Harian Borneo Tribune 25 November 2013

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

KEBERSAMAAN

DA N

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Senin, 25 November 2013

21 Muharram 1435 H - 23 Cap Gwee 2564

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Polisi Kepung Kawasan Ambalat Anggota Sempat Dipukul Pengunjung Tembakan Peringatan Warnai Pemeriksaan Sebanyak 150 anggota Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pontianak mengepung kawasan ‘Ambalat’ Jalan Budi Karya Kecamatan Pontianak Selatan, Sabtu (23/11) sekitar pukul 23.45 wib – Minggu (24/11) dini hari kemarin. Borneo Tribune, Pontianak Pengepungan dilakukan saat razia yang dipimpin Kapolresta Pontianak Kombes Pol Drs. Hariyanta, serta sejumlah Kepala Satuan (Kasat) yang ada di Polresta Pontianak, yakni Kabag Ops Kompol Hujra Saumena, Kasat Intel Kompol Sardo PM Sibarani, Kasat Reskrim Kompol Heni Agus Sunandar, Kasat Narkoba AKP Dhani Catra Nugara dan Kasat Sabhara Kompol Ongky Isgunawan. Dengan kekuatan 150 anggota tersebut, polisi memeriksa semua Kombes Pol Drs. Hariyanta

THM Banyak Langgar Aturan

Hari Ini, Polresta Panggil Pengusaha THM

Borneo Tribune, Pontianak Tempat Hiburan Malam (THM) yang ada di Kota Pontianak, diduga banyak melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Pontianak, terutama mengenai batas jam operasionalnya. Hal ini ditegaskan oleh Anggota DPRD Kota Pontianak Dapil Kecamatan Pontianak Utara, H. M. Fauzi, Minggu (24/11) kemarin. Menurut H. M. Fauzi, persoalan THM ini, sampai saat ini terus menjadi permasalahan semua pihak, karena banyak THM yang membuat aturan sendiri dalam menjalan operasional usaha, khususnya di kawasan Ambalat, di mana Café, Karaoke menjalankan operasional bahkan hingga sampai pukul 02.00 Wib, sedangkan di dalam perizinan hanya sampai pukul 24.00 atau 01.00 Wib. “ Dugaan pelanggaran yang dilakukan THM, banyak sekali, baik itu jam operasionalnya, penjualan Miras atau

Borneo Tribune, Pontianak Hari ini, Senin (25/11), Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnar) Polresta Pontianak akan memanggil sejumlah pengusaha Tempat Hiburan Malam (THM) yang ada di kawasan ‘Ambalat’ Jalan Budi Karya Kecamatan Pontianak Selatan. Mereka dipanggil berkaitan dengan penjualan miras tanpa miliki izin. Hal ini ditegaskan oleh Kasat Narkoba Polresta Pontianak AKP Dhani Catra Nugraha, Minggu (24/11) kemarin siang. Menurut Kasat Narkoba Polresta Pontianak, Satuannya telah mengamankan sebanyak 22 dus Bir di sejumlah café atau

H.M Fauzi

H. Sutamidji

Minol dan adanya wanita penghibur yang tidak diketahui legalitas selaku pendamping atau menemani tamu yang datang untuk Karaoke,” ungkap H. M. Fauzi. Lanjut M. Fauzi, pelanggaran seperti ini, ....Ke Halaman -11

....Ke Halaman -11

AKP Dhani Catra Nugraha

....Ke Halaman -11

S uara Enggang Menangkap Peluang Instan

Yusriadi Redaktur Borneo Tribune

“Alamak, besa’nya hadiah. Rp13 juta”. Begitulah bunyi komentar seorang mahasiswa ketika membaca tulisan tentang lomba menulis yang diselenggarakan sebuah lembaga. Mungkin dia tidak pernah berpikir hanya dengan menulis, seseorang bisa mendapat uang sedemikian besar. Jumlah uang yang saya ....Ke Halaman -11

B uah Bibir Kesulitan Data Pangan IMRAN Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi UKM Kota Pontianak kesulitan melakukan pendataan terhadap bahan pangan yang ada di Kota Pontianak. Kesulitan itu disebabkan selain banyaknya gudang yang berada di Kota Pontianak, juga karena ada beberapa pemilik gudang mencampur barang pangan ....Ke Halaman -11

KURSUS WASIT sertifikasi C-III saat di Bengkayang diikuti 30 peserta. Usai cooper test terakhir di lapangan sepakbola Kompi Bengkayang, mereka bersama instruktur dan panitia diabadikan sebelum meninggalkan lokasi kegiatan. BERITA LENGKAP DI HALAMAN 4. FOTO: Istimewa

Bocoran Sadapan Ostrali Bu Anitelpkeesbeye: Pa, beliinkapalselam 20 ya, mauarisannih. Di pak Radenaja, itu lho yg sebelahnya soto suroboyo. Samajeruk 2 kilo ya... Interpretasiagen Australia: Indonesia is planning to buy 2 kg class submarine from Russia. They will be stationed in Surabaya Navy Port, for quick deployment to attack Australia. Recommendation: Tap 1st lady phone! She is the strategic military planner. o

hir Tahun Promo JelangaAnkgsung Hadiah L

ku entuan Berla *Syarat Ket

Gubernur Cornelis Perintahkan SKPD Perhatikan JK I Borneo Tribune, Pontianak Penggunaan jembatan Kapuas 1 pasca tertabrak ponton, menimbulkan dampak bagi kelancaran transportasi di kota Pontianak, maupun kendaraan pengangkut bahan pokok masyarakat di daerah. Karena itu, Gubernur Kalbar Cornelis, MH meminta perhatian SKPD untuk menjaga jembatan ini. Gubernur Cornelis mengatakan, meskipun saat ini pengunaan jembatan Kapuas 1 telah normal kembali dan adanya pembatasan kendaraan roda 4 dan sepeda motor, akan tetapi untuk menjaga dan menghindari agar jembatan Kapuas 1 tidak tertabrak lagi,

perlu perhatian. “Maka, saya meminta perhatian SKPD terkait untuk mengkaji kembali regulasi yang berkaitan dengan penggunaan jembatan, termasuk membuat pengaturan tentang lalu lintas kendaraan air yang melintasi bawah jembatan. Dengan membentuk tim pengawasan dengan tugas pokok untuk melakukan memonitoring setiap kendaraan yang lewat, khususnya yang bertonase tinggi,” ungkapnya kepada wartawan. Kendaraan dan Gula Perbatasan Menyinggung adanya desasdesus penertiban kendaraan

asal Malaysia yang dilakukan aparat Kepolisian di daerah perbatasan, Cornelis mengatakan, perlu adanya pemikiran kebijakan adalah hal ini. Karena untuk kendaraan tersebut bagi masyarakat di daerah perbatasan sebagai andalan sarana angkutan warga dan di dalam menjalankan roda ekonomi. “Dampak penertiban ini dianggap warga perbatasan Kalbar sangat menganggu. Selama ini kendaraan asal Malaysia, juga diandalkan warga sebagai kendaraan angkut bagi orang sakit, untuk dibawa berobat ke fasilitas kesehatan terdekat,”ujarnya. ....Ke Halaman -11

Gubernur Drs Cornelis, MH saat memberi keretangan pers kepada para wartawan, foto Slamet Ardiansyah/Borneo Tribune

PT. ANZON AUTOPLAZA Kantor Pusat : Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 Singkawang : Jl. A. Yani No. 8 Telp. (0562) 637000 Ketapang : Jl. R. Suprapto Telp. (0534) 31841

Sanggau : Jl. Jend. Sudirman Telp. 0564 - 2025280 Sintang : Jl. MT. Haryono Telp. 0565 - 24222 Landak : Jl. Pulau Bendu No. 26, Kec. Ngabang

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -


Kayong Utara Senin, 25 November 2013

Jalan Semakin Parah

Warga Pungutan Pelintas

Borneo Tribune, Sukadana Warga Desa Batu Barat Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara, terpaksa memungut biaya kepada para pelintas jalan dengan besaran bervariasi sebagai kompensasi pembangunan jalan darurat yang terbuat dari papan (Miting). Akibat kondisi jalan yang semakin buruk, berdampak besarnya biaya pungutan dan bahkan pelarangan terhadap kendaraan roda empat keatas terpaksa dilakukan hingga kondisi jalan kembali pulih atau setelah adanya pembangunan jalan tersebut. Jika ingin melintas di Desa Batu Barat Kecamatan Simpang Hilir, masyarakat yang melintas harus menyiapkan uang mulai dari dua belas ribu hingga dua puluh ribu rupiah jika ingin melintas di atas miting yang dibuat warga itu. Miting dibangun dari biaya swadaya masyarakat sebagai biaya upah membeli papan, kayu dan ongkos perawatan yang kemudian dijadikan sebuah trek untuk memudahkan para pelintas terhindar

T

dari becek dan jalan berlubang. Miting yang dibangun masyarakat tersebut memiliki panjang yang berfareasi, dan setiap miting memiliki petugas sendiri-sendiri sehingga disepanjang satu kilo setengah ruas jalan yang rusak terdapat sembilan buah miting. “Setiap miting pelintas harus membayar mulai dari seribu hingga lima ribu rupiah kepada petugas,” kata warga Desa Batu Barat Iskandar. Bagi masyarakat setempat pemilik miting, musim hujan menjadi berkah bagi mereka karena mendapat penghasilan dengan membangun miting hingga perhari mencapai empat ratus ribu rupiah. Namun sebaliknya, bagi pelintas musim penghujan menjadi kendala karena mereka harus mengeluarkan uang lebih untuk sekedar melintas dan jika dikalkulasikan perbulannya mereka harus merogoh ratusan ribu rupiah hanya untuk melintas. Bagi pelintas yang tidak membawa muatan, pungutan relatif lebih murah, namun bagi pelintas yang membawa

AJUK

Laporan tentang Ikan Berformalin Laporan tentang ikan yang diduga berformalin mestinya disikapi oleh Balai Besar POM dan pemerintah, termasuk oleh aparat keamanan. Laporan ini tidak boleh dibiarkan lewat begitu saja. Itulah harapan yang kita sampaikan setelah membaca berita Borneo Tribune, edisi Minggu (24/11/ 2013). Pada berita tersebut diungkapkan dugaan mengenai ikan yang dijual di pasar sudah diberi formalin. Kita sangat mengharapkan pemerintah mengambil perhatian serius terhadap hal ini. Kita malah mendesar pemerintah memberikan tindakan kepada para penjual yang telah mencampurkan ikan dengan formalin. Masalahnya, pertama: Penggunaan formalin untuk makanan sudah jelas larangannya. Larangan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 722/Menkes/Per/IX/1988!larangan penggunaan bahan kimia berbahaya seperti formalin dalam makanan. Kedua: bahaya formalin bagi tubuh manusia juga sudah jelas. Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan, bagi tubuh manusia diketahui sebagai zat beracun, karsinogen ( menyebabkan kanker ), mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif. Karena bahaya itu maka pemerintah menerbitkan larangan menggunakan formalin untuk makanan. Ketiga:penggunaan formalin untuk mengawetkan ikan akan berdampak pada minat masyarakat membeli ikan. Padahal ikan sangat baik untuk pertumbuhan. Pemerintah juga sudah terlanjur mengkampanyekan makan ikan kepada masyarakat. Semoga, tindakan segera dapat dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya makanan yang mereka konsumsi.Dengan demikian masyarakat bisa dilindungi dari bahaya tersebut. (*)

S

ENGET

Ada pedagang yang mengawetkan ikan dengan formalin Pemerintah kita mana? Bang Tribune

· Wartawan, Kontributor, Intensive Programme and Freelancer “ Borneo Tribune” selalu di bekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima / meminta apapun dari narasumber · Setiap artikel atau tulisan berupa laporan kegiatan, cerita pendek, surat pembaca, puisi dan resensi yang dikirim ke redaksi hendaknya di ketik dengan spasi rangkap, maksimal 500 kata, ditandatangi dan disertai identitas ( No Telp / Fax jika ada ) dikirim ke alamat borneotribune@yahoo.com atau yusriadii@yahoo.com. Terimakasih

Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan

Petugas sengaja memasang harga untuk pelintas mulai dari Rp.3000 - 5000, kondisi demikian sering terjadi setiap tahunnya di musim penghujan. FOTO: Abdul Khoir/ Borneo Tribune barang berat seperti minyak, barang dagangan dan bahkan kebutuhan sayur mayur, biaya pungutan relatif lebih mahal. Hal tersebut membuat para pedagang mengeluhkan dan berharap adanya pembebasan pungutan, dan pemerintah untuk segera memperbaiki kondisi jalan di Desa Batu Barat itu. Ruas jalan di Desa Batu Barat ini merupakan ruas jalan yang juga dapat menghubungkan antara ibu kota Kabupaten Kayong Utara dengan ruas jalan Trans Kalimantan, sehingga tidak jarang kendaraan roda empat; baik travel, kendaraan perusahaan perkebunan sering melintas yang semakin memperarah kondisi jalan yang masih berupa jalan tanah.

Inspirasi Oleh: Khairul Fuad Sore itu 19/11/2013 telepon genggam berdering tiba-tiba selepas beberapa menit melepaskan kelelahan dari tunai kewajiban kantor. Deringan itu berasal dari panggilan Yusriadi, yang tak sering dilakukannya selain komunikasi melalui Surat Menyurat Singkat (SMS). Sikap taksering diambil biasanya ada hal penting yang ingin disampaikan mengingat adanya halhal yang sangat mendesak dan tidak ingin menunggu konfirmasi lama-lama. Deringan telepon itu selanjutnya mengantarkan ke kantor redaksi Harian Borneo Tribune (HBT) untuk bertemu dengan Yusriadi pada malam hari, menindaklanjuti isi telepon. Pertemuan itu seperti penugasan seorang redaktur kepada wartawannya untuk meliput acara pada pagi harinya. Rapat redaksi pun seolah berlangsung cukup intens walau di sebuah meja pojok ruang redaksi HBT, membicarakan apa yang diliput dan dipertanyakan sebagai pengayaan isi berita. Pada gilirannya, Yusriadi meminta untuk menggantikan dirinya di diskusi yang diselenggarakan oleh Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Dirjen Kebudayan Kemdikbud di Hotel Kini Pontianak 20/11/2013. Diskusi tersebut mengangkat hasil penelitian Dana Listiana dari BPNB Pontianak, yang tengah meretas peneliti, berjudul Pasar Cina Pontianak setelah Penghapusan Sistem Pacht Pasar pada Awal Abad XX. Hasil penelitan sedianya dijadikan buku yang akan diterbitkan oleh Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya.

