cmyk
I DEALISME, K EBERAGAMAN
KEBERSAMAAN
DA N
Borneo Tribune www.borneotribune.com
Senin, 7 Oktober 2013
2 Dzulhijjah 1434 H - 3 Kauw Gwee 2564
Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103
Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121
Tanjung Raya II Pontianak
Listrik Padam 11 Jam Nyaris 11 Jam pemadaman listrik terjadi di Jalan Tanjung Raya II Kecamatan Pontianak Timur, yakni terhitung mulai dari pukul 14.00 – 23.30 Wib. Diduga pemadaman ini terjadi disebabkan adanya kabel listrik yang rusak, sehingga membuat Gardu PLN tidak berfungsi, Jumat (4/10) kemarin. Borneo Tribune, Pontiana Pemadaman kurang lebih 10 jam setengah ini pun, membuat sejumlah warga Kecamatan Pontianak Timur, khususnya Jalan Tanjung Raya II, sulit beraktifitas, dan merasa kecewa atas pemadaman yang terjadi serta kecewa atas kerusakan pada Kabel sehingga membuat
gardu PLN tak berfungsi. Menurut Imam (23) salah satu warga Jalan Tanjung Raya II, dirinya tidak pernah merasakan sebelumnya pemadaman listrik yang begitu lama seperti ini, lantaran ini baru pertama kali terjadi, hingga nyaris 11 jam listrik padam. “ Tidak pernah seperti ini sebelumnya, gila… hampir 11 jam, ....Ke Halaman -11
Listrik Padam Saat Pertemuan Kapolda-YBS
Kapolda Kalbar Brigjen Pol Drs Arie Sulistyo usai melaksanakan pertemuan dengan Pengurus YBS. Kapolda menerima plakat dari Ketua Umum YBS The Iu Sia. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.
Borneo Tribune, Pontianak, Pemadam listrik yang terjadi, Jumat (4/10) terjadi saat pertemuan Kapolda Kalbar Brigjen Pol Drs Arie Sulistyo dalam acara silaturahmi warga Tionghoa di Kalbar di Sekretariat Yayasan Bhakti Suci (YBS). Suasana pertemuan juga tetap berlangsung dengan penerangan alat seadanya sambil menunggu listrik bantuan dari genset YBS. Kapolda Kalbar yang juga mantan Waka Polda Kalbar tahun 2009 memakai kemeja putih kotak hitam, dan dipandu celan jean, ....Ke Halaman -11
Apegti Minta Pemrpov Komitmen Tangani Pasokan Gula ke Kalbar
B uah Bibir Jeli Lihat Track Record PENGAJAR Ilmu Pemerintahan dan Politik Universitas Tanjungpura, Zulkarnaen mengingatkan kembali untuk jeli dalam menentukan seseorang sebelum menetapkan sesorang mengisi suatu structural. Khususnya dalam membaca track record seseorang. Hal itu dikatakan Zulkarnaen menanggapi soal adanya salah satu anggota Bawaslu Kalimantan Barat, yang ditangkap pihak kepolisian atas laporan masyarakat melakukan pelanggaran hukum. “Selain factor individual, ini juga merupakan kesalahan dalam tahapan rekrutmen. Sesorang tak harus hanya dilihat dari intelektualnya, namun moralitasnya juga harus diperhatikan,” ujar Zulkarnaen. ....Ke Halaman -11
Karir dari Bawah ke Atas Man: “Aku boleh bilang adalah tipe orang sukses yang mulai berkarir dari tingkat bawah lalu terus merambah ke tingkat yang paling puncak.” Min: “Wah, kamu hebat sekali! Lalu apa profesimu?” Man: “Dulu tukang gosok sepatu, sekarang tukang pangkas rambut.” (Int) o
Singkawang Ketapang Sanggau Sintang
Khairul Rahimin, seorang pelajar yang duduk di bangku kelas VIII SLTPN 14 Pontianak, ditemani cahaya lilin untuk mengejar cita – citanya, di mana ini terlihat ketika dirinya mengerjakan tugas yang diberikan oleh Sekolah, hal ini pun diakibatkan Gardu PLN yang terletak di Jalan Tanjung Raya II Kecamatan Pontianak Timur, tidak berfungsi setelah mengalami kerusakan pada Kabelnya, FOTO:Achmad Mundzirin/Borneo Tribune
: : : :
Jl. A. Yani No. 8 Telp. (0562) 637000 Jl. R. Suprapto Telp. (0534) 31841 Jl. Jend. Sudirman Telp. 0564 - 2025280 Jl. MT. Haryono Telp. 0565 - 24222
Polda Diminta Usut Tuntas Kasus Agen Gula Ilegal Borneo Tribune, Pontianak Ketua Asosiasi Pengadaan Gula dan Terigu Indonesia DPD Provinsi Kailmantan Barat (Kalbar) Sy. Usman Djafar Almuthahar berharap pemerintah Provinsi Kalbar untuk terus berkomitmen dalam menangani pasokan gula ke Kalbar ini. “Mulai dari Gubernur Kalbar yang sangat peduli, terus Kapolda Kalbar dan Krimsusnya yang kami nilai betul-betul menjalankan tugas
dan fungsinya khususnya dalam menangani masalah pasokan gula di Kalbar ini,” paparnya kepada wartawan saat ditemui, Sabtu (5/10) siang. Pasokan gula dikatakan Usman, di Kalbar ini sudah jelas sangat dibutuhkan untuk seluruh masyarakat Kalbar. Kebutuhan itu sebanyak 6000 ton per bulannya. Dengan rumus 1,28 kilogram kali jumlah penduduk 4,319.000 dapatkan sekitar 5500 Kilo. “5500 kilo....Ke Halaman - 11
Sy. Usman Djafar Almutahar, Foto . S. Ardiansyah/ Borneo Tribune
5 Saksi Drs. Cornelis, MH Diperiksa
Hari ini Jhoni Jinku Dikirimi Surat Panggilan Borneo Tribune, Pontianak Hari ini (Senin-7-10-13) Jhoni Jinku selaku terlapor dalam kasus penghinaan terhadap Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH, akan dikirimi surat panggilan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar), guna menjalani pemeriksaan atas dugaan laporan yang dibuat Gubernur Kalbar tersebut beberapa hari yang lalu. “ Laporan yang dibuat oleh Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH beberapa hari yang lalu, masih dalam proses penyelidik-
AKBP Mukson Munandar an, dimana kita sudah memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui, melihat dan mendegar atas penghinaan yang diduga ....Ke Halaman - 11
Albert Serahkan BSM di Pontianak Utara
323 Siswa SMK Putra Khatulistiwa Dapat BSM Borneo Tribune, Pontianak, Sebanyak 323 siswa siswi di SMK Putra Khatulistiwa, Jalan Dharma Putra, Kecamatan Pontianak, Sabtu (5/10) mendapat kucuran dana beasiswa dari Kemendikbud RI. Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk SMK Putra Khatulistiwa dialokasikan sebesar Rp 282.500.000 untuk 323 siswa. Program BSM ini untuk siswa siswi kelas X sebesar Rp 500 ribu persiswa, dan kelas XI dan kelas XII masing-masing siswa mendapatkan beasiswa sebesar Rp 1 juta selama 1 tahun.
Penyerahan secara simbolos program BSM ini dilakukan oleh Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Dapil Kalbar Albert Yaputra, didampingi Anggota DPRD Kota Pontianak Dapil Pontianak Utara Tan Lie Hian. Kepala SMK Putra Khatulistiwa Ahmad Faisal, menyambut baik bantuan siswa miskin yang dikucurkan pemerintah pusat melalui anggota DPR RI Albert Yaputra. “Kita merasa bersyukur, beasiswa ini sangat ....Ke Halaman - 11
BSM. Anggota DPR RI Dapil Kalbar Albert Yaputra, S.Sos, M.Ikom didampingi Anggota DPRD Kota Pontianak Dapil Pontianak Utara Tan Lie Hian menyerahkan BSM sebesar Rp 282.500.000 kepada SMK Putra Khatulistiwa. FOTO Andika Lay/ Borneo Tribune.
!!!! Telah Hadirdi Landak
utoplaza paten PT. Anzon ANo . 26, Kabu
u Jl. Pulau Bendcamatan Ngabang Ke
Landak
HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -
Kayong Utara
Borneo T Tribune
Senin, 7 Oktober 2013
T
Masa Tanan
AJUK
Pemberitaan Harus Berimbang KEMERDEKAAN berpendapat, berekspresi dan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi guna memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan bangsa, tanggung jawab sosial, keberagaman masyarakat dan norma-norma agama. sehingga di dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya, pers menghormati hak asasi setiap orang. Karena itu pers dituntut profesional dan terbuka untuk dikontrol oleh masyarakat. Untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar, wartawan Indonesia memerlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme. Atas dasar itu, wartawan Indonesia menetapkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik yang berisi 11 pasal. Sementara itu, terkait kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, barubaru ini, yang magnitude pemberitaan yang dilakukan oleh berbagai media nasional maupun luar negeri, baik media cetak, media televisi maupun medio elektronik serta online seolah meruntuhkan jagat raya dan eksistensi negara ini. Semua media terkesan menghakimi Akil Mochtar dari berbagai angle maupun perspektif. Media beserta para jurnalisnya seolah memposisikan diri mereka sebagai penyidik terhadap mantan anggota DPR RI tersebut. Boleh jadi saat ini mereka lupa dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers serta 11 pasal yang termuat di dalam Kode Etik Jurnalistik, yang tentunya harus senantiasa menjadi ‘kitab suci’ sekaligus pedoman bagi semua wartawan Indonesia dalam menunaikan tugas-tugas jurnalistik. Saat ini Akil Mochtar seolah tidak mempunyai ruang untuk memberikan klarifikasi sekaligus melakukan upaya pembelaan diri atas beragam tudingan yang diarahkan terhadapnya. Padahal negara kita adalah negara hukum. Praduga tak bersalah atau Presumption of Innocence adalah asas di mana seseorang dinyatakan tidak bersalah hingga pengadilan menyatakan bersalah. Semoga mulai hari ini, semua wartawan Indonesia maupun wartawan asing bisa kembali berada di dalam rel yang benar dalam menunaikan tugas jurnalistiknya. Yakni tetap berpegang teguh kepada UU tentang Pers serta Kode Etik Jurnalistik. Seperti yang tertuang di dalam Kode Etik Jurnalistik, Pasal 1, yakni Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk. Penafsiran, a. Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers. b. Akurat, berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi. c. Berimbang, berarti semua pihak mendapat kesempatan setara. d. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain.
S
2
ENGET
Ibarat Timbangan... Pemberitaan Harus Berimbang... Bang Tribune
· Wartawan, Kontributor, Intensive Programme and Freelancer “ Borneo Tribune” selalu di bekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima / meminta apapun dari narasumber · Setiap artikel atau tulisan berupa laporan kegiatan, cerita pendek, surat pembaca, puisi dan resensi yang dikirim ke redaksi hendaknya di ketik dengan spasi rangkap, maksimal 500 kata, ditandatangi dan disertai identitas ( No Telp / Fax jika ada ) dikirim ke alamat borneotribune@yahoo.com atau yusriadii@yahoo.com. Terimakasih
Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan
Asap Selimuti Sebagian KKU
“
Beberapa hari ini kabut kalau pagi kelihatan jelas, jadi walau jam sudah siang matahari belum terasa panasnya
”
Borneo Tribune, Sukadana SENGAJA atau pun tidak, asap hasil pembakaran ladang dan perkebunan beberapa hari terakhir menyelimuti sebagian Kayong Utara. Beberapa wilayah yang mulai diselimuti kabut asap adalah Kecamatan Pulau Maya, Teluk Batang, Seponti dan Simpang Hilir. Di kecamatan-kecamatan tersebut selain kondisi tanah dibeberapa wilayah merupakan lahan gambut, juga terdapat wilayah yang menjadi areal baru untuk pembukaan lahan pertanian dan
Musim tanam telah tiba di KKU. Warga membakar lahan untuk persiapan tanam. Pembakaran lahan ini telah menimbulkan kabut asap yang pekat. Seperti terlihat kemarin, kabut asap sudah memenuhi ruang udara di KKU. FOTO: Abdul Khoir/Borneo Tribune. kebun baik padi, karet dan juga sawit. Kabut asap yang tampak pekat terlihat di Kecamatan Seponti dimana pada pukul 9 pagi matahari masih tertutup asap hingga
warnanya terlihat kuning dan tidak lagi menyilaukan mata. ”Beberapa hari ini kabut kalau pagi kelihatan jelas, jadi walau jam sudah siang matahari belum terasa pa-
232 Pelamar Gugur, 2.735 Pelamar Lanjut Tes Tertulis Borneo Tribune, Sukadana TAHAPAN pertama seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dikabupaten Kayong Utara usai, sebanyak 232 pelamar dinyatakan gugur. Dikatakan kepala Bagian Kepegawaian Daerah (BKD) KKU Romy Wijaya, Panitia Penerimaan CPNS Kab. Kayong Utara Tahun 2013 mengumumkan secara resmi telah menyelesaikan seleksi administrasi bagi 2967 pelamar yang memasukkan lamaran sejak 13 - 28 September lalu. ”Hasil seleksi administrasi pelamar CPNS kami umumkan besok (hari inu.red) Senin 7 Oktober 2013,” kata Romy saat dikonfirmasi, Minggu (6/10). Dikatakan Romy, peng-
umuman lolos administrasi tersebut tidak diumumkan melalui median melainkan diumumkan melalui papan pengumuman yang dipampang di halaman kantor bupati Kayong Utara. ”Pengumuman resmi Bupati Kayong Utara Nomor 810/1603/Kepeg Tgl. 4 Oktober 2013,” lanjutnya. Dijelaskannya dari 2.967 berkas lamaran yang masuk, yang lolos seleksi administrasi sejumlah 2.735 pelamar dengan rincian kualifikasi pendidikan S1 keatas sejumlah 2.110 pelamar dan Kualifikasi pendidikan D3 sejumlah 625 pelamar. ”Pengumuman tersebut dapat dilihat di Papan pengumumuan Kantor Bu-
pati Kayong Utara Jalan Tanah Merah Sukadana dan di website kayongutara kab.go.id,” Dengan diumumkannya para pelamar tersebut, selanjutnya para pelamar dapat mempersiapkan diri untuk mempersiapkan diri mengikuti tes tertulis yang lokasinya serta persyaratannya dapat dilihat dibagian pengumuman tersebut. Sebelumnya, Romy juga pernah menyampaikan jika pelamar yang lolos melebihi angka 1000 pelamar maka akan banyak ruang kelas disekolah-sekolah di Sukadana yang dipergunakan untuk tempat tes tertulis. ”Kita akan pergunakan sekolah sebagai tempat tes,” tukasnya. (DUL)
nasnya,” ujar Taryono Warga Seponti kepada Borneo Tribune. Sembari menunjukan beberapa foto, Taryono menjelaskan beberapa lokasi yang sebelumnya adalah
Gula di Dusun Besar dan Kecil Langka Borneo Tribune, Sukadana MASYARAKAT di Dusun Besar dan Dusun Kecil Kecamatan Pulau Maya dalam satu minggu terakir mengalami kelangkaan gula pasir. Gula pasir yang sebelumnya mudah dijumpai mendadak hilang dari pasaran, bahkan agen-agen kecil di wilayah tersebut mengaku mereka tidak mendapatkan pasokan gula dari agen di Pontianak, Rasau Jaya, Teluk Batang dan Melano. ”Apa ini memang langka atau ada pihak yang sengaja bermain,” kata Yanto warga Dusun Besar. Sementara itu Hermansyah yang juga warga asli dari Pulau Maya merasa kelangkaan gula baru kali ini terjadi, walau musim lebaran sebelumnya belum pernah
Opini Percepat dan Jangan Tunda Lagi Pemekaran Kabupaten “BANUA LANDJAK” Oleh: AGUSTINUS, S.Pd WILAYAH / daerah pemekaran dari Kabupaten Kapuas Hulu terdiri dari Kecamatan Embaloh Hulu, Batang Lupar, Badau, Empanang dan Puring Kencana, merupakan daerah yang berbatasan / berada di wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia. Sangat layak dan wajar daerah ini dimekarkan, karena puluhan tahun beberapa kecamatan tersebut terisolir terutama akses transportasi. Baru sekitar Tahun 2011 ini akses jalan nasional dari Putussibau menuju Badau mulai dikerjakan, itupun karena kebijakan pemerintah pusat yang konsentrasi membangun perbatasan. Tetapi kalau kita lihat kenyataannya, jalan yang menghubungkan antar kecamatan juga rusak, mislanya jalan dari Badau – Empanang – Puring Kencana. Belum semua sektor kehidupan bisa menyentuh masyarakat perbatasan, salah satunya sektor pendidikan yang dirasakan
