3 minute read
yang bertema
from Harian Nasional
Evaluasi Bersama Menuju Kompetisi
JAKARTA (HN) P e r s e b a y a Surabaya membawa modal positif menuju Liga 1 2020. Mereka berhak atas hadiah Rp 300 juta usai menjadi kampiun Piala Gubernur Jawa Timur (Jatim) usai melumat 4-1 Persija Jakarta pada final di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (20/2).
Advertisement
Kendati sekadar pramusim, Piala Gubernur Jatim jelas layak menjadi evaluasi bersama. Bukan hanya bagi klub peserta Liga 1, operator kompetisi dan PSSI pun perlu belajar dari turnamen edisi ke-12 ini. Paling utama tentang suporter dan kinerja wasit. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan tidak mau pe ristiwa serupa terulang di Liga 1. Bentrok antarsuporter terjadi sebelum semifinal antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Supriyadi, Blitar, Selasa (18/2). Meski panitia memutuskan pertandingan tanpa penonton, suporter kedua tim nekat datang dan terlibat bentrok di jalanan yang mengakibatkan empat motor terbakar dan dua orang luka-luka.
“Padahal kami sedang menggencarkan Divisi Pembinaan Suporter, tetapi tetap ada peristiwa ini,” kata Iwan, sapaan Iriawan, di Jakarta, kemarin.
Insiden tersebut, kata Iwan, menjadi evaluasi bagi federasi dan operator. Bukan tak mungkin, katanya, laga yang berpotensi bentrok digelar tanpa penonton. Hal ini dilakukan demi menciptakan situasi kondusif sepak bola nasional, terutama jelang Piala Dunia U-20 2021.
“Kami akan merumuskannya, termasuk terkait tempat, dihadiri penonton atau tidak, dsb. Jika dengan penonton, pola pengamanan harus ketat. Kami masih hitung risikonya.”
Terpisah, Direktur Utama PT LIB Cucu Soemantri berjanji mengantisipasi hal-hal yang berpotensi menyulut emosi suporter. Salah satunya dengan Persebaya meraih trofi kedua Piala Gubernur Jatim.
melakukan penyaringan ketat pengadil lapangan untuk Liga 1. Sebanyak 40 wasit dan 51 asisten wasit masih mengikuti seleksi di Cilodong, Depok, Jawa Barat hingga 22 Februari.
“Setelah 30 wasit terpilih dari workshop, sisanya akan kami bagi untuk Liga 2 dan Liga 3. Kami memastikan semua wasit memiliki kualitas baik,” kata Cucu.
Pada final kemarin, Persebaya langsung unggul lewat Oktavianus Fernando pada menit ke-3. Tiga gol lainnya diukir pada babak kedua melalui Makan Konate menit ke-52, Ricky Kambuaya menit ke-56, dan Mahmoud Eid menit ke-80. “Kami menekan Persija sejak awal agar mereka sulit mendapat ruang gerak, ter utama di lini serang. Ini hasil manis bagi kerja keras tim dan untuk Bonek,” ucap Pelatih Perse baya Aji Santoso kepada HARIAN NASIONAL. Sementara bagi Persija, magnet pemain bintang nyatanya belum mampu membawa mereka meraih hasil manis di pramusim. Macan Kemayoran tampak bersusah payah setelah dipaksa bermain 10 orang.
Adalah Ryuji Utomo yang diganjar kartu merah oleh wasit karena dinilai melakukan kesalahan fatal terhadap pemain Persebaya David da Silva pada Selebrasi pemain Persebaya Surabaya usai menjuarai Piala Gubernur Jawa Timur ke-12 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (20/2). Ini adalah trofi kedua setelah sebelumnya Bajul Ijo kampiun pada edisi ke-4 tahun 2005. ANTARA | ZABUR KARURU
PERSEBAYA PERSIJA
vs
1 4
Oktavianus 3 Konate 52 Ricky 56 Mahmoud 80 Simic 43
Ryuji Utomo 31
TOP SCORER Marko Simic (Persija) – 5 gol David da Silva (Persebaya) – 3 gol Makan Konate(Persebaya) – 2 gol
menit ke-31. Putusan ini membuat pemain Persija keberatan, bahkan Riko Simanjuntak harus menerima kartu kuning pada menit ke-34 karena protesnya.
Untungnya, legiun asing Persija Marko Simic mampu me nyarangkan gol ke gawang ka walan Rivky Mokodompit untuk menyamakan kedudukan 1-1 pada injury time babak pertama. Gol tersebut berasal dari tanduk an keras Simic yang mendapat umpan melalui sepak pojok Riko. Hanya saja, gol tersebut menjadi satu-satunya yang bisa dibuat Persija hingga akhir pertandingan.
O RIDSHA VIMANDA NASUTION