Merged 4sept2015

Harian Bhirawa Ditunjuk kembali sebagai sarana pengumuman iklan tender/lelang pemerintah di seluruh Jawa Timur berdasarkan SK Gubernur No.188/343/ KPTS/013/2011

Kan ya tidak mungkin jika aduan ke Panwaslu dikabulkan, kemudian kami masih tetap membuka pendaftaran.

Tapi kami tidak mau berandaiandai biarkan proses ini berjalan dulu,”

HARIAN IKLAN/ LANGGANAN

031-5615454

Baca Hal 1

Harga Langganan Rp 55.000/bulan Eceran Rp 3.000

Komisoner KPU Surabaya Nur Syamsi

Jumat Legi, 4 SEPTEMBER 2015

http://www.harianbhirawa.co.id

4

AGENDA HARI INI

SEPTEMBER 2015

 Gubernur H Soekarwo Di Ruang Kerja

 Wagub H Saifullah Yusuf

08.00 Temu Saka Kencana BKKBN dalam Rangka Pembekalan Materi Kependudukan dan Kesakaan di Trawas Mojokerto 14.00 Istighosah di PCNU Pasuruan 19.00 Gema Solawat Bersama Habib Syeh di Kebonsari Madiun

 Sekdaprov H Akhmad Sukardi

06.30 Senam Pagi Dirangkai Penutupan Porseni di Lingkungan Setdaprov Jatim 13.00 Rapat Forum Komunikasi BPJS Kesehatan di Ruang Kerja

September 2015, Progres Realisasi Fisik 35,74% Prigi Dikembangkan Jadi Kota Maritim Jakarta, Bhirawa Menteri PUPR Basuki Hadimulyono mengakui adanya kelambatan serapan pada tahun anggaran 2015. Mengatasi kelambatan tersebut, berbagai upaya percepatan telah dibuat pemerintah.

Antara lain dengan instruksi menambah personel dan peralatan di lapangan serta jam kerja 7 hari dalam seminggu dengan 2 shifting. Juga instruksi untuk menyiapkan secara dini, dokumen pendukung pelelangan Agustus 2015 untuk paket-paket strategis nasional 2016.

“Progres realisasi fisik dan keuangan per 2 September 2015, progres fisik 35,74% dan keuangan 33,04%. Waktu tersisa 3 bulan untuk serap anggaran yang tersisa Rp79,44 triliun, perlu usaha

 ke halaman 11

trie diana/bhirawa

Ribuan warga yang tergabung dalam Gerakan Warga Surabaya Mengugat mengepung KPU Kota Surabaya, Kamis (3/9) kemarin. Mereka membawa keranda mayat sebagai bentuk kritik matinya demokrasi.

Pendaftaran Pilkada Surabaya Tahap Tiga Dianulir Ribuan Massa Kepung KPU Surabaya

Surabaya, Bhirawa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menganulir pendaftaran bakal Calon Wakil Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya tahap tiga yang semula dijadwalkan dibuka pada 6-8 September 2015 karena adanya pengaduan sengketa pencalonan dari PAN dan Demokrat atas tidak diloloskannya Cawali-Cawawali Rasiyo-Abror.

Eksotisme salah satu pantai di Prigi. Pemerintah akan menjadikan Prigi sebagai Kota Maritim.

Terjadi Kelangkaan, Jember Ajukan Penambahan Pupuk Bersubsidi Jember, Bhirawa Pemkab Jember mengajukan penambahan kuota pupuk bersubsidi karena terjadi kelangkaan pupuk di sejumlah kecamatan di kabupaten setempat.

“Kuota pupuk bersubsidi yang disetujui pemerintah tahun ini masih 87 persen, sehingga lebih sedikit dibandingkan kebutuhan sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK),” kata Kepala Dinas Pertanian Jember Hari Wijayadi di Jember, Kamis (3/9).

Data di Dinas Pertanian Jember tercatat kebutuhan pupuk urea sebanyak 100.305 ton, namun disetujui kuotanya sebanyak 87.942 ton (87,67

 ke halaman 11

Sering Jadi Sasaran Emosi M E N J A D I seorang petugas pelayanan di kantor pemerintah, memang harus bisa sabar. Walaupun masyarakat sampai marah dalam menyampaikan pengaduannya, apakah itu lewat telepon ataupun datang sendiri ke kantor. Sebab kalau tidak sabaran, bisa berabe jadinya. ‘’Saya ini sering jadi sasaran emosi masyarakat yang mengadu, ya bagaimana lagi, itu saya jalani karena memang sudah jadi tugas,’’ cerita Agus Kuswara, staf Humas Prokol PemAgus Kuswara

 ke halaman 11

Sentil..  Pakde Karwo Akan Ambil Sendiri Rekom Rasiyo  Semoga tak hilang lagi  September 2015, Progres Realisasi Fisik 35,74%  Makin lambat, makin berat  Terjadi Kelangkaan, Jember Ajukan Penambahan Pupuk Bersubsidi  Jangan salah sasaran lagi

“Kami belum bisa memastikan kapan pendaftaran akan dibuka lagi. Ini karena ada pengaduan, sehingga kita harus sikapi,” kata Komisoner KPU Surabaya Nur Syamsi kepada wartawan usai menerima perwakilan dari para demonstran di KPU Surabaya, Kamis (3/9).

Menurut dia, pihaknya

Pakde Karwo Akan Ambil Sendiri Rekom Rasiyo

tetap membuka pendaftaran.

Tapi kami tidak mau berandai-andai biarkan proses ini berjalan dulu,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Surabaya Robiyan Arifin menyatakan kepada ribuan warga Surabaya yang berunjuk rasa di depan kantor KPU Sura-

Nama Lucy Kurniasari Menguat sebagai Pendamping

Pemprov, Bhirawa Agar kasus kerancuan rekomendasi untuk pasangan yang diusungnya tak terulang lagi, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Dr H Soekarwo SH, MHum memastikan akan mengambil sendiri rekomendasi dari Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Bakal Calon Wali Kota Dr H Rasiyo dan pasangannya.

pada Kamis malam ini akan mensimulasikan persoalan ini bersama komisioner KPU lainnya dengan harapan hasil dari simulasi ini pendaftaran tidak terlalu molor dan tidak mengganggu proses Pilkada yang lain.

“Kan ya tidak mungkin jika aduan ke Panwaslu dikabul-  ke halaman 11 kan, kemudian kami masih

Lucy Kurniasari

Ini 12 Nama Calon Pj Kepala Daerah Pilihan Gubernur Pemprov, Bhirawa Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH, MHum akhirnya menyebut 12 nama calon Penjabat (Pj) Bupati/Wali Kota gelombang dua dan tiga yang bakal dilantik.

Dari ke-12 nama itu, lima nama sudah pasti akan menjabat Pj, sedangkan sisanya kini telah dikirim ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Lima pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Jatim yang pasti menjadi Pj itu yakni, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip (Baperpusip) Soedjono menjadi Pj Bupati Ngawi, Inspektur Provinsi Jatim Nurwiyatno menjadi Pj Wali Kota Surabaya, Kepala Badan Diklat Akmal Boedianto menjadi Pj Bupati Gresik, Kepala Dinas PU Bina Marga Supaad menjabat Pj Bupati Jember dan Asisten I Sekdaprov Jatim Zainal Muhtadien menjadi Pj Bupati Situbondo.

“Untuk Pj gelombang dua ini semua SK-nya sudah turun, kecuali Pj Bupati Ngawi. Tapi khusus untuk Pj Ngawi SK-nya memang belum turun. Tetapi

saya berani mengatakan akan segera turun karena sudah ada jaminan dari Pak Dirjen,” kata Gubernur Soekarwo ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (3/9).

Untuk waktu pelaksanaan pelantikan, Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo mengatakan, pelantikan akan dilakukan

di Gedung Negara Grahadi pada 28 September mendatang. Sedangkan untuk pelantikan Pj gelombang tiga akan digelar Oktober mendatang, yang kini nama-nama Pjnya sudah disetor ke Kemendagri untuk dibuatkan SK.

 ke halaman 11

12 NAMA CALON PJ KEPALA DAERAH Jabatan Saat Ini

Nama

Penunjukan Pj

Kepala Baperpusip

Soedjono

Pj Bupati Ngawi

Inspektur Provinsi Jatim

Nurwiyatno

Pj Wali Kota Surabaya

Kepala Badan Diklat

Akmal Boedianto

Pj Bupati Gresik

Kepala Dinas PU Bina Marga Supaad

Pj Bupati Jember

Asisten I Sekdaprov Jatim

Zainal Muhtadien

Pj Bupati Situbondo

Kepala BPBD

Sudharmawan

Pj Sumenep

Asisten II Sekdaprov Jatim

Hadi Prasetyo

Pj Bupati Malang

Kepala Bapemas

Zarkasi

Pj Bupati Banyuwangi

Kepala Bakesbangpol

Jonathan Judianto

Pj Bupati Sidoarjo

Staf Ahli Gubernur

M Ardi Prasetyawan

Pj Bupati Mojokerto

Kepala Dinas Pertanian

Wibowo Ekoputro

Pj Wali Kota Pasuruan

Kepala Disbupar

Jarianto

Pj Bupati Trenggalek.

 ke halaman 11

Dasar Hukum Penganggaran Bopda Lemah

Pengadaan Buku K-13 Terancam Sia-sia

Dindik Surabaya, Bhirawa Rencana Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya untuk mengusulkan kenaikan anggaran Bopda ternyata tidak diiringi dengan kajian hukum yang kuat. Khususnya terkait anggaran operasional yang akan dicairkan Dindik Surabaya untuk jenjang SMA/SMK. Hal ini lantaran pada Oktober 2016 mendatang, pengelolaan pendidikan menengah (SMA/SMK) sudah harus dilimpahkan dari kabupaten/kota ke provinsi. Kewajiban tersebut tertera dalam Surat Edaran Mendagri Nomor 120/253/Sj tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan setelah ditetapkan UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Sementara Dindik Surabaya tahun depan menyiapkan anggaran Bopda mulai Januari hingga Desember 2016. Secara otomatis, pencairan untuk November dan Desember masih

 ke halaman 11

Melihat Potensi Agrobis di Tuban

Produksi Melon Melimpah Saat Musim Kemarau Tak selamanya musim kering atau kemarau menjadi bencana, bahkan dengan dengan tidak turunnya hujan selama musim tanam, membuat sejumlah petani buah melon di Kabupaten Tuban dapat meraih untung selain mampu menghasilkan melon dengan kualitas cukup baik.

Khoirul Huda, Tuban Para petani buah melon di Desa Sumber, Kecamatan Merakurak, Tuban. selama musim kemarau berlangsung seperti saat ini mengaku banyak mendapatkan untung dari hasil tanaman buah melon yang ditanam.

“Alhamdulillah, cukup bagus.

Ketersediaan airnya masih mencukupi, malah kalau kebanyakan air, tanaman bisa busuk,” Kata Afadi salah seorang petani warga Sumber kepada Bhirawa, Kamis (3/9).

Karena dalam merawat buah melon harus memiliki keahlian khusus serta butuh ketelatenan.

Afandi tidak bisa menyalahkan jika

sebagian besar petani lahan pertaniannya dibiarkan kosong (Bero) atau tidak ditanami karena memang kalau tidak ada ketersediaan air yang cukup, apa yang ditanam bisa mati hangus. “Kalau di daerah sini pola tanamnya tumpang sari jagung dan melon. Para tengkulak dari Surabaya dan Jakarta mengambilnya dari sini,” terang Afandi.

Pria paro baya ini juga mengaku, lahan seluas kurang lebih 300 meter persegi miliknya, setiap tahun selalu ditatami melon. Dari luas lahan itu,

 ke halaman 11

khoirul huda/bhirawa

Afandi, salah satu petani melon dari Desa Sumber, Kecamatan Merakurak saat menyiram tanaman buahnya.

SURABAYA

2

Jumat Legi 4 SEPTEMBER 2015

LEGISLATIF - EKSEKUTIF

Pemprov Belum Serahkan Draf KUA PPAS, Dewan Khawatir Pengesahan RAPBD 2016 Terlambat DPRD Jatim, Bhirawa Belum diserahkannya lembar Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh Pemprov Jatim untuk dibahas di legislative dikhawatirkan akan mengganggu pengesahan RAPBD 2016. Selain itu, dengan mepetnya waktu pengesahan dikhawatirkan pembahasan dilakukan secara asal-asalan.

Anggota Komisi A DPRD Jatim, Muzammil Syafi’I mengaku sebenarnya draf KUA PPAS sudah diserahkan awal September 2015 lalu. Dengan begitu ada cukup waktu dilakukan pembahasan jika RAPBD 2016 diharapkan disahkan pada 10 Nopember 2015 atau tepatnya

Hari Pahlawan. Sebaliknya.

Kalau draf hingga kini belum diserahkan oleh Pemprov Jatim, dikhawatirkan nantinya pembahasannya dilakukan secara asal-asalan dan tidak fokus.

“Harusnya pembahasan APBD itu disediakan waktu dua bulan.

Itu setelah KUA PPAS sudah

diserahkan oleh gubernur. sehingga pembahasan secara detil program program yang diajukan SKPD bisa dibahas secara detil.

Apalagi anggaran yang dibahas sebesar Rp20 triliun,” ungkap pria yang juga Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim, Rabu (3/9) Menurut Muzammil, dengan waktu dua bulan akan membuat anggota dewan punya waktu yang cukup termasuk melakukan klarifikasi di lapangan. Namun dengan alokasi waktu yang sudah tinggal dua bulan, sedang Pemprov Jatim sampai saat ini belum menyerahkan KUAPPAS. Diyakini pembahasan APBD hanya

sebatas formalitas saja.

“Sebagai mantan pimpinan di kabupaten saya tahu, memang sulit menentukan prioritas anggaran, sebab semua SKPD pasti merasa programnya sangat penting harus mendapat prioritas. Sehingga sulit untuk mengurangi hak hak anggaran SKPD,” kata Mantan Wabup dan Ketua DPRD Pasuruan ini.

Politisi Nasdem ini khawatir dengan minimnya waktu, pembahasan APBD akan mengabaikan proses secara tuntas, detail dan konfrehansi. Sebab hanya mengejar waktu dan upaya mendapatkan penghargaan dari

pemerintah pusat.” Kalau mengejar disahkan tanggal 10 nopember, ya pasti pembahasannya terburu buru,” kata Muzammil.

Penilaian berbeda diungkapkan Ketua FPPP DPRD Jatim, Musyafak Noer. Menurutnya waktu dua bulan cukup untuk mengejar waktu pengesahan 10 Nopember. “Banmus akan menjadwalkan 10 September sudah disampaikan pokok pokok pikiran untuk rancangan KUAPPAS melalui sidang paripurna. Jadi saya menilai waktu dua bulan cukup dilakukan pembahasan,” kata Musyafak.

Hal senada juga diungkapkan

oleh Anggota Komisi A DPRD Jatim, Freddy Poernomo. Menurutnya, tidak perlu ada yang dikhawatirkan dengan pembahasan RAPBD 2015 ini. Mengingat Banmus sudah menjadwalkan waktu dalam pembahsannya. Dan KUA PPAS akan diserahkan dalam mingguminggu ini.

“Saya kira setiap tahunnya jadwalnya seperti ini dan tidak ada masalah. Karenanya, kita berharap tidak ada masalah yang krusial dalam pembahasan RAPBD 2016 ini sehingga pengesahannya tepat waktu,”tamQ cty bahnya.Q

PANGGUNG BIROKRASI Masih Dipadati Pencari Kerja

Kumpulkan Rektor se Indonesia Timur Surabaya, Bhirawa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kini memasuki usia 55 tahun. Dies Natalis kali ini, dimanfaatkan ITS untuk mengumpulkan pimpinan perguruan tinggi di wilayah Indonesia timur untuk membahas peningkatan kualitas dan daya saing di berbagai sektor. Acara yang akan berakhir pada Kamis (3/9) dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD).

Rektor ITS, Joni Hermana, mengatakan pentingnya meningkatkan kualitas dan daya saing perguruan tinggi di Indonesia timur merupakan sebuah keharusan, terlebih Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Halhal yang terkait kualitas sumber daya manusia, manajemen organisasi, kualitas institusi, hingga peningkatan riset dan publikasi ilmiah harus terus didorong untuk diperbaiki.

Ia menjelaskan saat ini ITS berkomitmen untuk meningkatkan kualitas institusi dengan mengupayakan agar semua jurusan terakreditasi oleh ASEAN University Network Quality Assesment (AUN-QA). Selain itu, ITS juga terus berupaya meningkatkan kualitas lulusan Q inf agar memiliki sertifikasi profesi.Q

Perkuat 11.600 UMKM Pemprov, Bhirawa Jelang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlangsung Desember mendatang, kini Pemprov Jawa Timur terus berupaya memperkuat sektor UMKM (usaha mikro kecil dan menengah).

Salah satunya yakni sektor UMKM produsen makanan olahan ikan yang jumlahnya mencapai 11.600 pengusaha.

“Kami membina 11.600 UMKM baik perorangan atau kelompok se-Jatim.

UMKM ini khusus menghasilkan produk olahan dari hasil perikanan Jawa Timur, seperti tofu ikan, bakso ikan, dendeng ikan, krupuk ikan, hingga bandeng asap tanpa duri,” kata Kepala Dinas Perikanan Jatim, Heru Tjahjono saat ditemui, Kamis (3/9).

Guna memastikan data pengusaha binaannya, kini pihaknya tengah menyiapkan data lebih akurat terkait seluruh UMKM. “Kami sedang mendata jumlah pastinya. Termasuk produk olahannya apa, bahan bakunya dari apa, berapa jumlah produksinya, sampai proses pemasaraannya,” ungkapnya.

Dengan data itu, lanjut mantan Bupati Tulungagung tersebut, maka kesiapan UMKM dan proses pembinaannya bisa Q inf lebih baik dalam menghadapi MEA.Q

Hari terakhir, ratusan pencari kerja masih tetap menaruh lamaran kerja sesuai dengan bidangnya di Gedung Balai Pemuda Surabaya,Kamis (3/9).

Sementara Job Market Fair Surabaya 2015 yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja Transmigran dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim diikuti oleh 50 perusahaan terdiri dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto. trie diana/bhirawa

Soetomo Terapkan Sistem Rujukan Baru Pimpinan Rebut Jabatan, Target Pilkada PDIP Terabaikan Surabaya, Bhirawa Untuk memperbaiki sistim rujukan pasien, RSU dr Soetomo Surabaya menerapkan penerimaan pasien sesuai dengan tipe dan levelnya, yakni Tipe A Level 3.

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU dr Soetomo Surabaya, dr Urip Murtedjo mengatakan, sesuia dengan aturan baru BPJS Kesehatan sejak bulan Juli BPJS menetapkan rumah sakit dengan Tipe A hanya menerima pasien Level 3. Dengan kata lain, pasien yang terindikasi penyakit sub spesialis yang dirujuk ke Soetomo.

Menurutnya, pasien Level 3 adalah pasien dengan indikasi penyakit sub spesialis, dengan rincian bedah kepala leher, bedah hand and surgery, bedah spain injuri, bedah saraf tumor, bedah anak kembar siam, dan lain sebagainya.

“Ada 40 sub spesialis yang diterima di sini. Kalau seperti luka trauma (kecelakaan) tetap kami terima. Karena kami tidak boleh menolak pasien. Tidak ada larangan selain Level 3 tapi sebagai pasien umum,” imbuhnya.

Plt RSU dr Soetomo Surabaya

Harsono mengungkapkan, dengan adanya sistim rujukan berjenjang akan mengurangi pasien yang membludak di RSU dr Soetomo. “Karena RSU dr Soetomo ini rujukan tersier, paling tinggi, ya tidak serta-merta semua bisa masuk sini. Harus sesuai dengan rujukan dari bawah. Kalau tidak begitu kan membludak nanti,” jelasnya.

Pihaknya kembali meminta agar rumah sakit tipe B dan C untuk serius memberikan pelayanan pasien BPJS Kesehatan. Permintaan ini untuk mengurangi tingginya jumlah pasien yang ditangani rumah sakit rujukan Indonesia Timur ini.

Dia mengatakan, sampai saat ini banyak pasien yang berobat ke RSU dr Soetomo tanpa melalui rujukan yang benar. Banyaknya pasien yang berobat ke RSU dr Soetomo lantaran masyarakat masih menganggap dokter dan peralatan medis Soetomo lebih baik daripada rumah sakit lain.

“Untuk dokter dan peralatan medis Soetomo sudah tidak diragukan lagi karena sebagai rumah sakit terakreditasi paripurna Soetomo memang me-

miliki kelebihan daripada rumah sakit lain,” ucapnya, Menurutnya, sistem rujukan yang tidak berjalan dengan baik menyebabkan rumah sakit rujukan terbesar di Indonesia bagian timur ini selalu membludak oleh pasien. “Kita ingin ada komitmen bersama dengan rumah sakit tipe B dan C untuk masalah rujukan, karena jika komitmen ini dilanggar maka masalah membludaknya pasien akan tetap terjadi di Soetomo,” tuturnya.

Dikatakannya, dengan sistem JKN yang telah berjalan hampir 2 tahun ini diharapkan rumah sakit lebih selektif dalam memberikan rujukan ke rumah sakit Soetomo. Rumah sakit harus benar-benar merujuk pasien yang memiliki penyakit yang kronis dan berbahaya. Jika ada pasien yang menderita penyakit sedang dan tidak bahaya diharapkan rumah sakit memberikan perawatan. “Tidak bisa serta merta rumah sakit merujuk ke rumah sakit di atasnya, jika rumah sakit tersebut mampu maka harus mengatasinya,” Q dna pungkasnya.Q

Hepatitis B Mendominasi Surabaya, Bhirawa Untuk menekan jumlah penderita dan korban meninggal akibat penyakit hepatitis, imunisasi menjadi satu di antara upaya yang digalakkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim. Semua bayi yang

lahir diharapkan mendapatkan imunisasi hepatitis B. Tujuannya mencegah penularan secara menurun dari orang tua mereka.

Saat ini, jumlah penderita hepatitis di Jatim terbilang tinggi. Sebagian besar merupakan penderita hepatitis

B. Perbandingannya, sepuluh persen dari jumlah penduduk Jatim menderita hepatitis B. Dari jumlah tersebut, sepuluh persen di antaranya dalam keadaan kronis. Sedangkan, sebanyak 20 persen meninggal dunia.

Kepala Dinkes Jatim dr Harsono

mengatakan, sebetulnya program ini telah lama ada. Yaitu, sejak 1997 melalui program imunisasi hepatitis B pada bayi yang baru lahir. Kemudian, pada 2014, program tersebut disempurnakan dengan adanya Q dna imunisasi pentavalen.Q

Gubernur Dukung Konferensi Rotary Club District 3420 Indonesia Timur Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo siap mendukung konferensi komunitas non–profit, Rotary Club District 3420 wilayah Indonesia Timur pada bulan Mei 2016 mendatang di Surabaya.

Kesiapan itu disampaikan Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim saat menerima Presiden Rotarcy Club District 3420 wilayah Indonesia Timur, Mufid Wahyudi beserta rombongan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (3/9).

Pada kesempatan itu, Mufid Wahyudi mengatakan, bahwa tujuan kunjungannya kepada Pakde Karwo adalah untuk memperkenalkan diri pasca terpilih sebagai Presiden Rotary Club District 3420 Indonesia Timur yang baru, dan menjabarkan program-program kegiatan sosial yang akan dilaksanakannya.

“Rotary merupakan sebuah organisasi pengabdian kemanusiaan yang telah berumur 110 tahun secara langsung melayani masyarakat yang membutuhkan, terus bergerak dan berkembang ke seluruh pelosok du-

nia. Hingga kini, jumlah membernya mencapai 1,2 juta orang. Di Indonesia, Rotary Club sudah ada sejak tahun 1928, di Jatim sendiri ada 52 club” katanya.

Mufid mencanangkan kegiatan skala nasional di antaranya meneruskan tradisi donor darah dan pengadaan peralatan PMI (Palang Merah Indonesia). Di samping itu, peningkatan pembuatan sejuta jamban bersama pemerintah dan TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan pembuatan bak keramik di rumahrumah penduduk pedesaan untuk penanggulangan demam berdarah.

Pada Mei 2016 mendatang, Rotary Club District 3420 akan mengadakan konferensi yang dihadiri oleh Gubernur Distrik dari seluruh dunia, tema yang diangkat adalah “Jaran Kepang”, selain itu, juga menam-

iib/bhirawa

Distrik Gubernur 3420 Indonesia Timur Rotary Club Mufid Wahyudi berbincang akrab dengan Gubernur Jatim Pakde Karwo. pilkan potensi-potensi dan membuka acara ini, ren- satu di jajaran Pemprov kesenian dari Jawa Timur. cananya, kami juga ingin Jatim itu mengatakan, pi“Dalam konferensi ter- mengadakan welcome din- haknya siap menyambut sebut, kami melaporkan ner di Grahadi yang dibuka para tamu konferensi dan seluruh kegiatan kami ke- oleh Bapak” tuturnya. m e m b u k a welcome dinpada seluruh peserta pada Permintaan Mufid men- ner di Grahadi. “Kami siap 2015. Kami mohon perke- dapat sambutan positif dari hadir dan mendukung konQ iib naan Bapak Gubernur untuk Pakde Karwo, pria nomor ferensi ini” tuturnya.Q

DPD PDIP Jatim, Bhirawa Janji PDIP Jatim untuk menang di 13 kabupaten/kota dari 19 daerah penyelenggara Pilkada serentak se-Jatim 9 Desember 2015 ini bakal tak terealisasi. Ternyata sebagian besar pasangan calon yang diusung PDIP , bukan kader murni partai . Sebaliknya, rekomendasi PDIP justru diberikan pada calon kepala daerah dari parpol lain.

