga Kepala BNK Kapuas Hulu, dalam memerangi narkoba perlu kesadaran dan dukungan semua pihak. Apalagi seorang PNS harus menjadi teladan di tengah-tengah masyarakat. Akan tetapi apabila PNS itu sendiri yang terlibat narkoba tidak ada pandang bulu, akan ditindak tegas karena itu perbuatan melanggar hukum. Untuk mengantisipasi, ke depan akan dilakukan
tes urin untuk seluruh PNS, dan apapun itu hasilnya akan ditindak lanjuti, hanya saja menurut Mulyana, kendala yang dihadapi sekarang ini yaitu alat tes urine yang belum dimiliki BNK Kapuas Hulu, yang ada hanya BNK Provinsi. “ Untuk melakukan tes urine tersebut kita harus terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan BNK provinsi karena hanya di provinsi yang memiliki alat tersebut,” jelasnya. Mulyana mengimbau, agar seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu untuk berperan serta dalam memerangi narkoba. “ Ini merupakan tanggung jawab kita semua, terlebih lagi PNS berikan contoh yang baik kepada masyarakat, sebab bahaya narkoba hanya akan merusak masa depan dan tatanan pemerintahan di bangsa ini termasuk ketahanan di masyarakat,” pungkasnya. (Freelancer/Timotius)
lainnya. Jika dibandingkan dengan kota-kota di daerah lain, penataan kota Putussibau masih tertinggal dan masih perlu pembenahan. “ Kita akui dari tahun ke
tuturnya, belum lama ini. Sementara itu, Anggota DPRD Kapuas Hulu Abang Muhammad Isnandar juga pernah mengatakan, di Kota Putussibau mesti dibangun monumen yang menunjukkan jati diri Kapuas Hulu yaitu ikan arwana.
“ Saya rasa dengan dibangunnya monumen ikan arwana yang merupakan ciri khas Kapuas Hulu akan lebih memperindah Kota Putussibau. Selain menunjukkan jati diri daerah ini, juga merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Kapuas
Hulu, akan tetapi perlu penataan dan penanganan serius dari instansi terkait serta harus tumbuh rasa memiliki setiap bangunan yang ada sehingga sama-sama dipelihara dan dijaga,” ujarnya. (Freelancer/ Timotius)
Pangdam Akan Gelar Turnamen Sumpit Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak PANGDAM XII Tanjungpura, Mayjen TNI Ridwan mengadakan silaturahmi bersama para tokoh dan pejabat Muspida Kalbar. Acara ramah tamah ini dipandu Danrem 121/Abw Kolonel Inf Binarko Sugihantyo dan Ketua KONI Provinsi Kalbar Syarif Mahmud Alkadrie, dan dihadiri para asisten dan Kabalak Kodam XII/Tpr serta Muspida di Pendopo Pangdam. Pangdam Mayjen TNI Ridwan, dalam kesempatan tersebut berencana akan menggelar turnamen sumpit piala Pangdam yang akan diikuti oleh putra dan putri antar kabupaten/kota se Kalbar dan Kalteng yang merupakan wilayah Kodam XII/Tpr. “Pelaksanaan lomba sumpit ini rencanakan dilaksanakan, 16 Desember 2012 mendatang di Lapangan Makodam, dan akan dihadiri Ketua KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman,” kata Mayjen TNI Ridwan. Tujuan digelarnya turnamen sumpit ini sebagai ajang silaturahmi sekaligus memperkenalkan tentang budaya daerah kepada masyarakat Kalbar dan Kelteng.
Silaturahmi Pangdam Mayjen TNI Ridwan memberikan arahan kepada para tokoh masyarakat dan Muspida Kalbar dalam kegiatan silaturahmi Pangdam bersama tokoh masyarakat. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune. “Menyumpit ini merupakan keahlian dari Suku Dayak yang perlu dikembangkan dan dilestarikan tidak hanya sebagai budaya lokal, tetapi saya berkeinginan Sumpit ini dapat diperlombakan ke tingkat nasional bahkan
internasional,” jelasnya. “Kemampuan menyumpit ini harus terus sering dilatih agar mampu menjadi prajurit yang terlatih dan profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,” pesannya.
