cmyk
I DEALISME, K EBERAGAMAN
DA N
KEBERSAMAAN
Borneo Tribune www.borneotribune.com
Rabu, 3 Juli 2013
Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103
24 Sya’ban 1434 H - 26 Go Gwee 2564
Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121
Gawai Dayak Ke XXVIII
Peresmian Rumah Adat Radakng Gubernur Provinsi Kalimantan Barat Cornelis, Selasa (2/7) meresmikan rumah Adat Dayak Rumah Radakng yang terletak dijalan Sutan Syahril, Pontianak. Hadir dalam acara tersebut, para Bupati se- Kalbar, Ketua HKTI Pusat, Furum Komunikasi Perangkat Daerah (FKPD) Provinsi Kalbar, tokohtokoh adat dari berbagai suku yang ada di Kalbar dan undangan lainnya.
Rumah Radakng Senilai Rp 20 Miliar Diresmikan Simbol Kekeluargaan dan Kebersamaan Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak RUMAH Radakng atau rumah panjang yang baru selesai di bangun 1 tahun dan menghabiskan anggaran
senilai Rp 20.280.361.000 mengambil konsep desain rumah dayak secara umum dan mengambil filosofi konsep rumah adat Dayak secara umum, dengan pola memanjang, dimana secara umum ruang
B uah Bibir Radakng Mempersatukan PERESMIAN rumah Radakng dan Pekan Gawai Dayak kali ini dihadiri bukan saja warga Kalbar, tapi dari warga tetangga, khususnya warga Dayak dari Sarawak, Malaysia. Menurut salah seorang warga Dayak Iban yang berdomisili di Sarawak dan bergabung dalam Perkumpulan Anak Borneo, Alianto menuturkan dirinya memberikan apresiasi kepada pemerintah provinsi ....Ke Halaman -3
Alianto, Anak Borneo Warga Dayak Sarawak
terbagi menjadi tiga bagian, ruang teras, ruang selasar komunal, dan ruang tidur. Rumah Radakng yang terletak di jalan Sutan Syarir yang terkenal dengan sebutan Perkampungan Budaya Provinsi
Kalbar, Selasa (2/7) diresmikan oleh Gubernur Kalbar Drs Cornelis, MH. Peresmian Rumah Radakng ini berlangsung meriah dan dihadiri ribuan masyarakat di ....Ke Halaman -3
Slamet Ardiansyah Borneo Tribune, Pontianak ROMBONGAN Gubernur yang didampingi Istri pada peresmian tersebut, saat memasuki kompleks perkampungan budaya Kalbar, persisi di halaman Rumah Radakng disambut dengan upacara adat Dayak dengan pemotongan bambu muda serta tari penyambutan tamu dari budaya seni tari Dayak. Dalam sambutannya Gubernur mengatakan, peresmian yang dilakukan pada hari ini.
Pertama peresmian rumah adat Dayak Dayak yaitu Rumah Betang, Rumah Panyai atau Rumah Panjang. Namun, karena binggun mau dinamakan apa rumah Betang mengunakan bahasa Indonesia, Rumah Panyai mengunakan bahasa Iban, tapi karena saya berasal dari Kanayatn maka saya cari apa sebenarnya yang pantas untuk namanya. Setelah dipikir-pikir dan dicari-cari ternyata orang Kanayatn menyebutnya Rumah Radakng,”ulas Cornelis. ....Ke Halaman -3
Radakng, Dihancurkan dan Dicari Hawad Sriyanto Borneo Tribune, Pontianak JIKA menengok Rumah Radakng (Betang) yang asli di kampung Kopar, Parindu (Sanggau), di Kampung Sungai Antu Hulu, Belitang Hulu (Sekadau), di Desa Ensaid Panjang, Kelam (Sintang), di Desa Sei Utik, Embaloh Hulu (Kapuas Hulu), maka akan memunculkan pertanyaan yang sama jika kita menengok Candi Borubodur di Magelang, Jawa Tengah. Bagaimana caranya manusia bisa mendirikan bangunan yang maha dahasyat, sementara alat yang digunakan sangat sederhana. Macam mana manusia Dayak mampu menebang kayu belian yaitu kayu besi khas Kalimantan yang
terkenal kekuatannya hingga ratusan tahun yang berdiameter 40 hingga 75 cm, padahal saat itu belum ada gergaji, apalagi chainshaw. Bagaimana mereka mengangkut kayu tersebut dengan panjang 15-30 meter, padahal belum ada teknologi logging. Suatu keajaiban. Terlepas dari kedikjayaan supranatural, yang jelas pada komunitas rumah Radakng (Betang) ada soliditas dan solidaritas. Konsep kehidupannya, tidak ada yang kaya dan yang miskin. Yang berlebihan membagi kepada yang berkekurangan, dan yang kuat membantu yang lemah. Menurut Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH menuturkan nilai-nilai kehidupan manusia Dayak pada komunitas Radakng memiliki banyak kelebihan jika
dibandingkan konsep kehidupan hidup di rumah tunggal sekarang. “Gerakan pembongkaran rumah panjang beberapa dekade silam, telah menghancurkan jantung kebudayaan itu. Lebih kurang dua dekade setelah kemerdekaan, pendapat umum di negara ini dengan nada negatif mengecam kehidupan di rumah Radakng,” tuturnya Senin (1/7) usai menghadiri HUT Bhayangkara ke-67 di Mapolda Kalbar. Kata Cornelis, siapa hidup di rumah Radakng atau rumah Betang dikatakan primitif, kolot, tidak higienis dan rawan kebakaran. Dengan pelabelan seperti, maka perlahanan-lahan terjadi pergeseran kehidupan sosial ....Ke Halaman -3
Adrianus Alep, SH Mantan Pengurus Majelis Adat Dayak Kalbar
Oesman Sapta Odang
Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak
mengatakan, “supaya ada slogan-slogan gawai Dayak yang menjadi aikon nasional. Jadi kalau saya bilang naik dangau jawabnya auk,”ujarnya. Oso lebih lanjut mengatakan, Naik Dangau merupakan salah satu tradisi pertumbuhan pertanian. “Jadi orangorang Dayak sejak dulu sudah tahu. Dia bila sudah makmur menyimpan dilumbung padi. Dan bila pada masa paceklik maka yang ada di lumbun tersebut barulah dikeluarkan, itu sejak nenek moyang kita. Nah
KEPOLISIAN Daerah Kalimantan Barat menargetkan angka kejahatan dapat ditekan dibandingkan tahun sebelumnya, salah satunya dengan cara menggelar patroli yang intensif. Hal ini dikatakan langsung oleh Dir Sabhara Polda Kalbar Kombes Pol Badya Wijaya, Selasa (2/7). ” Aksi kejahatan jalanan seperti jambret atau pencurian dengan pemberatan (curat) juga dipicu tindakan asusila dan narkoba serta miras,” ungkap Badya Wijaya. Menurut Badya, dari beberapa kasus yang terungkap, yang menjadi target pelaku kejahatan, rata- rata adalah seorang wanita yang sedang mengendarai sepeda motor sendirian, kemudian memanfaatkan kondisi jalan sepi guna
....Ke Halaman -11
....Ke Halaman -3
Negara Ini Makmur Bila Petaninya Makmur KETUA Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Pusat Oesman Sapta Odang atau yang biasa disapa Oso sangat menyambut baik dengan diresmikannya rumah adat Dayak yaitu Rumah Radakng. Oso sengaja diundang hadir dalam peresmian ini oleh panitia mengigat dirinya merupakan salah satu tokoh Kalbar yang saat ini telah sukses di tingkat nasional. Dalam kata sambutannya dia
RIBUAN masyarakat berbaur dengan anggota Polda di halaman Hanggar Polda Kalbar, yakni dalam puncak Hut Bhayangkara ke 67. Usai acara resmi, Polda Kalbar menggelar konser hiburan rakyat dengan menampilkan tiga penyanyi papan atas di Indonesia, yakni Pingkan Mambo, Anji dan Andine, dan konser hiburan rakyat ini pun bertajuk ‘Polri Mitra Masyarakat’, Senin (1/7) malam kemarin. Ribuan masyarakat yang mendatangi konser hiburan rakyat Hut Bhayangkara di Polda Kalbar itu, tidak hanya yang berada dilapangan, melainkan sampai ke pinggir – pinggiran jalan. “ Saya sengaja datang jauh – jauh dari Pemangkat untuk menyaksikan hiburan rakyat yang di gelar Polda Kalbar dalam
Polda Tekan Kejahatan di Tahun 2013
Ketua HKTI Oso
Slamet Ardiansyah Borneo Tribune, Pontianak
Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak
....Ke Halaman -3
TIDAK MELIHAT PADA suatu hari ada seorang pengendara yang melanggar lalu lintas, dan terihat oleh seorang polisi yang berjaga dan memberhentikannya... ”Apakah sodara tidak melihat lampu merah?”( tanya seorang polisi kepada seorang pengendara sepeda motor). ”Saya lihat, Pak.” ”Lalu kenapa sodara tidak berhenti?” ”saya tidak melihat bapak.” o
Ribuan Masyarakat Berbaur dengan Polri
HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -
cmyk
PERESMIAN. Gubernur Cornelis didampingi Ny Frederika Cornelis, Wakil Gubernur Christiandy Sanjaya, Ny Karyanti Sanjaya, Kadis PU Kalbar Jakius Sinyor dan beberapa Kepala SKPD meresmikan Rumah Radakng ditandai dengan penandatangan prasasti, Selasa (2/7). FOTO : Andika Lay/Borneo Tribune.
Acara Puncak HUT Bhayangkara Ke-67
Rabu, 3 Juli 2013
Kayong Utara
Borneo T Tribune
Ketika Angin Terangi K3 Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Ujung pulau tidak selalu menjadi daerah yang terpinggirkan. Setelah signal ponsel menembus ujung kepulauan Karimata, dalam waktu dekat “angin” akan menerangi desa di Kecamatan Kepulauan Karimata (K3). Dulu angin yang hanya dimanfaatkan sebagai peniup layar untuk para nelayan, dalam waktu dekat teknologi canggih akan mengubah angin tersebut menjadi energi listrik yang akan menerangi desa-desa di wilayah kepulauan. Kepulauan Karimata sebagai kecamatan termuda di Kabupaten Kayong Utara telah dapat dinikmati perubahannya oleh warga Kecamatan Kepulauan Karimata (K3) meskipun tiga desa yang ada di kecamatan ini letaknya di-
T
pisahkan oleh lautan. Rentang kendali pemerintahan semakin dekat dan aksesnya bertambah mudah, itu disebabkan salah satunya sarana berkomunikasi berupa Signal Handphone (HP) telah aktif di Kecamatan Kepulauan Karimata. Kecamatan Kepulauan Karimata memiliki banyak potensi yang dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Kayong Utara yang dipimpin kembali oleh H. Hildi Hamid sebagai Bupati Kayong Utara periode 2013 2018 terus berupaya melakukan terobosan-terobosan baru untuk membangun Kecamatan Kepulauan Karimata secara totalitas. Salah satu terobosan baru Bupati Kayong Utara dalam membangun dan menumbuh kembangkan perekonomian Kecamatan Kepulauan Karimata adalah dengan me-
AJUK
Introspeksi Diri Polisi Kalbar HUT Bhayangkara ke-67 menjadi wahana untuk introspeksi diri. Polisi harus tetap berusaha menjadi pelayan masyarakat. Itulah yang diharapkan Kapolda Kalbar Tugas Dwi Apriyanto senyampang peringatan HUT itu. (Borneo Tribune, 1/7). Sesungguhnya, harapan Kapolda serupa dengan harapan masyarakat Kalbar. Masyarakat juga berharap polisi melakukan renungan di kesempatan HUT-nya. Memang sepatutnya di setiap kesempatan ulang tahun, semua orang melakukan perenungan jejak langkah selama ini. Orang akan merenung jalan yang dilalui setahun sebelumnya, sekaligus memikirkan target capaian di tahun yang akan datang. Lepas apapun citra yang ditunjukkan kepolisian selama ini –dalam penilaian banyak orang, masyarakat tetap menaruh harapan yang besar kepada polisi. Masyarakat tetap berharap polisi memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Polisi merupakan tempat warga mengadu berbagai persoalan. Polisi tempat warga mengharapkan perlindungan hokum, dan perlindungan hak-haknya. Polisi tempat warga berharap banyak. Lihatlah kenyataannya: ada warga yang kemalingan, mereka lapor polisi. Ada tabrakan, mereka lapor polisi. Ada sengketa, mereka juga meminta polisi. Bagaimana pun masyarakat berharap agar situasi tetap aman terkendali. Tak ada kriminalitas. Tak ada kekacauan. Tak ada gangguan pada kehidupan masyarakat. Masyarakat mau terima bersih karena mereka tahu bahwa tugas pokok dan fungsi polisi adalah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Masyarakat mau polisi melakukan apapun untuk apapun harapan mereka dalam konteks keamanan dan ketertiban itu. Mungkin tidak mudah mewujudkan begitu banyak harapan masyarakat. Kita menyadari ada masalah di sana-sani. Polisi juga dibatasi oleh banyak keterbatasan: mereka mengalami keterbatasan alat, keterbatasan personil, keterbatasan kemampuan, dan juga keterbatasan kemauan untuk berbuat. Justru itu, sebenarnya, kemauan berbuat merupakan hal pemungkas dari kemampuan polisi. Kita masih ingat beberapa waktu lalu pejabat kepolisian menekankan aspek kemauan polisi untuk mengambil tindakan dan memberikan pelayanan. Sebagai contoh renungan: apakah polisi sudah benar-benar memiliki kemauan menegakkan hokum? Apakah polisi sudah benar-benar mau memberantas narkoba? Apakah polisi sudah benar-benar mau menciptakan ketertiban berlalu lintas? Apakah polisi sudah benarbenar mau mengatasi tindakan susila, korupsi, dll? Sudah tentu semua ini perlu direnungkan. Semoga!
S
ENGET
Kapolda Kalbar mengatakan, HUT Bhayangkara ke-67 merupakan wahana introspeksi diri polisi - Mengkaji diri kadang kala tidak mudah,lho. Bang Tribune
· Wartawan, Kontributor, Intensive Programme and Freelancer “ Borneo Tribune” selalu di bekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima / meminta apapun dari narasumber · Setiap artikel atau tulisan berupa laporan kegiatan, cerita pendek, surat pembaca, puisi dan resensi yang dikirim ke redaksi hendaknya di ketik dengan spasi rangkap, maksimal 500 kata, ditandatangi dan disertai identitas ( No Telp / Fax jika ada ) dikirim ke alamat borneotribune@yahoo.com atau yusriadii@yahoo.com. Terimakasih
Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan
manfaatkan potensi energi angin sebagai Pembangkit Listrik atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH). “Ke depan di sini akan menjadi sebuah kota maju, bukan lagi kepulauan yang terpencil karena setelah signal, ke depan listrik tenaga angin akan dibangun di sini,” kata Hildi Hamid saat mendampingi tim survey pembangunan PTTH beberapa waktu lalu. Setelah Bupati Kayong Utara melakukan MoU Proyek WhyPGen bersama B2TE dan BPPT di Serpong, Jakarta
Tim Survey Proyek WhyPGen saat melakukan pengetesan dan pengukuran kekuatan potensi angin dari berbagai arah di Desa Pelapis Kecamatan Kepulauan Karimata, Jum’at (28/6). Foto Dokumentasi beberapa waktu lalu, proyek inipun mendapat respon baik dari pihak yang terkait. Dan, sebagai tindaklanjutnya belum lama ini pihak B2TE dan BPPT Jakarta telah melakukan survey dalam menentukan titik-titik strategis untuk
2
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid di Kecamatan Kepulauan Karimata. Untuk di ibu kota Kecamatan Kepulauan Karimata, Desa Pelapis telah disurvey beberapa titik strategis yang berpotensi dibangunnya PLTH di atas perbukitan dengan ketinggian 97 m dari permukaan laut dan sama halnya pula dengan survey potensi energi angin di perbukitan Desa Betok. Sementara itu, untuk di Desa Padang penentuan titik pembangunan PLTH yang berpotensi angin tidak berlokasi di daerah perbukitan.
K3 Teraliri Listrik
Pabrik Es akan Dibangun di Setiap Desa
Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Setelah rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga hybrid (PLTH) di Kecamatan Kepulauan Karimata (K3), Bupati Kayong Utara H. Hildi Hamid mengatakan di setiap desa akan dibangun pabrik es berskala besar.
Pembangunan pabrik es tersebut bukan hanya untuk kebutuhan minum, melainkan untuk memenuhi kebutuhan para nelayan untuk menjaga kualitas ikan hasil tangkapan sebelum sampai ke tangan konsumen atau agen. “Listrik tidak hanya digunakan sebagai penerangan dan hiburan saja, melainkan untuk pembangunan pabrik es,” kata Hildi Hamid.
Dengan dibangunnya pabrik es di setiap desa yang dibangun PTLH tersebut, nantinya nelayan tidak lagi mendatangkan es dari Bangka Belitung atau Pontianak, karena selama ini para nelayan selalu melakukan rutinitas tersebut setelah menjual ikan ke daerah tujuan dan pulangnya selalu membawa es balok atau es yang sudah dicacah.
“Selain untuk kebutuhan nelayan sendiri nanti juga bisa dijual untuk nelayannelayan dari luar,” imbuhnya. Ketika sarana dan prasarana pembangkit listrik ini sudah dibangun dan beroperasi sebagaimana mestinya, sudah barang tentu sangat diharapkan kepada warga Kecamatan Kepulauan Karimata dapat memanfaat-
kannya sebaik mungkin dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusianya sehingga daerah ini yang dahulunya tertinggal, terpencil dan terisolir namun sekarang akan lebih mudah untuk dijangkau sehingga dapat menarik minat para tamu dan investor untuk menamankan modalnya di daerah ini.
