Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2006
HARIAN
harian_bhirawa@yahoo.com bhirawa_indragiri@yahoo.com suratkabar_harianbhirawa
IKLAN/ LANGGANAN
Surat Kabar Harian Bhirawa
031-5615454 Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000
www.harianbhirawa.co.id
Mata Rakyat Mitra Birokrat
Senin Pahing, 22 MARET 2021
Dua Pendiri NU Diabadikan Jadi Nama Jalan di Tuban Tuban, Bhirawa Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meresmikan penamaan Jalan Lingkar Selatan menjadi Jalan KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Chasbullah, Sabtu (20/3) di perempatan Desa Penambangan, Semanding. Juga diresmikan jalan Tony Koeswoyo yang menghubungkan kelurahan Perbon dan desa Sumurgung. Hadir pada kegiatan ini Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein, Forkopimda dan Kepala OPD Tuban, pimpinan Bank Indonesia dan Bank Jatim serta organisasi vertikal. Sebelumnya, Gubernur Jatim dan rombongan melakukan gowes mulai Pertigaan Desa Tunah menuju Perempatan Penambangan Semanding. Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Dalam sambutannya, Gubernur Jatim mengungkapkan pembangunan jalan mampu meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas masyarakat. Keberadaan jalan ini memiliki nilai tambah terutama bagi pedagang guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain sektor ekonomi, bidang pendidikan dan kesehatan kian meningkat dengan adanya jalan sepanjang 13 kilometer ini. “Masyarakat semakin mudah mengakses pendidikan maupun kesehatan,” ungkapnya. Gubernur Khofifah menyatakan keberlanjutan pembangunan jalan akan segera dituntaskan. Pekerjaan kontruksinya ditangani oleh Pelaksana Jalan Nasional Wilayah IV Jatim. Harapannya, ke halaman 11 Didampingi Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussain, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meresmikan Jalan KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Chasbullah, di Perempatan Desa Penambangan, Semanding Tuban.
Dua OPD Tak Turunkan Bendera Merah Putih Hingga Malam Situbondo, Bhirawa Kelalaian pemasangan atau penurunan bendera sang saka merah putih kembali terjadi di perkantoran atau OPD di lingkungan Pemkab Situbondo, Sabtu malam kemarin (20/3). Jika sebelumnya terjadi di halaman Kantor Dispendikbud tidak terpasang bendera merah putih. Kali ini sebaliknya, dua OPD yakni Kantor Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) serta Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) lupa menurunkan bendera merah putih hingga malam hari saat libur kerja. Salah satu warga Situbondo Fathorrahman mengatakan, ia kini ikut prihatin karena ada sejumlah perkantoran atau OPD yang kerapkali melupakan atau lalai terhadap pemasangan atau penurunan simbol negara bendera merah putih disaat jam kerja atau libur kerja. “Dua OPD ini juga lupa tidak menurunkan sang saka merah putih hingga malam hari,” tegas Fathorrahman, Minggu (21/3). Masih kata Fathorrahman, setiap perkantoran diwajib ke halaman 11
MITRA
Bermitra dengan Petambak
CUKUP lama menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Usaha dan Hasil Perikanan pada Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Situbondo membuatnya dikenal luas kalangan pembudidaya tambak ikan maupun tambak udang di Kota Santri Situbondo. Ia juga berkomitmen menjalin kemitraan dan sinergitas dengan kalangan investor di sektor perikanan tersebut. Untuk mencapai hasil maksimal, kedepan Fathorrahman akan terus meningkatkan jalinan kemitraan. ke halaman 11
RBH Fathorrahman MA
Sentil
PPKM Mikro Diperpanjang Masuki Periode Ke-Empat - Ayo semangat jalankan Prokes Pejabat Diduga Selingkuh, Bupati Malang Geram - Keluarga keduanya juga Dua OPD Tak Turunkan Bendera Merah Putih Hingga Malam - Lalai atau tak tahu aturan ?
PPKM Mikro Diperpanjang Masuki Periode Keempat
Pemprov, Bhirawa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro memasuki periode keempat setelah tiga kali diperpanjang sejak dinulai pada 9 Februari lalu. Perpanjangan akan dimulai pada 23 Maret sampai 5 April 2021 mendatang.
