Harian Borneo Tribune 30 Oktober 2013

Page 1

cmyk

I DEALISME, K EBERAGAMAN

KEBERSAMAAN

DA N

Borneo Tribune www.borneotribune.com

Rabu, 30 Oktober 2013

25 Dzulhijjah 1434 H - 26 Kauw Gwee 2564

Telepon Redaksi/Iklan/Langganan/Pengaduan: (0561) 767788 Faximile. (0561) 766103

Alamat Redaksi: Jln Purnama Dalam No 2 - Pontianak 78121

Pembentukan Calon Daerah Otonom Baru di Kalbar

Kabupaten Sambas Pesisir Tertinggal Lagi

Ir. H. Prabasa Anantatur, MH

Borneo Tribune, Pontianak Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Ir. H. Prabasa Anantatur, MH mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalbar bersama DPRD Provinsi Kalbar secara administrasi telah menetapkan pembentuk-

an empat daerah otonom baru (DOB) di Provinsi Kalbar. Sehingga pembentukan DOB di ‘Bumi Borneo Barat’ tersebut tinggal menanti proses yang akan berlang-

sung di Pemerintah Pusat. “Secara administrasi, DPRD Provinsi Kalbar telah menetapkan empat daerah otonom baru di Provinsi Kalbar. Yakni

tiga kabupaten dan satu provinsi. Keempat calon daerah otonom baru tersebut, yakni Provinsi Kapuas Raya, Kabupaten Benua Landjak, Kabupaten Sekayam dan Kabupaten Tayan. Dan selanjutnya tinggal menunggu proses di Pemerin-

Suami Tewas Digilas Tronton Borneo Tribune, Pontianak Kecelakaan lalu lintas kini kembali terjadi di Kota Pontianak, di mana sebelumnya telah menewaskan dua pengendara di Jalan Tanjung Raya II Kecamatan Pontianak beberapa bulan yang lalu, kini kecelakaan tragis kembali terjadi di Jalan Tanjung Pura Kecamatan Pontianak dan meregut nyawa Edi (30) warga Gang Teratai Jalan Adi Sucipto Sungai Raya, Selasa (29/10) pagi kemarin. ....Ke Halaman -11

Istri Edi histeris ketika mengetahui suaminya telah meninggal dunia di RSUD Soedarso Pontianak akibat kecelakaan di Jalan Tanjung Pura. FOTO:Achmad Mundzirin/ Borneo Tribune.

....Ke Halaman - 11

Dana CSR BUMN Mesti Terintegrasi dengan Pemda Border Entikong Segera Ditetapkan Pintu Impor Tim Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyak Republik Indonesia (DPR-RI) yang dipimpin oleh Ir H Azam Asman Natawijana yang didamping staf ahli dan sekertariat Komisi VI DPR-RI melakukan kunjungan kerja atau pada masa reses persidangan pertama tahun sidang 2013-2014 ke Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

B uah Bibir Hakim Goda Septi Sanustika

....Ke Halaman -11

bupaten Sambas ini menambahkan, berkaitan dengan rencana pembentukan Kabupaten Sambas Pesisir (KSP) yang memang sudah cukup lama diperjuangkan oleh berbagai

Gubernur Minta Pusat Keluarkan Regulasi

Istri dan Saudara Menjerit Histeris Di RSUD

ADA banyak cara yang dilakukan Ketua Majelis Hakim N a w a w i Pomolango untuk membuat saksisaksi di persidangan kasus kuota impor daging sapi tidak tegang. Dalam sidang terdak- Septi Sanustika wa Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor, Jakarta, hari ini, Hakim Nawawi mengawali pemeriksaan saksi Septi Sanustika dengan selorohnya.

tah Pusat,” ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Ir. H. Prabasa Anantatur, MH, di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Selasa (29/10). Sementara itu, sambung legislator Partai Golkar dari daerah pemilihan (dapil) Ka-

Drs Cornelis MH

Borneo Tribune, Pontianak Kedatangan Komisi VI DPRRI ini disambut oleh Sekda Kalbar Drs. M. Zeet Hamdy Assovie, MTM yang mewakili Gubernur Drs Cornelis MH, berserta pejabat Forkominda

Kalbar, para kepala Daerah Kabupaten dan Kota se-Kalbar, pimpinan SKPD provinsi Kalbar, pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan BUMN dan pimpinan BUMD di Kalbar. Bertempat di ruang Balai Petitih kantor Gubernur Kalbar, Tim VI DPR-RI beserta para pejabat teras Kalbar langsung melakukan pertemuan dengan agenda pemaparan berbagi informasi tentang segala permasalahan dan dinamikan serta segala perkembangan di daerah. Khususnya sesuai dengan ruang

Dialog Tim Komisi VI DPR-RI dengan Pemerintah Provinsi Kalbar beserta jajaran bertempat diruang pertemuan Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar. Foto : Slamet Ardiansyah/Borneo Tribune

....Ke Halaman -11

Kabupaten Banua Landjak Diresmikan Tahun 2014 Temenggung : Murni Kebutuhan Masyarakat

Tidak Lulus Mata Pelajaran Di buku rapor anak laki-laki itu, ada 2 mata pelajaran tak lulus. Ibunya berkata: “Waktu aku dan Bapakmu sekolah dulu, setiap kali ujian selalu mendapat angka yang tinggi, selamanya tak pernah tidak lulus ujian. Menurut prinsip genetika, kamu tak seharusnya sebodoh ini.” Anak itu dengan suara yang rendah menanya Bapaknya: “Daddy, apakah Ibu barusan sedang memberi isyarat kepadaku, bahwa aku ini bukan anak kandung kalian?”o

T. Onyang

Herkulanus Sutomo Manna

Borneo Tribune, Putussibau Jika tidak ada halangan Kabupaten Banua Landjak akan diresmikan pada tahun 2014 mendatang. Setelah dilakukan rapat paripurna pada tanggal 29 Oktober 2013, maka persetujuan dan rekomendasi DPRD Provinsi Kalimantan Barat serta usulan dari Gubernur akan

disampaikan ke DPR-RI, DPD dan ke Mendagri. Pernyataan ini diungkapkan, Ketua Umum Presidium pembentukan Kabupaten Banua Landjak, Herkulanus Sutomo Manna, kepada Borneo Tribune, Sabtu malam (26/10). Dijelaskan, Sutomo bahwa ada beberapa alasan dari ke-

inginan masyarakat untuk dilakukan pemekaran di Kapuas Hulu untuk calon Kabupaten Banua Landjak yaitu untuk mempercepat pembangunan di daerah perbatasan. Dengan terealisasinya calon Kabupaten Banua Landjak merupakan salah satu konsisten Pemerintah dalam

meningkatkan pembangunan daerah perbatasan. “Pembangunan yang dibutuhkan masyarakat tidak hanya infrastruktur, namun juga pembangunan Sumber Daya ....Ke Halaman -11

“Guru Honorer The Change Maker” Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober, buku biografi Drs Alexius Akim MM, dengan judul “Guru Honorer The Change Maker” resmi diluncurkan. Banyak pesan moral tertuang dalam buku setebal 221 halaman yang ditulis Nur Iskandar dan Aju.

Buku Biografi Kadis Pendidikan Kalbar di Launching di Sintang Borneo Tribune, Sintang. Salah satunya pendidikan jangan kalah oleh kemiskinan. Semangat sumpah pemuda memang diambil sebagai moment yang tempat untuk meluncurkan buku biografi milik anak petani yang dilahirkan di

Sadaniang wilayah kabupaten Landak ini. Sebagai pengingat semangatnya untuk berjuang hingga bisa menjadi orang nomor satu dalam bidang pendidikan di Kalbar dengan menempati posisi sebagai kepala dinas pendidikan Kalimantan Barat

Kepala Dinas Pendidikan Klabar A Akim mengharapkan buku yang baru diluncurkan menjadi motivasi pelajar dan semua pihak agar tidak gampang menyerah ....Ke Halaman - 11

PT. ANZON AUTOPLAZA hir Tahun Promo JelangaAnkgsung Hadiah L

NEW

THE REAL MPV

ku entuan Berla *Syarat Ket

CUMA AVANZA YANG BISA

Kantor Pusat : Jl. A. Yani No. 89 Telp. (0561) 734280 Singkawang : Jl. A. Yani No. 8 Telp. (0562) 637000 Ketapang : Jl. R. Suprapto Telp. (0534) 31841 Sanggau : Jl. Jend. Sudirman Telp. 0564 - 2025280 Sintang : Jl. MT. Haryono Telp. 0565 - 24222 Landak : Jl. Pulau Bendu No. 26, Kec. Ngabang

HARGA ECERAN HARIAN BORNEO TRIBUNE - PONTIANAK, KUBU RAYA, MEMPAWAH,DAN SINGKAWANG Rp 2.000 - SAMBAS, BENGKAYANG Rp 2.200 - LANDAK,SANGGAU,SEKADAU, KETAPANG,KAYONG UTARA, SINTANG, MELAWI DAN PUTUSSIBAU Rp 2.500 -


Kayong Utara

Borneo T Tribune

Rabu, 30 Oktober 2013

2

13 Suara

Dedy Efendi Nahkodai KONI KKU KONI Dongkrak Prestasi

Anggaran Memungkinkan Ditingkatkan Borneo Tribune, Sukadana Sekertaris Daerah (Sekda) KKU Hendri Siswanto S.Sos mewakili Bupati Kayong Utara menjanjikan adanya perhatian terhadap peningkatan anggaran hibah untuk KONI Kayong Utara jika peningkatan prestasi dapat ditunjukan. ”Bukan tidak mungkin tahun yang akan datang anggaran akan kita tingkatkan, kalau tujuan KONI salah satunya sebagai pendongkrak prestasi olah raga dapat ditingkatkan, disini ada

anggota dewan pasti tidak tutup mata untuk itu,” kata Hendri Siswanto pada Musorkab KONI, Selasa (29/10) di Sukadana. Dikatakannya, anggaran KONI yang berasal dari Pemkab Kayong Utara saat ini sudah mencapai Rp. 1 miliar dan memungkinkan untuk ditingkatkan. Walau tidak menyebutkan berapa besar dana yang akan ditingkatkan dalam Hibah tahunan, namun angka Rp. 1,5 miliar terungkap dalam permisalan oleh Sekda KKU itu. (abdul khoir)

Borneo Tribune, Sukadana Dedy Efendy SH yang saat ini menjabat Ketua KPU KKU melaju dan menahkodai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) KKU periode 2013 - 2017 dengan dukungan 13 suara dari rivalnya Sy. Helmy Fausziansyah ST yang mengantongi 7 suara pada Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) KONI Kayong Utara, Selasa (29/10). Walau sempat dijegal dengan aturan Undang-undang Sisornas Nomor 3 Tahun 2005 dan Undang-undang nomor 8 tahun 2008 tentang pejabat publik, Dedy Efendi tetap berhasil maju menjadi kandidat calon ketua KONI dengan mendapat dukungan 6 pengurus kabupaten (pengkab) bersama Sy. Helmy yang juga mengantongi 6 dukungan dari pengkab. Dedy terpilih sebagai ketua umum KONI KKU setelah mendapat dukungan dari mayoritas pengkab olahraga yang ada di KKU sebanyak 20 cabang dalam pemilihan dengan menggunakan pemungutan suara. Dalam sambutannya, ketua

umum KONI KKU terpilih Dedy Efendy menyampaikan program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah akan berkoordinasi dengan seluruh cabang terkait kondisi terkini KONI KKU. Dedy juga menjanjikan akan melakukan Porkab yang melibatkan kecamatan yang ada di KKU sebagai salah satu ajang penjaringan bibit atlet dan berprestasi di KKU yang selama ini belum pernah dilaksanakan. Demikian juga fasilitas olah raga KONI akan menjalin komitmen dengan instansi terkait untuk pembangunan saranan latihan baik itu melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olahraga, maupun pihak ketiga. ”Kokohkan jaringan terhadap sumber pendanaan dari pihak ketiga diluar dana hibah dari Pemkab Kayong Utara karena pendanaan sangat berpengaruh terhadap besarnya perhatian kepada kegiatan, jika perlu adanya pihak-pihak diluar daerah baik swasta dan badan usaha lainnya sebagai bapak angkat,” kata Dedy.

Ketua KONI terpilih Dedy Efendy diapit pengurus Koni KKU dan Provinsi tampak diabadikan diujung acara Musorkab. FOTO: Abdul Khoir/ Borneo Tribune Sebagai pejabat yang juga hingga KONI akan memiliki Dalam Musorkab tersebut lama menukangi KPU, Dedy kepastian hukum dan mendu- Ketua KONI KKU oeriode tidak mau mengesampingkan kung sportifitas anggotanya. 2009 -2013 Sy. Helmi juga masalah administrasi dimana Hadir dalam Musorkab menyampaikan Laporan Perkedepan KONI akan mem- KONI Kayong Utara Wakil tanggungjawaban kepada perkuat SDM di KONI kabu- Ketua Umum dan Sekertaris anggota dan dari 3 pandangpaten dan pengkab untuk KONI Provinsi Kalbar, Sekda an umum pengkab, 2 perwamenciptakan administrasi KKU Hendri Siswanto dan 20 kilan menerima dan 1 yang tertib dan transparan se- Pengkab se KKU pengkab abstain. (abdul khoir)

Opini Oleh Y PRIYONO PASTI HAKIKAT dasar pendidikan adalah membangun manusia seutuhnya untuk menjadi pribadi-pribadi unggul-dewasa yang bertanggung jawab. Rumusan tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang termaktub dalam UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2003 menegaskan hal itu. “Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.” Tak terbantahkan pendidikan memainkan peran yang sangat penting dan strategis untuk membentuk dan melahirkan sosok-sosok yang memiliki kepribadian utuh dan berbudaya. Dengan pendidikan, manusia dibudayakan dan berkebudayaan. Dengan pendidikan pula, manusia menuju ke suatu tingkat perkembangan kepribadian agar menjadi kreatif dan produktif dalam menciptakan kebudayaan, membudayakan manusia, dan membina manusia supaya berbudaya (lih. Noor Syam, 1986). Hanya pertanyaan kritisreflektif-substansialnya adalah, adakah sistem pendidikan (nasional) kita mendukung terciptanya tujuan pendidikan tersebut? Mencermati-reflektif realitas praktik pendidikan kita selama ini, rasanya kita sepakat pendidikan kita belum mengarah ke sana, masih jauh panggang dari api. Alasannya,

karena inkonsistensi pendidikan. Inkonsistensi Banyak terjadi inkonsistensi dalam pendidikan kita. Antara tujuan yang ingin dicapai dengan cara mencapai tujuan tersebut tidak sesuai. Catatan berikut ini menunjukkan hal itu. Ketika kehidupan menghendaki agar masyarakat, termasuk para siswa menghargai pluralitas; apa yang diajarkan kepada siswa di sekolah adalah keseragaman, monolitas. Perilaku dan pendapat yang berbeda dilihat sebagai kesalahan yang harus dihukum karena dianggap kelainan sosial bahkan dicap antisosial. Ketika kehidupan menghargai dan mengedepankan pemikiran-pemikiran lateral, kreatif-inovatif, menghargai kebebasan berpendapat; apa yang terjadi di sekolah sebaliknya. Orisinalitas yang muncul dari pemikiran individu kurang dihargai bahkan tidak mendapat tempat sama sekali. Proses pendidikan di sekolah tidak menghargai kebebasan dan memberi peluang kepada siswa untuk berkreasi dan berimajinasi menunjukkan kediriannya. Ketika kehidupan menuntut agar siswa memperoleh peluang untuk berkreasi, mengembangkan dan menunjukkan kemampuannya, pemrosesan informasi dan interpretasi; apa yang terjadi di sekolah, proses pendidikan masih didominasi kegiatan-kegiatan mendengarkan, dikte, menghafal, mencatat, ceramah, pemaksaan terhadap apa yang dipelajari. Ketika kehidupan menghendaki agar siswa didorong dan dilatih merekonstruksi pengetahuan dan konsep berdasarkan proses mencari dan meng-

· Wartawan, Kontributor, Intensive Programme and Freelancer “ Borneo Tribune” selalu di bekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima / meminta apapun dari narasumber · Setiap artikel atau tulisan berupa laporan kegiatan, cerita pendek, surat pembaca, puisi dan resensi yang dikirim ke redaksi hendaknya di ketik dengan spasi rangkap, maksimal 500 kata, ditandatangi dan disertai identitas ( No Telp / Fax jika ada ) dikirim ke alamat borneotribune@yahoo.com atau yusriadii@yahoo.com. Terimakasih

Idealisme, Keberagaman dan Kebersamaan

Terapi Inkonsistensi Pendidikan alami sendiri, misalnya melalui kegiatan eksperimen, penyelidikan, pemecahan masalah (problem solving), dan rupa-rupa kegiatan praktik lainnya; apa yang terjadi di sekolah, kegiatan pembelajaran dilakukan apa adanya sesuai tradisi. Proses pembelajaran berpusat pada guru yang didominasi ceramah dan penuangan informasi sebanyak-banyaknya ke dalam otak siswa. Ketika kehidupan menginginkan agar jagat pendidikan didekati dengan paradigma yang mampu menggambarkan hakikat belajar dan pembelajaran secara komprehensif; praktik pendidikan di sekolah justru diwarnai oleh landasan teoritis dan konseptual yang dangkal. Proses pendidikan tidak selaras dengan hakikat belajar, hakikat orang yang belajar, dan hakikat orang yang mengajar. Ketika kehidupan menghendaki agar proses pendidikan berubah ke arah budaya partisipatif, ke arah manajemen bottom-up yang berbasis sekolah, ke arah proses

pembelajaran bermakna; apa yang terjadi di sekolah, budaya menunggu juklak-juknis, manajemen top-down, dan kurikulum oriented masih sangat kuat. Ketika kehidupan menekankan model pembelajaran yang dialogis-interaktif, mekanisme kerja yang bersifat manusiawi, person oriented, kurikulum yang menarik (mencerdaskan), mendorong pembelajaran dan pemerdekaan; apa yang terjadi di sekolah, model pembelajaran didominasi instruktif-monolog, penyelenggaraan/pengelolaan sekolah terlalu birokratis-administratif-kaku-rigit, dan muatan kurikulum yang amat padat. Ketika kehidupan menghendaki pengembangan kemampuan siswa secara utuh, penciptaan kelompok belajar serta sistem tutor yang memungkinkan siswa saling mengajar dan belajar, melatih kerja sama, memberi peluang pluriformitas, pendidikan untuk semua (education for all); apa yang terjadi di sekolah, pengajaran masih intellectual centris, mengacu prestasi in-

dividual belaka, penyeragaman kurikulum, dan pendidikan elitis. Ketika realitas kehidupan menghendaki agar pendidikan menekankan pada penghayatan nilai-nilai kemanusiaan serta visi dan misi lembaga pendidikan, toleransi, dan kebesaran jiwa untuk menerima SARA sebagai peluang emas melakukan pendidikan wawasan kebangsaan, menjunjung tinggi sikap iklusif; apa yang terjadi di sekolah (juga di masyarakat), penghargaan atas sukses materi/formal (yang dikukuhkan dengan SKHUN/ ijazah/wisuda), kepicikan politik yang mengeksploitasi perbedaan SARA sebagai alat adu domba, sikap eksklusif masih saja terjadi. Ketika kehidupan menghargai dan menjunjung tinggi proses, menghargai ada banyak ’kebenaran’ dalam kehidupan ini; apa yang terjadi di sekolah, mengajarkan jalan pintas dan hanya ada ‘satu kebenaran’ seperti yang tercermin dalam soal-soal pilihan ganda. Dan masih banyak lagi litani inkonsistensi dalam jagat pen-

didikan kita. Perlu Terapi Penyakit inkonsistensi pendidikan (diantaranya) sebagaimana yang dipaparkan di atas sungguh memprihatinkan. Semua pihak yang komit terhadap pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan mesti bekerja secara sinergis, komprehensif, dan holistik menerapi inkonsistensi pendidikan tersebut. Ini penting agar virus-virusnya tak terus merusak sendi-sendi pendidikan kita. Kita harus menyadari betapa vitalnya proses pendidikan di sekolah-sekolah kita untuk membentuk kepribadian para siswa. Pola pikir, moralitas, emosionalitas, integritas, sensitivitas, sosialitas, tingkah laku, perkataan, perbuatan/ tindakan, dan alam bawah sadar mereka akan sangat ditentukan oleh proses pendidikan yang diterima dan dialaminya. Itulah sebabnya, pendidikan mesti sungguh diabdikan untuk pengembangan dan optimalisasi hakikat kemanu-

siaan manusia siswa. Hak siswa sebagai siswa mesti diberi peluang seluas-luasnya. Model dan suasana pembelajaran mesti diciptakan sedemikian rupa agar siswa merasa senang dan merdeka. Pendidikan harus sungguh diabdikan untuk pembentukan manusia seutuhnya yang memiliki kemantapan emosional dan intelektual, mengenal dirinya, dapat mengendalikan diri, konsisten, dan memiliki rasa empati. Jika kondisi pembelajaran di sekolah-sekolah kita sungguh diabdikan untuk kepentingan optimalisasi pengembangan potensi kreatifunik yang dimiliki siswa, lahirnya pribadi-pribadi visioner, kreatif-inovatif, mampu bertindak komunikatif-eksploratif, pluralistik, tak gampang fatalistik, menghargai dan peduli sesama serta mampu berpikir multidimensional tak lagi menjadi utopia. Y PRIYONO PASTI Seorang Pendidik, Alumnus Universitas Sanata Dharma Yogya, tinggal di Pontianak

