Binder19okto2015

Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2011

HARIAN IKLAN/ LANGGANAN

031-5615454 Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000

Senin Legi, 19 OKTOBER 2015

http://www.harianbhirawa.co.id

19 OKTOBER 2015

AGENDA HARI INI

 Gubernur H Soekarwo

Kunjungan Kerja ke Korsel dan Taiwan

 Wagub H Saifullah Yusuf

19.00 Istighosah dan Santunan Yatim Piatu di Lapangan Desa Sawo Campurdarat Tulungagung

 Sekdaprov H Akhmad Sukardi Di Ruang Kerja

Kirab Resolusi Jihad NU Dilepas dari Tugu Pahlawan Pemprov, Bhirawa Dalam rangka menyongsong Hari Santri Nasional 22 Oktober, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Kirab Resolusi Jihad NU dari Tugu Pahlawan Surabaya menuju Tugu Proklamasi Jakarta. Pelepasan Kirab dilakukan langsung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Wakil Gubernur Jatim Drs

H Saifullah Yusuf, Minggu (18/10).

Kirab yang membawa bendera pataka Merah Putih dan bendera NU ini, secara estafet akan singgah di 30 kabupaten/kota dan berhenti di 18 titik untuk melakukan berbagai kegiatan. Di antaranya berhenti di Rembang untuk bersilaturahim di kediaman KH Maemun Zubair dan KH Mustofa Bisri, berziarah ke makam

KH Sahal Mahfudz dan KH Mutamakkin Kajen Pati hingga penyambutan kirab oleh masyayikh dan santri Subang.

Sesampainya di Tugu Proklamasi Jakarta, Kamis (22/10), Kirab Resolusi Jihad NU rencananya akan disambut langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sambutan

 ke halaman 7

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf bersama Ketua DPRD Provinsi Jatim menghadiri kirab Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (18/10).

Kota Malang Pendistribusi PSK Terbesar Malang, Bhirawa Jumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) yang berasal dari Kota Malang disinyalir masih cukup tinggi, sebab tidak hanya tersebar di dalam kota itu saja, tetapi juga melebarkan sayap hingga ke tanah Papua. Bahkan Kota Malang menjadi pendistribusi PSK terbesar. Ini menjadi indikasi kemerosotan nilai dan moral di masyarakat khususnya di wilayah tersebut.

“Belum lama ini saya menutup tiga lokalisasi di Papua dan yang mengejutkan, dari sejumlah lokalisasi yang ada di Papua itu, PSK yang paling banyak dari Jawa Timur. Urutan pertama dari Banyuwangi, kemudian dari Malang dan disusul Kota Surabaya,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa ketika memberikan sambutan pada acara pelantikan Pimpinan Cabang Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Kota Malang di GOR Ken Arok Kota Malang, Minggu (18/10).

Khofifah mengatakan alasan mereka mengembangkan sayapnya ke Papua karena di Surabaya sudah ditutup dan di Kota Malang dinilai sudah banyak penjaja cinta, sehingga mereka memilih ke Papua.

Sebab, mereka pikir di Papua jarang ada PSK. Menurut Mensos, para PSK yang ada di Papua tersebut telah diberikan sosialisasi dan pengembangan keterampilan oleh Kemensos, dengan tujuan PSK tersebut mau kembali ke kota asalnya untuk membuka usaha dan menjalankan peker-

 ke halaman 7

54,7% Masyarakat Kecewa Kinerja Pemerintah Jakarta, Bhirawa Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) memaparkan hasil survei dan diketahui bahwa sebagian besar masyarakat tidak puas terhadap kinerja pemerintahan JokowiJusuf Kalla.

“Dari survei yang telah kami lakukan sebanyak 54,7 persen masyarakat tidak puas terhadap kinerja Jokowi-JK,” kata Juru Bicara Kedai KOPI Hendri Satrio dalam sebuah kegiatan diskusi politik di Jakarta, Minggu (18/10).

Menurut dia, survei tersebut dilakukan dalam rangka menghitung tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah menjelang masa satu tahun pada 20 Oktober mendatang.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sebagian besar responden merasa tidak puas pada tiga hal, antara lain harga kebutuhan pokok yang tinggi (35,5%), pelemahan nilai tukar rupiah (23,7%), dan lambannya penanganan kabut asap (11,8%).

“Sisanya publik merasa tidak puas karena harga BBM yang mahal, susahnya lapangan kerja, kinerja menteri yang tidak bagus, biaya kesehatan yang tidak terjangkau dan sebagainya,” ujarnya memaparkan.

Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina itu menjelaskan, apabila melihat faktor

Sekdaprov Persiapkan Plt Kadispora Kejati Jatim Minta Segera Laporan Penahanan

Pemprov, Bhirawa Sekdaprov Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM bakal mempersiapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Jatim. Langkah ini diambil menyusul kosongnya jabatan tersebut setelah Drs Sugeng Riyono MM yang sebelumnya menjabat Kadispora menyerahkan diri ke Lapas Porong Sidoarjo.

“Saya sangat prihatin dengan apa yang telah menimpa Pak Sugeng. Beliau adalah teman saya. Tapi saya tidak bisa berkomentar soal itu (masalah Sugeng Riyono, red). Itu soal hukum,

saya tak memiliki kapasitas untuk berkomentar,” kata Sukardi, Minggu (18/10).

Yang bisa dilakukan saat ini, lanjut Sukardi, adalah mempersiapkan Plt Kadispora agar tidak

Lucy Sebut Bentuk Relawan PETIR

Wartawan yang Jadi Jaksa mahasiswa Fakuktas Hukum Universitas Brawijaya Malang. Bergabung dalam majalah yang bernama Manifest, Didik mengaku saat itulah pertama kalinya ia menjadi reporter hingga menjadi pemimpin umum.

 ke halaman 7

 ke halaman 7

Whisnu Optimistis BOPDA Akan Kembali ke Pemkot

 ke halaman 7

TAK pernah terlintas sedikit pun dalam benak Didik Farkhan Alisyahdi untuk menjadi seorang jaksa.

Sebab hal ini sangat bertentangan dengan cita-citanya sejak kecil yang terobsesi menjadi wartawan. Dan ingin menjadi seperti sosok Karni Ilyas, salah satu wartawan senior di Indonesia.

Pria yang akrab disapa DF ini, mengawali hobi jurnalistik di majalah

ada kekosongan jabatan, mengingat Sugeng Riyono sebagai PA (Pengguna Anggaran) sehingga harus segera dicarikan pengganti sementara. Sebab jika tidak segera diisi Plt, dipastikan akan dapat mengganggu kinerja SKPD yang mengurusi masalah kepemudaan dan keolahragaan tersebut.

“Penunjukan Plt itu juga tidak bisa dilakukan dalam satu atau dua hari ini, mengingat Pak Gubernur (Gubernur Jatim Dr H

gegeh bagus /bhirawa

Paslon Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana menjadi pembicara pada acara Musyawarah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya 2015 di gedung Dakwah Muhammadiyah Surabaya, Minggu (18/10).

Surabaya, Bhirawa Calon Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana berjanji Biaya Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA) SMA/SMK sederajat optimistis kembali ke tangan Pemkot Surabaya lagi. Selain itu, Whisnu yang mendampingi Tri Rismaharini akan mengajukan tuntutannya ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengubah UU agar warga Surabaya merasakan sekolah gratis.

“Agar sekolah di Surabaya itu gratis, kita akan ajukan tuntutan ke MK. Bagaimana mengubah UU (maksudnya UU No 23 Tahun 2014, red) karena itu memang membawa implikasi efek negatif kepada Surabaya,” kata Whisnu saat

 ke halaman 7

BPK Akan Dilibatkan dalam Audit Dana Kampanye di KPU Surabaya, Bhirawa Minimnya alat peraga calon yang dipasang oleh KPU di sejumlah daerah memantik reaksi keras dari Komisi II DPR RI. Karenanya, Komisi II akan mengevaluasi kembali dana yang dikucurkan lewat APBN

 ke halaman 7

Fandi Utomo

Diduga Tim Risma-Whisnu Main Mata dengan PNS Pemkot Surabaya Surabaya, Bhriawa Netralitas PNS di lingkungan Pemkot Surabaya dalam Pilkada (Pemilukada) 2015 bakal diuji. Pasalnya sanksi berat berupa pemecatan akan diberikan jika diketahui PNS tidak netral atau berpihak kepada salah satu pasangan calon (paslon).

Netralitas PNS Pemkot Surabaya patut dipertanyakan menyusul penertiban APK (Alat Peraga Kampanye) oleh Panwaslu Surabaya di Terminal Joyoboyo, Minggu (18/10) yang diduga informasinya bocor. Di lapangan, APK milik paslon Risma-Whisnu bersih, sebaliknya APK milik paslon Rasiyo-Lucy berupa branding stiker masih bertebaran di sejumlah angkutan kota.

Menariknya, bersihnya APK milik

 ke halaman 7

Pawai Muslim Nusantara 2015

Sampaikan Pesan Kerukunan, Tampilkan Busana Muslim se-Indonesia Pawai Ta’aruf dengan mengenakan busana Muslim Nusantara digelar Pemkot Mojokerto Sabtu (17/10) petang lalu. Helatan yang digelar memperingati Tahun Baru Islam 1437 Hijriyah ini sekaligus upaya mengenalkan keanekaragaman Islam dari seluruh Indonesia.

Kariyadi, Mojokerto

Didik Farkhan Alisyahdi

Sentil..  Menteri Sosial Kenalkan Kartu Keluarga Sejahtera di Lumajang  Semoga benar-benar bisa membuat warga sejahtera  BI Malang Dorong UMKM Terus Berkembang  Ah, percuma kalau suku bunga masih tinggi  Bersaing, Saiful Ilah dan Hadi Sutjipto Tetap Rukun  Sama-sama pegang kartu truf

Pawai Ta’aruf kemarin diikuti 37 peserta dari kategori Gugus SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan peserta umum dari pondok pesantren dan TPQ. Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Siti Amsah Mas’ud Yunus dan segenap Forkopimda memberangkatkan acara tahunan yang mengambil start di Jalan Benteng Pancasila ini.

“Ini sekaligus sebagai semangat Islam yang damai, dan kita sepakat menolak adanya Islam yang radikal.

Salah satunya yakni dengan menampilkan kostum Islam dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Mas’us Yunus sebe-

lum memberangkatkan peserta.

Puluhan peserta menampilkan pakaian khas dari berbagai macam suku di Indonesia. Ada yang berpakaian suku Jawa, suku Madura, suku Betawi, suku Dayak hingga suku Asmat Papua. Meski begitu seluruh peserta perempuan pada pawai ini mengenakan hijab alias baju tertutup. “Pawai ini merupakan cerminan muslim nusantara yang menyejukkan, yang menjunjung tinggi semangat persamaan di dalam perbedaan.

Yang itu semua merupakan bagian

 ke halaman 7

kariyadi/bhirawa

Wali Kota Mojokerto H Mas’ud Yunus melepas Pawai Muslim Nusantara 2015, Sabtu (17/10) petang.

SURABAYA

2

Senin Legi 19 OKTOBER 2015

LEGISLATIF - EKSEKUTIF

Koleksi Hewan Sugar Glider Saat ini tak hanya batu akik saja yang menjadi koleksi, bahkan binatang sudah mulai menjadi hobi seperti Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas dan KB) Surabaya, Drs Bambang Udi Ukoro SH MSi, mempunyai 50 koleksi hewan yakni Sugar Glider (sejenis tupai terbang) binatang unik memiliki tubuh kecil dengan mimik muka yang imut, Minggu (18/10). trie diana/bhirawa

Pembentukan Pansus Tambang Terancam Macet DPRD Jatim, Bhirawa Pembentukan Pansus Tambang oleh DPRD Jatim terancam macet.

Pimpinan DPRD Jatim belum mengagendakan untuk sidang paripurna pengesahan nama-nama tim yang akan masuk dalam Pansus tambang.

Ketua Komisi A DPRD Jatim, Freddy Purnomo mengaku pihaknya hingga kini masih menunggu realisasi kinerja Pansus tambang.

Mengingat hampir seluruh fraksi sudah menyerahkan nama-nama yang akan duduk dalam keanggotaan pansus. Yang pasti pihaknya terus mendorong ke pimpinan dewan untuk segera mengesahkan pansus tersebut.

“Yang pasti Komisi A sebagai pengusul Pansus tersebut sudah kencang menyuarakan secepatnya ditetapkan pansus. Tapi kenyataannya sampai sekarang belum dijadwalkan untuk digelar sidang paripurna,”kata Politisi asal Partai Golkar ini.

Di sisi lain , lanjut Freddy pihaknya juga sudah mengkonfirmasi ke pimpinan DPRD terkait lambannya pembentukan pansus tambang. “Alasannya saat itu beberapa fraksi belum menyerahkan nama-nama untuk anggota pansus.

Informasinya yang sudah menyerahkan nama-nama itu baru Golkar, PKB, dan Gerindra. Yang lainnya sampai sekarang belum,”jelasnya, Minggu (18/10)..

Ditambahkan oleh Freddy Poernomo, dirinya berharap agar pansus tambang secepatnya disahkan karena untuk membahas pertambangan di Jatim memerlukan waktu yang lama. “Jangan molor nanti semangatnya berkurang. Kami

sudah semangat sekali karena untuk urusan pertambangan itu rumit dan butuh waktu lama. Apalagi banyak sekali pertambangan ilegal di Jatim sehingga perlu secepatnya dibuat aturan untuk mencegah adanya pertambangan ilegal tersebut,”tegasnya.

Terpisah, Ketua DPD Partai Gerindra, Soepriyatno mengusulkan agar salah satu anggota Pansus Tambang diambilkan dari Anggota DPRD Kab. Lumajang. Dengan begitu dalam kinerjanya, pansus tidak merasa kesulitan karena para wakil rakyat disana lebih tahu detail persoalan yang terjadi yang menjadi wilayahnya.

“Kami sudah minta ke temanteman yang duduk di Fraksi Gerindra agar mengusulkan keinginan partai. Dengan begitu kinerja pansus akan lebih muda menyelesaikannya,”tegas pria yang juga Anggota Komisi XI DPR RI ini.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jatim, Achmad Iskandar menolak jika pimpinan tidak mengakomodir desakan anggota untuk dibentuk Pansus Tambang. Sebaliknya pendirian pansus ini menjadi atensi bersama senyampang adanya kebijakan pusat yang menyerahkan pe rizinan pertambangan ke Pemprov. Karenanya agar tidak terjadi kembali kasus ilegal mining di Lumajang dengan memakan korban Salim Kancil maka perlu dibentuk pansus.

“Saya menyadari saat ini banyak partai yang disibukan dengan pilkada. Tak heran penyerahan nama-nama yang akan duduk di keanggotan pansus terlambat. Tapi saya opptimis akhir bulan ini sudah selesai dan tinggal pengesahannya lewat forom paripurna,”tegas politisi asal Q cty Partai Demokrat ini.Q

PAM Pilkada Serentak di Jatim

PANGGUNG BIROKRASI

Ujung Tombak Masyarakat, Serasi Janji Berdayakan Ibu Rumah Tangga Surabaya, Bhirawa Setelah seharian menyapa warga, Lucy Kurniasari masih menyempatkan menghadiri undangan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya yang sedang menyelenggarakan Musyawarah Pimmpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Tahun 2015.

Dalam sambutannya Lucy Kurniasari, Calon Wakil Walikota Surabaya yang mendampingi Rasiyo sebagai Calon Walikota Surabaya 2015 mengatakan bahwa pasangan calon dengan Nomor Satu ini memiliki kepedulian yang tinggi terhadap permasalahan sosial dan pendidikan di Kota Surabaya.

Tidak hanya bicara pada mutu pendidikan yang harus ditingkatkan. Namun juga pada permasalahan kesejahteraan pendidiknya.“Pengalaman puluhan tahun di dunia pendidikan oleh Paklik Rasiyo, nantinya akan lebih bermakna dan melakukan perubahan Q geh menuju pendidikan yang lebik baik.Q

360 Personel Sabhara Polda Jatim Siap Amankan Pilkada Jatim Polda Jatim, Bhirawa Sekitar 360 personel Direktorat Shabara (Ditsabhara) Polda Jatim disiapkan guna pengamanan Pilkada serentak di Jawa Timur 9 Desember mendatang. Dari jumlah itu, nantinya personel akan disebar dan ditempatkan di tempat yang rawan ricuh saat Pilkada berlangsung.

Direktur Ditsabhara Polda Jatim Kombes Pol Imam Sayuti mengatakan, saat ini Polda Jatim telah siapkan pasukan yang akan membantu menjaga ketentraman jalannya Pilkada serentak. Dari jumlah 360 personel Sabhara Polda Jatim, nantinya akan mendapat bantuan dari Unit Sabhara yang ada pada Polres jajaran.

“Yang pasti pasukan kita sudah siap. Jadi, jika ada bentrok kita

sudah siapkan untuk diberangkatkan ke tempat yang rawan ricuh,” kata Direktur Ditsabhara Polda Jatim Kombes Pol Imam Sayuti, Minggu (18/10).

Imam yakin jalannya Pilkada di Jawa Timur akan tertip dan damai, sehingga tidak ada gesekan antara pendukung masing-masing calon. Terkait penempatan seluruh personel Sabhara Polda Jatim, Sayuti enggan menjelaskan hal itu.

“Untuk Jatim saya rasa aman.

Namun, antisipasinya yakni dengan menyiapkan pasukan yang nantinya akan ditambah pasukan dari Polres jajaran,” ucapnya.

Lanjut Imam, saat ini seluruh personel Ditsabhara Polda Jatim sudah mulai mempersiapkan latihan fisik dan mental guna pengamanan Pilkada Ja-

tim. Menurutnya, persiapan ini dilakukan karena seluruh personel akan menjalani tugas yang sangat berat dan cukup lama.

Selain mempersiapkan pasukan, Ditshabara Polda Jatim juga melakukan sosialisasi tentang Pilkada serentak harus berjalan lancar dan damai. Sosialisasi ini dilakukan oleh pasukan Sabhara di taman bungkul.

“Sosialisasi Pilkada damai ini kami lakukan dengan cara menyajikan music yang berisi himbauan kepada masyarakat untuk tetap menjunjung rasa aman dan damai saat Pilkada nanti,” ungkapnya.

Diungkapkannya, langkah ini dilakukan sebagai bentuk fungsi dari Sabhara untuk bisa membaur dengan masyarakat, sehingga dengan menggelar acara yang dekat Q bed dengan masyarakat.Q

Klaim Elektabilitas Naik, Risma-Whisnu Sebut Indikasi Money Politics Surabaya, Bhirawa Pasangan Calon Wali Kota-Calon Wakil Wali Kota Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana mengklaim berhasil mengerek tingkat elektabilitas pasangan tersebut.

Selain itu, pasangan inchumbent ini menyebut ada indikasi permainan money politic saat hari pencoblosan.

DPC PDIP Surabaya menyebut eletabilitas pasangan Risma –Wishnu merangkak naik. Pada survey internal, jika Agustus lalu elektabilitas pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada Surabaya itu 85 persen, sekarang elektabilitasnya sudah mencapai 87 persen.

“Agustus, hasil survey internal kita 85 persen, sekarang sudah 87 persen,” ungkap Ketua DPC PDIP Surabaya, Whisnu Sakti Buana, di acara Sosialisasi Pemenangan Risma-Whisnu dan pembekalan saksi, di Gedung Wanita, Kalibokor, Kamis (15/10) malam.

Meski mengalami kenaikan, politisi yang akrab disapa Mas WS ini mengajak para kader PDIP tidak lengah dengan perolehan tersebut. “Angka 87 bukan angka yang tinggi. Jangan lengah karena sudah merasa meraih kemenangan,” ajaknya.

Dia minta kader PDIP untuk tetap bekerja keras meraih kemenangan. Khususnya kepada para saksi sebagai ujung tombak untuk meraih kemenangan.

Menurutnya, target peroleh PDIP pada Pilkada Surabaya 9 Desember depan mencapai 93 persen.

“Target kita tak berubah, 93 persen,” tegasnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya itu memberi perhatian khusus pada Kecamatan Sukolilo dan Mulyorejo. Dia minta di dua wilayah itu bisa meraih kemenangan mutlak.

Whisnu bahkan berjanji akan memberi reward berupa sepeda motor 5 unit dan beberapa ekor sapi bagi peraih suara terbanyak di tiap dapil, terutama di Sukolilo dan Mulyorejo.

“Kenapa Sukolilo perlu diperhatikan, karena hasil survey di daerah ini agak rendah,” ungkapnya Whisnu menambahkan, kemenangan PDI Perjuangan di Pilkada 2015 untuk mengulang kesuksesan Pilkada Surabaya 2010, dan kemenangan besar saat Pemilu Legislatif 2014 lalu.

“Ini kesempatan untuk menunjukkan bahwa Surabaya akan tetap merah. Dan PDIP Surabaya sebagai barometer nasional,” ujarnya.

Sementara, Calon Wali Kota Tri Rismaharini kembali mengingatkan para kader dan saksi PDI Perjuangan untuk tetap mewaspadai praktik politik uang. “Jika kita mau menerima, kita akan menyesal 5 tahun,” kata Risma.

Dia mengungkapkan adanya informasi, bahwa para pemilih akan mendapat uang jika memilih pasangan tertentu. Modusnya, dengan cara memotret hasil coblosan.

“Informasinya A-1, coblosan difoto dengan kamera kecil, kemudian ditukarkan dengan uang,” paparnya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya yang beberapa kali meraih penghargaan nasional dan internasional itu minta kader PDIP untuk mencermati.

“Tolong komplain jika menemukan itu,” ajaknya.

Risma menepis, kabar bahwa selama pemerintahannya kurang memperhatikan kawasan pinggiran. Menurutnya, di sejumlah kawasan pinggiran selama ini telah dibagun infrastruktur jalan dan institusi pendidikan.

“Bisa dicek, di Sukolilo dan Mulyorejo. Waktu jadi wali kota, saya bangun infrastruktur jalan, tujuannya untuk akses ekonomi,” jelasnya.

Meski sudah berembus adanya politik uang, Risma mengajak seluruh kader PDI Perjuangan tetap solid sampai saat coblosan Pilkada Surabaya yang kurang 54 hari lagi.

Sementara terkait alat peraga kampanye (APK) tim pemenangan paslon Risma-Whisnu menilai bahwa Panwaslu Surabaya tidak serius dan tidak tegas menjalankan tupoksinya sebagai penyelenggara Pilkada.

Hasil penelusuran tim pemenangan Risma-Whisnu yang tersebar di hampir seluruh wilayah Kota Surabaya, ternyata mendapatkan laporan soal masih terdapatnya alat peraga kampanye illegal (bukan produk KPU) milik paslon Rasiyo-Lucy yang belum ditertibkan.

Preseden ini bisa menimbulkan berbagai presepsi, Panwaslu yang tidak tegas atau memang penyelenggaran Pilkada Surabaya ini bersikap berat sebelah, dengan melakukan pembiaran. Pasalnya persoalan ini telah dilaporkan bahkan diketahui Q gat beberapa minggu sebelumnya.Q

Beri Kado untuk HUT ke-70 Provinsi Jatim

Kuli Tinta Usia Senja Beri Pemprov Kado Istimewa Umur berapa seseorang dikategorikan tua? Pertanyaan itulah yang membuat setiap orang instropeksi diri. Namun, wartawan senior Agus Samiadji justru memberi hadiah ketika memperingati ulang tahunnya ke-80 tahun. Hadiah tersebut dibuat dalam bentuk buku berjudul ‘Jer Basuki Mawa Beya, 70 tahun Pemprov Jawa Timur’. Buku yang ditulis adalah bentuk pengabdiannya selama 49 tahun mengabdi sebagai insan pers.

Sorot mata yang tajam, daya ingat yang masih dibilang anak muda tersebut terpancar dalam diri pria kelahiran Surabaya, 17 Agustus 1935. Meski fisik sudah tidak lagi berpihak pada kegetolannya dalam menulis sebuah artikel, namun pria yang sering disapa Cak Agus ini tetap eksis dalam karya tulisannya.

Tak sedikit penghargaan yang dia peroleh dari karya tulisnya. Salah satunya, menerima penghargaan dari Gubernur Jatim Wahono sebagai pemenang pertama

lomba karya tulis ‘pembangunan Jawa Timur dalam Pelita IV, Tahun 1988 silam di gedung Negara Grahadi.

Dengan dibantu kursi roda, Bapak lima anak, 12 cucu serta 2 cicit ini telah melaunching buku karyanya yang dibuatnya khusus untuk Pemprov Jatim. Dirinya menginginkan bertemu langsung dengan Gubernur Jatim yakni Soekarwo.

“Dari lubuk hati yang paling dalam respon Pemprov belum ada. Rencananya saya mau menghadap Pakde Karwo (sapaan akrab Gubernur Jatim,

red) untuk menyerahkan buku sekaligus biar ada kenangkenangan dari saya,” harap pria yang sudah dikenal dengan sebutan wartawan tiga zaman ini (Orde Lama, Orde Baru dan Orde Reformasi).

Selama 49 tahun menjadi wartawan, tentunya Agus Samiadji telah merasakan asam garam dunia jurnalistik. Ikut menunjang pembangunan di segala bidang provinsi Jatim adalah merupakan pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara.

Lamanya meliput di lingkungan Pemprov ini sehingga membuat dirinya sangat menjiwai arah pembangunan Pemprov Jatim dengan mottonya ‘Jer Basuki Mawa Beya’.

“Garis besar pada buku ini adalah Pemprov Jatim menjadi percontohan Pemprov seluruh Indonesia. hal ini dikatakan mantan presiden SBY (Susilo Bambang Yudoyono, red) saat akan habis

geh/bhirawa

Wartawan senior Agus Samiadji duduk di kursi roda bersama para wartawan senior Surabaya dalam tasyakuran ultahnya ke-80 dan launching buku karyanya, Sabtu (17/10) kemarin. masa jabatannya menjadi ini. kenang-kenangan apa saya wariskan adalah karya presiden. Nah, dari situ men- yang bisa berikan buat anak, tulis yang terkumpul dalam teri-menterinya pak SBY di- cucu, dan cicit?. Kalau di- bentuk buku,” katanya. suruh mencontoh pembangu- rinya seorang hartawan tenDirinya berharap, apa yang nan di Jatim,” tutur Agus. tunya akan mewariskan diwariskan memiliki nilai bagi Agus bercerita, dirinya harta. “Namun, saya adalah mereka, bahwa bapak atau merenung pada masa tua seorang wartawan, yang bisa kakek mereka dalam hidup-

nya telah menyumbangkan pemikiran lewat karya jurnalistik dalam proses pembangunan negerinya. “Walaupun sumbangan pemikiran saya mungkin hanya setitik kecil saja,” urainya.

Sementara itu, anak ke-4 Agus Samiadji, Ellya Aghustin (49) ini mengatakan bahwa Bapaknya telah berjuang demi kepentingan rakyat, namun tidak lupa akan perhatiannya pada semua anak-anaknya. bahkan, Ellya masih mengingat betul kata-kata orang tuanya yakni ‘kerja harus jujur dan disiplin dan selalu semangat pada Negara dan Bangsa’.

“Meski dulu Bapak sering bertugas di luar kota, bahkan di luar negeri tapi perhatiannya kepada keluarga terutama pada anaknya tetap hangat. Setiap pulang dari bertugas selalu diajak rekreasi satu keluarga. Jadi, perhatiannya sangat luar Q geh biasa,” katanya.Q

PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB : Nawang Esthi Lestari REDAKTUR PELAKSANA: Titis Tri Wahyanti KOORDINATOR LIPUTAN : Wawan Triyanto REDAKTUR: Wahyu Kuncoro SN, Bambang WN , Choirul Anam, Anangsyah Isfianto, Sufendhi Dimyati, Helmi Supriyatno, Gatot Suryo Widodo Reporter : M. Ali, Siti Sulistiani, Andre Endrayana Sasmita, Rachmat Caesar BSW, Zainal Ibad, Danang Prastyo, Adit Hananta Utama, Abed Nego, William AK , Gegeh Bagus Setiadi Fotografer: Trie Diana Indahwati, Sekretaris Redaksi: Suryanthini Malang: M. Taufiq, Kabupaten Malang : Cahyono Nor Rochmah, Kota Batu: Anas Bachtiar, Pasuruan : Hilmi Husein, Pamekasan: Syamsuddin, Lumajang: Zainul Hidayat, Probolinggo: Wiwit Agus Pribadi Jember: Effendi, Sampang: Nur Cholis, Sumenep: Samsul Arifin, Bondowoso: Arum Hidayati, Situbondo: Sawawi, Tulungagung: Hadi Sucipto, Wiwieko Dh, Lamongan: Suprayitno, M. Yusuf Adnan, Jombang: Romadlon, Fathoni, Mojokerto: Hasan Amin, Kariyadi Sidoarjo: Ali Kusyanto, Hadi Sujitno, Achmad Suprayogi Gresik: Kerin Ikanto, Rokim, Tuban: Khoirul Huda Madiun: Sudarno, Blitar: Hartono, Ponorogo : Hari Bahrul Ulum, Magetan: Ivin Kurniawan, Nganjuk: Ristika, Bojonegoro: Achmad Basir, Banyuwangi: Dian Ananta Jakarta: Tjitjik Rahayu, Penerbit: PT. Harian Bhirawa (Perusahaan Pers SK: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-82337.AH.01.01.Tahun 2008) Direktur Utama: Nawang Esthi Lestari, Direktur Umum: Wahyu Kuncoro SN, Direktur Keuangan Mira Damayanti Komisaris Utama: Sugeng Praptoyo, Komisaris: Bambang WN, Hasan Amin, Suprayitno, Pemegang Saham: Seluruh karyawan/ koresponden Harian Bhirawa Malang: Gatot Soekardi, Ratna Nirmala, Lumajang: Didit Nur Jadit, Supriyadi, Bondowoso: Hasto Pramudyo, Manager Produksi, Sirkulasi dan Periklanan: Sri Eddy Haryanto, Manajer Keuangan: Anangsyah Isfianto, Administrasi Keuangan: Etti Sri Kustini, Sri Poernomo, Sekretaris Perusahaan: Rani Cholyvianti, Sirkulasi: Titiek Yuliati (Koordinator), Andi Basuki, Nike Kusumawati, Utomo Pagon, Distribusi: Tatok Arly (Koordinator), Suparto, Mulyadi, Pracetak:Ali Sulkan (Koordinator), Danu Setiawan, Achmad Tauriq Imani, Trisno purnomo, Onny Agung S, Oki Abdul Sholeh. Sekuriti: Saiful Hidayat, Agus Mulyono Alamat Kantor Pusat/Iklan/Redaksi: Jalan Indragiri 73 Surabaya, Telp : 031- 561-5454, Fax : 031-561-9009, Email Iklan: bhirawa_indragiri@yahoo.com, Email Redaksi: harian_bhirawa@yahoo.com Sirkulasi: Jalan Pengenal 5, Surabaya (60174), Telp : 031- 547-0650 (3 lines), Fax : 031-534-3359, Email Sirkulasi: bhirawasirkulasi@yahoo.com Bhirawa Online : http://www.harianbhirawa.co.id Bank: Bank Mandiri (BBD Jembatan Merah) Surabaya, No. Rek:140.0080000053, Percetakan: PT Media Nusantara Press SIUPP: Nomor 159/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1986, 22 April 1986.

