Harian Borneo Tribune 29 November 2013

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

KEBERSAMAAN

DA N

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Jumat, 29 November 2013

25 Muharram 1435 H - 27 Cap Gwee 2564

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Kedepankan Kekompakan dan Kerja Tim Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar yang langsung di pimpin oleh Ketua TP PKK Kalbar Ny Frederika Cornelis, S.Pd, beserta Wakil Ketua, Ny Karyanti Sanjaya, SE, dan Ny Ratna Yuniar M. Zeet Hamdy langsung memimpin para tim pada acara makan besar yang di adakan salah satu stasiun TV ternama di halaman kantor Gubernur, Rabu (27/11) lalu.

B uah Bibir Minta 3 Dokter Dibebaskan

Borneo Tribune, Pontianak Makan Besar merupakan program reality show yang menampilkan kegiatan memasak menu makanan dalam porsi yang sangat besar. Adapun masakan yang dilakukan pada hari tersebut, Pai Kentang isi daging, dan minuman Es Cincau, Durian, Coklat, dengan campuran lainnya. Cuaca yang sangat panas menyengat tidak menyurutkan semangat para Ibu-Ibu Tim Penggerak PKK Prov untuk melakukan kebolehan dalam memasak. Acara tersebut di pandu langsung oleh Chef Ragil beserta Tim. Ketua TP PKK Provinsi Kalbar, Ny Frederika Cornelis, S.Pd usai kegitan mengatakan, banyak hal yang di dapat dari kegiatan ini, kerja sama tim, kekompakan, saling membantu dan membaur antara satu sama lain merupakan modal yang harus kita lakukan, bukan dengan ego masing-masing. Dikatakannya, Chef Ragil yang sudah berpengalaman ....Ke Halaman -11

Nafsiah Mboi MENTERI Kesehatan Nafsiah Mboi, Rabu 27 November 2013, meminta Mahkamah Agung (MA) agar membebaskan sementara tiga dokter yang divonis 10 bulan penjara oleh Mahkamah Agung sambil menunggu hasil Peninjauan Kembali (PK). ....Ke Halaman -11

MAKAN BESAR. Ny Frederika Cornelis, Ny Karyanti Sanjaya, dan Ny Ratna Yuniar M Zeet terlihat kompak dalam mengolah makan dalam acara Makan Besar. FOTO : ist.

Anggaran Perjalanan Dinas Harus Dikurangi

Karolin Hadiri Sidang Pra Peradilan Kasus Orang Hutan

Gubernur Cornelis: Jangan Ada Perjalanan Fiktif

Keajaiban Internet Sutarni memutuskan untuk memperkenalkan ibu sudah tua mengenai keajaiban Internet. Langkah pertamanya adalah untuk mengakses situs Google, dan Sutarni mengatakan bahwa Google bisa menjawab setiap pertanyaan yang ia miliki. Ibu Sutarni sangat skeptis tapi Sutarni bersikeras, “Memang benar, Ibu coba saja... Pikirkan sesuatu untuk ditanyakan.” Ibu Sutarni berpikir sebentar, lalu perlahan mengetik, “Bagaimana perasaan Bibi Heni?”.o

Cornelis

Borneo Tribune, Pontianak Gubernur Cornelis memerintahkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar termasuk di Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar untuk mengurangi biaya perjalanan dinas ke luar daerah Provinsi Kalbar sebesar 15 persen. Orang nomor satu di jajaran Pemerintahan Provinsi Kalbar itu bertekad melakukan efisiensi anggaran perjalanan dinas yang tidak terlalu penting sehingga tidak menggerogoti APBD Provinsi Kalbar yang sejatinya dipergunakan

Borneo Tribune, Pontianak Kasus memakan daging orang hutan menjadi perhatian banyak pihak, tidak terkecuali kasus ini juga menyedot perhatian salah satu Anggota DPRRI Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Karolin Magret Natasa Kalbar dr Karolin Magret Natasa. Kehadiran Karol sapaan akrab putri Gubernur Kalbar ini, terlihat saat digelarnya sidang pra peradilan kasus orang hutan yang dituduhkan kepada 2 tersangka yang dinilai sebagai pelaku yang memakan orang hutan di ruang 1

untuk melakukan pembangunan di seantero ‘Bumi Borneo Barat’. “Ini bukan imbauan, melainkan perintah. Perintah supaya disisir kembali (anggaran perjalanan dinas, red) dan jangan terlalu tinggi. Kira-kira memang urusan pusat, ya dananya harus pusat, kalau daerah ya daerah. Kita mau mengurangi itu. Kita mau gunakan yang lebih penting. Sudahlah duet ndak ada, banyakbanyak habis untuk urusan perjalanan dinas saja. Itu yang

....Ke Halaman -11

Kasus Orang Hutan

....Ke Halaman -11

AMAN Sayangkan Penangkapan Warga

Operasi Zebra Kapuas 2013 Dimulai

800 Personil Kepung Pelanggar Lalin Borneo Tribune, Pontianak Sebanyak 800 personil yang terdiri dari Polda Kalbar dan jajaran Polres mengepung para pengendara yang melanggar lalu lintas di Kalbar, hal ini dilakukan terkait Operasi Zebra Kapuas 2013 yang digelar oleh Polda Kalbar, untuk menciptakan kondisi menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru, Kamis (28/11) kemarin.

Operasi Zebra Kapuas 2013 ini digelar melalui upacara yang dipimpin langsung oleh Kapolda Kalbar Brigjend Pol Arie Sulistyo yang diwakili Wakapolda Kalbar Kombes Pol Hasanudin. Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar mengatakan, operasi Zebra ini merupakan operasi yang digelar setiap tahunnya menjelang

Borneo Tribune, Pontianak Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Wilayah Kalimantan Barat (Aman) Kalbar). Melalui Kepala Biro Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan(OKK) Aman Kalbar Glorio Sanen, menyayangkan atas penangkapan dan penahanan Hanapi dan Ignasius Mandur dengan kasus Orang Hutan (Pongo Pygmaeus) yang ditemukan mati di Bukit Rel,

Hari Raya Natal dan Tahun Baru, selain itu juga bertujuang untuk menciptakan masyarakat Kalbar tertib lalu berlalu lintas. “Tujuan dalam razia ini adalah untuk menciptakan masyarakat untuk tertib berlalu lintas, selain itu pua untuk cipta kondisi menjelang Hari Raya

....Ke Halaman -11

....Ke Halaman -11

Glorio Sanen. Foto : Slamet A/Borneo Tribune.

Dispenda Optimis Capai Target Borneo Tribune, Pontianak Dalam rangka mengevaluasi realisasi penerimaan pendapatan daerah tahun 2013 dan penerimaan sampai bulan Oktober 2013 ini, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kalbar, Kamis (28/11) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pendapatan Daerah dengan Dinas/ Instansi Penghasil Pendapatan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar (SKPD).

Menurut Sekda Kalbar M Zeet Hamdy Assovie, Pemerintah Provinsi Kalbar saat ini sedang dalam proses penyusunan RAPBD 2014, dan diharapkan RAPBD 2014 ini dapat disahkan sesuai jadwal yang telah ditetapkan menjadi APBD Provinsi Kalbar tahun 2014. “Rakor ini untuk memacu dan mengamankan target penerimaan pendapatan daerah, sehingga dapat memberikan kon-

tribusi yang signifikan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, khususnya pada sektor retribusi dan pendapatan lain-lain dalam tahun 2014 mendatang,” kata M Zeet, kepada peserta Rakor. Penerimaan daerah yang dimaksudkan ini bersumber dari pendapatan asli daerah yang menunjukankemandiriandaerah ....Ke Halaman -11

Narasumber sedang memaparkan presentasinya. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

PT. ANZON AUTOPLAZA Kantor Pusat Singkawang Ketapang Sanggau Sintang Landak

: Jl. A. Yani No. 89, Telp. (0561) 734280 : Jl. A. Yani No. 8, Telp. (0562) 637000 : Jl. R. Suprapto, Telp. (0534) 31841 : Jl. Jend. Sudirman, Telp. 0564 - 2025280 : Jl. MT. Haryono, Telp. 0565 - 24222 : Jl. Pulau Bendu No. 26, Kec. Ngabang

NEW

THE REAL MPV CUMA AVANZA YANG BISA

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -


Kayong Utara Jum’at, 29 November 2013

Borneo T Tribune

2

Pendidikan Menjadi Prioritas Pembangunan KKU Borneo Tribune, Sukadana Kabupaten Kayong Utara memprioritaskan pendidikan sebagai pondasi pembangunan sumber daya manusia, sehingga tidak heran kepala daerah gencar melakukan intervensi melalui penyediaan infrastruktur dan peningkatan mutu tenaga pendidik. Hal tersebut disampaikan Bupati Kayong Utara H. Hildi Hamid pada pembukaan seminar pendidikan kerjasama Dinas Pendidikan KKU dengan STKIPPGRI Pontianak belum lama ini. Hildi menyatakan tetap konsen dan memprioritaskan pendidikan sebagai jembatan untuk merubah peradaban, merubah karakter dan merubah intelegensia manusia terutama dalam upaya mengangkat

harkat, derajat dan martabat masyarakat Kabupaten Kayong Utara. ”Pendidikan diibaratkan menancapkan pondasi awal untuk melaksanakan pembangunan. Karena bilamana pondasi awal yang ditancapkan ini sudah benar-benar kuat sesuai dengan ketentuan yang direncanakan, tentunya akan menghasilkan pilar-pilar pembangunan yang mampu menopang pelaksanaan pembangunan selanjutnya,” kata Bupati Kayong Utara, H. Hildi Hamid belum lama ini. Kepala daerah dua periode ini tetap memprioritaskan pembangunan pendidikan. Walaupun demikian bukan berarti mengenyampingkan pembangunan kesehatan, peningkatan daya

Kolaborasi Apik Tarian Melayu dan Teater Mendu Tak seperti biasanya, terlihat para orang tua dan anak-anak bergegas menuju ke Rumah Melayu. Para orang tua mengantar dan menyaksikan anak-anaknya latihan menari. Di dalam Rumah Melayusendiri terdengar alunan biola dipadu gendang nan rancak. Harmonisasi itu dihasilkan oleh kelompok pemusik. Kelompok ini merupakan bagian dari kelompok teater Mendu. Dalam pelatihan kali ini dihadiri oleh para penggiat Mendu dari berbagai generasi, dari yang tua sampai generasi muda. Selain itu turut hadir tokoh budaya, Sataruddin Ramli, yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan. Kelompok yang beranggotakan 20 orang ini terlihat antusias berlatih. Latihan ini berjalan lancar dan khidmat. Terlihat penampilan pemain telah hampir sempurna, tanda kesiapan tampil. Seperti halnya yang diungkapkan Satarudin Ramli, “Persiapan kita sudah hampir seratus persen. Ini hanya latihan pemantapan saja.” Sanggar teater Mendu nanti akan menampilkan cerita berjudul “Sekuntum Bunga Serai”. Cerita yang berlatar kerajaan Melayu. Ceritaini akan dibalut dengan musik dan tarian-tarian. Penari akan berkolaborasi dengan teater Mendu. Penari akan membawakan tiga jenis tarian, yaitu tarian Bujang Dare Bekaseh, tarian Lenggak-lenggok Nak Dare, dan tarian Kipas. Para penari ini juga melakukan latihan di waktu dan tempat yang sama. Anak asuh dari Sanggar Andari binaan Kusmindari Triwati ini berlatih membawakan tarian Lenggaklenggok Nak Dare. Tampak ada sebagian anak-anak yang masih SD antusias mengikuti latihan. Kelompok anak-anak ini akan ikut memeriahkan malam puncak dengan tarian Melayu. Penari cilik ini

akan tampilkan pada tanggal 6 Desember 2013.”Walau sulit melatih anak-anak, tapi mereka syukurnya masih bisa diarahkan,” tutur salah satu pelatih. Selain tariJepinKipas yang akandibawakanolehanakanak,juga akan ditampilkan tariBujang Dare Bekaseh yang akan mengiringi penampilan teater Mendu. ”Kelompok penari sudah siap 80%, saya yakin nanti akan berjalan lancar dan sukses,” ujar Kusmindari Triwarti, penari senior yang juga pimpinan sanggar Andari. Penari cilik yang ikut menari berjumlah 20 anak. Mereka mengikuti diklat hari ini dengan ceria dan menggemaskan hati. Biasanya anak-anak cepat merasa bosan saat melakukan suatu aktifitas, tetapi tidak bagi para penari cilik ini. Mereka tetap berlatih bersungguh-sungguh layaknya orang dewasa. Anak-anak merupakan bibit-bibit muda untuk melestarikan seni tari. Lebih bagus lagi jika anak-anak ini didukung oleh orang tua. Tarian Melayu tentunya akan tetap lestari jika telah ada regenerasi yang cinta dengan tarian Melayu.”Kita membina anak kecil supaya sedini mungkin mencintai tarian Melayu,” ujar Kusmindari Triwarti. Pelatihan teater dan tari ini salah satu rangkaian Fasilitasi Rumah Budaya Nusantara yang dimulai hari Senin, 25 hingga 29 November 2013. Kolaborasi apik antara seni teater dan tari ini akan memeriahkan malam budaya “SENI CEMERLANG-MELAYU GEMILANG” yang akan dihelat Jum’at, 6 Desember mendatang. Kegiatan ini didukung penuh Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat dan Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikandan Kebudayaan RI. Info lebih lengkap dapat diakses di mabmonline.org. (Rilis)

Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan

beli dan pelaksanaan pembangunan lainnya. ”Karena pemerintah berkewajiban mengangkat harkat, derajat dan martabat manusia. Melalui pendidikan upaya ini dapat dilaksanakan. Oleh sebab itu, tenaga pendidik yakni guru berpe-

ran penting untuk dapat mewujudkannya,” katanya. Lebih jauh, Hildi Hamid menyampaikan tugas guru yang dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa ini sangat berat namun sangat mulia, karena tidak sekedar mengajar menyampaikan materi

pelajaran, tetapi berkewajiban mendidik murid-muridnya agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, bermoral dan berkarakter baik. ”Untuk itu, sebelum merubah karakter muridmurid, para gurunya itu yang harus terlebih dahulu

berakhlak mulia, bermoral dan berkarakter baik,” tegas Bupati. Pada seminar pendidikan ini bertemakan “Implementasi pendidikan Dalam meningkatkan harkat dan martabat manusia seutuhnya, karena banyak karak-

ter-karakter yang belum terbentuk, Bupati berharap dapat mengintrospeksi diri tentang kedisiplinan, cara mengajar yang baik peserta didik agar menjadi pintar dan yang menjadi persoalan lagi yaitu berkomunikasi dengan orang tua murid.(DL)

H. Hildi Hamid saat disambut para mahasiswa STKIP PGRI Pontianak pada acara seminar pendidikan belum lama ini di Sukadana. FOTO: Abdul Khoir/Borneo Tribune

Opini

Sejarah Korps Pegawai Republik Indonesia Oleh Hendraswati Hari ini tanggal 29 November 2013, kita, seluruh Pegawai Negeri di Indonesia memperingati Hari KORPRI yang ke-42. Apa itu KORPRI? Mengapa harus ada KORPRI, bagaimana sejarahnya dan untuk apa? KORPRI atau Korps Pegawai Republik Indonesia adalah suatu wadah organisasi profesi yang beranggotakan seluruh Pegawai Negeri Sipil, baik yang bernaung di Kementerian maupun Lembaga Pemerintah NonKementerian. KORPRI didirikan pada masa Orde Baru, tepatnya pada tanggal 29 November 1971 berdasarkan KEPPRES Nomor 82 Tahun 1971. Meskipun secara resmi organisasi ini berdiri pada tahun 1971, namun sejarah pegawai negeri sudah dimulai sejak masa kolonial Belanda. Pada masa itu, sebagian pegawai pemerintah Hindia Belanda yang berasal dari kaum bumi putera dipekerjakan sebagai pegawai kelas bawah pemerintah Belanda. Hal ini berlanjut hingga zaman pendudukan Jepang, dimana seluruh pegawai pemerintah eks Hindia

Belanda dipekerjakan pemerintah Jepang sebagai pegawai pemerintah. Setelah Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. semua eks pegawai pemerintahan tentara pendudukan Jepang dijadikan pegawai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada masa pergerakan nasional tahun 1948 -1949 dimana Belanda mengakui kedaulatan RI, Pegawai Negeri terbagi dalam 3 kelompok : Pertama, Pegawai Negeri yang tinggal di daerah pemerintahan Republik Indonesia tetap menjadi Pegawai Republik Indonesia (RI); Kedua, Pegawai Negeri yang tinggal di daerah pendudukan Belanda ada yang tetap menjadi pegawai RI (pegawai Non-kooperator); Ketiga, pegawai yang bekerja sama dengan Belanda (kooperator). Hingga tanggal 27 Desember 1949 ketiga kelompok pegawai ini disatukan menjadi Pegawai Republik Indonesia Serikat. Pada Masa sistem pemerintahan parlementer, pegawai negeri terkotak-kotak sesuai dengan aspirasi politik dan ideologi yang dianutnya. Kondisi ini berlanjut hingga saat Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Setelah Dekrit Presiden dan Indone-

