HARIAN Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2006
harian_bhirawa@yahoo.com bhirawa_indragiri@yahoo.com suratkabar_harianbhirawa
IKLAN/ LANGGANAN
Surat Kabar Harian Bhirawa
031-5615454 Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000
www.harianbhirawa.co.id
Mata Rakyat Mitra Birokrat
Kamis Kliwon, 19 MEI 2022
Diduga Human Error, Truk Hantam Sembilan Rumah di Pasuruan
Pasuruan, Bhirawa Sebanyak 9 rumah warga, tiga warung, beberapa mobil dan motor rusak parah akibat di hantam dump truk yang diduga mengalami rem blong saat melintas di Jalan Raya Pasrepan, Desa Pasrepan, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, Rabu (18/5). Polisi menduga kecelakaan ini akibat human error Selain itu, 1 orang mengalami luka berat dan 3 orang alami luka ringan. Informasi yang didapatkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Seorang pria yang luka berat itu adalah sopir dump truk dan langsung dilarikan ke RSUD Dr R Soedarsono Kota Pasuruan, untuk menjalani perawatan. Tiga orang yang mengalami luka ringan itu adalah warga setempat. Mayoritas mereka tertimpa runtuhan bangunan. “Mendadak truk dari arah atas (jalur Gunung Bromo) kondisi remnya ngeblong, lalu banting ke kiri. Bak truk menabrak ke pohon asam ke halaman 11
Hilmi Husain/ Bhirawa
Dump truk terguling usai menabrak sembilan rumah, tiga warung, beberapa mobil maupun motor dan kondisi kondisi bangunan milik warga Desa Pasrepan, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan yang rusak usai ditabrak truk, Rabu (18/5).
Dianggap Ada Pelanggaran Etika, Dewan akan Panggil Dishub Jatim DPRD Jatim, Bhirawa Komisi D DPRD Jatim mulai bersuara keras akan munculnya anggaran puluhan miliar untuk Pelabuhan Penyeberangan Paciran, Lamongan. Sebab anggaran tersebut muncul secara tiba-tiba. Meski menganggap kejadian ini adalah hal yang wajar, namun Komisi yang membidangi pembangunan ini melihat ada pelanggaran etika yang dilakukan pemprov Jatim dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim. “Saya melihat itu sebenarnya hal yang wajar. Namun itu tetap saja kami lihat sebagai hal yang tak
Optimis Terwujud Better Life Pemprov, Bhirawa Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyambut baik kebijakan pelonggaran masker yang resmi dikeluarkan oleh Presiden RI Joko Widodo, Selasa (17/5). Kebijakan tersebut diterbitkan seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di seluruh Nusantara.
Wakil Ketua Komisi D Eddy Paripurna
beretika,” kata Wakil Ketua Komisi D Eddy Paripurna dengan wajah gusar, Rabu (18/5) kemarin. ke halaman 11
MITRA
Jadi Warga Kehormatan Maluku
ke halaman 11
Sentil
Diduga Human Error, Truk Hantam Sembilan Ruman di Pasuruan - Korban wajib minta ganti rugi Dianggap Ada Pelanggaran Etika, Dewan akan Panggil Dishub Jatim - Panggilan yang cukup berat Bupati Malang Sarankan Penjual Sapi Jual Lewat Online
Gubernur Khofifah mengatakan bahwa kebijakan penggunaan masker yang kini telah resmi dilonggarkan adalah bentuk adaptasi kehidupan baru (new normal life). Ia optimistis keputusan tersebut akan membawa kehidupan lebih baik (better life) ke depannya. “Karena kasusnya terus melandai, maka kebijakan ini dibuat. Namun ada beberapa syarat yang diarahkan oleh Presiden Jokowi agar nantinya new normal ini bisa membawa kehidupan jadi lebih baik (better life),” ungkap
Khofifah Rabu (18/5). Meski berlaku kelonggaran, terdapat beberapa syarat yang dalam kebijakan lepas masker yang harus dipatuhi bersama. Gubernur Khofifah menegaskan ada empat syarat kondisi di mana masyarakat diperbolehkan melepas maskernya. Pertama, jika masyarakat beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka dan tidak padat, maka masyarakat diperbolehkan
Kondisi Saat Melepas dan Menggunakan Masker 1. J i k a masyarakat beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka dan tidak padat
2. Jika masyarakat berkegiatan di ruangan
tertutup dan berada dalam transportasi publik, maka harus tetap menggunakan maskernya. 3. Kategori rentan, lansia, komorbid, tetap menggunakan masker selama beraktivitas. 4. Yang mengalami gejala batuk dan pilek, tetap menggunakan masker selama beraktivitas.
