cmyk
I DEALISME, K EBERAGAMAN
KEBERSAMAAN
DA N
Borneo Tribune www.borneotribune.com
Selasa, 26 November 2013
22 Muharram 1435 H - 24 Cap Gwee 2564
Pos Anggaran Sekretariat DPRD Kalbar Belum Aspiratif Sekwan: Saya Yakin Tidak Ada Persoalan
Bambang Soerachmat
Uchok Sky Khadafi
Borneo Tribune, Pontianak Forum Independen untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menilai anggaran yang berada di pos Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar tahun 2013, dianggap belum mewakili aspirasi rakyat Kalbar. Pasalnya ada beberapa item yang harus mendapatkan penjelasan. Salah satunya yang menjadi sorotan ....Ke Halaman -11
B uah Bibir
Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103
Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121
Dewan SDA Kalbar Terbentuk
Dukung Strategi Nasional Capai Surplus Beras Belum adanya kejelasan mengenai pembagian kewenangan penanganan abrasi pantai di Kalbar diakui Gubernur Kalbar Drs Cornelis MH melalui Asisten Sekda Kalbar, Lensus Kandri. Karena itu, Pemprov Kalbar telah menunjuk Balai Wilayah Sungai Kalimantan I (BWSK I) dalam kewenangannya.
Borneo Tribune, Pontianak Dengan jumlah penduduk sekitar 5,45 juta jiwa saat ini penyebaran kepadatan penduduk Kalbar sebesar 38 jiwa per km2. “Sedangkan jaringan irigasi dan pencetakan sawah mempunyai luas total 351.871 ha, untuk total pantai kritis sebesar 65.699, yang telah dita-
Cornelis
Kawasan “Ambalat” Rawan Kejahatan Pembacok di “Ambalat” Ditahan
Basuki T Purnama WAKIL Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mempertanyakan kinerja Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Menurutnya lembaga ini tidak memperlihatkan kinerja yang jelas selain mengkritik. ....Ke Halaman -11
Hadiah Terbaik “Terima kasih untuk harmonika yang Kakek berikan kepadaku pada ulang tahunku bulan lalu,” kata Toni kecil kepada Kakeknya, “Ini adalah hadiah ulang tahun terbaik yang pernah aku punya.” ”Itu bagus,” kata Kakek, “Engkau tahu cara memainkannya?” ”Oh, aku tidak memainkannya,” kata Toni. “Ibuku memberi satu dolar untuk tidak bermain harmonika selama siang hari dan ayah saya memberi saya lima dolar seminggu tidak bermain di malam hari.”o
....Ke Halaman -11
Mabuk dan Perkelahian Warnai Operasional THM Polisi Pastikan Patroli Setiap Hari
MS : Celurit Bukan Milik Saya
Minta KPAI Dibubarkan
ngani berjumlah 28.572 (43,49 persen) sedangkan sisanya 37.127 meter (43,49 persen) belum ditangani, “ ungkapnya saat Pengukuhan dan Sidang Dewan Sumber Daya Air Provinsi Kalbar di Hotel Mercure, Senin (25/11).
Borneo Tribune, Pontianak Pelaku pembacokan menggunakan sajam jenis celurit yang terjadi di hadapan ratusan pihak kepolisian, MS (23) warga Jalan Adi Sucipto Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya (KKR), kini telah ditahan jajaran Polresta Pontianak, Senin (25/11) kemarin. “ Kita sudah melakukan penahanan terhadap pelaku pembacokan yang di Ambalat yang terjadi pada hari Minggu (23/11) dini hari lalu, yakni atas nama SM, selain itu kita juga telah berhasil mengamankan senjata tajamnya, ....Ke Halaman -11
DITAHAN. SM diduga sebagai pelaku pembacokan dalam keributan besar yang terjadi di Ambalat, saat ini ditahan jajaran Polresta Pontianak, berikut sajam yang juga ikut diamankan. FOTO : Achmad Mundzirin/Borneo Tribune.
Borneo Tribune, Pontianak Kawasan “Ambalat”, sebutan populer terhadap tempat hiburan malam (THM) di kota Pontianak, tepatnya di Jalan Budi Karya Kecamatan Pontianak Selatan. Belakangan, ternyata merupakan kawasan yang tidak aman, lantaran rawan terjadinya kriminalitas. Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Heni Agus Sunandar, Senin (25/ 11) kemarin. Menurut Kasat Reskrim Polresta Pontianak, belakangan ini kawasan tersebut yang dipenuhi THM tersebut, merupakan kawasan yang rawan akan tindakan kejahatan seperti seperti perkelahian, pengeroyokan dan penganiayaan. Semuanya dipicu karena pengaruh alkohol yang membuat semua pengunjung menjadi mabuk. ....Ke Halaman -11
Setelah Bersenggolan dengan Kendaraan Lain
Supriyanto Tewas Digilas Bus Alegra Borneo Tribune, Pontianak Supriyanto (21) warga Jalan Kridasana Kota Singkawang tewas digilas ban bagian belakang Bus Alegra KB 7620 AA. Kecelakaan tragis ini terjadi di Jalan Gusti Situt Mahmud Kecamatan Pontianak Utara, Senin (25/11) sekitar pukul 06.45 kemarin. Kecelakaan tergis yang menewaskan Supriyanto ini berawal dari Supriyanto yang membonceng temannya Suhandi (17), menggunakan sepeda
motor King Yamaha, hendak menuju ke tempat kerjanya di Jalan Sulawesi Kecamatan Pontianak Selatan. Namun, tepat di Jalan Gusti Situt Mahmud, tepatnya di depan SPBU dekat Polsekta Pontianak Utara, diduga kendaraannya disenggol kendaraan lain, sehingga membuat Supriyanto yang mengemudikan kendaraannya terpelanting ke bawah roda belakang sebelah kanan Bus Alegra yang satu arah dengannya. Akibat dari kecelaka-
an ini, Supriyanto tewas ditempat dengan kondisi kepalanya mengeluarkan darah dan bahunya mengalami luka lecet. Sedangkan Suhandi hanya mengalami luka lecet di kaki sebelah kanan. Setelah itu kedua korban langsung dilarikan warga setempat ke RS Yarsi Pontianak di Kecamatan Pontianak Timur. Menurut Suhandi, rekan yang dibonceng Suprianto, ....Ke Halaman -11
Promo J elang
Hadiah Akhir Tahu Langsu n n g *Syar at K etentu
Showroom Buka Pukul 08.00-20.00 Minggu/Libur Buka Pukul 09.00-13.00
an Be rlak
u
Supriyanto (21) tewas ditempat usai digilas ban sebelah kanan bagian belakang Bus Alegra saat melintasi Jalan Gusti Situt Mahmud Kecamatan Pontianak Utara, terlihat warga mengeremuni lokasi TKP melihat jenazahnya tersebut, FOTO : Achmad Mundzirin/Borneo Tribune.
PT. ANZON AUTOPLAZA Kantor Pusat Singkawang Ketapang Sanggau Sintang Landak
: Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 : Jl. A. Yani No. 8 Telp. (0562) 637000 : Jl. R. Suprapto Telp. (0534) 31841 : Jl. Jend. Sudirman Telp. 0564 - 2025280 : Jl. MT. Haryono Telp. 0565 - 24222 : Jl. Pulau Bendu No. 26, Kec. Ngabang
HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -
Kayong Utara Selasa, 26 November 2013
Sekilas Tentang Sejarah Desa Jawa Tengah Oleh Hendraswati Seperti namanya Desa Jawa Tengah, desa ini sebagian besar penduduknya adalah warga migran dari Provinsi Jawa Tengah, khususnya daerah Kebumen dan Blora. Desa ini merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Sebelum mendapat status “desa”, wilayah ini masih berstatus ‘kampung”. Bahkan sampai sekarang Kampung Jawa Tengah lebih familier dibanding dengan Desa Jawa Tengah. Menurut sesepuh Kampung Jawa Tengah, sebelum terbentuk kampung yang kemudian diberi nama Kampung Jawa Tengah, daerah ini merupakan hutan belukar tanpa penghuni. Pada tahun 1920, datang seorang perantau asal Pulau Jawa, tepatnya dari Kebumen Jawa Tengah yang kemudian diketahui bernama Bapak Kasan. Belakangan nama Bapak Kasan ini lebih dikenal dengan sebutan Mbah Kasan Gendon. Saat datang pertama kali di daerah ini, Mbah Kasan Gendon langsung membuka lahan yang masih berupa hutan belukar dijadikan daerah permukiman. Tidak dijelaskan bersama siapa dan berapa orang yang ikut andil dalam membuka lahan tersebut menjadi sebuah permukiman penduduk. Namun yang pasti, Mbah Kasan Gendon sukses membuka hutan belantara menjadi tempat yang nyaman untuk dihuni. Setelah beberapa saat merintis daerah ini, dan hasilnya sudah mulai kelihatan, beliau pulang ke kampung halamannya di Kebumen. Tujuannya adalah mengajak warga Kebumen terutama keluarganya, kerabat-kerabat dan tetangga-tetangganya untuk pindah ke “Kalimantan Barat” membangun hidup baru di perantauan yang dinilainya lebih baik daripada hidup di kampung halamannya di Kebumen. Mendengar ajakan Mbah Kasan Gendon untuk memperbaiki kehidupan di Pulau Kalimantan ini, ikutlah beberapa warga Kebumen pindah ke sini bersama Mbah Kasan Gendon. Pertama kali memang tidak banyak orang-orang yang mengikuti jejaknya, namun cukup membuat Mbah Kasan Gendon serasa mendapat “kawan” untuk membuka suatu perkampungan di daerah yang baru tersebut. Waktu terus berjalan. Mengetahui keberhasilan kawan-kawannya yang sudah pindah duluan di Kalimantan ini bersama Mbah Kasan Gendon, secara berangsur-angsur menyusullah satu demi satu keluarga asal Kebumen ke daerah ini bergabung menjadi sebuah kampung yang seluruh warganya adalah juga tetangga dan keluarganya waktu di daerah Kebumen dulu. Setelah berkumpul seperti layaknya satu kampung, mereka secara bergotong royong membabat hutan
untuk membuka pemukiman yang makin hari makin luas. Tidak hanya itu, melihat lahan yang berupa hutan belukar masih begitu luasnya, maka mereka pun membuka hutan bukan saja sebagai daerah pemukiman, tetapi juga untuk usaha pertanian sebagai mata pencaharian mereka. Tidak diketahui bagaimana cerita selengkapnya, namun setelah kampung ini mulai ramai, menyusullah pendatang-pendatang baru yang asalnya dari Blora (Jawa Tengah), membentuk sebuah kampung dan bergabung menjadi satu di sebelah permukiman orang Jawa asal Kebumen tadi. Setelah kampung ini semakin ramai dihuni penduduk, Mbah Kasan Gendon yang dianggap sebagai cikal bakal pendiri kampung ini, memberi nama kampung baru tersebut dengan nama Kampung Jawa Tengah. Selain membuka daerah pemukiman dan area pertanian, Mbah Kasan Gendon jugalah yang pertama mempunyai inisiatif membawa kebudayaan Jawa ke daerah baru ini. Kebudayaan yang dibawanya itu adalah berupa kesenian terutama wayang kulit. Jadi tidak mengherankan apabila di daerah ini sampai sekarang masih terdapat kesenian Jawa seperti karawitan, tari-tarian Jawa, wayang kulit dan sebagainya. Mbah Kasan gendon meninggal pada tahun 1968 setelah berhasil merintis dan membuka hutan belukar menjadi daerah baru bagi orang-orang asal Kebumen ini. Beliau dimakamkan di pemakaman kampung ini juga. Kampung ini sekarang semakin ramai dan berkembang pesat. Penduduknya semakin banyak, kecuali pendatang dari Jawa, juga keturunan-keturunan mereka di sini bertambah banyak. Oleh karena besarnya kampung itu dan penduduknya juga semakin banyak, maka kampung itu kemudian dijadikan suatu desa yang kemudian dinamakan Desa Jawa Tengah sampai sekarang ini. Sedangkan penduduknya bukan saja dari Jawa Tengah (Kebumen dan Blora), tetapi juga pendatang dari Madura, dan ada beberapa orang keturunan Tiong Hoa yang berdagang dan menetap di daerah ini. Sampai sekarang, seluruh warga Desa Jawa Tengah, bahkan desa-desa sekitarnya mengetahui siapa Mbah Kasan Gendon. Warga desa Jawa Tengah menganggap bahwa Mbah Kasan Gendon adalah “pepunden”nya yang tidak boleh dilupakan jasa-jasanya dalam memulai kehidupan di tanah Kalimantan ini. Itu sebabnya setiap bulan “Suro” (bulan pertama dalam kalender Jawa) di desa Jawa Tengah ini selalu diadakan Upacara Sedekah Bumi yang salah satu tujuannya adalah untuk memperingati hari kelahiran Mbah Kasan Gendon yang dianggap sebagai leluhur mereka. Hendraswati Peneliti pada Balai Pelestarian Nilai Budaya Pontianak
Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan
Borneo T Tribune
2
Dinkes Juarai Futsal Korpri Cup 2013 Borneo Tribune, Sukadana Tim futsal Dinas Kesehatan menjuarai futsal Korpri Cup 2013 setelah menang 3-1 atas rivalnya tim futsal kepegawaian yang juga juara bertahan tahun lalu. Tim futsal Dinas Kesehatan unggul dan berhak atas uang tunai sebesar Rp. 5.000.000 ditambah Piala Tetap Bupati Kayong Utara dan trofi, dan pada posisi juara kedua Tim Futsal Kepegawaian memperoleh uang tunai sebesar Rp. 4.000.000 ditambah piala, juara ketiga memperoleh uang tunai sebesar Rp.
Opini
Oleh: Hendrasyah Putra Belakangan dunia persepakbolaan nasional kembali menunjukan gairahnya. Adalah kesuksesan tim nasional U-19 Indonesia yang bisa mengakhiri puasa gelar. Selain mengakhiri puasa gelar, tim nasional u-19 Indonesia juga menampilkan permainan yang menarik dan enak untuk ditonton. Orientasi hasil dan bermain cantik pun menjadi sebuah kolaborasi nan indah di kala dahaga permainan yang indah dan hasil yang baik tak kunjung didapat oleh Tim Nasional Senior. Adalah Indra Sjafri, seorang pelatih yang bagi saya pribadi tidak begitu terkenal tapi bisa menunjukan bahwa dengan “pengoperasian” sistem persepakbolaan yang baik maka akan menghasilkan sepak bola yang baik, yang indah dan tentunya dapat menghadirkan gelar juara. Dalam sebuah acara talk show Hitam-Putih di salah satu stasiun televisi Swasta, Ia bercerita bahwa betapa kecewa dirinya di kala dahulu ketika beliau masih di usia produktif sebagai pemain sepak bola tapi tidak bisa berkembang dan juga tak berkesempatan berpartisipasi mengisi skuad tim nasional senior. Ia juga mengeluhkan bahwa sesungguhnya talenta-talenta terbaik anak bangsa ini begitu
3.000.000 ditambah piala yang diraih tim Futsal Sosnakertran yang menumbangkan tim futsal Setda B Humas dan Protokol. Dalam pertandingan final yang dilaksanakan di Kapuas Sport Center Futsal pada pertandingan kedua dengan skor 3 : 1, Minggu (24/11). Tim Futsal Dinas Kesehatan pada babak final tersebut bermain cantik dan terlihat lebih matang dan agresif di depan suporternya, Dinkes KKU yang dimotori oleh Ujang Hasnawi terus menggempur pertahanan tim Futsal Kepegawaian yang
digalang oleh Reza dan kawan-kawan. Permainan dengan presure tinggi coba diterapkan oleh anakanak “Juragan obat” Dinkes berhasil membuat tim Futsal Kepegawaian nyaris tanpa peluang, skor kacamata di babak pertama. Enam menit babak kedua berjalan pemain bernomor punggung 7 Meldiansyah mencatatkan namanya di papan skor 1-0 untuk Dinkes KKU. Permainan dari kaki ke kaki yg coba diterapkan tim Futsal Kepegawaian berhasil diredam oleh presure tinggi para pemain
Dinkes. Menit ke -11 babak kedua pemain bernomor punggung 7 benar-benar momok bagi penjaga gawang tim futsal Kepegawaian yang dikawal Imam. Dinkes memimpin 2-0. Waktu menyisakan 5 menit kembali Dinkes unggul kali ini Subandi alias si kaki belian mencatatkan namanya di papan skor. Para pemain tim Futsal Kepegawaian mulai frustasi dengan rapatnya pertahanan Dinkes. Mereka mendapatkan gol hiburan di menit 18 babak ke dua. skor 3-1 tidak berubah sampai wasit meniupkan peluit panjang.