Kondisi ini diperparah dengan perebutan posisi di pucuk pimpinan di DPD PDIP Jatim termasuk pertarungan untuk posisi pimpinan fraksi maupun komisi di DPRD Jatim Akibatnya, kepentingan partai disisihkan sehingga target pilkada di Jatim sulit terealisasi.

Seperti diungkapkan sumber resmi di internal PDIP mengaku, jebloknya target Pilkada ini, dikarenakan adanya upaya perebutan kursi pimpinan dewan dengan dimotori Sekretaris DPD PDIP Jatim yang juga Anggota Komisi C DPRD Jatim, Sri Untari.

Dari 7 kabupaten/kota yang ditarget menang, diperkirakan hanya 5 kabupaten/kota yang posisinya diisi kader PDIP, yaitu Banyuwangi, Blitar, Ngawi, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Sumenep. Sementara di 7 kabupaten/kota lainnya, PDIP hanya menang secara statistik. Atau mereka yang diusung bukan kader parpol bergambar kepala banteng dengan moncong putih ini.

“Kalau toh nanti memang, hanya statistik. Karena tidak ada jaminan kepala daerah yang dimenangkan PDIP (bukan kader.red) akan membantu pileg 2019 mendatang,” tandas sumber diinternal PDIP yang Q cty menolak namanya disebutkan.Q

SURABAYA

Jumat Legi 4 SEPTEMBER 2015

3

Polrestabes Surabaya Ungkap Prostitusi Kalangan Artis

Selain Terlibat Prostitusi, AS Diduga Konsumsi Narkoba Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan artis pesinetron berinisial AS setelah melayani tamu yang diduga laki laki hidung belang di sebuah hotel berbintang di Surabaya. Tak hanya itu, AS juga diduga mengkonsumsi narkotika.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete mengatakan, AS merupakan model majalah dewasa Ibu Kota. Wanita berusia 23 tahun itu menambah daftar panjang artis yang terlibat dalam dunia prostitusi. Sayangnya dalam penangkapan ini, Polisi belum berhasil menangkap BS yang bertindak sebagai mucikari.

“Modus untuk perdagangan artis ini adalah dengan menggunakan sarana online via BlackBerry. Diduga BS sudah memiliki jaringan yang terhubung melalui beberapa group BBM. Nah, AS yang dinyatakan sebagai korban ini masuk dalam salah satu grup tersebut,” terang Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete, Kamis (3/9).

Lanjut Takdir, melalui jaringan BBM ini, BS mendapatkan beberapa orang yang siap untuk membooking AS. Setelah didapat kesepakatan tarif, akhirnya mereka menentukan hotel yang akan digunakan untuk check in. Adapun tarif yang ditetapkan untuk berkencan dengan AS, yakni berkisar antara Rp 8-10 juta per jam.

Sebelumnya, laki-laki yang me-

bed/bhirawa

Penyidik Polrestabes Surabaya memeriksa wanita jaringan prostitusi online yang salah satunya merupakan artis majalah dewasa inisial AS, Kamis (3/9). mesan diminta untuk mentransDalam penangkapan di salah berdasarkan tes urine, positif Modus perdagangan empat SPG fer uang muka sebesa Rp 1,5 juta, satu kamar hotel itu, AS diduga mengkonsumsi narkoba. Dari ini juga secara online melalui jarsedangkan yang selebihnya diberi- baru saja mengkonsumsi narko- pengakuannya, dia pakai ineks,” ingan BBM. kan pada AS. Takdir menyebut- ba jenis ineks. Sebab saat dilaku- jelas Takdir.

Yang menjadi penghubung biskan, sejak Senin (31/8) lalu, AS kan penangkapan kondisinya Selain mengamankankan artis nis ini adalah YY. Begitu ada orsudah menerima beberapa tamu dalam pengaruh narkoba. “Sam- AS, Polrestabes Surabaya juga ang yang menghubungi YY dan yang mengajaknya kencan. pai sekarang sepertinya masih mengamankan empat perempuan berniat untuk membooking SPG, “AS datang ke Surabaya dalam dalam pengaruh narkoba. Tapi muda berprofesi sebagai sales maka YY akan menghubungi emrangka syuting sinetron, tapi kami kami tidak menemukan sisa promotion girl (SPG). Mereka dia- pat gadis itu. Namun sebelumnmasih meminta keterangan lebih narkoba yang digunakan, mau- mankan saat berada di sebuah ya, antara YY dan laki laki yang lanjut,” kata Kasat Reskrim. pun alat yang digunakan. Namun hotel dikawasan Surabaya Utara. memesan mensepakati tarif ken-

Guru Wajib Bikin Jurnal Ilmiah, Program P2KG Sulit Terealisasi Surabaya, Bhirawa Kewajiban membuat jurnal ilmiah oleh guru yang Program Peningkatan Kompetensi Guru (P2KG) berpotensial menghambat program peningkatan mutu guru yang dige;ar Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya tersebut.

Ketua Hotline Pendidikan Surabaya Isa Anshori mengatakan, jurnal merupakan karya yang tidak mudah dibuat. Apalagi melihat fakta di lapangan, kemampuan guru untuk menulis belum terlatih. Minat baca mayoritas guru juga masih terlalu rendah.

“Kenapa program keharusan guru menulis jurnal ini akan tidak efektif? Selama ini tidak pernah ada pelatihan menulis bagi guru. Kalau pun dipaksa menulis jurnal akan sulit dilaksanakan,” tutur Isa, kemarin (3/9).

Isa menyarankan, sebagiknya Dindik lebih dulu menggiring guru untuk senang menulis dan meng-

hasilkan buku sesuai bidang studi yang diajarkan.Menulis buku bisa untuk melatih kemampuan menulis yang mengarah ke pembuatan jurnal di kalangan guru.

“Menulis buku bagi guru tidak perlu belajar lama.

Karena yang ditulis itu sesuai bidang studi yang diajarkan guru itu sendiri pada murid,” paparnya.

Terpisah, pengajar pada Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Andik Yuliyanto mengakui program ini tidak lepas dari ketersediaan anggaran di Dindik.

Kendati demikian mantan aktivis 1998 ini mengapresiasi jika kewajiban membuat jurnal adalah bagian peningkatan kualitas guru di Surabaya.

Karena selama ini PLPG (Pendidikan dan Latihan Guru) sebatas membuat guru menguasai Q tam metode pembelajaran.Q

can terlebih dulu. “Untuk empat SPG ini tarifnya antara Rp 2 an,” ungkap Takdir.

Setelah disepakati harga, maka YY terlebih dulu meminta uang muka Rp500 ribu. Baru setelah itu YY menghubungi empat SPG tersebut dan diminta datang ke salah satu hotel yang sudah disepakati.

Di hotel itulah, laki laki yang memesan bebas memilih salah satu dari SPG tersebut. Selanjutnya, sisa pembayaran akan diberikan ke SPG setelah memberikan pelayanan. Sayangnya, baik BS maupun YY yang menjadi pelaku utama dalam bisnis prostitusi online ini belum berhasil ditangkap.

“Pelaku selalu gonta ganti nomor telepon, itu yang mengakibatkan kami kesulitan untuk menghungi. Mereka ini sangat berhati hati,” tandasnya. Meski demikian, pihak penyidik sempat berhasil menghubungi pelaku yang dua duanya adalah laki laki.

Takdir menandaskan, pihaknya masih terus melakukan upaya pengembangan lebih lanjut, sebab tidak menutup kemungkinan kasus ini melibatkan jaringan yang lebih besar. Sayangnya, sampai saat ini AS masih belum dimintai keterangan secara detail, sebab kondisinya masih dalam pengaruh narkoba.

Dalam kasus ini, Polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti, diantaranya uang Rp 13,2 juta, tiga kunci kamar hotel, 28 buah kondom baru dan siap pakai, 5 buah ponsel dan tiga lembar bill hotel.Q bed

1.200 Ha Tembakau Rusak Parah, Terjunkan Tim Terpadu Pemprov, Bhirawa Dari sekitar 1200 dari 12.101 hektar lahan tembakau yang berada di 6 kecamatan.Kabupaten Jember terkena dampak abu Gunung Raung yang erupsi pada Juli hingga Agustus lalu. Akibatnya petani tembakau akan mengalami kerugian yang cukup banyak.

“Sekitar 7 ribu dari 12.101 hektar lahan tembakau terkena abu Raung yang melekat pada permukaan daun. Terparah seluas 1200 ha yang berada di 6 kecamatan yaitu Kecamatan Ledok Ombo, Sumber Jambe, Silo, Sukowono, Kalisat dan Wuluan,” kata Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Ir Moch Samsul Arifien MMA, Kamis (3/9).

Dijelaskan Samsul, kalau musim tanam tembakau terbagi menjadi tiga, yaitu musim tanam pada bulan Mei, bulan Juli, dan bulan Agustus. “Terparah yaitu tembakau pada musim tanam bulan Mei,” katanya.

Dampaknya dari abu Raung itu, saat ini petani kesulitan menjual tembakau hasil panen karena gudang perusahaan rokok

menolak dengan alasan kualitas.

Apalagi, ada kekhawatiran debu yang menempel di tembakau mengandung zat kimia seperti silican fe atau sulfat yang membahayakan tubuh manusia.

“Hingga minggu lalu hanya gudang perusahaan milik Sampoerna saja yang mau membeli. Namun, kami masih mengusahakan agar ada perusahaan lain lagi yang mau membeli,” tambahnya.

Menurutnya, dari hasil panen di 4 ribu hektar lahan, 10 persen dari berat tembakau mengandung abu. Hal ini membuat para petani harus menyikat daun agar bersih dari abu dan laku dijual.

Apalagi di permukaan daun tembakau itu terdapat bulu halus yang mengikat abu sehingga su-

lit dihilangkan.

“Kami telah menurunkan tim terpadu bersama Balai Penelitian Tanaman Tembakau, Perguruan Tinggi, dan Asosiasi Petani Tembakau untuk mengidentifikasi lokasi terdampak dan dan melangsungkan sample untuk uji lab agar diketahui hasil analisa mengenai kandungan abu yang menempel.

Harapannya hasilnya nanti hanya dipermukaan daun tembakau saja,” katanya.

Terkait nilai kerugian yang dialami petani, Disbun Jatim belum bisa memprediksi. Hal ini karena harga belum ditentukan oleh pembeli. Namun, jika memang terjadi kerugian banyak, nantinya Disbun Jatim akan melaporkan pada Gubernur, dan selanjutnya akan membantu petani yang menderita kerugian berupa natura, pupuk, bibit, dan obat-obatan.

“Namun yang pasti kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah. Bantuan bisa menggunakan Q rac dana bagi cukai,” katanya.Q

Ribuan Polisi Pukul Mundur Massa, PT Cinderella Villa Indonesia Takluk Eksekusi PN Surabaya Meski ribuan massa sempat menghalang-halangi saat proses eksekusi yang dilakukan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya terhadap lahan milik PT Cinderella Villa Indonesia (CVI), Kamis (3/9). Namun eksekusi pun akhirnya berhasil dengan pengamanan ribuan Polisi.

Proses eksekusi lahan PT CVI kemarin berlangsung panas , diwarnai dengan insiden pembakaran ban dan pelemparan batu oleh massa buruh. Kekacauan itu tak menghalangi upaya ribuan Polisi gabungan dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Polrestabes Surabaya, dan Polda Jatim untuk menerobos masuk ke dalam pabrik PT CVI yang sebelumnya diduduki buruh dan ormas Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI Polri (F-KPPI).

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Arnapi mendatangi perwakilan dari massa buruh untuk proses negosiasi. Arnapi mengatakan, pihaknya menjalankan tugas pengamanan eksekusi yang diminta PN Surabaya. Negosiasi pun gagal, hingga personel gabungan Polisi mendorong mundur massa. Tak hanya itu, forklift dari pihak Polisi merangsak maju dan memindahkan truk sebagai blokade jalan.

Setelah menjalani proses panjang, ribuan personel Polisi berhasil memukul mundur massa buruh. Hingga akhirnya juru sita PN Surabaya Joko Subagyo dapat masuk ke dalam PT CVI dan membacakan penetapan eksekusi lahan milik PT CVI.

bed/bhirawa

Juru sita PN Surabaya Joko Subagyo membacakan penetapan eksekusi terhadap lahan milik PT CVI, Kamis (3/4).

“Eksekusi ini berdasarkan peneta- gas, dua awak media yang menpan Ketua PN Surabaya yang isinya coba meliput terpaksa harus dimelaksanakan putusan eksekusi den- larikan ke poliklinik setempat, gan menghukum tergugat, yakni PT karena terkena lemparan batu.

CVI,” tegas juru sita PN Surabaya Sebagaimana diketahui, pada Joko Subagyo saat membacakan pen- proses ekskusi kali ini, sebanyak etapan eksekusi, Kamis (3/9).

1600 anggota Kepolisian dari BriJoko menjelaskan, eksekusi mob Polda Jatim, Polrestabes oleh PN Surabaya terhadap lah- Surabaya, dan Polres Pelabuhan an milik PT CVI merupakan ke- Tanjung Perak dikerahkan dalam tetapan dari Undang-undang. pengamanan eksekusi industri Maka dari itu, putusan yang ber- sepatu tersebut. landaskan Undang-undang ini Selain itu, 1 SSK TNI AD dari harus dilaksanakan, sebab sifat- Korem 084 Bhaskara Jaya juga nya sudah memiliki kekuatan diterjunkan dalam pengamanan hukum tetap (inkracht). eksekusi ini.

“Pelaksanaan eksekusi merupaSengketa lahan di Jalan Tankan perwujudan dari Undang-un- jungsari 73-75 Surabaya ini berdang. Sifatnya harus dilaksanakan, langsung lama. Lahan seluas karena sudah inkracht,” ungkapnya. 25.000 meter persegi itu jadi rebProses eksekusi kali ini uturt utan antara pihak PT CVI denmemakan korban jiwa. Aksi bu- gan PT EMKL Pendawa. Berprosruh yang tak terkendali dengan es di ranah hukum, PT EMKL melemparkan batu ke arah petu- Pandawa akhirnya jadi pegas, menimbulkan satu petugas menangnya, sehingga berlanjut Polisi mengalami luka karena pada eksekusi lahan milik PT lemparan batu. Tak hanya petu- CVI.Q bed

4

PUSTAKA Resensi Buku :

Tajuk

Perppu Anti Calon Tunggal “Celah” UU Nomor 8 tahun 2015 tentang Pilkada Gubernur, Bupati dan Walikota, mulai nampak nyata. Beberapa kabupaten dan kota, tidak dapat memenuhi amanat pasal 50 ayat (8) tentang “wajib” adanya dua pasangan calon yang berlaga dalam Pilkada. Sudah dicoba beberapa cara, termasuk pemunculan pasangan “boneka,” namun hanya menghasilkan proforma demokrasi. Cara itu niscaya akan merusak paradigma demokrasi, dan memperbesar jumlah golput.

Maka diperlukan cara lebih elegan untuk menutup celah UU Pilkada. Boleh jadi berupa Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang). Yakni terutama, mengatur tren parpol di daerah (dan DPP-nya) yang enggan menetapkan pasangan calon. Pada daerah yang dihinggapi sindrom itu, kantor DPC parpol juga nampak sepi. Karena jarang peminat, maka terjadi banting harga “mahar” rekom.

Pada situasi normal, rekom parpol dikalkulasi berdasar kursi di DPRD. Pada sisi lain, bakal pasangan calon juga enggan mendaftar. Hope-less (tidak berpengharapan), menjadi alasan utama ke-enggan-an. Yakni, berdasar kalkulasi politik yang berujung kepastian kalah (telak) oleh incumbent.

Sehingga sangat tidak rasional, manakala harus nekat mengeluarkan uang cuma-cuma (sampai milyaran rupiah) namun tanpa pengharapan.

Dus pilkada serentak terancam terundur sampai tahun 2017. Ironisnya, tren “bumbung kosong” tidak di-antisipasi benar dalam UU Pilkada. UU Nomor 8 tahun 2015 tentang Pilkada, pada pasal 50 ayat (8), menyatakan “Dalam hal ... pasangan calon yang memenuhi persyaratan kurang dari 2 (dua) pasangan calon, tahapan pelaksanaan pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati serta pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota pemilihan ditunda paling lama 10 (sepuluh) hari.”

Pada ayat (9) diberi tenggang lagi selama 3 hari. Jika masih tetap hanya terdapat satu pasangan calon, maka pilkada akan ditunda. Dalam hal ini Peraturan KPU akan menyelenggaran tahapan ulang pilkada pada tahun 2017.

Problemnya, jika pada (Pebruari) 2017 situasi tetap hanya calon tunggal, apakah pilkada akan terus diundur tanpa batas waktu? Inilah celah undang-undang.

Sehingga banyak pemikiran, bahwa calon tunggal sesungguhnya telah memenangkan pilkada. Karena itu bisa langsung dinyatakan sebagai bakal Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih. Tetapi paradigm politik “polosan” berbeda dengan politik prosedural. Maka tidak bisa tidak, elit parpol (dan bakal pasangan calon) harus bekerja keras agar tidak terjadi calon tunggal.

Diperlukan lobi-lobi politik, termasuk perencanaan pasangan calon “boneka” sejak awal. Itupun tidak mudah.

Tetapi, siapa bersedia di-boneka-kan? Selain memerlukan ongkos cukup mahal, juga berpotensi KKN. Bisa berujung pada dakwaan tipikor (Tindak Pidana Korupsi). Namun sebenarnya, bisa jadi, calon tunggal merupakan “skenario” yang melibatkan beberapa pihak. Bisa di-inisiasi oleh parpol, oleh pasangan calon, atau oleh penyelenggara Pilkada.

Tetapi UU Nomor 8 tahun tahun 2015, telah mengantisipasinya. Pada pasal 184, dinyatakan hukumannya berupa pidana penjara paling singkat 36 bulan dan denda paling sedikit Rp 36 juta. Pasal ini juga berlaku terhadap KPUD (beserta Bawaslu-nya) bersekongkol yang menyebabkan calon tunggal, karena tidak mengesahkan persyaratan bakal pasangan calon. Bahkan bisa berlanjut berurusan dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Tetapi pendatang baru, seyogianya tidak gentar benar. Karena popularitas (yang dibangun melalui berbagai media masa dan media sosial), bukan pertanda kepastian kemenangan incumbent. Ingat misalnya, pilkada gubernur DKI Jakarta (2012).

Popularitas incumbent sangat me-dominasi pemberitaan media masa. Juga memonopoli pemasangan baliho dan poster hampir di seluruh tempat strategis (dengan pajak mahal).

Kurang apa incumbent? Seluruh faktor kemenangan seolah-olah telah berada di genggaman. Kenyataannya, kalah telak oleh pendatang baru. n

Sorotan Publik

Semua tanggapan baik berupa saran dan kritik atas wajah dan kinerja birokrasi kita dalam memberikan pelayan publik dapat dikirim melalui email: harian_bhirawa@yahoo.com atau manfaatkan fasilitas surat pembaca di www.harianbhirawa.co.id atau telp ke (031) 5470650 atau faks (031) 5343359. Untuk setiap email harap disertakan nomor telpon (untuk konfirmasi ulang).

PAN Bergabung, Pemerintah Lewati Titik Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam koalisi pendukung pemerintah membuat Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali berhasil melewati titik kritis. Untuk sementara, pemerintah Jokowi-JK berhasil melewati titik kritis kedua setelah ancaman penggagalan pelantikan sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Namun demikian, pemerintahan Jokowi saat ini tengah menghadapi titik kritis lain, yaitu pelemahan perekonomian nasional. Bila hal itu tidak mampu diselesaikan, maka bisa mengarah pada krisis ekonomi dan sosial yang lebih besar.

Mari kita tunggu apakah Jokowi-JK mampu melewati titik kritis itu. Jawabannya bergantung kinerja Kabinet Kerja Jokowi. Saya pribadi berharap Jokowi mampu melewati titik kritis ini dan tantangan-tantangan berikutnya.

Terkait PAN yang bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), Karyono menilai hal itu menunjukkan bahwa Koalisi Merah Putih (KMP) ibarat puncak gunung es yang bisa mencair sewaktu-waktu. Realitasnya, tidak mudah membangun koalisi permanen. Apalagi, koalisi partai-partai yang tergabung di KMP tidak didasari oleh adanya kesamaan ‘platform’ dan ideologi.

Selama ini partai-partai di KMP hanya bersatu dilandasi kepentingan dan pragmatisme sesaat sesuai kebutuhan partai saat itu.

PAN resmi menyatakan bergabung dengan kelompok partai pendukung pemerintah. Hal itu ditandai dengan datangnya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan didampingi Ketua MPP PAN Soetrisno Bachir dan Sekjen PAN Eddy Soeparno setelah difasilitasi oleh Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (2/9) Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya bersilaturahim dengan Presiden untuk satu maksud dan tujuan yang jelas. Kami sepakat bulat menyatakan PAN bergabung dengan pemerintah menyukseskan seluruh program pemerintah untuk kepentingan bangsa dan negara seluruh Indonesia, kepentingan NKRI. Nama dan alamat ada di redaksi

HARIAN

Pendiri : Alm. H. Moch. Said Dewan PenasIhat: Dahlan Iskan, Drs. Sugeng Praptoyo, SH, MM, MH, AK H. Ali Salim

Jumat Legi, 4 SEPTEMBER 2015

Menghadirkan Islam Ramah Melalui Studi Interdisipliner KEKERASAN beraroma agama di negeri ini masih menjadi sorotan banyak pihak. Sumber-sumber kekerasan tersebut antara lain: takfiri (kecenderungan mengkafirkan orang lain), hubungan Sunni-Syiah, lemahnya toleransi, dan diskriminasi. Keempat hal ini patut menjadi perhatian agar kekerasan atas nama agama tidak berlangsung terus-menerus.

P

erkembangan terakhir menunjukkan gejala ek­ strimisme keberagamaan kian meningkat. Di kalan­ gan umat Islam, misalnya, terda­ pat kelompok yang suka mengha­ kimi, menanamkan kebencian, dan melakukan tindakan kekerasan terhadap kelompok lain yang ber­ beda dengan tuduhan sesat dan kafir. Padahal, kecenderungan takfiri bertentangan dengan watak Islam yang menekankan toleransi, kesantunan, dan kasih sayang.

Buku ini mencoba memberikan pemahaman pentingnya studi in­ terdisipliner untuk mengkaji Islam lebih komprehensif dengan berbagai perspektif. Pemahaman terhadap Islam secara utuh akan menyema­ ngati sikap menghargai perbedaan sebagai suatu keniscayaan dalam kemajemukan sosial dan budaya.

Bagi kaum muslim, memahami Islam secara interdisipliner di­ harapkan dapat meningkatkan komitmen keislamannya di antara ragam keyakinan yang ada.

Dalam konteks di atas, Islam se­ sungguhnya bukan agama monodi­ mensi. Islam bukan hanya disan­ darkan pada intuisi mistis manusia dan terbatas pada hubungan ma­ nusia dengan Tuhan. Ini hanyalah satu dari sekian banyak dimensi agama Islam. Untuk mempela­ jari aspek multidimensional dari Islam, metode filosofis niscaya dipergunakan untuk menemukan sisi-sisi terdalam dari hubungan manusia dengan Tuhan dengan segenap pemikiran metafisi­ kanya yang luas dan dalam.

Dimensi lain dari agama Islam adalah masalah kehidupan manu­ sia di muka bumi. Untuk menyela­ mi dimensi ini harus dipergunakan metode-metode yang biasa dipakai dalam ilmu manusia. Dalam hal ini agama (Islam) tidak lagi berwajah tunggal (single face), melainkan memiliki banyak wajah (multifaces), Islam tidak lagi dipahami sematamata terkait dengan persoalan ketu­ hanan,

kepercayaan, keimanan, dan se­ terusnya, tetapi juga dituntut pemahaman yang mendalam atas persoalan historis-kultural yang merupakan suatu keharusan bagi ihwal kemanusiaan.

Buku ini merupakan pengemban­ gan ilmu keislaman dari berbagai pendekatan studi seperti pendekat­ an teologis, filosofis, antropologis, sosiologis, psikologis, dan sosial budaya. Hal ini tentu, memunculkan nuansa studi Islam yang agak ber­ beda dengan studi-studi Islam lain yang bercorak monodisiplin.

Demi menjembatani kesimpangsiuran wilayah teologis dan kulturalsosiologis dalam beragama, misalnya, tawaran pendekatan kritis-filosofis yang dipaparkan penulis layak diper­ timbangkan. Melalui pendekatan filosofis, niscaya dapat melacak berbagai akar persoalan, ter­ masuk dalam hal beragama, sampai kepada hal-hal yang bersifat fundamen­ tal (hal. 66). Dari situ akan mampu menunjukkan sikat kritis dalam be­ ragama, kedewasaan secara intelektual, serta kedalaman dari segi spiritual.

Selain pendekatan

filosofis penulis juga memaparkan pendekatan psikologis dalam studi Islam. Dalam perspektif psikologi, suatu agama yang dianut seseorang tidak dipersoalkan benar salahnya, tetapi bagaimana keyakinan agama tersebut terlihat dalam perilaku ses­ eorang yang menganutnya (hal. 71).

