Digital IT Girl
#INSTAGOOD
016
a.k.a Gary Pepper Girl
BJORK IS BACK MARET
2015
RP. 42.000,LUAR PULAU JAWA RP. 50.000,I S S N 208 788 26
TIPS TO ROCK YOUR INSTAGRAM
DIGITAL FIXATION Wrathschild Cherie Ko Diana Rikasari
table of contents
maret FASHIONISTA 014 fashion opener flower child styling PETER SIMON PHILLIPS @ company1.com.au hair & makeup KATRINA RAFTERY @ dlm.com.au styling assistant LULU CUSTANCE retouching LIDIA CASTELLETTO
016 mass appeal vest forward
018 mass appeal locked in lace
BEAUTY QUEEN
020
038
mass appeal fine lines
beauty queen life’s peachy
022
040
price is right DRESS COAT
counter culture gotta love marc
024
042
private icon strange love
the look red rose
026
043
haute stuff eye you ready
the look hello, yellow!
027
044
HAUTE STUFF a bug’s life
get this glow with me
028
045
all access animal instinct
private icon the rookie
masthead
030
046
010 contributors
girl we love caitlin bellah
grrrl talk natural anthem
012
032
048
factory girl florentine dream
beauty news
034
beauty spread a long time ago in galaxy far, far away
Dress oleh Kate Sylvester; Sweater (diikat di pinggang) oleh Ken Done; Scarfs (diikat di pinggang) oleh Desert Designs; Kalung dan anting oleh Pink Loulou.
006 ed letter
008
paravion
013 behind the scene
fashion news
052
JAKARTA BANDUNG BALI
sunday girl menyusuri sisi quirky singapura di hari minggu yang cerah bersama indie darling kebanggaan kota tersebut, cherie ko.
068 a clear conscience menuai sukses dari upayanya mengikuti kata hati, diana rikasari menjadi bukti nyata bagi siapa saja yang tidak lelah mengejar mimpi.
RADAR
072
058
radar spesial tentang gadget terbaru, digital fixation dari team editorial nylon dan tips dari instagram.
the curious case of bjork lewat album terbaru bertajuk vulnicura, bjork menyembuhkan luka patah hati dengan berefleksi ke masa awal dan membalutnya dengan therapeutic strings. brutally honest dan musikalisasi yang magis. its simply bjork at her best.
TECHNICALLY IN LOVE
084 culture club
088 filmstrips
090
062
bookmark
howling sounds
091
mantan bintang nickelodeon dan musisi indie simon curtis berkonspirasi dengan sahabatnya, ro “wolfy� danishei, dalam duo electropop wrathschild.
2015
064
FASHION AND FEATURES 098
cover story world at her feet
konten instagramnya penuh dengan foto-foto wanderlust - semua hal yang pasti kamu save di halaman pinterestmu. itulah nicole warne alias gary pepper girl.
soundcheck
106
092
fashion spread my dear lolita
local bites
093 space invader
karakter dari novel karya vladimir nabokov ini sudah menjadi karakter ikonik. Don’t you just love her mixed up innocence?
116 sunny new york para new yorkers will tell you a thing or two bagaimana cara seru hop into one show to another dan menikmati tetap fashion week.
NYLON STREET 124 shopping list
127 star maps LACE IT UP
128 bagcheck all that white
096
letter from the editor
the
it crowd Anindya Devy Managing Editor e-mail: anindya.devy@gmail.com
@anindyadevy
A quick question: Seberapa lama kamu tahan tanpa mengintip smartphone milikmu? Entah untuk melihat status terbaru teman-temanmu, stalk mantan pacar atau melihat video-video lucu yang di-post timeline. We are hooked on internet like a fat kid on a candy store. Is it a good or bad thing? You decide. Kita telah menjadi "the 'like' generation", di mana semakin banyak likes yang kamu dapat bisa menjadikan kamu sebagai penentu tren. Di edisi Digital Fixation ini NYLON membahas bagaimana cara maintain akun Instagram, seperti this month's cover, Nicole Warne a.k.a Gary Pepper Girl yang hingga saya menulis editor's letter ini sudah punya 1.1 juta followers! Selain itu kami juga punya gadget it-list terbaru yang seru dan beauty spread yang terinspirasi dari Star Wars. Jika kamu belum juga follow akun instagram NYLON, hit us up @NYLON_IND and give us your likes!
letter from the editor
Managing Editor Anindya Devy Senior Editor Alexander Kusuma Praja
Fashion Stylist Patricia Annash Web Editor Shinta Junior Writer Vinny Vindiani
editorial assistant Deasy Rizkinanti design Senior Graphic Designer Nanang Ahmad Suryana Graphic Designer Haris Juniarto
photographer Willie William interns Priscilla Kemur, Muhammad Rizky business Account Manager Nimas Ayu Inawati Senior Account Executive Yopie Traffic Executive Helsa Widya Irawati Gunawan Publishing Manager Rochmadonie yulianto Spv. Circulation & Distribution Nurmansyah Subscription Indra IT Coordinator Hotman Web Coordinator Maria Gadis Chairman and Chief Entertainment Officer Julius Ruslan Chief Executive Officer and Group Publisher Denise Tjokrosaputro Associate Publisher Grace Wong Client Relation Director Sistha Alicia Tjokrosaputro NYLON is published by
PT. NILON MEDIA INDONESIA Jl. Palmerah Utara 55 Slipi, Jakarta 11910 Telp. (021) 5366 7777, fax. (021) 5366 6767
SIUP NUMBER : 01881/10-1.824.51 NYLON US Executive Chairman Marc Luzzatto Executive Vice President, Chief Revenue Officer, Publisher Dana Fields Executive Vice President Daniel Saynt Editor-in-Chief Michelle Lee
Editorial Office
110 greene street, suite 607, New York, NY 10012
Disclaimer Artikel yang dimuat dalam majalah ini telah melalui proses editorial yang berkesinambungan. Isi majalah ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan proses pemeriksaan dan opini publik, dan hanya berfungsi sebagai informasi yang bersifat konstan. Semua materi yang kecuali ditetapkan lain. telah memiliki izin pemuatan foto dari pihak yang bersangkutan diterima akan menjadi hak milik untuk digunakan sesuai keperluan. Hak Cipta & Izin Penerbitan Hak cipta dilindungi. Tidak ada bagian dari majalah ini yang diizinkan untuk dikutip ataupun diproduksi dalam format apa pun dengan atau tanpa sengaja tanpa izin dari perusahaan. Hak cipta 2012
follow us on
NYLON_IND
010
contact us
contact@nylonindonesia.com sales@nylonindonesia.com
NYLONindonesia
www.nylonindonesia.com
GALERIES LAFAYETTE - PACIFIC PLACE MALL (LADIES WEAR, 2 ND FLOOR) | SEIBU - GRAND INDONESIA | DEBENHAMS - SENAYAN CITY SOGO CENTRAL PARK ( UG FLOOR) | SOGO PONDOK INDAH MALL 2 (1 ST FLOOR) | SOGO TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA (1 ST FLOOR) VEROMODA_ID
Erdiawan Putra Punya satu obsesi pasti, yaitu film dan apapun yang berhubungan dengan film. Pendengar musik sekelas Black Sabbath, Slayer, King Crimson hingga Granicus dan Mahavishnu Orchestra. Erdi yang mengaku hanya imitator gagal dari David Bowie selama berkaraoke ini memang lebih pas jika disambungkan dengan dunia perfilman, seperti apa yang ia kontribusikan untuk NYLON dalam artikel filmstrip edisi ini.
Felicia Irene Memulai kecintaannya akan seni melukis kuku sejak usia 5 tahun dan mempelajarinya secara otodidak hingga akhirnya benar-benar memutuskan untuk berkarier sebagai nail artist di tahun 2013, saat ini Felicia sudah banyak mengkontribusikan keahliannya pada berbagai beauty campaign, editorial hingga selebriti-selebriti Indonesia. See her amazing work on our beauty spread this issue. Next plan: Memajukan industri nail art di Indonesia, supaya dunia bisa melihat bahwa nail art mulai happening dan Indonesia termasuk maju di bidang fashion dan beauty di dunia. Current obsession: Kutek warna metallic with mirror finished. Guilty pleasure: Sneakers. Pekerjaan boleh feminine tapi penampilan sebenarnya tomboi. Fav artist: Katy Perry, Rihanna, Kumi Koda, artistartist berkuku unik. Currently listening to: Classic rock 90an. Online fixation: Youtube browsing. Fav instagram account: @glamsusie @karengnails @theillustratednails. Most searched hashtag: #fashionnails #editorialnails Perfect gadget: Handphone dengan fitur kamera bagus, untuk foto hasil nail art. Can’t live without: Phone, internet & nail polish, kalau nggak rasanya tangannya naked.
Ongoing project: Sedang mengerjakan sebuah komik superhero yang memiliki latar di Indonesia, dengan harapan tidak ikut tenggelam dalam obscurity seperti karya-karyaku sebelumnya. Next plan: Merealisasikan semua ide film yang aku punya. Dan membuat album musik. Dan menikah. Secret skill: Menulis riff musik doom metal, memasak berbagai macam chinese food sederhana dan menirukan aksen british. Guilty pleasure: Martabak keju dan Bon Jovi. Cheesy tapi adiktif! Fav director: Yasujiro Ozu, Eric Rohmer, dan Mikio Naruse. Tiga seniman film yang karya-karyanya akan aku tonton berulangulang selama aku hidup. Role model: Konfusius. Aku bisa dibilang memiliki sifat humanis sekuler, tapi jalan tengahku masih berbasis filosofi timur. Online fixation: cinephiliabeyond.org, mubi.com, blu-ray.com Current obsession: Sinema. Aku punya obsesi untuk menonton sebanyak mungkin film esensial produksi semua negara, dari awal ditemukannya kamera film sampai sekarang. Dan suatu saat nanti akan menulis buku berjudul 10.001 Must-See Movies. Perfect gadget: Telepon genggam. Siapa yang menyangka bahwa handphone sekarang tidak hanya bisa dibuat untuk menelepon dan mengirim teks. Kemampuan memasukkan kamera, sound recorder, internet, dan Flappy Bird ke dalam satu mobile device adalah ide yang jenius dan revolusioner. Can’t live without: Sejak jaman aku mendengar dongeng sebelum tidur dari Ibuku dulu, aku jatuh hati dengan yang namanya seni naratif—baik itu berbentuk film, komik, novel, sampai RPG.
Malinda Pramufitra Mendeskripsikan dirinya sebagai “A dash of sarcasm and a splash of dark humour served with introversion on the side” dan pecinta kucing, Malinda yang akrab dipangil Dinda menjadikan membaca sebagai salah satu kegiatan favoritnya sejak kecil (beside drinking & brewing coffee too). That’s enough reason for us to get her works on this issue’s bookmark. Project you’ve done or ongoing: MOZAIC Fashion Show (2014). Currently an admin for Instagram account @lipstainedcups, if you can call that a project. Next plan: Open a coffee shop with my sister! Untuk sementara ini belajar dulu jadi barista yang mahir sembari kerja sambilan. Writing a book is also in my plans. Current obsession: Dark lipsticks. The more it can bring out the black soul in me, the better. Guilty pleasure: Nothing gives me guilt if I find pleasure in it. Currently listening to: Warm On A Cold Night by Honne. Online fixation: 8tracks. Kalau lagi bosan sama lagu di iTunes, dengarkan playlist orang lain, sekalian cari artist atau genre baru. Fav instagram account: @matchbookdiaries and @arisjeromephoto. Most searched hashtag: #HobiKopi, mungkin? Suka sekali dengan mood yang orang-orang tangkap, padahal hanya foto secangkir kopi. Perfect gadget: Smartphone. Alat komunikasi, kamera, dan music player in one. Nggak perlu bawa tas gede-gede buat disimpan. Can’t live without: Earphones. Paling sedih kalau pergi lupa bawa earphones atau kabel AUX. Mau dengarkan apa selama perjalanan di kereta/mobil?
Letisia Marbun @imsallyann
SEND MAIL TO: PT. NILON MEDIA INDONESIA Jl. Palmerah Utara 55 Slipi, Jakarta 11910 E-mail: contact@nylonindonesia.com Twitter: @nylon_ind Instagram: @nylon_ind Facebook: Nylon & Nylon Guys Indonesia
Rossa Rosmiati Kusmaya
marchelynn
raydasilva
BEAUTY NOTE:
Sheer Concealer
Ketika kamu membubuhkan warna hijau di mata, jadikan warna itu titik fokus riasanmu dan biarkan bagian lainnya polos tanpa riasan. Tambahkan segaris liner cair berwarna hitam untuk mempertegas warna.
Effortless Eyebrow Definer in ash brown
#instacrush
Lip Mist in Pink Heather No.210
Effortless Liquid Eyeliner
ON NICOLE: Dress dan gelang enamel oleh Hermes; Scarfs (diikat di pinggang) oleh Jenny Kee; Gelang resin oleh Dinosaur Designs; Kalung dan anting oleh Pink Loulou.
The Gary Pepper Girl tidak akan berbuat kesalahan apapun. Dalam setiap foto yang memenuhi situs dan profil Instagram miliknya, dia selalu terlihat memesona: outfit yang elegan, rambut sebahu yang sempurna, dan makeup secukupnya tanpa cela. Walaupun penampilannya kali ini tidak seperti signature look-nya yang terdiri dari winged black eyeliner dan bibir merah, namun dia terlihat sama cantiknya. No wonder jika pesonanya terus merambah dari dunia digital ke dunia nyata.
Fresh Glow Foundation SPF 15 PA
Fresh Glow Luminous Fluid Base
Light Glow in Earthy Blush
Eye Colour in Aqua Green
Bold Lash Mascara in Ebony
Dress: Cottonink Studio Kalung dijadikan bando: Kar Kalung: Massicot Cincin: Kar
Walaupun bukan kaum hippie, bunga juga bisa menjadi hiasan di kepalamu.
Oleh: Patricia Annash Foto: William Willie Model: Michelle – NYLON FACE OFF 2014 Make Up Artist: Nikky Windya Hairstylist: Melissa Pratiwi Lokasi: Conclave
Mass Appeal: Vest Jacket
2
3 1
4
7
5
6
2
016
Oleh: Patricia Annash.
8
10
vest forward
9
Abaikan jaket-jaket panas kamu, saatnya memakai vest jacket untuk menyambut musim panas!
11
12
10
13
13
1. Sleeveless jacket, Topshop Rp. 1.459.000, 2. Bralet, Topshop Rp. 839.000, 3.Long waistcoat, Zara Rp. 1.399.900, 4.Midi Skirt, Topshop Rp. 999.000, 5. Parka vest, Zara Rp. 999.900, 6. Sandals, Zara Rp. 559.900 7. Antipodium S/S ‘15 8. Crop Top, Miss Selfridge Rp. 276.000, 9. Bandeu, Topshop Rp. 279.000, 10. Sleeveless Jacket, Topshop Rp. 899.000, 11.Long Vest jacket, Zara Rp. 999.900, 12. Biker Vest, H&M Rp. 599.900, 13. Long Skirt, Zara Rp. 899.900
017
mass apeal: Lace
locked in lace Mix & match pakaian dengan lace juga bisa seru. Get your sweet look with these items. Get locked in lace!
3 2
1
4
6
5
018
oleh: Priscilla Kemur.
mass appeal:
city
9
8
7
12
10
11
14
13
1. Short Lace Top, H&M, Rp 449.900 2. Dolce & Gabbanna S/S ‘15 3. Dress, Bershka, Rp 599.900 4. Flared Lace Trousers, H&M, Rp 349.900 5. Lace Top, H&M, Rp 599.900 6.Dress, H&M, Rp 799.000 7. cardigan, Miss Selfridge, Rp 698.000 8. Shoulder Bag, H&M, Rp 449.900 9. Choker, Miss Selfridge, Rp 127.000 10. Lace Top with fringes, H&M, Rp 249.900 11. Short, Miss Selfridge, Rp 639.000, 12. Lace, Topshop, Rp 699.000 13. Sneaker, Nine West, Price by request 14. Socks, Topshop, Rp 69.000.
019
mass appeal: Lines
2 3 1
fine lines Motif garis dapat sangat memengaruhi pakaianmu dari atas sampai bawah. In order to look fab, you will need to pick your fine lines.
6
5
4
020
oleh: Priscilla Kemur.
9 8 7
5
10
11
1. Paul Smith S/S ‘15,2. Weekend Bag, H&M, Rp 1.199.000 3. Stripe Knit Tank Top, Topshop, Rp 1.459.000 4. Florentine Strap Sandals, Topshop, Rp 1.259.000 5. Stripe Cold Shoulder Tunic, Miss Selfridge, Rp 500.000 6. Trousers in a textured weave, H&M, Rp 599.900 7. Dress, Topshop, Rp 1.199.000 8. Jersey Skirt, H&M, Rp 149.900 9. Longline Striped Shirt, Topshop, Rp 839.000 10. Stripe Tonic Print Cigarette Trousers, Topshop, Rp 899.000 11. Striped Poncho, Bershka, Rp 599.900
Price is right: Long Coat
Atasan: Alexalexa Rp.265.000
Neoprene Coat, Cottonink Studio Rp. 699.000
Dress Coat
Rok: Cottonink Studio Rp.529.000
Sekarang kamu memiliki berbagai alasan untuk memakai long coat di musim panas ini, isn’t it cool? Oleh: Patricia Annash. Foto: willie William. Model: Sita – NYLON FACE OFF 2014 Makeup Artist: Cintantya Prakasita Hairstylist: Amelia Dalianti Lokasi: Conclave
Sendal: Chiel Rp. 425.000
ONE SWEAT DAY Nike SPA Day. But, it’s not Spa treatment that you wish tetapi dalam artian yang sesungguhnya alias benar-benar membuat saya berkeringat. Speed, Power dan Agility! Pagi-pagi sekali kami sudah berkumpul di Monolog Plaza Senayan, breakfast, chit chat, trial shoes, lalu mulai pemanasan dan berlari menuju hotel Ritz Carlton Pacific Place dengan didampingi Nike Trainer. Mungkin sekitar 2 km jaraknya. Dan pastinya lari saya terasa begitu ringan dan mudah karena mengenakan sepatu lari Nike Flyknit dengan warna kesukaan saya, pink dan hitam. Walaupun jalanan agak basah karena sisa hujan semalam namun berlari dengan Nike Flyknit begitu nyaman dan tidak licin. Selesai? Tentu saja tidak. Sesampainya di Hotel Ritz Carlton Pacific Place,
Well, everybody knows that 14 February is a Valentines Day. Dan umumnya setiap tanggal tersebut kamu melakukan atau memberikan treatment yang romantis ke orang terdekatmu. Tapi, itu tidak bagi Nike. Nike justru memberikan sebuah kejutan sekaligus tantangan bagi saya. Jika kamu diberi tantangan untuk melakukan sesuatu yang berbeda. You don’t have to think about it. Just Do It! Teks: Amelia Nurtiara Foto: Dok. Nike tim Nike mempersilakan saya untuk ganti pakaian dan sepatu Nike Flyknit Zoom yang sudah disiapkan. Semua outfit itu terlihat keren ketika dipakai dan satu lagi menambah semangat saya untuk mengikuti semua workout Nike. Setelah rapi ganti pakaian, suara musik sudah terdengar jelas. Oh well, Laila Munaf is here! Dia adalah Nike Master Trainer pertama di Indonesia atau kalau kamu pernah berlatih TRX di Sana Studio, dia adalah salah satu instrukturnya. Tanpa basa-basi lagi, ia mulai mengambil alih panggung untuk mengajak saya dan teman-teman lain untuk zumba, aerobik dan senam lantai. Tetes demi tetes keringat mungkin sudah membanjiri pakaian saya, ini adalah spa sesungguhnya. Saya tidak pernah merasakan olahraga seseru ini, bahkan di tengah peluh keringat saya masih bisa tertawa dengan teman saya. Ya, ada beberapa bagian dari senam lantai ini yang harus dilakukan berdua dengan teman. Terakhir, kami diajak masuk ke ruangan yang begitu tenang, saya langsung bisa menebak bahwa ini adalah yoga. Tapi, sebelum yoga dimulai, ada sebuah tantangan kecil yang harus saya lakukan, yaitu saya harus bisa melewati sebuah bangunan yang penuh dengan jaring-jaring
benang. Di mana jejaring benang tersebut ibarat rangkaian benang pada sepatu Nike Roshe Flyknit. Syaratnya saya harus melewati jaring-jaring benang tersebut dengan gerakan yoga dan benang tersebut tidak boleh kena ke tubuh saya. Selesai dengan rintangan jaring, kami mendarat di matras yoga dan mulai melakukan gerakan yang relaks. Selepas semua workout itu, kami diberi love letter yang berisi ajakan untuk melakukan hal-hal positif. Well, Nike SPA Day ini tidak hanya sukses membuat saya berkeringat tapi juga menjadi seseorang yang “baru�, yaitu pribadi yang lebih baik lagi. Nike SPA Day ini juga sekaligus sebagai ajang pemanasan sebelum dimulainya event Nike Women Booth Camp bulan April mendatang. Bagaimana, tertarik?
strange love
Private Icon: Restless
Topi, Rp. 438.000
She’s dying, but she delivers flawless vintage look. Oleh: Patricia Annash
Blouse, H&M Rp. 599.900
Moccasins, Zara Rp. 899.900
Coat, Miss selfridge Rp. 1.177.000
Celana, H&M Rp. 599.900
024
Atasan, Zara Rp.899.900
Nothing is perfect, katakata ini dapat dibuktikan dalam film arahan Gus Van Sant, Restless. Film yang dibintangi oleh Mia Wasikowska dan Henry Hopper ini menceritakan tentang perempuan yang menderita kanker jatuh cinta dengan pria yang memiliki hobi datang ke acara pemakaman dan memiliki sahabat seorang makhluk halus. Tidak seperti film Romeo & Juliet, kamu tidak akan menemukan adegan romantis di film ini. Di sini Mia berperan sebagai Annabel, seorang perempuan yang memiliki sisa hidupnya tinggal tiga bulan lagi sebelum bertemu dengan Enoch di acara pemakaman yang tidak dikenalnya. Dengan berjalannya waktu, hubungan mereka semakin dekat karena memiliki kesamaan dalam menilai suatu konsep kematian. Di balik jalan cerita yang ‘gloomy’ dan unromantic ini, Gus Van Sant menyajikan film ini dengan setting yang kebalikannya. Annabel
digambarnya sebagai seorang perempuan yang manis dan bergaya vintage. Disini kamu akan melihat motif-motif vintage dan warna yang seru di semua wardrobe dari Annabel. Danny Glicker, costume designer untuk film ini mengaku untuk membuat wardrobe-nya, ia memakai bahan vintage yang umurnya sudah ratusan tahun. Wow! And I think Gus Van Sant succeeded in showing the art of romantic through Annabel’s wardrobes.
Kaos kaki, Miss Selfridge Rp.69.000
Sweater, Zara Rp. 799.900
advertorial
the real thing It’s time to get real and no supermodels, statement ini yang ingin disampaikan oleh Aerie. Aerie adalah lini brand dari American Eagle Outfitters yang mengeluarkan koleksi pakaian dalam, swimwear dan aksesori-aksesorinya. Brand ini memutuskan untuk memakai model yang unretouched di semua campaign-campaignnya. Karena para pemakainya yang memang lebih banyak remaja, Aerie wants their customer to feel good about who they are and what they look like. Inside and out.
Oleh: Patricia Annash.
Beda dengan campaign yang lain, Aerie peduli dan berharap agar pemakainya dapat menemukan jati diri pribadinya masing-masing. The real you is sexy, real girls, real style, real size, real design, real stories dan real life. Hopefully this is a new age in advertising for female empowerment. Aerie bisa didapatkan di toko American Eagle Outfitters yang saat ini telah membuka store pertamanya di Central Park Mall, UG Level.
025
Fun and compact, kamu hanya perlu membawa your minimal essentials di microbag FENDI ini. Oleh: Anindya Devy. Foto: Dok. FENDI.
READY
EYE YOU Haute Stuff
a bug’s life
Koleksi Bag Bug Baguettes dari FENDI Spring/ Summer’15 ini simply too cute to carry ! Oleh: Anindya Devy. Foto: Dok. FENDI.
All Access: Animal Ambition
Pasti seru jika kamu bisa membawa binatang favoritmu kemana-mana. Oleh: Patricia Annash. Foto: willie William.
All collection: SRW
029
girl we love caitlin Mendeskripsikan diri lewat pandangan orang di sekitar sebagai pribadi yang cukup sensitive and pretty whimsical, seperti menjadi hal yang sesuai dengan hasil portofolio yang selama ini sudah ia kerjakan. Menambah sisi pribadinya, Caitlin juga mengaku terinspirasi dengan hal-hal berbau romantis, seperti lukisan dengan tema yang senada. Luapan inspirasi tersebut membawa wanita kelahiran San Diego, California yang sempat frustrasi dalam berkarya di bidang seni lukis ke masa di mana ia memilih mempelajari seni fotografi atas saran sang guru. As you can see, kini talentanya bisa dengan mudah membuatmu jatuh hati pada setiap bidikan foto yang identik dengan sorot mata sendu para model,
030
bellah Melampaui tulisan dan ucap kata, Caitlin Bellah memilih membalut setiap sisi karyanya sebagai fotografer dalam nuansa romantika. Oleh: Vinny Vindiani.
Personal collections: I love old family photos. City you want to explore: Berlin.
pencahayaan berkesan warm and calm, kecantikan, dan keunikan fitur tubuh yang natural dalam sisi terfeminin seorang wanita. Caitlin yang sekarang menetap di Barcelona, Spanyol ini juga tidak mengecap kesuksesannya secara instan, ia menyaksikan dan merasakan sendiri bagaimana talenta dan karyanya berkembang seiring pengalaman yang ia dapatkan sejak pindah ke Eropa. Bahkan hingga saat ini ia mengaku masih bereksperimen dalam studio, yang tidak pernah ia kerjakan sebelumnya, but she loves every single part of it. Seperti tanggapannya akan hal yang paling menantang sebagai seseorang bertitel fotografer, “The uncertainty. Doing something you are so emotionally connected to as a job is hard but also really rewarding”. Well, what’s life without a little challenge anyway? Namun satu hal yang pasti, di balik segala pengakuan dan sanjungan, ia tetap mengisi hidupnya dalam kesederhanaan, seperti ungkapannya mengenai sang role model, Sally Mann: “I know she and I are doing totally different things, namun caranya bekerja dan menjalani hidup sangat inspiratif bagi saya. Dia memiliki bakat yang sangat brilian namun tetap rendah hati. To me it proves you can still have this kind of career and still live simply and not get caught up in it.”