masih minim jika dibandingkan dengan perbatasan negara Malaysia. Sebagai gambaran saja, dari 5 kecamatan yang tersebut di atas, hanya ada 3 SMA. Berbeda dengan beberapa wilayah lainnya yang jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas mudah didapatkan. Belum lagi sektor kesehatan ? Sektor lain misalnya, karena wilayah ini dikenal dengan Lintas Utara, tidak terdapat SPBU. Masyarakat harus membeli BBM Malaysia atau BBM Indonesia eceran dengan harga tinggi (sebagai contoh harga bensin sekarang Rp 10.000,- perliter, bahkan bisa lebih). Olehsebabitusangatlayakdanwajar daerahinidimekarkanmenjadiwilayah sebuahkabupatenbaru. Berikut ini beberapa alasan mengapa perlunya pemekaran wilayah apabila dikaji dari aspek pendidikan : 1. Sarana dan Prasarana Pendidikan Sarana dan prasarana pendidikan untuk semua jenjang di wilayah ini masih minim, misalnya kondisi bangunan, isi materi
penunjang belajar, rumah dinas guru, air bersih, listrik, dll. Kondisi yang demikian jelas mempengaruhi kualitas pendidikan. 2. Tenaga Pendidik dan Kependidikan Tenaga pendidik dan kependidikan yang dimaksudkan disini adalah guru, TU, penjaga sekolah, UPT dan semuanya yang terkait dalam meyelenggarakan pelaksanaan pendidikan. Beberapa masalah ditinjau dari segi pendidik antara lain, jumlah / kuota yang masih terbatas, kualifikasi dan sertifikasi yang masih minim. 3. Akses dan Komunikasi Banyak sekolah yang aksesnya jauh dan sulit dijangkau menuju kota kabupaten di Putussibau. Apabila ada kegiatan menuju ibukota kabupaten memerlukan transportasi, konsumsi dan akomodasi yang besar. Akses yang jauh dan sulit ini sangat mempengaruhi informasi dan komunikasi pendidikan yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas pendidikan. 4. Tunjangan Khusus
hutan atau semakbelukar, saat ini mulai lapang karena dibuka dengan cara dibakar. Penggunaan metode bakar tersebut bagi sebagian masyarakat merupakan cara yang efektif dan efisien dimana selain menghemat waktu juga menghemat biaya walau dampak negatifnya cukup besar. Kondisi kabut asap juga dikeluhkan para penambang sampan dipenyebarangan Teluk Batang Teluk Kemboja dimana jarak pandang saat pagi terasa pekat membuat para penambang harus berhatihati saat mengemudikan sampan motor mereka. ”Biasanya jelas kelihatan, tapi sekarang harus pelanpelan,” keluhnya. Seperti diketahui, hampir satu bulan terakhir ini hujan belum turun di Kayong Utara, jikapun turun hujan hanya dalam waktu yang cukup singkat sehingga kondisi demikian banyak dimanfaatkan oleh para petani dan masyarakat untuk membuka ladang untuk ditanami berbagai tanaman. (DUL)
Sejak beberapa tahun ini pemerintah pusat memberikan tunjangan khusus (perbatasan, terpencil, dll) diluar tunjangan sertifikasi ke tenaga pendidik di wilayah ini, tetapi BELUM sepenuhnya diterima oleh semua tenaga pendidik. Hal tersebut dikarenakan belum beresnya DATA DAPODIK yang diminta oleh KEMDIKBUD. Tentunya Dinas Pendidikan Kabupaten memiliki tenaga dan jangkaun serta akses yang terbatas. Sangat tidak sebanding dengan luas wilayah kabupaten yang sangat luas. Sementara kebijakan KEMDIKBUD terlalu kaku dan “tidak mau tahu” tanpa memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi wilayah. Dari sedikit paparan permasalahan pendidikan di atas, sudah sangat wajar apabila wilayah ini dimekarkan menjadi sebuah kabupaten baru. Dengan pemekaran yang akan diberikan oleh Pemerintah setidaknya akan dapat menjawab permasalahan tersebut, karena pemerintahan kabupaten baru nantinya akan lebih terfokus untuk mengurus wila-
ada kelangkaan gula. Dirinya sempat mendapat kabar bahwa gula yang bisanya masuk ke wilayah mereka merupakan gula ilegal yakni dari Malaysia dan Thailand, dimana pasca maraknya razia yang dilakukan oleh pihak keamanan banyak gula tersebut tertahan untuk keluar. Namun demikian, walau terdapat dugaan gula yang masuk ke Dusun Besar dan Dusun Kecil termasuk di ibu kota Kecamatan Pulau Maya merupakan barang ilegal, setidaknya pihak pemerintah dapat mengambil langkah antisipasi kelangkaan gula di pasaran. ”Disperindag memiliki kewenangan untuk ini, jika memang langka pasti ada penyebabnya dan jikapun tidak masuk lagi pemerintah dapat melakukan langkah antisipasi,” kata Hermansyah. Jika tidak segera dilakukan langkah antisipasi oleh pemerintah, maka akan mungkin terjadi gejolak di masyarakat baik seperti munculnya spekulan-spekulan nakal atau kemungkinan lain yang bermuara kepada kerugian di beberapa pihak. ”Lakukan monitoring atau buka bazar gula untuk wilayah tersebut,” harapnya. (DUL)
yah tersebut, termasuk dari sektor pendidikan. Akses menuju kota kabupaten tidak terlalu jauh, dan pelayanan kepada masyarakat bisa terjangkau karena luas wilayah yang mudah dijangkau juga. Jangan ada lagi tarik ulur kepentingan pihak-pihak tertentu, segera mekarkan wilayah ini sesuai aspirasi masyarakat setempat yang diberi nama Kabupaten “BANUA LANDJAK”. Dengan maju dan berkembang nantinya kabupaten ini sudah jelas mencerminkan wajah Indonesia di mata negara Malaysia. Semoga!!!!! AGUSTINUS GurudanSekretarisPGRIKec.BADAU).
Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Direktur: Emiliana Sekretaris Direksi: Erika Sudiardjo Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Pimred: Hawad Sriyanto Wapimred: Yusriadi Sekretaris Redaksi : Aulia Marti Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering, Hairul Mikrad. Redaktur Pelaksana: Ukan Dinata. Wartawan Senior: Andry, Budi Rahman, Agus Wahyuni Wartawan: Andika Lay, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Jubeironi, Slamet Ardiansyah. Staf Redaksi: Fahmi Ichwan, Syam Abubakar, M Taufik, Fery Adeputra, Yulan Mirza.Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Biro Bengkayang: www.borneotribunecom Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). Singkawang: Rudi Hariyanto Alamat: Jl. Manggis Rt 026/Rw 009 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah. TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Aditya ( 085349867788 ). Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Fahri (085750296539 ) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2.Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Kapuas Hulu: Teofilusianto Timotius Jl. Pasar Inpres blok A No. 13 Kota Putussibau. Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Biro Kayong Utara : Abdul Khoir. Umum Fitriyana, Ardiansyah. Percetakan/IT: (Manajer) Iwan Siswanto, (Wakil Manajer) Supriyanto, Rustam. Marketing: (Manajer) Hesty Yosana, Kusnan, Aldi C.Sirkulasi : M. Danny, Mulawarman Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Keuangan: Jumi Erlinasari,Linda, Husada Muin. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Asisten Dirut: Khairoedin Pasaribu. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com
Borneo Tribune
CMYK
Moment & Activity www.borneotribune.com
Borneo Tribune
03
Senin, 7 Oktober 2013
Para pemenang undian tabungan Simpeda Nasional
EVEN NASIONAL JELANG HUT EMAS
Sukses Akbar dari Bank Kalbar
Ketua Asbanda yang juga Dirut BPD DKI Jakarta Dr Eko Budiwiyono tukar menukar cinderamata dengan pemegang saham mayoritas Bank Kalbar Drs Cornelis- MH.
T
idak salah jika Bank Kalbar menempatkan tagline-nya pada terpercaya, bersahabat dan profesional. Bank plat merah yang saham mayoritasnya milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat ini senantiasa mengukir prestasi. Sepanjang 2-3 Oktober 2013 kemarin, Bank Kalbar yang baru saja mempersembahkan sembilan gelar juara di
blantika perbankan Tanah Air melalui Anugerah Perbankan Indonesia 2013 di Ritz Carlton, Jakarta, kembali senyum sumringah. Bank yang berdiri sejak tahun 1964 ini menyambut 140 tamu perbankan Nusantara. Bank yang berumur 49 tahun ini sukses menyambut, melayani, dan menyajikan seminar nasional bertajuk menggali potensi Bank Pembangunan Daerah di tengah krisis global, maupun pena-
rikan undian nasional tabungan Simpeda yang nilai nominalnya miliaran rupiah. Perhelatan penyambutan dilangsungkan di Istana Rakyat, Pendopo Gubernur, 2 Oktober malam. Seratus lebih tamu disambut dengan senyum ramah nan mewangi. Tarian, lagu kreasi etnik maupun pantun bertabur melipur situasi. Tak terkecuali penganan maupun camilan mengedepankan kuliner daerah.
Inilah even nasional yang digandrungi Gubernur Kalbar sang pemegang saham mayoritas sebagai gawai yang berkuasa ungkit kemajuan daerah. Even yang menyeluruh, di mana bersifat akademis, ekonomis, wisata kuliner, hingga wisata budaya. Gubernur pun memberikan contoh dengan kerja keras. Ia hadir menyambut tamu di Pendopo, dan ia juga hadir menutup kegiatan di Pontianak Convention Centre, pada 3 Oktober 2013 malam. Ia tampil “enterteinly” di mana gaya orasinya menyemangati seribu lebih hadirin yang memenuhi Pontianak Convention Centre. Di sana dia mencandai master of ceremony “pasutri” Arie Untung-Venita yang juga selebritis di tengah hatinya galau lantaran tokoh Kalbar pemimpin Mahkamah Konstitusi diterpa skandal suap. “Semoga beliau sabar dan tabah serta masalahnya cepat selesai,” ujar Sang Orator. Gubernur Cornelis pada 3 Oktober pagi sesungguhnya terbang ke Jakarta untuk teken MoU bersama Presiden RI maupun Presiden China terkait pembangkit listrik tenaga sampah, namun Ia
pekerja keras. Selalu hadir bersama rakyat Kalbar. Wajar jika direksi Bank Kalbar juga bekerja keras demi suksesnya gawe menjelang Hut Emas Bank Kalbar di tahun 2014. Dirut Bank Kalbar Drs H Sudirman HMY, MM dan Komisaris Utama Drs H Murdjani Abdullah mendampingi Gubernur, Ketua Umum ISEI Darmin Nasution, Ketua Asbanda Dr Eko Budiwiyono, MBA, maupun Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar Hilman Tisnawan untuk gawe akbar ini. Terlebih mengingat Kalbar sebagai tuan rumah gawe Asbanda ini 9 tahun yang lalu. Seminar di Mercure Hotel pun sukses digeber. Kegiatan dibuka Drs Lensus Kandri, M.Si yang juga Asisten 3 Bidang Kesra Setda Kalbar. Kentungan ditabuh lima kali melambangkan Pancasila. Begitupula penarikan undian nasional tabungan Simpeda di mana nilai tertinggi Rp 500 juta jatuh pada nasabah Jawa Timur. Sementara para pemenang dengan nilai Rp 100 juta, 50 juta, 25 juta hingga nominal terendah, bahkan door prize akan diumumkan terbuka. Baik pemberitahu-
Dirut Bank Kalbar Drs H Sudirman HMY- MM dampingi Gubernur Cornelis memasuki Welcome Party.
Eko Budiwiyono- Ketua ISEI yang Mantan Gubernur BI Darmin Nasution- Gubernur Cornelis- Sudirman HMY dan Murdjani Abdullah. an langsung maupun via media Nusantara. Bank Kalbar yang mengukir sukses tidak lupa berkontribusi sosial. Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipimpin Ketua TP PKK Ny Frederika Cornelis, S.Pd menerima bantuan CSR bernilai Rp 100 juta. Maka semua kecipratan lembaga ekonomi terkemuka yang tidak hanya mengeruk untung bagi Pendapatan Asli Daerah, tetapi juga untuk tanggungjawab sosial. Melihat even nasional yang dihelat Bank Kalbar kita pun berdecak kagum. Memang tiada kesuksesan tanpa upa-
ya kerja keras serta disiplin yang tinggi. Dengan visi Mitra dalam Usaha dan Pembangunan, Bank Kalbar menjadi obor penerang bagi pelaku usaha demi mencapai kesejahteraan rakyat di Bumi Kalimantan Barat. Harum merebak mewangi menebar ke seluruh persada Nusantara dari suksesnya gawe seminar maupun penarikan Simpeda Nasional. Kalbar mencatatkan namanya sukses sebagai tuan rumah. Enam bulan ke depan giliran BPD Bengkulu akan bertindak sebagai tuan rumah. * Foto dan Narasi: Nur Iskandar
Suasana malam penarikan undian tabungan Simpeda Nasional di Plenary Hall PCC.
Artis lokal persembahkan lagu kreasi etnik khas Kalbar
Sudirman- Eko Budiwiyono- Lensus Kandri dan Murdjani Abdullah menunjukkan kekompakan seusai pembukaan seminar di Mercure Hotel.
Dirut BPD Bank Kalbar Sudirman berpantun sambut hadirin.
Rp 100 juta dari Bank Kalbar untuk PMI.
Nasabah Bank Kalbar beruntung dapat umrah bersama 12 nasabah BPD se-Tanah Air.
Gawai di PCC dihibur artis The X Factor Novita Dewi. CMYK
Duet violis Kalbar Hendri Lamiri dengan seniman cum bankir BPD Jawa Tengah.
Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune
Penguatan Soliditas TNI-Rakyat Akan Jadi Kuat
CMYK
Dialog Kasi Listra Pendam XII/Tpr Mayor Inf Drs Umar Affandi, MH bersama Kapentak Lanud Supadio Mayor Sus Dwi Indro dan Paspotmar Lanal Pontianak Kapten Laut (T) Jamhari melaksanakan dialog terkait Forum Hankam TNI-Ku. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune
Borneo Tribune, Pontianak “Tentara akan tetap hidup sampai akhir zaman. Jangan menjadi alat oleh suatu badan atau orang. Tentara akan timbul dan tenggelam bersama-sama Negara. Kamu sekalian harus insyaf dan senantiasa ingat, bahwa Tentara kita bukan Aparat yang mati, tetapi Aparat yang hidup,” Demikian kata Kasi Listra Pendam XII/Tpr Mayor Inf Drs Umar Affandi, MH, Kamis (4/10) sambil mengutip amanat Panglima
Besar Jenderal Soedirman pada acara diskusi Forum Hankam TNI-Ku. Dikatakannya, tidak berlebihan, bila amanat Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai refleksi historis masih relevan untuk diaktualisasikan sebagai sumber motivasi bagi TNI dalam rangka menjaga Soliditas TNI-Rakyat. Soliditas TNI dengan seluruh komponen bangsa harus tetap tercipta untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, se-
bagaimana diamanatkan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman dan seirama pula dengan Undang-Undang RI No. 34 Tahun 2004. “Peringatan HUT TNI Ke68 ini sudah sepatutnya momentum ini kita jadikan wahana untuk merefleksikan diri dan merevitalisasi pengabdian TNI, ke depan, secara kontekstual bagi kepentingan Nasional. Ada 4 hal yang ditekankan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko pada peri-
ngatan HUT TNI ke 68, diantaranya, pembangunan ekonomi Nasional, Memelihara kerukunan dan kesatuan bangsa, menyukseskan penyelenggaraan Pemilu dan Suksesi Kepemimpinan Nasional 2014 dan mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI. Ke empat hal penting tersebut perlu disadari bersama, karena di era globalisasi ini, faktor stabilitas politik dan keamanan sangat memainkan peran penting bagi perkembangan ekonomi
kita, dan membawa pengaruh besar terhadap segala aspek kehidupan. Dalam konteks tugas TNI untuk mendukung pelaksanaan keempat hal penting tersebut, tersimpul pada implementasi tema “Bersama Rakyat, TNI Kuat,” ujarnya. Sementara itu, Paspotmar Lanal Pontianak Kapten Laut (T) Jamhari, menambahkan bahwa, dengan dukungan rakyat, TNI akan semakin siap dan mantap melaksanakan tugas dengan langkah antisipatif serta responsif, termasuk menjaga dan mengamankan aset sumber daya ekonomi Nasional secara tegas, yang menjadi modal dasar pembangunan Nasional. Bersama rakyat, kita cegah terjadinya benturan dan konflik komunal yang akan mengganggu ketentraman hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Juga mengajak bersama rakyat, kita sukseskan Pemilu 2014 dapat berlangsung lancar, tertib, bebas, adil dan damai (merupakan cerminan demokrasi rakyat), karena Pemilu juga merupakan masa depan berkelanjutan pembangunan Nasional. “Bersama rakyat, kita pertahankan kedaulatan dan keutuhan setiap jengkal wilayah, yang secara sah merupakan bagian integral dari NKRI (dalam hukum internasional dikenal istilah Utis Posidentin Juris,” kata Kapten Laut (T) Jamhari. (Lay).
Eksploitasi Penyu Paloh
Perlu Perhatian Serius Pemerintah Sambas Borneo Tribbune, Pontianak Pantai Polah yang terletak di utara Kabupaten Sambas. Dari 100 Kilometer(KM), sebesar 79 persen dari dari total garis pantai atau 63 KM merupakan habit bertelurnya Penyu Hijau yang memiliki nama latinnya Clelonia Mydas dan Penyu. Melihat besarnya potensi pesisir pantai Paloh sebagai habitat untuk bertelurnya kedua jenis penyu ini menjadikannya sebagai pantai peneluran penyu terpanjang di Indonesia. Demikian hal ini disampaikan Koordinator konservasi penyu-WWF Indonesia Provinsi Kalbar Dwi Suprapti kepada wartawan saat melakukan jumpa pers bertempat di Bumbu Desa Kompleks Perdana Square, Minggu (6/10) siang kemarin. ”Dari pantauan kami di lapangan lebih dari 2000 sarang penyu Hijau atau lebih dari 500 betina per ta-
hun dapat dijumpai di sepanjang pesisir pantai Paloh. Ini menjadikan jumlah populasi Penyu Hijau di Paloh menjadi terbesar ke dua dari rantai yang terbentang dari Peninsula Malaysia sampai laut Sulu, Sulawesi. Namun yang menjadi permasalah yang saat ini dihadapi di pantai tersebut telur penyu selalu dieksploitasi secara besar-besaran oleh masyarakat lokal karena harga jual yang tinggi. Sehingga dikhawatirkan keberadaan Penyu Hijau ini akan punah,” ungkap Dwi Suprapti. Dijelaskannya, dari hasil pantau WWF terhadap intensitas ancaman di tahun 2009 menunjukan bahwa di daerah Sebubus hampir selurh sarang telur penyu yang di perkirakan sebanyak 2146 dan pada tahun 2010 agak menurun menjadi 1846 telah di ambil oleh masya-
rakat untuk dijual ataupun dikosumsi sendiri. “ Ini bisa kita bayangkan 1 sarang biasanya berisi 100 butir telur dan dari 2146 sarang habis diambil masyarakat. Jelas bila ini kita biarkan terus maka akan dikhawatirkan makan penyu ini akan punah. Bagaimana tidak, pada sarang penyu yang diambil telurnya oleh masyarakat pada tahun 2009 sebesar 99 persen, dan 2010 sebesar 95 persen,”ujarnya. Untuk mngnatasi hal ini dibentuklan kelompok masyarakat pengawas atau yang disingkat menjadi Pokmaswas yang diberi nama Kambau Borneo dengan tugas membantu pantai penelusuran Penyu Paloh sepanjang hari selama musim puncak peneluran yang biasa berlangsung pada bulan Juni hingga Oktober. ”Jumlah Pokmaswas yang
kita bentuk ini sebanyak 21 orang dan merekalah yang secara bergiliran melakukann monitoring di pesisir pantai Paloh sepanjang 63 Km. Untuk awalnya porsi pengambilan tak sah ini menurun dratis di 2 tahun berikutnya yaitu tahun 2011 berkisar 26 persen, dan 2012 kembali mengalami penurunan berkisar 22 persen sarang yang hilang atau diburu masyarakat,”ujar Dwi lagi. Dari ke 21 orang ini diantaranya mereka direkrut dari masyarakat yang dulunya juga selalu mengambil atau berburu sarang guna mengambil telur-telur penyu. Panjangnya rentang pantai dan keterbatasan personil walaupun dengan usaha keras tim monitoring Kambau Borneo ini ditambah lagi tidak adanya power penindakan kepada para penjarah telur penyu. Se-
hingga di musim puncak peneluran tahun 2013 penjarahan telur penyu kembali meningkat yaitu kurang lebih 40 persen di wilayah Desa Sebubuh dan hampir 95 persen terjadi di desa Temaju. ”Bahkan kita ada menemuan 9 kasus penjarahan telu penyu dengan membedah induknya. Bukan lagi diambil dari sarangnya akan tetapi penyunya sendiri dibunuh dan telurnya diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini sangat memprihatinkan kita, dan perlu perhatian yang cukup serius oleh pemerintah Kabupaten Sambas, mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten dan dari Polri serta TNI dalam mengamankan kelangsungan penyu Hijau dan penyu Sisik ini di Pantai Paloh ini,” tandasnya. (Slt)
4
Minimnya Gaji Guru PAUD Borneo Tribune, Pontianak Masalah yang dihadapi oleh guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dibeberapa daerah dirasakan para guru PUAD sangat minim alokasi tunjangan yang diberikan pemerintah pusat kepada guru para PAUD didaerah. Sehingga gaji guru Pendidikan Anak Usia Dini menjadi persoalan. Salah satunya di Kabupaten Ketapang, para dewan guru digaji kurang dari Rp 500 ribu perbulan. “Bahkan dari pemerintah pusat hanya menggaji Rp150 ribu perbulan,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Ketapang, Gusti Kamboja dalam pertemuan bersama Dirjen Pendidikan Menengah Kemendikbud, Gubernur, dan BPK RI di Kantor Perwakilan BPK RI belum lama ini. Ia menjelaskan biaya tenaga pendidik dalam program PAUD ditanggung oleh pemerintah pusat karena merupakan program kementerian. ”Nilai bantuannya cukup layak. Tetapi saat ini, pemerintah pusat hanya memberi Rp150 ribu perbulan. Pemerintah daerah pun berupaya memberikan subsidi. Tetapi hanya mampu Rp100 ribu sampai Rp200 ribu perbulan,” jelasnya. Sehingga, lanjut Gusti Kamboja, total gaji guru PAUD hanya sebesar Rp350 ribu perbulan. “Ini artinya dibawah upah minimum regional. Malau juga honornya dibawah UMR,” katanya. Menurut Gusti Kamboja, keberadaan PAUD juga dinilai penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Perlu didorong untuk mencari sumber pembiayaan gaji guru tersebut. Ia berharap Kementerian Pendidikan dapat mencari program lain atau biaya tambahan untuk membantu gaji guru honor tersebut. “Sebab kan sudah terlanjur. Tidak mungkin membubarkan mereka (PAUD),” pungkasnya. (*)
Pembangunan Lambat, LAKIP Ajak Lakukan Kontrol Borneo Tribune, Bengkayang Pembangunan Kabupaten Bengkayang berjalan sangat lambat. Setidaknya demikian penilaian dari salah satu Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Laskar Anti Korupsi Pejuang 45 (LAKIP 45) Kabupaten Bengkayang. Paulus Jasmani ,Ketua LAKIP memberikan perbandingan. Kata dia, Landak sebagai Kabupaten yang lebih muda dari Kabupaten Bengkayang, untuk saat ini lebih maju daripada Kabupaten Bengkayang. Kabupaten lain seperti Kabupaten Sekadau juga demikian. “Ini perbandingan kita. Dua Kabupaten yang lebih muda dari Bengkayang, untuk saat ini saya nilai lebih maju,” katanya. Jasmani menambah- Paulus Jasman kan, lambatnya pembangunan di Kabupaten Bengkayang itu terjadi karena roda pemerintahan di Kabupaten Bengkayang tidak berjalan sesuai dengan aturan birokrasi yang telah diatur. “Ketidak sejalanan itu bisa kita rasakan. Pembangunan antara SKPD yang satu dengan yang lain tidak saling mendukung. Bahkan, ada program yang dijalankan SKPD yang sangat dimungkinkan tidak diketahui Bupati ataupun Sekda. Musrenbang memang dilaksanakan setiap tahunnya, tapi hasil dari Musrenbang itu tidak dilaksanakan,” kata Jasmani. Jasmani menilai, pembangunan- pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Bengkayang banyak dilakukan dengan dasarkan kepentingan pribadi dan golongan. Apabla rencana pembangunan itu tidak menguntungkan bagi diri sendiri maka pembangunan itu tidak dilaksanakan. “Makanya, banyak pembangunan pembangunan di Kabupaten Bengkayang yang dikerjakan tidak beres,” jelas Jasmani lagi. Karena lambatnya pembangunan di Kabupaten Bengkayang itu lah, Jasmani mengajak masyarakkat Kabupaten bengkayang untuk mengontrol dan mengawasi kinerja pemerintah. “Kontrol masyarakat ini penting, karena Demokrasi itu adalah dari rakyat, oleh rayat dan untuk rakyat,” kata Jasmani. (Mu).
Hubungi dealer TVS terdekat atau SMS : TVS Pontianak TVS Rasau TVS Singkawang TVS Ketapang TVS Sintang TVS BM Sintang TVS Pinoh TVS Putussibau TVS Anugrah Sekadau TVS Merdeka Motor PTK TVS Tepuai
: 0853 : 0853 : 0823 : 0852 : 0812 : 0852 : 0813 : 0821 : 0813 : 0821 : 0813
9320 9355 5178 4594 5746 5260 4557 5125 4540 5030 4528
2778 5508 4446 6118 6666 1948 8321 9567 2238 6989 6562
CMYK
Senin, 7 Oktober 2013
Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune
Senin, 7 Oktober 2013
5
Polnep Ubah Limbah Ubi Jadi Nata De Cassava Borneo Tribune, Mempawah Ibu-ibu pengrajin makanan rengginang ubi yang tergabung dalam kelompok usaha Melati Putih, Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, Sabtu (5/10), mendapat pengetahuan berharga dari Politeknik Negeri Pontianak (Polnep).
Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Polnep melatih dan berbagi ilmu seputar mengolah limbah ubi kayu sisa pembuatan rengginang ubi yang selama ini tak termanfaatkan dan hanya dibuang. Limbah ubi kayu tersebut diolah menjadi ma-
kanan bernama nata de cassava, seperti nata de coco yang terbuat dari air kelapa. Tempat pelatihan berlangsung di kediaman pribadi Kades Antibar, Aryadi M Nuh “Selama ini banyak yang tak tahu, ubi kayu juga dapat diolah menjadi nata. Kualitasnya tak kalah dengan
nata de coco,” kata Pembantu Direktur I Polnep Pontianak, Ir HM Toasin Asha M.Si, yang ikut menghadiri pelatihan tersebut. Lebih lanjut Toasin menjelaskan, terpilihnya kelompok Melati Putih Desa Antibar, tak terlepas dari usaha yang sedang mereka geluti mengo-
lah ubi menjadi rengginang, ketersediaan bahan baku ubi kayu yang melimpah, serta belum termanfaatkannya limbah ubi kayu tersebut. “Oleh karena itu, Polnep ingin memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada ibuibu disini agar membuat makanan alternatif nata de cas-
sava, selain rengginang ubi,” katanya. Sedangkan Kades Antibar, Aryadi M Nur, menyambut positif pelatihan dan penyuluhan pengolahan limbah ubi kayu menjadi nata de cassava dari tenaga ahli di Polnep. Ia atas nama masyarakat Desa Antibar mengucapkan terima
kasih kepada Polnep yang sudah menunjukkan kepeduliannya terhadap pengusaha makro maupun kecil di Kalbar, salahsatunya di Desa Antibar. “Mudah-mudahan pelatihan ini tidak berhenti sampai disini tapi terus berkelanjutan,” pungkasnya. (JoE).
Camat Ingatkan Warga Tidak Membakar Lahan Borneo Tribune, Mempawah Memasuki musim kemarau, Camat Sungai Pinyuh, Syamsul Rizal, mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan. Pasalnya, pembakaran lahan di musim kemarau sangat berdampak terjadinya kebakaran hutan bahkan asapnya bisa mengganggu kesehatan. “Diberapa titik di wilayah Sungai Pinyuh telah terjadi kebakaran lahan saat ini. Khusunya di daerah gambut di Desa Sungai Rasau. Untuk itu, demi mengantisipasi semakin besarnya kebakaran lahan, saya meminta warga khususnya di Kecamatan Sungai Pinyuh tidak melakukan pembakaran, jika ingin membuka lahan,” kata Syamsul Rizal. Karena Syamsul, menilai jika kebakaran lahan semakin membesar, kemungkinan akan menyebabkan kerugian bagi masyarakat sendiri. Jika kebakaran sampai merambat kepemukiman warga, bahkan perkebuan juga ikut terbakar. “Akibat kebakaran lahan banyak yang dirugikan, tidak hanya masyarakat bahkan bisa merugikan negara luar akibat kabut asap,” katanya. Untuk itu, Syamsul sangat mengharapkan warga jangan asal membakar lahan sembarangan. Meskipun itu merupakan lahan pribadi. Sebab, dampaknya bisa meluas dan mengganggu kesehatan masyarakat. “Kita juga meinta petugas pemadam kabakaran agar siap siaga, dan sering melakukan patroli untuk memantau titik titik api yang ada. Demi mengantisipasi terjadinya kebakaran yang lebih luas,” katanya. (JoE).
Pengabdian Masyarakat Para ibu kelompok usaha Melati Putih Desa Antibar memperaktekan pembuatan limbah ubi menjadi nata de cassava oleh tenaga ahli dari Polnep. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune
Usaha Ternak Ilegal Resahkan Warga Borneo Tribune, Kubu Raya Sejumlah masyarakat melayangkan pengaduan ke Satpol PP Kubu Raya terkait usaha peternakan di wilayah Jalan Perdamaian yang diduga terjadinya pencemaran lingkungan. Bentuk pengaduan yang disampaikan mengenai izin serta dampak lingkungan ke masyrakat karena lokasi usaha tidak jauh dari komplek perumahan warga. Menyikapi hal ini, Kasatpol Pol PP Andy Hasriadi mengatakan, bagi pelaku usaha selayaknya harus mengantongi izin dari dinas terkait. Hal tersebut dilakukan tentu untuk menghindari konflik dari usha yang didirkan. “Prinsipnya pemerintah Kubu Raya tidak melarang masyarakat untuk melaku-
kan usaha, tetapi aturanaturan itu hendaknya dipatuhi,” katanya, Minggu (6/10). Andy menyatakan, sejauh ini pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi, dan benar saja ditemukan kandang yang telah beroperasi. Namun setelah pihaknya melakukan kordinasi terhadap pemilih usaha ternak, terkait izin mereka tidak mengantonginya. Sedangkan tak jauh dari lokasi terdapat pemukiman warga. Dirinya memastikan, dengan keberadaan ternak ini, dapat dipastikan masyarakat sekitar terganggu akan bau yang dimunculkan. “Itukan kalau dilihat dari besarnya kandang yang dibuat diperkirakan memuat ratusan
sapi. Sedangkan tak jauh dari lokasi terdapat komplek perumahan dan harus ada izin lingkungan, itu yang pokok,” tegasnya. Menyikapi hal ini lanjut Andy, pihaknya telah memberikan teguran secara tertulis perta, namun karena tidak ada respon dari pemilik usaha hingga pihaknya kembali memberikan surat teguran sampai tiga kali dan masih tetap tak diindahkan. “Kita telah berikan sebanyak tiga kali surat peringatan, namun masih tetap tak diindahkan. Jadi jangan salahkan kita jika melakukan penutupan usaha ternak tersebut secara paksa, terangnya. Dirinya menyatakan, semenjak pembangunan usaha itu beroprasional, juga tidak adanya kordinasi langsung
ke masyarakat, dengan kata lain pendiriannya ilegal. “Namun jika ada izin tentu masyarakat ikut tanda tangan dengan permohonan perizinan tersebut. Akan tetapi dengan adanya usaha ternak ini masyarakat komplain atas bau yang dimunculkan,” tambahnya. Sementarta itu tambah Andy, atas pengaduan ke Pol PP Kubu Raya oleh masyarakat, pihaknya telah berusaha terus melakukan kordinasi baik dari pihak dinas maupun pemilik usaha. Hal ini dilakukan dengan tujuan keresahan masyarakat tidak berkepanjangan dalam hal ini. Karena jika dibiarkan berlarut-larut maka akan terjadi konflik yang lebih besar. “Keterlibatan kita di Pol PP ini dikhawatirkan
adanya perselisihan, makanya ini yang kita hindari,” ucapnya. Andy menegaskan, hasil kordinasi antara Pol PP dengan dinas terkait dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup (BLH) sedang mengkaji dan dalam tahap proses. Namun pihaknya berharap, sampai ada kepastian terkait perizinan tersebut dikeluarkan tidak adanya aktivitas apapun yang dilakukan oleh pemilih usaha. “Sejauh ini memang benar ada laporan ke kami dan telah kita kordinasikan ke pihak Lebaga Lingkungan Hidup. Namun hingga saat ini masih dalam tahap proses. Karena masih dalam proses setidaknya dari pelaku usaha harus menghentikan sementara kegiatannya,” tegasnya. (Adex)
Kambing Kurban Laris Manis Borneo Tribune, Mempawah Menjelang hari raya Idul Adha 1434 Hijriah, 15 Oktober 2013, permintaan hewan kurban jenis sapi dan kambing di Kabupaten Pontianak mulai mengalami peningkatan. Djuhri, salahseorang pedagang kambing asal Desa Purun Besar, mengaku saat musim haji, ia mampu menjual hingga 30 ekor kambing. “Namun untuk saat ini, saya mengalami sedikit kendala dengan minimnya ketersediaan pasokan kambing. Banyak pembeli yang memesan, namun akhirnya tidak bisa saya layani,” katanya. Djuhri menjelaskan, selama ini pasokan kambing didapatnya dari sejumlah peternak kambing di berbagai daerah. “Seluruh desa di Kabupaten Pontianak sudah saya telusuri untuk mencari kambing terbaik guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin berkurban,” ungkapnya. Bahkan Djuhri mengaku, hampir semua pembeli di tempatnya adalah masyarakat Kabupaten Pontianak, meski ada juga yang berasal dari kabupaten lain. “Bahkan biasanya menjelang mendekati hari H, banyak kambing dewasa untuk kebutuhan kurban yang sudah beralih tangan. Padahal masih ada calon pembeli lain yang belum mendapatkan,” jelasnya. Untuk kambing, Djuhri mengaku dirinya menjual menggunakan sistem kilogram dan bukan berdasarkan per ekor. “Dengan sistem tersebut, saya bisa mendapatkan keuntungan yang lumayan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga,” katanya.(JoE)
Bengkayang Borneo Tribune
Senin, 7 Oktober 2013
Anak yang Dianiaya Ayah
Kondisi Berangsur Pulih, Namun Masih Trauma Borneo Tribune, Singkawang Kondisi bocah perempuan yang berusia lima tahun yang sebelumnya pernah dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri, saat ini sedikit demi sedikit sudah mulai berangsur pulih usai menjalani perawatan medis di RSUD dr. Abdul Azis Singkawang. Luka yang dialaminya saat ini sudah mulai mengering. Namun sayang, bocah itu masih tampak trauma atas perilaku ayah kandungnya, sehingga dia sepertinya masih eng-
gan bertemu dengan orang yang tak dikenalnya, bahkan sesekali menangis ketika beberapa orang berusaha untuk menyapanya. Anehnya, bocah perempuan itu akan terlihat tenang dan tidak menangis lagi, jika ada keluarga pasien lain yang berusaha untuk menenangkan. Sebut saja namanya, Warijo yang akrab disapa Om. “Tu, ada kodok di bawah,” kata Warijo sewaktu menenangkan bocah itu di saat para media ingin mengambil fotonya.
