cmyk
I DEALISME, K EBERAGAMAN
DA N
KEBERSAMAAN
Borneo Tribune www.borneotribune.com
Selasa, 2 Juli 2013
23 Sya’ban 1434 H - 25 Go Gwee 2564
Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103
Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121
Borneo
Tribune
Radakng, Jantung Kebudayaan Dayak Hari ini diresmikan, Dihadiri Para Tokoh Nasional dan Dunia
Drs. Cornelis, MH
Oesman Sapta Odang
Hawad Sriyanto Borneo Tribune, Pontianak
penghuni di rumah panjang mendapatkan binatang buruan, ia membagi daging itu kepada para tetangganya. Rumah panjang, memang memberikan rasa keadilan, kedamaian secara fisik dan kehangatan komunitas. Hal inilah yang menginspirasi Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH meretas perkampungan Budaya Provinsi
DR. FRIDELIN Ukur dalam tulisannya bertajuk Kebudayaan Dayak, dalam budaya Dayak sesungguhnya tidak ada yang kaya dan miskin. Yang berlebihan, berbagi kepada yang berkekurangan, dan yang kuat membantu yang lemah dan sebaliknya. Contoh konkritnya, apabila seseorang
....Ke Halaman -3
B uah Bibir Kepemimpinan Cornelis Untuk Semua USAI menerima penghargaan Kapolda Kalbar sebagai tokoh yang berkontribusi membantu jajaran kepolisian terkait dengan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kalbar, Selasa (2/7) dalam kegiatan HUT Bhayangkara ke-67 di halaman Polda Kalbar, B.L. Atan Palil langsung bergegas ke Rumah Radakng (Rumah Betang) di
HUT Bhayangkara Ke-67 Atan Palil
Kapolda: Wahana Instropeksi Diri Achmad Mundzirin Borneo Tribune, Pontianak
Tangisan Seorang Ibu SEBUAH keluarga yang malang itu, akhirnya tahu bahwa salah satu anak gadisnya bekerja sebagai pelacur di kota Surabaya. Si Ibu pun menangis tersedu-sedu. ”Kenapa anda menangis?” tanya tetangga, “Yang sudah terjadi biarlah terjadi, yang penting kita selalu berdo’a semoga ia segera sadar.” Sambil mengusap air matanya, Si ibu menjawab dengan terbata-bata ”Saya menangis bukan karena itu, tetapi saya menangis terharu karena Dia adalah anak satu-satunya dari enam bersaudara yang akhirnya berhasil mendapatkan pekerjaan.” o
Pekan Gawai Dayak
Brigjend Pol Tugas Dwi Apriyanto
DALAM rangka Hut Bhayanagkara RI yang ke 67, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) meminta kepada seluruh jajaran Polri untuk menjadikan momen ini sebagai momen wahana instropeksi diri, guna
kedepannya setiap anggota Polri dapat bertugas dengan baik seperti apa yang diharapkan Bangsa dan Negara RI, Senin (1/7) kemarin. Acara HUT Bhayangkara yang berlangsung di Polda Kalbar pun cukup meriah, di mana segala rangkaian acaranya dapat dikatakan memukau para ....Ke Halaman -11
HUT Bhayangkara Ke 67 Polda Kalbar Tokoh Kalbar Terima Penghargaan TOMAS : Tokoh Tionghoa Kalbar, Ateng Tanjaya bersama Tokoh Masyarakat lainnya menerima Penghargaan Kapolda Kalbar.
Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak BEBERAPA Tokoh Masyarakat (Tomas) Provinsi Kalbar, Senin (1/7) mendapatkan Penghargaan dari Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalbar, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Drs Tugas Dwi Apriyanto dalam rangkaian ....Ke Halaman -11
Kontingen Melawi Turunkan Dua Sanggar
Sudarmono dan anggota kontingen Kabupaten Melawi saat berada di Rumah Radakng, Senin (1/7) akan melakukan persiapan jelang perlombaan dalam Pekan Gawai Dayak. Foto : Hawad Sriyanto/Borneo Tribune. Hawad Sriyanto Borneo Tribune, Pontianak MENJELANG akan dibukanya Pekan Gawai Dayak di Rumah Radakng, Selasa besok (2/7), sejak Senin pagi (1/ 7) kontingen yang turut meramaikan Pekan Gawai Dayak yang ke-28 sudah mulai berdatangan. Salah satunya, kontingan dari Kabupaten Melawi yang sejak jam 05.00 sudah tiba di Pontianak. Ketua Tim Kontingan Kabupaten Melawi, Sudarmono mengatakan timnya sudah siap mengiktui semua perlombaan ....Ke Halaman -3
FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
CABANG: - Singkawang : Jl. A. Yani No. 08 Telp. (0562) 637000 - Ketapang : Jl. R. Suprapto Telp. (0534) 31841 - Sintang : Jl. M.T. Haryono Telp. (0565) 24222
TEL DI KOTAH HADIR A SA Jl. Je ndera NGGAU l S (T urunan
udir Sembo man ja)
HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -
cmyk
....Ke Halaman -3
Suasana sekitar rumah Radakng, Senin siang (1/7). Panitia berusaha merampungkan pemasangan aksesoris, sebab Selasa pagi (2/7) Radakng ini diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH. Foto : Hawad Sriyanto/Borneo Tribune.
Selasa, 2 Juli 2013
Kayong Utara
Borneo T Tribune
2
Nelayan Mengeluh
BBM Naik, Harga Ikan Belum Naik Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Seiring kenaikan bahan bakar minyak, sejumlah barang mengalami peningkatan tidak terkecuali sembilan bahan pokok. Namun sayang, dengan naiknya harga semua komoditi, ternyata masih ada komoditi yang terlambat dan bahkan sulit untuk naik. Komoditi tersebut adalah ikan hasil tangkapan para nelayan yang pasca naiknya BBM beberapa waktu lalu hingga saat ini belum ada tanda-tanda adanya kenaikan. Ikan komoditi yang merupakan promadona di negeri bertuah Ka-
T
yong Utara. Dikatakan Nursaid, salah satu nelayan troll udang di Sukadana saat ini dirinya dan para nelayan lain sulit untuk melaut untuk menangkap hasil laut yang pada musim saat ini sedang melimpahnya udang putih. “Kalau udang ini hanya dijual ke Pontianak, harga lelangnya ditentukan di Pontianak, sehingga harganya sulit didongkrak,” kata Nursaid. Sudah lebih dari 2 tahun harga komoditi udang putih kisaran harganya tidak lebih dari Rp.8000 dan lebih stabil dengan harga Rp.7000 per kilo dalam kondisi udang masih bagus, namun jika
AJUK
Kata Gubernur, Jadikan Membaca Sebagai Kebutuhan, Lalu? Gubernur Kalbar Cornelis menyampaikan harapan agar masyarakat Kalbar dapat menjadikan kegiatan membaca sebagai kebutuhan. Membaca akan membuat kualitas manusia meningkat (Borneo Tribune, 30/6). Harapan ini sungguh sangat menarik perhatian kita. Kita sependapat dengan harapan itu. Kita sependapat bahwa budaya membaca itu sangat penting ditumbuhkembangkan. Membaca adalah kunci mendapatkan ilmu pengetahuan. Membaca membuat orang menjadi cerdas dan terpelajar. Membaca membuat orang menjadi lebih arif dan bijaksana. Tetapi, sejauh ini kesadaran membaca belum betul-betul tumbuh dalam masyarakat kita. Masih banyak masyarakat yang belum terbiasa dengan buku dan bahan bacaan lain. Bahkan banyak yang sama sekali tidak tergerak hatinya untuk membaca. Membaca masih dikaitkan dengan kehidupan para pelajar, para guru, dan pekerja tertentu. Seorang anak baru akan membaca ketika mereka belajar dan mempersiapkan bahan belajar. Begitu juga dengan guru dan pekerja tertentu. Membaca dilakukan hanya seperlu mereka, untuk keperluan minimal. Membaca masih belum menjadi kebiasaan dan kebutuhan mendasar untuk mendapatkan informasi dan ilmu. Karena itulah, senyampang dengan harapan gubernur, kita menginginkan semua pihak memperhatikan harapan itu. Dan, berusaha mewujudkannya dalam kehidupan, sekaligus mendorong kehidupan orang di sekitarnya. Selain itu, kita juga menyampaikan harapan kepada gubernur. Sebagai kepala daerah, semoga beliau dapat mengambil langkah-langkah konkrit menumbuhkembangkan budaya membaca masyarakat. Kita percaya gubernur pasti sudah mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menciptakan budaya gemar membaca. Apatah lagi beliau juga sudah mendengar masukan-masukan dari berbagai pihak mengenai penyebab rendahnya minat baca masyarakat. Beliau pasti sudah mendapatkan saran bagaimana mengatasi persoalan itu. Semoga budaya ini tumbuh dan berkembang. Semoga masyarakat menyadari bahwa membaca adalah kebutuhan hidup mereka sebagai manusia. (*)
S
ENGET
Gubernur Kalbar ingin budaya membaca tumbuh di kalangan masyarakat - Usul, bagaimana kalau masyarakat diberikan bahan bacaan gratis tiap hari? Bang Tribune
· Wartawan, Kontributor, Intensive Programme and Freelancer “ Borneo Tribune” selalu di bekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima / meminta apapun dari narasumber · Setiap artikel atau tulisan berupa laporan kegiatan, cerita pendek, surat pembaca, puisi dan resensi yang dikirim ke redaksi hendaknya di ketik dengan spasi rangkap, maksimal 500 kata, ditandatangi dan disertai identitas ( No Telp / Fax jika ada ) dikirim ke alamat borneotribune@yahoo.com atau yusriadii@yahoo.com. Terimakasih
Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan
kondisi sedikit rusak maka harganya anjlok hingga Rp.4000 per kilonya. Untuk kebutuhan solar
untuk nelayan troll udang yang menangkap di pesisir pulau untuk satu hari berkisar sampai 100- 160 liter, dengan harga solar di
tingkat pengecer hingga Rp 8000. “Kami berharap adanya pengumpul atau agen yang dapat menampung udang
putih dan dapat menyetabilkan harga, sehingga para nelayan dapat memanfaatkan musim udang yang tengah menyapa
Sukadana dengan sebaikbaiknya, karena musim udang ini tidak akan lama bertahan di laut Sukadana,” katanya.
dan untuk tingkat provinsi Kalbar. Dikatakan Plh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara, Dahlan Zainudin, S.Pd, tiga nama tersebut terpilih sudah berdasarkan penilaian yang telah ditentukan. Atas penilaian tersebut sehingga ketiganya dianggap layak untuk mewakili Kabupaten Kayong Utara di tingkat provinsi Kalbar. “Mudahmudahan dari tiga nama itu ada yang terpilih mewakili
Kalbar untuk lomba Kepsek teladan di tingkat nasional, sehingga bisa mengharumkan nama Kalbar khususnya Kayong Utara,” harapnya. Menurut Dahlan, pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas dari guru sendiri. Peningkatan kualitas pendidikan sangat berpengaruh pada kualitas guru karena guru merupakan poin terpenting dalam suatu pembelajaran. “Oleh sebab itu sudah saatnya guru selalu berinovasi,” tuturnya,
Dikatakannya, kegiatan yang digelar seperti lomba guru telada guna memotivasi dan mendorong dan meningkatkan keprofesionalan guru atau kepala sekolah serta diharapkan mampu menjaring para guru terbaik. Sementara Bupati Kayong Utara H Hildi Hamid mengajak kepala sekolah untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan. Ajakan ini disampaikan dengan tegas oleh Bupati yang
pada 25 Juni 2013 kembali dilantik untuk priode kedua memimpin Negeri Bertuah. Sejak awal menduduki jabatannya, H Hildi Hamid memang berkomitmen keras memfokuskan pembangunan Kabupaten Kayong Utara yang salah satunya bidang pendidikan. Ini dibuktikan dengan diluncurkannya program pendidikan dan kesehatan gratis yang mulai diberlakukan pada awal tahun 2009 silam.