: favorit Model eenus, n re va S in Guineve use true m she is a the f o ense every s word.
Fotografer favorit: Sally Mann, Paolo Roversi, Tim Walker, dan Sarah Moon.
Guilty pleasure: Drake, haha! Celebrity crush: Colin Firth.
Comfort food: Burritos.
n: fixatio Online time st is a Pintere ure. or s suck f
Childhood hero: Mulan!
Dream gadget : 70-200 lens . Swoon!!
Buku favorit: Lolita oleh Vladimir Nabokov.
Film favorit: Days of Heaven dan Almost Famous.
031
—FACTORY GIRL
florentine dream
Dani Stahl memasuki dunia Salvatore Ferragamo. Fotografi: Alessandro Casagrande.
032
w inbo d ra wne latform o n e p r the -strap le ank
Florence sampai sejauh ini adalah salah satu kota yang paling spesial di dunia. Saya telah tersihir oleh kota itu sejak pertama kali mengunjunginya sewaktu masih jadi mahasiswa. Sejak itu, saya cukup beruntung untuk bisa mengunjungi kota ini lagi beberapa kali untuk both work and play. Tapi tidak ada yang mewakilkan Firenze seperti Salvatore Ferragamo. Identitas brand dan warisan peninggalan dari kota ini sudah terjalin dengan dalam – line ini telah memproduksi di Florence sejak tahun 1920-an dan keberadaannya di kota ini sudah tidak bisa dipungkiri lagi, bahkan ada hotel-hotel Ferragamo tersebar di seluruh kota. Hampir 2 tahun lalu, saya mendapat kesempatan untuk custom design the Vara shoe (all-white patent leather, silver
hardware – so chic), yang membuat saya ingin merasakan pengalaman Ferragamo Factory Girl lagi. Jadi, ketika saya diundang ke Italia untuk melihat behind the scenes dari label fine accessories dan footwear ini, saya pun kegirangan. Dengan itu, saya pun semangat untuk hop a plane to pasta land. Saya tiba di Florence lebih awal dan memiliki satu hari luang sebelum bertemu dengan teman-teman saya di Ferragamo, lalu saya pun memakai dress paling European yang saya miliki – bayangkan Carrie Bradshaw a la series finale-nya di Paris – dan hit the streets. Saya jalan-jalan di the Ponte Vecchio, melihat pameran Picasso, memanjakan diri dengan semangkuk linguine vongole (yang saya lihat langsung dibuat oleh chef-nya di dapur) yang lezat, dan menutupnya dengan a cup of
decadent mint-chip gelato. Sangat Eat, Pray, Love kan, no? (Well,I guess hanya bagian “eat” nya, really.) Pagi berikutnya saya bangun dan siap untuk get down to business. Saya tiba di markas Ferragamo untuk menemukan lokasi yang kaya akan budaya seperti tempat-tempat yang saya kunjungi sehari sebelumnya. Perkantoran ini terletak tepat di atas museum Ferragamo yang celebrates the brand’s past. Ferragamo is truly a time-honored luxury label dan tertera dalam sejarah. Lantai atasnya juga terlihat seperti galeri, Sistine Chapel-esque frescoes di langit-langitnya. Setelah melihat-lihat, saya take a quick ride menuju pabrik tempat dibuatnya sepatu. Gaya yang terlintas di kepala saya adalah gaya glamor para artis Hollywood (bayangkan: Greta Garbo, Carmen Miranda, Marilyn Monroe,
fa
m
ou
s
fe
et
it’s all about the process
ta st e th e ra in bo w
dan Sophia Loren). Hari ini saya membuat none other than strapped shoe manis yang terinspirasi dari Audrey Hepburn dengan warna cherry red yang vibrant. Proses membuat sepasang sepatu ini dimulai dengan memotong bahan suede menjadi bentuk pola U dan menggunakan mesin untuk merenggangkannya supaya dapat melingkari cetakan sepatu. Dilanjutkan dengan memotong the signature strap – dan ya, dipotong menggunakan tangan! Berikutnya kita menjahit lapisan kulit dan memberikan lem pada bagian sol bawah sebelum memulai proses nailing, stapling, dan friction smoothing (pada saat ini, the old-school pro yang bekerja dengan saya menaruh segenggam paku di mulutnya untuk digunakan nanti dan saya pun terperangah). Kulitnya lalu di-blast dengan panas supaya make sure semuanya sudah menjadi satu dengan kencang. Hak nya pun lalu dipasang dan garis dalam ditambahkan sebagai sentuhan terakhir. Ini semuanya terdengar sangat teknikal, tapi percaya pada saya, ini hanyalah sebagian kecil. Saya bahkan tidak bisa memberitahumu keseluruhan step-bystep (maafkan the footwear pun)- ada alasan mengapa proses pembuatan
sebuah sepatu diperlakukan sebagai bentuk seni. Hasil akhirnya pun bellissimo: sepasang sepatu yang cocok untuk a classic beauty (dan sungguh, tidak ada yang lebih cantik daripada Audrey Hepburn). Saya tidak sabar untuk memakainya di jalanan cantik di kota untuk menutup pengalaman Florentine yang sempurna ini.
ladies and gentlemen, mr. salvatore ferragamo kiss
my.
..fo
ot
Sebagai kaum muda pasti kita selalu ingin mencari yang terbaru dan modern. Beberapa dari kita bahkan tergerak untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru. Maka dari itu, Noki mempunyai visi untuk membawa nuansa baru dan unik di koleksi pertama mereka di tahun 2015 ini, MIRTH. Keunikan tersebut dapat dilihat dari adanya unsur etnis dengan tradisional lama dikemas secara modern. Tidak
FLY WITH ME
THE APPRECIATION OF CULTURAL DIVERSITY
hanya menjadi merek mode saja, Noki juga ingin membuktikan bahwa masyarakat modern bisa memakai motif etnik tanpa harus terlihat kuno dan membosankan. To know more about NOKI, you can simply go to www. noki-id.com.
Nike selalu mengembangkan inovasi dan model sepatu terbaru. Dan kita semua pasti menyukainya. Kini Nike hadir kembali dengan inovasi terbaru lapisan atas Nike Flyknit yang dipadu dengan Nike Lunarlon yang lebih lembut. Sepatu ini dapat melengkapi semua kebutuhan pelari wanita, untuk lomba lari 5k atau marathon. Sepatu ini adalah generasi ketiga dari seuatu yang selama ini telah memesona para ahli dan penggemar pelari. Rangka yang dimiliki oleh Nike Flyknit ini adalah sebuah evolusi desain dengan struktur jahitan
034
yang kuat di bagian tumit dan renggang di bagian depan sehingga menjadikan sepatu lebih ringan. Sepatu hadir dengan 12 pilihan warna untuk pria dan wanita mulai dari 5 Maret 2015. But don’t worry, you can also get it at nike. com! This pair of shoes is the perfect choice.
Oleh: Priscilla Kemur.
tiger head on your wrist Kenzo selalu menghadirkan koleksinya dengan graphic prints yang fresh dan sangat digemari oleh siapapun. Kini Kenzo memperkenalkan koleksi jam tangannya dengan bermacam-macam model. Dimulai dengan model “Rainbow” yang mempunyai inovasi yang baru dan mempunyai macam-macam model yang unik, Model “Tiger Head” yang selalu menjadi icon Kenzo dilengkapi dengan warna-warna yang seru, “Rendez-Vous” koleksi jam tangan yang dilengkapi dengan moveable face yang dapat menjadi reminder atau alarm kegiatan sehari-hari, sedangkan untuk model jam tangan yang simpel “70” dan “Dix-Huit” bisa menjadi pilihan. Kenzo knows exactly how to amaze us!
Charles & Keith membawa koleksi Spring 2015 terbarunya yang terinspirasi dengan rock’n’roll dan menciptakan kembali desain klasik. Nama-nama koleksinya pun juga tidak kalah menarik, The Runaways yang dimulai dari silver caged sandals sampai hightop sneakers, Sugarush yang mempunyai pilihan moccasins dan variasi tritone wedges , Dreamers yang mempunyai hints of glamour namun tetap
Rock ‘n Roll is not dead santai yang dilengkapi dengan tekstur snakeprint dan ada juga Epicure, Emergence dan Hyperreal yang melengkapi koleksi Spring 2015 Charles & Keith. Tidak hanya pilihan sepatu yang dimulai dari sandal, moccasins, wedges atau sneakers, Charles & Keith juga mempunyai rangkaian koleksi dari tas, belt, eyewear or even bracelet. This brand has everything that you need. Oleh: Priscilla Kemur.
035
west coast hardcore
For those who are inspired by Hardcore bands and elements of punk style, you better be excited for this one. Dr. Martens mengeluarkan koleksi sepatu terbaru yang terinpirasi dari original punks dan pergerakan para musisi West Coast Hardcore. Diawali pada tahun 1980 di mana pembeli pertama sepatu Dr. Martens adalah para member band Hardcore yang berasal dari Amerika dan membawanya kembali ke negara asal mereka. Untuk SS15, para desainer Dr. Martens menemukan banyak sekali sepatu Dr.Martens
A Kind Of Magic “The waist is the new cleavage!� ujar Karl Lagerfeld saat fashion show Chanel Spring/Summer 2015 Haute Couture. Berlokasi di sebuah greenhouse yang megah, Karl Lagerfeld membuat para tamu undangan merasakan keindahan musim semi. Tiap pakaian Chanel tampak lebih indah dengan tambahan embroidery bungabunga atau rok dan coat yang penuh dengan sequins. Warnawarna pink, oranye, merah, hitam, abu-abu dan masih banyak lagi mewarnai koleksi terbaru dari brand tersebut. Untuk pakaian malam, Chanel menggunakan bahan tulle, kulit, organza dan rhodoid petals. And for day wear, tweed jackets with wide necklines yang dapat melengkapi koleksi dress atau rok pleats dengan berbahan chiffon sehingga memberikan volume yang sangat indah. Chanel fashion show and its collections are always magical!
036
Oleh: Priscilla Kemur.
dari era tersebut yang lalu dijadikan inspirasi utama koleksi terbaru Dr. Martens. The scuffed-rub-off leather is as interesting as the background story of this collection. Koleksi ini terdiri dari 3 model, 1460 8-Eye boot, 3-Eye 1461 dan Mary Jane dengan pilihan warna yang berbeda-beda.
Who can’t say no to adorable colorful shoes?! Keds kembali mengeluarkan koleksi Spring/Summer 2015 dengan pilihan-pilihan sepatu terbaru yang fresh dan cocok untuk kalian pakai. Tidak hanya mengeluarkan koleksi champion, Keds menambahi koleksi lainnya seperti, rally dan cruise bow. Koleksi ini juga dapat menjadi pilihan dalam mix & match pakaian sehari-hari. Tersedia juga motif-motif bernuansa Polka dots, floral, glitter bahkan corak ikat. Keds Spring/Summer 2015 sudah tersedia dan dapat diperoleh di toko-toko Keds. Get excited!
Keds Eye
Double K “We love the idea that women wears a pair of our shoes and smile� Oleh: Anindya Devy
Ceritakan sedikit mengenai Kate Kurtzmann, siapa saja yang di belakangnya dan alasan di balik pemilihan namanya. Kate Kurtzmann didirikan oleh kami bertiga, Kartika, Natashja, dan Exa. Nama Kate diambil dari gabungan nama kami sedangkan Kurtzmann kami ambil dari nama guru kami saat di fashion school dulu, Kate Kurtzmann. Pada awal tahun 2015, saudara kami Tyas ikut bergabung untuk memperkuat lini bisnis kami. Kapan berdirinya? Kate Kurtzmann kami dirikan pada tanggal 12 Juli 2009 saat kamu masih sama-sama di Melbourne. Kami awalnya ditawari untuk membuat sebuah
desain sepatu untuk dipakai di Melbourne Fashion Week 2009. Semenjak itu banyak tawaran kolaborasi pun datang dan kami jadi semakin ketagihan untuk membuat sepatu! Konsep dan inspirasi untuk brand ini? Kami banyak terinspirasi oleh gaya Pop Art Culture pada tahun 50-60an yang identik dengan warna-warna cerah. Selain itu kami juga selalu mixes a refined European aesthethic dengan modern American sensibility dan Latin flair. Ciri khas desain Kate Kurtzmann? Sexy, colorful, cheerful, bold,feminine, and cute like candies!
Proses menentukan tema setiap musimnya bagaimana? Selain mengikuti perkembangan tren fashion dunia, kami juga mendapatkan inspirasi dari travels, people & women. We love the idea that women wears a pair of our shoes then a little smile appears and she feels that much more feminine. Menurut kalian secara spesifik pengguna Kate Kurtzmann itu siapa? Kate Kurtzmann shoes can be seen on the feet of trendsetters and fashion insiders. Target berikutnya apa, secara segi desain dan penjualan? Kami akan mengikuti berbagai fashion exhibiton seperti FashionClash Maastricht, Pure London dan akan ada beberapa kolaborasi dengan fashion stylists dari Los Angeles.
038
Atasan, Rosaphora.
Life’s Make : Ira P ja evy hoto @ N . -up @ PM WY graphy Artist NN M : T odels ia Dewi .
Peach make cara up adalah wa untuk yan jahmu g tepat memberikan a little bilanmeup g ke . Lalu semua kamupick woke temanmu bisa up Foto like , grafer Stylist I :A ndre : A this nindya Wired Model ! D
Peachy
gotta love marc crème de la crème
call it magic
A girl can never have too much lipstick in her hand. Saya juga tidak akan judge kalau kamu memiliki koleksi lipstik yang jumlahnya lebih dari satu lusin. Ingin menambah koleksimu? Lucky for us girls, Marc Jacobs Beauty memiliki koleksi Le Marc Lip Crème. Lipstik yang rich, velvety dan ultra-hydrating ini dapat memberikan hasil yang dramatis dengan waktu pemakaian yang lama! Seberapa lama? 10 jam! Sounds too good to be true, tapi dengan satu swipe saja, pigmentasi tinggi yang ada di lipstik ini juga diperkaya dengan hydrating ingredients yang akan membuatnya long-lasting dan moisture. Memiliki semi-matte finish yang bold, kamu bisa memilih dari 20 irresistible color yang dinamakan berdasarkan iconic women yang menginspirasi Marc selama ini.
Menemukan eyeliner yang tepat memang tidak semudah itu. Apalagi yang memiliki presisi yang tepat dan dapat menciptakan garis dengan sempura. Trust me, saya telah melewati berbagai bentuk eyeliner dari berbagai brand dan masih saja saya penasaran apakah ada yang lebih sempurna dari yang sudah saya miliki. Magic Marc’er Precision Pen Waterproof Eyeliner dari Marc Jacobs Beauty ini menarik perhatian saya. Terinspirasi dari pen kaligrafi yang klasik, liquid eyeliner pen ini dapat menciptakan garis yang tipis dan juga tebal yang dapat mengaksentuasi lash line dengan indah. Shade-nya khusus dikembangkan di Jepang untuk menciptakan the shiniest and the blackest black on the market. Formulanya pun tahan seharian tanpa kamu harus khawatir mengintip cermin setiap 30 menit sekali.
Le Marc Lip Crème, Marc Jacobs Beauty @ Sephora
Magic Marc’er Precision Pen Waterproof Eyeliner dari Marc Jacobs Beauty @ Sephora
040
Bulan ini NYLON is paying tribute to one of the coolest designer, Marc Jacobs. Oleh: Anindya Devy. Kolase oleh: Muhammad Rizky
shamelessly obsessed Kalau selama ini kamu beranggapan bahwa kamu hanya membutuhkan satu buah blush saja untuk dipakai, you are wrong. Kenapa? Why settle dengan satu warna saja ketika kamu bisa bereksperimen dengan warna-warna menarik lainnya? Shameless Bold Blush dari Marc Jacobs Beauty memiliki 9 shade yang bold dan vibrant. Terinspirasi dari tato yang dimiliki Marc, Shameless Bold Blush memberikan izin bagi kamu untuk pursue all the wrongs that feel so right. Di dalam kemasan petite ini, tekstur patented powder-nya tidak bekerja seperti powder yang lain. Karena formulanya turut di-infused dengan bio-lipids dan essential amino acid yang membuat powder menjadi ultra lightweight dan tekstur yang silky. Blush ini akan membaur dengan kulit dan memungkinkan kamu untuk mengkontur pipi dengan sempurna.
Shameless Bold Blush, Marc Jacobs Beauty @ Sephora
lusty lips Jika kamu membutuhkan sebuah beauty product yang dapat dengan instan memberikan tekstur ekstra pada bibirmu, maka lip gloss adalah jawabannya. Shine yang dimiliki oleh lip gloss juga bisa memberikan kesan full pada bibir, menjadikannya irresistible. Marc Jacobs Beauty memiliki Lust for Lacquer – Lip Vinyl Sheer yang di-infused dengan champage grape yang simply yummy! Lip gloss yang lightly pigmented ini pas untuk dikenakan sehari-hari karena sheer coverage-nya yang ringan. Turut mengandung antioxidants, essential oils, dan a hint of effervescence untuk menciptakan the perfect pout dengan kandungan shine yang tinggi. Pillowed applicatornya dengan mudah glides di bibirmu, kamu tidak perlu menjadi seorang yang andal untuk dapat menggunakan lip gloss ini dengan mudah. Now, show me that lust-worthy lips!
Lust for Lacquer, Marc Jacobs Beauty @ Sephora.
041
The Look: Burberry SS’15
Smoky Lash
Lipstick in Maneater
Maskara ini akan memberikan volume, length dan curl dengan warna yang intens. Make Up For Ever, Rp.330.000
Dengan high pigmented formula yang dimilikinya, lipstik ini akan glides on smoothly di bibirmu dengan flawless. Ilamasqua @ Central, Rp.270.000
Cover All Mix
High pigmented concealer ini akan menutupi semua ketidaksempurnaan wajahmu dengan halus dan ringan. Make Up Store, Rp.550.000
loom Powder Blush
Powder blush yang long lasting ini akan memberikan a pop of bright color ke pipimu! Too Faced @ Sephora, price by request
red rose Setelah segala kehebohan lipstik berwarna gelap musim lalu, Burberry kembali menampilkan red lipstick look yang clean. Oleh: Anindya Devy.
Style Eye-Con No.3 Plush Shadow Perfection Powder Featherweight Foundation
Tidak hanya berfungsi sebagai bedak, produk ini memilki silky finish yang dengan instan membuat kulit menjadi cerah dan bebas minyak. Marc Jacobs Beauty @ Sephora, Rp.470.000
Super Lustrous Lipstick
Lipstik ikonik dari brand ini sudah menjadi lipstck yang wajib dimiliki. Revlon, price by request
Kombinasi ivory nude, metallic light golden bronze, dan peachy nude-nya akan menghasilkan warna yang indah di kelopak matamu. Marc Jacobs Beauty @ Sephora, price by request
Face & Body Foundation
Foundation yang tahan air ini menyediakan coverage yang natural untuk wajah dan bahkan tubuhmu. MAC, Rp.420.000
Eye Brow Cake
The Look: Fashion East SS’15
Bentuk dan define alis matamu dengan natural dengan eye brow cake yang high pigmented ini. Ilamasqua @ Central, Rp.310.000
True Match Naturale Mineral Foundation
Dapatkan wajah yang natural dan coverage yang flawless dengan kandungan mineral di dalamnya. L’Oreal Paris @ Luxola, Rp.199.000
Primal Colors
Eyeshadow ini memiliki mattefinnish yang vibrant! NYX, Rp.125.000
yellow!
hello,
Menggunakan riasan warna kuning seperti di runway Fashion East SS’15 memang membutuhkan keberanian ekstra. Sekaranglah waktunya. Oleh: Anindya Devy.
Le Marc Lip Crème
Lipstick yang ultra-hydrating ini memberikan 10 jam pemakaian dalam 1 swipe! Marc Jacobs Beauty @ Sephora, price by request
CORALista
Warna coral-pink-nya akan memberikan semu yang hangat di pipimu. Benefit, Rp.410.000
Artist Shadow Metallic Finnish
Gel-powder formula-nya yang tahan lama akan glides smoothly di kelopak matamu. Make Up For Ever, price by request
Lash Lifter
Maskara ini memiliki triangular brush yang dapat menciptakan the ultimate lift untuk bulu matamu. Marc Jacobs Beauty @ Sephora, Rp 291.000
Pigment
Eye shadow yang berbentuk loose powder pigments yang concentrated ini dapat menciptakan warna yang indah dengan mudah. MAC, Rp 290.000
Get This: Bronzers & Highlighters
glow with me
Brush On Sunlight These magical beads akan memberikan kulitmu warna apricot bronze yang seksi! The Body Shop, Rp209.0000
Shimmer Brick Shimmering Brush-on powder ini bisa memberikan soft glow ke pipimu dengan kombinasi 5 warnanya yang gorgeous. Bobbi Brown, price by request
Bronzers dan highlighters dengan instan bisa memberikan kulit wajah that ekstra glow yang kamu butuhkan. Oleh: Anindya Devy. Star Bronzer Palette Dengan tekstur yang silky-smooth, highlighter ini akan memberikan healthy glow yang kamu dambakan. Lancome, price by request
High Beam Satiny pink liquid yang ada di botol kecil ini dapat mengaksentuasi pipi dan area tulang alis untuk tampilan yang dewy dan radiant. Benefit, Rp.370.000
Mineralize Skinfinnish Velvet soft powder dengan high-frost metallic finnish ini akan memberikan highlight di bagian pipi dan tulang alis matamu. MAC, Rp.440.000
Shimmer Waves Dengan 5 shades cantik, kamu bisa menggunakannya secara terpisah atau sekaligus untuk rona yang segar. The Body Shop, Rp.319.000
Girl Meets Pearl Dengan warna golden-pink yang lembut, pat dan blend it over make up mu untuk hasil yang luminescence. Benefit, Rp.430.000
044
Meteorites These beautiful pearls akan memantulkan cahaya dan transforms cahaya menjadi endless glow di wajahmu. Guerlain, price by request
Tango With Bronzing Powder Bronzer ini akan kick start your look dengan golden glow nya yang natural. NYX, Rp.225.000
Snow Bunny Luminous Bronzer Dapatkan glow yang natural dan sehat seperti kamu baru saja pulang dari Carribean getaway! Too Faced @ Sephora, Rp.415.000
el te d
li ps
ti
ck
,
To
o
fa ce d
@
Se
ph
or
a
Eyeshadow, Peek a Bright Eyes, Benefit.
M
Privat Icon : Tavi
The Rookie Ey
es
B o urjo is w, o d ha
Maskara, Make Up For Ever
Dengan ide dan gaya yang otentik, Tavi will influence semua orang yang berada di sekitarnya. Oleh: Anindya Devy. Perempuan ini memang baru berusia 18 tahun, tapi hal-hal yang telah ia lakukan bisa dibilang lebih banyak daripada yang normal people do. Ia adalah seorang fashion blogger, writer, singer, editor in chief, aktris, dan feminist. Tavi Gevinson yang lahir pada 21 April 1996 di Oak Park, Illinois ini mulai dikenal oleh dunia sejak blog fashion-nya, Style Rookie yang ia buat ketika masih berusia 11 tahun. Kamu harus ingat bahwa pada saat itu style-blogging masih jarang. Karena kesuksesan blog-nya ini, Tavi pun diundang untuk menghadiri New York dan Paris Fashion Week. Dan sejak itu berbagai tawaran endorsement pun datang.
She’s not your average style blogger yang melulu menulis atau post tentang hal-hal fashion. Pada tahun 2011, Tavi menciptakan Rookie Magazine yang berisikan tentang hal-hal di masa remaja. Gayanya pun berubah dan to be honest, she’s become more interesting now. To copy this cool girl look, kamu harus keluar dari riasan yang berat dan pulasan lipstik yang tebal. She can pull off the no make-up make-up trend yang sedang digilai sekarang. Keep it simple dengan satu warna saja dalam riasanmu, misalnya dengan eyeshadow berwarna pink gelap dan biarkan sisa riasan dengan warna natural. Dan jangan lupa to pull off that cool attitude.
o act p
Co mp
lline
be , May we der
Eyebrow kit, Too faced @ Sephora
045
— G R R R L TA L K
natural anthem Walaupun mereka tidak terlihat seperti pencinta produk organik, Alexis Krauss dari Sleigh bells dan Samantha Urbani dari Blood Orange mencoba untuk beralih menggunakan produk kecantikan natural. Seperti yang disarankan Jade Taylor. Fotografi oleh Sunny Shokrae
046
Samantha Urban: Kamu tahu apa yang gila? Pertama kali kita bertemu, kita mulai nyambung karena menggunakan dan menyukai semua produk kecantikan yang natural. Kita berdua sama-sama mengatakan, “Duh!� Alexis Krauss: Saya ingat! Saya terbiasa menjadi konsumer yang sangat peduli - tapi lebih ke makanan dan lingkunganSampai saya mengetahui bahwa scrub mengandung potongan-potongan kecil plastik, yang menimbun di seberang laut dan danau besar dan merusak ekosistem. Menurut saya masih ada ketidaktahuan tentang bahan-bahan tertentu yang ada di produk kecantikan, karena konsumer telah diberitahu bahwa itu bukan racun bila menggunakan dosis kecil - tapi kita mendapatkan dosis kecil tersebut di dalam berbagai macam produk yang banyak.
SU : Benar sekali! AK: Saya menjadi sangat tertarik tentang hal itu dan ingin menulis sesuatu dengan topik tersebut, tetapi saya malah menemukan diri saya frustrasi dengan banyaknya situs kecantikan dan kenyataan bahwa mereka tidak menggali isu tentang bahan-bahan tertentu yang bisa memengaruhi badan perempuan dan lingkungan. Lalu, saya bertemu perempuan bernama Jessica Assaf, aktivis kosmetik, dan itu seperti bertemu dengan teman band, Kita berdua langsung ingin membuat situs di mana semua perempuan dapat membagi cerita mereka masing-masing Jadi kita meluncurkan blog bernama Beauty Lies Truth. Sangatlah menarik melihat banyaknya mata yang telah kita buka. SU: Itu sangat seru! Memulai sesuatu seperti itu dan melihatnya tumbuh sebagai pergerakan.