Sementara dr. Ninita Karina, Asisten Dokter Indra, yang merupakan dokter spesialis bedah yang menangani bocah tersebut mengatakan, setelah menjalani perawatan selama lima hari (Jumat kemarin), luka yang dialami bocah itu sudah kelihatan mulai mengering.“Pada awal masuk, memang lukanya basah dan matanya membengkak. Tapi sekarang perlahan-lahan sudah mulai pulih,” ujar Ninita. Menurut Ninita, bocah
lima tahun itu sudah terlihat aktif, karena disamping sudah bisa bermain tapi juga dia bisa makan. “Kalau soal ketemu orang, tergantung siapa yang menemuinya,” ujar Ninita. Di tempat terpisah, Plt Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Singkawang, Saodah menyebutkan, jika penanganan bocah tersebut diserahkan ke Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). “Termasuk yang menjaganya juga
sudah ada,” ujar Saodah. Untuk perawatan medisnya, kata Saodah, sepenuhnya ditanggung pemerintah. Namun proses penyembuhannya tidak hanya secara fisik tapi juga secara psikis. “Apalagi dia masih trauma atas perlakuan kasar ayah kandungnya,” ungkap Saodah. Ketika sembuh, kata Saodah, jika ingin dikembalikan kepada pihak keluarganya, pihaknya akan memastikan apakah dia benarbenar pulih. (RH)
AKP Anton Satriadi, Kasat Lantas Polres Singkawang yang Baru Borneo Tribune, Singkawang Kapolres Singkawang, AKBP A. Widihandoko melakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kasat Lantas Polres Singkawang di halaman Mapolres Singkawang, Jumat (4/10) siang kemarin. Dalam sertijab itu, Kasat Lantas Polres Singkawang, AKP Wahyu Jati Wibowo diganti dengan AKP Anton Satriadi yang merupakan lulusan PTIK dan pernah menjabat sebagai Kasat Lantas di Manado. Sementara AKP Wahyu Jati Wibowo, yang menjabat Kasat Lantas selama 10 bulan di Polres Singkawang, akan dipindahkan ke Ketapang. Widihandoko menyebutkan, pergantian ini merupakan bentuk promosi yang diberikan kepada AKP Wahyu Jati Wibowo. “Pemindahan ini tidak ada masalah, tapi sebagai bentuk promosi, karena wilayah Ketapang baik itu medan dan jarak tempuhnya lebih luas dibandingkan Singkawang,” kata Widihandoko usai Sertijab tersebut. Kepada AKP Anton
AKBP A. Widihandoko melakukan Sertijab Kasat Lantas Polres Singkawang di halaman Mapolres Singkawang, Jumat (4/10) siang / Foto Rudi Borneo Tribune
Satriadi, kata Kapolres, diingatkan untuk meningkatkan prestasinya di Polres Singkawang, serta memberikan inovasi dalam menciptakan masyarakat yang tertib berlalu lintas. “Program-program dari yang lama bisa ditingkat lagi, dan lakukan inovasi
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang tertib berlalu lintas,” pintanya. Meski terhitung baru, karena lulusan PTIK, ujar Kapolres, ilmu yang didapat bisa diterapkan di Singkawang. “Apalagi dia pernah memegang jabatan yang sama di Manado,” jelas
2014, Bupati Targetkan Bukan Jalan Kantor Bupati-Ketiat Borneo Tribune, Bengkayang Pengembangan Bupati Bengkayang di masa masa mendatang diyakini akan semakin meluas. Pengembangan tidak hanya dilakukan pada wilayah yang saat ini yang sudah berkembang, tetapi juga akan diarahkan ke lokasi lokasi yang perlu pengembangan. Pengembangan wilayah tidak terlepass dengan kondisi transfortasi, baik yang sudah ada ataupun tranfortasi yang direncanakan dan baru akan dibangun. Sa;lah satu jalur tranfortasi yang akan direncanakan tersebut adalah pembukaan jalan kantor Satu Atap Bupati Bengkayang menuju wilayah Ketiat, Kecamatan Sungai Betung. “2014 ini, kita menarget-
kan akan membukan jalan dua jalur. Jalan tersebut direncanakan akan melewati Kantor Satu Atap Bupati Bengkayang ke wilayah Ketiat, Kecamatan Sungai Betung,” demikian diinformasikan kepada warga Sungai Betung beberapa waktu yang lalu saat membuka peresmian pipanisasi di Riam. Bupati Bengkayang mengatakan, membangun jalan dua jalur antara Kantor Bupati ke Ketiat tersebut telah dipertimbangkan. Alasanyan adalah untuk pengembangan kota dan kemajuan pembangunan Kabupaten Bengkayang ke depan. “Untuk wilayah pasar sulit untuk dimembangkan. Karena padatnya pendudukan dan tidak ada
Suryadman Gidot ruang untuk pelebaran jalan,” kata Bupati. Bupati atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkayang berharap program pembangunan tersebut bisa didukung oleh masyarakat Kabupaten Bengkayang secara keseluruhan. “Dukungannya seperti mau mebebaskan tanahnya utnuk pembangunan,” harap upati kepada warganya (Mu).
Bhakti Nusa Ramaikan LSM Bengkayang Borneo Tribune, Bengkayang Kesadaran warga Kabupaten Bengkayang untuk berorganisasi semakin tinggi. Salah satu bentuk orgnaisasi yang digerima itu berupa lembaga social masyarakat, LSM. Baru baru ini, LSM yang baru menasbihkan diri di Bengkayang adalah Bhakti Nusa. “LSM Bhakti Nusa. LSM kami ini cabang dari Singkawang, karena pertama kali didirikan di Singkawang,” demikian dika-
takan Indrayana, pria yang mengaku sebagai pimpinan LSM Bhakti Nusa di Kabupaten Bengkayang. Kata Indrayana, untuk mengembangkan organisasi atau LSM Bhakti Nusa di Bengkayang tersebut, dirinya telah mendapatkan restu dari ketua LSM Bhakti Nusa yang ada di Kota Singkawang. “Kami telah bergerak di Kabupaten Bengkayang sebulan terakkhir, kami telah menyoroti berbagai per-
masalahan di Kabupaten Bengkayang,” katanya. Keberadaan di LSM Bhakti Nusa di Kabupaten Bengkayang dibenarkan oleh ketua Bhakti Nusa Kota Singkawang, Syafrudin. “Ya, memang benar, saat ini Bhakti Nusa sudah masuk ke Kabupaten Bengkayang. Fungsinya untuk mendampingi masyarakat dan mengontrol pemerintahan,” kata pria yang kerap dipanggil dengan Udin beberapa waktu yang lalu. (MU)
Kapolres. Kapolres juga mengharapkan, agar AKP Anton Satriadi sebagai Kasat Lantas yang baru di Polres Singkawang dapat memetakan wilayah-wilayah yang rawan akan kecelakaan lalu lintas. Kemudian, lanjutnya, jika sudah memetakan, maka perlu melakukan kerjasama dengan instansi terkait. Atau melakukan rekayasa jalan, rambu-rambu maupun kondisi yang ada di sekitarnya untuk mengurangi laka lantas. Sehingga, kata Kapolres, kehadiran Kasat Lantas yang baru ini, dapat lebih menyadarkan masyarakat untuk tertib berlalu lintas. (RH)
6
Rasiwan: Jangan Ada Lagi Korban Anak Borneo Tribune, Singkawang Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Singkawang, Rasiwan, merasa prihatin dengan maraknya pemberitaan penganiayaan terhadap anak. Terlebih-lebih lagi kalau anak yang dianiaya itu merupakan buah hati yang seharusnya diberi kasih sayang, justru diperlakukan dengan tidak wajar. Seperti yang dilansir oleh beberapa media beberapa hari lalu, penganiaya- Rasiwan an dialami bocah masih berumur lima tahun oleh ayah kandungnya sendiri. “Diharapkan kejadian ini merupakan kejadian yang terakhir kali, jangan sampai terulang kembali,” harapnya. Menurut Rasiwan, didalam Perundang-undangan sudah sangat jelas, bagaimana sanksi hukum yang harus diberikan kepada orang yang telah menganiaya anak. “Bagaimana penerapannya di lapangan, termasuk pemberian sanksi guna memberikan efek jera kepada pelaku,” kata Rasiwan. Di Kota Singkawang sendiri, lanjut Rasiwan, melalui perwakilan dari sekolah-sekolah, mulai dari tingkat SMP hingga SMA sederajat, terus mengadakan kegiatan dalam rangka mensosialisasikan kepada anak-anak lain untuk sadar akan haknya (sebagai anak). “Ini penting, karena sebagian anak tidak berani mengutarakan keinginannya yang menyebabkan anak menjadi objek,” ujarnya. Menurutnya, anak itu memiliki hak untuk berbicara, menyampaikan apa yang menjadi kemauannya sehingga bukan hanya menjadi objek. Kalau anak terus-terusan menjadi objek, lanjut Rasiwan, bisa saja anak tersebut dieksploitasi yang terkadang terjadi kekerasan terhadap anak, seperti pemukulan, penjualan anak atau bentuk-bentuk kejahatan kepada anak. “Menghilangkan anggapan anak sebagai objek juga harus dibarengi dengan sikap orang tua yang harus memberikan ruang kepada anak untuk menyampaikan apa keinginannya (bersifat positif) artinya orang tua memanusiakan anak,” katanya. Jika terjalin komunikasi yang baik, lanjut Rasiwan, hubungan antara orang tua dengan anak akan terbuka, dengan begitu tidak ada lagi anak yang menjadi korban. Terlebih adanya keterbukaan, potensi anak-anak yang terpendam bisa dimaksimalkan dan menjadikan masa depan mereka lebih baik. (RH)
DKP PKPI Sambas Tergetkan 5 Kursi DPRD Kabupaten, 1 Kursi Provpinsi Borneo Tribune, Sambas Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Partai Keadilan Persatuan Kabupaten Sambas gelar rapat koordinasi dan konsilidasi pengurus, DPP, DPK, Caleg Provpinsi dan Kabupaten Sambas Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia dihadiri Ketua DPP PKP Indonesia Provpinsi Kalimantan Barat Marselus Uthan, Sekretaris DPK PKP Indonesia Kabupaten Sambas M. Done Sumitroni, Ketua DPK PKP Indonesia Kabupaten Sambas Almizan, SE, DPC PKP Kecamatan, DPD PKP Desa se-Kabupaten Sambas , Sabtu ( 5/10 ) di Hotel Pantura Jaya lantai 2. Berjalan lancar. Ketua DPK PKP Indonesia Kabupaten Sambas Almizan, SE mengatakan, tujuan dari pada konsilidasi memang sudah merupakan suatu agenda utama dari PKP Indonesia Kalimantan Barat untuk mensolidkan semua kader PKP Indonesia dalam rangka pemenangan pemilu 2014. Syarat keberhasilan pemilu bagi sebuah partai bukan hanya sebuah persolaan kemampuan finansilanya itu bukan sebuah jaminan tapi lebih utama adalah bagaimana antar kader PKP Indonesia saling bantu membantu sesama mereka dan bagaimana mampu merangkul bakal-bakal pemilih kedepan dengan menjelaskan pendidikan politik kepada masyarakat yang seharunya bagaimana berpolitik itu sehingga di harapkan masyarakat tidak salah pilih dengan wakilwakilnya terutama dalam pemilu 2014,” ujarnya. Dikatakannya itu sebenarnya juga di ilhami dengan banyaknya tanggapan masyarakat akan kekecewaan terhadap wakil-wakilnya nah oleh karna itu dengan keakraban tadi konsiladi ini akan saling memahami satu
Foto Bersama Dewan Pimpinan Kabupaten ( DPK ) Partai Keadilan Persatuan Kabupaten Sambas dalam rangka rapat koordinasi dan konsilidasi pengurus, DPP, DPK, Caleg Provpinsi dan Kabupaten Sambas partai keadilan dan Persatuan Indonesia Ketua DPP PKP Indonesia Provpinsi Kalimantan Barat Marselus Uthan, Sekretaris DPK PKP Indonesia Kabupaten Sambas M. Done Sumitroni, Ketua DPK PKP Indonesia Kabupaten Sambas Almizan, SE, DPC PKP Kecamatan, DPD PKP Desa se-Kabupaten Sambas , Sabtu ( 5/10 ) di Hotel Pantura Jaya lantai 2
sama lain saling mengingatkan untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan aturan normanorma , agama dan susila serta memampukan diri untuk memahami makna politik sebagai kewajiban yang seharunya sebagai warga negara yang baik. Ia menambahkan untuk sambas alhamdulillah sudah di pecah lagi dapil ( Daerah Pemilihan ) tingkat kabupaten menjadi lima dapil yang dulu 4 dapil Insyyallah mudah-mudahan lancar direstui Allah dan lancar kawan-kawan solid untuk selanjutnya minimal 1 dapil satu kursi walaupun kursi sisa , karna pemilu di 2014 ini agak berat , dimana jumlah partai sedikit dari 38 partai kalau tidak salah menjadi 12 bearti berkurang 26, kemudian partai ini masing-masing punya strategi dan kemampuan , kita dari PKP Indonesia untuk dapat membaca itu semua menganalisisnya dengan metode seword, keakraban dan kesulitan inilah dalam konteks supaya analis word yang kita bangun ini mampu berjalan bagaimana yang diharapkan , 5 Kursi DPRD Sambas 1 kursi DPRD Provpinsi , kemudian mampu menyumbang suara untuk DPR RI
dapat dicapai menyumbangkan suara di pemilu 2014 dari PKP Indonesia sebagaiman mampunya akan kita laksanakan dan kita lalui, kedua tantangannya yang kita hadapi jumlah kuota kursi kabupaten tidak bertambah kalau dulu tahun 2009. 45 kursi legislative tapi di sisi lain penduduk bertambah , pemilih bertambah , dan bilangan pembagi pemilih bertambah sehingga kita perlu kerja exstra untuk mencapai target walaupun kursi terakhir tapi kita masuk , tantangan ketiga yang kita hadapi adalah ada perubahan pradigma di masyarakat yang dulunya masyrakat dominasi pragmatis sekarang masyarakat sudah semakin cerdas pada 2014 mereka bicara siapa calegnya bearti figure oleh karnanya kita berharap figure-figure yang kita tampilkan mampu untuk menampilkan diri dalam arti utuh supaya bisa didukung dan dipilih masyarakat, di kenal apapun profesi dari caleg-caleg PKP seperti pensiunan Pegawai Negeri , Dari kalangan Pensiunan BUMN , Pemuda, TNI- AD , Swasta dan dari kalangan politisi partai lama yang tidak masuk perivikasi sekarang gabung,” tambahnya.
