Berita Metro 18 November 2016

Page 1

HARIAN PAGI TERBIT 12 HALAMAN

Iklan/ Langganan:

RP 3.500,-

5318686

www.beritametro.co.id

JUMAT, 18 NOVEMBER 2016

Masyarakat Jangan Sampai Terpecah Belah

Jokowi - Prabowo Kuatkan NKRI JAKARTA (BM) - Pertemuan dua mantan Capres 2014, Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang kemudian menjadi Presiden RI, sangat berarti bagi penguatan keutuhan NKRI. Kali ini, Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra ganti mengunjungi Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (17/11) siang. Prabowo Subianto mengingatkan masyarakat Indonesia jangan sampai terpancing oleh hasutan dan ide yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Ini membuat kita lebih waspada. Jadi kita tidak boleh terpancing untuk hal-hal yang bisa membahayakan keutuhan persatuan nasional,” kata Prabowo dalam perbincangan beranda bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka di Jakarta, Kamis. Hal itu disampaikan Prabowo terkait banyaknya tokoh serta literatur yang menggambarkan banyaknya ancaman yang ingin memecah belah dan merebut Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. Dia mengatakan seluruh tokoh dan pemimpin bangsa patut memelihara persatuan dan kesatuan NKRI sesuai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. “Apapun perbedaan, apapun ada selisih, marilah kita selesaikan dengan suasana yang sejuk, damai dan kekeluargaan,” kata Prabowo. Dia juga menyampaikan bahwa perbedaan pandangan dalam politik jangan menjadi isu besar yang dapat memecah belah persatuan Indonesia. Prabowo mengatakan Presiden Joko Widodo dan dirinya memiliki pandangan yang sama, yaitu mengutamakan persatuan dan kesatuan Indonesia sesuai Pancasila dan UUD 1945. “Masalah perbedaan politik, itu hal yang biasa. Tidak boleh menjadi masalah perpecahan yang berkelanjutan.

Megawati

Megawati: Penolak Ahok, Tidak Tahu atau Dibayar! JAKARTA (BM) –Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, ada dua kelompok orang yang menolak calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat kampanye. “Kedua kelompok tersebut adalah, karena tidak paham hukum serta karena dibayar untuk menjegal Ahok,” kata Megawati Soekarnoputri kepada pers, di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Kamis (17/11). Megawati mengatakan hal tersebut menanggapi pertanyaan wartawan soal penolakan masyarakat terhadap Ahok saat kampanye setelah aksi demo pada Jumat, 4 November lalu. Megawati menegaskan, Indonesia adalah negara hukum. “Hukum berintikan keadilan, azas praduga tak bersalah, dan mengedepankan prinsip setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum,” katanya. Presiden kelima RI ini menjelaskan, berdasarkan UU Pilkada, meskipun seorang calon kepala daerah telah ditetapkan sebagai tersangka, tapi calon tersebut masih memiliki hak untuk dipilih maupun berkampanye. “Saya tegaskan Indonesia adalah negara hukum. Pak Ahok sebagai calon kepala daerah masih memiliki hak untuk dipilih,” kata Megawati. Baca: Jujur... Hal. 7

FOTO: BM/ISTIMEWA

SEMANGAT NKRI: Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto melakukan perbincangan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis kemarin. Keduanya memiliki pandangan dan semangat yang sama dalam menjaga keutuhan NKRI.

Kita bertekad begitu. Jadi saya siap untuk memberi masukan setiap saat. Beliau sangat terbuka, jadi itu suasana yang sangat baik yang kita capai,” tegas Prabowo. Butuh Kritik

Lebih jauh, Prabowo Subianto mengatakan bahwa di dalam sistem demokrasi, pemerintah membutuhkan kritik yang membangun dari seluruh pihak. “Demokrasi membutuhkan kritik. Pak Jokowi tidak pernah meminta Gerindra tidak kritik dan

saya tidak bisa, saya dari dulu komitmen sama beliau adalah beliau di eksekutif dan kami di legislatif. Kalau ada kebijakan yang kurang berkenan, maka kami akan kritisi,”

Ratusan Pendukung Ikuti Sidang Praperadilan Dahlan Iskan Tensi Darah Naik, Batal Diperiksa Mabes Polri

FOTO: IST

BERI DUKUNGAN: Pendukung Dahlan Iskan nampak memenuhi Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (17/11). Massa yang kebanyakan anak muda itu, menggunakan seutas tali yang diikatkan di bagian kepala bertuliskan ‘Save Dahlan Iskan’. Mereka datang Pesantren Sabilil Muttaqien untuk memberikan dukungan moral.

SURABAYA (BM) – Ratusan massa pendukung setia Dahlan Iskan mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Surabaya untuk mengikuti proses sidang praperadilan Mantan Menteri Badan Usaha milik Negara itu dalam kasus dugaan korupsi pelepasan aset PT Panca Wira Usaha (PWU). Rata-rata massa pendukung Dahlan Iskan itu, dari kalangan anak muda yang menggunakan seutas tali yang

diikatkan di bagian kepala bertuliskan ‘Save Dahlan Iskan’. “Kami datang dari Pesantren Sabilil Muttaqien untuk memberikan dukungan moral kepada Pak Dahlan. Beliau di pesantren kami sebagai pembina,” kata Aris Munandar selaku koordinator massa. Sidang gugatan praperadilan Dahlan Iskan (pemohon) terhadap Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (termohon), dengan agenda pembacaan gugatan di

ruang sidang Cakra Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (17/11) berlangsung sekitar selama 1 jam. Bacaan gugatan praperadilan yang disampaikan tim kuasa hukum Dahlan Iskan di depan Ferdinandus hakim tunggal dan Reihan Singal termohon (Kejaksaan Tinggi Jawa Timur). Tim kuasa hukum mengaku yakin, gugatan praperadilan yang dilakukan itu pasti menang. Sebab, banyak dasar yurisprudensi gugatan praperadilan

Baca: Bahas... Hal. 7

I INDEKS

Dana Repatriasi ke Pasar Modal Sangat Minim BACA HALAMAN

08

Baca: Jadi... Hal. 7

Upaya Gairahkan Dunia Penelitian di Perguruan Tinggi

Minimnya Dana tak Lagi Jadi Persoalan Perguruan tinggi memang harus lekat dengan penelitian. Tetapi minimnya dana kerap jadi persoalan. Ada terobosan menarik yang ditawarkan di forum EPI-UNET. Seperti apa? Berikut liputan wartawan Berita Metro (BM), Aziz Tri P KABAR menyejukkan ‘berhembus’ dari ruangan Rektorat ITS, Surabaya, Kamis (17/11), saat digelar Presidential Forum Eastern Part of Indonesia-University Network (EPI-UNET) atau Forum Kerjasama ITS dengan 23 PTN di wilayah Indonesia Timur. Terutama terkait upaya menggairahkan dunia penelitian di kalangan perguruan tinggi. Bagaimana tidak, minimnya dana yang kerap jadi kendala bagi para akademisi untuk berlomba-lomba menggelar

penelitian, kini tak lagi jadi persoalan. Setidaknya hal itu ditegaskan Direktur Dana Kegiatan Pendidikan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), Abdul Kahar saat berbicara di sesi ‘Pendanaan Program Kerjasama Akademik dan Riset’. “Kami siap mendanai penelitian atau riset yang digagas dalam kerangka kerja sama oleh Eastern Part of IndonesiaUniversity Network (EPI-UNET). Bahkan kami merasa terbantu jika memang gagasan untuk melakukan kolaborasi

riset, bisa diwujudkan dalam satu atau beberapa proposal bersama,” kata Abdul Kahar. Bagaimana teknisnya? Peneliti bisa dari berbagai disiplin ilmu dan juga dari berbagai perguruan tinggi. Termasuk kolaborasi soal topik-topik yang akan dikerjasamakan. “Ini sesuai dengan visi dan misi LPDP. Kami siap untuk mendanai usulan-usulan riset bersama dari para anggota EPI-UNET,” katanya. Lebih lanjut dijelaskan Abdul Ka-

Waspadai Longsor, Puting Beliung dan Gempa BACA HALAMAN

09

Baca: Berkolaborasi... Hal. 7 DANA RISET : Direktur Dana Kegiatan Pendidikan LPDP, Abdul Kahar (kiri) saat menyampaikan materi ‘Pendanaan Program Kerjasama Akademik dan Riset’.

PRAKIRAAN CUACA

FOTO : BM/AZIZ TRI P

SPIRIT

SURABAYA

JAKARTA

DENPASAR

YOGYAKARTA

BERAWAN SUHU : 25 - 32°C

BERAWAN SUHU : 23 - 32°C

CERAH SUHU : 25 - 32°C

CERAH BERAWAN SUHU : 23 - 32°C

Ilmu menginginkan untuk diamalkan. Apabila orang mengamalkannya, maka ilmu itu tetap ada. Namun sebaliknya, jika Ɵdak diamalkan, maka ilmu akan hilang dengan sendirinya. - Sufyan ats-Tsauri -

Berlakukan ID Card, Batasi Gerak Calo di Samsat BACA HALAMAN

12


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.