AK: Iya! Semua itu adalah tentang mengambil bahan-bahan mentah dan hebat dari alam dan mengubahnya menjadi formula-formula yang bisa digunakan di kulit dan badanmu. Itu juga tentang aktivisme konsumer; kita mempunyai banyak kekuatan membeli, apalagi perempuan. Ada banyak hal yang belum bisa kita lihat sampai 50 tahun yang lalu ketika bahan kimia mulai membanjiri hidup kita dengan cara yang gila. SU: Itu sangat mengerikan! AK: I know! Bagaimana kamu bisa mulai menggunakan alternatif produk kecantikan yang natural? SU: Ibu saya telah selalu menyukai hal-hal seperti obat homeophatic, makanan dan hal-hal
belajar, “Scrub the oil away.” SU: Selama oil-nya bagus, itu sangat menguntungkan. AK: Dan bergizi untuk kulitmu! apa yang kamu pakai di kulitmu sama pentingnya dengan apa yang kamu masukkan ke dalam badanmu.
rambut: ryo ishimatsu. makeup: kaori chloe
SU: Benar sekali. Badanmu sangat menyerap. Itu gila. AK: Maksudku, ada banyak kecantikan natural yang ekstrem- saya lebih ke yang biasa-biasa saja. Menurut saya kalau saya mengonsumsi dengan bertanggung jawab ada beberapa produk yang tidak bisa saya abaikan. Seperti, saya masih mengecat rambut saya- saya tidak 100 persen natural dan itu baik-baik saja. Dan saya masih makan es krim. [tertawa] seperti itu. Ketika tumbuh besar saya mempunyai love-hate relationship dengan gambaran kewanitaan dan tanggapan menjadi perempuan. Bertahun-tahun, ketika masih remaja, saya benci makeup dan tidak ingin menggunakannya sama sekali. Lalu saya sampai ke titik di mana saya tidak mau terlalu keras kepala terhadap feminitas, Saya ingin menerima apa adanya. Saya mulai berpikir tentang beberapa hal yang kamu bicarakan karena saya dibesarkan untuk memikirkan apa yang saya masuk ke dalam badan saya dan apa yang terjadi dengan kulit saya. Apalagi ketika saya mulai mengoles, produk-produk seperti essential oil dan oils tertentu untuk moisturizing dulu sangatlah penting untuk saya. AK: Ya, betul sekali. Tidak ada yang mengajarkanmu untuk melihat bahan-bahan di produk seperti kamu melihat label di makanan karena orang-orang tidak bisa mengucapkannya atau mengerti. Luar biasa. SU: Tepat sekali! Orangorang berasumsi bahwa itu pasti baik-baik saja karena mereka telah diberitahu untuk menggunakannya di kulit dan para modelnya terlihat sangat cantik.
AK: Apa yang menjadi bahan-bahan favoritmu? SU: Saya menyukai Tamanu oil. Itu sangat memperbaiki kulitmu - Bisa untuk luka, jerawat, atau apapun. Kamu bisa menggosokkannya di mukamu atau hanya dioleskan - kulit orang berbeda-beda jadi itu hanya proses mencari tahu. Saya juga menyukai macadamia oil untuk kulit dan rambut. Tapi saya tidak begitu tahu banyak tentang brand kosmetik natural. tolong! AK: OK! Untuk brand makeup, ada banyak sekali. Ilia adalah brand yang sangat bagus- mereka mempunyai berbagai macam warna highly saturated. Lipstick dari mereka yang menjadi kesukaan saya, adalah “Crimson and Clover.” Brand makeup yang tidak beda jauh adalah Jane IredaleSaya sangat menyukai produk untuk matanya, mereka mempunyai mineralbased shadows yang bagus. Kalau kamu melihat di blog, kita baru saja melakukan hal yang besar dengan perusahaan lipstick seperti Bite Beauty dan RMS. Mereka ada banyak sekali. Orang-orang harus bisa memakai lipstick yang bagus dan eye shadow yang aman untuk mereka.
SU: Ah, saya menyukai warna-warnanya!
SU: Bagaimana dengan kuku?
AK: Nail artist saya Rhea Lopez menggunakan produk dari perusahaan kuteks terbaru bernama, Smith&Cult - mereka mempunyai kemasan botol yang keren. Semuanya 5-free, jadi tidak mengandung formaldehyde atau phthalates, dan itu bagus. Kita melakukan tutorial nail-art di blog karena ada banyak sekali kuteks 5-free dan 3-free. Tapi jangan salah, kuteks mengandung banyak sekali bahan kimia, cuma ada beberapa cara yang lebih aman untuk membuatnya. SU: Ada poin beberapa tahun lalu ketika saya melihat kuteks di tangan saya dan saya mengatakan, “Ini gila, saya memakan dengan kuteks!” Jadi saya stop memakainya selama setahun penuh. Saya menggunakan henna di kuku saya, untuk sementara itu terlihat keren karena unik dan berbeda, kadang-kadang saya memakainya sampai ke ujung jari. Eksperimenlah jika kamu belum merasa nyaman dengan sesuatu!
AK: Dan juga, brand terbaru Juice Beauty, yang memakai banyak formula juice yang dikemas dengan berbagai macam buah-buahan dan sayur-sayuran. Green Apple pads mereka sangat bagus. Itu mempunyai kualitas yang tinggi; dan tidak ada racun di dalam kandungannya. Kamu harus tahu, less is more. SU: Sangat benar. AK: S.W Basics juga sangat bagus, mereka berasal dari Brooklyn. Mereka mempunyai toner yang bagus yang kebanyakan apple cider vinegar, yang baik untuk dipakai menghilangkan jerawat. Mereka mempunyai penghapus makeup terbuat dari jojoba dan olive oil. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa untuk makeup remover bisa hanya dengan menggunakan essential oils. Dan bisa dibiarkan saja di kulitmu! SU: Yeah, tidak usah menghilangkan penghapus makeup-nya! [tertawa] AK: Sangat menarik bagaimana orang-orang kaget dengan oil. Saya kira dulu saya juga begitu, karena kamu akan selalu
047
Flirting Wit Flutter
Don’t we all want to have that one wink and all will be enchanted? Anna Sui mengeluarkan 3 mascara terbaru yang mungkin saja bisa menjadi your next favorite items. 3 item tersebut adalah, Mascara Primer & Top Coat, Length & Separation Mascara dan Curl & Volume Mascara. Mascara Primer & Top Coat dapat memberikan efek lentik
yang indah dan tahan lama dengan compact screw brush-nya yang kecil, serta dapat memperpanjang bulu mata dari maskara itu sendiri. It is even water-proof! Untuk Length & Separation Mascara, Slim Curved Brushnya dapat memanjangkan dan memisahkan setiap helai bulu mata. Tidak hanya itu, maskara ini juga dapat melentikkan bulu mata secara sempurna dan langsung dan dapat dibersihkan secara mudah dengan menggunakan air hangat. Last but not least, Curl & Volume Mascara mempunya Dual-Sided Brush yang dapat memberikan efek lebih tebal, menyikat bulu mata untuk memisahkan dan melentikkan. The last one is also waterproof. You would probably need to try each and every one of them ASAP!
BLACK HOU S E BEAUTY Here comes the first concept salon in Jakarta! Berbeda dari yang lain, salon ini memberikan perawatan yang lebih spesial. Bekerja sama dengan Imela Kay untuk nail art, Julia Xaviera untuk sulam dan eyelash extension dan Talia Subandrio untuk Make Up artist. Black House Beauty pasti akan memberikan pengalaman tak terlupakan. Lupakan creambath, cuci blow atau pelurusan, you will meet sunday morning,
048
va va voom, california girls! Untuk produk salonnya pun berbeda dengan salon-salon lain. Black House Beauty memberikan pilihan waxing sugar yang alami atau waxing hot wax. Tempat ini adalah pilihan yang tepat untuk perawatan pribadi. Feel free to bring your friends to experience the madame treatment!
Oleh: Priscilla Kemur.
Caron Perkenalkan kumpulan koleksi brand kosmetik Illamasqua! Illamasqua sendiri ditemukan tahun 2008 di London. Brand kosmetik ini memberikan kemudahan untuk para pembeli. Long lasting and highly pigmented, memberikan produk-produk makeup-nya menghasilkan hasil yang memuaskan. Produk yang disajikan oleh Illamasqua juga sangat lengkap, for your eyes yang lengkap dari eyebrow cake, eyes pure pigment dan powder eye shadow, untuk blusher yang mempunyai dua pilihan antara cream atau powder dan lipstick atau sheer lip gloss untuk memberikan sentuhan warna bibir. Brand ini mempercayai bahwa kita semua pasti ingin merasa percaya diri dengan diri kita sendiri. And you should not worry because this brand is animal-tested free!
you are beauty
Pasti kita ingin memiliki bedak dan blush yang dapat memberikan wajah kita sentuhan yang natural dan flawless. Caron sekarang telah hadir dengan kedua produk tersebut. Tradisional namun tetap mengimbangi seni dan fashion, itulah Caron. Bedaknya sendiri memiliki 4 shade warna, sangat ideal untuk touch-ups dan sangat praktis untuk dibawa kapan saja. Compact Blush Caron, dapat memberikan sentuhan glow yang natural yang cocok untuk sehari-hari. Tidak hanya itu, blush ini juga cocok untuk segala jenis kulit. The package is beautifully classic and elegant for you!
Oleh: Priscilla Kemur.
049
POWERMUD Dual Cleanse Treatment
Love is on
GlamGlow mengeluarkan produk terbarunya yaitu, POWERMUD. Produk ini menggabungkan Power of Mud & Power of Oil untuk memberikan hasil yang lebih efektif. Powermud ini juga bersifat halus dan dapat membersihkan kulit secara total. Sekarang, tidak lagi harus khawatir akan debu, minyak atau bahkan makeup yang terus menerus menjadi permasalahan kulit wajah. Produk ini dapat digunakan oleh wanita
Revlon memperkenalkan Love Is On sebagai tagline seiring dengan rangka relaunch brand tersebut. Revlon sendiri ingin menginspirasikan cinta lewat dari brand kosmetik mereka. Untuk koleksi terbaru Revlon memiliki 3 seri yang dinamai oleh “Flirt With Color”, “Lips In Love” dan “Flawless Affair”. Flirt With Color sendiri mempunyai pilihan eyeliner hitam dan nail polish warna-warni yang dapat menarik perhatian. Let your lipcolor show your mood with “Lips In Love”. Koleksi tersebut mempunyai pilihan glossy/ lacquer, matte atau satin yang halus lembap. And for flawless glow, “Flawless Affair” dapat menonjolkan kulit yang mulus sempurna dan berkilau alami. Dilengkapi dengan statement eyebrow dan aplikasi contouring pada tulang pipi. You can find love with Revlon!
maupun pria. Dan jangan takut, karena produk ini juga tidak memandang umur atau jenis kulit. PowerMud adalah produk yang harus segera dicoba. To clean and to give your face an instant glow!
Oleh: Priscilla Kemur.
Three Kini telah hadir label kosmetik Three di Ground Floor Central Department Store, Grand Indonesia. Three memiliki 3 esensi penting yaitu; Natural, Honest dan Creative. Label ini juga memiliki 6 diferensiasi produk; yaitu Balancing line, Concentrate Line, Conditioning Line, AC Line. Three Balancing Line berguna untuk menjaga keseimbangan kadar minyak serta kelembapan kulit agar kulit lebih cerah. Produk unggulannya adalah Three Balancing Cleansing oil yang dapat membersihkan make up, mencerahkan kulit dan memelihara. Produk lainnya seperti Three Concentrate Line
memiliki produk unggulannya, Three Concentrate Lotion yang berfungsi untuk mencegah penuaan dini. Selain itu, Three juga memiliki Three Make Up yang dibagi dalam dua lini yaitu Base Make Up dan Point Make Up. Three Base Make Up untuk menonjolkan kulit yang sehat dan cerah, sedangkan Three Point Make Up memiliki tekstur lembut yang cocok dengan semua jenis kulit.
Get Pampered! Kamu pasti sudah mengenal dengan baik brand asal Amerika ini. Yes, Bath & Body Works kini telah hadir di Jakarta! Baru saja membuka toko ketiganya di Grand Indonesia, kamu pun bisa dengan eksklusif mendapatkan seluruh range produknya seperti the Signature Collection – yang menghadirkan fashionable fragrance yang wearable, Home Fragrance – yang menyediakan berbagai room sprays,
diffusers dan luxurious candles, Hand Soaps and Sanitizers, dan Aromatherapy – yang memiliki berbagai fragrant oil yang dapat menenangkanmu setelah seharian beraktivitas. Nampaknya susah untuk memilih satu range saja, apalagi semuanya terlihat menggoda dan smells so yummy! Gotta have them all!
051
Stylist: Anindya Devy. Fotografer: Andre Wiredja @ NPM Photography Model: Ira @ WYNN Models Make-up Artist: Tia Dewi. Nails: Felicia Irene @ STUDIO47
The queen Terinspirasi dari Queen Amidala, sapukan eyeshadow berwarna silver di bagian pelupuk lalu give a little dot di bagian bawah mata. Lengkapi juga dengan galaxy nails yang seru. Kamisol, Topshop.
Into the Black Hole Agar tidak terlihat seperti riasan cat eyes biasa, berikan sedikit eyeliner glitter di sisi dalam dan garis bawah mata. Beri eyeshadow berwarna putih di sudut dalam mata to bright your eyes. Jaket, Topshop
Miss r2d2 To do this cool look, cukup siapkan liquid eyeliner berbentuk spidol dan eyeshadow berwarna silver. Bentuk persegi panjang dengan 1.5 cm dan panjang 3-4 cm di bagian tengah mata. Bagi menjadi 3 bagian dan isi bagian paling atas dan bawah dengan warna hitam dan warna silver di tengahnya. Bralet, Topshop
055
White Space PIlih eyeliner warna putih dengan pigmentasi yang tinggi. Bentuk riasan cat eyes namun berikan eyeliner wing yang lebih panjang. Atasan, Rosaphora.
056
057
Blue Horizon Stare into the horizon dengan alis berwarna biru yang bold. Since it’s already making a statement, biarkan sisa riasan tampil natural, hanya dengan eyeshadow warna putih di bagian sudut dalam mata. Crop top, Topshop
The Curious Case of
Bjรถrk
059
Lewat album terbaru bertajuk Vulnicura, Bjรถrk menyembuhkan luka patah hati dengan berefleksi ke masa awal dan membalutnya dengan therapeutic strings. Brutally honest dan musikalisasi yang magis, its simply Bjรถrk at her best. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Foto oleh: Inez van Lamsweerde & Vinoodh Matadin.
Sebagai salah satu legenda musik kontemporer paling ikonik sampai hari ini, jujur saja memori awal saya tentang Björk tidak terlalu bagus. Ketika pertama kali melihat video “Hunter” dari album Homogenic yang dirilis tahun 1997, saya sebagai anak kecil hanya bisa terbengong menyaksikan wanita botak di layar TV yang bertransformasi menjadi beruang kutub tersebut dan berpikir: “Ini musik apa sih? Who’s this crazy lady? Bejork? What a weird name! (its “bee-york” actually).” Saya sempat sebal setiap kakak saya memainkan musiknya yang sama absurdnya dengan segala pakaian yang ia pakai (ingat the swan dress yang ia pakai ke Oscar 2001?). Björk is weird, period. Butuh waktu cukup lama bagi saya untuk akhirnya bisa mengapresiasi musik yang dihasilkan musisi eksentrik Islandia tersebut. But, once you go Björk, you’ll never go back. Ketika album Medúlla dirilis di tahun 2004, saya sedang duduk di kelas dua SMA dan sudah lumayan terpapar oleh berbagai jenis musik. Saya memutuskan membeli CD-nya, out of curiousity karena melihat sampulnya yang keren. It’s not exactly an instant love, to be honest. Butuh berapa saat sampai akhirnya saya bisa mencerna segala kompleksitas yang tersimpan di dalam album yang hampir seluruhnya dibangun secara a cappella tersebut, and it became a pleasure. Lalu saya mulai mendengarkan diskografi sebelumnya dan menyadari betapa jeniusnya wanita bernama lengkap Björk Guðmundsdóttir tersebut. Dalam setiap albumnya, Björk menciptakan dunia sendiri yang dibangun oleh vokal sopran yang celestial dan mengancam di saat yang sama, aransemen musik yang luar biasa detail dan kompleks, serta eksplorasi musikal tanpa batas yang ia tempuh, mulai dari electronic, trip hop, rock, classical, jazz, dan bahkan hip hop. There’s no other words to describe her music beside eclectic and avant-garde. Di balik segala keeksentrikan seorang Björk, yang membuat saya akhirnya jatuh cinta adalah passion dan totalitas yang begitu besar dalam dirinya. Semua karya yang ia buat selama tiga dekade kariernya berasal dari hati. Di antara tema-tema seperti kosmologi, alam semesta, dan kultur, lagu-lagu terbaik yang Björk hasilkan adalah lagu yang berbicara tentang hubungan dan kejiwaan manusia secara puitis dan blatant di saat yang sama. Namun, tampaknya belum ada yang setelanjang secara emosi seperti album terbarunya, Vulnicura, sebuah breakup album yang ia tulis pasca perpisahannya dengan seniman Amerika garda depan, Matthew Barney, seorang long time partner sekaligus ayah dari anaknya. Meneruskan tradisi panjang seniman wanita yang mencurahkan perasaan paling personalnya ke publik dalam bentuk seni sebagai terapi, sekaligus personal reclaiming.
060
Vulnicura yang berarti “Cure for Wounds” dan diproduksi dari 2 tahun lalu adalah sebuah album prematur. Album kesembilan itu awalnya dijadwalkan rilis bulan Maret ini bersamaan dengan peluncuran buku Björk: Archives dan sebuah pameran seni retrospektif tentang karier tiga dekade Björk di MoMA, New York. Namun, menyusul online leak awal tahun ini, Vulnicura dirilis lebih cepat dua bulan, Januari lalu. Sebuah keputusan reaktif yang cepat dan menjadikannya salah satu dari sedikit album Björk yang dirilis tanpa gimmick apapun. Tapi dengan tema yang begitu personal, hal itu justru bagai blessing in disguise, membuat album ini bisa dinikmati secara utuh tanpa perayaan dan distraksi yang tak perlu. Björk mendeskripsikannya sebagai album yang ditulis secara tradisional dengan pemakaian strings yang dramatis dan bebunyian elektronik eksperimental sebagai pengingat album Homogenic, namun secara tematis album ini lebih dekat pada Vespertine (2001), sebuah album penuh konflik yang terasa intim, dingin, domestik dan “sangat feminin”, sekaligus album yang dibuat ketika ia mulai menjalin hubungan dengan Barney tahun 2000 silam. Di Vulnicura, Björk menjalani proses pemulihan diri dengan cara self-questioning, merenungkan apa yang salah dalam hubungan mereka lalu mencurahkannya dalam lirik-lirik paling jujur dan rapuh yang pernah ia buat. Sebuah proses penyembuhan yang mungkin sama brutalnya dengan melakukan self-amputate. “Ketika saya membuat album ini, dunia saya terasa runtuh. Saya tidak punya apapun yang tersisa. Hal itu adalah pengalaman paling menyakitkan dalam hidup saya. Satu-satunya jalan untuk menghadapinya adalah dengan membuat musik. Saya mulai menulis komposisi strings dan menjadi violin nerd. Saya punya sekitar 20 teknologi baru yang bisa saya coba, namun album ini tidak boleh terasa futuristik. Album ini harus terasa singer/songwriter. Old school. It had to be blunt,” ungkap wanita berumur 49 tahun tersebut dalam sebuah interview emosional penuh air mata yang ia lakukan bersama Pitchfork tentang album ini.
Di Vulnicura, Björk menggandeng kolaborator utama Alejandro Ghersi, yang lebih dikenal dengan nama Arca, seorang produser musik asal Venezuela dan berbasis di London yang juga menjadi otak kreatif di balik album LP1 milik FKA twigs dan Yeezus milik Kanye West. Arca yang merupakan long time fan Björk menjalani hubungan guru dan murid sekaligus nahkoda untuk dirinya di album ini, memandu semua emosi mentah untuk tetap berada di jalur dan mengeluarkan potensi terbaik yang ada, musically & stylistically. Vulnicura disajikan berdasarkan kronologi hubungannya yang kandas. Tiga lagu pertama, “Stonemilker”, “Lionsong”, dan “History of Touches” adalah dialog yang terjadi di periode sebelum perpisahan. Lagu keempat “Black Lake” yang berdurasi 10 menit merupakan center piece dari album ini yang berisi internal monolog dari masa paling depresif pasca perpisahan, di mana Björk berbisik secara retoris “Did I love you too much?” di antara bunyi strings yang menyayat sebelum ketukan glitch elektronik ritmis di menit keempat mencapai klimaks di menit selanjutnya dan menciptakan momen musikal terbaik dalam album ini. Lima lagu sesudahnya, termasuk “Family” yang turut diproduseri The Haxan Cloak dan “Atom Dance” yang menghadirkan Antony Hegarty sebagai vokalis tamu menceritakan masa-masa pemulihan yang lambat. Sepuluh lagu di dalamnya yang berdurasi total 58 menit dengan mulus terajut menjadi tragedi musikal lethargic yang tak hanya menyembuhkan dirinya sendiri secara emosional, tapi juga menemukan kembali jati dirinya sebagai seorang musisi dan seniman, “It’s been a strange album. Album paling menyakitkan yang pernah saya buat, tapi juga yang paling melegakan,” tandasnya. Sublime, emotionally demanding, dan dewasa, Vulnicura menjadi salah satu album paling gemilang dari sepanjang diskografi Björk yang secara ironis tercipta di saat yang paling rapuh, sekaligus paling humanis.
Björk’s Essentials: Björk (1977)
Dirilis ketika masih berumur 11 tahun, album ini adalah perkenalan pertama seorang Björk dalam dunia musik. Berisi 10 lagu berbahasa Icelandic yang dibuka oleh bunyi sitar dalam lagu “Arabadrengurinn (The Arab Boy)” yang ditulis oleh ayah tirinya. Mendapat respons yang cukup bagus di negaranya, ia mendapat tawaran membuat album kedua namun menolaknya dan membeli piano dari royalti penjualan albumnya untuk belajar membuat lagu-lagunya sendiri.
Homogenic (1997)
Homogenic yang direkam di Spanyol disebut sebagai salah satu karya Björk yang paling eksperimental. Dengan tema utama kerinduannya pada Islandia, album yang menjadi kolaborasi pertamanya dengan produser Mark Bell ini menghadirkan video-video Björk paling ikonik seperti “Bachelorette” oleh Michel Gondry, “All Is Full of Love” oleh Chris Cunningham dan “Hunter” oleh Paul White.
Volta (2007)
Selain Mark Bell, Björk juga mengajak produser hip hop Timbaland dan Danja sebagai kolaborator utama album ini, yang membuatnya dianggap sebagai album paling pop dan mainstream dari Björk, which is not very true. Volta adalah taman bermain bagi Björk sebagai musisi untuk mengeksplor world music. Primal dan cenderung liar, album ini berisi lagu “Declare Independence” yang merupakan anthem anti tirani yang memancing kontroversi di banyak negara.
Debut (1993)
Setelah band alternative rock The Sugarcubes yang digawanginya memutuskan bubar, Björk pindah ke London untuk bersolo karier dan memberi judul Debut bagi album solo keduanya ini sebagai fresh start. Album yang diproduseri Nellee Hooper ini berisi jazz, trip hop, house, dan disebut sebagai salah satu album pertama yang mengenalkan electronic dance music ke ranah musik mainstream pop.
Vespertine (2001)
Björk yang baru menjalin hubungan dengan Matthew Barney menuangkan keintiman tersebut dengan begitu lugas seperti yang terdengar di lagu “Hidden Place” dan “Cocoon” yang berisi narasi erotis berbalut manipulasi micro beats dari duo Matmos, koir Inuit, dan chamber orchestra. Vesper sendiri berarti evening prayers, dan album ini sama personalnya dengan melihat Björk di balik kamar tidurnya.
Biophilia (2011)
Terinspirasi hubungan antara lingkungan, musik, dan teknologi, Björk menghadirkan Biophilia yang merupakan proyek multimedia yang meliputi album musik, apps teknologi, dan educational workshop tentang alam semesta. Disebut sebagai “app album” pertama di dunia, setiap lagu di dalamnya memiliki iPad interactive apps masing-masing yang juga menjadi downloadable apps pertama di Museum of Modern Art, New York.
Post (1995)
Diawali industrial beat dalam “Army of Me”, Post bercerita tentang perasaan Björk sebagai seorang gadis muda yang meninggalkan rumah dan berada di negeri asing juga menghadirkan elektronik sinematis yang dreamy di “Hyperballad” dan “Isobel” serta lagu jazz dengan komposisi big band orchestra yang sangat playful di “It’s Oh So Quiet” yang mengukuhkan nama Björk sebagai musisi perempuan fearless.
Medúlla (2004)
Dengan tema a cappella, Björk bereksplorasi dengan potensi vokal manusia. Hampir keseluruhan komposisi album ini dibangun dari bunyi vokal, baik vokalnya sendiri, maupun manipulasi vokal dari penyanyi throat, beatboxer, avant-rocker, dan choir. Walau terasa lebih berbisik, namun album ini diakuinya paling politis menyusul reaksi atas rasisme dan patriotisme pasca 9/11.
Vulnicura (2015)
Pasca perpisahannya dengan Matthew Barney, Björk meninggalkan tema-tema besar tentang alam semesta dan beralih ke hal-hal yang lebih substantif dan personal. album berisi 9 lagu ini lebih dari sekadar breakup album, tapi juga menjadi salah satu album Björk yang paling genuinely honest, heartbreaking, and hopeful at the same time.
061
Howling
So It’s not quite a secret jika memulai karier dari stasiun televisi anak bagaikan pedang bermata dua. Namamu memang akan cepat melambung sebagai the next sweetheart, boy/girl-next-door idol, namun di sisi lain kamu juga dituntut memiliki citra yang squeaky clean tanpa cela sedikit pun. Dengan pola pikir ”Fake it ‘til you make it” dan eksploitasi dari orang-orang terdekatmu, most of the time memang hanya urusan waktu sebelum entah kamu mengalami mental breakdown atau memilih mundur demi kewarasan. Well, Simon Curtis memilih yang kedua. Pria asal Michigan berumur 28 tahun ini berhasil meraih popularitas berkat perannya di serial Spectacular! yang ditayangkan di Nickelodeon 6 tahun lalu, walaupun bukan tanpa pengorbanan. Ia harus menyembunyikan orientasi seksualnya dan dituntut untuk terus berakting di depan publik bahkan ketika lampu studio telah padam dan kamera telah dimatikan. Tak tahan berpura-pura di bawah tekanan para bigot di industri televisi, ia mengalami fase depresi, kecewa, dan dipermalukan sebelum memutuskan berhenti akting sejenak. Lucky for him, ia menemukan jalan keluar lewat musik.