Inspirasi

Berkarya Dengan Menghasilkan Buku

Oleh: Suamama Moment yang saya tunggu itu akhirnya datang juga. Pada tanggal 28 Oktober 2013 Club Menulis STAIN Pontianak melaunching buku sebanyak 50 buku. Acara tersebut diselenggarakan yang bertepatan dengan peringatan hari sumpah pemuda. Pengalaman ketika saya dan teman-teman menjelang launching buku ini sangat mengesankan. Pengalaman yang mungkin tidak pernah saya lupakan. Dengan adanya kegiatan ini juga saya mendapatkan ilmu baru bagaimana cara melayout buku, mengedit tulisan dan ilmu lainnya dalam

kepenulisan. Pengalaman juga saya dapatkan menjelang launching buku di STAIN Pontianak ini. Hampir satu minggu saya dan teman-teman Club Menulis STAIN Pontianak pulang malam dari Kampus demi karya di tangan kami. Berkarya dengan menghasilkan buku itulah tujuan saya dan teman-teman dengan terciptanya sebuah buku di tangan kami. Walaupun harus pulang malam, itu semua membuat kami bangga dan senang karena kami memiliki karya. Karya yang pantas untuk dibanggakan, sebagai salah satu penulis buku yang dilaunchingkan bagi saya banyak

sekali manfaat ketika kita mau berkarya dengan menulis. Tidak hanya saya dan teman-teman Club Menulis yang senang dan bangga terhadap karya seperti membuat buku tetapi kedua orang tua kami juga yang bangga dengan karya yang kami hasilkan. Dengan adanya launching buku ini juga saya memiliki pengalaman dan pelajaran. Pelajaran ketika saya harus memilih antara kuliah dan mengikuti acara launching buku ini. Bagi saya keduaduanya sangat penting. Kuliah adalah penting dan harus saya laksanakan sebagai Mahasiswa tetapi menghadiri launching buku juga penting

karena moment ini salah satu tujuan saya berkarya dan moment ini sudah lama saya dan teman-teman menunggunya. Ketika launching buku itu dilaksanakan pada hari senin saya berharap dapat menghadiri acara tersebut tetapi pada jam yang bersamaan saya harus hadir di mata kuliah yang ada. Sebagai penulis salah satu buku yang dilaunchingkan itu bagi saya sayang sekali tidak bisa hadir karena moment inilah yang saya tunggu sekian lamanya. Pilihan itu sulit untuk saya ambil antara kuliah dan launching buku. Tetapi inilah pilihan, saya harus memilih antara kuliah atau mengha-

diri acara launching buku. Sangat sulit bagi saya tidak bisa menghadiri moment yang sudah lama saya tunggu itu dan tidak bisa bergabung dengan penulis-penulis lainnya. Ya…saya harus memilih kuliah, bagaimanapun kuliah sangatlah penting untuk saya sebagai Mahasiswa. Saya senang bisa berkarya dengan lewat tulisan dan menjadikannya sebuah buku walaupun harus dengan pilihan tetapi itu semua membuat saya senang dan kedua orang tua saya bangga karena saya sudah bisa berkarya dengan menghasilkan sebuah buku yang pantas untuk dibanggakan.

Penerbit: PT. Borneo Tribune Press. Direktur Utama: W Suwito, SH, MH. Direktur: Emiliana Sekretaris Direksi: Erika Sudiardjo Penasehat Hukum: A. Ambo Mangan, SH, MH, Martinus Ekok, SH, MH. Pemimpin Umum: Sisa Primashinta. Pimred: Hawad Sriyanto Wapimred: Yusriadi Sekretaris Redaksi : Aulia Marti Senior Editor: H. Nur Iskandar, SP, Tanto Yakobus, Alexander Mering, Hairul Mikrad. Redaktur Pelaksana: Ukan Dinata. Wartawan Senior: Andry, Budi Rahman, Agus Wahyuni Wartawan: Andika Lay, Achmad Mundzirin, Achmad Munandar, Jubeironi, Slamet Ardiansyah. Staf Redaksi: Fahmi Ichwan, Syam Abubakar, M Taufik, Fery Adeputra, Yulan Mirza.Biro Mempawah: Johan Wahyudi, Jl. Pendidikan Gg. Suka Mulya No.10 (085654587038). Biro Bengkayang: www.borneotribunecom Mujidi, Jl. Pahlawan No. 10, Kelurahan Bumi Emas Bengkayang (085245247955). Singkawang: Rudi Hariyanto Alamat: Jl. Manggis Rt 026/Rw 009 Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah. TERBIT SEJAK 19 MEI 2007 Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran), Jl. Suka Mantri (085245527602). Landak: Yohanes Ngalai/Pemasaran, Jl. Barage Gg. Pak Kasih No. 51 Ngabang (085822062880). Biro Sanggau: Ratnasari Jl. Agus Salim No.10 (085245904505) Aditya ( 085349867788 ). Biro Sekadau: Bagus Kosminto, Jl. Irian No. 41 Sekadau Hilir (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Pemasaran: Fahri (085750296539 ) Jl. JC Oevang Oeray, Gg. Ahmad 2.Biro Melawi: Eko Susilo (0812-56452946) Jl. M Saad, Gg. Kayan, Serundung- Nanga Pinoh. Biro Kapuas Hulu: Teofilusianto Timotius Jl. Pasar Inpres blok A No. 13 Kota Putussibau. Ketapang: Jaidi Chandra (Kontributor), Jl. Gajah Mada No. 156 (081345450988). Biro Kayong Utara : Abdul Khoir. Umum Fitriyana, Ardiansyah. Percetakan/IT: (Manajer) Iwan Siswanto, (Wakil Manajer) Supriyanto, Rustam. Marketing: (Manajer) Hesty Yosana, Kusnan, Aldi C.Sirkulasi : M. Danny, Mulawarman Desain Iklan: Atika Ramadhani, M. Affandy,Keuangan: Jumi Erlinasari,Linda, Husada Muin. Tarif Iklan: BW (black and white) Rp 6000/mm kolom, Full Colour hal 1 Rp 15.000/mm kolom, halaman dalam Rp 12.000/mm kolom. Asisten Dirut: Khairoedin Pasaribu. Alamat Kantor Bisnis dan Alamat Redaksi: Jalan Purnama Dalam No 2 Pontianak Telpon 0561-767788 Fax 0561-766103. E-mail: borneotribune@yahoo.com

Borneo Tribune


cmyk

Rabu, 30 Oktober 2013

Serba Serbi

Borneo T Tribune

3

Bersama Forum CSR tanggung jawab Sosial Dunia usaha Kabupaten Sambas tahun 2013-2018.

CSR Bentuk Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha Terhadap Masyarakat Borneo Tribune, Sambas Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang tenaga kerja sekaligus pembentukan forum CSR yang digelar Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sambas, Selasa ( 29/ 10 ) di salah satu Hotel yang ada di Kabupaten Sambas

berjalan lancar. Menurut Kasi Penyuluhan Bidang Sosial, Budi Iswanto, S. Pd, MM mengatakan forum CSR adalah bentuk tanggung jawab sosial dunia usaha terhadap masyarakat Kabupaten Sambas. Dengan pembentukan forum ini merupakan suatu upaya untuk

cmyk

meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab sosial dunia usaha dalam penyelenggaran kegiatan sosial secara melembaga dan berkelanjutan. “ Artinya dunia usaha paling tidak peka terhadap sosial kehidupan masyarakat Kabupaten Sambas. Baik yang ada di daerah-daerah terpecil maupun yang ada di daerah besar. Sehingga perusahan dunia usaha mengetahui akan permasalahan sosial di masyarakat, “ ungkapnya. Dikatakannya dengan adanya forum ini nanti harapan pemerintah daerah akan adanya sinergis antara perusahan-perusahan yang ada di Kabupaten Sambas sehingg kegiatan CSR akan berfungsi dengan baik dan setiap manusia akan mempunyai rasa tanggung jawab sosial. Sudah banyak dilakukan perusahan-perusahan lain

paling tidak bagi yang belum melakukan CSR, dengan adanya forum ini perusahan menjadi mintra pemerintah. “ Forum ini nanti akan bekerjasama dengan pemerintah dan bisa menjangkau wilayah–wilayah paling dalam kemudian untuk sosialisasi peraturan perundangundangan bidang ketenagakerjaan in nara sumbernya dari Jamsostek Provinsi. Dia memaparkan bagaimana jaminan hari tua, jaminan untuk pendidikan dan untuk pekerja-pekerja di perusahan agar mereka terayomi dan memiliki suatu pemahaman dan memiliki suatu kepastian dalam bidang kesehatan, “ katanya. Menurut pemateri Bapak Suhendri SH, menyampaikan bahwa CSR yang ada di Kabupaten Sambas ini sangat didukung sekali dan mereka sudah berbuat sebagaimana

pada prinsipnya. “ Banyak perusahan di Kabupaten Sambas sudah melakukannya, salah satunya yaitu PT. Agro Wiratama yakni mempunyai mobil bus untuk anak sekolah, kemudian ada juga csr dari Bank Kalbar, dan masih banyak perusahanperusahan lain tidak bisa disebutkan satu-persatu, “ ungkapnya. “ Kita berharap bagi yang belum untuk sama-samalah bergabung di Forum CSR dan pada hari ini pembentukannya sudah terbentuk dengan ketuanya adalah Jon Fam merupakan Ketua Afindo Kabupaten Sambas, kemudian Sekretarisnya Setela Elsa. Untuk peserta yang hadir kita mengundang 60 peserta, termasuk dari Bank Bri, Mandiri kemudian Wahan Visi Indonesia serta dari TKSK masyarakat Karang Taruna, “ jelasnya.(Rul)


Kalimantan Barat - Kota Pontianak Borneo Tribune

Sekda Sampaikan Pengantar KUA PPAS

CMYK

KUA PPAS Sekda Kalbar Drs M Zeet Hamdy Assovie, MTM menyerahkan Pengantar KUA PPAS kepada Wakil Ketua DPRD Kalbar H Prabasa Anantatur usai Rapat Paripurna DPRD Kalbar. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune

Borneo Tribune, Pontianak Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalbar Drs M Zeet Hamdy Assovie, MTM mewakili Gubernur Kalbar Drs Cornelis, MH, sampaikan Nota Pengantar Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) Rancangan Anggaran pendapatan Daerah (APBD) 2014 dalam Rapat Paripurna DPRD Kalbar. Rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD

Kalbar H Prabasa Anantatur dan dihadiri 28 Anggota DPRD dari 55 Anggota, serta Kepala SKPD Pemprov Kalbar. Menurut Gubernur Kalbar Drs Cornelis, MH dengan terbitnya regulasi UU Nomor 17/2003 Tentang Keuangan Negara telah mengamanatkan bahwa Penyusunan RAPBN berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). “UU nomor 25/2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional telah dinyatakan bahwa perencanaan pembangunan dilakukan di dalam suatu system yang menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan,” kata Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Sekda Kalbar Drs M Zeet Hamdy Assovie, MTM dalam Rapat Paripurna DPRD Kalbar. Dalam menjamin konsistensi antara perencanaan

yang tertuang di dalam dokumen APBD, disusunlah suatu dokumen yang disebut KUA yang merupakan arah dan kebijakan dalam satu tahun anggaran. Sebagai tindak lanjut dari KUA APBD, perlu ditentukan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran sementara yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program berdasarkan RKPD dan Rencana Kerja (Renja) SKPD. “Penetapan program pri-

oritas dan batas maksimal penganggaran sementara dituangkan dalam dokumen yang disebut PPAS. Apabila PPAS ini telah disepakati oleh pihak eksekutif dan legislative, disampaikan kepada SKPD untuk menjadi acuan di dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA SKPD),” jelasnya. Dijelaskannya, KUA dan RKPD tahun 2014 merupakan tahun pertama pelaksanaan dari RPJMD Provinsi Kalbar tahun 2013-2018 yang memuat tentang kondisi ekonomi makro daerah, asumsi-asumsi dasar penyusunan RAPBD, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan daerah dan strategis pencapaian. Berbagai tantangan masih dihadapi dalam rangka mencapai asumsi atau kebijakan dimaksud, diantaranya masih terbatasnya jangkuan dan kualitas infrastruktur wilayah, dan terbatasnya kemampuan pembiyaan pembangunan. “Luasnya wilayah Kalbar merupakan salah satu tantangan dalam memeratakan jangkuan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Posisi geografis Kalbar yang di satu sisi memberikan peluang pengembangan, namun, disisi lain juga mengandung tantangan dan ancaman khususnya terkait dengan potensi terjadinya kegiatankegiatan illegal, dan kejahatan trans nasional lainnya,” ujarnya. (Lay).

TMMD Resmi di Tutup Pemkot Terima Hasil Pembangunan TMMD Borneo Tribune, Pontianak Pemerintah Kota Pontianak, Selasa (29/10) menerima penyerahan hasil pembangunan yang dilaksanakan prajurit TNI-Polri dalam Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke 91 yang secara resmi ditutup oleh Walikota Pontianak H Sutarmidji yang diwakili oleh Staf Ahli Walikota Pontianak Drs Ahmad Nurdin dalam sebuah upacara di Halaman Kantor Camat Pontianak Barat. Jalan Parit Tengah Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat Kota Pontianak yang menjadi sasaran TMMD Ke-91 di wilayah Kodim 1207/Ptk secara resmi diserahkan dalam penandatangan penyerahan hasil pembangunan kepada Pemerintah Kota. Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Andi Ibrahim Saleh mengatakan, Program TMMD yang dilaksanakan ini merupakan suatu bentuk kepedulian TNI dalam memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan secara berkesinambungan dan berkelanjutan melalui berbagai macam

Simbolis Dandim 1207/Ptk menandatangani berita acara penyerahan hasil pembangunan yang dilaksanakan dalam program TMMD kepada Pemkot Pontianak. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune

kegiatan, baik secara fisik maupun non fisik yang telah ditetapkan pada Program TMMD ke 91 TA. 2013. “Kita harapkan TMMD ini dapat membantu tugas Pemerintah dalam mewujudkan percepatan pembangun-

an di daerah ini, dan lebih spesifik lagi akan tercipta kemanunggalan TNI dengan rakyat dalam rangka ketahanan Nasional,” kata Pangdam dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Walikota Pontianak Drs

Ahmad Nurdin. Selain itu, dari hasil pelaksanaan kegiatan TMMD diberbagai daerah tersebut, telah menunjukkan betapa tingginya manfaat dari kegiatan ini untuk menunjang proses percepatan pemba-

ngunan di pedesaan, baik dari aspek pembangunan fisik berupa rehabilitasi sarana prasarana maupun aspek pembangunan non fisik. Di sisi lain, masih menurut Pangdam dalam sambutannya, dari beberapa aspek pembangunan yang telah kita capai selama pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa sebagaimana yang baru dilaksanakan ini. “Hasilnya akan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh segenap masyarakat terutama bagi kepentingan kemajuan daerah pedesaan dan daerah yang belum terjangkau oleh pembangunan,” jelasnya. Dijelaskannya, manfaat lain yang dirasakan dari kegiatan ini adalah untuk menggugah dan menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara serta menumbuhkan kesadaran dan keinginan masyarakat untuk membangun daerahnya sendiri dengan menggugah jiwa dan semangat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan. (Lay).

4

Pelaku Curanmor Nyaris Tewas Dihakimi Warga

NYARIS TEWAS HM Pelaku curanmor yang berkasi di Jalan Sepakat I Kecamatan Pontianak Tenggara, berhasil ditangkap massa, bahkan HM pun dihakimi massa hingga babak belur dan nyaris tewas, danterlihat HM meringis kesekitan penuh luka disekujur badannya, saar hendak diberikan perawatan medis, FOTO:Achmad Mundzirin/Borneo Tribune

Borneo Tribune, Pontianak Seorang pelaku curanmor, HM (33) warga Desa Kubu Kabupaten Kubu Raya, nyaris tewas dihakimi warga Jalan Sepakat I Kecamatan Pontianak Tenggara, ketika berhasil menangkap HM yang hendak membawa sepeda motor curian KB 5948 OD, Senin (28/10) kemarin malam. HM melakukan pencurian sepeda motor di Jalan Sepakat I ini pun bersama rekannya bernama ED, di mana sepeda motor jenis Suzuki Satria F KB 5948 OD yang terletak di pinggir Jalan Sepakat I tanpa pengaman kunci ganda, dan ED yang berhasil merusak kunci stang sepeda motor milik korban tersebut, langsung melarikan diri menggunakan sepeda motornya, sedangkan HM berperan membawa kabur sepeda motor curiannya itu, namun gagal membuat sepeda motor tersebut hidup, sehingga berhasil ditangkap warga. “ Sekitar 100 meter HM berhasil membawa sepeda motor dari tempat yang diparkirkan korban, namun ketahuan oleh korban sehingga, korban berteriak dan meminta pertolongan dengan warga, sehingga warga pun mengejar HM dan menangkapnya, sehingga HM pun nyaris tewas saat dihakimi warga setempat,” ungkap Kapolsekta Pontianak Selatan Kompol Marthen Yesayas. Menurut Kapolsekta Pontianak Selatan, mendapatkan informasi demikian, pihaknya pun langsung mednatangi TKP, dan langsung mengamankan HM, dan menggirim HM ke RS. Anton Soerjarwo, guna dapat perawatan medis, lantaran pasca dihakimi warga HM tidak sadarkan diri dan mendapatkan luka yang parah disekujur tubuh. “ Disekujur tubuh korban mengalami luka yang sangat berat, bahkan korban sempat tidak sadarkan diri atau semaput, namun pihak kita dengan cepat datang ke TKP, sehingga membuat warga berhenti menghakimi HM, HM pun langsung kita obati di Rumah Sakit,” jelas Kompol Marthen Yesayas. Dengan aksi spontan warga yang menghakimi pelaku kejahatan, Lanjut Kompol Marthen Yesayas, mungkin

warga sudah sangat geram melihat pelaku curanmor tersebut, sehingga melampiaskan kemarahan dan geraman tersebut kepada pelaku kejahatan. “ Warga sudah sangat geram dan emosi tinggi mendengar ada pencuri sepeda motor, sehingga HM pun menjadi pelampiasan warga, namun untungnya pihak kami dengan cepat mendatangi TKP, sehingga HM dapat diamankan,” jelasnya lagi. Ditegaskan oleh Kompol Marthen, untuk rekan HM bernamaa ED, ditetapkan sebagai DPO oleh pihaknya dan saat ini sedang dalam pengejaran, sedangkan untuk HM yang sudah berhasil ditangkap oleh warga, kini sudah ditetapkan sebagai tahanan Polsekta Pontianak Selatan dan dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara. “ ED rekan dari HM, kita tetapkan sebagai DPO dan sedang dalam pengejaran, sedangkan HM sendiri setelah ditangkap warga, langsung kita tahan di sini dan dijerat dengan hukuman maksimal 7 tahun penjara,” tegas Kompol Marthen. Sementara itu HM saat diwawancarai, dirinya mengakui bahwa Ia baru pertama kali melakukan aksi curanmor, bahkan dirinya juga merasa dijebak oleh rekannya bernama ED, lantaran EDI mengaku bahwa sepeda motor yang dilarikannya tersebut adalah milik ED sendiri. “ ED mengaku bahwa sepeda motor itu miliknya dan meminta saya membawanya, kemudian setelah saya membawa sepeda motor tersebut, ED langsung melarikan diri, sednagkan saya diteriaki pencuri, dan akhirnya saya pun di hajar oleh warga, dan saya merasa dijebak oleh ED,” ungkap HM yang beralibi telah dijebak ED. Dijelaskan oleh HM, bahwa yang merusak kunci stang sepeda motor Suzuki Satria F itu pun, bukanlah dirinya melainkan ED. “ Saya tidak merusak kunci stang sepeda motor ini, tapi saya hanya disuruh membawanya oleh ED, karena yang merusak kunci stang ini adalah ED,” timpal HM saat diwawancarai.(Zrn).

