binder26feb21

Page 1

Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2006

HARIAN

harian_bhirawa@yahoo.com bhirawa_indragiri@yahoo.com suratkabar_harianbhirawa

IKLAN/ LANGGANAN

Surat Kabar Harian Bhirawa

031-5615454 Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000

www.harianbhirawa.co.id

Mata Rakyat Mitra Birokrat

Jumat Pon, 26 FEBRUARI 2021

Kontur Tanah Labil Diduga Penyebab Longsor Gubernur Beri Bantuan ke Keluarga Korban Pamekasan, Bhirawa Bencana longsor yang menghantam Pondok Pesantres An-Nidhomiyah dan menyebabkan lima santri meninggal diduga karena kontur tanah di pondok pesantren yang berada di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, labil dan mudah longsor.

Kepala Pusdalop BPBD Pamekasan, Budi Cahyono menjelaskan, ambruk bangunan asrama putri pesantren An-Nadhimiyah karena kerobohan pohon kelapa dan berbarengan dengan longsor tanah dari atas tebing setinggi sekitar 20 meter dan kemiringan hampir 70 derajat. Dampak dari musibah itu tiga bangunan asrama  ke halaman 11

ist

Angka Pengangguran Bojonegoro Capai 41.255 Orang

Bojonegoro,Bhirawa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bojonegoro selama 2020 melonjak signifikan. Data Dinas Perindustrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disperinakertrans) Kabupaten Bojonegoro mencatat pengangguran mencapai 41.255 orang atau setara 5,60 persen. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disperinakertrans Bojonegoro, Slamet, tingginya angka pengangguran di Bojonegoro dampaknya perekonomian di Bojonegoro menurun, hingga menyebabkan kesejahteraan masyarakat belum merata. “ TPT ini diawali oleh melonjaknya pertambahan jumlah angkatan kerja yang berbanding terbalik dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia,” ungkapnya, kemarin (25/2).  ke halaman 11

MITRA

Gubernur bersama Forkopimda Jatim saat meninjau dan memberikan bantuan musibah tanah longsor di Ponpes An-Nidhimiyah.

Sterilkan Ruangan, Hasil Swab Maksimal H-1 Pemprov, Bhirawa Pelantikan 17 kepala daerah dan wakil kepala daerah akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Hal ini seiring dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri, melalui Dirjen Otonomi Daerah (Otda) yang telah menyepakati format baku dalam pelantikan kepala daerah melalui hybird. Ketua Panitia Pelantikan Kepala Daerah Aries Agung Paewai menegaskan, semua lokasi yang ada di Grahadi akan

dikondisikan sangat steril mulai dari pintu gerbang. Bahkan setelah ruangan pelantikan kosong setelah persiaapn akan dilakukan penyemprotan desinfektan. Dan setiap sesi selesai akan dilakukan kembali penyemprotan. “Besok pagi jam 7.00 pagi akan dilakukan pengecekan kehadiran Kepala Daerah sudah di Surabaya. Karena akan ada tiga sesi pelantikan nantinya,” tegas Aris.  ke halaman 11

Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono didampingi Ketua DPRD, Usman saat turun ke lokasi jalan rusak di Desa Buncitan Kecamatan Sedati.

koordinasi ini memiliki peran yang strategis dalam menghubungkan kepentingan program yang ada di kabupaten/kota dengan program yang ada di provinsi khusunya dan lembaga vertikal

R Tjahjo Widodo

Sentil

Kasus Stunting di Sidoarjo Terjadi di 31 Desa - Butuh penanganan segera Pemkab Pamekasan Harus Pasang Early Waning System - Setelah ada bencana, baru sadar pentingnya alat itu PDIP Minta Eri-Armudji Bekerja Total untuk Surabaya - Yang penting bisa merealisasikan janji saat kampanye

 ke halaman 11

Ketua Panitia Pelantikan Kepala Daerah, Aries Agung Paewai

Memimpin dengan Teposliro untuk Melayani Warga

Bangga Mampu Koordinasikan Kepentingan MENGABDI selama hampir empat tahun di Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) V Jember, menjadi kesan tersendiri bagi sosok R Tjahjo Widodo SH MHum. Meskipun masih banyak orang melihat sebelah mata eksistensi dan peran eks pembantu gubernur ini, namun l e m baga

Perlu Upaya Pentahelix dalam Penanggulangan Bencana

Prokes Ketat Pelantikan 17 Kepala Daerah

Sidoarjo, Bhirawa Hudiyono, hari ini, Jumat (26/2) mengakhiri tugasnya sebagai Penjabat Bupati Sidoarjo. Dia akan kembali ke pos awal sebagai Kabiro Kessos Pemprov Jatim set-

elah 4 bulan berkutat dengan persoalan Sidoarjo yang amat pelik dan njlimet. Seperti Persoalan Covid 19, banjir, jalan rusak, administrasi, ASN yang dihantui kasus hukum, membengkaknya Silpa, mem-

bangun gotong royong dan kebersamaan Forkompimda dan DPRD serta masalah sosial. Tidak semuanya bisa diselasaikan, mustahil persoalan yang

Pemkab Pamekasan Harus Pasang Early Waning System BPBD Jatim, Bhirawa Bencana tanah longsor yang menimpa Pondok Pesantren An-Nidhomiyah di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Madura-Jatim dan menewaskan lima santri putri memang sangat memprihatinkan. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyarankan agar Pemkab Pamekasan segera memasang Early Waning System (EWS). Apalagi ada tujuh kecamatan di Kabupaten Pamekasan termasuk daerah rawan bencana, seperti Kecamatan Pasean rawan longsor, Waru, Pakong, Pegantenan dan Kecamatan Kadur masuk kawasan rawan bencana longsor. Sedankan dua kecamatan lainnya Pamekasan dan Kecamatan Pademawu, masuk wilayah rawan banjir. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD  ke halaman 11

Kasus Stunting di Sidoarjo Terjadi di 31 Desa Sidoarjo, Bhirawa Kasus Stunting masih menjadi masalah Nasional, karena itu daerah harus melakukan pencegahan terjadinya kasus Stunting ini di wilayahnya masing-masing. Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kab Sidoarjo, pada tahun 2021 ini mendapat tugas dari Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat untuk memprioritaskan penanganan kasus Stunting di 10 desa yang ada di 6 kecamatan. Diantaranya di Kecamatan Jabon ada di Desa Panggreh dan Desa Semambung. Kecamatan Buduran di Desa Entalsewu. Kecamatan Waru di Desa Wadungasri dan Desa Tambakrejo. Kecamatan Balongbendo di Desa Seketi. Kecamatan Gedangan ada di Desa Sawotratap dan Desa Punggul. Dan terakhir di Kecamatan Candi  ke halaman 11

 ke halaman 11

Pak Jodi, Tuna Daksa yang Miliki Keahlian Membuat Sangkar Burung

Bekerja dengan Peralatan Seadanya, Gagal dapat Pesanan karena Tak Penuhi Target

Memiliki keterbatasan kadang membuat orang mudah putus asa. Namun tidak untuk Pak Jodi. Di tengah keterbatasannya, Pak Joni tetap semangat menghadapi tantangan hidup. Dia berprinsip, dimana ada kemauan, disana pasti ada jalan. Ali Kusyanto, Kab Sidoarjo

Pak Jodi sejak kecil menyandang tuna daksa. Meski begitu, ia tetap tekun dan telaten menekuni ketrampilan yang ia bisa dalam membuat sangkar burung. Dari membuat sangkar itulah dia mencari nafkah untuk sehari-hari. Mencari tuna daksa ini mudah. Masuk saja ke sebuah gang kecil di Desa Panggreh, Kecamatan Jabon, Kabupaten Probolinggo. Disitulah Pak Jodi, tinggal se-

orang penyandang tuna daksa sejak kecil dan telah bertahun-tahun untuk bertahan hidup dengan keluarganya. Meski setiap hari hanya bisa membuat kerajinan sangkar burung. Namun tetap dilakukannya dengan tekun dan telaten hingga saat ini. “Ya memang ini yang bisa saya lakukan. Saya tetap bersyukur. Tidak apa-apa asal halal. Sebab saya cacat sejak kecil,” tuturnya kalem. Saat ditemui belum lama ini

di rumahnya, bapak dua orang anak ini semakin semangat menekuni usahanya tersebut. Karena mengaku baru saja mendapatkan bantuan mesin gerinda tangan dan mesin serut kayu dari para donatur di Nurul Hayat Sidoarjo. Dengan peralatan yang lebih bagus itu, dirinya mengaku pekerjaannya akan cepat selesai dan berharap hasilnya akan lebih berkualitas lagi. “Alhamdulillah, saya bersyukur sekali atas bantuan ini. Saya bisa bekerja lebih cepat sekarang,” ujarnya. Sudah lima belas tahun ini, bapak yang tinggal di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Pa ke halaman 11

alikus/bhirawa

Pak Jodi, tuna daksa sejak kecil di Desa Panggreh, Kecamatan Jabon, Kabupaten Probolinggo yang punya keahlian membuat sangkar burung.


EKSEKUTIF

Jumat Pon, 26 Februari 2021

Halaman 2

KILAS BIROKRASI

Plh Bupati Bersama Pimpinan OPD Kompak Ikuti Vaksinasi

Padat Penduduk Tambak Segaran Wetan, menjadi salah satu wilayah di Kota Surabaya yang memiliki kepadatan jumlah penduduk. Begitu padatnya jumlah penduduk beberapa warga sampai membuat dapur diluar rumah. Diharapkan dinas terkait bisa melakukan pendataan penduduk agar tidak sampai terjadi kepadatan penduduk di salahsatu wilayah di Surabaya, Kamis (25/2).

Situbondo, Bhirawa Plh Bupati Situbondo Syaifullah MM bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengikuti vaksinasi Covid19 tahap kedua Kamis (25/2). Beberapa ASN yang bertugas sebagai pelayan publik juga mengikuti vaksinasi serupa di lantai II Pemkab Situbondo. Sedikitnya ada 60 vaksinator OJT yang dilibatkan dalam kegiatan vaksinasi kemarin. Termasuk Kepala UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Provinsi Jatim Situbondo, Chusnul Hadi SE MM ikut bersama rombongan Plh Bupati Situbondo mengikuti vaksinasi. Dalam arahannya, Plh Bupati Situbondo Syaifullah mengatakan pada tahap pertama telah dilakukan vaksinasi Covid-19 yang secara simbolis diikuti 11 pejabat dari jajaran Forkopimda. Saat itu diantaranya, sebut mantan Kepala Bappeda Kabupaten Situbondo itu, ikut Dandim 0823, Kapolres Situbondo, Kajari dan tokoh agama serta tokoh masyarakat. “Saat itu vaksinasi dilanjutkan oleh seluruh tenaga kesehatan (nakes),” ujar Syaifullah. Masih kata Syaifullah, saat vaksinasi tahap pertama dirinya tidak bisa mengikuti vaksinasi sinovac karena saat screening ia menderita hipertensi sehingga baru bisa mengikuti vaksinasi tahap kedua bersama pelayan publik. [awi]

trie diana/bhirawa

Setelah Dilantik, Eri Cahyadi Tak Mau Tinggal di Rumah Dinas Surabaya, Bhirawa Eri Cahyadi bakal dilantik sebagai wali kota Surabaya hari ini oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (26/2). Setelah dilantik, Eri berencana tidak mau menempati rumah dinas yang ada di Jalan Sedap Malam, Surabaya. “Saya sudah merasa nyaman tinggal di rumah saya sendiri. Istilahnya baiti jannati, rumahku adalah surgaku. Rumah dinas nanti akan tetap ditempati, tapi hanya akan digunakan untuk acara-acara atau rapat-rapat khusus saja. Jadi

kami sekeluarga akan tetap tinggal di rumah pribadi,” ujar Eri, saat ditemui disela acara khataman Alquran di rumahnya, kemarin. Selain hanya untuk kegiatan kantor, Eri juga mengaku, akan rutin menyelenggarakan acara

khataman Alquran di rumah dinas. Rencananya khataman terebut akan digelar rutin setiap Kamis atau Jumat. Menurutnya, khataman Alquran merupakan kegiatan rutin yang digelar keluarganya selama ini. Contohnya adalah khataman Alquran yang digelar kemarin di rumahnya. Selain acara rutin, khataman kemarin juga sebagai bagian dari ikhtiar agar saat Eri menjabat wali kota, warga Sura-

Wadahi Kebutuhan Pengrajin Batik Kab Probolinggo

Bupati Tantri Resmikan Rumah Batik Adikarya Sejahtera Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE meresmikan Rumah Batik Koperasi Adikarya Probolinggo Sejahtera yang berada di Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan peresmian dan pengguntingan untaian bunga melati di depan pintu masuk Rumah Batik Kabupaten Probolinggo, Rabu (24/2). Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan produk-produk batik, bordir dan asesoris yang diproduksi oleh pengrajin dibawah naungan Adikarya Perajin Batik, Bordir dan Asesoris (APBBA) Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini dihadiri oleh General Manager PT PJB UP Paiton Maryono, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto, Ketua Perempuan Tani HKTI Kabupaten Probolinggo dr Mirrah Samiyah, sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan Forkopimka Kraksaan serta para anggota APBBA Kabupaten Probolinggo. Ketua APBBA Kabupaten Probolinggo Mahrus Ali, Rabu (24/2) menyampaikan keberadaaan Rumah Batik Kabupaten Probolinggo ini tidak terlepas dari berdirinya Koperasi Adikarya Probolinggo Sejahtera yang resmi berbadan hukum sejak 23 Nopember 2020 dan aktif pada awal Desember 2020 lalu. “Tetapi koperasi ini bukan hanya pengrajin batik saja yang bisa memanfaatkannya. Koperasi ini bergerak dalam bidang penyediaan bahan baku batik serta produk batik dan bordir dari pengrajin yang tergabung dalam koperasi. Harapannya, koperasi ini tidak hanya dimanfaatkan oleh Kabupaten Probolinggo, tetapi juga Provinsi Jawa Timur. Minimal se tapal kuda akan membeli bahan baku disini,” ujarnya. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto mengungkapkan Rumah Batik ini dikelola oleh Koperasi Adikarya Probolinggo Sejahtera yang yang melayani kebutuhan membatik mulai kain, pewarna dan kebutuhan membatik lainnya. “Rumah Batik dan koperasi ini merupakan tindak lanjut dari petunjuk Ibu Bupati untuk membangun mindset kewirausahaan koperasi pada program rebranding koperasi pada tahun 2019. Serta, untuk mengembangkan usaha bersama bagi pelaku UMKM dalam wadah koperasi untuk mewujudkan UMKM naik kelas,” katanya. Menurut Anung, kelebihan berkoperasi bagi pelaku usaha adalah pada komitmen dan kebersamaan atas kepentingan ekonomi yang sama serta untuk melayani dan mencukupi kebutuhan bersama. Koperasi

Bupati Tantri resmikan rumah batik koperasi adikarya Probolinggo sejahtera.

baya diberikan ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan. “Insya Allah besok (Jumat, 26 Febaruari 2021, red) saya akan dilantik sebagai wali kota Surabaya. Kok kebetulan dilantik pas hari Jumat, sehingga hari ini (kemarin, red) Kamis saya bisa menggelar khataman Alquran,” ujar Eri. Eri mengatakan, acara khataman di rumahnya ini tidak baru kali ini digelar atau saat menjelang pelantikan saja. Namun setiap Kamis keluarga mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini selalu menggelar acara khataman Alquran. “Awalnya, Abah saya yang selalu rutin menggelar khataman Alquran setiap hari Kamis. Lalu sejak dua

tahun lalu, khataman Alquran ini saya teruskan. Jadi ini memang menjadi kebiasaan, istiqomah keluarga kami. Biasanya khataman Alquran kami gelar sebelum Subuh. Karena saya dapat ijazah dari kiai saya seperti itu,” katanya. Wali kota terpilih yang berpasangan dengan Armudji sebagai wakil wali kota ini meyakini, setiap selesai khataman akan turun malaikat yang mengamini doa-doa yang dipanjatkan oleh orang yang menggelar khataman Alquran. Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren An-Najiyah, Sidosermo, Surabaya, KH Mas Yusuf Muhajir yang memimpin khataman Alquran mengatakan, dirinya bersama santri-santrinya s ud a h d u a t a h u n l e b i h r u t i n

melakukan khataman Alquran di keluarga Eri Cahyadi. Namun untuk acara khataman Alquran kali ini, lanjut Mas Yusuf, karena ada momen pelantikan Eri Cahyadi sebagai wali kota Surabaya, dipanjatkan doadoa khusus agar Eri bisa memimpin Surabaya dengan baik, amanah dan bisa membawa Surabaya lebih barokah. “Tadi kami panjatkan doa agar seluruh warga Surabaya, orang yang ada di Surabaya siapapun itu orangnya diberikan kesejahteraan, ketenangan dan kedamaian. Dan Mas Eri sebagai wali kota, bisa mewujudkan doadoa itu dengan ikhtiar beliau. Semoga beliau bisa istiqomah mengemban amanah warga Surabaya,” pungkasnya. [iib]

wiwit agus pribadi/ bhirawa

adalah sebagai wadah partisipasi untuk pelaku UMKM dan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. “Koperasi Adikarya Probolinggo Sejahtera sendiri merupakan salah satu pilot project dalam pengembangan ekosistem bisnis pada program pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis kelembagaan koperasi pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo,” tegasnya. Sementara General Manager PT PJB UP Paiton Maryono mengaku bersyukur bersama-sama dengan APBBA Kabupaten Probolinggo mampu mewujudkan terbentuknya Rumah Batik Kabupaten Probolinggo dibawah Koperasi Adikarya Probolinggo Sejahtera. “Dengan adanya Rumah Batik ini kami akan berupaya mengembangkan batik, baik dari segi motif dan metodenya. Dalam rangka peduli terhadap lingkungan kami juga berupaya membantu pengrajin batik menggunakan pewarnaan alami. Selain ramah lingkungan, juga enak dipakai. Semua ini merupakan upaya kami melestarikan lingkungan sehingga anak cucu kita bisa menikmatinya,” ujarnya. Terkait pendirian koperasi batik, Maryono menyampaikan bahwa ini satu-satunya koperasi batik di Jawa Timur. “Ini merupakan bentuk perhatian kepada masyarakat dalam rangka mengembangkan potensi batik di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya. Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE mengatakan berdirinya Rumah Batik dan Koperasi Batik pertama di Kabupaten Probolinggo dan satu-satunya di Jawa Timur ini hendaknya harus menjadi tambahan semangat bagaimana memberikan upaya terbaik bagi masyarakat melalui wadah koperasi. “Harapannya manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh pengrajin batik saja, tetapi juga masyarakat Kabupaten Probolinggo,” harapnya. Menurut Bupati Tantri, perkembangan batik di Kabupaten Probolinggo mulai menggeliat pada tahun 2013 lalu.

