Haluan kepri 29jan17

Page 1

CMYK

Harian Umum KORAN LOKAL TERBAIK DI INDONESIA

Minggu, 29 Januari 2017 1 Jumadil awal 1438 H

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

TERBIT 8 HALAMAN, NO 29 / 1 TAHUN KE 15

HARGA ECERAN Rp2.500, KRITIK&SARAN: 0778427000

Website: www.haluankepri.com

INFO BERLANGGANAN : 082382119999

11 Jenazah TKI Ditemukan Korban Kapal Tenggelam di Malaysia SEBELAS jenazah yang diduga kuat merupakan korban tewas dalam insiden tenggelamnya kapal pembawa tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal di perairan Mersing, Johor, Malaysia, Senin (23/1), ditemukan di perairan Provinsi Kepri, Jumat (27/1). Jenazah-jenazah itu selanjutnya dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Kepri di Kelurahan Batubesar, Nongsa, Kota Batam, untuk proses identifikasi.

Tata Janeeta

Diceraikan Lewat Telepon TATA Janeeta secara mengejutkan ternyata sudah menikah diam-diam dengan pria asal Iran, Mehdi Zati. Padahal sebelumnya, ibu dua anak itu menjanjikan akan mengabarkan kepada media bila dirinya naik pelaminan kembali setelah menjadi janda dari pernikahan pertamanya. Namun pernikahan dengan pria Iran secara diam-diam itu justru terkuak lantaran wanita 34 tahun itu mengatakan telah ditalak oleh Mehdi Zati melalui sambungan telepon. Rama, manajer sekaligus adik Tata Janeeta mengungkapkan, apa yang dit uliskan Tata di akun media sosial pribadinya benar adanya. "Saya tegaskan ya, Mas. Pokoknya apa yang diomongin dia (soal perceraian dengan Medi Zati) benar," ucap Rama, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (27/1). Menurut Rama, saat ini Tata Janeta tidak bisa berbicara langsung dengan awak media. Nanti bila sudah siap, Tata akan menggelar jumpa pers terkait hal tersebut. "Lihat saja nanti akan ada konfirmasi," kata Rama. Tata dan Mehdi mulai berpacaran pada Oktober 2013. Bahkan, mereka sempat digosipkan telah bertunangan pada September 2016. (l6)

"Total yang ditemukan sudah berjumlah 11 jenazah," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga, Jumat (27/1) malam. Kesebelas jenazah itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri tidak bersamaan. Pertama, enam jenazah yang dibawa lebih dulu setelah tiba di Pelabuhan Telaga

Patrialis Janji Belikan Anggita Apartemen Rp2 M HAKIM Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar ditangkap tangan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Rabu (25/1) malam. Ketika ditangkap, Patrialis tengah bersama seorang perempuan dan keluarga perempuan itu. Menurut seorang pene-

Patrialis Janji

... Hal. 7

Punggur, Batam, Jumat siang sekitar pukul 11.45 WIB. Keenam jenazah ini ditemukan secara terpisah, yakni dua jenazah di Pantai Trikora Bintan, dua jenazah ditemukan di Pantai Lagoi dan dua jenazah lagi ditemukan di tengah laut oleh TNI AL. Selanjutnya, tiga je-

nazah yang ditemukan di perairan Berakit Bintan dievakuasi ke Batam pada Jumat sore. Terakhir, satu

11 Jenazah

... Hal. 7

DPRD Desak Penegak Hukum Usut Puskesmas Bulang SEKRETARIS Komisi IV DPRD Kota Batam Udin P Sihaloho mengatakan banyak temuan mencurigakan dalam penggunaan anggaran di Puskesmas Bulang di Pulau Buluh, yang ditenggarai tidak sesuai peruntukannya. "Kita mendesak penegak hukum turun langsung mengusut tuntas proyek tersebut," pinta politisi PDIP ini ke awak media, Jumat (27/1), di ruang pers DPRD Batam. Setidaknya, lanjut Udin, ada dua hal yang bisa menjadi dasar bagi aparat pene-

gak hukum mengusut kasus tersebut, yakni hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan hasil sidak Komisi IV DPRD Batam, Jumat (27/1) pagi. Hasil audit BPK Perwakilan Kepri, ungkap Udin, menemukan adanya kejanggalan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) di semester pertama tahun 2016 atas Laporan Pertanggungjawaban Pemko Batam atas APBD tahun 2015. "Hasil sidak, se

DPRD Desak

... Hal. 7

Tahlilan Satu Tahun Meninggalnya Istri Basko

Kematian Itu Pasti, Waktunya yang Misterius KELUARGA besar Haluan Kepri mengadakan acara tahlilan satu tahun meninggalnya Hj Mukhniarti Basko, istri CEO sekaligus pemilik Haluan Group, H Basrizal Koto (Basko), Jumat (27/1) di lantai I gedung Batam Press Centre, Haluan Kepri, Batuampar. Tahlilan dipimpin oleh Ustad Utrianto dan dihadiri oleh seluruh jajaran manajemen dan karyawan Haluan Kepri, seperti Direktur Bisnis dan

KELUARGA besar Haluan Kepri menyelenggarakan tahlilan 1 tahun meninggalnya Hj Mukhniarti Basko di kantor Haluan Kepri, Jumat (27/1).

Penanggung Jawab Haluan Kepri Aldi Samjaya, Pemimpin Redaksi Andi, Pemimpin Perusahaan

Kematian Itu

... Hal. 7

AMIR/HALUANKEPRI

Editor: Nando , Layouter: Mario

CMYK


2

Minggu, 29 Januari 2017

iklan


3

Minggu, 29 Januari 2017

Didekati Banyak Ustadz Eddies Adelia sudah 5 bulan menyandang status janda, sejak bercerai dengan Ferry Setiawan pada 4 Agustus TERNYATA di tengah kesendirannya, banyak pria-pria yang mencoba mendekatinya.Ternyata di tengah kesendirannya, banyak pria-pria yang mencoba mendekatinya.Wanita 37 tahun itu mengatakan, kebanyakan kaum adam yang mendekatinya adalah ustadz. "Awal-awal banyak ustadz yang deketin," ungkap Eddies Adelia ketika ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (27/1). Meski banyak yang mendekati, namun Eddies belum terpikirkan untuk menikah lagi. Saat ini, ia sedang menikmati kesendiriannya dan tak mau buru-buru melepas status jandanya. "Masih menikmati kesendirian. Ada yang deketin. Saya lebih hati-hati dan selektif. Yang dekat silakan, nantinya kan gimana sayanya aja sih," ujar Eddies Adelia. Keluarga besar juga tak menuntut Eddies Adelia untuk segera menikah. Soal jodoh, orangtua seperti memasrahkan seluruhnya kepada keputusan Eddies sendiri. "Enggak nyuruh cepat. Malah keluarga bilang jagan buru-buru. Yah kemarin memang takdir saya harus dijalani. Dulu yah masalalu saya," kata Eddies Adelia. (l6)

Dilamar Kekasih di Jepang TYAS Mirasih dan Raiden Soedjono boleh dikatakan adalah salah satu pasangan kekasih paling romantis. Keduanya selalu terlihat lengket di berbagai kesempatan. Baru-baru ini mereka diketahui bertolak ke Jepang. Bukan sekedar berlibur, tapi sekaligus merayakan dua tahun masa pacaran mereka. Tidak hanya itu, kesempatan ini pun dimanfaatkan Raiden untuk menunjukkan keseriusannya pada Tyas Mirasih. Ya, Raiden akhirnya resmi melamar aktris 29 tahun itu di negeri sakura. Momen bahagia ini pun diceritakan langsung oleh bintang film Hantu Budeg itu lewat di Instagram pribadinya, Jumat (27/1). "Kebahagiaan yang tak terhingga. Jika ada

kata yang bisa menggambarkan perasaanku sekarang, mungkin hanya itu. Kehidupan telah mengajarkanku banyak hal, membimbingku menjadi siapa aku... Sekarang, aku telah memilikimu untuk mengenggam tanganku selamanya. Untuk mengajari aku lebih banyak hal dalam hidup ini, tidak ingin menghabiskan satu hari

pun tanpa kamu. Aku mencintaimu, sayang!" ungkap Tyas Mirasih. Tyas bahkan tak kuasa menahan air matanya ketika Raiden akhirnya menyematkan cincin di jari manisnya sebagai tanda keseriusan. "Tidak akan pernah ada waktu cukup bersamamu. Tapi ayo kita mulai dengan selamanya, tunanganku. Bismillah," ujarnya. (l6/dtc)

Beri nvestasi le wat T as Berin lewat Tas ARTIS peran Mikha Tambayong mengaku tak pernah menyesal membeli tas-tas berharga mahal. Sebab, ia menganggap membeli tas berarti sama saja dengan berinvestasi. "Kalau aku pribadi I don't mind pakai barangbarang branded, karena menurut aku kualitasnya long lasting," kata Mikha di Jakarta, Jumat (27/1). "Enggak nyesel sih karena aku emang beli yang aku suka. Beli tas itu bisa jadi investasi juga, bisa dijadiin bisnis," ujarnya lagi. Terutama untuk koleksi musim panas atau dingin, menurut Mikha bisa dijual lagi dengan harga yang tak begitu jauh ataupun setengah harga asal kondisinya dijaga. "Apalagi kalau masih bagus kondisinya, bisa dijual lagi. Terus kita beli

Mikha Tambayong tas baru," ujarnya sambil tersenyum. Pemain film Promise ini menyebut tas sudah menjadi salah satu kelengkapan fashion yang wajib untuknya. Namun, Mikha mengaku tak pernah menghitung berapa jumlah total tas yang dimilikinya sekarang. "Enggak tahu udah berapa, karena (tas) dari mama juga suka turun ke aku. Budget khusus? Enggak ada sih," ujarnya. "Ada beberapa tas mamaku dari umur berapa masih bisa aku pakai sampai sekarang. Tapi kan ada tas yang enggak bisa gitu, jadi tetep beli. Cuma worth it enggak harga sama kualitasnya, itu jadi pertimbangan," kata Mikha. (kom)

Eddies Adelia

Pernah Jadi Wartawan

Chelsea Isan

SEBELUM dikenal sebagai seorang selebriti seperti sekarang ini, ternyata Chelsea Isan pernah menjajal profesi sebagai seorang wartawan. Wanita 21 tahun itu, sempat menjadi seorang penulis untuk sebuah media online, beberapa tahun lalu. "Dulu aku pernah menjadi fashion journalist di sebuah media online," ungkap Chelsea Islan, ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, belum lama ini. Menjadi wartwawan

fashion karena Chelsea Islan mengaku sangat menyukai dunia fashion. "Jadi memang dari kecil aku udah suka banget sama fashion," ujar Chelsea Islan. Tak hanya menjadi penulis, Chelsea juga belajar fotografi. Dari dunia fashion itulah bintang film 3 Srikandi itu akhirnya kecemplung di dunia film. "Dulu juga aku pernah jadi fashion fotografer gitu. Jadi memang dari SMP dan SMA suka banget suka fashion. Akhirnya dari itu semua aku pindah ke perfilman," kata Chelsea Islan. (l6)