Tarif Iklan: Iklan Baris Rp. 7.500/baris (maksimal 5 baris), Iklan Tender/Lelang Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display warna (FC) Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display hitam putih (BW) Rp.7.500/mm kolom. Harga belum termasuk PPn 10%.

3

Senin Legi, 19 OKTOBER 2015

KINERJA PELAYANAN PRIMA

Dua Perusahaan Korsel Rencanakan Investasi di Jatim Usaha dan kerja keras Gubernur Jatim Dr H Soekarwo untuk mendatangkan investor tak sia-sia. Itu dibuktikan dari lawatan kunjungan kerja (kunker) ke Korea Selatan (Korsel) dan Taiwan yang berhasil memikat para investor dari negara tersebut.

D

ua perusahaan dari Korea Selatan yang berencana investasi di Jawa Timur itu adalah Aju Corporotion dan PT Daesang Co. Rencana tersebut terjadi saat pertemuan Bisnis Gubernur Soekarwo di Kantor Indonesia Investment Promotion Center A(IIPC), Gukjegeumyung-ro, Yeungdeungpo-gu, Seoul, Korea Selatan.

Aju Corporation, perusahaan asal Korea Selatan yang bergerak di berbagai bidang seperti tiang pancang, hotel dan resort, bisnis keuangan seperti leasing dan otomotif, merencanakan untuk melakukan investasi di Jawa Timur. “Rencana investasi awal senilai US $ 10 juta, untuk bisnis tiang pancang,” ujar Chairman Aju Group Mr. Kyu Young Moon Untuk itu, lanjut Kyu Young Moon, pihaknya dalam waktu dekat akan segera melakukan kunjungan ke Jatim guna melakukan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo saat menggelar pertemuan dengan perwakilan perusahaan asal Korea Selatan Aju Corporotion dan PT Daesang Co. Dalam pertemuan itu dua perusahaan Korsel tersebut bakal berinvestasi ke Jatim dengan nilai jutaan dolar Amerika Serikat.

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menerima cinderamata usai menggelar pertemuan di Kantor Indonesia Investment Promotion Center A(IIPC), Gukjegeumyung-ro, Yeungdeungpo-gu, Seoul, Korea Selatan.

checking lapangan untuk menentukan lokasi investasi dan bertemu dengan mitra PT Tata Bumi Raya. Ditambahkan, beberapa alasan pihaknya untuk berinvestasi di provinsi paling ujung timur Pulau Jawa itu adalah dukungan Pemprov Jatim dalam memberikan kemudahan investasi bagi investor asing.

Dalam kesempatan yang difasilitasi IIPC Korsel ini, Gubernur Soekarwo menyampaikan dukungannya terhadap investasi ini.

Menurutnya, berbagai hal yang mendukung terhadap keberhasilan investasi tersebut tersedia di provinsi ini. Ada empat hal yang senantiasa disampaikannya pada investor yakni mempermudah perijinan, tersedianya lahan, sumber daya alam dan sumber daya manusia. Juga tersedianya mitra lokal, serta Jatim merupakan pasar yang besar.

Menurutnya, ketersediaan bahan baku yang mendukung investasi bisnis tersedia di Jatim seperti pasir kuarsa, pabrik semen, dan pasir.

“Bahkan, untuk semen, produksi per tahunnya tidak kurang dari sepuluh juta ton/tahun, yakni sebesar tujuh juta ton/tahun oleh PT Semen

Indonesia dan tiga juta ton/tahun oleh Holcim,” jelas Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Soekarwo. Sementara itu, PT Daesang Co yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan tertarik untuk berinvestasi di Tuban dan Pasuruan. Hal itu diungkapkan oleh CEO PT. Daesang Co, Mr. Hong Eon Jeong, seusai pertemuan Gubernur Jatim dengan Aju Grouo Corporation.

Direncanakan, PT Daesang Co akan mengembangkan investasi di Pasuruan sebesar sekitar US $ 90 juta yang digunakan untuk pembuatan pati jagung dan bahan baku perusahaan minuman. Dalam kesempatan ini, disampaikan beberapa potensi kendala yang dihadapi, untuk dicarikan solusinya. Diantaranya, harga produk jagung lokal yang jauh diatas harga impor serta toksin yang ada. “Harga jagung impor sebesar US $ 180/metrik sementara lokal sebesar US 230/metrik ton.

Demikian pula, kandungan toksin juga lebih besar,” ujar Mr Young Ki Lee, Direktur Bisnis Luar Negeri Daesang Corp.

Menanggapi hal tersebut, Pakde Karwo

menyatakan agar investasi tetap diteruskan dan akan dicarikan solusinya. Salah satu solusi yang di ungkapkannya adalah, untuk jangka pendek, perusahaan dimungkinkan untuk impor, sementara Jatim akan terus meningkatkan kuantitas dan kualitas produknya.

“Kita akan optimalkan kerjasama dengan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan provinsi mitra kerjasama Jatim untuk memproduk kebutuhan tersebut,” paparnya. Sedangkan untuk kualitas, ia berharap agar perusahaan memberikan spesifikasi teknis yang dbutuhkan. Dengan demikian, Pemprov Jatim dan mitra akan memenuhi kebutuhan sesuai dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan.

Pada kesempatan yang sama, Asisten II Sekdaprov Jatim Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Hadi Prasetyo menambahkan, kendala tersebut juga bisa dipecahkan dengan kerjasama perusahaan PT Daesang dengan perusahaan daerah Pemprov Jatim.

“Salah satunya bekerjasama dengan Perhutani memanfaatkan tanah-tanah di sekitar hutan,” ungkapnya. Q iib*

Wisuda ke-37 Universitas Muhammadiyah Surabaya

Bersiap Hadapi MEA, Bekali Mahasiswa dengan KKNI Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah di depan mata. Persaingan ketat antarbangsa dipastikan akan mewarnai momentum ini. Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Kopertis Wilayah VII Surabaya, Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya pun tak mau kehilangan peran.

S

emangat ini pun digelorakan dengan pen canangan Kurikulum Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bagi mahasiswa UM Surabaya. Rektor UM Surabaya Dr dr Sukadiono MM mengatakan, standar perkuliahan dengan KKNI ini akan dilaksanakan mulai tahun akademik 2015/2016. “Ini sebuah kerangka kurikulum yang mengintegrasikan akademik dengan entrepreneurship secara

sama,” tutur Sukadiono dalam sambutannya di acara Wisuda Ke-37 UM Surabayadi Dyandra Convention Hall Surabaya, Sabtu (17/10).

Sukadiono menyebutkan, penerapan KKNI merupakan aturan yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Namun, tidak semua perguruan tinggi sanggup menerapkan kualifikasi ini. Sementara UM Surabaya, untuk merealisasikan kurikulum tersebut telah merekrut 144 dosen baru. Sedangkan jumlah doktor yang kini telah dimiliki UM Surabaya terdapat 20 orang, satu diantaranya tengah menyelesaikan post doctoral di Jepang. “Kami berharap dengan kurikulum ini akan mampu meningkatkan daya saing lulusan UM Surabaya dalam mewarnai persaingan di MEA,” ungkap mantan Dirut RS Muhammadiyah Surabaya ini.

Sukadiono juga mengungkapkan, untuk memperluas akses kepada masyarakat, kampus yang terletak di Jalan Sutorejo 59 itu berencana membuka Prodi Kedokteran dan Prodi Pen-didikan Guru Sekolah Dasar

Persembahan 15 Ribu Lulusan Terbaik untuk Indonesia Sebanyak 734 mahasiswa UM Surabaya tidak akan melupakan hari dimana mereka dinyatakan lulus dari program D3,S1 atau S2. Sabtu (17/10), adalah hari paling istimewa bagi mereka sekaligus civitas akademika UM Surabaya.

Rektor UM Surabaya Dr dr Sukadiono MM mengatakan, wisuda ke-37 ini diikuti 100 orang merupakan lulusan program magister, 400 orang lulusan program sarjana, dan 234 program diploma. Dengan terwisudanya lulusan tahun ini, Sukadiono menyebut telah ada 15.943 lulusan UM Surabaya sejak 1984. Lulusan-lulusan ini merupakan persembahan terbaik UM Surabaya untuk Indonesia.

“Wisuda ini adalah pintu kalian untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya dan kembali untuk mengabdi ke masyarakat,” tutur dia. Sukadiono yakin, kontribusi lulusan UM Surabaya akan dapat

berkarya di masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf turut hadir dan memberikan pesan kepada para lulusan. Gus Ipul, sapaan lekat Wagub Jatim, mengaku bangga melihat eksistensi UM Surabaya. “Tidak banyak perguruan tinggi yang mampu berkembang secara konsisten dari tahun ke tahun sejak 1984. Saya sendiri, selama tujuh tahun terakhir senantiasa memperhatikan kemajuan UM Surabaya yang terus berkembang,” tutur Gus Ipul.

Menurut Gus Ipul, para lulusan yang telah diwisuda harus menguasai dua hal penting. Diantaranya ialah intellectual happiness dan spiritual happiness. “Akan banyak tempat yang terbuka bagi para lulusan ini untuk mengabdi sesuai kemampuan dan dasar ilmu yang dimiliki,” pungkas dia. Q tam*

Prosesi wisuda UM Surabaya ke-37 diikuti oleh 734 lulusan dari program magister, S1 dan Diploma.

Testimoni salah satu wisudawan UM Surabaya kepada Rektor UM Surabaya Dr dr Sukadiono MM, Wakil Gubernur Jatim Drs H Syaifullah Yusuf dan Ketua PW Muhammadiyah Jatim Prof Tohir Luthi

(PGSD). Hal ini akan melengkapi jumlah prodi yang sudah ada selama ini. Pembukaan kedua prodi tersebut menambah jumlah fakultas dan prodi. Saat ini UMSurabaya memiliki tujuh fakultas dengan 22 prodi.

“Pembukaan Prodi Kedokteran tentu akan meningkatkan peran UM Surabaya dalam mencerdaskan masyarakat,” tambahnya.

Sejak berdirinya pada 1984 hingga kini, UM Surabaya terus menerus melakukan inovasi untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam akademik maupun non akademik. Karena itu, sudah menjadi biasa jika setiap tahun UM Surabaya meraih penghargaan Anugerah Kampus Unggul se kopertis wilayah VII sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang memiliki keunggulan dalam bidang tata kelola perguruan tinggi, penelitian dan pengabdian masyarakat, dan kemahasiswaan. Tahun 2015 ini untuk kesekian kalinya UMSurabaya mendapatkan penghargaan sebagai universitas berprestasi dalam Anugerah Kampus Unggul kopertis Wilayah VII sebagai 5 besar kampus terbaik pada kelas Madya.

Pada 2015 UM Surabaya juga telah mendapat Akreditasi Institusi dengan nilai B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).“Prestasi ini merupakan suatu kebanggaan dan motivasi untuk berbenah diri menjadi lebih baik lagi bagi UMSurabaya menjadi perguruan tinggi yang terbaik,” pungkasnya. Q tam*

4

Senin Legi 19 OKTOBER 2015

Setahun Kinerja DPRD Gresik

Komisi A Menghendaki Perencanaan Pembangunan Desa Terukur Gresik, Bhirawa DPRD Kabupaten Gresik yang dilantik 23 Agustus 2014 telah memasuki tahun kedua, kinerja para wakil rakyat di Kota Pudak dalam setahun ini sangat memuaskan, dengan lahirnya sejumlah perda hingga pengesahan APBD yang tepat waktu.

Pada program legislasi 2015, DPRD Gresik menargetkan bisa mensahkan 14 raperda (rancangan peraturan daerah) inisiatif, serta 18 raperda usulan eksekutif. Hingga Oktober 2015, sudah 9 raperda disahkan menjadi perda.

Kesembilan perda tersebut 5 perda diantaranya merupakan perda inisiatif, salah satu perda yang disahkan dan menjadi prakarsa komisi A adalah sistem Perencanaan Pembangunan Desa. Sedangkan raperda yang masih dalam usulan komisi A, diantaranya, Rancangan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen, Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2012, Tentang Pedoman Pembentukan Perundang-Undangan Daerah, dan Rancangan Peraturan Daerah, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Desa.

Perda sistem perencanaan pembangunan desa memiliki sasaran, yang akan diwujudkan untuk membangun sistem perencanaan pembangunan desa yang sistematis, terukur, parsipatif dan terintegrasif. Sehingga desa mampu menghasilkan suatu dokumen perencanaan desa, yang meliputi rencana pembangunan Jangka Menegah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 6 tahun.

Rencana pembangunan tahunan desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa), yang merupakan penjabaran dari rencana Pembangunan Jangka Menegah Desa untuk jangka waktu 1 tahun.

“Selain memberikan dasar hukum, dalam penyelenggaraan Sistem Perencanaan Pembangunan Desa. Dokumen perencanaan pembangunan desa, sesuai dengan kewenangannnya yang sistematis, terarah, terukur, terpadu, menyeluruh, “ kata Ketua Komisi A H. Jumanto. Q kim.adv

rokim/bhirawa

KOMISI A (bidang pemerintahan & hukum) Bidang Tugas : Pemerintahan, keamanan, ketertiban, kependudukan dan catatan sipil, penerangan/ pers, kepegawaian/aparatur, penanganan KKN, hukum/perundang-undangan, perijinan, sospol, organisasi kemasyarakatan, pertanahan, kerjasama dan perselisihan-perselisihan, perlindungan konsumen, pengawasan, sekretariat daerah dan administrasi pengelolaan kekayaan daerah NO

NAMA

UNSUR

JABATAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

JUMANTO, SE.MM BAMBANG ADI PRANOTO, SH Drs.MUBIN SUPARNO DIANTORO, SH WONGSO NEGORO, SH.SE.M.Si NUR HUDI DIDIN ARIANTO, S.Pd HM.ABDUL QODIR, S.Pd SYAIFUL FUAD, SHI H. KHOIRUL HUDA S.Ag H. SUMARDI KHOIRUL ANAM . SH

Fraksi PDI-P Fraksi Golkar Fraksi PAN Fraksi Golkar Fraksi Golkar Fraksi PDI-P Fraksi KB Fraksi Demokrat Fraksi PPP Fraksi PPP Fraksi Gerindra

Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

Kinerja Aparatur Desa Jadi Sorotan Masyarakat

K

omisi A DPRD Gresik, bersama anggota turun kebawah (turba) untuk menyerap aspirasi masyarakat. Dalam setahun terakhir, masyarakat yang ditemui mereka banyak menyoroti soal pemerintahan Desa.

Seperti di Desa Lowayu, Kecamatan Dukun. Perangkat desa ada yang belum menerima SK pengangkatan, namun perangkat tersebut telah bekerja sesuai dengan tugasnya kendati belum mendapatkan honorhanya karena persoalan SK yang tak kunjung turun ini. Padahal SK tersebut sangat dibutuhkan mereka untuk pengambilan honor.

“Selain itu, warga juga mempertanyakan minimnya sosialisasi tentang aturan penyelenggaraan pilkades. Sebab, mereka banyak yang belum memahami aturan-aturan yang baru saja keluar,” ujar Ketua Komisa A, H. Jumanto Sementara anggota komisi A, Wongso Negoro memandang masyarakat menuntut adanya peningkatan kinerja H Jumanto aparatur desa dengan alasan agar pembangunan desa bisa berjalan sesuai rencana dan harapan masyarakat. Inilah yang kemudian membuat masyarakat meminta agar kinerja aparatur desa ini bisa ditingkatkan, dan Pemerintah daerah bisa melakukan monitoring bahkan sanksi bagi aparatur desa yang kurang produktif.

Karena peningkatan kinerja aparatur desa, ini menjadi kunci layanan kepada masyarakat. Misalnya akan ada ide kreatif, agar layanan birokrasi lebih dipermudah. Namun kenyataannya, masih saja ada aparatur desa yang tidak disiplin dalam pekerjaannya, khususnya soal waktu kedatangannya.

“Ada warga ketika datang ke kantor desa tidak bertemu dengan petugas desa. Padahal waktu itu masih jam kerja,” tegasnya.

Tidak adanya aparatur desa di kantor desa saat jam kerja, menurut Wongso politisi dari partai Golkar ini, tidak menutup kemungkinan si oknum aparatur desa itu punya pekerjaan sampingan diluar pekerjaan agar kebutuhan rumah tangganya bisa terpenuhi.

“Menghadapi masalah tersebut, cukup bijak bila tidak menyalakan aparatur desa, tapi memberikan solusi, dengan memberikan tambahan honor bagi aparatur desa tersebut,” pungkasnya. Q kim.adv

Perlu Penanganan Dampak Negatif Industrialisasi

Masyarakat Minta Kerusakan Jalan Segera Diperbaiki

alam aspirasi yang telah direkam masyarakat selama setahun terakhir, ada sejumlah permasalahan yang di sampaikan masyakarat dan patut didengar oleh pemerintah daerah untuk perbaikan kebijakan public kedepan.

Namun, yang paling santer disuara oleh warga Gresik adalah persoalan efek dari kegiatan industri di Gresik.

Menurut Politisi PPP yang berada di komisi A DPRD Gresik, Khoirul Huda mengatakan seolah pemerintah tak memiliki kebijakan dalam mengantisipasi dampak negative industrialisasi. Seperti soal beroperasinya dump truk yang tak tertib, lalu lalang kendaraan berat ini telah menimbulkan kemacatan lalu lintas.

Selain sebagai penyebab utama kerusakan jalan-jalan di Gresik, terutama di wilayah Manyar.

“Keluham masyarakat, soal dump truk, Khoirul Huda mereka menhendaki ada aturan ketat dan tegas mengenai jam operasional dump truk. Sehingga harus ditertibkan, jangan sampai merugikan masyarakat. Memang dampak positifnya, warga Gresik yang terserap dalam bursa tenaga kerja. Meski pada akhirnya, diperlukan aturan outsorcing tak merugikan tenaga kerja,” ujarnya.

Terpisah Anggota komisi A, Sumardi mengatakan, keresahan masyarakat karena jalan poros desa di Kecamatan Wringin Anom dalam kondisi rusak, pemerintah harus secepatnya melakukan perbaikan agar tidak menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Jalan rusak yang dikelukan warga tersebut adalah jalan provinsi di Wringinanom Ds Kedung anyar – Sumberame – Wr. Anom – Lebani Waras – Sumengko dan jalan kabupaten mulai dari Desa Kepuh Klagen – Karang andong, jalan poros desa di Kecamatan Wringinanom.

“Selain itu juga warga meminta agar dilakukan pemasangan PJU (penerangan jalan umum), di sejumlah ruas jalan yang selama ini gelap,”ujarnya. Q kim.adv

alam serap aspirasi, adanya keluhan dari masyarakat terkait rusaknya beberapa jalan provinsi dan jalan desa di Kabupaten Gresik, warga Gresik meminta agar segera diperbaiki lantaran kerusakan ini mengganggu para petani untuk bekerja.

Selain jalan pertanian, jalan desa juga menjadi fokus reses yang dilakukan. Sebab, akibat rusaknya jalan pertanian dan jalan desa, akses hasil pertanian menjadi tersendat.

“Bila jalan pertanian mulus yang gembira petani, sebab bila jalan rusak, petani mengalami kerugian, karena lambannya transportasi sehingga tidak efisien waktu juga biaya yang di keluarkan menjadi bertambah banyak. Karena kebanyakan masyakat kami adalah mata pencarianya petani, jadi wajar bila mereka minta H Abdul Qodir akses jalan tersebut bisa baik,” kata Anggota komisi A dari fraksi PKB, H Abdul Qodir.

Sementara itu anggota komisi A, Nur Hudi, DA S.Pd, mendesak pelayanan perizinan di Kabupaten Gresik diperbaiki, masyarakat menginginkan calo perizinan diberantas.

“Keberadaan calo perizinanan tersebut, sebenarnya sudah banyak diketahui masyarakat maupun pemangku jabatan.

Namun, selama ini mereka lebih memilih diam dan calo tetap saja marak,” tegas Anggota DPRD Gresik dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini.

Selain itu para petugas sangat tidak sopan dan cenderung cemberut dalam melayani masyarakat. “Padahal mereka sudah diajari standar pelayanan minimum, untuk bisa melayani yang baik. Kami berharap, keluhan masyarakat segera dilakukan perbaikan oleh pemerintah. Sehingga masyarakat bisa mendapat pelayanan yang baik dan cepat, supaya usaha yang mereka lakukan bisa berjalan baik,” ujarnya. Q kim.adv

D

D

SURABAYA

Senin Legi 19 OKTOBER 2015

5

PENDIDIKAN - KESEHATAN - PELAYANAN PUBLIK - HUKUM

Hadang Tenaga Kesehatan Asing dengan Prosedur Ketat Surabaya, Bhirawa Untuk menghidari agar tenaga kesehatan lokal tidak tergeser oleh tenaga kesehatan asing, Pemprov jatim akan membuat aturan yang lebih ketat..

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim sudah ancang-ancang untuk membentengi serangan tenaga kesehatan asing yang bekerja di Jatim.

Kepala Dinkes Jatim Harsono, mengatkan, pihaknya telah menyiapkan Perda dan prosedur yang ketat untuk menyaring tenaga kesehatan yang akan masuk. Hal ini tidak lain untuk melindungi eksistensi tenaga lokal, karena jika tidak ada peraturan dan saringan yang ketat, dikhawatirkan tenaga asing lebih dipilih untuk meningkatklan image atau promosi

suatu rumah sakit.

“Oleh karenanya sudah jauhjauh hari kami siapkan Perda yang mengatur tentang tenaga kesehatn, yaitu Perda Nomor 7 Tahun 2014. Salah satu tujuannya untuk menghalau tenaga kesehatan asing masuk dengan bebas,” paparnya.

Dijelaskan Harsono, nantinya tenaga asing yang masuk benarbenar ditata dan penataannya

pada kewenangan Pemprov hingga pemerintah pusat. Dimana tenaga kesehatan asing hanya boleh bekerja di instansi pemerintah, atas rekomendasi dan izin dari kementerian Kesehatan, dan rekomendasi dari konsul kedokteran atau profesi.

“Jadi pihak swasta benarbenar dibatasi dan tenaga kesehatan asing tersebut tidak bisa seenaknya bekerja di instansi swasta,” tegasnya.

Kebijakan lainnya mengenai tenaga asing yaitu mereka harus dalam tingkatan sub spesialis, bukan paramedic ataupun dokter umum dan spesialis. Selain itu tenaga kesehatan asing harus bisa berbahasa Indonesia agar

tidak terjadi salah akan merugikan dan paham dan salah dimengancam SDM loagnosis dalam melakal. kukan pengobatan kaHarsono berharap rena kendala bahasa. dengan adanya aturan “Kalau untuk tingdan kebijakan tersekatan umum dan pabut dapat dimaklumi ramedis disini badan dipahami oleh senyak, yang kita bumua pihak demi ketuhkan adalah dilevel pentingan daerah. Desub spesialis,” imbuhngan aturan tersebut nya. Dengan melakutenaga asing tetap kan penyaringan dan boleh masuk tapi terpenataan tenaga asing tata dengan baik. Tapi diharapkan SDMdirinya tidak menutup dr Harsono SDM lokal tetap peluang atau memmendapatkan lapangan peker- batasi tenaga asing yang mejaan dan peluang, selain mereka lakukan studi atau transfer ilmu yang ingin berprofesi diluar ne- ke Jatim. geri.Karena jika tidak dibatasi “Sebenarnya bukan hanya un-

tuk menghadapi MEA, dari dulu pun kami sangat ketat dalam menyaring dan memberikan tenaga asing yang masuk,” tukasnya.

Kepala Pusat Penanganan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD Dr Soetomo dr Agus Hariyanto SpA(K), menambahkan, tidak semua tenaga dokter lokal kalah bersaing dengan tenaga asing.

Buktinya banyak tenaga lokal yang memiliki kemampuan dan keilmuan melebihi dokter asing.

“Saya pernah berbagi ilmu mengenai bagaimana perawatan hingga tindakan pemisahan bayi kembar siam di Belanda. Hal ini menandakan kualitas dokter dalam negeri diakui oleh dokterQ dna dokter luar negeri,’’ ucapnya.Q

RAGAM INFO

Gelar Komsos Pantau Perkembangan Wilayah Surabaya, Bhirawa Berbagai upaya dilakukan oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0830/Surabaya Utara untuk mencipatakan kodusifitas wilayah, situasi aman dan tentram di wilayahnya.

Pada kali ini, minggu (18/10) pagi.

Hampir seluruh personel Babinsa di wilayah Kodim 0830/SU membaur dan menggelar komunikasi sosial (Komsos) dengan masyarakat guna mengetahui informasi maupun perkembangan yang ada di setiap wilayah binannya masing-masing.

Seperti yang dilakukan oleh Serka Harmono saat ini. Ia bersama beberapa personel Babinsa lainnya menggelar aktifitas rutin seperti biasanya untuk mengetahui perkembangan maupun informasi yang berkembang di wilayah binannya.

Aktifitas Babinsa yang dimulai semenjak pagi hari itu diawali dengan melakukan penjagaan dan pemantauan di salah satu gereja di Surabaya. Menurut Harmono, kegiatannya tersebut harus dilakukan secara rutin. “setiap hari, kami lakukan pengecekan sekaligus komunikasi dengan warga maupun masyarakat di wilayah kami untuk mengetahui informasi dan perkembangan yang ada di masyarakat,”kata Q bed Harmono. Minggu (18/10) pagi.Q

Ketum PBNU Berangkatkan Kirab Hari Santri Nasional Surabaya, Bhirawa Penetapan tanggal 22 Oktober menjadi Hari Santri Nasional (HSN) oleh Presiden RI, Joko Widodo disambut suka cita oleh puluhan juta santri di seluruh Indonesia. Bahkan di Surabaya, ribuan santri sengaja memenuhi lapangan parkir Tugu Pahlawan untuk memeriahkan kirab Hari Santri diberangkatkan langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Said Agil Siraj, Minggu (18/10) pagi.

Sebelum rombongan kirab diberangkatkan, PWNU Jatim bersama PCNU Kota Surabaya bekerjasama dengan DPW PKB Jatim dan DPC PKB Kota Surabaya juga menggelar kegiatan “Sarung Fun Run” dipusatkan di kantor PCNU Kota Surabaya Jalan Bubutan Surabaya yang notabene bekas kantor PBNU pertama kali, diikuti oleh ribuan santri dari Surabaya dan sekitarnya.

“Jangan dikira 22 Oktober setelah ditetapkan oleh Presiden RI tidak ada orang yang suka. Sebagai santri tidak usah mempedulikan rasa tidak suka.

Biarlah anjing menggonggong kafilah berlalu,” ujar Gus Halim sapaan akrab Abdul Halim Iskandar selaku ketua panitia daerah Kirab Hari Santri Nasional didampingi rais syuriah PBNU, KH Q cty Miftahul Akhyar.Q

Sangat Membahayakan Tingginya angka kecelakaan di perlintasan kereta api yang sering terjadi. Karena para pengendara tak mematuhi rambu-rambu di sekitar perlintasan kereta api, seperti diperlintasan kereta api Jagir Wonokromo Surabaya sering menyerobot palang pintu kereta api meski sudah tutup karena kereta akan lewat. Seperti terjadi Minggu (18/10) kemarin.

trie diana/bhirawa

Soetomo Siap Layani Pasien Penyakit Tropik Guru SMP Berbagi Pengalaman di Negeri Ginseng Surabaya, Bhirawa Banyaknya kasus penyakit tropik yang berkembang saat ini membuat rumah sakit plat merah RSUD dr Soetomo terus meningkatkan pelayanannya.

Melalui Departemen Penyakit Tropik dan Infeksi RSUD dr Soeotmo, rumah sakit milik Pemprov Jatim ini yakin dapat melayani pasien penyakit tropik dengan maksimal.

Staf medis fungsional (SMF) atau departemen penyakit tropik dan infeksi RSUD dr Soetomo dr Bramantono SpPD KPTI mengatakan keberadaan departemen ini menjadi bagian yang penting dalam pelayanan rumah sakit. Menurutnya Jatim banyak ditemukan kasus penyakit tropik. Beberapa jenis penyakit tropik, antara lain, malaria, demam berdarah, dan kaki gajah. ‘’Penyakit-penyakit tersebut diderita banyak masyarakat Indonesia. Namun, tidak semua rumah sakit di Jatim memiliki departemen penyakit tropik dan infeksi,’’ ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, selain menangani penyakit tropik Soetomo juga mampu mengobati penyakit komplikasi akibat HIV/AIDS, sepsis, dan resistence antibiotic. Peralatan

dna/bhirawa

Tenaga medis dokter Soetomo yang siap melayani pasien dan dimiliki dimiliki rumah rima pasien rujukan dengan sakit, sangat canggih dan leng- kasus-kasus tertentu. Bahkan, kap mulai dari pemeriksaan kasus mereka jarang ditemulaboratorium, pemeriksaan dan kan. Satu di antaranya adalah konsultasi ODHA (Orang De- fever of unknow origin (FUO) ngan HIV AIDS), ruang rawat atau demam pada anak yang inap, hingga poli penyakit tropik tidak diketahui asal-usulnya. dan infeksi di instalasi rawat Ia berharap dengan peralatan jalan (IRJ). dan ketersedian tenaga dokter “Tidak hanya fasilitas dan dan medis yang cukup menperalatan yang memadai, kua- jadikan rumah sakit milik Pemlitas dan keahlian SDM juga prov Jatim ini dapat dihanmumpuni. Sehingga, pasien dalkan. Saat ini masyarakat dapat ditangani dengan baik,” tidak perlu berobat ke luar negeri jelas Bramantono. karena rumah sakit lokal bisa Karena sebagai rumah sakit menanganinya. ‘’Jika di dalam tipe A dan pusat rujukan, de- negeri ada dan jaraknya dekat partemen penyakit tropik dan mengapa harus jauh-jauh ke luar infeksi rumah sakit di kawasan negeri yang membutuhkan biaya Q dna Karang Menjangan itu mene- tinggi,’’ paparnya.Q

Tak Bayar Rp 1,3 Miliar ke Petani

Kejati Bidik Dugaan Korupsi Bulog Ponorogo Kejati Jatim, Bhirawa Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim kini sedang membidik dugaan korupsi pada Unit Pengelolaan Gabah Beras (UPGB) di Bulog Ponorogo.

Plt Kasidik Pidsus Kejati

Jatim Dandeni Herdiana membenarkan penyidikan baru oleh Pidana Khusus (Pidsus) Kejati. Dijelaskan Dandeni, kasus ini berkaitan dengan penyalagunaan gabah yang didapat Unit

UPGB Bulog Ponorogo.

Dimana UPGb tersebut menerima gabah dan beras dari petani setempat, namun ada dugaan Bulog tidak membayar hasil panen dari petani.

“Intinya ada dugaan penyalagunaan beras di Unit UPGB Bulog Ponorogo. Saat ini kami masih mendalami sejauh mana kasus ini, apakah melibatkan oknum Bulog Ponorogo,” terang Plt

Kasidik Pidsus Kejati Jatim Dandeni Herdiana kepada Bhirawa, Minggu (18/10).

Disinggung terkait tersangka atas kasus ini, Dandeni mengaku belum ada peneQ bed tapan tersangkanya.Q

Pemkot, Bhirawa Sekitar 20 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari berbagai mata pelajaran (mapel) yang di kirim ke negeri Gingseng berbagi pengalaman sewaktu belajar di negeri ginseng Korea Selatan.

Berbagai wawasan serta pengalaman banyak didapat oleh para guru-guru Surabaya yang dikirim Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ke Busan, Korea Selatan beberapa waktu lalu.

Menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd mengatakan pengiriman para guru SMP ke negeri ginseng bertujuan untuk mewujudkan pendidikan Surabaya menjadi lebih baik. ‘’Mulai dari budaya, sistem pembelajaran, kurikukulum sampai pada adat isitiadat yang berbeda, mereka coba untuk disesuaikan dengan sistem pendidikan yang ada di Surabaya,’’ jelas Eko Jum’at (16/10) kemarin.

Menurut Eko ,20 guru SMP dari berbagai mata pelajaran mapel yang di kirim ke negeri Gingseng tersebut telah melakukan presentasi hasil kunjungan berikut implementasi-implementasi yang telah dilakukan di sekolah masing-masing. ‘’Presentasi yang dilakukan oleh para guru ini bertujuan untuk melakukan penyesuaian pola-pola pembelajaran, budaya, serta sistem kurikulum yang mereka dapat selama di Busan. Selain nantinya dapat meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan di Surabaya juga wawasan serta pengetahuan mereka dapat tersalurkan tepat sasaran.

Menurut Eko, ada beberapa kebiasan yang kadang kala kurang sesuai dengan budaya mengajar di Surabaya, semisal di Busan para siswa ketika masuk kelas harus mencopot alas kaki, hal tersebut dilakukan karena memang kebersihan di sana sangat di junjung tinggi.

Eko menambahkan, partisipasi orang tua sangat tinggi di sana hal tersebutlah yang menjadi salah satu faktor meningkatnya pendidikan di Korea semakin pesat.

Mantan Kepala Sekolah SDN Wonokusumo tersebut berharap agar pengetahuan serta pengalaman yang sangat berharga ini dapat ditularkan kepada guru-guru lainnya melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Menurut Eko, meskipun para guru lainnya masih belum mendapatkan kesempatan belajar ke Busan namun paling tidak mereka mendapat sesuatu pengelaman yang berharga untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah masing-masing.

Salah satu guru mapel Bahasa Indonesia, Tri Endang Kustianingsih yang mendapatkan kesempatan ke Busan telah mengimplementasikan pengetahuannya dengan membuat perpustakaan mini.Q dre

Gus Ipul Minta Waspadai Empat Faktor Pemicu Konflik di Jatim Prihatin Peristiwa Singkil, Mahasiswa UM Surabaya Tebar 1.000 Mawar

Potensi konflik horizontal antar masyarakat di Jatim dinilai masih cukup tinggi. Wakil Gubernur Jatim Drs Saifullah Yusuf menyebut sedikitnya empat faktor yang bisa menjadi pemicu konflik horizontal yang wajib diwaspadai.

Diantaranya ialah faktor tanah atau wilayah, pelajar, supporter dan Sara (Suku, Agama, Ras).

Hal ini diungkapkan Gus Ipul, sapaan lekat Wagub Jatim, saat mengikuti aksi tebar 1000 mawar perdamaian sebagai bentuk keperihatinan atas kasus pembakaran gereja di Singkil, Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Aksi tersebut dilakukan di sela prosesi wisuda ke-37 Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, di Dyandra Convention Center, Sabtu(17/10).

“Potensi konflik karena faktor itu cukup besar. Tapi

kita sudah memiliki peta rawan konflik di Jatim yang selalu menjadi perhatian pemerintah dan aparat keamanan,” tutur Gus Ipul. Peta kerawanan di Jatim ini berada di bawah pengawasan intelejen. Namun lebih dari itu, pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan sistem pengamanan oleh aparat. Sebab, peran serta tokoh masyarakat untuk ikut menjaga iklim yang kondusif di Jatim sangat penting.

“Benturan horizontal di-

antisipasi sekuat mungkin.

Aparat pemerintah dilibatkan untuk terpeliharanya keamanan. Hingga pengurus tingkat RT dan RW sekalipun dilibatkan,” tandas suami Ummu Fatma ini.

Mantan menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini tidak menampik bantuan Nahdlatul Ulama (NU, Muhammadiyah, Huria Kristen Batak Prostestas (HKBP), tokoh agama, dan semua organisasi keagamaan yang turun menjaga kebersamaan, mengantisipasi munculnya pelanggaran hukum yang menciderai kerukunan antarumat beragama.

“TNI/Polri dan tokoh agama ikut mendorong terjaganya kerukunan antarumat beragama. Kita seringkali bertemu untuk bersilaturah-

tam/bhirawa

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dan Rektor UM Surabaya Dr dr Sukadiono memimpin aksi tebar 1000 mawar perdamaian di sela prosesi wisuda ke 37 UM Surabaya, Sabtu (17/10). mi dan berdiskusi. Tanpa ristiwa konflik mencuat. ristiwa Tolikara dan di Singharus menunggu ketika pe- Termasuk sebelum ada pe- kil Aceh,” urainya.

Dalam aksi tersebut, Yulius Ashari, salah satu wisudawan UM Surabaya menghadap secara langsung kepada Gus Ipul. Pria asal Pontianak dan pemeluk agama Kristen ini mengungkapkan keperihatinannya sekaligus apresiasinya. Prihatin atas konflik antar umat beragama yang masih kerap mencuat di luar daerah.

“Sementara saya di UM Surabaya yang mayoritas mahasiswanya adalah muslim tetap bisa merasakan nyaman. Kami sangat berterima kasih dan kagum dengan sikap toleransi di Jatim dan kampus kami,” pungkas Yulius yang telah melewati masa kuliahnya di D3 Keperawatan UM SuQ tam rabaya.Q

6

Senin Legi, 19 OKTOBER 2015

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur

Pagelaran Wayang Kulit Dalam Rangka Apresiasi Seni Budaya Jatim di Lapangan Kecamatan Merak Urak Kabupaten Tuban

Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul saat membuka pegelaran wayang kulit sebagai apresiasi seni budaya di Jatim

Wayang Kulit, Seni Budaya Pemersatu Bangsa Pagelaran Wayang kulit yang merupakan kesenian yang dimiliki oleh Indonesia menjadi salah satu sarana pemersatu bangsa. Oleh karenanya wayang kulit harus dipertahankan dan dilestarikan oleh generasi penerus bangsa.

H

al itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs.H. Saifullah Yusuf saat mem buka Pagelaran Wayang di Lapangan Kecamatan Merak Urak Kabupaten Tuban, Jumat (16/10). Disampaikannya, pagelaran wayang kulit mengajarkan tontonan dan tuntunan sehingga akan membentuk karakter yang sesuai dengan Pancasila. Di dalamnya mengandung asas kegotong royongan yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

“Di dalam kehidupan sehari-hari hendaknya masyarakat Indonesia mengutamakan azaz ke-gotong royongan. Hal tersebut sebagai cara mengantisipasi dan benteng masuknya

Gus Ipul saat memberikan gunungan pada Dalang Ki Anom Suroto

budaya perdagangan bebas yang tidak terkendali. Bahkan akan dapat menggerus budaya kita. Oleh karenanya kita harus mampu mem-

Gus Ipul turut melontarkan guyonan segar pada sesi gara-gara pada pagelaran wayang.

pertahankan budaya dan Pancasila sebagai dasar negara kita,” kata Gus Ipul Sapaan akrab Wagub Jatim ini.

Ning Lusi yang turut menyemarakkan gara-gara pagelaran wayang.

Pagelaran Wayang kulit yang didalangi Ki Anom Suroto mengambil Judul Wahyu Darma.

Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim ini mencontohkan, banyak gejolak di beberapa negara Timur Tengah yang penyebabnya adalah kurangnya persatuan dan kesatuan antar warga negara dan tidak adanya alat pemersatu tersebut. Sementara bangsa Indonesia memiliki alat pemersatu bangsa yakni seni budaya wayang kulit yang harus terus dilestarikan.

Hal lain yang disampaikan yakni, kehidupan gotong royong di kehidupan masyarakat Indonesia ada tiga bidang yakni ekonomi, sosial dan politik. Di bidang ekonomi adalah koperasi, di bidang sosial adalah kekeluargaan dan di bidang politik adalah musyawarah mufakat. Dia menegaskan, dengan sistem musyawarah akan lebih ideal dan sesuai dengan Pancasila sila ke empat. Setelah mus-

yawarah akan diambil kemufakatan.

Setelah asas gotong royong terbentuk, kata Gus Ipul, hal utama yang terpenting adalah menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

Kekuatan yang solid menjadi penting agar negara kesatuan tercapai.

Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga turut menonton wayang kulit ini juga melontarkan guyonan segar pada saat gara-gara dalam pewayangan. Tak ayal, semua penonton ikut tertawa segar dengan berbagai guyonan tersebut. Pagelaran Wayang kulit yang didalangi Ki Anom Suroto mengambil Judul Wahyu Darma tersebut dihadiri Wakil Bupati Tuban, Guru Besar Unair Hotman Siahaan, Sekretaris Disbudpar Jatim, Sinarto SKar, Forpimda Kabupaten Tuban dan ditonton ribuan masyarakat yang memadati seluruh tenda. Q rac*

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur

Fasilitasi Publikasi Kelembagaan Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim Melalui Dialog Interaktif di Lapangan Merakurak, Kabupaten Tuban

Perlunya Partisipatoris Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal Dalam membangun seni budaya dan kepariwisataan di daerah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, namun juga melibatkan partisipatoris masyarakat berbasis kearifan lokal.

Selain itu perlunya rencana strategi khusus yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) membangun potensi Kabupaten Tuban agar semakin berjaya.

P

ernyataan tersebut diutarakan baik Guru Besar Ilmu Sosial dari Universitas Airlang ga yang juga Ahli Sosiologi Kebudayaan, Prof Hotman M Siahaan dan Wakil Bupati Ir. Noor Nahar Husein dalam kegiatan Fasilitasi Publikasi Kelembagaan Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim Melalui Dialog Interaktif di Lapangan Merakurak, Kabupaten Tuban pada Jumat malam (16/10). Dalam kesempatan ini, Prof Hotman M Siahaan mengatakan, Tuban mempunyai sejarah yang luar biasa, Dr H Jarianto MSi tidak hanya dari wisata religi namun wisata bahari perlu dtingkatkan.

“Kedepan Tuban tidak hanya mengembangkan kepariwisatan saja namun juga harus mengekplor cagar budaya,” katanya.

Dikatakannya, Gubernur Jatim juga merencanakan penandatanganan kesepakatan bersama perihal pengembangan wisata religi dan cagar budaya di Jatim. Hal ini harusnya turut ditangkap dan mendapatkan dukungan dari Pemkab Tuban. “Potensi Tuban jika digarap dengan serius maka akan meraih kejayaannya kembali,” katanya. Dalam dialog interaktif tersebut, Hotman juga mengungkapkan pertemuan Kongres Kebudayaan Jatim yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim. Dari hasil kongres tersebut dikatakan upaya pembangunan kebudayaan termasuk cagar budaya, benda budaya hingga wisata budaya religi harus melibatkan partisipasi masyarakat.

“Dalam kepariwisataan, ada sebuah program yang mengurangi jumlah kemiskinan dengan pola pemberdayaan. Sebab di lokasi wisata, masyarakat bisa dimanfaatkan sebagai pemandu hingga penjualan souvenir dengan khasnya masing-masing. Program ini tidak main-main. Sebab melakukan revitalisasi tanpa menghilangkan identitas,” katanya.

Prof Hotman M Siahaan dan Ir. Noor Nahar Husein dalam Fasilitasi Publikasi Kelembagaan Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim Melalui Dialog Interaktif di Lapangan Merakurak, Kabupaten Tuban (atas). Salah satu kepala desa yang turut dalam dialog interaktif ingin mengetahui upaya Pemkab Tuban menggeliatkan seni budaya dan kepariwisataan di Tuban (kiri atas). Masyarakat yang memadati lapangan dan mengikuti kegiatan dialog interaktif (kiri bawah).

Untuk itulah, lanjut Hotman, Pemkab Tuban harus mempunyai renstra (rencana strategis) di bidang pariwisata dan program pemberdayaan masyarakat. Sebab banyak potensi di Tuban untuk pengembangan UMKM. “Apalagi tahun depan, Gubernur siap dengan program memberdayakan UMKM dalam menghadapi MEA. Bahkan di Jatim sudah ada RPJMD yang sudah seharusnya menjadi rujukan Kab/kota yang selanjutnya disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing,” katanya. Dalam partisipasi masyarakat, lanjutnya, juga perlu penekanan terhadap pelayanan.

Pelayanan terhadap wisatawan juga sangat diperlukan agar betah menikmati suasana diberbagai objek wisata di Tuban.

“Misalkan saja, batik gedong. Setidaknya

pembuatannya dilakukan secara home industri di rumah-rumah. Wisatawan akan lebih menyukai hal itu. Disisi lain, masyarakat yang mendapatkan pemberdayaan usaha dan berjalan mendapatkan pemasukan pendapatan maka akan lebih berupaya lagi. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan modal melalui UMKM,” katanya. Hotman juga mengingkatkan, Kabupaten Tuban sudah saatnya mengubah paradigma kebudayaan tidak lagi sebagai kata benda melainkan menjadi kata kerja. Kalau kebudayaan dianggap sebagai kata benda, maka yang ada hanya sikap pasif dan menikmati yang sudah ada. “lain halnya kebudayaan sebagai kata kerja, maka ada eksplorasi dalam mengembangkan juga siap dalam menghadapi tantangan baru,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Ir. Noor Nahar Husein memaparkan salah satu destinasi di Tuban adalah wisata ziarah atau religi, diantaranya makam Sunan Bonang menjadi destinasi wisata terbanyak di Jatim, catatan dari Disbudpar Jatim, peziarah yang mendatanginya setahun tidak kurang 2,5 juta orang ada peningkatan dari tahun ke tahun. Dikatakannya, potensi dan peluang terus menerus digali sesuai tahapan dan kemampuan daerah. “Tuban sebagai bumi wali, banyak makam wali dan tanah keprajuritan juga dikenal kabupaten 1000 gua. Destinasi wisata dengan berbagai potensinya terutama wisata alami sedang terus dipetakan dan mempunyai ciri khusus

akan didaftarkan ke Disbudpar Jatim agar bisa masuk dalam kalender wisata,” katanya.

Dikatakannya, dalam renstra RPJMD setiap kab/kota tentunya saling berlomba dan kompetisi. Dalam kompetisi ditangkap sebagai pemicu untuk menjadikan daerah lebih maju. “Tuban banyak destinasi wisata dari alam. Alam akan tetap lestari dan baik dalam pengembangan, jika terdapat keikutsertaan masyarakat disekelilingnya tertarik untuk memanfaatkannya dalam meningkatkan kesejahteraan. Wisata tidak hanya menyediakan tempat tapi pelayanan juga turut diangkat,” katanya.

Menilik hal itu, Noor Nahar juga mengatakan, wisata mempunyai kaitan erat dengan budaya masyarakat. Mulai dari produk kuliner, produk kerajinan, dan produk dari hasil laut. Untuk itulah, ia mengimbau agar masyarakat juga turut memberikan pelayanan sebaik-baiknya. Ditambahkannya, tidak hanya fokus pada wisata religi, Pemkab Tuban juga berencana untuk membuat paket khusus untuk wisata bahari. Pemkab Tuban juga berencana melangsungkan revitalisasi tiga objek wisata sepanjang pantai, misalkan Pantai Boom dan Klenteng Kwan Sing Bio. “Semuanya kan dirangkai dan disinergikan menjadi satu paket wisata yang menarik. Tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Memang semuanya perlu biaya yang cukup besar dan penanganan yang cukup serius,” tandasnya.

Disisi lain, Pemkab Tuban juga berupaya menjalankan programnya dalam hal karakter dan budi pekerti masyarakat Tuban. Diantaranya pemberantasan narkoba dan miras yang terus dilakukan hingga saat ini.

Noor Nahar juga menyetujui ungkapan Hotman mengenai budaya sebagai kata kerja yang berkembang dan mengksplorasi. “Kita belajar tidak mungkin menghilangkan identitas keluhuran. Misalkan saja, seni budaya di Tuban cukup banyak, salah satunya wayang kulit. Tidak mungkin bisa dihilangkan, sebab selain menjadi tontonan juga bisa menjadi tuntunan. Perlu dikembangkan dan perlu inovasi yang bisa menarik generasi muda,” katanya.

Dalam pengembangan seni budaya, Pemkab Tuban juga memberikan wahana secara luas pada seniman dan budayawan. Misalkan rest area Terminal lama, terdapat pengembangan seniman budayawan untuk berkreasi. “Sanggar seni terus didorong dan dibantu untuk berkembang,” katanya.

Terpisah, Kepala Disbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi mengatakan, kegiatan diaolg interaktif sebagai ajang sosialisasi dan mencari saran masukkan untuk pengembangan dan pembangunan seni budaya dan pariwisata yang ada di daerah. “Ada masalah atau tidak, ada peluang atau tidak, daerah bisa menggeliat dan menggerakkan potensi wisata melalui seni budaya. Sehingga ada solusi memecahkan masalah,” katanya. Q rac*

Senin Legi, 19 OKTOBER 2015

Kota Malang Pendistribusi PSK Terbesar l Sambungan hal 1

jaan yang lebih layak.

“Kondisi ini mencerminkan kemerosotan nilai dan moral di masyarakat. Jangan sampai Kota Malang ini dinilai sebagai kota pendistribusi PSK terbesar. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga (instansi) terkait, termasuk Muslimat NU perlu bersinergi untuk menjaga generasi Kota Malang dari hal-hal menyimpang seperti ini,” ujarnya.

Sementara itu pengurus Cabang Mus­ limat NU Kota Malang periode 2015/2020 yang dikukuhkan oleh Ketua PW Muslimat NU Jatim Masruroh Wahid, sebanyak 44 orang. Hj Mutamimmah Hasyim Muzadi masih dipercaya sebagai Ketua PC Musli­ mat NU Kota Malang untuk periode kedua yang dibantu tiga orang wakil ketua, yakni Hj Latifa Sohib, Hj Kholifatus Zahro, dan Hj Khamna Sail.

Dalam sambutannya Ketua PW Musli­ mat NU Jatim Masruroh Wahid meminta pengurus baru bisa meningkatan ke­ mandirian Muslimat NU demi tercapainya kemaslahatan umat dan memfokuskan beberapa program penting. “Paling pokok adalah pendidikan, ekonomi dan keseha­ tan,” ujarnya.

Wakil Wali Kota Malang Sutiaji dalam sambutannya berharap Muslimat NU selalu memberikan aksi sosial tanpa pam­ rih. Dengan berkolaborasi dan sinergitas kegiatan dengan Pemkot Malang. “Ke depan Muslimat NU ini harus terus men­ ingkatkan kebersamaan, kalau Muslimat NU eksis, Kota Malang tak ada kendala,” katanya.

Selain mengukuhkan kepengurusan Muslimat NU Kota Malang periode 20152020, Mensos juga meresmikan gedung PC NU KOta Malang di kawasan Jalan Kolonel Sugiono.

Gedung Muslimat NU itu dibangun di atas lahan hibah (waqaf) dari Jamaliah Soleh sel­ uas 400 meter persegi dengan dana mandiri atau swadaya dan swakelola Muslimat NU Kota Malang serta bantuan dari Pemkot Malang sebesar Rp 1,5 miliar. n mut

54,7% Masyarakat Kecewa Kinerja Pemerintah l Sambungan hal 1

yang menyebabkan ketidakpuasan publik tersebut maka ada kemungkinan Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle jilid dua.

Survei tersebut dilakukan terhadap 384 responden yang tersebar secara proporsional di seluruh Indonesia, dengan perbandingan 52% di Pula Jawa dan 48% dari luar Jawa.

Proses pengumpulan data dilaksanakan dari 14-17 September melalui wawancara telepon. Dengan menggunakan 384 respon­ den, margin of error kurang lebih lima persen pada tingkat kepercayaan 95%.

“Ada beberapa menteri terkait yang mendapat sorotan oleh masyarakat sehubun­ gan dengan harga bahan pokok, rupiah, ka­ but asap, dan BBM,” tukas Hendri. n ins

Wartawan yang Jadi Jaksa l Sambungan hal 1

Pasca lulus kuliah pada 1993, keinginan­ nya menjadi wartawan dibuktikan dengan diterimanya Ia menjadi reporter di salah satu media nasional di Jawa Timur.

“Hanya satu tahun saja saya menikmati menjadi wartawan. Pada 1994, atas per­ mintaan almarhum ayah, saya akhirnya ikut tes calon jaksa dan diangkat menjadi CPNS serta calon jaksa di Kejari Bojone­ goro,” ungkap pria kelahiran Bojonegoro 18 Oktober 1971 silam.

Saat itulah, Didik harus mengubur im­ piannya untuk menjadi wartawan. Bahkan, diakuinya saat menjadi wartawan, gajinya lebih besar dibandingkan menjadi CPNS kala itu. “Pada saat itu gaji saya sebagai wartawan sudah Rp 250 ribu. Sementara gaji saya saat jadi CPNS cuma 100 ribu,” kelakar suami dari Ery Yeniantiningtyas ini.

Meskipun tak lagi menjadi wartawan, Didik tetap aktif menuangkan hobi ke­ wartawanannya dengan menulis di website resminya yakni, www.didikfarkhan.com.

Tak hanya itu, ayah tiga anak ini juga menulis di blog pribadinya yakni, http:// didikfarkhan.blogspot.co.id.

“Meski menjadi bagian Korp Adhyaksa, hal itu tak membatasi hobi menulis saya.

Jiwa kewartawanan saya tetap ada dan tak akan hilang,” ungkap pria yang sekarang menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya.

Jiwa kewartawanan ini, lanjut Didik, dituangkannya juga dalam bukunya yang berjudul ‘55 Rekor di Korps Adhyaksa’.

Pada buku tersebut, dia menguak men­ genai prestasi-prestasi yang ada di Ko­ rps Adhyaksa. Alhasil dengan bantuan semua pihak, terutama istri tercintanya yakni Ery Yeniantiningtyas dan ketiga anaknya Diffaryza, Farryntya dan Far­ ryzki, buku tersebut dapat terbit pada Juli 2015 lalu.

“Buku itu merupakan pencerminan dari jiwa kewartawanan saya yang masih ada, serta menguak prestasi yang dimiliki oleh Korps Adhyaksa,” pungkasnya pada Bhi­ rawa belum lama ini. n bed

7

SAMBUNGAN Sekdaprov Persiapkan Plt Kadispora l Sambungan hal 1

Soekarwo SH, MHum) sedang melaku­ kan kunjungan kerja keluar negeri.

Jadi harus menunggu beliau datang dulu,” ungkapnya.

Siapa calon Plt tersebut? Sukardi menjelaskan, yang bisa menjadi Plt Ka­ dipora adalah pejabat yang setara eselon II atau sekelas Kepala SKPD. “Bisa dari Kepala Biro, Kepala Dinas atau Badan dan Asisten Sekdaprov. Saya tidak tahu siapa nanti yang jadi Plt, keputusannya menunggu Pak Gubernur,” katanya.

Sementara itu, ditahannya Sugeng Riyono di Lapas Porong ini ternyata membuat banyak pejabat Pemprov Jatim syok dan tak mau berkomentar banyak. Termasuk Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf yang eng­ gan memberikan komentar. Padahal biasanya Gus Ipul, sapaan lekat Saiful­ lah Yusuf, sangat mudah untuk di­ mintai tanggapannya. “Saya tidak bisa berkomentar. Saya tidak begitu paham masalahnya Pak Sugeng,” elaknya.

Untuk diketahui Kadispora Provinsi Jatim Sugeng Riyono akhirnya meny­ erahkan diri ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo, Jumat (16/10).

Terpidana perkara korupsi pem­ bebasan lahan Pasar Induk Agrobis (PIA) Jemundo II itu langsung dibawa dan dijebloskan ke Lapas Porong.

Informasi yang dihimpun me­ nyebutkan penyerahan diri Sugeng Riyono dilakukan sehari, setelah dia dinyatakan sehat oleh tim dokter RSU Haji Surabaya.

Sebelumnya, mantan Kepala Sat­ pol PP Jatim ini menderita sakit dan dirawat selama lebih dari seminggu di RSU Haji Surabaya. Saat menjalani perawatan tersebut, keberadaan Sugeng selalu dipantau dan diawasi petugas Kejari Sidoarjo.

Sugeng Riyono divonis bersalah oleh Mahkamah Agung (MA) karena terbukti melakukan korupsi pelepasan lahan proyek PIA Jemundo II. Dalam amar putusan kasasi bernomor 2007 K/PID.SUS/2011, tertanggal 18 Desember 2012 disebutkan, majelis ha­ kim agung yang diketuai Djoko Sarwoko menyatakan mengabulkan kasasi jaksa.

MA mementalkan vonis bebas ter­ dakwa dari PN Sidoarjo pada 2011 lalu.

Dalam vonis, MA menjatuhkan hukuman penjara selama 2 tahun kepada Sugeng.

Vonis itu lebih ringan dari terpi­ dana lain dalam perkara sama, yakni (almarhum) Sudarto. Mantan Biro Administrasi Perlengkapan dan Aset Pemprov Jatim yang divonis 4 tahun penjara dan sudah menjalani masa hukuman sejak tahun 2014 lalu.

Diminta Serahkan Laporan Pasca penahanan Sugeng Riyono oleh Kejari Sidoarjo, Jumat (16/10) lalu, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim meminta tim Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Sidoarjo menyerahkan laporan penahanan atas kasus dugaan korupsi pengadaan lahan untuk proyek PIA Jemundo II, Senin hari ini.

Plt Kasi Penyidikan (Kasidik) Pid­ sus Kejati Jatim Dandeni Herdiana

membenarkan adanya penahanan Kadispora Jatim oleh Kejari Sidoarjo.

Sayangnya, Dandeni mengaku hanya menerima laporan secara lisan terkait penahanan ini oleh Kejari Sidoarjo. Se­ lanjutnya, pihaknya meminta Kejari Sidoarjo untuk menyerahkan laporan lengkap ke Kejati Jatim.

“Iya, yang bersangkutan (Kadispora Jatim, red) ditahan di Lapas Porong.

Kemungkinan laporan lengkapnya diserahkan Senin atau Selasa ini,” terang Plt Kasidik Pidsus Kejati Jatim Dandeni Herdiana saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (18/10).

Terkait belum adanya laporan leng­ kap perihal penahanan ini, Dandeni mengaku, pihaknya baru dikabari pada Jumat lalu. Jadi, kemungkinan laporan lengkapnya akan diserahkan pada Senin atau Selasa pekan ini.

“Kan penahanannya baru Jumat lalu, dan kami hanya mendapat laporan lisannya saja. Jadi laporan lengkap­ nya mungkin Senin ini,” katanya.

Disinggung terkait kasus ini, man­ tan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kabupaten Purwakarta ini mengaku hanya tahu sedikit terkait kasus ini.

Yang pasti, Ia mengetahui penahanan Kadispora Jatim berdasarkan terbitan putusan MA terkait dikabulkannya kasasi yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada kasus ini.

“Untuk kasusnya, saya hanya tahu sedikit. Itu kan sebenarnya kasus lama, dan tindaklanjut dari putusan kasasi MA atas kasasi dari jaksanya,” pungkasnya. n iib, bed

Kirap Resolusi Jihad NU Dilepas dari Tugu Pahlawan l Sambungan hal 1

Presiden Jokowi ini sekaligus menan­ dai 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional yang akan diperingati secara nasional setiap tahunnya.

Menurut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, penetapan Hari Santri Nasional 22 Oktober itu meru­ pakan pengakuan pemerintah dan masyarakat atas jasa kaum santri dalam perjuangan kemerdekaan In­ donesia melawan penjajah di sejumlah daerah terutama Surabaya. Tak bisa dipungkiri kemerdekaan Indonesia tak lepas dari jasa-jasa kaum santri.

“22 Oktober 1945 merupakan hari pertemuan para ulama yang dipimpin KH Hasyim Asy’ari di Kantor PCNU Surabaya di Jalan Bubutan dan akhir­ nya mencetuskan Resolusi Jihad yang mendorong semangat pemuda dan kaum santri melawan penjajah hingga dikenal dengan pertempuran 10 No­ vember 1945. Jika tidak ada Resolusi Jihad, mungkin tidak pernah ada Hari Pahlawan 10 November,” ungkapnya.

Said Aqil Siradj menegaskan kegiatan Kirab Resolusi Jihad bukan untuk pamer.

Kegiatan ini digelar untuk menyambut Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober. “Bukan pamer, tapi menghayati apa yang dilakukan leluhur kita seperi KH Hasyim Asy’ari,” katanya.

Untuk itu, dia meminta seluruh lapisan masyarakat mendukung Hari Santri Na­ sional yang jatuh pada 22 Oktober. Apalagi sudah ada 12 ormas yang mendukung hari Santri Nasional. Antara lain, Al Irsyad, Al wasiah, PITI dan Robito Alawiyah.

“Saya juga banyak menerima SMS yang mendukung Hari Santri Nasion­ al. Seperti, Mendagri Tjahyo Kumolo dan mantan Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. Ada juga dukungan dari

non Islam,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gu­ bernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf mengatakan, banyak sejarah Indone­ sia yang terpotong dan masih banyak sejarah yang tersisa dan belum diakui secara resmi oleh negara. Salah satu contohnya adalah Resolusi Jihad dari kaum santri yang dikomandani Rais Akbar PBNU KH Hasyim Asy’ari.

“Untuk itu, hari ini (kemarin) kita semua menjadi saksi, bahwa 22 Ok­ tober Resolusi Jihad menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya mempertahankan Indonesia dan se­ bagai sambungan perjuangan para pahlawan sebelumnya,” tegasnya.

Menurut dia, Pemprov Jatim menyam­ but baik usaha yang dilakukan PBNU agar 22 Oktober sebagai Hari Santri Na­ sional. “Saya ucapkan terima kasih, apre­ siasi, sekaligus penghormatan kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan dukungan dan menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri nasional. Pesan Pak Gubernur, kegiatan ini hendaknya dilak­ sanakan setiap tahun,” harapnya.

