Berita Metro Edisi 19 September 2015

Page 1

HARIAN PAGI TERBIT 16 HALAMAN

Iklan/ Langganan: 081216327858

RP 3.500,-

www.beritametro.co.id

SABTU, 19 SEPTEMBER 2015

The Fed Tunda Kenaikan Suku Bunga, Bukan Hadiah Bagi Indonesia

Tak Ada Gejolak, TapiJadi Bola Panas pertahankan suku bunga acuan di level 0 persen hingga 0,25 persen. Hanya satu anggota komite, yakni Jeffrey M. Lacker mengusulkan kenaikan The Fed fund rate sebesar 25 basis poin. “Perkembangan ekonomi dan keuangan global terkini dapat menahan kegiatan ekonomi dan cenderung memberikan tekanan ke bawah lebih lanjut tentang inflasi dalam waktu dekat,” kata The Fed dalam pernyataan resminya, Jumat (18/9) dini hari WIB. Gubernur The Fed Janet Yellen menyebut ekonomi AS terus tumbuh secara moderat.

JAKARTA (BM) – Melalui rapat Federal Open Market Committee (FOMC), Kamis (17/9) waktu Washington atau Jumat dini hari WIB, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menunda kenaikan suku bunganya. Sekilas, kebijakan ini memang berimbas positif karena relatif tak ada gejolak. Tapi penundaan kenaikan The Fed rate justru akan menjadi bola panas karena ketidakpastian di pasar global, termasuk Indonesia. Dalam rapat FOMC, keputusan untuk tidak menaikkan suku bunga diambil melalui voting. Hasilnya, sembilan dari 10 anggota komite memilih untuk mem-

- Janet Yellen -

Suku bunga tidak naikkan, tidak ada gejolak. Tapi spekulasi akan datang lagi nanti, menjelang rapat FOMC.”

PEREKONOMIAN AS BELUM MENGUAT SEPENUHNYA Kecemasan akan perlambatan ekonomi global. Rendahnya tingkat inflasi di AS. Pergerakan pasar saham yang volatil pada Agustus.

- Darmin Nasution -

FOTO:BM/ANTARA

Baca: Tak Ada ... Hal 7

Mungkin orang bisa membaca bulan depan ada FOMC meeting tidak besar (kemungkinan suku bunga naik). Bisa-bisa Desember belum tentu ada, dan bisa-bisa sampai 2016.” - Agus Martowardojo -

Banyak fokus kami pada risiko-risiko seputar Tiongkok, tetapi tidak hanya Tiongkok. Negara-negara berkembang secara lebih umum, dan bagaimana mereka mungkin berimbas pada Amerika Serikat."

Dua WNI Bebas, Pelaku Penyanderaan Tetap Diburu Menlu Apresiasi Pemerintah Papua Nugini JAKARTA (BM) – Drama penyanderaan dua warga negara Indonesia (WNI) berakhir. Ladiri Sudirman dan Badar yang disandera kelompok bersenjata di Papua Nugini berhasil dibebaskan, Kamis (17/9) malam waktu

Pemprov Jatim Berharap Hak PI Blok Ketapang Hal 03 Lucy-Rasiyo Perbaiki Berkas Sesuai Rekomendasi KPU Hal 08

nyepakati untuk bertemu kemarin siang,” kata Arrmanatha di Kemenlu, Jumat (18/9). Baca: Dua ... Hal 7 BEBAS: Setelah melalui proses negosiasi, dua sandera WNI dibebaskan dari kelompok bersenjata pada pihak militer PNG, Kamis (17/9) malam waktu PNG. Tampak Sudirman (foto kiri) dan Badar (foto kanan) dibantu berjalan oleh petugas TNI saat tiba di Skouw, Jayapura, Papua, Jumat (18/9).