“
Kemampuan menyumpit ini harus terus sering dilatih agar mampu menjadi prajurit yang terlatih dan profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
“
Borneo Tribune, Putussibau PERKEMBANGAN Kota Putussibau hingga saat ini semakin tumbuh pesat, namun Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu melalui instansi terkait mesti memikirkan keindahan kota yang terletak di paling ujung bagian
tahun perkembangan Kota Putussibau semakin maju, akan tetapi harus dipikirkan bagaimana caranya kota ini menarik dan unik memiliki ciri khas tersendiri dengan demikian dapat memanjakan mata siapapun yang datang ke Bumi Uncak Kapuas ini,”
Bujangan Putus Asa, Tewas Gantung Diri Jaidi Chandra Borneo Tribune, Ketapang INDA (21), warga Kelurahan Mulia Kerta RT 6, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, tewas gantung
diri, Selasa (27/11), pukul 19.00 di kamarnya. Bujangan ini diduga mengalami putus asa. Kapolsek Benua Kayong IPTU Banawi mengatakan, korban merupakan anak kedua dari tiga bersaudara,
Gallery
Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998
PT. BUMI BORNEO CEMERLANG
Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )
GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)
PALAPA TAXI
PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG
Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2
Jl. Niaga No. 25
0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :
BERANGKAT:
05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00
Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg
korban yang tidak tamat SMP ini ditemukan gantung diri di dalam kamarnya oleh ayahnya. “ Dari hasil visum sementara korban murni bunuh diri, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” kata Banawi, Rabu (28/11), di Mapolres Ketapang. Ia mengungkapkan, sekitar pukul 17.00 sore korban masuk ke kamarnya, dan setelah satu jam berada di dalam kamarnya, pukul 18.00 ayahnya mengetuk pintu untuk membangunkan anaknya karena sudah masuk waktu magrib, namun ketika dipanggil dari luar pintu kamar tidak ada sahutan, ayahnya kemudian pergi dan meninggalkan kamar anaknya. “ Pukul 19.00 pas Isya,
ayahnya mengetuk pintu lagi, tapi juga tidak ada jawaban, setelah ayahnya mengintip dilihat ada tali tergantung di atas kamarnya, ayahnya langsung mendobrak pintu, dan dilihatnya anak sudah tergantung di seutas tali rapia yang sudah digulung-gulung,” jelasnya. Banawi mengatakan, setelah ayahnya mengetahui anaknya gantung diri ia pun memanggil tetangganya untuk meminta pertolongan menurunkan anaknya dari tali gantungan tersebut, kemudian ayahnya dan keluarga memotong tali yang melilit leher anaknya dan merebahkan tubuh korban ke kasur. “Saat polisi datang ke TKP, TKP sudah rusak
karena sudah banyak warga yang masuk ke kamar tersebut,” katanya. Menurutnya, berdasarkan penuturan ayah korban, Inda dikenal pendiam dan sering memendam keinginannya. Dari hasil visum, ditemukan lidah sedikit keluar, dan air maninya keluar, serta bekas jeratan tali yang dijadikan alat untuk menggantung dirinya. Waka Polres Ketapang Kompol Saiful Alam menegaskan, polisi sudah meminta keterangan dari keluarga maupun tetangga-tetangga korban, tidak ada masalah sebelumnya, dan kini korban sudah dimakamkan di pemakaman desa setempat.
IKLAN BARIS Dijual
Dicari
Peluang Usaha
Rumah Permanen. Jl. Purnama Komp. Dinasti Indah Blok B No. 14 Ptk. Ukuran Tanah 10 x 18 m2, Ukuran Bangunan 9 x 15 m2. Hub:085252015279
SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562
BISNIS FOREX! Daftar hr ini, besok psti dpt Profit (7% selama 100 hr) www.forexal.com SMS “PETUNJUK” Hp.087885563999 T.07789645034
Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Dijual Paket DAHSYAT MITSUBISHI!! Colt Diesel + Dump. DP Cuma 75 Juta + Bns TV LED 24” Hub. 085 268 495 763
Dijual Tanah
Peluang Bisnis
Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336
Bisnis Forex! Modal Min Rp.300rb, Profit Besar, Cek UTK Pns, Pensiunan dll. Info www. inforexal.com, SMS “MINAT” Hp. 087885563999
DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977
Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW
Dijual tanah, 364 M 2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Kost
Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000
Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.
Iklan Baris:
1 baris / hari Rp. 6.000,-
Teras Borneo Tribune
Kamis, 29 November 2012
AH... TEORI!
Trend Ekonomi Kalbar Melambat stakeholder perlu menggarap potensi yang belum tergali, seperti ekonomi kreatif, pariwisata, dan sektor-sektor lain. Dari pemaparannya kemarin, ekspor Kalbar menunjukkan trend yang melambat, hal ini juga terjadi pada konsumsi BBM yang tumbuh melambat, keyakinan masyarakat terhadap pendapatan selama enam bulan cenderung turun. Namun dari sisi ini, menurutnya investasi di Kalbar masih relatif terjaga. Secara sektoral, ia mengatakan, hal tersebut ditandai dengan perlambatan pada beberapa sektor utama seperti sektor industri pengo-
lahan, pertambangan dan angkutan. Struktur ekonomi Kalbar sebesar 62 persen dari sektor pertanian, industri pengolahan, dan PHR. Kemudian, dari sisi volume ekspor karet tercatat turun sebsear 22 persen, yang dipengaruhi oleh penurunan permintaan karet, dan trend harga karet yang masih belum membaik. Sedangkan volume ekspor biji, kerak, dan abu logam, turun sebesar 42 persen, yang dipengaruhi kebijakan pengetatan eskpor mentah hasil tambang, dan belum siapnya hilirisasi bauksit. Di sisi lain, perkebunan karet dan sawit masih dibayangi oleh pergerakan trend
harga melemah. Trend penurunan produksi karet masih berlanjut dimana produksi hanya sebesar 45,06 ribu ton atau turun 27,01 persen. Pada sisi lain, produksi CPO meningkat 19,83 persen menjadi 230,15 ribu ton pada triwulan III tahun 2012. Industri karet dan CPO masih terus dibayangi pergerakan harga yang melemah. Kepala Dinas Pertanian Kalbar Hazairin mengaku pertanian Kalbar hingga saat ini belum memuaskan, padahal masih banyak potensi yang harus digarap. Menurutnya, pertanian di Kalbar masih menemukan kendala, baik dari sisi
permodalan, teknologi dan sumberdaya manusia. “Tapi masih bisa tumbuh, kalau tidak perekonomian kita tidak sampai 6 persen,” ujarnya, Rabu (28/11) sore, di Kantor BI Pontianak. Menurutnya, untuk menggebrak perekonomian Kalbar perlu kebijakan dan gerakan untuk memperkuat beberapa sektor, seperti perkebunan, peternakan, pertambangan, karena selama ini, menurutnya, kebijakankebijakan yang dibuat cenderung dari pemerintah daerah. “Saya melihat sumberdaya alam harus disiapkan lahan yang optimal dan nyaman,” pintanya.
yakan diri sendiri maupun orang lain. “Seperti pengendara yang berlawanan arah, tidak pakai Helm dan SMS an saat mengendarai kendaraan ini yang akan kita tindak dengan memberikan surat tilang,” jelas Kasat. Anggun mengatakan, pelangar lantas yang lainya
seperti tidak membawa surat-surat, kelengakapan kendaraan tidak akan dikenakan tindakan, nanun hanya diberikan penyuluhan dan diberikan surat teguran secara tertulis untuk tidak mengulangi hal seperti itu lagi. “Kita lakukan persuasip dan lebih pada sisi kemanusianya,” kata Anggun.