1.500 Banser Gelar Apel Sementara itu di Tuban, tidak kurang dari 1.500 anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) memenuhi jalur Pantura Tuban, Minggu (18/10) menyambut penetapan Hari Santri oleh Presiden Joko Widodo yang direncanakan akan dikeluarkan pada 22 Oktober mendatang.

Ribuan garda depan NU ini berangkat dari Kantor Pengurus Cabang (PC) Nah­ dlatul Ulama Jalan Diponegoro, Tuban.

Kemudian membuat iringan barisan tak kurang dari 1 kilometer, dan melakukan kirab melintas di Jalur Pantura menuju Rest Area, Jalan RE Martadinata.

“Semua rangkaian kegiatan ini dalam

rangka menyambut Hari Santri yang akan ditetapkan Presiden Jokowi pada 22 Oktober 2015 mendatang,” Kata Ketua PC GP Ansor Tuban Syafiq Syauqi.

Lebih lanjut diterangkan, Hari Santri merupakan bentuk pengakuan negara atas peranan ulama dan santri di masa lalu. Ketika krisis kewibawaan melanda bangsa Indonesia, KH Hasy­ im Asy’ari yang tak lain adalah pendiri NU mengumandangkan resolusi jihad.

Yang mana seruan ini mengobarkan semangat perlawanan kaum santri dan ulama, kemudian merembet ke hampir semua elemen bangsa.

“Ini saatnya Resolusi Jihad yang pernah dikumandangkan KH Hasyim Asy’ari disemaikan kembali ke gen­ erasi muda,” terang menantu Bupati Tuban Fathul Huda.

Sementara itu, dalam sambutan Ketua PC NU Tuban KH Mustain Syu­ kur, mengaku bangga dengan apa yang dilakukan salah satu Badan Otonom (Banom) yang ia pimpn selama ini.

“Tetaplah menjadi benteng tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata KH Mustain memberikan seman­ gat pada Kader Ansor.

Tidak hanya Ketua PC NU, Koman­ dan Kodim 0811 Tuban Letkol Kav Rahyanto Edy Yunianto dan Kapolres Tuban AKBP Guruh Arif Darmawan juga memberikan arahan tentang bela negara dan keamanan menjelang Pilkada yang sebentar lagi akan di dilaksanakan di Bumi Wali Tuban.

“Kami bangga dan berterimakasih dengan sahabat-sahabat Ansor serta Banser yang bersedia ikut mendukung dan membantu kami dalam menyuk­ seskan proses Pilkada di Kabupaten Tuban,” Kata Kapolres Tuban AKBP Guruh Arif Darmawan dalam sambu­ tannya. n iib, hud

Whisnu Optimistis BOPDA Akan Kembali ke Pemkot l Sambungan hal 1

ditemui Bhirawa usai bertemu dengan warga Muhammadiyah yang meng­ gelar Musyawarah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya di Kantor Dakwah Muhammadiyah, Minggu (18/10) kemarin.

Whisnu yang juga sebagai Ketua DPC PDIP Kota Surabaya ini optimistis bahwa BOPDA akan kembali diserahkan oleh Pemkot Surabaya. Dia yakin nasib guga­ tan soal akan disetujui, sama dengan nasib gugatan sebelumnya yang dilayangkan terkait calon tunggal Pilkada.

“Keyakinan saya dengan Bu Risma agar BOPDA itu bisa kembali lagi ke pemerintah kota atau tak ditangani provinsi bisa disetujui. Itu sama dengan gugatan saya kemarin terkait calon tunggal kemarin,” yakinnya.

Menurutnya, sekarang ini kemam­ puan Pemkot Surabaya mencanangkan sekolah gratis mulai tingkat SD, SMP, SMA/SMK negeri maupun swasta. Ke depan, berusaha mendorong warganya bisa menempuh studi strata I dan II. “Jadi S1 dan S2 itu kita tingkatkan bagi warga kita yang memang masih ingin melanjutkan sekolahnya. Ini pember­ dayaan SDM dan betul-betul akan kita perhatikan,” terangnya.

Whisnu mengatakan, tahun ini su­ dah menganggarkan sekitar hampir 1.000 siswa untuk bisa kuliah gratis.

Ke depan lulusan-lulusan SMA yang belum mampu tapi berniat untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi bisa dikaver Pemkot Surabaya.

Sementara itu di tempat yang sama, Calon Wakil Wali Kota penantang incum­ bent Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat-PAN juga turut hadir dalam acara Muspimda Pengurus Daerah (PD) Muhammadyah Kota Surabaya kemarin.

Lucy mengaku, kedatangannya ini mewakili Rasiyo selaku pihak yang diundang. Lantaran mantan Sekdaprov Jatim itu berhalangan hadir, maka dia yang menggantikan. “Secara prinsip kehadiran saya di sini adalah untuk mencari dukungan dari ormas-ormas yang ada di Surabaya, termasuk dari Muhammadiyah,” katanya.

Menurut mantan anggota DPR RI ini, paslon SeRaSi (sejahtera bersama Rasiyo-Lucy) untuk mendongkrak suara dalam Pilkada mendatang, men­ gaku telah membentuk relawan yang diberi nama Sahabat Ning Lucy. Rela­ wan ini dimotori ini Pemuda Tionghoa Indonesia Raya (PETIR).

Dengan adanya dukungan ini, dia berharap elektablitasnya semakin naik.

“Saya berterimakasih atas dukungan yang diberikan oleh beberapa elemen masyarakat ini. Semoga saja dukungan ini menjadi awal atau langkah yang baik untuk kami di Pilkada Surabaya nanti,” ujarnya.

Lucy mengungkapkan, saat ini dia rutin blusukan dan menyapa masyarakat. Langkah-langkah seperti ini, kata dia, cukup membuahkan hasil.

Bahkan, dalam survei internal yang dilakukan partai pengusung, selisih kekalahan dari paslon Tri RismahariniWisnu Sakti Buana hanya 15%. Angka ini menunjukkan peningkatan dari survei beberapa minggu sebelumnya yang menunjukkan angka 35%.

“Ya kami berharap pada 9 Desem­ ber nanti kami menang meski dengan selisih suara yang tipis. Kami yakin dan optimistis selisih kekalahan kami saat ini akan mampu kami kejar,” terang­ nya. n geh

BPK Akan Dilibatkan dalam Audit Dana Kampanye di KPU l Sambungan hal 1

tersebut ke setiap KPU, dengan alasan pemasangan alat peraga calon yang menjadi kewajiban KPU ternyata banyak yang rusak, jumlahnya minim dan ditempatkan di wilayah yang tidak strategis.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luk­ man Edi menegaskan pihaknya curiga dana tersebut banyak yang menguap.

Pasalnya, sosialisasi calon dalam Pilkada yang terjadi saat ini sangat minim dan ini jelas sangat merugikan calon. Padahal untuk KPU Kota Sura­ baya saja mendapat kucuran anggaran dari APBN sebesar Rp 75 miliar. Tapi

kenyataannya setelah dilakukan sidak di lapangan justru alat peraga cukup minim dan terkadang ada yang rusak.

Selain itu, banyak alat peraga yang dipasang seenaknya sendiri.

“Ini jelas pelanggaran. Karena itu kami akan mengevaluasi kembali pencairan angga­ ran ke KPU. Tidak itu saja, kami akan minta BPK untuk mengaudit penggunaan anggaran tersebut karena ditengarai banyak terjadi penyimpangan,”papar politisi asal PKB ini dengan nada intonasi tinggi yang ditemui usai acara seminar Penguatan Sistem Demokrasi Pancasila, Minggu (18/10).

Sementara itu, anggota Komisi II DPR RI Fandi Utomo mengaku sangat menyesalkan kinerja KPU kab/kota

yang dianggap amburadul. Pasalnya dengan dana sebesar itu, tentunya ban­ yak alat peraga yang mampu dipasang.

Apalagi sesuai ketentuan jika ada alat peraga yang rusak, KPU wajib meng­ gantikan. Tapi yang terjadi di lapangan justru dibiarkan dan ini jelas sangat merugikan para calon yang maju dalam Pilkada serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2015.

“Kami memang sepakat untuk mengevaluasi kembali pencairan dana tersebut sekaligus saya minta BPK turun untuk melakukan audit.

Kalau bagi calon incumbent barang­ kali tidak masalah karena dia sudah dikenal oleh masyarakat. Tapi bagi

calon baru ini jelas sangat merugikan.

Apalagi diketahui waktu untuk sosial­ isasi sangatlah minim dan diharapkan dengan alat peraga yang cukup bisa menyosialisasikan calon yang akan maju dalam Pilkada serentak kepada masyarakat,”papar politisi asal Partai Demokat ini.

Di sisi lain, pihaknya setuju jika dana tersebut dikelola oleh masingmasing calon. Dengan begitu didapat sosialisasi secara maksimal. “Bisa saja dana tersebut diserahkan ke masingmasing calon jika hasil evaluasi dan audit BPK diketahui banyak terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh KPU,”tegasnya. n cty

Diduga Tim Risma-Whisnu Main Mata dengan PNS Pemkot Surabaya l Sambungan hal 1

paslon Risma-Whisnu di Terminal Joyoboyo karena tim pemenangan paslon ini sudah mendapat informasi bakal ada penertiban dari Dinas Per­ hubungan Kota Surabaya. Karena itu tim pemenangan paslon Risma-Whisnu bisa bersih-bersih lebih dulu.

Anggota Tim Pemenangan Risma Whisnu yang diusung PDIP, Anugrah Ariyadi mengaku mendapatkan informasi penertiban APK di lingkungan Terminal Joyoboyo dari salah satu PNS di lingkungan Pemkot Surabaya yakni Plt Kepala Dinas Pehubungan (Dishub) Kota Surabaya.

“Saya dikasih tahu ada rencana penertiban dari Plt Kepala Dinas Perhubungan Surabaya. Bahkan saya dikasih foto penertiban branding paslon Rasiyo-Lucy oleh Panwaslu di Terminal Joyoboyo dari beliau,” terangnya Anu­ grah kepada Bhirawa, Minggu (18/10).

Padahal, seperti yang ditegaskan Menpan RB Yuddy Chrisnandi beberapa hari yang lalu saat kunjungannya di Balai Kota Surabaya dijelaskan pemer­ intah akan membentuk Satgas ASN. Satgas ini diberi wewenang untuk men­ jatuhkan sanksi bagi PNS/ASN yang tak netral dalam Pilkada. “Bagi ASN yang terbukti terlibat kampanye dalam ben­ tuk apapun, akan dijatuhi sanksi tegas.

Paling berat sanksinya dipecat,” tegas Yuddy beberapa hari lalu.

Saat dikonfirmasi Bhirawa, Plt Kadi­ shub Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajad mengelak memberikan informasi baik berupa foto ataupun sebagainya kepada tim pemenangan Risma-Whisnu. Dia berdalih tidak ada penertiban APK di Terminal Joyoboyo berupa stiker yang menempel di kaca belakang angkot.

“Kalau hari ini (kemarin, red) keda­ tangan tamu Panwaslu Surabaya itu tidak ada. Kita tidak ikut-ikut. Kalau­

pun ada rencana penertiban, kita hanya sekadar mengetahui,” terangnya.

Dia mengaku tetap menjaga netrali­ tasnya sebagai PNS. Selain itu, dia hanya sekadar tahu jika nantinya ada penertiban APK yang dilakukan Panwaslu Surabaya.

“Panwaslu hanya kulonuwun (permisi, red). Kalau itu reklame memang harus izin Dinas Pajak, tapi saya tak pernah kasih informasi ke paslon,” pungkasnya.

Sementara itu, hasil penelusuran tim pemenangan Risma-Whisnu yang tersebar di hampir seluruh wilayah Kota Surabaya, mendapatkan laporan soal masih terdapatnya APK ilegal (bu­ kan produk KPU) milik paslon RasiyoLucy yang belum ditertibkan.

Preseden ini bisa menimbulkan berba­ gai persepsi, Panwaslu yang tidak tegas atau memang penyelenggaran Pilkada Surabaya ini bersikap berat sebelah den­ gan melakukan pembiaran untuk tujuan dan misi tertentu. Apalagi persoalan

ini telah dilaporkan bahkan diketahui beberapa minggu sebelumnya.

Jubir paslon Risma-Whisnu, Didik Prasetyo mengatakan Panwaslu Kota Sura­ baya tidak tegas bahkan tidak serius dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengawas Pilkada, karena sejumlah pelang­ garan kampanye terkesan dibiarkan.

“Kami melihat Panwas masih be­ lum tegas dan serius dalam melaku­ kan pengawasan dan penertiban alat peraga kampanye yang menjadi tugas dan wewenangnya, mestinya segera melakukan tindakan agar tidak mendapat tudingan berat sebelah,” tegas pria berkacamata yang mantan komisoner KPU Jatim ini.

Dikdong, panggilan akrab Didik Prasetyo juga menyampaikan jika sampai Minggu sore kemarin, anggota timnya masih menemui sejumlah APK ilegal milik paslon Rasiyo-Lucy yang belum ditertibkan. n geh

Sampaikan Pesan Kerukunan, Tampilkan Busana Muslim se-Indonesia l Sambungan hal 1

dari karakter dari muslim nusantara.

Muslim yang penuh toleran, muslim yang bisa menerima budaya lokal,” tam­ bah wali kota.

Event yang digelar tahunan ini, menurut Mas’ud juga akan menjadi kegiatan anda­

lan destinasi pariwisata di Kota Mojokerto.

“Semoga event ini akan menjadi salah satu ikon wisata budaya Kota Mojokerto. Saya ingin masyarakat ikut mengambil nilainilai yang ada dalam kegiatan ini. Yaitu nilai-nilai semangat tahun baru Islam yang penuh dengan toleransi kebhinekaan yang menyejukkan,” harapnya.

Dalam pawai itu, peserta menempuh jarak sekitar empat kilometer. Mulai dari Jalan Benteng Pancasila, Bhayangkara, dan berakhir di Jalan Letkol Soemarjo, tepat di depan rumah dinas Wali Kota Mojokerto. Di sepanjang rute yang dilalui dipadati ratusan masyarakat yang me­ nyaksikan tontonan yang menghibur itu.

Kabag Humas Pemkot Mojokerto Dodik H Murtono mengatakan Pawai Muslim Nusantara dipilih karena pawai meng­ hadirkan pawai umat muslim dari seluruh pelosok nusantara. “Mulai muslim Aceh sampai Papua,” katanya.

Dodik mengatakan agenda tahunan ini ditar­ getkanmampumenyedotatensiparawisatawan

baik kawasan Mojokerto dan luar daerah.

Menariknya dalam pawai ini, umat muslim dari seluruh nusantara tidak ada benturan baik itu suku atau ras.

“Ini menunjukkan muslim tanah air dari beragam suku tapi selalu rukun ber­ dampingan dan hidup berdampingan,” katanya. *

8

Senin Legi, 19 OKTOBER 2015

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur UPT Taman Budaya Jawa Timur Gelar Seni Budaya Daerah (GSBD) 2015

Ingatkan Sumpah Pemuda sebagai Strategi Menangkan MEA ‘Trekah Trah Bumi Agung Galek’ Jelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2016 mendatang, masyarakat di Jatim harus mengingat kembali Sumpah Pemuda. Yakni bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia dan berbahasa satu, bahasa Indonesia.

S

ekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Dr H Akhmad Sukardi mengata kan, mengingat kembali sumpah pemuda itu mengartikan jika produknya bukan berbahasa Indonesia, dan produknya bukan produksi dalam negeri, maka sebaiknya dihindari untuk membelinya. “Itulah salah satu strategi kita untuk memenangkan era MEA yang gerbangnya akan dimulai tahun depan, kita harus menggunakan produk-produk dalam negeri” kata Dr H Akhmad Sukardi, Jumat malam (16/10).

Ketika membuka Gelar Seni Budaya Daerah Jatim2015 Kabvupaten Trenggalek dengan tema “Trekah Trah Bumi Agung Galek” di Gedung Kesenian Cak Durasim, Sukardi mengatakan, untuk memenangkan era persaingan bebas pada MEA mendatang, langkah pertama dan utama yang harus dilakukan adalah mencintai dan mengkonsumsi produk dalam negeri. Karena dengan itulah para pengusaha-pengusaha lokal dapat hidup dan menafkahi karyawan-karyawannya.

Kemudian, lanjut Sekdaprov Jatim, agar produk dalam negeri bisa laris, maka yang harus diperbaiki adalah meningkatkan kualitas kemasan (packaging) agar lebih menarik.

Sekdaprov Jatim, Dr H Sukardi bersama Kadisbudpar Jatim sedang melihat produk unggulan UMKM di stan ekonomi kreatif (atas). Kadisbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra berfoto bersama dengan seniman yang telah menampilkan sendratari dengan lakon ‘Lalar Turangga Yaksa’ (kiri).

“Saya sudah mengincip produk sale pisang buatan luar negeri, meski kemasannya menarik, tapi rasanya biasa saja. Berbeda dengan produk lokal, rasanya sangat enak, tapi kemasannya biasa saja, hanya plastik dikareti.

Inilah yang harus kita perbaiki” ujarnya.

Selain itu, agar pemasaran produk lokal bisa lebih go public, Sukardi minta pengusaha lokal untuk memanfaatkan Teknologi Informasi (TI).

“Jadi produknya tidak hanya terkenal di Indonesia saja, tapi juga seantero dunia. Sehingga membuka peluang untuk transaksi dengan orang di seluruh dunia. Manfaatkanlah media sosial seperti facebook, twitter, dan instagram” tambahnya. Sukardi menambahkan, Pemprov beserta Pemkab/Kota terus berkolaborasi me-

Salah satu pengunjung berfoto bersama dengan Kadisbudpar Jatim dan Asisten Pemerintahan dan Kesra setelah mendapatkan doorprize dari Bupati Trenggalek.

nyiapkan UMKM lokal agar bisa bersaing dan menjadi pemenang di era MEA mendatang, salah satunya melalui acara gelar seni budaya yang rutin diselenggarakan.

“Karena itu, kami mengajak UMKM untuk memamerkan produknya di acara ini. Pengusaha bisa berjualan dan mendengarkan apa kekurangan dan saran-saran terkait produknya dari pembeli. Dari situlah pengusaha belajar untuk meningkatkan kualitas produknya agar bisa bersaing di MEA” katanya.

Sedangkan Kepala Disbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi mengatakan, gelar snei budaya Kabupaten Trenggalek dimeriahkan oleh berbagai acara, diantaranya pameran produk unggulan UMKM, fashion show, pagelaran

Tari Beksan lir Sumirat yang merupakan sebuah tarian sebagai perlambangan keagungan, kewibawaan, etika dan estetika serta rasa empati terhadap sesama.

jaranan, pagelaran wayang, pembagian doorprize, dan berbagai acara menarik lainnya.

“Kegiatan ini juga menjadikan ajang silaturahmi masyarakat Trenggalek yang ada di Surabaya,” kata pejabat yang juga berkelahiran dari Kabupaten Trenggalek ini. Selama ini Turangga Yaksa dikenal sebagai salah satu jenis tari Jaranan yang lahir dari Trenggalek dan sudah sangat populer. Penyajian dalam bentuk sendratari dengan lakon “Lalar Turangga Yaksa”, sudah menjadi pertunjukan tersendiri yang menarik.

Demikian pula Tayuban Trenggalekan yang merupakan tari pergaulan yang berkembang di daerah Trenggalek dan sekitarnya. Tari ini dikenal dengan Tayuban Gaya Trenggalekan atau Tulungagungan dimana karakternya dikuatkan oleh jenis gendhing-gendhing yang ditandai dengan gambyongan, gedhog dan srambahan yang dipimpin oleh pramugari sampai selesai pertunjukan. Sebelumnya juga Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Trenggalek, Sugeng Widodo mengatakan, gelar budaya ini bertujuan untuk mengembangkan nilai dan kearifan budaya lokal yg memiliki keagungan agar bisa dikembangkan menjadi potensipotensi strategis yang berbasis industri kreatif.

“Acara ini jangan dianggap sebagai rutinintas dan rekreasi semata. Tapi mari kita cermati secara mendalam untuk tujuan yang ingin dicapai, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Trenggalek dan memberi dukungan dan fasilitas untuk pengembangan kebu-

dayaan dan UMKM Kabupaten Trenggalek agar bisa membawa Jawa Timur menjadi pemenang di era MEA” ujarnya. Sementara, Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Sukatno SSn MM mengatakan, tampilan seni budaya dari Kabupaten Trenggalek cukup bervariatif dan kesiapan lebih bagus dari sisi materi tampilan juga lebih siap.

Sedangkan tayuban Trenggalek sama dengan daerah lainnnya seperti Tulungagung dan Nganjuk. Terpisah, beberapa masyarakat yang melihat pertunjukkan seni budaya yang ditampilkan Kabupaten Trenggalek mengungkapkan kalau perlunya peningkatan seni budaya daerah yang dipertunjukkan. “Sudah bagus, namun harus ditingkatkan lagi baik dari seni pertunjukkan dan tayubban,” katanya.

Sebelumnya selama dua hari, masyarakat dihibur dengan seni pertunjukan seperti Tari Beksan lir Sumirat yang merupakan sebuah tarian sebagai perlambangan keagungan, kewibawaan, etika dan estetika serta rasa empati terhadap sesama. Tarian ini dimaksudkan sebagai tarian penyambutan atau ucapan selamat datang. Kemudian juga ada Tari Sri Trunggali, sebuah Karya Tari dari seniman Trenggalek yang digarap terinspirasi dari tari pergaulan tayub dan bedayan. Tari ini menggambarkan kehalusan citra rasa wanita yang memiliki jiwa estetis, etika dan mrabu sebagaiman karakter masyarakat Trenggalek, mrabu namun terbuka. dan dinamis, dimaksudkan sebagai tarian penyambutan. Q rac*

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Pagelaran Apresiasi Wayang Kulit 2015

Gerakkan Perekonomian Melalui Seni Budaya Dalam menggerakkan sebuah perekonomian, seni budaya tradisi seperti pagelaran wayang kulit juga mengambil peran cukup penting, apalagi berbasis kearifan lokal. Bagian ini harus tetap dilakukan apalagi ke depan menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

D

alam kesempatan ini, Kepala Dinas Kebu dayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Ja tim, Dr Jarianto MSi mengatakan, Pemprov Jatim berupaya mendekatkan apresiasi pertunjukkan tradisi ke seluruh daerah. Antara lain yang menjadi lokasi pertunjukkan wayang kulit yaitu di Kabupaten Bojonegoro.

“Jadi masyarakat tidak perlu datang ke Surabaya hanya untuk melihat pertunjukkan tradisi. Namun, Pemprov Jatim melalui Disbudpar Dr Jarianto MSi Jatim turut memfa-

Jarianto menyerahkan gunungan pada Dalang Ki Bayu Aji Nungroho (kanan).

Dalang asal Tuban sedang memainkan wayangnya dengan mengambiljudul ‘Jarasanda’ yang menceritakan mengenai anak adalah harta yang paling berharga (atas).

silitasi penyelenggaraan seni pertunjukkan di daerah,” kata Jarianto. Dalam menggerakkan perekonomian, Pemkab Bojonegoro dengan menggelar Festival Belimbing di Kebun Belimbing, Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Namun disisi lain, agar kegiatan tersebut lebih menggeliat dan semarak, maka

Masyarakat yang menonton pagelaran wayang sangat antusias mengikuti hingga akhir cerita.

Disbudpar Jatim juga memfasilitasi penyelenggaraan dengan pagelaran wayang kulit.

“Bahkan ada sosialisasi untuk bisa menggerakkan pertumbuhan perekonomian di desa itu agar lebih mengeliat lagi. Sedari awal, warga masyarakat yang ada di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu juga menginginkan di daerahnya juga diselenggarakan wayang kulit. Jadi semua sesuai dengan keinginan warga dan tidak memaksakan dengan budaya lokal yang ada di desa itu,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Jarianto juga mengungkapkan, perkembangan wayang kulit di Jawa Timur sudah sangat bagus. Dari hasil

10 terbaik dalang yang dihasilkan dalam Festival Dalang Jatim saat ini perekonomian mereka juga membaik. “Banyak dalang muda yang menggerakkan perekonomian. Bahkan dalang tersebut yang sudah bisa membeli perangkat bahkan sudah cukup kaya. Hal ini menunjukkan kalau menggerakkan sektor ekonomi melalui kebudayaan.

Di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jarianto menyerahkan gunungan pada Dalang Ki Bayu Aji Nungroho asal Tuban. Dalang tersebut mengambil judul ‘Jarasanda’ yang menceritakan mengenai anak adalah harta yang paling berhar-

Ka UPT Taman Budaya Jatim turut menyemarakkan pagelaran wayang.

ga. Dalam cerita itu, Driyadrata telah tega membuang anaknya karena merasa malu kelahiran anaknya tidak sempurna.

Namun, ditengah hutan Nyai Jara telah memeliharanya dengan penuh kasih sayang dan diberikannya anak tersebut sebuah nama yaitu Jarasanda. Namun, seiring berjalannya waktu, Driyadrata telah menyesali dengan perbuatannya. Sementara masyarakat yang menonton pertunjukkan wayang memadati seluruh tenda pertunjukkan. Mereka menikmati pertunjukkan yang difasilitasi Pemprov Jatim melalui Disbudpar Jatim tersebut. Q rac*

Salah satu sinden cilik yang menjadi perhatian khusus dalam pagelaran wayang di Kabupaten Bojonegoro

9

Senin Legi 19 OKTOBER 2015

Bakorwil Madiun Peringati Hari Jadi ke-70 Provinsi Jawa Timur Dr H Soekarwo

Drs H Saifullah Yusuf

UMKM sebagai Tekat Mewujudkan Masyarakat Mandiri dan Sejahtera

DALAM rangka memperingati Hari Jadi ke 70 Provinsi Jawa Timur Tahun 2015, Pemerintah Provinsi Jatim mengadakan berbagai macam kegiatan. Tak mau ketinggalan, Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) Madiun juga mengadakan berbagai kegiatan Di antaranya, Festival Makanan Khas Daerah Kamis (8/10), Gelar Festival Seni Jaranan Nusantara I, Jumat (9/10) dengan peserta dari 11 kabupaten/kota se Bakorwil Madiun, Upacara Peringatan Hari Jadi ke 70 Provinsi Jawa Timur di halaman Bakorwil Madiun, Senin (12/10), jalan sehat, lepas balon dan lepas burung merpati, Jumat (16/10) dan mengadakan malam resepsi peringatan Hari Jadi ke 70 Provinsi Jawa Timur di Bakorwil Madiun, Sabtu malam (17/10).

D

alam sambutannya pada malam resepsi peringatan Hari Jadi ke 70 Provinsi Jawa Timur tahun 2015, di halaman kantor Bakorwil Madiun, Sabtu malam (17/10), Kepala Bakorwil Madiun, Dr. Gathot Hendro Priyono mengatakan, momentum tanggal 12 Oktober 1945 dipilih dan disepakati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Timur, karena tanggal inilah RMT Soerjo sebagai Gubernur Jawa Timur memulai melaksanakan tugas selaku Gubernur Jawa Timur yang pertama.

Dan atas dasar perjalanan sejarah inilah, diterbitkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 6 tahun 2007 tentang Hari Jadi Provinsi Jawa Timur.

Pada saat ini, kata Kepala Bakorwil Madiun, kondisi pemerintah tengah dihadapkan pada perekonomian global serta tantangan menghadapi kesepakatan regional yang segera kita masuki yaitu masyarakat ekonomi ASEAN. Peringatan Hari Jadi ke 70 Provinsi Jawa Timur kali ini harus dijadikan sebagai momentum untuk bekerja lebih keras guna memasuki MEA 2015 dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Jawa Timur khususnya.

Karena itu, tema Hari Jadi ke 70 Provinsi Jawa Timur “Ayo Kerja, Perkuat Jatim Sebagai Provinsi Industri Berbasis UMKM”, tentunya tema ini harus dimaknai sebagai tekad untuk bekerja lebih keras lagi demi mewujudkan masyarakat Jawa Timur yang Makin Mandirei dan sejahtera.

Untuk itu, kata Kepala Bakorwil Madiun Dr. Gathot Hendro Priyono atas nama bapak Gubernur menyampaikan salam dan terima kasih kepada Bupati dan Wali Kota serta seluruh Pimpinan TNI – Polri dengan jajarannya atas

keberhasilannya dalam membangun daerah dan upaya mensejahterakan masyarakat, serta kondisi aman dan nyaman di Jawa Timur.

“Dengan mendasar pada peringatan Hari Jadi ke 70 Provinsi Jawa Timur tahun 2015, hendaklah dapat kita jadikan tekad membangun keunggulan dan kemandirian. Sehingga Wilayah Bakorwil Madiun yang meliputi 11 Kabupaten dan Kota dapat menjadi tujuan perdagangan, investasi dan tujuan turis ASEAN dengan mengedepankan kharateristik nilai-nilai budaya mataraman baik secara sosio cultural, politik, ekonomi dan pedekatan keamanan wilayah. Oleh karena itu, budaya lokal Mataraman yang menjadi bentuk kearifan lokal agar juga tetap dipelihara dan dipertahankan karena telah menjadi kekayaan yang tak ternilai ditengah perubahan dinamika dunia yang semakin global,”kata Dr. Gathot Hendro Priyono dihubungi usai resepsi, Sabtu malam (17/10).

Sebelumnya pada Senin (12/10) di halaman Bakorwil Madiun diadakan Upacara Peringatan Hari Jadi ke 70 Pemprov Jatim, dengan Inspektur Upacara (Irup) Poppy Haryanti, SE, Sekretaris Bakorwil Madiun mewakili Kepala Bakorwil Madiun, Dr. Gathot Hendro Priyono karena menghadiri Peringatan Hari Jadi ke 70 Provinsi Jawa Timur di Surabaya.

Mengutif sambutan Gubernur Jatim, Dr. Soekarwo pada upacara peringatan Hari Jadi ke 70 Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 yang dibacakan oleh Poppy Haryati, SE, Sekretaris Bakorwil Madiun selaku Inspektur Upacara (Irup) peringatan Hari Jadi ke 70 Pemprov Jatim mewakili Kepala Bakorwil Madiun, Senin (12/10), mengatakan, perin-

sudarno/bhirawa

Para pemenang olahraga peringatan Hari Jadi ke 70 Provinsi Jatim 2015 setelah menerima hadiah dari Kepala Bakorwil Madiun, mereka foto bersama. Tampak tengah batik hitam bunga-bunga Dan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Farhy Adami, Kepala Bakorwil Madiun, Dr. Gathot Hendro Priyono, Kasrem 081 Dhirot Saha Jaya Madiun, Letkol Akhyari.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur UPT Museum Negeri Mpu Tantular

Gelar Koleksi Museum Negeri Mpu Tantular Tampilkan Empat Dalang Cilik

U

ntuk menumbuhkan rasa sayang dan cinta terhadap kesenian tradisional, kesenian dan kebudayaannya sendiri. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur melalui UPT Museum Negeri Mpu Tantular Provinsi Jawa Timur, telah menggelar ‘Wayang Kuli’ koleksinya.