Opini
Kontekstualisasi Ruang Sastra Kalbar (2) Oleh: Khairul Fuad Kompak Bergairahnya dunia kesastraan Kalimantan pada awal 1980 ditandai oleh kemunculan Kelompok Penulis Pontianak (Kompak) yang dimotori oleh Aant Kawisar, Tulus Sumaryadi, Odhy’s, Zailani Abdullah, Aryo Arno Morario, Mizar Bazarvio, Tajul Khalwati dan Dian MSt. Sayangnya, wadah ini telah mati suri tidak ada gaungnya sampai sekarang. Namun demikian, Kompak ini pernah disinggung di dalam buku Yudiono KS, dosen Undip, berjudul Pengantar Sejarah Sastra Indonesia yang diterbitkan oleh Grasindo (Musfeptial, 2005: 65). Dalam ruang inisiasi Kompak muncul Odhy’s yang memiliki nama asli Muhammad Zuhdi Saad. Kepenyairan Odhy’s terlihat sekitar 1970-an. Ia mulai menulis pada 1975, berupa cerpen dan puisi. Karya yang pertama ditulis dan sekaligus diterbitkan adalah kumpulan cerpen Anita yang diterbitkan tahun 1975. Nama Odhy’s sebagai seorang pengarang pernah dibicarakan dalam beberapa buku, seperti Jejak Langkah Sastra Indonesia karya Korrie Layun Rampan, Leksikon Sastra Indonesia karya Pamusuk Erneste, dan Sesuatu Indonesia karya Afrizal Malna (Musfeptial, 2005:63). Kemudian, Odhy’s memumpunkan kehidupannya ke dunia keagamaan hingga kematian menghampirinya pada 24 April 2005 di New Delhi India. Dunia keagamaan menggiringnya menapaki jalan-jalan kesufistikan. Karya-karyanya sarat dengan nilai-nilai sufistik yang terangkum di dalam warisan antologinya Rahasia Sang Guru Sufi. Sepertinya, Odhy’s tidak sekadar menjadikan sufisme ajang pergulatan di karya-karyannya, tetapi ajang pergulatan kehidupan nyatanya sebagai seorang salik. Odhy’s meninggal saat meng-
ikuti rombongan pengajian di India dan dikebumikan di sana. Begitu juga, anggota yang lain juga ikut mewarnai kontekstualitas sastra Kalimantan Barat. Misalnya, Mizar Bazarvio, kadang dipanggil Long Mizar, mengangkat budaya lokal Sambas dalam sebuah cerpennya Long Pirak. Beberapa cerpennya juga menghiasi antologi-antologi cerpen, seperti Kain Tilam (1999), Pada Tanah Dikandung Bersama dan Akar Punya Andil Pada Daun yang diterbitkan oleh Literer Khatulistiwa. Demikian juga, puisi-puisinya menghiasi beberapa antologi, baik sendiri. seperti Tekad (1980), Pengakuan (1982), Nyanyian Jiwa (1984) maupun bersama, seperti Kabar dari Langit (1984), Dua Wajah (1985), Tunggul Kosong (1986), dan Jepin Kapuas Rindu Puisi (Fuad dkk, 2008, 621-622). Kiprah Pada 1990 muncul Sanggar Kiprah pada sekitar 1990. Sanggar ini pernah menelorkan antologi puisi bersama berjudul Tali Rasa Tiga Urat pada 1994 (Musfeptial, 2005: 67 dan 77). Akan tetapi, menurut Pradono, penggagas Kiprah, sanggar ini telah berdiri sejak 27 Agustus 1987 ketika beberapa mahasiswa baru FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak menyatukan minat, bakat dan potensi seni mereka melalui aktivitas OPSPEK (www.sanggarkiprah.com). Masih menurut Pradono, dalam rentang dua dekade hingga 2007, dinakhodai silih berganti dengan memegang kemudinya oleh Uray Evianto (1987-1988), Asmayadi (19981999), Pradono (1989-1992), G. Hasmy Cipto G. (1992-1993), Eusabinus Bunau (1993-1994), Mustafa (1994), karena berhalangan, kemudi diserahkan kepada Yufita (1994-1995). Selanjutnya Syamsul Bahar (1996-1997), Deki Triadi (19981999), Saripudin (1999-2000), dan M. Ridwan (2001-2002)
(www.sanggar kiprah. com). Setelah periode ini, kepengurusan mengalami kevakuman selama tiga periode (2002-2004). Di awal 2005, beberapa pendiri dan mantan ketua berembuk demi eksistensi Sanggar Kiprah di ‘Kampus Oren’ FKIP. Selanjutnya, keputusan diambil dengan menunjuk Firmansyah (bukan Abang Firmansyah) sebagai caretaker sampai terpilihnya ketua baru Dian Tri Lestari (2005-2006). Periode terakhir Kiprah diketuai Abang Firmansyah (2006-2007) (www.sanggar kiprah.com). Para nakhoda Kiprah beserta seluruh ABK-nya yang setia dengan pilihannya telah mengarungi samudera dan singgah di pulau-pulau seni menancapkan prasasti prestasi setelah melalui berbagai macam ombak dan badai (www.sanggarkiprah.com). Beberapa penulis muda Kalbar merupakan alumni dari sanggar Kiprah, seperti Wisnu Pamungkas (Asriyadi Alexander Mering) yang mengaku menyusup ke sanggar Kiprah dan Saifun Arif Kojeh, termasuk Yophie Tiara nama pena Yufita dan Pradono sendiri. Mereka telah menancapkan prasastinya masing-masing, baik melalui antologi sendiri maupun bersama, seperti Nol Derajat antologi bersama Yophie Tiara dan Tafakur Cinta antologi sendiri Saifun Arif Kojeh. Sebagai perintis Kiprah, Pradono pernah memublikasikan puisinya melalui antologi Tali Rasa Tiga Urat (sanggar Kiprah, 1994) dan Jepin Kapuas Rindu Puisi (DKKB, 2000). Puisi-puisinya yang pernah dipublikasikan adalah Beri Aku Tuhan, Semakin Jauh, Itu Saja, Merdeka, Bila Hati Yang Bicara, Ziarah Merah Putih Untuk Chairil Anwar, Sajak Tanpa Judul Kepada Guru, dan Ketika Penyair Tak Lagi Berkata (Fuad dkk, 2008, 641). Demikian juga, Asriyadi Alexander Mering, nama pena Wisnu Pamungkas, te-
lah memublikasikan beberapa karyanya, baik dalam antologi bersama maupun media massa. Cerpen Negeri Mimpi menghiasi antologi cerpen bersama Pada Tanah, Dikandung Bersama bersama pengarang-pengarang Kalimantan Barat, diterbitkan oleh Literer Khatulistiwa pada 2006. Kemudian, cerpennya yang pernah dipubliksikan adalah Derap-Derap di Harian Akcaya (kini: Pontianak Post) pada 1994, Lelaki dan Walet Gereja yang pernah dipublikasikan di Majalah Hidup Jakarta pada sekitar 1994. Cerpen-cerpen lainnya yang pernah ditulis dan diunggah di blognya adalah Durian cinta, Sepotong Senja di Santa Cruz, Cita-Cita Seekor Anjing Kurap, Sang Pemotret Hujan, Negeri Api, Sepotong Senja yang Entah Untuk Siapa, Hikayat Pahlawan dan Cinta pada 2005. Sayangnya, sebagian cerpen itu ada yang belum diketahui kapan tahun penulisannya dan ada yang belum diselesaikannya (Musfeptial dkk, 2011, 4). Forum Lingkar Pena (FLP) Kalbar FLP Kalbar merupakan organisasi yang terkait dengan FLP pusat Jakarta yang di dalamnya terdapat tokoh penulis nasional terkenal, seperti Helva Thiara Rosa, Habiburrahman el-Sirazy (Kang Abik), dan Asma Nadia secara struktural. FLP didirikan sebagai sikap tandingan terhadap tulisan-tulisan yang berputar sekitar selangkangan pada waktu itu. Setelah mengalami kevakuman, FLP Kalbar direvitalisasi pada 16 Maret 2010 di Perpusda Kalimantan Barat, menurut Aspari Ismail yang kini memangku amanah untuk memimpin FLP Kalbar periode 2012-2014. Ditambanhnya, FLP (wawancara dengan Aspar Ismail. FLP adalah organisasi inklusif. Aspar Ismail mengatakan bahwa keanggotaannya terbuka untuk semua orang tanpa me-
mandang etnis agama. Namun demikian, anggota FLP berbagi niat yang sama untuk berbagi cahaya dengan pembaca mereka dan menganggap bahwa kegiatan menulis adalah bagian dari ibadah (flpkalbar.blogspot.com). Ruang yang diretaskan oleh FLP Kalbar tidak hanya tulisan ilmiah (nonfiksi), tetapi juga diangkat ke permukaan tulisan sastra (fiksi), termasuk kegiatan sastra. Para anggotanya sering menerbitkan tulisan-tulisannya di media lokal (Farninda Aditya, Ruang Kepenulisan Kalbar, Borneo Tribune 21 Juni 2013: hlm 2), kemudian dikumpulkan menjadi sebuha antologi tulisan. Antologi cerpen Mutiara Cinta di Pelangi Khatulistiwa merupakan tulisan-tulisan para anggotanya yang pernah diterbitkan oleh media massa lokal Pontianak Post. Antologi tersebut diterbitkan atas kerja sama STAIN Pontianak Press dan FLP Kalbar. Ruang Mapan Pada dasarnya, ruang ini sudah terinstitusi dengan baik sebelumnya dan tidak memiliki kaitan langsung dengan sastra, tetapi memberikan ruangnya untuk perkembangan sastra Kalimantan Barat sebagai sarana kontekstualisasi. Oleh karena itu, ruang ini telah mapan (establish) dari sisi infrastruktur organisasinya, sedangkan pemberian ruang kepada sastra karena bagian dari pertanggungjawaban moral kepada masyarakat. Ruang-ruang semacan ini merupakan bagian dari jembatan atau media yang menghubungkan antara karya sastra dan pengarangnya dengan masyarakat atau penikmat sastra. Ruang ini juga menjadi sarana legitimasi tidak tertulis terkait eksistensi seseorang di dunia sastra melalui karya-karyanya yang menghiasi ruang itu. Di sisi lain, ruang mapan dapat menjadi tolok-ukur perkembangan sastra, termasuk secara regional Kalimantan Barat.
Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Direktur: Emiliana Sekretaris Direksi: Erika Sudiardjo Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Pimred: Hawad Sriyanto Wapimred: Yusriadi Sekretaris Redaksi : Aulia Marti Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering, Hairul Mikrad. Redaktur Pelaksana: Ukan Dinata. Wartawan Senior: Andry, Budi Rahman, Agus Wahyuni Wartawan: Andika Lay, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Jubeironi, Slamet Ardiansyah. Staf Redaksi: Fahmi Ichwan, Syam Abubakar, M Taufik, Fery Adeputra, Yulan Mirza.Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Biro Bengkayang: www.borneo-tribune.net Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). Singkawang: Rudi Hariyanto Alamat: Jl. Manggis Rt 026/Rw 009 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah. TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Aditya ( 085349867788 ). Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Fahri (085750296539 ) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2.Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Kapuas Hulu: Teofilusianto Timotius Jl. Pasar Inpres blok A No. 13 Kota Putussibau. Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Biro Kayong Utara : Abdul Khoir. Umum Fitriyana, Ardiansyah. Percetakan/IT: (Manajer) Iwan Siswanto, (Wakil Manajer) Supriyanto, Rustam. Marketing: (Manajer) Hesty Yosana, Kusnan, Aldi C.Sirkulasi : M. Danny, Mulawarman Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Husada Muin. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Asisten Dirut: Khairoedin Pasaribu. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com
Borneo Tribune
cmyk
Serba Serbi
Rabu, 3 Juli 2013
HUT Bhayangkara Polri Ke-67
21 Senpi Rakitan Dimusnahkan Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh JAJARAN Polres Melawi menggelar upacara di halaman Mapolres Melawi dalam rangka puncak peringatan HUT Bhayangkara ke-67. Selain diikuti oleh seluruh anggota Polri, satuan TNI, Satpol PP, Pemadam Kebakaran hingga Pramuka beserta sejumlah undangan juga menghadiri upacara tersebut. Setelah pelaksanaan upacara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada anggota Polres Melawi dan sejumlah elemen masyarakat yang telah berjasa kepada Polres Melawi. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemusnahan 21 pucuk senjata api rakitan, baik senjata laras panjang berjenis lantak maupun laras pendek. Senjata api yang dimusnahkan tersebut merupakan senjata yang diserahkan oleh masyarakat dengan kesadaran mereka sendiri. Kapolres Melawi, AKBP Semuel Tandi Todingrara mengatakan, terkait pemusnahan senjata api, hal tersebut merupakan hasil penyerahan dari masyarakat. Karena belakangan terakhir memang banyak kejadian, bahkan selama dirinya menjadi Kapolres Melawi, sedikitnya sudah ada tiga kecelakaan yang terjadi di hutan.
Karena salah tembak secara tidak disengaja sehingga mudaratnya lebih banyak. “Kepemilikan senjata api ini memang sudah menjadi budaya sehingga masyarakat zaman dulu rata-rata memiliki senjata api, terlebih lagi bagi masyarakat yang berada di daerah perhuluan atau pedalaman rata-rata memiliki senjata api. Tapi karena zaman sekarang sudah aman dan tidak perlu dikhawatirkan. Kalau mau berburu bisa menggunakan senapan angin,” tegas Kapolres. Kapolres mengimbau, kalau senjata itu memang tidak terlalu bermanfaat, lebih baik diserahkan. Karena tidak ada sanksi hukum kalau diserahkan. Apalagi kalau memang sudah tidak bermanfaat, dari pada disimpan berkarat atau malah meledak sendiri sehingga mencelakai orang lain, lebih baik diserahkan ke Polisi biar aman. “Sudah ada tersangka, karena kelalaian penggunaan senjata api. Dari pihak korban menuntut. Salah satu tersangka dari Belimbing, sekarang sudah divonis. Sedangkan untuk korbannya setelah dilakukan pengobatan kini sudah sehat,” lugasnya. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Melawi yang telah berperan aktif mendu-
kung dan bersama-sama menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Kabupaten Melawi. “Ini suatu kebanggaan, situasi di Melawi tetap aman dan terkendali. Masyarakat bisa beraktifitas sebagaimana mestinya dan berjalan normal serta tidak ada rasa takut. Hal ini penting dan harus dipertahankan hingga di masa mendatang. Sehingga ke depan dapat terus mendukung kelancaran pembangunan nasional, terutama di Kabupaten Melawi,” ucap Kapolres. Terkait kerjasama antara Polres Melawi dengan stakeholder dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Kapolres mengatakan hal tersebut akan terus dijalankan dan tetap dilanjutkan. Apalagi hal tersebut sudah lama terbina. “Sinergisitas dan keterpaduan dengan berbagai unsur atau stakeholder harus tetap sinergi dalam menjalankan tugas atau pengabdian kepada bangsa dan negara ini, khususnya untuk membangun Kabupaten Melawi,” ucapnya. Sementara itu, Ketua MABT Kabupaten Melawi, Taufik yang hadir dalam peringatan HUT Bhayangkara tersebut mengatakan, kinerja aparat kepolisian selama ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Namun demiki-
an, Taufik menilai arogansi oknum aparat masih sering dijumpai ketika mereka menjalankan tugas. “Untuk arogansi Polisi dalam tugas memang sudah tidak seperti dulu lagi. Namun masih tetap ada. Namun itu oknum, ya kita memberikan apresiasi atas perubahan yang terjadi selama ini,” ucapnya. Taufik menambahkan, kerjasama yang dibangun aparat kepolisian dengan masyarakat sudah mulai bagus. Program kerja yang dilaksanakan juga sudah mulai terbuka. Namun dirinya mengharapkan, supaya di masa mendatang hal tersebut harus lebih ditingkatkan lagi. “Kita berharap kerjasama antara Polisi dengan masyarakat harus lebih dimaksimalkan lagi. Kita juga mengharapkan Polisi lebih tranparansi, baik mengenai permasalahan yang berkaitan dengan hukum ataupun mengenai masalah lainnya,” harapnya.
Borneo T Tribune
3
Pembangunan Tribun Stadion Baning Sintang Perlu Dipercepat Endang Kusmiyati Borneo Tribun, Sintang Meskipun pembangunan Tribun Stadion Baning Sintang masih sebatas kerangka. Namun, Pemerintah Kabupaten Sintang tetap optimis tribun tersebut bisa dipakai untuk pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi 17 Agustus mendatang. “Optimis tribun tersebut bisa kita gunakan untuk pelaksanaan upacara 17 Agustus nanti. Saat ini sedang pemasangan lantai sehingga saat pelaksanaan, lantainya sudah selesai dengan cara sistem cor jembatan. Dalam waktu dekat ini akan kita cek lagi,” ujar Bupati Sintang, Milton Crosby, belum lama ini. Bupati menuturkan, pembangunan tribun tersebut terkesan tidak ada aktifitas.
Menurutnya karena saat ini peralatan bangunan langsung dipasang di Pontianak. “Saat ini masih dalam pengerjaan perlengkapan untuk kebutuhan tribun yang dikerjakan langsung di Pontianak. Peralatan langsung distel dari tempat pemesanan. Setelah selesai baru bisa dikirim ke Sintang. Jadi di Sintang tinggal proses pemasangan saja,” ungkap Milton. Demi mempercepat pengerjaan tribun tersebut, Bupati Sintang akan terjun langsung melakukan pengawasan. “Supaya pengerjaannya cepat, saya akan turun langsung mengawasi pekerja di sana. Siang dan malam, karena saya tidak mau lagi pihak kontraktor di depan saya ngomong A, namun pelaksanaannya di lapangan berbeda. Kalau masalah karyawan yang bekerja, karena pengerjaannya dilakukan siang dan malam maka dilaku-
kan sistem ship. Jadi tidak ada alasan yang macam-macam lagi,” lugas Milton. Bupati menambahkan, masalah dana pembangunan hingga saat ini tidak ada kendala. “Bagi saya uang tidak ada masalah, barang juga tidak ada masalah. Sekarang tergantung pelaksanaannya harus kerja keras. Standar kerja biasanya hanya delapan jam maka untuk pengerjaan stadion tersebut harus 12 jam per hari. Cara seperti itu yang akan kita lakukan untuk mengejar target kita,” tegas Milton. Milton mengharapkan, bulan ini pihaknya sudah mulai melakukan persiapan menjelang pelaksanaan upacara 17 Agustus. Mulai dari pembersihan lapangan stadion, tempat latihan paskibraka dan lain-lain. “Yang pastinya kita optimis bisa dipergunakan,” ucap Bupati Sintang.
