24 minute read

ALL CREW

Next Article
GRAFFITI STORE

GRAFFITI STORE

ALL CREW TANGERANG GRAFFITI

Advertisement

NOSKILLS

Awalnya teman di bangku sekolah saat SMP lanjut di

SMA, memiliki aktifitas untuk berkumpul bermain skate dengan 6 orang didalamnya. Pada saat itu karena masih umur yang belasan tahun dan masih di bangku sekolah tepatnya SMA, saat itu tujuan dari menjadi bomber sesimpel untuk keren-kerenan, ujar helmy. Sebelum Noskill terbentuk, mereka mengakses website tembok bomber dan memulai untuk update perkembangan global street art, serta melihat visual graffiti tahun 2003-2004 melalui majalah hai/trax saat itu. visual graffiti yang ada dijalan seperti Echo ‘Morden’, Tutu, dan Darbotz juga yang menjadi ketertarikan mereka pada skena graffiti.

Terdapat studio yang aktif dalam membuat buku kenangan sekolah di Jalan Kh. Soleh Ali, yaitu DISVOLT dan berganti nama FIBONACCI (FIBO), didalamnya merupakan senior mereka, seperti Okky, Reza Azer (Komikazer), Reza Hellowar, Zhimet, yang saat itu sedang melangsungkan pendidikannya di Intitut Kesenian Jakarta. Senior mereka tersebut aktif dalam dunia street art, bombing, sticker, dan merchandise. Studio DISVOLT/FIBONACCI sangat berpengaruh pada crew Noskill, dengan membawa kultur street art ke Tangerang. Sticker, bombing, zine, dan majalah-majalah seni; Concept, dan VectorJunkie.

Disaat tersebut mereka tertarik pada graffiti dan mulai membicarakan dengan teman kumpulnya tersebut. Pada tahun 2004 saat masih kelas satu SMA, noskill terbentuk dengan 6 orang didalamnya, yang berdasarkan teman kumpul bareng bermain skate dan band. Dari 6 orang tersebut, yang melakukan gambar dijalan hanya setengahnya, yakni helmy, kokoh, dan makel. Lalu Nama Noskill tercetus oleh Kokoh, alasan Kokoh memberi nama Noskill pada crewnya, karena dulu merasa tidak memiliki skill/kemampuan saat itu.

Pada tahun 2004 graffiti store masih terbatas, di Tangerangpun belum ada pada tahun tersebut, Noskill menggunakan cat semprot yang ada saja, dan sempat mengakali caps pada bekas minyak wangi, dengan dipanasin dan ditusuk jarum agar tipis menurutnya. Awalnya Noskill menggunakan cat semprot merek Pylox, Rj london, dan baru menemukan cat semprot merk diton di daerah Cipondoh, Tangerang saat kelas tiga SMA bersama teman-temannya. Yang menurutnya diton memiliki warna-warna yang bagus, berbeda dengan merk Pylox dan Rj London yang sebelumnya mereka pakai. Noskill dalam menggambar di jalanan, selalu berbarengan dengan dua atau tiga orang temannya di Noskill, tidak pernah sendiri saat di jalanan, karena setiap masing-masing dari crew Noskill sendiri membawanya nama crew, dan tidak bersifat personal atau memiliki nickname, karena pada tahun tersebut nama crew yang menjadi pilihan dibanding personal nickname. Pada tahun 2005 Noskill sempat mengikuti lomba graffiti di Kampus ITI (Institut Teknologi Indonesia) di kota Tangerang, saat di acara tersebut Noskill juga berkesempatan bertemu dengan Morden dan graffiti artist lainnya saat di perlombaan tersebut.

Berjalannya waktu serta bertambahnya usia, Noskill mulai berhenti pada tahun 2006 saat sudah lulus di bangku sekolah bersama enam temannya. Namun Noskill pada tahun 2012 menyempatkan waktu untuk gambar kembali, karena saat itu diajak oleh teman kuliahnya, yaitu Muzza ‘Curse’ di daerah Cikokol, Tangerang. Graffiti di Tangerang bener-bener udah “canggih” dan kacau, menurut helmy saat datang dan gambar bareng di daerah Cikokol, Tangerang tersebut.

Sekarang kesibukan dari masing-masing crew Noskill, helmy, kokoh, dan makel masih tetap di industri kreatif, namun sudah tidak aktif lagi di skena graffiti.

