cmyk
I DEALISME, K EBERAGAMAN
DA N
KEBERSAMAAN
Borneo Tribune www.borneotribune.com
Sabtu, 3 November 2012
S uara Enggang Kerinduan Akademik KAMPUS di sekitar kita di Pontianak terlalu santai. Mahasiswa belum terdorong untuk belajar mandiri, dosen pula belum terpanggil untuk memberi contoh terbaik bagaimana menjadi akademisi. Yusriadi
Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103
18 Dzulhijjah 1433 H - 20 Kauw Gwee 2563
....Ke Halaman -11
Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121
Pemkot Bangkitkan Kesenian Hadrah
JUARA Asisten Pemerintahan dan Kesra, Syarif Ismail menyerahkan piala kepada juara Festival Hadrah dalam Festival Hadrah se Kota Pontianak. FOTO Andika Lay/ Borneo Tribune.
Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak SENI hadrah (rodat) merupakan salah satu kesenian tradisi di kalangan umat Islam. Kesenian ini berkembang seiring dengan tradisi memperingati Maulid Nabi di kalangan umat Islam. Kesenian ini menggunakan syair
berbahasa Arab yang bersumber dari Kitab Al-Berzanji, sebuah kitab sastra yang terkenal di kalangan umat Islam yang menceritakan sifat-sifat nabi dan keteladanan akhlaknya. Seni hadrah yang diiringi dengan rebana dan gerakan tarian dari beberapa orang sudah ....Ke Halaman -11
Redaktur
B uah Bibir
Truk Vs Truk
Pembangunan Berkeadilan BUPATI Kabupaten Kubu Raya (KKR), Muda Mahendrawan mengatakan untuk mencegah terjadinya konflik perlu dilakukan pemberdayaan kepada masyarakat serta melakukan pembangunan yang berkeadilan.
Kejadian demi kejadian, kecelakaan demi kecelakaan seperti tak ada putusnya terjadi. Setelah Mahasiswa STKIP, M. Adriansyah terenggut nyawanya karena kecelakaan lalu lintas dua hari lalu. Kini kecelakaan maut yang merenggut nyawa korban kembali terjadi
H. Muda Mahendrawan, SH
SEEKOR anak kuda di kebun binatang bertanya pada induknya sambil menunjuk ke kandang zebra. Anak Kuda : “Mak kenapa anak kuda di sana kok bulunya belang-belang, sedangkan aku nggak?” Induk Kuda : “Oh, itu pasti karena bapaknya hidung belang nak.” o
ANGGOTA DPRD Kabupaten Kubu Raya, Agus Sudarmansyah mengharapkan pemerintah pusat dan pihak PT. Angkasa Pura
II untuk segera membangun landasan pacu baru pada bandara Supadio yang terletak di kabupaten tersebut. Landasan pacu bandara yang ada saat ini dinilai sudah tidak layak.
Lingga Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (2/11) sekitar pukul 07.30, dua buah truk saling bertumbukkan dan menewaskan salah satu pengemudinya. Tabrakan maut ini memakan korban yang tewas dengan cara
mengenaskan. Petrus Yang Ni (58) warga Tanjung Hulu, seorang supir truk pengangkut kayu simpiran harus berpulang lebih awal. Sedangkan lawan tabrakannya juga dalam kondisi kritis. Suratno (31) warga ....Ke Halaman -11
Landasan Supadio Kembali Gelincirkan Pesawat Lion Air Amblas di Ujung Landasan
DPRD Nilai Landasan Supadio Sudah Tidak Layak Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya
Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak KECELAKAAN maut yang melibatkan mobil truk kali ini terjadi ruas jalan yang terkenal sebagai jalur ‘pencabut nyawa’. Di Jalan Trans Kalimantan Desa
....Ke Halaman -11
Anak Zebra
Petrus Tewas Mengenaskan
“Saat ini pesawat yang ada sudah dengan seri terbaru yaitu seri NG, sementara pesawat yang masuk di Bandara Supadio hampir keseluruhan menggunakan merk Boeing
Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya INSIDEN tergelincirnya pesawat kembali terjadi di Bandara Supadio Kabupaten Kubu Raya. Kali ini giliran pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 716 dari Jakarta tujuan Pontianak yang amblas di ujung landasan bandara tersebut saat melakukan pendaratan. “Saat ini pesawat sedang kita evakuasi. Tidak ada korban pada penumpang, namun untuk jum-
lahnya masih belum kita ketahui, karena kita masih sibuk melakukan evakuasi pesawat,” kata Kepala Operesional PT. Angkasa Pura II cabang Bandara Supadio, Syarif Usmulyani, Kamis (1/11), malam. Ia menuturkan, tergelincirnya pesawat tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 19.45. Belum diketahui penyebab pasti tergelincirnya pesawat tersebut, karena pihak Angkasa Pura sendiri masih belum melakukan pengecekan di lapangan. “Kuat dugaan, kejadiannya seperti kemarin. Pe-
sawat tersebut bukan tergelincir karena kondisi bandara, tetapi karena faktor cuaca, pesawat yang melakukan pendaratan lepas kendali,” katanya. Usmulyani mengatakan, karena penerbangan insiden tersebut, saat ini bandara Supadio ditutup hingga pesawat berhasil dievakuasi. “Kita akan berusaha agar ini tidak memakan waktu lama. Untuk informasi lainnya, kita belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena kita masih akan mela....Ke Halaman -11
Syarif Usmulyani
....Ke Halaman -11
Pontianak Heritage Melayani: - Antar Jemput Penumpang & Carter - Jasa Pengiriman Barang & Dokumen
Ada empat nisan berlambang salib yang berdiri sejajaar. Identitas siapa yang dimakamkan tertulis di batu pualam putih besar. Rimbunan pohon, memberi nuansa hening senyap disekitaran empat makam itu. Juga di sekitaran makam-makam lainnya. Oleh Ahmad Asma dZ EMPAT deret nisan itu merupakan salah satu deretan batu-batu nisan yang terdapat di Kompleks Pemakaman Katolik (keerkoff) di Pontianak.
Dahulu lokasinya di sebelah selatan tangsi militer dan lahan kosong yang kemudian menjadi lapangan kebon sajoek
Komplek pekuburan Belanda (keerkoff) di Jalan RA Kartini, Pontianak. Foto Koleksi Ahmad Asma dZ
....Ke Halaman -11
PT. ANZON AUTOPLAZA Cabang: Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000; Sampit : Jl. Jend Sudirman Km. 1 HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -
cmyk
Keerkoff dan Kenangan Masa Kolonial
Sabtu, 3 November 2012
Kayong Utara
Borneo T Tribune
2
Pelatihan BPD se-KKU
Bupati: Banyak BPD yang Tidak Tahu Tugas dan Fungsi
Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Bupati KKU, H. Hildi Hamid, mengatakan dalam pelaksanan roda pemerintahan di desa tidak mutlak menjadi tugas dan kewajiban kepala desa belaka. Namun peran serta antara Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa mutlak perlu adanya. Hal tersebut menjadi penegasan Bupati KKU agar pengurus dan anggota BPD dapat menjalankan fungsi
tersebut. Namun sayang hal itu selama ini tidak berjalan secara maksimal. Lantaran banyak diantara pengusrus BPD dan Kepala Desa yang justru tidak mengetahui tugas dan fungsi mereka masing-masing. “Belum dipahaminya fungsi, hak dan kewajiban BPD dan Kades sehingga masing-masing berjalan sendiri-sendiri. Padahal keduanya merupakan satu bagian dalam pelaksanaan roda pemerintahan di desa,” tegas Bupati KKU, H. Hildi Hamid, saat membuka se-
Salam. Redaksi mengundang pembaca Borneo Tribune untuk mengirim tulisan untuk rubrik “Citizen Journalism”. Bentuk tulisan dapat berupa laporan kegiatan, opini, surat pembaca, puisi, cerita pendek. Panjang tulisan maksimal 500 kata. Kirimkan tulisan ke email: yusriadii@yahoo.com. Terima kasih.
T
cara resmi pelatihan BPD se-KKU, di Balai Praja, Jumat (2/11). Bupati menegaskan, secara kelembagaan BPD merupakan sebuah lembaga yang merupakan sebuah wadah penyalur aspirasi masyarakat desa, dimana dalam tataran pemerintahan yang lebih tinggi maka BPD sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan kades adalah bupati atau gubernurnya. Hildi menambahkan, BPD tidak akan dapat menjalankan tugasnya dengan baik jika dalam internal BPD sendiri tidak dibentuk atau dibekali pemahaman serta pengetahuan terkait fungsi lembaga serta kewenangannya. Menurutnya, di dalam pemerintahan desa antara
H. Hildi Hamid kepala desa dan BPD tidak hanya memiliki kewajiban membuat APBDes saja, namun BPD juga memiliki kewajiban lain. Seperti menyampaikan rencana pemberhentian dan pengangkatan kepala desa, fungsi
kontrol pelaksanaan pemerintahan desa serta tugastugas lain yang mengikat. Bupati juga mengharapkan dalam pelatihan tersebut, BPD dapat dibekali sebuah pelatihan, dimana BPD dapat membuat sebuah mekanisme dan sistem yang baik di dalam tubuh BPD itu sendiri. Salah satunya dengan membuat tata tertib BPD serta dapat membuat sebuah regulasi dimana dengan kewenangannya dapat meminta kepala desa untuk dapat memaparkan apa program kerja, laporan ADD bahkan laporan kerja tahunan yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa. Selain itu, dalam praktiknya, antara BPD dan kepala desa walau berbeda lembaga, namun tugasnya ada-
lah sama. Yakni melaksanakan tugas menjalankan roda pemerintahan desa sesuai dengan RPJMDes yang telah disepakati. “Antara Kades dan BPD harus tetap harmonis di dalam menjalankan tugasnya agar tidak saling berjalan sendiri-sendiri di dalam menjalankan tugas,” harap Bupati. Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDKB), Waliman mengatakan pelaksanaan pembangunan desa memegang peranan penting di dalam pembangunan daerah serta keberhasilan pembangunan desa yang terkait erat di dalam pengawasan yang akan berkorelasi terhadap kema-
juan sebuah kabupaten. “Diharapkan dengan pelatihan ini akan tecipta aparatur yang memiliki kemampuan serta memiliki peningkatan kualitas di dalam penyelenggaraan pemerintahan desa agar dapat berhasil guna dan berdaya guna,” kata Waliman. Pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari dan menghadirkan para pemerintahan desa tersebut dihadiri perangkat BPD di 43 desa yang melibatkan ketua dan sekretaris BPD masingmasing desa di seantero KKU. “Pelatihan ini juga sebagai sarana penyampai informasi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara dalam pelaksanaan pemerintahan desa,” tegasnya.
Pilbup KKU 2013
Keberadaan Hansip Tak Diperlukan Lagi
AJUK
Tergelincir (lagi)
P
esawat Lion Air JT 716 rute Jakarta-Pontianak tergelincir saat mendarat di Bandara Supadio Pontianak, insiden ini bukan yang pertama di Bandara Supadio Pontianak, beberapa waktu lalu pesawat Sriwijaya juga sempat tergelincir di runway Supadio Pontianak dan terjadi juga kejadian serupa. Kejadian ini, tentu membuat prihatin bagi Kalbar, karena kondisi runway dan cuaca kerap menjadi alasan dan penyebab beberapa maskapai terpaksa harus tergelincir. Meski, kejadian ini kerap terulang, namun seharusnya hal ini menjadi PR bagi pemerintah. Akibat insiden ini, sejumlah penumpang di Bandara Supadio Pontianak menumpuk, begitupula penumpang dari rute daerah lain menuju Pontianak. Tidak hanya itu, jadwal penerbangan pesawat lain pun akhirnya terganggu, pembatalan dan penundaan pun tidak terhindarkan. Sebelumnya, beberapa maskapai telah memberikan warning kepada pihak manajemen Bandara Supadio Pontianak agar dapat menambah panjang landasan pacu. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi serta PT Angkasa Pura II diminta tidak tidur, namun pro aktif untuk melakukan lobi-lobi ke pusat, sehingga dana untuk pembangunan pengembangan bandara bisa dialokasikan. Karena Kalbar sampai saat ini masih menjadi daerah tertinggal dalam pembangunan bandaranya dibandingkan provinsi lain di Pulau Kalimantan. Kondisi yang semakin memprihatinkan ini, patut menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah untuk segera memikirkan kondisi runway Supadio Pontianak. Pemerintah Provinsi Kalbar tentunya berperan penting dalam hal ini, dalam pembebasan lahan runway baru Supadio, yang memiliki luas sekitar 30 hektar, yang hingga kini masih terkendala. Panjang runway Supadio Pontianak yang panjangnya 2.250 meter, masih belum memenuhi standar, karena landasan pacu yang ada sekarang merupakan bangunan tahun 1950 dengan lebar 45 meter, sehingga sudah seharusnya dan selayaknya dikembangkan. Padahal, Bandara Supadio Pontianak merupakan bandara internasional, namun kondisinya paling memprihatinkan. Insiden-insiden tergelincirnya pesawat beberapa waktu ini perlu secepatnya dicarikan solusi dan diselesaikan masalahnya, sehingga tidak menunggu berlarut-larut hingga menelan korban. Sesuai dengan janjinya, pemerintah provinsi memberikan dispensasi untuk membebaskan lahan 30 hektar, sehingga runway baru dengan panjang 2.500 meter dan lebar 45 meter dapat terealisasi. Karena tahun 2012 tidak lama lagi akan berganti tahun. Kepastian akan tetap ditunggu.
S
ENGET
Pesawat Lion Air JT 716 Tergelincir - Hanya bisa gigit jari….. Bang Tribune
Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan
Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol) KKU, Mas Yuliandi, mengatakan dalam pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati KKU tahun 2013, pihaknya tidak akan membentuk sa-
tuan pertahanan sipil (Hansip) dalam menjaga pelaksanaan pemungutan suara tersebut. “Kita tidak membentuk Hansip saat pemungutan suara nanti,” tegas Mas Yuliandi. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan dalam pengamanan pelaksanaan pemungutan suara mendatang, dimana keamanan dalam
pelaksanaan pemungutan suara sebelumnya ditangani oleh Hansip dan dibeckup oleh Polisi. Namun kini seluruh kewenangan itu kembali ke pihak kepolisian. “Keamanan menjadi tanggung jawab pihak kepolisian,” timpalnya. Dia menambahkan, jika akan dibentuk Hansip maka akan banyak mem-
butuhkan anggaran tambahan guna merekrut para Hansip, honorer serta seragamnya. Dan pastinya hal itu akan membebani anggaran,” ucapnya. Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan anggota KPU KKU, Bujang Asnan. Dia menyebutkan bahwa dalam susunan anggota TPS, Hansip tidak masuk dalam anggota.
Keberadaannya diluar anggota yang dibentuk KPU. “Soal dibentuk atau tidak itu kewenangan pemerintah daerah, namun yang pasti di dalam TPS sudah terdapat tujuh personil. Mulai dari ketua dan anggota termasuk petugas yang mengatur mekanisme kelancaran jalannya pemungutan suara,” kata Bujang Asnan, belum lama ini.