Ketua DPP PKP Indonesia Provpinsi Kalimantan Barat Marselus Uthan mengungkapkan tujuan rapat Konsildasi ini supaya antar calon legislative melakukan silaturahmi itu yang pertama sehingga mereka saling kenal antar satu sama lain, kemudian yang kedua bahwa harus menyamakan visi dan misi sesuai dengan amanat partai sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga partai sehingga nanti bisa bekerjasama untuk membangun PKP Indonesia lebih besar lagi karna memang PKP Indonesia adalah partai yang ingin memperjuangkan kepentingan Nasional dan khusus di daerah tentu mengutamakan kepentingan masyarakat , rakyat yang selama ini mungkin masih terabaikan,” ungkapnya. Dikatakannya rapat ini di gelar agar memeberikan informasi kepada kader PKP baik para calegnya untuk melakukan politik santun, berpolitik yang baik benar tidak melakukan hal yang bertentangan dengan kode etik partai dan sebagainya, PKP Indonesia ingin memperbaiki sistem baik di daerah maupun dipusat sesuai dengan cita-cita kemerdekaan RI,” katanya.(Rul)
Senin, 7 Oktober 2013
Catatan Sang Perantau
Sosok Gubernur Jakarta di Era Tahun 1966 “Bang Ali” You’re the best (4- Selesai) Untuk kesehatan murid sekolah. Bekerja sama dengan Puskesmas, dibentuk team kesehatan sekolah yang termasuk menangani kesehatan gigi. Bahkan untuk murid-murid yang kesehatannya terganggau atau kekurangan gizi. Pemda DKI membangun tempat peristirahatan di Cimacan, Cipanas. Masih soal warisan Bang Ali di bidang kesehatan. Beliau mendirikan Perhimpunan Donor Darah Jakarta untuk menutupi kekurangan pasokan darah untuk PMI. Ini dilakukan setelah Prof Satrio , Ketua PMI datang padanya dan mengeluh bahwa bantuan dari Pemerintah Pusat tidak kunjung tiba. Alasan Pemerintah karena waktu itu PMI bukan bagian dari Departemen Kesehatan. Hanya semacam badan sosial. Akhirnya Bang Ali membuat kesepakatan dengan polisi, yang membuat SIM harus menyumbang darah, kecuali mereka membawa surat keterangan dokter yang menyatakan tidak bisa mendonorkan darah. Beliau juga mewajibkan pegawai Pemda, institusi pendidikan, universitas sampai kedutaan menjadi donor. Atas inisiatif itu, akhirnya PMI punya stok darah yang banyak. Dan siapakah pendiri PMR (Palang Merah Remaja)?, tak banyak orang tahu sejak tahun 1970 Bang Ali membentuk PMR di SMP dan SMA untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap kesehatan. Saat 10 tahun Bang Ali menjadi Gubernur. Beliau meminta Presiden Soeharto meresmikan Balaikota yg bertingkat 23. Bang Ali teringat pesan Bung Karno, supaya jangan membangun gedung yang lebih tinggi di sekitar Monas. Bang Ali juga selalu teringat mimpi Bung Karno yang berkhayal air mancur di tengah kota, hotel hotel megah, tempat rekreasi, museum dan galeri kesenian. Bang Ali selalu menyebut mimpi-mimpi Bung Karno ketika meresmikan pasar Senen, Taman Ancol sampai Hotel hotel berbintang. Tentang Ancol Bang Ali mengatakan bahwa Ancol adalah ide Bung Karno, yang memintanya untuk mengubah daerah rawa dan jin buang anak di utara Jakarta itu menjadi tempat wisata. Ada cerita mengharukan ketika Bang Ali mengetahui, bahwa proklamator Bung Hatta tidak sanggup membayar tagihan listrik dan air. Beliau mengangkat Bung Hatta sebagai warga kehormatan, yang dibebaskan dari tagihan air dan listrik. Bang Ali juga membangun kawasan otorita, seperti Kuningan, Pulomas, Pondok Pinang, Sunter, Proyek Senen, Cempaka putih. Membuat kawasan perdagangan menjadi lebih teratur, dan berhasil di masa kepemimpinannya. Bang Ali juga yang memprakarsai pemilihan ‘Puteri Indonesia’. Bang Ali memanggil Wim Tomasoa untuk membuat kontes puteri Indonesia. Wim Tomasoa dibantu oleh Adji Damais bekerjasama mewujudkan kontes tersebut. Kemudian ada Ratu Pariwisata, Ratu Jakarta, dan semua belum afdol dan sah kalau belum dapat sun dari Bang Ali selaku Gubernur Jakarta. Jangan lupakan kontes Abang None. Bang Ali juga membangun convension hall pertama di Jakarta. Waktu itu untuk menyambut PATA Conference 1974. Karena Pemda tidak punya dana, maka Bang Ali meminta bantuan dari Ibnu Sutowo Pertamina. Pemda menyediakan tanah di pojokan Senayan (sekarang JICC). Sejak 1968, Bang Ali selalu membuat perayaan HUT Jakarta secara rutin. Beliau terinspirasi oleh Carnaval di Rio de Janeiro, Brazil. Bang Ali mengatakan alasannya, “ Biar rakyat kecil terhibur, mereka tidak bisa bersenang senang di Night Club. Mereka harus ada hiburan “, dan setiap ulang tahun Jakarta, jalanan Thamrin ditutup sampai Monas. Semua warga Jakarta tumpah berbaur disana. Ini yang menjadi cikal bakal dari PRJ atau Pekan Raya Jakarta. Dan Bang Ali juga mempunyai kebiasaan, pada malam 21 ke 22 Juni tepat pukul 24.00, Bang Ali bersama istri muncul di panggung, kemudian berteriak ’ Hidup Jakarta’. Perayaan Ulang tahun Jakarta memang diperuntukkan untuk rakyat, Bang Ali ingin menghibur rakyat yang tinggal di perkampungan. Menarik mereka keluar rumah menghirup udara segar dan bergembira. Kegembiraan Bang Ali salah satunya adalah jika melihat ada warga yang gelar tikar sambil makan kacang di pinggiran taman Jalan Thamrin. Rakyat memang terhibur di jaman Ali Sadikin, bukan hanya mengembangkan Ancol dan membuat even PRJ, beliau juga menginstruksikan pembangunan Taman Ria Remaja, dan Kebun Binatang, selain taman kota dan ruang terbuka hijau lainnya. Di Jaman Bang Ali, remaja juga sangat dihormati. Di era beliau, ada Youth Hotel yang dibangun di Kuningan, Ancol dan Ragunan yang tujuannya untuk menampung wisatawan remaja. Soal remaja ini unik, Bang Ali selalu mewanti-wanti kepada petugas, jangan mengganggu remaja remaja yang pacaran. “ Jangan ganggu mereka, kalau hanya sampai berpelukan. Biarkan mereka “, pesannya. 11 tahun Bang Ali menjadi gubernur, pada saat perpisahannya beliau mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Bang Ali ditangisi oleh warga Jakarta dan menjadi bukti bahwa ia sangat dicintai rakyat. Oleh IAIN Bang Ali dianugerahi gelar Al Bani yang artinya Bapak pembangunan ibukota. Bang Ali membantu pembangunan gedung, perpustakaan dan asrama IAIN. Tak hanya itu, Ketika awal menjabat jumlah Mesjid di Jakarta 600, dan tahun 1977 sudah menjadi 1070, Jumlah mushola jumlahnya 3500, telah menjadi 4500. Dan sebagai Gubernur yang melegalisasi judi, pada saat perpisahannya Bang Ali mendapat penghargaan lencana emas dari ketua MUI Jakarta. Sardono W Kusumo tak ketinggalan membuat pagelaran “ Yellow Submarine “ yang bercerita tentang Bang Ali yang membangun tempat‘ remang remang‘ tapi juga tempat indah. Bang Ali tersenyum kemudian berbisik, “ Sardono tidak bohong, saya memang harus melayani semua pihak “. Mahasiswa UI ramai ramai membuat kaos “Bang Ali you are the best” dan memakainya saat mengundang Bang Ali datang ke kampus UI. Orkes remaja dan musisi mengadakan pagelaran perpisahan. PSSI buat perpisahan dg pertandingan Persija melawan Persebaya. Bang Ali juga diundang menghadiri pimpinan gereja di Jakarta, yang membuat doa syukur karena keberhasilan memimpin Jakarta. Saat perpisahan resmi dengan pegawai pemda, acara itu dihadiri 15 ribu orang di Istora Senayan, sehingga banyak yg duduk bersila dilantai. Hari perpisahan di Balai kota lebih dipenuhi warga, ada pemuda membawa gitar, minta ijin bernyanyi di depan Bang Ali, ada yang membaca sajak, ada wartawati yang memberi ciuman di pipi, ada mahasiswa yang memberi lukisan, ada ibu datang dari Jogja membawa gudeg, sebagai rasa terima kasih, karena anaknya yang merantau ke Jakarta bisa hidup di kota besar. Bang Ali diarak dengan sado dari Mesjid Al Azhar ke gedung Walikota Jaksel. Rakyat berebut menyalami. Tak terasa air mata Bang Ali basah…… Dan selesailah tugas Bang Ali sebagai Gubermur selama 11 tahun. Dan yang Bang Ali ingat adalah ucapan Bung Karno yang melantikanya, “ Dit heft Ali Sadikin Gedaan “ . Ini yg dilakukan Ali Sadikin. Ia menuntaskan membangun Jakarta sejajar dengan kota-kota besar lain di dunia. Bang Ali telah meninggalkan warisan kepada warga Jakarta, yang tidak bisa dilakukan oleh Gubernur gubernur selanjutnya. Beliau wafat di Singapura, 20 Mei 2008 pada umur 80 tahun, dimakamkan di TPU tanah Kusir satu tumpang dengan makam almarhum istrinya Nani Sadikin yang biasa dipanggil Mpok Nani. Bang Ali pantas dikenang, dengan legacynya dan apa yang pernah dilakukannya. Yang pasti, Bang Ali anti KKN. Ada cerita ketika beliau menjadi Menko jaman Bung Karno, suatu hari beliau dipanggil dan Bung Karno minta bantuan untuk sebuah proyek. Yang ternyata proyek milik mertua Bung Karno. Dan beliau pernah menolak membantu karena masalah perijinan. Ketegasan, visi, dan kepemimpinan seperti Bang Ali ini langka. Dan tidak hanya Jakarta yang merindukannya, tapi juga Indonesia. “HIDUP BANG ALI” Diposkan oleh Abbaz Winata di 19.47
Landak-Sanggau Borneo T Tribune
7
Ingatkan Warga Agar Bayar Pajak Borneo Tribune, Ngabang Bupati Landak, Adrianus Asia Sidot, belum lama ini mengatakan dengan dinilainya Bank Kalbar Cabang Ngabang oleh KPPN sebagai Bank persepsi, penyetoran pajak terutama PPn dan PPh tidak lagi dibawa ke Kantor Pajak Pratama Sanggau. “Semoga segera ini terwujud, sehingga persoalan-persoalan pajak yang tidak disetor atau yang lupa disetor atau sengaja dilupakan untuk tidak disetor, tidak terjadi lagi,” ujar Bupati di hadapan para ang-
DR. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si. FOTO Ya’ Syahdan/ Borneo Tribune
gota DPRD Landak. Bupati Adrianus minta kesadaran masyarakat wajib pajak untuk menyetorkan pajaknya secara sendiri. Sebab hal ini untuk menghindari penyelewengan-penyelewengan pajak oleh eksekutif atau bendaharabendahara penerima yang punya kewajiban untuk menyetorkan pajak itu ke kas Negara. “Kebijakannya, kontraktor sendirilah atau pihak ketiga sendirilah yang harus menyetorkan pajak ini ke kas
Negara. Tapi itupun masih ada kontraktor-kontraktor kita yang tidak menyetorkan pajak ini ke kas Negara,” katanya. Tentu saja tambah Adrianus, karena masalah pajak ini menjadi salah satu tanggungjawab dari eksekutif, akhirnya berpengaruh kepada opini pemeriksaan BPK. “Namun demikian, penyelewengan-penyelewengan keuangan sudah jauh berkurang, bahkan boleh dikatakan sudah tidak ada lagi dalam hasil pemeriksaan BPK
tersebut,” akunya. Dikatakannya, yang harus dilakukan Pemkab Landak pada saat ini yaitu melakukan kapitasi asset. Sebab, asset-asset Pemkab Landak masih banyak belum ada kapitasinya, belum ada nilainya, belum tercatat dan tidak disertai dengan buktibukti kepemilikan yang sah. “ Sehingga banyak asset kita ini yang hilang, banyak asset kita yang tidak tercatat, banyak asset kita yang tidak ada nilainya,” kata Adrianus. (Syah)
Pengguna Listrik Pra Bayar Bertambah Borneo Tribune, Ngabang Manager PT. PLN (Persero) Rayon Ngabang, Arif Azanny, belum lama mengatakan, meskipun masyarakat pengguna PLB ini semakin bertambah, namun jumlah masyarakat pengguna di PLN Rayon Ngabang masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pengguna di PLN Rayon lain se Kalbar. Arif melihat pemahaman masyarakat mengenai LPB masih minim. “Ada yang beranggapan bahwa LPB ini mahal, prosesnya susah dan beli voucernya susah. Itu dulu, sekarang sejak PLN melakukan kerjasama dengan Perbankan, dan CU, serta kantor Post,
pelayanan akan mudah untuk didapatkan, “ tutur Arif, (3/10) di kantornya. Arif mengakui, saat awal peluncuran LPB, terjadi kondisi seperti apa yang dikeluhkan masyarakat tersebut. Sebab, pihak PLN sendiri memang belum ada kerjasama dengan pihak ketiga dalam penyediaan voucer dan belum online dengan pihak Bank. “ Sekarang hampir semua Bank Nasional dan Swasta sudah bekerjasama dengan PLN dalam hal pembelian voucer. Demikian juga dengan PT. Pos Indonesia, Credit Union (CU) dan pihak swasta maupun pribadi lainnya,” katanya. Ia menambahkan, harga rupiah per Kwh untuk saat
ini sudah sama antara LPB dengan listrik pasca bayar. “Kemudian, saat inipun masyarakat banyak melihat jika LPB ini kelebihannya lebih banyak ke PLN. Tapi anggapan itu tidak sepenuhnya betul. Sebab jika sisi keuntungan di PLN, tidak ada lagi tunggakan listrik. Sedangkan dari sisi masyarakat memang ada keuntungan dan kelebihan menggunakan LPB tersebut seperti pembebasan pemutusan aliran listrik dan sebagainya,” ungkap Arif. (Syah) Listrik Pra Bayar (LPB) yang dipasang oleh pihak PLN di sejumlah rumah warga di wilayah Rayon Ngabang. FOTO Istimewa
Jangan Sampai Masyarakat Penyerah Lahan Tidak dapat Kebun Sawit Borneo Tribune, Ngabang DPRD Landak mengundang Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Landak dan sejumlah pihak terkait lainnya untuk menggelar hearing guna mencari solusi terhadap permasalahan di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Putra Indotropical (PI). “ Di PT. PI, masyarakat memang menuntut kebun plasma. Kami di Disbunhut Landak sudah memfasilitasi untuk sebagai mediasi dalam rangka mencari solusi yang terbaik,” ujar Kepala Disbunhut Landak, Alpius, S.Sos, MM, pekan lalu di kantornya. Alpius mengatakan dari hasil hearing, mereka minta data-data berapa jumlah petani yang menyerahkan lahannya ke pada pihak perusahaan PT. PI. “Setelah itu kami minta supaya kita melakukan verifikasi di lapangan bersama-sama antara Pemerintah, Perusahaan dan Perwakilan Koperasi yang ada di PT. PI khusus di Binua Gentayu dalam waktu dekat ini,” kata Alpius. Ia menambahkan, apapun kondisi dari kebun yang ada, kalau memang belum layak, tentu harus dicarikan solusi untuk ke depan supaya bisa memenuhi sampai kepada standar penyerahan lahan itu. “Minimal ada pola akuan atau istilah kami pra konversi. Dengan demikian hal ini bisa mengeliminir terhadap gejolak sosial dalam rangka penyerahan plasma kepada para petani oleh pihak perusahaan,” katanya. Ia meminta supaya masyarakat di sekitar lahan PT. PI tidak mengambil langkahlangkah yang arogansi akibat
Alpius, S.Sos. MM . FOTO Ya’ Syahdan/ Borneo Tribune.