Tiga Kepsek Teladan Wakili KKU di Tingkat Provinsi
Abdul Khoir Borneo Tribune, Sukadana Nurochman, M.Pd, Muhammad Hamidi, S.Pd dan Ela Herawati, S.Pd adalah tiga dari sekian banyak kepala sekolah di KKU yang terpilih sebagai Kepsek teladan dari Kabupaten Kayong Utara. Tiga Kepala Sekolah (Kepsek) tersebut akan mewakili Kabupaten Kayong Utara dalam lomba pemilihan Kepsek tela-
Opini
Kontekstualisasi Ruang Sastra Kalbar (1) Oleh: Khairul Fuad Geliat sastra di tanah Borneo Barat tengah menunjukkan dinamika yang berarti, setidaknya peristiwa-peristiwa sastra menjadi indikasi bukti hal tersebut. Proses kreatif sastranya seperti tengah di dalam tungku dengan air panas mendidih menimbulkan gelembung-gelembung air di atas bara api kayu memerah yang selalu tersapu oleh angin sedang sepoi-sepoi. Air dingin yang membeku sebetulnya dapat memberikan pengaruh geliat yang berarti jika dilakukan proses gerakan tertentu demi membikin geliatnya yang berarti. Benturan-benturan (clash) menjadi sebuah keniscayaan untuk memunculkan inovasiinovasi yang lebih menyegarkan. Sastra bukan bentuk kematian jika selalu dibentur-benturkan dengan sisi-sisi lain, sebaliknya didiamkan saja tanpa aksi-reaksi dengan sisi lain, pasti menunggu saat kematian atau malah telah manjadi onggokan kematian bersama kertas kerja para pendahulu yang tidak diusahakan metamorfosanya. Kreativitasnya merupakan keharaman dalam aras kejumudan yang tidak berkesudahan, usaha mengurai tali kejumudan dan merenda kembali dalam rangkaian sastra baru merupakan keharusan,
sisi yang tidak bisa ditawar-tawar. Sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya, kerangka sintesis juga berlaku pada sastra untuk menemukan bentukan baru, dalam bahasa sastra sering disebut dengan ketegangan antara konvensi mapan dengan inovasi menggugat. Dalam aras kreativitas saja dialami perubahan dan perkembangan terhadap sastra sehingga dapat dan mudah ditengarai warna dan garis perjalanannya dalam ranah historisitas yang berbeda-beda. Kreativitas yang ditunjukkan pasti tidak bisa disamakan satu dengan lainnya, yang dikembangkan oleh para sastrawannya. Suasana kebatinan yang terjadi pada waktu itu yang memaksa para sastrawan untuk menunjukkan kreativitasnya yang berbeda-beda dalam aras permukaan agar sastra tetap hidup, meski substansinya tetap sama. Sastra masa lalu atau masa sekarang, satu Negara atau Negara lain, dan antarsastrawan, memiliki kesamaan kreativitas dalam substansinya, tetapi perbedaan dalam bentuknya. Oleh karena itu, sastra merupakan cerminan dari sebuah budaya dalam ruang dan waktu yang terdapat dalam sebuah masyarakat tertentu. Dengan demikian, sastra mengalami kontekstualisasi dalam perkembangannya, yang berbeda-beda antarsatu
waktu dengan waktu lainnya. Bahkan, pergantian generasi sastra dalam rentang waktu tertentu juga memantik terjadinya kontekstualisasi sastra. Latar-belakang apapun yang dimiliki masing-masing generasi sastra itu yang membedakan aras kontekstualisasi sastra di wilayah tertentu. Teori kritik akal murni filosof Immanuel Kant melalui latarbelakang masing-masing generasi yang dapat digunakan sebagai kaca-mata demi melihat kontektualisasi sastra yang berbeda-beda. Aras kontekstualisasi sastra takpelak tentu menghampiri dalam aras perkembangan sastra Kalimantan Barat dari awal peradaban yang masih melalui transformasi tulisan dengan huruf Arab Melayu (pegon) sampai kepada tulisan huruf latin. Selain itu, budaya yang berkembang di Kalimantan Barat meretaskan kontekstualisasi sastranya, melalui kebudayaan mayoritas, Tionghoa, Dayak, dan Melayu, termasuk juga agama yang dianut oleh masyarakatnya, bahkan kebudayaan perifer, seperti Jawa, Bugis, Madura, dan lain-lain. Kemudian, seiring perkembangan pendidikan di Kalimantan Barat semakin menyemarakkan kontektualisasi sastra Kalimantan Barat. Sebagaimana kontektualisasi sastra di wilayah lain, kontekstualisasi sastra Kalimantan Barat selalu
berkelindan dari waktu ke waktu sesuai perbedaan situasi dan perkembangan masyarakatnya dengan segala dinamikanya. Konteksualisasi Sastra Kalimantan Barat Sastra selalu mempunyai ranah kontekstual dalam waktu kapanpun dan tempat manapun. Fleksibelitasnya menunjukkan bahwa hakikat sastra bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Bahkan, ketika waktu dan tempat sedang tidak berdamai dengan sastra, kontektualisasinya bahwa sastra tengah terpinggirkan, termasuk akhir-akhir ini, hedonisme masyarakat telah meminggirkannya, dibandingkan dengan masyarakat masa lalu yang masih memberikan tempat luas kepada sastra. Sastra selalu mengiringi naik-turun perkembangan masyarakat, baik tengah berdamai dan kontra dengan sastra sebagai aras kontekstualisasinya. Seperti pernah dilontarkan Sapardi Djoko Damono, kegandrungan anakanak membaca novel Harry Potter yang tebal karya J.K. Rowling tidak serta-merta mengurangi kesastraan sendiri. Kegandrungan itu dapat diposisikan sebagai kontekstualisasi sastra. Ruang-ruang sastra Kalimantan Barat telah memberikan ranah-ranah bagi kontekstualisasinya. Ruangruang tersebut merupakan sarana bagi aktivis, pemerhati, dan penikmat untuk melakukan proses kreatif demi memunculkan dialektika sebagai seleksi sastra yang lebih baik. Menurut Ahmad Asma dZ, pemerhati sastra di Kalbar, sebuah kota harus memberikan ruang-ruang kreatif, seperti ruang terbuka untuk sarana berbagai kegiatan masyarakat, termasuk kegiatan sastra. Infrastruktur sebuah kota cerminan peradaban yang dimiliki masyarakatnya saat bincang-bincang sastra di Ruai TV (11/04/2013). Ruang Inisiasi Ruang ini adalah ruang yang diusahakan dengan inisiatif, prakarsa sendiri para aktivis yang memiliki perhatian besar terhadap perkembangan sastra Kalimantan
Barat. Para aktivis ini memang sangat memerlukan ruang-ruang sastra untuk memublikasikan dan proses dialektika terhadap karya-karyanya. Dalam rentang perkembangan sastra Kalimantan Barat muncul ruang-ruang inisiasi demi menghidupkan urat-nadi sastra Kalimantan Barat Terataklima Kelompok sastra atau sanggar sastra yang pernah menyemarakkan khazanah sastra Kalimantan Barat pada era 1960-an dengan kegiatan kesastraan, seperti penulisan sastra, apresiasi sastra, dan seleksi sastra. Kegiatan sastra Terataklima di antaranya untuk memenuhi naskah sastra, seperti puisi atau cerpen, yang akan disiarkan pada acara sastra Kuntum Mekar di RRI Pontianak. Terataklima semacam lapak PKL (Pedagang Kaki Lima) atau dangau para petani, tetapi tempat tersebut untuk kumpul-kumpul para pengusungnya untuk membicarakn seputar persoalan sastra walaupun memang keberadaannya di tengah-tengah lapak PKL. Pada waktu itu, Terataklima mengambil tempat di alun-alun Korem Pontianak atau alunalun Kapuas, sebagian masyarakat menyebutnya, yang menjadi pusat keramaian masyarakat Pontianak. Menurut Slamet Muslana, pemerhati perkembangan sastra Kalimantan Barat, Terataklima mengambil tempat di alunalun Kapuas ketika menggelar pertunjukan pembacaan puisi dan drama. Para pendiri dan pengusungnya kini telah berusia lanjut di antaranya, seperti Gusti M. Moelia, Boestani H. Arif, M. Sirie Rusdagani, Iradanto (Ibrahim Abdurrachman), M. S. Effendhy, Suhaimi Ladjim, Zainal Abidin H.A, Heri Anwari, Bey Acoub, dan Dely Ananda (Alwy MW). Namun, di antara mereka telah meninggal dunia. Keberadaan Terataklima telah menorehkan tinta perjalanan kesusastraan modern Kalimantan Barat dalam lintasan sejarah dan telah menjadi saksi sejarah perkembangan masyarakat pada waktu itu melalui sebuah karya sastra (Fuad dkk, 2010: 191-192 dan 198).
Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Direktur: Emiliana Sekretaris Direksi: Erika Sudiardjo Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Pimred: Hawad Sriyanto Wapimred: Yusriadi Sekretaris Redaksi : Aulia Marti Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering, Hairul Mikrad. Redaktur Pelaksana: Ukan Dinata. Wartawan Senior: Andry, Budi Rahman, Agus Wahyuni Wartawan: Andika Lay, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Jubeironi, Slamet Ardiansyah. Staf Redaksi: Fahmi Ichwan, Syam Abubakar, M Taufik, Fery Adeputra, Yulan Mirza.Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Biro Bengkayang: www.borneo-tribune.net Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). Singkawang: Rudi Hariyanto Alamat: Jl. Manggis Rt 026/Rw 009 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah. TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Aditya ( 085349867788 ). Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Fahri (085750296539 ) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2.Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Kapuas Hulu: Teofilusianto Timotius Jl. Pasar Inpres blok A No. 13 Kota Putussibau. Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Biro Kayong Utara : Abdul Khoir. Umum Fitriyana, Ardiansyah. Percetakan/IT: (Manajer) Iwan Siswanto, (Wakil Manajer) Supriyanto, Rustam. Marketing: (Manajer) Hesty Yosana, Kusnan, Aldi C.Sirkulasi : M. Danny, Mulawarman Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Keuangan: Jumi Erlinasari, Tri Agustin, Husada Muin. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Asisten Dirut: Khairoedin Pasaribu. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com
Borneo Tribune
CMYK
Moment & Activity www.borneotribune.com
Borneo Tribune
H
UT Bhayangkari ke- 67 di Kalbar kali ini berlangsung merakyat, berjiwa abdi dan mengedepankan Pelayanan Prima untuk masyarakat luas. Hal ini, tak lepas dari kepemimpinan dari sosok jendral baru yang baru menjabat di Polda Kalbar, yakni Brigjen Pol Drs. Tugas Dwi Apriyanto. Dalam menyambut Hut Bhayangkara, beliau selalu menegaskan, mengkampanyekan dan menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri yang ada di Kalbar untuk mengedepankan Pelayan Prima kepada masyarakat, demi menu-
03
Selasa, 2 Juli 2013
PELAYANAN PRIMA MENUJU PERUBAHAN ju perubahan cultur dan mindset Polri yang lebih baik. Ketegasannya, kampanye dan intruksinya yang dilontarkan kepada seluruh jajaran tersebut merupakan komitmen seorang Polri sejati yang berjiwa abdi untuk Negara dan Bangsa, yakni tetap melayani, mengayomi serta melindungi masyarakat dengan cara humanis. Menyambut Hut Bhayangkara ke-67, banyak rangkaian kegiatan yang telah dibuat Kapolda untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat luas, yakni seperti mengadakan Bhakti Sosial, Anjangsa ke Purnawirawan Polri, Mewujudkan Sinergitas antara Polri dengan TNI dan Pemerintah, bahkan Kapolda
membuat dua kegiatan pemecahan rekor MURI di Indonesia dalam menyambut Hut Bhayangkara ke67. Hal yang selalu diucapkan Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto dan begitu mendalam dari hatinya, yaitu “ Kami menyadari kami belum sempurna, maka dari itu bantulah, awasilah dan kritiklah kami, sebagai pertanda kecintaan terhadap kami, guna kami menuju perubahan yang lebih baik dan nyata untuk Bangsa dan Negara ini,� Brigjend Pol Tugas Dwi Apriyanto. Narasi : Achmad Mundzirin Foto : Bid Humas Polda Kalbar dan Achmad Mundzirin
Ibu Bhayangkara Polda Kalbar
Kapolda Kalbar- Brigjend Pol Tugas Dwi Apriyanto
Kapolda berikan hadiah kepada juara drum band tingkat pelajar
Kapolda foto bersama dengan aparat di Kalbar
Kapolda dan Pangdam bergembira bersama
Kapolda beserta istri donor darah
Kapolda Kunjungi Purnawirawan Polri Terjun payung HUT Bhayangkara
Kapolda dan Wakapolda anjangsana dengan Tokoh adat Ketua Bhayangkari Kalbar saat mendonorkan darah
Kapolda Pecahkan Dua Rekor Muri CMYK
Ketua Bhayangkari Kalbar memberikan cinderamata
Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune
Selasa, 2 Juli 2013
Tingkatkan Sinergitas Polri Timotius Borneo Tribune, Putussibau Seluruh jajaran Polri khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu bertekad untuk terus meningkatkan sinregitas dengan segenap elemen masyarakat, guna terciptanya situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif. Oleh karenanya di pada Hut Polri ke-67 pada 1 Juli 2013 ini salah satu moment untuk berbenah diri di tubuh Polri dan teuntunya perlu dukungan semua pihak. “ Kami berharap situasi Kamtibmas di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu tetap terjaga dan kondusif, dan yang kita kedepankan sekarang ini adalah meningkatkan sinergitas Polri dengan kemitraan dan masyarakat, dan berusaha mewujudkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,”kata Kapolres Kapuas Hulu AKBP Mahyudi Nazriansyah kepada Wartawan usai upacara Peringatan Hut Bhayangkarake-67 di Mapolres Kapuas Hulu, Senin (1/07). Bahkan dalam penegakan hokum akan dilaksanakan
Kapolres Kapuas Hulu AKBP Mahyudi Nazriansyah saat melakukan pemotongan tumpeng pada Hut Bhayangkara ke-67. Foto : Timotius/Borneo Tribune
secara professional sesuai aturan yang berlaku, dikatakannya, tujuan utama adalah keamanan dalam negeri, khususnya di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu ini dapat selalu kondusif, tertib dan masyarakat dapat melaksanakan aktifitas secara lancar, serta pelaku pengusaha dan perekonomian dapat berjalan dengan baik. Untuk menjadikan Polri yang memasayarakat, saat ini menurut Mahyudi pihaknya telah melakukan pembenahan diri kedalam tubuh Polri khususnya jajaran Polres Kapuas Hulu.”
Saya punya program untuk memperbaiki kedalam, mulai dari mental anggota, perilaku, dan pola pikir harus diubah, kita harus bercermin diri memperbaiki diri, mulai dari hal terkecil kembali terhadap jati diri, dan kembali kepada tugas pokok Polri sesuai UU No. 2 Tahun 2002 tentang Polisi Republik Indonesia.” jelasnya. Salah satu tugas pokok Polri menurutnya yiatu memelihara keamanan dan ketertiban dalam Negeri Kamtibmas, penegakan hukum,dan perlindungan
Bupati Kapuas Hulu turut melakukan pemotongan tumpeng pada Hut Bhayangkara ke-67 yang diperingati di Mapolres Kapuas Hulu. Foto :Timotius/Borneo Tribune
4
Pemerintah Harus Kontrol Harga Sembako
pengayoman kepada masyarakat, hal tersebut yang harus ditingkatkan terutama pelayanan prima. “Jika kita ingin baik, atomatis orang-oranya harus baik terlebih dahulu, baik itu akhlaknya perilaku dan morilnya, yang jelas dalam program kegiatan keagamaan akan dilaksanakan ditubuh Polri, karena jika anggota memiliki rohani yang baik pasti moralnya akan baik, dan kami juga mengajak anggota Polri untuk saling peduli satu dengan yang lainnya,setidaknya Polri harus lebih baik lagi,”tuturnya. Sementara itu dalam upacara yang dilaksanakan pada peringatan Hut Bhayangkara tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng, yang dilakukan langsung oleh Kapolres Kapuas Hulu serta oleh Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir, dan dihadiri oleh Ketua DPRD Kapuas Hulu Ade Muhammad Zulkifli, Dandim 1206/ Putussibau let.Kol Inf Jayusman, para Pimpinan SKPD dilingkungan Pemkab Kapuas Hulu serta tamu undangan lainnya. o
Amrul Borneo Tribune, Sambas Dampak kenaikan BBM (bahan bakar minyak, red) menyebabkan kenaikan harga sembilan kebutuhan pokok di Kecamatan Sambas. Ditambah lagi, menjelang puasa dan lebaran 1434 H masyarakat kalangan bawah dan menengah pusing, pasalnya harga– harga kebutuhan tesebut melonjak naik, seperti telur yang dulunya per kilogramnya Rp 20.000 sekarang Rp 24.000. Menurut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sambas Fraksi PDI-P U. Gun- U. Guntur Saputra SE tur Saputra SE mengatakan pengaruh kenaikan bahan bakar minyak bumi ini membuat rakyat miskin semakin sengsara walaupun mereka diberikan bantuan berupa BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat, red) yang hanya bersifat sementara. “Kalau dihitung uang tersebut 1 bulan mendapat Rp 150.000 selama 4 bulan berarti jumlahnya baru Rp 600.000, sedangkan kenaikan harga sembako dan sebagainya tidak bersifat sementara,” ujarnya. Ia meminta, pemerintah melalui instansi terkait melakukan pengontrolan kebutuhan sembako masyarakat Kabupaten Sambas, yakni sembilan kebutuhan pokok dengan melakukan sidak ke pasar, mengecek stok kebutuhan sembako, mengontrol tingkat kenaikan harga sehingga masyarakat tidak terlalu terbebani dan resah dengan kenaikan tersebut. o
Ubay KPI Borneo Tribune, Pontianak Wakil Walikota Pontianak Paryadi, S. Hut dan istrinya, Ria Melati, S. Pd kembali menggelar aqiqah anak keduanya, Muhammad Rafiandra Wiratama di kediaman di-
nas wakil walikota Pontianak, Jalan KS Tubun, Minggu (30/6) kemarin. Tidak jauh berbeda dengan perayaan aqiqah anak pertamanya, Arya Pratama. Aqiqah digelar dengan perayaan doa bersama sekaligus pengguntingan rambut kepada adik Arya Pratama.
Aula pertemuan pun tidak tampak meriah. Hanya disulap dengan lesehan yang telah diberi tikar yang biasanya penuh dengan kursi. Sedangkan undangan yang hadir duduk berkeliling dengan membaca barzanji. Hadir dalam perayaan aqiqah kemarin orang tua
Paryadi dan Ria Melati. Ikut bersama membacakan doa dengan penuh pengharapan si kecil nantinya menjadi anak yang sholeh dan memiliki kekuatan diri dalam mengabdikan diri pada bangsa dan agama. Dengan mengenakan pakaian serba putih, Ria Melati menggendong Rafiandra
saat prosesi aqiqah berlangsung. Ria Melati sangat antusias menggendong anak keduanya yang lahir 20 Mei 2013 lalu. Usai pembacaan doa bersama dan barzanji, seluruh yang hadir menikmati hidangan sederhana. Yang utama sesuai dengan ajaran Islam, setiap aqiqah di-
siapkan 2 kambing untuk bayi laki-laki. Usai perayaan yang berakhir tengah hari kemarin, Paryadi didampingi Ria Melati yang menggendong anak keduanya mengatakan, anak kedua yang kali ini tak lain adalah tambahan amanah dari Allah terhadap keduanya. Sebuah kepercaya-
an oleh Allah yang dititipkan kepadanya untuk menjadikan anak kedua dan pertamanya diarahkan sesuai dengan jalan yang telah ditentukan oleh syariah. “Alhamdulillah, kembali kami diberikan amanah sekaligus anugerah oleh Allah. Anak kedua kembali lakilaki,” ujarnya. o CMYK
CMYK
Wakil Walikota Pontianak Gelar Aqiqah Anak Kedua
Hubungi dealer TVS terdekat atau SMS : TVS Pontianak
: 0853 9320 2778
TVS Rasau
: 0853 9355 5508
TVS Singkawang
: 0823 5178 4446
TVS Ketapang
: 0852 4594 6118
TVS Sintang
: 0812 5746 6666
TVS BM Sintang
: 0852 5260 1948
TVS Pinoh
: 0813 4557 8321
TVS Putussibau
: 0821 5125 9567
TVS Anugrah Sekadau
: 0813 4540 2238
TVS Merdeka Motor PTK
: 0821 5030 6989
TVS Tepuai
: 0813 4528 6562
Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune
Selasa, 2 Juli 2013
Tolak Dukungan Terhadap SMS
Warga Pentek dan Sekabuk Datangi KPU Sampaikan Aspirasi Warga Desa Sekabuk dan Desa Pentek menyampaikan aspirasi terkait penolakan dukungan terhadap pasangan Indefenden calon bupati dan wakil bupati, Sunandar dan Martinus ke KPU. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune
Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Puluhan warga Desa Pentek dan Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang, Senin (1/7), kemarin, mendatangi Kantor KPU Kabupaten Pontianak, menyampaikan penolakan terhadap dukungan pasangan indefenden calon bupati dan wakil bupati Sunandar dan Martinus. Dimana warga tersebut mengeluhkan tanda tangan dan kartu keluarga mereka dicatut. Hal tersebut diketahui setelah pihak PPS Kecamatan Sadaniang melakukan. Pendataan terhadap
