Haluan kepri 06sep15

Page 1

CMYK

Harian Umum KORAN LOKAL TERBAIK DI INDONESIA

Minggu, 6 September 2015

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

22 Dzulkhaidah 1436 H TERBIT 16 HALAMAN, NO 6/9 TAHUN KE 14

HARGA ECERAN Rp2.500, KRITIK & SARAN : 085264088880 INFO BERLANGGANAN : 085374539090

Website: www.haluankepri.com

Batam Krisis Air Bersih KEMARAU panjang yang melanda Kepri menyebabkan sejumlah daerah mengalami krisis air bersih. Kota Batam yang penyediaan air bersihnya selama ini relatif paling baik di antara kabupaten/ kota di Kepri juga tak luput dari krisis. Bahkan, krisis air bersih terparah saat ini justeru terjadi di Batam.

Tuntaskan Kasus Korupsi Rusunawa Batam TANJUNGPINANG (HK) — Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri didesak segera menuntaskan penanganan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan tiga twin blok rumah susun sewa (rusunawa) di Kampung Salak, Mukakuning, Kecamatan Sei Beduk, Batam. Desakan itu disuarakan LSM Kepri Corruption Watch (KCW) yang sebelumnya telah melaporkan kasus ini ke Kejati Kepri. "Kita minta agar pihak Kejati Kepri segera menuntaskan penyelidikan dugaan kasus korupsi Rusunawa Batam tersebut untuk dilanjutkan ke tahap penyidikan," ucap Abdul Hamid, Ketua Dewan Pembina KCW, kemarin. Berdasarkan data serta informasi yang diperoleh di lapangan, KCW menyebut terdapat indikasi kuat adanya unsur perbuatan melawan hukum dalam kasus tersebut. Hal ini termasuk adanya pencairan dana 100 persen atas pembayaran kontrak pengerjaan proyek Twin I dan II senilai Rp28 miliar kepada PT Mextron Eka Persada (MEP) dan Twin III senilai Rp14 miliar ke PT Lima Jabat (LJ) oleh Kuasa Pengguna Anggaran Kasatker dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Rusunawa Batam pada Desember 2014. Padahal, masih terda-

Tuntaskan Kasus Hal 7

NET

Krisis air bersih ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa bulan ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Goefisika (BMKG) Hang Nadim memperkirakan curah hujan selama dua bulan ke depan masih sangat rendah. Hujan diprediksi baru akan mulai normal pada akhir November dan sepanjang Desember nanti. "Sepanjang September ini curah hujannya sangat minim. Dan di bawah normal,"

kata Kepala BMKG Hang Nadim Batam, Philip Mustamu. BMKG mencatat tingkat curah hujan di Kota Batam selama 2015 ini mengalami penurunan drastis. Jika biasanya curah hujan di Batam sekitar 2.200 mm/tahun, hingga Agustus 2015 hanya 500 mm atau 22,7 persen dari kondisi normal. Kondisi ini membuat dam-dam atau waduk sumber air baku di Kota Batam yang semuanya merupakan

dam tadah hujan langsung tergerus debit airnya. Batam memiliki enam dam yang menjadi sumber air baku bagi ATB, yakni Dam Nongsa, Sei Harapan, Sei Ladi, Mukakuning, Baloi dan Dam Duriangkang. Dalam kondisi normal, keenam dam ini memiliki cadangan air baku sebanyak 104.710.000 meter kubik, turun dari sebelumnya 104.980.000 meter kubik. Pengurangan sebanyak 270.000

meter kubik ini disebabkan air baku di Dam Baloi saat ini sudah tidak bisa diolah karena sudah tercemar limbah rumah tangga. Dengan jumlah air baku sebanyak itu, bila PT ATB selama ini mengolahnya sebanyak 3.335 liter/detik atau 8.644.320 meter kubik/bulan atau 103.731.840 meter kubik/tahun. Kini, keenam dam itu mengalami penurunan debit air secara drasBatam Krisis Hal 7

Beli Air ke Pedagang Keliling

ILHAM/HALUAN KEPRI

WARGA Meral menunggu antrean air bersih beberapa waktu lalu. Hingga kini, Karimun masih dilanda air bersih. KARIMUN (HK) — Kemarau panjang yang melanda Karimun menyebabkan daerah ini dilanda kekeringan. Debit air di waduk Seibati, Kelurahan Pamak, Kecamatan Tebing, yang selama ini dimanfaatkan sebagai sumber air baku oleh Unit Usaha Air Bersih (UUAB) Perusda Karimun sudah menyusut drastis. Akibatnya, Karimun mengalami krisis air bersih. Debit air waduk di Seibati yang biasanya penuh sampai ke pintu air, saat ini hanya tersisa di bagian tengah waduk. Sementara, waduk Dang Merdu yang berada di hulunya masih memiliki debit yang cukup. Namun, karena pintu air Seibati lebih tinggi dibanding dengan air Dang

Merdu sehingga airnya tak sampai mengalir ke bawah. Kondisi ini terus berlangsung setiap tahun, tanpa ada solusi konkrit dari Pemkab Karimun. Padahal, warga mulai menjerit karena kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi rumah tangga, sebagian warga terpaksa membeli air yang dijual pedagang air keliling menggunakan lori air. Namun sayang, karena jumlah pedagang air keliling yang menggunakan lori tidak sebanding dengan jumlah rumah tangga yang membutuhkan air bersih, banyak warga yang mengeluhkan tidak dapat pasokan air. Mereka hanya bisa pasrah dan

CMYK

meminta kepada Pemkab Karimun untuk segera mencarikan solusi krisis air bersih yang melanda Karimun. "Tiap tahun Karimun selalu dilanda krisis air bersih, namun tak pernah ada tindakan konkrit dari pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan ini. Harusnya, Pemkab Karimun bisa belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Padahal, masih banyak sumber mata air bersih yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan warga," ujar Muslim, warga Meral. Kata Muslim, jika pada tahun sebelumnya Pemkab Karimun hanya menyalurkan dua pipa empat inchi dari waduk Dang Merdu agar air dari waduk tersebut bisa mengalir ke waduk Sei Bati dan itu tidak berhasil menyuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat, maka harus ada solusi lain yang dilakukan pemerintah daerah. "Kan masih banyak cara lain, misalnya dengan menggali pintu air waduk Sei Bati sedalam-dalamnya, hingga air Dang Merdu bisa langsung mengalir memenuhi Beli Air Hal 7

JADWAL SHALAT Batam dan Sekitarnya Minggu, 6 September 2015 Imsak

Subuh

Dzuhur

Ashar

Magrib

Isya’

04:31

04:47

12:09

15:24

18:13

19:23

Yuni Shara Dirikan Sekolah Murah YUNI Shara ternyata tak hanya sibuk bernyanyi dari satu panggung ke panggung lain. Di sela-sela kesibukannya ia masih meluangkan waktu untuk memberi perhatian dalam hal pendidikan bagi siapa saja. Di kota kelahirannya di Batu, Malang, Jawa Timur, ia pun mendirikan sekolah murah bagi anak-anak usia dini (PAUD). "Udah ada sejak beberapa tahun lalu. Aku sengaja nggak ngambil biaya besar buat anakanak yang belajar. Cuma Rp2.500 per datang udah dapet seragam," kisah Yuni. Selain sekolah PAUD, Yuni juga mendirikan tempat penitipan anak. Para orangtua yang menitipkan anak-anak mereka di sana hanya perlu membayar Rp 17.500 sekali datang. Bagi penyanyi 43 tahun itu mengalirkan kebaikan tak perlu dengan banyak perencanaan. Adanya sekolah itu bermula dari ketidaksengajaan setelah melihat sebuah sekolah yang tak terawat kala ia berlibur sebentar ke Malang. Ia pun menyulap bangunan tersebut dan membuat sistem pendidikan murah bagi anak-anak di kawasan setempat. "Bikin sekolah itu sebenarnya terjadi begitu saja. Pas jalan-jalan ke sana, ada sekolah di situ yang nggak terawat, akhirnya aku take over dan handle sampai sekarang. Anak-anakku juga antusias, mereka suka sama sekolah itu sejak pertama kali lihat," kata penyanyi sekaligus ibu dari dua putra ini.Kenapa Yuni membangun sekolahnya di Batu, bukan di Jakarta? Yuni ingin mengalirkan kebaikan bagaikan air, yaitu sampai ke pelosok bukan hanya di kota besar. (dtc)

Editor: Nando ,Grafis: Rico Ray, Layouter: Novrizal


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Haluan kepri 06sep15 by haluan kepri - Issuu