CMYK
Harian Umum KORAN LOKAL TERBAIK DI INDONESIA
Senin, 15 Februari 2016
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
6 Jumadil Awal 1437 H TERBIT 24 HALAMAN, NO 15/2 TAHUN KE 15
HARGA ECERAN Rp2.500, KRITIK & SARAN : 085264088880 INFO BERLANGGANAN : 081261333463
Website: www.haluankepri.com
TANGKAP KAPAL — Tujuh kapal pencuri ikan asal Malaysia di Perairan Selat Malaka, Indonesia ditangkap Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Rabu (10/2) lalu. Ironinya, sebanyak 36 ABK ternyata warga negara Indonesia.
7 Kapal Malaysia Ditangkap
JELANG PENETAPAN TERSANGKA BANSOS
PEJABAT PEMKO BATAM GALAU
Curi Ikan di Perairan Selat Malaka
TANJUNGPINANG (HK) — Para pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Batam tengah galau jelang penetapan tersangka kasus Dana Bantuan Sosial (Bansos) 2011-2012. Mereka khawatir jika kasus ini menyeret mereka ke jeruji besi. Sumber layak dipercaya, para pejabat Pemko Batam yang dipanggil sebagai saksi panas dingin mendengar pernyataan dari Kejaksaan Tinggi
BATAM (HK) — Tujuh kapal pencuri ikan asal Malaysia di Perairan Selat Malaka, Indonesia ditangkap Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Rabu (10/2) lalu. Namun kasus ini baru diekspos kemarin. Ironinya, sebanyak 36 anak buah kapal (ABK) yang diamankan ternyata warga negara Indonesia. Dedi Manurung Liputan Batam
Tawadhu' “SESUNGGUHNYA puncak keteguhan adalah tawadhu’. ” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.” (bc)
Kini, ke-36 ABK beserta tujuh kapal berada di Pelabuhan PSDKP Batam yang berada di Barelang. Ketujuh kepal itu masing masing KM PPF 164 (GT 91,04), KM PKFB 376 (GT±63), KM SLFA 2915 (GT±83), KM KHF 451 (GT±62,76),
KM PSF 2461( GT±53), KM PKFA 8482 (GT±64,37), dan KM PPF 593 (GT 48,17). Selain kapal, petugas juga menyita sembilan alat tangkap ikan jenis trawl atau pukat harimau, alat tangkap yang dilarang di Indonesia. Kemudian tujuh unik alat navigasi (GPS), tujuh unit Kompas, enam belas alat komunikasi radio dan kurang lebih 10 7 Kapal ... Hal. 7
Batam Rawan Paham Radikalisme
Saud Usman
Tistha Nurma
Main Film JAKARTA (HK) — Meski terbilang baru, nama Tistha Nurma belakangan mulai terdengar karena membintangi film 'Romansa: Gending Cinta di Tanah Turki'. Selain itu ia ternyata juga dipercaya untuk mengisi soundtrack film tersebut. Tistha mengaku awalnya sempat canggung untuk bernyanyi. Tapi ia mencoba untuk menjadikan hal tersebut sebagai tantangan. "Pastinya ini pengalaman menarik, senang bisa isi soundtrack, bisa main film juga. Kendalanya awalnya masih kurang
Main Film... Hal. 7
Pejabat Pemko ... Hal. 7
BATAM (HK) — Kota Batam dianggap rawan penyebaran paham radikalisme. Hal ini berdasarkan pemetaan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Kepala BNPT, Komjen Pol Dr Saud Usman Nasution mengatakan alasan Batam rawan dari
penyebaran paham radikalisme karena letak geografisnya sangat strategis. “Kita menemukan potensi-potensi dan juga adanya indikasi-indikasi paham radikalisme di Batam. Itu ditelusuri dari akses IT dan informasi manual yang disampaikan masyarakat,” ujar Saud pada seminar nasional
dan rapat kerja cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Batam di Hotel Harmoni One, Batam Centre, Sabtu (13/2) Saud. Kata Saud, letak Batam sangat berdekatan dengan negara lain, dan juga menjadi daerah perlintasan perdagangan luar ne-gri, sehingga Batam Rawan ... Hal. 7
Mereka Minta Jaminan Hidup Mantan Gafatar Dibina di Asrama Haji
BATAM (HK) — Mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Kota Batam, Tanjungpinang, Kabupaten Karimun dan Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, meminta pemerintah menjamin biaya kehidupan selama tiga bulan hingga kembali mendapatkan penghasilan sendiri. "Salah satu yang mereka minta adalah
jaminan hidup atau mendapat tunjangan biaya hi-
dup selama tiga bulan. Mereka mengatakan sudah tidak memiliki uang untuk bisa bertahan hidup," kata Kabid Perlindungan Sosial Dinsos Kepri, Sulastri beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, sebanyak 106 orang mantan anggota Gafatar dari empat daerah tersebut sebagian besar sudah menjual aset mereka sebelum pergi ke Kalimantan bergabung
Mereka Minta ... Hal. 7
MANTAN anggota Gafatar asal Kepri saat berada di Asrama Haji, Batam Centre, Batam. Mereka menjalani pembinaan setelah tiba dari Jakarta pada Jumat (12/2) malam.
CMYK
Editor: M Syahdan, Layouter: Ricoh Polda, Grafis: Richo Ray