cmyk
I DEALISME, K EBERAGAMAN
DA N
KEBERSAMAAN
Borneo Tribune www.borneotribune.com
Kamis, 8 November 2012
23 Dzulhijjah 1433 H - 25 Kauw Gwee 2563
Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103
Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121
Bolos Sekolah Main Billiar
Pelajar SMA Kabur Didatangi Sat Pol PP Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak SEJUMLAH pelajar kabur saat didatangi Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Pontianak, saat tengah bermain beliar di Jalan MT Haryono saat jam pelajaran sedang berlangsung, Rabu (7/11). Karena kabur saat hendak di razia Sat Pol PP, para pelajar ini pun meninggalkan barang miliknya di tempat billiar tersebut ....Ke Halaman -11
S uara Enggang Generasi Dangkal
P. Florus Kolomnis
GENERASI dangkal adalah generasi internet yang gampang mengetahui banyak kejadian atau memperoleh informasi. Pencet atau sentuh saja beberapa tombol di alat canggih teknologi informasi. Lalu terpampanglah berita gempa bumi di Jepang atau letusan gunung di dekat Kutub Utara. Geser tombol
HADIRI Wakil Gubernur, Christiandy Sanjaya, usai menghadiri rapat Paripurna di DPRD Kalbar menyempatkan waktu untuk menghadiri seminar Nasional Pencegahan Korupsi. Wagub hadir didampingi Sekda Kalbar M Zeet Hamdy Assovie. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
....Ke Halaman -11
B uah Bibir Bangun Lingkungan Sehat DINAS Kesehatan Kabupaten Kubu Raya (KKR) memastikan bahwa jumlah penderita demam berdarah di seantero KKR angkanya tidak terlalu signifikan apabila dibandingkan dengan penderita di sejumlah daerah lain di seantero Provinsi Kalbar. Pelaksana Tugas (Plt) Kepada Dinas Kesehatan KKR, ....Ke Halaman -11
KPK Selamatkan Aset Negara 152, 9 Triliun Seminar Nasional Pencegahan Korupsi
Titus Nursiwan
Merebus Pasta NINA sedang menyiapkan pasta daging untuk makan malam pada pesta yang dia siapkan. Namun, ketika dia pergi ke kantor, dia lupa memasukkan sausnya ke kulkas. Dia sangat kuatir pastanya akan jadi bau dan berbahaya jika dimakan, namun karena sudah tidak punya waktu untuk membuatnya lagi. Nina kemudian menelepon Balai Pengawasan Obat dan Makanan dan berkonsultasi mengenai hal tersebut. Pihak Balai menyarankan agar nina merebus pasta itu lagi. Malam itu, ketika pesta sedang berlangsung, tibatiba telepon rumah Nina berdering. Rekan Nina mengangkatnya. Muka Nina merah padam ketika temannya itu berteriak, “Ada telepon dari Balai POM!! Mereka menanyakan, apakah yang makan sausnya tidak apa-apa?”o
Penyelundupan Paruh Enggang Kalbar Masuk Pengadilan
”Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam kurun waktu selama tahaun 2011 berhasil mengamankan atau menyelamatkan aset atau kekayaan sebesar Rp 152,9 triliun, dan berhasil mengamankan atau menyelematkan kerugian uang negara Rp 134,7 miliar,”. Kutip Sekjen KPK, Bambang Sapto Pratomosunu, saat menyampaikan materi Pemberantasan Korupsi Melalui Koordinasi dan Supervisi Pencegahan. Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak SEMENTARA, Gubernur Kalbar Drs Cornelis, MH pemberantasan korupsi telah menjadi salah satu fokus utama Pe-
merintah Indonesia pasca reformasi. ”Hal terpenting yang harus dilaksanakan adalah bagaimana upaya kita dapat mencegah sebelum terjadinya korupsi, kata Gubernur, Rabu (7/ 11) dalam sambutan yang diba-
Tanggal 13 November Sidang Agenda Saksi
cakan Sekda Kalbar, Drs M Zeet Hamdy Assovvie, saat menyampaikan sambutannya pada Pembukaan Seminar Nasional Pencegahan Korupsi, di Balai Petitih Kantor Gubernur. ....Ke Halaman -11
Kucing Langka Ditemukan di Pematang Gadung
Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak TANGGAL 13 November 2012 mendatang, Pengadilan Negeri Kelas II A Kota Pontianak menggelar sidang kasus penyelundupan Paruh Enggang dengan terdakwa dua Warga Ne-
gara Asing (WNA) dari Republik Rakyat China (RRC), yakni atas nama Zheng Jin Mei (39) dan She Xio Xing Sebelumnya kasus penyelundupan dengan terdakwa dua WNA asal RRC ini, berhasil ditangkap oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar, saat hendak menyelundupkan Paruh Burung Enggang Kalbar melalui Bandara Supadio Pontianak ....Ke Halaman -11
Mahasiswi Kurir Narkoba Ditangkap di Hotel
Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak
Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak
KUCING langka dari keluarga felidae yaitu jungle cat atau flatheaded cat di temukan di hutan daerah Desa Pematang Gadung Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Menurut Ketua Ketapang
DUA wanita kurir Narkoba di Pontianak, ST (24) warga Kecamatan Pontianak Timur dan BN (18) merupakan salah satu oknum Mahasiswi di Kota Pontianak, berhasil ditangkap Sat Narkoba Polresta Pontianak
....Ke Halaman -11
di Hotel 95 Jalan Imam Bonjol Kecamatan Pontianak Selatan, Rabu (7/11). Penangkapan yang dilakukan Polresta Pontianak melalui Sat Narkoba, terhadap kedua wanita ini, berawal dari ST dan BN sudah menjadi Target Operasi (TO) Sat Narkoba Polresta ....Ke Halaman -11
Pontianak Heritage Melayani: - Antar Jemput Penumpang & Carter - Jasa Pengiriman Barang & Dokumen
Di atas gapura masuk vihara terdapat keterangan yang menunjukkan tahun 1829 M sebagai periode vihara ini. Warna merah mendominasi hampir di sebagian besar bangunan yang dahulu lebih di kenal dengan sebutan kelenteng tiga atau Thian Hou Keng . Oleh Achmad Asma dZ Tiang dan rangka bangunannya terbuat dari kayu ulin yang di beri warna merah dan kuning emas. Di tiga pintu utama terlukis gambar dewa-
dewa Khong Hu Chu. Dinding dan altar terdapat patung dan lukisan yang bermakna tentang filosofi ajaran kehidupan Ada beberapa bagian dalam vihara yang memiliki makna serta sejarahnya tersendiri. se-
perti Pot sembahyang dewa Langit Bumi, yang konon bertarihk tahun 1673 M. Yakni pada masa di Mancuria bertahta raja Khan hi (16621722). Ada juga Lonceng tua pek kong, yang konon dibawa pada tahun 1789, pada masa raja Khen Long (1736-1796). Dalam perkembangan sejarahnya vihara ini sudah mengalami beberapa kali pemugaran sampai seperti keadaan yang seperti sekarang ini. Salah satunya pada tahun 1906, vihara di renovasi menjadi tiga ....Ke Halaman -11
Tempat Pot Sembahyang ini adalah yang pertama kali terdapat disini. Pada pemugaran pertama, tempat pembuangan ini hendak dipindahkan. Namun, karena begitu sulit akhirnya tidak jadi. Kemudian Pot Sembahyang yang lebih besar di letakkan di atasnya. Foto Koleksi Pribadi Achmad Asma dZ
Menyambut Natal & Tahun Baru Banjir Hadiah Langsung
PT. ANZON AUTOPLAZA Cabang: Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000, Sampit : Jl. Jend Sudirman Km. 1
HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -
cmyk
Vihara Bodhisatva Karaniya Metta
Kamis, 8 November 2012
Kayong Utara
Borneo T Tribune
2
Sengketa Tanah
Puskesmas dan Rumah Dinas Camat Terancam Disegel Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana
Salam. Redaksi mengundang pembaca Borneo Tribune untuk mengirim tulisan untuk rubrik “Citizen Journalism”. Bentuk tulisan dapat berupa laporan kegiatan, opini, surat pembaca, puisi, cerita pendek. Panjang tulisan maksimal 500 kata. Kirimkan tulisan ke email: yusriadii@yahoo.com. Terima kasih.
T
AJUK
Kita Butuh ‘Dahlan-dahlan’ Lebih Banyak Lagi
M
enteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan kembali menggebrak bangsa ini. Pria bersepatu kets ini seperti memiliki banyak jurus untuk melanjutkan perbaikan Negara ini. Ketika dipercayakan sebagai Direktur Utama PT PLN, Dahlan Iskan tak sukan-sukan berkerja sendiri. Ia mulai ‘bersih-bersih’ sehingga PLN bisa mendistribusikan listrik kepada masyarakat lebih maksimal dan jauh lebih baik. Dahlan mampu menekan byarpet dan pemadaman bergilir. Di eranya, rakyat benar-benar bisa menikmati terangnya listrik sesungguhnya tanpa rasa was-was giliran pemadaman. Bukan itu saja, Dahlan terus memperbaiki manajemen bagi calon pelanggan baru. Sejumlah program digeber dan dicanangkan, alhasil, bila ingin penyambungkan listrik tak perlu menunggu bertahun-tahun, cukup hitungan hari. Tumpukan antrian penyambungan baru terselesaikan. Pengemar makanan kaki lima ini, diawal-awal kepemimpinannya di Kementerian BUMN sempat ‘mengamuk’ di pintu tol. Mafhum saja, dengan kondisi Jakarta sumpek dengan kemacetan, masyarakat harus dihadapi dengan antrian panjang di depan pintu tol. Padahal, rakyat ingin ‘memberikan’ uang sebagai pengganti penggunaan fasilitas umum milik Negara itu. Gebrakan tersebut jelas berdampak baik. Sejumlah ide kreatif dan inovatif terbangun untuk mengatasi pelayanan lokel di pintu tol. Terpenting, karyawan ‘pintu tol’ tambah displin tidak telat masuk. Nah, baru-baru ini, mantan CEO Jawapost Group ini membuat telingga senator di senayan bergetar kencang. Mereka kebakaran jenggot lantaran Dahlan yang dengan tenang mengungkapkan ada oknum-oknum wakil rakyat terhormat tersebut diduga ‘memeras’ BUMN. Jelas, ‘nyanyian merdu’ tersebut sertamerta disambut suara sumbang. Banyak tudingan mengatakan itu sebagai upaya Dahlan menaikkan popularitas, ada yang mengatakan ini merupakan strategi Dahlan untuk menuju politik sesungguhnya, bahkan ada yang menantang Dahlan untuk membeberkannya. Bukan Dahlan namanya bila tak membalas sahutan tersebut. Penulis yang banyak melahirkan buku-buku inspiratif ini, dengan tenang juga mengatakan dirinya siap menyampaikan nama-nama oknum tersebut jika diundang DPR RI. Badan Kehormatan (BK) DPR RI mengamini. Di dalam siding BK tersebut, Dahlan menyampaikan siapasiapa saja yang diduga menginginkan upeti bila proyek pemerintah menggucur ke sejumlah BUMN tersebut. Memang, Indonesia perubahan. Perubahan itu butuh perjuangan dan pengorbanan. Untuk itu, Bangsa ini masih sangat membutuhkan Dahlan-dahlan lainnya. Sosoksosok yang mampu bekerja dengan hati dan ikhlas. Sosok yang bisa berpihak dan memiliki komitmen kuat kepada rakyat. Sosok-sosok yang berprinsip ‘bila bisa cepat, mengapa harus diperlambat’. Toh, rakyat sejahtera, Negara juga kuatkan?
S
ENGET
Kita Butuh ‘Dahlan-dahlan’ Baru lagi - Maju terus pantang mundur Bang Tribune
Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan
Sejumlah ahli waris yang mengklaim tanah yang saat ini berdiri bangunan Puskesmas Tanjung Satai dan rumah dinas Camat Pulau Maya mengancam akan menutup segala aktifitas maupun kegiatan di atas tanah yang bermasalah tersebut. Ancaman tersebut ditegaskan oleh Abdul Karim, SH yang mengatasnamakan pihak ahli waris yang memiliki hak atas tanah dalam surat yang disampaikan kepada Bupati KKU, H. Hildi Hamid sebagai tindaklanjut dari sikap Pemerintah yang dirasa membohongi ahli waris dari kesepakatan yang sebelumnya telah disepakati. Dalam surat tertanggal 16 Oktober 2012 tersebut, tertulis perihal pemberitahuan dan laporan bahwa para ahli waris sebatas memberitahukan akan melakukan penutupan segala aktifitas di atas tanah yang bermasalah sebagai bentuk kekecewaan. “Kami kecewa dengan sikap Pemerintah Daerah yang telah membohongi kami dengan tidak menepati hasil keputusan rapat,” tegas Abdul Karim di dalam suratnya. Sebelumnya pada beberapa waktu lalu telah dilakukan audiensi dengan anggota DPRD beserta Pemerintah Kabupaten Kayong Utara (KKU). Yang dihadiri oleh Dinas Kesehatan, Camat Pulau Maya, bagian Pemerintahan Setda KKU beserta pihak ahli waris guna pembahasan sengketa lahan yang berukuran sekitar 140 x 180 meter. Di atas tanah sengketa itu, selain terdapat rumah dinas camat, Puskesmas Tanjung Satai juga terdapat beberapa rumah lainnya. Seperti rumah dinas para medis dan rumah penduduk. Dalam hasil rapat tersebut disepakati bahwa Pemerintah Daerah akan memberikan santunan kepada pihak ahli waris tanah tersebut dan akan dianggarkan melalui APBD Perubahan tahun 2012. “Namun setelah kami kon-
Inspirasi Oleh: Yusriadi Yanto mengatakan dia akan menerbitkan buku untuk launching beberapa hari lagi. Ninda, Mahmud dan Holi, meminta dibuatkan pengantar. Marsita, Sulis, juga begitu. Wah! Saya bangga sekali. Saya merasa sangat senang melihat mereka berhasil melaunching buku untuk kesekian kalinya. Yanto, Ninda, Mahmud, Holi, Marsita, Sulis, adalah mahasiswa STAIN Pontianak yang bergabung dengan Club Menulis STAIN Pontianak yang saya tangani sekarang. Sebagian dari mereka bergabung sejak awal, menjadi tim yang ber-
Sengketa Tanah, lokasi tanah yang disengketakan persis berada di bawah bangunan Puskesmas Tanjung Satai serta Rumah Dinas Camat Pulau Maya. Apabila benar akan dilakukan penyegelan terhadap kedua bangunan tersebut, maka sebagian besar masyarakat Pulau Maya akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. FOTO: Abdul Khoir/ Borneo Tribune firmasi ke semua pihak, ternyata tanah itu tidak ada dianggarkan,” lugasnya. Disebutkan pula alasan mengapa ancaman penutupan rumah dinas camat dan puskesmas akan dilakukan. Hal itu merupakan upaya pemenuhan janji kepada Pemerintah Daerah bahwa apabila dalam APBD Perubahan tidak terealisasi maka akan dilakukan penarikan lahan. “Kami akan menarik tanah yang dipakai pemerintah daerah, hal ini sesuai dengan keputusan hasil rapat,” tegasnya. Dari informasi yang dihimpun di lokasi sengketa, pada tahun 2011, pihak ahli waris juga pernah melakukan aksi menuntut hak dan sempat mengerahkan massa. Namun masih dapat diredam dengan melakukan musyawarah. Pada akhir Oktober 2012, pihak ahli waris sempat mendatangi lokasi tanah yang tengah disengketakan tersebut dan melakukan pengukuran batas lahan. Sementara itu, saat dikonfirmasi, Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) KKU mengatakan pihaknya tidak dapat menyampaikan keterangan. Karena dalam kapasitas permasalahan tersebut saat ini sudah dilakukan rapat koordinasi di lingkungan sekretariat daerah.
“Secara teknis surat resmi tetap akan dibalas dengan resmi. Namun apa bentuk tindakan dan jawaban. Apakah jalur hukum atau lainnya saat ini menunggu instruksi pimpinan,” kata Kabag Hukum Setda KKU, Mulyadi, Rabu (7/11). Sementara itu, Camat Pulau Maya, H. Oesman Basri saat dikonfirmasi di Pulau Maya mengatakan, pihaknya di dalam status sengketa dan hak di atasnya hanya sebagai pengguna. Bahkan pihaknya tidak dapat berbuat banyak terkait bagaimana pemberian keputusan terkait permasalahan tersebut. “Kami hanya pengguna dan dalam kapasitas sebagai camat adalah sebagai kepanjangan tangan dari pimpinan untuk menyampaikan informasi dari atas ke bawah dan begitu juga sebaliknya,” kata Basri. Menurutnya, pasca keluarnya ancaman akan dilakukan penutupan segala aktifitas di semua bangunan di atas lahan sengketa tersebut, segala aktifitas rutin masih berjalan seperti biasa dan tidak ada tanda-tanda yang dapat dikategorikan sebagai upaya penghambat atau menghalang-halangi. Karena terdengar kabar pada Rabu (7/11) kemarin adalah waktu yang akan dipergunakan para ahli waris untuk melakukan penyegelan. “Semua masih normal.
Puskesmas pun masih tetap melayani masyarakat yang berobat,” terang Basri. Sementara itu, Kepolisian Sektor (Polsek) Pulau Maya terkait kabar akan adanya penutupan fasilitas di atas tanah bersengketa tersebut mengklaim telah mengetahui informasi tersebut. “Surat tembusan kami terima, tapi itu surat pemberitahuan penutupan aktifitas. Namun bukan surat izin melakukan aksi demo atau aksi damai lainnya,” kata Kapolsek Pulau Maya, Ipda. Jasmin Dolok Saribu. Selain Polsek Pulau Maya yang mendapat tembusan surat tersebut, DPRD KKU, LO Polres Ketapang, Sekda KKU, Dinas Kesehatan Bagian Pemerintahan, Camat Pulau Maya dan Kepala Desa Tanjung Satai juga mendapatkan tembusan surat serupa. “Kami sudah sampaikan kepada Kapolres. Beliau memerintahkan cari orangnya untuk selanjutnya mengurus izin melakukan aksi dan itu kami lakukan,” ujar Jasmin. Menurutnya, jika dalam praktiknya nanti ada aksi massa yang melakukan penutupan fasilitas umum. Apalagi itu merupakan fasilitas Puskesmas yang merupakan instalasi penting dan pihak ahli waris belum memiliki izin melakukan aksi dapat dikategorikan sebagai
aksi illegal. “Dan pihak kepolisian berhak untuk membubarkan aksi tersebut. Kita belum perlu BKO personil dari Ketapang, karena sampai saat ini belum ada tanda-tanda pergerakan aksi tersebut,” tegasnya. Dirinya sempat mengkhawatirkan jika aksi tersebut benar-benar terjadi, maka segala kemungkinan bisa saja terjadi. Karena dari keterangan beberapa masyarakat sekitar mereka akan membalas aksi penutupan Puskesmas dengan aksi perlawanan fisik. Hal tersebut diakui Burhan yang merupakan salah seorang warga yang bertetangga dengan tanah sengketa, dimana masyarakat akan melawan aksi tersebut. “Kalau sampai menyegel rumah sakit (Puskesmas, red) sih kami lawan. Sengketa sih sengketa tapi kalau orang berobat jadi susah siape yang nak tanggung jawab,” tegas Burhan dengan nada geram. Sama halnya dengan Muslimah, salah seorang pasien yang usai memeriksakan diri di Puskesmas tersebut sempat terkejut mendengar ancaman aksi penutupan Puskesmas. “Kenapa harus ditutup. Puskesmasnya kan gak salah, kenapa gak langsung ke Bupati saja, jangan ke sini,” tuturnya.