“Kemenangan ini dikarenakan kekompakan dan kepiawaian para pemain, dan dukungan supporter membuat tim dapat bermain cantik,” kata Manajer Tim Futsal Dinas Kesehatan Fahrun, Senin (25/11) kemarin. “Kemenangan ini juga berkat kerjasama tim kami yang terdiri dari Heru (kipar), Pri, Ujang, Subandi, Meldi, Sahroni, Baihaki, Samsun Aripin dan Danang serta kejelian para pelatih Iwan Dwipurnomo, Dedet Triwahyudi dan Roni dalam membaca pola permainan lawan yang kami hadapi,” tambahnya. (DL)
Atas Nama Pragmatisme J angan Bawa Demokrasi banyak, tapi sayangnya tidak bisa berkembang dan mati akibat buruknya “pengoperasian” sistem persepakbolaan Indonesia kala itu. Ia juga sempat bercerita bahwa dahulu kala untuk masuk sebagai pemain tim nasional ternyata skill dan integritas saja tidak cukup, tetapi juga dengan uang dan kedekatan. Selain itu ia juga sempat mengungkap bahwa dahulu tim nasional selalu diisi orang-orang dari JABODETABEK. Jika memang benar apa yang dikatakan oleh Indra Sjafri, maka bagi saya buruknya prestasi sepak bola Indonesia adalah hal yang pantas didapat dari sebuah proses yang tidak baik seperti itu. Beranjak dari “curhatan” Indra Sjafri pada acara talk show itu, dengan melihat lebih dekat dalam konteks Indonesia yang kekinian kiranya pengalaman buruk Indra Sjafri tersebut juga berlaku pada saat sekarang ini. Buruknya pengelolaan anggaran negara, pelayanan publik, penegakan hukum dan pelaksanaan pesta demokrasi tentunya menjadi tanda tanya besar bagi Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar. Dalam pemikiran saya, adalah sangat aneh negara kita yang memiliki jumlah penduduk sekitar 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) orang ini tidak bisa menelurkan manusiamanusia yang memiliki
· Wartawan, Kontributor, Intensive Programme and Freelancer “ Borneo Tribune” selalu di bekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima / meminta apapun dari narasumber · Setiap artikel atau tulisan berupa laporan kegiatan, cerita pendek, surat pembaca, puisi dan resensi yang dikirim ke redaksi hendaknya di ketik dengan spasi rangkap, maksimal 500 kata, ditandatangi dan disertai identitas ( No Telp / Fax jika ada ) dikirim ke alamat borneotribune@yahoo.com atau yusriadii@yahoo.com. Terimakasih
integritas? Apakah dari semua 250.000.000 penduduk Indonesia tidak memiliki kualitas ataukah ada yang salah dalam “pengoperasian” sistem perekrutan abdi/penyelenggara negara?? Pada titik ini saya jadi teringat kepada seorang teman yang juga merupakan senior saya di LPSAIR. Adalah hal yang menarik bagi saya ketika melihat status dalam akun sosial teman saya ini yang berkeluh kesah dan mengungkapkan seperti sebagai berikut: “Terbukti kita memang sedang belajar demokrasi. Sebab demokrasi mensyaratkan otonomi dan inisiatif. Kita masih lebih suka dipaksa. secara politik, secara ekonomis. Buktinya sejak pake voucher, orang di rumah terpaksa hemat listrik semue. Heheh...sayagnya tak berbanding lurus ama pelayanan. Memang kita baru jago jadi orang “tukang maksa” dan orang yg “terpaksa”. Kita belum menjadi bangsa yg tidak hanya memiliki 2 pilihan itu. Karena diluar sana, ada kekuatan lain yg justru ‘memaksa’ kita, hanya memiliki 2 pilihan itu”. Saya memang sengaja menggarisbahawi beberapa kalimat di atas, karena bagi saya hal
tersebut begitu menggoda pemikiran saya. Katakata pemaksaan bagi saya kiranya hal tersebut adalah sebuah potret dari pragmatisme kelompok tertentu yang berkuasa dalam “pengoperasian” sistem yang ada. Dalam praktiknya, pemaksaan yang berujung pragmatisme itu juga sesungguhnya potret dari sebuah neo imperialisme seperti apa yang dahulu pernah diungkapkan oleh Presiden Soekarno. Dalam pada itu, saya sendiri tidak akan meributkan sistem buatan manusia yang tentunya jauh dari kata sempurna. Bagi saya, apapun sistemnya, maka manusia itu sendirilah yang menentukan baik atau buruk dari pengoperasian sistem tersebut. Fakta tentang buruknya pengelolaan anggaran negara, pelayanan publik, penegakan hukum dan pelaksanaan pesta demokrasi adalah bukti dimana kita masih begitu pragmatis dalam menjalani kehidupan bernegara. Kita tidak lagi memikirkan baiknya negara dan sesama, tetapi kita lebih memilih untuk memberikan pekerjaan kepada teman, saudara, keluarga atau kelompok
untuk mengurusi negara ini dikarenakan hanya karena mereka tidak memiliki pekerjaan ataupun hanya untuk memuaskan hasrat ingin berkuasa. Isu-isu tentang pengaturan pemenang pengadaan barang dan jasa milik pemerintah, atau tentang pengaturan seleksi CPNS dan Komisioner menjadi begitu hangat. Tapi seperti kita ketahui bersama, apakah pengaturan tersebut memang ada? Ataukah hanya menjadi sebuah hal yang sulit untuk dibuktikan, mengingat isu-isu yang beredar tentang pengaturan tersebut hanya pada kalangan tertentu (warung kopi) sehingga hal tersebut menjadi sulit untuk dipertanggungjawabkan. Dalam pada itu, tentunya kita sudah tidak asing dengan cerita tersebut, karena mungkin saja kita ikut terlibat dalam hal tersebut dan diam tentunya adalah jalan terbaik daripada membongkar buruknya pengoperasian negara ini. Dengan berperilaku seperti itu setidaknya kita sama-sama membunuh talenta-talenta terbaik negara ini dan mendorong orang-orang yang tidak berkompeten untuk mengurusi negara ini. Selain itu tak lupa kita juga bersama-sama tentunya mendapatkan jackpot dengan bertambahnya hutang-hutang negara ini yang konon telah mencapai angka Rp. 2.000 Triliun. Dalam konteks ini, akan menjadi pertanyaan bahwa apakah kita memang sedang belajar demokrasi?? Ataukah kita lebih senang menggunakan frase “sedang belajar demokrasi” sebagai lipstik yang mengaburkan fakta bahwa kita ini sedang berpraktik pragmatisme?? Saya pikir hal tersebut tak usah dijawab, cukup direnungkan saja.
Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Direktur: Emiliana Sekretaris Direksi: Erika Sudiardjo Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Pimred: Hawad Sriyanto Wapimred: Yusriadi Sekretaris Redaksi : Aulia Marti Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering, Hairul Mikrad. Redaktur Pelaksana: Ukan Dinata. Wartawan Senior: Andry, Budi Rahman, Agus Wahyuni Wartawan: Andika Lay, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Jubeironi, Slamet Ardiansyah. Staf Redaksi: Fahmi Ichwan, Syam Abubakar, M Taufik, Fery Adeputra, Yulan Mirza.Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Biro Bengkayang: www.borneotribunecom Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). Singkawang: Rudi Hariyanto Alamat: Jl. Manggis Rt 026/Rw 009 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah. TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Aditya ( 085349867788 ). Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Fahri (085750296539 ) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2.Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Kapuas Hulu: Teofilusianto Timotius Jl. Pasar Inpres blok A No. 13 Kota Putussibau. Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Biro Kayong Utara : Abdul Khoir. Umum Fitriyana, Ardiansyah. Percetakan/IT: (Manajer) Iwan Siswanto, (Wakil Manajer) Supriyanto, Rustam. Marketing: (Manajer) Hesty Yosana, Kusnan, Aldi C.Sirkulasi : M. Danny, Mulawarman Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Keuangan: Jumi Erlinasari,Linda, Husada Muin. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Asisten Dirut: Khairoedin Pasaribu. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com
Borneo Tribune
cmyk
Selasa, 26 November 2013
Serba Serbi
Borneo T Tribune
3
Seminar Penyusunan Corporate Plan PDAM Kabupaten Sambas Borneo Tribune, Sambas Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang Dan Perumahan Kabupaten Sambas menggelar seminar lanjutan, Jum’at ( 22/11 ) di Ruang Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas. Seminar pembahasan penyusunan corporate plan PDAM Kabupaten Sambas ini merupakan paparan yang telah dilaksanakan pada hari selasa ( 19/11 ) di Aula Kantor Bupati Sambas. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekda Kabupaten Sambas, Kepala Dinas Cipta Karya, Kabid Perumahan, Pemukiman dan Air Bersih, Direktur PDAM Tirta Muare Ulakan Sambas, serta pihak Konsultan Teknik Dan Manajemen CV. Global Khatulistiwa Konsultan. Menurut Sekretariat Daerah Kabupaten Sambas, Drs.H. Jamiat Akadol, M. Si, MH mengatakan pada prinsipnya saya sangat mendukung, kedepan kita akan dapat gambaran apa yang harus kita lakukan, kemudian masalah dana dari mana dapat dihasilkan kemudian langkah-langkah apa yang
dapat diambil. “ Dengan adanya corporate plan diharapkan segala yang menyangkut untuk kebaikan masyarakat pada umumnya dapat berjalan dengan lancar dan dapat memberikan manfaat bagi PDAM maupun masyarakat, “ katanya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Tata Ruang dan Perumahan Ir. Ibrahim Kasim, MM menyampaikan bahwa corporate plan merupakan sebuah dokumen rencana badan usaha atau badan hukum pada level organisasi. Hal ini diperlukan agar pedoman perubahan jangka menengah yang diperlukan bagi kesuksesan. “ Pada dasarnya yang kita harapkan dengan adanya corporate plan akan memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih dengan mutu pelayanan prima. Adapun jangka waktu yang diperlukan dalam corporate plan ini pada umumnya antara 4 sampai dengan 6 tahun, “ ungkapnya. Konsultan teknis. Ruli menjelaskan bahwa target yang harus dilaksanakan jangka waktu 4 tahun sam-
pai dengan 6 tahun dalam program yang kita capai. Adapun identifikasi masalah yang patut diperhitungkan adalah permasalan dari
aspek keuangan seperti efektivitas penagihan/pengumpulan piutang yang masih rendah yaitu rata-rata antara 75%-80%, penyebabnya
Kadis Porabudpar Kab.Sambas H.Sukari, S.Sos membuka Kegiatan Pelatihan Wasit / Juri Pencak Silat Kabupaten Sambas Tahun 2013. Senin ( 25/11 ) di Aula DIKLAT Pemda Kabupaten Sambas.
supaya sungguh-sungguh memahami setiap materi yang disampaikan para instruktur agar kedepannya
Kemudian untuk menentukan pola kerja dan sistem penilaian dalam rangka peningkatan mutu atlit yang akan dipersiapkan ke tingkat
guruan pencak silat yang ada di Kabupaten Sambas. “ Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para calon wasit dan juri pencak silat ini lebih mengetahui peraturan-peraturan pertandingan pencak silat pada setiap ajang pertandingan pencak silat, “ ungkapnya. Menurutnya bahwa meskipun pencak silat berasal dari Indonesia dan sangat dikenal dan dekat dengan hati masyarakat namun saat ini pencapaian prestasi di tingkat internasional dinilai banyak kalangan mulai menurun, bahkan untuk skala nasional dan daerah juga belum atau kurang mengalami kemajuan yang berarti.
“ Hal ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya mulai dari lemahnya pembinaan atlit, kurangnya minat generasi muda untuk menggeluti pencak silat, sampai masalah-masalah krusial lainnya yang menyangkut sumber daya manusia seperti minimnya pelatih, wasit dan juri akibat tidak aktif lagi dan sebagainya, “ jelasnya. “ Maka melalui kegiatan ini, tentunya diharapkan akan menghasilkan wasit dan juri cabang olahraga pencak silat yang nantinya akan menjadi wasit di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun tingkat Nasional, “ harapnya.(Rul)
Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang Dan Perumahan Kabupaten Sambas menggelar Seminar Penyusunan Corporate Plan PDAM Kabupaten Sambas. Selasa ( 19/11 ) di Aula Lantai atas Kantor Bupati Sambas. banyaknya tunggakan maupun penegakan hukum lemah. “ Secara teknis permasalahan yang dihadapi yaitu air baku berkurang ter-
Disporabudpar Kabupaten Sambas Gelar Pelatihan Wasit Dan Juri Pencak Silat Borneo Tribune, Sambas Sejalan dengan upaya Pemerintah dalam menumbuhkembangkan kemajuan olahraga khususnya cabang olahraga pencak silat, baik di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Sambas menggelar pelatihan wasit dan juri pencak silat Kabupaten Sambas yang dibuka pada hari Senin ( 25/11 ) di Aula DIKLAT Pemda Kabupaten Sambas. Kepala Dinas Porabudpar Kabupaten Sambas, H. Sukari, S.Sos mengatakan dengan adanya pelatihan wasit dan juri pencak silat ini adalah untuk menyatukan sikap dan pandangan bersama perguruan pencak silat dalam melaksanakan pertandingan pencak silat. “
utama pada saat musim kemarau dan kualitas air baku menurun, adapun penyebabnya adalah sampah domestic, selain itu kualitas
air baku menurun akibat PETI dan pembukaan lahan perkebunan dan masih banyak lagi penyebab lainnya, “ jelasnya. Ditambahkannya bahwa secara aspek manajemen permasalahan yang bisa terjadi yakni cakupan pelayanan masih rendah 6,95% dari seluruh wilayah administrasi atau 12,28% dari wilayah pelayanan sedangkan penyebabnya kapasitas IPA ada yang belum dimanfaatkan, kemudian banyaknya IPA yang rusak serta jaringan pipa terbatas. Menurutnya dari ketiga aspek yang telah dijabarkan , aspek yang paling penting jika PDAM melakukan perbaikan yakni kualitas air 55,3%, kuantitas air 1,7% serta kontinuitas air sebesar 40,7%. Pada dasarnya yang ingin kita capai dalam program utama yakni optimalisasi air baku, optimalisasi produksi, optimalisasi distribusi, kemudian penurunan tingkat kebocoran, pengembangan jaringan serta penambahan sambungan pelanggan, “ tambahnya.(Rul)
Provinsi dan Nasional, “ katanya. Ditekankannya kepada seluruh calon wasit dan juri yang mengikuti pelatihan ini
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu dapat mentaati ketentuan dan tata tertib yang telah ditentukan oleh panitia pelaksana. Kepala Bidang Olahraga Disporabudpar Kabupaten Sambas, Muzanni, S.Sos mengatakan pelaksanaan kegiatan pelatihan wasit dan juri pencak silat ini dilaksanakan selama tiga hari yakni dari hari senin sampai rabu, dengan jumlah calon peserta sebanyak 20 orang dari 10 per-
Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune
Selasa, 26 November 2013
4
KSBSI Kalbar Fokus Penghapusan Outsourcing Komisi IX Keluarkan Rekomendasi
“
“
suherman
Outsourcing di Kalbar ini kita sangat mendukung kebijakan langkah yang diambil Disnaker Kalbar. Yaitu dengan tidak menanda tanganinya surat permohonan ijin dari perusahaan-perusahaan tender outsourcing. Itu suatu langkah yang bagus dan kita sangat mendukung dan memberi apresiasi kepada jajaran Disnaker Kalbar
Borneo Tribune, Pontianak Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kalbar hingga kini tetap komitmen menentukan sikapnya dalam penghapusan outsourcing. “Kita selama ini itu fokus terhadap penghapusan outsourcing ini. Karena selama kita menganggap outsourcing ini gaya perbudakan modern. Dimana seorang pekerja ketika di outsourcing atau dikontrak tidak punya kepastian masa depan,”papar Korwil KSBSI Kalbar Suherman,SE kepada wartawan ketika ditemui, Minggu (24/11) siang kemarin. Saat ini kata dia lagi, fokus perhatian KSBSI Kalbar menyangkut pekerja