“Selama kondisi jalan rusak masyarakat melarang para pemilik kendaraan roda empat untuk melintas hingga batas waktu yang tidak ditentukan,” imbuhnya. Sementara itu saat dikonfirmasi kepada Kepala Desa Batu Barat Ibnu Hajan menjelaskan pemerintah Desa tidak dapat berbuat banyak dengan apa yang dilakukan oleh wargannya, karena di satu sisi kondisi jalan yang parah akibat tingginya mobilitas kendaraan dan minimnya pembangunan membuat inisiatif warga tidak dapat dilarang. Namun pemerintah desa masih menolerir adanya pungutan untuk perbaikan jalan namun besarannya tidak dibenarkan jika mulai memberatkan masyarakat yang

melintas“Saya juga kena miting, sekali pulang pergi yang nyiapin duapuluan ribu,” kata Ibnu Hajan. Dirinya selain meminta perhatian dari pemerintah untuk meningkatkan badan jalan agar setiap tahun tidak terulang hal serupa, dirinya juga telah menyampaikan harapan kepada perusahaan perkebunan sawit yang berada di Batu Barat. “Kalau pajak, insyaallah pemerintah terima pajak dari perusahaan, jadi setidaknya ada sebagian yang bisa disisihkan untuk jalan sini, dan untuk perusahaan setidaknya dana CSR dapat dibagi juga, karena juga sering melintas bersama, kalau sudah seperti ini siapa yang merasakan,” katanya. (DL)

Borneo T Tribune

2

Menanti Jembatan Mata-mata Borneo Tribune, Sukadana Masyarakat di Desa Sungai Mata-mata dan sekitarnya berharap percepatan pembangunan jembatan Mata-mata segera diselesaikan, hal itu dikarenakan selain terkendalanya mobilitas barang dan jasa, jembatan sementara sebagai jembatan darurat kondisinya sudah mengkhawatirkan Jembatan Sungai Mata-mata awal dibangun pada tahun 2008 sampai saat ini kondisinya tidak terurus, sehingga masyarakat mengalami kendala dalam beraktifitas. Kondisi Jembatan Sungai Mata-mata secara fisik sudah berdiri tegak bahkan di satu sisi sudah dilakukan penimbunan namun satu sisi belum dilakukan penimbunan yang berakibat kendaraan belum dapat melintas. Selama jembatan yang dibangun dengan rangka baja tersebut belum selesai dibangun, masyarakat harus menggunakan jembatan kayu yang berdiri disisi jembatan. Kondisi jembatan darurat saat ini sudah menghawatirkan, dimana banyak kayu dan papan yang patah dan terpaksa ditambal agar tidak terlihat ada lubang yang menganga. Sejatinya masyarakat setempat tidak ingin mempermasalahkan siapa pemilik proyek atau masalah yang tengah membelit pembangunan jembatan sehingga pembangunannya terbengkalai, namun de-

ngan kondisi jembatan darurat yang semakin rusak itu masyarakat semakin sulit untuk membawa kendaraan dengan muatan berat. “Jika hendak membawa barang harus dikurangi dan jika berlebihan ilansir dengan menggunakan perahu kecil atau diangkut dua kali,” kata Rudianto warga Desa Mata-mata. Masyarakat semakin sulit jika hendak melintas pada malam hari, dimana belum tersediannya penerangan akibat listrik belum masuk, masyarakat jika malam hari harus berfikir ulang jika hendak melintas apalagi dengan menggunakan kendaraan roda empat Jembatan darurat tersebut mungkin saja roboh bukan saja kerena beban muatan, namun akibat rumput dan tumbuhan air yang tersangkut dibadan jembatan, apalagi jelang musim penghujan dimana debit air yang besar membuat beban jembatan akan semakin besar. “Kalau hujan turun, arusnya kuat, dan tertahan di sini di rumput-rumput ini yang juga mendorong jembatan ini kearah hilir,” katanya. Masyarakat meminta percepatan pembangunan jembatan ini segera dilakukan, mengingat musim penghujan sudah semakin dekat, sehingga jika sewaktu-waktu jembatan darurat roboh masyarakat sudah dapat mempergunakan jembatan yang baru. (DL).

Pasar Tionghoa Pontianak Pagi itu 20/11/2013 meluncur ke Hotel Kini yang berada di pusat bisnis Pontianak, bersebelahan dengan berbagai pertokoan, perbankan, dan kantor pelayanan jasa, bahkan sekolah. Di ruang lantai 5 bersua dengan Farninda Aditya dan panitia penyelenggara, tempat diskusi, yang sebelumnya tanda-tangan sebagai registrasi. Selang tidak lama, para peserta berdatangan memenuhi ruangan yang telah disediakan, di antaranya telah akrab dikenal, teman-teman dari BPNB Pontianak, seperti Neni Pujiastuti dan Andre WP, dan beberapa yang belum dikenal. Soedarto yang telah dikenal ikut dalam diskusi tersebut, sejarahawan yang mengetahui baik rajutan sejarah Pontianak. Pak Darto panggilan akrab Soedarto datang, kapasitasnya sebagai narasumber utama. Selain Soedarto, Yoseph Setiawan Pemred Harian Kun Dian Rin Bao Pontianak, dan Bondan Kanumoyoso, dosen ilmu sejarah Universitas Indonesia (UI) Jakarta yang bertindak juga sebagai moderator. Kemudian acara inti dimulai, penyajian Dana Listiana tentang sejarah pasar Tionghoa di Pontianak. Dia menghadirkan sajian ilmiahnya melalui in focus pewayang pandang yang telah disediakan oleh pihak hotel. Dengan sajian balutan khas penelitian ditayangkan dalam bab I dari latar-belakang, metode penelitian, rumusan masalah, dan sistematika penelitian. Kemudian, diikuti tentang kondisi Pontianak masa lalu dengan sajian jumlah populasi penduduk dan peta kondisi gegografis Pontianak yang terkonsentrasi pada aliran pinggir

sungai Kapuas. Sungai satu ini merupakan ruh keberadaan Pontianak, bahkan Kalimantan Barat sampai kapan pun. Setelah itu, inti pembicaraan ditayangkan tentang sejarah pasar Tionghoa Pontianak pada masa Belanda di Pontianak. Menurut Dana Listiana, sistem pasar yang dikelola oleh pemerintah kolonial Belanda di Borneo Barat ada dua, pacht dan fonds. Pacht merupakan tata kelola pasar yang ditenderkan pemerintahan kolonial Belanda kepada pihak kedua pada abad ke-19. Karena ditenderkan, tata kelola pacht sering dipegang oleh kelompok kaya, yang waktu itu dipegang oleh komunitas Tionghoa Pontianak yang memang kelompok kaya. Sementara itu, fonds merupakan tata kelola pasar yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda pada abad ke-20, seperti dinas pasar sekarang ini. Namun demikian, pemerintah kolonial Belanda masih mengandalkan masyarakat Tionghoa melalui sistem fonds, di Pontianak dipercayakan kepada organisasi Sing Hwe. Kedua sistem tata kelola perekonomian ini memperlihatkan bahwa masyarakat Tionghoa memiliki tradisi bisnis yang kuat sehingga tidak mengherankan memiliki penguasaan pasar dan tingkat ekonomi yang sangat mapan di era sekarang ini, termasuk di Pontianak. Tradisi bisnis komunitas Tionghoa diamini oleh Yoseph Setiawan. Menurutnya, masyarakat Tionghoa waktu itu masih rendah dalam tingkat pendidikan sehingga jarang menjadi pegawai dan duduk di pemerintahan. Oleh karena itu, bidang ekonomi mau tidak

mau harus digeluti oleh masyarakat Tionghoa. Pasar daging dan pasar sayur yang pernah ada di Pontianak di antaranya di dekat Jalan Asahan sekarang ini merupakan kegiatan perekonomian komunitas Tionghoa, tandasnya. Akan tetapi, pernyataan kritik datang dari Soedarto. Menurutnya, geliat perekonomian komunitas Tionghoa dipengaruhi oleh kesultanan Pontianak. Setelah para penyamun dibinasakan oleh raja kesultanan Pontianak, ekonomi komunitas Tionghoa menggeliat dan para pebisnis Tionghoa di daerah sekitar Pontianak merasa aman bertransaksi ekonomi di Pontianak melalui Sungai Kapuas. Pemanfaatan komunitas Tionghoa dalam pengelolaan pasar waktu tidak hanya faktor profesionalitas semata, tetapi faktor pengawasan keamanan demi stabilitas pemerintah kolonial Belanda waktu itu. Masih menurut Soedarto, komunitas Tionghoa Pontianak tidak hanya bergerak di dunia bisnis, seperti penguasaan dan pengelolaan pasar, tetapi juga bergerak di dunia pertanian dan kelautan. Bukti dunia pertanian itu masih dapat dilihat di sekitar Jalan 28 Oktober Pontianak. Oleh karena itu, stratifikasi sosial komunitas Tionghoa Pontianak berbeda dengan komunitas Tionghoa di luar Pontianak, seperti di Jawa. Di Pontianak sangat beragam stratifikasinya, sedangkan di luar identik dengan kelompok pengusaha. Pernyataan menarik juga dilontarkan oleh Bondan Kanumoyoso di sela-sela memandu alur diskusi itu. Baginya, ketidaksukaan pribumi terhadap komunitas Tionghoa tidak sema-

ta disulut faktor disparitas ekonomi, tetapi dipengaruhi oleh kebijakan yang diambil oleh pemerintah kolonial Belanda. Sebagian komunitas Tionghoa dimanfaatkan oleh Belanda untuk melakukan pemungutan pajak kepada pribumi sehingga menumbuhkan benih ketidaksukaan. Ketidaksukaan itu kadang masih terdapat sisa-sisanya. Dari forum diskusi itu diperoleh perbaikan dan pengayaan terhadap penyajian Dana Listiana agar penelitiannya layak dijadikan buku dan diterbitkan nantinya. Data yang telah dihimpun sayang jika dibiarkan begitu saja karena bagian mozaik sejarah kota Pontianak yang dapat dijadikan dasar pengetahuan membangun Pontianak lebih arif dan bijaksana. Kajian sejarah lokal Dana Listiana dengan menghadirkan para pakar di bidangnya memberikan nilai baru untuk menambah khazanah pengetahuan dalam cara-pandang selama ini. Sejarah lokal memberikan khazanah pengetahuan yang dapat merekonstruksi cara-pandang, yaitu wilayah pusat kekuasaan merupakan sejarah adiluhung. Dengan demikian, sejarah lokal harus terus dieksplorasi, yang akan ditemukan kekhasan sejarah spesifik, seperti sejarah komunitas Tionghoa di Pontianak. Perlu diingat, sejarahawan yang dikenal baik di negeri ini sebenarnya meniti karir awal kepakaran sejarahnya dari mengeksplorasi sejarah lokal, seperti Taufik Abdullah dengan sebuah peristiwa yang menyejarah di Minangkabau, tandas Bondan Kanumoyoso secara implisit. Ruang Tengah 231113

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Direktur: Emiliana Sekretaris Direksi: Erika Sudiardjo Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Pimred: Hawad Sriyanto Wapimred: Yusriadi Sekretaris Redaksi : Aulia Marti Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering, Hairul Mikrad. Redaktur Pelaksana: Ukan Dinata. Wartawan Senior: Andry, Budi Rahman, Agus Wahyuni Wartawan: Andika Lay, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Jubeironi, Slamet Ardiansyah. Staf Redaksi: Fahmi Ichwan, Syam Abubakar, M Taufik, Fery Adeputra, Yulan Mirza.Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Biro Bengkayang: www.borneotribunecom Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). Singkawang: Rudi Hariyanto Alamat: Jl. Manggis Rt 026/Rw 009 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah. TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Aditya ( 085349867788 ). Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Fahri (085750296539 ) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2.Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Kapuas Hulu: Teofilusianto Timotius Jl. Pasar Inpres blok A No. 13 Kota Putussibau. Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Biro Kayong Utara : Abdul Khoir. Umum Fitriyana, Ardiansyah. Percetakan/IT: (Manajer) Iwan Siswanto, (Wakil Manajer) Supriyanto, Rustam. Marketing: (Manajer) Hesty Yosana, Kusnan, Aldi C.Sirkulasi : M. Danny, Mulawarman Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Keuangan: Jumi Erlinasari,Linda, Husada Muin. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Asisten Dirut: Khairoedin Pasaribu. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com

Borneo Tribune


CMYK

Moment & Activity www.borneotribune.com

Pernikahan

Borneo Tribune

03

Senin, 25 November 2013

Mario Vicardo Raza & Efifany Adventia Pabayo ACARA perayaan Ekaristi Sakramen Pernikahan dan resepsi pernikahan Mario Vicardo Raza, putra dari Ir Drs Abdul Kadir Raza, Bc.M, dan Vivi Catoche Rompas. Dengan Efifany Adventia Pabayo, putri dari Bupati Kabupaten Landak, DR. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si, dan Maria Bernadetha

Permohonan kedua mempelai didampingi saksi- kepada Uskup Agung- untuk peresmian hubungan Perayaan Ekaristi Sakramen Pernikahan di pimpin oleh Uskup Agung Pontianak- Mgr. Hieronymus BumbunOFM Cap.

Pemasangan cinci

Janji Pernikahan

Pembukaan selubung

Kedua mempelai memohon berkat dan doGÇÖa restu dari kedua orang tua.

Kedua mempelai menerima penyerahan benda-benda rohani ( Kitab SuciSalib- Rosario- dan Patung Keluarga Kudus)- dari kedua orang tua.

Kedua mempelai berfoto dengan ortu dan keluarga di Gereja Salib Suci Ngabang.

Gubernur Cornelis saat menghadiri resepsi pernikahan Mario Vicardo Raza Dengan Efifany Adventia Pabayo- di aula Kantor Bupati Landak.

Mantan Pjs Bupati Landak Drs. Agus Salim- MM- menghadiri resepsi pernikahan Mario Vicardo Raza Dengan Efifany Adventia Pabayo- di aula Kantor Bupati Landak.

Kedua mempelai berfoto bersama penyambut tamu.

Wakil Bupati Landak- Herculanus Heriadi- SE- saat meng- Budi Santoso dan keluarga saat menghadiri respsei perhadiri resepsi pernikahan Mario Vicardo Raza Dengan Efifany nikahan Mario Vicardo Raza Dengan Efifany Adventia Adventia Pabayo- di aula Kantor Bupati Landak Pabayo- di aula Kantor Bupati Landak.