Kegiatan yang digelar pada, Sabtu (17/10) di halaman UPT Museum Negeri Mpu Tantular Jawa Timur, Jl. Raya Buduran/Jembatan Layang Sidoarjo tersebut, menampilkan empat dalang cilik. Mulai dalang anak cilik yang masih duduk dibangku sekolah TK, SD, SMP dan SMA, dibina Sanggar Bolo Dewo asal Surabaya.

Kepala UPT Museum Negeri Mpu Tantular Jatim, Drs. Edi Iriyanto, MM yang membuka acara mengatakan kalau gelar seni tradisional koleksinya ini adalah dalam rangka menumbuhkan anak-anak dan remaja agar lebih cinta kepada keseniannya sendiri.

Oleh karena itu, kami perkenalkan terlebih dahulu kepada mereka para penonton yang hadir, yakni para pelajar yang ada di Sidoarjo dan sekitarnya ini. Karena dalang cilik, yang diundang untuk menonton juga anak-anak setingkat SD, SMP dan SMA. “Karena usai menonton, nantinya anak-anak juga diajak berdialog tentang kesenian wayang yang telah ditampilkan tadi,” jelas Edi Iriyanto.

Disamping itu, kami juga berupaya untuk mengenalkan bahwa di Jawa Timur ini ada dalang-dalang cilik yang sangat potensial. Harapan kami

foto-foto:achmad suprayogi/bhirawa

Kepala UPT Museum Tantular Edi Iriyanto saat membuka gelar seni Wayang Kulit. kemi kepada para remaja senang terhadap wayang, dan kesenian ini tidak dipandang sesuatu yang sulit, juga tidak dipandang sebelah mata.

Karena wayang banyak nilai yang sangat positif dalam kehidupan sehari hari. Baik sekarang ataupun yang akan datang. “Harapan kami, anak bisa punya rasa cinta dan bangga terhadap budayanya sendiri,” harap

Tiara Setyoning Bathari dengan piawai memainkan wayangnya.

Bola Voli Juara I Lanud Iswahjudi.

Juara II Rumah Sakit Paru Dungus Madiun.

Juara III UPT Dispenda Provinsi Jatim di Madiun.

Kepala Bakorwil Madiun, Dr. Gathot Hendro Priyono mengangkat bendera pertanda dimulailah jalan sehat peringatan Hari Jadi ke 70 Provinsi Jawa Timur di Bakorwil Madiun dimulai. gatan Hari Jadi ke 70 Provinsi Jawa Timur kali ini harus dijadikan sebagai momentum untuk bekerja lebih keras guna memasuki Masyarakat Ekonomi Asea (MEA) 2015 dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian.

Menurut Gubernur, sebagai masyarakat yang mempunyai mindset industri, tema tersebut juga menunjukkan, industri harus bisa menjadi basis pembangunan kesejahteraan rakyat.

“Semua itu akan bisa kita raih dengan kerja keras disertai dengan kesadaran yang tinggi akan potensi kekuatan yang kita miliki. Yakni persatuan dan semangat bergotong-royong dari seluruh anak bangsa, maka Jawa Timur,

Edi Iriyanto.

Adapun keempat dalang cilik yang tampil bergantian tersebut, diawali oleh Tiara Setyoning Bathari TK Baitul Mukmin Surabaya, M. Alif Satriya Dirgantara kelas 5 SDN Jemurwonosari Surabaya, Okvalica Harlis Natasya kelas 7 SMPN 1 Taman Sidoarjo dan M. Ilham Fajar kelas 11 SMAN 18 Surabaya.  ach.*

Okvalica Harlis Natasya, selain dalang juga menjadi ‘sinden’ bersama teman-temanya.

DAFTAR PEMENANG LOMBA DALAM RANGKA HARI JADI KE 70 PROVINSI JAWA TIMUR DI BAKORWIL MADIUN TAHUN 2015

Tenis Meja Juara I UPT Dispenda Provinsi Jatim di Madiun.

Juara II Lanud Iswahjudi.

Juara III Korem 081 Dhirot Saha Jaya Madiun.

Festival Makanan Khas Daerah.

Juara I Kabupaten Tulungagung.

Juara II Kabupaten Ponorogo.

Juara III Kabupaten Blitar.

Juara Harapan I Kota Madiun dan Juara Harapan II Kabupaten Pacitan.

Provinsi yang kita cintai ini akan mampu bersaing dan menjadi pemenang di era persaingan global,”tegas Gubernur.

Sementara pada Jumat pagi (16/10) diadakan jalan sehat yang diikuti ratusan PNS di SKPD dan UPT Pemprov Jatim se Bakorwil Madiun dengan start dan finish di halaman Bakorwil Madiun, yang sebelumnya diadakan senam bersama sebagai pemanasan.

Selanjutnya diadakan pelepasan balon dan pelepasan burung merpati. Kesempatan itu, tepat pukul 06.00 jalan sehat dilepas oleh Kepala Bakorwil Madiun, Dr. Gathot Hendro Priyono Setelah finish peserta jalan sehat diberikan makan nasi pecel gratis. Ke-

Festival Seni Jaranan Nusantara I Juara I Kota Blitar. sempatan itu, peserta jalan Juara II Kabupaten Blitar sehat juga dihibur dengan Juara III Kabupaten Trenggalek Khusus pemenang elektonan dengan beberapa Festival Seni Jaranan Nusantara I diberikan piagam penyanyi dan dilakukan undipenghargaan, piala dan uang pembinaan. an doorpres berbagai macam hadiah. Hadiah utama I kulkas diraih oleh Andrias karyawan Madiun Dr. Gathot Hendro Priyono di Koperasi Karya Praja Bakorwil Madiun dampingi Dan Lanud Iswahjudi Marsma dan hadiah utama sepeda gunung diaraih TNI Farhy Adami dan Kasrem 081 Dhirot oleh Ida Listiyana staf di Bidang PembanSaha Jaya Madiun, Letkol Akhyari megunan Ekonomi Bakorwil Madiun. nyerahkan hadiah kepada pemenang Sabtu malam (17/10) acara resepsi berbagai kegiatan olahraga dan festival Peringatan Hari Jadi ke 70 Pemprov makanan khas daerah, tanpa ada koJatim di halaman depan Bakorwil Madiun mando warga sekitar dan pengguna jalan dengan hiburan campursari dari KaranPahlawan Madiun spontan juga banyak ganyar Jawa Tengah. Acara hiburan memenuhi pinggran halaman Bakorwil semakin meriah setelah Kepala Bakorwil Madiun tersebut.  dar.adv

SIDOARJO-GRESIK-MOJOKERTO

10

Senin Legi 19 OKTOBER 2015

Bersaing, Saiful Ilah dan Hadi Sutjipto Tetap Rukun Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah atau yang akrab disapa Abah Ipul, yang juga Paslon Incumbent Pilbup Sidoarjo 2015 menegaskan, hubungan dirinya dengan Wakil Bupati, MG Hadi Sutjipto atau Pak Tjip, yang kini juga maju sebagi Cabup Sidoarjo 2015, tetap rukun dan baik-baik saja. ‘’Saya dan Pak Tjip tetap rukunrukun saja, walau kami saat ini sama-sama maju sebagai Calon Bupati Sidoarjo,’’ ujar Abah Ipul didampingi Wabup MG Hadi Sutjipto, saat melaksanakan kegiatan Safari Sholat Jum at, di Dusun Seimbang, Desa Kebon Agung, Kec Sukodono, akhir pekan kemarin.

Menurutnya, walau ada pihak yang menjelek-jelekan dirinya, dan mengatakan tak akan membalasnya. Karena hanya ingin membangun Kab Sidoarjo. Dan pada 31 Oktober 2015 mendatang, dirinya dan Pak Tjip yang kini masih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, akan mengakiri masa jabatannya. Selepas itu atau sebelum coblosan Pilbup pada 9 Desember, pemimpin tertinggi di Pemkab Sidoarjo nanti untuk sementara akan diisi Penjabat dari Pemprov Jatim.

Saiful Ilah berharap, pelaksanaan Pilbup Sidoarjo tahun 2015 ini, lancar dan sukses seperti pada Pilbup tahun 2015, saat itu ia berpasangan dengan Pak Tjip. Saat ini ia maju sebagai Cabup bersama dengan Cawabup Nur Ahmad Syaifudin.

Sedangkan Pak Tjip maju sebagai Cabup berpasangan dengan Cawabup Abdul Kholik. ‘’Semoga Pilbup Sidoarjo kembali lancar aman dan sukses, sepeti tahun 2010 lalu, sehingga saat itu pelaksanaan Pilbup di Sidoarjo dianggap sukses se Indonesia, selain aman dan lancar juga tak ada gugatan dari peserta Pilbup,’’ katanya.

Saiful Ilah berpesan kepada masyarakat, siapapun Cabup dan Cawabup Sidoarjo baik. Ide dan gagasan ke empat Paslon, baik karena ingin membangun Sidoarjo. Karena itu, ia sebagai pimpinan daerah, berpesan agar masyarakat Sidoarjo jangan sampai Golput. Sebab satu suara sangat penting untuk menentukan pembangunan masa depan Sidoarjo lima tahun kedepan. ‘’Jangan Golput, itu tak mendidik, karena Golput itu sama saja tak peduli pada diri sendiri dan orang lain, lingkungan sekitar dan daerahnya, terserah siapa yang dipilih, pilih pemimpin yang baik untuk Sidoarjo,’’ kata Saiful Ilah.

Ia menyampaikan, dalam kepemimpinannya bersama Pak Tjip, mereka berdua mendapat

KELANA

Kodim Mojokerto Kirim Tujuh Kader Pembina Bela Negara Mojokerto, Bhirawa Menurunnya wawasan tentang Kebangsaan Indonesia bagi sebagian masyarakat terutama generasi muda, ternyata membuat keprihatinan cukup dalam bagi pemerintah. Maka Kodim 0815 Mojokerto sebagai salah satu instansi kepanjangan tangan dari Mabes TNI AD mengirimkan tujuh kader Pembina Bela Negara untuk dididik di Kodam V/Brawijaya.

Saat ini lagi getol-getolnya untuk menumbuh kembangkan lagi nilai- nilai luhur budaya bangsa akan kegotongroyongannya, cinta tanah air dan bela negara. Seperti yang dilakukan Hari Jumat dan Sabtu tanggal 16-17 Oktober lalu, sedikitnya 140 siswa SMA dan SMK se wilayah Kota Mojokerto dikumpulkan untuk diberikan materi wawasan kebangsaan.

Sementara Sabtu (17/10) Kodim juga melakukan seleksi untuk tujuh orang Kader Pembina Bela Negara yang akan dikirim dan dididik di Rindam V/Brawijaya selama satu bulan. Ketujuh orang kader ini berasal dari tiga instansi vertikal yaitu Kodim 0815. Polres Mojokerto, Kemenag Kota Mojokerto. Sedang empat orang kader lain diambil dari dinas di Pemkot Mojokerto.

Menurut Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Inf Djohan Darmawan yang diwakili Pabungdim Mojokerto Mayor Inf Husein Z, saat ini bukan menjadi hal yang perlu ditutupi perubahan pola pikir anak bangsa terjadi karena banyak hal, disamping karena pengaruh globalisasi yang diperparah dampak negatif perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan memicu terciptanya sarana komunikasi global mendunia.

Disamping itu, juga adanya upaya dari kelompok tertentu yang menginginkan agar generasi muda kita tak mengetahui atau tak perlu memperdulikan lagi tentang berbagai hal yang menyangkut wawasan kebangsaan, termasuk masalah sejarah berdirinya bangsa, budaya, adat istiadat dan lain – lain.Q min

target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengha Daerah (RPJMD) selama lima tahun.

Tetapi dalam waktu tiga tahun, target itu sudah bisa diselesaikan.

Setelah memberikan sambutannya, dalam kegiatan Safari Sholat Jumat itu, ditutup dengan tanda tangan prasasti Masjid Baitus Salam dan makan siang nasi tumpeng bersama-sama.

Saiful Ilah, Hadi Sutjipto, Forpimda, Forpimka Sukodono, Kepala SKPD dan masyarakat desa setempat yang hadir di Masjid Baitus Salam. Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Kab Sidoarjo, KH Usman Bahri berkomentar, semoga kegiatan yang dilakukan Pemkab Sidoarjo pada masyarakat itu bisa membawa berkah.

Masyarakat Sidoarjo memang sangat menginginkan Pilbup tahun 2015 ini berjalan lancar aman dan damai. Sehingga dalam Musda VIII LDII Kab Sidoarjo, Minggu (17/10) kemarin pun, selain memilih kepemimpinan baru periode 2015-20120, juga untuk mendukung PilbupSidoarjo yang damai dan bermartabat.

Yusuf Mariono, Bagian Informasi Komunikasi dan Media LDDI Kab Sidoarjo menyampaikan, sehingga pihak panitia mengagendakan secara khusus Bupati dan Forpimda Kab Si-

Pak Tjip mendampingi Abah Ipul saat menandatangani prasasti pembangunan Masjid Baitus Salam di Desa Kebon Agung, Kec Sukondono, akhir pekan kemarin. ali kusyanto/bhirawa

doarjo hadir dalam kegiatan yang dipusatkan di Sekretariat LDII Kab Sidoarjo, Desa Seruni, Kec Gedangan, Kab Sidoarjo itu.

Harapannya, agar mereka membubuhkan tanda tangan pada

spanduk putih besar itu, sebagai bentuk komitmen untuk betulbetul menciptakan Pilbup damai di Kab Sidoarjo. ‘’Ini sebagai salah satu diatara wujud kepedulian kami, turut

berperan aktif dalam membangun Kab Sidoarjo agar lebih baik lagi, dan sejahtera,’’ kata H Ronny Romandhawira, Ketua LDII Kab Sidoarjo, disela sela membuka kegiatan Musda itu.Q kus

Dukung Hari Santri, Kiai Robach Ajak NU Bersatu Gresik, Bhirawa Mantan Bupati Gresik KH Robbach Maksum mendukung penuh penetapan Hari Santri Nasional 22 Oktober oleh Presiden RI Joko Widodo. Kiai Robbach—sapaan akrab mantan Bupati Gresik itu juga menyambut baik perjuangan Nahdhatul Ulama dalam mengusulkan Hari Santri ini. ‘’Saya mewakili warga NU Kab Gresik ini mendukung penuh Hari Santri 22 Oktober,’’ ujarnya dalam sambutan di halaman gedung PCNU Gresik Jalan dr Wahudin, Minggu (18/10).

Kiai Robbach mengatakan, kebesaran dan kekuatan NU menjadi kewajiban yang harus kita pertahankan bersama.

Sehingga warga NU mempunyai hati satu yang tak tercecer dan tercerai berai. ‘’Salah satu bentuk kebesaran kekuatan NU. Karena itu, kebesaran dan kekuatan NU menjadi kewajiban dipertahankan dan diperjuangkan.

Kalau bukan kita warga NU. Itulah sebabnya warga NU, mempunyai hati satu tak tercecer dan tercerai berai.

Warga NU harus menjadi satu, dan jangan mudah terpengaruh. Hal-hal yang bersifat sesaat,’’ tambahnya.

Maka, lanjut Kiai Robbach, kirab yang di adakan pada hari ini untuk menujukan salah satu bentuk kebesaran NU di Kab Gresik ini sangatlah besar dan mendukung hari santri 22 Oktober mendatang., Kirab ini salah satunya menunjukkan

kebesaran NU. Tapi jangan lengah kebesaran karena tergelincir kerikil tajam di tengah jalan. ‘’Warga NU harus pintar dan cerdas.

Karena itu, PCNU Gresik dengan adanya kirab. Menyambut gembira, sebab ini satu-satunya bukti kebesaran NU untuk memberikan informasi kepada masyarakat. NU sangat berpengaruh di Indonesia,’’ katanya.

Apa yang disampaikan Kiai Robbach Maksum dalam sambutanya itu juga diamini Sekjen GP Ansor, Agus Junaidi, pihaknya juga menyampaikan, Perjalanan Kirap Resolusi Jihad NU yang di awali dari Kota Pahlawan Surabaya untuk menuju Ibu Kota Jakarta, PCNU Gresik juga melepas rombongan yang dikuti kurang lebih ribuan peserta dari beberapa element diantaranya, Fatayat Muslimat dan Banser Ansor se Kab Gresik. ‘’Kirab Hari Santri Nasional pada 22 Oktober nanti, dari Kab Gresik yang diberangkat kurang lebih ada 1000 orang terdiri dari Fatayat Muslimat dan Banser GP Ansor,’’ pungkasnya. Q eri

Kirab dalam rangka menyambut Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober digelar Kab Gresik. kerin ikanto/bhirawa

kariyadi/bhirawa

Bupati Mustofa Kamal Pasa (MKP) menyerahkan kain seragam kepada perwakilan anggota Fatayat di Pendopo Pemkab Mojokerto.

Jelang Lengser, MKP Kumpulkan 3 Ribu Fatayat Kab Mojokerto, Bhirawa Tepat kurang sehari sebelum lengser dari jabatannya, Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP) mengumpulkan sekitar 3 ribu orang Fatayat dari 18 kecamatan, di Pendopo Graha Majatama, Sabtu (17/10) lalu.

Acara digelar dalam bentuk dialog terbuka, sekaligus pemantapan silaturahmi antara organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang beranggotakan wanita dari usia 40 ke bawah itu, dengan Pemkab Mojokerto sebagai ‘mitra’ yang saling mendukung satu sama lain. ‘’Kami (Fatayat) ingin agar kegiatan dan program-program organisasi yang dijalankan bisa bersinergi dan sinkron dengan Pemkab Mojokerto.

Menyoal masalah kesejahteraan anggota, kami ingin agar Pemkab Mojokerto lebih memberi perhatian,’’ ujar Sulastri, perwakilan Fatayat asal Kec Jatirejo.

Bupati MKP memberi ruang dan mempersilahkan anggota Fatayat yang ingin mengeluarkan uneg-uneg, bisa menambah kedekatan dan silaturahmi. Bupati saat itu juga menginformasikan bahwa dana anggaran bagi Fatayat sudah tertuang rinci dalam Anggaran Dana Desa (ADD). ‘’Saya ucapkan terimaksih kepada seluruh sahabat-sahabat Fatayat Kab Mojokerto yang memenuhi Pendopo Graha Majatama, Izinkan saya mewakili Pemkab Mojokerto merangkul semua sahabat-sahabat sekalian untuk bersama-sama kita meningkatkan hubungan silaturhami dan kemitraan,’’ ujar MKP yang juga Cabup Mojokerto yang bakal berlaga pada Pilbup 9 desember mendatang ini.

Sebagai bentuk dukungan dan tanda jalinan silaturahmi, seluruh peserta yang hadir dalam dialog mendapat sokongan dan bantuan bahan distribusi berupa kain dan hijab yang akan digunakan sebagai seragam organisasi Fatayat.Q kar

Pemkab Mojokerto Peringati HUT ke - 70 Pemprov Jatim

Jadi Basis UMKM, Harapan Jatim di Usia ke - 70 Tahun Pemkab Mojokerto menggelar upacara peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke-70 tahun 2015 di halaman Pemkab Mojokerto, Jum’at (16/ 10). Sekretaris Daerah Kab Mojokerto, Hery Suwito menjadi inspektur upacara menggantikan Bupati Mustofa Kamal Pasa (MKP). Upacara itu juga dihadiri Forkopimda, seluruh PNS, Kepala Sekolah, Guru dan Pelajar di lingkungan Pemkab Mojokerto.

Sekdakab Hery Suwitomenyampaikan hikmah terpenting dalam memperingati Hari Jadi Provinsi Jatim yakni merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas perjalanan sejarah Jatim yang penuh dinamika hingga bisa mencapai kemajuan seperti yang dirasakan saat ini. ‘’Momentum tanggal 12 Oktober 1945 itulah yang disepakati sebagai Hari Jadi Provinsi Jatim dan kemudian dituangkan dalam peraturan daerah Provinsi Jatim Nomor 6 tahun 2007 tentang Hari Jadi Provinsi Jatim,’’ sebut Sekdakab Mojokerto Heri Suwito mengawali sambutannya.. ‘’Ayo Kerja, Perkuat Jatim Sebagai Provinsi Berbasis UMKM’’ menjadi tema HUT ke- 70 Provinsi Jatim. Selain memperingatai

hari lahirnya Provinsi, upacara HUT Pemprov Jatim juga dimanfaatkan sebagai koordinasi antar SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Kab Mojokerto dengan pemerintahan untuk mewujudkan cita – cita bersama yakni Jatim yang sejahtera dan berkeadilan.

Dalam upacara itu, Heri Suwito mengutip sambutan Gubernur Jatim, DR H Soekarwo SH MHum, bahwa peringatan hari jadi Pemprov Jatim tak lepas dari sejarah ketika Raden Mas Tumenggung Soerjo sebagai Gubernur Jatim pada 19 Agustus 1945 silam dan mulai menjalankan tugas resminya pada 12 Oktober 1945 yang menjadi hari ditetapkannya hari jadi Provinsi Jatim.

Disusul Gubernur-Gubernur selanjutnya seperti RP Mohammad Noer, Soenandar Prijosoedarmo, Wahono, Soelarso, Basofi Soedirman, dan Imam Oetomo, yang berjasa membangun sektor perekoniman Jatim dari segala lini, baik dari sektor kecil hingga menengah. ‘’Menghadapi kesepakatan regional yakni MEA 2015, Kondisi makro ekonomi global sedang berada dalam kondisi kurang baik, termasuk di Indonesia. Agustus 2015 ini, Jatim mengalami inflasi

0,36% dan secara kumulatif laju inflasi tahun kalender (Agustus 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 2,11%, lebih rendah dibanding inflasi tahun kelender 2014 sebesar 3,04%. ‘’Namun Alhamdulillah, menghadapi hal ini Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID Jatim tahun 2014 berhasil mendapat predikat TPID terbaik se-Indonesia oleh Presiden RI. Sebagai rakyat Jatim, kita cukup berbangga dengan hal itu,’’ ucap Heri Suwito.

Heri Suwito menambahkan,

kariyadi/bhirawa

Satpol PP Pemkab Mojokerto membawa lambang Pemprov Jatim dalam upacara HUT Prov Jatim di Pemkab Mojokerto.

kariyadi/bhirawa

Sekdakab Mojokerto Hery Suwito selaku Inspektur upacara HUT Pemprov Jatim di Pemkab Mojokerto menyematkan penghargaan kepada PNS.

dirinya termasuk orang yang ingin menyampaikan terimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan seperti pemerintah pusat yang mengurus kebijakan anggaran seperti dana transfer, dekonsentrasi, tugas pembantuan atau anggaran kementrian/ lembaga yang turut serta membangun kinerja ekonomi Jatim lewat belanja pemerintah, yang mendukung iklim yang kondusif dalam perekonomian Jatim. ‘’Tema hari jadi Provinsi ke 70

tahun 2015 hari ini harus kita maknai sebagai tekad untuk bekerja lebih keras dan giat lagi demi mewujudkan masayarakat Jatim yang mandiri dan sejahtera.

Membangun ekonomi adalah pilihan, baik itu ‘cepat dengan resiko diparitas’ atau secara ‘lambat namun merata’, itu semua tidak terjadi di Jatim. Karena yang terjadi adalah blending dari keduanya, yakni ‘cepat namun merata,’’ tutup Heri Suwito. Q kar.adv

JAWA TIMUR

Senin Legi 19 OKTOBER 2015

11

Cawabup Kartika Belum Setorkan Salinan SK Pengunduran Diri Marhaenis Ditetapkan Cawabup, Dewan Kabupaten Blitar Siap Proses PAW Lamongan, Bhirawa Calon Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati tak kooperatif dan terancam akan terleminasi dari Pilkada 2015. Sebab, Calon wakil bupati dari pasangan nomer urut dua Fadeli - Kartika (Fakta) sampai hari ini, Minggu (18/10) belum menyetorkan Surat keputusan pemberhentian dari pejabat yang berwenang.

Pasalnya, sesuai dengan peraturan PKPU Nomer 9 yangg diubah menjadi PKPU nomer 12 Tahunn 2015 pasal 68 yang menjelaskan bahwa pasangan calon yg berstatus sebagai Anggota DPRD Kabupaten Kota, Provinsi dan Anggota DPR RI harus menyerahkan surat pemberhentian dari pejabat yang berwenang hingga batas waktu ahir yg telah ditentukan.

Jika dihitung sejak pengajuan pemberhentian maka pada tanggal 23 Oktober 2015 besok merupakan batas akhir penyerahan salinan SK pengunduran diri sebagai status anggota dewan.

Pernyataan tegas itu disampaikan oleh Ketua KPUD Lamongan Imam Ghozali, saat berdiskusi tahapan Pilkada bersama puluhan awak media Lamongan di ruang Media Center KPU setempat, pekan lalu.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lamongan Imam Ghazali dalam ruangan Media Center tersebut mengatakan, sesuai dengan PKPU nomer 9 yang

diubah menjadi PKPU nomer 12 thn.2015 pasal 68 bahwa paslon yang berstatus sebagai anggota dewan.harus menyerahkan surat pemberhentian paling lambat 23 Oktober besok. Ada dua paslon yang berstatus anggota dewan yakni Edy Wijaya. “Tapi SK-nya sudah diserahkan. Sementara Kartika Hidayati kita belum memnerima salinan SK dari pejabat yang berwenang Mendagri," ujarnya.

Ia juga menegaskan, Hal ini perlu disampaikan untuk mengingatkan kepada calon. “Sebab, hal ini bisa berimplikasi pada eleminasi calon karena tidak memenuhi syarat dan jika sampai batas akhir nanti masih saja tidak menyerahkan salinan SK pengunduran diri, yang bersangkutan bakal terancam implikasi eleminasi calon," tegas Ketua KPU Imam Ghazali.

Di sisi lain saat disinggung jika sampai pada batas akhir 23 Oktober nanti belum ada penyerehan surat keputusan itu, Implikasinya bisa mengarah pada

gagalnya calon cawabup karena tidak memenuhi syarat. Otomatis calonnya gagal, hanya aturannya itu masih terus dikomunikasikan dengan KPU Provinsi.

Siap Proses PAW Sementara itu, persiapan pengunduran diri Marhenis Urip Widodo yang saat ini maju sebagai Calon Wakil Bupati Blitar mendampingi Rijanto sebagai Calon Bupati Blitar, bakal segera diproses setelah penetapan pasangan calon oleh KPU Kabupaten Blitar.

Diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Masykur sesuai aturan maksimal 30 hari setelah ditetapkannya sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, bagi Anggota DPRD Kabupaten Blitar atau PNS maka harus mengundurkan diri.

Sehingga setelah penetapan calon yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Blitar pada tanggal 22 Oktober mendatang DPRD Kabupaten Blitar bisa mengajukan Pergantian Antar Waktu (PAW). “Maka maksimal 30 hari sejak tanggal itu Marhaenis harus sudah mengundurkan diri sebagai Anggota DPRD Kabupaten Blitar,” kata Masykur.

Sedangkan mekanisme pengunduran diri Marhaenis dikatakan Masykur harus melalui Paripurna, namun pihaknya akan menyesuaikan dengan jadwal KPU Kabupaten Blitar. “Sebelum

diproses kami masih mempertanyakan keabsahan pembuatan keputusan dimana hanya berupa surat edaran dari KPU. Agar langkah yang kami lakukan tidak menjadi persoalan dikemudian hari,” ujarnya.

Di sisi lain proses bisa segera dilakukan pasca penetapan pasangan calon, agar kinerja DPRD kabupaten Blitar tidak terganggu dan dapat tetap berlangsung dengan baik, karena Marhaenis sebagai Ketua DPRD Kabupaten Blitar yang memiliki posisi strategis dijajaran DPRD Kabupaten Blitar. “Selain sesuai dengan mekanisme aturan pada Pemilukada, proses PAW nantinya akan membantu kinerja DPRD Kabupaten Blitar dalam melaksanakan program kerja,” jelasnya.

Ditambahnya Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Blitar, Endar Soeparno, untuk tahaoan Pemilukada di Kabupaten Blitar pihaknya juga meminta KPU Kabupaten Blitar terus melakukan koordinasi dengan KPU RI dan Bawaslu terkait aturan khusus untuk Kabupaten Blitar dalam Pemilukada 2015.

Bahkan pihaknya juga memberikan dukungan kepada KPU Kabupaten Blitar melaksanakan Pemilukada meskipun hanya ada satu pasangan calon saja. “Sesuai dengan hasil keputusan MK yang berupa referendum, KPU Kabu-

hartono/bhirawa

Ketua KPUD Lamongan Imam Ghozali, saat berdiskusi tahapan Pilkada bersama puluhan awak media Lamongan di ruang Media Center KPU setempat, pekan lalu. paten Blitar harus terus berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat tentang juknis dan juklak yang harus dilakukan,” kata Endar Soeparno.

Ketua KPU Kabupaten Blitar, Imron Nafifah menegaskan pihaknya akan berusaha untuk melaksanakan Pemilukada di Kabupaten Blitar tahun 2015 ini dengan aman dan lancar yang didukung masyarakat Kabupaten Blitar meskipun nantinya hanya ada

satu pasangan calon saja.

Namun pihaknya sampai saat ini masih menunggu juklak dan juknis dari pusat tentang mekanisme pelaksanaan Pemilukada dengan calon tunggal. “Yang jelas nantinya dengan satu pasangan calon akan memilih setuju atau tidak setuju terhadap calon yang ada, namun untuk bentuk surat suara sampai saat ini masih kami tunggu juknisnya,” kata Imron Nafifah.Q mb9,htn

Rekanan Jual Tanah Galian

KILAS JATIM

Kemarau Panjang, Embung Mengering

hilmi husain/bhirawa

Sampang, Bhirawa Akibat musim kemarau panjang, sejumlah embung di Kabupaten Sampang mulai mengering, salah satunya embung yang mulai mengering di Desa Pajeruan Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang, kondisi ini membuat warga setempat sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.

Kondisi embung di Desa Pajeruan seluas satu hektar, mulai telihat patahpatah. Hal itu menandakan kekeringan yang di rasakan warga sudah berlangsung lama. "Embung ini menjadi andalan warga, sementara jika mengering seperti ini warga harus kemana untuk mendapatkan kebutuhan air," kata Saktibeh, Minggu (18/10).