Secara umum, kendati tidak terlalu dalam, buku ini telah membuktikan betapa ilmu yang dikembangkan oleh studi Islam tidak statis, tetapi terus berkembang hingga zaman modern ini. Kelebihan lainnya, karya ini memberikan gambaran secara utuh tentang kajian Islam serta cabang-ca­ bang ilmu yang dapat dikembangkan di dalamnya, yaitu Islam ditinjau dari aneka perspektif, berbagai metode dan pendekatan.

Beberapa pendekatan inter­ dipliner dalam studi Islam yang ditawarkan buku ini diharapkan menjadi katalisastor yang da­ pat mengantar pada pemaha­ man agama Islam yang lebih komprehensif dan terbuka atas kemungkinan-kemungkinan baru bagi aplikasi metodologi lintas displin ilmu, terutama pendekatan humanities dan social sciences.

Dengan memahami Islam secara menyeluruh diharapkan dapat melahirkan watak keberagamaan yang ramah sekaligus kritis ter­ hadap potensi destruktif akibat sikap ekstrim sebagian kelompok atas nama agama. n

Judul Buku : Studi Islam Suatu Pengantar dengan Pendekatan Interdispliner Penulis : Dede Ahmad Ghazali, M.Ag. dan Heri Gunawan, M.Ag. Penerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung Cetakan : Pertama, 2015 Tebal : 203 halaman ISBN : 978-979-692-612-1 Harga : Rp 51,000/Peresensi : Ahmad Fatoni

Penggiat Pusat Studi Islam dan Filsafat UMM

Resensi Buku :

K

Memoar Sang Sufi dan Ajarannya

ebajikan senantiasa di­ gelorakan oleh agama.

Agama mengajarkan kebajikan yang bertu­ juan untuk kebaikan hidup umat manusia. Di sela-sela zaman yang semakin tua, bermunculanlah sosok-sosok yang mengingatkan umat manusia agar berlaku baik di dunia ini. Para nabi dan para pencerah budi pun menyeru ke­ pada kebajikan tersebut.

Hanya saja, Tuhan (secara te­ ologi Islam) tidak lagi mengutus nabi untuk mengingatkan umat manusia. Hanya saja, pada nabi yang terakhir, Nabi Muhammad Saw, Tuhan telah menyempur­ nakan ajaran kebajikan. Dialah teladan utama umat umat Islam.

Salah seorang tokoh yang menela­ dani kebajikan yang diajarkannya, yang menjadi pencerah budi, yang mengingatkan umat manusia pada kebajikan, adalah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani adalah seorang sufi ternama yang menyampaikan ajaran kebajikan.

Gelarnya adalah sulthan al-auliya’ (sultan para wali) karena dalam tingkatan kesufiannya telah melam­ paui para sufi sehingga merajai para sufi lainnya. Itulah gelar yang disematkan umat kepadanya.

Buku yang berjudul “Biografi Sultan Para Wali; Kisah Hidup dan Rampai Pesan yang Menghidupkan Hati” ini merupakan memoar dan ajaran Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Kisah hidupnya penuh dengan implemen­ tasi kebajikan sehingga pesan-pesannya yang di­ nasihatkan kepada umat manusia pun begitu meme­ sona karena keindahannya.

Dia lahir pada 470 H (1077-1078 M) di Al-Jil (dis­ ebut juga Jailan atau Kai­ lan), kini termasuk kawasan Iran. Tahun kelahirannya ini didasarkan atas ucapannya kepada putranya bahwa dia berusia 18 tahun ketika tiba di Bagdad, bertepatan de­ ngan wafatnya seorang ulama terkenal, Al-Tamimi, pada 488 H. Tahun itu juga bertepatan dengan keputusan Imam AlGhazali untuk meninggalkan

tugasnya mengajar di Universitas Nizhamiah, Bagdad. (hlm. 16).

Salah satu potongan kisah hidupnya yang patut menjadi keteladanan adalah kejujuran­ nya. Semenjak belia, Abdul Qadir sudah menjadi anak yatim. Ibu­ nyalah yang mengasuhnya sampai dia merantau ke berbagai tempat untuk mendatangi ulama dalam rangka menimba ilmu.

Suatu ketika, Abdul Qadir muda hendak berangkat merantau untuk memperdalam keilmuan Is­ lam kepada para ulama. Sebelum berangkat, sang ibu memberikan­ nya bekal berupa empat puluh keping emas yang dijahitkan di bawah lengan mantel yang di­ pakainya. Sang ibu pun berpesan agar Abdul Qadir selalu bersikap jujur.

Abdul Qadir kemudian be­ rangkat menuju Bagdad bersama kafilah kecil dengan tujuan sama.

Baru saja meninggalkan kota Hamadan, sekelompok perampok menghadang kafilah tersebut.

Mereka merampas semua harta milik anggota kafilah.

Salah seorang perampok pun mendatangi Abdul Qadir

dan menanyai apa yang dimi­ likinya. Karena teringat dengan pesan sang ibu agar senantiasa jujur, maka Abdul Qadir yang ketika itu masih belia menjawab dengan jawaban yang jujur bahwa dia membawa empat puluh keping emas yang dijahitkan di mantel bagian bawah lengan.

Perampok itu tidak percaya dan hanya tertawa, mengira bahwa Abdul Qadir itu tidak berkata serius. Setelah itu, datanglah ang­ gota perampok yang lain dengan pertanyaan yang sama. Maka, Ab­ dul Qadir pun menjawab dengan jawaban yang sama berdasarkan kejujurannya. Sama seperti ang­ gota perampok pertama, anggota perampok kedua itu tertawa dan mengira Abdul Qadir tidak ber­ kata serius.

Pemimpin dari sekawanan perampok itu pun mendatang­ inya dan bertanya sebagaimana pertanyaan yang diajukan oleh kedua perampok sebelumnya.

Dengan kejujuran pula Abdul Qadir menjawab pertanyaan terse­ but. Maka, pemimpin perampok itu memeriksanya dan benarlah bahwa dia membawa empat puluh keping emas.

Pemimpin perampok itu pun bertanya kepada Abdul Qadir mengapa mengatakan dengan jujur, padahal har­ tanya itu tersimpan secara aman. Abdul Qadir hanya menjawab bahwa dia harus berkata jujur sebagaimana yang diwasiatkan oleh sang ibu. Sejurus kemudian, hal itu menyentuh sanubari peram­ pok sehingga dia tersungkur sambil menangis. Pemimpin perampok itu pun bertobat dan tobatnya diikuti oleh seluruh anggota perampok lainnya. (hlm. 18-19).

Dari sifatnya saja sudah Judul Buku

terlihat keteladanan yang mulia.

Sementara itu, ketika dia telah menjadi seorang ulama sekaligus sufi terkenal, banyak murid yang berdatangan untuk menimba ilmu kepadanya. Dia mengajarkan banyak keilmuan Islam dan yang paling menonjol adalah akidah dan tasawuf. Salah satu ajaran­ nya yang indah adalah terkait kebersihan hati.

Hati ibarat biji yang diham­ parkan di halaman rumah yang tidak beratap tetapi mempunyai empat dinding yang berdiri kukuh di sekitarnya. Hujan lebat meng­ guyurnya di musim penghujan dan sinar mentari menerpanya di musim panas. Ia tumbuh sem­ purna, tetapi tak seorang pun mengetahuinya. Ketika dahan dan daun pohon ini telah mencuat me­ nampakkan diri, ketika pohon ini telah tinggi dan bahkan buahnya telah matang, orang-orang ingin memetik buah dari pohon tersebut tetapi mereka tidak menemukan jalan mendekatinya. Demikianlah hati. (hlm. 134-135).

Seorang sufi sejati itu mem­ bersihkan hatinya dari selain Tu­ hannya, dan ini tidak akan terjadi hanya dengan bergantinya paka­ ian, menguningnya muka, mera­ patnya bahu, menyebut-nyebut orang saleh, dan memutar tasbih dalam bertahlil. Akan tetapi, ini akan tercapai dengan tulus men­ cari kebenaran, zuhud terhadap dunia, dan membersihkan hati dari makhluk. (hlm. 202-203).

Nama besar Syekh Abdul Qadir AlJailani kini harum dan dikenang oleh banyak orang. Sementara itu, buku setelah 250 halaman ini merangkum secara indah memoar sang sufi dan menguraikan berba­ gai ajarannya tentang kebajikan yang patut untuk diamalkan oleh umat manusia guna meraih dera­ jat kebaikan yang tinggi. n

: Biografi Sultan Para Wali;

Kisah Hidup dan Rampai Pesan yang Menghidupkan Hati

Penulis

: Shalih Ahmad Al-Syami

Penerbit

: Zaman, Jakarta

Cetakan

: Pertama, 2015

Tebal

: 250 halaman

Peresensi

: Lusiana Dewi

Alumnus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB : Nawang Esthi Lestari REDAKTUR PELAKSANA: Titis Tri Wahyanti KOORDINATOR LIPUTAN : Wawan Triyanto REDAKTUR: Wahyu Kuncoro SN, Bambang WN , Choirul Anam, Anangsyah Isfianto, Helmi Supriyatno, Gatot Suryo Widodo Reporter : M. Ali, Siti Sulistiani, Andre Endrayana Sasmita, Rachmat Caesar BSW, Zainal Ibad, Danang Prastyo, Adit Hananta Utama, Abed Nego, William AK , Gegeh Bagus Setiadi Fotografer: Trie Diana Indahwati, Sekretaris Redaksi: Suryanthini Malang: M. Taufiq, Kabupaten Malang : Cahyono Nor Rochmah, Kota Batu: Anas Bachtiar, Pasuruan : Hilmi Husein, Pamekasan: Syamsuddin, Lumajang: Zainul Hidayat, Probolinggo: Wiwit Agus Pribadi Jember: Effendi, Sampang: Nur Cholis, Sumenep: Samsul Arifin, Bondowoso: Samsul Tahar, Situbondo: Sawawi, Tulungagung: Hadi Sucipto, Wiwieko Dh, Lamongan: Suprayitno, Jombang: Romadlon, Fathoni, Mojokerto: Hasan Amin, Kariyadi Sidoarjo: Ali Kusyanto, Hadi Sujitno, Achmad Suprayogi Gresik: Kerin Ikanto, Rokim, Tuban: Khoirul Huda Madiun: Sudarno, Blitar: Hartono, Ponorogo : Hari Bahrul Ulum, Magetan: Ivin Kurniawan, Nganjuk: Ristika, Bojonegoro: Achmad Basir, Banyuwangi: Dian Ananta Jakarta: Tjitjik Rahayu, Direktur Utama: Nawang Esthi Lestari, Direktur Umum: Wahyu Kuncoro SN, Direktur Keuangan Mira Damayanti Komisaris Utama: Sugeng Praptoyo, Komisaris: Bambang WN, Hasan Amin, Suprayitno, Malang: Gatot Soekardi, Ratna Nirmala, Lumajang: Didit Nur Jadit, Bondowoso: Hasto Pramudyo, Manager Produksi, Sirkulasi dan Periklanan: Sri Eddy Haryanto, Manajer Keuangan: Anangsyah Isfianto, Administrasi Keuangan: Etti Sri Kustini, Sri Poernomo, Sekretaris Per­usahaan: Rani Cholyvianti, Sirkulasi: Titiek Yuliati (Koordinator), Andi Basuki, Nike Kusumawati, Utomo Pagon, Distribusi: Tatok Arly (Koordinator), Suparto, Mulyadi, Pracetak:Ali Sulkan (Koordinator), Danu Setiawan, Achmad Tauriq Imani, Trisno purnomo, Onny Agung S, Oki Abdul Sholeh. Sekuriti: Saiful Hidayat, Agus Mulyono Alamat Kantor Pusat/Iklan/Redaksi: Jalan Indragiri 73 Surabaya, Telp : 031- 561-5454, Fax : 031-561-9009, Email Iklan: bhirawa_indragiri@yahoo.com, Email Redaksi: harian_bhirawa@yahoo.com Sirkulasi: Jalan Pengenal 5, Surabaya (60174), Telp : 031- 547-0650 (3 lines), Fax : 031-534-3359, Email Sirkulasi: bhirawasirkulasi@yahoo.com Bhirawa Online : http://www.harianbhirawa.co.id Bank: Bank Mandiri (BBD Jembatan Merah) Surabaya, No. Rek:140.0080000053, Percetakan: PT Media Nusantara Press SIUPP: Nomor 159/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1986, 22 April 1986.

Tarif Iklan: Iklan Baris Rp. 7.500/baris (maksimal 5 baris), Iklan Tender/Lelang Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display warna (FC) Rp.10.000/mm kolom, Iklan Display hitam putih (BW) Rp.7.500/mm kolom. Harga belum termasuk PPn 10%.

SIDOARJO-GRESIK-MOJOKERTO

5

Jumat Legi 4 SEPTEMBER 2015

Karyawan PR Doakan Pak Tjip jadi Bupati

KELANA

Nasgor Ala Cak Nur Memang Istimewa Sidoarjo, Bhirawa Masakan Nasi Goreng (Nasgor) ala Nur Achmad (Cak Nur) terbilang istimewa karena resepnya menggunakan temuan sendiri. Masakan istimewa ini dianggap tak ada duanya.

Nur Ahmad, Cawabup yang di gandeng petahana Saiful Ilah ini memanfaatkan waktu luangnya saat di rumah untuk masak Nasgor. Bukan mengisi perutnya saja hadi suyitno/bhirawa tetapi juga anak Nur Ahmad istrinya. Resepnya sederhana menggunakan bumbu jadi yang kemudian ditambah sedikit merica dan rempahrempah lain.

Campuran aneka rempah ini ada takaran pas untuk menghasilkan aroma dan rasa yang berbeda. Ketua Komisi C DPRD ini mengaku tak punya hobi wakuncar, nonton bioskop apalagi. Hobi utamanya dzikir yang tidak pernah telat.

Sebagai mantan Ketua Pagar Nusa Sidoarjo, Cak Nur, tumbuh seperti anak muda pada umumnya. Justru saat sekolah pernah naik motor trail. Jiwanya tumbuh dengan memiliki leadership saat mulai menjadi Ketua Pencak Silat Pagar Nusa.

Istrinya rupanya memiliki jiwa organisasi pula, kini menjadi Bendahara Fatayat, Kec Waru. Ny Nur Ahmad yang menjadi kepala sekolah taman kanak kanak di Desa Kedung Rejo, Waru, klop dengan Cak Nur yang senang berorganisasi.

Cak Nur sudah menjadi anggota dewan selama tiga periode, dalam keseharian sangat sederhana. Itu pula yang menjadi modal dirinya tetap bertahan tiga periode di dewan.Q hds

Kunjungan Calon Bupati Sidoarjo, H MG Hadi Sutjipto SH MM (Pak Tjip) yang dilakukan di beberapa Pabrik Rokok (PR) di Tanggulangi dan sekitarnya, ternyata mendapatkan sambutan dari karyawan luar biasa. Mereka siap mendukung dan mendoakan agar Paslon Nomor urut 1 ini bisa menjadi Bupati dan Wakilnya pada periode 2016-2021.

Saat menemui 650 pekerja PR yang dikelola Haji Rom, kemarin. Pak Cip yang masih aktif menjadi Wakil Bupati Sidoarjo ini meminta seluruh bekerja lebih giat bekerja, sehingga pabrik dapat memperluas jaringan pemasaran dan kuantitas penjualan.

Efeknya juga akan meningkatkan kesejahteraan karyawan. ‘’Jika perusahaan, khususnya pengusaha rokok

ini berkembang dengan baik, tentu membuka peluang bagi pekerja memperoleh penghasilan lebih baik,’’ tutur mantan Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo ini.

Hal senada juga disampaikan saat bertemu para pekerja pabrik pembuatan mainan Ric’s Collections, milik Haji Sholeh. Kepada pekerja pabrik di Desa Tulangan ini, pasangan H Abdul Kolik SE

ini, berusaha akan mewujudkan program Dalan Alus, Lampu Padang, dan Gak Banjir. ‘’Penerangan di jalan-jalan desa perlu diwujudkan sebagai upaya memberikan rasa tentram dan aman bagi masyarakat. Saya tidak ingin, jalanjalan menuju desa atau sentra industri itu gelap,’’ katanya.

Kehangatan sambutan terhadap pasangan yang mempunyai slogan Sidoarjo HatiKu ini, juga terlihat saat mengunjungi PR Cemara Mas, miliki Kaji Amir. Para pekerja dan pemilik rokok sama-sama mendoakan dan berharap Pak Tjip dan Cak Kolik bisa memimpin Sidoarjo dan membantu home industri lebih baik lagi.Q ach

Proyek Pengaspalan Jalan Diduga Dipermainkan Kota Mojokerto, Bhirawa Proyek pengaspalan jalan di lingkungan Pemkot Mojokerto diduga kuat dikendalikan pejabat tertentu. Sejumlah rekanan dari Kota Mojokerto yang biasa mengerjakan proyek mempersoalkan permainan oknum pejabat nakal itu.

Empat Komisi KKLD ke Jawa Tengah Gresik, Bhirawa Anggota DPRD langsung tancab gas setelah pekan kemarin mensahkan PAPBD. Kini empat komisi langsung melakukan Kunjungan Kerja Luar Daerah ( KKLD ), ke Propinsi Jawa Tengah.

Tujuannya stadi banding beberapa Rancangan Peraturan Daerah (Raperda ) yang akan dibahas mulai pekan depan.

Keempat komisi itu, Komisi A, ke DPRD Kab Kulon Progo. Terkait keuangan desa dan pedoman organisasi dan tata kerja pemerintah, Komisi B ke DPRD Kab Klaten, terkait dengan BPHTB. Komisi C ke DPRD Kota Surakarta, terkait penataan kawasan perumahan dan pemukiman. Komisi D ke DPRD Kab Gunung Kidul, terkait penanggulangan kemiskinan dan penyenggaraan penanggulangan bencana.

Menurut Kabag Humas dan Perundang-undangan DPRD Gresik, Sutarso SH mengatakan, kegiatan ini sudah melalui rapat Badan Musyawarah (Banmus). Dan kegiatan KKLD, sudah sesuai jadwal yang telah ditetapkan setelah disahkan P-APBD. Tugas komisi kini harus menggali data dan informasi yang sebanyak-banyaknya, terhadap daerah yang sudah memberlakukan Perda itu.

Dari Raperda yang nanti di bahas jadi Perda, diharapkan bisa mensejahterakan rakyat dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Gresik. Dan kunjungan KKLD, dilakukan selama tiga hari dimulai hari ini Kamis hingga hari Sabtu besok.Q kim

Pameran Alutsista Kodim 0815 Kerjasama dengan Arhanudse-8 Mojokerto, Bhirawa Sedikitnya 5000 warga masyarakat Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto dan sekitarnya, kamis 3/9/15 kemarin berbondong-bondong mendatangi pameran Alutsista persenjataan tempur TNI AD yang di gelar di pintu masuk NIP ( Ngoro Industrial Park ).

Masyarakat antusias melihat pameran, karena ingin mengetahui dari dekat persenjataan mutakhir TNI AD. Selain itu pengunjung juga diberi kesempatan naik dan melihat cara mengoperasikan mobil baja itu yang dipandu oleh tentara berseragam loreng itu.

Pameran untuk mendekatkan antara masyarakat dan TNI. Bahkan anak- anak sekolah pun ikut menikmati pameran itu. ‘’Saya pingin jadi anggota TNI setelah besar nanti,’’ demikian kata salah seorang anak bernama Ibadillah saat ditanya Bhirawa.

Dihubungi terpisah Komandan Kodim 0815 Mojokerto— Letkol Inf Djohan Darmawan yang membuka Pameran Alutsista yang menampilkan 8 tank scorptio buatan Rusia ini mengaku, acara ini diselenggarakan Kodim 0815 Mojokerto bekerjasama dengan Batalyon Arhanudse-8 Kodam V/Brawijaya dalam rangka HUT RI Ke-70 Tahun 2015.Q min

hsn amin/bhirawa

Gelar pameran Alutsista di kawasan NIP Mojokerto.

achmad suprayogi/bhirawa

Calon Bupati MG Hadi Sutjipto saat berdialog dengan karyawan dan pemilik pabrik rokok di Tanggulangin.

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah saat memberikan apresiasi atas keberhasilan program KB.

achmad suprayog/bhirawa

Program KB Terkendala BPJS Kesehatan Sidoarjo, Bhirawa Program pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang sebelumnya terjadi peningkatan.

Namun di tahun 2015 ini mengalami penurunan. Warga kini diwajibkan untuk menjadi anggota BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan terlebih dulu, setelah itu baru bisa mendapatkan layanan KB. Akibatnya banyak warga yang merasa mengeluh untuk ber KB. Pasalnya, kalau harus ikut BPJS mereka harus mem bayar tiap bulanya. Selain itu dalam program BPJS aturannya satu keluarga harus ikut semua. Kalau keluarganya ada tiga atau empat, maka membayarnya juga dikalikan jumlah keluarga. Padahal, jika tanpa BPJS warga yang ikut program KB tanpa harus membayar sama sekali.

Adanya program BPJS, ternyata juga menjadi kendala tersendiri bagi BPM PKB (Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana) Kab Sidoarjo untuk memaksimalkan program KB. Kondisi ini sudah dilaporkan kepada BKKBN Propinsi Jatim, supaya kembali digulirkan kebijakan lama tanpa keikutsertaan BPJS. Itulah penegasan Kepala BPM PKB Pemkab Sidoarjo, Drs Ec M Ali Imron MSi usai melaporkan kegiatan Pembinaan Keluarga Berencana, kepada Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Kamis (3/9) di Aula Kantor BPM PKB di Jl Pahlawan, Sidoarjo, dengan menghadirkan narasumber Kepala BKKBN Provinsi Jatim. ‘’Kini progam KB yang masih ditangani tanpa harus ikut BPJS adalah program va-

sektomi atau KB pria dan Metode Operasi Wanita atau MOW. Dua program KB ini per Bulan Juli 2015 lalu sudah bisa langsung di layani lagi oleh klinik KB,’’ tuturnya.

Kondisinya memang tak terjadi penurunan secara dras tis jumlah keluarga yang ikut KB dengan syarat BPJS ini. Namun, kebijakan ini menjadi persoalan yang membuat BPMPKB bingung. Persoalannya, jika ada keluarga kurang mampu yang memiliki beberapa anak, maka kendala biaya BPJS ini yang bisa menunda untuk ikut program KB. Padahal kalau tak ikut program BPJS, mereka yang ikut KB itu dilayani secara gratis. ‘’Maka diharapkan ada kebijakan baru yang lebih mudah. Pada intinya masyarakat sangat keberatan kalau KB harus membayar,’’ harap Ali Imron.Q ach

Diantara modus pengendalian proyek itu, yakni rekanan lokal kesulitan mencari dukungan untuk pengerjaan proyek pengaspalan jalan (Asphalt Mixing Plant). Karena Pemkot menerapkan Surat Edaran (SE) dari Kementerian PU Dirjen Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional dengan Nomor 03/SE/Bw/ 2014 pada Nomor 2 poin 1.2 menjelaskan. Isinya bahan bakar pemanas agregat wajib mempergunakan minyak tanah atau gas, tidak diperkenankan mempergunakan bahan bakar selain itu. Batu bara yang digunakan dalam proses gasifikasi agar mengacu pada SE Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/ SE/M/2011 tanggal 31 Oktober 2011, tentang pedoman peng gunaan batubara untuk pemanas agregat pada unit produksi campuran beraspal (AMP). ‘’Padahal SE ini sifatnya imbauan bukan wajib. Ini ada indikasi kuat permainan atau dikondisikan sejak awal sehingga kontrakror lokal tak dapat jatah,’’ ujar salah seorang kontraktor yang menolak namanya ditulis.

Menurut sumber tadi, kon traktor lokal yang ikut dalam tender akan kesulitan mendapat dukungan karena tak memiliki surat layak produksi. Surat itu adalah syarat mutlak rekanan untuk mengikuti tender pengerjaan jalan. ‘’Minta dukungan ya tidak bisa, soalnya hanya ada beberapa saja yang memiliki. Seharusnya pemilik surat layak

produksi memberi dukungan,’’ terangnya.

Permainan yang dilakukan ini disinyalir disetel sejak awal mulai dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) hingga Pokja. Hingga akhirnya pemilik surat layak produksi (pabrikan) tak mengeluarkan dukungan. ‘’Tentunya bos-bos besar yang dapat rekom untuk ikut tender,’’ tambahnya.

Rabu (3/9) kemarin merupakan hari terakhir upload data ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) sehingga kontraktor lokal gigit jari.

Di Pemkot Mojokerto kini masih ada empat proyek jalan yang dilelang. Keempat proyek yang sudah masuk dalam tender adalah Jl Raden Wijaya, Jl Tropodo, Jl Sekar Putih dan Jl Surodinawan. Totalnya sekitar Rp4 miliar. ‘’Kabar yang berkembang, rekanan yang masuk untuk pengerjaan proyek jalan bawaannya pejabat,’’ imbuh sumber Bhirawa.

Dikonfirmasi soal tudingan ini, Sekretaris Kota (Sekkota) Pemkot Mojokerto, Mas Agus Nirbito yang dihubungi melalui ponsel berada di Jakarta. Pada intinya, tudingan permainan proyek dan tudingan fee itu tidak benar. ‘’Semua itu saya pastikan tidak benar,’’ kilah nya.

Namun Mas Agoes, berjanji sepulang dari Jakarta akan menjelaskan secara rinci apa yang ada. ‘’Tidak bisa saya jelaskan lewat telepon karena menyangkut data berupa dasar aturan dan angka-angka nilai proyek,’’ pungkasnya.Q kar

Politik Uang dapat Tentukan Paslon Pemenang Sidoarjo, Bhirawa Politik uang masih menjadi penentu dalam Pilkbup Sidoarjo pada 9 Desember 2015 mendatang. Dari hasil survei The Republic Institute (TRiE) populasi masyarakat memilih Paslon karena uang masih 25,6%.

Direktur TRIE, Fatekul Mujib MSi, kepada wartawan Kamis (3/ 9) kemarin menjelaskan, dari

430 responden yang ditanya secara terang-terangan menyatakan uang masih menentukan pilihannya. Terutama di masyarakat desa dan pinggiran sangat terlihat uang menjadi manifestasi pilihannya.

Malah 40% responden mau menerima uang tetapi tetap memilih berdasarkan hati nurani. Justru yang 25,6% ini yang

tanpa tedeng aling-aling mengaku akan menerima uang dan akan memilih Paslon yang memberi uang paling banyak.

Selama periode 3 Agustus hingga 9 Agustus 2015 melakukan penelitian perilaku pemilih (voting behavior) secara independen mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas empat Paslon Pilbup

Sidoarjo yang dirilis. Popularitas dimaksudkan untuk melihat seberapa besar peluang calon menjadi kepala daerah. Fatekhul Mujib memaparkan distribusi untuk Cabup dan Cawabup empat Paslon. ‘’Untuk Warih Andono 30,8%, Utsman Ihsan 36,3%, Hadi Sutjipto 70,7 % dan Saiful Illah 98,5%,’’ papar Mujib.

Sedangkan popularitas Cawabup masing masing Paslon, Imam Sugiri 31,5%, Tan Mei Hwa 33,5%, Abdul Kolik 45,6% dan Nur Ahmad Syaifuddin 36,7%.

Sedangkan Elektabilitas (ting kat keterpilihan) Paslon, belum tahu 10,2%, Warih Sugiri 9,4%, Utsman Ihsan 4,7%, Hatiku 24,6% dan Bersinar 51,3%,’’ tandas Fatekhul Mujib.Q hds

Pemkab Gelar Kontes Ternak Sapi dan Domba Untuk memotivasi peternak sapi dan domba di Gesik, Pemkab Gresik melalui Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan mengadakan kontes ternak sapi, bertempat di Lapangan Balongpanggang, Kamis (3/9). Hasilnya, sapi milik H Sholeh asal Kec Panceng, terpilih sebagai juara umum.

Kontes yang digelar menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha ini, diikuti sebanyak 70 ekor sapi dan 70 ekor domba. Kontes yang terbagi beberapa kategori ini, Kec Panceng mendominasi dan meraih juara umum. Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Mohammad Qosim yang hadir pada kontes ternak itu menyatakan bangga. ‘’Meski Gresik terkenal sebagai Kota Industri, tapi Gresik masih memiliki prospek peternakan yang bagus,’’ ujar Sambari.

Menurut Bupati Sambari, kegiatan ini untuk memotivasi peternak di Kab Gresik. Dari

tiga kali kegiatan kontes ternak yang digelar, Bupati Sambari melihat animo masyarakat petani terhadap bidang peternakan makin tinggi.

Kini, lanjut Bupati, populasi sapi di Kab Gresik telah mencapai 54 ribu ekor. Produksi daging di Gresik selama setahun mencapai 17 ribu kg. ‘’Kebutuhan daging kita hanya 14 ribu kilogram. Kita masih surplus,’’ ungkap Bupati dihadapan para peternak.

Wakil Bupati Mohammad Qosim saat mendampingi Bupati berharap semua petani di Gresik untuk hoby beternak disela kegiatan bertani. Dengan hobby beternak, terbukti dapat

kerin ikanto/bhirawa

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Mohammad Qosim menyerahkan hadiah kepada pemenang. meningkatkan kesejahteraan petani. Dalam hitungan ekonomis, misalkan membeli sapi bakalan Rp15 juta, dalam waktu tiga sampai empat bulan bisa laku Rp27 juta. ‘’Hanya dalam waktu tidak sampai setengah tahun satu ekor sapi bisa untung Rp12 juta,’’ kata Wabup.

Sementara, H Sholeh peternak asal Panceng tampak senang. Sebab, sapi miliknya mendominasi juara. Sapinya yang diberi nama Mike Tyson seberat 1.213 kg menang jaura I kategori sapi ekstrim persilangan. Sementara sapi miliknya yang diberi nama Hol-

yfield seberat 1.014 kg juga juara I kategori sapi ekstrim peranakan ongole (ekspo).

Tidak hanya itu, sebagai peternak, H Sholeh juga mengikutkan sapi miliknya dalam kategori lain dan menang. Kepada Bupati, Sholeh menuturkan, selain bertani juga hobi beternak. Alasan kedua sapi miliknya diberima nama Mike Tyson dan Holyfield, karena dirinya pengemar berat olah raga tinju.

Beberapa juara pada kontes ternak 2015 yaitu kategori Kereman Sapi Persilangan (KSP) dimenangkan sapi milik Sukem asal Menganti. Kategori Sapi Calon Induk Sapi Persilangan (CILSP) dimenangkan Sumali asal Wringinanom. Sementara, Kategori Sapi Kereman (KPO), Sapi Ekstrem Peranakan Ongole (EKSPO) dan Kategori Sapi Ekstrem Persilangan (SEP), dimenangkan sapi milik H. Sholeh asal Kec Panceng.Q eri

JAWA TIMUR

6 KILAS JATIM

Hidari Kemacetan Pengantar Haji, Dishub Terjunkan 60 Jukir Bojonegoro, Bhirawa Untuk memberikan kenyamanan terhadap para rombongan pengantar Calon Jamaah Haji (CJH) di Pendapa Pemkab Bojonegoro pada Kamis dan Jumat (3-4/ 9), Dinas Perhubungan setempat turut berpartisipasi, dimana menerjunkan 60 juru parkir (jukir) di beberapa ruas jalan.

Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro, Iskandar mengatakan, alan yang akan dijaga oleh para jukir ini meliputi Jalan MH Thamrin, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Imam Bonjol, Jalan Rajekwesi, Untung Suropati, Diponegoro, AKBP Soeroko, Jalan Ahmad Yani, Teuku Umar, RA Kartini, Pahlawan, Jalan Imam Bonjol, Jalan Raya Banjarsati, JA Soeprapto, Hayam Wuruk dan Trunojoyo.

“Mereka mulai bertugas mulai pukul 11.00 sampai 17.00 WIB, Kemudian dilanjut pukul 23.00 sampai pukul 05.00 WIB,” pungkasnya.

Menurutnya, disediakannya jukir di sepanjang jalan tersebut untuk menata ketertiban mobil pengantar CJH yang sering kali memacetkan arus lalu lintas di sekitaran alun-alun Bojonegoro. Selain itu, juga untuk mengantisipasi adanya jasa parkir liar. “Jasa parkir liar seperti yang terjadi tahun lalu, dimana mobilmobil pengantar ditarik Rp20.000. Sementara itu untuk petugas Jukir Dishub hanya mengenakan tarif cukup terjangkau yakni Rp.3000/ mobil,” imbuhnya.Q bas

KPU Umumkan DPS Pilkada 2015 Jember, Bhirawa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember mengumumkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jember 2015 ini. Pengumuman itu disampaikan oleh KPU seusai melakukan entri data DPS hasil pemutakhiran data yang sebelumnya berbentuk Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se Kabupaten Jember.

“Dalam Pilkada 2015 – 2020 ini, jumlah pemilih laki – laki sebanyak 955.346 orang, jumlah pemilih perempuan sebanyak 975.517 orang. Sehingga total jumlah pemilih dalam DPS sebanyak 1.930.863 orang,” kata Divisi Teknis dan Data KPU Jember, Habib M. Rohan saat Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPS Pilkada Jember tersebut, kemarin.

Berdasarkan data DPS itu pula disampaikan, jumlah pemilih pemula dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jember periode 2015 – 2020 ini sebanyak 27.8686 orang. Dengan rincian jumlah pemilih pemula berjenis kelamin laki – laki sebanyak 13.800 orang. Sedangkan jum-

lah pemilih pemula berjenis kelamin perempuan sebanyak 14.064 orang..

KPU juga mencantumkan jumlah pemilih difabel dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar 9 Desember 2015 mendatang itu. Untuk difabel kategori 1 berjumlah 423 orang, difabel kategori 2 sebanyak 256 orang.

“Difabel kategori 3 sebanyak 213 orang, difabel kategori 4 sebanyak 395 orang dan difabel kategori 5 sebanyak 237 orang,” paparnya.

Menurut Rohan, DPS ini merupakan hasil pemutakhiran data mulai dari tingkat desa hingga tingkat Kabupaten.

“Setelah selesai pengumuman DPS, KPU akan melakukan pemutakhiran data kembali

untuk selanjutnya ditetapkan sebagai DPT (Daftar Pemilih Tetap),” ungkap Rohan.

Sementara itu, Komisioner Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Jember, Nur Elya Anggraeni mengungkapkan, dalam proses pemutakhiran daftar pemilih ini pihaknya akan terus melakukan pengawasan hingga ke tingkat bawah.“Banyak masukan dari Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan) terkait hal ini. Kami tentunya berharap agar daftar pemilih merupakan data pemilih tervalid,” katanya.

Ely menginginkan agar setiap pihak baik penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu bisa bersinergi dengan baik dalam menjalankan tugasnya.

Dia mencontohkan dengan kejadian di Kecamatan Puger.

“Disana, dalam pemutakhiran daftar pemilih, beberapa anggota PPK setempat berkonsultasi dengan PPL (Panitia Pengawas Lapangan) di tingkat desa. Ini salah satu contoh positif agar kita semua juga bisa bersinergi lebih baik lagi ke depan," tandas Ely sapaan singkat Nur Elya Anggraeni.

KEHILANGAN

suprayitno/bhirawa

PPL Lamongan menerima ucapan selamat dari Pj Bupati Lamongan Wahid Wahyudi usai dilantik di Pendopo Lokatantra.

Dilantik, PPL Diinstruksikan Akurat soal DPT Lamongan, Bhirawa Sebanyak 474 orang Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL) dilantik dan diambil sumpahnya oleh Panwas Lamongan Mustakim di Pendopo Lokatantra, Kamis (3/9). Mereka selanjutnya akan ditugaskan di setiap desa dan kelurahan di Lamongan.

“PPL adalah ujung tombak untuk mengawal pilkada sehingga harus mempunyai tanggung jawab moral agar tidak berpihak yang artinya netral. PPL pun harus punya integritas dan komitmen untuk tidak melakukan tindakan yang menimbulkan persepsi tidak baik di masyarakat,” pesan Mustakim.

Dikatakan olehnya, tahapan yang paling krusial yakni penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dia berharap agar PPL melakukan pengawasan proses pemutakhiran data DPT secara tepat, dan jika memang tidak berhak agar dicoret dari daftar.

Pesan serupa disampaikan Pj Bupati Lamongan Wahid Wahyudi. Dia berharap

agar PPL mampu menciptakan kondusifitas daerah dengan melahirkan pemilu yang berkualitas.

“Saya yakin PPL terpilih adalah orang-orang terbaik. Ciptakan kondisi yang kondusif agar Pemilukada tahun 2015 mendatang dapat berjalan sesuai aturan yang ada.

Lakukan pengawasan dengan baik karena kita akan memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan yang akan menentukan pembangunan Lamongan”, pesan Wahid Wahyudi.

Pesan itu disampaikannya terutama karena menurut dia Kabupaten Lamongan saat ini merupakan bidadari dalam konteks pembangunan wilayah.

Kabupaten Lamongan, sambung dia, mempunyai letak yang strategis karena dekat dengan ibukota Surabaya dan memiliki Sumber Daya Manusia yang melimpah.

Sehingga Bupati terpilih mendatang harus bisa menata ruang untuk pembangunan di Kabupaten Lamongan.Q yit

TULUNGAGUNG HILANG STNK, Suzuki, th. 2013, Hijau Hitam, AG2366RAF, a/n. Priyanto, Ds. Doroampel, Sumbergempol-T.Agung No. 1630/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK, Honda, th. 2013, Merah, AG4205QA, a/n. Mobin, Ds. Suwaluh, Pakel-T.Agung No. 1631/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK, Honda, th. 2010, AG2774RX, a/n.

Wahono, Ds. Sembon, Karangrejo-T.Agung No. 1632/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK, Honda, th. 2012, Merah Hitam, AG6516OF, a/n. Mohammad Abdul Ghofur, Ds. Tegalrejo, Rejotangan-T.Agung No. 1633/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK, Suzuki, th. 2006, Merah Hitam, AG2632SH, a/n.Sunarsih, Ds. Sumberingin Kidul, Ngunut-T.Agung No. 1634/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK, Honda, th. 2010, Putih, AG2891RF, a/ n. Andrian Agus Winarto, Ds/Kec. Rejotangan-T.Agung No. 1635/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK, Yamaha, th. 2013, Merah, AG4938RAD, a/n. Supadi, Ds. Kalibatur, Kalidawir-T.Agung No. 1636/IMB/BI-II/2015

SITUBONDO HILANG STNK nopol P 469 EP, a/n Bupati Situbondo, Kel. Patokan, rw 00/00, Kec. Kota Situbondo.

No. 1637/IMB/BI-II/2015 HILANG STNK nopol P 6510 EW, a/n Chotim Noor Deny F, Ds. Kilensari, rw 01/02, Kec. Panarukan, Situbondo.

No. 1638/IMB/BI-II/2015

efendi/bhirawa

Ketua KPU Jember Ahmad Anis saat meyerahkan DPS kepada salah satu Panwaslih Kab. Jember Nur Elya Anggraeni.

KPU Lamongan Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lamongan, juga telah memplenokan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Kabupaten Lamongan Pilkada 2015. Hal itu dilakukan sesuai dengan tahapan Pilkada yang telah direncanakan.

Sesuai dengan hasil Pleno Daftar Pemilih Sementara, Ketua KPU Kabupaten La-

mongan Imam Ghazali saat dikonfirmasi Bhirawa, Kamis(3/ 9) via Telephone genggamnya menyebutkan, untuk Jumlah DPS Laki-laki totalnya 537.908 sementara itu, untuk jumlah DPS Perempuan 551.829 sehingga jika di total jumlanya 1.089.737. Sedangkan untuk teknis TPS Dari 27 Kecamatan di Kabupaten Lamongan,terdapat 474 Desa dengan jumlah TPS sebanyak 2.557.Q efi,mb9

Pangdam Brawijaya Minta Jaga Kesolidan Hubungan TNI-Polri

Ribuan Tempat Ibadah dan TPQ Terancam Tak Bisa Terima Bantuan Jombang, Bhirawa Ribuan tempat ibadah dan lemabaga TPQ (Taman Pendidikan Al Quran) di Kota santri bakal “gigit jari ” jika tidak memiliki Badan Hukum (BH) yang diterbitkan Kementrian Hukum dan HAM. Hal ini menyusul turunya surat edaran Kemendagri nomor 900/4627/SJ tertanggal 18 Agustus 2015 yang mewajibkan setiap penerima bantuan sosial dan hibah wajib memiliki Badan Hukum.

“Dengan turunnya edaran Mendagri itu menegaskan bahwa penerima dana hibah dari APBD itu adalah Badan, lembaga, Ormas yang berbadan hukum Indonesia,” terang Agus Purnomo Kabag Hukum Sekda Jombang, Kamis (3/9) menjelaskan.

Agus menambahkan, SE Mendagri tertanggal 18 Agustus 2015 itu menegaskan UU 23/2014 tentang pemerintah daerah. Terutama pada pasal 298 ayat 5. “Kita berharap semua lembaga ormas atau yayasan yang mendapat Hibah dari pemerintah maka segera mengajukan baan hukum dan didaftarkan ke Kemenkum HAM,” tandasnya.

Bagaimana dengan Masjid, Musholla dan TPQ yang selama ini mendapatkan bantuan dari APBD Jombang. Dikatakannya bahwa dengan berlakukanya UU 23/2014 dan turunya SE Mendagri maka semua lembaga harus berbadan hukum. ”Tapi kita juga akan konsultasi ke pusat, soal bantuan hibah untuk lembaga TPQ, masjid dan Musala ini,” tambah M Bisri kabag Kesra Sekda Jombang mengatakan.

Seperti diketahui, bantuan hibah dalam APBD 2015 Kabupaten Jombang untuk pemeliharaan rumah ibadah reguler dengan anggaran Rp 2 miliar. Kemudian dana hibah insentif guru TPQ sebesar Rp 4,385 miliar, serta dana hibah urusan keagamaan/peribadatan dan pembangunan tempat ibadah sebesar Rp 4,027 miliar melalui jasmas. ”Untuk bantuan reguler, tempat ibadah seperti masjid, musholla dan juga gereja yang besarannya antara Rp 2,5 hingga Rp 5 juta sedangkan untuk lembaga TPQ bantuan yang diberikan sebesar Rp 2,5 juta dengan jumlah total sebanyak 1.754 lembaga.Q rur

Jumat Legi 4 SEPTEMBER 2015

Situbondo, Bhirawa Menjelang dimulainya pesta demokrasi Pilkada Situbondo pada 9 Desember 2015 mendatang, memantik Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Sumardi berkunjung ke Kota Santri, kemarin (3/9). Kedatangan orang nomor satu di jajaran TNI di Jawa Timur ini, selain memberikan pengarahan kepada puluhan perwira Kodim 0823 Situbondo, juga mengunjungi sejumlah pondok pesantren besar yang ada di Kota Bumi Sholawat Nariyah ini. Di antaranya, ponpes Wali Songo, Mimbaan, Panji asuhan KHR Kholil Asad Samsul Arifin dan ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Banyuputih, Situbondo, asuhan KHR Azaim Ibrahimy Asad Samsul Arifin.

Mayjen TNI Sumardi yang didampingi Dandim Letkol TNI Polsan Situmorang, sebelum memberikan pengarahan diaula Makodim 0823, disambut dengan tarian khas Situbondo dan pengalungan bunga oleh dua TNI cilik. Sumardi juga disambut para Danramil se Kab Situbondo dengan didampingi para isteri serta Forpimda Kab Situbondo (Bupati, Kapolres, Ketua PN dan Kepala Kejari).

Usai ramah tamah dengan Forpimda, Pangdam Sumardi langsung membuka acara petemuan dengan keluarga besar Makodim 0823 Situbondo.

Kepada sejumlah wartawan, Pangdam Sumardi, meminta jajaran TNI di Situbondo untuk menjaga kesolidan bersama Polri serta selalu menghindari adanya gesekan dikedua belah pihak. Selain itu, Pangdam Sumardi meminta meningkatkan kerjasama dibidang swasembada pangan nasional dengan meningkatkan kapasitas komoditas padi, jagung dan kedelai. “Mari kita bantu Bulog saat musim panen sehingga dapat menyerap beras sebanyak banyaknya. Dengan harapan cadangan pangan

nasional mencukupi,” papar pria asli Boyolali, Jateng itu.

Soal harga gabah/beras, lanjut Pangdam, saat ini sudah dinaikkan dari harga sebelumnya. Apalagi, lanjut Pangdam, saat ini stock pangan harus bisa menampung 500 ribu ton. Selain menyinggung soal pangan, Pangdam juga sempat mengungkap hasil pertemuan dengan Kiai Khos yang ada di Kab Situbondo. “Kita mendekatkan diri dan merangkul p kiai karena beliau itu merupakan panutan. Ini dilakukan demi kondusifitas wilayah agar aman, tentram dan tertib, sesuai keinginan bersama,” urai Pangdam Sumardi.

Khusus kepada jajaran internal Kodim 0823, Pangdam Sumardi memberikan sejumlah arahan penting diberbagai bidang. Diantaranya, meminta personil TNI untuk menghindari pelanggaran selama menjalankan tugas. “Saya merasa sedih, ketika masuk Kodam V Brawijaya banyak sekali adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pamen, bintara dan tamtama. Saya minta disini (Situbondo) tidak terjadi adanya pelanggaran,” pinta Sumardi.

Tak hanya itu diyang ditekankan Pangdam kepada para perwira Kodim 0823 Situbondo, ia juga meminta TNI untuk selalu bersyukur kepada sang Ilahi, karena masih diberi kesempatan berdinas di Jawa dan bukan diluar Jawa. “Misalnya contoh di Papua, disana TNI tidak hanya dibebani menjaga teritorial semata, melainkan juga menghadapi kondisi serangan malaria, yang ancamannya setengah mati,” tuturnya.

Terakhir, Pangdam Sumardi juga meminta jajaran Kodim 0823 Situbondo tidak melakukan perbuatan tidak terpuji seperti minta uang tatkala membantu warga.

Sebab, kata dia, hal tersebut akan mempermalukan korps TNI, isteri dan anak.Q awi

Pungutan Liar di Kawah Wurung Disesalkan Wisatawan Potensi wisata Kawah Wurung tidak hanya menyedot minat wisatawan untuk berkunjung untuk melihat keindahan alam di kecamatan Sempol, tapi menarik minat warga untuk meraih keuntungan dengan cara memungut uang bagi wisatawan yang mau naik. Pungutan liar itu bervariasi, dari 2000 hingga 5000, dan itupun dilakukan seperti layaknya petugas resmi yang menunggu di pos setiap hari. Namun, belum diketahui uang yang terkumpul tersebut disetor kepada siapa.

Seperti yang alami Agus Dwi bersama rombongannya mengaku bahwa dirinya dikenakan biaya masuk perorang dua ribu sebanyak 10 orang.

Rombongan mahasiswa Unej ini tidak tahu kalau biaya masuk tersebut tidak masuk ke Daerah dan tidak pula diatur oleh peraturan. “Karena kami pengen melihat keindahan Kawah Wurung, kalaupun dikanai biaya masuk tidak apa-apa,” kata Mahasiwa yang melaksanakan KKN di Bondowoso ini.

Namun akhirnya ia sadar kalau yang dilakukan oleh warga tersebut telah melawan Hukum, karena tidak diatur dalam Perda maupun perundangan, sehingga pungutan biaya masuk tersebut adalah pungutan liar. “Seharusnya pemangku kebijakan di tempat wisata itu malakukan pemantauan kepada arus wisatawan yang keluar masuk di Kawah Wurung, termasuk warga yang bertugas menarik uang itu,” terangnya.

Di lain pihak, Mulyoto, salah

warga Tenggarang juga mengaku telah dipungut biaya masuk oleh orang tak dikenal sebesar 5000 karena masuk ke Kawah Wurung membawa mobil. Menurutnya, kalau setiap para wisatawan yang masuk dikenai biaya masuk nantinya akan merugikan pemerintah Kabupaten Bondowoso. Sebab, tidak ada yang mengatur untuk memungut uang.

“Menurut saya, pemerintah Kabupaten harus turun tangan untuk mengatasi masalah ini. Memang hanya uang 2 ribu hingga 5 ribu, tapi karena tidak masuk ke PAD, maka perlu ditelusuri aliran uang itu setiap harinya,” kata laki-laki yang akrab dipanggil Yoto ini.

Dia menambahkan, tidak hanya Pemkab yang harus turun tangan, tapi petugas kepolisian harus bertindak, karena kala dibiarkan akan berdampak kepada wisatawan yang akan berkunjung ke

samsul tahar/bhirawa

Padang Rumput di Kawah Wurung yang saat ini menjadi incaran para wisatawan. tempat wisata di Bondowoso.

“Saya minta kepada Polisi untuk melakukan tindakan, dan menyetop pungutan liar

yang ada di Kawah Wurung agar tidak menjadi bemerang bagi promosi wisata Bondowoso,” imbuhnya.Q har

JAWA TIMUR

Jumat Legi 4 SEPTEMBER 2015

KILAS JATIM

Pemkab Keluhkan Anggota Dishub Banyak Tidak Paham Rambu-rambu Bangkalan, Bhirawa Kasat Narkoba Polres Bangkalan menyayangkan meningkatnya masyarakat yang kesandung Narkoba. Hal itu diungkapkan saat hearing dengan Komisi A DPRD Bangkalan, Kamis (03/9) di ruang sidang Komisi. Menurutnya, Kasus Narkoba di Kabupaten Bangkalan tiap tahun tambah meningkat, sehingga membuat kekhawatiran pihaknya.

"Kami sudah buntu menangani maraknya Narkoba ini, dan ini perlu bantuan dan masukan Komisi A untuk langkah selanjutnya,"? kata Kasat Narkoba Heri Susanto, saat menyampaikan beberapa pandangannya di hadapan anggota Komisi A. Menurutnya, sudah sewajarnya Kabupaten Bangkalan mempunyai wadah tersendiri dalam menangani persoalan Narkoba yang tambah merajalela. "Sudah waktunya Bangkalan dibentuk Badan Narkotika Nasional Bangkalan (BNNK)," terangnya kepada anggota Komisi A. Dalam hearing kali tidak hanya diikuti Kasat Narkoba, melainkan juga dihadiri semua jajaran Kasat di Polres Bangkalan, hadir juga dari Pemkab Bangkalan yang di wakili Staf Bupati bagian Pemerintahan. ?Pemkab berkilah bahwa, Badan Narkotika Nasional Bangkalan (BNNK) sudah mengajukan pembentukan untuk Kabupaten Bangkalan.

Namun sampai hari ini belum ada kejelasan. "Tahun 2010 sudah diajukan pembentukan BNNK, bahkan kantornya sudah kami siapkan," terang Hasan Buchori, Staf Bupati Bagian Pemerintahan, saat dimintai tanggapannya oleh anggota Komisi A DPRD Bangkalan.Q mb8

Wali Kota Pasuruan Peduli kepada Warganya Pasuruan, Bhirawa Warga yang kurang mampu (miskin) di Kota Pasuruan benar-benar diperhatikan oleh Pemkot Pasuruan. Itu dibuktikan oleh Pemkot Pasuruan secepatnya akan membuat database bagi warga kurang mampu. Wali Kota Pasuruan H Hasani menyampaikan database itu nantinya bisa menjadi acuan Pemkot Pasuruan dalam hal menyalurkan bantuan sosial.

Disamping itu, database tersebut akan berpusat pada Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).

“Yang pasti kami tidak memiliki pegangan khusus terkait data warga kurang mampu di Kota Pasuruan. Jumlah warga yang dirawat di RSUD dengan menggunakan SKTM juga berbeda dengan data BPS. Makanya kami menganggap bahwa perlu ada database warga kurang mampu secepatnya,” ujar H Hasani, Kamis (3/9).

Melalui database ini diharapkan agar warga yang miskin bisa tercover. Sehingga mereka kehidupannya kedepan bisa sejahtera. “Masalahnya, saat ini sejumlah warga yang hidupnya benar-benar mampu, masih saja mengaku tak mampu. Dengan database ini nantinya bisa mengetahui warga yang benar-benar tak mampu,” jelas H Hasani.Q hil

Keluarga Korban Nelayan yang Hilang Pasrah Lumajang, Bhirawa Pasca Dihentikannya pencarian Nelayan yang hilang oleh Tim sar gabungan kabupaten Lumajang keluarga Korban mengaku pasrah. Namun sebagian dari keluarga korban yang masih belum di ketemukan yakni Atim (60), Lehan (35), dan Sutikno (40) masih berusaha mencarinya dengan menyisir sepanjang bibir pantai selatan.

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Lumajang mengatakan bahwa upaya pencarian secara resmi telah di hentikan.

“Namun kita masih tetap berkoordinasi dengan masyarakat sekitar pantai apabila menemukan diharap untuk menghubungi kami,” ujar Ribowo.

Kemarin pihaknya mendapatkan laporan oleh warga yang informasinya ada benda di tengah lautan yang di duga korban. “Tapi kita terkendala peralatan,“ imbuhnya. Sehingga sampai dengan hari ini hanya satu korban saja yang bernama Armo(60) tahun yang berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Tapi menurut salah seorang TRC (Tim Reaksi Cepat) yang enggan disebut namanya, meskipun secara resmi dihentikan pencarian namun sebagian dari SAR tetap melakukan penyisiran. Cuma tidak sepenuhnya melakukan pencarian karena secara resmi dihentikan karena sudah 7 hari pencarian.Q mb10

7

Kemenkeu dan Kemendagri Ingatkan Penggunaan Dana Desa Prioritaskan untuk Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Bondowoso, Bhirawa Untuk mensukseskan penyaluran Dana Desa (DD) yang dialokasikan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar sosialisasi dengan mendatangkan pemateri dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada 209 Kepala se- Bondowoso bertempat di Pendopo Kabupaten, kemarin.

Bertindak sebagai pemateri dalam acara tersebut dari Kemenkeu mengutus Direktur Perpajakan, dari Kemendagri mengutus Kabag Pengelolaan Keuangan Desa serta satu pemateri lagi dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yaitu dari anggota Komisi XI yang membidangi keuangan.

Ditemui usai sosialisasi tersebut Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan Pemkab Bondowoso Aries Agung mengungkapkan jika sosialisasi ini terus dilakukan dalam rangka melindungi para Kepala Desa agar dalam penggunaan anggaran yang besar tersebut tidak tersangkut masalah hokum.

Sehingga petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) penggunaan dana tersebut khususnya dari Kemendes PDTT serta dari Kemenkeu sebagai bentuk pertanggungjawaban serta berbagai pajak yang harus diselesaikan dapat dipahami oleh para kepala desa. “Kita tentu sangat berterima kasih atas dukungan dari pemerintah pu-

sat dalam memberi dukungan dan menambah pemahaman yang dimiliki pada kades agar penggunaan dana tersebut tepat sasaran,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Agung mengungkapkan jika para pemateri mengingatkan agar realisasi dari DD tersebut mengacu pada aturan Kemendes PDTT khususnya nomer 1 dab 5 tentang dana desa yang mengharuskan penggunaan dana untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

“Jadi sesuai aturan yang ada penggunaan dana tersebut harus digunakan untuk pembangunan infrastruktur serta pemberdayaan masyarakat,” katanya.

Dalam realisasinya menurut Agung, arah kebijakan pembangunan dan pemberdayaan tersebut harus tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), sehingga hal itu menjadi rujukan utama dalam realisasinya.

Sementara itu, Hanafi Ketua Sentra Komunikasi Antar Kepala Desa (SKAK) Bondowoso mengaku sangat berterima kasih atas inisiatif yang

samsul tahar/bhirawa

Kepala Desa saat mengikuti Sosialisasi pengunaan dana desa kemarin. dilakukan Pemkab Bondowoso dalam mengawal penggunaan Dana Desa, sehingga nantinya para Kepala Desa tidak disalahkan dalam realisasinya.

Pihaknya mengakui sebagai program yang dibuat dari kebi-

jakan pemerintahan yang baru, program tersebut masih sangat asing dari para Kepala Desa, sehingga para Kepala Desa Saat ini merasa takut untuk menggunakan dana tersebut khususnya akibat ho-

kum yang akan ditimbulkan jika terjadi kesalahan. “Kita tidak mau di penjara gara-gara dana desa mas, makanya sosialisasi ini sangat penting dan Kepala Desa sangat antusias,” katanya.Q har

19 Kabupaten/Kota Usulkan Status Laporan Mantan Dewan Tak Sampai ke BK Jalan Menjadi Jalan Provinsi Bonegoro, Bhirawa Dari 38 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Timur diketahui sebanyak 19 Kabupaten/Kota di antaranya mengajukan usulan status jalan guna pengesahan Surat Keputusan Gubenur di tahun 2016 mendatang. Demikian diungkapkan oleh perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Ir Numi Pudji Astuti dalam kegiatan rakor Progam/Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Kabupaten/Kota se-wilker Bakorwil II Bojonegoro yang berlangsung di Bakorwil II Bojonegoro, Kamis (3/9) diruang Mliwis Putih.

Menurutnya, usulan perubahan jalan tersebut berdasarkan adanya peraturan hukum dimana di atur di dalam UU RI No. 38 tahun 2004 tentang Jalan, Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 tentang Jalan, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. : 03 / PRT / M / 2012

tentang Pedoman Penetepan Fungsi Jalan dan Status Jalan.

“Selain itu Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/104/ KPTS/013/2011 tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Kolektor 2 dan Jalan Kolektor 3. Dan Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/104/KPTS/013/2011 tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Provinsi,” jelasnya.

Bahkan hal itu juga di atur di dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 248/KPTS/M/2015 Tentang Penetapan Ruas Jalan Dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor-1 (JKP-1) dan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 290/ KPTS/M/2015 Tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Nasional.

basir/bhirawa

Kabid Sarana dan Prasarana (Sapras) Bakorwil Bojonegoro, Edy Supaji membuka rakor di bakorwil setempat.

Dikatakan, sebabnyak 19 Kabupaten/Kota yang mengajukan usulan status jalan raya tersebut yakni Kab. Bojonegoro, Kab. Lamongan, Kab. Tuban, Kab. Jombang, Kab. Magetan, Kab. Ngawi, Kab. Ponorogo, Kab. Pacitan, Kab. Nganjuk, Kota Malang, Kab. Malang, Kota Batu, Kab. Probolinggo dan Kab. Lumajang.

“Ada juga Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Sumenep, Kab. Gresik dan Kab. Sidoarjo. Dimana dari empat Bakorwil yang ada di Jawa Timur mengajukan semua yakni Bakorwil I, II, III dan IV” ungkapnya.

Pengajuan itu saat ini masih dalam proses pengajuan dan nantinya akn di bahas pada bulan Oktober mendatang guna di sahkan di dalam SK Gubernur 2016 mendatang. Sebelum melakukan pengesahkan, pihaknya melakukan pengecekan langsung di lapangan guna menghindari hal yang tidak di inginkan, terutama bersinggungan langsung dengan pemerintah Kabupaten maupun Kota.

Dia menambahkan, Fungsi jalan suatu ruas jalan dapat berubah, apabila Berperan penting dalam pelayanan terhadap wilayah yang lebih luas daripada wilayah sebelumnya. Selain itu semakin dibutuhkan masyarakat dalam rangka pengembangan sistem transportasi dan lebih banyak melayani masyarakat dalam wilayah wewenang penyelenggara jalan yang baru.

“Dalam hal usulan perubahan fungsi jalan sebagaimana dimaksud yakni disetujui, maka penyelenggara jalan yang menyetujuinya mengusulkan penetapan perubahan fungsi jalan kepada Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal sebelumnya,” terangnya.Q bas

Sampang, Bhirawa Hampir sebulan laporan tertulis dari mantan anggota dewan Sampang Puji Raharjo, terkait tindakan wakil ketua dewan Fauzan Adima yang dianggap melebihi kewenangannya, namun hingga saat ini laporan tersebut tidak sampai pada badan kehormatan (BK) DPRD Sampang.

Moh Subhan saat dikonfirmasi di ruangannya, mengatakan memang dirinya mendengar ada laporan terkait salah satu anggota dewan dari media massa kepada Ketua DPRD Sampang, mamun pihaknya di BK hingga saat ini masih belum menerima surat laporan secara tertulis.

“Kami di BK tidak bisa menindaklanjuti laporan apapun jika tidak ada dasarnya, sebab, kami memanggil salah satu anggota dewan harus memiliki dasar yang kuat seperti surat secara tertulis.terang politisi partai persatuan pembangunan (PPP), Kamis (03/9).

Masih dikatakan Moh Subhan, pihaknya di BK selama ini sudah melakukan beberapa tugas dan fungsi

yang ada, misalkan jika ada anggota dewan yang kurang disiplin dari sisi pakaian di rapat-rapat paripurna pihaknya melakukan teguran langsung secara lisan dan dipatuhi. “Jika melihat keaktifan anggota dewan kami memiliki catatan 80 persen yang berada di dewan aktif mengikuti rapat-rapat penting,” kata dia.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, laporan Puji Raharjo, secara tertulis menyebutkan dua hal yang dilakukan wakil ketua dewan Fauzan Adima yang menyudutkan Bupati Sampang. Pertama, komentarnya di salah satu media cetak yang mengatakan pengelolaan migas BUMD di Sampang tidak masuk pada pendapatan asli daerah (PAD), namun masuk ke kantong pribadi Bupati Sampang A. Fannan Hasib.

Kedua, surat pengusulan plt Bupati Sampang pada Gubernur Jawa Timur, yang ditanda tangani wakil ketua dewan Fauzan Adima. terang Puji yang juga mantan anggota dewan periode 2004-2009.Q lis

PENGUMUMAN Dengan akta,tertanggal 26 Agustus 2015, No. 33, dibuat dihadapan RETNO SUHARTI, SH., Notaris di Kabupaten Pasuruan, telah didirikan PT. SURYA KENCANA ABADI TRANS berkedudukan di Kabupaten Pasuruan, yang ke dalamnya dimasukan aktiva dan pasiva dari CV. SURYA KENCANA ABADI berkdudukan di Kabupaten Pasuruan, yang perubahan anggaran dasarnya sebagaimana tercantum dalam akta tanggal 26 Agustus 2015, No.32, dibuat dihadapan RETNO SUHARTI, SH., Notaris di Kabupaten Pasuruan,, keberatan dan/atau sanggahan dapat diajukan kepada Menteri Hukum dan HAM RI, selambat-lambatnya 60 hari sejak pengumuman ini.

Tak Bisa Bayar Tagihan, Rumah Pensiunan TNI Dieksekusi Bank Demi saudara, rumah Sudijono purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berada di Desa Jatisari, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban terpaksa merelakan sebidang tanah dan rumahnya disita oleh petugas Pengadilan Negeri Tuban kemarin (3/9), lantaran tidak bisa melunasi hutangnya.

Diceritakan, Niat baik tak selama berbalas baik. Setidaknya itulah nasib yang dialami Sudijono yang saat ini harus mengontrak di Kelurahan Doromukti, Kecamatan Tuban karena tidak memilik tempat tinggal lagi. “Cerita awal Bapak Sudijono menjaminkan sertifikat tanah dan rumah ini di BTPN Babat pada 2012 lalu, dan uangnya itu dipakai oleh Kifni salah satu familinya,” kata Kepala Desa (Kades) Jatisari, Solikin,

kepada Bhirawa di lokasi eksekusi (03/09).

Dalam perjanjian awal, uang pinjaman dengan jaminan tanah dan rumah milik Sudijono dengan nilai 101 juta tersebut akan dibayar Kifni, akan tetapi angsuran cicilan pinjaman justru macet dan tidak dibayar. “Pak Kifni ini justru lari dari tanggung jawab, dan tidak membayar cicilan pinjaman di Bank,” terang Solikin.

Karena lama tidak membayar

angsuran, pihak Bank pun beberapa kali melayangkan surat tagihan dan masih tidak dibayar oleh Kifni. Hingga Sudijono terpaksa menanggung angsuran tersebut selama beberapa kali.

“Karena Pak Sudijono tidak kuat membayar angsuran tersebut, hingga akhirnya rumah ini dilelang oleh Bank, dan sekarang orangnya kontrak, memang kasihan karena tidak rumah lagi,” tandas Solikin.

Nur Azis, selaku kuasa hukum dari pemohon eksekusi saat dikonfirmasi menjelaskan kalau kliennya, Ibu Kastar, warga Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang, merupakan pemenang lelang yang diadakan BTPN Babat pada 30 Desember 2013 lalu. Bahkan

PN Tuban juga sudah melayangkan teguran sebanyak 3 kali untuk pengosongan rumah ini.

“Klien saya memenangkan lelang atas tanah dan bangunan dengan luas 400 meter persegi dengan 118 juta rupiah. Meski sudah memenangkan lelang, klien kami tidak bisa menempati rumah ini, hingga akhirnya kita mengajukan surat pengosongan dan dieksekusi pada hari ini,” jelas Nur Azis.

Dalam Eksekusi yang dijaga ketat oleh aparat kepolsian tersebut berjalan lancar, dan tanpa perlawanan apapun. Informasi yang diterima Bhirawa, Sudijono sudah mengosongkan barangbarangnya sejak malam kemarin.Q hud

khoirul huda/bhirawa

Didampingi Solikin (Kades Jatisari) dan petugas kemanan, petugas dari Pengadilan Negeri Tuban saat membacakan surat eksekusi.

MALANG RAYA

8 KILAS AREMANIA

Pasangan Choma Galang Organisasi Kepemudaan Kabupaten Malang, Bhirawa Pasangan Calon (Paslon) Bupati Malang dari independen Nurcholis-Muhammad Mufidz (Choma) terus bergerilya untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat Kabupaten Malang. Karena paslon Choma tidak diusung oleh partai politik (parpol), sehingga salah satu cara adalah menggandeng organisasi kepemudaan.

Bakal Calon Bupati (Bacabup) Malang Nomor Urut Tiga dari independent Nurcholis, Kamis (3/9), kepada Bhirawa membenarkan, jika dirinya dan Muhammad Mufidz, saat ini telah menggandeng ormas kepemudaan guna untuk menggalang suara.

“Seperti yang kami lakukan yakni menggandeng Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), dan organisasi setingkat karang taruna,” paparnya.

Menggandeng organisasi kepemudaan, lanjut dia, dengan harapan bisa mendulang suara pada Pemilihan Bupati (Pilbup) mendatang. Sebab, paslon dari independen tidak memiliki masa pendukung dari parpol, sehingga agar bisa mendulang suara, satu satunya selain menggandeng organisasi kepemudaan, harus juga melakukan gerilya kepada masyarakat secara door to door.

Nurcholis mengaku, jika selama ini dirinya juga merupakan aktivis kepemudaan, sehingga tidak sulit untuk meminta dukungan pada teman-teman yang selama ini beroganisasi di kepemudaan. Karena dirinya sudah lama berkecimpung di organisasi kepemudaan di wilayah Kabupaten Malang.

Di antaranya, menjadi Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Wakil Ketua Pemuda Pancasila (PP), Sekretaris Kosgoro, Presiden Belagu Scooter Club, dan Penasehat Forum Komunikasi Vespa Malang Raya (PFKVM). Q cyn

Wali Kota Tak Hargai Karya Pendahulu Malang, Bhirawa Jika Walikota Malang Muhammad tetap bersiteguh hendak membongkar pagar Taman Tugu, diangap tidak bisa menghargai karya walikota sebelumnya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mantan Wali Kota Malang, Peni Suparto, menanggapi rencana pembongkaran pagar Taman Tugu, yang akan dilakukan oleh Walikota Malang Muhammad Anton.

“Membongkar pagar Taman Tugu itu sama dengan, tidak menghargai jerih payah Walikota Malang sebelumnya. Itu tidak baik, katena akan menghilangkan sejarah,”ujar Peni Suparto kepada wartawan Kamis (3/9) kemarin.

Ia menjelaskan, pada masa kepemimpinannya, tidak mengambil inisiatif membongkar pagar Taman Tugu,n lantaran menghargai hasil karya Walikota pendahulunya. Bagaimanapun yang dilakukan oleh kepala daerah saat itu, lanjut Peni Suparto sudah ada perencanaanya, dan memiliki tujuan. “ Kalau saya, apapun karya pemimpin sebelumnya, harus dipertahankan itu bentuk penghargaan hasil karya pendahulu, kalau perlu diperbaiki,”tukas Peni Suparto.

Menurut dia, pembongkaran pagar Taman Tugu itu, hanya akan menghamburkan uang saja.

“Dulu membangunnya menggunakan uang rakyat, jika harus dibongkar uang rakyat lagi yang digunakan, itu namanya buang-buang duit,”timpalnya.

Pria yang kerap disapa Ebes Inep ini mempertanyakan kepada Pemkot Malang, apakah pagar Taman Tugu menjadi prioritas pembangunan, sedang disi lain, beberapa program masih harus banyak yang belum disentuh.Q mut

Pemkot Batu Bentuk Forum Pelajar Sadar Hukum Kota Batu, bhirawa Banyaknya kasus pelajar yang terjerat kasus kriminal, perkelahian dan seks bebas mulai diantisipasi oleh Pemkot Batu.

Dengan menggandeng Kejari Batu dan Kemenkum HAM, Bagian Hukum melakukan edukasi dan menginisiasi terbentuknya Forum Pelajar Sadar Hukum.

“Pendidikan kesadaran hukum harus dilakukan sejak dini, agar generasi muda, khususnya pelajar mampu berfikir secara jernih sebelum bertindak sehingga tidak melanggar hukum,” ungkap Wakil Walikota Batu Punjul Santoso saat membuka kegiatan Penyuluhan Hukum Terpadu dan Pembentukan Forum Pelajar Sadar Hukum di Hotel Riverstone Kota Batu, Kamis (3/9) kemarin.

Lebih lanjut dikatakan, terkadang pelajar secara tidak melakukan pelanggaran hukum, seperti membolos saat sekolah, mengendarai sepeda motor atau mobil sebelum usia 17 tahun dan tanpa memiliki SIM. “Awalnya pelajar melakukan pelanggaran hukum ringan, lama-lama bisa meningkat dengan melakukan kejahatan berat. Sehingga penanaman kesadaran hukum sangat diperlukan agar terbentuk sikap yang disiplin dan mematuhi aturan yang ada, baik ada orang maupun tidak ada orang di sekitarnya,” tutur Punjul.

Ditambahkan, kenakalan remaja yang terjadi saat ini merupakan dampak dari ketidakpahaman pelajar terhadap resiko hukum dari tindakan yang dilakukan.

Sehingga dengan terbentuknya Forum Pelajar Sadar Hukum hingga di tingkat sekolah diharapkan mampu menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar tentang hukum. Selain itu diharapkan juga forum ini bisa menularkan virus positip untuk meningkatkan tingkat kesadaran hukum di kalangan pelajar. Q sup

Jumat Legi 4 SEPTEMBER 2015

Satpol PP Kota Batu Harus Naik Tipe A Batu, Bhirawa Dinamika pembangunan di Kota Batu yang semakin kompleks mendesak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk naiki tipe dari tipe B ke tipe A. Ditambah lagi skoring organisasi Satpol PP sudah menunjukkan agar organisasi ini untuk naik tipe.

Selama ini jumlah personel yang minim membuat kinerja Satpol PP kota Batu kurang maksimal.

“Hasil analisa organisasi Satpol PP skor kita 535. Dan sesuai dengan Permendagri Nomor 40 tahun 2011 tentang pedoman organisasi dan tata kerja Satpol PP, sudah waktunya kita berubah menjadi tipe A,” ujar Kepala Satpol PP Kota Batu, Robiq Yunianto, Kamis (3/9).

Diketahui, saat ini personil Satpol PP Kota Batu hanya didukung oleh 60 orang saja.

Padahal idealnya dengan skor 535 yang dimiliki, jumlah personil berada pada kisaran 200 hingga 300 personil.

Disisi lain, tipe Satpol PP yang masih tipe B juga mengakibatkan tidak ada pegawai yang berminat untuk men jadi pegawai Satpol PP. Robiq mengakui hingga saat ini Satpol PP masih dianggap sebagai lembaga momok yang harus dihindari.

“Kalau naik tipe, magnet Satpol PP akan sangat kuat.

anas bachtiar/bhirawa

Pesatnya pembangunan yang ada di Kota Batu mendesak Satpol PP untuk naik menjadi tipe A. Para calon pejabat pasti akan berebut untuk masuk Satpol PP, tidak seperti sekarang, untuk mencari pegawai saja sangat sulit,” tambah Robiq.

Jika Satpol PP tetap berada dalam tipe B, lanjutnya, maka akan banyak sekali kendala yang terjadi. Apalagi dari waktu ke waktu semakin banyak obyek yang harus ditangani.

Mulai dari menjaga ketentraman umum, pengamanan obyek vital seperti rumah dinas, perkantoran serta melakukan penegakan perda.

Sementara salah satu indikator sudah waktunya Satpol PP naik kelas adalah luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah SKPD, kondisi sosial politik dan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang ada.Dan sebagai tenaga pengamanan yang profesional, Satpol PP Kota Batu tidak ingin ketinggalan dengan perkembangan pembangunan di Kota Batu yang sangat pesat.

Dengan beberapa pertimbangan di atas, Robiq mengajukan kenaikan tipe Satpol PP

dari tipe B menjadi tipe A kepada Sekda Kota Batu, Widodo.

Diharapkan usulan ini disetujui tim Otonomi Daerah dan ditindaklanjuti dengan pembuatan draft rancangan peraturan daerah (raperda) Satpol PP. Perda yang baru ini akan menggantikan perda Satpol PP nomor 6 yang saat ini ada.

Robiq juga menjelaskan bahwa perubahan tipe Satpol PP ini telah dipayungi oleh Permendagri. KLarena itu sudah menjadi kewajiban sebuah kota untuk melaksa-

nakan amanat peraturan tersebut. Sinyalemen positif atas rencana perubahan tipe ini sudah datang dari anggota dewan. Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong Pemkot Batu untuk melaksanakan perubahan tipe Satpol PP dari tipe B ke tipe A. “Tantangan kota ini semakin besar, perlu sebuah penegakan peraturan yang kuat, jawabannya adalah dengan menaikkan tipe Satpol PP,” ujar anggota Fraksi PAN Haswono. Q nas

Bagi Hasil Migas Dipangkas, APBD Kota Batu Turun Kota Batu, bhirawa Kekuatan APBD Kota Batu mengalami penurunan saat dilakukan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Turunnya kekuatan APBD akibat menurunnya sumber pendapatan dari pusat dan provinsi.

Hal ini sebagai dampak penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah pusat yaitu dengan pemotongan anggaran Rp 40 miliar yang bersumber dari pos bagi hasil migas. Selain pemotongan dari pusat, Pemkot Batu juga harus mengembalikan kelebihan anggaran bantuan dari Pemprov Jatim sebesar Rp 6 milyar.

Dengan pemotongan anggaran tersebut, sejumlah pos anggaran SKPD terpaksa dipangkas. Diantaranya yaitu Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dipotong lebih dari Rp 43 milyar, diantaranya yaitu anggaran proyek GOR senilai Rp 20 milyar dan pengadaan mesin pencacah sampah senilai Rp 23 milyar akhirnya dicoret.

“Pendapatan kita turun, makanya sejumlah proyek yang sudah tidak bisa dilaksanakan dialihkan ke pos-pos lainnya yang lebih membutuhkan,” ungkap Kepala Bappeda, M Chori usai menggelar rapat dengan Tim Anggaran, Kamis kemarin (3/9).

Chori mengaku, kekuatan APBD diperkirakan turun Rp 46 milyar dan defisit anggaran sebesar Rp 11 milyar. “Tapi ini masih perkiraan karena saat ini masih dalam proses pembahasan dengan DPRD. Kepastiannya

nanti setelah PAK disahkan,” tukasnya.

Saat ini pengajuan PAK APBD tahun 2015 sudah memasuki pembahasan. Hal ini setelah Fraksi-fraksi menyampaikan pandangan umum atas pengajuan PAK oleh Walikota Batu Eddy Rumpoko.

Dalam sidang maraton yang digelar Selasa (1/9) mulai sore hingga malam, Walikota Batu langsung memberikan jawaban atas pandangan fraksi-fraksi di DPRD setempat.

Ketua DPRD Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo, berharap pengesahan PAK harus dilakukan bulan September ini. Hal ini karena mepetnya waktu, mengingat tahun anggaran 2015 tinggal 5 bulan lagi.

“Bulan ini harus selesai, karena setelah itu kita akan konsentrasi untuk pembahasan RAPBD 2016,” tegas Cahyo.

Kalau sampai molor, maka dikhawatirkan SKPD tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan lelang pengadaan barang/jasa.

“Kalau molor, maka SKPD tidak bisa menyerap anggaran.

Kita tidak ingin SILPA tahun 2015 tinggi seperti tahun lalu,” tandas Cahyo. Q sup

Gedung Rusak, Anggota DPRD Siap Boyongan Batu, Bhirawa Meskipun baru dibangun pada tahun 2003, kondisi gedung DPRD Kota Batu sudah memprihatinkan. Gedung wakil rakyat ini mengalami kerusakan cukup parah ditandai dengan banyaknya retakan di beberapa titik. Akibatnya, Anggota DPRD Kota Batu mengancam segera boyongan dan menyewa gedung baru jika tidak segera dilakukan perbaikan.

Sejumlah anggota dewan menyesalkan pembatalan pengajuan anggaran pemeliharaan gedung sebesar Rp 200 juta oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR). Dalam perubahan anggaran keuangan APBD (P-APBD). “SKPD ini hanya mengajukan anggaran untuk perencanaan perawatan gedung sebesar Rp 50 juta saja,”ujar Ketua Komisi C, Didik Mahmud, Rabu (2/9).

Kegeraman anggota dewan dapat dimaklumi melihat hampir semua ruangan di Gedung DPRD ini retak-retak. Misalnya saja, di ruang Komisi C tepat di belakang kursi ketua komisi Didik Mahmud, terlihat retakan dinding yang mengakar panjang. Pintu toilet di ruangan Fraksi Golkarpun terpasang lakban karena gagang pintu sudah patah.

Retakan-retakan juga terlihat di ruangan fraksi yang lain. Retakan parah terlihat di ruang Fraksi PAN, Fraksi Gerindra dan paling parah terlihat di ruangan Bagian Humas Dewan.

Tidak hanya terlihat retakan, dinding menganga hingga terlihat deretan batu bata di dalamnya. ”Batu batanya patah, ada beberapa lubang yang sampai tembus ke ruangan lain,” ujar salah seorang pegawai Sekwan DPRD yang wanti-wanti supaya namanya tidak disebutkan. Ia pun mengaku was-was, khawatir terjadi apa-apa bila bekerja dibawah dinding yang retak tersebut.

Tidak hanya ruangan yang retak, banyak juga plafon yang jebol seperti di kamar mandi putrid. Bahkan plengsengan di sekeliling gedung dewan pun nyaris longsor. “Kalau tidak segera dibenahi, kita akan sewa, anggota dewan siap boyongan,” tegas Didik Mahmud.

Menurutnya dalam P-APBD tahun 2015 ini, pihak DCKTR awalnya sudah mengajukan anggaran untuk pemeliharaan gedung DPRD sebesar Rp 200 juta. Namun dalam pengajuan terakhir, DCKTR memutuskan untuk menunda pengajuan mata anggaran tersebut, DCKTR hanya mengajukan anggaran perencanaan sebesar Rp 50 juta.

Nilai tersebut dipandang Didik terlalu kecil untuk perencanaan pemeliharaan gedung sebesar gedung dewan. Ia yakin tidak ada konsultan yang bersedia melakukan perencanaan dengan anggaran itu.

Didik berharap dalam proses P-APBD ini, tim anggaran eksekutif mempertimbangkan kembali penganggaran perawatan gedung DPRD Kota Batu. “Apa menunggu ambles dulu baru dianggarkan ?,” ujar Didik kesal.

Sementara, Wakil Ketua Tim Anggaran Pemkot Batu, Dokter Endang Triningsih, ketika dikonfirmasi masalah ini mengatakan bahwa Tim Anggaran tidak melakukan pengeprasan anggaran perawatan Gedung DPRD Kota Batu. Penundaan anggaran tersebut dilakukan DCKTR dengan alasan teknis. Hal tersebut sesuai dengan Permendagri yang mengamanatkan agar dalam P-APBD dihindari kegiatan fisik. ”Tim Anggaran tidak main kepras, kita hanya menyesuaikan apakah anggaran yang diajukan SKPD tersebut sesuai dengan UU atau tidak, kalau ada penundaan bukan kami yang melakukan tapi SKPD,” ujar Endang.Q nas

13 Desa Rawan Kekeringan, PDAM Siaga 24 Jam Di wilayah Kabupaten Malang terdapat 13 desa yang tersebar di sembilan kecamatan, yang saat ini masuk sebagai daerah rawan kekeringan. Kepala Bagian (Kabag) Umum PDAM Kabupaten Malang Eko Priyo Ardianto, Kamis (3/9), saat dikonfimasi di ruang kerjanya mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan surat tembusan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, terkait permintaan kepala desa yang kini daerahnya kekurangan air bersih akibat kekeringan.

“Desa yang saat ini rawan kekurangan air bersih berdasarkan surat dari BPBD yakni sebanyak 13 desa, yang tersebar di sembilan kecamatan,” paparnya.

Menurutnya, dari 13 desa yang mengalami kekeringan, ada empat desa di empat kecamatan sudah didistribusikan bantuan air bersih dengan menggunakan mobil tangki air milik PDAM Kabupaten Malang. Seperti di Dusun Blandit, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, ada sejumlah delapan Rukun Tetangga (RT) atau sebanyak 853 Kepala Keluarga (KK) yang saat ini membutuhkan air bersih akibat kekringan.

Dalam waktu dekat ini, pihak-

nya akan memasang enam unit Hidran Umum (HU) untuk tendon air, agar kebutuhan air bersih di desa setempat terpenuhi. Selain itu, lanjut Eko, di Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare, ada dua dusun kini juga mengalami kekeringan, yakni di Dusun Krajan 1 dengan jumlah warga sebanyak 368 KK, dan di Dusun Krajan 2 dengan jumlah penduduk sebanyak 425 KK. Dengan kekeringan di wilayah tersebut, maka pihaknya akan memasang 12 unit HU untuk tandor air.

“Begitu juga, di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung dan di Desa Kucur, Kecamatan Dau, mengalami kekeringan. Sehingga setiap

cahyono/bhirawa

Mobil tangki air milik PDAM Kabupaten Malang saat mendistribusikan air bersih, di wilayah Desa Putukrejo, Kec Kalipare, Kab Malang hari PDAM mengirim air bersih menggunakan mobil tangki air berkapasitas 3000-5000 liter, di setiap desa yang saat ini warganya membutuhkan air bersih,” terangnya.

Eko menjelaskan, untuk sembilan desa belum didistribusikan air bersih, karena sumber air masih mencukupi, namun sembilan desa tersebut masuk peta daerah rawan

kekeringan. Jika nanti warga membutuhkan air bersih, maka PDAM akan mendistribusikan air bersih. Sementara, enam unit mobil tangki air disiapkan 24 jam di Kantor Direksi PDAM, dan jika dibutuhkan sewaktu-waktu, mobil tangki air tersebut siap meluncur.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Penanggu-

langan Bencana BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setiono membenarkan, jika BPBD telah memberikan surat tembusan kepada PDAM Kabupaten Malang terkait permintaan kepala desa, yang daerahnya kini kekurangan air bersih akibat musim kemarau.

Dan ada 13 desa yang tersebar di sembilan kecamatan yang telah mengajukan air bersih.

“Namun, dari jumlah tersebut yang sudah mendapatkan pasokan air bersih masih empat desa. Karena ke sembilan desa yang lainnya, sumber air disekitar desa setempat masih mencukupi. Sehingga belum mendapatkan pasokan air bersih, dan jika masyarakat membutuhkan, baru akan kita distribusikan air bersih tersebut,” paparnya.

Masalah kekeringan, kata dia, ada empat instansi yang selama ini selalu berkoordinasi dalam pendistribusian air bersih, pada daerah yang kekurangan air bersih akibat kekeringan. Yakni BPBD, PDAM, PMI, dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR). Q cyn

OLAHRAGA

Jumat Legi 4 SEPTEMBER 2015

LINTASAN

40 TK Ikuti Festival Olahraga Usia Dini Jakarta, Bhirawa Sebanyak 400 peserta yang merupakan perwakilan dari 40 Taman Kanak-kanak (TK) di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta mengikuti Festival Olahraga Usia Dini yang diselenggarakan di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Kamis.

"Kegiatan ini bertujuan agar anak usia dini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bergerak dibandingkan bermain gawai," ujar Penasehat Darma Wanita Kemenpora, Shobibah Rohmah Nahrawi.

Setiap TK mengirimkan sebanyak 10 peserta untuk mengikuti kegiatan tersebut. Berbagai kegiatan yang dilombakan yakni perang bintang, balon tangkis, estafet merah putih, serta lomba ibu dan anak.

Dengan banyak bergerak, lanjut Shobibah, dapat menumbuhkan kecintaan anak pada olahraga.

"Yang terpenting adalah anak-anak dapat bergerak," ujarnya.

Dia mengharapkan para orang tua tetap mempertahankan aktivitas di luar ruangan dan terus bergerak, serta menumbuhkan kecintaan kepada olahraga sejak dini.

Asisten Deputi Olahraga Layanan Khusus Deputi Pembudayaan Olahraga, Dr Bayu Rahadian, mengatakan festival tersebut bertujuan untuk meningkatkan aktivitas gerak anak-anak sejak dini.

Anak usia nol hingga empat tahun, merupakan tahap pertama perkembangan hidup anak. Kemudian usia empat hingga tujuh tahun merupakan tahap kedua perkembangan anak.

"Tahap-tahap tersebut sangat penting dan sangat menentukan kehidupan anak di masa depan. Kami sangat peduli dengan hal ini," kata Bayu.Q ant

Sulsel Diperkuat 132 Atlet Hadapi Popnas 2015 Makassar, Bhirawa Kontingen Sulawesi Selatan akan diperkuat 132 atlet dan ofisial untuk menghadapi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIII di Jawa Barat, 919 September 2015.

"Sebanyak 132 atlet dan ofisial akan kita berangkatkan menuju Popnas 2015.

Kami berharap seluruh atlet bisa terus menjaga motivasi agar bisa tampil maksimal pada saat pertandingan nanti," jelas Kepala Bidang Keolahragaan Dispora Sulsel, Hery Sumiharto di Makassar, Kamis.

Seluruh atlet, kata dia, akan tampil pada 14 dari 20 cabang olahraga yang dipertandingkan yakni taekwondo, judo, tinju, pencak silat, karate, sepak takraw, atletik, renang, voli pasir, dayung, senam, tenis lapangan dan angkat besi.

Sementara cabang olahraga yang tidak diikuti tim Sulsel seperti sepak bola, bola basket, gulat, tenis meja, bulu tangkis, serta voli indoor.

Cabang itu tidak dapat diikuti setelah gagal pada Pekan Olahraga Wilayah (Popwil) 2014 yang merupakan babak kualifikasi Popnas 2015. Pihaknya berharap dengan kekuatan atlet yang lebih besar diharapkan semakin menjaga peluang Sulsel meraih prestasi terbaik di Popnas 2015.

"Dengan kekuatan atlet sebanyak ini tentu kita harapkan bisa memberikan prestasi dan mengangkat posisi Sulsel di klasemen," katanya.

Sementara itu pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel menyatakan pihaknya menargetkan masuk 10 besar pada pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIII di Jawa Barat 2015.

Untuk target tersebut sudah masuk dalam rencana jangka panjang Dispora Sulsel. Target ini juga dinilai cukup realistis jika melihat peningkatan kualitas atlet Sulsel belakangan ini.

Pada pelaksanaan Popnas di Jakarta, 12-20 September 2013, Sulsel yang berambisi meraih hasil maksimal harus puas menempati peringkat 15 dengan perolehan empat emas, enam perak dan enam perunggu.Q ant

9

Atlet Panahan Nganjuk Persiapkan Diri Hadapi PON Nganjuk, Bhirawa Minimnya sarana olah raga panahan di Kabupaten Nganjuk ternyata tidak menyurutkan semangat Girrincha Didi Nugroho untuk berprestasi. Di areal parkir GOR Bung Karno Nganjuk, peraih tiga medali emas di ajang Porprov Jawa Timur yang digelar di Kabupaten Banyuwangi Juni lalu, terus mengasah kemampuannya.

Mahasiswa semester tiga Universitas Airlangga Surabaya Jurusan Sistem Informasi ini mengaku saat ini dirinya tengah mempersiapkan diri untuk pra PON, yang bakal diselenggaran Oktober 2015 mendatang. Karena itu, telah menjadi tekah pria kelahiran 16 Desember 1985 ini untuk kembali mengulang sukses meraih medali emas diajang PON. “Untuk persiapan PON 2016, saya harus masuk kualifikasi dan bertarung dengan para atlet panahan se Indonesia di pra-PON,” ujar Girrincha Didi Nugroho.

Disela-sela latihannya, Girrincha Didi Nugroho yang tinggal di Desa Pandean, Kecamatan Gondang ini menceritakan perjalanan kariernya sebagai atlet panahan.Untuk menjadi juara olah raga panahan, bukan perjalanan yang mulus bagi Girrincha Didi Nugroho. Atlet bertubuh subur ini mengawalinya sejak duduk di bangku kelas IX SMP. Saat itu, tutur Girrincha, di Kabupaten Nganjuk menjadi tuan rumah pekan olah raga daerah (Popda) tahun 2010

lalu. Hanya, pada cabang olah raga panahan yang diikuti belum sempat menghasilkan prestasi. Selang setahun kemudian, 2011 dia mengikuti cabor yang sama di Kediri dan berhasil mendapat medali perak.

Di tahun yang sama, Girrincha yang dilatih oleh Sutijonarko yang tak lain adalah bapaknya sendiri mengikuti kejuaraan tingkat nasional (kejurnas) kelompok junior di Jakarta. Prestasi gemilang mulai terlihat pada kejurnas saat itu. Tiga medali emas dan satu perak berhasil diraih dengan mudah pada jarak 50 meter.

Sejak keberhasilan kejurnas junior itulah, Girrincha mulai giat berlatih hingga 4 kali dalam seminggu. Melalui bimbingan orang tuanya, yang sekaligus sebagai pelatihnya, secara intensif berlatih di Lapangan Desa Pandean, Kecamatan Gondang, dekat rumahnya. “Tapi sekarang saya sudah kuliah, saya kalau latihan sekarang di lapangan KONI Jawa Timur di Surabaya, supaya kemampuan saya tetap konsisten,” jelas

ristika/bhirawa

Girrincha Didi Nugroho, berlatih di areal parkir GOR Bung Karno Nganjuk untuk mendulang prestasi di arena PON. Girrincha Didi Nugroho.

Berkat tiga medali emas yang diperoleh Girrincha Didi Nugroho pada cabor panahan di ajang Porprov, Kabupaten Nganjuk masuk peringkat ke-

13 besar. Dengan perolehan tujuh medali emas pada Porprov Jatim di Banyuwangi Juni lalu, prestasi ini meningkat dibanding sebelumnya yang hanya menduduki peringkat

ke-28. Dimana masing-masing medali disumbangkan dari cabor panahan, tiga medali emas. Kemudian angkat berat dua emas, gulat dan silat masing-masing satu emas.Q ris

Di Bali 170 Peserta Ikuti Asia University Pra PON Sepakbola Bakal Denpasar,Bhirawa Sebanyak 170 perserta dari berbagai negara mengikuti kejuaraan Asia University cabang olahraga woodball yang berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, tanggal 4-7 September 2015.

"Sebanyak 170 peserta dari berbagai negara sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti kejuaraan itu," ujar Jacky Tandiono, selaku Presiden Indonesia Woodball Association (IWbA), di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan negara-negara yang berpartisipasi dalam kejuaraan itu yakni Taiwan, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Oman, Malaysia, Tiongkok dan tuan rumah Indonesia.

Jacky menuturkan untuk tim

nasional Indonesia yang dikirim dalam kejuaraan itu sembilan atlet putra dan putri.

Enam enam orang di antaranya berasal dari Bali dan tiga atlet berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Kami menargetkan tim woodball Indonesia meraih tiga medali emas dari 14 nomor yang dipertandingkan," ujarnya.

Pihaknya mengakui tiga medali emas yang ditargetkan itu diraih pada nomor single stoke putra, single fairway putra dan double fairway putra.

"Kami hanya mengirim satu tim dalam ajang itu yang terdiri dari sembilan orang," ujarnya.

Ia menuturkan sebelumnya

Sebanyak 170 perserta dari berbagai negara ikuti kejuaraan Asia University cabang olahraga woodball yang berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali.

tim nasional Indonesia dalam ajang Asia University yang berlangsung di Uganda dan menyabet medali emas di cabang olahraga woodball.

Untuk kejuaraan itu, kata dia, sudah berlangsung delapan kali berturut-turut setiap tahunnya dan kali ini di gelar di Pulau Dewata.

Jacky menambahkan Dalam ajang itu, juga menggelar kejuaraan Indonesia Internasional Open 2015 ditempat yang sama dimana diikuti 12 provinsi yakni Papua, Kalimantan Timur, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Kepulauan Riau dan Lampung.

"Untuk kejuaraan Indonesia Internasional Open mempertandingkan 12 nomor," ujarnya.

Ketua Harian Pengprov Indonesia Woodball Association (IWbA) Bali, Maryoto Subekti menambahkan kejuaraan itu diharapkan dapat menjadi motivasi atlet muda Indonesia khusunya Bali agar mampu mengasah kemampuanya dalam laga itu.

"Kami harapkan bantuan media untuk menginformasikan kegiatan ini kepada masyarakat sehingga cabang olahraga woodball dapat dikenal luas masyarakat Pulau Dewata," ujarnya.

Pihaknya menargetkan cabang olahraga itu akan dikembangkan kembali di Bali khususnya diperkenalkan ke instansi pendidikan sehingga dapat dikirim ke ajang Pekan Olahraga Nasional 2016 yang direncanakan diikuti 18 provinsi.

Q ant

Digelar di Gelora 10 Nopember

Surabaya, Bhirawa Tidak lama lagi warga Surabaya akan bisa kembali menyaksikan pertandingan sepak bola nasional di Gelora 10 Nopember. Sebab stadion legendaris di Kota Pahlawan itu bakal ditempati untuk pertandingan Pra Kualifikasi (Pra) PON bersama Gelora Delta Sidoarjo 4-12 Oktober.

Sebelumnya, PSSI menunjuk Jatim menjadi tuan rumah cabor sepakbola Pra PON melalui surat bernomor 754/PGD/33/VI-2015 pada 30 Juni lalu. Induk sepakbola Tanah Air itu meminta PSSI Jatim menggunakan Stadion Gajayana, Kota Malang, sebagai venue utama dan Stadion Brantas, Kota Batu, serta Stadion Supriyadi, Kota Blitar, menjadi venue pendukung.

Namun, PSSI Jatim mengirim surat balasan ke PSSI untuk merestui kepindahan venue dari Kota Malang ke Sidoarjo. Dalam surat yang dikirimkan akhir Juli tersebut, PSSI Jatim memasukan Gelora Delta Sidoarjo dan Gelora Bung Tomo (GBT). "Kami sempat mengajukan Gelora Delta dan GBT. Tapi, ternyata kami mendapat lampu hijau dari pengelola G10N," jelas Sekretaris Umum Asprov PSSI Jatim Amir Burhannudin, kepada Berita Metro,

Kamis (3/9).

Stadion yang terletak di Tambaksari itu pernah kedatangan klub-klub raksasa dari Eropa. Diantaranya kunjungan klub Inggris, Arsenal. Bahkan, klub yang terletak di London utara ini takluk 0-2 dari Niac Mitra. padahal saat itu The Gunners diperkuat kiper legendaris Pat Jennings, dua pemain nasional Inggris Kenny Sansom, dan Graham Rix serta si legenda hidup David O’Leary.

"Dulu sebelum kami ditunjuk PSSI untuk menggelar Pra PON di Malang, sudah berupaya agar dapat menggunakan G10N. Tapi, saat itu stadion legendaris tersebut masih belum siap.

Kini, pengelola stadion (Dispora Surabaya, red) mempersilahkan penggunaan stadion tersebut," tambahnya.

Amir menyatakan pemindahan venue dari Kota Malang ke Surabaya dan Sidoarjo atas pertimbangan tim-tim peserta. Pada Pra PON mendatang, Jatim akan berjibaku dengan Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. "Tim-tim peserta setuju, karena mereka menyadari jika perjalanan ke Kota Malang dari Surabaya cukup jauh. Mereka khawatir kelelahan," tandas pria yang berprofesi sebagai pengacara ini. Q wwn

Bupati Situbondo Resmikan Taman Asembagus sebagai Ikon Second City Setelah beberapa bulan melakukan serangkaian pembangunan, akhirnya Pemkab Situbondo, melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kab Situbondo meresmikan salah satu proyek second city (kota penyangga) di wilayah timur Kota Santri yakni taman alun-alun Asembagus, Rabu malam kemarin. Prosesi peresmian dilaunching langsung Bupati Situbondo, H Dadang Wigiarto bersama isteri dan Sekda Syaifullah.

Selain itu, ikut mendampingi Bupati Situbondo diantaranya jajaran Forpimda (Forum Pimpinan Daerah), Kapolres, Dandim, Ketua DPRD, Kepala Kejari dan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Situbondo. Tak ketinggalan seluruh pimpinan SKPD dan Kepala Bagian Sekretariat Daerah Pemkab Situbondo ikut meramaikan peresmian ikon Second City wilayah timur Situbondo.

Sejumlah tokoh masyarakat beserta Muspika Kec. Asembagus dan ratusan warga penuh sesak

dalam momen membahagiakan tersebut.

Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH dalam sambutan singkatnya, mengaku bangga dan senang atas selesainya pembangunan taman alun-alun Asembagus, kemarin. Menurut orang nomor satu dijajaran Pemkab Situbondo itu, pembangunan taman alun alun Asembagus memiliki nilai desain yang luar biasa sebagai penyokong simbol Second City di Kab Situbondo. “Saya minta fasilitas taman alun-alun

kota Second City ini dirawat dengan baik. Sehingga tetap tampak bersih dan indah saat dipandang mata,” ujar Bupati Dadang, kemarin.

Bupati Dadang menambahkan, sebagai simbol Second City, Kec Asembagus sangat cocok untuk terus dikembangkan sarana prasarana penunjangnya dimasa mendatang. Selain itu, kata Bupati Dadang, realisasi pembangunan tersebut merupakan upaya pemerataan hasil pembangunan dari wilayah paling timur hingga wilayah ujung barat Situbondo. “Nanti kami juga akan meresmikan hasilhasil pembangunan ikon Second City di wilayah barat Situbondo yang akan dipusatkan di Kec. Besuki, “ papar pria yang habis masa kerjanya sebagai Bupati Situbondo pada 6 September mendatang.

Sebelum diresmikan Bupati Dadang Wigiarto, DCKTR diba-

wah tangan dingin H Sumadin Abdullah Umar bersama pimpinan SKPD terkait, sudah melakukan sejumlah pembangunan menyeluruh di Kec Asembagus.

Mulai pembuatan taman alunalun, plengsengan, pasar modern, pengadaan lampu hias dan rambu-rambu lalu lintas juga ditata secantik mungkin. “Kami juga membangun ikon buah asem yang notabene merupakan simbol penghasilan warga Asembagus ditengah tengah taman kota,” ujar Kepala Dinas DCKTR, Sumadin Abdullah Umar dengan didampingi Ali Munir, kemarin.

Salah satu warga Kec. Asembagus, Imam Sujono, mengaku bahagia dengan diresmikannya taman alun-alun Asembagus kemarin malam. Pasalnya, kata dia, dirinya bersama warga lain cukup lama menunggu selesainya pembangunan taman

sawawi/bhirawa

Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH, saat meresmikan proyek pembangunan taman alun-alun Asembagus sebagai pusat Second City malam Kamis, kemarin. alun-alun tersebut. “Dengan adanya taman alun-alun Ini, kami tidak perlu jauh-jauh lagi pergi ke Kota. Sebab disini pemandangan alam dan tamannya sangat menyenangkan sekali. Kami sangat

berterimakasih kepada Pemkab (DCKTR) Kab Situbondo yang telah serius membangun tempat bermain sekaligus tempat rekreasi warga disini,” pungkasnya. Q awi.adv

EKONOMI - BISNIS

10 Kurs JUAL

BELI

USD

14,068.00

13,928.00

SGD

9,937.84

9,836.85

EUR

16,106.45

15,940.60

JPY

11,612.05

11,491.75

GBP

22,064.25

21,836.32

Sumber: Bank Indonesia (24 AGUSTUS 2015)

RAGAM EKBIS

Bidik Pasar di Jawa dan Bali Surabaya, Bhirawa Konsistensi Larissa Aesthetic Center sebagai klinik kecantikan pertama yang mengusung konsep Natural Ingredient with High Technology Treatment mendapat apresiasi dan respon positif dari masyarakat khusus Surabaya, hal ini ditunjukkan dengan berkembangnya Larissa yang kini memiliki 23 gerai yang tersebar di Yogyakarta, Jateng, Jatim dan Bali.

Menurut Direktur Larissa Aesthetic Center, Sutejo, SIP, Kamis (3/9) kemarin dari 23 gerai tersebut kesemuanya dikelola dengan standarisasi kualitas dan pelayanan. “Untuk lebih mendekatkan ke pelanggan, kami juga menyediakan beberapa grand prize seperti mobil, netbook, handphone da lainnya,” katanya. Untuk memberikan kemudahan, klinik kecantikan ini juga bekerjasama dengan Bank BCA. “Kita juga memberikan discount 10 persen dengan IDR 100.000,” Jelasnya.

Sementara menurut Marketing Manager Pompi Ardana, Program Member Get Member ini akan berlaku mulai dari 15 Agustus sampai dengan 31 Oktober 2015 dan juga sebagai salah satu langkah dan inovasi untuk mencapai target penambahan jumlah pelanggan di Surabaya sebanyak 1.000 pelanggan baru.

“Kedepan, Kami akan menghadirkan Larissa Mobile di kawasan perkantoran swasta, instansi pemerintah, kampus serta sekolah. Selain itu juga berencana akan membuka gerai khusus untuk menjual produk-produk kecantikan berlabel Organic Story di mall ataupun kawasan pertokoan yang mudah dijangkau oleh warga Surabaya,” pungkas Pompi. riq

Jumat Legi, 4 SEPTEMBER 2015

Tingkatkan Perekonomian dengan Beli Produk Indonesia Pemprov, Bhirawa Kondisi perekonomian kini menjadi perhatian semua pihak. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai langkah untuk meningkatkan perekonomian dan memperkuat nilai rupiah. Salah satunya yakni dengan membeli produk-produk Indonesia “Kalau produknya tidak berasal dari Indonesia, berbahasa Indonesia, dan buatan Bangsa Indonesia jangan dibeli. Ini salah satu wujud nasionalisme untuk meningkatkan perekonomian,” kata Sekdaprov Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM, saat menjadi keynote speaker Seminar Kebijakan Fiskal dan Perkembangan Ekonomi Terkini di Hotel JW Marriott Surabaya, Kamis (3/9).

Ia mengatakan, dengan membeli produk Indonesia akan membantu memajukan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan produk impor.

Lebih lanjut disampaikannya, gerakan membeli produk Indonesia senada dengan imbauan Presiden RI Joko Widodo yang mengajak masyarakat untuk bahumembahu untuk membantu mengatasi pelemahan rupiah dengan cara membeli produk dalam negeri. iib

Sekdaprov Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM dan Staf Khusus MenKeu Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Sesaat Sebelum Membuka Seminar.

Diskanla Perkuat 11.600 UMKM Olahan Ikan Pemprov, Bhirawa Pemprov Jatim melalui Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Jatim turut melakukan perkuatan sektor UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) dibawah binaannya sebanyak 11.600 UMKM produsen makanan olahan ikan dalam memasuki pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Kepala Diskanla Jatim, Ir Heru Tjahyono MM mengatakan, UMKM dibawah binaan Diskanla Jatim ini menghasilkan produk olahan dari hasil perikanan Jawa Timur, seperti tofu ikan, bakso ikan, dendeng ikan, krupuk ikan, hingga bandeng asap tanpa duri. “Pembinaan baik perseorangan maupun kelompok terus dilakukan,” katanya, Kamis (3/9).

Perkuatan pada UMKM, lanjutnya, diantaranya dengan mempersiapkan data pengusaha binaan yang lebih akurat. Diharapkan adanya data akurat maka kesiapan UMKM dan pros-

es pembinaannya bisa lebih baik dalam menghadapi MEA. “Diantaranya mengenai produk olahan yang dihasilkan, bahan bakunya dari apa, berapa jumlah produksinya, sampai proses pemasaraannya. Kami sedang mendata jumlah pastinya. Termasuk mencakup klasifikasi usaha sesuai data by name dan by address (nama dan alamat),” tandasnya.

Diperkirakan pada akhir September pendataan terhadap UMKM dibawah binaannya dapat terselesaikan. Sembari menunggu proses pendataan, Diskanla Jatim juga mulai mengenalkan berbagai produk

makanan olahan ikan yang diproduksi UMKM binaannya.

Diantaranya menbawa pengusaha UMKM ikut dalam kegiatan pameran hingga menggelar bazaar di halaman kantornya yang berada di wilayah Jl A.Yani Surabaya. Kegiatan yang dilakukan itu untuk memromosikan produk-produk olahan ikan itu. “Kalau bazaar di kantor Diskanla Jatim ini dilakukan pada setiap bulan dan kini menjadi agenda rutin. Peserta bazar diikuti oleh 20 stan peserta pada hari Jumat sejak pukul 08.00 WIB pagi hingga selesai,” paparnya.

Setiap kali kegiatan bazaar, lanjut Heru, nampak antusias dari pengunjung bazaar cukup tinggi. Banyak masyarakat atau pegawai instansi di sekitar juga banyak yang membeli produk UMKM binaanya berupa camilan sosis, pentol, dan keripik berbahan dasar ikan. rac

Feraco Gelar Pameran Industri Bahari dan Pertanian di Surabaya Surabaya, Bhirawa PT Fery Agung Corindotama (Feraco) kembali menggelar pameran industri bahari untuk yang ke-15 kalinya di Surabaya. Tahun ini pameran bertajuk 'Industri Bahari Expo XV dan Agro Matching Expo XIV' digelar pada 36 September di Grand City Convex Surabaya.

Dari 200 stan yang ikut pameran ini berasal dari 34 instansi terkait dari 34 provinsi dan 24 kabupaten/ kota di Indonesia baik dari sektor kelautan dan perikanan, serta sektor pertanian (agrobisnis). Rencananya pembukaan pameran akan dilakukan Jumat (4/9) hari ini oleh staf ahli dari Kementerian Pertanian RI. Direktur Utama Feraco Moch Ruslim selaku penyelenggara acara ini mengatakan pameran bahari ini sudah digelar selama 15 tahun di Surabaya sebagai pintu perekonomian Indonesia Timur. Dan setiap tahunnya peserta pameran rata-rata meningkat 30 persen diban-

Moch Ruslim

ding tahun sebelumnya.

“Meski sudah digelar yang ke-15 kalinya untuk sektor kelautan dan perikanan, serta ke-14 kalinya untuk sektor pertanian, selalu disambut antusias peserta pameran yang terus meningkat. Hal ini karena para peserta melihat ada keuntungan dan manfaat yang didapat dengan mengikuti pameran ini. Memang manfaatnya tidak secara langsung dirasakan, namun akan terlihat dua hingga tiga tahun ke depan,” kata Ruslim ditemui di lokasi pameran, Kamis (3/9). tis

Lomba Desain Perhiasan Tahun 2015 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur

Disperindag Gelar Lomba Desain Perhiasan Berkombinasi Batu Akik Batu akik atau biasa disebut juga dengan istilah batu nusantara akhirakhir ini sedang menjadi tren di Indonesia bahkan sudah merambah dunia. Mengambil momen itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim menggelar lomba desain perhiasan tahun 2015 dengan bahan wajibnya berupa batu akik.

K

epala Disperindag Provinsi Jatim, Ir War no Harisasono MEng menuturkan, tujuan diadakannya lomba desain perhiasan berkombinasi batu akik ini adalah untuk menggali ide kreatif dari para perajin, desainer, mahasiswa, guru, pelajar dan masyarakat umum.

Selain itu, juga meningkatkan kecintaan dan kepedulian terhadap pelestarian budaya Jatim.

“Lomba desain perhiasan ini rutin digelar Disperindag Jatim. Banyak tujuannya, diantaranya dapat meningkatkan promosi perhiasan khususnya bernuansa kearifan lokal yaitu batu akik pada lomba kali ini. Selain itu juga sebagai sarana untuk mengembangkan kreasi masyarakat dibidang desain perhiasan,” kata Warno, disela-sela proses penjurian desain perhiasan di Kantor Disperindag Provinsi Jatim, Kamis (3/9).

Warno mengakui, sekarang banyak provinsi

Para dewan juri sedang berdiskusi menentukan nominasi pemenang lomba desain perhiasan tahun 2015 dengan bahan wajibnya berupa batu akik.

maupun kabupaten/kota di Indonesia tengah sibuk mempromosikan batu akik yang berasal dari daerahnya masing-masing. Di Jatim sendiri juga sedang melakukan hal serupa, walaupun batu akik sudah lama menjadi industry unggulan meskipun potensinya belum

tergarap secara maksimal.

Industri perhiasan di Jatim sendiri, lanjutnya, menunjukkan perkembangan yang sangat baik pada awal 2015 ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, ekspor perhiasan Jatim pada Januari-Mei

Desain Berkelas, Juri Kesulitan Pilih Pemenang

Bagus Purnomo SH MSi

Lomba desain perhiasan yang digelar rutin Dinas Perindustrian dan Perdgangan (Disperindag) Provinsi Jatim ini mendapat apresiasi dari banyak kalangan. Salah satunya dari perwakilan Persatuan Pedagang dan Perajin Batu Mulia Kayoon Surabaya, Bagus Purnomo SH MSi, yang kebetulan dipilih menjadi salah seorang dewan juri.

Menurut dia, karya desain perhiasan yang dikirim peserta sangat bagus dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Untuk itu, dewan juri sempat kesulitan memilih pemenang karena mayoritas desain sangat berkelas.

“Semua desain bagus-bagus. Tapi karena pengalaman juri yang sudah sangat kompeten, kami akhirnya bisa menentukan pemenang dari yang baik dipiliha yang terbaik. Saya sangat salut

untuk peserta karena semua karya sangat bagus. Mudah-mudahan tahun depan lebih bagus lagi kualitasnya,” ungkapnya. Bagus juga mengaku sangat senang karena Disperindag Provinsi Jatim memilih batu akik sebagai syarat utama kombinasi desain perhiasan. Sebab ini sebagai wujud pemerintah mengembangkan batu akik asli nusantara yang kini sedang digandrungi masyarakat Indonesia.

“Kapan lagi kita menghargai batu nusantara kalau tidak mulai sekarang.

Memang sejak dulu sudah banyak digemari, tapi sekaranglah waktunya untuk meningkatkannya. Batu ini milik kita, kalau bukan kita siapa lagi. Sebab negara-negara luar negeri kini juga senang dengan batu nusantara. Banyak batu akik yang dipasarkan di luar negeri,” ungkapnya. iib*

Dewan juri memberikan penilaian terhadap karya desain perhiasan yang dikirimkan peserta.

Lomba ini diikuti 120 karya dari 105 peserta.

2015 meningkat 44,30 persen disbanding periode yang sama 2014 lalu.

“Ini menunjukkan bahwa perkembangan industri perhiasan Jatim sangat menggeliat.

Apalagi desain perhiasan kini sangat unik dan banyak pilihannya. Jika dulu hanya menggunakan batu permata, kini bisa menggunakan batu akik yang jenisnya banyak,” ungkapnya.

Dalam lomba kali ini, ada dua kategori yang dilombakan yaitu kategori umum dan kategori pelajar mulai SD-SMA/SMK. Jumlah karya desain perhiasan yang diterima panitia total mencapai 120 karya dari 105 peserta. Rinciannya, untuk kategori umum 65 karya dari 53 peserta dan untuk kategori pelajar 55 karya dan 52 peserta. Setiap peserta yang mengikuti lomba, juga harus memenuhi beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Seperti, motif desain perhiasan harus mengangkat kekayaan daerah Jatim atau berkarakter Jatim. Selain itu juga

perhiasan harus dikombinasikan dengan batu akik dari Jatim dan karya desain yang dibuat harus dapat direalisasikan dalam bentuk produk sebenarnya.

“Untuk penjurian, kami mengundang para juri yang sangat berkompeten dibidangnya.

Diantaranya dari praktisi desain perhiasan, Fakultas Industri Kreatif Ubaya (Universitas Surabaya), Asosiasi Perancang Mode, SMK 12 Surabaya sebagai SMK yang memiliki jurusan seni kriya dan Persatuan Pedagang dan Perajin Batu Mulia,” kata Warno didampingi Kepala Bidang Standardisasi dan Desain Produk Industri Disperindag Provinsi Jatim, Adolf William Talakua. Setelah dilakukan penjurian, setiap kategori akan diambil tiga pemenang dan masing-masing pemenang mendapatkan thropy, piagam penghargaan dan hadiah Rp6,5 juta untuk juara pertama, Rp5,5 juta untuk juara kedua dan Rp4,5 juta untuk juara ketiga. iib*

Jumat Legi, 4 SEPTEMBER 2015

Pendaftaran Pilkada Surabaya Tahap Tiga Dianulir l Sambungan hal 1

Di Kabupaten Jember saat ini terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi. Pemkab setempat saat ini sedang mengajukan penambahan pupuk bersubsidi.

Terjadi Kelangkaan, Jember Ajukan Penambahan Pupuk Bersubsidi l Sambungan hal 1

persen). ZA diusulkan sebanyak 60.326 ton, namun disetujui sebanyak 37.937 ton (62,89 persen).

Kemudian jenis NPK dengan usulan sebanyak 83.150 ton, namun disetujui 32.715 ton (39,34 persen). Pupuk SP-36 diusulkan sebanyak 18.393 ton, namun hanya disetujui sebanyak 3.936 ton (21,40 persen). Untuk pupuk jenis organik diusulkan sebanyak 76.150 ton, namun disetujui 15.311 ton (20,10 persen).

“Saya tidak hafal angkanya, namun usulan penambahan pupuk bersubsidi disesuaikan dengan RDKK yang sudah disusun oleh masing-masing kelompok tani di Jember,” tuturnya.

Untuk pupuk ZA, lanjut dia, sudah dilakukan pergeseran yakni jatah bulan depan sudah diambil sebagian pada bulan ini karena stok yang ada tidak mencukupi kebutuhan petani.

“Memang ada beberapa pihak yang menjual pupuk bersubsidi tidak sesuai ketentuan, namun hanya beberapa kasus saja dan tidak banyak karena distribusi pupuk saat ini juga mendapat pengawalan dari polisi dan TNI, sehingga aman,” paparnya.

Kesulitan petani mendapatkan pupuk di beberapa wilayah dinilai masih wajar karena kuota pupuk bersubsidi yang didapatkan Kabupaten Jember tidak sesuai dengan RDKK. “Sejak awal kuota pupuk yang diterima Jember lebih kecil dari yang direncanakan atau dari pengajuan sesuai dengan RDKK, sehingga saya imbau petani menggunakan pupuk secara berimbang,” katanya.

Hari menjelaskan kebutuhan pupuk diprediksi akan meningkat tajam pada akhir Oktober hingga November 2015 seiring dengan dimulai nya musim tanam di Kabupaten Jember. n efi

Ini 12 Nama Calon Pj Kepala Daerah Pilihan Gubernur l Sambungan hal 1

Terkait nama-nama calon Pj gelombang tiga ini, mantan Sekdaprov Jatim ini menyebut, Kepala BPBD Sudharmawan menjadi Pj Sumenep, Asisten II Sekdaprov Jatim Hadi Prasetyo menjadi Pj Bupati Malang, Kepala Bapemas Zarkasi menjadi Pj Bupati Banyuwangi, Kepala Bakesbangpol Jonathan Judianto menjadi Pj Bupati Sidoarjo, Staf Ahli Gubernur M Ardi Prasetyawan menjadi Pj Bupati Mojokerto, Kepala Dinas Pertanian Wibowo Ekoputro menjadi Pj Wali Kota Pasuruan dan Kepala Disbupar Jarianto menjadi Pj Bupati Trenggalek.

“Semoga nama-nama itu SK Pj-nya bisa turun sebelum masa jabatan kepala daerah definitif habis agar bisa ikut dilantik secara serentak di gelombang tiga. Sehingga tidak perlu menunjuk Plt (Pelaksana Tugas) Kepala Daerah seperti sebelumnya,” ungkap Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini.

Sementara itu, untuk kepala SKPD yang ditunjuk Pj yang kebetulan bertugas jauh dari kantor, Pakde Karwo mengaku belum perlu menunjuk Plt Kepala SKPD. Sebab berdasarkan pengalaman kepala SKPD yang kini ditunjuk Pj, mereka masih bisa membagi waktunya.

“Saya tanya Pak Maskur (Kepala Dinas Peternakan yang ditunjuk menjadi Pj Bupati Ponorogo), dia bisa mengemban tugas duaduanya. Meski harus bolak balik SurabayaPonorogo, Pak Maskur sanggup dan siap, jadi tidak masalah. Begitu pula dengan Pak Pri (Kepala Biro Pemerintahan Umum yang menjadi Pj Wali Kota Blitar) juga sama.

Masih bisa mengemban tugas menjadi kepala biro,” kata Pakde Karwo. n iib

Sering Jadi Sasaran Emosi l Sambungan hal 1

kab Sidoarjo yang bertugas di Sekretrariat Pusat Pelayanan Pengaduan Masyarakat (P3M) di Jl Sultan Agung No 17 Sidoarjo saat menceritakan pengalamannya bertahun-tahun itu.

Kalau sampai petugas terpancing dan terbawa emosi, kata Agus, maka masyarakat akan semakin tidak percaya dengan pemerintah. Diakui pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu, melayani pengaduan masyarakat yang emosional memang makan hati. Tapi ia memaklumi, tipe tiap orang berbeda-beda. Ada yang sabar, tapi ada juga yang emosionalan. ‘’ Saat kejadian lumpur Lapindo, banyak pengaduan. Mereka semua emosi, padahal saya juga termasuk korban lumpur Lapindo, rumah saya di Perumtas Tanggulangin tenggelam,’’ kata pria yang pernah jadi PNS di Provinsi Timor-Timur itu saat masih gabung dengan RI. Ia juga masih ingat ada juga warga yang penuh emosional menelepon ke P3M Sidoarjo terkait kerusakan jalan. Warga itu mengelukan Indonesia sudah merdeka sejak 1945 silam, tapi di Sidoarjo masih banyak jalan yang rusak.

Tapi menurutnya penelepon itu juga orang sportif, sebab begitu ada perbaikan jalan, dan kondisi jalan bagus, ia kembali meneleponnya dan mengucapkan terima kasih. Bahkan mengundang Agus untuk datang syukuran tumpeng, sayang dia tidak bisa hadir karena terbentur aktivitas kantor. n kus

11

SAMBUNGAN

Surabaya bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelenggarakan seluruh proses Pilkada Surabaya 2015 sesuai aturan. “Saya beserta komisioner yang lain punya komitmen yang jelas dan tegas bahwa Pilkada Surabaya 2015 ini harus terselenggara secara demokratis, jujur, dan adil,” katanya.

Namun, Robiyan melanjutkan, saat KPU Surabaya sudah berkomitmen untuk menyelenggarakan Pilkada secara jujur, demokratis, dan adil, maka sudah seharusnya semua pihak lainnya juga bertindak yang sama. “Bukan hanya penyelenggaranya saja yang dituntut jujur. Tetapi kontestan Pilkada juga harus jujur. Nanti saat dibuka lagi pendaftaran, maka mari kita kawal bersama-sama agar partai politik maupun gabungan partai politik yang mencalonkan pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah harus memenuhi persyaratan dengan jujur juga,” katanya.

Pernyataan Robiyan tersebut disampaikan tidak lama setelah berlangsungnya dialog dengan perwakilan pengunjuk rasa di ruang utama kantor KPU Surabaya. Dalam dialog tersebut, Robiyan dan empat komisioner yang lain memberikan kesempatan kepada perwakilan pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutannya.

Robiyan menjelaskan bahwa sebelum menetapkan pasangan Rasiyo-Dhimam Abror yang diusung koalisi Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), KPU Surabaya telah melakukan seluruh proses verifikasi secara profesional, transparan, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang ada.

“Karena itu kami siap untuk mempertanggungjawabkan semua yang sudah kami kerjakan. Kami yakin apa yang kami kerjakan sudah sesuai dengan peraturanperaturan yang ada,” kata Robiyan.

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Surabaya menggelar musyawarah pengaduan sengketa Pilkada Surabaya yang diajukan PAN dan Demokrat menyusul Cawali dan Cawawali Rasiyo-Abror yang diusungnya dinyatakan KPU tidak memenuhi syarat.

Divisi Hukum Panwaslu Surabaya M Safwan mengatakan materi pengaduan adalah keputusan KPU nomor 32/Kpts/KPU-Kota014.329945/2015 tentang Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang Tidak Memenuhi Syarat Terhadap Persyaratan Pencalonan dan Calon dalam Pilkada Surabaya 2015. Pasangan RasiyoAbror yang diusung PAN dan Demokrat dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) oleh KPU Surabaya.

“Tuntutannya membatalkan keputusan KPU Nomor 32, dan menerima Rasiyo-Dhimam masuk sebagai pasangan calon,” kata M Safwan saat ditemui wartawan di Panwaslu Surabaya, Kamis kemarin.

Menurut dia, permoho-

nan dari Rasiyo-Dhimam masuk ke Panwaslu Surabaya pada 1 September, pada 2-4 September dilakukan perbaikan permohonan, sedangkan 5-16 September merupakan jadwal musyawarah mufakat.

Pada tahapan musyawarah mufakat ini, lanjut dia, akan ada pemanggilan saksi dan uji bukti-bukti pendukung.

“Jadi nanti berdasarkan keterangan saksi dan bukti dari pemohon menjadi dasar keputusan,” katanya.

Menurut dia, langkah PAN dan Demokrat melakukan permohonan sesuai dengan regulasi. Berdasarkan peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2015 tentang cara penyelesaian sengketa Pilkada, maka 3 hari setelah putusan, pasangan calon atau gabungan partai politik pengusung bisa menggugat ke Panwas.

“Secara administratif melewati Panwas kota, apabila tidak dikabulkan permohonan naik ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), kalau tidak dikabulkan baru ke Mahkamah Konstitusi (MK), di sinilah nanti final dan mengikat,” katanya.

Hal sama juga dikatakan Ketua Panwas Surabaya Wahyu Hariadi. Ia membenarkan telah menerima permohonan dari paslon Rasiyo-Dhimam beserta partai pengusungnya, Partai Demokrat dan PAN. Permohonan ini bisa diterima atau ditolak oleh Panwas Surabaya atas dasar musyawarah mufakat.

“Sebelum itu (keputusan) diambil, ada musyawarah bersama antara para pihak yang bersengketa, dalam hal ini pasangan calon RasiyoDhimam selaku pemohon dan KPU Surabaya sebagai termohon,” ujarnya.

Wahyu menjelaskan pada proses musyawarah nanti akan mengundang pasangan calon dan partai pengusung beserta KPU Surabaya. Setelah musyawarah tidak menemukan keputusan, Panwas akan membentuk panitia musyawarah untuk melakukan persidangan. “Dalam tahap musyawarah ini Panwas memiliki waktu maksimal 12 hari,” ucapnya.

Labuhkan Telur dan Tomat Ribuan warga yang tergabung dalam Gerakan Warga Surabaya Mengugat mengepung KPU Kota Surabaya, Kamis (3/9) kemarin. Mereka menuntut agar Pilkada Surabaya tetap digelar sesuai tahapan yakni pada 9 Desember 2015 mendatang. Selain itu, KPU harus berjalan sesuai aturan yang sudah diatur oleh Undang-Undang.

Pantauan Bhirawa, proses negosiasi antara massa pendukung pasangan calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Tri RismahariniWhisnu Sakti Buana dengan komisioner KPU sempat berjalan alot. Pasalnya, KPU Kota Surabaya yang dikepalai Robiyan Arifin batal memberikan keterangan kepada ribuan massa yang telah menunggu. Hal itu menyulut massa melempari tomat dan telur di sekitar Gedung KPU Kota Surabaya.

“Apabila Pilkada tidak bisa dilaksanakan, tolong seluruh komisioner KPU Surabaya ditangkap semua.

Mereka (KPU Surabaya) sudah tidak benar, jangan sampai warga Surabaya marah. Saya ingatkan sekali lagi, jangan sampai tertunda (Pilkada Surabaya),” ujar salah satu orator aksi.

Massa terus berorasi bergantian serta membawa spanduk dan poster yang antara lain bertuliskan ‘Brantas begal-begal politik’, ‘Jangan sok demokrasi kalau tujuan hanya menunda Pilkada’, dan sebuah peti jenazah yang bertuliskan korban politik KPU. Mereka Juga mengancam apabila Pilkada tidak digelar 2015, mereka akan membakar kantor KPU Surabaya.

“Jika KPU tetap tidak mendengar aspirasi kami, maka besok (hari ini) kita akan datang lagi dengan massa yang lebih besar. Kita bakar saja Kantor KPU, “ teriaknya.

Alasan mereka mendesak Pilkada segera dilaksanakan 2015, agar pembangunan di Kota Surabaya berjalan lancar. Aksi tersebut dijaga ketat oleh pihak kepolisian dengan memasang kawat berduri di sepanjang Kantor KPU Kota Surabaya. Serta menyiagakan dua unit mobil meriam air, satu mobil lapis baja, serta empat anjing penghadang massa jenis Rottweiler.

Setelah negosiasi kedua, Ketua KPU Kota Surabaya Robiyan Arifin menemui massa yang didampingi oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Yan Fitri Halimansyah. Serta anggota dewan Kota Surabaya dari Partai PDI Perjuangan Syaifuddin Zuhri.

Robiyan menjelaskan, bahwa pihaknya mempunyai komitmen yang jelas dan tegas untuk menyelenggarakan Pilkada 2015 di Surabaya dengan demokratis, jujur dan adil. “Kami juga meminta kontestan juga harus jujur. Selain kontestan, partai politik dan partai gabungan politik harus jujur. Jangan sampai ada yang memanipulasi, sehingga tudingan itu mengarah ke komisioner KPU Surabaya. Maka kita harus kawal bersama-sama,” ujar Robiyan di atas mobil polisi yang dilengkapi pengeras suara.

Sementara itu, perwakilan negosiator Syaifuddin Zuhri yang juga selaku Ketua Tim Pemenangan RismaWhisnu ini mengatakan, jika sampai Pilkada tidak terlaksana di tahun 2015 ini, maka rakyat Surabaya akan menggelar aksi yang lebih besar.

“Kita punya hak untuk menentukan Pilkada tetap berlangsung sesuai jadwal.

Di Surabaya harus tetap berlangsung apapun bentuknya, karena anggaran dari rakyat itu harus jelas outputnya,” kata Syaifuddin yang menjadi Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini.

Menurutnya, kalau sampai Pilkada tidak terlaksana pada 2015, maka rakyat Surabaya akan mengumandangkan perjuangan yang tidak kenal lelah. n geh, gat

Pakde Karwo Akan Ambil Sendiri Rekom Rasiyo l Sambungan hal 1

“Nanti akan saya ambi sendiri ke Jakarta rekomendasi yang telah turun untuk Pak Rasiyo dan pasangannya. Hal ini perlu saya lakukan agar tidak ada lagi surat rekomendasi yang hilang sehingga dapat menghambat pemilihan kepala daerah serentak. Selain itu, agar masyarakat Surabaya memperoleh kepastian tentang pelaksanaan Pilkada,” kata Soekarwo, ditemui di Gedung Negara Grahadi, Kamis (3/9).

Meski begitu, pihaknya optimistis kejadian hilangnya surat rekomendasi tersebut tidak akan terulang kembali. Selain itu dia juga yakin bahwa tidak ada calon yang mundur karena masalah keluarga. ‘Saya yakin itu,” tegasnya.

Menurut dia, bersama PAN, Partai Demokrat saat ini telah menemukan dua wanita calon pendamping Rasiyo. Dua wanita itu adalah Esti Martiana Rahmie yang kini menjabat Ketua Pimpin­a n Wilayah Aisyiyah Jatim, serta Lucy Kurniasari mantan anggota DPR RI asal Demokrat.

“Saat ini, keduanya masih dimintakan restu ke keluarga. Mudah-mudahan hari ini (kemarin) kepastian keduanya sudah bisa diketahui untuk selanjutnya melakukan proses rekomendasi dari Partai Demokrat dan PAN,” kata politisi yang menjabat Gubernur Jatim ini.

Permintaan restu ini, kata Pakde Karwo, sapaan lekat Soekarwo, perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kejadian seperti pada saat pendaftaran Dhimam Abror-Haries Purwoko. Pada saat itu Haries tiba-tiba mengundurkan diri dan menghilang dari KPU karena tidak diperbolehkan mendaftar oleh ibunya.

Soekarwo juga mengatakan, pasangan ini akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya pada hari

pertama pendaftaran yaitu pada 6 September 2015 mendatang.

Tujuannya agar ada waktu untuk cepat melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan semua pihak.

Diduetkan dengan Lucy Meski bermunculan namanama Srikandi bakal calon pendamping Dr Rasiyo, namun hanya satu nama yang telah menguat. Diprediksi Dr Rasiyo akan berpasangan dengan Lucy Kurniasari yang pernah menjabat sebagai anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR-RI. Politisi perempuan ini dipastikan akan segera dipersiapkan berkas pendaftarannya dalam Pilkada Surabaya.

Kamis (3/9) sore kemarin dijadwalkan internal DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Surabaya menggelar pertemuan tertutup, menyoal menguatnya nama mantan Ning Surabaya Lucy Kurniasari.

“Memang tengah kami bahas nanti sore (kemarin, red) terutama soal kesiapan berkas pendaftaran,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PAN Surabaya Zainal Arifin saat dikonfirmasi.

Menyoal calon yang diusung berasal dari Partai Demokrat, Arifin mengatakan hal itu bukan menjadi soal. “Kan bisa saja berbalik. Rekom kami untuk Pak Rasiyo, dan Bu Lucy itu Demokrat.

Toh, PAN kan juga merekom Pak Rasiyo,” terangnya.

Arifin menyatakan, proses rekomendasi ulang dari DPP PAN optimistis tanpa kendala untuk pasangan tersebut. “Rencananya Bang Zul (Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN yang akan mendaftarkan sendiri ke Surabaya,” pungkasnya.

Zulkifli sedianya akan turun langsung mengawal proses pendaftaran ini agar kalau ada kekurangan apa-apa bisa cepat diselesaikan di Surabaya. n iib, geh

Dasar Hukum Penganggaran Bopda Lemah l Sambungan hal 1

masih belum memiliki payung hukum yang jelas. “Terkait itu (payung hukum untuk November dan Desember) kita masih butuh kajian lagi. Tapi sementara kita siapkan dulu anggarannya,” tutur Ikhsan saat dikonfirmasi, Kamis (3/9).

Seperti diketahui, Dindik Surabaya tahun depan berencana mengajukan kenaikan anggaran Bopda dari tahun ini Rp 438 miliar, menjadi Rp 713 miliar.

Ada tiga komponen tambahan yang membuat anggaran Bopda tahun depan naik. Komponen utama yakni pemberian fasilitas seragam gratis. Komponen kedua, untuk pengadaan buku Kurikulum 2013 (K-13). Terakhir, komponen untuk menambah biaya operasional jenjang SMP. Kenaikannya dihitung Rp 10 ribu per siswa, atau dari Rp 70.500 ribu menjadi Rp 80.500 per bulan.

Selain lemahnya payung hukum, kenaikan anggaran Bopda yang salah satunya digunakan untuk pengadaan buku K-13 untuk sekolah non sasaran juga belum tentu terpakai. Sebab, dalam menganggarkan buku K-13 hanya berlandas pada pengalaman tahun ini. “Saat ini, di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) APBD 2015 sudah kita ajukan untuk semester dua.

Dan sekarang kita ajukan untuk semester satu tahun ajaran baru 2016/2017,” tutur dia.

Meski telah dianggarkan dalam jumlah besar, hingga saat ini Ikhsan mengaku belum melakukan konsultasi dengan Kemendikbud terkait ketersediaan buku K-13 untuk tahun depan. Pihaknya hanya berasumsi bahwa tahun depan, sekolah non sasaran tidak akan mendapat jatah buku lagi. “Kalau melihat ritme tahun ini, sepertinya tahun depan akan sama. Sekolah non sasaran kemungkinan tidak akan mendapat jatah buku lagi dari pusat,” tutur mantan Kepala Bapemas dan KB Surabaya itu.

Jika ternyata pusat memberikan jatah buku untuk seluruh sekolah pelaksana K-13, lanjut Ikhsan, maka anggaran untuk pengadaan buku yang mencapai Rp 165 miliar itu akan dialihkan ke program lain. Menurutnya, ini merupakan langkah antisipasi jika buku tidak diterima dari pusat. “Kalau tidak kita antisipasi seperti tahun ini, tiba-tiba kita tidak mendapat buku, maka akan lebih menyulitkan. Tidak bisa tiba-tiba langsung menganggarkan,” tutur dia.

Pengadaan buku K-13 ini, diakui Ikhsan merupakan masukan dari masyarakat selama 2015 ini. Meski sejatinya buku K-13 bisa diunduh melalui internet, tetapi nyatanya keberadaan buku K-13 masih penting. “Kalau ternyata dapat jatah dari pusat, tinggal dialihkan ke program lain yang mendukung,” pungkas Ikhsan. n tam

September 2015, Progres Realisasi Fisik 35,74% l Sambungan hal 1

Progres pelelangan sampai 2 September dari 14.669 paket terdiri dari sudah terkontrak 12.895 paket senilai Rp 80,71 triliun, lagi proses kontrak 1.236 paket senilai Rp 8,45 triliun, dan belum lelang 538 paket senilai Rp 1,73 triliun,” papar Basuki seusai raker dengan tema Percepatan Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2015 dan Penyiapan Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggarn 2016, Kamis (3/9).

Di tempat yang sama, Kepala BPIW (Badan Pengembangan Infrastruktur

Wilayah) KemenPUPR Hermanto Dardak menyatakan untuk mendukung koneksitas guna peningkatan produktivitas, efisiensi dan pelayanan sistem logistik nasional di Jawa Timur, pemerintah akan menjadikan Prigi sebagai Kota Maritim.

Kota Prigi di pantai Selatan, selama ini adalah pelabuhan ikan terbesar di Jatim.

Ke depan Prigi, bakal dikembangkan untuk mengimbangi aktivitas ekonomi regional yang selama ini terkonsentrasi di Malang dan Jogjakarta.

“Di koridor Jatim Selatan, kutub pertumbuhan Malang dan Jogja diupayakan bisa menyebar hingga Tulungagung-

Trenggalek-Prigi- Ponorogo. Sedang di koridor Utara dan Tengah di Jatim, Surabaya-Jombang dikembangkan arus utama perdagangan dan distribusi logistik melalui jalur darat, laut (pelabuhan) dan udara (bandara),” Hermanto Dardak.

Dikatakannya, untuk mempercepat pembangunan guna menghapus disparitas koridor Utara-Tengah-Selatn di Jatim, di koridor Selatan, poros PrigiTrenggalek bisa dikembangkan agribisnis salak, kelapa dan batu marmer.

Prigi selama ini sudah jadi kota wisata pantai dan wisata pelabuh an ikan.

Lalu poros Panggul-Prigi-Popoh juga

untuk pngembangan wisata pantai dan industri perikanan. Sedang poros Ponorogo-Trenggalek dan TrenggalekTulungagung, dikembangkan untuk agribisnis dan industri kerajinan.

“Di koridor Utara-Tengah di Jatim, Semarang-Surakarta dan SurabayaJombang sudah mulai berkembang sebagai arus utama per dagangan dan distribusi logistik. Lewat jalur darat, laut dan udara. Diperlukan penguatan keterkaitan wilayah Timur-Barat di bagian Selatan Jawa dan keterkaitan wilayah antar Utara-Selatan Jawa,” lanjut Hermanto Dardak. n ira

94%Produksi Melon Melimpah Saat Musim Kemarau l Sambungan hal 1

dalam sekali musim mampu menghasilkan sekitar 16hingga 17 ton melon. “Di lahan ini ada sekitar 2.700 pohon melon, setiap pohon ada empat hingga lima buah melon, dari situ hasilnya lumayan kadang sampai 17 ton,” terang Afandi disela-sela melakukan penyemprotan daun melon miliknya.

Sayangnya kata Afandi,

produksi yang cukup melimpah belum berbanding lurus dengan hasil penjualan.

Lantaran penjualan panen melon di desa itu banyak mengandalkan tengkulak.

“Sebenarnya petani melon cukup banyak, namun semua masih mengandalkan tengkulak. Koperasi atau apa gitu belum ada, makanya kadang susah menentukan harga,” keluh Afandi yang diamini para petani lain.

Sentra melon di Tuban juga ada di Desa Wadung, Kecamatan Jenu. Di sini banyak dikembangkan varietas baru.

Gianto, petani asal Desa Wadung, Kecamatan Jenu yang sukses menelorkan beberapa varietas melon mengakui varian anyar ini memang masih belum diminati petani lokal.

Faktor pasar menjadi alasan para petani belum merespon varietas yang sejatinya lebih menjanjikan.

Terutama Sakata Glamour yang sedikit peminatnya. Alasannya, varietas baru masih belum familiar. Kulitya sedikit lebih tebal dan kasar. Rasanya kalah manis dibandingkan Golden Apollo.

“Kalau dijual di pasar tradisional kurang laku. Tidak ada peminatnya. Mungkin terlalu mahal. Kalau melon biasa dua buah, kalau ini (Sakata Glamor) cuma dapat satu,“jelas Gianto.

Untuk mengantisipasi sedikitnya peminat pasar lokal, Gianto menyasar pasar Surabaya dan bebrapa kota besar lainnya. Hal ini untuk memperkenalkan varietas dan meneruskan budidayanya.

Menurut Gianto pengembangan varietas melon sangat cocok untuk dibudidayakan di Kabupaten Tuban. Ini karena jenis tanah dan airnya sangat memadai. *

12

Jumat Legi, 4 SEPTEMBER 2015

KINERJA PELAYANAN PRIMA

Pramuka Jatim Jadi Percontohan Nasional Penyelenggaraan East Java Scouts Challenge 2015 berakhir sukses. Event Pramuka terbesar di Jatim itu juga meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri). Torehan prestasi yang dicapai Pramuka Jatim tersebut menginspirasi Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka untuk menyelengarakan event serupa dalam skala nasional.

H

al tersebut terungkap ketika Wagub Jatim yang juga Ketua Kwartir Derah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jatim, Drs H Saifullah Yusuf bersama-sama dengan Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault dan CEO Jawa Pos Grup Azrul Ananda, meluncurkan event Indonesia Scouts Challenge (ISC) 2015 di Gedung Kwarnas Pramuka, Jl Medan Merdeka Timur No 6 Jakarta Pusat, Kamis (2/9).

Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, Gerakan Pramuka menjadi model pendidikan terbaik untuk membentuk karakter bangsa. Karena itu Gerakan Pramuka harus didukung dan difasilitasi agar bisa memasyarakat dari kota besar hingga ke pelosok-pelosok desa.

Gerakan Pramuka, kata Gus Ipul, juga ber-

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf selaku Ketua Kwarda Jatim bersama Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault saat jumpa pers peluncuran ISC 2015-1016 di Kantor Kwarnas Jakarta.

potensi besar menarik minat anak-anak dan remaja ndonesia. Ibarat api dalam sekam, hanya perlu sedikit pemantik untuk kembali menggelorakan Pramuka. Salah satunya melalui kegiatan ISC 2015-2016, kerjasama

antara Kwarnas Gerakan Pramuka dan Jawa Pos Group. Apa yang sudah dilakukan di Jawa Timur, yakni East Java Scouts Challenge sudah membuktikan bahawa Gerakan Pramuka bila dikemas dengan baik bisa men-

jadi sangat menarik.

ISC merupakan aktivitas berkemah sekaligus berkompetisi yang seru untuk anak didik (Penggalang Ramu) yang duduk di bangku kelas IV hingga V SD, dengan usia maksimal

12 tahun. Even ini diselenggarakan secara bertingkat mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.

Penandatanganan MoU kegiatan ISC telah digelar di sela-sela Rakernas Gerakan Pramuka tahun 2015 di Taman Rekreasi Wiladatika (TRW), Cibubur, Jakarta, antara Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault, dan CEO Jawa Pos Group, Azrul Ananda beberapa waktu lalu.

Ketua Kwarnas, Adhyaksa Dault menyambut sangat baik keterlibatan pihak swasta dalam menggairahkan kembali kegiatan Pramuka di Indonesia. “Kami terharu, bangga sekaligus berterimakasih atas inisiatif Mas Azrul dan Jawa Pos Group atas kepeduliannya mengembangkan Pramuka melalui program Indonesia Scouts Challenge ini. Insya Allah sangat berguna, bermanfaat dan bisa lebih menggairahkan kegiatan pramuka di kalangan anak-anak,” ujar Adhyaksa.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini memuji pelaksanaan East Java Scouts Challenge 2015 yang sudah digelar Februari hingga Agustus lalu. Event hasil kerjasama Jawa Pos dengan Kwarda Gerakan Pramuka Jatim itu dinilai telah sukses memunculkan kembali gairah anak muda ke Pramuka.

“Melihat kiprah Mas Azrul yang sukses mengembangkan basket bersama PT DBL Indonesia, saya optimistis kegiatan ISC ini ke depan akan jauh lebih meriah. Dan kepedulian Jatim akan perkembangan Pramuka sangat luar biasa,” tandasnya. Q iib*

ISC Bakal Digelar di Tujuh Provinsi

Gus Ipul selaku Ketua Kwarda Jatim bersama Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault, CEO Jawa Pos Group, Azrul Ananda dan personil CJR berfoto bersama dalam peluncuran ISC 2015-1016.

Kegiatan Indonesia Scouts Challenge (ISC) 2015-2016 rencananya akan diikuti Pramuka tingkat Penggalang Ramu yang duduk di bangku kelas IV hingga V SD, dengan usia maksimal 12 tahun. ISC direncanakan mulai bergulir akhir tahun ini di tujuh provinsi yakni Jatim, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Bali.

Sistem seleksi diawali dengan regional championship (tingkat kabupaten/kota).

Pemenang regu putra dan putri terbaik dari masing-masing kabupaten/kota berhak lolos ke province championship (tingkat provinsi).

Puncaknya, wakil dari masing-masing provinsi akan berangkat ke national cham-

pionship yang digelar sekitar Agustus 2016 mendatang. Regu putra dan putri terbaik akan menyandang predikat sebagai juara nasional. Sebagai hadiahnya, mereka akan berkesempatan terbang ke Amerika Serikat serta berhak menerima hadiah tabungan pendidikan Penyelenggaraan ISC juga diharapkan bisa memberikan prestasi seperti EJSC dimana masuk catatan Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan jumlah peserta East Java Scouts Challenge (EJSC) 2K15 mencapai 172.957 siswa dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Peserta mengikuti seleksi dengan berbagai jenis tantangan sampai tersaring menjadi 2.280 finalis yang masuk babak final.

Sementara itu, CEO Jawa Pos Group Azrul Ananda mengaku, sangat senang bisa bekerjasama dengan Kwarnas Gerakan Pramuka. Melalui promosi yang gencar dan kegiatan-kegiatan yang dikemas secara menghibur dan menarik, Azrul optimis kegiatan ISC ini akan membesar dan berdampak positif bagi perkembangan Pramuka ke depan.

“Pramuka itu potensinya luar biasa. Jujur saja, tidak ada kegiatan yang potensinya lebih besar dan punya dampak positif dibanding Pramuka. Sebab, di Pramuka anak-anak bisa langsung diajarkan keterampilan, ketangkasan, kerjasama dan pembentukan karakter yang mungkin tak cukup didapatkan dari sekolah saja,” ujarnya. Q iib*

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) Tahun 2015

FKPU, Memelihara dan Melestarikan Karakter Local Genius Daerah Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur terus mengembangkan Festival Kesenian Pantai Utara (FKPU) sebagai salah satu upaya memelihara dan melestarikan karakter local genius (kearifan lokal, red) di daerah. Saat ini, FKPU yang diselenggarakan sudah ke sembilan kalinya berlokasi di Kabupaten Situbondo.

K

epala Disbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi mengatakan, tidak semua seni budaya yang ada di Jatim disatukan, sebab semuanya harus disesuaikan dengan karakter local genius masing-masing. Menilik hal itu, maka festival kesenian pesisir terbagi menjadi pesisir utara dan pesisir selatan.

“Kali ini didalam FKPU ada upaya mensejajarkan pembinaan kebudayaan khususnya kesenian untuk pesisir utara di 14 kab/kota.

Langkah ini salah satu upaya untuk melestarikan local genius berkembang sesuai habitatnya,” kata Jarianto. Dikatakan Jarianto, FKPU harus menjadi ikon daerah masingmasing, sekaligus mendulang angka peminat pariwisata di Jatim. Kegiatan yang melibatkan sejumlah daerah yang terletak di pesisir pantai utara tersebut menjadi salah satu program rutin Pemprov Jatim sehingga keberadaannya sangat diperlukan.

Dalam FKPU yang berlangsung di Kabupaten Situbondo itu diikuti 14 daerah, yakni Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kota Probolinggo dan Kota Pasuruan.

Prosesi Penyerahan Pataka FKPU dari Pemprov Jatim kepada Tuan Rumah FKPU 2016 yaitu Kabupaten Pasuruan (atas). Kepala Disbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi bersama Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH serta Kadisporbud Kota Pasuruan memukul rejongan sebagai tanda dibukanya Festival Kesenian Pantai Utara (kanan).

Menurut Jarianto, festival yang diselenggarakan dua hari (Sabtu-Minggu/29-30 Agustus 2015) ini memprioritaskan budaya lokal di sebuah daerah tidak boleh ditinggalkan oleh warganya sendiri sehingga harus tetap dijaga dan dilestarikan. “Tidak masuk akal jika warga sendiri melupakan budaya lokalnya.

Semoga kegiatan ini menjadikan masyarakat tahu bahwa wilayahnya memiliki potensi wisata dan kesenian yang luar biasa," ucapnya.

Kegiatan ini, kata dia, digelar rutin dan tahun ini dipercaya sebagai tuan rumah adalah Kabupaten Situbondo, setelah pada 2014 lalu diselenggarakan di Kabupaten Sumenep. Dalam festival tersebut, selain digelar kesenian-kesenian yang menjadi ciri khas daerah masingmasing, juga diselenggarakan pameran, serta pertemuan antarseniman sekaligus diskusi mengenai kesenian dan wisata di daerah.

“Pembahasannya tentang bagaimana daer-

ah kawasan pesisir Pantai Utara bisa bangkit dengan tidak meninggalkan identitas masingmasing,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa karakter daerah satu dengan yang lain di Jatim adalah berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri sehingga perlu kiranya berbagi pengertian tentang kesenian antardaerah. “Diskusi juga membahas kawasan masing-masing tentang bagaimana ke depannya. Yang pasti, Jatim kaya kesenian jangan hanya slogan dan buktikan ke khalayak umum," katanya.

Sementara, Kepala Bidang Budaya, Seni, dan Film Disbudpar Jatim, Dra Hartini MM mengatakan, hasil yang diharapkan dari kegiatan FKPU yaitu akan meningkatnya kualitas, kuantitas, dan intensitas apresiasi dan penghargaan masyarakat terhadap produk budaya daerah sebagai asset wisata.

Selain itu, adanya FKPU juga akan men-

ingkatkan motivasi dan daya kreatifitas seniman di wilayah pesisiran utara Jatim dan meningkatnya kualitas seni budaya lokal/daerah. ”Bahkan, FKPU juga bisa meningkatkan jalinan kerjasama secara sinergi antaraPemprov Jatim, Pemkab/ kota denganpara seniman khususnya di wilayah pesisir utara dalam mewujudkan ketahanan nasional,” katanya.

Sekedar diketahui, kalau FKPU tahun 2015 yang diselenggarakan di Kabupaten Situbondo ini merupakan penyelenggaraan tahun kesembilan (ix), diawali sejak tahun 2007 di Kota Surabaya, tahun 2008 di Kab. Probolinggo, 2009 Kab. Pamekasan, 2010 Kab. Lamongan, 2011 Kota Probolinggo, 2012 Kab. Gresik, 2013 Kab. Tuban, 2014 Kab. Sumenep, dan 2015 Kab. Situbondo, sedangkan Tahun 2016 akan dilaksanakan di Kota Pasuruan.

“Kegiatan ini penting untuk dilaksanakan karena selain dapat memberikan makna, inspirasi dan kontribusi bagi perkembangan seni tradisi di jawa timur, juga dapat memberikan sebuah wacana atau wawasan serta berbagi pengalaman antar seniman dari wilayah pesisir utara khususnya,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH mengatakan, diharapkan nantinya dengan khasanah seni budaya yang ada dapat mendekatkan masyarakat luar daerah untuk mengenal Kabupaten Situbondo sebagai daerah yang kondusif dan potensial untuk terus dikembangkan sebagai daerah unggulan pada sektor seni budaya dan pariwisata.

Kegiatan FKPU Kabupaten Situbondo menyajikan pergelaran kesenian daerah dengan menampilkan kemasan seni pertunjukan yangberpijak pada seni tradisi daerah kabupaten/kota masing-masing, dan pada kesempatan kali ini menekankan pada tema yang bernafaskan religi yang hidup dan berkembang di daerah pesisir utara. Dalam kesempatan ini, penyelenggaraan FKPU juga dihadiri oleh tim kesenian dari daerah pesisir utara provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Pemalang. Selain itu terdapat pawai budaya, peserta akan menggelar arak-arakan / pawai kesenian khas pesisiran utara.

Berlokasi di alun-alun Kabupaten Situbondo, terdapat pameran hasil produk unggulan daerah bernuansa seni budaya yang menunjukan ciri khas daerah masing-masing, dan didukung oleh tuan rumah dengan berbagai materi pameran yang beragam.

Bahkan, ada sarasehan yang merupakan ajang diskusi diikuti oleh para seniman, budayawan, dan para pembina seni baik dari sekolah/perguruan tinggi maupun dari sanggar di wilayah pesisir utara, dengan jumlah peserta kurang lebih 100 (seratus) orang, dan membahas tentang “budaya religi”. menghadirkan narasumber Mashudi dari Kabupaten Situbondo dan Sinarto SKar MHum dari Kota Surabaya. Q rac*

Kegiatan FKPU Kabupaten Situbondo menampilkan kemasan seni pertunjukan, pawai budaya, pameran hasil produk unggulan daerah dan sarasehan yang merupakan ajang diskusi seniman yang membahas tentang “budaya religi”.