Prosesi penyambutan dan penyerahan kedua mempelai ke hadapan Uskup- untuk saling mengikat janji setia dalam Sakramen Perkawinan menurut tata cara Gereja Katolik- berlangsung di Geraja Sali Kedua mempelai berfoto bersama penyambut tamu. CMYK


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Senin, 25 November 2013

PSSI Mencari Bibit Wasit untuk Nasional Borneo Tribune, Pontianak Dua minggu lalu, Pengprov PSSI Kalbar bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga Kabupaten Bengkayang melakukan kursus wasit kualifikasi CIII yang ditempatkan di Bengkayang. Sebanyak 30 calon wasit termasuk dari Pontianak ikut serta dalam kursus selama tujuh hari tersebut. Bidang Perwasitan PSSI Kalbar Melqi mengatakan, dari 30 wasit yang ikut serta ada harapan beberapa

calon wasit yang bisa ditingkatkan ke jenjang selanjutnya, yakni kualifikasi C-II. Pasalnya, dari 30 wasit tersebut ada beberapa yang masih muda dan punya pengetahuan yang mumpuni, serta punya kemampuan memimpin. Hal itu menurut Melqi dilihat saat mengikuti kursus baik materi maupun saat praktik. “Ada beberapa yang bisa kita genjot ke tingkat selanjutnya, namun itu tergantung pada mereka kembali, mereka mau atau tidak,”

ujar Melqi saat ditemui di Sekretariat PSSI kemarin. Melqi mengakui, saat ini di Kalbar terbilang krisis wasit nasional dengan kualifikasi C-I. Tahun 2013 ini Kalbar hanya memiliki 3 wasit nasional dengan sertifikat C-I. Karenanya, ia mengharapkan dari kursus yang dilaksanakan di Bengkayang beberapa waktu lalu, muncul wasit baru yang bisa menjejak sampai sertifikat C-I (nasional). Senada dengan penilaian Melqi, salah satu instruktur lapangan yang juga wasit

nasional asal Kalbar, Huddin mengatakan saat ini Kalbar minim SDM wasit nasional. Dari 30 calon wasit peserta kursus ini diharapkan muncul satu atau dua orang yang bisa melanjutkan hingga C-I. “Selama di lapangan (praktik), saya melihat ada yang potensi. Baik penguasaan materi, praktik, maupun usia. Mereka sangat berpotensi untuk bisa ke jenjang nasional,” tuturnya. Sedangkan Sekretaris PSSI Kalbar M. Husni menyebutkan potensi olahraga

4

Pengajaran Sistem Bilingual Tetap Dibutuhkan

tak hanya terpaku pada prestasi altet, melainkan di luar atlet seperti wasit, pengawas pertandingan juga ada prestasi. “Dari PSSI, kita tetap berharap muncul generasi baru. Baik wasit, pengawas, dan instruktur. Sebab perangkat pertandingan juga punya jenjang dan prestasi,” ungkap Husni. Husni mengakui, bicara usia Kalbar saat ini hanya memiliki beberapa wasit sertifikasi nasional. Itu pun menurut Husni sudah usia lanjut. (Uby)

Foto Bersama Wakil Gubernur Drs Christiandy Sanjaya usai meletakkan batu pertama Pembangunan Gedung GKII Jemaat Efrata bersama Muspika Sungai Raya juga berkesempatan foto bersama Pengurus Gereja. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune

Wagub Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung GKII Borneo Tribune, Kubu Raya Wakil Gubernur Kalbar Drs Christiandy Sanjaya, Jumat (22/11) lalu melakukan prosesi peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Efrata di Komplek Korpri Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Pembangunan ini dilakukan, karena kemampuan gedung gereja lama sudah tidak mampu menampung jumlah Jemaat yang semakin

bertambah. Gedung GKII Jemaat Efrata ini akan dibangun berukuran 15 x 30 meter dan mampu menampung sebanyak 300350 Jemaat. Desain bangunan gedung GKII baru dengan mengedepankan fungsi area yang tersedia. Hal ini dimaksudkan untuk mengakomodir semua kebutuhan gereja. Biaya pembangunan gedung GKII diperkirakan sebesar Rp 3 Milyar lebih. Menurut Ketua Panitia, Filemon, bangunan

Gedung GKII ini sebelumnya berdiri tahun 2000, dan berawal dari pelayanan Pos PI, sehingga tumbuh dan berkembang menjadi Gedung GKII. Sementara itu, Wakil Gubernur Kalbar Drs Christiandy Sanjaya mengatakan, pembangunan gedung gereja bertujuan sebagai sarana ibadah, agar iman jemaat makin bertumbuh dan berkembang akan kepercayaan kepda Kristus, serta terus menerus dapat menggugah umat agar lebih giat

menghayati dan mengamalkan ajaran Tuhan. “Manusia tidak dapat berkarya di dalam dunia ini, kalau tanpa campur tangan Tuhan. Kita tidak dapat mengandalkan kekuatan kita sendiri dalam berkarya. Saya yakin, berkat pertolongan Tuhanlah, maka pembangunan gedung GKII ini akan dapat terselesaikan sesuai rencana,” kata Christiandy Sanjaya. Dikatakannya, keberadaan GKII di sini, setidaknya

mampu memenuhi kebutuhan umat Kristen dalam berbagai hal, serta mendukung setiap rencana pelaksanaan kegiatan kerohanian di wilayah Kubu Raya, dan dapat berperan sebagai pemersatu gereja-gereja. “Saya harap, agar perhatian kita terhadap kebutuhan kerohanian semakin meningkat, sebab kebutuhan akan jasmani harus terus berbanding lurus dengan kebutuhan akan rohani,” harapnya lagi. (Lay).

Borneo Tribune, Pontianak Pasca dibekukannya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), masih banyak sekolah-sekolah yang tetap menggunakan system bilingual dalam pengajaran terhadap siswa. Hal tersebut diharapkan siswa terbiasa menggunakan bahasa Inggris. Tak terkecuali terpaku pada pelajaran bahasa Inggris, namun berbahasa Inggris juga diterapkan dalam pengajaran mata pelajaran lainnya. Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Perguruan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar Mustarudin menjelaskan, pengajaran system bilingual tetap dibutuhkan lantaran sebuah kebutuhan di masa yang akan datang. Tak terkecuali dalam mengembangkan siswa tahu pada bahasa Inggris, melainkan bahasa tersebut sangat dibutuhkan di kemudian hari. Pada Jumar (22/11) lalu, bertempat di Hotel Kapuas Palace Pontianak. Disdikbud Kalbar menggelar pelatihan pengembangan pengajaran bilingual terhadap 70 guru dari berbagai sekolah di Kalimantan Barat. Peserta merupakan guru mata pelajaran MTK, fisika, kimia, biologi, dan IPS. Dalam pelatihan tersebut, peserta ditekankan cakap dalam bahasa Inggris untuk dukungan terhadap mata pelajaran bahasa Inggris. Mustarudin menyebutkan, dalam pelatihan pengembangan pengajaran tersebut, guru tidak ditekankan pada system pengajaran, melainkan lebih dilatih dalam berbahasa Inggris. “Kalau untuk sistem pengajaran, itu lebih terka-

it pada guru bahasa Inggris dalam mengajar. Jadi, untuk guru mata pelajaran sifatnya untuk memberikan dukungan berbahasa kepada siswa agar terbiasa,” ujarnya usai acara pembukaan Jumat lalu. Pelatihan yang digelar selama tujuh hari sejak 22-28 November diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru. Mustarudin menambahkan kualifikasi akademik sebagai agen pembelajaran telah menjadi komitmen Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kalbar untuk menciptakan SDM yang berkualitas. Salah satu jalan yang ditempuh dalam menciptakan guru berkompetensi, ialah melalui pelatihan. Kegiatan yang berdurasi 70 jam tersebut tak hanya melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, namun juga melibatkan dosen-dosen FKIP Untan Jurusan Bahasa Inggris sebagai pemateri. Mustarudin yang mewakili Kadisdikbud juga menyebutkan, pengenalan bilingual sebagai antisipasi program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Salah satu guru peserta pelatihan pengembangan pengajaran bilingual, Sari, menyebutkan sangat bersyukur adanya pelatihan yang dilakukan Disdikbud. Pelatihan tersebut akan membawa efek positif terhadap siswa yang ditularkan melalui guru. “Dengan dukungan seperti ini, tentunya siswa tidak hanya terpaku pada pelajaran bahasa Inggris untuk berkomunikasi secara langsung di kelas, namun pada mata pelajaran lain juga akan terus aktif,” paparnya. (Uby)

Hubungi dealer TVS terdekat atau SMS : TVS Pontianak

: 0853 9320 2778

TVS Rasau

: 0853 9355 5508

TVS Singkawang

: 0857 5069 6740

TVS Ketapang

: 0852 4945 5790

TVS Sintang

: 0812 5746 6666

TVS BM Sintang

: 0852 5260 1948

TVS Pinoh

: 0813 4557 8321

TVS Putussibau

: 0821 5125 9567

TVS Anugrah Sekadau

: 0813 4540 2238

TVS Merdeka Motor PTK

: 0821 5030 6989

TVS Tepuai

: 0813 4528 6562

CMYK

CMYK

KADIS Dikbud diwakili Kabid PMPT Mustarudin pada acara pelatihan penembangan pengajaran bilingual yang diikuti 70 guru mata pelajaran MTK, IPA, dan IPS. FOTO: Ubay KPI/ Borneo Tribune


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Senin, 25 November 2013

Solar Nelayan Langka

DKP Diminta Tinjau SPDN Jungkat

Bersandar Seorang nelayan Segedong hanya bisa termenung melihat kapal motor miliknya yang tak bisa melaut karena berkurangnya pasokan solar. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune

Borneo Tribune, Mempawah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pontianak didesak agar meninjau Solar Packed Dealer untuk nelayan (SPDN) di Desa Jungkat, Kecamatan Siantan. Desakan ini lataran ada kecurigaan terjadi penyimpangan dalam penyaluran BBM tersebut dan berakibat kelangkaan solar bersubsidi yang dirasakan belasan nelayan di Desa Sungai Burung, Kecamatan

Segedong, sekitar 4 bulan terakhir ini. Kelangkaan solar tersebut tak urung membuat nelayan Sungai Burung mengeluh dan tak mampu menyembunyikan keresahan. Mereka lantas bertanya-tanya, apa penyebab suplai BBM untuk bahan bakar kapal yang dulu cukup dan lancar kini berkurang. Apakah dikarenakan kebijakan Pertamina atau hal lain. “Sudah beberapa bulan ini kami sulit melaut.

Minimnya pasokan BBM membuat kami berpikir dua kali untuk mencari nafkah di laut. Selain biaya yang dikeluarkan lebih besar, BBM jenis solar juga sulit kami dapatkan, kemungkinan bisa jadi solar untuk nelayan di SPDN Jungkat disalurkan ke lain. Untuk itu, kita minta DKP meninjau langsung penyaluran solar nelayan di SPDN Jungkat,” keluh Muhammad Amin, salahseorang nelayan sekaligus agen ikan di Desa Su-

ngai Burung. Jikapun mesti mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk membeli solar di kios, Amin tidak mempermasalahkan. Asalkan solar tersebut ada dan mudah didapat. Namun kenyataannya, Amin kesulitan mendapatkan pasokan solar, baik di SPDN maupun kios eceran. “Empat bulan lalu, pasokan solar di SPDN Jungkat masih mencukupi. Namun entah kenapa, sekarang su-

dah berkurang. Kami berharap Pemerintah Kabupaten Pontianak, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan dapat mencarikan solusi atas permasalahan ini. Kalau memang suplai dikurangi Pertamina, dirinya beserta nelayan lainnya berharap pemerintah bisa membantu. Kami khawatir jika ini terus berlarut, nelayan semakin sulit melaut. Imbasnya kebutuhan hidup sehari-hari jadi tidak bisa tertutupi,” tegasnya.(JoE).

Sungai Nipah Target Panen 160 Ton Padi Borneo Tribune, Mempawah Hasil pertanian di Desa Sungai Nipah Kecamatan Siantan periode mendatang diperkirakan akan meningkat. Pasalnya lahan pertanian di wilayah tersebut mengalami perluasan, termasuk diantaranya cetak sawah. “Periode sebelumnya, desa kita sudah mendapatkan cetak sebanyak 20 hektar. Periode ini kita melaksanakan penambahan lahan sawah sebanyak 40 hektar. Jadi kemungkinan kalau tidak ada hambatan yang berarti, di

Desa Sungai Nipah akan meningkatkan hasil pertaniannya,” Kepala Desa Sungai Nipah, Razali. Hambatan tersebut dimaksud Razali berupa faktor alam seperti hama tikus dan masuknya air laut pada saat pasang. “Terutama faktor masuknya air laut ke sawah warga yang berada dekat dengan pantai. Sebab pintu air penahan sudah lama rusak,” jelas dia. Sedangkan untuk hama tikus, lanjut dia, sudah diantisipasi petani dengan menggunakan plastik fiber

di sekeliling sawah. Sehingga tikus tidak dapat memakan padi, karena dibangunnya penghalang. “Kedua hal tersebut menjadi momok petani selama ini karena dapat merusak panen. Tapi untuk hama tikus sudah dapat diatasi, hanya tingga menunggu pemerintah memperbaiki pintu akir yang rusak,” harapnya. Razali menjelaskan, peningkatan hasil panen periode mendatang dari penambahan areal persawahan tersebut ditargetkan sebanyak 160 ton. Dimana dalam satu

hektar areal persawahan, mampu menghasilkan padi sebanyak 4 ton. “Itu merupakan hasil kalkulasi, namun kita tetap berupaya mencapai target tersebut. Semoga saja apa yang diharapkan tercapai,” katanya. Dalam mencapai peningkatan hasil pertanian, lanjutnya lagi, tak hanya menambah areal persawahan, namun edukasi kepada petani terus dilakukan. Melalui dinas terkait, memberikan penyuluhan, terutama bagi dusun yang menjadi lumbung

padinya Desa Sungai Nipah. Hal tersebut dilakukan karena sebagian besar penduduk Desa Sungai Nipah bekerja sebagai petani. “40 persen warga desa adalah petani, dan 30 persennya berada di dusun Mawar. Dalam cetak sawah, ada saung tani. Selain itu, dinas Pertanian juga rutin melaksanakan penyuluhan. Sehingga dapat tercipta petani yang mengerti menggunakan teknologi, bukan lagi petani tradisional, dan hasil yang didapatkan juga akan maksimal,” tegasnya. (JoE).

5

Pramuka Dilatih Tata Administrasi Borneo Tribune, Mempawah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) bekerjasama dengan Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Pontianak, menggelar dua agenda sekaligus. Pertama, Kursus Pengelola Kwartir, dan kedua Kursus Keterampilan Menu Makanan Rakyat se Kabupaten Pontianak. Kegiatan ini berlangsung di Aula Wisma Chandramidi, pada 20-22 November. Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Pontianak, Ridwan A Wahab, mengemukakan pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan anggota Pramuka di bidang administrasi organisasi, seperti surat menyurat, kearsipan, administrasi kwartir, penganggaran dan pelaporan keuangan, organisasi kwartir ranting, serta database anggota. “Kursus Pengelola Kwartir, diikuti 40 peserta yang merupakan pengurus kwartir ranting dari sembilan kecamatan di Kabupaten Pontianak. Kursus ini diharapkan mampu menciptakan tata kelola administrasi organisasi secara baik, benar, efisien, efektif, dan tentunya tepat guna,” katanya. Sedangkan Kursus Keterampilan Menu Makanan Rakyat yang diikuti 40 pembina dan dewan kerja ranting. Tujuannya untuk menumbuhkembangkan dan menarik minat anggota pramuka untuk kembali mencintai makanan rakyat yang dikenal sehat dan bergizi, serta murah. “Kita ingin menggali potensi alam yang melimpah di Kabupaten Pontianak. Nanti melalui pelatihan ini, para pembina dan dewan kerja ranting mampu menciptakan makanan rakyat yang sehat dan bergizi,” ujarnya. Sedangkan Kepala Dikpora Kabupaten Pontianak, Zulkifli Salim, saat membuka kegiatan ini meminta seluruh peserta mendalami dan mempelajari pelbagai pengetahuan dan wawasan yang disampaikan narasumber, terkait pengelolaan administrasi di kwartir ranting maupun mengolah menu makanan rakyat. “Selepas mengikuti kursus ini, saya berharap para peserta mampu menggerakkan roda organisasi kwartir ranting di wilayah masing-masing dalam mendukung Gerakan Pramuka di Kabupaten Pontianak,” imbuhnya. Begitu juga dengan menu makanan rakyat yang bisa dimaksimalkan keberadaannya di tengah-tengah anggota pramuka. Para peserta diminta menerapkan ilmu yang didapat ke masing-masing gugus depan. “Saya minta setiap ada perkemahan, ada perlombaan mengolah makanan rakyat. Berikan pemahaman kepada para anggota pramuka bahwa makanan rakyat itu sehat dan bergizi,” ucap dia. (JoE).