Untuk memenuhi kebutuhan seharihari seperti mandi dan memasak, lanjut Saktibeh, warga terpaksa membeli air bersih ke Desa sebelah yang masih memiliki sumber air. Tak hanya itu akibat di landa kekeringan, ada juga yang mulai mengungsi lantaran tidak bisa mandi dan memasak. "Warga sini kalau beli air ke Desa Pengilen satu pickup 200 ribu, ada juga yang sudah mengungsi di rumah kerabatnya yang masih ada sumber mata airnya," tandasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, memasuki bukan Oktober Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang menyatakan, daerah terdampak kekeringan akibat musim kemarau semakin meluas. Anang Djoenaidi, plt Kepala BPBD Kabupaten Sampang mengatakan, jika sebelumnya tercatat ada 46 desa kering kritis, saat ini menjadi 66 Desa atau bertambah sebanyak 20 desa.Q lis

Inul Daratista dan Kholidi Asadil Alam, artis nasional asli Kabupaten Pasuruan saat manggung di pentas utama pada puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086 yang digelar di Ampiteather Taman Candra Wilwatikta, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (17/10) malam.

Dua Artis Nasional Kelahiran Pasuruan Hibur Warga Pasuruan, Bhirawa Puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086 yang digelar di ampiteather Taman Candra Wilwatikta, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (17/10) malam berlangsung meriah. Kemeriahan itu terlihat saat dua artis nasional, Inul Daratista dan Kholidi Asadil Alam manggung di pentas utama. Sehingga warga yang menunggu kehadirannya sontak bergemuruh gembira.

“Mbak Inul, mbak Inul saya ngefans banget. Tunjukkan pada masyarakat Kabupaten Pasuruan dan Indonesia bahwa mbak Inul ini artis multi talenta,” teriak Anggun, warga Gempol, Kabupaten Pasuruan di sela-sela Inul Daratista dan Kholidi Asadil Alam manggung menutup perhelatan puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086.

Wajar saja, ribuan warga Kabupaten Pasuruan menunggu-nunggu aksi manggung wanita bernama asli Ainurookhima, kelahiran asli Kejapanan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Begitu pula dengan

artis Kholidi Asadil Alam, yang juga merupakan warga kelahiran Bangil.

“Saya juga ngefans banget dengan mas Azzam panggilan bekennya.

Saat perannya di film dengan nuansa religi Ketika Cinta Bertasbih.

Luar biasa sekali dengan aktingnya.

Saya ini tetangganya dan tidak pernah ketemu sama sekali. Sehingga nanti saya akan berusaha foto bersama dengan mas Azzam,” kata Fatimah, wanita asal Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Dalam kesempatan ini, keduanya ikut bangga lantaran bisa ikut langsung memeriahkan puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086.

“Atas nama saya sendiri, Inul Daratista, warga Kejapanan, Pasuruan sangat bangga sekali bisa menjadi masyarakat Kabupaten Pasuruan.

Perkembangan Kabupaten Pasuruan luar biasa sekali, apalagi dipimpin oleh Bupati Pasuruan, Bapak Irsyad Yusuf saat ini,” kata Inul Daratista saat manggung.

Sedangkan Kholidi Asadil Alam juga mengatakan hal yang sama.

“Konsep dan acaranya bagus sekali.

Dengan acara ini akhirnya saya tahu sejarah Kabupaten Pasuruan dari peradapan sejarahnya,” jelas Kholidi Asadil Alam.

Dalam sejarah Kabupaten Pasuruan, di fragmenkan secara singkat perjalanan Kabupaten Pasuruan sejak Jaman Kalingga (Holing) di Jaman Ratu Sima, Jaman Mataram Kuno, Jaman Kerajaan mulai Mpu Sendok hingga Majapahit dan Mataram Islam yang diawali dari Kerajaaan Demak Bintoro.

Sedangkan, prosesi puncak acara Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086, ditandai dengan pembacaan isi Prasasti Cungrang berkalender 18 Sepetember 929 yang dikeluarkan Mpu Sendok. Prasasti Cungrang adalah prasasti bertuliskan huruh jawa kuno yang ditemukan di Dusun Sukci Desa Bulusari Kecamatan Gempol. Prasasti tersebut dibuat pada 18 September Tahun 851 Saka atau 929 Masehi yang kemudian menjadi dasar penetapan hari jadi Kabupaten Pasuruan.Q hil

Nganjuk, Bhirawa Untuk menutup fee yang tinggi pada Dinas PU Pengairan, rekanan terpaksa menjual tanah kerukan dari proyek normalisasi Sungai Kuncir kanan. Karena itu, DPRD Nganjuk meminta agar CV Bangun Raya sebagai rekanan dikenai sanksi denda bahkan jika perlu di blacklist.

Proyek normalisasi Sungi Kuncir kanan sepanjang 600 meter di Kelurahan Cangkringan Kecamatan Nganjuk telah berjalan sejak sebulan terakhir. Proyek senilai Rp.192.800.000 oleh Dinas PU Pengairan menunjuk langsung CV Bangun Raya. Sudah pasti, fee tinggi yang dikoordinir oleh NY, pejabat Dinas PU Pengairan tidak diikuti dengan pengawasan yang baik.

Karena itu, tidak heran, tanah sedimen yang seharusnya sebagai penguat tanggul oleh CV Bangun Raya sebagai rekanan malah dijual untuk menutup fee yang telah dikeluarkan sekitar 25%. “Koordinator fee NY, nilainya bervariasi antara 20 % hingga 30 % semua setor ke pejabat itu kalau ingin dapat proyek dari PU Pengairan,” ujar sumber Bhirawa di Dinas PU Pengairan.

Agus Setyantoro anggota komisi C DPRD Kabupaten Nganjuk dengan tegas memang menuding fee tinggi pada Dinas PU Pengairan merupakan salah satu penyebab buruknya kualitas proyek pengairan. Tidak hanya normalisasi sungai, tetapi semua saluran proyek Dinas PU Pengairan jauh dari kata layak. Umur teknis proyek Dinas PU Pengairan rata-rata hanya satu tahun, setelah itu rusak total.

Demikian juga yang terjadi pada proyek normalisasi Sungai Kuncir kanan di Kelurahan Cangkringan terjadi penyimpangan dimana pihak rekanan CV Bangun Raya tetap mengambil keuntungan dari penjualan tanah sedimen untuk urukan dengan harga Rp 250 ribu/ truk.Q ris

Gendong Bayi, Ayah Periksakan Balita Menengok Posyandu Dahlia Ayah Peduli Mengasuh anak khususnya bayi Lima Tahun (Balita) bukan hanya tugas dari kaum hawa akan tetapi juga tanggungjawab seoarang ayah. Hal ini ditunjukkan kader kader Posyandu Dahlia yang ada di Dusun Petengan Desa Tambakrejo Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.

Di posyandu ini kaum laki laki aktif menjadi kader memberikan pelayanan, bahkan nampak beberapa orang tua laki laki mengantarkan langsung balita mereka untuk pemeriksaan kesehatan bersama kaum ibu ibu. “Anak itu tanggung jawab bersama, mana yang longgar, kebetulan Sabtu saya libur ya saya antar anak untuk ditimbang dan diperiksa kesehatannya,” ujar Iqbal saat menunggui anaknya yang sedang mendapatkan pelayanaan petugas posyandu, Sabtu (17/10) pagi.

Kepedulian ayah satu anak ini nampaknya diikuti tetangga dan teman di kampungnya untuk mengantar balitanya ke posyandu. Ada juga sepasang suami

istri yang datang bersama-sama mengantar balitanya. Kebersamaan dan kedekatan ayah dengan balitanya sangat tampak diposyandu ini saat menunggu antrian.

Bahkan tidak jarang seorang ayah terlihat mencoba menenangkan balitanya yang mulai rewel.

Ada juga yang mengajak bermain APE. Bahkan ada juga seorang ayah yang tengah berbagi minuman kacang hijau dan menyuapinya sambil menunggu antrian.

“Memang banyak kader laki laki yang ikut peduli di posyandu ini. Dan dampaknya bapak bapak disini tidak malu menggendong anaknya untuk membawa balita mereka kesini meski terkadang tanpa didampingi ibunya,” ujar-

nya.

Aktivitas layanan Posyandu Dahlia di desa Tambakrejo ini mendapat apresiasi positif dari Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Ir. Hj. Tjaturina Wihandoko MM. Istri Bupati Jombang Nyono Suharli ini datang bersama dengan para pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang untuk melaunching kegiatan posyandu Ayah Peduli desa Tambakrejo.

Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dr.

Heri Wibowo MKes, Istri Ketua DPRD Jombang Endang Joko Triono, Anggota DPRD Rosi, Camat Jombang, Forum Pimpinan Kecamatan juga Kepala Desa Tambakrejo. ”Saya sampaikan ucapan terima kasih sekaligus apresiasi kepada para kader terutama kader laki laki yang telah terlibat aktif didalam pelayanan posyandu di Tambakrejo ini. Sungguh luar biasa dan membanggakan. Sela-

ma ini, dimana mana kader posyandu identik dengan perempuan, itu sudah biasa. Tapi di desa Tambakrejo ini sangat luar biasa ada keteribatan para ayah yang peduli untuk mengantar ke posyandu,” tutur Tjaturina Wihandoko.

Kepedulian juga keterlibatan ayah juga kader laki-laki di Posyandu diharapkan menjadi sebuah bentuk kerjasama yang baik antara ayah juga ibu sebagai orangtua didalam memantau tumbuh kembang anak. ”Sudah menjadi kewajiban para orang tua khususnya ayah juga ibu untuk berbagi peran didalam membesarkan anak-anaknya. Jika suami sibuk, anak bisa diantar oleh ibunya ke posyandu. Apabila istri yang lagi repot, anak bisa diantar ayahnya ke posyandu. Ada kerjasama yang baik,” tandasnya.

Diungkapkan oleh Tjaturina bahwa Posyandu Dahlia atau Posyandu Ayah Peduli di Kabu-

Seorang ayah sedang menimbangkan bayinya. paten Jombang ini merupakan pelopor dan akan menjadi pioner.

Tidak hanya di Jombang, bahkan posyandu ayah ini adalah satu satunya dan untuk pertama kalinya di Indonesia. “ Semoga keberadaan posyandu ayah peduli ini semakin terus ditingkatkan

romadlon/bhirawa

hingga menjadi Posyandu Mandiri. Dan dapat memotivasi desa atau posyandu lainnya untuk turut mewujudkan generasi emas yang sehat, berakhlakul karimah, berbudi pekerti yang luhur,”pungkas istri bupati Nyono ini menuturkan.Q rur

JAWA TIMUR

12 KILAS JATIM

Taksiran Harga Belum Tuntas, Pembebasan Lahan Lapter di Kangean Belum Dilakukan Sumenep, Bhirawa Pemerintah Kabupaten Sumenep belum melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan lapangan terbang (lapter) di Pulau Kangean, Sumenep. Pasalnya, Pemerintah masih menunggu hasil taksiran harga lahan yang dilakukan oleh tim independen.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep, Moh Fadillah menerangkan, proses pembangunan lapangan terbang di Pulau Kangean baru masuk babak penaksiran harga lahan menuju pembebasan lahan.

Dalam penaksiran harga lahan tersebut, pemerintah setempat melibatkan pihak ketiga atau tim independen dan hingga kini belum selesai. "Pembebasan lahan untuk pembangunan lapangan terbang di Pulau Kangean masih menunggu hasil penaksiran harga yang dilakukan oleh pihak ketiga," kata Fadillah, Minggu (18/10).

Fadillah memaparkan, hasil taksiran harga dari tim independen nanti akan dijadikan pedoman oleh pemerintah setempat untuk menentukan harga pembelian lahan milik warga setempat.

"Kalau hasil taksiran harga sudah selesai, kami akan bermusyawarah dengan pemilik lahan untuk menentukan harga permeternya," ujarnya.

Ia memastikan, pemerintah tidak akan menentukan harga lahan sebelum ada hasil taksiran harga dari pihak ketiga yang diganding pemerintah tersebut.

"Sesuai mekanismenya memang harus begitu, tapi pemerintah daerah sudah siap membebaskan lahan tersebut karena dana sudah siap," imbuhnya.Q sul

KEHILANGAN

Menteri Sosial Kenalkan Kartu Keluarga Sejahtera di Lumajang Lumajang, Bhirawa Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang didampingi H Moh Nur Purnomo Sidi dari komisi 8 DPR, pekan lalu datang ke Lumajang dalam rangka pemberian bantuan berupa mobil dan motor serta uang kepada masyarakat sekitar, sekaligus memperkenalkan program baru pemerintah berupa kartu keluarga sejahtera.

Rombongan dari kementrian sosial dan dari Dinas Provinsi Jawa Timur disambut oleh Bupati Lumajang dan jajaran Forkopimda Lumajang yakni kapolres, dandim, kajari serta dari anggota DPRD Lumajang di pendopo Kabupaten Lumajang.

Khofifah menjelaskan, kedatangannya di Lumajang tak lain adalah arahan dari H Nur Purnomo Sidi dari komisi 8 DPR yang berangkat dari dapil Lumajang-Jember. Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengenalkan kartu keluarga sejahtera yang menurutnya memiliki multi fungsi.

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, kegunaan kartu keluarga sejahtera, di antaranya, jika pemilik kartu tersebut seorang petani, natinya kartu itu dapat digunakan sebagai pananda untuk membeli pupuk bersubsidi pada lini ke 4.

Sedangkan kalau pemilik-

nya kartu tersebut adalah nelayan, menurutnya kartu itu bisa digunakan sebagai penanda untuk membeli solar bersubsidi. “Jika pemilik kartu tersebut rumahnya belum bersertifikat, maka kartu itu bisa digunakan sebagai pananda ke BPN untuk mendapatkan sertifikat gratis,” jelasnya.

Menurut Khofifah, kartu tersebut juga bisa digunakan oleh para pengguna elpiji 3 kilo.

Dengan kartu tersebut, bisa berfungsi sebagai penanda untuk membeli operasi tertutup pertamina pada elpiji 3 kilo. Tidak hanya itu, menurutnya, kartu tersebut juga bisa dipakai untuk para penerima dana kompensasi BBM. Dalam artian untuk bisa mendapatkan dana kompensasi BBM. Semua pemegang kartu tersebut menurut Khofifah, seluruhnya akan mendapatkan rastra (beras untuk keluarga sejahtera ) yang dulunya dikenal

TULUNGAGUNG

dengan raskin.

“Dulu namanya raskin kok sekarang digantikan rastra?

Kalau kita prasangkakan, penduduk kita miskin maka akan miskin terus. Tapi kalau kita memprasangkakan penduduk kita sejahtera maka akan menjadi sejahtera,” ujar Khafifah. “September-Oktober seharusnya 100% terdistribusi rastra ke 13, dan Bulan November seharusnya terdistribusi rastra ke 14,” tambahnya.

Khofifah juga menjelaskan kartu Indonesia sehat jumlahnya sekitar 88,2 juta untuk masyarakat Indonesia, sedangkan untuk kartu Indonesia pintar ada 20,3 juta yang terbagi untuk anak usia umur 6-21 tahun, di dalamnya ada 3,6 juta anak-anak terlantar, anjal, dan anak-anak panti asuhan.

Kartu Indonesia pintar tersebut kalau untuk anak SD mendapatkan 450 ribu per tahun, untuk SMP atau MTs mendapatkan 750 ribu pertahun, sedangkan untuk siswa SMU/sederajat akan mendapatkan 1 juta per tahun. Masih menurut mensos, rencananya akan ada bantuan lagi berupa pencairan PKH yang ke 3 di bulan Oktober, sedangkan akhir November sampai dengan awal Desember akan ada

SITUBONDO

SURABAYA KEHILANGAN STNK Nopol : W 2962 WE, Nosin : JFB1E2103204 Noka : MH1JFB123DK149974 Atas nama : Suprayogi Alamat : Perum Griya Kebonagung E/15 RT/ RW : 030/008 Sukodono No. 2000/IMB/BI-II/2015

mb10/bhirawa

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan di Pendopo Kabupaten Lumajang. pencairan tahap ke 4. “Jadi, ini ritmenya ada 4 tahap dalam setahun,” jelasnya.

Terkait validasi, baik KIS, KIP maupun KKS, menurut Khofifah, didasarkan pada data yang telah dicetak dan yang telah didistribusikan, demikian seterusnya. Ketiga kartu tersebut pendistribusiannya melalui kantor pos.

Dengan harapan, tanggal 15

Desember 2015 sudah terkirim ke seluruh masyarakat yang berhak menerimanya.

“Lumajang mungkin sudah terdistribusi KIS sepuluh persen,ada mungkin,” jelasnya.

“Jadi total KIS ada 88,2 juta,total KKS ada 16,3 juta, total KIP 20,3 juta. Mudahmudahan 30 November semua sudah terdistribusi,” pungkasnya.Q mb10

Komite Sekolah SDN XII Tolak Pembelian Baju Batik

HILANG STNK, Honda, th. 2008, Biru, AG4171T a/n. Imam Muchsin, Ds. Pulotondo, Ngunut-T.Agung No. 1981/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK, Honda, th. 2011, AG2338TR, a/n. Marlan Faidi, Ds. Sambidoplang, Sumbergempo-T.Agung No. 1982/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK, Suzuki, th. 2004, Biru, AG2589TR, a/n.

Marlan Arifin, Ds. Sambidoplang, Sumbergempol-T.Agung No. 1983/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK, Honda, th. 2013, Putih Biru, AG2349RAC, a/n. Sukarlan, Kel. Kedungsuko-T.Agung No. 1984/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK, Honda, th. 2012, AG3474OL, a/n. Hety Malasari, Ds. Pulosari, Ngunut-T.Agung No. 1985/IMB/BI-II/2015 Hilang STNK, Honda, th. 2008, pink, AG3607TE, an.

Andrianur Tri Hardianto, ds. gilang, Ngunut-T.Agung No. 1986/IMB/BI-II/2015 Hilang STNK, Suzuki, th. 2006, Biru Hitam, AG5259SW, an.Asngari, Ds. Tanggulkundung, Besuki-T.Agung No. 1987/IMB/BI-II/2015 Hilang STNK, Yamaha, th. 2008, Hitam, AG5707RAI, an.

Tutik Sugiarti, Ds. Jatimulyo, Kauman-T.Agung

HILANG STNK nopol P 3757 ET, a/n Itang Tarung Putra, Ds. Buduan, rw 02/01, Kec. Suboh, Situbondo.

No. 1990/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK nopol P 4167 EY, a/n Moh. Wildan, Ds. Gunung Malang, rw 01/03, Kec. Suboh, Situbondo.

No. 1991/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK nopol P 2363 FE, a/n Fathor Rosi, Ds. Pokaan, rw 01/02, Kec. Kapongan, Situbondo.

No. 1992/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK nopol P 8630 F, a/n Suherma, Ds. Kapongan, rw 04/03, Kec. Kapongan, Situbondo.

No. 1993/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK nopol P 3629 FD, a/n Johan Wahyudi, Kel. Dawuhan, rw 01/02, Kec. Kota Situbondo.

No. 1994/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK nopol P 6920 EV, a/n Dedi Haryanto, Ds. Wringin Anom, rw 02/01, Kec. Panarukan, Situbondo.

No. 1995/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK nopol P 3616 J, a/n Erik Subianto, Ds. Talkandang, rw 05/01, Kec. Kota Situbondo.

No. 1996/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK nopol P 3864 FE, a/n Maat, Kel. Ardirejo, rw 03/02, Kec. Panji, Situbondo.

No. 1997/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK nopol P 3923 FG, a/n Imam Choliq, Ds. Curah Jeru, rw 07/02, Kec. Panji, Situbondo.

No. 1998/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK nopol P 6922 FD, a/n Kelurahan Mimbaan, Rw 08/01, Kec. Panji, Situbondo.

No. 1999/IMB/BI-II/2015

Senin Legi 19 OKTOBER 2015

Jajaran Satreskrim Polres Kediri saat menertibkan Tambang Pasir Ilegal di Kabupaten Kediri.

irvan/bhirawa

Polres Kediri Obrak Tiga Titik Tambang Pasir Ilegal Kab Kediri, Bhirawa Permasalahan tambang pasir yang saat ini menjadi perhatian masyarakat membuat Jajaran Satreskrim Polres Kediri getol melakukan razia tambang pasir yang diduga ilegal. Dalam kurun dua hari polisi berhasil mengamankan puluhan orang yang terlibat dalam pertambangan illegal untuk dimintai keterangan.

Ada tiga titik tambang pasir yang berada di kabupaten Kediri yang menjadi target polisi kali ini, karena diduga tidak memiliki Izin Usaha Pertambangan( IUP) padahal tiga titik pertambangan ini melakukan aktivitasnya jelas menggunakan alat-alat berat.

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Aldi Sulaiman mengatakan, sebenarnya jauh sebelum peristiwa di Kabupaten Lumajang, Polres Kediri sudah secara intensif melakukan penertiban tambang pasir ilegal ini, dan alhasil di 8 titik tambang pasir ilegal dapat ditindak, Selanjutnya Polisi kembali melakukan penertiban ditiga titik tambang pasir

yang diduga illegal "Dari penyelidikan kami kita baru menemukan tiga titik ini kembali, dan langsung kita melakukan penggrebekan, dan dari 3 titik ini kita berhasil mengamankan 19 orang untuk dimintai keterangan, dari 19 orang ini dipastikan ada beberapa tersangka, sebab dia pengelola atau pemilik pertambangan," kata AKP Aldi.

Dia menjelaskan tiga titik tersebut diantaranya adalah di Desa Oro Ombo, Kecamatan Kandangan, dan dari tempat kejadian perkara (TKP) ini, Polisi berhasil mengamankan 9 orang yang terlibat, 1 excavator, 4 truk, 6 diesel.

Sementara di TKP kedua yang letaknya tidak jauh dari TKP ketiga polisi berhasil mengamankan 10 orang pekerja dan 1 diesel.

"Dari dua TKP yang berada di Desa Sumber Agung, Kecamatan Plosoklaten ini kami mengamankan 9 truk dan 10 orang yang terlibat, mereka nanti kita akan minta keterangan, bagi pemilik tambang kita akan berikan surat panggilan, jika tidak kooperatif kita akan upaya paksa," terang Kasat.Q van

Situbondo, Bhirawa Ketua Komite SDN 12 Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, MA. Junaidi, SPd, menolak pembelian seragam baju batik untuk seluruh siswa se Kabupaten Situbondo. Juanidi yang juga aktivis LSM Gempur itu menilai pembelian seragam baju batik atas instruksi Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo sangat memberatkan wali murid. Selain harganya mahal, kualitas baju batik tersebut tidak mengantongi sertifikat uji laboratorium KAN di Bandung.

Kata Junaidi, Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo memaksakan untuk pembeli seragam baju batik tersebut kepada sekolah-sekolah maupun UPTD-UPTD Dinas Pendidikan se Kabupaten Situbondo. “Saya sebagai Ketua Komite Sekolah maupun atas nama Ketua LSM Gempur sangat menyesalkan pembelian baju seragam batik seharga Rp 120 ribu. Sebab, baju seragam batik yang diorder SDN 12 Mimbaan dari sebuah CV Jember yang mendapat rekomendasi Dinas Pendi-

dikan Kabupaten Situbondo kualitasnya jelek,” tegas Junaidi.

Yang itonis lagi, menurut Junaidi, ukuran setelan dan motif baju batik tersebut tidak sama. Misalnya saja, sebut dia, baju batik dengan ukuran M, sedangkan celana atau roknya berukuran L. Oleh karena itu, Junaidi sebagai Ketua Komite Sekolah SDN 12 Mimbaan siap melaporkan Dinas Pendidikan ke pihak yang berwajib. “Ini karena ditengarai Dinas Pendidikan ada indikasi kongkalikong dengan CV yang beralamatkan di Kalisat, Kabupaten Jember, tersebut,” terangnya.

Anehnya, sambung Junaidi, pemesanan seragam batik tersebut tidak menggunakan pengusaha lokal melainkan menggunakan pengusaha luar daerah Kabupaten Situbondo yakni pengusaha asal Kalisat Jember. Padahal, tujuan penggunaan motif baju batik itu untuk mengangkat kearipan lokal Kota Santri. “Seharusnya Dinas Pendidikan menggunakan pengusaha lokal Kabupaten Situbondo,” desak Junaidi.Q awi

sawawi/bhirawa

Kepala Sekolah SDN 12 Mimbaan, Siti Zainab dan siswa saat menggunakan baju batik, yang diwajibkan Dipendik Kab Situbondo.

Gebyar PAUD, Gali Potensi dan Galang Prestasi Sambut Festival Muharram Dalam rangka menggali potensi dan menggalang prestasi untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni terus melakukan terobosan, diantaranya dengan memanfaatkan momentum tahunan yaitu Festival Muharram, digelar Gebyar PAUD se Bondowoso bertempat dia Monumen Gerbong Maut, Minggu (18/10) kemarin.

hartono/bhirawa

Bupati Bondowoso Drs H Amin said Husni saat memberikan sambutan dalam Gebyar PAUD Sambut Festival Muharram.

Gebyar tersebut mendatangkan para pengelola dan murid PAUD se Bondowoso untuk menunjukkan beragai kemampuan mereka diantaranya menampilkan tarian daerah, juga berbagai prestasi lain, sehingga dari gebyar tersebut selain sebagai ajang prestasi tingkat local juga diharapkan akan bias berkiprab baik tingkat regional maupun nasional.

Hadir dalam acara tersebut selain Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni juga tampak hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Drs H Hidayat MSi, Kepala Dinas Pendidikan Dra Hj Endang Har-

diyanti serta Ketua Forum PAUD yaitu Hj Faizah Amin Said Husni serta para pengelola PAUD pada 23 Kecamatan se Bondowoso.

Dalam sambutannya Bupati Amin Said Husni mengaku sangat mengapresiasi positif Gebyar PAUD yang diselenggarakan Dinas Pendidikan bersama Forum PAUD dalam rangka menggali potensi dan menggalang prestasi, apalagi acara tersebut digelar dalam rangkaian jelang Festival Muharram yang selalu menjadi ajang menggali potensi lokal untuk dikembangkan ke tingkat Regional dan Nasional. “Acara seperti ini sangat positif untuk

peningkatan prestasi bagi anak usia dini, karena ajang ini menjadi panggung buat mereka menunjukan kemampuan dan bersaing dengan yang lain,” katanya.

Bupati berharap ajang seperti ini bias dilanjutkan bahkan mulai dari tingkat Kecamatan, sehingga potensi PAUD masing-masing desa nantinya akan bersaing untuk kemudian dilombakan pada tingkat Kabupaten dengan berbagai kategori sehingga juga bias dinaikkan ketingkat Regional maupun Nasional. “Saya bangga dengan hasil didikan para pengelola PAUD se Bondowoso, karena sebenarnya PAUD adalah misinya sebagai arena bermain, tetapi ternyata mereka bias berprestasi layaknya anak sekolah,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Dra Hj Endang Hardiyanti pada Bhirawa meng-

ungkapkan bentuk dukunganya pada Festival Muharram yang digeler setiap tahun di Bondowoso, karena selaiang ajang promosi produk local juga menjadi ajang untuk menggali potensi dalam rangka mendorong anakanak dan semuanya untuk berprestasi dalam berbagai bidang khususnya pendidikan. “Kita sengaja mendatangkan para pengelola dan murid PAUD yang berprestasi, sehingga bias ditampilkan untuk menyambut Festival Muharram,” katanya.

Dalam pantauan Bhirawa berbagai atraksi ditampilkan para murid PAUD se Bondowoso dihadapan Bupati, diantaranya tarian berbagai daerah di Indonesia, kemampuan puisi hingga drama dan berbagai atraksi lain sehingga acara tersebut menjadi tontonan menarik masyarakat Bondowoso dia akhir pecan.Q har

EKONOMI - BISNIS

Senin Legi 19 OKTOBER 2015

13

Musim Kemarau, Tak Pengaruhi Produksi Padi di Bangkalan

Kurs JUAL

BELI

USD

13,602.00

13,466.00

SGD

9,852.95

9,750.91

EUR

15,476.36

15,318.92

JPY

11,416.82

11,300.77

GBP

21,040.93

20,823.82

sumber: Bank Indonesia (28 April 2014)

RAGAM EKBIS

Antisipasi MEA 2015, LPS Gandeng DIC Surabaya, Bhirawa Menjelang penerakan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 15 Desember mendatang, Lembaga Penjamin Simpanan ( LPS) menggandeng LPS internasional atau Deposit Insurance Corporation( DIC) untuk memberikan pelayanan bagi nasabah.

Direktur Grup Penanganan Klaim LPS, Dimas Yuliarto mengatakan, antisipasi LPS untuk para penabung uangnya di bank asing sudah dilakulan oleh LPS yakni dengan bekerja sama LPS DIC. “Ini sudah kita lakukan langkah langkah kerja sama karena internasional juga ada LPS nya yang disebut dengan DIC itu, ada 79 negara yang sudah memiliki DIC,,” jelas Dimas, Minggu (18/10).

LPS sendiri yang kini sudah berusia 10 tahun sejak didirikan pada 2005, semakin memantapkan diri sebagai lembaga penjamin simpanan, buktinya sampai dengan saat ini tidak ada komplain yang terlalu parah, artinya meskipun ada yang klaim tapi masih dalam taraf kewajaran.

Diakuinya mulai 2005 sampai dengan tahun ini ada 65 bank bermasalah yang dlikuidasi, dikatakan Dimas satu bank umum yakni bank IFI di Jakarta, sedangkan yang ke 64 lainnya adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) termasuk diantaranya adalah di Jatim.

Wewenang dari LPS sendiri sebenarnya terletak pada penjaminan sedangkan yang berhak melakukan eksekusi adalah Otoritas Jasa Keangan ( OJK) dan pihak pihak tetkat berwenang lainnya. Karenanya LPS sangat berharap agar OjK membuat sistem yang lebih efektif sehingga ada kerja sama dan koordinasi yang lebih lagi, dalam hal ini memang sangat dibutuhkan ke duanya untuk memberikan pelayaanan yang lebih baik lagi terhadap nasabah dunia Q ma perbankan.Q

Bangkalan, Bhirawa Musim kemarau yang hingga kini masih melanda di Kabupaten Bangkalan Madura, Jatim, ternyata belum berpengaruh pada produksi padi. Bahkan ada kencenderungan produksi padi meningkat di bandingkan tahun lalu.

Walau peningkatan tidak signifikan, namun beberapa petani mengaku bersyukur bisa memanen padi, karena di beberapa daerah di Jatim banyak yang mengalami puso. “ Kekeringan yang terjadi pada tahun ini tidak mempengaruhi produksi Padi bagi para Petani”, ungkap Kasi Hultikultural, Geger, Minggu (18/10).

Hal itu dibenarkan oleh staff bagian data Dispertanak Hasan Tofa, yang mengatakan bahwa hasil padi pada tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalau yang hanya berkisar 312.081 ton gabah kering giling, “ tahun ini Subron ke tiga datanya belum masuk mas”, ucapnya.