Berpacu dalam Karya sama-sama menulis dan saling menyemangati dalam berkarya. Sebelum ini mereka sudah menerbitkan kumpulan tulisan mereka sendiri. Mereka sudah punya buku. Jika dihitung dengan telunjuk mungkin tidak cukup untuk menyebut buku-buku yang sudah mereka hasilkan. Lebih sebelas. Meskipun hasil karya mereka (termasuk saya) belum memuaskan untuk para kritikus buku, tetapi saya tetap bangga karena ada karya. Saya tetap jumawa mengatakan bahwa hasil karya mereka hari ini adalah bagian dari proses menjadi penulis. Buku yang dihasilkan hari ini adalah ba-
gian dari buku bermutu di tahun-tahun mendatang. Untuk saat ini, bagi kami, lebih penting sampul buku dibandingkan isi buku. Pepatah Inggris yang mengatakan jangan menilai buku dari sampulnya, biarlah nanti diterapkan untuk mereka –setelah proses berjalan. *** Tetapi, di balik rasa senang itu saya juga gelagapan. Saya sendiri bagaimana? Ya, saya juga harus mempersiapkan buku untuk launching. Saya tidak boleh menjadi penonton. Saya mau, saya ada karya juga. Rasanya, sungguh tidak sopan, jika saya yang sebelumnya mendorong mereka menulis buku ternyata saya
tidak menulis buku. Tidak pada tempatnya saya hanya menjadi pendorong mereka dan kemudian menonton. Bagaimana saya menghayati dunia kepenulisan jika saya tidak menulis dengan intens. Bagaimana saya memberikan apresiasi terhadap karya-karya mereka jika saya sendiri tidak berkarya secara teratur. Saya merasa malu jika itu terjadi. Kalau mereka menerbitkan buku, saya harus menerbitkan buku juga. Kalau mereka menulis, saya harus menulis juga. Malahan, maunya, saya harus menunjukkan karya yang lebih bagus dan lebih banyak dibandingkan mereka. Jika tidak, saya tidak tahu
apa namanya. Saya akan merasa seperti orang yang banyak cakap “tak ada benda”. Saya akan menjadi orang yang diumpamakan pepatah, “tong kosong nyaring bunyinya”. Ngomong jak! Oleh sebab itulah maka dalam sehari dua lalu saya berusaha mengemas kembali kumpulan tulisan saya, sehingga dapat didesain dan menjadi buku. Dan syukurlah, file yang cukup kemas di laptop memudahkan saya untuk itu. Sehingga akhirnya bentuk buku bisa dilihat. Saya bisa bersama mereka, mahasiswa saya, teman-teman saya, meluncurkan buku beberapa hari mendatang. (*)
Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering. Wakil Pemimpin Redaksi: Budi Rahman. Redaktur: Andry, Agus Wahyuni, Aulia Marti, Hairul Mikrad, Yusriadi, Viodeogo. Reporter: Abdul Khoir, Andika Lay, Yulan Mirza, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Ubay. Biro Kubu Raya: Hanoto Jl. Sui Raya Dalam (081522711111). Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Biro Bengkayang: Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). www.borneo-tribune.net Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505). Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757), Saumin (Pemasaran) (085284291321) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2. Biro Kapuas Hulu: Jl. Kenanga, Ruko Pemda Blok B. 6 Putussibau Utara (08562569007). Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Fotografer: Ulla Asri Sekretaris Redaksi: Erika Sudiardjo Umum: Emiliana (Manajer), Fitriyana,. Percetakan/Pracetak: Ukan Dinata. Staf Pracetak: Fahmi Ichwan, Syam Wartawan, Kontributor, Intensive Programme dan Abubakar, M. Taufik,. Staf Percetakan: Andre, Nurhalis, Rustam. Marketing: Sisa Primashinta, Hesty Yosana, Aldi Chairudin, Ardiansyah. Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Ferry Ade Putra Freelancer Borneo Tribune dibekali identitas, surat Sirkulasi: Dhani, Suprianto. Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Kusnan, Husada, IT: Iwan Siswanto. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, tugas atau tanda pengenal (ID-Card) dan dalam mehalaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com laksanakan tugas jurnalistiknya tidak diperkenankan menerima suap atau amplop
Borneo Tribune
Serba Serbi
Borneo T Tribune
Kamis, 8 November 2012
Melancong ke Tanjung Lesung Borneo Tribune, Jakarta Untuk menikmati potensi alam nusantara ternyata tak perlu melakukan perjalanan jauh. Dari Jakarta, ada Tajung Lesung, Jawa Barat yang bisa Anda tempuh untuk menyaksikan betapa indahnya alam kita. Hanya dengan menempuh jarak kurang lebih 6 jam, Anda bisa menikmati keindahan alam yang ada di ujung barat Pulau Jawa. Di sinilah tempat Tanjung Lesung berada. Tempat ini punya spotspot olahraga dan wisata. Salah satu olahraga yang bisa dilakukan di sini adalah sailing atau berlayar yang sudah ada sejak tahun 1904. Olahraga ini juga di pertandingkan di olimpiade. Banyak jenis kapal yang bisa kita tumpangi, mulai dari ukuran kecil hingga besar. Taman wisata air laut juga ada di tempat ini. Banyak koleksi hewan laut yang terdapat di aquarium berukuran besar. Koleksi tersebut didapat dari para nelayan yang menangkap ikan dari keramba di Kota Pandeglang, Banten. Misalkan ikan kue atau giant trevally yang memiliki bentuk khas dan membulat seperti kue. Jenis ikan ini panjangnya bisa mencapai 2 meter dengan berat 80 kg. Di sini juga ada pemanfaatan biji jarak sebagai pengganti bahan bakar. Tak hanya itu, biji jarak atau ricinus communis ternyata sudah dikenal lama untuk minyak sayur, bahan obat, pelumas, dan lain-lain. Ternyata tanaman ini berasal dari negeri China. Penanamannya pun harus dengan jarak 80 cm antara satu dengan yang lainnya, karena untuk memaksimalkan sirkulasi udara, perkembangan akar, dan batang. Pohon ini juga mempunyai musuh seperti ulat kecil. Di daerah Tanjung Lesung banyak tanaman ini karena tanahnya yang subur dan cocok untuk penanaman. Dalam pemanennanya pun dilakukan setiap dua minggu sekali setelah berumur seratus hari. (dtk/int)
3
Inilah Keraton Kesultanan Melayu di Kalimantan Barat Borneo Tribune, Jakarta Berada dalam satu pulau bersama negara tetangga yang masih rumpun Melayu membuat Kalimantan memiliki beberapa bangunan monumental. Di Kalimantan Barat, ada beberapa kompleks keraton yang kental dengan nuansa Melayu. Unik! Kalimantan Barat punya beberapa bangunan monumental berupa keraton. Ada juga Masjid Jamik yang berada di dalam kompleks keraton tersebut. Warna kuning mendominasi bangunan keraton sehingga nuansa Melayu seperti di Riau sangat terasa. Beberapa keraton Melayu masih bisa ditemui di sebagian kota di Kalimantan Barat. Kota yang sempat saya kunjungi adalah Pontianak, Sambas, Sintang, dan Ketapang. Melihat Keraton Melayu di Kota Pontianak sekalian dengan melihat Tugu Khatulistiwa yang berada tidak berapa jauh dari lokasi. Di sebelah komplek Keraton Pontianak ini terdapat Masjid Jamik Sultan Syarif Abdurrahman.
Dok. Borneo Tribune
Untuk melihat keraton atau Istana Alwatzikhoebillah beserta Masjid Jamik di Kota Sambas, Anda bisa naik mobil dengan waktu tempuh sekitar 4 sampai 5 jam dari Kota Pontianak dan melewati
Kota Singkawang yang bantak terdapat klenteng atau vihara yang unik. Lalu, untuk melihat Keraton Al Muharramah di Kota Sintang kita mesti menempuh perjalanan dengan berkendara
selama 7 sampai 8 jam dari Pontianak. Kota Sintang dan Sambas ini berlawanan arah dari kota Pontianak. Sedangkan untuk melihat Keraton Panembahan dari Kerajaan Matan di Kota Ke-
tapang kita harus naik pesawat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Di sekitar Keraton Panembahan ini, saya sudah tak menemukan situs Masjid Jamik milik Kesultanan Matan tersebut. (dtk/int)
Koper Rusak, Belum Tentu Jadi Tanggung Jawab Maskapai Borneo Tribune, Jakarta Kasus koper Agnes dibongkar paksa, menjadi perhatian banyak pihak. Traveler pun bertanya-tanya, sebenarnya ini menjadi tanggung jawab siapa? Inilah tanggapan dari Singapore Airlines sebagai maskapai yang ditumpangi Agnes.
“Kita lebih bertanggung jawab pada koper penumpang selama di dalam pesawat,” kata Manager Public Relations Singapore Airlines Glory Henriette, Rabu (7/11/2012). Menurut Glory, kalau sampai koper penumpang terkena masalah di Bandara setelah keluar dari pesawat, maka hal
itu bukan tanggung jawab pihak maskapai. “Kalau bagasi hilang atau rusak di bandara, pasti bukan pihak maskapai yang bertanggung jawab,” tegas Glory. Perjalanan penerbangan melibatkan dua aktor utama yaitu maskapai dan bandara. Lantas bagaimana dengan pi-
hak yang bertanggung jawab di luar pesawat? “Kalau di luar pesawat banyak pihak (terlibat-red) dan bukan kontrol kami,” lanjut Glory menegaskan. Pihak Singapore Airlines tidak ingin menyalahkan siapapun. Glory menambahkan, apapun masalahnya, baik itu menimpa Agnes yang seorang penyanyi atau orang biasa, pihaknya tetap berusaha menolong dan mengeluarkan jalan keluar terbaik. Hingga kini, masih terus dilakukan investigasi tentang penyebab rusaknya koper Agnes Monica. Sebelumnya, pihak dari Corporate Secretary AP (Angkasa Pura) II, Trisno Heryadi AP, menjelaskan bahwa kejadian yang menimpa Agnes Monica adalah tanggung jawab dari airlines. Sejak naik pesawat hingga koper turun pesawat itu sudah masuk domain airlines. Pihak AP II hanya memiliki kewenangan untuk mengecek koper apakah ada barang berbahaya yang dibawa. Kewenangan ini hanya berlaku sampai pintu check-in. Meski demikian, kasus dibobolnya koper Agnes ini ditanggapi dengan cepat oleh Singapore Airlines. Pihaknya dengan cepat melakukan investigasi sampai ke Los Angeles, AS yang menjadi bandara keberangkatan Agnes untuk pulang ke Indonesia. (dtk/int)
“Metode Efektif Atasi Diabetes Hingga Tuntas”
PENGOBATAN SINSHE TCM YANG MANJUR, SATU-SATUNYA DI PONTIANAK Hongkong Medistra TCM Pontianak, Pengobatan dengan Metode TCM (Traditional Chinese Medicine) yang ternama, merupakan gabungan dari pengobatan, penelitian TCM, pencegahan penyakit kronis dan terapi penyembuhan. Didukung oleh konsultan Sinshe ahli TCM ternama dari Tiongkok yang sudah sangat berpengalaman; memanfaatkan resep TCM dan teknologi tinggi yang menghasilkan obat tradisional efektif, dengan system diagnose TCM yang tepat, obat tradisional terkini dari Tiongkok dan pengobatan elektroterapi, titik nadi, akupuntur, tuina, terapi lainnya, sangat efektif, khususnya bagi pasien yang menderita penyakit kronis. Waspadalah! jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat tajam, diprediksi ada jutaan orang terkena diabetes. jika tidak diobati sedini mungkin secara tepat dan efektif, beresiko merusak organ penting tubuh lain seperti: hati, paru-paru, ginjal, limpa, reproduksi, dan sistem syaraf, juga bisa menyebabkan uremia. Itulah sebabnya data WHO terkini menyatakan persentase angka kelumpuhan maupun kematian akibat penyakit diabetes dan berbagai macam komplikasi menakutkan ini terus meningkat pesat. Untuk mengatasi penyakit diabetes dan komplikasinya, Hongkong
Medistra TCM (Traditional Chinese Medicine) yang terdepan yakni “Bai Wei Hu Yi Liao Fa” mengatasi penyakit dengan ramuan herbal yang disesuaikan jenis dan kondisi penyakit penderita, dihasilkan dari 33 jenis obat berharga ditambah 28 jenis obat organik, daya serap obat sangat tinggi, rata-rata penderita diabetes setelah diobati sekitar 5-10 hari, gula darah menurun, gejala seperti kaki tangan kesemutan, seluruh badan tidak bertenaga, insomnia, dll berkurang secara nyata. Rata-rata setelah 40-60 hari, gula darah stabil, gejala komplikasi menghilang, daya tahan tubuh meningkat, keseluruhan tubuh membaik, sebagian pasien bisa berhenti konsumsi obat, fungsi insulin dan system sekresi normal kembali, fungsi reproduksi pria kembali normal, sudah bisa kembali merasakan kehidupan sehat yang normal. Sudah banyak penderita merasakan khasiat mujarabnya, tidak ada efek samping, tidak menimbulkan ketergantungan, tidak berpengaruh penderita menderita 10-20 tahun, kondisi penyakit parah/ringan, setelah diobati bisa menurunkan gula darah dan gula kencing hingga normal dan seimbang, sesudah diatasi hingga keakar-akarnya tidak mudah kambuh.
Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :
HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0821 5279 7888 Hari Senin - Sabtu Buka Jam 09.00 s/d 17.00 WIB Minggu & Libur Besar Jam 09.00 s/d 13.00 WIB
Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune
Kamis, 8 November 2012
4
Tolak Tandatangani HGB, Ruko Diancam Eksekusi 40 pedagang yang merupakan pemilik rumah dan toko (Ruko) di Pasar Flamboyan, Selasa (6/11), menandatangani perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB) selama 30 tahun, di ruang Rapat Walikota, disaksikan Walikota Pontianak, H Sutarmidji. Walikota Pontianak H. Sutarmidji, SH, M. Hum, mengatakan, bagi pedagang yang tidak menandatangani perpanjangan HGB, dalam kurun waktu satu minggu ke depan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sudah mengajukan ke pengadilan untuk dieksekusi atas Putusan Mahkamah Agung (MA). “Ini sudah putusan Mahkamah Agung melalui eksekusi pengadilan, yang tidak
mau menandatangani, kita anggap mereka tidak mau memperpanjang HGBnya,” ancam Sutarmidji. Dikatakannya, masih ada tujuh atau delapan pedagang ruko yang tidak mau menandatangani HGB. “Kalau putusan Pengadilan Tata Usaha Negara, saya sudah hormati dengan penandatanganan perpanjangan HGB hari ini (kemarin, red), bahkan mereka diberi 30 tahun HGB nya,” jelasnya. Sutarmidji juga memberi deadline hingga tanggal 15 November, bagi pemilik ruko yang tidak bersedia menandatangani HGB, diputuskan mereka tidak mau memperpanjang HGB dan rukonya akan dijual secara terbuka atau lelang. Pemkot Pontianak telah mematok harga untuk masing-masing ruko senilai Rp 875 juta. Harga ruko ini lebih rendah dari harga yang
dipatok sebelumnya sebesar Rp 900 juta. “Harganya turun karena awalnya perkirakan kita penawaran tender Rp 59 miliar namun yang menjadi pemenang tender senilai Rp 57 miliar,” ujar Midji. Pembongkaran Pasar Flamboyan dilakukan secepatnya, setelah pasar sementara rampung. Ia memperkirakan, pasar sementara akan selesai dibangun paling lama 40 hari. “Pasar sementara tersebut dapat menampung hingga 700 pedagang, tidak termasuk pedagang ruko,” terangnya. Dalam pembangunan Pasar Flamboyan ini, dikatakannya, tidak ada yang ditutupi, semua dilakukan secara terbuka. “Semua ini untuk kepentingan umum, untuk kepentingan masyarakat Kota Pontianak,” pungkasnya. o
BONGKAR Setelah menyetujui penandatanganan perpanjangan HGB, pemilik ruko di Pasar Flamboyan mulai membongkar bangunannya untuk dibangun menjadi pasar yang representatif. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
CMYK
Prajurit Kodam Bawa Misi Perdamaian ke Lebanon
Bazda Kalbar Terima Satu Unit Kendaraan Operasional
Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak
Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak
8 orang prajurit dari Kodam XII Tanjungpura akan membawa misi perdamaian ke Negara Lebanon. Sebelum diberangkatkan menuju negara Lebanon, kedelapan prajurit yang dipimpin Kasi Ops Satgas Yon Mekanis, Kapten Inf Yudha langsung mendapatkan pengarahan dari Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Ridwan di ruang kerja Pangdam, Selasa (6/11) kemarin. Pangdam Mayjen TNI Ridwan mengatakan, kedelapan prajurit untuk tetap menjaga nama baik satuan, bangsa dan Negara Indonesia, karena prajurit yang akan berangkat melaksanakan tugas mulia ini adalah prajurit-prajurit terpilih melalui seleksi yang ketat baik secara psikologi, kesehatan, jasmani, mental ideologi dan bahasa. “Banyak yang tidak lolos, dari sekian banyak prajurit yang ikut seleksi, delapan prajurit Kodam yang lulus, para prajurit ini nantinya akan bergabung dengan prajurit lain di seluruh Indonesia. Kebanggaan bagi satuan ini bisa berangkat tugas, sebagai pasukan perdamai-
Demi menunjang kegiatan amil dan zakat se-Kalbar, Badan Amil Dan Zakat Daerah (Bazda) Provinsi Kalimantan Barat menerima bantuan satu unit kendaraan operasional dari Kementerian Agama RI. Selain kendaraan operasional, Bazda juga mendapatkan bantuan untuk memenuhi sarana dan prasarana kantor Bazda. “Belum lama ini, kita telah menerima satu unit kendaraan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama RI untuk melaksanakan operasional kita. Selain kendaraan, Kementerian Agama juga membantu sarana dan prasarananya,” jelas Salmin Daud. Selain dapat bantuan dari pemerintah pusat, Bazda Provinsi Kalbar juga mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi. Bantuan itu
BERTUGAS Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Ridwan mengucapkan selamat kepada 8 prajurit Kodam yang akan membawa misi perdamaian ke Negara Lebanon. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune. an di Lebanon, tentunya memberikan kebanggaan tersendiri bagi Kodam,” kata Mayjen TNI Ridwan dalam arahanya. Dikatakannya, seorang prajurit mendapat tugas negara merupakan suatu peng-
hargaan dan kebanggaan. “Saya harap, kalian tetap menjaga kekompakan walaupun kalian melaksanakan tugas di tempat yang berlainan,” jelasnya. Ia menegaskan kepada para prajurit untuk bekerja
secara professional, menghindari segala bentuk pelanggaran seperti pelanggaran asusila, pelanggaran sipil maupun pelanggaran lalu lintas. “Sebagai prajurit yang terpilih, kalian harus mam-
pu dan paham akan tugas yang dihadapi serta mengerti apa yang harus dikerjakan, karena ini merupakan Satgas dalam misi perdamaian dunia yang lebih sering dikenal dengan Pasukan PBB,” pesannya. o
2013, Bazda Kalbar Siapkan Program Yulan Mirza Borneo Tribune, Pontianak Badan Amil dan Zakat Daerah (Bazda) Provinsi Kalimantan Barat telah menyiapkan program kerjanya pada tahun 2013. Di antaranya, membantu modal usaha produktif, sektor kesehatan bagi orang yang tidak mampu, khitanan mas-
sal, bedah rumah rehab masjid dan lain-lainnya. “Hal itu untuk membantu sesama manusia khususnya umat muslim yang ada di Kalbar,” jelas Kepala Bazda Provinsi Kalbar, Drs. H. Salmin Daud di sela-sela kegiatan khitanan massal di Masjid Al Hidayah, Desa Sompak, Kecamatan Sompak, Kabupaten Landak, Minggu (4/11) kemarin.
