Harian Borneo Tribune 20 November 2013

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

KEBERSAMAAN

DA N

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Rabu, 20 November 2013

16 Muharram 1435 H - 18 Cap Gwee 2564

Dengan adanya pernyataan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Zulkarnaen Siregar dari Fraksi Partai Golkar yang dilontarkannya di salah satu media cetak harian menimbulkan reaksi keras dari masyarakat Kalbar. Pasalnya, pernyataan tersebut dinilai berbau sara dan dapat menimbulkan pengkotak-kotakan serta dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republlik Indnesia (NKRI). Borneo Tribune, Pontianak Setelah beberapa kali meminta secara baik-baik kepada Zulkarnaen Siregar untuk meminta maaf atas pernyataannya. Namun, tidak digubris. Bahkan melalui media wakil rakyat yang satu ini dengan tegas menolak untuk membu-

at pernyataan maaf. Dengan alasan tidak pernah dirinya membuat pernyataan seperti dituduhkan. Merasa tindakan tak pantas Zulkarnaen Siregar yang dinilai sangat mendiskriminasi

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Dinilai Diskriminasi dan Arogan

Warga Pendatang Adukan Zulkarnaen Siregar

....Ke Halaman -11

BK DPRD Akan Panggil Zulkarnaen Siregar

Ketua Badan Kehormatan DPRD Kalbar Alimudin didampingi anggotanya Ali Akbar saat memberikan keterangan persnya usai menemui para pendemo. Foto Slamet Ardiansyah/Borneo Tribune*

Borneo Tribune, Pontianak Untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat dari pernyataan salah satu anggota DPRD Kalbar, yang dinilai berbau sara oleh masyarakat pendatang Kalbar, Badan Kehormatan DPRD Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) akan memanggil Zulkarnaen Siregar. ”Setelah mendapatkan pengaduan ini yang saat ini secara lisan dan akan disusul dengan ....Ke Halaman -11

Suasana Demo Damai Perwakilan Warga Pendatang Adukan Zulkarnaen Siregar ke Badan Kehormatan DPRD Kalbar. Foto : Slamet Ardiansyah/Borneo Tribune.

B uah Bibir

Polresta Tangani 3 Kasus Korupsi

Jangan Pilih Caleg Suarakan Sara

Ibrahim Myh MASYARAKAT Kalbar diharapkan dapat mengambil hikmah dengan adanya kejadian-kejadian yang rentan akan merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apa lagi, hal tersebut dihembuskan baik itu disengaja maupun tidak, sadar maupun tidak oleh para ....Ke Halaman -11

Absen Alasan Sakit SEKOLAH menengah setempat memiliki kebijakan bahwa orang tua harus menelepon sekolah jika siswa harus absen. Kelly, memutuskan untuk melewatkan kelas dan pergi ke mal dengan teman-temannya, menunggu sampai orang tuanya telah berangkat kerja dan menelepon sekolah sendiri. Kelly: “Hai, saya menelepon untuk melaporkan bahwa Kelly tidak dapat ke sekolah hari ini karena dia sakit.” Petugas di SMA: “Oh, saya menyesal mendengar bahwa dia absen. Dengan siapa ini saya berbicara?” Kelly: “Ini dengan ibu saya.” o

Borneo Tribune, Pontianak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pontianak menangani tiga kasus korupsi yang ada di wilayah hukum sepanjang tahun 2013. Ada dua kasus yang sudah masuk ke Kejaksaan atau Tahap II, sedangkan satu kasus lainnya dihentikan penyidikannya, Selasa (19/11) kemarin.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak saat dikonfirmasi terkait sejumlah kasus korupsi yang ditangani pihaknya sepanjang tahun 2013 ini, dirinya mengungkap terdapat tiga kasus yang telah ditangani pihaknya, yakni kasus korupsi pasar tradisional Kecamatan Rasau ....Ke Halaman -11

Kasus Korupsi Yang Ditangani Polresta

Status Kasus

Kerugian Negara

1

Kasus Korupsi Pasar Tradisional Rasau Jaya (KKR) sumber dana: APBD.

P 21 (Tahap II)

Doly Prasetyo dan Sukito.

2

Kasus Korupsi Pembuatan Tanggul Penahan Banjir Desa Sungai Blidak (KKR), sumber dana: APBD

SP3 (Dihentikan Penyidikan)

Zainudinsyah dan Dedy.

2

Kasus Korupsi Kredit Dengan Dokumen dan Jaminan Fiktif dari BRI.

P 21 (Tahap II)

Direktur BRI atas nama Gusti Mohammad Sofian.

Sumber data: Sat Reskrim Polresta Pontianak.

Gubernur Tanggapi PU Fraksi-Fraksi DPRD Kalbar Borneo Tribune, Pontianak Gubernur Kalbar Drs Cornelis, MH yang diwakili Sekda Kalbar Drs M Zeet Hamdy Assovie, MTM menghadiri Sidang Paripurna yang mengagendakan Jawaban Gubernur Terhadap Pandangan Umum (PU) Fraksi-Fraksi Terhadap Nota Penjelasan Gubernur dan Raperda Tentang APBD TA 2014 dan sekaligus

Sekda Kalbar Drs M Zeet Hamdy Assovie mewakili Gubernur Kalbar Drs Cornelis, MH untuk memberikan jawaban terhadap PU Fraksi-fraksi. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

memberikan jawaban atas saran dan pendapatan Fraksi PDIP terkait peningkatan kinerja Kepala SKPD yang hadir dalam sidang Paripurna diwakili eselon III atau Eselon IV, di Balairung Sari. Rapat Dipimpin Ketua DPRD Kalbar Minsen, SH, dan didampingi Wakil Ketua DPRD Kalbar H Ahmadi Usman, dan H Prabasa Anantatur.

Secara umum, Gubernur Kalbar Drs Cornelis, MH sependapat dengan usul dan saran yang disampaikan fraksi-fraksi di DPRD Kalbaryang disampaikan pada sidang paripurna sebelumnya, bahwa sesuai kententuan PP 100/ 2000 Tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural ....Ke Halaman -11

Istri Mengaku Tidak Tahu Aktivitas Suami

Jual Narkoba untuk Bayar Hutang Seorang kuli bangunan, JN alias RK (31) warga Gang Kasturi Jalan Kom Yos Soedarso Kecamatan Pontianak Barat nekat menjual narkoba jenis sabu. Kenekatannya dalam memperdagangkan barang haram ini, ternyata untuk membayar sejumlah hutangnya serta memenuhi kebutuhan hidup, hingga akhirnya ia pun ditangkap Sat Narkoba Polresta Pontianak, di kediamannya, Senin (18/11) kemarin sekitar pukul 15.00. Borneo Tribune, Pontianak Selain berhasil menangkap JN, Sat Narkoba Polresta Pontianak juga berhasil mengamankan Istri JN, yakni IF (32), lantaran diduga IF mengetahui aktivitas perdagangan narkoba yang dilakukan suamianya tersebut, sementara itu barang bukti yang didapat pihak

kepolisian dari rumah JN, sebanyak 12 paket ekonomis narkoba jenis sabu seharga Rp.100.000 per paket, empat buah korek api, satu timbangan digital sabu, tiga unit telepon genggam, sendok sabu terbuat dari sedotan, dan sejumlah plastik klip. “Saya baru 7 atau 6 bulan gitu,

menjual narkoba jenis sabu ini, karena saya sebelumnya tidak pernah menjual barang ini. Karena terdesk, untuk membayar hutang – hutang saya dan memenuhi kebutuhan keluarga saya,” ungkap JN alias RK saat ditemui di Sat Narkoba Polresta ....Ke Halaman - 11

JN dan Istrinya serta sejumlah barang bukti sabu sebanyak 12 paket saat berada di Polresta Pontianak, yakni pasca penangkapan yang dilakukan Sat Narkoba dikediamannya sendiri. JN nekat menjual narkoba, yakni untuk embayar hutang dan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, FOTO :Achmad Mundzirin/Borneo Tribune.

PT. ANZON AUTOPLAZA Promo J elang *Syar

Hadiah Akhir Tahu Langsu n

at Ke ten

ng

tuan B erlak

u

Kantor Pusat : Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 Singkawang Ketapang Sanggau Sintang Landak

: Jl. A. Yani No. 8 Telp. (0562) 637000 : Jl. R. Suprapto Telp. (0534) 31841 : Jl. Jend. Sudirman Telp. 0564 - 2025280 : Jl. MT. Haryono Telp. 0565 - 24222 : Jl. Pulau Bendu No. 26, Kec. Ngabang

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -


Kayong Utara

Borneo T Tribune

Rabu, 20 November 2013

2

K3 Akan Berlimpah Listrik Borneo Tribune, Sukadana Banyak hal baru mulai dirasakan terjadi di kecamatan Kepulauan Karimata (K3) dimana sejak dime-

karkan berbagai program masuk termasuk ketersediaan listrik dan signal selular Hal tersebut semakin di-

Stand KKU Diserbu Pengunjung

Barang Pameran Nyaris Habis

Borneo Tribune, Sukadana. Gabungan Organisasi Wanita (GOW) KKU boleh berbangga, karena beberapa saat setelah perlombaan Stand Pameran dalam rangka kegiatan Rakon XIII BKOW dan GOW se Kalimantan Barat dibuka oleh Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir,SH yang berlangsung di kompleks halaman GOR Indoorvolley Kapuas Hulu, Stand Pameran Kabupaten Kayong Utara langsung diserbu pengunjung, Jum’at (15/11) Tampaknya para pengunjung sudah hafal dengan tampilan serta barang yang dipamerkan, sehingga aneka barang-barang pameran yang ditampilkan di Stand Kabupaten Kayong Utara yang berupa produk-produk industri rumahan (home indurstry) dan kerajinan-kerajinan tangan Warga KKU ini nyaris habis dibeli pengunjung. Bahkan sebelum lomba Stand Pameran ini dibukapun sudah ada sejumlah pengunjung yang memesan barangbarang pameran yang ditampilkan Barang-barang yang dipamerkan yakni seperti amplang ikan tenggiri, lempok durian, jamu kunyit yang telah dikemas dalam bentuk saset, kerupuk ikan bilis, dan sejumlah aneka kerajinan tangan lainnya. Pengunjungpun membeli sejumlah barang-barang tersebut sebagai buah tangan untuk keluarga mereka tanpa banyak tawar menawar harga, karena barang yang dijualpun dengan harga yang cukup terjangkau oleh pembeli.

Melihat antusias pengunjung yang cukup banyak membeli barang-barang pameran olahan warga Kabupaten Kayong Utara ini, Ketua GOW KKU, Aprilia Junaidi mengatakan bahwa hasil produk-produk home industry warga KKU ini tentu tidak kalah bersaing dengan daerah lain ”Kita mesti mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas barang-barang yang kita pamerkan ini agar dapat membantu menggerakan ekonomi para perajin Kayong Utara dalam hal memasarkannya. Jadi, tidak hanya dijual di tempat sendiri tetapi juga mampu dipasarkan di daerah lain,” katanya. Lebih lanjut Aprilia mengharapkan melalui kegiatan seperti itu, barang-barang yang kita tampilkan dapat memberikan warna tersendiri atau ciri khas tertentu terhadap daerah Kayong Utara sehingga tidak hanya dapat menarik para pembeli namun juga mampu menarik minat sejumlah penggerak usaha dan ekonomi untuk memasarkan lebih banyak lagi hasil olahan tangan warga Kabupaten Kayong Utara. Selain itu kegiatan yang diikuti sebanyak 14 (empat belas) kabupaten ini, juga dapat dijadikan sebagai ajang promosi daerah mengenai potensi-potensi yang dimiliki masing-masing daerah. Terlebih lagi Kayong Utara sebagai Kabupaten termuda di Provinsi Kalimantan Barat yang baru berusia 6 tahun ini memang harus banyak promosi agar Negeri Bertuah Kayong Utara ini menjadi daerah tujuan.(DL)

perkuat dengan akan dikucurkannya anggaran dari Program Nasional Pemabangunan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MPd) Prioritas Usulan Kecamatan Kepulauan Karimata dilaksanakan pada hari Kamis, (12/ 11) pada Musyawarah Antar Desa (MAD). Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM MPd Tahun anggaran 2014 untuk Kecamatan Kepulauan Karimata sebesar Rp. 800 juta yang terdiri dari Rp. 680 juta bersumber APBN dan minimal Rp. 120 juta bersumber APBD. ”Berdasarkan surat penetapan Lokasi dan Alokasi PNPM Mandiri TA 2014 oleh Menkokesra tanggal

25 Oktober 2013, Pemerintah Daerah dapat menambah alokasi sesuai dengan kemampuan daerahnya masing-masing” ujar Fasilitator Kabupaten PNPM MPd Kayong Utara,Edi Cahyadi. Masyarakat Kecamatan Kepulauan Karimata sangat antusias mengikuti musyawarah dikarenakan pada musyawarah ini disusun perengkingan usulan skala prioritas. “Kami sangat berharap masyarakat Kec. Kepulauan Karimata dapat menyusun program berdasarkan kebutuhan mendesak, dapat meningkatkan kesejahteraan Rumah Tangga Miskin (RTM), dapat dikerjakan sendiri, didukung oleh po-

tensi yang ada serta mudah dipelihara,” kata Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Pulau Maya. Abdul Syukur. Berdasarkan perengkingan usulan yang dibahas melalui diskusi kelompok dan pembahasan pleno maka disepakati perangkingan kegiatan Kecamatan Kepulauan Karimata : Listrik Desa Tenaga Surya desa Pelapis Dusun Jaya, Listrik Desa Tenaga Diesel desa Padang Dusun Pantai Lestari dan Benteng Jaya, Peningkatan Jalan Lingkungan desa Betok Jaya Dusun Betok, Tambatan Perahu desa Pelapis Dusun Kelawar, Listrik Desa TenagaDiesel desa Padang Dusun Tanjung Ru , dan

Sarana Air Bersih Desa Betok Jaya Dusun Betok RT.03. Pada Musyawarah ini juga terbentuk Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Kepulauan Karimata. Berdasarkan pemilihan suara terpilih Andi Effendi sebagai Ketua BKAD dan terpilih Juanda sebagai ketua UPK Kec Kepulauan Karimata. Meskipun tanpa dihadiri oleh Camat Kepulauan Karimata dan sejumlah Kepala Desa sekecamatan Kepulauan Karimata, pelaksanaan musyawarah tetap berjalan lancar. MAD ini merupakan musyawarah pertama yang di-

Mahasiswa Diajak Mencintai Sejarah

Pentas IV di Pontianak Dimulai

Pontianak, Borneo Tribune Pekan Nasional Cinta Sejarah (Pentas) IV dilaksanakan di Pontianak, dibuka Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr. Kacung Marijan, Senin (18/11). Kegiatan yang akan berlangsung hingga 22 November ini diikuti oleh 150 mahasiswa dari seluruh Indonesia. Kacung Marijan mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkuat karakter dan jati diri bangsa berbasis kesejarahan. Mahasiswa perlu ditumbuhkan kecintaannya pada sejarah, karena sejarah bukan saja tentang masa lalu, tetapi juga tentang hari ini dan masa depan. “Kecintaan kepada sejarah harus

ditumbuhkembangkan. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan pada sejarah,” katanya. Menurutnya, kegiatan seperti ini merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan untuk menumbuhkan kecintaan kepada sejarah. Pengalaman sebelumnya menunjukkan dengan cara mengunjungi tempat bersejarah dan kemudian menuliskannya, secara tidak langsung membuat mahasiswa mendalami bidang sejarah. Acara Pentas di Pontianak dipusatkan di Hotel Kapuas Dharma Pontianak. Pada hari ke dua,Selasa, dilaksanakan dialog kesejarahan dengan tema “Peranan Sejarah dalam Perekat Keindonesiaan”. Pada sesi ini menghadirkan Prof.

Dr. Taufik Abdullah. Sejarawah Indonesia ini menyampaikan materi berjudul “Jaringan Memori Kolektif dalam Membina Kebangsaan”. Selain itu tampil Prof. Dr. Syarif Ibrahim Alqadrie dari Universitas Tanjungpura, Pontiaak, dengan materi “Masyarakat Multikultural dalam Bingkai NKRI: Sebuah Pengalaman Berbangsa dan Harapan”, Drs. Soedarto, Sejarawan Kalbar, dengan materi “Peranan Rakyat Kalimantan Barat dalam Memperjuangkan dan Mempertahankan Keutuhan NKRI”, serta Aan Rukmana dari Universitas Paramadina, Jakarta, dengan meteri “Pemuda dan Kebangsaan: Dalam Konteks Kekinian untuk Merajut Masa Depan”. Pada hari ini (Rabu, 20/ 11), peserta acara Pentas akan mengikuti acara

presentasi lomba karya tulis kesejarahan dengan tema “Keragaman Budaya sebagai Modal Bangsa untuk Memperkuat NKRI”. 10 besar makalah akan dipresentasikan pada kesempatan ini. Pada hari yang sama akan dipresentasikan lomba karya komik bersejarah. Lomba ini bertujuan menumbuhkan apresiasi dan kreativitas generasi muda Indonesia dalam memahami nilainilai kesejarahan dan menumbuhkan kembangkan minat minat komikus muda Indonesia. Panitia berharap komik bisa menjadi bacaan alternative pembelajaran sejarah. Pada hari Kamis (21/11) akan ditampilkan film documenter berjudul: Soekarno: Pengabdian Tanpa Akhir. Pemutaran dilaksanakan di Rumah

Oleh: Sumama

Hilaria Yusnani di ruang kerjanya, Selasa (19/11). Dikatakannya, kecamatan yang memiliki tingkat konsentrasi tenaga guru yang paling tinggi adalah kecamatan Sukadana dan Kecamatan Simpang Hilir. “Untuk pemerataan mau tidak mau akan kita lakukan mutasi, namun kita akan lakukan dengan proporsional dan objektif sesuai kebutuhan,” katanya. Dengan jumlah guru yang ada saat ini dan ditambah formasi guru baru yang akan masuk melalui seleksi CPNS yang dilaksanakan pada 3 November lalu akan semakin memperkaya jumlah guru di KKU. (DL)

· Wartawan, Kontributor, Intensive Programme and Freelancer “ Borneo Tribune” selalu di bekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima / meminta apapun dari narasumber · Setiap artikel atau tulisan berupa laporan kegiatan, cerita pendek, surat pembaca, puisi dan resensi yang dikirim ke redaksi hendaknya di ketik dengan spasi rangkap, maksimal 500 kata, ditandatangi dan disertai identitas ( No Telp / Fax jika ada ) dikirim ke alamat borneotribune@yahoo.com atau yusriadii@yahoo.com. Terimakasih

Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan

Radakng. Setelah pemutaran film itu dilanjutkan dengan diskusi menampilan Dr. Mukhlis PaEni, Ketua Lembaga Sensor Film, Kemendikbud). Peserta juga akan diajak untuk melihat pemeran kesejarahan yang bertajuk: Menjadi Indonesia: Perjalanan Pemikiran dan Gagasan Keindonesiaan. Pameran ini diikuti oleh Monumen Perjuangan Rakyat Bali dan Museum Provinsi Bali. Setelah itu peserta akan dibawa menuju Tugu Khatulistiwa Pontianak. Kepada Dinas Provinsi Kalbar A. Akim, mengatakan menyambut baik kegiatan ini. Akim sempat mengemukakan keprihatinannya karena ada kecenderungan anakanak sekarang kurang mencintai sejarah. (yus)

Inspirasi

Pekan Nasional Cinta Sejarah (Part 1) Jumlah Guru Sejarah dan Pemuda KKU Cukup Namun Tidak Merata Borneo Tribune, Sukadana Kepala Dinas Pendidikan Nasional KKU Dra. Hj. Hilaria Yusnani mengatakan hingga medio November 2013, jumlah guru di KKU sudah mencukupi hanya saja belum merata. Dikatakan Hilaria saat ini jumlah guru di KKu sebanyak 1578 guru yang meliputi 1125 guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan 453 guru tidak tetap (GTT) yang tersebar di enam kecamatan se KKU. “Secara umum jumlah guru mencukupi, hanya saja belum merata, dan itu yang saat ini tengah kita tata untuk diratakan,” kata

laksanakan di Kecamatan Kepulauan Karimata, sejak pemekaran tahun 2010. Kecamatan Kepulauan Karimata baru mendapatkan alokasi BLM PNPM MPd pada tahun anggaran 2014 sedangkan pada tahuntahun sebelumnya masih menginduk di Kecamatan Pulau Maya. “Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara sangat mendukung PNPM Mandiri karena sangat dirasakan oleh masyarakat, selain sarana prasarana dasar, kegiatan simpan pinjam juga sangat membantu peningkatan ekonomi keluarga” ungkap Staf Camat Kepulauan Karimata Lidiawati saat membuka acara MAD. (DL).