· Wartawan, Kontributor, Intensive Programme and Freelancer “ Borneo Tribune” selalu di bekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima / meminta apapun dari narasumber · Setiap artikel atau tulisan berupa laporan kegiatan, cerita pendek, surat pembaca, puisi dan resensi yang dikirim ke redaksi hendaknya di ketik dengan spasi rangkap, maksimal 500 kata, ditandatangi dan disertai identitas ( No Telp / Fax jika ada ) dikirim ke alamat borneotribune@yahoo.com atau yusriadii@yahoo.com. Terimakasih

sia menganut sistem demokrasi terpimpin, Pegawai Negeri tetap terkotakkotak sesuai dengan aspirasi politik dan ideologi yang dianutnya bahkan diwarnai dengan kebijakan Nasakom. Pada tahun 1961 ada upaya untuk menjadikan Pegawai Negeri netral dan tidak diperkenankan masuk menjadi anggota organisasi politik. Larangan itu diundangkan dalam UndangUndang Nomor 18 tahun 1961 pasal 10 ayat 3, yang bunyinya “Bagi suatu golongan pegawai dan/atau sesuatu jabatan, yang karena sifat dan tugasnya memerlukan, dapat diadakan larangan masuk suatu organisasi politik”. Namun undang-undang ini tidak diteruskan dengan Peraturan Pemerintah untuk mengatur tatalaksananya. Akhirnya Pegawai negeri banyak yang terjebak mendukung Partai Komunis. Kondisi ini pun berjalan hingga tahun 1966. Pada awal era Orde Baru dilaksanakan penataan kembali Pegawai Negeri dengan munculnya Keppres RI Nomor 82 Tahun 1971 tentang KORPRI. Berdasarkan Keppres No.82 tanggal 29 November 1971 Pasal 2 Ayat 2 dinyatakan bahwa KORPRI “merupakan satu-satunya wadah untuk menghimpun dan membina seluruh pegawai RI di luar kedinasan”. Tujuan pembentukannya Korps Pegawai ini adalah agar “Pegawai Negeri RI ikut memelihara dan memantapkan stabilitas politik dan sosial yang dinamis dalam negara RI”. Ternyata Keppres ini pun tidak berjalan dengan mu-

lus. KORPRI kembali menjadi alat politik. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1976 tentang Keanggotaan PNS dalam Parpol, makin memperkokoh fungsi KORPRI dalam memperkuat barisan partai. Sehingga setiap kali terjadi birokrasi selalu memihak kepada salah satu partai, bahkan dalam setiap Musyawarah Nasional KORPRI, diputuskan bahwa organisasi ini harus menyalurkan aspirasi politiknya ke partai tertentu. Hingga memasuki era reformasi, muncul konsep monoloyalitas KORPRI, dan menyepakati bahwa KORPRI harus netral secara politik. Akhirnya sejak masa reformasi inilah KORPRI bertekad untuk netral dan tidak lagi menjadi alat politik. Semua pihak rupanya ikut mendorong tekad KORPRI untuk senantiasa netral. KORPRI hendaknya berorientasi pada tugas, pelayanan dan senantiasa berpegang teguh pada profesionalisme. Senantiasa berpegang teguh pada PANCA PRASETYA KORPRI. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan munculnya PP Nomor 12 tentang Perubahan atas PP Nomor 5 Tahun 1999 yang mengatur keberadaan PNS yang ingin jadi anggota Parpol. Dengan adanya ketentuan di dalam PP ini membuat anggota Korpri tidak dimungkinkan untuk ikut dalam kancah partai politik apapun. Korpri hanya bertekad berjuang untuk mensukseskan tugas negara, terutama dalam melaksanakan pengabdian bagi masyarakat dan negara.

Bertitik tolak dari sejarah panjang pembentukan organisasi profesi pegawai negeri tersebut, maka disepakati bahwa Tanggal 29 November diperingati sebagai Hari Korps Pegawai Republik Indonesia atau disingkat KORPRI. KORPRI sebagai sebuah wadah organisasi yang menaungi seluruh pegawai negeri di Indonesia, dituntut untuk professional dalam menjalankan tugasnya, karena pada dasarnya KORPRI dibentuk dengan maksud untuk meningkatkan perjuangan, pengabdian, serta kesetiaan kepada cita-cita perjuangan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 bersifat demokratis, mandiri, bebas, aktif, profesional, netral, produktif, dan bertanggung jawab. Selamat Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia ke-42, semoga ke depan segenap anggota KORPRI dapat menempatkan kedudukannya selaku pemikir, perencana, pelaksana, pengendali, dan pengawas dalam tugas-tugas pemerintahan. Dan yang tak kalah pentingnya, wahai Pegawai Negeri, tetaplah menjadi abdi Negara, abdi masyarakat yang senantiasa menjadi pengayom, pelayan, pembela keadilan dan pejuang untuk kepentingan bersama, serta panutan bagi masyarakat. DIRGAHAYU KORPRI. Hendraswati Peneliti pada Balai Pelestarian Nilai Budaya Pontianak

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Direktur: Emiliana Sekretaris Direksi: Erika Sudiardjo Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Pimred: Hawad Sriyanto Wapimred: Yusriadi Sekretaris Redaksi : Aulia Marti Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering, Hairul Mikrad. Redaktur Pelaksana: Ukan Dinata. Wartawan Senior: Andry, Budi Rahman, Agus Wahyuni Wartawan: Andika Lay, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Jubeironi, Slamet Ardiansyah. Staf Redaksi: Fahmi Ichwan, Syam Abubakar, M Taufik, Fery Adeputra, Yulan Mirza.Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Biro Bengkayang: www.borneotribunecom Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). Singkawang: Rudi Hariyanto Alamat: Jl. Manggis Rt 026/Rw 009 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah. TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Aditya ( 085349867788 ). Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Fahri (085750296539 ) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2.Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Kapuas Hulu: Teofilusianto Timotius Jl. Pasar Inpres blok A No. 13 Kota Putussibau. Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Biro Kayong Utara : Abdul Khoir. Umum Fitriyana, Ardiansyah. Percetakan/IT: (Manajer) Iwan Siswanto, (Wakil Manajer) Supriyanto, Rustam. Marketing: (Manajer) Hesty Yosana, Kusnan, Aldi C.Sirkulasi : M. Danny, Mulawarman Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Keuangan: Jumi Erlinasari,Linda, Husada Muin. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Asisten Dirut: Khairoedin Pasaribu. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com

Borneo Tribune


cmyk

Jum’at, 29 November 2013

Serba Serbi

Borneo T Tribune

3

Mapala Enggang Gading STAIN Pontianak Serahkan Bantuan Pasca Terbakarnya Panti Asuhan Hidayatullah Borneo Tribune, Kubu Raya Kebakaran yang menimpa Panti Asuhan Hidayatullah, Jumat (23/11) pukul 03.00 dini hari lalu yang menghanguskan rumah Panti Asuhan Hidayatullah di Jalan Wonodadi 2, Jalan Ahmad Yani II, Kabupaten Kubu Raya. Akibat kebakaran ini, si jago merah menghanguskan seluruh bangunan hingga rata dengan tanah dan menyisakan arang kayu dan semen yang sudah hancur tak berbentuk. Untungnya tidak ada korban jiwa atau terluka pada saat kejadian itu, namun seluruh harta benda hangus terbakar tidak tersisa sedikitpun, yang ada hanya pakaian yang melekat dibadan anak-anak panti saja. Anak-anak panti asuhan

yang sedang mengenyam pendidikan di bangku Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Dasar Negeri dan TK itu untuk sementara tidak bisa bersekolah dikarenakan peralatan belajar dan seragam mereka ikut hangus oleh si jago merah. UKM Mapala STAIN Pontianak mencoba menggalang dana demi keberlangsungan sekolah anakanak panti yang tertimpa musibah tersebut. ”Kami mahasiswa STAIN Pontianak yang tergabung dalam UKM Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA) Enggang Gading STAIN Pontianak turut prihatin terhadap musibah yang menimpa anak-anak Panti Asuhan Hidayatullah. Kami melakukan penggalangan dana untuk dapat

membantu meringankan penderitaan anak-anak, agar mereka dapat melanjutkan pendidikannya dan tidak putus di tengah jalan,” kata Syaiful Alam, Ketua Mapala Enggang Gading STAIN Pontianak yang didampingi Khairianto dan anggota Mapala lainnya, Rabu (27/11). Menurut Syaiful Alam, hasil yang diperoleh dari hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh Mapala Enggang Gading STAIN Pontianak selama 3 hari di bundaran UNTAN dan di perempatan lampu merah Ayani terkumpul berjumlah Rp. 5.289.950; serta 2 kantong besar pakaian layak pakai yang diserahkan langsung ke pengurus Panti asuhan Hidayatullah, Selasa (26/11) sekitar pukul 21.00.

”Ini merupakan rasa kepedulian kami selaku mahasiswa pencinta alam terhadap sesama, dengan harapan apa yang kami lakukan ini dapat memberikan manfaat besar untuk keberlangsungan anakanak panti asuhan Hidayatullah yang tertimpa musibah tersebut, dan semoga apa yang kami lakukan dapat membuka hati dari yang lainnya untuk dapat memberikan bantuan terhadap panti asuhan tersebut,” jelasnya. Sementara itu, Umi Ida sangat bersyukur dengan apa yang sudah di lakukan oleh mahasiswa pencinta alam enggang gading kampus STAIN Pontianak ini dan semoga apa yang mereka lakukan mendapat balasan dari Allah SWT. (Lay).

Mapala Enggang Gading STAIN Pontianak usai menyerahkan bantuan juga memanfaatkan kesempatan untuk foto bersama anak-anak Panti Asuhan Hidayatullah. FOTO Andika Lay/ Borneo Tribune.

Bupati Sambas Resmikan Jembatan Desa Lubuk Dagang Timur Jembatan Kayu Berubah Menjadi menjadi Jembatan Beton setelah di Renovasi di Desa Dagang Timur, Dusun Dagang Timur yang di Resmikan Bupati Sambas. Rabu ( 27/11 ). Dengan acara syukuran bersama warga. Do’a dan hiburan band. Borneo Tribune, Sambas Bupati Sambas dr. Hj. Juliarti Djuhardi Alwi, M.PH meresmikan renovasi jembatan kayu menjadi jembatan beton, rabu ( 27/11 ) di Desa Lubuk Dagang Timur dengan dihadiri Ketua MABM Kabupaten Sambas Ir. Burha-

nuddin A. Rasyid, Kepala Desa Dagang Timur, Camat Sambas dan para undangan. Dengan direnovasinya jembatan tersebut warga desa Lubuk dagang Timur membuat syukuran do’a dan menghadirkan hiburan band untuk masyarakat Sambas di halaman ru-

mah Ibunda Bupati Sambas. Bupati Sambas Dr. Hj. Juliarti Djuhardi Alwi M.PH mengatakan acara syukuran yang diiginkan masyarakat sudah terlaksana, untuk itu kita implementasikan pada pemeliharaan jembatannya. Kemudian pada tahun 2014

nanti, Pemkab Sambas akan anggarkan dana untuk pembangunan jembatan nibung melalui swakelola sekitar 200 juta. Dikatakannya Desa lubuk Dagang timur rencananya pada tahun 2014 akan di tambah seteher. “ Masih banyak

kampung lain yang harus dibangun untuk itu jauhkan diri kita dari asumsi yang negative karena segala pembangunan di Kabupaten Sambas memang sudah menjadi tugas kita bersama, “ ungkapnya. Juliarti juga menghimbau pada tanggal 9 april 2014 kepada masyarakat Kabupaten Sambas untuk memilih dan melarang untuk golput, karena dengan kita memilih berarti setiap orang berarti kita telah mensukseskan pemilu 2014. H. Rinaldi Nasiri Shaleh, ST, Konsultan Perencanaan dan Pengawas sekaligus merupakan warga Desa Dagang Timur mengatakan bahwa Jembatan Dagang Timur memiliki ukuran 50 meter x 5 meter dengan menggunakan dana APBD Kabupaten Sambas Tahun 20013 dengan pagu anggaran 1 milyar. Disampaikannya bahwa masyarakat Dagang Timur merasa sangat berterimakasih atas perhatian Pemda Kab. Sambas untuk membangun jembatan ini. Dengan rasa syukur, masyarakat berpartisipasi dan bergotong royong untuk membuat acara syukuran pada saat peresmian jembatan oleh Bupati Sam-

bas. Menurutnya masyarakat Dusun Dagang Timur siap mensukseskan realisas penggantian Jembatan Nibong dengan jembatan dari kayu Belian yang bahannya dari kayu Jembatan Sab’bok. Pembangunan akan dilaksanakan bersama-sama secara gotong royong oleh masyarakat Dusun Dagang Timur dan Dusun Dagang Barat. Pembangunan jembatan nibung, diambail dari material jembatan kayu sab’bok. “Dengan dibangunnya jembatan nibung nantinya akan menghubungkan Desa Dagang Barat dan Desa Dagang Timur sehingga mempermudah masyarakat untuk menyeberang, “ katanya. Kepala Desa Dagang Timur mengucapkan terimakasih kepada Konsultan H. Rinaldi Nasiri Shaleh, ST , Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas serta Instansi PU Bina Marga, dan kontraktor yang menjadikan jembatan ini. “ Dengan sudah diwujudkannya jembatan ini, jelas mempermudah masyarakat untuk lewat dan melakukan segala aktivitas sehari-hari dengan mudah karena jembatan ini telah siap digunakan, “ kata-

nya. Dikatakannya untuk pelaksanaan jembatan Nibung kemungkinan awal tahun 2014 akan kita kerjakan secara gotong-royong antara warga desa Lubuk Dagang Timur dengan warga Desa Lubuk Dagang Barat. Dengan kerjasama insyaallah akan meringankan serta mempercepat proses pembangunan jembatan nibung. Perwakilan tokoh masyarakat Desa Dagang Timur, H.Rusnardi mengatakan pada malam ini kita warga Sambas dapat bersilaturahmi dalam acara peresmian jembatan ataupun syukuran atas telah dibangunnya jembatan Dusun Dagang Timur. Dikatakanya sesuai keinginan masyarakat mudah-mudahan Pemerintah Kabupaten Sambas nanti dapat menggarkan dana untuk perbaikan jalan agar lebih baik dan mulus. “ Terselenggaranya ucapan rasa syukur ini adalah keinginan murni masyarakat Dagang Timur, serta dukungan dari bapak Alpin kontraktor, bapak Rinaldi selaku Konsultan dan masyarakat Dusun Dagang Timur maupun Dagang Barat sehingga terselenggara kegiatan ini.


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Jum’at, 29 November 2013

Lanjut Usia, Potensi Bukan Beban Pemerintah

4

Lomba Menembak Kapendam XII Tanjungpura

Kolonel Arm I Ketut Sumerta Raih Juara I

Kalbar Miliki 264.362 Lansia terus berperan dalam mewujudkan proses tersebut serta senantiasa selalu memberikan dorongan agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan terus berperan aktif dalam hidup bermasyarakat. Sementara itu Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan, tujuan diselenggarakannya Musda tersebut yakni dalam rangka menyusun program kerja dan susunan pengurus LLI Provinsi Kalbar tahun 2013-2018 sesuai dengan AD-ART LLI Kalbar tahun 2007.

Borneo Tribune, Pontianak Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) yang terbentuk pada tanggal 29 Mei 2000 mempunyai visi untuk menjadikan lembaga tersebut sebagai mitra pemerintah yang berdayaguna dan berhasil guna untuk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif dalam rangka mewujudkan lanjut usia (Lansia) yang berkualitas, mandiri dan berguna. Di Kalbar, jumlah penduduk berdasarkan data statistik tahun 2012 tercatat jumlah lansia sebanyak 264.362 yang terdiri dari jumlah lansia Perempuan sebanyak 132.346 dan jumlah lansia laki-laki sebanyak 132.016 dari jumlah penduduk Kalbar yang berjumlah 4.550.295 jiwa. Menurut Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, sejalan dengan visi dan misi yang diemban diantaranya, meningkatkan kualitas lansia secara berkesinambungan, yang meliputi kesehatan fisik, mental dan spiritual, mengupayakan kemandirian lansia selama mungkin agar kehidupannya menjadi produktif dan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, kelompok dan masyarakat, meningkatkan keadaan masyarakat untuk menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan lansia menjadi subjek dalam kehidupan selama mungkin, meningkatkan kepedulian masyarakat untuk memberikan pelayanan dan perawatan

bagi lansia yang memerlukan. “Secara manusiawi dan bermartabat, hendaknya lansia diharapkan mampu terus dapat merancang langkah dalam upaya pemberdayaan para lansia. Ini tentu berkaitan dengan dengan pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia sebagai salah satu dampak positif dari usaha peningkatan kesejahteraan yang dilakukan pemerintah selama ini, bahkan diperkirakan pada tahun 2020 jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia bisa mencapai 11,34 persen dari jumlah penduduk keseluruhan, kondisi ini memang melahirkan tantangan baru bagaimana manjadikan peningkatan jumlah penduduk lansia menjadi sebuah potensi dan bukan sebaliknya yakni menjadi beban pemerintah,” jelas Christiandy Sanjaya, Selasa (26/11) saat membuka Musyawarah Daerah Lembaga Lanjut Usia Indonesia Provinsi kalbar Tahun 2013 di Hotel Merpati, Pontianak. Dikatakannya, bahwa setiap manusia yang memasuki usia lanjut merupakan anugerah dan fitrah bagi setiap orang, namun kesadaran tersebut masih belum difahami dan belum berkembang dengan baik dikalangan masyarakat, karena masih banyak anggapan bahwa orangorang yang memasuki usia lanjut merupakan beban dan bukan bagian dari potensi masyarakat. “Memasuki usia lanjut, masih banyak potensi dan

didasarkan pada pengetahuan, keahlian, keterampilan dan kearifannya,” jelasnya. Wagub juga berharap, agar Lembaga Lanjut Usia

peran yang sebenarnya bisa digali, diantaranya untuk pembelajaran generasi penerus, seperti untuk memberikan bimbingan dan nasehat yang