Salmin menambahkan pada tahun 2012, tiga program Bazda langsung dilaksanakan di tempat yang sama yaitu di Desa Sompak. “Dalam program bedah rumah, sebelumnya kita melakukan survey rumah dan lokasi yang akan dilaksanakan. Alhamdulillah, setelah disurvey oleh kita, rumah salah seorang warga yang kebetulan berada di
lingkungan masjid ini kita akan perbaiki. Diperkirakan bulan November ini lah, kita akan melaksanakan bedah rumah sekaligus perehaban masjid itu,” terang Salmin. Mengenai perehaban masjid, Salmin mengungkapkan pihaknya akan melakukan perehaban masjid yang berada di kawasan pelosok maupun pedalaman yang ada umat muslimnya. Se-
hingga bantuan yang diberikan itu tepat pada sasaran. “Kalau masjid yang ada di kota, mungkin tidak bisa bantu. Namun, kita prioritaskan perehaban itu dilakukan masjid yang berada di kawasan pelosok maupun pedalaman Kalbar. Akan tetapi, kita akan survey terlebih dahulu. Jika masyarakat itu tidak mampu, Insya Allah, kita akan bantu,” terang dia. o
Kepala Bazda Provinsi Kalbar, Drs H Salmin Daud. FOTO : Yulan Mirza/Borneo Tribune dimaksudkan untuk menunjang operasional Bazda Provinsi Kalbar selama satu tahun. “Pada tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya, kita mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah provinsi sebesar Rp 50 juta. Namun, pada tahun ini, kita belum ada menerima bantuan tersebut. Karena itu, kita berharap agar pemerintah provinsi untuk dapat memberikannya. Mengingat bantuan anggaran itu dipergunakan untuk operasional Bazda Provinsi Kalbar,” pungkas Salmin. o
Dispenda Optimis PAD Meningkat Amrul Borneo Tribune, Sambas Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sambas Heryanto, S. Sos menjelaskan revisi UU Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi akan mengalami peningkatan, Rabu (7/11). “Revisi UU Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang direvisi pajak restoran dan reklame, ada peningkatan di tahun 2012 dibanding tahun 2011,” ujarnya. Sedangkan, pajak bumi dan bangunan sesuai UU 28 tahun 2009 akan direalisa-
sikan per 1 Januari tahun 2013. “Jadi dari upaya yang kita revisi tersebut untuk peningkatan PAD tahun 2013, Dispenda optimis meningkat PADnya,” ungkapnya. Ia menargetkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) khusus tahun 2012 mencapai Rp 3 miliar. ”Sekarang belum sampai tutup buku bulan Desember, jadi kita belum menjumlahkan total hasil pajak tahun 2012 apakah sudah sampai target,” paparnya. Dikatakannya, Biaya Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTP) tahun 2011 ditargetkan Rp 1,3 miliar menjadi Rp 1,7 miliar, artinya mengalami peningkatan 125 persen. o
CMYK
Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak
Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune
Kamis, 8 November 2012
5
Teknologi Pertama di Indonesia
Ben-Gas Bakal Diboyong ke Jakarta Hairul Mikrad Borneo Tribune, Pontianak Teknologi hasil inovasi putra Kubu Raya, sampan bermotor dual fuel ‘Ben-Gas’ bakal diboyong ke Jakarta oleh pakar dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dan Institute Teknologi Bandung (ITB). Usai diujicoba langsung oleh tim Kementerian ESDM, Sabtu (3/11) kemarin, teknologi ‘mixer kit’ juga diujicoba langsung oleh Kepala Laboratorium Sistem Produksi ITB, Professor Drajad hari ini. “Kita sudah ditelpon bahwa Professor dari ITB akan datang Kamis ini. Ke-
mudian, Sampan bersama mesin berteknologi mixer kit ini akan diboyong ke Jakarta untuk serangkaian ujicoba di laboratorium maupun lapangan,” aku penemu mixer kit, Amin. Sebelumnya, Business Development PT Lembaga Teknik dan Manajemen Industri (LETMI) ITB, Dian Nugroho mengatakan mixer kit merupakan teknologi terobosan baru yang bisa menjadi solusi bagi rakyat akan masalah bahan bakar minyak (BBM). “Ini baru dan pertama di Indonesia. Mesinnya bisa menggunakan bensin atau gas yang integrated,” aku Dian. Dian mengatakan, tekno-
logi ini akan diuji secara laboratorium sehingga tingkat keamanan, keselamatan dan kenyamanan semakin mantap. “Kita sudah melihat ini dirancang sudah dengan titik-titik pengamanannya seperti katup antara mixer (untuk gas dan udara) dengan karburator (bensin) sudah ada, ruang bakar mesin, selang dan pencegahan kondensasi dengan menggunakan dua tabung gas elpiji,” jelas Dian. kata pria bertubuh besar tinggi ini, sampan bermotor Ben-Gas tersebut seiring dengan program pemerintah pusat dalam optimalisasi pemanfaatan
gas sehingga lebih ramah lingkungan, efisien dan aman di masyarakat. Dian mengatakan teknologi ini akan terus dikembangkan terutama human wavenya. “Setiap teknologi ada resikonya sehingga ini harus ada pemahaman standar keselamatan dan cara kerja bagi nelayan penggunanya. “Kita akan bantu untuk kelayakan pemanfaatannya serta bersamasama Kementerian agar mendapatkan SNI sehingga bisa diproduksi dan digunakan masyarakat banyak. Kita akan lakukan ujicoba di laboratorium serta uji lapangan dengan memasang alat GPS Treasher untuk
Kapolres Jalin Silaturrahmi Dengan Pontren
memantau efisien gas yang digunakan, atau penggunaan bensinnya. Kita akan bawa sampan bermotor lengkap dengan mesin dan mixer kitnya ke Jakarta. Sebelumnya kami akan datang kembali dengan Kepala Laboratorium Sistem Produksi ITB, Professor Drajad,” ungkap Dian. Sebelumnya, Kasubag Pengelolaan dan Informasi Migas, Kementrian ESDM RI Agustin Hermawan, menyatakan, apa yang dilakukan oleh Pemkab Kubu Raya dinilai sangat membantu program pemerintah dalam menurunkan ketergantungan masyarakat akan BBM. Terlebih, menurutnya, setiap
tahunnya subsidi BBM yang diberikan pemerintah kepada masyarakat terus meningkat, sehingga dengan adanya penerapan teknologi tepat guna dengan mengkonversi BBM ke gas yang dilakukan Pemkab Kubu Raya itu dinilai sangat tepat sasaran. “Dengan pengalihan BBM ke gas pada sampan bermotor milik nelayan seperti yang akan dilakukan oleh Pemkab Kubu Raya, selain dapat membantu pemerintah pusat dalam menekan subsidi BBM, tentu juga akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya. Agustin mangatakan, setelah melihat langsung dan
Warga Peniraman Diingatkan Waspada
Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah
Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah
Menjalin kemitraan serta silaturrahmi dengan pondok pesantren (Pontren), Kapolres Pontianak, Sigit Dedy Purwadi, Rabu (7/11), kemarin berkunjungan ke Pondok Pesantren (Pontren) Darussalam Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir dan diterima Pimpinan Pontren Darussalam, KH Tusy Rana Rasyid. Pada pertemuan tersebut, Kapolres tidak hanya berbincang-bincang dengan pimpinan Potren, tapi juga melaksanakan diskusi dan dialog bersama santri di Aula Pontren Darussalam Sengkubang. “Kita ingin menjalin silaturrahmi serta berharap bantuan dari para ulama di Pesantren untuk bersamasama membina masyarakat menjadi manusia beriman dan berakhlak mulia. Karena kejahatan itu timbul karena adanya niat dan kesempatan, dengan memiliki iman diharapkan bisa men-
Warga Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh yang tinggal di sekitar lereng Bukit Peniraman agar meningkatkan kewaspadaan mengingat tingginya curah hujan yang bisa mengakibat tanah longsor. “Curah hujan yang cukup tinggi ini, pantas diwaspadai. Khususnya warga Desa Peniraman, yang tinggal di bawah lerenglereng bukit, karena sewaktu-waktu bisa saja terjadi tanah longsor, dikarena curah hujan yang cukup tinggi,” kata Wakil Ke-
SILATURRAHMI Kapolres Pontianak, Sigit Dedy Purwadi, saat bersilaturrahmi dengan Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir. FOTO : Johan Wahyudi/ Borneo Tribune
jadi kontrol,” kata Sigit. Bahkan Sigit, menilai peran dan dukungan Pontren sangat besar dalam menggalakkan perpolisian masyarakat, guna terciptanya kondisi yang aman dan kondusif. “Oleh karenanya peran ulama kiai sangat strategis sebagai figur panutan. Kami dari jajaran
Polri tetap memohon partisipasinya terkait penciptaan kondisi yang aman dan damai, khususnya diwilayah Polres Pontianak,” katanya. Sementara itu, Pimpinan Potren Darussalam, KH Tusy Rana Rasyid, mengucapkan banyak terimakasih atas kunjungan ter-
sebut. Ia sangat mendukung kinerja kepolisian dalam menciptakan kondisi aman dan damai di lingkungan masyarakat. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayahnya sehingga kita bisa mewujudkan masyarakat yang aman sentosa,” ungkapnya. o
Bachtiar Resmi Jabat Kades Sengkubang Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Bachtiar Yasir, Selasa (6/ 11), kemarin, akhirnya dilantik menjadi Kepala Desa Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir, oleh Bupati Pontianak, Ria Norsan, di Gedung MTs Miftahul Ulum, Jalan KH Abdul Wahid Hasyim, Desa Sengkubang. Bupati Ria Norsan, selain mengucapkan selamat kepada kades terpilih, juga mengingatkan kades agar selalu mengingat sumpah jabatan yang diucapkan, sebab menjadi pejabat adalah amanah yang sangat mulia dan wajib untuk ditaati. Kades juga di ingatkan agar selalu mening-
KADES BARU Bupati Pontianak, Ria Norsan menandatangani berita acara pelantikan Kades Sengkubang, Bachtiar Yasir. FOTO : Johan Wahyudi/Borneo Tribune
katkan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, bupati juga me-
minta kades terus menjalin silahturahmi dengan masyarakat meski pada pilkades
lalu berbeda pilihan. “Dalam proses pesta demokrasi pasti ada kalah ada yang menang. Perbedaan pilihan pada Pilkades lalu hendaknya dilupakan. Mari kita songsong semangat baru demi kemajuan desa,” katanya. Sementara itu, sebagai unsur terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, bupati mengingatkan kepala desa agar lebih aspiratif, kreatif, inovatif, dan cepat tanggap terhadap perkembangan situasi dan kondisi dalam kehidupan masyarakat. “Karenanya, seorang kepala desa dapat memahami, menaati dan melaksanakan apa yang menjadi tugas, wewenang, kewajiban dan tanggungjawabnya,” ujarnya. o
mendengar penjelasan dari tim pengembangan sampan bermotor berbahan bakar bensin dan gas dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kubu Raya, pihaknya menyatakan siap untuk membantu pengembangan program tersebut. “Namun, ini tentunya tidak bisa langsung kita tanggapi, karena kita masih harus melakukan uji kelayakan pada sampan bermotor tersebut, apakah aman dan efisien jika diterapkan. Karena kita juga tidak ingin, ketika ini kita kembangkan malah menjadi boomerang bagi Kementrian ESDM dan pemeirntah pusat,” katanya. o
tua DPRD Kabupaten Pontianak, HM Amin H Aminin. Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mengimbau para penambang tanah dan batu di Bukit Peniraman, juga harus memperhatikan kondisi tanah galian di Bukit Peniraman. Jika rawan terjadi longsor, sebaiknya tidak dilakukan penggalian atau penambangan terlebih dahulu. “Bencana tanah longsor sudah sering terjadi di Bukit Peniraman, bahkan pernah menelan korban jiwa. Untuk itu, perlu kewaspadaan bersama, agar tidak terjadi lagi musibah tanah longsor yang bisa merugikan masyarakat setempat,” katanya. o
Pastikan Anak-Anak KKR Tetap Bersekolah Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Dinas Pendidikan Kubu Raya memastikan tidak ada anak-anak di Kubu Raya yang terkendala untuk mengenyam pendidikan. “Kalau kasus seperti kebakaran itu musibah, tapi kalau ada anak yang tidak sekolah, karena tidak mampu membayar, maka saya akan memberikan kebijakan langsung. Meskipun kebijakan itu intervensi terhadap kebijakan dari Kepala Sekolah. karena itu harus ditangani,” katanya, Rabu (7/11). Frans menegaskan, warga bisa saja menyampaikan ke Dinas Pendidikan jika me-
mang ada anak yang mengalami kesulitan diantaranya mengenai anggaran untuk mengenyam pendidikan. Dinas terkait akan melakukan intervensi dengan tujuan agar anak tersebut bisa mengenyam pendidikan di bangku sekolah. “Tapi kalau memang mengalami kesulitan, seperti sumbangan yang memberatkan bisa dikomunikasikan dengan Dinas Pendidikan. Karena kita akan intervensi kepada kepala sekolah mengenai kesulitan anak itu,” ujarnya. Untuk itu, lanjut Frans mengatakan, pihaknya akan terus memberikan perlindungan kepada warga miskin di Kubu Raya agar para anak-anak dapat mengenyam pendidikan yang layak. o
Muda: RT dan RW Harus Tanggap Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus berupaya mengakomodir semua kepentingan masyarakat secara menyeluruh untuk mengejar pembangunan yang berkeadilan sebagaimana komitmen Bupati Kubu Raya. Bupati Kabupaten Kubu Raya Muda Mahendrawan, mengatakan, untuk mencapai hal tersebut perlu dibangun kekuatan mulai dari kelompok masyarakat yang paling bawah, salah satunya dengan pelatihan penguatan kepada para ketua-ketua RT dan RW. Selain itu, Muda mengingatkan kepada para ketua RT untuk selalu berupaya menga-
yomi masyarakat, meningkatkan pelayanan dan menekan adanya pembiaran-pembiaran. Menurutnya, hal yang memperburuk pelayanan dan menimbulkan semakin banyaknya masyarakat yang tidak terlayani adalah karena adanya pembiaranpembiaran. “Saya harapkan kepada semua ketua RT dan RW serta Kepala Desa di Kubu Raya untuk menghindari adanya pembiaranpembiaran di masyarakat. Saya ingatkan jangan ada lagi masyarakat yang tidak memiliki KTP dan akta kelahiran, karena itu merupakan kebutuhan yang sangat vital untuk menunjang proses pembangunan masyarakat dalam upaya mendapatkan data yang baik dari masyarakat,” ujar Muda. o
Bengkayang Borneo Tribune
Kamis, 8 November 2012
6
PDAM Bengkayang Tetap Terbaik Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang
Walikota Singkawang, Hasan Karman melakukan penandatanganan perjanjian perbaikan layanan kesehatan di Balairung, Kantor Walikota Singkawang FOTO : Rudi
USAID Sosialisasi IMD-ASI Eksklusif Borneo Tribune, Singkawang Singkawang salah satu kota yang telah memiliki regulasi untuk mendukung Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yakni dalam bentuk Peraturan Walikota (Perwako) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif Juli lalu. Termasuk janji perbaikan layanan puskesmas telah ditetapkan. Nah, untuk mendorong implementasi semua komponen tadi, maka USAID menggelar sosialisasi sekaligus deklarasi kemitraan bidan dan dukun di Balairung Walikota Singkawang, Selasa (6/11). Senior Public Servis
Spesialis Kinerja USAID, Muntajid Billah, mengatakan, negara wajib melindungi hak-hak anak, untuk menjamin agar para ibu melahirkan dengan aman dan bagi bayi akan mendapatkan ASI. Dalam upaya menyehatkan dan menurunkan angka kematian bayi bisa dengan cara sederhana yakni dengan IMD, dan menjadi program USAID di tahun pertama. “Kita juga telah bekerja sama dengan Forum Multi Stakeholder (FMS) di awal tahun 2013 nanti untuk menjaring pengaduan-pengaduan atau aspirasi masyarakat secara aspiratif yang mana hasil tersebut untuk dilaku-
kan perbaikan,” ujarnya. Sementara Walikota Singkawang, Hasan Karman, menjelaskan, Singkawang telah menyukseskan program MDG dan sebagai tindak lanjutnya dengan telah disahkan Perwako IMD dan ASI Eksklusif. “Sudah seharusnya kita meningkatkan kualitas hidup agar generasi muda kita bisa menjadi penerus-penerus bangsa yang berkualitas. Upaya kita hari ini juga untuk memberikan ruang bagi bidan dan dukun beranak agar ada kerjasama yang baik di dalam member pelayanan yang lebih baik serta adanya transfer medis dari
bidan ke dukun,” ujar Hasan Karman. Dirinya berharap, agar seluruh SKPD, BUMN/BUMD dapat menyiapkan ruang laktasi untuk para ibu menyusu anak. Untuk seluruh pusat layanan kesehatan, baik rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin kiranya dapat mendorong dan menerapkan IMD dan ASI Eksklusif. “Kepada Dinas Kesehatan agar bersungguh-sungguh mendorong janji layanan dan kemitraan bidan dan dukun sehingga terjalin komunikasi dan kerja sama yang baik,” pungkas Hasan Karman. (Freelancer/Rudi) o
Cuaca Buruk, Nelayan Batal Melaut
Sejumlah motor air stand by di dermaga Kuala, Kecamatan Singkawang Barat FOTO : Rudi
Borneo Tribune, Singkawang Ombak besar seiring dengan cuaca yang tak menentu saat ini membuat para nelayan memilih berdiam diri alias tak melaut mencari ikan. Berdasarkan pantauan Borneo Tribune, Rabu (07/11), tampak beberapa motor air penangkap ikan yang ada di dermaga Kuala, Kecamatan Singkawang Barat, kelihatan stand by. “Sudah ada kurang lebih dua minggu bang motor-motor air ini tidak jalan,” ujar karyawan gudang es balok yang berada di Dermaga Kuala, Pendi. Ia menuturkan, beberapa
teman yang berangkat seminggu lalu saja, hingga kini belum tahu nasibnya. Apakah mereka mendapatkan hasil tangkapan ataupun sebaliknya. Karena, berapapun hasil tangkapan dari temantemannya itu, tentu sangat berpengaruh kepada dirinya akan kebutuhan es balok yang diproduksi. “Kalau tangkapan kosong, sudah barang tentu es saya tidak laku. Kalaupun ada, paling banyak cuma sekitar 3-4 ton saja, dan itu pun belum tentu bisa menghabiskan es balok yang saya produksi perhari,” katanya. (Freelancer/Rudi) o
Dulunya Nelayan, Sekarang Jadi Kuli Pukat
20 tahun lalu, Aliong pensiun jadi nelayan. Kini bersama rekannya banting setir menjadi kuli pukat jala di dermaga Kuala, Kecamatan Singkawang Barat
Borneo Tribune, Singkawang Hasil tangkapan ikan yang tak menentu. Cuaca buruk serta bahan bakar sulit diperoleh, membuat Aliong dan beberapa temannya beralih profesi menjadi kuli pukat jala di dermaga Kuala, Kecamatan Singkawang Barat. Aliong dulunya adalah nelayan. Selama 20 tahun mengarungi lautan demi mencari tangkapan ikan yang akan dijual kembali di sejumlah pelelangan ikan. Sekarang pekerjaan itu sudah tidak lagi digeluti. Ia bersama rekan lainnya terpaksa menjadi kuli pukat jala “Sejak pensiun dari Nelayan 20 tahun yang lalu, kami langsung mengambil upahan membuat pukat jala sebesar Rp. 50 ribu rupiah,” kata Aliong saat ditemui di sela-sela kesibukannya membuat pukat jala. Menurutnya, daripada mengharapkan penghasilan yang tidak menentu, lebih baik dia dan beberapa temannya mengambil pekerjaan yang pasti-pasti saja. Namun hasil Rp. 50 ribu rupiah perhari itu pun hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. “Asal bisa untuk makan sehari-hari saja sudah lumayan. Lagi pula, saya dan teman-teman disini sudah cukup tua, mau kerja lain susah, apalagi kerja yang berat-berat,” pungkasnya. (Freelancer/Rudi) o
Pengelola PDAM Bengkayang tidak bosan-bosannya memberikan ketegasan bahwa produksi air yang telah dihasilkan tetap yang terbaik untuk Kalbar. “Kita berani mengatakan air kita yang terbaik,” kata Direktur PDAM Bengkayang, Barudin.