kontrak atau outsourcing ini ke perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Karena hingga saat ini kami menilai yang paling banyak melakukan outsourcing adalah justru oleh perusahaan BUMN yang nota bene badan usaha plat merah. Oleh karena itu kami tetap fokus dan mendesak komisi IX DPR RI untuk membahas masalah ini. Dan Alhamdulillah Komisi IX telah mengeluarkan rekomendasi kepada Menteri BUMN RI,”ujarnya. Setelah rekomendasi tersebut keluar, KSBSI termasuk dari Kalbar melakukan aksi di Jakarta. Guna mendesak Menteri BUMN RI mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada seluruh Direksi di lingkungan BUMN. “Surat edaran terbaru ter-
sebut kepada seluruh Direksi dilingkungan BUMN untuk melaksanakan hasil Panitia Kerja (Panja) Outsourcing BUMN komisi IX ini dan mempelajarinya dengan seksama, dengan memperhatikan peraturan ketenaga kerjaan,”ujarnya. Berkaitan dengan hal tersebut dan melihat situasi yang ada di Kalbar, Suherman kembali memaparkan, pihaknya sangat mendukung sekali langkah yang diambil oleh Plt Kadis Tenaga Kerja Kalbar. “Outsourcing di Kalbar ini kita sangat mendukung kebijakan langkah yang diambil Disnaker Kalbar. Yaitu dengan tidak menanda tanganinya surat permohonan ijin dari perusahaan-perusahaan tender outsourcing. Itu suatu langkah yang bagus dan kita sangat mendukung dan memberi apresiasi kepada jajaran Disnaker Kalbar,”ujar Suherman. Ia juga menegaskan, de-
ngan adanya surat edaran ini maka KSBSI Kalbar akan terus melakukan pengawasan terhadap realisasinya Panja outsourcing. “Karena amanat rekomendasi Panja Komisi IX DPR RI dan surat edaran Menteri BUMN ini menyatakan serikat buruh dan serikat pekerja untuk dilibatkan dalam satuan tugas (Satgas) pengawasan pelaksanaan penghapusan outsourcing dilingkungan BUMN,”ujarnya. Ia berharap, mudahmudahan para buruh yang ada seperti PLN, bankbank mandiri yang merupakan BUMN, diharapkan dapat sesegera mungkin melaksakannya. Karena di sini banyak para pekerja atau buruh yang telah masa kerjannya 5 hingga belasan tahun, namun masih tetap sebagai pekerja kontrakan. ”Nah sementara pekerja outsoursing ini adalah di peruntukan bagi pekerjaan
sifatnya penunjang. Bukan sifatnya pekerjaan tetap. Dan kami juga apresiasi terhadap langkah pemerintah dengan dikeluarkannya Permenaker nomor 9. Hanya 5 jenis pekerjaan yang boleh di outsourcing kan. Seperti Satpam, Catering, Cleaning Service, Jasa transpotasi, Jasa Pertambangan,” ujarnya. Suherman menghimbau kepada seluruh pekerja maupun buruh untuk jangan takut berorganisasi karena berorganissasi ini telah dilindungi oleh Undang-undang. “Kita di organisasi ini selain berkumpul kita juga bersama-sama memperjuangkan taraf hidup kita. Banyak yang dapat kita perjuangkan, selain gaji, jaminan kesehatan, Kelayakan hidup serta perjuangan kita bersama bahwa pekerja swasta juga akan mendapat tunjangan pensiunan,” pungkasnya.(Slt)
Dispenda Buka Gerai Samsat di Balai Berkuak Borneo Tribune, Balai Berkuak Harapan dan dambaan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dengan mudah, dekat dan cepat membayar Pajak Kendaraan Bermotor dan pengesahan STNK di Kecamatan Simpang Hulu Balai Berkuak dan sekitarnya di Kabupaten Ketapang terjawab sudah. Masyarakat selama ini mengeluhkan jauhnya jarak tempuh untuk membayar pajak kendaraan bermotor yaitu harus ke Kabupaten Ketapang dengan memakan waktu sekitar 8 jam, belum lagi jalannya rusak berat biayanya sangat besar dibandingkan pajak yang dibayar. “Bisa dibayangkan bayar pajak kendaraan bermotor Rp 150 Ribu pertahun. Ongkos, sekitar Rp 500 ribu, bahkan lebih, kan cukup besar,” jelas Camat Simpang Hulu Balai Berkuak, Drs. Yulianus. Menurutnya kendaraan bermotor di daerahnya ada sekitar 5 ribu buah, belum lagi kecamatan yang berdekatan. Kalau terjadi tunggakan mereka tidak membayar pajak, bukan berarti tidak ada kesadaran tanggung jawab. Namun, kondisi demikianlah yang menjadi kendala bagi mereka. “Adanya Gerai Samsat yang dapat melayani mayarakat Kecamatan yang berdekatan memberikan jawaban jangan ada lagi alasan untuk tidak membayar pajak kendaraan bermotor tepat waktu,” Ungkap
Taruli Manurung Kadispenda Kalbar R Taruli Manurung, saat meresmikan dibukanya Gerai Samsat di Kantor Cabang Pembantu Bank Kalbar di Balai Berkuak Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Jumat ( 22/11) lalu. Dikatakan dalam rangka mewujudkan pelaksanaan Good Governance serta menyikapi tingginya tuntutan masyarakat terhadap layanan yang efesien, mudah, nyaman, cepat dan berbiaya rendah, Dispenda Kalbar bersama tim Pembina Samsat Provinsi Kalbar termasuk didalamnya Kepolisian Daerah Kalbar dan PT Jasa Raharja telah menyusun program pengembangan model layanan pembayaran pajak. Model pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor yang sudah dikembangkan antara lain, Samsat Keliling, Pendekatan pelayanan dengan membentuk UPT atau Samsat pembantu seperti di Balai Karangan (Sanggau), Pemangkat (Sambas), Sungai Duri (Bengkayang), Sungai Pinyuh (Kab. Pontianak) dan Nanga
Tepuci (Kapuas Hulu). Penagihan langsung “door to door” serta razia dilapangan bersama dengan instansi terkait. Selanjutnya Samsat Corner pelayanan di pusat pembelanjaan Mega Mall dan Samsat Delivery yaitu atas permintaan wajib pajak system jemput dan antar. Kemudian Gerai Samsat yang berada di beberapa Kecamatan merupakan tindak lanjut keputusan bersama dengan Direktur Bank Kalbar sejak bulan April 2013 lalu. Menurut Taruli, Gerai Samsat yang tersebar di beberapa Kantor Cabang Pembantu Bank Kalbar di Kecamatan ini ditargetkan sebanyak 37 Gerai dan baru terealisir sebanyak 32 buah, sisanya dalam akhir tahun ini akan dituntaskan pembukaannya. Upaya peningkatan pelayanan dengan berbagai kemudahan, kedekatan kepada masyarakat diharapkan dapat memberikan dampak tingkat kesadaran membayar pajak tepat waktu yang bermuara pada peningkatan pendapatan daerah untuk pembiayaan pembangunan Provinsi Kalbar. Pelayanan Kantor Samsat di Ketapang selain yang ada di Ibu Kota Kabupaten telah dibuka pula Gerai Samsat di Kantor Cabang Pembantu Bank Kalbar Kecamatan Kendawangan dan Sandai terakhir yang baru diresmikan di Kecamatan Simpang Hulu Balai Berkuak. (*r)
Hubungi dealer TVS terdekat atau SMS : TVS Pontianak
: 0853 9320 2778
TVS Rasau
: 0853 9355 5508
TVS Singkawang
: 0857 5069 6740
TVS Ketapang
: 0852 4945 5790
TVS Sintang
: 0812 5746 6666
TVS BM Sintang
: 0852 5260 1948
TVS Pinoh
: 0813 4557 8321
TVS Putussibau
: 0821 5125 9567
TVS Anugrah Sekadau
: 0813 4540 2238
TVS Merdeka Motor PTK
: 0821 5030 6989
TVS Tepuai
: 0813 4528 6562
CMYK
CMYK
Dambaan Masyarakat Terwujud
Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune
Selasa, 26 November 2013
5
Dua Anggota DPRD PAW Dilantik Borneo Tribune, Mempawah Dua orang anggota DPRD Kabupaten Pontianak, dari Pengganti Antar Waktu (PAW) dilantik oleh Ketua DPRD, Rahmad Satria, Senin (25/11), kemarin melalui rapat paripurna istimewa yang berlangsung di gedung DPRD Kabupaten Pontianak. Acara ini dihadiri Bupati Pontianak, Ria Norsan, Kedua anggota dewan tersebut berasal dari Partai Pemuda Indonesia (PPI), Ema Puspitasari menggantikan Doddy Azman, sedangkan Siti Nurbani, menggantikan Teddy Kurniawan. Doddy Azman dan Teddy Kurniawan saat ini, telah pindah dan menjadi Caleg
dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kedua anggota dewan yang dilantik tersebut akan bekerja selama sekitar sepuluh bulan sampai anggota dewan periode 2014 – 2018 dilantik pada tahun depan. Ketua DPRD, Rahmad Satria, berpesan agar anggota dewan yang baru dilantik segera menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di DPRD. Seluruh anggota dewan saat ini bersiap membahas RAPBD 2014 sehingga diharapkan mereka bisa langsung memberikan kontribusi yang positif bagi daerah. “Kepada sebagai anggota dewan yang baru, kami atas nama pimpinan dan seluruh
anggota dewan mengucapkan selamat datang di gedung wakil rakyat yang terhormat ini. Selamat mengabdi sebagai wakil rakyat dan menyesuaikan diri baik di fraksi maupun di komisi,” kata Rahmad. Selain itu, Ketua DPRD juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Doddy Azman dan Teddy Kurniawan selama bertugas di DPRD Kabupaten Pontianak. “Kami mengucapkan terima kasih kepada saudara Doddy Azman dan Teddy Kurniawan, yang telah membantu kinerja DPRD Kabupaten Pontianak selama masa tugasnya,” kata Rahmad. (JoE).
Dilantik Ketua DPRD, Rahmad Satria, melantik dan mengambil sumpah kedua anggota DPRD PAW. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune
Tantangan Guru Kedepan Semakin Berat Borneo Tribune, Mempawah Ratusan guru se Kabupaten Pontianak, Senin (25/11), kemarin memenuhi Halaman Kantor Bupati Pontianak, dalam rangka mengikuti upacara HUT PGRI. Pada upacara tersebut, Bupati Pontianak, Ria Norsan, langsung sebagai inspektur upacara. Pada kesempatan tersebut, Bupati Pontianak, Ria Norsan membacakan sambutan tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, menyatakan bahwa tantangan dan persoalan yang dihadapi semakin berat, rumit, dan kompleks, terutama dalam rangka mempersiapkan generasi 2045, 100 tahun Indonesia merdeka, dan kejaya-
Guru Bupati Pontianak, Ria Norsan, menyerahkan trophy kepada para guru yang berhasil menjadi juara para pertandingan olahraga antar guru. Foto : Johan Wahyudi/ Borneo Tribune
Sugiono : Hindari Narkoba Sejak Dini Borneo Tribune, Kubu Raya Kapolsek Sungai Raya, AKP Sugiono menyatakan,bahwa sebagai generasi muda, yang juga sebagai penerus bangsa hendaknya para remaja, khususnya usia sekolah harus mengerti dan mengetahui tentang bahaya narkoba bagi masa depan bahkan di kehidupannya sehari-hari. Untuk itu, dia pun mengatakan, akan memberikan pemahaman terhadap narkoba baik di segi hukum agama, hukum negara, maupun di sisi kesehatan harus terus disosialisasikan. “Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa, untuk itu diharapkan agar para generasi bersih dari bahaya narkoba, karena narkoba tersebut dapat merusak jiwa raga, serta mental yang lemah, Untuk itu pemahaman bahaya narkoab
haruslah diketahui sejak usia dini,” terangnya, Senin (25/11). Untuk itu Sugiono mengungkapkan bahwa sebagai pihak kepolisian, dirinya sangat tidak ingin mendengar ada remaja, apalagi usia sekolah yang terjerat kasus narkoba, baik sebagai pengguna apalagi pengedar barang terlarang.Tentunya apabila itu terjadi, akan menjadi kesedihan dan kekecewaan dirinya melihat kondisi generasi penerus pembangunan yang demikian. ”Salah satu perusak masa depan adalah penyalahgunaan narkoba. Jangan sampai kita merusak masa depan kita sendiri dengan terjebak pada penyalahgunaan barang haram tersebut. Persiapkanlah masa depan dengan penuh harapan, jangan sampai masa depan itu hancur dan menjadi genera-
si yang tidak berguna. Hanya karena ingin mencoba dan merasakan narkoba,” ungkapnya. Menurutnya, narkoba merupakan sebuah ancaman yang harus dilawan, sebab sangat besar dampak negatifnya terhadap kelangsungan masa depan bangsa di samping juga diri sendiri. Khusus bagi pelajar, pihak sekolah di kabupaten kubu raya itu diharapkan agar terus memantau seluruh kegiatan siswa di masing-masing sekolah supaya tidak terjebak dengan pengaruh narkoba. Bimbingan dan pemahaman juga perlu dilakukan agar mereka tidak terjebak dengan barang haram tersebut, sebab selain melanggar hukum juga menyuramkan masa depan generasi muda itu sendiri. Ketentuan Undang-Un-
dang (UU) menyebutkan, bagi orangtua atau keluarga pecandu narkotika di bawah usia wajib melaporkan kepada petugas yang ditunjuk pemerintah. Tujuannya agar segera mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat. Sedangkan orang tua yang sengaja tidak melaporkannya maka akan diancam pidana kurungan paling lama enam bulan atau denda paling banyak Rp1 juta. Sedangkan pecandu narkotika bila masih di bawah usia dituntut secara pidana. Ia menyebutkan, bahaya narkoba tidak hanya menyebabkan gangguan kesehatan, tetapi juga merusak syaraf otak dan merembet ke penyimpangan kejiwaan, perilaku penggunanya dan ganguan spiritual dengan berakhir kematian. Sedangkan ancaman hukuman bagi
pengguna dan pengedar narkoba ini juga sangat berat. “Ancaman hukuman bagi pecandu narkotika bervariasi, tergantung dari berat ringannya kasus yang dilakukan. Narkotika berkadar ringan dan dipakai diri sendiri, ancaman pidananya paling lama satu tahun penjara,”tuturnya. Namun, narkotika yang berkadar keras dan diedarkan pada orang lain, ancaman hukumannya paling lama 15 tahun penjara atau denda paling banyak Rp750 juta. “Peraturan dan UU yang biasa digunakan untuk melakukan penyidikan tindak pidana narkoba, diantaranya UU Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika, undang-undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika, UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan perda kabupaten setempat,”jelasnya. (Adex)
an Indonesia. “Struktur penduduk pada tahun 2010, terdapat 46 juta anak usia 0 sampai 9 tahun dan 44 juta anak usia 10 sampai 19 tahun. Jadi, sekarang ini kalau ingin mempersiapkan generasi 2045, tidak ada pilihan lain kecuali harus memperkuat layanan, baik akses maupun kualitas pendidikan kita,” katanya. Selain itu, Norsan tidak lupa mengingatkan para guru untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuan. Terutama dalam mendidik para siswan se-
hingga menjadi generasi penerus yang berkualitas dan berakhlak mulia. “Kualitas pendidikan harus terus ditingkatkan, sehingga tujuan pendidikan mencerdaskan anak bangsa bisa tercapai,” katanya. Usai upacara Bupati Pontianak, Ria Norsan, juga menyerahkan baju dinas batik awan berarak untuk guru honorer se Kabupaten Pontianak, serta tropy kepada para guru yang berhasil menjuarai berbagai kegiatan yang dilaksanakan PGRI Kabupaten Pontianak.(JoE).
Efektifkan Proses Abatesasi Borneo Tribune, Mempawah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pontianak, Armini mengatakan tindakan untuk pemberantasan perkembangan nyamuk aedes Aigeypty yang menyebabkan Demam Berdarah adalah proses abatesasi. Program itu sudah dilakukan setiap saat oleh Dinas Kesehatan. Setiap desa mempunyai petugas untuk menyebarkan obat abate. “Fogging itu hanya sebuah tindakan cepat saja. Sebenarnya yang menjadi tindakan efektif untuk pencegahan adalah dengan memberikan abate di tempat yang diduga menjadi berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti. Karena seluruh jentik-jentik yang bakal jadi nyamuk, bahkan telurnya itu bisa musnah. Dan ini aman bagi masyarakat,” tuturnya. Namun demikian, lanjut dia, kejadian penderita Demam Berdarah tahun ini tidak masuk pada hitungan tahun jumlah penderita Kejadian Luar Biasa (KLB). Baik itu siklus selama 5 tahunan maupun 3 tahunan. “Namun begitu kita tetap memperhatikan setiap perkembangan penyebaran DBD ini. Tindakan fogging ini dilakukan jika sudah ada penderita, sehingga fogging dilakukan pada area sumber penderita awal,” ujarnya. Armini menjelaskan setiap desa itu ada duga petugas tenaga honor yang disiapkan. Petugas itu bertugas menyebarkan obat abate itu ke masyarakat secara gratis. Hal itu merupakan sebuah program yang sudah dijalankan sejak lama. Tinggal masyarakat sendiri yang merespon dengan kegiatan tersebut. “Program ini sudah lama sekali kita laksanakan. Tidak hanya itu, sosialisasi pun kita lakukan agar masyarakat pedulu akan lingkungannya. Sebab, lingkungan juga sangat berpengaruh terjadi perkembangan nyamuk penyebab DBD ini,” tegasnya. (JoE).