Pada tanggal 19 November 2013 saya mengikuti Pekan Nasional Cinta Sejarah yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi perwakilan dari STAIN Pontianak. Dalam kegiatan tersebut pesertanya perwakilan dari mahasiswa Se-Indonesia dan Kalimantan Barat menjadi tuan rumahnya yang bertepatan di Hotel Kapuas Darma. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari yaitu tanggal 1822 November yang bertema “Memperkokoh Karakter Bangsa melalui Pemahaman Sejarah (PENTAS).” Saya merasa bangga dan terhormat sekali bisa menjadi satu diantara perwakilan dalam kegiatan ini yang mewakili kampus STAIN. Tidak hanya dari Kalimantan Barat tetapi dari luar Kota juga menghadiri kegiatan ini seperti Bandung, Jogjakarta, Papua, Kalimantan Tengah, Makasar, Bengkulu dan masih banyak kota lainnya.

Begitu juga dengan asal Universitas mereka satu diantaranya dari UGM (Universitas Gajah Mada). Di sini saya mendapat pengalaman baru dimana saya mendapat teman baru, lingkungan baru bahkan ilmu baru yang bertemakan sejarah. Tidak kalah hebatnya dengan asal mahasiswa yang ada di Indonesia ini tetapi pemateri yang ada di kegiatan ini juga berasal dari kalangan orang yang hebat-hebat seperti Prof. Taufik Abdullah, Prof. Dr. H. Syarif Ibrahim Alqadrie, M. Sc, Aan Rukmana, MA, dan Drs. Soedarto (Masyarakat Sejarawan Indonesia Kalimantan Barat). Selain memiliki ilmu dan pengetahuan yang luar biasa mereka juga penulis. Di dalam kegiatan ini saya sangat tertarik dengan Prof. Taufik Abdullah beliau lulusan dari Universitas Gajahmada Yogyakarta dan Amerika Serikat. Prof yang sudah berumur 74 tahun ini adalah penulis buku “Indonesia dalam Arus Sejarah.”

Saya mahasiswa Ekonomi Islam, di kegiatan ini saya banyak mendapatkan ilmu sejarah yang tidak saya ketahui. Pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya menjadi satu diantara mahasiswa se-indonesia ini. Ketika Prof Taufik Abdullah menyampaikan materi tentang bagaimana sejarah itu, apa sejarah dan apa saja yang ada di dalam sejarah. Menurut saya itu materi yang menarik untuk saya sebagai mahasiswa ekonomi Islam. Saya bisa mengetahui ilmu sejarah yang ada, walaupun saya tidak mengetahuinya secara mendalam. Menurut beliau sejarah itu terbagi atas tiga zaman yang pertama zaman lampau yang gemilang, kedua zaman sekarang yang gelap gulita dan ketiga zaman masa depan. Pertanyaan muncul, apa yang beliau maksud dengan zaman gelap gulita. Ternyata zaman gelap gulita itu adalah zaman yang sedang ada di masa sekarang ini. Beliau mengatakan

“Bagaimana cara kalian sebagai mahasiswa untuk menjunjung tinggi sejarah yang ada. Sejarah itu instrumen sebagai pencerahan bagi Negara yang akan datang. Bagaimana cara kita mengaplikasikan sejarah itu dengan baik agar sejarah ini tidak hilang. Baik itu sejarah yang ada maupun sejarah yang terdahulu, agar kita tidak gelap gulita terhadap sejarah yang ada.” Tidak hanya materi dari Prof Taufik Abdullah yang membuat saya semangat mengikuti kegiatan ini tetapi pemateri dari Aan Rukmana. MA. Materi dari beliau berjudul “Pemuda dan Kebangsaan dalam Konteks Kekinian untuk Merajut Masa Depan”, membuat saya tahu bahwa bagaimana peran kita sebagai pemuda yang disebut-sebut sebagai penerus bangsa ini. “Bagaimana sebagai pemuda kalian dapat melihat sejarah yang ada saat ini?” tanya beliau. Katanya, banyak cara yang dapat dilakukan satu

diantaranya melihat kemiskinan yang ada saat ini, bagaimana cara kita untuk merentas kemiskinan dan kebodohon itu. Berikanlah ilmu hari ini untuk orang lain agar ilmu kita hari ini bermanfaat dan menjadikan sejarah untuk kita. Lebih kerennya lagi kita ini sebagai pelaku sejarah yang harus menjunjung nilai sejarah itu sendiri. Banyak ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan dalam kegiatan ini. Pengetahuan untuk kita mahasiswa yang disebut sebagai agen perubahan, agen masa depan untuk merubah semua yang kurang di Indonesia ini. Kata Prof Taufik Abdullah “Apabila kalian pulang kampung ataupun pergi ke suatu daerah, rekamlah bahasa dan tulislah sejarah yang ada karena zaman sekarang sejarah itu sudah mulai hilang. Kita tidak tau apa yang terjadi 10 tahun yang akan datang dengan bahasa dan budaya kita selanjutnya.”

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Direktur: Emiliana Sekretaris Direksi: Erika Sudiardjo Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Pimred: Hawad Sriyanto Wapimred: Yusriadi Sekretaris Redaksi : Aulia Marti Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering, Hairul Mikrad. Redaktur Pelaksana: Ukan Dinata. Wartawan Senior: Andry, Budi Rahman, Agus Wahyuni Wartawan: Andika Lay, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Jubeironi, Slamet Ardiansyah. Staf Redaksi: Fahmi Ichwan, Syam Abubakar, M Taufik, Fery Adeputra, Yulan Mirza.Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Biro Bengkayang: www.borneotribunecom Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). Singkawang: Rudi Hariyanto Alamat: Jl. Manggis Rt 026/Rw 009 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah. TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Aditya ( 085349867788 ). Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Fahri (085750296539 ) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2.Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Kapuas Hulu: Teofilusianto Timotius Jl. Pasar Inpres blok A No. 13 Kota Putussibau. Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Biro Kayong Utara : Abdul Khoir. Umum Fitriyana, Ardiansyah. Percetakan/IT: (Manajer) Iwan Siswanto, (Wakil Manajer) Supriyanto, Rustam. Marketing: (Manajer) Hesty Yosana, Kusnan, Aldi C.Sirkulasi : M. Danny, Mulawarman Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Keuangan: Jumi Erlinasari,Linda, Husada Muin. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Asisten Dirut: Khairoedin Pasaribu. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com

Borneo Tribune


cmyk

Serba Serbi

Rabu, 20 November 2013

Borneo T Tribune

3

Jelang Pemilu 2014

Utamakan Putra Asli Sambas

Borneo Tribune, Sambas Dalam menyongsong Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, & DPRRI, DPRD Provpinsi, Tahun 2014 mendatang, banyak para calon yang akan bersaing untuk duduk dikursi legislatif tersebut baik untuk tingkat Kabupaten maupun Provinsi dan DPRRI. Dengan adanya pemilu kali ini diharapkan calon DPRRI dan DPRD Provinsi yang terpilih salah satunya anak asli dari Sambas, berilah kesempatan kepada Putra Asli Sambas yang mempunyai kemauan, keahlian dan tanggungjawab pada Pemilu mendatang . Hal ini dimaksudkan agar putra daerah Sambas dapat berpar-

tisipasi serta memperjuangkan Kabupaten Sambas agar pembangunan lebih baik lagi. Jelas dengan adanya calon yang merupakan anak daerah Sambas bisa memberikan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sambas, ungkap Herwani M.Bakrie yang merupakan Sekretaris Aspekindo Kabupaten Sambas yang juga putra daerah Sambas. Dikatakannya untuk mewujudkan hal ini, mari masyarakat kabupaten Sambas bulatkan tekad dan satukan barisan untuk memilih calon yang benar-benar asli putra dan putri kelahiran Sambas. Karena mereka yang tahu

masalah yang ada di Kabupaten Sambas, baik dari segi pembangunan, ekonomi dan budaya. Menurutnya sudah berapa tahun bahkan belum pernah ada anggota DPRRI asli putra dan putri Sambas yang duduk disana. “ Kita sebagai masyarakat yang pintar dan berkeinginan anak daerah Sambas dapat duduk di DPRRI maka memang sudah seharusnya memilih yang memang asli Sambas, dengan begitu segala aspirasi kita dapat diserap dan disampaikan segala permasalahan yang ada sehingga dapat diberikan pemecahan dan jalan keluarnya, “

Herwani M.Bakrie

Diharapkan kepada masyarakat dapat benar-benar jeli dalam memilih, selain asli anak daerah Sambas juga yang diutamakan adalah kerja kerasnya, tanggung jawabnya serta dapat memberikan bukti bukan hanya janji kosong belaka. “ Dengan begitu saya yakin bahwa kepercayaan kepada anak daerah sambas sebagai calon DPRRI dan DPRD Provinsi dapat dicapai, “ harapnya. Menurut Aspan, warga Pemangkat mengatakan bahwa ketika anak daerah sambas ingin dipilih, maka yang harus mereka bangun yaitu kepercayaan. Kenapa harus kepercayaan, hal ini

kami anggap sebagai amanah yang harus diemban bagi para calon pejuang aspirasi masyarakat. “ Dengan sudah terbangunnya kepercayaan itu, insyaallah saya yakin anak daerah Sambas dapat bangkit dan duduk di kursi DPRD Provpinsi, maupun DPRRI tempat para pejuang aspirasi rakyat berada. Satu hal yang harus diperhatikan, ketika sudah terpilih maka janganlah lupa dengan orang bawah seperti kami, karena tanpa dukungan kami tidak mungkin para calon yang bersaing dapat duduk diantara pejabat-pejabat besar, “ pesannya.(Rul)

Pendidikan Inklusif ABK Efektif Terhindar dari Putus Sekolah Borneo Tribune, Sambas Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah dengan melibatkan seluruh peserta didik tanpa kecuali dengan suatu focus pada mereka yang rentan terhadap marjinalisasi dan pemisahan, hal ini dijelaskan oleh Narasumber Dr. H. Sunardi, M.Pd UPI Bandung dalam seminar Pendidikan Inklusif Dan Masalah Putus Sekolah yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, Selasa ( 19/11 ) di Hotel Pantura Jaya Sambas. Menurutnya kebijakan pencegahan siswa putus sekolah dan peningkatan angka berkelanjutan siswa melalui kebijakan nasional yaitu dengan pendidikan inklusif, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, kemudian integritas satuan biaya bantuan siswa miskin serta peningkatan cakupan penerima bidik misi. “ Pada akhirnya pendidikan inklusif merupakan cara efektif untuk memastikan ABK bersekolah dan terhindar dari putus sekolah, “ ungkapnya. Dikatakannya dalam pendidikan inklusif bisa melalui model atau pendekatan terkini dalam sistem layanan pendidikan ABK yakni inklusi,

Seminar Pendidikan Inklusif Dan Masalah Putus Sekolah yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, Selasa ( 19/11 ) di Hotel Pantura Jaya Sambas. Kadis Pendidikan Kabupaten Sambas, Ketua Pokja PLK, Nara sumber UPI Bandung. integrasi dan segregasi. Dilihat dari keuntungan pendidikan inklusif yakni mampu meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi semua siswa. Mampu memberikan layanan yang tepat berdasarkan pada kebutuhan, keunikan dan karakteristik individu, serta menjamin keberhasilannya. “ Selain itu mendorong terjadinya perubahan sikap lebih

positif terhadap adanya perbedaan, tidak diskriminatif dan akomodatif kepada semua orang. Mensukseskan kata kesempatan dan pemerataan dik, serta penuntasan wajib belajar 9 tahun dan menjamin terwujudnya pendidikan untuk semua serta murah, “ jelasnya. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten

cmyk

Sambas Drs. H. Djusmadi, MH, dalam sambutanya berbicara putus sekolah di Kabupaten Sambas data tahun 2012/2013 angka putus sekolah itu nampaknya kecil, kalau SD 0,77 % tapi kalau kita kalikan dengan jumlah siswa SD sekitar 777 ribu jadi angka putus sekolah menjadi besar. Seminar ini dilaksanakan dalam upaya memberikan pendidikan inklusif dan mengatasi masalah putus sekolah, sehingga diharapkan anakanak Kabupaten Sambas tidak mengalami putus sekolah baik itu karena masalah ekonomi, sosial maupun yang lainnya. Dikatakannya seminar ini juga dihadiri oleh Kepala UPT, SKB Pemangkat, Camat, Kepala Desa, Kepala Struktutal Dinas Pendidikan, Pengawas Sekolah, Ketua MUI, Dewan Pendidikan, Ketua P21PM, serta BPPKB.

“ Dengan adanya semua unsur yang ada di Kabupaten Sambas, sehingga dapat memberikan manfaat serta para peserta yang hadir dapat mengetahui dan bisa mempraktekkannya dilingkungan kerja masingmasing, karena kita semua punya andil penting untuk mensukseskan Kabupaten Sambas punya IPM yang tinggi yakni dengan tidak adanya lagi masalah putus sekolah yang dihadapi oleh anak-anak baik yang tidak mampu ( miskin ) maupun karena hal lainnya, “ harapnya. Ketua Pokja PLK ( Pendidikan Layanan Khusus ) Kab. Sambas Tahun 2013 Drs. H. Karman, M. Si, MH menyampaikan dalam rangka memenuhi hak dan kewajiban masyarakat, Dinas Pendidikan menggelar seminar pendidikan inklusif ini seperti langkah-langkah

awal yang kita lakukan sekarang ini mulai dari seminar kemudian sosialisasi, lalu melatih guru untuk anak berkebutuhan khusus. Demi tercapainya IPM Kabupaten Sambas yang semakin baik karena selama ini masih banyak anak-anak kita yang belum sekolah atau masyarakat belum sekolah karena alasan adanya kebutuhan khususnya tidak terpenuhi. “ Kebutuhan khusus itu adalah adanya kelainan pada anak-anak dengan berbagai jenis tuna-tuna, baik tuna rungu maupun yang lain-lainya jadi oleh sebab itu harapan kita dari seminar ini semua peserta ini memahami tentang apa itu pendidikan inklusif kemudian sekaligus merespon serta memberikan partisipasinya dengan mendukung program inklusif ini mampu kita wujudkan,” katanya.(Rul)


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo T Tribune

Rabu, 20 November 2013

4

BNNK Pontianak Teken MoU dengan 15 Lembaga “Ini adalah program yang lama kita siapkan, 15 lembaga terkait yang telah menandatangani MoU dapat menerapkan ilmu untuk disampaikan pada masyarakat Kota Pontianak, terkait narkoba dan dampak bahayanya” jelasKepala BNNK Pontianak AKBP A Harun AR usai menyampaikan materi di kampus STIMIK Jalan Merdeka. Menurut AKBP Harun,

MoU yang disepakati tidak hanya berupa tanda tangan semata, melainkan ditindaklanjuti dengan pelatihan khusus, sebagai bekal untuk menyampaikan informasi terkait narkotika kepada masyarakat luas. “Kedepannya kita akan membentuk pelatihan kepada yang hadir menandatangani MoU ini. Sehingga dalam menyampaikan tentang dampak, bahayanya

narkotika yang dilakukan oleh 15 lembaga yang bekerja sama dengan kita, dapat mensosialisasikan dengan jelas,” jelasnya. Lanjut Harun, pihaknya berharap pada 15 lembaga tersebut untuk senantiasa menjalankan amanah yang telah disepakati bersama. Serta memberikan laporan dan masukan terkait kebutuhan saat melaksanakan tugasnya, baik secara moril

maupun materil agar dapat dicarikan solusinya. Sementara itu Kasat Narkoba Polresta Pontianak AKP Dhani Catra Nugraha yang turut menandatangani MoU mengatakan, pihaknya sangat mendukung sepenuhnya terobosan yang dilakukan BNN Kota Pontianak dalam memberantas peredaran gelap narkoba, baik menyangkut masalah kesehatan bahkan

Baznas Provinsi Kalbar Salurkan 8 Asnaf

CMYK

Potensi Zakat Kalbar Bisa Capai Rp 4 Milyar

Borneo Tribune, Pontianak Potensi Zakat untuk seluruh Kalimantan Barat (Kalbar) mampu mencapai sebanyak Rp 4 Milyar. Hal ini dapat tercapai bila ada kesadaran umat Muslim Kalbar dalam membayar kewajiban zakatnya. Demikian hal ini diungkapkan Kepala biro Kesejahtraan Sosial sekda Kalbar Drs SusantoTri Nugroho M.Si, usai mewakili Sekda Kalbar menghadiri penyerahan zakat kepada. 8 Asnaf yaitu Asnaf fakir miskin, asnaf Amilin, Asnaf Muallaf, Riqab (hamba sahaya), Grarimin (Berhutang), Sabilillah (pada jalan Allah) dan Ibnu Sabil (Santri) bertempat di ruang pertemuan kantor Baznas Provinsi Kalbar. ”Saat ini peningkatan penerimaan zakat di Baznas provinsi Kalbar belum begitu besar. Tapi kita akan lebih mengupayakan dengan kebersamaan disertai dengan penjelasan-penjelasan serta penyuluhan kepada masyarakat akan kesadaran membayar zakat,” ujar SusantoTri Nugroho, Selasa (19/11) pagi kemarin. Dia menambahkan, pembayaran zakat tersebut merupakan kewajiban umat Islam yang mampu. “ Kami berharap dengan semakin meningkatnya kesadaran

masyarakat Muslim maka juga dapat meningkatkan zakat-zakat yang ada di Kalbar. Sehingga dari zakat yang terkumpul ini juga diharapkan kesejahteraan masyarakat lebih meningkat lagi. Hasil Zakat ini juga kita harapkan dapat digunakan untuk membantu di bidang pendidikan, ekonomi keluarga serta membantu usahausaha yang produktif lainnya demi peningkatan kesejahteraan umat,”ujarnya. Acara ini selain dihadiri oleh Sekda yang diwakili oleh Kepala Biro Kesejahtraan Sosial Sekda Kalbar Drs SusantoTri Nugroho M.Si, juga di hadiri Ka.Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar Drs. H. Ramli, para Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) dan 10 besar Baznas Provinsi Kalbar tahun 2013 serta para penerima bantuan. Adapun ke 10 besar Baznas Kalbar yaitu PT Bank Kalbar, PT. PN XIII Pontianak, Kanwil Kementerian Agama Kalbar, Dinas PU Kalbar, PT Telkom Pontianak, Perum Bulog divisi Regional Kalbar, Kejaksaan Tinggi Kalbar, Polda Kalbar, Pengadilan Tinggi Agama Pontianak dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hotikultura Kalbar Sementara itu dalam kesempatan yang sama ketua Badan Amil Zakat Nasional

Penyerahan Zakat kepada kaum. Yang berhak menerimanya dan diserahkan secara simbolis oleh Kepala Biro Kesejahtraan Sosial Sekda Kalbar Drs SusantoTri Nugroho M.Si , penyerahan zakat amal di selenggarakan Baznas Provinsi Kalbar, Foto Slamet Ardiansyah/ Borneo Tribune. Provinsi Kalbar Drs H Sallmin Daud kepada Borneo Tribune ditemui di ruang kerjanya mengatakan, hasil pengumpulan zakat-infaq dan shadakah tahun 2013 betepatan 1435 Masehi dengan perincian sebagai berikut, untuk zakat maal sebanyak Rp 2.501.899,078, zakat fitrah sebanyak Rp. 7.335,250, dan untuk infak dan sadakah terkumpul sebanyak Rp 173.812,030 dengan total Rp 2.682.046.352. ”Jumlah zakal maal ini kita kumpulkan dalam setahun dan biasanya pada bu-

lan Ramadan yang paling banyak dikumpulnya. Tahun ini kita menyalurkan bantuan untuk 8 Asnaf yaitu zakat pakir miskin 57 persen, untuk amil 12,5 persen, Muallaf 6 persen, Riqab 0,5 persen , Gharimin 0,5 persen, Sabilillah 23 persen dan Ibnu Sabil 0,5 persen. Ini kita berdasarkan Al Quran, surah Attau Bah ayat 60,”ujar Drs H Sallmin Daud. ”Penyerahan zakat pada acara ini memang dilakukan secara simbolis,” Kami ambil wakil-wakilnya saja dulu dari pelajar dan serta ban-

92 Gepeng Berasal Dari Luar Pulau

tuan untuk. Modal usaha, bedah rumah dan bantuan ke mesjid yang masih sangat membutuhkan bantuan. Itupun sebenarnya dalam bentuk infak bukan zakat namun karena darurat, maka kita berikan terutama dipedalaman,”ujarnya. Ketua Badan Amal Zakat Nasional Provinsi Kalbar ini melanjutkan, pihaknya tahun. Ini telah menyalurkan bantuan ratusan mulai dari para pelajar hingga bidang usaha. Untuk bidang usaha 150 orang, untuk mahasiswa 100 orang, untuk pelajar masing-masing mulai dari tingkat SMP dan SMA 100 orang masing-masing. Bedah rumah 20 orang dan banyak lagi lainnya. ”Kami berharap pemerintah dapat membantu dalam pengumpulan zakat ini demu kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Untuk bantuan akan terus kami tingkatkan tiap tahunnya. Namun, hal ini melihat hasil Baznas Kalbar yang terkumpul. Kalau hasilnya meningkat maka bantuan yang kami salurkan juga akan meningkat. Untuk itu diharapkan kesadaran bagi mereka yang mampu untuk membayar kewajibannya yaitu membayar zakat. Karena zakat ini untuk bekal kita di akhirat dan sebagai pembersih harta kita,”pungkasnya. (Slt)

107 Gepeng Ditangkap Sat Pol PP Borneo Tribune, Pontianak Sepanjang tahun 2013 mulai dari Jauari hingga sampai saat ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Pontianak berhasil menangkap sebanyak 107 Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) yang berkeliaran dan merasahkan warga Kota Pontianak, di mana hal ini dilakukan guna membebaskan Kota Pontianak dari para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Selasa (19/11) kemarin. ” Data yang kita miliki sepanjang Thaun 2013 ini, hasil oeprasi terhadp gepeng sebanyak 92 orang yang merupakan warga dari luar Kota Pontainak, kemudian ditambah lagi dengan Gepeng yang merupakan war-

ga Kota Pontianak sebanyak 15 orang jadi jumlah keseluruhan sekitar 107 Gepeng yang sudah dijaring selama ini,” Kasi Penyidikan dan Penyuluhan Satpol PP Kota Pontianak Rahmat Suprayetno, Selasa(19/11)siang kepada sjeumlah wartawan. Menurut Rahmat, jumlah gepeng yang ada di Kota Pontianak beroparasi di pusat perbelanjaan, serta di pertokoan maupun di lampu merah, serta pusat keramaian lainnya, di mana dalam operasionalnya sendiri, Geeng ini ada yang mengantar dan menjemput mereka. Lanjut Rahmat, Dari 92 orang Gepeng yang berasal dari luar Kota Pontianak tersebut, ada yang sudah terjaring sam-

pai dua kali, dan pihaknya pun tidak memberikan surat peringatan lagi, melainkan langsung memprosesnya dengan Perda, hingga sampai ke Pengadilan, kemudian baru dipulangkan. “ Untuk Gepeng yang berkali – kali ketangkap kita, kita proses sampai ke Pengadilan, guna divonis denda maksimal, dan berdmpak efek jeranya,” tegas Rachmat. Menurut Rahmat, PMKS yang terjaring dalam Operasi Praja yang dilakukan oleh jajarannya selama ini sebagian besar penduduk luar Kota Pontianak, yakni dengan catatan 92 orang warga dari luar Kota Pontianak, dan rata – rata warga asal Jawa Timur dan Jawa Tengah. “92 orang lainnya berasal

berkaitan dengan hukum. “Paling tidak masyarakat mengetahui apa itu narkoba, harus ada pelatihan dari LSM maupun lembaga terkait menyampaikan bahayanya narkoba. Karena Pontianak merupakan sasaran empuk dalam peredaran narkoba, maka tidak menutupi kemungkinan juga menjadi target masuknya narkoba, mengingat Kalbar sendiri merupakan jalur satu-satu-

nya yang berhubungan langsung dengan negara tetangga,” jelas Kasat Narkoba. Lebih jauh lagi Dhani mengatakan, program yang diselenggarakan BNN Kota Pontianak harus ditindaklanjuti, karena langlah yang diambil merupakan bentuk kesadaran masyarakat akan bahayanya narkoba untuk masyarakat yang belum mengetahui dampak dari narkoba tersebut. (Zrn).

Menuju Pengelolaan Keuangan Daerah Yang ETA BPKAD Kalbar Gelar Rakor Borneo Tribune, Pontianak Guna mewujudkan kesamaan persepsi dalam mengaplikasikan Peraturan Perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah khususnya implementasi Pengelolaan Keuangan Daerah Modern Menuju APBD yang Efektif, Transparan, dan Akuntabel, Selasa (19/11) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kalbar menggelar Rapat koordinasi Pengelolaan Keuangan Daerah. Rakor ini berlangsung di Hotel Kapuas Palace, dan dibuka secara resmi oleh Sekda Kalbar Drs M Zeet Hamdy Assovie,MTM, dengan menghadirkan narasumber dari Ditjen Keuangan Daerah Kemendagri, Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalbar, dan PT Jamsostek Wilayah Kalbar. Sekda Kalbar Drs M Zeet Hamdy Assovie mengatakan, di dalam berbagai peraturan pengelolaan keuangan daerah yang ada, senantiasa ditegaskan agar dalam penyusunan APBD dilakukan dengan tepat waktu. Ini dimaksudkan, agar proses pelaksanaan atau penyerapan anggaran tersebut dapat segera dilaksanakan dan manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat. “Kepuasan masyarakat terhadap hasil-hasil pembangunan itu sendiri pada hakikatnya merupakan indicator kinerja APBD yang lebih baik,” kata M Zeet Hamdy

Assovie kepada peserta Rakor. Dikatakannya, berdasarkan sampel data yang kami olah dari berbagai sumber, sampai dengan saat ini, masih terdapat 2 Kabupaten yang belum dilakukan evaluasi terhadap Raperda Perubahan APBD Tahun 2013, yakni Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Bengkayang, sedangkan untuk Raperda APBD Tahun 2014, rata-rata masih berkutat dengan KUA dan PPAS. “Melihat kondisi ini, barangkali kita sepakat, proses penyusunan APBD pada Kabupaten.Kota di wilayah Kalbar rata-rata masih belum bisa tepat waktu,” jelasnya. Kurang fair, apabila hanya pihak eksekutif yang menjadi penyebab terhadap keterlambatan penyusunan APBD, namun pihak legislative tentunya juga mempunyai peran dalam keterlambatan ini, mengingat APBD merupakan produk bersama antara eksekutif dan legislative. “Barang kali kurang bijak, ketika masing-masing pihak, saling melempar tanggung jawab terkait keterlambatan penyusunan ABPD. Harus kita akui, tataran pemerintah pusat seringkali terdapat adanya disinformasi antara beberapa produk Peraturan terhadap suatu objek kepada timbulnya perbedaan persepsi antara pihak eksekutif dan legislative,” ujarnya. (Lay).

dari luar Kota Pontianak itu, rata – arat asalnya dari Jawa Timur maupun Jawa Tengah,”katanya. Selain itu Rahmat juga mengatakan, pihaknya yang bekerja sama dengan Dinas Sosial dalam menangani permnasalahan Gepeng, telah berhasil memulangkan sebanyak 32 orang sepanjang tahun ini. “ Untuk yang belum dipulangkan, sementara ini dilakukan pembinaan. Tetapi sebagian besar langsung di pulangkan kedaerah asalnya. Dan tentunya kami akan terus melakukan pemantauan terhadap gepeng, guna tidak ada yang datang setelah dipulangkan, karena Gepeng banyak meresahkan masyarakat Kota Pontianak,”tambahnya.(Zrn).

DITANGKAP Sejumlah gepeng yang berasal dari luar Kalbar, dan beroperasi di Kota Pontianak, berhasil ditangkap dan diamankan Sat Pol PP di markasnya. Foto ini diambil beberapa bulan yang lalu, kini teracatat Gepeng dari luar Kalbar sebanyak 92 orang, FOTO:Achmad Mundzirin/ Borneo Tribune.

Hubungi dealer TVS terdekat atau SMS : TVS TVS TVS TVS TVS TVS TVS TVS TVS TVS TVS

Pontianak Rasau Singkawang Ketapang Sintang BM Sintang Pinoh Putussibau Anugrah Sekadau Merdeka Motor PTK Tepuai

: 0853 : 0853 : 0823 : 0852 : 0812 : 0852 : 0813 : 0821 : 0813 : 0821 : 0813

9320 9355 5178 4594 5746 5260 4557 5125 4540 5030 4528

2778 5508 4446 6118 6666 1948 8321 9567 2238 6989 6562

CMYK

Borneo Tribune, Pontianak Upaya mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pontianak menjalin kerjasama dengan 15 lembaga, yakni bersama – sama menandatangani MoU, dengan tujuan kerjasama ini yakni dapat memberikan pemahaman ke masyarakat terkait bahaya narkotika, Selasa (19/11) kemarin.


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Rabu, 20 November 2013

5

Perempuan Melayu Gelar Seminar Perkawinan Borneo Tribune, Mempawah Adat Perkawinan Melayu dan Robo’-Robo’ menjadi topik utama dalam Seminar Sehari Adat Budaya Melayu yang diselenggarakan Organisasi Perempuan Melayu Kabupaten Pontianak, di Istana Amantubillah Mempawah, Senin (18/11), kemarin. Ketua panitia sekaligus narasumber dalam seminar, Hj Taufikiyah mengatakan, kegiatan ini penting dilaksanakan dalam rangka melestarikan adat budaya Melayu sekaligus memberikan pemahaman yang sebenar-benarnya kepada para peserta sekaligus generasi muda, terkait adat perkawinan Melayu maupun Robo’-Robo’ di Kabupaten Pontianak. “Kita ingin memberikan

pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang apa itu Robo’-Robo’ serta adat perkawinan Melayu beserta rangkaian acaranya. Tujuannya agar tidak ada yang masyarakat yang salah dalam menafsirkan maupun melaksanakannya,” kata dia. Sedangkan Raja Mempawah, Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim yang juga Dewan Agung Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Pontianak, menyambut baik dan memberikan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian adat budaya di Kabupaten Pontianak. “Tak hanya budaya dan istiadat Melayu, namun etnis lainnya yang ada di Kabupaten Pontianak harus kita

jaga dan lestarikan,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Mardan juga mengajak seluruh masyarakat mewujudkan Kampung Budaya di Kelurahan Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur. Tujuannya agar masyarakat baik dalam maupun luar Kabupaten Pontianak tahu kebudayaan Melayu yang ada di Mempawah. “Daerah kita kaya akan budaya. Asalkan dikemas menarik, Insya Allah akan menarik minat masyarakat untuk berkunjung dan mengenal lebih dekat adat istiadat dan budaya yang ada di Kabupaten Mempawah,” ucapnya. Seminar yang diikuti organisasi wanita di Kabupaten

Pontianak, MABM dan pelajar ini turut dihadiri Asisten Ekonomi dan Kesra Setda Kabupaten Pontianak, Ismail, yang mewakili Bupati Pontianak, Ria Norsan. Selain Ismail, juga ada Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pontianak, Drs Suharjo Lie, serta para tokoh adat.(JoE).

SEMINAR BUDAYA Organisasi Perempuan Melayu Kabupaten Pontianak, melaksanakan seminar adat perkawinan melayu dan robo-robo di Istana Amantubillah Mempawah. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune.

Pengprov IPSI Didesak Gelar Musda

Hendri Kurniawan

Tim Medis melayani warga Kecamatan Terentang yang memeriksakan kondisi kesehatannya pada kegiatan Pengobatan Massal yang diselenggarakan DPD PATRI Kalbar dan FPKB Kalbar. Foto Budi Rahman/Borneo Tribune

Pengobatan Massal

PATRI Tak Berhenti Berbakti Borneo Tribune, Kubu Raya Sebagai organisasi sosial berbasis kinerja, Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI) tak pernah berhenti bekerja dan menebar kesalehan sosial. Berbagai kegiatan sosial dihelat hingga penjuru desa dan perkampungan. Seperti yang dilakukan kader-kader PATRI di akhir pekan kemarin, Sabtu-Minggu (16-17 November), bekerjasama dengan Forum Pemuda Kesehatan Kalimantan Barat (FPKB), mereka menggelar pengobatan massal memberi bantuan kepada warga yang sedang tertimpa musibah di Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu

Raya. Dipimpin langsung Ketua Umum DPD PATRI Kalbar, rombongan berangkat dari Dermaga Sungai Durian menuju desa transmigrasi yang dibuka awal Tahun 1984 ini dengan speed boat bermesin 200 PK. Jarak sekitar 65 kilometer ditempuh dalam tempo satu setengah jam. Sesampainya di Desa Sungai Radak I, rombongan disambut hangat oleh warga dan kepala desa. Antusiasme warga terlihat sejak awal saat mereka menyambut hangat kedatangan rombongan Pengurus DPD PATRI Kalbar. Terlebih saat dilaksakan kegiatan hiburan malam dan

pengobatan missal, warga berbondong-bondong memenuhi balai desa guna menyaksikan hiburan music campur sari pada malam harinya dan berobat pada siang harinya. Ketua Umum DPD PATRI Kalbar, Imam Muhadi mengaku tersentuh dengan antusiasme dan sambutan warga yang begitu hangat. Menurutnya, warga transmigran yang saat ini bertahan dan berjuang keras merubah nasibnya merupakan manusia pilihan yang layak diberi apresiasi. Sebab tidak sedikit warga transmigran yang memilih kabur dari lokasi transmigrasi karena tidak betah dengan lingkungan dan

kondisi sosial ekonomi di masamasa awal dulu. “Saya bangga dengan etos kerja dan semangat hidup bapak ibu sekalian. Sebagai sesama warga trans saya tahu dan paham benar betapa beratnya tantangan yang harus kita hadapi sebagai warga trans. Hanya dengan kerja keras dan tekad kuat yang membuat kita mampu dan berhasil seperti saat ini,” ujar Imam memberi motivasi warga yang hadir pada malam hiburan. Dikatakan Imam Muhadi, organisasi yang dipimpinnya saat ini sangat konsen dan serius untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahtera-

an warga transmigrasi di Kalimantan Barat. Ia bersama jajaran pengurusnya berupaya memberikan yang terbaik bagi warga trans yang membutuhkan. Melalui kegiatan bakti sosial, pemberdayaan ekonomi dan peningkatakan taraf pendidikan, Imam berupaya mengangkat derajat hidup warga trans yang kurang beruntung. “Selain melakukan kegiatan pengobatan massal, hiburan, kita menyediakan beasiswa kepada anak-anak transmigran yang ingin melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi,” ujar Imam. Di bawah kepemimpinan Imam Muhadi, DPD PATRI

Kalbar menjelma menjadi organisasi yang solid dan eksis dengan beragam kegiatan sosial yang bersentuhan langsung ke masyarakat lapir bawah. Putra seorang transmigran asal Desa Nobal, Kabupaten Sintang ini seperti tak kenal lelah memotivasi dan membangkitkan semangat warga trans untuk bangkit berusaha, maju memperbaiki taraf hidupnya. “Kita harus tetap memiliki fighting spirit, tekad untuk terus berjuang. Jangan mudah mengeluh,” kata-kata yang kerapkali diungkapkan Imam di berbagai kesempatan.(brm)

Borneo Tribune, Mempawah Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalbar, didesak menggelar msuyawarah daerah (Musda) dalam rangka membahas program kerja kepengurusan IPSI Provinsi Kalbar kedepannya. “Kami berharap Pengprov IPSI Kalbar untuk segera menggelar, sehingga program kerja kepengurusan IPSI kedepan juga bisa diketahui Pengcab IPSI se Kalbar,” kat Pelatih Pengcab IPSI Kabupaten Pontianak, Hendri Kurniawan. Dimana Hendri, menilai perlunya diilaksanakan Musda Pengprov IPSI, tidak lain dapat upaya mempersipakan agenda Kejurda IPSI Kalbar yang akan direncanakan dilaksanakan Desember 2013 di Kabupaten Pontianak. “Pembahasan program kerja harus segera dilaksanakan. Apalagi Kejurda tidak lama lagi, Desember 2013 ini.Dimana Kabupaten Pontianak akan menjadi tuan rumah, tentu kita harus mendapatkan masukan dan arahan dari Pengprov IPSI,” katanya. Apalagi Hendri, sangat berharap prestasi cabang olahrga pencak silat Kalbar bisa berprestasi dan bersaing dengan provinsi lain. “Untuk mewujudkannya prestasi yang gemilang, tentu harus ada pengurus yang baik juga selain memiliki kemampun dan atket-atlet yang berprestasi,” katanya.(JoE).


