Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No. 188/343/KPTS/ 013/2011
IKLAN/ LANGGANAN 031-5615454 Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000
Jumat Pon, 16 OKT0BER 2015
http:/www.harianbhirawa.co.id
2015 12 OKTOBER
AGENDA HARI INI
Gubernur H Soekarwo Kunjungan Kerja ke Korsel dan Taiwan
Wagub H Saifullah Yusuf 10.00 Menerima Kunjungan Kerja DPR RI Komisi X di Ruang Kertanegara 14.00 Dialog KPK dan Menteri Desa di Gedung Negara Grahadi 19.00 Menghadiri Wayangan di Tuban
Sekda H Achmad Sukardi 06.30 Senam Bersama di Halaman Kantor Gubernur Jatim, dilanjut ke Ruang Kerja 19.00 Membuka Gelar Seni Budaya Kab Trenggalek di Taman Budaya
Kerusuhan di Singkil Rentetan Masalah Sejak 1979 Lemahnya Koordinasi Intelijen Disorot Jakarta, Bhirawa Pecahnya kerusuhan di Singkil Aceh, karena permasalahan lama. Yakni tidak adanya penegakan hukum yang tegas sejak awal seiring dengan pendirian gejera di sana yang diduga menyalahi aturan. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan menyebut masalah di Singkil terjadi mulai 1979, 2011, 2013 dan hingga sekarang.
ke halaman 11
gegeh bagus/bhirawa Anggota Panwaslu Kota Surabaya Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran M Safwan menunjukkan temuan penggunaan mobil berpelat merah yang diduga digunakan untuk mengumpulkan tim kampanye paslon Rasiyo-Lucy, Kamis (15/10).
Anggaran Pilgub Rp 1,4 Triliun Belum Final Panwaslu Dituding Menciderai Azas Pemilu
ristika/bhirawa
Delapan wanita pemijat dan pemilik panti pijat saat diberi pengarahan di kantor Satpol PP Pemkab Nganjuk, Kamis (15/10).
Panti Pijat Plus Dirazia Satpol PP Nganjuk, Bhirawa Belasan panti pijat ilegal yang disinyalir sebagai ajang prostitusi terselubung di Kecamatan Tanjunganom dan Kecamatan Baron dirazia Satpol PP Kabupaten Nganjuk, Kamis (15/10). Hasilnya, sebanyak 8 wanita pemijat bersama pemilik panti pijatnya diamankan. Kasi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Kabupaten Nganjuk Suprapto mengatakan jauh sebelum melakukan razia ini, pihaknya sudah berusaha memberikan imbauan, baik secara lisan
DPRD Jatim, Bhirawa KPU Jatim bersama-sama dengan Komisi A DPRD Jatim siap mengkaji ulang dana Pilgub Jatim yang dianggap sangat fantatis, mencapai Rp 1,4 triliun. Apalagi melihat kondisi perekonomian yang masih mengalami kelesuan seperti saat ini tentunya dana Pilgub tersebut dinilai sangat memberatkan APBD Jatim.
Pemprov,Bhirawa Pejabat eselon III di lingkungan Pemprov Jatim yang mengikuti seleksi jabatan tinggi pratama di tiga jabatan eselon II pemprov akan menerima kejutan. Sebab proses seleksi saat ini
sudah tuntas dan tinggal menyerahkan tiga nama dari tiap-tiap formasi ke Gubernur Jatim Dr H Soekarwo. Penyerahan nama ini rencananya dilakukan 19 Oktober. “Semua proses seleksi telah dilaku-
Dyah Katarina
40 Ribu TKW dan Ribuan Napi Dipastikan Golput Risiko ongkos mahal hajatan politis Angkat Citra Situbondo dengan Potensi Bahan Baku Lokal Seharusnya seperti itu Lou Hwa Menangis Saat Menyampaikan Permohonan Maaf Semoga ke depan lebih berhati-hati, tidak ada unsur kesengajaan
kan. Mulai seleksi administrasi, assessment dan wawancara telah selesai semua. Rencananya pada 19 Oktober nanti tiga nama teratas akan dikirim ke Gubernur Jatim untuk dipilih menjadi
Terbentur SE Mendagri, Dana Hibah Rp 2 M Kembali ke Kas Negara
Selalu Modis
ke halaman 11
dilakukan sharing dengan kab/ kota yang ada. Mengingat pada 2018 juga bersamaan dengan 15 Pilkada di beberapa daerah di Jatim. Dan kebutuhan anggaran nantinya bisa dibagi bersama kab/kota yang menyeleng-
ke halaman 11
3 Calon Pejabat Hasil Lelang Jabatan Segera Diserahkan Gubernur
ke halaman 11