Bupati Diminta Tindaklanjuti Temuan BPK Tahun 2012 Borneo Tribune, Mempawah Juru bicara panitia khusus (pansus) LKPJ Akhir Masa Jabatan Bupati Pontianak Periode 2009-2014, Susanto, meminta Bupati Pontianak menindaklanjuti temuan proyek oleh BPK tahun 2012 di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pontianak. “Selain itu, DPRD meminta Dinas PU agar memiliki database jalan yang ada di Kabupaten Pontianak, dalam rangka mempermudah perencanaan pembangunan kedepannya,” kata Susanto, saat menyampaikan 15 rekomendasi atas penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Akhir Masa Jabatan Bupati Pontianak Periode 2009-2014, untuk dijadikan evaluasi sekaligus referensi bagi peningkatan kinerja pemerintah daerah. Selain itu, terkait permasalahan aset pemerintah daerah di Pelabuhan Regional dan Lantamal Kuala yang belum dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Bupati Pontianak diminta melalui instansi terkait untuk menindaklanjuti program pembangunan agar aset di kawasan Pelabuhan Regional Kuala dan Lantamal Mempawah dapat bermanfaat. “Program pembangunan pelabuhan regional dan Lantamal yang ditindaklanjuti, sehingga benar-benar memberikan mafaat bagi daerah dan masyarakat,” katanya. Bahkan Bupati Pontianak, juga diminta mencaro solusi persoalan pencemaran air Sungai Mempawah akibat aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI), serta terjadi erosi yang cukup parah di sejumlah lokasi tertentu di Kabupaten Pontianak. “Disarankan Bupati Pontianak melalui instansi terkait melakukan tindakan terkait pencemaran sungai Mempawah, serta melakukan penanaman mangrove di lokasi yang mengalami erosi dengan cara bekerjasama dengan BUMN seperti Bank BRI,” ujarnya.(JoE).


Bengkayang Borneo Tribune

Senin, 25 November 2013

6

PSSI Singkawang Datangkan Pelatih dari Surabaya

PS Sedau dengan jersey putih-putih melesakkan gol melalui tendangan bebas ke gawang Persibon dengan jersey hitam-Hitam / Foto Rudi Borneo Tribune

10 Klub ikuti Liga Persiwang Divisi I Walikota Singkawang Cup tahun 2013 Borneo Tribune, Singkawang Liga Persiwang Divisi I Walikota Cup tahun 2013 kembali digelar. Event olahraga yang menjadi agenda rutin kompetisi PSSI di Bumi Bertuah Gayung Bersambut itu, dibuka Walikota Singkawang, Awang Ishak di Stadion Kridasana, Sabtu (23/11). Ketua Bidang Pembinaan PSSI Kota Singkawang, Absurahman mengatakan, liga ini menjadi ajang pembinaan olahraga di cabang sepakbola Singkawang, dan memantau talenta muda untuk ajang kejuaraan daerah. Absurahman menyebut-

kan, kejuaraan Walikota Cup tahun 2013 ini diikuti 10 tim. Club divisi I yang akan bertanding dimulai 23 November hingga 9 Desember tersebut, PS Sedau (juara bertahan), Pabayo, Bintang Natuna, Persitara, Persibon, MPC, Macan Selatan, Klauptra, dan Pahlawan Putra serta Roban Putra dua tim yang promosi dari divisi II. Awang Ishak saat membuka pertandingan itu mengatakan, kita akan menghadapi Porprov tahun 2014. Mudah-mudahan kita bisa memantau talenta muda. “Saya minta seluruh klub jaga sportivitas, karena kita

semua orang Singkawang jangan sampai ada keributan,” pesan Awang. Untuk menghadapi Porprov juga, Awang berharap Singkawang banyak mengirim cabang olahraga untuk mengikuti ajang Praporprov dan Porprov. Pertandingan Liga Persiwang ini berjumlah 24 pertandingan, seluruhnya akan dilaksanakan di Stadion Kridasana. Di pertandingan pertama, PS Sedau mengahadapi Persibon Singkawang Timur berakhir dengan skor 5 - 1 untuk keunggulan Juara Bertahan. (RH)

Borneo Tribune, Singkawang Seleksi pemain PSSI kelahiran 1993 persiapan Porprov Kalbar 2014 terus bergulir. Tim seleksi yang terdiri dari empat orang itu, benar-benar bekerja ekstra untuk menentukan 20 orang pemain yang nantinya akan mewakili Kota Singkawang. Ketua PSSI Kota Singkawang, Muhammadin mengakui, tim seleksi yang terdiri dari empat orang itu harus bekerja ekstra untuk memilih 20 pemain yang akan mewakili sepak bola Singkawang pada ajang Porprov 2014 tahun depan. ”Tim seleksi sudah mulai ancangancang menentukan posisi pemain, baik kiper, bek, gelandang, playmaker, hingga striker yang terbaik dari mereka yang masih tersisa 60 orang,” kata Madin. Memang harus diakui, lanjutnya, tim seleksi sangat kesulitan untuk menentukan striker yang akan dipilih. “Kita akui, semua memiliki kemampuan dan skil yang baik, namun striker yang dicari adalah striker yang memiliki naluri mencetak gol yang tinggi,” katanya. Setelah seleksi ini selesai, dan 20 pemain telah didapat, lanjut Madin, maka langkah selanjutnya PSSI Kota Singkawang akan mendatangkan pelatih dari Surabaya. “Kita nantinya akan mendatangkan pelatih dari surabaya, dan sebelumnya kita juga sudah kontak-kontak dengan mereka,” ujar Madin. Pihaknya berusaha memberikan yang terbaik untuk Kota Singkawang pada ajang Porprov 2014 nanti, paling tidak melalui cabang sepak bola ini dapat mengharumkan nama Singkawang. (RH)

Muhammadin

Penghuni RSJ Didata Borneo Tribune, Singkawang Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Singkawang, Ramdan mengatakan, pihaknya akan melakukan pendataan terhadap penghuni Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Kalimantan Barat Singkawang. Berdasarkan UU No. 8 Tahun 2012, kata Ramdan, maka sudah menjadi kewajiban pihaknya untuk melakukan pendataan di sana. Dijelaskan Ramdan, bahwa akan ada mekanisme

yang mengatur tentang penghuni Rumah Sakit Jiwa dalam menggunakan hak pilihnya. Yang jelas, katanya, KPU sudah menjalani kewajibannya untuk melakukan pendataan dan mereka sudah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pemilu 2014. “Kewajiban kami hanya sebatas mendata mereka sebagai pemilih. Soal mereka untuk menggunakan hak pilihnya atau tidak, itu haknya. Karena akan ada mekanisme terkait dengan

penggunaan hak pilih mereka,” terangnya. Dari pendataan yang dilakukan, jelas Ramdan, ada 700 penghuni di Rumah Sakit Jiwa. Namun data ini tidak tetap, mengingat bisa saja ada perubahan. Maka dari itu, pihaknya akan tetap melakukan koordinasi, karena apakah ada yang sudah keluar atau yang lainnya, agar bisa diketahui. “Kami akan koordinasikan lebih lanjut sampai mendekati hari H,” ungkapnya. Koordinasi yang dilaku-

kan, lanjut Ramdan, juga termasuk dukungan dalam pemilu bagaimana tata cara penggunaan hak pilihnya. Dalam koordinasi itu nanti, kata Ramdan, KPU akan melibatkan petugas RSJ mengingat mereka lebih tahu dalam menghadapi para pasien. Rencananya, ujar Ramdan, ada dua TPS di RSJ dalam pemilu 2014 nanti, dan konsentrasinya pada Pileg karena itu yang lebih dahulu dilaksanakan. (RH)

Kerja Panitia Tabliq Akbar Usai

Pembubaran Panitia///Mujidi

Borneo Tribune, Bengkayang Kerja panitia tabliq akbar peringatan satu Muharam Kabupaten usai setelah panitia dibubarkan secara resmi, Mingu (24/11). Pembubaran panitia tersebut dilaksanakan setelah shalat Zuhur di Lesehan Mandiri. Selain panitia, pembubaran panitia tersebut juga dihadiri Ketua PHBI Kabupaten Bengkaya serta Ketua Dewan Mesjid Bengkayang. Pembubaran panitia dipimpin langsung oleh ketua panitia, Usman H. Abdullah didampingi Sekretaris Panitia, H. Yusli. Sebelum pembubaran dilaksanakan, terlebih dahaulu dilakukan evaluasi singkat masing masing seksi. Dalam evaluasi tersebut, tercermin tidak ada kendala berarti yang dihadapi. ”Dari dokumentasi kami tidak ada masalah, semua berjalan lancar dan berharap berarti untuk umat,” kata Andi, salah seorang panitia dari dokumentasi. Dalam pertemuan tersebut, ada sebuah keinginan bersama yang akan diwujudkan. Keinginan itu adalah untuk memperbanyak kegiatan syiar agama yang bersifat tabliq akbar. ”Setidaknya kita tiga bulan sekali ada kegiatan seperti ini, dan itu bisa kita laksanakan apabila kita saling mendukung,” kata Hj. Komariah, Ketua BKMT yang juga bagian dari kepanitiaan. Setelah banyak masukan dari semua panitia yang hadir, pertemuan tersebut diakhiri sekaligus pembubaran panitia yang dilakukan langsung oleh ketua panitia, Usman. ”Dengan dibubarkan panitia ini, berarti kerja panitia sudah selesai,” kata Usman. (Mu).


Senin, 25 November 2013

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Terapkan Jam Pembuangan Sampah Borneo Tribune, Ngabang Pemerintah Kabupaten Landak melalui Kantor Kebersihan dan Pertamanan akan menerapkan sistem pembuangan sampah sesuai dengan waktu yang ditentukan. Masyarakat hanya boleh membuang sampah pada jam tertentu saja pada Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Di atas jam ketentuan tersebut, sampah tidak boleh lagi diantar ke Tempat Pe-

Fransiskus Asius, SE. FOTO Ya’ Syahdan/ Borneo Tribune

nampungan Sampah (TPS), sambil menunggu jam yang ditentukan tersebut, untuk sementara disimpan dulu pada tempat sampah yang di persiapkan warga di dalam rumah masing-masing. Demikian dikatakan Kepala Kantor Kebersihan Kabupaten Landak, Fransiskus Asius,SE, di ruang kerjanya, pekan lalu. “ Artinya seperti ini, misalnya nanti ditetapkan membu-

ang sampah itu jam 5 pagi, maka mulai dari jam 6 itu sudah tidak boleh lagi membuang sampah di TPS hingga jam 5 sore, sampah yang ada untuk sementara ditampung dulu di tempat sampah yang ada di rumah masing-masing, “ ucapnya. Ini dimaksudkan agar sampah tidak berserakan di mana-mana, tambahnya. Seraya mengatakan ke depannya pihaknya juga sudah

tidak lagi menyediakan tong sampah, karena seperti yang ada sekarang ini tong sampah saja sudah banyak yang hilang akibat tidak ada rasa memiliki. “ Nanti masing-masing akan membeli sendiri, hal ini kita lakukan tidak lain untuk menumbuhkan rasa memiliki.” urainya. Terkait dengan rencana pemberlakukan jam pembuangan sampah, sebe-

lumnya akan di lakukan sosialisasi agar supaya masyarakat dapat memahaminya. Kilas balik F. Asius mengatakan, dimana selama ini armada angkutan sampah melakukan pengangkutan dari TPS ke TPA, setiap jam, kalau memang seperti ini terus terjadi, disamping memposir armada dan tenaga, juga sangat tidak efesiensi dan tidak efektip, karena membuang sampah bebas kapan saja bo-

leh, sementara kekuatan armada dan tenaga manusia terbatas, akibatnya sampah tidak terangkut, dan berserakan dimana-mana. “ Dengan adanya peraturan tentang ketentuan membuang sampah di TPS pada jam tertentu, maka nantinya diharapkan sudah tidak kita jumpai lagi sampah yang berserakan di sepanjang siang di dalam kota,” ungkapnya. (Syah)

Mantan Pjs. Bupati Landak Hadiri Resepsi Pernikahan Anak Adrianus Borneo Tribune, Ngabang Rasa kegembiraan Bupati Adrianus terhadap pernikahan putrinya Efifany Adventia Pabayo dengan Mario Vicardo Raza, Sabtu, (23/11), di aula kantor Bupati Landak, bertambah dengan kedatangan mantan Pjs Bupati Landak Drs. Agus Salim, MM. Kedatangan mantan orang nomor satu di Landak tahun 1999 bersama istri, disambut hangat oleh para pejabat dan penyambut tamu undangan, namun juga tidak mengurangi rasa hormat para penyambut tamu dan pemangku hajat terhadap tamu lainnya. Rasa hormat juga diberikan kepada setiap tamu undangan yang hadir, baik dari kalangan pejabat, pegawai, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum. Pada saat Agus Salim memberikan ucapan selamat kepada Bupati Adrianus, disambut hangat oleh Adrianus dengan rangkulan mesra, layaknya seperti seorang sahabat yang sudah lama tidak bertemu. Agus Salim juga dijabat tangan dengan hormat oleh Setda Landak, Drs. Ludis, M.Si, Pejabat Provinsi Kalbar, Ir. Jakius

Sinyor, dan sejumlah pejabat Kabupaten Landak ikut memberikan jabatan tangan dengan hormat kepada Agus Salim. Setelahnya, juga hadir ketua DPRD Provinsi Kalbar, Minsen, SH, Anggota DPRD Kalbar, Tapanus Tapat, SH, MH, anggota DPRD Kalbar, N.C.H, Saiyan, SH.MH, wakil Bupati Landak, Herculanus Heriadi, SE, Kapolres Landak, Danyon Armed Ngabang, dan Forkopimda lainnya. Juga hadir Manejer PTPN 13 Kebun Ngabang, Rantus Antonius, Manejer PMS Ngabang, Ramli Rama, SIP, para pengusaha diantarnya, D. Anyi Kampuk, Budi Santoso, Mulyadi Akian, para Kadis,Kakan, Badan, Camat, Kabag, dan seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Landak, serta undangan lainnya. Selain mantan Pjs Bupati Landak Drs. Agus Salim, MM beserta istri, juga sebelumnya telah hadir Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH, beserta istri, wakil Gubernur Kalbar Drs. Christiandy Sanjaya, SE,MM, beserta keluarga. Hari bahagia ini betul-betul dirasakan oleh Bupati

Borneo Tribune, Sanggau Setelah terjadi di SD Negeri 30 Sungai Kosak Kelurahan Sungai Sengkuang Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau, kini penyaluran Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang ditungganggi calon anggota legislatif (caleg) dan partai politik

kembali terjadi di SD Negeri 01 Dusun Kedukul Desa Kedukul Kecamatan Mukok Kabupaten Sanggau oleh partai yang sama pada SD sebelumnya. Namun, kali ini dilakukan oleh oknum caleg dari salah satu partai yang berinisial LB. Ulah LB tersebut membuat salah

Mantan Pjs Bupati Landak Drs. Agus Salim, MM, menghadiri resepsi pernikahan Mario Vicardo Raza Efifany Adventia Pabayo, di aula Kantor Bupati Landak. FOTO Ya’ Syahdan / Borneo Tribune

Adrianus karena orangorang penting baik di Provinsi Kalbar, pejabat Kabupaten Landak dan masyarakat dapat mengha-

diri resepsi pernikahan anak keduanya, Efifany Adventia Pabayo dengan Mario Vicardo Raza, berlangsung aman tertib

dan lancar. Setelah acara Perayaan Ekaristis Sakramen Pernikahan di Gereja Salib Suci Ngabang, yang dimulai

pagi Sabtu, (23/11), dan acara resepsi pernikahan siang Sabtu,(23/11) hingga jam 20.00 wiba, di aula kantor Bupati Landak,

acara dilanjutkan dengan hiburan rakyat bertempat di halaman mess Bupati Landak, bersama band ternama. (Syah).

BSM Kembali Ditunggangi Caleg satu warga kecewa, seperti yang disampaikan ED, salah satu orang tua siswa ketika ditemui Sabtu (23/ 11) kemarin. ED mengaku pada Jumat (22/11) kemarin dirinya menerima undangan dari salah seorang oknum caleg berinisial LB dari salah satu partai politik. Caleg tersebut membagikan kartu undangan pengambilan BSM kepada orang tua siswa di ruang kelas SD Negeri 01 Kedukul. ”Yang kami merasa tidak enaknya si caleg ini sempat berkampanye. Dia bilang kalau orang tua siswa penerima BSM ini tidak memilih dia, termasuk kategori penghianat dan berdosa. Inikan kalimat yang menurut saya tidak pantas. Karena kami tahu uang BSM itu uang APBN bukan dari salah satu partai politik tertentu,” tegasnya. Namun, yang lebih membuat ED tidak terima adalah pembagian kartu undangan bergambar caleg dari salah satu partai politik tersebut dibagikan di ruang sekolah. ”Setahu saya tidak boleh berkampanye menggunakan fasilitas negara, apalagi sampai mengeluarkan nada ancaman kepada masyarakat, ini jelas pembodohan,” ungkapnya. ED pun merasa aneh, kenapa yang membagikan kartu undangan tersebut adalah Komite Sekolah. “Kepala Sekolahnya saya lihat mendukung, begitu juga komitenya, mereka ini nampaknya pendukung caleg ini,” ujarnya. ED mengatakan bahwa ada kesalahan dalam pendataan BSM. Karena Ia merasa dirinya tergolong

orang mampu, tetapi mendapat BSM. ”Saya bukan bermaksud sombong, saya punya mobil, punya usaha, rasa-rasanya saya bukan orang yang pantas yang menerima BSM. Oleh karena itu, saya berencana akan mengembalikan uang BSM itu ke Sekolah untuk dibagikan kepada yang berhak,” ujarnya. ED juga menolak, jika BSM itu dibagi rata seperti keinginan sekolah. “Kalau dibagikan rata saya tidak setuju. Infonya setiap siswa hanya diberi Rp. 200 ribu per anak,” tegasnya. Disinggung terkait kapan pembagian uang BSM tersebut, ED menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan caleg tersebut akan dibagikan awal bulan Desember 2013. ”Saya anehnya kok Kepala Sekolah dan Komite Sekolah mendukung caleg seperti itu. Menurut saya tidak boleh, sebab uang BSM itu uang APBN bukan dari partai politik tertentu,” ujarnya. ED pun akan melaporkan kasus ini ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Mukok. Bahkan ia pun siap jika diminta untuk bersaksi dan memberi keterangan akan hal ini. Sementara itu, Caleg berinisial LB ketika dikonfirmasi membantah kalau dirinya yang membagikan kartu undangan tersebut. “Tidak ada saya bagikan kartu undangan itu,” kilahnya. Bahkan LB juga membantah kalau dirinya ada pada saat pembagian kartu undangan tersebut. “Saya waktu itu di Sintang. Saya tidak tahu soal itu,”

ujarnya. Namun, pernyataan LB dibantah ED. Dikatakan ED, pada saat pembagian kartu undangan LB hadir dan duduk di kursi depan bersama Kepala Sekolah dan Ketua Komite Sekolah. ”Inikan bohong namanya, memangnya saya tidak kenal dengan dia, saya tidak mungkin mengadangada. Bagaimana mau jadi wakil rakyat kalau begitu saja sudah berkata bohong, harus berani bertanggungjawablah kalau berbuat tu,” kesalnya. ED menegaskan bahwa dirinya bersama perwakilan sejumlah orang tua siswa sudah berbincangbincang menolak kehadiran caleg yang melakukan kampanye dengan cara-cara arogan apalagi mengakungaku memperjuangkan BSM. ”Dia juga suka menjelekjelekkan anggota dewan yang ada sekarang. Seharusnya dia ini memberikan pendidikan politik yang benar, sopan dan santun kepada masyarakat bukan provokatif seperti itu,” ungkapnya. Kepala Sekolah SD Negeri 01 Dusun Kedukul Desa Kedukul, Dominikus NP ketika dikonfirmasi via telepon genggamnya, Minggu (24/11) mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak tahu kalau apa yang dilakukannya selama ini salah. Lantaran LB selama ini mengaku akan membantu dan menyalurkan BSM ke siswanya. “Kalau saya untuk kebaikan anak-anak saya tentu saya terima, siapa pun yang mau bantu,” ujarnya. Dominikus juga membantah bahwa dirinya sengaja

memfasilitasi oknum caleg berkampanye di sekolahnya. “Tidak benar itu. Saya terus terang tidak tahu kalau itu tidak boleh,” jelasnya. Dominikus menuturkan, bahwa sebelumnya dirinya memang sempat mengusulkan BSM ke Diknas sekitar bulan Juni 2013. Akan tetapi yang teralisasi hanya 66 orang siswa dari 102 siswa yang ada di SD Negeri tersebut. ”Karena menurutnya saya ada puluhan siswa yang juga berhak tetapi tidak tercantum namanya dalam daftar BSM, akhirnya saya minta partisipasi orang tua untuk membantu, jadi tidak benar kalau saya membagi rata uang tersebut,” ujarnya. Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Mukok, Antonius Leo mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan informasi terkait hal tersebut. Untuk saat ini, pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait ulah oknum caleg di wilayahnya tersebut. ”Sekarang sedang kita dalami. Saksi-saksi nantinya kita mintai keterangan,” ungkapnya. Dijelaskannya, nantinya jika memang pihaknya sudah mendapatkan buktibukti terkait hal tersebut, akan disampaikan ke Panwaslu Kabupaten. Sementara terkait sanksi, Leo mengaku tidak berani menyampaikan sebelum mendapatkan hasil. “Belumlah. Hasilnya saja belum tahu. Kalau ada unsur pidananya tidak menutup kemungkinan akan diproses secara hukum. Karena sudah

menggunakan fasilitas negara seperti halnya ruang kelas. Apalagi ini program pemerintah, seharusnya Instansi terkait yang mensosialisasikannya bukan caleg atau partai politik,” jelasnya. Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Sanggau, Jais mengatakan bahwa pihaknya akan bertindak prosfesional dalam menjalan setiap programnya. Menurutnya, mekanisme pengajuan bantuan program BSM sudah melewati mekanisme dari sekolah hingga ke pusat. Lantaran bantuan itu menggunakan APBN untuk siswa yang tak mampu. Jadi, tidak ada usulan atau perjuangan dari caleg. ”BSM tidak bisa atas usulan caleg tertentu. Itu murni APBN,” tegasnya. Dijelaskannya, siswa yang mendapatkan BSM harus memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Nantinya, pihak sekolah akan mengusulkan mereka yang berhak mendapatkan BSM ke Disdikpora Kabupaten Sanggau. Setelah itu, dari Kabupaten akan diteruskan ke Provinsi, Provinsi lalu ke pusat. Jais menghimbau kepada jajarannya untuk tidak terlibat politik praktis apapun. Terutama jika progam Dinas Pendidikan ditunggangi untuk kepentingan politik tertentu. Ditambahkannya, bagi siswa pemegang KPS biasanya mutlak menerima BSM. Jika, memang ada yang masih kategori miskin namun tak mendapatkan KPS maka itu bisa diusulkan. (rtn)


Sekadau Borneo Tribune

Senin, 25 November 2013

Musim Hujan-Akhir Tahun

INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263

BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051

BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599

BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk

BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411

BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082

BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad

BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146

BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926

BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220

BANK MANDIRI

BANK BHI

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672

BANK MEGA

8

Dinas PU Ingatkan Kontraktor Kejar Target Pekerjaan Borneo Tribune, Sekadau Memasuki musim penghujan di akhir tahun seperti saat ini, pekerjaan konstruksi dipastikan terganggu akibat tingginya intensitas curah hujan. Pekerjaan seperti pembangunan jalan dan jembatan sangat tergantung pada kondisi cuaca. Jika hujan turun, pengaspalan ataupun pengecoran beton sudah dipastikan tidak

dapat berjalan maksimal. Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas PU dan Pertambangan Kabupaten Sekadau, Ramsyah, melalui Kabid Bina Marga, Heri Handoko Susilo mengingatkan para kontraktor yang mengerjakan proyek fisik untuk dapat memaksimalkan pekerjaan di lapangan. “Jangan sampai pekerjaan tidak selesai akibat faktor cua-

ca,” tutur Heri, belum lama ini. Meski harus berpacu dengan waktu dan cuaca, namun dalam pelaksanaan teknis pekerjaan jangan sampai dilakukan secara serampangan. Ditegaskan Heri, pelaksanaan pekerjaan tetap harus mengacu pada metode pelaksanaan yang sudah ditentukan serta harus sesuai dengan spesifikasi teknis. “Tapi jangan sampai hanya

asal jadi. Mesti sesuai perencanaan,” tegasnya. Dinas PU, lanjut Heri Handoko, tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas bagi kontraktor yang tidak melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan. “Kita tidak segan menghentikan pekerjaan yang tidak sesuai metode dan spesifikasi,” yakin Heri. Jika ada pekerjaan yang be-

lum selesai dikerjakan sampai dengan akhir perjanjian kontrak kerja, maka akan dikenakan sanksi berupa denda keterlambatan. Merujuk pada pekerjaan yang tidak mampu diselesaikan, Dinas PU dan Pertambangan akan menindaktegas dengan cara terakhir memutuskan konterak kerja. “Paling fatal akan diputus kontrak,” tegasnya. (Mto).

Warga Siap Lestarikan Burung Murai Batu Borneo Tribune, Sekadau Banyaknya jenis burung yang diperjual belikan karena suara yang indah, membuat habitat burung-burung itu mulai langka. Warga dusun Resak Balai Desa Merbang Kecamatan Belitang Hilir siap menjaga beberapa jenis burung yang ada dikawasan hu-

tan dusun tersebut. “Kita ajukan ke desa agar kesepakatan bersama di kampung ditampung menjadi perdes kalau bisa, kalau tidak bisa kita tetap memberlakukan peraturan tersebut dikawasan kampung kita. Barang siap dengan sengaja menangkap jenis burung-burung yang sudah langkah dikawasan hutan kampung resak balai, akan didenda,” Ungkap Apolonaris Makin melalui selularnya (24/11). Makin menceritakan jika beberapa waktu lalu pernah ada orang yang datang ke kawasan kampung tersebut untuk menangkap burung jenis murai batu secara diam-diam. Bersyukur belum ada burung yang tertangkap.

Warga Resak Balai katanya sudah bertekad bahkan sudah membuat aturan dusun mengenai pemberian Denda apabila ada oknum yang sengaja mengambil burung tanpa pengetahun. Pihak dusun sudah menentukan berapa besar denda untuk oknum yang mencuri burung dihutan Dusun. “Harga mati aturan itu dikampung resak balai dan bukan cuma untuk murai batu, tapi untuk semua jenis burung yang semakin langka. Tidak bisa ditawar-tawar dan kalau ulangi lagi perbuatan yang sama, kita bisa membawa kepada proses hukum karena menangkap satwa langka dan peta kampung kita masih

kantongi batasan-batasannya dan itu jelas,” paparnya. Sementara itu terpisah warga resak balai di Pontianak Drs Paulus Florus juga menegaskan melalui pesan singkatnya, burung gegurak ( murai batu ) itu sakral bagi masyarakat dayak pada umumnya. “Burung gegurak bukan sekedar burung bagi orang Dayak, Tapi burung pembawa pertanda alam, pemberi petunjuk adanya berita baik atau buruk. Jadi itu burung yang bernilai magis atau sakral, dan perlu dilestarikan. Kita akan usulkan pada Desa untuk membuat Perdes didukung oleh tindakan hukum dari aparat hukum Kecamatan,” pungkasnya. (Mto).

Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290

KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078

Perkuat Koordinasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan Lindung Borneo Tribune, Sekadau Kawasan Hutan lindung diwilayah Kabupaten Sekadau menjadi problem pengembangan kasawan pembangunan. Guna merealisasikan pembangunan yang berada dititik kawasan hutan lindung maka perlu izin dan koordinasi khusus dengan instansi terkait di Pemprov Kalbar mupun Kementerian Kehutanan. Anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Hasan, meminta pemkab Sekadau melakukan koordinasi dengan Pemprov Kalbar dan Kementerian Kehutanan terkait alihfungsi kawasan hutan lindung tersebut. Sebagaimana diketahui, beberapa pemukiman penduduk serta lahan pertanian milik warga lokal di kawasan tiga Kecamatan (Sekadau Hulu, Nanga Taman, Nanga Mahap) turut masuk dalam kawasan hutan lindung. Kondisi itu tanpa disadari telah berdampak pada mandeknya pembangunan fisik. Salah satu contoh, tertundanya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Desa Pantok, Kecamatan Nanga Mahap. PLTMH Pantok sudah direncanakan dan dianggarkan dalam APBD Kabupaten Sekadau Tahun 2013.