Alasannya, karena kondisi air tersebut, PDAM menegaskan akan terus memperbaiki kinerja dengan mengedepankan pelayanan terbaik untuk pelanggan. Salah satu bentuknya dengan membuka layanan keluhan pelanggan PDAM. ‘Ini bagian komitmen kita. Ini hal positif dan harus didukung oleh berbagai pihak,” terang pria yang pernah masuk dalam KPU
Bengkayang. Terkait dengan cakupan pelayanan, Barudin menjelaskan hingga Oktober lalu, pelayanan khusus untuk wilayah Kota Bengkayang telah mencapai delapan puluh hingga Sembilan puluh persen. “Dengan jumlah pelayanan itu mencerminkan hampir semua warga khusus untuk Kota Bengkayang merasakan air PDAM,” terang Barudin. o
PKS Yakin Lolos Verifikasi Faktual Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Bengkayang telah dikunjungi KPU Bengkayang untuk verifikasi faktual. Dari klarifikasi itu, partai ini ini yakin lolos untuk menjadi peserta Pemilu 2014. “Tadi rekan dari KPU Bengkayang telah ke kantor kita untuk melakukan verifikasi,” kata Ketua DPD PKS Bengkayang, Zulkarnain. Ia menjelaskan, verifikasi yang dilakukan KPU Bengkayang di kantornya kurang lebih lima belas me-
nit. “Sebenarnya KPU di kantor kita selama dua jam, untuk verifikasi sendiri ya kurang lebih lima belas menit,” tambah Zul. Adapun verifikasi yang dilakukan KPU tersebut seperti kelengkapan kepengurusan, kantor dan alamat pengurus, keanggotaan partai, serta perwakilan perempuan sebanyak 30 persen dalam kepengurusan. “Dalam verifikasi yang dilakukan, kita meyakini kita akan lolos untuk menjadi peserta pada Pemilu 2014 mendatang,” katanya. Sekaligus partai ini menargetkan empat kursi di DPRD. Dengan perhitungan
masing-masing daerah pemilihan mendapatkan satu kursi di DPRD. “Kami targetkan empat kursi untuk empat dapil,” jelas Zul. Khusus untuk daerah pemilihan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan dan Kecamatan Capkala, Zulkarnai berkeyakinan partainya akan mampu meraup suara maksimal dan paling kurang dua kursi DPRD akan diperoleh. “Kita memiliki keyakinan yang kuat untuk dua kursi di daerah pesisir. Alasannya, pesisir merupakan salah satu wilayah basis PKS dan pastinya PKS bukan partai musiman,” kata Zul dengan keyakinan. o
Wujudkan SMAN 1 yang Berkualitas Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang SMAN 1 Bengkayang sebagai salah satu sekolah favorit di Bengkayang. Sekali ini menjadi pilih utama bagi orang tua calon siswa untuk tiap tahunnya. Karenanya tidak salah bila kualitas SMAN 1 harus terus ditingkatkan. ‘Keberadaan kami di sini untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan yang menghasilkan siswa
berprestasi dan siap bersaing dengan siswa lainnya,” kata Rudi, Kepala Sekolah SMAN 1 Bengkayang. Rudi yang baru memimpin SMAN 1 Bengkayang kurun waktu setahun ini menjelaskan, sejumlah langkah yang telah dilakukan adalah dengan memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Yakni dengan mewajibkan para siswa untuk mengikuti kegiatan pramuka. “Kegiatan ini kita wajibkan karena mengandung pendidikan karakter dan
kepemimpinan,” jelas Rudi. Langkah lainnya yang dilakukan pihak sekolah untuk dunia pendidikan adalah melaksanakan beragam kegiatan yang bisa membangun kreatifitas siswa seperti kreatifitas dalam seni, olah vokal, olahraga dan beragam kegiatan lainnya. “Nah sekarang yang sedang kita laksanakan adalah menggelar pertandingan debat Bahasa Inggris yang diikuti beberapa sekolah se Rayon Bengkayang,” katanya. o
HPI-Agro Beri Pengobatan Gratis kepada 350 Warga HPI-Agro memperlihatkan kepedulian terhadap warga di sekitar areal kebunnya. Kelompok usaha perkebunan sawit yang beroperasi di Kabupaten Pontianak dan Landak itu bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pontianak yang berlokasi di Mempawah melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi sejumlah warga. “Kami menyiapkan dokter dan obat-obatan untuk melayani 350 warga di sekitar kebun kami,” kata Gloria G, Manalu, Corporate Affair Manager HPI-Agro, yang memimpin pelaksanaan kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama dua hari pada Rabu (7/11) yang berlangsung di kantor Desa Kepayang, Kecamatan Anjongan, dan Kamis (8/11) di kantor Desa Purun Kecil, Kecamatan
Sungai Pinyuh. Gloria mengungkapkan bahwa pihaknya sengaja menyelenggarakan selama dua hari demi memudahkan warga yang mungkin datang dari lokasi yang jauh. Gloria menjelaskan bahwa salah satu prinsip usaha HPI-Agro adalah sustainable atau berkelanjutan. Dan program ini merupakan wujud kepedulian HPI-Agro terhadap masyarakat sekitar yang keberadaannya memainkan peranan sangat penting bagi keberhasilan operasi perusahaan. “Terkait prinsip berkelanjutan ini, HPI-Agro ingin dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat, dan pemberian pengobatan ini hanyalah salah satu program CSR kami yang kami rasakan perlu untuk dilaksanakan sebagai partisipasi kami untuk membantu tugas pemerin-
tah untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat secara merata,” kata Gloria. M. Jono selaku pimpinan kebun yang bertanggung jawab di areal tersebut juga menyatakan bahwa kegiatan ini sebagai salah satu wujud perhatian HPI-Agro terhadap masyarakat sekitarnya dengan mengusung prinsip bermitra dan maju bersama masyarakat. “Warga sekitar kebun menyambut baik acara ini dari mulai awal kita mensosialisasikan rencana ini kepada mereka dan mereka sangat senang dengan pemeriksaan kesehatan gratis ini,” tambah Jono. Gloria dan Jono selaku perwakilan HPI-Agro yang berada di sana sama-sama menyatakan harapannya agar masyarakat memperoleh manfaat dari pemeriksaan dan pengobatan gratis kali ini. (rilis)
Kamis, 8 November 2012
Landak-Sanggau Borneo T Tribune
7
Setiman: Kita Akan Bentuk Tim
Ratusan Petani Datangi Kantor Bupati Sanggau
Bupati Sanggau ketika menandatangani berkas sumpah janji PNS
200 PNS Sanggau Ucap Janji Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau
Bupati Sanggau, H. Setiman H. Sudin melakukan Pengangkatan Sumpah atau Janji PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sanggau, Rabu (7/11) pagi di Ruang Musyawarah Lantai II Kantor Bupati Sanggau. Pengambilan sumpah ini merupakan tahap kedua dengan jumlah sekitar 200 orang. Dalam sambutannya, Setiman mengatakan bahwa seiring dengan proses pembangunan yang sedang berjalan dan perkembangan dinamika masyarakat dewasa ini, maka tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kinerja dan kualitas aparatur pemerintah juga semakin tinggi yang ditandai dengan semakin kritis masyarakat memberikan kritikan dan apresiasinya terhadap kinerja serta kebijakan pemerintah yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik. Untuk itu Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur Aparatur Pemerintah yang secara langsung melayani masyarakat dituntut untuk mengedepankan sikap profesionalisme dan mau mereformasi dirinya untuk semakin menjadi profesional, proposional dan responsive serta mengedepankan akuntabilitas publik dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. ”Untuk itu format Pemerintah yang selama ini diidentikkan dengan pelayanan yang lamban dan birokrasi yang panjang harus kita benah bersama menjadi format yang semakin baik, sesuai dengan prinsip Good Government dan Good Goverence,” ujarnya. Setiman menuturkan hal itu sejalan dengan bergulirnya otonomi daerah yang mengedapankan kemampuan untuk selalu berbenah diri dan menumbuh kembangkan segala potensi daerah yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya Pengangkatan Sumpah atau Janji Pegawai Negeri Sipil yang telah dilaksanakan sebagai salah satu upaya dalam rangka pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang bersih, jujur dan sadar akan tanggung jawabnya, sebagaimana yang telah diamanatkan dalam peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah atau Janji PNS, dan sebagai keinginan berasama untuk menciptakan PNS yang bersih, jujur dan sadar akan tanggung jawabnya tersebut. Hal itu hanya dapat diwujudkan jika PNS dapat memposisikan dirinya sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat yang bekerja dengan penuh keihklasan, kejujuran dan penuh rasa tanggung jawab. Setiman menambahkan, sumpah atau janji yang diikrarkan dihadapan atasan yang berwenang adalah ikrar menurut agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa maka pada hakekatnya sumpah/janji bukan kesanggupan kepada atasan tapi merupakan kesanggupan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Setiman menghimbau agar PNS melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan penuh tanggung jawab disertai dedikasi yang tinggi sehingga output yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
HO TEL HOTEL Jl. Dr. Setia Budi No. 93 Ptk Telp.: 0561-736195 Fax.: 0561-736668 e-mail : aromainn@ymail.com
Jl. Jendral Ahmad Yani No. 91 Pontianak, Tel : (+62 561) 577 888 Fax. (+62 561) 768 833
HOTELMERPATI Jl. Gajah Mada No. 177-183, Pontianak 78121, Telp. (+62-561) 761598, 761397 (Hunting) Fax. (+62-561) 761398
Jl. Imam Bonjol No. 111 Pontianak, Telp. 0561-745481, Fax. 0561-762662
Grand KARTIKA HOTEL Jalan Gajah Mada No. 89 Pontianak, Telp. (0561) 768999, Fax : 0561-761999
Jl. Rahadi Usman No. 2 Pontianak, T elp. (0561) 734401, Fax. 0561-738457
Jalan Nusa Indah III, Telp. (0561) 732223 Fax. (0561) 742882 Pontianak
Jl. Tajungpura No. 45 Pontianak, T elp. (0561) 736162, 745475 Fax. (0561) 740651
HOTEL KHATULISTIWA Jalan Pahlawan No. 40 Pontianak, T elp. (0561) 735890, Fax. (0561) 739001
Jalan Diponegoro No. 56 Pontianak 78117 Telp. 0561-736793 Fax. 0561 - 734930
Hotel’95 Jl. Sidas No. 8 Pontianak Telp. (0561) 736022/ Fax. (0561) 736200
Jl. Imam Bonjol No. 95 Pontianak, T elp. 7959595 (95 m samping UNTAN)
Hotel Surya Jl. Gajah Mada No. 889 Telp. (62-561) 736 122 Fax. (62-561) 734 374
Jl. Sidas No. 1 1-A Telp. (0561) 734337 Fax. (0561) 760334 Pontianak-Kalbar
Hotel
KAPUAS DHARMA Jalan Diponegoro No. 46 Telp. (0561) 733777 Fax. (0561) 740555
Jl. Imam Bonjol No. 89 Pontianak, Telp. 0561-766669 Fax. 735399
Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau Ratusan petani PPLP dari Desa Inggis, Desa Penyeladi dan Desa Ama mendatangi Kantor Bupati Sanggau untuk mendapatkan kejelasan masalah yang mereka hadapi. Petani menghadapi masalah bunga berbunga dalam pengelolaan lahan kebun sawit yang diterapkan oleh PT. MPE yang dianggap sangat memberatkan dan merugikan petani. Bupati Sanggau, H. Sestiman H. Sudin menyambut baik kedatangan para petani ke kantornya tersebut. Sekitar sepuluh perwakilan petani dari tiga desa diajak memasuki Aula Kantor Bupati Sanggau untuk dilakukan mediasi bersama PT. MPE. Dalam mediasi tersebut selain dihadiri oleh Bupati Sanggau juga dihadiri Kapolres Sanggau, AKBP Winarto, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sanggau, Sumadi Haryoko, Komisi C Dapil Kapuas Mukok, Razali dan Andi Darsudin, TP 5 K, pihak PT. MPE, PT. BPR Mitra Primalestari. Dalam mediasi yang dipimpin langsung oleh Bupati Sanggau sempat memanas, ketika Manager PT. BPR Mitra Primalestari, Singgih, menjelaskan bunga yang ditetapkan kepada para petani. Petani yang merasa tidak adil pun memprotes perhitungan yang dilakukan. Lantaran perhitungan BPR adalah hutang petani misalnya Rp. 48 juta ditambah dengan bunga Rp. 37 juta dan ditotal menjadi Rp. 85 juta yang kemudian dikalikan lagi dengan bunga setengah
DEMO. Ratusan petani dari Desa Inggis, Desa Penyeladi dan Desa Ama mendatangi Kantor Bupati Sanggau untuk meminta kejelasan terkait bunga berbunga dalam pengelolaan lahan kebun sawit yang diterapkan oleh PT. MPE, Rabu (7/11) pagi. FOTO: Ratna Sari/ Borneo Tribune. persen. Hal itu tidak diterima oleh petani. Perwakilan petani Inggis, Khairul Muluk mengatakan para petani telah melakukan pertemuan yang disampaikan secara baik, damai dan tenang kepada pihak PT. MPE dan BPR serta ke DPRD Kabupaten Sanggau dan Bupati Sanggau. Namun sampai sekarang belum ada terealisasi hingga sekarang. “Kami ingin agar pihak perusahaan terbuka hati dan pikirannya jika menjadi petani seperti kami ini. Pihak perusahaan agar dapat memberikan solusi jangan seperti ini terus. Sudah cukup yang kami rasakan perjuangan untuk menikmati hasil di tanah sendiri, jangan jadi tamu di tanah sendiri,” ujar Khairul.
Truk Muatan Semen Amblas di Eks Lubang Galian Telkom Lagi-lagi, truk muatan semen dengan nomor polisi KB 9591 CZ, amblas di lubang bekas galian PT. Telkom di Jalan Agus Salim atau lebih tepat di depan Kantor Lurah Beringin, Rabu (7/11) sekitar pukul 12.00. Truk amblas ini bukan untuk yang pertama kalinya terjadi. Bahkan untuk di Kelurahan Beringin, sedikitnya sudah 3 kali kejadian truk amblas di tempat yang sama, yang disebabkan oleh lubang galian eks PT. Telkom yang tidak ditutup dengan benar. Sementara itu, supir truk Ruslani (48) yang ditemui mengaku dirinya tidak menyangka jika sisi jalan yang dilewatinya tersebut adalah merupakan bekas galian Telkom yang ditutup asal-asalan. “Saya tadi dari Pontianak, rencananya mau bongkar barang di Bunut, ndak nyangka, karena lubangnya ndak nampak, hanya ditimbun tanah begitu saja,” katanya. Hingga pada pukul 15.00 sore, truk tersebut masih belum berhasil dievakuasi. Beberapa rekan supir tampak sibuk membantu. Namun ti-
dak sempat terjadi kemacetan, amblasnya truk tersebut menjadi tontonan warga yang kebetulan berlalu lalang. Lurah Beringin, Rizal Ismail ketika dihubungi melalui telepon genggamnya mengatakan prihatin atas kejadian yang berulang-ulang itu. Padahal pihaknya, sudah berulangulang kali menegaskan kepada para pekerja galian, agar selesai melakukan penggalian dapat ditutup dengan benar. “Saya sedih melihatnya tadi, sudahlah mereka itu berat kerjanya, mikul, bongkat muat lagi, gaji tidak seberapa. Padahal saya sudah berulang-ulang tegaskan ke pekerja galian-nya kemarin. Tapi memang nampaknya galian itu tidak padat nutupnya. Di Beringin itu sudah 3 kali loh kejadian, dengan yang terakhir ini,” ujarnya. Rizal pun meminta pelaksana proyek dapat bertanggungjawab merapikan kembali sisa galian yang berserakan. Agar bekas galian dilakukan pengerasan agar kendaraan tidak terjebak sehingga menjebabkan amblas. “Itu syukur ada beberapa bekas galian ada tanda kabelnya, kalau tidak mungkin ada kendaraan yang amblas di tempat itu,” pungkasnya.