Tetapi saat itu, para UKM masih belum mempunyai wadah. Pihaknya menginginkan secara kelembagaan ada sebuah badan hukum bagi wadah berkreasi dan diakui dalam mencari solusi untuk memecahkan persoalan dari hulu ke hilir. “Saya meminta kepada para pengrajin batik untuk membuat koperasi batik. Salah satunya menyangkut ketersediaan bahan. Mungkin belum terpikir memproduksi bahan secara mandiri. Koperasi ini bisa menjadi wadah semacam distributor bagi UKM batik di Kabupaten Probolinggo. Karena di Jawa Timur baru satu yang berdiri, jangan pernah takut bermimpi bahwa koperasi batik ini bisa menjadi koperasi yang menyediakan bahan baku se-Jawa Timur,” jelasnya. Bupati Tantri menegaskan geliat batik harus betul-betul didorong agar supaya batik yang menjadi warisan seni asli Indonesia mampu dijaga melalui ketersediaan bahan baku yang pantas dan layak harganya sehingga bisa menjadi solusi dan rujukan UKM batik. “Saya melihat karena industri batik ini terus berkembang, tetapi masing-masing UKM energi dan kekuatannya tidak sama. Jadikan wadah koperasi ini untuk bisa saling menguatkan satu dengan yang lain,” tegasnya. Lebih lanjut Bupati Tantri menerangkan persoalan di Kabupaten Probolinggo bukan hanya satu sektor industri batik saja, tetapi juga UKM. Salah satunya berkaitan dengan modal. “Saya bermimpi lahirnya koperasi batik bisa menjadi pihak ketiga bagi UKM binaanya sehingga menjadi kontinuitas produksinya. Salah satunya bisa dilakukan melalui koperasi batik. Saya ingin semua pengrajin terus berbenah. Pandemi Covid19 dan Revolusi Industri 4.0 menuntut kita merubah pola interaksi dalam jual beli. Hari ini kita harus melek marketing digital,” tambahnya. [wap.adv]

Dokter Ikfina, Bupati Wanita Mojokerto Pertama Sebuah catatan sejarah baru segera lahir hari ini. Karena Ikfina Fahmawati bakal tercatat sebagai bupati wanita pertama dalam sejarah Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Bersama wakilnya Muhammad Albarraa, pasangan calon kepala daerah terpilih hasil pilkada serantak 2020 itu, akan dilantik oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Jumat siang ini (26/2) di Gedung Negara Grahadi. Ikfina-Barraa atau popular dengan akronim Ikbar, telah siap merealisasikan visi misi dan program kerja strategis. Yakni Terwujudnya Kabupaten Mojokerto yang Maju, Adil dan Makmur melalui Penguatan Infrastruktur dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Program kerja itu terbagi dalam lima kategori. Antara lain Mojokerto Cerdas, Mojokerto Sehat, Mojokerto Indah, Mojokerto Aman dan Mojokerto Berkah. Demikian antara lain kata dr. Ikfina menjawab pers. Program yang segera dilaksanakan setelah dilantik. Lebih lanjut lulusan S1.FK. Unibraw ini menjelaskan, “Mojokerto Cerdas”, terdiri dari peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta kualitas pendidik yang ditunjang dengan peningkatan infrastruktur rumah ibadah dan tempat pendidikan agama, serta pemberian insentif guru TPQ dan guru swasta. Program “Mojokerto Sehat” meliputi upaya peningkatan kualitas sarana, prasarana dan pelayanan Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah serta mengutamakan pencegahan penyakit dalam pemanfaatan sumber daya kesehatan. Seperti optimalisasi pelaksanaan PHBS dan peningkatan pelayanan kesehatan, pada 1.000 HPK untuk mencegah stunting.

hasan amin/bhirawa

Sementara foto lain tampak pasangan Ikbar sedang foto bersama usai dinyatakan sebagai pemenang pilkada Mojokerto oleh KUP.

hasan amin/bhirawa

Tampak dalam foto Pasangan Bupati/wabup terpilih saat mengikuti gladi bersih pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan secara virtual online di pendopo GMT. Mojokerto. Pada program “Mojokerto Indah”, beberapa upaya yang dilakukan adalah peningkatan pembangunan infrastruktur desa, bantuan Rp15 juta untuk bedah rumah, serta pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga dan industri yang diiringi dengan peningkatan tata kelola TPA. Mojokerto Indah juga didukung dengan pembangunan ruang terbuka hijau dan taman bermain anak di setiap kecamatan. “Mojokerto Aman” diharapkan bisa terwujud dengan penanganan permasalahan sosial di

Kabupaten Mojokerto melalui optimalisasi BAZNAS Kabupaten Mojokerto, dan juga peran swasta dalam pembangunan daerah dalam bentuk CSR. Terakhir, “Mojokerto Berkah” diwujudkan dengan berbagai program peningkatan ekonomi masyarakat yang terdiri dari pembangunan pusat kewirausahaan untuk UMKM di tiap Kecamatan, pengelolaan wisata secara integratif dengan pendekatan smart tourism, rehabilitasi pasar tradisional yang kumuh menjadi pasar sehat, serta peningkatan kualitas hasil pertanian melalui

revitalisasi kesuburan tanah, pemanfaatan bibit unggul bersertifikat, dan optimalisasi kelembagaan petani. Sedangkan untuk mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kualitas tenaga kerja, program yang dilakukan antara lain pelatihan dan pemberdayaan karang taruna, program pesantren preneur dalam rangka menciptakan wira usaha mandiri, program kerjasama dengan sektor usaha untuk mencetak tenaga kerja terampil serta berbagai upaya untuk

menciptakan lapangan kerja melalui bantuan modal usaha BUMDesa. Untuk mendukung berbagai program tersebut, maka dilakukan pengalokasian BK desa sampai dengan Rp5 Milyar per desa dan besaran ADD hingga Rp600 juta per desa. Di bidang olah raga, program yang dilakukan adalah pembangunan stadion sepak bola dan GOR yang berstandar internasional, yang tidak hanya mendukung prestasi olah raga tetapi sekaligus diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mojokerto. Harapannya, berbagai program yang dilakukan tersebut tidak hanya membawa Kabupaten Mojokerto menuju kabupaten yang Maju, Adil dan Makmur, tetapi bisa menjadikan Kabupaten Mojokerto sebagai

Kabupaten Percontohan.kata wanita kelahiran ponorogo 12 januari 1978 ini. Sementara itu mengomentari Target yang bakal dicapai. Wakil Bupati Mojokerto terpilih Muhammad Albarra, menjelaskan, Dalam tugasnya mendampingi bupati terpilih Ikfina Fahmawati nanti, Gus Barraa memiliki target untuk meningkatkan SDM melalui jalur pendidikan, ekonomi dan kesehatan dengan didukung perbaikan serta peningkatan infrastruktur di daerah. Kata alumnus Al-Azhar Mesir. jurusan syariah Islamiyah Karena Bupatinya Wanita maka dalam tugasnya nanti kami, akan didukung sang istri Shofiya Hanak Albarraa, yang bakal dilantik sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto. Kata wabup terpilih mengakhiri. [min.adv]


LEGISLATIF PDIP Minta Eri-Armudji Bekerja Total untuk Surabaya Jumat Pon, 26 Februari 2021

Halaman 3

Surabaya, Bhirawa PDI Perjuangan Kota Surabaya menyambut antusias pelantikan Eri Cahyadi dan Armudji sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yang akan digelar di Gedung Negara Grahadi, Jumat (26/2/2021). “Selamat bekerja Mas Eri dan Cak Armudji, pemimpin pilihan rakyat untuk meneruskan berbagai transformasi Surabaya. Saatnya bekerja total, melayani dengan hati, mengabdi tanpa ‘tapi’,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono kepada media, Kamis (25/2/2021).

Adi mengatakan, para relawan dan warga Surabaya juga sangat antusias menyambut hadirnya pemimpin baru, Eri-Armudji. Keduanya akan meneruskan berbagai kemajuan Kota Pahlawan selama ini di bawah kepemimpinan Wali Kota Bambang DH dan Tri Rismaharini yang diteruskan Whisnu Sakti Buana.

“Di kampung-kampung, warga bersiap membikin nonton bareng pelantikan, yang bakal disiarkan di akun media sosial Pemkot Surabaya maupun stasiun televisi. Saya berpesan agar semuanya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Adi. Adi menjelaskan, antusiasme rakyat tinggi karena memang Eri-Armudji bakal melanjutkan kepemimpinan PDIP di Kota Surabaya yang sudah terbukti berhasil sejak 2002, dimulai Wali Kota Bambang DH, dan dilanjutkan Wali Kota Bu Risma. “Kota Surabaya di dalam kepemimpinan PDI Perjuangan, dengan

para kadernya sebagai wali kota, telah bertransformasi menjadi kota dunia yang hijau dan humanis. Mas Eri dan Cak Armudji memanggul amanat untuk meneruskan transformasi itu, sehingga Surabaya bakal semakin baik dari waktu ke waktu,” ujar Adi yang juga ketua DPRD Surabaya. Adi menambahkan, harapan warga yang tinggi tersebut harus diterjemahkan Eri-Armudji dengan kerja-kerja yang cepat. Berdampak ke rakyat, progresif, dan selalu terbuka kepada kritik serta masukan. Dia yakin hal itu bisa

dilakukan Eri-Armudji. Selama ini keduanya telah melakoni gaya kepemimpinan yang terbukti mampu melayani rakyat. “Sebelum maju Pilkada, Mas Eri Cahyadi adalah birokrat yang berpikiran terbuka, progresif, kaya inovasi. Adapun Cak Armudji adalah politisi berpengalaman berjiwa kerakyatan, yang terbukti lebih dari 20 tahun dipercaya menjadi wakil rakyat,” papar Adi. Di depan mata, sambung Adi, pekerjaan besar Surabaya telah menanti Eri-Armudji. Terutama, dalam hal penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

“Penanganan pandemi dari sisi kesehatan yang selama ini telah gencar dilakukan Pemkot Surabaya. Baik dari sisi preventif maupun 3T (test, tracing, treatment). Efektivitasnya perlu ditingkatkan agar kasus konfirmasi positif Covid bisa terus kita tekan,” jelas Adi. Adapun dari sisi pemulihan ekonomi, terang Adi, fokus utama adalah pada pembukaan kembali lapangan kerja. “Hal itu bisa dilakukan dengan intervensi kebijakan dan membuka ruang-ruang baru bagi tumbuh kembangnya usaha warga,” ujarnya. [dre]

Ketua DPRD Kabupaten Kediri Serap Aspirasi di Dapil VI Reses dengan Prokes Ketat

istimewa

DR KH Mahsun Djajadi MAg (tengah mengenakan masker) dalam Musda PAN Kota Surabaya yang digelar di Hotel Mercure, Selasa (23/2) malam.

KH Mahsun Terpilih Ketua DPD PAN Kota Surabaya Surabaya, Bhirawa DR KH Mahsun Djajadi MAg terpilih menjadi Ketua DPD PAN Kota Surabaya periode 2021 - 2026 dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar secara Daring dan serentak se-Jatim di Hotel Mercure, Selasa (23/2) malam. Dalam pernyataan politiknya, KH Mahsun berjanji akan mengembalikan kepercayaan masyarakat, PAN merupakan kanal penyalur aspirasi politik yang tepat. Dengan cara akan merangkul semua elemen yang ada demi kebesaran PAN Kota Surabaya. KH Mahsun juga akan memprioritaskan penataan organisasi DPD PAN Kota Surabaya. Hal Ini dalam rangka mensukseskan program Jawa Timur sebagai basis PAN. ‘’Ini akan dimulai dari Kota Pahlawan tercinta ini,’’ ucap dia.

Selain itu, Kiai Mahsun juga akan mendesain PAN Kota Surabaya menjadi partai yang lebih dekat dengan masyarakat, responsif, dan inovatif sesuai karakteristik Kota Surabaya. Maka PAN Kota Surabaya akan merekrut angkatan muda agar bisa menjadi kader yang berkualitas dan berintegritas, serta memiliki kepekaan sosial politik yang tajam. Tidak itu saja, pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang, KH Mahsun ingin menaikkan perolehan kursi di DPRD Kota Surabaya. Saat ini PAN memiliki tiga kursi di DPRD Surabaya. Nah, ke depan ditargetkan bisa memperoleh tujuh kursi. Untuk mewujudkan semua program ini, DPD PAN Kota Surabaya membutuhkan kantor. Maka KH Mahsun berjanji akan menyi-

apkan Kantor DPD PAN Kota Surabaya yang representatif sebagai upaya menaikkan pamor dan eksistensi DPD PAN Kota Surabaya. ‘’Dengan berpijak pada nilai - nilai moral dan etik, serta agama, kami ingin menjadikan PAN milik bersama untuk bangsa,’’ katanya. Sementara itu, meski pada Pilkada Surabaya 2020 PAN bersama tujuh parpol besar lainnya mendukung paslon nomor urut 2 Macfud Arifin - Mujiaman, tapi pada kesempatan itu KH Mahsun tak lupa mengucapkan selamat kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih Eri CahyadiArmuji dalam mengemban amanah untuk melanjutkan kebaikan Kota Surabaya. [fen]

Kediri, Bhirawa Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto melaksanakan kegiatan Reses pada masa Persidangan II Tahun Sidang 2020/2021guna menyerap aspirasi rakyat di Daerah Pemilihan asalnya yakni Dapil VI. Karena masa pandemi belum mereda reses dilakukan dengan Prokes yang cukup ketat. Reses ini adalah amanat Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah khususnya Pasal 161 mengamanahkan setiap Anggota DPRD untuk melaksanakan kegiatan reses pada setiap masa persidangannya. Mengingat bahwa saat ini pandemi covid-19 belum juga mereda di Kabupaten Kediri, maka Ketua DPRD Kabupaten Kediri melaksanakan serap aspirasi masyarakat melalui kegiatan reses tanpa menyelenggarakan kegiatan pertemuan dengan konstituen, yaitu hanya dengan mengunjungi Daerah Pemilihan yaitu dengan melakukan kunjungan lapangan di wilayah Dapil IV dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Ketua DPRD Kabupaten Kediri melakukan kunjungan lapangan dua lokasi di Dapilnya, yaitu melakukan peninjauan langsung ke Gudang Farmasi Kabupaten Kediri dan ke Desa Wonoasri Kecamatan Grogol, Saat menggelar kunjungan lapangan ke Gudang Farmasi Kabupaten Kediri, Dodi berdiskusi dengan petugas guna memastikan sistem pengelolaan dan distribusi vaksin, serta ketersediaan obat-oba-

irvan cholis/bhirawa

Ketua DPRD Kabupaten Kediri melakukan kunjungan lapangan dua lokasi di dapilnya.

tan di Kabupaten Kediri selama pandemi covid-19. Sedangkan pada saat mengunjungi Desa Wonoasri Ketua DPRD meninjau kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sedang mengadakan pelatihan budi daya tanaman anggrek bagi warga masyarakat desa setempat. Pada setiap kegiatan reses di Dapil VI tersebut Ketua DPRD selalu mengingatkan warga masyarakat agar selalu waspada dengan pandemi covid-19 yang belum mereda, dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19 dengan tetap melakukan 3M. “Kegiatan reses ini murni dilaksanakan untuk menyerap aspirasi masyarakat. Kami bersyukur karena meskipun dalam kondisi wabah pandemi covid-19, Anggota DPRD Kabupaten Kediri tetap dapat menjalankan amanah undang-undang untuk melaksanakan kegiatan Re-

ses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2020/2021 di Dapilnya masing-masing dengan baik dan lancar.,” katanya. Dia juga menyampaikan seluruh aspirasi yang disampaikan, baik itu berupa saran, masukan maupun pengaduan masyarakat yang disampaikan dalam kegiatan reses ini akan dituangkan ke dalam laporan kegiatan reses dan selanjutnya akan disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Kediri untuk mendapatkan tindak lanjut dari Pemerintah Kabupaten Kediri selaku pihak ekskutif. “Selain itu aspirasi masyarakat yang terhimpun dalam kegiatan reses ini akan menjadi bahan pertimbangan perencanaan pembangunan, agar pada pelaksanaan pembangunan dapat tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat di daerah.”tandasnya. [van]

Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim, Fauzan Fuadi

Kado Ultah Harlah NU

DPRD Jatim Target Raperda Pesantren Tuntas Pertengahan Tahun ini DPRD Jatim mulai bahas Raperda tentang Pengembangan Pesantren. Panitia khusus (Pansus) menargetkan Raperda tersebut akan selesai dan disahkan menjadi Perda pada pertengahan tahun ini. Wakil Ketua Pansus Raperda Pengembangan Pesantren, Hasan Irsyad mengatakan bahwa pembahasan Raperda tentang Pengembangan Pesanten akan terus dilakukan. Dengan demikian Raperda ini bisa selesai dengan cepat. Menurutnya, keberadaan Perda ini nantinya cukup penting untuk membangun kemandirian pesantren dan juga kesetaraan status pendidikan di pesantren. “Goal utamanya akan mendukung kemandirian pesantren termasuk pembiayaan. Ijazah juga yang tidak diakui harus diakui oleh pemerintah. Sekarang ada raperda ini yang akan kita bicarakan, maka lulusan pondok pesantren tidak akan ada bedanya dengan lulusan SMA, SMK dan lainya. Nantinya juga terkait dengan kerja dan kalau dari pesantren juga harus diterima,” katanya.

Dia menambahkan bahwa nantinya Perda ini akan menyempurnakan pendidikan yang ada di pesantren tanpa merubah keariafan lokal yang ada di pesantren tersebut. Selain itu, ada penyetaraan antara lulusan madrasah pesantren dengan lulusan lain seperti SMA, MA dan SMK. Sehingga, lanjut Hasan, tidak ada lagi perbedaan. Bahkan ketika masuk dalam dunia kerja juga tidak lagi dibedakan antara lulusan pesantren dengan yang lulusan umum. Sementara itu, Ketua Panitia Khusus Raperda Pengembangan Pesantren, Hartoyo mengungkapkan bahwa pondok pesantren mendapatkan animo masyarakat luas. Hal ini terbukti dari jumlah pondok pesantren di Jatim yang mencapai 6.661, dengan jumlah pendidik sebanyak 89.492 orang dan jumlah santri mencapai 1,7 juta.

Selain itu juga ada madrasah diniyah yang mencapai 26.867 lembaga dengan jumlah pendidik sebanyak 198.342 orang dan peserta didik sebanyak 1.460.474. Sedangkan untuk lembaga pendidikan Al Quran tercatat ada 38.895 lembaga, dengan jumlah pendidik mencapai 202.664 orang dan peserta didik sebanyak 2.570.885 anak. Namun, kata Hartoyo, yang menjadi permasalahan adalah pondok pesantren mempunyai pola pendidikan berbeda. Sehingga, pendidikan yang ada di pondok pesantren dianggap bukan termasuk dalam pendidikan formal sehingga tidak mendapatkan pengakuan. “Karena itulah, dibutuhkan formulasi kebijakan struktur yang setara dengan pendidikan formal dan diakui statusnya seperti pendidikan formal. Dan tentu dibutuhkan keberpihakan anggaran dari pemerintah, mengingat selama ini terdapat fakta ketimpangan pada lembaga pendidikan agama termasuk di pesantren,” terangnya.