Hubungi dealer TVS terdekat atau SMS : TVS Pontianak TVS Rasau TVS Singkawang TVS Ketapang TVS Sintang TVS BM Sintang TVS Pinoh TVS Putussibau TVS Anugrah Sekadau TVS Merdeka Motor PTK TVS Tepuai

: 0853 : 0853 : 0823 : 0852 : 0812 : 0852 : 0813 : 0821 : 0813 : 0821 : 0813

9320 9355 5178 4594 5746 5260 4557 5125 4540 5030 4528

2778 5508 4446 6118 6666 1948 8321 9567 2238 6989 6562

CMYK

Rabu, 30 Oktober 2013


Mempawah-Kubu Raya Borneo Tribune

Rabu, 30 Oktober 2013

5

Kabupaten Pontianak Siap Sukseskan Program P2BN

Tanam Perdana Kepala BKPPP, Ridwan Rusli bersama anggota Kelompok Tani Desa Sungai Bakau Kecil melaksanakan tanam padi perdana menggunakan bibit unggul. Foto : Johan Wahyudi/Borneo Tribune

Borneo Tribune, Mempawah Pada 2014 mendatang, Indonesia menargetkan surplus produksi beras mampu mencapai 10 juta ton. Me-

nyukseskan program bertajuk Peningkatan Produksi Beras Nasiona (P2BN) tersebut, Kabupaten Pontianak siap meningkatkan hasil pro-

duksi beras pertahun. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh (BKPPP) Kabupaten Pontianak, Ridwan Rusli

mengatakan untuk mendukung P2BN pihaknya akan terus mengembangkan dan mengajak para petani melalui Gapoktan menanam padi

menggunakan bibit unggul, serta memanfaat lahan tidur dijadikan lahan pertanian. “Kita siap menyukseskan program P2BN, maka kita melalui para penyuluh untuk mengajak petani selalu menggunakan bibit padi unggul, serta memanfaatkan lahan tidur untuk ditanam padi. Bahkan pemeirntah daerah juga terus berupaya meningkatkan produksi pertanian dengan memberikan membantu alat-alat pertanian,” kata Ridwan Rusli didampingi Camat Mempawah Hilir, Firmanto, saat melaksanakan tanam padi perdana di Desa Sungai Bakau, Kecil, Kecamatan Mempawah Hilir, Selasa (29/ 10), kemarin. Sedangkan Ketua Kelompok Tani Lestari II, Desa Sungai Bakau Kecil, Iskandar mengatakan dengan menggunakan bibit unggul petani Desa Sungai Bakau Kecil, bisa panen 3 kali selama setahun. Dan dilaksanakannya tanam padi secara serempak agar tanaman padi terhindar dari hama penyakit dan hasil panen meningkat. “Cuma kendala kami, saat masuk musim tanam terjadi musim kemarau. Untuk itu, kami sangat berharap bantuan mesin pompa air, sehingga saat kemarau sawah kami bisa terus dialiri air,” kata Iskandar.(JoE).

100 Pelajar Ikuti Workshop Wawasan Kebangsaan Borneo Tribune, Pontianak Arus informasi yang kian deras saat ini, di tengah terbuka ruang informasi tanpa batas. Dapat mudah digunakan oleh generasi muda. Kapanpun dan dimanapun. Tak semua informasi yang ada bernilai positif, karenanya perlu pendampingan dan asupan wawasan terhadap generasi muda dalam mengimbangi generasi muda tetap punya pandangan bahwa bangsa masih membutuhkan peran pemuda. Karenanya, masih dalam momen Sumpah Pemuda. Selasa (29/10) pagi kemarin, Kesbangpol Kota Pontianak menggelar workshop wawasan kebangsaan dan

bela Negara di aula rumah dinas Wakil Walikota Pontianak. Workshop tersebut dihadiri 100 pelajar SMA dan SMK yang ada di Kota Pontianak dengan keynot speak Dr. Haitami Salim. Menurut Haitami Salim dalam workshop kemarin, saat ini sangat dibutuhkan pembinaan dalam pembentukan karakter bagi generasi muda. Pengembangan wawasan dapat diraih dimana saja. Termasuk pemanfaatan arus informasi yang semakin terbuka. Namun pembentukan karakter lebih sulit dibangun. Karenanya, perlu diupayakan bagaimana caranya pembentukan

karakter pemuda yang lebih tepat dan berhasil. Haitami menambahkan, di antara karakter bangsa yang harus ditanamkan pada generasi muda dalam konteks menumbuhkan semangat kebangsaan dan bela negara adalah semangat persaudaraan, saling menghargai perbedaan, saling tolong-menolong, demokratis dan bertanggung jawab. “Di sisi lain generasi tua harus memberikan keteladanan yang baik pada generasi muda,” ungkapnya. Haitami Salin menjelaskan, wawasan kebangsaan adalah cara pandang terhadap bangsa Indonesia yang heterogen dari sisi etnik, ba-

hasa, budaya dan agama. Sedangkan bela negara adalah kewajiban setiap warga negara Indonesia yang diatur menurut Undang-undang. “Hidup di tengah bangsa yang heterogen diperlukan karakter yang relevan. Kewajiban membela negara akan tumbuh jika ada kesadaran dari warga negaranya yang melahirkan rasa tanggung jawab dan jiwa nasionalismenya,” jelas Haitami. Selain Haitami Salim, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Zumiyati yang turut hadir dalam workshop kemarin memberikan pencerahan kepada

pelajar yang hadir. Salah satu yang diingatkan adalah peran dan target daerah dalam bekerjasama dengan pelajar SMA/SMK yang difokuskan terhadap kondisi wawasan kebangsaan. Hal itu dilatarbelakangi usia pelajar SMA merupakan usia yang tengah beranjak dewasa. “Berkaitan dengan itu, sangat perlu kiranya kita evaluasi, kita cermati dan kita perhatikan untuk memahami keadaan sebenarnya untuk menentukan langkah strategis yang akan ditempuh demi penguatan semangat, nilai dan wawasan kebangsaan sebagaimana yang diharapkan,” tuturnya. (Uby)

Polisi Ringkus Dua Pelaku Pencurian Borneo Tribune, Kubu Raya Jajaran Kepolisian Sektor Sungai Raya berhasil menangkap dua pelaku tindak pencurian, yakni Taufik dan Bambang. Kepala Polsek Sungai Raya, AKP Sugiono mengatakan penangkapan kedua pelaku pencurian tersebut dilakukan pada Minggu (27/10). “Berdasarkan pengakuan mereka, tindakan pencurian yang mereka lakukan sudah berulang kali,”

katanya, Selasa (29/10). Dari penangkapan yang dilakukan anggotanya, lanjut Sugiono pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti hasil tindak pencurian yang dilakukan, diantaranya dua buah tas yang berisikan sejumlah alat komestik, dua unit telepon genggam. Sugiono menjelaskan sebelum melancarkan aksi kejahatannya, kedua pelaku ren-

cananya akan menjenguk rekannya yang berada di rumah tahanan Sungai Raya Dalam. Namun niat itu tidak jadi dilaksanakan, lantaran pada hari itu jam besuk tidak ada. Dari keinginan menjenguk rekannya tersebut, dia menambahkan kedua tersangka balik arak menuju Jalan Soekarno-Hatta. Dan berhenti tepat di toko penjualan pakaian. “Disini tersang-

ka melihat tas warna pink dan abu-abu milik korban yang ditinggalkan di motor tepatnya di bawah pijakan kaki. Melihat ada peluang mereka pun melancarkan aksinya,” ungkapnya. Sugiono menjelaskan, ketika melancarkan aksinya kedua pelaku pada saat itu membagi tugas, satu pelaku mengambil barang targetan dan pelaku lainnya berada di motor untuk bersiap-siap

melarikan diri jika barang yang menjadi target berhasil diambil. Sugiono menuturkan, namun naas bagi kedua pelaku, aksinya ketahuan oleh warga sekitar dan langsung menghentikan aksinya. “Berdasarkan informasi yang disampaikan warga, anggota langsung menuju ke tempat kejadian perkara untuk mengamankan kedua tersangka,” ungkapnya. (Adex)

SDM Kesehatan Tidak Seimbang dengan Kebutuhan Borneo Tribune, Mempawah Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto mengatakan permasalahan yang sangat penting dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasionak (JKN) adalah ketidakseimbangan antara jumlah sumber daya manusia (SDM) kesehatan dengan kebutuhan yang sesuai standar. “Walaupun SDM tidak seimbang dengan kebutuhan, pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien tidak boleh ditolak atau pelayanan yang dibawah standar,” kata Rubijanto, saat membuka sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasionak (JKN) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Aula Kantor Bupati Pontianak, Selasa (29/10), kemarin. Untuk itu, Rubijanto sangat berharap sistem pelayanan yang diberikan harus melalui mekanisme rujukan berjenjang dari tingkat pelayanan pertama ketingkat pelayanan lanjutan, terkecuali untuk kasus emergency. “Melalui mekanisme rujukan berjenjang ini, diharapkan dapat mengatasi permasalahan diatas, dan semua sarana kesehatan yang ada saat ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal,” katanya. Selain itu, Rubijanto, mengatakan program jaminan kesehatan nasional (JKN) dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan yang menyeluruh, terstruktur dan sistematis. “Jaminan Kesehatan Nasional ini, dapat memupuk solidaritas sosial melalui kegotong royongan antara yang kaya dengan yang miskin, yang tua dengan yang muda dan yang mempunyai resiko tinggi dengan yang memiliki resiko rendah, serta mendorong provider memberikan pelayanan yang bermutu dengan biaya yang efisien,” katanya. (JoE).

Komunitas ASEAN 2015

Pemuda Harus Siapkan Diri Borneo Tribune, Mempawah Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto pada upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-85 tahun 2013, Senin (28/10), kemarin, di halaman Kantor Bupati Pontianak, yang membacakan sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Roy Suryo mengingatkan, tahun 2015 mendatang bangsa Indonesia akan memasuki era Komunitas ASEAN 2015. Komunitas itu meliputi keamanan, ekonomi, dan sosial budaya, yang menuntut kesiapan untuk mampu bekerja sama secara terbuka dalam mengelola arus barang dan jasa serta kesiapan bekerja sama dengan berbagai komunitas dari lintas negara ASEAN. “Itulah sebabnya tema Sumpah Pemuda kali ini ‘Dengan Sumpah Pemuda Kita Wujudkan Pemuda yang Santun, Cerdas, Inspiratif, dan Berprestasi’ dimaksudkan sebagai suatu gerakan moral, sosial, politik, dan budaya agar pemuda memiliki kemampuan dan kinerja yang andal dalam bekerja sama dengan pemuda seASEAN sekaligus mampu membawa nama baik Indonesia di hadapan masyarakat dunia. Kesantunan, kecerdasan, inspiratif, dan prestasi tentu, mau tidak mau, harus didukung oleh ilmu pengetahuan yang memadai, disiplin tinggi, dan kerja keras tak kenal lelah,” katanya. Dimana Roy Suryo meminta nilai-nilai tersebut dijadikan pegangan hidup pemuda Indonesia dalam mengentaskan diri menghadapi berbagai masalah dengan cara-cara yang lembut, ramah, tapi sekaligus berkinerja cendekia, imajinatif, dan mutu tinggi. “Begitu banyak agenda yang harus kita kerjakan di masa depan. Itulah sebabnya, saya, selaku Menteri Negara Pemuda dan Olahraga sekali lagi mengimbau para pemuda dan pemudi Indonesia untuk tetap bersatu padu menjunjung kejayaan Indonesia,” katanya.(JoE).


Bengkayang Borneo Tribune

Rabu, 30 Oktober 2013

6

Competisi Drumband se Kalbar

SMA Borneo Bangga Bisa Unjuk Kebolehan Borneo Tribune, Bengkayang Unit Drumband SMA Borneo menjadi satu satunya unit dari Kabuapten Bengkayang yang ikut dalam competisi drumband se Kalimantan di Kota Singkawang, 26-27 Oktober kemarin. Unit Drumband SMA Borneo bisa dikatakan tergolong muda karena baru ada dalam satu tahun terakhir. SMA Borneo harus bersaing dengan sekolah sekolah lain yang keberadaan drumbandnya sudah cukup lama. Dalam competisi tersebut, unit SMA Bornoe belum berhasil meraih juara. Namun demikian, unit SMA Borneo tetap bangga karena bisa unjung kebolehan dihadapan ribuan penonton. ”Kalah menang bukan masalah bagi kita, dengan mengikuti kompetisi ini, kita patut berbangga dan anak anak kita sudah berani tampil menunjukkan kebolehan bermain,” kata Hieronimus, pelatih Drumband SMA Borneo Bengkayang. Hieronimus mengatakan, competisi drumband se Kalbar tersebut sebagai ajang untuk menambah

Elang Khatulistiwa Latihan Air Refueling

BBM Udara Dua unit pesawat tempur sedang melakukan pengisian BBM di Udara dalam acara Latihan Angkasa Yudha. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune

Borneo Tribune, Kubu Raya TNI Angkatan Udara sedang melaksanakan Latihan Angkasa Yudha 2013. Latihan yang rutin tiap tahun dilaksanakan ini merupakan latihan puncak bagi TNI Angkatan Udara. Latihan ini merupakan akumulasi dari latihan tingkat perorangan, tingkat satuan yang berguna menguji kesiapsiagaan satuan sekaligus menguji doktrin operasi udara dalam menanggulangi kontijensi. Oleh sebab itu TNI AU mengerahkan semua unsur dan kekuatan yang dimilikinya. Salah satu kekuatan udara yang dimiliki TNI Angkatan Udara adalah Skadron Udara 1 Elang Khatulistiwa Lanud Supadio, yang tentunya terlibat dan ikut serta dalam latihan Angkasa Yudha. Untuk meningkatkan dan mengasah ketrampilan para penerbang maka Skadron Udara 1 dengan pesawat Hawk 200 dan Skadron Udara 32 dengan pesawat Hercules melaksanakan latihan air refueling, Senin (28/10). Menurut Danlanud Supadio Kolonel Pnb Ir. Novyan Samyoga dalam beberapa hari kedepan, TNI Angkatan Udara melaksanakan latihan Angkasa Yudha. Latihan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan tempur personel dijajaran Koopsau I, Koopsau II, Kohanudnas, Korpaskhas dan dinas terkait serta

menguji doktrin yang digunakan dalam penyelenggaraan operasi udara. “Skadron Udara 1 Lanud Supadio ikut terlibat dalam latihan Angkasa Yudha. Untuk menyukseskan latihan tersebut, maka selama tiga hari dilaksanakan latihan Air Refueling,” kata Kolonel Pnb Novyan Samyoga. Dikatakannya, Latihan Air Refueling ini tentunya latihan yang sangat penting sekali untuk meningkatkan profesional dan skill bagi seorang penerbang pesawat tempur. Latihan ini diperlukan apabila seorang penerbang sedang melaksanakan pertempuran di udara atau akan menyerang ke sasaran musuh yang letaknya cukup jauh dari home base. “Apabila pesawat tempur tersebut memerlukan pengisian fuel (bahan bakar) maka tidak perlu pulang ke home basenya namun dapat mengisi bahan bakar di udara (air refueling),” jelas jelasnya. Disisi lain, lanjutnya dengan adanya pengisian bahan bakar di udara juga dapat menghemat waktu sehingga penyerangan ke daerah musuh dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. “Untuk melaksanakan latihan air refueling ini tidaklah mudah karena dibutuhkan ketepatan, ketelitian, kecakapan seorang penerbang dan tentunya mempunyai jam terbang yang memadai,” ujarnya. (Lay).