KEHILANGAN
KEHILANGAN
Ratna Sari BorneoTribune, Sanggau
STNK, KB 2368 LF NK: MH8CF48CA9J332716 NS: F484-ID-336001 AN: MARIANA Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL
Para petani meminta kepada Pemerintah Daerah agar mengambil tindakan terkait keluhan para petani ini. Selain itu para petani juga meminta penjelasan terkait bunga berbunga dan solusi yang ditawarkan oleh pihak perusahaan. Jika tidak ada solusi yang dapat diambil, para petani pun sepakat jika lahan milik mereka dikembalikan kosong. Petani mengancam akan mengadat perusahaan. “Jika tidak ada solusi, dengan berat hati kesepakatan petani agar lahan dikembalikan kosong. MPE ambilah sawit yang ada,’ tegasnya. Sementara itu, Komis C Dapil Kapuas Mukok, Andi Darsudin mengatakan seharusnya setelah diadakan rapat di DPRD Kabupaten Sanggau beberapa waktu yang lalu, sudah ada langkah-langkah yang diambil oleh tim bersama pihak perusahaan. “Kalau untuk TP5K kalau tidak dihubungi dan didatangi oleh para petani tidak ada kabarnya juga tentang hasil pertemuan, kese-
KPUD Verifikasi Faktual Parpol PPN Borneo Tribune, Ngabang Setelah KPU Pusat mengumumkan 16 partai politik yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi, KPU Kabupaten Landak mulai menindaklanjutinya dengan melakukan tahapan verifikasi faktual. Kegiatan tersebut dimulai Sabtu (6/11) dengan mendatangi langsung kantor beserta pengurus partai. Verifikasi faktual tersebut dipimpin langsung Ketua KPU Ir.Sudianto beserta sejumlah petugas dari bagian sekretariat KPUD Landak. Sekitar pukul 10. 50 wib, rombongan dari KPU mendatangi kantor DPC Partai Persatuan Nasional (PPN) di Jalan Gang Persatuan, Kilometer 4. Rombongan KPU langsung disambut oleh Ketua DPC Buitarjo beserta pengurus partai lainnya. Kegiatan
KEHILANGAN
STNK, KB 4605 LE NK: MH32P20088K891640 NS: 2P2-809525 AN: SOESANTO Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL
pakatan dan yang lainnya dengan pihak perusahaan. Selaku wakil rakyat saya menyampaikan intinya sekarang para petani yang ada ini sudah cukup lama disepakati dan sudah cukup lama meminta kejelasan atau solusi yang ditawarkan oleh perusahaan kepada para petani. Petani hanya meminta kejelasan tentang bunga berbunga yang diterapkan perusahaan,” jelasnya. Manager PT. MPE Putu Sudarmaji mengatakan pihaknya juga ingin persoalan yang berkembang ini bisa segera di selesaikan. “Saya ingin mengajak kepada teman-teman petani pada saat awal dulu. Karena pada saat itu kondisi cukup harmonis. Sehingga pembangunan kebun berjalan cukup lancar. Walaupun banyak persoalan tapi dapat segera diselesaikan. Kita sudah sampaikan secara proposional dan pertemuan kepada para petani terkait masalah ini. Tapi tidak ada juga titik temunya, karena ada hal yang sangat prinsipil terkait angsuran
petani,” ujarnya. Putu menambahkan masalah yang utama adalah ke khawatiran dari petani karena proyek ini selama diserahterimakan, petani takut tidak terima uang selama berjalannya proyek dan diragukan proyek ini tidak selesai dalam siklus sawit itu sendiri. Tata cara perhitungan bunga yang sudah diberikan adalah kelaziman Bank. Bunga yang diberikan adalah bunga yang efektif. Mekanisme ini adalah mekanisme yang lazim dilakukan perusahaan lain. Sekarang yang menjadi hutang petani adalah biaya-biaya yang dipertanggungjawabkan dan bunga selama pembangunan. Melihat hal itu Bupati Sanggau, H. Setiman H. Sudin mengambil keputusan pihaknya akan membentuk tim yang terdiri dari Bupati, Dewan, Polres, Dishutbun, PT. MPE dan perwakilan petani untuk mencari titik temu masalah ini. Tim ini akan duduk bersama untuk mencari penyelesaian masalah yang dikeluhkan para petani ini. Tim ini akan bekerja paling lama selama dua minggu untuk mencari solusi. “Bersama para Muspida nantinya akan ada tindakan apa yang akan kita ambil terkait masalah PT. MPE ini. Kita akan carikan solusi. Kita tetap mengharapkan keuntungan para petani. Kita juga akan rumuskan sanksi hukumnya, karena ini tidak ada izinnya,” jelasnya. Setiman meminta kepada pihak perusahaan agar dapat menggunakan CSR sesuai Perda yang sudah ada dan memberikan subsidi dari PT. MPE itu sendiri. Sehingga masyarakat dapat merasakan kedamaian dan kesejahteraan dengan adanya perusahaan ini. Setiman membentuk tim ini agar masyarakat sejahtera dan tidak membebani para petani. Setiman memutuskan agar selama belum ada solusi persoalan ini, tidak ada panen sebelum adanya keputusan final.
STNK, KB 4303 LI NK: MH328D30CBJ805900 NS: 28D-2805782 AN: DINA MARIANA MARICE Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL
tersebut untuk mencocokkan data administrasi yang diterima KPU saat penyerahan berkas. Ketua KPU Ir. Sudianto menjelaskan, meskipun ada 16 parpol yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi oleh KPU Pusat, tapi di Kabupaten Landak hanya 14 parpol yang akan diverifikasi. Yakni termasuk salah satunya adalah partai Persatuan Nasional (PPN). “Kegiatan ini dilakukan untuk mencocokkan data saat penyerahan berkas di KPU secara adminisrasi contohnya melihat KTA anggota, dan kegiatan verifikasi faktual itu dilakukan dengan melihat daftar kepengurusan beserta keberadaan kartu tanda anggota (KTA) masing-masing pengurus sesuai yang tercantum dalam berkas yang diserahkan ke KPU sebelumnya dan melihat memastikan kantor parpol yang bersangkutan,” katanya Sesuai dengan jadwal yang sudah disusun KPU, verifikasi parpol itu akan dilakukan dari 6 hingga 24 November dilakukan verifikasi keanggotaan seba-
gaimana data yang sudah diserahkan ke KPU. “Untuk melakukan perbaikan partai kita akan melakukan rapat pleno terbuka sebelum tanggal 24 mendatang dan kami berharap, dari 14 partai politik di Kabupaten Landak parpol adalah sarana menjadi peserta pemilu legislatif 2014, setiap partai harus jelas, dari kantornya, pengurusnya, dan anggotanya. Yang jelas jangan ada yang tidak lengkap dan segala macam, takutnya kita yang repot soalnya selama ini kita ada yang direpotkan oleh anggota partai yang alamatnya tidak jelas. Kita mau agar sampai pelantikan DPRD alamat kantornya harus jelas,” imbuh Sudianto. Ketua Partai PPN DPC Kabupaten Landak mengatakan, pihaknya optimis partainya bisa lolos verifikasi dan menjadi peserta pemilu pada 2014 mendatang. “Data yang kami serahkan valid semua. Kami optimis lolos verifikasi faktual, dan optimis setiap dapil bisa duduk di kursi DPRD kabupaten” katanya. (Yohanes.J/Freelancer)
KEHILANGAN
KEHILANGAN
KEHILANGAN
KEHILANGAN
KEHILANGAN
STNK, KB 5169 LH NK: MH8BE4DUABJ-207980 NS: E470-ID-223017 AN: HERI KUSBANDI Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.
STNK, KB 5348 LI NK: MH8BF45SABJ-148331 NS: F496-ID-426043 AN: SELVINUS UDANG Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.
STNK, KB 4303 LI NK: MH328D30CBJ805900 NS: 28D-2805782 AN: DINA MARIANA MARICE Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.
STNK, KB 2771 LH NK: MH35D9203BJ001519 NS: 5D9-1001547 AN: SUPORMO Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.
STNK, KB 2823 LG NK: MH8BE4DTAAJ102523 NS: E470-ID-122112 AN: PELEH Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi.
NGL
NGL
NGL
NGL
NGL
Sekadau Borneo Tribune
Kamis, 8 November 2012
8
Jalan Negara Terancam Putus Sanggau ke Sekadau Menjadi Dua Jam Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Warga mengeluhkan kondisi jalan Negara dari Kabupaten Sanggau-Kabupaten Sekadau sepanjang 45 kilometer. Persisnya jalan dari Desa Peniti, Kabupaten Sekadau menuju Penyeladi. Bahkan jalan di kawasan kota Sanggau, kondisinya rusak parah dan berlubang seiring tingginya intensitas curah hujan sejak Oktober lalu.
Bahkan kondisi tersebut kerap kali menjadi penyebab kendaraan truk pengangkut sembako terjebak di lubang yang cukup dalam di sekitar Dusun Penyeladi atau di Desa Semuntai. Warga Sanggau-Sekadau terutama mereka yang rutin melewati Jalan Nasional ini setiap harinya hanya bisa pasrah. Karena belum ada tindakan khusus dari Pemerintah maupun pihak yang berkompeten untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Anggota DPRD Kabupaten
Paulus Subarno. FOTO: Bagus Kosminto/ Borneo Tribune
Sekadau, Paulus Subarno, mengharapkan instansi terkait di Provinsi Kalbar segera menangani kerusakan jalan Nasional tersebut. Menurutnya, sejak Agustus lalu, sudah ada informasi kucuran dana dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi Kalbar untuk melakukan perawatan jalan. Mulai dari Tayan-Sosok-SanggauSekadau. Namun ironisnya, sejauh ini bahkan sampai November 2012, belum ada tanda-tanda pelaksanaan pekerjaan di lapangan. “Perbaikan jalan ini sifatnya urgen. Tolong Pemerintah Provinsi Kalbar secepatnya menangani kerusakaan jalan itu. Karena kalau dibiarkan bisa-bisa jalan pu-
tus. Imbasnya sembako di 4 kabupaten bisa krisis dan mahal,” tegas Paulus Subarno, di Sekadau Rabu (7/11). Menurutnya, ada alternatif lain untuk menangani kerusakan jalan tersebut. Yakni, bisa saja Pemerintah Provinsi Kalbar membuat kebijakan agar perusahaan perkebunan maupun perusahaan lainnya ikut membantu memperbaiki jalan, terutama perusahaan yang berdomisili di wilayah sekitar. “Bisa saja Pemprov Kalbar membuat kebijakan agar perusahaan turut membantu memperbaiki Jalan Negara di tempat mereka berdomisili,” lugasnya. Subarno mengharapkan agar Pemerintah Provinsi
Kalbar serius mempertimbangkan keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan tersebut. Apalagi saat ini transportasi darat merupakan satu-satunya sarana transportasi pendukung perekonomian masyarakat di wilayah Timur Kalbar. “Sekarang alat transportasi sudah kurang memakai motor air. Karena itu, jalan menjadi alat untuk memperlancar roda perekonomian. Jadi kalau jalan rusak, bagaimana urusan mau lancar,” keluhnya. Dengan kondisi jalan seperti itu, sambung dia, masyarakat terpaksa memerlukan waktu berjam-jam dari Sekadau-Sanggau. Belum lagi butuh waktu panjang
dan melewati jalan rusak sampai di Kecamatan Tayan. “Dari Sekadau ke Sanggau saja perlu waktu 2 jam lebih. Padahal kalau jalan bagus, paling hanya 40 menit saja,” cetusnya. Oleh karena itu, Subarno berpendapat perbaikan jalan cukup prioritas bila dibandingkan pelebaran jalan dari Sanggau-Sekadau, seperti yang direncanakan oleh Pemerintah. “Makanya kita dari DPRD Sekadau dulu pernah mengusulkan agar pekerjaan jalan perawatan pengaspalan saja dulu, bukan pelebaran badan jalan. Inikan perencanaan yang salah,” tegasnya. o
Kapan Jalan Gonis Rabu-Sei Asam Diaspal? Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Warga di Belitang terus menunggu kegiatan pekerjaan Jalan Gonis Rabu-Sei Asam melalui anggaran APBD 2012. Hingga Selasa, pantauan di lapangan masih dalam tahap pengerjaan gorong-gorong. “Katanya jalan dari Sengkabang Melayang ke Sungai Asam mau diaspal tahun ini, tapi kok belum. Bila hujan, jalan susah dilalui, becek dan berlumpur,” keluh Junaidi, warga Belitang, kemarin. Menurutnya, selama ini Pemerintah Kabupaten Sekadau telah berupaya memberikan perhatian khusus terhadap pentingnya sarana infrastruktur jalan. Salah satunya Jalan Kabupaten dari Gonis Rabu menuju Sei Asam, Kecamatan Belitang Hilir sepanjang kurang lebih 13 kilometer. Jalan ini menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat di tiga daerah. Yakni, Kecamatan Belitang Hilir, Kecamatan Belitang dan Kecamatan Belitang Hulu. Hanya saja, teknis di lapangan yang tidak maksimal membuat kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Daerah berjalan seadaanya. Karena itu, pengawasan pelaksana teknis di lapangan perlu diperketat dari SKPD terkait dan masyarakat dalam rangka mewujudkan
visi dan misi Pemerintah Daerah tahun 2010-2015. Yakni terwujudnya Kabupaten Sekadau yang Mandiri, Sejahtera dan Demokratis. “Artinya sejahetra dalam pelayanan dasar, termasuk sarana jalan,” harapnya. Sementara itu, Kepala Dinas PU dan Pertambangan Kabupaten Sekadau, melalui Plt. Kepala Bidang Bina Maraga, Heri Handoko, mengatakan bahwa sejak September lalu, kegiatan pekerjaan sudah dimulai. “Sudah mulai pekerjaan box culvert,” jelasnya melalui sambungan telepon. Dinas PU dan Pertambangan Kabupaten Sekadau sebelumnya juga berjanji akan memprioritaskan peningkatan mutu jalan ke daerah utara di Kabupaten Sekadau, yakni di tiga Belitang selama beberapa tahun ke depan melalui dana APBD. Sementara itu, salah seorang warga setempat, Suharto mengharapkan anggota DPRD Kabupaten Sekadau yang membidangi masalah infrastruktur dan pembangunan jangan hanya diam saja. Bahkan diharapkan para wakil rakyat segera meninjau ke lapangan. “Apabila pekerjaan di lapangan terbengkalai, maka diharapkan DPR yang membidangi masalah infrastruktur bisa memanggil Dinas PU dan kontraktor pelaksana pemenang tender,” tegasnya. o
Police line di lokasi puing-puing kebakaran di Belitang. FOTO: Bagus Kosminto/ Borneo Tribune
Korban Kebakaran Alami Trauma Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Korban kebakaran di Desa Belitang, di kawasan pusat kota Kecamatan Belitang, mengaku masih ada yang mengalami trauma atas kejadian kebakaran hebat yang menghanguskan 52 rumah, Senin (5/11). Tak pelak, kejadian luar biasa itu membuat warga korban kebakaran mengalami syok serta trauma yang menda-
lam. “Ada warga kita yang trauma atas kejadian itu,” cerita salah seorang warga, Ahon di Belitang, kemarin. Meski demikian, sanak keluarga korban dan warga sekitar terus memberikan hiburan dan perhatian kepada para korban kebakaran. “Kita sangat prihatin kejadian ini. Apalagi sampai merenggut korban jiwa,” kenangnya. Hingga Rabu (7/11), korban kebakaran masih di-
tampung di gedung yayasan, gereja, rumah keluarga, gedung pertemuan serta di Kecamatan Belitang. Camat Belitang, Miki Hermanto, menyatakan hingga kemarin, posko bantuan kepada korban kebakaran terus dipadati warga yang memberikan sumbangan kemanusiaan. Bantuan tersebut berupa sembako, uang tunai, pakaian dan perlengkapan memasak. “Bantuan terus mengalir ke posko. Kita mewakili pi-
hak kecamatan sangat berterima kasih kepada masyarakat kita,” ucap Camat. Seperti diketahui, kebakaran meratakan 52 rumah warga. Selain menghanguskan puluhan pemukiman warga, kobaran api juga menelan dua korban jiwa. Yakni Titin Sumarni (32) dan Yuliana (17) yang merupakan seorang pelajar kelas I SMA. Pasca kebakaran hebat tersebut, sedikitnya terdapat 65 kepala keluarga dan 260 jiwa warga menjadi
kehilangan tempat tinggal mereka. Bahkan kerugian materil ditaksir mencapai miliaran rupiah. Pemukiman warga yang terbakar adalah di komplek pasar di Desa Belitang II, Kecamatan Belitang. Komplek ini satu-satunya pasar di kecamatan tersebut. Musibah kebakaran tersebut meratakan bangunan di kawasan tersebut yang dibangun dengan menggunakan kontruksi kayu puluhan tahun silam. o
Demokrat Sekadau Incar Empat Kursi Dewan Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau
Bantuan Kemanusiaan, kader Partai Demokrat Kabupaten Sekadau menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada para korban kebakaran di Belitang yang diterima oleh perwakilan yayasan, Selasa (6/11). FOTO: Bagus Kosminto/ Borneo Tribune
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Kabupaten Sekadau sudah menyiapkan sejumlah langkah dan strategi guna menghadapi pemilihan legislatif (Pilegs) 2014. Sekretaris DPC PD Kabupaten Sekadau, Hasan mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka pendaftaran bagi kader yang berkeinginan ikut andil di dalam pemilihan anggota DPRD Kabupaten Sekadau 2014 mendatang. “Pendaftaran sudah dibuka sejak 20 Oktober dan berakhir 15 November mendatang,” ujar Hasan, di selasela verifikasi faktual DPC Partai Demokrat Kabupaten Sekadau oleh KPU Kabupaten Sekadau, Selasa (6/ 11). Hasan menambahkan, setidaknya belasan orang sudah mengambil formulir di DPC PD Kabupaten Sekadau. Namun, khusus 3 wajah lama sudah dipastikan
maju dalam Pilegs 2014. Ketiga nama itu, yakni dirinya sendiri yang saat ini duduk di Komisi C DPRD Kabupaten Sekadau, Markus (wakil ketua DPRD 2009-2014) dan Yefray R. Tugam di Komisi B DPRD Kabupaten Sekadau. Hasan menjelaskan, PD tidak ingin sembarangan dalam proses rekrutmen caleg. Kader internal parpol lebih diprioritaskan. Namun, peminat dari kalangan luar juga diberikan kesempatan untuk numpang perahu melalui partai besutan SBY tersebut. “Kita lebih mengutamakan kader partai,” lugasnya. Selain aktif di dalam organisasi partai, bakal caleg mestilah memiliki figur yang cukup dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu, kapabilitas dan track record bakal caleg turut menjadi pertimbangan partai. Disamping itu, perekrutan tetap tidak mengeyampingkan Juklak dan Juknis parpol. “Kita tidak ingin asal rekrut, namun melihat peluang kader itu,” tegasnya. o
Kamis, 8 November 2012
KPU Belum Putuskan Penambahan Dapil Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang MESKI telah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat Sintang bahwa pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 mendatang, Kecamatan Sintang akan menjadi satu dapil utuh dan dipisahkan dengan 3 kecamatan lain yang sebelumnya tergabung dalam daerah pemilihan 1. Ketua Umum KPUD Sintang Ade M Iswadi mengatakan bahwa hal itu baru sebatas usulan, diterima atau tidaknya usulan tersebut menjadi kewenangan KPU pusat. “Memang kita sudah sampaikan usulan kepada KPU pusat melalui KPU provinsi Kalbar untuk dilakukan penambahan daerah pemilihan. Informasi ini memang sudah menjadi konsumsi umum, bahwa Kecamatan Sintang akan jadi satu dapil sedangkan 3 kecamatan lainnya juga akan dijadikan satu dapil juga. Tapi keputusannya itu ada di KPU pusat, dan perkiraan kita pada sekitar 9 Maret 2013 nanti, kepastian itu baru akan disampaikan kepada kita,” ungkapnya usai melakukan verifikasi faktual ,Rabu (7/ 11). Usulan penambahan dapil ini didasarkan pada data agregat kependudukan Sintang yang telah menga-
lami perubahan. Berdasarkan data agregat penduduk dari dinas catatan sipil dan kependudukan, jumlah penduduk Sintang telah bertambah menjadi 412.425. Berdasarkan jumlah ini, maka ada penambahan 5 kursi baru di DPRD Sintang. Karena dalam ketentuan peraturan KPU No.12 tahun 2012 di sebutkan bahwa jumlah penduduk antara 400-500 ribu jiwa maka jumlah kursi di DPRD nya antara 35-40 kursi. Ketentuan lainnya disebutkan bahwa jumlah satu dapil minimal 3 kursi dan maksimal 12 kursi. Setelah dihitung, ternyata pada dapil 1 (Sintang, Sungai Tebelian, Dedai dan Kelam Permai) jumlah kursinya mencapai 15. Maka usulan yang diberikan ke KPU pusat adalah pemecahan dapil 1, dimana kecamatan Sintang diusulkan menjadi dapil sendiri dengan usulan 7 kursi. Sementara Kecamatan Sungai Tebelian, Dedai dan Kelam Permai diusulkan menjadi dapil 2 dengan jumlah kursi sebanyak 8. Rentang waktu penambahan dapil pada Pileg 2014 dilaksanakan selama bulan Januari- Maret 2013 mendatang. Prosesnya ada di tingkat KPU pusat, sementara usulannya disampaikan oleh KPU kabupaten dan kota.