“Metode Efektif Atasi Diabetes Hingga Tuntas”
PENGOBATAN SINSHE TCM YANG MANJUR, SATU-SATUNYA DI PONTIANAK Hongkong Medistra TCM Pontianak, Pengobatan dengan Metode TCM (Traditional Chinese Medicine) yang ternama, merupakan gabungan dari pengobatan, penelitian TCM, pencegahan penyakit kronis dan terapi penyembuhan. Didukung oleh konsultan Sinshe ahli TCM ternama dari Tiongkok yang sudah sangat berpengalaman; memanfaatkan resep TCM dan teknologi tinggi yang menghasilkan obat tradisional efektif, dengan system diagnose TCM yang tepat, obat tradisional terkini dari Tiongkok dan pengobatan elektroterapi, titik nadi, akupuntur, tuina, terapi lainnya, sangat efektif, khususnya bagi pasien yang menderita penyakit kronis. Waspadalah! jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat tajam, diprediksi ada jutaan orang terkena diabetes. jika tidak diobati sedini mungkin secara tepat dan efektif, beresiko merusak organ penting tubuh lain seperti: hati, paru-paru, ginjal, limpa, reproduksi, dan sistem syaraf, juga bisa menyebabkan uremia. Itulah sebabnya data WHO terkini menyatakan persentase angka kelumpuhan maupun kematian akibat penyakit diabetes dan berbagai macam komplikasi menakutkan ini terus meningkat pesat. Untuk mengatasi penyakit diabetes dan komplikasinya, Hongkong
Medistra TCM (Traditional Chinese Medicine) yang terdepan yakni “Bai Wei Hu Yi Liao Fa” mengatasi penyakit dengan ramuan herbal yang disesuaikan jenis dan kondisi penyakit penderita, dihasilkan dari 33 jenis obat berharga ditambah 28 jenis obat organik, daya serap obat sangat tinggi, rata-rata penderita diabetes setelah diobati sekitar 5-10 hari, gula darah menurun, gejala seperti kaki tangan kesemutan, seluruh badan tidak bertenaga, insomnia, dll berkurang secara nyata. Rata-rata setelah 40-60 hari, gula darah stabil, gejala komplikasi menghilang, daya tahan tubuh meningkat, keseluruhan tubuh membaik, sebagian pasien bisa berhenti konsumsi obat, fungsi insulin dan system sekresi normal kembali, fungsi reproduksi pria kembali normal, sudah bisa kembali merasakan kehidupan sehat yang normal. Sudah banyak penderita merasakan khasiat mujarabnya, tidak ada efek samping, tidak menimbulkan ketergantungan, tidak berpengaruh penderita menderita 10-20 tahun, kondisi penyakit parah/ringan, setelah diobati bisa menurunkan gula darah dan gula kencing hingga normal dan seimbang, sesudah diatasi hingga keakar-akarnya tidak mudah kambuh.
Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :
HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0821 5279 7888 Hari Senin - Sabtu Buka Jam 09.00 s/d 17.00 WIB Minggu & Libur Besar Jam 09.00 s/d 13.00 WIB
Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune
Rabu, 3 Juli 2013
Jelang HUT Koperasi, Dekopinwil Kalbar Rangkai Kegiatan Sosial Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak Hari puncak peringatan hari koperasi di Indonesia di peringati setiap tanggal 12 Juli. Namun di Kalbar, dalam menyambut hari jadi koperasi, Dekopinwil Kalbar menyiapkan beberapa kegiatan. Baik sebelum maupun setelah hari puncak. Ketua Dekopinwil Kalbar Awang Sodian Razali saat ditemui kemarin menyebutkan, Dekopinwil pada tahun ini akan menyelenggarakan beberapa kegiatan sosial. Seperti donor darah, pasar rakyat, seminar, serta ziarah kepada tokoh koperasi di Kalbar. “Seperti tujuan awal, ko-
perasi menjadi ujung tombak perekonomian masyarakat. Tujuan ini akan terus dilakukan, guna membantu dalam mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat,” ujar Awang Sofian. Secara rinci, Awang Sofian menjelaskan, dalam menyambut hari jadi koperasi tahun 2013, Dekopinwil Kalbar telah menggelar kegiatan. Seperti ziarah terhadap tokoh koperasi di Kalbar yang dilakukan beberapa waktu lalu. Dilanjutkan dalam waktu dekat, pada tanggal 5-6 Juli, di halaman Dekopinwil Kalbar akan digelar pasar rakyat. Di tanggal 6 Juli pula, donor darah bersama juga digelar Dekopinwil. Pada tanggal 8 Juli Dekopinwil
menyiapkan kegiatan seminar perkoperasian. Sedangkan pada puncak hari jadi tanggal 16 Juli, digelar syukuran bersama. Sedangkan bertepatan hari koperasi tanggal 12 Juli. Dekopinwil bersanding dengan pemerintah daerah Kalbar menggelar hari jadi yang dirangkai dengan peringatan Pertasi Kencana. Menurut Awang Sofian, peringatan hari koperasi tahun 2013 ini, secara nasional akan digelar di Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Mataram. Awang menambahkan, momentum HUT Gerakan Koperasi Indonesia memiliki arti dan manka tersendiri bagi insane gerakan koperasi. Di usianya yang ke-66 tahun bagi gerakan ko-
perasi di Indonesia, terasa snagat spesia; terhadap eksistensi gerakan ekonomi melalui perkoperasian. “Dari usia yang telah lebih 60 tahun, prestasi koperasi di Indonesia sangat tampak membangun negeri ini. Kedepan, koperasi saya yakin dengan prinsip yang menganut kebersamaan, jaringan dan pendidikan, koperasi akan semakin jaya,” jelas Awang. Bukan hanya omong belaka, Awang menjelaskan koperasi telah memberi bukti nyata di Kalimantan Barat dalam eksistensi melakukan pembinaan SDM pengelolaan koperasi. Pertumbuhan koperasi di Kalbar menunjukkan perkembangan signifikan. o
4
Perwimanas NU Kalbar Rebut 5 Piala
Tahu dan Mie Berformalin Beredar Meski telah mengetahui, zat formalin dan borak memberikan dampak negatif pada tubuh, namun dua zat ini masih digunakan pedagang untuk campuran bahan makanan. Alih-alih, tak lain alasannya untuk memberikan ketahanan pada makanan tersebut. Beberapa waktu lalu, di Pasar Kemuning, Pontianak Disperindag Kalbar yang bekerjasama dengan Balai POM Kalbar menemukan dua jenis makanan bercampur formalin. Ialah tahu dan
mie. Temuan ini langsung dieksekusi oleh Balai POM dan diberhentikan peredarannya. Dua jenis bahan ini positif menggunakan zat pengawet setelah melalui tes laboratorium. Kepala Disperindag Kota Pontianak Imran saat dihubungi beberapa waktu lalu menyampaikan, temuan tersebut hasil dari kerja lapangan, dan jelas kenyataannya. Anehnya menurut Imran, sebagian jenis konsumsi yang bercampur zat pengawet tersebut berasal dari luar Kota Pontianak, yakni Kota Singkawang. Namun produksi di Kota Pontianak
juga ada yang masih menggunakan formalin untuk jenis tahu dan mie. “Kami kadang melakukan cek di lapangan (tempat produksi) namun semuanya negative, mungkin ini ada peranan dalam perjalan pengiriman,” ujarnya. Pada survey lapangan yang dilakukan tanggal 27 Juni lalu, ditemukan enam pedagang menggunakan formalin untuk jenis tahun dan mie. Baik mie putih ataupun mie kuning. Karenanya, Imran juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan warna yang cerah pada jenis mie. Begitu juga
dengan tahu. Pasalnya cirriciri makanan yang telah tercampur formalin adalah memiliki warna yang cerah dari biasanya. “Apalagi menjelang puasa seperti ini, kami harapkan masyarakat berhati-hati dalam mengkonsumsi bahan makanan,” ujarnya. Selama bulan puasa Imran mengatakan, Disperindag bekerjasama dengan Balai POM Kalbar serta Dinas Kesehatan akan terus bergerak melihat peredaran makanan di pasar. Seperti biasanya jajanan di bulan puasa akan membludak seiring dengan banyaknya pasar juadah. o
Kantor Pos Belum Salurkan BLSM Kapuas Hulu Timotius Borneo Tribune, Putussibau Sampai saat ini Kantor Pos Cabang Putussibau belum bisa menyalurkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, pasalnya masih ada sejumlah Kecamatan yang belum menyerahkan Kartu Penjamin Sosial (KPS) kepada Kantor Pos. ” Selain belum menerima KPS, kami juga belum mendapatkan petunjuk teknis penyaluran BLSM tersebut, namun jika tidak ada kendala lagi, pada minggu kedua bulan ini akan langsung disalurkan,”kata Kepala Kantor Pos Cabang Putussibau, Dominikus Gulut, kepada sejumlah Awak Media, Senin (1/7). Dijelaskan Dominikus, untuk Kantor Pos Cabang Kota Putussibau hanya melayani 6 kecamatan dalam penyaluran BLSM, yaitu Kecamatan Putussibau Utara, Kecamatan Putussibau Selatan, Kecamatan Bika, Kecamayan Nanga Kalis, Kecamatan Mentebah, dan Kecamatan Bunut Hulu. Sedangkan data sementara yang dipegang Kantor Cabang Putussibau untuk Kecamatan Putussibau Selatan
sebanyak 395 penerima BLSM, Kecamatan Bika sebanyak 262, Kecamatan Mentebah sebanyak 904, Kecamatan Kalis sebanyak 1082, Kecamatan Bunut Hulu sebanyak 778, dan untuk Kecamatan Putussibau Utara belum diketahui jumlahnya. Selain itu, menurutnya, untuk Kecamatan pesisir sungai Kapuas akan disalurkan melalui Kantor pos
masing-masing di kecamatan tersebut seperti Kecamatan Silat, Kecamatan Semitau, Kecamatan Selimbau,Kecamatan Jongkong, Kecamayan Bunut Hilir. Begitu juga dengan Kecamatan di daerah perbatasan akan dilayani di Kantor Pos masing-masing di Kecamatan Badau, Kecamatan Batang lupar dan Kecamatan Empanang, untuk Kecamatan Embaloh Hulu
akan di salurkan Kantor Pos Cabang Putussibau. ”Sepertinya penerima BLSM ini tidak sebanyak penerima BLT, namun kami tetap akan menyalurkan BLSM sesuai ketentuan dan Kartu yang kami terima, karena kami belum menerima semua KPS, kemungkinan penyaluran dilaksanakan pada gelombang ketiga dan minggu kedua bulan ini,” jelasnya. o
Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak Dalam rangka perkemahan tingkat Nasional di Jombang, Jawa Timur, kontingen Perkembangan Wirakarya Maarif Nasional (Perwimanas) Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat, berhasil meraih 5 piala.Dimana pperkemahan ini dimulai dari tanggal 2429 Juni. dan Kontingen dipimpin oleh Wapinkonda Kabar, Jono Harun SPd. Dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang dan pedamping 7 orang. Kini kontingen Perwimanas NU Kalbar, pulang ke Kalbar menggunakan kapal. Diper-
kirakan sampai di pelabuhan Pontianak Kamis 4 Juli 2013. Wapinkonda Kabar, Jono Harun SPd mengatakan, kontingen dari Kalbar mendapatkan 5 piala perlombaan yaitu, terbaik di pentas seni, karnaval Putra dan putri, Leadership putra dan putri, perkemahan, dan ambalan tergiat putra dan putri. ”Selain ikut lomba kita juga melakukan ziarah 5 Wali Songgo dan 5 Wali Lokal di Jombang,” ujar Jono kepada wartawan Selasa (2/7). Menurut Jono, kegiatan perkemahan ini sangat luar biasa antusias peserta untuk mengikutinya. “Insallah, Kalbar diminta sebagai tuan rumah
Perwimanas tahun 2017, setelah di Jawa Tengah,” tuturnya. Ia berharap, kedepan kontingen Kalbar harus lebih baik lagi dalam mengikuti lomba Perwimanas. “Kita akan mempertahankan juara yang telah kami dapat,” ungkapnya. Ketua Pimpinan Kontingen Daerah, Dr Zaenuddin MA mengatakan, 5 piala tersebut merupakan piala terbanyak yang diperoleh kontingen berasal dari luar pulau Jawa. “Untuk Kalbar sendiri, siap menjadi tuan rumah Perwimanas 2017, sesuai dengan arahan dari Ketua PWNU Kalbar, M. Zeet,” ujar Zaenudin. o CMYK
CMYK
Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak
RALAT IKLAN
Hubungi dealer TVS terdekat atau SMS : TVS Pontianak
: 0853 9320 2778
TVS Rasau
: 0853 9355 5508
TVS Singkawang
: 0823 5178 4446
TVS Ketapang
: 0852 4594 6118
TVS Sintang
: 0812 5746 6666
TVS BM Sintang
: 0852 5260 1948
TVS Pinoh
: 0813 4557 8321
TVS Putussibau
: 0821 5125 9567
TVS Anugrah Sekadau
: 0813 4540 2238
TVS Merdeka Motor PTK
: 0821 5030 6989
TVS Tepuai
: 0813 4528 6562
Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune
Rabu, 3 Juli 2013
5
Pemkab KKR Diminta Data Rumah Tak Layak Huni Dengan Benar Achmad Munandar Borneo Tribune, Kubu Raya Deputi Perumahan Swadaya Jamil Ansari mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam memberikan bantuan terhadap rumah tidak layak huni harus sesuai dengan fakta di lapangan. Hal ini pun dilakukan guna bantuan tersebut tepat pada sasarannya. ”Ya 1.033 rumah tak layak huni yang akan kita bantu nantinya. Namun sebelum bantuan tersebut terealisasi sepenuhnya diminta Pemkab Kubu Raya melakukan kroscek ulang terhadap data itu. Apakah data 1.033 itu benar-benar yang layak mendapatkan program bantuan rumah tidak layak huni atau tidak,”kata Jamil Ansari. Diakuinya, bahwa sejauh program ini berjalan banyak
yang tidak tepat sasarannya. Karena setelah dilakukan survey ulang oleh tim pemantau, kebanyakan yang menerima bantuan ini bukan orang yang tepat. Dimana progran ini dikhususkan bagi masyarakat yang tidak mampu. Sementara yang menerima adalah orang yang mampu. ”Hal ini yang harus kita perhatikan benar-benar. Dan diharapkan Pemkab KKR dapat memberikan data sesuai fakta dilapangan,”tegasnya. Jika ditemukan bantuan itu tidak tepat pada sasaranya, lanjut dia menegaskan, bahwa pihaknya akan melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib. Dan meminta kepada pihak berwajib untuk menyelidiki hal tersebut. “Jika ditemukan ada permainan dalam melakukan pendataan. Siap-siap oknum tersebut akan berhadapan langsung
dengan hukum. Karena sudah jelas program bantuan rumah tidak layak huni ini diberikan kepada masyarakat yang benar-benar dalam kategori tidak mampu,”tuturnya. Sementara itu Bupati Kabupaten Kubu Raya mengakui, memang tahun ini dana dari APBD yang diperuntukan untuk pembangunan rumah tidak layak huni menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan bantuan yang diberikan pemerintah pusat sangat besar. sehingga dana APBD tersebut lebih digunakan untuk membantu masyarakat yang mengalami musibah, seperti kebakaran. “Alhamdulillah bantuan tahun ini terus meningkat, dari sebelumnya 527 rumah menjadi 1033,” ujarnya. Terkait dengan masih adanya bantuan yang tidak tapat sasaran, dia menam-
bahkan akan meminta kepada pengurus RT/RW dan pemerintah desa untuk membantu petugas pendataan agardata yang dikumpulkan benar-benar susuai dengan apa yang telah ditentukan kemeterian. Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Kubu Raya, Rusnaldi mengatakan program bantuan rumah tidak layak huni sudah dilaksanakan pemerintah kabupaten melalui dana APBD sudah dilakukan sejak 2011 sampai dengan tahun ini. Dimana pada 2011 jumlah rumah yang diperbaiki sebanyak 228 dengan total anggaran Rp2.3 miliyar juta, pada 2012 sebanyak 237 rumah tidak layak huni yang diperbaiki dengan anggaran mencapai Rp2.525 miliyar. Sementara, lanjut dia
pada 2013, jumlah rumah tidak layak huni yang mendapatkan bantuan mengalami penurunan, yakni hanya 118 rumah dengan total anggaran Rp1.5 miliyar. Dia menjelaskan, kondisi rumah tidak layak huni di Kabupaten Kubu Raya cukup besar dan masuk kategori kerusakan berat. Sehingga pihaknya sangat berharap kepada Kementerian Perumahan RI agar dapat memberikan kuota bantuan yang lebih besar dan memberikan program perumaghan perbaikan dengan kategori kerusakan berat. “Total rumah tidak layak huni di Kubu Raya mencapai 13.994 dan telah mendapatkan bantuan dari pusat sebanyak 1033 dan menyisakan 12961 rumah. Kita berharap pusat dapat memberikan perhatian yang lebih bagi Kubu Raya,” harapnya. o
537 Santri Se Kabupaten Pontianak Diwisuda Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Pontianak melaksanakan wisuda akbar santri taman pendidikan Al Quran (TPQ) se Kabupaten Pontianak di Masjid Agung Al Falah Mempawah, Selasa (2/7), kemarin. Sebelum acara para wisudawan melakukan pawai mengeliling Kota Mempawah. Acara tersebut, dihadiri Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pontianak, Kasiman, Asisten II Setda Kabupaten Pontianak, Ismail, serta tokoh masyarakat dan agama. Pada kesempatan Ketua Panitia, Ratna Ningsih mengatakan jumlah santri diwisuda sebanyak 537 santri se Kabupaten Pontianak. Dimana santrisantri tersebut, merupakan cikal bakal generasi Qurani yang akan menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki akhlak mulia. “Sebanyak 537 santri ini,
tersebar diseluruh kecamatan se Kabupaten Pontianak. Para santri merupakan generasi Qurani sebagai bekal menyongsong masa depan bangsa yang gemilang,” kata Ratna Ningsih yang juga menjabat Ketua BKMT Kabupaten Pontianak. Sedangkan Kemenang Kabupaten Pontianak, Kasiman, mengatakan acara khatam Al Quran dan wisuda bukanlah merupakan akhir bagi para santri untuk membaca Al-Quran akan tetapi proses ini merupakan langkah awal bagi mereka untuk mengenal dan selalu membaca Al-Quran, masih banyak yang perlu dipelajari dari al-Quran oleh karena itu beliau menekankan agar para orang tua selalu mengawasi dan mendorong anak-anaknya untuk selalu membaca dan mempelajari Al-Quran. “Al-Quran itu merupakan petunjuk bagi manusia dan juga sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa, AlQuran dapat dijadikan petunjuk kalau kita kenal,
WISUDA AKBAR Asisten II Setda Kabupaten Pontianak, Ismail mewisuda santri TPQ se Kabupaten Pontianak di Masjid Agung Al Falah Mempawah. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune
membaca, memahami dan mengamalkan isi Al-Quran. Insya Allah, dengan AlQuran akhlak generasi kita akan terbentuk dengan baik,” katanya. Sedangkan Asisten II Setda Kabupaten Pontianak, Ismail, mengatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Pontianak sangat peduli ter-
hadap pengembangan Pendidikan Agama, melalui TPQ akan melahirkan generasi yang Qurani. Bahkan membantu program pemerintah dalam mempersiapkan qori dan qoriah terbaik untuk mengikuti event-venet MTQ baik ditingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional.
