binder26mar21

Page 1

Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2006

HARIAN

harian_bhirawa@yahoo.com bhirawa_indragiri@yahoo.com suratkabar_harianbhirawa

IKLAN/ LANGGANAN

Surat Kabar Harian Bhirawa

031-5615454 Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000

www.harianbhirawa.co.id

Mata Rakyat Mitra Birokrat

Jumat Legi, 26 MARET 2021

Bulog Ditarget Serap Beras Petani 2 Ribu Ton Per Hari Hadapi Puncak Masa Panen Padi di Jatim

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengunjungi gudang Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara di Buduran, Sidoarjo. Khofifah meminta agar Bulog mampu menyerap beras dari petani sampai 2 ribu ton per hari di puncak masa panen.

Dewanti Tolak Beri Keterangan ke Penyidik KPK

Kota Batu,Bhirawa Jadwal pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wali Kota Batu, Hj Dewanti Rumpoko telah selesai dilaksanakan. Namun Dewanti menolak memberikan keterangan sebagai saksi kepada Penyidik KPK. Kamis (25/3), KPK melanjutkan pemeriksaannya dengan memanggil mantan Kepala Inspektorat Kota Batu, Edy Murtono. Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi  ke halaman 11

MITRA

Bertekad Jadikan Batik Mendunia JATIM memiliki kekayaan batik yang luar biasa. Bahkan setiap kabupaten/kota punya batik yang ciri khasnya masing-masing. Makanya tak berlebihan jika Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jatim Arumi Bachsin Emil Elistianto Dardak, bertekad untuk menjadikan produk kerajinan batik, bordir, dan aksesoris Jatim se ke halaman 11

Arumi Bachsin

Sentil

Bulog Ditarget Serap Beras Petani 2 Ribu Ton Per Hari - Yang penting harganya sesuai Dewanti Tolak Beri Keterangan ke Penyidik KPK - Mungkin tak tahu atau ada yang disembunyikan Harga Cabai Rawit Meroket, Pedagang Jualan Kemasan - Ini yang membuat rasanya makin pedas

Ditemukan 3 Ribu Ton Beras Asal Vietnam di Bulog Banyuwangi

DPRD Jatim Minta Pemerintah Evaluasi Keputusan Impor Beras DPRD Jatim, Bhirawa Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa berharap pemerintah melakukan evaluasi terhadap keputusannya untuk melakukan impor barang yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. “Saya mengambil contoh keputusan pemerintah untuk melakukan impor beras. Kepu-

tusan tersebut sangat membingungkan mengingat Jatim stok beras sangat mencukupi,” kata Aliyadi Mustofa, Kamis (25/3). Untuk keputusan pemerintah mendatangkan beras impor, kata mantan anggota DPRD kabupaten Sampang sangat tidak rasional. “Jatim musim panen dan  ke halaman 11

Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa

Manfaatkan Teknologi Digital, Wantimpres Apresiasi Pemdes Prayungan Dalam kunjungannya bersama tim peneliti di Kabupaten Bojonegoro, Wantimpres Soekarwo didampingi oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu’awannah dan pejabat pemda setempat.

Bojonegoro,Bhirawa Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 20192024 Soekarwo mengapresiasi penggunaan teknologi digital yang dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Prayungan Kecamatan Sumber-

rejo, Kabupaten Bojonegoro dalam rangka kajian literasi informasi untuk membangun kebudayaan. Pakde Karwo sapaan Soekarwo menilai Pemdes Prayungan Kecamatan Sumberrejo telah mampu memanfaat-

kan teknologi digital dalam pengembangan potensi desa, telah memberikan wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha melalui digitalisasi atau media sosial.  ke halaman 11

Pemprov, Bhirawa Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terus mendorong agar serapan beras petani dapat maksimal terserap oleh Bulog. Hal ini mengingat masa panen petani akan sampai pada puncaknya. Jika sebelumnya serapan Bulog pada beras petani mencapai 1.500 ton per hari, maka saat ini Gubernur Khofifah meminta ditingkatkan menjadi 2.000 ton per hari. “Jika itu belum maksimal, Pusat, kalau ada beras yang mohon BUMN lainnya ikut harus diserap jangan sampai menyerap. Tentu ini atas harga gabah dan beras di penugasan Menteri BUMN,” bawah HPP. Dan saya juga ujar Khofifah usai meninjau usul agar ada kebijakan sepgudang Perum Bulog Sub erti tahun lalu, dimana bank Divre Surabaya Utara di himbara ikut menyerap beras Buduran, Sidoarjo, Kamis saat sedang menuju puncak panen seperti hari-hari ini,” (25/3) siang. Gubernur Khofifah me- ucap Gubernur Khofifah. Selain itu, Gubernur minta agar Bulog meningkatkan serapan beras petani Khofifah juga meminta dengan harga minimal sesuai tambahan dukungan KeHPP. Menurutnya, peningka- menterian BUMN dan Ketan serapan beras masyarakat menterian Pertanian untuk oleh Bulog harus dilakukan mengupayakan penyediaan seiring dengan masa puncak drier atau mesin pengering panen yang akan tiba di ahir bagi petani. Agar mereka Maret sampai pertengahan lebih mudah mengeringkan April mendatang. Daer- gabah sehingga kandungan ah penghasil beras mulai air yang cukup tinggi dapat panen, dan harus segera terbantu. Di sisi lain, dalam hal diserap sebagai langkah kongkrit perlindungan pe- produksi padi, Provinsi Jatim kembali mencetak merintah pada petani. “Saya juga sudah sam ke halaman 11 paikan usul ke Pemerintah

Diduga Eksploitasi Air Berlebihan, Warga Rembang Demo Pasuruan, Bhirawa Dianggap mengeksploitasi air secara besar terhadap pengeboran air yang dilakukan oleh PT Mitra Alam Segar membuat perwakilan warga dari Dusun Balung Paren, Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan menggelar aksi diam di depan perusahaan tersebut, Kamis (25/3). Aksi diam itu buntut dari ketidakjelasan perusahaan. Sebab selama ini, warga sudah banyak mengeluhkan dan penyampaikan ke perusahaan. Namun, tidak pernah ada tanggapan. Perwakilan warga, M Dhofir manyatakan permasalahan itu adalah perusahaan tidak memikirkan nasib sumur air milik warga. Ia menduga, perusahaan menjadi penyebab sumur air warga kering karena pengeboran air yang dilakukan perusahaan cukup besar. “Sudah kami sampaikan beberapa keluhan, tapi tak ada tanggapan yang serius, terkesan menyepelehkan. Memang ada kompensasi, berupa bantuan air. Tapi jumlah air yang didistribusikan tak seimbang. Imbasnya yaitu banyak warga yang kesulitan air sejak tujuh tahun terakhir,” ujar Dhofir. Ia menjelaskan air merupakan kebutuhan primer bagi warga. Air juga menjadi kebutuhan setiap hari. Bahkan, sangking frustasinya membuat warga mengalifungsikan  ke halaman 11

Hilmi Husain/Bhirawa

Perwakilan warga dari Dusun Balung Paren, Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan menggelar aksi diam di depan PT Mitra Alam Segar, Kamis (25/3).

Eksistensi Halal Center Juleha Malang Raya

Tingkatkan Edukasi Penyembelihan Unggas, Jadi Komponen Penting Sediakan Makanan Halal Malang sebanyak 103 orang, lalu Kabupaten Malang sejumlah 54 orang, dan Kota Batu ada 3 orang. Ia berharap sebanyak-banyaknya masyarakat bisa bergabung. Pihaknya akan melakukan sosialisasi dengan mendatangi beberapa masjid untuk mengedukasi takmir tentang menyembelih hewan ternak halal sesuai syariat. “Bakal kami datangi, untuk memberikan sosialisai, biasanya kami lakukan mulai bulan Syawal sampai menjelang Idul Adha,” katanya. Program kegiatan lainnya yang bakal dilakukan, yakni pengem-

Juru Sembelih Halal Indonesia atau Juleha Malang Raya, menjadi salah satu komponen terdepan untuk menyediakan makanan halal di Kota Malang. Karena dari penyembelihan yang dilakukan secara syar’i akan dihasilkan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (Asuh). M Taufik, Kota Malang

Salah satu upaya menggawangi makanan halal, para juru sembelih halal melakukan optimalisasi organisasi dan mengadakan rapat kerja daerah (rakerda), dan pemantapan ketrampilan anggotanya untuk menyiapkan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal (Asuh) Ketua Juleha Malang Raya, Akhmad Yani M SSos mengatakan, optimalisasi organisasi

ini untuk mendukung kawasan Malang Raya menjadi destinasi kawasan halal. Sehingga para anggota yang memiliki atau bekerja di Rumah Potong Hewan (RPH) Umum dapat memiliki sertifikasi halal. Yani menyebut, kalau BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) itu sertifikasi bagi penyembelihnya. Selain itu, program kegiatan lainnya yang bakal dilakukan yakni kaderisasi anggota. di Kota

Para juru sembelih halal siap menjadi garda terdepan dalam mewujudkan diatinasi halal di Malang Raya.

 ke halaman 11


EKSEKUTIF

Jumat Legi, 26 Maret 2021

Halaman 2

Bupati Huda Buka Musrenbang RKPD 2022 Terakhir di Masa Periodenya Pemkab Tuban, Bhirawa Bupati Tuban H. Fathul Huda didampingi Wakil Bupati Ir. Noor Nahar Hussein, dan Ketua DPRD Tuban HM. Miyadi, S.Ag.,MM membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) Kabupaten Tuban tahun 2021 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022 di ruang rapat RH Ranggalawe Lantai 3 Setda Tuban, Kamis (25/03/2021). Dalam sambutannya Bupati Huda mengatakan, sesuai amanat undangundang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, bahwa perencanaan pembangunan daerah tahunan diwujudkan dalam sebuah dokumen RKPD yang pada tahun 2022 telah memasuki tahun pertama dari pelaksanaan Rencana Pem-

bangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tuban tahun 2021-2026. “Fokus pencapaian tahun 2022 menjadi sangat penting dan menentukan dalam upaya menggapai visi dan misi kepala daerah terpilih. Terlebih masih dalam masa Pandemi Covid-19 yang berpengaruh pada capaian pembangunan tahun 2021,” kata Bupati Huda. Bupati Tuban dua periode ini menjelaskan, visi RPJMD Kabupaten Tuban tahun 2021-2026 akan diwujudkan melalui 4 misi. Yang pertama adalah membangun dan mewujudkan infrastuktur desa dan utilitas kota. Kedua, meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah sektor pertanian secara meluas, pariwisata,

khoirul huda/bhirawa

Pembuakan MUSRENBANG Kabupaten Tuban tahun 2021 dalam rangka penyusunan RKPD tahun 2022 di ruang rapat RH Ranggalawe Lantai 3 Setda Tuban.

perindustrian dan perdagangan yang berbasis pemberdayaan dan ekonomi kerakyatan.

“Untuk yang ketiga dan yang paling utama adalah mewujudkan SDM berkualitas dan terlatih, untuk

yang terakhir (keempat) memantapkan tata kelola pemerintah daerah yang lebih Profesional,” jelas mantan Ketua PCNU Tuban itu. Bupati yang juga Alumni Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang itu menegaskan, untuk memantapkan penyelenggaraan Musrenbang Tuban tahun 2022, ditetapkan rancangan tema pembangunan tahun 2022. Yakni Pengentasan Kemiskinan Berkelanjutan Melalui Tranformasi Struktur Ekonomi yang Produktif dan Berketahanan dengan Afirmasi Perlundungan Sosial. Sementara itu, Ketua DPRD Tuban HM Miyadi berharap, agar hubungan harmonis yang sudah terjalin antara DPRD dengan Pemerintah Daerah saat ini dalam rangka pembangunan di Kabupaten Tuban

bisa berlanjut kepada Kepala Daerah terpilih selanjutnya. “Dengan harmonisasi yang terjadi maka OPD yang dikomdani oleh Sekertaris Daerah dapat menjalankan tugas dengan baik dan lancar tanpa aral satupun,” kata Ketua DPC PKB Tuban tersebut. Untuk diketahui, karena masih dalam masa Pandemi Covid-19 maka suluruh peserta Musrenbang terbagi juga melalui video conference. Diantara yang mengikuti acara tersebut Sekretaris Daerah Tuban Dr Budi Wiyana, para Staff Ahli Bupati dan Asisten Sekda, para pimpinan OPD, dan Anggota Forkopimda. Termasuk pula Kepala Bappeda Kabupaten Lamongan, Bojonegoro, Blora Rembang, seluruh camat di Kabupaten Tuban, pimpinan Ormas, Perguruan Tinggi, perusahaan, organisasi wanita, dan tokoh masyarakat. [hud]

Bupati Sampaikan Indikator Keberhasilan dalam Nota Pengantar LKPJ Pemkab Madiun, Bhirawa Pengelolaan keuangan daerah tercermin pada sisi Pendapatan dan Belanja Daerah. Dari segi pendapatan Pemkab. Madiun, pada TA 2020 dari target yang ditetapkan Rp 1.757.160.473.076,52 dapat direalisasikan sebesar Rp1.842.439.450.689,02 atau tercapai 104,85 %.

trie diana/bhirawa

Cat Ulang Tiang Lampu

Agar wajah Kota Surabaya menjadi indah dan asri, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya bidang dekorasi, kembali melakukan pengecatan ulang tiang lampu penerangan jalan umum (PJU) yang catnya mulai memudar dibeberapa titik di Kota Surabaya, seperti di Jl Yos Sudarso Surabaya dan Jl Ketabang Kali Surabaya, Kamis (25/3).

Secara umum realisasi pendapatan TA 2020 telah tercapai target, baik pada komponen PAD, Dana Perimbangan dan komponen lainlain Pendapatan Daerah Yang Sah, dengan rincian pendapatan sebagai berikut: PAD 119,67 %. Dana Perimbangan 102,66 %. Lainlain Pendapatan Daerah Yang Sah 103,12 %. Demikian Bupati Madiun, Ahmad Dawami dalam penyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Madiun TA 2020 dalam sidang paripiura DPRD Kabupaten Madiun yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kab. Madiun Fery Sudarsono di gedung DPRD setempat, Kamis (25/3). Dijelaskan oleh Bupati Madiun, sedangkan dari segi pengelolaan belanja daerah, dari rencana sebesar Rp1.918.499.853.736,58, terealisasi Rp1.796.563.840.486,91, atau sebesar 93,64 %. Secara umum kinerja Pemda dalam pengelolaan APBD Tahun 2020 berjalan baik, hal ini dikarenakan dukungan yang besar dari DPRD terutama pada pengawasan secara efektif. Perlu kami informasikan juga bahwa laporan keuangan daerah yang dilaporkan masih bersifat Unaudit atau belum dilakukan pemeriksaan oleh BPK. Pada tahun 2020 berbagai upaya pembangunan secara operasional telah dilaksanakan Perangkat Daerah, dan berkat dukungan yang sangat kuat dari DPRD telah mendapat apresiasi dengan diterimanya penghargaan dari tingkat Nasional maupun Provinsi di berbagai bidang. Ada 13 penghargaan yang telah diterima Pemkab Madiun selama tahun 2020, Penghargaan tersebut juga disampaikan oleh Bupati pada Sidang Paripurna ini dengan terinci. Selain itu Bupati juga menyampaikan capaian kinerja penyelenggaraan urusan Pemda berkaitan dengan pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren terdiri dari urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan yang termuat dalam buku LKPJ Bupati Madiun Tahun 2020 juga telah disajikan secara sistematis. [dar]

Bupati Lamongan Serahkan Santunan BPJSK ke Ahli Waris 33.582 Sudah Tercover BPJSK

Pemkab Lamongan, Bhirawa BupatiLamonganYuhronurEfendimenyerahkansecarasimbolis santunanJaminanKematian,JaminanHariTuadanJaminanPensiun kepada Ahli Waris peserta BPJS Ketenagakerjaan. Pada penyerahan simbolis tersebut diberikan langsung kepada penerima manfaat atau peserta BPJS Ketenagakerjaan. Bupati Yuhronur menyampaikan, saya sangat mengapresiasi dengan apa yang sudah dilakukan BPJS Ketenagaakerjaan, meski saat ini baru 35.000 penduduk yang sudah tercover atau terdaftar,” ujar Yuhronur saat penyerahan BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis di ruang kerjanya Gedung Pemkab Lamongan,Kamis(25/3).

‘’Untuk itulahl angkah kita nanti akan kita maksimalkan bersama.Kita lakukan sosialisasi dan MOU.Sebab para Nelayan, petani juga perlu untuk mendapatkan jaminan kerja. Semoga yang mendapatkan hari ini dapat menggunakan santunan BPJS Ketenagakerjaan dengan baik,” terangnya. Sementara itu Kepala Kantor Cabang Bojonegoro Dolik Yulianto didampingi Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Lamongan Dadang Setiawan dalam kesempatan tersebut melaporkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Lamongan Periode Maret 2021. [aha]

Satgas TMMD Rehab Rumah Aladin

Wali Kota Kediri Lantik 17 Pejabat Fungsional Wali Kota Kediri Abdullah Abu bakar mengambil sumpah dan melantik 17 orang pada jabatan fungsional tertentu di lingkungan Pemkot Kediri, Rabu (24/3). Pengambilan sumpah dan pelantikan ini digelar secara _hybrid_, yakni ada yang dilantik secara langsung di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri dan sebagian melalui daring. Dalam sambutannya, Wali Kota Kediri menekankan agar pejabat yang dilantik dapat bekerja sama dengan baik karena di Pemkot Kediri semua harus bekerja secara tim. “Kita kerjanya harus kompak, harus melayani masyarakat dan kita harus menggunakan etika dalam jabatan kita. Pegang teguh itu, karena kalau kita tidak memegang teguh itu maka kita dalam menjalankan tugas di pemerintahan ini tidak akan berhasil. Etika memang tidak tertulis, yang tertulis adalah aturan. Kita harus memegang teguh etika dan aturan itu,” ujarnya. Wali Kota Kediri menjelaskan bahwa kerja sama harus dibangun dengan baik untuk terus memberikan pelayanan

terbaik bagi masyarakat. Perlu diingat, bahwa ekspektasi masyarakat terhadap pelayan negara sangatlah tinggi. Untuk itu perlu dibangun sistem yang baik dalam melayani masyarakat. “Masyarakat harus dilayani secara cepat dan excellent. Saya mohon kita semua harus bisa menyesuaikan ini. Saya rasa ini tidaklah sulit hanya terbiasa atau tidak terbiasa. Kalau dulu biasa dilayani sekarang harus melayani secara maksimal. Di media sosial kita bisa dinilai masyarakat secara bebas. Saya selalu mendapat ini dari masyarakat dan saya jadikan bahan evaluasi,” urainya. Kemudian, Wali Kota Kediri juga mengatakan bahwa saat ini penduduk usia produktif di Kota Kediri sudah mencapai 60 persen. Penduduk usia produktif ini terbiasa menggunakan sistem berbasis IT dalam kehidupannya.

“Saya berharap kita semua bisa menyesuaikan itu. Intinya kita harus bekerja secara maksimal karena tantangan di tahun-tahun yang akan datang akan jauh lebih besar. Apalagi pasca pandemi nanti kita tidak lagi berlari tapi kita harus terbang,” pungkasnya. Pejabat fungsional yang dilantik hari ini diantaranya Dhien Juningtyas sebagai Apoteker Ahli Utama, Ardi Handoko sebagai PPUPD Ahli Madya, Irma Agustina Widianingrum sebagai PPUPD Ahli Muda, Bambang Soebatamadji sebagai Penyuluh Sosial Ahli Muda, Zillus Kurniadi sebagai Penyuluh Sosial Ahli Muda, Susetyo Adi sebagai Penilik Ahli Muda, Khoirudin Zuhri sebagai Analis Kepegawaian Ahli Pertama, serta beberapa Bidan. Pengambilan sumpah dan pelantikan ini juga dihadiri Sekretaris Daerah Kota Kediri, PltAsisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri, Kepala BKPPD, Kepala Dinas Sosial Kota Kediri, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Kediri dan perwakilan dari Inspektorat Kota Kediri. [van.adv.kominfo]

Bojonegoro, Bhirawa Dengan semangat tak kenal berhenti, dan gigih dalam menjalankan tugas, personel Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke110 Kodim 0813 Bojonegoro, Jawa Timur, di Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, terus bergerak mengerjakan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) program Atap, Lantai dan Dinding (Aladin) milik Slamet Hartanto, hingga saat kini pengerjaannya sudah mencapai 90 persen. Di sampaikan oleh Komandan Peleton (Danton) 3 SSK Satgas TMMD Kodim 0813 Bojonegoro, Letda Lek Slamet Nursamsi, bahwa pembangunan rumah bapak Slamet ini merupakan bantuan dari Program Aladin (Atap, Lantai, dan Dinding) dari TMMD ke-110 Kodim 0813/Bojonegoro tahun 2021, Kamis (25/3). “Dalam pengerjaanya para Satgas dibantu masyarakat sekitar melakukan rehab dari awal hingga saat ini sudah mencapai 90 persen,” Ungkap Letda Lek Nursyamsi.

achmad basir/bhirawa

Satgas TMMD ke- 110 di Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, terus bergerak mengerjakan rehab RTLH program Atap, Lantai dan Dinding (Aladin) milik Slamet Hartanto, hingga saat kini pengerjaannya sudah mencapai 90 persen.

Warga masyarakat dan personel Satgas TMMD, terus bersemangat berjibaku hingga saat ini mencapai pemasangan keramik atau lantai rumah, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pembersihan lokasi atau finishing. “Kita lakukan percepatan agar sesuai dengan target dan harapan dari program TMMD agar pemilik rumah segera bisa menempati rumahnya

yang aman , nyaman dan sehat,” pungkas Letda Lek Slamet Nursamsi. Program yang dilaksanakan secara terpadu dan lintas sektoral kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Kodim 0813 Bojonegoro yang mengusung tema “TMMD Wujud Sinergi Membangun Negeri” berlangsung hingga tanggal 31 Maret 2021 mendatang. [bas]


LEGISLATIF Warga Kesambi Pertanyakan Rencana Pengisian Sekdes dengan Mutasi Jumat Legi, 26 Maret 2021

Halaman 3

Tulungagung, Bhirawa Warga Desa Kesambi Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung yang tergabung dalam Forum Transparansi Desa Kesambi mendatangi Kantor DPRD Tulungagung, Kamis (25/3). Mereka datang mempersoalkan rencana kepala desa setempat yang akan mengisi jabatan sekretaris desa (sekdes) dengan cara mutasi. Ketua Forum Transparansi Desa Kesambi, Ahmad Saefudin, mengatakan rencana pengisian jabatan sekdes dengan cara mutasi sangat tidak layak dan tidak mempunyai dasar hukum. Termasuk peraturan daerah. “Seharusnya untuk mengganti sekdes yang sudah pensiun itu dengan cara penjaringan,” katanya usai berdialog dengan Komisi A DPRD Tulungagung. Ia pun menyebut sesuai SOTK di Pemerintah Desa Kesambi saat ini sudah terpenuhi pejabat yang menjabat sebagai perangkat desa. Ar-

tinya, semua jabatan perangkat desa sudah ada pejabatnya dan tinggal jabatan sekdes yang kosong. “Kenapa harus dipaksakan mengisi jabatan sekdes dengan mutasi,” tanyanya lagi. Soal keputusan Komisi A DPRD Tulungagung yang masih belum bisa memberi rekomendasi atas persoalan tersebut, Saefudin menyatakan akan menunggunya. Namun demikian, ia tetap bersikeras bahwa pengisian jabatan sekdes di Desa Kesambi harus menggunakan jalur penjaringan. Bukan mutasi. “Kalau tetap dilakukan dengan mutasi berarti itu melawan transparansi. Kami akanb kawal betul aturan perda yang ada,” tuturnya.

