cmyk
I DEALISME, K EBERAGAMAN
KEBERSAMAAN
DA N
Borneo Tribune www.borneotribune.com
Sabtu, 9 November 2013
“
Pada era reformasi dan demokrasi, kesadaran masyarakat untuk menuntut agar keuangan Negara dikelola secara akuntabel dan transparan semkin meningkat. Karena itu, BPK sesuai dengan rencana strategisnya mengawal agar pengelolaan keuangan Negara mengikuti ketentuan perundangundangan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
”
5 Muharram 1435 H - 7 Cap Gwee 2564
Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103
Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121
Mengawal Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Negara Cornelis Berharap Opini WTP di Kalbar Bertambah Borneo Tribune, Pontianak Dalam rangka membangun komunikasi secara efektif dengan pemangku kepentingan, terutama dalam kaitannya untuk meningkatkan dampak dari hasil pemeriksaan, serta memberikan pemahaman mengenai tugas, fungsi, kewenangan, serta pencapaian kinerja BPK RI dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, BPK RI menyelenggarakan seminar dengan tema “Peran BPK dan DPR dalam Mengawal Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan ....Ke Halaman - 11
“Malay Culture - Royal Wedding”
Nikahkan Putri, Prof Chairil Gunakan Rumah Melayu Borneo Tribune, Pontianak Pakar folklore Kalbar Prof Dr H Chairil Effendy, MS pada Sabtu (9/11) pagi ini akan menikahkan putri sulungnya dr Atikah Isna Fatya dengan Budianto Ajie Nugroho, ST bertempat di Balairung Sari,
Rumah Melayu Kalbar. Acara aqad nikah ini kental dengan penerapan budaya melayu (Malay Culture). Chairil yang juga Ketua Umum Majelis Adat Budaya Melayu kepada media menyatakan bahwa ....Ke Halaman - 11
B uah Bibir Masih Terima Uang Pensiun Suasana seminar di Hotel Mercure Pontianak. Foto : Hawad Sriyanto/Borneo Tribune.
Gubernur Sampaikan Hasil Kunjungan ke Amerika Angelina Sondakh BADAN Kehormatan DPR tak bisa berbuat apa-apa terkait anggota DPR terpidana kasus korupsi yang tetap mendapat uang pensiun seumur hidup. Ini karena Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) mengatur seluruh mantan anggota DPR berhak ....Ke Halaman -11
Pembagian Kerja di Perusahaan Tambang SEORANG Jerman, seorang Prancis dan seorang Jepang sama-sama bekerja di sebuah pertambangan. Majikannya adalah seorang Amerika. Ia berkata kepada orang Jerman: “Fisikmu sangat baik, maka kutugaskan kamu sebagai tukang reparasi.” ....Ke Halaman -11
Borneo Tribune, Pontianak Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH menyampaikan hasil dari kunjungannya ke Amerika Serikat bersama sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah dan kepala daerah belum lama ini. Ia mengakui, ada beragam komentar seputar perjalanannya ke negeri Paman Sam tersebut. ”Tapi, kita jangan jadi katak dalam tempurung. Untuk belajar, menambah wawasan, memang tidak murah dan mudah,” kata Cornelis, Jumat (08/11). Dikatakannya, ada sejumlah kebijakan pengelolaan di wilayah perbatasan yang dilakukan Amerika Serikat dengan negara tetangga yang patut dipertimbangkan untuk diterapkan
Hadiah Lan
ku entuan Berla *Syarat Ket
Ahli Waris Tantang Syarif Mahmud
Cornelis
Zulkarnaen Siregar
Cornelis: Kasus Bride Sudah Selesai Borneo Tribune, Pontianak Derasnya kritikan serta beragam pertanyaan publik terkait kasus narkoba yang sempat mendera Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi ....Ke Halaman - 11
....Ke Halaman - 11
Borneo Tribune, Pontianak Kisruh perebutan lahan yang terletak di jalan Tanjung Pura Gang Haji Taha 2 Pontianak hingga kini belum ada penyelesaian. Untuk itu salah satu ahli waris Haji Taha bin Haji Tamin, yaitu Rudy Bachtiar, Jumat (8/7) bertempat di sekertarian Forum ....Ke Halaman -11
Salah satu ahli waris Haji Taha bin Haji Tamin, yaitu Rudy Bachtiar saat memberikan keterangan pers, Jumat (8/7) bertempat di sekertarian FRKP. Foto. Slamet Ardiansyah/ Borneo Tribune*.
Kunci Sukses Wanita Mengembangkan Credit Union
Pemberdayaan Wanita dalam Credit Union Borneo Tribune, Pontianak Peran serta wanita dalam perkembangan lembaga Credit Union mempunyai andil yang besar. Tidak hanya kaum adam yang berperan aktif, tetapi wanita juga dapat menunjukkan eksistensi dan memberikan kontribusi besar kepada lembaga. Dunia juga mengakui setiap tanggal 8 Maret diperingati se-
ir Tahun h k A g n la e J o m Pro gsung
Mengaku Sebagai Memiliki Sertifikat
bagai Hari Perempuan Internasional (International Women Day). Selain Dunia, Indonesia khususnya, memiliki tokoh Pahlawan Wanita yaitu R.A Kartini sebagai Pelopor Emansipasi Wanita yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 21 April. Oleh sebab itu, lembaga koperasi kredit perlu memberdayakan wanita sebagai seorang in-
san yang anggun dan mempunyai kesetaraan hak untuk memimpin ataupun dipimpin serta melaksanakan tugas dan kewajiban yang diembannya. Wanita juga bertindak sebagai seseorang yang bertanggungjawab untuk menciptakan generasi-generasi terdidik. ....Ke Halaman - 11
Aktivis CU Pancur Kasih dalam pelatihan pemberdayaan. Foto : ist.
PT. ANZON AUTOPLAZA Kantor Pusat : Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 Singkawang : Jl. A. Yani No. 8 Telp. (0562) 637000 Ketapang : Jl. R. Suprapto Telp. (0534) 31841
Sanggau : Jl. Jend. Sudirman Telp. 0564 - 2025280 Sintang : Jl. MT. Haryono Telp. 0565 - 24222 Landak : Jl. Pulau Bendu No. 26, Kec. Ngabang
HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -
Kayong Utara
Borneo T Tribune
Sabtu, 9 November 2013
2
Jamaah Haji Tiba di Kayong Utara Borneo Tribune, Sukadana Setelah melewati perjalanan udara, darat dan air, jamaah haji Kayong Utara, Jumat (8/11) akhirnya menginjakkan kaki ke Bumi Negeri Bertuah. Transportasi terakhir jamaah haji hingga ke Bumi Negeri Bertuah dilakukan dengan menggunakan dua buah speed boat yang disambut kedatangannya di Pelabuhan Teluk Batang Setibanya jamaah haji Kabupaten Kayong Utara di Teluk Batang, disambut sanak keluarga dengan cucuran air mata yang sudah beberapa waktu lamanya menanti kedatangan para jamaah haji dalam menunaikan Ibadah Haji di Tanah Suci Mekkah Arab Saudi. Cucuran air mata yang tak terbendung lagi mewarnai suasana penyambutan
jamaah Haji semakin mengharukan. Kerinduan yang menyelimuti perasaan semua penjemput kini dapat terobati karena para wisudawan/wisudawati rukun Islam yang kelima ini kembali dalam kondisi baik. Ratusan penjemput dan sejumlah kendaraan roda empat dan dua memadati jalan dan halaman Masjid Babul Mu’minin Teluk Batang yang menjadi tempat acara penyambutan Jamaah Haji KKU, meski jumlah para Jamaah Haji yang kembali ke Kabupaten yang baru berumur 6 tahun ini hanya sebagiannya saja dari 53 orang Jumlah Haji KKU. Sebelumnya, para Jamaah Haji yang setibanya di Pelabuhan Teluk Batang lebih kurang sekitar pukul 13.00 WIB yang untuk ke-
mudian dibawa menuju tempat acara penyambutan di Masjid Babul Mu’minin Teluk Batang mendapat pengawalan dari pihak keamanan Polsek Teluk Batang, Dishubkominfo dan Satpol PP. Sementara itu, Wakil Bupati Kayong Utara, Idrus beserta rombongan SKPD, Camatdan sejumlah Anggota DPRD Kayong Utara yang hadir pada saat itu merasa gembira dan bahagia menyambut kedatangan para duta haji ini karena kembali dalam kondisi yang baik tidak kurang satu apapun. Tidak banyak arahan yang disampaikan mantan Camat Teluk Batang ini, mengingat para Jamaah Haji sudah ada yang tampak kelelahan dan mereka juga mesti kembali ke tempatnya masing-masing,
dimana para sanak keluarga telah mempersiapkan acara penyambutan di tempat masing-masing. Namun dalam kesempatan tersebut, atas nama Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Wabup mengucapkan Selamat Datang Kembali para Jamaah Haji Kabupaten Kayong Utara dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah melaksanakan kegiatan ini mulai dari proses pelaksanaan pendaftaran haji, pelatihan manasik haji, keberangkatan dan pemulangan Jamaah Haji hingga ke tempat masing-masing. “Semoga amal kebaikan yang telah kita lakukan mendapat berkah dari Allah SWT,” katanya. Kemudian, sekembalinya para jamaah haji ke tempat masing-masing diharapkan
Inspirasi
Pembukaan selubung cover-cover buku sebelum penandatanganan oleh Pembantu Ketua III STAIN Pontianak. FOTO Fahmi Ichwan/Borneo Tribune
Dari Launching Buku Club Menulis STAIN Pontianak
“Launching 52 Buku, Rekor MURI Tu Bang!” Oleh: Yusriadi 28 Oktober 2013 lalu, kami –Club Menulis STAIN Pontianak, melaunching 52 judul buku. Sebagian besar buku itu adalah karya mahasiswa perorangan. Banyak apresiasi diberikan oleh teman-teman saya terhadap peristiwa itu. Ada yang mengucapkan selamat seraya berpesan agar menjaga semangat. Ada yang mengucapkan selamat dan kebanggaan. Ada yang mengucapkan selamat dan menyisakan pujian. Dari sekian banyak apresiasi, ada seorang teman yang menyarankan agar peristiwa itu didaftarkan ke Museum Rekor Indonesia (MURI). Katanya, sepanjang yang dia ketahui belum
pernah komunitas mahasiswa mencapai hasil sebegitu besar. “Launching 52 buku itu, rekor MURI Bang!” katanya. Saya merespon sarannya itu dengan mengatakan bahwa keinginan mendaftar itu ada. Namun, ya… begitu saja. Sampai sekarang, saran itu tidak saya lakukan. Saya tidak mendaftarkan diri untuk rekor itu. Saya tahu masuk rekor MURI itu penting sebagai sebuah prestasi dan kebanggaan. Tercatat dalam rekor akan membuat nama penulis, nama Club Menulis dan nama STAIN Pontianak terpatri di sana. Nama Kalbar juga akan tercatat. Tapi, entahlah suatu saat kalau ada yang bersedia
· Wartawan, Kontributor, Intensive Programme and Freelancer “ Borneo Tribune” selalu di bekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima / meminta apapun dari narasumber · Setiap artikel atau tulisan berupa laporan kegiatan, cerita pendek, surat pembaca, puisi dan resensi yang dikirim ke redaksi hendaknya di ketik dengan spasi rangkap, maksimal 500 kata, ditandatangi dan disertai identitas ( No Telp / Fax jika ada ) dikirim ke alamat borneotribune@yahoo.com atau yusriadii@yahoo.com. Terimakasih
Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan
mengurusnya, mungkin urusan itu akan ditangani. Kalau ada yang bersedia membantu, kecil telapak tangan, nyiru ditadahkan. Walau begitu, saya yakin, untuk kali ini, dengan keadaan seperti ini, setiap orang di Club Menulis akan mengingat momen itu sebagai sesuatu yang indah, mengesankan dan rekor dalam kehidupan mereka. Momen itu akan terus dikenang mereka, sebagai bagian dari tapak dalam langkah panjang kehidupan. Semuanya akan terpatri dalam prasasti kehidupan, seperti terpatrinya rekor MURI dalam kenangan warga bangsa ini. Bagi anggota Club Menulis, satu naskah, satu buku, atau beberapa buku, tetaplah kenangan untuk kehidupan masing-masing. Karya-karya ini akan terus memanjang kisah hidup dan menambah seru ceritanya. Saya bisa melihat bagaimana mereka kini menikmati dan menjalani ‘sensai’ serunya kehidupan sebagai penulis. Melihat keadaan itu, puji syukur dipanjatkan pada
Tuhan. Tuhan telah menuntun pada jalan yang benar. Para penulis menyadari bahwa menulis membuat hidup mereka lebih terarah dan membuat mereka dapat memberikan buah pikiran mereka untuk orang lain. Mereka menjadi bermanfaat. Tulisan mereka juga akan menjadi amal yang berkelanjutan. Saya kira, jalan yang ditempuh para penulis –mahasiswa-mahasiswa itu, selaras dengan kehidupan yang sekarang ini mereka jalani sebagai insan intelaktualakademik. Sebagai insan akademik setiap hari mereka berhadapan dengan buku yang harus mereka baca — mereka gali ilmunya. Setiap hari mereka berhadapan dengan tulisan yang harus mereka buat sebagai bentuk tugas-tugas akademik dari dosen-dosen mereka. Saya kira, jika pun sekarang rekor MURI tidak mereka peroleh, mereka-mereka ini akan terus mendapatkan rekor –sebagai pendahulu bagi rekan-rekan mereka dan orang yang sezaman dengan zaman mereka. Doakan saja semuanya terwujud. (*)
juga mampu memberikan tauladan yang baik bagi keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar pada khususnya dan pada umumnya untuk Pemerintah Kabupaten Kayong Utara. “Apalagi, bapak/ibu para Jamaah Haji ini sudah barang tentu akan tergabung dalam suatu Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia
(IPHI) Kabupaten Kayong Utara,” harap Wabup. Tentunya organisasi ini telah menjadi mitra Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Untuk itu, peran serta dan partisipasi dari seluruh Jamaah Haji sangat dibutuhkan dalam mewujudkan Negeri Bertuah Kayong Utara ini Berakhlak Mulia, Sehat,
Cerdas dan Sejahtera. Selanjutnya, acara penyambutan ini diakhiri dengan pembacaan doa yang membuat suasana penyambutan menjadi hikmat dan saling bersalaman sebagai tanda ucapan selamat jalan semoga dapat kembali ke tempat masing-masing dengan aman dan lancar. (DL)
Citizen Journalism
Batu Ampar dalam Ingatan Oleh: Mahmuda Tepat pukul 7 malam. Motor Bone pun merapat di dermaga Batu Ampar. Beberapa penumpang naik ke dermaga. Di dermaga ini, motor air hanya singgah sebentar. Menurunkan dan menaikkan penumpang yang ingin ke Pontianak. Motor air Bone ini biasanya akan tiba di Pelabuhan Seng Hei Pontianak pada pukul 5 subuh. Naik di dermaga. Saya bertanya dengan seorang pria paruh baya yang mengenakan sarung, bajo koko dan kopiah putih. Maksud hati ingin bertanya di mana rumah pak kepala desa. Namun ketika saya menanyakan di mana puskesmas, ia pun langsung tanggap. “Puskesmas dekat rumah saya. Mau ketemu siapa?” Tanyanya. “Mau ketemu dengan Bidan Wiwik”. “Oh, di samping rumah saya. Mari saya antar”. Saya pun langsung menyusuri lorong pasar yang masih ramai itu. Kata bapak itu, toko-toko di pasar itu akan tutup pukul 8 malam. Sedangkan toko-toko yang di depan dermaga nonstop 24 jam. Menyusuri gertak yang terbuat dari papan belian. Saya kembali mengingat desa Sepuk Laut. Di sana, jalan desa seluruhnya menggunakan gertak. Pasalnya daerah mereka di pinggiran sungai. “Desa ini, jalannya pakai gertak semua pak?” Tanya saya. “Nda. Ini di pasar jak. Di luar pasar jalan tanah”. Memang betul apa yang dikatakan bapak itu. Keluar dari area pasar, saya pun mendapati jalan tanah yang becek habis ditimpa hujan. Tak seberapa jauh dari pasar, kami pun sampai di rumah Bu Bidan. Setelah mengantar, bapak itu pun pulang ke rumahnya. Di rumah itu, ada pria tinggi. Mendengar dari logat bahasanya, saya pastikan ia orang Jawa. Ia pun mempersilahkan saya masuk. Setelah menjelaskan secara singkat, ia pun mengajak saya untuk menemui istrinya di cafe dengan menggunakan sepeda motor. Tak seberapa lama motornya melaju, kami pun sampai. Di cafe itu lumayan ramai pengunjungnya. Kafe dengan tempat duduk lesehan itu penuh. Bahkan saya bingung harus duduk di mana. Bu Bidan itu pun benar-benar sibuk melayani pembeli. Meskipun saya tak sempat menanyakan menu apaapa saja yang ditawarkan,
namun saya melihat di sana tersedia jus buah, ayam goreng tepung, nasi goreng dan lain-lain. Karena suasana di sana kurang kondusif untuk melakukan wawancara, saya pun diajak kembali ke rumahnya. Saya benar-benar lupa kalau malam itu malam minggu. Pantas saja cafenya penuh dikunjungi pembeli dari kalangan remaja. Saya juga salut dengan Bu Bidan itu. Meskipun ia sudah menjadi pegawai di Puskesmas, tapi masih tetap mau berwirausaha. Selain untuk menciptakan pekerjaan bagi dirinya, namun juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Di cafe itu saya melihat ada beberapa orang yang membantunya. Setelah wawancara saya cukup dengan Bu Bidan, saya pun pamit pergi. Meskipun ada beberapa data yang masih harus diisi, namun saya putuskan untuk menemuinya besok pagi. Pukul setengah sembilan malam. Pasar pun mulai sepi. Hanya di depan dermaga yang masih ramai. Beberapa remaja menghabiskan malam minggu di dermaga itu. Meskipun tanpa pasangan, namun saya melihat mereka tampak menikmati malam minggu dengan cara ngobrol dengan teman. Beberapa orang saya lihat juga ada yang sibuk menelpon. Di sebuah konter kecil dekat dermaga. Saya bertanya dengan seorang pria penjaga konter. “Rumah Pak Kades di mana ya pak?” “Oh, jauh,” katanya. “Kalau malam begini ojek ada?” “Ada. Tapi kalau tidak salah Pak Kades turun ke Pontianak,” jelasnya. “Oh. Tadi sudah saya telpon, tapi tidak diangkat”. “Nomer tidak dikenal, sebentar saya coba hubungi”. Ia pun menghubungi orang nomer 1 di Desa Batu Ampar itu. Setelah tersambung, saya pun diberikan kesempatan untuk berbicara dengan Pak Kades. “Saya sekarang ada di Pontianak. Mungkin Selasa baru pulang,” suara dengan volume kecil keluar dari handphone Cina itu. Saya pun kurang jelas mendengarkan perkataan pak kades itu. Speaker handphone itu seperti malumalu untuk menyampaikan suara Pak Kades. Tapi meskipun begitu saya faham dengan komunikasi yang singkat itu. Akhir pembicaraan, saya pun meminta izin untuk menginap 1 malam di desa itu. Karena saya takut hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Ibarat pepatah di mana bumi dipijak,
di situ langit dijunjung. Di mana pun kita berada paling tidak menyapa sang pemilik daerah. 1 jam saya habiskan waktu bersama Abdul Aziz di konter kecil itu. Ia adalah pelanggan setia konter itu. Meskipun pada awalnya ia hanya diam, namun setelah saya perkenalkan diri sebagai mahasiswa STAIN, komunikasi pun semakin asyik. Ia yang kini aktif sebagai anggota jamaah tabligh, sangat senang sekali berdiskusi tentang agama. Meskipun ilmu agama saya tak sedalam Abdul Aziz, namun komunikasi kami berjalan dengan baik. Obrolan kami berakhir. Abdul Aziz pun pamit pulang. Sementara itu perut saya pun berbunyi. Tanda sudah lapar. Memang dari siang saya sama sekali belum menyentuh nasi. Paginya sarapan mie, siangnya hanya makan kue Belodar, bekal dari rumah. Depan konter kecil itu ada warung nasi Padang Barokah. Sebelum makan, saya pun memesan kamar di penginapan Barokah. Rp. 40 ribu tarifnya per malam. Setelah menyimpan tas dalam kamar itu, saya pun turun dan memesan makanan. Nasib kurang beruntung. Baru melihat lauk. Si penjaga warung mengatakan nasinya habis dan baru di masak. Saya pun berpindah ke warung sebelahnya. Warung yang agak sederhana dibanding dengan warung nasi Padang Barokah. Bahkan di lemari kacanya tak tertulis apa nama warung nasi itu. Ayam goreng tepung dan sayur daun singkong pun menjadi menu makan malam saya di Desa Batu Ampar. Meskipun menunya ayam, namun nafsu makan saya terhenti ketika melihat daging ayam di bagian dalamnya masih merah. Ya, beberapa pengalaman saya makan ayam goreng di beberapa tempat hampir sama. Ayam goreng tepung yang disajikan mirip ayam KFC itu memang harus pandai memasaknya. Mungkin si pemilik warung tidak merebus daging ayamnya terlebih dahulu. Sehingga bagian dalamnya masih mentah. Jika daging ayam langsung di goreng, kadang hanya bagian laur yang matang, sementara di bagian dalam tidak. Meskipun begitu, saya harus menikmati makanan itu. Sayang jika tidak dihabiskan. Mubazir. Pukul 10 malam. Saya istirahat di penginapan dengan kasur ala kadarnya. Mengistirahatkan tubuh setelah melewati perjalanan panjang. (*)
Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Direktur: Emiliana Sekretaris Direksi: Erika Sudiardjo Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Pimred: Hawad Sriyanto Wapimred: Yusriadi Sekretaris Redaksi : Aulia Marti Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering, Hairul Mikrad. Redaktur Pelaksana: Ukan Dinata. Wartawan Senior: Andry, Budi Rahman, Agus Wahyuni Wartawan: Andika Lay, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Jubeironi, Slamet Ardiansyah. Staf Redaksi: Fahmi Ichwan, Syam Abubakar, M Taufik, Fery Adeputra, Yulan Mirza.Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Biro Bengkayang: www.borneotribunecom Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). Singkawang: Rudi Hariyanto Alamat: Jl. Manggis Rt 026/Rw 009 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah. TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Aditya ( 085349867788 ). Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Fahri (085750296539 ) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2.Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Kapuas Hulu: Teofilusianto Timotius Jl. Pasar Inpres blok A No. 13 Kota Putussibau. Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Biro Kayong Utara : Abdul Khoir. Umum Fitriyana, Ardiansyah. Percetakan/IT: (Manajer) Iwan Siswanto, (Wakil Manajer) Supriyanto, Rustam. Marketing: (Manajer) Hesty Yosana, Kusnan, Aldi C.Sirkulasi : M. Danny, Mulawarman Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Keuangan: Jumi Erlinasari,Linda, Husada Muin. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Asisten Dirut: Khairoedin Pasaribu. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com
Borneo Tribune
cmyk
Serba Serbi
Sabtu, 9 November 2013
Borneo T Tribune
3
Kesadaran Membayar Pajak Alat Berat di Sanggau Cukup Baik Borneo Tribune, Pontianak Meskipun masih ada temuan maraknya kendaraan bermotor alat-alat berat/besar yang beroperasi di perusahaan perkebunan, Pertambangan, atau jasa kontruksi serta perhutanan yang belum melaksanakan kewajibannya membayar pajak tepat waktu, namun melalui operaasi Penyuluhan dan Monitoring baik kepada perusahaan dealer, jasa rental, dan perusahaan yang beroperasi di lapangan menunjukan tingkat kesadaran relative cukup baik. ”PT Antam di Kecamatan Tayan, Kabupaten Sanggau sangat merespon langkah yang dilakukan Pemprov Kalbar dalam upaya meningkat PAD yang bersumber dari Pajak Kendaraan berat,” kata Kabid Pajak, Dispenda Kalbar Joshua Makarius, SE, Jumat (8/11) saat ditemui diruang kerjanya. Dikatakannya, Kacab PT Antam Junaidi dan Brach Manager PT Antam Ajid Budiawan sangat kooperatif menyampaikan penjelasan baik menyangkut operasional perusahaan maupun data kendaraan yang dimiliki dan perusahaannya selalu membayar pajak tepat waktu. Saat ini, masih menurutnya, PT Antam memiliki 2 unit business, yakni PT Antam sebagai project business bidang pertambangan yang meliputi jenis bauksit, dan PT Indonesia Chemical Alumina yang merupakan bagian pengelohan bauksit menjadi produk. ”Kepemilikan alat berat perusahaannya ada dump truk type A 35 F merek Volvo sebanyak 3 unit, excavator Volvo 1 unit, Bouldozer 1 unit, dan kendaraan lainnya menggunakan sewa dengan PT Meta Estetika di Pontianak, dan Mega Megah di Sanggay,” jelasnya. Dijelaskannya, dalam pelaksanaan kontrak sewa alatalat berat, perusahaannya harus melunasi dulu pajakpajaknya dari Dispenda Kalbar. Tim Penyuluhan akan terus proaktif turun ke perusahaan-perusahaan di lokasi Kabupaten di Kalbar diiring dengan monitoring, pendataan dan penetapan jika dimungkinkan pembayaran melalui Samsat keliling.
”Potensi kendaraan alat berat di Kalbar cukup banyak besar, tidak kecuali di Kabupaten Sanggau. Kendaraan tersebut terindetifikasi ‘bodong’ alias tidak memiliki surat menyurat resmi yang didatangkan dari luar Kalbar, termasuk juga dari Negara Tetangga, Malaysia,” ujarnya. Kondisi inilah yang dilakukan monitoring ke lokasi perusahaan untuk mendata serta disampaikan penyuluhan, agar perusahaan tersebut dapat memenuhi kewajibannya membayar pajak. Monitoring pendataan, penyuluhan ini dilanjutnya sebagai langka persuasive untuk menghimpun data potensi dan hasilnya akan dievaluasi untuk dilakukan tindakan berikutnya. ”Bagi perusahaan yang ada di Sanggau untuk menyampaikan data melaksanakan penetapan dan pembayaran saat ini tidak begitu sulit lagi, selain Kantor pelayanan di Kota Sanggau yakni UPPD, juga ada Kantor UPT Kecamatan Balai Karangan serta Kantor Gerai di Kecamatan Bodok, Sosok, Meliau, dan Tayan, di Kantor Pembantu Bank Kalbar,” ajak Joshua Makarius. (Lay). Monitoring. Kabid Pajak, Dispenda Kalbar Joshua Makarius, SE saat melalukan Monitoring dan Penyuluhan di PT Antam, Kecamatan Tayan, Kabupaten Sanggau. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
Organisasi Kepemudaan Menjadi Pemersatu Borneo Tribune, Mempawah Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, mengharapkan organisasi kepemudaan harus menjadi alat pemersatu pemuda yang memberikan warna dalam proses pembangunan. “Wadah organisasi kepemudaan harus dapat mengaktualisasikansemangat kepemudaan melalui berbagai kegiatan positif, khususnya di Kabupaten Pontianak,” kata Rubijanto. Selain itu, organisasi kepemudaan harus selalu mengedepankan persatuan di atas segala perbedaan kelompok. Jangan sampai
terkotak-kotak dan tercerai berai karena atribut atau logo yang berbeda, tapi jadikan simbol-silbol tersebut sebagai alat pemersatu pemuda dalam memberikan warna demi keberlangsungan pemerintahan disemua tingkat. “Saya berharap moment sumpah pemuda dapat dijadikan kebangkitan kaum muda di Kabupaten Pontianak, guna menyongsong masa depan Kabupaten Pontianak lebih baik lagi kedepannya,” ucapnya. Terkait hal itu, Rubijanto, juga meminta para pemuda untuk menyalurkan berbagai
minat dan ide kreatif melalui organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Pontianak. Apalagi, Pemuda
cmyk
didalam undang-undang Nomor 40 tahun 2009 adalah warga negara Indonesia yang berusia 16-30 tahun.
“Atas ketentuan tersebutlah, saya mengajak dan mengimbau seluruh anak-anak yang masuk dalam kelompok
umur tersebut untuk berinovasi, berkreasi dan aktof dalam setiap kegiatan kepemudaan,” katanya. (JoE).
Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune
Sabtu, 9 November 2013
Borneo Tribune, Pontianak Kasus Ilegal terus menyerang Kalimanta Barat, terutama masuknya barang – barang ilegal, berupa makanan, minuman, daging, gula, sembako dari perbatasan Kalbar – Malaysia, kemudian ditambahkan penimbunan BBM Subsidi yang dilakukan sejumlah oknum masyarakat, Jumat (8/11) kemarin. Barang bukti yang diamankan kepolisian dalam memberantas perdaran barang – barang ilegal ini pun, tidak sedikit, melainkan dalam jumlah yang banyak. Kapolda Kalbar Brigjend Pol Tugas Dwi Apriyanto melalui Kabid Humasnya AKBP Mukson Munandar pun tidak menampik akan banyaknya kasus Ilegal yang terjadi di Kalbar setiap tahunnya. Terbukti dalam kurun waktu 10 Bulan di tahun 2013 ini, Polda Kalbar dan menangani kasus gula ilegal sebanyak 141 kasus dengan tersangka sebanyak 142 orang, di mana para tersangka dijerat dengan undang – undang perlindungan konsumen/pangan yakni dengan ancaman 5 tahun penjara, namun kepolisian enggan melakukan penahanan terhadap para tersangka ini, lantaran waktu dalam pro-
Jenis/Jumlah Kasus Ilegal
Jumlah Barang Bukti
Jumlah Tersangka
Gula Ilegal : 141 Kasus BBM Ilegal: 63 Kasus Mobil Ilegall
820 Ton 301,51 Ton 14 Unit Mobil
142 Tersangka 64 Tersangka Belum Diketahui
Kasus Ilegal Lainnya: Masuknya Sembako Ilegal, Makanan dan Minuman Ilegal, Daging Sapi serta Ikan Ilegal, ses hukum yang dilakukan kepolisian begitu panjang. “ Kasus Ilegal memang terus terjadi di Kalbar, terutama mengenai masuknya gula luar negeri dari perbatasan Kalbar – Malaysia, baik itu Gula Malaysia, Thaliland dan India, selain itu pula kasus lainnya terdapat mobil, sembako berupa bawang, cabe, makanan dan minuman, daging maupun ikan yang juga dari luar negeri,” ungkap Kapolda melalui Kabid Humasnya. Melalui Kabid Humasnya, Kapolda menjelaskan, dalam praktek bisnis gula ilegal yang dilakukan para tersangka, yakni berbagai macam modus, yakni dengan cara mengumpulkan bgula ilegal di Perbatasan, kemudian dingkut menggunakan kendaraan roda empat dengan tujuan Kota Pontanak dan Kabupaten lainnya, yakni dengan tujuan untuk dipasarkan, bahkan ada yang mengganti karung gula dengan menggunakan mesin jahit.
“ Untuk kendaraan yang mengangkut gula ilegal, Polda dan jajaran Polres berhasil mengamankan barang bukti sarana kendaraan pengangkut gula Ilegal, yakni 22 unit Mini Bus, 4 unit Bus, 2 unit Truk, 2 unit Mobil Pick Up, 8 uni sepeda motor, dan sarana pegratian karung berpa mesin jahit sebanyak 2 unit,” jelasnya. Kemudian Mukson juga mengungkap data hasil tangapan pihaknya terhadap kasus ilegal lainnya, yakni berupa BBM ilegal, di mana pihanya berhasil menangkap 64 tersangka dari 63 kasus yang ditangani, dan mengamankan barang bukti BBM sebanyak 301,51 Ton. “ Untuk kasus BBM Ilegal Polda dan Polres berhasil mengamankan sebanyak 301,51 ton BBM Ilegall, yakni seperti 31 Ton Premium Subsidi, Solar Subsidi 265 Ton, Minyam Bumi 9,9 ton, sedangkan untuk sarana pengangkutan BBM Ilegal yang diamankan, 16 unit
Truk, 5 unit Mobil Pick Up, 8 unit Mini Bus, Mobil Tangki 5 unit dan 1 unit Kijang Inova,” ungkapnya mengenai kasus BBM Ilegal. Lanjut Mukson, sebanyak 64 tersangka dalam kasus BBM ilegal atau penimbunan BBM subsidi, dijerat pihaknya dengan Undang – undang Minyak dan Gas (Migas) dengan ancaman 5 tahun penjara, di mana saat ini sjeumlah tersangka sudah ada yang dilimpahkan kepada kejaksaan dan ada juga sedang dalam proses penyidikan. Dengan maraknya kasus ilegal yang marambah maupun menyerang Kalbar, Kabid Humas Polda Kalbar menegaskan, pihaknya sangat komitmen dalam memberantas barang – barang ilegall di Kalbar, sesuai dengan intruksi Brigjen Pol Arie Sulistyo saat pertama kali datang ke Kalbat dengan jabatan Kapolda, di mana beliau sangat mengatensikan kasus ilegal.
“ Kapolda Kalbar sangat berkomitmen serta sangat atensi dalam memberantas barang ilegal yang masuk di Kalbar, baik itu gula, sembako kendaraan, makanan dan minuman, dagung, ikan dan lainnya, bahkan apabila ada anggota yang terlibat, beliau tidak segan – segan memproses hukum oknum anggota tersebut, bahkan bisa sampai pemecatan secara tidak hormat,” pungkas Mukson Munandar. Polda Kalbar menghimbau kepada seluruh masyarakar, tetap terus bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk samasama memberantas barangbarang ilegal yang masuk di Kalbar, yakni dengan memberikan informasi jika amsyarakat mengetahui adanya masuk barang ilegal berupa apapun, kemudian mengetahui gudang penimpanan. “Jika ada masyarakat yang mengetahui adanya barang Ilegal masuk ke Kalbar, serta tempat penyimpanan barang ilegal tersebut, segera lapor ke polisi terdekat. Karena sekecil apapun informasi dari masyarakat, akan segera ditanggani oleh pihak kepolisian,” imbau AKBP Mukson Munandar. (Zrn).
Kalbar Dijatah 80 Ribu Hektar Perluasan Sawah Borneo Tribune, Pontianak Provinsi Kalbar diminta oleh pemerintah pusat untuk menambah luasan area tanam khusus pangan. Hal itu tersebut dalam rangka mengejar swasembada pangan di Indonesia. “Beberapa waktu lalu kita juga ada rapat dengan Presiden membahas masalah pangan. Termasuk ada Mendagri, Kalbar dan Kalteng ditugaskan untuk menambah luasan untuk khusus tanaman pangan. Kita dijatah sekitar 60-80 ribu hektar,” kata Wakil Gubernur Kalbar, Drs. Christiandy Sanjaya, SE MM, Rabu (06/11). Menurutnya, Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang sudah menyatakan kesiapannya. Termasuk Menteri BUMN, Dahlan Iskan sudah merintis bersama BUMN Sang Hyang Sri di Kabupaten Ketapang. “Kalau pola itu berhasil, bukan saja swasembada pangan untuk Kalbar tetapi juga bisa mensuport ketahanan pangan nasional. Artinya ada yang kita ekspor,” ujarnya. Orang nomor dua di Kalbar ini mengingatkan, ada komoditas yang masih defisit. Salah satunya kedelai. “Di Kalbar tanah kita belum cocok. Makanya diharapkan, ada upaya penyentuhan teknologi supaya kedelai bisa dikembangkan di Kalbar. Secara nasional kedelai itu defisit, jadi harus impor,” kata Wagub. Ia menambahkan, ada tujuh kabupaten di Kalbar sudah surplus beras. Namun, tujuhnya lagi masih defisit. Secara makro Kalbar sudah surplus. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalbar mencatat produksi padi di provinsi itu berdasarkan angka ramalan II (Aram II) tahun 2013 naik sebesar 16,50 persen dari produksi padi tahun 2012 sebesar 1,30 juta ton GKG (gabah kering giling) menjadi 1,51 juta ton GKG. ”Peningkatan produksi padi diperkirakan karena peningkatan luas panen sebesar 11,96 persen, dari 427.798 hektare menjadi 478.943 hektare,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Kalbar Edi Rahman Asmara. Ia menjelaskan, produksi padi dari sawah merupakan yang terbesar yakni sebesar 84,21 persen, sisanya dari padi ladang sebesar 15,79 persen. ”Dari perhitungan Aram II tahun 2013, kontribusi produksi padi sawah akan meningkat lagi menjadi 88,67 persen, sisanya 11,33 persen dari padi ladang,” ungkap Edi. Data BPS Kalbar mencatat, berdasarkan Aram II tahun 2013 produksi padi tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 1,99 juta ton GKG atau 40,86 persen, disusul Kalbar 1,51 juta ton GKG atau 31,09 persen, Kalimantan Tengah 793.576 ton GKG atau 16,29 persen, dan Kalimantan Timur sebanyak 573.382 ton GKG atau 11,77 persen. (Slt)
Ricky Mengaku Diancam Dibunuh TPP Tangkap Ricky di Pontianak
DIAMANKAN Ricky pelaku penyiraman air keras terhadap Al mantan pacar sendiri, usai tangkap di Polsekta Pontianak Utara di Jalan Kom Yos Soedarso Pontianak. FOTO:Achmad Mundzirin/ Borneo Tribune
Borneo Tribune, Pontianak Ricky Halim Levin (23) pelaku penyiraman air keras terhadap Al (19) mantan pacarnya sendiri di salah
rumah kost di Jalan U No 7B, RT9 RW15, Palmerah, Jakarta Barat pada tanggal Kamis (3/10) bulan lalu itu, pasca dilakukan penang-
kapan, dirinya mengaku diancam dibunuh oleh saudara Al. “ Sehari sebelum kejadian tepat pada tanggal 2 Ok-
tober 2013 bulan lalu, saya mendapat sms dari saudara Al, yakni Kakak nomor dua Al, di mana saya diancam dibunuh olehnya, tanpa menyebutkan alasannya,” ungkap Ricky saat ditemui di Polsekta Pontianak Utara, saat dilakukan pengamanan oleh Tim Peburu Preman (TPP) Polres Mtero Jakarta Barat, Jumat (8/11) kemarin. Menurut Ricky, setelah menerima ancaman dirinya akan dibunuh oleh saudara mantan pacarnya tersebut, tepat pada tanggal 3 Oktober, dirinya mendatangi kost mantan pacarnya, namun pacarnya tidak menerima dirinya dan malah menutupkan pintu, namun Ia terus ingin membuka pintu tersebut, sehingga tangnnya terjepit. “ Saya reflek menyiramkan air keras berupa air aki yang didapat dari sepeda motor saya, karena saya tangan saya terjepit pintu, makanya saya siram, dan saat saya siram, Al tidak melihat saya, begitu juga dengan saya yang tidak tahu kena bagian mana, selanjutnya saya langsung melarikan diri, keesokan harinya baru ke Pontianak,” ungkapnya lagi. Lanjut Ricky, dirinya melarikan diri ke Pontianak,
yakni dengan alasan menenangkan diri dan intropeksi diri atas kejadian tersebut, selain dirinya juga merasa menjadi buronan pihak kepolisian. “ Pasti setelah melakukan kejahatan semua orang, pasti ingin pergi suatu tempat, begitu juga saya yang pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri, selain itu saya juga merasa dikejar pihak kepolisian,” jelasnya. Dirinya juga mengatakan, bahwa hubungannya dengan Al , sebelumnya adalah sepasang kekasih, di mana Ia kenal dengan Al sejak bulan Desember 2012 silam, namun ada yang tidak suka atas hubungannya dengan Al tersebut, terutama Adik Al yang tidak suka jika dirinya bertemu dengan Al. “ Keluarga Al tidak suka dengan saya, terutama adik Al, kemungkinan tidak setuju atas hubungan saya dengan Al,” ceritanya. Sementara itu Ketua Tim Khusus (Katimsus) Tim Pemburu Preman (TPP) Polres Metro Jakarta Barat, Iptu Eko Barmula, SH saat ditemui di Polsekta Pontianak Utara, dirinya mengatakan untuk melakukan penangkapan terhadap Ricky, pihaknya diback up Polda Metro Jaya dan Polda Kalbar.
