Berita Metro 24 September 2016 by Harian Berita Metro

HARIAN PAGI TERBIT 16 HALAMAN

Iklan/ Langganan:

RP 3.500,-

5318686

www.beritametro.co.id

SABTU, 24 SEPTEMBER 2016

I INDEKS

KPK Ungkap Ada Tersangka Baru Kasus e-KTP BACA HALAMAN

REBUT DKI-1: Ajang pertarungan Pilkada DKI Jakarta memasuki babak baru. Tiga pasangaan calon: Ahok-Djarot, Agus -Sylviana, dan Anies-Sandi telah resmi menjadi jago-jago yang diusung para koalisi parpol. KPU telah menutup masa pendaftaran paslon, Jumat malam pada pukul 24.00 WIB.

Pertarungan Rebut DKI-1 Dua Juta Warga Jatim Belum Perekaman E-KTP BACA HALAMAN

Adu Strategi Mega, SBY, dan Prabowo JAKARTA (BM) – Tahapan Pilkada DKI secara resmi telah menjaring tiga pasangan calon (paslon), yakni

Maker’, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Prabowo Subiyanto. Tak heran, bila arena Pilgub

Ahok-Djarot, Agus-Sylviana, dan Anies-Sandy. Tak main-main, di belakang tiga paslon ini berdiri sosok ‘King

DKI 2017 ini diprediksi bakal panas! Megawati, SBY dan Prabowo memiliki peran penting dalam ter-

wujudnya tiga poros koalisi di Pilgub Baca: Berpotensi... Hal. 7

Banyak Kontroversi Terjadi

Menpora Sanjung Pelaksanaan PON 2016 Umur 13 Tahun, Bobot Fajar Mencapai 149 Kg 13

FOTO: BM/DIAN K

BACA HALAMAN

PUJIAN: Menpora Imam Nahrowi memuji kerja keras Jabar dan PB dalam penyelenggaraan multieven empat tahunan ini.

BANDUNG (BM) – Banyaknya kekacauan dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat dipandang sebelah mata. Buktinya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi memuji penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan ini. Bahkan, KONI Pusat dan Panitia Besar (PB) PON tak

mau disalahkan atas kisruh pertandingan yang terjadi. Hingga sepekan gelaran PON, memang banyak memunculkan sejumlah masalah. Mulai dari bentrok antara suporter Jawa Barat (Jabar) dengan DKI Jakarta di cabang olahraga (cabor) sepakbola, kekisruhan di cabor berkuda, Baca: PB PON... Hal. 7

KPK Akan Panggil Dirut Bulog JAKARTA (BM) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengisyaratkan akan memanggil Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti. Djarot akan

Semua Kendaraan Bebas Biaya Parkir BACA HALAMAN

dipanggil terkait dugaan tindak pidana korupsi pengurusan kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog kepada CV Semesta Berjaya pada 2016 untuk provinsi

Sumatera Barat. Kasus itu menjerat mantan Ketua Baca: Bulog... Hal. 7

(BM/SAIFULLAH)

PENGAMANAN : Beberapa santri Dimas Kanjeng Taat Pribadi melintas di depan padepokan. Sementara, Satbrimob Polda Jatim masih berjagajaga di sekitar padepokan, yang berlokasi di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Jumat (23/9/2016).

Misteri Padepokan Dimas Kanjeng

Polda Telusuri Uang Triliunan SURABAYA (BM) – Pasca penangkapan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Polda Jatim melakukan pemeriksaan tersangka,

dan mengembangkan kasus yang menghebohkan tersebut. Baca: Korban... Hal. 7

Duka Mendalam di Balik Banjir Garut

Rumah Ambruk, Ibu, Adik, Kakak Hanyut Banjir bandang yang melanda perkampungan di Kabupaten Garut – Jawa Barat, Selasa (20/9) malam, menyisakan duka yang mendalam. Menurut data Basarnas, korban tewas tercatat 27 orang, dan 23 orang masih dalam pencarian. Sejumlah rumah ambruk, hanya menyisakan lantai berlumpur. Mobil, motor, perabot rumah tangga terlihat porak-poranda pasca kejadian.

Menpora Sanjung Pelaksanaan PON 2016

FAJAR Rizki, bocah umur 13 tahun, merupakan salah satu korban yang selamat dari musibah tersebut. Dalam kesaksiannya, ia berjuang keras agar bisa lolos dari amukan air Sungai Cimanuk saat bencana alam banjir bandang datang pada Selasa (20/9). Fajar menyelamatkan diri dengan lompat dari atap ke atap agar tidak terbawa arus

sungai yang deras. Anak ke dua dari tiga bersaudara ini menceritakan pada saat peristiwa itu terjadi, dia tengah lelap tertidur. Saat itu Fajar tidak menyadari ada ‘tamu tak diundang’ masuk ke dalam rumahnya. Fajar kemudian dibangunkan ibunya. Tak berselang lama air menyapu rumah miliknya.

“Waktu itu saya dibangunkan sama ibu, tapi 5 menit air udah bawa rumah saya, saya juga kegusur saya hanyut waktu itu sama ibu, adik dan kakak saya,” ujar Fajar saat ditemui di Rumah Sakit Umum Guntur Garut, Jum’at (23/9/2016). Saat terbawa arus Fajar sempat melihat dan mencoba menolong ibunya. Namun tenaganya tak mampu Baca: Hulu... Hal. 7 AMBRUK: Sejumlah rumah ambruk, tinggal menyisakan lantai, akibat banjir bandang yang melanda perkampungan di Kabupaten Garut, Jawa Barat Selasa (20/9) malam. FOTO: BM/SAIFULLAH

Tak mau banyak musuh..

PRAKIRAAN CUACA

SPIRIT

Adu Strategi Mega, SBY, dan Prabowo

SURABAYA

JAKARTA

DENPASAR

YOGYAKARTA

Bangkitkan ‘dendam’ lama..

BERAWAN Suhu 27 - 32°C

HUJAN LEBAT Suhu 25 - 29°C

CERAH BERAWAN Suhu 24 - 33°C

HUJAN RINGAN Suhu 24 - 32 °C

Memerintah atau mengawasi diri sendiri jauh lebih sulit dan lebih baik dari pada memerintah dan mengawasi sesuatu negeri. - Ibrahim bin Adham -

2 POLHUKAM

berita metro www.beritametro.co.id

SABTU, 24 SEPTEMBER 2016

KPK Ungkap Ada Tersangka Baru Kasus e-KTP Digagalkan

Polisi Buru Warga Malaysia Pemasok Bahan Peledak mintaan dari pihak Sugiharto yang mengaku sedang sakit. KPK menyangka Sugiharto telah melanggar Pasal 2 Ayat (1) subsider Pasal 3 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun

1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP. (nas/dra)

ISTIMEWA

KENDARAAN PMI BANTU EVAKUASI Kendaran hagglund milik Palang Merah Indonesia (PMI) melintasi medan berlumpur di Kampung Bojong Sudika, Cimacan, Garut, Jumat (23/9). Kendaraan hagglund dikerahkan PMI untuk mempermudah mobilisasi sukarelawan dan proses evakuasi di tengah kawasan yang penuh lumpur akibat terjangan banjir bandang.