Perpanjangan PPKM Mikro Jatim diambil dengan dasar Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 2021 tanggal 19 Maret 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian
Penyebaran Covid 2019. Terkait hal ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, intervensi PPKM Mikro terbukti sangat efektif untuk menurunkan penyebaran Covid-19 di Jatim. Karenanya, perpanjangan PPKM Mikro
diharapkan dapat semakin menekan angka penyebaran Covid-19 di Jatim. “Alhamdulillah, PPKM Mikro ketiga ini secara konsisten bersama PPKM Mikro sebelumnya, terbukti bisa memberi dampak pada penurunan kasus penyebaran Covid-19 di Jatim. Kita harap perpanjangan PPKM Mikro akan makin menekan penyebaran Covid-19 di Jatim,” ungkap Gubernur Khofifah, saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Sura ke halaman 11
Pejabat Diduga Selingkuh, Bupati Malang Geram cahyono/Bhirawa
Kantor DPKPCK Kab Malang yang menjadi tempat kerja oknum pejabat Pemkab Malang yang diduga berselingkuh dengan stafnya.
Kabupaten Malang, Bhirawa Kantor Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang dihebohkan dengan dugaan kasus perselingkuhan antara oknum peja-
bat setempat dengan stafnya. Masalah menjadi buah bibir diinternal dinas tersebut, bahkan sampai ke telinga Bupati Malang. Bupati Malang HM Sanusi, Minggu (21/3), kepada
Berharap Gubermur Tolak Beras Impor Masuk Jatim
Bhirawa mengatakan, dirinya sudah mendapatkan informasi terkait oknum pejabat DPKPCK Kabupaten Malang yang diduga melakukan persel ke halaman 11
Senator DPD RI asal Jatim Ahmad Nawardi
Surabaya, Bhirawa Dibukanya kran impor beras ke Indonesia diharapkan tidak akan masuk ke wilayah Jatim. Hal itu dikhawatirkan akan mengganggu nilai jual beras dari petani saat momen panen raya seperti saat ini. Hal itu ditegaskan oleh Senator DPD RI asal Jatim Ahmad Nawardi. Pihaknya khawatir jika sampai beras impor ini masuk ke Jatim akan merugikan masyarakat ke halaman 11
Enam Orang Daftar Sekda Malang Malang, Bhirawa Pendaftaran Calon Sekda Kota Malang, secara resmi telah di tutup. Ada enam orang yang mencalonkan diri. Lima orang dari internal dan satu orang dari eksternal. Satu-satunya calon asal luar Pemkot Malang, adalah Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Blitar, Eko Susanto. Eko tidak langsung datang ke sekretariat panitia, tetapi dia menyampaikan melalui email, pada pukul 14.00, pada hari Jumat tanggal 19 Maret lalu. Kepada Bhirawa melalui ponselnya, Eko menyatakan pihaknya tertantang untuk melamar menjadi orang nomor satu dijajaran birokrasi Pemkot Malang. “Benar mas saya mendaftar calon Sekda kota ke halaman 11
Kiprah Alumni UPT RSBD Dinsos Provinsi Jatim
Awalnya Minder, Kini Mampu Memberdayakan Disabilitas dan Dirikan Yayasan Menjadi penyandang disabilitas bukan menjadi halangan untuk terus berkiprah. Terbukti salah satu alumni UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Dinas Sosial (RSBD Dinsos) Provinsi Jatim di Pasuruan ini mampu mendirikan yayasan untuk memberdayakan sebanyak 150 disabilitas di Kabupaten Magetan. Rachmat Caesar-Kota Surabaya
Alumni UPT RSBD Dinsos Provinsi Jatim tersebut adalah Sri Gunarsih, disabilitas daksa asal Magetan yang berprofesi sebagai guru dan mendirikan yayasan Wira Daksa Utama pada tahun 2018 di Desa Ngadirejo, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan. Sri menceritakan berdirinya yayasan yang dirintisnya berawal dari keinginannya untuk
memberdayakan teman-temannya sesama penyandang disabilitas. Ia merangkul para disabilitas, mewadahi, dan mendorong mereka untuk berkarya. Sebelumnya, Sri dan suami, Samidi, aktif menjadi pengurus National Paralympic Committee (NPC) atau Komite Paralimpiade Nasional Indonesia Kabupaten Magetan, organisasi pembina atlet penyandang disabilitas. “Akan tetapi, organisasi ini tidak bisa
memberdayakan semua temanteman disabilitas karena hanya menangani kegiatan olahraga saja,” katanya. Akhirnya, bersama suami yang memiliki visi yang sama, Sri memberanikan diri untuk mendirikan yayasan Wira Daksa Utama. Saat ini dia menjabat sebagai ketua yayasan, sementara suaminya menjabat sebagai pengawas yayasan. Terkait dengan alasan di balik penamaan yayasan tersebut, Sri mengatakan, kalau nama yayasan sengaja tidak menyertakan kata ‘disabilitas’. Hal ini lebih dikarenakan ingin setara dengan lainnya ke halaman 11
Sri Gunarsih, disabilitas daksa asal Magetan yang berprofesi sebagai guru dan mendirikan yayasan Wira Daksa Utama.