ke halaman 11
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa
Penumpang Kecelakaan Tol Sumo Banyak yang Tertidur
WALI KOTA Surabaya Eri Cahyadi mendapat sebutan baru. Itu terjadi setelah Wali Kota Eri mendapat gelar nama baru sebagai tanda kehormatan warga Maluku, yakni dengan sebutan Eri Matulessy Cahyadi. Pengangkatan warga kehormatan Maluku itu dilakukan saat peringatan Hari Pattimura ke-205 akhir pekan lalu. Wali Kota Eri menerima pengharEri Cahyadi
- Penjual dilaran gaptek
Kebijakan Presiden Jokowi Terkait Pelonggaran Masker
Polda Jatim, Bhirawa Polda Jatim beserta jajaran terus menyelidiki penyebab kecelakaan bus PO Arriansyah di Tol KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto pada Senin (16/5) pagi. Sebanyak 6 orang saksi telah diperiksa guna menggali keterangan terkait dengan insiden tersebut. Namun sayang, dari keenam saksi yang diperiksa ini belum ada yang dapat menerangkan seputar kronologi sebelum hingga sesudah kejadian. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto menjelaskan, para saksi yang
diperiksa itu satu diantaranya adalah sopir utama, Ahmad Ari yang digantikan posisinya oleh Ade Firmansyah. Dari pemeriksaan itu, sambung Dirmanto, baik sopir utama maupun lima orang saksi lainnya belum dapat memberikan keterangan yang signifikan. Hal itu lantaran pada saat kejadian mereka (para saksi) rata-rata tengah tertidur. “Kebanyakan dari mereka tidak sadar dengan insiden itu. Karena dalam keadaan tidur, jadi enggak tahu banyak mereka,” kata Kombes ke halaman 11
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.
Ist
Wali Kota Blitar Perbolehkan Wisatawan Buka Masker
Kota Blitar, Bhirawa Kebijakan Presiden Joko Widodo terkait pelonggaran pemakaian masker, Wali Kota Blitar memberikan kelonggaran kepada para wisatawan yang berkunjung ke Kota Blitar untuk melepas masker. Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan dengan adanya kebijakan baru Presiden Joko Widodo yang membolehkan masyarakat untuk Hartono/Bhirawa Wali Kota Blitar ke halaman 11 H Santoso
Geliat Perekonomian Ikan Asap di Dringu, Probolinggo
Kepulan Asap Kadang Ganggu Pengguna Jalan, Pedagang Siap Ditata Tanpa Relokasi Asap mungkin kerap mengganggu pengguna jalan yang melintas di Jalur Pantura Dusun Parsean, Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Sebab, di sepanjang jalan itu, berderet penjual ikap asap. Namun, asap itu bagi warga adalah ‘bara’ yang mengangkat ekonomi mereka. Namun perlu adanya lokasi yang lebih baik lagi baik untuk pedagang maupun pengguna jalan. Wiwit Agus P, Kab Probalinggo Bara bisa menjadi sumber api yang panas. Namun, bara dari arang para penjual ikap asap di Dusun Parsean itu adalah salah satu sumber kehidupan mereka. Dari menjual ikan asap, perekonomian warga setempat terangkat. Di pinggir Jalan Pantura itu, sekitar 20 lebih pedagang ikan asap berderet rapi. Memanfaatkan lahan
di pinggir bahu jalan. Ada yang berjualan di selatan bahu jalan, ada juga yang berjualan di utaranya. Lokasinya tepat di perbatasan wilayah Kecamatan Dringu dengan Kecamatan Gending. Karena berjualan tepat di tepi jalan, asap saat memanggang ikan pun kerap memenuhi badan jalan. Aromanya tercium langsung pengguna jalan, menggugah selera siapapun yang melintas. Membuat
wiwit agus pribadi/bhirawa
Para penjual ikan asap di sepanjang Jalan Raya Dringu Probolinggo. Kepulan asap kadang dikeluhkan pengguna jalan yang melintas diwilayah tersebut.
mereka tertarik berhenti sejenak. Kemudian membeli beberapa ekor ikap asap. Namun, tidak jarang asap putih yang bergulung itu dikeluhkan pengguna jalan. Membuat jarak pandang mereka terganggu sesaat. Memaksa pengendara motor misalnya, mengibaskan tangan mengusir asap demi mendapat jarak pandang yang kembali terang. Setidaknya ada 20 pedagang ikan asap yang tampak berjualan di tepi Jalan Raya Dringu tersebut. Baik pedagang dengan lapak kecil, hanya menjual ikan asap. Hingga pedagang yang sampai ke halaman 11