“Pemerintah daerah mengucapkan terima kasih pada pengurus serta guru TPQ dan Tokoh masyarakat yang telah membantu melaksanakan program baca tulis AlQuran kepada anak-anak usia dini yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia,” katanya. o
Pegawai Gembira Terima Gaji 13 GAJI 13 Bupati Pontianak, Ria Norsan menyerahkan gaji 13 secara simbolis kepada jajaran PNS dilingkungan Setda Kabupaten Pontianak. Foto : Johan Wahyudi/ Borneo Tribune
Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Wajah gembira terpancar dari sosok Fitri Yuliandari, Pegawai negeri sipil di Sek-
retariat Daerah Kabupaten Pontianak, saat menerima penyerahan gaji ke-13 dari Bupati Ria Norsan, Senin (1/ 7), kemarin. Ia mewakili PNS Pemkab Pontianak menerima secara
Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Kantor Perpustakaan Daerah dan Arsip (Perpusda) Kabupaten Pontianak dinobatkan sebagai Juara Pertama dalam Lomba Perpustakaan Umum Terbaik Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Kalbar. Ini sesuai dengan berita acara hasil penilaian lomba Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota tingkat Provinsi Kalbar tahun 2013, Nomor : 041/052/DKFOTO: Johan W / Borneo Tribune P Tahun 2013, yang dilaJohana Sari Margiani kukan Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalbar. Keberhasilan tersebut, Prestasi ini akan lebih dinilai Kepala Perpusda memotivasi kami, Kabupaten Pontianak, untuk lebih bekerja Johana Sari Margiani, tidak terlepas dari kerja ke- lebih baik lagi. Teruras seluruh petugas dan tama dalam mengajak pegawai dilingkungan dan memasyarakat Perpusda Kabupaten membaca di perpustaPontianak, serta dukungan masyarakat dan berba- kaan kepada masyaragai program pelayanan kat kita. Sehingga perpustakaan yang terus tujuan utama ditingkatkan seperti layanan internet gratis, digi- mencerdaskan bangsa tal library, dan bintek dengan membaca bisa otomasi perpustakaan. “Prestasi ini akan lebih tercapai dengan baik memotivasi kami, untuk lebih bekerja lebih baik lagi. Terutama dalam mengajak dan memasyarakat membaca di perpustakaan kepada masyarakat kita. Sehingga tujuan utama mencerdaskan bangsa dengan membaca bisa tercapai dengan baik,” kata Johana. Dimana Johana, juga menjelaskan berdasrkan hasil penilaian dewan juri Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Pontianak, meraih nilai tertinggi 706 sehingga ditetapkan sebagai Juara Pertama. Sedangkan Juara Kedua diraih Perpustakaan Kota Singkawang, dengan nilai 642,50, Juara Ketiga diraih Perpustakaan Kabupaten Ketapang dengan nilai 627,5, Juara Harapan satu diraih Kabupaten Sintang dengan nilai 486, dan Juara Harapan Dua diraih Kabupaten Sanggau dengan nilai 456. “Kedepan kami, akan berusaha bekerja secara profesional dan maksimal, terutama dalam mengembangkan perpustakaan desa. Karena perpustakaan desa lebih menyentuh masyarakat, dalam mencari berbagai informasi terutaman tentang pertanian, perikanan, perkebunan dan perternakan. Selain itu, kami juga mengajak masyarakat untuk datang dan memanfaatkan perpustakaan daerah untuk mencari dan menggali informasi terbaru dari buku-buku yang kami sediakan,” katanya. o
“
“
Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah
Perpusda Kabupaten Pontianak Juara Tingkat Provinsi
simbolis gaji ke-13 usai apel pagi di Halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Pontianak. “Gaji 13 ini, semoga bermanfaat dan dapat dipergunakan dengan baik, terutama untuk meringan-
kan beban khususnya menjelang tahun ajaran baru sekolah dan terlebih menyambut tibanya bulan suci Ramadan,” kata Bupati Pontianak, Ria Norsan. Selain itu, Norsan juga tidak lupa mengingatkan para PNS yang menerima gaji ke13 ini untuk berpartisipasi menyisihkan sebagian kecil dari gaji ke-13 yang diterimanya untuk diberikan kepada para pegawai honorer yang tidak mendapatkan gaji ke-13. “Saya berpesan kepada bapak/ibu yang mendapat gaji ke-13, agar berpartisipasi membantu rekan-rekan kita pegawai honorer yang tidak mendapatkan gaji ke-13 ini. silakan saja diatur dan disepakati nilainya berapa. Tapi inipun
bukan ketentuan, hanya partisipasi saja. Bagi yang jika tidak mau tidak apa-apa. Namun jika kita mau membantu, mudah-mudahan gaji ke-13 ini membawa suatu keberkahan,” ungkapnya. Sedangkan Fitri Yuliandari sendiri mengaku gembira dengan diserahkannya gaji ke-13 bagi PNS. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang menurutnya telah peduli dan membantu meringankan beban hidup PNS. “Gaji ke-13 ini memang diberikan pada momen yang tepat, bahkan biasanya diberikan saat anak akan masuk ke pendidikan baru, kini juga dapat meringankan untuk memenuhi kebutuhan jelang Ramadan,” katanya. o
Bengkayang Borneo Tribune
Rabu, 3 Juli 2013
6
Ciptakan Toleransi Antar Umat Beragama Selama Puasa Mari Bersama-sama Ciptakan Kamtibmas Singkawang Rudi Borneo Tribune, Singkawang Ratusan para undangan yang berasal dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Singkawang, Ketua DPRD Kota Singkawang, TNI, POLRI, SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan masyarakat, mengikuti acara Syukuran dalam rangka HUT Bhayangkara ke-67, di lapangan tenis Mapolres Singkawang, Senin (1/7). Walikota Singkawang, Awang Ishak, mengucapkan rasa syukurnya kepada Polri, karena selama ini pihak kepolisian sudah bekerja dengan baik dalam rangka menjaga Kamtibnas di Kota Bumi Bertuah Gayung Bersambut ini. “Atas nama Pemkot Singkawang, saya sangat berterima kasih kepada pihak kepolisian karena telah bekerja dengan baik dalam menjaga Kamtibmas di kota ini. Namun alangkah baiknya, jika masyarakat juga bisa turut mendukung kinerja Polri untuk tidak melawan dengan apa yang sudah menjadi tugas pokok kepolisian terutama untuk tidak melakukan aksi kejahatan, kriminal, narkoba, dan lainlain. Jika semua itu didukung penuh, saya yakin tugas pihak kepolisian tidak akan berat seperti sekarang ini. Dan Singkawang pun bakal selalu aman,” harap Awang. Menurut Awang, banyak sekali masalah-masalah yang terjadi di Kota Seribu
Peluncuran launching patroli bersepeda. Foto Rudi /Borneo Tribune
Pemusnahan barang bukti yang sudah ingkrah di Kejaksanaan Negeri Singkawang sejak tahun 2009-2013. Foto Rudi /Borneo Tribune
Kelenteng ini. Salah satunya, kasus-kasus tanah yang tumpang tindih. Hal ini di-
karenakan antara Kepala Desa dan Lurah terlalu gampang mengeluarkan SKT.
“Maka dari itu, saya ingatkan hati-hati dalam menangani tanah,” pesannya. Terkait dengan peredaran narkoba, Awang sangat prihatin dan seraya bertanya apakah negara kita ini belum maju? Sehingga mencari uang dengan jalan yang pintas tanpa menghiraukan yang sudah menjadi larangan Negara RI. Banyaknya permasalahan yang terjadi itu, diharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bisa bersamasama menciptakan Kamtibnas, agar Singkawang yang merupakan kota tercinta kita ini betul-betul tertib, aman dan lancar. “Masalah-masalah yang besar, saya minta tolong dikecilkan dan sebaliknya masalah yang kecil tolong dihilangkan,” sarannya. Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Singkawang, AKBP. Andreas Widhihandoko mengatakan kalau kasus tanah bukan merupakan kasus Perdata melainkan kasus Pidana. Dirinya menduga, secara kemungkinan ada oknum yang bermain. “Kita harus menyelidiki terlebih dahulu terkait tumpang tindih tanah, bagaimana proses surat penerbitan dari kepemilikan tanah itu sendiri, apakah itu legal atau tidak,” ujarnya. Menurutnya, permasalahan tumpang tindih tanah seperti tapal batas, pertambangan, sangat rawan dengan konflik sosial. Maka dari itu, Andreas meminta kepada seluruh lapisan masyarakat, Pemerintah, dan TNI/Polri untuk bersamasama ikut mengawasi. o
Rudi Borneo Tribune, Singkawang Tidak terasa, pelaksanaan bulan suci Ramadan 1434 H, hanya tinggal menghitung hari lagi. Agar pelaksanaan bulan puasa bisa dijalankan dengan khusuk bagi umat Islam yang menjalankannya, Pemkot, Polres beserta Tokoh Agama, Pemuda, Adat, Masyarakat, beserta pengusaha hotel, rumah makan, warung kopi,Tempat Hiburan Malam (THM), dan Rumah Kost yang ada di kota ini menggelar pertemuan dengan tujuan membuat kesepakatan untuk bersama-sama menciptakan toleransi antar umat beragama. Pertemuan ini menindaklanjuti surat edaran Walikota Singkawang, Awang Ishak, tentang pengaturan jam operasional, tempat hiburan seperti diskotik, karaoke, bilyard, cafe (live music),restoran/rumah makan serta tempat hiburan lainnya selama bulan suci Ramadan. Dalam pertemuan yang digelar di aula Polres Singkawang, Selasa (2/7), Kapolres, AKBP. Andreas Widhihandoko meminta kepada umat beragama dan pelaku usaha di kota ini agar selama bulan Ramadan, hendaknya surat edaran itu harus dilaksanakan karena dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. “Wajib bagi kita untuk melaksanakannya,” tegasnya mengingatkan. Selama bulan Ramadan berlangsung, Widhihandoko menyatakan siap untuk melakukan pengamanan di beberapa titik yang rawan dengan aksi kejahatan dan laka lantas. Diantaranya di tempat-tempat ibadah (masjid), pusat perbelanjaan, hotel, terminal, wisata/rekreasi dan hiburan. Naman yang menjadi prioritas pihak kepolisian itu adalah masjid. “Karena di Masjid ini sering dijadikan sebagai tempat aksi kejahatan,” ujarnya. Di samping itu, Widhihandoko juga menyarankan kepada Pemkot melalui Sat Pol PP, untuk mau kiranya memasang penerangan khususnya di taman kota,
Penandatangan kesepakatan untuk bersamasama menciptakan toleransi antar umat beragama selama bulan puasa.Foto Rudi / Borneo Tribune
guna menghindari tindakan maksiat yang sering dilakukan para remaja. “Yang terpenting bagaimana kita semua masing-masing bisa menjaga kerukunan antar umat beragama. Mudahmudahan apa yang kita lakukan nanti selama bulan puasa, akan mendapatkan pahala dari Allah,” harapnya. Dalam kesempatan yang sama, H. Sumardi, perwakilan dari Tokoh Masyarakat, meminta kepada Pemkot Singkawang supaya surat edaran yang dikeluarkan itu tidak hanya sekedar edaran belaka. Namun, hendaknya dikawal terus selama bulan puasa berlangsung. Menurutnya, dari tahun ke tahun surat edaran selalu dikeluarkan namun juga masih sering dilanggar. “Alangkah baiknya jika Pemkot tidak lagi mengeluarkan surat edaran, tetapi diganti dengan Perwako. Karena, selain tupoksinya jelas, juga masa berlakunya bisa 3-5 tahun, namun tegas,” sarannya. Senada dengan H. Ilyas, perwakilan dari Tokoh Agama, menurutnya surat edaran yang dikeluarkan Pemkot harus dikawal betul melalui leading sektornya. Jangan sampai terkesan, peraturan tinggal peraturan, namun masih banyak yang melanggarnya. Dirinya juga menegaskan, bakal terus mengawal tempat-tempat hiburan yang ada di kota ini selama bulan puasa. Ketua MUI Kota Singkawang, Arnadi Arkan, meminta kepada para tokoh agar bisa menghimbau warganya yang punya/bekerja di rumah makan untuk senantiasa menghormati umat
Islam yang menjalankan puasa. Dulu, katanya, selama bulan puasa berlangsung, rumah makan masih mau memasang tirai. Namun sekarang terkesan luntur. “Jadi tolonglah, selama bulan puasa nanti, semua rumah makan bisa memasang tirai. Selain itu, bagi umat yang tidak menjalankan puasa, tolong jangan merokok di tempat terbuka. Karena hal itu sangat mengganggu bagi umat yang menjalankan ibadah puasa,” pintanya. Kemudian, tambahnya, tolong kepada kaum wanita untuk bisa menutup auratnya dengan memakai pakaian yang sopan. “Jangan memakai pakaian yang terlalu pendek, itu sangat-sangat mengganggu,” pintanya lagi. Menanggapi keluhan yang disampaikan, Wakil Walikota Singkawang, H. Abdul Muthalib, menyebutkan terkait dengan Perwako, tentunya akan menempuh proses yang cukup panjang. Namun, katanya, saran itu akan menjadi masukan yang berarti bagi Pemkot untuk ke depannya. Kemudian, mengenai surat edaran yang sudah dikeluarkan, Pemkot bakal menindak tegas bagi pelaku usaha yang masih melanggarnya. “Bisa saja sangsinya berupa penutupan izin,” tegasnya. Lalu, sambungnya, kepada pengusaha rumah makan selama bulan puasa diharuskan untuk memasang tirai agar tidak kelihatan. “Saya minta hormatilah kepada mereka yang menjalankan ibadah puasa, agar bisa menjalankannya dengan khusuk,” sarannya. o
Ramai-ramai Mendaftar ke Panwaslu Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Warga Kabupaten Bengkayang ramai-ramai mendatangi Sekretariat Panwaslu Kabupaten Bengkayang untuk mendaf-
tarkan diri sebagai calon Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwaslu) Kecamatan se Kabupaten Bengkayang. Secara administratif, Kabupaten Bengkayang memiliki tujuh belas Kecamatan. Apabila masing-masing ke-
camatan dibutuhkan tiga pengawas pemilu, maka secara keseluruhan, diperlukan lima puluh satu Pengawas Kecamatan. “Totalnya kita membutuhkan lima puluh satu Panwas,” demikian diutarakan Ketua Panwaslu Kabupaten Bengkayang, Eddy Sumartono. Dari buku pendaftraan yang disiapkan Panwaslu Kabupaten, hingga Selasa kemarin, jumlah calon Panwas Kecamatan yang memasukkan lamaran berjumlah dua puluh dua orang. “Kami yakin, jumlah ini akan terus bertambah karena akhir pendaftaran pada Rabu ini (3/7 red),” jelas Eddy. o
Rabu, 3 Juli 2013
Landak-Sanggau Borneo T Tribune
7
Kacab Dikpora Kapuas Larang Sekolah Pungut Biaya PSB Ratna Sari Borneo Tribune, Sanggau Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri maupun swasta diminta untuk transparan dalam pelayanan pendidikan dan tidak memberlakukan pungutan dalam bentuk apapun. Terutama saat me-
laksanakan penerimaan siswa baru (PSB) yang dilaksanakan sejak tanggal 1 Juni hingga 5 Juni 2013. Hal itu diungkapkan, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kacab Dikpora) Kecamatan Kapuas, Abang Usman, Senin (1/ 7) belum lama ini. ”Sekolah dilarang pungut biaya apapun baik itu uang
Menjelang Konversi Lahan
Petani Harus Proaktif Merawat Kebun Borneo Tribune, Ngabang Untuk mendapatkan hasil yang baik, setiap pertani harus secara proaktif merawat kebun kelapa sawit miliknya. Karena untuk mendapatkan hasil yang memuaskan seorang petani harus merawat kebun secara baik dan benar, sehingga dengan demikian hasil yang diharapkan dapat tercapai sebagaimana yang harapkan. Hal itu disampaikan, U’us, Humas Wilmar Group Wilayah Landak dan Kabupaten Sanggau, Selasa, (2/7), di Ngabang. Menurutnya, apa yang dikhawatirkan oleh petani terhadap konversi kebun, tidak terlaksana, itu sama sekali tidak benar. “ Perusahaan tetap akan menunaikan janjinya, yaitu melakukan konversi lahan perkebunan kepada masyarakat petani, atau plasma. Konversi tetap dilakukan. Hanya masih dalam proses, saat ini dalam kelengkapan administarsi. Diharapkan masyarakat petani bersabar dan rawatlah kebun dengan baik dan benar” terang U’us. Kasi Pengawasan dan Perlindungan Perkebunan, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Kabupaten Landak, Aswanto, SPKP, mengatakan tidak ada
alasan bagi perusahaan untuk tidak melakukan konversi. Apalagi umur kelapa sawit sudah mencapai umur 60 (enam puluh) bulan, dimana sudah melebihi standar umur konversi yang ditetapkan oleh undang-undang, yaitu 48 bulan. “ Kita minta kepada pihak perusahaan, dalam hal ini PT. DLP, untuk lahan plasma yang sudah layak dikonversi, agar segera melakukan langkah-langkah untuk melakukan konversi, “ pintanya. Menurut Aswanto, pihaknya melihat bahwa upaya untuk melakukan konversi itu sudah dilakukan yaitu sudah melakukan surve kelayakan yang dilakukan oleh tim independen, dan sekarang mereka sedang menunggu hasil surve tersebut. Mudahan-mudahan dalam waktu dekat ini sudah ada hasilnya. “Namun kita juga minta kepada petani plasma, harus dapat merawat kebun, seperti menebas, memupuk, menyemprot rumput atau alang-alang, dan memanen sawitnya. Karena untuk mendapatkan hasil yang memuaskan tentunya kebun harus dirawat secara baik dan benar, “ imbaunya. (Kiriman Ya’ Syahdan)
gedung atau lainnya. Karena itu bukan zamannya lagi. Apalagi SD adalah jenjang wajib belajar (wajar) 9 tahun,” ujarnya. Jika ada pihak sekolah yang sudah melakukan pungutan kepada calon siswa baru, pihak sekolah harus segera mengembalikan uang tersebut kepada orangtua siswa. Bahkan, Usman pun siap
menerima laporan dari orang tua siswa yang merasa dirugikan karena pungutan tersebut. ”Kalau ada yang melapor, pasti akan saya tindak lanjuti,” tegasnya. Namun menurutnya, toleransi pungutan masih bisa dilakukan. Misalnya dalam bentuk sumbangan sukarela dari wali murid untuk memperba-
iki atap sekolah yang bocor. Tetapi harus berdasarkan kesepakatan dan tidak memaksa. “Kalau ada sekolah yang memaksa, silahkan para orang tua melapor ke saya, akan saya tindak tegas sekolah yang berbuat seperti itu. Dan yang terpenting lagi adalah jangan sampai ada siswa tidak bisa masuk SD gara-gara tidak bisa membiayai uang perba-
ikan ruangan atau sejenisnya. Itu dilarang, dan jelas-jelas haram,” jelasnya. Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sanggau, Hj. Karmini mengatakan bahwa kebijakan soal tidak dibolehkan adanya pungutan dalam bentuk apapun oleh pihak SD sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2013. Apalagi sekolah
saat ini merima dana BOS. ”Memang sudah seharusnya demikian. Pemerintah Daerah bertanggung jawab dalam hal operasional sekolah. Sehingga siswa tidak perlu lagi dimintai melalui pungutan-pungutan yang sebenarnya sama dengan pungutan liar. Dengan dalih apapun nggak boleh orangtua siswa SD kena pungutan,” pungkasnya.
Pencurian Biasa Menonjol di Landak Borneo Tribune, Ngabang Polres Landak mencatat pada tahun 2013, kasus pencurian biasa (curas) cukup menonjol jika dibandingkan tahun 2012. Demikian juga kasus pencurian dengan pemberatan (curat). Ratarata kasus curat yang ada di wilayah hukum Polres Landak ini terjadi pada malam hari dengan modus memasuki rumah masyarakat dan mengambil harta benda milik korban. “Pengungkapan kasus curat ini memang merupakan tantangan bagi kita. Namun demikian ada juga sejumlah kasus curat yang berhasil kita ungkap diantaranya pencurian laptop di SMPN 1 Ngabang yang sudah kita tangkap pelakunya, dan pencurian di salah satu Credit Union (CU) yang sudah kita tangkap pelakunya,” ujar Kapolres Landak AKBP Hotma Victor Sihombing, Sabtu (29/6) di kantornya.
Hotma Victor Sihombing Terhadap pengungkapan kasus curat yang belum terungkap, Kapolres meminta masyarakat untuk berpartisipasi supaya bisa memberikan informasi apabila terjadi kasus pencurian dan kasus kriminal lainnya yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya. “Kalau masyarakat mengetahui kendaraan yang digunakan pelaku saat menjalankan aksinya maupun
Bengkayang Juara Umum III Kejurda Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Atlit Kabupaten Bengkayang menempatkan Kabupaten Bengkayang memperoleh gelar juara umum untuk Kejuaran Daerah Provinsi Kalimantan Barat yang dilaksanakan di Kota Pontianak, beberapa waktu yang lalu. Atlit Kabupaten Bengkayang berhasil mengumpulkan enam medali yang terdiri dari satu medali emas, empat medali perak dan satu medali perunggu. Medali tersebut diperoleh dari nomor lempar lembing putra putri, lari empat ratus meter putra, estapet empat kali seratus putra putri dan estapet empat kali empat ratus meter putri. ‘Dalam Kejurda kemarin, kita mengikuti empat belas nomor dari lima belas nomor yang dipertandingkan,” demikian dikatakan Mardiansyah Herman, pelatih sekaligus atlit Kabupaten Bengkayang saat ditemui di Kantor KONI Kabupaten Bengkayang, Selasa (2/7). Herman mengatakan, dalam memburu mendali tersebut, Kabupaten Bengkayang
Mardiansyah Herman kalah bersaing dari Kota Pontianak dan Kabupaten Pontianak. Namun demikian, walaupun hanya memperoleh predikat juara umum tiga, atlit dari Kabupaten Bengkayang begitu merasa bangga. ‘Kita sudah cukup bangga, karena atlit-atlit dari Kabupaten Bengkayang sebagian besar masih sangat muda dan sebagian besar adalah pelajar,” jelas Herman. Untuk Kejurda, Atlit Kabupaten Bengkayang harus bersaing dengan atlit-atlit dari empat belas Kabupaten Kota se Kalimantan Barat. “Bukan saja dari Kabupaten Kota, kita juga bersaing dengan para atlit yang diturunkan dari Pangdam dan Polda,” jelas Herman.
Sesuatu yang menjadi prestasi membanggakan bagi Tim Karate Inkai Kota Singkawang yang ikut dalam kejuaraan terbuka Dandim Cup di Mempawah, 28-29 Juni 2013. Pasalnya, atlit tersebut berhasil menyabet lima medali, yaitu: satu emas, dua perak dan dua perunggu. “Atlit yang meraih prestasi membanggakan itu diantaranya, emas kelas 55 kg senior Putri direbut Fury L, perak kelas 75 kg senior oleh Yulianto, dan junior kelas 60 kg oleh Abulkhoir, sedangkan perunggu direbut Arief kelas 55 kg senior putra dan Kiki kelas 51 kg,” ungkap Rudi
Hardjana, Komandan tim Inkai Singkawang. Sementara Sekretaris Inkai, Bambang Setiadi mengatakan, pencapaian prestasi tersebut merupakan hasil maksimal dan kita dari semula tidak membebani dengan target. ”Kita hanya menambah jam terbang atlet sambil mengevaluasi kekurangan-kekurangan teknik untuk diasah kembali sehingga kualitas atlet lebih baik ke depannya,” ungkapnya. Ketua Inkai H. Abdul Muthalib, mengingatkan agar atlet tetap semangat dan terus berlatih. ”Ke depannya ada kejuarankejuaraan di depan mata sehingga atlet dapat lebih siap lagi dan dapat berprestasi lebih baik,” sarannya.
kasus pencurian yang ada dilingkungannya. Sebab pada dasarnya masalah Kamtibmas dan pengungkapan kasus-kasus pencurian yang ada tersebut sangat bergantung dengan kesaksian atau informasi masyarakat,” ungkapnya. Ia menambahkan, polisi sendiri tidak bisa menjaga satu rumah satu polisi setiap hari selama 24 jam. Sebab personil yang ada di Polres Landak terbatas dan jangkauan wilayah hukum Polres Landak juga cukup luas. “Selain itu masyarakat harus bisa mencurigai terhadap gerak gerik orang asing yang mencurigakan di daerahnya masing-masing. Kalau memang kegiatan orang asing tersebut mencurigakan atau tidak jelas, silakan beri laporan kepada kami dan kami nantinya akan melakukan tindaklanjut terhadap orang yang dilaporkan tersebut,” katanya.(Kiriman Ya’ Syahdan)
Polisi Diminta Ungkap Kasus Korupsi Rudi Borneo Tribune, Singkawang
Atlet Inkai Raih 5 Medali Rudi Borneo Tribune, Singkawang
mengetahui ciri-ciri khusus dari para pelaku, bisa melaporkannya ke Polres Landak. Dengan adanya informasi tersebut, menjadi titik awal bagi kita untuk bisa mengembangkan kasus tersebut dan bahkan bisa menangkap pelakunya,” harapnya. Kapolres mengakui, dalam pengungkapan kasus-kasus pencurian tersebut, pihaknya memang menghadapi sejum-
lah kendala-kendala. Kendala tersebut seperti minimnya saksi yang mau memberikan informasi data awal kepada polisi. “Kadang-kadang terjadinya kasus pencurian, baru dilaporkan sudah beberapa lama sejak kejadian. Tapi ketika kita ke TKP, suasana di TKP sudah banyak berubah. Ketika kita mencari informasi dari tetangga-tetangga yang mau menjadi saksi, mereka kebanyakan mengatakannya tidak mengetahui kasus tersebut. Inilah yang menjadi kendala bagi kita untuk pengungkapan kasus,” keluhnya. Ia meminta kepada masyarakat supaya tidak perlu takut jika dipanggil sebagai saksi. Sebab jika masyarakat yang dipanggil sebagai saksi, identitas saksi tersebut tetap dilindungi dan keselamatannya pun tetap dijaga. “Yang penting bagaimana masyarakat ini mau membantu tugas-tugas polisi untuk mengungkap kasus-
Memasuki usia ke-67, diharapkan pihak kepolisian semakin siap dan siaga dalam menghadapi dan memberantas semua kejahatan yang ada khususnya di Kota Singkawang. “Kejahatan yang marak terjadi seperti saat ini adalah narkoba dan penjambretan. Maka dari itu, kita minta pihak kepolisian bisa memberantas peredaran narkoba dan menangkap pelaku penjambretan yang kian marak terjadi di kota ini,” pinta Ketua DPRD Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie. Disamping itu, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian Resort Singkawang, khususnya Kapolres yang sudah meluncurkan satu cara baru yaitu patroli dengan sepeda. “Adanya upaya-upaya yang dilakukan semoga Singkawang lebih aman dari segala kejahatan yang membuat resah masyarakat Singkawang,” katanya. Sementara Anggota DPRD Kota Singkawang, Sumberanto Tjitra mengatakan peringatan HUT Bhayangkara ke-67, merupakan sebuah usia yang sudah sangat matang. Diharapkan, selain menyelesaikan kasuskasus kejahatan yang belum terungkap, harus juga memiliki gebrakan baru yakni membongkar kasus korupsi di kota ini. “Kepolisian harus pro aktif untuk mengungkap berbagai kasus korupsi,” pintanya. Menurutnya, penindakan kasus tindak pidana korupsi, bisa menindaklanjuti dari laporan masyarakat yang dilengkapi data serta barang bukti yang kuat. Kemudian juga bisa mendapatkan sumber dari lainnya, termasuk hasil pemeriksaan yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Lantaran kejahatan korupsi adalah sangat merugikan bangsa dan Negara. “Sekalipun laporan dari masyarakat itu bisa di-
percaya dan tidak boleh diabaikan, asalkan ada data dan bukti yang kuat,” katanya. Sumberanto melihat secara umum, kinerja kepolisian sudah banyak dirasakan oleh masyarakat. Termasuk penyelesaian-penyelesaikan kasus telah juga dilakukan, sehingga bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Singkawang. “Sebagai aparat keamanan, secara umum sudah mampu memberikan pengayoman dan perlindungan serta memberikan rasa aman, setiap ada masalah kepolisian langsung turun menyelesaikannya, ini menandakan kepolisian sudah menjadi mitra bagi masyarakat,” katanya Sumbangsih kepolisian yang memberikan pengabdian kepada bangsa dan negara, lanjut Sumberanto, harus diberikan apresiasi. Meskipun di sana sini masih ditemukan adanya kelemahan, dan itu perlu mendapatkan dukungan dari seluruh elemen yang ada. “Kerja kepolisian ke depannya, harus kita dukung secara bersamasama,” pintanya. Dalam merayakan HUT Bhayangkara, lanjut Sumberanto, beberapa hal yang menjadi harapan seluruh masyarakat. Diantaranya penegakan aturan yang tidak mengenal pandang bulu, memberikan rasa keadilan, cepat tanggap dan selesaikan tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat, seperti perampokan dan pencurian. Termasuklah kasus peredaran narkoba yang luar biasa di Kota Singkawang, tentu ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi kepolisian untuk membongkar jaringannya. “Semua harapan ini, akan menjadi masukan yang sangat berarti dalam hal peningkatan kinerja kepolisian guna menuju kesejahteraan masyarakat secara lahir dan batin,” ungkapnya. Citra kepolisian yang dekat dengan masyarakat harus terus dilakukan, agar masyarakat menjadi mitra tanpa ada rasa ketakutan. Di tempat terpisah, Kapolres Singkawang, Andreas
Widihandoko, ketika ditemui usai acara syukuran HUT Bhayangkara ke-67, mengakui bahwa Polres yang saat ini dipimpinnya, adalah satu dari sekian Polres di Kalimantan Barat yang belum pernah menangani kasus korupsi. “Saat ini Polres Singkawang menjadi salah satu polres yang belum pernah menangani kasus korupsi. Tetapi sewaktu di Sekadau, saya pernah menangani dua kasus korupsi. Meskipun sebelumnya kasus serupa tidak ada,” katanya. Menurutnya, kasus korupsi merupakan tindak kejahatan yang terselubung dan konspirasi dari para pelaku. Hal tersebut yang terkadang membuat aparat hukum menemui kesulitan guna mengungkap jika memang tidak adanya informasi yang diberikan. “Kalau tidak ada masukan dari dalam, susah untuk diungkap, jadi silahkan koordinasikan dengan pihak kepolisian guna pengungkapan kasus korupsi,” pintanya. Widhihandoko menambahkan, sejauh ini pihaknya masih terus berupaya menggali informasi dari masyarakat mengenai adanya penyimpangan anggaran. “Selama sepuluh hari bertugas di sini, saya belum mendapatkan masukan dari siapapun,” katanya. Namun dirinya sangat berharap, peran serta masyarakat dengan memberikan informasi jika memang menemukan adanya penyimpangan-penyimpangan anggaran. Bahkan bukan hanya penyimpangan anggaran di pemerintahan saja, namun di tubuh Polri jika memang ditemukan. “Semua elemen silahkan berikan informasi jika ada penyimpangan-penyimpangan penggunaan anggaran, tidak hanya di semua instansi, termasuk di kepolisian jika ada indikasi korupsi. Mudahan-mudahan jika memang ada laporan, kita dapat mengungkapnya, kalau memang tidak ada, mudah-mudahan memang tidak ada kasus korupsi,” tutupnya.
Sekadau Borneo T Tribune
Rabu, 3 Juli 2013
Wabup Imbau Warga Pertahankan Adat Istiadat Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau Wakil Bupati Sekadau Rupinus, mengatakan kelestarian adat istiadat yang telah diwariskan nenek moyang kepada anak cucu agar tetap dijaga oleh masyarakat adat. Imbauan itu disampaikannya ketika membuka kegiatan Gawai Dayak suku Dayak Taman belum lama ini. “Kita ketahui derasnya pengaruh budaya seperti yang saksikan bersama di berbagai media, baik cetak maupun elektoronik seakan mengikis daya tarik budaya tradisional, tidak terkecuali seni budaya di kabupaten sekadau,” katanya. Menurut Wabup Adat istiadat dan Nilai sosial budaya masyarakat merupakan salah satu modal sosial yang dapat dimanfaatkan dalam rangka pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sekadau. Karena itu, pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan nilai sosial budaya masyarakat harus dibangun dengan mengkedepankan tiga pilar utama yaitu pilar pengembangan ekonomi masyarakat, pilar pelestarian dan pilar kemandrian masyarakat. “Pilar pertama menyangkut aspek nilai guna adat istiadat bagi tumbuh kembangnya ekonomi masyarakat untuk menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan ekonomi. pilar yang kedua menyangkut aspek kebertahanan identitas sosial budaya masyarakat yang menyokong pada integrasi nasional. pilar ketiga berkaitan dengan kemampuan masyarakat melaksanakan pengorganisasian potensi adat istiadat dan nilai sosial budaya secara otonom, mandiri dan professional,” jelasnya. Mantan camat Mahap ini melanjutkan potensi dan
“
Lewat gawai suku dayak taman ini saya harapkan selalu meningkatkan semangat persatuan dan persaudaraan, menuju masyarakat adat yang rukun, maju, kreatif serta berdaya saing dalam pengembangan dan pelestarian seni budaya.
INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263
BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051
BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599
BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk
BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411
Pemdes Enggan Terlibat Salurkan BLSM Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau
BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang menjadi kebi-
jakan pemerintah sebagai kompensasi kenaikan harga BBM menjadi kewenangan
RINCIAN URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN YANG PENGATURANNYADISERAHKAN KEPADA DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SEKADAU
2. Bidang Kesehatan a. penyuluhan sederhana tentang pemberantasan penyakit menular; b. pembinaan bidan desa dan pos kesehatan desa (poskesdes); c. memfasilitasi dan memotivasi pelaksanaan kegiatan gerakan sayang ibu; d. pemantaun terhadap dukun bayi; e. memfasilitasi pelaksanaan, pemberian makanan tambahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan pemulihan; f. pengelolaan posyandu; g. pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional; h. pengelolaan kegiatan tanaman obat keluarga (toga); i. penyelenggaraan upaya sarana kesehatan tingkat desa; j. penyelenggaraan upaya promosi kesehatan; k. pemantauan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif di desa; l. pemantauan peredaran dan pemakaian alat kontrasepsi; m. pelaksanaan penyuluhan tentang keluarga berencana.
”
aset adat istadat dan nilai Budaya masyarakat dewasa ini sangat besar, namun belum didayagunakan secara optimal. khususnya dalam memberi fundamen ke arah peningkatan ekonomi masyarakat secara nyata. Dengan demikian, pemberdayaan kelompok masyarakat adat adalah hal penting guna menopang kehidupan masyarakat khususnya pengembang adat istiadat dan nilai budaya agar tidak punah. “Lewat gawai suku dayak taman ini saya harapkan selalu meningkatkan semangat persatuan dan persaudaraan, menuju masyarakat adat yang rukun, maju, kreatif serta berdaya saing dalam pengembangan dan pelestarian seni budaya,” tandas Wabup. tampak hadir dalam kegiatan itu, camat Nanga Taman, Afronius Akim Sehan, unsur Muspika Kecamatan Nanga Taman, tokoh Masyarakat di Nanga Taman seperti Tanto Yakobus, dan sejumlah tokoh politik lainnya.
3.
Bidang Pekerjaan Umum a. memfasilitasi pemeliharaan rutin jalan Kabupaten yang berada di desa yang terdiri dari: pembersihan semak, pembersihan saluran/bandar, pembersihan bahu jalan, pembersihan goronggorong; b. pengelolaan dan pemanfaatan proyek Air Bersih yang ada dalam desa; c. pengelolaan dan pemeliharaan pompanisasi, jaringan irigasi yang ada di desa; d. pengaturan dan pengendalian fungsi serta tertib pemanfaatan jalan desa; e. memfasilitasi pembangunan dan mengelola tempat Mandi, Cuci dan Kakus (MCK); f. pemeliharaan jalan desa.