Satlantas Gelar Operasi Zebra persuasip melalui penyuluhan bagi pengendara pelanggar lalu lintas dijalanan, dan tidak mengedepankan tindakan . “Dulu kita lakukan tindakan bagi pelanggar lalu lintas, tapi kali ini lebih pada pendekatan persuasip dan hanya diberi penyuluhan dan pergertian bagi yang
melanggar lalu lintas,” kata Kasat Rabu (28/11) di ruang kerjanya. Kasat menegaskan, tindakan hukuman akan diberlakuan bagi pengenadara yang melanggar aturan lalu lintas yang hanya berpontensi bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang bisa membaha-
Tugu Peringatan 40 Tahun Sultan Syarif Muhammad Bertahta Di sisi bagian tugu yang mengarah kearah Utara, terdapat tulisan ; DENGAN BERKAT ALLAH TA’ALA BERSERTA NABINJA SAIDINA MOHAMAD SELAMATLAH SERI PADOEKA YANG MAHA MOELIA DOELI TOEANKOE SOELTAN SJARIEF
MOEHAMAD AL KADRIE (SULTAN KE VI) AMPAT POELOH TAHON MEMERINTAH KERADJA-AN PONTIANAK DARI TAHON ARAB 1312 SAMPAI 1352 PERSEMBAHAN TANDA BERSETIA BAKTI DARI PADA SEKALIAN ANAK RA’JAT BERSERTA PENDOEDOEK KERADJA-
AN PONTIANAK. Tugu ini dibangun untuk memperingati sudah empat puluh tahun pemerintahan Sultan Sjarief Muhamad Al Kadri. Sultan keenam dan juga sultan paling lama yang menduduki tahta kesultanan Pontianak (18951944). Selain itu juga merupakan persembahan rak-
yat dan penduduk kepada Sultan. Lokasinya tak seberapa jauh dari pintu gerbang istana Kesultanan Pontianak. Tepatnya di arah barat daya pintu gerbang. Secara adminsitratif kini masuk ke dalam wilayah Kelurahan Kampong Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.
Lakpesda NU Pontianak Desak Batoegana DPR RI. Dengan kata lain, Gusdur lengser sebagai presiden RI ke-4 karena krisis politik kebangsaan dan krisis politik bernegara saat itu,”urai Hasan. Mengenai kasus isu korupsi yang pernah menerpa presiden Gusdur, sambung Hasan, yakni skandal Bulog gate dan Brunei gate, kasus
itu tidak pernah terbukti pada masa itu. Bahkan, kata dia, kejaksaan agung telah mengeluarkan SP3 dan Gusdur dianggap bersih atau tidak bersalah oleh Kejaksaan Agung “Berarti Sutan telah melecehkan warga nahdliyin dan kelompok masyarakat sipil untuk demokrasi dan
HAM. ÿKarena kita semua tahu bahwa Gusdur merupakan bapak bangsa yang selalu memperjuangkan nilainilai HAM dalam membangun bangsa dan negara ini,” terang dia. Karena itu, menurut Hasan, Lakpesdam NU cabang Pontianak meminta kepada Sutan Batoegana
agar minta maaf secara terbuka. “Kami juga akan melayangkan surat resmi ke DPC Demokrat kota Pontianak agar meminta Sutan Bhatoegana minta maaf secara terbuka kepada warga NU dan Indonesia secara umum terkait ucapannya tersebut,” pungkas dia.
48 Warga Rasau Jaya Terserang DBD Ia mengatakan, bahwa pada dasarnya, pihaknya telah berupaya melakukan antisipasi serangan DBD terhadap masyarakat. Dengan melakukan penyuluhan untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk, menjaga lingkungan, dan membagikan abate serta melakukan foggingnisasi di kawasankawasan rawan terserang nyamuk penyebab DBD.
“Tidak dipungkiri, kita kekurangan petugas fogging,” ucapnya. Terkait adanya peningkatan kasus tersebut, Darmawansyah menambahkan pihaknya telah melakukan koordinasi dan melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya. Untuk segera mengambil tindakan penanganan untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD.