persoalan tersebut. Sebab masih banyak tahapantahapan yang harus ditempuh perusahaan sebelum penyerahan lahan plasma. “Kalau kita mau serahkan lahan, minimal kita harus mengetahui siapa masyarakat penyerah lahan pada saat GRTT dulu berikut dengan komposisi berapa luas lahan yang diserahkan. Kita harus melihat dan mendalami datadata tersebut dengan teliti. Jangan sampai terjadi masyarakat yang penyerah lahan, tapi tidak memperoleh lahan plasma. Justru orang yang tidak menyerahkan lahan, tapi memperoleh lahan. Itu yang kita tidak mau,” ungkapnya. Ia juga menekankan, kalau lahan petani sudah banyak pindah kepada pihak ketiga yang berduit, hal ini sudah menyimpang dari tujuan investasi masuk ke Landak. “Tujuan investasi masuk ke Landak inikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kalau lahan ini sudah dibeli oleh pihak ketiga yang berduit, berartikan masyarakat selamanya nanti akan
jadi penonton atau jadi buruh. Yang diuntungkan hanya orang berduit saja. Kalau masyarakat tidak sejahtera dengan kehadiran investasi, tentu nantinya akan terjadi gejolak dan konflik sosial yang terus menerus dihadapi Landak,” katanya. Dari hasil hearing itupun, Bupati Landak Adrianus Asia Sidot sudah mengeluarkan surat teguran kepada PT. PI dan Pengurus Koperasi Burung Jantayu. “Jangan sampai kita melakukan langkah-langkah yang tidak mengindahkan aturan atau melakukan penjualan TBS secara sendiri,” ucapnya. Selain itupun tambahnya, Bupati juga sudah mengeluarkan surat yang ditujukan kepada Manager pabrik, baik di PTPN XIII Ngabang maupun PT. Agro Nusa Investama (ANI). “Diharapkan kedua pabrik pengolahan kelapa sawit tersebut supaya tidak melakukan pembelian TBS kelapa sawit yang tidak jelas asal usulnya. Sebab hal ini akan menimbulkan pencurian TBS yang merajalela,” katanya. (Syah)
Sekadau Borneo Tribune
Senin, 7 Oktober 2013
8
INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263
BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051
BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599
BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk
BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411
BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082
BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad
BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146
BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926
BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220
BANK MANDIRI
BANK BHI
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672
BANK MEGA
Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290
KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078
Panen perdana benih padi unggul di Kecamatan Sekadau Hulu akhir agustus lalu. Persediaan benih padi unggul lokal ini dipercaya mampu mendukung swasembada beras di Sekadau.// FOTO bagus Kosminto/Borneo Tribune
Benih Padi Lokal Mampu Dukung Swasembada Beras Borneo Tribune, Sekadau Pembangunan di bidang pertanian Kabupaten Sekadau menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Sebagaimana target Pemkab untuk mewujudkan swasembada beras tahun 2014, berbagai program pun dirancang untuk menyukseskan target itu. Pemerhati sosial dan pembangunan Kabupaten Sekadau, Ahmad Rudi Hartono menyampaikan apresiasinya atas keseriusan Pemkab Sekadau dalam pembangunan sektor pertanian. Menurut Rudi, program tersebut sangat cocok untuk masyarakat Sekadau yang mayoritas mengandalkan pertanian. “Ini bagus untuk pengembangan dunia pertanian. Karena, bidang pertanian kita memang masih butuh stimulan untuk bisa mapan,” kata Rudi di Sekadau,
kemarin. Soal target swasembada beras yang dicanangkan, Rudi menilai hal itu sangat realistis apalagi dengan ditunjang program pengembangan benih mandiri. “Benih kan sudah tidak perlu beli dari luar lagi, artinya target swasembada beras sangat mungkin bisa dikejar,” ujarnya bernada optimis. Seprti diketahui, Pemkab Sekadau 2013 sudah berhasil mengembangkan benih padi lokal bermutu dengan memberdayakan Gabungan Kelompok Tani yang tersebar di berbagai wilayah. Akhir Agustus, Bupati Sekadau Simon Petrus melakukan panen perdana benih padi di lahan pertanian milik Gapoktan Harapan Bahagia, Kecamatan Sekadau Hulu. Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Sekadau, Adrianto
Gondokusumo, benih padi hasil pengembangan Gapoktan akan diperuntukkan bagi program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) untuk seluruh Kabupaten Sekadau. Dijelaskannya, Kabupaten Sekadau memiliki lahan SLPTT seluas 3.000
hektar. SLPTT merupakan program pemerintah pusat dalam mendukung peningkatan produksi beras nasional (P2BN). Untuk mensukseskan SLPTT itu, dibutuhkan benih padi sebanyak 75 ton, dengan perhitungan 25 kilogram benih per
hectare lahan. “Nantinya, benih ini akan mendukung SLPTT yang dikembangkan di sejumlah wilayah Kabupaten Sekadau. Selain mendukung swasembada beras, kita juga berupaya mendukung peningkatan produksi beras nasional,” jelas Adrianto. (Mto).
Rencana Pengembangan Wilayah Utara Sekadau Disambut Baik Borneo Tribune, Sekadau Pemerintah Kabupaten Sekadau sudah berancangancang bakal mengembangkan wilayah bagian Utara Kabupaten Sekadau yang meliputi tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Belitang Hilir, Belitang dan Belitang Hulu. Rencana ini sudah disusun oleh Pemkab melaui instansi terkait. Warga di Kecamatan Belitang Hulu menyambut baik rencana itu. “Kalau ada rencana pembangunan ke sini (belitang Hulu) tentu akan semakin membuka peluang usaha dan ekonomi,” tutur Kion warga Belitang Hulu. Dia berharap rencana pemkab Sekadau bisa direalisasikan cepat, sehingga infastruktur disana akan menjadi lebih baik. “Harapan kita disana adalah soal jalan. Begitu jalan lancar, pasti urusan akan lancar pula,” timpalnya menyambut baik rencana itu. Daerah utara Kabupaten Sekadau meliputi tiga Kecamatan Belitang Hilir, Belitang dan Belitang Hulu. Ketiga Daerah ini berbatasan lansung dengan dua Kabupaten Sanggau dan Sintang. Gubernur Kalbar Cornelis, ketika berkunjung ke Kecamatan Belitang Hilir pada kesempatan lalu mayatakan rencana pengembangan Daerah utara Kabupaten Sekadau ini memang strategis dikembangkan menuju daerah perbatasan RIMalaysia menuju border Jasa Sintang, dan Border Etikong, Kabupaten Sanggau.
Letak setrategis Kecamatan Belitang Hulu lansung berbatasan dengan Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang, dan Kecamatan Balai Subut Kabupaten Sanggau. “Daerah Belitang ini akan kita kembangkan 2014. Daerah ini cukup strategis menuju daerah perbatasan jasa Sintang,” katanya ketika berkunjung ke Sungai Ayak, Kecamatan Balitang Hilir, beberapa waktu lalu. Menurutnya, pengembangan kawasan wilayah Utara Sekadau lebih efesien untuk kabupaten Sekadau. “Meski kita sudah rencanakan namun tidaklah mudah, ada ijin ke Pemerintah Pusat, harus ada kerjasama Pemerintah Kabupaten dan Provinsi Kalbar,” katanya. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sekadau, rencana pengembangan tiga wilayah belitang oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sekadau telah membagi empat kawasan strategis dalam pengembangan
pembangunan di Kabupaten sekadau. Salah satunya percepatan pembangunan Utara Kabupaten Sekadau ini. Pihak Bappeda menyatakan kawasan ini sudah masuk dalam peta pengembangan pembangunan. Hanya saja dengan bertahap upaya itu baru dapat terwujud. Selain pengembangan percepatan pembagunan infastruktur diwilayah utara kabupaten sekadau di tiga kecamatan belitang, Bappeda juga menargetkan kawan ini sebagai daerah pertanian dan perkebunan. Diwilayah utara Kabupaten Sekadau memang lansung berbatas dengan Kabupaten Sanggau-Sintang. Misalnya letak dusun Sebelantau, di Desa Sungai Antu, Dusun Gelombang, Desa Mengaret yang berbatas lansung dengan Dusun Lemetak, dan sungai Buaya, Kecamatan Ketungau Tengah, Dusun Mijau Desa Terduk Dampak berbatas Lansung dengan Sungai Areh, Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang, Desa Seburuk dan Desa Sebetung, dan berbatas lansung dengan Desa di Kecamatan Balai Sebut Kabupaten Sanggau. Bappeda juga berencana meningkatkan infarstruktur jalan menuju akses poros selatan perbatasan Sekadau-Ketapang juga menjadi hal yang penting menuju pelabuhan. Dasarnya untuk mempermudah perputaran perekonomian dengan tersediannya sarana pelabuhan di Kabupaten Ketapang. (Mto)
Sintang-Melawi
Senin, 7 Oktober 2013
Borneo T Tribune
9
HUT TNI Ke-68
Momentum Refleksi dan Revitalisasi cintai dan banggakan bersama,” ujar Agus. Panglima mengatakan, dengan HUT TNI ke-68 merupakan momentum yang sangat tepat untuk merevitalisasi dan merefleksi diri. “Sepatutnya momentum ini kita jadikan wahana untuk mereflesikan diri dan merevitalisasi pengabdian TNI ke depan secara kontekstual bagi kepentingan nasional, terutama yang menyangkut empat hal penting. Yaitu pembangunan ekonomi nasional, memelihara kerukunan dan kesatuan bangsa, menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum dan suksesi kepemimpinan nasional 2014 serta mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI,” tegasnya. Pada upacara peringatan HUT ke-68 TNI ini, kembali beberapa prajurit TNI men-
“
Segenap jajaran TNI dimanapun saat ini berada dan bertugas, selaku panglima TNI dan pribadi, mengucapkan selamat ulang tahun dan dirgahayu Tentara Nasional Indonesia yang kita cintai dan banggakan bersama
“
Borneo Tribune, Sintang PUNCAK peringatan HUT TNI ke-68 yang jatuh setiap 5 Oktober, digelar upacara di lapangan Makorem 121/ Abw, di Jalan Pangeran Kuning No 1 Sintang, Sabtu (5/ 10). Upacara yang dilaksanakan dengan penuh khidmat ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan refleksi dan revitalisasi. Kasrem 121/Abw, Letkol Inf. Agus Prasetyo selaku inspektur upacara menyampaikan amanat Panglima TNI, Jendral. TNI Moeldoko yang mengungkapkan rasa bangga dan ucapan selamatnya kepada seluruh jajaran TNI. ”Segenap jajaran TNI dimanapun saat ini berada dan bertugas, selaku panglima TNI dan pribadi, mengucapkan selamat ulang tahun dan dirgahayu Tentara Nasional Indonesia yang kita
dapatkan Tanda Kehormatan Negara. Yaitu Bintang Kartika Eka Paksi Nararya yang diberikan kepada anggota TNI AD yang di bidang tugas kemiliteran menunjukkan kemampuan, kebijakan dan jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban untuk kemajuan dan pembangunan TNI AD tanpa merugikan tugas pokoknya. “Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.15/TK/2013 tanggal 9 April 2013, bintang jasa ini diberikan kepada prajurit Kodim 1205/Stg atas nama Serma. Sugiyono, yang menjabat Bati Tuud dan berdinas di Ramil 09 Dim 1205/ Stg Rem 121/Abw Dam XII// Tpr,” jelasnya. Upacara yang dimulai pada pukul 08.00 WIB tersebut dihadiri undangan dari Forkorpinda Sintang. Dian-
taranya, Kapolres Sintang, Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Ketua Pengadilan Negeri Sintang, Kajari Sintang serta undangan dari berbagai komponen masyarakat Sintang. Sementara itu, pe-
Borneo Tribune, Sintang KASREM 121/Abw, Letkol. Inf. Agus Prasetyo Aribowo memimpin upacara ziarah nasional dalam rangka HUT TNI ke-68, di Makam Pahlawan Syuhada Pertiwi Sintang, Jumat (4/10). Kegi-
Bupati Tutup Open Tournamen Purna Praja Cup II Kabupaten Kapuas Hulu. Ketegangan tampak di raut wajah para penonton saat menyaksikan final futsal tersebut, awalnya final juara III dan IV antara Sat.Pol.PP melawan SMANSA dengan skor 4-1 yang dimenangkan oleh Sat Pol PP sebagai juara III. Ketegangan kembali terjadi saat perebutan juara I dan II antara Kedamin United berhadapan dengan Junior, yang berakhir adu pinalti, yang akhirnya dimenangkan oleh Kedamin United. Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu menyambut baik dilaksanakannya Open Tournamen Purna Praja Cup II, sebab selain untuk menjalin silahturahmi juga se-
Suasana pertandingan final futsal pada Open Tournamen Purna Praja Cup II Kapuas Hulu di Indoor Volley SKB Kota Putussibau. FOTO: Timotius/Borneo Tribune bagai ajang pencarian dan penggalian potensi serta prestasi dikaum muda. “ Olahraga ini semakin digemari, dengan demikian diharapkan prestasi olahraga Ka-
puas Hulu akan semakin meningkat, sehingga para atelit yang berlaga dalam Open Tournamen ini bisa diandalkan untuk mengharumkan Kapuas Hulu, dan tentunya
TERAPIS, dua terapis SOMOI yang sedang menangani anak cacat fisik di Kabupaten Sintang. FOTO: Istimewa
Mahfud MD Diminta Mundur dari Majelis Kehormatan MK JAKARTA - MAHKAMAH Konstitusi (MK) membentuk Majelis Kehormatan untuk memeriksa Ketua MK, Akil Mochtar, yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena tertangkap tangan menerima suap senilai Rp3 miliar. Pengamat politik, AS Hikam mengatakan, mestinya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, tidak masuk dalam Majelis Kehormatan MK. Pasalnya, Mahfud dinilai tidak independen
karena dikhawatirkan terjadi politisasi. ”Mahfud sekarang ini kan sudah masuk politik untuk keperluan pencapresannya. Kalau seperti dikhawatirkan akan terjadi conflict of interest. Bahkan bisa muncul anggapan kesempatan itu digunakan sebagai ajang kampanye,” kata Hikam, Sabtu (5/10/ 2013). Selain itu, Mahfud juga pernah kerja bersama Akil Mochtar saat menjadi Ketua MK. Apalagi, beberapa waktu lalu Mahfud dengan lantang mengatakan Akil patut
dihukum berat setelah tertangkap penyidik KPK. ”Mestinya Mahfud tidak menyampaikan pendapatnya terlebih dahulu ke publik, kalau seperti ini bagaimana siapa yang bisa menjamin dia bakal independen,” sebutnya. Menurutnya, keilmuan dan pengalaman Mahfud MD tidak perlu diragukan lagi. Namun dengan latar belakang itu, pria kelahiran Sampang, Madura, tersebut diminta legowo mundur dari Majelis Kehormatan MK. ”Jika memang dikehendaki sosok yang mantan
Ketua MK kan ada Prof Jimly Asshiddiqi atau tokoh lain yang keilmuannya tak perlu diragukan lagi. Yakni Prof Sahetapy,” tegasnya. Sekadar diketahui, Majelis Kehormatan MK terdiri dari lima tokoh, di antaranya Harjono dari Hakim Konstitusi, Abbas Said Wakil Ketua KY, Bagir Manan mantan Ketua MA, Mahfud MD mantan Ketua MK, Hikmahanto Juwana guru besar Universitas Indonesia. (okezone)
di ruang lobi Korem 121/ Abw. Selanjutnya para tamu undangan memberikan ucapan selamat HUT TNI ke-68 kepada para personil Korem 121/Abw beserta jajaran. (end)
Upacara Ziarah Nasional di Makam Pahlawan Syuhada Pertiwi
Kedamin United Juara Futsal
Borneo Tribune, Putussibau BUPATI Kabupaten Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir menutup kegiatan Open Tournament Purna Praja Cup II yang dilaksanakan sejak tanggal 21 September s/d 5 Oktober 2013. Open Taournamen ini berhasil menyedot perhatian ribuan penonton yang ingin menyaksikan langsung jalannya pertandingan final futsal yang dipusatkan di Gedung Indoor Volley SKB Kota Putussibau, Sabtu malam (5/10). Tampak hadir juga Ketua DPRD Kapuas Hulu, Ade Muhammad Zulkifli, Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana, Ketua Harian KONI Kapuas Hulu Bung Tomo, serta sejumlah pimpinan SKPD di Lingkungan Pemerintah