4. Bidang Perumahan/Pemukiman a. pengaturan tata permukiman pedesaan; b. pemberian bantuan pemugaran rumah; c. pendataan rumah layak huni tingkat desa. 5. Bidang Penataan Ruang
BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146
BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926
BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220
a. rekomendasi pemberian ijin IMB yang berada didesa; b. pengelolaan lokasi perkemahan dalam desa. 6. Bidang Perencanaan Pembangunan a. penyusunan perencanaan pembangunan desa secara partisipatif; b. penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa); c. penetapan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa). 7. Bidang Perhubungan a. pengelolaan dan pengaturan angkutan penyeberangan sungai yang menggunakan motor boat atau perahu temple; b. rekomendasi pemberian ijin parkir/pangkalan kendaraan di pasar, tempat wisata dan lokasi lainnya yang ada di dalam desa; 8. Bidang Lingkungan Hidup a. memberikan rekomendasi kesesuaian lokasi usaha di desa dalam rangka persyaratan penerbitan pengesahan surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL); b. menetapkan lokasi sumber-sumber mata air di Desa yang perlu dilakukan perlindungan terhadap kegiatan perusakan; c. pengawasan terhadap kegiatan Penambangan Tanpa Ijin (PETI), kegiatan Illegal Loging dan Pembukaan lahan dengan cara membakar baik perorangan maupun oleh perusakan perkebunan; d. pemantauan dan pelaporan terhadap pengelolaan limbah berbahaya dan beracun (B3) di Desa baik yang dihasilkan oleh perorangan maupun kegiatan usaha; e. pengawasan terhadap perusakan lingkungan hidup di desa; f. melakukan perlindungan terhadap satwa yang dilindungi yang ada diwilayah desa; g. pengaturan terhadap penangkapan ikan dengan bahan dan alat terlarang di perairan umum di wilayah desa.
9. Bidang Pertanahan a. memberikan surat keterangan hak atas tanah; b. memfasilitasi penyelesaian sengketa tanah tingkat desa;
BANK BHI
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672
BANK MEGA
Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290
a. pelaksanaan registrasi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur; b. pelaksanaan registrasi penduduk menurut tingkat kelahiran berdasarkan konsep Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH); c. pelaksanaan registrasi penduduk menurut tingkat kematian berdasarkan konsep Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, dan Angka Kematian Ibu saat persalinan; d. pelaksanaan registrasi penduduk menurut tingkat migrasi penduduk; e. pelaksanaan registrasi penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan; f. pelaksanaan registrasi penduduk menurut jumlah pasangan usia subur, akseptor KB, dan tingkat prevalensi; g. pelaksanaan registrasi penduduk menurut tingkat kesejahteraan rumah tangga berdasarkan kategori keluarga Pra Sejahtera, keluarga Sejahtera I dan Keluarga Sejahtera II; h. pelaksanaan registrasi penduduk menurut rata-rata jumlah anggota keluarga; i. pelaksanaan registrasi penduduk menurut besarnya jumlah penduduk yang mempunyai hak pilih dalam Pemilihan Umum;' j. pelaksanaan registrasi penduduk menurut agama yang dianutnya; k. pelaksanaan registrasi penduduk menurut alat kontrasepsi yang digunakan; l. menerbitkan surat keterangan untuk penerbitan KTP dan Kartu Keluarga; m. melakukan pendataan dan pembinaan dalam kegiatan mutasi penduduk.
11. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a. pembentukan kelompok masyarakat bidang sosial dan peningkatan peran perempuan.
KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078
a. b. c. d. e.
an,” katanya. Berdasarkan penuturan Pemdes Merapi, penerima BLSM di Desa Merapi terdata sebanyak 93 orang. Namun dari jumlah tersebut, diperkirakan 40 persen sudah tidak layak lagi menerima BLSM. Mereka sudah cukup mapan, dan beberapa lainnya ada yang sudah meninggal dunia atau tidak lagi tinggal di Desa Merapi. “Kita bukannya tidak mau medukung program pemerintah. Tapi kalau datanya masih belum diperbaiki, kita tentu tidak berani juga memfasilitas pembagiannya. Karena itu, kita memutuskan untuk menyerahkan pembagian ke pihak kecamatan atau pihak kantor Pos secara langsung,” pungkas Herman.
H. Isnaini. FOTO Bagus Kosminto/ Borneo Tribune
Perlu Tetapkan HET BBM Harga BBM di pedalaman Sekadau saat ini melambung tinggi menyesuaikan harga BBM yang distandarkan Pemerintah. Bahkan, di daerah perkotaan saja harga eceran BBM di kios-kios sudah meroket. Di arah jalan SekadauSintang mulai dari KM 7, harga eceran BBM tembus Rp 8.000 per liter untuk jenis premium. Sedangkan di Seberang Kapuas, per liternya BBM premium dijual Rp 9.000 rupiah. Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau diminta segera turun tangan menetapkan harga eceran tetap (HET) agar harga BBM ditingkat Pengecer BBM bisa dikontrol. Wakil ketua DPRD Sekadau, H. Isnaini meminta
Pemkab untuk segera merumuskan harga eceran tetap BBM. HET disesuaikan dengan jarak tempuh. “Tetapkan HET per zona. Misalnya di sekitaran kota Sekadau lebih murah karena dekat dengan SPBU, daerah RTM (Rawak, Taman, Mahap) dan tiga Belitang beda lagi harganya,” saran Isnaini menanggapi belum berlakunya HET BBM yang baru pasca kenaikan BBM pertengahan Juni lalu. Selain HET, yang tak kalah penting yakni pengawasan pendistribusian BBM mulai dari depot, sampai pada distribusi ke daerah-daerah. Hal itu perlu untuk menghindari kelangkaan BBM akibat penimbunan oleh spekulan. “Distribusi BBM perlu diawasi secara teliti, supaya tidak terjadi kelangkaan,” tegasnya.
Rencana Dibuka Gubernur Kalbar
Gawai Dayak Dihelat 8-11 Juli Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau
10. Bidang Kependudukan dan Penatatan Sipil
12. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
BANK MANDIRI
kantor Pos dalam penyalurannya. Namun sejumlah pemerintah desa tidak mau dilibatkan langsung saat pembagian. Hal ini dikarenakan data penerima BLSM yang kurang akurat. “Dari pada kita dibilang pilih kasih, lebih baik kita memilih untuk tidak terlibat langsung dalam pembagian BLSM itu,” ujar Herman A Bakar, Kepala Desa Merapi, Kecamatan Sekadau Hilir, kemarin. Keengganan Pemdes Merapi terlibat dalam pembagian BLSM karena mereka tidak mau ambil resiko diprotes masyarakat. Pasalnya, data penerima BLSM yang ada sekarang dinilai tidak sesuai degan fakta di lapangan. “Banyak data yang tidak sesuai kondisi lapang-
Bagus Kosminto Borneo Tribune, Sekadau
BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad
8
pengembangan Gerakan Imunisasi dan Gizi Keluarga; pemantauan peredaran dan pemakaian alat kontrasepsi; pengelolaan kelompok-kelompok bina keluarga; pelaksanaan penyuluhan tentang keluarga berencana; pembinaan terhadap kader keluarga berencana.
BERSAMBUNG………
Panitia Gawai Dayak V Kabupaten Sekadau 2013 memastikan Gawai Dayak akan dihelat di Sekadau pada 8-11 Juli 2013 pekan depan. Ketua Panitia Gawai Dayak V Petrus Kanisius menyatakan alasan jadwal Gawai Dayak V dipercepat karena mengikuti jadwal kegiatan Gubernur Kalbar, Cornelis. Gubernur Kalbar, yang juga ketua DAD Kalbar, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sanggau selanjutnya hari itu juga akan berkunjung ke Sekadau menghadiri beberapa kegiatan, termasuk akan membuka resmi kegiatan Gawai Dayak Sekadau ke-V 2013. Perubahan jadwal Gawai Dayak V Kabupaten Sekadau yang semula direncanakan 1013 juli dipecepat menjadi tanggal 8-11 Juli 2013. “Jadwal berubah karena mengikuti agenda Gubernur Kalbar pak Drs. Cornelis, MH selaku ketum DAD Kalbar pada tanggal 8 juli 2013. Tanggal 8 juli beliau berkunjung ke Kabupaten Sekadau, informasi itu kita terima dari ajudan pak Gubernur,” jelas Ketua panitia Gawai Dayak Sekadau keV, Petrus Kanisius, yang disampaikan Koordinator Humas
Petrus Kanisius Publikasi dan dokumentasi Gawai Dayak V, Paulinus Kudeng, di Sekadau Selasa (2/ 7). Jika tidak ada halangan pembukaan Gawai Dayak Sekadau ke-V akan dimulai sore Senin tanggal 8 Juli 2013 pukul 15.00 oleh Gubernur Kalbar selaku ketua DAD Kalbar. Oleh sebab itu panitia Gawai Dayak 2013 berharap semua kontingan dan seluruh masyarakat Sekadau dapat mengikuti agenda pembukaan gawai Dayak Sekadau ke-V tahun 2013. “Perubahan jadwal Gawai Dayak Sekadau Ke-V sudah diinformasikan kepada semua panitia inti dalam rapat Senin malam 1 Juli kemarin bersama seksi-seksi,” jelasnya.
Rabu, 3 Juli 2013
Sintang-Melawi
Borneo T Tribune
9
Oknum Jaksa Diduga Aniaya Tahanan Jaksa MNFW: Kalau Itu Benar, Mana Buktinya
SUDAH jatuh, tertimpa tangga pula. Begitulah kirakira gambaran kondisi yang menimpa keluarga Yasnurdi. Pasalnya sang anak Edi Surtaman (20) yang kini tengah mendekam di LP kelas II A Sintang mendapatkan tindak kekerasan dari jaksa penuntut umum yang memintai keterangan saat terjadi pelimpahan berkas dari Polres Sintang ke Kejaksaan pada Jumat (28/6) lalu. Edi Surtaman mengaku sempat mendapatkan bogem mentah, tolakan kepala serta diperintah melakukan push up dan sit up sebanyak 200 kali oleh jaksa MNFW yang menanganinya. Akibat dugaan tindak kekerasan tersebut, bahkan Edi mengaku dirinya sempat pingsan beberapa kali dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Saat ditemui sejumlah wartawan pada Senin (1/7) di ruang Kalapas Sintang, Edi pun bertutur tentang perlakukan buruk yang diterimanya dari oknum jaksa Kejaksaan Negeri Sintang tersebut. Jumat pagi sekitar pukul 09.00, Edi dijemput oleh 2 orang anggota Polres Sintang untuk proses pelimpahan berkas dan tahanan Kejaksaan Negeri Sintang. Namun begitu dia tidak langsung dibawa ke kejaksaan, namun harus disinggah-
kan ke Mapolres. Baru sekitar pukul 15.00, 2 penyidik Polres Sintang dari bagian PPA mengantarkannya ke Kejaksaan Negeri Sintang. Setiba di kejaksaan, Edi langsung dimasukan ke ruang tahanan sementara, sebelum dirinya dipanggil oleh jaksa untuk dimintai keterangan kembali sesuai dengan isi BAP yang telah dibuat oleh penyidik. Begitu dipanggil dan diminta menghadap, jaksa membacakan berkas BAP dan melemparkan sejumlah pertanyaan tentang identitas Edi. “Kemudian jaksa bertanya kepada saya berapa kali saya melakukan persetubuhan dengan pacar saya itu. Saya bilang 2 kali pak. Jaksa bilang mungkin lebih dari 2 kali. Alasannya karena saya pacaran sudah lama sejak SMP sampai 2011. Saya jawab sama seperti isi berkas bahwa hanya 2 kali saya melakukan hubungan itu. Tibatiba saya dipukul, tapi karena gerakannya begitu cepat, saya tidak lihat apakah ditinju atau ditampar. Setelah itu saya menunduk dan rasanya pandangan saya kabur, mata saya berkunangkunang dan kepala saya pusing,” tutur Edi. Tidak hanya dibogem dibagian kepala, Edi juga diperintah oleh oknum jaksa tersebut untuk melakukan gerakan push up dan sit up sebanyak 200 kali. Ketika hitungan push up mendekati angka 50, ia sudah merasa-
kan kelelahan. Namun jaksa justru mengeluarkan katakata bahwa dirinya berbohong dan hanya berpura-pura saja. Usai mendapatkan perlakukan kekerasan, Edi disuruh lagi mencari pulpen untuk menandatangai berkas pemeriksaan yang dibuat jaksa. Anehnya, padahal di meja pemeriksaan itu ada pulpen yang semestinya bisa digunakan untuk menandatangani berkas. Namun jaksa tak mengizinkan Edi untuk menggunakannya. Beruntung dalam ruangan tersebut ada Domi, staf kejaksaan yang berkenan meminjamkan pulpen dari jaksa lain. “Saya kelelahan, haus. Saya sudah bilang minta air minum tapi tidak dihiraukan,” cetus Edi. Setelah diperiksa, Edi kemudian diantar kembali ke ruang tahanan sementara. Namun lantaran merasa lelah, dia sempat pingsan. Hal ini dibenarkan oleh Rangga alias Ujang, tahanan Polres Melawi yang saat itu juga dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Sintang. “Saya lihat dia lemah sekali, sampai badannya disandarkan ke dinding. Nafasnya pun setengah-setengah dan cepat. Beruntung ada keluarga tahanan lain yang mau memberikan air minum,” ujar Rangga. Edi sendiri mengaku tidak tahu apa kesalahannya sehingga jaksa MNFW menghadiahinya bogem mentah
yang membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit. Edi juga memastikan bahwa lemahnya fisiknya bukan karena kurang/belum makan. “Sebelum dijemput dan dibawa ke Polres, kami di LP sudah sarapan. Kemudian di Polres sekitar jam 1 siang juga dikasih makan,” jelasnya.
“
Saya kelelahan, haus. Saya sudah bilang minta air minum tapi tidak dihiraukan
“
Endang Kusmiyati Borneo Tribune, Sintang
Sekitar ba’da magrib, Edi serta sejumlah tahanan lain dikembalikan ke LP. Selama perjalanana dari kejaksaan ke LP, Edi mengaku tidak sadar dan begitu tersadar ia sudah dipapah oleh dua rekannya menuju ruang blok tahanannya. Namun karena fisiknya masih sangat lemah, Edi kembali pingsan. Nafasnya pun dirasakanya begitu sesak hingga membuatnya tak bisa tidur telentang. “Begitu melihat kondisi Edi yang lemah, sebenarnya saya tidak mau terima dia dikembalikan ke LP. Saya berkoordinasi dengan Plh. LP dan saya minta teman piket yang lain untuk periksa kondisinya. Sampai kami buka bajunya karena dia mengeluh
BLSM Meleset dari Sasaran
Kades Datangi Kantor Pos Nanga Pinoh Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh DARI 12.374 orang penerima BLSM di Kabupaten Melawi, ternyata masih ditemukan warga mampu yang masuk di dalam data sebagai penerima BLSM. Seperti yang terjadi di Desa Kenual, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. Kepala Desa Kenual, Anwar mengungkapkan, dari 59 orang penerima BLSM di Desa Kenual, ada belasan warga yang dianggap tidak tepat sasaran. Oleh karena itulah, sebagai kepala desa dirinya mendatangi Kantor Pos Nanga Pinoh untuk berkoordinasi kembali terkait hal tersebut. Anwar khawatir jika warga mampu masuk di dalam data sebagai penerima BLSM tetap dibagikan tentu hal tersebut akan menimbulkan kecemburuan sosial. “Kita juga tidak paham. Data yang mana dipakai Pemerintah. Kok, warga yang mampu ada masuk di dalam data sebagai penerima BLSM. Padahal, masih banyak warga kurang mampu, namun tidak masuk data penerima. Seharusnya ada koordinasi atau pendataan ulang dengan pihak kepala desa agar tidak timbul masalah,” keluh kepala Desa Kenual saat mendatangi Kantor Pos Nanga Pinoh, Selasa (2/7). Anwar mempertanyakan, apakah dalam petunjuk teknis penyalurannya, penerima BLSM bisa dialihkan? Khususnya, dari warga mampu yang masuk data sebagai penerima, dipindahkan kepada warga yang lebih berhak atau tidak mampu. “Kan lucu, punya kebun karet dan kendaraan dapat BLSM. Ini bukan lagi kategori warga miskin,” singgungnya. Penyaluran BLSM yang
dadanya sakit karena ditinju. Tapi akhirnya Plh. LP mengizinkan menerima Edi itu,” ungkap seorang petugas LP yang enggan namanya disebutkan. Diakuinya, memang tak ada bekas lebam baik pada muka atau tubuh Edi. Ia menduga jaksa yang melakukan tindakan itu sudah sangat paham, bahwa kekerasan yang dilakukannya tidak boleh meninggalkan bekas. Karena akan membahayakan dirinya sendiri. “Mereka pasti paham tentang itu,” selorohnya. Keesokan paginya atau tepatnya Sabtu (29/6), petugas ini kembali yang menerima Edi yang dipulangkan dari rumah sakit. Menurutnya, saat itu kondisi Edi masih sangat lemah. Ia kembali harus berkoordinasi dengan pimpinannya untuk menerima Edi masuk ke LP. Saat itu akhirnya disepakati bahwa pihak LP minta surat keterangan sehat dari dokter yang menangani Edi. Saat itu Edi diantar langsung oleh jaksa MNFW dan Domi staf kejaksaan. “Sambil menunggu surat dari dokter, saya minta Edi baring di kursi. Sebenarnya berat menerima Edi dalam kondisi masih lemah begitu. Karena kita tidak mau disalahkan. Tapi saat itu Plh. LP berpesan agar jaksa yang bersangkutan menemuinya langsung,” ucapnya. Lantaran kondisinya yang makin lemah dan nafasnya terasa sesak, akhirnya Edi terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Di ruang observasi UGD RSUD Ade M Djoen Sintang, Edi langsung mendapatkan perawatan oleh dokter piket UGD. Pantauan di lapangan, sekitar pukul 21.30, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sintang, Irdonanto Rossi terlihat berjaga di ruangan Edi terbaring. Sementara itu staf Kejaksaan Negeri Sintang Domi terlihat sibuk membeli obat dan kebutuhan perawatan lainnya untuk Edi di apotik rumah sakit. Terlihat pula KPLP Ramli yang malam itu berposisi sebagai Plh dan stafnya berada di sekitaran rumah sakit. Saat itu belum satupun keluarga Edi yang terlihat meski telah mendapatkan kabar via telpon dari pihak LP. Sementara itu, perjalanan dari Desa Pengkadan Baru,
Kecamatan Dedai memerlukan waktu kurang lebih selama 1,5 jam. Terkait dengan perlakuan kekerasan yang dialaminya, Edi yakin ada sejumlah saksi mata yang menyaksikan langsung. Termasuk diantaranya penyidik Polres Sintang yang mengantarkannya ke kejaksaan. Di ruangan itu juga ada sejumlah jaksa yang tengah memeriksa seorang tahanan perempuan. “Kalau di tinju atau di tampar saya tidak melihat langsung, karena saya berada di luar ruangan, tapi kalau dia disuruh push up dan disuruh sit up, saya melihat. Saya ada beberapa kali memberikan air minum kepada Edi, karena dia sangat kehausan. Kasihan juga saya lihat dia karena kondisinya sangat lemah,” ujar Hendro, saksi lain yang pada saat pelimpahan berkas dan tahanan atas nama Edi tengah berada di Kejaksaan Negeri Sintang, karena mengantarkan tetangganya yang juga mengalami masalah. Sementara itu, Hesty, tahanan perempuan asal Melawi yang saat itu sedang diperiksa oleh jaksa Fatizaro Zai mengatakan, tidak melihat persis apa yang terjadi dengan Edi. “Saya membelakangi mereka, jadi saya tidak melihat. Saya juga fokus dengan pertanyaan-pertanyaan jaksa yang sedang memeriksa saya, maka saya tidak mau kehilangan konsentrasi,” ujarnya. Tidak hanya Edi saja yang sempat merasakan perlakukan kekerasan yang diduga dilakukan oleh salah seorang oknum jaksa MNFW. Rangga alias Ujang yang berasal dari Nanga Ella juga mengaku sempat mendapatkan perlakukan yang sama. “Saya diperiksa lebih dulu daripada Edi. Begitu masuk ruangan, belum duduk tibatiba jaksa itu melemparkan staples ke arah muka saya dan mengenai kening saya ini,” beber Rangga sambil menunjukan luka goresan bekas lemparan staples yang diduga dilakukan oleh oknum jaksa tersebut. Rangga mengungkapkan, sejumlah jaksa dan orang yang ada di ruangan tersebut tidak melakukan upaya apaapa. Mereka justru hanya tertawa dengan ulah rekan mereka yang melemparkan staples, bahkan mengenai
kening Rangga. “Jangankan minta maaf, memberikan teguran kepada jaksa yang melempar saja mereka tidak mau. Mereka justru tertawa,” sesalnya. Tidak hanya dilempar dengan staples, Rangga juga diminta melakukan push up dan sit up sebanyak 200 kali. Saat merasa tidak sanggup lagi, ia disuruh berhenti dan menyanyikan sebuah lagu. “Sempat beberapa kali saya dibegitukan,” ucapnya. Edi menegaskan bahwa pihaknya sangat mengharapkan keadilan atas perlakuan yang dialaminya. Ia pun menyebut tentang hak azasi manusia (HAM) yang seharusnya dijunjung tinggi oleh para aparat penegak hukum. “Jangan mentang-mentang orang pinter, sekolah tinggi, tahu hukum lalu bisa berbuat sewenang-wenang terhadap kami orang kecil. Saya minta jaksa itu juga mendapatkan perlakukan hukum yang sama. Masa orang curi kangkung 2 ikat bisa dihukum 8 bulan, curi ayam 2 kg bisa dihukum 8 bulan. Lalu saya yang dianiaya jaksa sampai dibawa ke rumah sakit, jaksa itu dibiarkan saja. Bisa saja jaksa itu berbuat hal yang sama kepada tahanan lain,” tegas Edi. Jaksa MNFW Tepis Semua Tuduhan Sementara itu, jaksa MNFW yang ditemui di Kejaksaan Negeri Sintang yang didampingi oleh Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sintang, Irdonanto Rossi membantah semua tuduhan Edi dan Rangga yang diarahkan padanya. “Tidak benar semua yang dituduhkan pada saya itu. Tidak ada pemukulan, tidak ada perintah push up. Saya hanya melakukan pemeriksaan sesuai prosedur,” ucap jaksa MNFW yang baru saja mengakhiri masa lajangnya bulan lalu. Jaksa MNFW juga membantah tuduhan bahwa dirinya melempar staples ke arah Rangga dan mengenai pelipis pemuda asal Nanga Ella tersebut. “Kalau memang semua tuduhan itu benar, sekarang mana buktinya. Sedangkan dokter yang memeriksa Edi saja mengatakan bahwa gula darah Edi turun sehingga kondisinya menjadi lemah,” ungkapnya.
