6 minute read
AYAAN & OLAHRAGA
from binder14feb23
Sampaikan Pesan Valentine Day's Lewat Desain Konstum Valday
Surabaya, Bhirawa
Advertisement
Menyambut valentine day's, empat mahasiswa semester 6 Program Studi Fashion Product Desain and Business (FPD) Universitas Ciputra (UC) berkreasi dengan membuat karya fashion busana. Dalam karyanya mereka ingin menyampaikan pesan sisi lain dari hari Valentine. Itu terlihat dalam dominasi warna merah dan hitam dalam karyanya. Padahal, valentine selalu identik dengan warna pink.
Karya-karya tersebut dibuat oleh Gwyneth Patricia, Devine Adriella, Michella Jovita, Angeline Lesmana.
Kepala Program Studi FPD UC Marini Yunita Tansil, B.Com.Des., M.Fashion memaparkan keunikan larya busana ini karena mahasiswanya ingin menyampaikan pesan khusus bagi rekan-rekan sebayanya.
"Valentine Day dikenal sebagai hari kasih sayang, sehingga yang terbayang pasti semua yang indah. Namun ternyata banyak kemungkinan terjadi selain itu," terang Marini. Namun, tambah dia ada kalanya indah yang dibayangkan tidak terjadi sehingga muncul sedih dan kecewa. "Nah desain ini ingin mendorong untuk survive dari kekecewaan yang terjadi," imbuhnya. Marini juga berharap melalui karya mahasiswa ini bisa memberikan dampak positif bagi remaja khususnya dan masyarakat pada umumnya. Karya yang dibuat selama 4 bulan ini dipamerkan di ruang display UC Tower Universitas Ciputra. Sementara itu, mewakili temantemannya,Devine menjelaskan dalam pembuatannya busana ini, bahan yang digunakan mayoritas menggunakan kain satin, sifon dan tile, dilengkapi den- gan detail ornamen seperti embroiderry, tassle dan beading serta teknik distress, membuat desain menonjolkan sisi elegan dan glamour. Devine dan tim mengakui dalam pengerjaanya, mereka menemui ke- sulitan seperti saat menambahkan ornament-ormanen yang dikerjakan secara manual. Setidaknya mereka butuh 4 bulan untuk menyelesaikan projek desain tersebut. Sementara konsep desain, kata Devine terinspirasi dari kisah percintaan seseorang yang tidak selalu berjalan mulus seperti yang diharapkan.
"Dalam suatu hubungan, ada kalanya seseorang merasa sangat sedih karena harus menghadapi banyak permasalahan yang berujung pada berakhirnya kisah percintaan yang sudah dirajut sekian lama," terang Devine. Meski menyakitkan, tambah dia, perlu diketahui bahwa hal tersebut bukanlah akhir dari segalanya. Akan tetapi hanya awal dari kebahagiaan yang tertunda. "Jadi tidak boleh putus asa," imbuhnya. Dalam karya ini, keempat mahasiswa mengusung tema ADAPT yang berasal dari kata adaptation, artinya setiap manusia harus bisa beradaptasi untuk meraih kebahagiaan.
"Meski harus tidak sejalan dengan kemauan maupun ekspektasi kita. Emosi cemas dan takut sangatlah wajar dalam proses meraih sebuah kebahagiaan, namun disana-lah esensi dari sebuah kasih," terang Devine. Lebih lanjut, pihaknya juga sangat prihatin dengan banyaknya berita remaja yang putus asa karena putus cinta, bahkan tidak sedikit yang melakukan Tindakan yang konyol seperti menyakiti diri sendiri dan bunuh diri. "Harapan saya, remaja dan anakanak muda mampu beradaptasi dengan kondisi yang buruk sekalipun, survive, bahkan mampu menyikapi dengan baik," terang Devine. [ina.why]
Bupati Ikfina Berharap MTs Ronas Street Parade Jadi Ajang Kreatifitas Anak
Mojokerto, Bhirawa
Kendatipun festival drumband antar MTs di Kabupaten baru pertama kali digelar ditahun 2023 ini, namun penyelenggaraan tergolong sukses.
Pasalnya para peserta tidak hanya dari
MTs di wilayah Kabupaten Mojokerto, akan tetapi juga dari daerah sekitar. Seperti dari Kabupaten Jombang dan Kabupaten Lamongan.
Hal inilah membuat Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati yang membuka langsung Ronas Street Parade di MTs Roudlotun Nasyiin, Berat Kulon, Kecamatan Kemlagi, sangat mengapresiasinya, Minggu (12/2).
"Saya salut dan mengapresiasi kegiatan ini, karena melalui MTs Ronas Street Parade ini, bisa menjadi ajang untuk mengasah motorik dan kreatifitas anak. Agenda ini baru pertama kali digelar, mudah-mudahan bisa berlangsung rutin. Karena melalui kegiatan ini bisa melatih motorik anak dan memberi tempat anak-anak untuk berkreasi," ungkapnya. Di samping itu, MTs Ronas Street Parade ini, lanjut Ikfina, merupakan salah satu wujud kerjasama pihak swasta, dimana pihak swasta turut memberikan tempat guna mendukung tumbuh kembang anak.