ISTIMEWA

Lakukan Reformasi, Menteri Agraria Gandeng KPK

Sofyan Djalil

buh kementerian yang dipimpinnya. “Reformasi BPN yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Ada beberapa hal yang harus kerjasama dengan KPK, dalam rangka mempercepat refomasi BPN,” kata Sofyan, di Gedung KPK, Jakarta. Sofyan, yang juga mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan, terdapat sejumlah persoalan yang perlu diperbaiki dengan cepat. Beberapa diantaranya mengenai prosedur

JAKARTA(BM)-Peliknya penanganan masalah pertanahan, sebagai bagian sejumlah persoalan mengenai status kepemilikan bangunan dan tanah yang sebelumnya milik Belanda. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN (Badan Pertanahan Nasional), Sofyan Djalil mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (23/9). Sofyan mengaku kehadirannya untuk menggandeng KPK dalam mempercepat reformasi di tu-

pemberian Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) serta proses-proses administrasi lainnya. “Misal masalah-masalah seperti mempercepat prosedur, agar lebih cepat. HGU lebih cepat, HGB lebih cepat dan proses administrasi. Lalu masalah rumah-rumah Belanda dan tanah-tanah Belanda yang ada di Jakarta dan di kota-kota ini gimana statusnya, karena perbedaan data, kita ingin percepat,”jelasnya. (nas/dra)

Konsorsium Lembaga Anti Korupsi di Daerah demokrasi dan hukum merupakan salah satu ikhtiar, untuk mencegah praktek-praktek koruptif di tengah masyarakat. Menurutnya, banyak cara sebetulnya yang dapat dilakukan, diantaranya advokasi kepentingan publik, edukasi timbal balik, baik untuk masyarakat termasuk kepada para aktifis itu sendiri. “Melakukan sosialisasi dan kampanye publik secara masif, untuk melawan korupsi termasuk meningkatkan integritas peradilan,” kata dia. Meningkatkan kapabilitas jejaring dalam advokasi, peserta juga mendapat pelatihan jurnalisme warga. Kemampuan jurnalistik ini diperlukan karena media massa arus utama hanya dapat mencakup sekitar 30 persen

wilayah Indonesia. “Melalui pelatihan ini diharapkan jejaring memiliki kemampuan melaporkan sendiri peristiwa yang terjadi dengan baik dan kredibel,” ujar Ardian. Para peserta mendapat berbagai

pelatihan yang diperlukan agar peserta dapat melaporkan peristiwa di wilayah masing-masing. Pelatihan mencakup teknik observasi, penulisan, dan kanalkanal yang dapat digunakan untuk publikasi berita. (nur/dra)

ISTIMEWA

ciety) yang ada di Jateng dengan mendeklarasikan diri sebagai Aliansi Kerakyatan Antikorupsi dan Peradilan Bersih (AKAR) Jateng di Favehotel Semarang, Jumat (23/9). Koordinator terpilih, Ronny Maryanto mengatakan pembentukan AKAR itu konsen dalam mengawal isue strategi pemberantasan korupsi bersama masyarakat sipil lainnya .”Ada yang dari unsur kalangan LSM, akademisi, praktisi, jurnalist, aktifis kampus dan advokat, serta organisasi keagaman. Kita bentuk dari berbagai jaringan yang ada di Jateng,” ujarnya. Sementara, dari KPK, Nanang Farid Syam, mengatakan berdirinya sinergitas masyarakat dalam mengawal proses

SEMARANG(BM)-Konsorsium baru ini yang dibentuk yang merupakan gabungan dari Komisi Yudisial (KY) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) guna menggerakan masyarakat sipil agar melaporkan, mengadvokasi dan melakukan tindakan isu-isu pemberantasan di peradilan maupun luar peradilan. Nantinya konsorsium akan membuat jejaring di masingmasing daerah dan menjadi agen atas semua pelaporan. Konsorsium baru bentukan Komisi Yudisial (KY) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai jaringan di daerah dalam mewujudkan peradilan bersih dan penanganan korupsi. Penjaringan dari berbagai unsur masyarakat sipil (civil so-

SIAPKAN: Berbagai unsur masyarakat sipil (civil society) mendeklarasikan diri sebagai Aliansi Kerakyatan Antikorupsi dan Peradilan Bersih (AKAR).

ISTIMEWA

Agus Rahardjo

JAKARTA(BM)-Terkait digagalkannnya bahan peledak seberat 28,3 ton yang gagal diselundupkan dari Malaysia. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri, Brigadir Jenderal Agung Setya menuturkan jika saat ini pihaknya tengah memburu pemasok bahan kimia jenis amonium nitrat yang disita dari Kapal Motor Kamal Indah. Sebanyak enam pelaku yang berhasil diamankan diAgung Setya antaranya UD (38) yang bertindak sebagai nahkoda kapal. Sementara U (32), MH (30), MK (28), ALW (52) dan HD (40) merupakan kurir. “Mereka ini hanya kurir saja, otaknya hanya memanfaatkan mereka. Kita tahu pelaku mengelola dana yang relatif besar, dimungkinkan sebagai tindak pidana pencucian uangnya karena mereka mengelola nelayan,” ujar Setya di Kuta, Jumat. Menurutnya, bahan peledak sebanyak itu dipesan seseorang yang berdomisili di Sulawesi. Pihaknya telah mengantongi identitas dan posisi yang bersangkutan. Hanya saja, demi kepentingan perburuan, Setya enggan membeberkannya. “Kita simpan dulu identitasnya agar tak diketahui.ý Tapi ini digunakan untuk bom ikan. Dulu kan pakai jaring. Pola masuknya ke Indonesia memang seperti itu,” imbuhnya Bahan peledak itu berhasil digagalkan oleh KantorWilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bali, NTT, NTB, Kamis (22/ 9). Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan KantorWilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bali, NTB, NTT, Husni Syaiful menjelaskan, para pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal102 huruf a UU Nomor 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan yaitu mengangkut barang impor yang tidak tercantum dalam manifest dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat satu tahun penjara dan pidana penjara paling lama 10 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp50 juta dan paling banyak Rp 5 miliar.(nas/dra)

Relawan

Ribuan Orang Daftar Jadi Relawan Pilkada SURABAYA(BM)– Meski pilkada di Jatim masih akan berlangsung tahun 2018, namun sudah ada sebanyak 1.171 orang yang telah mendaftarkan diri untuk menjadi Relawan Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi di KPU Jatim. Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM dan Parmas) KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro, mengatakan, selain mengirimkan berkas Gogot Cahyo Baskoro permohonannya kepada KPU Jatim melalui email, ada 300 orang lainnya yang mengirimkan berkas via pos yang diantar langsung ke kantor KPU Jatim, di jalan Raya Tenggilis Surabaya. Tingginya tingkat relawan, Gogot mengakui sangat mengapresiasi hal tersebut. “Kami sangat mengapresiasi minat masyarakat Jatim. Padahal pendaftaran hanya berlangsung tiga hari. Ini menunjukkan masa depan demokrasi semakin cerah,” kata Gogot, di Surabaya, Jumat (23/9).Gogot menjelaskan, bahwa ribuan relawan yang sudah mendaftarkan diri tersebut akan diseleksi oleh KPU Jatim. Sebab, dari jumlah pendaftar, hanya 30 orang yang akan direkrut untuk menjadi relawan. Seleksi KPU sendiri berdasarkan persyaratan administrasi yang telah dikirimkan untuk dijadikan bahan pertimbangan. Diataranya; administrasi domisili, pengalaman pendampingan atau relawan, basis komunitas dan keterampilan atau pengalaman lain yang menunjang.Nantinya, lanjut Gogot, mereka akan membantu KPU untuk menyukseskan proses penyelenggaraan pemilihan umum. “Sekarang masih proses seleksi untuk memilih 30 orang relawan yang terpilih. Nantinya akan kita bekali pengetahuan mengenai kepemiluan, demokrasi, dan training of trainer untuk mewadahi partisipasi aktif masyarakat dalam pemilu dan berdemokrasi.” kata Gogot. (nur/dra) ISTIMEWA