SELALU modis dan berpenampilan casual adalah imej yang melekat pada mantan first lady Kota Surabaya ini. Bahkan ketika perempuan 47 tahun ini berganti jalur dari penyokong eksekutif ke kerja legislatif, penampilannya tetap tak berubah. “Bukan untuk terlihat muda, tapi agar kerja lebih enak saja. Kalau lebih stylish, casual seperti ini kan bisa gerak ke mana-mana,� ujar perempuan yang
Ketua Komisi A DPRD Jatim Freddy Poernomo menegaskan jika munculnya angka Rp 1,4 triliun untuk Pilgub Jatim hanyalah sebatas estimasi, bukan final. Artinya anggaran tersebut kemungkinan besar dapat mengalami penurunan jika
hilmi husain/bhirawa
Sejumlah guru ngaji, modin, guru minggu saat menerima tunjangan dana insentif setiap bulannya dari Pemkot Pasuruan. Namun, setelah keluarnya SE Mendagri September 2015 terkait dana hibah, akhirnya mereka tak menerima insentif itu
Pasuruan,Bhirawa Ribuan guru ngaji, modin (pemandi jenazah), guru minggu di Kota Pasuruan tak lagi menerima tunjangan dana insentif setiap bulannya dari Pemkot Pasuruan. Begitu pula dengan bantuan untuk masjid serta musala bagi 100 lembaga. Pasalnya, dana tunjangan penerima dana hibah tak bisa dicairkan lantaran terbentur oleh Surat Edaran (SE) Mendagri Nomor 900/ 2677/SJ tentang dana hibah. “Sejak SE Mendagri dana hibah turun September 2015 kemarin, semua dana hibah untuk masyarakat tak bisa diberikan. Seperti santunan tunjangan insentif bagi 1.500 guru ngaji, modin, guru minggu. Bantuan hibah untuk masjid dan musala juga demikian,�
pejabat eselon II,� kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim Siswo Heroetoto SH, MHum, MM dikonfirmasi, Kamis (15/10).
ke halaman 11
PGRI Tolak Hasil UKG Jadi Acuan Tunjangan Dindik Surabaya, Bhirawa Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dikabarkan akan menjadi acuan tunjangan ditentang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jatim. Alasannya, belum semua guru mendapat pelatihan dari pemerintah untuk meningkatkan profesionalitas dan kompetensi guru. Di Jatim sendiri, dari total 400 ribu guru negeri dan swasta, belum ada 60 persen yang menerima pelatihan. Terutama guru-guru dari kalangan swasta. “Kalau hasil UKG nanti dikaitkan dengan tunjangan guru, itu akan kami tentang. Tugas pemerintah meningkatkan profesionalitas dan kompetensi guru,� kata Ketua PGRI Jatim Ichwan Sumadi, Kamis (15/10).
ke halaman 11
ke halaman 11
Melihat Wajah Dinas Pendidikan Jatim Lebih Dekat
Gunungan Sampah Tak Terurus Berkumpul dengan Lokasi Parkir dan Masjid Melihat wajah Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim sungguh kontras dengan semangat pendidikan karakter yang diajarkan ke siswa di sekolah. Jika anak berusia tujuh tahun di sekolah dasar sudah diajari tentang menjaga kebersihan. Institusi di bawah kendali Dr Saiful Rachman itu justru menyuguhkan gunungan sampah bagi setiap tamu yang datang dengan menggunakan motor.
Adit Hananta Utama, Kota Surabaya Eloknya, tempat pembuangan sampah itu berada di lokasi khusus yang terpisah dari fasilitas umum. Tapi itu tidak berlaku di kantor Dindik Jatim yang beralamat di Jalan Gentengkali 33 Surabaya. Alihalih jauh dari fasilitas umum, sampah justru dibiarkan menggunung jadi satu dengan tempat parkir dan bersebelahan dengan masjid. Setiap tamu dan pegawai yang hendak
memarkir motor harus menerima dengan senang hati pemandangan tak sedap itu. Tak terkecuali satpam yang sehari-hari bertugas menjaga parkir motor. Keluhnya menunjukkan sikap kurang senang dengan kondisi yang tidak tertata itu. Di tempat penampungan sementara
ke halaman 11
adit hananta utama/ bhirawa
Salah seorang tamu Dinas Pendidikan Jatim membuang sampah di lokasi yang menjadi satu dengan parkir motor, Kamis (15/10).