bukti dukungan kepada pasangan yang berslogan “SMS” Sunandar, Martinus Sukses . “Kami warga Desa Sekabuk mendukung pelaksanaan pemilukada bupati dan wakil bupati Pontianak. Apalagi 6 pasangan calon yang mendaftar merupakan putra terbaik Indonesia di Kabupaten Pontianak. Tapi disayangkan pasangan Sunandar dan Martinusn melakukan hal yang seharusnya tidak terjadi,” kata Rusli, perwakilan warga Sekabuk. Dimana pasangan Sunandar dan Martinus dinilai warga telah menyalahgunakan indentitas warga tanpa sepengetahuan warga
Sambut HUT RI ke 68
Camat Pinyuh Gelar Penilaian Kinerja Perangkat Desa Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Memotivasi dan meningkatkan kinerja aparatur perangkat desa dan kelurahan se Kecamatan Sungai Pinyuh. Camat Sungai Pinyuh, Syamsul Rizal, mengatakan akan menggelar penilaian penyelenggaraan kinerja perangkat desa dan kelurahan. “Kegiatan ini, dalam rangka memperingati HUT RI ke 68 tahun 2013. Untuk itu, kita menyarankan aparatur desa dan kelurahan mempersiapkan segala data dan perlengkapan administrasi desa,” kata Syamsul Rizal. Lanjutnya lagi, penilaian meliputi tupoksi sekretaris desa, sekretaris lurah, Kasi Pemerintah, Kasi Ekbang dan Kasi Kemasyarakatan Desa/Kelurahan. “Kita menyediakan trophy dari juara I sampai juara harapan III dan piagam penghargaan pada 17 Agustus 2013 nanti. Dan kegiatan ini tidak lain dalam rangka memotivasi kinerja aparatur desa dan
FOTO: Johan W / Borneo Tribune
Syamsul Rizal kelurahan,” katanya. Selain itu, pihak kecamatan juga menggelar berbagai kegiatan lainnya seperti lomba 10 Program Pokok PKK di 8 Desa dan 1 Kelurahan, serta lomb gerak jalan tingkat SD, SMP dan SMA yang akan dilaksanakan 15 Agustus. “Saya berharap aparatur desa dan kelurahan bisa terus meningkatkan kinerjanya, sehingga tujuan utama pelayanan masyarakat bisa tercapai,” katanya. o
KK, serta pemalsuan tanda tangan dukungan pada kolom dukungan dan cap jempol warga. “Kami warga Desa Sekabuk Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati tahun 2013, tidak dicemari kecurangan, penyimpangan dan pemalsuan. Maka kami meminta KPU membersihkan kotoran-kotoran pada pemilukada,” katanya. Hal serupa juga disampaikan perwakilan Desa Pentek, Manaf, mengatakan berapa warga Desa Pentek yang ada datang ke KPU, juga menolak dukungan terhadap pasangan SMS. “Kami sangat keberatan tanda tangan dan bahkan KK kami digunakan untuk memberikan dukungan,” katanya. Sedangkan Ketua KPU Kabupaten Pontianak, Munir Putra, menanggapi aspirasi warga tersebut, mengatakan pihaknya terbuka menerima aspirasi warga dan menjelaskan bahwa, pemalsuan tanda tangan dan cap jempol bukanlah rana KPU, dikarenakan pihak KPU hanya menerima jumlah dukungan dari pasangan balon bupati dan wakil bupati dari tim kampanye balon bupati dan wakil bupati. Sedangkan jumlah dukungan telah dilakukan verifikasi pihak PPS di lapangan. “Siapa yang menolak dukungan bisa mengisi formulir penolakan dukungan, melalui PPS yang telah melakukan verifikasi faktual di lapangan,” katanya. o
5
Polisi Terus Tingkatkan Kemitraan Bersama Masyarakat
Johan Wahyudi Borneo Tribune, Mempawah Polres Pontianak menggelar upacara memperingati HUT Bhayangkara ke - 67 di halaman Mapolres, Senin (1/ 7), kemarin, yang dipimpin langsung Kapolres Pontianak, Hady Purwanto. Dimana HUT Bhayangkara tahun ini bertema “Sinergitas Kemitraan dan Anti KKN, Wujudkan Pelayanan Prima, Gakum, Kamdagri Mantap Sukseskan Pemilu 2014”. Kapolres Pontianak, Hady Purwanto, yang membacakan amanat Kapolri Jenderal Timur Pradopo berharap Polri mengoptimalkan kemampuan dan mengembangkan polmas dengan kemitraan masyarakat.
“Diharapkan melalui pendekatan polmas masyarakat dapat ikut berpartipasi sekaligus dapat bersinergi dengan masyarakat,” katanya. Selain itu, Kapolri juga menegaskan untuk melanjutkan reformasi di jajaran Polri melalui pelayanan prima anti KKN. Semua pimpinan Polri di semua level untuk meningkatkan soliditas dengan TNI, serta selalu mewaspadai munculnya dan berkembangkannya paham paham radikal anti toleransi. Paham yang berpotensi menimbulkan benturan benturan sosial di masyarakat. “Paham radikal harus dipantau dan diwaspadai. Polisi harus melakukan deteksi dini mengantisipasi potensi gangguan keamanan masyarakat,” katanya. o
Tumpeng Kapolres Pontianak, Hady Purwanto, menyerahkan tumpeng kepada anggota tertua Polres Pontianak, Kasubag Humas Polres Pontianak, Syamsudin. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune
Bengkayang Borneo Tribune
Selasa, 2 Juli 2013
6
Daftar DCS Anggota Legislatif 2014
Belum Ada Tanggapan dan Masukan dari Masyarakat Rudi Borneo Tribune, Singkawang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Singkawang tidak menerima tanggapan ataupun masukan sama sekali dari masyarakat terkait nama-nama Caleg yang diusung partai politik peserta Pemilu 2014. Ketua KPU Kota Singkawang, Ramdan menyebutkan masa memberikan tanggapan dan masukan dari masyarakat dilaksanakan pada 14-27 Juni. Namun hingga batas waktunya, tidak ada satu pun yang masuk ke KPU. Sesuai dengan amanat UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota Legislatif, KPU diwajibkan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memberi tanggapan terhadap Daftar Calon Sementa-
ra (DCS) anggota legislatif. Tanggapan diberikan pasca KPU mengumumkan DCS ke masyarakat. Pada masa tahapan ini (menerima tanggapan dan masukan), merupakan salah satu proses verifikasi. Dimana tanggapan dan masukan dari masyarakat yang masuk ke KPU disertai bukti kuat, selanjutnya ditindaklanjuti oleh penyelenggara Pemilu serta Partai Politik atas nama Caleg yang ada. Ramdan juga mengingatkan, sesuai dengan Surat Edaran KPU Nomor 229 Tahun 2013 tentang petunjuk teknis pencalonan Anggota Legislatif. Khusus caleg yang saat ini masih duduk di kursi dewan, ataupun menjabat sebagai PNS. Pada tahapan yang dimulai pada 26 Juli sampai dengan 1 Agustus, dikatakan Ramdan, jika tidak menyerahkan surat keputusan
pemberhentian atau surat keterangan bahwa surat pemberhentian yang bersangkutan sedang diproses bagi PNS atau surat keterangan Sekwan bahwa pemberhentian yang bersangkutan sebagai anggota dewan tidak diserahkan ke KPU. “Maka calon yang bersangkutan tidak memenuhi syarat dan tidak bisa diganti,” ungkapnya. Perlu diketahui, kata Ramdan, dalam Pemilu Legislatif 2014 nanti, anggota dewan periode sekarang, yang berjumlah 25 orang, banyak diantaranya maju kembali untuk mencalonkan diri. Sehingga mereka sesuai aturan, harus menyerahkan surat pemberhentian atau surat keterangan dari Sekwan yang bersangkutan sedang dalam proses pemberhentian pada masa waktu yang telah ditetapkan KPU. o
Kondisi PLN Bengkayang Normal Menjelang Puasa Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Perusahaan Listrik Negara di Kabupaten Bengkayang dalam waktu satu bulan melakukan perawatan terhadap mesin pembangkitnya. Perawatan tersebut dilakukan untuk menyambut puasa bulan Ramadan yang akan dimulai pada minggu kedua bulan Juli ini. Menejer PLN Bengkayang, Sulaiman mengatakan, perawatan tersebut dilakukan juga terkait karena ada kerusakan pada salah satu mesin yang dimiliki. Akibat perawatan dan rusaknya satu mesin, menejemen PLN Bengkayang
terpaksa memberlakukan pemadaman bergilir. “Pemadaman bergilir itu kita lakukan dalam kurun waktu setengah bulan,” kata Sulaiman saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (1/7). Sulaiman menambahkan, terhitung sejak tanggal satu kemarin, pasokan daya ke pelanggan untuk Bengkayang mulai normal. Pemadaman tidak dilakukan kembali, kalaupun ada pemadaman dimungkikan karena gangguan secara teknis. “Mesin kita semuanya telah beroperasi, jadi semenjak kemarin tidak ada lagi pemadaman bergilir di Bengkayang,” jelas Sulaiman. Sulaiman menga-
takan, ada beberapa mesin yang beroperasi tidak maksimal seperti pembangkit tenaga air Riam Merasap di Kecamatan 17. “Merasap lagi kekeringan air, jadi mesin beroperasi tidak maksimal,” kata Sulaiman. Karena kerja mesin di Merasap yang tidak maksimal tersebut,mesin- mesin Bengkayang harus menyuplai tenaga hingga ke Ledo dan sebagian Sanggau Ledo. “Kalau normal, Merasap yang menyuplai ke Ledo dan sebagai pelanggan di Sanggau Ledo, karena air yang kering itu, akibatnya suplay daya dilakukan oleh mesin yang ada di Bengkayang,” terang Sulaiman lagi. o
Festival Band, SMA Borneo Gunakan Seragam
Festival Band///Mujidi
Mujidi Borneo Tribune, Bengkayang Pelajar SMA Borneo Kabupaten Bengkayang yang mengikute festival band tingkat pelajar se Kabupaten Bengkayang Sabtu (29/6) tidak meninggalkan identitasnya sebagai pelajar.Wujudnya dengan
menggunakan baju seragam sekolah saat tampil di hadapan para dewan juri dan para penonton lainnya. Dalam festival band tersebut, group band SMA Borneo harus bersaing dengan beberapa group band lain yang para personilnya juga para pelajar. Penampilan group band SMA Borneo mencuri para hati dewan
juri dan penonton yang kemudian dinobatkan sebagai juara dua. SMA Borneo kalah bersaing dari SMAN 3 Bengkayang yang juga tampil luar biasa. “Kami sangat beryukur Bang, kami menang, kami bangga karena bisa mengharumkan nama sekolah kami,” kata Joni Iskandar, Vokali Group Band SMA Borneo. Dengan kemenangan yang diperoleh, Joni berserta tiga rekannya memperoleh piala dan uang pembinaan sebesar Sembilan ratus ribu rupiah. Lagu yang dibawakan Joni beserta rekan adalah satu lagu pajak sebagai lagu wajib dan dua lagu bebas. “Kami tampil apa adanya, kami sudah sangat bersyukur bisa meraih juara dua,” ungkap Joni lagi. o
Landak-Sanggau
Selasa, 2 Juli 2013
Borneo T Tribune
7
Sekda Sanggau, C. Aspandi Pensiun
AL Leysandri Duduki Jabatan Plt Sekda Sanggau Tepat 1 Juli 2013, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sanggau, Cornelis Aspandi mengakhiri masa dinasnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau. Pensiunnya Sekda Kabupaten Sanggau dilaksanakan upacara pelepasan oleh Bupati Sanggau, H. Setiman H. Sudin, Senin (1/7) di halaman Kantor Bupati Sanggau. Dengan pensiunnya C. Aspandi sebagai Sekda Sanggau, posisinya sekarang digantikan oleh pejabat Pelaksana Tugas (Plt) AL Leysandri yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten I Setda Sanggau. Ketika ditemui usai upacara pelepasan, C. Aspandi mengatakan setelah 35 tahun mengabdi sebagai PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau, dirinya pun akan memanfaatkan waktu pensiunnya dengan beristirahat di rumah dengan melakukan kegiatan berkebun yang dimilikinya, yakni kebun karet yang luasnya sekitar dua hektar. Pria kelahiran 10 Juni 1953, Lape Kabupaten Sanggau ini memulai karirnya diangkat menjadi PNS sejak Maret 1978 hingga 1 Juni 2013. Banyak suka duka yang dilewati saat itu. Kariernya bermula pada golongan IIB sebagai staf di kantor Camat Jangkang pada tahun 1979-1983. Setelah itu mengikuti pendidikan di IP Jakarta mulai 1983-1988 dan ditugaskan kembali ke Pemda Tingkat II Sanggau di bagian pemerintahan. Kemudian mutasi ke bagian pembangunan dan diangkat sebagai Kepala Bagian (Kabag) Organisasi dan Tata Laksana pada tahun 1989. Setelah itu menjabat sebagai Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Sanggau pada tahun
”Apabila ada tugas-tugas yang masih kurang saya minta maaf yang sebesar-besarnya,” tuturnya. Untuk Plt Sekda yang baru nanti, Aspandi berpesan nantinya akan menghadapi perubahan anggaran,
untuk dapat lebih meningkatkan profesional dan kejujuran, karena melayani masyarakat luas yang semakin hari semakin membutuhkan pelayanan pemerintah. Hal itu merupakan suatu yang tidak bisa diabaikan.