Menurut pria paruh baya ini, bahwa penghitungan hasil produksi padi terbagi dalam tiga subron, Subron Pertama, Bulan Januari sampai April, gabah kering giling sebanyak 183.456 ton, Subron kedua, Mei sampai Agustus, sebanyak 121.939 ton gabah kering giling dan September sampai Bulan Desember diperkirakan berkisar 7.200 ton gabah kering giling, sehingga total keseluruhan hasil produksi Padi tahun ini 312.595 ton

mb8/bhirawa

Musim kemarau yang hingga kini masih melanda di Kabupaten Bangkalan Madura, Jatim, ternyata belum berpengaruh pada produksi padi.

Pencapaian ini lanjut Tofa, akan ýkarena Subron ketiga sudah memaproduksi padi di kota Dzikir dan dimaksimalkan lagi pada tahun suki musim kemarau”, ucapnya Shalawat ini tetap bagus, “ ada lima depan, bahkan pihaknya berencana Lebih lanjut, Tofa mengatakan di kecamatan yang yang selalu mengakan mengantisipasi lebih dini terKabupaten Bangkalan, ada beberahasilkan Padi Unggulan mas, diantjadinya kemarau panjang, “Subron pa kecamatan yang mempunyai poaranya, Kecamatan Burneh, Arosketiga ini memang lebih rendah tensi yang sangat bagus dalam mengbaya, Socah, Modung dan Kwanyar”, Q mb8 ketimbang Subron satu dan dua, hasilkan padi, hal ini yang membuat tandas tofa.Q

Efisiensi Anggaran, PT KAI Perkecil Ukuran Tiket Surabaya, Bhirawa PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mengubah model tiket kereta api jurusan lokal dengan ukuran lebih kecil. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya pencetakan dan melakukan efisiensi anggaran. Selain model yang diperkecil, dari segi kecepatan juga lebih baik.

Karena untuk mencentak dengan ukuran kecil hanya dibutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik saja, berbeda dengan tiket dengan ukuran yang lama yang membutuhkan waktu 12-13 detik.

Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, Sumarsono, mengungkapkan penerapan tiket thermal dinilai lebih praktis di bandingkan menggunakan tiket dot matrix. “ Memang benar sejak Selasa tanggal, 6 Oktober 2015, tiket KA Lokal kami ganti dengan penggunaan tiket thermal. Untuk ukuran-

nya memang lebih kecil, seukuran karcis parkir,” Minggu (18/10) kemarin di Surabaya.

Lanjut Sumarsono, penggunaan karcis thermal KA Lokal yang diberlakukan terdapat nomor KA, waktu keberangkatan, yaitu tanggal dan jam, tarif, serta data petugas. Selain itu, di tiket thermal juga tertera loket penjualan dan jam pencetakannya serta menggunakan kertas khusus. “Setiap hari ada 44 perjalanan KA lokal yang telah menggunakan tiket ther-

mal,” imbuh Sumarsono.

Terdapat dua alasan penggantian dari tiket lama ke tiket baru, yang pertama dari soal harga perlembar tiket yang dicetak, karena terdapat perbandingan yang sangat jauh antara tiket lama dan tiket baru. Selain itu, juga memangkas waktu antrean calon penumpang di loket.

Cara pemesanan menurut Sumarsono cukup mudah, pemesanan tiket thermal dilayani pada hari, atau tanggal keberangkatan. Pemesanan tiket thermal ini, mulai buka 3 jam sebelum jam keberangkatan KA. “Untuk menghasilkan satu lembar tiket thermal dibutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Sangat jauh dengan tiket lama yang membutuhkan waktu 12-13 detik. ukuran

tiket KA Thermal menggunakan kertas berukuran 8 x 9 centimeter. Tiket ini, menyerupai tiket parkir elektronik atau struk belanja di supermarket. Perubahan bentuk tiket tersebut lebih kepada perbaikan pelayanan terhadap penumpang,” ujarnya.

Bagi penumpang yang mem-

batalkan perjalanan bisa mengembalikan tiket jika membatalkan perjalanan. “Namun, uang tiket tersebut tidak dapat kembali langsung, melainkan menunggu satu bulan kemudian. Sedangkan untuk tiket perjalanan jarak jauh, masih menggunakan bentuk Q wil yang lama.”, tutupnya.Q

PuncakPeringatanHariJadiKabupatenPasuruanke1.086DitandaiDenganPenyerahanPrasastiCungrang Puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086 ditandai dengan prosesi resepsi Hari Jadi digelar di ampiteather (panggung utama) Taman Candra Wilwatikta, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (17/10) malam.

Ribuan masyarakat memadati ampiteather puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086.

Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf SE MMA (kanan dua) dan Wakil Bupati Pasuruan, Ir H Riang Kulup Prayudha menyapa warga menuju pentas utama.

Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf SE MMA saat sambutan puncak puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086.

Prosesi resepsi Hari Jadi Kabupaten Pasuruan itu dimulai dengan naiknya Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf SE MMA bersama istri dan Wakil Bupati Pasuruan, Ir H Riang Kulup Prayudha juga bersama istri ke pentas utama. Selanjutnya, pasukan tambur dan Sang Saka Merah Putih memasuki pentas utama tersebut. Kemudian, menancapkan bendera Merah Putih dan Lambang Kabupaten Pasuruan.

Adapun puncaknya, pembacaan Prasasti Cungrang dibacakan oleh Asisten Pembangunan, Soeharto. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan repelika Prasasti Cungrang tersebut kepada Bupati Pasuruan. Resepsi itu juga ditandai dengan penyerahan lontar Kintoko.

Prasasti Cungrang adalah prasasti bertuliskan huruf jawa kuno yang ditemukan di Dusun Sukci Desa Bulusari Kecamatan Gempol. Prasasti tersebut dibuat pada 18 September Tahun 851 Saka atau 929 Masehi yang kemudian menjadi dasar penetapan hari jadi Kabupaten Pasuruan.

Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf SE MMA menyampaikan hari jadi Kabupaten Pasuruan mengambil tema dengan semangat Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086 kita tingkatkan semangat kebersamaan dan motivasi kerja untuk terwujudnya

Tarian yang di puncak puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan.

Kabupaten Pasuruan sejahtera dan maslahat. Tema itu mempunyai peran penting bagi masyarakat dalam pembangunan di Kabupaten Pasuruan.

“Prosesi hari jadi bukanlah untuk hura-hura atau kegiatan seremonial belaka. Tapi, ini sifatnya ungkapan rasa syukur kehadirat tuhan atas nikmat serta anugerah yang diberikan kepada Kabupaten Pasuruan. Termasuk juga, peringatan dan prosesi Hari Jadi akan menjadi sebuah memotivasi terhadap semua elemen masyarakat untuk lebih bersemangat membangun Kabupaten Pasuruan seutuhnya,” ujar HM Irsyad Yusuf SE MMA disela-sela sambutannya.

Selain itu, dalam puncak Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ini juga tak hanya diikuti oleh orang-orang tertentu atau adat serta budaya tertentu. Melainkan, semua elemen masyarakat dari berbagai etnis dan suku di Kabupaten Pasuruan bertekad membangun kebersamaan.

“Semua elemen masyarakat dari berbagai etnis dan suku di Kabupaten Pasuruan kami libatkan langsung. Begitupula semua budaya di Kabupaten Pasuruan.

Kami juga kedatangan tamu istimewa yakni artis kelahiran Kabupaten Pasuruan, Inul Daratista dan Kholidi Asadil Alam,” papar HM IrsyQ hil/adv ad Yusuf SE MMA.Q

Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf SE MMA (kiri dua) bersama istri dan Wakil Bupati Pasuruan, Ir H Riang Kulup Prayudha bersama istri di acara puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1.086.

Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf SE MMA bersama istri dan Wakil Bupati Pasuruan, Ir H Riang Kulup Prayudha bersama istri disinggah sananya.

Inul Daratista bersama Kholidi Asadil Alam berkesempatan menghibur ribuan warga.

Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf SE MMA menerima prasasti Cungrang.

Kesenian Barongsay menunjukkan budaya jaman Kalingga.

MALANG RAYA

14 KILAS AREMANIA

BI Malang Dorong UMKM Terus Berkembang Malang, Bhirawa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), menjadi salah satu primadona pengerak ekonomi di Indonesia, karena itu keberadaanya harus terus dorong agar tumbuh dan berkembang.

Kepala Bank Indonesia (BI) Malang Dudi Herawadi kepada wartawan diselasela acara Creative Vaganza Bank dan UMKM 2015 akhir pekan kemarin, mengatakan jika UMKM, paling tahan terhadap tekanan ekonomi.

“Nilai tukar rupiah yang selalu fluktuatif dan sering terdepresiasi oleh dollar Amerika seringkali berdampak buruk pada perusahaan - perusahaan besar di Indonesia bahkan banyak perusahaan itu akhirnya gulung tikar atau pailit. Dari pengalaman, pengamatan dan evaluasi ditemukan fakta bahwa UMKM tidak terpengaruh nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing termasuk Dollar Amerika,”ujar Dudi Irawadi.

Menurut Dudi, sejarah telah membuktikan UMKM sangat perkasa saat badai krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1998 lalu dibanding dengan usaha besar yang bertumbangan tidak kuat menahan krisis.

Besarnya potensi yang dimiliki UMKM membuat Bank Indonesia (BI) melakukan berbagai kebijakan serta kegiatan demi semakin mendongkrak serta mendorong pamor UMKM agar lebih maju.

“Kami di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang sering kali memberikan bantuan ataupun kegiatan kepada UMKM. Salah satunya dengan menggelar Creative Vaganza Bank dan UMKM 2015 ini,”imbuhnya.

Sementara pada kegiatan tersebut, beberapa pelaku UMKM ambil bagian.

Acara yang dibalut dengan fashion busana batik dan juga penampilan perkusi terlihat semarak.Q mut

Klarifikasi Anggaran Mamin ke Gubernur Batu, Bhirawa Walikota Batu, Eddy Rumpoko (ER) menyatakan, ada persepsi yang salah dari beberapa pihak dalam menanggapi pengadaan anggaran makan dan minum (mamin) yang tertuang dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) 2015. Karena itu Walikota akan segera melakukan klarifikasi terkait PAPBD, baik kepada Gubernur Jatim maupun DPRD Batu.

ER menjelaskan, peningkatan atau penambahan anggaran mamin dilakukan bukan dalam memperingati HUT Kota Batu. Menurutnya, anggaran mamin yang dimiliki Pemkot Batu telah habis sebelum akhir tahun.

“Hal ini dikarenakan banyaknya tamu tidak terduga, baik dari pusat, propinsi, maupun kepala daerah yang berkunjung ke Kota Batu.

Akibatnya anggaran mamin yang telah dialokasikan sudah habis sebelum waktunya. Hal

inilah yang pertu saya luruskan,” ujar ER saat ditemui di Hotel Purnama, Jumat (16/ 10).

Kondisi ini, lanjut ER, juga menyebabkan pengadaan dan pemberian susu kepada siswa sekolah setiap habis Sholat Jumat juga terhenti. Karena itu, sejak minggu kemarin program pengadaan susu untuk siswa sekolah sudah tidak dipersiapkan lagi di Kantor Balaikota.

Sementara, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD

anas bachtiar/bhirawa

Eddy Rumpoko

Kota Batu, Didik Machmud mengatakan terkait anggaran uang makan dan minum di Bagian Umum Pemkot Batu dirasa memang berlebihan.

Dimana untuk tiga bulan saja dalam PAPBD 2015 anggaran mamin dilakukan penambahan sekitar Rp 700 juta.

Saat itu dewan menerima alasan bahwa penambahan anggaran mamin dalam rangka peringatan HUT Kota Batu ke 14 yang membutuhkan banyak kegiatan dalam penyediaan jamuan makan dan sebagainya.

“Banggar sendiri soal tambahan uang mamin sempat melakukan pembahasan dan anggaran itu telah dikurangi menjadi Rp 700 juta. Bila ada teguran Gubernur tentunya tambahan anggaran mamin bisa diefisiensikan lagi,” ucap Didik Machmud.

Tak hanya masalah anggaran mamin, lanjutnya, ada juga sejumlah teguran dan saran atas PAPBD Kota Batu tahun 2015. Di antaranya, alokasi anggaran kesehatan harus 10 persen nilai total APBD, disusun RPJMD (Rencana Pembangungan Jangka

Menengah Daerah) dan RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) di sejumlah kecamatan, dan juga rekomendasi BPK atas PT BWR harus cepat diselesaikan sebelum November 2015.

Sementara untuk rencana pembangunan wilayah yang membutuhkan izin instansi vertikal seperti izin Kementerian, tambah Didik, Pemkot Batu disarankan tidak terburu mengalokasikan anggaran dalam APBD. Artinya, sebelum ada kepastian izin dari Kementerian turun maka alokasi anggaran tidak boleh dilakukan terlebih dahulu.

“Seperti pembangunan obyek wisata Coban Talun yang telah dialokasikan anggaranya tapi izin belum turun sehingga anggaran dibatalkan. Kondisi itu tidak boleh terjadi lagi,” tegas Didik Machmud. Q nas

DPRD Minta Pemkab Revisi Perda Pasar Modern

Ikuti Diklatsar, Dua Mahasiswa UINSA Meninggal Kab Malang, Bhirawa Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. meninggal saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Search and Rescue (Diklatsar) di Wana Wisata Sumuran Resor Polisi Hutan (RPH) Rejosari, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, pada Sabtu (17/10) kemarin.

Kedua nama mahasiswa tersebut yakni Yudi Akbar Rizky usia 18 tahun, yang beralamatkan Sukolilo Park regency 1/16, Surabaya, dan Lutfi Rahmawati usia 19 tahun, beralamatkan Jalan Barata Jaya 7/41, Surabaya. Sementara, satu mahasiswa bernama Nur Fadilah usia 19 tahun mengalami sakit setelah mengikuti Diklatsar.

Ketua Panitia Kegiatan Diklatsar UIN Sunan Ampel Surabaya Pramudya, Minggu (18/10), kepada wartawan mengatakan, kedua mahasiswa tersebut, sebelumnya mengikuti perekrutan anggota baru Mahasiswa Pecinta Alam Sunan Ampel (Mapalsa). Saat pertama datang di lokasi pada hari Rabu (14/10), bersama 19 peserta dan 14 panitia, tidak terjadi apa-apa saat mengikuti serangkaian kegiatan.

“Namun, pada hari hari Jumat (16/10), keduanya terlihat kelelahan sampai panitia mengistirahatkan,” terangnya.

Setelah mengikuti beberapa pelatihan, seperti naik gunung dan panjat tebing, pada hari Jumat kemarin keduanya mengeluh sakit dan panitia memutuskan untuk istirahatkan di pos induk. Dan pada Sabtu sore, pukul 16.00 WIB, Yudi mengaku tidak kuat dan pingsan, hingga dibawa ke Rumah Sakit (RS) Wava Husada Kepanjen, Kabupaten Malang.

Lalu berselang lebih kurang satu jam kemudian, kata Pramudyah, Lutfi juga pingsan dan dilarikan ke rumah sakit yang sama, tapi nyawa keduanya tidak bisa tertolong. Kedua jasad tersebut langsung dibawah ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang guna untuk keperluan otopsi. “Tapi kedua orang tua mahasiswa tidak mau jika anaknya dilakukan otopsi, sehingga pada Minggu (18/10) pagi, kedua jasad mahasiswa tersebut langsung dibawa pulang ke Surabaya untuk dimakamkan,” jelasnya.

Q cyn

Senin Legi 19 OKTOBER 2015

supriyanto/bhirawa

Ketiga paslon mengucapkan janji kampanye pilkada damai yang digelar KPU Kab Malang.

RESI Lawan Money Politics, DEWI SRI Minta Jangan Ada Intimidasi Kab Malang, bhirawa Kampanye Damai yang digelar KPU Kab Malang berlangsung meriah. Puluhan ribu pendukung dari 3 paslon memadati jalur pawai mobil hias dan lapangan desa Banjarejo kecamatan Pagelaran Kab Malang, Sabtu (17/10).

Dalam orasi politiknya, Paslon nomor urut 1 Rendra Kresna – Sanusi (RESI) menyatakan akan memberikan hadiah bagi masyarakat yang menemukan praktik money politics. Rendra hanya menggunakan waktu 10 menit untuk menyampaikan orasi politiknya tanpa memberi kesempatan pasangannya Sanusi untuk ikut menyampaikan orasi.

Sebagai incumbent, Rendra yang diusung oleh seluruh parpol pemilik kursi di DPRD Kab Malang, kecuali PDIP, meminta agar pendukungnya memerangi money politics karena dinilai praktek ini menciderai demokrasi.

“Saya akan memberikan hadiah bagi pendukung dan warga masyarakat yang menemukan dan menangkap pelaku money politics. Biarlah masyarakat memilih sesuai hati nuraninya,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kab Malang tersebut.

Sementara Paslon nomor urut 2 Dewanti Rumpoko –

Masrifah Hadi (DEWI SRI) mengajak paslon lain dan para pendukungnya untuk berpolitik secara santun, tanpa kekerasan dan intimidasi.

Paslon yang diusung PDIP tersebut mengajak seluruh paslon, pendukung dan masyarakat menciptakan pilkada yang sehat, tanpa kekerasan, dan tanpa intimidasi.

“Mari kita bersama-sama dengan relawan Malang Anyar dan PDIP membuat Pilkada Kab Malang menjadi pilkada yang menyenangkan rakyat.

Jangan ada intimidasi, kekerasan, kampanye hitam dan praktek politik kotor lainnya.

Jadikanlah pilkada ini pesta rakyat, sehingga rakyat bergembira dalam pesta demokrasi 5 tahunan ini” ungkap Dewanti.

Dalam orasi politik tersebut, Dewanti dan Masrifah menyampaikan orasi politik secara bergantian dan mendapat applaus dari pendukungnya yang menguasai lapangan Banjarejo. Dewanti dalam kampanye damai ini naik kereta kencana dari Kantor KPU Kab Malang menuju lapangan desa Banjarejo.

Menurutnya, pemimpin perempuan di kab Malang sudah tidak asing lagi. Di Jaman kerajaan dahulu, ada sejumlah pemimpin wanita di bumi Malang, seperti Kendedes dan

Ratu Gayatri. Sehingga hadirnya paslon perempuan dalam Pilkada kab Malang merupakan sejarah baru dalam pesta demokrasi di Indonesia dan dunia.

Sedangkan Paslon 3 Nurcholis – M Mufidz lebih banyak mengeluarkan joke-joke ala kartoloan. Pasangan Independen ini seakan sudah kehabisan akal karena panggung politik yang disediakan oleh KPU tersebut sudah habis dikuasai oleh 2 paslon sebelumnya.

Nurcholis yang mengawali orasi politik dengan dialog ala Malangan tersebut membuat ger-geran para pendukung paslon nomor 1 dan 2. Bahkan salah seorang pendukung paslon meneriakinya untuk turun saja dan menjadi pemain ludruk.

Ketua KPU Kab Malang, Santoko, berjanji akan bersikap netral dan profesional dalam menjalankan Pilkada.

KPU akan memberikan pelayanan secara maksimal kepada ketiga paslon dengan tetap melaksanakan pilkada sesuai ketentuan perundangundangan dan Peraturan KPU. Santoko juga mengaku sangat senang dengan komitmen ketiga paslon yang ingin melaksanakan Pilkada ini secara demokratis, memerangi golput dan money politics. Q sup

Kab Malang, Bhirawa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam membuat peraturan daerah (perda) tentang pasar modern perlu ditingkatkan. Sehingga dengan berdirinya pasar modern di wilayah Kabupaten Malang bisa terkontrol. Dan hal ini agar pedagang pasar tradisional tidak kehilangan pembeli, bahkan hingga gulung tikar.

Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Malang H Mustofa Hadi, Minggu (18/10), kepada Bhirawa mengatakan, sistem pembuatan perda yang dilakukan eksekutif sudah benar, namun perlu adanya peningkatan dalam kemampuan tim rancangan peraturan daerah (raperda) pada masing-masing pembuat perda, baik itu dari tim panitia khusus (pansus) DPRD maupun tim pansus perda Pemkab Malang, dan juga kajian dari tim ahli.

“Khususnya Perda tentang penataan pasar modern,” terang dia.

Sebenarnya, lanjut dia, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) dan peraturan-peraturan yang lain sudah ada beberapa peraturan tentang penataan pasar modern. Tapi di klausul terakhir telah diserahkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) masing-masing. Sehingga pembentukan perda tersebut ditambah Peraturan Bupati (Perbub) dan juga Peraturan Wali Kota (Perwali).

“Pemkab harus juga mengimbangi untuk membantu mereka dalam usaha, dan perda itu juga jangan sampai menghambat investasi di daerah,” paparnya.

Disebutkan, Perda Nomor 13 Tahun 2012 yang dibuat Pemkab Malang dengan Perda Pemkot Malang Nomor 3 Tahun 2010 yang dibuat Pemkot Malang tentang pasar modern, hampir sama. Dan jika ada sebuah lembaga atau aliansi yang mengusulkan agar perda tentang pasar modern diverifikasi faktual terhadap operasional dan tata kelola toko modern, hal itu sah-sah saja. Namun yang perlu diingat, bahwa Perda yang dibuat oleh masing-masing Pemda sudah berdasar pada perlindungan pasar tradisonal.Q cyn

Pemkot Janji Tuntaskan Perda Lansia Malang, Bhirawa Wali Kota Malang Muhammad Anton usai menjadi inspektur upacara hari Lanjut Usia (Lansia) di, Lapangan Rampal Ahad (18/ 10) kemarin mengatakan Pemkot Malang akan memberikan jaminan perlindungan kepada para Lansia, dengan Perda Lansia.

Menurut Walikota yang kerap disapa Abah Anton itu, Pemkot akan senantiasa mewujudkan lansia yang ceria, sehat, kreatif dan menyenangkan. Agar lansia dapat terus berkiprah secara positif dengan mengenali potensi yang dimilikinya kemudian mengoptimalkan secara maksimal sehingga masih mampu memberikan arti bagi kehidupan dalam bermasyarakat.

“Perda Lansia kita dorong untuk segera diterbitkan, itu salah satu sarana penting untuk memberikan perlindungan kepada Lansia. Karena kita tahu lansia di Kota Malang ini merupakan aset yang sangat penting, yang harus mendapat perlindungan,”tuturnya.

Lansia, lanjut Abah Anton bukan merupakan orang tua saja tetapi juga tokoh masyarakat memiliki potensi

serta keahlian yang dibutuhkan, bahkan mereka juga bisa dijadikan sebagai konsultan, ilmuwan, praktisi yang sudah sangat berpengalaman dibidangnya.

“Ilmu mereka sudah matang, pengalamanya sangat banyak, makanya harus dilindungi dengan Perda,”imbuh Walikota yang juga ketua DPC PKB Kota Malang itu.

Sementara itu, Ketua Yayasan Gerontologi Abiyoso Malang Prof. Dr. Djangan Sargowo mengatakan bahwa saat ini Lansia memerlukan perlindungan hukum yang jelas agar lansia dapat hidup mandiri, sehat, bahagia.

“Kita sudah lama memperjuangkan ke Pemkot, agar Perda Lansia segera disahkan. Perjuangan kita sudah 10 tahun, tapi belum juga kelar. Kita sangat berharap di jaman Walikota Abah Anton ini, Perda Lansia segera disahkan,”tutur Djanggan Sargowo. Apalagi lanjut Jangan, Jumlah lansia yang ada di kota Malang saat ini populasinya mencapai 10 persen dari populasi masyarakat kota Malang yang tentunya hal itu harus mendapatkan perhatian khusus. Q mut

Berobsesi Bangkitkan Kembali Kejayaan Pencipta Lagu Era 80-an Gandeng Ayu Azhari, Timur Priyono Keluarkan Album Baru Era 1980-an merupakan zaman keemasan bagi para pencipta lagu di tanah air. Bukan saja karena pada masa itu, pencipta lagu mendapatkan tempat dalam mengepresikan karyanya dalam mencipta lagu, tetapi masa itu juga belum diramaikan oleh kaset bajakan. Namun, kejayaan itu tidak bertahan lama, masuk pada era tahun 1990, pencipta lagu mulai surut. Hal itu disebabkan ramainya kaset bajakan, sehingga membuat pencipta lagu enggan menjual karyanya.

Salah satu pencipta lagu yang sempat mencicipi era keemasan tersebut adalah Timur Priyono.

Pencipta lagu asal Arek Malang (Arema) ini, dia sudah menciptakan 100 lagu. Ada beberapa lagu ciptaannya yang bisa menembus penjualan hingga terjual 2 juta kopi kaset.

“Judul lagu yang kami ciptakan dan saat itu booming yakni Yang Penting Happy dinyanyikan oleh Jamal Mirdad, yang kini dia menjadi Anggota DPR RI,” jelas Timur Priyono, yang sejak tahun

1983 meninggalkan kota kelahirannya Malang hijrah ke Ibu Kota Jakarta. Selain lagu Yang Penting Happy menjadi Hits disemua radio, kata dia, juga ada lagu yang dinyanyikan Cici Paramida, Lah Ini Indah. Dan juga lagu ciptaannya juga ada yang dinyanyikan Dorce dan saat itu juga hits, yang judulnya Cintaku Kandas di Jalan. Selain itu juga, lagu yang ia ciptakan dan dinyanyikan sendiri dengan judul lagu Sedap Malam terlaris dan terjual 3 juta copy kaset, bahkan men-

dapatkan piringan emas dari dari negara Singapura. Karena lagu tersebut sebagai lagu asal Indonesia terlaris di jamannya.

Kepada Bhirawa, Timur memaparkan, jika saat ini dirinya juga akan mengeluarkan album dari ciptaan lagunya, yang dinyanyikan Ayu Ashari dengan judul lagu Hidup Ini Indah.

“Album ini akan kami Launching pada bulan November 2015 mendatang. Sehingga dengan launchingnya lagu tersebut, dirinya berharap agar teman-teman yang berprofesi yang dulunya sebagai pencipta lagu, ikut terangsang untuk kembali bangkit meramaikan musik di Indonesia,” ujarnya.

Diceritakan, awal pertama kali menciptakan lagu saat masih duduk di SMPN 1 Malang, judul lagu pertama diantaranya Petani, Wayang, Ki Hajar Dewantara.

Sedangkan lagu itu pertama kali dinyayikan di stasiun TVRI, dan di Gelora Remaja Surabaya. Dari awal mencipta lagu itulah, akhirnya menjadi hobby hingga menjadi mata pencarian. Namun, setelah kejayaan pencipta lagu, dirinya dan teman-teman se-profesi mati suri, karena karya-karya lagu yang diciptakan selalu dibajak.

Untuk membangkitkan kembali pencipta lagu masa 80an, Timur menambahkan, mengawali dengan menciptakan lagu Hidup Ini Indah yang dinyanyikan Ayu Azhari. Selain itu, untuk mengenang komposer, musisi, dan penyanyi di Indonesia, maka dia bersama teman-teman seperti Hengky Hermanto yang dulunya seorang musisi dan Rully Sugiono selain musisi, dia pun juga pernah menjadi Ketua Artis Safari Jawa Timur tahun 1992-1996, mendirikan Museum Musik Indonesia

cahyono/bhirawa

Timur Priyono (kiri) saat bernostalgia bermain music bersama Rully Sugiono (tengah), dan Hengky Hermanto (kanan), di rumah mantan Ketua Artis Safari Jawa Timur, di wilayah Kabupaten Malang.

(MMI) di Kota Malang.

“Dengan berdirinya MMI, minimal untuk mengingatkan masyarakat Indonesia, bahwa pencipta lagu, musisi, dan penyanyi tanah air, baik di era 70, 80, 90 hingga 2000, pernah mengukir prestasi

khususnya di dunia music Indonesia. Dan bahkan, MMI tidak hannya mengoleksi lagu-lagu yang dinyanyikan penyanyi Indonesia saja, tapi juga penyanyi dari belahan dunia yang pernah ngetop di belantika musik,” terangnya. Q cyn

Senin Legi 19 OKTOBER 2015

LINTASAN

Muddai Madang Gerilya Dukungan Jadi Ketua KOI Jakarta, Bhirawa Ketua KONI Sumatera Selatan, Muddai Madang mulai bergerilya untuk mendapatkan dukungan guna mengejar posisi sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2015-2019 setelah sebelumnya mengambil formulir pendaftaran.

"Usaha terus saya lakukan. Yang jelas kami akan mengembalikan formulir pendaftaran pada 26 Oktober nanti.

Waktu masih panjang untuk terus mencari dukungan," kata Muddai Madang di sela memberikan dukungan Sriwijaya FC pada final Piala Presiden di Jakarta, Minggu.

Meski terus melakukan gerilnya mencari dukungan, pria yang juga Chairman Sriwijaya FC itu tidak menjelaskan secara detail siapa saja yang telah memberikan dukungan. Untuk maju menjadi calon harus mendapatkan dukungan minimal 10 suara.

Pada pemilihan Ketua KOI periode 2015-2019, ada 59 pemilik suara yang akan diperebutkan oleh calon. Pemilik suara tersebut merupakan pengurus besar cabang olahraga yang telah menjadi anggota. Selain itu berasal dari anggota luar biasa yang merupakan cabang olahraga non olimpik.

"Bukti dukungan nanti saya lampirkan semua. Berhubung surat dukungan belum saya pegang makanya belum saya umumkan secara resmi. Tunggu saja saat pengembalian formulir," kata Muddai Madang menambahkan.

Selain melakukan komunikasi dengan pemilik suara, Muddai mengaku juga melakukan komunikasi dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Begitu juga dengan Ketua KOI saat ini, Rita Subowo.Q ant

OLAHRAGA

15

Pra PON Tarung Derajat

Incar Tiket PON dan Emas Surabaya, Bhirawa Pengprov Keluarga Tarung Derajat (Kodrat) Jatim memiliki asa tinggi di Pra Kualifikasi PON 2016 di Bandung, 21-26 Oktober.

Pengurus berharap para atlet bisa meraih tiket bertanding di PON Jabar 2016 dan meraih emas di Pra PON. Untuk merealisasikan target tersebut, Kodrat Jatim membawa 19 petarung terbaik. Rencanannya mereka akan berangkat hari ini, Senin (19/10). "Segala persiapan sudah kami lakukan mulai dari try out, try in dan juga TC selama dua bulan. Sekarang semua sudah terfokus untuk meraih tiket sebanyak-banyaknya untuk bisa tampil di PON 2016 mendatang," ujar-

nya, Minggu (18/10).

Perjuangan kontingen tarung derajat merebut tiket PON memang bakal lebih berat.

Sebab, sesuai aturan baru, hanyaempat tiket yang otomatis lolos di setiap kelas, "Tidak seperti PON sebelumnya, cukup perempat final bisa lolos PON. Sekarang kita harus bisa masuk semifinal kalau mau langsung dapat tiket lolos PON. Dua lagi harus melalui

play off.Kami harus mengejar masuk semifinal dulu, tidak berharap play off, " ucapnya.

Selain tiket PON lebih sedikit, juga ada beberapa aturan baru yang bakal diterapkan.

Salah satunya, di kelas tarung putri, diperbolehkan memukul bagian wajah, "Kelas putri bakal lebih keras. Mental dan nyali atlet putri harus lebih berani. Kami yakin aturan baru ini tidak menjadi hambatan tim Jatim, karena selama ini atlet putri sudah terbiasa latihan memukul wajah, " tandasnya.

Soal target medali, lanjut Erwin, KONI Jatim memang hanya menargetkan satu medali emas. Namun, Pengprov

Kodrat Jatim berharap bisa mendulang tiga emas seperti di Piala Presiden akhir 2013, "Secara internal kami targetkan tiga emas, dua di kelas putra dan satu di kelas putri, " ujar pria yang menjabat Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama ini.

Beberapa atlet yang bakal menjadi andalan Jatim memang masih muka lama, tiga diantaranya pendulang emas di Piala Presiden. Yaitu Resmianty Amelia, Maki Mubarok dan Sobari. Namun Jatim juga punya petarung potensial lainnya, seperti Cahyo, Nur Dini dan Dayat, "Ada beberapa atlet muda juga. Saya rasa peluang kita tetap ada, karena

Fadona Juara Turnamen Widjojo Soejono

Sony Raih Juara Taiwan Terbuka 2015 Jakarta, Bhirawa Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro sukses meraih gelar juara dalam turnamen Taiwan Terbuka 2015 setelah mengalahkan wakil tuan rumah pada putaran final.

"Saya sudah bermain menekan lawan sejak awal. Saya tidak ingin kecolongan.

Saya pernah kalah dari Wang pada Swiss Terbuka 2015 karena saat itu kondisi saya tidak bagus," kata Sony di Taipei, Taiwan, seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam siaran pers kepada Antara di Jakarta, Minggu.

Sony menjadi juara tunggal putra turnamen tingkat grand prix itu setelah mengalahkan Wang Tzu Wei dalam pertandingan final selama 42 menit dengan skor 21-13, 21-15.

Pebulu tangkis Merah-Putih berusia 31 tahun itu mengatur pola permainannya sebelum menyerang sehingga Wang tidak berkutik pada game pertama. Sony sempat unggul 10-2, 12-6, 13-8, hingga menang 21-13.

Pada game kedua, Wang semakin tidak berdaya ketika permainan net yang sering diandalkannya tidak diterapkan kepada Sony. Smash tajam Wang justru sering dikembalikan Sony.

"Saya lebih yakin dan punya modal permainan secara teknik. Lain lawan, lain pola main. Saya tidak dapat menggunakan pola yang sama terus. Saya harus menyesuaikan itu," kata Sony.

Kemenangan itu sekaligus menyeimbangkan catatan pertemuan Sony dengan Wang 1-1. Pada Swiss Terbuka 2015, Sony kalah 11-21, 12-21 dari Wang.

Sony menjadi wakil Indonesia kedua yang meraih gelar juara dalam Taiwan Terbuka 2015. Sebelumnya pasangan pelatnas PBSI Marcus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo juga berhasil maju sebagai juara pada nomor ganda putra.Q ant

12 Tim Bersaing di Basketball Sumatera Conference 2015 Medan, Bhirawa Sebanyak 12 tim dari berbagai universitas dan perguruan tinggi siap bersaing dalam Liga Mahasiswa Basketball Sumatera Conference 2015 yang digelar di GOR Angkasa Lanud Polonia, Medan, 19-25 Oktober 2015.

CEO Liga Mahasiswa, Ryan Gozali di Medan, Minggu mengatakan antusiasme perguruan tinggi asal Medan cukup baik dalam gelaran perdana musim lalu di Padang menjadi alasan kuat pihaknya memilih Medan menjadi tuan rumah tahun ini.

Liga Mahasiswa Baketball sudah berlangsung hingga season 4, di mana tahun ini juga pertama kali hadir di Kota Medan.

"Pastinya sudah lama kita melihat Kota Medan sebagai kota penghasil talenta-talenta berbakat, terkhusus di bidang olahraga. Ada STIE Eka Prasetya yang jadi wakil di LIMA Basketball Nationals 2014 lalu tampil begitu baik," katanya.

Sementata, General Manager LIMA, Rida Achmad mengatakan LIMA season keempat terus berinovasi dengan mematangkan konsep draf system dengan kompetisi bola basket profesional Indonesia.

Konsep tersebut bertujuan untuk menyalurkan student athlete terbaik menuju ajang profesional.

"Bukan hanya fokus olahraga juga, tapi nantinya kita akan terus berinovasi dari pilar academics, seperti sport journalism, sport marketing, photography, sport management dan videography," katanya.Q ant

di matras semua bisa terjadi.

Termasuk juga hasil drawing nanti, " ucapnya.

Sementara Sekretaris KONI Jatim, Suwanto berpesan agar atlet tarung derajat Jatim bisa menjaga kondisi selama di Bandung, nanti Apalagi, tarung derajat sudah termasuk cabang olahraga penghuni Puslatda yang diharapakan menjadi lumbung emas di PON 2016 mendatang.

"Melihat persiapan yang sudah dipaparkan, saya yakin tarung derajat bisa mendapatkan hasil terbaik. Sekarang tinggal jaga kondisi. Selama di Bandung, antar teman harus saling mengingatkan dan jaga diri, " pesannya. Q wwn

Tiga kontingen Pra PON Sepak Takraw wilayah D tiba di Kendari, Sulteng, untuk pertandingan yang dijadwalkan berlangsung 20-24 Oktober 2015.

Tiga Kontingen Pra PON Tiba di Kendari Kendari, Bhirawa Tiga kontingen Pra-PON Sepak Takraw wilayah D tiba di Kendari, Sulawesi Tenggara, untuk pertandingan yang dijadwalkan berlangsung 20-24 Oktober 2015.

Panitia Seksi Pertandingan, Firman Kasim di Kendari, Minggu, mengatakan, yang sudah tiba adalah kKontingen Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.

Empat kontingen lainnya, Papu, Papua Barat, Maluku dan Sulawesi Barat, dijadwalkan tiba pada Senin (19/10).

"Pemberitahuan kembali dari empat kontingen itu untuk tiba

Senin, kami terima Minggu pagi," katanya.

Menurut Firman delapan kontingen termasuk tuan rumah Sultra yang akan berlaga memperebutkan tiket PON XIX wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua, sudah siap.

Satu-satunya provinsi yang tidak mengirim utusan mengikuti pertandingan Pra-PON wilayah D adalah Provinsi Sulawesi Utara.

"Informasi yang kami dengar, KONI Pusat tidak menyertakan Sulawesi Utara dalam prakualifikasi PON, karena kepengurusan PSTI di provinsi itu lewat masa kepengurusannya," kata-

nya.

Pra-PON Sepak Takraw mempertandingkan nomor tim putraputri dan beregu putra-putri.

Juara dan "runner up" nomor putra-putri berhak atas tiket PON XIX 2016 Jawa Barat.

Peserta atau daerah yang gagal di nomor tim putra-putri akan berjuang merebut peluang juara dan "runner up" nomor regu putra-putri.

"Keluarga besar Sepak Takraw Sultra mengharapkan dukungan agar tim putra-putri merebut tiket PON. Para atlet dan pelatih bertekad mengharumkan nama daerah," kata Firman.Q ant

POBSI Kaltim Minta Pra PON Dipertandingkan hingga Final Samarinda, Bhirawa Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia Kalimantan Timur meminta Kejuaraan Nasional Prakualifikasi PON 2016 di Cirebon, Jawa Barat, pada 20-29 Oktober 2015 bisa dipertandingkan hingga final dan ada juara yang muncul.

Ketua Harian Pengprov POBSI Kaltim Surip HJ ditemui di Samarinda, Minggu, mengatakan permintaan itu berkaitan kebijakan masing-masing KONI provinsi yang akan membe-

rikan penghargaan kepada atletnya setelah bisa meraih prestasi di ajang kejurnas.

"Kami akan memperjuangkan perubahan aturan ini pada saat 'technical meeting', mudah mudahan ada daerah lain yang mendukung dan PB POBSI maupun panitia menyetujuinya," jelas Surip.

Ia menjelaskan babak kualifikasi PON untuk cabang biliar memang berbeda dibanding cabang lainnya.

Cabang biliar menerapkan

POBSI Kaltim minta Kejuaraan Nasional Prakualifikasi PON 2016 bisa dipertandingkan hingga final dan ada juara yang muncul.

aturan bahwa mereka yang mendapatkan tiket PON 2016 diambil berdasarkan hitungan peringkat hingga 10 besar.

Apabila ada atlet sudah masuk dalam zona peringkat tersebut, secara otomatis mereka akan berhenti mengikuti pertandingan dan tidak ada laga sampai final.

"Aturan ini memang sudah menjadi kesepakatan semua daerah, tapi kami akan memperjuangkan untuk bisa berubah, karena 'reward' berupa bonus tentu sangat diharapkan oleh atlet kami," tambahnya.

Pada pra-PON di Cirebon, POBSI Kaltim akan menurunkan 11 atlet untuk bermain pada 13 nomor tanding.

"Tiga nomor PON untuk bertegu tidak dipertandingkan, karena penentuan tiket beregu dihitung berdasarkan jumlah atlet perorangan yang lolos," imbuh Surip.

Dari 11 atlet tersebut, Pengprov POBSI Kaltim berharap delapan atletnya bisa lolos menuju PON 2016. Peluang lolos diprediksi dari pebiliar putri Endah Tiara Nita (juara Bali Open 2015) yang akan berlaga di nomor bola sembilan (nine ball).Q ant

Surabaya, Bhirawa Fadona menjadi satusatunya petenis yang berhasil meraih juara di Turnamen Tenis Internasional Widjojo Soejono. Petenis asal Kalimantan Selatan itu berhasil menaklukkan Hyeran Yun dari Korea Selatan, dua set langsung, 6-3, 6-4 pada pertandingan yang digelar di Lapangan Tenis Kodam V Brawijaya.

Kemenangan Fadona atas Hyeran Yun ini pantas diacungi jempol. Maklum, ini menjadi gelar juara satusatunya bagi Indonesia setelah tiga nomor yang dipertandingkan lainnya jatuh ke tangan petenis asing. Hebatnya lagi, sejak awal Fadona bukan termasuk jajaran petenis unggulan di ajang grade 4 ITF ini.

Bagi Fadona ini, gelar juara ini merupakan yang pertama diraihnya sepajang keiikutsertaan di turnamen tenis grade 4 seperti Widjojo Soejono, "Saya tak pernah memasang target juara.

Ajang ini di ikuti petenis terbaik dari berbagai negara.

Saya hanya tampil sebaik mungkin dan tidak ada be-

ban. Hasilnya mengembirakan, " ujar gadis berusia 15 tahun.

Sementara harapan Indonesia, menambah gelar juara di sektor ganda putra dan ganda putri pupus. Pasangan ganda putra Indonesia, Bryan Husin/M. Althafd yang menempati unggulan kedua di luar dugaan kalah telak melawan pasangan non unggulan dari Thailand, Natthasith Kunsuwan/Akanit Pumjit, 6-1, 6-0.

Hasil buruk juga diraih di final ganda putri. Pasang Indonesia Aulana Shevita/ Millenia Putri yang menduduki unggulan ketiga kandas juga menghadapi pasangan "gado-gado" Charmaine Shi (Singapura) Yi/Yun Hyeran (Korsel), 6-4, 6-1. Padahal, pasangan ini tidak masuk dalam daftar unggulan.

Gelar terakhir di final ganda putra, tidak mengalami kejutan. Petenis peringkat empat dari Italia Carlo Donato tidak menemui kesulitan berarti menghadapi petenis Thailand, Kovapitukted setelah menang dua set, 6-4,6-4. Q wwn

DKI Juara Umum Kualifikasi PON XIX/2016 Bandung, Bhirawa DKI Jakarta menjadi juara umum babak kualifikasi PON XIX/2016 yang digelar di Siliwangi Sqush Center Kota Bandung, 12-18 Oktober 2015.

DKI Jakarta menjadi juara umum dengan dua medali emas, tiga perak dan satu perunggu. Peringkat kedua tuan rumah Jabar dengan dua emas, dua perak dan dua perunggu serta Jatim di peringkat ketiga dengan satu emas dan dua perunggu.

"Jabar di peringkat kedua, kalah selisih satu perak dari DKI Jakarta," kata Pelatih Squash Jabar Kusnadi Leo di Bandung, Minggu.

Kegagalan Jabar meraih target juara umum setelah tim beregu yang digelar pada laga terakhir harus kalah dari tim Jawa Timur yang akhirnya bisa meraih satu emas. Padahal Jabar mengincar emas kelima itu untuk menjadi yang terbaik.

Pada babak final yang digelar di Siliwangi Squash Center, Jalan Lombok Kota Bandung, Sabtu (17/10), Jabar ditekuk Jatim dengan skor 1-2.

Pada babak final, Jabar unggul lebih dulu melalui pemain pertama mereka Sandi Arisma. Sandi yang merupakan pemain Pelatnas SEA Games 2017 berhasil mengalahkan pemain pertama Jatim Jhony Marten dengan skor telak 3-0 (11-5, 11-4, 11-5). Pada partai kedua, Jatim berhasil menyamakan kedudukan setelah pemain kedua mereka Irma Maryani berhasil

mengalahkan pemain kedua Jabar Maudy Wafa Nadiyah dengan skor 3-0 (11-8, 11-6, 11-9).

Kepastian kemenangan Jatim ditentukan melalui pemain ketiga Sony Ramdani. Sony harus berjibaku dalam laga lima set untuk mengalahkan pemain terakhir Jabar Ermansyah.

Kedua pemain pun saling susul menyusul dalam perolehan angka. Namun Sony akhirnya mampu menyegel medali emas terakhir di babak kualifikai PON XIX/ 2016 cabang olahraga Squash sekaligus menjadi emas pertama bagi Jatim. Sony kalahkan Erman dengan skor 3-2 (11-9, 8-11, 11-8, 1315, 11-4).

"Target kita memang dua emas, namun sayang gagal menjadi juara umum," kata Kusnadi.

Kusnadi sendiri menyorot terkait persiapan tim Jabar dalam menghadapi babak kualifikasi. Pasalnya, anak asuhnya tidak bisa melakukan persiapan dengan sangat baik.

"Berbeda dengan DKI Jakarta yang sudah lama melakukan pemusatan latihan dan melakukan try out ke Hongkong dan Singapura, begitu juga Jatim yang melakukan try out ke Malaysia.

Ini jadi bahan perbaikan kita kedepan," tegasnya.

Babak kualifikasi PON XIX/2017 diikuti oleh 10 Pengda PSI se-Indonesia.

Jabar sebagai tuan rumah meski sudah pasti lolos ke PON tetap bertanding di kualifikasi untuk mengukur kekuatan lawan.Q ant

KONI Bali Minta PODSI-POSSI Ajukan Bantuan Pra PON Denpasar, Bhirawa Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Bali meminta kepada pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) dan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) didaerah itu segera mengajukan bantuan dana untuk kegiatan kualifikasi Pekan Olahraga Nasional.

"Kami belum mengetahui kapan dan dimana cabang olahraga itu melakukan pra PON, karena hingga saat ini belum ada melaporkan atau mengajukan dana bantuan untuk kegiatan itu," kata Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi, di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, dua cabang olahraga itu diketahui belum

pernah menggelar Kejurprov dan Kejurnas dan pihaknya tidak memberikan sanksi tegas kepada kedua Pengurus Provinsi Cabang olahraga itu yang masih berada di bawah naungan KONI Bali.

Suwandi menegaskan, kedua cabang olahraga itu sudah memiliki anggota pengurus yang jelas, sehingga harapan dia apabila terjadi kendala

agar segera melapor ke KONI Bali.

Upaya itu dilakukan agar KONI Bali bersama kedua cabang olahraga itu bersamasama dapat membina atletnya yang berpotensi mampu membawa nama Bali ditingkat nasional.

"Saya sangat berharap kedua cabang olahraga itu segera melaporkan apa yang menjadi

kendala sehingga ke depannya dapat mencetak atlet berprestasi untuk kejuaraan bertaraf nasional dan internasional," ujarnya.

Terkait dana bantuan hibah dari Pemerintah Provinsi Bali, kata Suwandi, sudah dianggarkan dalam APBD perubahan kepada KONI Bali sebesar Rp 4,4 miliar yang diharapkan segera cair pada pekan ini.Q ant

UTAMA

16

Senin Legi 19 OKTOBER 2015

Gelar Apel Resolusi Jihad

Kapolres Minta Banser Ikut Jaga Keamanan Masyarakat Jombang, Bhirawa Kapolres Jombang, AKBP Sujarwoko meminta Barisan Ansor Serba Guna (Banser) iku ikut menjaga keamanan masyarakat. Hal ini disampaikan Kapolres saat menjadi inspektur pada Apel Banser dalam rangka peringatan Resolusi Jihad di Lapangan Jogortoto, Minggu (18/10).

“Saya minta anggota banser dapat membantu dalam hal menciptakan keamanan di masyarakat. Karena tugas menjaga dan menciptakan rasa aman di masyarakat bukan hanya tugas kepolisian saja,tetapi juga menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh masyarakat,”ujar Kapolres mengatakan.

Hadir dalam apel yang ikuti sebanyak 500 Banser dalam rangka menyambut Rosulisi Jihad dan pembu-

kaan Diklatsar Ketua PC NU, KH Isrofil Amar, Bupati Jombang Nyono Suharli Wijandoko, Wakil Bupati Hj.Mundjidah Wahab. Pelatihan Diklatsar yang digelar selama 3 hari mulai Jumat- Minggu, diikuti sekitar 200 anggota baru.

Kapolres menambahkan, pihaknya siap membantu Banser Ansor dalam melatih pasukannya untuk kedisiplinan. Karena menurutnya dalam menjalankan setiap tu-

LINTAS PERISTIWA

Petugas Amankan Ribuan Liter Arjo dari Pengedar Kota Madiun, Bhirawa Pugas Polsekta Taman, Madiun Kota, mengamankan ribuan liter minuman keras (miras) jenis arak jowo (Arjo), Jumat (16/10).Dalam pengerebekan yang dilakukan di Jalan Cokroaminoto, Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, petugas menangkap Andi Ferianto (36) warga Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

Selain mengamankan pelaku turut diamankan 35 jerigen berukuran 30 liter atau 1.053 liter Arjo. Petugas juga mengamkan mobil pick up Nopol AE 8313 XM yang digunakan pelaku untuk mengangkut miras tersebut.

Kapolsek Taman, Kompol Edi Susanto, mengatakan, penangkapan bermula dari laporan warga yang mengetahui jika di teras rumah adik ipar pelaku, ada seorang laki-laki sedang menurunkan miras dari mobil pick up. Setelah petugas mendapat informasi, langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan pelaku sekaligus barang bukti. “Kegiatan peredaran miras tersebut sudah dilakukan pelaku sejak dua tahun,” jelas Kompol Edi Susanto, kepada Q dar wartawan, Minggu (18/10).Q

Usulkan UMK Bojonegoro Naik Rp 1,4 Juta Bojonegoro, Bhirawa Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bojonegoro mengusulkan kenaikan Upah Minimum Kerja (UMK) Bojonegoro tahun 2016 naik menjadi Rp 1.442.000 dari UMK tahun 2015 sekitar Rp 1.311.000 .

Usulan itu didasarkan oleh terjadinya kenaikan harga kebutuhan di Bojonegoro yang sangat fluktuatif dan cenderung terus mengalami kenaikan.

Kepala Dinas Pekerjaan Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Bojonegoro, Adi Wijaksono mengatakan, belum bisa memastikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bojonegoro Tahun 2016. Pasalnya penentuan UMK masih dalam pembahasan dewan pengupahan. “ Belum ada kepastian terkait UMK 2016, karena masih dalam pembahasan. Rencananya Senin akan rapat lagi,” kata Adi Witjaksono, Minggu (18/10) kemarin.

Memang, diakui Adi Witjaksono, usulan dalam rapat dewan pengupah UMK 2016 naik sebesar 25-30 persen atau sebesar Rp 1.442.000 Q bas dari nilai UMK 2015 belum final.Q

gas disiplin adalah modal utama.” Kepolisan siap bekerjasama dan membantu Ansor untuk melatih kedisiplinan pasukan Banser,”tandasnya yang langsung mendapatkan tepuk tangan pasukan banser.

Sementara itu Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko yang juga hadir sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Kapolres Jombang. “Banser harus mendukung terwujudnya keamanan di Kabupaten Jombang, Karena permasalahan kemanan bukan hanya menjadi tanggung jawab jajaran kepolisian saja,”Tuturnya.

Selain itu dihadapan tidak kurang dari 500 Anggota Banser yang hadir,Bupati

Nyono Suharli meminta agar Anggota Banser dapat membantu pemerintah daerah dalam mensukseskn program serta visi misi.

“Mari bersama sama dengan pemerintah kita sukseskan program pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,”pinta Bupati.

Ketua PC GP Ansor Jombang Zulfikar D Ikhwanto Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jombang menjelaskan mengatakan Apel Banser dalam rangka memperingati Resolusi Jihad juga bersamaan dengan Diklatsar anggota anyar. “Ini untuk mengingat kembali perjuangan ulama dalam memperjuangkan Kemerdekaan dan mewujudkan Q rur NKRI,”ujarnya.Q

rur/bhirawa

Kapolres Jombang, AKBP Sujarwoko meminta Barisan Ansor Serba Guna (Banser) iku ikut menjaga keamanan masyarakat.

Petani Empat Desa di Bumiaji Rebutan Jatah Air Irigasi Batu, Bhirawa Warga empat Desa di Kecamatan Bumiaji mulai mengalami kekurangan air untuk mengaliri sawah mereka. Hal ini terjadi akibat kemarau panjang yang mulai berdampak di Kota Batu. Kondisi ini membuat para petani antar desa mulai rebutan untuk mendapatkan air.

Rebutan air yang terjadi tidak hanya antar petani. Tetapi juga antara kelompok tani hingga petani antar desa. Adapun empat desa di Kecamatan Bumiaji yang mengalami kesulitan air adalah, Desa Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Desa Punten dan Desa Bulukerto.

Mereka merasa kekurangan air ini tidak hanya disebabkan karena penurunan debit sumber air waktu kemarau, namun juga karena penggunaan dompeng (mesin penyedot air) yang dipergunakan di wilayah Desa Sumberbrantas.

Agar permasalahan ini tidak berkembang ke masalah yang lebih luas, Jumat (16/10) lalu Muspika Bumiaji telah mengundang perwakilan warga ke kantor Kecamatan Bumiaji. “Lewat pertemuan ini kita berharap ada solusi yang bisa diterima semua pihak, agar tidak terjadi gesekan di lapangan,” ujar Kapolsek Bumiaji, AKP Sukatno, Minggu (18/10).

Dalam pertemuan tersebut dihadiri perwakilan warga Desa Sumberbrantas, Desa Tulungrejo, Desa Punten, Desa Sumbergondo dan Desa Bulukerto pengurus Hippam dan Hippam.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Bulukerto, Eko Hadi Irawan Sugianto, Kepala Desa Tulun-

Dialog warga desa untuk memecahkan kesulitan air yang dialami petani 4 desa di Kecamatan Bumiaji. grejo, Suliono dan Kades Sumbergonselama 6 hingga 9 jam, namun saat do, Nur Yuwono. musim kemarau para petani hanya Dialog ini dipimpin langsung oleh kebagian air selama 3 saja. Ketika di Camat Bumiaji, Aris Imam Wahyono atas (Sumberbrantas-red) airnya dididampingi Kapolsek Bumiaji, AKP buka jam 1.00, maka air baru nyamSukatno, Danramil Bumiaji, Kapten pai di desa Bulukerto pukul 9.00.

Widagdo dan Kepala Kantor Lingkun“Saya berharap ada pembagian air gan Hidup (KLH), Hari Santoso. yang cukup untuk warga desa BulukDalam forum, Kades Bulukerto erto. agar para petani bisa tersenyum menceritakan apa yang dialami petdan tidak kebingungan mengaliri ani saat kemarau ini. Jika musim husawahnya,” ujarnya. jan, petani bisa mengaliri sawahnya Hal senada juga dikemukakan oleh

nas/bhirawa

beberapa warga. Di depan forum, warga ini menyebutkan beberapa daerah rawan kekurangan air, seperti Dusun Tegalsari, dan Dusun Gempol. Mereka menduga penyebab kekurangan air di daerah mereka ini karena beroperasinya Dompeng. “Kalau ada rapat seperti ini, pasti mengalir, karena dompeng diatas dimatikan semua.

Nanti usai rapat dinyalakan lagi, kita kekurangan air lagi,” keluh warga Q nas tersebut.Q

BSC 2015 Dikunjungi Ribuan Pengunjung Wisatawan Domestik Situbondo, Bhirawa Pagelaran BSC (Best Situbondo Carnival) 2015, berjalan sangat meriah Minggu siang kemarin (18/10). Dengan melibatkan 140 tim dari 7 katagori, para peserta mampu memberikan penampilan yang memukau ribuan penonton yang berasal dari Kabupaten Situbondo dan sejumlah kabupaten lain. Para peserta juga mampu menyihir ribuan mata pen-

onton dari kalangan dewasa, remaja dan anak-anak.

Penampilam pertama dibuka dengan atraksi ribuan hadrah dan dilanjutkan dengan pelepasan ratusan balon oleh Bupati Situbondo H Zainal Muhtadien dan jajaran Forpimda Situbondo serta para Kabag Setkab dan Camat seKab Situbondo.

Menurut Bupati Zainal, ajang BSC 2015 merupakan kegia-

tan yang sangat ditunggu masyarakat Kota Santri Situbondo. Ia juga mengaku bahagia karena ajang BSC kedua ini mendapat apresiasi dari Kab tetangga, di antaranya Kab Bondowoso, Jember dan Banyuwangi. “Saya sangat bangga dengan BSC tahun 2015 ini, karena mendapat peserta kehormatan dari kabupaten tetangga,” ujarnya.

Ajang ini sangat cocok un-

tuk mengangkat kekayaan kesenian daerah dan kreativitas para seniman serta budayawan yang tersebar di Situbondo sehingga bisa mengangkat derajat Kota Santri di level regional dan nasional. “Untuk tema asapok ombak yang merupakan hasil laut Situbondo sangat sesuai untuk di kenalkan kepada masyarakat umum,” tegas pria yang kini juga menjabat sebagai Asisten

I Setdaprov Jatim itu.

Ia menambahkan, ajang BSC 2015 ini merupakan kegiatan yang hebatdalam menfenalkan porensi wisata dan seni unggulan yang dimiliki Kota Situbondo.

“Ini layak menjadi tontonan sekaligus menjadi tuntunan bersama masyarakat guna membangun Provinsi Jatim. Maka dari itu mari kita cintai ajang ini hingga berakhir BSC 2015 sukses,” Q awi pungkas Bupati Zainal.Q

Menunggu Realisasi Tim Medis dari Pemkot Surabaya

Dua Tenaga Medis Harus Melayani 20 Penderita Cerebral Palsy Terapi untuk penderita Cerebral Palsy tidaklah mudah namun dibutuhkan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa untuk bisa meningkat kemampuan mereka. Mulai dari meningkatkan sistem motorik pergerakan otot, sikap tubuh, gejala saraf yang lain hal inilah yang diberikan dua tenaga medis Gubuk Hebat Yayasan Peduli Cerebral Palsy.

Penderita Cerebral Palsy atau kelumpuhan otak Besar setiap tahunnya mengalami peningkatan, seperti yang ada di Gubuk Hebat satu-satunya Yayasan Peduli Cerebral Palsy di Jojoran Surabaya ini sudah memberikan terapi kepada 20 penderita tapi sayangnya Pemkot Surabaya masih belum memberikan perhatian lebih.

Ketua Gubuk Hebat Yayasan Peduli Cerebral Palsy Surabaya, Diah Anggraeni mengungkapkan bahwa penderita cerebral palsy itu bisa dialami anak kecil maupun dewasa dan untuk memulihkan kemampuannya dibutuhkan spesialis tenaga medis maupun terapis.

“Untuk itu kami kesulitan dalam hal bantuan tenaga medis maupun terapis dan sampai saat ini kami masih menunggu realisasi dari pemerintah Kota Surabaya khususnya Dinas Kesehatan untuk bisa mengirimkan tenaga medis dan terapis ataupun dokter untuk meninjau perkembangan penderita cerebral palsy yang kami tangani,” ujarnya.

Diah menambahkan, saat ini

tim medis yang dimilikinya hanya ada dua tenaga yang dialihkan ke terapis dan berasal dari Solo.

“Awalnya kami juga belajar terlebih dahulu di Solo, bagaimana menjadi tenaga terapis bagi penderita cerebral palsy. Namun karena keterbatasan tenaga yang kami miliki sehingga kami tidak mampu menangani penderita cerebral palsy seluruhnya yang ada di Surabaya,” jelasnya.

Diah hanya berharap adanya perhatian dari pemerintah minimal satu seminggu sekali bisa mengirim dokter ke tempatnya.

“Jangan sampai orang tua penderita ini menyerah karena kurangnya dukungan maupun hasil perkembangan putera puterinya yang menderita cerebral palsy,” tandasnya.

Selain mengharapkan bantuan dari pemerintah yang belum kunjung terealisasi, Gubuk Hebat juga mendapatkan bantuan dari pihak perorangan maupun pihak swasta seperti Yayasan Matahari Tangan Kasih (YMTK) yang telah memberikan 5 buah Walker, 5 buah Nebulizer dan 6 buah matras.

“Kita bersama-sama sinergi antara perusahaan dengan ya-

riq/bhirawa

Direktur Utama Matahari Sakti sekaligus Ketua Umum Yayasan Matahari Tangan Kasih, Puspita Dewi Prijadi saat memberikan minuman kacang ijo ke salah satu penderita Cerebral Palsy. yasan untuk membantu kepada tetap berjalan terus tergantung orang yang membutuhkan untuk dari kebutuhannya tapi itu juga itu kami berikan bagi penderita melihat budget yang dimiliki cerebral palsy alat bantu ber- apakah masih cukup atau tidak, jalan, alat nebulizer untuk anak- kalau cukup kita akan tetap anak yang pernafasanya tergang- support,” pungkasnya. gu dan juga matras yang saat ini Dewi berharap untuk kedesedang dibuatkan sesuai dengan pannya tetap ingin membatu Gubuk Hebat ini butuhkan,” ter- sesama yang membutuhkan ang Direktur Utama Matahari baik yang terkena bencana mauSakti sekaligus Ketua Umum pun pendidikan melalui beaYayasan Matahari Tangan siswa bagi siswa yang kurang Kasih, Puspita Dewi Prijadi. mampu mulai dari SD hingga Selain itu YMTK ini juga fokus SMA. “Jadi kami akan pantau terhadap tiga program pokok nilai para siswa yang kami beriyang jalaninya seperti keseha- kan beasiswa, kalau nilainya tan, pendidikan dan lingkungan bagus dan masih butuh bantuserta bantuan untuk keben- an kita akan tetap bantu,” Q riq canaan. “Tiga program ini akan tuturnya.Q