Editor: Nando K Tamba, Layout: Parlin


4

Komunitas

Minggu, 29 Januari 2017

Gemar Berburu Foto Hantu

Selayaknya, hobi fotografi dituangkan dalam bentuk foto-foto pemandangan, panorama atau bendabenda serta manusia yang penuh momen berharga. Tapi tidak dengan apa yang selalu ingin diabadikan oleh kamera para anggota Komunitas Fotografi Hantu atau Ghost Photography Community (GPC). Berawal dari hobi fotografi, anggota komunitas in malah sibuk berburu obyek foto yang sebenarnya banyak ditakuti orang, yakni makhluk gaib.Lantas, apakah sebenarnya obyek makhluk gaib bisa tertangkap kamera?. Menurut Ketua Umum GPC, Mickey Oxcygentri, proses penangkapan obyek makhluk gaib di kamera memang gampang-gampang susah. Pasalnya, saat hunting foto, fotografer kontak visual dengan hantu dan bisa terlihat jelas oleh mata. Akan tetapi, belum tentu tertangkap oleh mata lensa. Sebaliknya, ketika mata tak menangkap sosok makhluk gaib tersebut, terkadang setelah analisis foto dilakukan, baru diketahui bahwa kamera justru bisa menangkapnya. "Maka itu ketika hunting dilakukan mental semua tim tidak ada yang 100 persen berani, nah, hantu itu akan mengambil energi dari orang yang ketakutan untuk menampakkan wujudnya," ujar Mickey kepada Warta Kota. Kata Mickey lagi, awalnya

GPC malah didirikan untuk mengabadikan foto-foto modeling. Tapi seiring waktu, anggota GPC semakin tertantang utuk mencoba hal lain. "Maka saya sebagai pendiri komunitas ini ingin membuat genre baru dalam dunia fotografi yang dinamakan Ghost Photography. Yang mana model atau subyek yang harus di tangkap oleh lensa adalah mahkluk dari alam gaib," kata Micky yang kini berprofesi sebagai dosen fotografi. Meski kerap bersentuhan dengan dunia gaib, lewat komunitas in Mickey justru ingin meyakinkan banyak orang bahwa hal-hal yang berhubungan dengan alam gaib sebenarnya bisa ditelaah secara ilmiah. "Hantu itu memang menakutkan, namun bukan untuk ditakuti. Kita harus tahu bahwa ada mahluk lain yang hidup berdampingan dengan kita. Keberadaannya bisa dideteksi dengan ilmu pengetahuan modern," kata Mickey yang menggunakan kamera jenis DSLR untuk menangkap sosok hantu di kamera.(wk)

INT

BERBURU FOTO — Berawal dari hobi fotografi, anggota komunitas in malah sibuk berburu obyek foto yang sebenarnya banyak ditakuti orang, yakni makhluk gaib.

Kampanyekan Berdagang Ala Rasulullah SAW

INT

DAGANG ala Rasullullah.

BENGKULU (HK) — Guna meningkatkan semangat berdagang di kalangan muslim. Komunitas Sunmor bekerja sama dengan komunitas pengusaha muda muslim GENPRO Chapter Bengkulu mengadakan kegiatan SUNMOR (Sunday Morning) Market yang dipusatkan di Restoran Ayam Lepas Jalan Pariwisata, Pantai Panjang Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu. Sementara itu, dalam kegiatan ini, para pedagang lokal ditekankan untuk berdagang secara jujur pada semua aspek. Sehingga tidak ada pihak manapun yang dirugikan.

Dijelaskan, Ketua Komunitas Sunmor, Mulyadi Nur mengatakan bahwa semangat berdagang menjadi salah satu hal yang perlu ditingkatkan untuk menuju era pasar bebas. "Ini adalah kegiatan rutin setiap minggu pagi dari pukul 06.00 – 12.00 WIB, diawali dengan kegiatan senam pagi yang terbuka untuk umum, kalau ada masyarakat umum yang berminat hadir silakan saja datang kesini," jelasnya. Ditambahkan, ia juga menerima jika ada masyarakat yang berminat untuk ikut membuka lapak dagangannya di SUNMOR Mar-

ket ini. Masyarakat yang berminat ikut membuka lapak SUNMOR Market tanpa dipungut biaya dengan syarat mendaftar terlebih dahulu dengan pihak penyelenggara di area SUNMOR. Mulyadi mewajibkan seluruh pedagang di SUNMOR Market wajib untuk berdagang dengan jujur, tidak boleh ada kecurangan walau sedikit mulai dari timbangan, cacat produk hingga harga. Karena menurut Mulyadi, kejujuran adalah faktor penting dan sudah menjadi hal yang langka saat ini. "Kita contoh cara berdagangnya Rasulullah, semua harus jujur tidak hanya jujur timbangan, tapi juga tidak ada barang cacat kalau pun ada cacat wajib diberitahukan kepada calon pembeli, serta harga yang wajar, kami juga melakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan produk yang dijual sesuai dengan standar yang kami tetapkan," tegasnya. Selain itu, masyarakat umum dapat membeli kebutuhannya di area SUNMOR dengan harga yang lebih murah dan berkualitas. Salah satu pembeli, Nasti mengatakan bahwa barang yang dijual disini cukup murah dibandingkan dengan harga diluar, bahkan beberapa cukup langka dijumpai di pasar lainnya. "Barang disini cukup murah, tadi saya beli cemilan udang Rp 25.000 sudah dapat kemasan besar kalau diluarkan bisa lebih, barang-barang lainnya juga murah seperti ini ada headset dan power bank," jelas Ahmad Nasti Nasution. (rb)

Tebar Virus Lari Malam TEBET (HK) — Bagi kebanyakan orang, olahraga saat malam hari bukan hal lazim. Apalagi olahraga itu berupa lari atau jogging. Lari umumnya dilakukan saat pagi hari. Namun Indo Runner Tebetian, komunitas lari, menepis anggapan itu. Mereka justru rutin olahraga lari saat malam hari. Bigar, kordinator Indo Runner Tebetian, menceritakan mereka selalu lari saat Rabu malam. Sebelum jogging, mereka berkumpul di Taman Honda Tebet, Jalan Tebet Barat Raya. Layaknya atlet, Indo Runner mewajibkan anggotanya melakukan gerakan-gerakan pemanasan sebelum berlari.

Wujudkan Pribadi Anak-anak Indonesia Berakhlak Karimah BEBERAPA tahun belakangan Indonesia disemarakan dengan munculnya berbagai komunitas anak muda yang memiliki banyak program membangun bangsa. Salah satu di bidang pendidikan adalah komunitas Gerakan Menuju Anak Baik Indonesia (GEMABI) adalah komunitas yang memfokuskan pendidikan karakter pada anak dan melakukan training motivation untuk anakanak kurang mampu. Komunitas yang didirikan dua tahun silam ini, sudah memiki 10 cabang regional yang tersebar di seluruh Indonesia. Ratusan volunteer yang didominasi oleh mahasiswa. Mereka memiliki satu visi yang sama yakni mewujudkan profil-profil anak baik di Indonesia. Adapun 9 program tersebut yakni; Program Rumah Anak Baik Indonesia, Sedekah Jilbab Anak Baik Indonesia, Jambore Anak Baik Indonesia, Training Anak Baik Indonesia, Anak Baik Peduli Bencana, Aksi Kebaikan, Training Guru Bervisi, Buku Anak Baik Indonesia, Muda Cinta Masjid. Selain itu beberapa program GEMABI juga mengkolaborasikan konsep Islam yang mudah dipahami oleh anakanak, dalam hal ini konsep Qaulan Sadida dalam Alquran Surat An-Nisa : 9 yang diartikan dengan tindakan bertutur kata yang benar. Asdo Alam selaku Ketua Umum GEMABI mengatakan bahwa berkata baik itu mudah.dan tidak sulit. "Salah satunya dengan membentuk tagline campaign anti bully Yuk Berkata Yang Baik," ujar Asdo. Lanjut Asdo, tentunya setiap tingkat pendidikan anakanak harus disesuaikan karena tiap usia anak berbeda pemaha-

INT

KOMUNITAS Gerakan Menuju Anak Baik Indonesia (GEMABI). mannya. Dia berharap agar setiap anak sadar bahwa jika berkata baik itu mudah, membuat lingkungan aman dan menyenangkan, maka tidak akan ada lagi bullying karena setiap anak sudah merasa berkata baik itu mudah. Dan membiasakan mengucap kata-kata baik, dan berkomitmen bahwa hari ini saya harus berkata baik. Selain itu, GEMABI juga aktif melakukan berbagai macam gerakan, salah satu kegiatan yang belum lama ini adalah ‘Gerakan Sedekah Jilbab Anak Baik’ yang dilaksanakan di beberapa pelosok desa seperti Garut dan Yogyakarta. Gerakan ini melibatkan volunteer GEMABI di beberapa regional terkait, tujuannya sederhana yakni menginspirasi dalam hal kebaikan. Gerakan Menuju Anak Baik Indonesia merupakan Gerakan Pendidikan yang berfokus pada pembangunan mental dan karakter anak Indonesia. Gerakan ini merupakan wadah kerjasama yang mengusung sinergi pemerintah, swasta, lembaga mandiri dan individu untuk meng-

gerakkan dan mengikutsertakan segenap lapisan masyarakat yang peduli pendidikan dan dunia anak untuk ambil bagian dalam gerakan nasional ini. Visi besar GEMABI adalah menuju anak baik indonesia sedangkan Misi besarnya adalah memberikan nilai-nilai kebaikan melalui program program yang profesional dan Berorientasi pada pengembangan kualitas diri (personal character building). Dan sasaran utama dalam gerakan ini adalah anak-anak kurang mampu, (miskin dan fakir) dan anak jalanan dalam rentang usia 6 hingga 15 tahun (jenjang SD dan SMP). Harapan terbesar gerakan ini adalah mampu membangun semangat baru anak Indonesia untuk menjadi Anak Baik, anak yang dapat membedakan kebaikan dan keburukan, anak yang dapat melakukan kebaikan serta dapat menjadi contoh kebaikan bagi lingkungan sekitar, sehingga akan lahir optimisme baru bahwa kelak bangsa ini akan dibangun pribadi baik dan berani mencontohkan kebaikan. (gm)

Rela Berhenti Bekerja Demi Putri Duyung

INT

INDO Runner Tebetian. Bigar menjelaskan gerakan pemanasan mulai dari dinamic straching, ABC drill yang terdiri dari high knees, ancle, kemudian ditutup gerakan loncat kijang 10 langkah. "Kami lari mengelilingi komplek pemukiman sekitar 5 kilometer di kawasan Tebet, Jakarta Selatan," tuturnya, Kamis (26/1). Bigar menceritakan, Indo Runner Tebetian merupakan komunitas pecinta olahraga lari. Komunitas ini berinduk pada Indo Runner Jakarta. "Anggota kami

mencapai 70 orang. Kebanyakan warga luar Tebet, namun mereka bekerja di kawasan ini," tutur Bigar ketika ditemui di Taman Honda Tebet. Ia menjelaskan, tujuan Indo Runner Tebetian berdiri untuk menyebarkan virus berlari pada malam hari. "Olahraga lari malam hari menjadi pilihan karena padatnya aktvitas saat siang,” tutur Bigar. "Kami berolahraga lari saat malam hari demi kesehatan sekaligus fun," katanya menambahkan.(ic)