Kinerja Ombudsman Kalbar Diapresiasi ORI Pusat Borneo Tribune, Pontianak Di usianya yang relatif muda, Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat telah menorehkan catatan prestasi yang membanggakan. Kerja keras dan komitmen pelayanan di bidang pengawasan pelayanan publik yang diberikan selama setahun diapresiasi oleh lembaga negara di bidang pengawasan pelayanan publik. Kabar positif ini terungkap saat digelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Ombudsman Republik Indonesia di Hotel Inna Kuta, Bali 25-26 Oktober lalu. Seperti

diungkapkan Irma Syarifah, asisten Ombudsman RI Perwakilan Kalbar yang mengikuti kegiatan tersebut, Kamis, (28/11) kemarin. Diungkapkan Irma, salah satu komisioner Ombudsman Republik Indonesia, Budi Santoso, menyebut Ombudsman RI Perwakilan Kalbar berhasil menunjukkan kinerja dan prestasi yang membanggakan. Keberhasilan itu terlihat dari banyaknya jumlah laporan yang ditangani dan kualitas penanganan laporan yang berhasil diselesaikan. Disampaikan Irma, sebagai perwakilan baru, Ombuds-

man RI Perwakilan Kalimantan Barat telah berhasil menunjukkan eksistensinya. “Keberhasilan menangani kasus yang sudah berumur 33 tahun merupakan prestasi tersendiri,” ujar Irma mengutip pernyataan Budi Santoso. Dalam kurun waktu satu tahun Ombudsman RI Perwakilan Kalbar berhasil menangani 143 laporan terkait pelayanan publik. Laporan mengenai tumpang tindih sertipikat tanah yang telah berumur 33 tahun menjadi catatan tersendiri di mata komisioner Ombudsman Republik Indonesia. Laporan yang ditangani

dua orang asisten Ombudsman RI Perwakilan Kalbar, Marini dan Budi Rahman ini dinilai telah memberikan harapan bagi masyarakat luas untuk tidak ragu-ragu melaporkan persoalan pelayanan publiknya kepada Ombudsman. “Di Jakarta sebenarnya juga ada kasus pertanahan yang sudah cukup lama, lima belas tahuan. Tetapi di Kalbar ada kasus yang lebih lama usianya dan berhasil diselesaikan. Ini patut dicontoh bagi perwakilan lain,” ujar Irma lagi menirukan ucapan komisioner Ombudsman Republik Indonesia.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kalbar, Agus Priyadi mengaku gembira dengan apresiasi yang diberikan Ombudsman Pusat terhadap kinerja lembaganya. Menurutnya hal ini merupakan hasil kerja keras dan dukungan banyak kepada Ombudsman RI Perwakilan Kalbar. “(Apresiasi) Ini merupkan hal positif yang harus kita jaga dan pertahankan. Terlepas dari itu semua, hal ini tidak mungkin bisa kita raih tanpa dukungan dari banyak pihak. Termasuk teman-teman media yang telah banyak membantu kita,” ujar Agus. (bdr)

Izin Keramaian THM Akan Dicabut Borneo Tribune, Pontianak Izin keramaian yang dikeluarkan Sat Intelkam Polresta Pontianak kepada seluruh Tempat Hiburan Malam (THM) yang ada di Kota Pontianak, akan dicabut Polresta Pontianak, apabila memang dalam kegiatan operasionalnya melanggar aturan, hal ini ditegaskan oleh Kapolresta Pontianak Kombes Pol Drs. Hariyanta melalui Kasat Intelkam Polresta Pontianak, Kamis (28/11). “ Kita akan mengevaluasi izin keramaian yang ada ditempat hiburan malam,

apabila dalam operasionalnya atau kegiatan usahanya melanggar aturan, akan kita berikan SP1, kemudian SP2 dan ketika sudah masuk SP 3 kita langsung cabut izinnya, selain itu kita akan koordinasikan dengan pemerintah Kota Pontianak,” ungkap Kapolresta melalui Kasat Intelnya. Lanjut Kasat Intel, untuk izin keramaian yang diberikan kepada THM, tentunya semua kegiatan yang ada dalam operasional tersebut dilampirkan dalam surat permohonan izin keramaian, dan ketika semua jenis

Minol sudah tidak diperbolehkan untuk dijual di Cafe dan Karaoke, maka badan usaha tersebut harus mentaati peraturan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. “ Jika Minol dilarang untuk dijual di Café dan Karaoke, badan usaha maupun pengusahanya harus mentaati peraturan itu, dan jika memang masih menjual apa yang sudah dilarang, maka kita akan mencabut izin keramaian tersebut, karena izin keramaian bukan berarti melegalkan atau melindungi atas pelanggaran yang terjadi,

dan secepatnya kita akan mengkoordinasikan dengan Pemerintah,” jelasnya. Kasat Intel juga mengatakan, semua berhak mendapatkan izin keramaian, namun izin keramaian tersebut dikeluarkan sesuai dengan kegiatan yang berlangsung dan tidak melanggar peraturan kegiatan tersebut, namun jika pelanggaran akan kita peringatan bahkan bisa sampai ke pencabutan izin. “ Dengan tidak adanya izin keramaian di suatu Badan usaha seperti THM dan lain – lainnya, maka kepolisian

berhak kapan saja menutup kegiatan yang sedang berlangsung di THM, karena legalitas untuk dikunjungi orang ramai tidak ada lagi,” jelasnya lagi. Selain itu Kasat Intel juga kembali menegaskan, izin keramaian yang dikeluarkan pihaknya untuk THM, hanya lah sampai pukul 24.00, dan toleransi untuk menyelesaikan administasi antara pengunjung dengan THM, sampai pukul 01.00, lebih dari itu tidak diperbolehkan menjalan operasional lagi, karena jika melanggar akan kita tutup paksa. (Zrn).

Hubungi dealer TVS terdekat atau SMS : TVS Pontianak

: 0853 9320 2778

TVS Rasau

: 0853 9355 5508

TVS Singkawang

: 0857 5069 6740

TVS Ketapang

: 0852 4945 5790

TVS Sintang

: 0812 5746 6666

TVS BM Sintang

: 0852 5260 1948

TVS Pinoh

: 0813 4557 8321

TVS Putussibau

: 0821 5125 9567

TVS Anugrah Sekadau

: 0813 4540 2238

TVS Merdeka Motor PTK

: 0821 5030 6989

TVS Tepuai

: 0813 4528 6562

CMYK

CMYK

Musda Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya, usai membuka Musda LLI Kalbar menyampaikan ucapan selamat kepada peserta Musda LLI Provinsi Kalbar. Foto : ist.

Acara Musda berlangsung dua hari tersebut (26 – 27/ 11) dihadiri seluruh pengurus Lembaga Lanjut Usia Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Pengurus Lambaga/ Organisasi Peduli Lansia, Pengurus LLI Kabupaten/Kota seKalimantan Barat dan beberapa peninjau. (Lay).

Borneo Tribune, Kubu Raya Dalam rangka memeriahkan HUT Perhubungan Angkatan Darat ke-68, Selasa (26/11) Perhubungan Kodam (Hubdam) XII Tanjungpura menyelenggarakan lomba menembak pistol antar perwira yang dipusatkan dilapangan tembak Detasemen Kavaleri-2/Beruang Cakti. Irdam XII Tanjungpura, Kapendam XII/Tpr, Kababinminvetcad dam XII/Tpr, Kahubdam XII/Tpr, Kabekangdam XII/Tpr, Waas Inteldam XII/Tpr turut hadir dalam perlombaan ini. Hasil lomba ini, untuk juara I diraih oleh Kababinminvetcad dam XII/Tpr Kolonel Arm I Ketut Sumerta dengan nilai 186,2, juara II diraih oleh Irdam XII/Tpr Kolonel Inf Sungkono dengan nilai 156,1 dan juara III diraih oleh Kahubdam XII/Tpr Kolonel Chb Buyung Udayana Putra dengan nilai 153. Kegiatan lomba menembak pistol dilaksanakan perorangan dengan menggunakan pistol jenis FN kaliber 4,6 P1 dan FN kaliber 4,6 P2. Tiap peserta dibekali 10 butir peluru, kegiatan ini langsung dikoordinir oleh anggota Hubdam XII/Tpr. (*r/Lay).


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Jum’at, 29 November 2013

5

Operasi Zebra Kapuas

Tekan Angka Pelanggaran Berlalulintas Borneo Tribune, Mempawah PARA pengendara jangan pernah menyepelekan surat-surat dan perlengkapan

kendaraan bermotor di jalan raya, serta disiplin berlalu lintas di jalan raya. Untuk meningkatkan hal

tersebut, Polres Pontianak menggelaroperasi kepolisian terpusat “Zebra Kapuas2013” Polres Pontianak,

yang dimulai Kamis (28/11), hingga 11 Desember 2013 mendatang. Hal ini, disampaikan

langsung Kapolres Pontianak, Hady Poerwanto, pada apel gelar pasukan, Kamis (28/11), kemarin, di Hala-

man Kantor Mapolres Pontianak. “Operasi ini, digelar untuk menegakkan disiplin berlalu lintas di jalan raya. Tujuannya untuk menekan pelanggaran sekaligus angka kecelakaan lalulintas. Dimana operasi ini akan menitikberatkan pada penindakan seluruh pelanggaran pengguna jalan, yang melintas di jalan umum di wilayah hukum Polres Pontianak,” kata Hady. Apalagi sebab angka kecelakaan di jalan raya salah satunya disebabkan oleh ketidakpatuhan masyarakat pengguna jalan terhadap disiplin dan etika berlalulintas. Bahkan selain untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalulintas, operasi ini

juga dimaksudkan untuk menciptakan disiplin berlalulintas menjelang hari raya Natal dan tahun baru. “Kita berharap kesadaraan disiplin dan kepatuhan berlalulintas oleh masyarakat lebih meningkat. Berdasarkan hasil evaluasi, pelanggaran yang jamak ditemukan di lapangan diantaranya terkait kelengkapan kendaraan, baik dalam surat-surat kelengkapan berkendara hingga kelengkapan keamanan dan keselamatan di jalan raya. Seperti berkendara tak dilengkapi SIM/ STNK, tidak mengenakan helm, lampu yang tidak sesuai, spion, knalpot bobokan, tonase, serta dimensi muatan kendaraan,” katanya. (JoE) o

Hari Ini, Upacara Peringatan HUT KORPRI

Warga Purun Tewas Gantung Diri ma hampir sebulan dia di sini, belum pernah mendengar dia ada masalah yang berat,” ucap dia. Di mata keluarga, lanjut Kamaruddin, Agus merupakan sosok yang baik dan bertanggungjawab dengan keluarga. Karena Agus berani merantau ke Afrika untuk mencari pekerjaan. Hasilnya pekerjaan yang dilakoni adiknya tersebut sudah tampak dengan dibelinya sebidang tanah untuk pembangunan rumah. “Agus yang padahal awalnya saya menentang keberangkatan tersebut, tapi dia nekat. Tapi terbukti pekerjaannya membawa hasil dengan dibelinya tanah untuk membangun rumah. Selain itu dia juga rajin mengirimkan uang untuk keluarganya,” jelas Kamaruddin dengan mata berkaca menahan sedih. Sehingga kabar tersebut membuatnya terkejut. Bahkan dirinya sempat hampir pingsan, ketika diberitahukan oleh tetangganya akan kejadian yang menimpa

adiknya itu. “Saya terkejut dan sempat tidak percaya, namun setelah warga bilang kalau peristiwa tersebut terjadi pada Agus, saya sempat hampir

Saya terkejut dan sempat tidak percaya, namun setelah warga bilang kalau peristiwa tersebut terjadi pada Agus, saya sempat hampir pingsan. Kalau tidak dipegang oleh teman, mungkin saya jatuh

Borneo Tribune, Mempawah PERISTIWA gantung diri terjadi di Desa Purun Kecil Kecamatan Sungai Pinyuh, Rabu (27/11), sekitar pukul 11.00 WIB. Agus (35) ditemukan tak bernyawa di kamar kontrakannya di Jalan Bahagia, oleh istrinya sendiri, Sofia, di kamar tidurnya. Jenazah Ayah anak dua tersebut langsung disemayamkan di rumah saudaranya, Naswati, yang tak jauh dari rumah kontrakannya. Peristiwa tersebut tak ayal membuat heboh warga Jalan Bahagia. Menurut Kamaruddin, abang sulung almarhum. Menurut dia, keluarga sendiri tidak mengetahui secara pasti penyebab Agus nekat melakukan hal tersebut. Pasalnya dia tidak pernah mendengar adanya permasalahan yang menimpa adiknya. Bahkan Agus sendiri baru berada di Purun usai bekerja di Afrika. “Agus belum sampai sebulan di sini. Karena dua tahun bekerja di Jabon, Afrika. Setelah habis kontrak kerja, baru Agus pulang. Jadi sela-

pingsan. Kalau tidak dipegang oleh teman, mungkin saya jatuh,” bebernya. Oleh sebab itu, lanjutnya lagi, pihak keluarga masih mencari jawaban mengenai

penyebab sang adik nekat mengakhiri hidupnya dengan tragis. Namun demikian, pihak keluarga langsung melaksanakan proses pemakaman, dan menolak otopsi yang akan dilakukan oleh pihak kepolisian. “Jenazah akan langsung kita makamkan hari ini (kemarin) juga di pemakaman umum sungai Purun. Kita bukannya tidak mau mengikuti prosedur kepolisian untuk mengotopsi jenazah, tapi pastinya akan memerlukan waktu. Jadi keluarga memutuskan untuk langsung diurus saja pemakamannya. Untuk penyebab permasalahan, akan coba kita cari setelah semuanya tenang,” pungkas dia. Sementara itu, Kapolsek Sungai Pinyuh, Iwan Setiawan, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, berdasarkan identifikasi, pihaknya tidak menemukan adanya tanda kekerasan. Sehingga kejadian itu dipastikan murni merupakan aksi bunuh diri.

“Kita berada di TKP tak lama setelah istrinya menemukan korban tergantung. Anggota langsung turun dan melakukan pemeriksaan. Kejadian ini murni merupakan bunuh diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diperkuat lagi dengan adanya ciri-ciri tanda bunuh diri pada tubuh korban,” ujar Kapolsek. Sementara untuk kejadian ini, pihaknya masih terus akan melakukan penyelidikan terhadap seluruh saksisaksi. Siapa saja yang berhubungan sebelum aksi bunuh diri itu dilakukan korban. Pihak keluarga juga tidak ada keberatan saat polisi melakukan pemeriksaan. Sehingga proses pemeriksaan tidak ada hambatan. “Kita masih akan menindaklanjutinya dengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Walaupun ini murni bunuh diri tapi kita ingin mengembangkannya lagi. Agar semua jelas dari hasil pemeriksaan nantinya,” pungkasnya. (JoE) o

ZEBRA KAPUAS Kapolres Pontianak, Hady Poerwanto, memeriksa persiapan kendaraan operasional operasi “Zebra Kapuas-2013” di Halaman Mapolres Pontianak. Foto: Johan Wahyudi/Borneo Tribune.

Borneo Tribune, Mempawah DALAM rangka memperingati hari ulang tahun ke42 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) di Kabupaten Pontianak, Pemerintah Kabupaten Pontianak, Hari ini, Jumat (29/11), menggelar upacara bendera di halaman Kantor Bupati Pontianak. Kepala Subbagian Humas Setda Kabupaten Pontianak Suroto mengatakan, upacara bendera terkait peringatan HUT KORPRI akan dimulai pada pukul 07.30. Upacara diikuti seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pontianak, unsur Forkorpimda Kabupaten Pontianak, instansi vertikal, dan perwakilan badan usaha milik daerah (BUMD). Adapun seragam atau pakaian yang dikenakan bagi jajaran Forkorpimda, instansi vertikal, Kepala Satuan kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pontianak, dan BUMD adalah baju KORPRI berikut kopiah ataupun menyesuaikan. Untuk pejabat eselon II dan III mengenakan baju KORPRI dan kopiah. “Untuk staf PNS peserta upacara bisa memakai baju KORPRI seragam batik Untuk staf PNS ataupun khas awan berarak,” peserta upacara kata Suroto. Suroto mengungkapbisa memakai baju kan, secara umum KORPRI ataupun susunan upacara hampir dengan upacara seragam batik khas sama pada umumnya, hanya ada tambahan sejumlah awan berarak acara, antara lain pembacaan Panca Prasetya KORPRI, pembacaan sambutan Presiden selaku Penasihat Nasional KORPRI, penyerahan piagam penghargaan anggota KORPRI teladan, dan menyanyikan lagu mars KORPRI. “Informasi terkait upacara peringatan HUT KORPRI ini perlu kami sampaikan agar seluruh pihak yang terlibat dalam upacara nanti dapat hadir mengikuti upacara sebagaimana mestinya,” ujar Suroto. Secara terpisah Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Diah Anggraeni menjelaskan, peringatan 42 tahun KORPRI merupakan momentum untuk terus-menerus meneguhkan fungsi sebagai perekat dan pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Untuk itu KORPRI tetap meneguhkan semangat netralitas, dan menjaga integritas serta meningkatkan profesionalisme guna mendukung keberhasilan reformasi birokrasi,” tuturnya dalam Surat Edaran Peringatan HUT ke-42 KORPRI Tahun 2013. (JoE) o


Bengkayang Borneo Tribune

Jum’at, 29 November 2013

Pemukulan Wartawan Diselesaikan Melalui Adat Pelaku Membayar Total Rp21 Juta Lebih

Penyelesaian adat kasus pemukulan di titik nol perbatasan, dilakukan oleh DAD Bengkayang, Kamis (28/11). Foto Mujidi/Borneo Tribune

Borneo Tribune, Bengkayang Ritual adat menjadi langkah kedua yang dilakukan Jamli bersama ahli waris atas pemukulan yang dilakukan oknum warga perbatasan (Jueng dan cs) di akhir Oktober yang lalu. Sebelumnya, Jamli, seorang wartawan lokal di

Bengkayang ini juga telah melaporkan ke pihak kepolisian Polres Bengkayang. Penyelesaian sengketa dengan adat tersebut dilaksanakan di Sekretariat KONI Bengkayang, Kamis (28/11) dan dipimpin Fabianus Oel mewakili Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang.