Inspirasi
Rembulan Malam Takbiran Oleh: Khairul Fuad Ketika kumandang azan Maghrib selesai, takbir selalu menggema melalui alat pengeras suara. Takbir itu menemani kesyahduan malam lebaran, baik Lebaran Fitri maupun Lebaran Haji. Takbiran selalu dilaksanakan, di samping cukup di masjid saja, juga digemakan dengan berkeliling lingkungan masjid. Jika di masjid biasa dilaksanakan oleh jama’ah masjid bapak-bapak. Sementara itu, secara berkeliling biasa digemakan oleh anak-anak di sekitar permukiman. Malam Lebaran Kurban 1433 H yang baru saja selesai juga diwarnai takbiran oleh jama’ah, baik bapak-bapak maupun anak-anak di tempat tinggal saya, komplek Soja Budi Utama Bakti Kota Baru Ujung. Anak-anak selalu antusias mengikuti takbiran, termasuk anak saya, yang telah bertandang sebelum salat Isya’. Takbir keliling dilaksanakan bakda salat Isya’. Setelah selesai salat Isya, anak-anak langsung berhamburan ke luar masjid untuk menanti pelaksanaan takbir keliling. Walaupun jalan-jalan komplek masih rusak dan becek pascahujan, anak-anak tidak peduli, mereka merasa akan mendapat uang dari nanggok selama takbir keliling. Untungnya, malam itu tidak hujan, ditandai rembulan, sehingga takbiran tidak
menemui kendala. Takbiran segera dilaksanakan dengan mengelilingi jalan-jalan gang komplek sambil menghampiri rumah per rumah, menerima tanggokan dari warga yang muslim. Setelah melampui dua gang, tepat belokan gang yang ketiga tiba-tiba listrik padam sehingga malam itu agak sedikit gelap. Akan tetapi, malam itu tidak gelap sepenuhnya karena sinar rembulan masih menurunkan emanasinya ke bumi. Suasana khidmat malam itu ternyata tidak hanya dipicu oleh peristiwa hari raya saja, tetapi didukung oleh atmosfir sekeliling yang redup-redup lima watt. Atmosfir itu tiba-tiba mengingatkan puisi pendek terkenal Sitor Situmorang, penyair kelahiran 2 Oktober 1924 di Harianboho Samosir Sumatera Utara. Puisinya sangat pendek, terdiri dari judul dan satu larik bait saja, yaitu Malam Lebaran//Bulan di atas kuburan. Puisi pendek ini sempat membuat heboh perpuisian modern Indonesia, berbagai penafsiran melalui beberapa pendekatan bermunculan. Puisi ini, ada pendapat yang mengatakan bahwa Sitor Situmorang pada waktu itu memang sedang melintas di sebuah kuburan pada malam lebaran. Hal ini sekaligus menyiratkan bahwa sastra tidak bisa lepas dengan sebuah realitas sebagai latarnya. Sastra tidak berdi-
ri di atas sebuah menara gading, tetapi berpijak pada bumi sekelilingnya. Kemudian, mayoritas memaknai malam lebaran dengan malam 1 Syawal saat Idul Fitri menjelang sehingga timbul ketidaklogisan pada diksi bulan. Tidak mungkin pada malam 1 Syawal dihiasi oleh bulan di langitnya. Ketidaklogisan itu justru memberikan kekuatan tersendiri terhadap puisi Sitor Situmorang tersebut. Bulan menandakan kebahagiaan kala lebaran menjelang, tetapi masih menyisakan keheningan batin melalui diksi kuburan. Multitafsir puisi yang tidak dapat dielakkan tentu dapat pula dipahami di luar pengarusutamaan (mainstream) selama ini. Malam Lebaran tersebut dapat dipahami sebagai lebaran Kurban atau lebaran Haji saat Idul Adha menjelang. Oleh karena itu, diksi bulan memang nyata bersinar pada malam Idul Adha yang diwarnai dengan takbiran, baik di masjid maupun keliling. Malam takbiran Idul Adha 1433 yang diwarnai padam listrik walau sesaat dan bulan, di komplek saya, seperti menggambarkan puisi pendek Sitor Situmorang, Malam Lebaran // Bulan di atas kuburan. Atmosfir yang ditimbulkan malam itu memang sangat terasa syahdu walau hanya sesaat karena listrik kembali menyala. Suara-suara kecil anak-
anak takbir keliling berkolaborasi dengan bulan saat listrik padam sehingga menjadikan deretan rumah seperti deretan nisan di atas kuburan, tidak terlepas dari tafsiran syahdu dan khidmat atas puisi pendek itu. Takbir keliling anak-anak pada lebaran Kurban 1433 H di komplek saya, memberikan gambaran atas puisi pendek Malam Lebaran // Bulan
di atas kuburan, yang penuh kesyahduan itu. Sitor Situmorang seperti tidak hanya mengantarkan menuju atmosfir imaji nirbatas, tetapi membumikan imaji itu dalam sebuah realita. Takbir keliling komplek, listrik padam, dan bulan bersinar adalah realita yang dibumikan oleh puisi pendek Sitor Situmorang itu. Sore itu 311012
Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop
Borneo Tribune
Serba Serbi
Borneo T Tribune
Sabtu, 3 November 2012
Olla Ramlan
Industri Kecantikan Luncurkan Tren Terbaru INDUSTRI kecantikan masih akan menjadi sektor yang menjanjikan untuk digeluti. Karenanya, tren industri kecantikan selalu berkembang pesat di berbagai belahan dunia. Melalui tren dunia kecantikan, memberikan manfaat untuk mengoreksi kekurangan tubuh wanita. Mulai dari ujung kaki hingga rambut. Menjawab kebutuhan tersebut, pameran industri kecantikan bertaraf internasional di Indonesia kembali digelar pada 28-30 Oktober 2010. Menghadirkan berbagai tren terbaru di dunia kecantikan dihadirkan. Dengan meliputi seluruh perawatan tubuh. Acara ini didukung oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta Kantor Dinas Pariwisata. CosmoBeaute Indonesia menjadi acuan pelaku bisnis kecantikan. Karena dalam ajang ini di pamerkan berbagai informasi terbaru produk dan jasa kecantikan terutama yang akan menjadi tren 2011. ”Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di bidang industri kecantikan. Ini terbukti dengan banyaknya produk kecantikan lokal yang berkualitas serta tingginya minat masyarakat untuk berbisnis di bidang kecantikan. Seperti salon, spa dan lainnya. Seperti tahun sebelumnya, Cosmobeaute cukup dapat mewadahi potensi ini. Karena di ajang tersebut para pelaku bisnis dapat menemukan mitra bisnis baru dan mendapatkan informasi mengenai trend terbaru di industri kecantikan,” jelas Juanita Soerakoesoemah selaku Direktur Prakarsa Sinergi Utama, penyelenggara Cosmobeaute Indonesia saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (28/10/2010). Tak hanya menampilkan produk kecantikan untuk pasar konsumen, Cosmobeaute juga hadir dengan berbagai program acara lainnya. Seperti Rudy Hadisuwarno Hair & Make Up Competition yang bisa diikuti profesional ataupun siswa-siswi beauty school di Indonesia. Selain itu, Indonesia Nail Association (INA) juga akan menghadirkan acara Nail Competition. (nsa)
3
WAJIB mengenakan aksesoris di setiap penampilannya, Olla Ramlan pernah berpikir untuk mencoba membuatnya sendiri. Namun karena sikapnya yang perfeksionis, Olla khawatir buatannya tak sempurna. Karena itu, ia pun pasrah menjadi konsumen saja. Ia rela merogoh kocek dalam untuk membeli berbagai aksesori. Ya, Olla memang tidak fanatik terhadap aksesoris tertentu, apapun yang di matanya menarik dan sreg di hati, karena ia tahu akan nyaman saat memakainya, maka akan ia beli. Sebagaimana anak gadis pada umumnya, Olla juga senang berdandan sejak menginjak remaja. Apalagi saat memasuki usia 17 tahun, wanita kelahiran 15 Februari 1980 ini sudah mulai memasuki dunia modelling. Sejak itulah ia mulai punya pendapatan sendiri. Tak heran rasanya jika hingga kini koleksi Olla tak terhitung lagi jumlahnya. Wanita asal Banjarmasin ini mengaku, menyayangi semua koleksinya. “Apapun yang saya beli rasanya saya
Gaya Victoria Beckham
sayang semua. Karena saya belinya dari hasil jerih payah saya sendiri,” katanya tersenyum. Untuk kegemarannya ini, Olla mengaku tak menyiapkan anggaran khusus. Ia juga tak memiliki batasan harga. Jika menurutnya bagus dan memang ada budget, pasti dibelinya. “Saya rasa untuk perhiasan itu tidak harus terlalu mahal, yang penting pas dan menarik,” katanya. Ciptakan Style Gaya busana dan aksesori Victoria Beckham yang selalu ‘pas’ diakui Olla menjadi inspirasinya dalam berdandan. Namun belakangan ia juga menyukai gaya sosialita Amerika, Kim Kardashian. Meski begitu, bukan berarti ia lantas menyontek gaya dua perempuan itu, Olla menciptakan style-nya sendiri. Untuk melengkapi gayanya, kekasih Aufar ini mengaku menyukai berbagai jenis aksesoris. Mulai dari anting, kalung, cincin dan gelang. Meski tidak fanatik terhadap model yang modern saja, atau klasik saja, namun ia
memperhatikan bahan dari perhiasan tersebut. “Kalau berlian saya suka cincin dan anting. Kalau yang lain-lain saya suka berbagai macam kalung dan gelang. Semua model saya suka, tergantung saya pake konsep dandanan seperti apa,” lanjut Olla.
Untuk mendapatkan berbagai aksesoris tersebut, Olla mengatakan tak memiliki langganan atau tempat khusus. Ia bahkan tak memanfaatkan produk sponsor tertentu. Jika sedang ke luar kota atau luar negeri dan menemukan aksesoris yang menurutnya menarik maka akan
dibelinya. Untuk merawat koleksinya, tak jarang Olla turun tangan. Minimal seminggu sekali, ia mencuci perhiasannya dengan cairan khusus pencuci aksesoris. Untuk bahan yang mudah perawatannya, Olla dan sang asisten terkadang cukup mengelap saja.
Solusi Tepat Terobosan Terbaru TCM
ATASI SEGALA MACAM PENYAKIT PRIA Ciri khas kemanjuran & keunggulan Hongkong Medistra TCM sangat jelas dengan resep kuno kekaisaran, resep rahasia turun temurun serta herbal Tiongkok alami, intinya adalah mengobati berbagai penyakit bandel yang susah disembuhkan, khusus menangani berbagai jenis penyakit kronis, begitu diobati langsung dapat dirasakan manfaatnya. Efektif mengobati berbagai penyakit kronis sampai akarnya, tanpa efek samping, setelah diatasi tidak mudah kambuh lagi. Menurut survey terbaru, disfungsi seksual pria termasuk penyakit yang sangat banyak diderita. Terutama persentase penderita impotensi, ejakulasi dini, radang prostat mengalami kenaikan pesat, berdampak jauh lebih parah bagi psikologi dan jiwa, dibanding penyakit pria lainnya, juga merupakan 30% alasan retaknya keharmonisan rumah tangga, menghancurkan kepercayaan diri pria. Penyakit fungsi seksual menimpa pria pada berbagai kalangan usia dan harus diobati sedini mungkin agar tidak memburuk hingga menimbulkan penyakit komplikasi bandel lainnya yang sangat parah dan berbahaya. Hongkong Medistra TCM ada konsultan Sinshe ahli TCM (Traditional
Chinese Medicine) ternama dari Tiongkok yang siap membantu Anda. Melalui pengalaman kerja keras puluhan tahun akhirnya berhasil menemukan terobosan terbaru, khusus mengatasi disfungsi seksual pria, seperti: Impotensi, Ejakulasi Dini, Radang Prostat, Sperma Mati, Tidak ada Sperma, Alat vital tidak normal, Kemandulan, dll. Hasilnya relatif cepat, aman dan tanpa efek samping. Terobosan metode TCM dengan herbal berharga alami yakni “Qiang Yang Bu Shen Liao Fa” ini dipadukan akupuntur elektroterapi sangat terkenal diberbagai Negara, berfungsi memperkuat ginjal & sperma, menyeimbangkan unsur yin & yang didalam tubuh, setelah diatasi bisa menormalkan fungsi seksual, masa berhubungan bisa lebih lama. Rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan, gejala penyakit seperti kencing terasa sakit, sering kencing, tidak tahan kencing, kencing tidak bertenaga, tidak tuntas, bernanah dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, sistem reproduksi kembali normal, bisa diatasi hingga ke akar penyakit dan tidak mudah kambuh lagi.
Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :
HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0812 5279 7888
Hari Minggu & Libur Tetap Buka
Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune
Sabtu, 3 November 2012
4
Golkar Belum Tentukan Cawako
Sutarmidji Siap Calonkan Diri Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Kota Pontianak belum menentukan bursa nama calon walikota yang akan diusung dalam pilwako Pontianak 2013 ke depan. “Sejauh ini, kita belum
ada mengusung nama calon yang akan diusung,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Kota Pontianak Heri Mustamin, kemarin. Heri menambahkan sejauh ini Partai Golkar sangat terbuka dalam hal pencalonan pada Pilwako Pontianak 2013. Namun, hal itu harus dikembalikan melalui mekanisme partai.
“Siapa yang tidak mau menjadi calon wali kota. Namun, semua itu harus melalui mekanisme partai. Jadi siapa saja berpeluang untuk menjadi walikota serta melihat realitas politik di Kota Pontianak,” jelas dia. Heri menjelaskan lagi, pihaknya siap berkoalisi dengan parpol yang lain dalam
mengusung pilwako. Namun, hal itu akan dilanjutkan dengan komunikasi politik yang lebih lanjut terhadap berkoalisi itu. “Tidak menutup kemungkinan Golkar akan mengusung kader di luar partai. Kami tahu dirilah. pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang baru saja selesai. DPD
Partai Golkar Kalbar berkoalisi, apalagi DPD Partai Golkar Kota Pontianak,” terang Heri. Karena itu, sesuai dengan mekanisme partai, DPD Partai Golkar Pontianak tengah melakukan penjaringan calon, baik sebagai calon wali kota atau wakil. Sebelumnya, Ketua DPC Partai Persatuan Pemba-
ngunan (PPP) Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan kesiapannya untuk maju pada Pilwako Pontianak pada tahun depan. Sutarmidji mengatakan alasan dirinya maju untuk kedua kalinya. Ia mengaku dirinya akan meneruskan program yang belum sepenuhnya terealisasi. Menurut dia, untuk visi
dan misinya selama lima tahun memimpin Kota Pontianak sudah sepenuhnya terwujud. “Untuk pendidikan dan kesehatan sudah tererealisasi, masih banyak yang akan saya buat untuk Kota Pontianak. Akan saya wujudkan pada lima tahun mendatang,” pungkas dia. o
Intelijen Harus Mahir Penyelidikan Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak
tel Kodam menyikapi perkembangan situasi saat ini yang syarat dengan dinamika persoalan bangsa, menuntut aparat intelijen untuk lebih peka terhadap lingkungan di dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan ancaman negara. “Bertitik tolak dari hal tersebut, maka dipandang perlu untuk membekali aparat intelijen dengan menyelenggarakan gladi pemantapan satuan intelijen sehingga kemampuan personel intelijen yang dimiliki selaras dengan tuntutan yang berkembang dewasa ini,” jelasnya. o
Anggota KSPSI Sambas. FOTO istimewa
KSPSI Sambas Perjuangkan Nasib Pekerja Amrul Borneo Tribune, Sambas Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) berupaya untuk memperjuangkan nasib pekerja guna memudahkan pengawasan pemerintah. Kabupaten Sambas menindaklanjuti hasil pertemuan Kelompok Kerja Usaha Bersama (KKUB) tanggal 15 Oktober 2012 yang dihadiri Danramil, Kapolsek, Kadissosnakertrans Kabupaten Sambas, Kepala Desa Rambah, Kepala Desa Lumbang, Ketua SPSI Sambas, DPD
Provinsi, SPSI Kalimantan Barat, Kamis (1/11 ) di Aula Kantor Camat Sambas. Ketua DPC KSPSI Kabupaten Sambas, Mulyadi S mengatakan, SPSI menjadi wadah bagi para buruh di Kabupaten Sambas. Karena SPSI punya badan hukum yang sah dan sudah ada aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. “Diharapkan kepada kelompok kerja usaha bersama (KKUB) dapat menghentikan aktivitasnya dan SPSI dapat mengambil alih apa yang seharusnya menjadi kewajiban dan hak SPSI, sehingga tidak akan terjadi
benturan-benturan fisik terhadap SPSI Kabupaten Sambas,” ungkapnya. Ketua DPD Provinsi KSPSI Kalimantan Barat Almizan mengatakan, ada permintaan dari tiga Desa Saing Rambah, Desa Lumbang dan Desa Rambi, untuk membentuk kelompok kerja. Dengan adanya perkembangan pasar di Kabupaten Sambas, mereka berkeinginan untuk melakukan bongkar muat. Namun terdapat kekeliruan dari ketiga kepala desa. ”Kalau mereka membentuk kelompok kerja silakan tapi jangan langsung men-
jadi buruh mengangkut itu tidak boleh, karena sesuai dengan serikat pekerja UU No 21 Tahun 2000, buruhburuh itu harus tercatat di serikat pekerja, sehingga kalau sudah tercatat, para buruh juga akan dimasukkan ke dalam Jamsostek,” ujarnya. Menurutnya, untuk mencatat pekerja dalam Jamsostek perlu pertemuan-pertemuan tingkat kecamatan melalui perwakilan-perwakilan, sehingga mereka mendapatkan perlindungan dalam hal bekerja dan mendapatkan pembagian kerja yang merata. o
TAM Tingkatkan Luas Tanam Amrul Borneo Tribune, Sambas Kegiatan pengembangan sumber air khususnya pengembangan Tata Air Mikro (TAM) kawasan tanaman pangan melalui kegiatan tugas pembantuan (APBN) Direktorat Pengelolaan Air Ditjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian di Kabupaten Sambas selu-
as 600 Ha yang tersebar di 10 desa oleh 13 kelompok tani, telah selesai dikerjakan di Desa Pangkalan Kongsi Kecamatan Tebas. Pengelolaan keuangan melalui pola bansos ditransfer langsung ke rekening kelompok tani sebagai penerima manfaat, sebesar Rp 1 juta per hektar. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan dan rehab jaringan atau saluran sub tersiar,