“ Kami berhasil melakukan penangkapan terhadap Ricky di Kota Pontianak ini, yakni atas bantuan Polda Metro Jaya dan Polda Kalbar, sehingga kami berhasil menemukan Ricky, dan Ricky ini ditangkap Jalan Kom Yos Soedarso Kecamatan Pontianak Barat, di rumah saudaranya, dan saat dilakukan penangkapan Ricky tidak melakukan perlawaan,” jelas Iptu Barmula, SH. Lanjut Iptu Barmula, pihaknya sampai bisa tahu Ricky pelakunya dan kabur ke Pontianak, yakni berdasrakan hasil penyelidikan ketika Korban membuat laporan ke Polres Jakarta Barat, sehingga hasil penyelidikan mengarah kepada Ricky selaku orang yang diduga melaukan penyiraman air keras terhadap korban. “ Berdasarkan hasil penyelidikan yang kami lakukan sejak adanya laporan yang dibut oleh korban, yang melakukan penyiraman diduga adalah Ricky mantan pacar Al, sehingga kita pun mecnari keberadaan Ricky dan diketahui berada di Kota Pontianak, dan akhirnya kini berhasil dilakukan penangkapan,” jelasnya lagi. Ditegaskan oleh Iptu
Barmula, atas penyiraman air keras yang dilakukan Ricky terhadap Al, pihaknya pun menjerat Ricky dengan pasal 351 KUHP, yakni tentang tindak pidana penganiayaan berat dan ancamannya lima tahun penjara. “ Ricky kita jerat dengan apsal 351 KUHP dengan ancaman hukuman penjara lima tahun penjara, dan setelah dari Polsekta Pontianak Utara, kita akan langsung terbang ke Jakarta, guna menggiring Ricky ke Mako, dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan melakukan penahanan,” tegasnya. Lebaih jauh lagi, dirinya mengatakan, hasil introgasi sementara terhadap Ricky, motif penyiraman yang dilakukan Ricky yakni dipicu karena, Ricky merasa sakit hati dengan keluarga korban. “ Hasil introgasi sementara kita terhadap Ricky, Ricky melakukan penyiraman air keras tersebut, karena Ricky merasa sakit hati dengan keluarga korban, karena keluarga korban kemungkinan tidak setuju atas hubungan yang dijalani Ricky dengan korban, namun ini baru dugaan sementara, nantinya akan kita kembangkan lagi,” tambah Iptu Eko Barmula. (Zrn)
Hubungi dealer TVS terdekat atau SMS : TVS Pontianak TVS Rasau TVS Singkawang TVS Ketapang TVS Sintang TVS BM Sintang TVS Pinoh TVS Putussibau TVS Anugrah Sekadau TVS Merdeka Motor PTK TVS Tepuai
: 0853 : 0853 : 0823 : 0852 : 0812 : 0852 : 0813 : 0821 : 0813 : 0821 : 0813
9320 9355 5178 4594 5746 5260 4557 5125 4540 5030 4528
2778 5508 4446 6118 6666 1948 8321 9567 2238 6989 6562
CMYK
CMYK
Kasus Ilegal Terus Serang Kalbar
4
Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune
Sabtu, 9 November 2013
Jembatan SBBL Amblas
Pengusaha Telur Rugi Puluhan Juta
5
Dinas Sosnakertrans Siap Bahas UMK Borneon Tribune, Mempawah Kepala Disosnakertrans Kabupaten Pontianak, Burhan, mengatakan pihaknya siap membahas Ketentuan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Hal tersebut diwujudkan dengan pembahasan yang akan dilaksanakan Disosnakertrans mengenai ketentuan UMK Kabupaten Pontianak untuk 2014 bersama pemerintah daerah, Apindo dan Serikat Buruh. “Seluruh pihak yang akan dilibatkan nanti akan segera dihubungi untuk melaksanakan pembahasan. Pelaksanaannya akan dilakukan di Kantor Disosnakertrans. Tahun sebelumnya UMK di Kabupaten Pontianak mencapai 1.143 juta. Paling lambat pembahasan akan dilaksanakan bulan ini (November). Karena akan diberlakukan mulai 1 Januari tahun depan. Pemprov menetapkan bahwa ketentuan sudah harus masuk sebelum tahun berakhir,” jelasnya. Bahkan Burhan mengatakan usia penentuan UMP/ UMK berlaku selama setahun. Sehingga setiap tahunnya harus melakukan pembahasan ketentuan UMK untuk dareah dan UMP di provinsi. Dan dalam penentuannya sendiri itu banyak item yang menjadi pertimbangan dalam menentukan upah tersebut. “Diantaranya ada unsur 60 item yang akan menjadi pertimbangan untuk penentuan UMK ini. Termasuklah nilai inflasi, perbandingan UMK dengan upah di wilayah terdekat itu menjadi sebuah pertimbangan juga. Namun tahun ini belum bisa dipastikan berapa. Tapi yang jelas untuk penentuan UMK ini tidak akan terjadi penurunan jumlah. Bisa saja ditetapkan seperti tahun sebelumnya tapi kebanyakan mengalami kenaikan. Semua ketentuan itu dipertimbangkan berdasarkan harga barang di pasaran,” jelasnya.(JoE).
Tingkat Kompetisi SDM
Amblas Pekerja saat memperbaiki kondisi jembatan sementara di Desa Sungai Bakau Besar Laut yang amblas. Foto : Istimewa
Borneo Tribune, Mempawah Pengusaha telur asal Kota Singkawang Afung (42), hanya bisa pasrah. Niat hati menjual telur sebanyak 6 ton ke Kota Pontianak akhirnya kandas di Jembatan Sungai Bakau Besar Laut (SBBL), Kecamatan Sungai Pinyuh. Penyebabnya, roda belakang truk yang ia kemudikan terperosok di lantai jembatan darurat, yang amblas, Kamis (7/11), kemarin. Akibat amblasnya jembatan tersebut, truk bernomor polisi KB 9031 C yang Afung kemudikan terperosok dan nyaris terbalik. Warga sekitar yang melihat peristiwa itu kemudian bahu membahu menolong mengevakuasi truk Afung. Meski tidak menga-
lami luka, namun akibat peristiwa ini, ribuan butir telur yang dibawa Afung pecah dan rusak. Ditaksir kerugian mencapai puluhan juta rupiah. “Saya lewat disini (jembatan, red) sekitar pukul 04.30 WIB. Dari Kota Singkawang menuju Pontianak. Begitu akan melewati jembatan, salahsatu lantainya amblas. Roda depan truk saya kemudian terperosok di dalam lubang tersebut,” kata Afung terbata-bata. Amblasnya truk pembawa telur yang dikemudikan Afung di jembatan SBBL, mengakibatkan ratusan kendaraan roda dua maupun empat, baik yang hendak menuju ke Kota Singkawang,
Mempawah maupun ke Kota Pontianak terpaksa memperlambat laju kendaraan. Antrian panjang panjang pun tak terelakkan. Bahkan ada sejumlah kendaraan mesti berbalik arah dan memilih jalur alternatif lain yang lebih jauh. Yayan, salahseorang supir bus jurusan Kota PontianakSambas saat ditemui di Sungai Pinyuh mengaku lebih memilih jalur alternatif meski jarah tempuh semakin jauh. Ia beralasan, jika memaksakan diri mengantri melewati jembatan SBBL, para penumpangnya akan komplain karena terlambat sampai ke tempat tujuan. Sedangkan Bakri, warga setempat menyayangkan ti-
dak kuatnya fondasi jembatan darurat di SBBL. Padahal jembatan yang terbuat dari kayu ini memiliki fungsi vital, mengingat jembatan permanen masih dalam tahap pengerjaan. “Di sekitar lokasi juga tidak ada alternatif jalan atau jembatan lain yang bisa dilewati, terkecuali pengendara harus memutar melewati Jalan Moton AsamAnjongan Dalam yang jaraknya sangat jauh dari SBBL,” keluhnya. Bakri mengaku, fondasi dan fisik jembatan SBBL yang tidak rata sudah beberapa kali mengakibatkan pengendara terutama kendaraan motor terjatuh. Meski tidak pernah menimbulkan
korban, namun ia khawatir, jika kondisi ini dibiarkan bukan tidak mungkin terjadi korban jiwa. “Oleh karena itu, saya mengharapkan pihak kontraktor pelaksana dapat memperbaiki kondisi jembatan sementara ini agar tidak ada lagi kendaraan yang amblas,” harapnya. Meski jembatan sudah diperbaiki, namun hingga Pukul 10.00 WIB, antrian panjang kendaraan masih terjadi. Petugas pembangunan jembatan SBBL dibantu warga setempat masih terlihat sibuk berbagi tugas, mengawasi jembatan dan mengatur arus lalu lintas agar kemacetan bisa dikurangi. (JoE).
Borneo Tribune, Mempawah Kabupaten Pontianak sangat perhatian terhadap pembangunan potensi sumber daya manusia (SDM) baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Hal ini karena sumber daya manusia adalah aset yang sangat penting dalam organisasi baik swasta maupun pemerintah. Sumber daya manusia yang unggul menjadi penggerak roda organisasi karena mereka yang merencanakan serta menjalankan aktivitas kegiatan organisasi. Demikian disampaikan Wakil Bupati Kabupaten Pontianak, Rubijanto. Dia menegaskan, peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya di lingkungan organisasi pemerintah menjadi suatu keharusan karena tidak saja merupakan tuntutan reformasi melainkan juga tuntutan tugas pokok pemerintahan dan tuntutan dari globalisasi itu sendiri. “Sumber daya manusia sangat penting bagi organisasi dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan fungsifungsi manajemen lainnya agar dapat berfungsi secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi,” terangnya. Dia berharap, semua pihak yang mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai aparatur pemerintah tetap eksis dalam menghadapi perkembangan yang ada. “Selaku aparatur kita dituntut untuk dapat menyesuaikan diri yang salah satunya dilakukan dengan lebih meningkatkan kompetensi aparatur sehingga terdapat perubahan dalam pola pikir dan pola sikap dengan menitikberatkan pada profesionalisme yang memiliki akuntabilitas,” katanya. Terkait hal itu, Wabup menekankan, diperlukan aparatur pemerintah yang memiliki kompetensi bidang maupun kompetensi teknis, bersih, berwibawa, dan produktif. “Selain itu aparatur juga diharapkan memiliki sensitivitas terhadap tugas dan tanggung jawabnya,” tegasnya. (JoE).
Masih Ditemui Penyalahgunaan Hutan Lindung Borneo Tribune, Kubu Raya Dinas Kehutanan Kabupaten Kubu Raya mencatat sebanyak 171.407,35 hektar lahan hutan lindung yang dimiliki Kubu Raya menurut data terakhir yang dihimpun. Hutan lindung tersebut tersebar di sembilan kecamatan di Kubu Raya yang saat oleh Dinhut Kubu Raya terus dalam proses pemantauan. Kepala Seksi Penataan Kawasan Hutan, Dinas Kehutanan Kabupaten Kubu Raya, Sutopo,S.PKP menjelaskan saat ini pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap areal-areal hutan lindung, hutan produksi maupun hutan produksi konversi yang termasuk
didalam peta yang dimiliki Dinhut saat ini. “mengenai hutan lindung terus kami lakukan pengawasan, yang paling pertama adalah penguatan status kawasan hutan lindung yaitu dengan tapal batas,” katanya, Jum’at (8/11). Ia mengatakan sebelum melakukan tapal batas terkait hutan lindung yang berada di wilayah Kubu Raya, pihaknya telah melakukan inventarisasi dan identifikasi terlebih dahulu mengenai hak-hak pihak ketiga. “apabila sebelum melakukan tapal batas disalah satu hutan lindung terdapat hak-hak pihak ketiga, apakah itu pemukiman, pertanian, perke-
bunan maupun fasilitas umum yang dapat dibuktikan dan mempunyai legal formal, hal tersebut dapat di keluarkan dalam arti kata dilepaskan dari kawasan hutan lindung dan hal tersebut merupakan wewenang panitia tapal batas Kabupaten Kubu Raya termasuklah Bupati Kubu Raya, Kepala Dinas Kehutanan Kubu Raya, SKPD terkait, Camat setempat dan Kades setempat,” paparnya. Sutopo menuturkan identifikasi dan inventarisasi dinyatakan sangat perlu dilakukan mengingat ketika hal tersebut telah terkoordinir dengan baik maka kawasan hutan lindung dapat ditetapkan secara
mantap, tetap dan mempunyai dasar hukum yang jelas agar tidak ada ketimpangan penggunaan kawasan yang terjadi pada areal hutan lindung tersebut. Menurutnya, mengenai kondisi fakta dilapangan yang pihaknya ketahui saat ini terdapat penyalahgunaan hutan lindung yang dilakukan baik oleh masyarakat maupun perusahaan swasta. “salah satu contohnya disalah satu wilayah didapatkan pemukiman masyarakat pada areal hutan lindung, hal-hal penyalahgunaan lahan tersebut terjadi di kawasan Dabong, Sungai deras, Sepok Laut dan beberapa wilayah yang terdapat hutan lindung,” terangnya.
“mengenai pemukiman yang dibangun diatas hutan lindung, hal tersebut dapat diselesaikan jika proses-proses identifikasi dan inventarisasi yang di lakukan Dinhut diakomodir oleh panitia tapal batas tersebut dan areal tersebut dapat dikeluarkan status wilayah hutan lindung,” jelasnya. Saat disinggung mengenai hutan lindung yang digunakan masyarakat Desa Sungai Deras Kecamatan Teluk Pakedai untuk melakukan pertanian diareal tersebut, menurutnya tidak dibenarkan penyalahgunaan tersebut karena telah melanggar undang-undang nomor 41 mengenai kehutanan namun
jika penyalahgunaan tersebut dilakukan oleh masyarakat, pihaknya tidak serta merta langsung mengambil tindakan kepada masyarakat tersebut akan tetapi pihaknya akan memberikan teguran kepada masyarakat bahwasannya areal yang digunakan tersebut merupakan hutan lindung yang dilindungi oleh undang-undang. Mengenai dugaan Kades Sungai Deras yang melakukan pengeluaran Surat Keterangan Tanah (SKT) pada hutan lindung tersebut, Sutopo menjelaskan terkait SKT sepengetahuan dirinya dari tahun 1990an para kepala desa tidak diperkenankan lagi mengeluarkan SKT
namun digantikan dengan Surat Pernyataan Tanah (SPT) itupun dikeluarkan atau dibuat oleh masyarakat yang ingin memiliki tanah tersebut. “mengenai pembuatan SKT oleh para kepala desa sudah lama tidak menggunakan kebijakan tersebut, karena telah berubah kebijakan,” ujarnya. “kita belum mendapatkan informasi mengenai dugaan pengeluaran SKT oleh Kades Sungai Deras yang diisukan tersebut, namun jika hal tersebut benar terjadi maka kades tersebut telah menyalahi aturan dan pihak-pihak yang berwenang harus mengambil tindakan terkait hal tersebut,” pungkasnya. (Adex)
Bengkayang Borneo Tribune
Sabtu, 9 November 2013
Singkawang akan Punya Dua Mall Borneo Tribune, Singkawang Walikota Singkawang, Awang Ishak mengungkapkan, bahwa Kota Singkawang tidak lama lagi akan memiliki dua buah mall, yakni di Jalan Alianyang dan Jenderal Sudirman. Agar tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas, Awang meminta kepada
Gubernur Kalbar, Cornelis, untuk bisa melebarkan Jalan Jenderal Sudirman. “Saat ini kita sudah melakukan pelebaran jalan di Jalan Kalimantan, sebagai penghubung Jalan Jenderal Sudirman, supaya arus lalu lintas menjadi lancar,” ujarnya. Menurutnya sangat lucu,
jika dari Pasar mau pulang ke arah Roban, bisa memakan waktu 2 jam karena macet. “Maka dari itu, jalan kita lebarkan, karena saya tidak mau menerima kemacetan,” pungkasnya. Sebenarnya, kata Awang, pelebaran Jalan Jenderal Sudirman tidak perlu lagi
diminta, karena itu sudah menjadi kewajiban Gubernur Kalbar. “Karena Kalbar bukan kewenangan saya, tapi kewenangan Gubernur,” tukasnya. Disamping itu, Awang juga meminta kepada masyarakat untuk mendukung semua program pemerintah
yang sudah berjalan di tahun ini, salah satunya pelebaran Jalan Kalimantan. “Jangan beranggapan, kalau Kota Singkawang ini miliknya Pak Wali, tapi Singkawang adalah miliknya masyarakat di Kota ini, dan nantinya masyarakat juga yang menikmatinya,” ujarnya. (RH)
Napi Hamil di Dalam Lapas Borneo Tribune, Singkawang Belum hilang dari ingatan kita, kisah seorang Napi dari Lapas Klas II B Singkawang yang kedapatan menyimpan narkoba jenis ganja di saku bajunya, kini beredar informasi kalau warga binaan Lapas tersebut ada yang mengalami kehamilan di dalam tahanan. Kalapas Klas II B Singkawang, Setia Budi Irianto membenarkan informasi yang beredar sekarang itu. “Memang betul ada warga binaan kita, berinisial JPL (30) mengalami kehamilan. Setelah diperiksakan ke dokter kandungan, dia dinyatakan positif hamil satu setengah bulan. Dan sekarang sudah jalan dua bulan,” ujar Budi sewaktu memberikan keterangan pers di ruang kerjanya, Jumat (8/11) pagi. Budi mengungkapkan, terkuaknya kehamilan pada napi tahanan kasus narkoba itu, yang mana pada sebulan yang lalu (Oktober), ada warga binaan lainnya yang menyampaikan kepada petugas Lapas, kalau JPL mengalami kehamilan. “Awalnya ada pembesuk datang, membawa tespek (alat tes kehamilan) dilakukan pada air seni JPL. Ternyata hasilnya