Komisi A DPRD Tulungagung saat menerima aduan Forum Transparansi Desa Kesambi, Kamis (25/3).

Sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD Tulungagung, Gunawan, menyatakan perlu ada pertemuan lanjutan antara Komisi A dengan

OPD lingkup Pemkab terkait, yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Bagian Hukum, Inspektorat dan Camat

wiwieko/bhirawa

Bandung untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Harus ada duduk bersama lagi. Saat ini masih ada miss sedikit

sehingga belum bisa diputuskan,” katanya. Ia berharap dalam permasalahan di Desa Kesambi itu, Camat Bandung dapat bersikap lebih dewasa sebelum memberikan rekomendasi. “Camat harus mempertimbangkan dari segala aspek sehingga keputusannya akan membuat tenang semua pihak,” tuturnya. Selanjutnya Gunawan menandaskan dalam pertemuan lanjutan dengan OPD terkait lingkup Pemkab Tulungagung akan didapat keputusan yang sesuai aturan dalam perda. “Kami akan buka perda lagi untuk menguatkan keputusan yang akan diambil nanti,” terangnya. Sementara itu, Kepala Desa Kesambi, Suyanto, menyatakan juga akan menunggu keputusan dewan terkait aduan dari Forum Transparansi Desa Kesambi itu. “Iya kami tunggu nanti keputusannya,” ucapnya. [wed]

KILAS DEWAN

RHU Bakal Beroperasi Lagi dengan Prokes Ketat DPRD Surabaya, Bhirawa Tempat Rekreasi Hiburan Umum (RHU) yang berhenti beroperasi selama masa pandemi Covid-19, di antaranya bioskop, segera buka kembali. Pemkot Surabaya kini sedang mempersiapkan sejumlah peraturan sebagai upaya pemulihan perekonomian. Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Josiah Michael mengatakan, satu hal yang benar-bemar harus diperhatikan oleh Pemkot Surabaya adalah penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, baik bagi pegawai maupun pengunjung RHU atau bioskop. “Prokes yang ketat ini untuk menjamin keselamatan semua, dan sanksi yang lebih tegas ketika tidak melaksanakan prokes,” ujar dia, Rabu (24/3/2021). Josiah Michael menyebut area bioskop memang harus steril guna mengantisipasi penyebaran Covid -19. “Yang utama sistem sirkulasi udaranya harus lancar. Mungkin untuk ruang ber-AC harus diberi filter virus atau hepa filter. Sebab ruangan ber-AC menjadi salah satu yang berpotensi memiliki risiko penularan tinggi. Makanya, kalau tak dipasang hepa filter dikhawatirkan bisa menyebarkan virus,” katanya. Ditanya setiap pergantian jadwal pemutaran film, apa perlu ruangan disemprot disinfektan? Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menegaskan, sangat perlu. Hanya saja tak perlu disinfektan yang cair, mungkin bisa dengan UV. Jadi, selesai pemutaran film ada jeda mungkin 30 menit. [dre]

Wacana Refocusing Rp1,2 Triliun Belum Fiks DPRD Jatim, Bhirawa Ketua DPRD Jatim, Kusnadi mengaku belum ada pembahasan intens terkait wacana refocusing anggaran untuk vaksinasi Covid19. Apalagi jumlah yang akan dikepras kisaran Rp1,2 triliun. “Kalau refocusing tahun 2021 ini memang belum ada pembicaraan, belum fiks juga,” katanya saat ditemui di DPRD Jatim, Kamis (25/3) kemarin. Meski demikian, Kusnadi menyampaikan pada saat rapat pimpinan DPRD Jatim bersama Pemprov yang dihadiri Sekdaprov Jatim sudah menyampaikan akan ada refocusing. “Itu sudah disampaikan ya (refocusing, red). Cuma sampai sekarang berapa besarannya kami belum tahu,” terangnya. Meski demikian, lanjut pria yang juga ketua DPD PDI-P Jatim ini pihaknya selalu siap jika ada refocusing dan mendapat perintah dari Kementerian. “Tapi, sampai sekarang kita belum dapat kabar. DPRD siaplah kalau nanti memang akan ada refocusing itu. Kita perlu tahu perintah itu bagaimana. Prinsipnya, kita menunggu perintah resmi dari pusat. Angkanya saya juga tidak tahu,” pungkasnya. Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad mengatakan Pemprov Jatim sudah melaporkan ke DPRD Jatim melalui Plh Sekdaprov di DPRD Jatim pada Selasa (24/3/2021) sore melalui Rapim bahwa akan melakukan recofusing pada APBD 2021. Permintaan ini sesuai instruksi Kementerian Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.208/ PMK.02/2020 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2021. [geh]

Sekdakab Pamekasan, Totok Hartono, saat bertemu pengunjukrasa dan meminta waktu pertemuan Bupati Baddrut Taman dengan LSM dan Mahasiswa.

syamsudin/bhirawa

Wacana Alihkan Dana TPP ASN Tetap Minta Persetujuan Dewan Pamekasan, Bhirawa Wacana pengalihan dana Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk kebutuhan belanja publik mendapat penolakan sejumlah LSM dan Mahasiswa. Pemerintah Kabupatan (Pemkab) Pamekasan, kini tetap akan mengkaji kebijakkan tersebut. Aksi moral mengatasnama membela kepentingan ASN, menolak penghapusan dana TPP oleh Pemkab akan dialihkan pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid 19 serta pembangunan insfrastruktur yang rusak akibat bencana alam, di

depan kantot Pemkab setempat, Kamis (25/3) “Pertanyaan, apakah dana TPP ASN termasuk obyek Re-Cofosing untuk pandemi Covid 19. Bukan insfrastruktur yang ambul akibat bencana sudah ada anggaran (dana tanggap darurat). Kalau dihapus, maka pak Bupati harus mencabut Perbup. Bagaimana pertanggungjawabannya?,” kata Zaini wer-wer, sebagai Korlap Aksi. Alasan lain, jika TPP ASN dihapus maka program pemerintah mewujudkan komitmen efektif, transparan, akuntabel dan berorentasi kepada reformasi birokrasi tidak akan mak-

simal dan tidak sesuai dengan sembilan program Pemkab menuju percepatan reformasi birokrasi. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pamekasan, Totok Hartono usai menemui pengunjukrasa menjelaskan, prinsifnya perintah kekurangan dana untuk kebutuhan belanja publik maka akan menggeser dana TPP ASN. “Kini kita masih pada kajian eksekutif khusus oleh Tim Anggaran. Nanti prosesnya ini juga akan diajukan kepada Tim Pangggar di DPRD Pamekasan. Proses itu antara Tim Anggaran dan Panggar, nanti ada titik temu apa yang dihasilkan,” katanya.

Sedang, aspirasi ini yang melakukan penolakan atas pengalihan TPP ASN. Nanti akan saya laporkan kepada pimpinan (Bupati, Red) untuk didiskusikan bagaimana hasil baru kita kirimkan Tim Anggaran. Pengalihan 100 persen atau separoh, menurut Sekda, itu akan relatif tergantung hasil diskusinya. “Kita tahu, juga adik-adik tahu insfrakstuktur di wilayah Waru Barat rusah parah. Ya itu, salah satu akan kita biaya dari sana (Dana TPP ASN, Red). Selain untuk pemulihan ekonomi dan penanganan Covid 19,” ucap mantan Kadis PU Pamekasan ini. [din]

Safari Politik, Eri Cahyadi Ajak Sukseskan Program Wong Cilik Surabaya, Bhirawa Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji melanjutkan safari politiknya, atau silaturahmi ke sejumlah partai politik di Kota Pahlawan, Kamis (25/3). Sebelumnya pada Selasa (23/3) lalu, Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji telah mengunjungi kantor DPC PDIP, DPD Golkar Surabaya, DPC PPP, DPC PKB, dan DPC Gerindra. Kali ini, Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji melanjutkan silaturrahminya ke DPD PKS, lalu bergeser ke DPC Nasdem, kemudian ke DPC PSI, dan berlanjut ke DPC PAN.

Dalam setiap silaturahminya itu, ia terus mengajak partai-partai itu untuk mensukseskan program kerakyatan atau program wong cilik demi kesejahteraan warga Kota Surabaya. Menurut Cak Eri, dalam situasi saat ini, Pemkot Surabaya harus memilih, apakah harus mensejahterakan umat dengan memberikan kesehatan gratis dan memprioritaskan pendidikan, atau pilihan kedua harus membangun proyek-proyek yang fenomenal dan monumental yang nantinya eksekutif dan legislatif dibilang sukses.

“Nah, kalau saya hari ini, saya akan memilih mensejahterakan umat dulu, baru nanti kita membangun sesuatu yang monumental. Jadi, kepada partai-partai selalu saya sampaikan bahwa saya akan mendahulukan kepentingan warga dulu, yang lain nanti,” tegasnya. Oleh karena itu, ia memastikan bahwa tujuan silaturahmi ke berbagai partai politik itu untuk mengajak mereka mensukseskan program-program kerakyatan atau program-program wong cilik. Sebab, tanpa adanya dukungan dari legislatif dan eksekutif, berbagai program itu tidak akan pernah terwujud. [iib]

Hudaifah Resmi Jadi Anggota DPRD Gantikan Gus Yani Setelah di tunggu hampir lima bulan lebih, akhirnya DPRD mengelar rapat paripurna agenda pengambilan sumpah atau janji anggota, pengganti antar waktu (PAW). Hudaifah dari partai PKB, masa jabatan 2019 - 2024. Mengantikan Fandi Ahmad Yani mundur karena ikut dalam pilbub, sekarang menjadi Bupati. Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nur Hamim, dan pengambilan sumpah dilakukan oleh Ketua DPRD Gresik Much Abdul Q o d i r. B e r j a l a n d e n g a n l a n c a r hingga selesai, pelantikan Khudaifa sebagai pelengkap jumlah kursi 13 dari fraksi PKB. Menurut Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim, bahwa setelah di lantik dan mengambil sumpah. Maka SK anggota dewan berlaku, dan Hudaifa bisa bekerja sesuai bidang komisi II yang telah ditunjuk oleh fraksi. “Hari ini, yang bersangkutan sudah bisa bekerja seperti anggota dewan lainya. Baik rapat komisi, bisa langsung ikut kunjungan kerja luar daerah (KKLD). Sesuai jadwal komisi yang telah di

rokim/bhirawa

Suasana sidang paripurna. tempatkan oleh fraksi PKB, yang jumlah 2019-2024, berharap bisa mengemban anggota fraksi telah lengkap,” ujarnya. amanah yang diberikan untuk keDitambahkan Ahmad Nurhamim, pentingan dan kemaslahatan rakyat. bahwa rapat paripurna PAW. MeSementara Anggota DPRD Gresik nindaklanjuti turunnya SK PAW dari Hudaifah mengatakan, bahwa amanah Gubernur Jatim, nomor 171.437/ yang berat akan di perjuangkan untuk 265/011.2/2021. kesejahteraan rakyat. Mulai hari ini, akan Tentang peresmian pengangkatan bekerja maksimal sebagai tungasnya PAW anggota DPRD Gresik periode yaitu wakil rakyat. [kim.adv]

Pengambilan sumpah yang dipimpin oleh Ketua DPRD Gresik Much. Abdul Qodir.

rokim/bhirawa


SASTRA

Jumat Legi, 26 Maret 2021

T

ak terhitung lagi peluh yang menetes dari badan ini pertanda lelah semakin mendera, dan panas semakin membara. Baju lusuhku sekarang bermandi keringat bagaikan sedang dicuci. Namun kaki tak boleh diam, jalanan yang menanjak ini harus segera kuselesaikan karena inilah satusatunya cara agar aku segera bisa beristirahat melepas penat. Gubuk itu masih kelihatan kecil, namun kaki rasanya sudah tak kuat lagi untuk memutar pedal sepeda agar tetap berjalan. Akhirnya kuputuskan menghentikan aktifitas ini dan kucari sebatang pohon yang rimbun untuk menerima tubuhku ini agar bisa mengistirahatkan seluruh persendian badan. Ah... akhirnya aku bisa menikmati semilir angin. Sejuk terasa menerpa badan. Kusandarkan tubuh pada pohon beringin yang rimbun ini. Kuambil botol minum yang telah kusiapkan sejak dari rumah tadi. Cairan H2O langsung menyelusuri tenggorokan, secepat kilat menembus setiap pori-pori yang sejak tadi kosong ditinggalkan penghuninya. Tanpa diminta sejurus kemudian keringat kembali mengalir, bedanya kini terasa sejuk, sesejuk mata yang semakin lama semakin mengatup. *** Ketika kubuka mata, pemandangan telah berubah, terik matahari telah redup, tepatnya tenggelam di ufuk barat, hanya semburat merah lembayung yang menggantikan warna langit yang semula biru. He...pohon yang kusandari tadi kini kemana, tak tampak lagi, berganti dengan tiang beton berbentuk persegi, dengan cat perpaduan warna biru muda dan coklat muda. Sepedaku juga tak tampak lagi di hadapanku, berganti dengan meja kecil yang biasa kusebut dampar. Al-Quran di atasnya telah terbuka tepat pada surat Yasin, sebuah surat yang kubaca secara rutin tiap Kamis, yang pahalanya khusus untuk kedua orangtuaku di alam sana. Botol minuman yang kupegang tadi, malah berubah menjadi tabung kecil yang biasa kupanggil pulpen. Entah keanehan apalagi ini. Rasanya ini tempat yang sangat aku kenal, kutengok kanan kiri, tampak Pak Dhe Ju yang sedang melaksanakan salat. Sesaat kemudian beliau salam dan langsung berdiri. “Mana anak-anak Pak Sodron?” tergeragap aku menghadapi pertanyaannya. Apa maksudnya? Anak-anak yang mana, rasanya aku tidak sedang menunggu anak-anak sejak tadi. Jika pertanyaan ini disampaikan sepuluh tahun yang lalu aku akan menjawab, “Mungkin masih di jalan, Pakdhe.” Tapi tidak, tidak mungkin aku menjawab demikian, sebab terakhir kali aku menunggu anak yang mengaji padaku memang sepuluh tahun yang lalu. Ketika tinggal satu anak yang masih setia menekuni huruf-huruf hijaiyah yang telah terangkai di hadapannya. Itupun tidak lama, sebab tiga bulan kemudian iapun menyerah dengan dirinya sendiri, ketika tak ada teman yang menemaninya berangkat maupun pulangnya. “Pak Sodron, kok malah melamun, baiklah saya panggil Paijo agar segera ke sini, anak itu memang suka mengulur waktu agar tidak mengaji ke Pak Sodron.” Maksudnya beliau akan menyuruh cucunya agar segera mengaji padaku. Paijo adalah yang kumaksud satu anak tadi.

Puisiku

Oleh: A. Haris ar-Raci

Dhe Ju segera berlalu, tanpa sempat mendengar jawabanku. Dalam termangu aku masih memikirkan, kenapa aku masih di dalam masjid ini. Bukankah aku telah meninggalkannya sepuluh tahun yang lalu. Ketika putus asa telah menerpaku. Sebab semangat untuk membagi ilmu telah lumer bagai lilin yang terbakar api dari sumbu. Itupun bukan main jauhnya. Terbentang lautan luas yang memisahkan, lebar daratan beratus kilometer tak bisa ditempuh satu hari perjalanan meski pakai motor. Masak hanya karena ketiduran aku bisa sampai di tempat yang telah susah payah aku lupakan. Kucoba rasakan apakah ini mimpi atau kenyataan. “Haps,” reflek aku pukul kaki yang terasa gatal karena gigitan nyamuk. Hem gatal dan sakit kena pukulan. Ini saja sudah menjadi pertanda bahwa aku tidak mimpi. Semilir angin dari kipas yang di atas plafon semakin menambah keyakinan bahwa aku memang tidak mimpi. Namun, tetap saja aku menjadi bingung, mengapa aku masih seperti dulu, berkopyah bulat, berbaju taqwa, bersarung motif kotak, pakai parfum wangi sabun, duduk di sandaran tiang sebagaimana kebiasaan, dan yang paling utama siap menanti santri untuk belajar mengaji. “Assalamu’alaikum Ustaz,” Paijo mengagetkanku. Remah-remah kenangan yang masih kucoba susun buyar seketika karena teriakannya. Anak itu segera menuju tempat bangku seraya mengambil al-Quran kesayangannya. Sejurus kemudian ia telah di hadapanku tanpa berkata apa-apa ia memulai mengajinya. Aku hanya diam menyimak. Tentu saja kebingungan masih menderaku, kenapa anak ini masih mengaji padaku bukankah ia telah berkata: “Ustaz Sodron mulai besok, saya tidak mengaji ke sini, ya?” “Lho kenapa, Jo?” sakit langsung menonjok ulu hatiku. Tinggal satu anak kini iapun berpamitan. “Saya ngaji di rumah saja, diajar Ayah, dia kan juga pandai mengaji, Tadz!” “Pasti bukan karena itu saja alasanmu, kan, Jo?” “Ehm... sebenarnya saya takut kalau pulang mengaji, Tadz, habis sendirian, sih. Masjid ini kan agak terpencil dari rumah warga.” Karya:

Malihatun Nikmah, SPd

Derang Pagi

Burung berkicau gaduh kesenangan Matahari merekah dengan sinar derang Sambutlah sinarnya di pintu gerbang Membuanglah lelah setelah kemarin berperang Siapa yang berani menghentikan para ibu yang garang ? Menubruk ganas gabah sisa padi di lumbung Tangan-tangan mereka lentik memetik kemenangan di ladang Adalah saksi dari serangkaian do’a-do’a Rumah panggung berdingding anyaman bambu rangkiang Adalah simpanan pangan masa paceklik Agar tak ada hutang menghadang Tak perlulah payah susah Bangunan berbentuk gonjong berada di depan rumah gadang Lihatlah busur panah yang menembus gempal gemawan Siapa yang berani menghentikan bidikan para bapak ? Tiada bidikan melesat dari sesar ayam-ayam hutan Nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan ? Sumenep, Rabu 17 Maret 2021

Sore yang Lenggang

Cerpen

Udara yang lenguh di sore hari Sejarah yang kadang menyakitkan Bagi dua insan lansia yang sedang merawat cinta Sorot matanya memandangi anaknya menyuapi cucu kesayangan Di rongga hidungnya pula Tersiar bau parfum menantu yang lembab Santer tercium aroma bercampur keringat Terlihat letih lesu berwajah pucat

Sebagai ihwal saksi pejuang nafkah Dengan sungkan duduk bersebelahan sembari menikmati seduhan kopi buatan ibu mertua Dia pandangi lekat lekat menantunya Gelagatnya seperti Arjuna yang memanah sejarah menyakitkan Dia pandangi pula kereta yang terparkir di depan mata Benda asing yang tak pernah ada dalam sejarahnya Sumenep, 17 Maret 2021

Percakapan di Meja Kopi

Bagaimana menggerakkan roda pertemanan Jika keakraban sudah pincang Maka perlu ada rasa totalitas di meja kopi Berpegangan tangan mencurahkan segala yang gamang Tidak cukup di hati Membidik apa yang dinanti Burung di langit bisa di racun Rusa di hutan bisa di sambar Damai yang di bangun berpuluh tahun Rusak berantakan hanya dalam sebentar Pilar penyangga kerangka plafon rumah yang lapuk Bisa digotong berdiri Di ganti kayu pustaka warisan leluhur Meski tertimpa Golodongan kayu-kayu besar Serta tubuh bonyok, penyet seremuk-remuknya Meja kopi selalu dihidangkan Asal tidak boleh lagi cabut pucuk ubi di pekarangan Sumenep, 23 Maret 2021

Malihatun Nikmah, SPd. Lahir di Sumenep, 29 Desember 1996, Alamat Des. Ketawang Parebaan, Kec. Ganding, Kab. Sumenep (Madura). Telah menyelesaikan pendidikan sarjana di IAIN Madura. Fakultas Tarbiyah tahun 2020. Karya tulis berupa cerpen, Puisi, Cernak (Cerita Anak), Cerita Islami, Cerita Humor, Fabel, dan Reportase.dimuat di media cetak, daring dan majalah seperti: Harian Surya Surabaya, Bhirawa, Kabar Madura, Solopos dan sebagainya. Meraih beberapa juara puisi dan cerpen serta puisi termaktub di sejumlah antologi puisi bersama. Dapat dihubungi melalui: surel; nikhmahh@ gmail.com, IG; @malihatun_nikmah99, Jatim.

HARIAN

PENDIRI : Alm. H. Moch. Said PENASIHAT HUKUM: Poerwanto, SH, MH

“Ooohh...” hanya itu kataku tidak mengabulkan tidak juga melarang. Nyatanya keesokan harinya dan seterusnya dia tidak pernah datang lagi. Ah...tapi kini kenapa Paijo kembali ke hadapanku. “Sudah, Tadz. Habis ngaji boleh langsung pulang, nggak?” tanya Paijo sedikit merayu. Aku hanya tersenyum dan mengangguk. Paijo beringsut dari hadapanku dang langsung meninggalkan masjid. Kembali aku termangu. Sebenarnya apa yang terjadi. Kembali aku menyandarkan tubuh sambil memejamkan mata. Kucoba mengingat-ingat kejadian dulu. Tak terasa kembali aku tertidur. *** “Ustaz... kok malah tidur sih, aku kira tadi menyimakku lha kok malah tidur!” teriak Surti mengagetkanku. Kubuka mata lebarlebar. Ya Allah, apalagi ini. Baju kokoku berganti warna biru, sarung samarinda warna sepadan dipadu dengan kopyah hitam. Sedangkan di hadapanku, ada dua gadis, yang satu cantik, Surti yang mengagetkanku tadi dengan temannya yang hitam manis. Sedang menekuri al-Quran di hadapannya. “Lho ya, sekarang malah melamun,” teriaknya sekali lagi. “Eh...eh... maaf Ti, aku capek banget, nggak sengaja tidur tadi. Sampai mana tadi?” “Ini lho Tadz, surat al-A’raf ayat 18.” Sejurus kemudian aku kembali menyimak mereka. Namun keherananku semakin bertambah. Bukankah tadi Paijo sudah mohon diri. Dan mestinya aku tinggal tadarus sendiri sambil menunggu adzan Isya’ tapi kenapa sekarang malah ada dua anak gadis dengan 4 teman lainnya yang rupanya mereka menunggu giliran. Pasti ada yang tidak beres dengan keadaanku sekarang. Ini hanya halusinasiku. Tapi kalau melihat mereka dan keadaan sekitar mengapa begitu nyata? “Ustdaz, sekarang giliran saya, ya?” tanya Paiman. Aku hanya mengangguk. Paiman bersama adiknya Paidi mengaji dengan lancar. Setelah selesai... “Ustaz, anak-anak kok tambah sedikit ya, yang ngaji. Sebentar lagi pasti tinggal saya berdua saja yang ngaji?” tanya Paiman dengan sedih. “Lha terus memang kamu bisa menjamin kalau kalian berdua mengaji terus?” tanyaku penuh selidik. Tentu saja aku tidak perlu jawabannya. Sebab aku sudah tahu kejadian selanjutnya, kedua anak ini akhirnya tidak mengaji juga sebulan kemudian. Alasannya mereka sudah merasa lancar mengajinya dan hanya perlu tadarus di rumah masingmasing. Akhirnya aku selesai menyimak ke enam anak ini. Pas ketika adzan isya’ terdengar dari musholla desa tetangga. Segera aku menyuruh Paiman adzan, karena memang

Halaman 4 dialah anak yang paling senang jika adzan. Setelah jamaah mereka memohon diri secara teratur kembali ke rumahnya. Wiridan kembali kulanjutkan. Sendirian. Karena Dhe Ju tidak datang sedangkan warga yang lain? Hem...jangan heran sudah berbulanbulan seusai hari raya Idul Fitri tahun ini mereka sudah tidak lagi menginjakkan kakinya ke masjid. Paling kalau hari Jum’at saja mereka hadir itupun mereka yang tidak bekerja di luar. Jangan tanya Shubuh, Maghrib-Isya’ saja paling cuma aku, Dhe Ju dan anak mengaji yang ikut salat berjamaah. Aku semakin khusyu’ wiridan. Fikiranku melayang entah kemana sampai tak ada lagi yang kufikirkan. *** “Pak Sodron, anak-anak sudah datang,” Dhe Ju menggoyang-goyangku agar terbangun. Tentu saja aku tergeragap. Kok datang, bukannya tadi mereka sudah pulang sehabis jamaah? Ku tengok ke belakang. Benar, 12 anak telah duduk di masing-masing bangkunya. Mereka tersenyum padaku. “Taqobbal allohu minna waminkum taqobbal yaa kariim....” Bersamaan dengan menolehnya aku mereka langsung berdoa mengawali mengaji. Aku segera ke bangku yang aku bawa dari rumah tadi. Tapi kali ini kebingunganku tak kuhiraukan semuanya harus terjelaskan. “Anak-anak sekarang tanggal berapa?” “Tanggal 31 Januari 2007, Tadz!” jawab Paiman. Terkesiap aku. Bagaimana mungkin aku kembali ke tahun ini. Sedangkan mestinya aku berada di tahun 2017. Tanggal ini merupakan tanggal keberangkatanku ke Pulau Kalimantan. Pulau tujuan untuk menumpahkan segala keputus asaanku, pulau pelarian membuang rasa sesakku yang tak mampu mempertahankan amanah Tuhan mengamalkan ilmu berupa mengajarkan alQuran pada warga desa tempat tinggalku. “Mengapa Ustaz Sodron bertanya demikian, masak guru kok lupa dengan tanggal?” protes Surti. Anak ini bicaranya selalu ceplas-ceplos. “Hari ini tidak ada mengaji, saya hanya ingin berpesan pada kalian tentang suatu hal, dan ini sangat mungkin akan menjadi kenyataan.” “Ustad seperti dukun saja pakai meramal, apa itu Ustaz, jadi penasaran, nih?” kata Paijo menimpali. “Hem...begini saya minta maaf, jika nantinya kalian kecewa dengan pengajaran saya. Apapun yang terjadi kalian harus tetap mengaji. Tidak harus pada saya kemana saja kalian mengaji itu terserah sebab ilmu tidak hanya di saya. Masih banyak yang mampu mengajar ngaji seperti saya.” “Terus kenapa Ustaz berkata demikian?” tanya Surti penasaran. “Sebab tidak berapa lama lagi, satu persatu dari kalian akan meninggalkan saya dengan berbagai alasan, ada yang karena capek karena sekolahnya pulang terlalu sore, ada yang dari kalian lebih mementingkan latihan sepak bola sehabis maghrib daripada mengaji karena ingin berprestasi, ada juga dari kalian yang tidak ingin mengaji terus karena tidak suka saya, dan masih banyak alasan yang akan kalian kemukakan, intinya kalian tidak mau mengaji lagi.” “Mana mungkin, Tadz, kami suka kok, apalagi di sini tidak sekedar mengaji tapi kadang Ustaz mengisinya dengan cerita, tafsir, kuis berhadiah, itu membuat kami kerasan.” Kata Paidi penuh keyakinan.

“Ini katamu sekarang, tapi apa yang saya katakan akan terjadi sebentar lagi. Baiklah, daripada saya kalian tinggalkan mungkin sebaiknya saya saja yang meninggalkan kalian dulu, Wassalamu’alaikum.” Kataku mengakhiri seraya berdiri meninggalkan mereka. “Ustaaadzzz...jangan tinggalkan kami.” Mereka teriak, mereka berlari mengejarku. Tentu saja aku berlari, berlari dan lari terus entah jalanan di depan masjid kini semakin benderang dan tak ada ujungnya, aku menuju ke mana juga aku tak tahu, sampai kemudian... “Pak-pak bangun, kenapa teriak-teriak di sini.” Keriap mataku terbuka, ada seseorang di hadapanku. He ternyata aku masih di sini, di kaki bukit di bawah pohon yang rindang. “Mimpi apa, Pak, kok sampai teriak-teriak begitu?” tanya orang itu. “Ah tidak, hanya gangguan syetan.” “Oh, ya sudah kalau begitu, saya tinggal dulu.” Orang itu berpamitan. Entah kenapa aku masih teringat mimpi yang aneh seperti tadi. Dan entah mengapa tiba-tiba perasaan rindu pada kampung tidak tertahankan. Sepuluh tahun hidup sendirian tentu kesepian melanda, apalagi berjuang di Pulau Kalimantan ini tidak ada sanak famili. Tidak juga saling berkirim kabar. Wajar, sebab aku pergi meninggalkan kampung tanpa berpamitan pada siapapun. Mungkin ini saatnya aku kembali ke kampung untuk menengok sanak famili. Atau mungkin saja aku perlu memulai dakwah lagi, tentu dengan metode yang berbeda siapa tahu keberhasilan bisa aku raih. Segera kutuntun sepeda menuju rumah di atas bukit. Panas terik tak kuhiraukan. Kubulatkan tekad dan mempersiapkan perbekalan untuk kembali mudik. *** Tiga hari kemudian sampailah aku di Pulau Jawa, tak perlu satu hari ku telah sampai pada kampung asalku. Dengan langkah tegap dan penuh semangat kutenteng tas ransel menuju masjid yang dulu menjadi titik nol perjuanganku. Kurang dari seratus meter masjid itu kelihatan. Cat kusam terlihat, menara yang dulu berdiri gagah pucuknya sudah tak nampak lagi speaker Toanya. Langkahku semakin kupercepat. Duh! Betapa miris dan pilu rasa hatiku. Bagaimana aku bisa membendung kesedihanku, jika di hadapanku kini bukan masjid yang terlihat, melainkan rerimbunan onak dan duri mengelilinginya. Tembok penuh dengan lumut. Sudah rontok di sana-sini. Kusibak rerumputan untuk melihat ke dalam. Tokek, cicak, kadal, semut berkeliaran seakan menggantikan jamaah salat. Sarang laba-laba menggantung di sana sini. Tak terperikan yang harus aku bayangkan. Runtuh sudah semangatku, habis sudah tekadku. Bagaimana aku memulai dakwahku sedangkan basis dakwahku ini telah mati suri dilanda zaman sepi, ditinggal para penghuni, di tengah maksiat yang semakin ramai. [*] A. Haris ar-Raci - Anggota FLP Mojokerto - Pengajar di MI. Bustanul Ulum Perning Jetis Mojokerto

RESENSI BUKU :

Penanaman Karakter Melalui Giat Bedhol Bhawikarsu

Judul Buku : Model Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Rabbani Penulis : Dr. Faridi, M.Si. Penerbit : Baskara Media, Yogyakarta Cetakan : Pertama, 2020 Tebal : 161 halaman ISBN : 978-623-7446-14-9 Peresensi : Ahmad Fatoni Pengajar Pendidikan Bahasa Arab FAI-UMM.

P

ENDIDIKAN merupakan salah satu upaya untuk membentuk manusia yang cerdas dan berkarakter. Melalui pendidikan diharapkan dapat membantu proses penyempurnaan kemampuan diri individu secara terus-menerus menuju ke arah yang lebih baik. Sayangnya, banyak sekolah yang senyatanya menjadi tumpuan utama dalam mencapai tujuan tersebut disinyalir hanya mementingkan aspek kecerdasan akademik, sementara aspek kecerdasan emosional dan spiritual terpinggirkan. Mengingat peserta didik SMA Negeri 3 (SMANTI) Malang memiliki kecerdasan Intelektual (IQ) di atas rata-rata, pihak sekolah kemudian mengimbanginya dengan kecerdasaan emosional dan spiritual. Kebijakan yang diambil ialah kegiatan Bedhol Bhawikarsu dalam rangka menerapkan pendidikan karakter. Bedhol Bhawikarsu merupakan implementasi pendidikan sosio-kultural dalam bentuk pembelajaran outdoor learning. Peserta didik diajak memahami kultur dan nilai-nilai yang tertanam di masyarakat, mengenal alam dan lingkungan yang menjadi sandaran masyarakat, serta menyelami langsung denyut nadi kehidupan masyarakat.

Dalam aktivitas Bedhol Bhawikarsu para siswa menginap di rumah-rumah penduduk desa. Pemilik rumah menjadi inang pengasuh mereka. Setiap rumah bisa diisi beberapa siswa. Mereka pun melaksanakan aktivitas harian bersama bapak dan ibu asuhnya. Bahkan, makan pun mereka bersama-sama bapak dan ibu asuh. Menurut penulis Model Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Rabbani ini, apa yang dilakukan SMANTI Malang merupakan pembelajaran kontekstual yang sangat strategis untuk menanamkan nilai-nilai moral dan sosial bagi para siswa. Dengan begitu mereka bisa mengalami sendiri apa yang dipelajari di lokasi kegiatan. Singkat kata, Bedhol Bhawikarsu ini merupakan contextual learning yang benarbenar nyata. Buku yang diadaptasi dari disertasi penulisnya, ini hendak mendeskripsikan perwujudan pendidikan karakter bangsa melalui kegiatan Bedhol Bhawikarsu ala SMANTI Malang. Berdasarkan data di lapangan, Faridi menangkap nilai-nilai karakter seperti sikap peduli lingkungan, peduli sosial, religius, kerja keras, mandiri, disiplin dan komunikatif, bertanggung jawab, kekeluargaan, dan kesantunan. Merujuk semboyan SMANTI Malang yang lokasinya berdekatan dengan kantor DPRD Kota Malang ini, berbunyi: BERTAKWA-BELAJARBEKERJA- BERJUANG. Pada HUT Ke-17 SMANTI Malang, tepatnya 8 Agustus 1969, atas persetujuan Dewan Guru dan Karyawan, semboyan tersebut diperbarui menggunakan bahasa Sansekerta menjadi, BHAKTYA (berbakti,

bertakwa)-WIDAGDHA (berilmu pengetahuan, belajar, berguna)-KARYA (bekerja)-SUDHIRA (berani, berjuang, berteguh hati). Semboyan berbahasa Sansekerta itulah yang kemudian dikenal dengan singkatan BHAWIKARSU. Tak heran bila siswa-siswi SMANTI Malang sering dikenal dengan sebutan para pejuang Bhawikarsu. Mereka marasakan langsung nilai-pendidikan karakter yang kelak dapat diaplikasikan dalam kehidupan di masa-masa mendatang. Di satu sisi, kegiatan Bedhol Bhawikarsu memang dirancang dengan harapan menginternalisasi karakter nilai-nilai normatif pada siswa. Selain berbasis nilai-nilai normatif, buku ini cukup detil memaparkan desain dan pelaksanaan model pendidikan karakter yang terserap dalam aktivitas Bedhol Bhawikarsu. Kegiatan Bedhol Bhawikarsu umumnya diselenggarakan oleh dan untuk siswa di komunitas pedesaan di bawah bimbingan guru pendamping. Penulis lulusan program doktor Universitas Muhammadiyah Malang ini menyimpulkan, pendidikan karakter melalui kegiatan Bedhol Bhawikarsu di masyarakat dapat menginternalisasi secara langsung nilai-nilai Rabbani seperti nilai-nilai kejujuran, toleransi, religiositas, patriotisme, kerja keras, dan kemandirian. Nilai-nilai karakter ini suatu perwujudan dari nilai-nilai yang bersumber dari nilai-nilai Islami. Pendidikan karakter Islami melalui Bedhol Bhawikarsu menjadi ijtihad besar SMANTI Malang bagi para peserta didik. Tanpa kegigihan dan usaha yang sungguh-sungguh dari pihak sekolah, pendidikan karakter tidak akan berhasil secara maksimal. Pendidikan karakter membutuhkan keseriusan dalam praktiknya serta pembiasaan dan pembudayaan, juga keteladanan dari segenap pendidik dan tenaga kependidikan. Belakangan, potret pendidikan di negeri ini terkesan jauh dari tujuan menciptakan manusia yang berbudi tinggi, tetapi lebih mengedepankan pencapaian kualitas akademik kuantitatif yang hanya memanjakan peserta didik dengan pengetahuan atau kecerdasan intelektual belaka. Alhasil, buku ini menemukan relevansinya di tengah krisis karakter yang melilit anak bangsa. [*]

PEMIMPIN UMUM: Nawang Esthi Lestari PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB: Wahyu Kuncoro SN WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Wawan Triyanto REDAKTUR PELAKSANA: Gatot Suryo Widodo KOORDINATOR LIPUTAN : Bambang WN REDAKTUR: Choirul Anam, Anangsyah Isfianto, Sufendi Dimyati, Andre Endrayana Sasmita, Helmi Supriyatno, Zainal Ibad Reporter : M. Ali, Rachmat Caesar BSW, Zainal Ibad, Adit Hananta Utama, Abed Nego, Gegeh Bagus Setiadi, Diana Rahmatus Sholichah, Achmad Tauriq Imani Fotografer: Trie Diana Indahwati, Oki Abdul Sholeh Malang: M. Taufiq, Kabupaten Malang : Cahyono Nor Rochmah, Kota Batu: Anas Bachtiar, Kediri: Ervan Kholis, Pasuruan : Hilmi Husein, Pamekasan: Syamsuddin, Lumajang: Dwi Wismo Wardono, Probolinggo: Wiwit Agus Pribadi Jember: Effendi, Sampang: Nur Cholis, Sumenep: Agus Irianto, Samsul Arifin, Bondowoso: Iksan Khalil, Situbondo: Sawawi, Tulungagung: Hadi Sucipto, Wiwieko Dh, Ponorogo: Yanuar Lamongan: Suprayitno, Jombang: Romadlon, Fathoni, Arif Yulianto Mojokerto: Hasan Amin, Kariyadi Sidoarjo: Ali Kusyanto, Hadi Sujitno, Achmad Suprayogi Gresik: Kerin Ikanto, Rokim, Tuban: Khoirul Huda Madiun: Sudarno, Blitar: Hartono, Nganjuk: Ristika, Bojonegoro: Achmad Basir, Trenggalek: Wahyu Asmoro, Jakarta: Tjitjik Rahayu. Direktur Utama: Nawang Esthi Lestari, Direktur Umum: Wahyu Kuncoro SN, Direktur Keuangan Mira Damayanti Komisaris Utama: Sugeng Praptoyo, Komisaris: Bambang WN, Hasan Amin, Suprayitno, Malang: Gatot Soekardi, Ratna Nirmala, Lumajang: Didit Nur Jadit, Bondowoso: Hasto Pramudyo, Manager Produksi, Sirkulasi dan Periklanan: Sri Eddy Haryanto, Manajer Keuangan: Anangsyah Isfianto, Administrasi Keuangan: Etti Sri Kustini, Sri Poernomo, Sekretaris Perusahaan: Rani Cholyvianti, Sirkulasi: Titiek Yuliati (Koordinator), Utomo Pagon, Distribusi: Tatok Arly (Koordinator), Suparto, Mulyadi, Pracetak:Ali Sulkan (Koordinator), Danu Setiawan, Trisno purnomo, Onny Agung S, Oki Abdul Sholeh, Rendy Agung. Sekuriti: Saiful Hidayat, Akhmad Mukhdor Daniyal, Ucha Torindiansyah Alamat Kantor Pusat/Iklan/Redaksi: Jalan Indragiri 73 Surabaya, Telp : 031- 561-5454, Fax : 031-561-9009, Email Iklan: bhirawa_indragiri@yahoo.com, Email Redaksi: harian_bhirawa@yahoo.com Sirkulasi: Jalan Pengenal 5, Surabaya (60174), Telp : 031- 547-0650 (3 lines), Fax : 031-534-3359, Email Sirkulasi: bhirawasirkulasi@yahoo.com Bhirawa Online : http://www.harianbhirawa.co.id Bank: Bank Mandiri (BBD Jembatan Merah) Surabaya, No. Rek:140.0080000053, Percetakan: PT Media Nusantara Press, Kawasan Industri SIER, Jl. Rungkut Industri III No.49, Surabaya SIUPP: Nomor 159/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1986, 22 April 1986.

Tarif Iklan: Iklan Baris Rp. 7.500/baris (maksimal 5 baris), Iklan Tender/Lelang Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display warna (FC) Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display hitam putih (BW) Rp.7.500/mm kolom. Harga belum termasuk PPn 10%.


PELAYANAN PUBLIK Jelang Ramadan 2021, Bulog Jamin Stock Beras Aman Halaman 5

Jumat Legi, 26 Maret 2021

Situbondo, Bhirawa Menjelang bulan ramadan 2021, jajaran Perum Bulog Cabang Bondowoso, yang mewilayahi Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso menjamin stock kebutuhan beras aman. Selain untuk memenuhi kebutuhan bulan suci ramadan, beras tersebut disiapkan untuk kebutuhan hari raya idul fitri. Kepastian ini disampaikan langsung Kepala Perum Bulog Cabang Bondowoso Rudy Prasetya, disela sela meninjau stock beras di Gudang Bulog Kembang Kamis (25/3). Menurut Rudy Prasetya, untuk menstabilkan harga pada kebutuhan menjelang bulan puasa dan idul fitri 2021, kini Perum Bulog Cabang Bondowoso menyedikan stock beras sebanyak 12.900 ribu ton. Stok beras sebanyak itu, jelas Rudy, bukan hanya untuk melayani kebutuhan di Kabupaten Bon-

dowoso saja. “Melainkan juga untuk mencukupi kebutuhan atau mengcover kebutuhan masyarakat yang ada di Kabupaten Situbondo,” kupas mantan Pengawas Bulog Provinsi Jatim itu. Masih kata Rudy, persediaan beras tersebut disiapkan untuk ikut kelancaran kebutuhan sembako

menghadapi bulan puasa dan idul fitri 2021. Rudy mengatakan, saat ini di Perum Bulog juga tersedia cadangan beras untuk Bondowoso sebanyak 7.200 ton. “Sedangkan untuk kebutuhan masyarakat Kabupaten Situbondo disiapkan beras sebanyak 5.700 ton. Sehingga jika dikalkulasi untuk dua daerah, disiapkan sebanyak 12.900 ton beras,” papar Rudy Prasetya. Agar harga beras stabil dan tidak bergejolak naik terutama menjelang puasa hingga idul fitri 2021, Perum Bolog jauh hari melakukan persipan dengan stock yang memadai. Sehingga jika sewaktu waktu harga beras bergejolak, ujar Rudy, sudah tersedia stock beras yang memadai. “Nan-

ti kami juga akan melaksanakan pasar murah. Kegiatan itu merupakan kerjasama dengan pemerintah setempat,” terang Rudy. Pria bersahaja itu menegaskan, ketersediaan beras untuk penanganan bencana alam maupun kebutuhan sosial lain kini juga relatif aman. Jadi, ungkap Rudy, untuk memenuhi kebutuhan bencana dan kebutuhan sosial lain, Perum Bolog juga menyediakan sebanyak 200 ton beras. “Stok beras yang ada di Bulog saat ini sebanyak 12.900 ton, sehingga stock itu sudah sangat cukup untuk mengatasi kebutuhan beras warga, termasuk untuk menyuplai untuk kebutuhan manakala ada bencana alam,” pungkas Rudy Prasetya. [awi]

sawawi/bhirawa

Kepala Perum Bulog Cabang Bondowoso Rudy Prasetya saat meninjau stok beras di Gudang Kembang Bondowoso Kamis (25/3).

LINTAS PELAYANAN

PLN Siapkan Keandalan Pasokan Listrik Jangka Panjang Surabaya, Bhirawa Sebagai pemegang Izin Usaha Penyaluran Tenaga Listrik (IUPTL) Blok Rokan, PLN sedang menyiapkan keandalan jangka panjang pasokan listrik dan uap wilayah kerja blok Rokan. Hal ini menindaklanjuti komitmen sinergitas antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditandai dengan penandatangan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (SPJBTLU) antara PLN dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) bulan Februari lalu. Di sisi pasokan, kesiapan PLN didukung dengan sistem kelistrikan Pulau Sumatera saat ini yang memiliki Cadangan Daya sebesar 2.808 Mega Watt (MW), dengan daya mampu sebesar 8.852 MW dan beban puncak sebesar 6.044 MW. Selain itu, guna menjamin keandalan pasokan listrik dan uap, PLN akan membangun 5x100 MW converter yang 4 (empat) unit akan beroperasi secara kontinyu dan 1 (satu) unit dalam posisi standby. Keandalan tersebut didukung dengan pasokan ke titik koneksi PLN-PHR melalui dua jalur transmisi 150 kV, yaitu dari sistem kelistrikan Pekanbaru (New Garuda Sakti-Balai Pungut) dan dari sistem kelistrikan Dumai (Duri – Balai Pungut). Tak hanya itu, PLN juga menyiapkan skema pasokan backup (cadangan) apabila terjadi gangguan, dengan mengoptimalkan pembangkit eksisting di Balai Pungut dengan total daya mampu 250 MW. Dalam melayani kebutuhan listrik dan uap Blok Rokan, PLN membagi dalam dua tahapan yakni masa transisi dan masa permanen. “Sesuai SPJBTLU, masa layanan PLN dibagi menjadi dua, yaitu masa transisi hanya selama 3 (tiga) tahun yang dimulai dari Agustus 2021 sampai dengan Agustus 2024. Pada masa transisi ini, PLN akan mengelola pembangkit listrik eksisting yang saat ini telah melistriki wilayah kerja Rokan,” Jelas Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR, Agung Murdifi. Dirinya melanjutkan, layanan permanen akan diberikan mulai tanggal 8 Agustus 2024, yaitu dengan menginterkoneksikan sistem kelistrikan pada wilayah kerja Rokan dengan interkoneksi sistem kelistrikan Sumatera. “Pada masa permanen, Blok Rokan akan dipasok dari sistem kelistrikan interkoneksi Sumatera dan uap akan dipasok dengan pembangunan steam generator yang lebih andal. Kami juga menyiapkan opsi tambahan pasokan listrik dari PLTG relokasi. PLN akan memberikan pasokan listrik jangka panjang andal tanpa padam bagi PHR,” pungkas Agung. [ma]

Tak kenal lelah menjaga keandalan PLN dalam memberi layanan

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyerahkan bantuan kursi roda beserta kruk kepada Reno Agustinus yang mengalami lumpuh sejak lahir.

Armuji Serahkan Bantuan Kursi Roda pada ABK Surabaya, Bhirawa Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyerahkan bantuan kursi roda beserta kruk kepada Reno Agustinus, Kamis (25/3). Bocah umur 6 tahun yang tinggal di Semolowaru Utara I, Kecamatan Sukolilo Surabaya ini, kedua kakinya mengalami lumpuh sejak lahir. Secara khusus, anak dari keluarga kurang mampu itu diundang bersama kedua orang tuanya di Kantor Kecamatan Sukolilo Surabaya. Dengan didampingi Camat Sukolilo beserta Lurah Semolowaru, Cak Ji, sapaan lekat Armuji, menyerahkan langsung bantuan kursi roda tersebut.

Cak Ji mengatakan, Reno Agustinus membutuhkan alat pendukung untuk menunjang gerakannya. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya hadir di sini sebagai bentuk perhatian kepada warga. “Karena kita selalu ingin melayani rakyat Kota Surabaya, seperti apa yang sudah kami sampaikan beberapa waktu lalu bersama Bapak Wali Kota Surabaya,” kata Cak Ji seusai menyerahkan bantuan. Pihaknya berharap, beberapa program kerakyatan yang ada di Pemkot Surabaya ini dapat bermanfaat bagi warga. Bahkan, saat ini segala persoalan warga terkait masalah administrasi kepen-

dudukan cukup diselesaikan di tingkat kelurahan dan kecamatan. “Kalau mereka (warga) mengadu, cukup di tingkat lurah dan camat. Mereka bisa menyelesaikan segala persoalan yang ada di Surabaya,” pesan dia. Di waktu yang sama, Camat Sukolilo Surabaya, Amalia Kurniawati mengungkapkan, informasi adanya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang membutuhkan bantuan kursi roda ini berawal dari laporan warga. Dari dasar laporan itu, pihaknya kemudian melakukan outreach ke rumah warga tersebut. “Dari laporan itu kemudian kami lakukan outreach. Dari data pertama

Tikor Tinjau Pendistribusian Bansos Kemensos RI Tuban, Bhirawa Tim Koordinasi (Tikor) Program Sembako kementrian sosial (Kemensos) di Kabupaten Tuban, melakukan monitoring distribusi komoditi bantuan sosial Sembako secara serentak, Kamis (25/03/2021). Peninjauan yang biasanya diadakan diawal bulan mengalami keterlambatan karena menunggu surat dari Kemensos RI. Tikor terdiri dari OPD Pemkab dan Polres Tuban mengecek secara langsung komoditi pangan di 20 kecamatan di Bumi Wali. Kabid Pengembangan, Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos P3A Tuban, Rita Zahara Afrianti, AP., MM., didampingi Kasat Binmas Polres Tuban, AKP Ali Kanta meninjau kesiapan

penyaluran bansos di Kecamatan Grabagan, Semanding, Palang, Jenu, dan Kecamatan Tuban. Pada kesempatan yang sama juga diberikan pengarahan kepada jajaran kecamatan, supplier, dan agen. Pada bhirawa, Rita Zahara mengungkapkan keterlambatan penyaluran lantaran Kemensos RI tengah melakukan perbaikan dan pembaruan data. Sehingga, belum ada transfer dana dari pemerintah pusat ke Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). “Pusat Data Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia (Pusdatin Kesos RI) saat ini tengah melakukan percepatan perbaikan,” ungkapnya. Perbaikan data yang dimak-

sud, lanjut Rita, mencakup Nomor Kartu Keluarga, Nomor Induk Kependudukan (NIK), maupun administrasi lainnya. Karenanya, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diminta kooperatif dengan melakukan pembaharuan data terbaru. Dinsos P3A telah berkoordinasi dengan Disdukcapil Tuban, pendamping PKH, maupun pihak lainnya agar permasalahan tersebut dapat segera teratasi. Ketidakcocokan data tidak hanya terjadi di Kabupaten Tuban, tapi juga di sejumlah wilayah Indonesia. Hal ini menjadi salah satu penyebab keterlambatan penyaluran. Ia menerangkan, rencananya realisasi program BPNT/Sembako bulan Maret akan disalurkan

pada akhir bulan bersamaan realisasi bulan April. “Saat ini kami masih menunggu surat edaran terbaru dari Kemensos RI,” sambungnya. Terkait dengan komoditi pangan, Rita Zahara menyatakan beras yang diperiksa berkualitas premium dan telah memenuhi persyaratan, yaitu maksimal pecahan beras 10 persen. Selain beras premium 15 kg, KPM akan menerima telur dan tahu atau tempe. Pihak supplier bertanggung jawab untuk menyediakan beras dan telur. Sedangkan pengadaan tahu atau tempe diserahkan kepada agen untuk memesan langsung ke pasar lokal. Kualitas bansos yang disalurkan ke masyarakat akan terus ditingkatkan. [Hud]

Tim Koordinasi (Tikor) Program Sembako dari kementrian sosial (Kemensos) saat dicek bersama sebelum dibagikan pada keluarga penerima manfaat.

yang kami peroleh itu nama kakaknya. Setelah kita data di rumahnya, ternyata adiknya (Reno Agustinus) yang sakit,” kata Amalia. Amalia mengungkapkan, dari hasil outreach tersebut, Reno Agustinus diketahui mengalami lumpuh pada kedua kakinya sejak lahir. Karena itu Reno membutuhkan bantuan untuk menunjang gerakannya. Alhasil, pihaknya kemudian meneruskan hasil outreach itu kepada Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya. “Kondisi itu memang sudah dialami sejak lama. Kita outreach, kecamatan bersama kelurahan terus kami laporkan kepada Dinsos,” ujar dia. Rupanya, pemkot tak hanya memberikan intervensi bantuan berupa kruk dan kursi roda kepada Reno Agustinus. Anak dari pasangan Joko Prayitno dan Yuli Kristiana ini sebelumnya juga mendapat beberapa intervensi lain. Seperti, BPJS Kesehatan PBI, Bantuan Sosial Tunai (BST) hingga program permakanan. “Sekarang masih TK dan tahun ini Reno mau masuk kelas satu SD. Bu Lurah (Semolowaru) juga sudah membantu untuk berkomunikasi dengan Kepala Sekolah SD-nya,” pungkas Amalia. Selain menyerahkan bantuan kursi roda dan kruk kepada ABK, sebelumnya Cak Ji juga bertemu dengan warga RT 3 RW 3, Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo Surabaya. Pertemuan antara Cak Ji bersama warga Gebang Putih tersebut, untuk menyosialisasikan beberapa program yang ada di Pemkot Surabaya. Seperti, BPJS Kesehatan kelas tiga bagi warga Surabaya, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat. [iib]

Turun Langsung, Danton SSK Satgas TMMD Bojonegoro Kawal Pengaspalan Jalan Kegiatan program TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD ke- 110 tahun 2021 diwilayah Kabupaten Bojonegoro, berlangsung di Desa Jatimulyo dan Desa Ngrancang, Kecamatan Tambakrejo, hingga 31 Maret mendatang. Berbagai agenda kegiatan baik fisik maun non fisik terus berlanjut hingga saat ini. Seperti nampak dari pantauan, anggota Satuan Tugas (Satgas) TMMD bersama warga masyarakat terus proses pekerjaan sarana transportasi

yaitu pengaspalan jalan sepanjang 2.400 x 3 meter di Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan sesuai kualitas standart pengerjaan kontruksi jalan aspal tersebut,

Letda Lek Slamet Nursamsi, Komandan Peleton (Danton) 3 SSK Satgas TMMD Kodim 0813 Bojonegoro turun langsung untuk memantau pengerjaan sasaran fisik program tersebut. Danton 3 SSK Satgas TMMD, Letda Lek Slamet Nursamsi, secara langsung memberikan intruksi dan mengarahkan para Satgas serta dump truk yang akan melakukan bongkar aspal ke dalam alat

berat untuk di ratakan di jalan Desa Jatimulyo yang menjadi sasaran program jalan aspal, Kamis (25/3). Hal ini dilakukan, karena kondisi para Satgas TMMD yang sangat sibuk untuk melakukan tugas dan pekerjaannya masing-masing sesuai dengan pembagian tugas yang sudah dilaksanakan. “saya harus melakukan skala prioritas untuk membantu para personel Satgas TMMD

yang di lapangan dan saya juga tidak boleh tinggal diam melihat kondisi yang harus dilakukan dengan percepatan sehingga bisa sesuai dengan target dan tepat waktu,” ujar Letda Lek Syamsuri. Pengaspalan Jalan Desa ini merupakan sasaran program TMMD ke-110 Kodim 0813 Bojonegoro, yang nantinya diharapkan bisa bermanfaat bagi warga Desa Jatimulyo dan juga masyarakat lainnya. [bas]

Untuk mendapatkan hasil yang baik dan sesuai kualitas standart pengerjaan kontruksi jalan aspal tersebut, Letda Lek Slamet Nursamsi, Danton 3 SSK Satgas TMMD Kodim 0813 Bojonegoro turun langsung untuk memantau pengerjaan sasaran fisik program tersebut.


Bhir

PENDIDIKAN, KEBUDA

Halaman 6

Jumat Legi, 2

Unesa Pastikan Kelayakan Lokasi UTBK Surabaya, Bhirawa Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tinggal menghitung hari. Sesuai jadwal, UTBK akan diselenggarakan serentak pada 12 April mendatang. Maka Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan persiapan, diantaranya berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Surabaya.

Jelang UTBK Tim Assessment yang terdiri dari Tim Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, BPB Linmas Kota Surabaya, Tim Satuan Admisi Unesa, dan SMCC pastikan lokasi ujian sesuai Prokes.

Sebelum pantau lokasi, Tim Assessment yang terdiri dari Tim Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, BPB Linmas Kota Surabaya, Tim Satuan Admisi Unesa, dan SMCC, serta Humas Unesa mengadakan diskusi perihal alur pelaksanaan ujian agar sesuai dengan Protokol Kesehatan (Prokes) untuk men-

gurangi risiko timbulnya klaster baru Covid 19. Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik Unesa, Prof Bambang Yulianto, memaparkan ada beberapa prosedur UTBK di Unesa. Pertama, peserta wajib menunjukkan surat bebas Covid 19 berupa hasil negatif Swab Antigen.

"Jika biasanya ruangan bisa diisi 50 peserta, maka saat UTBK hanya diisi 20 peserta saja. Ruangan harus memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup. Jarak duduk peserta diatur satu sampai satu setengah meter,'' jelas dia. Selain itu juga harus menyediakan tempat cuci tangan dan handsanitizer di masing - masing pintu masuk ruangan ujian. Menyediakan peta lokasi dan skema pengaturan peserta untuk menghindari kerumunan serta membuat jalur sistem one way untuk mengarahkan peserta. "Selain itu juga menyediakan air purifier untuk menjernihkan udara di tiap ruangan dan mem-

bersihkan ruangan menggunakan disinfektan sebelum sesi ujian dilakukan. Thermogun untuk mengecek suhu para peserta dan panitia sebelum ujian,'' urainya. Unesa juga menyediakan ruangan tunggu bagi peserta untuk menunggu jadwal sesi ujian. Ruangan itu juga bisa digunakan peserta sembari menunggu sterilisasi ruangan. "Sedangkan bagi peserta, dilarang membawa makanan atau minuman, karena berpotensi membuka masker. Baiknya peserta sarapan dulu di kediaman masing - masing sebelum berangkat ke lokasi ujian,'' ujar Bambang. Bambang juga berpesan agar pe-

Program TMMD Tanamkan Karakter Gotong Royong pada Masyarakat Bojonegoro, Bhirawa Program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke-110 yang digelar di Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, merupakan upaya untuk pemberdayaan serta menciptakan dan menguatkan karakter bekerjasama atau gotong royong di lapisan masyarakat, Selasa (23/3) lalu. Adanya Pembangunan Fisik diantaranya pembangunan jalan aspal, Normalisasi Sungai, Rehab RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) hingga Rehab Ruang Kelas, juga kegiatan Non Fisik oleh Satgas TMMD ke110 tentu banyak masyarakat yang

bergerak dan membantu. Dari pantauan media, para personel Satgas (Satuan Penugasan) TMMD ke-110 saat ini sedang menjalankan persiapan pembangunan jalan aspal dibantu masyarakat Desa Jatimulyo. Menurut Lettu Ckm Suroto, Selaku Komandan SSK TMMD ke-110, gotong royong merupakan kunci utama menyelesaikan pekerjaan di Desa program TMMD ke-110 yang dilaksanakan di Desa Jatimulyo. "Dengan gotong royong membangun jalan secara bersama - sama antara TNI dan Warga ini merupakan bentuk kebersamaan untuk membangun Desa,'' Kata Lettu Ckm Suroto. [bas]

BANGKU POJOK

Nurma Nita Aprilia di tempatnya mengabdi di Desa Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil.

Alumni UMM Mengabdi di Ujung Negeri Lewat Pengajar Muda Malang, Bhirawa Mengabdi setahun, menginspirasi seumur hidup adalah moto bagi Nurma Nita Aprilia. Mahasiswi lulusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (HI UMM) ini belajar dan berkembang melalui keaktifannya di Organisasi Pemuda Internasional AIESEC UMM. Sejak tahun 2013, Nita telah akrab menyalurkan ketertarikannya pada dunia hubungan internasional dan globalisasi budaya. Menamatkan pendidikan sarjana di tahun 2017, ia melanjutkan aktvitas sosialnya di AIESEC Indonesia hingga 2019. Kemampuannya mengelola kegiatan, memimpin dan bekerja bersama relawan asing serta membangun hubungan dengan beragam individu menjadikan Nita dipercaya sebagai Project Coordinator untuk dua proyek sosial AIESEC Indonesia, yakni Wonderful Maluku 4.0 dan Wonderful Bangka Belitung 2.0. Kesempatan belajar yang telah Nita terima mengantarkannya untuk membagikan pengetahuan, pengalaman dan semangat belajarnya pada masyarakat di ujung negeri. Resmi menjadi salah satu dari 36 Pengajar Muda Angkatan XIX, mendorongnya untuk terlibat di berbagai kegiatan pengembangan masyarakat di Indonesia Mengajar. Menjadi Pengajar Muda, bagi Nita merupakan salah satu jalan untuk meresapi budaya negeri yang begitu beragam. "Saya bersyukur bisa gabung di program ini. Banyak hal yang saya pelajari mulai dari budaya di lingkungan tempat tinggal sampai lingkungan secara luas,'' ujar Nita. Nita bercerita, awalnya ia tidak pernah mendengar tentang Indonesia Mengajar. Hingga setelah mengetahui akhirnya Nita memutuskan bergabung pada program yang digagas Anies Baswedan ini berkat keinginan besarnya untuk membantu mengembangkan lingkungan sosialnya. [mut]

achmad basir/bhirawa

Para Personel Satgas TMMD ke-110 menjalankan persiapan pembangunan jalan aspal yang dibantu masyarakat Desa Jatimulyo.

Dukung Pencairan Insentif Guru Ngaji, Dispendikbud Gelar Verval Situbondo, Bhirawa Jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo mengadakan pendataan Verifikasi dan Validasi (Verval) bagi guru mengaji dan guru minggu, Kamis (25/3). Menurut Kepala Dispendikbud Kabupaten Situbondo, Drs H Achamd Djunaidi MM, guru mengaji dan guru minggu di Kabupaten Situbondo dalam waktu dekat akan menerima dana insentif pada triwulan pertama. Pencairan sesuai harapan Bupati Karna Suswandi dan Wabup Hj Khoirani saat penyampaian program pendidikan. "Untuk pencairan dana insentif guru mengaji dan guru minggu sudah harus cair pada Bulan Ramadan 2021 ini,'' jelas Djunaidi. Djunaidi menjelaskan, terkait tehnis pelaksanaan harus melalui tahap pendataan verval jumlah guru mengaji yang sudah ada di tangan petugas Desa, Kecamatan dan Kabupaten dengan menggunakan sistem online. Nantinya para petugas data desa akan menginput dan melakukan evaluasi seperti yang sudah disosialisasikan. "Salah satu contoh yang akan diverval adalah di musholla tertentu, apakah masih ada guru mengaji dan santrinya? Jika ada guru mengaji tetapi tidak ada santrinya maka data yang bersangku-

tan akan dihapus,'' ujar Djunaidi. Mantan Kabag Perlengkapan Pemkab Situbondo ini menuturkan, dalam ketentuannya diatur jumlah santri minimal berjumlah lima orang. Sedangkan untuk jumlah sasaran penerima insentif guru mengaji pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya jumlahnya masih tetap. Jika ada tambahan dan tidak akan pertambahan yang signifikan, akan dianggaarkan pada P APBD 2021. "Nantinya para guru mengaji dan guru minggu akan mendapatkan insentif sebesar Rp1,5 juta per tahun yang akan di transfer melalui rekening milik masing - masing guru mengaji dan guru minggu. Kemudia dana insentif akan ditransfer sekaligus yang bersangkutan mendapatkan kartu guru mengaji. ''Saat menerima dana insentif, semua guru mengaji dan guru minggu itu sekaligus menerima kartu ATM,'' jelas mantan Camat Kota Situbondo itu. Pemberian insentif kepada guru mengaji dan guru minggu merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah daerah, atas pengabdian dan jasanya yang ikut mencerdaskan anak bangsa melalui proses belajar mengaji. ''Diharapkan dengan pelaksanaan Verval ini hasilnya berjalan secara transparan dan objektif,'' tandas Djunaidi. [awi]

Wakil Bupati Trenggalek, Syah M Natanegara meninjau pelaksanaan vaksin Covid

Menghadapi PTM, Seluruh Te Trenggalek, Bhirawa Wakil Bupati Trenggalek, Syah M Natanegara meninjau pelaksanaan vaksin Covid 19 untuk Tenaga Pendidi (Tendik) di Kecamatan Kampak, Kamis (25/3) kemarin. Pemerintah Kabupaten Trenggalek konsen terhadap vaksin Covid bagi Tendik agar bisa segera terselesaikan. Harapan-

nya terlaksana proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai harapan masyarakat. Dengan telah tervaksinasi semua Tendik diharapkan kekebalan komunal di sekolah bisa terbentuk, sehinggat PTM lebih aman dari kluster penyebaran Covid 19. Satu satunya jalan agar kekebalan komunal terben-

tuk tentunya s harus tervaksin seluruhan. "Perinsipnya Tendik ini di PTM untuk s segera dilak Wabup Syah Kantor Kecam "Harapannya terealisasi, me

Kadispendikbud Kabupaten Situbondo, Achmad Djunaidi (tengah) bersama jajaran pejabat setempat.

GALERI

SISWA

Mahasiswa Unair Ciptakan Aplikasi Try Out UTBK Berhadiah Golden Ticket Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) telah diumumkan beberapa waktu yang lalu. Bagi, yang belum lolos pada jalur ini, calon mahasiswa bisa mendaftar melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Oleh: Diana Rahmatus Sholichah, Kota Surabaya

Diana Rahmatus Sholichah/bhirawa

Membantu pejuang UTBK mahasiswa Unair Hilmy Muktafi menciptakan aplikasi try out berhadiah golden ticket Unair.

Guna membantu pembelajaran jarak jauh bagi calon mahasiswa baru. Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Hilmy Muktafi, menciptakan aplikasi pendidikan bernama Analitica.id. Yakni sebuah aplikasi edukasi yang dirancang khusus untuk persiapan ujian seperti UTBK, SBMTPN, Mandiri, Kedinasan, dan CPNS. Saat ini aplikasi Analitica di App Store sedang naik daun

dengan menduduki posisi 16 teratas bersaing dengan aplikasi pendidikan lainnya. Tercatat jumlah unduhan aplikasi Analitica.id oleh pengguna lebih dari 20 ribu kali. "Analitica diciptakan salah satunya kerena adanya keresahan dari dampak pandemi Covid 19 terhadap pendidikan. Kita tidak bisa belajar secara tatap muka karena kekhawatiran akan terjadinya penyebaran virus tidak dapat

terhindarkan,'' ujar mahasiswa tingkat akhir Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair), Rabu (24/3). Meski berada disituasi yang tidak menguntungkan seperti saat ini, Hilmy menuturkan, jika pendidikan tidak mungkin berhenti total menunggu hingga pandemi berakhir. "Kami tertantang untuk menjadi salah satu perajut solusi terhadap permasalahan ini. Kami mencoba mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran dengan harapan dapat mengakselerasi pemerataan akses pendidikan serta mampu menembus batas-batas wilayah,'' jelasnya. Dalam pembentukan tim, Hilmy menceritakan, jika prosesnya lebih banyak dilakukan

melalui remote - work from home. Sebab, beberapa anggota timnya berdomisili di luar daerah, bahkan antar negara. Hal itu tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya. Salah satunya sering terjadinya kasus telat zoom meeting karena perbedaan waktu. Namun bagi Hilmy, tujuan di balik Analitica lebih penting untuk diperjuangkan agar terjadi pemerataan akses pendidikan hingga di seluruh pelosok Indonesia. "Pandemi Covid 19 menciptakan tantangan tersendiri dalam proses bekerja. Bisa saya katakan, Tim Analitica tersebar dari Sabang sampai Merauke,'' ucapnya. Aplikasi Analitica sendiri telah tersedia di banyak platform, seperti Android, iOS, dan Website. [*]


rawa

AYAAN

26 Maret 2021

& OLAHRAGA

K Sesuai Prokes serta memperhatikan Prokes dan menjaga kesehatan, serta mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar hasil ujiannya nanti sesuai yang diharapkan. Sementara itu, Koordinator Assessment dari Satgas Covid 19 yang bertugas memantau lokasi di Kampus Unesa Lidah Wetan, Noer Hadijanto menuturkan, semua ruangan dan laboratorium Komputer yang akan digunakan sebagai tempat ujian diperiksa. Hal ini untuk memastikan ruangan ujian sesuai Prokes. "Mulai ventilasi, sirkulasi udara, sampai ke jarak duduk dan kapasitas ideal peserta di masing - masing

Halaman 7

PTM di Sidoarjo Direncanakan Bulan Juli Sidoarjo, Bhirawa Pemkab Sidoarjo merencanakan akan memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahun 2021 ini kepada para siswa, mulai siswa SMP ke bawah, pada Pekan ketiga Bulan Juli mendatang. Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Sidoarjo, Drs Asrofi MM, PTM pada masa pandemi Covid 19 itu untuk pembiasaan pendidikan pada era new normal atau tatanan kebiasaan baru kepada para siswa maupun guru. "Akan dimulai sedikit demi sedikit, untuk pembiasaan masuk sekolah di era new normal. Karena itu, saat masuk sekolah baik guru dan siswa wajib menjaga Protokol Kesehatan (Prokes). Seperti mencuci tangan dan memakai masker dan menjaga jarak,'' kata Asrofi, Kamis (25/3) kemarin. Bagi siswa yang lupa tidak membawa masker, menurut Asrofi, bisa menerima masker dari sekolah. Pihak sekolah bisa mengambil dana BOS atau biaya operasional sekolah untuk penyediaan sarana Prokes itu. PTM di era new normal, tentu saja beda dengan PTM sebelum ada pandemi Covid 19. Pada PTM di era new normal, siswa masuk tidak 100%. Tetapi digilir, yakni 25%

ruangan ini diatur,'' kata dia. Sebanyak 36 ruangan telah disiapkan dalam pelaksanaan UTBK di Unesa. Jumlah itu terbagi ke dalam tiga lokasi ujian. Dengan rincian, Unesa Lidah Wetan ada 13 ruangan, Kampus Ketintang ada 18 ruangan. Sementara lima ruangannya lagi berada di Kampus Mitra, Uiversitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). "Survei ini untuk memastikan semua hal tentang pelaksanaan UTBK sudah sesuai Prokes. Harapan kami UTBK bisa lancar sesuai harapan, tim penyelenggara atau panitia dan peserta sehat, baik - baik saja dan aman,'' ujar Noer Hadijanto. [ina]

sampai 50%. Pemberian jam pelajaran juga ada pembatasan. "Masih belum bisa 100%, namun sementara waktu 2 jam saja dulu, kemudian ditambah dengan melihat kondisi,'' lanjutnya. Asrofi menjelaskan, selama ini para siswa di Kab Sidoarjo tidak melakukan PTM namun melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Mereka melakukannya dengan Daring dan Luring dengan mengirimkan tugas yang diberikan lewat portofolio. Keputusan menggelar PTM sudah disosialisasikan. Baik kepada pihak sekolah maupun kepada para orang tua siswa. Supaya mereka bisa bersiap - siap. Keputusan ini diambil, sudah ada seia sekata antara pihak eksekutip maupun legislatip. ''Kami diminta supaya berhati - hati saja selama menjalankan PTM ini,'' kata Asrofi. Keputusan untuk menggelar PTM karena selama ini siswa sudah lama tidak berinteraksi dengan pendidik. Padahal pembelajaran di sekolah itu tidak hanya sekedar menerima mata pelajaran saja, namun siswa juga mendapatkan pendidikan etika, karakteristik dan budi pekerti dari para pendidik. "Namun kita lihat pada kondisi per

Juli nanti. Tidak sekarang,'' katanya. Kini kondisi status pandemi Covid 19 di Kab Sidoarjo dalam status zone orange. Tidak ada wilayah kecamatan maupun desa yang sampai

berstatus merah. Keputusan menggelar PTM pada Bulan Juli mendatang masih menunggu keputusan Satgas Covid-19 Sidoarjo. [kus]

Drs Asrofi MM, PTM

Ribuan Siswa Sekota Memperoleh Pendidikan Politik Probolinggo, Bhirawa Menghadiri pembukaan Sosialisasi Pendidikan Politik Pemilih Pemula, di Command Center Kantor Pemkot Probolinggo, Wali Kota Probolingggo, Habib Hadi Zainal Abidin, menekankan kepada pelajar SMA/SMK/MA negeri dan swasta di seluruh Kota Probolinggo untuk dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik. Wali Kota Habib Hadi didampingi Sekdakab, drg Ninik Ira Wibawati, Kepala Bakesbangpol Ahmad Sudianto, perwakilan dari KPU Kota Probolinggo, dan Polres Probolinggo Kota. Wali kota Habib Hadi menjelaskan, pemilih pemula harus peka terhadap isu politik di sekitarnya agar dapat menentukan pemimpin yang baik dalam lima

tahun ke depannya. "Untuk para siswa SMA/SMK/MA yang akan mengikuti Pemilu serentak tahun 2024 untuk tetap independen dan netral, tidak berafiliasi pada kelompok atau partai tertentu, turut menjaga situasi yang kondusif dan aman selama pesta demokrasi berlangsung,'' pesan wali kota. Untuk mendukung program penguatan politik, selain menggelar sosialisasi, Habib Hadi juga telah mengagendakan acara sehari bersama Wali Kota Probolinggo. ''Saya ingin mengajak adik - adik dari SMA/SMK/ MA secara acak untuk mengikuti kegiatan saya selama sehari, sudah saya jadwalkan acaranya. Nanti pengalaman ini dijadikan pembelajaran dan pengalaman seperti apa dinamika dalam pemerintahan, dimana seluruh

d 19 untuk Tenaga Pendidi (Tendik) di Kecamatan Kampak, Kamis (25/3) kemarin.

endik di Trenggalek Divaksin

seluruh Tendik nasi secara ke-

a vaksin untuk itujukan agar siswa itu bisa kukan,'' ujar Natanegara di matan Kampak. ini bisa segera eskipun secara

bertahap.Tentunya untuk mempercepat proses PTM. Semoga ini bisa terealisasi dalam waktu dekat,'' tandasnya. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Totok Rudijanto menambahkan, untuk wilayah kota sudah dilaksanakan dua kali vaksin. Sedangkan untuk kecamatan

lain mulai hari ini dilaksanakan vaksinasi dosis kedua. Hingga kini sudah ada 4.518 Tendik di semua wilayah tercatat divaksin Covid 19. "Harapan saya dalam waktu dekat semua bisa segera divaksin. Sehingga harapan Bapak Bupati maupun harapan masyarakat, PTM bisa segera terwujud,'' tuturnya. [wek]

wiwit agus pribadi/bhirawa

Wali Kota Hadi mensosialisasi pendidikan politik pemilih pemula.

elemen harus bersatu,'' tuturnya. Sehingga memorinya seakan akan diajak memutar kembali peristiwa hampir setahun silam ketika terjadi demostrasi antirevisi UU KPK. Saat itu sejumlah pelajar juga terlibat. Banyak di antara mereka juga ditahan oleh polisi. Terkait keterlibatan pelajar di dalam peristiwa demonstrasi bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, sebagai bentuk pendidikan politik. Kedua, sebagai eksploitasi anak - anak di kancah politik. Sisi yang pertama tentu bernilai positif, meski tetap harus dilakukan secara hati - hati. Mangapa harus hati - hati? Karena, jika tidak hati - hati akan terjerumus dalam eksploitasi anak. Kedua, jika jelas sebagai bentuk eksploitasi anak, tentu bernilai negatif, maka perlu dihindari. Salah satu cara untuk menghindari eksploitasi anak dalam politik adalah melalui pendidikan politik yang benar. Dan ajang pendidikan politik bukan saja hajatan politik praktis seperti pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden, atau pemilihan umum. Pendidikan politik harus dibawa ke dalam pengertian politik yang lebih luas, bukan saja yang mewujud dalam bentuk persaingan untuk memperoleh kekuasaan, tetapi juga politik dalam arti makro, yaitu usaha yang ditempuh warga negara (civil society) untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori politik klasik Aristoteles). Melihat berbagai kasus yang terjadi, terutama yang berkaitan den-

Usung Open Minded, UKM E-Sport Untag Gelar Diklat Secara Daring Surabaya, Bhirawa Unit Kegiatan Mahasiswa E-Sport Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya menggelar Diklat angkatan muda secara online melalui Zoom Meeting pada 20-21 Maret 2021. Mengusung tema "Open Minded" Pembina UKM Supangat, M.Kom, ITIL, COBIT menyampaikan beberapa materi terkait pengorganisasian, seperti pengertian organisasi, azas organisasi, unsur-unsur organisasi dan lain sebagainya. Supangat mengatakan dalam menjalankan sebuah organisasi terdapat aspek-aspek penting, diantaranya adanya kelompok orang yang saling bekerja sama, tujuan organisasi, pengelompokan tugas yang harus dikerjakan oleh anggota organisasi, tata tertib, wewenang serta tanggung jawab. "Ada aspek-aspek penting yang

teman-teman perlu perhatikan dalam berorganisasi, seperti kerjasama antar anggota satu dengan yang lain demi tercapainya tujuan organisasi itu sendiri. Setiap departemen atau divisi harus memahami tugas dan

tanggungjawabnya masing-masing,'' ujar Supangat. Ia melanjutkan, sebagai wadah, pengertian organisasi sendiri merupakan tempat di mana sekelompok manusia melakukan ker-

Supangat dalam sambutannya pada Diklat "Open Minded" yang digelar Pembina UKM E-Sport Untag.

Virly: 'Kami Sudah Sesuai Prosedur'

Pengurus IKASI Surabaya Terpecah jadi Dua Kubu Surabaya, Bhirawa Konflik di tubuh Pengurus Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Kota Surabaya memanas. Saat ini induk organisasi ini terpecah menjadi dua kubu, yakni pimpinan Virly Mavitasari dan Rochdi Kuntjoro. Keduanya terpilih secara aklamasi pada Muskot yang digelar ditempat berbeda. Virly Mavitasari terpilih sebagai Ketua Umum IKASI Surabaya pada Musyawarah Kota (Muskot) yang digelar di KONI Surabaya, Kamis (26/2), sedangkan Rochdi Kuntjoro terpilih di Muskot yang digelar di Gedung RW Pucang Sewu, pada Kamis (25/3) kemarin. Kini kubu Virly Mavitasari sudah mengantongi surat rekomendasi dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya, sebagaimana Nomor 26/KONI-SBY/III/2021 tertanggal 16 Maret 2021 yang ditandatangani Ketua Umum KONI Surabaya, Hosleh Abdullah. Saat dihubungi melalui HP nya, Virly Mavitasari menjelaskan, organ-

gan keterlibatan pelajar dalam berbagai peristiwa politik, masih terdapat beberapa hal yang patut ditelaah. Misalnya, tindak kekerasan oleh dan terhadap siswa SMA/SMK seusai mengikuti demonstrasi anti revisi UU KPK di DPR tahun lalu. Ini terulang dalam demostrasi anti-UU Cipta Kerja. Ini adalah contoh buram dalam peristiwa politik yang belum menggembirakan. Para pelajar juga dikesankan hanya ikut - ikutan dan kurang memahami aspirasi apa yang hendak disuarakan. Lantas, apakah pelajar tidak diperkenankan terlibat dalam pertistiwa politik? Peristiwa politik macam apa yang semestinya boleh dan tidak boleh diikuti para siswa? Bagaimana peristiwa politik, misalnya demonstrasi pelajar, jika dilihat dari perspektif pendidikan politik di sekolah? "Bagaimana pendidikan politik di sekolahan yang selama ini terjadi? Pertanyaan ini sepatutnya dielaborasi lebih jauh. Sehingga diperoleh suatu format dan solusi bersama tentang pendidikan politik di sekolahan yang ideal,'' tutur Habib Hadi. Kalau dilihat dari segi usia yang masih anak-anak, peristiwa politik yang melibatkan para pelajar tentu harus memperhatikan UU Pelindungan Anak. Pelajar SMA/SMK tidak semuanya masuk kategori anakanak. Batasan usia anak adalah 18 tahun. Bisa jadi pelajar SMA/SMK kelas tinggi (XII) ada yang usianya lebih dari itu. [wap]

isasi yang dipimpinnya sudah berjalan sesuai prosedur dan aturan. Ia juga membenarkan sudah menerima rekomendasi dari KONI Surabaya, namun

untuk Surat Keputusan (SK) dari Pengprov IKASI Jatim belum diterima. ''Jadi semua sesuai prosedur dan saya berpegang pada hukum dan jalur organisa-

Rochdi Kuntjoro (kiri) terpilih sebagai Ketua Umum IKASI Surabaya versi Muskot di Gedung RW Pucang Sewu, Kamis (25/3).

si,'' katanya. Pada kesempatan itu ia menjelaskan, kalau sudah memiliki program kerja, seperti regenerasi dan pembinaan atlet. ''Kami akan menggelar kejuaraan untuk U8 hingga U18 dengan tujuan untuk menggantikan atlet yang sudah senior,'' katanya. Sementara itu, Rochdi Kuntjoro yang juga terpilih sebagai Ketua Umum mengatakan, Muskot yang digelar di KONI belum memiliki SK dari Pengprov IKASI Jatim. ''Kami mempunyai hak untuk bersuara, jadi kami menggelar Muskot. Hasil dari Muskot ini akan diserahkan ke KONI Surabaya dan nantinya semua terserah Pengprov IKASI Jatim,'' katanya. Saat disinggung tentang atlet yang akan diturunkan di kejuaraan, Rochdi Kuntjoro berjanji akan mengirim atlet terbaik. ''Jadi kami ingin mengedapankan keorganisasian dan pembibitan altet yang benar dan tidak asal comot (ambil),'' katanya. [wwn]

jasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. "Hal itu tentunya telah dirumuskan dalam bentuk struktur organisasi," urainya. Tidak hanya itu, Dosen Teknik Informatika tersebut juga menambahkan bahwa koordinasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan antar anggota organisasi. Tanpa kerja sama dan koordinasi yang solid, maka mustahil sebuah organisasi mampu berkembang dan mencapai tujuannya. "Koordinasi juga sangat penting, terutama untuk menghindari miscommunication. Dengan begitu tahap tahap ke depan untuk mengembangkan organisasi ini menjadi lebih jelas dan terarah. Jadi tidak akan terjadi tumpang tindih atau konflik yang justru menjadi hambatan,'' imbuh supangat. [ina]

POJOK DAERAH

SMAN 2 Loloskan 110 Siswanya Masuk PTN Jalur SNMPTN 2021 Sidoarjo, Bhirawa Prestasi siswa SMAN 2 Sidoarjo menempuh jenjang Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sangat luar biasa. Dari 176 siswa Eligible yang lolos masuk PTN melalui Jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2021 sebanyak 110 siswa telah dinyatakan diterima. Hal ini bisa terjadi karena Tim SMAN 2 Sidoarjo ini sangat solid dalam mempersiapkan para siswa dalam menghadapi SNMPTN, mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, para guru, termasuk dalam tes pendalaman materi, bimbingan konseling, wali kelas dan Tim IT, murid dan wali murid. Menurut Kepala SMAN 2 Sidoarjo, Drs FA Nurseno MPd, kami tidak menggunakan resep apa - apa hanya berjalan normal sebagaimana mestinya pembelajaran di sekolah. Selain solid, juga sering memotivasi dan memberikan support kepada para siswa, serta mengadakan sosialisasi kepada orang tua agar harapan guru, siswa dan orang tua ini berjalan searah. "Jadi sinergi atau sinkronisasinya sudah berjalan dengan baik. Dan itu sering dilakukan, baik secara virtual maupun Luring. Tentunya dalam kondisi sekarang ini masih tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat,'' tegas Nurseno, Kamis (25/3) kemarin. [ach]


JATIM MEMBANGUN

Jumat Legi, 26 Maret 2021

Halaman 8

Kondisi Pasar Tak Nyaman

Pemkot Pasuruan Segera Benahi Tahun Ini Pasuruan, Bhirawa Pemkot Pasuruan menggelar acara pembinaan pedagang pasar se-Kota Pasuruan, Kamis (25/3) sore. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan pedagang pasar di Kota Pasuruan bertatap muka langsung dengan Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo (Mas Adi). Tentusaja, acara tersebut dimanfaatkan oleh perwakilan pedagang pasar terkait kondisi pasar-pasar di Kota Pasuruan yang sesungguhnya. Perwakilan pedagang Pasar Kebonagung, Tono menyampaikan kondisi pasar Kebonagung sangat kurang baik. Selain jalan di area pasar banyak yang rusak, juga ada tumpukan sampah yang menyengat tidak dipersihkan petugas. Termasuk juga bangunan pasar banyak yang bocor saat hujan. “Pak Wali, kondisi pasar kurang nyaman. Pada bagian belakang

pasar banyak tumpukan sampah yang baunya menyengat, parkirnya semrawut, jalan untuk pembeli rusak hingga kondisi pasar rusak dan bangunannya banyak yang bocor. Tolong ini diperhatikan Pak Wali Kota dan Pak Wakil Wali Kota, saya bersama pedagang lainnya ingin permasalahan ini untuk segera diselesaikan,” ujar Tono. Hal sama juga terjadi dengan kondisi pasar-pasar lainnya yang ada di Kota Pasuruan. Masalah lainnya yaitu kondisi pasar yang becek hingga pembayaran parkir oleh peda-

gang pasar yang ditarik dua kali oleh oknum petugas. “Di Pasar Gadingrejo kondisi jalan sangat becek saat musim hujan sekarang. Parkir pedagang pasar malah ditarik dua kali dengan nominal Rp 5.000 ribu per parkir,” kata Aisah, pedagang di Pasar Gadingrejo. Permasalahan lainnya juga disampaikan Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Mebel Bukir, Lilik. Menurutnya, toilet di Pasar Mebel Bukir tidak ada. “Awal dulu sempat ada toilet, tapi saat ini kondisinya rusak dan toilet dibuat untuk gudang. Kondisi seperti ini sudah berjalan sekitar tiga tahunan,” kata Lilik. Menanggapi keluhan itu, Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf langsung angkat bicara. Gus Ipul menyatakan geram melihat wajah Pasar Kebonagung yang jelek bila keluar dari Gerbang Tol Sutojayan, Kota Pasuruan. “Apabila keluar dari tol, bisa lihat

Pasar Kebonagung. Kondisinya sangat suram dan semrawut. Pasar Kebonagung tidak terlihat sama sekali, karena terhalang oleh baleho-baleho besar, termasuk juga pagarnya. Pasar Kebonagung itu wajah kita, makanya harus diubah,” tegas Gus Ipul. Terkait kondisi pasar-pasar di Kota Pasuruan, menurut Gus Ipul, ada sejumlah permasalahan yang harus dibenahi. Antara lain atap pasar yang bocor, becek, jalan area dalam pasar rusak, sampah menumpuk dan penertiban parkir hingga pembenahan toilet. “Masalah-masalah ini akan kami identifikasi terlebih dahulu serta kita dalami. Selanjutnya nanti kita rumuskan untuk dicarikan solusi. Targetnya tahun ini bisa tuntas. Diawali dari yang ringan-ringan misalnya menjaga kebersihan pasar. Semuanya ini prioritas,” urai Gus Ipul. [hil]

Hilmi Husain/Bhirawa

Wali Kota Pasuruan, H Saifullah Yusuf bersama Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo saat bertatap muka bersama perwakilan pedagang pasar diseluruh pasar di Kota Pasuruan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Kamis (25/3) sore.

KELANA JATIM Plt Kabid Pengembangan Bidang Managemen dan Keolahragaan, Heru Wahono Santoso saat membuka acara dan membacakan sambutan dari Kadispora Jatim.

wawan triyanto/ bhirawa

Bangun SDM Pemuda Melalui Organisasi Kepemudaan Dispora Jatim, Bhirawa Peran pemuda sangat diperlukan untuk memacu pembangunan, mereka dituntut untuk mengembangkan skil agar bisa bersaing. Agar kemampuan mereka berkembang wadah organisasi kepemudaan sangat efektif untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk menambah wawasan mengenai organisasi kepemudaan, Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Jatim menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Organisasi Kepemudaan Jatim di Trawas Mojokerto 24-35 Maret. Acara ini diikuti oleh sekitar 50 pemuda dari beberapa kabupaten/kota. Sambutan kegiatan Kepala Dispora Jatim Supratomo yang dibacakan oleh Plt Kabid Pengembangan Bidang Managemen dan Keolahragaan, Heru Wahono Santoso menerangkan generasi muda khususnya oraganisasikepemudaan merupakan aset bangsa. Sebab tugas utama organisasi pada dasarnya menjalankan program kerja untuk mencapai visi dan misi serta mencetak kader organisasi. "Saat ini sudah ada beberapa pemuda yang berhasil menjadi kepala daerah dan mereka juga ditempa di wadah organisasi kepemudaan," kata Heru. Di Jatim saat ini ada beberapa pemuda yang berhasil menjadi, seperti Mochammad Nur Arifin dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. "Usia mereka masih sangat muda dan berhasil menjadi kepala daerah," kata Heru didepan peserta. Untuk menambah wawasan peserta, pihak Dispora Jatim menghadirkan para pembicara dari Universitas Negri Surabaya (Unesa), Universitas Airlangga (Unair) dan Bakesbangpol Jatim. Salah satu pembicara Kasubit Lembaga Kemasyarakatan Bakesbangpol Jatim menjelaskan ada dua tipa organisasi masyarakat (Ormas), yakni berbadan hukum dan tidak berbadan hukum.[wwn]

Tagana Sumenep dan Probolinggo Tanam Mangrove Pemprov, Bhirawa Dalam sepakan ini, Tagana (Taruna Siaga Bencana) Sumenep dan Tagana Probolinggo melangsungkan penanaman pohon mangrove, sebagai aksi Harlah Tagana Jatim ke 17. Untuk Tagana Sumenep turut sumbangkan pohon Mangrove sejumlah 5000 Pohon yang ditandur di sepanjang pantai Desa Kebundadap Timur Kec. Saronggi Kab. Sumenep. Bersinergi dengan multi pihak, selain Penanaman Mangrove tagana bersama jejaring lain yang terlibat kegiatan tersebut memberikan Edukasi terhadap Masyarakat akan pentingnya mencintai dan menjaga alam. Begitupula dengan Tagana Probolinggo juga melangsungkan pembibitan dan penanaman pohon mangrove sejumlah 5 ribu pohon di salah satu pantai wisata yang ada di kecamatan Probolinggo yaitu pantai Permata Pilang. Kadinsos Jatim melalui Kabid Linjamsos, Mochammad Anas menyampaikan, kalau kegiatan penanaman mangrove oleh Tagana merupakan bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana. Seperti di utara Jatim kesiapsiagaan adanya rob, dan selatan Jatim kesiapsiagaan adanya isu megatrust. "Kegiatan penanaman mangrove ini juga merupakan kepedulian Tagana yang ada di Jatim dengan programnya berupa Tagana Menjaga Alam.” ujarnya. [rac]

Rakor Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim pada Rabu (24/3) dan Kamis (25/3) di Bukit Daun Hotel Kediri

istimewa

Rakor Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

BPBD Jatim Susun Rencana dan Upaya Pengurangan Risiko Bencana BPBD Jatim, Bhirawa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim menyusun rencana dalam upaya pengurangan risiko bencana. Penyusunan ini dilakukan dalam rapat koordinasi (rakor) Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan yang digelar pada Rabu (24/3) hingga Kamis (25/3) di Bukit Daun Hotel Kediri. Dengan menerapkan protokol kesehatan, rakor dihadiri diantaranya Sekretaris BPBD Jatim, Erwin Indra Widjaja; Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto dan Kasi Pencegahan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy. Serta 108 peserta

yang terdiri dari Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten/Kota di Jatim beserta jajaran bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan. "Pada rakor ini ada beberapa target terkait upaya pengurangan risiko bencana, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Khususnya di bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan," kata Kasi Pencegahan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy, Kamis (25/3). Dijelaskan Dadang, target ini diantaranya sinkronisasi sata Destana (Desa/ Kelurahan Tangguh Bencana), SPAB, EWS dengan data di Desa/Kelurahan

yang rawan bencana. Kemudian pemetaan kebutuhan Destana,SPAB, EWS, rambu maupun papan imbauan dan rencana kontijensi. Selaku Ketua Panitia Rakor, Dadang mengaku, rakor juga dilakukan untuk mensosialisasikan kajian risiko bencana skala regional Provinsi Jatim tahun 2020-2024. Serta membangun jaring komunikasi dan koordinasi sampai ke level Desa/Kelurahan. "Dengan rakor ini diharapkan tersusun rencana untuk upaya-upaya pengurangan risiko bencana. Baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. Terutama untuk ancaman

bencana tsunami, tanah longsor, banjir, banjir bandang dan erupsi gunung api," jelasnya. Pihaknya menambahkan, dengan rakor ini dapat terjadi diseminasi (penyebaran informasi) potensi bencana dan upaya-upaya pengurangan risiko bencana. Yakni dalam jangka pendek dan jangka panjang. Paparan diseminasi ini, masih kata Dadang, disampaikan oleh pakar potensi bencana dan rencana PRB. Yakni dari Universitas Dr Soetomo (Unitomo), De Hendro dan Dr Amien Widodo dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.[bed]

TMMD Bojonegoro, Danramil Tambakrejo Ingatkan Rokok Ilegal Berbahaya Bojonegoro,Bhirawa Komandan Koramil (Danramil) Tambakrejo, Kapten Inf Jamari, turut menghadiri dalam kegiatan non fisik TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke- 110 Kodim 0813 Bojonegoro bekerjasama dengan Bea dan cukai Bojonegoro bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bojonegoro, yang memberikan sosialisasi dan penyuluhan pembinaan kepada masyarakat terkait keberadaan rokok ilegal yang beredar dimasyarakat meminta agar masyarakat waspada, Kamis (25/3). Dalam sambutannya, Kapten Inf Jamari, menyampaikan bahwa dengan adanya pembinaan dari pihak Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Dan Cukai Bojonegoro bersama Satpol PP Bojonegoro ini diharapkan kepada masyarakat mampu memahami mana rokok yang resmi dan tidak resmi.

"Sehingga kami harapkan kepada masyarakat harus benar benar memahami keberadaan rokok ilegal dan tidak, karena dimungkinkan juga rokok ilegal diduga juga bisa berbahaya bagi yang menghisapnya karena tidak ada kejelasan resmi tentang

standar pembuatannya," terangnya. Sementara itu, Kasatpol PP Bojonegoro, menerangkan bahwa dalam penyuluhan yang bekerjasama dengan program TMMD Kodim 0813 Bojonegoro di tahun ini, pihaknya menjelaskan seputar pajak daerah dan retribusi

Danramil Tambakrejo, Kapten Inf Jamari, bekerjasama dengan Bea dan cukai Bojonegoro bersama Satpol PP, yang memberikan sosialisasi dan penyuluhan pembinaan kepada masyarakat terkait keberadaan rokok ilegal.

daerah. Terkait tata cara pemungutan dan penyetoran pajak daerah. "Dalam kegiatan pembinaan ini, kami juga memberikan wawasan kepada masyarakat dan pedagang rokok terkait peredaran rokok ilegal, perbedaan rokok ilegal dan legal hingga informasi terkait rokok ilegal dan dana bagi hasil cukai hasil tembakau," terang Arief Nanang Sugianto, Turut hadir pada kegiatan yang dilangsungkan di Balai Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bojonegoro, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Bea dan Cukai Kabupaten Bojonegoro, Badan Pendapatan Daerah, Camat Tambakrejo, Satpol PP kecamatan Tambakrejo, Danramil Tambakrejo, Kapolsek Tambakrejo, Kepala Desa dan Perangkat Desa Jatimulyo dan Masyarakat Pedagang rokok Kecamatan Tambakrejo. [bas]

Sampah TPS Jalan Sucipto Tak Dibuang, Warga Soroti DLH Situbondo, Bhirawa Kabupaten Situbondo berkali kali mampu meraih penghargaan piala adipura (penghargaan tertinggi dibidang kebersihan tingkat nasional). Namun upaya untuk mencapai penghargaan bergengsi itu hanya fokus saat akan dilakukan penilaian oleh tim pusat. Setelah penilaian selesai, tim kebersihan Kabupaten Situbondo yang dipimpin Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kinerjanya sedikit menurun.

sawawi/bhirawa

Salah satu TPS yang ada di Jalan Sucipto Kelurahan Dawuhan Kecamatan Kota Situbondo masih tampak tumpukan sampah belum dibuang Kamis (25/3).

Indikasi itu bisa dilihat dari adanya tempat pembuangan sampah (TPS) yang belum cepat diangkut ke TPA (tempat pembuangan akhir). Salah satu contohnya tampak di TPS Jalan Sucipto, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo, Kamis kemarin (25/3). Hingga memasuki siang hari, tumpukan sampah yang ada di Jalan Sucipto tetap tidak

ambil oleh petugas untuk selanjutnya diangkut ke TPA. “Coba lihat sampah itu belum diambil oleh petugas,” sorot Fathorrahman, salah satu warga Kota Santri kemarin. Masih kata Fathorrahman, ia kerapkali berjalan di sejumlah titik strategis Kota Situbondo masih ada tumpukan sampah yang belum cepat dibuang ke TPA di Desa Sliwung Kecamatan Pan-

ji Kabupaten Situbondo. Pemandangan kotor itu, sambung Fathorrahman, sangat tidak apik untuk menaikkan nama Situbondo kedepan. “Apalagi menyebarkan bau tak sedap, membuat orang yang melintas banyak yang memegang hidung. Kejadian seperti ini sebaiknya jangan terulang kembali,” terang Fathorrahman. Pria yang suka menaiki roda dua itu menambahkan, tidak segera dibuangnya tumpukan sampah yang ada di Jalan Sucipto, bukan terjadi pada hari ini (kemarin) saja, melainkan sudah seringkali terjadi saat ia melintas masih ada pemandangan serupa. Fathorrahman tidak paham, bagaimana sistem pembuangan yang di terapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo yang

kini dipimpin Kholil tersebut. “Ya harus segera di rubah. Ini agar Situbondo tetap tampak bersih dan indah, tidak hanya di perkotaan saja, tetapi disudut sudut luar Kota juga selalu tampak bersih,” papar Fathorrahman. Di sisi lain, Kepala DLH Kabupaten Situbondo Kholil, melalui Kepala Seksi Persampahan Dwi Hartanto ketika dikonfirmasi perihal adanya tumpukan sampah di TPS Jalan Sucipto yang belum dibuang hingga siang hari, mengaku masih akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pengawas persampahan DLH. “Soal pembuangan titik titik TPS sampah itu ada jadwalnya sendiri. Kapan diambil sudah ada jadwalnya. Nanti akan saya hubungi dahulu petugasnya,” ungkap Dwi Hartanto. [awi]


JATIM MEMBANGUN

Jumat Legi, 26 Maret 2021

Halaman 9

48 Prestasi Diraih DP2KBP2

Kabupaten Mojokerto dan BKKN Jatim Teken MoU Mojokerto. Bhirawa Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto, yang berhasil meraih 48 prestasi akhirnya dipilih oleh BKKBN. Prov. Jatim untuk menandatangani MoU kerjasama Kinerja tahun 2021. Hal ini tidak lain karena prestasi DP2KBP2 Pemkab, mojokerto sangat gemilang dua tahun terakhir ini, telah menjuarai tingkat Provinsi dan Nasional. sebagaimana disampaikan Kepala DP2KBP2, Joedha Hadi. Kamis (25/3). DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto, mengatakan bahwa DP2KBP2 telah mengantogi 48 prestasi, dan berha-

sil masuk 5 besar terbaik se-Indonesia dalam program KKBPK. Untuk peserta aktif KB aseptor Kabupaten Mojokerto mencapai target yang luar biasa mencapai 113,77 persen. Demikian juga PPKB dan Sub PPKBD Kabupaten Mojokerto, merupakan satu-satunya yang sudah berbadan hukum dan masuk 5 besar teraman di Indonesia

dalam pengendalian kehamilan di masa pandemi Covid-19. Hal ini menurut Joedha karena dalam memberikan pemahaman bahwa program KB, tidak terbatas pada urusan pengendalian jumlah penduduk saja. Lebih dari itu, KB punya peran vital menyiapkan generasi muda berencana lewat beberapa program strategis. “Peran dan fungsi KB tidak terbatas pada pelayanan KB saja. Kami juga menyiapkan generasi muda dengan mengedukasi mereka melalui PIK-R dan Insan Genre. Mereka mendapat edukasi program pencegahan sex bebas. Tak lupa saya men-

gajak semua untuk meningkatkan kepedulian terhadap KB. KB adalah kebutuhan. Jangan ragu. Mari bersama menyiapkan generasi muda menjadi generasi tangguh dan sehat,” tutur Joedha Hadi. Soekaryo ,Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, mengatakan bahwa Bangga Kencana sangat penting untuk menekan bonus demografi, meningkatkan program kesehatan ibu dan anak dengan tolok ukur menurunya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Program tersebut juga merupakan indikator kesadaran masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga.

Untuk itu kami minta dukungan kepada seluruh mitra, untuk mensukseskan program KB termasuk Pendataan Keluarga yang akan dilaksanakan pada 1 April -31 Mei 2021 nanti. Data yang didapat nantinya akan digunakan sebagai alat memonitor keluarga mana yang akan diberi bantuan agar lebih tepat sasaran. “Pogram ini esensinya untuk mensejahterakan perekonomian keluarga dan mengendalikan pertumbuhan penduduk. Mari kita sukseskan. Saya juga berpesan kepada DP2KBP2, untuk terus mempertahankan prestasi dan meningkatkannya,” tandas Soekaryo.

Wakil Bupati Muhammad Albarraa, dalam sambutannya mengatakan rakerda ini dapat membantu mewujudkan sinkronitas mensukseskan Bangga Kencana dan Pendataan Keluarga. Wabup menekankan agar seluruh penyuluh KB, bisa tepat sasaran dalam program pendataan keluarga demi terwujudnya tujuan program. “Saya atas nama Pemkab Mojokerto mendukung program pendataan keluarga dengan harapan semua bisa bersinergi. Saat ini angka stunting yang tinggi ada di Dawarblandong yakni ebih 27,66 persen. Kami berharap agar di 2024, angka ini bisa turun,” harap wabup. [min]

KELANA JATIM

Lamongan Zona Kuning Covid-19,Bupati YES : Jangan Lengah Dan Menyepelekan Lamongan,Bhirawa Saat ini Kabupaten Lamongan telah berada pada Zona Kuning. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Yuhronur Efendi saat ditemui di Ruang Kerjanya, Kamis (25/3). Namun Beliau mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak serta merta membuat kita lengah atau menyepelekan Covid 19.Beliau masih tetap mewanti-wanti warganya agar tetap melaksanakan protokol kesehatan. “Meskipun sudah ada pada zona kuning, kita tidak boleh menyepelekan protocol kesehatan. Prokes harus tetap dijaga. Pemkab Lamongan juga ikut mensukseskan vaksinasi Covid 19,” ungkap Bupati YES. Dalam program 100 kerjanya pun penanganan pandemi Covid 19 masuk dalam lima fokus programnya. “Jadi pada 100 hari program kerja saya ini penanganan Covid 19 menjadi salah satu yang utama salahsatunya melalui mensukseskan program vaksinasi dan penerapan protocol kesehatan, selanjutnya yakni perbaikan infrastuktur karena sudah banyak infrastruktur yang rusak akibat bencana alam seperti banjir,” Ungkap Bupati YES. Untuk yang ketiga yakni membangkitkan ekonomi masyarakat karena yang paling berdampak akibat Pandemi yakni perekonomian masyarakat Lamongan terutama UMKM. [Aha/yit]

Polres Sampang Berikan Edukasi Kepatuhan Prokes Covid-19 Sampang,Bhirawa Jajaran anggota Polres Sampang terus gencar memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kepatuhan protokol kesehatan (Prokes) di masa pandemi Covid-19. Pada kesempatan itu, anggota polres Sampang mendatangi Pelabuhan Tanglok, yang berada di Kelurahan Banyu anyar Sampang, Kamis (25/3). Hal itu, untuk memberikan edukasi agar masyarakat dan pengguna jalan raya mematuhi Prokes Covid-19 dan edukasi pentingnya keselamatan di jalan sesuai UU nomor 22 Tahun 2019, tentang lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ). Kanit Dikyasa Satlantas Polres Sampang, Aipda Mashudi mengatakan, bahwa kegiatan itu merupakan implementasi Polri untuk memutus mata ranti penyebaran Covid-19 dengan menerapkan 5 M. “Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan atau keramaian , dan Mengurangi mobilitas diluar ruangan,” Ujarnya Pada kesempatan itu, anggota Polres Sampang juga membagikan masker gratis kepada masyarakat yang kedapatan tidak memakai masker saat beraktivitas di sekitaran pelabuhan Tanglok. Selain edukasi untuk kepatuhan Prokes Covid-19, edukasi kepada para pengendara agar lalu lintas di Kabupaten Sampang aman tertib dan lancar. “Pendidikan masyarakat tentang lalu lintas merupakan faktor yang sangat penting,” ungkapnya. [Lis]

Saat Jajaran Anggota Polres Sampang berikan Edukasi kepatuhan Prokes Covid19 di Pelabuhan Tangkok, Sampang

Bupati Maryoto Birowo mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis dua di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Kamis (25/3).

Awas, Transmisi Perjalanan Buat Kasus Positif Covid-19 Naik Lagi Tulungagung, Bhirawa Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengingatkan masyarakat Kota Marmer untuk terus melaksanakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Masalahnya, saat ada kecenderungan peningkatan kasus positif Covid-19 setelah beberapa waktu melandai. “Sekarang Tulungagung tidak lagi zona kuning. Sudah mulai agak sedikit warna oranye,” ujarnya usai disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Kamis (25/3). Menurut dia, kecenderungan meningkatnya kembali kasus positif Covid-19 di Tulungagung akibat transmisi perjalanan. “Namanya kehidupan. Ada yang putranya sekolah di luar daerah pulang kemudian terdeteksi positif Covid-19. Ada juga yang kirim barang ke luar daerah, pulang positif Covid-19. Jadi trans-

misi perjalanan,” paparnya. Bupati Maryoto Birowo berharap peningkatan kasus Covid-19 ini dapat segera menurun dan terkendali lagi, sehingga Tulungagung dapat kembali lagi menjadi daerah zona kuning dan segera pula menjadi zona hijau. “Karena itu harus tetap menjaga dan menerapkan prokes dengan ketat,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad, mengungkapkan sampai Kamis (25/3), warga Tulungagung yang tervaksinasi Covid-19 sudah mencapai 19.000 orang. Jumlah tersebut masih jauh dari target, yakni sekitar 800.000 warga yang harus tervaksin untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok). Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Tulungagung terus berjalan sesuai sasaran yang

ditentukan dan ketersedian vaksin. “Untuk hari ini penyuntikan tahap pertama dilakukan pada lansia (lanjut usia). Khususnya di Kecamatan Kedungwaru yang masih banyak ditemui kasus positif Covid-19,” tuturnya. Ia menyebut baru saja Tulungagung mendapat kembali vaksin Covid-19 yang sararannya untuk 4.250 orang. Rencananya, vaksin akan kembali datang pada Senin (29/3) mendatang. “Nanti kalau datang lagi vaksinnya akan ditentukan sasaran baru. Untuk yang 4.250 sasaran bakal selesai penyuntikannya pada akhir minggu ini,” katanya. Selanjutnya, dr Kasil Rohmad mengungkapkan jika jeda waktu antara penyuntikan vaksin Covid19 dosis pertama dan kedua saat ini sama semua antara yang lansi dan yang usia produktif. Tidak ada perbedaan. Semua berjeda waktu 28 hari. [wed]

Jelang Ramadhan, Takmir Masjid di Jombang Didata Vaksinasi Covid-19 Jombang, Bhirawa Menjelang datangnya Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriyah, pendataan terhadap takmir masjid, takmir mushola, imam masjid dan mushola, muadzin, ustad dan ustadzah pesantren maupun TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) di Kabupaten Jombang didata untuk dilakukan vaksinasi Covid-19. “Karena ketika sudah ada (Sholat) Tarawih, Tadarrus Al-Qur’an, semua sudah tervaksin,” ungkap Bupati Jombang.

Terkait hal ini, Bupati Jombang menambahkan, dirinya sudah melakukan kontak dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang. Data takmir masjid, takmir musholla, imam masjid dan mushola, muadzin, ustad dan ustadzah ini kemudian akan diserahkan kepada Dinkes Kabupaten Jombang. “Karena akan dibawa ke Jakarta, jadi satu pintu,” jelasnya. Vaksinasi kepada para takmir masjid, takmir musholla,

imam masjid dan mushola, muadzin, ustad dan ustadzah ini juga sesuai dengan anjuran Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa untuk persiapan datangnya Bulan Suci Ramadhan. “Jadi mulai didata, kita sampaikan ke pondok-pondok pesantren, para guru, para ustadz, para kiai yang belum (vaksin), keluarga pesantren dan pengurus-pengurus pondok,” papar Bupati Jombang. Sebelumnya kata Bupati Jom-

bang, sasaran vaksinasi Covid19 telah dilaksanakan terlebih dahulu bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) dan tokoh-tokoh masyarakat, kemudian untuk tenaga pendidikan. “Setelah itu hari ini, sudah diprioritaskan sesuai dengan anjuran Ibu Gubernur, terutama kepada takmir masjid, takmir mushola, imam masjid, imam mushola, muadzin untuk persiapan bulan puasa,” pungkas Bupati Jombang.[rif]

Tiga Polsubsektor Dikukuhkan jadi Polsek, Bupati Apresiasi Kinerja Polres Dalam rangka peningkatan status tiga Posubsektor menjadi Polsek. Di mana dari ketiga Polsubsektor yang jadi Polsek tersebut, yaitu di Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Taman Krocok dan Kecamatan Klabang. Hal itu merupakan salah satu ganjaran atas predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) yang diperoleh Polres Bondowoso. Untuk itu, tiga Polsek baru tersebut dikukuhkan langsung oleh Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz dan Bupati Drs KH Salwa Arifin, Kamis (25/3). Pengukuhan tiga Polsek tersebut dipusatkan di Polsek Jambesari DS. Yang mana pada saat pengukuhannya ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kapolres Erick dan pemotongan Tumpeng. Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin mengaku bangga dengan kenaikan status tersebut. Yang semula Polsubsektor dan menjadi Polsek. Kata dia, kenaikan status ini merupakan prestasi Kapolres Bondowoso. “Kenaikan ini pasti karena prestasi bapak Kapolres. Dimana Kapol-

res Bondowoso mendapatkan penghargaan WBK,”katanya. Bupati Salwa mengungkapkan, bahwa atas nama Pemerintah Daerah, pihaknya mengapresiasi atas kenaikan status tersebut. Akan tetapi, dalam kenaikan status dari Polsubsektor menjadi Polsek harus pula bersamaan dengan peningkatan sarana dan prasarana. Bupati menyampaikan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk membantu dalam peningkatan sarpras. Dimana hal tersebut yang merupakan salah satu syarat Polsubsektor menjadi Polsek. “Atas nama pemerintah, Insyaallah kami akan merespon pembangunan ini. Saya bangga sekali,” kata Bupati Salwa. Orang nomor satu di Bondowoso itu pun berharap, dengan naiknya

Ihsan Kholil/Bhirawa

Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin dan Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz saat mengukuhkan tiga Polsubsektor menjadi Polsek.

status tersebut peran Polri tentunya bisa ditingkatkan lagi. “Perlu kami harapkan, atas nama pemerintah dengan naiknya status ini, Polri menjadi pengayom masyarakat, dan juga keamanan, kenyamanan,

ketertiban tetap terjaga bahkan lebih ditingkatkan,” jelasnya. Saat dikonfirmasi awak media, Bupati menjelaskan bahwa pemerintah akan merespon pembangunan Polsek yang baru dikukuhkan tersebut.

“Kami sangat merespon dengan bantuan gedung yang dibutuhkan. Mungkin tidak semuanya, bertahap. Karena kemampuan anggaran,” tandasnya. Sementara itu, Kapolres AKBP Erick Frendriz menjelaskan, dengan dikukuhkannya tiga Polsek itu, tak ada lagi Polsubsektor di Kabupaten Bondowoso. Dimana pada peningkatan status itu tentunya sesuai kebutuhan, yaitu melalui analisa dan evaluasi tingkat kerawanan di wilayah tersebut. “Kemudian ditunjang oleh keberhasilan Polres Bondowoso dalam meraih WBK. Sehingga Menpan-RB memberikan kesempatan untuk Posubsektor ditingkatkan statusnya,” jelasnya. Kapolres Erick mengaku, jika pihaknya sedang menyusun kesiapan personel di tiga Polsek. Sebab dengan peningkatan status harus ada penambahan personel. “Yang semula 6, sesuai ketentuan harus 20 personel,” katanya. Sementara untuk kasus yang se-

belumnya ditangani Polsek induk (sebelum tiga Posubsektor jadi Polsek), tetap ada di penyidik yang sedang menangani. Perubahan yang signifikan setelah perubahan status kata dia, dimana sebelumnya penyidikan mengikuti Polsek lain. Ketika Jadi Polsek maka kasus-kasus ditangani sendiri. “Sementara terkait permasalahan yang kecil tetap, seperti kehilangan dan sebagainya dilayani. Sementara masalah yang menonjol seperti kehilangan BPKB dan Sertifikat tanah tetap ke Polres karena harus diverifikasi,” jelasnya. Adapun status WBK yang diperoleh Polres Bondowoso dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Kemenpan-RB) pada Desember 2020 lalu. Sementara untuk kesiapan bangunan untuk tiga Polsek baru segera menyesuaikan. “Dengan penambahan personel, juga harus ada tambahan ruangan,” pungkas Kapolres Erick. [san]


EKONOMI

Jumat Legi, 26 Maret 2021

Halaman 10

Tak Perlu Impor Beras dan Garam

Provinsi Jatim Miliki Potensi Pertanian dan Laut Kab Malang, Bhirawa Rencana Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengeluarkan kebijakan impor beras, hal ini telah mendapatkan reaksi dari berbagai elemen. Karena di Indonesia masih terdapat daerah yang saat ini mengalami surplus beras. Selain itu, jika dipaksakan impor beras, maka akan sangat berdampak pada petani, dan yang jelas harga beras lokal akan mengalami penurunan yang cukup tajam. Apalagi, kata Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Jawa Timur (Jatim) Sri Untari Bisowarno, Kamis (25/3), kepada wartawan, Provinsi Jatim ini 40 persen wilayahnya merupakan wilayah pertanian, termasuk wilayah Kabupaten Malang yang memiliki lahan persawahan cukup luas, dan setiap tahun juga mengalami surplus beras. “Daerah penghasil beras di Jatim cukup memiliki potensi untuk bisa dikuatkan, digalakan dan kemudian akan menjadi bagian dari stok pangan nasional,” paparnya.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim untuk memfasilitasi munculnya sumber-sumber pembuatan pupuk organik untuk mengatasi permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi yang saat ini sulit didapat oleh petani. Sedangkan dirinya bersama kelompok tani di Kabupaten Malang telah menggagas adanya membuat pupuk organik yang bisa dibuat dari teman-teman petani sendiri. Sehingga nantinya akan dibuat atau dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bersa-

ma dengan kepala desa. “Problematika kelangkaan pupuk bersubsidi, adalah sebuah masalah klasik membutuhkan penyelesaian secara terpadu yang harus segera difasilitasi oleh Gubernur Jatim. Karena jika terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi, maka hal itu akan mempengaruhi jumlah peroduksi padi,”tutur Untari. Sehingga dengan adanya rencana Indonesia mengimpor beras, tegas dia, maka Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menolak impor beras dan garam. Sedangkan impor beras tersebut sesungguhnya bukan tanpa dasar. Karena di Jatim sedndiri telah memiliki lahan pertanian yang cukup luas, dan salah satu sumber masalahnya adalah pupuk, dan yang lain-lain tidak ada masalah. Dan begitu juga dengan kebijakan impor garam, sehingga PDIP meminta pemerintah memberdayakan potensi petani garam di Jatim. Menurut Untari, di Jatim terdapat 13 daerah Kabupaten/Kota yang

memiliki wilayah laut. Dan dirinya pernah bertemu dengan komunitas petani garam se-Jatim, mereka sudah membentuk kelompok koperasi. Sehingga nantinya para petani garam tersebut akan berkolaborasi untuk bisa bekerja dengan Perusahaan Negara (PN) Garam yang ada di Jatim untuk bisa memproduksi garam sesuai dengan kebutuhan nasional. “Entah itu garam rakyat atau itu garam industri,” terangnya. Untuk itu, dia mendesak kepada pemerintah agar tidak terburu-buru untuk melakukan impor beras maupun garam, karena potensi yang kita miliki ini sangat melimpah. Sehingga jika pemerintah menyatakan jika stok beras dan garang tidak mencukupi, hal itu tidak mendasar. Seperti di Jatim terdapat enam daerah sebagai lumbung padi, yakni Kabupaten Ngawi, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Jember.

cahyono/Bhirawa

Lahan persawahan di wilayah Kab Malang yang mampu memproduksi padi, yang menjadikan kabupaten setempat setiap tahun surplus beras

“Tidak ada alasan Mendag melakukan kebijakan impor beras dan garam, yang mana beralasan bahwa stok garam nasional tidak mencukupi. Karena wilayah laut kita begitu luas,

sehingga laut kita mampu menyangga untuk kepentingan garam dan bisa terpenuhi atau mencukupi,” tegas Untari, yang juga sebagai Sekretaris DPD PDIP Jatim.[cyn]

BURSA EKONOMI

Pemkab Sosialisasikan Rumah Batik bagi UMKM Batik Probolinggo, Bhirawa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro memberikan sosialisasi Rumah Batik bagi UMKM batik se-Kabupaten Probolinggo, Rabu (24/3) malam di Base Camp Ridho Outbond di Desa Krejengan Kecamatan Krejengan. Kegiatan yang diikuti oleh 25 orang pembatik di Kabupaten Probolinggo ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto didampingi Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Zulkarnain dan Ketua Koperasi Batik Adikarya Probolinggo Sejahtera Mahrus Ali. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto mengatakan dalam upaya melestarikan budaya bangsa pada umumnya dan ciri khas Kabupaten Probolinggo pada khususnya, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melestarikan dan memasyarakatkan batik khas Kabupaten Probolinggo. “Untuk mendukung pelestarian budaya melalui batik, Pemerintah Kabupaten Probolinggo pada tanggal 24 Pebruari 2021 membuka dan meresmikan Rumah Batik tepat satu tahun setelah diresmikan Rumah UMKM,” katanya. Menurut Anung, Rumah Batik ini dikelola oleh Koperasi Batik Adikarya Probolinggo Sejahtera yang ada di Kabupaten Probolinggo dan merupakan Koperasi Batik pertama yang ada di Jawa Timur. Koperasi Batik Adikarya Probolinggo Sejahtera ini sudah berbadan hukum pada bulan Oktober 2020. “Rumah Batik dibentuk dengan tujuan sebagai tempat display batik dari para pembatik Kabupaten Probolinggo dan sebagai wadah edukasi batik kepada masyarakat. Sesuai arahan dari Ibu Bupati saat peresmian Rumah Batik yang menyatakan bahwa Rumah Batik ini bukan milik perorangan tetapi sebagai wadah bagi seluruh pembatik di Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.[wap]

SIG Apresiasi Masyarakat yang Ikuti Gerakan Peduli Lingkungan

Surabaya, Bhirawa Sebanyak 2.645 karya inspiratif telah berhasil dikumpulkan sejak digelarnya gerakan peduli lingkungan #MulaiBerubahDariRumah yang diselenggarakan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) pada 8 Februari hingga 7 Maret 2021 Direktur Utama SIG, Hendi Prio Santoso mengapresiasi dan berterima kasih atas partisipasi masyarakat dalam mengikuti Gerakan peduli lingkungan ini. Meskipun gerakan #MulaiBerubahDariRumah dilakukan dalam waktu singkat yakni satu bulan, namun antusias peserta cukup tinggi, terbukti banyaknya karya inspiratif yang berhasil terkumpul. “Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang, semoga karyanya dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar,” terangnya, Kamis (25/3). Hendi Prio Santoso menambahkan kegiatan peduli lingkungan #MulaiBerubahDariRumah ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan 8 tahun transformasi SIG. “Perseroan ingin mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan kecil demi kehidupan yang berkelanjutan melalui kompetisi foto dan video yang disertai cerita perubahan yang dilakukan untuk lingkungan,” ujarnya.[riq]

KEHILANGAN SITUBONDO HILANG STNK, P 5354 FN a/n Nurul Alifa d/a kp.Tribungan Rt 03/01, Ds Sumberkolak, Kec Panarukan, Situbondo. No. 7957/IMB/BI-IV/2021

Teks Foto: Salah satu masyarakat di Kota Pasuruan menunjukkan cabai yang dijual secara kemasan Rp 2.500 di salah satu toko sayur di kawasan Sekargadung, Kamis (25/3).

Hilmi Husain/Bhirawa

Harga Cabai Rawit Meroket, Pedagang Jualan Kemasan

Pasuruan, Bhirawa Selama sepekan terakhir, harga cabai rawit merah dipasar tradisional di Kota Pasuruan masih melambung tinggi di harga Rp 120-130 ribu per kilogram. Para pedagang akhirnya mensiasati menjual cabai rawit dikemas sachetan. Pemilik toko sayur di kawasan Sekargadung, Siti Aminah menyatakan saat ini pedagang sayuran bersiasat menjual cabai dalam kemasan sachet atau plastik kecil. Cara pengemasan itu dinilai pantas dibeli oleh para pelanggan. “Satu kemasan sachet-nya saya jual Rp 2.500. Isi cabainya berjumlah 5-8 biji. Dan itu tergantung besar-kecilnya cabai rawit. Harga cabai rawit sekilonya Rp 130 ribu,” ujar Siti Aminah, Kamis (25/3). Menurut Siti, saat ini kebanyakan

pembeli hanya membeli cabai untuk kebutuhan sekali masak. Mahalnya harga cabai berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. “Itupun pembeli cabai juga berkurang. Dan terkadang barangnya ada, kadang habis,” kata Siti Aminah. Hal serupa juga diungkapkan oleh pedagang di Pasar Kebonagung, Kota Pasuruan, Khoirun Nikmah. Harga dipasaran saat ini mencapai di harga Rp 120-125 ribu perkilogram. Biasanya sebelum mahal, harga cabai rawit merah hanya Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram. “Memang sangat mahal harga cabai rawit merah. Yang bagus Rp 125 ribu per kilogram, sedangkan yang biasa Rp 120 ribu perkilogram. Dan stok cabainya saat ini berkurang. Karena cuaca buruk di tingkat petani,” kata

Khoirun Nikmah. Salah satu pembeli, Maisaroh mengaku cabai rawit saat ini merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa ditinggalkan dalam setiap masakan. Didapur harus tersedia cabai. “Harga cabai sekarang sangat mahal. Untung saja, para pedagang tadi menjualnya dengan sachetan. Tapi hanya kebagian satu sachet dikarenakan sudah habis,” ucap Maisaroh. Terpisah, Kabid Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan, Edy Trisulo Yudo menyatakan cuaca buruk dari sejumlah petani di Jawa Timur menjadi penyebab naiknya harga cabai rawit. “Apabila tidak musim hujan, petani bisa panen cabai mencapai 1 ton. Dan kini saat musim hujan panennya hanya separuh, terkadang lebih sedikit.

Yakni hanya panen antara 400-500 kilogram,” ucap Edy Trisulo Yudo. Sehingga, produsen cabai rawit menjual dengan harga berkisar Rp 111 ribu per kilogram untuk didistribukan ke sejumlah daerah di Jawa timur. Ditambah lagi, ada biaya tambahan lainnya untuk bisa sampai ditangan masyarakat. “Dari dari produsen sudah di angka Rp 111 ribu per kilogramnya. Untuk sampai ditangan masyarakat di daerah lain, ada tambahan pendistribusiannya hingga biaya transportasi atau lainnya,” kata Edy Trisulo Yudo. Menurutnya, harga cabai rawit di Kota Pasuruan bisa segera mengalami penurunan. Asalkan curah hujan sudah menurun. “Apabila curah hujan mereda, insyalllah harga cabai rawit bisa turun,” jelas Edy Trisulo Yudo. [hil]

Disperinaker Sosialisasikan Lowongan Pekerjaan Bojonegoro,Bhirawa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) mencatat pengangguran terbuka diwilayahnya mencapai 41.255 orang per akhir 2020. Dari jumlah tersebut didominasi oleh angkatan kerja lulusan SMA sederajat, SMP sederajat dan sisanya adalah Diploma, Sarjana dan lulusan SD sederajat. Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transimgrasi, Disperinaker Kabupaten Bojonegoro, Slamet mengatakan, tingginya pengangguran di Bojonegoro pada tahun 2020 disebabkan

karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak pekerja yang terkena PHK. “ Selain itu, banyaknya pencari kerja yang tidak diimbangi dengan jumlah lowongan pekerjaan juga menyebabkan penangguran di Bojonegoro,” katanya, kemarin (25/3). Berdasarkan data dari Disperinaker, dari total 41,255 pengangguran, 17,697 diantaranya imbas dari pandemi Covid19. Sedangkan, 23,588 pengangguran bukan karena imbas covid-19 melainkan salah satu penyebabnya lantaran jumlah angkatan kerja yang banyak. “ Tingkat pengangguran terbuka di

Bojonegoro mencapai 5,60 %, dengan rincian jumlah pengangguran dibagi jumlah angkatan kerja yang ada, sedangkan jumlah angka kerja di Bojonegoro mencapai 737,001,” sambungnya. Dari jumlah pengangguran tersebut, 22.187 (53,79%) berasal dari lulusan SMA sederajat, 7.454 (18,07%) berasal dari lulusan SMP sederajat, 4.569 (11,07%) berasal dari lulusan Diploma, 3.892 (9,43%) dan 3.153 (7,64%) dari lulusan SD sederajat. Banyaknya angka pengangguran di Bojonegoro menurut SlameT, disebabkan semakin tingginya angka

pencari kerja sehingga menimbulkan TPT cenderung naik setiap tahun, banyak perusahaan yang gulung tikar karena Covid 19 ini sehingga menambah jumlah pengangguran atau tenaga kerja yang di PHK dan tingkat kompetensi pencari kerja baru masih rendah untuk berkompetisi pada pasar kerja nasional. “ Disisi lain, meningkatnya jumlah PHK karena kontrak kerja selesai terutama di sektor migas dan kondisi Kabupaten Bojonegoro didominasi Perusahaan Kecil dan Menengah juga menjadi penyebab pengangguran,” imbuhnya.[bas]

Bertemu Eksportir Terbaik Jatim, Perempuan Tani HKTI Diskusi Ekspor Impor Surabaya, Bhirawa Setelah sebelumnya bersikap bahwa keputusan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menegaskan tidak memerlukan beras impor lantaran pasokan Jawa Timur saat ini cukup dan aman hingga akhir Mei 2021 sebagai sikap yang sangat bijak dan tepat, Perempuan Tani HKTI juga memberikan pemikiran terkait ekspor impor. “Kita harus mengakui, keputusan Ibu Gubernur sangat tepat karena berbicara konteks regional harus disesuaikan supply skala regional. Jadi tidak melebar kemna-mana. Bahkan, Jatim memang membuktikan berhasil melakukan ekspor pertanian yang sangat besar, yaitu senilai 140 milliar. Ini wajib diapresiasi dan menjadi kebanggaan masyarakat Jatim,” terang Lia Istifhama. Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim tersebut juga menjelaskan tentang ekspor impor.

“Kami pernah berkunjung di PT Chiel Jedang Indonesia yang beberapa waktu lalu mendapatkan penghargaan sebagai eksportir terbaik se Jatim. Selain merupakan salah satu perusahaan yang keberadaannya sangat penting untuk membuka lahan pekerjaan bagi masyarakat lokal, CJI juga membantu serapan produk pertanian lokal, diantaranya tetes tebu yang disuplai melalui PTPN. Namun, ada beberapa produk yang bahan bakunya diambil dari luar (impor), yaitu ketela pohon," katanya.

Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim Lia Istifhama mendukung langkah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menolak impor beras masuk Jatim.

“Dari sini, penting untuk menjadi perhatian, bahwa ekspor produk jadi tentu menambah pendapatan yang signifikan bagi negara. Namun, penting juga dikaji agar produk-produk ekspor mendapatkan bahan baku

dari lokal juga. Sehingga secara holistic memberikan efek produktivitas bagi petani," ujarnya lagi. “Oleh sebab itu, ketika saat ini muncul polemik impor garam, penting untuk diperhatikan bagaimana

agar produksi garam lokal memang sesuai kebutuhan industri. Pendampingan dari calon whole seller, yaitu industri, harus ada sehingga bisa terkontrol produksi sesuai kapasitas (industri ekspor). Tentunya, peran pemerintah juga diperlukan selama proses produksi pertanian dari petani hingga panen untuk kemudian didistribusikan pada pabrik selaku whole sellernya,” pungkasnya. PT. CJI melalui GM Umum Warih Prabowo, menjelaskan harapannya agar bisa semakin menyerap produksi pertanian petani lokal. “Dulu pernah kami mengambil bahan baku ketela pohon dari petani lokal Lamongan. Namun karena secara kuantitas tidak mencukupi dimana kami setiap harinya membutuhkan 1000 ton, akhirnya kami impor. Jadi kunci penyerapan bahan baku ada pada konsistensi kuantitas dan kualitas. Tentu akan lebih

efisien dan efektif jika bahan baku dari regional seperti halnya SDM yang selalu kami utamakan masyarakat lokal”, pungkas Warih. Sedangkan Hj. Nikmah Jamilah selaku Ketua Kabupaten Pasuruan, menjelaskan bahwa Perempuan Tani HKTI ingin turut membangun penguatan spirit agraris sesuai lokalitas pengurus, minimal secara pemikiran. Perempuan Tani sendiri, merupakan organisasi sayap HKTI naungan Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko, S.I.P. Secara organisasi, Ketua Umum PTHKTI adalah Dian Novita Susanto, Chief of Director Kantor Hukum Moeldoko 81 & Partners. Dalam tingkat kepengurusan regional Jawa Timur, Perempuan Tani HKTI pernah mendapatkan dua penghargaan, yaitu Organisasi Perempuan Penggerak Pertanian dari DP3AK Jatim dan PTHKTI propinsi terbaik se Indonesia pada 2020 lalu. [iib]


SAMBUNGAN

Jumat Legi, 26 Maret 2021

Dewanti Tolak Beri Keterangan ke Penyidik KPK

Sambungan hal 1 “Dewanti Rumpoko sebagai Wali Kota Batu Periode 2017 sampai sekarang, yang bersangkutan hadir namun tidak bersedia untuk memberikan keterangan sebagai saksi,” ujar Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri dalam pesan melalui whatsaps, Rabu (24/3) malam. Ia menjelaskan bahwa Dewanti Rumpoko hadir memenuhi panggilan yang dibuat KPK, Rabu (24/3). Namun wali kota perempuan pertama di Kota Batu ini tidak berkenan memberikan keterangan kepada para penyidik terkait dugaan TPK penerimaan gratifikasi di Pemkot Batu tahun 2011-2017. Ali Fikri tidak memberikan penjelasan terkait alasan Dewanti tidak bersedia memberikan keterangan sebagai saksi. Selain penolakan dari Dewanti, pada hari yang sama ada satu orang saksi yang tidak hadir tanpa memberikan konfirmasi. Ia adalah Ferryanto Tjokro yang berstatus sebagai Direktur PT Borobudur Medecon. Seperti diketahui, bersamaan dengan Dewanti ada total empat orang saksi yang djadwalkan diperiksa KPK. Dan dua saksi yang hadir dan menjalani pemeriksaan yaitu, Yunedi sebagai sopir pribadi mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, dan Yusuf sebagai Direktur PT Tiara Multi Teknik. Dikonfirmasi terpisah, Dewanti juga mengaku tidak diperiksa oleh KPK. “Pemeriksaan apa? Pemeriksaan ya ada di sana (Balaikota Among Tani), tanya yang memeriksa. Ibu tidak diperiksa. Tanya ke pemeriksanya, KPK,” kata Dewanti. Penolakan dari Dewanti tidak membuat proses penyidikan berhenti. Kamis (25/3), KPK kembali memanggil empat orang saksi untuk dimintai keterangan. Dan salah satu saksi tersebut adalah mantan Inspektur Kota Batu, Eddy Murtono yang telah memilih pensiun dini. ASN lain yang diperiksa adalah Endah Puspitasari selaku Kasubag Peliputan di Bagian Humas Pemkot Batu. Adapun dua saksi lainnya berasal dari kalangan wiraswasta. Mereka masing- masing bernama adalah Hogge Ismunandar dan Mochammad Soleh. [nas]

l

DPRD Jatim Minta Pemerintah Evaluasi Keputusan Impor Beras

l

Sambungan hal 1

stoknya surplus,” jelas politisi asal PKB ini. Terkait 3 ribu ton beras impor asal Vietnam yang saat ini ngendon di Banyuwangi, Aliyadi Mustofa mengaku tak bisa berbuat apa-apa. “Mau diapakan lagi. Berasnya memang sudah datang. Jelas sekali Jatim tak membutuhkan beras impor. Solusinya ya pemerintah harus mengevaluasi lagi keputusannya untuk melakukan impor barangbarang termasuk import beras,” jelasnya. Saat ini di gudang beras Bulog Ketapang II di Banyuwangi ditemukan 3 ribu ton beras asal Vietnam ngendon. Beras tersebut merupakan hasil import di tahun 2018 yang sejatinya diperuntukkan untuk wilayah Indonesia Timur. Kedatangan beras impor dari Vietnam tersebut diangkut oleh kapal berbendera Vietnam MV Vinaship Diamond. Jatim sendiri tak membutuhkan beras-beras tersebut, mengingat berdasarkan data BPS hingga akhir tahun 2020 lalu produksi beras di Jatim mencapai 10, 02 juta ton. Sedangkan berdasarkan data terakhir hasil panen Jatim selama kuartal pertama 2021 diproyeksikan mencapai 902,401 ton. [geh]

Bertekad Jadikan Batik Mendunia l

Sambungan hal 1

makin mendunia. Arumi mengatakan, dengan mengangkat kekayaan desain dan motif produk kerajinan dan ditunjang dengan keberadaan asosiasi maupun paguyuban yang dapat berperan secara aktif sebagai wadah bagi pengembangan industri kerajinan, maka Dekranasda Jatim memiliki optimisme yang sangat tinggi bahwa produk-produk produk batik bordir tenun dan aksesoris dapat bersaing di pasar global. Pameran batik bordir dan aksesoris ini merupakan cerminan dari rasa nasionalisme di mana semua masyarakat Jawa Timur memiliki kebanggaan terhadap produk kerajinan karya anak bangsa. Selain itu bersedia untuk mencintai membeli dan juga menggunakan produk dalam negeri guna untuk kedaulatan ekonomi. “Dengan pameran ini maka produk batik bordir tenun dan juga aksesoris Jawa Timur akan semakin eksis baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional,” ujar Arumi Bachsin Emil Elistianto Dardak dalam sambutannya pada Pembukaan Pameran Batik Bordir dan Asesoris Fair ke 16 Tahun 2021 di Grend City, Surabaya, Rabu (24/3) lalu. Menurut Arumi, Jatim dengan 38 kabupaten kota memiliki keanekaragaman adat istiadat seni yang khas dan merupakan sumber untuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas. Salah satunya dari cabang budaya yang tumbuh dan berkembang secara kreatif dan juga dinamis adalah seni kriya atau seni kerajinan. Selain dapat memperkuat citra dan identitas daerah produk kerajinan ini dalam perjalanannya juga telah berperan secara nyata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. Batik tulis sendiri khususnya di Jawa Timur, kata Arumi, dikenal dengan berbagai motif yang dinamis dan juga beragam. Di setiap kabupaten/ kota masing-masing memiliki motif batik khas yang nilai filosofisnya sangatlah tinggi. Biasanya disesuaikan dengan adat istiadat daerah tempatnya topografi atau geografis dari kabupaten/kota masing-masing. Paling umum biasanya adalah Buah apa yang paling terkenal dari kabupaten ataupun kota tersebut. “Kalau katanya penghasil durian, biasanya durian pasti ada di motif batiknya dan begitu pula yang lainnya,” pungkasnya. [tam]

Halaman 11

Kemenko PMK Kunjungi Jombang Jombang, Bhirawa Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK-RI) meng­ unjungi Kabupaten Jombang. Kedatangan pejabat Kemenko PMK ke Jombang ini untuk memantau terkait penanganan kekerasan terhadap anak di Kabupaten Jombang. Kemenko PMK memastikan, penanganan kekerasan terhadap anak di Kabupaten Jombang sudah berjalan dengan baik. Hal itu tampak saat Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Femmy Eka Kartika Putri mengunjungi Pendopo Kabupaten Jombang, Kamis (25/03). Femmy Eka Kartika Putri mengatakan, semua pemangku kepentingan di Kabupaten Jombang sudah melaksanakan kerjasama yang baik dan sudah bergotong-royong untuk memastikan anak-anak mendapatkan penanganan yang baik. “Dan pelakunya ternyata juga sudah diamankan, nanti kita tunggu hasil dari kepolisian dan kejaksaan,” kata dia. Disinggung lebih lanjut seperti apa atensi yang diberikan pemerintah pusat terhadap kasus kekerasan anak, Femmy kemudian menjelaskan, penang­anan masalah anak lebih pada pemerintah daerah. “Kami sudah mendengarkan keteran-

arif yulianto/bhirawa.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Femmy Eka Kartika Putri saat berada di Pendopo Kabupaten Jombang bersama Bupati Munjdidah Wahab dan sejumlah pejabat, Kamis (25/03).

gan dari pemangku kepentingan terkait, dan juga dari Ibu Bupati bahwa, akan ditangani dengan baik,” jelasnya. Dikatakannya, paling tidak pihaknya sudah mengetahui bagaimana penanganan ke­ kerasan terhadap anak di Kabupaten Jombang dan berharap, ke depan, penanganan kasus kekerasan anak ini bisa lebih baik lagi. Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengatakan, kun-

jungan Kemenko PMK ke Jombang ini dalam rangka memantau penanganan kasus kekerasan anak di Jombang salah satunya di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. “Jadi apapun yang menyangkut anak, sudah ada yang menangani tersendiri. Tim ini terdiri dari Dinas PPA, ada dari Polres, juga dari kejaksaan,” kata Bupati Jombang. Bupati Jombang menambahkan, terkait kasus kekerasan

terhadap anak, Pemkab Jombang juga sudah memberikan pendampingan-pendampingan. “Kasus apapun, pasti ada pendampingannya,” tandasnya. Lebih lanjut Bupati Jombang juga menjelaskan, terhadap anak-anak korban kekerasan juga telah diberikan perhatian agar masa depannya tidak putus. “Kita berikan kesempatan, kalau memang itu anak SMP, nanti pendidikannya kita perhatikan. Kalau itu

Bulog Ditarget Serap Beras Petani 2 Ribu Ton Per Hari l

Sambungan hal 1

prestasi. Berdasarkan rilis BPS bulan Maret 2021, Jatim berhasil menduduki peringkat pertama daerah penghasil padi terbesar di Indonesia. Dengan luas panen 1.754.380 ha, Jatim dapat menghasilkan padi sebanyak 9.944.538 ton GKG atau setara 5.712.597 ton beras. Capaian ini bahkan menggeser posisi Jateng yang sebelumnya bertengger di peringkat pertama. Tahun ini, Jateng menempati urutan kedua dimana dengan luasan panen 1.666.931 ha, berhasil menghasilkan padi 9.489.165 ton GKG atau setara 5.428.721 ton beras. Disusul peringkat ketiga, Jawa Barat dengan luas panen 1.586.889 ha menghasilkan padi 9.016.773 ton GKG atau setara 5.180.202 ton beras. Keempat, Provinsi Sulawesi Selatan, dengan luas panen 976.258 ha menghasilkan padi 4.708.465 ton GKG atau setara 2.687.970 ton beras, berada diurutan keempat.

Kelima, Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas panen 551.321 ha menghasilkan padi 2.743.060 ton GKG atau setara 1.567.102 ton beras. “Alhamdulillah, ini membuktikan bahwa program yang dijalankan semua kelompok tani tepat sasaran dan dapat terlaksana dengan baik. Selama ini Jatim menjadi barometer ketahanan pangan nasional dan turut menjaga stabilitas pangan nasional,” ungkap Gubernur Khofifah. Khofifah memaparkan, kabupaten/kota penyumbang terbesar produksi padi diantaranya, Lamongan dengan produksi sebesar 886.060,99 ton atau setara beras sebesar 508.993,90 ton. Disusul, Ngawi dengan produksi sebesar 837.773,15 ton atau setara beras sebesar 481.255,17 ton. Selanjutnya, Bojonegoro dengan produksi sebesar 728.915,12 ton atau setara beras 418.722,13 ton. Kemudian, Jember dengan produksi sebesar 590.263,37 ton atau setara beras sebesar 339.074,24 ton, Tuban dengan produksi sebesar

507.053,88 atau setara beras sebesar 291.274,90 ton. Khofifah menyebut, kenaikan produksi padi ini dipengaruhi oleh meningkatnya luas panen padi pada tahun 2020 sebesar 1,75 juta ha, yang mengalami kenaikan sebanyak 51,95 ribu ha atau 3,05% dibandingkan 2019 yang sebesar 1,7 juta ha. Selain itu, juga dipengaruhi oleh penggunaan varietas unggul, perbaikan agroinput, penggunaan mekanisasi yang mampu menekan losses serta perluasan areal tanam yang memanfaatkan lahan kering atau lahan idle. “Tahun 2020 lalu, kami juga menerapkan strategi percepatan masa tanam sebelum memasuki musim kemarau guna mengantisipasi krisis pangan akibat kemaru panjang dan pandemi Covid-19. Kami juga mengoptimalkan seluruh lahan pertanian di Jatim, menjaga petani tetap berproduksi dengan cara diberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian seperti benih dan saprodi,” paparnya.[tam]

permasalahan ini. Menurutnya, warga hanya meminta keadilan dan semua kebutuhan warga ini dipenuhi. Pantauan dilokasi, kritikan beragam kecaman disampaikan warga melalui tulisan. Yakni, Aksi Diam Melawan Kesewenangan, Keadilan Tidak Akan Pernah Terjadi Ketika Perwakilan Kami Kau Beli. Ada kecaman lainnya yaitu Kau Rampas Air Bersih Kami, Terasing di Negeri Sendiri, Limbahmu Tak Seharum Nama Besar-

mu serta masih banyak lagi. Aksi diam warga dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sementara itu, sejumlah wartawan hendak meminta klarifikasi dari pihak perusahaan, namun Satpam yang berjaga menyampaikan kalau pihak manajemen belum ada di kantor. “Maaf pak, Manejemen HRD dan Humas belum dikantor,” ucap kata salah satu satpam uang ikut berjalan di depan perusahaan. [hil]

Diduga Eksploitasi Air Berlebihan, Warga Rembang Demo

l

Sambungan hal 1

sumur sebagai septic tank. Warga sudah jenuh karena sumur selalu kering tidak pernah mengeluarkan air. “Tidak ada solusi sama sekali. Mulai dari bau yang tidak sedap hingga merusak tanah- tanah yang ada di sekitar pemukiman warga. Sehingga kami menggelar aksi diam ini,” kata Dhofir. Karena itu, perusahaan diharapkan bisa segera mengambil sikap untuk menyelesaikan

SMA kalau sudah kelas 3 ya biar bisa ikut ujian. Jadi kita tetap mengharapkan, generasigenerasi ini tetap mendapatkan perhatian, untuk masa depannya,” ucapnya. Masih menurut Bupati Mundjidah Wahab, di Kabupaten Jombang sendiri sudah ada Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Anak. “Jadi kita jalannya sudah sesuai ‘rule’nya, sesuai Perda,” pungkasnya. [rif]

Manfaatkan Teknologi Digital, Wantimpres Apresiasi Pemdes Prayungan l

Sambungan hal 1

“ Ini sangat bagus, karena Pemdes memberikan tempat bagi masyarakat untuk menjual produk-produk yang dimiliki, seperti hasil pertanian maupun UMKM,” ujar mantan Gubernur Jatim dua periode, dalam kunjungan kerjanya di Balai desa Prayungan Kecamatan Sumberrejo dalam rangka kajian literasi informasi untuk membangun kebudayaan, kemarin (25/3) dan dalam kunjungannya bersama tim peneliti di Kabupaten Bojonegoro, Soekarwo didampingi oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu’awannah dan pejabat pemda setempat. Ia mengatakan bahwa di era sekarang merupakan masamasa perubahan yang harus segera dilakukan, salah satunya melalui transformasi digitalisasi. Transformasi digital bukan hanya menjadi permasalahan Bojonegoro saja, melainkan permasalahan Indonesia maupun dunia yang harus segera diselesaikan dengan pengoptimalan digitalisasi. “Mereka yang bisa kemudian kolaborasi dengan perkembangan teknologi, melalui konsep kesejahteraan untuk dan dari teknologi. Inilah yang dinamakan transformasi teknologi,” katanya. Hal ini tentunya juga harus diajarkan kepada pemuda dan dilakukan bagi kelompok usia 24 tahun sampai 39 tahun, bagaimana sebetulnya memanfaatkan sistem digital menjadi produktif. Tak hanya itu, pemerintah juga harus memaksimalkan dan menyulap ruangan kosong mendorong kreatifitas masyarakat, agar menambah kesejahteraannya melalui digital. Pasalnya, era teknologi semakin hari semakin canggih dan harus dioptimalkan. “ Pemdes seharusnya bisa mengoptimalkan ruangan kosong yang tidak terpakai, untuk dijadikan tempat berkreasi. Dan tempatnya tidak harus formal, bisa sebuah taman untuk santai dan lebih kekinian agar anak-anak muda atau masyarakat lebih nyaman,” tuturnya. Kepala Desa Prayungan, Imam Rofi’i mengatakan bahwa terkait sistem teknologi informatika yang diterapkan oleh Pemdes Prayungan, sebenarnya sudah semenjak tahun 2018 dan baru berjalan secara maksimal pada tahun 2019. “ Melalui teknologi informatika, jadi medianya kami di samping ada media luar ruangan, kami juga menggunakan media informasi yaitu berupa website desa,” katanya. Didalam website tersebut, ada berbagai jenis layanan berupa surat menyurat, informasi dan transparansi. Selain itu, ada juga fitur pemasaran hasil produk masyarakat, baik hasil pertanian maupun UMKM masyarakat Desa Prayungan. Sedangkan untuk UMKM, berupa batik, makanan berat, makanan ringan dan beberapa usaha masyarakat lainya. “Semua produk unggulan desa semua kami promosikan melalui website desa dan juga melalui media sosial, seperti Facebook, Instagram, Youtube maupun Whatsapp masyarakat sendiri,” pungkasnya. [bas]

Tingkatkan Edukasi Penyembelihan Unggas, Jadi Komponen Penting Sediakan Makanan Halal l

Sambungan hal 1

bangan sumber daya manusia (SDM) anggota saat ini. Terutama pembekalan materi publik speaking yang baik dan benar. Sebab, tidak jarang anggota Juleha Malang Raya seringkali dimintai menjadi pemateri di beberapa kegiatan. “Kemudian program lainnya meningkatkan anggota untuk ikut sertifikasi dari BNSP Juleha. Alhamdulillah saat ini sudah ada 29 orang,” katanya. Pihaknya juga bekerjasama dengan pemerintah baik di daerah maupun pusat. Seperti yang sudah terjalin selama ini dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan di Kota Batu dari Kementerian Pertanian. Yang setiap tahunnya menyelenggarakan Sertifikasi BNSP tingkat nasional. “Kalau di Kota Malang kami bekerjasama dengan rumah potong hewan disana karena biasanya dijadikan tempat prakteknya,” katanya. Selain itu, Juleha juga tengah fokus

untuk meningkatkan edukasi penyembelihan unggas. Menurutnya, saat ini tukang jagal khusus unggas itu masih minim pengetahuan. Anggota Juleha Malang Raya sendiri yang menjadi penyembelih ayam masih sedikit yakni 6 orang. Kedepannya sosialisasi dan edukasi juga bakal digalakkan tentang penyembelihan ayam yang baik dan benar. Keberadaan Juleha, kata dia sangat berperan dalam menentukan halal atau tidaknya daging sembelihan. Sementara itu, Direktur Halal Center Ponpes Bahrul Maghfiroh, Tri Darmanto mengatakan, keberadaan fungsi dari Halal Center, membantu proses pengurusan administrasi sertifikasi halal. Menurutnya, untuk RPH terutama umum tidak harus tersertifikasi melalui tiga lembaga pemeriksa halal utama. Yakni LPPOM MUI, Sucofindo atau Surveyor Indonesia. Tapi bisa melalui seluruh perguruan tinggi bisa siap de­ ngan SDM-nya.

Di Malang Raya dibutuhkan setidaknya 100 Juleha, agar layanan makan halal ini bisa diberikan mulai dari hulu. “Kuncinya tentunya dibutuhkan campur tangan pemerintah, agar penyedian daging halal itu bisa terwujud,”tandasnya. Menurutnya, kerjasama dengan Juleha Malang Raya dilakukan supaya ada pihak yang menjamin penyembelihan hewan ternak. Pihaknya juga siap membantu para anggota Juleha untuk mendapatkan sertifikat sebagai penyelia halal dengan LPPOM MUI. “Itu kalau offline (ngurusnya) Rp 3,5 juta tapi kalau di kami hanya Rp 550 ribu sudah dapat,” tukasnya. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Ir H Ade Herawanto MT, mendorong agar sertifikasi Juru Sembelih Halal (Juleha) di perbanyak lagi. Ini menurut dia sangat penting untuk mewujudkan Kota Malang memenuhi standart layanan makanan halal,

mulai dari sapi, kambing hingga unggas. “Untuk mendukung destinasi Halal yang harus disiapkan terlebih dahulu adalah menyiapkan bahan dasarnya terlebih. Seluruh bahan makanan yang terbuat dari daging standart halalnya harus jelas,” ujar Ade. Ia sangat bersyukur tindaklanjut dari MoU dia dikala menjabat Plt. Direktur RPH dengan Prof HM Bisri Pengasuh Ponpes Baghrul Magfiroh dengan jaringan ponpes di Kota Malang, pada 2019 dulu. “Pentingnya sertifikasi halal kepada para stake holder yang menyediakan produk-produk pangan halal lan thayibbah bagi masyarakat trutama bagi Juleha Arema,” ujarnya. Karena itu pada tahun ini, pihaknya akan mendorong terlaksananya sertifikasi Juleha, bekerjasama dengan pihak lain termasuk dengan Bank indonesia. “Ke depan seluruh jalan harus ditempuh agar semakin banyak Juleha yang tersertifikasi,” pungkasnya. [*]


Bhirawa

UTAMA

Jumat Legi, 26 Maret 2021

Halaman 12

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim

Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ProvinsI Jawa Timur, drs Supratomo MSi berfoto bersama usai membuka kegiatan Workshop Pendalaman Aplikasi InlisLite Perpustakaan Kabupaten/Kota di Jatim yang diselenggarakan dua hari di Malang.

Workshop Pendalaman Aplikasi InlisLite Perpustakaan Pemprov, Bhirawa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur menggelar Workshop Pendalaman Aplikasi InlisLite Perpustakaan Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2021, selama dua hari (24/3 dan 25/3) di Malang. Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, drs Supratomo MSi mengatakan, salah satu manfaat workshop tersebut untuk peningkatan kualitas kerja perpustakaan serta kualitas SDM, yaitu dengan memanfaatkan program InlisLite. InlisLite adalah aplikasi yang diciptakan oleh Perpustakaan Nasional RI sebagai aplikasi manajemen perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh semua jenis perpustakaan di Indonesia secara gratis. Aplikasi ini memungkinkan dipakai oleh jenis perpustakaan sekala besar maupun kecil. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur mengharapkan kepada Perpustakaan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur bersama-sama mensosialisasikan dan mengautkan pemanfaatan aplikasi ini. "Jadi peranan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur disini adalah sebagai pendorong pen-

Salah satu narasumber dari Perpustakaan Nasional RI sedang memberikan materi InlisLite.

ingkatan kapasitas pengelola layanan perpustakaan kabupaten/kota berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi yang salah satunya dengan menggunakan aplikasi manajemen perpustakaan InlisLite ini," ujarnya. Supratomo berharap Perpustakaan Kabupaten/Kota akan menjadi perpanjangan tangan Perpustakaan Provinsi dalam sosialisasi dan persebaran pemanfaatan aplikasi InlisLite ini kepada perpus-

Para peserta dari Kabupaten/Kota sangat antusias mengikuti kegiatan workshop.

takaan di wilayahnya masing-masing. "Sehingga workshop ini benar-benar menjadi satu-satunya aplikasi dan menjadi pedoman dalam pengelolaan layanan perpustakaan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi akan bisa lebih efektif dan efisien," katanya. Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Informasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Dra. Mei Endah Iriani, MM mengatakan, workshop yang diselenggarakan tetap menggunakan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Ia juga menyampaikan, kalau Workshop Pendalaman Aplikasi InlisLite Perpustakaan Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2021 melibatkan narasumber dari Perpustakaan Nasional RI, dan Teknisi Inlislite dari Perpustakaan Jawa Timur. Peserta workshop diikuti 80 orang peserta terdiri dari 38 orang Perpustakaan Kabupaten/Kota di Jawa Timur, 38 orang Perpustakaan Sekolah Kabupaten/Kota di Jawa Timur, dan 4 orang Pustakawan. [rac*]

sawawi/bhirawa

RBH Fathorrahman (dua dari kanan) Ketua PC-BKNU Situbondo saat persiapan mengikuti rapat bersama PW-BKNU Jatim melalui virtual Rabu malam.

BKNU Situbondo Aktif Giat Dukung UTNU-Maritim Situbondo, Bhirawa Pengurus Cabang Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (PC-BKNU) Situbondo dibawah kendali RBH Fathorrahman MA aktif dalam sejumlah kegiatan sosial kemasyarakatan di Kota Santri Situbondo. Satu diantaranya yang belakangan menonjol adalah mendorong semua kegiatan yang dilakukan UTNU-Maritim Situbondo. Untuk mematangkan semua kegiatan sosial kemasyarakatan tersebut, PC-BKNU Situbondo selalu aktif dalam kegiatan yang diadakan PWBKNU Jawa Timur. Ketua PC-BKNU Situbondo RBH Fathorrahman MA menjelaskan, pada Rabu malam kemarin (24/3) ia bersama seluruh jajaran pengurus struktural PC-BKNU se-Jawa Timur mengikuti rapat rutin yang diadakan Pengurus Wilayah Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (PW-BKNU) Jawa Timur. "Ya kami sebagai bagian dari pengurus PC-BKNU Situbondo selalu aktif meningkatkan pelayanan kepada masyarakat demi untuk kemajuan Kabupaten Situbondo kedepan," jelas Fathorrahman. Pria yang juga menjabat Penasehat Utama Graha Panarukan Residen Kabupaten Situbondo itu menambahkan, kegiatan rapat selain untuk menyingkronkan semua

kegiatan PC-BKNU se Jawa Timur, juga untuk mematangkan semua program kerja unggulan dimasing masing PC-BKNU yang jumlahnya sebanyak 37 Cabang. "Khusus agenda PC-BKNU Situbondo, kami terus mematangkan program UT-NU Maritim Situbondo. Semua program itu sudah kami paparkan dalam rapat virtual kemarin malam," jelas Fathorrahman seraya menambahkan, kegiatan rapat virtual dimulai sekitar pukul 19.45 WIB dengan sarana link zoom. Sementara itu, Ketua PW-BKNU Jatim, Mahmud Mustain menjelaskan, sedikitnya ada ada 11 pokok bahasan yang dikupas dalam rapat kemarin malam. Diantaranya, sebut dia, pertama progres ijin distribusi garam serta merespon fenomena impor garam/beras disaat panen oleh PC-BKNU Pamekasan dan kedua merespon rencana pendirian UT-NU Maritim oleh PC-

BKNU Situbondo. Ketiga, sebut Mahmud, membahas progres NU-Niaga oleh PW-BKNU Jatim dan keempat membahas rencana tindak lanjut ngaji maritim bersama PC-BKNU Kangean. "Untuk bahasan kelima, kami membahas progres rencana pengolahan tambak garam oleh PW-BKNU Jatim," tutur Mahmud Mustain. Mahmud Mustain kembali menerangkan, panitia juga membahas topik keenam dengan materi perkembangan pogres aquaculture oleh PW-BKNU Jatim dan bahasan ketujuh tentang rencana pelatihan kebencanaan oleh PW-BKNU Jatim. Selanjutnya, kata Mahmud, tim kembali membahas materi kedelapan tentang rencana pengembangan pantai selatan Jember oleh Prof DM Rosyid. Untuk bahasan kesembilan, terang Mahmud, ia membedah tema menyikapi permintaan KH Ali Masyhuri tentang rencana pengadaan perahu solar cell dan bahasan kesepuluh tentang rencana program dengan nelayan Panceng dan Ujung Pangkah oleh PC-BKNU Gresik. "Terakhir kami membahas tentang progres distribusi garam hasil kerjasama dengan PW Muslimat NU Jawa Tengah," pungkas Mahmud Mustain. [awi]

BIRO PEREKONOMIAN SETDAPROV JATIM

Gandeng KPK, Wujudkan Iklim BUMD Jatim Bebas Korupsi PDAB Awali Deklarasi Pencegahan Korupsi Pemprov, Bhirawa Komitmen Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam menciptakan iklim pemerintahan yang bersih dari korupsi terus diperkuat. Komitmen tersebut tidak hanya berlaku di lingkungan OPD, melainkan juga dalam menjalankan roda bisnis di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jatim. Untuk mendukung upaya tersebut, Biro Perekonomian Setdaprov Jatim telah menggandeng Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK)

dalam merancang sistem pencegahan korupsi dan implementasi Panduan Cegah Korupsi (CEK) untuk BUMD. “Pada pertengahan Maret lalu kita secara daring telah melakukan pertemuan dengan Direktur Anti Korupsi Badan Usaha KPK, Sekdaprov Jatim, dan jajaran BUMD dalam rangka asistensi program ini. Dan saat ini, PT Air Bersih Jatim (Perseroda) menindaklanjuti dengan menggelar deklarasi pencegahan korupsi,” ujar Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Tiat S Suwardi di sela acara Deklarasi Pencegahan Korupsi di Hotel Santika Gubeng, Surabaya, Kamis (25/3). Dalam panduan sistem pencegahan korupsi, dijelaskan Tiat, KPK telah memberi gambaran tentang pentingnya optimalisasi penyelamatan aset, serta fokus

Gubernur Khofifah saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian SPAM Umbulan yang dikelola dengan mekanisme KPBU oleh PT Air Bersih Jatim (Perseroda).

Dirut PT Air Bersih Jatim Joko Triono menandatangani deklarasi pencegahan korupsi disaksikan oleh Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Tiat S Suwardi

Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim Tiat S Suwardi bersama jajaran Direksi PT Air Bersih Jatim (Perseroda) melakukan deklarasi pencegahan korupsi di Hotel Santika Surabaya, Kamis (25/3).

BUMD dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sehingga, hal itu dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Jatim. “BUMD juga didorong untuk segera menerapkan ISO 37001. Apabila BUMD belum mampu menerapkan ISO tersebut, maka mereka diminta untuk paling tidak mengimplementasikan Panduan CEK dengan supervisi dari KPK,” ujar Tiat. Sebagai pembina BUMD Jatim, Tiat juga mendorong kepada seluruh direksi BUMD untuk segera membuat work plan upaya pencegahan korupsi dan asistensi dari KPK. “Beberapa hal yang telah dilakukan oleh BUMD tersebut antara lain adalah penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP), penguatan keberadaan Satuan Pengawas Intern (SPI), serta kerja sama dengan Kejaksaan Tinggi Jatim.”ujar Tiat. Lebih lanjut Tiat menjelaskan, asistensi KPK tersebut merupakan rangkaian tindak lanjut dari Rakor Pemberantasan Korupsi Terintegrasi (Pencegahan) di Wilayah Provinsi Jatim yang digelar pada 8 Februari 2021 lalu. Saat itu, Sekdaprov Jatim Heru Tjah-

jono telah menyampaikan komitmennya untuk mendukung pencegahan korupsi pada BUMD, dan meminta dukungan KPK untuk melakukan pendampingan bagi BUMD Jatim. Secara khusus, Tiat juga mengapresiasi kepada PT Air Bersih Jatim yang telah mengawali langkah riil dalam pencegahan korupsi melalui deklarasi ini. Menurutnya, banyak hal yang kedepan menjadi tantangan PTAB Jatim terlebih setelah diresmikannya SPAM Umbulan yang berkapasitas 4000 liter per detik oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. “Proyek SPAM Umbulan yang dikerjakan dengan skema KPBU ini relatif baru sehingga kerap menjadi jujuga daerah lain sebagai refrensi. Tentu ini adalah tantangan yang besar bagi PTAB Jatim dalam mengelola usahanya,” ujar Tiat. Sementara itu, Direktur PT Air Bersih Jatim (Perseroda) Joko Triono menambahkan, deklarasi ini merupakan awal dari penguatan komitmen untuk pencegahan korupsi di perusahaan yang dia pimpin. Langkah ini tentu harus didukung dengan kemauan dan kesadaran kolektif mulai dari stake holder, jajaran direksi, hing-

ga karyawan di PTAB Jatim. “Untuk pencegahan korupsi yang harus dibangun adalah sistem yang berlaku di perusahaan. Misalnya sistem dalam pengadaan barang dan jasa. Selain itu, apa yang menjnadi panduan dalam CEK juga harus masuk dalam sistem perusahaan,” ujar Joko. Sebagai tindak lanjut dari deklarasi ini, PTAB Jatim akan melakukan diklat bagi SPI yang juga melibatkan KPK serta Inspektorat Jatim. “Celah korupsi itu akan selalu ada. Karena itu, kita berupaya untuk menutup celah itu dengan sistem perusahaan yang memiliki SOP sesuai panduan dari KPK,” kata Joko. Lebih lanjut Joko menjelaskan, perusahaannya memiliki kewajiban untuk menjalankan pelayanan publik yang handal dengan memastikan ketersediaan air minum yang berkualitas. Hal itu harus didukung dengan komitmen SDM yang kuat dan sistem yang tertata dengan baik. “Karena itu, kami mengajak seluruh komponen PTAB Jatim untuk membulatkan tekad dalam rangka pencegahan korupsi melalui deklarasi kali ini,” pungkas Joko. [tam*]


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.