Kantor Pos Baru Distribusikan KPS Penerima BLSM Melawi Sebanyak 12.374 Jiwa Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh
KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL, kepala Kantor Pos Nanga Pinoh, Sodikin menunjukan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) untuk dana BLSM. FOTO: Eko Susilo/Borneo Tribune kurang tepat sasaran juga dikeluhkan kepala Desa Tembawang Panjang, Arianto. Menurutnya, data yang dipakai Pemerintah belum akurat. Lantaran masih ditemukan beberapa nama penerima BLSM yang dianggap tidak layak. Terutama dilihat dari segi kehidupan perekonomian mereka sehari-hari. “Dari 27 orang penerima BLSM di Tembawang Panjang, ada beberapa orang yang dianggap tidak berhak. Saya khawatir jika tetap dipaksakan diberikan, tentu
akan timbul masalah baru,” lugas kepala Desa Tembawang Panjang, Arianto, di Nanga Pinoh. Sementara itu, kepala Kantor Pos Nanga Pinoh, Sodikin mengakui terkait hal penyaluran BLSM memang masih ditemukan beberapa warga yang dianggap tidak layak menerima BLSM. Namun demikian, pihaknya mengaku tidak punya hak untuk menahan kartu KPS maupun dana BLSM tersebut. “PT Pos hanya ditunjuk sebagai pendistribusian
saja. Yang jelas, kami tetap berkoordinasi dengan camat dan kepala desa setempat. Terkait mekanisme penyaluran yang diinginkan,” beber kepala Kantor Pos Nanga Pinoh, Sodikin, saat dikonfirmasi baru-baru ini. Menurutnya, ada sebagian KPS dan dana BLSM yang diantarkan langsung ke warga, khususnya daerah dalam kota terdekat. Sebagian lagi, pihak kepala desa yang membantu mendistribuskan KPS. Dan warga bisa langsung mengambil dana BLSM di Kantor Pos Nanga Pinoh.
KANTOR Pos Nanga Pinoh, Senin (1/7) baru mulai melakukan pendistribusian Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang menjadi syarat untuk pengambilan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Sosialisasi pengambilan BLSM juga baru dilakukan di tingkat kepala desa dan camat. Kepala Kantor Pos Nanga Pinoh, Sodikin mengungkapkan, kemarin dirinya baru bertugas di kantor tersebut setelah pindah dari Kota Baru. “Saya baru bertugas di sini sehingga baru mulai mendistribusikan KPS. Tadi yang sudah didistribusikan juga baru Desa Paal bersama kadesnya,” terangnya. Sodikin mengungkapkan, total penerima BLSM di Kabupaten Melawi sebesar 12.374 jiwa yang tersebar di setiap desa. Di Melawi sendiri hanya terdapat dua kantor pos yang akan melayani
pengambilan BLSM. Yaitu, Kantor Pos Nanga Pinoh dan Kantor Pos Kota Baru. “Kalau Kota Baru akan melayani tiga kecamatan, yaitu Sokan, Tanah Pinoh dan Tanah Pinoh Barat. Dengan total penerima BLSM sebesar 4.236. Sedangkan kecamatan lainnya harus mengambil di Kantor Pos Nanga Pinoh. Dengan total penerima sebanyak 8.138 jiwa,” timpalnya. Sodikin menerangkan, warga yang sudah mendapatkan KPS sudah bisa mengambil BLSM langsung ke kantor pos. Pengambilan BLSM harus dilakukan warga yang bersangkutan. Seandainya tak mampu, bisa didampingi keluarga terdekat. Dengan menunjukkan kartu keluarga dan penerima BLSM juga harus mendampingi. “Jadi memang tak bisa diwakilkan, tapi bisa didampingi oleh keluarga terdekat. Nanti BLSM yang diterima langsung untuk dua bulan atau sebesar Rp 300 ribu,” katanya.
Data BLSM yang ada di kantor pos, ungkap Sodikin, merupakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Kantor pos hanya bertugas mendistribusikan KPS serta menyerahkan BLSM kepada yang terdaftar di dalam data penerima. “Untuk ke kecamatan, KPS nya juga baru kita distribusikan kemarin. Setelah dapat KPS, barulah bisa mengambil BLSM di kantor pos,” ucapnya. Terkait dengan jauhnya jarak tempuh masyarakat yang berada di pedalaman sehingga mengakibatkan besarnya biaya transportasi ke kantor pos, Sodikin mengatakan, saat ini memang pengambilan BLSM baru dilayani di kantor pos. Namun tak menutup kemungkinan, nantinya bisa ada petugas yang langsung membawa uang ke desa yang bersangkutan. “Seperti saya dulu pernah bawa dana BLT ke Nanga Ora. Jadi kita dijemput oleh pengurus desa dan membaginya langsung di desa tersebut,” pungkasnya.
Kapuas Hulu
Rabu, 3 Juli 2013
Para Calhaj dari berbagai Kecamatan di wilayah Kapuas Hulu mengikuti manasik haji di Masjid Agung di Jalan Kom Yos Sudarso Kota Putussibau. FOTO: Timotius/ Borneo Tribune
Manasik Haji Diikuti 95 Calhaj Timotius Borneo Tribune, Putussibau SEBANYAK 95 orang Calon Haji (Calhaj) Kapuas Hulu ikuti manasik haji di Masjid Agung Kota Putussibau. Para peserta manasik ini berasal dari 13 dari 23 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Kegiatan tersebut yang dilaksanakan sejak 2 hingga 8 Juli ini merupakan salah satu persiapan keberangkatan para Calhaj menuju tanah suci. ”Kita belum bisa memastikan keberangkatan Calon Haji ini, sebab kita tergantung petunjuk yang kita terima, namun Manasik tahun ini le-
bih dipercepat,”kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kapuas Hulu Syahrul Yadi kepada Wartawan, Selasa (2/ 07). Dijelaskan Syahrul pada tahun ini telah terjadi pengurangan kouta jamaah haji, dikurangi 20 persen berdasarkan aturan internasional yang dikeluarkan oleh Arab Saudi, sehingga dari 119 Calhaj, Kapuas Hulu akan memberangkatkan 95 orang Calhaj. ”Mau tidak mau kita mengikuti aturan tersebut karena memang ini sudah merupakan aturan, sehingga kita tetapkan di Kapuas Hulu sesuai nomor urut pendaftaran satu sampai 95, berdasarkan pengurangan kouta yang su-
dah menjadi ketentuan,” jelasnya. Sementara itu Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir mengharapkan melalui kegiatan manasik tersebut dapat menjadi bekal bagi Calhaj dalam menjalankan ibadah haji di tanah suci. Bahkan yang menjadi harapan bersama pelaksanaan haji dari tahun ketahun semakin membaik. ”Semoga menjadi haji yang mabrul, dan dalam kegiatan ini tanya sebanyak-banyaknya jika ada yang belum paham, sehingga apa yang disampaikan melalui Manasik dapat bermanfaat dan menjadi bekal untuk di tanah suci,” harapnya.
Borneo T Tribune
10
Kapuas Hulu Akan Ekspor ke Malaysia Timotius Borneo Tribune, Putussibau SEBAGAI penghasil madu berkualitas nomor dua di Dunia setelah India, Kabupaten Kapuas Hulu terus mengembangkan potensi tersebut, sejak tahun 2012 sampai tahun 2013 sebanyak 92.062,40 ton madu yang berhasil dipanen, bahkan dalam waktu dekat ini sebanyak 2,4 ton madu asli Kapuas Hulu akan diekspor ke Negara Malaysia oleh Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS) bekerjasama dgn Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kapuas Hulu. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kapuas Hulu, H. Hassan mengatakan rencananya ekspor tersebut dilaksanakan pada bulan September mendatang melalui Pos Pemeriksaan Lintas Batas Nanga Badau. ”Potensi madu Kapuas Hulu sangat luar biasa, sehingga kita akan terus berupaya mengembangkannya
H. Hassan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kapuas Hulu Foto Timotius/Borneo Tribune
serta mendorong para petani madu sehingga kehidupan masyarakat semakin sejahtera,” ucapnya. Menurut Hassan dalam
pengembangan hasil Hutan bukan kayu ini salah satunya madu, Pemerintah Kabupaten melalui pihaknya akan terus memberikan dukungan, untuk menjadikan madu sebagai produk unggulan Dishutbun yang akan di SK kan oleh Bupati Kapuas Hulu. Bahkan, Tahun 2014 mendatang perlu dibangun gudang penampungan panen madu. Serta perlu dibangun Sentra dan dipilih tempat yang strategis untuk sejumlah kecamatan pesisir seperti Kecamatan Embaloh Hilir, Kecamatan Bunut Hilir, Kecamatan Selimbau, Kecamatan Jongkong, Kecamatan Suhaid dan Kecamatan Semitau. Dikatakan Hassan pengembangan potensi garu
merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu melalui Bupati Kapuas Hulu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta untuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). ”Saat ini kelompok petani madu atau yang disebut periau sudah berjumlah sekitar 66 Periau dari berbagai kecamatan penghasil madu, sehingga harapan kita melalui pengembangan madu dan ekspor yang kita lakukan nantinya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, karena memang kita mendapat dukungan dari Pemerintah pusat melalui Kementerian Kehutanan untuk membantu sarana dan prasarana yang dibutuhkan para periau,” pungkasnya.
Dorong Kemandirian Pangan dan Energi
Harga Sembako di Kapuas Hulu Melonjak Timotius Borneo Tribune, Putussibau HARGA sejumlah sembako di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu khususnya di pasar Kota Putussibau mengalami kenaikan. Kenaikan harga tersebut lantaran kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan menjelang Bulan Suci Ramadan. Meskipun demikian kenaikan harga sejumlah sembako ini belum menjadi keluhan masyarakat.
Sejumlah sembako yang mengalami kenaikan harga diantaranya yiatu telur harganya mencapai Rp1.500 per butir, Gula pasir Rp 11.000 per kilo, minyak goreng Rp15.000 per kilo, daging sapi Rp120.000 per kilo, daging ayam Rp38.000 perkilo dan cabe Rp5.000 per ons. Kepala Bidang Perdagangan pada Disperidagkop Kapuas Hulu Riduan mengatakan bahwa dampak kenaikan BBM cukup dirasakan masyarakat karena mempengaruhi harga sem-
bako, hanya saja harga sembako dipasaran ini masih dikategorikan stabil. “Memang ada beberapa sembako yang melonjak seperti telur pada bulan mei hanya Rp.1200 perbutir, namun bulan Juni melonjak menjadi Rp. 1500 perbutir,” jelasnya. Menurut Riduan, untuk mengatasi kenaikan harga sembako tersebut dan membantu masyarakat, Disperindagkop akan melaksanakan pasar murah menjelang lebaran. Namun untuk
saat ini pihaknya akan meperketat pengawasan. Jangan sampai kata Riduan ada pedagang yang sengaja memanfaatkan moment seperti ini untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. ”Seminggu sekali staf saya turun langsung kelapangan, melakukan pedekatan kepada para pedagang dan melakukan pengawasan, jangan ada pedagang yang memanfaatkan situasi ini dengan menaika harga dagangannya sesuka hati, ini yang kita cegah,” tandasnya.
PT. BUMI BORNEO CEMERLANG
Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg
Bupati Kabupaten Kapuas Hulu saat membuka workshop mendorong kemandirian pangan dan energi Kabupaten Kapuas Hulu yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Kapuas Hulu. FOTO: Timotius/Borneo Tribune Timotius Borneo Tribune, Putussibau KABUPATEN Kapuas Hulu akan terus mendorong kemandirian pangan dan energi guna kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan yiatu melakukan workshop yang diiukti seluruh instansi terkait di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Workshop untuk mendorong kemandirian pangan dan energi Kapuas Hulu ini dibuka langsung oleh Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir di Aula Kanto Bupati Kapuas Hulu, Selasa (2/07). Ketua Panitia pelaksana
Suparman mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun komunikasi, koordinasi, sinkronisasi dan kolaborasi pelaksanaan pembangunan antara Pusat dan Daerah, dan sebagai upaya mewujudkan peningkatan daya saing perekonomian nasional dan daerah yang lebih solid serta terwujudnya percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi yang memiliki arah yang jelas, startegis yang tepat serta fokus dan terukur. Sementara itu Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir memaparkan bahwa penyelenggaran kegiatan tersebut sebagai
Gallery
Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998
tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi MP3EI koridor Kalimantan yang dihadiri lagsung oleh Menko. “Kami memandang program MP3EI sangat strategis bagi percepata pembangunan daerah , untuk itu kami akan terus melakukan koordinasi dengan Pemprov agar usulan program dengan berbasis potensi unggulan di Kapuas Hulu dapat terakomodir,” ujarnya. Menurut Nasir, Kabupaten Kapuas Hulu yang merupakan Kabupaten Konservasi dan Kabupaten Perbatasan menyimpan banyak potensi dari berbagai sektor baik, perkebunan, kehutanan, perikanan, pertanian dan sejumlah sektor lainnya. Untuk itu Nasir mengharapkan agar melalui workshop tersebut mampu menghasilkan indikasi program yang mendukung kemandiria pangan dan energi di Kapuas Hulu, pengembangan potensi lokal yang berinovasi teknologi tinggi dan berkelanjutan serta peningkatan kualitas SDM yang handal.
IKLAN BARIS Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.
Biro Sekadau: Bagus Kosminto (085245743683).
Langganan Koran
Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757)
Ingin berlangganan Harian Borneo Tribune di daerah, hubungi: Biro Kubu Raya: Aldi (08971600688)
Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )
GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)
Biro Melawi: Eko Susilo (081256452946)
Biro Mempawah: Johan Wahyudi (085654587038). Biro Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran) (085245527602). Biro Bengkayang: (085245247955).
Mujidi
Biro Landak: Yohanes Ngalai / Pemasaran (085822062880). Biro Sanggau: (085245904505).