Bengkayang Borneo Tribune
Selasa, 26 November 2013
6
Walikota Minta Sekolah Terima Siswa Berdasarkan Jarak PGRI Singkawang Juara Umum Lomba Porseni se-Kalbar Borneo Tribune, Singkawang Di usianya yang ke-68 tahun, PGRI Kota Singkawang berhasil menoreh prestasi yang sangat membanggakan dan mengharumkan nama Kota Singkawang, lantaran bisa meraih sebagai “Juara Umum” pada lomba Pekan Olahraga dan Kesenian (Porseni) tingkat Kalbar yang dihelat pada 24-29 Oktober di Kota Pontianak kemarin. Ketua PGRI Kota Singkawang, Bambang Sri Seramto menyebutkan, bahwa PGRI berhasil meraih 3 medali emas dan 1 perak. Bambang merincikan, 3 emas yang dimaksud antaralain, tenis meja, melukis dan tari spektakuler. Kemudian 1 perak, sambungnya, pada lomba bulu tangkis. “Namun dari 14 Kab/Kota yang mengikuti tari itu, Singkawang dinilai sangat luar biasa. Dan bahkan saking hebatnya, Singkawang diminta Dinas Pariwisata Provinsi Kalbar untuk tampil pada FBBK mendatang. Pada intinya kita siap, hanya yang menjadi pemikiran kita masalah akomodasi dan transportasinya, karena banyak memakan biaya,” ujarnya. Menurutnya, keberhasilan daripada tim PGRI Singkawang yang bisa meraih sebagai juara umum, sudah sepatutnya kita diberikan apresiasi. Karena, keberhasilan itu merupakan kali pertama yang diraih Singkawang, dari ke empat kalinya di gelar Porseni itu. “Saya berterima kasih kepada kawan-kawan yang tergabung dalam tim PGRI Singkawang, karena keberhasilan ini sangat membanggakan dan mengharumkan nama Kota Singkawang,”
Bambang Sri Seramto ungkapnya senang. ””Ke depan, harapnya, teman-teman di PGRI bisa mempertahankan gelar juara itu, sehingga bisa meraih prestasi yang serupa yang di rencanakan akan digelar di Kabupaten Sintang. (RH) ”””*571 Pejabat Pemkot Singkawang Ikuti Tes Kompetensi””Borneo Tribune, Singkawang Suasana hening dan tegang meliputi sebanyak 571 Pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Pemerintah Kota Singkawang, dalam mengerjakan soal “Tes Kompetensi” yang digelar di beberapa tempat secara serempak, Senin (24/11). Pelaksanaan kegiatan dalam rangka melihat kemampuan para aparatur pemerintahan tersebut, dilangsungkan di beberapa tempat berbeda, antaralain, di ruang kerja Walikota Singkawang untuk pejabat eselon II, Balairung Kantor Walikota untuk pejabat eselon III, dan Gedung PKK, Aula Kantor BKD dan Diklat, dan di Aula SMK Negeri 2 Singkawang untuk pejabat eselon IV. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Diklat
Kota Singkawang, H. Juandi mengatakan, pelaksanaan tes itu dibagi menjadi tiga bagian, di ruang Walikota diperuntukkan bagi pejabat eselon II, seperti para Staf Ahli, Asisten Sekda, serta Kepala SKPD. Sementara untuk para pejabat Pemerintah Kota Singkawang eselon III, disebutkan Juandi, pelaksanaan tes di ruang Balairung Kantor Walikota Singkawang, dan untuk pejabat eselon IV dilangsungkan di dua tempat, yakni di Gedung PKK, Aula Kantor BKD dan Diklat dan Aula SMK Negeri 2 Singkawang. “Tes kompetensi ini dilaksanakan mulai dari pukul 08.00 Wib hingga selesai, pelaksanaannya paling tidak memakan waktu kurang lebih lima jam, dengan mengerjakan beberapa soal yang menyangkut kepribadian dan psikologis,” kata Juandi disela-sela tes kompetensi berlangsung. Pelaksanaan tes kompetensi ini, katanya, langsung dilaksanakan dan diawasi lembaga Profesional yang diantaranya adalah berlatar belakang psikolog. “Kalau BKD dan Diklat Singkawang sifatnya hanya membantu saja, sementara pelaksanaan, pengawas, serta soal-soal itu sudah ada lembaga profesional yang menanganinya,” kata Juandi. Dilaksanakannya tes kompetensi ini, jelas Juandi, dalam rangka menindaklanjuti penataan pejabat Pemerintah Kota Singkawang sesuai arahan Walikota serta menindaklanjuti surat perintah Kementerian PAN dan RB dalam rangka reformasi birokrasi. (RH)
Borneo Tribune, Singkawang Walikota Singkawang, Awang Ishak, mengungkapkan rasa bangga jika ada guru menerima siswa yang nilainya rendah tetapi keluar dengan nilainya tinggi dan berkualitas. “Saya sangat menghargai kalau guru yang memasukkan siswa yang setengah-setengah tapi keluarnya jadi berkualitas. Saya tidak bangga apabila guruguru menerima nilai yang bagus dan keluarnya bagus, karena siapapun bisa,” kata Awang. Hal demikian, disampaikan Awang, saat memberikan sambutan pada Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-68, yang diikuti oleh seluruh Guru seKota Singkawang, di Halaman Kantor Walikota Singkawang, Senin (25/11). Awang mengatakan, bahwa sudah ada Perda Pendidikan, bahwa sekolah yang dibangun di pinggiran, artinya, tidak harus menggunakan nilai sebagai syarat siswa untuk bersekolah, tetapi melihat jarak antara rumah dengan sekolah, itu yang ha-
rus diprioritaskan. “Jadi saya minta tidak menggunakan nilai untuk menerima siswa tetapi gunakan jarak, kalau kita masih menggunakan nilai kita tidak perlu menempatkan sekolah di pinggiran, karena kondisi waktu. Misi kita meningkatkan pelayanan, jangan sampai orang Sedau sekolahnya di Setapuk, kasihan anakanak,” kata Awang. Ia meminta kepada Dinas Pendidikan dapat memberikan penghargaan kepada sekolah yang berani menerima siswa yang setengah- setengah, tetapi keluarnya dengan nilai tinggi. “Dimohon jangan menerima melalui nilai tetapi melalui jarak terpendek,”ungkap Awang. Ia juga meminta kepada para guru yang khususnya PNS, diharapkan masuk Koperasi Sinka, karena akan ada program penyediaan lahan 100 hektar untuk perumahan PNS melalui Koperasi Sinka, yang tidak masuk Koperasi Sinka tidak akan dapat perumahan. “Saya minta untuk PNS masuk Koperasi Sinka, karena akan ada program
Upacara HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke68 / Foto Rudi Borneo Tribune
penyediaan lahan 100 hektar untuk perumahan PNS, yang tidak masuk sebagai anggota Koperasi Sinka tidak akan mendapatkan rumah,” kata Awang. Untuk kawasan yang akan dibangun perumahan PNS, tambah Awang, bukanlah di daerah hutan, karena menurutnya Kota Singkawang tidak ada hutan, dan akan mengusahakan mencari lahan yang sesuai dan murah. “Untuk daerahnya akan dicari, Singkawang itu tidak
Awang Ishak memberikan selamat kepada sejumlah guru, usai upacara HUT PGRI ke-68 / Foto Rudi Borneo Tribune
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH Jl. Ahmad Yani Komplek Kantor Gubernur Lt. III Telp. (0561) 764616 Fax. (0561) 764616 P O N T I A N A K
ada hutan, jadi dimanapun kita berada sebenarnya itulah kota kita, saya ingin mendapatkan tanah yang semurah-murahnya bila perlu gratis, sehingga rumah yang akan dibuat itu akan lebih murah,” tambah Awang. Ia juga berpesan, melihat tindak kejahatan yang sering terjadi khususnya di luar dari Singkawang, banyak tindakan yang tidak seharusnya dilakukan Guru terhadap muridnya. Ia mengharapkan Guru Singkawang tidak demikian. “Melihat tindak kejahatan yang dilakukan guru terhadap muridnya, untuk guru Singkawang jangan sampai demikian, jadilah seorang guru harus santun kepada anak didik, kita menyadari bahwa semua yang ada di SKPD ini adalah hasil karya guru,” pinta Awang. Sementara Ketua PGRI Kota Singkawang, Bambang Sri Seramto berharap, dengan bertambahnya usia PGRI Kota Singkawang, guru tetap memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas dan tanggung jawabnya selaku pendidik maupun tenaga pengajar dan selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dalam mencerdaskan anak bangsa. “Mulai hari ini dan seterusnya, saya minta guru bisa meningkatkan kinerjanya dalam meningkatkan dunia pendidikan. Karena melalui pendidikan inilah, bangsa ini akan maju,” pungkasnya. (RH)
BSM Cair, Dede Ingin Ganti Sepatu Anak
Kode Pos 78124
PENGUMUMAN NOMOR : 660.1/62/BLHD - A/2013 PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN Berdasarkan Pasal 49 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, dengan ini disampaikan bahwa : 1. Nama Pemrakarsa : Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII 2. Jenis Usaha dan/atau Kegiatan : Pembangunan Dan/Atau Peningkatan Ruas Jalan Paralel Perbatasan Kalimantan Ruas Jalan Putussibau - Nanga Era - Batas Provinsi Kalimantan Timur 3. Panjang Jalan : ± 157 Km 4. Penanggung Jawab : Ir. As. Yanhar, CES (PPK Bidang Perencanaan Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII) 6. Alamat Kantor : Jl. Brigjend Hasan Basri Komplek Bina Marga No. 13 Banjarmasin Kalimantan Selatan 7. Lokasi kegiatan : Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat Telah mendapatkan Izin Lingkungan berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 458/BLHD/2013 Tanggal 25 September 2013. Sehubungan dengan hal tersebut, masyarakat dapat memberikan saran, tanggapan dan pendapat atas penerbitan Izin Lingkungan rencana usaha dan/atau kegiatan dimaksud kepada Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kalimantan Barat atau melalui wakil masyarakat yang terkena dampak dan/atau organisasi masyarakat yang menjadi anggota Komisi Penilai AMDAL Provinsi Kalimantan Barat, paling lambat 5 hari kerja setelah pengumuman ini di publikasikan. Demikian pengumuman ini disampaikan untuk dapat diketahui dan atas saran, masukan serta tanggapan diucapkan terima kasih. Pontianak, 25 November 2013
Salah seorang siswa yang memperoleh BSM///Mujidi
Borneo Tribune, Bengkayang Besiswa siswa miskin yang dikucurkan pemerintah Pusat kepada siswa- siswa miskin menjadi penghibur bagi orang tua untuk anak anaknya. Sebelum BSM diterima, masing- masing orang tua sudah menentukan rencana untuk keperluan sekolah anak -anaknya. Dede contohnya, berencana untuk mengganti sepatu sekolah anak -anak yang telah rusak. Dede punya dua orang anak yang sama -sama du-
duk di bangku SD. ”Anak saya dua orang. Semuanya SD. Mereka pasti dapat karena saya punya kartu KPS,” demikian diutarakan Dede. Bukan hanya Dede, keinginan untuk membelikan kebutuhan sekolah siswa juga diinginkan Yanto. ”Anak saya satu orang. Dengan uang BSM itu, saya akan belikan dia baju baru,” jelas Yanto. Senin kemarin, seluruh kepala sekolah tingkat SD se UPT Bengkayang ber-
kumpul di SD 04 untuk menyaksikan penyaluran dana BSM ke siswa yang berhak menerima. ”Kalau di SD 13, siswa yang menerima sebanyak tiga puluh orang dari enam belas orang tua yang memperoleh KPS,” kata Ridwan Mas, Kepala Sekolah SDN 13 Rangkang. Alip, Kepala Sekolah SD Semangak, mengatakan siswanya yang memperoleh BSM sebanyak 54 siswa dari 114 siswa. (Mu)
Selasa, 26 November 2013
Landak-Sanggau Borneo T Tribune
7
Divonis 1,6 Tahun
Terpidana Kasus PPAN Tak Ajukan Banding
Borneo Tribune, Sanggau Terpidana kasus pungutan liar (pungli) Program Percepatan Agraria Nasional (PPAN), Sri Prihantini alias Nunung yang telah divonis satu tahun enam bulan denda Rp. 50 juta subsider 1 bulan oleh Majelis Hakim Tipikor di Pengadilan Pontianak, Kamis (31/10) belum lama ini menerima pu-
tusan tersebut dan telah menjalani masa hukumannya di Rutan Klas IIA di Pontianak. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Sanggau, Rya Dilla Fitri ketika ditemui di ruangannya, Senin (25/11) siang. Rya menuturkan, terpidana Nunung yang selaku koordinator PPAN, menerima
akan putusan tersebut dan tidak mengajukan banding. Jika dilihat, kasus-kasus yang banding biasanya hukumannya lebih memberatkan. ”Terhadap putusan, terdakwa menerima dan sekarang sedang menjalani hukumannya. Kasus ini pun sudah incrah,” ujarnya. Sebelumnya, kasus dugaan pungutan liar di PPAN untuk
Borneo Tribune, Sanggau Kasus pengadaan genset di Kabupaten Sanggau tahun 2010 yang menelan dana Rp. 4,7 Miliar masih kurang satu point dari sebelas point yang ada yakni pemanggilan terhadap Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) barang/jasa Kabupaten Sanggau. Pasalnya, sudah dua kali dilakukan pemanggilan terhadap yang bertanggung jawab di LPSE, tak kunjung datang. Sehingga belum bisa melanjutkan ke BPKP (Badan Pengawas Keuangan Pembangunan). ”Masih ada satu point lagi yang belum terpenuhi dari sebelasa point dari BPKP. Kita sudah panggil pihak LPSE dua kali, tapi belum datang juga. Kalau ini sudah terpenuhi, langsung ke BPKP,” ujar Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Sanggau, Rya Dilla Fitri ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/11) siang. Rya menuturkan, pihaknya pun akan mengirimkan surat panggilan ketiga pada minggu ini kepada LPSE. Pemanggilan tersebut terkait dengan mekanisme pelelangan yang dilakukan. Pelelangan tersebut dimenangkan oleh PT. Dana Iqra Assuhada dengan penawaran terendah dan dokumen yang lengkap. Jadi saksi tersebut harus dihadirkan, karena di situ akan diketahui berapa jumlah kerugian ne-
gara. ”Jadi, kalau point ini sudah terpenuhi semua, kita serahkan ke BPKP, di sana nanti yang menilai. Sebenarnya kalau untuk penyidikan bisa dilakukan paksa, tapi kita akan panggil untuk ketiga kalinya,” jelasnya. Tersangka kasus genset ini pun telah ditetapkan sebanyak 5 orang. Namun, mereka belum bisa dilakukan penahanan. “Kita belum bisa melakukan penahanan. Di tahap penyidikan bisa dilakukan penahanan, tapi apakah sudah ada kerugian negara? Kalau tidak ada, tidak bisa,” pungkasnya. Kasus mesin genset merupakan kasus tahun 20102011. Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui APBD mengalokasikan pembelian genset dengan kapasitas 1 megawatt senilai Rp. 4,7 Miliar. Mesin tersebut dihibahkan kepada PLN Area Sanggau untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sanggau dan sekitarnya. Kasus ini mencuat setelah satu diantara LSM di Kabupaten Sanggau melaporkan adanya dugaan penggelembungan anggaran dalam pembelian genset, dengan dugaan nilai mark up mencapai Rp. 2,7 miliar. Sementara saat kasus ini bergulir, genset dengan merk Perkins yang sudah dibeli Pemkab sendiri sudah berada di PLTD Semboja Sanggau. (rtn)
an saksi. Saksinya adalah tujuh orang kades. Kasus ini, awalnya terungkap ketika masyarakat yang mau membuat sertifikat harus membayar sejumlah uang kepada SP alias Nunung. Padahal sesuai DIPA sudah dianggarkan, dan tidak dipungut biaya. Kwitansi pembayaran menjadi bukti bahwa kades telah
memberikan sejumlah uang kepada terdakwa. Dalam kasus ini, untuk wilayah Kabupaten Sanggau pada 2008 khusus Sanggau berjumlah 1.400 bidang, pada tahun 2009 berjumlah 1.850 bidang dan tahun 2010 berjumlah 1.650 bidang. Semua anggaran ada dalam DIPA BPN Provinsi Kalbar. Untuk tahun 2008 program
ini dilaksanakan di empat kecamatan yang terdiri 14 desa, sedangkan tahun 2009 untuk lima kecamatan terdiri 15 desa dan tahun 2010 untuk lima kecamatan dengan jumlah desa tidak tertera dalam berkas. ”Terdakwa dikenakan Primer Pasal 12 (e) UU Tipikor, subsider pasal 11 UU nomor 20 tahun 2001 tentang Tipikor,” pungkasnya. (rtn)
Cabdikpora Kapuas Peringati HUT PGRI ke-68
Kasus Genset Kurang Satu Point
Rya: Akan Panggil LPSE ke-3 Kalinya
Kabupaten Sanggau merupakan perkara yang dilimpahkan oleh Polda Kalbar. Dalam dugaan kasus tersebut, Polda Kalbar sebelumnya menetapkan satu tersangka. Tahap dua dilakukan Polda ke Kejaksaan Tinggi pada Kamis (6/5) lalu dan dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor, serta sudah disidangkan Kamis (11/ 7) dengan agenda pemeriksa-
Borneo Tribune, Sanggau Memperingati Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) ke-68, Cabang Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Cabdikpora) Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau menggelar upacara di SD Negeri 2 Sanggau, Senin (25/11) pagi, yang dipimpin langsung oleh Kacabdikpora Kapuas Kabupaten Sanggau, Abang Usman. Upacara pun berlangsung khidmat. Upacara ini dihadiri sekitar seratusan peserta masing-masing dari para kepala sekolah, para guru, pengawas, staf dari 34 SDN di wilayah I Kecamatan Kapuas.
Dalam sambutannya, Abang Usman mengatakan, kepada seluruh unsur tenaga kependidikan khususnya yang berada di bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk selalu meningkatkan mutu pendidikan serta kualitas anak didik. ”Secara bersama, kita memiliki tanggung jawab moral untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Sanggau, khususnya di Kecamatan Kapuas,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Wilayah I Kapuas, Zainuddin, melalui Sekretaris K3S Ibrahim mengatakan, upacara yang dilaksanakan
hari itu merupakan salah satu rangkaian dari berbagai macam kegiatan guna memeriahkan HUT PGRI tahun ini. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan guna memeriahkan HUT PGRI tersebut, diantaranya, acara gerak jalan sehat, pertandingan volly ball antar gugus. Kemudian lomba paduan suara Mars PGRI dan Hymne PGRI dan lain sebagainya. ”Untuk pertandingan volly antar gugus di wilayah I akan diikuti 6 gugus, dengan jumlah regu sebanyak 14 terdiri dari putra dan putri. Untuk lomba paduan suara akan diikuti oleh sebanyak 14 kelompok dari 34 SDN yang ada di
wilayah I. Satu kelompok berjumlah 13 orang,” jelasnya. Ibrahim menuturkan, kegiatan lomba dan pertandingan tersebut akan mulai diselenggarakan pada tanggal 9-12 Desember 2013. Hal itu dimaksudkan agar tidak mengganggu proses belajar dan mengajar siswa. Apalagi sebentar lagi para siswa akan menghadapi ulangan umum. ”Karena khawatir akan mengganggu proses belajarmengajar siswa makanya kita laksanakan pada tanggal 9-12 Desember. Kalau gerak jalan santai berhadiah sudah kita laksanakan Minggu (24/11) kemarin kerjasama dengan BPD Kalbar,” ujarnya.
Ibrahim mengungkapkan, bahwa sekarang sudah saatnya guru mengabdikan diri dengan tugas yang diembankan untuk mencerdaskan anak bangsa. Karena sekarang sudah sangat lebih dari cukup atau sejahtera dari segi ekonomi, kalau dulu guru diidentikkan dengan Umar Bakri. Ditambahkannya, berbagai tunjangan sudah diterima guru. Tunjangan itu antara lain, gaji, tunjangan kesejahteran, non sertifikasi, sertifikasi, dan daerah terpencil. Menurutnya itu sudah sangat cukup, tinggal tanggung jawab moral untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. (rtn)
Kritisi Kepedulian Penggerak Konservasi Dan Masyarakat
Borneo Tribune, Sukadana Keberadaan Orangutan yang merupakan satwa endemik di Kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) secara perlahan mulai terkikis erosi kemajuan dan juga giatnya kegiatan bertajuk penyelamatan dan konservasi. Dahulu keberadaan orangutan hanya terganggu oleh penebangan liar semasa illegal loging, namun saat ini justru semakin terancam akibat perambahan hutan akibat perluasan hak guna usaha (HGU) perusahaan sawit, peladangan berpindah beberapa oknum masyarakat, dan terlebih lagi kegiatan rehabilitasi orangutan yang belum diketahui hasil rehabilitasinya. Kondisi demikian menggugah para penggiat dan pecinta
alam salah satunya Yayasan Palung (YP) bersama komunitas Relawan Bentangor Untuk Orangutan (Rebonk) menggelar aksi damai dan pengumpulan 1000 tandangan dalam pekan orangutan yang dilaksanakan di Sukadana, Minggu (24/11). Dikatakan koordinator aksi, Sidiq mengatakan aksi yang mereka lakukan adalah sebuah kegiatan sosial yang intinya menggugah kesadaran masyarakat, pemerintah dan juga para pecinta alam untuk bersama-sama untuk menyisihkan waktu dan tenaga guna memberikan ruang bagi kelestarian hutan terutama kawasan yang didalamnya terdapat berbagai satwa langka termasuk orangutan. Kegiatan yang juga diwarnai aksi teatrikal ini menampilkan dua ekor orangutan
“
Kami saat ini hanya bisa mengajak dan menggugah agar mulai saat ini kelestarian hutan dan satwa yang ada didalamnya adalah investasi dimasa yang akan datang.