Ratna Sari Borneo Tribune, Sanggau
C. Aspandi 2002-2004. Setelah itu menjabat sebagai Kepala BKD Kabupaten Sanggau sejak 2004-2008 dan menjadi Plt Sekda Sanggau sejak Agustus 2008-Februari 2009 dan definitif sejak 2009 hingga 1 Juli 2013. Aspandi menuturkan, tugas inti menjadi Sekda yakni mengkoordinir seluruh SKPD dalam membantu tugas-tugas Bupati dan memimpin menyusun yang menjadi kebijakan Bupati. Namun, kendala yang dihadapi selama menjadi Sekda, menurutnya tidak ada. Artinya, SKPD ini harus bagaimana mengemas kebutuhan masyarakat dan dimasyarakatkan dan itu yang hingga kini masih keteteran. Sehingga apapun kebutuhan masyarakat terkait dengan SKPD itu harus cepat direspon. Menurutnya, jam kerja seorang Sekda memang sangat padat, apabila tidak tekun atau betah menghadapi suatu kerjaan itu memang menjadi suatu kendala. Bahkan, kerjaan pun dibawa pulang ke rumah. “Memang setumpuk kertas yang masuk itu paling enak dari pada beberapa saja,” ujarnya. Namun, dengan jam kerja yang tinggi, tapi waktu untuk bersama keluarga masih bisa diatur. “Saya salut sama Bupati, walaupun tetap berada di lapangan tapi semua kerjaan terselesaikan. Beliau percaya dengan kami,” ungkapnya. Aspandi pun berpesan kepada seluruh PNS di lingkungan Pemkab Sanggau
lakukan sosialiasi perda yang pernah ditetapkan oleh Pemda Sanggau dan tidak kalah pentingnya sebagai ketua panitia penugasan jalan Simpang Tanjung-Sosok supaya tahap kedua pengerjaan dapat diperta-
hankan dan dilancarkan, karena itu diharapkan masyarakat luas dapat diselesaikan. Namun, ketika disinggung setelah pensiun apakah akan masuk ke dunia politik atau tidak? Aspandi menegaskan bahwa dirinya tidak berminat untuk berpolitik. “Kita netral saja, tidak usah mem-
bedakan-bedakan, kalau kita netral bisa bebas bicara dengan siapa saja. Yang kita pikirkan apa kemajuankemajuan yang bisa kita kerjakan. Kalau politik ini ‘kan susah. Kalau sudah masuk satu organiasasi ini pasti kontra dengan yang lainnya. Saya tidak berminat masuk politik,” pungkasnya.
Kekurangan Polisi Bisa Terbantu dengan Dukungan Masyarakat Borneo Tribune, Ngabang Kapolres Landak AKBP Victor Hotma Sihombing, berharap seiring dengan usia Polri yang berumur 67 tahun tersebut, jajaran Polres Landak bisa memberikan pelayanan, perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat lebih optimal lagi. “Demikian juga kerjasama dan sinergisitas antara kepolisian dengan seluruh komponen masyarakat khususnya di Landak dapat terjalin lebih baik lagi, sehingga kita bisa bersama-
sama menciptakan kamtibmas di wilayah kita agar lebih kondusif lagi,” harapnya kepada sejumlah wartawan ( 1/7). Dengan kesadaran dengan kekuatan yang ada, untuk saat ini jumlah personil di Polres Landak masih sangat kurang bila dibandingkan dengan kebutuhan pelayanan. Kekurangan personil yang terjadi di Polres Landak di bawah 50 persen dari standar yang ada. “ Dan diharapkan dengan kurangnya personil Polres tersebut da-
Kapolres Landak AKBP Hotma Victor Sihombing meniup lilin Ultah Bhayangkara ke-67, didampingi istri dan Perwira di Balai Kemitraan Polres Landak. FOTO Ya’ Syahdan/ Borneo Tribune PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR
1
TAHUN 2013
TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN PENGATURANNYA KEPADA DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 11 (1)
(2)
(3)
Bupati melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap urusan Pemerintahan Kabupaten yang pengaturannya diserahkan kepada Desa. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat didelegasikan kepada Camat yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggara masingmasing urusan pemerintah yang pengaturannya diserahkan kepada desa harus membuat pedoman dan/atau petunjuk teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BAB VII
pat tercukupi dengan dukungan dari masyarakat. Artinya, masalah Kamtibmas juga merupakan tanggung jawab masyarakat, bukan hanya polisi semata,” ujarnya. Dukungan dari masyarakat itu bisa saja berupa pemberian informasi apabila terjadi tindak pidana di wilayah ma-
syarakat kepada polisi. “Dengan informasi yang diberikan itu, kami tentunya dapat bekerja dan menuntaskan kasus-kasus yang ada. Apalagi selama ini kami minim untuk mendapatkan informasi atau saksi dari masyarakat, sehingga beberapa kasus yang ada seperti pencurian dengan pemberatan (curat), untuk
pengungkapannya masih belum begitu optimal,” ungkapnya. Bertepatan dengan peringatan HUT Bhayangkara inipun, sebanyak 42 personil Polres Landak dinaikan pangkat satu tingkat. Mereka terdiri dari 2 orang perwira menengah yakni Kabag Ops dan Kabagren. Selebihnya, ada personil yang naik pangkat dari Ipda ke Iptu dan dari Brigadir sekitar 30 personil. Selain itu, diberikan juga penghargaan kepada dua personil Polres Landak yang berhasil mengungkap kasus gula illegal yang ada di Landak. Pada kesempatan itupun, Sekda Landak memberikan sertifikat kepada tiga orang ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok belajar di Desa Tebedak Kecamatan Ngabang. Kegiatan ibu-ibu belajar tersebut dalam rangka pemberantasan buta aksara yang diprakarsai Polsek Ngabang. Selain itu diberikan juga bingkisan kepada para purnawirawan Polres Landak dan warakawuri Polres Landak. (Kiriman Ya’ Syahdan)
MUI Kalbar Dorong Gerakan Ekonomi Yusriadi Borneo Tribune, Pontianak
KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar semua orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sekadau.
Ditetapkan di Sekadau pada tanggal 14 Januari 2013.
BUPATI SEKADAU TTD SIMON PETRUS Diundangkan di Sekadau pada tanggal 21 Januari 2013 Sekretris Daerah Kabupaten Sekadau TTD YOHANES JHON Lembaran Daerah Kabupaten Sekadau Tahun 2013 Nomor 1 Salinan Sah Sesuai Dengan Aslinya Kebag. Hukum dan HAM Setda Kabupaten Sekadau
LAMPIRAN
:
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN YANG PENGATURANNYA DISERAHKAN KEPADA DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SEKADAU.
RINCIAN URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN YANG PENGATURANNYADISERAHKAN KEPADA DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SEKADAU
1. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan a. memfasilitasi penyediaan dan atau informasi ketersediaan lahan untuk pembangunan TK, SD, SLTP, SLTA; b. pemberikan informasi dan memfasilitasi ketersediaan bahan belajar, tempat belajar dan fasilitasi lain bagi pendidikan luar sekolah/Pendidikan Non Formal dan In Formal (PNFI); c. membina dan mengevaluasi penyelenggara berbagai kursus-kursus keterampilan; d. Membina Taman Bacaan Masyarakat (TBM) pada pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM); e. pendataan siswa untuk Wajar 9 Tahun; f. pembinaan dan pengawasan Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUDNI); g. pendataan warga buta huruf/aksara; h. membimbing dan Memfasilitasi masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai agama; i. mengevaluasi peningkatan iman dan taqwa masyarakat dengan menggunakan model kuantitatif; j. berkoordinasi dengan pihak terkait yang memiliki kapasitas maupun otoritas formal di bidang pendidikan.
BERSAMBUNG………
Majelis Ulama aIndonesia (MUI) Kalimantan Barat mendorong gerakan ekonomi ummat berbasis syariah. Potensi ekonomi umat Islam sangat besar, namun belum diberdayakan. Demikian terungkap dalam acara ta’aruf dan rapat kerja daerah (Rakerda) MUI Kalbar di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, Sabtu (29/6). Ta’aruf dihadiri sejumlah pengurus harian MUI Provinsi Kalbar, dan beberapa utusan dari MUI Kabupaten/ Kota. Dalam pembahasan di komisi program kerja, yang dipandu Drs. Basri HAR dan Dr. Ismail Ruslan, sejumlah peserta mengharapkan agar sumber-sumber ekonomi umat bisa digerakkan melalui ekonomi syariah. BMT yang selama ini berkembang di tengah masyarakat, belum menunjukkan perkembangan yang mengembirakan, setidaknya perkembangannya tidak pesat. Umat Islam di Kalbar secara belum tertarik untuk mengembangkan lembaga ekonomi ini. Selain soal ekonomi, dalam program kerja juga disebutkan rencana pembuatan peta dakwah. Peta ini dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun rencana dakwah dan menyatukan pandangan tentang kegiatan dakwah. Dengan demikian, dakwah bisa dilakukan secara sistematis dan tidak ada tumpang tindih antara satu lembaga dakwah dengan lembaga dakwah yang lain. Bidang lain yang juga dibahas dalam program kerja
Sebagian dari peserta kegiatan Ta’aruf dan Rakerda MUI Kalbar sedang menyanyikan lagu Indonesia Raya pada acara penutupan, Sabtu (29/6) di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar. FOTO Dok. MUI
M.Zeet Hamdy Assovie sedang menyalami Hj. Mursinah, salah satu pengurus MUI Kalbar, usai membuka kegiatan Ta’aruf dan Rakerda MUI Kalbar. FOTO Dok. MUI adalah soal sertifikasi dan an masjid raya Mujadidin jaminan produk halal, serta Pontianak. Masjid yang daperlindungan konsumen lam proses pembangunan itu muslim di Kalbar, penguatan memerlukan dana sekitar kerukunan intern dan antar Rp106 M, sedangkan dana umat beragama, pelatihan yang terhimpun baru Rp57 M. “Masih kurang 49 M,” kadan penelitian, serta petanya. ngembangan akhlak. Selain itu, disinggung juga Sebelumnya, saat membuka acara, Sekda Kalbar tentang status masjid ini. H.M. Zeet Hamdy Assovie, Masjid ini menurutnya adamengingatkan potensi ekono- lah masjid binaan provinsi, karena itu maka masjid ini mi umat yang sangat besar. M. Zeet juga mengharap- adalah milik umat Islam di kan agar MUI memberikan Kalbar, dan harus diperhatiperhatian pada pembangun- kan seluruh umat Islam.