menunjukkan dua garis alias positif pada alat tes tersebut. Terdengar oleh Napi lainnya, dan menyampaikan hal tersebut kepada petugas Lapas,” cerita Budi. Mendengar adanya kehamilan yang dialami warga binaannya, lantas Budi memanggil JPL untuk dibawa ke Dokter kandungan. Dan hasilnya, JPL dinyatakan positif hamil satu setengah bulan, dan sekarang ini sudah jalan dua bulan. “Menurut pengakuannya, kehamilan itu adalah hasil hubungan intim dengan As (30), warga binaan yang juga kasus narkoba,” terang Budi. Budi juga tak habis pikir, atas kehamilan warga binaannya yang sudah menjalani masa tahanan selama 2,5 tahun itu. Apalagi perbuatan yang bukan mukhrim itu dilakukannya pada siang hari, bukannya malam hari. “Menurut pengakuan JPL, perbuatan itu dilakukannya siang hari, dan sudah dilakukan sebanyak dua kali, dan langsung hamil,” jelas Budi. Kelengahan petugas, katanya, karena bisa saja kedua napi itu sewaktu ingin berbuat, diawali dengan alasan pergi ke Kantin yang ada di dalam Lapas. “Dan mungkin
setelah diizinkan, ternyata dia tidak ke Kantin, namun pergi ke tempat yang sudah disepakati, dan jauh dari pengawasan petugas,” tukasnya. Dirinya membantah, jika ada petugas yang turut terlibat dan menyediakan tempat khusus kepada kedua Napi itu untuk berbuat mesum di dalam Lapas. “Tidak ada itu, karena memang di sini tidak ada ruangan khusus untuk Napi begituan,” timpalnya. Namun jika memang terbukti ada keterlibatan petugas Lapas, sudah barang tentu Budi akan memberikan sanksi sesuai PP No. 53 tentang Kepegawaian. Ditanya, apakah ada hubungan asmara (pacaran) antara JPL dan As, Budi mengatakan sepertinya tidak ada hubungan pacaran. Karena, kata Budi, pria yang sudah menjalani hukuman selama tiga tahun itu diketahui sudah beristri. “Bisa saja, sebelum masuk ke Lapas, keduanya sudah saling kenal duluan. Yang namanya dunia malam itukan, apalagi kasusnya sama, saya rasa keduanya sudah saling kenal,” kata Budi. Atas kehamilan yang telah
Mayat Mr. X Bernama Rabuli Borneo Tribune, Singkawang Terungkap sudah atas penemuan mayat lakilaki tanpa identitas di kebun karet yang beralamat di Jalan Lohabang, Kelurahan Sanggau Kulor, Kecamatan Singkawang Timur, Rabu (6/11) sekitar pukul 15.30 wib kemarin. Pria itu adalah Rabuli (26) yang merupakan warga Jalan Ratu Sepudak, Kelurahan Naram, Kecamatan Singkawang Utara. Pria yang berkepribadian supel dan ringan tangan ini, bekerja sebagai pedagang buah-buahan di sekitar Kota Singkawang. Dan ini sudah dilakoninya selama empat tahun. Ketika sejumlah wartawan mendatangi rumah duka, Kamis (7/ 11) pagi, Yuni (istrinya) menceritakan, jika dia pada Rabu, sekitar pukul 19.00 wib, mendapat kabar dari pihak kepolisian untuk datang ke Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang guna memastikan apakah mayat pria yang ditemukan di Jalan Lohabang itu merupakan suaminya. Tiba di Rumah Sakit, alangkah terpukulnya Yuni, karena melihat suaminya sudah bersimbah darah dan tak bernyawa lagi. “Saya lihat, ada luka tusuk di bagian punggungnya dan tembus ke dada. Semen-
tara punggung kiri dan kanannya terdapat luka beset,” ujar Yuni sedih. Melihat dari luka hingga menewaskan suaminya itu, Yuni tak habis pikir, karena almarhum semasa hidupnya merupakan orang yang supel dan ringan tangan. “Saya juga tidak tahu, apa salah suami saya sehingga menjadi korban pembunuhan,” ungkapnya seraya menangis. Melihat dari pekerjaan yang cukup mengundang resiko itu, Yuni sering mengingatkan suaminya. Namun, karena memikirkan masalah perut demi menghidupi anak dan istrinya, apapun dilakukan asalkan bisa menghasilkan uang halal. “Pernah sewaktu hujan, jam 1 malam baru pulang ke rumah gara-gara mencari buah,” kesalnya sambil menangis. Yuni mengungkapkan, terakhir kali melihat suaminya itu, sekitar pukul 13.00 wib, sewaktu pulang makan. “Habis itu pergi lagi, dan mendapat kabar seperti ini,” ujarnya. Sementara Kapolres Singkawang, AKBP A. Widihandoko, melalui Kasat Reskrim, Isbullah membenarkan, jika mayat yang ditemukan warga di Jalan Lohabang itu bernama Rabuli (26) yang merupakan warga Jalan Ratu Sepudak, Kelurahan Naram, Kecamatan Singkawang Utara. Sementara motor yang dipakai korban, sesuai dengan STNK, merupakan milik keluarganya berna-
ma Suhaimi. “Dari situlah kita dapat mengetahui, kalau motor yang ditemukan oleh warga di TKP, ternyata milik keluarganya, atas nama Suhaimi,” ujar Isbullah. Pemilik motor sesuai STNK itu, pihaknya temui, dan menurut keterangan Suhaimi, bahwa Rabuli (26) selaku korban yang meminjamnya. “Untuk memastikannya lagi, kita bawa istrinya ke Rumah Sakit Abdul Aziz untuk memastikan jenazah. Ternyata benar, kalau jenazah itu adalah Rabuli (suaminya),” kata Kasat. Untuk pengungkapan selanjutnya, kata Isbullah, pihak kepolisian masih mengumpulkan data-data, agar bisa mengungkap siapa pelaku dan apa modus dari pembunuhan itu. Sementara Sartika, yang merupakan karibnya sewaktu duduk di bangku SMP, merasa terkejut usai mendengar Rabuli meninggal dengan cara yang menggenaskan. Menurutnya, Rabuli orangnya baik dan lucu. Dirinya tak habis pikir, mengapa Rabuli bisa meninggal dengan cara yang kejam seperti itu. “Kalaupun dia merupakan korban perampokan, dari segi apa orang itu melihatnya, sehingga tega untuk merampok dan membunuhnya,” kesalnya. (RH)
diperbuat kedua napi itu, JPL dan As terancam selama enam bulan tidak diusulkan Pembebasan Bersyarat (PB). Sementara Register F, juga tidak diusulkan. “Karena keduanya telah melakukan pelanggaran buku tata tertib,” ujar Budi. Disamping itu, nanti akan ada lagi Sidang Tim Pembinaan Pemasyarakatan (TPP), yang anggotanya sebanyak 9 orang. “Pada sidang itu nanti, lain lagi sanksinya. Nanti tanyakan kepada KPLP Lapas, kapan akan digelar sidang dan di mana tempatnya,” saran Budi. Ketika wartawan ingin mengkonfirmasi KPLP Lapas Klas II B Singkawang, Y. Varianto, tidak berada di tempat, lantaran mengikuti rapat di Kantor Imigrasi Singkawang. Usai salat Jumat, salah seorang wartawan kembali menanyakan keberadaan Varianto melalui via SMS, namun dijawab olehnya, “Sementara kami merapat ke PTK”. Ketika ditanya kapan bisa memberikan informasi tentang kehamilan JPL, Varianto mengatakan “Nanti setelah konfirmasi di Kanwil bro,” ucapnya singkat. Terpisah, Anggota DPRD Kota Singkawang, Sumberanto Tjitra mengatakan, pihak Lapas diminta segera melakukan penyelidikan terkait dengan kebenaran informasi itu secepatnya. “Harus segera dicek, di-
selidiki, seperti apa informasi penyebab kehamilan salah satu tahanan. Jika hamilnya itu terjadi ketika di dalam tahanan, artinya ada yang salah dan itu sebuah kelalaian dari pihak Lapas,” kata Sumberanto. Jika kehamilannya itu karena sesuatu yang tidak wajar, pinta Sumberanto, ke depannya harus ada ketegasan dari pimpinan Lapas. Pasalnya, ujar Sekretaris Komisi A DPRD Singkawang ini, kesempatan dilakukan karena ada kelonggaran. “Memang dalam melakukan pembinaan, harus mengedepankan unsur kemanusiaan, namun bukan berarti memberikan kepercayaan lebih kepada warga binaan,” katanya. Dirinya menyarankan, Kalapas memasang CCTV dalam memaksimalkan pemantauan kepada setiap warga binaan yang ada. Termasuk juga pengawasan penggunaan alat komunikasi. “CCTV yang dipasang bisa memantau langsung seluruh aktivitas warga binaan, termasuk bagaimana kontrol interaksi dengan warga luar Lapas,” katanya. Namun Sumberanto sendiri tidak serta merta menyalahkan kelalaian tersebut kepada pimpinan Lapas, karena bisa saja warga binaan itu sendiri, mencoba dan mencari kelengahan petugas dalam hal pengawasan untuk melakukan hal-hal yang melanggar aturan. (RH)
Berdayakan Sarjana Daerah Borneo Tribune, Bengkayang Puluhan sarjana yang tergabung pada Forum Sarjana Pemuda Kabupaten Bengkayang (FSPKB) Senin (4/11) mengadakan pembahasan itu terkait formasi penerimaan CPNS-2013 yang tidak sebanding dengan jumlah sarjana yang ada. Selanjutnya pembahasan itu meminta Pemda perioritas putra daerah setempat pada setiap penerimaan CPNS dan menganggarkan APBD untuk memberdayakan para sarjana ini di perkantoran serta memperdayakan pada perkantoran swasta di setiap perusahaan. Pertemuan yang berlangsung di Hotel Lala Goldent itu mendapat pemantauan langsung dari LSM, dan Tokoh Pemuda. Pertemuan berlangsung dengan tenang dan kondusif dengan menyampaikan pendapat mereka. “Kita masih mengakomodir dan mendata seluruh sarjana yang mau bekerja,” kata Wardi dari FSPKB. Wardi mengatakan, jumlah Sarjana Kabupaten Bengkayang periode 20092013 diperkirakan mencapai ribuan yang belum bekerja alias menjadi pengangguran. Karena itu dengan tidak sebanding dengan jumlah formasi yang akan diperebutkan pada CPNS 2013 ini. Kata dia, sarjana ini keba-
nyakan jurusan guru SMP dan SMA, PGSD. Dalam pernyataan tertulisnya, para sarjana ini menyampaikan beberapa poin pernyataan. Di antaranya meminta agar penerimaan CPNS mendatang diadakan penambahan formasi untuk tenaga pendidik, di antaranya guru BK, PPKN, Matematika, Penjaskes, Sejarah dan Sarjana Hukum khusus SMP, SMA, dan SMK. Perwakilan sarjana Emy, mengatakan bahwa sarjana yang tergabung dalam FSPKB mempertanyakan formasi CPNS yang sangat sedikit dan tidak tersedia buat mereka. Mereka meminta agar aspirasi ini ditanggapi dan diakomodir oleh pemerintah daerah. “Kami minta pemerintah memperdayakan para Sarjana ini karena kami menganggap ini tidak adil,” keluhnya. Mereka juga meminta kepada Bagian Kepegawaian agar memperjuangkan formasi CPNS mendatang karena jika hal ini dibiarkan para sarjana setiap tahunnya akan bertambah, sehingga bertambah lagi pengangguran. Sementara itu Niko Prangkas LSM BLHB mengungkapkan bahwa pertemuan para sarjana tersebut bukan berdemo, melainkan sebuah penyampaian aspirasi karena mereka semua kaum intelektual. (Mu)
6
2014 Uang Beban Kerja Guru Daerah Pinggiran Ditambah Borneo Tribune, Singkawang Kabar gembira buat tenaga pendidik khususnya yang berada di daerah pinggiran. Pasalnya, Pemerintahan Kota Singkawang akan memberikan penghargaan khusus kepada para guru yang mengajar di daerah pinggiran tersebut. ”Khusus para guru yang mengajar di daerah pinggiran, maka Pemerintahan Kota Singkawang akan menaikkan biaya beban kerja. Insyaallah, Nadjib tahun 2014 kelak akan direalisasikan,” ungkap Kadis Pendidikan Kota Singkawang, H.M Nadjib. Selain para guru, katanya, termasuk juga anak-anak daerah pinggiran harus bisa dibantu melalui bantuan subsidi pemerintah pusat sehingga dalam mengenyam pendidikan anak-anak itu menjadi lebih baik lagi. Menurutnya, untuk ke depan nanti sekolah yang ada di daerah pinggiran, selain bangunan SD yang sudah ada, juga akan dibangun SMP terbuka yang jadwal belajarnya bisa sesuai dengan kesepakatan dari masyarakat. ”Waktunya bisa pagi, siang, sore, bahkan pada malam hari. Sesuai keinginan masyarakat,” ungkap Nadjib. Kebijakan ini diambil, sambung Nadjib, sangatlah wajar karena kebanyakan anak-anak yang ada di daerah pinggiran itu biasanya membantu orang tuanya ke sawah ataupun berkebun, sehingga dengan adanya sekolah itu anak-anak dapat memilih waktu belajarnya di sekolah. ”Dengan adanya sekolah itu maka anak-anak dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah, di sisi lain anak-anak itu dapat membantu orang tuanya,” jelasnya. (RH)
Nia Aisyah Dinobatkan Sebagai Putri Cilik-2013 Borneo Tribune, Bengkayang Grand-Final Bengkayang Mencari Bakat dalam ajang pemilihan Miss dan Putri Cilik 2013 pada Selasa (5/11) berlangsung meriah. Acara bergengsi itu dilaksanakan di Lantai Lima Satu Atap Kantor Bupati Bengkayang dihadiri ratusan penonton serta oarngtua yang mewakili para kontestan. Tidak hanya para remaja yang berlenggak- lenggok di panggung, anak-anak juga ikut menyemarakan suasana layaknya model-model terkenal hingga mereka cukup percaya diri dan berani untuk tampil. Selain uji bakat, para kontestan juga diberikan soal tanya jawab oleh Dewan Juri yang menjadi tahapan untuk mencari pemenang yang berhak dinobatkan sebagai Miss dan Putri Cilik 2013. Malam Grand-Final, Nia Aisyah (12) pelajar SMP Negeri 01 Bengkayang berhasil menarik perhatian dewan juri dan ia dinobatkan sebagai Putri Cilik 2013. Putri ke tiga pasangan Suandi dan Fitri Susanti, tak kuasa menahan luapan kegembiraan saat Putri Pariwisata Kalbar menyematkan mahkota di kepalanya. Ia tersenyum sekaligus berkaca-kaca atas pencapaiannya tersebut. “Saya berterima kasih kepada kedua orangtua, kepada pemerintah dan panitia penyelenggara,” kata Nia dalam sambutannya. Saat ditanya, Nia tak menyangka dapat berhasil terpilih sebagai pemegang tongkat estafet Putri Cilik 2013. Dalam penyampaiannya Nia mangatakan terus berkarya untuk pemerintah khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkayang dan kelak dirinya dewasa akan berusaha meraih gelar Miss maupun Putri Pariwisata Kalbar. (Mu)
Kades Tuntut Tunjangan Sesuaikan UMK Borneo Tribune, Bengkayang Perangkat Desa melalui Forum Pangalangok Kepala Desa (FPKD) Kabupaten Bengkayang menuntut kenaikan tunjangan perangkat desa setara dengan UMK sesuai Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Barat tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bengkayang sebesar Rp.1.300.000, (Satu Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah). Tunjangan itu katanya perlu direvisi ulang oleh Exsekutif dan Legislatif karena perangkat desa adalah pihak yang menjalankan roda pemerintahan desa guna mensejahterakan rakyat. Namun, justru nilai ADD selalu menurun setiap tahunnya. “ADD-nya besar saja sudah cukup repot untuk menggunakan anggaran itu, bagaimana jika anggaran kecil,” kata Kasper beberapa waktu yang lalu. Menurutnya, nilai ADD yang diterima itu bukan semata-mata untuk kepentingan desa tetapi untuk kesejahteraan masyarakat. Harapannya ADD bisa dinaikan karena semua mengacu pada PP-72/2007 Tentang Kesejahteraan Perangkat Desa dan kemudian direduksi pada Surat Edaran Mendagri 900 SJ tahun 2009. “Tunjangan untuk Kades Kabupaten Bengkayang masih jauh dari ketentuan. Kalau kabupaten lain bisa kenapa Kabupaten kita tidak bisa,” katanya. (Mu)
Sabtu, 9 November 2013
Landak-Sanggau Borneo T Tribune
7
Penyebab Belum Diketahui
Seorang Napi Bersimbah Darah Borneo Tribune, Sanggau AA Seorang narapidana di Rutan Klas IIB Sanggau, AA (62) ditemukan sudah bersimbah darah di kamar Blok B1 saat bangun tidur, Jumat (8/11) sekitar pukul 05.00 WIB. Dia mengalami luka di leher. Namun, belum diketahui apa penyebab sayatan tersebut.
Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Pelayanan Tahanan Rutan Klas IIB Sanggau, Muhammad Halil ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa AA ditemukan sudah bersimbah darah oleh temannya. Ia diduga menyayat lehernya sendiri. Namun, tidak diketahui penyebab pasti luka yang dialami napi ter-
sebut. Pihak Rutan telah menanyakan langsung ke AA, namun ia tak tahu kejadian yang dialaminya. AA yang merupakan warga Dusun Munggu Mayang Desa Cowet Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau ini diduga stres. Awalnya, AA bersama 16 napi lainnya berada di kamar
Blok B1 Rutan Klas IIB Sanggau. Ketika itu, napi semua masih tidur. Ia pun bangun sudah dalam keadaan kesakitan lantaran lehernya terluka. Temannya yang lain lantas bangun dan melihatnya bersimbah darah. Begitu diketahui terluka, AA langsung dibawa ke RSUD Sanggau untuk men-
dapatkan pertolongan. Akibatnya, AA mendapatkan tujuh jahitan dileher kanannya. ”AA mendapatkan tujuh jahitan di leher kanannya. Tiga jahitan di dalam dan empat jahitan di luar. Lukanya tidak kena urat, cuma bagian kulit saja,” jelasnya. Halil menuturkan, pihak-
dak tahu menggunakan apa untuk melukai lehernya itu,” ungkapnya. Halil menambahkan, AA mendekam di Rutan Klas IIB Sanggau karena kasus penganiayaan. Ia mulai ditahan sejak 24 Juni 2013 setelah divonis bersalah melanggar pasal 351 KUPH dan diputus selama 8 bulan. (rtn)
nya telah melakukan pengecekan di kamar Blok B1 tersebut. Namun, tidak ditemukan apa-apa. Baik senjata tajam seperti silet ataupun benda lainnya. ”Kita sudah lakukan pengecekan di kamar tersebut. Tapi tidak ada apa-apa seperti silet dan lainnya. Kita tanya, dia pun juga ti-
Desa Sotok Wakili Kabupaten Sanggau Lomba P2W-KSS Tingkat Provinsi Borneo Tribune, Sanggau Desa Sotok Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau mewakili Kabupaten Sanggau untuk lomba Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2W-KSS) Tingkat Provinsi Kalimantan Barat. Penilaian lomba program P2W-KSS dan lomba 10 Program Pokok PKK Tingkat Provinsi Kalbar yang berlangsung di Desa Sotok Kecamatan Sekayam, Kamis (7/11) belum lama ini dihadiri oleh Bupati Sanggau, para Kepala SKPD Kabupaten Sanggau, Forkopimka Kecamatan Sekayam, Ketua TP PKK Kabupaten Sanggau, dan seluruh anggota TP PKK Kabupaten, kecamatan dan Desa, serta seluruh masyarakat Desa Sotok. Tim penilai dari Provinsi Kalbar berjumlah dua belas orang diketuai oleh Sy. Ardiman. Bupati Sanggau, H. Setiman H. Sudin mengatakan bahwa Kegiatan Program P2WK-SS jangan hanya berorientasi untuk mengejar gelar juara saja. Namun, implementasinya adalah kesinambungan dari kegiatan itu, bagaimana menggerakkan dan memotivasi Kaum perempuan di desa agar lebih maju, kreatif dan berinovasi. Setiman menuturkan, bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah bagaimana memberdayakan kaum perempuan untuk menuju keluarga sejahtera. Jika keluar-
ga sejahtera, maka dengan sendirinya masyarakat akan sejahtera. Disamping itu pula, program ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA), serta lingkungan untuk mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat sejahtera dan bahagia untuk pembangunan masyarakat dan perempuan merupakan penggeraknya. ”Terkait dengan program P2W-KSS di Desa Sotok ini, Pemerintah Kabupaten Sanggau bersama masyarakat telah berupaya melakukan akselerasi program dengan melakukan perbaikan dan pemenuhan berbagai kekurangan yang melibatkan seluruh SKPD serta elemen masyarakat. Sehingga sekarang kita telah rasakan dampak positif dari kegiatan ini terutama dalam membangun kesadaran kolektif untuk lebih meningkatkan kapasitas pembangunan disegala bidang,” ujarnya. Ketua Pelaksana Kegiatan yang juga Asisten Administrasi Umum, Jamilah mengungkapkan bahwa kegiatan ini telah dimulai sejak bulan Mei 2013 hingga sekarang. Telah banyak program terpadu baik secara fisik maupun non fisik yang dilaksanakan seluruh SKPD Kabupaten dan dibantu pihak Kecamatan. Menurutnya hal ini bertujuan untuk mewujudkan keluarga sehat, sejahtera yaitu sehat jasmani dan rohani
serta dapat memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan memiliki hubungan serasi, selaras dan simbang antara keluarga dan lingkungan dengan sasaran diarahkan untuk pengembangan berbagai potensi yang ada pada diri perempuan yang memungkinkan dirinya dapat me-
manfaatkan hak dan kesempatan yang sama dengan laki laki terhadap sumber daya pembangunan dan turut memberikan kontribusi terhadap terwujudnya kesetaraan dan keadilan Gender. Sementara itu, Ketua Tim Penilai Provinsi Kalbar, Sy. Ardiman dalam sambutan-
nya mengatakan bahwa penilaian lomba tidak diartikan sebagai akhir dari kegiatan P2W-KSS di desa ini. ”Menjadi pemenang boleh saja dijadikan target sebagai suntikan motivasi kita dalam melaksanakan kegiatan ini. Namun jangan sampai setelah selesai peni-
laian maka berakhir pula seluruh kegiatan dari SKPD atau instansi vertikal lainnya. Kegiatan yang sudah dilaksanakan selama ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama kaum perempuan baik berbentuk pelatihan penyuluhan bantuan bantuan te-
tap dilanjutkan pada tahun tahun mendatang,” jelasnya. Acara pun dilanjutkan dengan pembagian hadiah lomba masak menu beragam berimbang bergizi sehat dan aman serta lomba dasa wisma dan penilaian program P2W-KSS oleh Tim dari Prov Kalbar. (rtn)
Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Drs. Arie Sulistyo, tatap muka dengan Bupati Landak, ketua DPRD, Forkopimda, Todat, Tomas, Toga Kabupaten Landak, berlangsung di aula Kantor Bupati Landak, Kamis, (7/11). FOTO Ya’ Syahdan/ Borneo Tribune
Komitmen Ciptakan Keamanan Kondusif
Kapolda Arie Sulistyo Tatap Muka dengan Pemkab Landak Borneo Tribune, Ngabang Kamis, (7/11), Bupati Adrianus Asia Sidot, SKPD Pemkab Landak, Forkopimda, Camat, Tokoh Masyarakat (Tomas), Tokoh Agama (Toga), tokoh Adat (Todat), serta masyarakat Landak menyambut kunjungan kerja Kapolda baru, Brigjen Polisi Drs. Arie Sulistyo. Kapolda besama istri dan rombongan tiba di Ngabang sekitar jam 11, 30 wiba, disambut dengan tarian adat. Usai upacara adat
penyambutan, Bupati mempersilahkan Kapolda memasuki ruangan tatap muka di aula kantor Bupati Landak. Sebagai salam perkenalan dalam pelaksanaan tugas Kapolda yang baru, yang menjalankan tugasnya di Kalimantan Barat, dimana Kabupaten Landak merupakan wilayah Kalimantan Barat. Diantaranya dipaparkan Bupati Adrianus tentang kondisi riil geografi Kabupaten Landak, yang pertama tentang jumlah pendu-
duk Kabupaten Landak berjumlah 391 ribu jiwa, dengan luas hampir 1 juta kilo meter per segi. Bupati juga mengatakan saat ini isu konflik yang terjadi adalah masalah sengketa tanah dan lahan yang dipicu oleh pembangunan perkebunan kelapa sawit. Terjadi tumpang tindih izin lokasi kelapa sawit dan izin pertambangan. Namun isu konflik ini dapat diredam oleh pemkab dengan berkat kerjasama antara Pemkab Landak dengan Polres Lan-
dak. Sementara itu Kapolda Brigjen Polisi Drs. Arie Sulistyo, dalam kata sambuatnya mengucapkan terima kasih atas sambutan Pemkab Landak. Dimana dalam acara tatap muka ini juga mendapat sambutan yang baik dari seluruh jajaran Pemerintahan Kabupaten Landak, bersama Forkopimda, Todat, Toga, Tomas, dan masyarakat Kabupaten Landak. “ Atas sambutan yang baik ini saya
ucapkan terimakaksih, “ ucap Kapolda dengan bangga. Menurut Kapolda, “ Kita harus sama-sama menjaga keamanan dan menciptakan keamanan yang kondusif di Kalimantan Barat dan Kabupaten Landak pada khususnya. Karena terciptanya keamanan yang kondusif adalah modal dasar pelaksaan pembangunan. Mari kita ciptakan keamanan yang kondusif di Kalimantan Barat ini, “ ajak Kapolda Arie Sulistyo. (Syah)
Komisi C DPRD Landak Jelaskan Hasil Kunker ke RSUD Borneo Tribune, Ngabang Komisi C DPRD Landak menjelaskan kunjungan kerja (Kunker) ke RSUD Landak. Penjelasan itu diberikan setelah ada tanggapan dari Bupati Landak Adrianus terhadap kunjungan ini. Bupati meminta solusi dari wakil rakyat tersebut terhadap temuan yang didapatkan pada bangunan RSUD Landak. Komisi C DPRD Landak, melalui juru bicaranya, Yoseph Bosman mengatakan, pada statemen yang diungkapkan Bupati bahwa perencanaan pembangunan RSUD Landak amburadul, DPRD Landak sangat menyesalkan mengapa Bupati baru mengetahuinya sekarang ini. “Saya banyak data pendukung atas stateman
Bupati tersebut. Perencanaan pembangunan di Landak ini memang amburadul, terlebih dalam hal perencanaan fisik,” ujar Yoseph yang mewakili anggota Komisi C lainnya. Terhadap hasil kunjungan Komisi C ke RSUD Landak, ia mengatakan Komisi C sendiri memang sering melakukan rapat dengan mitra kerja, dalam hal ini SKPD. “Sebelum melakukan rapat, kita memang turun ke lapangan terlebih dahulu. Setelah itu, di dalam rapat tersebut kita menyampaikan pendapat, saran, usul dan solusi. Nah, kalau Bupati mengatakan bahwa anggota DPRD Landak hanya tahu mengkritik dan tidak mau memberikan solusi, kita juga me-
nyesalkan. Artinya, koordinasi antara SKPD terkait dengan Bupati, terputus. Jadi, apa yang disampaikan oleh DPRD kepada SKPD tidak sampai ke Bupati,” katanya. DPRD Landak pada umumnya dan Komisi C pada khususnya mengingatkan kembali kepada Bupati Landak. Sebab, pada saat itu Bupati Landak meminta persetujuan DPRD atas pinjaman Rp. 40 miliar untuk menutupi defisit yang begitu pada APBD tahun 2013. “DPRD menyetujui pinjaman itu dengan syarat bahwa ini pinjaman yang terakhir. DPRD juga meminta, pinjaman tersebut bisa disetujui DPRD asalkan pinjaman tersebut harus ada dialokasikan untuk menyelesai-
kan pembangunan RSUD Landak. Nah, bukannya berarti kita tidak perduli dengan RSUD Landak,” ungkap wakil ketua Komisi C DPRD Landak ini. Ia menambahkan, pada waktu itu DPRD Landak juga menekankan kepada Dinas Kesehatan Landak dan Direktur RSUD Landak supaya segera pindah. “Solusinya memang kita berikan anggaran supaya RSUD itu bisa difungsikan. Ini membuktikan bahwa DPRD Landak bukan hanya mengkritik, tapi memberikan solusi juga,” katanya. Yoseph juga menjelaskan tupoksi dari legislatif yang sudah diatur dalam Undang-undang Susunan dan Kedudukan (Susduk) tentang protokoler dan keuang-
an DPRD. “Di situ diatur bahwa tugas legislatif yakni legislasi, pembahasan anggaran, dan pengawasan. Setahu kami apa yang kami lakukan terhadap RSUD Landak dengan melakukan kunjungan kerja, ini dalam rangka menjalankan peraturan perundang-undangan. Kami diperintah oleh UU untuk melakukan pengawasan,” tegasnya. Ia menambahkan, pengawasan tersebut memang wajib dilaksanakan oleh legislatif terhadap seluruh kegiatan, baik fisik maupun non fisik yang sumber dananya berasal dari APBD. “Selama ini kita tidak pernah melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang sumber dananya bukan dari APBD,” katanya. (Syah)
Sekadau Borneo Tribune
Sabtu, 9 November 2013
8
Kedatangan Jamaah Haji Disambut Tangis Bahagia Borneo Tribune, Sekadau Rombongan jamaah haji Kabupaten Sekadau sebanyak 44 orang tiba di Sekadau dengan selamat, sekitar pukul 12.15 WIB, siang Rabu kemarin (6/11). Kedatangan mereka mengalami keterlambatan hampir 5 jam, dari jadwal semula yang diperkirakan sekitar pukul 07.00 WIB. Tak pelak kedatangan sejumlah jamaah haji yang sudah ditunggu sanak keluarga disambut tangis bahagia. Wahib (19), satu dari warga tak kuasa menahan air mata saking bahagianya. Ia bersama adik perempuannya terlihat menagis sesaat setelah mobil rombongan jemaah haji tiba di Masjid Al-Falah Sekadau. “Saya senang, saking harunya sampai menangis. Hampir tak percaya bapak saya bisa Haji, Alhamdullilah rombongan sampai dengan selamat,” jawab Wahib disambangi, belum lama ini. Kesenangan memang bisa diungkapkan dengan banyak cara. Termasuk didalamnya dengan menangis. “Bapak saya (H. Sardi, red) yang berangkat haji. Kami datang sama ibu dan dua adik saya untuk jemput,” kata warga Empering itu. Kepala Kemenag Sekadau, Taufik dalam sambutannya menjelaskan, keterlambatan kedatangan jemaah haji Kabupaten Sekadau dikarenakan adanya kendala saat perjalanan dari Pontianak ke Sekadau. “Rombongan terjebak kemacetan di daerah Batang Tarang karena ada mobil yang amblas. Panjang kemacetan mengular,” kata Taufik, kemarin. Rombongan jemaah haji asal Sekadau yang berjumlah 44 orang itu berangkat dari Pontianak pukul 22.00 WIB, kemarin malam, menggunakan dua mobil bus ATS Eksekutif. Selain terjebak kemacetan, mobil juga sempat menggalami bocor ban di daerah Sosok. “Rombongan melakukan sholat subuh di Batang Tarang.
Sedangkan sholat dzuhur dilaksanakan di Desa Peniti, Sekadau Hilir,” imbuh Taufik. Kendati kedatangan jamaah haji terlambat, namun sanak keluarga tetap setia menunggu jamaah haji tiba di area Masjid besar Al-Falah sekadau.Setibanya di Sekadau, rombongan jamaah haji langsung disambut para keluarga dan jajaran pemerintah daerah di Masjid Besar Al-Falah Sekadau. Hadir dalam penyambutan tersebut, Wakil Bupati Sekadau, Rupinus, Wakil Ketua DPRD Sekadau yang juga Ketua IPHI Sekadau, H Isnaini, Camat Sekadau Hilir, Hermanto, Kadis Perindagkop dan UKM, H Isdianto, Kepala Dispenda, Zakaria Umar, serta jumlah pejabat lainnya. Sejumlah aparat kepolisian dari Polres Sekadau dan Polsek Sekadau Hilir juga ikut mengamankan upacara penyambutan jemaah haji tersebut. Kasat Lantas Polres Sekadau, Iptu Heri Edrino Sihombing dan Waka Polsek Sekadau Hilir, Aiptu Masdar juga ikut hadir dalam membantu pengamanan. Ketua rombongan jemaah haji Sekadau, H Rasihan berterimakasih atas dukungan Pemerintah Daerah dan panitia haji Kabupaten Sekadau yang sudah memberikan fasilitas kepada mereka dengan sangat baik. “Berkat dukungan semuanya, kita berhasil kembali dengan selamat. 44 orang yang berangkat, 44 orang juga yang kembali,” ujar Rasihan. Wakil Bupati Sekadua, Rupinus dalam arahannya bersyukur atas suksesnya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. “Syukur semuanya bisa kembali dengan lengkap, ini berkat doa kita semua,” ujar Rupinus. Mewakili pemerintah daerah, Rupinus menyampaikan selamat kepada para jemaah haji yang sudah kembali ke Sekadau dengan selamat. “Kita juga mohon maaf jika dalam pelaksanaannya terdapat kekurangan,” kata Rupinus.(Mto).
INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263
BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051
BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599
BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk
BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411
BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082
BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad
BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146
BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926
BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220
BANK MANDIRI
BANK BHI
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672
BANK MEGA
Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290
KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078
Wakil Bupati sekadau, Rupinus, SH. M.Si bersama wakil Ketua DPRD Kabupaten Sekadau, H. Isnaini, S.IP M.Si bercengkrama dengan jamaah Haji asal Sekadau tiba dengan selamat di Masjid besar Al-Falah Sekadau hilir, Rabu siang.// foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune
Musim Hujan
PU Ingatkan Kontraktor Kejar Target Pekerjaan Borneo Tribune, Sekadau Memasuki musim penghujan di akhir tahun seperti saat ini, pekerjaan konstruksi dipastikan terganggu akibat tingginya intensitas curah hujan. Pekerjaan seperti pembangunan jalan dan jembatan sangat tergantung pada kondisi cuaca. Jika hujan turun, pengaspalan ataupun pengecoran beton sudah dipastikan tidak
dapat berjalan maksimal. Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas PU dan Pertambangan Kabupaten Sekadau, Ramsyah, melalui Kabid Bina Marga, Heri Handoko Susilo mengingatkan para kontraktor yang mengerjakan proyek fisik untuk dapat memaksimalkan pekerjaan di lapangan. “Jangan sampai pekerjaan tidak selesai akibat faktor cua-
ca,” tutur Heri, Kamis (7/11). Meski harus berpacu dengan waktu dan cuaca, namun dalam pelaksanaan teknis pekerjaan jangan sampai dilakukan secara serampangan. Ditegaskan Heri, pelaksanaan pekerjaan tetap harus mengacu pada metode pelaksanaan yang sudah ditentukan serta harus sesuai dengan spesifikasi teknis. “Tapi jangan sampai hanya
asal jadi. Mesti sesuai perencanaan,” tegasnya. Dinas PU, lanjut Heri Handoko, tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas bagi kontraktor yang tidak melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan. “Kita tidak segan menghentikan pekerjaan yang tidak sesuai metode dan spesifikasi,” yakin Heri. Jika ada pekerjaan yang be-
lum selesai dikerjakan sampai dengan akhir perjanjian kontrak kerja, maka akan dikenakan sanksi berupa denda keterlambatan. Merujuk pada pekerjaan yang tidak mampu diselesaikan, Dinas PU dan Pertambangan akan menindaktegas dengan cara terakhir memutuskan konterak kerja. “Paling fatal akan diputus kontrak,” tegasnya. (Mto).
STKIP Persada Gelar KKM di Desa Mungguk Borneo Tribune, Sekadau Mahasiswa STKIP Persada Khatulistiwa Sintang yang melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Kecamatan Sekadau Hilir mengisi KKM dengan berbagai kegiatan positif. Salah satunya bakti sosial membersihkan fasilitas umum. Ketua rombongan KKM mahasiswa STKIP Persada Khatulistiwa, Teguh Pratama menuturkan, setiap dua hari dalam satu minggu para mahasiswa melakukan baksos dengan membersihkan sejumlah kawasan penting yang ada di Kecataman Sekadau Hilir seperti tempat-tempat ibadah, keratin hingga kantor Desa. “Setiap hari Jum’at dan Sabtu kita melakukan baksos. Yang terakhir membersihkan gedung kantor Desa Mungguk,” tutur Teguh dalam press releasnya Kemarin. Kegiatan baksos, kata Teguh, merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan di sekitar daerah KKM. Selain itu, baksos dianggap sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Ini bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat,” timpal Teguh. Kegiatan baksos, lanjut Teguh, sudah dilaksanakan sejak awal bulan September lalu dan akan terus dilaksanakan sampai berakhirnya masa KKM, Desember mendatang. Kegiatan hasil inisiasi para mahasiswa itu rupanya mendapat sambutan baik dari Pemerintah Desa setempat. “Kami bersyukur kegiatan ini disambut positif oleh Pemerintah Desa Mungguk,” ucapnya. (Mto).