Penyelesaian adat berlangsung lancar dengan dihadiri perwakilan dari Polres Bengkayang, ahli waris Jamli, saksi dari Jueng serta sejumlah wartawan lokal dan LSM. Dalam sengketa adat tersebut, kedua belah pihak, baik Jamli ataupun Jueng cs

bersepakat damai dan akan membuka hubungan dengan lembaran- lembaran baru. Dalam penyelesaian adat tersebut ada lima hal yang harus dipenuhi Juyeng cs. Pertama melaksanakan ritual adat Pangalumpat. Sebagai ritual yang dilaksanakan di tempat kejadian dengan biaya Rp641 ribu. Biaya itu untuk membeli keperluan ritual. Ritual Saru’ semangat, di rumah, biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp2 juta. Biaya biaya itu juga digunakan untuk membeli keperluan adat. Hal ketiga yang harus dipenuhi adalah hukum adat balah nyawa. Pelaku diharuskan membayar 12 tahil setengah, bila diuangkan sebesar Rp6.220.000. Selain tiga hal diatas, dua hal lain yang harus dipenuhi pelaku ataupun terlapor adalah mengganti biaya pengobatan yang telah dikeluarkan Jamli. Jumlah biaya pengobatan itu sebesar Rp2.477.000. Kemudian pelaku diminta mengganti kerugian barang barang yang rusak. Berdasarkan pengakuan Jamli, barang yang rusak itu adalah kamera Nikon senilai Rp11 juta, dua card kamera

senilai Rp300 ribu rupiah lebih dan kalung giok yang dihargai tiga juta. Kamera dan kalung giok menjadi sorotan karena Jamli tidak menyertai laporan dengan bukti. Karena demikian, pemimpin pertemuan adat memutuskan nilai barang yang harus dibayar dan akhirnya disepakati dua belah pihak. Dalam kesepakatannya, Jueng harus mengganti dengan uang sebesar Rp7.700.000 , dan kalung giok seharga Rp1.370.000. ”Keputusan hari ini, atas sengketa adat yang disepakati, total biaya yang harus dikeluarkanRp 21.595.000,” demikian diucapkan Oel dalam keputusan tersebut. Setelah kesepakatan adat berakhir, Jueng sebagai pelaku meminta maaf. Jueng berharap tidak ada lagi dendam dan masalah. ”Mari kita buka lembaran baru dan mulai lagi dari nol,” kata Jueng. Sementara itu Jamli mengatakan, dirinya pada dasarnya tidak berkeinginan masalah pemukulan dirinya tersebut diperpanjang. ”Karena rasa persaudaraan ini, jalur ada saya lakukan. Dan mari kita berdamai dan saling memaafkan,” kata Jamli. (Mu)

6

Penggunaan IT

Bupati Puji Dinas Pendidikan Borneo Tribune, Bengkayang Bupati Bengkayang Suryadman Gidot mengatakan Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang sebagai satu satunya dinas yang saat ini aktif menggunakan teknologi informasi, salah satunya media internet. Apa yang disampaikan Bupati tersebut salah satu pujian dan menjadi nilai plus bagi instansi yang bertugas untuk mencetak generasi yang berkualitas tersebut. Pujian Bupati itu disampaikan pada saat dilaksanakannya rapat kerja perencanaan kependidikan pada unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang, di Lala Golden, Kamis (28/11), yang dihadiri 344 orang. Bupati memberikan pujian karena Bupati mengetahui bahwa Dinas Pendidikan sangat aktif menggunakan dan mengisi web yang dimiliki. ”Sampai saat ini, dinas yang aktif menggunakan IT dan web baru Dinas pendidikan,” kata Bupati. Dengan web yang dimiliki, Dinas Pendidikan bisa melakukan efesien waktu untuk pekerjaan yang selama ini memakan waktu berhari -hari. ”Dengan web ini, sekolah- sekolah ataupun UPT bisa menyampaikan laporan dengan web. Selama ini, untuk mengurus laporan itu, waktu yang digunakan pihak sekolah ataupun guru bisa berhari-hari,” katanya. Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Bengkayang, Dr.Yan, S.Sos, M.Si, mengatakan, web tersebut merupakan terobosan suatu keharusan. ”Sekarang ini IT suatu keharusan. Memahami IT sebuah kepentingan dan sangat perlu untuk pengembangan dunia pendidikan,” jelas Yan.(Mu)

Rp6 M untuk Tingkatkan Kesejahteraan Guru Borneo Tribune, Singkawang Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang berjanji akan mengalokasikan dana sekitar Rp 6 miliar untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Dengan dana tersebut, masing-masing guru akan mendapatkan tambahan penghasilan Rp 5000 per hari. ”Jumlah guru kita cukup banyak, mencapai sekitar 5000 orang. Jika dinaikkan Rp 5000 saja per hari, kita sudah mengeluarkan Rp 6 miliar,” kata Walikota Singkawang, Awang Ishak, ketika menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI di halaman Kantor Walikota Singkawang kemarin.

Awang mengakui, sudah hitung-hitungan dengan Sekda, Syech Bandar untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Kota Singkawang. “Dari hitung-hitungan itu, maka dinaikkanlah Rp 5000 perhari per guru. Walaupun hanya Rp 5000 per hari, dana yang kita keluarkan Rp 6 miliar, kalau dana tersebut digunakan untuk membeli pipa untuk menyalurkan air bersih, tentunya kita sudah dapat memasang berkilo-kilometer pipa,” ujarnya. Dia mewanti-wanti kalau peningkatan kesejahteraan guru ini bukan janji, tetapi Insya Allah akan dapat direalisasikan dalam waktu

dekat. “Kepada anggota dewan, kalau saya naikkan Rp 5000, tolong jangan dimarah, karena ini berkaitan dengan kondisi guru PNS kita,” kata Awang. Kondisi yang dimaksudkan Awang itu, di mana PNS kerap kali kredit sejak awal menjadi PNS, baik itu kredit sepeda motor, kontrak rumah dan lainnya. Sehingga sampai berakhirnya masa jabatan semuanya kredit. “Saya sangat prihatin dengan kondisi itu, tetapi saya sangat memakluminya,” ujar Awang. Dia juga mengharapkan pengertian dari guru yang PNS, jangan sampai mencemooh Walikota karena ha-

nya mampu menaikkan Rp 5000 per orang. “Jangan pula dibilang Pak Wali hanya mampu menaikkan Rp 5000 saja,” ucap Awang dengan logat Melayunya yang kental. Menurut Awang, untuk menaikkan kesejahteraan guru yang jumlah mencapai ribuan di Kota Singkawang ini, bukanlah pekerjaan yang mudah. “Oleh karenanya saya mengajak para guru untuk mengefisienkan dunia pendidikan kita, bukan mengurangi dana, tetapi menata ulang,” jelasnya. Mengefisienkan dunia pendidikan yang dimaksudkan Awang itu, di antaranya

dengan menggabungkan beberapa tingkat pendidikan dalam suatu sekolah yang besar. “Kalau dunia pendidikan diefisienkan, uangnya bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan guru,” katanya. Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kesejahteraan guru, Awang mengharapkan, guru yang PNS untuk masuk Koperasi Sinka. “Saya tidak memaksa. Tetapi saya akan membuat program, mencari lahan 100 hektar untuk perumahan PNS melalui Koperasi Sinka. Bagi yang tidak masuk koperasi Sinka tentu tidak mungkin dapat rumah,” ujarnya. (RH) BPBD Singkawang dapat bantuan dari BNPB Pusat / Foto Rudi Borneo Tribune

Diduga Rem Belakang Blong, Kepala Yudiono Terbentur ke Aspal Borneo Tribune, Singkawang Djong Su Ciu alias Yudiono (18), warga Dusun Nurio, Kelurahan Sijangkung, Kecamatan Singkawang Selatan, ditemukan warga sedang tergeletak di pinggir jalan di Jalan Raya Sagatani, dekat Pekong, Rabu (27/11) sekitar pukul 18.00 WIB. ”Dia ditemukan oleh warga yang sedang melintas, namun motor dan anak saya sudah tergeletak di pinggir jalan,” ujar Tjhin Hun Hun (49), yang merupakan ibu kandung Yudiono saat ditemui di Rumah Sakit dr Abdul Aziz Singkawang, Rabu (27/11) malam. Dirinya masih belum mengetahui apa yang menyebabkan putra sulungnya itu tewas. “Apakah dia merupakan korban pembunuhan, tabrakan tunggal ataupun lainnya, saya masih belum tahu. Hanya ada luka di bagian belakang kepala anak saya,” ujarnya seraya menangis. Sementara seorang perawat Abdul Aziz yang ikut menangani mayat Yudiono menyebutkan, kalau tempurung kepala korban pecah. “Mau menjahitnya pun kita agak kesulitan,” ujarnya. Di tempat terpisah, Kasat Lantas Polres Singkawang, AKP Anton Satriadi melalui Kanit Laka Lantas, Ipda Sunaryo menyebutkan, dari

Mayat Yudiono saat dibawa ke Rumah Sakit dr Abdul Aziz Singkawang / Foto Rudi Borneo Tribune

olah TKP yang dilakukan pihaknya diduga Yudiono mengalami kecelakaan tunggal. “Di malam usai kejadian, kita turun ke TKP, untuk memastikan kejadiannya. Bahkan untuk benar-benar memastikan pagi harinya kita turun kembali melakukan olah TKP, dari temuan di lapangan, diduga korban mengalami kecelakaan tung-

gal,” jelas Sunaryo, Kamis (28/11) siang. Dari olah TKP yang dilakukan itu, Sunaryo membantah jika Yudiono merupakan korban tabrak lagi. Dan sebaliknya, ia menganggap jika itu merupakan kecelakaan tunggal. Hal itupun, katanya, diperkuat dengan temuan diantaranya, bodi sepeda motor yang tidak meng-

alami kerusakan cukup parah, bekas gesekan di jalan dan rem belakang sepeda motor korban yang blong. “Dari olah TKP yang kita temukan kondisi motor korban tidak mengalami kerusakan cukup parah, dan sepeda motornya tidak memiliki rem belakang,” ujarnya. Terkait dengan luka parah yang dialami korban,

Sunaryo mengatakan, jika luka itu dialami, lantaran korban diduga memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Sehingga, begitu mengerem, lanjutnya, dikarenakan rem belakang sepeda motor blong akhirnya korban mengerem menggunakan rem depan. Akibatnya sepeda motor yang dikendarainya pun terjatuh, lantaran tidak menggunakan helm. Sehingga diduga korban mengalami benturan keras di aspal jalan. ”Ada kemungkinan jika korban memacu kecepatan tinggi karena kendaraanya matic dan tidak memiliki rem belakang, korban akhirnya nungging,” ujarnya. Selain itu, katanya, faktor lain yang diduga memicu kecelakaan itu yakni kondisi jalan yang sempit, banyaknya tikungan, tepian jalan berlobang dan berpasir serta ruas jalan yang gelap bila di malam hari. Sayangnya, kata Sunaryo, tidak adanya saksi dalam kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut. ”Terlepas dari pada itu dan melihat dari bentuk kecelakaannya, tidak ada saksi dalam insiden ini. Bahkan masyarakat juga enggan menjadi saksi. Tetapi jika memang yang mengetahui secara pasti kejadiannya dapat melapor ke kita,” terangya. (RH)

BPBD Singkawang Dapat Bantuan dari BNPB Pusat Borneo Tribune, Singkawang Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang, Jayadi HR mengatakan, BPBD Kota Singkawang mendapatkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) Pusat dalam bentuk peralatan siaga bencana. ”Bantuan tersebut berupa Perahu Karet, Mesin Speedboad 40 Pk 1 unit, 9 Pk 2 unit, genset 11000 Watt, dua unit motor, satu unit mobil, Speed propelent, tenda bencana ukuran 6x12 meter yang dapat menampung 100 orang sebanyak dua unit, alat komunikasi serta rig lengkap dengan tiangnya,” kata Jayadi. Jayadi menjelaskan, bantuan tersebut merupakan bantuan dari BPBD Pusat untuk penguatan sumber daya penanggulangan bencana, sehingga dapat mempermudah dalam menanggulangi bencana yang kapan saja bisa terjadi. ”Walaupun bencana tidak bisa kita prediksi, tetapi setidaknya kita telah mempersiapkan semuanya. Jadi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana, kita sudah siap,” terang Jayadi. Ke depan, pihaknya akan segera melakukan sosialisasi masalah bencana serta pelatihan guna membentuk masyarakat peduli bencana. Dengan adanya BPBD di Kota Singkawang, maka apabila terjadi bencana, Pemerintah Kota Singkawnag akan mendapatkan bantuan langsung dari BNPB Pusat, sehingga tidak sepenuhnya dibebankan dari APBD daerah. ”Apabila terjadi bencana, BNPB pusat akan memberikan bantuan kepada Pemerintah Kota Singkawang, melalui BPBD Kota Singkawang, jadi jika tidak ada BPBD maka tidak akan ada bantuan dari BNPB jika terjadi bencana,”kata Jayadi. (RH)


Jum’at, 29 November 2013

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Bupati Pastikan Dana ADB Ada

Setiman: Tunggu Ketetapan Menteri PU

Borneo Tribune, Sanggau Bupati Sanggau, H. Setiman H. Sudin menegaskan bahwa dana Asian Development Bank (ADB) untuk jalan Sosok-Tayan, Tanjung-Sanggau itu ada. Hanya tinggal menunggu ketetapan dari Menteri Pekerjaan Umum (PU). ”Untuk Jalan Sosok-Tayan, Tanjung-Sanggau tinggal menunggu ketetapan Menteri PU, karena masih dicek ulang karena ada sanggahan,” ujarnya ketika ditemui di Kantor Bupati Sanggau, Kamis (28/11) siang. Setiman menjelaskan, bahwa adanya dana ADB tersebut ditegaskan juga dengan surat dari ADB yang menyatakan bahwa pinjaman 2817-INO: proyek pe-

ngembangan regional roads (RRDP), persetujuan untuk Evaluasi Penawaran Paket Laporan CW-05: 30-RCP-01 (Sosok-Tayan, TanjungSanggau) dan CW-07: 30RCP-03 di Kalimantan Barat dan permintaan untuk mempercepat pengajuan DCS 1 Draf Kontrak. Dalam surat tersebut juga menyatakan bahwa ADB telah mengkaji menyampaikan laporan evaluasi penawaran atas paket pekerjaan sipil. Bahkan ADB tidak keberatan dengan rekomendasi yang telah diajukan untuk penghargaan kontrak kepada penawar terendah dievaluasi secara substansial respinsif diantaranya paket kontrak CW-05 : PT. Waskita Karya - PT. Adikarya (persero) JO dengan harga kontrak Rp.

Kasus Obat Cacing Masih Tunggu Kasasi Borneo Tribune, Sanggau Terkait dengan kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Obat Cacing di Kabupaten Sanggau, kemungkinan bisa saja ada tersangka baru jika penyidik di Kejaksaan Tinggi (Kejati) menemukan fakta persidangan yang bisa dikembangkan dalam penyidikan lanjutan terkait kasus tersebut. Hal itu diungkapkan Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Sanggau, Ria Dilla Fitri belum lama ini. Putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) terkait kasus obat cacing sejauh ini belum ada. Pihaknya juga masih menunggu informasi putusan dari MA tersebut. ”Putusan kasasinya belum keluar,” ujarnya. Sementara, untuk keempat orang terdakwa yang telah divonis mengajukan kasasi. Pihaknya pun masih menunggu perkembangan soal tersangka baru dari penyidik Kajati. ”Kalau soal tersangka

baru itu belum ada perkembangan dari penyidik di Kejati yang menyidik kasus ini. Kalau kami hanya menunggu pelimpahan ke kita saja untuk menyidangkan perkara ini,” jelasnya. Sebelumnya, dugaan kuat dalam proyek pengadaan tersebut adalah terjadinya penggelembungan harga atas jenis obat cacing Embacitrine Syrup dan multivitamin Vicalcine Syrup. Total pengadaan untuk obat cacing adalah 219.030 botol dan vitamin 109.518 botol yang kemudian diberikan kepada sekitar 54 ribu anak sekolah dasar dengan dosis dua kali pemberian. Pada pengadaan 2006, harga pasaran Embacitrine Syrup Rp. 7.200 per boks atau Rp. 600 per botol menjadi Rp. 6.500 dan tahun 2007 menjadi Rp. 6.975. Sedangkan untuk Vicalcine Syrup di pasaran Rp. 2.170 perbotol menjadi Rp.18.500 pada pengadaan 2006 dan pada 2007 menjadi Rp. 20.450. (rtn)

463.454.371.000 termasuk pajak. Dan CW-07 : PT. Waskita Karya (persero) - PT. Yasa Patria Perkasa, JO dengan harga kontrak Rp. 236.974.973 .000. ”Itu surat penegasan dari ADB dan sudah dipastikan,” ungkapnya. Setiman mengungkapkan,

bahwa seharusnya dana ADB sudah masuk tahun 2013 ini. Namun karena terkendala masalah tender, sehingga belum bisa untuk tahun ini. “Seharusnya 2013 sudah masuk. Karena tender belum beres, jadi belum ada. Insyaallah tahun 2014,” ujarnya. Terkait dengan kunjungan

Komisi C DPRD Kabupaten Sanggau ke Kementerian PU belum lama ini dan menyatakan bahwa dana ADB belum jelas, Setiman menuturkan, bahwa kunjungan Komisi C kemarin bertemu dengan Kasubdit Kementerian PU untuk wilayah Kalimantan yang menangani ADB ini,

karena mereka hanya menangani APBN. ”Kalau laporan Komisi C itu, mereka datang ke Kasubdid Wilayah, itu yang menangani APBN murni, bukan dana ADB,” jelasnya. Ditambahkannya, nantinya dana ADB akan masuk ke dalam dana APBN, tapi

bukan dana APBN. Selain itu juga ada dana pendamping yakni sebesar 10 persen. Setiman pun berharap dana ADB bisa terlaksana pada tahun 2014 mendatang. “Harapan saya, serah terima Bupati Sanggau 2014 sudah mulai dilaksanakan,” pungkasnya. (rtn)

Puluhan Rumah Warga Tebedak Terendam Banjir Protes, Warga Blokir Jalan Negara

Borneo Tribune, Ngabang Hujan lebat, kemarin, Rabu malam, (27/11) yang mendera kota Ngabang dan sekitarnya menyebabkan meluapnya air sungai sampai naik ke badan jalan. Akibatnya, puluhan rumah warga di Gang Dengoan dan Santo Thomas di Desa Tebedak Kecamatan Ngabang, Kamis (28/11) terendam banjir. Akibat gorong-gorong tersumbat genangan air meluap dan menggenangi puluhan rumah warga dengan ketinggian mencapai 2 meter dengan meluapnya sungai Dengo’an. Warga yang rumahnya terendam mengungsi ke rumah keluarganya sejak Rabu malam kemarin. Sebagian harta benda milik masyarakat yang terendam banjir diantaranya masih dapat diselamatkan. “Sejak puluhan tahun rumah kami memang sering terendam banjir. Hal ini dikarenakan adanya gorong-gorong yang sumbat. Padahal kami sudah sering melapor ke Pemerintah untuk membetulkan gorong-gorong yang sumbat itu, tapi sampai sekarang tidak ada tanggapannya,” ujar salah satu warga, Fransiskus Bujang. Mengaku bahwa akibat banjir ini, warga setempat pun tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. “Kami sibuk mengurus rumah yang terendam banjir itu,” ucapnya. Peristiwa ini ditinjau langsung oleh salah satu anggo-

Opini

Oleh Y PRIYONO PASTI ANAK-ANAK remaja kita saat ini mengalami tantangan yang berat terkait dengan pelajaran sekolah yang kian membebani. Ini semakin berat dengan proses pembelajaran di sekolah yang tidak membuat siswa bahagia. Guru menyalahpahami siswa, siswa antipati pada guru. Siswa dalam posisi tidak berdaya mengingat hubungan guru-siswa bercorak relasi kuasa. Siswa, dalam ketidakberdayaannya, hanya bisa geram dan benci terhadap guru yang tidak mereka sukai. Guru pun semakin sering menyalahkan siswanya. Mereka juga menghadapi longsoran wibawa nilai-nilai dan runtuhnya normanorma sosial dalam pergaulan yang membingungkan. Di zaman digital (mabuk internet) dan kepungan tayangan televisi yang tidak mendidik, kita tidak gampang mendidik anak remaja di tengah kecanduan gadget yang

Hujan lebat, kemarin, Rabu, (27/11), yang melanda kota Ngabang dan sekitarnya telah menyebabkan banjir. Akibatnya puluhan rumah di Gang Dengoan dan Gang Santo Thomas Desa Tebedak Kecamatan Ngabang, terendam air. Lantas, masyarakat dengan memblokir jalan negera sebagai sikap protes kepada Pemerintah yang tidak menanggapi aspirasi masyarakat terhadap perbaikan jalan tersebut. FOTO Istimewa ta DPRD Landak, Siyus. Siyus meminta supaya Dinas Pekerjaa Umum (PU) Kalbar segera turun ke lokasi banjir untuk melihat kondisi yang ada sekarang ini, terutama gorong-gorong yang tersumbat. “Jalan inikan merupakan tanggung jawab Provinsi. Bisa saja penanganan masalah ini memakai anggaran pasca bencana yang sifatnya mendesak. Sebab, kalau kita menunggu

APBD Landak, rasanya tidak mungkin. Karena jalan ini merupakan jalan Negara,” kata Siyus. Karena kesal tidak ditanggapi oleh Pemerintah untuk memperbaiki gorong-gorong yang telah rusak sehingga mengakibatkan banjir, masyarakat pun melakukan aksi memblokir jalan Negara dengan melintangkan satu unit mobil di badan jalan. Apalagi sebagian rumah

warga yang terendam banjir itu memang terletak di pingir jalan Negara. Akibat pemblokiran itu, terjadi kemacetan kendaraan yang cukup panjang, dari arah Sanggau menuju Ngabang dan dari arah Ngabang menuju Sanggau. Warga sangat kesal karena aspirasi yang disampaikan untuk perbaikan jalan dan gorong-gorong tidak ditanggapi Pemerintah. Aksi

pemblokiran jalan Negara yang dilakukan warga sekitar pukul 07.00 kemarin, berakhir sekitar pukul 09.00 setelah pihak kepolisian melakukan negosiasi dengan warga. Arus lalu lintas pun akhirnya normal kembali. Demikian juga dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak langsung melakukan penanganan terhadap musibah banjir itu. (Syah)

Guru di Zaman Gadget meracuni itu (lih. J. Sumardianta, 2013) dan kondisi kehidupan di masyarakat kita yang miskin keteladanan. Di tengah kondisi pembelajaran yang tidak membahagiakan plus kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang kian sumpek, nihil keteladanan, disadari atau tidak, hal itu mendorong remaja berperilaku kasar bahkan anarkis. Mereka melampiaskan kemuakan mereka dengan melakukan perbuatan di luar nalar. Boleh jadi hal itu dilakukan sebagai bentuk protes atas segala kemunafikan, hipokrisi dan korupsi yang kian menggurita dan menggila di masyarakat kita. Remaja kita membutuhkan suasana kondusif yang memungkinkan mereka tumbuh secara spiritual. Itulah sebabnya, pembelajaran bermakna dan kontekstual menjadi sangat penting. Hemat penulis, pembelajaran sastra dapat menjadi alternatif. Karya sastra dapat menjadi sarana yang bisa membantu pelajar terhubung secara lebih sadar dengan intelegensia

abadi dalam hati. Sastra menggeser para pelajar dari kepala ke nurani mereka, beranjak dari logika menuju waskita, melampaui persepsi menuju visi, dan mengatasi keduniawian dengan kesejatian. Sastra mampu menceritakan kesenangan sehingga membuat jiwa menari kegirangan. Makelar Kebahagiaan Pada titik ini, peran guru sebagai makelar kebahagiaan menjadi tuntutan. Bagaimana membuat agar siswa kita bahagia dalam aktivitas belajarnya mesti menjadi tujuan dalam kita mengajar dan mendidik. Agar kita menjadi guru bahagia yang mampu menularkan kebahagiaan kita kepada sesama, pimpinan, kolega, dan kepada para siswa kita, kita harus mampu berdamai dengan diri sendiri dan memahami konsep diri secara utuh. Guru yang hebat bukan karena kuasanya. Guru yang dihargai dan dihormati karena menghargai dan menghormati siswanya. Meminjam J. Sumardianta, guru mesti bermental driver

(pengemudi), winner (bermental juara), dan good listener (pendengar yang baik) serta selalu merasa bahagia ketika berhasil mengantarkan kebahagiaan (delivering happiness) bagi para siswanya. Siswa bisa melupakan apa saja yang diajarkan dan dilakukan gurunya. Namun, siswa akan selalu mengingat dan mengenang apa saja yang membuat hati mereka tersentuh. Ini mestinya menjadi landasan pijak (paradigma) kita sebagai guru. Siswa tidak akan mengingat materi pembelajaran, tetapi merekam sentuhan kasih dan inspirasi baik yang tersurat maupun tersirat dari sang guru. Kini, saatnya kita sebagai guru untuk berubah. Mari kita mengajar dan mendidik dengan kekuatan cinta yang memikat dan menyentuh. Amor mundum fecit. Cinta itu menciptakan dunia. Amor vincit omnia. Cinta itu mengatasi segala-galanya. Cinta adalah senjata yang paling ampuh saat menghadapi situasi kritis dan kondisi darurat (termasuk menghadapi kegersangan moralitas dan kebangkrut-

an spiritual siswa). Mari kita menjadi Guru Kebahagiaan. Niente Senza Gioia (Tiada hari tanpa kegembiraan). Saatnya kita memahat kebajikan khas bagi generasi peradaban negeri ini. Mari kita menjadi elang (bukan menjadi ayam-ayam penakut yang jangkauan pandangnya cuma sebatas kaki tempat berbijak) yang bisa terbang tinggi sehingga memiliki jarak pandang yang sangat luas dan jauh ke depan agar kita mampu mengajar dan mendidik siswa generasi digital ini. “Do the best and let God do the rest”. Berusaha sebaik mungkin sembari percaya Tuhan sendiri yang akan membereskan sisanya. Mudah-mudahan pemikiran sederhana ini dapat berkontribusi dan menjadi inspirasi untuk membantu bagaimana memfasilitasi siswa dalam optimalisasi talenta yang dimilikinya di tengah dunia internet yang memabukkan saat ini. Penulis Seorang Pendidik Alumnus USD Yogyakarta Tinggal di Pontianak


Sekadau Borneo Tribune

Jum’at, 29 November 2013

8

KUA PPAS Final

Bupati Sekadau, Simon Petrus menandatangani kesepakatan KUA PPAS disaksikan Wakil Bupati, Ketua DPRD serta wakil-wakil ketua DPRD Sekadau dan Sekda Sekadau.

Borneo Tribune, Sekadau Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Pelaporan Anggaran Sementara yang merupakan dokumen dasar untuk menetapkan APBD Kabupaten Sekadau tahun 2014 akhirnya disepakati oleh unsur eksekutif dan legislatif. Momen penting tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah kesepakatan KUA PPAS oleh Bupati Sekadau dan Ketua DPRD Sekadau di ruang sidang DPRD Sekadau, Kamis (28/11). Ketua DPRD Sekadau yang juga memimpin jalannya sidang paripurna mengucapkan terimakasihnya atas kerjasama dan jerih payah semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan kedua dokumen penting tersebut. Dijelaskannya, DPRD Sekadau juga memberikan sejumlah rekomendasi dalam dokumen KUA PPAS. “Ada beberapa masukan dari lembaga DPRD untuk KUA PPAS. Lebih lengkapnya ada dalam lampiran rekomendasi,” jelas Aloy. Bupati Sekadau, Simon Petrus dalam sambutannya mengatakan agenda penandatanganan kesepakatan KUA PPAS merupakan agenda yang sangat penting. Karena, dengan disepakatinya dokumen tersebut artinya telah tercapai kesamaan persepsi antara pihak eksekutif dan legislatif dalam menentukan arah pembangunan tahun 2014 mendatang. “Sinkronisasi antara eksekutif dan legislatif sangat perlu dalam menentukan arah pembangunan. Dengan demikian, kita telah melaksanakan tugas kita sebagaimana mestinya,” ucap Bupati.(Mto)

Komisi C DPRD Sekadau Konsultasi Ke DPR RI Borneo Tribune, Sekadau Komisi C DPRD Kabupaten Sekadau melakukan konsultasi dan koordinasi kepada anggota DPR RI perwakilan Kalimantan Barat di Senayan Jakarta petengahan November lalu. Konsultasi itu mengisukan beberapa hal mengenai pendidikan dan kesehatan di Daerah Kabupaten Sekadau.

Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sekadau, Albertus Pinus mengatakan konsultasi dan koordinasi kepihak DPR RI menyampaikan beberapa isu soal bidang Komisi C DPRD Kabupaten Sekadau seputar bidang Kesehatan dan Pendidikan. “Komisi C melakukan konsultasi dan koordinasi terkait isu kesehatan, dan pendi-

INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263

BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051

BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599

BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk

BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411

BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082

dikan ke perwakilan DPR RI asal Kalimantan Barat, kita bertemu H. Usman Djafar dan dr. Carolin Margret Natasa,” kabar Albertus Pinus dijumpai di Kantornya, Kamis (28/11). Politisi PDI Perjuangan ini merinci beberapa hal yang berkaitan dengan bidang Komisi C isukan di Senayan, salah satunya usulan mengenai persiapan Rumah Singgah Pasien Jiwa yang dibangun Pemkab Sekadau, termasuk usulan penambahan fasilitas, pengadaan tenaga medis. “Mereka (DPR RI) cukup mendukung, dan menyarankan kita agar segera menindaklanjuti ke kementerian Kesehatan. Disana, kita juga menyampaikan beberapa hal mengenai perlunya fasilitas dan pengadaan tenaga medis, dokter di Rumah singgah Pasien Jiwa di Sekadau ini. Persoalan lain yak-

ni keterbatasan stok obat yang dibantu Pemerintah Pusat juga kita utarakan,” jelas Pinus. Selain isu kesehatan, Komisi C juga mengisukan Pemkab Sekadau sedang berupaya membangun fasilitas olahraga yakni rencana pembangunan Gedung Olahraga (GOR) di Sekadau. “kita juga sampaikan kalau Pemkab Sekadau sedang mempersiapkan pembangunan GOR. Nah, kabar dari sana, kalau persyaratan administrasi sudah lengkap, Pemerintah pusat siap membantu dana 35 miliyar,” jelasnya Pinus. Untuk itu, Komisi C berharap Pemkab Sekadau lewat instansi terkait melengkapi segala persyaratan administrasi yang kurang agar bisa dilengkapi dan selanjutnya diusulkan ke Pemerintah pusat. “Harapan kita supaya rencana ini ce-

pat ditindaklanjuti instansiintansi terkait,” tandasnya. Wakil Ketua, Komisi C DPRD Kabupaten Sekadau Saharuddin, berpendapat kalau Rumah singgah pasien jiwa di Sekadau memang cukup diperlukan. Meng-

ingat, jangkauan rumah sakit jiwa yang ada di Kalbar jaraknya cukup jauh. Untuk itu, Sahar berharap program pembangunan Rumah Singgah Pasien Jiwa memang sepantasnya dibangun di Sekadau. “Kan selama

ini kita tau rumah sakit jiwa hanya da di Singkawang dan Pontianak, ini cukup jauh ditempuh, belum lagi pengaruh persoalan sosial, sehingga pantaslah Sekadau memiliki rumah singgah pasien Jiwa,” sebutnya. (Mto).

Komisi C DPRD Kabupaten Sekadau saat konsultasi ke DPR RI perwakilan Kalbar di Senayan, Jakarta Awal November lalu.// foto Istimewa

BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad

BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146

BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926

BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220

BANK MANDIRI

BANK BHI

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672

BANK MEGA

Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290

KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078

Sosialisasi UU Nomor 25/2008

Disdukcapil Bantu Validkan Data DPT Borneo Tribune, Sekadau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sekadau menggelar sosialisasi peraturan Presiden nomor 25 tahun 2008 tentang persyaratan dan tata cara pendaftaran kependudukan dan pencatatan sipil. Kegiatan dipusatkan di mes Pemkab Sekadau, Rabu (27/11), itu salah satu memfinalkan data Daftar Pemilih Tetap menyongsong Pemilu Legislatif 2014. Hadir dalam kegiatan itu, Bupati Sekadau, anggota komisi A DPRD Sekadau Nobertus, perwakilan Biro Dukcapil Propinsi Kalbar, Camat tujuh Kecamatan, serta para kepala Desa se-Kabupaten Sekadau. Sebagai narasumber, hadir perwakilan dari Biro Kependudukan dan Capil Kalbar, pejabat tekniss di Dinas Dukcapil Kabupaten Sekadau serta perwakilan KPU Sekadau. Kepala Dinas Dukcapil Sekadau, Ignasius Boni dalam laporannya mengatakan, sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan tambahan informasi tentang kebijakan bidang kependudukan dan pencatatan sipil kepada para

Kades dan masyarakat. “Kegiatan ini juga saah satu upaya untuk mendukung terciptanya daftar pemilih tetap (DPT) yang valid sehingga tidak ada lagi data yang bermasalah,” kata Boni. Sasaran akhir dari kegiatan itu, lanjut Boni, yakni untuk meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan dan akta pencatatan sipil di Kabupaten Sekadau. “Kita berharap semua penduduk memiliki dokumen pencatatan sipil dan terdaftar dalam database penduduk,” ucap Boni. Bupati Sekadau, Simon Petrus menyambut baik diselenggarakannya sosialisasi tersebut. Menurut Bupati, aturan-aturan yang sudah ditetapkan pemerintah sangat perlu untuk disebarluaskan kepada masyarakat. “Mudahmudahan kegiatan ini lancar dan tujuan akhirnya dapat tercapai dengan baik,” kata Simon. Peran para Camat dan aparatur Desa, kata Bupati, sangat dibutuhkan dalam menciptakan masyarakat yang taat memenuhi dokumen kependudukan sepeti KTP, akta, dan dokumen lainnya.