ISTIMEWA

perkembangan di KPK terkait kasus ini. “Nanti ikuti berita selanjutnya,” tandasnya. Setelah tak lagi menjabat Dirjen Dukcapil, Irman saat ini diketahui menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik Mendagri, Tjahjo Kumolo. Adapun kasus itu bisa terungkap, selama lebih dari dua tahun KPK baru menetapkan Sugiharto sebagai tersangka. Sejumlah saksi telah diperiksa. Sugiharto juga telah berkali- kali diperiksa sebagai tersangka, tapi belum ditahan hingga kini. KPK menyebut penahanan ini belum dilakukan lantaran ada per-

“Mungkin ada yang baru,” ungkap Agus, Jumat (23/9). Lebih lanjut, Agus menolak menyebut siapa pihak yang diduga terlibat dan berpotensi menjadi tersangka tersebut. ”Kasus yang tengah proses penyidikan tidak perlu diumumkan,”ujarnya. Lebih jauh, Agus memastikan saat ini pihaknya tengah merampungkan segala sesuatunya untuk meningkatkan status tersangka pada pihak-pihak yang diduga terlibat. Saat disinggung, sosok tersebut apakah eks Dirjen Dukcapil Kemendagri yang kerap diperiksa, Agus hanya tutup mulut. Agus justru meminta masyarakat untuk mengikuti

JAKARTA(BM)-Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Rahardjo, memberi sinyal bakal ada tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi proyek Kartu Tanda Penduduk elektronik (eKTP). Sebelumnya, KPK menilai proyek tersebut tidak memiliki kesesuaian dalam teknologi yang dijanjikan dalam kontrak tender dengan yang ada di lapangan. Akibatnya, keuangan negara dirugikan hingga Rp 2 triliun. Salah satu ketidaksesuaian itu menyangkut alat pemindai, mengenai iris technology (pemindai mata) yang dalam pelaksanaannya hanya menggunakan finger print (sidik jari).

Kejagung Belum Bentuk TPF Tandingan Fakta (TPF) tandingan untuk membuktikan tudingan adanya

dugaan jaksa terlibat dalam pemerasan terhadap tersangka

ISTIMEWA

JAKARTA (BM)-Jaksa Agung HM Prasetyo pernah menyatakan akan membuat Tim Pencari Fakta (TPF) Freddy Budiman tandingan untuk membuktikan tudingan adanya dugaan jaksa terlibat dalam pemerasan terhadap tersangka narkoba seperti diungkapkan TGPF dari Polri. Serta adanya fakta lain, “Saya sedang berpikir untuk membentuk TPF untuk melanjutkan temuan TPF Polri,” kata Jaksa Agung HM Prasetyo. Namun Kejaksaan Agung (Kejagung) sampai sekarang belum membentuk Tim Pencari

Noor Rachmad

narkoba seperti diungkapkan TGPF bentukan Polri. “(TPF) Sedang dikomunikasikan, dirapatkan,” kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM Pidum) Noor Rachmad di Jakarta, Jumat. Dirinya enggan mengomentari pernyataan Jaksa Agung HM Prasetyo yang pernah menyatakan anggota TPF isinya, antara lain, Effendy Ghazali, Hendardi, dan Haris Azhar.”Nanti ya (akan melibatkan pihak luar dalam TPF itu),” katanya. TPF bentukan Polri telah menyatakan bahwa tidak menemukan

adanya aliran dana dari mendiang Freddy Budiman kepada sejumlah pejabat Polri. Namun juga menyebutkan ada dugaan jaksa yang memeras mengubah pasal. Terpidana mati yang menjadi korban pemerasan itu, yakni Teja dan disuruh mengaku bernama Rudy dengan iming-iming dari Freddy Budiman dalam kasus kepemilikan 1,4 juta ekstasi. Belakangan diketahui ada penawaran dari jaksa untuk mengubah pasal yang dikenakannya. Bahkan Prasetyo menyebut-

kan TPF bentukan lembaganya melibatkan orang dari TPF Polri seperti Effendy Ghazali, Hendardi dan Haris Azhar. “Biar semuanya terbuka, saya tidak mau ada dugaan-dugaan yang tentunya perlu dibuktikan,” katanya. Dirinya mengaku dirinya baru mendengar informasi TPF tersebut dari pemberitaan. “JAM Pidum sudah ngomong itu yang gatal di kepala yang di garuk di kaki,” katanya. Kendati demikian, Prasetyo menghormati kesimpulan dari TPGF bentukan Polri tersebut. “Semula kita tidak

pernah merencanakan ingin membentuk TPF, tapi karena ada fakta lain yang dikatakan ditemukan oleh mereka, tentunya saya harus membentuk tim yang sama biar terbuka semuanya,” katanya. Jika benar ada oknum jaksa yang memeras maka pihaknya tidak segan-segan untuk menindak tegas. “Kalau jaksa saya terlibat, saya akan tindak tegas,” katanya.Prasetyo menyatakan pihaknya belum berpikir untuk lapor melapor terkait tudingan dari TPF bentukan Polri itu. (nas/dra)

HUKUM & KRIMINALITAS 03

berita metro

www.beritametro.co.id

KPK “Ngamen Anti Korupsi” di Depan Penumpang KA SURABAYA (BM) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar acara “Ngamen Antikorupsi” sebagai bentuk kampanye budaya antikorupsi di Stasiun Surabaya Gubeng, Jumat (23/9). “Kegiatan ini untuk sosialisasi sekaligus mengingatkan antikorupsi kepada penumpang kereta api yang berasal dari berbagai kalangan dan profesi,” ujar Saut Situmorang, Wakil Ketua KPK. Saut Situmorang meyampaikan, apa yang dilakukan KPK ini belajar dari Kota Surabaya. Bahwa di dalam kereta api itu terdiri dari beragam manusia dengan beragam profesi dan keahliannya. Bangsa-bangsa di dunia, bahkan peradaban manusia di dunia di bangun dari kereta api ini. Oleh karena itu salah satunya, melakukan sosialisasi dengan ngamen anti korupsi ini. “Sambil mengingatkan pemerintah bahwa Kereta api adalah salah satu tranportasi publik yang harus terus dirawat,” katanya. Kegiatan serupa sebelumnya digelar di berbagai stasiun kereta api, seperti Gambir Jakarta, Jakarta Kota, Bandung dan Tugu Yogyakarta. “Tahun ini memang digelar di Pulau Jawa dan diharapkan mulai tahun depan bisa semakin luas di luar Pulau Jawa,” katanya Pada kesempatan itu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Kota Surabaya sebagai tempat sosialisasi KPK yang dikemas dalam bentuk Ngamen Anti Korupsi. Dia mengatakan bahwa semakin banyak daerah yang baik, maka Indonesia akan tertata pemerintahannya semakin baik pula. “Hal yang paling menyedihkan adalah kalau masih ada pengemis di jalan,” ujarnya. Menurut Risma pemandangan tersebut akan menunjukkan wajah suatu

FOTO: BM/AMAR

NGAMEN ANTI KORUPSI : Saut Situmorang (paling kiri) sedang menyaksikan Risma yang mendapatkan tanda mata berupa lukisan wajah dari Ka Daop VIII PT KAI Surabaya.

daerah kepada masyarakat dunia. Oleh karena itu dirinya menyatakan akan terus berupaya membangun kota ini supaya lebih sejahtera. Sehingga tidak ada lagi pengemis di jalan. “Oleh karena itu ketika KPK meminta software tata kelola dari kami, itu juga kami berikan. Terbaru kami juga sedang mengelola pelaporan terkait truk-truk sampah setiap harinya ada berapa yang mengangkut dan bagaimana pergerakannya, Itu sistemnya sudah kita buat,” paparnya. Alumni ITS ini menambahkan bahwa untuk berbuat baik sejatinya dimulai dari diri sendiri. Risma kemudian mencon-

tohkan saat masyarakat mau masuk ke Stasiun Gubeng. Maka sudah selayaknya antre sesuai urutannya. “Saya pun ketika di bandara hendak bepergian dengan pesawat terbang ya antre. Saya coba mengajari, termasuk kepada diri saya bahwa tidak ada sesuatu yang bisa dicapai dengan mudah. Kalau mau dapat uang, saya harus kerja keras. Tidak kemudian mencari cara yang mudah untuk mendapatkannya,” tukasnya. Wiwik Widayati, Kepala Daerah Operasional (Ka Daop) VIII Surabaya PT KAI menyampaikan, Ngamen Anti Korupsi ini merupakan rangkaian kerjasama antara

pihaknya dengan Komisi Anti Korupsi. Sebagai bentuk kepedulian terhadap pengelolaan keuangan yang bersih pihaknya memang menggandeng komisi tersebut. Pada kesempatan tersebut, Saut turut bernyanyi dan berjoget dengan“Klanting”, grup musik anak jalanan asal Surabaya yang namanya sempat melejit dan menjadi finalis di ajang pencarian bakat. Beberapa lagu dibawakannya bersama Risma dan Wiwik di atas panggung, seperti lagu bertajuk“Tanjung Perak”,“Rek Ayo Rek”, “Surabaya Oh Surabaya”, serta satu lagu berjudul“Bento” yang dipopulerkan oleh Iwan Fals. (sab/nii)

Asyik Bela Jessica, Yudi Mangkir Sidang Sendiri SURABAYA (BM)- Proses hukum kasus pembunuhan berencana dengan korban Wayan Mirna Salihin yang menyeret Jessica sebagai terdakwa menjadi perhatian publik. Bahkan hingga saat ini persidangan berjalan panjang bak cerita sinetron. Episode ini ternyata berimbas di Surabaya. Bukan secara langsung, namun persidangan kasus pembunuhan dengan cara memasukkan sianida ke dalam kopi ini menggaggu proses persidanganp perkara fitnah dan pencemaran nama baik. Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang diketuai Jihad Arkanudin, terpaksa menunda sidang perkara fitnah dan pencemaran nama baik Guru SMP Giki I Surabaya, yang melibatkan Yudi Wibowo Sukinto sebagai terdakwa. Yudi adalah pengacara yang menjadi salah satu penasihat hukum Jessica. Sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi korban, Saul Krisdiono itu ditunda dikarenakan terdakwa yang juga berprofesi sebagai penasihat hukum Jessica ini tidak memenuhi panggilan sidang, Kamis. Dalam surat terdakwa yang disampaikan kepada Jaksa Penuntut Umum

FOTO: BM/IST

MANGKIR SIDANG SENDIRI : Penasihat hukum Jessica, Yudi Wibowo, asyik mendampingi kliennya dan mangkir sidang sebagai terdakwa kasus pencemaran nama di PN Surabaya.

(JPU) Marsandi dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, terdakwa menulis alsannya tidak memenuhi panggilan jaksa untuk sidang. “Dalam suratnya, terdakwa mengatakan tidak bisa sidang karena alasan ketinggalan pesawat,” ujar jaksa saat dikonfirmasi, Jumat (23/9). Tentunya hal itu menuai kekecewaan Saul Krisdiono, selaku pihak pelapor. Demi memenuhi panggilan jaksa, ia sendiri rela meninggalkan tugas profesinya sebagai guru. Namun kenyataannya sidang malah ditunda. “Terdakwa terke-

san meremehkan proses hukum atas perkaranya sendiri. Dia (terdakwa, red) lebih mementingkan sidang perkaranya Jessica Wongso ketimbang perkaranya sendiri. Kamiskemarin, terdakwa bisa hadir di sidangnya Jessica tapi malah tak bisa hadir di sidang perkaranya sendiri,” kesal Saul. Terkait hal ini, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Surabaya, Joko Budi Darmawan, saat dikonfirmasi menyatakan pihaknya akan memanggil terdakwa kembali untuk da-

tang ke jadwal persidangan selanjutnya yaitu pada Selasa (27/9) mendatang. “Masalahnya, ancaman hukuman atas perkara ini tidak bisa dijadikan acuan untuk menahan terdakwa agar tidak mempersulit jalannya persidangan,” tambah Joko. Untuk diketahui, berdasarkan laporan Polisi bertanggal 28 Mei 2014, Yudi dilaporkan oleh guru GIKI Saul Krisdiono karena menuding Saul terlibat kasus pidana dan telah dihukum dua tahun penjara. Surat tersebut dikirim ke berbagai instansi oleh advokat Yudi. Merasa tidak pernah melakukan seperti yang dituliskan Yudi di suratnya, Saul kemudian melaporkan kasus ini ke Polrestabes Surabaya karena merasa menjadi korban fitnah Yudi sehingga nama baiknya sebagai guru tercemar. Penyidik Polrestabes Surabaya kemudian menetapkan Yudi sebagai tersangka, namun Yudi tidak terima dan akhirnya mengajukan gugatan praperadilan ke PN Surabaya. Oleh majelis hakim PN, gugatan praperadilan yang diajukan Yudi ditolak, hingga akhirnya laporan tersebut diteruskan hingga digelarnya sidang yang menjadikan Yudi duduk dikursi pesakitan sebagai terdakwa. (zal/nii)

SABTU, 24 SEPTEMBER 2016

KILAS

Kapolri: Amankan Pilkada JAKARTA (BM) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berpesan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan untuk mempersiapkan pengamanan serangkaian Pilkada Jakarta pada 2017. “Ini (Pilkada Jakarta) lumayan panas, tapi harapan sangat besar. Semoga Bapak (Irjen Iriawan) bisa mengendalikan Jakarta,” kata Kapolri, dalam acara serah terima jabatan Kapolda Metro Jaya, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (23/9). Iriawan atau karib disapa Iwan mengatakan tugas pengamanan Pilkada Jakarta akan menjadi tugas terberatnya. Pasalnya, sukses tidaknya pilkada tersebut akan menjadi tolok ukur kesuksesan sebagian tugasnya sebagai orang nomor satu di Polda Metro Jaya. Untuk itu, pihaknya pun akan memaksimalkan seluruh kekuatan dalam pengamanan Pilkada yang akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017. “Kami akan ‘all out’ dalam penanganan Pilkada Jakarta,” tegasnya. Dalam menghadapi Pilkada, pihaknya akan mempelajari dan memetakan situasi keamanan Jakarta terlebih dulu. “Saya akan minta analisa intelijen, lalu karo ops dan para kapolres untuk memaparkan (situasi Jakarta) kepada saya,” imbuhnya. Irjen Pol Mochamad Iriawan sejak kemarin resmi menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya). Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian memimpin upacara serah terima jabatan Kepala Polda Metro Jaya dari Irjen Pol Moechgiyarto kepada Mochamad Iriawan yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jakarta. Iriawan, yang sebelumnya merupakan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadivpropam), ditunjuk menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol Moechgiyarto yang diangkat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol). (ana/nii)

FOTO: BM/IST

BUKAN DARI UI : Saksi ahli yang dihadirkan pengacara Jessica, Dewi Taviana Walida Haroen, ternyata bukan psikolog dari UI