Bengkayang Borneo T Tribune

Rabu, 20 November 2013

6

3 Pelajar SMP Terlibat Aksi Kejahatan Borneo Tribune, Singkawang LAGI-lagi anak di bawah umur terlibat dalam aksi kejahatan seperti curat. Hal ini dilakoni oleh BL (16), HN (15), dan DK (14). Aksi terkuak, di saat Polsek Singkawang Utara menerima laporan dari seorang korban, bernama Yuliana, yang menyebutkan kalau rumahnya yang beralamat di Jalan Ratu Sepudak, No 2, RT 3 / RW 2, Kel Sungai Garam, Kecamatan Singkawang Utara, pada Sabtu (16/11) siang kemarin, telah disatroni maling, dan berhasil

Singkawang Dapat Jatah 20 Pecandu Borneo Tribune, Singkawang KEPALA Seksi Fasilitasi, Rehabilitasi Swasta Non TC, Komponen Masyarakat, Deputi Bidang Rehabilitasi BNN Pusat, Margaretha Retno DD mengatakan, ada 400 pecandu se-Indonesia yang akan mendapat terapi Rawat Inap yang ketergantungan akan narkoba. Dari jumlah itu, katanya, Singkawang hanya mendapat jatah 20 orang. Sementara biaya rawat untuk satu orang pecandu adalah sebesar Rp 2.705.000. “Ini program yang berjalan untuk tahun ini, bekerjasama dengan Rumah Sakit swasta di Singkawang. Untuk Kalbar ada dua daerah, yakni Pontianak dan Singkawang, yang menjalankan program ini,” ungkap Margaretha di sela-sela pe-

membawa kabur 1 unit hand phone merk Nokia tipe 101 warna hitam abu-abu dan uang dari dalam laci lemari plastik yang kuncinya berada di atas lemari tersebut. Beruntung, korban sempat mengenali ciri-ciri pelaku, sehingga memudahkan jajaran Polsek Utara untuk meringkus ketiga pelaku yang dimaksud. Kapolsek Singkawang Utara, AKP Tomi Cahyadi menceritakan, sewaktu kejadian, sekitar pukul 13.00 wib, Yuliana, pergi meninggalkan rumahnya dalam ke-

adaan kosong, tertutup dan terkunci. Lalu 3 orang tersangka itu, masuk dengan membuka pintu samping rumah korban yang hanya ditahan dengan kayu kecil, lalu masuk ke samping kiri rumah, dan memanjat tiang kayu/dinding papan rumah, kemudian masuk lewat celah di atas pintu samping ruang tengah, masuk ke dalam rumah, dan dengan leluasa ketiga pelaku mengambil 1 unit HP Nokia tipe 101 warna hitam abu-abu milik korban. Tak hanya itu, ketiga pelaku yang masih duduk

dibangku SMP itu juga mengambil uang korban, sebesar Rp 215 ribu yang tersimpan dari dalam laci lemari plastik, yang kuncinya berada di atas lemari tersebut. Beberapa saat kemudian, sekitar 10 menit, lanjut Tomi, Yuliana kembali ke rumahnya dan sempat melihat gelagat ketiga pelaku itu melarikan diri, karena mengetahui tuan rumahnya datang. Di TKP, kata Tomi, pihaknya menemukan sepasang sandal jepit yang diduga milik BL. “Atas penemuan itu, akhirnya kita memanggil be-

berapa saksi, dan berdasarkan pengembangan ternyata keterangan saksi memang mengarah kepada ketiga pelaku tersebut. Pada malam harinya, ketiga pelaku itupun kita ringkus,” ujarnya. Dikarenakan ketiga pelaku ini tergolong anak di bawah umur, maka pihaknya tidak bisa menahan, melainkan hanya dikenakan wajib lapor. “Namun proses tetap berjalan sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ungkapnya. (RH)

400 Pecandu Narkoba se-Indonesia Mendapat Terapi Rawat Inap nandatanganan MoU Terapi Rawat Inap Detoksifikasi antara LSM Merah Putih dan Rumah Sakit Umum Harapan Bersama di Kantor BNN Kota Singkawang, Senin (18/ 11) siang . Menurutnya, kerjasama itu tidak hanya berjalan untuk daerah Pontianak dan Singkawang saja, tetapi seluruh Indonesia. Dimana ada 18 rumah sakit swasta yang menjalani MoU dengan LSM untuk menjalankan program ini. ”Ada 18 rumah sakit yang kita gandeng untuk melakukan terapi terhadap 400 pengguna narkoba. Tinggal dikalikan saja, jumlah itu dengan biaya Rawat Inap per pasiennya,” ujarnya. Margaretha berharap, dengan adanya program ini, ke

depannya dapat membangun tempat rehabilitasi di Kota Singkawang. Apalagi, kata Margaretha, program ini akan berkelanjutan namun belum bisa memastikan berapa kuota yang akan diterima Kota Singkawang pada program Rawat Inap untuk pecandu narkoba ini. Sementara Ketua LSM Merah Putih, Erki Chandra mengatakan, jika saat ini sudah ada 20 resident yang sudah siap menjalani terapi penyembuhan dari ketergantungan narkoba. ”Sudah ada 20 pendaftar, hanya tinggal mengantri kamar saja,” katanya. Secara teknis, ujar Erki, pelaksanaan dari 20 tersebut, diantaranya 10 pecandu kategori ringan dan selebihnya dalam kategori berat.

Jika pecandu ringan, maka resident tidak harus menginap di rumah sakit. “Tapi cukup menginap di lembaga kita meskipun kondisi bangunan belum layak. Dan sebaliknya, jika pecandu berat, mau tidak mau pihaknya harus merujuk ke rumah sakit,” tambahnya. Dikatakan Erki, program rawat inap ini hanya berjalan dua bulan, yaitu pada bulan Oktober hingga akhir November. Karena itu ia berharap, program ini dapat terus berlanjut. Apalagi, LSM Merah Putih sudah tiga tahun bekerjasama dengan BNN dalam menangani permasalahan narkoba di Kota Singkawang. Direktur Rumah Sakit Umum Harapan Bersama (RSUHB), Dr. Robert Haryanto menambahkan, jika

sebelum rumah sakit yang dipimpinnya itu sudah intens dalam menyikapi masalah narkoba di Singkawang. “Kita sebenarnya sudah intensi kesini, sejak 15-17 tahun lalu karena sudah membentuk unit sendiri untuk terapi penanganan narkoba,” ujarnya. Waktu itu, cerita Robert, RSUHB menggandeng polisi untuk menangani masalah narkoba, mulai dari penyuluhan hingga terapi untuk pecandu. ”Memang sempat terhenti, ternyata dari sini kami memahami jika penanganan pecandu tidak bisa sepotongsepotong dan harus lengkap. Jika ini berkelanjutan, kami bisa membangun ruangan khusus untuk penanganan masalah narkoba,” pungkasnya. (RH)

Antisipasi Genangan Air, UPT Kebersihan Bersihkan Selokan Borneo Tribune, Singkawang SALURAN atau selokan di Kota Singkawang tidak dapat bekerja dengan maksimal sebagaimana fungsi awalnya. Selain selokan sering hilang dan berubah fungsi menjadi bangunan ruko, banyak juga selokan yang mengalami sumbat sehingga menimbulkan genangan air sampai ke ruas jalan, atau bahkan banjir.

Kepala UPT Kebersihan Kota Singkawang, H. Rustam Effendi menyebutkan, kalau pihaknya selama ini sangat rutin melakukan pembersihan selokan. Upaya ini, sengaja dilakukannya karena sekarang adalah musim penghujan sehingga kalau tidak dibersihkan maka yang terjadi adalah timbul genangan air yang sampai merembes ke bahu jalan.

”Kami mengimbau agar warga tidak membuang sampah ke dalam selokan, dan buanglah sampah pada TPS-TPS yang memang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Singkawang, karena dengan prilaku yang baik maka juga akan menimbulkan kebaikan,” katanya. Tak hanya itu saja, pihaknya juga meminta kepada masyarakat yang telah

FOTO: Rudi / Borneo Tribune

H. Rustam Effendi

memangkas pohon untuk tidak membuang bekas potongan pohon itu di TPS, sehingga terlihat menumpuk di TPS bekas pangkasan pohon tersebut. Untuk itu, Rustam menyarankan agar menghubungi UPT Kebersihan untuk diangkut sehingga bekas potongan pohon itu tidak menumpuk di TPS seperti yang sering terjadi selama ini. (RH)

Ledo Juarai Lomba Paduan Suara PGRI Borneo Tribune, Bengkayang GROUP Paduan Suara dari PC PGRI Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang menjadi yang terbaik dari tiga belas peserta yang ikut serta pada kegiatan di Kantor Bupati Bengkayang, Senin (18/11). Ledo tampil memukau dan mampu mengumpulkan point sebanyak 5.284 suara, duduk di posisi kedua adlah PC Kecamatan 5.250 dan PC Kecamatan Bengkayang duduk di posisi ke tiga dengan nilai 5.201 point.

Lomba padua suara dilaksanakan sekitar pukul 19. 00 dan berakhir sekitar pukul 22.00. Dalam perlombaan tersebut disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang, DR. Yan, S.Sos, M. Si didampingi sang istri serta ketua panitia pelaksana. Semua peserta begitu antusias. Peserta bersemangat tampil dengan paduan suara yang memuaskan. Karena semua paduan suara tersebut sangat baik, dewan juri pun mengaku terkesima.

Group Paduan Suara PC PGRI Kabupaten Bengkayang memperoleh gelar ketiga lomba paduan suara HUT PGRI. FOTO Mujidi/Borneo Tribune

”Kami sangat puas dengan penampilan bapak bapak itu malam hari ini. Semuanya tampil maksimal dan sangat memuaskan,” Hendrikus Clemen, S. Sos. Sebagai ketua dewa juri, Clement mangku pihak dewan juri telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan nilai terbaik. ”Kami berusaha untuk bersikap seobjektif mungkin. Hasil dari penilaian kami bertiga, kami memiliki kesamaan dalam menentukan juara,” jelas Clement. (Mu)

Bupati Ajak Semua Orang Sukseskan MTQ

MTQ ini memang identik dengan Islam, walau demikian MTQ ini bukan hanya tanggung jawab orang Islam, namun merupakan tanggung jawab agama lainnya

Borneo Tribune, Bengkayang BUPATI Bengkayang, Suryadman Gidot menegaskan pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2014 dan Kabupaten Bengkayang sebagai tuan rumahnya merupakan agenda pemerintah. ”MTQ ini agenda pemerintah, jadi Pemerintah yang bertanggung jawab dalam pelaksanaannya,” demikian dikatakan Bupati dalam se-

tiap kesempatan. Selain tugas Pemerintah, Bupati menegaskan,

mensukseskan MTQ adalah kerja bersama dan semua agama harus mendukung-

nya. ”MTQ ini memang identik dengan Islam, walau demikian MTQ ini bukan hanya tanggung jawab orang Islam, namun merupakan tanggung jawab agama lainnya,” kata Bupati. Karena itu, kalau Kabupaten Bengkayang ditunjuk sebagai tuan rumah MTQ, artinya bukan hanya menjadi tanggung jawab kaum muslimin, tapi melainkan menjadi tanggung jawab

bersama. ”Mari kita bersama- sama sukseskan MTQ. Sukses sebagai tuan rumah juga sukses sebagai peserta,” ajak Bupati. Pemerintah Kabupaten Bengkayang pada dasarkan telah mempersiapkan pelaksanaan MTQ ini semenjak ditunjuk menjadi tuan rumah. Persiapan itu seperti melakukan pembenahan infrastruktur serta mengalokasikan anggaran. (Mu)

Opini

Teruslah Menulis Oleh: Sulastriwati PADA dasarnya semua orang pernah menulis baik itu tulisan formal maupun non formal, tetapi banyak yang tidak sadar kalau dia memiliki kemampuan dalam menulis. Menulis terkadang sangat mengasyikkan terutama saat waktu kosong dan masih tidak ada kerjaan, saat itu banyak ide yang bisa dikembangkan. Apa yang ada dalam pikiran kita bisa diapresiasikan lewat karya (tulisan). Terkadang keinginan untuk menulis juga bisa hilang yaitu ketika rasa malas datang, pengennya refresing atau pergi jalan-jalan, jika hal ini terjadi maka jangan dibiarkan begitu saja buatlah diri kita untuk tetap bersemangat dalam menciptakan suatu tulisan. Kita selalu ingin terkenal, tetapi tidak ada karya yang bisa membuat nama pribadi membumi di masyarakat. Sekaranglah kesempatan untuk bisa menciptakan suatu kesan berupa sebuah buku yang bisa membuat diri kita bisa termashur. Kemauan dalam berkarya timbul dari pribadi kita, hanya diri sendiri yang bisa menimbulkan semangat yang yang tiada henti dalam menampil sebuah karya. Bagaimana cara menciptakan semangat dalam menulis? Jika ingin mendapatkan semangat yang tidak pernah putus, kita harus mengikuti kegiatan yang bisa memotivasi diri sendiri. Misalnya kalau di Club Menulis berkumpullah dengan senior-senior atau bahkan para penulis yang terkenal, seorang motivator yang bisa membuat kemauan menulis menjadi mengebu-gebu atau bahkan bisa ikut training yang berbau jurnalistik. Dalam membuat sebuah tulisan tidak ditentukan harus baik, terserah bagaimana bentuknya, entah tulisan itu bagus atau buruk jangan pernah pikirkan hal tersebut. Yang terpenting adalah bagaimana kita selalu menulis, menulis, dan menulis, itulah yang sangat penting dalam diri penulis. Menciptakan kemauan dalam menulis sangat membutuhkan proses yang lama, ada yang dari kecil memang sudah terbiasa atau memiliki bakat dibidang menulis, namun juga banyak setelah dewasa baru mendapat motivasi dari temantemannya atau bahkan dari para penulis terkenal. Ada pesan supaya tetap semangat menulis dan tempel kata-kata ini di dinding kamar, “Tulislah apa yang bisa ditulis”, “Menulislah tanpa ragu-ragu”, “Tulislah sebanyak-banyaknya”. Jadi menulislah sekehendak hatimu tanpa harus memikirkan kelebihan atau kekurangan sebuah karya. Seorang penulis tidak bisa langsung mengatakan bahwa tulisan itu bagus atau buruk, kerana yang memberi penilaian adalah para pembaca serta penikmat tulisan. Terkadang penulis menganggap karyanya sangat bagus tetapi ketika sang pembaca mencoba menilai terdapat banyak kekurangan, misalnya cara penyampaian yang sulit dipahami pembaca atau bahkan bentuk tulisan yang kurang menarik. Bahkan ada yang menilai karya kita bagus, mungkin penilaian pembaca ini dari segi makna tulisan. Jadi tulislah sebanyak-banyaknya jangan pernah pikirkan hasil dari karya tersebut, jangan pernah berhenti sampai tangan ini tak mampu berkarya lagi. Semasa muda ini perbanyaklah sebuah karya yang berupa tulisan supaya bisa menjadi bahan bacaan bagi hari tua. Biasanya semangat muda tidak mudah lemah, dalam menciptakan sebuah karya. Menciptakan karya sangat diinginkan semua orang, namun semua itu tidak akan berhasil tanpa kerja keras. Kita harus bisa mengatur waktu supaya tidak terbuang sia-sia, jika ada waktu kosong gunakan untuk menulis. Apa yang harus saya tulis? Banyak yang bisa ditulis misalnya ide tentang pengalaman, kegiatan sehari-hari dan pasti masih banyak lagi. Pada dasarnya kita tidak terlepas dari kegiatan menulis, hal ini disebabkan kewajiban yang menuntuk kita. Mengapa demikian! Kita adalah mahasiswa yang tidak terlepas dari buku, setiap hari dituntut untuk membaca. Supaya ilmu yang didapatkan tidak hilang maka harus ditulis atau dibuat catatan. (*) Sulastriwati Club Menulis STAIN Pontianak Angkatan 2013