Polres Tetapkan Acun Sebagai Tersangka Borneo Tribune, Singkawang Polres Singkawang sudah menetapkan seorang tersangka dalam kasus laporan penipuan, pengrusakan, dan penyerobotan lahan di Kelurahan Sedau, Singkawang Selatan, milik Atong. ”Kita sudah menetapkan seorang tersangka dalam kasus ini, yakni Acun. Selain ditetapkan tersangka, Acun juga sudah kita tahan,” ujar Kapolres Singkawang, AKBP. A. Widihandoko, Selasa (29/10). Dijelaskan Widihandoko, bahwa Acun dilaporkan ke Polres Singkawang oleh Atong, karena Acun tidak

menepati janji untuk membeli lahan milik Atong seluas 21 x 95 meter dengan harga Rp. 75 ribu / meter. “Tanah belum dibayar, namun kebun kelapa sudah dibabat habis oleh Acun. Wajar saja pemilik lahan marah,” kata Widihandoko. Dari pengakuan Acun, lanjut Widihandoko, pembukaan lahan yang dilakukannya itu adalah untuk membuka jalan menuju akses Pelabuhan. ”Pembukaan lahan itu untuk kepentingan jalan menuju Pelabuhan rintisan Sedau Kota Singkawang,” terangnya. Selain menetapkan seorang tersangka, Polres Singkawang

juga telah memanggil beberapa saksi. Dan tak terkecuali juga kepada Kadis Perhubungan Kota Singkawang, Sumastro, akan dipanggil untuk dimintai keterangan terkait rencana pembangunan Pelabuhan Sedau. Dijelaskan Widihandoko, bahwa dalam hal ini, Acun adalah sebenarnya sebagai pelaksana proyek, yang mana proyek ini adalah proyek swasta dan tidak ada menggunakan uang negara. Dalam kaitan ini, Walikota Singkawang menggandeng pihak swasta, yakni PT. Wahana untuk bongkar labuh di Pelabuhan Sedau. (RH)

Tak Mampu Kerja Berat, Dua Pria Tua Terpaksa Jual Togel Borneo Tribune, Singkawang Satuan Reskrim Polres Singkawang berhasil menangkap dua bandar dan seorang pemasang togel di dua tempat berbeda dalam satu hari. Lokasi pertama, jajaran Reskrim berhasil menangkap Jong Sai Kie alias Asau (65) di rumahnya Jalan Abadi, Gg. Bhakti, Senin (28/10) pukul 14.00 wiba. Dari tangan Asau, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa uang hasil penjualan togel sebesar Rp. 293 ribu, rekapan togel, dan kalkulator, ujar Kapolres Singkawang melalui Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP. Isbullah, Selasa (29/10). Setelah menangkap Asau, katanya, kemudian anggota bergerak ke Jalan P. Diponogoro, Gg. Wisata. “Disini anggota kita berhasil menangkap seorang bandar Lie Lian Hin alias Ahin (61) dan seorang pemasang togel Bong Cen Liong (35),” ujar Isbullah. Dari tangan Ahin, kata Isbullah, anggota berhasil mengamankan barang bukti berupa uang hasil penjualan togel sebesar Rp 620 ribu dan kertas rekapan togel. Sementara dari tangan Bong Cen Liong didapati selembar bon togel dan uang sebesar Rp 100 ribu. Akibat perbuatannya, ketiga tersangka ini dikenakan pasal 303 dengan ancaman

Tersangka Berikut Barang Bukti Togel Yang Berhasil Diamankan Polres Singkawang / Foto Rudi Borneo Tribune

10 tahun penjara. Sementara seorang pelaku bernama Asau, mengaku baru seminggu ini berjualan togel. Sebelumnya bekerja sebagai buruh. Lantaran sudah tua dan tak mampu lagi untuk kerja berat, dengan terpaksa bisnis togel pun di lakoninya. “Selama berjualan togel, dalam satu hari saya bisa mendapatkan keuntungan seratus ribu rupi-

ah,” ujarnya. Lain halnya dengan Ahin, terhitung dua bulan sudah bisnis jual togel dilakoninya. Hal itu terpaksa dilakukannya, karena selain sudah tua, badannya juga penyakitan. “Badan saya ada penyakit, jadi tak bisa lagi kerja berat. Kalau ada untung dari jual togel, uangnya pun saya pakai untuk bayar obat,” akunya. (RH)

penglaman dan menggali ilmu pengetahuan bagaimana drumband itu dimainkan. ”Kalau kita lihat, permainan drumband yang dimainkan masing masing unit sangat luar biasa. Mulai dari musik dan atraksi mereka harus kita acungi jempol. Permainan seperti itulah yang harus kita tiru. Saya yakin, masa mendatang bisa tampil lebih baik dari yang mereka mainkan saat ini,” kata Hieronimus dengan

nada optimis. Dalam kompetisi drumban kemarin, belasan drumband unjuk kebolehan. Drumband tersebut terdiri dari tingkat SMP dan SMA/ Perguruan Tinggi. Dalam competisi drumband tersebut SMP N 8 Singkawang keluarga sebagai juara umum untuk tingkat SMP, sementara untuk juara umum tingkat SMA/PT diraih oleh SMAN 1 Ambawang.(Mu)

Wako Imbau Jaga Kebersihan Borneo Tribune, Singkawang Dalam rangka mempersiapkan penilaian Adipura Kota Singkawang tahun 2013 -2014, Walikota Singkawang, Awang Ishak, melalui Surat Edaran No. 660 / 879 / ASDA tentang Kebersihan Lingkungan Kantor, Perumahan, Pasar Dan Pertokoan meminta masyarakat untuk bekerjasama menjaga kebersihan lingkungan. Untuk lokasi perkantoran, Awang meminta Kepala SKPD untuk mengkoordinir aparaturnya dalam menjaga kebersihan lingkungan perkantoran, dengan menyiapkan tempat sampah minimal dua buah dengan menggunakan tutup, di cat dan dirawat. Selain itu, Ruang Terbuka Hijau (RTH) disamping pagar dalam lingkungan kantor juga harus disiapkan serta setiap kantor harus menyediakan komposter yang dimanfaatkan untuk mengolah potongan rumput daun dan sampah basah. Sementara untuk pemukiman dan perumahan, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan gotong royong dengan kerja bakti setiap hari sabtu di depan rumah masing-masing warga, sekaligus merawat pohon yang ditanam dan membersihkan drainase. Dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan tugas dan tanggungjawab semua pihak, baik pemerintah, organisasi masyarakat, semua elemen masyarakat, dan lain-lain. Oleh karena itu, saya berharap agar masyarakat bersama-sama dengan pemerintah untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan menjaga keteduhan di lingkungan masing-masing,” pinta Awang. Untuk lokasi pasar dan lokasi pertokoan, masyarakat diharapkan menjaga kebersihan lingkungan dengan menyediakan tempat sampah di samping toko, adanya RTH serta WC umum harus bersih, wangi dan banyak air. (RH)

Aliansi Ormas Resmi Laporkan Kasus Asusila Oknum Anggota DPRD Borneo Tribune, Bengkayang Sejumlah LSM yang bergabung pada Aliansi Organisasi masyarakat (Ormas) di Kabupaten Bengkayang resmi membuat pengaduan di Polres Bengkayang terkait kasus dugaan oknum anggota DPRD (Rbt), Senin (28/10). Aliansi LSM tersebut melaporkan bahwa Rbt diduga telah melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur yang masih berstatus pelajar. Pengaduan tersebut mengacu pada Sembilan Item POLRI berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak karena merupakan Pidana murni sebab hingga saat ini belum ada penetapan hukum terhadap pelaku dan ini adalah suatu pembiaran. “Kita hanya mempersoalkan tindak pidana terhadap pelaku,” ungkap Niko Prangkas Senin (28/10) di Polres Bengkayang. Adapun gabungan Ormas tersebut seperti, LSMBLHB, LSM-GLH, LSM-Bakti Nusa, Awanda, Forum Pemuda Pancasila, LSM-LAKI, dan Ketua Relawan Anti Korupsi. Aliansi Ormas tersebut meminta kepada aparat hukum (Kepolisian) serta pihak Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengambil sikap terkait penanganan kasus anak dibawah umur yang diselesaikan secara Hukum Adat, karena merupakan pidana murni. “Tidak seorang pun manusia yang kebal hukum,” kata Indrayana Ketua LSM-Bakti Nusa menambahkan. Masih ditempat yang sama, ketua LSM-GLH Kasper Sitohang juga berkomentar terkait penanganan kasus anggota Dewan itu. Menurutnya, pihak Lembaga Adat Dayak sebaiknya berhati-hati dalam membuat keputusan terlebih perkara anak dibawah umur. Korban ET (16) warga Dusun Air Payun Desa Malo Jelayan Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang harus berhenti sekolah dan menanggung malu karena membuncit. Selain itu perbuatan masa depan korban sudah hancur, oleh itu walaupun sudah diselesaikan oleh adat, namun tidak pidana tetap berjalan. “Kita berpedoman pada kasus Syekh Puji, bahwa analisis pandangan hukum sudah jelas mengatakan melanggar Undang-undang Perlindungan Anak,” jelas mantan Kades Bumi Emas ini kemarin. (Mu)


Rabu, 30 Oktober 2013

Landak-Sanggau Borneo T Tribune

7

Prestasi KIR SMP Tingkat Nasional

Sanggau Ukir Medali Perak Borneo Tribune, Sanggau Siswa SMP Negeri 1 Sanggau, Nico Fransisko (14) berhasil mengukir prestasi dengan meraih medali perak dalam lomba Penelitian Ilmiah Remaja SMP Kemendikbud Tingkat Nasional Tahun 2013 yang dilaksanakan di Bali pada 24-30 September belum lama ini. Nico saat mengikuti lomba tersebut tidak sendirian, melainkan berdua dengan temannya yakni M. Aqil Noviandri dan didampingi guru pendamping, Wiwin Asriningrum. Ketika ditemui disekolahnya, Nico yang didampingi guru pendamping dan Kepala Sekolah, Dra. Margareta Lowe, S.pd mengatakan bahwa ia berhasil meraih juara dua tingkat nasional tersebut dengan membawakan

penelitian ilmiahnya yakni pemanfaatan lumpur sawit (solid) sebagai media budidaya maggot untuk pakan lele. Dari 786 penelitian ilmiah yang diikuti para peserta seluruh Indonesia, juri kemudian memilih 45 penelitian. Dari 45 tersebut, Nico berhasil masuk dan akhirnya meraih juara dua lomba tersebut. Remaja kelas IX ini menuturkan bahwa penelitiannya tersebut hanya menggunakan media yang sederhana yakni lumpur sawit, bungkil kelapa dan menggunakan lalat black soldier fly. Pembudidayaan maggot dengan menggunakan lumpur sawit tersebut yakni setelah lumpur sawit dan bungkil kelapa diletakkan ditempat budidaya, lalat black soldier

BNNK Sanggau Komplit

Kasi Pemberantasan BNNK Telah Terisi Borneo Tribune, Sanggau Kursi Kepala Seksi (Kasi) Pemberantasan di Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sanggau sudah terisi oleh pejabat baru yakni AKP Sudijarto yang sebelumnya merupakan Kasat Binmas Polres Sanggau. ”Jabatan Kasi Pemberantasan yang sebelumnya kosong sekarang sudah diisi oleh AKP Sudijarto,” ujar Kepala BNNK Sanggau, Nurwignyo, Selasa (29/10). Kosongnya posisi Kasi Pemberantasan sempat membuat BNNK Sanggau belum bisa memaksimalkan sejumlah posisi terutama pada bagian pemberantasan. Dengan sudah terisinya posisi pejabat di Seksi Pemberantasan diharapkan tiga seksi yakni pemberdayaan masyarakat, pencegahan dan pemberantasan bisa berjalan maksimal. ”Kalau dulu mungkin BNNK tidak seksi karena ada yang lowong, tapi sekarang sudah seksi banget karena sudah ada pejabat barunya. Kita harapkan ini akan menambah peningkatan kinerja kedepannya,” je-

lasnya. Nurwignyo menuturkan, seksi pemberantasan ini tidak kalah penting dengan seksi lainnya yang sudah ada. Hanya saja, untuk posisi staf di seksi pemberantasan ini masih belum ada. Pihaknya masih akan berkoordinasi lebih lanjut dengan provinsi untuk kebutuhan staf pada seksi pemberantasan tersebut. ”Nanti staf lainnya menyusul diisi. Mengingat seksi ini berkaitan dengan pemberantasan, makanya penyidik juga diperlukan dan itu kemungkinan bisa saja dari kepolisian. Tapi nanti dari BNN Provinsi bagaimana soal pengisian ini,” jelasnya. Ditambahkannya, BNNK Sanggau akan memfokuskan beberapa agenda diperbatasan karena sudah ada atensi. Karena itu tenaga untuk pemberantasan ini harus lebih ditingkatkan agar lebih siap dan kuat dalam menjalankan tugas. ”Perbatasan memang jadi fokus kita sekarang. Ya, karena perbatasan ini memang menjadi titik rawan barang haram ini,” pungkasnya. (rtn)

NASIONAL. Nico Fransisko (14) didampingi Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sanggau, Dra. Margareta Lowe dan guru pendamping, Wiwin Asriningrum saat foto bersama setelah meraih medali perak dalam lomba Penelitian Ilmiah Remaja SMP Kemendikbud Tingkat Nasional Tahun 2013, Selasa (29/10) pagi. Foto: Ratna Sari/Borneo Tribune. fly yang mencium aroma sawit tersebut akan mendekat dan berkembang biak di bambu yang disediakan. Lalat pun akan bertelur dan kemudian mati. Setelah itu telur lalat pun diambil dengan menggunakan aqua dan diletakkan ditempat yang lain. Lumpur tersebut pun kemudian dibiarkan selama sekitar 3 minggu dan maggot pun siap di panen. Menurutnya anak pertama dari dua bersaudara pasangan dari Yohanes Setianto (35) dan Yulia Maria (31), maggot untuk budidaya lele lebih cepat panen 2 bulan dari pakan yang biasanya. Kalau menggunakan pelet itu bisa mencapai 6

bulan baru panen, sementara dengan menggunakan maggot hanya berkisar 4 bulan. Maggot pun tidak menyebabkan pencemaran air. Lantaran tidak bau. Nico yang bercita-cita hendak menjadi dokter ini pun menjelaskan, biasanya dalam budidaya maggot menggunakan ampas tahu atau PKM yang hanya ada di Kota Pontianak. Namun, dengan menggunakan lumpur sawit, itu tidak ada. Guru pendamping, Wiwin Asriningrum yang ternyata seorang guru dibidang pelajaran IPS mengatakan bahwa jika penelitian itu harus berani mencoba. Kalau salah harus coba lagi. Dan disaat

mendidik anak, anak harus tidak mudah menyerah. Mencoba terus hingga berhasil. Ia pun menyadari bahwa Nico memiliki prestasi yang baik. Ia pun menuturkan, orang memiliki etika, pasti akan dihargai dimana pun berada. Dalam lomba penelitian tersebut, dari Kalbar ada empat karya berhasil ikut lomba tingkat nasional diantaranya dua diantaranya dari Imanuel Pontianak dengan cabang yang berbeda, satu dari SMP Negeri 1 Sanggau dan satu dari Santo Petrus. Wiwin mengungkapkan, bahwa anak didiknya, Nico juga berhasil meraih juara

pertama lomba Teknologi Tepat Guna Kabupaten Sanggau Tahun 2013 dengan karya ilmiah kompor biomassa (briket lumpur sawit dan biji karet). Bahkan karya tersebut telah dipamerkan di pameran teknologi tepat guna se-Indonesia di Padang belum lama ini. Sementara di tahun 2012, anak didiknya Dina Rizky Ramadhani dan Ewin Reynaldi berhasil meraih juara pertama karya ilmiah terbaik Kalbar dan peraih medali perunggu lomba penelitian ilmiah remaja tingkat nasional tahun 2012 di Banjarmasin dengan karyanya Filter Air. ”Target saya tahun depan

medali emas,” tukasnya. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sanggau, Dra. Margareta Lowe, S.pd menambahkan, bahwa pihaknya benar-benar menyeleksi anak-anak yang berprestasi. Bukan hanya dari anak tersebut, orang tua siswa yang dipilih pun harus mendukung anaknya. ”Sebelum lomba, jauh-jauh hari kita sudah mencari judulnya terlebih dahulu. Tapi terlebih cari anaknya dulu. Kita sampaikan ke anak dan mana anak karya yang akan dipilih oleh anak atau ketertarikan mereka. Kita berharap kedepannya akan terus mengukir prestasi,” pungkasnya. (rtn)

Peringati Hari Sumpah Pemuda

SMK I Ngabang Gelar Bulan Bahasa dan Sastra Borneo Tribune, Ngabang Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Ngabang, Dominikus Dasit, (29/10), di Ngabang, mengatakan kegiatan bulan bahasa dan sastra ini bertujuan untuk membina dan meningkatkan kreativitas pelajar dalam bidang bahasa, sastra dan seni budaya. “Kemudian, menyediakan ajang kompetisi pelajar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, minat dan talenta yang dimiliki,” ucapnya. Dikatakannya, dengan keikutsertaan sejumlah sekolah di Landak dalam kegiatan bulan bahasa dan sastra tersebut, menunjukan bahwa sebagian besar pelajar yang ada di Landak memiliki antusias untuk membangkitkan semangat kepemudaan yang tinggi. “Hal ini juga membuktikan bahwa sekolah-sekolah di Landak memiliki semangat yang tinggi untuk ikut berkompetisi dibidang bahasa, sastra dan seni budaya,” katanya. Sesuai dengan tema sumpah pemuda yakni dengan sumpah pemuda, kita wujudkan pemuda yang santun, cerdas, inspiratif dan berprestasi, ia mengajak semua pelajar untuk bersama-sama

Kepsek SMKN 1 Ngabang, Dominikus Dasit melepas peserta lomba karnaval dalam rangka kegiatan bulan bahasa dan sastra memperingati haru Sumpah Pemuda. FOTO Istimewa menciptakan kepribadian yang santun, berbudi pekerti, mampu berkompetisi dalam bidang apapun dan penuh inspirasi demi pembangunan bangsa. “Tunjukanlah prestasimu diajang lomba ini. Sebab

disinilah kita bisa membuktikan kepada dunia bahwa kita adalah pemuda yang santun, cerdas, inspiratif dan berprestasi,” ucapnya. Kegiatan bulan bahasa dan satra digelar dua hari, dibuka staf ahli

Bupati Landak, Mochtar. Dari 20 sekolah SMA sederajat di Landak yang diundang SMKN 1 Ngabang untuk mengikuti kegiatan tersebut, sebanyak 13 sekolah ikut ambil bagian dalam kegiatan itu. Perlombaan yang digelar

dalam kegiatan bulan bahasa dan satra tersebut meliputi lomba karnaval, lomba pidato, lomba baca puisi, lomba teater atau drama, lomba kreasi tari daerah dan lomba Ekpresi Gaya Pelajar (EGP). (Syah)


Sekadau Borneo Tribune

Rabu, 30 Oktober 2013

8

Tujuh Titik Lokasi Test CPNS 2013 Borneo Tribune, Sekadau Pemerintah Kabupaten Sekadau menugaskan 149 tenaga pegawas tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan digelar Minggu 3 november 2013 mendatang. Ratusan petugas tenaga pegawas itu terdiri dari pihak sekolah, dan kepala sekolah sebagai koordinator pengawas seleksi CPNS 2013.

Kepala Kantor Kepegawian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Sekadau, Markus Aron Aput, mengatakan Aput menjelaskan, tes CPNS akan diselenggarakan ditujuh gedung sekolah didalam kota Sekadau. Sejumlah sekolah itu yakni SMA Karya Sekadau, SMP St. Gabriel, SDB Slamet Riyadi, SMPN 1 Sekadau Hilir,

SDN 01 Sekadau Hilir, SDN 21, dan SMK Amaliyah. Tenaga pengawas ruangan diambil dari ketujuh sekolah tersebut. Teknisnya, satu pengawas akan membawahi 20 orang peserta. “Totalnya pengawas ada149 orang guru dari tujuh sekolah yang direkrut menjadi tenaga pengawas ruangan. Kepala sekolah lasung

menjadi koordinator pengawas,” rinci Aput ditanyai wartawan dikantornya baru-baru ini. Dijelaskannya, naskah soal tes CPNS akan diambil tanggal lusa 31 Oktober ke Pontianak. Tim yang terdiri dari Panitia, KKD dan Diklat Kabupaten Sekadau, serta pihak Kepolisian akan turun langsung untuk menjemput soal ujian terse-

but. Dipastikan, sehari setelahnya (1/11), naskah soal sudah akan berada di Sekadau. “Nanti, naskah soal kita inapkan di Mapolres Sekadau sampai hari pelaksanaan tes,” kata Aput, panggilan akrabnya. Tes tertulis bagi pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkab Sekadau akan dihelat pada tanggal 3 Novem-

ber 2013 mendatang. Untuk pelaksanaan tes tersebut, Pemkab Sekadau melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah tempat pelaksanaan tes. Para pengawas tersebut dibekali surat tugas yang ditandatangani langsung oleh ketua panitia tes CPNS, Yohanes Jhon, yang juga Sekda Pemerintah Kabupaten Sekadau. (Mto).