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal

Hasan, SE. Foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune

Namun, dalam prosesnya pembangunan PLTMH tersebut tidak berjalan mulus, karena lokasi tempat pembangunan masuk dalam kawasan hutan lindung. Sat ini, upaya lobilobi tengah dilakukan untuk meloloskan PLTMH Pantok. “Untuk itu, Pemkab Sekadau mesti berupaya bagaimana caranya agar di kawasan hutan lindung bisa dilakukan pembangunan fasilitas umum. Kalau tidak, kasihan masyarakat disana terisolasi,” ujar Hasan dijumpai di gedung DPRD Sekadau, kemarin. Kasus lain yakni batalnya pembangunan Unit Sekolah Baru di Dusun Pait, Desa

Sebabas, Kecamatan Nanga Mahap beberapa tahun silam. Permasalahannya sama, lahan masuk dalam kawasan hutan lindung. Akibatnya, siswa asal Dusun Pait masih harus bersekolah ke daerah lain yang terdapat gedung sekolah. Menurut Hasan, harus ada kelonggaran untuk pembangunan fasilitas umum di kawasan hutan lindung. Karena, terus menerus dibiarkan maka masyarakat yang tinggal di areal hutan lindung sampai kapanpun tidak akan bisa menikmati pembangunan. Di kawasan hutan lindung, juga terdapat sejumlah sumberdaya alam yang potensial untuk diberdayakan. Hasan mengatakan, potensi SDA yang ada mestinya dapat dioptimalkan untuk mendukung pembangunan di Sekadau. Namun kembali lagi, persoalan hutan lindung menjadi persoalan berarti dan harus diurus. Hasan meminta Pemkab Sekadau mesti serius memperjuangkan persoalan tersebut. Ia meminta agar segera dilakukan upaya untuk memudahkan pembangunan di kawasan hutan lindung.“Ini untuk kepentingan masyarakat banyak. Harus diperjuangkan secara serius,” pintanya. (Mto).


Senin, 25 November 2013

Sintang-Melawi

Borneo T Tribune

9

Langgar Hukum Prajurit Akan Ditindak Tegas

Pangdam: TNI Itu Harus Position dengan Hukum Mayjen. TNI. Ibrahim Saleh saat melakukan kunjungan kerja, di Kabupaten Sintang, beberapa waktu lalu. Ia menegaskan, kalau ada TNI yang melanggar hukum, maka akan diberikan hukuman sesuai dengan perundang-undang dan aturan hukum yang berlaku. ”Kalau ada oknum yang memang melanggar hukum, maka akan diberikan hukuman yang sesuai,” lugasnya. Sementara itu ketika

ditanya apakah sanksi berat yang akan diberikan kepada oknum TNI yang melakukan kesalahan besar. Pangdam menegaskan pihaknya akan memberhentikan oknum TNI tersebut dari jabatannya. ”Kita akan berikan sanksi yang tegas kepada setiap anggota TNI yang melakukan pelanggaran hukum. Kalau pelanggarannya sangat fatal maka harus dipecat dan kita siap memecatnya,” ucap Pangdam. (end)

Pangdam XII Tanjungpura Mayjen. TNI Ibrahim Saleh Foto Endang Kusmiyati/Borneo Tribune

Kita akan berikan sanksi yang tegas kepada setiap anggota TNI yang melakukan pelanggaran hukum. Kalau pelanggarannya sangat fatal maka harus dipecat dan kita siap memecatnya

Borneo Tribune, Sintang BANYAKNYA pelanggaran hukum yang melibatkan oknum TNI maupun Polri membuat masyarakat mempertanyakan hukum seperti apa yang berlaku pada lembaga tersebut. Pangdam XII/TPR, Mayjen. TNI. Ibrahim Saleh menjelaskan, TNI yang merupakan aparat keamanan juga tak luput dari sentuhan hukum. ”Tentara itu harus position dengan hukum,” tegas Pangdam XII/TPR,

Operasi Pekat Polres Melawi

Satu Oknum TNI Kedapatan Berjudi Borneo Tribune, Nanga Pinoh JAJARAN Polres Melawi melakukan operasi pekat ke sejumlah kafe remang-remang di wilayah Desa Sidomulyo, Nanga Pinoh, Jumat lalu. Dari operasi tersebut petugas mengamankan satu oknum TNI berinisial M. Pasalnya diduga menjadi bandar judi kolok-kolok. Selain itu ada pula tiga warga lain yang juga ikut diamankan bersama dua anak di bawah umur yang menjadi pekerja di kafe. Kapolres Melawi, AKBP. Nowo Winarti, Sabtu (23/ 11) mengungkapkan,

operasi pekat yang dilaksanakan satuannya sebenarnya ingin mencari anak di bawah umur yang bekerja di sejumlah kafe. Namun dalam operasi tersebut ternyata didapati ada satu oknum anggota dan tiga warga sipil yang bermain judi kolok-kolok. “Dari sejumlah kafe kita dapati ada beberapa anak bawah umur langsung kita amankan dan kita berikan pembinaan. Selanjutnya sekitar pukul 23.00, kita langsung menuju kafe simpati Desa Tanjung Tengang. Di sana ternyata ada aktifitas judi, kita

langsung bertindak dan mengamankan warga yang bermain termasuk oknum TNI,” tegas Kapolres. Kapolres menambahkan, dalam operasi pekat tersebut sempat terjadi ketegangan saat pihaknya akan memberikan tindakan kepada warga yang tengah berjudi. Namun setelah diberikan penjelasan ketegangan tersebut dapat diatasi sehingga akhirnya mereka pun digelandang untuk diamankan ke Mapolres Melawi. “Untuk oknum anggota TNI, kita langsung serah-

kan ke POM Melawi dan perwira penghubung. Kita juga sudah hubungi Dandim di Sintang. Sementara warga sipil yang kita amankan saat ini masih dalam proses pemeriksaan,” terangnya. Sedangkan bagi pemilik kafe yang mempekerjakan anak bawah umur, Nowo menegaskan, pihaknya hanya memberikan peringatan saja agar tidak lagi mempekerjakan anak yang masih belum cukup umur. Sebab hal itu merupakan pelanggaran hukum. Menurut Kapolres, anak

bawah umur yang dipekerjakan di kafe tersebut sudah putus sekolah dan satu diantaranya sudah tamat sekolah. Kedua anak ini kemudian dikembalikan kepada orangtuanya dan diberikan pembinaan. “Untuk sementara kita masih berikan teguran dulu. Namun kalau nanti saat sidak masih dijumpai ada kafe yang mempekerjakan anak bawah umur, kami tidak segan-segan akan memberikan tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Kapolres. (eko)

Caleg Harus Patuhi Aturan Zona Alat Peraga Borneo Tribune, Nanga Pinoh KPU Melawi telah menetapkan zona pemasangan alat peraga di setiap desa. Oleh karena itu penyelenggara pemilu minta seluruh calon legislatif (caleg) dan partai politik untuk memasang alat peraga di wilayah yang telah ditetapkan menjadi zona kampanye. “Kita sudah tetapkan zona ini sejak lama. Bahkan sudah disosialisasikan pada akhir September lalu. Makanya kami pun berharap pemasangan alat peraga bisa ditempatkan sesuai dengan zona yang telah ditetapkan,” ujar Ketua KPU Kabupaten Melawi, Yovinus, belum lama ini. Ia menerangkan, kalau ada perbedaan penempatan zona, maka konsolidasi dilakukan sesuai dengan tingkatan. Misalnya PPK dengan Camat dan PPS dengan desa. “Sampai saat ini laporan dari PPK maupun PPS memang belum ada terkait dengan zona alat peraga. Karena komisioner KPU juga masih turun ke masing-

SMP 1 Nanga Pinoh Rayakan HUT Ke-50 disatukan dengan acara puncak HUT SMP 1 yang rencanakan akan dilaksanakan pada 30 November,” timpalnya. Dalam acara puncak tersebut juga akan digelar acara jalan santai antara guru, siswa serta para alumni serta dilanjutkan dengan pentas seni yang dilaksanakan pada malam harinya sekaligus menutup rangkaian acara peringatan HUT SMP 1 Nanga Pinoh. “Kami mengharapkan seluruh rangkain kegiatan HUT ini dapat menjalin kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat tali silaturahmi antarsekolah serta menjadi ajang temu kangen bagi para alumni dengan sekolah dan gurunya,” kata Dwi Nurmiati. Sedangkan, Ketua KONI Kabupaten Melawi, Abang Tajudin yang membuka rangkaian peringatan HUT SMP 1 Nanga Pinoh mengharapkan agar kegiatan ulang tahun tersebut dapat memberikan sebuah manfaat serta menjadi ajang silaturahmi antarguru, siswa hingga para alumni. “Kami memberikan apresiasi yang setinggitingginya terhadap pelaksanaan peringatan HUT SMP Negeri 1 Nanga Pinoh ini. Apalagi sekolah ini kerap kali mampu menghasilkan siswa yang berprestasi dalam berbagai ajang, baik prestasi akademik maupun prestasi di bidang lain. Seperti olahraga dan kesenian. Selain itu pula, perilaku anak didik di sini sangat baik. Tidak pernah terdengar ada siswa SMP 1 Nanga Pinoh yang terlibat tawuran,” ucap Abang Tajudin. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Melawi ini mengharapkan, sekolah lain dapat mengambil contoh dari kegiatan

HUT SMPN 1 NANGA PINOH, Ketua KONI Kabupaten Melawi, Abang Tajudin memukul gong untuk membuka kegiatan HUT SMP Negeri 1 Nanga Pinoh ke-50. FOTO: Eko Susilo/ Borneo Tribune positif yang digelar oleh SMP 1. Apalagi terdapat even olahraga yang digelar dengan melibatkan sejumlah sekolah. “Kegiatan ini kita harapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa, karena adanya ajang lomba kesenian maupun olahraga nantinya bisa melahirkan siswa berprestasi dari bidang tersebut dan mampu mewakili Melawi di berbagai ajang di tingkat yang lebih tinggi di level provinsi maupun nasional,” pungkasnya. (eko)

Foto Eko Susilo/Borneo Tribune

masing wilayah untuk mengurus NIK yang kosong,” terang Yovinus. Teknis penempatan alat peraga, sambung dia, diatur melalui SK Bupati. SK tersebut juga mengatur teknis zona di setiap desa. Apalagi sesuai dengan peraturan KPU pemasangan alat peraga dilakukan di satu zona di satu desa. “SK Bupati juga sudah ada. Penerapannya ya disesuaikan dengan kondisi di desa tersebut. Kalau misalnya tidak ada jalan, ya bisa saja dipasang di tepi sungai. Yang penting dipasang ditempat strategis, tapi tak melanggar aturan,” jelasnya. Yovinus menuturkan, partai sendiri justru lebih paham dalam pemasangan alat peraga sesuai dengan yang diamanatkan dalam peraturan KPU. Bahkan ada beberapa yang telah mensiasati agar alat peraga tersebut tak berbenturan dengan aturan. “Misalnya pasang di posko, sekretariat atau rumah sendiri itukan tidak masalah. Yang penting tidak keluar dari itu. Yang diatur KPU kan hanya yang dizona saja. Kalau di areal pribadi, mau bentuk dan ukurannya ya tidak ada masalah,” ujarnya. Tempat pemasangan alat peraga ini, sambung Yovinus telah diatur di dalam peraturan KPU Nomor 15 tersebut. Dimana tempat yang tidak diperbolehkan adalah tempat ibadah, rumah sakit, tempattempat pelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan, jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasana publik, taman serta pepohonan. (eko)

3.697 RTSM Diverifikasi Terima PKH Borneo Tribune, Sintang SEBANYAK 3.697 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kabupaten Sintang sudah diverikasi menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sintang, Kaha Florensius mengungkapkan, verifikasi data RTSM dilakukan agar calon penerima PKH tepat sasaran. ”Datanya memang kita dapat dari BPS. Cuma kita validasi lagi datanya. Harapan kita nantinya yang menerima kartu PKH benar-benar tepat sasaran, “ ujar Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trans-

Tujuan PKH untuk menanggulangi, bahkan kalau bisa memutuskan rantai kemiskinan. Jadi tidak ada alasan lagi orangtua tidak menyekolahkan anaknya, karena ketiadaan biaya. Atau tidak memenuhi gizi bagi anak bayi dan balita migrasi Kabupaten Sintang, Kaha Florensius, belum lama ini. Menurutnya, tak hanya memverifikasi data RTSM, pihaknya juga sudah menyosialisasikan PKH kepada masyarakat. “Kita sudah menyosialisasikan PKH kepada masyarakat. Untuk data

Borneo Tribune, Nanga Pinoh SMP Negeri 1 Nanga Pinoh merayakan ulang tahun emas ke-50. Peringatan ulang tahun sekolah tersebut dirayakan dengan menggelar berbagai kegiatan, termasuk reuni akbar alumni SMP Negeri 1 sekaligus menggelar berbagai pertandingan olahraga. Ketua Panitia HUT SMP Negeri 1, Syekh Sabariah menerangkan, peringatan HUT SMP 1 dilaksanakan lebih awal dari tanggal peringatannya yang sebenarnya jatuh pada 18 Desember mendatang. “Namun karena bulan Desember banyak bertepatan dengan berbagai kegiatan sekolah, seperti ulangan umum semester ganjil serta liburan semester dan Hari Raya Natal, makanya HUT SMP 1 Nanga Pinoh dilaksanakan mulai 23 November 2013,” jelas Ketua Panitia HUT SMP Negeri 1, Syekh Sabariah, saat pembukaan peringatan HUT SMP 1 Nanga Pinoh, di halaman sekolah, Sabtu (23/11) lalu. Sabariah menambahkan, HUT SMP 1 Nanga Pinoh dimeriahkan dengan berbagai kegiatan serta pertandingan olahraga. Seperti bola voli putra-putri, lomba vocal solo, seni tari dan pidato. ”Lomba ini diikuti oleh 15 sekolah di Melawi. Pelaksanaannya mulai tanggal 23 sampai 30 November,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik, Dwi Nurmiati memaparkan, selain kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah, HUT SMP Negeri 1 Nanga Pinoh juga dimeriahkan dengan pelaksanaan reuni akbar para alumni SMP 1 Nanga Pinoh. “Reuni akbar diselenggarakan di SMP 1 dan

Yovinus

sudah kita verifikasi dan sudah dikirim ke kementerian,” jelasnya. Ia menjelaskan, yang dapat menerima PKH adalah RTSM yang memenuhi kriteria. Diantaranya keluarga yang mempunyai anak SD maupun SMP. ”Tujuan PKH untuk

menanggulangi, bahkan kalau bisa memutuskan rantai kemiskinan. Jadi tidak ada alasan lagi orangtua tidak menyekolahkan anaknya, karena ketiadaan biaya. Atau tidak memenuhi gizi bagi anak bayi dan balita,” lugasnya. Dia menambahkan, bagi penerima kartu PKH akan sangat banyak fungsinya. Pasalnya dengan adanya kartu PKH, pemegang kartu berhak mendapatkan bantuan pemerintah lainnya. “Kita bekerja sama dengan dinas pendidikan dan dinas kesehatan, sementara Bappeda sebagai penganggaran dana,” tukasnya. (end)


Kapuas Hulu Borneo T Tribune

Senin, 25 November 2013

10

Wagub Harapkan GAPKI Jadi Mitra Pemerintah

GAPKI Kalbar Siap Sukseskan Program Pemerintah mengatakan, menjadi tugas bersama untuk menjelaskannya supaya yang belum mengetahui menjadi mengerti manfaat pengembangan kelapa sawit. Sementara itu Ketua Harian Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Kalimantan Barat (Kalbar),

Speed yang melayani penumpang jurusan Siantan - Kota Pontianak bersaing di tengah perkembangan kota Pontianak. Belakangan, jumlah penumpang kian berkurang karena semakin banyak warga kota yang memiliki kendaraan sendiri. FOTO: Fahmi Ichwan/Borneo Tribune.