Mahasiswa STKIP Persada Khatlistiwa Sintang mengisi kegiatan KKM dengan bakti sosial. Sejumlah tempat-tempat umum di Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir menjadi sasaran kegiatan Baksos.// foto Istimewa
Ralat Iklan
Dua Pelaku Curat Kembali Dibekuk Polisi Seorang Tersangka Terpaksa Kena Dor kan residivis yang sudah sering keluar masuk penjara. Mereka merupakan komplotan pembobol rumah dan ruko yang baru bebas dari penjara pada tahun lalu. Dua tersangka tersebut adalah Ferianus alias Nagan (21) warga Desa Plait, Kecamatan Tebidah, Kabupaten Sintang dan Edi Safutra (18) warga Desa Mekar Pelita, Kecamatan Sayan, Kabupaten Melawi. “Jadi mereka ini juga sudah menjadi target operasi kami, mereka kami tangkap di koskosannya di Desa Sido Mulyo
“
Jadi mereka ini juga sudah menjadi target operasi kami, mereka kami tangkap di koskosannya di Desa Sido Mulyo saat sedang santai
“
Borneo Tribune, Nanga Pinoh SATUAN Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Melawi berhasil membekuk dua tersangka pelaku tindak pidana pencurian dan pemberatan (curat) pada Kamis (7/11) sekitar pukul 08.30, di Desa Sido Mulyo, Kecamatan Nanga Pinoh. Satu tersangka terpaksa ditembak polisi pada kaki kirinya lantaran berusaha melarikan diri. Kapolres Melawi, AKBP Nowo Winarti melalui Kasat Reskrim Polres Melawi, AKP Joko Sulistiono mengungkapkan, kedua tersangka merupa-
saat sedang santai,” ujar Kasat Reskrim, AKP Joko Sulistiono. Kasat menambahkan, selain tersangka, polisi juga mengamankan satu unit keybord, satu unit HP samsung serta satu unit sepeda motor jenis satria X, yang diduga dari hasil kejahatan yang mereka lakukan. “Keybord tersebut diduga mereka curi dari gereja di Melawi, sedangkan HP dan sepeda motor itu mereka dapat dari hasil pencurian kemudian dibelikan kedua barang ini. Mereka sendiri sudah lima
kali melakukan pencurian,” timpal Joko. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengembangkan kasus tersebut. Apakah ada kemungkinan keterlibatan oknum lain. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka ditahan di sel Mapolres Melawi. “Mereka kita ancam dengan Pasal 363, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Saat ini mereka masih kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Kasat Reskrim. (eko)
Makan Badan Jalan, Warga Bongkar Paksa Tangga Bangunan Ruko Borneo Tribune, Sintang Lantaran dirasakan mengganggu kelancaran lalu lintas kendaraan bermotor, khususnya mobil, warga RT/3 RW/4, Gang Surau, Kelurahan Tanjung Puri membongkar paksa tangga cor beton sebuah bangunan ruko mini yang berada di jalan gang tersebut. Pembongkaran dilakukan oleh puluhan warga usai solat Jumat (8/11), yang dipimpin langsung oleh ketua RT setempat. “Sudah banyak warga RT yang mengadu kepada saya. Keluhan mereka sama. Tangga cor beton yang dibuat oleh pemilik bangunan ini sudah makan badan jalan. Sehingga banyak pengguna kendaraan yang protes. Mobil mereka banyak yang cacat setelah menyerempat tangga beton itu,” ujar Zainuddin ketika puluhan warga sedang bergotong royong membongkar paksa tangga cor beton. Menurutnya, selaku ketua RT, dirinya telah menyampaikan aspirasi warga kepada pemilik bangunan tersebut. Bahkan pemilik bangunan tersebut mengatakan akan segera melakukan pem-
BONGKAR PAKSA, puluhan warga Gg. Surau, Kelurahan Tanjung Puri membongkar paksa tangga cor beton sebuah bangunan ruko mini yang berada di jalan gang tersebut. Pembongkaran dilakukan oleh puluhan warga usai solat Jumat (8/11), yang dipimpin langsung oleh ketua RT setempat. FOTO: Endang Kusmiyati/Borneo Tribune
bongkaran dalam waktu 1-2 hari. Namun hingga hampir seminggu, janji tersebut rupanya tak juga ditepati. “Saat kita sampaikan lagi, yang bersangkutan menyatakan bahwa dirinya masih kesulitan mencari tukang,” ucap Zainuddin menyittir ungkapan sang pemilik. Zainuddin menjelaskan, pembongkaran paksa sengaja dilakukan bersama-sama dengan warga setempat. Sehingga bila pemilik ruko melaporkan kepada pihak yang berwajib, maka mereka memiliki alasan yang kuat atas aksi yang dilakukan tersebut. Menurutnya, selain itu si pemilik bangunan juga mengetahui langsung proses pembongkaran paksa tersebut. “Tadi beliau lewat sini dan menyaksikan langsung pembongkaran tangga beton ini. Tapi beliau tidak bicara apaapa, permisi juga tidak. Maka pembongkaran terus kami lakukan,” celetuk seorang warga yang mengaku pernah bersama-sama ketua RT mendatangi kediaman sang pemilik bangunan tersebut. (end)
Lomba Sekolah Sehat
Tiga Sekolah Wakili Melawi
LOMBA SEKOLAH SEHAT, Ketua Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat, Kusnadi mengecek kesehatan mulut dan gigi siswa SD 6 Nanga Pinoh. Sekolah ini ikut dinilai dalam lomba sekolah sehat, dimana yang sekolah terbaik akan mewakili Kalbar di tingkat nasional. FOTO: Eko Susilo/Borneo Tribune Borneo Tribune, Nanga Pinoh TIGA sekolah dari TK sampai SMP mewakili Kabupaten Melawi dalam ajang lomba sekolah sehat. Ketiga sekolah tersebut meliputi TK Pembina Nanga Pinoh, SD Negeri 6 Nanga Pinoh serta SMP Negeri 1 Belimbing. Ketiga sekolah tersebut dinilai langsung oleh tim dari provinsi. Dan apabila berhasil menjadi yang terbaik akan mewakili Kalbar di ajang yang sama di tingkat nasional. Ketua Tim Penilai dari Provinsi, Kusnadi saat ramah tamah dengan jajaran Pemda Melawi di SMP Negeri 1 Belimbing, Kamis (7/11) mengatakan, tujuan lomba sekolah sehat ini untuk memastikan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Apa-
kah memang benar-benar dijalankan di sekolah. “Kita juga ingin melihat sinergisitas SKPD dalam melakukan pembinaan dan pengembangan program UKS serta juga melihat komitmen Pemda dalam upaya pembinaan UKS,” ujarnya. Kusnadi memberikan apresiasi terhadap Bupati Melawi, Firman Muntaco yang bisa menyempatkan hadir dalam sesi penilaian terhadap sejumlah sekolah dalam lomba sekolah sehat. Hal ini menunjukkan bahwa Pemda sangat berkomitmen untuk pembinaan sekolah sehat di Melawi. “Kami ingin mendapatkan sekolah terbaik untuk mewakili Kalbar di tingkat Nasional. Saya pun berharap dari Melawi ada yang bisa mewa-
kili Kalbar nantinya,” harapnya. Dari penilaian sekolah sehat yang sudah dimulai sejak Rabu lalu, Kusnadi memberikan sejumlah catatan terhadap sekolah, baik di TK Pembina sampai ke tingkat SMP Negeri 1 Belimbing yang telah dinilai oleh tim. Diantaranya, penambahan arena bermain di TK, pengaturan pencahayaan di setiap ruangan kelas serta ajang kreatifitas bagi anak-anak. TK, SD dan SMP pun seharusnya memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) bagi setiap siswa. Sedangkan untuk tingkat SD, Kusnadi memaparkan beberapa catatan. Diantaranya, dokter kecil yang sangat terlatih di SD 6. Menurutnya, hal ini merupakan hal
yang sangat, baik mengingat dokter kecil setidaknya 10 persen dari jumlah siswa di sekolah dan ini harusnya dapat diterapkan di seluruh sekolah. “Nah yang terakhir soal perpustakaan yang kami lihat memang belum terkelola dengan baik serta belum adanya tenaga profesional pustakawan di setiap sekolah. Ini menjadi masukan kami pada pemerintah, karena memang pustakawan rata-rata belum ada di setiap sekolah. Kebanyakan masih dirangkap tenaga TU atau guru sekolah,” terangnya. Kusnadi menilai, keberadaan Toga (tanaman obat keluarga) yang dinilainya sudah cukup lengkap di setiap sekolah. Bahkan di SMP 1 Belimbing sampai terdapat 63 macam Toga. Menurutnya, ini harus bisa menjadi media pembelajaran bagi siswa agar mereka dapat mengolah Toga tersebut. “Sampai penataan ruang kelas juga menjadi poin penilaian kami, dimana untuk SMP saya nilai sudah sangat baik, karena sudah ada bendera murah putih, foto presiden dan wakil presiden serta adanya lambang negara burung garuda. Ini mutlak dan seharusnya di setiap ruang kelas belajar harus dilengkapi dengan ini, karena akan membuat anak-anak bersemangat dan bangga belajar di dalam kelas,” paparnya. Sementara itu, Bupati Melawi, Firman Muntaco mengungkapkan sekolah sehat memang menjadi salah
satu bagian pembinaan jajaran pemerintah, mengingat dirinya memiliki motto untuk mewujudkan Melawi Sehat. “Kalau dari lomba sekolah sehat ini ada yang berhasil penerapannya. Nanti akan kita terapkan ke sekolah lain pula,” ujarnya. Terkait persoalan pustakawan, Firman menerangkan, sebenarnya Pemda sudah memiliki kebijakan untuk menyekolahkan sejumlah pelajar pada jurusan pustakawan. “Ada enam yang kita sekolahkan. Namun memang dengan kebijakan penerimaan CPNS ditangani langsung pusat, kita juga tak bisa menjanjikan mereka yang disekolahkan ini bisa diangkat menjadi PNS nantinya,” ujar Bupati Melawi. (eko)
Borneo T Tribune
9
Masyarakat Harapkan Pengakuan Hutan Adat Borneo Tribune, Nanga Pinoh KEBERADAAN hutan adat sejatinya memang menjadi hak ulayat masyarakat. Apalagi sudah ada putusan Mahkaman Konstitusi (MK) Nomor 35 Tahun 2013 tentang Hutan Adat sehingga hal itu memberikan peluang kepada masyarakat untuk mendapatkan pengakuan terhadap hak adat. Seperti kawasan atau hutan adat yang ada di lingkungan masyarakat. Kepala Desa Gelata, Kecamatan Sokan, Suandi mengatakan, di wilayah desa tersebut ada kawasan hutan yang selama ini dianggap oleh masyarakat sebagai kawasan penyangga. Hingga kini ketergantungan masyarakat terhadap kawasan tersebut sangat tinggi sehingga dilindungi oleh masyarakat. “Lahan yang terdiri dari beberapa perbukitan ini, selama ini sudah dijadikan oleh masyarakat sebagai hutan adat,” ungkap Kepala Desa Gelata, Suandi, belum lama ini. Menurutnya, kawasan tersebut dijadikan hutan adat oleh masyarakat, lantaran di hutan tersebut selama ini digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang sudah turun menurun hingga sekarang. “Selama ini di hutan tersebut menjadi tumpuan hidup masyarakat, baik untuk masyarakat berladang, berkebun, berburu binatang maupun mencari ikan serta menjadi tempat sumber air masyarakat,” ucapnya. Lantaran pentingnya keberadaan hutan adat tersebut bagi masyarakat setempat, maka hingga kini kawasan tersebut dijaga dan dilindungi oleh masyarakat, baik dari pengerusakan maupun digarap oleh perusahaan. Apalagi di Desa Gelata, lahan di lokasi tersebut yang hingga kini masih banyak hutannya. “Kami sangat khawatir jika hutan adat yang kami lindungi sekarang digarap perusahaan, nantinya bisa berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat kami yang selama ini sudah sangat tergantung dengan hutan,” tuturnya. Suandi berharap, dengan dikeluarkannya putusan MK Nomor 35 Tahun 2013 Lahan yang tentang Hutan Adat, terdiri dari supaya Pemerintah Kabupaten Melawi beberapa perbumerespon dan membantu kitan ini, selama masyarakat untuk bisa ini sudah dijadimengakui keberadaan hutan adat. kan oleh masya“Paling tidak dengan rakat sebagai adanya putusan MK ini, hutan adat milik masyarahutan adat kat diakui oleh pemerintah melalui Keputusan Bupati. Dan lebih baik lagi jika dibuat Peraturan daerah (Perda) khusus untuk mengatur hal itu,” tuturnya. Sementara itu, salah satu aktivis lingkungan, Fajri Nailus berharap agar wilayah atau hutan adat yang sudah dimiliki oleh masyarakat secara turun menurun dari nenak moyang terdahulu bisa dipertahankan dan mendapat legalitas secara hukum. “Karena putusan MK Nomor 35 telah memberikan lampu hijau kepada masyarakat sehingga nantinya wilayah dan hutan adat yang merupakan warisan nenek moyang tersebut bisa mendapatkan pengakuan dari pemerintah,” ujarnya. Menurutnya, untuk tahap awal, dari workshop tersebut yang paling penting untuk dilakukan adalah bagaimana mendapatkan pengakuan terhadap masyarakat hukum adat. Setelah masyarakat hukum adat mendapat pengakuan, baru kemudian berbicara masalah wilayah, hutan adat dan sebagainya. Sementara itu, salah satu pengurus adat Desa Mawang Mentatai, Kecamatan Menukung, Madung, hutan adat merupakan hutan milik masyarakat adat yang mendiami daerah tersebut dan memanfaatkan hasil hutan tersebut secara turun menurun. Di dalamnnya meninggalkan sejarah-sejarah. Menurutnya, Desa Mawang Mentatai memang memiliki wilayah atau hutan adat yang cukup luas. Hutan adat yang berada di desa tersebut sudah turun menurun, bahkan pada abad ke-17, hutan adat di desa tersebut sudah dikelola oleh masyarakat. “Harapan kami dengan Putusan MK ini, keberadaan hutan adat yang ada di desa kami bisa mendapatkan pengakuan legalitas hukum,” harapnya. Selain itu, persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, hutan adat milik mereka yang sudah turun menurun tersebut, kalau dilihat di dalam peta kawasan, sebagian besar kawasan adat tersebut masuk di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. “Kami minta lahan yang masuk di dalam Taman Nasional tersebut supaya dikeluarkan sesuai dengan tanah adat yang ada. Bahkan kami sudah meminta dibuat tapal batas. Namun sampai sekarang belum ada kejelasan,” paparnya. Diakuinya, walaupun hutan adat tersebut masuk di dalam kawasan Taman Nasional, namun karena merasa kawasan tersebut merupakan hak milik yang sudah turun menurun, masyarakat mengelola lahan tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Namun demikian lahan tersebut tidak boleh dirambah maupun di ladang, kalau ada yang berladang di lahan tersebut akan dikenakan sanksi hukum adat,” tegasnya. (eko)
“
“
Sabtu, 9 November 2013
Sintang-Melawi
Kenapa Baru Sekarang SBY Beri Gelar Pahlawan Nasional ke TB Simatupang JAKARTA - SIAJI Tahi Bonar (TB) Simatupang, anak ketiga tokoh perjuangan TB Simatupang, merasa bersyukur ayahnya diberi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). ”Kita sebagai keluarga sangat bersyukur bahwa pada akhirnya ayah kami almarhum memperoleh gelar pahlawan nasional. Sejak meninggal dari awal Januari tahun 1990,” kata Siaji di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (8/11/ 2013).
Kendati demikian, dirinya tidak kecewa dengan pemerintah yang baru sekarang ini menganugerahkan gelar pahlawan kepada ayahnya. Padahal, nama Jalan TB Simatupang di bilangan Jakarta Selatan sudah tidak asing di telinga warga Jakarta. ”Saya tidak merasa kecewa, saya rasa memang semuanya itu harus terjadi pada saatnya,” ujarnya. Oleh karena itu, keluarga besar TB Simatupang akan selalu mengenang perjuangan almarhum saat melawan penjajah Belanda. “Kita akan se-
lalu mengenang, beliau bukan saja sebagai ayah di dalam keluarga, tetapi juga sebagai seorang yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya. Di mata Siaji, ayahnya tersebut merupakan sosok yang ulet, tegas dan mempunyai semangat perjuangan yang tinggi. ”Yang membuat kita teladani adalah semangatnya dalam memperjuangkan, mengatasi segala persoalan, pergumulan yang dialami bangsanya,” ucapnya sambil mengakhiri pembicaraan. (okezone)
Kapuas Hulu Borneo T Tribune
Sabtu, 9 November 2013
Gepeng Datang Ke Pontianak Gunakan Pesawat Borneo Tribune, Pontianak PENYALUR atau orang yang memfasilitasi Gelandang dan Pengemis (Gepeng) untuk beroperasional di Kota Pontianak yang berhasil ditangkap Sat Pol PP Kota Pontianak beberapa waktu lalu sebanyak 8 orang, kini divonis oleh Hakim Pengadilan Negeri deengan hukuman Kurangan 5 hari dan denda Rp.1.000.000. “ 8 orang selaku penyalur atau yang memfasilitasi para Gepeng di Kota Pontianak, atau juga orang yang memiliki kepentingan terhadap gepeng, sudah mengikuti proses persidangan, dan di vonis oleh hakim dengan hukuman kurungan selama 5 hari dan denda Rp.1.000.000,” tegas Kasi P3 Sat Pol PP Kota Pontianak Rachmat Suprayitno, Jumat (8/11) kemarin. Lanjut Rachmat Suprayitno, 8 orang penyalur gepeng ini ditangkap tangan oleh pihaknya beberapa waktu lalu tersebut walaupun sudah divonis oleh hakim dan dijerat dengan Perda, pihaknya akan tetap memantau 8 orang ini, guna tidak mengulangi perbuatan dan jika tertangkap lagi atas perbuatan yang sama, pihaknya akan melakukan proses Tipiring lagi. “ Saat ini para penyalur itu, sudah divonis oleh hakim, dan setelah menerima hukuman kuruangan penjara 5 hari dan denda sebanyak Rp.1.000. 000, otomatis orang ini dibebaskan kembali, dan kita akan memantau kegiatannya lagi, jika mengulangi lagi akan kita tangkap dan kita proses tipiring ke Pengadilan Negeri dengan Perda,” jelas Rachmat. Dikatakan oleh Rachmat, tindakan tegas yang diambil oleh pihanya dengan menjerat para penyalur ini dengan Tipiring, pihaknya ingin memberikan efek jera terhadap penyalur, sehingga kedepannya tidak ada lagi orang – orang yang mendapatkan keuntungan atau berkepntingan terhadap Gepeng. “ Ini kita lakukan agar memberikan efek jera kepada mereka para sebagai penyalur maupun yang memfasilitasi gepeng untuk beroperasional di kota pontianak,” katanya. Selain itu Rachmat juga mengatakan, 8 orang sebagai penyalur dan memfasilitasi Gepeng yang divonis oleh ha-
kim tersebut, merupakan warga Kecamatan Pontianak Timur semuanya, di mana sebelumnya kami sudah menggerebek kediaman Gepeng yang juga sama wilayahnya, yakni di Kecamatan Pontianak Timur. Rachmat pun juga mengungkapkan, Gepeng – gepeng yang terus ada di Pontianak ini, sebenarnya sudah dikembalikan, namun ada oknum – oknum masyarakat yang mencegah pemulangan gepeng ini, di mana oknum masyarakat tersebut dengan diam – diam menjemput gepeng dan menyeberangankan Gepeng dengan sepit. “Saat melakukan pemulangan terhdap Gepeng, Tim kami yang bekerja sama dengan anggota di pelabuhan memeberikan informasi bahwa adanya oknum warga yang diduga sebagai penyalur menyebrangkan gepeng menggunakan sepit dan menuju ke Kecamatan Pontianak Timur, namun aksi tersebut dapat kita cegah, kemudian Gepeng langsung dipulangkan oleh Dinas Sosial,” ungkapnya lagi. Kasi P3 Sat Pol PP Kota Pontianak ini pun mengimbau kepada masyarakat Kota Pontianak, agar tidak memberikan uang atau barang kepada gepeng jika bertemu di Jalan, karena gepeng – gepeng ini bukanlah orang yang miskin, melainkan karena cacat fisik yang dialami para gepeng ini, dimanfaatkan oleh orang tertentu, selain itu pula dalam satu hari penghasilannya cukup besar “ Saya mengimbau kepada masyarakat Kota Pontianak untuk tidak memberikan sumbangan dalam bentuk apapun kepada para Gepeng. Bayangkan saja, mereka itu semuanya memiliki handphone, makan nasi bungkus, parahnya lagi mereka datang ke Kota Pontianak menggunakan pesawat, nah ini menunjukkan mereka bukanlah masyarakat miskin melainkan mengemis dijadikan suatu pekerjaan yang mencari keuntungan, dan jika pun masyarakat ingin menyumpang atau memberikan bantuan, lebih baik ditempat yang tepat, misalnya di Masjid, Panti Asuhan, Fakir Miskin yang sesungguhnya,” imbau Kasi P3 Sat Pol PP Kota Pontianak. (Zrn)
IGN Minta Pelaku Pemalsuan Karung “ Ditangkap Setelah kami melihat gula putih yang disita pihak kepolisian terdapat perbedaan yang mencolok, baik dari karung maupun warna gula antara produk asli IGN dengan yang bukan, jadi kami dalam membuat laporan ini juga meminta kepada kepolisian untuk menangkap serta menghentikan praktek yang merugikan PT. IGN
Borneo Tribune, Pontianak PT Industri Gula Nusantara (IGN) merasa sangat dirugikan dengan praktik peredaran gula ilegal di Kalimantan Barat, sejumlah gula ilegal yang beredar di Kalbar menggunakan karung gula IGN, dan atas pemalsuan itu pun pihak PT. IGN langsung datang ke Pontianak serta membuat laporan polisi ke Polda Kalbar, Jumat (8/11) kemarin. Menurut Direktur Utama PT IGN, Arwan Ahimsa melalui General Manager Komersil PT IGN Poerwanto Prawot, praktek curang yang dilakukan sejumlah pengusaha gula
“
Penyalur Gepeng Divonis 5 Hari Kurungan
10
ilegal di Kalbar, berdampak jelas terhadap PT. IGN, terutama merugiakan nama baik IGN dimata Pemerintah daerah serta para komsumen yang ada di Kalbar “ Jelas iin merugikan PT. IGN, terutama nama baik IGN di mata Pemerintah dan para konsumen, karena konsumen selam ini pasti mengira gula tersebut adalh gula dari Indonesia dari perusahaan kami, maka dari itu kami membuiat laporan ke Polda Kalbar, guna mengungkap siapa yang melakukan pemalsuan tersebut, ungkap Purwanto yang didampingi penasehat hukum IGN,
M R Banuara Sianipar SH dan Maraihut Simbolon SH. Lanjut Purwanto, sebagai salah satu pabrik gula di Indonesia pihaknya berkomitmen untuk menjaga mutu gula yang dihasilkan sebelum sampai kepada konsumen, sehingga tidak merugikan konsumen, terutama mengenai kesehatan dan keamanan gula tersebut. “Setelah kami melihat gula putih yang disita pihak kepolisian terdapat perbedaan yang mencolok, baik dari karung maupun warna gula antara produk asli IGN dengan yang bukan, jadi kami dalam membuat laporan ini juga meminta kepada kepolisian untuk menangkap serta menghentikan praktek yang merugikan PT. IGN,” jelasnya. Sementara itu penasehat hukum IGN, Banuara Sianipar, menegaskan terhadap pelaku pengunaan karung
IGN dan mengisinya dengan gula yang bukan prosuk IGN merupakan tindak pidana merek. “ Para pelaku dapat dikenakan beberapa ketentuan diantaranya pasal 62 Jo pasal 8 Undang – undang RI Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konusmen dan pasal 143 undnag-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan, kemudian ditambahkan lagi UU RI Nomor 12 Tahun 2001 tentang merek,” tegas Banuara Sianipar. Lebih jauh penasehat hukum PT. IGN, juga meminta para pelaku harus segera ditangkap untuk menghentikan pratik-pratik yang merugikn banyak pihak ini. Disamping IGN sendiri yang dirugikan, Pemeritah juga dirugikan dari sektor pajak, sebab dipastikan para pelaku tersebut tidak membayar pajak dengan
menggunakan karung – karung IGN tersebut. Sementara itu Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar mengatakan, bahwa pihaknya memang telah menerima laporan dari PT. IGN tersebut, dan pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan, serta melihat sejumlah kasus gula ilegal sebelumnya yang menggunakan karung IGN. “ Laporan memang sudah kita terima, dan sedangkan kita selidiki, dan kita juga akan melakukan pengembangan terhadap sejumlah kasus gula ilegal yang menggunakan karung IGN, dan tentunya pergantian karung gula ilegal dengan gula IGN ini akan berhasil diungkap usai penyelidikan dilakukan oleh pihak kami,” ujar Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar. (Zrn)
TNI Tidak Berpolitik Praktis Borneo Tribune, Kubu Raya SILATURRAHMI ini merupakan semangat kebersamaan dan kekeluargaan dalam membangun daerah dan bangsa yang sangat kita cintai dengan sejalannya pembangunan di wilayah Kalimantan Barat ini. Pangdam XII Tanjungpura Mayen TNI Ibrahim mengatakan, tahun 2013 akan segera berakhir, dan akan memasuki tahun 2014, yang mana didalamnya merupakan tahun politik bagi bangsa Indonesia, karena akan diselenggarakan Pemilu Legislatif serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. ”Pemilihan Umum ini merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam pemerintahan daerah yang berdasarkan Pancasila sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945, yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali, baik ditingkat Provinsi maupun ditingkat Kabupaten/ Kota,” kata Mayjen TNI Andi Ibrahim Saleh, SE, M.Si, Kamis (7/11) pada acara silaturahmi dengan komponen masyarakat di wilayah Provinsi Kalbar yang di hadiri Staf Ahli Gubernur Kalbar beserta
unsur Forkompimda, Kejaksaan Kalbar, dari Pengadilan Tinggi Kalbar, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda yang berlangsung di Aula Makodam XII/Tpr. Dikatakannya, Salah satu keputusan penting dari reformasi internal TNI yang telah berlangsung sejak tahun 1998 adalah TNI tidak berpolitik praktis, aspek penting dalam menjamin komitmen TNI yang tidak berpolitik praktis adalah sikap Netralitas TNI, yakni mengamankan penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada sesuai dengan tugas dan fungsi bantuan TNI kepada Polri. ”Netral dengan tidak memihak dan memberikan dukungan kepada salah satu kontestan Pemilu atau Pemilukada. Satuan/perorangan/fasilitas TNI tidak dilibatkan pada rangkaian kegiatan Pemilukada dalam bentuk apapun diluar tugas dan fungsi TNI,” jelasnya. Selain itu, Pangdam menegaskan, TNI akan selalu konsisten dalam menjaga keputusan penting dari reformasi internal TNI yaitu TNI tidak berpolitik praktis.