“Setiap minggu kami selalu melapor ke Dinkes, dan kamipun terus berupaya melakukan pencegahanpencegahan,” ungkapnya. Penanggungjawab Medis Rawat Inap Kecamatan Rasau Jaya, Lidwiana Kesiana Meylina mengaku dengan keterbatasan fasilitas Puskesmas Rasau Jaya, seperti tempat tidur dan ruang inap membuat pihaknya kewalahan mena-
ngani pasien-pasien DBD. “Dengan keterbatasan sarana dan prasarana kami tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik,” katanya. Dengan keterbatasan fasilitas, lanjut Lidwiana pihaknya terpaksa memanfaatkan ruang tamu IGD untuk menempatkan pasianpasien DBD. Untuk itu, ia meminta kepada Dinkes Kabupaten Kubu Raya untuk segera memberikan bantuan, agar pihaknya dapat menangani pasien lebih maksimal. “Kita hanya punya sembilan tempat tidur, satu ruang inap. Sementara hingga saat pasien yang ditangani sebanyak 21 orang,” ungkapnya. Menurut Lidwiana, selain menangani warga Kecamatan Rasau Jaya pihaknya juga menangani pasienpasien DBD dari kecamatan lainnya, seperti Teluk Pakedai, Batu Ampar, dan Kubu. “Dua pasien sudah kami rujuk ke Rumah Sakit Soedarso untuk ditangai lebih lanjut,” ucapnya. Sementara itu, salah seorang pasien dari Santri Pondok Pesantren Darul Hidayah, Amardiyah Ulfa (13) terbaring lemah di kasur ruang IGD Puskesmas Rasau Jaya dengan infus di lengan kanannya. Kondisi korban lemah, berkeringat, dan menampakkan bintikbintik merah di tubuhnya. Ia baru saja mendapatkan perawatan setelah beberapa hari terserang DBD. “Baru tadi pagi datang ke Puskesmas,” ucapnya dengan lemah. Ulfa mengatakan sebelum mendapatkan perawatan, ia merasakan tubuhnya panas dingin tidak lama kemudian tubuhnya mengeluarkan bintik-bintik merah dan terasa lemah.
KEHILANGAN
KEHILANGAN
KEHILANGAN
KEHILANGAN
STNK KB 5203 TC NR: MH1JB9127BK563700 NM: JB91E255673 A/N SIE NIO NAM Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN
STNK KB 2963 TJ NR: MH328DCJ706591 NM: 28D3706232 A/N GUSTIONO Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN
11
STNK KB 2436 KI NR: MH335D003BJ026855 NM: 35D026842 A/N UMAR. M Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN
STNK KB 4833 KJ NR: MH35D9204BJ339626 NM: 5D91339604 A/N RAPEAH Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. HN
usaha penyelenggaraan kepentingan umum. Beberapa di antara mereka langsung berkomentar, “Ah...Teori!”. Pada mulanya hanya sedikit orang yang memulai komentar demikian, namun semakin lama semakin banyak, sampai menular kepada semua peserta seminar itu. “Kegiatan politik dimaksudkan untuk memperjuangkan kepentingan umum, kepentingan rakyat banyak. Maka tujuan akhir dari politik adalah keadilan, kedamaian dan kesejahteraan. Karena itulah tiga kondisi utama yang pasti diharapkan oleh setiap orang. Dan itu....” Belum sempat saya menyelesaikan uraian, para mahasiswa itu sudah menimpali, “Ah... Teori!” Saya mulai menyukai koor “Ah...Teori!” itu, sehingga saya tetap bersemangat melanjutkan pembicaraan. “Dalam arti luas dan hakiki, politik diperlukan untuk mengatur semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kerangka bernegara, ada politik hukum, yang menyatakan bahwa setiap warga negara sama kedudukannya
di hadapan hukum. Artinya, hukum harus diberlakukan adil kepada siapa pun. Hukum yang bukan pesanan pemilik modal. Sila ke-2 Pancasila harus diwujudkan melalui dan dalam politik hukum.” Para mahasiswa itu menyambung dengan koor “Ah...Teori!” “Politik ekonomi kita jelas mengamatkan bentuk usaha koperasi, karena diyakini sebagai perwujudan sila ke-5 Pancasila dalam bidang ekonomi. Koperasi mampu menyejahterakan para anggotanya. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi, kalau dihayati dan diterapkan dengan benar, akan menjadi praktik demokrasi ekonomi, sekaligus mencegah monopoli, ....” Mereka langsung menyela, “Ah...Teoriiii!” semakin keras panjang bergema. “Politik pendidikan kita mengamanatkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itulah diwajibkan minimal 20% anggaran negara disediakan untuk bidang pendidikan atau pencerdasan itu. Maka tidak ada alasan anak bangsa tidak dapat bersekolah karena ...” “Ah...Teoriii! Teoriii!” -
sambung mereka kompak. “Sekarang tentang politik kebudayaan. Negara berkewajiban mengembangkan kebudayaan bangsa sebagai indentitas yang membanggakan. Kebhinnekaan budaya suku-suku dihargai. Keseluruhannya menjadi mozaik indah eksotik yang menggambarkan sila ke-3 Pancasila. Apakah ini kalian anggap ini hanya teori juga?” “Ah...Teoriii!”, sahut para mahasiswa itu. Dalam perjalanan pulang dari acara seminar itu, saya bertanya-tanya kepada diri sendiri. Mengapa para mahasiswa itu suka bersuara kompak “Ah...Teori”? Mungkinkah mereka frustrasi karena sehari-hari banyak menyaksikan praktik politik yang bertentangan dengan teori yang mereka pelajari di ruang kampus? Apakah mereka itu termasuk kaum apatis, sehingga semua kegiatan politik praktis mereka anggap jahat? Atau itu sekedar seloroh mereka untuk menyemarakkan acara seminar? Saya tidak tahu jawaban untuk pertanyaanpertanyaan aneh itu. Mungkin tulisan ini pun sekedar “Ah...Teori.”