Sintang-Melawi
BELUM tuntasnya revisi tata ruang wilayah (RTRW) Kalbar dalam kurun waktu dua tahun ini menjadi perhatian khusus Komisi IV DPR RI. Wakil Ketua Komisi IV, Firman Subagyo bahkan mengungkapkan revisi tata ruang menjadi hal penting di Kalbar, sehingga harus disikapi secara serius oleh Gubernur Kalbar “Tata Ruang di Kalimantan saat ini jadi sorotan baik di dalam negeri maupun internasional, karena isu yang terkait hutan dan tambang ini sudah jadi isu perdagangan global, RTRW ini penting untuk pembangunan ke depan, tanpa ada pengesahan tata ruang sulit bagi pemerintah melakukan proses pembangunan ke depan,” kata Firman, Pendopo Bupati Melawi, Senin (5/11). Selain Kalbar, persoalan belum selesainya RTRW juga terjadi di Kalteng. Di provinsi yang bertetangga dengan Kalbar ini sudah 10 tahun pembahasan revisi tata ruang nyaris belum terselesaikan. Kemudian di Kalsel yang walaupun disahkan tapi sampai saat ini Perdanya tidak ditindaklanjuti DPRD karena ketika DPR-RI sudah memberikan persetujuan kawasan yang dikonversi tapi ternyata SK Menterinya berbeda. “Makanya, bagi Kalbar. Persoalan revisi RTRW ini harus jadi perhatian serius. Kami meminta keseriusan gubernur, termasuk tim terpadu untuk menyikapi RTRW ini. Kalau gubernur tidak serius, bupati secara undang-undang bisa mengajukan secara parsial sehing-
Firman Subagyo Foto Eko Susilo/Borneo Tribune
ga tidak tergantung kepada gubernur,” ucapnya. Dikatakan Firman, selama ini gubernur Kalbar dinilai kurang pro aktif. Padahal yang gubernurnya pro aktif saja RTRW nya belum terselesaikan. Maka dari itu disarankan kepada bupati, bila memang provinsi tidak kunjung menyelesaikan, tidak ada salahnya Pemkab Melawi mengajukan secara parsial supaya pembangunan bisa jalan. “Dengan adanya rencana tata ruang tersebut bisa menjadi rujukan untuk membangun Melawi ke arah yang lebih baik,” harapnya. Satu lagi menurut Firman yang menjadi penghambat dalam penyusunan tata ruang adalah overlapping nya lima undang-undang, mulai dari UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang mengatur tentang otonomi daerah bahwa Pemda berhak diberikan kewenangan mengelola sumber daya alam untuk pembangunan dan sebesarbesarnya untuk kemakmuran masyarakat. Di sisi lain, untuk kawasan hutan diatur dalam UU nomor 41 tahun 1999 yang menetapkan kawasan hutan adalah kementerian kehutanan. Belum lagi persoalan agraria yang bisa menerbitkan sertifikat di kawasan hutan, termasuk kebera-
Dewan: Bangun Posko, Salurkan Bantuan
Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh BANJIR di Melawi belum menunjukkan tanda-tanda air akan surut , Rabu (7/11), membuat banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan seperti bahan makanan serta kebutuhan pokok sehari-hari. Dampak banjir yang sangat luas seharusnya membuat distribusi bantuan tak hanya disebar di sekitar Kota Nanga Pinoh saja, tapi juga hingga ke sejumlah desa yang berada di pedalaman sekalipun. “Makanya saya minta Pemkab melalui instansi teknis penanganan banjir bisa membuat posko penanganan bencana banjir segera. Bukan cuma bikin tenda di dalam kota, tapi kalau perlu berkoordinasi dengan camat dan desa sehingga bantuan bisa tersalurkan kesana,” kata Wakil Ketua DPRD Melawi, Amri Kalam, kemarin. Menurutnya, dampak banjir yang sesungguhnya sangat dirasakan oleh masyarakat yang berdomisili di daerah pedalaman atau desa yang jaraknya jauh dari ibukota kabupaten. Sementara untuk desadesa di sekitar Nanga Pinoh, mereka masih bisa tetap ber-
Amri Kalam
daan UU KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) itu ada overlapping. “Pada tujuan RTRW tidak ada istilah keterlanjuran. Ini harus dikonsolidasikan melalui presiden atau Menko Perekonomian sehingga harus ada payung bersama melalui Perpu,” katanya. DPR RI menurut Firman ego sektoral seperti ini justru yang menjadi korban adalah daerah. Bagaimana dia mau membangun kalau RTRW nya belum disahkan. Sehingga diperlukan adanya harmonisasi dari setiap UU tersebut sehingga tak lagi ada overlapping. “Hanya kita sudah bicarakan hal tersebut dengan lima kementerian. Namun hingga kini belum ada respon positif karena semua bertahan dengan ego sektoral masing-masing. Padahal, kalau ada Perpu, insya Allah, persoalan ini bisa terselesaikan,” pungkasnya. Pemprov Kalbar Belum Serius Ketidakhadiran gubernur Kalbar Cornelis dan wakilnya Christiandy Sanjaya dalam pertemuan dengan rombongan Komisi IV DPR RI di Pontianak dinilai Wakil Ketua Komisi yang membidangi masalah pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan Firman Soebagyo sebagai bentuk ketidakseriusan pemerintah provinsi Kalbar dalam mengurus RTRWP. Pasalnya dalam kesempatan tersebut dirinya dan sejumlah anggota Komisi IV akan memberikan informasi terkait RTRW. Ia juga mengatakan bahwa dirinya akan menjelaskan sejumlah pengalaman tentang penyusunan RTRWP. Sebab sejak dirinya dilan-
121/Abw, Letda Inf. Budi Santoso dilaksanakan dengan menggunakan senjata organik Korem 121/Abw, jenis Pistol P1 dan Laras panjang jenis M.16 A1. Untuk menembak senapan, melaksanakan materi tembak koreksi dasar senapan jarak 100 meter memakai amunisi 15 butir menggunakan sikap tiarap, duduk, dan berdiri dengan lesan C1. Sedangkan untuk
menembak pistol, melaksanakan materi tembak koreksi pengelompokan dan tembak tepat/penilaian jarak 15 meter, menggunakan munisi 13 butir dengan sikap berdiri 1 tangan. Kegiatan yang berlangsung di bawah cuaca terik tersebut diikuti dengan penuh semangat oleh seluruh prajurit Makorem 121/ Abw. Urut-urutan kegiatan
nasi dengan camat dan desa karena mereka akan lebih tahu kondisi sebenarnya. Instansi teknis sudah bukan lagi melakukan pendataan daerah banjir atau baru mengusulkan bantuan pangan, tapi memang sudah melakukan pendistribusian bantuan,” tegasnya. Amri juga menerangkan, keberadaan posko bencana juga membuat bantuan akan tersalurkan menjadi lebih baik dan merata. Karena tanpa adanya posko, bisa-bisa bantuan hanya diberikan kepada
desa atau pemukiman yang mudah terjangkau. Padahal daerah yang akses transportasi sulit atau bahkan lumpuh juga membutuhkan bantuan. Ini yang harus juga diperhatikan oleh instansi tersebut. Posko ini pun berdiri hingga air surut sekalipun untuk membantu masyarakat yang terkena dampak banjir,” ujarnya. Sementara itu, Kades Nusa Pandau, Imadudin mengungkapkan, hingga kini desanya belum mendapatkan bantuan dari pihak manapun walau sebagian besar desa mereka kini
terendam banjir. “Sudah banyak yang mengungsi ke tempat keluarganya yang lebih tinggi,” terangnya. Ia juga mengungkapkan, akibat banjir, kini akses transportasi juga menjadi lumpuh sehingga masyarakat tak bisa keluar dari desa. Makanya, dirinya berharap adanya bantuan dari Pemkab, terutama untuk kebutuhan pangan seperti beras mengingat bila banjir tersebut belum juga surut dalam sepekan ini, akan membuat banyak masyarakat yang kehabisan persediaan pangan.
Foto Eko Susilo/Borneo Tribune
belanja karena aktivitas ekonomi masih tetap berjalan. “Kalau di kampung, mungkin sekarang sudah ada mereka yang mulai kehabisan makanan karena mau noreh, karet terendam banjir. Kalaupun punya uang, mereka sulit berbelanja karena warung di desanya juga tutup akibat banjir,” kata Amri. Keberadaan posko bencana inilah, kata dia yang diharapkan dapat menjadi tempat pertama kalinya untuk penyaluran bantuan, baik yang berasal dari pemerintah maupun dari berbagai pihak lain seperti perusahaan, pribadi maupun organisasi sosial lainnya. “Dan jangan lupa berkoordi-
tik sebagai anggota DPR RI 2009 lalu dan ditempatkan sebagai unsur pimpinan, baru dua RTRWP yang jadi. Yaitu RTRW provinsi Gorontalo dan RTRW Sumatera Barat. Sementara RTRW Kalteng terpaksa dikembalikan ke daerah, karena antara hasil kajian tim padu serasi dengan keinginan bupati/walikota serta pemerintah provinsi berbeda. “RTRW ini masalah serius. Karena kelancaran pembangunan kuncinya ada di RT RW ini. Hal inilah yang perlu saya sampaikan kepada gubernur Kalbar, tapi sepertinya pemerintah provinsi tidak serius tangani masalah ini,” ungkapnya saat melakukan ramah tamah dengan bupati, Forkopinda dan tokoh masyarakat Sintang di pendopo bupati pada Selasa (6/11) malam. Sementara Bupati Sintang Milton Crosby secara tegas menyatakan bahwa dirinya perlu bantuan dari komisi IV DPR RI terkait dengan perubahan RTRW Sintang. “Di Sintang ini ada 82 desa yang masih masuk dalam kawasan hutan lindung. Dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat, karena mereka tidak bisa membuat sertifikat tanah mereka. Padahal keberadaan sertifikat itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” tegasnya. Ia juga mengatakan bahwa Pemkab Sintang telah membagi peruntukan wilayah menjadi 4 bagian. Yaitu untuk kawasan hutan sebanyak 56 per sen, kawasan perkebunan 30 per sen, kawasan pemukiman seluas 10 persen dan sisanya kawasan pertanian seluas 4 persen dari seluruh ruasan wilayah Sintang.
Personil Makorem Gelar Latihan Menembak Borneo Tribune, Sintang MEMELIHARA kemampuan personil dalam menembak senjata, Korem 121/Abw menggelar latihan menembak senjata selama 2 jam dengan lokasi latihan lapangan tembak Letnan Hidayat Yonif 642/ Kps. Kegiatan latihan yang mendapat pengawasan langsung dari Kasrem 121/ Abw, Letkol Inf. Agus Prasetyo dan Paurdal Rem
9
Akibat Banjir, Warga Pedalaman Krisis Pangan
Komisi IV : Gubernur, Tangani RTRW Eko Susilo / Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Nanga Pinoh
Borneo T Tribune
dilakukan sesuai prosedur per gelombang pelaksanaan menembak. Hal ini merupakan hal yang penting untuk selalu dilakukan mengingat latihan menembak memiliki tingkat resiko yang tinggi dikarenakan munisi yang digunakan amunisi tajam sehingga tidak ada istilah lalai di dalam pelaksanaan kegiatan. (Rilis/ Kapenrem)
Polemik Perkebunan Sawit
Kades Menunuk Siapkan Pengacara
Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh POLEMIK perkebunan sawit antara warga Desa Menunuk, Kecamatan BelimbingPT Rafi Kamajaya Abadi perlu segera dituntaskan. Agar tak semakin berlarut-larut dan memanas. Pasalnya, kasus Mesuji menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah. “Masuknya perkebunan sawit memang kerap menimbulkan pro dan kontra. Jika timbul kontra, berarti ada hal yang harus diperbaiki. Itu biasanya disebabkan kurangnya transparansi antara perusahaan dengan warga. Misalnya soal luas lahan yang digarap, proses ganti rugi lahan serta manajemen perusahaan yang sering berganti-ganti. Ditambah lagi, komunikasi dua arah yang kurang terjalin,” ungkap pemerhati hukum dan lingkungan, Agung Prayogi, Rabu (7/11). Ia mengatakan polemik antara warga Menunuk dengan pihak PT Rafi Kamajaya Abadi yang saat ini sedang mencuat, perlu mendapat perhatian serius dari berbagai stakeholder terkait. Termasuk dari pihak DPRD Melawi melalui komisi yang membidangi masalah perkebunan untuk dapat turun langsung ke masyarakat
Menunuk. Yakni dengan melakukan inventarisir apa saja persoalan yang terjadi disana. Dengan harapan membantu mencarikan solusi terbaik bagi Pemkab. “Jika kasus perkebunan sawit sering menuai persoalan antara warga dengan perusahaan. Dikhawatirkan iklim investasi di Melawi menjadi buruk,” terangnya. Terpisah, Kepala Desa Nanga Menunuk, Aspan Efendi mengaku pihaknya masih menunggu tanggapan dari pihak perusahaan PT Rafi Kamajaya Abadi untuk menyelesaikan persoalan lahan di wilayah Nanga Menunuk. Dengan duduk satu meja bersama tanpa harus bertindak dengan cara yang anarkis. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Resort Melawi terkait hal itu. “Jalan belum kita buka masih dipagar. Kami masih menunggu etikat baik dari pihak perusahaan sampai batas waktu yang kita berikan yakni hingga tanggal 12 November mendatang. Jika sampai tanggal tersebut juga tak ada penyelesaian. Maka kami tetap akan menguasai perkebunan sawit milik perusahaan yang tumbuh di atas tanah kami. Sejumlah kantor base camp perusahaan yang ada di wilayah Menunuk juga akan kita
segel atau kunci. Dengan disaksikan pihak pemerintah kabupaten, kepolisian serta muspika. Ingat, ini bukan gertak sambal belaka,” beber Aspan didampingi Sekretaris tim khusus pembangunan desa, Eet Roskayudi ditemui di Nanga Pinoh baru-baru ini. Selain itu juga pihaknya juga siap menempuh jalur hukum jika apa yang menjadi tuntutan warga Menunuk tidak terpenuhi, soal kejelasan lahan yang digarap selama ini oleh pihak perusahaan. Tak tanggung-tanggung, sejumlah pengacara juga telah disiapkan untuk mendampingi warga Menunuk menuntaskan kasus tersebut hingga di meja hijau. “Pengacara sudah kita siapkan, caliber nasional. Beberapa lembaga bantuan hukum juga sudah ada yang menghubungi kami dan siap membantu. Yang jelas kami minta kejelasan, berapa lahan yang digarap di Desa Nanga Menunuk sebenarnya. Supaya tidak ada yang dirugikan kemudian hari, baik itu masyarakat, pemerintah kabupaten maupun pihak perusahaan itu sendiri,” pungkasnya. Hingga berita ini diturunkan pihak PT Rafi Kamajaya Abadi masih belum bisa dikonfirmasi terkait aksi pemagaran jalan perkebunan yang dilakukan oleh warga Nanga Menunuk.
Pemilik SPBU Enggan Jual Solar Subsidi Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang PEMILIK SPBU Beji H.Gunawan mengaku tidak lagi menjual solar subsidi sejak Senin (5/11). Keengganan menjual solar subsidi tersebut lantaran pihaknya tidak mau disalahkan oleh berbagai pihak terkait penjualan BBM jenis solar tersebut. “Saya memang bukan orang jujur, tapi saya ingin berusaha menjadi jujur. Terus terang saja tentang solar subsidi itu banyak pihak yang terkait. Termasuk ada aparat kepolisian dan pihak lain. Tapi masyarakatkan tahunya pihak SPBU yang salah. Maka saya memutuskan lebih baik tidak jual BBM subsidi jenis solar,” ujarnya saat ditemui di pendopo kediaman bupati Sintang kemarin. Mulai Senin (5/11) kemarin, dirinya secara resmi hanya menjual solar non subsidi. Harganya memang sangat jauh berbeda. Untuk solar subsidi dijual dengan harga Rp 4.500 per liter, sementara untuk solar non subsidi dijual
Gunawan Foto Endang Kusmiyati/Borneo Tribune
dengan harga Rp 11 ribu. “Ada masyarakat yang membeli solar subsidi dengan harga Rp 4.500 per liter, lalu dia jual lagi dengan harga sekitar Rp 7 ribu. Dia dapat keuntungan besar, tapi SPBU yang disalahkan. Dikiranya pasti kita menjual di atas harga yang ditentukan,” bebernya lagi. Disinggung tentang penambahan penggunaan BBM non subsidi jenis pertamax, Ketua DPD PPP Sintang ini juga mengatakan tidak terjadi penambahan permintaan meskipun telah dilakukan penempelan
stiker oleh bupati beberapa waktu lalu. Penempelan stiker sebagai tanda bahwa mobil plat merah harus menggunakan BBM non subsidi diyakini belum dipatuhi oleh pengguna kendaraan plat merah. “Yang beli BBM siapa, misalnya saja sopirnya. Karena harganya jauh beda, bisa saja dia milih beli yang di eceran atau kios-kios. Kalau beli pertamax misalnya harganya Rp 11 ribu, dia pilih saja beli premium di pinggir jalan yang harganya Rp 7 ribu misalnya, dia kan masih bisa dapat untung,” jelasnya sambil tertawa. Hal itu menurutnya sangat masuk akal, apalagi permintaan BBM jenis pertamax di SPBU nya tidak mengalami perubahan. Sebelumnya dalam satu bulan ia membeli pertamax sebanyak 2 mobil tangki. Dalam satu hari diperkirakan sekitar 300-500 liter pertamax bisa terjual. Kondisi itu tidak berubah alias tetap. Ini menjadi bukti bahwa banyak mobil plat merah yang lebih banyak tidak mengisi BBM jenis pertamax untuk bahan bakarnya.