Markus Aron Aput Foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune

Tomas Apresiasi, Berharap PKR Solusi Percepatan Pembangunan Pemekaran PKR Masuk DOB Borneo Tribune, Sekadau Pemekaran Provinsi Kapuas Raya (PKR) menjadi isu hangat dan angin segar warga di wilayah timur Kalbr belakangan terakhir. Di Sekadau misalnya, isu pemekaran PKR ini menjadi bahan diskusi menarik sejumlah warga baik diterminal, dan diwarung-warung kopi. Sebagai informasi, Jumat (25/ 10) kemarin, Komisi II DPR RI sudah membahas RUU 65 Daerah Otonomi Baru (DOB) yang terdiri dari 57 DOB Kabupaten/ Kota, dan 8 DOB Provinsi diseluruh Indonesia termasuk Provinsi Kapuas Raya. Menanggapi PKR yang sudah masuk daftar DOB dan dibahas komisi II DPR RI kemarin, tokoh Masyarakat Kabupaten Sekadau, Wilbertus Willy, menyambut baik kabar tersebut. Menurut Willy, percepataan pemekaran PKR yang sudah masuk 7 besar DOB di Indonesia diyakni memberi dampak besar terhadap percepatan infastruktur dan ekonomi diwilayah Timur Kalbar, yakni di Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu. “Kita menyambut baik kabar itu. Kita ketahui,Provinsi Kapuas Raya merupakan kebutuhan masyarakat betul-betul dari keinginan masyarakat, dengan

Wilbertus Willy. foto Bagus Kosminto/Borneo Tribune

tujuan untuk mempercepat infastruktur dipedalaman dan mempercepat perputaran ekonomi,” kata Willy ditanyai Wartawan, Selasa (29/10). Willy berharap semua element mendukung pemekaran PKR yang sudah lama dinantinanti masyarakat wilayah di Timur Kalbar. Yang paling ia harapkan pemekaran PKR mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kalbar terutama soal kelengkapan administrasi. Willy meminta pemprov Kalbar melengkapi berkas administrasi pemekaran PKR supaya proses pemekaran bisa dipercepat. “Kita harapkan Pemerintah

provinsi supaya secepatnya melengkapi syarat-syarat administrasi calon provinsi Kapuas Raya yang masih belum dilengkapi. Pemekaran ini bukan untuk kepentingan politik, dan bukan untuk kepentingan siapa-siapa, namun untuk kepentingan Daerah,” jelas Willy. Willy ingin dampak pemekaran wilayah Provinsi Kapuas Raya kedepan dapat lansung dirasakan oleh semua pihak. Dampak yang Willy maksud adalah, pertama rentang wilayah ke Provinsi lebih dekat, percepatan pembangunan bisa masuk ke sejumlah pelosok Desa diwilayah timur Kalbar, dan ketiga, dengan pemekaran Provinsi baru maka perputaran ekonomi akan semakin mengeliat. Apalagi calon ibukota Provinsi Kapuas Raya, di Kabupaten Sintang yang berada ditengah-tengah empat Kabupaten diwilayah Timur Kalbar, menurutnya, akan semakin mempermudah rentang kendali Pemerintahan. “Sekarang kan kita rasa Provinsi Kalbar cukup jauh, jadi untuk berurusan ke Pemerintah Provinsi sedikit sulit, karena jarak wilayah jauh. Harapan kita pemakaran Provinsi Kapuas Raya ini dipercepat,” timpalnya. (Mto).

Kajati Kalbar Kunker Ke Sekadau Borneo Tribune, Sekadau Kepala Kejaksaan Tinggi Propinsi Kalimantan Barat, Resi Anna Napitupulu melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sekadau, Selasa (29/10) kemarin. Informasi yang berhasil dihimpun, setibanya di Sekadau Resi langsung menuju ke kantor Kejaksaan Negeri Sekadau. Di Kejari, Resi berbincangbincang dengan Kajari Sekadau beserta para Kasi dan staf Kejari. Turut hadir menemai Kajati, Bupati Sekadau Simon Petrus serta Kapolres Sekadau AKBP Agus Triatmaja. Saat jam istirahat siang, Kajati bersama Bupati, Kajari Sekadau dan Kapolres makan siang bersama di salah satu rumah makan di kota Sekadau. Usai makan siang, Kajati kembali ke kantor Kejari Sekadau. Sementara Bupati dan Kapolres tampak kembali ke kantor masing-masing. Belum dapat dipastikan perihal kunjungan Kajati Kalbar ke Sekadau karena yang bersangkutan belum dapat diwawancarai sejumlah wartawan. Para awak media yang menghargai Protap urung mewawancarai Kajati yang belum lama bertugas di Kalbar itu. “Ibu masih belum bisa diwawancarai, karena selesai makan siang masih kembali ke kantor Kejari Sekadau. Mungkin selesai dari Kejari baru bisa,” kata ajudan Kajati ditanyai disela-sela makan siang bersama. (Mto).

Resi Anna Napitupulu

INFO BANK BNI 46 Pontianak, Jl. Tanjung Pura No. 1 Telp. (0561) 736211, 732016, 732630, 732026 (0561) 736392 Capem Univ. Tanjungpura. Jl. Daya Nasional Telp. (0561) 736046 (0561) 764012 Capem Pasar Siantan, Jl. Khatulistiwa No. 81-83 Siantan Telp. (0561) 881419 (0561) 883263

BCA KCU PONTIANAK, Jln. A. Yani No. 1 Ptk, 0561-736305 (hunting) KCP Imam Bonjol, Jln. Imam Bonjol No. 457 Ptk, 0561-737984, 734524 KCP Rahadi Usman, Jln. Rahadi Usman No. 4 Ptk, 0561-733482, 740814-15 KCP Sei Pinyuh, Jln. Raya Terminal 05-06, Sei Pinyuh KCP Sultan Muhammad, Jln. Sultan Muhammad 136, Ptk, 0561-738051

BANK KALBAR CABANG UTAMA PONTIANAK Jl. Rahadi Osman No. 10 Pontianak 78117, Telp. (0561) 732148, 736723 Fax. (0561) 745149, Telex. 29174, 29129 CABANG SYARIAH Jl. A. Yani Pontianak, Komp. Perkantoran & Town House No. 5-6 (depan A. Yani Mega Mall) Telp. (0561) 733033, 7061800, Fax. (0561) 732599

BANK BRI Kantor Cabang Barito, Jalan Barito, Telp. (0561) 734009, Fax. (0561) 733019 Komplek Pertokoan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Blok C. 14 Ptk

BANK DANAMON Jl. Tanjung Pura No. 102, Ptk Telp. (0561) 737107 (H), 730898, Fax : (0561) 736264, 765595 Jl. St. Muhammad No. 173, Ptk Telp. (0561) 731156, Fax : (0561) 734462 Jl. KH. Wahid Hasyim No.24-26, Telp.: 0561-768599/765411, Fax : 0561-768599/765411

BANK MANDIRI SYARIAH PONTIANAK, Jl. Diponegoro No. 95, Telp. (0561) 745004, Fax. Ketapang, Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 Kantor Kas Politeknik, Kampus Politeknik Negeri Jl. A. Yani No. 52, Telp. (0561) 583850 Kantor Layanan Syariah Bank Mandiri Pontianak-Sidas, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Telp. : (0561)7069797, Fax. : (0561) 763082

BANK BUKOPIN Cabang Jl. Ir. H. Juanda No. 55-56 Pontianak 78117 (0561) 745025 (Hunting) (0561) 734253 Cabang Pontianak Kal-Bar, Jl. Adi Sucipto Km. 7,5 (Gedung Kopkar Mekar PLN Wil Kal - Bar) Kabupaten Pontianak, Telp. 0561 722598, 0561 - 723158, Kantor Kas Adisucipto Jl. Sultan Muhammad No. 48, Pontianak 78117 , (0561) 730001/ 730077, (0561) 730132, Capem Sultan Muhammad

BANK BTN CABANG PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No. 29 Pontianak 78123, Pontianak, Telepon: (0561) 740163 Fax: (0561) 740168 CABANG PEMBANTU JERUJU, Jl. Kom. Yos Sudarso No. 10, Jeruju Pontianak 78122, Telepon: (0561) 770567 Fax: (0561) 770567 KAS LAYANAN POS ONLINE PONTIANAK, Jl. St. A. Rahman No.49, 78116, Pontianak, Telepon: 0561-730641, 0561-730642, 0561730644 Fax: 0561-762146

BANK PERMATA Juanda KC, Jl. IR. H. Juanda No. 49-50 BB, Pontianak (781177), 0561-738323, 0561 -736411 Gajah Mada KCP, Jl. Gajah Mada no 69 C, Pontianak (78121), 0561747371, Tanjung Pura KCP, Jl. Tanjung Pura No. 370, Pontianak (78122), 0561764926

BANK BII KC Pontianak Jl. Tanjungpura No.20 (Pontianak) Telp. (0561) 39220

BANK MANDIRI

BANK BHI

Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B (0561) 734247, 734147 Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A, (0561) 765010, 767993 Jl. Tanjungpura No. 110, (0561) 734464, 734752 Jl. Sidas No. 2 (0561) 734670, 747495, 733672

BANK MEGA

Cabang PONTIANAK, Jl. Imam Bonjol No.567 , Telp. (0561)-762838; Fax. (0561) -76290

KC PONTIANAK, Jl. H. Agus Salim No. 10 - 12, Telp. (0561) 739822, (0561) 749078

GOA LAWANG KUARI KABUPATEN SEKADAU Kompleks gua ini berada di Desa Seberang Kapuas, Kecamalan Sekadau Hilir. Merupakan gua alam yang memiliki sejarah bagi kerajaan Sekadau yang merupakan tempat bertapa raja zaman kuno. Gua ini berada di tebing Sungai Kapuas. Ada tiga gua berjejer (lubang). Konon katanya gua pertama paling kanan (hilir) milik sukuDayak, Bagian tengah milik suku Senganan (Melayu), dan bagian kiri (Hulu) milik suku China (Tionghoa). Gua ini memiliki mitologi. Zaman dahulu pernah dipakai oleh Pangeran Agung dari Kerajaan Sekadau sebagai tempat bertapa. Walaupun rongga depan gua kecil tetapi bagi yang beruntung dapat masuk dengan mudah walau dengan merangkak terlebih dahulu waktu memasukinya. Di dalamnya luas serta tinggi dan terdapat danau di dalamnya. Lorong gua ini tembus sampai ke kota Tayan di Kabupaten Sanggau.


Rabu, 30 Oktober 2013

Sintang-Melawi

Borneo T Tribune

9

Launching Biografi Alexius Akim

Guru Honorer The Change Maker “ ang di dalam buku setebal 221 halaman yang ditulis oleh H. Nur Iskandar dan Aju. Salah satunya adalah pendidikan jangan kalah oleh kemiskinan. Semangat sumpah pemuda memang diambil sebagai momen yang tempat untuk

TINJAU PONDASI JEMBATAN, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Melawi, Kluisen bersama Kadis PU Kabupaten Melawi meninjau pondasi Jembatan Melawi II. FOTO: Eko Susilo/Borneo Tribune

Peninjauan Pembangunan Pondasi Jembatan Melawi II Borneo Tribune, Nanga Pinoh GUNA menindaklanjuti pembangunan Jembatan Melawi II, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Melawi, Kluisen didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Melawi, M. Horong meninjau Jembatan Melawi II. Peninjauan yang dilakukan dengan menggunakan sampan tersebut langsung ke lokasi supaya bisa melihat lebih dekat hasil pekerjaan yang telah dilakukan di jembatan tersebut. Menurut Kluisen, dari peninjauan lapangan tersebut, nantinya akan ditindaklanjuti dengan melakukan rapat kerja. Nantinya dewan akan memanggil Dinas PU untuk membawa dokumen-dokumen yang akan dibutuhkan. Ketika dokumen itu sudah lengkap, maka letak kesalahannya dimana, apakah pada pengawasan, perencanaan atau pada pelaksana akan diketahui secara pasti. “Setelah memiliki data itu semua, jika ada kerugian negara itu urusan lain, itu urusan hukum,” tegas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Melawi, Kluisen, saat melakukan peninjauan, Senin (28/10). Kluisen mengatakan, kalau jembatan tersebut ternyata memang layak untuk dibangun, nantinya akan dibangun kembali dan tentunya dengan anggaran yang memadai. “Itu yang harus dilihat. Jadi tidak akan sembarangan menganggarkan dana untuk melanjutkan pembangunan jembatan tersebut. Selain itu akan dilihat juga kekuatan dari jembatan tersebut. Makanya, nanti dewan bersama Dinas PU akan melihat kekuatan jembatan tersebut yang nantinya tentu melibatkan pihak lain. Kalau jembatan tersebut layak dibangun, kami dari DPRD akan siap untuk memberikan dukungan anggaran untuk melanjutkan pembangunan jembatan tersebut,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas PU Kabupaten Melawi, M. Horong mengatakan, setalah dilakukan peninjauan lapangan bersama DPRD, pihaknya akan melakukan evaluasi, yang nantinya juga dilakukan bersama Komisi B DPRD Kabupaten Melawi, untuk melakukan kajian ulang terhadap hasil pekerjaan yang sudah dilakukan. Setelah itu baru akan dihitung ulang keperluannya (pembiayaanya) berapa yang harus dianggarkan kembali. “Untuk tahap awal ini mungkin kami akan kaji supaya dilakukan penilaian kembali di lapangan serta pekerjaan yang sudah dilakukan. Nanti akan ditelusuri mulai dari perencanaannya, dokumen kontrak pelaksanaannya. Setelah itu baru diekspos di Komisi B,” ungkapnya. Horong menambahkan, untuk mengevaluasi lebih jauh pekerjaan yang sudah dilakukan di Jembatan Melawi II tersebut, pihaknya bersama konsultan perencanaan, pengawas lapangan, PPTK serta kontraktor pelaksana yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan jembatan tersebut semuanya akan dipanggil. “Dalam waktu dekat, semua yang berkaitan dengan pembangunan jembatan akan kami surati. Nanti mereka akan kami minta ekspos saat rapat dengan dewan, bukan ekspos dengan PU. Mereka akan kami minta untuk menjelaskan sesuai dengan porsi dan kapasitas masingmasing,” tuturnya. Sementara itu, saat diminta penjelasan terkait total anggaran yang sudah dikeluarkan untuk membangun Jembatan Melawi II tersebut, menurut Horong terkait masalah dana tersebut akan dihitung kembali oleh pihaknya. “Berapa anggaran yang sudah dihabiskan dengan keadaannya sekarang serta berapa lagi anggaran yang akan dibutuhkan sampai jembatan tersebut selesai,” ucapnya. Sedangkan yang terkait dengan adanya informasi bahwa dokumen yang berkaitan dengan pembangunan jembatan yang informasinya telah hilang, Horong mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kalau dokumen yang berkaitan dengan pembangunan jembatan tersebut hilang. “Karena yang namanya berkas atau dokumen Negara tidak segampang itu hilang. Kalau pun hilang, tentunya ada yang bertanggung jawab. Kan ada pelaksana, pelaksana kan dasarnya dokumen. Tentu masih ada yang nyimpan,” elaknya. (eko)

meluncurkan buku biografi milik anak petani yang dilahirkan di Sadaniang, Kabupaten Landak ini. Sebagai pengingat semangatnya untuk berjuang hingga bisa menjadi orang nomor satu dalam bidang pendidikan di Provinsi Kalbar. Yakni dengan menempati posisi sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Alexius Akim mengharapkan, buku yang baru diluncurkan tersebut bisa menjadi motivasi bagi pelajar serta semua pihak sehingga tidak gampang menyerah dalam menempuh pendidikan untuk menjadi orang yang sukses, meski serba kekurangan. “Jangan karena keterbatasan ekonomi, pelajar jadi malas sekolah. Belum sempat bertempur sudah mengaku kalah. Nah, buku ini bisa menjadi inspirasi dan dorongan agar menempuh pendidikan setinggi-tingginya hingga sukses. Jangan menyerah dengan kemiskinan, karena nasib ditangan kita sendiri,” ucap Alexius

Dalam buku tersebut, figur ibu sangat dominan menjadikan saya seperti sekarang ini. Mulai dari hidup miskin yang tak punya apa-apa. Jadi guru honorer hingga menjadi Kadisdik Provinsi Kalbar. Ini luar biasa bagi saya

Borneo Tribune, Sintang BERTEPATAN dengan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, buku biografi Drs. Alexius Akim, MM dengan judul “Guru Honorer The Change Maker” resmi diluncurkan. Banyak pesan moral tertu-

Akim. Akim menegaskan, dirinya sudah membuktikan pentingnya kerja keras dan tidak gampang menyerah dalam meraih sukses. “Dalam buku tersebut, figur ibu sangat dominan menjadikan saya seperti sekarang ini. Mulai dari hidup miskin yang tak punya apa-apa. Jadi guru honorer hingga menjadi

Kadisdik Provinsi Kalbar. Ini luar biasa bagi saya,” ujarnya. Mantan Kadisdik Kabupaten Sintang ini juga menekankan pentingnya pendidikan karakter untuk mengatasi masalah pendidikan sekarang ini. Menurutnya, pendidikan tidak boleh hanya menuntut anak pintar saja, tapi menomorduakan pembentukan sikap. “Dalam kurikulum 2013, hal seperti ini sudah diubah. Paling tidak ada keseimbangan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor,” tegasnya. Oleh karena itu, dirinya mengharapkan, tugas di bidang pendidikan tak hanya dibebankan kepada pemerintah saja. “Pendidikan tanggung jawab bersama. Pemerintah, orang tua dan masyarakat harus bersinergi untuk memajukannya dan menjadikan pendidikan itu lebih baik,” harapnya. Sementara itu, Dr. Leo Sutrisno, narasumber bedah buku mengatakan, ada dua pesan moral yang bisa diambil dalam buku biografi Alexius Akim, Guru Honorer The Change Maker. Yakni,

kisah Alexius Akim yang merangkak dari bawah hingga menjadi Kadisdik Provinsi Kalbar. “Ini perjuangan yang tidak mudah. Buku ini juga menjadi bukti kalau orang berprestasi muncul dari mana saja, termasuk dari daerah,” tegasnya. Mantan Bupati Sintang, Elyakim Simon Jalil mengatakan, buku Alexius Akim, Guru Honorer The Change Maker menekankan bahwa generasi muda jangan memikirkan apa yang diberikan pada dirinya, tetapi bagaimana mengembangkan potensi diri. “Dengan memberikan kerja pengabdian yang maksimal, pasti akan menemukan jati diri. Semangat pantang menyerah adalah kunci meraih sukses,” ucap Elyakim Simon Jalil. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu menilai, sosok Alexius Akim adalah figur konsisten yang menginginkan perubahan. “Dulu, saat saya menerimanya menjadi guru dan melantik menjadi kepsek

Sidak Gula di Pasar Nanga Pinoh Bupati: Stok Aman dan Tak Ada Gula Ilegal Borneo Tribune, Nanga Pinoh BUPATI Melawi, Firman Muntaco menepati ucapannya untuk melakukan razia ke pasar demi mengecek keberadaan gula di sejumlah toko dan agen, Selasa (29/ 10). Bahkan blusukan orang nomor satu di Pemkab Melawi ini juga dilakukan bersama sejumlah forum Muspida. Seperti Kapolres Melawi dan Ketua DPRD Kabupaten Melawi serta sejumlah kepala SKPD terkait. Keberadaan gula pasir itu sendiri memang dikeluhkan oleh masyarakat Melawi, karena sempat menghilang beberapa pekan lalu dan harganya melambung tinggi. Namun, saat dilakukan pengecekan oleh Bupati, nyaris seluruh toko termasuk supermarket, gula sudah tersedia dengan harga bervariasi. Antara Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per kilo. Meskipun apakah gula tersebut merupakan resmi gula lokal atau gula ilegal, tentu hal tersebut masih akan dilakukan penelitian. “Saya berbahagia, karena gula sudah ada. Kita masih akan mengecek dengan mengambil sampel gula. Memang dari pantauan kita belum ada gula ilegal. Maka setiap gudang akan diambil sampel gulanya. Karena ada kemungkinan, lain karung lain pula isinya. Dan saya masih berkeyakinan tidak terjadi adanya gula ilegal masuk ke Melawi,” tegas Bupati Firman Muntaco. Firman mengharapkan, jajaran Polres Melawi untuk menindak tegas tidak hanya gula ilegalnya, tapi orangnya juga harus di penjara. “Jangan pandang bulu. Penegakan ini akan sia-sia bila saya tak didukung oleh Polisi dan TNI,” lugasnya. Dari sejumlah agen dan toko, gula yang masuk ke Kabupaten Melawi memang berasal dari satu pemasok. Yaitu dari Asia Jaya yang merupakan penyalur resmi gula di Kalbar. Firman menambahkan, setelah ini jajarannya akan melakukan sidak secara terus menerus. Dari pantauan Firman, masih banyak agen yang mencampurkan berbagai komoditas di dalam satu gudang. Seperti gula dan minyak yang masih berada di dalam satu tempat. “Sampai saat ini kita belum temukan gula dari Malaysia atau gula ilegal. Karena ini merupakan kebijakan pemerintah, maka razia ke depannya akan terus dilakukan. Saya tegas mengatakan tidak akan mentolerir ada-

SIDAK GULA, Bupati Melawi, Firman Muntaco bersama Kapolres Melawi, AKBP. Nowo Winarti dan Ketua DPRD Kabupaten Melawi, Abang Tajudin bersama sejumlah kepala dinas mengecek keberadaan gula di sejumlah toko dan agen di Pasar Nanga Pinoh. Sidak ini dilakukan untuk melihat pasokan gula serta melihat ada tidaknya gula ilegal asal Malaysia yang masih beredar. FOTO: Eko Susilo/Borneo Tribune nya gula ilegal,” timpalnya. Hasil pengecekan ke sejumlah toko dan agen juga menunjukkan bahwa pasokan gula sudah sedikit aman. Harga gula yang biasanya Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu. Sekarang harganya rata-rata Rp 16 ribu maupun Rp 16.500. Firman berharap pasokan gula akan terus bertambah sehingga harga gula semakin turun pada kisaran Rp 12 ribu. Saat ini ada stok 600 ton gula dari Apegti yang merupakan jatah selama satu bulan. Dirinya juga ingin mengetahui berapa sebenarnya kebutuhan gula. Apalagi selama ini Nanga Pinoh juga menjadi pusat belanja bagi daerah luar Melawi. Seperti Kabupaten Sintang, bahkan dari Provinsi Kalteng. “Makanya kebutuhan gula kita sebenarnya harus di atas rata-rata untuk melayani masyarakat dari luar Melawi,” tukasnya. Masuknya gula ilegal, terutama dari Malaysia memang sangat membahayakan kesehatan warga Melawi, bahkan Kalbar. Firman menerangkan, gula Malaysia yang masuk ke Kalbar harganya cuma Rp 3.500 per kilo di Malaysia. Bahkan ada 40 kontainer di Tebedu yang ditumpuk tidak mendapat izin dari pemerintah setempat. Kalau tidak dijual ke Indonesia, gula ini akan dibuang ke laut. “Warga Malaysia sendiri tak mau mengkonsumsi gula tersebut. Informasi saya juga anak kita di perbatasan juga sudah menderita kencing manis dan ginjal. Secara tidak langsung ini akan menghancurkan kesehatan kita.