PT. BUMI BORNEO CEMERLANG
Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg
Kodam XII/Tpr merupakan kompartemen strategis TNI yang memiliki wilayah teritorial Kalbar dan Kalteng, sebagai bagian kompartemen strategis TNI, tentunya Tugas Pokok Kodam XII/Tpr telah tertuang dalam UU RI No. 34 tahun 2004 tentang TNI yang dalam penjabarannya dapat dilaksanakan dengan Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). ”Wilayah teritorial Kodam XII/Tpr secara geografis memiliki spesifikasi khusus, terutama Provinsi Kalimantan Barat yang langsung berbatasan dengan Negara Malaysia (Serawak) memiliki pengaruh terhadap perkembangan situasi di daerah Kalimantan dalam segala aspek kehidupan masyarakatnya,” ujarnya. Kalau dilihat dari sudut pandang penyebaran penduduknya yang tidak merata, menyebabkan rentang kendali pemerintah, pengawasan dan pembinaan teritorial sulit dilaksanakan dengan efektif dan efisien sehingga dari bentuk kegiatan dan aktivitas yang ada di daerah perbatasan apabila tidak dikelola dengan baik akan mempunyai dampak terhadap kondisi pertahanan dan keamanan ditingkat regional maupun internasional baik secara langsung dan tidak langsung. Disisi lain daerah perbatasan juga rawan akan kegiat-
an penyelundupan dan kriminal lainnya termasuk terorisme, sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya kerjasama terpadu antara Instansi terkait, TNI, komponen bangsa lainnya serta masyarakat dalam penanganannya. Dijelaskannya, kondisi yang terjadi di wilayah Kalbar yang mempunyai sejarah tersendiri yaitu adanya konflik sosial yang pernah terjadi, konflik sosial pada dasarnya berasal dari adanya gesekan individu yang berkembang menjadi gesekan sosial. Hal ini disebabkan adanya berbagai permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, salah satunya sosial budaya, mengakibatkan rusaknya tatanan sosial budaya dan sendi-sendi kehidupan masyarakat terutama di Kalimantan Barat. Lainnya akar penyebab timbulnya konflik sosial di daerah adalah, adanya kesenjangan ekonomi yang berdampak pada kecemburuan sosial terbatasnya peluang etnis tertentu dalam memperoleh kesempatan kerja. Sementara yang lainnya dapat memperoleh peluang kerja dan penghasilan yang lebih besar, hal ini berdampak pada tingkat kesejahteraan, yang berakibat timbulnya kecemburuan sosial, kesenjangan sosial-budaya antara etnis lokal dan pendatang. Perbedaan persepsi, dari
masyarakat etnis lokal yang menganggap para pendatang tidak menghormati nilai-nilai budaya dan adat istiadat suku setempat, sementara di sisi lain masyarakat pendatang tidak mampu menyesuaikan diri dengan adat dan budaya setempat serta keterlibatan pihak ketiga yang memiliki maksud dan kepentingan tertentu baik secara ekonomi maupun politik, melakukan provokasi terhadap etnis lokal untuk melakukan tindakantindakan yang bersifat antipati, permusuhan atau perlawanan terhadap etnis pendatang. Solusi mencegah terjadinya konflik sosial di daerah ini, perlu adanya langkah-langkah koprehensip dan terpadu antar segenap komponen masyarakat, khususnya tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, antara lain dengan meningkatkan pemahaman tentang pendidikan dan budaya politik agar masyarakat dan elit politik memiliki etika dan kedewasaan berpolitik, tanamkan pemahaman dan pengamalan terhadap empat pilar bangsa Indonesia, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mengedepankan pendekatan pemberdayaan masyarakat dan pencegahan dini, agar tugas ini dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan kerjasama, koordinasi dan sinergitas dengan seluruh Komponen Masyarakat di wilayah Kalbar ini. (Lay)
Gallery
Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998
IKLAN BARIS Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.
DIJUAL
Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )
GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)
Tanah Kavling lokasi strategis, siap bangun di Perbatasan Sungai Raya Dalam - Punggur Kecil (lurus Paris2), SHM - aman / tidak bertimpa, dll. Tersedia 62 kavling 10 x 20 m2 (25jt cash), 8 kavling Ruko 5 x 40m2 (50 jt cash). Untuk kredit DP 5jt, sisanya diangsur 3642 bulan. Hanya 5 Km dari Jl.Ayani 3 dan pinggir jalan raya Paris - Parit Buluh. Berminat Hubungi :
0812 5710 225
Langganan Koran Ingin berlangganan Harian Borneo Tribune di daerah, hubungi: Biro Kubu Raya: Aldi (08971600688) Biro Mempawah: Johan Wahyudi (085654587038). Biro Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran) (085245527602). Biro Bengkayang: (085245247955).
Mujidi
Biro Landak: Yohanes Ngalai / Pemasaran (085822062880). Biro Sanggau: (085245904505).
Ratnasari
Biro Melawi: Eko Susilo (081256452946) Biro Sekadau: Bagus Kosminto (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Biro Kapuas Hulu: (085654585775)
Herdi
Biro Ketapang: (08971600688)
Aldi
Biro Kayong Utara: Abdul Khoir (081345154592)
Ser vice Mobil
Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000
SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk
Kost Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW
Iklan Baris:
1 baris / hari Rp. 6.000,-
Teras Borneo T Tribune
Sabtu, 9 November 2013 SETELAH cukup menyita perhatian dan ditunggutunggu, akhirnya BlackBerry dan Fairfax Financial Holding resmi mencapai kesepakatan investasi senilai US$1 miliar setara Rp11,3 triliun. Proses penawaran yang berlangsung kurang lebih dua bulan lalu akhirnya berakhir, menemukan kesepakatan definitif. Namun, kesepakatan ini tidak berarti BlackBerry dijual, investor memberikan suntikan dana segar bagi BlackBerry. Dilansir Reuters, Senin 4 November 2013, Fairfax telah sepakat membeli US$250 juta surat utang se-
BlackBerry Tak Jadi Dijual lama tujuh tahun, kemudian akan dikonversi menjadi saham bersama senilai US$10. “Pengumuman hari ini merupakan suara signifikan kepercayaan dan masa depan BlackBerry dengan kelompok terkemuka, juga investor jangka panjang,” kata Barbara Stymiest, Ketua Dewan BlackBerry dalam keterangan resmi perusahaan. Barbara menambahkan bahwa suntikan dana itu diharapkan bisa mempertahankan posisi perusahaan.
“Beberapa pelanggan yang terpenting di dunia bergantung pada BlackBerry dan kami menerapkan perubahan yang diperlukan guna memperkuat perusahaan dan memastikan kami tetap jadi mitra yang kuat bagi mereka,” jelas Barbara. Sebelumnya dilaporkan, selain melangsungkan penawaran dengan Fairfax, BlackBerry diketahui mengadakan pembicaraan dengan sejumlah perusahaan di antaranya Cisco System inc,
Google, SAP, Lenovo Group Ltd, Samsung Electronics Co Ltd, LG Electronics Inc serta Intel Corp. Akhir September silam, Fairfax mengumumkan kesepakatan lembar saham yang dibeli yakni US$ 9, dengan nilai penawaran perusahaan sebesar US$ 4,7 miliar setara Rp 53,4 triliun. CEO BlackBerry lengser Sebagai bagian dari kesepakatan investasi, posisi eksekutif produsen ponsel
Mengawal Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Negara Negara” pada Jumat (8/11), di Hotel Mercure Pontianak. Acara yang dilaksanakan ini bertujuan untuk membangun komunikasi secara efektif dengan pemangku kepentingan, memberikan pemahaman dan menyamakan persepsi mengenai hasil pemeriksaan BPK RI dan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan yang diharapkan BPK RI dari entitas diperiksa, serta memperoleh masukan dari pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja BPK RI. Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan narasumber Wakil Ketua BPK RI, Hasan Bisri dan Anggota DPR RI Kamaruddin Sjam. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Kalbar, Cornelis memberikan apresiasi kepada BPK RI yang memilih Kalbar menjadi salah satu tempat kegiatan sosialisasi yang sangat penting bagi birokrat yang bersentuhan
dengan aktivitas pelaporan keuangan. “Saya memberikan apresiasi kepada BPK yang dapat menggelar seminar ini di Kalbar. Tidak mudah menghadirkan Wakil BPK RI langsung ini ke Kalbar. Tapi, syukur hari ini bisa bersama kita dan saya mohon kepada peserta dapat memanfaatkan seminar ini untuk menyampaikan permasalahannya,” jelas Cornelis. Lanjut orang nomor satu di Kalbar ini, perbaikan demi perbaikan terkait dengan pelaporan keuangan mesti dilakukan. “Karena itu, jika ada pemeriksaan oleh BPK, jangan sampai kepala satuan kerjanya justru tidak ditempat. Itu keliru, karena ada hal yang perlu dijelaskan kepada tim auditor BPK, untuk mengambil keputusan. Jangan sampai, laporan sudah dibuat, ada temuan lalu “menggelepar”, nah dalam seminar ini jika ada masalah silahkan
gunakan moment ini untuk itu. Diharapkan opini WTP makin banyak di Kalbar,” pinta Cornelis. Sementara itu, Wakil ketua BPK RI, Hasan Bisri memaparkan peran BPK mengawal akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan Negara, antara lain menjelaskan mengenai tugas pemeriksaan BPK RI berdasarkan peraturanÿ dan perundangan, pemeriksaan BPK RI sebagai suatu kebutuhan dan hasilnya bersifat final dan mengikat, kewajiban entitas yang diperiksa dalam menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan serta peraturan dan mekanisme pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI. “Jadi pemeriksaan BPK itu bukan mencari-cari kesalahan, namun mengaudit laporan keuangan sesuai dengan standar,” tegasnya. Sedangkan Anggota DPR RI, Kamaruddin Sjam, dalam
paparannya menjelaskan mengenai peran DPR RI dalam pengawasan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, yaitu pengawasan yang dilakukan DPR RI terhadap pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku, serta tata cara pengawasan yang dilakukan DPR RI. Dari sosialisasi yang dihadiri oleh Kepala Daerah, Pimpinan DPRD, Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, LSM, Badan Kemahasiswaan dan Pers ini diharapkan dapat meningkatnya mutu hubungan kelembagaan BPK RI dengan para pemangku kepentingan serta meningkatnya pemahaman dan dukungan masyarakat terhadap peran BPK RI dalam mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara akuntabel dan transparan. (haes)
Nikahkan Putri, Prof Chairil Gunakan Rumah Melayu ia turut menjaga tradisi budaya melayu untuk upacara pernikahan. “Selain menggunakan Rumah Melayu, kita juga menggunakan busana pengantin melayu dan tata cara adatnya,” ungkap sosok akademisi yang sempat memimpin FKIP Untan maupun Rektor Universitas Tanjungpura. Penerapan segenap aspek budaya melayu dalam acara aqad nikah ini dapat dikategorikan “royal wedding” untuk aspek kultural, bukan struktural aristokrat. Ia berdekatan waktu penyelenggaraannya dengan “royal wedding” yang diselenggarakan oleh Sultan Hamingkubuwono X
kepada putrinya yang tentu saja kental budaya jawa di Jogjakarta. “Kita memunculkan kekuatan budaya melayu agar tetap terawat dengan baik,” ungkap Chairil. Menjaga nilai tradisi dan kearifan lokal selain merupakan wilayah aktivitas MABM dan Rumah Melayu juga menjadi komitmen kuat pegiat pendidikan maupun kebudayaan di Kalbar. Sebut saja budaya cucur air mawar, kembang manggar, tabur beras kuning, dan juga bertangas. Kesemua tradisi itu penuh muatan kearifan lokal. Sedangkan bagi pemerintah daerah adanya “malay culture
- royal wedding” seperti ini meningkatkan mutu event wisata berbasis kebudayaan. Semakin banyak penerapan aspek budaya pada event pernikahan dan sejenisnya akan semakin baik bagi daya pikat kunjungan ke Kalbar. Sebagai publik figur yang disegani di kalangan akademisi, Prof Chairil memiliki relasi yang luas sehingga para undangannya hadir tidak hanya lokal Kalbar, tapi juga nasional dan internasional. Adapun acara resepsi pernikahan akan mengambil tempat di Plenary Hall Pontianak Convention Centre (PCC), tepatnya hari Minggu (10/11)
pukul 18.00-20.30. Prof Chairil dan istri yang juga Dekan Fakultas Ekonomi Untan, Dr Jamaliah, SE, M.Si memiliki dua orang putri. Kali ini pasangan akademisi ini menerima mantu dari putri sulung yang akrab disapa Tya. Tya baru saja menyelesaikan pendidikan S1-nya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI). Pria yang berhasil mempersunting Tya bernama lengkap Budianto Ajie Nugroho, ST yang akrab disapa Dito. Dito adalah sulung dari pasangan Toto Sugianto, SE, MM dan Endang Budiarti, SE, MM. (Nuris)
Arsyad Syam dari Fraksi Demokrat yang menjadi terpidana kasus proyek pengadaan PLTD Sungai Bahar Jambi tahun 2004, Wa Ode Nurhayati dari Fraksi PAN yang menjadi terpidana kasus dana penyesuaian infrastruktur daerah, dan Muhammad Nazarudin dari Fraksi Demokrat yang menjadi terpidana kasus Wima Atlet. Sementara anggota DPR yang akan dipecat secara tidak hormat tapi mengundurkan diri sebelum putusan adalah Arifinto dari Fraksi PKS yang terkena kasus menonton video porno saat sidang paripurna DPR, dan Ketua Fraksi Gerindra Widjono Hardjanto
yang suka membolos. “Semua anggota DPR ini berhak mendapat pensiun,” kata Ali. Sementara untuk Zulkarnaen Djabar dari Fraksi Golkar yang merupakan terdakwa kasus Alquran, dan Angelina Sondakh dari Fraksi Demokrat yang menjadi terpidana kasus pembahasan anggaran di Kemendiknas dan Kemenporabelum, belum dipecat sebagai anggota DPR karena kasus hukumnya masih berjalan. Keduanya kini berstatus diberhentikan sementara sebagai anggota DPR. “Djabar dan Angelina dapat gaji pokok. Menungu keputusan tetap MA nanti,” kata Ali. (vivanews/sj)
Masih Terima Uang Pensiun menerima uang penisun. “Kami hanya melaksanakan aturan dan UU MD3. Ini urusan administrasi negara,” kata anggota BK DPR Ali Maschan Moesa. Para anggota DPR yang terjerat korupsi itu tetap menikmati uang pensiun selama mengundurkan diri dan tidak mencalonkan diri lagi sebagai anggota DPR. Ali Machsan Moesa mengatakan, rata-rata anggota DPR yang terjerat perkara hukum buru-buru mengundurkan diri sebelum dipecat dengan tidak hormat. Untuk itu saat ini DPR tengah merevisi UU MD3. Tetapi Ali tidak tahu apakah soal dana pensiun ini termasuk pasal yang direvisi atau tidak.