”
dalam sebuah kandang dan berusaha ingin lepas dari sebuah kandang besi. “Kami saat ini hanya bisa mengajak dan menggugah agar mulai saat ini kelestarian hutan dan satwa yang ada
didalamnya adalah investasi dimasa yang akan datang,” kata Sidiq di sela-sela aksi. Aksi yang juga dimulai dari tugu durian Sukadana dan dilanjutkan dengan longmarch ke Pantai Pulau Datok diselingi dengan pengumpuan tanda tangan warga Sukadana yang melintas sebagai bentuk dukungan atas pelestarian alam. Sementara itu, Comunication Officer USAID Asriadi Alexander Mering mengatakan kegiatan pekan orangutan tersebut cukup positif apalagi menggaet generasi muda sebagai motor penggeraknya, dimana dengan menjadikan para generasi muda sebagai agen penyuara konservasi dan perlindunganya, secara tidak langsung sudah dapat mena-
namkan kepada generasi yang nantinya akan menjadi generasi penerus dan sekaligus pengambil kebijakan batapa pentingnya menjaga hutan dan isinya. “Satu poin sudah diraih, generasi masa depan sudah tahu dan mengerti arti sebuah kelestarian, apalagi sekarang mereka sudah mengajak,” kata Mering. Selain itu, Mering juga mengingatkan para pecinta alam dan perlindungan orangutan untuk lebih jeli dan benar-benar memahami benang merah sebuah program konservasi terutama orangutan, dimana selama ini banyak orangutan yang direhabilitasi di beberapa tempat, sampai saat ini belum diketahui keberadaan dan nasibnya, apalagi belum ada yang kembali ke rumah asalnya. (DL)
Cerpen
MTQ; Stimulus untuk Anak Oleh: Holi Hamidin Pas masuk ruangan, lantunan suara indah menyambutku dan temanku. Sontak aku tertegun dan berdecak kagum. Sebab, suara itu bukan suara dari tape recorder atau DVD dan lainnya. Kupikir apa yang berada dalam kotak itu. Sangkaku patung atau hiasan saja. Tapi kotak itu berada depan penonton. Selain itu, kotaknya berada di tengah. Sepertinya sengaja diletakkan di sana. Aku yang baru masuk lalu duduk sembari mencari asal suara. Aku katakan itu suara asli bukan kaset, karena aku sadar bahwa aku datang di pentas MTQ tingkat kecamatan. Masih belum ketemu. Tapi setelah suara itu tidak kudengar, kumelihat sesuatu yang bergerak dari kotak yang tepat berada di depan penonton. “Oh, di situ orangnya...”
tuturku dalam hati. Ya. Ternyata suara indah nan merdu itu berasal dari kotak yang kupikir hanya hiasan semata. Orang yang keluar ternyata ibu-ibu. Subhanallah, ibu-ibu masih bisa memiliki suara seperti itu. Ini menambah keherananku daripada sebelumnya. Dari situ, aku menyimpulkan, mendengar saja tidak lebih menarik daripada melihat juga mendengar. Temanku Mulyono yang mengajakku ke situ. Sebenarnya dia tak mengajakku secara terang. Dia memberiku majas. Katanya, dia ikut lomba MTQ di Sui Jawi jam lapan. Itulah yang Mul katakan padaku. Dia purapura sungkan. Asumsiku sih. Padahal acara seperti itu acara yang paling kusukai. Kotak itu berkali-kali ditempati oleh orang yang berbeda dengan ayat yang berbeda pula. Sehingga semalaman malamku
menikmati suara indah dengan mendengar dan melihat langsung. Apalagi Mulyono temanku ikut dalam lomba tersebut. Memberi motivasi adalah pekerjaanku. Biar dia tidak grogi. “Tolong beri masukan Hol...” pintanya. “Mul... Ketika kau maju dan hendak mulai membaca, hilangkan keinginan dalam diri untuk menjadi juara satu, dua dan tiga. Sebab ini syi’ar Mul...” pesanku. “Oh, alhamdulillah ndak Hol... Tujuan ana memang untuk syi’ar...” jawab Mulyono serius. “Ya Mul. Niatnya jangan untuk menang tapi untuk hadiah...” lanjutku. “Hallah... Same jak Hol.., sesat ente ni Hol...” “Biar tak tegang kau ba Mul...” timpalku. Mengikuti kegiatan itu juga mengubah pola pikirku tentang minimnya qari’ (jago baca Quran) di Pontianak. Peserta yang
banyak membuktikan bahwa qori’ di Pontianak ada. Tentunya hal itu akan menstimulus para bapak, ibu dan adek-adek untuk melepaskan anak-anaknya belajar membaca Alquran dengan baik dan indah. Sebagaimana kita tahu bersama, anak-anak zaman sekarang, tokoh panutannya telah keliru sekali. Mereka lebih menjadi spongebob daripada menjadi pen-da’I dan peng-Qori’. Lebih senang dibilang hebat main point black daripada jadi ustad. Apalagi orang tua anakanak sering memberi contoh negatif pada anaknya. Seperti bertengkar, nonton, keluar malam atau sibuk di luar hingga lupa perhatian. Tentu sulit memberikan tauladan positif. Hingga sulit merubah tujuan para anaknya. Orangtua manapun akan senang, anaknya tampil di atas panggung ikut menjadi peserta. Terlepas dari
menang dan kalah. Apalagi menjadi juara. Tentulah girang luar biasa. Tapi harus ada yang namanya keinginan dan usaha yang gigih dan berkesinambungan. Tidak berhenti sebentar dan sebentar lalu berhenti. Kemauan dan proses harus sejalan. Jangankan tampil di atas panggung kalau prosesnya tidak ada. Entah itu anaknya kyai bahkan profesor sekalipun. Tentu saja jika proses itu baik hasilnya baik. Apapun kreativitas anak, harus didukung dengan semangat. Hal-hal negatif jangan terlalu dipertontonkan. MTQ ini dilaksanakan tentu bertujuan yang sedikit banyak sama dengan apa yang telah saya tuliskan. Jika itu tidak sesuai harapan, tentu kegiatan MTQ ini sekedar hiburan. Ya. Mau diapakan jika itu memang fakta dan kenyataan. Ya, hanya bisa katakan, “kasian”. Wallahu’allam...
Sekadau Borneo Tribune
Selasa, 26 November 2013
Permudah Proses Alih Fungsi Hutan Lindung Borneo Tribune, Sekadau Anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Hasan, meminta Pemkab Sekadau melakukan koordinasi dengan Pemprov Kalbar dan Kementerian Kehutanan terkait alihfungsi kawasan hutan lindung. Sebagaimana diketahui, beberapa pemukiman penduduk serta lahan pertanian milik warga lokal di kawasan tiga Kecamatan (Sekadau Hulu, Nanga Taman, Nanga Mahap) turut masuk dalam kawasan hutan lindung. Kondisi itu tanpa disadari telah berdampak pada mandeknya pembangunan. Salah satu contoh riil yakni tertundanya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Desa Pantok, Kecamatan Nanga Mahap. PLTMH Pantok sudah direncanakan dan dianggarkan dalam APBD Kabupaten Sekadau Tahun 2013. Namun, dalam prosesnya pembangunan PLTMH tersebut tidak berjalan mulur. Karena, lokasi tempat pembangunan masuk dalam kawasan hutan lindung. Saat ini, upaya lobi-lobi tengah dilakukan untuk meloloskan PLTMH Pantok. Kasus lain yakni batalnya pembangunan Unit Sekolah Baru di Dusun Pait, Desa Sebabas, Kecamatan Nanga Mahap beberapa tahun silam. Permasalahannya sama, lahan masuk dalam kawasan hutan lindung. Akibatnya, siswa asal Dusun Pait masih harus bersekolah ke daerah lain yang terdapat gedung sekolah. Menurut Hasan, harus ada kelonggaran untuk pembangunan fasilitas umum di kawasan hutan lindung. Karena, terus menerus dibiarkan maka masyarakat yang tinggal di areal hutan lindung sampai kapanpun tidak akan bisa menikmati pembangunan. “Untuk itu, Pemkab Sekadau mesti berupaya bagaimana caranya agar di kawasan hutan lindung bisa dilakukan pembangunan fasilitas umum. Kalau tidak, kasihan masyarakat disana terisolasi,” ujar Hasan dijumpai kemarin. Di kawasan hutan lindung, juga terdapat sejumlah sumberdaya alam yang potensial untuk diberdayakan. Hasan mengatakan, potensi SDA yang ada mestinya dapat dioptimalkan untuk mendukung pembangunan di Sekadau. Namun kembali lagi, persoalan hutan lindung menjadi momok. Hasan menekankan, Pemkab Sekadau mesti serius memperjuangkan persoalan tersebut. Ia meminta agar segera dilakukan upaya untuk memudahkan pembangunan di kawasan hutan lindung. “Ini untuk kepentingan masyarakat banyak. Harus diperjuangkan secara serius,” pintanya. (Mto).
INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263
BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051
BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599
BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk
BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411
BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082
BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad
8
PLN : Pemadaman Listrik, Karena Mesin Rusak PLN Akui Kekurangan Daya
Yudi Yanto. foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune
Borneo Tribune, Sekadau Manager PLN ranting Sekadau, Yudi Yanto mengakui jika beberapa waktu terakhir terjadi pemadaman listrik bergilir. PLN meminta maaf karena pemadaman tersebut cukup menganggu pelanggan. “Sebagai pimpinan PLN, saya mohon maaf atas pemadaman ini. Kita harapkan masyarakat bisa bersabar,” kata Yudi Anto. PLN ranting Sekadau kata Yudi, terpaksa harus melakukan pemadaman bergilir di sejumah tempat. Pemadaman akan dilakukan sebanyak satu
kali dalam empat hari saat beban puncak, yakni mulai sekitar pukul 18.00 hingga pukul 22.00. Pemadaman tersebut ditempuh karena adanya keterbatasan daya PLN. Saat ini mesin pembangkit PLN Rayon Sekadau di Suak Payung hanya mampu memasok sekitar 4, 6 mega watt. “Terjadi defisit daya sekitar 900 KW dari total beban puncak kita yang berada pada kisaran 5,2 sampai 5,5 mega watt,” rincinya. Adanya defisit atau kekurangan daya sebanyak 900 KW ini, jelas Yudi, terjadi karena
mesin pembangkit di pusat pembangkit Suak Payung tidak bisa dioperasikan semuanya. Dari total 14 mesin pembangkit di sana, baik milik PLN maupun mesin sewa dari pihak ketiga, hanya 11 unit mesin yang bisa dioperasikan. Peristiwa kebakaran rumah mesin beberapa waktu lalu, jelasnya, menyebabkan satu dari tiga mesin pembangkit milik PLN mengalami kerusakan. Sementara dua dari 11 mesin pembangkit sewa dari pihak ketiga, saat ini juga dalam kondisi rusak. “Jadi hanya sembilan mesin yang operasi. Maka-
nya ada kekurangan daya,” beber Yudi. Pihak PLN, kata Yudi, juga tidak berpangkut tangan menyikapi pemadaman ini. Sambil memperbaiki kerusakan yang ada, PLN juga sudah menjalin MoU dengan pihak ketiga untuk penyewaan mesin baru berkapasitas 2 mega watt. “Kalau tambahan 2 mega watt ini sudah bisa masuk ke system listrik Sekadau, aliran listrik akan aman. MoU-nya sudah kita mulai awal Nopember ini, mungkin realisasinya awal tahun nanti sudah bisa mulai,” tandasnya. (Mto).
Atasi Padaman Listrik
Dewan Berencana Undang PLN Borneo Tribune, Sekadau Kinerja PT PLN Rayon Sekadau akhir-akhir ini kerap mendapat kritikan dari sejumlah konsumen terkait padatnya pemdaman mendadak aliran listrik. Walau memang PT PLN Cabang Sekadau sudah menjadwalkan pemadaman, namun konsumen merasa dirugikan akibat pemadaman tersebut. Tokoh masyarakat Tionghoa Sekadau, Eng Chun Ni mengaku risih dengan seringnya mati lampu. “Akhirakhir ini sudah sering sekali mati lampu mendadak, padam pas kita perlu lampu penerangan,” keluhnya. Sebagai konsumen, wanita yang akrab disapa Mak Sumini ini mengaku sangat kesulitan jika aliran listrik PLN mati. Pekerjaan yang menggunakan aliran listrik, seperti memasak
sangat terganggu. Mak Sumini sempat mengalami cidera akibat rumahnya gelap. Tokoh perempuan Tionghoa ini menabrak sebuah meja. “Malam kemarin lutut saya sampai kepentok meja karena mati lampu. Sekarang masih terasa sakit. Bahkan sakitnya menjalar ke punggung saja,” cerita wanita berumur 64 tahun tersebut. Mak Sumini mengaku heran dengan seringnya listrik padam. Terlebih waktu terjadi saat jam-jam sibuk, saat waktu makan malam hingga menjelang pukul 22.00 WIB. “Kalau orang muslim kan mau sholat. Kasian mereka harus sholat gelap. Harusnya jangan diwaktu malam mati lampunya,” imbuhnya. Mak Sumini juga mempertanyakan apa yang menjadi
“Kita sering mendapat keluhan dari masyarakat terkait masalah pemadaman listrik ini,” Aloysius Ketua DPRD Kabupaten Sekadau.
Aloysius. foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune
alasan pihak PLN melakukan pemadaman listrik tersebut. Jika persoalannya karena mesin yang terbakar, kan sudah berlangsung lama. Ia juga mengesalkan tidak ada pemberitahuan dari pihak PLN terkait pemadaman ini. Bahkan ia juga pernah menanyakan via telpon kepada petugas PLN terkait pemadaman tersebut, namun mendapatkan jawaban yang tidak menggenakkan. “Kalau memang tidak ada minyak, bilang. Biar nanti kita patugan saja beli minyak,” sindir Mak Sumini. Sementara itu, terkait keluhan warga, Ketua DPRD Sekadau, Aloysius, juga gerah dengan seringnya mati aliran listrik PLN. “Kita sering mendapat keluhan dari masyarakat terkait masalah pemadaman ini,” kata Aloy.
Aloysius sebagai konsumen merasa dirugikan karena sering matinya aliran lsitrik tersebut. Pesawat televise miliknya pernah menjadi koran. “Sekitar sebulan lalu, televise saya rusak karena mati lampu secara tiba-tiba,” ungkapnya. Lembaga DPRD katanya, tidak akan mendiamkan persoalan tersebut. Meski pun PLN adalah instansi vertikal, pihaknya akan berupaya mencari solusi agar pemadaman ini tidak berlanjut dalam waktu yang lama. “Masalah pemadaman ini akan saya bicarakan dengan kawan-kawan di DPRD. Tidak menutup kemungkinan kita akan mengundang pihak PLN untuk memberikan penjelasan kenapa sering terjadi pemadaman, sekaligus mencari solusi permasalah pemadaman,” pungkasnya. (Mto).
Loper Koran Senior Sekadau Berduka Wabup Melayat ke Kediaman Sipen Borneo Tribune, Sekadau Keluarga besar loper Koran Senior Sekadau, Salbinus Sipen diselimuti duka mendalam, pasca kepergian putra sulungya,Welli Ubaldus (23) meninggal dunia sekitar Pukul 02.00 Dinihari. Almarhum meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Mulia, Jakarta. Jenazah Welli Ubaldus (23) dipulangkan dari Jakarta menuju Dusun Lamau, Desa Perongkan, Kecamatan Sekadau Hulu, Minggu pagi (24/11) kemarin. senin pagi (25/11) jasat Welli Ubaldus (23) dikebumikan dimakam katolik
dusun Lamau. Wakil Bupati Sekadau, Rupinus, ditengah kesibukannya menyempatkan diri datang ke rumah duka keluarga Salbinus Sipen di Dusun Lamau, Desa Perongkan, Kecamatan Sekadau Hulu, (25/ 11) kemarin. Salbinus Sipen merupakan loper Koran Senior di Sekadau. Sipen sapaanya merupakan loper Koran Borneo Tribune untuk wilayah Kabupaten Sekadau. Sipen mengaku tak percaya dengan kabar dan kenyataan yang diterimanya. Kata Sipen, putra sulungnya yang tengah
menempuh semester akhir di salah satu akademi keperawatan di Jakarta dan sebentar lagi wisuda, anaknya pun diketahui tidak mengalami penyakit apapun. Sebelum meninggal, almarhum dikabarkan tersungkur secara tiba-tiba di toilet kostnya. Karena musibah itu, Sipen terpaksa urung melaksanakan pekerjaannya mengantarkan koran kepada sejumlah langganan dan pembaca setia Koran Borneo Tribune, di Sekadau untuk beberapa hari. Saat tiba di rumah duka sekitar pukul 08.15, Wabup langsung menghampiri Sipen yang
tampak diselimuti duka mendalam. Wabup pun turut memberi pesan agar Sipen dan keluarga tidak terlalu larut dalam kesedihan. Bagaimanapun, setiap manusia pasti akan kembali ke pangkuan Yang Kuasa, hanya saja waktunya yang tidak dapat diprediksi. Usai bertemu dengan keluarga besar Sipen, wabup berpamitan kembali ke Sekadau menuju kantornya. Pukul 09.00 Wabup harus kembali ke Sekadau untuk membuka sebuah kegiatan. Atas musibah yang dialami keluarga Sipen, Rupinus mengucapkan turut berdukacita
yang sedalam-dalamnya. Ia turut menyayangkan kepergian putra sulung Sipen yang meninggal di usia muda. Apalagi, almarhum tengah menempuh pendidikan dan sudah memasuki semester akhir. “Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemkab Sekadau, saya mengucapkan turut berdukacita atas musibah ini. Mudahmudahan Pak Sipen dan keluarga tabah menghadapinya dan tidak terlalu berlarut-larut dalam kesedihan. Bagaimanapun, ini semua merupakan kehendak Yang Kuasa. Kita sebagai manusia tidak bisa berbuat apa-apa,” ucap Wabup. (Mto).
BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146
BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926
BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220
BANK MANDIRI
BANK BHI
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672
BANK MEGA
Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290
KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078
Wakil Bupati Sekadau Rupinus ditengah kesibukannya menyempatkan diri melayat ke rumah loper Koran senior, Salbinus Sipen (kiri), pasca wafatnya putra sulung Sipen, Alm. Welli Ubaldus (23) di Dusun Lamau, Desa perongkan Kecamatan Sekadau Hulu, Senin (25/11).// foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune
Selasa, 26 November 2013
Sintang-Melawi
Borneo T Tribune
9
Anggaran Terbatas
Kondisi Rumah Dinas Guru Memprihatinkan
Borneo Tribune, Nanga Pinoh Rumah dinas guru memang menjadi salah satu kebutuhan bagi para guru, utamanya yang bertugas di wilayah pedalaman. Kini nyaris di seluruh desa, rata-rata perumahan guru dalam kondisi rusak berat sehingga tak lagi dapat ditempati. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, Paulus mengungkapkan persoalan
rumah dinas guru sebenarnya menjadi prioritas pemerintah. “Setiap tahun kita menganggarkan untuk rehab rumah guru, tapi kan program dari kementerian atau provinsi tidak ada, baik untuk membangun atau rehab rumah guru. Kita hanya mengandalkan APBD, sedangkan APBD kita terbatas, tapi tiap tahun kita coba anggarkan,” jelasnya. Menurutnya, rumah dinas
guru yang bisa diperbaiki juga tak bisa terlampau banyak. Tahun ini saja pihaknya hanya bisa menganggarkan untuk sepuluh rumah dinas guru, sedangkan untuk tahun depan juga tak jauh dari angka tersebut. “Kami berusaha mencari terobosan lain. Kita coba buat proposal ke Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT). Mudahmudahan ada terobosan yang
lain,” jelasnya. Ajuan perbaikan atau pembangunan rumah dinas guru dari berbagai desa memang sudah kerap kali masuk ke Disdik Melawi. Namun, menurut Paulus, karena anggaran yang terbatas membuat tak seluruh keinginan masyarakat dan guru bisa terpenuhi. “Jumlah sekolah kita mencapai 408 sekolah. Sementara hampir semua rumah dinas
guru kan rusak semua. Kemampuan APBD kita setiap tahun 10 unit. Kalau tiap tahun 10, ya paling tidak 40 tahun. Sedangkan yang dibangun pada awal lalu juga sudah rusak lagi,” jelasnya. Sementara itu, Bupati Melawi, Firman Muntaco mengatakan, anggaran rumah dinas guru akan menjadi perhatian dan pertimbangan. Namun dirinya minta agar
masyarakat juga ikut andil membantu penyediaan rumah guru. “Saya berharap para kades dengan semangat gotong royong, untuk daerah yang belum terjangkau pemerintah, mungkin masyarakatnya bisa berswadaya untuk membangun atau merehab rumah guru ini,” ucap Bupati. Firman mengungkapkan, di sejumlah daerah hal ini juga
sudah beberapa kali dilakukan, dimana masyarakat yang mempersiapkan rumah dinas guru. Hal ini merupakan wujud rasa kebersamaan antara masyarakat setempat. “Kita tetap usahakan ada anggaran untuk rumah dinas guru. Kan Desember ini sudah mulai penyusunan anggaran. Nanti bisa dimasukkan oleh Dinas Pendidikan,” ujar Bupati Melawi. (eko)
Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT KORPRI Ke-68
Bupati: Kesejahteraan Guru Sudah Ditingkatkan Borneo Tribune, Nanga Pinoh Peringatan Hari Guru Nasional yang dibarengi dengan HUT KORPRI ke-68 diharapkan dapat menjadi momentum bagi para guru dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk meningkatkan kualitas layanan serta kapasitas. Bupati Melawi, Firman Muntaco mengungkapkan, perhatian pemerintah terhadap aparatur termasuk guru juga sudah semakin baik terutama dari sisi kesejahteraan. “Persoalan kesejahteraan tentu selalu menjadi perhatian kita. Dari sisi layanan saja, seperti tunjangan sertifikasi, kita selalu memberikan penuh 12 bulan bagi guru yang sudah bersertifikasi. Walau harus menggunakan APBD untuk menutupi kekurangannya,” ujar Bupati Firman Muntaco seusai pelaksanaan upacara Peringatan Hari Guru dan HUT KORPRI di
halaman Pendopo Bupati, Senin (25/11). Bupati Firman juga menjanjikan, ke depan para guru, terutama sekolah akan tetap mendapatkan perhatian pemerintah sesuai dengan kemampuan keuangan. Bahkan ada rencana pada APBD mendatang juga akan dianggarkan kendaraan operasional bagi para kepala sekolah. Saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Firman mengungkapkan, dukungan penuh juga diberikan kepada PGRI agar bisa menjadi organisasi profesi guru yang kuat sehingga menghasilkan guru yang mampu mengembangkan kemampuan secara mandiri, mampu sebagai sumber inspirasi dan keteladanan, kreatif, inovatif dan menegakkan kode etik guru sebagai profesi. “Kita semua berharap para
guru dan tenaga kependidikan kita menjadi pembelajar dan pendidik sejati,” ucapnya. Menurutnya, untuk mempersiapkan generasi 2045, tidak ada pilihan lain kecuali harus memperkuat layanan, baik akses maupun kualitas pendidikan. Mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. “Pada tahun 2045, mereka akan berusia 35 sampai 44 tahun dan 45 sampai 55 tahun. Merekalah yang akan memimpin dan mengelola bangsa dan negara yang kita cintai ini. Mereka harus kita bekali dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan zamannya. Mereka harus memiliki kemampuan berpikir orde tinggi, kreatif, inovatif, berkepribadian mulia dan cinta pada Tanah Air serta bangga menjadi orang
Bonus dan Penghargaan, Bupati Melawi, Firman Muntaco menyerahkan bonus dan penghargaan kepada pelajar berprestasi yang berhasil meraih nilai UN tertinggi. FOTO: Eko Susilo/Borneo Tribune Indonesia sebagaimana yang digagas dalam Kurikulum 2013,” katanya. Usai pelaksanaan upacara,
Bupati juga menyerahkan penghargaan serta bonus kepada para pelajar berprestasi yang berhasil meraih nilai ter-
tinggi dalam ujian nasional yang digelar pada pertengahan tahun lalu. Bupati juga menyerahkan hadiah kepada
para juara berbagai perlombaan yang digelar dalam rangka peringatan hari guru dan HUT KORPRI di Melawi. (eko)
Dinsosnakertrans Selesaikan Sengketa Lahan Transmigrasi Borneo Tribune, Nanga Pinoh Persoalan sengketa lahan yang terjadi di lahan transmigrasi di Desa Lengkong Nyadom, Kecamatan Ella Hilir, saat ini sudah menemui titik terang. Salah satunya sengketa di lahan usaha satu yang sempat diributkan oleh warga maupun di lahan usaha dua yang merupakan sengketa antara perusahaan perkebunan sawit dengan warga transmigrasi. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Melawi, Priscilla mengatakan, untuk lahan usaha satu, saat ini sudah tidak ada masalah. Sebelumnya memang ada protes dari warga setempat, dimana mereka minta lahan usaha sebanyak 17 petak untuk dipindahkan. “Saat ini sudah ada jalan penyelesaiannya, dimana warga sudah menggantikan lahan tersebut ke lokasi yang baru. Bahkan masyarakat kami minta menunjukkan lahan penggantinya dan sekarang tinggal pemasangan patok,” ungkap Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Melawi, Priscilla, baru-baru ini. Sedangkan untuk persoalan yang terjadi di lahan usaha dua, sambung dia, pihaknya akan segera menurunkan tim ke lokasi transmigrasi di Desa Lekong Nyadom, Kecamatan Ella Ilir untuk menuntaskan masalah tersebut. “Karena dari hasil pertemuan beberapa waktu lalu,
sudah ada jalan keluar untuk masalah ini dan sekarang tinggal menurunkan tim yang terdiri dari pihak BPN, Bappeda, dinas perkebunan dan kehutanan serta pihak perusahaan maupun tokoh masyarakat,” ucapnya. Menurut Priscilla, tim tersebut nantinya akan melakukan pengecekan bersama untuk mengukur dan meletakan patok batas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Transmigrasi. Khususnya yang masuk dalam kawasan pencadangan transmigrasi. Sesuai dengan SK Tahun 2006 silam yang sudah ditanda tangani oleh bupati. “Lahan tersebut luasnya ada sekitar 500 hektar untuk 200 KK. Yang terdiri dari Lahan Pekarangan, 0,25 H, lahan usaha satu 0,75 H dan lahan usaha dua 1 hektar. Kita sudah sesuai dengan SK tahun 2006 dan SK bupati bahwa lahan tersebut masuk pencanangan transmigrasi,” jelasnya. Setelah dilakukan pengukuran dan pematokan, sambung dia, lahan tersebut nantinya akan dibuatkan sertifikat agar ada kekuatan hukum. Untuk itu, Priscilla minta kepada masyarakat bisa sedikit bersabar sambil menunggu tim yang nanti akan turun. “Apalagi pihak perusahaan sudah mengakui, nantinya setelah dilakukan pengukuran tinggal diserahkan ke warga. Yang menyerahkan itu dinas sosial dan bukan perusahaan. Karena lahan itu memang sudah masuk di dalam pencanangan transmigrasi,” ulasnya. (eko)
Tarian Daerah, yang dibawakan oleh para guru di hadapan Bupati Melawi, Firman Muntaco dan peserta upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT KORPRI, di Kabupaten Melawi. FOTO: Eko Susilo/Borneo Tribune
Bosan Ladang Berpindah, Warga Dusun Otak Ingin Cetak Sawah Borneo Tribune, Nanga Pinoh Pola pertanian tradisional dengan ladang berpindah memang masih dilakukan masyarakat di Dusun Otak Desa Tebing Karangan, Kecamatan Nanga Pinoh. Bosan dengan pola pertanian turun temurun tersebut membuat masyarakat setempat berkeinginan adanya cetak sawah di wilayah Tebing Karangan. Sekretaris Kelompok Tani Mandiri Sejati, Lobertus Indong mengungkapkan, para petani di sana kini bahkan sudah membuat kelompok tani agar bisa mendapatkan bantuan percetakan sawah dari pemerintah. Menurutnya, keinginan warga setempat untuk mendapatkan pencetakan sawah baru
sudah sejak lama. Sebab pada tahun 2010 lalu sudah pernah dibentuk kelompok tani, bahkan sudah mengajukan proposal kepada dinas terkait untuk mengelola potensi lahan yang ada di dusun tersebut. “Karena proposal yang kami ajukan pada tahun 2010 lalu tidak juga terealisasi hingga sekarang, makanya kami mencoba mengajukan proposal kembali dengan menggunakan nama kelompok tani yang baru,” ucapnya. Menurut Indong, lahan yang berpotensi untuk diolah menjadi lahan persawahan di daerahnya sangat luas dan lokasinya berada di kiri dan kanan Jalan Pinoh-Ella. Apabila ditotalkan, lahan yang
berpotensi untuk dibuat sawah di Dusun Otak ada sekitar 50 hektar lebih. “Sementara lahan yang sekarang kami coba ajukan untuk dibuat pencetakan sawah baru hanya sekitar 30 hektar saja,” tuturnya. Idong menambahkan, lahan yang mereka ajukan untuk dicetak sawah tersebut hingga kini masih berupa lahan tidur dan belum pernah diolah oleh masyarakat untuk lahan persawahan. Sekarang masih berupa semak belukar. “Melihat potensi yang ada ini, maka kami berpikir untuk mengubah pola ladang berpindah ke pola persawahan, karena kami merasa sudah puas dengan berladang yang berpin-
dah-pindah setiap tahunnya sejak nenek moyang kami dulu,” ucapnya. Atas dasar itulah, warga setempat mencoba untuk menanam padi dengan pola bersawah. Karena kalau menanam padi di sawah, lahannya tidak perlu berpindah-pindah. Sebab lahannya bisa digunakan setiap tahun untuk menanam padi. Sehingga warga tidak perlu lagi berpindah-pindah mencari tempat untuk tanam padi. “Sementara kalau masih menggunakan pola tradisional, setiap tahunnya selalu berpindah-pindah lokasi untuk menanam padi makanya dikatakan ladang berpindah,” jelasnya. Selain itu, Idong juga menje-
laskan, tujuan dari pengajuan cetak sawah tersebut untuk mendukung program pemerintah dalam upaya mewujudkan swasembada beras yang berkelanjutan serta untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat, khususnya melalui pengembangan usaha di bidang pertanian. “Tujuan lain, kami ingin mengubah pola sistem usaha pertanian yang masih tradisional. Yaitu ladang berpindah kepada sistem pertanian modern. Apalagi sistem sawah ini biasanya hasilnya lebih baik ketimbang berladang. Serta untuk menambah pendapatan ekonomi masyarakat melalui kebersamaan dalam kelompok tani,” ujarnya. (eko)
Kapuas Hulu Borneo T Tribune
Selasa, 26 November 2013
10
Wasapada ! HIV-Aids Merambah Kedalam Keluarga Borneo Tribune, Putussibau Saat ini penyakit Hiv-Aids bukan hanya penyakit orang Kota, namun sudah merambah di 14 Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, bahkan sudah merambah kedalam lingkungan keluarga. Pernayataan ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimatan Barat, Andy Jap, saat menghadiri
pemilihan Duta Hiv-Aids Kapuas Hulu pada acara Hari Kesatuan Gerak PKK ke-41, dan Jambore Posyandu di Kapuas Hulu, baru-baru ini. Dikatakan Andy, bahwa penyakit Hiv-Aids semakin meningkat, dari hasil risef kesehatan dasar kelompok usia 15 s/d 24 tahun pengetahuan terhadap Hiv-Aids masih sangat minim, sehingga hal tersebut perlu
Kepala Dikes Provinsi Kalbar, Andy Jap. Foto : Timotius/Borneo Tribun
Pemerataan dan Fasilitas Guru Masih Butuh Perhatian Borneo Tribune, Putussibau Sampai saat ini keberadaan guru di Kapuas Hulu masih dinilai sangat kurang, bahkan penempatan guru juga masih dinilai belum ada pemerataan sehingga masih memerlukan perhatian serius dari Pemerintah, sebab untuk terwujudnya kualitas pendidikan harus dimulai dari pemerataan dan fasilitas guru yang memadai. Ketua Komisi A, DPRD Kabupaten Kapuas Hulu Iman Sabirin mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu kedepannya, harus lebih fokus dalam peningkata kualitas pendidikan sehingga terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Ketua Komisi A, DPRD Kapuas Hulu, Iman Sabirin. Foto : Timotius/ Borneo Tribune ” Terwujudnya kualitas pendidikan tidak terlepas dari sejumlah faktor pendukung yang harus diperhatikan, dan untuk di Kapuas Hulu yang perlu menjadi perhatian Pemerintah Daerah yaitu pemerataan dan fasilitas
penedekatan dan sosialisasi serta tanggungjawab semua pihak dalam mencegah ancaman Hiv-Aids. ” Jangan dikira Hiv-Aids ini hanya terjadi dikota-kota besar, namun saat ini sudah merambah seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Kalbar, dan sudah masuk ke dalam keluarga, menyelamatkan kehidupan yang mendatang itulah tanggung-
guru terutama untuk daerah pelosok,” ungkap Sabirin kepada Borneo Tribune, belum lama ini. Sehingga, menurut Sabirin dalam pengembangan dunia pendidikan di Kapuas Hulu mesti ada grand startegi yang lebih mengutamakan mutu pendidikan yang fasilitatornya yaitu Dinas Pendidikan. ” Dinas Pendidikan mesti jeli melihat perkembangan dunia pendidikan, mesti melakukan evaluasi, dan yang menjadi catatan penting bahwa saat ini Kapuas Hulu masih kekurangan tenaga pendidik dan fasilitas guru seperti rumah dinas dan sarana pendukung lainya, masih sangat-sangat membutuhkan perhatian serius,”tandasnya. (MO)
jawab kita semua pihak,” ungkapnya. Oleh karena itu, selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Andy berharap dengan pemilihan Duta Hiv-Aids Kabupaten Kapuas Hulu 2013, bukan hanya dilakukannya pemilihan saja, namun para peserta dan duta terpilih merupakan generasi penerus untuk kemajuan Bangsa Indonesia ini.