Saya punya program Melawi Sehat. Gula ini memang rasanya manis dan rupanya luar biasa, tapi yang kita dapatkan adalah penyakit,” ucapnya. Saat ini, tutur Firman yang terpenting adalah kesehatan masyarakat terjaga. Bukan soal adanya barang ilegal ini justru harga gula menjadi murah. Antisipasi ke depannya adalah masingmasing kabupaten/kota menjaga masyarakat untuk tidak lagi menkonsumsi gula ilegal. Persoalan memang berada di garis perbatasan yang panjangnya ribuan kilometer sehingga banyaknya jalan tikus yang menjadi pintu masuk gula ilegal tersebut ke Provinsi Kalbar. “Makanya kita harus canangkan masyarakat tidak lagi konsumi gula ilegal. Kalau semua masyarakat tidak konsumsi gula ilegal, gula ini nantinya tidak laku. Sekarang sudah tak saatnya lagi kita konsumsi gula ilegal,” gugahnya. Firman yang memimpin ormas Pemuda Pancasila (PP) serta Pemuda Melayu Kalbar ini mengatakan, anggota dua ormas ini diharapkan harus berbuat. Bila ada anggotanya yang ikut bermain gula ilegal silahkan ditangkap. “Sebagai ormas yang peduli pada hal ini, minimal katakan dirinya tidak mau gula Malaysia, karena itu racun. Jangan lagi back up walau memang ada yang ikut mengawal. Sudah tidak zamannya lagi main-main dengan gula dan kesehatan masyarakat,” tegas Firman Muntaco. (eko)

SMP Pertanian Nusantara Indah tahun 1987, ia mempunyai jiwa kepemimpinan serta keinginan untuk membangun dan melakukan perubahan. Makanya, diusia muda ia sudah diberikan kepercayaan menjadi kepsek. Pak Akim juga sosok pekerja keras yang ulet, teliti dan senang melakukan inovasi,” kenang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu. Lukman menambahkan, pelajaran moral dari buku biografi Alexius Akim, Guru Honorer The Change Maker adalah kita harus jujur pada diri sendiri, mau bekerja keras, memegang komitmen dan harus pandai melihat peluang. “Dia juga jujur mengatakan dirinya berasal dari keluarga yang kurang secara ekonomi, makanya ia ingin menjadi sukses dengan bekerja apa adanya. Banyak kejadian orang yang gengsi tidak sukses,” lugasnya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sintang yang juga mantan Kadisdik Kabupaten Sintang, H. Senen Maryono menambahkan, sosok Akim selalu bekerja kolaboratif selama menjabat Kadisdik Sintang. “Antara pimpinan dan bawahan dianggap mitra kerja. Nah, sosok seperti ini diperlukan di masa sekarang,” ucapnya. Dari buku Alexius Akim, Guru Honorer The Change Maker, Senen menekankankan pentingnya perjuangan untuk meraih sukses. “Untuk menjadi sukses, semua itu perlu proses yang tidak mudah,” timpalnya. Penulis buku Alexius Akim, Guru Honorer The Change Maker, Nur Iskandar mengatakan, sebelum membuat buku biografi Alexius Akim, Dewan Pendidikan Kalbar lebih dulu melakukan maping problem pendidikan Kalbar, khususnya tentang pendidikan karakter. “Saat maping itu, muncul banyak figur nasional. Makanya kami mencari figur yang lebih dekat dengan Kalbar. Setelah dilakukan riset, muncullah Pak Akim. Beliau berasal dari masyarakat miskin yang bisa mengatasi biaya pendidikan dengan kerja keras. Kami menilai, beliau bisa melakukan perubahan,” kata Nur Iskandar. (end)

PKR Bukan Kepentingan Politik Borneo Tribune, Sintang KESUNGGUHAN anggota DPR RI asal Kalbar memperjuangkan pembentukan Provinsi Kapuas Raya (PKR) sehingga masuk ke dalam 65 DOB yang akan dibahas mendapatkan apresiasi masyarakat. Kesungguhan para wakil rakyat di Senayan tersebut sangat diharapkan dan bukan hanya untuk kepentingan politik semata. Ketua DPD Ormas Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sintang, Abdul Hadi mengaku terkejut sekaligus bangga atas keberhasilan anggota DPR RI asal Kalbar yang telah memperjuangkan pembentukan PKR. “Saya terkejut. Ini kemajuan. Saya pikir semua masyarakat timur Kalbar akan senang dengan berita ini. Tapi kita wanti- wanti jangan sampai upaya menggolkan PKR hanya untuk kepentingan Pemilu 2014,” ujarnya, Minggu (27/10). Permintaan agar kerja keras yang dilakukan oleh anggota DPR RI asal Kalbar tersebut supaya tidak hanya untuk kepentingan politik semata, bukan tak beralasan. Pasalnya semua anggota DPR RI asal Kalbar yang memberikan statemen di media massa merupakan anggota DPR yang akan mencalonkan kembali sebagai legislator di Senayan pada Pemilu Legislatif (Pilegs) tahun depan. “Niat menggolkan PKR jangan hanya karena mau maju di periode nanti, tapi serius untuk pembentukan PKR,” ucapnya. Menurutnya, keseriusan anggota DPR RI untuk mewujudkan PKR tentu harus sampai pada titik terakhir. Artinya sampai pada pengesahan undang- undang tentang pembentukan Provinsi Kapuas Raya. Apalagi selama ini sudah banyak orang-orang yang membawa nama Kapuas Raya hanya untuk kepentingan politik semata guna mencari dukungan masyarakat. “Mohon maaf, dari dulu banyak loh beberapa orang yang membawa- bawa nama Kapuas Raya agar dipilih. Itu yang tidak kita harapkan,” lugasnya. Ia mengungkapkan, jika anggota DPR RI benar- benar dapat menggolkan PKR sebelum Pemilu 2014, maka anggota DPR RI ini layak untuk dipilih kembali sebagai wakil rakyat. “Kalau ini terjadi, saya dan seluruh keluarga saya akan memilih orang- orang yang memperjuangkan PKR untuk duduk kembali sebagai wakil rakyat,” ujarnya. (end)


Kapuas Hulu Borneo T Tribune

Rabu, 30 Oktober 2013

10

Kabupaten Banua Landjak Kebutuhan Masyarakat Borneo Tribune, Putussibau PEMERKARAN Kabupaten Banua Landjak bukanlah hanya keinginan semata, namun lebih dari itu masyarakat saat ini membutuhkan percepatan pembangunan khususnya dibidang pendidikan, kesehatan dan pertumbuhan perekonomian masyarakat. Oleh karenanya pemerkaran Kabupaten Banua Landjak merupakan kebutuhan medesak yang harus segera terealisasi untuk lima kecamatan di dae-

rah perbatasan. Camat Puring Kencana, Jamayung mengatakan bahwa masyarakat semuanya mendukung sangat positif. Bahkan, masyarakat selalu mempertanyakan kapan realisasi Kabupaten Banua Landjak, karena memang pemekaran yang diinginkan masyarakat tersebut murni kebutuhan masyarkat. ”Masyarakat juga turut berjuang sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing, yang jelas masyarakat

Satu Orang Haji Asal Kapuas Hulu Meninggal Borneo Tribune, Putussibau SEORANG jamaah haji asal Kapuas Hulu meninggal dunia usai melaksanakan ibadah haji di Mekkah. Sebelum menghembuskan nafas terakhir ,Samsiah Kadri Mattair yang berasal dari Desa Jonkong Kanan, Kecamatan Jongkong, Kabupaten Kapuas Hulu, sempat dirawat di Rumah Sakit BPHI Mekkah. ” Jadi Alamarhum sudah melaksanakan ibadah haji, dirinya meninggal pada tanggal 16 Oktober 2013, langsung di semayamkan di Mekah,” jelas Kasi Haji Kantor Kementerian Agama, Kapuas Hulu, H. Abdurahman kepada Borneo Tribune, Senin (28/10). Dijelaskan Abdurahman, bahwa sebelum berangkat seluruh Jamaah haji terlebih dahulu sudah menjalani pemeriksaan kesehatan, dan Almarhum dinyatakan layak untuk mengikuti rombongan haji seperti yang lainnya. Hanya saja kondisi fisik yang bersangkutan harus digotong, karena tidak mampu berjalan sendiri. Sedangkan untuk kepulangan para jamaah haji asal Kapuas Hulu pada tanggal 5 Nopember 2013 berangkat dari Madina menuju Batam dan pada tanggal 6 Nopember 2013 para jamaah haji tersebut tiba di Pontianak. Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama

H. Syahrulyadi Kepala Kantor Kemenag Kapuas Hulu Foto Timotius/Borneo Tribune

Kapuas Hulu, H. Syahrulyadi membenarkan adanya salah satu jamaah haji asal Kapuas Hulu yang meninggal dunia. “ Memang ada jamaah haji kita yang meninggal, setelah melaksanakan ibadah haji di tanah suci,” ucapnya. Menurut Syahrulyadi, seluruh jumlah jamaah haji asal Kapuas Hulu sebanyak 95 orang, 2 orang tidak jadi berangkat, dan 1 orang meninggal dunia. Syahrulyadi berpesan agar keluarga yang ditinggalkan untuk senantiasa sabar dan tabah. Sebab yang telah meninggal ditanah suci setelah melaksanakan ibadah haji maka dirinya kembali suci. (MO)

sangat menanti-nantikan realisasi Kabupaten Banua Landjak yang dinilai dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat.” jelasnya kepada Borneo Tribune, via telpon, Senin (28/10). Camat Badau, Ahmad Salahpuddin mengatakan bahwa satu harapan bersama yaitu percepatan pembangunan ditengah-tengah masyarakat, hanya saja keharmonisan dengan Kabupaten sebelumnya apabila sudah terbentuk Kabupaten Banua Landjak harus tetap terjalin dengan baik, sebab tidak mungkin Kabupaten

baru bisa berdiri sendiri. “Kabupaten Banua Landjak memang menjadi dambaan masyarakat, perlu memang segera terealisasi hanya saja jangan sampai ada yang tertinggal, kesiapan masyarakat sangatlah penting, sebab ini juga untuk kemajuan masyarakat, apalagi dengan kondisi pendidikan yang terbatasan perlu peningkatan SDM di masyarakat, dan masyarakat juga harus bisa membuka diri,” ujarnya. Hal senda juga dikatakan Camat Embaloh Hulu, Hermanus yang mengatakan bahwa Kabupaten Banua Landjak untuk percepatan pembangunan infra-

Peninjauan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pendirian pembangunan komplek perkantoran pemerintah Kabupaten Banua Landjak. FOTO: dok/Borneo Tribune struktur khususnya di wilayah kecamatan Embaloh Hulu yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.

“ Tentu sebagai masyarakat Embaloh Hulu mendukung sepenuhnya proses pemekaran Kabupaten Banua

Landjak, tidak ada kepentingan politik tertentu, ini murni kebutuhan masyarakat,” tandasnya. (MO)

Enam Raperda Kapuas Hulu Disetujui Legislatif Borneo Tribune, Putussibau ENAM Rencana Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten Kapuas Hulu yang diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu secara resmi mendapat persetujuan dari lembaga legislatif DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, yang disampaikan melalui enam Fraksi yang ada di DPRD Kapuas Hulu dalam Sidang Paripurna yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kapuas Hulu Ade Muhammad Zulkifli, Selasa (29/10) sekitar pukul 10.00. Tampak hadir Wakli Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana, Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu Agustinus Ding, Plt. Sekda Kapuas Hulu Yohana Endang, Plt. Sekwan Tutut, sejumlah Anggota DPRD Kapuas Hulu, para pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu serta sejumlah tamu undangan lainnya. Keenam Raperda tersebut yiatu, Raperda tentang perubahan atas Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 2011 tentang pajak daerah, Raperda tentang penyertaan modal daerah pada PDAM Kabupaten Kapuas Hulu, Raperda tentang penyertaan modal daerah pada PT. Bank Kalbar, Raperda tentang perubahan atas Peraturan Daerah No.9 Tahun 2012 tentang pembentukan Badan Usaha Milik Daerah Perse-

roan Terbatas Uncak Kapuas Madiri, dan Raperda tentang kawasan tanpa rokok. Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana mengatakan bahwa Rapat Konsultasi antara DPRD Kabupaten Kapuas Hulu dan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yang berlangsung dari tanggal 24 Oktober 2013 s/d 28 Oktober 2013 menghasilkan kesepakatan diantaranya: Raperda tentang perubahan atas Perda No. 8 tahun 2011 tentang pajak daerah, yang tidak termasuk objek pajak restoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai penjualannya yang semula dicantumkan tidak melebihi Rp. 300.000, perbulan berdasarkan menjadi Rp. 1.500.000 , sedangkan untuk pajak reklame produk rokok dan minuman beralkhol yang semula akan diubah menjadi 18 persen, berdasarkan hasil kesepakatan tetap 25 persen. Raperda tentang penyertaan modal daerah pada PT. Bank Kalbar untuk periode tahun anggaran 2013 sebesar Rp. 10 milyar yang terdiri atas Rp. 5 milyar bersumber dari APBD Kapuas Hulu tahun anggaran 2013 dari APBD perubahan Kapuas Hulu tahun anggaran 2013. Raperda tentang penyertaan modal daerah pada PDAM, diperoleh kesepakatan bahwa penyertaan modal Peme-

PT. BUMI BORNEO CEMERLANG

Distributor Aspal Shell (Drum) Pen 60/70, Berat Bersih : 154 Kg

rintah Kabupaten Kapuas Hulu kepada PDAM Tirta Dharma Kapuas yang semula akan dianggarkan sampai tahun 2016 sedangkan hasil kesepakatan hanya dianggarkan untuk tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 2 milyar untuk Raperda penyertaan modal pada PDAM tahun anggaran berikutnya akan dibahas pada tahun 2014 disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian lanjut Agus,

Raperda tentang perubahan atas Perda No.9 tahun 2012 tentang pembentukan Badan Usaha Milik Daerah perseroan Terbatas Uncak Kapuas Mandiri telah disetujui bahwa modal dasar PT.UKM sebesar Rp.15 milyar, sebagai salah satu syarat untuk mendaftarkan pendirian PT. melalui notaris yiatu harus mencantumkan secara jelas jumlah nominal modal dasar agara dapat diketahui prosentase mi-

nimal dari modal yang harus ditempatkan dan disetor penuh. Selain itu, disampaikan Agus, setelah disetujuinya enam Raperda tersebut akan segera disampaikan kepada Gubernur Kalimantan Barat dan Kementerian Keuangan pada Dirjen Pajak untuk menjadi evaluasi dan selanjutnya disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk mendapat klarifikasi. (MO)

Pengurus DPC-GAMKI Kapuas Hulu Dikukuhkan Borneo Tribune, Putussibau KEPENGURUSAN Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Kapuas Hulu yang diketuai oleh Fikar periode 2013-2016 resmi dilantik. Pelantikan atau pengukuhan tersebut dilakukan langsung oleh Ketua GAMKI Provinsi Kalimantan Barat, Erma Suryani Ranik dan dihadiri oleh Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana, di GKMI Kota Putussibau, Senin sore (28/10), sekitar pukul 16.30. Ketua DPC GAMKI Kabupaten Kapuas Hulu, Fikar mengatakan bahwa untuk mengembangkan dan berkarya melalui organisasi ini tidak bisa sendiri, perlu dukungan dan kerjasama seluruh pengurus GAMKI yang sudah dilantik. “ Untuk mengamban organisasi ini tidaklah mudah, namun Saya yakin atas dukungan dan kerjasama rekanrekan, dan Saya minta dalam menjalankan roda organisasi

ini mesti selalu membawa nama Tuhan,”ucapnya. Sedangkan Ketua GAMKI Provinsi Kalimanta Barat, Erma Suryani Ranik menekankan agar seluruh pengurus GAMKI Kapuas Hulu ikut serta menjaga keutuhan NKRI. Menurutnya apabila ada seseorang yang berusaha ingin menggangu dasar Negara yiatu Pancasila, UUD 1945, dan keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI GAMKI jangan tinggal diam, GAMKI juga berkewajiban melawan setiap orang yang ingin menganggu NKRI sesuai aturan yang berlaku. ”GAMKI berperan penting dalam turut serta menjaga keutuhan NKRI, sebab kita sebagai anak bangsa juga turut serta sebagai pendiri Bangsa Indonesia, untuk itu tugas GAMKI juga menjaga empat filar Bangsa,” tegasnya. Selain itu, Erma juga meminta agar keberadaan GAMKI di Kabupaten Kapu-

as Hulu disosialisasikan, sebab masih banyak masyarakat yang belum memahami keberadaan Oramas GAMKI tersebut. “ GAMKI ini berbentuk Organisasi Masyarakat (Ormas) sebagai wadah kaum muda Kristen,” jelasnya. Sementara itu, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Agus Mulyana megatakan bahwa pengukuhan GAMKI Kapuas Hulu merupakan sejarah sebab bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda. Untuk mengurus organisasi tersebut bukanlah hal yang gampang, pasti akan menempuh banyak lika liku perjuangan, perlu kerjasama dan kesepahaman dari seluruh pengurus GAKMI. ”Jangan punya program yang muluk-muluk, namun rencanakanlah dan jalankanlah program yang bisa menyentuh dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat. Selain itu GAMKI juga merupakan mitra Pemerintah oleh karena perlu dukungan dalam program pemerintah untuk pentingan masyarakat,” pungkasnya. (MO)

Gallery

Kerawing Menerima pesanan & menjual : hasil tenunan daerah/ kerajinan, berupa pakaian adat, anyaman dan lukisan Putusibau SISKA Hp. 081257159998

IKLAN BARIS Dijual Bangunan Dijual cepat eks. kantor, sertifikat, 2 lt, Jl. Nurali No. 2, Hub. 081384151188 tnp perantara.