"Patut diapresiasi, dimana pihak swasta turut memberikan tempat untuk anak-anak menuangkan kreatifitasnya. Hal ini tak hanya memberikan tempat untuk menuangkan kreasi anak-anak Kabupaten Mojokerto saja," jelas Bupati. MTs Ronas Street Parade ini juga diikuti oleh peserta yang berasal dari daerah sekitar Kabupaten Mojokerto. Untuk itu Bupati berharap , bisa rutin berlangsung, karena selain untuk anak-anak Kabupaten Mojokerto, daerah sekitar juga bisa berpartisipasi, seperti peserta asal Jombang dan Lamongan. [min.why]
Kombinasi Edamame dan Rumput Laut Antarkan Mam's Rice Raih Medali di Thailand
Malang, Bhirawa Prestasi membanggakan telah diraih oleh kelompok mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Brawijaya (UB). Kali ini, perwakilan mahasiswa UB berpartisipasi dalam Thailand Inventor's Day 2023.
engan melakuperasi bedah ah berkolabora0 relawan RSTng tidak sedikit n bentuk jerih a n yang bahu mberikan pelayn yang prima akat kepulauan n gat cinta dan ah hati. i sangat 'seksi'. berdasar panglau ke pulau. menjadi titik ujar Direktur A gus Harianto utan. ka kelahiran yang ke-5 tahun itu, RSTKA mengagas sepuluh usulan aspek pelayanan kesehatan daerah terpencil yang menjadi kolegium Ilmu Kedokteran Petualangan dan Daerah Terpencil. Sepuluh usulan tersebut adalah keterpanggilan dengan kekuatan karakter pengabdian. Kedua, kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama. Ketiga kemampan menjangkau daerah yang sulit dijangkau. Keempat kemampuan bertahan hidup (survival).
Kemudian lima, ketajaman klinis. Pembekalan ilmu kesehatan masyarakat. Menghadirkan perubahan multidisiplin berbasis riset dan inovasi.
Poin berikutnya adalah bekerja di daerah dengan setting lintang budaya. Terakhir pemanfaatan telemedicine dan Keterampilan visual serta jurnalistik.
Dari sepuluh usulan tersebut, Dr Agus meminta secara langsung kepada dekan Fakultas Kedokteran Unair untuk menggarap modul pembelajar FK dengan mata kuliah elektif. Harapannya usulan tersebut bisa membekali calon dokter yang siap untuk membantu menyelesaikan kesehatan di daerah terpencil dan tertinggal. [ina.why]
Tim yang terdiri atas Shinta Kirana Rakhmani, Eunike Cecilia Setiawan, Airin, Salsabil Ath-Thayyiba Utomo, Jeany Pricelia, Putri Dwi Arini, dan Adinda Yanuke Indraswari dan dibimbing oleh Rahma Micho Widyanto, S.Si, MP. ini memproduksi Mam's Rice, inovasi pangan pengganti beras yang ramah bagi penderita Diabetes.
Menurut Salsa selaku perwakilan tim, Senin (13/2) mengatakan, Mam's Rice merupakan inovasi pangan analog. "Beras ini terbuat dari edamame dan rumput laut untuk membantu mengurangi prevalensi Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia. Kelebihan Mam's Rice adalah kadar glikemiknya rendah, rendah gula, tinggi serat, tinggi vitamin dan mineral, serta tinggi antioksidan jika dibandingkan dengan beras putih biasa", ujarnya.
Proses pembuatan Mam's Rice, ujar Salsa, terdiri dari empat tahap. "Tahap pertama yaitu pemilahan dan pengeringan bahan edamame dan rumput laut. Kedua, setelah bahanbahan tersebut kering kemudian diolah menjadi tepung edamame dan tepung rumput laut. Dilanjutkan dengan proses pembentukan beras analog menggunakan alat extruder mini. Terakhir, dilakukan beberapa tes untuk menentukan formula yang terbaik dengan perbandingan 1:1 dari tepung edamame dan tepung rumput laut", ujarnya. Seluruh proses tersebut dilakukan dengan jangka waktu selama kurang lebih 6 bulan.
Perjalanan Mam's Rice di ajang internasional bukan baru kali ini saja. Sebelumnya, tim ini pernah mengikuti beberapa perlombaan internasional secara online, lalu pada tahun ini mereka memutuskan untuk mencoba kembali mengikuti sebuah perlombaan internasional secara offline.
"Event Thailand Inventor's Day 2023 ini juga menjadi salah satu ajang paling bergengsi yang diselenggarakan di Thailand untuk para investor setiap tahunnya", tambah Salsa. Selama proses persiapan hing-
Akibat Konsumsi Makanan Mengandung Bakteri E-Coli
Ratusan Mahasiswa UB Malang Keracunan Massal
Kab Malang, Bhirawa
Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) Malang, sebanyak 510 orang telah mengalami keracunan massal, pada Selasa (7/2).
Penyebabnya, berdasarkan hasil laboraturium, adalah karena mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri Escherichia coli atau E-Coli.
Dari sekian ratus mahasiswa tersebut, ketika mereka makan malam saat mengikuti Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) Ke 43 bagi Mahasiswa Baru (Maba) Angkatan Tahun 2022, di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kab Malang. Hal ini dibenarkan, Kepala Satuan Resese Kriminal (Kasatreskrim) Polres Malang Iptu Wahyu Risky Saputro, Senin (13/2/23), kepada wartawan, bahwa hasil pemeriksaan laboratorium terkait sisa makan malam dan sisa nasi, mengandung bakteri E-Coli berlebihan.
"Jadi penyebabnya bukan karena yang lain, seperti racun atau lainnya. Hasil pemeriksaan air, semuanya memenuhi syarat, baik air minum, air bersih maupun yang dibawa oleh mahasiswa," terangnya. Dijelaskan, penyebabnya karena makanan yang dimakan tidak sesuai ketentuan berdasarkan Dinas Keseha- tan (Dinkes). Namun, dirinya tidak bisa menyimpulkan apakah masakan kurang matang atau tidak. Tapi, berdasarkan hasil laboratorium karena bakteri E-Coli. Dan setelah hasil pemeriksaan sampel makanan di laboratorium turun, selanjutnya penyidik akan berkoordinasi dengan saksi ahli dari Dinkes Kabupaten Malang. Ke- ga hari perlombaannya dianggap lancar dan tidak ada kendala yang berarti oleh tim ini. "Proses persiapan hingga perlombaan dapat dikatakan cukup lancar meskipun seluruh koordinasi tim dilakukan secara online," ditambahkan Salsa.
Untuk kedepannya, Salsa dan tim merencanakan untuk melakukan uji coba percobaan dalam menentukan efek antihiperglikemik pada manusia dan juga ingin mengembangkan produk Mam's Rice tersebut sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain itu mereka juga berharap untuk dapat lebih mengembangkan produknya menjadi lebih baik dan terus meraih prestasi. [jnr.why] mudian melakukan pemeriksaan saksi tambahan terkait hasil laboratorium. "Untuk saksi yang sudah kami minta keterangan saat ini baru tujuh orang. Satu saksi adalah Wakil Dekan UB dan enam saksi juru masak dari warga sekitar. Dan nanti setelah pemeriksaan saksi ahli, akan kami kembangkan ke pemeriksaan saksi lainnya," papar Wahyu. Perlu diketahui, mahasiswa Fakultas Teknik UB Malang yang mengikuti KKM Ke 43 bagi Mahasiswa Maba Angkatan Tahun 2022, di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kab Malang, total sebanyak 1.279 orang mahasiswa peserta KKM yang menginap di 27 tenda yang didirikan di sebuah lahan kosong. Sedangkan dari jumlah mahasiswa tersebut, 510 orang mahasiswa diantaranya mengalami keracunan massal. Dan rata-rata yang mengalami keracunan adalah mahasiswa perempuan. [cyn.why]
Tim yang terdiri atas Shinta Kirana Rakhmani, Eunike Cecilia Setiawan dkk dengan dibimbing Rahma Micho Widyanto, S.Si, MP. ini memproduksi Mam's Rice, inovasi pangan pengganti beras yang ramah bagi penderita Diabetes.
Pojok Daerah
Lima Pelajar Asal Jatim Raih Dua Penghargaan di Bangkok IPITEx
Surabaya, Bhirawa Prestasi gemilang berhasil ditorehkan lima siswa SMA Negeri 2 (SMADA) Surabaya dalam ajang Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx).
Melalui inovasinya berupa Elderly Monitoring System With Artificial Intelligence (EMS-AI), lima siswa asal Jawa Timur tersebut berhasil mengantongi dua penghargaan sekaligus. Yakni, medali perak kategori Medical and Internet of Things (IOT) dari NRCT (National Research Council of Thailand). NRCT merupakan organisasi pemerintah di bawah Perdana Menteri yang mempromosikan dan mendukung penelitian, penemuan, inovasi dan transfer teknologi kepada pengguna terkait baik sektor swasta maupun negeri. Selain dari NRCT, tim SMADA juga mendapatkan penghargaan berupa special award dari Medical University of Lodz Polandia. Sedangkan EMS-AI sendiri merupakan sistem monitoring berbasis AI atau kecerdasan buatan untuk mengawasi orang tua yang hidup mandiri tanpa keluarga. Adalah Muhammad Rezqy Agung, Fazil Sabillarasyad, Muhammad Thufail Addausy, Hernawan Santosa, dan Ayman Nawwaf Alfina. [jnr.why]