Rabu, 20 November 2013

Dana ADB

Jana: Dana ADB Itu Borneo Tribune, Sanggau Terkait dana Asian Development Bank (ADB) untuk perbaikan jalan SosokTayan dan Tanjung-Sanggau tidak ada, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sanggau, Jana meluruskan bahwa dana ADB itu ada. Namun sekarang masih dalam proses penelaahan. Jana menjelaskan, bahwa pihaknya menanyakan Kementerian PU tidak hanya dana APBN, tapi juga dana ADB. Namun, menurut mereka masih menunggu penelaahan dan masa sanggah di Kementerian PU. ”Kata mereka itu lagi menunggu penelaahan dan masa sanggah di kementerian. Karena itu kita minta masyarakat harus bersabar karena sekarang sedang proses,” ujarnya ketika ditemui di ruangannya, Selasa (19/11) siang. Menurutnya, perlu waktu untuk proses pengurusan dana itu. Namun, ada penyataan dari kementerian PU bahwa sudah ada pemenang lelang ketika Komisi C ke Jakarta pada Kamis, 14 November 2013 yang lalu. ”Lelang sudah selesai dan sudah ada pemenang. Sekarang ini masa sanggah, 5 sampai 10 hari. Yang jelas menurut kementerian itu kalau tidak akhir Desember atau awal Januari lah. Jadi, tidak benar, dana ADB tidak ada,” jelasnya. Ditambahkannya, bahwa pada 15 Juli 2013 lalu sudah diusulkan penetapan pemenang lelang ke ADB di Manila. Kemudian, pada 11 Oktober 2013 lalu dilakukan NOL penetapan pemenang dari ABD. Sementara itu, mantan Anggota DPRD Kabupaten Sanggau, Khironoto menjelaskan bahwa pada tahun 2012 dan 2013, ADB sebenarnya telah menyediakan alokasi anggaran sebesar 10 persen dari jumlah total Rp. 350 Miliar untuk pembangunan perbaikan jalan nasional di Kabupaten Sanggau. Namun, karena Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat belum siap akhirnya dana tersebut dialihkan ke Provinsi Papua dengan alasan politik dan masalah lahan tersebut. Kondisi

Kata mereka itu lagi menunggu penelaahan dan masa sanggah di kementerian. Karena itu kita minta masyarakat harus bersabar karena sekarang sedang proses.

belum siap ini ternyata masih sampai sekarang. Asumsinya sederhana, bahwa masalah pembayaran ganti rugi baik itu tanam tumbuh dan bangunan belum selesai. Khironoto yang biasa disapa Aki ini mengatakan, selama persoalan tersebut belum selesai. Maka sampai kapan pun dana pinjaman dari ADB tidak akan bisa dicairkan. ADB tidak akan mau mengambil resiko jika masih ada permasalahan, dan pemerintah tidak bisa memaksakan itu. ”Jika permasalahan soal pembebasan lahan masyarakat belum selesai, lalu kemana uang anggaran pembebasan lahan dengan jumlah Rp. 16 Miliar yang berasal dari APBD Pemprov Kalbar tahun 2013,” ujarnya. Menurutnya, jangan mengkambinghitamkan Pemerintah Pusat dan ADB, karena Pemprov Kalbar yang tidak siap sampai saat ini. Ia bahkan pesimis jika pada tahun 2014 mendatang persoalan ini belum kelar, tidak akan ada dalam daftar proyek pengerjaan perbaikan jalan nasional di Kabupaten Sanggau. ”Bagi saya bukan salah pemerintah pusat dan ADB tapi kelemahannya ada di pemerintah provinsi Kalbar yang tidak siap soal pembebasan lahan. Ini dari 2012 loh ya, sekarang 2013, kalau 2014 masih sama kondisinya ya jangan harap bisa lihat jalan Sanggau seperti jalanjalan di daerah lain,” jelasnya. (rtn)

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Orang Tua Lapor Guru ke Polsek Meliau Anak Dihukum Gara-gara Tak Kerjakan PR

Borneo Tribune, Sanggau Dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru SD Negeri 30 Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau, YS kepada anak didiknya, Deri (10) telah dilaporkan ke Polsek Meliau, Senin (18/11) sekitar pukul 08.00 WIB. Kasus tersebut dilaporkan langsung oleh orangtua Deri, Rabumas (47) yang tak terima anaknya diperlakukan kasar. Ketika dikonfirmasi Selasa (19/11), Rabumas membenarkan peristiwa tersebut. Kejadian tersebut berawal saat anaknya tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Sehingga, Deri ditendang dan mengalami luka robek di

kaki kanannya. Ketika itu bukan hanya Deri yang berlakukan seperti itu, melainkan ada tiga orang anak lainnya yang ditampar oleh guru tersebut. Rabumas yang juga merupakan anggota Koramil 08 Meliau ini menuturkan, bahwa setelah kejadian itu, anaknya diantar oleh siswa lainnya pulang ke rumahnya. Begitu mengetahui kejadian itu, Rabumas langsung membawa anaknya ke Puskesmas Meliau untuk mendapatkan pertolongan sekaligus dilakukan visum. Istri dari Rabumas juga datang ke sekolah untuk menanyakan perihal kejadian

tersebut. Bukan istrinya meminta maaf. Namun, guru tersebut menantang. Sehingga, pihaknya segera melaporkan hal itu ke Polsek Meliau. Ia pun sangat menyayangkan kejadian yang menimpa anaknya itu. ”Mudah-mudahan polisi dapat segera menindaklanjuti kasus ini,” ungkapnya. Menurutnya, sebagai seorang guru harusnya melakukan pendidikan bukan tindakan kekerasan. Ia pun berharap kejadian tersebut tak terjadi di sekolah-sekolah lainnya terhadap anak didiknya. Kejadian ini harus menjadi pelajaran sehingga tak ada kekerasan terhadap siswa dan kejadian ini untuk

terakhir kalinya guru memukul muridnya. ”Kita harap ini tidak terulang kembali, karena guru seharusnya mendidik siswa bukan memperlakukan siswanya seperti ini,” tukasnya. Kapolsek Meliau, Iptu Oloan Sihombing membenarkan laporan tersebut. Menurutnya, awal penyebab kejadian itu diduga siswa tak mengerjakan PR. Sehingga anak tersebut dipukul. Oloan menuturkan, bahwa kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Pihaknya juga sudah menyampaikan surat panggilan terhadap oknum guru yang

melakukan kekerasan tersebut. Oknum guru tersebut rencananya akan diperiksa di Polsek Meliau hari ini, Rabu (20/11). Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Sanggau, Jais mengatakan bahwa ia belum mendapatkan informasi terkait hal itu. Namun, pihaknya akan mencari tahu terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. ”Saya belum mendapatkan laporan. Kita lihat dulu persoalannya siapa yang salah, letak permasalahannya apa, harus kita ketahui dulu, tidak bisa dengar keterangan sebelah pihak,” jelasnya. (rtn)

Api Diduga dari Rokok yang Jatuh di Tilam

Rumah Warga Ilir Kota Nyaris Terbakar Borneo Tribune, Sanggau Rumah milik Syafarudin (32) di Gang Singkup Jalan A.Yani Kelurahan Ilir Kota Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau nyaris terbakar, Selasa (19/11) sekitar pukul 16.15 WIB. Dari kamar di lantai dua rumah tersebut telah mengepul asap tebal. Menurut keterangan bibi Syafarudin yang namanya tak ingin disebutkan, awalnya tetangga belakang rumah keponakannya tersebut melihat asap dari lantai dua rumah Syafarudin dan langsung memanggil dirinya yang saat itu berada di rumahnya. Warga pun langsung naik ke lantai dua tersebut dan menemukan kasur yang ada di dalam kamar sudah berasap. Warga lantas membawa kasur tersebut ke depan untuk dipadamkan. Syafarudin ketika itu ma-

sih berada di kantor. Diketahui, adik iparnya yang masih duduk di kelas tiga SMP, Jaka (14) merokok di dalam kamar bersama temannya. Jaka pun langsung pergi ke sekolah untuk les. Diduga puntung rokoknya jatuh di kamar dan mengenai kasur. Kepala Unit Damkar Pemda Sanggau, Bambang HS saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya yang mendapatkan informasi langsung memberangkatkan anggota ke lokasi kejadian tersebut. Unit Damkar Sanggau pun menurunkan dua unit mobil damkar karena mengkhawatirkan api akan membesar. Sampai di sana, petugas kemudian mengamankan lokasi dengan menyemprotkan air ke beberapa bagian rumah yang terlihat mulai terbakar.

”Kita khawatir besar, makanya kami siram pada beberapa bagian dan mengecek bagian rumah lainnya supaya tidak menjalar kemanamana. Sementara kasur yang terbakar itu sudah dipadamkan oleh warga yang tanggap dengan situasi seperti itu. Saya berterima kasih dengan warga,” ujarnya. Dari laporan anggotanya bahwa kejadian tersebut diduga dari puntung rokok milik adik dari istri Syafarudin yang merupakan siswa di salah satu sekolah di Kota Sanggau. Sebelum pergi, sang adik merokok di kamar Syafarudin, setelah itu sang adik langsung pergi ke sekolah karena ada kegiatan. ”Kemungkinan berawal dari situ. Api puntung rokok jatuh di kasur dan membakarnya kemudian terkena

dinding kamar. Untungnya warga melihat dan langsung memanggil bibi Safarudin yang kebetulan berlainan rumah. Sang bibi bersama war-

MTs Negeri Ngabang Kekurangan Guru PNS

Deni Irawan

NYARIS. Petugas pemadam kebakaran saat menunjukkan asal mula api yang nyaris menyebabkan kebakaran rumah milik pegawai Imigrasi Sanggau, Selasa (19/11) sekitar pukul 16.00 WIB. Foto: Ratna Sari/Borneo Tribune.

ga kemudian masuk dan melihat asap sudah mulai tebal. Kasur itu kemudian dibawa keluar oleh warga dan disiram dengan air,” pungkasnya. (rtn)

Borneo Tribune, Ngabang Madrasah Tsanawaiyah Negeri Ngabang hingga kini masih mengalami kekurangan guru PNS, sehingga memanfaatkan tenaga honor atau guru tidak tetap, yang dibayar dengan menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Deni Irawan menjelaskan, jumlah guru di Madrasah Negeri Ngabang saat ini berjumlah 20 orang, 11 diantaranya masih guru tidak tetap, yang dibayar per jam dalam pengajar Rp.15 ribu. Demikian Kepala MTs Negeri Ngabang, Deni Irawan mengatakan, Senin,(18/11), di Ngabang. Sementara itu jumlah murid di MTs Negeri saat ini adalah sebanyak 160

orang, dengan mendapat alokasi dana BOS pada tahun 2013 sebesar Rp. 113.600.000. “Kita dapat dana BOS sesuai jumlah siswa, dengan penggunaan BOS sudah kita lakukan sesuai petunjuk teknis yang ada,”kata Deni. Menurut Deni, alokasi dana BOS sudah tertera dalam DIPA dari Kementerian Agama, yakni digunakan untuk belanja bahan, seperti pengadaan proses belajar mengajar, honor guru tidak tetap maksimal 20 persen. ”Jadi untuk anggaran guru honor yang kita alokasikan dari dana BOS saja, kurang lebih mencapai Rp.18 juta. Karena di sekolah kami banyak guru honor mencapai 11 orang,” jelasnya. Selanjutnya, dana BOS juga 20 persen untuk kegiatan eksra kurikuler, kemudian belanja modal sekolah seperti beli buku perpustakaan dan belanja peralatan mesin (infokus) penunjang proses belajar mengajar. ”Jadi, bukan untuk belanja laptop guru, tapi beli peralatan yang sifatnya dipakai umum siswa. Selain itu juga bantuan untuk siswa tidak mampu,” ujar Deni. Deni menegaskan, sangat hati-hati dalam penggunakan dana BOS, karena harus sesuai petunjuk teknis atau pelaksana. (Syah)

Inspektorat Landak Satpol PP Kembali Tertibkan PKL Juara Pertama Gelar di Atas Trotoar dan Jalan Protokol Pengawasan

Borneo Tribune, Sanggau Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sanggau kembali melakukan penertiban kepada para pedagang kaki lima (PKL) yang masih berjualan di atas trotoar maupun di jalan protokol seperti di sepanjang Jalan A.Yani, Jalan Jenderal Sudirman dan pasar Sentral, Selasa (19/11) pagi. Plt Kepala Satpol PP, Anita Sri Handayani ketika dikonfirmasi di ruangannya mengatakan bahwa penertiban tersebut dilakukan kepada para PKL yang masih berjualan di trotoar dan jalan protokol. Para PKL untuk sekarang hanya diminta memundurkan dagangannya agar jangan sampai berjualan di daerah yang dilarang. ”Mereka yang di atas troto-

ar kita suruh mundur dulu. Ada juga sebagian yang tidak berjualan, lapaknya kita singkirkan agar tidak di atas fasilitas umum,” ujarnya. Anita menuturkan, penertiban tersebut dilakukan berdasarkan surat tugas Bupati Sanggau tertanggal 13 Juni 2013, untuk membongkar dan membersihkan sisa bangunan yang masih ada pasca penertiban di kawasan Perintis dan kawasan lainnya. Dan secara rutin melakukan penertiban pedagang kaki lima dan pedagang gerobak yang masih berjualan di sepanjang jalan protokol. Mengarahkan pedagang kaki lima untuk memanfaatkan lokasi yang telah disediakan di pasar Rawa Bangun, Pasar Barito dan Pasar Sentral. Serta melaku-

kan penertiban/eksekusi sesuai dengan aturan yang berlaku dan segera lakukan tindakan tegas apabila para PKL dimaksud tidak mengindahkan aturan yang telah ditetapkan. Anita menambahkan, belum lama ini pihaknya ada mengamankan gerobak lamongan yang disimpan di samping hotel Carano. Lantaran terkesan kumuh, sehingga gerobak tersebut dibawa ke Satpol PP untuk diamankan. Namun pihaknya telah memanggil pemilik gerobak tersebut, tapi hingga saat ini pemilik tidak datang. ”Sudah kita surati pemiliknya. Namun sampai saat ini tidak datang juga. Jadi gerobaknya belum diambil sampai sekarang,” pungkasnya. (rtn)

Borneo Tribune, Ngabang Kepala Inspektorat Landak, Thomas mengatakan, Inspektorat Landak juara pertama gelar pengawasan. Hal tersebut merupakan hasil penilaian Inspektorat Kalbar. “ Dari hasil penilaian tersebut kita mendapat juara pertama se Kalbar,” ujar Thomas, Senin (18/11) di Ngabang Menurutnya dari hasil penilaian tersebut, Inspektorat Landak dinyatakan seratus persen sudah menyelesaikan segala temuan. “Semua temuan sudah kita tindak lanjuti seratus persen, baik dari sisi keuangan maupun sisi administrasi. Seratus persen masalah keuangan sudah disetor ke kas negara dan kas daerah,” jelas Thomas.

Ia menambahkan, maksud diselenggarakannya gelar pengawasan tersebut untuk memasyarakatkan dan mengintegralisasikan pengawasan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat. “Sedangkan tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab entitas yang diperiksa untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan,” katanya. Kegiatan gelar pengawasan tingkat Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan Selasa (12/11) hingga Kamis (14/11) di Kabupaten Sintang. Diikuti seluruh Inspektorat se Kalbar juga dirangkaikan dengan rapat pemuktahiran data tingkat Provinsi Kalbar. (Syah)


Sekadau Borneo Tribune

Rabu, 20 November 2013

8

Pengguna Jalan Kecewa

Perbaikan Jalan Sanggau-Tayan Tak Jelas Borneo Tribune, Sekadau Kerusakan ruas jalan Negara mulai dari Kota Sanggau, Sosok Simpang Tayan, terus mendapat sorotan dari pengguna jalan, terutama mereka yang kerap berurusan ke ibu kota Provinsi Kalbar di Pontianak. Kekecewaan terhembus setelah komisi C DPRD Kabupaten Sanggau konsultasi soal kejelasan perbaikan jalan Negara Sanggau-Tayan ke Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta seperti dimuat dimedia massa kemarin. “Kalau seperti penjelasan dikoran itu menjadi keheranan kita. Kalau memang hasil konsultasi Komisi C DPRD Sanggau itu benar, berarti Gubernur Kalbar sudah melakukan pembohongan publik,” tuding Yusak, salah seorang warga Sekadau dijumpai di kantor bupati Sekadau, siang kemarin. Yusak yang juga pengguna jalan Negara menjelaskan, dalam berbagai kesempatan, Gubernur sering menyatakan bahwa anggaran untuk pengerjaan ruas jalan dari Kota Sanggau menuju Simpang Tayang sudah tersedia. Salah satunya melalui bantuan dari ADB atau bank Asian Development Bank. “Kata pak Gubernur kan dana sudah ada tinggal tunggu kontrak kerja, namun beda hasil konsultasi dewan Sanggau, jadi yang mana yang benar?,” tanya dia. Saat Kampanye Pilgub lalu hal itu juga selalu diutarakan Gubernur. Kalau memang benar tidak ada dana untuk perbaikan jalan yang selama ini diketahui publik, menurut Yusak, secara hukum adat dan hukum positif bisa saja dituntut atas pernyataannya itu. Selaku masyarakat, dirinya bukan ingin bermaksud mencari kesalahan. Namun yang diinginkan adalah adanya kebenaran. “Kalau memang ndak ada, jangan bilang ada. Kalau memang ada, juga bila ada dan segera lah dikerjakan. Jangan membohongi rakyat untuk kepentingan sesaat, apalagi untuk kepentingan politik,” kritiknya. Yusak menegaskan, mengurus Daerah sebesar wilayah Kalbar memang tidak semudah membalik telapak tangan. Apalagi dana infrastruktur terbilang kecil dibandingkan dengan luas wilayah Kalbar yang 2 kali luas dari pulau jawa. Namun dalam pelaksanaannya, menurut Yusak diharapkan sesuai dengan kebutuhan, dan tidak hanya mengumbar janji. “Kalau memang Pemprov Kalbar sudah tidak mampu mengurus wilayah Kalbar bagian timur ini, doronglah Pemekaran Provinsi Kapuas Raya supaya dipercepat, biar di wilayah timur Kalbar juga bisa terbangun,” pungkasnya. Kritikan terhadap Pemerintah Provinsi Kalbar mengalir dari sejumlah warga, menyusul hasil konsultasi Komisi C DPRD Sanggau ke Kementerian PU yang menyatakan tidak ada dana ADB untuk perbaikan ruas jalan tersebut. Kendati, Pemprov Kalbar memang sudah berbuat semaksimal mungkin. (Mto).

Banjir Sempat Lumpuhkan Aktivitas Warga

INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263

BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051

BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599

BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk

BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411

BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082

BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad

Pasca banjir wilayah pesisir sungai di Desa Nanga Mahap tampak sepi seperti tampak Senin pagi kemarin. (18/11).// foto Istimewa

Mengintip Kesiapan Propinsi Kapuas Raya-Bag II (Selesai)

Mulai Dari Bandara, Pelabuhan dan Fasilitas Olahraga Dibangun Tak hanya Bandar Udara Tebelian Airport yang dipersiapkan Pemkab Sintang untuk menyambut Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi di bagian Timur Kalbar yakni Kapuas Raya. Semua pendukung sudah dipersiapkan seperti pembangunan Pelabuhan Sei Ringin, Rumah Sakit Rujukan, kantor Gubernur, sarana dan fasilitas olahraga, budaya dan seni juga sedang dibangun.

BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146

BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926

BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220

BANK MANDIRI

BANK BHI

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672

BANK MEGA

Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290

KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078

Borneo Tribune, Sekadau Wilayah Kecamatan Nanga mahap sudah dua hari direndam banjir, pasca tingginya intensitas hujan belakangan terakhir. Akibatnya, aktivitas warga terhambat melakukan aktivitas sehari-hari seperti ke ladang dan menoreh getah. Kedalaman banjir mencapai, 1,5 meter sampai siang senin kemarin. Ada puluhan rumah yang berada ditepian sungai mahap teredam banjir. Bersyukur Selasa sore kemarin (19/11) banjir perlahan-lahan surut. “Sore ini sudah surut. Kalau senin kemarin iya air lumayan dalam, mereka yang diam di dekat sungai susah mau keluar masuk rumah, apalagi mau kerja,” jelas Muskim, seorang warga Nanga Mahap kemarin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau juga mengakui kalau banjir sempat menganggu kegiatan warga. “Aktivitas masyarakat terganggu sejak pagi senin akibat adanya banjir itu,” kata kepala BPBD, Akhmad Suryadi, didampingi Edi Prasetyo, Kasi Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Sekadau, Senin. Akhmad berharap warga yang bermukim di pesisir sungai supaya waspada banjir akibar intensitas hujan tinggi. “Kita menerima data BMKG Kalbar bahwa masih besar kemungkinan curah hujan tinggi beberapa hari kedepan. Jadi sangat diharapkan warga yang bermukim di tepi sungai supaya waspada banjir, kalau ada banjir segera kasi kabar ke kita,” tandasnya. (Mto).

Pelabuhan Sungai Ringin Borneo Tribune, Sintang Bupati Sintang Milton Crosby menuturkan Pelabuhan Sungai Ringin yang berjarak tempuh sekitar 7 KM dari Kota Sintang sedang diupayakan pemantapannya. Menurutnya, kedepan pelabuhan Sungai Ringin akan dijadikan pelabuhan yang berskala besar

diwilayah Timur Kalbar. Sehingga dalam proses pembangunannya, baik dari akses jalannya, jembatannya, serta kontruksi-kontruki Pembangunannya betul-betul diperhatikan sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Tak sampai disitu, ada ba-

nyak sarana yang dimantapkan menunggu Provinsi Kapuas Raya. Pemantapan sarana energy listrik, telekomunikasi dan sektor perdagangan juga diperkuat. Kini, Pemkab Sintang sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkekuatan 3x7 MW di Sungai Ringin Sintang.

“Pembangunan semua fasilitas ini kan tak lain untuk pendukung Provinsi baru Kapuas Raya. Kita berharap Provinsi Kapuas Raya segera terwujud,” kata Milton Crosby pencetus Pemekaran Provinsi Kapuas Raya yang juga Bupati Sintang, disela peninjauan landasan Bandara Tebelian Airpot, Minggu. Mengencangkan Roda Ekonomi Sektor ekonomi menurut Milton cukup penting dimantapkan guna mempersiapkan kemajuan Daerah sintang menuju provinsi baru kedepan. Tak sampai disitu sektor perkebunan dan pertanian masyarakat juga perlu didukung oleh Pemkab dengan cara memperbantukan bibit komoditi karet, padi, ke kelompok-kelompok tani. Milton Crosby mengatakan Pemerintah Kabupaten Sintang juga aktif dalam mencari solusi pendanaan untuk mereplanting kebun masyarakat dan petani yang belum memiliki kemampuan untuk melakukan replanting. Sebab, sebagian karet masyarakat sudah tua, perlu direplanting, termasuk petani plasma PTPN XIII. “Kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Sintang Sintang diwujudkan dengan menurunkan Tim Pembinaan Pengembangan Perkebunan Kabupaten (TP3K), yang bergerak untuk membantu masyarakat

mencarikan solusi atas permasalahan replanting. Pabrik karet kita sudah punya, jadi masyrakat taman karet sebanyak-banyaknya,” papar Milton. Seperti dikuti di majalah Global Review, selain Karet, Kabupaten Sintang juga mengembangkan perkebunan Kelapa Sawit. Hingga saat ini investor dari dalam dan luar negeri sangat meminati daerah Kabupaten Sintang sebagai tujuan investasi. “Kami sangat terbuka dengan investor, sepanjang mereka memberdayakan masyarakat dan untuk kesejahteraan masyarakat, kami akan menerimanya dengan baik,” jelas Milton Crosby. Masuknya investor ke Kabupaten Sintang karena dianggap ramah investor telah mendapat banyak pengakuan, salah satunya adalah Kabupaten Sintang masuk peringkat 10 Daerah Kabupaten dengan investasi terbesar se-Indonesia yakni sekitar Rp3,2 triliun. Saat ini di Sintang sudah beroperasi 31 perusahaan perkebunan dan akan terus bertambah. Kehadiran perusahaanperusahaan tersebut menurut Milton Crosby diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sintang. “Nah, sekarang yang perlu dipersiapkan masyarakat adalah bersekolah, bekerja, dan berkebun dan terus menabung baik di CU dan bank syariah,” sebutnya. (Mto).


Rabu, 20 November 2013

Sintang-Melawi

Borneo T Tribune

9

Aset Pemda Banyak Belum Bersertifikat

BPN: Terkendala Kelengkapan Berkas rintah daerah (Pemda) Kabupaten Melawi belum memiliki sertifikat. Pasalnya dari data di bagian aset, dari 543 bidang aset tanah milik Pemda, dari tahun 2011 hingga 2013, baru 114 bidang

Apabila melihat dari keberadaan aset Pemda Melawi sampai ke kecamatan-kecamatan, hingga sekarang sebagian besar aset tanah milik Pemda belum bersertifikat

Borneo Tribune, Nanga Pinoh PERSOALAN aset masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kabupaten Melawi yang harus segera tuntas. Pasalnya sebagian besar aset tanah milik Peme-

Kapolda dan Pangdam Bertandang ke Bumi Senentang Borneo Tribune, Sintang BUPATI Sintang, Milton Crosby menyambut langsung kedatangan Kapolda Kalbar, Brigjen. Pol. Arie Sulistyo dan Panglima Kodam (Pangdam) XII Tanjungpura, Mayjen. TNI. Ibrahim Saleh, di Kabupaten Sintang. Kapolda Kalbar, Brigjen. Pol. Arie Sulistyo tiba di rumah dinas Bupati Sintang, Selasa (19/11) dini hari se-

kitar pukul 02.00 WIB menggunakan jalur darat. Kedatangan Kapolda Kalbar yang kedua kali ke Kabupaten Sintang ini dalam rangka melakukan kunjungan kerja. Bupati Sintang juga mengikuti upacara penyambutan Kapolda Kalbar, di Mapolres Sintang. Kemudian Bupati melanjutkan kunjungan ke Desa Mait Hilir, Kecamatan Sepauk dalam rangka kegi-

atan KB Kesehatan. Di hari yang sama, Bupati Sintang bersama Kapolda Kalbar menyambut kedatangan Pangdam XII/ Tanjungpura, Mayjen. TNI. Ibrahim Saleh, di Bandara Susilo Sintang, sekitar pukul 16.00 WIB. Kedatangan Pangdam XII/ Tanjungpura tersebut merupakan kunjungan kerja yang kedua sekaligus meresmikan lapangan tenis di

Makorem, Rabu (20/11). Malam harinya, Kapolda Kalbar dan Pangdam XII/Tanjungpura mengikuti acara ramah tamah bersama masyarakat di pendopo Bupati Sintang. (end)

Kapolda Kalbar

yang sudah disertifikat. Sisanya masih dalam proses. Saat dikonfirmasi terkait kendala-kendala pengurusan sertifikat tanah milik Pemda Melawi tersebut, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Melawi, Sigit Wahyudi, didampingi Kasi HTPT, Achmad mengatakan, yang menjadi kendala dalam proses pembuatan sertifikat aset tanah milik Pemda tersebut adalah kekurangan kelengkapan berkas. Salah satunya terkendala surat pelepasan tanah. “Saat ini secara kolektif ada sekitar 22 sertifikat yang sedang diproses. Untuk 22 aset ini, kelengkapan berkasnya tidak ada masalah karena semua persyaratan yang kami minta sudah dipenuhi, sekarang masih dalam proses penyelesaian,” ungkap Kepala BPN Kabupaten Melawi, Sigit Wahyudi, di ruang kerjanya, Selasa (19/11). Menurutnya, pada tahun ini, pembuatan sertifikat aset Pemda yang secara kolektif hanya 22 bidang tersebut yang pembuatan sertifikatnya sedang diproses di BPN Melawi. Sedangkan terhadap pengajuan dari Pemda yang tahun sebelumsebelumnya, saat ini pihak BPN sedang memilah-milah mana aset yang dibeli me-

mang dari masyarakat dan mana aset tanah yang dulunya berupa hibah. “Karena kelengkapan berkas untuk mengajuan pembuatan sertifikat tanah yang dibeli dari masyarakat dengan aset yang dihibah oleh masyarakat berbeda,” ucapnya. Dijelaskannya, sebagian besar dari 22 aset yang ingin dibuat sertifikatnya oleh Pemda, yang saat ini sedang diproses di BPN, merupakan aset tanah bangunan sekolah serta tanah bangunan perkantoran pemerintah. “Apabila melihat dari keberadaan aset Pemda Melawi sampai ke kecamatan-kecamatan, hingga sekarang sebagian besar aset tanah milik Pemda belum bersertifikat,” jelasnya. Ia melihat upaya dari pemerintah melalui bagian aset untuk membuat sertifikat aset-aset milik Pemda yang ada sekarang sangat luar biasa. Bahkan apabila diminta untuk melengkapi berkas yang masih kurang, kalau berkasnya ada langsung dipenuhi. “Saat ini kami masih memilah-milah, mana yang sudah lengkap dan mana yang belum. Untuk aset yang kelengkapan berkasnya sudah terpenuhi langsung, kami proses untuk pembuatan sertifikatnya,” ucapnya. (eko)

Strategi Ketahanan Pangan

JADI PEMBINA, Kapolres Melawi, AKBP Nowo Winarti menjadi pembina upacara di SMA 1 Nanga Pinoh. FOTO: Eko Susilo/Borneo Tribune

Jadi Pembina Upacara

Kapolres: Hindari Perbuatan Negatif

Borneo Tribune, Nanga Pinoh SMA Negeri 1 Nanga Pinoh kedatangan tamu istimewa. Bukan kepala sekolah atau guru setempat yang menjadi pembina upacara bendera hari Senin (18/11), tapi justru Kapolres Melawi, AKBP. Nowo Winarti yang hadir di depan para pelajar. Kehadiran Kapolres Melawi pun sempat membuat kejutan bagi para pelajar SMA 1 pagi itu. Apalagi Kapolres menjadi pembina upacara dengan balutan seragam yang cukup berbeda, karena menjadi pembina dengan seragam satuan Brimob.

“Saya sengaja melakukan apel di depan adik-adik. Selain ingin memperkenalkan diri saya juga ingin memberikan semangat pada adik pelajar di sini agar di kemudian hari bisa menjadi pemimpin yang berprestasi yang bertakwa dalam membangun Melawi, Kalbar, bahkan Indonesia,” ujar Kapolres saat memberikan ceramah. Kapolres berpesan untuk meraih prestasi, para pelajar perlu persiapan dan tidak hanya sekadar kesehatan fisik, tapi kesehatan jiwa dan raga. “Adik-adik harus dibekali keterampilan. Tak

cukup hanya dengan kecerdasan, tapi juga harus memiliki kreatifitas,” ujarnya. Menurut Kapolres, yang penting pula bagi para pelajar SMA adalah bagaimana mereka bisa menahan diri dari segala perbuatan yang justru bisa menggagalkan cita-cita yang telah ada dibenak masing-masing. Apalagi di sekeliling kita banyak hal yang bisa menggagalkan cita-cita, baik dari faktor diri sendiri maupun pergaulan. “Contoh, anak-anak dibawah umur 17 tahun tak boleh bawa motor. Ini sebenarnya menjadi dilema dan

mengundang masalah. Saya tak membolehkan anak bawah 17 tahun bawa motor, karena ini nyawa taruhannya. Apalagi kalau tak menggunakan helm standar,” tegasnya. Yang kedua, ujar Nowo adalah terkait dengan keselamatan dalam pergaulan. Di Melawi, kasus yang menonjol adalah kasus asusila yang justru banyak diderita oleh adik-adik pada usia SMU atau belum dewasa. “Saya pesan hati-hati dalam bergaul. Manfaatkan teknologi komunikasi dan informasi itu dengan baik,” ingat Kapolres.

Selain itu, tambah Nowo, harus waspada dengan penyalahgunaan rokok dan narkoba. Kenapa rokok? Karena pengguna narkoba 80 persennya mengawalinya dengan merokok. Apalagi untuk pemakai narkoba banyak yang menghasut dan memberikan dengan cumacuma. “Semua agama itu mengharamkan narkoba. Makanya saya minta pelajar ini juga jangan menjadi perokok. Apalagi sekarang tidak cuma mau jadi polisi saja dicek kesehatannya, tapi juga untuk profesi yang lainnya,” ujarnya. (eko)

Borneo Tribune, Sintang GUNA meningkatkan efektifitas strategi penyuluhan menuju ketahanan pangan, Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan, Ketahanan Pangan (BP4KKP) Kabupaten Sintang menggelar pertemuan dengan penyuluh Kabupaten Sintang. Kegiatan tersebut diselenggarakan di dua tempat, yaitu Ruang Rapat Balai Praja Setda Sintang dan Balai Ruai. Kepala BP4KKP Kabupaten Sintang, F Anom mengatakan, ada lima tujuan kegiatan seminar yang dilakukan oleh BP4KKP yang tentunya untuk membangun ketahanan pangan di Kabupaten Sintang. ”Ada lima hal yang kita diskusikan dalam seminar ini. Yaitu faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan metode penyuluhan pertanian dalam penulisan ilmiah, indikator keberhasilan dari pemilihan metode penyuluh yang diterapkan, tantangan dan kendala yang dihadapi, pemikiran konstruktif komprehensif dan motivasi penyuluh dalam melakukan riset dan penulisan karya ilmiah mengenai penyuluh,” paparnya, Senin (18/ 11). Sementara itu, Siti Amanah dari IPB selaku pembicara yang didatangkan BP4KKP Kabupaten Sintang mengharapkan, dengan adanya seminar ini dapat menghasilkan konsep pemilihan metode penyuluhan yang tepat dan sesuai.

”Seminar ini digelar sebagai upaya menghasilkan konsep pemilihan metode penyuluhan yang tepat dan sesuai bagi pelaku utama dan pelaku usaha di Kabupaten Sintang dalam mendukung konsep pembangunan pertanian,” ujarnya. Bupati Sintang, Milton Crosby mengatakan, penyuluh mempunyai tugas penting untuk mengupayakan terjadinya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani. Sebab seorang penyuluh merupakan aparat masyarakat tani. Untuk itu, seorang penyuluh harus mampu mendampingi dan memfasilitasi segala kebutuhan masyarakat tani. ”Bila tingkat kesejahteraan masyarakat tani kita telah memadai, maka merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi para penyuluh,” ujar Bupati. Bupati menghimbau kembali kepada penyuluh agar mendekatkan diri kepada masyarakat tani sehingga masyarakat tani merasa tidak ditinggalkan dan tetap ada yang memperhatikan. ”Seorang penyuluh tidak ubahnya mewakili diri saya untuk mendengarkan keluhan dan berikan bantuan pemecahan masalah-masalah di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan sehingga program pembangunan yang kita canangkan, yaitu Gerbang Mas akan berdampak positif terhadap kehidupan masyarakat tani,” ucap Milton Crosby. (end)

Kantor Dinsosnakertrans Dibobol Maling Borneo Tribune, Nanga Pinoh KANTOR Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Melawi, dibobol maling, Minggu (17/11) malam. Dalam kejadian itu, pelaku mengambil dua buah laptop yang berada di ruangan Kepala Dinas dan di ruangan bendahara. Kasus pencurian ini sudah dilapor-

kan Dinsosnakertrans ke Polsek Nanga Pinoh untuk segera ditangani. Sekretaris Dinsosnakertrans Kabupaten Melawi, H. Hasanudin menjelaskan, diperkirakan pelaku masuk melalui pintu belakang. Dengan membuka pengunci pintu (slot pintu) atas dari ventilasi. Sebab tidak ada kerusakan pada pintu bela-

kang. “Pelaku kemungkinan masuk dari pintu belakang, yang diperkirakan membuka slot atas, sementara slot bawah tidak terkunci,” terangnya. Setelah masuk ke dalam, pelaku membuka empat ruangan. Yakni ruangan kepala dinas tempat satu unit laptop yang hilang, kemudi-

an ruangan sekretaris yang terlihat diacak. Ruangan bendahara yang juga tempat pelaku mengambil laptop dan satu lagi ruangan bidang tenaga kerja. ”Dari empat ruangan tersebut, yang hilang hanya dua buah laptop saja,” bebernya. Pelaku diduga masuk tidak menggunakan sandal. Pasalnya pelaku meninggal-

kan bekas telapak kaki di atas meja depan pintu ruangan kepala dinas. “Kemungkinan pelaku sempat mengintip ruangan kepala dinas sebelum masuk ruangan. Sebab pelaku meninggalkan jejak kakinya di atas meja,” terangnya. Dari dua buah laptop yang dicuri pelaku tersebut, yang paling penting yakni laptop

bendahara. Sebab data laporan tentang keuangan di Dinsosnakertrans semuanya ada di dalam laptop tersebut. “Meskipun aplikasi data laporan itu menggunakan password, namun jika diinstal, bisa hilang semuanya,” cetusnya. Dia berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus pencurian yang terja-

di di Dinsosnakertrans Melawi tersebut. Sehingga bisa memberikan pelajaran bagi para pelaku dengan memberikan hukuman sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku. “Kita berharap polisi bisa segera mengungkap kasus ini sehingga pelaku bisa diberi efek jera,” harapnya. (eko)


Kapuas Hulu Borneo T Tribune

Rabu, 20 November 2013

10

Ketua DPRD : Batas Wilayah Persoalan Serius Baru 11 dari 278 Desa Tuntas Tapal Batasnya Keberadaan Investor Perlu di Evaluasi

Borneo Tribune, Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu memiliki terdiri dari 23 Kecamatan dan terdapat 278 Desa, hanya saja sampai saat ini batas wilayah baik itu batas desa dan batas kecamatan belum bisa teratasi. Dari 278 desa tersebut hanya 11 desa dan satu kecamatan yang sudah menyelesaikan batas wilayah. Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Bambang menjelaskan bahwa yang baru menyelesaikan batas desa dan batas wilayahnya yiatu Kecamatan Bunut Hilir, dengan 11 desa. Sebab sudah melaporkan secara resmi, sementara desa dan kecamatan lainnya sampai saat ini belum ada yang menyampaikan laporan penyelesaian batas wilayah terutama batas desa.