Raperda Distribusi BBM gaskan hendaknya persoalan kelangkaan BBM, baik premium maupun solar yang sempat terjadi beberapa waktu yang lalu jangan sampai terulang kembali. “Apabila persoalan kelangkaan BBM di Kalbar terus dibiarkan oleh pemerintah beserta sejumlah pihak terkait. Maka implikasinya akan mengganggu perekonomian masyarakat, termasuk masyarakat di kawasan timur Provinsi Kalimantan Barat,” tegas Ali Akbar. Mantan anggota DPRD Kota Pontianak ini menyebut bahwa pemandangan antrean panjang sejumlah kendaraan roda dua maupun roda empat di sejumlah SPBU di sejumlah kawasan di Kota Pontianak dan sekitarnya saat ini merupakan suatu hal yang biasa. “Banyak para sopir truk ekspedisi yang melintasi rute di kawasan timur Provinsi Kalbar yang kerap mengeluhkan betapa sulitnya mereka untuk mendapatkan solar di SPBU. Pa-
dahal mereka sudah melakukan antrean panjang. Namun tetap saja tak kebagian solar,” terang Ali Akbar. Oleh karena itu, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Kalbar ini mengharapkan agar proses pendistribusian BBM bersubsidi dinilai perlu melibatkan pemerintah daerah. Hal tersebut penting agar penyalurannya terkendali dan tepat sasaran sehingga terwujudnya rasa keadilan bagi masyarakat. Ali menjelaskan, berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, menyebutkan bahwa pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM bagi masyarakat serta diamanatkan di dalam UU Nomor 10 Tahun 2010 tentang APBN 2011. Yakni untuk melakukan pengaturan BBM bersubsidi secara bertahap agar alokasi dapat terlaksana dengan tepat volume maupun sasaran.
Menurutnya, harus ada upaya-upaya pengaturan ulang terkait proses pendistribusian agar penyaluran BBM bersubsidi terkendali dan pemberian subsidi menjadi lebih tepat sasaran. “Saat ini BBM bersubsidi masih belum tepat sasaran sehingga perlu dilakukan langkahlangkah yang sistematik. Salah satunya dengan membuat peraturan daerah tentang pendistribusian BBM. Kita mendukung usulan dibuatnya Rapeda BBM,” lugasnya. Nanti, kata Ali, pemerintah daerah bersama instansi terkait berkoordinasi untuk mempersiapkan upaya-upaya pengaturan distribusi BBM bersubsidi tersebut dapat lebih tepat sasaran. Seperti yang diamanatkan undang-undang. “Kebijakan subsidi BBM yang tidak tepat sasaran juga terbukti telah mendorong konsumsi BBM secara tidak wajar,” ucap Ali Akbar. (Andry/Borneo Tribune)
Bayi Lahir dengan Bibir Sumbing dan 24 Jari lahir. Bayi tersebut menderita bibir sumbing hingga langit-langit mulutnya terbelah atau tidak ada, sehingga hidungnya sekilas dilihat tidak ada. Bahkan jari-jarinya bertotal 24 buah. Pondi ketika ditemui di RSUD Sanggau mengatakan anak ketiganya tersebut memang dari lahir keadaannya seperti itu. Saat kelahiran, tidak ada dibantu bidan atau pun dukun beranak kampung yang membantunya. Melainkan Pondi seorang dengan instruksi sang istri. Karena, Martha juga sering menolong ibu melahirkan di kampung atau dukun beranak. “Tidak ada dibantu siapasiapa saat kelahiran, saya sendiri. Dari mulai hendak melahirkan dan memandikan anak saya. Jujur saja, saya tidak tega melihat anak saya,” ujarnya, Selasa (27/11). Pondi diketahui dari