DI Amerika, ada komunitas rahasia aneh yang membuat para pengikutnya rela untuk berhenti bekerja. Komunitas yang diikuti oleh tiga wanita dan satu pria ini memiliki tujuan untuk menyerahkan kehidupan mereka di daratan untuk tinggal di dalam air secara permanen sebagai "putri duyung". Para anggota komunitas ini menggunakan ekor ikan terbuat dari silikon yang membantu mereka untuk tampil sebagai "Putri duyung". Dilansir dari Mirror, komunitas ini bahkan berhasil membuat heboh Seattle, Washington, Amerika, pada baru-baru ini. Komunitas ini sendiri diikuti oleh Ed Brown, Tessie LaMourea, Morgan Caldwell dan

INT

KOMUNITAS Ini Lebih Mementingkan Jadi Putri Duyung Daripada Bekerja. Caitlin Nielsen. Caitlin atau yang dikenal sebagai Mermaid Cyanea bahkan rela keluar dari pekerjaannya pada 2015 lalu dan menggunakan background pendidikan biologi untuk mewujudkan keinginannya sebagai "putri duyung". Caitlin bahkan mendedikasikan hidupnya untuk ber-

enang di sungai seharian, memposting foto dan video atau sekedar memamerkan ekor duyungnya di workshop. "Saat aku masih TK, dan guru menanyai cita-cita kami, aku menjawabnya dengan 'putri duyung'," kata Caitlin. "Aku sendiri tak tahu apa alasanku mengapa terobsesi menjadi 'merpeople'." Sementara Ed adalah anggota transgender yang lebih suka menggunakan ekor daripada menggunakan kakinya seperti manusia lain. "Ketika ekorku dilepas, aku merasa sedikit aneh. Seperti tiba-tiba aku punya kaki dan aku tak tau harus berbuat apa... Bagian terbaik jadi 'putri duyung' adalah kita bisa hidup dalam fantasi," jelas Ed.(net) Editor: Indra Kusuma, Layout: Parlin


5

Sastra dan Budaya

Minggu, 29 Januari 2017

Lari dari Mati

Puisi-Puisi Taufiq ismail

Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Tidak ada pilihan lain Kita harus Berjalan terus Karena berhenti atau mundur Berarti hancur Apakah akan kita jual keyakinan kita Dalam pengabdian tanpa harga Akan maukah kita duduk satu meja Dengan para pembunuh tahun yang lalu Dalam setiap kalimat yang berakhiran “Duli Tuanku ?” Tidak ada lagi pilihan lain Kita harus Berjalan terus Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan Dan seribu pengeras suara yang hampa suara Tidak ada lagi pilihan lain Kita harus Berjalan terus. 1966

Dengan Puisi Aku Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti Dengan puisi aku bercinta Berbaur cakrawala Dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan Datang Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris Dengan puisi aku mengutuk Napas jaman yang busuk Dengan puisi aku berdoa Perkenankanlah kiranya

Sebuah Jaket Berlumur Darah Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah pergi duka yang agung Dalam kepedihan bertahun-tahun. Sebuah sungai membatasi kita Di bawah terik matahari Jakarta Antara kebebasan dan penindasan Berlapis senjata dan sangkur baja Akan mundurkah kita sekarang Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’ Berikara setia kepada tirani Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?. Spanduk kumal itu, ya spanduk itu Kami semua telah menatapmu Dan di atas bangunan-bangunan Menunduk bendera setengah tiang. Pesan itu telah sampai kemana-mana Melalui kendaraan yang melintas Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa Prosesi jenazah ke pemakaman Mereka berkata Semuanya berkata Lanjutkan Perjuangan.

Syair Orang Lapar Lapar menyerang desaku Kentang dipanggang kemarau Surat orang kampungku Kuguratkan kertas Risau Lapar lautan pidato Ranah dipanggang kemarau Ketika berduyun mengemis Kesinikan hatimu Kuiris Lapar di Gunungkidul Mayat dipanggang kemarau Berjajar masuk kubur Kauulang jua Kalau.

Memang Selalu Demikian, Hadi Setiap perjuangan selalu melahirkan Sejumlah pengkhianat dan para penjilat Jangan kau gusar, Hadi. Setiap perjuangan selalu menghadapkan kita Pada kaum yang bimbang menghadapi gelombang Jangan kau kecewa, Hadi. Setiap perjuangan yang akan menang Selalu mendatangkan pahlawan jadi-jadian Dan para jagoan kesiangan. Memang demikianlah halnya, Hadi. TAUFIQ Ismail tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Ia telah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA. Dengan pilihan sendiri, ia menjadi dokter hewan dan ahli peternakan karena ingin memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya. Ia tamat FKHP-UI Bogor pada 1963 tetapi gagal punya usaha ternak yang dulu direncanakannya di sebuah pulau di Selat Malaka. ***

Cerpen: Sam Edy Yuswanto SETIAP makhluk yang bernyawa pasti kelak mati. Ya. Mati. Siapa yang telanjur hidup di dunia, siapa pun dia, pasti akan bersua ajal. Semua orang pasti tahu hal ini. Termasuk Kalimun. Sungguh, lelaki baya itu sepenuhnya menyadari, bahwa setiap orang kelak akan mati. Tidak bisa tidak. Tapi, entah mengapa, beberapa bulan terakhir ini, kujur raga Kalimun selalu bergigil ria acap teringat bahwa kelak ia akan bersua ajal alias mati. Kemudian dimandikan. Kemudian dikafani. Kemudian dishalatkan. Kemudian dikubur. Terlebih, usianya kini telah melewati angka 62 (dua bulan sebelas hari lagi genap 63 tahun), tentu peluang untuk lekas mati jauh lebih besar dibanding mereka yang masih remaja atau yang baru terlahir dari rahim ibu-ibu mereka. Meski Kalimun menyadari bahwa kematian itu tak kenal pandang usia, tetap saja ia diranjam takut tak berkesudah, menghadapi lecut maut malaikat pencabut nyawa yang tentunya tak kenal kata kompromi dan tak bisa ditawar lagi. Ah, seandainya saja ada tempat bersembunyi dari mati, pasti Kalimun akan lari ke sana. Bersembunyi dari kejaran malaikat maut. Dan, Kalimun akan merasa sedikit lega saat ia teringat petuah Haji Amir; bisa saja usia muda yang lebih dulu dicerabut paksa nyawanya. Sebagaimana putra semata wayang Tusini, tetangga yang baru melahirkan sebulan lalu, yang tiba-tiba saja mati tak bermusabab. Gita, gadis kelas satu tsanawiyah yang lagi ceria-cerianya menikmati masa remaja bersama teman-teman sebaya pun mengalami nasib serupa. Malah lebih naas bin tragis; mati tertabrak mobil yang sopirnya ugal-ugalan. Maklum, sopir wanita bertubuh gempal itu sedang setengah mabuk usai berpora minuman keras di sebuah diskotik bersama kawankawannya semalaman. Darto, lelaki 25 tahun yang belum menikah dan juga tetangga dekat Kalimun, belum lama ini juga tewas mengenaskan, terjatuh dari pohon kelapa saat sedang memetiki kelapa yang sudah masanya dijual ke pasar. Dan masih ada sederet kisah tentang orang-orang yang mati di usia kencur yang teramat panjang jika kembali diceritakan ulang di sini. Sungguh, betapa Kalimun merasa, saat ini belum siap untuk mati meski usianya telah mendekati standar kematian. Kata Haji Amir, Rasulullah SAW saja wafat pada usia 63. Sementara usianya kian mendekati usia wafatnya Nabi. Tuh kan, kuduk Kalimun kembali meremang hingga berpinak-pinak jika kembali memikir ucapan Haji Amir, tetua sekaligus imam masjid shalat lima waktu di masjid kampungnya. Maka, tak usah heran, jika akhir-akhir ini kalian melihat Kalimun rajin nian menyambangi masjid untuk shalat berjamaah bersama

Haji Amir yang tak pernah absen (kecuali jika sedang sakit) memimpin shalat lima waktu. Ketika Kalimun tak sempat berjamaah di masjid pun, ia selalu mendirikan shalat berjamaah di rumah, meski hanya berdua dengan Tugirah, istrinya, yang tiga tahun lebih muda dari usianya kini. Sejak menikah dengan Tugirah, 34 tahun silam, Kalimun memang tak dikaruniai anak. Sehingga ia hanya hidup berdua dengan istri di rumah kayunya yang sederhana. Keseharian Kalimun sejak berumah tangga dulu, hingga sekarang, hanya menadah rezeki melalui wasilah sawahnya yang meski tak begitu luas tapi hasil panenannya setiap setengah tahun sekali, bisa mencukupi hajat hidup sehari-harinya bersama istri. Hei, coba kalian tengoklah, perubahan demi perubahan yang terjadi pada diri Kalimun. Dari hari ke hari, Kalimun kian rajin menyambangi masjid untuk berjamaah, tepatnya sejak ia mendengar cerita Haji Amir saat pengajian di serambi masjid beberapa hari lalu. “Umar bin Khattab adalah sahabat yang sangat dikasihi Nabi karena ia termasuk pemimpin yang sederhana pada rakyatnya. Selain itu, Umar juga terkenal sangat gigih membela agama Allah. Namun sayang, ia tewas mengenaskan dibunuh oleh Abu Lukluk ketika akan memimpin shalat. Para jamaah pengajian yang dimuliakan Allah, itulah yang disebut kematian husnul khatimah. Umar bin Khattab termasuk golongan orang-orang yang mati syahid karena ia mati ketika akan mendirikan shalat.” Keterangan itulah yang membikin Kalimun langsung memasung ikrar dalam hati: akan rajin menyambangi masjid, untuk berjaga-jaga, siapa tahu pas nyawanya dicabut Izrail, ia sedang dalam keadaan bersujud, sebagaimana sayyidina Umar bin Khattab yang wafat ketika hendak memimpin shalat. Seketika, kuduk Kalimun langsung meremang, saat ia kembali teringat, dulu ia sering bolongbolong shalatnya karena berlampau sibuk mengurusi sawahnya. Jika sudah berada di sawah untuk menanam padi atau pas panen, bisa seharian ia di sana. Shalat Zhuhur dan Ashar pun bablas. Terlewat begitu saja seiring lenyapnya sayupsayup suara azan yang mengalun dari corong masjid di sudut kampungnya. Namun, entah mengapa, meski Kalimun sekarang ini terlihat kian giat berjamaah, ia tetap dihantam rasa

