HARIAN PAGI TERBIT 12 HALAMAN
Iklan/ Langganan:
5318686
www.beritametro.co.id
RABU, 1 FEBRUARI 2017
Kasus Makar, Firza Ditangkap JAKARTA (BM) — Polisi menangkap Firza Husein, tersangka kasus makar. Firza ‘dijemput’ di rumah keluarganya di Jalan Makmur, Jakarta Timur dan dibawa ke Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
“Penangkapan itu tadi (kemarin, red) jam 11.00 WIB pagi
di rumah keluarga ya bukan rumah Firza. Penangkapan terkait soal makar,” kata pengacara Firza Aldwin Rahardian, Selasa (31/1/2016). Dijelaskan Aldwin, ada sejumlah aparat yang datang membawa dan menunjukkan surat penangkapan pada malam hari. Setelah ada pengacara dari GNPF MUI, Firza pun kemudian dibawa ke Mako Brimob. “Keluarga kaget ada surat
penangkapan itu dan Firza dibawa ke Mako Brimob,” ujar Aldwin. “Keluarga akan minta kejelasan juga. Jadi tuduhan makar tapi penggeledahan, difotofoto ruangan, hanya difoto-foto saja. enggak ngerti ini ada apa,” jelasnya. Maksudnya, penggeledahan itu dari sejak semalam? “Iya dan pagi-pagi (Firza) masih ditahan-tahan keluarga (untuk tidak dibawa polisi) sampai ada yang mendampingi baru berangkat ke Mako (Brimob),” ujar suami senator Fahira Idris ini. Aldwin mendapatkan informasi penangkapan itu dari ibunda Firza. Firza Husein yang disebut sebagai Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana itu saat ini berstatus tersangka dalam kasus dugaan upaya makar. Dia sempat ditangkap bersama 10 orang lainnya pada 2
Boy Rafli Amar
Baca: Keluarga... Hal. 7
Rekam Jejak Firza Husein
JAKARTA (BM) - Nama Firza Husein baru mencuat ketika muncul Aksi Bela Islam I pada 4 November 2016 dan Aksi Bela Islam II pada 2 Desember 2016. Perempuan kelahiran Palu, 18 Februari 1973 itu disebut menyediakan mobil komando dalam aksi tersebut. Polda Metro Jaya kemudian menetapkan Firza sebagai tersangka dalam kasus dugaan makar. Sebelumnya Firza diketahui menjadi pimpinanYayasan Solidaritas Sahabat Cendana (SSC). Dari penelusuran informasi, pada Minggu 3 April 2016, rombongan SSC yang dipimpin Firza melakukan ziarah ke makam Presiden ke-2 RI Soeharto di Astana Giribangun, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah. Ada 29 orang yang bersama rombongan Firza.
Firza Husein
Kemudian, pada 1 Mei 2016, Yayasan SSC memberikan bantuan sembako dan dukungan moral kepada ratusan warga Luar Batang, Pasar Ikan, Jakarta Utara, yang menjadi korban penggusuran. Kepada warga, Firza mengatakan
maksud kedatangan dia bersama SSC adalah mengetahui langsung keadaan warga seusai penggusuran. SSC juga ingin memberikan bantuan dengan harapan bisa meringankan beban warga. Rombongan SSC kemudian juga menyambangi warga Kampung Aquarium, Penjaringan, yang saat itu masih bertahan di tenda-tenda. Kepada warga Luar Batang, Firza juga berjanji akan memperjuangkan kehidupan yang lebih layak. Firza juga mengatakan akan menghidupkan kembali program-program mendiang Presiden Soeharto yang saat ini terlupakan. Misalnya soal swasembada pangan dan nelayan makmur. Baca: Disomasi... Hal. 7
SIDANG: Terdakwa kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjalani sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Sidang Kasus Penodaan Agama
Ahok Ancam Laporkan Ketua MUI
JAKARTA (BM) – Terdakwa kasus penodaan agama, BasukiTjahaja Purnama atau Ahok merasa keberatan dengan keterangan yang disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma’ruf Amin, terkait pertemuan Ma’ruf dengan pasangan calon gubernur DKI nomor pemilihan satu, AgusYudhoyono-Sylviana Murni, pada 7 Oktober. Ma’ruf Amin menjadi saksi yang dihadirkan jaksa penuntut dalam persidangan kasus
penodaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Selasa (30/1/2017). Menurut Ahok, Ma’ruf menutupi latar belakangnya yang pernah menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ahok mengatakan, pengacaranya memiliki bukti tentang adanya telepon dari SBY kepada Ma’ruf agar Ma’ruf bertemu dengan Agus-Sylviana. Namun Ma’ruf membantah
adanya telepon itu. “Saya berterima kasih, saudara saksi ngotot di depan hakim bahwa saksi tidak berbohong, kami akan proses secara hukum saksi untuk membuktikan bahwa kami memiliki data yang sangat lengkap,” kata Ahok dalam persidangan itu. Ahok mengatakan, Ma’ruf tidak pantas menjadi saksi karena tidak objektif. Ma’ruf dinilai mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilkada DKI 2017.