“Sejumlah prestasi di bidang kependudukan yang telah diukir Kabupaten Sekadau di berbagai tingkat tidak terlepas dari jasa para Kades, aparat desa, serta para Camat,” sebut Bupati. Data kependudukan, lanjut Bupati, memiliki banyak manfaat. Tidak hanya untuk masya-

rakat pemegang dokumen itu sendiri. Data penduduk juga penting dalam membantu perumusan pembangunan. “Misalnya untuk menentukan Dana Alokasi Umum dari pemerintah pusat kepada daerah. Itu juga perlu data penduduk. Makanya, data kependudukan itu sangat

penting. Jadi saya harap masyarakat yang belum mengurusi e-KTP dan dokumen lain agar segeralah mengurusinya. Ini juga tugas bapak ibu Kades dan Camat untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memiliki dokumen kependudukan,” tandas Bupati. (Mto).

Suasana sosialisasi Perpres nomor 25 tahun 2008 tentang persyaratan dan tata cara pendaftaran kependudukan dan pencatatan sipil yang dilaksanakan oleh Dinas Dukcapil Kabupaten Sekadau, rabu (27/11). Foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune


Jum’at, 29 November 2013

Sintang-Melawi

Borneo Tribune

9

Pungli Jalan Pinoh-Ella Resahkan Masyarakat UPJJ Didesak Segera Perbaiki Ruas Jalan Borneo Tribune, Nanga Pinoh Ruas Jalan Pinoh-Ella Hilir, terutama di dekat Dusun Otak, Desa Tebing Karangan mengalami kerusakan yang luar biasa. Lumpur yang dalam membuat sejumlah kendaraan kerap kali terjebak macet. Persoalan lain yang tidak kalah penting adalah sejumlah oknum justru memanfaatkan kerusakan tersebut sebagai ajang untuk meminta uang kepada para pengguna jalan. Dengan alasan upah mereka karena telah membantu memperbaiki jalan. Bahkan terkadang mereka tak segan menganiaya pengguna jalan hanya karena tak mau membayar atau memberi di bawah yang mereka inginkan. Kasus ini menimpa seorang warga Desa Popai, Mahdan. Ia menjadi korban pemukulan oleh pelaku pungutan liar ketika melalui jalan rusak di Otak. Tak terima dipukul, korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Nanga Pinoh dan akhirnya pelaku pungutan dan pemukulan yang berinisial Rd ditangkap polisi. Kapolsek Nanga Pinoh, AKP. Dwi Eyki menjelaskan, kronologis kejadian sesuai dengan laporan dari korban bernama Mahdan. Pada Minggu (24/11) lalu, korban mau turun ke Pinoh dari rumahnya di Dusun Poring, Desa Popai dengan menggunakan sepeda motor sekitar pukul 08.00 WIB. Lalu pada saat diperjalanan, tepatnya di jalan rusak parah yang berada di Dusun Otak, ada anak kecil menghadang dan meminta uang kepada korban dengan berkata, “Bang minta Rp 5 ribu”. Lalu korban memberikan seribu sembari berkata, “Jangan begitu nanti saya lapor polisi”. Setelah itu korban melanjutkan perjalanan ke Pinoh. Ternyata, sekembalinya dari Nanga Pinoh, korban yang melintasi jalan rusak di Dusun Otak dimintai uang kembali oleh oknum yang

meminta uang kepada para pengendara. Oknum yang masih anak-anak ini meminta kembali uang Rp 5 ribu jika ingin melintasi jalan tersebut. Namun korban tetap memberikan uang sebesar seribu rupiah. “Mereka pun tak terima dan pelaku Rd dari pinggir jalan berkata kepada korban, kalau tidak mau bayar lewat jalan rusak saja dan tiba-tiba langsung memukul korban sebanyak dua kali di kepala bagian kiri,” papar Kapolsek. Saat dipukuli pelaku sebanyak dua kali dengan tangan kosong, korban terjatuh dari motor dan pelaku pergi mengambil parang. Kemudian dilarang orang tua pelaku hingga membuat pelaku pergi. Mahdan pun tak terima dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Nanga Pinoh. ”Pelaku langsung kita tangkap atas laporan tersebut. Karena sudah dua laporan yang masuk ke Polsek ini. Belum lagi laporan yang melalui SMS, itu cukup banyak. Pelaku dikenakan pasal penganiayaaan. Yakni Pasal 351. Dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara,” tegas Kapolsek. Kasus pungutan liar dengan dalih perbaikan jalan ini ternyata sudah banyak dikeluhkan oleh warga yang melintasi ruas jalan tersebut setiap hari. Seperti Undri, warga Nusa Pandau yang setiap hari melintasi jalan tersebut mengeluhkan prilaku sang oknum yang selalu meminta uang kepada seluruh pengguna jalan. “Kalau sekali-kali lewat mungkinlah tak menjadi masalah. Tapi seperti saya ini kan selalu melintasi jalan ini untuk bekerja. Saya berharap ini bisa ditindak tegas aparat. Jalan juga jangan dibiarkan rusak seperti ini,” harapnya. Tokoh Pemuda Ella Hilir, Indra Fahruji mengungkapkan, saat ini ada enam titik ruas Jalan Pinoh-Ella yang

Tolak Kriminalisasi Profesi Dokter Borneo Tribune, Sintang Puluhan dokter dengan mengenakan kostum serba hitam terlihat berkumpul di kawasan Bundara BI Tanjung Puri Sintang. Setelah berorasi dan mengundang perhatian para pengguna jalan, puluhan dokter tersebut bergerak menuju Kantor DPRD Kabupaten Sintang. Aksi simpati para dokter ini dilakukan sebagai upaya menolak kriminalisasi profesi mereka sebagaimana yang menimpa dr. Ayu dan kawankawan. Ketua IDI Kabupaten Sintang, dr. Harysinto Linoh mengungkapkan, demo ini merupakan bentuk solidaritas sesama dokter. Selain itu, aksi demo ini juga permintaan kepada masyarakat agar diberikan rasa aman di dalam memberikan pelayanan. ”Ini bentuk rasa solidaritas kami untuk dokter Ayu dan kawan-kawan lainnya yang divonis bersalah. Aksi ini juga sebagai bentuk permintaan rasa aman bagi kami kepada masyarakat,” ujar Ketua IDI Kabupaten Sintang, dr. Harysinto Linoh, di sela-sela aksi demo. Dia berharap pemerintah mendukung dan memberikan perlindungan kepada dokter dan seluruh pegawai kesehatan untuk melaksanakan tugas dengan rasa aman dan tanpa rasa takut. “Kami diajarkan untuk menyelamatkan pasien, tapi kami juga tidak bisa memperkirakan komplikasi medis. Intinya, dokter bukan Tuhan. Tapi kami tidak pernah diajarkan untuk melakukan tindakan kriminal,”

tegasnya. Kendati demikian, pria yang juga menjabat sebagai Direktur RSUD Sintang ini memastikan bahwa pelayanan dokter di ruang ICU dan UGD tetap bisa dinikmati oleh masyarakat. “Bahkan untuk pasien rawat inap juga masih ada dokter yang visite,” ucapnya. Hanya saja, diakuinya, layanan di poli terpaksa harus ditutup sementara lantaran dokter jaga ikut melakukan aksi solidaritas untuk dr. Ayu dan kawan-kawan. “Komite Disiplin Non Etik, IDI Sintang, dr. Bambang Supriyono mengatakan bahwa di luar negeri dokter tidak bisa dipidanakan. Karena dokter tidak punya niat untuk berbuat kriminal. “Yang dikatakan mal praktek itu adalah ketika dia sakitnya kaki kanan, tapi diamputasi kaki kiri. Itu dia namanya mal praktik,” ujarnya. Menurutnya, fungsi komite etik adalah mengarahkan agar dokter bekerja seprofesional mungkin serta sesuai prosedur. Hanya saja untuk hasil pengobatan yang dilakukan dokter kepada pasien memang berbeda, meskipun pada penyakit yang sama. “Meski pun ada dua pasien yang sakitnya sama diobatkan dengan cara pengobatan yang sama, belum tentu hasilnya sama. Angka kegagalan dalam pengobatan mencapai 30 persen. Jadi dalam 10 orang yang diobati, ada kemungkinan pengobatan tersebut gagal,” jelasnya. (end)

rusak parah. Kerusakan tersebut ada di sekitar daerah Desa Nusa Pandau, Dusun Otak Desa Tebing Kerangan, Kecamatan Nanga Pinoh. Menurut Indra, melihat kondisi jalan berlobang yang cukup parah tersebut, muncullah inisiatif warga sekitar membantu membuat gambangan dari kayu sehingga kendaraan bisa lewat. Tapi hal itu menuai masalah, karena setiap pengendara yang lewat diminta pungutan uang. Dari informasi yang dia peroleh di lapangan, untuk mobil diminta pungutan kurang lebih Rp 50 ribu dan kendaraan roda dua diminta kurang lebih Rp 15 ribu per unit. Hal itu sempat menimbulkan masalah sehingga terjadi perkelahian. “Karena adanya pungutan tersebut sehingga sempat terjadi cek-cok dan adu mulut dengan pengendara. Sehingga terjadi perkelahian, namun bisa diselesaikan se-

cara damai dan kekeluargaan,” ucapnya. Belajar dari hal tersebut, maka Indra berharap kepada pemerintah supaya cepat membantu menanggulangi kerusakan di ruas jalan tersebut. Apalagi ditambah cuaca pada November yang intensitas curah hujannya masih tinggi. Sehingga jika tidak cepat ditanggulangi mengakibatkan arus darat di wilayah tersebut akan lumpuh total. Perusahaan-perusahaan yang berada di sepanjang Jalan Pinoh-Ella cukup bekerja sama dengan masyarakat. Seperti mambantu berupa penimbunan. Namun mereka terkendala alat untuk pengerasan dan meratakan tanah di jalan tersebut. “Tapi sangat disayangkan sekali UPJJ lamban dalam menanggulangi jalan tersebut sehingga banyak kendaraan yang amblas sampai harus rela menginap di dalam perjalanan,” keluhnya. (eko)

Rusak Parah, kondisi ruas Jalan Pinoh-Ella, terutama dekat Dusun Otak yang mengalami kerusakan sangat parah. FOTO: Istimewa

Pemekaran untuk Perbaikan Ekonomi Masyarakat Borneo Tribun, Sintang Guna menggeliatkan kehidupan ekonomi masyarakat serta peningkatan pelayanan publik, pemekaran kecamatan di Kabupaten Sintang dianggap merupakan salah satu solusi yang tepat. Bupati Sintang, Milton Crosby mengatakan, pembentukan kecamatan di Kabupaten Sintang merupakan upaya bersama untuk terciptanya percepatan pembangunan yang adil dan merata.

”Pemekaran kecamatan, selain merespon aspirasi dan keinginan masyarakat dalam memperoleh keadilan, juga merupakan upaya untuk pemerataan dan memudahkan akses pelayanan publik,” ujar Bupati Sintang, Milton Crosby usai rapat paripurna ke-16, di Gedung DPRD Kabupaten Sintang, Rabu (27/11). Bupati berpendapat, kebijakan penataan wilayah, khususnya kecamatan di Kabupaten Sintang merupakan satu diantara

perwujudan pengembangan otonomi daerah. “Kita berharap dengan adanya pengembangan otonomi daerah maka ada beberapa hal yang bisa dicapai. Yaitu pemerataan pembangunan agar tidak terjadi pemusatan kegiatan pembangunan uang berlebihan di wilayah tertentu serta menjamin keserasian dan koordinasi antara berbagai kegiatan pembangunan di tiap-tiap kecamatan dan dapat memberikan pengarahan kegiatan bukan

hanya pada aparatur pemerintah saja, tetapi juga kepada masyarakat,” ucapnya. Bupati mengharapkan, dengan terbentuknya kecamatan baru akan semakin meningkatkan efektifitas pelayanan dan pemberdayaan masyarakat di daerah pedalaman. “Dengan adanya kecamatan baru maka pemerintah kecamatan memiliki kapasitas penyelenggaraan pelayanan yang cukup tinggi sehingga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pela-

yanan masyarakat secara optimal,” ulasnya. Ia mengatakan, mengenai kebijakan antisipasi terhadap pembentukan kecamatan akan dilakukan secara bertahap terutama terkait sarana dan prasarana. “Penyediaan sarana dan prasarana akan dilakukan secara bertahap. Mengenai sistem administrasi, nantinya akan dilakukan penataan ulang. Sama halnya dengan penempatan SDM atau personil,” ucap Bupati Sintang. (end)

Truk Bermuatan Kayu Olahan Kembali Ditangkap Borneo Tribune, Nanga Pinoh Tak lama setelah kedatangan Kapolda Kalbar ke Kabupaten Melawi, jajaran Polres Melawi mengamankan truk bermuatan kayu olahan, Selasa (26/11) lalu. Truk tersebut mengangkut 122 batang kayu berbagai jenis yang kini telah diamankan di Mapolres Melawi. Kapolres Melawi, AKBP. Nowo Winarti melalui Kasat Reskrim, AKP. Joko Sulistiono menerangkan, selain mengamankan kayu, polisi juga menahan tersangka atas nama Bong Jie Khong alias Akong, warga Dusun Tahlut, Desa

Semadin Lengkong, Nanga Pinoh sebagai pemilik. “Yang kita amankan berupa truk pengangkut kayu berplat KB 333 Y, kayu olahan Meranti ukuran 8 x 17 x 4 meter sebanyak 78 batang, kayu keladan berukuran 9 x 9 x 4 meter sebanyak 16 batang serta kayu belian ukuran 9 x 9 x 4 meter sebanyak 28 batang. Kayu berasal dari Sayan Km 75,” jelasnya. Truk kayu ini sendiri ditangkap sekitar pukul 06.00 di Jalan Juang, tepatnya di dekat lapangan Kecamatan Nanga Pinoh. Joko mengungkapkan, penangkapan tersebut bera-

wal dari laporan anggota yang berada di penjagaan rumah jabatan Kapolres Melawi yang melihat sebuah truk mengangkut kayu olahan yang ditindak lanjuti oleh anggota Reskrim Polres Melawi. Dengan mengejar truk bersangkutan dan menangkapnya di depan lapangan Kecamatan Nanga Pinoh. Total kayu sebanyak 122 batang tersebut kini diamankan di Polres Melawi termasuk tersangka. “Kita akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus kayu ini terkait dugaan illegal loging. Tersangka dikenakan Pasal 50,

Kayu Olahan, barang bukti kayu olahan yang diamankan di Mapolres Melawi. FOTO: Eko Susilo/Borneo Tribune

Ayat 3 huruf F dan H junto pasal 78 ayat 5,7 UU RI tahun 41 tentang Kehutanan.

Ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara,” tegasnya. (eko)

Kepala UPT Layanan Pengadaan Dilantik

Tidak Ada Lagi Lelang Proyek di Dinas Borneo Tribune, Nanga Pinoh Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Melawi, Panji melantik Kepala Unit Pelaksana Teknis Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. UPT yang berada di bawah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Melawi ini dikepalai seorang pejabat eselon IV, Yusuf Salim. Sementara itu, Yusuf Salim yang ditemui seusai pelantikan mengatakan untuk sementara ini UPT tersebut berada di bawah naungan Bappeda. Karena belum ada kantor sendiri, untuk sementara berkantor di Bappeda. Menurutnya, UPT ini nantinya melaksanakan pelelangan pengadaan barang dan jasa milik pemerintah. “Sehingga nantinya tidak ada lagi pelelangan proyek yang dilaksanakan di dinas. Kecuali untuk pekerjaan proyek yang anggarannya dibawah Rp 200 juta atau penunjukan langsung (PL),” jelasnya. Pembentukan UPT ini sendiri didasarkan pada aturan pemerintah mengenai pengadaan barang dan jasa yang mengacu pada Keppres No-

Pelantikan, Kepala UPT Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah oleh Wabup Melawi, Panji di Kantor Bupati Melawi. FOTO: Eko Susilo/Borneo Tribune

mor 53 Tahun 2010, dimana pelaksanaan lelang dilakukan oleh badan pengadaan barang dan jasa tertentu serta dilakukan secara online. Menurut Yusuf, berhubung UPT ini sudah ada sehingga mulai tahun depan sudah tidak ada lagi proses pelelangan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan secara

manual. Namun semuanya sudah dilakukan secara online. Karena pelelangan yang dilakukan di UPT semuanya dilakukan secara online. Sementara itu, Wakil Bupati Melawi, Panji mengatakan, sebagai seorang aparatur yang ditunjuk dan dilantik sebagai pejabat

struktural, hendaknya mampu untuk bertindak dan memberikan contoh serta mampu menerapkan beberapa hal. Pertama sebagai motivator. Artinya harus mampu memberikan semangat dan dukungan kepada bawahan dalam tugas sesulit apapun. Kedua sebagai stabilisator. Artinya harus mampu men-

ciptakan suasana dan hubungan kerja yang nyaman dan tertib serta kondusif dan janganlah sampai justru membuat suasana menjadi tidak kondusif. Ketiga sebagai fasilitator. Artinya harus mampu memfasilitasi setiap penyelesaian masalah khsusnya masalah internal satuan kerja. Panji juga berpesan kepada seluruh pejabat eselon IV. Menurutnya, jabatan adalah kepercayaan dari pimpinan dan amanah yang dititipkan oleh Allah SWT. Untuk itu jalankan tugas secara professional dan selalu upayakan peningkatan kualitas diri dan kualitas aparatur di lingkungannya. Dan yang terpenting agar selalu mengamalkan kode etik sebagai PNS sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Selain itu berusahalah untuk selalu mengembangkan segala potensi yang ada. Tegakan peningkatan kinerja dan disiplin kerja. Junjung tinggi etos kerja sebagai seorang PNS. Apabila hal itu dapat terpenuhi maka tidak akan ragu dalam melaksanakan tugas untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” ujarnya. (eko)


Kapuas Hulu Borneo T Tribune

Jum’at, 29 November 2013

10

Kapolda Kalbar Kunjungi Uncak Kapuas

Kapolda : Bentuk Perang Sekarang Tidak Dengan Militer Borneo Tribune, Putussibau Kapolda Kalimantan Barat Brigjen. Pol. Arie Sulistyo secara resmi melaksanakan kunjungan kerja ke wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, kedatangannya tersebut disambut langsung oleh Bupati Kapuas Hulu beserta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, di Bandara Pangsuma Kota Putussibau, Kamis (28/11).