Kapuas Hulu Juara I, Lomba Pantun Tingkat Nasional Borneo Tribune, Putussibau Segudang prestasi diraih Kabupaten Kapuas Hulu baik itu ditingkat Provinsi se-Kalimantan Barat, maupun di tingkat Nasional. Prestasi yang membaggakan kembali diraih Kabupaten Kapuas Hulu dalam lomba pantun tingkat SD di tingkat Nasional. “ Alhamdulillah, meskipun kita berada di ujung peruluan sungai Kapuas, namun untuk prestasi kita selalu diperhitungkan, dan suatu hal yang sangat membanggakan kita kembali menjadi juara I tingkat Nasional pada lomba pantun tingkat SD,” ujar Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir, disela-sela puncak Per-
Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir. Foto : Timotius/Borneo Tribune ingatan Hari Kesatuan Gerak PKK-41 dan Jambore Posyandu Kabupaten Kapuas Hulu, belum lama ini. Menurut Nasir, dalam meraih prestasi Kabupaten Kapuas Hulu tidak ingin ketinggalan dari kabupaten/kota yang lainnya, bahkan sudah menjadi suatu komitmen. Prestasi yang diperoleh selama ini juga tidak hanya di satu bidang, namun hamper semua bidang seperti
olahraga, kegiatan PKK, selain itu pendidikan, kesehatan dan sejumlah prestasi tersebut merupakan hasil perjuangan dan kerjasama serta komitmen semua pihak yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu. Untuk itu, dirinya meminta dukungan semua pihak hingga kelapisan masyarakat dan seluruh stockholder di lingkungan Pemeirntahan Kabupaten Kapuas Hulu untuk lebih meningkatkan sinergitas dalam membangun Kapuas Hulu. ” Prestasi-prestasi membanggakan merupakan bentuk komitmen kita dalam memajukan daerah ini, sehingga perlu dukungan semua pihak agar Kabupaten Kapuas Hulu semakin maju dan berkembang, tidak hanya di kenal di wilayah Provinsi Kalbar, namun dengan segudang prestasi yang kita raih Kapuas Hulu dikenal diluar sana,”tandasnya. (MO)
PT. BUMI BORNEO CEMERLANG
Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg
” Saya sangat berharap Duta Hiv-Aids ini punya tanggungjawab moral dalam menyelamatkan anak bangsa, dan tentunya ini kita pikul bersama dalam mewujudkan generasi muda yang sehat dan berkualitas,” pungkasnya.
Mita Asal Malaysia di Perbatasan Capai 20 Ribu Per-Liter Borneo Tribune, Putussibau Lagi-lagi masyarakat menegah kebawah yang berada di daerah perbatasan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu mengeluh, pasalnya harga Minya Tanah (Mita) asal Negara Malaysia saat ini mencapai hingga Rp. 20.000 per-liter. Kondisi ini tentunya sangat membebani masyarakat kecil yang sebab tidak semua masyarakat menggunakan kompor gas. ” Sangat-sangat mahal, namun mau tidak mau kami masih juga menggunakannya, untuk kebutuhan sehari-hari terutama untuk memasak, dan di daerah-daerah yang belum tersentuh listrik, minyak tanah digunakan untuk minyak pelita,”tutur Rosdahlia (38) seorang warga perbatasan, kepada Borneo Tribune, Senin ( 25/11). Dikatakan Rosdahlia bahwa sampai saat ini disejumlah daerah terisolir yang ada di Kapuas Hulu khususnya di daerah perbatasan, minyak tanah masih menjadi andalan dalam kehidupan seharihari.Meskipun rata-rata warga di daerah terpencil menggunakan kayu bakar, namun malam hari minyak tanah sangat berarti untuk minyak pelita. Seharusnya kata Rosdahlia, Pemerintah Indonesia mesti bisa menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus daerah perbatasan ada subsidi khusus, sebab jika mengandalkan BBM dari Malaysia sudah pasti ketergantungan dengan naik turunnya nilai Ringgit, sementara nilai rupiah masih sangat rendah dibandingkan ringgit. ” Saya berharap Pemerintah bisa peka dengan kondisi kehidupan terutama perekonomian masyarakat di daerah perbatasan, Pemerintah harus mampu bagaimanpun caranya agar masyarakat tidak ketergantungan dengan Negara Malaysia, Pemeirntah mesti mampu bersaing harga baik itu Sembako maupun kebutuhan masyarakat yang lainnya seperti BBM, harus ada perlakuan khusus terutama yang berkaitan dengan subsidi,” pintanya (MO)
Gallery
Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998
IKLAN BARIS Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.
DIJUAL
Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )
GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)
Tanah Kavling lokasi strategis, siap bangun di Perbatasan Sungai Raya Dalam - Punggur Kecil (lurus Paris2), SHM - aman / tidak bertimpa, dll. Tersedia 62 kavling 10 x 20 m2 (25jt cash), 8 kavling Ruko 5 x 40m2 (50 jt cash). Untuk kredit DP 5jt, sisanya diangsur 3642 bulan. Hanya 5 Km dari Jl.Ayani 3 dan pinggir jalan raya Paris - Parit Buluh. Berminat Hubungi :
0812 5710 225
Langganan Koran Ingin berlangganan Harian Borneo Tribune di daerah, hubungi: Biro Kubu Raya: Aldi (08971600688) Biro Mempawah: Johan Wahyudi (085654587038). Biro Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran) (085245527602). Biro Bengkayang: (085245247955).
Mujidi
Biro Landak: Yohanes Ngalai / Pemasaran (085822062880). Biro Sanggau: (085245904505).
Ratnasari
Biro Melawi: Eko Susilo (081256452946) Biro Sekadau: Bagus Kosminto (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Biro Kapuas Hulu: (085654585775)
Herdi
Biro Ketapang: (08971600688)
Aldi
Biro Kayong Utara: Abdul Khoir (081345154592)
Ser vice Mobil
Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000
SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk
Kost Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW
Iklan Baris:
1 baris / hari Rp. 6.000,-
Teras Borneo Tribune
Selasa, 26 November 2013
Sekda Minta Daerah Segera Bentuk PPID Masih 9 Daerah Belum Membentuk Borneo Tribune, Pontianak Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalbar M Zeet Hamdy Assovie meminta kabupaten/kota yang belum membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) untuk segera membentuknya, dan begitu juga dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar juga segera membentuk PPID Pembantu. “Apablia PPID belum dibentuk, tidak ada alasan atau wewenang untuk menolak memberikan informasi yang dikecualikan. Jika menghalang-halangi peminta informasi, sesuai UU 14/2008 tentang keterbukaan Informasi Publik, bisa diancam penjara satu
tahun dan denda Rp 5 juta,” kata M Zeet Hamdy Assovie, Senin (25/11), saat membuka Raker Revitalisasi PPID se Kalbar. Dikatakannya, dari 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalbar baru terbentuk 5 PPID diantaranya, PPID Kabupaten Bengkayang, PPID Kabupaten Sambas, PPID Kabupaten Kubu Raya, PPID Kota Singkawang, dan PPID Kabupaten Melawi. “Masih ada 9 Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalbar yang belum membentuk PPID, dan ada pula yang dalam tahapm persiapan pembentukannya,” jelasnya. Salah satu tugas utama PPID adalah memberikan pelayanan informasi yang dimohonkan oleh masyara-
kat. Untuk setiap SKPD di lingkungan Pemprov Kalbar agar dapat memilah dan memilih jenis-jenis informasi yang wajib diumumkan secara serta merta, informasi lain yang dikuasai, serta informasi yang dikecualikan untuk disampaikan. “Untuk setiap SKPD harus segera dan wajib menyusun daftar informasi publik. Khusus untuk informasi yang dikecualikan, setiap SKPD atau Unit kerja agar segera memutuskan informasi-informasi apa saja yang dikecualikan dan menyampaikan kepada Biro Humas dan Protokol selaku PPID Utama untuk disusun dan dituangkan dalam pergub,” pinta Sekda. Dijelaskannya, salah satu tantangan yang dihadapi
oleh PPID adalah sengketa informasi, dimana pemohon informasi dapat memperkarakan apabila informasi yang diminta tidak bisa diberikan. Sangat penting bagi PPID Utama maupun Pembantu untuk memahami jenis informasi yang diminta apakah yang tersedia dalam setiap saat, informasi yang wajib diumumkan secara serta merta, informasi yang dikuasai, serta informasi yang dikecualikan untuk disampaikan, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman saat informasi ini diminta oleh pemohon informasi. “Ini jangan sampai dijadikan momok, sehingga kita ketakutan untuk menyampaikan informasi yang diminta,” ujarnya. (Lay).
Supriyanto Tewas Digilas Bus Alegra Suprianto membawa kendaaran saat di dalam gang memang sudah laju, bahkan dirinya sudah meminta Supriyanto untuk tidak mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi, dan tepat di dekat SPBU, itu kami terpelanting, karena disenggol kendaraan lainnya, sehingga membuat Supriyanto masuk ke bawahÿ Bus Algera itu, dan terjadilah peristiwa tersebut. “ Kami disenggol oleh kendaraan lain, kemudian terjatuh akhirnya kami terjatuh, dan untuk Supriyanto langsung terpelanting ke bawah Bus itu,” jelasnya saat ditemui di RS. Yarsi Pontianak. Sementara itu, Mat Roji
selaku saksi mata saat ditemui di lokasi kejadian, dirinya mengetahui kejadian ini setelah mendengar suara benturan yang keras di jalan, di mana dirinya melihat kedua korban terpelanting dari sepeda motor. “Saya melihat dengan jelas kedua korban terpelanting, yang satunya korban masuk dibawa ban bus. Sedangkan satunya terpelanting ke tepi jalan,” jelas Matroji. Sementara itu Kapolsekta Pontianak Utara, Kompol Catur Prasutiyo mengatakan, lakalantas yang menewaskan satu orang warga Singkawang tersebut, karena korban masuk dibawah roda sebelah kanan Bus
Alegra. Sedangkan teman yang dibonceng korban, melompat ke tepi jalan, dan hanya mengalami luka lecet. “ Diduga korban ini menyalib dari belakang, disaat satu arah dengan Bus Alegra, yakni dengan arah menuju Kota Pontianak, dan saat itu pula Supriyanto mengerem mendadak, dan membuatnya terpelanting dan masuk ke bawah Bus Alegra tersebut, sehingga menyebabkan meninggal dunia, karena terlindas Ban belakang sebelah kanan,” jelas Kompol Catur Prasetiyo. Lanjut Kompol Catur Prasetiyo, untuk barang bukti kendaraan dan Bus Alegra, saat ini sudah diamankan oleh Sat Lantas
Polresta Pontianak, bahkan supir Bus Alegra juga ikut diamanakn, guna dilakukan pemeriksaan. Sedangkan Pihak Bus Alegra, Sarkawi mengatakan, pihaknya akan bertanggungjawab atas kematian Supriyanto. Selain itu juga mengobati luka Suhandi yang selamat atas kecelakaan tragis tersebut. “ Sepenuhnya kita akan bertangung jawab kecelakaan yang membuat Supriyanto meninggal dunia ini, dan kami juga akan tanggung segalanya, bahkan kami juga akan membawa jenazah Supriyanto ke rumah duka, yakni di Jalan Kridasana Kota Singkawang,” ungkap Sarkawi. (Zrn).
Pos Anggaran Sekretariat DPRD Kalbar Belum Aspiratif Fitra adalah terkait pembangunan ruang Badan Anggaran di Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar tahun 2013. Yakni dengan Harga Perkiraan Sementara (HPS) Rp 600 juta. “Anggarannya cukup besar. Coba untuk bantu infrastruktur Kalbar pasti sangat berguna,” ujar Koordinator Fitra, Uchok Sky Khadafi melalui siaran pers releasenya. Fitra berpendapat, bukan hanya pos anggaran tahun 2013 yang mendapatkan kritikan tajam. Pos anggaran pada tahun 2012, khusus anggaran Renovasi Ruang VIP Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar, dengan Harga Perkiraan Sementara (HPS) sebesar Rp 600 juga menuai masukan. Dua ruangan tersebut yang bentuknya hampir serupa dianggarkan secara berturut-turut. “Total dana yang dikeluarkan mendekati Rp 1,2 miliar,” bebernya. Tak hanya itu, Uchok Sky Khadafi menilai, jasa Premi Asuransi Kesehatan anggota DPRD Provinsi Kalbar tahun 2013 sebesar Rp 550 juta juga perlu dijelaskan. Pasalnya untuk satu orang mendapat premi asuransi sebesar Rp 10 juta untuk tahun 2013. “Kalau jumlah anggota dewannya 55 orang,” ucapnya. Ucok berpendapat, anggaran rehab ruang VIP serta ruang banggar di Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar serta premi asuransi belum mempertontonkan rasa keadilan. “Seharusnya APBD Kalbar tersebut diprioritaskan bagi kesejahteraan rakyat,” lugasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi secara terpisah, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Provinsi Kalbar, Bambang Soerachmat menanggapi dingin kritikan tajam yang ditudingkan Fitra terhadap institusi yang dipimpinnya. Menurut Sekwan, kritikan Fitra terhadap anggaran di pos sekretariat dan DPRD Provinsi Kalbar tidak ada persoalan. Pasalnya ruang VIP, nilai premi asuransi sudah diaudit secara benar dan transparan oleh BPK RI Wilayah Kalbar. “Untuk ruang Badan Anggaran (Banggar) memang belum, karena belum tutup tahun. Tetapi saya yakin tidak ada persoalan,” ujarnya. Bambang menuturkan, pembangunan ruang VIP di Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar memang dibangun karena berkaitan dalam rangka pelantikan Gubernur dan Wakil Gubenur Kalbar pada 14 Januari lalu. Menurut Sekwan, kebutuhan pembangunan ruang VIP karena tamu-tamu dalam ruangan yang hadir cukup banyak. Tamu-tamu VIP tersebut diantaranya, Menteri, Pejabat Eselon 1 sekelas Dirjen, tokoh nasional, tokoh masyarakat Kalbar dan lain sebagainya. “Dibangun memang kebutuhannya mendesak dan representatif sekali untuk menyambut para tamu. Apalagi lembaga DPRD penuh agenda protokoler. Semua unsur muspida dari lemhanas, tamu luar negeri, seperti Malaysia selalu diterima dan diakomodir di ru-
angan VIP tersebut,” ucap Sekwan. Masih kata Bambang, keberadaan ruangan VIP tidak hanya sekadar untuk menerima para tamu semata, melainkan juga sering dipakai untuk kegiatan pers release dari unsur pimpinan dewan dan BPK RI, termasuk Gubernur Kalbar sendiri beberapa waktu lalu mempergunakan ruangan tersebut. “Kita selama ini juga tidak punya ruang VIP representatif untuk menerima tamu-tamu penting dan VIP,” ucapnya. Sementara pembangunan ruang Badan Anggaran (Banggar) tahun 2013 sebelumnya berdasarkan koordinasi dengan pimpinan. Menurutnya, hal tesebut juga menyangkut kebutuhan rapat-rapat di Badan Anggaran. Hanya di DPRD Kalbar selama ini tidak memiliki ruang Banggar sebagaimana di Provinsi lain yang sudah memilikinya. “Di DPRD Kalbar belum ada. Makanya digagas dan dibangun dengan struktur kebutuhan bangunan dan berdasarkan nilai serupa,” katanya. Bambang mengaku bahwa mekanisme pembangunan gedung Banggar juga telah mengikuti proses pelelangan dan mekanisme sesuai dengan aturan yang berlaku. Hanya saja, sambung Bambang, soal interior di dalamnya memang belum dilengkapi. Selama ini untuk rapat Banggar selalu mempergunakan ruang serbaguna. Hanya saja terkadang memang menjadi
persoalan apabila pada waktu yang bersamaan ruang serbaguna tersebut juga dipergunakan untuk kegiatan dewan lainnya. “Rapat antara pimpinan dewan dan tim anggaran eksekutif selama ini tidak jarang memakai ruang pimpinan. Dengan keberadaan ruang Banggar, kini rapat sudah dilakukan di ruang Banggar,” ujarnya. Sementara itu, menanggapi soal besaran jasa premi yang diperoleh dewan, Bambang mengaku bahwa hal tersebut juga tidak ada persoalan. Menurutnya, mekanisme sudah diatur di dalam PP Nomor 16 Tahun 2010. Kebutuhan mengakomodir asuransi para wakil rakyat juga masuk di dalam Perda Nomor 1 Tahun 2005, yang besarannya ditetapkan Perda adalah Rp 10 juta per satu anggota. “Kalau anggota dewan jumlahnya 55 orang, ya nilainya memang wajar mencapai Rp 550 juta,” tutur dia. Meski demikian, sambung Sekwan, nilai premi asuransi sebesar Rp 10 tersebut juga ikut di dalam tanggungan satu istri dan dua anak. Nilai ril sebenarnya adalah Rp 2,5 juta per tanggungan per satu orang dengan mekanisme pelayanan penuh. Mekanismenya juga melalui pelelangan yang dimenangkan oleh asuransi Bumida. “Intinya di Sekretariat Dewan Kalbar cukup terbuka. Secara fisik barangnya ada. Berdasarkan audit BPK juga tidak ada masalah,” klaim Sekwan. (Soe)
11