kuarter dan saluran keliling atau cacing serta pembuatan pintu air sederhana pada saluran kuarter dan saluran tersier. Kasi Pengelolaan Lahan dan Air, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sambas, Elyandri, A.Md di ruang kerjanya, Selasa (31/ 10), mengatakan pelaksanaan pengembangan jaringan irigasi ini bertujuan untuk meningkatkan luas tanam
melalui penambahan indeks pertanaman (IP), meningkatkan produktivitas lahan dan membangun rasa memiliki petani terhadap jaringan TAM yang sudah dibangun. “ Sasaran yang diharapkan melalui pengembangan TAM terdapat peningkatan Indeks Pertanaman sebanyak 50 persen dan peningkatan produktivitas usaha tani khususnya padi sawah sebanyak 20 persen,” harapnya. o
CMYK
CMYK
Dalam upaya memantapkan Satuan Intelijen, Kamis (1/11) Kodam XII Tanjungpura melaksanakan Gladi Pemantapan Satuan Intelijen untuk menguji dan mengukur tingkat pengetahuan dan keterampilan personel satuan intelijen dalam melaksanakan fungsi intelijen, meliputi penyelidikan, pengamanan, penggalangan dan penyajian kebutuhan intelijen dalam mendukung tugas pokok Kodam XII Tanjungpura. Kegiatan tersebut belangsung selama 15
hari. Pangdam, Mayjen TNI Ridwan, menekankan dengan pelaksanaan gladi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas personel intelijen dalam menggunakan taktik dan teknik untuk mengumpulkan dan melaporkan berbagai informasi secara cepat sesuai dengan target operasi yang diberikan. Dalam amanat tertulis Pangdam yang dibacakan Waas Intel Kodam XII/Tpr Letkol Inf Totok. W selaku inspektur upacara pada pembukaan Gladi Pemantapan Satuan Intelijen Kodam XII/Tpr TA. 2012, di Lapangan Upacara Den In-
Gladi Letkol Inf Totok. W saat menjadi Inspektur Upacara Gladi Pemantapan Satuan Intelijen membacakan sambutan Pangdam. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
Dekopinwil Kalbar Tingkatkan Frekuensi Pelatihan Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak Mendorong eksistensi koperasi agar lebih maju dan berkembang, Dewan Koperasi Wilayah (Dekopinwil) Kalbar selalu melakukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan permodalan. “Sejak awal 2011-2012, telah dimulai mengembangkan pendidikan bagi gerakan koperasi,” jelas Drs. Awang Sofyan Rozali, Ketua Dekopinwil Kalbar, kemarin. Peningkatan SDM sangat erat kaitannya dengan pendidikan dan pelatihan. Melalui pendidikan dan pelatihan, secara otomatis akan meningkatkan pengetahuan
pengurus dan anggota koperasi. “Untuk mendorong peningkatan dan pengembangan pendidikan gerakan koperasi, telah dijalin kerjasama dengan berbagai pihak,” ujar Awang yang juga merupakan anggota DPRD Kalbar. Ke depan pihaknya akan lebih banyak meningkatkan frekuensi pelatihan, baik pelatihan anggota bersama gerakan koperasi dan pelatihan-pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan anggota. Misalnya pelatihan pengurus, pelatihan tim manajemen, mengenai permasalahan yang muncul dalam proses marketing dan akuntansi. Selain meningkatkan frekuensi pelatihan, Dekopin-
wil juga akan meningkatkan jaringan bisnis atau usaha yang akan ditangani Jukwil. “Pelatihan-pelatihan tersebut secara penuh lebih banyak dilaksanakan di Kota Pontianak, tetapi ada beberapa pelatihan yang akan dilaksanakan di beberapa daerah, bekerjasama dengan Dekopinda kabupaten dan kota,” terang dia. Sesuai fungsi Dekopin, meningkatkan SDM dalam bentuk pendidikan dan pelatihan, jaringan, advokasi dan fasilitasi. Sebagai mitra, Dekopinwil selalu berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Kalbar. Termasuk di dalamnya masih ada koperasi tidak aktif yang disorot Dinas Koperasi Kalbar. o
Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune
Sabtu, 3 November 2012
5
Pengalihan Pungutan PBB
Dispenda Bekali Petugas dengan Pengetahuan dan Keterampilan Hairul Mikrad Borneo Tribune, Pontianak Penyerahan kewenangan pungutan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) Sektor Perkotaan dan Pedesaan dari pemerintah pusat kepada daerah Kabupaten dan Kota diharapkan dapat lebih meningkatkan pendapatan daerah yang bersangkutan dalam rangka pembiayaan roda pemerintahan dan pembangunan. “Untuk melaksanakan kewenangan tersebut diperlukan kerja keras dengan berbagai persiapan baik menyangkut sumber daya manusia, pengetahuan keterampilan petugas maupun sarana dan prasarana pendukung,” ungkap Kadispenda Kalbar R. Taruli Manurung, SE, MM diwakili Sekretaris Dispenda Drs. Antony S Runtu, M. Si
Hal itu disampaikannya saat membuka pembekalan persiapan pengalihan pungutan PBB perkotaan dan pedesaan se Kalimantan Barat, Selasa (30/10) kemarin di Hotel Orchadz Pontianak. Menurut Kadispenda, sampai saat ini pemerintah kabupaten/kota di Kalbar masih dihadapi permasalahan penyerahan kewenangan tersebut “ Satu-satunya daerah yang sudah melaksanakan hanya Kota Pontianak “, ungkapnya. Berdasarkan hasil monitoring, permasalahan yang dihadapi adalah penambahan SDM yang nantinya akan ditugaskan menangani PBB sektor perkotaan dan pedesaan karena dengan jumlah SDM yang ada tidak mungkin dapat menangani secara maksimal. Kemudian pembekalan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta dukungan
Drs. Antony S Runtu, M. Si Sekretaris Dispenda
anggaran menyiapkan sarana dan prasarana Aplikasi Sistem Informasi Obyek Pajak ( SISMIOP ) dan Sistem Aplikasi Geografis ( Smart Map ). Tidak itu saja, menurut Taruli, ternyata belum semua Kabupaten di Kalbar telah menetapkan Peraturan Daerah dan ada sementara masih dalam pembahasan. Dikatakannya, Undangundang memang memberikan batas waktu pelaksanaan paling lambat 1 Januari
2014, namun tidak salahnya kalau bisa lebih dipercepat dengan berkoordinasi pada Kota Pontianak yang sudah lebih dahulu melaksanakan pungutan tersebut. Dalam rangka meningkatkan SDM, Dispenda Kalbar telah pula melakukan koordinasi dengan Badan Diklat Provinsi agar diklat PBB dapat dilaksanakan secara terpadu. Pembekalan pengetahuan dan keterampilan PBB se Kalbar selama 2 hari menghadirkan narasumber dabri Kanwil Pajak Prov Kalbar, dengan materi meliputi Dasar Pengalihan PBB sektor pedesaan dan perkotaan, pemahaman PBB secara umum, pendapataan, penilaian PBB sektor P2, pengenaan, Sistem Informasi PBB, Penagihan PBB, pelayanan PBB dan Sistem Informasi Obyek Pajak ( SISMIOP ). o
Pendistribusian E-KTP 9 Kecamatan Capai 63 Persen Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kubu Raya telah mendistribusikan Elektronik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) di sembilan kecamatan. “Total yang harus didistribusikan sebanyak 174.881 ribu keping dan saat ini sudah mencapai 80 persen,” kata Kepala Bidang Pendafatan Penduduk dan
Sistem Administrasi Kependudukan, Yati Ningsih, Kamis (1/11). Menurut Yati berdasarkan data hingga 24 Oktober ini, dari sembilan kecamatan di Kabupaten Kubu Raya EKTP yang telah didistribusikan, untuk Sungai Raya sebanyak 568 keping dari 70484, Kuala Mandor 85 keping dari 5938, Sungai Ambawang 125 keping dari 25729, Terentang 192 keping dari 4511 keping, Batu Ampar 1552 keping dari 5072, Kubu 1420 keping dari
14170, Rasau Jaya 412 keping dari 6073, Teluk Pakedai 684 keping dari 7991, dan Sungai Kakap sebanyak 645 keping dari 33854 keping E-KTP. Yati menjelaskan, dari ribuan keping E-KTP yang dikirim dari Pusat dan harus didistribusikan kepada masyarakat, sebanyak 1509 keping E-KTP dalam keadaan rusak. Kerusakan terjadi karena adanya kesalahan nama desa, dan ada beberapa data RT/RW yang meloncat. “Ini kesalahan dari pusat, kare-
na data di server tidak sama akibat adanya pemekaran desa,”katanya. Yati tidak manampik, jika hingga saat ini masih banyak warga yang belum mengambil E-KTP. Hal itu dikarenakan masih banyak warga yang belum menegatahui jika E-KTPnya sudah jadi. Padahalah, berbagai upaya sudah dilakukan, seperti sosialisasi yang dilakukan pihaknya dengan menempelkan nama-nama pemilik EKTP di kantor kecamatan dan desa. o
Pemkab Alokasikan Dana Pilkada dalam APBD 2013 Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan mengalokasikan anggaran untuk penyelenggaraan pemilihan kepala daerah kabupaten tersebut pada APBD tahun anggaran 2013. “Untuk alokasi anggaran dana pilkada memang sudah kita rencanakan dan sedang akan dibahas bersama lembaga legislatif pada penetapan APBD 2013. Untuk pengajuan anggaran pilkada dari KPU memang sudah kita terima, namun hal tersebut
tentu perlu pembahasan lebih lanjut,” kata Kepala DPKAD Kubu Raya, Yusran Anizam, Kamis (1/11). Ia menjelaskan, dari pengajuan KPU Kubu Raya, anggaran untuk penyelenggaraan pilkada Kubu Raya yang akan dilaksanakan sekitar September 2013 tersebut sebesar Rp17 miliar. “Kalau dari kita, total pengajuan tersebut memang sudah sesuai jika dilihat dari keperluan penyelenggaraan pilkada bupati Kubu Raya di mana letak geografis Kubu Raya yang cukup sulit memang memerlukan anggaran besar untuk pelaksanaan-
nya. Namun, kita tentu harus menunggu persetujuan dari DPRD Kubu Raya dan akan dibahas pada penetapan APBD Kubu Raya 2013 mendatang,” tuturnya. Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengajukan anggaran sebesar Rp17 miliar untuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) di kabupaten itu pada tahun 2013. “Total anggaran yang diajukan itu sudah termasuk pelaksanaan dua putaran dalam pesta demokrasi di Kubu Raya, termasuk biaya perkantoran, operasional,
honorarium, logistik pemilu serta pelaksanaan putaran kedua,” kata Ketua KPU Kubu Raya, Idris Maheru. Idris mengatakan, pihaknya sudah mengajukan anggaran tersebut sejak tahun 2010. Dia mengatakan, karena total anggaran cukup besar, maka dapat diusulkan untuk dipersiapkan sedini mungkin meskipun dengan cara mencicil. “Karena anggaran pilkada cukup besar, dan dapat menyedot anggaran lain, makanya kita ajukan sejak tahun 2010/2011. Usulan kita dalam pengajuan itu, dapat dilakukan dengan cara mencicil,” tuturnya. o
LSQI Selenggarakan Festival Muharram Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Menyambut tahun baru Islam satu Muharram 1434 Hijriah, Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Seni Qasidah Indonesia Kabupaten Kubu Raya akan menggelar festival Muharram 2012. Pengurus DPD LSQI Kabupaten Kubu Raya, Adi Kusumajaya mengatakan tahun baru Islam merupakan bagian integral dari sejarah Islam yang memiliki pesan-
pesan mulia. Dimana, proses dakwah Nabi Muhammad yang senantiasa mengedepankan akhlak mulia., kesabaran, dan penghormatan atas hakhak asasi manusia. Sebagai salah satu upaya menyisihkan dan memeriahkan tahun baru Islam di Kabupaten mbersatu, saling bahu membahu untuk membina masyarakat dan mewujudkan kehidupan berkesenian yang bernafaskan Islam yang lebih baik. “Ini kegiatan kali pertama tingkat Kabupaten Kubu Raya,” katanya,
Jumat (2/11). Sementara itu, Ketua Panitia Festival Muharram 2012 Kabupaten Kubu Raya, Badarudin mengatakan tema yang diangkat dalam pelaksanaan festival pertama di Kabupaten Kubu Raya adalah dengan semangat tahun baru 1434 hijriah merupakan momentum perubahan menuju generasi muda yang dinamis berakhlak mulia, menjunjung tinggi nilainilai agama dan menjaga moral bangsa. “Slogannnya juga sudah kami siapkan,
yakni mari peduli, mari berbagi,” terangnya. Pada dasarnya, lanjut Badarudin tujuan dari diselenggarakannya festival itu adalah untuk menggairahkan semangat keberagamaan melalui kompetensi bernuansa agamis. Dalam upaya membentuk pribadi muslim yang berkarakter siap berkompetensi secara sehat terbuka terhadap perubahan, toleren terhadap perbedaan, serta mencintai agama, tanah air dan bangsanya. o
DAK dan DAU Kabupaten Pontianak Meningkat Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Bupati Pontianak, Ria Norsan mengungkapkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) diproyeksi mengalami peningkatan yang cukup signifikan, pada APBD 2013. “Pasca terjadi pemekaran wilayah Kabupaten Kubu Raya (KKR), anggaran kabupaten Pontianak sempat turun dratis. Tapi Alhamdullilah, saat ini kita telah mampu bangkit dari keterpurukan, dimana APBD kita terus meningkat,” kata Norsan saat menghadiri sidang paripurna DPRD terkait pengesahan draf Raperda ABPD Perubahan. Norsan, menjelaskan pada APBD 2013 mendatang, Kabupaten Pontianak berhasil meningkatkan pendapatan anggaran bantuan dari pemerintah pusat. Misalnya DAU yang mengalami peningkatan dari Rp 410 miliar menjadi 463 miliar. Sedangkan DAK mengalami kenaikan 48 miliar. “Diperkirakan total anggaran Kabupaten Pontianak hampir mencapai Rp 700 miliar. Angka ini, tentu hampir sama dengan jumlah APBD Kabupaten Pontianak sebelum terjadi pemekaran. Untuk itu, kita semua patut bersyukur kepada Allah SWT,” katanya. Bupati Pontianak, juga tidak lupa meng-
DISAHKAN Bupati Pontianak, Ria Norsan menerima berita acara pengesahan draf Raperda APBD Perubahan 2012 dari Ketua DPRD, Rahmad Satria. FOTO : Johan Wahyudi/ Borneo Tribune
ucapkan terima kasih kepada DPRD selaku mitra kerja eksekutif dalam menjalankan roda pemerintahan. Karena dengan keharmonisan dna kerjasama yang baik sehingga seluruh program kerja dan kegiatan pemerintahan dapat terlaksana dengan baik. “Tanpa kerjasama yang baik dengan DPRD tentu sulit untuk merealisasikan pencapain tersebut. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur pimpinan dan anggota dewan yang telah membahas APBD perubahan 2012 dari awal sampai tuntas,” katanya. o
Kemiskinan Tanggungjawab Bersama wakilan Dinas Sosial Kalbar, yakni Rubiah, dan Ponti, didampingi Plt Kepala Dinas Sosnakertrans, Burhan. Kepala Bidang Sosial, Dinas Dinas Sosial Kalimantan Sosnakertrans Kabupaten Barat, Kamis (1/10), kemarin Pontianak, Didik Budi Mulya saat menggelar sosialisasi UU Noditemui di ruang kerjanya, menjemor 11 Tahun 2009 tentang laskan, sosialisasi itu memiliki Kesejahteraan Sosial, dan UU arti penting, mengingat peraturan Nomor 13 Tahun 2011 tentang perundang-undangan itu merupaPenanganan Fakir Miskin, di kan pondasi hukum dalam penyeAula Dinas Sosial, Tenaga Kerlenggaraan kesejahteraan sosial ja, dan Transmigrasi dan penanganan fakir miskin di (Sosnakertrans) Kabupaten Kalimantan Barat, khususnya KaPontianak. bupaten Pontianak. Sasaran dari sosialisasi ke- FOTO: Johan W / Borneo Tribune “Penanganan kemiskinan budua UU tersebut, yakni Didik Budi Mulya kan hanya tanggungjawab pemeaparatur Dinas Sosnarintah saja, tapi semua pihak terkertrans, Karang Taruna, Pekerja Sosial masuk masyarakat dan badan usaha. KaMasyarakat (PSM), Tenaga Kesejahtera- renanya, penting untuk melakukan an Sosial Kecamatan (TKSK), dan Lemba- sinergitas dan koordinasi semua pihak ga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga supaya tingkat kemiskinan bisa terus di (LK3). Bertindak sebagai narasumber per- tekan,” ucapnya. o Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah
Humas-Pers Harus Sinergis Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Pontianak, Drs. Suwanda, mengatakan pers berperan untuk menjembatani penciptaan sebuah pemberitaan yang informatif dan menarik. Di sisi lain, pers pun membutuhkan bantuan Humas untuk mendapatkan informasi tentang hasil-hasil suatu instansi, karena humas merupakan sumber informasi yang paling ‘jernih’ yang dapat menjembatani antara dalam dan luar instansi. “Karena itu, Humas dan pers harus saling sinergis dalam menjalin hubungan dan kerjasama yang baik untuk mencapai keberhasilan bersama,” ungkap Suwanda saat ramah-tamah dengan para wartawan yang tergabung dalam Kelompok Kerja Wartawan Kabupaten Pontianak. Suwanda yang mantan Camat Mempawah Hilir ini, turut pula mengharapkan
dukungan dari insan pers di Kabupaten Pontianak agar ke depan pemberitaan tentang proses pembangunan daerah dapat terekspos dengan baik dan bisa dipertanggungjawabkan. “Melalui pemberitaan, tentu masyarakat bisa tahu hasil-hasil pembangunan di daerah. Untuk itu, peran pers sangat mendukung dalam mempromosikan hasil pembangunan daerah,” katanya. Sementara itu, Bupati Pontianak, Ria Norsan mengingatkan agar sebelum lahirnya suatu pemberitaan, insan pers dapat mematuhi kode etik jurnalistik, khususnya mengedepankan pemberitaan yang tepat dan berimbang lewat proses konfirmasi. “Silakan rekan-rekan wartawan untuk membuat berita tentang proses pembangunan di Kabupaten Pontianak, namun saya harapkan, tetap menjunjung tinggi kode etik agar informasi yang disajikan dapat dengan mudah dicerna masyarakat dan tidak menimbulkan keresahan,” ujarnya. o
Bengkayang Borneo Tribune
Sabtu, 3 November 2012
Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Kepala Sekolah SMAN 1 Ledo, Bengkayang, Paulus Joko Prayitno mengatakan sejak sekolah itu berdiri pada 2002, sama sekali belum pernah mendapatkan bantuan rehab ruangan apalagi bantuan penambahan ruang. SMAN 1 Ledo tetap menjalankan proses belajar mengajar pendidikan dengan sepuluh ruangan yang ada. Ruangan itu dipergunakan untuk siswa kelas 10 sebanyak 3 ruang, kelas 11 meng-
gunakan 4 ruang dan kelas 12 sebanyak 3 ruang. “Kalau kita hitung normal, kita masih membutuhkan tiga ruangan lagi untuk proses belajar mengajar,” kata Joko, Jumat (2/11). Dijelaskan Joko, 3 ruangan tersebut dimaksudkan untuk dimanfaatkan menjadi ruang kelas untuk pelajaran agama, ruang kelas untuk pelajaran kesenian dan ruangan untuk aula yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya. “Moga akan datang, usulan penambahan ruang kelas kita dikabulkan,” kata Joko penuh harap. o
Rumkit Layani Jamkesda 3 X 24 Jam
Bupati Ajak Warga Disiplin Bayar Listrik Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot mengajak warganya untuk disiplin membayar tagihan rekening listrik. ‘Kalau tidak disiplin bayar tagihan listrik, akibatnya tagihan listrik menumpuk dan PLN akan merugi,” kata Gidot menyikapi tingginya angka tunggakan rekening listrik di Bengkayang. Ia mengatakan sikap disiplin warga membayar rekening merupakan harga mati yang harus digalakkan. Me-
nurutnya kedisiplinan itu membawa orang pada kejayaan, kemakmuran dan kesejahteraan. Kedisiplinan harus digalakkan diberbagai hal termasuk dalam pembayaran listrik. Awalnya bupati mengaku terkejut dengan angka tunggakan rekening listrik para pelanggan Bengkayang. Akibatnya, bupati mengharapkan kepada warga untuk tidak menunda dan sesegera mungkin melakukan pembayaran bila sampai pada waktunya. ‘Kalau kita sudah menunggak satu kali, maka kita akan ingin lagi dan
ingin lagi. Dan akhirnya menumpuk dan tidak dibayarkan,” katanya. Sebelumnya PLN Ranting Bengkayang menyebutkan sampai Oktober 2012 tunggakan pelanggan mencapai Rp 1, 4 miliar. Untuk menekan angka tunggakan itu, PLN Bengkayang melakukan tindakan cepat berupa pemutusan. “Kita melakukan pemutusan mulai 29 Oktober kemarin kepada pelanggan yang pembayarannya menunggak selama tiga bulan ke atas,” kata Manajer Ranting PLN Bengkayang, Sulaiman. o
“
Kalau tidak disiplin bayar tagihan listrik, akibatnya tagihan listrik menumpuk dan PLN akan merugi
“
SMAN 1 Ledo Minta Tambahan Ruang Belajar
6
Suryadman Gidot
FOTO: Mujidi/Borneo Tribune
“
Borneo Tribune, Singkawang Direktur RSUD. Dr. Abdul Azis Singkawang, Dr. Carlos Dja’afara, M.Kes mengatakan pihaknya akan melayani peserta jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) selama 3 x 24 jam pada hari kerja. Kebijakan itu dilakukan agar seluruh warga bisa menikmati fasilitas pelayanan kesehatan dengan baik dan lancar. Sebagaimana pada tahun sebelumnya peserta Jamkesda adalah masyarakat miskin yang tidak terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas). Pada tahun 2012, peserta Jamkesda adalah seluruh masyarakat Kota Singkawang yang tidak masuk sebagai peserta Askes, Jamkesmas, Jamsostek atau peserta asuransi lainnya (Universal Coverage). Perubahan kebijakan ini sebagai upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Program Sistem Jaminan Sosial Nasional (SPSN). Namun demikian, masih saja ada anggapan dari segelintir masyarakat yang mengeluhkan mengenai persyaratan administrasi yang berbelit-belit dalam proses pemanfaatan jaminan kesehatan terutama Jamkesda. “Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan Jamkesda tetapi belum melengkapi persyaratan administrasi masih diberi kesempatan selama 3 X 24 jam untuk menyelesaikan persyaratan administrasi dengan prinsip bahwa pasien tetap mendapatkan pelayanan peserta Jamkesda,” kata Carlos. Apabila dalam kondisi dan situasi tertentu yakni ruang kelas III penuh, maka pasien Jamkesda untuk sementara waktu dapat dititipkan ke ruang kelas II dan tetap menjadi tanggungan
“
FOTO: Rudi/Borneo Tribune
Dr. Carlos Dja’afara
Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan Jamkesda tetapi belum melengkapi persyaratan administrasi masih diberi kesempatan selama 3 X 24 jam untuk menyelesaikan persyaratan administrasi dengan prinsip bahwa pasien tetap mendapatkan pelayanan peserta Jamkesda pihak rumah sakit. “Ini kemudahan dari kita agar pelayanan ke masyarakat bisa terwujud dan masyarakat tidak merasa terabaikan. Kami berharap, agar masyarakat harus melengkapi persyaratan KTP dan Kartu Keluarga (KK) sehingga apabila ada keadaan darurat tidak repot,” harapnya. Secara terpisah, Koordinator Askes Center RSUD Abdul Azis, dr Devi Dwi Yanti menjelaskan untuk dapat berobat dengan kartu Jamkesda, pasien tidak bisa langsung ke RSUD Singkawang, tetapi harus terlebih dahulu diperiksa di puskesmas dan gratis. “Untuk masyarakat yang tidak terdata sebagai peserta Jamkesda, harus ke bagian Kesra Setda Kota Singkawang untuk mendapatkan rekomendasi peserta Jamkesda,” katanya. Kemudian setelah mendapatkan rekomendasi dari Kesra ke Kantor Askes untuk mendapatkan kartu Jamkesda barulah ke rumah sakit dan itu semua harus disertai dengan KTP dan KK atau bagi yang belum punya KTP bisa menggunakan surat keterangan domisili dari kelurahan setempat, katanya. (Freelancer/Rudi) o
STB Ajak Seniman Musik Audisi di RMWF Borneo Tribune, Singkawang Sarawak Tourism Board (STB), merupakan organizer dari penyelenggaraan Rain Forest Music World Festival (RMWF) di Kuching Sarawak, mengajak seniman musik di Singkawang untuk ikut dalam audisi RMWF, rencananya akan di screening November 2012. “Kalau musik tradisi dari Singkawang mau ikut, silahkan kirim penampilan dalam bentuk video ke organizer STB sebelum Desember ini,” kata Audy, pengurus STB. Ia mengatakan, RMWF rencananya akan digelar 28-
30 Juni tahun 2013. Untuk seleksi yang masuk dari seluruh dunia akan dilaksanakan Januari 2013. Jika dinyatakan lolos, transport dan akomodasi akan ditanggung oleh RTB. Tiga tahun terakhir Singkawang, selalu ikut berpartisipasi dalam ajang musik dunia tersebut, melalui Dinas Budparpora, Kota Singkawang mengirim bentuk kerajinan khas untuk dipamerkan dan promosi pariwisata. Sayang seniman yang dikirm pada waktu itu belum pernah ikut dalam ajang pementasan musik.(Freelancer/Rudi) o
Ratusan siswa mengikuti pelatihan pendidikan karakter bangsa yang digelar Pertamina dan dibuka Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Bengkayang, H. Asmuni FOTO: Mujidi/Borneo Tribune
Pelatihan Karakter Bangsa
Siswa Siap Kembangkan Potensi Diri Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Sedikitnya 150 siswadi Bengkayang mengikuti pelatihan pendidikan karakter bangsa digelar pihak Pertamina bekerjasama dengan SMAN 1 Ledo sebagai tuan rumah, Jumat (2/11). Siswa dikumpulkan menjadi satu. Mereka membaur bersama para siswa lainnya dari sejumlah sekolah. Diantaranya SMAN 1 Jagoi Babang, SMAN 1 Seluas, SMAN 1 Sanggau Ledo, SMKN 1 Sanggau Ledo, SMA Methodis, MAN Yasti, SMAN 1 Lumar dan SMA Ledo selaku tuan rumah. Pelatihan pendidikan
tersebut dimaksudkan untuk mengenalkan kembali pada siswa karakter pendidikan bangsa. Siswa yang ikut serta adalah siswa SMA dan SMK dengan tujuan memperluas potensi diri dan daya saing bagi siswa itu sendiri. Fidia Andarin Purwandia, perwakilan Pertamina mengatakan, pelatihan pendidikan karakter bangsa tersebut dimaksudkan agar para siswa di Bengkayang semakin paham dengan karakter bangsa Indonesia. Yakni karakter yang mengedepankan tolong menolong, toleransi, sikap saling menghargai dan beragam karakter lainnya. ‘Dengan pengembangan karakter tersebut, kita ber-
harap tiap siswa bisa mengembangkan potensi dirinya hingga bisa tergali dengan optimal dan bisa bersaing dengan siswa lain baik skala Kalimantan dengan siswa di pulau Jawa,” katanya. Pelatihan pendidikan karakter ini bagian dari program kerja Pertamina untuk bidang pendidikan. Untuk Kalbar dilakukan 12 kabupaten kota. “Kita harapkan tahun depan, pelatihan serupa bisa kita lakukan dan ini bagian dari kewajiban kami sebagai perusahaan,” kata Fidia. Pelatihan pendidikan karakter bangsa dibuka Kabid Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Bengkayang, H.
Asmuni. Sebagai orang pendidik, Asmuni menilai pendidikan karakter bangsa itu perlu terus digalakkan. Kata dia, saat ini penanaman karakter pendidikan telah terintegrasi ke kurikulum pendidikan pada beberapa mata pelajaran. “Dalam kurikulum kita, karakter pendidikan itu menjadi salah satu perhatian dan terintegrasi ke beberapa mata pelajaran,” jelas Asmuni. Paulus Joko Prayitno, Kepala Sekolah SMAN 1 Ledo mengharapkan kegiatan serupa bisa dilakukan pada tahun berikutnya. Bukan hanya siswa ataupun para guru, tapi karakter pendidikan perlu juga dikenalkan
pada orang tua. “Kita sebagai guru dan lembaga pendidik hanya bertanggung jawab ketika siswa mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Setelah jam belajar selesai, siswa kembali ke rumah, maka tanggungjawab sepenuhnya adalah milik orang tua,” katanya. Sementara orang tua merupakan faktor terpenting untuk pembentukan karakter anak. Karenanya, ia memandang pendidikan karakter itu bukan saja kepada siswa ataupun guru, tetapi juga kepada orang tua. “Mudah-mudahan tahun mendatang, pelatihan serupa bisa dikenalkan pada orang tua siswa,” kata Joko. o
Hujan Lebat, Jalan Protokol Tergenang Borneo Tribune, Singkawang Hujan deras yang menyelimuti Kota Singkawang, Kamis (1/11), sedikitnya membuat sejumlah ruas jalan, perkantoran dan perumahan menjadi genangan air. Seperti yang dialami oleh warga daerah Lembah Murai, Suhada, dan Rawa Sari. Ketiga daerah ini dipastikan menjadi langganan banjir bila memasuki musim penghujan. Hujan yang berlangsung sejak pukul 14.3018.00 kemarin membuat ketiga daerah ini tergenang air meski belum masuk ke dalam rumah warga. Seperti yang diungkapkan Albert, warga Lembah Murai, sejak dirinya lahir pada tahun 1976 sampai sekarang ini, Lembah Murai masih menjadi langganan banjir apabila musim penghujan tiba. “Hitung-hitung kalau untuk diri saya yang mengalami, mungkin sudah ada puluhan tahun Lembah Murai dilanda banjir,” ungkapnya. Yang paling menyedihkan,
hujan deras yang menyelimuti kota singkawang, kamis (1/11) membuat daerah Lembah Murai tergenang air
lanjut Albert, dulu bila musim banjir, mau ke sekolah saja susah, selalu digendong
oleh orang tua sampai ke sekolah. Sementara jarak tempuh dari rumah ke sekolah
itu lumayan jauh ada sekitar 300 an meter. “Namun sampai sekarang
ini, tradisi menggendong seakan-akan tak pernah hilang kalau daerah kami kebanjiran,” katanya. Dirinya berharap, semoga saja hari ini (kemarin;red) tidak lagi hujan. Bila masih saja hujan, sudah barang tentu banjir besar bakal melanda daerah warga sekitar. Pantauan media ini di lapangan, beberapa daerah yang rawan banjir lainnya, seperti Semelagi Kecil, Kecamatan Singkawang Utara, dan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan masih tetap kondisi aman. Sementara, cuaca sejak Jumat (2/ 11) pagi masih diselimuti awan mendung seakan-akan tidak ada tanda-tanda matahari akan muncul untuk memancarkan sinarnya. “Alhamdulliah, untuk sementara Singkawang Selatan masih dalam keadaan aman. Tapi kita tidak tahu, kalau saja hujan masih terus berlangsung turun, sudah barang tentu daerah kami bakal banjir,” kata Camat Singkawang Selatan, Lucas Suhariyadi .(Freelancer/Rudi) o
160 Karung Gula Ilegal Diamankan di Kembayan Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Sekitar 160 karung gula tanpa dokumen resmi atau ilegal yang diangkut menggunakan truk Mitsubishi KB 8825 DB diamankan Polsek Kembayan, Rabu (31/10) sekitar pukul 02.00 yang akan dibawa ke Sandai Kabupaten Sanggau. Kapolsek Kembayan, Iptu Budi Hartono ketika dikonfirmasi Jumat (2/11) pagi mengatakan sekitar pukul 02.00, dua orang anggota Polsek Kembayan memberhentikan truk yang dikendarai oleh Asdiani warga warga Dusun Balai Karangan IV Desa Balai Karangan. Gula tersebut pun milik Resi dan akan dibawa ke Kabupaten Ketapang. ”Sesuai pengakuan sopir, dirinya mengangkut gula pasir sebanyak 160 karung milik saudara Resi yang diduga berasal dari Malaysia tanpa dilengkapi dokumen yang sah. Sesuai dengan : LP/86/X/2012/Sek Kby tanggal 31 Oktober 2012,” jelasnya. Sementara itu, Kapolres Sanggau, AKBP Winarto membenarkan bahwa anggota Polsek Kembayan mengamankan gula tanpa dokumen tersebut. Pembawa gula tersebut adalah warga Dusun Balai Karangan IV Desa Balai Karangan. Gula tersebut diduga berasal dari Malaysia tanpa dilengkapi dokumen yang sah. Saat ini pihaknya sedang melakukan penyidikan terhadap gula tersebut. ”Dalam proses sidik anggota. Terkait dengan masalah ini, Polres Sanggau dan jajaran akan tetap melaksanakan penegakan hukum dan penertiban terhadap barang-barang ilegal lainnya,” pungkasnya.
Tabung Gas 3 Kilo Gram Meledak
Tukang Roti Derita Luka Bakar Sekujur Tubuh Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Tukang roti asal Jawa yang baru dua bulan menetap di Sanggau, Sarino (25)menderita luka bakar di sekujur tubuhnya akibat tabung gas 3 kilo gram yang akan digantinya meledak di rumah kontrakannya di Jalan H. Said Kelurahan Beringin Kabupaten Sanggau, Jum’at (2/11) sekitar pukul 05.30. Teman satu rumah Sarino, Sadimin (30) luput dari ledakan tersebut. Ketika ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sanggau, Sadimin tidak mau berkomentar atas kejadian itu. Berdasarkan informasi, kejadian tersebut berawal ketika Sarino hendak mengganti tabung gas elpiji 3 kilo gram yang sudah habis ke tabung gas yang baru. Namun, dirinya lupa, ada kompor Hock disampingnya yang dalam keadaan menyala. Mungkin karena salah memasang selang tabung gas tersebut, api di kompor hock tiba-tiba menyambar tabung gas yang bocor dan terjadilah ledakan yang cukup keras. Menurut warga sekitar, ledakan tersebut terdengar hingga radius 100 meter. Warga sempat berhamburan keluar rumah dan ingin mengetahui sumber suara tersebut dari mana. Api sempat membakar bagian dapur rumah kontrakan Sarino. Namun, Unit Pemadam Kebakaran (UPK) Kabupaten Sanggau segera datang dan memadamkan api. Dengan dibantu warga sekitar, api berhasil dipadamkan. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Sanggau. Petugas UPK Kabupaten Sanggau, Wahyudi ketika ditemui mengatakan, begitu mendengar informasi dari warga, tidak sampai 5 menit, pihaknya langsung meluncur ke TKP. “Alhamdulillah, api berhasil dipadamkan berkat bantuan warga juga. Korban langsung kita bawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan,” pungkasnya.
HO TEL HOTEL Jl. Dr. Setia Budi No. 93 Ptk Telp.: 0561-736195 Fax.: 0561-736668 e-mail : aromainn@ymail.com
Jl. Jendral Ahmad Yani No. 91 Pontianak, Tel : (+62 561) 577 888 Fax. (+62 561) 768 833
HOTELMERPATI Jl. Gajah Mada No. 177-183, Pontianak 78121, Telp. (+62-561) 761598, 761397 (Hunting) Fax. (+62-561) 761398
Jl. Imam Bonjol No. 111 Pontianak, Telp. 0561-745481, Fax. 0561-762662
Grand KARTIKA HOTEL Jalan Gajah Mada No. 89 Pontianak, Telp. (0561) 768999, Fax : 0561-761999
Jl. Rahadi Usman No. 2 Pontianak, T elp. (0561) 734401, Fax. 0561-738457
Jalan Nusa Indah III, Telp. (0561) 732223 Fax. (0561) 742882 Pontianak
Jl. Tajungpura No. 45 Pontianak, T elp. (0561) 736162, 745475 Fax. (0561) 740651
HOTEL KHATULISTIWA Jalan Pahlawan No. 40 Pontianak, T elp. (0561) 735890, Fax. (0561) 739001
Jalan Diponegoro No. 56 Pontianak 78117 Telp. 0561-736793 Fax. 0561 - 734930
Hotel’95 Jl. Sidas No. 8 Pontianak Telp. (0561) 736022/ Fax. (0561) 736200
Jl. Imam Bonjol No. 95 Pontianak, T elp. 7959595 (95 m samping UNTAN)
Hotel Surya Jl. Gajah Mada No. 889 Telp. (62-561) 736 122 Fax. (62-561) 734 374
Jl. Sidas No. 1 1-A Telp. (0561) 734337 Fax. (0561) 760334 Pontianak-Kalbar
Hotel
KAPUAS DHARMA Jalan Diponegoro No. 46 Telp. (0561) 733777 Fax. (0561) 740555
Jl. Imam Bonjol No. 89 Pontianak, Telp. 0561-766669 Fax. 735399
Borneo T Tribune
7
Proyek Jembatan Gantung Gang Swadaya Tak Dikerjakan
Jukaini: Jembatan Gantung Sangat Dibutuhkan Warga
Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau
Proyek jembatan gantung di Gang Swadaya Jalan Jenderal Sudirman Kota Sanggau yang hingga kini tak kunjung dikerjakan, membuat warga sekitar prihatin. Warga Gang Swadaya, Jukaini yang juga Ketua Forum Pemuda Bersatu Kabupaten Sanggau, Jumat (2/ 11) siang mengatakan melihat kondisi jembatan gantung yang sangat memprihatinkan dan sangat parah, harus segera dikerjakan. Karena jembatan tersebut sangat dibutuhkan warga untuk sehari-hari. Tapi hingga sekarang tidak juga diperbaiki. ”Jembatan gantung tersebut sangat diperlukan warga untuk sehari-harinya, namun tidak ada untuk memperbaikinya dengan cepat. Padahal anggaran sudah ada dan material sudah numpuk,” ujarnya. Jembatan gantung tersebut sudah dibangun sejak tahun 1990. Kondisi jembatan yang hanya menggunakan papan itu, sudah sangat
“
Jembatan gantung tersebut sangat diperlukan warga untuk sehari-harinya, namun tidak ada untuk memperbaikinya dengan cepat. Padahal anggaran sudah ada dan material sudah numpuk.
“
Sabtu, 3 November 2012
Landak-Sanggau
memprihatinkan. Lantaran ada papan yang sudah lepas dan goyang. Awalnya, anggaran untuk perbaikan jembatan gantung Gang Swadaya senilai Rp. 50 juta. Namun, karena ada musibah rumah warga yang roboh yang berada di daerah aliran sungai (DAS) dan terbawa arus sungai. Anggaran pun ditambah menjadi Rp. 100 juta lebih. Untuk perbaikan jembatan dan barau. Anggaran yang sudah dicairkan sekitar 30
persen atau Rp. 50 juta. Meterial yang sudah ada seperti batu pun kini menumpuk begitu saja. Material tersebut untuk barau. Seharusnya pengerjaan jembatan harus diutamakan, daripada barau. Tapi hingga sekarang belum juga dikerjakan. ”Kiranya seorang kontraktor jangan mengharapkan uang dari pemerintah untuk 100 persen keluarnya, tapi gunakanlah uang kita yang ada dulu. Makanya, kalau tidak mampu jangan di-
laksanakan,” tegasnya. Sampai sejauh ini, jembatan tersebut digunakan masyarakat dengan keadaan yang terpaksa. Jembatan itu sudah sangat dibutuhkan. Jukaini berharap kepada Dinas PU Kabupaten Sanggau bertanggung jawab. Jangan hanya material yang sudah ada ditonton begitu saja. “Bayangkan, material tersebut sudah lama, bahkan sudah ditumbuhi rumput-rumput . Ada apa sebenarnya?,” ujarnya.
Pihak eksekutif juga perlu koordinasi terkait pembangunan tersebut kepada legislatif. Agar legislatif tidak sembarangan menunjuk kontraktor. “Soalnya sekarang kebanyakan proyek boleh dikatakan banyak jadi aspirasi dewan. Saya berani berkata demikian karena jembatan gantung Gang Swadaya itu juga hasil aspirasi dewan kepada salah satu Dinas PU yang menangani kepada kontraktor yang diinginkan salah satu legislatif (keluarganya). Mampu tidak mampu yang penting mendapat pekerjaan. Jadi yang merasa dirugikan adalah rakyat,” jelasnya. Jukaini menambahkan, protek bukan hanya di dalam kota saja yang perlu dilakukan pemantauan atau pengawasan. “Bayangkan dalam kota saja bisa sangsut, apa lagi yang di luar kota. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan yang ketat. Kalau sampai ada kejadian yang fatal terkait jembatan gantung Gang Swadaya, kami selaku pengguna jembatan tidak akan tinggal diam, tetap berkelanjutan untuk menindaklanjutinya,” pungkasnya.
Elakkan Truk Lawan Arah
Truk Kontainer Terperosok ke Parit
Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Elakkan truk yang berlawanan arah, truk kontainer KB 8218 MA yang dikendarai Saidin (50) yang membawa muatan sabun milik PT. Wing Sungai Mawang jatuh terperosok ke parit di wilayah Kampung Prapat Desa Sebara Kecamatan Parindu, Jumat (2/11) sekitar pukul 02.00. Kasat Lantas Polres
Sanggau, AKP Amri Yudhi ketika dikonfirmasi mengatakan, kejadian tersebut bermula, ketika truk kontainer yang dikendarai Saidin mengelakkan truk yang ada di depannya saat berpas-pasan. Saidin membanting stirnya ke arah kanan untuk menghindari kecelakaan yang lebih parah lagi. Truk kontainer tersebut awalnya dari arah Pontianak menuju Sanggau. Truk kontainer meluncur bebas hingga tak terkendali dan terperosok ke
parit. Setelah truk kontainer tersebut terperosok. Truk yang berlawanan arah dan dielakkan Saidi tersebut, terus melaju ke arah Pontianak dan tidak sempat dilacak identitasnya. ”Ada kemungkinan truk tersebut tidak menyadari kejadian itu. Kejadiannya berlangsung di jalan mulus dekat Ensilu. Ini merupakan laka tunggal dan tidak ada korban jiwa dalam musibah ini,” pungkasnya.
Bupati Resmikan Pabrik Karet Borneo Tribune, Ngabang Bupati landak Dr.Drs. Adrianus Asia Sidot Jum’at (02/11) meresmikan pabrik karet PT.Multi Karet Sejahtera di Desa Tebedah Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak. Peresmian Pabrik karet PT.Multi karet Sejahtera dihadiri wakil Bupati Landak, Kapolres, Kapolsek, Kepala Dinas, kepala kantor yang membidanginya, dan Direktur PT. Multi Karet Sejahtera, Anton Hidayat William, Menejer Perusahaan Thin Sion, Direksi Perusahaan Anton Togi. Anton Hidayat Willian mengucapkan terima kasih atas kepedulian pemerintah Kabupaten Landak. Katanya, berdirinya perusahaan PT.Multi Karet di Kabupaten Landak di daerah Kecamatan Ngabang Desa Tebedak bisa berjalan dengan sukses tanpa ada hambatan dan halangan dari masyarakat Kabupaten Landak, hal ini artinya bah-
KEHILANGAN STNK, KB 3764 LI NK: MH314D204BK186814 NS: 14D-1186602 AN: RUBIATI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.
NGL
Bupati Landak menukul gong yang tanda peresmian beroperasinya pabrik karet PT.Multi Karet Sejahtera di Desa Tebedah. Landak. Foto Istimewa. wa Pemerintah dengan masyarakat turut bekerja sama sehingga tidak ada yang menolak untuk pembangunan perusahaan ini, Camat Ngabang, Kapolres Landak dan Walik Ketua DPRD Kabupaten Landak sebaliknya menyampaikan berterima kasih pada perusahaan PT. Multi Karet Sejahtera yang telah berdiri di tengah-tengah Kabupaten Landak. Dengan demikian petani karet tidak lagi pusing-pusing untuk menjual
hasil karetnya, tidak harus pergi ke Pontianak, karena di kabupaten sendiri sudah berdiri dan sudah dibuka perusahaan karet. Dengan berdirinya pabrik karet di Kabupaten Landak Kapolres juga mengimbau pada masyarakat untuk menjaga kamtibmas; baik itu di lingkungan perusahaan maupun di lingkungan masyarakat tinggal. ”Kita harus menjaga kamtibmas di Kabupaten Landak agar di daerah Lan-
dak aman, dan kondusif,” ujar Kapolres. Harapan sama disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Landak Markus Amid. Markus Amid meminta kepada masyarakat untuk mendukung dan menjaga perusahaan pabrik karet yag di daerah Desa Tebedak karena adanya dukungannya berarti pabrik karet di Desa Tebedak aman. Markus juga mengharapkan agar perusahaan ini mengutamakan pekerjanya
di daerah Tebedak ini. Bupati Landak bernostalgia tentang karet. Katanya pohon karet adalah pohon kehidupan bagi masyarakat, sebab sejak dulu kala pohon karet adalah omset penghasilan masyarakat setempat yang nota bene adalah hidup di perkampungan. “Saya dari kecil, sekolah dan menjadi Bupati sekarang ini… kalau ditoret tangan saya pasti keluar air getah karena hidup saya adalah berasal dari petani karet. Oleh karena itu pohon karet adalah merupakan pohon kehidupan masyarakat setempat yang tidak bisa terpisahkan bahkan tidak bisa dilupakan oleh kalangan masyarakat,” ujarnya. Diakui memang sekarang ini banyaknya perkebunan seperti perkebunan sawit membuat masyarakat manja seperti manjanya pohon kelapa sawit yang terus dipelihara dan dirawat. Namun itu bukan berarti masyarakat meninggalkan karet. “Oleh karena itu saya menghimbau agar masyarakat jangan tinggalkan pohon kehidupan ini, mari beri dukungan kepada perusahaan ini agar masyarakat bisa sejahtera dalam menjual karet-karetnya,” katanya. (Yohnes.J)
Sekadau Borneo Tribune
Sabtu, 3 November 2012
8
Banjir Nanga Mahap Surut Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Banjir yang melanda Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, sejak Jumat pagi kemarin dikabarkan sudah surut. Kendati demikian, warga masih tetap waspada jika terjadi banjir susulan. “Memang sudah surut banjir, namun kita tetap waspada jika ada banjir lagi,” kata Mus, salah seorang warga setempat melalui sambungan telepon, Jumat (2/11).
Mus menambahkan, sebelumnya, sejak Rabu, pusat kota di Kecamatan Nanga Mahap dilanda banjir seiring dengan tingginya curah hujan di kawasan tersebut beberapa hari terakhir. Bahkan di kawasan pasar Kecamatan Nanga Mahap sudah digenangi air dari luapan air yang berkedalaman 80 centimeter hingga 1 meter. Sementara itu, Camat Nanga Mahap, Hermanto, terus mengimbau warganya agar tetap berhati-hati terhadap potensi ancaman bencana banjir susulan akibat tingginya curah hujan akhir-
akhir ini. Imbauan tersebut terutama sekali ditujukan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan pesisir sungai. “Menghadapi musim penghujan saat ini kita ingatkan warga agar waspada akan bencana banjir, terutama warga yang berada di kawasan pesisir pantai sungai Mahap dan sungai Sekadau,” imbau Camat ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (1/ 11) sore. Hermanto mengabarkan bahwa banjir mulai terjadi di pusat kota Kecamatan Na-
nga Mahap, sejak Rabu (31/ 10) lalu. Rata-rata kedalaman air berkisar 1 meter berada dititik jalan menuju pasar Kecamatan Nanga Mahap dan sekitarnya. Namun bersyukur pada sore Kamis (1/11), banjir yang menggenangi pemukiman warga sudah berangsur surut. “Rata-rata kedalaman sekitar 1 meter jalan menuju kawasan pasar, baru sore Kamis airnya surut,” jelasnya. Camat menjelaskan bahwa pihaknya bersama pemerintah desa sudah berupaya menangani masalah bencana banjir di Nanga Mahap.
Upaya yang mereka lakukan berupa memberikan laporan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau melalui instansi-instansi terkait. Oleh karena itu, Hermanto berharap warganya proaktif melaporkan kejadian atau membuat laporan daerah rawan bencana di seantero Kecamatan Nanga Mahap. Nantinya dari laporan itu akan ditindaklanjuti kepada Pemerintah Daerah agar segera ditangani lebih lanjut. “Kita sudah melaporkan banjir kepada Pemerintah Kabupaten Sekadau,” lugasnya. o
Banjir Surut, Camat Nanga Mahap, Hermanto, harus rela berbasahbasahan menerobos banjir yang berkedalaman sepunggung orang dewasa. Banjir terjadi sejak Rabu kemarin, bersyukur pada Kamis dan Jumat banjir berangsur surut. FOTO: Istimewa
Live In IYD 2012, di Kabupaten Sekadau (Bagian7)
Uskup, Pastor dan Suster Silaturahmi
Monitoring Pelaksanaan Pemerintahan Daerah
Borneo Tribune, Sekadau Rumah kediaman Bupati Sekadau, Simon Petrus, yang beralamat di Sanggau Permai, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau mendadak ramai dikunjungi para uskup, pastor dan suster ketika pelaksanaan Indonesian Youth Day (IYD) yang dilaksanakan pada 20–26 Oktober 2012, baru–baru ini. Kunjungan silaturahmi puluhan para imam ini disambut langsung oleh Bupati Sekadau, Simon Petrus didampingi ketua TP PKK Kabupaten Sekadau, Ny. Scolastika Simon Petrus. Kedatangan rombongan para uskup se-Indonesia di kediaman rumah Bupati Sekadau ini sedikit lebih awal dari rombongan para pastor dan suster. Kedatangan para imam dari Gereja Katedral Keuskupan Sanggau ini dijemput langsung oleh petugas dari kediaman rumah Bupati dengan menggunakan mobil. Kondisi cuaca saat itu memang terlihat gelap yang dihiasi dengan rintikan hujan. Namun hal itu tidak mengurangi niat para imam ini untuk memenuhi undangan Bupati Simon Petrus. Uskup, pastor serta suster yang hadir bersilaturahmi di kediaman rumah Bupati ini berasal dari berbagai keuskupan di Indonesia. Wakil Bupati Sanggau, Paolus Hadi beserta istri yang juga ketua umum panitia IYD 2012, juga terlihat hadir pada acara silaturahmi tersebut. Para pastor dan suster
Kunjungan Silaturahmi, para pastor dan suster melakukan kunjungan ke Rumah Bupati Sekadau, di Sanggau Permai ketika pelaksanaan Indonesian Youth Day (IYD), 20–26 Oktober 2012, baru–baru ini. FOTO: Hartono/Humas yang datang juga merupakan perwakilan dari 37 keuskupan yang ambil bagian dalam penyelenggaraan IYD. Kehadiran para imam Katolik di kediaman Bupati ini dijamu dengan makan malam. Mereka juga diberikan batik lingkok, sehingga saat tampil mereka akan terlihat seragam, kecuali Uskup Sintang, Mgr, Agus. Beliau tidak bisa mengenakan batik tersebut, karena ukurannya kebesaran. Berbagai menu makanan khas Dayak dihidangkan pada acara jamuan makan malam bersama tersebut. Ada empat meja yang dipersiapkan untuk menggelar acara jamuan makan malam tersebut. Meja pertama ditempati para uskup bersama Bupati Sekadau, Simon Petrus. Meja kedua, ketiga dan keempat ditempati para pastor, suster serta beberapa orang panitia dari
Jakarta serta panitia lokal dari Sanggau. Uskup Keuskupan Sintang, Mgr. Agustinus, Pr, memecahkan keheningan pada acara silahturahmi malam itu. Dengan penuh semangat, Uskup Agus mengajak para pastor dan suster yang hadir untuk bernyanyi. Suasana kegembiraan seketika bergema mengisi seluruh ruangan rumah orang nomor satu di ‘Bumi Lawang Kuari’ ini. Kehadiran para imam di kediaman rumah Bupati Sekadau di Kabupaten Sanggau ini berlangsung sekitar 3 jam. Suasana penuh dengan persaudaraan dan kekeluargaan. Momen IYD merupakan moment pertemuan Orang Muda Katolik se-Indonesia menjadi momen yang bersejarah bagi banyak orang, terutama bagi OMK. Hal itu juga yang dirasakan oleh para uskup, pastor dan suster.
IYD bisa mempertemukan para imam ini bersilahturahmi dengan Bupati Sekadau. “Ini adalah peristiwa yang bersejarah dan yang sangat berharga bagi kami. Bupati Sekadau sungguh menjadi pelayan masyarakat yang sangat baik. Mudah–mudahan Beliau (Bupati, red) ini menjadi pelayan pilihan Tuhan yang memasyarakat,” ujar Uskup Keuskupan Padang, Mgr. Martinus Situmorang, yang juga ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI). Usai acara makan malam bersama, waktu berpisah pun tiba. Para imam ini dengan berbaris satu persatu menyalami Bupati Sekadau dan ketua TP PKK Kabupaten Sekadau. Ada juga diantara mereka yang terlihat berfoto bersama Bupati sebagai tanda kenangan mereka. o
Wabup: Semua Harus Hemat Energi dan Air Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah kini gencar mengajak masyarakat untuk berhemat energi dan air. Berbagai kebijakan dilakukan untuk merealisasikan hemat energi tersebut. Salah satunya dengan diterbitkannya Inpres Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air. “Gerakan hemat energi harus kita mulai dengan diawali dari diri kita sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan kemudian dilanjutkan pada lingkungan kita masing-masing yang pada akhirnya diikuti oleh masyarakat secara luas,” kata Wakil Bupati Sekadau, Rupinus, ketika membuka sosialisasi Inpres Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air di Aula Kantor Bupati, Jumat (2/11). Sosialisasi juga dihadiri sejumlah anggota Forkopimda Kabupaten Sekadau, SKPD di lingkungan Pemkab Sekadau, instansi vertikal serta para Camat se-Kabupaten Sekadau. Rupinus mengatakan bahwa hemat energi ini harus dilakukan mengingat kebutuhan energi sangat penting di dalam kehidupan seharihari, terutama listrik. “Misalnya setelah selesai
Komisi D DPRD Provinsi Kalbar
Hemat Energi, pemerintah menggelar sosialisasi hemat energi dan air di Aula Kantor Bupati Sekadau, Jumat (2/11). FOTO: Bagus Kosminto/ Borneo Tribune jam kerja lampu dan peralatan elektronik lainnya harus dimatikan di ruang kerja kita. Hanya tempat-tempat penting saja yang harus kita nyalakan, begitu pula di rumah kalau sudah tidur dimatikan lampu yang tidak perlu,” ajak Rupinus. Begitu juga dengan hemat energi terkait pemakaian BBM yang diharapkan dapat dilakukan penghematan serta dipergunakan seperlunya saja. Wabup juga mengingatkan ada kebiasaan pengendara yang sulit dihilangkan, karena sudah terbiasa dengan adanya fasilitas. “Kita berhemat jangan sedikit-sedikit menggunakan kendaraan yang kadang-kadang jaraknya hanya 500 meter saja menggunakan kendaraan bermotor. Sebenarnya bisa dijangkau de-
ngan berjalan kaki sambil berolah raga,” lanjutnya. Selain harus berhemat energi, Wabup menambahkan bahwa penggunaan air juga harus dihemat. Alasannya, karena cadangan air di bumi semakin hari semakin berkurang dikarenakan banyaknya pencemaran akibat dari banyaknya kegiatan penebangan liar dan pertambangan illegal. “Kita mensyukuri nikmat energi dan air yang masih dapat kira rasakan sampai saat ini. Semoga peserta sosialisasi benar-benar mengerti dan memahami tujuan dari sosialisasi ini sesuai dengan Inpres No 14 Tahun 2011 dan Surat Edaran Gubernur Kalimantan Barat yang berkaitan dengan itu,” ucap Rupinus. Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setda
Kabupaten Sekadau, Jimmy Sallan, mengatakan dasar sosialisasi ini dilakukan untuk memenuhi Amanat Inpres Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Surat Edaran Gubernur Kalimantan Barat yang berkaitan dengan penghematan energi. “Tujuan disebarluaskan kepada masyarakat secara luas untuk dapat diketahui dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur di dalam Inpres tersebut,” terangya. Kegiatan tersebut diikuti semua SKPD di lingkungan Pemkab Sekadau, instansi vertikal, para Camat dan pemuka masyarakat. Narasumber dari Dinas ESDM Propinsi Kalimantan Barat yang disampaikan oleh Susiani Juliati, Kabid Kelistrikan. o
Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Anggota Komisi D DPRD Provinsi Kalbar yang membidangi Pendidikan, Kesehatan dan Sosial berkunjung ke Kabupaten Sekadau, Rabu, kemarin. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka monitoring pelaksanaan pemerintahan daerah, terutama terkait dengan bidang yang ditangani komisi tersebut. Ketiga anggota Komisi D DPRD Provinsi Kalbar yang bertandang ke Kabupaten Sekadau itu adalah Martinus Sudarno (FPDI Perjuangan), Yuliana (Gerindra) dan M Isa (Partai Demokrat. Mereka diterima Asisten II Pemerintah Kabupaten Sekadau, H. Khandra Asmarahady. Kedatangan para wakil rakyat ini mendapat apresiasi dari jajaran Pemerintah Kabupaten Sekadau. “Kita berterima kasih sekali atas kedatangannya,” ujar Khandra saat memimpin pertemuan dengan para anggota dewan di ruang rapat Kantor Bupati Sekadau. Pertemuan tersebut juga dihadiri sejumlah pimpinan SKPD terkait. Diantaranya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, dr. H. Wirdan Mahzumi, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Sekadau, Djemain Burhan, Direktur RSUD Sekadau, dr. Libra serta sejumlah Kepala Bagian di Sekretariat
Daerah Kabupaten Sekadau. Dalam pertemuan itu, jajaran Pemerintah Kabupaten Sekadau memaparkan kondisi daerah yang ada sekarang. Selain itu, mereka juga berharap para wakil rakyat tersebut dapat memperjuangkan apa yang dibutuhkan oleh Kabupaten Sekadau. Tak hanya yang berkaitan dengan Komisi D, sejumlah aspirasi yang notabenenya bukan kekhususan Komisi D juga disampaikan. Khandra, misalnya meminta para anggota dewan agar dapat memperjuangkan renovasi steigher penyeberangan dari Pasar Sekadau ke Seberang Kapuas. “Banyak masyarakat yang mengeluh ke kita karena kondisi steigher itu sudah rusak. Kita sulit untuk memperbaikinya karena staigher ini milik Dinas Perhubungan Provinsi. Karena itu, tolonglah disampaikan kepada Dinas Perhubungan Provinsi,” ujar Khandra. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, dr. Wirdan Mahzumi mengupas soal penanganan pasien gangguan jiwa di Sekadau, termasuk pembangunan Puskesmas Kesehatan Jiwa. Menurut Wirdan, masih ada sejumlah fasilitas yang dibutuhkan. Diantaranya masalah Ambulance khusus untuk mengangkut pasien gangguan jiwa yang dilengkapi dengan jeruji. Aspirasi juga datang dari Kepala Dikpora Sekadau,
Djemain Burhan. Pria berkacamata itu menyoroti nasib 312 guru yang mendapatkan tunjangan guru terpencil dari Provinsi. “SK-nya sudah ada. Tapi sampai sekarang tunjangan itu belum cair,” terang Djemain. Sementara itu, Direktur RSUD Sekadau, dr. Libra menyoroti soal fasilitas kenaikan status RSUD Sekadau dari tipe D ke tipe C. Menurutnya, saat ini masih ada ganjalan soal ketersediaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). “Saat ini kita belum memiliki IPAL. Biayanya sekitar 1,6 miliar. Selain itu, kita juga membutuhkan incinerator,” ujar Libra sembari berharap agar ada dukungan pembiayaan dari APBD Provinsi untuk membeli dua fasilitas tersebut. Menanggapi banyaknya aspirasi yang disampaikan, ketiga wakil rakyat ini berjanji untuk memperjuangkan aspirasi tersebut. “Masalah ini akan kita bahas dalam rapat internal komisi,” ujar Darno, panggilan akrab Martinus Sudarno. Pria kelahiran Perongkan, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau itu mengatakan, apa yang disampaikan oleh jajaran Pemkab Sekadau akan mereka perjuangkan agar bisa dibantu di dalam APBD Murni 2013. “Masalah yang diluar komisi kami, seperti masalah steigher akan kita bicarakan dengan komisi terkait. Yakni Komisi C,” tandasnya. o
Komisi D DPRD Kalbar saat berkunjung ke Kantor Bupati Sekadau.