062
Mantan bintang Nickelodeon dan musisi indie Simon Curtis berkonspirasi dengan sahabatnya, Ro “Wolfy” Danishei, dalam duo electropop Wrathschild. Oleh: Alexander Kusuma Praja.
unds
Di tahun 2010, Simon merilis album debut 8Bit Heart secara gratis dan mendapat respons yang bagus. Diunduh lebih dari lima ratus ribu kali dan disambung oleh album RA yang berhasil meraih debut di tangga lagu Billboard Dance/Electronic Albums, Simon mantap terlahir kembali menjadi seorang singer-songwriter dan produser musik muda yang melakukan semuanya sendiri, tanpa manajer dan record label, dan berani menjadi dirinya sendiri ketika menerima kritikan atas cover EP terbarunya WWW yang menampilkan dirinya memakai midriff tee dan huruf leopard warna neon pink yang dicap “terlalu gay” dan membuatnya memutuskan coming out for good. Kini, ia bisa bernapas lega karena tak harus melakukan semuanya sendirian lagi. He found a perfect partner yang merupakan sahabatnya sendiri, Ro “Wolfy” Danishei yang juga seorang singer-songwriter dan membentuk duo electropop bernama Wrathschild. “Kami bertemu ketika saya masih berumur 14 tahun dan tergabung di sebuah high school girl group. Kami berdua punya produser yang sama waktu itu. Saya tinggal di New Jersey dan Simon adalah mentor sekaligus sudah seperti kakak saya sendiri di Los Angeles. Ketika saya pindah ke L.A. di umur 18, dia merekam lagu
yang saya tulis dan dirilis di album 8Bit Heart miliknya. Dia juga pernah menulis beberapa lagu untuk saya. Kami bersahabat baik dan mulai kerja bareng sejak saat itu,” ungkap Wolfy yang sebelumnya juga sempat tergabung dalam trio pop asal New Jersey, Candy Coated Chaos, yang telah bubar. Berbicara dari apartemennya di L.A. dan baru saja bangun setelah semalaman begadang menonton Black Mirror di Netflix, Simon menjelaskan tentang nama duo mereka yang dimulai dari tahun 2012 lalu. “Ada masa beberapa tahun lalu di mana kami sangat tertarik pada berbagai teori konspirasi seperti illuminati, okultisme, dan New World Order. Wrathschild merupakan gabungan dari ‘Rothschild’, sebuah nama marga illuminati dan ‘Wrath (amarah)’. Waktu itu kami menulis lagu bertema gelap dan dipenuhi kemarahan. Rasanya lucu ketika nama itu masih dipakai sampai sekarang, namun pesan dan makna di balik semua lagu yang kami buat sekarang sudah sangat berbeda. Kami menjauhi hal-hal suram dan mencoba sekuat tenaga membawa hal-hal positif dalam musik kami. Nama ini sekarang hanya sebagai tongue in cheek saja sebetulnya.” Kental dengan bunyi elektronik, keduanya sepakat menyebut musik mereka sebagai pop. Simon sangat mengidolai Britney Spears namun dengan cepat menambahkan: “Sekarang ini, saya sangat terinspirasi R&B,
terutama dengan yang Beyonce kerjakan di album terakhirnya, Diplo, Tove Lo, Ellie Goulding. Kurasa album terbaru Madonna juga termasuk album terbaik yang saya dengar sejauh ini.” Sementara Wolfy menyebut “anything Swedish” terutama produser seperti Max Martin, Greg Kurstin, Bloodshy & Avant sebagai influens utamanya. “Rasanya sangat berbeda dibanding saat bekerja sendirian,” cetus Simon, “Semuanya dikerjakan bareng. Biasanya salah satu dari kami punya ide untuk melodi atau konsep lirik dan kita mulai dari sana. Kemudian produser kami akan mengutak-atik rekaman itu menjadi sebuah lagu utuh,” imbuhnya. Salah satunya adalah debut single “Fall Into Love”, lagu electropop gemilang di mana vokal keduanya saling mengimbangi di antara lanskap musik uplifting racikan produser mereka, Ray Reich. Menjelang akhir tahun lalu, mereka pun merilis single terbaru bertajuk “Angeles”, sebuah ode setengah satir dan setengah kisah Hollywood dream untuk kota kediaman mereka. “Saya sedang menyetir pulang melewati Laurel Canyon di L.A. dan melihat sunset paling indah dalam hidup saya dan mulai menyenandungkan sebuah melodi. Itu termasuk pengalaman songwriting yang magis ketika lirik dan melodi secara tiba-tiba muncul begitu saja. Saya ingat memelankan mobil saya dan mulai merekam suara saya dengan voice note di ponsel dan berusaha pulang secepatnya untuk menulis sebelum inspirasi itu lenyap. Saya menyanyikan verse pertama dan ide chorus untuk Wolfy dan dia suka. Setelah itu kami kerjakan bersama lagu ini sampai selesai,” ungkap Simon. Dibuka oleh vokal Simon dan melodi perkusif yang simpel selayaknya “Royal” milik Lorde, lagu ini berkembang ke lanskap musikal yang megah, ethereal dan agak psikedelik. Single ini sendiri akan menjadi bagian dari EP debut mereka yang bertajuk Birds dan menampilkan beragam warna musikal, dari electronic dance sampai world music yang orkestral. “EP ini bagaikan kolase dari semua tempat yang ingin saya datangi, tempat dan momen yang fantastis dan sci-fi. Butuh waktu lama untuk merampungkannya, jadi album ini terasa sangat berharga bagi kami berdua. I’m excited to finally get to share it. Rencana utama kami tahun ini adalah merilisnya, and seeing where it goes,” ujar Wolfy antusias. Diselingi cover mereka untuk lagu “Break Free” milik Ariana Grande, cover solo Wolfy untuk “Love Me Like You Do” milik Ellie Goulding, dan bergabungnya Simon ke agensi literatur Fuse Literary untuk menulis buku, tampaknya tahun ini akan menjadi tahun yang sibuk bagi keduanya. Dream collaboration? “I am dying to work with CL from 2NE1. I think she’s so cool,” tuntas Simon.
063
Menyusuri sisi quirky Singapura di hari Minggu yang cerah bersama indie darling kebanggaan kota tersebut, Cherie Ko. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Di samping menjadi pit stop utama bandband indie keren yang melintasi Benua Asia, Singapura juga menyimpan potensi skena indie lokal yang cukup besar. Walaupun mungkin belum terlalu terekspos, bukan sekali dua kali kami menemukan band-band keren yang ternyata berasal dari Negara Singa tersebut dan menulisnya di Radar kami, salah satunya adalah band shoegaze fuzzy pop bernama Obedient Wives Club di mana Cherie Ko tergabung sebagai gitaris. Saat akhirnya bertemu dengannya di Laneway Singapore akhir Januari lalu, it was an instant click dan kami pun janjian untuk hang out sebelum saya kembali ke Jakarta. Esoknya, di Minggu siang yang panas, Cherie menjemput saya di depan Singapore Art Museum. Memakai collar dress biru, bowler hat, sepatu oxford dan anting berbentuk ceri, ia terlihat seperti karakter utama dari film Wes Anderson. Matanya menghilang saat ia tertawa ketika
064
singapore botanic gardens Baru-baru ini saya tampil di Singapore Botanic Gardens bersama teman saya Jean dari band Giants Must Fall. It was a post-valentines’ day gig dan banyak pasangan yang tiduran di atas picnic mat. Saya tampil di sebuah gazebo yang diterangi fairy lights, rasanya hampir seperti adegan film Twilight ketika Edward dan Bella berdansa waltz, haha! Orangtua saya sangat bangga malam itu karena mereka punya memori masa kecil yang sangat banyak di tempat ini. Rasanya lucu karena tidak peduli berapa banyak show yang saya datangi di seluruh dunia, in the end cukup sebuah garden gig sederhana yang membuat orangtua saya sangat bangga pada musik saya.” sbg.org.sg 1 Cluny Road
colbar eating house “ColBar sebetulnya kependekan dari Colonial Bar, dan sudah dibuka sejak 1953 sebagai unofficial canteen untuk infantri Inggris. Temboknya dipenuhi foto-foto dan memorabilia kuno tentang sejarahnya dan membuat tempat ini terasa rustic dan memiliki oldschool charm. Makanan yang ada di sini sangat homemade dan otentik. Saya terutama menyukai nasi kari ayamnya. Maybe it might be slightly overpriced, but the place makes for a great experience with its story to tell.” 9A Whitchurch Road.
saya memuji penampilannya yang super cute. Menyebut Winona Ryder di Heathers dan Parker Posey di Party Girl! sebagai style icon, tak sulit mengetahui bagaimana ia bisa menjadi indie darling Singapura, tak hanya dari style, tapi juga dari substansi musik yang ia miliki. Di umur 23 tahun, Cherie telah memiliki karier bermusik yang ekstensif sejak pertama kali belajar gitar ketika berumur 15 tahun. Sebelum tergabung di Obedient Wives Club di tahun 2011, namanya telah lebih dulu dikenal berkat unggahan lagu-lagu cover di kanal YouTube miliknya yang telah mendapat 3 juta views. “Video pertama yang saya unggah adalah ‘Your Call’ dari Secondhand Serenade. Saya memakai silly headband dan duduk di atas sebuah kursi dalam posisi yoga yang aneh. Waktu itu emo-pop sedang naiknaiknya mungkin karena itu saya bisa mendapat banyak views,” kenangnya sambil tersenyum. Selain menjadi gitaris di Obedient Wives Club yang meraih
popularitas di regional Asia Tenggara, ia juga menjadi frontwoman trio Bored Spies yang ia bentuk bersama Park Soo Young dan Orestes Morfin dari band cult Bitch Magnet dan telah tampil di Primavera Sound Festival 2013 di antara jadwal tur Amerika dan Eropa. Sekarang, Cherie juga memiliki solo proyek dengan nama Pastelpower di mana ia menukar gitarnya dengan keyboard untuk membuat musik indie pop yang dreamy dan lirik-lirik yang witty. Merilis demo kaset bertajuk Sparkling Eyes dan tampil di berbagai festival di Singapura, Malaysia, dan Thailand, lewat bedroom project ini Cherie pun kian mengukuhkan statusnya sebagai salah satu sosok paling dominan di skena indie Singapura yang sedang menggeliat. Dengan talenta musik yang besar, rasanya lumayan susah dipercaya mendengar pengakuan Cherie jika awalnya ia justru tidak terlalu tertarik pada musik,
terlepas fakta jika ia telah belajar piano dari kecil atas paksaan ibunya. “I’ll be completely honest here! I was a pretty average kid, and I didn’t grow up as a music lover. Saya tidak peduli dengan musik ketika masih anak-anak dan hanya mendengarkan apapun yang ibu saya putar di mobil. Saya banyak mendengarkan Faye Wong karena dia adalah penyanyi favorit ibu saya. Tapi saya sebetulnya biasa saja, sampai saya mendengarkan Cocteau Twins ketika remaja dan merasa terhubung dengan musik mereka. Lalu saya menyadari jika Faye Wong sebetulnya juga terinspirasi Cocteau Twins, dan itu seperti momen eureka. I adore shoegaze and I try to incorporate dreamy textures in my music too,” ungkapnya. Dengan influens penyanyi pop perempuan Prancis 60-an seperti Françoise Hardy dan Sylvie Vartan, 80’s shoegaze, serta dreampop kekinian seperti Beach House, Cherie mendapat inspirasi membuat Pastelpower sehabis menonton ulang Edward Scissorhands dan membuat musik yang
065
gillman barracks “Gillman Barracks adalah contemporary art cluster yang dibangun di bekas barak militer dan berisi museum, galeri seni, dan non-profit spaces. Sekarang tempat ini juga menjadi venue populer untuk pop-up gigs, parties, dan events. Walaupun terkenal dengan museumnya, saya lebih tertarik pada graffiti dan street art yang terpampang di tembok-tembok mereka, salah satunya karya Mary Bernadette Lee, seorang teman saya yang merupakan ilustrator/seniman dengan bakat luar biasa. Saya suka karya-karyanya yang berasal dari emosi yang kita hadapi sehari-hari dan ditegaskan dengan memakai cat air which is so very pretty in a raw way. I’m also a big fan of her portraits of naked ladies! They are awesome. You can check out her work at http:// mrydette.com” gillmanbarracks.com 9 Lock Rd.
066
it girl
terpicu visual pastiche dari rumah suburban berwarna pastel dan halaman rumput yang tertata rapi di film tersebut. Visual imagery yang kuat dari film itu dan filmfilm cult tahun 60 sampai 90-lainnya (khususnya filmfilm John Waters) akhirnya memicu lahirnya lagu-lagu di EP Sparkling Eyes dan digital live EP bertajuk Pastelpower Broadcast: Live EP yang berisi dua lagu berjudul “Allergies” dan “Oh, Louie!” beserta musik video konseptual garapan Syamsul Bahari di kanal YouTube Pastelpower. Uniknya, selain dijual dalam format digital di Bandcamp, Cherie juga membuat bentuk fisik EP ini dalam bentuk kartu pos yang dilengkapi download code dan berisi pesan personal yang ditulis tangan olehnya. “Bagaimana rasanya menjadi musisi indie di Singapura?” tanya saya di dalam mobilnya yang dipenuhi CD bandband lokal dan regional. “It feels great!” jawabnya sambil memasukkan CD band Yellow Fang dari Thailand, “Rasanya menyenangkan berada di komunitas orang-orang dengan cara berpikir dan minat yang sama dan berjuang untuk goal yang sama. Tapi saya juga sadar menjadi musisi di Singapura doesn’t pay the bills. Terutama jika kamu
‘indie’. Tapi hal itu tidak menghentikan kami untuk melakukan musik yang kami cintai!” imbuhnya. “Saya selalu bahagia kalau bisa menemukan band-band lokal baru. Dua minggu lalu saya menonton penampilan seorang gadis bernama Linying di sebuah gig, dan saya sangat terpesona melihatnya menggabungkan sensibilitas folk dengan bunyi elektronik. So fresh! Saya juga sangat menyukai The Pinholes yang merupakan salah satu band Singapura paling otentik di luar sana. They are a throwback to the good ol’ times, bringing back the vibes, mereka juga memiliki aksi panggung yang sangat enerjik dan fun,” imbuhnya. “Saya akan bersemedi di tempat rahasia saya untuk menulis lagu-lagu baru, jadi hal terdekat yang akan kamu dengar dari saya adalah album debut saya! Saya akan banyak bereksperimen di album ini, sonically. Saya juga ingin memasukkan macam-macam instrumen musik, That is all I will be revealing for now!” ungkapnya bersemangat ketika saya bertanya tentang rencananya tahun ini. Mengingat ia sudah tampil di pusat-pusat hip culture Asia Tenggara seperti Bangkok dan Penang, apakah ia berencana mengunjungi Jakarta juga? “Saya banyak mendengar hal seru tentang Jakarta dan saya ingin sekali untuk mampir dan membuat show. Saya berharap bisa merencanakan suatu hal di Jakarta tahun ini,” jawabnya. Dengan janji itu, kami pun sampai di destinasi pertama petualangan kecil kami di tempat-tempat quirky Singapura favoritnya.
henderson waves “Saya pernah kencan di sini ketika berumur 17 tahun. Saya menaiki tangga bersama cowok ini dan kami saling memainkan musik dengan gitar akustik. The night breeze, trees, skyline made for a pretty awesome date!” The Southern Ridges, Henderson Rd.
curated records “Curated Records adalah record store kecil dengan koleksi indie records yang hebat. Saya menyukai toko ini karena sangat well-organized dan rapi. Saya terutama menyukai bagaimana Instagram feed mereka terasa seperti record shelves betulan jadi saya penasaran untuk datang ke toko ini untuk melihat-lihat. Saya kemudian berteman dengan pemiliknya, Tremon, dan sekarang toko ini menjadi personal favorit saya.” curatedrecords.com 55 Tiong Bahru Rd.
tiong bahru bakery “Tempat ini menjadi tujuan wajib saya setiap mampir ke Tiong Bahru karena saya tidak bisa berhenti menyukai butter croissants mereka! It’s the best croissants you can get in town.” tiongbahrubakery.com 56 Eng Hoon Street.
067
A Clear
Conscience Menuai sukses dari upayanya mengikuti kata hati, Diana Rikasari menjadi bukti nyata bagi siapa saja yang tidak lelah mengejar mimpi. Oleh: Vinny Vindiani. Fotografi oleh: Willie William. Lokasi: Vie for Living, Kemang.
T
Tidak pernah terpikir bahwa suatu saat saya akan bertemu dengan sesosok wanita yang dikenal dengan kepiawaiannya bermain kata dan playing dress up ini. Tentu saya mengenal nama Diana Rikasari dari dunia maya, tempat di mana ia lahir sebagai figur publik bagi para fashion lovers and blog readers, I mean, who wouldn’t know her, baik dari gaya penulisan yang fun di blog personalnya, gaya berpakaiannya yang selalu unik dan colorful, hingga prestasinya yang seakan tidak pernah mengenal kata berakhir. Menemuinya pada suatu kesempatan di sebuah galeri furniture untuk sesi interview dan photoshoot, Diana tampil persis seperti apa yang saya bayangkan, ber-outfit unik selayaknya ia keluar dari blog di layar komputer dengan tambahan suara sapaan ramah. Such a good chance to meet her despite all the things she needs to do to support her latest project with Dinda Puspitasari in #88lovelife book. Sejak tahun 2007, Diana mulai mengukir namanya di benak publik lewat blog bertemakan kehidupan kesehariannya dan dunia fashion yang ia cintai yaitu dianarikasari.blogspot. com dan berjudul Hot Chocolate & Mint by Diana Rikasari, “Aku memang dari SD sudah suka nulis diary. Blog sendiri kan sebenarnya kayak diary dalam bentuk digital. Jadi untuk ngeblog sih nggak pernah bosen, Aku tipe anak yang suka nulis hari ini ngapain aja, ada kejadian apa, mencapai prestasi apa. Intinya, aku tuh suka mendokumentasikan kehidupan aku sendiri, dengan tujuan biar ke depannya bisa dijadikan bahan refleksi dan mengevaluasi diri. Kayak misalkan dulu tuh aku begini toh,” ungkapnya. Seraya menjelaskan ketertarikannya dalam hal blogging, ia mengaku heran dengan identitas fashion blogger yang menempel lekat dengannya yang hadir tanpa disengaja, “Kalau dilihat dari isi blognya, sebenarnya bukan hanya soal fashion aja, tapi ada juga bagian love & life. Tapi entah bagaimana labelnya lebih kuat ke arah fashionnya,” jelas Diana yang kebetulan saat saya temui mengaku sedang kurang sehat, tapi tetap terlihat semangat. Beralih dari blogger menuju jenjang entrepreneur seiring berjalannya waktu, Diana di usia 30 tahun kini sudah menjadi seorang istri sekaligus
ibu dari anak laki-laki bernama Shahmeer, mengaku terus mengembangkan potensi diri selama ia berkutat sebagai blogger, hingga akhirnya ia menemukan apa yang selama ini sempat hilang dalam perjalanan usia dan kariernya seperti sebuah wake up call,“Sejujurnya blog itu membantu aku menemukan my real passion, karena rasanya kalau kita nulis tiap hari kita jadi lebih mudah mengenal diri sendiri juga. Dulunya aku sempat kerja kantoran biasa sebagai pekerja di bidang statistik. Aku nggak pernah kepikiran ke depannya pengen buka bisnis atau malah bekerja di industri fashion, tapi dengan ngeblog tiap hari sepulangnya kerja, aku jadi menyadari, I think my real passion itu ada di fashion dan business,” ceritanya dengan antusias. “Kenapa bisnis? karena aku sebenarnya suka banget dagang. Dari SD aku mulai suka dagang, dari bikin sticker terus dijualin, terus pas SMP bikin frame foto, tali handphone, tas organizer gitu. Barulah dari blog ini aku menyadari apa yang sebenarnya sudah ada dari dulu, tapi aku lupain. Kayak, ‘Iya ya, dari dulu jiwa gue jiwa dagang ya’, dan kebetulan juga suka fashion. Setelah sadar dan yakin banget kalau passion aku di bisnis dan fashion, baru deh di tahun 2010 itu aku memutuskan resign dari kantor dan memulai bisnis.” Hingga saat ini kedua bisnis sepatu yang dimulai pada tahun 2010 yaitu UP dan dua sampai tiga tahun setelahnya yaitu popflats masih terus dijalaninya, dan tidak setengah-setengah, keunikan konsep brand online lokal, desain yang menarik dan nyaman, dipadukan dengan program sosial bernama Level UP! Scholarship Program di mana Rp 5.000,- disisihkan dari setiap sepatu yang terjual untuk disumbangkan sebagai dana bantuan pendidikan kepada anak-anak yang kurang mampu atau lewat Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) sukses digandrungi oleh para pencinta sepatu. Sebagai imbalan kerja keras dan tujuan mulia, Diana selayaknya mendapatkan penghargaan dari GNOTA untuk keberhasilan program beasiswa yang mencapai lebih dari 400 siswa serta meraih penghargaan International Young Creative Entrepreneur Award dari British Council. Tidak berhenti sampai di situ, di akhir tahun 2014, Diana dan sahabat sekaligus illustrator, Dinda Puspitasari membuat gebrakan dengan meluncurkan buku berjudul #88lovelife yang berisikan gabungan quotes dan cerita-cerita pendek berjumlah 88 pieces dengan ilustrasi manis
di hampir setiap lembarnya sebagai pelengkap buku bersampul pink ini. “Tema semua quotes sesuai judulnya yaitu love and life, tapi benang merahnya itu tentang hal positif dan membangun. yang membuat pembaca merasa lebih terinspirasi dan termotivasi,” jelasnya. Diana kemudian bercerita bahwa selain kesukaannya akan angka 8, ia memilih 88 karena ingin bukunya beda dari buku quotes lain yang biasanya berisikan 100 atau 365 quotes, sementara tentang proses pengerjaannya, ia bercerita seperti ini, “Sebenarnya quotes ini nggak ditulis dalam satu masa kayak sebulan atau 2 bulan. Tapi jadi kumpulan quotes-quotes yang aku upload dari awal aku bikin blog, which is dari tahun 2007. Jadi bisa dibilang kumpulan karya aku selama 7 tahun lah, baru di tahun 2014 aku pilih mana yang terbaik dan dijadikan buku ini,”seraya menunjukkan buku kebanggaannya, “Sambil bikin juga sambil mikir kalau buku ini untuk kaum youth, dalam arti siapapun yang merasa berjiwa muda. Dan ternyata target yang kita sasar, lebih dari yang kita duga. Ada banyak first jobber, remaja, anak kecil 8 -10 tahun, ibu-ibu muda sampai pria, meskipun cover-nya warna pink. Mungkin covernya ditutupin aja kali ya? Haha. Dari situ kita juga tahu, ternyata buku ini walau kesannya untuk anak muda, tapi ternyata disukai secara general.” Awalnya saya tidak paham kenapa, but everything she’s done scream the word “successful”, bahkan dengan buku #88lovelife yang meraih peringkat utama sebagai best selling book di minggu kedua setelah perilisan dan saat ini sudah mencapai tahap ke-6 pencetakan. Namun setelah mendengarkan segala cerita mendalam mengenai blog, bisnis, dan buku yang tidak ia kerjakan setengah hati, melainkan dengan seluruh kemampuan dan semangat yang ia milikki, I finally got it. Truth to be told, I can also understand the phrase “Love what you do, do what you love” and “Do what you love, and the money will follow” just by hearing and seeing what she does best. For me, Diana really deserves a standing ovation!
Diana’s top 5 blog of all time 1. Stylebubble.co.uk 2. Beckermanbiteplate.blogspot.com 3. Abeautifulmess.com 4. Theblondesalad.com 5. Nylon.com
Hidup di era digital, kita dihadapkan dengan kemudahan teknologi dari mulai membuka mata (checking the latest news from our socmed atau mungkin sisa gosip di group chat yang belum dibaca) sampai akhirnya tertidur lagi (again, after midnight convo and possibly online stalking). Teknologi sadar atau tidak memang telah menjadi bagian dari daily fixture kita dan kita pun tentu saja menyukainya –in some occasions, perhaps a little bit too much. Di Radar berikut para editor NYLON membocorkan digital fixation kami, dari mulai #InstaCrush, situs yang wajib di-bookmark, hingga meme favorit kami, pilihan informasi untuk berbagai gadget terbaru, dan tips untuk meng-upgrade akun Instagram milikmu. Semuanya menjadi alasan baru untuk jatuh cinta lagi dengan dunia digital, tentunya tanpa melupakan kehidupan in real life kita. Be social, be savvy, and ultimately, be wise.
Bookmarked URL http://www.nadiaaboulhosn.com, because she’s not like any other honey-cutie-pie-girl and she in plus size team!
YouTube subscription How It Should Have Ended (youtube.com/user/ HISHEdotcom). Pilihan ending film yang lebih realistik dan komikal.
#Instacrush @finalcutking by Zach King. Well, he’s actually the king on Vine dengan video editannya yang superrr cool, menghibur dan full of effort.
Vinny Vindiani Junior Writer @Pinnipinno
YouTube subscription Buzzfeed!!! This is what I always do everytime I’m in writer’s block. Yang dibahas benar-benar kehidupan sehari-hari tapi sekalian belajar: mulai dari life-hacks, random fun facts, natural science, history, sampai crossculture study. Mindblowing! Satu lagi! Thai insurance advertisement video. LOL. This is my guilty pleasure, berhubung yang sering diangkat soal family-issue jadi ya nggak pernah bosen sih nontonnya.
#InstaCrush Di Instagram sih cuma follow sahabat terdekat aja, karena ada yang traveling terus, ada yang makan melulu, ada yang emang hobi foto... Nggak ada satu akun yang jadi obsesi.
Andandika Surasetja Writer NYLON Guys @andandika
Bookmarked URL www.fashiongrunge. com. It reminds me of the 90’s.
YouTube Subscription The Tonight Show Starring Jimmy Fallon. Video yang terakhir saya lihat di channel itu adalah Fifty Accents of Grey with Jamie Dornan.
#InstaCrush @streetmag. Kamu bisa melihat beberapa street style worldwide dari majalah yang berasal dari Jepang ini.
Patricia Annash Fashion Stylist @patriciaannash
YouTube subscription Thrash Lab (youtube.com/user/ thethrashlab), tim dokumenter asal California yang membuat video-video dokumenter tentang berbagai subkultur kontemporer, video travel, dan profil orangorang kreatif mulai dari pelukis, sculptor, tattoo artist, hingga pastry chef.