Personil Makorem 121-ABW saat latihan menembak. FOTO: Ist
Kamis, 8 November 2012
Kapuas Hulu
Borneo T Tribune
10
80 Persen Rumdis Guru Tidak Layak Huni “
Kebanyakan fasilitas guru di ibukota kecamatan tidak sebanding dengan fasilitas rumah dinas guru di daerah pelosok, ini menyebabkan guru tidak betah ditugaskan
Borneo Tribune, Putussibau SEJAK tahun 1975-1976 pembangunan rumah dinas (rumdis) guru di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu hingga saat ini belum mendapatkan perhatian serius. Akibatnya, 80 persen rumah dinas guru kondisinya tidak layak huni. Antonius, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kapuas Hulu, ditemui di ruang kerjanya, Rabu (7/11), mengatakan, perumahan di-
nas guru SD tercatat sebanyak 121 buah dengan kondisi rusak, namun masih bisa dihuni, sedangkan 275 rumah dinas guru kondisinya rusak berat dan tidak layak huni. “Ini baru rumah dinas guru SD, belum lagi untuk rumah dinas tingkat SMP dan SMA, kondisi ini perlu perhatian serius,” ungkapnya. Banyaknya perumahan guru dengan kondisi memprihatinkan, menurut Anto-
Si Jago Merah Hanguskan Tiga Rumah
Borneo Tribune, Badau SEKETIKA, warga di daerah perbatasan wilayah Kecamatan Badau dihebohkan oleh amukan si jago merah yang menghanguskan tiga rumah warga Desa Sebidang Kecamatan Nanga Badau, pukul 20.30, Selasa (6/11). Meski tidak menelan korban jiwa namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Tidak adanya fasilitas pemadam kebakaran di Kecamatan Badau menyulitkan warga setempat untuk memadamkan kobaran api. Warga berusaha memadamkan api dengan cara manual sebelum akhirnya mobil pemadam kebakaran milik PT. Sinar Mas datang. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 23.00. Pemilik rumah yang merupakan korban kebakaran tersebut yakni, Ahmad (61), Jul (42), dan Emha (36). Kapolsek Kecamatan Badau Kompol Suparman dikonfirmasi via telepon memastikan tidak ada korban jiwa. Kebakaran tersebut menghanguskan dua rumah, sementara satu rumah lagi nyaris hangus. “Yang benar-benar ludes itu dua rumah, satu rumahnya lagi hanya separuh tidak sampai habis,” jelasnya. Sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran. “Kami belum bisa memastikan
“
“
Kami belum bisa memastikan apa penyebab
nius dapat mempengaruhi penempatan, pemerataan, penyebaran guru hingga ke pelosok di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, pasalnya rumah dinas guru yang tidak layak huni dapat mengakibatkan ketidakbetahan guru ditugaskan di daerah terpencil. “Kebanyakan fasilitas guru di ibukota kecamatan tidak sebanding dengan fasilitas rumah dinas guru di daerah pelosok, ini menyebabkan guru tidak betah di-
Amukan si jago merah di Kecamatan Badau yang menghanguskan tiga buah rumah warga. FOTO: Istimewa
apa penyebab munculnya kobaran api, yang jelas saat ini masih dalam tahap penyelidikan kami,” pungkasnya. (Freelancer/ Timotius)
“
PT. BUMI BORNEO CEMERLANG
Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg
Gallery
Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998
Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )
GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)
PALAPA TAXI
PONTIANAK - SINGKAWANG (PP) PONTIANAK SINGKAWANG
Jl. Arteri Supadio Ruko No. 1-2
Jl. Niaga No. 25
0561-717 8888 0562-333 9999 0821 4876 8888 0821 4876 9999 ARMADA INNOVA & YARIS ARMADA INNOVA & YARIS JAM JAM BERANGKAT :
BERANGKAT:
05-07-08-09-10-11-13-14-15-16-17-19.00 WIB 05.00 - 08.00 - 11.00 - 14.00 - 17.00 - 19.00
tugaskan,” ujarnya. Selama ini, Antonius mengaku sudah berupaya melakukan perhatian terutama dalam perehaban meskipun secara bertahap, salah satu kendalanya yaitu dana, sebab dana untuk perehaban masih minim, sementara jumlah perumahan yang kondisinya memprihatinkan tidak sedikit. Hanya saja, dirinya bersyukur atas rencana Bupati Kapuas Hulu yang akan mengalokasikan dana khu-
sus pada tahun 2013 guna menangani perumahan guru yang tersebar di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. “Saya mengapresiasi rencana pak bupati tersebut, harapannya semua pihak termasuk para guru dapat mendukung program ini, dan apabila dilakukan perehaban tidak ada alasan lagi untuk tidak mau atau tidak betah untuk ditugaskan dimana saja,” tegasnya. (Freelancer/Timotius)
Antonius FOTO Timotius/Borneo Tribune
Proses Verifikasi Faktual Parpol hingga Desember Borneo Tribune, Putussibau KETUA Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Kapuas Hulu, Muhammad Sainihadi mengatakan proses verifikasi faktual terhadap partai politik (parpol) dilaksanakan hingga Desember mendatang dengan berbagai tahapan. Menurutnya, verifikasi faktual yang dilakukan, dimulai dari pengecekan keberadaan kantor parpol, keterwakilan kepengurusan perempuan dan kebenaran kartu anggota dan keanggotaan. “Tim kami sudah turun ke sejumlah parpol dan sedang melakukan verifikasi faktul dengan mendatangi kantorkantor dari masing-masing partai,” jelasnya, baru-baru ini. Dikatakannya, setelah melakukan pengecekan langsung turun ke lapangan maka untuk tanggal 25-26 November, KPUD akan menyampaikan hasil verifikasi faktual, kemudian akan ada toleransi untuk melengkapi sejumlah administrasi dari masing-masing parpol yang dianggap belum lengkap sekitar tanggal 27 November hingga 3 Desem-
Petugas dari KPUD Kapuas Hulu melakukan verifikasi faktual di salah satu Kantor Partai Politik. FOTO: Istimewa ber. Setelah itu, selama 14 hari sejak tanggal 4-17 Desember, KPUD akan kembali melakukan verifikasi faktual. “Setelah kita lakukan verifikasi faktual kembali, maka tidak ada toleransi atau kesempatan untuk memperbaiki atau melengkapi kekurangan administrasi parpol,” ujarnya. Kemudian untuk penyusunan berita acara tingkat kabupaten akan dilaksanakan pada tanggal 18-19 Desember, yang dilanjutkan de-
ngan rapat pleno terbuka untuk penetapan hasil dari verifikasi faktual, baru dilaporkan atau disampaikan kepada KPU tingkat provinsi. “ Kita targetkan verifikasi faktual ini sesuai dengan jadwal yang ditentukan, mengingat wilayah Kabupaten Kapuas Hulu cukup luas, tidak menutup kemungkinan verifikasi ini dilakukan hingga ke kecamatan terutama untuk pengecekan kebenaran keanggotaan parpol,” tandasnya. (Freelancer/Timotius)
IKLAN BARIS Dijual
Dicari
Peluang Usaha
Rumah Permanen. Jl. Purnama Komp. Dinasti Indah Blok B No. 14 Ptk. Ukuran Tanah 10 x 18 m2, Ukuran Bangunan 9 x 15 m2. Hub:085252015279
SGR, Guru PAUD/TK, Bersedia Ikut Diklat, Lgsg Penempatan, Hub. Jl. Pancasila No. 207 Telp. 761562
BISNIS FOREX! Daftar hr ini, besok psti dpt Profit (7% selama 100 hr) www.forexal.com SMS “PETUNJUK” Hp.087885563999 T.07789645034
Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Dijual Paket DAHSYAT MITSUBISHI!! Colt Diesel + Dump. DP Cuma 75 Juta + Bns TV LED 24” Hub. 085 268 495 763
Dijual Tanah
Peluang Bisnis
Jln.Purnama I Gg. Purnama Indah 1 No. 21. Menuju Komplek Dinasti Indah. Uk. 16 x 27 m. Bangunan L 14,5 m, P 18,5 m. Hub. Bpk. Gusti Hp. 081256983336
Bisnis Forex! Modal Min Rp.300rb, Profit Besar, Cek UTK Pns, Pensiunan dll. Info www. inforexal.com, SMS “MINAT” Hp. 087885563999
DIJUAL CEPAT TANAH SHM, tanpa perantara. * Jl. Gusti Situt Mahmud, Gg. Selat Makasar, Siantan (blkng BPAS) LT 1000 m2 Rp. 300 jt (nego). Hub. 0819 565 2794/0561 700 4977
Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW
Dijual tanah, 364 M 2, Jl. Danau Sentarum, Gg. Wonosobo, 50 Juta. Hub. Sri 081352269380 Dijual tanah, jl. Ujung Pandang, luas 4114 m2 sertifikat, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Kost
Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000
Disewakan Disewakan gudang 2 pintu, luas + 250 m2 dan 200 m2, cocok utk kndraan bermotor, alat telekomunikasi, di Jl. Adisucipto. Hub 081384151188 tnp perantara.
Iklan Baris:
1 baris / hari Rp. 6.000,-
Teras Borneo Tribune
Kamis, 8 November 2012
Dispenda Dongkrak Pendapatan dengan Tertib Administrasi Borneo Tribune, Pontianak Jajaran Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dituntut menguasai dan memahami undang-udang dan peraturan pegawai negeri sipil (PNS). Begitu juga dengan mereka yang diberi amanah menangani pengelolaan keuangan, mereka dituntut meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya agar tercipta administrasi yang tertib dan dapat dipertanggungjawabkan. Demikian ditegaskan Kadispenda Kalbar, R. Taruli Manurung saat membuka Workshop Penatausahaan Administrasi Pendapatan di Lingkungan Dispenda Kalbar di Grand Mahkota Hotel, Senin (5/11) awal pekan kemarin. Menurutnya, perkembangan dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan pendapatan yang cukup signifikan dengan pencapaian target penerimaan setiap tahunnya. “Kondisi ini membuktikan kesadaran masyarakat
Taruli Manurung membayar pajak sudah cukup baik dan kepercayaan mereka cukup tinggi. Tidak itu saja masyarakat sekarang sudah sangat cerdas dan kritis,” ujar Taruli. “Upaya mendongkrak pendapatan daerah salah satunya dengan peningkatan pelayanan dan tertib administrasi,” tambah
Kadispenda lagi. Oleh karenanya menurut Kadispenda, perlu dilakukan berbagai upaya perbaiakan dan peningkatan. Salah satunya degnan menyelenggarakan workshop ini, agar dalam pengelolaan nantinya tidak terjadi kesalahan yang dapat menimbulkan penafsiran atau opini negative di masyarakat. “Kualitas pelayanan dan tertib administrasi merupakan wujud dari tata kelola pemerintahan yang baik. Ini merupakan dambaan kita semua,” ujar Taruli lagi. Workshop yang diikuti sebanyak 45 orang pegawai Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Disependa Kalbar di kabupaten/kota dan kantor pusat ini berlangsung selama dua hari. Hadir sebagai narasumber adalah Kabid Pajak Disependa, Ka UPPD, BPKP Perwakilan Kalbar, Kasubdi Regident Polda Kalbar dan Kasi STNK Polda Kalbar.
Pelajar SMA Kabur Didatangi Sat Pol PP dan kemudian diamankan Sat Pol PP, yakni berupa tas, Ponsel, Laptop dan helm.ÿ Razia yang dilakukan Satpol PP Kota Pontianak sekitar pukul 09.00 Wib tersebut untuk menjaring pelajar yang bolos pada jam pelajaran sedang berlangsung. Mereka melakukan pengecekan di sejumlah tempat seperti Warung Internet (warnet) dan beberapa tempat permainan seperti billiar. Sasaran awal pengecekan di Warnet yang berlokasi di jalan Siam. Ketika anggota satpol PP dibantu anggota kepolisian melakukan pemeriksaan, tidak ditemukan satupun pelajar yang bermain warnet. Setelah menyisiri beberapa warnet dikawasan Pontianak Selatan, anggota Satpol PP bergerak dikawasan GOR dan saat kendaraan Satpol PP baru memarkirkan kendaraannya untuk melakukan pengecekan di arena perma-
inan biliar, beberapa pelajar lari tungang langgang dan tidak sempat membawa beberapa barang pribadinya yang ditinggal begitu saja. Karena pelajar berhasil kabur, Satpol PP gagal mengamankan pelajar, namun berhasil mengamankan barang milik pelajar yang tertinggal di meja billiar. Barang-barang tersebutpun langsung diamankan di kantor Satpol PP dengan harapan para pelajar mengambil barang milik pribadinya. Kabid Penegakan dan Peraturan Perundang-Undangan Satpol PP Pontianak, Uray Berty Apriani mengatakan, dilakukannya razia terhadap pelajar yang membolos di jam pelajaran tersebut merupakan langkah antisipasi kenakalan remaja yang dapat meresahkan warga seperti tawuran yang marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia belum lama ini.
“Dalam penanganan terhadap kenakalan remaja seperti bolos sekolah tersebut apabila terjaring dalam razia maka langkah yang dilakukan adalah pembinaan dengan memanggil pihak orangtua dan sekolah agar pelajar yang terjaring tidak mengulangi perbuatannya yang dinilai kurang baik tersebut,” timpalnya. Dan Ia juga berharap orangtua dan guru untuk dapat memantau aktivitas anaknya jangan sampai ketika berangkat dari rumah mengaku pergi sekolah namun tidak sampai ke sekolah malah bermain diluar. Selain melakukan razia terhadap pelajar Satpol PP juga melakukan penertiban gepeng dengan mengamankan tiga orang gepeng yang saat itu sedang memintaminta di sejumlah toko dijalan Gajahmada, Veteran dan jalan Siam.
Vihara Bodhisatva Karaniya Metta bagian. Dewi Samudera (ma Cou), Tua Pek Kong, Na Ta cie ce. Karena hal ini lah kemudian vihara ini juga disebut dengan kelenteng tiga. Selain itu juga pada tahun 1983, untuk merawat , menjaga dan menjalankan keberadaan vihara ini kemudian dibentuk yayasan
Bodhisatva Karaniya Metta. Vihara yang berada di Komplek Pasar Kapuas Indah Kota Pontianak Kelurahan Darat Sekip Kecamatan Pontianak Kota ini merupakan salah satu benda cagar budaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Sampai saat ini te-
tap berfungsi sebagaimana mestinya dan selalu ramai dikunjungi. Khususnya pada waktu-waktu tertentu semisal setiap tanggal 1 dan 15 menurut penanggalan Imlek. Mereka yang datang tidak hanya dari seputar Pontianak namun mereka juga datang dari luar kota.
KPK Selamatkan Aset Negara 152, 9 Triliun Upaya pencegahan harus diutamakan, dan semua ini sesuai Amanat Peraturan Presiden (Perpres) No 55/ 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan pemberantasan Korupsi jangka panjang tahun 2012-2025 dan jangka menegah 20122014 dimana srategi pertama adalah melaksanakan upaya-upaya pencegahan.
Dikatakan olehnya lagi, upaya-upaya pencengahan korupsi juga sejalan dengan Intruksi Presiden (Inpres) No 17/2011 tentang aksi pencegahan dan pemberantasan Korupsi tahun 2012. Dalam Inpres ini, pemerintah mengimplementasikan enam strategi dengan titik berat utama kepada pencegahan korupsi dengan tuju-
an akan memperkecil kesempatan terjadinya korupsi dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik. “Inpres ini merupakan penjabaran dari strategi Nasional Pencegahan dan pemberantasan korupsi (stranas KPK),” jelasnya. Dijelaskan olehnya lagi, seminar ini merupakan momentum yang sangat penting dan strategis, karena, dilangsungkan ditengah-tengah gencarnya upaya kita dalam pencegahan korupsi diruang lingkup Pemprov Kalbar. Disamping itu, upaya pelaksanaan transparansi layanan publik harus diterapkan di Dinas/Badan/ Kantor dan lembaga sebagai perangkat Pemprov Kalbar untuk dilakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi. Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah dalam penyusun RAPBD Tahun 2013 agar lebih transparan dan akuntabel, maka Pemprov Kalbar melibatkan Perwakilan BPKP Kalbar dan KPK untuk memantau pelaksanaan Transparansi anggaran daerah. “Realisasi penyerapan anggaran Pemprov Kalbar Tahun 2012 sampai 31 Oktober mencapai 73 persen, kita juga selalu berupaya bersama legislatif agar proses penetapan APBD tepat waktu,” ujarnya.
11
Penyelundupan Paruh Enggang Kalbar pada Bulan Agustus 2012 lalu. Dan kini sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Kota Pontianak guna dilakukan proses hukum lebih lanjut untuk menindak kedua WNA ini. Dan pada tanggal 1 November 2012 kemarin,ÿ Pengadilan Negeri Kota Pontianak, telah menggelar sidang perdana kasus Penyelundupan Paruh Burung Enggang Kalbar, yakni dengan agenda pembacaan dakwaan terhadap dua terdakwa. Dimana dalam
dakwaan tersebut diceritakan sekitar kronologis pelanggaran undang - undang yang dilakukan kedua WNA tersebut. Ketua Pengadilan Negeri Pontianak, Agung Wibowo SH, MH, Selasa (6/11), membenarkan bahwa kasus penyelundupan yang sebelmnya ditangai oleh pihak BKSDA Kalbar, kini sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Pontianak. Kasus ini melibatkan dua terdakwa yang merupakan WNA asal RRC.
“ Kedua terdakwa ini diduga telah melanggar Undang undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasiÿ Sumber Daya Alam dan Hayati Ekosistem, dan pasal yang dituntut oleh JPU serta penyidik BKSDA adalah pasal 40 (2) jo pasal 21 (2) huruf d sesuai dengan undang - undang yang saya sebutkan tadi,” tegasnya. Dikatakan Agung, bahwaÿ pada tanggal 13 November 2012 mendatang, agenda sidang untuk dua terdakwa tersebut, yakni mendengarkan kesaksian
dari para saksi yang mengetahui kejadian ini, lantaran sebelumnya para terdakwa sudah disidangkan dengan agenda dakwaan, serta menggelar barang bukti yakni sebanyak 96 Paruh Burung Enggang. Hakim dalam persidangan kasus penyelundupan Paruh Burung Enggang Kalbar ini, yakni Lie Sonny, RA.Didi Ismiatun dan Yanto, dengan Panitranya adalah M. Isya. Semenatara itu untuk Jaksa Penuntut Umumnya (JPU), yakni Jaferson.
ibu). Kalimat yang paling sering mereka ucapkan, seperti “Babu, saya mau pipis. Bukakan pintu toilet!” atau “Babu, siapkan indomie dengan telor (IDT) untuk saya!” atau “Babu, mandikan saya sekarang!”. Jelas bahwa generasi ini mengalami hidup serba gampang. Oleh sebab itu, jangan heran apabila mereka tidak punya niat dan semangat berkorban. Mereka hanya mau yang enak seketika. Mereka tidak mengenal hakikat pelayanan. Kalau tindakan mereka menyakiti atau merugikan orang lain, mereka tidak merasa bersalah. Kalau kita meminta mereka berkorban, kita bisa dituduh mereka melanggar HAM. Generasi dangkal memang egaliter. Mereka tidak mengenal perbedaan status sosial. “Kita semua warga dunia. Kita semua sama”, adalah sikap dasar
mereka terhadap sesama manusia. Ini baik. Namun egaliter yang berlebihan dapat menjadi tidak baik. Misalnya, generasi dangkal ini sering kurang hormat kepada orang yang pantas dihormati. Mereka kurang menghargai pejabat pemerintah. Mereka juga tidak mudah menaati ajaran orang tua atau ajaran yang disampaikan pejabat agama. “Jaman sudah lain, Bro,” kata mereka sambil memalingkan muka. Oleh sebab itu mereka mudah melakukan protes dan berdemonstrasi, meski mereka tidak paham apa yang diprotes. Mereka tidak mau belajar dari pengalaman, apalagi bila dengan permenungan atau meditasi. Tetapi mereka suka belajar dengan melihat gambar, karena gambar tidak dapat menyalahkan atau mengiritik atau memerintah mereka.