DPR Diminta Tak ‘Kambing Hitamkan’ Menkeu

Berkas BW P21 Kejagung Belum Putuskan Penahanan JAKARTA (BM) - Kejaksaan Agung (Kejagung) sampai sekarang belum memastikan apakah pimpinan KPK nonakif BambangWidjojantoakanditahanatautidaksetelahpelaksanaan pelimpahan tahap duanya ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat. “Kita lihat dulu. Kan diserahkan ke Jakpus, kita belum dapat laporan,”kataJaksaAgungHMPrasetyo,Jumat(18/9). Selain itu, kata dia, pihaknya masih melihat urgensinya apa atau pertimbangan obyektif dan subyektifnya.“Tunggu laporan dari kejari dulu,” katanya. Baca: Berkas ... Hal 7

Misbakhun: Proses Penyesuaian Tunjangan dari Anggota FOTO:BM/ANTARA

Sail Tomini Dibayangi Teror Kelompok Santoso Hal 02

setempat. Keduanya yang disandera sejak 9 September lalu dibebaskan pasukan tentara keamanan Papua Nugini (PNG). Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arrmanatha Nasir, membeberkan kronologi pembebasan kedua WNI itu. “Informasi yang kami terima, pasukan tentara keamanan PNG dan penyandera awalnya me-

PENUHI PANGGILAN: Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto memasuki kendaraan untuk menuju Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat usai memenuhi panggilan Bareskrim Polri di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/9).

JAKARTA (BM) - Anggota Komisi XI DPR, Muhammad Misbakhun, meminta berbagai pihak, termasuk rekan-rekannya di DPR, untuk tidak mengambinghitamkan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro terkait naiknya tunjangan

BNN: Prioritaskan Bandar

Temukan Piringan Batu Misterius di Rusia

Diklaim Bukti Pendaratan Alien Satu Juta Tahun Lalu Sepintas terlihat seperti sebuah batu biasa yang sangat besar, bahkan warnanya sama dengan batuan lain di sekitarnya. Terkikis oleh cuaca, memberikan penampilan seperti cakram yang sangat halus.

DPR diminta tak 'kambing hitamkan' Menkeu Memang itu salah satu 'pekerjaannya'..

Intinya jangan digelar 2015, gitu aja ribet.

MISTERIUS : Tampak piringan batu besar yang ditemukan di sekitar area Volgograd, Rusia.

TAPI tim peneliti paranormal di Rusia, yang menyebut namanya Kosmopoisk yakin bahwa, kemiripan bentuk batu yang seperti sebuah piring terbang ini, berasal dalam luar angkasa. Benarkah demikian? Laporan penduduk lokal di Rusia juga mengatakan, daerah di mana batu ini ditemukan, Medveditskaya Ridge, di distrik Zhirnovsky, dekat dekat Volgograd, Rusia, telah terkenal karena penampakan UFO dan aktivitas paranormal lainnya. Baca: Diklaim ... Hal 7 FOTO : ISTIMEWA

Babak baru kisruh Pilkada Surabaya

PRAKIRAAN CUACA SURABAYA CERAH Suhu 23-34°C

JAKARTA CERAH BERAWAN Suhu 23-34°C

SPIRIT DENPASAR BERAWAN Suhu 23-32°C

anggota DPR. Sebab, usulan itu tidak datang semata-mata dari Menkeu dan belum tentu saat dibahas bisa disetujui bersama oleh DPR dan pemerintah. Misbakhun menjelaskan, pada setiap awal siklus pembahasan RAPBN berlangsung, memang ada sebuah kebiasaan bahwa setiap lembaga dan kementerian melakukan penyesuaian anggaran yang akan dibelanjakan pada tahun be Baca: DPR ... Hal 7 rikutnya.

“Orang yang mengerti ilmu fikih berarti ia bisa makrifat kepada Allah dengan ilmunya menyebabkan ia kenal kepada-Nya. Bahkan dengan ilmunya ia bisa mengajar orang lain sampai pandai.” - Syeikh Izzuddin bin Abdussalam -

Eksekusi Mati Jilid III Belum Pasti JAKARTA (BM) – Eksekusi terhadap terpidana mati tahap III, hingga kini belum ada kepastian dari Kejaksaan Agung (Kejagung) RI. Sempat muncul isu jika terbatasnya dana jadi penyebab negara mengeksekusi belasan terpidana yang sudah dijatuhi vonis mati ketika hearing dengan DPR RI. Namun isu tersebut dibantah Jaksa Agung HM Prasetyo. Dia menyebutkan, penundaan eksekusi mati jilik III karena Kejagung masih berkonsentrasi pada penanganan kasus lainnya. “Soal penundaan eksekusi mati itu sempat ditanyakan oleh anggota dewan terkait karena ketiadaan biaya.Waktu itu kan belum ada jawaban dari kami. Bukan karena itu, kami sedang konsentrasi hal lain yang lebih penting,” jawab Jaksa Agung HM Prasetyo, Jumat (18/9). Baca: Eksekusi... Hal 7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.