OTAK KANAN

OTAK KANAN

Otak kanan berdiri pada tahun 2007, yang terdiri dari WTC, Ice Devil, Kupu Kupu Senja, dan Maxal bersepakat untuk membentuk crew. Lalu adanya anggota barunya, Akasia, Bags, Lost, dan JAR. Hingga saat ini anggota pada crew Otak Kanan adalah Wacky, Tomshit, Cabal, Curse, Akasia, Bags, JAR, Lost, Miles, Stmy, Awshit, Rullymondo, dan Screams. Crew Otak kanan dapat terbilang cukup berpengaruh pada skena graffiti di Tangerang, seperti muncul crew-crew baru pada saat pada tahun tersebut.

Dalam berbagai style pada pribadi masing-masing dari Otak Kanan, pada awalnya crew tersebut cenderung untuk lebih sering menggambar bersama. Seperti berangkat dari mural, wheatpaste, karakter, realist dan letter/font graffiti, lalu di kombinasikan menjadi satu konsep saat menggambar, adalah pilihan crew tersebut untuk turun ke jalan bersama-sama.

Acara hingga projek telah dilakukan oleh crew Otak Kanan, seperti pada 30 Januari 2011 menjadi penanggung jawab pada acara Jumpa Tembok pertama bersama crew KIP (Key Idealist Project), yang merupakan acara graffiti jamming pertama di kota Tangerang. Masih di tahun yang sama, 18 Desember tahun 2011 adanya Tangerang Attack juga merupakan acara yang diusung oleh Otak Kanan, sebagai acara gathering graffiti di kota Tangerang. Tidak hanya mengajak beberapa crew dari luar Otak Kanan saat mengadakan acara, namun dalam acara Otak Reunion merupakan acara khusus pada crew Otak Kanan dan menjadi momentum bertemunya para anggota dari crew tersebut.

Sudah lebih dari satu dekade, crew Otak Kanan berada dalam skena graffiti. Crew tersebut tetap konsisten menjalankan serta melanjutkan pergerakan yang bersinggungan dengan graffiti, mereka tetap turun kejalan untuk menjaga kestabilan eksistensi, sambil sesekali melihat potensi-potensi pada generasi penerus mereka dalam kancah graffiti, khususnya pada wilayah Tangerang.

URAT MALO KUAT

URAT MALO KUAT

UMK (Urat Malo Kuat) adalah nama crew dari Tangerang, yang berangkat dari teman kampus satu jurusan. Yang menjadi trigger awal UMK saat itu adalah, mereka desainer hanya gambar sketsa di kertas saja, kenapa tidak di media yang besar seperti graffiti dan mural, akhirnya memiliki message ke arah tersebut, menurut Deni biasa dikenal dengan D Plus. Selepas pameran tugas kuliah berlangsung, di tahun 2009 Acul Gaos, D Plus, dan Demushasi membentuk crew, dengan nama UMK. Urat Malo Kuat adalah nama yang dibuat oleh Acul Gaos.

Nama Urat Malo Kuat berawal dari mereka yang cenderung kurang percaya diri untuk memperlihatkan karya mereka kepada publik. Salah satu anggota mereka, yaitu Acul Gaos berpendapat bahwa jika mereka tidak mencoba untuk menguatkan rasa malu mereka kepada publik, maka orang lain tidak akan mengetahui karya-karya yang mereka buat. Berangkat dari rasa malu mereka, maka terbentuklah nama Urat Malo Kuat tersebut sebagai crew graffiti pada teman kuliah saat itu.

Pada crew UMK memiliki anggota delapan orang, dan dipertengahan tahun 2010, dua anggotanya mengundurkan diri. Lalu saat diakhir tahun 2010 UMK merekrut tiga anggota baru, dan anggota UMK yang masih aktif di skena graffiti adalah, Gaos, D Plus, NC+, Dob20, Gula, Ednk, Ziray, Demushasi, dan Kzmn. Yang menjadi tujuan awal berdirinya UMK adalah seperti pada crew-crew yang ada di luar sana.

URAT MALO KUAT NC+ | DPLUS | GAOS, CIKOKOL, TANGERANG

Setelah berdirinya UMK dengan pemikiran serta tujuannya, mereka cenderung lebih kepada konsep tematik dibandingkan dengan bombing. Gambar berbarengan atau biasa disebut prodo merupakan pilihan UMK saat itu. Berbagai style yang berbeda dari masing-masing individu, seperti karakter, font/letter, dan realist. Mereka dalam menggambar bersama lebih mengedepankan konsep, seperti menyesuaikan pada style masing-masingnya.

