HARIAN PAGI TERBIT 12 HALAMAN
Iklan/ Langganan:
RP 3.500,-
5318686
www.beritametro.co.id
JUMAT, 25 NOVEMBER 2016
Foto: BM/ISTIMEWA
Selamatkan Warga Rohingya
RATUSAN MASSA Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan aksi ‘tolak pembantaian muslim Rohingya’ di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/11). HTI mendesak Jokowi segera mengusir Duta Besar Myanmar dari Indonesia. Aksi serupa dilakukan aktivis Himpunan Mahasiswa (HIMA) Persis di depan Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta. Puluhan massa HIMA Persis mendesak dunia Internasional memberikan sanksi politik dan ekonomi kepada Myamar dan mendesak pemerintah Indonesia untuk memustuskan hubungan diplomatik dan mengusir kedutaan Besar Myammar.
Oknum Jaksa Kejati Ditangkap
SURABAYA (BM) - Ahmad Fauzi (AF) Oknum jaksa penyidik Bidang Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Jawa Timur ditangkap Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kejati Jatim yang dibantu tim Kejaksaan Agung. AF merupakan jaksa yang menangani sidang praperadilan Dahlan Iskan terkait dugaan korupsi aset PT Panca Wira Usaha. Akibat penangkapan ini, Ahmad Fauzi pun tidak bisa hadir dalam sidang praperadilan Dahlan Iskan dengan agenda putusan yang digelar di Pengadilan Negeri Surabaya,
Kamis (24/11/2016). Rhein E Singal salah satu tim pemgacara Kejati saat disinggung keberadaan Jaksa Ahmad Fauzi, hanya diam dan mengaku tidak tahu terkait kabar penangkapan tersebut. “Beliaunya ada kok tadi, tapi hari ini tidak bisa hadir karena ada urusan,” ungkapnya saat ditemui usai sidang. Kabar yang beredar menyebut jika AF ditangkap setelah diduga telah menerima suap atas penanganan kasus pembelian hak atas tanah BPN Kabupaten Sumenep yang saat ini disidik tim Pidsus Kejati Jatim.
Menurut informasi, AF ditangkap oleh tim gabungan internal Kejati Jatim sekitar pukul 15.00 WIB. AF ditangkap saat berada di ruangan kerjanya. Dari tangan AF, tim gabungan berhasil menyita uang tunai senilai Rp 1,5 milyar yang diduga hasil suap. Namun, uang tersebut diamankan bukan dari ruangan kerja AF. Tim Saber Pungli Kejaksaan Agung (Kejagung) membawa jaksa berinisial AF yang tertangkap karena diduga menerima uang
Agus Ungguli Ahok JAKARTA (BM) – Pasan30,4 % gan Agus-Sylvi mengungguli pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot dalam survei elektabilitas pasangan calon di ajang Pilgub DKI Jakarta. Menurut Lembaga Survei Indikator yang digawangi Burhanuddin Muhtadi, pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni mendapat 30,4 persen. Kemudian disusul Ahok 26,2 persen serta Anies 24,5 persen. “Kemungkinan mengubah pilihan sekitar 24 persen, saat Agus-Sylvi ini masih besar kemungkinan berubah,” tulis Indikator dalam laporan yang diunggah di laman Twitter-nya, Kamis (24/11). Menurut Indikator, pendukung Ahok dan Djarot paling stabil. Hanya lima persen yang paling mungkin berubah. Adapun pendukung Agus-Sylvi serta Anies-Sandi delapan persen. “Semua calon gubernur sudah sangat pop-
26,2 %
24,5 %
Ahok-Djarot
Praperadilan Dahlan Kandas
Anies-Sandy GRAFIS: BM/TOTOK HARTANA
uler. Secara kualitas, yang suka Ahok hanya 52 persen, di bawah Agus 68 persen dan Anies 67 persen,” tulisnya. Indikator menemukan, dukungan kepada Ahok dalam lima bulan terakhir menurun cukup Baca: Isu... Hal. 7
Baca: Jaksa... Hal. 7
SURABAYA (BM) – Gugatan praperadilan yang dimohonkan Dahlan Iskan akhirnya kandas. Gugatan praperadilan tersebut kalah dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Surabaya Kamis (24/11/2016). Dahlan merupakan terduga tersangka pelepasan aset PT Panca Wira Usaha (PWU) berupa tanah dan bangunan. Hakim tunggal yang memimpin persidangan gugatan praperadilan tersebut, Ferdinandus, menilai surat perintah