GAPKI diharapkan mampu menjembatani dalam pengembangan sawit yang baik di Kalbar

Borneo Tribune, Pontianak WAKIL Gubernur Kalbar Drs. Christiandy Sanjaya, SE, MM, meminta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) provinsi agar dapat mendorong pertumbuhan dan perekonomian di Kalbar, serta memberikan citra positif baik di dalam dan luar negeri. ”Saya berharap GAPKI di Kalbar harus benar-benar optimal sebagai mitra Pemerintah Daerah dan bukan saja hanya untuk kalangan internal. Terutama dalam memelihara kondusivitas iklim investasi perkebunan sawit serta mampu mendorong lahirnya industry turunan CPO bersama-sama Pemerintah Daerah,” ujarnya , Minggu (24/11) kemarin. Lebih jauh dikatakan Wagup, perkebunan kelapa sawit di Kalbar merupakan perkebunan terluas pertama dari komoditi perkebunan lainnya. Peranannya sangat signifikan baik dalam penyerapan tenaga kerja maupun dalam peningkatan pendapatan pengusaha, masyarakat dan pemerintah daerah. ”Pengembangan komoditi kelapa sawit menjadi perhatian berbagai pihak, sehingga banyak sekali yang mendukung kehadirannya dan tidak sedikit pula yang menolak,” ujarnya. Christiandy Sanjaya juga

Idwar Hanis, mengungkapkan pihaknya siap menyukseskan dan bermitra dalam program pemerintah untuk pengembangan sawit di provinsi itu. “GAPKI diharapkan mampu menjembatani dalam pengembangan sawit yang baik di Kalbar,” ujarnya. Saat ini kata Idwar Hanis, sebanyak 30 perusahaan sawit dari sekitar 100 perusahaan yang ada Kalbar yang tergabung dalam GAPKI sehingga perlu terus didorong agar ikut bergabung. (Slt)

Kemenparkreatif Gelar Seni Tarik dan Musik Baru Borneo Tribune, Pontianak KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkreatif), bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Kalbar mengadakan Pagelaran Seni Tari dan Musik Kreasi Baru

Keempat, di Taman Budaya Pontianak, Jumat (22/11). Pagelaran menampilkan beberapa sanggar tari dan musik daerah Dayak dan Melayu. Tari dan musik bisa memperkaya khazanah seni, juga dapat mengangkat martabat kebudayaan daerah,

dengantidak menghilangkan akar budaya, hendaknya kita berkarya menunjukkan identitas yang jelas. “Keanekaragaman yang kita miliki, kita tunjukan kepada orang lain,” kata Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Asisten II Setda Kalbar Lensus Kandri, SH, MH. Ia juga menyampaikan, bahwa seni budaya merupakan kekuatan utama, untuk menarik minat kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke daerah,

yang dapat memberikan nilai tambah pertumbuhan ekonomi. “Yang menjadi tantangan kita adalah, bagaimana mengembangkan dan mempertahankan adat istiadat, di tengah globalisasi seperti sekarang ini,” jelasnya. Dikatakannya, pagelaran atau pertunjukan Seni tari dan musik kreasi baru sekiranya dapat memberikan nuansa baru dan memperkaya khazanah seni tari dan musik di daerah ini. Selain itu, dapat pula memberikan

Lensus Kandri FOTO Andika Lay/Borneo Tribune

kesempatan mengapresiasikan karya seni, khususnya bagi seniman musik dan tari sehingga dapat mengangkat daerah Kalbar. “Ini menunjukkan komitmen dan kesungguhan kita semua untuk memelihara dan mengembangkan kembali seni budaya daerah yang kreasikan dengan tidak menghilangkan budaya asli di masing-masing daerah,” jelasnya. Patut disadari, bahwa seni budaya yang dimiliki, hendaknya menunjukkan identitas diri yang jelas dan khas, juga berpotensi untuk pengembangan pariwisata yang dapat meningkatkan perekonomian rakyat dan taraf hidup masyarakat, sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah. “Kami sangat mendukung setiap prakarsa untuk menumbuhkembangkan kekayaan seni budaya Kalbar,” ujarnya. (Lay)

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

Gallery

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

IKLAN BARIS Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.

DIJUAL

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

Tanah Kavling lokasi strategis, siap bangun di Perbatasan Sungai Raya Dalam - Punggur Kecil (lurus Paris2), SHM - aman / tidak bertimpa, dll. Tersedia 62 kavling 10 x 20 m2 (25jt cash), 8 kavling Ruko 5 x 40m2 (50 jt cash). Untuk kredit DP 5jt, sisanya diangsur 3642 bulan. Hanya 5 Km dari Jl.Ayani 3 dan pinggir jalan raya Paris - Parit Buluh. Berminat Hubungi :

0812 5710 225

Langganan Koran Ingin berlangganan Harian Borneo Tribune di daerah, hubungi: Biro Kubu Raya: Aldi (08971600688) Biro Mempawah: Johan Wahyudi (085654587038). Biro Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran) (085245527602). Biro Bengkayang: (085245247955).

Mujidi

Biro Landak: Yohanes Ngalai / Pemasaran (085822062880). Biro Sanggau: (085245904505).

Ratnasari

Biro Melawi: Eko Susilo (081256452946) Biro Sekadau: Bagus Kosminto (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Biro Kapuas Hulu: (085654585775)

Herdi

Biro Ketapang: (08971600688)

Aldi

Biro Kayong Utara: Abdul Khoir (081345154592)

Ser vice Mobil

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk

Kost Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo T Tribune

Senin, 25 November 2013

Mengenang Syekh Ahmad Khatib Pendiri Tarekat Nagsabandiah Lewat Zikir Bersama Borneo Tribune, Sambas ACARA Haul Syekh Ahmad Khatib As-Sambasi Ibnu Abdul Ghaffar bersama Wakil Talqin Suryalaya, Dr. KH. Wahfiudin Sakam, SE. MBA dari Jakarta dan KH. M. Nur Fattah dari Pontianak beserta Drs. KH. Suharto dari Sanggau Kapuas, Sabtu ( 23/11) di Mesjid Al-Hamid Desa Lubuk Dagang, Dusun Dagang Barat, Kecamatan Sambas, Kab. Sambas di hadiri Jamaah Thariqah qadiriyah Naqsyabandiyah dari berbagai Kota yang ada di Kalbar bahkan dari kota Jakarta. Dr. KH Wahfiudin MBA dari Jakarta dalam ceramahnya menyampaikan tausiahnya tentang mengenal diri menggapai Ilahi serta rukun iman Rasul SAW. Dijelaskannya Iman adalah engkau mempercayai Allah, Malaikat-malaikatNya, Kitab-kitabnya, Rasul-rasulnya, Hari Akhir, Taqdir Baik dan Buruk. “ Kemudian Rukun Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau

Zikir bersama Mengenang Syekh Ahmad Khatib As-Sambasi Ibnu Abdul Ghaffar Pendiri tarekat Nagsabandiah di Mesjid Al-Hamid Desa Lubuk Dagang, Dusun Dagang Barat, Kecamatan Sambas, Kab. Sambas. FOTO: Amrul/Borneo Tribune melihatNya, dan kalaupun engkau tidak melihatNya sesungguhnya Dia melihat engkau, “ jelasnya. Seketaris Panitia Pelaksana, Atang Abdulah S. Pd.I mengatakan Haul yang pertama sekali di kota Sambas untuk kelahiran beliau dalam rangka mengenang beliau sebagai ulama besar pendiri tarekat Nagsabandiah yang asli sambas dan satu-satunya di dunia ini pendiri tarekat

Nagsabandiah. Menurutnya peserta yang hadir ada dari Mempawah, Sanggau, kemudian ada dari Pontianak, Kubu raya, Singkawang, Jakarta dan seKabupaten Sambas. Lebih kurang 600-700 orang yang terdiri dari anak-anak, remaja, Ibu-ibu dan bapak-bapak turut meramaikan acara tersebut. Kegiatan ini selain mengenang beliau juga mengajak Sambas berzikir dalam arti

kata kita bisa mengamalkan ajaran yang beliau bawa untuk kita semua sehingga dengan berzikir kepada Allah hati akan menjadi tenang. Ia berharap tentu saja dengan adanya kegiatan ini kita terus mengamalkannya sehingga tidak ada lagi kegundahan maupun kegelisahan di hati karena dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. Dikatakannya terimakasih kepada panitia yang

Polisi Kepung Kawasan Ambalat pengunjung. Saat melakukan pemeriksaan satu anggota kepolisian sempat menjadi korban pemukulan oleh salah satu pengunjung. Anggota polisi lain melepaskan tembakan peringatan berulang kali. Akhirnya tidak ada perlawanan dari pengunjung. Kepolisian menemukan ratusan botol bir tanpa izin penjualan yang ditemukan sejumlah tempat hiburan malam, kemudian puluhan Cap Cuan (CC) dan Arak Putih yang dikemas dalam kampel, serta sejumlah sajam yang dibawa oleh pengunjung. Bukan hanya itu, dalam razia besar - besaran yang

dilakukan Kapolresta Pontianak ini, juga berhasil mengamankan sejumlah pengunjung, karena di hadapan pihak kepolisian, sesama pengunjung sempat rebut. Kapolresta Pontianak Kombes Pol Drs. Hariyanta, M.Si saat dikonfirmasi, Minggu (24/11) kemarin mengatakan kedatangan polisi ke Ambalat karena selama ini banyak mendapat laporan dari masyarakat. “ Sebanyak 150 personil saya turunkan di kawasan ‘Ambalat’ Jalan Budi Karya, karena kawasan tempat hiburan malam di sana sering terjadi keributan dan tindak

lakukan razia, namun pemilik usaha tidak mau datang, makanya kita akan panggil besok (Hari ini. Red), untuk menanyakan perizinannya, karena saat dilakukan pemeriksaan, yang bersangkutan tidak memiliki izin,” jelasnya. Selain itu Kasat Narkoba juga mengatakan, razia yang dilakukan pihaknya tersebut adalah perintah dari Kapolresta Pontanak, di mana yang memimpin razia tersebut adalah Kapolresta. “ Semua Kasat turun ke lapangan, termasuk saya, karena ini perintah dari Bapak Kapolresta, di mana razia ini dipimpin oleh bapak Kapolresta, dengan sasaran razia adalah miras, sajam dan narkoba,” katanya. Kasat Narkoba Polresta Pontianak menambahkan, miras menjadi sasaran razia, karena banyak informasi dari masyarakat kepada pihaknya, pemicu keributan yang terjadi di kawasan ‘Ambalat’ itu, adalah miras. “ Miras adalah pemicu keributan di kawasan

kriminalitas. Kami sudah banyak mendapatkan laporan dari sjeumlah masyarakat, sehingga kami melakukan pemeriksaan terhadap para pengunjung di sana,” ungkap Kapolresta Pontianak. Menurut Kapolresta Pontianak, infromasi yang didapatkan pihaknya dari masyarakat terkait gangguan Kamtibmas di kawasan ÿ’Ambalat’ tersebut, yakni banyaknya pengunjung yang mabuk - mabukan, kemudian berkelahi atau membuat keributan, selain itu pula juga ada informasi terkait peredaran narkoba yang terjadi di sana. Selain itu Kapolresta juga

menjelaskan insiden pemukulan yang dilakukan pengunjung terhadap anggotanya, di mana insiden tersebut terjadi ketika anggota sedang melakukan pemeriksaan. “ Ketika anggota saya sedang melakukan pemeriksaan, tiba - tiba ada yang memukul anggota saya, dan akhirnya anggota yang lainnya melepaskan tembakan peringatan, guna meredam aksi anarkis yang dilakukan pengunjung. Pemukul anggota juga sudah dilakukan pengamanan, begitu juga pengunjung yang ribut sesama pengunjung tadi malam,” jelasnya lagi. (Zrn)

‘Ambalat’, bahkan tadi malam di depan kami yang sedang melakukan razia ada yang berkelahi menggunakan sajam, dan pengunjung yang berkelahi itu sedang dalam keadaan mabuk, jadi hal - hal seperti harus diantisipasi,dan khususnya Sat Narkoba, mengamankan mirasnya,” ujarnya. Kasat Narkoba Polresta Pontianak pun mengimbau kepada seluruh Pengusaha Tempat Hiburan Malam (THM), jika memang menjual Miras golongan apapun, harus memiliki izin, karena jika tidak memiliki untuk menjual minuman beralkohol itu merupakan suatu pelanggaran, karena harus legalitasnya, sepanjang tidak memiliki izin berarti penjualan miras itu illegal, dan tentunya dilakukan pengamanan terhadap miras - miras yang dijual. Sedangkan Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Heni Agus Sunandar saat dikonfirmasi secara teknis keributan yang terjadi di kawasan ambalat saat dilakukan razia, dirinya membenarkan di manaÿ pihaknya saat ini sedang

melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung yang melakukan keributan di kawasan ‘Ambalat’ tersebut. “Kita sedang melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung yang melakukan kributan di kawasan ‘Ambalat’, diduga motif keributan sedang dalam penyidikan pihak kami,” jelasnya. Dikatakan Kompol Heni Agus Sunandar,keributan yang terjadi di ambalat tersebut, terjadi ketika sedang razia, terkait seringnya terjadi keributan di kawasan ‘Ambalat’, dan kebtulans aat razia ada yang melakukan keributan bahkan menggunakan sajam. “ Keributan antar pengunjung itu menggunakan sajam, dan itu terjadi di depan kita, dan berhasil diredakan setelah ada tembakan peringatan, dan ketika dilakukan pemeriksaan sejumlah sajam pun berhasil diamankan dari tangan pengunjung tersebut. Kasus keributan ini masih dalam penyidikan,” jelasnya lagi. (Zrn)

Gubernur Cornelis Perintahkan SKPD Perhatikan JK I Oleh karena itu Gubernur Cornelis meminta, menyangkut hal ini perlu dipikirkan kembali. “Perlu dipikirkan kebijakan yang memiliki kearifan lokal. Namun hal ini harus tetap mengedepankan penegakan hukum , khususnya terhadap keberadaan kendaraan asal Malaysia yang dianggap illegal. Sehingga dalam penertiban yang dilakukan pihak kepolisian ini oleh masyarakat yang tinggal di perbatasan lebih memahami maksud dan tujuan dari penerbitan yang dila-

kukan saat ini,”ujarnya. Sementara itu adanya kelangkaan gula dan harga jual gula yang dinilai tidak wajar. Hal ini tentu saja menimbulkan keresahan masyarakat. Apa lagi jika dikaitkan dengan menghadapi perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014, Gubernur Cornelis menanggapi serius masalah ini. “ Gula langka segera ambil langkah-langkah dan kebijakan agar masalah tersebut cepat segera diatasi,”ujarnya.ÿ