Saksi Jessica bukan dari UI JAKARTA (BM) - Dekan Fakultas Psikologi Universita Indonesia (UI), Tjut Rifameutia Umar Ali, menyebutkan saksi ahli yang dihadirkan pengacara Jessica Kumala Wongso, Dewi Taviana Walida Haroen bukan psikolog dari UI. “Yang bersangkutan tidak pernah bekerja di lingkungan Fakultas Psikologi UI,” kata Rifameutia saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (23/9). Berdasarkan data dari fakultas, Rifameutia mengatakan, Dewi masuk Fakultas Psikologi UI bernama lengkap Dewi Taviana Walida pada program S1 pada 1984. Selanjutnya, Dewi menyelesaikan pendidikan Sarjana Psikologi pada 1991, namun tidak pernah menjadi staf pengajar, peneliti maupun psikolog yang terafiliasi dengan UI. “Yang bersangkutan hanya alumni Psikologi UI,” tutur Rifameutia. Rifameutia menuturkan pihaknya harus meluruskan status Dewi yang disebut ahli psikolog politik Fakultas Psikologi UI saat menjadi saksi ahli pada sidang Jessica. Rifameutia menambahkan Dewi juga tidak memiliki latar belakang pendidikan akademis, rekam jejak penelitian maupun pengabdian pada bidang psikologi politik. “Kami tidak dapat menjamin apakah yang bersangkutan memiliki kualifikasi yang bisa dipertanggungjawabkan pada bidang psikologi politik,” ujar wanita bergelar doktor itu. Rifameutia menyampaikan keberatan jika Dewi Taviana disebutkan sebagai ahli psikologi politik dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. (ana/nii)

Aksi Rampas Unit Motor Menggunakan Debkolektor

Adira Finance Ditengara Langgar UU Jaminan Fidusia

Habis manis sepah dibuang. Peribahasa itu sangat relevan menggambarkan ulah lembaga pembiayaan dalam menyikapi debitur. Debitur bagi lembaga semacam ini hanya disikapi manis selama masih menghasilkan uang. Ketika nasabah mulai kesulitan melunasi kewajibannya, maka yang terjadi tindakan penyitaan paksa dengan menyewa debkolektor yang kerap bertindak sangar. Padahal hak-hak debitur dilindungi UU nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia Kembali praktek-praktek perampasan dan pemaksaan terhadap barang jaminan Fidusia dilakukan oleh Adira Finance Cabang Gubeng.Perkara ini bermula saat seorang debitur yang telat melakukan pembayaran angsuran dipaksa di tengah jalan untuk menyerahkan unit sepeda motor Honda Beat. Tidak hanya itu, pengakuan Purwati (debitur) nunggak pembayaran selama 7 kali angsuran. Penunggakan itupengakuan Purwati bukan karena disengaja. Namun lantaran kondisi ekonominya lagi bermasalah, demikian pengakuan Purwati sembari menangis atas tindakan deb kolektor eksternal Adira Finance.

“Sepeda itu saya gunakan untuk antar jemput anak sekolah dengan imbalan bayaran setiap bulannya Rp 200 ribu. Ada tiga anak yang saya antarkan,” terang wanita yang punya tiga orang anak ini. Kata dia, sebetulnya dirinya tidak mau seperti ini, tetapi ini terjadi karena terpaksa. “Hasil dari bulanan antar jemput itu digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari,” tuturnya. Uang bayaran dari antar jemput itu saja, katanya, gak cukup untuk keperluan sehari-hari. “Buat anak sekolah saja belum bisa memadai. Sepeda itu saya pakai untuk kerja anatar jemput. Kalau sekarang sepeda saya diambil

FOTO: BM/ISTIMEWA

LANGGAR UU FIDUSIA : Adira Fi-

nance Cabang Gubeng diduga melakukan pelanggaran UU Fidusia dalam tindak penyitaan paksa.

oleh Adira bagaimana kami mencari nafkah,” urai Purwati,sembari menangis. Dia mengaku sebagai tulangpunggung keluarga, suaminya hanya sebagai kuli bangunan yang penghasilannya tidak pasti. ”Suami saya kadang kerja kadang gak. Kalau ada ajakan orang baru dia kerja. Kalau gak ada ya nganggur, jadi sepeda itu satu-satunya yang bisa membantu ekonomi kami,” bebernya. Tragisnya, sekarang dia mau bayar angsuran malah ditolak pihak Adira. “Kami gak bisa apa-apa lagi, bahkan waktu perampasan itu pihak leasing malah mengabaikan kami, mungkin karena kami orang yang tidak mampu atau gak tahu hukum. Mereka mencueki kami, akhirnya kami meninggalkan kantor Adira dengan jalan kaki ke rumah,” ungkapnya. “Ini perbuatan yang tidak mausiawi buat kami. Kami diperlakuakn tidak adil oleh mereka,” tambahnya. Ia hanya ingin keadilan dari semua persoalan ini.“Kami juga ada itikad baik untuk menyelesaikan.Namun kami tidak punya daya untuk mengembil

unit motor kami yang diambil sama Adira,” pungkas Purwati sedih. Sementara itu, saat dikonfirmasi ke pihak Adira, Kamis (21/9), petugas internal mengatakan, bahwa apa yang dilakukan pihaknya adalah SOP yang dijalankan perusahaan. ”Kami hanya menjalankan perintah dari atas, mohon maaf gak bisa bantu,” terangnya. Keesokan harinya Jumat (22/9), petugas kantor Adira di Jalan Gubeng yang mengaku sebagai koordinator eksternal Adira malah memberikan pernyataan yang tidak profesional. Dia mengaku, telah menjalankan tugasnya sebagai mitra kerjanya Adira. “Tugas kami menjalankan perintah sesuai dengan kuasa yang diberikan pada kami. Masalah aturan Fidusia kami tidak tahu, yang penting bagi kami debitur yang nunggak kami ambil unitnya,” jelasnya. Ia menegaskan, pihaknya bekerja hanya bagaimana unit dari debitur nunggak ditarik. “Kami tidak tahu apa itu kesepakatan, kasus debitur Purwati sudah kami lakukan pendekatan persuasif. Namun hingga angsuran ke-7 unitnya kami ambil, itu perintah yang

kami dapatkan,” kata koordinator debkolektor Adira. Apakah saudara tahu tentang aturan Fidusia? Kolektor tersebut menjawab tidak tahu soal itu. “Hal yang kami tahu hanya mengambil unit tunggakan iu saja,” katanya. Langgar UU Fidusia Dalam UU Nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia yang menengahi permasalahan kredit motor maupun mobil dilindungi hak-hak keduanya. Baik kreditur maupun debitur, kalau ada permasalahan terhadap wanprestasi maka bisa diajukan pada pengadilan arbitrase. Dalam perjanjian Fidusia disebutkan bahwa pihak pembiayaan (leasing) tidak diperkenankan mengambil dan mengusai barang jaminan Fidusia. Baik sebagian maupun seluruhnya dari unit jaminan Fidusia. Setelah diadakan krocek dan menanyakan ternyata perjanjian Fidusia atas nama Purwati tidak didaftarkan ke pengadilan. Ini merupakan pelanggaran atas hak debitur yang perlu mendapat perlindungan. (has/nii)

04 OPINI

berita metro

www.beritametro.co.id

SABTU, 24 SEPTEMBER 2016

Indonesia Mencari Pemimpin (Bagian 1)

TAJUK

Sumpah Jabatan DPD “Demi Allah saya bersumpah/berjanji: bahwa saya, akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota/ketua/wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh, demi tegaknya kehidupan demokrasi, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan; bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

engaja teks sumpah atau janji anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu dicantumkan di awal narasi kita di sini sebagai pengingat sekaligus acuan kita untuk mengulas operasi tangkap tangan (OTT) atas Irman Gusman, Ketua DPD RI, pekan lalu. Irman Gusman menjadi sasaran OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan ditetapkan sebagai tersangka. Sekadar reminding, Irman Gusman ditangkap petuga KPK di rumah dinasnya pada Sabtu (17/9) dini hari. Dalam OTT itu, Irman Gusman ditangkap bersama tiga orang lain, yaitu Direktur Utama CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto, istrinya, Memi dan adik Xaveriandy. Kedatangan Xaveriandy dan Memi adalah untuk memberikan Rp 100 juta kepada Irman Gusman yang diduga sebagai ucapan terima kasih karena Irman memberikan rekomendasi kepada Bulog agar Xaveriandy mendapatkan jatah untuk impor gula tersebut. Hal menarik dari proses OTT Irman Gusman, dan banyak OTT lain yang dilakukan KPK, adalah perang informasi dan disinformasi di media, baik media massa maupun media sosial. Publik media seperti terbelah menjadi tiga kubu: kubu yang membela tersangka dan menyebarkan informasi yang habis-habisan berupaya menunjukkan tersangka tidak bersalah; kubu yang mendukung KPK dan berupaya membantah dan mematahkan semua argumentasi pendukung tersangka; dan, kubu yang netral, yang jumlah tentu saja lebih banyak daripada dua kubu terdahulu tetapi mereka lebih banyak bersikap sebagai penonton atau sekadar silent majority. Pendukung Irman Gusman, misalnya, melontarkan upaya disinformasi bahwa penangkapan Irman Gusman itu merupakan upaya pengalihan isu; bahwa mustahil Irman Gusman yang memiliki kekayaan Rp 40 Milyar gelem melirik uang suap Rp 100 juta; bahkan yang lebih keblinger bahwa penangkapan Irman Gusman merupakan upaya penganut agama tertentu yang menjadi pimpinan KPK untuk menghabisi atau mempermalukan pemimpin muslim. Bahkan di awal-awal proses OTT, beredar pesan singkat di media sosial yang mengatasnamakan Irman Gusman, yang berisi bantahan dirinya ditangkap KPK. Dalam pesan itu, orang yang mengaku Irman Gusman mengakui menerima tamu pada malam itu, mengakui pula si tamu membawa uang, tetapi ia menolak uang itu. Liestiyana, istri Irman Gusman, bahkan menuding penangkapan suaminya penuh keganjilan. Kita tentu memahami segala daya dan upaya Irman Gusman dan para pendukungnya, termasuk keluarganya, untuk melepaskan Irman Gusman dari jerat hukum. Itu merupakan hak tersangka, walaupun akan lebih elegan jika semua disampaikan secara jujur dan terbuka apa adanya. Ungkapan jujur dan terbuka itu, misalnya, disampaikan oleh Razman Arief Nasution, penasihat hukum Irman Gusman. Razman mengakui ada telepon antara kliennya dan Dirut Bulog, Djoko Kusumayakti, karena Irman mengetahui harga gula yang mahal di Sumatera Barat saat melakukan kunjungan ke daerah pemilihannya itu menjelang Idul Fitri 1437 Hijriah. Irman lalu menelepon Djoko dan menyampaikan kondisi harga gula itu. Saat itu Djarot menyatakan untuk menekan harga gula, Irman harus memiliki mitra yang dapat menyalurkan gula ke Sumbar. Karena ini skala kecil, kata Razman, maka dihubungilah Ibu Memi (istri Xaveriandy Sutanto, Direktur Utama CV Semesta Berjaya). Razman menegaskan, tidak ada kata menekan dalam proses itu (Berita Metro, Jumat, 23 September 2016, halaman 3). Dua paragrap pernyataan penasihat hukum Irman Gusman itu sudah cukup mengkonfirmasi bahwa terjadi proses pelanggaran sumpah jabatan yang teksnya dimuat di awal tulisan ini. Pada bagian akhir teks sumpah, berbunyi “…serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan; bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Seharusnya, mengacu pada teks sumpah itu, seorang anggota DPD, apalagi dengan jabatan Ketua DPD, tak boleh sama sekali berhubungan dengan satu pengusaha manapun, jika itu untuk kepentingan masyarakat di daerah yang dia wakili. Ketika ia hanya berhubungan dengan satu pengusaha, maka ia sudah melanggar teks sumpah tersebut. Apalagi kemudian ditemukan amplop berisi uang Rp 100 Juta dari pengusaha tersebut. Noor Ipansyah ISkandar

Diterbitkan oleh: PT. Berita Metro Jl Tunjungan No 86 Surabaya. www.beritametro.co.id Percetakan: PT Citra Cetak Pratama (isi di luar tanggung jawab percetakan)

pa yang dibayangkan seorang Profesor Malaysia tentang Indonesia terkait dengan kualitas hidup? Dalam salah satu presentasinya, dalam mata kuliah Quality, dia menggambarkan hasil potretnya dalam power point presentasinya tentang seorang anak yang mengemis di jalanan Jakarta, dengan karung besar di pundaknya, kaos lusuh compang-camping. Tak ada sinar kehidupan dalam tatapan matanya. Dalam slide berikutnya, dia gambarkan seorang ibu-ibu pengemis menggendong bayi dalam panas udara yang penuh polusi kendaraan mewah yang mengurungnya berimpitan dengan bus centang perenang dan mikrolet yang berjubel. Kondisi transportasi yang sama kumuhnya dalam presentasi Dr. Kim ketua Korean Transportasi Institute (KOTI) dengan suasana di Seoul pada tahun 1952. Betapa Indonesia telah tertinggal 60 tahun dengan Korea Selatan dan kini mulai tertinggal 15 tahun dengan Malaysia dalam hal kualitas hidup warga negaranya di kota besar. Kecepatan kereta api di Korea Selatan kini sudah 431 km/jam, jalan-jalan kota diubah jadi taman yang indah, semuanya merasa nyaman dengan publik transportasi, walau Korea produsen otomotif yang telah masuk persaingan dunia, tetapi di negaranya, kemacetan tak ada. Anak-anak muda Indonesia gandrung dengan acara TV Korea. Mode, gaya rambut, fashion, hiburan, wisata, bedah plastik, semua maju. Pendidikan di Korea Selatan, kini diakui telah masuk level dunia, bahkan pendidikan dasarnya sampai dengan level S1 nya menjadi yang terbaik di dunia bersama-sama dengan Finlandia. Tak heran jika industri elektronik Jepangpun sudah mulai kepayahan menghadapi industri elektronik Korea Selatan. Masih dalam slide sang Profesor, dengan kontras dia tayangkan kehidupan yang penuh warna, orang yang berjubel, antre dengan tertib, di rumah makan Malaysia. Wajah pengantri yang ceria berpadu dengan harmonisnya wajah pelayan yang penuh senyuman.

Di slide berikutnya, tampak para pelajar SD yang bersekolah dengan gembira, berebut tunjuk jari menggambarkan sistem pendidikan yang tidak membebani siswanya dengan beban yang tidak semestinya. Tidak khawatir tulang belakangnya bengkok karena setiap hari membawa materi ajar yang alangkah beratnya, seperti di Indonesia. Suasana sekolah dengan lapangan olahraga yang luas terbentang, bukan lagi sekedar sekolah di sebuah kontrakan tanpa tempat bermain yang semestinya. Tayangan berikutnya tentang perguruan tinggi yang sibuk berbenah. Salah satunya Universitas Utara Malaysia, di Kedah, tempat Dr. Mahatir Mohammad dilahirkan. Dalam 30 tahun telah menjelma menjadi Internasional University yang sangat asri. Dengan internasional student dari Timur tengah karena program Finansial Syariahnya menggunakan pengantar bahasa Inggris, telah berjubel peminatnya. Mahasiswa dari Kamboja, Thailand, Vietnam, dan negara-negara tetangga, dengan singkat menyulap kawasan hutan 20km dari Thailand yang dulunya menjadi sarang komunis, menjadi tempat mula kemajuan, dengan cita-cita ingin menjadi Harvard Business School-nya kawasan Asia Tenggara. Rangkaian slide itu ditutup dengan pernyataan: quality of leadership. Kualitas kepemimpinan. Kepemimpinan dalam segala sisi kehidupan yang dalam hari-hari ini terus saja bergema di seantero media kita, menunggu 2017, ditingkahi dengan pemilihan kepala daerah di mana-mana. Jokowi dengan perlahan namun pasti telah merangsek, masuk dalam hati setiap insan dengan harap-harap cemas. Indonesia berharap, tak lagi menjadi bahan ledekan dari negara tetangga yang dulu

Oleh: Dermawan Wibisono (Dosen Sekolah Bisnis dan Management ITB)

berguru kepada kita. Diperlukan satu patron untuk menata sederet kepemimpinan di segala bidang: pendidikan, keuangan, bisnis, kesehatan, dan sebagainya dalam segala level, setelah sekian lama kita terpukau dengan seremonial belaka. Tak ada ide kreatif muncul dari pimpinan di level bawahnya sehingga serasa mandeg dan segalanya mesti mengacu pada satu orang: sabda pandito ratu. Menurut Stephen M. R. Covey (Putra sulung Stephen R. Covey yang memperkenalkan 7 habits agar menjadi orang yang efektif ), yang diperlukan bagi seorang pemimpin, termasuk Indonesia saat ini adalah membangun kepercayaan dari orang-orang yang dipimpinnya. Setelah empat belas tahun kepercayaan itu tergerus. Sejak 1998 banyak orang merasa seperti njagakke endoge si blorok, mengharapkan tetesan nikmat dari rezeki reformasi yang tak kunjung sampai. Era transaksional sudah mentok, sudah jenuh orangorang dengan berbagai transkasi yang terjadi. Pemimpin yang memberikan janji, tetapi mengambil lebih banyak lagi tanpa rasa empati. Kepercayaan orang saat ini terhadap para pemimpinnya lebih rendah dari generasi sebelumnya. Riset di Amerika Serikat dalam level organisasi mikro membuktikan bahwa hanya 49% bawahan percaya kepada atasannya dan hanya 28% yang percaya bahwa CEO merupakan sumber informasi terpercaya saat ini, seperti yang dikemukakan oleh Covey junior. Berdasarkan risetnya pada tahun 2004, di Amerika Serikat, diperkirakan akibat kurangnya kepercayaan kepada atasanya ini akan menelan biaya $ 1,1 triliun. Jumlah amat besar yang

merupakan lebih dari 10% pendapatan kotor negeri itu. Penjelasannya adalah demikian, jika kepercayaan rendah maka dalam sebuah oranisasi akan diperlukan biaya pada setiap transaksi yang menyangkut setiap komunikasi yang dilakukan, setiap interaksi yang terjadi, setiap strategi yang dibuat, setiap keputusan yang diambil, keputusan yang terjadi lebih lambat dari jadwal yang diperkirakan dan ongkos yang meningkat karenanya. Pengalaman beliau menunjukkan bahwa ketidakpercayaan akan memakan biaya dua kali lipat biaya dalam bisnis dan membutuhkan waktu tiga kali lipat untuk terealisasinya suatu program. Bisnis telah didefiniskan lebih meluas saat ini, yaitu ‘every activities that creates value added’ (Zikmund, 1997). Jadi pergantian kepala daerah adalah bisnis. Berapa ongkos yang diperlukan dalam skala ketidakpercayaan kepada pemimpin dalam level ini? Sebaliknya, setiap individu dan organisasi yang mendapatkan kepercayaan tinggi akan mendapatkan manfaat berlipat, dengan komunikasi antaranggota yang sukses, interaksi yang lancar, pengambilan keputusan yang smooth dan program dapat bergerak dengan cepat. Penelitian dari Watson Wyatt menunjukkan bahwa perusahan dengan kepercayaan yang tinggi memiliki kinerja 300% lebih tinggi dari pada perusahaan yang mendapatkan kepercayaan yang lebih rendah. Padahal penelitian ini di level perusahaan, level mikro yang struktural dan semua sistem bergantung pada alur keputusan pemimpinnya. Apalagi di level pemerintahan dan kemasyarakatan yang seringkali ada efek tak terduga, multiplier efek, yang bisa melipatgandakan hasilnya. Oleh karena itu, mendapatkan tingkat kepercayaan yang

“Dengan meningkatnya fokus terhadap kepedulian etika saat ini, sisi karakter yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan menjadi sangat cepat berkembang dan merupakan harga yang harus dibayar untuk masuk ekonomi global, jika ingin membawa daerah dan negara yang dipimpinya maju dan diakui internasional.”

tinggi merupakan hal yang urgent dibutuhkan saat ini. Kebutuhan yang lebih tinggi dari pada kompetensi di bidang lain. Artinya, persentase yang didapatkan dalam pilkada, yang langsung dipilih oleh masyarakat, terkait erat dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dirinya dalam memimpin daerah atau negara pada akhirnya. Kepercayaan lahir dari dua dimensi: karakter dan kompetensi. Karakter menyangkut integritas dan motif. Kompetensi menyangkut kemampuan, skill, hasil, dan rekam jejak. Kedua dimensi tersebut adalah vital untuk dipenuhi seorang pemimpin. Dengan meningkatnya fokus terhadap kepedulian etika saat ini, sisi karakter yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan menjadi sangat cepat berkembang dan merupakan harga yang harus dibayar untuk masuk ekonomi global, jika ingin membawa daerah dan negara yang dipimpinya maju dan diakui internasional. Walaupun demikian, sisi lain dari tingkat kepercayaan yaitu kompetensi diri, memegang peran yang sangat esensial pula. Mungkin Anda pikir seseorang itu sangat ikhlas, sangat jujur, tetapi kepercayaan terhadapnya tidak bisa sepenuhnya diberikan jika ternyata dia tidak memberikan hasil pada periode kepemimpinannya, atau track record-nya tidak menunjukkan hal tersebut. Hal itu juga berlaku sebaliknya, seseorang mungkin memiliki kemampuan yang tinggi, bakat yang top dan track record yang bagus, tetapi jika dia tidak jujur, Anda tidak akan mempercayainya. Hasil yang dicapai selama ini bisa jadi dia dapatkan dari segala cara yang tidak benar, atau dia seorang Machiavelist. Seseorang yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Dasar dari tingkat kepercayaan orang adalah kredibilitas pribadinya, yang bisa bervariasi antarindividu. Reputasi seseorang merupakan cerminan langsung dari kredibilitasnya sehingga dapat mempercepat kearah perbaikan organisasi yang dipimpinya dan menurunkan ongkos untuk mencapai hal tersebut.(*)