Dalam hal pendanaan, kata Hartoyo, pondok pesantren juga belum mendapatkan dana operasional yang jelas. Bahkan, madrasah diniyah dan pondok pesantren sering mendapatkan kendala dalam pengembangan di Kementerian Agama. “Pendidikan agama menjadi urusan absolut termasuk dalam pembiayaan, tapi karena masuk dalam urusan pendidikan, maka pendidikan agama dan pondok pesantren bisa dibiayai pemerintah daerah,” kata Hartoyo. “Pemerintah daerah membantu pendanaan pengembangan pesantren melalui APBD sesuai dengan kewenangan dan kemampuan pemerintah daerah. Maka pemerintah Provinsi Jatim dapat menjalankan kewenangannya,” tambahnya. Dengan adanya Raperda ini, diharapkan Provinsi Jatim memiliki kekuatan hukum dalam pengembangan pondok pesantren yang masih menjadi subsistem pendidikan nasional. Sebab landasan hukum secara nasional tersebut belum menyentuh secara konkrik pada pondok pesantren. [geh*]

DPRD Jatim, Bhirawa Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim, Fauzan Fuadi menyambut baik pembentukan Tim Pansus Raperda Pengembangan Pesantren. Ia mengungkapkan bahwa hal ini menjadi hadiah bagi harlah Nahdlatul Ulama (NU), yakni 16 Rajab atau bertepatan dengan tanggal 28 Februari. “Ini sekaligus menjadi kado harlah NU ke 98 (16 rajab, 13441442 H),” kata mantan Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim ini. Sebagai pimpinan Fraksi, pihaknya menginstruksikan Anggota Fraksi PKB yang tergabung dalam Pansus segera bertindak cepat. PKB mengirim lima orang Fraksi PKB ke dalam pansus: Hikmah Bafaqih, Aida Fitriati, Umi Zahrok, Laila Qodriyah, dan Samsul Arifin. “Harus kerja ngebut dan cermat untuk membahas, mendalami, mengkaji dan menggali pelbagai masukan dari pesantren, kiai, dan tokoh-tokoh lainnya, agar raperda segera rampung,” katanya. Pihaknya menargetkan Perda ini segera selesai dalam waktu dekat. “Lebih cepat lebih baik. Kalau 3 bulan selesai, ngapain harus nunggu setahun?,” katanya. Sebagai pihak inisiator, PKB sebelumnya menyebut Perda ini sebagai regulasi turunan dari UU no 18 tahun 2019 tentang pesantren. Ini akan berisi dukungan afirmasi hingga bujeting. “Kalau di amanah Undang-undang (pesantren), ada dana abadi pesantren yang diambil dari dana abadi pendidikan. Kalau untuk pendidikan, ada BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan ada Bosda (BOS daerah),” kata Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah sebelumnya. “Sehingga, kenapa tidak kita siapkan juga BOSda untuk santri? Dukungan bujeting oleh pemerintah daerah bisa dimasukkan dalam Perda ini,” terang Wakil Ketua DPRD Jatim ini Agar bantuan tidak overlap dengan siswa sekolah reguler, maka juga akan diatur klasifikasi murid yang belajar di sekolah atau pesantren saja. “Sudah waktunya memberikan hak yang sama, termasuk kepada santri,” katanya. Pihaknya berharap fasilitasi anggaran dari Pemrov sekaligus mengurangi biaya di pesantren. “Sehingga, bantuan pesantren bukan hanya membantu meningkatkan kualitas pesantren sekaligus meringankan para santri,” katanya. [geh*]


SASTRA

Jumat Pon, 26 Februari 2021

L

uka. Nama itu melekat padaku sejak lahir di dunia. Orang tuaku seolah-olah membuat nama sesuai kondisi mereka. Barangkali mereka memang menganggapku sebagai luka saat mulai menyapa dunia. Tentu pemikiran itu langsung muncul ketika tatapan keduanya nyalang dan penuh kebencian. Tatapan-tatapan penuh kebencian itu memiliki frekuensi yang bertambah parah di tengah pandemi Covid-19. Sekolah yang menjadi rumah kedua dan penetral suasana kesal di rumah telah hilang sejak semester lalu. Kerinduan dan sapaan dari ruang kelas berganti ruang maya yang kian tak jelas. Nah, di situlah deritaku kembali muncul. Ayah dan Ibu sering bertengkar hebat di dalam bilik kamar mereka. Ibu mulai menuntut ini-itu. Tuntutannya sebenarnya sangat jelas. Ia ingin aku dibelikan ponsel. Lantaran di masa pandemi ini semester lalu, aku telah full meminjam ponsel anak tetangga juga teman sekelasku. Hanya saja, tuntutan itu berubah menjadi fatwa-fatwa Ayah agar lebih banyak bersabar. Dan, membiarkanku menerima keadaan. Toh, hidup kami memang sudah nestapa sejak lama. Saat mendengar pertengkaran itu, aku diamdiam takjub pada Ibu. Ia tidak seburuk yang kukira. Ia begitu memerhatikanku. Sekalipun ia tak bisa berbuat banyak atas keadaan yang ada. Sebagai buruh cuci yang kini digantikan oleh mesin-mesin canggih, upahnya telah banyak hilang. Apalagi, di tengah pandemi ini, orang-orang banyak menghemat. Puncaknya, pemasukan perempuan itu hilang seketika. Sementara Ayah, sedari dulu hingga kini, kondisi ekonomi hampir sama dengan ibu. BedanyaAyah terlalu pasrah, sejak kecil ia tetap jualan tape khas Bondowoso di dekat pasar Kota. Sayangnya, tempat jualan dan modalnya itu dimiliki kakak Ayah sehingga Ayah hanya mendapat upah tak seberapa. Belum lagi, di tengah pandemi ini, omzetnya menurun seketika. “Kita jadi buruh sawah saja, Yah,” tawar Ibu. Ayah tampak diam. Ia mengambil banyak napas. Aku memastikan kediaman itu. Terlebih di rumah yang hanya bertripleks ini, suara keduanya begitu mudah terdengar. Apalagi, kamar mereka berdampingan dengan kamarku. “Nggak mau, kasihan kakakku,” tanggap Ayah. Kasihan kakakku itu yang selalu jadi omongan Ayah. Padahal, kakaknya sendiri tak pernah kasihan padanya. Seharusnya sebagai pemilik kios dan usaha tape, Ayah bisa saja masuk di perusahaan kakaknya bukan malah disuruh menjaga kios yang pendapatannya tak tentu arah. Aku pun tak tahan lagi dengan tanggapan Ayah itu. Maka, aku segera keluar dari kamar dan mengetok kamar mereka. “Apa Ayah masih menganggapku sebagai luka sehingga tak mau memperbaiki keadaan yang ada?” tanyaku setelah pintu kamar itu terbuka. Ayah terdiam. Ia menggigit bibirnya. Sementara, Ibu sudah tak kuat menahan laju air mata.

Puisiku

Cerpen Oleh: Gusti Trisno

“Bukan b e gitu. Kita harus bersyukur atas keadaan yang ada.” Ungkapan itu sudah sering kali kudengar, tapi entah sampai kapan akan berubah. Sementara waktu dan musim begitu cepat berubah. Begitu juga zaman yang berganti menjadi lebih maju. Jika kami terus-terusan hidup dengan derita ini, tentu kami akan tergilas dengan mudahnya. “Baiklah, aku sendiri yang akan bekerja agar bisa membeli ponsel sendiri,” putusku terlalu percaya diri. **** Aku berteduh di suatu jalan yang tak bernama. Matahari gerimis membuatku harus menelan sunyi di tengah derasnya hujan. Maka, aku pun menggosok-gosokkan kedua tanganku agar memberi rasa hangat hingga beberapa menit kemudian. Matahari yang terlambat bangun itu membuat pagi kembali menjadi cerah. Aku kembali melangkah menyusuri jalan tak bernama itu. Kemudian, langkah itu terhenti tepat ketika membaca papan nama bertuliskan CV. Tape Bondowoso Sejati. Membaca papan nama itu, aku langsung teringat jualan Ayah. Tentu aku berharap jualannya laku keras sederas hujan tadi. “Adik, mau cari kerja ya?” Tiba-tiba seorang lelaki tambun seusia Ayah mendekatiku. Dari sorot matanya, lelaki itu seperti pemilik usaha tape tempat kakiku berhenti. Aku kontan mengangguk. Meksipun, bekerja di tempat usaha tape bukanlah harapanku. Saat melangkah keluar dari rumah, aku hanya berharap bisa menjadi tukang bersih-bersih yang tak membutuhkan banyak skill. Namun, setelah mendengar tawaran itu, kontan aku langsung menerima. Aku yakin ini pasti jalan lain yang ditunjukkan Allah. “Sudah pernah membuat tape sebelumnya?” Aku menggeleng lemah. Sekalipun aku tahu gelengan itu bisa saja membuat bapak tambun ini langsung tak menerimaku. Anehnya, ia malah tersenyum senang. “Baguslah, kalau begitu, saya akan mengajarimu dari nol.” Lelaki paruh baya itu langsung mengajakku ke meja kerjanya. Ia lalu membuka laptop dan memutar video proses membuat tape. Aku menyimak se-instens mungkin. Rasanya aku akan dengan mudah mengikuti langkah demi langkahnya. “Tape itu berasal Karya: Nurma MJ

Janji Mereka

Mojokerto, 2020

Mereka berjanji akan berkunjung menyambang dan menyambung tali silaturahmi tapi, nyatanya tak kunjung menampakkan diri

Undangan Dedaunan

Mereka berjanji semanis madu melambungkan hati bak kupu-kupu lewat ucapan maupun tulisan tapi, tak pernah diwujudkan

Kupandang siluet dari dalam kamar Bayangan dedaunan samar Menari-nari dibelai sarayu Melambai-lambai seolah merayu Menikmati sejuk dan desau di selasar Meskipun sang fajar belum menyuar Mojokerto, 2020

Mereka berjanji meringankan beban membantu yang membutuhkan serta yang kesusahan tapi, nyatanya bualan

Sibuk. Repot. Tak ada waktu Dan akhirnya ..., Lupa! Begitu kata mereka

Entahlah. Sudahlah Tak perlu dan tak berguna Menanti yang tak pernah pasti Lewat ucapan dan tulisan mereka Mojokerto, 2020

Tengah malam daku tergegau Gelita, kelam dan sunyi senyap Ada apa dalam bunga tidurku? Kelopak netra tak bisa terpejam lagi Apa yang tengah kuangankan? Pikiran tak jua tenang

Delusi Esok

Jiwa Raga yang Melaung

Sebuah lamunan hinggap sekejap Terbayang eloknya flora di taman Di kala baskara menyingsing Kilau jingga bagai lukisan Di sudut cakrawala maya

Payah jemariku menggenggam Bersandar lekat pada tembok Rangka lenganku pun mulai rapuh Telapak tangan dan kaki mati rasa Indra peraba berangsur pucat, tipis

Mata dan Hari

Lelah tungkaiku berdiri tegak Sesekali mencoba bercangkung Di bawah dingin guyuran tirta Sehari semalam tanpa henti

Sanda menghalau delusi selekasnya Manik mata mengatup erat Berharap kembali merajut angan Tentang langkah kaki yang menapak Menjejak tanah dan rumput bertabur bulir embun Entah, esok pagi atau esok kapan pun Mojokerto, 2020

Raga sudah tak sanggup Atma pun seakan ingin pergi bebas Terbang meninggalkan segala sakit dan penderitaan Melayang, menghapus dan melupakan Lara dan kedukaan jasad ini

Cahaya mentari telah merona Memeluk menghangatkan separuh buana Kini sang surya mulai tergelincir Hendak bersembunyi di tepi pasir Namun, netra masih tak mampu terpejam Sisa pekatnya malam nan suram Mojokerto, 2020

Nurma MJ, penulis berdomisili di Mojokerto, Jawa Timur. Beberapa karya puisinya diterbitkan dalam buku antologi puisi bersama. Puisi berjudul “Setiap Makhluk Punya Asa” diterbitkan dalam buku Pelita Cita-Cita, “Rindu Ruang yang Hangat” dalam buku Wastu Sanak, dan “Kembali pada Kitab Suci” dalam buku Tuntun Aku. Selain puisi, penulis juga menuangkan imajinasinya dalam bentuk cerpen. Ada 6 buku antologi cerpen yang memuat karyanya. Tulisannya juga pernah dimuat di beberapa media massa. Penulis bisa disapa melalui akun Instagram @nurmamj.

HARIAN

PENDIRI : Alm. H. Moch. Said PENASIHAT HUKUM: Poerwanto, SH, MH

dari singkong yang dikupas dan dicuci bersih, kemudian dikukus sampai matang. Ketika selesai dikukus, singkong didinginkan dengan cara dibiarkan saja hingga betulbetul dingin. Selanjutnya, masuk ke proses peragian,” jelas lelaki itu. “Mohon maaf, Pak, sebelumnya kenalkan saya Luka,” potongku. Lelaki itu langsung menyalamiku. “Saya Pak Budiman. Kalau melihat wajahmu, saya langsung tahu, kamu pasti korban belajar dari rumah ‘kan?” Aku mengangguk tak percaya. Pak Budiman mampu membaca pikiranku. “Kita lanjut ya!” Pak Budiman kembali bersuara sekaligus menghentikan ketakjubanku atas perkiraan lelaki itu yang begitu tepat. Pak Budiman lalu memutar video proses peragian. Ia juga menambahkan, katanya kualitas tape ditentukan oleh ragi, mau menjadi tape yang manis dan tahan lama atau malah sebaliknya. Setelah diberi ragi, tape dimasukkan dalam besek berbagai ukuran mulai dari 3 ons hingga 1 kilogram. Beseknya sendiri dari daun pisang yang akan memberi tambahan aroma harum. Terakhir, tape yang siap edar itu tinggal diberikan label pada beseknya. “Paham ‘kan?” Aku mengangguk mengerti. “Kamu bisa bekerja hari ini, tapi tugas sekolahmu sudah selesai belum?” Aku menggeleng lemah. Dengan aku bekerja di pagi hari seperti ini, aku tadi belum sempat berkunjung ke rumah tetangga untuk menanyai tugas. Padahal, ponsel teman sekelasku itu adalah alat sirkulasi informasi dari sekolah. “Gimana?” desak Pak Budi. Aku kembali menggeleng lemah. Ia kemudian tersenyum. Lalu, mengajakku ke ruangan lain yang tak jauh dari ruang pribadinya. Di balik hangatnya tempat membuat tape tersebut ternyata ada ruangan yang lebih mirip ruangan komputer di sekolah. Di tempat tersebut, ada sekitar lima orang seusiaku yang tampak sibuk dengan komputer dan android keluaran lama. Lima orang itu memandangku. Serupa memberikan kekuatan untuk maju ke komputer yang kosong. “Kamu bisa menggunakan komputer dan ponsel Android di tempat ini,” ujar Pak Budiman membuatku tak percaya. “Setelah tugasmu selesai, kamu bisa langsung bekerja.” Lanjutnya membuatku serasa mendapatkan keajaiban bertubi-tubi. Kakiku langsung bergerak ke komputer yang kosong itu. Aku gugup menatap layarnya. Apalagi, setelah tanganku meraih Android yang begitu mungil itu. Walaupun begitu, aku langsung memencet nomor Putra, sahabatku yang sering meminjamkan ponsel. Selepas itu, aku meminta bantuan dia untuk dimasukkan ke grup kelas.

Halaman 4 Senja tiba dengan peluh keringat yang bercampur kebahagiaan. Aku pun bersiapsiap keluar dari tempat pembuatan tape itu. Aku hanya perlu berjalan kaki sekitar dua kilometer menuju rumah. Dan, tentu ingatan untuk sampai di jalan tak bernama ini begitu mudah kulalui sehingga tak perlu kesasar untuk sampai di rumah sangat sederhana itu. Tanganku segera mengetok pintu dan berucap salam. Anehnya, yang membuka pintu bukan orang tuaku, tetapi Putra. “Kamu dapat ponsel dari mana?” tanyanya. Aku melihat kekhawatiran atas pertanyaan itu. “Aku pinjam ke kantor,” jelasku sekaligus menceritakan keajaiban tadi pagi. Putra menyunggingkan senyum melihat kabar baik itu. “Kuharap kamu segera memiliki ponsel sendiri sehingga tidak mengalami kendala buat belajar di tengah pandemi ini.” Aku langsung mengamini doa baik itu. Putra pun langsung meminta diri. Bertepatan itu, Ayah langsung tampil berkacak pinggang. “Gila ya, kamu kerja di perusahaan saingan Pakdemu!” “Mana aku tahu,” jawabku cuek. Ayah menatapku semakin dalam. Ia seperti ingin memuntahkan kemarahan yang memuncak. “Besok kamu berhenti bekerja di sana!” ungkapnya dengan nada tinggi. Aku tersenyum sinis mendengar putusan aneh Ayah itu. Memang sebagai anak, aku harus mendengarkan apa pun yang menjadi keinginannya. Hanya saja, kalau aku menerima hal itu, aku akan kembali melangkah mundur. Toh, pekerjaan itu halal dan kalau soal bersaing dengan perusahaan Pakde itu soal lain. “Yah, kalau aku berhenti, apakah Ayah sanggup menyediakan ponsel dan komputer?” Ayah lemas mendengar pertanyaan itu. Ia langsung mengalihkan topik dan menceritakan kebaikan Pakde pada keluarga ini. Aku hanya bisa terdiam tanpa kata. Toh, percuma saja, Ayah begitu membanggakan Pakde. Padahal, selama ini, kehidupan kami tak banyak berubah. Malah Pakde seperti menjegal langkah Ayah untuk berkembang dengan cara hanya menjaga kios tape bertahun-tahun lamanya. Setelah mendengar penuturan Ayah dengan lengkap itu. Aku pun kembali masuk ke kamar. Ibu menyusul kemudian. Perempuan itu melinggarkan tangan ke tubuhku. Ia menatapku memberikan dukungan. “Kamu bisa tetap bekerja di tempat itu, Nak.” Aku senang atas restu Ibu. Rasanya beban yang terserat di kaki langsung sirna seketika. **** Keesokan harinya, aku kembali bekerja meskipun tak direstui Ayah. Bagiku restu Ibu sudah lebih dari cukup. Di tempat kerja, Pak Budiman menyambutku dengan hangat. Aku langsung mencuci singkong sekitar lima kilogram. Kemudian, ponsel yang menjadi jatahku berbunyi menandakan kelas segera dimulai. Aku langsung menghentikan aktivitas itu dan membawa

ponsel itu ke ruangan komputer. Pelajaran pertama yang berlangsung hari itu adalah Bahasa Indonesia. Guruku memberikan video materi teks prosedur. Dimulai dari materi struktur, isi, dan kaidah kebahasaan. Selepas itu, guruku meminta kami menganalisis teks prosedur yang disediakan. Tentu tak perlu waktu yang lama untuk mengerjakan itu. Guru kemudian memberikan penugasan untuk membuat teks prosedur, bisa melalui video atau tulisan. Melihat tugas itu, aku langsung berpikir untuk membuat olahan tape. Hanya saja, kalau cuma tape biasa rasanya terlalu biasa. Aku pun mencari contoh olahan tape kekinian di internet yang ternyata banyak sekali. Dari sekian banyaknya olahan yang dibuat, aku memilih untuk membuat rambutan tape. Terlebih bahannya begitu mudah didapatkan di tempat kerjaku. Aku hanya perlu menambahkan bahan tepung pisang goreng crispy, garam, santan, air, gula merah, dan lembar kulit lumpia. Setelah itu, aku langsung ke dapur dan membuat olahan kekinian itu sesuai dengan petunjuk dari internet. Keajaiban pun muncul. Olahan rambutan tape itu tampak begitu ciamik. Setelah menyelesaikan proses pembuatan itu, aku langsung memberikannya pada Pak Budiman. Dari sorot matanya, ia seperti kegirangan dengan percobaan olahan itu. “Bagaimana jika kamu juga jualan beginian?” tanyanya membuatku melongo tak percaya. “Kamu bisa memanfaatkan media sosial perusahaan ini untuk promosi. Setelah itu, kita bisa melihat potensi di pasar.” Aku mengangguk setuju. Rasanya tawaran itu perlu dipertimbangkan. Siapa tahu berhasil? “Bagaimana?” desak Pak Budiman membuatku mengangguk. Ia kemudian mengancungkan dua jempolnya padaku. Aku pun segera kembali ke komputer dan langsung menyimpan video yang telah berhasil kubuat. Selepas itu, aku langsung bergegas kembali ke dapur. Akan tetapi, kakiku tertahan setelah salah satu pegawai menonton tayangan yang sarat motivasi. Di tayangan itu, ada seorang pemuda yang berhasil membuat olahan kekinian dan berhasil menyihir kalangan millennial. Omzet yang diperolehnya juga sangat banyak. Menonton itu, aku langsung membayangkan keberhasilan yang nanti dapat diperoleh. Dengan begitu, pandemi derita keluarga akan segera sirna. Kami juga bisa hidup bahagia. Tanpa perlu resah besok harus makan apa. Semoga! [*] Gusti Trisno Mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Malang yang memiliki nama lengkap Sutrisno Gustiraja Alfarizi. Peraih juara 2 Penulisan Cerpen dalam Pekan Seni Mahasiswa Jawa Timur 2016 dan Penerima Anugerah Sastra Apajake 2019. Kumpulan cerpen terbarunya berjudul “Seperti Skripsi, Kamu Patut Kuperjuangkan” (Elexmedia Komputindo). Nomor rekening BNI cabang Jember 0649910933 atas nama Sutrisno Gustiraja Alfarizi.