Kapolda Kalbar saat disambut dengan ritual adat Suku Dayak Kaya’an di Bandara Pangsuma Kota Putussibau. Foto : Timotius/Borneo Tribune

HUT PGRI

Kapolda Kalbar Brigjen.Pol. Arie Sulistyo mengatakan kedatangannya ke Kapuas Hulu dalam rangka melakukan audit organisasi dijajaranya, selain itu dirinya juga hendak melihat langsung kendala apa saja yang dihadapi Polres Kapuas Hulu dalam melaksanakan tugas. Ketika disinggung, terkait perintah khusus Kapolda untuk wilayah perbatasan, Sulistyo menjelaskan bahwa tugas Polri seluruhnya itu secara nasional sama, terlebih lagi untuk daerah perbatasan. Dalam penertiban barang ilegal menurutnya tidak ada kebijakan khusus, sebab jangan sampai melanggar aturan yang ada. ” Ingat, saat ini perang itu tidak mesti melalui militer,

Pelajar se-Kota Putussibau Ikuti Karnaval

Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu saat menanam pohon di Pulau Kambing. Foto : Timotius/Borneo Tribune

Abang dan Agus Tanam Pohon di Pulau Kambing Borneo Tribune, Putussibau Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir dan Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana beserta sejumlah pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu secara resmi melakukan penanaman pohon di Pulau Kambing Komplek Kodim 1206 Putussibau, Kamis (28/ 11). Selain itu tampak juga Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kapuas Hulu, H. Hassan, Ketua DPRD Kapuas Hulu Ade Muhammad Zulkifli, Dandim 1206 Putussibau Let.Kol.Inf Jayusman, dan sejumlah pejabat lainnya. “Ini adalah program nasonal dalam rangka I miliar menanam pohon, dan saat ini kita siapkan 8.000 bibit pohon yang siap ditanam, termasuklah ini yang kita tanam di Pulau Kambing ini,”kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kapuas Hulu, H. Hassan ditemui wartawan usai kegiatan. Menurutnya, sebagai Kabu-

paten konservasi sudah selayaknyalah program menanam pohon 1 milyar tersebut didukung semua pihak, bahkan sejak beberapa tahun lalu untuk di Kapuas Hulu sudah jutaan pohon yang sudah ditanaman dan tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, mulai dari jenis karet, tembesuk, gaharu dan sejumlah jenis pohon lainnya. ”Memang yang akan menikmati pohon yang kita tanam ini adalah cucuk-cucuk kita kelak, dan yang ditanam tersebut sejumlah pohon yang mendatangkan manfaat bagi masyarakat, seperti karet dan gaharu serta tembesuk,” jelasnya. Sedangkan untuk 8000 pohon yang siap ditanam tersebut akan di sebarkan kesejumlah sekolah-sekolah dan termasuk juga sejumlah instansi yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, program tersebut akan berlanjut hingga bulan Januari 2014 mendatang. (MO)

Borneo Tribune, Putussibau Ratusan pelajar mulai dari tingkat TK,SD, SMP hingga SLTA memadati halaman Kantor Bupati Kapuas Hulu dengan berbagai ragam pakaian adat yang digunakan. Ratusan pelajar yang mengikuti karnaval ini dalam rangka memperigati Hut PGRI ke68 dan Hari Guru Nasional. Bahkan, dilepas langsung oleh Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir, pada Kamis (28/11). Ketua PGRI Kapuas Hulu, Hj. Sri Siti Haslindar mengatakan tujuan dilaksanakannya karnaval yang melibatkan para pelajar tersebut yaitu untuk menumbuhkan jiwa cinta akan budaya yang ada, pelestarian budaya sedini mungkin. “Merekalah nantinya sebagai generasi penerus yang ha-

rus menanamkan cinta akan budayanya sendiri,”ucapnya kepada Wartawan. Selain itu dalam rangka Hut PGRI tersebut, Sri berpesan agar para guru bisa lebih kreatif dan inspiratif, meskipun demikian implementasi dilapangan harus ada perbaikan, terutama perhatian pemerintah terhadap tunjangan guru yang semestinya melekat pada gaji guru. ” Kita berharap kesejahteraan guru lebih baik, namun sebagai guru juga harus mampu meningkatkan diri dalam berkeratif dan lebih inspiratif,”ujarnya. Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir berpesan agar dengan dilaksanakannya karnaval tersebut para pelajar bisa mencintai dan melestarikan adat serat budaya yang ada.

Bupati Kapuas Hulu saat melepas karnaval di halaman Kantor Bupati Kapuas Hulu. Foto : Timotius/Borneo Tribune “ Tampilkanlah budaya yang ada di Kapuas Hulu, jangan sampai anak-anak muda

khususnya pelajar justru tidak mengenali budayanya sendiri,”ucapnya. (MO)

melalui sejumlah produk makanan yang beracun itu juga salah satu upaya luar menghancurkan kita, jadi kita sebaiknya mengikuti aturan yang ada terutama Sosek Malindo, karena tidak ada kebijakan yang lain,” tegasnya. Menurut Sulistyo bahwa jika tidak ada kebijakan lain maka Indonesia akan lemah, karena sekarang ini perang bukan dengan militer melainkan menggunakan perang secara modern, sehingga sebaiknya Indonesia khususnya masyarakat diperbatasan jangan asal menerima produk dari luar saja, namun resikonya juga harus dilihat. “Dengan penertiban barang-barang ilegal kita inginkan masyarakat jangan malas-malasan dan kita harus bangkit dengan mencintai produk-produk dalam Negeri, jangan menjadi masyarakat yang konsumtif yang hanya maunya menrima produk orang lain, kalau hanya selisih harga sedikit itu wajar, karena produk kita ada pajaknya,”ucapnya. Untuk itu, selaku Kapolda Kalbar dirinya menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat di wilayah Provinsi Kalimantan Barat khususnya yang berada di daerah perbatasan untuk mencintai produk dalam negeri. “Teman-teman wartawan memiliki peranan sangat penting dalam mengungkap fakta namun mesti dikemas dengan baik, ajak seluruh masyarakat untuk tetap cinta produk dan barang asal Indonesia, sebab Pemerintah kita sebenarnya sangat-sangat mampu,”pungkasnya. (MO)

FGD Wadah Mengali Informasi Untuk Pembangunan Perbatasan Borneo Tribune, Putussibau Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana, secara resmi membuka Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan rencana induk pengelolaa batas wilayah Negara dan kawas-

an perbatasan berbasis Lokpri di Kapuas Hulu, kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor BAPPEDA Kapuas Hulu yang dihadiri sejumlah Camat yang berada di daerah perbatasan pada Kamis (28/11).

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

” FGD ini merupakan tindak lanjut dari hasil survey yang telah dilaksanakan, tujuan utamannya adalah untuk menggali berbagi informasi yang lebih mendalam terkait berbagai permasalah, peluang dan tantangan dalam dalam upaya membangun kawasan perbatasan dan untuk selanjutnya berbagai informasi dimaksudnya akan dijadikan masuka dan acuan dalam merumuskan rencana induk pembangunan

kawasan perbatasan,” ungkap Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana saat membuka kegiatan tersebut. Menurutnya pelaksanaan FGD terkandung tiga kata kunci yiatu diskusi (buka wawancara/oborlan) kelompok (bukan individual) dan terarah/terfokus (bukan bebas). Dari filosofi tersebut diharapkan penyelenggaran kegiatan tersebut dapat bermanfaat untuk menggali berbagai permasalahan atau isu-isu faktual yang

terjadi. Ditambahkan Mulyana, bahwa di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat enam kecamatan yang secara langsung berbatasan dengan Negara Malaysia, keenam kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Putussibau Selatan, Kecamatan Putussibau Utara, Kecamatan Embaloh Hulu, Kecamatan Batang Lupar, Kecamatan Badau da Kecamatan Puring Kencana sudah masuk ke dalam Lokasi Prioritas (Lokpri) I (satu). (MO)

Gallery

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

IKLAN BARIS Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.

DIJUAL

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

Tanah Kavling lokasi strategis, siap bangun di Perbatasan Sungai Raya Dalam - Punggur Kecil (lurus Paris2), SHM - aman / tidak bertimpa, dll. Tersedia 62 kavling 10 x 20 m2 (25jt cash), 8 kavling Ruko 5 x 40m2 (50 jt cash). Untuk kredit DP 5jt, sisanya diangsur 3642 bulan. Hanya 5 Km dari Jl.Ayani 3 dan pinggir jalan raya Paris - Parit Buluh. Berminat Hubungi :

0812 5710 225

Langganan Koran Ingin berlangganan Harian Borneo Tribune di daerah, hubungi: Biro Kubu Raya: Aldi (08971600688) Biro Mempawah: Johan Wahyudi (085654587038). Biro Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran) (085245527602). Biro Bengkayang: (085245247955).

Mujidi

Biro Landak: Yohanes Ngalai / Pemasaran (085822062880). Biro Sanggau: (085245904505).

Ratnasari

Biro Melawi: Eko Susilo (081256452946) Biro Sekadau: Bagus Kosminto (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Biro Kapuas Hulu: (085654585775)

Herdi

Biro Ketapang: (08971600688)

Aldi

Biro Kayong Utara: Abdul Khoir (081345154592)

Ser vice Mobil

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk

Kost Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo Tribune

Jum’at, 29 November 2013

11

Pro Kontra Timsel KPU Kubu Raya

Fiksel Pantau Perekrutan Komisioner KPU Borneo Tribune, Kubuu Raya Terkait pro dan kontra timsel KPU Kubu Raya beberapa waktu lalu, kini menimbulkan banyak pihak memberikan apresiasi dan dukungan terhadap tim seleksi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kubu Raya. ”Memasuki tahap sepuluh besar seleksi anggota KPU Kubu Raya periode 2013-2018, tim seleksi memang banyak mendapatkan kritikan atas kinerja yang dilakukan selama perekrutan komisioner tersebut, tidak dipungkiri juga kinerja penyeleksian itu mendapatkan dukungan,” kata Ketua Forum Pemantau Kinerja Eksekutif Legislatif (Fiksel) Kabupaten Kubu Raya, Izharudin, S.Sos. Menurutnya, kontradiksi yang terjadi dalam tahapan perekrutan Komisioner KPU Kubu Raya itu juga merupakan hal yang wajar di dalam dunia demokrasi. ”Namun kembali lagi kepada mekanisme penyelenggaraan tersebut, KPU Provinsi Kalbar selaku penyelenggara seleksi dari pantauan kami

telah berjalan sesuai dengan proses tahapan yang telah dibakukan,” katanya. Terkait dengan adanya protes yang disampaikan sejumlah pihak, menurut dia, sudah sewajarnya penyelenggara memberikan penjelasan kepada calon anggota tersebut. Dia menuturkan sejauh ini pihaknya terus memantau proses tahapan seleksi tersebut, karena ia menganggap perekrutan komisioner KPU Kubu Raya ini merupakan akses awal terbentuknya demokrasi yang bermartabat dan memiliki kredibilitas yang tinggi. ”Karena jika proses perekrutan tersebut telah dinodai dengan kecurangan, kita khawatirkan ke depan proses Pemilu mulai dari Pemilu legislatif hingga Pilpres 2014 akan sangat berpengaruh oleh kelima komisioner yang menjabat nantinya,” tuturnya. Menurutnya, saat ini tim seleksi KPU Kubu Raya telah menjalankan tupoksi serta kewenangannya secara profesional. Pihaknya berharap, pada seleksi sepuluh besar yang

nantinya dilaksanakan, tim seleksi dapat kembali mengedepankan independensi, netralitas serta mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi transparansi dalam perekrutan tersebut. ”Kami juga akan tetap mengawal proses tersebut,” katanya. Di tempat yang sama, tokoh pemuda kecamatan Sungai Kakap, Firman, menambahkan, dirinya sangat mendukung kinerja yang telah dilakukan tim seleksi dalam perekrutan anggota komisioner KPU Kubu Raya tersebut. ”Kami mengapresiasi hasil dari sepuluh besar calon anggota KPU tersebut, mengenai digugurkannya beberapa anggota komisioner KPU Kubu Raya yang lama, kami pikir hasil tersebut merupakan hal yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat, karena kami yakin proses penyeleksian tersebut dilihat dari berbagai pertimbangan-pertimbangan yang jelas dan kuat,” katanya. Dia juga mengimbau kepada tim seleksi untuk dapat lebih mengedepan-

kan transparansi di dalam proses penyeleksian. Baik itu di dalam penilaian atau faktor-faktor lainnya dalam memutuskan calon anggota KPU nantinya. ”Mengenai protes-protes yang dilakukan, hal tersebut tidak ada salahnya, asal jangan indah kabar dari pada rupa,” katanya. Sementara, tokoh masyarakat Arang Limbung, Yudi juga menyatakan hal yang serupa, dirinya mengapresiasikan kinerja timsel KPU Provinsi Kalbar yang selama ini telah melakukan tugas dan fungsinya secara benar sesuai dengan kapasitas tim seleksi dalam menjalankan perekrutan. ”Kita terus mengawal proses penyeleksian tersebut dan kita berharap pada keputusan final nantinya dapat memunculkan lima orang komisioner KPU Kubu Raya yang mempunyai kredibilitas yang tinggi dan tidak dapat dibeli oleh kepentingan apapun,” tuturnya. Tokoh masyarakat Sungai Asam, Heriansyah, juga menyatakan akan mendukung penuh terha-

Karolin Hadiri Sidang Pra Peradilan Kasus Orang Hutan persidangan kantor Pengadilan Negeri (PN) yang terletak di Jalan Sultan Abdurrahmanÿ Pontianak, Kamis (28/11) pagi kemarin. Kepada para wartawan usasi menyaksikan jalannya sidang Karol menjelaskan kehadirannya pada sidang pra peradilan tersebut. Ia mengatakan sebagai anggota DPR RI dirinya sangat menghormati proses peradilan yang sedang berlangsung. “Dalam hal ini kami juga memohon keadilan bagi rakyat kita, karena dari apa yang kami lihat dan kami dengar kedua tersangka tersebut disangkakan melakukan perburuan dan pembunuhan terhadap hewan langka yang dilindungi,”paparnya. Karol menambahkan, semua yang dilakukan para tersangka mungkin karena ketidak tahuan mereka,”jadi hal ini seharusnya menjadi pertanyaan dan evaluasi bagi kita bersama baik pihak penyeleng-

gara pemerintahan maupun masyarakat. Ketidak tahuan masyarakat ini karena kurangnya edukasi yang dlakukan oleh pihak pemerintah dan pihak-pihak terkait.ÿ Jadi kami harap pemohonan penangguhan penahanan. Bisa dikabulkan dan kami juga mohon proses pengadilan dalam hal ini dapat dilakukan seadiladilnya,”ujarnya. Sehingga lanjut Karol, kedua tersangka yang disangkaan melakukan tindak Pidana seperti ini dapat memperoleh keadilan. “Sebenarnya bagi kami orang Dayak makan Orang Hutan itu biasa. Karena memang akar budayanya berasal dari hutan. Tetapi apakah hal itu ada sebuah pola kehidupan yang harus dirubah. Dan inikan bagian dari sesuatu perubahan yang harus melalui proses edukasi. Nah pemerintah dimana posisinya ketika peristiwa seperti ini terjadi. Terutama pihak ter-

kait dalam hal ini pihak BKSDA, susah jadi orang dayak makan bangkaipun tetap kena Pidana. Dan yang telah membunuh terangterangan tidak pernah diproses,”ujarnya.ÿ Dan dalam wilayah tersebut tegas Karol, sudah jelas ada orang hutan yang dilindungi, “kan ada pihak terkait yang bisa melakukan pembinaan dan kemudian kalau perlu dipindahkan ke pusat konservasi untuk orang hutan. Karena kalau berdasarkan keterangan jalannya sidang, saya tidak melihat adanya indikasi wilayah tersebut adanya hutan lindung atau hutan konservasi atau apalah istilahnya. Tapi itu sudah menjadi perkebunan dan pemukiman. Ketika ekosistimnya terganggu otomatis mereka bersentuhan dengan manusia. Tinggal pilihanya kita atau mereka yang diserang,”paparnya lagi. Ia menilai posisi yang ber-

ada di tengah tentunya BKSDA. Mereka harus waspada dalam menanggani halhal seperti ini. “Dengan cara masyarakatnya diedukasi kemudian orang hutannya di pindahkan, itukan ada protokolnya. Jadi menurut saya kelalaian-kelalaian pihak lain jangan menjadikan penderitaanlah bagi rakyat kitalah,” ujarnya. Dia juga berujar sejauh ini dirinya belum mengetahui ada ancaman dari produk hukuman bagi yang memakan daging orang hutan. “ Setahu saya tidak ada ya, karena ini kebiasaan saja. Untuk jeratan hukum, aturan tersebut sebenarnyaÿ lebih kepada mereka yang memburu, membunuh untuk komersil, sebenarnya napasnya itu. Karena hal ini dikawatirkan dan kalau hanya mereka mau memakan bangkai, itukan pilihan mereka. Dan memang hal tidak diatur secara normatif,”tandasnya. (Slt)

yang menjadi kendala umum dalam pengelolaan rertibusi daerah dan perlu mendapatk perhatian, diantaranya, masih adanya Dinas/Badan/Unit Kerja Teknis yang mengelola dan melaksanakan pungutan retribusi daerah belum sepenuhnya mengacu kepada ketentuan peraturan yang berlaku, termasuk tidak tertib administrasi, terutama dalam hal tidak memberikan laporan bulan maupun laporan triwulan. “Ini menjadi catatan dan temuan lembaga yang melakukan pemeriksaan seperti BPK, Itjend Kemendagri maupun Inspektorat Provinsi Kalbar,” ingatnya. Sekda berharap kepada seluruh SKPD khususnya Instansi/Dinas/Unit kerja yang melakukan pemungutan dan pengelolaan pendapatan daerah hendaknya bekerja sesuai dengan kententuan peraturan yang berlaku. Seperti pesan moral Gubernur yang sering diungkapkan dalam setiap pertemuan Mari kita menjaga nama baik dengan bekerja lebih baik. “Instansi/Dinas/unit kerja yang pencapaian realisasi target penerimaannya masih relatif rendah, saya harap untuk dapat lebih memacu diri dan mengoptimalkan lagi upaya-

upaya yang berkaitan dengan pemungutan retribusi. Tugas mengelola retribusi ini jangan dianggap sebagai tugas sampingan. Karena anggaran yang diperuntukkan menganut sistem anggaran berbasis kinerja, dimana pengguna anggaran berdasarkan out put yang dihasilkan,” harapnya. M Zeet Hamdy juga mengajak untuk meningkatkan budaya anti korupsi khususnya dalam pengelolaan keuangan daerah, agar tidak terjadi penyimpangan pengelolaan kuangan daerah yang dapat merugikan daerah. “Saya tegaskan, dalam menyelenggarakan pengelolaan keuangan daerah khususnya di bidang retribusi agar dilakukan dengan telilti, jujur, dan transparan sehingga kita menghindari kejadian-kejadian yang melanggar hukum, dan tetap menjaga kepercayaan publik atas pelayanan yang diberikan,” tegasnya. Bagi Instansi/Dinas/Unit Kerja yang belum optimal menggali potensinya, Sekda berharap dapat memacu dan memperbaiki sistem kerjanya sehingga kedepannya juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi peningkatan pendapatan daerah Kalbar. (Lay).