Ade Muhammad Zulkifli FOTO dok/Borneo Tribune

“Target kita minimal pada tahun ini mereka sudah bisa bekerja,sehingga untuk tahun depan kita akan melakukan evaluasi kendala yang dihadapi dalam mengatas batas desa. Yang kita ketahui selama ini persoalan batas

desa terbentur anggaran,namun denga dana yang terbatas kita ingin ada yang diperbuat oleh pihak kecamatan dan Pemerintahan Desa,” jelasnya. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kapuas Hulu, Ade Muhammad Zulkifli mengatakan bahwa batas wilayah kecamatan dan batas desa merupakan perosalan serius yang mesti segera bisa teratasi, sebab dengan tidak selesainya persoalan batas wilayah akan memicu munculnya konflik ditengah-tengah masyarakat. ” Jika memang penyelesaian batas wilayah di Kapuas Hulu kekuragan anggaran, sebaiknya harus dianggarakan dan menjadi prioritas, sebab persoalan batas wilayah akan menimbulkan

Bambang FOTO Timotius/Borneo Tribune

potensi konflik terutama jika ada investor yang masuk mengelola potensi yang ada, jadi saya rasa persoalan batas wilayah merupakan persoalan serius yang harus bisa teratasi,”tandasnya. (MO)

Softball Kubu Raya Siap Maju Dalam Perprov Borneo Tribune, Kubu Raya Tim Softball Kabupaten Kubu Raya siap maju dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2014 setelah berhasil menjadi juara dalam kejuaraan daerah Softball pada 9-16 November. ”Ini merupakan salah satu prestasi terbaik kita, sejak Persatuan Olahraga Softball Dan Baseball Seluruh Indonesia Kubu Raya dibentuk. Jika pada tahun sebelumnya kita hanya meraih juara ketiga, kali ini kita berhasil menjadi juara pertama dalam kejurda setelah mengalahkan Kabupaten Sambas pada final dengan skor 14-1 dalam 5 inning

pertandingan,” kata manager tim Softball Kubu Raya, Maharani. Dia menjelaskan, pada kejurda Softball tersebut diikuti oleh enam tim dari Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak, Kubu Raya, Sanggau, Sambas dan Sintang. ”Prestasi ini jelas menjadi suatu kebanggaan bagi kita karena dengan ini kita telah membuktikan bahwa putra Kubu Raya mampu mengukir prestasi dan tidak kalah dengan peserta dari kabupaten/ kota lainnya, meski saat ini kita masih serba keterbatasan,” katanya. Namun, lanjutnya, keterbatasan bukan menjadi suatu alasan untuk tidak bisa berprestasi. Justru sebaliknya, dari berbagai

kekurangan tersebut baik dari sisi anggaran, tempat latihan dan sebagainya, justru menjadi motivasi bagi pelatih dan para atlet untuk meningkatkan kemampuan mereka. ”Untuk latihan rutin saja kita masih menumpang di GOR Pontianak. Namun, itu tidak menjadi masalah, karena yang penting kita memiliki tekad yang kuat untuk melakukan yang terbaik, bagi Kubu Raya,” tuturnya. Maharani menambahkan, medali emas yang berhasil diraih oleh timnya tersebut merupakan peningkatan dari kejurda sebelumnya yang hanya meraih medali perak. ”Saat ini, kita akan terus mempersiapkan tim dengan baik untuk menghadapi Porprov tahun

2014. Untuk itu kita jelas membutuhkan dukungan dan doa dari masyarakat Kubu Raya, agar tim kami bisa terus mengukirkan prestasi pada jenis cabang olahraga ini,” tuturnya. Ditempat yang sama, salah satu atlet Softball Kubu Raya, M. Wahyu Rhomadani menambahkan, untuk menghadapi Porprov 2014, dia dan teman-teman timnya akan terus berlatih dan meningkatkan kemampuan. ”Kami jelas ingin memberikan yang terbaik. Bahkan, impian kami tidak hanya sampai pada Porprov, namun pada PON dan tingkat kejuaraan lainnya,” kata Wahyu. (Adex)

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

Borneo Tribune, Putussibau Ketua Komisi B, DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, H. Wan Taufikorahman menegaskan agar Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dapat mengevaluasi keberadaan sejumlah investor di Bumi Uncak Kapuas, baik itu yang bergerak di bidang perkebunan maupun bidang pertambangan. ” Kehadiran investor di Kapuas Hulu merupakan harapan baru bagi berkembang dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, namun selama beroperasi di Kapuas Hulu investor harus mendapat pengawasan serius, jangan sampai justru kehadiran investor malah menimbulkan persoalan ditengahtengah masyarakat,”

H. Wan Taufikorahman FOTO dok/Borneo Tribune

ujarnya, baru-baru ini. Menurut Taufik, yang perlu dievaluasi yaitu keseriusan investor, selain itu azas manfaatnya bagi masyarakat, sebab investor menanamkan investasinya di Kapuas Hulu tidak semata-mata untuk keuntungan sejumlah

pihak, namun untuk kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan PAD Kapuas Hulu. Dikatakan Taufik, hadirnya investor juga bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan di Kapuas Hulu, sehingga dirinya menekankan agar pihak investor mengutamakan pekerja lokal untuk dipekerjakan di perusahaan. ”Kita tidak menghalanghalangi keberadaan investor namun, evaluasi sangat perlu kita lakukan, jika memang ada investor yang tidak serius maka sebaiknya dipertimbagkan dan bila perlu dicabut perizinannya, sebab masih banyak investor lain yang sudah melirik potensi di Kapuas Hulu,” pungkasnya. (MO)

PR Pemkab Adalah Penataan Kota Borneo Tribune, Putussibau SAMPAI saat ini penataan Kota Putussibau belum bisa teratasi secara maksimal, sejumlah persoalan menumpuk diantaranya yang menonjol yaitu persoalan sampah, drainase dan sejumlah penataan kota lainnya bangunan serta parkir dan pemasangan baliho di tengah-tengah kota Putussibau. ”Penataan Kota Putussibau ini perlu penanganan serius dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kapuas Hulu, mulai saat ini seharusnya sudah menjadi pemikiran Pemerintah sebab semakin tahun Kota Putussibau akan semakin berkembang, dan ini PR Pemerintah Daerah,” ucap Demus Ardianto warga Kota Putussibau kepada

Borneo Tribune, Selasa (19/11). Menurut Demus, Kota Putussibau masih merupakan kota kecil yang seharusnya bisa teratasi penataannya, sebab jika penataan kota dimulai ketika Kota Putussibau semakin berkembang akan semakin rumit, akan menumpuk sejumlah perosalan dan tentunya anggaran akan semakin besar. ” Sebaiknya mulai dari sekarang satu persatu persoalan pada penataan Kota Putussibau dilakukan, minimal penataan kota dan keindahan kota, menjadi pusat perhatian Pemerintah, sebesar apapun suatu jika tidak tertata maka tidak akan tampak indah,”cetusnya. Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kapuas Hulu, Nusantara Gawat menga-

takan bahwa dalam penataan kota Putussibau perlu komitmen sejumlah pihak terutama yang berkaitan dengan anggaran, dan membutuhkan proses. ” Masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam penataan Kota Putussibau, baik penanganan sampah, drainase pembangunan monument ciri khas Kapuas Hulu, dan itu memerlukan dana yang cukup besar,”jelasnya. Untuk itu, Nusantara menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penanganan serius untuk penetaan Kota Putussibau dan menjadi salah satu prioritas dalam usulan anggaran, sebab selama ini salah satu kendala yang dihadapi saat ini yiatu keterbatasan anggaran, jadi perlu dukungan semua pihak termasuk DPRD Kapuas Hulu. (MO)

Gallery

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

IKLAN BARIS Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.

DIJUAL

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

Tanah Kavling lokasi strategis, siap bangun di Perbatasan Sungai Raya Dalam - Punggur Kecil (lurus Paris2), SHM - aman / tidak bertimpa, dll. Tersedia 62 kavling 10 x 20 m2 (25jt cash), 8 kavling Ruko 5 x 40m2 (50 jt cash). Untuk kredit DP 5jt, sisanya diangsur 3642 bulan. Hanya 5 Km dari Jl.Ayani 3 dan pinggir jalan raya Paris - Parit Buluh. Berminat Hubungi :

0812 5710 225

Langganan Koran Ingin berlangganan Harian Borneo Tribune di daerah, hubungi: Biro Kubu Raya: Aldi (08971600688) Biro Mempawah: Johan Wahyudi (085654587038). Biro Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran) (085245527602). Biro Bengkayang: (085245247955).

Mujidi

Biro Landak: Yohanes Ngalai / Pemasaran (085822062880). Biro Sanggau: (085245904505).

Ratnasari

Biro Melawi: Eko Susilo (081256452946) Biro Sekadau: Bagus Kosminto (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Biro Kapuas Hulu: (085654585775)

Herdi

Biro Ketapang: (08971600688)

Aldi

Biro Kayong Utara: Abdul Khoir (081345154592)

Ser vice Mobil

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk

Kost Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo T Tribune

Rabu, 20 November 2013

Gakkumdu Limpahkan Kasus KPPS Ke Kejaksaan Money Politik KKR Dihentikan Borneo Tribune, panye terselubung pautnya dengan Pilkada ternyata kasus ini tidak Pontianak diluar jadwal yang KKR, bahkan uang yang memiliki cukup bukti. PENEGAKAN Hukum ditentukan KPUD Kota diberikan kepada si “Kita sudah memerikTerpadu (Gakkumdu) Pontianak, di mana penerima tersebut sa orang yang membagitelah selesai memproses tersangka sudah diseadalah uang pribadi Y, kan uang dalam Pilkada hukum kasus yang rahkan ke Kejaksaan bukan dari pihak lain KKR, yakni salah satu terjadi di dalam Pilwako maupun berkasnya. atau pesanan dari pihak warga berinsial Y, Pontianak, yakni “Kasus salah satu lain, jadi dugaan money namun Y tidak mengadengan tersangkanya KPPS di Kota politik tersebut tidak kui bahwa dirinya salah satu Ketua KPPS, Pontianak, sudah dapat dibuktikan, dan membagikan uang hal ini ditegaskan oleh selesai kita tangani, di kita pun mengambil tersebut mengatas Kasatgas Gakkumdu mana tersangkanya, keputusan untuk namakan salah satu KKR dan Kota barang bukti maupun menghentikan penyipasang calon, selain itu Pontianak, Kompol Heni berkasnya sudah kita dikan dugaan Money Y juga tidak tercatat di Agus Sunandar, kepada limpahkan ke kejaksaPolitik tersebut atau KPUD KKR sebagai tim sejumlah meng SP3 wartawan, kan kasus Selasa (19/ itu,” 11) kemarin. katanya. Kita sudah memeriksa orang yang “Ada dua Lebih kasus yang jauh lagi membagikan uang dalam Pilkada KKR, yakni salah kita tangani, Kasatgas satu warga berinsial Y, namun Y tidak mengakui bahwa Gakkumdu yakni kampanye tersedirinya membagikan uang tersebut mengatas namakan mengatalubung di kan, Y salah satu pasang calon, selain itu Y juga tidak tercatat selaku dalam Pilwako pemberi di KPUD KKR sebagai tim sukses Pontianak uang dan si yang penerima tersangkanya memiliki atas adalah salah satu hubungan kekeluargasukses,” jelas Kompol an, dan Kejaksaan KPPS, kemudian kasus an, di mana Y sendiri Heni Agus Sunandar. sendiri juga sudah dugaan Money Politik sudah biasa memberiDikatakannya pula, menerima pelimpahan yang terjadi di Pilkada kan uang kepada si hal yang diungkap Y kita, dan dinilai cukup KKR yang dilakukan penerima sebelumnya, dalam pemeriksaan juga bukti untuk memproses oleh salah satu oknum dan dalam kasus dugasama apa yang dikatahukum kasus tersebut,” warga berinisial Y,” an Money Politik yang kan si penerima, bahwa ujar Kompol Heni Agus ungkap Kasatgas diserahkan oleh si penerima yang dilaSunandar. Gakkumdu. Panwaslu kepada kukan pemeriksaan oleh Sementara itu, Lanjut Kasatgas pihaknya tidak memepihaknya tersebut, Kompol Heni Agus juga Gakkumdu, yang sudah nuhi unsur. mengungkap Y tidak menjelaskan terkait selesai proses hukum“Dugaan Money pernah menyebutkan dugaan Money Politik nya dari dua kasus Politik yang terjadi di uang yang dibagikan itu KKR, bahwa pihaknya dalam politik yang Pilkada KKR yang untuk apa dan tujuansudah melakukan berlangsung di KKR dan dilimpahkan Panwaslu nya apa, apalagi sampai pemeriksaan terhadap Kota Pontianak, terdakepada kita selaku untuk memilih salah sejumlah pihak terkait pat satu kasus yang Gakkumdu, tidak satu pasang calon. dugaan Money Politik dilimpahkan ke Kejakmemenuhi unsur, jadi “Si penerima dan si itu, baik dari pelapor, saan, yakni kasus proses hukum kita pemberi uang sama saksi maupun penerima, KPPS, di mana KPPS hentikan,” jelasnya lagi. keterangannya, bahwa dan setelah dilakukan telah melakukan kam(Zrn) tidak ada sangkut pemeriksaan semuanya,

Warga Pendatang Adukan Zulkarnaen Siregar warga pendatang dan sangat arogan, Selasa ( 19/11) puluhan perwakilan warga pendatang Kalbar melakukan aksi demo damai di kantor DPRD Kalbar. Demo tersebut dilakukan untuk menuntut agar Zulkarnaen Siregar untuk memohon maaf kepada seluruh masyarakat pendatang khususnya dan masyarakat Kalbar pada umumnya. Selain berdemo, salah satu perwakilan dari para pendemo langsung menghadap ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Kalbar untuk mengadukan sikap diskriminasi dan arogan Zulkarnaen Siregar. “Kami ingin saudara Zulkarnaen Siregar sebagai anggota DPRD Provinsi Kalbar, supaya meminta maaf selama 7 hari berturut-turut di semua media masa baik cetak dan elektronik kepada seluruh masyarakat pendatang dan masyarakat Kalbar pada umumnya,” ujar Koordinator Lapangan Demo Noor Said Ubbe, SH kepada wartawan saat ditemui di lobby kantor DPRD Kalbar. Permohonan maaf Zulkarnaen Siregar ini kata Noor Said, bukan tanpa alasan. “Karena kami melihat ini ada unsur sara. Ya, kita tidak mau ada pengkotakkotakan, tidak ada istilah

pendatang semua disini Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang punya. Tidak boleh ada diskriminatif kepada orang yang dikatakan pendatang dan segala macam. Anggota dewan harus menjaga betulbetul sikap dan bahasa dan tutur katanya,”ujarnya. Alasan yang mendasar dari pernyataan Zulkarnaen Siregar, kata Noor Said, “Itulah dia goblok pendatang lagi. Kalau toh saudara menganggap ada persoalan yang harus diproses secara hukum silahkan disampaikan. Tapi jangan menyinggung orang pendatang, jangan mengeluarkan kata yang dapat menimbulkan sara. Karena semua orang pasti ada suadara, teman, kerabat, jadi hati-hati dalam berbicara apa lagi dia itu seorang pejabat. Saya tahu saudara Zulkarnaen punya saudara dan kami tidak mau menyampaikan kata-kata yang dapat membuat mereka bisa tersinggung,” tegasnya. Oleh karena itu kami hanya minta dia meminta maaf dan menjaga sikapnya. Kode etik sebagai anggota dewan pasti ada. “Menjadi pejabat publik itu ada aturannya, tidak asal ngomong. Itu yang saya sesalkan. Hal ini sudah saya

sampaikan kepada BK DPRD Kalbar. Tentang pokok-pokok permasalahan. Dan kami akan tetap mengawal persoalan ini sampai selesai,”imbuhnya. Menurut Noor Said persoalan ini telah tiga kali disampaikan langsung ke Zulkarnaen secara baik-baik untuk meminta maaf. “Tenyata Zulkarnaenn tidak mau melakukan itu. Oleh karena itu jalur hukum akan kami lalui. Selain melaporkan ke BK kita akan buatkan tembusannya ke kepolisian agar yang bersangkutan dapat di proses secara hukum. Selain itu kami juga akan meminta DPP Golkar untuk menindak saudara Zulkarnaen. Dan saya pikir DPP Golkar juga tidak senang dengan adanya tindakan yang dilakukan Zulkarnaen ini,”ujarnya lagi. Hal senada juga di sampaikan, NCW Investigator Kalbar Ibrahim, MYH kepada para wartawan. Ibrahim mengatakan pihaknya sangat menyayangkan sekali pernyataan dan sikap Zulkarnaen Siregar yang notabennya adalah sebagai wakil rakyat Kalbar yang seharusnya dapat bersikap menjadi bapak rakyat. “Sebagai wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat, tidak seharusnya Zulkarnaen

melontarkan kata-kata yang berbau sara. Karena. Hal ini sangat riskan dan dapat menganggu stabilitas NKRI. Sudah seharusnya Zulkarnaen ini meminta maaf kepada masyarakat pendatang dan masyarakat Kalbar umumnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang sama-sama tidak kita inginkan terjadi dan masalah ini dapat diselesaikan dengan segera dan baik,” ujarnya. Ia juga mengatakan selama ini masyarakat Kalbar tidak pernah mengkotakkotakan masyarakat dan membenci para pendatang. “Kami dari Gerakan Karya Yustitia Indonesia Provinsi Kalbar membidangi integrasi bangsa, bahwa rakyat Kalbar belum pernah ada sikaf yang membenci para pendatang yang menetap maupun yang hanya berkunjung ke Kalbar ini. Baik itu pendatang dari pulau lain maupun pendatang yang berasal dari luar negeri. Dengan dasar ini kami berharap masalah ini segera di selesaikan dan jangan berlarut-larut. Dan mulai hari ini mari kita sama-sama merenung untuk sama-sama menghilangkan perbedaan diantara kita dan bersatu dalam kerangka NKRI,” pungkasnya. (Slt)

BK DPRD Akan Panggil Zulkarnaen Siregar laporan secara tertulis. Maka kita akan proses masalah ini. Dan kita akan panggil pak Zulkarnaen serta pihak-pihak terkait, sesuai dengan kewenangan kita,”ungkap Ketua BK DPRD Kalbar Alimudin kepada para wartawan, saat ditemui usai menemui para pendemo, Selasa (19/11) siang kemarin. Hingga saat ini lanjut Alimudin pihaknya belum membicarakan apa sanksi yang akan diberikan kepada yang bersangkutan bila nantinya terbukti melakukan hal seperti yang dituduhkan

para pendemo. “Nanti kita lihat dulu tingkat kesalahannya, kita pelajari dulu. Kalau bicara sanksi, kita tidak bicara sanksi dulu. Karena kita lihat dan pelajari dulu kesalahannya,”ujarnya. Alimudin menegaskan, Badan Kehormatan meminta Zulkarnaen Siregar sesegera mungkin membuat pernyataan maaf. Sesuai dengan tuntutan para pendemo, kan itu tuntutan mereka bahwa Zulkarnaen harus meminta maaf dan diumumkan di media massa.