cmyk
IKLan Selasa, 2 Juli 2013
Borneo Tribune
8
Selasa, 2 Juli 2013
Sintang-Melawi
Borneo T Tribune
9
HUT Bhayangkara Polri Ke-67
Zulkarnaen Siregar: Masyarakat Dukung Reformasi Polri Andry Borneo Tribune, Pontianak
ANGGOTA DPRD Provinsi Kalbar, Zulkarnaen Siregar, SH memberikan apresiasi sekaligus mendukung beragam upaya serta langkah Polri dalam melakukan reformasi di tubuh Polri. Hal itu penting demi peningkatan kinerja serta profesionalisme Polri sebagai bhayangkara negara sebagai pelindung, pengayom serta pelayan bagi masyarakat di seantero negeri. “Pada HUT Polri yang ke-67 ini, saya memberikan apresiasi sekaligus mendukung upaya reformasi yang dilakukan di tubuh Polri sehingga ke depan diharapkan korps bhayangkara dapat terus meningkatkan kinerja serta profesionalismenya dalam melindungi, mengayomi serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyara-
kat,” ujar Zulkarnaen Siregar, di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Senin (1/ 7). Di HUT Polri ke-67 ini, wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Kota Pontianak ini juga menyikapi maraknya kasus pengrusakan beragam aset Polri di berbagai daerah di seantero Indonesia yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang boleh jadi merasa tidak puas dengan kebijakan maupun perilaku oknum Polri yang bertugas di lapangan. “Apapun alasannya, saya mengutuk keras segala bentuk kekerasan serta tindakan anarkisme yang dilakukan oleh oknum masyarakat terhadap aset-aset yang dimiliki Polri di seluruh Indonesia. Karena aset yang dimiliki oleh Polri itu adalah aset negara yang dibeli dengan menggunakan uang negara yang notabene adalah uang rakyat itu sendiri,” tegasnya.
Legislator Partai Golkar itu berpendapat, apabila masyarakat tidak setuju dengan kebijakan Polri maupun tidak puas dengan segala tindakan yang dilakukan oleh oknum Polri, maka sejatinya hal tersebut dikomunikasikan dengan pimpinan Polri diberbagai tingkatan berdasarkan hirarki di jajaran kepolisian. “Seiring bertambahnya usia Polri yang telah menginjak 67 tahun dalam menunaikan tugas dan tanggungjawabnya sebagai bhayangkara negara, kita juga terus mengharapkan supaya Polri dapat terus meningkatkan kinerja dalam melindungi, mengayomi serta melayani masyarakat. Termasuk berbagai laporan yang disampaikan oleh masyarakat supaya jangan dipetieskan, melainkan perlu ditanggapi secara proporsional,” harap Zulkarnaen Siregar. Meski demikian,
sambung dia, tidak harus pula semua laporan maupun kejadian yang masuk ke Polisi harus diselesaikan melalui jalur hukum, melainkan Polisi bisa melakukan mediasi terkait upaya penyelesaian persoalan tersebut dengan menempuh jalur kekeluargaan. “Tidak harus semua laporan maupun kejadian yang masuk ke Polisi diproses secara hukum. Namun tentu apabila persoalan itu masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan, maka sebaiknya persoalan itu diselesaikan secara kekeluargaan. Karena menyelesaikan persoalan secara hukum juga memerlukan biaya serta waktu yang tidak sedikit,” ucapnya. Oleh karena itu, dirinya mengharapkan supaya Kapolda Kalbar, Brigjen. Pol. Tugas Dwi Aprianto beserta jajarannya bisa bersikap adil dan bijaksana dalam menyikapi beragam reaksi maupun
Zulkarnaen Siregar Anggota DPRD Provinsi Kalbar Foto Istimewa
sikap yang dilakukan oleh masyarakat terkait kinerja Polri di masa mendatang. “Sekali lagi saya tegaskan bahwa apapun alasannya masyarakat tidak dibenarkan melakukan aksi main hakim sendiri. Yakni dengan cara melakukan pengrusakan maupun segala
bentuk tindakan anarkis dengan merusak beragam aset milik Polri di seluruh Indonesia, termasuk di seluruh Kalbar. Sejatinya apabila ada ketidakpuasaan dari masyarakat terhadap kebijakan maupun kinerja Polri, maka sebaiknya masyarakat melaporkan hal tersebut kepada
pimpinan Polri sesuai dengan hirarki di jajaran kepolisian. Dan apabila laporan yang disampaikan masyarakat itu benar adanya, maka pimpinan Polri harus memberikan sanksi tegas sesuai dengan kesalahan anak buahnya berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,” lugasnya.
Tarif Angkutan Umum Melawi Naik 10 Persen KENAIKAN harga BBM bersubsidi oleh Pemerintah Pusat mulai berdampak pada kenaikan tarif angkutan umum di Kabupaten Sintang. Mulai dari angkutan darat maupun sungai. Bahkan beberapa diantaranya langsung menaikan tarif begitu kenaikan harga BBM
diumumkan. Sejumlah bus antarkota dalam provinsi (AKDP) juga sudah mulai menaikan tarif. Besaran kenaikan tarif tersebut berkisar 20 persen. Dimana tarif bus Nanga Pinoh-Pontianak yang biasanya hanya Rp 115 ribu sampai Rp 120 ribu, kini naik menjadi Rp 145 ribu untuk sekali keberangkatan. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
“
Akhirnya disepakati bahwa kenaikan tarif diperbolehkan. Asal jangan lebih dari 22 persen. Tapi ternyata usulan dari para pengusaha sebagian besar justru lebih kecil dari angka tersebut Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Melawi, Hinduansyah di
“
Eko Susilo Borneo Tribune, Nanga Pinoh
ruang kerjanya, Senin (1/ 7) mengungkapkan, untuk AKDP hal tersebut
menjadi kewenangan Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar. “Kalau kita hanya mengatur yang lokal saja, seperti trayek ke pedalaman dan antarkecamatan,” jelasnya. Hinduansyah menuturkan, dirinya baru saja melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha angkutan umum di Kabupaten Melawi yang juga akan meminta
kenaikan tarif untuk setiap jalur trayek. Dalam pertemuan tersebut juga dibahas besaran tarif baru yang lebih tinggi dari tarif sebelumnya, mengingat harga BBM juga mengalami kenaikan. “Akhirnya disepakati bahwa kenaikan tarif diperbolehkan. Asal jangan lebih dari 22 persen. Tapi ternyata usulan dari para pengusaha sebagian besar justru lebih kecil dari angka tersebut,” terangnya. Seperti bus jurusan Nanga Pinoh-Kota Baru, tarif awalnya Rp 55 ribu, naik Rp 5 ribu menjadi Rp 60 ribu. Sedangkan untuk Nanga PinohSokan dari Rp 85 ribu menjadi Rp 90 ribu. Kenaikan tarif ini sendiri rata-rata berkisar 10 persen. “Juga untuk jalur air seperti longboat dari Nanga Pinoh ke Nanga Kayan, dari Rp 55 ribu menjadi Rp 60 ribu. Termasuk sejumlah trayek-trayek yang menuju wilayah perhuluan, rata-rata kenaikannya sebesar Rp 5 ribu,” ungkapnya. Hinduansyah menyebut, pihaknya akan membuat Peraturan
Bupati yang mengatur tarif angkutan umum yang terbaru. Sedangkan untuk langkah sosialisasi awal, instansinya akan lebih dulu membuat surat edaran. “Kebanyakan memang ada yang sudah naik sebelum munculnya Perbup. Namun sepanjang tidak ada komplain dari masyarakat, apalagi memang harga BBM naik juga maka hal ini kita maklumi. Yang penting tak melebihi batas atas,” tegasnya. Kenaikan tarif untuk angkutan umum tersebut akan diberlakukan untuk trayek regular. Sedangkan untuk angkutan lebaran, biasanya ditetapkan tuislag yang berbeda. Namun, kata Hinduansyah, di Melawi jarang ada angkutan yang melakukan kenaikan tarif saat menjelang lebaran. “Kalau naik melebihi ketentuan nantinya bisa kita tegur. Bahkan sanksinya bisa sampai pencabutan izin trayek. Tapi di Melawi pas lebaran, tarif angkutan umumnya tetap. Karena lonjakan penumpangnya tak terlalu tinggi, paling hanya penambahan armada saja,” pungkasnya.
“Metode Efektif Atasi Diabetes Hingga Tuntas”
PENGOBATAN SINSHE TCM YANG MANJUR, SATU-SATUNYA DI PONTIANAK Hongkong Medistra TCM Pontianak, Pengobatan dengan Metode TCM (Traditional Chinese Medicine) yang ternama, merupakan gabungan dari pengobatan, penelitian TCM, pencegahan penyakit kronis dan terapi penyembuhan. Didukung oleh konsultan Sinshe ahli TCM ternama dari Tiongkok yang sudah sangat berpengalaman; memanfaatkan resep TCM dan teknologi tinggi yang menghasilkan obat tradisional efektif, dengan system diagnose TCM yang tepat, obat tradisional terkini dari Tiongkok dan pengobatan elektroterapi, titik nadi, akupuntur, tuina, terapi lainnya, sangat efektif, khususnya bagi pasien yang menderita penyakit kronis. Waspadalah! jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat tajam, diprediksi ada jutaan orang terkena diabetes. jika tidak diobati sedini mungkin secara tepat dan efektif, beresiko merusak organ penting tubuh lain seperti: hati, paru-paru, ginjal, limpa, reproduksi, dan sistem syaraf, juga bisa menyebabkan uremia. Itulah sebabnya data WHO terkini menyatakan persentase angka kelumpuhan maupun kematian akibat penyakit diabetes dan berbagai macam komplikasi menakutkan ini terus meningkat pesat. Untuk mengatasi penyakit diabetes dan komplikasinya, Hongkong
Medistra TCM (Traditional Chinese Medicine) yang terdepan yakni “Bai Wei Hu Yi Liao Fa” mengatasi penyakit dengan ramuan herbal yang disesuaikan jenis dan kondisi penyakit penderita, dihasilkan dari 33 jenis obat berharga ditambah 28 jenis obat organik, daya serap obat sangat tinggi, rata-rata penderita diabetes setelah diobati sekitar 5-10 hari, gula darah menurun, gejala seperti kaki tangan kesemutan, seluruh badan tidak bertenaga, insomnia, dll berkurang secara nyata. Rata-rata setelah 40-60 hari, gula darah stabil, gejala komplikasi menghilang, daya tahan tubuh meningkat, keseluruhan tubuh membaik, sebagian pasien bisa berhenti konsumsi obat, fungsi insulin dan system sekresi normal kembali, fungsi reproduksi pria kembali normal, sudah bisa kembali merasakan kehidupan sehat yang normal. Sudah banyak penderita merasakan khasiat mujarabnya, tidak ada efek samping, tidak menimbulkan ketergantungan, tidak berpengaruh penderita menderita 10-20 tahun, kondisi penyakit parah/ringan, setelah diobati bisa menurunkan gula darah dan gula kencing hingga normal dan seimbang, sesudah diatasi hingga keakar-akarnya tidak mudah kambuh.