“Kalau ada LSM yang akan memberikan masukan, masih bisa. Revisi UU ini belum masuk program legislasi nasional sehingga teman-teman LSM yang mau berikan masukan, kami persilakan,” kata Ali. Ali menyadari aturan dana pensiun bagi anggota DPR harus diperketat. Misalnya, anggota Dewan yang mengundurkan diri karena kasus korupsi tak perlu lagi mendapat dana pensiun meskipun belum dipecat secara tidak hormat. Beberapa anggota DPR terpidana korupsi yang menerima dana pensiun semur hidup misalnya, Panda Nababan dari Fraksi PDIP yang menjadi terpidana kasus cek pelawat,
Mengaku Sebagai Memiliki Sertifikat Relawan Kemanusiaan Pontianak (FRKP) yang terletak di Jalan Purnama Gang Purnama 9, melakukan jumpa pers dengan para awak media baik cetak maupun elektronik. Kepada awak media Rudy Bachtiar menegaskan bahwa tanah atau sebidang lahan di Gang Taha 2 yang saat ini dipagari oleh Syarif Mahmud tersebut adalah milik ahli waris Haji Taha bin Haji Tamin. “Tanah yang berada di Gang Taha 2 adalah milik ahli waris Haji Taha bin Haji Tamin. Kenapa saya katakan seperti itu karena lahan di Gang H Taha 2 memiliki sertifikat nomor 8 tahun 1963, atas nama H Taha bin H Tamin,” ungkap Rudy menegaskan. Ia percaya hingga kini sertifikat tersebut belum ada yang membatalkan. “Pernah Syarif Mahmud mengusulkan pembuatan sertifikat kepada BPN dan ditolak oleh BPN. Peno-
lakan BPN di TUN kan Syarif Mahmud ternyata keputusan Mahkamah Agung (MA) membenarkan BPN untuk menolak pembuatan sertifikat oleh Syarif Mahmud. Dengan alasan bahwa sertifikat lahan yang ada di Gang H Taha sudah memiliki sertifikat,” ujarnya. Dan lanjut Rudy, apablia BPN menerbitkan sertifikat lagi maka terjadi sertifikat ganda, namun hingga saat ini hal tersebut tidak diterbitkan. “Nah ini artinya sertifikat nomor 8 masih diakui oleh keputusan MA. Jadi apa yang dia bilang apa yang dia klim dia punya, saya bilang itu pembohongan publik. Karena kalau memang itu dia punya dengan keputusan MA. Yang dia miliki. Barangkali silahkanlah dia melakukan eksekusi yang disetujui oleh pengadilan,”tegasnya lagi. Menurutnya untuk eksekusi pada permasalahan lahan seperti ini yang sesuai dengan
yang formal itu dikeluarkan oleh pengadilan. Bukan melalui pribadi. “Kalau melalui pribadi itu namanya premanisme. Karena ini main hakim sendiri. Seharusnya, mereka melakukan eksekusi itu adalah perintah pengadilan. Dan saya yakin tidak ada perintah pengadilan sehingga mereka melakukan cara-cara yang ilegal seperti ini,”ujarnya. Pihak ahli waris H Taha berharap, agar syarif Mahmud untuk mendatangi pihak pengadilan untuk minta surat eksekusi. Bila dalam hal ini lahan tersebut milik Syarif Mahmud. “Tidak hanya itu, dia juga harus minta kepada Pengadilan untuk membatalkan sertifikat ini. Karena biar bagaimanapun sertifikat ini adalah merupakan dokumen negara sebagai pengakuan kepada seseorang atas sebidang tanah secara syah. Saya jika melihat kejadian dilapangan kami sebagai ahli waris sangat dirugikan. Tidak hanya
kami mereka yang menyewa di tempat kami juga merasa dirugikan,” ujarnya. Agar masalah ini tidak berlarut-larut, Rudy berharap pihak berwenang dapat segera menangani hal ini. Sehingga warga yang terpaksa mengungsi belasan hari ini dapat kembali ketempat sewaannya masing-masing. “Kami berharap sekali masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak merugikan siapapun. Namun apa bila pihak Syarif Mahmud tetap bersikeras maka saya tantang mereka (Syarif Mahmud) silahkan dia mengeluarkan surat eksekusi atas perintah pengadilan. Kalau itu sudah menjadi hak milik atau memang benar itu adalah tanah dia. Namun harus disertai bukti-bukti dan fakta-fakta kepemilikan yang syah. Kalau dia bisa menunjukkan surat tersebut saya rela menyerahkan lahan tersebut,”tandasnya. (Slt)
Kanada itu juga dirombak. CEO BlackBerry, Thorsten Heins terpaksa harus lengser dari kursi pucuk pimpinan dan diganti John S Chen, yang sebelumnya merupakan CEO Sybase, salah
satu bagian divisi SAP. John Chen didapuk sebagai CEO sementara, sekaligus menjabat Kepala Eksekutif dewan perusahaan sampai nanti pemilik baru menemukan CEO baru. Sebagai pemilik baru, CEO Fairfax, Prem Watsa akan menduduki Lead Director dewan perusahaan de-
11
ngan anggota dewan David Kerr. “BlackBerry adalah merek terkemuka dengan potensi besar. Tapi untuk merebut kembali kesuksesan kami, itu akan memakan waktu dan keputusan yang tangguh,” ujar Chen menanggapi akhir penawaran. (vivanews)
Pemberdayaan Wanita dalam Credit Union Untuk menghargai keterlibatan wanita dalam dunia perkoperasian, WOCCU (World Council of Credit Union) pada News Release, February 2013 , membuka kesempatan bagi wanita di seluruh dunia yang aktif berperan serta dalam dunia koperasi untuk menerima beasiswa. Beasiswa yang diberi nama dengan “Global Women’s Leadership Network Scholarship “ untuk tahun 2013 mencari wanita-wanita yang aktif dan terlibat untuk menjadi pemimpin dalam Credit Union. WOCCU juga akan mengadakan Forum Umum Kepemimpinan Wanita pada 13- 14 Juli lalu di Ottawa, Kanada. Dalam lembaga Credit Union Pengurus, Pengawas, Staff, SPO serta Kelompok Intiÿ beserta anggota perlu menciptakan lingkungan yang transparan dan kompetitif bagi kaum wanita untuk mengembangkan diri. Menjadi wanita harus selalu percaya diri, cerdas, kreatif, berintegritas tinggi terhadap tugas dan kewajiban, berpengetahuan, serta mempunyai skill
yang memadai. Semua kriteria yang disebutkan tadi merupakan kunci sukses seorang wanita untuk mengembangkan Credit Union Pancur Kasih pada khususnya. Wanita menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi untuk masa sekarang bukanlah menjadi bumerang yang dapat menyebabkan kehancuran. Sebaliknya, keterlibatan wanita akan menambah organisasi/ lembaga menjadi sempurna. Menjadi pemimpin bagi seorang wanita juga menunjukkan kesetaraan gender yang menyebabkan Credit Union tidak memandang sebelah mata fungsi dan peran wanita. Lembaga Credit Union juga perlu melakukan pembinaan yang memberikan pendidikan kepada anggota khusus wanita sehingga mereka dapat meningkatkan taraf hidupnya maupun bagi keluarganya terutama tentang pengaturan ekonomi keluarga. Karena kita tahu bahwaÿ wanita memegang peranan penting dalam mengatur keuangan keluarga. Ibaratnya, wanita dalam keluarga sebagai “leher keluarga”
yang menopang “kepala Keluarga”. Seorang ibu rumah tangga / wanita yang cerdas pasti bisa mengatur keuangan mereka dengan baik antara pengeluaran ‘kebutuhan dan keperluan’ rumah tangga yang penting. Wanita akan bertindak secara terperinci dalam mengatur keuangan. Pemberian pelatihan dan pendidikan khusus wanita diharapkan dapat mendorong dan memberikan motivasi agar dapat terus mengembangkan diri sehingga terdapat perbedaan pandangan antara wanita jaman dahulu dan wanita modern seperti saat ini. Sebagai seorang wanita, kondrat yang tidak dapat dihapuskan yaitu menjadi ibu bagi anakanaknya. Oleh karena itu, Credit Union Pancur Kasih diharapkan mampu untuk membantu perekonomian keluarga misalnya dengan mengembangkan usaha kecil keluarga yang kreatif dan inovatif serta dapatÿ memberikan kontribusi dan manfaat bagi sesama lingkungan sosial di masyarakat. (*r/haes)
Cornelis: Kasus Bride Sudah Selesai Kalbar, Bride Suryanus Allorante, di Jakarta, beberapa waktu lalu, yang terkesan sumir di mata wakil rakyat membuat Gubernur Cornelis angkat bicara. Bahkan Gubernur Cornelis menyatakan bahwa kasus hukum yang sempat mendera anak buahnya tersebut telah selesai dan Bride Suryanus Allorante sudah bebas dari narkotika. “Oh Bride ini proses hukum sudah selesai, rehab juga selesai. Ya pegawai negeri boleh kembali kalau sudah normal,” ujar Gubernur Cornelis, Jumat (8/11). Sementara itu, saat disinggung terkait proses hukum yang seharusnya dijalani Bride, mantan Bupati Landak itu menegaskan sudah selesai. “Tidak, tidaklah, semua sudah, sudah beres. Kalau tidak beres mana kita berani (menugaskan kembali) dan kita juga tidak boleh sewenang-wenang kepada pegawai, kita bisa dituntut,” lugasnya. Gubernur Cornelis menambahkan, bahwa pegawai negeri sipil (PNS) adalah milik Pemerintah Pusat, dimana Gubernur hanya sebagai pemakai jasa. Sementara itu, ketika dikonfirmasi secara terpisah, anggota DPRD Provinsi Kalbar, Zulkarnaen Siregar menyayangkan pernyataan Gubernur Cornelis terkait anak buahnya Bride Suryanus Allorante. Dimana Gubernur Cornelis menyatakan bahwa kasus hukum Bride telah selesai, bahkan Bride juga telah
direhabilitasi. “Saya mencermati pernyataan Gubernur Cornelis yang menyatakan bahwa kasus hukum Bride sudah selesai, bahkan Bride juga sudah direhabilitasi. Hal itu berarti BSA memang terbukti sebagai pengguna narkotika. Pertanyaan sekarang adalah apakah layak seorang pengguna narkotika menduduki jabatan publik, yang mana mengurusi pembangunan untuk masyarakat,” tegas Zulkarnaen Siregar, di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Jumat (8/11). Mantan calon Walikota Pontianak itu menambahkan, apakah pernyataan gubernur tersebut tidak serta merta membuat seorang pejabat pemerintah pengguna narkotika yang notabene adalah pegawai negeri sipil menjadi dilegalkan mengkonsumsi narkoba? Terlebih saat ini Pemerintah Pusat sedang gencar-gencarnya menyatakan perang terhadap narkoba di republik ini. “Ini bisa berbahaya, nanti PNS-PNS yang lain bisa meniru seperti Bride. Ini berbahaya bagi pembangunan masyarakat Kalbar. Gubernur Cornelis seharusnya memberikan sanksi yang tegas, karena tidak boleh seorang pejabat pemerintah terlibat dengan narkoba,” lugasnya. Sementara itu, Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menyatakan tidak mengetahui perihal penyelesaian kasus narkotika yang sempat mendera Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas PU Provinsi
Kalbar, Bride Suryanus Allorante. Pasalnya kasus tersebut penanganannya berada di Polda Metro Jaya. “Saya gak tahu, tanyakan langsung saja ke Polda Metro Jaya,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, AKBP Mukson Munandar, Jumat (8/11). Saat ditanya apakah ada surat pemberitahuan dari Polda Metro Jaya ke Polda Kalbar terkait kasus Bride, Mukson kembali mengaku bahwa pihaknya tidak tahu. Disinggung apakah ada rencana Polda Kalbar mempertanyakan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya, Mukson menuturkan,”Gak ada,” ucapnya. Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu mengungkapkan, bahwa Bride Suryanus Allorante ditangkap oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, di sebuah kawasan hiburan karoke room 312 Illigals Hotel Jakarta, beberapa bulan lalu. Bride ditangkap bersama tujuh orang lainnya. Bride sempat ditahan karena terbukti positif pengguna narkotika dan bersamaan ditemukan barang haram jenis ekstasi. Namun belakangan, Bride Suryanus Allorante melenggang dan kembali bertugas sebagai Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas PU Provinsi Kalbar. Sementara itu, hingga kini Bride Suryanus Allorante masih belum bisa dikonfirmasi. (Soe)
Pembagian Kerja di Perusahaan Tambang Kemudian ia berkata kepada orang Prancis: “Aku dengar kamu adalah seorang insinyur, maka kamu sekarang kuberi tugas membuat rencana pertambangan.” Selanjutnya ia berkata kepada orang Jepang: “Badanmu kurus kecil, maka kutugaskan kamu untuk membe-
reskan urusan yang bersangkutan dengan supplies.” Orang Jepang itu girangnya bukan main, dikiranya pekerjaannya ini sangat sederhana. Pada hari keduanya, saat masuk kerja, orang Jerman dan orang Prancis tak menemukan orang Jepang itu.
Waktu mereka mulai bekerja, orang Jepang itu tibatiba loncat keluar dan berteriak-teriak, maksudnya hendak bikin kaget mereka. Jadinya orang Jepang itu salah tangkap, makna kata “supplies” (penyuplaian) dikiranya “surprise” (mengaget-ngageti orang).
Gubernur Sampaikan Hasil Kunjungan ke Amerika di Indonesia. “Misalnya, 20 mil dari titik batas, dikenakan bebas pajak, jadi masyarakat sekitar boleh berbelanja di kawasan itu,” ujarnya. Namun, lanjut dia, kalau barang yang dibeli di kawasan bebas pajak itu keluar dari zona yang ditetapkan, maka harus melalui bea cukai. “Ada yang harus dibayar ke negara,” kata orang nomor satu di Kalbar ini. Ia melanjutkan, pihak bea cukai juga harus mempunyai peralatan yang lengkap termasuk dalam mengontrol peti ke-
mas yang membawa barang keluar masuk. Sedangkan disisi perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko, telah dibuat jalan dimana sekitar 20 persen diantaranya dipagar. “Semua diawasi, jadi kalau masuk secara ilegal, ketahuan, dikejar petugas,” kata dia. Sedangkan untuk pengelola, dilakukan oleh satu badan khusus yang sudah terintegrasi dengan pihak terkait lainnya. “Jadi, imigrasi, bea cukai, masuk di dalam satu badan pengelolaan itu,” katanya. Kondisi tersebut berbeda
dengan di Indonesia dimana pengelolaan wilayah perbatasan dilakukan di banyak instansi sehingga pembangunannya tidak optimal. Sedangkan untuk anggaran, di perbatasan dilakukan pemerintah pusat Amerika dan negara bagian masing-masing. “Pemasukan ke negara dibagi secara jelas,” katanya. Selain perbatasan, ia juga membawa instansi yang berkaitan dengan infrastruktur. “Siapa yang punya dana dan berkaitan, silahkan ikut. Anggarannya sendiri-sendiri,” jelas Cornelis. (Slt)
CMYK
Borneo Tribune
Sabtu, 9 November 2013
www.borneotribune.com
Kerjasama Membangun CU Sejahterakan Anggota dan Masyarakat
12
Kopdit Kupang Studi Banding ke CU Pancur Kasih Borneo Tribune, Pontianak CU Pancur Kasih kembali lagi dijadikan sebagai tempat studi banding dari Koperasi Kredit yang ada di Indonesia, seperti yang telah dilaksanakan oleh Koperasi Kredit Adiguna, Koperasi Kredit yang berasal dari wilayah Indonesia bagian Timur yaitu wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (25/10) akhir bulan lalu. Pelaksanaan studi banding Koperasi Kredit Adiguna dihadiri oleh seluruh Pengurus, Pengawas dan Managemen Kopdit Adiguna dan disambut dengan baik oleh Pengurus, Pengawas dan Managemen CU Pancur Kasih. Perlu kita ketahui, Koperasi
Kredit Adiguna berawal dari kegiatan simpan pinjam yang dikembangkan oleh para dosen dan karyawan Unika Widya Mandira, Kupang, 1 Agustus 1987. ‘ADIGUNA’ mempunyai arti ‘Guna yang Utama’. Pelaksanaan studi banding dilaksanakan untuk mempelajari dan menambah ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara-cara membangun Koperasi Kredit yang baik sehingga dapat diimplementasikan diwilayah Kupang sendiri. Menurut Noberta Yati, Ketua Umum CU Pancur Kasih, studi banding yang dilaksanakan antara sesama Koperasi Kredit semoga bisa menjalin bekerja sama dalam memba-
ngun CU sehingga bisa mensejahterakan masyarakat khususnya anggota CU sendiri. Ia menambahkan juga bahwa kunjungan studi banding semoga bisa sama-sama saling berbagi pengalaman dan strategi-strategi untuk mensejahterakan anggota sampai ke daerah terpencil dan sederhana. Studi banding yang dilaksanakan tidak terlepas dari dialog-dialog singkat yang membangun. Seperti salah satu pengurus Kopdit Adiguna menanyakan tentang cara-cara yang digunakan oleh CU Pancur Kasih untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam managemen, bagaimana cara pengurus untuk bisa
mendapatkan kepercayaan dari anggotanya dan bagaimana para pengawas CU Pancur Kasih bisa mengawasi tempat-tempat pelayanan yang tersebar di berbagai wilayah. Diakhir kunjungan studi banding Kopdit Adiguna menyerahkan cinderamata sebagai tanda kerjasama bagi kedua belah pihak Koperasi Kredit supaya semakin berkembang. Semoga kunjungan studi banding yang dilakukan oleh Kopdit Adiguna, CU Pancur Kasih semakin bisa memberikan pelayanan dan memberikan bukti yang terbaik demi mencapai kesejahteraan anggota. (*r/haes)
Para Pengurus Koperasi Kredit Adiguna, Kupang-NTT dan Para Pengurus dan Manajemen CU Pancur Kasih. Foto : Ist.
Menabung untuk Biaya Pendidikan Borneo Tribune, Pontianak Menabung dan meminjam adalah 2 hal yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan masyarakat, sama halnya dengan kebutuhan sandang, pangan dan papan. Banyak dari masyarakat yang lebih meng-
utamakan meminjam daripada menabung. Namun, alangkah baiknya apabila kita terus dapat menyisihkan sebagian pendapatan kita dengan menabung secukupnya sebagai bekal persiapan kita dimasa depan. Oleh sebab itu, bagi Ba-
bersama Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih. Sebelum bergabung bersama Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih, ia sudah bergabung bersama CU Suara Sukma, Pemangkat, yang kemudian merger bersama Koperasi Kredit (CU) Pancur Ka-
pak Raymundus Anju, anggota TP. Pemangkat, sangat mementingkan menabung bagi pendidikan anak-anaknya di masa depan. Anju, nama panggilan sehari-harinya, adalah anggota aktif yang telah lama bergabung
SPESIFIKASI PONDASI COR BETON SETEMPAT + PERKUATAN CERUCUK RANGKA BADAN BETON BERTULANG DINDING BATAKO PLESTER LUAR LANTAI COR BETON KERAMIK 40 X 40 (T 45 X T 70) TERAS COR + KERAMIK 40 X 40 RANGKA ATAP BAJA RINGAN ATAP SENG METAL PINTU JENDELA KUSEN ALUMINIUM, DAUN PINTU MULTIPLEK CAT LUAR DALAM PLAFON RANGKAALUMINIUM PENUTUP GYPSUM (DALAM) GRC (LUAR)
KM/WC KERAMIK 20 X 20 SANITARY KLOSET JONGKOK (T 45) KLOSET DUDUK (T 70) FASILITAS LISTRIK PLN 1300 W LEBAR JALAN 5 METER AIR BERSIH PDAM PAGAR KELILING
HUBUNGI:
YONGKY 0852 4551 2773
TYPE 45 & 70 Denah Lokasi
POM BENSIN
Keraton Kadariah
DENAH T 45
DENAH T 70
Jl. Ya’ M Sabran
Jl. Panglima Aim
Jl. Tj Hilir
Jl. Tanjung Raya
RS YARSI
sih. Pak Anju menjadi anggota Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih pada tahun 2005. Ia mengatakan ketertarikannya untuk bergabung bersama Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih karena adanya sosialisasi dari CU yang mengatakan bahwa CU itu menabung untuk masa depan. Ia berharap bahwa dengan menabung ia bisa menyekolahkan ke-7 anaknya supaya berhasil dan bisa meraih pendidikan yang lebih tinggi. Pak Anju sadar meskipun ia memiliki latar belakang pendidikan yang rendah, hanya bisa bersekolah di kelas 1 SD, anakanaknya tidak boleh seperti itu. Berkat ketekunan, keuletan dan kemauan yang dimiliki Pak Anju dalam bekerja, ia dapat menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi. Dari 7 orang anak yang dimiliki, 5 diantaranya telah menyelesaikan program studi di berbagai universitas dan 2 orang lainnya masih dalam masa studi. Pak Anju tidak pernah letih dan putus asa dalam berusaha. Dari muda Pak Anju telah berprofesi sebagai petani mulai dari petani cabe, petani ubi. petani karet. Kemudian, sambil menjalankan profesinya sebagai petani, ia juga menjadi ‘cangkao’(peraih), adalah orang yang membeli hasil panen orang lain kemudian menjualnya ketempat penampungan utama. Berkat usaha yang terus menerus, Pak anju sudah memiliki perkebunan kelapa sawit, kebun karet, toko sembako. Pak Anju juga mampu memperkerjakan beberapa orang karyawan.
Anju. Foto : ist. Keberhasilan Pak Anju untuk mengutamakan pendidikan bagi anak-anaknya dan menjadi pengusaha perkebunan kelapa sawit tidak terlepas dari peran serta Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih. Banyak sekali manfaat yang telah ia rasakan dan buktikan. Sebagai pengusaha sukses, Pak Anju tidak lupa untuk tetap berbagi pengalaman bersama tetangga yang ada dilingkungannya. Ia sering memberikan motivasi dan semangat bagi tetangga dan keluarganya yang masih dalam keterpurukan ekonomi agar terus berusaha dan tetap giat bekerja. Selain itu juga, Pak Anju terlibat aktif untuk mempromosikan peran serta CU kepada masyarakat dilingkungannya sebagai lembaga yang membantunya untuk memperoleh kesejahteraan rumah tangga. Ia mengatakan kepada masyarakat di lingkungannya, “Bergabung bersama CU Pancur Kasih itu sangat membantu untuk biaya pendidikan dan modal usaha saya. Saya harapkan supaya masyarakat di lingkungan saya khususnya kampung Kelingkau agar bergabung bersama CU Pancur Kasih. Yang paling penting dalam ber-CU ini, kita di-
ajarkan untuk menabung setiap bulan”. Ia juga menyarankan kepada masyarakat disana supaya mereka bisa meminjam uang di CU sesuai dengan kemampuan yang ada, jangan melebihi dari kemampuan dalam membayar utang. Apabila meminjam uang melebihi kemampuan, hal tersebut akan merugikan diri sendiri. Sebagai anggota Koperasi Kredit (CU )Pancur Kasih TP. Pemangkat, Pak Anju merasa bangga dengan keterlibatan nya mengembangkan Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih. Semoga Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih TP. Pemangkat khususnya dan Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih secara keseluruhan, tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi anggotanya. Dengan memberikan pelayanan yang baik, anggota akan terus ada karena yang menentukan berhasil atau tidaknya sebuah lembaga keuangan koperasi berasal dari anggotanya sendiri. Semoga Koperasis Kredit (CU) Pancur Kasih semakin berkembang dan memperhatikan kebutuhankebutuhan anggota yang ada di setiap tempat pelayanan. (*r/haes)
Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga
Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal
Kertas Fotokopi Berkualitas
DISTRIBUTOR TUNGGAL
CV. DUTA UTAMA ADITYA Jl. Putri Candramidi No. 8 Pontianak-Kalbar Telp. 0561-767552/766199 CMYK