Edisi 1 Tahun I
ERRICO MALATESTA
B E R Z I N E is supposed biweekly/monthly personal whatever eight page-ish zine project courtesy of h.id with supposedly nice visual enhancement. Also, it’s free unlike practical human condition under late capitalism (I know, I see the irony). psst. e-mail me at hamzahibnudedi@gmail.com
ERRICO MALATESTA
3
Sudah merupakan opini umum bahwa kita, karena menyebut diri kita masing-masing revolusionis,
mengharapkan
Anarkisme
tercapai dengan satu hentakan sebagai suatu hasil yang paling cepat dari dari sebuah perlawanan yang secara keras menyerang semua yang sedang eksis dan menggantikannya dengan sesuatu yang baru. Dan sebenarnya ide ini tidak mengecewakan beberapa kamerad
yang juga mengekspresikan suatu revolusi dalam bentuk demikian. Pemikiran
ini
menjelaskan
mengapa
banyak musuh-musuh kita yang jujur percaya bahwa anarkisme merupakan sesuatu yang tidak mungkin terjadi; dan pemikiran tadi pula menjelaskan mengapa kamerad, merasa muak dengan kondisi moral masyarakat pada saat ini dan melihat Anarkisme tidak dapat segera tercapai, tegoyahkan di antara dogmadogma, yang sangat ekstrem dan membutakan mereka terhadap realitas kehidupan serta oportunisme yang membuat mereka lupa bahwa mereka adalah Anarkis, karena alasanalasan inilah siapa saja seharusnya berjuan untuk Anarkisme. Tentunya kemenangan Anarkisme tidak dapat dicapai karena sebuah mukjizat; Anarkisme tidak bisa tercapai di dalam sebuah
4
5
ERRICO MALATESTA
kontradiksi terhadap hukum-hukum tentang kemajuan
(sebuah
aksioma/kenyataan
yang telah dapat diterima tentang evolusi di mana tidak ada sesuatu pun yang terjadi tanpa sebab-sebab yang pasti), dan tidak ada sesuatu pun yang akan tercapai tanpa maksud-maksud yang mencukupi. Seandainya kita menghendaki pergantian suatu pemerintahan dengan yang lain, memenuhi keinginan kita dan juga terhadap yang lain, akan menjadi sesuatu yang sangat penting
untuk
menggabungkan
seluruh
kekuatan material yang dibutuhkan untuk ‘menolak’ penindas dan menempatkan diri kita untuk menggantikan mereka. Akan tetapi kita tidak menginginkan hal yang demikian; kita menginginkan Anarkisme yang di dalam masyarakat berbasis kepada kemerdekaan dan kesukarelaan – suatu
masyarakat di mana tidak ada seorang pun yang dapat memaksakan kehendaknya dan di mana setiap orang dapat melakukan apa pun yang ingin dia hendaki dan secara bersama mereka semua secara sukarela memberikan yang terbaik bagi sebuah lingkungan masyarakat yang baik pula. Tetapi karena inilah Anarkisme tidak dapat secara pasti dan universal mencapai kemenangan, sampai semua umat manusia tidak hanya ingin diperintah tetapi juga tidak ingin memerintah; dan juga Anarkisme tidak dapat pula mencapai kesuksesan kalau mereka tidak mengerti keunggulan dari sebuah solidaritas dan mengetahui cara mengorganisir suatu rencana kehidupan sosial di mana di dalamnya tidak akan ada lagi segala bentuk kekerasan dan pemerintahan.