Menangkap Peluang Instan rasa pasti belum pernah dimilikinya. Informasi tentang lomba itu memantik semangatnya. Dia ingin juga mendapatkan uang banyak. Apalagi dia merasa bisa menulis. Bagaimana hasilnya kelak, tunggu saja. Sesungguhnya apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut sering terjadi pada orang lain. Banyak orang takjub ketika melihat hasil yang dicapai orang lain. Lantas, setelah itu dia ingin mendapatkannya. Dia pun ingin seperti orang lain. Tetapi, sering kali, orang yang seperti itu bersifat angin-anginan. Kata pepatah: hangat-hangat tahi ayam. Semangat sekejap saja, setelah itu. habis cerita. Dia tahu ada peluang, dan dia ingin mendapatkan peluang itu. Namun, peluang itu tidak dapat diraihnya. Ya, bagaimana mungkin peluang dapat ditangkap dengan angin-anginan. Peluang sulit diperoleh hanya berdasarkan kemauan. Mesti ada usaha, ada persiapan. Keuntungan tidak akan datang menggolek. Walaupun ada pepatah mengatakan: bak mendapat durian runtuh, tetapi sebenarnya orang yang mendapatkan durian runtuh bukan semata-mata dia mendapatkan peluang yang tanpa sebab. Seperti peluang dalam lomba menulis. Peluang itu

didapat harus melalui kemampuan seseorang menulis; menggali informasi, menyusun kata dan fakta. Informasi tidak bisa digali sehari dua. Informasi harus digali dari berbagai sumber dan biasanya berjalan melalui proses. Proses menggali informasi berlangsung setiap saat, setiap kesempatan. Begitu juga dengan kemampuan menyusun kata dan fakta. Kemampuan menulis hanya bisa mencapai tahap memuaskan bisa melalui latihan. Latihanlah yang membuat seseorang terampil menulis. Latihanlah yang membuat seseorang piawai mempersembahkan informasi tertulis dari fakta-fakta yang dimilikinya, kepada orang lain. Seorang yang hanya bersemangat sehari dua tidak akan mencapai tingkatan itu. Kalau pun dia memiliki karya tulis, karya tulis yang dipersembahkannya tidak akan menarik dibaca. Kalau pun dia memiliki karya tulis, jangan-jangan karya tulis yang dipersembahkannya adalah karya orang lain-yang sekarang begitu mudah dipungut dari internet. Sesungguhnya dalam bidang yang lain, keinginan mendapatkan sesuatu yang serba instan amat sering dijumpai. Orang, atas nama apapun, sering kali tidak mau menjalani proses, sekalipun proses itu merupakan keniscayaan. (*)

THM Banyak Langgar Aturan

Hari Ini, Polresta Panggil Pengusaha THM tempat hiburan malam yang ada di kawasan ‘Ambalat’, selain itu pihaknya juga telah berhasil mengamankan sebanyak 4 dus Cap Cuan (CC) dan Arak Putih yang sudah dikemas di dalam kampel serta siap dijual di sejumlah Kios di kawasan yang sama. “Semuanya kita amankan, karena melanggar ketentuan, baik Bir yang dijual oleh pengusaha THM maupun Cap cuan yang dijual oleh kios - kios yang ada di kawasan ‘Ambalat’ tersebut,” ungkap AKP Dhani Catra Nugraha. Lanjut AKP Dhani Catra Nugraha, pemanggilan yang dilakukan pihaknya, tersebut, yakni untuk melakukan pemeriksaan terhadap pemilik usaha, karena untuk menjual Miras golongan apapun, harus memiliki izin, bukan semena - mena pengusaha untuk menjual minuman beralkohol tersebut, sedangkan untuk penjual CC dan arak putih yang dikemas dalam kampel, memang menyalahi undang undang. “ Kita sudah suruh datang tadi malam, usai kita me-

telah bahu-membahu hingga terlaksana kegiatan ini dan kami juga berharap kegiatan ini bukan yang pertama dan terakhir tapi akan berkelanjutan ditahun-tahun berikutnya dan lebih baik kedepannya. “ Alhamdulillah dengan terlaksananya kegiatan pada hari ini, kami bersyukur kepada Allah dan berterimakasih kepada semua masyarakat yang telah mendukung kami, mudah-mudahan acara ini bisa dimengerti dan difahami oleh masyarakat Sambas khususnya, karena Tarekat Naqsabandiah ini sudah menyebar dan banyak yang sudah mengamalkan khususnya di Suryalaya, Merangan, Jawa Timur, Jawa Barat, serta Jawa Tengah itu banyak sekali pengamalpengamalnya dan di Sambas inilah kita mulai mengenalkan kepada masyarakat Sambas karena ada yang tidak tau siapa Khatib Sambas padahal beliau orang asli Sambas, “ katanya. (Amrul)

11

Oleh karena itu Gubernur Cornelis meminta Kadis Pendistribusian dan Perdagangan Kalbar bersama instansi terkait lainnya termasuk TNI/Polri untuk memberikan perhatian dan mencari penyebab dan akar permasalahan dan segera mencari solusinya. Terkait masuknya produk luar (Malaysia) secara ilegal ke wilayah Kalbar termasuk gula, Gubernur mengatakan pemerintah provinsi Kalbar akan mengambil langkah-langkah penting. “Sebagai solusinya

kita dalam jangka pendek dan jangka panjang Pemprov Kalbar sedang berupaya untuk menjadikan beberapa border di wilayah perbatasan sebagai pintu eksport-impor (pelabuhan darat). Hal ini untuk menekan terjadinya pasokan barang ilegal dan mengupayakan agar isntansi yeng berwenang dapat membuat regulasi/aturan yang tegas dann bersifat khusus dalam mengatur aktifitas perdagangan di kawasan perbatasan,” tandasnya. (Slt)

terus saja terjadi, dan sampai saat ini belum adaÿ ketegasan dari pihak pemerintah untuk mengambil sikap atas pelanggaran tersebut. Seharusnya ketika ada THM yang melakukan pelanggaran pemerintah dalam hal ini Sat Pol PP, segera memberikan teguran berupa surat peringatan. “Jika surat peringatan sudah tidak dihiraukan lagi oleh THM, maka sikap tegas yang harus diambil Pemkot adalah memberikan SP ke dua, dan ketika tidak diindahkan, langsung cabut izin operasionalnya, guna tidak dapat menjalankan usaha tersebut. Sikap tegas ini dilakukan, agar tidak ada pengusaha yang membuat aturan dengan sendiri, sedangkan aturan dibuat oleh Pemerintah,” tegasnya. Khusus pelanggaran Minol yang dilakukans sejumlah THM yang ada di Kota Pontianak, yakni berupa menjual Minol golongan B yang kadar alkoholnya di atas 5%, padahal ini tidak boleh dilakukan oleh THM, karena sesuai dengan Perda, yang boleh menjual Minol luar negeri dengan kadar alkohol di atas 5% hanyalah hotel berbintang, itu pun harus dikonsumsi di dalam hotel. “ Perda sudah mengatur semuanya dalam penjualan Minol di Kota Pontianak ini, ÿbahwasanya yang diatur oleh Perda adalah Minol golongan B yang kadar alkoholnya di atas 5% tidak boleh dijual oleh THM, seperti caf‚, resto maupun karaoke. Tetapi hotel berbintang yang boleh menjual Minol itu, jika THM menjual itu, berarti ini adalah suatu pelanggaran. Belum lagi mengenai ÿada izin atau tidak untuk menjual Minol tersebut,” jelas Fauzi. Kemudian, lanjutnya lagi, mengenai wanita pendamping atau ‘fiar’ yang menemani para tamu yang datang untuk karaoke, dia meminta Sat Pol PP untuk melakukan pendataan, mengingat adanya indikasi wanita tersebut bukanlah warga Kota Pontianak, melainkan warga pendatang dari

provinsi luar Kalbar. “ ‘Fiar’ itu harus dilakukan pengecekan dan didata, kemudian dilakukan pengecekan legalitas operasional ‘fiar’ tersebut, dan tentunya Sat Pol PP harus turun bersama dengan Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Kota Pontianak, karena ‘fiar - fiar’ ini diindikasikan telah berprilaku menyimpang, ketika menemani tamu, begitu juga para tamu yang datang untuk berkaraoke,” lanjutnya. Ia berharap kepada Pemerintah Kota dan pihak kepolisian memberikan tindak tegas kepada THM THM yang melakukan pelanggaran atau bandel, karena kalau tidak diberikan tindakan tegas, maka THM ini akan semakin meraja rela dalam menjalankan operasionalnya, sehingga semuanya tidak dilegalkan oleh THM, karena semuanya telah memiliki aturan. “ Mulai dari jam operasional, penjualan Minol serta pengadaan ‘fiar’ di THM berupa karaoke, harus dilakukan pengecekan ulang oleh Pemkot mengenai perizinan, karena untuk memberikan izin harus hati hati, lantaran THM banyak yang melanggar aturan. Jika ada yang melanggar berikan efek jera berupa sanksi yang tegas, atau menutup usaha tersebut,” pinta Fauzi. Fauzi juga menduga adanya pungli yang dilakukan oknum - oknum ÿdi balik jam operasional yang dilanggar THM, sehingga bisa operasional lewat dari jam yang sudah ditentukan oleh Pemkot maupun izin keramaian yang dilakukan pihak kepolisian. “ Ini hanya dugaan, dan jangan sampai terjadi adanya oknum - oknum melakukan hal demikian, sehingga para pengusaha THM ini, dapat membuat aturan sendiri,” katanya. Sementara itu Walikota Pontianak, H. Sutarmidji saat dikonfrimasi terkait izin operasional THM yang ada di Kota Pontianak, mengatakan bahwa izin operasional sudah diatur oleh Pemkot untuk THM, yakni hanya sampai pukul 24.00 -

01.00 ÿWib saja, dan jika ada yang beroperasional lewat dari waktu yang sudah ditentukan, maka itu suatu pelanggaran. “Lewat dari waktu yang sudah ditentukan oleh kami,seperti di atas pukul 24.00 atau 01.00 Wib, maka itu suatu pelanggaran dan tidk boleh dilakukan oleh THM,” ungkap Walikota Pontianak. Selain itu Wali Kota Pontianak juga menegaskan, untuk penjualan Minol golongan apapun yang dilakukan oleh THM, THM harus memiliki izin, dan jika tidak memiliki izin, itu tidak boleh diperjualkan. “Jangankan THM, ÿkios kios yang ada di pinggir jalan, warung kopi juga harus memiliki izin, karena kalau tidak, itu pelanggaran, dan itu harus ditertibkan, bahkan Minol atau Miras sudah diatur dalam Perda dalam penjualannya,” tegas Sutarmidji. Sementara itu Kasat Intel Polresta Pontianak Kompol Sardo PM Sibarani, menegaskan izin keramaian yang dikeluarkan kepolisian untuk THM, hanya sampai pukul 24.00 Wib saja. “Kita mengeluarkan hanya sampai pukul 24.00 Wib untuk izin keramaian di THM, namun karena mengingat para tamu juga harus membayar tarif ÿadministrasi, kita berikan toleransi sampai pukul 01.00 wib, namun sejak pukul 24.00 Wib, THM sudah harus berhenti operasionalnya,” tegasnya. Selain itu Kasat Intel juga menegaskan, ke depannya pihaknya akan melakukan patroli rutin, guna memastikan THM tidak melanggar izin keramaian yang dikeluarkan pihaknya. “ Kami akan melakukan patroli, agar THM tidak melanggar izin keramaian yang kami keluarkan, namun jika dilanggar THM, maka kita akan memberikan SP1, SP2, dan ke tiga, sanksinya adalah mencabut izin keramaian tersebut. Dan tentunya dengan tidak ada izin keramaian, kami akan menutup THM tersebut,” tegasnya lagi. (Zrn)

Kesulitan Data Pangan dengan barang lainnya. “Kami kesulitan dalam melakukan pendataan, karena masing-masing gudang bahan pangan yang ada di Kota Pontianak sebagian besar bercampur dengan barangbarang bukan kebutuhan pangan,” kata Imran,

Jumat. Imran meminta bagaimana pemilik gudang itu mendistribusikan barang-barangnya, baik kepada pedagang pengecer di kota maupun di luar kota. Dia juga sudah mempunyai rencana baru.

“Kami akan coba membuat suatu kebijakan menyangkut pendistribusian, terutama segmen pasar nantinya akan diarahkan tergantung permintaan pasar. Sehingga tak lagi ada penimbunan lainnya,” ujar Imran. (Uby)


CMYK

Moment & Activity www.borneotribune.com

Borneo Tribune

Senin, 25 November 2013

Puncak Peringatan HKG PKK di Kapuas Hulu Meriah

12

PKK Garda Terdepan Pembangunan Masyarakat Borneo Tribune, Putussibau Tim Penggerak PKK Kabupaten Kapuas Hulu secara resmi menggelar Rapat Konsultasi (Rakon) PKK Kabupaten Kapuas Hulu, yang menghadirkan 488 Tim Penggerak PKK dari 23 kecamatan se-Kapuas Hulu. Rakon kali ini juga memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK ke-41dan Jambore Kader Posyandu Kabupaten Kapuas Hulu dibuka dan ditutup langsung oleh Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir di Indoor Volley, sejak tanggal 20 s/d 24 Nopember 2013. Ketua Panitia Pelaksana, Terina Timas Mulyana mengatakan bahwa maksud dan tujuan kegitan tersebut untuk mengevaluasi dan menilai sejauh mana pelaksanaan program PKK di tingkat desa dan keca matan. Bahkan dalam kegiatan ini dilaksanakan berbagai pelombaan, seperti lomba vocal grup, lomba memasak, lomba peragaan busana, lomba penyuluhan, lomba outbound, pemilihan duta hivaids, dan pelantikan Ketua TP PKK Desa, serta Rakon PKK. “ Tahun ini sengaja mengundang seluruh Ketua Tim Penggerak PKK Desa yang ada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu sebab Tim Penggerak PKK desa beserta seluruh pengurusnya adalah garda terdepan dalam pembangunan masyarakat untuk mencapai terwujudnya keluarga beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berakhlak mulia dan berbudi luhur sehat sejahtera maju mandiri kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungannya yang merupakan visi dari PKK,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kapuas Hulu, Erlinawati Nasir. Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir mengatakan bahwa Penggerak PKK memiliki arti penting sehubung program pokok PKK yang sejalan dengan program Pemerintah dalam upaya mewujudka kesejahteraan masyarakat. “ Saya melihat dan menilai program kerja PKK selama ini su dah bagus dan benar-benar dilaksanakan serta bersinergis dengan program pemerintah,”pungkasnya.

Pemotongan tumpeng peringatan HKG PKK ke-41 oleh Bupati Kapuas Hulu

Bupati Kapuas Hulu saat membuka Peringatan HKG PKK ke41 Jambore Kader Posyandu Kapuas Hulu

Foto dan Narasi : Timotius

Ketua Tim Penggerak PKK Kapuas Hulu saat menyerahkan rangkaian bunga kepada Duta Hiv-Aids Kapuas Hulu 2013

Penobatan Duta Hiv-Aids Kabupaten Kapuas Hulu

Duta Hiv-Aids Kabupaten Kapuas Hulu 2013

Penyerahan hadiah oleh Bupati Kapuas Hulu

Bupati Kapuas Hulu saat menutup puncak peringatan HKG PKK dan Jambore Posyandu Kapuas Hulu

Ratusan warga Kota putussibau menyaksikan langsung malam penutupan HKG PKK da Jambore Posyandu Kapuas Hulu

Bupati Kapuas Hulu dan Ketua Tim Penggerak PKK Kapuas hulu foto bersama dengan peserta Duta Hiv-Aids Kapuas Hulu CMYK

Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.