was-was serta takut yang kian berkecambah dalam palung hatinya. Ia benar-benar belum siap mati saat ini. Bahkan, di sela-sela doa sehabis shalat, ia selalu memohon agar Allah memanjangkan usianya, kalau bisa hingga seribu tahun lagi. Selain berjamaah di masjid, Kalimun juga rajin menolong tetangga yang membutuhkan. Jika ada tetangga butuh uang, kalau ia sedang punya sejumlah uang yang dibutuhkan tetangga, maka ia pun akan langsung bergegas pulang, lantas menyerahkan uang itu. Bukan. Bukan untuk dipinjamkan. Tapi ia berikan secara cuma-cuma. Tak ayal, Tugirah sering geleng-geleng kepala melihat tingkah suaminya yang dulu terkenal lumayan pelit dan sering lupa membayar zakat padinya, kini berubah jadi sosok dermawan. Tapi di sisi lain, diam-diam Tugirah bersyukur, melihat perubahan yang terjadi pada suaminya yang akhir-akhir ini lebih mendekatkan diri pada Sang Khaliq. “Tumben, biasanya kalau ada orang minta bantuan, pasti bilangnya lagi nggak punya uang,” kata Tugirah suatu hari, ketika rumahnya baru saja kedatangan dua pemuda dari kampung sebelah yang meminta sumbangan buat pembangunan masjid, lantas dengan wajah ramah Kalimun menyambut dan memberikan uang duapuluh lima ribu rupiah. Kalimun hanya tersenyum menanggapi sindiran istri. Sebenarnya ia ingin menjelaskan bahwa apa yang ia lakukan adalah untuk menambal dosa-dosa masa lalunya. Kata Haji Amir, dulu Rasulullah Saw. pernah berpesan pada para sahabatnya, agar mengiringi tiap kejelekan dengan amal kebaikan, karena amal kebaikan itu bisa menghapus kejelekan yang pernah kita lakukan. Pun ketika ada tetangga yang sedang menghelat hajatan, kalian pasti akan terheran-heran melihat begitu bersemangatnya Kalimun membantu memasang tenda, membersihkan pekarangan, menata kursi-kursi plastik, tanpa mengharap imbalan. Benar-benar tanpa pamrih. Ya, itu semua Kalimun lakukan karena ia ingin ketika Izrail tiba-tiba mencabut nyawanya, ia sedang bersibuk menolong orang. Sebagaimana ucapan Haji Amir yang pernah ia simak dengan raut serius beberapa minggu lalu. “Sedekah itu bisa dengan cara apa saja, sesuai kadar kemampuan kita. Dengan harta, kalau kita punya. Dan bisa pula dengan tenaga, jika kita tak ada harta.” “Maaf, Pak Haji, saya mau tanya, apakah juga termasuk husnul khatimah jika seseorang mati ketika sedang menolong orang?” Tanya Kalimun di sela-sela pengajian. Tak ia pedulikan bebisik serta sorot aneh yang terpancar dari beberapa jamaah yang duduk di kanan kirinya. “Ya, selama ia menolong di jalan kebaikan, maka ter-

masuk husnul khatimah, Pak Kalimun,” keterangan Haji Amir seiring kulum senyum membuat Kalimun kembali memasung ikrar; akan selalu menolong orang lain semampu ia bisa. Kapan pun. Di mana pun. Entah mengapa, meski ibadahnya kian rajin, rasa cemas dan takut mati tetap belum bisa enyah dari benak Kalimun. Justru semakin hari semakin berkelindan dan memilin-milin hatinya. Sungguh, betapa Kalimun tak pernah lelah berbisik lirih dalam batin; duh, Gusti, aku belum siap mati saat ini. Pagi itu, Tugirah merasa sekujur tubuhnya panas dingin. Sesekali tubuhnya terlihat bergigil. Rupanya angin kencang yang bertiup di musim kemarau akhirakhir ini mulai tak bersahabat dan justru mengantarkan rerupa penyakit, terlebih bagi wanita baya macam dirinya. “Pak, kayaknya Ibu masuk angin. Tolong, belikan Ibu obat masuk angin dan sebotol madu ya, Pak,” pinta Tugirah pada Kalimun yang baru saja selesai melaksanakan shalat Dhuha di lantai ruang tamu beralaskan sajadah merah yang agak kusam. Sejak tiga tahun terakhir, istri Kalimun memang gemar mengonsumsi madu untuk menjaga stamina tubuhnya. Mendengar pinta istri, Kalimun sontak kepikiran macam-macam. Hei, jangan-jangan usia istrinya tak lama lagi. Jangan-jangan sakitnya kali ini menjadi pertanda bahwa sebentar lagi ia akan tutup usia. Tiba-tiba ada sesuatu yang menggelitiki kuduknya. Selain takut mati, Kalimun juga selalu merasa ngeri menyaksikan orang-orang yang sepertinya telah dekat ajalnya. Tanpa banyak kata, bahkan tanpa menjawab permintaan istri, Kalimun lekas melukar sarungnya dengan celana katun panjang untuk membelikan obat tolak angin dan sebotol madu di toko sebelah pasar wage, dekat kecamatan, jaraknya sekitar 2 kilometeran dari arah kampungnya. Biasanya, tanpa diminta pun, ia selalu membelikan madu buat istrinya di toko tersebut Kalimun memacu sepeda onthel-nya dengan kecepatan di atas rata-rata saat menuju pasar wage. Beberapa ratus meter sebelum tiba, tepatnya ketika Kalimun sedang berada di ladang tebu, ia mendengar suara teriak perempuan minta tolong. Seketika, Kalimun menghentikan sepedanya. Dipasangnya cuping keriputnya baik-baik. Suara itu sepertinya bersumber dari ladang tebu. Baru saja Kalimun menstandar sepedanya, seorang perempuan usia 20-an tibatiba menyeruak, keluar dari semak pepohon tebu di sebelah kirinya. “Pak, to… tolong saya, saya mau diperkosa orang…,” megap-megap perempuan berwajah cantik itu menjelaskan pada Kalimun. Belum sempat Kalimun berucap sepatah kata, dua pemuda berwajah setan menyeruak dari se-

Demokratisasi dan Politik Bahasa Oleh: Eep Saefulloh Fatah, Pengamat Politik LAIN ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Lain bangsa, lain proses demokratisasi, lain pula persoalan kebahasaannya. Di Uni Soviet, penguasa komunis mempraktekkan politik dan ideologi monolitik. Keragaman diharamkan. Kebudayaan dan bahasa lokal pun dibunuhi secara sistematis selama tujuh dasawarsa. Konsekuensinya, selepas komunisme, politik bahasa di negara negara pecahan Uni Soviet mesti dimulai bukan dari titik nol melainkan ”minus sekian”. Potensi lokal, termasuk bahasa, mesti dihidupkan ulang dan direorientasikan sejalan dengan tuntutan perubahan. Demokratisasi kebahasaan (linguistic democ-

ratiza-tion) bahkan makan waktu lebih panjang dibanding liberalisasi ekonomi dan demokratisasi politik. Keadaan hampir serupa terjadi di Eropa Timur dan Tengah. Sebagai konsekuensi kekeliruan politik mendasar selama beberapa dasawarsa komunisme, demokratisasi berhadapan dengan lemahnya individu, komunitas, dan lokalitas. Revitalisasi ba hasa lokal dan pencarian bahasa pemersatu (lingua franca) pun jadi agenda tak sederhana, tak murah, dan tak sebentar. Di Amerika Latin, demokratisasi sejak awal dan pertengahan 1980an mendatangkan persoalan revitalisasi kebudayaan dan bahasa lokal kaum pribumi atau penduduk asli. Sela ma masa otoritarian-

isme panjang, umumnya di bawah kendali junta tentara, kebudayaan dan bahasa lokal itu ditindas bahkan dilenyapkan secara sistematis. Demokratisasi pun memfasilitasi tumbuhnya gerakan sosial bagi pemulihan hakhak penduduk pribumi yang terampas. Di tengah keberagaman proses itu, kasus Afrika Selatan menarik dicatat khusus. Di masa Apartheid, keragaman bahasa lokal, bahasa suku dipelihara dan dijadikan instrumen eksploitasi dan pemecah belah masyarakat. Masyarakat kulit hitam dibiarkan mempertahankan bahasa lokal dan tak punya bahasa lintas suku, lingua franca, sebagai alat hubung antarkelompok. Karena keragaman bahasa lokal itulah ”mayoritas masyarakat kulit hitam” terpe-

njara sebagai identitas statistik dan bukan kekuatan politik. Penguasa Apartheid lalu memetik buahnya: menjadi minoritas yang menikmati ruang lapang dan rentang panjang penindasan atas mayoritas. Masyarakat pun dijauhkan dari bahasa Inggris untuk mencegah kemungkinan terbangunnya kesatuan atau integrasi perlawanan dari beragam suku asli berkulit hitam. Dalam konteks inilah, manakala perjuang an demokrasi menguat, bahasa Inggris menjadi semacam simbol resistensi dan protes kaum tertindas. Gelombang demokratisasi di bawah kepemimpinan elegan Nelson Mandela pun mendatangkan berlapis-lapis perkara kebahasaan. Politik bahasa diarahkan pada dua tujuan. Di sa-

mak pepohon tebu itu dengan nafas memburu. “Heh, orangtua! Sebaiknya kau tidak usah ikut campur urusan kami!” ucap kasar salah satu pemuda yang mulutnya berbau minuman keras merk murahan. Pemuda yang satunya nampak mengacungkan parang ke arah Kalimun. Tapi, hei, entah mengapa, tak sedikit pun Kalimun merasa gentar digertak seperti itu. Justru ada yang menggelegak dalam dadanya. Ia masih ingat petuah Haji Amir, bahwa menolong orang itu termasuk ibadah yang pahalanya berlipat ganda. “Sebaiknya kalian yang cepat pergi dari sini!” Kalimun tak bisa menontrol emosi bicaranya. Sementara perempuan itu menggigil di belakangnya seraya membenahi pakaiannya yang sedikit terbuka. Namun, baru saja Kalimun hendak pasang kudakuda, salah seorang pemuda yang membawa parang telah terlebih dulu menebas pundak dan menyambar lehernya. Kalimun pun roboh. Sementara pemuda yang tengah dirasuki iblis jahanam itu terus membabi buta menghajar Kalimun yang kian tak berdaya. Anehnya, justru Kalimun tak merasai sakit sedikit pun di kujur tubuhnya. Ia hanya menggumam takbir berkali-kali saat parang itu berkali menyambar tubuhnya. Sungguh, ia merasa parang itu hanya memantul-mantul di kulitnya. Tapi, begitu Kalimun melihat sekujur tubuhnya dipenuhi luka dan genangan darah segar, kedua matanya membeliak, meski tetap saja tak ia rasai sedikit pun rasa sakit. Berselang menit, pandangan Kalimun terasa mengunang dan sekelilingnya tiba-tiba berubah ke) setiap makhluk yang bernyawa pasti kelak mati. Ya. Mati. Siapa yang telanjur hidup di dunia, siapa pun dia, pasti akan bersua ajal. Semua orang pasti tahu hal ini. Termasuk Kalimun. Sungguh, lelaki baya itu sepenuhnya menyadari, bahwa setiap orang kelak akan mati. Tidak bisa tidak. SETIAP makhluk yang bernyawa pasti kelak mati. Ya. Mati. Siapa yang telanjur hidup di dunia, siapa pun dia, pasti akan bersua ajal. Semua orang pasti tahu hal ini. Termasuk Kalimun. Sungguh, lelaki baya itu sepenuhnya menyadari, bahwa setiap orang kelak akan mati. Tidak bisa tidak. kuningan, lalu putih cerlang, hitam, dan… lap! Tiba-tiba serasa ada yang terlolos dari raganya, pelan, lembut, seperti sebatang jarum yang ditarik dari gundukan tepung. Ia hanya mampu mendengar suara jerit perempuan yang hendak ditolongnya barusan, sebelum ia merasa dibawa terbang oleh entah siapa. (rpc) PENULIS lahir dan berdomisili di Kebumen, Jateng. Cerpen-cerpennya banyak dimuat di berbagai media, lokal hingga nasional. Beberapa diantaranya memenangi lomba penulisan. Ia sudah menerbitkan sejumlah buku yang menampilkan karya-karya cerpennya.*