#InstaCrush @wonderyash. Instagram milik Ayash Haryanto ini dipenuhi karya ilustrasi miliknya yang cukup berbeda dari kebanyakan ilustrator perempuan lainnya. Instead of dreamy and whimsical, ia menampilkan gaya ilustrasi hitamputih yang terinspirasi musik punk, which is awesome. Cek juga Tumblr miliknya, xwon.tumblr. com.
Alexander Kusuma Praja Senior Editor @alex_kusuma
FIXATION
DIGITAL
Bookmarked URL Huffpost.com dan Kazujakarta.com, just because.
YouTube Subscription The Tonight Show with Jimmy Fallon, latest video that got me excited is Wheel of Musical Impressions with Christina Aguilera where she does incredible Britney Spears impression, she’s genius!
#InstaCrush @OZWALD_ BOATENG, it’s visually mindblowing.
Reza Indra O Managing Editor NYLON Guys @rezaindra
YouTube subscription Late Night Tales. (youtube. com/user/
Bookmarked URL www.buzzfeed. com. It’s light, it’s hilarious, and still covers ‘serious’ news too.
#InstaCrush @locarl. His images is simply stunning and breathtaking.
Anindya Devy Managing Editor @anindyadevy
Para editor NYLON membocorkan obsesi digital mereka akan hal-hal yang kerap mendistraksi, menginspirasi, atau bahkan membuat iri irl maupun url. It’s all fair and square in digital love, indeed.
Latest online discovery Improv Everywhere. Sebenarnya sudah tau lama, cuma rasanya belum banyak yang tau. Berisi video sekelompok orang yang dipimpin oleh sang founder, Charlie Todd, yang niat melakukan kegiatan unik terencana (more like flash mob) for a good cause atau sekadar menghibur orang sekitar.
Must have gadget Prynt case. Instant camera yang terkoneksi langsung dengan smartphone. Nggak cuma itu, Prynt bisa menampilkan video berdurasi 5-10 detik yang kamu rekam sebelumnya, hanya dengan proses scanning hasil fotomu. Drool!
Mobile apps Vsco untuk editing, Instagram, dan Pinterest yang pas buat mengisi waktu luang sambil cari inspirasi.
Online store ASOS. Pengiriman gratis hampir ke seluruh dunia dan ratusan pilihan plus size clothes, say what!
Latest online discovery Katanya nih kalau lagi sedih, buka Google image... terus search: “space gif” atau “galaxy cannibalism.”
Must have gadget Lagi pengen Nescafe Dolce Gusto! Sama Nikon Df.
Mobile apps Nike Running+
Online store Traveloka.com buat cari tiket pesawat sama Tiket.com buat cari tiket kereta. Hehehe...
Bookmarked URL Hmm, it’s notcot.org – a hub of everything aesthetic that amuse you! From product/ industrial design, fine art, to sartiorial and fashion. They also have a channel for food, leisure, and living, which is also interesting and inspiring.
Latest online discovery www.fuckingyoung.es, website tentang fashion cowok yang keren.
Must have gadget Pez vending machine.
Mobile apps Bazaart, aplikasi kolase untuk foto yang saya pakai sekarang karena paling simpel digunakan dan banyak fiturnya.
Online store www.ebay.com. You can get anything you want, dari fashion sampai toys dan barang vintage.
Fave meme Any quotes from Mean Girls.
Latest online discovery http://caroladearmas. com/ blog milik Carola Fingerhut de Armas ini berisi jepretan foto-foto street style, runway backstage, dan off duty models yang super cool.
Must have gadget Saya masih memakai Instax 7s putih saya just because it is my first Instax dan memang masih awet dipakai sampai sekarang. Tapi terus terang saya kepincut pada Instax Mini 90 Neo Classic karena bentuknya yang retro dan fiturnya yang super canggih untuk ukuran instant camera.
Bookmarked URL Rookiemag.com, webzine milik Tavi Gevinson ini masih menjadi daily fix untuk saya. Walaupun kontennya basically for girls, but I enjoy every aspect of it, dan rasanya menyegarkan melihat perempuan muda bisa bebas menuliskan opini mereka. Mobile apps WhatsApp, I just can’t live without it.
Fave meme None.
Latest online discovery Dad tries really hard to scold paint-covered sons, simply can’t stop laughing video, simply the kyootest video I’ve ever watched http://m.huffpost.com/us/entry/6186440
Must have gadget Marcelo Burlon County of Milan’s iPhone case
Online store www. dotcomme.net is the best curated olshop.
Fave meme Liz Lemon rolling her eyes.
Latest online discovery This particular one video of “Five Little Monkeys Jumping On The Bed” that my daughter loves so much. She goes banana everytime she hear the song.
Must have gadget Bose SoundLink Mini Bluetooth Speaker.
Mobile apps Bluebird. This app is one of my lifesaver.
Online Store www.linoluna.co.id. This is my fave online store for gifts, home, and décor. The mixture of retro and Scandinavian goods that they sell is one of a kind.
Prynt Menjadi salah satu proyek sukses di Kickstarter, Prynt yang merupakan instant camera case pertama ini siap hadir pada bulan Agustus 2015 terutama bagi para early bird customer-nya. Menggabungkan ide casing dengan baterai pribadi yang tersambung langsung pada smartphone-mu (sejauh ini tersedia untuk beberapa tipe Android & iOS) untuk memudahkan proses pencetakan foto berdurasi 30 detik layaknya polaroid. What’s even better, Prynt punya aplikasi record, di mana dengan scanning foto yang sudah tercetak, kamu bisa melihat tampilan video behind the scene berdurasi kurang lebih 10 detik pada saat kamu mengambil foto ini. It’s Harry Potter’s living portrait come to reality!
No, I’m not an expert of the technology world, not even close. Tapi bagi saya, gadget terbaik itu tidak bisa dipisahkan dari unsur spesifikasi, desain model, keunikan, dan harga. As much as we want to give you the best list of latest gadgets, you should consider this more as a list of gadgets that catch the eye of even a newbie. Oleh: Vinny Vindiani.
Lenovo Yoga Tablet 2 Pro Melanjutkan kesuksesan yoga tablet yang pertama, kali ini Lenovo membawa konsep all-in-one pada tablet berukuran 13 inch ini. Selain material kokoh, Prosessor Intel Atom Quad Core berkecepatan 1.33 GHz, dan spesifikasi handal lainnya, ada dua hal yang patut diberi nilai plus. Yang pertama kehadiran kickstand berbahan aluminium kuat di bagian belakang tablet, yang bisa dibuka hingga 180 derajat bahkan untuk digantung terbalik. Yang kedua dan yang paling menarik, keberadaan built-in projector dengan proyeksi gambar hingga 50 inch yang didukung dengan teknologi Dolby Surround Sound & JBL Large Chamber Speaker untuk pengalaman home theater & presentation yang praktis dan canggih.
076
Marshall Stanmore Speaker Speaker yang satu ini merupakan compact active stereo speaker yang mampu memberikan suara yang jernih dan kuat meski dalam tingkatan suara tinggi. Dengan tampilan klasik, simple serta penggunaan tomboltombol analog membuatmu kembali ke masa kejayaan rock’n’roll yang seru. Meski berpenampilan classic dan menyediakan RCA Input yang identik dengan player dan turntable di masa analog, Marshall Stanmore juga mengedepankan fungsi wireless lewat Bluetooth, hingga Optical Input yang lebih mengarah ke penggunaan player modern seperti Apple TV, Hardisk player hingga satellite dan cable receiver.
Fujifilm X-A2 Satu yang paling saya suka dengan perkembangan teknologi belakangan ini, yaitu kemunculan kamera berdesain klasik dengan fungsi yang modern dan maksimal. Sama halnya dengan Fujifilm X-A2 dengan Eye Detection, Auto Macro AF dan Multi-Target AF yang meningkatkan fokus pada subjek yang ingin kamu potret. Untuk lensa, X-A2 menggunakan 2 lensa kit yaitu XC16-50mm F3.5-5.6 OIS II untuk close-up shooting dan XC50-230mm F4.5-6.7 OIS II untuk telephoto dan night images yang stabil. The best of all features, X-A2 menjadi seri X pertama yang menggunakan LCD yang bisa berotasi hingga 175 derajat untuk memudahkan proses selfie kamu!
Google’s Project Ara
Oculus Rift The one that makes all the gamers lose their minds. Gear yang berfungsi sebagai virtual reality head-mounted display ini ditemukan oleh Palmer Luckey, seorang inventor sekaligus gamer sejati. Sesaat setelah menggunakan gear yang berbentuk seperti kacamata selam dengan strap di sekujur kepala ini, kamu dapat memasuki dunia game dengan high resolution di layar 7 inch, audio built in dan pergerakan jarak pandang hingga 110 derajat yang disempurnakan dengan motion track system bersensor infra-red untuk mendeteksi setiap aksi dan pergerakan kepala. Gear ini memang masih dalam tahap penyempurnaan dan penambahan specs di mana-mana, namun produk untuk consumer diperkirakan akan hadir sebelum tahun 2016, which is soon enough!
Apple Watch Hadir dengan kategori terbaru sejak perilisan iPad di tahun 2010, smartwatch ini punya segala kecanggihan yang dimiliki oleh iPhone, dari fungsinya sebagai iPod, fitness tracker, pengirim pesan, mail, calls, dan perekam suara yang bisa tersinkronasi langsung dengan iPhone milikmu. Tampil dalam 22 model di 3 varian, yaitu the Apple Watch (316L), Apple Watch Sport (7000 Series) and the Luxury Watch Edition, smartwatch ini siap melengkapi penampilanmu.
Untuk gadget yang satu ini, bisa dibilang masih serba tak pasti. Tapi mendengar kisi-kisi resmi yang dikeluarkan Google, who wouldn’t want it? Mengambil konsep modular smartphone yang kurang lebih seperti smartphone rakitan, Google siap meluncurkan kerangka inti berisikan layar, baterai, prosesor, dan modul Wi-Fi yang kemudian memiliki slot-slot di bagian belakang untuk mengizinkan penggunanya merakit sendiri modul-modul yang mereka butuhkan, misalnya kamera, speaker pro, koneksi 3G, printer mini, night vision sensor hingga kendali game. Gadget sensasional ini rencananya akan hadir di tahun ini, and I bet you can’t wait to know more.
077
Mon Chéri! 082 078
Di era ketika kamera digital menjadi salah satu staple item yang wajib dibawa di setiap perhelatan fashion week, and basically to any big city street, rasanya kamu butuh kamera yang tidak kalah stylish dengan clutch dan sepatu terbarumu. Leica X “Edition Moncler” is there for you. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Bicara tentang kamera, Leica adalah nama yang paling ikonik jika menyoal kamera high end. Tak berhenti berinovasi, kamera premium asal Jerman tersebut berkolaborasi dengan Moncler, sebuah label fashion yang bermarkas di Italia untuk menghadirkan varian limited edition untuk seri Leica X dengan tajuk “Edition Moncler” yang menggabungkan unsur estetika dan teknologi menjadi satu. Sekali lihat saja, kamera ini akan membuatmu berpikir “Très chic!” ketika melihat body berwarna silver yang dilapisi premium leather trim berwarna merah, putih, dan biru sebagai homage untuk negara asal Moncler, Prancis.
Dilengkapi oleh sebuah case berbentuk padded white pouch dan matching straps yang mengemulasikan esensi jaket ikonik dari Moncler, kamera yang hanya diproduksi sebanyak 1.500 buah di seluruh dunia ini definitely an eye catcher untuk para pencinta fotografi maupun fashion. Kamera ini pertama kali diperlihatkan ke publik secara eksklusif dalam pameran fotografi oleh Fabien Baron di Sotheby’s London yang bertepatan dengan Frieze Art di bulan Oktober lalu dan kini sudah tersedia di seluruh butik dan flagship Leica seluruh dunia. Dalam pameran bertajuk Monuments itu, creative director majalah Interview berdarah Prancis-Amerika tersebut menampilkan karya fotografi lanskap penuh es di Greenland yang menggambarkan kecintaan Moncler dan Leica pada alam. Untuk spesifikasinya sendiri, kamera ini memiliki tech spec yang sama dengan seri Leica X pada umumnya, yang meliputi professional APS-C-format CMOS sensor dengan lebih dari 16.5 megapixels (effective pixels 16.2 megapixels) dan lensa Leica Summilux 23 mm f/1.7 ASPH yang mampu menangkap gambar dengan sangat cepat, precise, dan almost silent
autofocus yang akurat untuk menghasilkan hasil foto yang exceptionally brilliant secara spontan, sempurna untuk menangkap snapshot dari para model di atas runway atau para street styler yang sedang tergesa-gesa. Leica X “Edition Moncler” juga memiliki fitur-fitur kebanggaan khas Leica seperti video recording in full HD dan fungsi kamera yang mudah digunakan secara intuitif. Display kamera yang besar menampilkan hasil gambar secara high-res dan jelas, bahkan dalam paparan cahaya matahari sekalipun. Now, let’s take some pics and steal the attention. Leica X “Edition Moncler” bisa didapatkan di Leica Store Indonesia di Lantai 3, #324B Plaza Senayan, Jakarta.
Jika kamu termasuk orang yang begitu bangun langsung mencari smartphone dan menghabiskan sekian lama untuk berkutat dengannya sebelum benar-benar bangun dari kasur, tampaknya smartphone terbaru keluaran OPPO bisa menjadi your new best friend. Menyusul kesuksesan varian sebelumnya seperti N3, smartphone dengan kamera berputar elektrik, serta R5, smartphone ultra-tipis, OPPO meluncurkan produk terbaru bernama Mirror 3 yang dilengkapi berbagai fitur premium, salah satunya adalah Smart Control Technology 2.0+ yang memungkinkan kamu menghubungkan dan mengontrol berbagai perangkat elektronik di rumah, seperti televisi, DVD, dan pendingin ruangan. Keunggulan lain dari Mirror 3 adalah kemampuan pengisian daya yang lebih cepat. Smartphone ini dapat terisi 100% hanya dalam waktu 90 menit dibandingkan smartphone lain yang biasanya membutuhkan 150 menit untuk pengisian daya penuh. Smartphone yang ditujukan untuk pelajar hingga kaum profesional ini juga dilengkapi dengan sistem operasi ColorOS 2.0.1 yang berbasis Android 4.4 serta dual micro-SIM. Well, kadang ada suatu pagi
Tech Specs Overall: Layar Sentuh CPU: Quad-core 1.2GHz Memory: 1GB RAM + 8GB ROM Layar: 4.7 inch IPS Kamera: Depan 5MP, Belakang 8MP Warna: 16 M Baterai: 2000mAh Li-polymer Battery (removable) Kemasan: OPPO 3001, Micro USB Cable, Charger, Earphones.
Mirror Mirror Berkat teknologi Smart Control dan proses charging yang jauh lebih cepat dari smartphone pada umumnya, OPPO Mirror 3 memberikanmu alasan kuat untuk menghabiskan waktu di sofa lebih lama. Couch potatoes, unite. Oleh: Alexander Kusuma Praja.
di mana kita terbangun dengan nyaman dan merasakan dorongan untuk mengambil foto selfie, but unfortunately tidak didukung oleh kamera depan yang mumpuni. Luckily, Mirror 3 memiliki kamera depan beresolusi 5 MP serta kamera belakang 8 MP SONY IMX 179 Backside Illuminated yang mempunyai fitur unik “Beautify� dan hadir dengan teknologi Pure Image Engine PI 2.0+. Berkat spesifikasi tersebut, Mirror 3 dapat mengambil gambar dengan lebih jelas, termasuk saat malam hari. Dengan resolusi layar High Definition (HD), kita dapat menonton video atau melihat gambar dengan ketajaman gambar yang detail, termasuk ketika bermain games berkat Qualcomm Snapdragon MSM8916 1,2GHz dan 64-bit Quad-core processor yang memperkuat spesifikasi Mirror 3. It’s almost like the real magic mirror. Mirror 3 telah dijual dari 25 Februari 2015 dengan harga Rp. 3.199.000, http://www. oppomobile.co.id/
079
Mendengarkan musik menjadi selangkah lebih menyenangkan dengan seri headphone in-ear terbaru dari Sennheiser. Oleh: Alexander Kusuma Praja.
Spinal tap 080
Tidak selamanya headphone in-ear kalah pamor dengan headphone jenis on-ear, terutama jika headphone tersebut datang dari perusahaan audio portable ikonik Sennheiser Communications yang bermarkas di Jerman dan telah berdiri selama 7 dekade. Menampilkan desain akustik dan teknologi driver terbaru yang menjamin kejernihan suara di semua rentang frekuensi, seri CX yang terdiri empat varian dengan keunggulan masing-masing memiliki kualitas yang tidak perlu diragukan. Varian pertama CX 1.00 memiliki desain elegan dengan performa suara dan kualitas bass yang stabil sementara CX 2.00 memiliki keunggulan serupa dengan kemampuan bass-driven dilengkapi remote ergonomis yang sudah terintegrasi dengan mikrofon dan kompatibel dengan gadget berbasis iOS dan Android. Baik CX 1.00 maupun CX 2.00 tersedia dalam warna hitam dan putih yang timeless.
Varian selanjutnya, CX 3.00 menawarkan suara bass yang lebih detail dan sempurna serta memiliki desain ramping dan detail shiny yang tersedia dalam warna hitam, putih, dan merah. Perhatian akan detail dalam CX 3.00 juga terlihat pada desain warna yang selaras, kabel anti kusut, dan bentuk plug yang menyiku. Sedangkan CX 5.00 yang memiliki desain akustik mirip dengan CX 3.00 memiliki fitur tambahan berupa 3 tombol in-line dan mikrofon omni-directional terintegrasi yang tersedia dalam dua versi untuk Apple iOS atau Samsung Android dan smartphone lainnya, CX 5.00 yang tersedia dalam warna hitam dan putih memudahkan kita menjawab telepon dan mengontol musik di smartphone milik kita dengan optimal. Baik CX 3.00 maupun CX 5.00 dilengkapi dengan hard case untuk tempat penyimpanan. Semua varian dalam seri CX memiliki empat bantalan telinga dalam beberapa ukuran untuk meredam suara dari luar memberikan pengalaman mendengarkan musik yang optimal bahkan di tempat bising sekalipun. Dengan suara bass yang kuat dan jernih yang membuat musik terasa lebih hidup, Sennheiser pun membawa kualitas in ear headphones ke level selanjutnya. Now, turnt the volume up. Seri CX bisa didapatkan melalui PT Astrindo Senayasa sebagai distributor resmi Sennheiser di Indonesia.
Tech Specs Berat: 144 gram Dimensi: 137 x 74.6 x 10.5 mm Display: 5” (960x540 pixels) Operating system: Google Android 4.4 (Kitkat) Kamera: 5-megapixel camera & Front-facing camera (2 MP 720p) Baterai: 2300 mAh Talk time: up to 12 hours 43 min Standby time: up to 696 hours Music listening time: Up to 48 hours 26 min Video playback time: Up to 6 hours 42 min
Party talk
Melanjutkan kesuksesan lini Xperia sebelumnya, Sony Mobile Communications kembali meluncurkan varian terbarunya dengan nama Xperia E4 yang masih menonjolkan keunggulannya seperti desain atraktif, fitur premium, user interface yang mudah, dan tentunya harga yang terjangkau bagi anak muda. At the first look, E4 yang tersedia dalam warna hitam dan putih terlihat klasik dengan detail khusus seperti tombol power aluminium dengan serpihan berlian dan baja tahan-karat khusus untuk lingkar kamera, sementara desain OmniBalance yang melengkung dan permukaannya yang ramping membuatnya nyaman untuk digenggam. Uniknya, E4 juga memberikan opsi kustomisasi dengan berbagai tema UI dan penutup aksesori yang matching dengan style kita masing-masing. Bicara soal fitur, E4 dengan memori 8 GB memiliki Prosesor Quad-core 1.3 GHz super cepat yang membuat kita bisa menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan, menjelajahi web, dan streaming video sekaligus. Prosesor dan RAM 1GB juga memberikan performa tinggi dan kecepatan tanpa menguras baterai. Tapi apa artinya specs canggih bila harus sering di-charge kan? Well, luckily E4 memiliki baterai 2300mAh yang kuat digunakan sampai dua hari sehingga kita tidak perlu charging setiap malam atau menenteng power bank ke mana-mana.
Dengan aplikasi terbaru PartyShare dan baterai berstamina yang tahan dua hari, Sony Xperia E4 membuat siapa saja bisa mewujudkan obsesi menjadi seorang DJ, all night long. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Jika itu tidak cukup, aktifkan mode Battery STAMINA untuk mengoptimalkan penggunaan baterai dan bahkan mode Ultra STAMINA yang akan membuat E4 bertahan menjalankan fungsi utama telepon dan SMS bahkan ketika baterainya benar-benar akan habis. Keseruan utama dari smartphone ini adalah aplikasi baru bernama PartyShare yang membuat kita bisa berbagi musik melalui ponsel via Wi-Fi Direct dengan semua orang di dalam ruangan; sehingga kamu bisa menjadi DJ pribadi di private party yang kamu buat bersama temantemanmu baik indoor maupun outdoor, thanks to layar 5” QHD dan speaker xLOUD yang memberikan pengalaman audio yang jernih dan mendalam. Tak hanya itu, kita juga dapat menggunakan PartyShare untuk mengumpulkan dan berbagi foto dari pesta itu. Kamera depan 2MP dan kamera belakang 5MP yang menampilkan HDR dan seluruh aplikasi kamera yang menyenangkan akan membantu kita mengabadikan momen-momen seru dengan fitur Auto Scene Recognition, sebuah fitur untuk memperkaya foto dan aplikasi kamera yang memberikan foto yang bagus dengan usaha yang minimal, termasuk fitur AR fun, Live on YouTube™, Portrait retouch, Sound photo, Timeshift burst, AR effect, Social live, Creative effect, dan Sweep panorama. Dengan semua kecanggihan tersebut, you’re ready to have the time of your life.
081
A proper lens Selain skill, menghasilkan foto yang bagus juga ditentukan dengan kemampuan lensa kameramu. Tidak berarti kamu harus rela mengeluarkan budget berlebih untuk kamera pro atau lensa SLR baru, cukup dengan pocket camera atau smartphone camera yang setidaknya menghasilkan foto anti pecah.
Digging the skill
Right light
Nothing good comes easy. Bukan hanya sekali atau dua kali potret, jika harus mencoba puluhan kali untuk angle terbaik, that’s what you have to do. Jika menjadi professional butuh latihan dan unsur bakat, untuk hal sesederhana Instagram pics, kamu hanya butuh kesabaran dan mengeluarkan sisi artistikmu. Nothing to lose, right?
Pagi hingga sore hari merupakan waktu yang tepat untuk memanfaatkan matahari sebagai lighting yang terbaik dan gratis, and yes, you should thank God for this one. Untuk pemotretan di dalam ruangan atau di keadaan gelap, perhatikan arah cahaya untuk menghindari gangguan bayangan.
picture perfect
Ada kepuasan tersendiri saat melihat feed Instagram yang rapi, eye-catching dan punya keunikan tersendiri. Jika kamu terbiasa hanya melihatnya dalam setiap post para celebgram, tidak ada salahnya untuk mencoba mengisi feed personalmu dengan foto-foto yang lebih mudah mengundang likes dari para followers. To make it easier for you, here are some tricks to upgrade your Instagram account. Oleh: Vinny Vindiani Background galore
Put a good use of grid
Menyesuaikan objek dengan background menjadi begitu penting, di mana fokus pada objek harus diutamakan. Kamu bisa memilih dinding berwarna atau bergambar, pemandangan taman, hingga yang sedang trend: meletakkan objek di atas meja kayu, karton atau kain dengan penataan tertentu. A little tips, untuk background yang ‘ramai’ pastikan fokus tetap mengarah pada objek utama.
Mengambil foto datar might be tricky. Untuk memudahkan proses pemotretan, aktifkan bantuan grid berupa garis-garis vertical & horizontal yang cocok untuk menentukan jika posisi objek yang kamu ambil sudah terlihat lurus dan sejajar.
All about angles
082
Choose your side. Perubahan sudut pandang saat memotret mampu mengubah keseluruhan foto. Perhatikan angle mana yang terbaik pada objek yang ingin kamu foto, snap it and choose the best outcome of all!
Editing apps
Lose the overfilter
Choose you favorite editing application. Bisa dari yang semudah built in editing application pada smartphone-mu, aplikasi gratis seperti vsco, hingga yang berbayar atau yang pro layaknya Adobe Photoshop. Untuk yang termudah, perhatikan brightness dan contrast pada fotomu untuk hasil terbaik. Psst, somehow people love it best when it looks brighter.
Sudah tidak zaman lagi mengedit foto dengan telalu banyak filter, apalagi yang terang-terangan mengubah warna dan terlihat berlebihan. Sesuaikan fotomu dengan filter yang senatural mungkin.
Focus Spot Untuk foto objek, terutama yang berlatar pemandangan atau space luas, pastikan kamu membidik fokus pada hal yang ingin kamu tonjolkan. Yang termudah, dengan menekan titik fokus pada layar smartphone saat memotret, atau menggunakan opsi tilt shift atau sharpen saat meng-edit foto.
Trademark!
Hashtag wise Menjaring likes menggunakan hashtag sudah seumumnya dilakukan, baik untuk tujuannya menambah likes, followers atau tujuan awalnya, berbagi ketertarikan akan topik tertentu dengan sesama pengguna Instagram. Namun bukan berarti kamu menuliskan puluhan hashtags yang bahkan tidak ada hubungannya dengan fotomu. Choose wisely!
Di luar segala teknik fotografi dan editing, pemilihan tema personal akan jadi daya tarik tersendiri saat followers melihat isi feed milikmu. Tema bisa berarti pemilihan filter, objek foto, nuansa warna apa yang kamu suka untuk kemudian diterapkan dalam setiap posting. It’s your own account anyway, fills it with things you love most in the best way possible.
tips from the instagram peeps:
“Untuk angle lebih banyak lurus simetris, biar kesannya lebih minimalis. Kalau edit mau foto pakai handphone ataupun camera, pasti aku edit contrast sama color correction dulu di Snapseed. Sisanya go straight to vsco :)” @leencarleen
“Kalau kamu ingin membuat feed keseluruhan lebih menarik, cobalah menciptakan tema Instagram feed kamu sendiri, entah dengan background khas kamu saat foto atau filter yang menunjukan ciri khas kamu, sehingga satu foto dengan yang lainnya bisa saling melengkapi.” @angeliaprsc
“Always take photo dengan pencahayaan cukup, lebih baik lagi jika daylight. This is my very first rule! Kalau fotonya diambil dengan pencahayaan cukup, biasanya dengan tambah filter sedikit (atau malah no filter sama sekali) fotonya akan bagus. Jangan abuse brightness di foto kamu yang gelap, karena biasanya fotonya jadi noise. Pastikan juga kamu punya konsep untuk Instagram feed kamu, and be consistent with it.” @j_anandary
“A little tips, pertama coba cari lokasi atau dinding yang paling menarik. Kemudian pencahayaan yang juga bagus dan sertakan caption yang menarik agar setiap fotonya lebih punya cerita.”
“Try to match your new photo editing with the previous one. Over-exposure or lousy filtered image is a big nay, so kalau sudah stick with the same editing routine, try your best to stick with it for the rest. “ - @anisacrament
- @dianarikasari
083
kolase oleh seanzha kemal rachman.
art attack:
http://www.kreavi.com/seanzha
Siapa seniman favorit kamu? Resatio! Dia salah satu inspirasi buat belajar. Saya juga suka Arkiv Vilmansa, semua karyanya itu khas banget, kalau baru liat pasti tau itu karyanya Arkiv. Jangan lupakan Isa Indra Permana, Roby Dwi Antono, dan Naela Ali. Karya mereka keren!
Seanzha Kemal Rachman Akhir-akhir ini saya menyadari, mempelajari seni tidak harus melulu soal kemampuan menggambar, tapi lebih pada kreativitas and the most important thing, a will power. Tepat dengan mindset tersebut saya menyusuri setiap karya yang rapi tersimpan di akun Instagram dan akun di situs Kreavi milik Seanzha, a freelance graphic designer yang saat ini juga sedang memfokuskan diri dengan tugas akhirnya sebagai mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Sebagian besar terdiri dari karya berlatar warna cerah dan potonganpotongan gambar yang sepertinya dikurasikan dari buku ilustrasi atau foto klasik, untuk kemudian dikreasikan secara digital menjadi tampilan baru yang quirky in its own way. All in all, there is always a certain attraction out of popping colors artworks, especially with some constructed instruments inside it. Oleh: Vinny Vindiani. Kamu dan seni, how it all started? Mulai tertarik bisa dibilang sejak kecil, tapi baru tahu tentang kolase dan mulai belajar itu sekitar tahun 2009. Waktu itu lihat teman bikin kolase digital, dia kasih tutorial singkat dan beberapa bahannya, dari situ mulai belajar otodidak sendiri sampai sekarang. Seperti apa spesialisasi kamu? Untuk desain, terutama kolase, saya biasanya ambil tema vintage dan pop art. Senang lihatnya, terutama warna-warnanya yang lucu dan gayanya yang fun.
086
Dari mana sih inspirasinya? Banyak! Bisa dari lagu, terkadang inspirasi muncul ketika dengar lagu dan liriknya ada yang pas. Bisa dari buku, quotes, puisi, film, pengalaman hidup (haha!) dan lainlain. Sumber pas untuk bahan kolase? Wah itu rahasia perusahaan! Haha nggak kok, becanda. Mostly dari blog-blog collage artists yang ngasih image-nya secara gratis dan boleh dipakai, sisanya bikin sendiri dan scan sendiri.
Tell us what you think about collage art! Collage itu media buat berkreasi yang fun banget, kita bisa bikin apa aja yang kita mau, serasa ciptain dunia sendiri di mana kita ngatur semuanya mulai dari isinya, bentuk sampai warna. Seru! Menggeluti dunia kreatif, apa challenge terbesar buat kamu? Secara nggak langsung dituntut untuk belajar dan maju terus, dunia kreatif itu cepat pergerakannya, kita pun harus kreatif biar nggak ketinggalan. Seperti apa suasana yang pas untuk berkarya? Musik yang menemani in open & quiet space, ditambah dengan cemilan, cukup deh. Ada tips untuk siapapun yang baru mencoba buat kolase? Jangan takut untuk mencoba, dan jangan takut untuk cari gaya sendiri, belajar terus dan eksplor terus, inspirasi bisa didapat dari mana aja.
What’s your current obsession? I’ve been listening to a lot of The 1975 and FKA twigs, musiknya pas untuk fokus ngerjain sesuatu. Describe yourself in 3 words Awkward, Nerd, Pizza. I don’t know I just love pizza. Your favorite & most wanted gadget? Sejauh ini Wacom Bamboo, soalnya bisa bikin corat-coret di mana dan kapan aja. Terus mau Fujifilm X100S!
q&a:
Tidak mudah menyatukan pemikiran beberapa kepala, semua punya idealisme sendiri, apalagi masalah selera. Hal itu yang muncul di benak saya, setiap mendengar sederet lagu dalam satu mixtape, yang bisa membuat pendengarnya memaklumi penyatuan beberapa pilihan tracks tanpa batasan genre tertentu. Intinya bebas asal seru. Kurang lebih sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh Trash Tapes, platform musik berbasis internet (mostly website and Soundcloud) yang digerakkan sekelompok muda-mudi dan diprakarsai oleh Arief Wiratama dan Natasha Angelica. Tujuannya sesederhana menyajikan musik pilihan yang berkualitas dari tanah air kepada para penjelajah musik di dunia maya, dengan harapan pendengarnya bisa segera membuang ideologi negatif dari musik Indonesia yang dianggap tidak layak menjadi worldwide material. Kembali lewat internet, saya berhasil membaca jawaban langsung dari beberapa penggeraknya mengenai Trash Tapes. Vinny Vindiani. Bagaimana awal mulanya Trash Tapes dibuat? Wira (W): Wasn’t by chance, for sure. Asal mulanya kedua founder Trash Tapes ketemu via Last.fm, gara-gara selera musik kita sama. That was around mid-2012. Akhirnya kita jadi sohib dan keep in touch, sampai akhirnya project ini tercetus pada April 2013. Awalnya, Trash Tapes hanya untuk posting lagulagu yang kita suka aja. Perlu digarisbawahi, the internet does wonders indeed, karena sampai sekarang hampir semua anggota/ contributor kita dipertemukan lewat dunia maya. Bagaimana sistem pemilihan isi playlist dan mixtape? Who’s in charge of making & choosing them? Shabina (S): Program weekly playlist/mixtape kita disebut Trashplay. Trashplay sendiri memberi kesempatan para youngsters untuk berbagi seleksi musik mereka, walaupun kita tidak membatasi genre tertentu tapi biasanya yang sejalan dengan musical direction dari Trash Tapes: electronic, bass, hip hop, disco, pretty much
everything in between. Trashplay terbuka untuk siapa saja yang mau berkontribusi. Feel free to hit us up! Marsha (M): Kita percaya dengan menjembatani kebutuhan pendengar dan pembuat musik dapat menjadi pendorong penting dalam menciptakan “music culture”. Dengan adanya Trashplay kita memberikan kesempatan bagi youngsters untuk mengkurasi dunia musik elektronik yang terus berkembang. Kita ingin semua orang merasa terlibat dan nggak eksklusif dimonopoli oleh kelompok tertentu. So yeah don’t hesitate to #explorethescene with us! Oh iya, ada juga feature Selectapes dimana kita meng-highlight electronic Musician of the Month yang kita anggap layak dan kompeten baik lokal maupun internasional dan monthly Mixtrash dari resident selectors maupun guests. Siapa saja yang sudah pernah di-interview? N: There are quite a number of people we’ve interviewed, beberapa diantaranya Belgian DJ/selector LeFtO, Sydney-based bedroom producer Kailo, label/collective Darker than Wax, sampai musisi lokal berbakat kayak Wahono,
Midnight Runners, John van der Mijl dan lainnya. We tend to interview people yang musiknya kita suka dan yang punya potensi untuk grow even bigger ke depannya. Dalam situs kalian juga ada bagian event, tell us about that! W: Sejauh ini Trash Tapes bikin acara reguler namanya Trash Corner. Awalnya kecil-kecilan kita ngundang fellow music enthusiast untuk perform dengan santai dan akrab lalu lama-lama makin meningkat animonya. Melihat adanya potensi, ke depannya kita ada rencana untuk membuat event yang lebih besar lagi scope-nya dan lebih terkonsep lagi, so far mau kita namain “Tapes Up!” so stay tuned! Seperti apa jenis musik yang saat ini sedang digandrungi anak muda, terutama di Jakarta? M: Sebenernya scope segmentasinya di Jakarta luas banget karena balik lagi ke selera dan skena/komunitas masingmasing and music is something that is central to youth culture. It alters and intensifies youngsters’ moods, furnishes much of their slang, dominates their conversations and provides the ambiance at their social gatherings. And music can
www.trashtapes.com
trash tapes
also provide models for how they act and dress. So I don’t really have a say in this, balik lagi ke scene-nya masing-masing individu, tapi kita sebagai Trash Tapes khusus mewadahi mereka yang menggandrungi musik elektronik dan sub-genres-nya untuk bisa mengeksplor lebih jauh. S: As far as I’m concerned, sekarang musik elektronik lagi digandrungi banget oleh muda-mudi Jakarta, dan elektronik di sini bukan cuma EDM aja, tapi juga nu disco, trap, future R&B. Cilla (C): Sama kayak Shab. Yang lagi ‘in’ banget I have to say trap music hahaha trap music is everywhere. But personally, I think it’s going to change soon. W: Soulection, because Majestic Casual is so 2k10. Pengalaman paling menarik selama menggerakkan Trash Tapes? W: Hahaha banyak banget! Kenalan sama orang-orang baru sampai explore bedroom producer Indonesia yang followers-nya nggak sampai 10 orang, padahal kualitas produksi lagunya bisa dikatakan sudah setingkat TOKiMONSTA. Nah itu yang ingin kita dongkrak! 1 track for a lifetime, what would you choose? M: Tricky question, but I’d choose Jay Prince – “Polaroids”. W: “Everything in Its Right Place” – Radiohead N: “Out of Hand” - Shlohmo S: “Find a Way” – A Tribe Called Quest C: “They Reminisce Over You” - Pete Rock & C.L.S Smooth
087
Sci-fi Wasabi! Tema fiksi ilmiah dalam medium film sudah mulai diangkat sejak era film bisu pada awal abad 20 dulu. Tepatnya ketika sutradara kebangsaan Prancis, Georges MÊliès (tokoh yang disorot dalam film Hugo karya Martin Scorsese), merilis film berjudul A Trip to the Moon (1902) yang banyak disepakati sebagai pionir utama dalam jenis film fiksi ilmiah. Seiring teknologi sudah semakin berkembang, film fiksi ilmiah terus diproduksi sampai saat ini (termasuk sebagai subjek eksploitasi dalam film-film berbiaya rendah), entah untuk mengamini salah satu fungsi film sebagai eskapisme, ataupun untuk menjadi media dalam mengekspresikan sesuatu. Mengingat luasnya topik dan potensi dalam genre ini, eksplorasi dalam tema fiksi ilmiah selalu dilakukan sepanjang waktu, seperti ide penjelajahan angkasa luar ketika manusia belum bisa mencapai hal itu, reaksi atas isu persenjataan nuklir di era pasca Perang Dunia II, juga alegori untuk horor HIV/AIDS di era kontemporer. Berikut adalah daftar dari delapan film fiksi ilmiah yang bisa dijadikan bahan tontonan esensial. Oleh: Erdiawan Putra.
The Falls (1980) Sutradara: Peter Greenaway
088
Mungkin ini adalah film dengan bentuk paling menantang di antara film-film lain di dalam daftar ini. The Falls adalah karya eksperimental yang juga merupakan debut film panjang dari sineas asal Inggris, Peter Greenaway, sebelum nantinya ia lebih dikenal melalui film-film seperti The Cook, The Thief, His Wife & Her Lover (1989). The Falls memakai gaya mockumentary atau
Stalker (1979) Sutradara: Andrei Tarkovsky Andrei Tarkovsky adalah satu satu seniman yang paling dihormati dalam sejarah perkembangan medium film. Stalker merupakan film kedua Tarkovsky yang membawa tema fiksi ilmiah untuk diangkat menjadi sebuah karya audio-visual yang puitis—setelah Solaris (1972) yang sama bagusnya. Film ini menceritakan tentang harapan dan krisis spiritualitas, hasil adaptasi dari novel Roadside Picnic tulisan Arkady dan Boris Strugatsky, dengan Strugatsky bersaudara sekaligus berperan sebagai penulis naskah filmnya. Dalam film ini dikenal sebuah ruangan misterius bernama the room yang dipercaya bisa mengabulkan harapan dari orang-orang yang memasukinya. Ruang itu terletak di dalam area terlarang bernama the zone yang dahulu pernah dikait-kaitan dengan peristiwa ekstraterestrial. Tokoh utama film ini adalah seorang stalker, sebuah panggilan untuk mereka yang berprofesi sebagai pemandu bagi orang-orang yang ingin mengunjungi the room. Dua orang klien, seorang profesor dan seorang penulis, meminta sang stalker untuk membawa mereka kepada jawaban atas harapan terdalam mereka.
pseudo-documentary, yang mana berarti merupakan sebuah film fiksi yang dibuat seolah-olah sebagai film dokumenter. Diceritakan bumi baru saja mengenal fenomena misterius, disebut dengan istilah Violent Unknown Event (atau disingkat sebagai V.U.E.), yang sudah memakan banyak korban. Dengan durasi tiga jam, film ini membahas biografi singkat dari 92 orang yang terdaftar sebagai korban V.U.E. tersebut. Terkadang kisahnya jenaka, namun sering juga terdengar mengenaskan, para korban V.U.E. menampilkan gejala-gejala aneh seperti munculnya obsesi terhadap burung, penguasaan bahasa-bahasa yang sama sekali baru, perubahan fisik, bahkan berhentinya proses penuaan.
2046 (2004) Sutradara: Wong Kar-wai
The War Game (1965) Sutradara: Peter Watkins The War Game adalah sebuah film pasifis yang mengangkat isu tentang perang nuklir. Durasinya termasuk singkat (kurang dari satu jam), namun pesannya disampaikan dengan sangat efektif. Film ini juga memakai style pseudo-documentary yang pernah diaplikasikan beberapa kali oleh Watkins dalam film-filmnya seperti Punishment Park (1971)—dengan catatan, The War Game adalah satu-satunya film fiksi yang memenangkan Oscar untuk kategori Film Dokumenter Terbaik. Berbeda dengan The Falls (1980), penggunaan style pseudo-documentary dalam film ini memang memiliki fungsi untuk menciptakan adegan yang intens, realistis, mengerikan, dan emosional. Dikisahkan bahwa serangan nuklir akan sampai di Inggris, dan melalui berbagai rekaman wawancara fiktif dipadukan dengan footage yang diambil menyerupai gaya dokumentasi berita, Watkins mencoba menangkap dan menunjukkan horor yang bisa ditimbulkan oleh adanya perang nuklir, begitu juga dengan dampak kerugian yang terjadi sesudahnya.
Je t’aime je t’aime (1968) Sutradara: Alain Resnais Bersama Jean-Luc Godard, François Truffaut, dan yang lainnya, Resnais termasuk figur dalam French New Wave Cinema, sebuah movement sinema di era 1960-an yang sangat berpengaruh dalam sejarah film. Gerakan ini dipelopori oleh beberapa pemuda Prancis yang awalnya menjadi kritikus untuk majalah film Cahiers du cinéma, lantas melakukan eksperimen dan modernisasi terhadap sinema melalui film-film mereka. Resnais yang bukan alumnus Cahiers du cinéma, sebelumnya dikenal dengan mahakarya avantgarde seperti Hiroshima Mon Amour (1959) dan Last Year at Marienbad (1961). Termasuk untuk film Je t’aime je t’aime juga memiliki style yang kompleks dan radikal. Berangkat dari premis sederhana, film ini menceritakan tentang seorang pria yang baru saja kembali pulih setelah sebuah percobaan bunuh diri yang dia lakukan. Sekelompok ilmuwan memilihnya untuk berpartisipasi menjadi kelinci percobaan dalam sebuah eksperimen time travelling. Namun masalah terjadi dan menimbulkan kacaunya kronologi dari penjelajahan waktu.
Bisa dikatakan sebagai sekuel dari dua film karya Wong Kar-wai sebelumnya, Days of Being Wild (1991) dan In the Mood for Love (2000). 2046 masih memberi impresi romantis dan melankolis seperti pada film Wong sebelumnya, In the Mood for Love, begitu juga dengan estetika sinematografinya yang sama-sama mengagumkan. Film ini sangat operatik dalam menghantarkan emosi dan visualnya. Angka 2046 dalam judulnya menunjuk pada banyak hal, seperti tahun 2046, judul novel fiksi-ilmiah yang ditulis sang protagonis, Chow Mo-wan, dan juga nomor kamar hotel yang menyimpan banyak kenangan cinta baginya. Film ini memiliki paralelisme yang mengikuti rekoleksi memori Chow bersama beberapa wanita, terhubung dengan kisah seorang pria Jepang di sebuah dunia imajinasi berlatar futuristik, di mana orang-orang menaiki sebuah kereta yang pergi menuju tahun 2046 untuk menangkap kembali memori-memori yang telah hilang, namun tidak ada yang pernah kembali kecuali pria itu.
The Face of Another (1966) Sutradara: Hiroshi Teshigahara Sebuah produk dari Japanese New Wave Cinema—menunjuk pada sebuah movement dalam sinema Jepang di dekade 1960-an ketika sekelompok sineas, salah satunya adalah Teshigahara, memberontak keluar dari bentuk ortodoks film klasik, dan berani membuat karya yang tidak konvensional. The Face of Another merupakan salah satu dari empat film hasil kolaborasi ketiga seniman besar di Jepang ini: Teshigahara (sineas), Kôbô Abe (novelis/penulis naskah), dan Tôru Takemitsu (musisi). Film ini menjadi studi yang menarik terhadap isu eksistensialisme dan alienasi yang dialami tokoh protagonisnya. Menceritakan tentang seorang pengusaha yang baru saja mengalami kecelakaan sehingga mengakibatkan cacat di seluruh wajahnya. ia memutuskan untuk mengenakan wajah baru yang dimodelkan dari pria lain dan akan ditempelkan melalui transplantasi wajah. Dengan identitas itu, ia menjalani hidup baru sebagai pribadi yang berbeda di dunia lamanya, dan terkadang bertemu dengan orang-orang yang selalu ia ketahui.
2001: A Space Odyssey (1968) Sutradara: Stanley Kubrick Sebuah film ikonik dalam genre fiksi ilmiah ini. Kubrick adalah salah satu sutradara paling berpengaruh yang pernah bekerja di Hollywood dengan banyak karya klasik yang ia buat tersebar di genre-genre yang variatif. Diangkat dari novel tulisan Arthur C. Clarke yang sebenarnya baru dikembangkan saat Kubrick membuat adaptasi filmnya, 2001: A Space Odyssey dibuka dengan segmen The Dawn of Man yang menceritakan bagaimana kera pertama kali terpikir untuk menggunakan tulang sebagai sebuah senjata. Loncat ke masa depan, melalui beberapa segmen, film ini menceritakan beberapa astronot yang memiliki misi untuk menjelajahi angkasa luar, tepatnya ke Bulan dan Planet Jupiter. Film ini adalah jenis film multi tafsir yang sebenarnya justru bertujuan untuk lebih banyak melempar pertanyaan ke penontonnya. Terlepas dari apiknya nilai produksi film ini, Kubrick membuat 2001: A Space Odyssey menjadi sebuah pengalaman yang meditatif, dengan alur yang bergerak lambat, banyaknya bahan kontemplasi, dan minimnya penggunaan dialog—dilaporkan bahwa 88 menit dari total 160 menit durasi film ini ditandai dengan absennya dialog.
089
bookmarks
The inside story Membaca cerita yang berlatarkan negeri sendiri, berisikan tokoh pribumi dengan segala kisah dan kesehariannya kadang membuat saya lebih mudah mencerna dan memahami apa yang ada dalam benak mereka. And I believe you get what I mean too. Oleh: Malinda Pramufitra. Mata yang Enak Dipandang
Burung-Burung Migran 23 Episentrum Adenita Grasindo
Buku ini menceritakan tentang 3 anak muda yang mengejar impian masingmasing: Matari yang matimatian membayar utang kuliah sambil bekerja sebagai reporter, Awan pekerja bank yang membanting setir menjadi penulis naskah, dan Prama yang kaya akan materi namun masih mencari kebahagiaan. Seluruh kisah dari ketiga tokoh ini menjadi bukti perjuangan meraih mimpi dan membebaskan diri dari dilema kehidupan.
Ahmad Tohari
Miranda Harlan
Gramedia Pustaka Utama
Qanita
Ada lima belas cerita pendek terkumpul dalam buku ini, yang merupakan tulisan-tulisan dari Ahmad Tohari di antara tahun 1983 hingga 1997, yang semuanya berisikan cerita tentang kehidupan dan kesusahan orang-orang kalangan bawah. Seunik judulnya, cerita-cerita di dalam buku ini memberikan sudut pandang baru tentang hidupmu窶馬o exaggeration at all.
Masa kecil Tutik bukanlah sebuah kenangan yang indah: dilecehkan oleh orang-orang sekitarnya hingga dipaksa menikah di usia 13 tahun. Lalu ia bertemu Yamin, seseorang yang diharapkan untuk menjadi lakilaki terakhir baginya. Ketika ia menghilang ke Malaysia, Tutik memutuskan untuk menjadi TKW demi menyusulnya. Diambil dari kisah nyata, buku ini menceritakan tentang kegigihan seorang wanita yang tidak mengenal kata menyerah.
Rumah di Seribu Ombak Erwin Arnada Gagas Media
Meskipun adanya perbedaan agama, Samihi dan Yanik yang lahir dari keluarga penganut agama Islam dan Hindu, adalah dua sahabat yang tak terpisahkan. Mengambil latar cerita di daerah Bali, keduanya tak hanya mendukung kepercayaan satu sama lain, Yanik juga mengajarkan Samihi untuk menghadapi ketakutan terbesarnya: laut.
Let Go
Windhy Puspitadewi Gagas Media
Raka menemukan dirinya stuck dengan tiga orang lainnya untuk mengurus mading sekolah. Keempatnya memiliki sifat yang bertolak belakang dari satu sama lain, namun Raka yang selalu mengurusi masalah orang lain menjadi penengah di antara mereka sekaligus memaksanya untuk belajar tentang kehilangan, satu hal yang selama ini ia takuti.
soundcheck
Mark Ronson Uptown Special RCA Records Publik dikejutkan dengan comeback moment dari DJ-slash-producer, Mark Ronson yang kali ini membawa nama besar Bruno Mars sebagai guest vocal dalam single “Uptown Funk”. Perpaduan beat yang fun, chanting “Don’t believe me, just watch” yang catchy, influens besar antara 80’s funk dan classic R&B yang sama sekali tidak membosankan ini menuai sukses besar di segala kalangan, even an old man love to hear how fun the rhythm goes. Proses produksi “Uptown Funk” juga diakui cukup panjang, karena jadwal padat keduanya, but it worth the long progress. Mendengar lebih jauh 10 tracks lainnya pada album ini, seperti “Feel Right” featuring
Mystikal yang juga penuh dengan energi dan rap shooting, “Daffodils” featuring Kevin Parker yang dikenal karena keterlibatannya bersama Tame Impala, “Uptown’s First Finale” dan “Crack in the Pearl, Part.II” yang sama-sama dikolaborasikan dengan musisi legendaris, Stevie Wonder, membuat saya sulit menimbang-nimbang mana yang merupakan tracks terbaik. Overall, seisi album yang terasa benarbenar mencerminkan gaya bermusik seorang Mark Ronson ini tidak pernah jauh dari lengkingan trumpet dan esensi soul pop yang sanggup menjadi mood booster dan masuk dalam jajaran feel good song pribadi saya. VINNY VINDIANI.
Rebel Heart Universal Music Group Recordings Everything about this album screams Madonna and controversy, come on, it’s Madonna. Penyanyi dan performer legendaris yang saat ini sudah menginjak usia 56 tahun ini nampaknya tidak kenal kata lelah dalam mendorong batasnya. Sempat menjadi sasaran album leaking di akhir tahun 2014, Madonna malah mengambil langkah cepat dengan perilisan 6 single sekaligus di iTunes. Keseluruhan album Rebel Heart yang berisikan 14 tracks ini diisi dengan selipan nama-nama besar seperti Nicki Minaj, Diplo, Avicii, Chance the Rapper hingga yang tidak terduga, boxer turns actor, Mike Tyson. Mendengarkan beberapa tracks pada abum ini, memberi sensasi keragaman approach di setiap lagunya yang bahkan tidak pernah saya duga akan dilakukan oleh seorang Madonna, seperti“Living for Love”yang mengingatkan saya
Dan Deacon
dengan pure pop yang sempat menggambarkan Madonna di masa keemasannya, “Joan Of Arc” dan “Hold Tight” yang cukup easy listening, “Iconic” yang bisa dengan mudah menjadi fan-anthem dengan liriknya yang catchy dan “Ghosttown” sebagai sisi pop-ballad yang edgy, hingga“Unapologetic Bitch” dan “Bitch I’m Madonna” yang terdengar surprisingly new for her. VINNY VINDIANI.
Gliss Riffer Domino
Purity Ring Another Eternity 4AD Ketika Purity Ring muncul di permukaan skena musik tiga tahun lalu, dunia sedang dihadapkan dengan kenyataan jika dunia digital memengaruhi peta musik pop dengan imaji Tumblr yang menjadi influens bagi para bedroom musician di manapun, sonically dan visually. Duo synth pop Kanada tersebut termasuk mereka yang lebih dulu memperkenalkan future pop lewat album debut Shrines yang penuh dengan beat artifisial penuh sinar dan tentu saja, reblogable. Album terbaru mereka, Another Eternity adalah kelanjutan langsung dari Shrines, dengan mood dan ambience yang nyaris sama, terlepas rentang waktu tiga tahun dari kedua album tersebut. “Push Pull” yang menjadi single pertama dibuka oleh bunyi glitch
Madonna
distortif sebelum vokal sejernih es milik Megan James melayang halus di antara komposisi synth penuh detail, looping perkusif, manipulasi vokal dari Corin Roddick, sementara di “Repetition” dan “Stranger Than Earth” mereka merambah ke sounds yang lebih urban dengan influens R&B, dentuman bass, dan referensi lirik “Thinkin Bout You” milik Frank Ocean. Terlepas fakta jika 10 lagu di album yang berdurasi setengah jam ini bisa terasa repetitif dan tidak ada yang benar-benar terdengar stand out, Purity Ring setidaknya tidak akan berlalu begitu saja. ALEXANDER KUSUMA PRAJA.
Dan Deacon bisa dibiilang menjadi salah satu dari sedikit musisi yang merengkuh dunia musik elektronik dan komposisi klasik di saat bersamaan. Mereka mungkin tidak selalu berjalan beriringan, namun keduanya saling memberikan pengaruh dalam setiap proyek musik gubahan musisi dan komposer asal Baltimore tersebut. Pun tak terkecuali dalam album terbarunya, Gliss Riffer. Dibanding album sebelumnya seperti Bromst yang perkusif dan America yang menampilkan unsur orkestra, album berisi 8 lagu yang 3 di antaranya adalah lagu instrumental ini menyajikan kolase electropop yang lush dan chaotic di saat yang sama, penuh dengan manipulasi vokal, cacahan synth, banjir reverb, dan hooks yang catchy. Ketika saat ini EDM menjadi bintang festival musik, lagu-
lagu feel good dan euphoric di album ini seperti “Feel The Lightning”, “Sheathed Wings” dan “Learning To Relax” terasa lebih intim dan liar seperti sebuah pesta rumahan yang seru bersama anak-anak seni rupa. New wave, electro punk, synth rock, whatever... We all just wanna have fun. ALEXANDER KUSUMA PRAJA.
churros la fonda Sebagai salah satu street food terkenal di dunia, churros anehnya belum terlalu umum dijumpai di Indonesia, terutama mengingat masyarakat kita suka sekali mencoba makanan baru. Sekalipun ada, seringkali snack dari tepung asal Spanyol ini disajikan dalam bentuk dessert dengan konsep high class, berbeda jauh dengan di Eropa, mulai dari Christmas market di Paris sampai Barcelona di mana churros menjadi kudapan pagi hari dengan hot chocolate di pinggir jalan. Hal itu yang diamati Dea Kartika Putri ketika bersekolah di Prancis dan mendorongnya membuat franchise churros stall bernama Churros La Fonda (CLF) ketika pulang ke Indonesia. Dengan sistem take away dan stall ikonik berbentuk bajaj, ia membuka stall pertama CLF di Bali dan mendapat respons positif berkat authentic recipe dari Spanyol dan varian dipping sauce yang memenuhi Instagram feed. Berturut-turut, bajaj churros ini pun muncul di Jakarta, Surabaya, dan Bandung untuk memperkenalkan churros dan memicu lahirnya beberapa kompetitor. But one thing for sure, CLF still got the best churros with icing cinnamon sugar & dark chocolate dipping sauce. Here’s quick interview with the founder herself! Oleh: Alexander Kusuma Praja. nama itu catchy, aku suka, jadi aku pakai nama itu. Apa yang membuat sebuah churros dikatakan enak? Untuk churrosnya itu sendiri harus terasa garing di luar dan lembut di dalam. Kalau icing dan dipping sauce itu sangat tergantung selera individu. Ada yang tidak suka manis, jadi dia pilih dark chocolate. Kalau suka manis biasanya pilih dulce de leche atau karamel susu.
Dibanding churros lainnya, apa yang spesial dari Churros La Fonda? First of all, kita adalah churros stall pertama yang menghadirkan konsep stall di dalam mall, terlebih lagi tidak ada yang pakai bajaj untuk jualan churros selain Churros La Fonda. Selain itu resep yang aku pakai aku pelajari langsung dari orang Spanyol, jadi kita memakai classic recipe dari sana. Kita juga pakai bahan-bahan dari petani lokal di Indonesia, jadi sebisa mungkin kita ngga pakai bahan produksi pabrik. It’s all homemade and without preservative. Apa arti dari nama Churros La Fonda itu sendiri? La Fonda itu bahasa Spanyol yang kalau diterjemahkan ke bahasa Inggris adalah Inn, restoran atau bar yang menyediakan tempat menginap juga. Sebenarnya nama itu aku pillih bukan karena artinya. Waktu aku ke Pulau Formentera di Spanyol, aku menginap di salah satu penginapan yang diberi nama La Fonda Pepe. Menurutku
What’s the ups and downs of being entrepreneur? Having more than 20 employees while you’re only 26 years old is hard! Kadang-kadang karyawan itu susah banget diaturnya walaupun mereka sudah punya job desc masing-masing. Terlebih lagi kalau punya karyawan yang lebih tua, mereka suka merasa lebih berpengalaman. Tapi itu mungkin lebih ke awal ketika aku mulai usaha ini. Now I know how to handle them well. Kalau upsnya banyak sekali. Aku merasa lebih kreatif karena nggak ada atasan yang ngatur-ngatur apa yang harus aku lakukan. Aku lebih punya banyak waktu luang buat melakukan kegiatan yang aku suka. Last, what’s your personal favorite for the dipping sauce? I love dark chocolate and dulce de leche. The flavor is so strong and it goes along well with cinnamon sugar!
the new ‘sensational’
Loc al bites:
Bakerzin sebagai dessert café & casual dining asal Singapura yang telah hadir di Indonesia sejak 13 tahun terakhir membuktikan komitmen mereka untuk tidak kenal henti dalam masalah inovasi. Hadir dengan menu-menu terbarunya dalam berbagai hidangan sensasional, dari pasta, tenderloin beef hingga ice cream, kamu bisa segera merasakan kesatuan lengkap dari segi rasa yang menggugah selera dan tampilan yang istimewa. Dari pilihan-pilihan menarik seperti Creamy Mushroom Soup, Salmon Salad, Oxtail Soup, Mama’s Chicken hingga Choco Fushion, pilihan favorit kami jatuh pada Roast Beef Pasta dengan saus krim basil dan potongan daging sapi panggang yang juicy, serta perpaduan kesegaran potongan stroberi & puff pastry yang renyah dalam Fruit Puff. A must try! Vinny Vindiani.
cheezy omelette craze Bersamaan dengan re-opening gerai Plaza Indonesia yang jatuh pada tanggal 27 Februari 2015, Pepper Lunch Restaurant tidak segan memberikan kejutan bagi para pencinta kelezatan sajian yang identik dengan hot plate ini lewat Cheesy Omelette latest menu. Seperti konsep yang diangkat yaitu, The Original Japanese DIY Teppan Restaurant, kamu dapat memadukan sendiri bagaimana kelezatan nasi, omelette berlumur lelehan
keju mozzarella dengan pilihan daging sapi impor dari Australia dalam Cheesy Omelette with Hamburg Steak, dan daging ayam dalam Cheesy Omelette with Chicken yang sama-sama disajikan dalam 2 pilihan saus baik curry atau creamy brown sauce menjadi satu dalam hot plate bersuhu 260 derajat celcius. Here’s the perfect place to experience the sizzling hot meal the way you love it! Vinny Vindiani.
space invader
vie for living Memasuki sebuah furniture store selalu berhasil membuat saya tidak sabar mendekorasi rumah pribadi saya di kemudian hari, tidak terkecuali dengan apa yang tertata manis dalam galeri Vie for Living. Oleh: Vinny Vindiani. Foto: Willie William.
Berada di kawasan Kemang, Vie for Living yang didirikan sejak tahun 2013 oleh Bambang ‘Bams’ Reguna ini membawa perannya sebagai conceptual furniture store yang mengedepankan kepuasan konsumen. Seperti arti kata Vie yang berasal dari bahasa Perancis dengan arti ‘living’, store berkonsep unik yang ditujukan bagi para konsumen pencinta fine furniture piece ini terisi dengan berbagai range produk, dari furniture hingga perabotan rumah yang unik dan sempurna untuk menghiasi setiap sudut rumah tinggalmu. Saat kamu memasuki ruangan, kamu akan melihat sendiri berbagai meja, kursi, sofa, bantal-bantal, tableware
dan pajangan-pajangan tematik yang tertata rapi dalam beberapa bagian ruangan, seraya menyuarakan tema mid-century modern dan kontemporer namun tetap memberi nuansa homey dan nyaman. Mengikuti passion-nya dalam menyediakan well-made functional furniture, Vie for Living tidak hanya menyediakan produk di showroom, para pelanggan bisa menyalurkan ide dan keinginannya lewat proses customize dengan bantuan designer team yang kemudian dilanjutkan dengan proses produksi hand made dengan jaminan hasil akhir berkualitas dalam durasi pengerjaan berdasarkan tingkat kerumitan produk. Personally, I do feel comfortable to stay inside the store, apalagi jika melihat tampilan satu set meja & kursi kayu yang meski berkesan vintage dengan desain serba simple dan rapi namun tidak menghilangkan unsur artistik yang tetap indah di segala masa. Overall, di balik keseluruhan Vie for Living yang sebagian besar
diisi dengan furnitur berbahan kayu, saya pun mengetahui bahwa setiap produk dibuat dengan kayukayu pilihan dari berbagai daerah di Indonesia dan diolah langsung di Jepara oleh pengrajin lokal. Desain yang unik serta kualitas terbaik yang berasal dari negeri sendiri, there, I’m sold! Vie for Living Jl. Kemang Timur Raya no.50, Jakarta www.vieforliving.com +221 7180501
weekend in the city
singapore
COCKTAIL Manajer di The Chop House berbaik hati membocorkan salah satu resep cocktail andalan mereka, Mysterious Juniper Lillet. 45ml Hendricks gin 20ml lillet blanc 1 diced orange wedge
Hanya berjarak satu setengah jam penerbangan dari Jakarta, Singapura adalah pilihan weekend getaway dan destinasi lifestyle yang sempurna berkat padatnya event seru dan begitu banyak hal dramatis yang bisa dilakukan dalam waktu singkat (no traffic jam, hallelujah!). Here’s how we spoilt ourselves saat menghabiskan Valentine’s weekend bersama Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck di Singapura! Oleh: Alexander Kusuma Praja.
1 diced lemon wedge 1 diced lime wedge 20ml sauvignon blanc ½ sendok teh brown sugar Kocok brown sugar, lemon, orange, dan lime dalam boston glass. Campurkan sisa bahan lainnya. Isi gelas dengan es lalu shake, dan double strain ke dalam gelas martini.
Day 1 (13 Februari) 14.20 Sampai di Bandara Changi, hal yang pertama dilakukan oleh Ringgo adalah mencari mini market yang menjual minuman kaleng sari kelapa favoritnya. He insist kami harus mencoba minuman yang tidak dijual di Indonesia tersebut, and yeah its actually serves pretty well for a welcome drink. 15.00 Setelah mengganti nomor lokal dan membeli kartu Singapore Tourist Pass dari ez-link, kami naik MRT dari bandara ke Stasiun Somerset, di mana Hotel Jen terletak di atasnya yang juga terintegrasi dengan shopping mall terbaru, Orchard Gateway. So yeah, we’re in the middle of shopping heaven, basically.
17.10 Sampai di Mount Faber untuk naik cable car menuju Sentosa! Sabai dan Ringgo terlihat super excited ketika melihat patung Batman dan Superman di pintu masuk. Yup, saat ini Singapore Cable Car memang sedang bertema DC Superheroes di mana semua kabin didekorasi dengan gambar Batman, Superman, Green Lantern, dan Wonder Woman. Memakai cut out mask para superhero, we’re so ready to fly! 18.00 Perjalanan cable car dari Mount Faber ke Sentosa yang memakan waktu sekitar 12 menit terasa terlalu cepat karena asik melihat pemandangan dari ketinggian 90 meter dari atas laut. Setelah mendapat caffeine fix dari Starbucks terdekat, we’re strolling around Imbiah Lookout dan selfie bersama patung Lady Gaga di Madame Tussaud.
18.45 Back to mainland dengan cable car dan turun di VivoCity, kami dinner di The Chop House, gastrobar pertama di Singapura (dan Asia) yang dlengkapi konsep SelfTap Beer di mana kamu bisa mengisi sendiri gelasmu dengan pilihan bir berkualitas dari Selandia Baru, Jerman, Australia, Belgia dan Prancis. 21.20 Tiba di Henderson Industrial Road, sebuah daerah industri di mana sedang digelar The Henderson Project, sebuah acara underground yang menggabungkan musik, seni, dan film menjadi satu. Dikurasi oleh tim theatre production company lokal bernama Dream Academy, Jumat malam tersebut merupakan minggu kedua event ini digelar dengan tema The Revolution Will Not Be Televised (minggu sebelumnya Our Hobby Is Depeche Mode.) Kami sampai di satu gedung yang tampaknya kalau siang hanya gedung industri biasa, tapi terdengar bunyi musik dari lantai dua dan begitu menginjakkan kaki di luar elevator mungil, kami langsung disambut pemandangan the It crowd of Singapore, baik
16.30 Real Estate, band asal New Jersey membuai penonton dengan lagu-lagu indie pop mereka dari album Atlas dan Days, termasuk lagu “It’s Real” yang membuat penonton di baris depan (termasuk para personel How To Dress Well yang telah tampil sebelumnya) tak berhenti menggoyangkan tubuh dan menumpahkan bir mereka. Selesai Real Estate tampil, waktunya mengecek F&B booth. Di samping alkohol dan menu makanan standar festival musik, mereka juga menyediakan sushi dari Maki-San dan free water refills dari Reyka Vodka.
lokal maupun ekspat, yang sedang asik berjoget menonton performance dari Michaela Theresa, bintang R&B dan soul Singapura yang sangat keren. 22.45 Sampai di Orchard, kami sepakat mengisi perut di sebuah restoran seafood di hawker center dekat Killiney Road sebelum kembali ke hotel. Must try menu: Barbecue stingray yang dibungkus daun pisang dan disajikan dengan sambal. Smoky hot! Day 2 (14 Februari) 10.10 After a quick grab for Subway’s famous sandwich, kami naik MRT ke VivoCity yang dilanjutkan dengan Sentosa Express untuk kembali ke Sentosa. Kali ini tujuan kami adalah Tanjong Beach Club yang disebut sebagai Singapore’s premier sun-kissed playground. Berbeda jauh dari Jakarta yang sedang gloomy minggu itu, di beach club tersohor ini akhirnya kami bisa merasakan lagi terik matahari, pasir pantai yang bersih, dan mencicipi sajian seafood berkelas dunia. Hashtag: #letsgetspoiled.
16.00 Setelah sempat salah jalan sebentar, kami tiba di Fort Canning untuk The Gathering. Dibandingkan dengan Laneway Festival, event yang digelar oleh Forefront Entertainment ini terasa sangat minimalis dengan satu panggung dan lineup yang kecil, tanpa dekor berlebihan dan screen di sisi panggung, namun hal itu justru membuat acara ini terasa sangat intim dan relaxed. Sesuai namanya, acara ini perfect untuk berkumpul bersama sahabatmu di akhir pekan dengan duduk santai di kebun rumput sambil menikmati musik bagus.
17.45 Giliran tUnE-yArDs naik stage dan dengan cepat Merrill Garbus dan bandnya menjadi aksi paling whimsical sore itu berkat paduan synchronised dance moves dan schizophrenic beats yang mereka tampilkan. Teatrikal dan penuh energi, live performance mereka menjadi salah satu yang paling memorable. Ketika break penggantian set, saya mencicipi ice cream sandwich dari The Ice Cream Cookie Co. Bayangkan marshmallow ice cream di antar himpitan dua sugar cookies, ain’t that sweet? 19.15 Ketika band psychrock Inggris Temples tampil, sebagian besar penonton yang tadinya duduk mulai berdiri dan there’s so many couples yang berdansa dan terkadang PDA. Well, it’s Valentine’s day after all. 20.45 Langit yang gelap mendadak terang ketika Caribou memulai set mereka. Fort Canning yang sebelumnya sejuk mendadak jadi rave party yang panas ketika Dan Snaith dan live band-nya memainkan racikan electronic-psychedelia seperti “Odessa”, “Jamelia” dan “Your Love Will Set You Free”. Its definitely something worthed to rave for.
22.15 Belle & Sebastian yang menjadi final performer di The Gathering kali ini naik panggung dengan full band, termasuk strings players, membawakan kombinasi dari lagu-lagu ikonik mereka yang melankolis dan lagu dari album terbaru mereka, Girls in Peacetime Want to Dance yang lebih enerjik. Puncaknya di lagu “The Boy with the Arab Straps” ketika Stuart Murdoch mengajak penonton untuk naik ke stage dan membuat The Gathering menjadi love fest. 22.45 Tak kenyang dengan makanan festival, kami mampir ke Newton Food Centre yang lebih dikenal sebagai Newton Circus, salah satu hawker center paling terkenal di Singapura. Must try dish di sini termasuk popiah (lumpia), carrot cake, chilli crab, dan juaranya adalah oyster omelette dari Hup Kee. Siapa sangka oyster yang dicemplungkan ke adonan telur dan sedikit arak Cina plus chili sauce yang tangy bisa selezat itu? We order one more plate dan rasanya yang mouthwatering masih terbayang sampai sekarang.
Day 3 (15 Februari) 08.30 Bangun lebih awal di hari terakhir untuk jalan kaki mengeksplor Orchard, termasuk skate park di depan hotel kami, rumah-rumah unik di Emerald Hill, dan Youth Park yang dipenuhi grafitti keren dan sebuah miniatur double decker. Berjalan-jalan di trotoar yang bersih, fresh tanpa asap rokok, dan lalu lintas yang beradab adalah salah satu kemewahan tersendiri yang mustahil kamu dapat di Jakarta. 09.45 Breakfast di Charlie Brown Cafe, cafe bertema karakter dari komik strips Peanut, di lantai 4 Cathay Cineleisure Orchard. Menawarkan menu American breakfast, saya memesan Sally’s apple pancake dan espresso macchiato. Dipenuhi oleh sosok Snoopy, Charlie, dan teman-teman mereka di dekorasi, menu, dan merchandise stand, rejoice your childhood memory here. 11.00 Walaupun dalam trip dua minggu sebelumnya saya sudah ke Tiong Bahru, rasanya sayang kalau tidak mampir lagi melihat buku di Books Actually, vinyl browsing di Curated Records, atau sekadar berjalan santai di kawasan yang chic ini. There’s something in the air of Tiong Bahru yang memberikan atmosfer familiar dan membuatmu ingin kembali terus menerus.
13.00 Mampir ke kawasan paling hip lainnya, Haji Lane yang sudah terkenal dengan deretan butik trendi dan cafe lucunya. Setelah puas foto-foto OOTD di tembok penuh graffiti dan jendela warna-warninya, kami makan siang di Singapore Zam Zam, restoran Muslim ikonik di Arab Street yang sudah berdiri dari 100 tahun lalu. They sell the best murtabak, nasi biryani, dan menu halal lainnya. For the note: Jangan minta menu ke waiter yang terkadang moody, semua menu tertempel di tembok, ucapkan pesanan dengan jelas, tegas, dan cepat. 17.00 Kembali ke hotel untuk check out, namun sebelumnya another lap for shopping spree in Orchard! Sambil menggenggam sebungkus Garrett Popcorn, berjalan di sekitar Orchard yang dipenuhi dengan dekorasi Valentine dan Imlek yang meriah gives you the dramatic feels and fell in love with the city all over again. 19.45 Tiba di Changi, buying more things di Duty Free, dan memikirkan rencana untuk kembali ke Singapura secepatnya. Future Music Festival Asia, anyone?
MISSION ACCOMPLISHED Ada banyak format selebrasi untuk menyambut kehadiran sesuatu yang baru. Dan saat Apollo dari the uprising footwear label Native diluncurkan di Asia Tenggara, kami pun bersukacita dengan cara yang tidak biasa. Oleh: Andandika Surasetja, Foto Oleh: Native.
Setibanya di Changi Airport waktu menunjukan pukul 10 lebih di layar ponsel, setelah one and a half hours flight dari Jakarta. Momen itu - suatu pagi di awal bulan Februari dimana saya dapat merasakan kupu-kupu beterbangan dalam perut berkat itinerary untuk one day trip ke Singapura tersebut bisa dibilang cukup menantang. Melibatkan aktivitas “terbang” di iFly Singapore dan sightseeing dari ketinggian Singapore Flyer di area Marina Bay Sands. Dan yang terpenting, tentu saja menyaksikan peluncuran Apollo, sepasang alas kaki dengan fitur futuristik dari Native Shoes. Selepas check-in di Jen Hotel dan makan siang di area Orchard Road, saya dan rekan-rekan media se-Asia Tenggara pun bertolak menuju iFly Singapore. Wajah-wajah tegang pun bermunculan, karena iFly Singapore merupakan sebuah wahana indoor skydiving terbesar di dunia yang akan membuat kita merasakan sensasi layaknya berselancar bebas di udara! Walau ragu-ragu, namun tak ada salahnya untuk mencoba sesuatu yang baru! Dan ternyata di luar dugaan “terbang” dengan cara tersebut sangatlah menyenangkan! Destinasi selanjutnya adalah Singapore Flyer – a giant ferris wheel! Saat itu matahari hampir tenggelam, udara hangat meyapu permukaan kulit, dan semilir angin berhembus menjadikan suasana
terasa begitu menyenangkan. Dan saat tiba giliran kami untuk masuk ke dalam kapsul yang akan membawa kami berputar ke puncak ketinggian, betapa terkejutnya kami menyaksikan ruang kaca silinder tersebut telah dirancang menyerupai lounge dengan free-flow booze, big screen, dan tentu saja koleksi terbaru dari Native Shoes dengan Apollo Moc and Chukka sebagai main line-up. Dan yang lebih istimewa lagi, it was Native Creative Director, Mark Gainor himself who welcomed us! Video pun ditayangkan pada monitor, memperkenalkan Native sebagai brand revolusioner asal Canada sejak 2009. Sesi selanjutnya Mark Gainor berdiri di hadapan kami, mempresentasikan Apollo Moc and Chukka yang disebutnya sebagai ‘The Future Classics’ dengan rumusan desain sepatu klasik, teknologi masa depan termutakhir, serta bobot yang begitu ringan (hanya 20 gram saja!). Gainor terinspirasi oleh sepatu moccasin dengan refined slhouette yang menjadikannya lebih tampil lebih modern serta sepatu chukka yang begitu versatile baik untuk kasual maupun formal. Pada bagian upper, tekstur material microfiber yang digunakan memiliki kesan velvety suede. Stiching on shoes? So last century. Dan melangkah dengan Native Apollo ternyata memang terasa begitu menyenangkan! Deskripsi yang paling mendekati ialah seperti berjalan di atas marshmallows, mungkin seperti itu rasanya menginjakkan kaki di permukaan bulan!
world at her feet styling
PETER SIMON PHILLIPS @ company1.com.au hair & makeup
KATRINA RAFTERY @ dlm.com.au styling assistant
LULU CUSTANCE retouching
LIDIA CASTELLETTO
Dress oleh Maticevski; Kalung dan anting oleh Pink Loulou.
Konten Instagram-nya penuh dengan foto-foto wanderlust –semua hal yang pasti kamu save di halaman Pinterest milikmu. Semuanya. Itulah Nicole Warne alias Gary Pepper Girl. Stylish blogger, model, serta konsultan digital & fashion ini lah yang akan menjadi orang pertama yang memberitahumu bahwa kesuksesan hanya bisa dicapai setelah bekerja keras. Ia mungkin berada di kota New York pada satu hari, kemudian di Paris, atau London, pada hari berikutnya, tapi tidak memungkiri jika perempuan kelahiran Australia ini telah menciptakan identitas yang bersinggungan dengan segala hal romantis di luar sana; dunia yang hanya setengah nyata lima tahun lalu, dan itu dimulai dari sebuah impian – yang ia jalani sekarang. Oleh Amelia Tan. Fotografi oleh Byron Spencer. Beberapa waktu lalu, ungkapan “don’t judge a book by its cover” terdengar masuk akal. Semua buku memiliki sampul yang dapat kita lihat, sentuh dan nilai, halaman untuk dibolak-balik (bukan di-scrolldown) yang selalu mengundang, aroma yang khas, dan lem yang membuat halaman tadi terlepas setelah berulang kali dibaca. Setidaknya itulah yang terjadi pada novel Harry Potter saya. Ceritakan itu pada anak-anak zaman sekarang, dan kamu mungkin akan melihat wajah bingung dengan alis terangkat. Judge a book by its cover? Nah, sekarang ini, kita lebih bisa menilai seseorang berdasarkan konten Instagram-nya. Dan dengan standarnya yang sempurna, cover girl Nicole Warne benar-benar mematahkan teori itu. Foto-fotonya memiliki sisi memesona dan ganjil, seimbang dengan bagaimana mereka
100
menimbulkan rasa iri bagi yang melihatnya. Fotofoto yang muncul di layar, yang hampir beraroma musim panas di Pantai Bondi, angin gunung sejuk dari tebing di Norwegia, atau dedaunan yang berjatuhan di Central Park yang menjadi bagian dari dunianya. Tidak ada foto selfie di sini. Hanya pemandangan cahaya hari ini yang membuat iri, dan itu termasuk outfit stylish yang ia kenakan tanpa banyak pikir. Seorang teman menunjukkan foto Warne – dikenal dengan nama “Garry Pepper Girl”- dengan latar belakang menara Eiffel, bersemangat menyatakan jika kami harus mengunjungi tempat yang sama saat kami mengunjungi Paris. Saya menghabiskan beberapa jam selanjutnya scrolling foto-foto Instagram-nya, terpukau. Setiap foto menjangkau lebih dari sejuta followers di Instagram, dan lebih dari 200.000 penggemar di halaman Facebook-nya, semua tertarik mengetahui kehidupan jet-set dari sang lifestyle blogger profesional tersebut. Tapi foto-foto itu bukan untuk mengejek kita, mereka justru menginspirasi. Seperti yang ditulis Warne di blognya, Gary Pepper Girl adalah “a brand, a destination, a dream... a realm full of vivid colour and endless possibilities that captures the imagination... a whole world, right there, for us to escape to.” Itulah dunia yang ia selami, berhenti dari pekerjaannya di 2009 untuk memulai toko online Gary Pepper Vintage. Ia juga mulai menulis blog di samping itu untuk menunjukkan kepribadian dari perempuan di balik labelnya, dan followers kemudian tertarik pada foto-foto style-nya dan mata yang terlatih untuk pakaian classic vintage. Di tahun 2012, ia menutup situs untuk fokus pada karier jejaring sosialnya yang sedang berkembang. “Seluruh hidup saya berubah sejak saya memulai Gary Pepper. Saya sungguh bersyukur untuk memiliki komunitas yang loyal, terlibat, dan mendukung untuk membagi dunia saya di jejaring sosial,” ucapnya. “Sering, saya tidak menyadari berapa banyak orang yang familiar dengan label saya dan masih terkejut saat mereka mengenali saya di jalan dan mengajak foto bersama. Seorang editor dari Condé Nast memberitahu saya jika ia mendiskusikan Instagram saya dengan Anna Wintour, momen-momen seperti itu terasa surreal.” Lihat saja kesibukan Warne dalam dua tahun terakhir: ia didekati klien besar seperti Louis Vuitton dan Dolce & Gabbana, mendapatkan akses ke balik panggung untuk Fashion Week, termasuk Burberry Spring/Summer 14/15, menjadi cover untuk Miss Vogue Australia dan juga ikut dalam kampanye Roland Mouret Woolmark Collection. Paling signifikan ketika ia bergabung dengan deretan nama seperti Miranda Kerr dan Gisele Bundchen di 2013, setelah dikontrak IMG
T-SHIRT OLEH KEN DONE: CELANA PENDEK OLEH CHRISTOPHER ESBER; KEMEJA OLEH CALVIN KLEIN JEANS; JAKET OLEH KAREN WALKER; KALUNG DAN ANTING OLEH PINK LOULOU.
Atasan oleh Emma Mulholland; Bikini top (sebagai dalaman) oleh Desert Designs; Rok oleh Christopher Esber; Kemeja oleh Karen Walker; Scarfs (dari kiri ke kanan) oleh Jenny Kee, Ken Done, dan Desert Designs; Kalung dan anting oleh Pink Loulou.
Talent Management sebagai blogger pertama mereka. Ever. Sebuah gambaran tentang kesempurnaan hidup. Tapi, coba tebak, foto bisa saja berbohong. Gampang saja untuk menyebut Warne sebagai cewek yang beruntung dan ia setuju, namun dengan menambahkan ini: “Kebanyakan bloggers, termasuk saya, akan berkata itu karena kami mulai blog sebelum fenomena dari media digital dan media sosial menjadi besar, yang membuat kami berada di tempat dan waktu yang tepat. Tapi untuk dapat terus bertahan dalam perubahan situasi dan audiens yang sangat cepat butuh kerja keras dan mewajibkan rancangan dan strategi bisnis.” “Satu miskonsepsi yang terbesar mengenai blogging adalah jika itu gampang dan bukan pekerjaan yang sebenarnya. Beberapa blogger ternama di dunia menjalankan perusahaannya sendiri dan merupakan orang-orang terpintar yang bisa kemu temui di industri ini. Mereka berada di posisinya sekarang karena mereka memahami pasar dan secara konstan menyampaikan, mengadaptasi dan mengembangkan konten mereka untuk terhubung dengan publik setiap hari.” Warne mau tak mau harus memahami bisnis untuk membangun labelnya, dan hal yang mengagumkan saat ia melakukannya dengan senang hati dan sikap pasti bisa yang hanya bisa dimiliki dengan semangat mandiri yang paling tajam. “Orangtua saya terbiasa untuk menciptakan bisnis startup yang random ketika saya kecil, jadi dari dulu saya dikeliling oleh rasa optimis saat bekerja untuk diri sendiri dan disemangati untuk ‘just do what makes you happy’,” ucapnya. Pun, ia bisa menyeimbangkan tujuannya itu dengan tampilan berpikiran terbuka dan idealis. “Saya merasa terhubung dengan berbagai kota yang berbeda untuk alasan yang berbeda,” ia berkata soal perjalanannya. “Pemandangan alam menjadi salah satu inspirasi terbesar saya, jadi tempat favorit saya adalah Islandia, Norwegia, dan Stromboli di Sicily. Kami mendaki sisi dari gunung api kedua teraktif di dunia di Stromboli saat ia erupsi setiap 10 menit sekali, sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan.” “Tapi sebenarnya, saya berharap terlahir di Paris –refleksi arsitektur romantis dan unik, persis bagaimana saya memandang dunia.” Ia juga tetap rendah hati menghadapi celaan yang kadang memenuhi pikirannya dalam sebuah posting blog. Kamu tidak akan pernah merasa seperti ia menjual sebuah produk, atau berlebih-lebihan soal hidupnya, ia memang hanya berbagi soal itu, setulus seorang teman. Setahun setelah memulai Gary Pepper Girl, ia menulis untuk berterimakasih pada para pendukungnya: “Ini bukan soal pekerjaan, tapi impian. Saya tidak percaya saya cukup beruntung untuk hidup di dalamnya.” Lima tahun berlalu, dan untunglah, impian itu masih menjadi kenyataan. Sekarang, soal impian itu. Cewek keturunan Australia setengah Jepang berusia 24 tahun ini adalah bukti kuat dari kerja keras. Pun, ia juga memilih cara bekerja dengan smart. Benar ia memiliki keuntungan dengan memulai lebih
awal, pada zaman kita menamakan cyberspace, well, “cyberspace”. Tapi sekarang ini, kamu hanya bisa disebut It-girl jika foto-fotomu setidaknya dilihat beberapa juta kali. Ketidakpastian yang selalu mengubah ranah digital ini bagaikan keseharian untuk Warne. “Kunci untuk membuat impresi pada pasar yang sangat beragam adalah untuk membuat konten yang unik, mengikat, dan memorable,” ucapnya, menambahkan bahwa kita harus melakukan itu dengan ‘ide yang otentik’. “Untuk saya, ini bukan mengenai mencari uang tapi soal membangun portofolio kerja dan keahlian personal yang saya banggakan… saya tidak mau melakukan postingan tersponsor atau menerima hadiah sebagai ganti promosi.” Selain menulis blog, ia juga membagi waktunya dengan menjadi freelance konsultan label, digital strategist, creative director, dan presenter TV. “Peran saya dari hari ke hari secara konstan berubah dan beragam,” ia berkata. Dalam artian lain, berkembang untuk bertahan. Oke, mungkin segala halnya tidak terlalu sangat berbeda. Keahlian kreatifnya bersinar saat kami melihat dua proyek yang baru-baru ini ia kerjakan untuk Lancôme – sebuah editorial spread dan film pendek. Ia biasanya tertarik pada warna cerah dan pemandangan yang menenangkan hati, dan hal semacam ini banyak muncul di konten Instagramnya. Pertama, “Rosella”, sebuah serial fotografi romantis yang secara halus memperlihatkan Warne terapung di atas danau pink, sekaligus memamerkan koleksi merek kecantikan Lip Lover. Itu adalah pilihan yang sulit, namun Warne memberitahu kami jika ini adalah batu loncatan terbesarnya tahun lalu –gambar ini terpampang di seluruh toko Lancôme di Australia. “Merupakan produksi terbesar yang pernah saya tangani – kami berpergian ke danau natural berwarna pink di Australia Barat dan Luke mengambil gambar dari pesawat air kecil yang kami sewa sementara saya mengenakan gaun merah di air. Lancôme sangat menyukai gambar ini hingga mereka menjadikannya pengganti poster Penelope Cruz, yang adalah pencapaian terbesar dalam karier saya dan perencanaan kreatif,” ucapnya. “Selalu ada beberapa level pemikiran dan usaha yang mengikuti setiap foto yang saya buat,” ungkapnya. Pada saat yang sama, ia juga mengungkapkan mitos dari foto-fotonya yang memukau. “Kami selalu bergurau jika Luke akan memulai Instagram proses di balik layar dari apa yang sebenarnya terjadi, karena itu tidak seglamor yang terlihat!” Untuk pemotretan Rosella, memerlukan waktu dua hari penuh di bawah terik matahari saat mereka menunggu cahaya menyorot tepat dari atas supaya danau terlihat berwarna pink. Bagaimanapun, ia terkenal sebagai pengambil risiko saat melakukan pemotretan. Kebanyakan dari kita mungkin berpikir mengambil foto saat meloncat sebagai hal terakhir yang akan kita lakukan untuk sebuah foto karena bisa saja berbahaya. Jika kamu juga begitu, berpikirlah lagi saat akan mengungkapkannya pada Warne. “Saya dikenal sebagai petualang berkaitan dengan pengambilan foto, jadi saya menemukan diri saya di berbagai situasi surreal sebelumnya,” ia memulai. “Foto tergila yang pernah kami ambil adalah di
Trolltunga di Norwegia –sebuah batu menonjol horizontal dari sebuah gunung pada ketinggian 700 meter di udara. Kami mendaki 10 jam dalam hujan untuk mencapainya dan saya duduk tepat di ujung tebing untuk foto ini, padahal tebalnya cuma sepuluh senti!” Dan kemudian ada “Black Swan”, percobaan pertama Warne ke dunia film. Ia sangat memukau dalam gaun backless hitam putih tertiup ke belakang saat ia meloncat dari tebing. Seharusnya ini menjadi video how-to yang menggambarkan maskara Lancôme Grandiôse dalam tampilan siang dan malam, tapi kamu tidak akan bisa mengetahuinya dari mood gambar. Untuk mewujudkan ide tersebut digunakanlah kuas aplikator dengan bentuk menyerupai leher angsa, Warne yang tampil polos pun mendapat sapuan make up menyerupai girl next door, dan tentu saja shadowy look yang intens, dengan tangan handal Max May yang meriasnya. Tampilan yang gelap terlihat kontras dengan make up “White Swan” yang natural dengan kulit yang glowing, winged eye yang tepat (ia menggunakan gel liner Aqua Black Cream dari Make Up For Ever) dan bibir merah, warna 181N dari koleksi Lancôme Rouge in Love. “Ketika saya lebih muda saya biasanya bangga karena tidak perlu repot merawat kulit dan kecantikan, tapi sekarang saya melihat jika itu dianggap sebagai kemalasan. Bisa dibilang perawatan kulit saya cenderung monoton, saya membersihkan wajah setiap pagi dan malam lalu mengenakan lima rangkaian serum dan pelembap,” ucapnya. Saat artikel ini ditulis, video tadi telah mencapai lebih dari sejuta view di YouTube, bukti dari kepopulerannya. “Rasanya seperti kemewahan tersendiri dibanding proyek-proyek kami sebelumnya, yang hanya terdiri dari Luke dan saya mencoba menyulap segala elemen sendirian.” Walaupun Luke Shadbolt, pacarnya, dan dirinya membangun karier mereka secara terpisah, mereka juga biasa berkolaborasi, menjadikan hasilnya ajaib. Untuk kebanyakan proyek besarnya, biasanya ia butuh tim dua orang, terdiri dari Luke dan dirinya untuk mencari lokasi, mengembangkan ide, dan memproduksi konten. “Selalu merupakan petualangan. Luke selalu ada sejak awal Gary Pepper dan kami berbagi selera yang sama soal fotografi, jadi travelling bersama berjalan mulus karena kami begitu terkait satu sama lain. Saya pikir berpacaran selama 8 tahun juga membantu!” Ada hal lain yang tidak sama tentu saja, he’s a surf photographer, sementara Warne mengakui, “Saya tidak punya bakat surfing. Saya mencobanya beberapa kali tapi ketakutan akan air yang dalam dan hiu nampaknya mengalahkan hal lain. Tapi saya menikmati body boarding.” Selain menjadi otak di balik foto-foto mengagumkan, ada alasan kenapa ia selalu diincar street photographer di setiap fashion show: her personal style. “Saya hidup dengan mantra ‘less is always more’. Gaya saya cenderung klasik, feminin, dan halus. Saya tidak cocok bergaya kasual dan lebih memilih mengenakan heels,” deskripsinya sambil menyebut daftar desainer favoritnya seperti Valentino, Miu Miu, Chanel, Dolce & Gabbana, Charlotte Olympia, dan Delfina Delettrez untuk perancang aksesori.
T-shirt (sebagai dalaman) oleh Ken Done; Dress oleh Christopher Esber; Bawahan bikini (sebagai dalaman) oleh Desert Designs; Sunglasses oleh Le Specs; Gelang resin oleh Dinosaur Designs; Gelang enamel oleh Hermes; Kalung dan anting oleh Pink Loulou; Tas oleh Furla; Sepatu oleh Christian Louboutin.
Kita mungkin nyaman memakai onesies, tapi Warne kebanyakan mengenakan rok panjang, rok floral dan atasan off shoulder saat di rumah, tanpa terlihat kuno. Ia selalu penuh warna –kuning, merah, biru cerah –namun juga membuat hitam dan putih dengan print dan potongan unik. Seperti Gary Pepper Girl, rasa keindahan Warne juga berkembang: “Sebagai remaja, saya memilih untuk mengenakan outfit yang sangat quirky, vintage atau second hand. Sekarang saat saya dewasa, gaya saya lebih efisien dan jauh lebih klasik. Saya tetap suka bermain dengan outfit saya, apakah dengan mengenakan warna terang, print atau aksesori quirky seperti clutch. Tapi secara keseluruhan saya pikir gaya saya telah menjadi lebih ladylike dan minimal.” Cukup mengejutkan, dan meskipun dengan banjir outfit yang kita lihat online, ia membocorkan rahasia, “Jujur, semua pakaian saya bisa muat ke dalam dua koper besar –saya mendonasikan atau mendaur ulang pakaian saya cukup sering, karena saya tidak tahan pakaian berserakan, jadi lemari saya merupakan pilihan tapi sedikit.” Sesuatu yang kita harus pelajari. Saat packing untuk sebuah perjalanan, ia cukup mengambil pakaian yang timeless seperti wide leg pants, leather pants, atasan Breton, jumper kasmir dan mantel wool, yang menjadikannya seperti seorang Parisian yang outfit-nya tetap memukau di manapun. “Semua heels Charlotte Olympia saya serta tas Chanel dan Valentino,” tambahnya. Tahun lalu merupakan tahun yang besar juga, sebagian karena ia menjadi konsultan gaya Lavazza, sebuah merek kopi yang sering
hadir di fashion show di Australia, dan ia meminjamkan keahliannya pada sejumlah aktivitas ternama termasuk Virgin Australia Melbourne Fashion Festival dan MercedesBenz Fashion Week Australia. Meskipun menjelajah dunia, ia tetap berakar di industri fashion Australia yang berkembang. “Gaya Australia sangat effortless dan minimal. Kami tidak suka menumpuk, jadi kami bereksperimen dengan warna dan siluet yang menarik. Beberapa desainer Australia favorit saya adalah Maticevski dan Dion Lee untuk visi mereka yang inovatif, Camilla and Marc, Lover and Zimmermann. Karla Spetic, Michael Lo Sordo, dan Christopher Esber adalah beberapa nama yang harus dipantau.” Ia bersemangat untuk berbagi soal tren style yang akan mendominasi tahun ini, dan saya memercayai perkataannya. “Gaya 70-an ada di mana-mana saat ini, jadi saya percaya kita akan melihat lebih banyak lagi di fashion week nanti. Akan ada lebih banyak suede, fringing, knee high boots, mod dresses, flared jeans, dan oversized sunglasses.” Hal lain yang bisa kita nantikan dari blogger ini, Warne hanya memberikan isyarat akan kolaborasi kreatif dan extravagant yang lebih besar, dan video naratif seperti “Black Swan” sedang dalam pengerjaan. Mungkin sesuatu berkaitan dengan Mulberry, melihat dari postingan Instagramnya di bulan Desember. Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk mengembangkan tim Gary Pepper dan merilis situs baru. Dan di tengah perubahan yang ia rencanakan untuk tahun ini, kami harus menanyakan pertanyaan tradisional ini: apakah ada resolusi tahun baru yang akan ia pertahankan? “Menyeimbangkan antara pekerjaan dan kesejahteraan,” ucapnya. “Motto saya, ‘If you rest, you rust’, tapi juga harus disadari jika kamu tetap harus mengurus diri dan orang-orang di sekitarmu untuk bisa hidup bahagia dan penuh makna.” Kunjungi garypeppergirl.com
104
.
Atasan bikini oleh Dion Lee; Jeans oleh Romance Was Born; Kalung dan anting oleh Pink Loulou; Boneka oleh Bits of Australia.
Knitted bathing suit: Veva van der Wolf Sunglasses: MiuMiu Socks: Milik stylist
Karakter dari novel karya Vladimir Nabokov ini sudah menjadi karakter ikonik. Don’t you just love her mixed up innocence?
fotografer: Caitlin Bellah Hair & makeup: Charlotte Mailhe @ angelique hoorn Stylist: Elise Verhoeven Model: Madeleine @ Ulla (Netherlands)
Atasan vintage: Froufrou’s Knitted underpant’s: Veva van der Wolf Knee high socks: Milik stylist
Pyjama shirt “Vanessa”: Love Stories Gold necklace with pearl: Charlotte Wooning by Coming Soon
Pyjama shirt “Vanessa”: Love Stories Gold necklace with pearl: Charlotte Wooning by Coming Soon
Bathing suit “Jazz”: Love Stories Striped shorts: Topshop College Jacket Dot: SIS SpijkersenSpijkers Backpack: Topshop Earrings : LUZ
Bra “showgirl”: Love Stories Knitted cardigan: Veva van der Wolf Silk shorts:DorhoutMees
Vintage BB checked blouse: FrouFrou’s Vintage denim shorts: Kenzo denim Scarf “don’t panic” : Marc by Marc Jacobs Striped socks: Paul Smith 50’s Roller skates: Milik stylist
Knitted bathing suit: Veva van der Wolf Sunglasses: MiuMiu Socks: Milik stylist
Lace top: H&M Concieus exclusive collection Striped shorts: Petit Bateau Earrings gold “Paperplane”: LUZ
venew
PARTY Racikan sebuah ‘party’ yang tak terlupakan merupakan kombinasi dari permainan apik musik up-beat, lighting spektakuler, outfit paling trendy, dan tentu saja mingle bersama A-listers di lantai dansa sepanjang malam. Berbekal ponsel pintar GALAXY A keluaran Samsung di genggaman tangan, setiap momen pun menjadi layak untuk dikenang – euphoria yang NYLON alami saat menghadiri samsung galaxy Avenew Party. Oleh: Andandika Surasetja, Foto: Sanko Yannarotama Hujan deras yang mengguyur Jakarta di malam penghujung Januari tak lantas meluruhkan semangat coolest kids in town untuk menghadiri Samsung Galaxy Avenew Party yang diselenggarakan di Foundry No.8 – SCBD, Jakarta Pusat. Suasana di blue-carpet yang terhampar di sepanjang entrance gate pun mulai semarak sejak pukul 20.00 WIB berkat kedatangan crowd yang sengaja tampil stylish dengan mengambil tema edgy, preppy, atau vintage. Tak lama kemudian A-listers pun mulai bermunculan. Deretan selebriti seperti Mario Lawalata, Keenan Pearce, Ayushita, Rinni Wulandari, Kimi Jayanti, Luna Maya dan big names lainnya berhasil mencuri perhatian saat melangkah di atas bluecarpet. Mengikuti langkah mereka menuju lobby, mereka pun berfoto bersama dengan wall-art dan instalasi seni bergaya pop-art sebagai background. Ain’t it fun? Sementara itu, sesuatu yang lebih seru telah menanti di Level II... Yup, main venue of Samsung Galaxy Avenew Party! Keriaan pecah seketika, karena Angger Dimas-lah yang langsung menyam-
but kedatangan party goers. Tentu saja ketika hits “Beat Down” dibawakan suasana pun semakin memanas. Salah satu hal yang paling menarik dari event ini adalah visualisasi super canggih yang sekaligus sangat menghibur. Lebih dari sekedar memanfaatkan lighting and laser effect, mata para pengunjung semakin terpuaskan berkat holographic screen yang tepat berada di tengahtengah panggung. That was visualgasm! Setelah Angger Dimas, The Electronic Dance Music Trio - Midnight Quickie mengambil alih panggung. Charita Utami, Jaya Aydra, dan Irsan Ramadhan tampil prima membawakan sejumlah lagu andalan termasuk “Bebas Lepas” yang menjadi tembang pamungkas. Selain itu, performa Fang Tatis selepas tengah malam juga menebarkan ‘nostalgia’ yang menyenangkan ketika wanita energik ini membawakan “Holla Back Girl”nya Gwen Stefani. Berada dalam suasana pesta yang sangat meriah tentu akan membuat siapa pun begitu excited untuk massively taking selfie or wefie! Tapi... Jika selama ini kamu seringkali berakhir kecewa karena foto-foto saat party gak maksimal hasilnya. Ada aja masalah - mulai dari blur, shaky, misfocus, bahkan sampai under expossure. Untungnya,
Samsung GALAXY A punya fitur lengkap yang begitu sederhana sekaligus memudahkan! Favorit NYLON adalah fitur wide-selfie dan palm-selfie. Sesimpel melambaikan tangan dan snap! Foto wefie tim NYLON pun ter-capture dengan sempurna! We were singing along, dancing all night long, and of course taking loads of picture. We surely had a great time! Well, the pictures will tell you how fancy the party was! Now it’s your turn #BeginWithA! Get your Samsung GALAXY A and get a party started!
begin with
Sunny
Para New Yorkers will tell you a thing or two bagaimana cara seru hop into one show to another dan tetap menikmati fashion week. Oleh: Anindya Devy.
New
118
York
119
120
121
you think you have seen our web? think again, because it’s just got revamped with new look, new stories, and new obsessions! click now at
www.nylonindonesia.com
fashion beauty
art
music
visit : www.nylonindonesia.com for your daily fix
DR. MARTENS JAKARTA & DO WHOOPEE! #STANDFORSOMETHING MUSIC SHOWCASE _THURSDAY APRIL 2ND _7PM - LATE _FOUNDRY LEVEL 2 SORE // THE EXPERIENCE BROTHERS // LCD TRIP ELEPHANT KIND // DRIED CASSAVA FDC : IDR 85 K FURTHER INFO : DRMARTENS@MAP.CO.ID
shopping list Aesthetic Pleasure, aesthetic.pleasure@yahoo.com, www.instagram.com/ aestheticlabel Alexalexa, www.alex-aleca.com, www.bobobobo.com Amelia Dalianti (Hairstylist), 087780560458 Andre Wiredja @ NPM Photography, studionpm@gmail.com Benefit, Plaza Senayan lt. 2 Cintantya Prakasita (Makeup Artist), 087889227035 Chiel, www.instagram.com/chielshoes, orderchiel@yahoo.com Conclave, Jl. Wijaya 1 no. 5C Jakarta Selatan, (021) 27510239 Cottonink Studio, www.cottoninkstudio.com Felicia Irene, www.studio47.co.id, CP: Alma 0896 5702 8730 Guardian, Pondok Indah Mall lt. G H&M, Gandaria City lt. 1 Kar, www.kar-jewellery.com, www.instagram.com/karjewellery L’occitane, Plaza Indonesia lt. 3 (021)310 7228 Luxola, www.luxola.com M.A.C, Grand Indonesia West Mall lt. G (021) 23580139 Make up Forever, Plaza Indonesia lt. 2 Massicot, www.massicot-jewelry.com
Maybelline @ Guardian, Grand Indonesia Melissa Pratiwi ( Hairstylist), 08170749031 Miss Selfridge, Senayan City lt. 1 Nikki Windya (Makeup Artist), 081295030268, 089628815086 NYX Cosmetics, Lippo Kemang, lt. 2 Revlon @ Glow, Plaza Indonesia lt. G Rosaphora, www.rosaphora.com Sephora, Plaza Indonesia lt. 2 The Body Shop, Plaza Indonesia lt. 3 (021) 319 26938 TOPSHOP, Senayan City Lt. 1 Ugly @ The Goods Dept., Pacific Place lt. 1 Vie for Living, Jl. Kemang Timur Raya no. 50, 021-7180501 Zara, Senayan City Lt. 1
not for girls.
INDONESIA
Ya, saya ingin berlangganan majalah
INDONESIA
subscribe & save 30% cara pembayaran
Nama Tanggal Lahir
Cash
Perusahaan Jabatan
Transfer
Alamat pengiriman
Kantor
Kota
Rumah Negara
Kode Pos
Telpon HP
Hubungi Indra tel. 021-53667777 / fax. 021-5366 6767. Mohon konfirmasi melalui telepon sebelum melakukan transfer
Fax Email Mulai berlangganan dari bulan
Cover Price
PT. Nilon Media Indonesia Bank Mandiri Cab. Jakarta Sudirman No Rek : 102.00.0605204.4
NORMAL PRICE
Subscribe PRICE
Saving follow us on
NYLON
Rp. 42.000 (10 edisi)
Rp. 420.000
Rp. 294.000
30%
NYLON Guys
Rp. 42.000 ( 6 Edisi)
Rp. 252.000
Rp. 189.000
30%
NYLON_IND
NYLON & NYLONguys Indonesia
Harga diluar ongkos kirim (untuk konfirmasi harap menghubungi nomor telepon 021-53667777
Kirim formulir ini ke : Jl. Palmerah Utara 55 Slipi, Jakarta 11910 Telp. (021) 5366 7777, fax. (021) 5366 6767
PT. Nilon Media Indonesia Jl. Palmerah Utara 55 Slipi, Jakarta 11910 Telp. (021) 5366 7777, fax. (021) 5366 6767
best deal
jakarta i singapore I hong kong
Your Favourite Lifestyle, Travel, Jewellery, watches, Fashion, Property, Design Magazine is under one roof! www.mpgmediapublishing.com
122
AVAILABLE IN leading book stores and newsstands. Get your daily fix from these following formats
VISIT US
www.nylonindonesia.com
DOWNLOAD AT
FOLLOW NOW
star struck! Get in touch exclusive interviews
find out th trend fr e hottest om vorite br your faand and designers
Coolest stuff from runways to sideways
beauty: go vibran t, daring, a nd sexy
like us on NYLON & NYLONguys Indonesia
follow us on @NYLON_IND
@NYLON_IND
On our radar: Art Music Urban Culture
subscribe us on
s d e e n l r i g l o o c y r e v e r o f N O NYL NYLON IND
Star Maps: Lace Up Shoes
Zara Rp. 999.900
Zara Rp. 999.900
Zara Rp. 1.399.900
Rihanna
Topshop Rp. 779.000
Zara Rp. 799.900 Zara Rp. 899.900
Topshop Rp. 1.359.000
Topshop Rp. 699.000
lace it up
Topshop Rp. 619.000
These kind of shoes is all about laid-back cool, apalagi jika dipadukan dengan cropped pants. Oleh: Patricia Annash.
bag check: White Sand
ALL THAT WHITE Lengkapilah kegiatan harimu dengan produk-produk serba putih ini. Be fearless, wear white! Oleh: Priscilla kemur. foto oleh: willie william. Camomile Cleansing Balm, The Body Shop, Rp 139.000 Shea-VR Gentle Face Soap, L’Occitane, Rp 240.000 Coconut Hair Shine, The Body Shop, Rp 99.000 Coconut Body Milk, The Body Shop, Rp 159.000 Shiso Moisture White, The Body Shop, Rp 379.000 Aloe Eye Defense, The Body Shop, Rp 179.000 Bioderma Sensibio, Guardian, Rp 132.000
128
Shiso Concentrated Target Perfector, The Body Shop, Rp 349.000 Shea Whipped Shower Foam, L’Occitane, Rp 279.000 Maybelline White Superfresh, Guardian, Rp 53.500 Carex Hand Gel, Guardian, Rp 11.900 Sterobar Hand Sterilizer, Guardian, Rp 25.500 Tamia Nail Polishing Tool, Guardian, Rp 24.900 All in one Instablur Eye, The Body Shop, Rp 229.000