Dispenda Optimis Capai Target di bidang keuangan daerah, serta merupakan faktor yang menentukan terwujudnya otonomi daerah. “Sumber PAD berasal dari penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, bagian laba usaha daerah dan lainlain PAD yang sah,” jelasnya. Dikatakannya, UU nomor 28/2009 tentang Pajak daerah dan retribusi daerah untuk memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah dalam hal pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah yang seiring dengan semakin besarnya tanggung jawab daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. ÿ”Saat ini, Pemerintah Provinsi Kalbar telah menetapkan Perda tentang pajak daerah, Retribusi Jasa Usaha, Retribusi Jasa Umum, dan Retribusi Perizinan tertentu. Kondisi ini tentu saja akan memberikan pengaruh bagi penerimaan daerah yang pada akhirnya juga akan berpengaruh terhadap penerimaan PAD Kalbar,” ujarnya. Disamping itu, masih menurut Sekda, ditambahnya penyerahan kewenangan pengelolaan dua macam objek retribusi daerah oleh Pemerintah pusat kepada pemerintah daerah melalui PP

nomor 39/2013 tentang Retibusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Ijin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA). “Seyogyanya, peluang ini harus direspon untuk segera ditindak lanjuti dan nantinya harus dikelola dengan baik dalam upaya meningkatkan penerimaan daerah di sektor retibusi dan pendapatan lain-lain,” pintanya. Dijelaskannya, realisasi penerimaan retibusi daerah tahun 2012 menunjukan angka yang belum signifikan karena hanya mencapai 79,14 persen, dari target yang telah ditetapkan. Sedangkan realisasi pendapatan daerah khususnya di bidang retibusi daerah sampai bulan Oktober tahun anggaran 2013 baru mencapai Rp 93.264.819.777,73 atau 77,16 persen dari target perubahan sebesar Rp 120.867.746.150,00. “Ini akan menjadi perhatian kita semua untuk lebih fokus dan berkonsentrasi serta dijadikan motivasi untuk bekerja lebih giat dan keras, sehingga target yang telah ditetapkan pada tahun anggaran 2013 dengan sisa waktu kurang lebih 2 bulan dapat dicapai secara optimal,” ujarnya Hasil evaluasi dan monitoring ada beberapa temuan

dap keputusan yang telah diambil oleh tim seleksi saat ini. Dirinya menyikapi terkait seleksi yang telah dilaksanakan tersebut merupakan langkah awal

dalam memulai demokrasi yang bersih di Kubu Raya. ”Kita sangat tidak menginginkan ke depan, kelima anggota komisioner yang terpilih dapat

dimanfaatkan oleh pihak lain yang mengedepankan kepentingannya dengan cara yang tidak dibenarkan dalam demokrasi yang ada,” katanya. (Adex)

800 Personil Kepung Pelanggar Lalin Natal dan Tahun Baru,” ungkap Kabid Humas Polda Kalbar. Dikatakan Kabid Humas Polda Kalbar, dalam Operasi Zebra Kapuas 2013 Polda Klabar dan jajaran menurunkan anggota sebanyak 800 personil untuk melakukan penindakan terhadap pengendara yang melanggar lalu lintas, kemudian juga melibatkan pihak TNI, khususnya POM TNI, ditambah lagi dengan Dishub. “Semua kita libatkan dalam operasi Zebra Kapuas 2013 ini, seperti POM TNI AD, AL dan AU, kemudian juga melibatkan Dishub. Sedangkan untuk personil Polri Polda Kalbar dan jajaran terdapat 800 perseonil, dengan kekuatan utama adalah fungsi lantas dalam melakukan penindakan,” katanya. Lanjut Mukson, Operasi Zebra yang dilakukan Polda Kalbar dan jajaran ini dengan sasaran pengendara yang menggunakan jalan

yang melawan arus lalu lintas, penggunaan plat yang tidak sesuai standar, kendaraan yang menggunakan tangki siluman, knalpot racing, kendaraan yang tidak layak pakai, serta surat surat perlengkapan kendaraan dan pengemudi dan perlengkapan dalam berlalu lintas. “ Jadi Operazi Zebra ini adalah operasi yang bersifat penindakan, yakni melakukan edukatif sebanyak 10 %, preventif 10% dan 80 % penegakan hukum, penindakan tilang,” jelasnya lagi. Selain itu Mukson juga mengatakan, bahwa sebelum melakukan Operasi Zebra, pihaknya sudah melakukan operasi Simpatik, yang sifatnya hanya memberikan teguran atau sosialisasi kepada pengendara yang melanggar lalu lintas, kemudian sebelumnya juga melakukan Operasi Patuh, yang sifatnya antara penindakan dan teguran seimbang, kemudian disusul

dengan Operasi Zebra diakhir tahun ini, guna membuat masyarakat taat pada peraturan lalu lintas. Sementara itu Kasat Lantas Polresta Pontianak AKP Jovan R Sumual mengatakan, dalam Operasi Zebra yang dilakukan pihaknya tersebut, di hari pertama, yakni pada tanggal 28 November 2013, pihaknya berhasil menjaring 75 pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas. Dikatakan Kasat Lantas Polresta Pontianak, Operasi Zebra Kapuas yang dilakukan pihaknya, yakni selama dua minggu. “ Kita akan melakukan razia selama 14 hari, selama dua minggu ini pengendara yang melakukan pelanggaran akan kita lakukan penindakan secara tegas, untuk menciptakan masyarakat yang tertib peraturan lalu lintas, kemudian juga cipta kondisi menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru,” katanya. (Zrn)

AMAN Sayangkan Penangkapan Warga Jalan Panca Bhakti, Kelurahan Batu Layang, Potianak Utara. “ S e y o g y a n y a penyelesaiaan sengketa litigasi merupakan sarana akhir (ultimum remidium) setelah alternatif penyelesaiaan sengketa lain tidak membuahkan hasil, prinsip penyelesaiaan hukum ini sangat tepat dalam perkara Orang Hutan ini,”ungkap Sanen kepada wartawan saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (28/11) kemarin. Kasus Orang Hutan ini kata Glorio Sanen, semestinya ada sebuah terobosan sikap hukum yang diambil oleh Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar.

“Perlu kita sadari keputusan hakim sebelumnya (yurisprudensi) bisa dipergunakan sebagai bahan pertimbangan oleh hakim berikutnya dalam mengambil keputusan ,” tambahnya. Ia mengigatkan, sebenarnya yang perluÿ disadari kondisi masyarakat adat bahkan dikalangan masyarakat yang tinggal di kota saja saat ini masih banyak yang belum mengetahui tumbuhan dan hewan yang dilindungi tersebut. “Sehingga apakah bisa dibayangkan dampak dari keputusan hakim terhadap kasus ini,” tanyanya Sedangkan didalam UU No. 5 tahun 1990 pada BAB IX Pasal 37 ayat (2) tegas

dia. Dalam mengembangkan peran serta rakyat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Pemerintah menumbuhkan dan mengingatkan sadar konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem dikalangan rakyat melalui pendidikan dan penyuluhan,” ujar Sanen. Glorio Sanen kembali menegaskan, perlu disadari adanya kewajiban pemerintah dalam mensosialisasikan hewan dan tumbuhan yang dilindungi ini.ÿ “Dan untuk kedepannya apakah adil jika adanya upaya pidana dalam penindakan kasus seperti ini yang karena kelalaian atau ketidaktahuanya terhadap regulasi ini, “pungkas. (Slt)

Minta 3 Dokter Dibebaskan Tiga dokter yang divonis bersalah karena malapraktik itu adalah Ayu Swasyari Prawani, Hendry Simanjuntak, dan Hendy Siagian. “Kami meminta agar para dokter tersebut dibebaskan dan tetap bisa bekerja seperti biasa sambil menunggu proses PK,” kata Nafsiah di kantornya. Selaku Menteri Kesehatan, Nafsiah menegaskan akan memberi jaminan terhadap ketiga dokter yang divonis itu.ÿ “Kami menjamin mereka tidak akan melarikan diri, kami yang akan mengawasi mereka,” ujarnya. Nafsiah mengaku bingung terhadap putusan MA. Sebab, sebelum vonis MA atas

kasasi, ketiga dokter tersebut telah dinyatakan bebas murni oleh Pengadilan Negeri Manado. Tuduhan malapraktik terhadap ketiganya tidak terbukti sama sekali. “Kami bingung. Kami minta putusan MA itu ditinjau kembali, mungkin ada yang tidak nyambung bukti-buktinya,” ucapnya Karena itu, selain menyampaikan permohonan agar ketiga dokter itu tidak ditahan, Nafsiah juga meminta MA agar mempercepat proses PK. “Kami minta PK nya dipercepat, sehingga dengan demikian cepat ada keputusan,” katanya. Dalam putusan nomor 365 K/Pid/ 2012 pada 18 September 2012, MA mengabulkan permohonan kasasi

dari Jaksa penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Manado dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Manado Nomor 90/PID.B/ 2011/PN.MDO tanggal 22 September 2011. Dalam pertimbangannya, MA juga menyatakan bahwa Ayu dkk terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “perbuatan yang karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain”. MA kemudian menjatuhkan pidana terhadap dr Dewa Ayu Sasiary Prawani (Terdakwa I), dr Hendry Simanjuntak (Terdakwa II) dan dr Hendy Siagian (Terdakwa III) dengan pidana penjara masing-masing selama 10 bulan. (vivanews)

Gubernur Cornelis: Jangan Ada Perjalanan Fiktif mau kita kurangi. Dipilahpilahlah dan harus skala prioritas,” ujar Gubernur Cornelis, di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Kamis (28/11). Meski demikian, mantan Bupati Landak itu menambahkan, pihaknya tidak akan mengurangi anggaran perjalanan dinas untuk di

dalam kabupaten/kota di Provinsi Kalbar. “Kalau perjalanan dinas untuk di dalam kota itu tidak perlu dikurangi. Karena itu penting untuk mendukung kinerja pemerintah. Jadi harus dipilah-pilahlah urusan perjalanan dinas ke luar daerah Kalbar itu. Dan jangan ada perjalanan yang

fiktif,” tegas Cornelis. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Cornelis mengajak semua pihak untuk lebih efisien di dalam menggunakan anggaran keuangan negara. “Pergunakanlah uang negara itu dengan seefisien mungkin,” ingat Gubernur. (Soe)

Kedepankan Kekompakan dan Kerja Tim dan sangat terkenal, termasuk publik figure, tidak hentihentinya untuk membimbing kami dalam proses memasak. Canda ria yang dia berikan membuat kami sangat terhibur dan senang sekali.

”Chef Ragil beserta Timnya mengajak kami semua berkumpul dan menikmati hasil masakan yang telah tersedia dan siap untuk di santap. Benar-benar nikmat, cuaca yang sangat pa-

nas dari pagi sampai sore, hilang seketika ketika kami menikmati makanan bersama-sama, kami semua sangat gembira melakukannya,” kata Ny Frederika Cornelis. (Lay).


CMYK

Borneo Tribune

Jumat, 29 November 2013

www.borneotribune.com

12

Bersama Asyiiik Fest Sampoerna Kretek 2013 MENYUSUN KALENG menjadi satu rangkaian permaian tradisional setelah melewati rintangan tali berjaring. Tahapan ini dilakukan setelah peserta melewati kolong dengan jaring tali. Pada tahapan ini, dibutuhkan kekompakan tim agar kaleng tidak roboh. Permainan ini termasuk salah satu kegiatan yang banyak mendapat sorotan mata pengunjung Asyiiik Fest Sampoerna Kretek 2013 yang dilaksanakan di Lapangan KOMPI A, Sambas. FOTO: Ubay KPI/ Borneo Tribune

MELEWATI RINTANGAN pada sebuah tali berjaring, harus dilakukan peserta permainan tradisional Asyiiik Fest Sampoerna Kretek 2013 di Lapangan Kompi, Sambas. Kemudian kelompok peserta akan dihadapkan dengan tahapan permainan selanjutnya. Permainan tradisional ini menambah keakraban dan menyemarakkan kebersamaan Asyiiik Fest Sampoerna Kretek 2013 yang mengkolaborasikan dengan budaya lokal. FOTO: Ubay KPI/Borneo Tribune

Motor Matik TVS Dazz

Kelebihannya Cocok Bagi Pengendara Borneo Tribune, Pontianak TVS ternyata mempercayai Indonesia sebagai pasar yang mempunyai potensi bagi produknya. Bahkan, TVS memproduksi varian khusus dengan desain yang memang disajikan untuk Indonesia. Varian tersebut adalah TVS Dazz yang merupakan satusatunya motor matic TVS di Tanah Air. Motor ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena memiliki beberapa keunggulan. “Terus terang, saya jatuh hati

TVZ Dazz

SPESIFIKASI PONDASI COR BETON SETEMPAT + PERKUATAN CERUCUK RANGKA BADAN BETON BERTULANG DINDING BATAKO PLESTER LUAR LANTAI COR BETON KERAMIK 40 X 40 (T 45 X T 70) TERAS COR + KERAMIK 40 X 40 RANGKA ATAP BAJA RINGAN ATAP SENG METAL PINTU JENDELA KUSEN ALUMINIUM, DAUN PINTU MULTIPLEK CAT LUAR DALAM PLAFON RANGKAALUMINIUM PENUTUP GYPSUM (DALAM) GRC (LUAR)

benar dengan TVS Dazz, karena memiliki I-charge, suatu perangkat yang memiliki bentuk seperti colokan listrik yang bisa digunakan sebagai charger handphone, tablet dan lainnya yang dilengkapi dengan mobile charger. Perangkat ini belum ada pada motor matic merek lain,” tutur Suhartono, yang populer disapa Pak Mok, di Showroom Motor TVS Jalan Veteran Pontianak beberapa waktu lalu. Selain itu, tutur Pak Mok, motor ini juga dilengkapi de-

ngan ban Tubeless yang merupakan ban tanpa dilengkapi ban dalam, yang berfungsi apabila terjadi kebocoran pada ban dapat ditangani dengan lebih efisien dari segi waktu, tenaga dan biaya. “Bahkan yang membuat sangat tertarik dengan kapasitas bahan bakar yang mampu ditampung sebesar 5,3 liter dengan bodi yang tidak nampak mekar, meskipun memiliki tangki besar motor ini tetap terlihat langsing,”jelasnya. (haes)

KM/WC KERAMIK 20 X 20 SANITARY KLOSET JONGKOK (T 45) KLOSET DUDUK (T 70) FASILITAS LISTRIK PLN 1300 W LEBAR JALAN 5 METER AIR BERSIH PDAM PAGAR KELILING

HUBUNGI:

YONGKY 0852 4551 2773

TYPE 45 & 70 Denah Lokasi

POM BENSIN

Keraton Kadariah

DENAH T 45

DENAH T 70

Jl. Ya’ M Sabran

Jl. Panglima Aim

Jl. Tj Hilir

Jl. Tanjung Raya

RS YARSI

Suhartono alias Pak Mok, pencinta produk motor TVS. Usai mencoba TVS Dazz yang baru. Foto : Haes/Borneo Tribune.

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal

Kertas Fotokopi Berkualitas

DISTRIBUTOR TUNGGAL

CV. DUTA UTAMA ADITYA Jl. Putri Candramidi No. 8 Pontianak-Kalbar Telp. 0561-767552/766199


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.