Sidang Kasus PT PWU
Kuasa Hukum DI: Saksi Tidak Kompeten
SIDANG: Suasana sidang kasus pelepasan aset PT Panca Wira Usaha (PWU) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Selasa (31/1/2017) dengan terdakwa Dahlan Iskan.
SURABAYA (BM) - Agus Dwi Warsono yang merupakan kuasa hukum Dahlan Iskan (DI), terdakwa kasus pelepasan aset PT Panca Wira Usaha (PWU), menilai para saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak kompeten. Sebab, para saksi merupakan karyawan yang hanya bertugas di bagian kasir, dan bagian produksi. “Harusnya yang dihadirkan itu selevel direksi. Bukan dari bagian teknis. Pada prinsipnya saksi yang dihadirkan itu tidak bisa membuktikan dakwaan
Ahok sendiri merupakan salah satu calon pada Pilkada DKI. Ia berpasangan dengan wakilnya saat ini, yaitu Djarot Saiful Hidayat. Ahok mengatakan, Ma’ruf sudah mempermainkan haknya. “Dan percayalah sebagai penutup, kalau Anda mendzalimi saya, yang Anda lawan adalah Tuhan yang Maha Kuasa, Maha Esa. Dan saya akan buktikan satu persatu Baca: Pertanyakan... Hal. 7
INDEKS
Angggaran Saber Pungli, DPRD Ditilap Pemkot
Guna memberantas pungli di Surabaya, Pemkot membentuk tim saber pungli.Tim ini dibentuk dengan SK Wali Kota tanpa melibatkan legislatif kota Surabaya. BACA HALAMAN
03
Baca: Jaksa... Hal. 7
Ungkap Jaringan Terorisme
Polisi Tangkap Tiga Orang di Sragen dan Karanganyar Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap tiga orang di Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah terkait dugaan terorisme. Mereka diduga terlibat dalam pembuatan bom dan menyembunyikan informasi tentang ledakan bom.
GELEDAH: Petugas kepolisian sedang berjaga-jaga saat penggledahan rumah terduga teroris di Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (31/1/2017).
Dalam rilisnya, Selasa (31/1/2017) Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menjelaskan ketiga orang yang ditangkap adalah Sugiyono (36), warga Purbolinggo, Gemolong, Sragen; Jumali (31), warga Bukuran, Kalijambe, Sragen; dan Sugiyanto (38), warga Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar. Mereka ditangkap secara terpisah sejak Senin (30/1) hingga hari ini, Selasa (31/1).
“Diduga pembuat bom yang meledak di kontrakan,” kata Boy soal keterlibatan Sugiyono. Boy menambahkan, Jumali tidak melapor ke polisi soal ledakan. Dia juga mengkondisikan warga bahwa ledakan tersebut berasal dari tabung gas dan mengevakuasi barang milik Sugiyono. Sedangkan Sugiyanto ditangkap karena menetralkan lokasi agar kejadian itu tak terendus polisi. “Dia menyem-
PRAKIRAAN CUACA
bunyikan informasi ledakan di rumah Sugiyono,” tutup Boy. Ledakan di rumah kontrakan Sugiyono terjadi pada Minggu, 11 Desember 2016.Tak ada korban jiwa. Sugiyono dan keluarga menghilang setelah ledakan. Kejadian baru dilaporkan ke polisi pada 28 Desember. Kronologi Sugiyanto (38), ditangkap di Jalan Adisutjipto, Solo, pada Selasa (31/1/2017) pukul 08.30 WIB. Selanjutnya tim Densus 88 dengan dukungan dari Polres Karanganyar menggeledah Baca: Penggeledahan... Hal. 7
SPIRIT
SURABAYA
JAKARTA
DENPASAR
YOGYAKARTA
HUJAN RINGAN SUHU : 27°C
BERAWAN SUHU : 23 - 31°C
HUJAN RINGAN SUHU : 24 - 26°C
CERAH BERAWAN SUHU : 23 - 32°C
Saya tidak bangga dengan keberhasilan yang tidak saya rencanakan sebagaimana saya tidak akan menyesal atas kegagalan yang terjadi di ujung usaha maksimal. - Harun Al Rasyid -
Jawa Timur dan 9 Kota Sabet WTN 2016
Pemprov dan 9 kota lain di Jatim mendapat PenghargaanWahanaTata Nugraha 2016. Kesembilan kota itu masing-masing Surabaya, Malang, Kediri, Madiun, Mojokerto, Blitar, Jombang, Jember, dan Probolinggo. BACA HALAMAN
09
Gugatan Mantan Tiga Direksi PDAM Kandas di PTUN
Gugatan mantan tiga Direktur PDAM ‘Delta Tirta’ melalui Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya di Juanda Sidoarjo, akhirnya kandas, Selasa (31/1). BACA HALAMAN
12