Ratnasari
Biro Kapuas Hulu: (085654585775)
Herdi
Biro Ketapang: (08971600688)
Aldi
Biro Kayong Utara: Abdul Khoir (081345154592)
Ser vice Mobil
Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000
SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk
Kost Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW
Iklan Baris:
1 baris / hari Rp. 6.000,-
Teras Borneo T Tribune
Rabu, 3 Juli 2013
11
Pasar Tengah Sekadau Dilahap Sijago Merah Bupati dan Sekda Datang Lansung ke TKP
Borneo Tribune, Sekadau
Pasar tengah yang kebakaran selasa petang (2/7). // FOTO: Bagus Kosminto/Borneo Tribune
Peresmian Rumah Adat Radakng Dengan telah dibangunannya Rumah Radakng lanjut Cornelis, ini akan menjadi salah satu simbol kemajuan kebudayaan yaitu kebudayaan dari suku Dayak yang merupakan mayoritas di Provinsi Kalbar. Selain simbol-simbol rumah adat lainnya seperti rumah adat Melayu dan lain sebagainya. Simbol ini juga dapat dijadikan aset pariwisata. Dimana kita harapkan Rumah Radakng yang terbesar didunia ini dapat menari wisatawan datang ke Kalbar ini,” ujarnya. “Kita juga membantu Kota Pontianak dalam mendapatkan masukan atau income daerah. Karena seperti yang dipaparkan Walikota Pontianak. Kota Pontianak tidak memiliki kekayaan tambang dan tidak memiliki kekayaan alam lainnya yang bisa diharapkan untuk dija-
dikan income daerah. Untuk itu, supaya bisa lebih maju maka kita bantu dengan membangun objek wisata yang dapat memberikan pemasukan bagi daerah Kota Pontianak,”jelasnya kembali. Gubernur berharap agar rumah Radakng ini dapat dipelihara dan dijaga dengan baik dan itu tidak bisa hanya dilakukan sendiri oleh isntansi atau yang lainnya. Melainkan dengan kebersamaan. “Rumah Radakng ini salah satu aset pariwisata dan merupakan simbol. Dan nanti saya juga akan meresmikan Rumah Adat Melayu, Masjid Mujahidin dan Gereja Katedral, saya tinggal menunggu laporannya, baru saya akan resmikan,” imbuhnya. Kegiatan yang kedua dalam peresmian rumah Radakng ini kata Gubernur
juga dibukannya Perayaan Gawai Dayak Provinsi Kalbar yang ke XXVIII. Dengan diikuti oleh seluruh Kabupaten/kota se-Kalbar yang juga disertai dengan stan pameran penghasilan dan kerajian dari tiap-tiah daerah. Hal senada juga dilontarkan Walikota Pontianak Sutarmiji, ia mengatakan, “Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sangat menyambut baik dengan diresmikannya rumah. Adat Dayak yaitu Rumah Radakng ini. Karena dengan berdirinya rumah adat ini maka Pemkot Pontianak akan mendapatkan objek wisata baru yang diharapkan dapat menaikan pemasukan kota Pontianak dan dapat lebih banyak lagi menari minat para wisatawan baik domestik maupun nasional
dan internasional berkunjung ke Provinsi Kalbar. Sehingga pada akhirnya juga dapat meningkatkan income pendapatan Kota Pontianak,” ujarnya. Acara peresmian ini juga diisi dengan penampilan kesenian di meriahkan dengan tarian dan nyanyian dari berbagai sanggar seni. Mereka yang ditampilkan tidak hanya dari lokal Kalbar saja akan tetapi juga di meriahkan oleh pekerja seni Dayak yang berasal dari Kalimantan Tengah dan dari Serawak dan artis Ibu kota Jakarta. Pawai kendaraan hias juag dipagelarkan dalam peremian ini serta atraksi-atraksi yang berakar dari. Budaya suku Dayak. Acara direncanakan akan digelar selama peresmian hingga gawai, akan berlangsung hingga tanggal 6 Juli 2013.
Radakng. Namun, yang tampak sekarang, pada saat pariwisata menjadi salah satu andalan devisa, rumah Radakng dianggap salah satu primadona pariwisata di Kalimantan. Mungkin karena kelangkaannya itu. “Saya menginisiasi pendirian Rumah Radakng ini, bukan hanya untuk komiditas parawisata, bukan pula mengenang masa lalu. Tapi, ingin nilai-nilai positif yang diwariskan leluhur Dayak dalam kehidupan rumah panjang yaitu kekeluargaan, kebersamaan, soliditas sesuai dengan visi dan misi saya sebagai Gubernur Kalbar berasal dari Putra Kalbar dapat menjadi kenangan generasi masa depan,” ungkapnya. Salah seorang pemerhati Rumah Radakng, Adrianus Alep, SH mengungkapkan di jaman penjajahan Belanda, rumah radakng, rumah betang atau rumah panjang ini ada upaya untuk dihancurkan, karena dianggap sebagai pusat kekuatan pertahanan masyarakat untuk
melawan penjajah. “Kekuatan basis ada di rumah Radakng, yaitu persatuan.Menyadari kekuatan itu, maka penjajah memasang strategi untuk menghancurkannya dengan membangun image bahwa rumah radakng itu primitif, kolot, tidak higienis dan mudah terbakar, pandangan itu bahkan hingga jaman orba,” kenang mantan Pengurus Majelis Adat Dayak Kalbar Seksi Hukum Adat ini, Senin (1/7). Padahal, lanjutnya kehidupan di rumah panjang itu memiliki kekayaan praktek dan nilai-nilai budaya yang saat ini digali oleh bangsa Indonesia. “Terus terang saya bangga dengan Gubernur Cornelis bisa mendirikan rumah radakng ini sebagai simbol persatuan. Beliau sebagai figur pemimpin yang dapat mempersatukan seluruh subsuku etnis Dayak di Kalbar. Bahkan, kedepan diharapkan dapat mempersatukan seluruh etnis yang ada di Kalbar ini,” tegasnya.
Radakng, Dihancurkan dan Dicari budaya masyarakat Dayak di Kalbar. Dan ini jauh berbeda dengan masyarakat Dayak di Sarawak-Malaysia yang tetap tinggal hidup dan melestarikan budaya dan konsep rumah radakng, Padahal, lanjut putra Dayak Kanayatn ini, sesungguhnya untuk hidup modernisasi dan pola hidup yang higienis dan tidak mudah terjadi kebakaran, bukan dengan membongkar rumah Radakng, melainkan menciptakan modernisasi dan pola hidup hiegienis yang sesuai dengan tatanan sosial budaya masyarakat rumah Radakng. “Faktanya, pembongkaran rumah-rumah Radakng atau Betang berkontribusi lebih negatif terhadap pola hidup masyarakat di pedalaman. Dan lucunya, di kota yang dianggap modern, higienis malah sering terjadi kebakaran, masih banyak yang mengalami sakit penyakit,” tuturnya. Nah, perubahan pola tempat tinggal suku Dayak dari rumah panjang ke rumah tunggal, mendorong berkem-
bangnya sikap individualitis, dalam tatanan kehidupan sosial budaya masyarakat Dayak, di samping sejumlah faktor penyebab lainnya. “Jika saja masyarakat Dayak Kalbar tetap tinggal dalam persekutuan rumah panjang sambil melakukan modernisasi, mungkin situasinya sedikit berbeda dari yang terlihat saat ini. Di satu pihak, sementara orang berteriak-teriak agar pembangunan dan modernisasi dilaksanakan berdasarkan kebudayaan sendiri. Di sisi lain, sejumlah unsur positif dari kebudayaan itu telah terkikis oleh pendekatan pembangunan yang terkadang kurang serasi dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat,” tegasnya. Kini, lanjut Ketua DPD PDIP Kalbar ini, kehangatan dan keharmonisan masyarakat rumah Radakng tinggal merupakan kenangan masa lalu. Meski, di tempat-tempat tertentu, memang masih terdapat rumah
Ribuan Masyarakat Berbaur dengan Polri puncak acara Hut Bhyangkara, karena saya ingin menyaksikan penyanyi idola saya, sekaligus meramaikan Hut ,” ungkap Agus warga Pemangkat yang mengahdiri acara Hut Bhayangkara ke 67 di Polda Kalbar. Menurut Agus, Hut Bhayangkara ke 67 yang ada di Kalbar kali ini, sangat meriah dan merakyat, karena bukan hanya dirasakan oleh anggota Polri melainkan juga dirasakan masyarakat luas, dan jika dilihat dari pemberitaan yang ada di media, banyak kegiatan sosial yang telah dilakukan Kapolda Kalbar dan jajar-
an Polres yang ada di Kalbar dalam menyambut Hut Bhyangkara. “ Saya harap dalam memperingati Hut Bhayangkara kedepannya tetap seperti ini, di mana Polri bersentuhan langsung dengan masyarakat, mewujudkan bentuk nyata jiwa abdi kepada masyarakat, dan melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat dengan sifat yang humanis,” harap Agus. Ditempat yang sama, Andri (21) warga Kota Pontianak, Ia juga ikut meramaikan acara Puncak Hut Bhayangkara ke 67 di Polda Kalbar, karena ingin mera-
sakan Hut Bhayangkara juga, lantaran baru kali ini Hut Bhayangkara berlangsung meriah dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sementara itu Kapolda Kalbar Brigjend Pol Tugas Dwi Apriyanto mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada masyarakat Kalbar, yang telah ikut memeriahkan Hut Bhayangkara ke 67 di Polda maupun yang digelar di jajaran Polres. “ Terima kasih untuk masyarakat yang sudah ikut memeriahkan Hut Bhayangkara, dan kami benar - benar bersyukur atas
partisipasi masyarakat, dan saya berharap masyarakat Kalbar tetap menjadi mitra Polri, dalam menjaga Kamtibmas, karena tanpa masyarakat kami juga tidak bisa,” pungkas Kapolda Kalbar. Dikatakan Brigjend Pol Tugas, masyarakat yang ikut memeriahkan acara puncak Hut Bhayangkara kali ini, cukup ramai dan dapat dikatakan ribuan masyarakat yang berbaur dengan pihak kepolisian, di mana Polda Kalbar sengaja menampilkan penyanyi papan atas, guna dapat menghibur masyarakat luas.
PASAR tengah Sekadau selasa petang (2/7) sekira pukul 17.30 dilahap api. Tak pelak deretan Rumah toko (ruko) di yang berdempetan juga ikut dilahap sijago merah. Belum dapat dipastikan adanya korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun dari penuturan sejumlah warga mengatakan data sementara tidak ada korban jiwa. Namun kerugian ditaksir ratusan bahkan miliyaran rupiah atas kejadian kebakaran tersebut. Sejumlah warga di pasar mengatakan api bermula dari sebuah ruko. Namun mereka tak dapat memastikan asal muasal api itu berasal dari mana. “Kami melihat gempulan asap dan
berteriak kebakaran,” ungkap Ajun seorang warga di pasar disela-sela membantu petugas kebakaran.
“
Kami melihat gempulan asap dan berteriak kebakaran
“
Bagus Kosminto
Di tempat kejadian Bupati Sekadau Simon Petrus dan Sekda Kabupaten Sekadau, Yohanes Jhon bersama jajarannya datang lansung ke TKP sebagai bentuk kepedulian atas peristiwa kebakaran yang menimpa korban. Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Sekadau juga tampak mendatangi TKP membaur bersama warga
dan berupaya memadamkan api. Ratusan warga datang ke TKP membantu meninakkan api yang makin membesar. Tak lama puluhan petugas pemadam kebakaran dari yayasan bhakti luhur dan pemadam kebakaran milik Pemkab Sekadau datang ke TKP menjinakkan api. Jalan akses menuju pasar tengah dijaga ketat aparat kepolisian. Tampak puluhan petugas kepolisian dibantu warga mengamankan arus lalu lintas masuk pasar. Hingga pukul 19.00 petugas pemadam kebakaran dibantu warga masih meninakkan api. Hingga berita ini dicetak petugas pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api. Aprat kepolisisan juga masih menyelidiki penyebab kebaran tersebut.
Rumah Radakng Senilai Rp 20 Miliar Diresmikan Provinsi Kalbar, termasuk Dayak dari Negeri Sarawak, Malaysia juga juga hadir, Wakil Gubernur, Christiandy Sanjaya, Sekda Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie, Pangdam Mayjen TNI Ridwan, Kapolda Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto, Danlanud Kolonel Pnb Novyan Samyoga, Danrem 121/Abw Kolonel Inf Tiopan Aritonang, Pengusaha Nasional asal Kalbar, H Oesman Sapta Odang, Ketua Umum YBS
The Iu Sia, Ketua-Ketua YBS Simon Budianto, Willy Sugianto, Buyung Bunardi, Pengurus YBS Yo Yong Siang, The Miang, dan ribuan undangan. Menurut Gubernur Cornelis, Radakng yang dinamakan pada bangunan ini merupakan sebuah simbol dimana semangat kekeluargaan, kegotong royongan, kebersamaan suatu masyarakat yang berkumpul di rumah Radakng ini. “Disinilah, masyarakat memba-
has persoalan setiap hari,” cerita Cornelis mengawali sambutannya. Dikatakannya, dengan diresmikannya rumah radakng ini menjadi salah satu upaya mendongkrak PAD Provinsi Kalbar, khususnya Kota Pontianak karena Kota Pontianak tidak memiliki sumber daya alam, selain jasa. “Dengan melestarikan kebudayaan kita, maka Bangsa Indonesia memiliki jati diri,” jelasnya.
Negara Ini Makmur Bila Petaninya Makmur Republik Indonesia ini makmur, bila pertama para petaninya makmur,”ujarnya dengan semagat. Menurut Oso hal tersebut adalah bukti bahwa ada pembangunan seketika oleh putra daerah yang mengembangkan budaya Nasioanal melalui budayanya. Selain itu ia juga menilai dalam kepemimpinanya Gubernur Cornelis Provinsi Kalbar berjalan dengan aman hingga saat ini. “Kenapa aman, karena masyarakatnya sadar pertumbuhan ekononi bisa tumbuh bila mana wilayah kita aman. Dan bagaimana aman biala aparat keamanan bersama-sama masyarakat ikut menjaga kemanan,” ujarnya.
Oso juga sebagai putra Kalbat sangat bangga dengan berdirinya rumah Rabakng ini. “Saya dengan ini menyatakan rumah Radakng ini terbesar didunia dan tidak ada rumah Dayak diseluruh dunia yang besar seperti ini rupanya. Dan saya akan memanggil MURI untuk datang kesini dan memasuknan Rumah Radakng terbesar didunia,” ujarnya berjanji. Oso tak henti-hentinya bangga akan kemajuan yang saat ini dicapai oleh Kalbar, dia mengatakan,” saya juga bangga dengan persatuan dan kesatuan yang ada saat ini di Seluruh Provinsi Kalbar. Dimana orang-orang Dayak begitu hebatnya dia
tahu saya orang Islam pada acara gawai saya disiapkan panci kosong, beras dan ayam disuruh masak sendiri karena dalam acara itu saya tidak bisa makan babi. Selain itu, dari acara peresmian ini tercermin toleransi yang sangat tinggi, pada saat komandan azan, dengan otomatis pidato yang sedang disampaikan Kepala Dinas PU Provinsi Kalbar diberhentikan dengan seketikan dan dilanjutkan lagi setelah usai komandan azan.ÿ Karena orang Dayak sangat menghargai agama Islam. Ini harus tetap dijaga lahir dan bathin, jangan coba-coba dirusak. Hubungan Dayak dengan agama Islam,” pungkasnya sambil berharap.
Polda Tekan Kejahatan di Tahun 2013 melancarkan aksi kejahatannya seperti jambret. “ Kejahatan konvensional yang menjadi atensi meliputi curat, curas dan curanmor. Dimana kejahatan tersebut dinilai sangat meresahkan,” katanya. lanjut
Badya, untuk menindak pelaku kejahatan konvensional maka anggota yang ada mesti meningkatkan aktivitasnya. Dengan lebih intensif melakukan penyelidikan dan menggelar operasi
penindakan agar dapat berhasil meringkus pelaku. Sebab segala bentuk tindak kejahatan dapat mengganggu situasi kamtibmas. Dan masyarakat diharapkan tetap meningkatkan kewaspadaan.
Radakng Mempersatukan Kalbar yang menginisiasi rumah khas Kalbar, khususnya rumah budaya Dayak seperti yang mereka miliki di Sarawak. “Rumah Radakng atau Rumah Panjang ini, saya kira amat berkesanlah, kerana dapat menghimpun persatuan kesatuan dikalangan bangsa Dayak yang selama ini terpencar. Saya sangat berharap, Bapak Cornelis sebagai orang Dayak yang juga sekarang sebagai pihak kerajaan menyokong penuh usahe-
usahe mempersatukan masyarakat di Kalbar, bukan hanya pada orang Dayak, tapi seluruhnya,” jelas Alianto, Selasa (2/7) di Bilik kabupaten Ketapang lantai 2 Radakng, kemarin. Dikatakannya, memang banyak warga Dayak jadi pemimpin, tapi begitu memimpin lupa dengan nilainilai sejarah dan budaya yang Dayak. Sebaliknya, sangat sedikit pemimpin yang menjaga nama Dayak. Itu terjadi pula pada ma-
syarakat Dayak di Sarawak. “Namun, saye turut merasa bangga, di Kalbar masih ada pemimpin Dayak yang Jaga Dayak seperti Pak Gubernur Cornelis,” pujinya. Dengan kebanggan itu, dirinya bersama rekan-rekannya ikut berkontribusi memeriahkan Pekan Gawai Dayak ini. Salah satu kontribusi nyata itu akan mendendangkan lagu Dayak Iban untuk sebagai ajang silaturahmi. (Hawad Sriyanto/Borneo Tribune)
CMYK
RADAKNG & PEKAN GAWAI DAYAK www.borneotribune.com
Borneo Tribune
12
Rabu, 3 Juli 2013
Dihadiri Pejabat Teras Kalbar
Radakng Simbol Budaya, Aset dan Sumber Income Narasi : Hawad Sriyanto Foto : Nasir eragam nama untuk menyebut Rumah Panjang. Ada Rumah Betang atau Rumah Panyai sesuai dengan terminology masing-masing sub Suku Dayak. Dalam kembimbangan untuk meresmikan rumah panjang di Komplek Perkampungan Budaya Kalbar, Selasa (2/7) kemarin, akhirnya Gubernur Cornelis memilih nama berasal dari daerahnya, yaitu sub suku Dayak Kanayatn. Maka dinamailah rumah panjang itu Radakng. Kata Cornelis, Radakng ini sebagai simbol kemajuan kebudayaan yaitu kebudayaan dari suku Dayak yang merupakan
B
mayoritas di Provinsi Kalbar. Selain simbolsimbol rumah adat lainnya seperti rumah adat Melayu dan lain sebagainya. Simbol ini juga dapat dijadikan aset pariwisata. Dimana kita harapkan Rumah Radakng yang terbesar didunia ini dapat menarik wisatawan datang ke Kalbar ini,�ujarnya. Selain itu kehadirannya, kata orang nomor satu di Kalbar ini, Radakng membantu Kota Pontianak dalam mendapatkan income daerah. Kota Pontianak tidak memiliki kekayaan tambang dan tidak memiliki kekayaan alam lainnya, yang ada hanya di sector jasa. Supaya bisa lebih maju maka kita bantu dengan membangun objek wisata yang dapat memberikan pemasukan bagi daerah Kota Pontianak.
Selamat dan Sukses
Sang Orator, Gubernur Cornelis
Gubernur Cornelis memasang Jas Kepanitiaan Gunting Pita
Penandatangan Prasasti
Potong Bambu
Disambut Tarian Dayak
Dihibur Artis Sarawak
Sejumlah Undangan VIP
Tokoh Nasional, Oesman Sapta Odang Hadir dan Berikan Sambutan
Dihadiri Ribuan Warga CMYK
Dihibur Artis Asal Kalteng