RESENSI BUKU :

Imaji Konflik “Syiah” dan“Sunni”

: Syiah-Sunni dalam Konstelasi Politik Timur Tengah Penulis : Ahmad Sahide Penerbit : UMY Press, Yogyakarta Cetakan : Agustus, 2020 Tebal : 136 halaman ISBN : 978-6239168223 Peresensi : Muhammad Itsbatun Najih Alumnus Madrasah Ibtidaul Falah, Kudus Judul

S

aya perlu menggunakan tanda kutip pada kata “Syiah” dan “Sunni” di judul resensi ini. Buku ini mengurai muasal konflik dua sekte besar dunia muslim. Lebih-lebih menyorot keterkaitan dua aliran ini atas dinamika konflik Timur Tengah, dulu hingga kini. Sebagaimana kita tahu, pasca wafatnya Nabi Muhammad Saw, terdapat sejumlah orang menginginkan Ali bin Abi Thaliblah selayaknya menjadi pengganti Nabi Saw. Sebaliknya, banyak kelompok berbeda suara. Rampung bermusyawarah, Abu Bakar lantas terdaulat sebagai khalifah. Apa respons Ali? Dalam sejumlah catatan, beliau menerima saja apa yang menjadi kesepakatan umat. Beliau juga menerima kepemimpinan Umar bin Khattab dan Usman bin Affan. Selama kurun kepemimpinan ketiga khalifah, Ali tidak pernah melakukan kudeta atau pemberontakan. Ali amat mendukung mereka. Jika Sunni diartikan kelompok yang selalu mendasarkan pada laku Nabi Saw, tentu tiap muslim akan demikian. Bila Syiah selalu disematkan sebagai pecinta Ahlul Bait, semua muslim juga akan mendaku demikian. Apakah Sunni dan Syiah adalah sekadar imaji yang membelenggu dalam sekat untuk selalu harus berbeda dan tragisnya, kerap tertumpah darah? Bila mengacu sejarahnya, Sunni dan Syiah berawal dari urusan politik. Kalangan muslim seakan terpolarisasi dan kemudian meluas ke seluruh babakan: akidah hingga fikih; termasuk urusan politik (sekali lagi) di saban tempat dan tempo. Egoisme/fanatisme dalam menafsirkan sabda Nabi Saw, turut melanggengkan perseteruan hingga anak-cucu. Syiah yang minoritas, tentu saja menjadi kelompok marjinal. Hingga

pada abad ke-16 M, sejumlah pengikut Syiah membangun kekuasaannya di tanah Persia dan kokoh hingga kini bersebut Iran. Tak ada yang ajeg. Syiah sebagai sebuah sekte, di dalamnya terdapat cabang/ sekte lagi. Ada yang moderat hingga ekstrem. Pun, di Sunni; banyak mazhab. Pun, ada yang moderat hingga ekstrem. Ada satu kesamaan dari dua golongan ini: berpunya “oknum” yang gemar mengkafirkan (takfiri). Konsekuensi takfiri, menganggap yang di luar kelompok dirinya sebagai musuh. Tak peduli meski sesama golongan, baik Sunni atau Syiah. Kelompok inilah yang sebenarnya membikin kacau dan terus menggelorakan permusuhan. Kelompok ini pula yang mencoreng wajah Islam. Perseteruan Iran dan Saudi, misalnya, tidak menampik adanya faktor lain. Bukan melulu soal bahwa Iran merupakan negara Syiah dan Saudi representasi negara Sunni. Saya menduga, ada faktor kontestasi ras dan etnisitas. Yakni, peradaban besar Persia dan Arab. Sedangkan faktor Sunni dan Syiah hanyalah tempelan. Konflik keduanya juga amat dipengaruhi faktor eksternal, yakni intervensi negara asing. Walhasil, konflik berlandaskan sekte pada hari ini, kiranya hanya pepesan kosong lantaran misi utama adalah soal pengaruh kekuasaan politik dan sumber daya alam. Irak dihuni amat banyak pengikut Syiah. Namun, (pernah) dipimpin begitu lama oleh Saddam Husein yang seorang Sunni. Pun, di Suriah; Bashar al-Assad, seorang Syiah di negara yang mayoritas berpaham Sunni. Terlepas dari sosok keduanya yang kontroversial, tetapi relasi keakraban di tingkat akar rumput (rakyat) antara Syiah dan Sunni, toh dapat terwujud. Tidak ada konflik horizontal berkepanjangan gegara aku Sunni-kamu Syiah. Buku ini secara cermat mengurai konflik yang “diduga” disebabkan murni urusan paham keagamaan. Bila konflik keduanya pada abadabad lampau, boleh jadi, unsur sekte menjadi

pemicu yang “cukup” signifikan; alias masih didominasi urusan lain yakni, politik/hasrat kekuasaan yang “lebih” signifikan. Sementara di era kekinian, sengkarut Syiah dan Sunni telah mencair alias tidak relevan lagi. Bila pun masih digunakan, kita bisa melihatnya sebagai alat propaganda murahan yang disematkan oleh aktor-aktor politik negara/internasional. Pun, ditambah dengan intervensi asing yang “sangat” signifikan. Iran sebelum pecah revolusi tahun 1979, hubungannya dengan banyak negara Arab, tidak berlangsung tegang. Namun, setelah revolusi, relasinya dengan sejumlah negara Arab berlangsung panas. Terlibat perang dengan Irak pada Perang Teluk sebagai puncaknya. Kita pun bisa mengarahkan telunjuk pada negara adidaya (Barat) yang turut menjadi aktor berlangsungnya sengkarut tersebut; hingga hari ini. Revolusi Islam Iran tahun 1979 dianggap ancaman oleh para pemimpin negara Arab. Yakni, menjadi inspirasi rakyatnya untuk mendongkel mereka dari tampuk kekuasaan. Lebih-lebih setelah Arab Spring, negaranegara Arab mengalihkan konsentrasinya dari melawan Israel --yang menjajah Palestina-- kepada gerak-gerik Iran. Lantas, segala langkah Iran asal pokok harus dianggap berlawanan. Padahal Iran amat fokus terhadap perjuangan Palestina sebagaimana negara-negara Arab. Sekali lagi yang bertikai adalah para elite negara demi ambisi politik dan kuasa ekonomi. Sementara sisi lain, sebagaimana uraian buku ini, semacam rekonsiliasi dan gelar dialog antara ulama Syiah dan Sunni terus berlangsung intensif sekira dua dekade ini. Banyak capaian dan keputusan yang dihasilkan menyimpan segudang optimistis bagi tujuan persaudaraan sesama muslim. Karena itu, umat/masyarakat internasional mestilah menengok kepada mereka sebagai yang sebenarnya patut menjadi referensi berpijak atas isu-isu keberagamaan cum politik Timur Tengah. Karen Armstrong dalam Fields of Blood memberikan simpulan menarik, bahwa nyaris tidak ada konflik yang disebabkan murni agama. Yang ada hanyalah agama dibuat kedok menutupi sebab utama yakni, politikkekuasaan dan ekonomi. Apakah buku ini setali tiga uang menyimpulkan hal sama atas konflik abadi antara “Syiah” dan “Sunni”? Kalau betul demikian, Syiah dan Sunni hanyalah imaji yang mengkotak-kotakkan umat muslim selama empat belas abad.[*]

PEMIMPIN UMUM: Nawang Esthi Lestari PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB: Wahyu Kuncoro SN WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Wawan Triyanto REDAKTUR PELAKSANA: Gatot Suryo Widodo KOORDINATOR LIPUTAN : Bambang WN REDAKTUR: Choirul Anam, Anangsyah Isfianto, Sufendi Dimyati, Andre Endrayana Sasmita, Helmi Supriyatno, Zainal Ibad Reporter : M. Ali, Rachmat Caesar BSW, Zainal Ibad, Adit Hananta Utama, Abed Nego, Gegeh Bagus Setiadi, Diana Rahmatus Sholichah, Achmad Tauriq Imani Fotografer: Trie Diana Indahwati, Oki Abdul Sholeh Malang: M. Taufiq, Kabupaten Malang : Cahyono Nor Rochmah, Kota Batu: Anas Bachtiar, Kediri: Ervan Kholis, Pasuruan : Hilmi Husein, Pamekasan: Syamsuddin, Lumajang: Dwi Wismo Wardono, Probolinggo: Wiwit Agus Pribadi Jember: Effendi, Sampang: Nur Cholis, Sumenep: Agus Irianto, Samsul Arifin, Bondowoso: Iksan Khalil, Situbondo: Sawawi, Tulungagung: Hadi Sucipto, Wiwieko Dh, Ponorogo: Yanuar Lamongan: Suprayitno, Jombang: Romadlon, Fathoni, Arif Yulianto Mojokerto: Hasan Amin, Kariyadi Sidoarjo: Ali Kusyanto, Hadi Sujitno, Achmad Suprayogi Gresik: Kerin Ikanto, Rokim, Tuban: Khoirul Huda Madiun: Sudarno, Blitar: Hartono, Nganjuk: Ristika, Bojonegoro: Achmad Basir, Trenggalek: Wahyu Asmoro, Jakarta: Tjitjik Rahayu. Direktur Utama: Nawang Esthi Lestari, Direktur Umum: Wahyu Kuncoro SN, Direktur Keuangan Mira Damayanti Komisaris Utama: Sugeng Praptoyo, Komisaris: Bambang WN, Hasan Amin, Suprayitno, Malang: Gatot Soekardi, Ratna Nirmala, Lumajang: Didit Nur Jadit, Bondowoso: Hasto Pramudyo, Manager Produksi, Sirkulasi dan Periklanan: Sri Eddy Haryanto, Manajer Keuangan: Anangsyah Isfianto, Administrasi Keuangan: Etti Sri Kustini, Sri Poernomo, Sekretaris Perusahaan: Rani Cholyvianti, Sirkulasi: Titiek Yuliati (Koordinator), Utomo Pagon, Distribusi: Tatok Arly (Koordinator), Suparto, Mulyadi, Pracetak:Ali Sulkan (Koordinator), Danu Setiawan, Trisno purnomo, Onny Agung S, Oki Abdul Sholeh, Rendy Agung. Sekuriti: Saiful Hidayat, Akhmad Mukhdor Daniyal, Ucha Torindiansyah Alamat Kantor Pusat/Iklan/Redaksi: Jalan Indragiri 73 Surabaya, Telp : 031- 561-5454, Fax : 031-561-9009, Email Iklan: bhirawa_indragiri@yahoo.com, Email Redaksi: harian_bhirawa@yahoo.com Sirkulasi: Jalan Pengenal 5, Surabaya (60174), Telp : 031- 547-0650 (3 lines), Fax : 031-534-3359, Email Sirkulasi: bhirawasirkulasi@yahoo.com Bhirawa Online : http://www.harianbhirawa.co.id Bank: Bank Mandiri (BBD Jembatan Merah) Surabaya, No. Rek:140.0080000053, Percetakan: PT Media Nusantara Press, Kawasan Industri SIER, Jl. Rungkut Industri III No.49, Surabaya SIUPP: Nomor 159/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1986, 22 April 1986.

Tarif Iklan: Iklan Baris Rp. 7.500/baris (maksimal 5 baris), Iklan Tender/Lelang Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display warna (FC) Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display hitam putih (BW) Rp.7.500/mm kolom. Harga belum termasuk PPn 10%.


PELAYANAN PUBLIK Dinsos Jatim Realisasikan MoU Kemitraan Budidaya Cacing Halaman 5

Jumat Pon, 26 Februari 2021

Pemprov, Bhirawa Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Provinsi Jatim) bersama UPT Dinsos Provinsi Jatim merealisasikan MoU atau penandatanganan kesepakatan bersama kemitraan dengan CV. RAJ ORGANIK Di UPT RSBK dalam melakukan budidaya cacing tanah, di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Karya (RSBK) Madiun (25/2). Penandatanganan kemitraan tersebut, dihadiri Sekretaris Dinsos Provinsi Jatim,Novi Restu Widiani, Kabid Pengembangan dan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

Dinsos Provinsi Jatim dan semua Kepala UPT Dinsos Provinsi Jatim. Sekretaris Dinsos Jatim, Novi Restu Widiani menyampaikan, dalam kegiatan budidaya cacing tanah di UPT

RSBK Madiun, maka diharapkan penerima manfaat (Gepeng) memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang budidaya cacing. “Tentunya, hasil akhirnya untuk menambah pendapatan keluarga setelah keluar dari UPT, pasca rehabilitasi sosial yang dilakukan dalam UPT,” katanya. Sebelumnya Dinsos Provinsi Jatim melangsungkan pembekalan terhadap klien UPT dengan keterampilan budidaya cacing tanah. Hal itu sesuai petunjuk dari Gubernur

Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, agar para klien juga dilakukan pemberdayaan. Saat itu, Kepala Dinsos Provinsi Jatim Dr Alwi MHum menyampaikan, kalau Dinsos memiliki kewajiban melakukan pemberdayaan kepada klien UPT. Selama ini Dinsos Jatim membina dua macam klien. Yakni, klien yang bisa diberdayakan dan tidak bisa diberdayakan karena faktor alamiah. “Klien yang bisa diberdayakan,

maka kami berdayakan. Sesuai petunjuk ibu Gubernur Jatim, kami akan melakukan pemberdayaan yang marketable (dapat dipasarkan). Salah satunya, pemberdayaan melalui budidaya cacing tanah yang saat ini sedang tren,” jelas Alwi. Dikatakannya, untuk pembinaan keterampilan yang sebelumnya rutin diberikan, tetap akan dilakukan, seperti menjahit, servis elektronik, dan sebagainya. Sedangkan budidaya cacing ini merupakan kegia-

tan tambahan untuk klien. Menurut Alwi, pembinaan dan kegiatan tambahan akan menjadi bekal klien saat kembali ke daerah masing-masing. Dengan memiliki beragam keterampilan, klien memiliki banyak pilihan untuk berkarya di tengah masyarakat. “Kami berharap klien kami mandiri, termasuk dari sisi ekonomi. Sehingga mereka tidak bergantung kepada orang lain dan kesejahteraan mereka benar-benar terwujud,” harapnya.[rac]

Disperpusip Jatim Lakukan Penyelamatan Arsip Terdampak Bencana Surabaya, Bhirawa Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jawa Timur melakukan upaya evakuasi dan penyelamatan arsip arsip otentik dan kredibel akibat terkena dampak bencana. Upaya itu dilakukan sebagai amanah Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Etanol mampu menghilangkan kotoran lumpur dan membersihkan permukaan arsip dan dokumen yang kotor tersebut dari jamur akibat terendam air. Selanjutnya agar dokumen tersebut tidak lengket karena basah, pisahkan lembaran satu per satu menggunakan kertas woven sheet dan diangin-anginkan dalam suhu ruangan sampai kering. Tindakan Tim Dispepusip Jatim bisa menyelamatkan arsip yang terkena banjir sebanyak kurang lebih 3 ML. Sedangkan sisanya dikerjakan oleh masing-masing OPD. Di tengah-tengah melakukan evakuasi dan tindakan penyelamatan arsip akibat bencana, juga sekaligus dilakukan sosialisasi dan pelatihan untuk tanggap bencana terhadap arsip. [why, adv]

“ Dalam Pasal 6 Huruf g bahwa pe- cana,” jelas Supratomo. merintah wajib memelihara arsip/doDari hasil identifikasi di kedua kumen otentik dan kredibel dari anca- OPD tersebut ada kurang lebih 8 man dan dampak bencana,” jelas Plt ML atau 40 boks arsip yang terenKepala Dinas Perpustakaan dan Kear- dam air. Selanjutnya dilakukan tinsipan Provinsi Jatim Supratomo saat dakan dan perawatan arsip tersedikonfirmasi Bhirawa, Kamis (25/2) but adalah restorasi. Arsip /dokukemarin. Menurut Supratomo, ber- men yang terkena air bercampur dasarkan UU, bahwa yang harus dis- lumpur tersebut dibersihkan denelamatkan pertama manusia dan ked- gan menggunakan cairan etanol ua dokumen/arsip. atau alkohol. Caranya dengan “Maka begitu terjadi bencana menyemprot pada bagian yang banjir kemarin kami langsung men- terkena lumpur. girim surat kepada Disperpusip Kabupaten Nganjuk, Jombang, Tuban, kab/kota Pasuruan, Gresik dan Banyuwangi. Nganjuk langsung merespon dan Tim Penyelamatan Arsip kami terjunkan ke Nganjuk,” jelasnya. Dari hasil komunikasi dengan Disperpusip Kabupaten Nganjuk, pihaknya mendapat laporan kalau ada 2 OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk yang arsipnya terdampak banjir yaitu Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disnakerkop UM) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk. “Dengan segala keterbatasann Tim Tanggap Bencana Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Nganjuk Tim tanggap bencana Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur bekerjasama melakukan evakuasi dan penyelamatan dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Nganjuk saat melakukan evakuasi dan terhadap arsip-arsip yang terkena ben- penyelamatan terhadap arsip-arsip yang terkena bencana,

Kejari Batu juga menggandeng para kepala desa/ lurah untuk memberikan layanan prima kepada warga pedesaan

Kejari Batu Siapkan 15 Inovasi Wujudkan Wilayah Bebas Korupsi Kota Batu,Bhirawa Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Batu menyiapkan 15 inovasi untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Hal ini juga bentuk upaya merealisasikan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di Kota Batu. Kamis (25/2), bertempat di halaman depan kantor Kejari Batu dilakukan penandatanganan komitmen bersama peningkatan layanan menuju WBK oleh person-

el korps Adhyaksa Batu. Kajari Batu Dr Supriyanto SH MH mengatakan, dari 15 inovasi yang dirancang Kejari Batu, dua di antaranya sudah terealisasi. Yaitu, pelayanan e-tilang, dan layanan konsultasi hukum secara virtual. Supriyanto terus mengingatkan bawahannya agar bertugas secara jujur, menghindari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). “Layanan yang terbaik akan hadir jika praktik KKN dihilangkan

dari kebiasaan kerja. Kejari Batu juga terbuka terhadap kritik dan saran dari masyarakat,”ujar Supriyanto, Kamis (25/2). Penandatanganan komitmen bersama ini diawali dengan menggelar upacara Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Lingkungan Kejaksaan Negeri Kota Batu. [nas]


Bhir

PENDIDIKAN, KEBUDA

Halaman 6

Jumat Pon, 26

Pendaftar Program Pasca Sarjana ITS Naik Signifikan

Olah Okra Jadi Obat Herbal Pence

Peningkatan pada Semester Genap Naik Hingga 300% Surabaya, Bhirawa Pendaftar Program Pasca Sarjana Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengalami peningkatan secara signifikan pada semester genap ini, total jumlah pendaftar mencapai 705 orang yang terdiri dari 506 Program Doctor, 79 Program Magister, dan 120 Program Profesi Insinyur (PPI). Jumlah ini meningkat 300% dari jumlah pendaftar tahun lalu. Menurut Direktur Pasca Sarjana dan Pengembangan Akademik ITS, Prof Dr rer pol Heri Kuswanto, ditinjau dari tren yang ada, jumlah pendaftar semester gasal (ganjil) biasanya selalu lebih besar dari semester genap. Pendaftar biasanya mencapai ribuan untuk semester gasal dan dua ratusan pada semester genap. "Kami membandingkan dengan jumlah pendaftar pada semester genap tahun lalu terjadi kenaikan 300% dari 222 menjadi 705 pendaftar,'' jelasnya, Kamis (25/2) kemarin. Heri menjabarkan, ITS kini mempunyai 20 Program Studi Doktor, 17 Magister, dan satu PPI. Sedangkan Program studi pasca yang konsisten dengan jumlah pendaftarnya terbanyak adalah program doktor dan magister Manajemen Teknologi. Namun, ada juga dari Prodi Pasca Teknik Mesin dan Teknik Elektro

yang pendaftarnya juga sangat tinggi pada semester ini. "Namun rata rata semua Prodi pendaftarnya naik saat ini,'' tuturnya. Inovasi yang dilakukan Direktorat Pascasarjana dan Pengembangan Akademik (Ditpaspa) ITS diantaranya dengan melakukan diversifikasi program. Dalam setahun ini, ITS telah merancang program - program baru seperti jalur riset, Program Pendidikan Jarak Jauh (Kelas PJJ), Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), serta beasiswa. "Kelas PJJ ini merupakan salah satu program unggulan Pasca Sarjana ITS tahun ini. Dengan situasi pandemi sekarang, ini menjadi pilihan yang sangat bagus terutama bagi calon mahasiswa yang terikat dengan pekerjaan. Sehingga tidak dimungkinkan pindah ke Surabaya untuk kuliah atau meninggalkan

Raih Gold Medal Kategori In

pekerjaannya,'' jelasnya. Heri menyebut kini ada 282 pendaftar kelas PJJ. Angka ini dinilainya sangat fantastis untuk sebuah program yang baru dibuka, apalagi level pascasarjana. Sementara untuk peluang beasiswa, hampir semua program studi di Pasca Sarjana ITS memiliki skema beasiswa kerja sama khusus dengan instansi tertentu. Seperti dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan lainnya. Di semester genap ini, Pasca Sarjana ITS hanya membuka beasiswa Fresh Graduate (FG). Kuota beasiswa FG ini direncanakan akan selalu naik setiap tahunnya. Ke depan, untuk semester gasal dan genap 2021 akan membuka kuota sebanyak 250 beasiswa FG. Pada semester gasal akan ada beberapa beasiswa yang ditawarkan, selain FG, misalnya fastrack, asisten peneliti, doktor untuk dosen ITS. Ada juga beasiswa untuk mahasiswa asing mulai semester depan. [ina]

Surabaya, Bhirawa Pandemi Covid 19 tak menghalangi lima siswa SMAN 21 Surabaya untuk terus berinovasi. Terbukti, baru - baru ini kelima siswa yang beranggotakan Alfina Arista Rahmawati, Audy Sesarisma, Yon Desita Eunike, Raihan Ismail Zahy dan Aditya Fadilah Ramdhan meraih Gold Medal kategori Inovatif Science dari Asean Science Enviromental and Entrepeneur Fair (AISEEF) yang digelar Indonesia Youth Scientist Assosiation (IYSA) awal Bulan February ini secara Daring. Di ajang kompetisi bergengsi International ini, ke lima siswa mengembangkan buah Okra menjadi herbal pencegah kanker dan penambah imunitas tubuh yang dinamakan Oknum. Menurut Ketua Tim siswa SMAN 21 Surabaya, Alfina Arista Rahmawati, penggunaan buah okra sebagai obat herbal karena kandungan flavonoid, polisakarida dan serat tinggi yang berguna untuk pencegahan diabetes dan kanker. Tak hanya itu, campuran kunyit dan buah okra juga dapat meningkat imunitas tubuh. "Ide awal ini dari pembina dan kami yang kemudian kami kembangkan. Karena kami melihat Covid 19 dan kanker ini berhubungan dengan imunitas tubuh, sehingga kami tambahkan kunyit dalam cairannya,'' ujar dia ditemui Bhirawa, Kamis (25/2) Alfina menjelaskan, proses pembuatan Oknum cukup sederhana. Untuk proses

Pembimbing Budi Santoso bersama kelima siswa menu

ekstrak kunyit, pertama kunyit dikupas lebih dulu, kemudian dicuci dengan aquades, diparut lembut dan dicampur dengan etanol 96%. "Proses ini juga sama untuk ekstrak okra. Setelah dicampur etanol 96%, kedua hasil cairan ekstraksi di saring sebanyak tiga kali. Kemudian kami campurkan 50 mi-

liliter dibanding 50 mililiter. Disentri vulgar selama lima menit setelah itu dibiarkan homogen selama lima hari,'' papar Alfina. Setelah menjadi cairan herbal Oknum, Alfina dan tim kemudian melakukan ujicoba pada 30 tikus putih dengan perlakuan berbeda. Di mana 10 tikus memakan jag-

Tampil Diajang Putra-Putri Pariwisata Jatim di Grand City

BANGKU POJOK

Karya Seni Siswa SMP Sepuluh Nopember

ihsan kholil/bhirawa

Jajaran Forkopimda bersama tokoh agama dan Pengasuh Ponpes di Kabupaten Bondowoso mengikuti video confernce pencanangan gerakan santri bermasker.

Forkopimda Follow Up Pencanangan Gerakan Santri Bermasker Bondowoso, Bhirawa Guna memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Kabupaten Bondowoso dan mendukung pencanangan Gerakan Santri Bermasker. Jajaran Forkopimda bersama tokoh agama dan Pengasuh Ponpes di Kabupaten Bondowoso mengikuti video conference bersama Kapolda Jatim, bertempat di Loby Sanika Satyawada Polres Bondowoso, Kamis (25/2). Hadir Wakil Bupati H Irwan Bachtiar Rahmat, Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz, Dandim 0822 Letkol Kav Widi Widayat, Kemenag Bondowoso H Sholihul Kirom, Ketua MUI KH Asy'ari Fas'ya, Ketua PCNU, Ketua Muhammadiyah dan beberapa para Pengasuh Ponpes di Kota Tape ini. Juga hadir santriwan dan santriwati yang membacakan lima poin ikrar mendukung Gerakan Santri Bermasker. Kapolres Bondowoso, AKBP Erick Frendriz saat dikonfirmasi menyampaikan, kegiatan ini diinisiasi Forkopimda Jawa Timur, yang nantinya akan ditindak lanjuti di tingkat kabupaten. "Kedepannya akan di follow up di tingkat kabupaten. Sehingga akan mengumpulkan Pengasuh Pondok Pesantren dan memberikan masker untuk Pondok Pesantren,'' katanya. Diharapkan, dengan Gerakan Santri Bermasker itu, Pondok Pesantren di Kabupaten Bondowoso bisa mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes). Sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kapolres Erick menjelaskan, sebenarnya sejak awal pihaknya telah bergerak menggalang komunitas. Namun menurutnya, komunitas santri juga memiliki jumlah yang cukup besar maka menghimbau kepada santri agar juga mematuhi Prokes Covid 19. [san]

Wali Kota Sutiaji Tegaskan Pentingnya Pendidikan Karakter Malang, Bhirawa Dalam upaya membangun pendidikan di Kota Malang menjadi semakin maju, Wali Kota Malang, Sutiaji, saat hadir di Forum Perangkat Daerah / Lintas Perangkat Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang di Savana Hotel and Convention, Rabu (24/2) kemarin menegaskan, pentingnya pendidikan karakter bagi masyarakat diterapkan dalam Proses Belajar Mengajar. "Berkaitan dengan kebijakan lokal, kami ingin pendidikan karakter menjadi komitmen kita, bahwa pendidikan karakter harus lebih didahulukan,'' tegas Walikota Sutiaji. Negara, lanjut Sutiaji, harus memberikan arah dan kebijakan yang menjadi fasilitator bagaimana anak - anak bangsa ke depan bisa tercipta kekuatan mental, spritiual, dan jasmani, bahwa pendidikan kita adalah pembangunan manusia seutuhnya. Sangat berpengaruh pendidikan anak terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan negara. Orientasi pendidikan sangat berpengaruh. Sutiaji juga menyampaikan, dengan kearifan lokal dan rancang bangun muatan lokal mampu menjadi bagian dari paripurnanya desain sistem pendidikan karakter di Kota Malang. Selain itu, kunci dalam pembentukan karakter itu sendiri dipegang tenaga pendidik, yaitu guru serta keterlibatan orang tua. "Membangun Kota Malang dari sektor karakter tidak mudah, karenanya mulai dari komponen perencanaan sampai eksekusinya kita harus berkolaborasi,'' tandas Wali Kota Sutiaji. [mut]

Sidoarjo, Bhirawa Walaupun baru duduk di bangku kelas VIII SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo, karya rancangan busana M Rayhan Agraprana Putra Talalu berhasil terpilih tampil di ajang Pemilihan Putra - Putri Pariwisata Jawa Timur 2021, di Grand City Surabaya, pada 20 hingga 21 Pebruari lalu. Saat ditemui di sekolahnya, Kamis (25/2) kemarin, Rayhan mengaku menekuni dunia desain dan modeling sejak duduk di bangku kelas VII. Ada delapan koleksi busana bergaya Harajuku Jepang yang ditampilkan dalam parade fashion show dalam rangka Pemilihan Putra - Putri Pariwisata yang digelar Cute and Cool Management di Grand City Mall Surabaya. "Saya menggambar delapan koleksi busana khusus bermodel Harajuku Jepang untuk acara ini selama tiga hari. Karena memang budaya Jepang ini menurut saya unik, saya coba angkat menjadi satu tema busana sendiri, The World of Fiction dibuat secara

Colourfull dengan unsur hewan kelinci,'' ujar Boboliem--sapaan akrabnya. Boboliem menjelaskan, koleksi kedelapan busana miliknya diperagakan model cilik. Sehingga desain colourfull dengan warna cerah mendominasi. ''Warnanya sebagian besar merah, kuning, hijau, biru, ungu dan ada yang hitam. Memang sengaja buat koleksi colourfull dengan perpaduan motif yang menyenangkan seperti polkadot dan gambar kartun Micky Mouse,'' ungkapnya yang kini membuka Bobo Academy di Surabaya. Busana Harajuku desain Boboliem menggunakan bahan - bahan yang mudah didapat, seperti katun yang dipadukan dengan motif lucu. Juga beberapa kain tambahan seperti organza untuk menghiasi beberapa koleksi desainnya. Peragawati cilik memperagakan beberapa model ada baju, celana, span dan beberapa lainnya berjenis outer. Sementara itu, Kepala SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo, Luluk Nuryanti

SSi MPd menambahkan, siswanya bernama M Rayhan Agraprana Putra Talalu ini sejak masuk kelas VII itu sudah senang dengan Budaya Jepang. "Rayhan masuk di kelas Internasional ini tujuannya ingin mendalami kebudayaan Jepang. Bukan hanya kebudayaannya, tetapi juga bahasanya. Untuk mewujudkan hal itu, kami juga pernah menghadirkan guru dari Jepang

selama satu bulan,'' jelasnya. Di kelas internasional SMP Sepuluh Nopember juga mewadahi siswa dan orang tua yang ingin menguatkan prestasi di bidang bahasa, yakni dengan bahasa internasional. Meski penekanan utamanya di speaking English, Mandarin, Jepang dan Arab. Maka ada program siswa di Kampung Inggris selama satu bulan. [ach]

achmad suprayogi/bhirawa

M Rayhan Agraprana Putra Talalu dengan 8 baju hasil karyanya yang dipakai para model.

Tidak Efektif, 92 SD di Bojonegoro Dimerger

Sekretaris Dinas Pendidikan Bojonegoro, Lasiran

Bojonegoro, Bhirawa Sepanjang tahun 2010 - 2020, Pemerintahah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat telah melakukan penggabungan atau merger terhadap puluhan Sekolah Dasar (SD) di sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro. Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Lasiran, penggabungan sudah dilakukan untuk lebih mengefesiensikan anggaran dan efektivitas. Hingga kini sudah ada 92 SD di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang di merger. Lasiran menjelaskan, mulai tahun 2010 sudah melakukan penggabungan lembaga sekolah di Bojonegoro yang kekurangan siswa, sep-

erti tahun 2010 total ada 28 lembaga, 2013 ada total ada 19 lembaga, sedangkan tahun 2015 total ada 30 lembaga, dan tahun 2020 total ada 15 lembaga. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan dan mutualitas pendidikan. "Ada beberapa poin yang diharuskan lembaga untuk digabungkan menjadi satu, seperti lembaga itu berada di satu wilayah dan kekurangan siswa. Selain itu, jumlah siswa di dalam satu Rombongan Belajar (Romberl) minimal berjumlah 20 siswa,''jelas Lasiran. Berdasarka aturan terkait jumlah minimal siswa dalam satu Rombongan Belajar dijelaskan lewat Permendibud nomor 17/2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru

Pada TK, SD, SMP, SMA, SMK atau bentuk lain yang sederajat. Pada Pasal 24 dijelaskan bahwa jumlah peserta didik dalam satu Rombel untuk tingkat SD, SMP, dan SMA minimal 20 siswa, sedangkan SMK minimal 15 siswa. "Ada juga sebuah catatan yang tidak diharuskan lembaga sekolah walaupun kekurangan siswa, seperti lembaga itu jauh dari lembaga lain, sehingga ada pertimbangan lain,'' jelasnya. Tahun ini Dinas Pendidikan sedang melakukan pendataan dan pemetaan yang kemungkinan bakal bermuara pada penggabungan SD. Penggabungan akan dicarikan pada SD terdekat sehingga jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah siswanya. [bas]


rawa

AYAAN Februari 2021

& OLAHRAGA

Halaman 7

Diklat Dasar Calon Instruktur BLK Komunitas Dibuka di UPT BLK Surabaya

ovatif Science AISEEF 2021

egah Kanker dan Imunitas Tubuh

unjukkan obat herbal Oknum untuk pencegahan kanker.

ung, 10 tikus memakan timun dan 10 tikus lainnya diberi herbal Oknum melalui oral atau suntikkan. Hasilnya, untuk tikus yang memakan jagung dan timun mengalami berat badan yang lebih naik dibanding produk herbal Oknum. "Tapi dengan untuk 10 tikus putih yang

Diana Rahmatus Sholichah/bhirawa

diberi herbal Oknum dapat menstabilkan gula darah dan berat badan tikus,'' katanya. Meskipun penelitian dilakukan saat pandemic Covid 19, namun Alfina dan timnya tak menemukan kesulitan yang berarti. Pasalnya, ia telah menjadwalkan pertemuan untuk melakukan penelitian secara

berkala setelah tikus diberi herbal oknum. Kedepan, Alfina dan timnya berencana akan mengembangkna penelitian herbal Oknum untuk diujulicobakan kembali pada tikus putih. Tak menutup kemungkinan juga akan diujicobakan pada manusia sesuai dengan kode etik. Sementara itu, Pembimbing Tim Alfina dan kawan - kawannya, Budi Santoso menjabarkan, untuk melihat kinerja herbal pada pencegahan kanker siswa hanya melakukan pembedahan pada tikus putih. "Untuk anti kanker tidak sampai detail mikrokospik. Kami hanya menguji pada pembelahan sel jadi kami lakukan otopsi,'' jelasnya. Dijelaskan Budi, selama proses bimbingan telah dilakukan metode hybrid learning. Yakni perpaduan online dan tatap muka. ''Jadi pada saat bimbingan awal dilakukan melalui online. Namun ketika praktikum dilakukan bimbingan tatap muka di rumah salah satu siswa,'' ujar Wakil Kepala Sekolah Berprestasi ini. Atas capaian kelima siswanya ini, Budi memberikan apresiasi dan dukungan sekolah selama ini terus dilakukan dengan memberikan kebebasan kepada para siswa untuk terus melakukan berbagai eksperimen dan penelitian. "Kedepan hasil karya siswa akan didaftarkan pada Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan perlu diteliti lebih lanjut. Karena kapasitas mereka berbeda dengan mahasiswa,'' tandasnya. [ina]

Pemprov, Bhirawa Provinsi Jawa Timur dipercaya sebagai tempat pelaksanaan Pendidikan Dasar Melatih Calon Instruktur dan mensupport peran dan fungsi Dirjen Bina Lattas Kemenaker RI. Diklat Dasar Calon Instruktur BLK Komunitas Kementerian Tenaga Kerja 2021 untuk wilayah Indonesia Timur ini, dibuka Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo di UPT BLK Surabaya, Kamis, (25/2). Peserta yang mengikuti pelatihan dasar itu berasal dari provinsi Jawa Timur (Jatim), Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah (Sulteng), Bali, Sulawesi Barat (Sulbar), Sulawesi Tenggara (Sultara) dan Maluku . "Adanya pelatihan ini, artinya pemerintah benar - benar ingin mewujudkan layanan peningkatan kompetensi pada masyarakat lebih dekat, atau terminologinya get the services, close to the people dengan membawa pelayanan dekat dengan masyarakat,''

katanya didampingi Kepala UPT BLK Surabaya, Siswanto. Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo mengatakan, BLK Komunitas adalah unit pelatihan kerja yang didirikan pemerintah di lembaga pendidikan keagamaan atau lembaga keagamaan non pemerintah. "BLK Komunitas bertujuan memberikan keterampilan teknis berproduksi atau keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja, dan bagi komunitas masyarakat sekitarnya sebagai bekal untuk mencari kerja atau berwirausaha,'' ujarnya. BLK Komunitas merupakan salah satu program pemerintah sebagai upaya untuk melengkapi soft skill yaitu teknik manufaktur, teknik listrik, teknologi informasi dan komunikasi, bisnis dan manajemen. Sedangkan kejuruan pendukung yaitu teknik las, teknik elektronika, teknik otomotif dan pariwisata diharapkan dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang dapat bersaing di dunia kerja baik secara

Diklat Dasar Calon Instruktur BLK Komunitas Kementerian Tenaga Kerja 2021 untuk wilayah Indonesia Timur.

nasional maupun internasional. Penyelenggaraan Diklat Dasar Calon Instruktur BLK Komunitas Kementerian Tenaga Kerja merupakan salah satu upaya untuk memberi, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi, produktivitas, disiplin, dan sikap pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi yang sudah ditetapkan Kementerian Tenaga Kerja. Pelatihan ini menitikberatkan pada penguasaan kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan, metodologi pelatihan dan juga keterampilan untuk mengelola suatu pelatihan yang efektif dan efisien. "Nantinya diharapkan dapat mentransformasi masyarakat menjadi mandiri, maju dan berdaya saing yang mempunyai perbedaan budaya dan bahasa,'' tambahnya. Himawan juga berpesan pada Kepala UPT BLK Surabaya, Siswanto agar terus menengok fasilitas yang dimiliki BLK. ''Adanya pelatihan yang diikuti peserta dari luar provinsi ini, justru akan meningkatkan pelayanan di BLK Disnakertrans Jatim,'' katanya. Sementara itu, Analis Kebijakan Instruktur Lembaga Pelatihan Swasta Kemenaker RI, Mohammad Amir Syarifudin mengatakan, maksud dan tujuan dilaksanakan Diklat Dasar Calon Instruktur BLK Komunitas ini, untuk mencetak instruktur yang berkompeten di bidang teknis dan metodologi, serta untuk memenuhi kebutuhan SDM instruktur yang berkualitas di BLK Komunitas, sehingga dapat melaksanakan tugas secara professional di lembaga masing - masing. [rac]

Sekolah Menengah Atas Negeri Olah Raga (SMANOR) Siswa SMANOR Berlaga di Kejurnas Taekwondo dan Pencak Silat Virtual

Pertahankan dan Tingkatkan Prestasi Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga (SMANOR) kembali mendapat kesempatan untuk me ngukir prestasi di tahun 2021. Mereka akan mengikuti kejuaraan nasional secara virtual di cabang olahraga Taekwondo dan Pencak Silat. Dua siswa SMANOR akan turun di Kejurnas Taekwondo Indonesian Youth Student, yakni Dwi Sri Wahyuni yang akan turun di nomor Poomsae perorangan putri dan Riga Zuni Setiangga yang turun di Speed Kicking junior putra. Prestasi kedua Taekwondoin asal SMANOR itu sudah tidak diragukan lagi, Dwi Sri Wahyuni berhasil meraih medali perunggu di ajang Kejurnas secara virtual di nomor Poomsae 2020. Kemudian Riga Zuni Setiangga meraih medali emas ATF Online Taekwondo Speed Kicking Championship 2020. Pelatih Taekwondo SMANOR Aries Setiawan Jatmiko berharap para siswa bisa meningkatkan dan mempertahankan prestasi yang diraih tahun 2020. Ia juga melihat peluang untuk meraih juara di Kejurnas daring tahun ini juga cukup besar. "Saya berharap Dwi Sri Wahyuni bisa meningkatkan prestas, sedangkan untuk Riga Zuni Setiangga harus tampil sebaik mungkin karena tahun lalu ia berhasil meraih juara I dilevel internasional," katanya, Kamis (25/2). Saat disinggung persiapan kedua atlet, Aries mengakui kalau selama pandemi para atlet berlatih di

rumah. Namun mereka saat ini bergabung dengan pemusatan latihan untuk persiapan Porprov di daerah masing-masing. "Jadi selama ini mereka tetap berlatih didaerah masing-masing," katanya. Sementara itu siswa SMANOR Novita Fajrin akan turun Kejurnas Pencak Silat Virtual Tournament Open 2021 se-Nusantara yang digelar oleh Kaypang Sport bekerja sama dengan PEMKAB Bojonegoro. Prestasi Novita Fajrin juga cukup moncer karena

ia berhasil meraih medali perunggu di ajang Kejurnas Pencak Silat Virtual Unesa Virtual Championship Peringatan Haornas dan Dies Natalis UNESA ke 56 Tahun 2020. Kepala Sekolah SMANOR Suswanto berharap para siswa mengeluarkan seluruh kemampuannya agar bisa meraih prestasi. "Selama pandemi jarang ada event dan ini kesempatan siswa SMANOR untuk meraih prestasi. Saya berharap para siswa tampil maksimal," katanya. [wwn*]

Siswa SMANOR Riga Zuni Setiangga saat berlaga di ATF Online Taekwondo 2020 dan meraih medali emas. Ia diharapkan bisa meraih prestasi di ajang Kejurnas Taekwondo Indonesian Youth Student.


Jumat Pon, 26 Februari 2021

JATIM MEMBANGUN

KELANA JATIM

Peringati Setahun Wafatnya Ir Suhartoyo dan Mantan Bupati Situbondo, Bhirawa Para pengurus Graha Panarukan Residence (GPR) serta jajaran BKNU Cabang Situbondo berkumpul bersama sesuai dengan arahan protokol kesehatan (prokes) Rabu malam (24/2) sekira jam 21.00 wib. Peserta hadir dengan mengikuti rangkaian keagamaan dengan tetap memperhatikan rekomendasi Satgas Covid-19 Kabupaten Situbondo yang dipusatkan di kompleks kawasan GPR Kabupaten Situbondo. Penasehat Utama Graha Panarukan Residence (GPR) RBH Fathorrahman MA, mengatakan, sebelum memasuki acara puncak peringatan setahun wafatnya Direktur GPR Ir Suhartoyo, panitia lebih dahulu mengadakan sejumlah kegiatan keagamaan. Diantaranya, sebut Fathorrahman, mengadakan hotmil quran yang disambung dengan acara renungan diri. “Beliau (Ir Suhartoyo) memiliki sikap dan prilaku yang layak untuk diteladani. Untuk itu, sebagai bentuk penghormatan, kami mengadakan acara keagamaan ini,” aku Fathorrahman. Masih kata Fathorrahman, tak cukup itu saja yang diadakan panitia peringatan setahun wafatnya Direktur GPR Situbondo. Melainkan, ungkap Fathorrahman, panitia juga mengadakan siraman rohani dengan mendatangkan penceramah kiai setempat. Acara selanjutnya, beber Fathorrahman, panitia juga mengadakan sholat duhur dan asyar berjamaah. “Itu beberapa rangkaian acara religius yang kami adakan sebelum memasuki acara inti pada malam hari,” papar RBH Fathorrahman. Fathorrahman kembali menuturkan, memasuki malam hari panitia juga melanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah dan tahlil. Baru setelah itu, urai Fathorrahman, panitia bersama warga setempat melakukan sholat isya berjamaah. Terakhir, papar Fathorrahman, panitia kembali mengikuti acara khaul setahun Direktur GPR Ir Suhartoyo. [awi]

Tahap II Polres Madiun Berikan Vaksinasi 1.046 Personel Polres dan ASN Kabupaten Madiun, Bhirawa Anggota Polres Madiun melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap II di GOR Panaluan Polres Madiun, Kamis (25/2). Vaksinasi tahap kedua yang diprioritaskan bagi petugas pelayanan publik mulai dari TNI, Polri, ASN serta wartawan ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam upaya menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Madiun. Kapolres Madiun, AKBP Bagoes Wibisono mengatakan, vaksinasi bagi anggota Polres Madiun ini perlu dilakukan, karena Polri sebagai garda terdepan dalam menghadapi Covid-19. “ Dalam upaya mendukung langkah pemerintah serta mengantisipasi penyebaran Covid-19. Seluruh anggota Polres Madiun dan jajaran hari ini melaksanakan Vaksinasi Covid-19,” katanya. Pada pelaksanan vakasinasi di Polres Madiun dibagi menjadi dua tahap, yakni pada hari Kamis (25/2) sebanyak 531 orang dan hari Jumat sebanyak 515 orang. Total ada 1.046 personel Polres Madiun maupun ASN Polres Madiun mendapatkan vaksinasi tahap II ini. Sementara itu, Kabid Yankes Dinkes Kabupaten Madiun, Wuryani Pujiastuti S.K.M. menuturkan pada proses vaksinasi di Polres Madiun pihaknya menerjunkan petugas vaksinator dari enam Puskesmas yang ada di Kabupaten Madiun untuk melakukan vaksinasi kepada anggota Polri dan ASN Polres Madiun.[dar]

Halaman 8

Rawan Banjir

Pemkab Rekomendasi Program Asuransi Usaha Tani Kabupaten Blitar, Bhirawa Sejumlah wilayahnya masuk menajdi daerah rawan banjir , Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Pertanian Kabupaten Blitar menganjurkan para petani ikuti Program Asuransi Usaha Tani (AUTP). Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Wawan Widianto mengatakan dari data yang didapat adanya bencana banjir beberapa waktu lalu di Kabupaten Blitar belum ada kerusakan tanaman cukup berat. “Hanya saja untuk mengantisipasi kerugian, daerah yang rawan banjir petani dianjurkan mengikuti program Asuransi Usaha Tani atau AUTP,”

kata Wawan Widianto. Ditambahkan Kasi Perlindungan Tanaman dan Obat-obatan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Fauzia Laame, sepanjang tahun 2020 sudah ada empat kelompok tani yang mingikuti AUTP, sedangkan pada awal tahun ini ada satu kelompok yang sudah mengajukan. Menurutnya jika mengkuti AUTP apabila nanti terkena

bencana banjir, kekeringan, atau hama bisa mengajukan klem ke Dinas. “Kemudian kami akan tindaklanjuti dengan menyampaikan ke PT Jasindo sebagai pemegang AUTP,” ujar Fauzia Laame. Selain itu dikatakan Fauzia Laame, secara teknis perhektarnya petani cukup membayar Rp. 36 ribu, sedangkan klaimnya akan mendapat Rp. 6 juta. Adapun jangka waktunya 5 bulan, yaitu mulai tanam umur 10 hari sampai 5 bulan kedepan baru bisa di klem. “Sedangkan prosedur untuk klaim adalah daftar langsung ke PPL masing-masing,” imbuhnya. [htn]

Hartono/Bhirawa

Wawan Widianto

Gus Ipul -Mas Adi Siap Kerja Keras kejar Ketertinggalan Kota Pasuruan Pasuruan, Bhirawa Wali Kota Pasuruan terpilih, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Wali Kota Pasuruan terpilih, Adi Wibowo (Mas Adi), hari ini, Jumat (26/2) dilantik oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara langsung di Gedung Grahadi Jawa Timur dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Usai dilantik, keduanya langsung bekerja keras untuk Kota Pasuruan demi mewujudkan gagasan besar Pasuruan Kota Madinah. Gus Ipul menjelaskan ada banyak pekerjaan rumah yang perlu segera diselesaikan dalam jangka waktu dekat. Yakni, tekadnya adalah membawa perubahan untuk Kota Pasuruan menuju Kota Madinah, maju ekonominya, indah kotanya dan harmoni warganya. Perlu ada lompatan kebijakan. “APBD sudah disahkan oleh Wali Kota sebelumnya. Usai membaca sepintas, banyak yang tidak sejalan dengan visi misi saya dan Mas Adi. Dan ini menjadi tantangan buat kami dan akan kami selesaikan. Tentu, secepat mungkin melakukan identifikasi permasalahan yang ada di Kota Pasuruan bersama Mas Adi, Sekda dan stakeholder lain. Usai teridentifikasi, kami akan langsung eksekusi,” ujar Gus Ipul disela-sela kunjungannya ke kantor PWI Pasuruan, Kamis (25/2) sore. Menurut Gus Ipul, ada sejumlah persoalan yang sudah teridentifikasi. Yaitu, persoalan predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang sudah dua tahun didapatkan oleh Pemkot Pasuruan secara berturut-turut. Predikat WDP merupakan predikat yang sangat buruk

Gus Ipul saat kunjungannya ke kantor PWI Pasuruan, Kamis (25/2) sore.

didapatkan sebuah daerah. Adapun targetnya dalam satu tahun pemerintahannya bersama Mas Adi, Pemkot Pasuruan harus mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). WTP adalah cerminan tata kelola keuangan baik di sebuah wilayah. “Kami langsung perjuangan sangat keras. Predikat WDP ini berpengaruh pada menurunya APBD Kota Pasuruan. Kota Pasuruan ini menjadi Kota dengan anggaran yang terbatas dan terkecil di Jawa Timur,” jelas Gus Ipul. Kekosongan jabatan di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Pasuruan juga menjadi fokus perhatian Gus Ipul dan Mas Adi. Banyaknya pejabat eselon

II, III, IV yang ternyata sudah lama kosong, tidak ada pejabatnya. “Selama ini Pemkot Pasuruan dikelola dengan SDM yang tidak ideal. Ini nanti yang akan cepat saya konsolidasikan. Bagaimana kita bekerja maksimal, kalau SDM-nya tidak lengkap. Banyak formasi kosong,” ungkap Gus Ipul. Gus Ipul juga akan konsentrasi di bidang kesehatan. Menurutnya, perlu ada percepatan perubahan untuk pelayanan kesehatan. Ini berkaitan dengan penanganan Covid-19 di Kota Pasuruan. “Pelayanan di tingkat Puskesmas dan Rumah Sakit kami perbaiki. Termasuk pula perbaikan di ruang isolasi untuk pasien Covid-19 hingga lainnya. Kami harus mengembalikan ke-

Hilmi Husain/Bhirawa

percayaan masyarakat,” cetus Gus Ipul. Sedangkan di sektor pendidikan, sedang merumuskan banyaknya keluhan yang masuk, terkait sekolah online. Pihaknya segera merespon kebutuhan pelajar dan orang tua tersebut. “Dan ini pekerjaan rumah buat kami. Banyak yang mengeluh karena tidak ada sekolah tatap muka. Sekolah online masih belum maksimal. Ini harus kami siapkan formulanya, agar bisa terselesaikan,” urainya. Terakhir, Gus Ipul akan fokus untuk menggerakkan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Ia juga akan menggandeng para pengusaha, pelaku UMKM dan pihak lain agar ekonomi bergerak.[hil]


JATIM MEMBANGUN

Jumat Pon, 26 Februari 2021

Halaman 9

Diperlukan UU BUMDes Untuk Membangkitkan Perekonomian Desa Jakarta, Bhirawa. Dana Desa yang dikucurkan pemerintah pusat, dapat dimanfaatkan untuk membentuk badan usaha desa, yang pada akhirnya bisa menjadi sarana pengungkit perekonomian desa. Maka perlu didorong lahirnya RUU Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sebagai pendukung bangkitnya perekonomian desa. “Jika hal itu terjadi di semua desa, maka daya ungkit ekonomi di desa akan menjadi efek ekonomi desa. Yang pada akhirnya, desa menjadi kekuatan ekonomi. Jika desa menjadi kekuatan ekonomi, maka kabupaten atau kota, njuga menjadi

kekuatan ekonomi. Pada ujung nya, kita akan mampu mewujudkan Indonesia makmur dan sejahtera,” ungkap Ketua DPD RI La Nyalla Matalitti dalam rapat kerja dengan Bupati Pamekasan-Madura Badrul Taman di Surabaya, Kamis (25/2).

La Nyalla menganggap penting, adanya daerah bahkan desa yang menjadi kekuatan ekonomi. Sebagai wakil daerah, Senator asal Jatim ini menganggap, pertumbuhan ekonomi daerah lebih strategis dibanding Isue otonomi daerah. “Yang harus menjadi concern kita bersama adalah bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Karena, hasil akhir yang ingin kita tuju adalah kemakmuran rakyat di daerah,”ungkap LaNyala.

Disebutkan, pertumbuhan ekonomi juga menjadi indikator bagi kesuksesan pemekaran wilayah. Pembentukan provinsi baru maupun pembentukan kabupaten/kota baru, saat ini diukur dengan kemampuan fiskal daerah. “ Tolok ukur yang kita gunakan adalah kemandirian fiskal. Yaitu kemampuan Pemda untuk membiayai sendiri kegiatan Pemda, tanpa tergantung bantuan dari luar. Termasuk dari pemerintah pusat. Inilah yang harus menjadi concern kita semua,” tutur La Nyalla.

Dikatakan, alat ukur pemerintah masih sama yakni kemandirian fiskal daerah. Sehingga pemerintah masih melakukan moratorium Daerah Otonomi baru. Oleh karena itu, motivasi dan road map diperlukan, agar stakeholder di daerah menyiapkan diri untuk fokus kepada upaya yang memastikan kemandirian fiskal bisa terwujud. Dari data yang ada, Pemprov yang belum mandiri ada 10 dari 34 provinsi yang ada, pada tahun anggaran 2018. Angka ini turun menjadi 8 dari 34 provinsi pada tahun anggaran 2019.

Sementara, pemerintah kabupaten/kota yang belum mandiri sebanyak 471 dari 508 kabupaten/kota pada 2018. Jumlah tersebut mengusut menjadi 458 kabupaten/kota pada tahun anggaran 2019. “Yang harus dicermati,sedikitnya 102 daerah memiliki indeks kemandirian fiskal dibawah 0,05. Artinya, masih sangat parah. Hal ini menunjukkan bahwa daerah-daerah tersebut sangat tergantung dengan dana transfer, karena PAD-nya hanya cukup untuk membiayai 5% saja dari belanja daerah,” ungkap La Nyalla. [ira]

KELANA JATIM

Maret Dijadwalkan Vaksinasi Wartawan Sampang Sampang,Bhirawa Sedikitnya 93 orang wartawan di Kabupaten Sampang dijadwalkan awal bulan Maret 2021 mendatang akan mengikuti vaksinasi covid-19. Data wartawan tersebut muncul di halaman website Sampang mulai dari wartawan yang bergabung dalam asosiasi dan wartawan yang tidak tergabung dalam asosiasi. Amrin Hidayat PLT Diskominfo Kabupaten Sampang saat ditemui dikantornya, ia menjelaskan wartawan di Kabupaten Sampang sudah terdata yang akan mengikuti vaksinasi pada bulan Maret mendatang, bahkan jumlah dan waktunya sudah tercantum di web Pemkab Sampang. Kamis (25/2). “Data wartawan yang akan mengikuti vaksinasi kita juga memperoleh dari beberapa asosiasi wartawan yang berada di Kabupaten Sampang, sehingga totalnya kurang lebih 90 orang, dan saat ini kami Kominfo Sampang sedang mengikuti vaksinasi untuk mensukseskan program pemerintah”Pungkasnya. Adapun berdasarkan data website Sampang rincian data wartawan di Kabupaten Sampang yang akan mengikuti Vaksin mulai 5-6 Maret 2021 mendatang diantaranya dari asosiasi PWRI sebanyak 16 orang, media sebanyak 20, AJS sebanyak 23 orang pada tanggal 5 Maret 2021, sedangkan 6 Maret 2021 dari asosiasi PWS sebesar 12 orang, IWO sebanyak 11 orang, dan PWI sebanyak 11 orang dengan total 93 orang. [Lis]

KEHILANGAN TULUNGAGUNG HILANG STNK, AG 5674 RB, Honda, a/n. Maryati, Ds. Sumberingin Kulon, Ngunut – T.Agung No. 7898/IMB/BI-IV/2021 HILANG STNK, AG 6387 A,Yamaha, th.2011, Merah Maron, a/n. Slamet Rohadi, Perum Candra Kirana Blok R-19, Kel.Bandarlor, Kec.Mojoroto - Kediri No. 7899/IMB/BI-IV/2021

Dangartap III/Surabaya, Mayjen TNI Suharyanto memimpin Upacara Gelar Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi Tahun 2021, Kamis (25/2).

Istimewa

Upacara Gelar Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi

Dangartap III Minta Personel Jajaran Tegakkan Prokes Secara Profesional Surabaya, Bhirawa Komandan Garnisun Tetap (Dangartap) III/Surabaya, Mayjen TNI Suharyanto memimpin Upacara Gelar Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi Tahun 2021, Kamis (25/2). Upacara yang digelar di Lapangan Jendral Ahmad Yani Makodam V/Brawijaya ini diikuti jajaran TNI Polri wilayah Gartap III/Surabaya. Mengambil tema “Dengan operasi

gaktib dan operasi yustisi tahun 2021, polisi militer siap meningkatkan penegakan dan ketaatan hukum dalam mendukung kedisiplinan protokol kesehatan Covid-19, serta menjaga persatuan, kesatuan bangsa demi keutuhan NKRI”. Gelar Operasi Gaktib dan Yustisi ini dihadiri diantaranya Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta. Dalam sambutannya, Dangartap III/

Surabaya membacakan amanat Panglima TNI. Dangartap mengatakan ada poin-poin dan penakanan dalam operasi ini. Pertama, tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME. Serta pegang teguh Sapta Marga Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI sebagai landasan moral dalam pelaksanaan tugas. “Dalam operasi ini, jadilah contoh dalam ketaatan terhadap hukum ser-

ta penerapan disiplin protokol kesehatan. Mulai dari lingkungan rumah, lingkungan kerja dan kesatrian serta saat berada di ruang publik,” kata Mayjen TNI Suharyanto. Pria yang juga selaku Pangdam V/ Brawijaya ini menambahkan, personel diminta untuk meningkatkan profesionalisme. Serta perkuat sinergi dengan Polri dan komponen bangsa lainnya. [bed]

Penanganan Covid-19 di Kota Pasuruan Rp 80,9 M Kota Pasuruan, Bhirawa Sebanyak Rp 80,9 miliar sudah disiapkan oleh Pemkot Pasuruan penanganan Covid19 tahun 2021. Dari besaran anggaran tersebut, penanganan kesehatan mendominasi, yakni sebesar Rp 51,2 miliar. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pasuruan, Mochamad Amien menyampaikan anggaran Rp 80,9 miliar itu bersumber dari APBD 2021. Sedangkan peruntukkannya untuk masalah kesehatan, bantuan ekonomi dan jaring pengaman sosial. “Pada penanganan kesehatan sebesar Rp 51,2 miliar itu terbagi dua. Yakni untuk di

RSUD dr R Soedarsono dan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan. Rp 43,1 miliar di Dinas Kesehatan serta Rp 8,1 miliar untuk mendukung pelayanan rumah sakit,” ujar Mochamad Amien, Kamis (25/2). Upaya pemulihan ekonomi untuk masyarakat yang terdampak pandemi juga menjadi perhatian Pemkot Pasuruan. Anggaran pemulihan ekonomi ini sebesar Rp 5,6 miliar. “Bantuan ekonomi ini untuk 4.700 penerima. Adapun, jaring pengaman sosial dianggarkan Rp 18,3 miliar bagi 15.137 penerima. Jumlah nominalnya tetap, di Rp 200 ribu setiap bulan selama enam bulan,” terang Mochamad Amien. [hil]


EKONOMI Perempuan Tani HKTI Probolinggo Luncurkan Katalog UMKM Jumat Pon, 26 Februari 2021

Halaman 10

Surabaya, Bhirawa Perempuan Tani HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) di Provinsi Jatim di bawah komando, Dr Lia Istifhama terus membuat gebrakan. Terbaru, Perempuan Tani HKTI Kabupaten Probolinggo bersiap meluncurkan Katalog UMKM.

Perempuan Tani HKTI Kabupaten Probolinggo terus membuat gebrakan. Setelah sebelumnya meresmikan Rumah Batik Kabupaten Probolinggo, nanti akan meluncurkan Katalog UMKM.

Katalog UMKM ini bukan inovasi pertama yang ditelurkan Perempuan Tani HKTI Kabupaten Probolinggo. Sebelumnya sudah membuat gebrakan dengan meresmikan Rumah Batik Kabupaten Probolinggo. Peresmian ini dibuka langsung Bupati Probolinggo, Hj Puput Tantriana Sari. “Saat ini, Katalog UMKM tersebut sudah selesai disusun.

BURSA EKONOMI

Stakeholder Lakukan Monev Program CSR SIG 2020 Tuban, Bhirawa Sejumlah stakeholder lakukan monitoring dan evaluasi (Monev) atas program pemberdayaan yang dilakukan oleh Corporate Social Responcibility (CSR)-nya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban, untuk bersama-sama menyaksikan perkembangan program pemberdayaan tahun 2020 lalu yang diterima oleh masyarakat di desa di Kecamatan Merakurak, Kecamatan Kerek, dan Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban (24/2). Stakeholder diantaranya Bappeda Pemkab Tuban, Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) dan Universitas Sunan Bonang (Unang) Tuban, juga Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Tuban, pemerintahan desa setempat dan Pers di Tuban. GM of Corporate Communication PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Fardhi Sjahrul Ade, mengatakan, keterlibatan sejumlah unsur tersebut dimaksudkan, agar program yang telah digulirkan di tahun lalu, kini perkembangannya dapat dilihat langsung oleh instansi maupun unsur masyarakat yang menjaga transparansi khususnya terkait dengan pelaksanaan CSR Perusahaan. Nilai program pemberdayaan di tahun 2020 yang disalurkan melalui Forum Masyarakat Kokoh (FMK) adalah sebesar Rp 7,1 miliar. “Tentunya dengan upaya dari perusahaan ini, masyarakat yang telah menerima program diharapkan dapat melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan mengembangkannya hingga dapat mandiri dan menyerap banyak tenaga kerja,” kata Fardhi Sjahrul Ade. Lebih lanjut Sjahrul menjelaskan, pada tahun 2020 ada 269 kegiatan pemberdayaan masyarakat yang di support oleh perusahaan. Rinciannya, cluster pertanian ada 25 program, ternak kambing ada 84 program, unggas ada 60 program, dan ikan ada 24 program. Selain itu, ada cluster irigasi ada 7 program, kuliner ada 29 program, konveksi ada 26 program, dan cluster usaha kreatif ada 14 program.[hud]

Tinggal proses launchingnya. Kami akan mengambil waktunya di bulan Maret, karena sekaligus peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2021,” ujar Ketua Perempuan Tani HKTI Kabupaten Probolinggo, dr Mirrah Samiyah MARS. Menurut dr Mirrah, launching Katalog UMKM terebut rencananya akan dilakukan

pada 13 Maret 2021. Sedangkan untuk Pameran Digital UMKM akan diselenggarakan pada 15-22 Maret 2021. “Kami mengambil tagline ‘Bela Beli Produk Lokal’ dalam agenda yang dilaksanakan secara hybrid tersebut,” jelasnya. Dalam launching Katalog UMKM tersebut, lanjut dr Mirrah, pihaknya menggandeng berbagai pemerhati UMKM. Di antaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr H Sandiaga Salahuddin Uno MBA, Bupati Probolinggo, Hj Puput Tantriana Sari, Ketua Umum Perempuan Tani HKTI, Dian Novita Susanto MSi, Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim, Dr Lia Istifhama, dan perwakilan

PT POMI, Bambang Jiwantoro. “Acara penguatan UMKM tersebut, diselenggarakan melalui kolaborasi Pemkab Probolinggo, Perempuan Tani HKTI, PT POMI dan Paiton Energy. Ada beberapa produk unggulan yang ditampilkan dalam expo tersebut, diantaranya adalah produk APD, jamur, batik, kelor, bawang goreng, dan varian jamu-jamuan,” terangnya. Sementara itu, Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim, Dr Lia Istifhama memberikan apresiasi dengan apa yang telah dilakukan Perempuan Tani HKTI Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, apa yang telah dilakukan Peremputan Tani

HKTI Probolinggo itu bisa memaksimalkan potensi Kabupaten Probolinggo yang identik dengan semboyan ‘Prasadja Ngesti Wibawa’. “Langkah kreatif dokter Mirrah sangat harus diapresiasi dan ini stimulus nyata pengejawantahan makna ‘Prasadja Ngesti Wibawa’. Yaitu karakter rasa tulus ikhlas bersahaja, jujur menuju kemuliaan. Semoga dari sini, kemuliaan potensi UMKM Probolinggo semakin dikenal. Bahkan tak menutup kemungkinan, Kabupaten Probolinggo akan menjadi pusat pengembangan pemasaran UMKM secara digital,” terang keponakan Gubernur Khofifah Indar Parawansa tersebut.[iib]

Diskan dan PT Sumber Rejeki 2 Surati PLN Asembagus Situbondo, Bhirawa PT Sumber Rejeki 2 Situbondo bersama Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Situbondo yang beralamat di Jalan Raya Basuki Rahmat Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo melayangkan surat yang dialamatkan kepada Manager PLN Area Asembagus Kabupaten Situbondo. Isi dari surat tersebut tentang permohonan fasilitasi penyambungan daya listrik pada kolam budidaya tambak ikan. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo, Sopan Efendi, melalui Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Usaha dan Hasil Perikanan, RBH Fathorrahman, mengatakan, penyampaian surat itu didasarkan pada kepemilikan KTP dan NPWP atas nama Suwondo serta didukung oleh keberadaan Nomor Induk Berusaha (NIB) 0206010200498 Pemerintah RI. “PT Sumber Rejeki 2 Situbondo juga melampirkan Surat Izin Usaha (Izin Usaha Mikro Kecil),” jelas RBH Fathorrahman, Kamis (25/2). Masih kata Fathorrahman, selain itu PT Sumber Rejeki 2 juga sudah melampirkan Surat Iin Operasional/ Komersial dan surat yang sama pada tahun sebelumnya. Fathor-panggilan akrab Fathorrahman menimpali, PT Sumber Rejeki 2 Situbondo juga sudah melampirkan surat Menteri Kelautan dan Perikanan RI, perihal pembinaan dan pengawasan perizinan

sawawi/bhirawa

RBH Fathorrahman, saat melayani konsultasi mitra kerja di ruang kerjanya Seksi Pengawasan Usaha dan Hasil Perikanan pada Diskan Kabupaten Situbondo

berusaha budidaya perikanan. “Untuk memperhatikan beberapa hal diatas, dimohon agar PLN Asembagus segera membantu penyambungan listrik di tambak ikan di PT Sumber Rejeki 2 agar dibantu,” jelas Fathorrahman. Fathorrahman kembali menegaskan, sebenarnya semua fasilitas yang diperlukan sebagai lampiran persyaratan penyambungan daya listik sudah dipenuhi oleh PT Sumber Re-

jeki 2 Situbondo. Rencananya, ujar dia, besar daya yang didaftarkan sebesar 100 KVA. Untuk itu, Fathor berharap agar PLN Asembagus Situbondo segera merealisasikan penyambungan listrik, tentunya harus sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di PT PLN. “Surat ini juga ditembuskan ke Menteri Kelautan dan Perikanan RI; Kemenko Maritim dan In-

vestasi dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan RI,” pungkas Fathor. Sementara itu Tandis, Manager PLN Asembagus Situbondo ketika dikonfirmasi melalui sambungan Whats App (WA) perihal surat yang dilayangkan PT Sumber Rejeki 2 bersama Dinas Perikanan Kabupaten Situbondo, meminta untuk menunggu karena surat yang ia terima baru 24 Pebruari 2021.[awi]


SAMBUNGAN

Jumat Pon, 26 Februari 2021

Sterilkan Ruangan, Hasil Swab Maksimal H-1 l

Sambungan hal 1

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tim ke­ sehatan dari RS Menur, RSUD DR Soetomo dan RS Paru, yang siap untuk melaksanakan peme­ riksaan sebelum memasuki area pelantikan. “Jika membawa Surat Keterangan Kesehatan sendiri, maksimal pelaksanaanya dilakukan H-1 dengan hasil tes PCR yang ditunjukkan. Jika melebihi, kami juga telah menyiapkan rapid antigen saat hari H pelantikan,” tegas Aries Agung, Kamis (25/2). Kepala Daerah yang akan dilantik tersebut juga diharapkan agar sementara menetap di Kota Surabaya sampai kegiatan pelantikan selesai dilakukan. Pemprov Jatim akan menyiapkan akomodasi berupa bus bagi kepala daerah yang akan dilantik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Akomodasi ini nantinya untuk mengantar mulai dari hotel menginap hingga ke Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada saat hari pelaksanaan pelantikan. “Hal ini kami lakukan agar kontrol saat pelantikan sesuai dengan tahapan yang disiapkan. Diharapkan seluruh bupati/wali kota yang gladi Bersih sudah berada di Surabaya satu hari sebelumnya. Karena mereka juga menunggu hasil Swab PCR yang keluar,” kata Aries. Jika hasil swab menunjukkan negatif, maka secara keseluruhan pelantikan akan dihadiri oleh kepala daerah terpilih secara langsung. Namun Pemprov Jatim juga mengantisipasi, jika ada hasil Swab PCR yang positif, maka bagi kepala daerah maupun wakil kepala daerah tersebut akan dilantik ditempat yang sudah disiapkan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat melalui aplikasi zoom. Seluruh rangkaian dari prosesi pelantikan ini, lanjut Aries telah dilakukan gladi bersih dengan pemantauan khusus dari Kemendagri. Hal itu salah satunya untuk memastikan prosesi pelantikan akan berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat. “Ini dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan yang masih berlaku. Terlebih, karena pelantikan dilakukan secara hybird, masing-masing daerah dapat melihat melalui live streaming, termasuk pihak aparatur masing-masing daerah dapat menyaksikan melalui virtual,” tandas Aries yang juga Kepala BPSDM Jatim tersebut. Untuk memastikan tertibnya protokol kesehat­ an, panitia juga melarang masing-masing kepala dan wakil kepala daerah untuk membawa massa. Sehingga dalam pelantikan, hanya akan dihadiri oleh kepala dan wakil kepala daerah terpilih beserta dengan pendamping dan satu orang keluarga. “Sedangkan untuk diluar Gedung Negara Grahadi hanya diijinkan untuk satu orang ajudan kepala daerah dan satu ajudan wakil kepala daerah,” pungkas Aries. [tam]

Bangga Mampu Koordinasikan Kepentingan l

Sambungan hal 1

pada umumnya. “Bakorwil (dulu bernama pembantu gubernur atau residen pada zaman Belanda, red) memiliki peran strategis sebagai penghubung untuk menyelaraskan sinergitas antar kabupaten/kota dengan provinsi dan instansi vertikal yang ada di wilayah kerja bakorwil,” kata Tjahjo Widodo, mengawali pembicaraan saat ditemui diruang kerjanya, beberapa waktu lalu. Pria kelahiran Surabaya 1961 ini mencontohkan, pengembangan wisata alam Gunung Ijen yang melibatkan Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi dengan Instansi vertikal BKSDA dan Perhutani. Gunung Bromo yang berada di antara Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang dan sebagian wilayah Perhutani, dibutuhkan peran Bakorwil untuk mengkomunikasikan dan mensinergikan, sehingga percepatan dan pengembangan sektor pariwisata di Jawa Timur dapat segera terwujud. Ada lagi kepentingan program kabupaten yang sulit sampai ke tingkat provinsi karena ada kebuntuan komunikasi dan informasi, peran Bakorwil ini yang bisa menghubungkan. “Ini dialami oleh Kabupaten Situbondo yang telah lama mengajukan perizinan pemanfaatan pantai untuk kampung kerapu dan kampung blekok (burung bangau) kepada Gubernur. Setelah kita fasilitasi, Alhamdulillah perizinan tersebut rampung,” kenang pria yang akan memasuki purna tugas sebagai ASN per 1 Maret 2021 nanti. Yang membuat suami Trijuningsing SH ini bangga adalah, disaat beberapa usulan program yang dikordinasikan Bakorwil masuk dalam Perpres Nomer 18/2019 tentang percepatan pembangunan. Saat itu, ada keluhan dari kabupaten terkait sampah yang sudah melebihi kapasitas. Daerah, sudah tidak bisa lagi mengembangkan tempat sampah yang sudah ada diwilayahnya. “Setelah dikoordinasikan, Bakorwil mengusulkan adanya tempat sampah regional. Alhamdulillah usulan itu sudah masuk proses dan dinas terkait yang menangani. Kebutuhan air bersih untuk antar kabupaten dan kota, sudah diprogramkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional di Jawa Timur, ini juga masuk usulan dalam Perpres 18/2019,” urai Tjahjo, yang mengaku meniti kariernya dari Jupen di Departemen Penerangan (Deppen) Kab Bondowoso. RTjahjo Widodo yang sebelumnya menjabat Kabid Integrasi Bangsa di Bakesbangpol Provinsi Jatim, menjabat sebagai Kepala Bakorwil V Jember sejak Maret 2017 dan pernah menjadi Pj Bupati Probolinggo. Pria lulusan Universitas Wijaya Kusuma ini mengaku banyak Pengalaman yang sangat berkesan selama dapat memfungsikan peranan Bakorwil sebagai lembaga kordinasi dan bermanfaat bagi instansi, OPD kabupaten/ kota dan merasakan hasil koordinasinya. Utamanya terkait monitoring penyelenggaraan pemerintahan yang sering kali dibutuhkan peranan Bakorwil untuk menjembatani kepentingan program provinsi dengan kabupaten/kota. Namun Bakorwil harus bisa memposisikan diri, bahwa kabupaten/kota itu pilihan rakyat. [efi]

Halaman 11

Kontur Tanah Labil Diduga Penyebab Longsor l

Sambungan hal 1

ditempati satriwati pesantren AnNadhimiyah, dua ruang masingmasing ditempati tiga dan empat santri dihantam longsoran tanah yang berasal dari atas tebing. Selain merusak kamar santri, longsong juga merusak satu musolah yang berada di bagian belakang bangunan yang berjarak satu meter dari tebing. “Robohnya pohon kelapa itu dimungkin konstur tanah di atas tebing sudah labil karena hujan sejak Selasa sore (23/2) hingga peristiwa terjadi.” tuturnya. Sementara itu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mendatangi lokasi longsor bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan Pangkoarmada II Surabaya Laksda TNI I.N.G Sudihartawan. Hadir juga dilokasi Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, dan Aster Kasdam V/BRW Kolonel Inf Ahmad Basuki serta Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. Rombongan tiba dikediaman KH Humaidi, Pengasuh Ponpes An-Nidhomiyah sekitar pukul 16.00 WIB dan kemudian langsung mengecek lokasi tebing yang longsor di belakang asrama santriwati Ponpes An-Nidhomiyah. Gubernur Khofifah juga mem-

bawa sejumlah bantuan sosial yang diberikan ke Ponpes AnNidhomiyah serta ke keluarga korban,berupa, 100 paket sembako, 50 lembar matras, 50 paket sandang, dan 50 pcs selimut. Selain itu, masing-masing keluarga 5 korban yang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor diberikan uang santunan sebesar Rp 10 juta. Sedangkan, 1 korban yang mengalami patah tulang, yang saat ini dirawat di rumah sakit, diberikan uang santunan sebesar Rp 5 juta. Selain menyerahkan bantuan, kedatangannya ke Pamekasan ini sekaligus melakukan silaturahmi dan takziah ke sebagian wali santri yang terkena musibah bencana tanah longsor tersebut. “Kami menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya 5 santriwati yang menjadi korban tanah longsor,” kata Khofifah.. Ia mendoakan, mudah-mudahan lima santriwati Ponpes An-Nidhomiyah yang meninggal dunia itu, amal ibadahnya diterima oleh yang maha kuasa. Selain itu, Khofifah juga mendoakan, Pengasuh Ponpes An-Nidhomiyah agar selalu diberikan ketabahan dan ikhlas menerima cobaan peristiwa bencana alam yang menimpa Ponpesnya. Bahkan, ia mengapresasi kinerja relawan Pamekasan yang langsung tanggap darurat menangani bencana

Memimpin Dengan Teposliro untuk Melayani Warga l

tanah longsor tersebut. “Bantuan sosial yang kami berikan ini menjadi bagian dari proses tanggap darurat bencana,” ujarnya. Menurut Khofifah, setiap ada kejadian bencana apa pun di Pamekasan, Bupati Baddrut Tamam selalu berkoordinasi dengan dirinya. Ia pun mendoakan, santriwati yang mengalami patah tulang dan sedang dirawat rumah sakit tersebut, semoga lekas diberikan kesembuhan. “Untuk seluruh keluarga santri yang kami tidak bisa sambangi satu persatu ke rumahnya, salam duka cita yang mendalam dari kami semuanya. Semoga keluarga yang ditinggalkan oleh almarhumah diberikan kesabaran dan ketabahan,” pungkasnya. Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, berharap para pengasuh di Ponpes An-Nadhimiyah terus bersemangat untuk melayani para santri yang menimba ilmu. kembali semangat untuk melayani para satriwati dan satriwan di pesantren ini. “Atas nama pemerintah kami menyampaikan terima kasih. Dan kita sudah memastikan bahwa santriwati yang dirawat di rumah sakit kita gratiskan dan kita sedang berkoordinasi lebih lebih jauh lagi untuk melakukan beberapa pembanguna di pesantren ini. Tentu semua atas dukungan dari Gubernur Jatim,” ucapnya. [din]

Pemkab Pamekasan Harus Pasang Early Waning System l

Sambungan hal 1

Provinsi Jatim, Gatot Soebroto membenarkan jika di Kabupaten Pamekasan belum terpasang EWS. Pihaknya pun mendorong Pemda setempat untuk menggangarkan pembelian EWS di Kabupaten Pamekasan, Madura. “Untuk Pamekasan akan dipertimbangkan (pemasangan EWS, red). Kami berharap Kabupaten setempat bisa menganggarkan untuk pemenuhan EWS,” jelasnya, Kamis (25/2). Lebih lanjut ia menjelaskan, BPBD Jatim memastikan tahun ini ada 32 unit Early Waning System (EWS) terpasang di wilayah Jatim. Pemasangan EWS sekaligus sebagai upaya mitigasi bencana dibeberapa wilayah Jatim. “Jumlah EWS yang dipasang BPBD Jatim hingga tahun ini sebanyak 32 unit,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Provinsi Jatim, Gatot Soebroto, Kamis (25/2). 32 unit EWS ini dibagi menjadi 3 jenis. Dengan rincian, EWS Longsor sebanyak 8 unit, EWS Banjir sebanyak 11 unit dan EWS Tsunami sebanyak 13 unit. Perihal EWS di Kabupaten Nganjuk, Gatot mengaku kondisinya masih baik karena baru dipasang tahun lalu.

Masih kata Gatot, 32 unit EWS ini diantaranya ada di Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Madiun. “Pemasangan EWS ini hampir merata diseluruh Kabupaten/ Kota. Hanya jumlahnya sedikit dan dirasa masih sangat kurang,” ungkapnya. Selain EWS dari BPBD Jatim, sambung Gatot, di lapangan ada juga EWS yang dipasang oleh ESDM, Kabupaten/Kota dan BMKG. Pihaknya pun mengaku kebutuhan EWS di Jatim ini sangat banyak, mengingat jenis ancamannya berbedabeda. Bahkan di wilayah Dessa/Kelurahan yang memiliki ancaman tinggi sebanyak 2.742. Sehingga sangat diperlukan penanganan secara pentahelix oleh seluruh pemangku kebijakan yang ada. Serta perlu adanya sinergitas dari semua stakeholder dalam upaya mitigasi maupun penanggulangan bencana. “Selain pentahelix, yang terpenting adalah kesiapan masyarakat dalam mengenali potensi bencana yang ada di sekelilingnya. Kemudian strategi penanganannya harus dipahami dan dimengerti,” pungkasnya. [bed]

Angka Pengangguran Bojonegoro Capai 41.255 Orang

Sambungan hal 1 Secara prosentase, data tahun 2020 TPT di Bojonegoro berada di angka 5,60 persen. Angka tersebut menurut Slamet masih berada di bawah persentase TPT Jatim yang mencapai 5,84 persen. Dijelaskan, penyebab naiknya angka pengangguran terbuka tiap tahun di Kabupaten penghasil Minyak dan Gas Bumi (Migas) ini adalah, meningkatnya jumlah penduduk Bojonegoro sehingga menyebabkan jumlah angkatan kerja juga naik. Selain itu, pendidikan dan keterampilan yang rendah menyebabkan masyarakat Bojonegoro tidak mampu bersaing dengan tenaga kerja asal luar Kabupaten. “ Pengusaha atau perusahaan tidak membatasi lowongan kerja khusus untuk masyarakat Bojonegoro sehingga menyebabkan banyak kompetitor pendatang yang mengisi lowongan tersebut,” pungkasnya. [bas] l

Pemasangan EWS Tsunami di Pacitan.

Kasus Stunting di Sidoarjo Terjadi di 31 Desa

l

Sambungan hal 1

ada di Desa Kalipecabean dan Desa Wedoroklurak. Kepala Bidang Keluarga Berencana Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Sidoarjo, Heni Kristiyani, mengatakan sebenarnya kasus Stunting dari hasil Monev Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo terjadi pada di 31 desa. “Kasus Stunting ini terjadi tidak hanya pada keluarga miskin saja, keluarga mampu kadang juga bisa terjadi,” komentar Heni, Kamis (25/2) kemarin. Untuk 10 desa prioritas dari BKKBN Pusat, menurut Heni, pihaknya akan melakukan upaya pendampingan berupa Bina Keluarga Balita (BKB) dan pendampingan untuk persiapan pra nikah bagi remaja. Dalam BKB akan ada bantuan bagi kelompok keluarga yang

Sambungan hal 1

bejibun itu dapat diatasi dalm 4 bulan. Dalam rentang itu Hudiyono mengaku bangga diberi amanah Gubernur Khofifah memimpin Sidoarjo. Dia dan warganya menjaga teposliro, menghargai hak dan kebutuhan warganya. Teriakan warga yang tiap hari mengudara di radio SS, menjadikan suara keluh kesahnya orang Sidoarjo banyak didengar seluruh lapisan masyarakat Jatim. Berikut ini wawancara wartawan Bhirawa Hadi Suyitno dengan Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono. Kenapa bapak menyetarakan Sidoarjo sama dengan Surabaya? Dulu di radio SS, hanya suara pendengar asal Surabaya saja yang sering mengudara di radio SS. Keluhan warga Surabaya tentang kotanya langsung mendapat tanggapan dari para pejabatnya. Wajar warganya lapor ke SS saat mengalami masalah KTP, jalan rusak, pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Tapi radio SS kini banyak menerima laporan dari warga Sidoarjo yang mengeluhkan berbagi hal setelah saya tanggapi. Saya selalu menyedikn waktu untuk menanggapi keluhan warga yang berhubungan dengan pelayanan publik. Sejauh itu dalam kewenangan akan saya respon dengan cepat. Nah rupanya ini menjadi stimula bagi pendengar Sidoarjo untuk kerap menyampaikan persoalanpersoalan Sidoarjo. Apa penyebab inrastruktur Sidoarjo yang rusak tidak direspon dengan cepat? Itulah yang membuat saya bingung. sudah saya sisir kenapa begitu, ternyata banyak yang takut kena masalah hukum. Kenapa harus takut, kalau takut sebaiknya jabatan itu diberikan kepada yang tidak takut hukum. Ketakutan itu mengganggu jadwal lelang proyek. Dinas Bina Marga tidak melakukan pemeliharaan karena dibayangi ketakutan. Padahal saya siap menandatangani apa yang menjadi kewenangan untuk mendorong percepatan perbaikan jalan itu. Berarti ASN nya tidak baik? Sebenarnya ASN Sidoarjo sangat baik. Tetapi mental mereka perlu dipoles supaya punya keberanian. Kalau segi kemampuan adminstrasi sangat bisa diandalkan. Buktinya bisa WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) hingga 5 kali berturut-turut. IPM pendidikan bagus. Pendeknya aplikasi ke dokumenya sangat baik. Kelemahannya adalah aplikasi ke lapangan. Sebaik apapapun aplikasi dokumen, kalau aplikasi lapangan lemah ya percuma. Keluhan soal banjir, jalan rusak, sungai-sungai mampet itu butuh aplikasi lapangan. Butuh cepat eksekusi. Intinya kinerja ASN perlu dioptmalkan agar bisa nyekrup dengan keinginan warga. Titik tolak saya adalah kepuasan warga Sidoarjo. Sebagai PJ bupati Sidoarjo, kerja saya dibatasi kewenangan. Saya tidak bisa bekerja sebagaimana layaknya seorang bupati. Ketika menemukan angka SILPA Rp 1,3 triliun, saya tidak bisa memaksa OPD untuk menekan angka itu. Yang bisa saya lakukan adalah memohon kepala dinas dan badan untuk mengoptimalkan kinerjanya. Dan saya siap pasang badan sejauh itu sesuai regulasi. Akhirnya setelah sebulan anggaran perubahan digunakan, Silpa turun menjadi Rp 1,1 triliun lebih.

Ist

punya Balita usia 0 sampai 2 tahun. Dan pendampingan bagaimana pola asuh Balita yang benar. Sedangkan bagi remajanya, mendapat pendampingan untuk persiapan menuju perkawinan. Supaya bisa melahirkan anakanak yang sehat dan tidak sampai Stunting. Untuk perempuan usai pernikahan ideal berusia 21 tahun dan laki-laki 25 tahun. “Jangan sampai melahirkan bayi yang tidak sehat dan penyakit-penyakit lainnya. Pernikahan yang tidak siap, juga akan berisiko pada ekonomi keluarga dan perceraian,” kata Heni. Meski demikian, untuk desa -desa diluar 10 desa prioritas BKKBN itu, menurut Heni, pihaknya masih tetap bertanggung jawab, namun hanya melakukan sosialisasi saja tidak ada pendampingannya. [kus]

Pendekatan seperti apa supaya timbul gairah kerja ASN? Saya memberi contoh dengan mendatangi tempat yang sering dijadikan keluhan warga untuk memotret dari dekat. Saya juga perhatikan perawatan taman kota. Saya adalah gelar jumaat berkah, menyapu jalan, selokan, sungai. Itu saya tunjukkan dan sukurlah akhirnya kecamatan juga juga melakukan jumat berkah. Camat Sukodono sampai nyemplung sungai untuk membersihkan sampah. Hebat loh ini.. ada camat yang mau nyemplung. Gotog royong sudah terbangun secara alami. Kebersamaan dengan Forkompimda dan DPRD sudah berjalan baik. Pemerintahan itu bukan pemkab sendiri, tetapi ada DPRD, Polres dan Kodim. Bila ada masalah sosial, itu butuh kebersamaaan dengan Dandim, Kapolres serta ketua DPRD untuk menyelesaikan. Stakeholder Sidoarjo itu banyak, dan semua harus bekerjasama untuk membangun Sidoarjo secara fisik dan mental. Perkembangan Corona selama bapak menjabat masih stag. Tidak ada perubahan? Nah itu persoalanny saat saya masuk Sidoarjo,statusnya oranye. Namun hanya seminggu sudah berubah menjadi kuning. Poin Sidoarjo 0,41 atau leibih rendah dari nasional yang 0,42. Saya datangi RSUD dan Dinkes agar bisa menekan dala, satu hari jangan ada 7 pasien supaya tidak naik ke posisi orange. Namun ada libur panjang tahun baru sehngga naik lagi. Ternyata kenaikan ini juga merasa secara nasional. Sidoarjo lebih baik dari Surabaya Raya. Karena ada perubahan status akhirny sempat PPKM dua kali. Apa pesan Anda terhadap Gus Muhdlor? Menurut saya Gus Muhdlor adalah orang yang piawai. Tetapi tidak bisa membandingkan saya dengan Gus Muhdlor karena pendekatan kita terhadap sebuah persoalan sangat berbeda. Kalau saya sendiri setiap rapat selalu saya tidak lanjuti dengan cek lapangan. [hds]

Bekerja dengan Peralatan Seadanya, Gagal dapat Pesanan karena Tak Penuhi Target l

Sambungan hal 1

suruan itu, sudah menekuni pekerjaannya. Dengan perlengkapan seadanya, seperti gergaji tangan, mesin serut manual dan bor, perlengkapan-perlengkapan yang setia menemaninya setiap hari ini. Karena hanya menggunakan pealat­ an sederhana, Pak Jodi, hanya mampu membuat satu sangkar burung per hari. Itupun dia kerjakan dari pagi sampai

malam. “Ya bagaimana lagi. Ya saya telateni saja,” tuturnya. Beberapa hari sekali, dia biasanya harus pergi ke desa tetangga untuk membeli kayu untuk membuat sangkar burung. Karena kondisi kakinya tidak seperti orang normal yang lain, sehingga sang istri dengan sabar mengantarnya untuk memilih kayu yang terbaik. Dia mengaku sebenarnya sudah lama ingin memiliki perlengkapan-perlengkapan yang bisa membantu mem-

percepat aktifitasnya. Namun karena keterbatasannya hasil yang diperoleh, membuat Pak Jodi belum bisa membeli perlengkapan-perlengkapan tersebut. Dulu ada beberapa pengepul sangkar burung yang siap membeli hasil kar­ yanya. Akan tetapi karena pemesanannya tidak terpenuhi dengan jadwal yang ditentukan, membuat para pengepul tersebut mencari pengrajin yang lain. “Saya betul-betul mengucapkan terima kasih atas bantuan ini. Semoga bisa

cepat menyelesaikan pekerjaan saya. Saya berharap akan bisa berdampak pada perekonomian saya yang semakin membaik,” kata Pak Jodi, diulang sampai berkali-kali. Disampaikan oleh Branc Manager Nurul Hayat Sidoarjo, Riza Afif, bantuan yang diserahkan oleh Nurul Hayat tersebut merupakan hasil donasi para #sahabat sejuk yang rela menyisihkan rezekinya untuk program pemberdayaan itu. [*]


Bhirawa

Jumat Pon, 26 Februari 2021

Halaman 12

Program Kerja 100 Hari Sebagai Prioritas Utama Bupati dan Wakil Bupati Malang Bangun Kabupaten Malang Sedangkan Pelantikan Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang Hasil Pilkada Serentak Tahun 2020 itu. Karena sebelumnya, pasangan Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang tersebut telah memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2020, yang digelar pada 9 Desember 2020 lalu. Dan Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang, pasangan Nomor Urut 1 HM Sanusi-H Didik Gatot Subroto (SanDi) memperoleh 530.449 suara atau 45,51 persen. Sedangkan pasangan Nomor Urut 2 Hj Lathifah Shohib-H Didik Budi Muljono (LaDub) memperoleh 491.816 atau 42,19 persen, pasangan Nomor Urut 3 Heri Cahyono-Gunadi Handoko (Malang Jejeg) memperoleh 143.327 suara atau 12,30 persen. HM Sanusi sebelum menjabat sebagai Bupati Malang, menjabat sebagai Wakil Bupati Malang yang berpasangan dengan Bupati Malang Dr H Rendra Kresna, SH MHum. Namun, dalam perjalanan menjabat sebagai Kepala Daerah, Rendra Kresna tersandung masalah hukum. Sehingga kursi N1 diserahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) kepada HM Sanusi sebagai Bupati Malang definitif. Dan pada tanggal 17 Februari 2021 jabatan Bupati Malang Periode 2015-2020 telah berakhir. Sehingga roda pemerintahan di Kabupaten Malang dipimpin Pelaksana Harian

Kabupaten Malang, Bhirawa Kabupaten Malang pada hari Jumat (26/2), telah kembali memiliki Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang definitif. Karena Bupati Malang teripilih Drs HM Sanusi MM dan Wakil Bupati Malang terpilih Drs H Didik Gatot Subroto SH MH resmi dilantik Gubernur Jawa Timur (Jatim) Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, MSi, di Gedung Negara Grhadi Surabaya. (Plh) Bupati Malang, yang dalam hal ini percayakan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Dr Ir Wahyu Hidayat, MM hingga dilantiknya Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang defenitif. Dan untuk Didik Gatot Subroto sendiri sebelum terpilih menjadi Wakil Bupati Malang, menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Malang. Karena telah mencalonkan sebagai Wakil Bupati Malang, maka harus mundur dari Anggota DPRD Kabupaten Malang. Dan Sanusi menjabat Bupati Malang selama 1,5 tahun, sudah banyak mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat. Karena program-program pembangunan di Kabupaten Malang telah menjadi catatan terbaik, baik itu dari Presiden Republik Indonesia (RI) maupun dari beberapa Kementerian. Dan kepemimpinan Sanusi juga mendapatkan apresiasi

Bupati Malang HM Sanusi

dari masyarakat Kabupaten Malang, karena program pembangunan di Kabupaten Malang berjalan dengan baik. Sehingga dengan dilantiknya Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang Periode 2021-2024, maka HM Sanusi-Didik Gatot Subroto sudah menyiapkan program kerja 100 hari. Diantaranya, meningkatkan pembangunan infrastruktur perbaikan jalan rusak dan membangun Mall Pelayanan Publik (MPP), yang hal itu menjadi prioritas pasangan Bupati Malang tersebut. Bupati Malang HM Sanusi HM Sanusi, Kamis (25/2), kepada Bhirawa menegaskan, program kerja 100 hari tidak hanya meningkatkan pembangunan insfrastruktur jalan dan membangunan MPP saja, namun dirinya bersama Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto juga memiliki program lainnya, seperti di sektor kesehatan, pendidikan maupun pertanian. Sedangkan untuk Mall Pelayanan Publik akan kita launching setelah pelantikan. Hal itu, lanjut dia, agar pelayanan publik bagi masyarakat Kabupaten Malang lebih mudah. Yakni mulai dari pelayanan perzinan hingga dokumen kependudukan bisa ringkas, agar masyarakat tidak menunggu terlalu lama untuk mendapatkan surat-surat yang dibutuhkan. "Bahkan, pengurusan dokumen kependudukan cukup dilakukan di masingmasing kantor kecamatan. Sehingga dalam kepemimpinan saya yang kedua ini, program kerja 100 hari bisa tercapai," paparnya. Ada prioritas lagi dalam program kerja 100 hari, kata Sanusi, yakni untuk mendorong dalam mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, di wilayah Kecamatan Singosari. Dan untuk mendukung pembangunan KEK tersebut, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan melakukan pembangunan insfrastruktur jalan, seperti melakukan perbaikan jalan dan pelebaran jalan menuju kawasan KEK. Sedangkan Pemerintah Pusat akan menganggarkan untuk Pembangunan KEK sebesar Rp 150 miliar, dan untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) sebesar Rp 10 miliar. "Namun untuk mencairkan anggaran tersebut, pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim. Sehingga dirinya sangat berharap jika KEK selesai dibangun, maka wilayah Malang Utara akan menjadi pusat perputaran ekonomi," ujar Sanusi. Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menambahkan, dirinya bersama Bupati Malang HM Sanusi

sudah menyusun program kerja 100 hari. Sehingga setelah dilantik oleh Gubernur Jatim, maka dirinya langsung tancap gas untuk menjalankan program tersebut. Sehingga dengan program yang sudah kita susun itu, agar masyarakat Kabupaten Malang bisa memperoleh manfaat dari program tersebut. Sehingga program kerja 100 hari harus juga ada dukungan masyarakat, karena Pak Bupati dan dirinya tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada dukungan dari masyarakat. Menurut dia, program kerja 100 hari itu, Pertama adalah melakukan perbaikan insfrastruktur jalan, baik itu jalan desa maupun kalan kabupaten. Sebab, di Kabupaten Malang ini, penanggungjawab insfratruktur jalan ada tiga lembaga pemerintah, yakni kabupaten, provinsi, dan pemerintah pusat. Kedua yaitu meningkatkan pembangunan pendidikan, kesehatan, dan pertanian. Seperti untuk sektor pertanian, nantinya akan diberikan bibit padi secara gratis kepada petani, agar

petani mamkmur dan mampu menjadi penopang pangan di Kabupaten Malang. "Dan ketiga, meningkatan perekonomian warga Kabupaten Malang yakni melalui beberapa investor yang akan berinvestasi di Kabupaten Malang. Karena sudah banyak investor yang antri untuk memanamkan modalnya di Kabupaten Malang," ungkap Didik. Dirinya mencontohkan, sudah ada beberapa investor yang memanamkan investasinya di Kabupaten Malang, seperti membangun Mall Sun City dan hotel berbintang lima di wilayah Pusat Ibu Kota Kabupaten Malang, di Kota Kepanjen. Sehingga dengan harapan ketika ada hotel dan mall, maka warga Kabupaten Malang bisa direkrut untuk bekerja untuk mengurangi jumlah pengangguran, dan hal itu juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat. "Setelah dirinya bersama Pak Sanusi dilantik sebagai Bupati Malang dan Waklil Bupati Malang oleh Gubernur Jatim, maka langsung bekerja dan menjalankan program kerja yang sudah disusun bersama-sama untuk membangun Kabupaten Malang lebih maju dan lebih makmur," tandas Didik, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. [adv.cyn]

Wakil Bupati Malang H Didik Gatot Subroto

NAMA PEJABAT DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M

Plt. Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Drs. Suwadji, SIP, M.Si

Kepala Bagian Administrasi Tata Pemerintahan Mahila Surya Dewi, S.Sos, M.Si

Kepala Bagian Hukum Prasetyani Arum Anggorowati, S.H, M.Hum

Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Dr. Ir. Dwi Siswahyudi, M.T

Kepala Bagian Administrasi Kemasyarakatan dan Pembinaan Mental Drs. Trilambang Santoso, M.M

Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Drs. Iriantoro, M.Si

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Ir. Untung Sudarto, M.T

Kepala Bagian Administrasi Kerjasama Muhammad Imron Rosyadi, S.E, M.AP

Kepala Bagian Pengadaan Barang / Jasa Ferry Hari Agung, ST, M.T

Kepala Bagian Administrasi Sumber Daya Alam (SDA) Drs. Dwi Ilham Prastyanto

Asisten Administrasi Umum Dra. Mursyidah, Apt, M.Kes

Kepala Bagian Umum Dyah Ekawati Nicotiana W, SH, M.Si.

Kepala Bagian Tata Usaha Eko Darmawan, SE

Kepala Bagian Humas dan Protokol Drs. M. Nur Fuad Fauzi, M.T

Kepala Bagian Organisasi Drs. Sutrisno


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.