tu sisi, keragaman bahasa lokal dipelihara sambil diberi orientasi baru: memperkuat komunitas dan egalitarianisme. Di sisi lain, lingua franca dibangun sebagai jembatan hubung antarmasyarakat multibahasa. Politik bahasa diarahkan pada ”pelembagaan paham keragaman bahasa”. Dalam kerangka ini, hakhak kebahasaan ditempatkan dalam posisi sentral di dalam konstitusi baru Afrika Selatan sebagai bagian dari hak asasi manusia. Lalu, didirikan pula lembaga yang secara khusus memantau hakhak kebahasaan, yakni Dewan Bahasa PanAfrika Selatan (Panslab, Pan South African Languages Board) dan Komisi untuk Promosi dan Perlindungan Hak Kebudayaan, Agama, dan Kebahasaan Komunitas (Commission for the Promotion and Protection of the Rights of Cultural, Religious and Linguistic Communities).(rbc)

Editor: Ferry Heriyanto, Layout:Parlin


7

sambungan

Minggu, 29 Januari 2017

Patrialis Janji ..... gak hukum, perempuan berambut panjang dicat cokelat, berkulit putih, dan tinggi semampai itu bernama Anggita Eka Putri. Dia berusia 24 tahun dan punya seorang anak. Anggita turut dibawa ke markas komisi antikorupsi saat penangkapan pada Rabu malam. Namun statusnya masih saksi. Dia keluar dari gedung KPK pada Jumat (27/1) dinihari. Anggita, yang mengenakan kemeja biru bergaris putih, tak mengucapkan sepatah kata pun. Penegak hukum itu mengatakan keterangan Anggita dibutuhkan dalam pemeriksaan. Sebab, menurut penegak hukum tersebut, Patrialis akan membelikan Anggita apartemen seharga Rp 2 miliar. “Bagian dari uang suap itu diduga untuk beli apartemen,” ujarnya. Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif tak membantah ataupun membenarkan. “Dia berada di Grand Indonesia dengan perempuan ini dan ibunya. Jangan dari saya kalau mau tahu tentang perempuan ini,” kata Syarif. Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan perempuan itu berinisial AEP. Adapun Patrialis bungkam saat dikonfirmasi identitas perempuan tersebut dan apa yang mereka lakukan di Grand Indonesia. Ketika ditanya soal perempuan itu, Jumat (27/1) dinihari, dia langsung menyelonong masuk ke Rumah Tahanan KPK. Ketua MK Arief Hidayat mengaku tidak kenal dengan wanita yang ditangkap KPK bersama Patrialis Akbar di Grand Indonesia. Selaku Ketua MK dirinya tidak mengetahui gaya hidup masing-masing hakim konstitusi. "Kita tidak tahu sama sekali, kehidupan pribadi masingmasing gaya hidup para hakim kita tidak tahu. Karena hakim itu bertemu di kantor. Kalau ada raker di luar atau kalau ada seminar di luar itu paling kalau ketemunya," ujar Ketua MK Arief dalam konferensi pers di Gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat ( 27/1). Arief menjelaskan seandainya ada kegiatan atau acara pribadi di luar sekali pun, hal itu tidak akan diketahui oleh hakim lainnya. Bahkan kekayaan yang dimiliki hakim satu sama lain juga tidak diketahui. "Misalnya sekali pun saya nyanyi-nyanyi karaoke tidak ada yang tahu, dan memang kita nyanyi dan karoke tidak boleh," ujar Arief. Tim KPK menangkap bekas politikus Partai Amanat Nasional itu karena diduga telah menerima suap dari pengusaha importir Basuki Hariman sekitar 200 ribu dolar Singapura dan 20 ribu dolar AS. Pemberi-

sambungan Hal. 1 an duit itu bertujuan agar Patrialis selaku anggota majelis hakim mengabulkan permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Para pengaju menguji ketentuan Pasal 36C ayat 1 dan ayat 3, Pasal 36D ayat 1, dan Pasal 36E ayat 1. Pasal itu dianggap menghidupkan kembali sistem zona yang telah dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945 yang telah diputuskan oleh MK Nomor 137/PUU-VII/2009. Namun Hariman, yang merupakan pemilik 20 perusahaan impor, tak menjadi salah satu pengaju. Meski demikian, KPK yakin Hariman berkepentingan agar permohonan itu dikabulkan karena sudah ada beberapa bukti yang telah dikantongi. Dalam kasus ini, KPK menetapkan empat tersangka. Selain Patrialis selaku penerima dan Hariman sebagai pemberi, dua tersangka lain adalah Kamaludin dan Ng Fenny. Kamal diduga merupakan “tangan kanan” Patrialis. Sedangkan Fenny merupakan karyawan Hariman. Keduanya sebagai perantara. Suami Saya Orangnya Baik Sementara itu, Sufriyeni, istri Patrialis Akbar, bersama beberapa anggota keluarganya datang ke KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (27/1). Mereka datang untuk menjenguk bekas Menkumham itu. "Bapak orang baik, doain saja, doain ya," ujar Sufriyeni, yang mengenakan baju dan kerudung hitam serta bermasker. Sufriyeni optimistis suaminya tak berbuat seperti yang dituduhkan KPK. Menurut Sufriyeni, kasus yang menimpa suaminya adalah fitnah. Patrialis sendiri membantah tuduhan bahwa ia telah menerima suap terkait dengan uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014. "Saya mengatakan saya hari ini dizalimi. Karena saya tidak pernah terima satu rupiah pun dari Pak Basuki," kata dia setelah diperiksa, Jumat dini hari. Patrialis menegaskan ia tak pernah membiacarakan uang dengan Basuki. Terlebih, kata dia, Basuki bukan orang yang turut berperkara dalam uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014. "Demi Allah. Saya betul-betul dizolimi. Nanti kalian bisa tanya Pak Basuki. Bicara uang saja tidak pernah," ucap Patrialis. "Sekarang saya dijadikan tersangka bagi saya ini adalah ujian yang sangat berat." Patrialis pun meminta kepada jajaran pejabat Mahkamah Konstitusi agar tidak terlalu mengkhawatirkannya. "Mungkin nama MK tercoreng karena saya dijadikan tersangka, tapi saya tekankan saya tidak pernah terima satu rupiah pun dari

DPRD Desak ..... cara kasat mata ditemukan bangunan dan penambahan ruang rawat inap Puskesmas yang terbengkalai. Padahal sudah dianggarkan dalam APBD dan seharusnya sudah kelar," tegasnya. Ditambahkan oleh Ketua Komisi IV DPRD Batam, Riki Indrakari, bahwa pada tahun 2015 pembangunan Puskesmas tersebut sudah dimulai, tapi mangkrak. Dan akhirnya kontraktor tersebut di-blacklist dan tidak bisa mengikuti tender yang ada di pemerintah daerah. "Ini kontraktor kedua, ini juga lari dan akhirnya kembali mangkak di anggaran 2016," ujar Riki. Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Batam dari Dapil terkait, Suardi Tahirek mengin-

sambungan Hal. 1 gatkan agar pembangunan Puskesmas tersebut segera dirampungkan. Sebab menurutnya ada 6 kelurahan yang bergantung pada pelayanan puskesmas yang beroperasi 24 jam teresebut. "Pembangunannya harus dituntaskan, masyarakat kekurangan sarana pelayanan kesehatan, terutama rawat inap sebelum dihantarkan ke RS lain yang lebih lengkap," kata politisi Nasdem ini. Terlebih kata Suardi, di tempat tersebut banyak alat kesehatan (alkes) yang terbengkalai karena kekurangan ruangan. Karenanya, wajib sifatnya pembangunan dituntaskan agar masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan. Secara terpisah, Kepala Puskesmas Bulang Riyaldi me-

Kematian Itu ..... Ramli dan anggota Dewan Redaksi H Kasri. Selain tahlilan yang dirangkai doa, dalam kesempatan itu juga dilakukan pembagian santunan kepada puluhan anak yatim dari Panti Asuhan Al Jabar dan Assakinah Annaura, yang keduanya berada dekat kantor Haluan Kepri. "Hari ini genap satu tahun meninggalnya almarhumah Hj Mukhniarti Basko, istri dari CEO Haluan Kepri. Mari bersama-sama kita doakan, semoga beliau diberi kelapangan dan ditempatkan di tempat terbaik disisi-Nya," ucap H Kasri dalam sambutannya mewakili manajemen Haluan

Pak Basuki," kata dia. Namun Basuki membantah keterangan Patrialis. Basuki mengaku rela menggelontorkan duit agar bisnisnya lancar. Menurutnya, uji materi UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan berpengaruh pada bisnisnya. "Iya, terus terang memang ada (kepentingan bisnis). Kalau gugatan disetujui, daging (dari) India tidak masuk lagi, saya bisa jualan lagi. Hari-hari ini kan saya tidak bisa jualan," ujar Basuki setelah menjalani pemeriksaan, Jumat (27/1). Dia menyebut pemohon gugatan UU itu sudah melakukan langkah yang benar. Dia pun mengaku mencoba membantu agar gugatan itu menang. "Menurut pendapat saya, orang yang menggugat kepada MK (Mahkamah Konstitusi) itu benar. Jadi saya mau coba membantu, itu saja, supaya dia bisa dimenangkan perkaranya," kata Basuki. "Saya juga impor daging dari negara Australia yang lebih mahal. Ini juga mengganggu bisnis saya. Hanya itu saja kepentingan saya," imbuh Basuki. Dipecat MK memecat Patrialis sebagai hakim konstitusi. Hal itu merupakan buntut ditetapkannya Patrialis sebagai tersangka kasus korupsi jual-beli putusan MK. "Rapat Permusyawaratan Hakim mengambil keputusan sebagai berikut, yaitu membebastugaskan hakim terduga Dr Patrialis Akbar SH MH dari tugas dan kewenangannya sebagai hakim konstitusi sejak hari ini, Jumat, 27 Januari 2017," kata Ketua MK Arief Hidayat dalam jumpa pers kemarin. Selain itu, MK menyetujui usulan Dewan Etik MK untuk membentuk Majelis Kehormatan MK (MKMK) untuk memeriksa seluruh kasus yang mencoreng MK itu. Anggota MK adalah Wakil Ketua MK Anwar Usman, satu pimpinan Komisi Yudisial, mantan hakim konstitusi Achmad Sodiki, guru besar Unpad/mantan Ketua MA Prof Dr Bagir Manan dan tokoh NU As'ad Said Ali. Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyesalkan kasus suap yang melibatkan Patrialis. Namun Jokowi mengapresiasi penegakan hukum yang dilakukan KPK dengan menangkap tangan Patrialis. "Ini bukan pertama kali. Menjadi keprihatinan kita semua, termasuk Presiden Joko Widodo. Presiden prihatin sekali karena Mahkamah Konstitusi ini kan benteng terakhir konstitusi, yang berkaitan dengan hukum. Ini yang kedua kalinya," kata juru bicara Presiden, Johan Budi, saat ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (27/1). (ti/dtc)

ngaku tidak mengetahui anggaran yang sudah dialokasikan dalam pembangunan, penambahan ruang rawat dan belanja alat kesehatan (alkes) di Puskesmas itu. "Dari tahun 2012 sudah kayak gini. Tanya ke PPTK (pejabat pelaksana teknis kegiatan). Saya hanya melanjutkan saja," ujarnya singkat. Menanggapi hal tersebut, Walikota Batam Muhammad Rudi yang ditemui usai rapat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kantor Wali Kota Batam mengaku tak mengetahui persoalan tersebut. "Saya tak tahu. Tak ada laporan. Coba tanya Dinkes (dinas kesehatan). Tugas saya hanya meresmikan saja kalau diundang," ujar Rudi singkat. (ays)

sambungan Hal. 1 Kepri. Sementara itu, Ustad Utrianto dalam tausiahnya jelang pembacaan tahlil dan doa mengingatkan, bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti, hanya saja faktor waktu yang tidak pernah diketahui. Karenanya, ia mengajak peserta tahlilan menjadikan kematian sebagai pelajaran. "Kematian pasti dijalani. Namun kita tidak pernah tahu kapan waktu itu tiba. Mari jadikan kematian sebagai pelajaran, dan pada akhirnya kita bersama-sama memperbaiki dirinya semasa hidup ini," ujar Utrianto. Hal yang paling penting,

lanjutnya, adalah tak hentihentinya berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga nantinya dapat meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah. "Jangan pernah lelah dan berhenti berbuat baik. Harapan kita, ketika ajal menjemput, kita bisa 'pulang' dalam keadaan khusnul khatimah," imbaunya. Tahlilan dan doa yang ditujukan khusus atas meninggalnya almarhumah Hj Mukhniarti Basko ini, bukan kali pertama, tetapi sudah merupakan rangkaian yang diawali di tahlilan 7 hari, kemudian 40 hari, dan 1 tahun yang digelar kemarin siang. (ays)

BPOM Kepri Sita Puluhan Kilo Permen Ilegal BADAN Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kepri menyita 99,2 kilogram (kg) dari 19 item permen ilegal dari pedagang emperan di pasar yang ada di Jalan Pelantar II Kota Tanjungpinang, Jumat (27/1). Pantauan di lapangan, terlihat enam anggota Badan POM yang turun langsung ke lapangan untuk melakukan sidak dan pemeriksaan permen-permen ilegal, karena tidak memiliki logo SNI. Selain itu, anggota Badan POM Kepri ini, melakukan pengecekan terhadap makanan atau permen-permen yang dijual oleh Tio Gek Hong, pedagang emperan yang berjualan di pelantaran toko. Bahkan, tampak jelas pegawai Badan POM ini memilah satu persatu permen atau makan yang diduga tidak

memiliki izin atau tidak layak dikonsumsi (ilegal) tersebut. Selanjutnya, pegawai Badan POM ini mengamankan empat kotak yang isinya 19 item, seberat 99,2 kg yang berisi makanan dan permen yang diduga ilegal. Setelah melakukan pengamanan terhadap makanan dan permen ilegal itu, seluruh pegawai Badan POM memasukan empat kotak permen tadi ke dalam mobil untuk dibawa ke Kantor Badan POM Kepri di Kota Batam Dari pengakuan Tio Gek Hong, dirinya membeli barang tersebut dari salah toko permen dan makanan yang ada di KM 14 Kota Tanjungpinang. "Saya lupa nama tokonya, yang pasti barang-barang ini saya beli dari toko itu, bukan

dari Singapore atau Tiongkok, karena kalau membeli dari sana mahal, " ujarnya. Menurutnya, ia menjual permen ini hanya musiman saja, ketika Hari Raya Imlek seperti ini. Bahkan, sekali membeli permen dan makanan di toko makanan itu, paling banyak 11 item permen, yang jumlahnya sebesar Rp3 juta. "Saya jualan hanya pada saat Leberan Imlek saja Ow," katanya. Setelah melakukan pengamanan terhadap makanan dan permen ilegal itu, seluruh pegawai Badan POM memasukan empat kotak permen tadi ke dalam mobil untuk dibawa ke Kantor Badan POM Kepri di Kota Batam, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (btd)

BPJS Ketenagakerjaan Batam Bayar Klaim Rp501 Miliar BADAN Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kota Batam membayarkan klaim senilai Rp501 miliar lebih untuk 75.252 kasus di sepanjang 2016. Kepala BPJS Ketenagakerjaan Batam-Nagoya Ahmad Fantoni, Jumat (27/1), menyatakan dari klaim sebesar itu, paling banyak untuk membayarkan Jaminan Hari Tua (JHT) senilai Rp474.885.153.609, disusul Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) senilai Rp22.225.062.904, Jaminan Kematian senilai (JKS) Rp4.573.600.000 dan Jaminan Pensiun senilai Rp212.336.731. Sepanjang 2016, BPJS Ketenagakerjaan Batam-Nagoya juga mencatat jumlah pendaftaran anggota baru, dari pekerja formal dan informal, seiring makin gencarnya sosialisasi

kepesertaan BPJS. Ia optimistis, pada 2017, jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan akan semakin bertambah. Apalagi setelah Walikota Batam Mu hammad Rudi dan Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad juga resmi terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Karena menurut pria yang akrab disapa Toni itu, pendaftaran kepala daerah dalam BPJS dapat menjadi teladan bagi masyarakat Kota Batam khususnya pekerja untuk mendaftarkan dirinya di BPJS Ketenagakerjaan. "Sebagai seorang pejabat nomor satu di Kota Batam juga membutuhkan perlindungan dari risiko kerja dalam menjalankan tugasnya," kata dia. Sementara itu, pada Kamis (26/1), Muhammad Rudi dan Amsakar Achmad didaftarkan

11 Jenazah ..... jenazah lagi ditemukan di perairan Pantai Sribintan dan satu korban ditemukan di depan perairan Kabil, Batam. "Saat ini mayat tersebut dalam proses pengangkatan untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Batam," kata Erlangga. Kapolsek Bintan Utara Kompol Jaswir mengungkapkan, informasi terakhir yang ia peroleh, sudah 10 mayat yang ditemukan di kawasan Bintan. Penemuan sejumlah mayat tersebut tersebar di lokasi yang berbeda. "Sudah 10 mayat yang ditemukan di wilayah Bintan," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (27/1). Ia menambahkan, ke-10 mayat tersebut langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri di Batam sesuai instruksi Kapolda Kepri. "Semuanya langsung dibawa ke RS Bhayangkara Batam sesuai dengan intsruksi Kapolda," katanya. Ia menjelaskan, tiga dari 10 mayat tersebut, ditemukan di wilayah hukum Polsek Gunung Kijang. Di antaranya, di kilometer 42 pantai Bintan Beach Cleb (BBC), Kampung Mengurus, Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang sebanyak dua mayat. Lalu, satu jenazah ditemukan di kilometer 58 pantai Kampung Kampe, Desa Malang Rapat, Gunung Kijang. Sementara sisanya ditemukan di wilayah hukum Polsek Bintan Utara. Lokasi temuan di antaranya, Pantai Banyan Tree Lagoi, Desa Sebong, Lagoi; Pantai Kampung Pengudang, Desa Sri Bintan, Kecamatan Teluk Sebong. Lalu, Pantai Banyu Biru Villa Nirwana Gardens, Desa Sebong, Lagoi; perairan Teluk Sumpat, Desa Pengudang (dibawa oleh KRI Lemadang 632 ke Dermaga Fasharkan Mentigi Tanjung Uban), serta kawasan perairan Selat Riau (dibawa oleh KRI Kelabang 826 ke Dermaga Fasharkan Mentigi Tanjung Uban). Terakhir, dua mayat lainnya ditemukan di Pantai Senggiling, Desa Sri Bintan, Kecamatan Teluk Sebong. "Jumlah keseluruhan yang dapat kami infokan sekarang ini 10 mayat," tukasnya. Menurut Erlangga, jenazahjenazah tersebut kemungkinan terbawa arus hingga ke wilayah Bintan karena saat ini musim angin utara. "Kalau melihat kondisi alam saat ini kemungkinan jenazah-jenazah itu terbawa arus kuat. Sehingga terbawa sampai ke wilayah perairan Bintan," kata Erlangga kepada pers di Pelabuhan Telaga Punggur, Jumat siang. Kondisi jenazah tampak sudah hancur dan membusuk. Kata Erlangga, hal itu karena jenazah sudah lama terapung di laut. Juga, karena disebabkan air garam yang berpengaruh mempercepat pem-

sebagai anggota BPJS dalam tiga program, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua. "Mulai hari ini saya memiliki hak yang sama dengan pekerja lainnya yang sudah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, ini harus ditularkan kepada seluruh pekerja di Kota Batam, baik pekerja formal maupun yang bergerak pada sektor mikro dan pelaku industri kecil menengah," kata Amsakar Achmad. Ia berharap, semakin banyak warga kota yang mendaftarkan diri pada program pemerintah itu, untuk menjamin kelangsungan hidupnya melalui berbagai program yang ditawarkan. Program itu dianggap mampu memberikan rasa nyaman dan aman dalam melakukan pekerjaan, apa pun bidang kerjanya. (ant)

sambungan Hal. 1 busukan daging. "Kondisi para korban rusak disebabkan lamanya terbawa dan terendam air laut, apalagi didalam laut banyak makhluk hidup lainnya, " ujarnya. Pasca-penemuan sembilan jenazah ini, lanjut Erlangga, Polda Kepri terus mengintensifkan pencarian TKI korban kapal tenggelam di Johor Bahru. "Tidak menutup kemungkinan korban-korban lain masih ada yang terbawa arus masuk ke wilayah Kepri. Jadi penyisiran terus dilakukan oleh petugas," kata dia. Sementara itu, RS Bhayangkara Polda Kepri menyiapkan 20 petugas untuk mengidentifikasi jenazah-jenazah tersebut. "TIM DVI terdiri atas 20 petugas akan melakukan identifikasi jenzah yang sudah ditemukan," kata Kabid Dokkes Polda Kepri Kombes Pol Djarot Wibowo. Ia mengatakan sejak Jumat siang jenazah-jenazah yang ditemukan pada sejumlah wilayah di Bintan tersebut sudah berada di RS Bhayangkara Polda Kepri. "Saat ini masih disemayamkan di kamar jenazah. Nanti malam kami akan mulai identifikasi jenazah-jenazah tersebut," kata dia. RS Bhayangkara Polda Kepri memiliki fasilitas pendingin mayat yang baik sehingga jenazah tidak akan rusak meski disimpan dalam jangka lama. Selain menyiapkan tim identifikasi, RS Bhayangkara Polda Kepri juga sudah menyiapkan Posko Ante Mortem untuk mengumpulkan data pembanding dari pihak yang merasa kehilangan anggota keluarga dalam peristiwa itu. Jika ada pihak yang merasa anggota keluarganya menjadi korban dalam kapal yang diduga berlayar dari Batam menuju Johor itu diminta agar datang ke RS Bhayangkara Polda Kepri untuk diambil datanya. "Data-data yang masuk nanti akan kami kirimkan ke Johor Malaysia sebagai data pembanding guna identifikasi korban yang belum teridentifikasi. Atau untuk mengidentifikasi yang dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga. Korban Terus Bertambah Sementara itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru, Malaysia, menyebut jumlah korban tewas dalam insiden tenggelamnya kapal pembawa TKI ilegal di perairan Mersing, Johor, Malaysia, Senin (23/1), sudah mencapai 24 orang. "Rekapitulasi korban meninggal sampai dengan saat ini total mencapai 24 jenazah terdiri dari 17 lakilaki dan tujuh perempuan," kata Konsul Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor

Bahru, Haris Nugroho di Johor Bahru, Jumat. Data serupa disampaikan Karo Penmas Polri Brigjen Pol Rikwanto dan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Tanjungpinang Kombes Pol Ahmad Ramadhan secara terpisah, Jumat. "Sejak kapal tenggelam pada tanggal 23 Januari lalu, update hingga Kamis (26/1) pukul 23.00 malam adalah telah ditemukan 24 jenazah," kata Rikwanto di Jakarta. "Dari total jumlah korban itu, 17 orang berjenis kelamin lakilaki dan 7 perempuan. Proses identifikasi masih sedang berlangsung," kata Ahmad Ramadhan. Belum diketahui pasti apakah data itu sudah termasuk sebelas jenazah yang ditemukan di perairan Bintan dan Batam pada Jumat (27/1). Dari jumlah korban tewas, delapan sudah teridentifikasi dan enam di antaranya siap dipulangkan ke kampung halamannya. Enam jasad yang sudah siap dipulangkan adalah Sayyideh asal Surabaya, Jawa Timur; Lambertus Luan asal NTT; Hamidah asal Surabaya; Suhana Binti Ponangi asal Surabaya Jawa Timur; Marto asal Surabaya dan Sulis Setyowati asal Jawa Timur. Dua korban tewas lainnya yang sudah teridentifikasi atas nama Rosid, laki-laki asal Sampang, Madura, Jawa Timur. Rencananya jenazah Rosid dipulangkan pada 28 Januari 2017 dengan rute Kuala Lumpur International Airport (KLIA) - Jakarta - Surabaya. "Satu jenazah teridentifikasi lainnya yang masih dalam proses untuk pemulangan atas nama Maria Yuliana Reku," kata Haris Nugroho. Sisa yang belum teridentifikasi, ujar dia, sebanyak 16 jenazah terdiri dari 14 laki-laki dan dua perempuan. Sementara jumlah korban selamat, tambah Haris, hingga saat ini masih tetap delapan orang atau belum ada penambahan. Mereka adalah seorang warga Malaysia, lima WNI lelaki (satu asal Madura dan empat dari Batam), dan dua perempuan (asal Jatim). Seperti diberitakan sebelumnya, kapal pengangkut TKI tenggelam di perairan Mersing, Johor, Malaysia, Senin (23/1) sekitar pukul 09.17 waktu setempat. Kapal dengan panjang lebih kurang 18 kaki itu berlayar dari Batam menuju Johor Bahru. Kapal diduga tenggelam akibat dihantam ombak dan angin kencang. Kapal itu diperkirakan mengangkut 40 orang. Sejumlah jenazah sudah teridentifikasi oleh anggota keluarga di Johor. (ant/btd/rep/dbs) Editor: Nando , Layouter: Mario


6

Pariwisata

Minggu, 29 Januari 2017

Menikmati Indahnya Pantai Batu Kasah Natuna

NATUNA merupakan salah satu bukti keindahan alam dan wisata yang ada di Indonesia. Tidak banyak warga pribumi yang melirik Natuna sebagai objek wisata, namun wisatawan mancanegara sudah melirik keindahan alam wisata Natuna untuk dijadikan tujuan wisata. Keindahan alam Pulau Natuna tidak kalah dengan keindahan wisata luar negeri. Natuna yang berlokasi di ujung utara Indonesia langsung berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja serta perairannya menjadi rute pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea hingga Taiwan. Banyak mancanegara yang melirik wisata Natuna dan keindahan serta kekayaan alam Natuna. Natuna merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, dengan Kota Ranai di Pulau Bunguran sebagai ibu kota kabupaten. Wilayah Kabupaten Natuna dikelilingi oleh laut dalam serta berada diujung Utara Indonesia, berbatasan

CMYK

langsung dengan perairan Vietnam, Kamboja, Malaysia dan Singapura. Kabupaten Natuna memiliki luas 264.198,37 Km2 dengan luas daratan 2.001,30 Km2 dan lautan 262.197,07 Km2 atau mencapai 99,24 persen berupa laut. Selain memiliki laut yang luas, Kabupaten Natuna juga memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar, baik perikanan tangkap, perikanan budidaya, maupun potensi pariwisata bahari jasa lingkungan lainnya yang belum optimal pemanfaatannya. Sebagai gugusan kepulauan wilayah Kabupaten Natuna memiliki pemandangan yang indah, dengan panorama pantai yang masih

terjaga keasriannya. Sejumlah lokasi di Kabupaten Natuna bahkan menjadi tempat favorit bagi penggemar snorkling, pengamat habitat penyu, dan pecinta wisata bawah air. Potensi wisata yang terdapat di Kabupaten Natuna sebenarnya relatif banyak terutama obyek wisata bahari. Objek wisata tersebut berada pada daerah-daerah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil yang mengelilingi Kabupaten Natuna. Namun pengembangan objek wisata di Kabupaten Natuna masih terkendala dengan minimnya sarana dan prasarana pendukung terutama kawasan pariwisata yang berada di pulau-pulau kecil yang berada diujung Kabupaten. Pada tahun 2013 kunjungan wisatawan ke Kabupaten Natuna mencapai 217.620 pengunjung dan menginap di 40 unit hotel/penginapan yang tersebar di 8 kecamatan, yaitu Kecamatan Midai, Bunguran Barat, Bunguran Timur, Serasan, Bunguran Utara, Pulau Laut, Pulau Tiga, dan Subi. Jenis objek wisata potensial di Kabupaten Natuna terdiri dari 54 lokasi wisata bahari, 3 lokasi wisata air terjun, 20 lokasi wisata gunung, 42 lokasi wisata situs sejarah dan 3 lokasi wisata lainnya (Natuna dalam Angka 2014). Sebanyak 92 persen atau lebih dari 200.556 sasaran wisatawan yang datang ke Kabupaten Natuna adalah para wisatawan penikmat pariwisata bahari. Objek pariwisata di Kabupaten Natuna tersebar di berbagai kecamatan yang ada di Natuna. Daya tarik yang ditawarkan oleh tempat wisata di Kabupaten Natuna adalah wisatawan dapat

berjemur, renang, memacing, selancar, penoramik, penelitian, hiking, camping, agrowisata, cagar budaya, jogging, climbing, persailing, dan sepeda air. Selain itu keindahan alam di Kabupaten Natuna masih sangat alami sehingga keindahannya sangat memanjakan mata. Pada tahun 2013 sebanyak 84% wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Natuna memiliih Kecamatan Bunguran Timur Laut sebagai tempat wisata, dikarenakan Kecamatan Bunguran Timur Laut memiliki lokasi atau tempat wisata yang paling banyak dibandingkan Kecamatan lain yang ada di Kabupaten Natuna. Sedangkan, berdasarkan keputusan Bupati Natuna Nomor 148 Tahun 2010 terdapat 10 objek wisata di Kabupaten Natuna yaitu Pulau Senua di Kecamatan Bunguran Timur, Pantai Sengiap dan Pantai Teluk Selahang di Kecamatan Bunguran Timur Laut, Pantai Teluk Depeh di Kecamatan Bunguran Selatan, Pantai Teluk Buton di Kecamatan Bunguran Utara, Pantai Sisi di Kecamatan Serasan, Batu Senduyung di Kecamatan Serasan Timur, Batu Catur di Kecamatan Serasan, Pantai Batu Kasah dan Cemaga di Kecamatan Bunguran Selatan, dan Pulau Kembang di Kecamatan Bunguran Barat. Untuk berkunjung ke Kabupaten Natuna dapat menggunakan transportasi udara (sriwijaya air dan wings air) melalui Bandara Hang Nadim Batam ataupun dapat menggunakan Kapal laut melalui Pelabuhan Batam maupun Pelabuhan Pontianak. Di Kabupaten Natuna sendiri dapat menggunakan jasa mobil rental,

ojek maupun jasa angkutan kapal pompong untuk mengelilingi pulau-pulau kecil dengan destinasi wisata pantai dan wisata bawah air yang memukai. Oleh karena itu, dengan potensi keindahan alam, keindahan pantai dan potensi wisata bawah air yang sangat memukau, maka sangat layak Kabupaten Natuna merupakan salahsatu surga dunia di pulau terdepan NKRI. Salah satu keindahan alam dan wisata yang ada di Natuna yang wajib untuk dikunjungi bagi anda para pecinta keindahan alam Indonesia ialah destinasi wisata yang ada di Pantai Batu Kasah. Pantai ini disebut sebagai salah satu pantai terbaik yang ada di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Juga dikenal dengan sebutan Pantai Cemaga. Pantai Batu Kasah lebih tepatnya berada di Kecamatan Bunguran Selatan. Keindahan Pantai Batu Kasah jangan diragukan lagi. Air laut yang sangat jernih dan biru menambah eksotik keindahan Pantai Batu Kasah, di sekitaran Pantai Batu Kasah ditumbuhi dan dipenuhi banyak pohon kelapa dan serakan batuan granit yang cukup besar. Dengan kejernihan dan birunya air laut serta batuan ini menampakkan gambaran pulau tropis yang sangat sempurna bagi Natuna. Siapapun yang mengunjungi Pantai Batu Kasah akan langsung terpukau dan terpesona dengan keindahan pantai ini, dengan bibir pantai yang juga cukup panjang 10 hingga 15 meter, pasir putih yang menawan dan jernihnya air laut. Jika

sudah sampai ke Pantai Batu Kasah maka kita akan langsung ingin menceburkan diri ke dalam air jernih yang indah itu. Pesonanya benarbenar memukau dan menggiurkan. Hampir seluruh permukaan pantainya diselimuti dengan pasir putih. Dari bibir pantai hingga tepian batas air laut ketika pasang, bentangnya mencapai 10-15 meter. Sementara sisi darat, berdiri ribuan pohon kelapa tinggi menjulang, jadi pagar hidup yang memelok wajah pantai ini. Selain cantik, kealamiannya masih terjaga. Airnya sangat jernih, sehingga menraik siapa saja untuk nberlekas-lekas menceburkan diri, bermain-main di sana apabila sudah menapakinya. Selain pasir putih dan air jernih, disana juga terdapat ribuan susunan batu granit yang memiliki berbagai macam bentuk, bulat, lonjong, segitiga dan sebagainya. Apa yang dikata orang tentang Batu Kasah memang benar adanya bila anda seudah menapaki sendiri kawasan ini. Pantai batu kasah juga menjadi lokasi memancing, hingga ketika orang-orang berdatangan ke sana selalu membawa alat pancing. Jumlah yang begitu banyak dibawah air laut, memudahkan bagi pemancing untuk mendapatkannya. Bagi anda yang tertarik dengan aktivitas mancing. Cukup sewa saja kapal motor masyarakat sekitar. Pantai Batu Kasah dapat ditempuh dari kota Ranai dengan menggunakan kendaraan darat dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Kemudian kondisi jalanpun sudah sangat bagus.(net)

Editor: Indra Kusuma, Layout: Hestu Purwanto


CMYK

8

Kuliner

Minggu, 29 Januari 2017

Sukses Sajikan Kuliner Khas Indonesia di 5 Negara

Nikmatnya Mie Tarempa Anambas MUNGKIN anda langsung bertanya-tanya, apa sih mie tarempa ini. Ya, mie tarempa merupakan salah satu makanan tradisional Provinsi Kepulana Riau tepatnya di Kabupaten Anambas. Sebenarnya, mie tarempa ini hampir sama dengan makanan mie lainnya, yang berbeda hanya bumbu dan cara proses pembuatannya Makanan khas orang Kepri yang bernama mie tarempa ini, bila dilihat sekilas memang agak mirip dengan makanan mie khas daerah Aceh yang bernama mie aceh. Tetapi, mie tarempa dengan mie aceh ini jelas berbeda, terutama dari bumbu dan cara proses pembuatannya. Ya, mie tarempa khas Orang Kepri ini mempunyai rasa pedas dan bumbu bawang yang agak menggelitik lidah serta aroma daging seafood yang cukup kuat bagi yang mencicipinya. Mie tarempa ini sangat cocok dimakan pada pagi hari dan malam hari, tetapi kita bisa memakan mie tarempa khas daerah Kepri kapan saja kita mau, karena dijual setiap hari dan sepanjang hari di beberapa tempat di daerah provinsi Kepulauan Riau, bahkan sudah banyak yang menjualnya di luar daerah Kepri, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan beberapa kota lainnya di Indonesia. Mie tarempa khas daerah Kepri ini juga memiliki nama lain, yakni mie siantan. Dua nama ini sama-sama cukup familiar bagi penduduk daerah Kepri di Kepulauan Riau. Mie tarempa ini terbuat dari bahan-bahan dasar, seperti mie kuning yang terbuat dari terigu, telur, kecambah atau tauge, dan potongan seafood seperti udang atau cumi serta dengan cabe dan kecap. Mie tarempa atau mie siantan ini, terbagi membagi dua macam hidangan atau pengelolaan, yakni mie tarempa goreng dan mie tarempa Kuah. Mie tarempa goreng diproses dengan cara ditumis dengan sedikit air dan dengan banyak kecap. Sedangkan mie tarempa kuah diproses secara ditumis dengan banyak air dan juga kecap. Untuk di daerah Tarempa, mie ini bisa ditemui di warung-warung makan, termasuk juga di ibu kota Kepulauan Riau, Tanjungpinang, lebih kurang 18 jam perjalanan laut dari Anambas. Untuk di Tanjungpinang terdapat beberapa warung makan dan restoran yang bahkan menyajikan mie tarempa sebagai menu utama meski dengan sedikit modifikasi dari menu aslinya. Mie tarempa yang kondang ini juga mudah ditemukan di

warung-warung makan di Batam, satu jam perjalanan laut menggunakan feri dari Tanjungpinang. Agak berbeda dengan mie di Jawa, mie tarempa menggunakan mie berbentuk pipih berwarna kuning. Mie yang pada umumnya dibuat sendiri itu dimasak dengan campuran bumbu cabai untuk menghasilkan cita rasa pedas menggigit. Tidak usah cemas, derajat kepedasan mie tarempa dapat disesuaikan dengan tingkat ketinggian nyali seseorang terhadap makanan pedas. Di Rumah Makan Mie Tarempa di Tanjungpinang tersaji mie tarempa yang menggunakan sedikit kecap manis. Paduan kecap manis dengan bumbu cabai nan pedas menghasilkan paduan rasa manis-pedas. Sensasi pedas yang muncul sesaat mengunyah lembar-lembar mi tarempa yang berbalur cabai merah benar-benar menggigit lidah. Potongan ikan tongkol berukuran kecil di antara lembar-lembar mi menyumbang cita rasa gurih. Tauge mentah yang segar, taburan bawang goreng, dan potongan daun bawang atau daun seledri menjadi pelengkap yang semakin menggugah cita rasa. Mie tarempa semakin lengkap disantap dengan acar cabai rawit hijau. Ibarat pepatah Jawa �kapok lombok�, satu sendok mie tarempa yang pedas tidak akan membuat kapok. Satu sendok mie tarempa akan disusul sendok-sendok selanjutnya. Salah seorang pengelola Rumah Makan Mie Tarempa, Rasmi, menuturkan, ikan tongkol menjadi pelengkap mie tarempa karena di daerah asalnya, yaitu Anambas, ikan tongkol berlimpah. Selain digunakan sebagai pelengkap mi tarempa, ikan tongkol Anambas juga disajikan dalam berbagai sajian. Ikan tongkol, antara lain, hadir dalam nasi gadang, lempa atau lemper berisi abon ikan tongkol bercita rasa pedas, serta ngo hiang ikan berupa ikan tongkol cincang yang dimasak dengan tepung sagu, lalu dibungkus dengan kembang tahu dan digoreng. Ketiga makanan berbahan ikan tongkol ini oleh masyarakat setempat dikenal sebagai makanan pembuka atau serupa dengan makanan ringan.

Mie Tarempa Goreng

Luti Gendang

Mie Tarempa Kuah

Ice Thai Tea

"Nasi gadang ini kalau di Jawa seperti nasi kucing. Porsinya kecil, disajikan dengan cara dibungkus daun pisang," katanya. Makananmakanan ringan ini biasanya disantap pada pagi hari atau disediakan di rumah makan sebagai sajian sembari menunggu makanan pesanan terhidang di meja. Menurut salah satu warga Tanjungpinang, mie tarempa digemari masyarakat setempat karena cita rasa pedas yang cocok sebagai sarapan, makan siang, atau makan malam. Meski demikian, mie tarempa dengan cita rasanya yang asli, hanya bisa ditemukan di Tarempa. Di daerah tempat mie tarempa lahir, mie tarempa disajikan dengan olahan yang sedikit berbeda. Di Desa Air Sena, Kecamatan Siantan Tengah, Kabupaten Kepulauan Anambas, mie tarempa disajikan tanpa kecap manis. Cita rasanya sedikit berbeda meski tidak mengurangi kenikmatan mie tarempa. Potongan ikan tongkol yang sangat berlimpah di Anambas justru diganti dengan potongan sotong. Salah satu pemilik warung makan mengatakan, ikan tongkol di dalam mie tarempa bisa diganti apa saja, termasuk sotong. �Kalau tidak suka dengan ikan atau jenis makanan laut lain bisa saja diganti dengan daging ayam. Tapi, di sini memang sulit mendapatkan daging ayam karena lebih banyak

CMYK

ikan,� kata salah satu penjual mie tarempa. Jika anda penasaran dengan cara atau proses pembuatan mie tarempa ini, cukup mudah kok. Berawal dari bumbu irisan cabe dan bawang juga bumbu-bumbu lainnya ditumis dahulu dengan sedikit minyak goreng sampai agak matang dan mengeluarkan aroma, setelah itu masukkan mie kuning dan mengaduknya sampai rata, kemudian tambahkan dengan potongan-potongan kecil seafood udang ataupun cumi, aduk kembali sampai potongan seafood tersebut agak matang lalu beri kecap secukupnya. Cara penyajiannya, kalian bisa menambahkan beberapa irisan daun bawang segar yang bisa menambah selera dan bawang goreng di atasnya serta ditambah dengan kerupuk. Cukup mudah, bukan? Bila anda malas atau tidak bisa membuatnya sendiri, kalian bisa saja ke restoran atau rumah makan khusus yang menjual makanan khas Riau di kota kalian berada. Tetapi memang, mie tarempa lebih mudah dijumpai di daerah asalnya, yakni Kepulauan Riau, terutama di berbagai lokasi daerah wisata kepulauan Riau, seperti Batam, Bintan, Karimun, Tanjung Pinang, Anambas, dan lain sebagainya. Harganya pun sangat terjangkau. So, cobain saja sendiri Mie Tarempa yang menggelitik lidah ini!(net)

RESEP MIE TAREMPA Bahan dibutuhkan : Mie kuning pipih disesuaikan saja Ikan tongkol disesuaikan saja ( dipotong kecil-kecil ) Telur ayam 1 butir Kecap asin 2 sendok makan Kecap manis 2 sendok makan Bawang putih 2 butir Cabe rawit 10 buah Tauge disesuaikan saja Cabe rawit 10 buah Bawang goreng disesuaikan saja Cara Membuat Mie Tarempa Anambas Lezat : - Rebuskan mie kuning hingga merekah dan matang lalu angkat dan ditiriskan - Siapkan wajan lalu panaskan minyak dan gorengkan ikan tongkol sampai matang lalu angkat dan tiriskan - Haluskan bahan bumbu cabe dan bawang putih kemudian ditumiskan hingga harum lalu masukkan mie kuning yang sudah matang, aduk rata - Mie yang sedang dimasak tersebut kemudian diberi kecap asin, kecap manis dan tauge lalu aduk dan masak hingga matang kemudian angkat - Taruh mie yang sudah masak tersebut diatas piring saji lalu taburi dengan bawang goreng juga potongan ikan tongkol diatasnya - Mie tarempa anambas sudah siap dinikmati. - Praktis dan sangat mudah sekali dalam pembuatannya, selamat mencoba dan jangan lupa untuk berbagi bersama seluruh keluarga tercinta.

Editor: Indra Kusuma, Layout: Hestu Purwanto


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.