Untuk Konsultan & Pengobatan Hubungi :
HONGKONG MEDISTRA TCM Jl. H. Agus Salim No. 126 Pontianak - Kalimantan Barat Telp. (0561) 733268 HP. 0821 5279 7888 Hari Senin - Sabtu Buka Jam 09.00 s/d 17.00 WIB Minggu & Libur Besar Jam 09.00 s/d 13.00 WIB
cmyk
IKLan Selasa, 2 Juli 2013
Borneo Tribune
10
Teras Borneo T Tribune
Selasa, 2 Juli 2013
11
Gardu Kalbar dan Pestani Diperingati Bersamaan
Pestani Gagasan Jenderal Moeldoko Andika Lay Borneo Tribune, Pontianak
TANAM POHON Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Ridwan menanam Pohon dalam rangkain peringatan Pestani dan Pertasi Kencana di halaman Audit Untan Pontianak. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
PESTA Petani Indonesia (Pestani) yang gelar ini merupakan gagasan Pangdam XII Tanjungpura Pertama pasca likuidasi yang pada waktu itu dijabat oleh Mayjen TNI Moeldoko dan sekarang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. “Jenderal TNI Moeldoko berkeinginan agar kita semua menghargai profesi petani dan mengajak semua pihak untuk senantiasa mencintai pertanian,” kata Mayjen TNI Ridwan, Senin (1/7) pada peringatan Pestani yang dirangkainakan dengan peringatan Gerakan Terpadu Kalbar (Gardu Kalbar) yang sekaligus memperingati Hari Krida Pertanian, di Audit Untan. Dikatakan oleh Pangdam sektor pertanian merupakan tulang punggung pereko-
Radakng, Jantung Kebudayaan Dayak Kalbar, khususnya Rumah Budaya Dayak yaitu Radakng atau Rumah betang di Jalan Sutan Syahrir Pontianak yang akan diresmikan hari ini, Selasa (2/7). Ditemui di Pendopo, Minggu (1/7), Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH menuturkan Radakng (sebutan rumah betang dalam bahasa Dayak Kanayatn) sesungguhnya merupakan jantung kebudayaan Dayak. “Kehangatan komunitas di rumah Radakng tercermin dari keterlibatan seluruh warga, apabila ada acara yang dilakukan oleh sebuah keluarga di Radakng. Didalam kehidupan sehari-hari, di Radakng ada tempat yang terbuka. Ditempat inilah, digunakan para pemuka suku Dayak belajar kepada tetua mereka,” kenangnya. Bahkan, lanjut Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kalbar ini, disitulah sejarah lisan, tradisi dan filsafat
hidup dan berbagai kebijaksanaan tradisonal (tradisional wisdom) dan pengetahuan asli (Indigenous Knowledge) manusia Dayak yang terkandung sejumlah cerita (oral tradisions) dan kisahkisah kepiawaian nenek moyang diturunkan kepada generasi berikutnya. Mantan Bupati Landak dua periode ini pula menambahkan, ditempat terbuka di Radakng pula bagi putri suku Dayak, belajar mengayam dan menenun secara bersama-sama. Disitu pula, berbagai acara ritual digelar, bahkan pengadilan adat dilakukan secara demokratis berlangsung secara terbuka. Selanjutnya, persoalan sosial kemasyarakatan di musyawarahkan dan keputusan bersama ditaati oleh setiap orang. Singkatnya, Radakng adalah pusat segala aktivitas sosial, budaya, ekonomi dan politik masyarakat Dayak. Maka ia
adalah jantung kehidupan Suku Dayak. Dihadiri Sejumlah Tokoh Menurut Ketua Panitia Peresemian Rumah Radakng, Drs. Ahi, MT mengatakan kegiatan persemian Radakng dan Pembukaan Gawai Dayak ke-28 ini akan dihadiri oleh sejumlah tokoh dari berbagai daerah dan negara. Tokoh nasional asal Kalbar, Oesman Sapta Odang yang popular dipanggil OSO dan Walikota Pontianak, H. Sutarmidji bersedia hadir dan akan memberikan sambutannya,” jelasnya, di selasela persiapan akhir, Senin (1/ 7) di Rumah Radakng. Dijelaskannya, undangan kegiatan ini adalah para pejabat Pemerintah Gubernur/Bupati/Walikota se-Kalimantan, Pejabat MADN se-Kalimantan, DAD se-Indonesia, organisasi Dayak luar negeri seperti Sarawak Dayak National Union
(SDNU), Sarawak Dayak Iban Association (SADIA), Dayak Chambers Of Commerce And Industries (DCCI), Dayak Bidayuh National Association (SBNA), Orang Ulu National Association (OUNA), dan Borneo Dayak Forum (BDF), Para Pimpinan Organisasi Paguyuban Masyarakat se Kalimantan, Pimpinan Organisasi Keagamaan, para Pemuka Agama, Para Tokoh Masyarakat Tokoh Adat. “Mengingat acara peresmian secara subtansi adalah mempermaklumkan kepada khalayak ramai tentang penyelesaian pembangunan Rumah Radakng, maka dihimbau kepada warga masyarakat, khususnya masyarakat Dayak untuk dapat hadir memeriahkan acara peresmian, dengan tetap secara bersama-sama menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat,” jelasnya.
Kalbar yang nakal dan melanggar pidana, anggota ini harus mendapatkan sanksi, ketika sanksi sudah diberikan, tapi masih melakukan kesalahan, maka anggota ini harus diamputasi atau dipecat,” tegas Kapolda Kalbar Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto. Dikatakan Kapolda, saat Ia memimpin sudah ada sejumlah anggota Polri yang dipecatnya, lantaran hal tersebut diambilnya, guna tidak ada anggota Polri yang mencoren nama institusinya sendiri, dan hal tersebut juga menekan angka adanya anggota Polri yang nakal. “Saya sangat tegas dan ini bukanÿ main - main, karena kalau tidak dibuang anggo-
ta - anggota yang nakal dan selalu mencoreng nama Polri, maka Polri tidak akan bias berubah menjadi lebih baik, maka dari itu saya mengambil tindakan tegas untuk memecat bagi yang sudah banyak kesalahan saat menjalan tugas,” tambah Kapolda Kalbar. Selain itu Tugas juga berharap, agar masyarakat untuk selalu mengawasi serta mengkritik pihaknya jika melakukan kesalahan saat menjalankan tugas, karena pengawasan dan kritikan dari masyarakat, bukti kepedulian dan kecintaan masyarakat masih ada untuk Polri, dan dari kritik yang membangun, akan membuat Polri semakin lebih berubah menjadi lebih baik.
Kapolda: Wahana Instropeksi Diri undangan yang hadir, lantaran sejumlah atraksi dari pihak kepolisian dipertunjukkan, mulai dari terjun payung hingga sampai parody komedi yang berjudul seakan - akan Pilkada. Menurut Kapolda Kalbar Brigjend Pol Tugas Dwi Apriyanto, Hut Bhyangkara yang ke 67 ini, harus menjadi momen instropeksi diri bagi seluruh insan Polri yang ada di Kalimantan, segala keburukan atau kesalahan yang dilakukan pihak kepolisian di tahun lalu, harus bias diubah menjadi lebih baik lagi, minimal insan Polri yang ada di Kalbar tidak mengulangi perbuatan yang mencoreng institusi Polri. ”Saya minta selaruh ang-
gota kepolisian, yakni dari Bintara hingga ke pejabat utama Polda Kalbar, untuk instropeksi diri dlaam merayakan Hut Bhayangkara ke 67 ini, dimana kesalahan - kesalahan yang dilakukan di tahun yang lalu, tidak harus terulang lagi saat ini dan nanti,” katanya. Lanjut Kapolda, karena saat ini Ia sedang membangun image Polri yang memberikan Pelayanan Prima dengan cara yang humanis kepada masyarakat, bahkan tujuan Kapolri sendiri adalah merubah mindset serta culture Polri, guna menuju perbuhan institusi lebih baik lagi untuk Bangsa dan Negara. “Jadi kalau masih ada anggota - anggota Polri di
Kepemimpinan Cornelis Untuk Semua Jalan Sutan Syahrir Pontianak untuk melihat dari dekat suasana Perkampungan Budaya Provinsi Kalbar yang saat ini ada Rumah Budaya Dayak dan Melayu. Rumah Radakng ini merupakan bangunan konvensional yang dipandangnya sebagai asset Kalbar yang pendiriannya perlu di syukuri. Menurutnya pembangunan rumah Radakng yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalbar pada masa kepemimpinan Gubernur Cornelis ini, patut diacungkan jempol. “Inisiasi seperti ini, mestinya sudah dipikirkan oleh pemimpin daerah sebelumnya. Memang, kalau dilihat secara
seksama, kebetulan Gubernur sekarang berasal dari Kalbar, orang asli daerah ini, sudah semestinya memikirkan dan berbuat seperti ini dan ini perlu menjadi contoh para pemimpin dari daerah,” jelasnya. Terkait dengan pembangunan Perkampungan Budaya di Kalbar ini, khususnya pada masyarakat Dayak momennya sangat tepat. Karena, sesungguhnya masyarakat Dayak saat ini sedang sedang menggali kebudayaan dayak, kearifankearifan lokal untuk dijadikan sebagai budaya yang jika dilihat dari aspek wisata bisa dijual kepada masyarakat luas. Selain itu, dari segi pen-
didikan budaya Dayak pembangunan Radakng ini memang perlu. Sebab, banyak anak-anak muda Dayak tidak mengerti lagi bagaimana sesungguhnya belajar demokrasi, hak asasi, lingkungan, budaya, social, soliditas dan kebersamaan yang sesungguhnya diajarkan ketika menjadi komunitas di rumah betang atau Radakng. “Jadi sekali lagi kita beri apresiasi kepada Gubernur Cornelis, tokoh Nasionalis yang bukan hanya memikirkan membangun nilai-nilai dalam retorika saja, tapi sudah terimplementasi secara nyata,”jelas tokoh asal Sejiram ini. Saya senang gaya kepe-
mimpinan Pak Cornelis ini. Ia bukan hanya mementingkan golongan saja, tapi semua golongan. Misalnya dalam membantu rumah ibadah, seperti Gereja dan Masjid dianggarkan sama. “Artinya saya melihat kepemimpinan Pak Cornelis memiliki nilai-nilai keadilan dan ini perlu dipertahankan dan dikembangkan. Beliau sudah memulai, memberikan kepada dunia luar bahwa pemimpin yang sebenarnya adalah pemimpin yang objektif, pemimpin untuk rakyat. Jadi suah saatnya dimulai seperti itu, kalau tidak sekarang kapan lagi. Kalau bukan kita siapa lagi.”tuturnya. (Hawad Sriyanto/Borneo Tribune)
nomian Indonesia dikarenakan hampir seluruh kegiatan perekonomian Indonesia berpusat pada sektor pertanian. Peran sektor pertanian sangat besar dalam memeratakan pembangunan melalui upaya pengentasan kemiskinan dan perbaikan pendapatan masyarakat. “Sektor pertanian juga telah menjadi salah satu pembentuk budaya bangsa dan penyeimbang ekosistem,” jelasnya. Untuk meningkatkan pembangunan sektor pertanian diperlukan juga adanya kerjasama antar pihak terkait seperti petani, pemerintah, lembaga peneliti pertanian, ilmuwan, innovator serta kalangan akademik maupun swasta sehingga dengan demikian diharapkan dengan hal tersebut da-
pat meningkatkan produksi pangan dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. “Pestani ini merupakan wujud kepedulian kita semua untuk meningkatkan perekonomian terutama disektor pertanian yang ada di Kalbar. Dengan cara inilah, kita bisa berkiprah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional terutama di Kalbar,” kata ujar Mayjen TNI Ridwan. Secara kebetulan acara Pestani tahun 2013 ini agak berbeda dengan Pestani yang kita laksanakan tahun 2010, karena pelaksanaan Pestani sekarang digabung dengan acara Pertasi Kencana sehingga terlihat meriah. Sebagaimana diketahui, penyelenggaraan Pestani
yang dilaksanakan ini selaras dengan program yang dimiliki oleh pemerintah daerah, dan Kodam XII/Tpr dan Universitas Tanjungpura yaitu untuk bersama-sama menyukseskan program ketahanan pangan nasional yang diarahkan guna memelihara, meningkatkan dan mendukung pembangunan pertanian, pendidikan dan pelatihan pertanian serta transfer teknologi pertanian yang dilaksanakan dengan melibatkan seluruh kelompok Tani di Provinsi Kalbar ini. “Pestani ini diperuntukkan untuk memberikan motivasi dan kecintaan kepada para pemuda, masyarakat Kalbar terhadap pertanian guna meningkatkan mutu profesi Petani Kalbar,” jelasnya lagi.
HUT Bhayangkara Ke 67 Polda Kalbar Hari Ulang Tahun (HUT) Ke 67 Bhayangkara di Polda Kalbar. Piagam Penghargaan tersebut langsung diserahkan Kapolda Kalbar Brigjen Pol Tugas Dwi Aproyanto dalam acara Sykuran HUT Bhayangkara, diantaranya, Ilham Sanusi, BL Atan Palil, Ateng Tanjaya, Rusliasyah Tolop, dan beberapa Tokohtokoh Kalbar juga menerima penghargaan Kapolda Kalbar. ”Penghargaan ini diberikan kepada Tomas atas dukungan dan kerjasamanya membantu tugas Polda Kalbar dalam mendukung pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyara-
kat,” kutip Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto seseaat sebelum menyerahkan Piagam Penghargaan kepada para Tomas ini. Selain dihadiri para Tokoh yang menerima Penghargaan, Tokoh Tionghoa yang juga Pengurus Yayasan Bhakti Suci, Simon Budianto, Willy Soegianto, Ketua Umum Kadin Kalbar juga terlihat berbaur, Xiong Ted Siong dan beberapa Tokoh lainnya menghadiri HUT Bhayangkara ke 67 di Mapolda Kalbar. HUT Bhayangkara ke 67 ini mengusung tema “Sinergitas Kemitraan dan Anti KKN, Wujudkan Pelayanan Prima, Gakum, Kamdagri
Mantap Sukseskan Pemilu 2014”. Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto saat membacakan amanat Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo berharap Polri mengoptimalkan kemampuan dan mengembangkan Polmas dengan Kemitraan Masyarakat. Diharapkan melalui pendekatan polmas masyarakat dapat ikut berpartipasi sekaligus dapat bersinergi dengan masyarakat. Kapolri juga menegaskan untuk melanjutkan reformasi di jajaran Polri melalui pelayanan prima anti KKN. Semua pimpinan Polri di semua level untuk meningkatkan soliditas dengan TNI.
Kontingen Melawi Turunkan Dua Sanggar yang akan disuguhkan oleh panitia. “Kita dari kontingen Melawi berharap dan berdoa kiranya dalam Gawai yang ke-28 ini akan meraih juaralah,”harapnya. Dikatakan Sudarmono, Kontingen Kabupaten Melawi dalam memeriahkan Gawai sekarang ini akan menurunkan dua sanggar, yaitu Sanggar Pantar Manjulang dan Sanggar Sanuman Pantar. Sanggar Manjulang bergerak di bidang tarian dan music daerah. Sedangkan Sanuman Pantar bergerak dalam bidang seni budaya berladang dan cerita rakyat.
Pantar adalah Kayu yang didirikan dengan ketinggian yang cukup yang diatasnya ada burung enggang. “Kalau jaman dulu, mendirikan Pantar Menjulang harus ditebus dengan kepala manusia, jika tidak maka tak bisa didirikan. Sedangkan Sanuman Pantar itu seperti Sandung. Sandung ini adalah kuburan, yang berupa tulang belulang manusia dimasukan dalam wadah dan diletakan diatas, tidak di kubur dalam tanah. Biasanya diletakan dekat rumah,” jelasnya. Ditambahkannya, ia dan
timnya berangkat dari Melawi jam 20.00 malam, Minggu (20/6) menggunakan bus dan beberapa anggota rombongan naik taxi. Tiba di Pontianak jam 05.00. “Sekarang sedang persiapan dan latihan agar hasilnya dapat maksimal. Kami memberikan apresiasi kepada Bapak Gubrenur Cornelis, hingga kegiatan ini dapat berlangsung. Jadi kontingen dari Melawi ini yang turun meramaikan Gawai Dayak ini, ada Dayak Iban kubin, Kebahan kubin, Ud danum, Kenyilu, Melahoi dan keninjal,” jelasnya.
CMYK
Moment & Activity
12
www.borneotribune.com
Borneo Tribune
Selasa, 2 Juli 2013
FGD “Seabad� Sultan Hamid II
Sang Perancang Lambang Negara
Sang Perancang Lambang Negara Elang Rajawali Garuda Pancasila berasal dari Kalbar Sultan Hamid II DI KALANGAN generasi muda nama Sultan Hamid Alqadrie—populer disapa Sultan Hamid II samar-samar terdengar, khususnya di pentas politik nasional. Sultan Ketujuh Kesultanan Kadriah Pontianak ini pernah menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio di masa Presiden Soekarno, pimpinan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dan diplomat ulung di BFO dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). Figur Sultan Hamid II yang samar perlu diperjelas melalui riset sejarah. Hal ini terkait dengan keterlibatannya di Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) maupun karya fenomenalnya dalam merancang lambang negara Elang Rajawali Garuda Pancasila. Karya ini disanjung oleh Bung Karno di Gedung Pancasila. Perlu dicatat bahwa lambang negara Garuda Pancasila terus menghiasi perjalanan hidup ke-
merdekaan Negara Kesatuan Jembatan Kapuas I hingga JemRepublik Indonesia hingga seka- batan Landak. Generasi muda perlu mengerang. Oleh karena itu sudah sehui melalui pantasnya nama Sang Peran- t a buku dan mengcang juga tercantum di daambil pelajarlam pasal an berharga UUD demi mene1945 ruskan pemsebabangunan di gaimaKalimantan na Lagu Barat pada Kebangkhususnya saan Indan kedonesia merdekaRaya buah i u k ga RI karya WR ya men II bagi an n u k u id lui b m a a l e H p a d a Supratman. m n Hatta k e t e l a d a n a a u m u m Berkat i n s a e sa d Indon nya di man ide Sulk a r y a ja tan Hamid sangat brilian dan seadiluhungnya itu Depar temen Luar suai dengan semangat otonomi Negeri telah mengakuinya. Mu- daerah. Kesemua itu dalam konseum Konfrensi Asia Afrika bah- teks peran Kalbar di level lokal, kan membuatkan film nasional dan internasional. Untuk menyambut dan mengdokumenternya dan dapat disaksikan melalui Youtube dengan isi peringatan seabad Sultan entri Lambang Negara. Adapun Hamid II (12 Juli 1913-12 Juli di Kota Pontianak, nama Sultan 2013) Yayasan Sultan Hamid II Hamid II dilekatkan sebagai bekerjasama dengan Pusdiklat nama salah satu ruas jalan dari TOP Indonesia telah menyeleng-
Sultan Hamid bersama Bung Karno, Hatta, Muh Roem, dan Ide Anak Agung Gde Agung garakan Focus Group Discussion (FGD) bertempat di Pusdiklat TOP Indonesia, Jumat (24/5/ 2013) dan diikuti staf ahli Gubernur Kalbar, staf ahli Walikota Pontianak, Prof Dr Syarif Ibrahim Alqadrie, M.Sc, pengamat sejarah Drs H Soedarto, saksi hidup Sultan Hamid II Massuka Djanting, ilmuan politik yang sedang riset Daerah Istimewa Kalimantan Barat Jumadi S.Sos, M.Si, putra Sultan Pontianak dan Sekretaris Pribadi Sultan Hamid Max Jusuf Alqadrie serta sejumlah peneliti. Peneliti yang hadir antara lain di bidang paten Uun Mahdar, SH, M.Hum, hukum tata negara Turiman SH, M.Hum, maupun hukum pidana yang menjerat Sultan Hamid II, Amshari Dimyati, SH, MH. Hadir pula budayawan cum jurnalis
senior Kalbar HA Halim Ramli serta parapihak lainnya. Hasil FGD atau diskusi terfokus adalah bahwa sudah saatnya dibukukan biografi politik Sultan Hamid II agar diketahui data dan faktanya secara gamblang. Ia berjasa mewariskan Lambang Negara Elang Rajawali Garuda Pancasila. Di dalam karya adiluhung itu karya Hamid mengalahkan karya Muhammad Yamin yang berbau Jepang. Ia juga secara cerdas menebalkan garis hitam di dalam perisai per tanda garis khatulistiwa dan rantai kotak pertanda relief Dayak. Dia adalah tokoh nasionalis yang memilih jalan hidup kenegarawanan. Hal ini ditandai dengan keikhlasannya divonis penjara 10 tahun dipotong masa tahanan tanpa
Besar jasa Sultan Hamid II atas pengakuan Belanda untuk kemerdekaan Indonesia caci-maki kepada pihak yang menzaliminya, walaupun vonis makar pada dirinya melalui peristiwa Westerling kelak tidak pernah terbukti. Sekeluar penjara Sultan Hamid II menarik diri dari panggung politik. Ia menekuni bisnis dan spiritualitas. Ketika ajal datang menjemput nyawa, Hamid di saat itu sedang sujud shalat magrib. Jasadnya kemudian diterbangkan dari Jakar ta ke Pontianak dan dimakamkan di Batu Layang. 12 Juli 2013 nanti genap seabad Sultan Hamid II. Seabab kehidupan Sultan Hamid II itu
pantas dimaknai dan dipelajari dalam konteks kenegaraan Indonesia yang menguatkan peran otonomi daerah. Ia yang berjasa kepada bangsanya, jangan sampai bangsa besar ini berkhianat kepadanya. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang pandai menghargai jasa para pahlawannya. * Foto: Nur Iskandar dan dokumen penelitian Anshary Dimyati serta Turiman Faturrachman Nur Narasi: Nur Iskandar
HA Halim Ramli wartawan senior Kalbar
Max Jusuf Alqadrie, Sekretaris Pribadi Sultan Hamid II yang juga Dewan Pembina Yayasan SH-II
Riset tesis Anshari membuktikan Sultan Hamid tidak bersalah dalam tragedi APRA Massuka Djanting tunjukkan bulu burung ruai yang menjadi saksi bisu pertemuan dengan Hamid di Hotel Des Indes Jakarta era RIS
Drs H Soedarto memberikan pandangannya yang sangat dalam
Denny salah satu peneliti Sultan Hamid II bersama Melvin putra Sultan Pontianak
Masukan seusai acara FGD
Staf ahli Walikota Pontianak Aswin Taufik sampaikan pandangan
Prolog FGD oleh moderator Nur Iskandar
Uun Mahdar peneliti Hamid sejak 1989
Suasana pengayaan bahan dari para pengamat maupun saksi hidup Sultan Hamid II
Prof Syarif Ibrahim Alqadrie memberikan catatan sesuai riset yang dilakukannya terhadap Hamid II
CMYK
Narasumber utama Anshari Dimyati dan Turiman Faturrachman Nur