akan dibagikan. “Kita sudah mempersiapkan abate. Selain dibagikan kepada masyarakat juga boleh diambil di kantor jika memang membutuhkan,” ucapnya. Kata dia, pada dasarnya penyebab berkembangnya nyamuk Aedes aegypti karena disebabkan oleh kondisi lingkungan, mobilitas penduduk, kepadataan penduduk dan adanya tempat-tempat terbuka. Seperti tempat penampungan air, tempat-tempat sampah yang dapat dimanfaatkan nyamuk untuk tumbuh dan berkembang. Guna mengantisipasi berkembangnya nyamuk tersebut, Titus menam-
bahkan, tentu masyarakat harus memahami lingkungan sehat. Seperti pengetahuan, sikap, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), fogging, abitasi dan pelaksanaan menguras, menutup dan mengubur (3M). Oleh karena itu, Titus mengimbau kepada masyarakat agar di musim hujan dapat memperhatikan kondisi lingkungan. Seperti rutin membersihkan tempattempat penampungan air. “Kalau lingkungan sehat tentu nyamuk demam berdarah tidak akan berkembang. Dan ini perlu kesadaran masyarakat juga,” harapnya. (Achmad Munandar/Borneo Tribune)
Generasi Dangkal sedikit, muncullah gambar ...entah apa saja. Lihat berita kejadian di Amerika 3 menit, lalu pindah ke berita di Timur Tengah 4 manit, lalu kembali ke Jakarta. Serba cepat dan membuat pikiran meloncat-loncat ke sana ke mari. Maka generasi ini tahu banyak tetapi serba dangkal. Dunia seni yang bermutu tinggi, seperti lukisan para maestro pelukis atau lagulagu klasik, jauh dari minat mereka. Oleh sebab itu, mereka tidak suka berdiam diri, berefleksi atau bermeditasi. Meskipun mereka mungkin tahu bahwa permenungan untuk pemeriksaan batin amat penting untuk perbaikan spiritualitas. Generasi dangkal adalah generasi yang gemar berfacebook dan ber-twitter. Mereka menyebutnya berjejaring sosial. Dengan cara itu mereka mengaku
mempunyai ribuan teman/ sahabat yang tersebar di seantero dunia. Mereka merasa sudah bersahabat, meski tidak pernah berjumpa langsung, apalagi berjalanjalan atau makan bersama. Mereka mengaku saling dekat walau sekedar kirim bunga artifisial alias gambar bunga ketika sahabatnya berulang tahun. Mereka bersalaman tangan juga melalui gambar. Itulah persahabatan yang dangkal. Persahabatan serba maya. Oleh sebab itu, mereka tidak suka terlibat dalam kerja gotong-royong, melayat orang meninggal, mengunjungi panti asuhan atau berdoa ke rumah ibadat. Generasi dangkal adalah generasi yang suka hidup dengan segala keperluannya disediakan oleh orang lain yang dikontrak untuk menyediakannya. Mereka adalah anak dari babu (singkatan dari bapak dan
Bangun Lingkungan Sehat Titus Nursiwan, mengatakan, meski saat ini telah memasuki musim penghujan, namun penderita demam berdarah di KKR angkanya dapat dikatakan tidak terlalu signifikan. “Alhamdulillah, untuk di Kabupaten Kubu Raya, meski musim hujan, jumlah masyarakat yang menderita demam berdarah tidak terlalu banyak,” kata Titus Nursiwan, Rabu (7/11). Meski demikian, Titus mengingatkan bahwa pihaknya tidak menutup diri dan terus berupaya melakukan beragam langkah antisipasi terhadap serangan nyamuk Aedes aegypti yang dapat menyebabkan demam berdarah tersebut.
Diantaranya adalah dengan melakukan fogging di sejumlah lokasi. Menurutnya, sejumlah tugas telah turun ke sejumlah lokasi guna melakukan beragam upaya antisipasi. Seperti di Ampera Ujung maupun lokasi lainnya untuk melakukan fogging. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi pertumbuhan nyamuk yang dapat menyebabkan demam berdarah. Selain itu, Titus menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan dan membagikan racun nyamuk. Yakni abate kepada masyarakat saat petugas melakukan penyemprotan fogging. Jika memang abate dibutuhkan masyarakat, maka
Mahasiswi Kurir Narkoba Ditangkap di Hotel Pontianak. Ditambah dengan informasi yang diberikan masyarakat, bahwa ST dan BN ini merupakan kurir Narkoba, yang selalu siap mengantarkan pesanan barang haram tersebut. Kemudian anggota Sat Narkoba Polresta Pontianak ini pun, menyelidiki keberadaan keduanya. Akhirnya anggota pun mendapatkan keduanya di Hotel 95 Jalan Imam Bonjol, saat hendak transaksi dengan pemesan. Akhirnya keduanya dibekuk oleh anggota kepolisian. Selain berhasil mengamankan keduanya, anggota Sat Narkoba juga berhasil mengamankan sejumlah
barang bukti, yakni sebanyak 15 pil ekstasi berwarna kuning, 20 butir Happy Five (obat penenang yang mengandung Psikotoprika), satu paket sabu seberat satu gram, dan dua unit telepon genggam Blackberry sebagai sarana pemesanan. ST saat ditemui di Polresta Pontianak, dirinya mengatakan bahwa memang benar, Ia dan rekannya yang duduk di bangku kuliah itu, merupakan pengantar narkoba bagi siapa saja yang memesan. Kebanyakan Ia dan rekannya mengantar ke tempat hiburan malam yang ada di Kota Pontianak. “Saya ini hanya pengantar Narkoba, siapa yang
memesan kepada kami, kami akan ambil narkoba tersebut, dan tempat saya mengambil narkoba tersebut. Yakni di Jalan Tanjung Raya I,” ungkapnya. Kedua wanita ini pun mengaku bahwa mereka disuruh mengantar narkoba di Jalan Imam Bonjol, di Hotel 95. Namun saat di sana keduanya ditangkap oleh pihak kepolisian dan digiring ke Polresta Pontianak. Kasat Narkoba Polresta Pontianak AKP Dhani saat dikonfirmasi terkait penangkapan tersebut, Kasat membenarkan, dan menurutnya keduanya sudah menjadi TO Sat Narkoba Polresta Pontianak. Kemu-
dian dilakukan penyelidikan, akhirnya berhasil menangkap keduanya, yakni di Hotel. “Salah satu dari tersangka merupakan oknum mahasiswi di Pontianak dengan inisial BN sedangkan ST merupakan warga asal Pontianak Timur, namun kemudian tinggal secara berpindah - pindah yakni menginap di rumah kost yang ada di Kota Pontianak,” ungkap Kasat Narkoba. Ditegaskan Kasat, bahwa keduanya dijerat dengan pasal 112 undang - undang no 35 tahun 2009 tentang narkotika, yakni diancam diatas lima tahun penjara.
Kucing Langka Ditemukan di Pematang Gadung Biodiversity Keeping (KBK), Abdurahman, perjumpaan dengan kucing langka itu merupakan pengalaman yang sangat menarik. Pada tahun 2008, IUCN memasukan jenis kucing ini ke dalam status Endangered. Artinya, diperkirakan populasinya kurang dari 500 ekor di seluruh dunia. Kucing yang dikenal sebagai Prionailurus Planiceps itu merupakan jenis kucing hutan yang langka. “Untuk Kalimantan, ini merupakan rekord baru selain di Kalimantan Selatan. Bahkan spesies yang ditemukan pertama kali itu dan terlihat pada Bulan Juli 2010 yang lalu di Pematang Gadung,” terang Abdurahman, belum lama ini. Sementara makanan utama satwa itu adalah ikan dan vertebrata kecil. Sebelumnya, satwa itu dimasukan dalam genus Felis. Namun sekarang
menjadi anggota satu dari lima jenis dalam Genus Prionailurus. “Dilihat dari kondisi keadaan sekarang, satwa jenis kucing ini sangat jarang ditemukan. Dan tidak menutup kemungkinan jenis-jenis yang lain juga ada, tetapi belum dapat dipastikan hingga saat ini,” urai dia. Abdurahman menambahkan berkurangnya satwa itu lantara tekanan habitat dan pencemaran air sungai. Sebab, hal itu sangat mempengaruhi semakin terbatasnya persediaan pakan dari jenis hewan langka tersebut. “Penemuan kucing langka itu semakin menambah deretan panjang daftar hewan langka yang ditemukan di hutan rawa gambut ini (Pematang Gadung-red) yang kaya akan Biodiversity dan masih tersisa beragam jenis burung dan satwa dilindungi. Namun jika
habitatnya terus dirusak, maka keberadaan jenis kucing sangat berkurang. Dan jelas, kita turut prihatin,” terang Abdurahman. Sementara Erik Sulidra dari KBK menguraikan, keberadaan mereka selalu rutin untuk dilakukan aktivitas fotografi disertai mengidentifikasi berbagai jenis burung juga dapat menyaksikan Bekantan (Nasalis Larvatus), Lutung (Presbytis cristata), Kelasi (Presbytis rubycunda), Kera ekor panjang (Pacicularis macacca), dan bahkan Orangutan, (Pongo pygmaeus wrumbii) di Hutan Pematang Gadung. Pada musim tertentu, Burung Pecuk UlarAsia (Anhinga Melanogaster) akan meramaikan Danau Rawa Perendaman. Selain itu juga ada spesies Burung Cangak Merah (Ardea purpurea) dan Leptoptilos Javanicus, juga beberapa jenis elang terma-
suk elang migran. Secara geografis, Desa Pematang Gadung, Kecamatan Matan Hilir Selatan terletak sekitar 30 kilometer dari selatan kota Ketapang, Provinsi Kalbar. Desa Pematang Gadung memiliki keunikannya. Yaitu berupa lahan gambut yang merupakan hutan skunder. Dampaknya, hutan itu memiliki keanekaragaman yang sangat tinggi. Hutan dengan vegetasi campuran yang merupakan hutan sekunder dataran rendah ini sangat kaya akan flora dan fauna yang unik. “Dengan luasan lebih dari 14.000 hektar, sisanya adalah Hutan Kerangas atau padang pasir yang sangat luas lebih dari 7.000 hektar. Sebagian telah terdegradasi oleh pembukaan lahan untuk pertambangan,” ujar dia mengakhiri pembicaraannya.
CMYK
Seremonial www.borneotribune.com
Borneo Tribune
12
Kamis, 8 November 2012
Sosialisasi Permenhan Tentang Pemeliharaan Amunisi Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak
Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Ridwan, mengatakan, dalam upaya memberikan pemahaman kepada para peserta sosialisasi tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemeliharaan Amunisi di Lingkungan Departemen Pertahanan (Dephan) dan TNI, sehingga akan diperoleh kesamaan pola pikir dan kesatuan pola tindak serta kelancaran dalam penyelenggaraan pemeliharaan amunisi di lingkungan Dephan dan TNI. “Pada dasarnya, pemeliharaan amunisi ini harus dilaksanakan berkesinambungan, dengan demikian
usia pakai amunisi dapat maksimal guna menunjang kebutuhan satuan operasional,” kata Pangdam dalam sambutan yang dibacakan Aslog Kasdam Kolonel Inf Sahal Ma’ru, pada acara Sosialisasi Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 21 Tahun 2009 tentang pedoman penyelenggaraan pemeliharaan amunisi di lingkungan Departemen Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia di Aula Makodam XII Tanjungpura, Selasa (06/11). Dikatakan olehnya, pemeliharaan amunisi yang benar dan sesuai dengan prosedur maka akan terwujud kondisi dan kesiapan amunisi yang siap digunakan. “Saya harapkan kepada
para peserta sosialisasi dengan adanya kegiatan ini, ke depan para pejabat logistik dapat memedomani dan memahami mekanisme dan prosedur serta halhal yang bersifat teknis terkait dengan pelaksanaan tugas,” jelasnya. Pedoman penyelenggaraan pemeliharaan amunisi di lingkungan Departemen Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia selanjutnya di sampaikan Kolonel Cpl Kidaryatmo Aris P. Msi beserta Letkol Cpl Marthin Lambaito, dan diikuti oleh Para Kasi Log dan Pasi Log serta Basilog jajaran TNI, yang terdiri dari TNI AD Jajaran Kodam XII/Tpr, TNI AL Pontianak, TNI AU Supadio Pontianak. o
Verifikasi NasDem Pontianak
Secara Faktual Sesuai dan Lengkap Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak, melakukan verifikasi factual terhadap Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kota Pontianak. Senin (05/ 11) pagi, petugas dari KPU yang juga didampingi anggota Panwaslu Kota Pontianak, Drs. Yohanes Soman menyambangi Sekretariat NasDem Kota Pontianak Jl. Imam Bonjol Gg. H Mursyid I No. 8 Pontianak. Verifikasi factual terhadap Partai Nasional Demokrat (NasDem) dipimpin oleh salah satu Komisioner KPU Kota Pontianak, Joni Rudwin S.Sos dibantu beberapa staf KPU. Petugas KPU melakukan pencocokan terhadap dokumen yang telah diberikan NasDem Pontianak pada saat pendaftaran dengan fakta sebenarnya di lapangan mengenai status keberadaan kantor dan kepengurusan. Kehadiran rombongan KPU dan disambut langsung oleh Ketua Partai NasDem Kota Pontianak, Drs. Firdaus Zar’in, M.Si bersama seluruh jajaran pengurus DPD, organisasi sayap bahkan seluruh DPC. Verifikasi juga dihadiri DPW NasDem Kalimantan Barat, Mickael Yan. Menurut Joni Rudwin usai verifikasi mengatakan, apa yang diperlihatkan
Ketua DPD Partai NasDem Kota Pontianak, Firdaus Zarin usai verifikasi factual di Kantor NasDem Pontianak, Senin (5/11) pagi lalu. FOTO: Ubay KPI/ Borneo Tribune NasDem Pontianak telah Dem betul-betul mengaku sesuai dan lengkap. “Bah- menjadi anggota NasDem kan kepengurusan Nas- atau tidak,” terang Joni. Ketua DPD Partai NasDem Pontianak yang dipersyaratkan 30 persen pe- Dem Kota Pontianak, Firarempuan terlampau yak- daus Zar’in merasa sangat yakin bahwa margin eror ni 44 persen,”katanya. Bahkan, Joni Rudwin terhadap anggota yang termengacungi jempol terha- cantum dalam KTA Nasdap NasDem yang betul- Dem sangat kecil karena menurutnya, setiap anggobetul diluar dugaannya. “Apa yang telah diperli- ta yang mendapat KTA tehatkan NasDem, menun- lah mengisi formulir dan jukkan bahwa partai ini menyatakan siap menjadi betul-betul telah siap, se- anggota NasDem. Firdaus juga meminta hingga semuanya tidak ada kepada KPU untuk terus masalah,”ungkapnya. Verifikasi akan dilanjut- menginformasikan jika ada kan pada tanggal 7 sampai kekurangan yang harus 24 November mendatang diperbaiki. “Kami siap unterkait verifikasi factual tuk memperbaiki,”ujarnya. KPU Kota Pontianak keanggotaan dengan mencocokkan Kartu Tanda Ang- melakukan verifikasi facgota (KTA) yang telah dise- tual terhadap 15 Partai rahkan Partai NasDem Politik dari 16 Parpol yang Kota Pontianak sebanyak lolos seleksi administrasi. Partai Demokrasi Pemba2859 KTA. “Sejumlah KTA akan kita haruan (PDP) tidak divesampling dan akan dicek rifikasi karena tidak medokumen kebenarannya dilapangan, nyerahkan apakah mereka yang ter- administrasi kepada KPU cantum dalam KTA Nas- Kota Pontianak. o
PERMENHAN Aslog Kasdam Kolonel Inf Sahal Ma’ru, pada acara Sosialisasi Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 21 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemeliharaan Amunisi di lingkungan Departemen Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia di Aula Makodam XII Tanjungpura. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
Bawaslu Susun Bahan Awasi Dapil
Pegiat Pemilu Diminta Kawal Dapil Pemilu 2014
Kabag Tata Laksana Pengawasan Pemilu Bawaslu, Bernad D Sutrisno. Foto : Istemewa ting dalam pengawasan, Pemilihan. Proses kegiatAndika Lay agar pemilu legislative ta- an dalam sub tahapan terBorneo Tribune, Pontianak hun 2014 berjalan sesuai sebut yakni menetapkan dengan harapan masyara- jumlah kursi DPRD ProProses pemilihan umum kat, yaitu luber dan jurdil. vinsi dan DPRD Kabupaten/ Ketua Panwaslu Kalbar, Kota berdasarkan data penanggota DPR, DPD dan DPRD tahun 2014 sudah Hawad Sriyanto menutur- duduk yakni Data Agregasi dekat. Karena itu, penye- kan, salah satu tahapan per Kecamatan (DAK2), serlenggara pemilu dituntut yang perlu menjadi perha- ta menata daerah pemilihprofesional dalam menga- tian pasca verifikasi faktual an DPRD Provinsi dan walnya. Bukan hanya KPU parpol calon peserta pemilu DPRD Kabupaten. sebagai penyelenggara tek- 2014 adalah Tahapan PeneKarena itu, kata Hawad, nis dituntut bertindak sesu- tapan Jumlah Kursi dan jajaran pengawas pemilu ai dengan asas-asas penye- Penetapan Daerah Pemilih- merupakan instrumen lenggara pemilu, namun an (Dapil) yang di dalam yang bertugas antara lain Badan Pengawas Pemilih- proses tahapan tersebut ter- memastikan proses dan an Umum (Bawaslu) dan dapat Sub Tahapan Pena- hasil pelaksanaan tahapan jajarannya berperan pen- taan dan Penetapan Daerah tersebut sesuai dengan pa-
Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan
Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy
CMYK
sal 73 ayat (3) huruf a angka 3 UU No. 15 Tahun 2012 yakni mengawasi pelaksanaan tahapan Pemilu diantaranya adalah tahapan penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan. “Dalam tahapan penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan memiliki potensi kerawanan sehingga diperlukan pencegahan melalui pengawasan yang dilakukan pengawas pemilu,” jelas Hawad. Dalam konteks proses pengawasan dapil pemilu 2014 di Kalbar, lanjut dia, ada beberapa daerah kecamatan dan desa/kelurahan sudah dimekarkan diharapkan juga menjadi focus perhatian dalam penentuan daerah pemilihan untuk DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Kota nanti. “Karenanya para pegiat kepemiluan di Kalbar dapat berkontribusi dalam proses penentuan ini,”pinta Hawad. Sementara itu, di tingkah pusat Bawaslu menyelenggarakan Focus Group Discussion. Penyusunan Bahan Pengawasan Penetapan Daerah Pemilihan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014, Senin (5/11) di Hotel Golden Boetique Jakarta. Kegiatan ini dibuka oleh Pimpinan Bawaslu, Nasrullah dan dihadiri Pimpinan Bawaslu, Daniel Zuchron, Kepala Bagian Tata Laksana Pengawasan Pemilu, Bernad D Sutrisno, dan para Kasubbag di kesekretariatan Bawaslu. Dihubungi via selulernya, Kabag Tata Laksana Pengawasan Pemilu Bawaslu, Bernad D Sutrisno, Rabu, (7/11) mengatakan tujuan diselenggarakannya FGD ini adalah untuk menyusun Bahan Pengawasan Penetapan Daerah Pemilihan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014. Salah Satu sub tahap tahapan Pemilu yang telah diselenggarakan adalah verifikasi administrasi Partai Politik calon peserta pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014. “Saat ini penyelenggaraan pemilu telah memasuki sub tahapan Verifikasi Faktual Partai Politik, yakni dimulai tanggal 30 Oktober 2012,” jelasnya. o