DIJUAL

Telp. 0561-577868 Jl. Gaj ahma da N o. 3 P ont ianak Gajahma ahmada No Po ntianak Email: aria_tur@yahoo.com Penerbangan Pontianak - Jakarta BATAVIA : 5x penerbangan dalam sehari ( z07.05 z07.55 z11.10 z14.35 z16.00 ) SRIWIJAYA : 4x penerbangan dalam sehari ( z07.00 z07.55 z11.55 z15.50 ) LION AIR : 3x penerbangan dalam sehari ( z07.30 z11.35 z15.30 )

GARUDA : 3x penerbangan dalam sehari ( z08.00 z12.55 z17.35 ) Penerbangan PTK - JOGJA & PTK - SURABAYA BATAVIA : 1x penerbangan dlm sehari (pukul : 14.45)

Tanah Kavling lokasi strategis, siap bangun di Perbatasan Sungai Raya Dalam - Punggur Kecil (lurus Paris2), SHM - aman / tidak bertimpa, dll. Tersedia 62 kavling 10 x 20 m2 (25jt cash), 8 kavling Ruko 5 x 40m2 (50 jt cash). Untuk kredit DP 5jt, sisanya diangsur 3642 bulan. Hanya 5 Km dari Jl.Ayani 3 dan pinggir jalan raya Paris - Parit Buluh. Berminat Hubungi :

0812 5710 225

Langganan Koran Ingin berlangganan Harian Borneo Tribune di daerah, hubungi: Biro Kubu Raya: Aldi (08971600688) Biro Mempawah: Johan Wahyudi (085654587038). Biro Sambas: Amrul Ambiya (Kontributor/Pemasaran) (085245527602). Biro Bengkayang: (085245247955).

Mujidi

Biro Landak: Yohanes Ngalai / Pemasaran (085822062880). Biro Sanggau: (085245904505).

Ratnasari

Biro Melawi: Eko Susilo (081256452946) Biro Sekadau: Bagus Kosminto (085245743683). Biro Sintang: Endang Kusmiyati (08524-5006757) Biro Kapuas Hulu: (085654585775)

Herdi

Biro Ketapang: (08971600688)

Aldi

Biro Kayong Utara: Abdul Khoir (081345154592)

Ser vice Mobil

Taxi CV. TEGAR PRATAMA TRANSPORT Melayani Antar Jemput Penumpang Jl. Kalimantan No. 24B 0562-640029/641366 SINGKAWANG Jl. Imam Bonjol Gg. Tnjng Sari No. 36 0561-747211/749025 PONTIANAK INNOVASI TAXI. Melayani Antar Jemput. Jl. Tua Pekong No.24 Singkawang, (0562)3309800, Jl. A. Yani (RM. Bertagis) Pontianak Telp. (0561) 7015100, (0561) 7157000

SUTOYO MOTOR. Service, Tune Up, Las/Cat Mobil. Jl. Letjen Sutoyo No. 11 Telp. 743690 Ptk

Kost Gallery Kost. Menerima Pria & Wanita Fasilitas Air & Listrik dan lain-lain. Jl. Diponegoro No. 9 Telp. 0562-3320424 SKW

Iklan Baris:

1 baris / hari Rp. 6.000,-


Teras Borneo T Tribune

Rabu, 30 Oktober 2013

Gubernur Minta Pusat Keluarkan Regulasi lingkup kerja Komisi VI DPR-RI yaitu perindustrian, perdagangan, koperasi, UKM, BUMN dan investasi. Ketua Tim Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyak Republik Indonesia (DPR-RI) Ir H Azam Asman Natawijana dalam kesempatan itu mengatakan, agenda kunjungan kerja yang mereka lakukan di Provinsi Kalbar adalah merupakan bagian dari kewajiban konstitusi Dewan. Dalam rangka melakukan pengawasan dan mengawal program dan kebijakan pemerintah. “Dalam kesempatan ini atas nama Komisi VI DPR-RI berharap agar pemerintah Kalbar dengan kekayaan alam yang melimpah dapat kiranya menarik investor untuk menanamkan modal di Kalbar. Dengan demikian kami harapkan hal ini dapat meningkatkan kegiatan perdagang dan kemajuan tingkat ekonomi masyarakat Kalbar,” ujarnya. Untuk merealisasikan hal tersebut Komisi VI DPR-DRI kata Azam Asman Natawijana lagi mengharapkan pemerintah Kalbar membangun sarana pendukung. “Kami berharap Pemerintah Kalbar dapat membangun infrastruktur untuk mempermudah serta memperlancar transportasi darat dalam mobilisasi kegiatan industri dan perdagangan. Kami juga ingin mendapatkan gambaran langsung dari Pemerintah Kalbar terkait permasalahan pergadangan, perindustrian, koperasi, dan usaha mikro kecil menengah dan investasi. Dan bagai

mana penyaluran kridit usaha rakyat serta masukan-masukan lainnya untuk pembangunan Kalbar. Permasalah tersebut akan kami tindak lanjuti dalam rapat kerja, rapat dengar pendapat dan rapat dengar pendapat umum dengan instansi terkait. Agar apa yang menjadi harapan provinsi Kalbar dapat terwujud,” ujarnya. Sementara itu, Sekda Provinsi Kalbar M. Zeet Hamdy Assovie dalam kata sambutannya mengatakan kedatangan Tim Komisi VI DPR-RI ke Kalbar ini juga disertai beberapa pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada pemerintah provinsi Kalbar dan BUMN. Oleh karena itu kepada SKPD dan BUMN terkait kiranya dapat menyampaikan jawaban tertulis terhadap daftar pertanyaan yang dimaksud sekaligus memberikan. penjelasan dan informasi yang dibutuhkan,”ujarnya. Kepada Tim Komisi VI DPR-RI, Sekda Kalbar juga berkesempatan melakukan pemaparan tentang gambaran tentang prioritas pembangunan dalam rangka meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana tertukan dalam RPJMD Kalbar 2013-2018. Hal tersebut meliputi repitalisasi industri, penguatan perdagangan dan koprasi serta UMKM. Salah satu repitalisai yang dilakukan adalah melakukan peningkatan industri kecil dan menengah termasuk industri kerajinan dan rumah tangga serta industri kreteatif. Tidah hanya itu Mewakili Gu-

bernur Kalbar dihadapan Tim Komisi VI DPR-RI beserta rombongan, Sekda Kalbar juga memaparkan hal-hal yang yang menyangkutÿ prioritas pembangunan dalam rangka meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat yang lainnya. “Ada 2 hal yang perlu saya sampaikan dan perlu mendapat perhatian. Yang pertama belum adanya keterpaduan antara BUMN dengan pemerintah daerah Provinsi maupun pemerintah Kabupaten/Kota terkait dengan dana pembinaan, dana PKBL dan CSR yang berasal dari BUMN,” ujarnya. Dia melanjutkan, kondisi saat ini pemamfaatan penyaluran dana ini terkesan berjalan sendiri-sendiri dan dilakukan masingmasing BUMN yang bersangkutan tampa koordinasi dengan pemerintah daerah. Untuk efektivitas dan sinergisitas pemberdayaan koprasi dan UKM di daerah. Seyogyanya hal tersebut dijalankan secara terkoordinasi dan terintegrasi antara BUMN dan dan pemerintah daerah. Sehingga masing-masing pihak mendapatkan manfaat secara maksimal. Oleh sebab itu, Komisi VI DPRRI kiranya dapat mendorong pemerintah pusat melalui kementerian terkait mengeluarkan regulasi secara konfrehensif yang berkaitan dengan pemanfaatan atau penyaluran dana PKBL dan CSR dari BUMN dalam rangka memaksimalkan dan mensinergikan pemberdayaan terhadap koprasi dan UKMN daerah.

“Khusus untuk CSR kepada Komisi VI DPR-RI , kiranya tidak hanya disalurkan bagi kepentingan sosial kebudayaan saja. Tetapi juga harus lebih mendorong kearah pemberdayaan perekonomian masyarakat,”ujar Sekda Kalbar. Yang kedua, lanjut dia. Letak geografis Provinsi Kalbar yang strategis karena berbatasan langsng dengan negara bagian Serawak, Malaysia Timur, memiliki peluang yang sangat potensial untuk dimanfaatkan seperti perdagangan atai ekspor impor. “Pemasalah saat ini, Entikong sebagai Border atau PLB resmi oleh pemerintah tidak ditetapkan sebagai pintu Impor. Sehingga kegiatan barang impor terthenti tidak bisa dilakukan melalui Entikong. Pada hal, dalam prakteknya kegiatan ini berlangsung terus. Dimana barang impor dari Land Port Tebedu karena lebih murah masuk dari Entikong orang lebih memilih memasukkan produk-produk masuk melalui Entikong untuk mengurangi pajak impornya,” ujarnya. “Kedepan kami mengharapkan dukungan dan fasilitas dari wakil rakyat khususnya Tim Komisi VI DPR-RI. Agar kiranya dapat memperjuangkan Entikong ini sebagai pintu Impor. Sehingga aktivitas perdagangan diperbatasan dapat berjalan secara maksimal. Karena apa bila kita tidak segera membangun Entikong menjadi pintu Impor maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa dalam konteks negara,” tandasnya. (Slt)

Kabupaten Banua Landjak Diresmikan Tahun 2014 Manusia (SDM), khususnya pendidikan dan kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat,” jelasnya. Dikatakannya, kenapa daerah perbatasan harus menjadi prioritas karena daerah perbatasan sebagai beranda atau mukanya Negara kesatuan Republik Indonesia. Ketika pembangunan jauh tertinggal dengan negara tetangga, otomatis penilaian negara luar begitulah kondisi Indonesia, sebab daerah perbatasan yang merupakan beranda depan bangsa ini. Untuk itu, dengan pembentukan calon Kabupaten Banua Landjak perlu dukungan semua stackholder, ÿdan ini merupakan kepentingan politik secara Nasional, bahwa perbatasan skala prioritas. Tidak bisa tutup mata dengan situasi saat ini,masih banyak warga perbatasan bekerja di Malaysia, tidak heran karena memang ketersediaan lapangan pekerjaan belum memadai di negara kita ini, dan masih banyak juga anak-anak perbatasan usia sekolah dasar yang bersekolah di Malaysia. Oleh karenanya, dikatakan Sutomo, calon Kabupaten Banua Lanjak tersebut merupakan salah satu solusi untuk pembangunan disejumlah bidang didaerah perbatasan. Terutama untuk pertumbuhan perekonomian masyarakat, pendidikan dan kesehatan oleh karenanya Kabupaten Banua Landjak merupakan kebutuhan mendesak yang dilandasi aspirasi masyarakat. Sementara itu, Temenggung Suka Dayak Tamambaloh, Kecamatan Embaloh Hulu, Onyang mengungkapkan bahwa keinginan masyarakat untuk memiliki sebuah kabupaten baru bukanlah kepentingan sekelompok orang saja, melainkan itu kebutuhan dan kepentingan seluruh

masyarakat di wilayah calon Kabupaten Banua Landjak. “ Tidak ada alas an untuk tidak setuju dan mendukung terbentuknya Kabupaten Banua Landjak, ini murni kebutuhan masyarakat, sebab selama ini perhatian pembangunan di daerah perbatasan sangat lamban, hal tersebut mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, untuk itu jangan lagi ditunda-tunda, semakin cepat realisasi Kabupaten Banua Landjak semakin baik,” tegasnya. Hal senada juga disampaikan oleh Temenggung Suku Dayak Iban Kecamatan Badau, Yohanes Ubang yang mengatakan bahwa terbentuknya Kabupaten Banua Landjak sudah memang didamba-dambakan masyarakat di daerah perbatasan, seperti kata pepatah,”Ibarat seorang anak menanti ibunya pulang dari ladang’, seperti itulah penantian masyarakat untuk Kabupaten Banua Landjak. “Jika diperlukan saya ke Jakarta saya siap mewakili masyarakat, yang jelas Kabupaten Banua Landjak jangan ditundatunda lagi. Kapuas Hulu ini terlalu luas wilayahnya, sehingga Kabupaten Banua Landjak layak dimekarkan. Harus ada perubahan kemajuan daerah perbatasan, kondisi pembangunan Indonesia di perbatasan dengan Malaysia sangat-sangat jauh, sehingga reliasasi Banua Landjak lebih cepat lebih baik,” pintanya. Ditambahkan Patih Suku Dayak Iban Kecamatan Badau, Untan mengatakan bahwa selama ini pembangunan daerah perbatasan di Indonesia dengan daerah perbatasan Negara Malaysia sangat berbeda. Sehingga keinginan mendasar dengan Kabupaten Banua Landjak adanya kemajuan pembangunan, paling tidak harus seimbang dengan Negara

Tetangga. “Masyarakat perbatasan sudah lama menantikan pemekaran Kabupaten Banua Landjak, sebab ini memang kebutuhan masyarakat, jangan sampai aspirasi masyarakat ini tertunda lagi, Pemerintah harus merealisasikannya,”tegas Untan. Tidak hanya itu, Tokoh Pendidikan, Agustinus juga menuturkan bahwa fasilitas maupun sarana dan prasarana pendidikan di daerah perbatasan masih sangat diperlukan guna meningkatkan SDM di masyarakat. Akibat masih minimnya sarana dan prasarana sampai saat ini masih ada anak-anak perbatasan yang bersekolah di Malaysia. “ Untuk membangun daerah perbatasan tidak cukup hanya membangun infrastruktur saja, namun pembangunan dibidang pendidikan juga sangat penting, mengingat daerah perbatasan merupakan beranda depan Bangsa Indonesia, sehingga terbentuknya Kabupaten Banua Landjak salah satu langkah tepat dalam meningkatkan kualitas dunia pendidikan di daerah perbatasan, saya rasa calon Kabupaten Banua Landjak ini memang benar-benar kebutuhan masyarakat, bahkan ini kebutuhan sangat mendesak,”ungkap Agustinus yang juga Sekretaris PGRI Kecamatan Badau. Selain itu ,Sterring Komite ,Obaja, yang juga pernah menjadi Ketua Panitia Pemekaran Kabupaten Perbatasan Utara pada tahun 2006 mengatakan bahwa dalam memperjuangkan terbentuknya Kabupaten Banua Landjak bukanlah baru kali ini saja, namun jauh sebelunya ketika diberi nama Kabupaten Perbatasan Utara hingga akhirnya diubah namanya menjadi Kabupaten Banua Landjak pada tahun

2011 lalu yang saat ini di Ketuai oleh Herkunalus Sutomo Manna, keinginan untuk memekarkan diri ini bukan tidak mendasar terutama untuk mempercepat pembangunan dibidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat. “ Banyak hal yang melandasi kenapa Kabupaten Banua Landjak harus terwujud, karena memang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat, dalam mempercepat roda pembangunan dan memperpendek retan kendali terutama dalam pelayanan kepada masyarakat,” tutur Obaja yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Bengkayang yang berasal dari Kecamatan Batang Lupar. Wakil Bupati Kapuas Hulu, Agus Mulyana mengatakan bahwa panitia pemekaran bekerja dan berjuang sejak tahun 2006, hanya saja nama calon kabupaten baru ini berganti nama dari Kabupaten Perbatasan Utara menjadi Kebupaten Banua Landjak. “Karena ini memang aspirasi dan kebutuhan masyarakat, maka Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu termasuk juga DPRD Kapuas Hulu sudah mengeluarkan surat persetujuan dan rekomendasi untuk pembentukan Kabupaten Banua Landjak,”cetusnya. Tidak hanya memberikan persetujuan dan rekomendasi, namun Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu juga sebagai Kabupaten Induk, telah memberikan dan menganggarkan dana hibah untuk calon Kabupaten Banua Landjak. Diharapkan proses terbentuknya Kabupaten Banua Landjak tidak ada kendala lagi. Sehingga pembangunan di daerah perbatasan lebih cepat yang pada akhirnya untuk kesejahteraan masyarakat sebagai beranda depan Bangsa Indonesia. (MO)

badan pengendara sepeda motor, sehingga pengendara sepeda motor (Edi) terseret beberapa meter dari lokasi tabrakan. Sementara itu Usman selaku orang yang berada di TKP saat kecelakaan terjadi, setelah Tronton melindas tubuh korban, Tronton tersebut bukan malah berhenti, mala hendak terus berjalan, sehingga dirinya pun menghentikan Tronton tersebut. “ Posisi Tronton tu di sebelah kiri badan jalan, kemudian terjadi kecelakaan dan korban pun dilindas dan terseret mengikuti putaran Ban Tronton itu,” jelas Usman. Terlihat di TKP, Unit Laka Sat Lantas Polresta Pontianak melakukan Olah TKP kecelakaan Tragis yang menewaskan Edi tersebut, dan setelah melakukan introgasi terhadap sejumlah saksi mata, mendapatkan hasil, Edi terseret sekitar 18 meter dari tempat jatuhnya, saat dilindas Ban Tronton bagian belakang. Kasat Lantas Polresta Pontianak AKP Jovan R.Sumual

saat dikonfrimasi terkait kecelakaan yang terjadi di Jalan Tanjung Pura antara Tronton dan sepeda motornya, dirinya membenarkan atas kecelakaan tersebut Kasat Lantas juga mengatakan, pihaknya sudah mengamankan Tronton yang melindas korban, yakni Tronton dengan nomor polisi KB. 9908 AP, dan pengemudinya atas nama Wawan Sugianto, di mana tujuan Tronton tersebut dari Jalan Kom Yos Soedarso hendak ke Sungai Ambawang, sedangkan korban dari Tanjung Pura hendak menuju ke Jalan BLKI. “Tronton dan pengememudinya atas nama Wawan Sugianto sudah kita amankan dan selnjutnya akan kita lakukan pemeriksaan, dan tujuan Tronton itu hendak ke Sungai Ambawang, sedangkan korban dari TJalan Tanjung Pura hendak ke Jalan BLKI, dan kasus ini sendiri ditangani pihaknya, dan masih dalam penyidikan,” jelas AKP Jovan lagi. (Zrn)

Suami Tewas Digilas Tronton Kecelakaan yang meregang nyawa Edi ini, membuat kerabat dan keluarga tidak percaya, bahkan Norman alias Kuncung yang merupakan Kakak Edi, terlihat menjerit histiris ketika berada di RSUD Soedarso, begitu juga dengan Istri Edi, bahkan sang Istri tercinta tidak sanggup untuk melihat jenazah Edi pasca dilindas Tronton, melainkan hanya bisa menjerit dan menangis histeris. “ Aku minta tanggung jawab..!!!, aku ndak maok.!!,” jerit sang Istri seraya tak kuasa menahan tangis saat menyambangi RSUD Soedarso Pontianak. Setelah menjalani pembersihan luka akibat dilindak Tronton, Keluarga beserta kerabat langsung membawa Jenazah Edi ke rumah duka, yakni di rumah orang tuanya di Gang M. Taufik Jalan Tanjung Raya II Kelurahan Saigon Kecamatan Pontianak Timur, dan selanjutnya akan dilakukan pemakaman. Sementara kecelakaan yang meregut nyawa Edi itu pun, ke-

tika Edi dan adik sepupunya bernama Robi (28) usai membeli HPL (alat perekat) di pasar, selesai membeli HPL, Edi pun memboncengi Robi menggunakan sepeda motor KB 4727 WO dan hendak menuju ke tempat kerja di Jalan BLKI. “ Dalam perjalan pulang ke tempat kerja, usai membeli HPL, tepat di Jalan Pura depan Central Yamaha, Edi mengendarai sepeda motor sebelah kiri Tonton, dan di sebelah kiri Edi ada Ibu ibu juga yang mengendarai sepeda motor, namun stang sepeda motor Ibu - ibu itu meyenggol tangan Edi dan akhirnya sepeda motor yang dikendarai Edi menghantam badan Kontainer Tronton tersebut dan akhirnya kami terjatuh dan Edi dilindas Ban Tronton bagian belakang,” ungkap Robi Sementara itu Veri selaku saksi mata kecelakaan tragis yang menimpa Edi, saat dijumpai di TKP, dirinya mengatakan Tronton yang membawa container tersebut, telah melindas

11

Buku Biografi Kadis Pendidikan Kalbar di Launching di Sintang dalam menempuh pendidikan untuk menjadi orang yang sukses, meski serba kekurangan. “Jangan karena keterbatasan ekonomi, pelajar jadi malas sekolah. Belum sempat bertempur sudah mengaku kalah. Nah, buku ini bisa menjadi inspirasi dan dorongan agar menempuh pendidikan setinggi-tingginya hingga sukses. Jangan menyerah dengan kemiskinan karena nasib ditangan kita sendiri,” kata Akim. Akim menegaskan dirinya sudah membuktikan pentingan kerja keras dan tidak gampang menyerah dalam meraih sukses. “Dalam buku tersebut, figur ibu sangat dominan menjadikan saya seperti sekarang ini. Mulai dari hidup miskin yang tak punya apa-apa, jadi guru honorer, hingga menjadi Kadisdik Provinsi Kalbar. Ini luar biasa bagi saya,” katanya. Mantan Kadisdik Sintang ini juga menekankan pentingnya pendidikan karakter untuk mengatasi masalah pendidikan sekarang ini. Menurutnya, pendidikan tidak boleh hanya menuntut anak pintar saja, tapi menomorduakan pembentukan sikap. “Dalam kurikulum 2013, hal seperti ini sudah diubah, paling tidak ada keseimbangan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor,” tegasnya. Ia meminta, tugas dibidang pendidikan tak hanya dibebankan pada pemerintah saja.ÿ “Pendidikan tanggung jawab bersama. Pemerintah, orang tua dan masyarakat harus bersinergi untuk memajukannya dan menjadikan pendidikan itu lebih baik,” ucap dia.

DR.Leo Sutrisna, narasumber bedah buku mengatakan, ada dua pesan moral yang bisa diambil dalam buku biografi Alexius Akim, Guru Honorer The Change Maker. Yakni kisah Alexius Akim yang merangkak dari bawah hingga menjadi Kadisdik Provinsi Kalbar. “Ini perjuangan yang tidak mudah. Buku ini juga menjadi bukti kalau orang berprestasi muncul dari mana saja, termasuk dari daerah,” tegasnya. Mantan Bupati Sintang, Elyakim Simon Jalil mengatakan, buku Alexius Akim, Guru Honorer The Change Maker menekankan bahwa generasi muda jangan memikirkan apa yang diberikan pada dirinya, tetapi bagaimana mengembangkan potensi diri. “Dengan memberikan kerja pengabdian yang maksimal, pasti akan menemukan jati diri. Semangat pantang menyerah adalah kunci meraih sukses,” katanya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu menilai sosok Alexius Akim adalah figur konsisten yang menginginkan perubahan. “Dulu, saat saya menerimanya menjadi guru dan melantik menjadi kepsek SMP Pertanian Nusantara Indah tahun 1987, ia mempunyai jiwa kepempinan, keinginan untuk membangun dan melakukan perubahan. Makanya, diusia muda ia sudah diberikan kepercayaan menjadi kepsek. Pak Akim juga sosok pekerja keras yang ulet, teliti dan senang melakukan inovasi,” urai dia. Lukman menambahkan, pelajaran moral dari buku biografi Alexius Akim, Guru Honorer The Change Maker

adalah kita harus jujur pada diri sendiri, mau bekerja keras, memegang komitmen dan harus pandai melihat peluang. “Dia juga jujur mengatakan dirinya berasal dari keluarga yang kurang secara ekonomi, makanya ia ingin menjadi sukses dengan bekerja apa adanya. Banyak kejadian orang yang gengsi tidak sukses,” katanya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sintang yang juga mantan Kadisdik Sintang H.Senen Maryono mengatakan sosok Akim selalalu bekerja kolaboratif selama menjabat Kadisdik Sintang. “Antara pimpinan dan bawahan dianggap mitra kerja. Nah, sosok seperti ini diperlukan dimasa sekarang,” katanya. Dari buku Alexius Akim, Guru Honorer The Change Maker, Senen menekankankan pentingnya perjuangan untuk meraih sukses. “Untuk menjadi sukses, semua itu perlu proses yang tidak mudah,” ucapnya. Penulis buku Alexius Akim, Guru Honorer The Change Maker, Nur Iskandar mengatakan, sebelum membuat buku biografi Alexius Akim, Dewan Pendidikan Kalbar lebih dulu melakukan maping problem pendidikan Kalbar khususnya tentang pendidikan karakter. “Saat maping itu, muncul banyak figur nasional. Makanya kami mencari figur yang lebih dekat dengan Kalbar, setelah dilakukan riset muncullah Pak Akim. Beliau berasal dari masyarakat miskin yang bisa mengatasi biaya pendidikan dengan kerja keras. Kami menilai, beliau bisa melakukan perubahan,”pungkasnya. (end)

Kabupaten Sambas Pesisir Tertinggal Lagi pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Sambas dan DPRD Kabupaten Sambas serta telah direspon positif oleh Pemerintah Provinsi Kalbar dan DPRD Provinsi Kalbar terkait pembentukan daerah otonom baru di kawasan pantai utara (Pantura) di Provinsi Kalbar tersebut. Hanya saja, ungkap Prabasa, setelah dilakukan proses verifikasi terkait kelengkapan administrasi usul pembentukan calon Kabupaten Sambas Pesisir oleh Pemerintah Provinsi Kalbar beserta DPRD Provinsi Kalbar, ternyata masih terdapat kekurangan yang harus dilengkapi dan disempurnakan oleh Pemerintah Kabupaten Sambas. “Setelah dicek ada beberapa item kelengkapan administrasi yang perlu dilengkapi serta disempurnakan oleh Pemerintah Kabupaten Sambas dan DPRD Kabupaten Sambas. Yakni ada sembilan item, diantaranya tidak mencantumkan jumlah nominal dana hibah, tidak mencantumkan jumlah nominal dukungan dana Pilkada pertama kali, tidak melampirkan daftar aset dan kekayaan daerah yang diserahkan, tidak ada keputusan DPRD yang menyetujui pemindahan personel/ PNS, tidak melampirkan daftar sarana dan prasarana yang diserahkan, kemu-

dian persetujuan nama kabupaten tidak tersurat, tidak mencantumkan jumlah nominal dana hibah, tidak mencantumkan jumlah nominal dana untuk Pilkada pertama kali, tidak melampirkan daftar aset dan kekayaan daerah yang diserahkan serta tidak menyebutkan jumlah personel yang akan ditugaskan/dipindahkan. Dan kekurangan sembilan persyaratan itu hanya bersifat administrasi saja,” ujar Prabasa. Dalam kesempatan tersebut, mantan Wakil Bupati Sambas ini mengajak semua elemen masyarakat Kabupaten Sambas, termasuk panitia pemekaran Kabupaten Sambas Pesisir untuk bersama-sama memperjuangkan impian masyarakat untuk membentuk daerah otonom baru di Kabupaten Sambas. “Saya siap mengawal pembentukan Kabupaten Sambas Pesisir apabila prosesnya sudah sampai di tingkat Provinsi. Hal ini tentunya tinggal menanti political will dari Pemerintah Kabupaten Sambas dan DPRD Kabupaten Sambas untuk segera melengkapi serta menyempurnakan kesembilan item yang bersifat administrasi tersebut. Kalau kendala lain, saya kira tidak ada. Apalagi Pemerintah Provinsi telah pula menyurati Bupati Sambas

terkait kelengkapan serta penyempurnaan administrasi usul pembentukan Kabupaten Sambas Pesisir. Yakni melalui surat bernomor: 135/0463/Pem-C pada tanggal 22 Februari 2013,” lugas Prabasa. Prabasa berpendapat, pembentukan KSP penting untuk segera dilakukan guna mempercepat proses pembangunan serta memperpendek rentang kendali pemerintahan di Kabupaten Sambas. Hal tersebut tentunya dengan semangat untuk mensejahterakan masyarakat. “Kami selaku wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Sambas selalu berupaya membangun komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Sambas dan DPRD Kabupaten Sambas terkait pembentukan Kabupaten Sambas Pesisir. Marilah kita bersatu untuk memperjuangkan pembentukan daerah otonom baru di Kabupaten Sambas,” ajak Prabasa. Perlu diketahui bahwa calon Kabupaten Sambas Pesisir meliputi 5 kecamatan. Yakni, Kecamatan Selakau, Kecamatan Selakau Timur, Kecamatan Sala Tiga, Kecamatan Pemangkat dan Kecamatan Semparuk. Sedangkan rencana ibukota Kabupaten Sambas Pesisir akan berada di Kecamatan Sala Tiga. (Soe)

Hakim Goda Septi Sanustika Mulanya, Hakim Nawawi bertanya soal profesi Septi sebagai penyanyi dangdut. “Anda bilang tadi saudara saksi berprofesi sebagai ibu rumah tangga, bukannya Anda artis?” kata Hakim Nawawi. “Iya, saya penyanyi,” jawab Septi. Lalu, Hakim Nawawi kembali menanyakan lebih lanjut soal profesi Septi tersebut. Septi menjelaskan, dirinya sudah menjadi penyanyi dangdut sejak sebelum menikah dengan Fathanah. Itu artinya, Septi memiliki pendapatan lain selain dari Fathanah. Namun, setelah menikah, ia sudah jarang menerima tawaran manggung karena fokus dengan keluarga. Menanggapi penjelasan Septi, Hakim Nawawi kemu-

dian bertanya, “Pernah ditawari nyanyi oleh Fathanah? Misalnya nyanyi di kampanye-kampanye partai begitu?” “Tidak pernah,” jawab pelantun lagu ‘Papa Kini Sendiri’ itu. Jawaban Septi itu kemudian ditimpali Hakim Nawawi. “Kalau punya istri penyanyi untuk apa suami cari artis yang lain untuk nyanyinyanyi di kampanye.” Mendengar penyataan Hakim Nawawi, seisi ruang sidang pun tertawa. Begitu pula dengan Septi. Sebab, ucapan Hakim Nawawi seakan menyindir Fathanah yang kerap mengirim sejumlah uang kepada Ayu Azhari. Uang tersebut, menurut pengakuan yang bersangkutan, untuk membayar Ayu sebagai penyanyi dalam kampanye-kampa-

nye PKS. Kenal dari Spanduk Hakim Nawawi kemudian melanjutkan pertanyaan terkait pekerjaan Fathanah kepada Septi. Menurut Septi, selama ini dia hanya tahu suaminya berprofesi sebagai pengusaha. “Lebih spesifik di bidang apa saya tidak tahu,” katanya. Kemudian, mengenai perkenalannya dengan Luthfi, Septi mengaku pernah sekali bersalaman dengan mantan Presiden PKS itu di sebuah acara. “Beliau hanya bilang, “Ini teman papa sewaktu kuliah di Saudi”, dan akhirnya saya tahu (Luthfi Presiden PKS) lihat di spanduk. Saya tidak tahu suami saya ada kerjasama,” ucapnya. (vivanews/eh)


CMYK

Borneo Tribune

Rabu, 30 Oktober 2013

www.borneotribune.com

Jaminan Kepastian Penyelenggaraan Pelayanan Pajak

12

Standar Pelayanan Publik Samsat Mesti Prima Borneo Tribune, Pontianak Untuk memberikan kepastian tentang kewajiban, hak, dan tanggung jawab seluruh pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan publik, Sabtu (26/10) lalu, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Kalbar menggelar Workshop Penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP) pada Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat). Workshop Penyusunan SPP

Samsat ini dibuka secara resmi oleh Kabid Pengawasan dan Pembinaan Dispenda Kalbar Mathias Juangi mewakili Kadispenda Kalbar R Taruli Manurung dan diikuti oleh Pegawai Dispenda Kalbar, Pegawai UPPD Samsat Dispenda se Kalbar dengan menghadirkan 2 orang narasumber diantaranya Asisten Deputi II Kemenpan dan Reformasi Birokrasi Noviana Andrina, SH, M.AP, dan Pejabat Biro Organisasi Setda Kalbar.

Menurut Kadispenda Kalbar R Taruli Manurung terselenggaranya pelayanan publik yang prima dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh pelayanan yang cepat, tepat, sederhana dan transparan yang merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan guna terwujudnya masyarakat dalam bentuk komitmen penyelenggara pelayanan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

“Kantor Bersama Samsat Kalbar senantiasa berupaya meningkatkan kinerja pelayanan secara optimal dengan menyusun SPP sebagai jaminan dan kepastian dalam penyelenggaraan pelayanan,” kata Kadispenda dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kabid Pengawasan dan Pembinaan Dispenda Kalbar Mathias Juangi, saat membuka Workshop Penyusunan SPP Kantor Bersama Samsat. Dikatakannya, ruang ling-

kup tugas Kantor Bersama Samsat adalah layanan satu atap terdiri dari Kepolisian Daerah Kalbar yang bertugas di bidang Registrasi dan Identifikasi, Dispenda Kalbar yang bertugas dibidang pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan PT Jasa Raharja Pontianak yang bertugas dibidang penyelenggaraan Asuransi Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan,” jelasnya. Penyelenggaraan Work-

tisipasi dan keikutsertaan masyarakat dalam peningkatan kualitas pelayanan public sesuai dengan mekanisme yang berlaku. “Saya harap, Penyusunan SPP dapat kita capai dengan hasil optimal, bukan sekedar wacana saja, tapi bersifat applicable sehingga dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugas, pemberian pelayanan kepada masyarakat (wajib pajak) pada umumnya,” harapnya. (Lay).

shop Penyusunan SPP Samsat ini untuk memberikan kepastian tentang kewajiban, hak dan tanggung jawab seluruh pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan publik, dan mewujudkan system penyelenggaraan pelayanan publik yang sesuai dengan asas-asas umum pemerintah, baik di Kantor Bersama Samsat, memberikan perlindungan dan kepastian hokum bagi masyarakat (wajib pajak), serta mewujudkan par-

Para Kabid Dispenda Kalbar bersama Narasumber dan Peserta UPPD usai pembukaan berkenan foto bersama. FOTO Andika Lay/Borneo Tribune.

Peringati Sumpah Pemuda

Club Menulis STAIN Pontianak Launching 52 Buku yang direkrut media. Semua ini adalah bentuk pengakuan terhadap kemampuan menulis mahasiswa kita,” kata Hermansyah. Dari 52 buku yang dilanching itu antara lain: Muskasyafah Cinta Pontianak (Khairul Fuad), Sisi Dunia Lain Tambelan

Sampit (Sulistia Ningsih) The Adventure of Aroura (Rendi Rian), Negeri 4 Musim (Eny Desiyani), Sejarah Kampung Tambelan Sampit (Khusnul Khotimah), Cara Sukses dalam Belajar (Putriana), Inspirasi dari Kampus (Sumama), Kini Aku

miah), Kalbar Kontemporer 2 (Yusriadi). Selain launching, Club Menulis juga menyelenggarakan pameran majalah gantung (Matung) dan lomba menulis buku antar mahasiswa STAIN Pontianak. (yus)

Mahasiswa (Muslimin), Misi Gagal (Holi Hamidin), Sepada Pak Mega (Nurhasanah), Skripsi Teria (Farninda Aditya), Menggapai Mimpi Lewat Tulisan (Marsita Riandini), Langkahku Menuju Khatulistiwa (Utin Marsha), Cinta Aisyah (Nur-

SPESIFIKASI

Borneo Tribune, Pontianak Club Menulis Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak melaunching 52 buku. Launching dilakukan oleh Pembantu Ketua III STAIN Pontianak di Kampus STAIN Pontianak, Senin (28/10). Ketua Club Menulis STAIN Pontianak mengatakan launching kali ini bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2013 untuk menunjukkan bahwa mahasiswa sebagai bagian dari pemuda juga berkarya. Justru dengan karya tersebut, mahasiswa mematrikan namanya sehingga bisa diingat orang dan sumbangan pemikiran bisa diketahui banyak orang. Launching kali ini adalah launching ke-5 setelah sebelumnya launching ke-4 dilaksanakan awal 2013 lalu. Berbeda dibandingkan launching sebelumnya, jumlah buku yang di-

sertakan lebih banyak. “Dan kebanyakan buku yang dilaunching hari ini adalah buku karya pribadi, karya sendiri-sendiri anggota Club Menulis STAIN Pontianak,” kata Farninda. Lebih membanggakan bagi Club Menulis, menurut Farninda, karena launching kali ini diikuti buku-buku yang ditulis oleh penulis bukan dari kalangan mahasiswa. Misalnya, ada buku yang ditulis oleh mahasiswa STKIP yang diedit oleh Pembina club, ada tulisan anak TPA dari Kembayan, anak desa di Kubu Raya, santri dari Al-Adabiy Pontianak, siswa sekolah menengah di Pontianak, serta penulis di Balai Bahasa dan masyarakat umum. “Ini yang membanggakan. Ini menunjukkan bahwa tradisi menulis bukan saja berkembang di Club Menulis tetapi

juga dibawa ke tengah masyarakat,” ujarnya. Sementara itu, Pembantu Ketua III STAIN Pontianak Dr. Hermansyah juga mengungkapkan rasa bangga atas launching 52 buku Club Menulis STAIN Pontianak. Menurutnya, keberhasilan itu menunjukkan budaya tulis sudah tumbuh di kalangan mahasiswa. “Kalau lihat seperti ini, saya bangga. Kita bisa bandingkan apa yang kita capai dibandingkan kampus lain,” ujarnya. Hermansyah juga mengungkapkan kebanggaannya bahwa sejak kelahiran Club Menulis di tahun 2010 lalu, kemampuan menulis mahasiswa juga meningkat. Beberapa penulis dari kalangan mahasiswa STAIN Pontianak sudah diakui di luar kampus. “Saya tahu ada anggota Club Menulis yang tulisannya diterbitkan di Yogyakarta, ada penulis

KM/WC KERAMIK 20 X 20 SANITARY KLOSET JONGKOK (T 45) KLOSET DUDUK (T 70) FASILITAS LISTRIK PLN 1300 W LEBAR JALAN 5 METER AIR BERSIH PDAM PAGAR KELILING

HUBUNGI:

YONGKY 0852 4551 2773

TYPE 45 & 70 Denah Lokasi Jl. Tj Hilir

POM BENSIN

Keraton Kadariah

DENAH T 45

DENAH T 70

Jl. Ya’ M Sabran

Jl. Panglima Aim

Pembantu Ketua III STAIN Pontianak Dr. Hermansyah menandatangai contoh cover buku-buku yang dilaunching.

PONDASI COR BETON SETEMPAT + PERKUATAN CERUCUK RANGKA BADAN BETON BERTULANG DINDING BATAKO PLESTER LUAR LANTAI COR BETON KERAMIK 40 X 40 (T 45 X T 70) TERAS COR + KERAMIK 40 X 40 RANGKA ATAP BAJA RINGAN ATAP SENG METAL PINTU JENDELA KUSEN ALUMINIUM, DAUN PINTU MULTIPLEK CAT LUAR DALAM PLAFON RANGKAALUMINIUM PENUTUP GYPSUM (DALAM) GRC (LUAR)

Jl. Tanjung Raya

RS YARSI

Hadir di Pontianak untuk memenuhi kebutuhan busana batik bagi Anda dan Keluarga

Menyediakan kain dan busana batik eksklusif bagi Pria, Wanita, Sarimbit (pasangan), Remaja dan Anak-anak dengan motif dan model yang trendy untuk kegiatan formal maupun informal

Kertas Fotokopi Berkualitas

DISTRIBUTOR TUNGGAL

CV. DUTA UTAMA ADITYA Jl. Putri Candramidi No. 8 Pontianak-Kalbar Telp. 0561-767552/766199 CMYK


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.