serta upacara terdiri dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, Wanra dan siswa-siswi SLTA Immanuel Sintang. Setelah upacara selesai kemudian dilanjutkan dengan acara potong tumpeng
menjadi harapan bersama meningkatnya prestasi dunia olahraga di Bumi Uncak Kapuas,”tandasnya. (MO)
atan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap perjuangan pahlawan dalam usahanya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. ”Kegiatan ini merupakan ziarah nasional ke makam pahlawan. Yang tidak hanya bersifat seremonial saja, lebih daripada itu merupakan salah satu bentuk apresiasi kita kepada para pahlawan, pendahulu kita yang telah gugur dalam upaya merebut dan mempertahankan keutuhan NKRI,” ujarnya. Menurutnya, sebagai generasi penerus yang saat ini masih diberi kesempatan untuk berbakti kepada bangsa, kiranya dapat mengambil suri tauladan dari para pahlawan yang telah gugur demi membela negara dan bangsa. Meski dengan pertumpahan darah bahkan mengorbankan jiwa dan raga. Upacara juga diikuti oleh prajurit dari Korem, Kodim 1205/Stg dan Batalyon 642/ Kps serta Persit KCK Koorcab Rem 121 PD XII/Tpr dan Persit KCK Cabang XLIX Kodim 1205/Stg. Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00 Wib dibawah cuaca yang cerah. Ziarah berlangsung dengan
hikmad. Diawali dengan upacara penghormatan kepada arwah para pahlawan, kemudian dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga oleh pimpinan rombongan dan dilanjutkan dengan penaburan bunga ke makam para pahlawan kesuma bangsa. Setelah melaksanakan upacara ziarah nasional, Kasrem 121/Abw bersama rombongan menuju ke Panti Asuhan At-Taubah Sintang yang terletak di Jalan MT. Hariono BTN Cipta Mandiri 1 Blok A9 Sintang. Pimpinan Panti Asuhan At-Taubah, Azis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh TNI. Panti Asuhan AtTaubah itu sendiri mempunyai murid sebanyak 6 putra dan 9 putri dari masing-masing daerah. Selanjutnya, rombongan menuju kediaman Ibu Umar dan Ibu Tabrani yang merupakan istri dari veteran TNI. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian kegiatan HUT TNI ke-68. Pukul 10.30 Wib, Kepala Staf Korem 121/ ABW beserta rombongan meninggalkan lokasi untuk kembali menuju Makorem 121/Abw. (end)
Mahfud MD, sedang terlihat diwawancarai oleh awak media nasional. FOTO: okezone
Mahfud MD Dilaporkan ke KPK JAKARTA - MANTAN Calon Bupati Mandailing Natal, Sumatera Utara, Irwan H Daulay menuding ada kecurangan yang dilakukan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pemilukada 2010 lalu. Saat itu MK masih dipimpin Mahfud MD. Dalam Pemilukada Madina itu, dirinya menduga calon incumbent menggunakan cara politik uang. “UU mewajibkan apabila politik uang diskualifikasi. Panel membuktikan sistematis pasif. Itu terbukti, namun tidak diskualifikasi,” kata Irwan dalam sebuah diskusi di Cikini, Minggu (6/10/2013). Saat pihaknya mengajukan kasus sengketa terserbut, Irwan mengaku MK masih berada di bawah kepemimpinan Mahfud MD. “Pada waktu itu Mahfud MD yang pimpin. Karena itu dia
harus mengusut. Bagaimana beliau harus bertanggung jawab pada putusan yang selama ini yang kotroversial, kami sudah laporkan Mahfud MD ke KPK. Saya yakin dia terlibat,” terangnya. Untuk diketahui, dalam beberapa kesempatan, Mahfud kerap kali melontarkan kalimat pedas, pada mantan Ketua MK Akil Mochtar terkait penetapan status tersangka pada KPK. Mahfud pun tak segan meminta KPK menghukum Akil seberat-beratnya. Pelaporan mantan Ketua MK itu ke lembaga anti rasuah, karena saat sidang sengketa Pemilukada Madina, pihaknya selaku penggugat, mengajukan empat permohonan, namun, MK hanya mengiyakan tiga permohonan saja. ”Yang tidak dipertimbangkan itu adalah diskualifikasi pasangan incumbent karena melakukan politik uang. Kita patut curiga, dari kejanggalan itu kita berasusmsi ada keterlibatan dari beliau. Nanti KPK lah yang
menuntaskan. Nanti di KPK saya akan ungkapkan. Saya harap ini terbuka semua sehingga terang benderang,” pungkasnya. Sekadar informasi, kendati ajuan Irwan ke MK tidak untuk mendiskualifikasi Bupati Mandailing Natal, Hidayat Batubara, dia ingin KPK tetap menangkap Hidayat. Ditangkapnya hidayat terkait kasus Bantuan Dana Bawahan (DBD). Pembongkaran keborokan MK ini sendiri, merupakan aksi susulan atas penetapan status tersangka pada mantan ketua MK terkait dugaan menerima suap pada dua Pemilukada. ”Menurut informasi yang saya layak percayai, Mahfud tidak suka seperti Akil yang menerima (uang suap) langsung, tapi dengan cara lain. Nanti akan saya ungkap ke KPK. Besok saya ke KPK,” pungkas Irwan. (okezone)
CMYK
Moment & Activity www.borneotribune.com
Borneo Tribune
10
Senin, 7 Oktober 2013
LANGKAH NYATA
Sang Pemimpin Membangun Bumi Senentang
T
idak berlebihan jika banyak pihak yang memprediksi sintang akan tumbuh menjadi kota besar. Menjadi daerah yang perkembangannya akan mempengaruhi perkembangan daerah-daerah lain di sekitarnya. Apalagi bila impian warga di timur Kalbar untuk membentuk provinsi Kapuas Raya terwujud. Bahwa sintang akan tumbuh menjadi kota besar bisa dilihat dari Pesatnya pembangunan di daerah ini. Diantaranya pembangunan fisik yang terus dilakukan. Tidak hanya sekedar bangunan fisik untuk kepentingan masyarakat Sintang, namun untuk kepentingan umum masyarakat di wilayah timur Kalbar dan bahkan masyarakat Kalbar sendiri. Pembangunan Bandara Tebelian (Tebelian Air Port), Pelan namun pasti, bandara yang dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 23 Ha di wilayah kecamatan Sungai Tebelian tersebut tahap demi tahap pembangunannya terus dilaksanakan. Kucuran dana dari pemerintah pusat pun terus
mengalir, karena bandara Tebelian akan menjadi bandara alternative bila muncul persoalan terkait transportasi udara. Ditargetkan pula tahun 2014, pesawat komersil sudah bisa mendarat diatas bandara tersebut. Rumah sakit rujukan wilayah timur, meski pembangunannya agak tersendat lantaran persoalan biaya namun sang pemimpin bertekad merampungkan pembangunan rumah sakit tersebut bisa rampung sebelum jabatannya berakhir. Keberadaan rumah sakit tersebut akan menjadi salah satu solusi pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi masyarakat di wilayah timur Kalbar. Pembangunan bandara, pembangunan GOR Baning, rumah sakit rujukan dan sejumlah bangunan fisik lainnya yang direncanakan dan menjadi cita-cita Milton Crosby awalnya dianggap sebagai rencana yang “imposible”. Namun ditangan dingin kepemimpinan Milton Crosy yang kini telah memasuki tahun ke3 masa jabatan ke-2 sebagai bupati Sintang “tidak ada yang tidak mungkin untuk diwujudkan jika kita
Bupati Sintang Milton Crosby menerima penghargaan dari Universitas Tanjung Pura atas kepedulianya pada bidang pendidikan punya kemauan”. Tidak hanya pembangunan fisik, dalam menjalankan roda kepemimpinanya Milton Crosby juga tak me-
ninggalkan pembangunan mental masyarakat. Hal itu di wujudkan dengan jargon “5 AS” dan hindari “5 L” yang selalu di sampaikan kepada masyarakat dalam
berbagai kesempatan. Milton Crosby juga mengajak masyarakat untuk selalu berprilaku hidup positif. Seruan itu diwujudkan dengan mengajak masyara-
kat untuk membudayakan menabung, membaca, hidup sederhana dan membudayakan hidup untuk tidak sombong. Berbagai upaya dan pres-
tasi yang dicetak oleh sang pemimpin pun menuai banyak penghargaan dari berbagai kalangan. Narasi: Endang Kusmiyati
Berikan perhatian pada pengembangan olahraga- Bupati membuka turnamen bulutangkis antar instansi dalam rangka HUT Pemprop Kalbar.
Kerja keras pemerintah daerah sintang dibawah kepemimpinan Milton Crosby membuahkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK RI Kalbar
Anggota komisi V DPR RI foto bersama bupati sintang saat berada di lahan bandara Tebelian air port.
Bupati Milton Crosby bersama Danlanud Supadio meninjau pembangunan Bandara Tebelian.
Bupati meninjau Jalan yang dikerjakan dalam kegiatan TMMD di Ketungau Hulu.
Meninjau pembangunan tribun GOR Baning yang akan dibuat lebih permanen dan megah.
Bupati Sintang Milton Crosby saat melakukan dialog onair dengan direktur LPP RRI Pusat tentang daerah perbatasan di wilayah kabupaten Sintang.Foto ist
Tinjau Pembangunan Bandara Tebelian bersama Danrem 121 ABW
Bupati Milton Crosby berkesempatan menghadiri Jambore LPP RRI Se-Indonesia di Jambi dan sekaligus menjadi satu-satunya kepala daerah yang menjadi pembicara dalam seminar tentang daerah perbatasan
Bupati Milton Crosby memberikan motivasi kepada para calon penulis muda di pendopo untuk terus menulis
Pembangunan gereja di kawasan Merano- sebagai wujud pembangunan mental spiritual masyarakat
Milton Crosby sebagai bupati Sintang menerima gelar adat dari masyarakat Minangkabau atas kepedulianya terhadap musibah yang terjadi di tanah Padang
CMYK
Teras Borneo Tribune
Senin, 7 Oktober 2013
11
Apegti Minta Pemrpov Komitmen Tangani Pasokan Gula ke Kalbar gram gula ini saya bulatkan menjadi 6000 kilogram banyaknya gula yang dibutuhkan seluruh masyarakat Kalbar per bulan,”jelasnya. Namun ia menilai selama 16 bulan dirinya mendapat informasi melalui surat dari Dinas Perindag Kalbar bahwa tidak ada rekomendasi pengadaan gula yang pernah dikeluarkan. Kalaupu ada itu hanya ada 1 rekomendasi pengadaan gula yang pernah dikeluarkan Disprindakop Kalbar. “Itu hanya 1 kali dikeluarkan mereka kepada PT Surya Jaya pengadaan gula ini sebanyak 30 ton selama 16 bulan. Pada hal kalau dihitung kebutuhan gula itu selama 16 bulan tersebut junlah totalnya yaitu sebanyak 88 juta kilogram. Angka inipun belum masuk pada bulan Mei, Juni, Juli, September dan memasuki bulan Oktobber 2013 ini,”ujarnya lagi. “Ini kita hanya baru bicara pasokan gula dari 2012 bulan 1 sampai bulan 4 di tahun 2013,”imbuhnya. Melihat angka ini Ketua Apegti Kalbar ini merasa aneh. Pasalnya menurut Usman dari mana gulagula lain yang memenuhi pasokan pasar di seluruh Kalbar ini didatangkan. “ Nah, ternyata penangkapan yang dilakukan Polda melalui Krimsus Polda
Kalbar ini ternyata ditemukan gula-gula yang merupakan gula dari transitmen. Ada dari Thailand, India dan China. Mereka itu masuk di pelabuhan di Khucing Malaysia mereka transit langsung bawa ke perbatasan di border kemudian dibawa masuk ke Indonesia khususnya di Kalbar ini dengan tidak mengikuti aturan yang laku, seperti perizinan import barangnya tidak ada. Lalu siapa yang bertanggungjawab dalam hal ini,” tanya Usman. Dari cara masuknya kata Usman jelas gula ini illegal. “Di sini apa pengelapan pajak. Dan kita bayangkan pajak Import Rp 790, PPN Rp 700, PPH 2 setengah persen Rp 140. Sucopindo Rp 28. Dan jumlah total pajak yang digelapkan sebrsar Rp 1.700 ini pajak masuk gula import per kilonya. Dan apa bila dikalikan 88 juta kilo dalam 16 bulan kali Rp 1700, itu kurang lebih Rp 156 Milyar negara dirugikan dari pengelapan pajak masuk gula ini,”ujarnya lagi. Dengan kondisi seperti itu kerugian negara tersebut, Usman menunding pihak Disperindakop Kalbarlah yang harus bertanggung jawab. “Disprindag harus diperiksa. Kenapa ? Dia sebagai leadership, dia sebagai pengeluar rekomendasi, dia
yang sebagai pengontrol masuk keluarnya gula, dia yang melihat stok gula itu bagaimana dan dia juga yang tahu gula yang layak atau tidak layak dikosumsi. Dan Apegti minta penegak hukum untuk memeriksa oknum-oknum Disperindag Kalbar yang berkompeten di situ dan harus sampai keakar-akarnya, “pintanya tegas. Selain Instansi tersebut, pihak lain yang perlu diperiksa adalan Adpel. Karena menurut Usman, Adpel ini adalah sebagai pihak yang berwenang untuk mengecap kartu kendali. “Dia (Adpelred) tahu persis kapal mana yang membawa gula. Namun hingga saat ini kita tidak punya pabrik gula dan kebun tebu serta tidak bisa dibawa pakai truk. Tapi kenapa gula yang masuh dari Jawa tanpa mengunakan sepotong surat pun bisa masuk ke Kalbar. Untuk Adpel juga saya minta Polda Kalbar harus periksa,”ujar Usman. Ia menambahkan tidak hanya gula yang masuk dari luar negeri saja yang harus mengunakan surat resmi akan tetapi gula yang masuk dari antar provinsi pun harus disertai dengan surat resmi pendistribusian guls antar provinsi apa lagi antar negara. Usman juga mengatakan berkenaan dengan kelang-
kaan gula yang saat ini terjadi untuk membasmi habis dulu gula-gula ilegal yang tidak bertanggung jawab, karena tidak layak untuk dikosumsi. Untuk itu Usman berharap Pemerintah Kalbar dan seluruh masyarakat turut bersamasama memerangi hal ini. “Udahlah pajak digelapkan Rp 156 Milyar dalam waktu 16 bulan kita lagi diracuni dengan gula-gula yang tidak layak untuk dikonsumsi,” katanya. Agar pasokan gula dapat dipertanggungjawabkan Usman berharap, kegiatan pasokan gula di wilayah Kalbar ini, sebaiknya pengadaan gula ini kembali pada aturannya. “Ini sudah diatur oleh Presiden,bahwa gula itu dalam pengawasan di dalam˜ Peraturan Presiden nomor 57 tahun 2004. Nah untuk juklak pelaksanaannya adalah Juklak nomor 14. Yang dikeluarkan oleh Dirjen Perdaganan Dalam Negeri. Ini sudah sangat jelah Undang-undang dan peraturannya. Yang jadi pertanyaannya sebagai leadership Disperindag Kalbar, kenapa tidak mau menerap UU dan peraturan yang sudah ada ini. Dan seharusnya untuk pengadaan gula di Kalbar ini Disprindak Kalbar memanggil Apegti Kalbar. Karena Apegti Kalbar adalah kumpulan
Walaupun begitu Khairul Rahimin tetap tidak menghilangkan semangatnya, dirinya pun langsung mengambil lilin dan menghidupkannya dengan korek api, sehingga Ia pun mengerjakan tugas yang diberikan Sekolah dengan penerangan dari sebatang lilin yang dimilikinya tersebut. “ Terpaksalah pakai lilin, kayak gini, tapi tak apalah, yang penting tugas yang diberikan sekolah selesai, namun saya berharap kedepannya tidak ada pemadaman lagi di Kota Pontianak, seperti pemadaman listrik yang begitu lama ini,” tambahnya. Sementara sejumlah warga Kecamatan Pontianak Timur pun, meminta kepada pihak PLN, jika memang
ada kerusakan pada Kabela dan Gardu, pihak PLN segera mendatangi lokasi, guna cepat melakukan perbaikan, sehingga pemadaman listrik yang dialami warga tidak lama. “ Kami berharap pemadaman tidak terjadi lagi, jika pun terjadi maksimal 1 jam saja, karena itu sudah cukup lama, dan jika pemadaman karena kerusakan pada kabel atau gardu, kami mohon dengan PLN segera memperbaikinya dengan cepat, karena Listrik di zaman sekarang ini sangat dibutuhkan untuk menjalankan aktifitas, usaha dan sebagainya,” harap Tayeb (34) salah satu masyarakat yang tinggal di Jalan Tanjung Raya II Kecamatan Pontianak Timur. (Zrn).