Sabtu, 3 November 2012
Sintang-Melawi
9
Borneo Tribune
Ingin Beli Beras Petani, Bulog Keluhkan Harga Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang PEMERINTAH perlu mengkaji ulang penetapan standar harga beli beras, karena dengan standar harga beli saat ini tak memungkinkan Badan Logistik (Bulog) melakukan pembelian beras yang dihasilkan sentra produksi dalam negeri. Sekalipun beras berkualitas medium yang diperuntukkan bagi Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima Beras Miskin (Raskin).
Sampai saat ini pemerintah masih harus mengimpor ribuan ton beras dari Vietnam dan Thailand untuk memenuhi kebutuhan pasokan Raskin di seluruh Indonesia. Sementara produksi beras local belum bisa di manfaatkan untuk raskin karena terkendala pada harga. ”Kendala kita pada harga. Kita siap menampung beras produksi petani lokal jika kualitas beras yang di hasilkan memenuhi standar dan pemerintah telah menyesuaikan harga beli,” kata
Hafidz Agus Hamdi, Kasi Distribusi Bulog Sintang, belum lama ini. Menurut Hamdi, pihaknya telah mendatangi beberapa sentra produksi beras lokal untuk menjajaki kemungkinan menampung beras local sebagai cadangan beras Bulog. Diantaranya sentra produksi beras di Desa Manis Raya, Kecamatan Sepauk dan Kecamatan Kelam Permai. Ternyata harga beras lokal di kedua sentra produksi beras tersebut masih jauh di atas harga beli yang dite-
“
Kendala kita pada harga. Kita siap menampung beras produksi petani lokal jika kualitas beras yang di hasilkan memenuhi standar dan pemerintah telah menyesuaikan harga beli
tapkan pemerintah. “Harga jual beras yang dihasilkan sentra produksi lokal ini berkisar antara Rp 7 ribu7,5 ribu per-kilo gram, jauh di atas standar harga beras yang ditetapkan oleh pemerintah yakni Rp 6,6 per-kilo gram,” ujarnya. Hamdi mengatakan jika sudah ada kesesuaian harga yang ditetapkan pemerintah dengan harga pasar, Bulog akan menampung beras yang dihasilkan dari petani lokal, sehingga petani tidak akan merasa kesulitan untuk melakukan pema-
” Terapkan MBS, RKS Susun Partisipatif
Pendampingan penyusunan RKS Partisipatif oleh Fasda MBS Melawi. FOTO Eko Susilo/Borneo Tribune
TIM fasilitator daerah program MBS Kinerja-USAID melakukan pendampingan penyusunan rencana kerja sekolah (RKS). Kegiatan diikuti oleh 5 sekolah mitra program MBS dan dipusatkan di SMPN 1 Belimbing. Tujuannya ingin mewujudkan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang mengedepankan unsur akuntabel, transparan dan partisipatif. “RKS yang kita susun hari ini adalah RKS yang telah dibuat bersama oleh pihak sekolah dengan komite sekolah masing-masing. Jadi boleh dibilang RKS ini adalah RKS partisipatif,” kata Johari, district coordinator organisasi mitra pelaksana (OMP) MBS Melawi, kemarin. Pelatihan ini diikuti 6 sekolah mitra MBS yang lokasinya relatif lebih dekat dengan SMPN 1 Belimbing. Sejumlah sekolah yang mengikuti penyusunan RKS antara lain SMPN 1 Belimbing, SDN 5 Pemuar, SDN 1 Nanga Pinoh, SDN 14 Batu Nanta, SDN 08 Poring dan SDN 08 Nusa Penyikap. Lebih lanjut Johari menjelaskan, RKS termasuk sejumlah kegiatan atau program kerja sekolah yang bisa diklasifikasikan dari jangka waktu pelaksanaannya. Mulai dari jangka panjang dengan waktu 4 tahun, kemudian jangka menengah selama dua tahun (RKJM) dan jangan pendek untuk kurun
Sementara itu Fransika St.Clara, bendahara komite sekolah mengatakan bahwa peran komite sekolah SMPN1 Belimbing semakin baik. Ia juga mengatakan pihak sekolah selalu melibatkan komite sekolah dan orang tua murid dalam berbagai kegiatan di sekolah. Baik dalam hal pengembangan sekolah maupun dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. “Sekarang sekolah juga lebih transparan, jadi komite bisa mengetahui di bagian mana dan peran seperti apa yang bisa dilakukan,” jelasnya. Diyakini jika sekolah semakin transparan maka orang tua murid akan semakin meningkat kepedulian terhadap sekolah. Menurutnya jika ada orang tua yang protes terhadap permintaan sumbangan dari sekolah, dipastikanya orang tua tersebut tidak mengetahui bagaimana sebenarnya pengelolaan keuangan di sekolah. “Masyarakat kita ini tahunya kan sekolah gratis karena pemerintah sudah kasih dana BOS. Jadi kalau sekolah minta bantuan atau
sumbangan, mereka pasti akan protes. Tapi jika mereka mendapatkan penjelasan yang benar dan tepat tentang dana BOS itu digunakan untuk apa saja, mereka tidak akan segan-segan memberikan bantuan untuk pengembangan sekolah,” katanya. Hal itu menurutnya telah dibuktikan di SMPN 1 Belimbing. Orang tua murid di sekolah tersebut menurutnya saat ini telah membuat rencana untuk membuatkan pagar sekolah. Pagar tersebut bukan hanya untuk memperindah sekolah, namun menjaga keselamatan anak-anak sekolah juga. Mengingat sekolah berada di tepi jalan raya yang ramai dengan lalu lalang kendaraan. “Untuk memastikan juga bahwa anak-anak tidak akan keluar sekolah sebelum waktunya pulang. Selain itu untuk menjaga keamanan sekolah, karena masih ada orang yang tidak bertanggungjawab yang suka merusak sejumlah fasilitas sekolah. Kalau hanya mengharapkan pemerintah, entah kapan pagar itu bisa dibangun,” pungkasnya. o
Pemkab Hasilkan 112 Perda
“
Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh PEMKAB Melawi sejak tahun 2004- 2012 sudah menghasilkan 111 peraturan daerah (Perda) yang telah diundangkan atau diberlakukan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada tahun 2012 ini saja, ada 11 Raperda yang telah disetujui pihak DPRD Melawi untuk disahkan menjadi Perda. Tinggal menunggu hasil klarifikasi dan evaluasi dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, apakah layak atau tidak menjadi Perda. “Perda Melawi yang telah diundangkan sejak 2004-2012 itu, juga sudah termasuk sekitar lima perda inisiatif dewan. Pada tahun ini, pihak DPRD juga ada mengusulkan satu perda inisiatif,” kata Kabag Hukum Sekda Melawi,
Untuk Perda yang akan direvisi itu Perda yang lama tetap masih berlaku
“
Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh
waktu 1 tahun atau RKT. “Di dalam RKS tergambar juga kegiatan-kegiatan sekolah yang dalam pelaksanaan akan melibatkan partisipasi orang tua. Bentuknya bisa macam-macam, bisa untuk pembangunan fisik atau bisa juga kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak di sekolah,” jelasnya. Sementara itu, Handi Kurniawan guru SMPN1 Belimbing yang menjadi salah satu peserta penyusunan RKS partisipatif dan me-
nyebutkan bahwa dirinya agak mengalami kesulitan saat memasukkan sejumlah indikator dalam RKS. Khususnya pada point persentase keberhasilan dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah. “Misalnya untuk masalah buku paket atau buku pelajaran. Saya tidak menguasai hal itu, maka saya harus wawancara dulu dengan bagian perpustakaan atau guru mata pelajaran yang bersangkutan. Kemudian kan harus dipersentasekan, jadi lumayan pusing lah,” ujarnya. Dirinya memang sudah beberapa kali mendapatkan pelatihan penyusunan RKS, namun baru kali ini yang dirasakan sangat mendetail. Namun begitu ia mengaku senang lantaran bisa belajar langsung untuk penyusunan RKS. “Baru tahun inilah, guru banyak dilibatkan dalam penyusunan RKS. Biasanya kan hanya beberapa saja dan bersama kepala sekolah. Kemudian dalam penyusunanya biasanya hanya diambil dari contoh RKS sekolah lain,” ujarnya.
Jaya Sutardi Foto Eko Susilo/Borneo Tribune
Jaya Sutardi, Kamis (1/11). Lebih lanjut Jaya jelaskan bahwa dari Perda yang sudah diundangkan tersebut, beberapa diantaranya sedang proses pencabutan. Hal ini disebabkan karena ada keluar peraturan perundang-undangan baru, sehingga setelah dievaluasi harus di cabut ataupun diganti dengan Perda
yang baru. Karena bagaimanapun sebuah Perda harus mengacu pada aturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Mantan Kabid catatan sipil ini mengungkapkan total Perda yang sedang proses pencabutan ada sebanyak 11 Perda. Enam Perda diantaranya dicabut atau tidak berlaku lagi tanpa diganti dengan Perda baru karena retribusi yang dihasilkan nol. Keenam Perda tersebut yakni retribusi izin usaha jasa konstruksi, retribusi pelayanan kesehat-
an pada pusat kesehatan masyarakat, retribusi tanda daftar perusahaan, retribusi izin usaha perdagangan, penerimaan sumbangan pihak ketiga dan retribusi izin usaha industri. “Seperdi Perda tentang retribusi izin usaha perdagangan (SIUP), dulunya memang berlaku. Tapi sekarang sudah dicabut penuh tidak berlaku lagi. Karena amanat undang-undang terbaru,” ujarnya. Sedangkan untuk lima Perda lainnya juga ikut proses pencabutan, hanya saja diganti dengan Raperda yang baru salah satunya seperti Perda retribusi pelayanan persampahan atau kebersihan yang diundangkan tahun 2005. “Untuk Perda yang akan direvisi itu Perda yang lama tetap masih berlaku,” pungkasnya. o
saran produksi. Selama ini, lanjut Hamdi, beras lokal yang dihasilkan petani di Kecamatan Sepauk dan Kelam Permai lebih banyak dijual ke luar Sintang. Diakui Hamdi, kebutuhan Bulog akan beras masih sangat tinggi. Sampai akhir Bulan Oktober tahun ini, Raskin yang dikeluarkan Bulog untuk RTS mencapai 5.217 ton. Sebanyak 3.289 ton didistribusikan di wilayah Kabupaten Sintang, sedangkan 1.929 ton didistribusikan di wilayah Melawi. Jumlah ini
jauh berkurang dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Berkurangnya jumlah raskin yang dikeluarkan, karena sejak Juni 2012, Bulog sudah menggunakan data RTS berdasarkan data hasil sensus tahun 2010, dimana terjadi penurunan keluarga miskin kedua kabupaten tersebut sebanyak 17 persen. “Berdasarkan data baru ini, RTS di kabupaten Sintang 25.959 dan RTS di kabupaten Melawi 12.773,” pungkasnya. o
Distamben Data Aktivitas Perusahaan Tambang Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh DINAS Pertambangan dan Energi (Distamben) Melawi kini sudah melakukan pendataan terhadap perusahaan pertambangan yang beroperasi di Melawi. Termasuk mengecek izin-izin usaha pertambangan (IUP) yang sudah kadaluarsa. “Jadi kita sudah melakukan pendataan terhadap perusahaan yang masih aktif dan tak aktif. Data rekap ini nantinya akan disampaikan kepada provinsi maupun Direktur Minerba Kementerian ESDM di pusat. Sekarang tinggal menunggu tanda tangan bupati,” kata Teguh Hadi Santosa, Kabid Pertambangan Umum, Distamben Melawi, baru-baru ini. Sebelumnya, terang Teguh, sejumlah perusahaan pertambangan yang telah mendapatkan IUP memang ada yang sudah habis masa izinnya. Makanya data rekap yang disampaikan Distamben ke pusat diharapkan dapat menjadi pertimbangan sehingga IUP milik berbagai perusahaan tersebut bisa dinyatakan Clear and Clean (CnC) dari Kementerian ESDM. “DPRD Melawi juga sudah meminta data perizinan pertambangan di Melawi, terutama terkait dengan evaluasi perizinan yang telah diberikan oleh Pemkab Melawi. Nanti ini juga akan kita sampaikan kepada mereka,” kata Teguh. Ia juga menjelaskan kini untuk IUP yang telah dikeluarkan oleh Pemkab Melawi, memang dibenarkan sebagian besar masih berstatus IUP eksplorasi. Distamben terang Teguh mengaku kesulitan untuk meminta para pemegang IUP tersebut untuk meningkatkan kapasitas menuju ke status produksi. “Bahkan banyak alamat perusahaan dan nomor kontak yang kini sulit dihubungi. Sehingga setiap kali kita
Teguh Hadi Santosa Foto Eko Susilo/Borneo Tribune
surati selalu tak ada respon. Hanya beberapa perusahaan yang bisa menjalin komunikasi dan menjalankan kewajibannya,” papar Teguh. Perusahaan pertambangan yang tercatat memiliki IUP hingga tahun 2012 ini sendiri mencapai 53 perusahaan. Sebagian izin tersebut berupa andesit, zircon, batubara, tembaga hingga perizinan penambangan emas. “Kalau sekarang yang masih aktif kebanyakan adalah andesit. Zirkon dulu pernah ada tapi sekarang sudah tak aktif lagi,” ungkapnya. Teguh juga menerangkan, sejak tahun 2012 ini, Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) kabupaten Melawi sama sekali tidak mengeluarkan izin usaha pertambangan (IUP). Perubahan aturan untuk penerbitan IUP yang mengacu pada UU nomor 4 tahun 2009 menjelaskan, bahwa proses perizinan usaha pertambangan harus ditetapkan melalui proses lelang oleh pusat. “Hingga sekarang, sejak awal tahun ini, kita belum sama sekali menerbitkan IUP baru untuk perusahaan pertambangan karena aturan mensyaratkan harus ada proses lelang sebelum penerbitan IUP,” terangnya. IUP sendiri maksimalnya bisa mencapai lima tahun tergantung dari luas dan komoditasnya. Menurut Teguh, izin pertambangan juga bisa diberikan di kawasan hutan asal ada izin pinjam pakai dari kementerian kehutanan. o
14 Mahasiswa Terima Beasiswa dari Perusahaan Sawit Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang PT Sumber Hasil Prima (SHP) -PT Sinar Sawit Andalan (SSA), dua perusahaan perkebunan sawit beroperasi di Kecamatan Serawai dan Kecamatan Ambalau Sintang memberikan beasiswa kepada 14 mahasiswa asal penduduk sekitar. Beasiswa itu diberikan berasal melalui Divisi Corporate Social Responsibility (CSR). Sementara penerima beasiswa berasal dari 10 perguruan tinggi di Nanga Pinoh, Sintang, dan Pontianak. Hal itu disampaikan Yohanes S. Laon, CSR Manager saat peluncuran program beasiswa dihadiri 32 orang tua atau wali mahasiswa pe-
Manager CSR PT.SHP dan PT.SSA Yohanes Supriyadi memberikan sambutan saat meluncurkan beasiswa di aula Kecamatan Serawai. FOTO: Endang Kusmiyati/Borneo Tribune serta beasiswa, camat, kepala desa dan tokoh masyarakat di Aula SMPN 1 Serawai, Kamis, (1/11). Yohanes dalam sambutannya mengatakan pendaftaran
program beasiswa ini dibuka pada Juni- Agustus 2012 dimulai proses seleksi administrasi, verifikasi, dan penetapan. Program beasiswa terbagi atas 2 kategori, yaitu beasis-
wa sosial dan beasiswa khusus. Diantaranya ada 10 orang mendapat sertifikat beasiswa sosial, sedangkan 4 orang lainnya mendapat sertifikat
beasiswa khusus. Penerima beasiswa adalah siswa yang telah melalui proses seleksi dan terpilih karena memenuhi syarat yang telah ditetapkan perusahaan. “Ini adalah beberapa bagian kecil ari visi perusahaan untuk membangun masyarakat, dalam arti kata mempersiapkan masyarakat adat menuju pemberdayaan dirinya yang hakiki” ujar mantan aktivis ini. Pada kesempatan sama, Mr. Soh See Hong, General Manager kedua perusahaan ini menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan semua pihak yang telah saling bekerjasama membangun dan menjaga perkebunan di wilayah ini. “Saya mengapresiasi bantuan berbagai pihak di dua keca-