“Betapa sulitnya ya minta maaf, dan kita mengharapkan beliau sesegera mungkin meminta maaf agar masalah ini cepat selesai. Agar maslah ini tidak berlarut-latur,”tandasnya. Sementara itu dalam kesempatan yang sama anggota BK DPRD Kalbar Ali Akbar menambahkan agar masyarakat khususnya para pendemo agar tetap tenang. “Kami dari BK DPRD mengucapkan terima kasih kepada para pendemo yang mempercayai masalah ini untuk kami selesaikan. Ber-

dasarkan kewenangan kami, nanti kami menunggu laporan tertulis dari para pendemo yang melapor ke BK. Hal ini tetap kami diproses sesuai prosedur dan kami akan melibatkan pihak kepolisian supaya masalah ini selesai,”ujarnya. Ali Akbar berharap agar persoalan tersebut sepenuhnya dipercayakan kepada Badan Kehormatan DPRD Kalbar. “Kami meminta agar masyarakat tetap tenang dan percayakan kepada kami untuk menyelesai hal ini,”tandasnya (Slt)

11

Jual Narkoba untuk Bayar Hutang Pontianak, Selasa (19/11) kemarin. Menurut JN, sebelum menjadi pedagang Narkoba jenis sabu, dirinya adalah seorang kuli bangunan, dirinya harus memenuhi kebutuhan tiga anaknya dan istrinya, serta membayar hutang - hutangnya, karena memang merasa tidak cukup hasil dari kerja sebagai kuli bangunan dirinya pun, nekat menjual narkoba. Kata JN, dirinya dalam menjual narkoba jenis sabu ini, tidak memiliki modal, melainkan dengan sistem kepercayaan saja, dan ketika narkoba yang dijualnya telah habis, dirinya baru membayar sang Bandar sesuai dengan banyak sabu yang dijualnya tersebut. “ Paling banyak 1 gram sabu saja yang diberikan narkoba oleh sang bandar, itu pun saya tidak bayar mengambilnya, tapi pakai sistem kepercayaan, ketikaÿ narkoba sudah habis terjual, baru saya bayar kepada sang Bandar, dan 1 gram sabu saya harus membayar Rp. 1.350.000,” ungkapnya lagi. Dijelaskan oleh JN, 1 gram narkoba jenis sabu, dipecahnya menjadi sebanyak 20 paket ekonomis, yakni setiap perpaket sabu yang telah dipecahnya dari 1 gram tadi itu, dijualnya seharga Rp.100.000, dan 1 gram sabu serta dipecahnya menjadi 20

paket sabu dengan harga ekonomis ini, paling lama menjualnya dalam waktu satu minggu. “ Keuntungan saya mungkin dapat dikatakan hanya Rp.400.000 saja, dari penjual 20 paket ekonomis seharga Rp.100.000 itu, di mana yang membeli barang haram ini, adalah teman - teman saya sendiri, dan selain itu pula, saya sendiri juga pemakai sabu,” jelas kepada sejumlah wartawan yang melaksanakan peliputan atas kasusnya. Sementara itu Istri JN, IF ÿyang juga ikut diamankan Sat Narkoba Polresta Pontianak, mengatakaan, dirinya sama sekali tidak mengetahui bahwa suaminya tersebut bekerja sebagai penjual narkoba, melainkan dirinya mengetahui setelah dilakukan penangkapan oleh pihak kepolisian. “ Saya tidak mengetahui suami saya telah menjual narkoba, karena saya mengetahui bahwa suami saya pemakai narkoba sejak tiga bulan yang lalu, di mana saya juga diajak untuk memakai narkoba oleh suami saya,” ungkapnya. Sedangkan Kasat Narkoba Polresta Pontianak AKP Dhani Catra Nugraha saat dikonfirmasi terkait penangkapan yang dilakukan pihaknya, dirinya membenarkan hal tersebut. “ Penangkapan terhadap

JN dan IF ini berdasarkan informasi masyarakat bahwa di Gang Kasturi Jalan Kom Yos Soedarso, terpadat orang yang mengedarkan narkoba, dan ketika diselidiki benar, dan hasil penggeledahan di rumah JN, kami menemukan 12 paket sabu dengan harga ekonomis,” jelas Kasat Narkoba. Dikatakan Kasat Narkoba, setelah melakukan pengamanan terhadap JN dan IF serta sejumlah barang bukti, hasil introgasi terhadap JN, JN mengungkapkan mendapatkan narkoba jenis sabu untuk dijual tersebut, yakni dari orang yang berinisial S warga Kampung Beting Kecamatan Pontianak Timur. “ Menurut JN, dia mendapatkan narkoba dari S. S adalah warga Kecamatan Pontianak Timur tepatnya di Kampung Beting, atas penangkapan ini pun, kami menjerat JN dengan UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika pasal 112 ayat 1 subsider 114 ayat 1 dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara, maksimal 20 tahun penjara, sedangkan untuk istri JN, akan kita lakukan pemeriksaan lebih dalam lagi, apakah terlibat atau tidak dalam penjualan Narkoba yang dilakukan suaminya,” tegas AKP Dhani Catra Nugraha. (Zrn)

Polresta Tangani 3 Kasus Korupsi Jaya Kabupaten Kubu Raya (KKR), kasus korupsi pembuatan tanggul penahan banjir di Sungai Blidak, di mana kedua dugaan kasus ini dengan menggunakan APBD, dan yang ketiga kasus korupsi kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif dari BRI. “Ada tiga kasus semuanya, untuk kasus korupsi pasar tradisional Rasau Jaya (KKR) tersangkanya ada dua orang yakni atas nama Doly Prasetyo dan Sukito, selanjutnya kasus korupsi pembuatan tanggung penahan banjir di Desa Sungai Belidak (KKR) atas nama Zainudinsyah dan Dedy, dan yang ketiga kasus korupsi BR dengan tersangka atas nama Direktur BRI Gusti Mohammad Sofian,”

jelas Kompol Heni Agus Sunandar. Lanjut Kompol Heni Agus Sunandar, dalam tiga kasus korupsi yang ditangani pihaknya tersebut, kerugian negara paling besar adalah kasus kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif yakni senilai Rp.8.000.000.000, sedangkan dua kasus lainnya kerugian negaranya hanya ratusan juta. “ Dari tiga kasus, dua kasus saja yang naik ke kejaksaan, sedangkan untuk kasus pembuatan tanggul penahan banjir, di SP3 kan, atau dihentikan penyidikannya, karena tidak memiliki cukup bukti atas dugaan korupsinya, yakni berdasarkan gelar perkara yang dilakukan sebanyak beberapa kali, baik di Polresta dan

Polda,” jelasnya lagi. Selain itu pula, Kompol Heni Agus Sunandar mengatakan, karena sudah masuk dalam tahap dua, tersangka atas nama Doly Prasetyo dan Sukito beserta berkasnya dalam kasus pembuatan pasar tradisional, kemudian tersangka atas nama Direktur BRI atas nama Gusti Mohammad Sofian beserta berkasnya dalam kasus kridit dengan dokumen dan jaminan fiktif, telah diserahkan pihaknya kepada Kejaksaan. “Untuk dua kasus korupsi yang naik ke tahap dua atau masuk ke Kejaksaan, sudah kita limpahkan semuanya kepada kejaksaan, baik itu tersangkanya maupun berkasnya,” tambah Kast Reskrim. (Zrn)

Gubernur Tanggapi PU Fraksi-Fraksi DPRD Kalbar sebagaimana telah diubah dengan PP 13/2002 dan Keputusan Kepala BKN 13/ 2002, dan Pergub 1/2012 Tentang Baperjakat Kalbar dan menetapkan Sekda Kalbar sebagai Ketua Baperjakat eselon II dan III Provinsi Kalbar. ”Untuk menjaring PNS potensial di Lingkungan Pemprov Kalbar, Baperjakat menggunakan hasil penilaian kompotensi yang diperoleh melalui kegiatan inventarisasi PNS potensial dengan

bekerjasama dengan lembaga yang kompoten,” kata Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Sekda Kalbar Drs M Zeet Hamdy Assovie, Selasa (19/11). Dikatakannya, hasil rekomendasi yang diberikan lembaga tersebut, menjadi salah satu bahan pertimbangan Baperjakat dalam merekomendasikan pengangkatan jabatan struktural di lingkungan Pemprov Kalbar. ”Sesuai ketentuan dalam Perpu yang berlaku, setiap

pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS dari dan dalam jabatan struktural di Lingkungan Pemprov Kalbar telah melalui pertimbangan dan penilaian oleh Baperjakat,” jelasnya. Dijelaskannya, penyampaian hasil rapat atau sidang Baperjakat kepada Gubernur dilakukan oleh Ketua Baperjakat melalui Sekda untuk mendapatkan putusan dan ditetapkan dalam Keputusan Gubernur. (Lay)

Jangan Pilih Caleg Suarakan Sara pejabat. Bahkan, belakangan hal tersebut dilakukan oleh anggota legeslatif yang kini mencalonkan diri sebagai wakil rakyat lagi. Karena bila hal ini dibiarkan dan masyarakat tetap memberi kesempatan kepada orang-orang seperti itu. Maka tidak menutup kemungkinan akan terjadinya benturan antar agama, antar eknis dan sejumlah benturan lainnya. “Kita masyarakat Kalbar harus mengambil sikap tegas untuk tidak kompromi dengan mereka yang berkeinginan memecah belahkan kesatuan, ketentraman dan keamanan Kalbar yang selama ini telah tercipta dengan baik,”ungkap Ibrahim Myh. NCW Investigasi Kalbar kepada Borneo Tribune, saat ditemui di depan Kantor DPRD Kalbar, saat ia mengikuti jalannya demo, protes masyarakat penda-

tang Kalbar atas peryataan Zulkarnaen Siregar beberapa waktu lalu. Selasa (19/ 11) siang kemarin. Ibrahim menyesalkan pernyataan wakil rakyat yang satu ini. Dan berharap kepada masyarakat Kalbar agar lebih berhati-hati memilih wakilnya yang akan duduk di DPRD baik itu di DPRD Kabupaten/Kota maupun DPRD Pusat. “Ini sangat berbahaya bila anggota Dewan yang terhormat seperti ini, mengeluarkan perkataan yang berbau sara dan menyinggung perasaan masyarakat khususnya masyarakat pendatang. Bila perlu jangan lagi kita pilih calon legeslatif seperti ini. Dan ini perlu dicamkan oleh seluruh masyarakat. Kita jangan memilih mereka yang dapat merusak NKRI, merusak kesatua, merusak kerukunan dan merusak keamanan khususnya di wilayah

Kalbar ini, “ tegas Ibrahim. Ibrahim berharap, apa yang menjadi keluh kesah masyarakat akibat pernyataan Zulkarnaen Siregar ini oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD Kalbar dan pihak Kepolisian dapat di perhatikan dengan serius. “Ini tidak bisa di biarkan, orang yang bersangkutan harus segera diproses. Dan dia seharusnya sebagai bapak rakyat tanggap dalam masalah ini. Bukan malah bertindak arogan dengan tidak mau meminta maaf seperti tuntutan para pendemo dari masyarakat pendatang Kalbar. Dan perlu direnungkan kita ini masih satu wilayah dibawah NKRI. Untuk itu sebagai seorang yang punya jabatan yang dipilih oleh rakyat. Seharus tidak berbicara sembarangan yang dapat menyinggung perasaan masyarakat,” pungkasnya. (Slt)


CMYK

Borneo Tribune

Rabu, 20 November 2013

www.borneotribune.com

12

Pentingnya Akuntansi Dalam Manajemen Koperasi

Borneo Tribune, Pontianak Koperasi hingga saat ini belum cukup signifikan dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi, karena masih kurangnya pemahaman SDM terhadap akuntansi serta pengelolaan keuangannya. Sehingga pemberdayaan koperasi dan UMKM menjadi hal yang penting untuk mendapatkan perhatian dari Pemerintah. Oscar Rynandi Andjioe SE,

M.Si, Ak, mengatakan, tujuan akhir dari koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat di sekitarnya, maka koperasi juga harus mampu menjadi lembaga ekonomi yang kuat dan menjadi wadah utama untuk pembinaan kemampuan usaha golongan ekonomi lemah. “Melalui IBM (Ipteks Bagi Masyarakat) penatausahaan laporan keuangan koperasi dan UMKM Kota Pontianak sebagai penunjang kawasan perbatasan di Provinsi Kalimantan Barat, diharapkan mampu memecahkan masalah yang dihadapi anggota koperasi dalam pengelolaan keuangannya,” kata Oscar, Koordinator Unit Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (UPPM) Politeknik Negeri Pontianak sekaligus sebagai ketua tim program. Tim program yang beranggotakan, Yani Riyani, SE, MSA; Linda Suherma, SE, MM; dan Susan Andriana, SE, MM, menurut Oscar, kegiatan yang digagas pada 25-26 Oktober 2013, di Ruang Rapat Lantai 2, Gedung Administrasi Lama Politeknik Pontianak, yang dihadiri 15 koperasi ini, sebagian besar masih menghadapi persoalan seperti

keterbatasan SDM Koperasi dan UMKM dalam mengelola dan penatausahaan keuangan koperasi dan perusahaan, kurang mantapnya pelaksanaan manajemen, terbatasnya akses informasi, terbatasnya penerapan teknologi dan sempitnya lingkup pasar. IBM lebih mengkhususkan permasalahan yang ada di koperasi dan UMKM seperti pemahaman dan penguasaan terhadap bidang perpajakan; KUP, PPh, PPN, PPn BM, PBB serta pajak daerah lainnya, bidang IT; penguasaan Microsoft Office, pembuatan laporan keuangan berbasis IT. Pemasaran dengan fasilitas IT dan pengembangan jaringan usaha, pengembangan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship spirit and leadership). Oscar memaparkan, jumlah koperasi primer di Kalimantan Barat pada tahun 2009 sebanyak 544 unit sedangkan per November tahun 2011 jumlah koperasi di Kalimantan Barat berjumlah 4.210 koperasi dan yang masih aktif sebanyak 3.600 koperasi artinya hanya 610 koperasi yang tidak aktif (sumber Diperindagkop & UMKM Kalbar). “Apabila ditelaah berdasarkan wawancara dengan koperasi dan UMKM di Kota Pontianak pada saat berlangsungnya pelatihan permasalahan yang dihadapi mereka berdasarkan skala prioritas khususnya pada penatausahaan dan pengelolaan keuangan; SDM, akuntansi, anggaran, pengendalian, pengauditan, dan pemahaman terhadap aturan dan pengantar perpajakan,” jelas Oscar. Hal senada disampaikan, Kepala Lembaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop) Dekopinwil Kalbar, Sarkosi mengatakan, data per Juli 2011 masih terdapat 1.620 koperasi di seluruh Kalimantan Barat yang masih kurang aktif. Meski banyak persoalan-persoalan lain, menurutnya yang paling urgent adalah permasa-

lahan tentang penatausahaan keuangan dalam pengelolaan dana (keuangan) dan SDM merupakan faktor kunci yang dapat menyebabkan keberhasilan atau justru kegagalan koperasi atau UMKM. “Kesalahan dalam pengelolaan dan penatausahaan dana berupa kas dapat menyebabkan koperasi atau UMKM secara mendadak mengalami kekurangan uang tunai untuk menjalankan operasionalnya,” ujarnya dalam kegiatan IBM yang digagas Polnep dan difasilitasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Oci, sapaan akrabnya mengatakan, kekurangcermatan pengelolaan dan penata usahaan keuangan menyebabkan pelaku usaha tersebut mencampuradukkan dana perusahaan (entitas) usahanya dengan dana

pribadinya. Selanjutnya pengelolaan keuangan yang buruk dapat berakibat perusahaan (entitas) tidak dapat mencegah sejak dini, mendeteksi maupun mengoreksi tindakan

kecurangan yang terjadi di perusahaan (entitas) usaha yang dijalaninya. “Oleh karena itu mereka para koperasi dan UMKM sulit untuk mendapatkan pe-

nambahan permodalan (kredit) melalui pihak perbankan yang salah satu syarat utamanya adalah menyampaikan informasi keuangan,” kata dia. (aulia)

SPESIFIKASI PONDASI COR BETON SETEMPAT + PERKUATAN CERUCUK RANGKA BADAN BETON BERTULANG DINDING BATAKO PLESTER LUAR LANTAI COR BETON KERAMIK 40 X 40 (T 45 X T 70) TERAS COR + KERAMIK 40 X 40 RANGKA ATAP BAJA RINGAN ATAP SENG METAL PINTU JENDELA KUSEN ALUMINIUM, DAUN PINTU MULTIPLEK CAT LUAR DALAM PLAFON RANGKAALUMINIUM PENUTUP GYPSUM (DALAM) GRC (LUAR)

KM/WC KERAMIK 20 X 20 SANITARY KLOSET JONGKOK (T 45) KLOSET DUDUK (T 70) FASILITAS LISTRIK PLN 1300 W LEBAR JALAN 5 METER AIR BERSIH PDAM PAGAR KELILING

HUBUNGI:

YONGKY 0852 4551 2773

TYPE 45 & 70 Denah Lokasi Jl. Tj Hilir

POM BENSIN

Keraton Kadariah

DENAH T 45

DENAH T 70

Jl. Ya’ M Sabran

Jl. Panglima Aim

Kegiatan IBM (Ipteks Bagi Masyarakat) penatausahaan laporan keuangan koperasi dan UMKM Kota Pontianak sebagai penunjang kawasan perbatasan di Provinsi Kalimantan Barat, yang digelar di Polnep tanggal 2526 Oktober lalu. FOTO Istimewa/Borneo Tribune

Jl. Tanjung Raya

RS YARSI

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal

Kertas Fotokopi Berkualitas

DISTRIBUTOR TUNGGAL

CV. DUTA UTAMA ADITYA Jl. Putri Candramidi No. 8 Pontianak-Kalbar Telp. 0561-767552/766199 CMYK


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.