Pembacok di “Ambalat” Ditahan yakni jenis celurit, di mana korbannya adalah Samsul Arifin (23) yang mengalami luka robek, akibat pembacokan tersebut,” tegas Kasat Reskrim. Dijelaskan Kasat Reskrim, hubungan antara SM dan Samsul Arifin ini adalah sesama pengunjung Caf‚ di salah satu kawasan Ambalat tersebut, korban maupun tersangka sedang minum-minuman yang beralkohol, kemudian selisih paham, sehingga terjadi percekcokan mulut antara keduanya. “ Karena sudah berpengaruh alkohol, keduanyapun tidak saling kontrol, akibatnya terjadi keributan, dan tersangkapun membacok korban tepat dibagian punggung korban, sehingga mengalami robek, keributan ini terjadi dihadapan pihak kami yang sedang melakukan razia, bahkan disuruh berhenti malah makin meluas keributannya, dan semuanya bisa dikendalikan setelah adanya tembakan
peringatan,” jelasnya. Kasat Reskrim menegaskan, atas penganiayaan berat menggunakan sajam yang dilakukannya terhadap Samsul tersebut, SM dijerat pihaknya denganÿ pasal 351 KUHP dengan ancaman penjara 5 tahun penjara, kemudian pihaknya juga menjerat SM dengan undang undang darurat, atas kepemilikan sajam. Lebih jauh lagi Kasat Reskrim mengatakan, bahwa atas pembacokan menggunakan sajam tersebut, pihaknya mengamankan sebanyak 5 orang termasuk tersangka, di mana empat orang menjadi saksi mata apa yang dilakukan tersangka tersebut. Sementara itu SM saat ditemui di Polresta Pontianak, dirinya membantah, jika dirinya melakukan pembacokan tersebut, melainkan orang lain yang melakukannya, karena dirinya saat itu sedang duduk di Caf‚ bersama istrinya, namun ketika terjadi keributan,
kemudian dirinya disenggol dan membuatnya terjatuh. “ Ketika saya terjatuh, saya coba mengejar orang yang menyenggol saya, tibatiba saya dihantam pakai helm, sehingga pecah kulit hidung saya ini, dan orang yang saya kejar tidak dapat, istri saya juga terjatuh, dan ketika ingin membangunkan istri saya, saya melihat ada sajam, dan saya sembunyikan sajam itu di bawah gerobak,” bantahnya ketika dilakukan konfirmasi. Menurut SM, dirinya tidak membawa senjata tajam saat mengunjungi Caf‚,ÿ senjata tajam tersebut milik pengun jung lainnya, karena dirinya menemukan senjata tajam tepat di dekat tempat istrinya terjatuh. “ Benar bukan punya saya celurit ini, saya melihat celurit ini didekat tepat istri saya terjatuh, makanya saya sembunyikan, takut kena istri saya, akhirnya saya menyembunyikan celurit itu,” jelasnya lagi kepada wartawan. (Zrn)
Kawasan “Ambalat” Rawan Kejahatan “Beberapa minggu terakhir, sering terjadi tindak kriminalitas di kawasan THM itu, baik itu perkelahian, pengeroyokan dan penganiayaan, pemicu tindak kriminalitas yang dapat mencederai orang lain ini karena pengaruh alcohol. Karena, diduga banyak pengunjung yang mabuk di sana,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Pontianak. Kata Heni Agus, beberapa waktu yang lalu, telah terjadi tindak penganiayaan yang menggunakan sajam, korban ditusuk perutnya, kemudian terjadi pengeroyokan juga, belum lagi kejadian-kejadian yang belum dilaporkan kepada pihaknya. “Kamis yang lalu itu, di sana terjadi tindak penganiayaan, di mana korban ditusuk pelaku, dan korban maupun pelaku adalah pengunjung THM di sana, kemudian pengeroyokan juga pernah terkadi, ditambah lagi dengan laporan yang belum masuk sama kita, bahkan yang terakhir, pembacokan menggunakan celurit juga terjadi, Minggu (24/11) kemarin malam, sekali lagi penyebabnya mabuk, cek cok sesama pengunjung terjadilah keributan,” jelasnya. Kejadian tersebut, membuat pihaknya semakin se-
rius melakukan penyelidikan, melakukan kegiatan rutin sebagaimana diperintahkanyakni Kapolresta Pontianak Kombes Pol Drs. Hariyanta. Kata Kompol Heni Agus dirinya sangat terkejut, bahkan ketika dihadapan kepolisian, pengunjung THM yang ada di kawasan ‘Ambalat’ yang melakukan keributan tersebut, bukan malah berhenti melihat ada kepolisian, melainkan terus membabi buta mengejar lawannya, jadi hal ini harus ditanggapi cukup serius, tentunya, bukan hanya dari pihak kepolisian. “Ini perlu perhatian serius dari semua pihak, termasuk pihak kami kepolisian, dikemudian hari tidak terjadi lagi hal - hal yang dapat mengancam nyawa seseorang,”ujarnya lagi. Sementara itu Kasat Sabhara Polresta Pontianak Kompol Ongky Isgunawan, menegaskan pihaknya akan melakukan Patroli setiap hari di kawasan tersebut. “Kita akan Patroli setiap hari, khususnya di malam hari. Mengingat daerah THM yang ada di kawasan ‘Ambalat’ tersebut memang sangat rawan keributan,” kata Kompol Ongky Isgunawan. Lanjut Kompol Ongky Isgunawan, Tim Patko yang
melakukan patroli di kawasan tersebut, sebanyak 10 personil, jadi ketika terjadinya tindak kriminalitas, anggota Patko tersebut langsung melakukan pengamanan. “ Jika ditemukan di kawasan ‘Ambalat’ itu keributan, tentunya kita akan lakukan pengamanan, melawan, pasti kita berikan peringatan, namun jika keributan tersebut telah mencederai seseorang atau pengunjung, maka semuanya akan kita tangkap dan kita bawa ke Mako, guna menjalani pemeriksaan, apalagi ada yang membawa sajam,” lanjutnya. Kasat Sabhara Polresta Pontianak mengimbau kepada seluruh pengunjung di THM yang ada di kawasan ‘Ambalat’, untuk tidak membuat keributan, serta tidak membawa sajam saat berkunjung ke THM. “Saya minta pengelola atau pengusaha THM, jika terjadi keributan, untuk segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, sedangkan untuk seluruh pengunjung jika mabuknya keterlaluan sehingga menyebabkan keributan, akan kita tangkap dan kita amankan, dan saya tegaskan untuk tidak ada yang membawa sajam, karena apapun alasannya tidak dibenarkan,” tegasnya.(Zrn).
Minta KPAI Dibubarkan “KPAI menurut saya tidak jelas. Kalau menghabiskan uang negara saja dan hanya menampung orang buat kritik saja, untuk apa keberadaannya?” kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota Jakarta, Rabu 20 November 2013. Seharusnya, kata Ahok, KPAI dapat memberikan saran berupa solusi bukan hanya kritik. Pemecatan siswa yang dilakukan Dinas Pendidikan terhadap 35 murid SMA 46 yang membajak bus di daerah Fatmawati beberapa waktu lalu menurutnya sudah tepat. Ia membantah bila dikatakan sepihak melakukan pemecatan siswa. Keputusan pemecatan berdasarkan kesepakatan bersama kepala sekolah, komite, dan orang tua murid. Bahkan,
kata dia, Disdik ikut membantu siswa yang dipecat mencari sekolah lain. Ahok juga membantah tuduhan KPAI yang menilai dia tidak memahami Undang-undang (UU) dan peraturan. “Kamu mengerti UU tidak. UU itu mengatur haknya orang. Tapi, ketika hak Anda yang dipakai itu mengganggu orang lain, UU itu akan dikenakan pada Anda. Maksud saya, kalau kritik bisa, kasih tahu kami juga dong, apa solusinya? Jadi masuk akal,” ujarnya. Mantan anggota Komisi II DPR RI ini mengatakan, pasca reformasi, banyak komisi di Indonesia yang hanya menghabiskan anggaran negara dan tidak menampakkan kinerja mereka. “Seharusnya banyak komisi-komisi dibubarkan saja. Supaya
tidak banyak keluar uang negara. Itu pernyataan saya,” ucap dia. Sewaktu menjadi anggota dewan, Ahok mengaku telah mengusulkan pembubaran komisi-komisi tersebut. Saat itu dia menghitung ada sekitar 70 komisi yang dibubarkan. Ia mengusulkan pada Presiden dan DPR RI untuk melakukan evaluasi keberadaan komisi yang ada saat ini. Ahok minta pembubaran hanya untuk yang tidak efektif, kerena keberadaan komisi itu sendiri disiapkan untuk membantu meningkatkan kepercayaan pada pemerintah. Di mana lembaga pemerintah yang ada tidak mendapat kepercayaan masyarakat. Komisi ini sifatnya sementara. (vivanews/eh)
Dukung Strategi Nasional Capai Surplus Beras Menurutnya pemanfaatan air beserta sumber-sumber air merupakan persoalan sumber daya air yang saat ini semakin sering menimbulkan konflik dengan tingkat kesulitan yang rumit dan kompleks. “Salah satu kebijakan pengelolaan SDA antara lain upaya mewujudkan sinergi dan mencegah terjadinya konflik antar wilayah,” jelasnya. Selain mendorong proses pengelolaan SDA yang terpadu antar sektor dan antar wilayah terkait. Sesuai de-
ngan UU No. 7 Tahun 2004 tentang SDA secara garis besar mencakup upaya-upaya konservasi, pendayagunaan dan penanggulangan daya rusak air. “Selain juga peningkatan peran masyarakat dan keterbukaan data dan informasi,” ujarnya. Ia menambahkan lemahnya koordinasi antar instansi dan antar daerah otonom sering menjadi penyebab timbulnya pola pengelolaan sumber daya yang tidak efisien bahkan bisa menimbulkan konflik kepentingan
baik horizontal maupun vertikal. “Diharapkan dengan terbentuknya Dewan SDA ini dapat mendukung strategi nasional guna mencapai surplus beras 10 juta ton untuk tahun ini,” pungkasnya. (Slt)
KEHILANGAN STNK KB 2425 LI NR: MH8BE4DUABJ-221656 NM: E470-ID-238974 A/N BUJANG SYAHRIN Dengan ini STNK dinyatakan tidak berlaku lagi. NGL
CMYK
Borneo Tribune
Selasa, 26 November 2013
www.borneotribune.com
12
Adrian, Warga Maluku Anggota CU PK TP. Kota Baru
Mudah, Tanpa Menegasikan Aspek Legal Borneo Tribune, Pontianak Tak dipungkiri, eksistensi Koperasi Kredit CU Pancur Kasih Pontianak telah banyak membantu anggotanya untuk membangun masa depan keluarganya. Bukan hanya warga Kalbar yang turut diberdayakan, warga luar pulaupun dapat merasakan manfaatnya. Salah seorang anggota CU Pancur Kasih TP. Kota Baru, Andrian menuturkan, keinginannya bergabung menjadi anggota CU Pancur Kasih se-
jak ia menginjakan kaki di Kalbar. Namun, terkendala dengan prasyarat mutlak, yaitu KTP. Namun, bagi Andrian prasyarat itu bukan soal, sebab hal ini kewajiban mutlak sebagai tanda legalitas jika ingin tinggal di kota Pontianak. “KTP itu amat penting, jadi bukan soal bagi saya, karena itu syarat legalitas selama tinggal di Pontianak. Urus KK kan perlu KTP. Jadi saya nunggu proses gitu,” tuturnya, beberapa waktu lalu di kantor CU PK
Andrian. Foto : Hawad Sriyanto/Borneo Tribune.
TP Kota Baru, sambil mengajukan pinjaman fasilitas CU yang ketiga kalinya. Kata Andrian, proses legalitas itu kita jalani juga selesai. “Sebenarnya saya sudah lama tertarik menggabungkan diri menjadi anggota cu pancur kasih, hanya masalahnya, kami ini kan pendatang. Syarat menjadi CU Pancur Kasih Pontianak harus memiliki KTP. Nah, karena proses mendapat KTP itulah menyebabkan saya agak lama bergabung. Saya bergabung menjadi anggota CU Pancur Kasih Pontianak TP Kota Baru ini tahun 2011,” jelasnya. Ditanya sudah berapa kali memanfaatkan fasilitas yang ada, Adrian menuturkan dirinya sudah meminjam sebanyak tiga kali. “Manfaat CU bagi saya sungguh banyak, selain CU memberikan penyadaran melalui proses pendidikan anggota, juga kita sebagai orang kota membutuhkan dana segar untuk memutar uang dalam berusaha untuk kebutuhan keluarga dengan proses yang tidak berbelit-belit, tapi juga tidak mengesampingkan legalitas,” tuturnya. Kata Andrian, dirinya memanfaatkan dana pinjaman dari CU ini untuk angkutan barang. “Saya gunakan untuk membeli mobil angkutan barang, kalau saya terikat kontrak dengan pedagang khusus mengantar barang dagangan ke rumah pembeli,”tutur warga Ambon, Maluku ini. Dirinya berharap, sebagai anggota CU diharapkan memiliki soliditas yang saling mendukung keberlanjutan kelembagaan CU. “Caranya, menjadi anggota yang aktif, yaitu pinjam dan angsur tepat waktunya,” tuturnya. (haes)
Lidya Natalia
Lidya Natalia, Pemudi Kalbar Nahkodai PP PMKRI Nasional Komitmen Jalankan Sikap Politik PMKRI
SPESIFIKASI PONDASI COR BETON SETEMPAT + PERKUATAN CERUCUK RANGKA BADAN BETON BERTULANG DINDING BATAKO PLESTER LUAR LANTAI COR BETON KERAMIK 40 X 40 (T 45 X T 70) TERAS COR + KERAMIK 40 X 40 RANGKA ATAP BAJA RINGAN ATAP SENG METAL PINTU JENDELA KUSEN ALUMINIUM, DAUN PINTU MULTIPLEK CAT LUAR DALAM PLAFON RANGKAALUMINIUM PENUTUP GYPSUM (DALAM) GRC (LUAR)
KM/WC KERAMIK 20 X 20 SANITARY KLOSET JONGKOK (T 45) KLOSET DUDUK (T 70) FASILITAS LISTRIK PLN 1300 W LEBAR JALAN 5 METER AIR BERSIH PDAM PAGAR KELILING
HUBUNGI:
YONGKY 0852 4551 2773
TYPE 45 & 70 Denah Lokasi
POM BENSIN
Keraton Kadariah
DENAH T 45
DENAH T 70
Jl. Ya’ M Sabran
Jl. Panglima Aim
Jl. Tj Hilir
Jl. Tanjung Raya
RS YARSI
Borneo Tribune, Pontianak Lidya Natalia Sartono, kader PMKRI asal kota Pontianak terpilih dalam voting Kongres Nasional dan Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) XXVII Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Nasional di PMKRI Sanctus Thomas Aquinas di Surabaya. Lidya Natalia Sartono terpilih sebagai mandataris MPA/ Formatur Tunggal/Ketua Presidum Pengurus Pusat PMKRI periode 2013-2015 menggantikan Parlindungan Simarmata, Sabtu (23/11) lalu. Dalam pemilihan Ketua Umum ini, Lidya kader PMKRI asal Pontianak yang sebelumnya menjabat sebagai Bendahara Umum PP PMKRI mengalahkan Antonius Mahema dari cabang Mataram dengan mengantongi 26 suara menggungguli Anton yang hanya memperoleh 10 suara. Kongres dua tahunan, yang dibuka oleh Gubernur Jawa Timur, Sukarwo itu, dihadiri seluruh delegasi cabang PMKRI seIndonesia. Dari Provinsi Kalbar sendiri, lima cabang hadir langsung di Kota Pahlawan itu. Lidya adalah Ketua Presidum PMKRI Perempuan kedua dalam sejarah PMKRI setelah Maria Restu Hapsari. Selain memilih Ketua Presidium PP PMKRI yang baru, Kongres juga mengevaluasi perkembangan organisasi secara nasional. Karena itu, menurut Nakhoda baru PMKRI Nasional asal Kalbar ini, membangun semangat gerakan bersama menyamakan visi dan persepsi tentang bagaimanakah menyatukan keyakinan imaginer terbentuknya suatu bangsa yang merdeka dan berhak secara
Lidya Natalia mandiri mengurusi nasibnya. Kongres pertama 1926 dan kongres kedua1928, yang kemudian melahirkan sumpah pemuda merupakan catatan sejarah penting, sekaligus menjadi simbol persatuan dan perjuangan pemuda hingga saat ini. Begitu pula pemuda menjadi salah satu kekuatan utama dalam masa revolusi kemerdekaan, bahkan pemuda merupakan centrum kekuatan perubahan di Indonesia,dapat dilihat pada masa 1965 dan 1998. Peristiwa-peristiwa diatas, menegaskan bahwa pemuda adalah kunci pergerakan perjuangan dan perubahan bangsa Indonesia. Berbicara tentang nasionalisme dan perjuangan kebangsaan, maka kita membicarakan perjuangan kaum muda dan masa depan bangsa harapan dan cita- citanya. Tantangan kaum muda dewasa ini, berbeda dengan tantangan masa masa sebelumnya, baik persoalan maupun kompleksitasnya. Setidaknya ada tiga isu pokok yang sedang kita hadapi, yaitu pertama, pasca reformasi terutama konsolidasi demokrasi yang terkesan masih melahirkan
oligarki. Kedua, melemahnya peran Negara, terutama liberalisasi ekonomi telah menggeser peran negara dari yang bertanggungjawab terhadap rakyat menjadi institusi hanya sekedar administrasi bagi lalu lintas modal yang akibatnya ekspansi modal menekan peran negara menjadi lemah, dan mengabaikan perlidungan negara terhadap rakyatnya dan isu ketiga soal ideologi, Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara, belum menjadi instrumen praksis evaluatif terhadap jalannya proses pembangunan. Ketiga isu pokok tadi adalah tantangan besar yang mesti di hadapi oleh pemuda. Apakah peranan pemuda masih penting,dimana posisi mereka, bagaimana mereka mengambil langkah dan menyusun strategi pergerakan? Jika ada agenda untuk perubahan, kemana mereka mendesakkannya? dan apakah pemuda masih dapat menyusun agenda besar perubahan di tengah tengah gelombang pragmatisme, liberalisme dan ketidak kompakan pemuda yang ada. bagaimana pemuda melawan mental pragmatis? (Lay).
Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga
Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal
Kertas Fotokopi Berkualitas
DISTRIBUTOR TUNGGAL
CV. DUTA UTAMA ADITYA Jl. Putri Candramidi No. 8 Pontianak-Kalbar Telp. 0561-767552/766199