matan ini sehingga operasional perusahaan kami berjalan sebagaimana mestinya. Program beasiswa ini merupakan salah satu dari upaya kami untuk membangun sumber daya manusia di wilayah ini, dengan harapan kedepan mereka menjadi kader-kader masyarakat adat yang berkompeten, berdedikasi dan berkapasitas, baik intelektual, ketrampilan hidup maupun moral,” katanya. Kedepan, bila mereka telah selesai, mereka boleh bekerja bersama kami sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Dilanjutkan pria yang akrab dipanggil Pak Soh ini, dalam operasional perusahaan, manajemen patuh dan tunduk pada Standard Operational Procedure (SPO) perusahaan, hukum dan perunda-
ngan yang berlaku di NKRI termasuk melakukan Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit yang memenuhi Prinsip dan Kriteria RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) untuk produksi minyak sawit berkelanjutan. Camat Serawai, Oktavianus Harsumpeda mengaku mendukung program ini. “Harapan saya, program ini terus berlanjut sesuai dengan perkembangan perusahaan. Dan kepada orang tua penerima beasiswa, haruslah disadari bahwa beasiswa ini bantuan yang bertujuan untuk meringankan beban orang tua, bukan mengambil alih atau menggantikan. Orang tua harus tetap memonitor, memotivasi anaknya untuk terus belajar dengan baik hingga sarjana,” harapnya. o
Kapuas Hulu
Borneo Tribune
Sabtu, 3 November 2012
10
Harga BBM ‘Tetangga’ Mahal Daerah Perbatasan Minta Perhatian Pemerintah Borneo Tribune, Putussibau SELAMA ini warga daerah perbatasan masih tergantung dengan negara tetangga, mulai dari sembako hingga barang-barang strategis lainnya. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk memicu tingginya permintaan
akan kebutuhan sehari-hari, salah satunya Bahan Bakar Minyak (BBM). Minyak jenis premium yang berasal dari negara tetangga harganya cukup mencekik ekonomi masyarakat berkisar antara Rp 8.500 hingga Rp 9.000/ liternya. Oleh karenanya
mesti ada langkah bijak yang diambil pemerintah sehingga kebutuhan masyarakat akan BBM di daearah perbatasan bisa terpenuhi tanpa tergantung dengan negara tetangga. “ Kita harapkan pemerintah memikirkan hal ini, sebab ini kebutuhan vital
masyarakat, perlu didirikan SPBU di perbatasan ini,” ujar Jangu jakson warga perbatasan, belum lama ini. Menurut Jangu, sulitnya mendapatkan minyak asal Indonesia menjadi kendala masyarakat daerah perbatasan sehingga masyarakat
Pelaku Pembacokan Diamankan Kasat Reskrim: Mengalami Kelainan
“
Hanya saja ini merupakan tindak pidana, maka kami akan melakukan proses hukum, dan kami akan membawa yang bersangkutan untuk diperiksa oleh dokter spesialis
pingi keluarganya. “Hanya saja ini merupakan tindak pidana, maka kami akan melakukan proses hukum, dan kami akan membawa yang bersangkutan untuk diperiksa oleh dokter spesialis,” jelasnya. Dikatakannya, keterangan dokter nantinya akan menjadi pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara ini. Selain menga-
“ Menurut informasi yang saya terima kendalanya terkait perizinan dari pihak Pertamina Balikpapan yang sampai saat ini belum keluar,” cetunysa saat dihubungi via telepon (2/11). Selaku Camat, Salahpudin sangat mendukung harapan masyarakat akan SPBU, sebab kondisi minyak di daerah perbatasan masih menggunakan mi-
dapat senantiasa mendukung dan menjaga kekompakan dalam mensukseskan kegiatan bergensi ini yaitu Festival Danau Sentarum, “ ujarnya di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu, serta ratusan masyarakat saat acara Halal Bihalal Idul Adha di Gedung Olahraga Lanjak, Kamis (1/ 11) kemarin. Menurutnya, Festival Danau Sentarum tersebut memiliki nilai positif bagi kehidupan masyarakat terutama yang berada di Lanjak dan Kecamatan Batang Lupar, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain Danau Sentarum masuk dalam kawasan Ke-
Tu, pelaku pembacokan ibu kandung, istri dan ibu mertua saat ini diamankan di Mapolres Kapuas Hulu. Foto: Timotius/ Borneo Tribune mankan tersangka, pihaknya juga mengamankan barang bukti yang digunakan untuk membacok tiga orang wanita tersebut. Pelaku akan dijerat pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan luka berat. Sementara itu, Alam yang mengaku keluarga tersangka mengatakan, kondisi Tu memang ada kelainan, yang terjadi secara tiba-tiba. Sebelumnya menurut Alam, tersangka sedang bekerja di Sumatera Barat dan pulang ke kampung halaman sekitar Agustus lalu. Kemudian tersangka bekerja di Nanga Dua, karena melihat kondisinya semakin tidak karuan, ada kelainan, maka dipulangkan lagi. “Dia kumat sekitar jam 12 siang, menurut yang mendengar Tu ini berteriak ada mo-
nyet di rumah, semua yang dilihatnya sudah seperti binatang sehingga terjadilah pembacokan yang dilakukannya kepada ibu kandung, istri dan ibu mertuanya,” tutur Alam. Selama ini, pihak keluarga kata Alam berusaha ingin membawa Tu berobat ke dokter spesialis namun terganjal masalah dana, Alam meminta agar ada perhatian dari semua pihak terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu. “Kami sangat mengharapkan bantuan semua pihak agar yang bersangkutan bisa diobati dan tidak membahayakan orang lain, ini bisa saja dialami semua orang, untuk itu kami mohon ada perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu,” pungkasnya. (Freelancer/ Timotius) o
nyak dari Malaysia. “Apa yang dikatakan masyarakat itu benar, kita kesulitan mendapatkan minyak Indonesia, terpaksa kita menggunakan minyak Malaysia itupun harganya cukup mahal, yang menjadi harapan kita ini menjadi perhatian sebab menyangkut kebutuhan masyarakat,” tandasnya. (Freelancer/ Timotius) o
Lanjak Siap Jadi Tuan Rumah Festival Danau Sentarum Borneo Tribune, Putussibau PEMERINTAH Kabupaten Kapuas Hulu melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu akan menggelar Festival Danau Sentarum, Desember mendatang. Festival Budaya Danau Sentarum ini bertujuan mempromosikan potensi wisata Danau Sentarum dan kearifan lokal masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu ke dunia luar. Camat Batang Lupar, Gunawan meminta agar seluruh masyarakat Batang Lupar selalu menjaga kekompakan serta mendukung kegiatan tersebut. “Saya mengimbau agar masyarakat Batang Lupar
“
Borneo Tribune, Putussibau PELAKU pembacokan ibu kandung, istri dan mertua, Tu (nama disamarkan, red), harus mendekam dibalik jeruji Polres Kabupaten Kapuas Hulu, sementara tiga wanita yang menjadi korbannya, Selasa, 30 Oktober 2012 lalu, saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Diponegoro Putussibau. “Saat ini pelaku sudah kita amankan, hanya saja karena kondisi yang bersangkutan ada sedikit kelainan, jadi kita belum bisa melakukan pemeriksaan lebih dalam, saat ini kita masih hanya melakukan penahanan,” kata AKP Oloan Siahaan Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, di ruang kerjanya, Jumat (2/11). Dikatakan Siahaan, jika dilakukan pemeriksaan oleh petugas, Tu, harus didam-
ketergantungan dengan Negara Malaysia. Sementara itu, Camat Badau, Ahmad Salahpudin mengatakan pihaknya sudah pernah memberikan rekomendasi kepada pengusaha akan tetapi untuk APMS, hanya saja menurut Salahpudin sejak dibangun beberapa tahun lalu, hingga saat ini belum bisa difungsikan.
camatan Batang Lupar, secara otomatis dapat menambah pendapatan masyarakat setempat, seperti dibukanya warung makan, penginapan dan sebagainya. Gunawan merasa yakin, selama ini masyarakat Lanjak atau Kecamatan Batang Lupar dikenal sangat kompak dalam berbagai kegiatan, apalagi dari kegiatan yang bergengsi itu. “ Mari kita sukseskan Festival Danau Sentarum, sebab memiliki dampak positif bagi kemajuan Kabupaten Kapuas Hulu khususnya untuk Kecamatan Lanjak, yang akan banyak dikunjungi orang luar, atau wisatawan,” ungkapnya. (Freelancer/Timotius) o
Lanjak Ibukota Kecamatan Batang Lupar akan menjadi pusat kegiatan pelaksanaan Festival Danau Sentarum. Foto: Timotius/Borneo Tribune
PT. BUMI BORNEO CEMERLANG
Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg
Gallery
Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998
Panorama Danau Sentarum yang akan terus dipromosikan dengan berbagai kegiatan salah satunya Festival Danau Sentarum. Foto/Istimewa
Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( l07.05 l07.55 l11.10 l14.35 l16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( l07.00 l07.55 l11.55 l15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( l07.30 l11.35 l15.30 )
GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( l08.00 l12.55 l17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)
PALAPA TAXI
PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG
Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2
Jl. Niaga No. 25
0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :
BERANGKAT:
05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00
IKLAN BARIS Dijual
Dicari
Peluang Usaha
Rumah Permanen. Jl. Purnama Komp. Dinasti Indah Blok B No. 14 Ptk. Ukuran Tanah 10 x 18 m2, Ukuran Bangunan 9 x 15 m2. Hub:085252015279
SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562
BISNIS FOREX! Daftar hr ini, besok psti dpt Profit (7% selama 100 hr) www.forexal.com SMS “PETUNJUK” Hp.087885563999 T.07789645034
Dijual Bangunan
Paket DAHSYAT MITSUBISHI!! Colt Diesel + Dump. DP Cuma 75 Juta + Bns TV LED 24” Hub. 085 268 495 763
Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Dijual
Dijual Tanah
Peluang Bisnis
Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336
Bisnis Forex! Modal Min Rp.300rb, Profit Besar, Cek UTK Pns, Pensiunan dll. Info www. inforexal.com, SMS “MINAT” Hp. 087885563999
DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977
Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW
Dijual tanah, 364 M2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Kost
Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000
Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.
Iklan Baris: 1 baris / hari Rp. 6.000,-
Teras Borneo Tribune
Sabtu, 3 November 2012
DPRD Nilai Landasan Supadio Sudah Tidak Layak lama yang bisa dikatakan sudah kadarluarsa,” kata Agus, Jumat (2/11). Dari informasi yang dia dapat, seluruh maskapai sudah memiliki tipe NG dan akan mengganti pesawat lamanya dengan tipe baru tersebut, namun karena kondisi landasan yang tidak memungkinkan untuk masuk pesawat tipe baru itu mengakibatkan banyak pesawat model lama yang kondisinya dipertanyakan masih digunakan. Ia pun menyatakan, insiden tergelincirnya pesawat Lion Air pada Kamis malam, menambah deretan kasus serupa di bandara kebanggan masyarakat
Kalbar tersebut. “Bayangkan saja, dalam lima bulan terakhir saja sudah ada tiga kali kejadian pesawat tergelincir. Ini tentu mengharuskan pemerintah pusat dan PT. Angkasa Pura untuk segera membangun landasan baru, agar kelayakan landasan untuk didarati pesawat dengan tipe baru bisa dilakukan,” tuturnya. Ketua Komisi C DPRD Kubu Raya itu menyatakan, jangan sampai terjadi kecelakaan fatal, baru semua pihak mulai sibuk berbenah. “Ini sudah ketiga kalinya terjadi pesawat tergelincir. Jangan sampai kejadian ke empat nanti terjadi kecelakaan fatal baru semuanya
sibuk,” katanya. Agus menyatakan, tidak hanya landasan pacu yang harus segara dibangun, fasilitas lainnya dari bandara tersebut seperti terminal kedatangan dan keberangkatan baik regional maupun internasional juga harus segera dibenahi. “Dalam hal ini, kita memberikan apresiasi kepada PT. Angkasa Pura II yang telah mulai melakukan pembangunan pada fasilitas bandara, namun kita harapkan agar itu bisa segera direalisasikan karena ini sangat mendesak sekali untuk mewujudkan pelayanan terbaik bagi para pengguna jasa bandara,” katanya.
Landasan Supadio Kembali Gelincirkan Pesawat kukan evakuasi,” tuturnya. Berdasarkan data yang ada, untuk tahun 2012 ini, sudah terjadi tiga kasus pesawat tergelincir di landasan Supadio Pontianak. Sebelumnya, tanggal 1 Juni 2012 lalu, pesawat Sriwijaya Air tujuan Jakarta-Pontianak tergelincir di bagian kanan landasan. Meski tidak ada korban dalam insiden tersebut, namun pesawat naas
itu harus diparkir untuk dibongkar dan hingga sekarang karena masih harus di telaah lebih jauh oleh KNKT terkait penyebab kecelakaan tersebut. Belum sempat pesawat tersebut di bongkar, tanggal 19 Oktober lalu, pesawat Sriwijaya dengan nomor penerbangan SJ B 737-400 kembali tergelincir. Dalam insiden tersebut juga tidak ada korban jiwa
Hal tersebut kembali terjadi malam ini, dimana pesawat Lion air dengan nomor penerbangan JT 716 juga tergelincir di ujung landasan. Tergelincirnya Lion di landasan Supadio juga sudah dua kali terjadi. Dimana sebelumnya pada tanggal 2 November 2010 lalu, pesawat Lion Air juga tergelincir saat hujan beserta angin kencang turun di sekitar Pontianak.
Keerkoff dan Kenangan Masa Kolonial (kini stadion PSP). Tepat di samping kompleks SMP Zuster. Lokasinya terdapat di jalan A R Hakim (dahulu bernama Francis weg), dan Jalan R A Kartini (keerkoof weg). Kata Keerkoff sendiri merupakan sebutan untuk tempat pemakaman dalam bahasa Belanda. Sama dengan
istilah Sentiong dalam bahasa Cina. Belum terdapat data yang menjelaskan secara rinci tanggal serta tahun kapan pertama kali pemakaman ini digunakan. Yang jelas pemakaman ini telah ada sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda ada di Pontianak. Terdapat sejumlah ma-
kam pekuburan Katolik dan makam pekuburan umum di keerkoff ini. Keberadaannya seolah juga menjadi saksi bisu keberadaan Bruder van Huijbergen dalam menjalankan misinya di Kalimantan Barat. Dan juga menjadi saksi bisu sejarah keberadaan pemerintahan Hindia Belanda di Pontianak.
FirPemkot Bangkitkan Kesenian jarang ditemui di tengah kota. Untuk membangkitkan dan melestarikan kesenian hadrah ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pontianak menggelar Festival Hadrah yang digelar selama dua hari mulai tanggal 30-31 Oktober 2012 di Keraton Kadriah. Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Syarif Ismail, festival hadrah ini masih dalam rangkaian memeriahkan Hari Jadi Kota Pontianak ke 241. “Saya harap, melalui Festival Hadrah ini bisa kita
jadikan sebagai sarana dalam upaya menggali, melestarikan serta mengembangkan kesenian di Kota Pontianak, khususnya kesenian yang berakar dari seni budaya masyarakat Islam ini,” harap Syarif Ismail, saat menutup Festival Hadrah di Keraton Kadriah, belum lama ini. Kepala Disbudpar Kota Pontianak, Hilfira Hamid menuturkan, masyarakat sangat antusias mengikuti dan menyaksikan Festival Hadrah ini karena sudah sangat jarang digelar. “Kita berupaya membangkitkan kembali kesenian yang sudah mengakar di
masyarakat seperti festival hadrah ini,” kata Hilfira Hamid. Festival ini diikuti oleh 11 kelompok yang masingmasing menampilkan kebolehannya dalam memainkan hadrah serta menari mengikuti irama rebana, memukau penonton yang menyaksikannya. Pemenang Festival Hadrah se Kota Pontianak, diraih Perkumpulan Seni Hadrah Arafah A dari Kelurahan Dalam Bugis, juara kedua kelompok Harapan Bersama dari Desa Kapur dan juar ketiga PH A Almuthatahirin dari Beting Permai.