Taklukkan Pasar Internasional dengan Potensi Lokal

ernah tahu hidrokoloid? Hidrokoloid adalah suatu polimer larut dalam air yang mampu membentuk koloid dan mampu mengentalkan larutan atau membentuk gel. Produknya dalam industri pangan sangat berguna untuk menstabilkan dan pembentuk tekstur dalam larutan. Produk umum dari hidrokoloid antara lain gum, karagenan, pati, dan sebagainya. Pikiran saya menjadi terbuka bahwa sebetulnya peluang Indonesia sangatlah besar dalam hal ini. Jika kita menengok lebih jauh, kebutuhan akan bahan baku tambahan pangan (food ingredients) pada industri pangan dunia dari tahun 2005 hingga tahun ini meningkat cukup besar, yaitu berkisar 2,4% setiap tahunnya. Nilai komoditas bahan tambahan pangan yang digunakan di seluruh dunia ini mencapai lebih dari $35 miliar. Sepuluh perusahaan terbesar di bidang ini menguasai lebih dari 80% perdagangan bahan tambahan pangan dunia. Bahan tambahan pangan yang terdiri dari perisa, pengisi, pengental, pengawet, pengasam, enzim, pewarna, pengemulsi, pemanis, dan se-

bagainya ini digunakan untuk membantu mewujudkan sifat yang diinginkan pada produk pangan. Dari berbagai jenis bahan tambahan pangan yang ada, tiga besar komoditas yang paling banyak dipakai pada industri pangan adalah bumburempah, perisa manis, dan hidrokoloid. Prediksi para ahli meramalkan bahwa komoditas hidrokoloid ini masih akan menduduki peringkat tiga teratas perdagangan bahan tambahan pangan dunia selama 5 tahun mendatang. Berdasarkan analisis Borgenson (2002), bahan pangan yang dapat dijadikan bahan tambahan pangan hidrokoloid banyak jenisnya. Tiga jenis yang diperdagangkan paling banyak adalah pati, gelatin, dan karagenan. Perdagangan pati di dunia saat ini mencapai 70% dari nilai total pemasaran hidrokoloid, disusul dengan gelatin 12%, dan karagenan sebanyak 5%. Dari sinilah, saya meyakini bahwa jika kita serius untuk eksplorasi bahan baku lokal tropika Indonesia sebagai produk ingredient hidrokoloid pangan di dunia, bisa jadi negara atau perusahaan lokal kita tidak

Oleh: Galih Nugroho (Food Technologist)

perlu bergantung dengan perusahaan asing penghasil bahan baku hidrokoloid itu. Jika kita menengok lebih dalam pada masing-masing komoditas yang dibutuhkan untuk menghasilkan hidrokoloid, Indonesia ternyata memiliki bahan baku lokal tropis yang mampu dijadikan sebagai bahan tambahan pangan hidrokoloid dalam jumlah yang sangat besar. Sumber daya lokal yang dapat dimanfaatkan ialah sagu, singkong, ubi jalar, dan rumput laut yang dapat diolah menjadi bahan tambahan pangan hidrokoloid. Hal ini disebabkan ketersediaan empat komoditas tersebut banyak dan menjadi komoditas unggulan di berbagai wilayah di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian Moorthy (2002) dan Ellis et al. (1998), pati yang dihasilkan dari sagu, singkong, dan ubi jalar, serta penelitian Campo et al. (2009) mengenai karagenan dari rumput laut, terbukti unggul dan mampu bersaing dalam komoditas perdagangan bahan tambahan pangan hidrokoloid dunia. Keunggulan ini dilihat dari

segi sifat fisik, produktivitas, dan efesiensi pengolahan dibandingkan dengan komoditas subtropik. Selain itu, lahan sagu terluas di dunia berada di Indonesia. Dari 2,5 juta hektar lahan sagu di dunia, 1,4 juta hektarnya terdapat di Indonesia. Singkong yang diproduksi baru 139.000 ton per tahun, sedangkan ubi jalar diproduksi 11.200 ton per tahun. Jumlah ini baru setara 2% dari total kebutuhan dunia. Produksi ini dapat ditingkatkan dan dimaksimalkan karena tanaman ini cocok untuk dikembangkan di Indonesia. Pati yang dihasilkan dari sagu, singkong, dan ubi jalar juga dapat dimodifikasi sehingga memiliki kegunaan spesifik yang cocok dengan kebutuhan industri pangan di dunia. Hal ini tentunya menambah keunggulan pati lokal sehingga dapat bersaing sebagai bahan tambahan pangan hidrokoloid di dunia. Sedangkan dari rumput laut, data Dirjen P2HP Departemen Kelautan dan Perikanan menunjukkan bahwa rumput laut dari jenis Kappaphycus alverezii di Indonesia telah dibudidayakan di 18 provinsi dengan areal seluas 17.416 hektar dan target produksi

sebesar 1.899.200 ton serta diprediksikan akan meningkat 19,45% tiap tahunnya. Karagenan memiliki enam bentuk dasar yakni Iota, Kappa, Lambda , Mu, Nu dan Theta dimana menurut Tarl dan Pekcan (2008), karagenan memiliki tingkat ﬂeksibilitas penggunaan yang lebih baik pada aspek derajat kekentalan dan kekenyalan karena dapat diatur dengan menggunakan suhu, kehadiran senyawa organik lain, serta garam. Jadi, aplikasinya dapat digunakan secara lebih luas pada industri dibandingkan alginate. Fakta tersebut juga menunjukkan bahwa nilai jual industri karagenan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan alginate sebab aplikasi karagenan jauh lebih luas dibandingkan dengan alginate. Melihat potensi pengembangan sumber daya lokal Indonesia sebagai bahan baku tambahan pangan dunia yang besar, diperlukan kerjasama dan langkah konkret dari berbagai pihak untuk memaksimalkan potensinya. Sebagai negara tropis, sudah sepantasnya Indonesia menjadi bangga dan unggul dengan sumber daya lokal. Hidup Indonesia!(*)

Direktur: Silvia Balhmar. Pemimpin Perusahaan: M. Mashudi. Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: Totok Hartana. Wapemred: Noor Ipansyah Iskandar. Dewan Redaksi: AR Balhmar, Djoko Tetuko, Samiadji Makin Rahmat, Yahya A Waber, Tjipto Chandra, Marcella, Hadi Ismanto, M. Nabil. Redaktur: Rofiq Kurdi Ismail. Budi Arie Satriyo, Bambang Andrias, Oki Lukito, Aziz Tri, E Prayogo, Novi Triawan, Indra Nanang. Reporter: Dian Kurniawan, Faisal Abdillah, Suluh DP, Andre Septia Hadi, Subairi Amar Bachan, Hasan Nur Rahmad. Fotografer: Soemadji. Pracetak: Ahmad Choironudin. Artistik/Tata Letak: Luthfi, firman. Desain Grafis: Khalid “Klied”. Sekretaris Redaksi: Muh. Faizin. Bidang Online: Wahyu Saputro. Eksekutif Marketing: Fahad Balhmar, Khalid H. Perwakilan Daerah: Jakarta: Priyoko Sarjito (Kep. Biro), Marcella, Ferdy Yunisaf. Mojokerto: Prayogi. Sidoarjo: Yahdar Balhmar, Imam Muchlis. Pasuruan: H Umar Wirohadi (kabiro), Abdul Kadir Jaelani. Malang: Aji, Kholil, Agus Susanto. Lamongan: M. Zainuddin, Thafhanul Fahri. Koordinator Sirkulasi/Pemasaran: M. Mashudi. Alamat Redaksi: Jl Tunjungan No 86 Surabaya. Telp. +6231 5318686, 5323414. Fax:+6231 5323415 Redaksi: 081334312300 | Iklan/Langganan: 081216327858 | No Pengaduan: 031 70975270. Email: red_beritametro@yahoo.co.id. Tarif Iklan: Display(fc) Rp. 35.000/MMK (BW) Rp. 25.000/MMK. Sosial Rp. 10.000/MMK, Baris Rp. 15.000 (Minimal 2 Baris).

DALAM MENJALANKAN TUGAS PELIPUTAN, WARTAWAN BERITA METRO DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN DARI NARASUMBER.

METRO SPORT 05

berita metro www.beritametro.co.id

SABTU, 24 SEPTEMBER 2016

JADWAL PERTANDINGAN

ISTIMEWA

PILAR : Midfielder ‘The Gunners’, Alexis Sanchez menjadi pilar utama Arsenal saat menjamu Chelsea di Premier League Inggris, Sabtu (24/9) malam WIB.

PREMIER LEAGUE INGGRIS SABTU (24/9) WIB 18:30

Manchester United

Leicester City