warga tidak mampu yang bekerja sebagai penunggu kebun sawit dengan penghasilan sebulannya Rp 600 ribu. Terkadang Pondi juga menoreh pohon karet milik orang, mencangkul lahan orang dan menanam sayur demi menghidupi keluarganya. Pondi mengaku terkejut ketika melihat bayinya keluar, karena dalam kondisi yang tidak sempurna. Namun, Pondi tetap menerima dengan ikhlas kondisi anaknya meskipun tidak sempurna. Selama masa kehamilan, Pondi pun mengaku kalau istrinya hanya 3 kali ke bidan untuk memeriksakan kandungannya. Bahkan jika dokter atau bidan
memberikan obat, tidak pernah diminum. “Saya terima kenyataan dengan takdir ini. Saya ikhlas. Mudah-mudahan bisa hidup bagus dan mendampingi hidup kita, orangtuanya. Jangan sampai kayak orangtuanya. Kalau ada yang membantu kita, ya, kita bersyukur. Karena keadaan kita memang seperti ini. Tapi kalau untuk meminta, kita tidak mungkin,” harapnya. Sementara itu, Kepala IGD RSUD Sanggau, Nurhayati yang menerima bayi tersebut ketika pertama kali tiba mengatakan, bayi tersebut dibawa ke rumah sakit saat umurnya baru 3 hari, dan melahirkannya ketika itu dirumah, bukan melalui tenaga kesehatan. Seharusnya bayi tersebut begitu lahir langsung diberikan penanganan medis, karena kondisinya yang memiliki kelainan. Bayi tersebut dibawa ke rumah sakit, karena saat diberikan susu oleh orangtuanya, bayi langsung tersedak dan dibawa ke RSUD Sanggau. Dalam bahasa medisnya, bayi tersebut menderita labiopalatumskisi atau bibir sumbing. “Mungkin karena hidungnya tidak mancung, jadi kelihatannya seperti tidak memiliki hidung, karena dari bibir, gusi langsung tebelah hingga ke langit-langit mulut,” jelasnya. Berat badan bayi tersebut pun terbilang normal yakni 2.9 kilogram. Kondisi sang ibu, Martha dalam keadaan sehat dan berada di rumah. Bayi yang belum diberikan nama pun harus berada di dalam inkubator bayi. Bah-
kan untuk memberikan ASI kepada bayi harus menggunakan selang. Bayi tersebut dirawat dengan menggunakan Jamkesda, karena kondisi keluarga yang tidak mampu. “Kalau untuk di rumah sakit, kasus seperti ini merupakanl yang biasa, tapi jarang terjadi,” ujarnya. Direktur RSUD Sanggau, dr. Fadly, mengatakan fenomena seperti itu pernah dijumpai, memang aneh, namun dalam dunia kedokteran bayi yang lahir dalam kondisi kekurangan dan kelebihan secara fisik dapat dipengaruhi faktorfaktor baik karena dari dalam maupun dari luar. “Ya kalau bicara soal kondisinya, kita tidak bisa berkomentar lebih banyak. Tetapi biasanya bayi lahir dalam keadaan normal jika tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, misalnya mungkin saja karena konsumsi obat-obatan, bisa saja virus dan lain sebagainya,” ujarnya. Bayi yang belum diberi nama tersebut kini sedang dilakukan perawatan di ruang medis RSUD Sanggau. “Informasi yang sampai kepada saya, saat bayi tersebut lahir, kedua orang tuanya dan keluarga merasa khawatir. Lalu dibawa ke RSUD Sanggau. Kita akan layani perawatan bayinya,” pungkasnya. Sementara itu, jika masyarakat yang ingin memberikan bantuannya kepada bayi laki-laki tersebut dengan keterbatasan orangtuanya, dapat menghubungi Ketua PWKS, Anto Winarno dengan nomor kontak, 08125785074.
CMYK
Moment & Activity www.borneotribune.com
Borneo Tribune
12
Kamis, 29 November 2012
Sosialisasi PBB, BPHTB, Pajak dan Retrebusi Daerah Terus Dilakukan
Wakil Bupati Bengkayang, Agustinus Naon, membuka sosialisasi PBB, BPHTB, Pajak Daerah dan Retrebusi Pajak
Wakil Bupati Bengkayang didampingi Kepala Dinas Pendapatan Daerah Bengkayang, Aleksius dan Kepala KP2KP Bengkayang, Heru Alfyanto Malay
Kepala KP2KP Bengkayang, Heru Alfyanto Malay, menyampaikan laporan dilaksanakannya sosialisasi Pengalihan PBB, BPHTB, Pajak Daerah dan Retrebusi Daerah
DIREKTORAT Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Kabupaten Bengkayang bekerja sama dengan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang, dan didukung oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singkawang menggelar rapat kerja dan sosialisasi pengalihan PBB, BPHTB, Pajak dan Retrebusi Daerah di Hotel Lala Golden, Rabu (28/11). Rapat kerja tersebut dibuka Wakil Bupati Bengkayang, Agustinus Naon, didampingi Kepala Dispenda Bengkayang, Aleksius, Kepala KP2KP, Herus Alfyanto Malay. Pembukaan diikuti seluruh kepala SKPD se Kabupaten Bengkayang dan dilanjutkan pada sesi selanjutnya dengan dihadiri pengelolah hotel dan restaurant di Kabupaten Bengkayang. Heru menjelaskan, sosialisasi yang diikuti dari SKPD dan pengusaha tersebut merupakan upaya persiapan akan dialihkannya pengelolaan PBB sektor Perkotaan dan Pedesaan yang semua dilaksanakan Direktorat Jenderal Pajak kemudian akan diserahkan Kepala Pemerintah daerah selambat selambatnya, 1 Januari 2014. Artinya hanya tersisa waktu sekitar 13 bulan dari sekarang untuk mempersiapkan pengalihan tersebut. Untuk persiapan tersebut, Heru menuturkan pihaknya dalam beberapa waktu terakhir, beberapa kali melaksanakan kegiatan terkait dengan hal serupa. “Upaya kita begitu intensif guna mengantisipasi segala permasalahan yang mungkin timbul, mengingat pengelolaan PBB ini bukan hal yang mudah dan sederhana,’ jelas Heru. Heru mengambil contoh pada pelaksanaan BPHTB yang pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah daerah semenjak 1 Januari 2011 yang lalu. Saat masih dikelolah Ditjen Pajak, tahun 2010 Pemda Bengkayang memperoleh bagi hasil sebesar Rp. 10 Miliyar. Namun setelah diserah dan dikolah daerah, penerimaan dari sektor BPHTB hanya berkisar puluhan juta rupiah saja. “Saat dikelolah Ditjen Pajak kita memperoleh sepuluh miliar, tetapi waktu kita kelolah sendiri, kita hanya mampu meraih enam puluh juta. Ini yang harus kita ketahui dan kita cari masalahnya. Rapat kali ini sangat berarti bagi kita untuk belajar kepada Ditjen Pajak,” demikian dikatakan Agustinus Naon. Karenanya, Wakil Bupati dari kalangan birokrat ini mengharapan semua SKPD, terlebih pada SKPD penyumbang PAD untuk dpat menginkuti kegiatan semaksimal mungkin. Jangan kegiatan tersebut dipandang tidak bernilai dan hanya seremonial belaka. “Jangan anggap ini hanya seremonial. Jangan anggap kegiatan ini hanya menghamburkan anggaran. Tetapi jadikanlah kegiatan ini sebagai hal yang penting bagi kita untuk mengelolah PBB dan BPHTB yang lebih baik,” jelas Naon. Ditambahkannya, pengelolaan pendapatan tersebut tidak mungking hanya dilakukan Dinas Pendapatan saja. Untuk menggali pendapatan itu perlu bantuan semua dinas, camat, dan instansi instansi terkait lainnya. “Semua harus mau bekerja sama. Terlebih kerja sama itu untuk kepentingan dan kemajuan daerah kita,” terang Naon. o
Narasi dan Foto : Mujidi
Peserta dari SKPD se-.Kabupaten Bengkayang dalam sosialisasi PBB, BPHTB, Pajak Daerah dan Retrebusi Daerah
Para pengusaha hotel dan restaurant ikut andil dalam sosialisasi PBB, BPHTB, Pajak Daerah dan Retrebusi Daerah CMYK