penyidikan yang diterbitkan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dianggap sah. Dia menilai, penanganan yang dilakukan penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur sudah sesuai dengan prosedur. Dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi, mendatangkan ahli, dan melampirkan surat ataupun dokumen. “Dengan ini menyatakan mengabulkan semua eksepsi Baca: Hormati... Hal. 7
Bareskrim Pantau Medsos
JAKARTA (BM) – Tim Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri terus melakukan pemantauan media sosial, menjelang aksi 2 Desember mendatang. Karena pergerakan oknum yang menyebarkan sejumlah isu mengenai aksi tersebut telah bergerak cukup masif. “Kita juga terus mengidentifikasi, khususnya provokator ya yang memprovokasi dengan gambar maupun tulisan. Kita sih melihatnya cukup masif sekarang,” ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya di Jakarta, Kamis (24/11/2016). Mabes Polri juga terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam pemantauan para oknum tersebut. Apabila terdeteksi, maka mereka akan ditndak tegas. “Konten yang kita buat di media sosial itu kiranya bisa dipikirkan kembali. Walau-
pun kita iseng misalnya me-retweet, copy paste, meneruskan dan itu sudah masuk dalam pelanggaran UU ITE,” kata Agung. Agung mengimbau kepada semua pengguna medsos untuk lebih bijak mengunggah dan menyebarkan konten, apabila konten tersebut tak diketahui sumbernya dengan pasti. Karena aturan mengenai penyebaran informasi sudah diatur di dalam UU ITE. “Jadi siapa yang membuat konten yang sifatnya provokasi, SARA, hatespeach, itu UU ITE melarang. Enggak cuma itu, walaupun kita hanya menyebarkan itu juga dilarang,” kata dia. Doa Bersama Di temppat terpisah, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengimbau agar pada tanggal 2 Desember 2016 tidak digelar aksi demo besar. Gatot mengusulkan agar
Dahlan Iskan
INDEKS
Surabaya Bersaing dengan Istanbul BACA HALAMAN
03
Baca: Islam... Hal. 7
Hati-hati Pasang Status di Facebook
Ditahan Karena Status “No Mention” Peringatan bagi Anda yang sering berpolemik di facebook atau media sosial yang lain. Mungkin sudah saatnya lebih berhati-hati dalam menuangkan gagasan, kritikan, ataupun status Anda. Seorang ibu rumah tangga mendekam di penjara, gara-gara statusnya di facebook, dan dilaporkan pihak lain yang merasa tersindir. Kejadian itu menasional, dan menjadi perhatian Menkominfo Rudiantara.
BM/IST
DEMO: Sejumlah massa berunjuk rasa mendesak pembebasan Yusniar (inset), seorang ibu rumah tangga yang terjerat pidana karena statusnya di facebook.
Yusniar (27), seorang ibu rumah tangga di Makassar, Sulawesi Selatan ditahan pihak kejaksaan selama sekitar dua pekan sejak 24 Oktober. Hal tersebut terjadi gara-gara status Facebook yang ia unggah pada 14 Maret 2016. Ia dijerat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (ITE). Kasus yang menimpa Yusniar karena status no mention di akun Facebooknya mendapat tanggapan dari Menkominfo Rudiantara. Ia mengaku prihatin atas kejadian tersebut. “Saya prihatin kalau masih ada korban yang dikenakan dasar Un-
PRAKIRAAN CUACA
dang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) tapi tidak demikian faktanya,” kata Menkominfo saat ditemui usai acara Indonesia PPP Day 2016 yang berlangsung diTheWestin, Jakarta, Kamis (24/11/2016). Karena itu, kata Rudiantara, dalam revisi Undang-Undang ITE ada beberapa poin penting yang diubah. Pertama, menurunkan hukuman pada pasal 27 Ayat 3 tentang pencemaran nama baik, dari sebelumnya enam tahun menjadi empat tahun. “Implikasinya bukan pada jumlahnya yang berkurang, tapi tata Baca: Tolak... Hal. 7
SPIRIT
SURABAYA
JAKARTA
DENPASAR
YOGYAKARTA
HUJAN SEDANG SUHU : 26 - 35°C
BERAWAN SUHU : 25 - 33°C
HUJAN RINGAN SUHU : 26 - 33°C
CERAH BERAWAN SUHU : 24 - 32°C
Akan kuberikan ilmu yang kumiliki kepada siapapun, asal mereka mau memanfaatkan ilmu yang telah kuberikan itu. - Imam Syafi’i -
Belasan Aktivis dan Warga Cukur Gundul BACA HALAMAN
09
Ditinggal Jemput Saudara ke Bandatra, Rumah Terbakar BACA HALAMAN
12