6
ERRICO MALATESTA
7
Dan ketika kesadaran, kemauan, dan kapasitas manusia secara terus-menerus berkembang dan menemukan pentingnya ekspresi di dalam sebuah perubahan bertahap di dalam sebuah lingkungan yang baru dan di dalam realisasi keinginan yang di dalam porsi mereka menjadi sangat penting, begitu pula dengan Anarkisme; Anarkisme tidak akan tercapai kecuali sedikit demi sedikit –lambat, tapi pasti, tumbuh di dalam ketegangan dan ekstensi. Maka dari itu, pokok pembahasan ini bukan tentang kapan Anarkisme itu tercapai, hari ini, besok, atau di dalam 10 abad, akan tetapi bahwa kita akan berjalan menuju Anarkisme hari ini, besok, dan selalu. Anarkisme adalah penolakan terhadap eksploitasi dan penindasan oleh manusia terhadap yang lainnya, juga penolakan
terhadap hak kepemilikan pribadi
dan
pemerintah; Anarkisme adalah penghancuran malapetaka, ketakhayulan, dan rasa benci. Jadi, setiap serangan yang diberikan terhadap institusi-institusi
hak
kepemilikan
dan
terhdap pemerintah, setiap bentuk keinginan di dalam kesadaran manusia, setiap gangguan terhadap kondisi saat ini, setiap kebohongan yang diungkapkan, setiap bagian dari aktivitas manusia yang diambil dari kontrol yang berwajib/pemerintah, setiap pertumbuhan semangat solidaritas dan inisiatif, merupakan sebuah langkah menuju Anarkisme. Masalah-masalah
terdapat
di
dalam
memahami bagaimana caranya memilih jalan terbaik yang betul-betul mempertemukan realisasi dari idealisme dan bagaimana caranya untuk tidak membingungkan antara kemajuan/progres
8
yang
nyata
dengan
ERRICO MALATESTA
9
bentuk-bentuk kemunafikan. Bentuk-bentuk ini cenderung untuk mengganggu massa dari perjuangannya terhadap pemerintah dan kaum kapitalis dengan iming-iming pencapaian kemakmuran dengan cepat; kaum ini melayani untuk melumpuhkan aksi massa dan membuat mereka mengharapkan sesuatu dapat dicapai melalui ‘kemuliaan hati’ para eksploiter dan pemerintah. Masalah lainnya adalah di dalam memahami bagaimana kita menggunakan kekuatan kecil kita –yang akan terus kita dapatkan, di jalan yang bersifat lebih ekonois, lebih tepat lagi untuk tujuan kita. Pemerintah, yang ada di setiap negara, yang dengan kekuatan brutalnya, menerapkan hukum kepada siapa saja; mereka memaksa semua pihak untuk berasosiasi kepada eksploitasi dan untuk mempertahankan, meski pun disukai atau tidak, institusinya.
Mereka
melarang
kelompok-kelompok
minoritas untuk mengaktualisasikan ideidenya, dan mencegah organisasi sosial pada umumnya yang ingin mengubah diri mereka masing-masingsesuai
dengan
perubahan-
perubahan yang sesuai dengan opini publik. Gerakan evolusi normal secara damai, ditanggapi dengan cara kekerasan, maka dari itu adalah penting untuk membuka kembali gerakan tadi dengan kekerasan juga. Adalah karena alasan itulah kita hari ini menginginkan revolusi dengan cara kekerasan; dan kita sekiranya menginginkan itu selalu –selama umat manusia merupakan sebuah subjek terhadap pemaksaan terhadap hal-hal yang berlawanan dengan keinginan alaminya. Hilangnya kekerasan pemerintah sehingga kita tidak akan memerlukannya lagi di masa mendatang.
10
ERRICO MALATESTA
11
Kita tidak bisa menggulingkan kekuatan pemerintah dulu; mungkin hari esok dari reruntuhan pemerintah yang sekarang sedang memerintah kita tidak dapat mencegah munculnya pemerintahan yang sejenis. Akan tetapi hal tersebut tidak akan mematahkan semangat kita, tidak juga esok, untuk tetap melawan segala bentuk otoritas –untuk selalu menolak tunduk kepada hukumnya di manapun kita berada, dan secara konsisten menggunakan kekerasan untuk melawan kekerasan. Setiap bentuk otoritas yang kekuatannya melemah dan setiap upaya pencapaian kemerdekaan, merupakan usaha menuju Anarkisme; selalu hal tersebut harus dikuasai, tidak perlu diragukan lagi; hal tersebut sepatutnya membuat kita mempertimbangkan negara sebagai musuh yang dengannya
12
ERRICO MALATESTA
13
kita tidak akan pernah berdamai; selalu hal tersebut sepatutnya membuat kita mengingat dengan
baik
bahwa
‘penyakit-penyakit’
yang ditimbulkan oleh pemerintah akan berkurang bila atribut-atribut dan kekuatan kepemerintahannya pun turut berkurang, dan penggunaan istilah hasil dari semua usaha tadi sepatutnya ditentukan bukan oleh yang memerintah tapi oleh yang diperintah. Oleh pemerintah yang kita maksud adalah siapa saja atau kelompok apa saja yang di dalam sebuah negara, komunitas, atau asosiasi yang mempunyai hak untuk membuat hukum dan menerapkannya kepada siapa saja yang tidak menginginkannya. Kita tidak boleh dulu menolak kepemilikan pribadi; kita tidak boleh mengatur tentang means of production yang merupakan hal penting untuk memungkinkan bekerja secara
bebas; mungkin kita belum mampu untuk melakukannya di dalam gerakan perlawanan yang berikutnya. Akan tetapi hal tersebut tidak dapat mencegah kita sekarang, begitu pula nantinya, di dalam melawan kapitalisme dan segala bentuk despotisme secara terus menerus. Dan setiap kemenangan, meski pun kemenangan yang kecil, yang diraih oleh kaum pekerja terhadap kaum eksploiter, setiap profit yang berkurang, setiap kekayaan yang diambil dari kepemilikan individual dan dialokasikan untuk kepentingan bersama, akan selalu menjadi usaha-usaha –sebuah langkah ke depan menuju Anarkisme. Selalu hal-hal di atas selayaknya membuat hakhak kaum pekerja semakin besar dan untuk memperkuat
perjuangan;
selalu
hal-hal
tersebut yang selayaknya diterima sebagai kemenangan terhadap musuh dan bukan
14
15
ERRICO MALATESTA
merupakan sebuah hadiah di mana kita harus merasa berterima kasih; selalu kita harus tetap konsisten di dalam keputusan kita untuk mengambil alihdengan kekerasan, yang dengan secepatnya, dari pemilik-pemilik pribadi, yang dilindungi pemerintah, yang telah mencurinya dari kaum pekerja. Hak penggunaan kekerasan yang lamalama akan menghilang, means of production yang ditempatkan di bawah manajemen siapa saja yang berkeinginan untuk memproduksi, hasil dari semua ini merupakan ‘buah’ dari sebuah evolusi damai. Anarkisme tidak dapat menjadi, dan juga tidak akan pernah menjadi Anarkisme jika
bukan
karena
mereka-mereka
yang menginginkannya dan yang hanya menginginkan pencapaian tujuan-tujuannya tanpa adanya bantuan dari non-anarkis. Ini
tidak sepenuhnya berarti bahwa Anarkisme akan membuat kemajuan yang sedikit atau tidak sama sekali, untuk sedikit demi sedikit pemikiran dan ide-idenya akan meluas sampai pada akhirnya akan merangkul semua umat manusia dan semua bentuk manifestasi kehidupan. Setelah
menggulingkan
pemerintahan
dan semua bentuk institusi berbahaya yang dengan kekerasan mereka melindungi dirinya masing-masing, setelah menguasai kemerdekaan yang mutlak bagi semuanya dan dengan semua itu kepentingan untuk mengatur buruh tanpa kemerdekaan yang tadi
merupakan
sebuah
kebohongan,
dan sementara kita berjuang untuk dapat mencapai titik ini, kita tidak berniat untuk menghancurkan semua itu yang sebetulnya akan bangun kembali sedikit demi sedikit.
16
17
ERRICO MALATESTA
Misalnya, masyarakatnya
‘Di
sana’ saat
ini,
dalam
sebuah
sedang/telah,
berfungsi sebuah pelayanan suplai bahan makanan. Pelayanan ini dijalankan secara buuk, kacau, banyak membuang energi dan materi, serta merupakan keuntungan bagi kapitalis di satu segi; tapi dari itu, baik mereka atau kita sama-sama harus makan. Akan menjadi sangat salah jika kita ingin membubarkan sebuah sistem yang memproduksi dan mendistribusikan makanan, namun jika kita dapat menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih adil, maka mengapa tidak?! ‘Di sana’ pula terdapat pelayanan jasa pos. Kita memiliki beribu-ribu kritik untuk dapat segera dibuat, tapi untuk saat ini kita menggunakannya untuk mengirimkan suratsurat kita, dan akan secara terus menerus
menggunakan dan merasakan penderitaan dari semua kesalahan yang dibuatnya, sampai kita sendiri dapat mengoreksinya atau menggantinya dengan yang lain. ‘Di sana’ terdapat sekolah-sekolah, akan tetapi berfungsi dengan sangat buruk. Akan tetapi karena alasan ini kita tidak mengizinkan anak kita untuk tetap berada di dalam kebodohan –menolak keinginan mereka untuk belajar membaca dan menulis. Untuk sementara waktu kita menunggu dan berjuang untuk satu waktu di mana kita dapat mampu untuk mengorganisir sebuah sistem sekolah yang dapat menampung semua yang membutuhkannnya. Dari sini kita dapat melihat bahwa, untuk sampai pada Anarkisme, kekuatan materi bukan satu-satunya media untuk membuat sebuah revolusi; sangatlah esensial bahwa
18
19
ERRICO MALATESTA
kaum
pekerja,
bersatu
bermacam-macam
(sesuai
cabang
dengan
produksinya),
menempatkan diri mereka masing-masing di dalam sebuah posisi yang dapat meyakinkan fungsi kehidupan sosial mereka berjalan dengan
sebaik-baiknya
–tanpa
bantuan
dan ketergantungan terhadap kapitalis dan pemerintah. Dan kita melihat juga bahwa pemikiranpemikiran Anarkis, jauh dari apa yang dianggap menjadi sebuah kontradiksi, seperti yang diklaim kaum ‘ilmuwan sosialis’, terhadap hukum evolusi yang telah dibuktikan ilmu pengetahuan; terdapat konsepsi-konsepsi yang sangat cocok dengan hukum-hukum ini, yang meupakan sebuah sistem eksperimental yang dibawa dari lapangan penelitian ke dalam realitas sosial.
20
ERRICO MALATESTA
21
ERRICO MALATESTA (1853-1952) adalah seorang anak dari pasangan yang berasal dari Italia Selatan. Ketika ia masih menjadi seorang mahasiswa kedokteran dia bergabung dengan The First International dan dipengaruhi secara pribadi oleh pengaruh Bakunin. Ia meninggalkan pekerjaannya dan mempersembahkan sisa 60 tahun dari hidupnya kepada agitasi anarkis, di negeri asalnya, Italia, dan di tempat-tempat pembuangannya seperti Turki dan Argentina. Ia mengambil bagian di dalam gerakan perlawanan dan menghantam Belgia dan Spanyol begitu pula di Italia. Menjadi seorang aktivis dan membiayai hidupnya dengan bekerja sebagai ahli listrik, ia tidak menulis satu pun buku-buku mayor, tapi dari pamfletnya, –di mana Anarki dikenal dengan sangat baik di dunia berbahasa Inggris– dan artikelartikelnya merupakan tulisan-tulisan yang paling dapat dicerna di antara literatur-literatur anarkis
lainnya. Tahun-tahun terakhirnya dihabiskan di Italia, di mana ia, di bawah rezim fasis, ditahan sebagai tahanan rumah, dan begitu ditakutinya oleh pihak yang berwenang. Sehingga, ketika ia meninggal pun, jenazahnya dilemparkan begitu saja ke dalam sebuah kuburan massal. Setidaknya monumennya dapat menjadi simbol dari sebuah gerakan perlawanan.
22
Ketik Ulang, Desain, dan Tata Letak: Hamzah Alih Bahasa: instituta@gmail.com per 2011 ‘Read/Analiza/Action’
YER BRAINZ OUT