Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2011
HARIAN IKLAN/ LANGGANAN
031-5615454 Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000
Jumat Pahing, 30 OKTOBER 2015
http://www.harianbhirawa.co.id
30 OKTOBER 2015
AGENDA HARI INI
Gubernur H Soekarwo
13.00 Menghadiri Rapat Paripurna DPRD Jatim 19.00 Menghadiri Wayangan di Halaman Kantor Gubernur Jatim
Wagub H Saifullah Yusuf 13.00 Haul KH Husnan di PP Al Ibrohim Manyar Gresik 14.00 Pembukaan Kongres Pemuda Hindu di Gedung Moeljadi 19.00 Pembukaan Pasar Rakyat di Alun-alun Sidoarjo 21.00 Gabung Wayangan di Halaman Kantor Gubernur Jatim
Sekdaprov H Akhmad Sukardi
06.30 Senam Pagi di Halaman Kantor Gubernur 13.00 Menghadiri Rapat Paripurna DPRD Jatim 19.00 Menghadiri Wayangan di Halaman Kantor Gubernur Jatim
Pemkot Batu Bantu Alat Laboratorium SMK Batu, Bhirawa Pemkot Batu menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi warganya. Selain membebaskan uang SPP, Pemkot Batu juga berupaya melengkapi kebutuhan sarana dan peralatan sekolah yang dibutuhkan para siswa. Kamis (29/10), Pemkot memberikan bantuan 3 set alat laboratorium untuk tiga SMK Negeri di Kota Batu. “SMKN yang mendapatkan bantuan alat laboratorium kali ini adalah SMKN 1, SMKN 2, dan SMKN 3,”ujar Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dindikpora Batu Esty Dwi Astuti saat melaporkan hasil pengadaan peralatan laboratorium ke
Raut Bahagia Warnai Penyerahan 11 Balita pada Keluarga Baru Pemprov, Bhirawa Terharu dan bahagia. Itulah perasaan yang dirasakan calon orangtua asuh ketika mereka resmi menggendong bayi berumur kurang dari lima tahun dari Kepala Dinas Sosial Jatim Dr Sukesi Apt MARS dalam pelepasan Calon Anak Angkat (CAA) pada calon orangtua asuh angkatan ke XII 2015 di kantor Dinsos Jatim. Rata-rata para orangtua asuh atau keluarga angkat itu berasal dari berbagai latar belakang pendidikan. Mulai dari dokter, pengusaha, PNS, dan sebagainya. Misalkan saja, salah satu pasangan suami istri Letkol Laut Farizworo Arfandi dan Ny Feni Hermawati, merupakan salah satu
ke halaman 11
ke halaman 11 rachmat/bhirawa
Salah satu calon orangtua asuh, Kartika Widyawati sedang mencium balita anak asuhnya dari tangan Kepala Dinsos Jatim Dr Sukesi Apt MARS, Kamis (29/10).
Siklus Akreditasi Lima Tahunan Mustahil Dicapai Tanpa Dukungan APBD, Reakreditasi Sembilan Tahun Sekali
Pj Bupati Zarkasi bersama dengan pimpinan dan anggota DPRD Banyuwangi, Kamis (29/10).
Dekatkan Hati, Pj Bupati Silaturahim ke Forpimda Banyuwangi, Bhirawa Setelah menggelar konsolidasi internal dengan pimpinan Satuan Kerja Perngkat Daerah (SKPD), Kepala Bagian / kantor di lingkungan Pemkab Banyuwangi, Pj Bupati Banyuwangi Zarkasi melaksanakan program silaturahim ke Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) termasuk dengan Pimpinan DPRD Banyuwangi, Kamis (29/10). Pj Bupati Banyuwangi Zarkasi mengatakan silaturahim yang dilakukan merupakan upaya untuk saling mengenal dan mendekatkan hati agar ke depan bisa terbangun komunikasi yang enak. Karena dengan jalinan komunikasi yang baik, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. ”Tidak ada pembicaraan khusus kehadiran saya di DPRD. Tadi di dalam kami hanya guyon dengan bahasa sederhana, nyedhekno ati dan madakno persepsi,” ujar Zarkasi.
BAN S/M Jatim, Bhirawa Masa akreditasi sekolah/madrasah harus diperbarui dalam kurun waktu lima tahun sekali. Namun hal ini mustahil dicapai sekolah. Sebab, kuota akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) sangat minim. Kepala BAN S/M Dr Abdul Mu’ti menuturkan, siklus akreditasi sekolah idealnya dilakukan lima tahun sekali. Tetapi dengan asumsi kuota APBN sebesar 30 ribu lembaga per tahun, siklus akreditasi bisa mencapai sembilan tahunan. Artinya, sekolah baru bisa melakukan akreditasi ulang (reakreditasi) setiap sembilan tahun sekali. Fakta ini
cukup memilukan. Sebab, status akreditasi cukup penting bagi sekolah. Baik sebagai syarat menyelenggarakan Ujian Nasional (UN), memasuki perguruan tinggi, dunia industri maupun untuk mengakses bantuan dari pemerintah dan swasta. “Itu sebabnya, langkah yang ditempuh Jatim untuk melaksanakan akreditasi mandiri dengan mengajak kabu-
Selalu Bersyukur Hari Sucahyono, ayah satu orang puteri belum lama ini. Ia juga mengatakan meski berasal dari desa di Kabupaten Tuban, tapi selalu merasa bersyukur karena diberi kesempatan menjadi PNS di Kab Sidoarjo.
ke halaman 11
ke halaman 11
Akreditasi PTS Berimbas ke Status Dosen
Surabaya, Bhirawa Kewajiban akreditasi tidak hanya berlaku di sekolah. Pada perguruan tinggi, akreditasi juga diwajibkan mulai tingkat Prodi hingga akreditasi institusi. Berbagai implikasi dari aturan ini pun mulai terasa memberatkan bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Hal itu terungkap dalam forum diskusi PTS se-Jatim di Universitas Ciputra, Kamis (29/10). Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS), misalnya. Ketua Prodi S2 Teknologi Informasi STTS Endang Setyati menjelaskan secara institusi, STTS mendapatkan akredi-
ke halaman 11
Sunarno Jadi Pjs Dirut PDAM Surya Sembada
ke halaman 11
PEJABAT eselon III Satpol PP Kab Sidoarjo ini selalu bersyukur. Karena pada 3 September kemarin, ia masih diberi Allah SWT rejeki yakni kesehatan sehingga bisa berulang tahun ke-49. ‘’Kesehatan di atas segalanya, kesehatan lebih m a h a l daripada harta,’’ ujar
paten/kota agar mengalokasikan anggaran melalui APBD sudah tepat,” tutur Mu’ti saat dikonfirmasi, Kamis (29/10). Menurutnya, siklus akreditasi lima tahunan hanya bisa dicapai jika ada dukungan APBD kabupaten/kota. Dukungan tersebut, sesungguhnya tidak selalu berupa anggaran untuk menambah kuota akreditasi. Karena selain itu, pemerintah daerah juga bisa memberi dukungan dalam bentuk sarana-prasarana, sumber daya manusia maupun dukungan kebijakan. Tahun depan, lanjut Mu’ti,
gegeh/bhirawa
Pj Wali Kota Surabaya Nurwiyatno saat memberikan keterangan kepada media terkait penunjukan Sunarno sebagai Pjs Dirut PDAM Surya Sembada, Kamis (29/10).
Pemkot Surabaya, Bhirawa Setelah melalui rapat tertutup, akhirnya Penjabat (Pj) Wali Kota Surabaya Nurwiyatno memilih Direktur Pelayanan PDAM Sunarno untuk menjadi Pejabat Sementara (Pjs) Dirut PDAM yang habis masa jabatannya. Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan kuat dan setelah mendapat rekomendasi dari Bawas PDAM Surya Sembada. “Sudah kami putuskan, tadi (kemarin) pagi, SKnya juga sudah kami sampai ke Pjs Dirut PDAM,” jelas Nurwiyatno kepada wartawan, Kamis (29/10). Dia menegaskan, sesuai perda yang mengatur tentang mekanisme pemilihan Pjs, dalam prosesnya memang harus mempertimbangkan rekomendasi dari Bawas. Sedangkan direksi
ke halaman 11
Sugiri Sancoko
Kartika Hidayati
Kartika dan Sugiri Resmi Di-PAW DPRD Jatim, Bhirawa Setelah menunggu hampir satu bulan lamanya sejak penetapan Kartika Hidayati (PKB) dan Sugiri Sancoko (Demokrat) sebagai Cabup yang maju dalam Pilkada serentak pada 9 Desember 2015 mendatang, akhirnya Mendagri menurunkan keputusan untuk memberhentikan keduanya.
ke halaman 11
Melihat Kampoeng Sinau
Dari Menolong Tetangga, Kini Tamu 11 Negara Antri Berbagi Ilmu Bermula dari menolong satu anak tetangga untuk belajar bahasa Inggris dan menanamkan budi pekerti, sekarang sekolah informal ini mempunyai 600 siswa SD, SMP, SMA dan SMK. Menariknya ternyata 11 guru relawan dari luar negeri selalu antri untuk berbagi ilmu. Achmad Suprayogi, Kabupaten Sidoarjo Hari Sucahyono SH
Sentil.. Membelot, Pengurus PDIP Terancam Dipecat Yang abadi hanya kepentingan Akhiri Jabatan, Bupati dan Wabup Sidoarjo Pamer Prestasi Setelah ini, baru bersaing berebut kursi Sidoarjo 1 BPBD Perpanjang Tanggap Darurat Kekeringan Panas dan krisis air bersih berarti masih lama juga
Karena selalu yakin dan sabar, serta istikomah yang mendalam, akhirnya pada 2006 terwujudlah Kampoeng Sinau di Desa Siwalanpaji, Buduran. Itulah penuturan Muhammad Zamroni pendiri Kampoeng Sinau saat forum KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) dari Kecamatan Taman berkunjung di KIM Melati Desa Siwalanpanji, Rabu (28/10) kemarin. Pria yang akrab dipanggil Pak Zam, menceritakan ihwal munculnya Kampoeng Sinau, tempat pembelajaran informal yang popular di Sidoarjo ini. Awalnya dia dimintai tetangga agar mengajari anaknya pelajaran
bahasa Inggris. Dalam beberapa hari, tak disangka ternyata ada sekitar 7 anak yang minta diajari pelajaran bahasa Inggris. Karena kondisi ruang tamu rumah orangtuanya yang tidak memadai, akhirnya meja dan kursi terpaksa harus dipinggirkan. Setelah meja dan kursi dipinggirkan, ternyata tidak cukup menampung jumlah siswa yang terus bertambah. Akhirnya meja kursi ditaruh di dapur. Begitu ada ruang kosong/gudang juga menjadi sasaran untuk ditempati anak-anak belajar,
ke halaman 11
achmad suprayogi/bhirawa
Anna Rossi guru dari Inggris, rela menularkan ilmunya selama satu satu bulan gratis di Kampoeng Sinau.