Listrik Padam 11 Jam karena matinya mulai pukul 14.00 Wib, dan hidupnya setengah 12 malam kayak gini. Kalau kayak ginikan bikin pusing, kita sulit melakukan apapun,” ungkap Imam ketika listrik kembali menyala. Imam pun mengatakan, informasi yang didapatkannya, bahwa listrik padam disebabkan karena ada kabel yang rusak, sehingga membuat Gardu PLN yang terletak di Wisma Jawa Indah tidak berfungsi, dan terjadilah pemadaman yang begitu lama. “ Orang bilang sih, karena ada kabel listrik rusak dan Gardu tak berfungsi, sehingga terjadi pemadaman yang sangat lama, dan perbaikan yang dilakukan petugas PLN pun begitu lama,” ujar Imam
yang sempat menyaksikan petugas PLN yang memperbaiki Gardu. Selain Imam, Khairul Rahimin seorang pelajar SLTPN 14 Pontianak yang duduk di bangku kelas VIII juga merasakan akibat pemadan listrik yang begitu lama tersebut, di mana Khairul sulit untuk mengerjakan tugas yang diberikan Sekolahnya. “ Sulit -lah bang kalau belajar kayak gini, selain listrik padam, kondisi ruangan juga menjadi panas, jadi sulit belajar, kalau listtik tidak padama, kita bisa menghidupkan lampu dan menghidupkan kipas, sehingga belajar pun enak,” ungkap Khairul Rahimin saat ditemui sekiar pukul 19.30 Wib di kediamannya.
seluruh pengusaha gula yang memiliki legalitas. Dan Apegti juga masuk dalam Dewan Gula yang dibentuk oleh Presiden lewat Menteri Pertanian. Dimana Apegti masuk dalam Pokja 1 sebagai Importir pengadaan dan penyaluran. Namun selam ini saya selalu diblokir dan ada oknum-oknum
penyeludup yang mengendalikan mereka untuk tidak memakai Apegti,”ujarnya lagi. Sementara itu dalam mengatasi kelangkaan gula saat ini, Apegti akan melakukan koordinasi bersama Tim yang telah dibentuk oleh Gubernur Kalbar. “Langkah-langkah dalam
menghadapi kelangkaan gula ini,nanti kita ada tim yang dibentuk Gubernur. Nanti kita akan menghadap Gubernur membicarakan kelangkaan gula. Karena Gubernurlah yang pengambil keputusan tertinggi di Kalbar menyangkut pengadaan gula,”pungkasnya. (Slt)
Listrik Padam Saat Pertemuan Kapolda-YBS diterima Ketua Umum YBS The Iu Sia, dan para KetuaKetua Simon Budianto, Tio Cia Yong, Ng Cun Khiang, Buyung Bunardi, dan disamping Pengurus YBS lainnya, juga Hartono Azas yang menjabat Ketua DPRD Kota Pontianak. “Inilah kondisi sebenarnya, saya di Mapolda juga pernah alami hal yang sama,” kata Brigjen Pol Drs Arie Sulistyo, kepada Pengurus YBS di Sekretariat YBS. Dalam pertemuan Kapolda dengan masyarakat Tionghoa di YBS, berbagi isu-isu seputar kamtibmas diutarakan, termasuk parkir dadakan saat musim sembahyang kubur tiba. Dimana, kondisinya sangat memberatkan, karena biaya parkir yang ditarik juru parkir (jukir) kepada peziarah itu melebihi standar beberapa tahun sebelumnya. “Saat saya laksanakan ziarah di Komplek pemakaman Yayasan Halim, saya dipaksa bayar parkir satu unit mobil sebesar Rp 20 ribu, padahal yang saya
tahu 1 unit mobil hanya Rp 5 ribu,” kata Jupri Syukur kepada Kapolda Kalbar. Sementara itu, lanjut Kapolda, pertemuan ini sudah direncanakan begitu lama, dan baru hari ini (kemarin red) terlaksana. Kapolda juga memberikan kesempatan kepada warga Tionghoa yang ingin menjadi polisi dapat mendaftarkan diri, karena selama ini belum ada yang terjadi. “Saya sangat berharap, ada warga Tionghoa yang mau mendaftar menjadi polisi,” harap Arie Sulistyo kepada warga Tionghoa. Terkait Kamtibmas, Brigjen Pol Arie Sulistyo yang juga mantan Waka Polda Kalbar sangat berharap, masyarakat menjadi polisi bagi dirinya sendiri. “Kamtibmas itu kebutuhan semua masyarakat, dan masyarakat harus menjadi polisi bagi dirinya sendiri,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Umum YBS The Iu Sia memberikan apresiasi kepada Kapolda, walau di tengah kesibukan menjalankan tugas, masih menyempatkan diri-
nya untuk bersilaturahmi dengan masyarakat Tionghoa yang dpusatkan di Sekretariat YBS ini. “Tak kenal, maka tak sayang, makanya, malam ini (kemarin red), kita berkumpul,” puji The Iu Sia. Dikatakannya, Yayasan Bhakti Suci merupakan organisasi yang menaungi 58 Yayasan Marga dan Yayasan Lintas Marga dengan pupulasi cukup signifikan di Kota Pontianak pada khususnya, dan Provinsi Kalbar pada umumnya. “Organisasi sosial ini milik semua masyarakat di Kalbar, tanpa membedakan etnis, agama, maupun golongan,” jelasnya. Ketika disinggung mengenai permintaan Kapolda agar warga Tionghoa bisa mendaftar menjadi polisi, The Iu Sia mengatakan, YBS akan menjembantani warga Tionghoa yang ingin mendaftar menjadi anggota polisi. “Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjembatani warga Tionghoa yang ingin daftar jadi anggota polisi,” jelasnya.(Lay).
Hari ini Jhoni Jinku Dikirimi Surat Panggilan dilakukan Jhoni Jinku terhadap Gubernur Kalbar tanggal 26 September 2013 lalu,” ungkap Kapolda Kalbar Brigjend Pol Arie Sulistyo melalui Kabid Humasnya AKBP Mukson Munandar kepada wartawan, Minggu (6/10) kemarin. Menurut Kapolda, laporan yang dibuat oleh Gubernur Kalbar tersebut, ditangani oleh Dit Reskrimum Polda Kalbar. Dit Reskrimum Polda Kalbar telah memeriksa 5 orang saksi atas laporan yang dibuat sang Gubernur. “ Ada lima orang saksi yang kita periksa terkait laporan yang dibuat oleh Gubernur Kalbar,” ujar AKBP Mukson Munandar. Dijelaskan, bahwa lima orang yang diperiksa tersebut, merupakan saksi dari Gubernur Kalbar. Lima orang saksi ini diajukan untuk membuktikan dugaan penghinaan yang dilakukan oleh Jhoni Jinku. “ Lima saksi ini adalah saksi yang dijukan oleh pihak Gubernur atas laporan
yang dibuat beberapa hari yang lalu itu, lima saksi ini terdiri dari Pengawal dan Ajudan Gubernur Kalbar serta warga setempat yang mengetahui kejadian ini,” jelas Kapolda. Lanjut Kapolda Kalbar, lantaran sudah melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, MH beserta lima orang saksi yang diajukan pihak Gubernur, pihaknya kini akan memanggil Jhoni Jinku guna dilakukan pemeriksaan. Pemanggilan terhadap Jhoni Jinku dilakukan seperti pemanggilan terhadap warga biasanya, yakni melayangkan surat pemanggilan atas dasar laporan sang Gubernur Kalbar. “ Besok, Senin, kita akan layangkan surat resmi kepada Jhoni Jinku, untuk melakukan pemanggilan, guna menjalani pemeriksaan selaku terlapor, dan jika dalam pemeriksaan terbukti apa yang telah dilaporkan Gubernur atas dugaan Jhoni Jinku melakukan penghinaan, maka status Jhoni Jinku
akan dinaikan mulai dari terlapor menjadi tersangka,” tambahnya. Lebih jauh lagi melalui Kabid Humas, Kapolda mengatakan disamping melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur selaku pelapor, lima orang saksi yang terdiri dari Pengawal dan Ajudan Gubernur serta warga setempat yang menyaksi penghiaan yang dilakukan oleh Jinku, polisi juga ÿmengumpulkan barang bukti penghinaan yang dilakukan Jinku tersebut. “ Selain kita memeriksa semuanya, kita juga mengumpulkan barang bukti terkait laporan yang dibuat Gubernur tersebut. Dan setelah mendengar keterangan semua pihak serta barang bukti yang telah dikumpulkan oleh kami, maka akan diketahui laporan yang dibuat oleh Gubernur memenuhi unsur atau tidak, jika memenuhi maka akan kita limpahkan ke Kejaksaan, guna proses hukum lebih lanjut,” katanya. (Zrn).
323 Siswa SMK Putra Khatulistiwa Dapat BSM diharapkan sekali untuk membantu proses belajarmengajar siswa, sehingga dapat meringankan beban para orang tua,” kata Ahmad Faisal. Diakui oleh Ahmad Faisal, program BSM yang dikucurkan Kemendikbud ini merupakan program pertama yang diterima SMK Putra Khatulistiwa, dan kucuran beasiswa ini diperuntukan untuk seluruh siswa di SMK Putra Khatulistiwa dari kelas X sampai kelas XII, namun, untuk kelas X mendapatkan Rp 500 ribu, sementara kelas XI dan kelas XII mendapatkan beasiswa sebesar
Rp 1 juta. Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat Dapil Kalbar Albert Yaputra sangat berharap BSM yang dikucurkan pemerintah ini dapat digunakan orang tua sebaik-baiknya untuk kebutuhan sekolah anaknya. “Jangan digunakan untuk keperluan lain. Kasihan anak-anak. Jadi lebih utamakan dulu untuk pendidikannya,” kata Albert Yaputra. Saat ini, masih menurut Albert Yaputra, Komisi X DPR RI telah memperjuangkan program BSM untuk Provinsi Kalbar sebanyak
200 ribu siswa di seluruh Provinsi Kalbar, dan program BSM ini diperuntukan bagi muri di PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK. Anggota DPRD Kota Pontianak, Tan Lie Hian mengatakan, semua data siswa yang dikumpulkan pihak sekolah telah disampaikan kepada Komisi X melalui Albert Yaputra, dan data siswa miskin yang menerima program BSM sebanyak 323 siswa. “Semua data yang kita masukan, telah mendapatkan program BSM ini. Jadi semua siswa disini, mendapatkan program BSM ini,” jelas Tan Lie Hian. (Lay).
Jeli Lihat Track Record Bawaslu sebagai bagian dari penyelenggaran demokrasi, harus betul-betul diisi oleh orang yang punya kemampuan, jujur, dan bermoral. Terlepas dari kasus yang membelit salah seorang anggota Bawaslu yang tersandung hukum atas perbuatannya dalam penipuan jual beli. Bawaslu sangat rentan disinggahi politisi yang berk e p e n t i n g a n . “Profesionalisme dan
idealis. Itu menyangkut kepribadian. Terlebih lagi bawaslu sangat rentan untuk diajak bermain mata dalam setiap pelaksanaan demokrasi. Maka, sebelum ini terjadi dan terkuak, semestinya bawaslu dan lainnya diisi oleh orangorang yang profesinal dan punya idealis yang tinggi,” tutur Zulkarnaen. Keperihatinan atas kasus yang terjadi di tubuh anggota Bawaslu Kalbar juga
muncul dari sosok Jumadi. Menurut Jumadi, apa yang terjadi jangan sampai menjadi noda bagi Bawaslu. Pasalnya kasus yang terjadi bukan dalam konteks kerja Bawaslu, melainkan kesalahan personal dan tidak menyangkut dalam kerja Bawaslu. “Sebagia bagian dari pengawas demokrasi, hal itu (penipuan) tak seharusnya dilakukan. Sekarang,” pungkas Jumadi. (Uby)
CMYK
Moment & Activity www.borneotribune.com
Borneo Tribune
Senin, 7 Oktober 2013
Hilangkan Kesan Formal, Hadir Tanpa Baju Dinas
12
Kapolda Kalbar Sambangi Yayasan Bhakti Suci
K
apolda Kalbar, Brigjen Pol Drs Arie Sulistyo bersama sejumlah Perwira Utama Polda Kalbar, Jumat (4/10/), menyambangi Yayasan Bhakti Suci (YBS) untuk melaksanakan silaturahmi dan sekaligus ramah tamah bersama warga Tionghoa di Provinsi Kalbar, khususnya di Kota Pontianak. Kedatangan Kapolda Kalbar yang juga mantan Waka Polda Kalbar tahun 2009 tanpa memakai baju kebesaran atau dinasnya, hanya memakai kemeja putih kotak hitam, dan dipandu celan jean, diterima Ketua Umum YBS The Iu Sia, dan para Ketua-Ketua Simon Budianto, Tio Cia Yong, Ng Cun Khiang, Buyung
Bunardi, dan disamping Pengurus YBS lainnya, juga Ketua DPRD Kota Pontianak Hartono Azas. Menurut Kapolda Brigjen Pol Arie Sulistyo, dirinya merasa tersanjung dengan penyambutan ini, dan awalnya, dirinya hanya mengira da beberapa Pengurus saja yang berkumpul-kumpul. Kapolda sendiri tidak suka formal, tapi karena aturan, jadinya harus bagaimana. “Malam ini (kemarin red) saya tak pakai dinas, dan tidak formal. Supaya kita tidak formal, kita tidak mau menghilangkan jarak antara pejabat dan masyarakat. Kalau kita formal, masyarakat yang kita kunjungi akan jadi takut berkomunikasi dengan kita,” kilah Brigjen Pol Drs
Arie Sulistyo kepada Pengurus YBS pada Malam Ramah Tamah Kapolda Dikatakannya, dengan kehadirannya di Sekretariat YBS ini untuk membangun komunikasi dan silaturahmi serta bertegur sapa, dan apabila setelah pertemuan ini, dan bertemu tapi dirinya tidak menegur bukannya sombong. “Masyarakat yang saya temui itu begitu banyak, sehingga terkadang kenal tapi tidak ingat, saya mohon maaf ya,” ucap Arie Sulistyo. Sementara itu, Ketua Umum YBS The Iu Sia memberikan apresiasi kepada Kapolda, walau ditengah kesibukan menjalankan tugas, masih menyemoatkan dirinya untuk bersilaturahmi dengan masyarakat Ti-
onghoa yang dpusatkan di Sekretariat YBS ini. “Tak kenal, maka tak sayang, makanya, malam ini (kemarin red), kita berkumpul,” puji The Iu Sia. Dikatakannya, Yayasan Bhakti Suci merupakan organisasi yang menaungi 58 Yayasan Marga dan Yayasan Lintas Marga dengan pupulasi cukup signifikan di Kota Pontianak pada khususnya, dan Provinsi Kalbar pada umumnya. “Organisasi sosial ini milik semua masyarakat di Kalbar, tanpa membedakan etnis, agama, maupun golongan,” jelasnya. Narasa dan Foto Andika Lay
Kapolda Kalbar Brigjen Pol Drs Arie Sulistyo usai melaksanakan pertemuan dengan Pengurus YBS, juga berkenan menerima plakat dari Ketua Umum YBS The Iu Sia
Ketua Umum YBS THe Iu Sia, Ng Cun Khiang, Simon Budianto dan Pengurus YBS lainnya usai melaksanakan pertemuan juga berkesempatan untuk foto bersama Kapolda Kalbar
Ki-Ka, Kapolda Brigjen Pol Arie Sulistyo, Ketua Umum YBS The Iu Sia, Sekretaris YBS Jupri Syukur, Ketua YBS Simon Budianto dan Tio Cia Yong saat melaksanakan pertemuan
Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arie Sulistyo saat menyampaikan sambutan dalam pertemuan ini
Ketua YBS Ng Cun Khiang, dan Buyung Bunardi bersama Pengurus lainnya menghadiri pertemuan Kapolda Kalbar
Ketua YBS Buyung Buanrdi bersama Ketua Umum YBS The Iu Sia dengan gaya santai sedang melakukan dialog bersama Kapolda Brigjen Pol Arie Sulistyo
Ketua Umum YBS The Iu Sia usai melaksanakan pertemuan juga berkenan menerima plakat dari Kapolda Kalbar Brigjen Pol Drs Arie Sulistyo.
Ketua Umum YBS THe Iu Sia menyampaikan sambutan selamat datang kepada Kapolda CMYK
Ketua DPRD Kota Pontianak Hartono Azas bersama Pengurus YBS saat menghadiri pertemuan Kapolda dengan masyarakat Tionghoa di Sekretariat YBS Ketua YBS Ng Cun Khiang, dan Buyung Buanrdi bersama Ketua Umum YBS The Iu Sia dengan gaya santai sedang melakukan dialog bersama Kapolda Brigjen Pol Arie Sulistyo