11
Korupsi dan Pencucian Uang Penyebab Degradasi Hutan Borneo Tribune, Jakarta Tiga lembaga swadaya masyarakat yang terdiri dari WWF-Indonesia, Indonesia Working Group on Forest Finance dan Transparency International Indonesia menyatakan siap memantau pemberantasan korupsi dan pencucian uang di sektor kehutanan. Hal ini dinyatakan saat Diskusi Publik “Pola Korupsi dan Pencucian Uang dalam Tindak Kejahatan Kehutanan” yang diadakan oleh konsorsium tiga lembaga tersebut pada hari ini (Rabu, 31/10) lalu di Serambi Salihara, Jakarta Selatan. Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi, tindak korupsi dan pencucian uang di sektor kehutanan telah merugikan negara sebesar 100 miliar dollar amerika. Sementara pada bulan Agustus 2011, Kementerian Kehutanan mengeluarkan laporan bahwa praktek korupsi dan pencucian uang di sektor kehutanan di Kalimantan telah merugikan negara lebih dari 300 triliun rupiah. Kedua laporan ini menunjukkan masih lemahnya integritas dan akuntabilitas lembaga pemerintah di sektor kehutanan. Sekretaris Jenderal
Transparency International Indonesia, Teten Masduki, mengatakan,”Hilangnya tutupan hutan yang tinggi di Indonesia menjadi cerminan tingkat pengelolaan manajemen kehutanan yang buruk dan cenderung korup. Hasil riset yang telah di lakukan oleh TI-Indonesia, korupsi terjadi di setiap lini manajemen kehutanan, mulai dari peraturan yang ada , manajemen pengelolaan hutan, hingga penegakan hukumnya.” Pola relasi kekuasaan desentralisasi membawa implikasi pada terjadinya pergeseran relasi kekuasaan pusat – daerah dan antar lembaga di daerah. Berbagai perubahan ini membuka peluang maraknya ‘money politics’ oleh kepala daerah untuk memperoleh dan mempertahankan dukungan dari legislatif, pemanfaatan berbagai sumber pembiayaan oleh anggota legislatif sebagai setoran bagi partai politik serta – yang paling umum, adalah keinginan untuk memperkaya diri sendiri. Peluang korupsi sektor sumber daya alam semakin terbuka dengan adanya perbedaan/inkonsistensi peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah, Kolusi antara legisla-
tif dan eksekutif serta minimnya porsi partisipasi dan pengawasan publik. Dalam kurun waktu 25 tahun, tutupan hutan di Pulau Sumatera berkurang setengahnya dari 25,3 juta hektar di tahun 1985 menjadi hanya 12,5 juta hektar di tahun 2009. Penurunan luas tutupan hutan ini banyak diwarnai oleh praktekpraktek ilegal dari kebijakan perijinan sampai dengan praktek suap. Direktur Program Kehutanan WWF-Indonesia, Anwar Purwoto, menyatakan bahwa pola-pola perusakan hutan yang sistematik lewat korupsi dan pencucian uang semakin mendesak keanekaragaman hayati di hutan tropis Indonesia menuju kepunahan. “Semakin sempitnya hutan sebagai habitat satwa justru semakin memperbesar wilayah konflik antara manusia dan satwa serta hilangnya keseimbangan ekosistem yang tak jarang menimbulkan bencana. Akhirnya menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi,” tambah Anwar. Ketiga lembaga yang tergabung dalam konsorsium SIAP II (Strengthening Integrity and Accountability Program II) ini mengajak seluruh pihak baik dari peme-
rintahan di tingkat pusat dan daerah, pengusaha, maupun masyarakat untuk mempertahankan wilayah hutan yang tersisa dengan mendorong pengelolaan hutan yang lebih baik. Koordinator Indonesia Working Group on Forest Finance, Willem Pattinasarany, mengatakan,” Komitmen Pemerintah Indonesia Dalam UNFCCC 15 di Copenhagen tahun 2009 untuk menurunkan emisi sebesar 26% mewajibkan pemerintah untuk mematuhi komitmen tersebut. Caranya adalah dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mendukung investasi di sektor pengelolaan sumberdaya alam khususnya di atas kawasan hutan.” Konsorsium SIAP II mendukung penuh dan membantu lembaga keuangan dan perbankan dalam merancang berbagai panduan seperti Know Your Customer (KYC) dan CDD (Customer Due Dilligence) di sektor Kehutanan. “Dengan adanya panduan KYC dan CDD ini perbankan diuntungkan dengan memiliki nasabah yang bersih, sedangkan para pengusaha diuntungkan karena dipercaya oleh lembaga perbankan untuk didukung pembiayaan usahanya,“ lanjut Willem. (rilis)
nya tidak begitu. Kampus cenderung sudah sepi jika sore menjelang. Mahasiswa di kampus hanya karena mereka kuliah, jika sedang tidak kuliah mereka di rumah atau di tempat di mana mereka bisa nongkrong. Inisiatif belajar sendiri, keinginan menjadikan perpustakaan sebagai rumah ke dua, belum muncul. Mereka masih sangat bergantung pada dosen. Ada dosen mereka belajar. Tak ada dosen, mereka tidak belajar. Sementara itu, ruang-ruang kerja dosen cenderung juga sepi senyap. Ruang kerja dosen tidak nyaman bagi dosen. Maklum, ruang-ruang itu seperti ruang kerja seorang staf administrasi. Ruang itu bukan seperti ruang kerja peneliti dan
konsultan. Ruang itu menjadi tempat orang berkumpul, berbicara, ngobrol, dan bahkan ngerumpi. Semua orang dijadikan secara alami ‘tukang gosip’. Lalu, lihatlah dosen-dosen kita, lihatlah tipologi mereka. Bicara mereka, gaya hidup mereka, dll. Bandingkan dengan karya-karya mereka, bandingkan ilmu-ilmu mereka dan sebarannya untuk masyarakat. Bila sudah begini, saya tidak mampu membayangkan bagaimana situasi lima, sepuluh, atau dua puluh tahun yang akan datang. Pasti mahasiswa kita akan ketinggalan dibandingkan mereka. Pasti kita akan kalah bersaing. Jangan menyesal kalau nanti kita menjadi penonton di daerah sendiri.
itu tidak melebar. Karena berbeda pendapat itu menjadi suatu hal yang wajar. Layaknya dalam kehidupan rumah tangga juga ada perbedaan pendapat yang bisa saja memicu terjadinya konflik. Tapi yang terpenting tidak melebar dan menjadi sebuah kekerasan massal. Karena ini menjadi keprihatinan kita,” lugasnya. Muda merasa prihatin dengan fenomena konflik sosial masyarakat yang terjadi di Lampung. Namun, lanjut Muda, dengan kejadian itu hendaknya semua pihak dapat membuka pikiran agar lebih berhati-hati jika bera-
da pada daerah yang majemuk. “Kita merasa prihatin dengan kejadian yang ada di Lampung. Karena hanya perkara yang sederhana namun dapat memicu konflik yang sangat besar,” ujarnya. Berkaca dari kejadian yang terjadi di Lampung, Muda berharap KKR tetap mempertahankan sebagai daerah yang kondusif serta menghargai dan tidak mudah menyelesaikan segala sesuatu itu dengan mengatasnamakan kelompok etnis. (Achmad Munandar/ Borneo Tribune)
sebut, kedua kepala truk yang dikemudikan Petrus dan Suratno hancur remuk tak berbentuk. Lingwan warga Desa Lingga Adik Petrus saat ditemui di RS. Yarsi, dirinya mengatakan bahwa Ia mengetahui kejadian ini, lantaran diberitahu oleh orang melalui telepon bahwa Petrus abangnya tabrakan dan tewas. “Saya sangat terkejut mendengar kabar, bahwa abang saya telah tabrakan, saya pun langsung ke lokasi kejadian,” paparnya. Lanjut Lingwan, sesampai di lokasi kejadian, Ia sudah melihat abangnya yang tergeletak di tepi jalan. Dan kemudian Ia pun ikut bersama Mobil Patroli Lantas Polresta Pontianak ke RS. Yarsi. “Abang saya awalnya masih di Truk, dengan kondisi yang sudah meninggal, kemudian dibantu warga dikeluarkan dari Truk,” ungkap-
nya. Sementara itu Apong (35) warga Pancaroba yang merupakan keponakan Petrus, mengatakan bahwa Ia mengetahui dari saksi mata, bahwa Petrus pamannya tersebut sudah pelan mengendarai truk, bahkan sudah berhenti dan hendak ke pinggir jalan. Namun truk dari arah Pontianak mau arah Tayan malah keluar dari batas jalan dan menabrak truk pamannya tersebut. “Orang banyak bilang supir truk dari arah Kota Pontianak tersebut, ngantuk. Jalannya truk sudah lari-lari dari batas garis tengah di jalan, sehingga masuk ke jalan dari arah Tayan hendak ke Kota Pontianak,” ungkapnya. Sementara itu kasus kecelakan maut antara truk vs truk yang terdapat korban jiwa atas nama Petrus, ditangani Sat Lantas Polresta Pontianak.
Kerinduan Akademik Itulah kesimpulan saya ketika kemarin mengunjungi Universitas Indonesia, Depok. Saya mengunjungi perpustakaan dan berada di sana sampai malam menjelang. Di dalam ruang baca di perpusatakaan di sana, suasananya masih ramai. Masih banyak mahasiswa yang bertahan di sana membaca buku, mencari bahan kuliah. Kendaraan di tempat parkir juga masih banyak. Padat. Baik parkir mobil atau parkir motor. Beberapa ruang kerja dosen, juga masih terang benderang. Itu tanda masih ada aktivitas. “Mungkin mereka masih membuat laporan atau apa,” kata teman saya, seorang dosen di sana. Ketika saya sampai di
kantin, untuk makan malam, di sana juga banyak orang. Wow! Suasana ini mengingatkan saya pada suasana yang saya lihat di kampus Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Kuala Lumpur. Perpustakaan buka sampai jam 10 malam. Di dalam ruangan itu, mahasiswa masih sibuk membaca atau mencatat. Kampus tidak sepi meskipun jam-jam kuliah sudah berakhir. Mereka di kampus bukan semata karena ada kuliah. Mereka di kampus juga untuk belajar. Tidak heran jika ada yang menganggap selama kuliah, kampus atau lebih tepatnya perpustakaan adalah rumah ke dua selain tempat kost. Sedangkan di kampus kita di sini, keadaan rasa-
Pembangunan Berkeadilan “Upaya kita untuk melakukan pencegahan konflik yakni dengan melakukan pemberdayaan serta melakukan pembangunan yang berkeadilan,” ujar Bupati KKR, H. Muda Mahendrawan, Jumat (2/11). Muda berpendapat, rasa ketidakadilan itu terkadang menjadi pemicu konflik yang terjadi pada lingkungan sosial masyarakat. Karena jika di dalam satu kelompok terpenuhi dengan rasa ketidakadilan yang kemudian menimbulkan kecemburuan sosial yang tinggi, sehingga itu dapat menyebabkan terja-
dinya konflik. “Jadi kata kuncinya, masalah ketidakadilan. Jika semuanya diayomi dan adil, termasuk kelompok etnis dan warna, saya yakin konflik itu tidak akan meluas dan hanya berada pada skala kecil dan tidak meluas,” ucapnya. Menurutnya, apabila di dalam satu kelompok timbul perbedaan pendapat itu merupakan suatu hal yang wajar. Tapi yang terpenting bagaimana permasalahan itu tidak melebar dan menimbulkan kekerasan massal. “Yang terpenting konflik
Petrus Tewas Mengenaskan Jalan Budi Utomo Kecamatan Pontianak Utara yang juga merupakan supir truk pengangkut pupuk terpaksa mendapat perawatan intensif. Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Trans Kalimantan ini terjadi ketika saat itu Petrus yang mengemudikan truknya yang membawa Kayu Simpiran dari Desa Pancaroba hendak ke Kota Pontianak. Sedangkan Suratno mengendarai truk bermuatan pupuk dari kota ke arah Tayan. Namun tepat di Desa Lingga Jalan Trans Kalimantan, Petrus mengurangi kecepatannya, bahkan hampir memberhentikan truknya di pinggir jalan, dan disaat itu pula truk yang dikemudikan oleh Suratno, melewati garis batas jalan, dan menabrak Truk yang dikemudikan oleh Petrus. Akibat dari kecelakaan ini, Petrus tewas di tempat
dengan kondisi yang mengenaskan. Yakni dengan bola mata sebelah kanan lepas, dada robek, kepala berdarah, kaki kiri robek, sehingga luka yang diterima oleh Petrus dari kecelakaan tersebut, membuat Petrus tewas di tempat. Sedangkan, Suratno, mengalami luka robek di wajah, luka disekujur tubuh, paha bagian kaki kanannya patah dan juga mengalami luka di rongga dada. Keduanya pun langsung diselamatkan oleh warga setempat, mereka dilarikan menggunakan mobil ambulan dan mobil Patroli Lantas Polresta Pontianak ke RS. Yarsi Pontianak di Jalan Tanjung Raya II Kecamatan Pontianak Timur. Suratno mendapatkan perawatan medis, sedangkan Petrus, jenazahnya dibersihkan oleh perawat. Sementara itu kondisi kedua truk yang tabrakan ter-
CMYK
Seremonial
12
www.borneotribune.com
Borneo Tribune
16 Parpol di Verifikasi Faktual KPU
Sabtu, 3 November 2012
Panwaslu Kalbar Turunkan Tim Khusus Perwira Kodam Dilatih Menembak
TIM KHUSUS Panwaslu Kalbar turunkan Tim Khusus untuk awasi verifikasi faktual 16 parpol di Kalbar calon peserta pemilu tahun 2014, Jum’at (2/11). FOTO : Andika Lay/Borneo Tribune. Pelaksanaan pengawasAndika Lay an verifikasi faktual parpol Borneo Tribune, Pontianak pada hari pertama berjalan lancar dan singkat. “Kesan Sesuai dengan jadwal saya, bahwa partai sudah verifikasi factual partai menyiapkan diri terhadap politik calon peserta pemilu pelaksanaan verifikasi tahun 2014 di tingkat pro- faktual ini, jauh hari sebevinsi yang dikeluarkan lumnya, itu tergambar keKPU Provinsi Kalbar, se- tika pelaksanaan verifikasi jak Jum’at (2/11) hingga faktual pada partai NasSenin (5/11) 2012 dilaku- dem, yang kebetulan pada kan verifikasi faktual ter- hari pertama saya masuk hadap 16 parpol yang lulus dalam Tim 1 yaitu melakuseleksi administrasi di kan pengawasan pada partai Nasdem beralamat di Jl. tingkat Pusat. Ketua Panwaslu Kalbar, Karangan No. 37 PonHawad Sriyanto mengata- tianak,” jelas Hawad. Hawad berharap, agar kan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk pelaksanaan verifikasi pengawasan verifikasi faktual berikutnya parpol faktual parpol ini. Tim ini sudah menyiapkan dokusecara teknis bekerja ber- men administrasi dan faksama KPU akan menda- ta fisik yang dipersyaratPARTAI NASDEM tangi kantor pengurus kan agar prosesnya berjaAksesoris Partai Nasdem menyambut kedatangan Tim Verifikator KPU Kalbar, parpol terkait dengan peng- lan tepat waktu, sehingga Jum’at (2/11). FOTO : Andika Lay/Borneo Tribune. awasan verifikasi faktual penyampaian hasil verifiterhadap enam hal, yaitu kasi dapat segera dilakujumlah dan susunan ke- kan KPU Kalbar pada 4-5/ pengurusan dengan cara 11 dan segera dilakukan mencocokan kesamaan perbaikan oleh Parpol pada nama dalam SK kepengu- 6-12/11, dengan demikian rusan dengan KTP, keter- verifikasi hasil perbaikan wakilan perempuan pada pada 13-19/11 sesuai dekepengurusan sekurang ngan harapan. o kurangnya 30 %, jumlah susunan kepengurusan parpol 75 %, domisili kantor, keberadaan PNS/TNI dan Polri dalam kepengurusan dan fungsionaris rangkap jabatan. “Panwaslu Kalbar suPROSES VERIFIKASI dah membentuk tim khuTim KPU memverifikasi sus sejak 26 Oktober lalu. susunan pengurus Partai Tim ini terdiri dari gaHanura di awasi Tim bungan unsur Panwaslu Khusus dari Panwaslu dan Mitra Pengawas Kalbar, Jum’at (2/11). Pemilu (MPP). Hari ini, FOTO : Andika Lay/ Jumat (2/11) tim kita berBorneo Tribune. sama KPU Kalbar mendatangi empat kantor pengurus parpol, yakni Nasdem, PDP, PKS dan Hanura. Pelaksanaan dilakukan serentak mulai pukul 14.00,” jelas Hawad. Lebih lanjut Hawad merinci nama Tim Khusus Pengawas Verifikasi Faktual, yaitu Tim 1 terdiri dari dirinya, Kuswidiyantoro, Natalis Boni, Tim 2 adalah Rita, Ubitgam Sakhirda dan Titi Sundarti, Tim 3 terdiri dari Ruhermansyah, Hamidi, Beri Maulia dan Tim 4 terdiri dari Jaya Putera, Sri Hastuti dan Gerry Shimpado Pratama. Pengawasan selanjutnya, kata Hawad, tim akan melakukan pengawasan pada Sabtu, (3/11) empat Parpol yaitu Partai Demokrat, Golkar, PKB, PPRN dan pada Senin (5/ 11) terhadap delapan parpol yaitu PAN, PDI-P, GERINDRA, PKPI, PKBIB, PPN, PPP dan PBB. CMYK
MENEMBAK Perwira Kodam XII Tanjungpura mengikuti latihan menembak dengan senjata FN 46 untuk memelihara dan melatih kemampuan atau ketangkasan menembak bagi para Perwira Kodam. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune. Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak
Perwira Kodam XII Tanjungpuraan melaksanakan latihan menembak dengan menggunakan senjata Pistol jenis FN 46, di lapangan tembak Brimob Polda Kalbar Jalan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Jum’at (2/11). Latihan menembak Pistol tersebut dalam rangka melaksanakan program kerja Kodam XII/Tanjungpura pada Triwulan ke IV. Dengan keterbatasan waktu, maka latihan menembak ini dilaksanakan selama tiga hari. Dihari pertama dan kedua yang melaksanakan latihan menembak diperuntukan bagi prajurit yang berpangkat bintara dan tamtama menggunakan senjata laras panjang. Hari ketiga semua perwira melaksanakan latihan menembak pistol dimulai dari pukul 07.30. Dalam pelaksanaan latihan menembak Pistol jenis FN. 46 ini dimaksudkan untuk memelihara dan melatih kemampuan atau ketangkasan menembak bagi para Perwira Kodam XII Tanjungpura untuk pemeliharaan guna mendapatkan hasil yang maksimal. o
Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan
Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy