JIMM

Page 1

JIMM: Pemberontakan Anak-anak Muda Terhadap Aktivisme, Skripturalisme dan Orientasi Struktural di Muhammadiyah* Oleh Ahmad Najib Burhani**

Outline Tulisan - Pendahuluan - Kelahiran Tanpa Deklarasi - JIMM: Problem Baru Muhammadiyah atau Alternatif Solusi? - Melihat Model dan Metode JIMM dalam Berwacana - Antara JIMM dan JIL: Isu-isu yang Menyamakan dan Membedakan - Menengok Para Pendukung dan Penentang JIMM - Perjalanan JIMM Menuju Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang - “Takdir” JIMM Pasca Muktamar Muhammadiyah ke-45 - Beberapa Catatan Akhir

Pendahuluan Beragam kritik pernah dilontarkan kepada Muhammadiyah. Kritik-kritik tersebut disampaikan oleh kalangan internal Muhammadiyah dan juga para pengamat gerakan keagamaan di Indonesia, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun kritik terhadap organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan pada 1912 dengan sifat yang masif, teroganisir dan bahkan dengan membentuk jaringan (network), baru terjadi ketika gerakan modernis Islam ini hendak mencapai umur seabad. Kritik itu dikumandangkan oleh anak-anak muda dari organisasi itu sendiri yang menyebut diri mereka sebagai JIMM (Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah). Berangkat dari keresahan, kegerahan, kepedulian, dan kecintaan, JIMM mencoba mendekonstruksi paham-paham dan ajaran-ajaran yang dianggapnya sudah usang (out of date) di tubuh Muhammadiyah. Cita-cita mereka sebetulnya tidak ingin berhenti dengan melakukan dekonstruksi, tapi juga membangun kembali atau merekonstruksi Muhammadiyah sehingga gerakan ini memiliki wajah baru yang lebih baik dan sesuai dengan tuntutan zaman, sebagai the new social movement. Jaringan anak muda ini ternyata tak mudah merealisasikan misi yang dirumuskannya. Niat anak-anak itu juga tak selalu mendapat respon positif di lingkungan Muhammadiyah. Pertarungan wacana yang cukup keras terjadi di Muhammadiyah antara kubu yang pro dan kontra terhadap isu-isu yang digulirkan JIMM. Puncaknya adalah pada Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang pada 3-8 Juli 2005 yang oleh sementara kalangan disebut sebagai arena “pengadilan” buat JIMM. Kelahiran Tanpa Deklarasi Paruh akhir 2003, sebuah peristiwa yang, untuk sebagaian kelompok Islam, cukup membahagiakan dan sekaligus, untuk kelompok Islam yang lain, menggelisahkan muncul dalam tubuh organisasi keagamaan terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah. Peristiwa itu adalah lahirnya gerakan dari sekelompok anak muda *

Judul ini terinspirasi dan merupakan terjemahan atas tiga pilar JIMM, yaitu hermeneutika, teori-teori sosial kritis, dan the new social movement. Aktivisme diartikan sebagai aksi yang tak disertai dengan refleksi. Istilah itu merupakan kebalikan dari verbalisme, refleksi yang tanpa disertai dengan aksi.

1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.