Hingga saat ini nama UMK cukup dikenal oleh skena graffiti, khususnya di Kota Tangerang, dan memiliki peran dalam pergerakan graffiti di Tangerang. Acara serta projek sudah dijalani oleh UMK, seperti berpartisipasi dalam acara graffiti perdana di Tangerang yang cukup berpengaruh, yaitu Jumpa Tembok 1. Dalam menjalankan crewnya UMK yang terpenting adalah senang-senang bareng saja, ujar Deni. Yang menjadi harapan UMK saat ini (2021) adalah ingin membuat pameran bareng-bareng lagi dan merangkul graffiti artist lainnya.

KEY IDEALIST PROJECT

Key Idealist Project adalah suatu crew, yang terdiri dari Salmonis Squad, Mibu, Shironimo, Mocca, Broots, Cluster Crew, Sarmo, Mesm Art, Armochild, Rabbit Soul, Kusut Crew, Busad, dan Zrie. Suatu crew graffiti yang ada di daerah Kutabumi, tepatnya di pondok indah Tangerang. KIP merupakan wadah untuk kumpul, dan gambar berbarengan.

Pada dasarnya KIP merupakan temen kumpul serta jamming gambar bersama. Dulu banyak dari temen-temen gambar kumpul di Kutabumi, dan beberapa orang ada yang berbeda visi, misi dan pecah, dari ketidak samaan visi dan misi serta memiliki idealis yang bersebrangan, Key Idealist prodject terbentuk karena memiliki pemikiran untuk tidak terlalu mementingkan tools, dan hanya berfikir untuk gambar saja, dan tidak terpatok pada peralatan apa yang digunakan untuk menggambar. Nama Key Idealist Project merupakan ide dari Mibu yang merupakan bagian dari perkumpulan tersebut. Nama Idealis berangkat dari perbedaan tersebut dan berpegang teguh pada idealis mereka, sedangkan nama project pada KIP karena Crew KIP berjalan dengan project-project yang ada, tidak hanya di lingkup graffiti, KIP juga sebagai media support pada acara musik disekitarnya.

Kita pakai seadanya dan bisa manfaatin segede mungkin, seperti dengan adanya cat dan kuas, lalu beli cat semprot 2-3. Sesimpel itu saja KIP dalam berkarya, namun karyanya selalu menjadi sorotan oleh graffiti artist lainnya dan lingkup sekitar. Nama KIP terus berjalan, dan adanya suatu momen gambar atau jamming bersama lalu momen tersebut menjadikan resmi berdirinya nama Key Idealist Project pada tahun 2011, tepatnya 9 Juni.

Berbagai style, seperti Wildstyle, karakter, hingga realist. Key Idealist Project lebih memilih untuk sering jamming bareng dibanding sendiri-sendiri, seperti pada berangkatnya ide crew tersebut untuk mewadahi kumpul dan gambar bersama, dan kerennya KIP selalu gambar saat itu. Tidak terpaku oleh tools, yang penting gambar saja, dan kebersamaan selalu, Menurut Fierce (busad) salah seorang dari crew KIP.

Key Idealist Project bisa dikatakan menjadi salah satu penggerak adanya skena graffiti di Tangerang, tepatnya daerah tangerang bagian utara. Seperti visual graffiti KIP di beberapa daerah sangat berpengaruh sekali terhadap pelaku graffiti yang baru maupun yang graffiti artist lainnya. Sehingga KIP membuat kelompok/crew baru bermunculan pada saat itu. Di tahun 2011 Crew KIP bekerjasama dengan crew Otak Kanan dalam rangka menyatukan dan menjadikan tempat saling mengenal serta berkoneksi satu sama lain pada acara Jumpa Tembok pertama. Pasca acara Jumpa Tembok yang pertama tersebut, crew KIP juga menjadi bagian pada peresmian forum tangerang, yakni TSAF (Tangerang Street Art Forum) saat di acara Firstart, bertempat di Rumah Belajar Anak Langit. Acara dan forum tersebut juga merupakan tonggak awal pergerakan serta perkembangan graffiti di Tangerang.

THE CAT CAT KOTA

THE CAT CAT KOTA 2019 CIMONE, TANGERANG

THE CAT CAT KOTA

TCCK atau kepanjangan dari The Cat Cat Kota merupakan sebuah crew graffiti dari kota Tangerang. Pada awalnya TCCK dibentuk oleh Zulfi, Monos, Abdi, dan Rendy pada tahun 2011 dalam momentum setelah adanya acara First Art bertempat di Anak Langit kota Tangerang. Nama dari The Cat Cat Kota memiliki dua pengartian, yakni kucing-kucing kota dan cacat kota.

Pada perkembangannya anggota pada TCCK bertambah, yaitu Grip, BF Artwork, Drawer, Ego Culture, Ekso1, dan Nask. Yang pada awalnya memiliki 15 anggota dari beberapa kota yang berbeda, dan sekarang pada tahun 2021 tersisa Grips, Ekso1, Uhkz, Tm, Mimo. Crew TCCK dalam memilih anggotanya cenderung dari wilayah yang berbeda, dengan tujuan sebagi menjalin koneksi dengan wilayah lain.

Tujuan dari dibentuknya TCCK adalah sebagai teman gambar bareng, karena pada tahun 2011 tersebut jarang yang personal, cenderung kepada crew atau team. Dalam turun kejalan, crew TCCK menggabungkan dari beberapa style atau karakter masing-masing dari anggota TCCK tersebut.

Pada tahun 2009 The Cat Cat Kota sempat membuat acara September Ceria yang diusulkan oleh Monos. The Cat Cat Kota juga pernah menjadi penanggung jawab pada acara Jumpa tembok 2 bersama crew Kuas Tempur pada tahun 2012 bertempat di Jl. Perintis Kemerdekaan Cikokol yang menjadikan acara kolektif graffiti di kota Tangerang .

JUSTICE STREET CREW

JUSTICE CREW

Crew Justice berdiri pada tahun 2011, berawal tidak kesengajaan dari tongkrongan selepas pulang sekolah. Karena pada tahun tersebut sedang boming sekali pergerakan street art, delapan orang dari tongkrongan sekolah tersebut membuat crew graffiti. Justice adalah nama crew yang dibuat oleh Yoga Hermawan, dari teman tongkrongan delapan orang saat itu. Berjalannya crew tersebut hingga pada akhirnya tersisa hanya tiga orang, Kukuh Danu, Yoga Hermawan, dan Rido Rivay. Dengan berkurangnya pada crew Justice, tidak membuat mereka 'kendor' untuk mempertahankan nama crew tersebut. Di pertengahan jalan Justice memperkuat pergerakannya, dengan menambah satu anggotanya yaitu Anto, yang berawal dari perbincangan kecil dan berangkat dari tongkrongan juga, sebagaimana pada awal berdirinya.

Kukuh, Yoga, Rido bermain penggayaan character pada style graffitinya, sedangkan Anto bermain font/letter pada penggayaan graffitinya. Nama Justice Crew sangat melekat pada penggayaan characternya, dan juga style character menjadi dominan pada crew tersebut. Menurut Kukuh, dalam bermain character graffiti bisa mudah untuk mengembangkan character tersebut, seperti dengan character yang terlihat lucu, hingga seram. Selain menjadi pilihan untuk mudah mengembangkannya, juga sebagai cara untuk dapat mengkombinasikan dengan graffiti artist lainnya.

Proses telah dijalani oleh crew yang berangkat dari tongkrongan sekolah itu. Beberapa tools juga telah dipakai oleh masing-masing anggota pada crew tersebut, selain cans pada umumnya, Justice crew sempat menggambar menggunakan cat minyak sebelum mereka mengenal cat dan pikmen sablon saat itu. Yang mengenalkan tools dan mengajarkan Justice saat itu adalah Lozick, Sadrax, Uhkz, dan street art lainnya. Lalu setelah mendapat masukan oleh street art lainnya, Justice semakin berkembang pada style dan toolsnya.

Dan yang menjadi moto pada crew tersebut adalah gambar wajib di ruang publik yang terbuka atau terlihat oleh orang yang melintas, dan setiap gambar selalu dengan ukuran yang cukup besar. Karena saat itu yang menjadi refrensi pada crew Justice adalah FAB (crew asal Bandung), dan Justice berharap crewnya seperti FAB. Semakin bertambahnya umur pada masing-masing anggota crew, Justice semakin dewasa dan memiliki visi misi dalam menjalani hidup, yaitu membina rumah tangga, menurut Kukuh Danu. Rido dan Yoga fokus sebagai enginering pesawat, Anto fokus mengembangkan usahanya, dan Kukuh fokus dalam menjalankan dinas sebagai abdi negara panglima perang kompi. Masing-masing memiliki kesibukannya sendiri dan menurut Kukuh, Justice Crew akan tetap ada.

JUSTICE STREET CREW .

ROOT ALL MINDS

ROOT ALL MINDS

RAM (Roots All Minds) adalah crew yang berangkat dari pertemanan dan memiliki ketertarikan pada graffiti. Karena sering menggambar bareng, dan kalau menulis nama masing-masing pada saat bombing kelamaan, pada tahun 2012 Shano, Rakos, Lonz, dan Mariam berfikir untuk membentuk crew. Root All Minds yang menjadi nama pada empat orang tersebut. Terlebih pada tahun tersebut sedang hype membuat crew dibandingkan dengan personal. RAM tidak sekedar crew saja, karena berangkat dari teman bermain sebelum di dunia street art, RAM memiliki sifat kekeluargaan dalam crewnya.

Anggota dari crew RAM terdiri atas 11 orang, antara lain, Rakos, Mariam, Shano, Lonz, Oniri, Arttack, Soul, Cups, Orbs, Ciml, and Warok Alone. RAM sudah mereka anggap seperti keluarga, meski beberapa anggota saat ini tidak aktif turun ke jalan, mereka tetap menyempatkan diri untuk saling bertemu dan berkumpul untuk sekedar berbincang. Dalam berkarya crew RAM cenderung menghindari aksi vandal, karena mereka mencoba membangun citra graffiti kearah positif, bukan sekedar mencoret saja.

RAM DAY adalah acara yang dibuat oleh crew RAM sebagai merayakan namanya, pada tahun 2014, bertempat di gedung bioskop, Pasar Lama. Pada acara tersebut tidak hanya mengundang beberapa graffiti artist dalam kota, seperti graffiti artist lainnya Menaw, Jies, Garks, dan Klifer turut mengahadirkan acara tersebut. Masih di tahun yang sama, di bulan Agustus saat merayakan kemerdekaan Indonesia, Crew Root All Minds menjadi panitia atau penanggung jawab pada acara tahunan, yakni Jumpa Tembok yang ke-4. Teras Kota, BSD Tangerang yang menjadi spot pada acara tahunan yang ke-4 tersebut.

WEST STREET ART WARIOR

WESTRAW CLAN 2020 BINONG, TANGERANG

WESTRAW CLAN

WEST STREET ART WARRIOR

WWestraw Clan atau kepanjangan dari West Street

Art Warrior merupakan crew dari tangerang bagian barat sesuai dengan nama crew tersebut. Pencetus Westraw adalah NOBITCH/NOB (Noise Of Bomb) terbentuk pada tahun 2012 yang pada awalnya pecahan dari beberapa crew, alasan dari nama Westraw Clan yaitu karena di dalamnya terdapat personal maupun crew yang lebih dominan pada awal terbentuknya, dan menjadi melekat julukan clan tersebut pada nama Westraw. Westraw pada awalnya terbentuk karena adanya konflik pada bagian barat Tangerang. Tembok Kusam merupakan crew sebelum adanya clan Westraw tersebut, karena banyaknya anggota pada Tembok Kusam tersebut, NOBITCH atau biasa dikenal dengan Cuilz beserta pihak Barat berfikir untuk membuat clan di bagian Tangerang Barat, terbentuklah nama Westraw Clan yang didalamnya merupakan personal beserta crew pada bagian Tangerang bagian Barat. Setelah terbentuknya nama Westraw tersebut, adanya permasalahan internal pada tahun 2014 yang mengakibatkan Westraw terpecah dan tersisa ima orang, yaitu NEROS, DSRL, CHEESE, BRAIN ATTACK (crew), The WOA (crew). Berjalannya waktu Westraw sekarang memiliki anggota yang aktif diantaranya yatu, NOBITCH, WOA, KDNK, RUSEBAC, THE RAMONS, CRAKZ, GLABSE, dan AMIST.

Yang menjadi tujuan awal terbentuknya Westraw merupakan sebagai wadah pada graffiti artist Tangerang bagian Barat, dan nama Westraw Clan sekarang sudah tidak seperti tujuan pada awalnya, yakni tidak semua yang ada di daerah barat merupakan bagian dari Westraw Clan. Dari beberapa penggayaan style dari graffiti pada setiap angota yang ada, Westraw Clan saat menggarap karyanya di jalanan dengan Blockbuster, Bombing, dan sempat untuk membuat konsep dengan menggunakan warna yang sama, serta jamming bareng pada seita angola yang ada di Westraw Clan tersebut.

Westraw mengenalkan namanya dengan gambar di jalanan, dan tidak terlalu mementingkan media sosial sebgai cara mengenalkan nama Westraw sendiri. Selain gambar di jalanan pada daerah Tangerang, Westraw mengenalkan namanya dengan trip ke Jogja pada tahun 2015 untuk mengenalkan kepada crew tau graffiti artist lainnya, dan sebagai koneksi antar lainnya. Cara mengenalkan nama Westraw pada masing-masing anggota yang ada, biasanya personal dari Clan tersebut dengan cara open spot legal maupun ilegal tetap digarap olehnya.

Pada tahun 2013 Westraw menjadi penanggung jawab pada acara Jumpa Tembok 3 yang bertempat di Citra Raya Cikupa, Tangerang. Dan movement/acara yang telah dikerjakan pada tahun 2021 adalah Make Letter Great Again bersama crew Northside, yang berlokasi di Cikupa, Tangerang.

NORTHSIDE

NORTHSIDE

Pada awalnya di tahun 2012-2013 merupakan sebatas teman-teman kumpul bersama di wilayah Kutabumi Tangerang, Sebelum nama dan dibentuknya Northside. Pada tahun 2013 akhir, karena memiliki ketertarikan yang sama, yakni dalam dunia Hip Hop. Begundal Clan dengan Hellhouse yang menjadi trigger saat itu, Manto berfikiran untuk membuat suatu kolektif serupa dan diadopsi di daerah Kutabumi tersebut, dan kebetulan belum ada pada daerahnya yang seperti Hellhouse yang bertempat di Yogyakarta. Nama Northside merupakan refrensi dari kultur Hip Hop yang dimana melabeli wilayah sebagai geng atau kelompok seperti di dunia musik rap Amerika era awal 90-an yang bernama East Coast dan West Coast.

Berangkat dari semangat kultur hip-hop diluar yang membanggakan dan membesarkan nama kampung atau daerah asalnya, serta Hellhouse dengan Southsidenya saat itu menjadi awal terbentuknya nama Northside di tahun 2013 dan mengadaptasi dari kolektif di jogja tersebut, ujar Manto atau biasa dikenal AKLG. Northside dengan embel-embel Familia juga melihat dari keluarga latin atau kumpulan dan kelompok pada geng-geng di luar saat itu, yang walaupun aneh terdengarnya, menurut Manto. Karena mengadopsi dari kultur hip hop, Kurang rasanya kalau Northside tidak menjalankan elemen dari hip hop tersebut, selain Graffiti yang menjadi ketertarikan perkumpulan tersebut, Rap jadi pilihan Northside saat itu.

Rekaman hingga nge-rap di beberapa panggung sudah dijalankan oleh Northside, yang merupakan amalan mereka pada kultur Hip Hop yang diadopsinya. Hal tersebut menjadikan nama Northside identik dengan Graffiti dan Hip Hop. Seiring berjalannya waktu, Northside bukan lagi halnya daerah utara saja, ada seperti Miki (Mourse) yang datang dari luar daerah utara, dan almarhum Agus (Nezmo) yang saat itu juga sangat berpengaruh pada ide serta membentuknya identitas Northside. Movement serta projek sudah dilakukan oleh Northside, seperti menjadi penanggung jawab pada acara Jumpa Tembok 5 pada tahun 2015 di daerah Perumahan Total Persada, Tangerang. Lalu ada movement bersama crew Westraw, yaitu “Make Letter Great Again” sebagai cara untuk mengembalikan semangat pada skena graffiti di Tangerang pada tahun 2020. Northside belum lama ini juga membuat acara pameran bertema street di tahun 2021, yakni Northside Exhibition yang merupakan sebagian pencapaian dari Northside selama ini, dan diharapkan kedepannya akan terus membuat projek serta movement kembali.

This article is from: