10 minute read

Gubernur Relokasi Warga Korban Tanah Gerak

Minta Bupati Ponorogo Siapkan Lahan

Ponorogo, Bhirawa

Advertisement

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turun langsung meninjau lokasi bencana tanah gerak, yang terjadi di Dukuh Sumber, Desa Tumpuk, Kecamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo, Jumat (3/3) lalu.

Setibanya di lokasi didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Gubernur Khofifah harus berganti kendaraan untuk menjangkau pemukiman warga yang terdampak. Dimana, terlihat sejumlah rumah warga ambles, retakan pada dinding-dinding rumah, hingga atap-atap yang runtuh, termasuk akses jalan juga mengalami retakan. Bahkan, sampai saat ini terkonfirmasi masih terjadi pergerakan tanah setiap jamnya. Sebagaimana diketahui, bencana tanah gerak terjadi sejak Minggu (26/2) pada sore hari dan mengakibatkan 43 KK dengan total warga 139 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebagian warga mengungsi di gedung sekolah dan taman kanak-kanak desa setempat, sementara beberapa warga lainnya memilih mengungsi di rumah-rumah kerabat. Pada kesempatan itu, Gu-

Bupati Gresik Tegaskan Normalisasi

Kali Lamong Tetap Dilakukan

Gresik,Bhirawa

Meski bukan menjadi kewenangan pemerintah daerah, Bupati Gresik

Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), tetap tegaskan akan melakukan normalisasi Kali Lamong. Ini dilakukan agar masyarakat Gresik terbebas dari banjir akibat luapan Kali Lamong, yang terjadi hampir setiap tahun itu. Untuk penanganan jangka pendek, yaitu akan di-

 ke halaman 11

Minta ASN Tak Pamer Kekayaan

AKHIR-akhir ini para abdi negara tengah menjadi sorotan masyarakat. Gara-garanya ada oknum pegawai yang gemar memamerkan kekayaannya di media sosial. Hal ini pun langsung disikapi

Wali Kota Sura- baya Eri Cahyadi, yang meminta para ASN di lingkungan Pemkot Surabaya, untuk tidak memamerkan gaya hidup atau kekayaannya melalui media sosial (medsos).

Larangan Wali

Kota Surabaya ini, bernur Khofifah menyatakan, Pemprov Jatim akan menyiapkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) untuk membantu biaya pembangunan rumah bagi 43 KK yang terdampak. Dimana, nilainya sebesar Rp50 Juta untuk setiap rumah.

“Jadi jika lahan baru untuk relokasi warga sudah siap, Insya Allah dari Pemprov siap untuk anggaran BTT-nya. Sehingga, saat lahan siap, kita juga siap bangun. Dengan rincian satu unit rumahnya anggarannya Rp50 juta dengan total 43 unit rumah. Namun demikian, kalau ada yang menambah membantu dengan bergotong royong ini akan sangat bagus sekali,” katanya. Untuk mempercepat relokasi warga ke tempat yang aman, Gubernur Khofifah meminta kepada Bupati Ponorogo, agar segera mencarikan lahan bagi relokasi

Gubernur Jatim Khofifah Inda Parawansa didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meninjau lokasi tanah gerak yang terjadi di Dukuh Sumber, Desa Tumpuk, Kecamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo.

Banjir Bandang Terjang Permukiman dan Villa di Puncak Tretes

Pasuruan, Bhirawa Kawasan wisata di Puncak Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan dilanda banjir bandang. Banjir yang pertama kali terjadi tersebut mengakibatkan jalanan di kawasan Tretes, tepatnya di Kelurahan Pencalukan hingga Pesangarahan, mendadak berubah seperti sungai.

Banjir terjadi usai sebelumnya di lereng Pegunungan Welirang, terjadi hujan sangat deras sejak seharian. Barulah, Sabtu (4/3) sore, tak lama hujan berlangsung, air bah datang dari atas dan turun ke area kawasan Tretes. Selain meluber ke jalanan, banjir juga masuk ke area permukiman warga. Air banjir memasuki permukiman warga pukul 15.00.

“Seharian hujan sangat deras. Sungai juga penuh, sehingga aliran sungai meluap hingga ke rumah-rumah warga. Khususnya di kawasan Pecalukan dan Pesanggaran, Tretes Prigen. Ini merupakan banjir pertama kalinya di kawasan puncak Tretes,” kata

Salim, warga Pecalukan. Menurut Salim, banjir kali ini berbeda dikarenakan air bercampur lumpur yang tebal hingga menutupi area jalanan hingga rumah warga. “Banjir ini ada lumpur yang lumayan tebal. Aliran airnya juga deras. Layaknya lahar dingin gunung berapi. Rumah saya kemarin kemasukan banjir bandang ini,” kata Salim. Pantauan Bhirawa di lokasi banjir, Minggu (5/3) pagi, se-

 ke halaman 11

Hilmi Husain/Bhirawa Kondisi banjir bandang di kawasan Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (4/3) sore.

Kerja Bakti ‘Surabaya Bergerak’ Mendekatkan Pemkot dan Masyarakat

Bergerak’ yang dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.  ke halaman 11

Surabaya, Bhirawa

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hadir dalam kerja bakti yang digelar warga Dupak Baru III, RT 05, Kelurahan Jepara, Kecamatan Bubutan, Minggu (5/3). Dalam kesempatan itu, Wali Kota

Sentil

Gubernur Relokasi Warga

Korban Tanah Gerak - Memindah kadang bukan solusi

Tolak Tambak Garam, Warga Protes dengan Cari Seafood Massal - Aksi yang bermanfaat

Gus Ipul Ingatkan Warganya Guyub

Rukun Menjelang Tahun Politik - Yang buat tidak guyub kan elit politiknya

Tolak Tambak Garam, Warga Protes dengan Cari Seafood Massal

Sumenep, Bhirawa

Warga Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep melakukan aksi menolak rencana pembangunan tambak garam, di kawasan pesisir pantai desa setempat. Aksi penolakan saat ini merupakan yang kesekian kalinya, karena upaya pembangunan tambak garam oleh kepala desanya dinilai mengancam mata pencarian warga. Aksi kali ini cukup unik, yakni dengan cara menangkap seafood dan ikan secara massal di lokasi

Eri Cahyadi mengajak warga untuk rutin melakukan kerja bakti bersama. Di lokasi, Wali Kota Eri turut didampingi oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK, Rini Indriyani, Sekretaris Daerah (Sekda), Asisten, dan jajaran

Perangkat Daerah (PD), camat, serta lurah. Warga setempat menyambut baik kedatangan Wali Kota Eri, bahkan tak segan menyapanya. Wali Kota Eri Cahyadi meng-

Menjadi Saksi Kemeriahan Kirab Piala Adipura di Situbondo

Diarak Sejauh 100 Kilometer, Disambut Antusias Ribuan Warga

Penghargaan Piala Adipura 2022 yang diterima Bupati Situbondo Karna Suswandi, dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya Bakar beberapa hari lalu, disambut antusias semua kalangan. Piala inipun diarak hingga 100 kilomter.

Sawawi, Kabupaten Situbondo

Pagi itu, kawasan Hotel Resto dan Wisata Utama Raya, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo sudah di penuhi ratusan ASN. Termasuk bupati, wakil bupati, sekda, seluruh pimpinan OPD serta Forkopimda sudah menyatu di kawasan wisata kebanggaan masyarakat Kota Santri Pancasila Situbondo tersebut. Rupanya Bupati Karna Suswandi punya hajat untuk melaku- kan kirap atas pencapaian piala adipura tahun 2022. “Ya piala Adipura ini dikirab mulai Kecamatan Banyuglugur (berbatasan dengan Probolinggo) hingga Kecamatan Banyuputih (berbatasan dengan Banyuwangi). Jaraknya hingga 100 kilometer,” ujar Kabag Prokopim Sigit Susetyo Raharjo.

Begitu acara apel dibuka, saat itu dilakukan serahterima piala Adipura dari Bupati Karna Suswandi dengan didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)

Kabupaten Situbondo, Akmad Yulianto yang tiba dari Jakarta dan diterima Sekda Wawan Setiawan.

Setelah acara prosesi selesai, rombongan melakukan konvoi atau kirap dari Hotel Utama Raya Situbondo menuju Kecamatan Banyuputih. Disepanjang jalan pantura Situbondo, Bupati dan Wabup serta rombongan disabut meriah kalangan siswa, guru, serta ASN. “Bupati juga sempat membagikan surprise untuk anak didik dan siswa,” kata Sigit Susetyo Raharjo.

Tak hanya itu, Bupati Karna juga mengajak jajaran Forum Koordinasi Pimpinan (Forko-

Wali Kota Bersama Dewan Dakwah Kembali Fasilitasi Hijrah Hapus Tato

Probolinggo, Bhirawa

Edi Wawan Hendrianto warga Jrebeng Lor kembali mendatangi tempat Hijrah Hapus Tato di rumdin wali kota, Jalan Panglima Sudirman. Ia tergerak mendatangi tempat ini karena inisiatif pribadi ingin menghilangkan tato kalajengking yang ia buat sekira masih umur 22 tahun.

“Dulu kan masih muda, mikirnya tidak panjang. Cuma seneng sudah punya tato. Kebanyakan kalau pake tato itu sangar, ganteng, keren dan laki gitu. Sekarang pengen dihapus karena sudah punya istri dan anak. (Punya tato) kayaknya tidak pantas,” katanya menyesal.

Ya, sepenggal cerita Edi itu diakui pula oleh Putri (27) warga Dringu Kabupaten Probolinggo yang menyesal dirinya telah mentato kulitnya karena kini dirasakan tidak memiliki manfaat. “Iya salah satunya pengen hijrah, udah nyesel, pengen bersih aja. Dan untuk urusan pekerjaan memang diharuskan banyak yang tidak membolehkan bertato. Mending jangan (bertato) deh, untuk cari kerja susah,” tuturnya, Minggu (5/3).

Di Kota Probolinggo, event ini telah empat kali digelar di tempat yang sama. Kali ini sebanyak 42 pendaftar secara online dan 13 pendaftar offline. Pelaksanaan dimulai pukul 8 pagi hingga 5 sore. Dewan Dakwah Kota Probolinggo memberikan kesempatan kepada siapapun yang ingin hijrah menghapus tato, dipersilahkan untuk datang. Hapus tato dilaksanakan selama dua hari, berakhir hari ini Minggu (5/3).

“Apalagi ini free (gratis), kami juga pernah tanya (sambil menunjukkan lengan), dengan lebar segini biaya hapus sebesar Rp 2-4 juta, macammacam tergantung motifnya. Memang memfasilitasi supaya teman-teman yang salah jalan bisa hijrah. Termasuk dari luar kota juga banyak (yang memanfaatkan event ini),” jelas Ketua Dewan Dakwah Kota Probolinggo Heri Wijayani. Heri berharap ke depan peserta event ini semakin berkurang. Artinya, keberha- silan untuk mengajak berhijrah dinilai berhasil. Tahap I jumlah peserta 91 orang, tahap II sebanyak 114 orang, tahap III sebanyak 73 orang dan tahap IV ini diperkirakan semakin berkurang. “Alhamdulillah selama empat kali diadakan selalu difasilitasi oleh Bapak Wali Kota. Jadi jika pesertanya berkurang kita juga ikut senang. Artinya, jumlahnya banyak mengindikasikan kurang bagus juga. Intinya itu kita ingin memfasilitasi saudara-saudara kita yang ingin berhijrah ke arah yang lebih baik lagi. Karena tatonya hanya sebentar dan menyesalnya seumur hidup,” tambahnya. [ wap.dre ]

Sekda Ugas dan Kepala BPS Koordinasi Bahas Masalah Kemiskinan

Probolinggo, Bhirawa

Untuk menjalin komunikasi yang baik dan sinergitas demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto melakukan silaturahmi dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo Firman Bastian.

Turut mendampingi Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Santiyono, Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Yulius Christian, Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah, Dewi Korina, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Edy Suryanto dan Sekretaris Dinas Sosial Mahbub Maliki.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto menjelaskan kehadirannya di Kantor BPS Kabupaten Probolinggo selain mempererat tali silaturahmi, secara langsung ingin mengetahui perkembangan data-data sebenarnya yang telah dilaksanakan oleh BPS Kabupaten Probolinggo.

“Program pendataan yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Probolinggo sangat berkontribusi kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Dengan data yang valid dan benar-benar tepat sasaran jika terdapat pemberian bantuan sosial kepada masyarakat nantinya. Intinya kami sangat mendukung penuh apa yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Probolinggo,” katanya, Minggu (5/3/2023).

Kedepannya, Sekda Ugas menegaskan ingin terus menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan BPS Kabupaten Probolinggo.

“Harapannya agar supaya Pemerintah Kabupaten Probolinggo dapat menjalankan program-program bantuan sosial terlaksana dengan baik, lancar dan tepat sasaran pada masyarakat miskin,” harapnya.

Gus Irsyad Lantik Ratusan Pejabat Mulai Eselon II Hingga Fungsional

Pasuruan, Bhirawa

Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf melantik ratusan pejabat dilingkungan Pemkab Pasuruan. Totalnya ada 218 pejabat, dengan rincian 6 orang diantaranya pejabat eselon II, 81 pejabat eselon III, 113 pejabat eselon IV serta 18 pejabat fungsional.

Gus Irsyad, sapaan akrabnya HM Irsyad Yusuf menyampaikan mutasi merupakan bagian dari penyegaran jabatan yang harus disyukuri. Karena jabatan itu adalah amanah yang tidak boleh disia-siakan.

“Saya mengajak seluruh pejabat yang baru saja dilantik untuk selalu bersyukur. Sebab, jabatan itu adalah sebuah amanah yang harus dilaksanakan. Tentu dengan penuh tanggung jawab dan tidak boleh disiasiakan,” ujar Gus Irsyad, Jumat (3/3).

Pejabat nomer satu di Kabupaten Pasuruan ini menegaskan bahwa setiap jabatan ada resikonya.

Kilas Birokrasi

Rombak Aloon-Aloon Kota Blitar

Pemkot Siapkan Rp3 Miliar

Kota Blitar, Bhirawa

Merombak Aloon-Aloon Kota Blitar, Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar siapkan anggaran mencapai Rp3 miliar.

Kepala DLH Kota Blitar, Jajuk Indihartati mengatakantahun ini Pemerintah Kota BLitar akan melakukan revitalisasi di Aloon-Aloon Kota Blitar, dimana akan dilaksanakan secara bertahap dan juga akan menambah sejumlah fasilitas untuk publik lainnya.

“Kami akan revitalisasi Aloon-Aloon Kota Blitar yang akan diawali pembangunan di sisi selatan terlebih dahulu,” kata Jajuk Indihartati.

Lanjut Jajuk, pada tahap awal pembangunandi Aloon-Aloon sebelah selatan ini sesuai dengan Masterplan pihaknya telah menyiapkan anggarannya sekitar Rp3 miliar.

“Dimana pembangunan tahap pertama sebelah selatan ini meliputi pembangunan titik nol atau level nol Kota Blitar, ruang ekspresi, arena bermain anak, taman air mancur, dan pedestrian,” jelasnya.

Selain itu dikatakan Jajuk, untuk saat ini masih proses pembuatan DED ( Detail Engineering Design ), kemudian setelah itu segera dilakukan lelang pembangunan untuk segera dikerjakan sesuai dengan perencanaan.

“Salah satu tujuan utama revitalisasi Aloon-Aloon ini untuk mempercantik wajah Kota Blitar, dan juga untuk menambah destinasi wisata di Kota Blitar sebagai titik Pusat Kota Blitar,” ujarnya.

Sementara secara terpisah Sekda Kota Blitar, Priyo Suhartono mengatakan penataan yang dilakukan di Aloon-Aloon Kota BLitar ini juga untuk menghapus kesan kumuh yang selama ini didengarnya dan dikeluhkan masyarakat.

“Sehingga kedepan Aloon-Aloon Kota Blitar akan semakin indah, menarik, bersih dan juga menjadi obyek wisata di tengah Kota Blitar,” harapnya. [ htn.dre]

Apabila melanggar aturan, sanksi akan diberikan. Di sisi lain ada reward yang diberikan kepada ASN yang berprestasi “Reward and punishment itu bagian dari dua sisi mata uang. Jadi, apabila berprestasi akan menerima reward. Tapi, kalau dilanggar maka sanksinya harus dihadapi,” tegas Gus Irsyad. Dari banyak pejabat yang dilantik, menariknya ada enam pejabat eselon II. Yakni, Rakhmat Syarifuddin sebelumnya menjabat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Pasuruan, kini menjadi Inspektur alias Kepala Inspektorat Kabupaten Pasuruan. Jabatan lamanya saat ini dipercayakan kepada Diano Vella Fery, yang sebelumnya menjabat Kepala Disperindag, kini sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesra.

Kemudian, posisi Kepala Disperindag diberikan kepada

Diana Lukita Rahayu, yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Lalu, Kepala Dinas Kominfo, Syaifudin Ahmad yang kini menerima jabatan baru sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTST) Kabupaten Pasuruan. Sedangkan, Nurul Huda yang awalnya menjabat Kepala Dinas Ketenagakerjaan, saat ini dipercaya sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Sedangkan Kasatpol PP sebelumnya, Bakti Jati Permana kini menjadi Kepala Bappelitbangda.

Tak hanya pejabat eselon II, nama-nama yang menarik perhatian adalah rotasi para Kepala Bagian (Kabag) dan Camat. Adalah, Digdo Sutjahjo yang sebelumnya menjabat Kabag Bagian Perencanaan dan Keuangan, kini menduduki jabatan Kabag Umum. [hil.dre]

Inovasi OPD Harus Bisa Dirasakan Masyarakat

Kota Batu, Bhirawa

Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menegaskan bahwa inovasi yang dibuat masing- masing OPD jajarannya harus bisa dimanfaatkan dan dirasakan masyarakat.

Hal ini disampaikan Aries dalam gekar Strategic Meeting berlabel

Reformasi Birokrasi Optimalisasi

Kinerja dan Inovasi Perangkat Daerah yang digelar di Hotel Golden Tulip Kota Batu, Sabtu (4/3).

Aries mengatakan dibutuhkan sinergi antara program kegiatan OPD dan juga inovasi yang dilakukan. Hal ini bertujuan agar program yang dibuat bisa sejalan dengan peningkatan pelayanan yang berdampak luar biasa kepada masyarakat. Karena keberadaan dan peran pemerintah kota masih seringkali belum dirasakan masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan renungan bagi kita untuk menyusun program kegiatan yang berdampak signifikan bagi masyarakat. Program dan kegiatan harus dibarengi dengan inovasi yang dapat memberikan efek luar biasa,” ujar Aries. Ia mengingatkan bahwa inovasi dalam program dan kegiatan OPD sangat penting, sehingga tidak menjadi rutinitas. Tuntutan masyarakat yang sangat kompleks harus ditangani bersama, dengan mindset menjalankan inovasi yang berdampak kepada masyarakat. “Jika hanya rutinitas, maka hasil kinerja kita hanya sebuah kertas saja,” tambah Aries. Selanjutnya, Pj walikota mengajak OPD berinovasi agar program dan kegiatan kita bukan hanya rutinitas. Tuntutan masyarakat yang sangat kompleks menunjukkan ba-

Sementara Kepala BPS Kabupaten Probolinggo Firman Bastian menyampaikan terkait dengan perkembangan terkini program Pemerintah Kabupaten Probolinggo, pihaknya telah melakukan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) beberapa waktu yang lalu dan nantinya akan melakukan perengkingan dari situasi ekonomi perkeluarga.

“Pada bulan Maret targetnya harus selesai dan dilanjutkan dengan uji publik di desa dengan melibatkan tokoh masyarakat maupun kepala desa sebagai fasilitator sekaligus diperlihatkan data-data tersebut (uji publik). Mungkin perangkingannya terjadi tidak pas dengan kondisi di lapangan, tentunya akan dilakukan perbaikan data kemiskinan,” ungkapnya. Firman mengharapkan nantinya bisa mempunyai data by name by address dan terkoneksi dengan nomor NIK. Kedepannya masyarakat yang tergolong kemiskinan ekstrim itu dapat terdeteksi dengan baik dan valid. Terkait indeks program pengentasan pengendali inflasi dapat berkoordinasi dengan Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Probolinggo. [ wap.dre] anas bachtiar/bhirawa nyaknya permasalahan yang harus ditangani. Jika masih ada masyarakat yang mengeluh, berarti masih ada yang perlu dibenahi pemkot secara bersama.

Suasana Gelar Strategic Meeting bertajuk Optimalisasi Kinerja dan Inovasi Perangkat Daerah yang digelar Pemkot Batu di di Hotel Golden Tulip kota setempat, Sabtu (4/3).

Adapun Gerakan Satu Instansi Satu Inovasi secara masif terus diwujudkan Pemkot Batu dengan Pemaparan Sektor Tematik dan

Inovasi setiap OPD. Agenda ini membedah program dan inovasi OPD agar bisa lebih bermanfaat kepada pelayanan masyarakat. “Langkah ini juga sekaligus untuk mengetahui sampai dimana penguasaan setiap Kepala OPD terhadap program kegiatan yang dijalankan,” tandas Pj Walikota. [nas.dre]

This article is from: