NYLONguys Indonesia / Feb March 2014

Page 1

JARED LETO AN OSCAR WINNING ROCK STAR

50 ITEMS - THE ‘LIKE’ LIST

BARBERSHOP HAIRSTYLE DANGEROUS BEAUTY WITH TATTOO, RED LIPS & LINGERIE

DOUBLE TROUBLE

ROBI 'NAVICULA' INDRA 'KUBON' PRO SKATER FEBR UARI - M ARE T 2014

Rp.39.000.Luar P. Jawa Rp. 45.000.-

MO BROTHERS KILLING GAMES






006 ED LETTER 008 LETTERS

genius

014 breaking atmosphere

Cita-citanya “sebatas” menjadi pilot. Di luar dugaan.

016 spice of life

Sang sutradara Tom Kuntz menambahkan kesan wtf ke dalam setiap karyanya.

017 mill county

Menurut Alex Drexler dan Alex Caseratano, pencipta koleksi pakaian pria baru Alex Mill, penampilan pria terbaik adalah dalam seragam.

018 love of labor

Setelah lebih dari 30 tahun membangun bermacam brand, raja surfing-merch ini, Jeff Yokoyama belum akan berhenti, ini baru awalnya saja.

02.14 022 GENIUS NEWS 038 DRIVE THRU

taste

040 guy #1: benedict surnarja 042 guy #2: joseph trisianto 044 guy #3: teddy aang 046 guy #4: jordy outra 048 guy #5: zico halim 050 guy #6: rudy budhianto 052 guy #7: william widjanarko 054 guy #8: Jonathan sirang

radar

Tim pemasaran Madmen, John Fu dan Doug Lloyd mengubah trailer dan poster film menjadi sebuah karya seni.

060 WAYNE’S WORLD

Karya terbaru garapan the dynamic duo, The Mo Brothers, adalah bukti bahwa mereka kini semakin sadis, baik dari segi kualitas maupun konten.

059 MEN AT QUIRK

Setelah satu dekade. Australian Electro-

Tidak peduli apapun pendapat pertunjukan lil wayne sangatlah spektakuler.

070 WILL MERICK

064 THE THREE ANGLES

Tiga orang narasumber mumpuni melakukan proyeksi musik mereka di tahun 2014.

Apa yang membuat Two Door cinema club menjadi headliner berbagai festival musik paling seru? found out here!.

069 TOO HARD TOO HANDLE

Berawal dari band kampus yang biasa melakukan terjemah lain atas karya-karya mendiang Bob Marley serta The Wailers, D’

Predikat apa yang tidak Will Meyrick sandang. Master, Top, bahkan Street Food Chef. Tapi seorang visioner tidak akan pernah berhenti di satu titik.

072 RISE OF THE MACHINES

068 CHANGING THE SEASONS

056 THE KILLING GAMES

019 career promotion

2014 lexus is350 f-sport

Jenks kian menajamkan eksistensi berkat album perdana.

Gurus Cut Copy kini membebaskan pikiranmu.

Dua bersaudara Mikaiah dan Anaiah Lei atau yang lebih dikenal sebagai The Bots, sebenarnya hanya sepasang anak punk.

Jared Leto foto: marvin scott Jarrett,stylist: Daniela Jung,hairstylist : Chase Kusero, grooming : Jamie Taylor The Wall Group, asisten fotografer: Wes Klain & Steven Perilloux, asisten Stylist : Michael Kozak, di :Brandon Jones, retouching: La Boutique,lokasi: Siren Studio, Los Angeles, jaket: Givenchy by Ricardo Tisci, tshirt: Daang Goodman for Tripp NYC, celana: Saint Laurent by Hedi Slimane

074 THEORY OF DREAMS

Ketika berjumpa pada pertengahan Februari lalu, keresahan jelas tergambar pada ekspresi para personil Sigmun. Dalam gelisah, keempat pria ini tengah mempersiapkan diri untuk tampil dalam South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas – Amerika Serikat.

KA, Ayu, Nadya, pupu. fotografi: sanko yannarotama, Lokasi : kare- senayan city



feature

Pandawa bersama the one and only, Indra Kubon-proskater dan Robi-Vocalis Band Navicula.

076 in transit

Jared Leto telah menemukan zona nyaman sebagai seorang musisi.jadi apa yang membawa kembali ke layar lebar? hanya peran seumur hidup

086 DOUBLE TROUBLE

Dua pria, dari dua dunia berbeda. Memiliki bakat, prinsip dan pilihan jalan yang berbeda. Di dalam profesi dan kehidupan terbukti berhasil menjadi ‘house hold name’. Bersama Volcom, NYLONguys chillin di Pantai

096 INTO THE WILD

Pakaian berbahan rajut, tebal, coat dan sepatu boots in akan menyempurnakan alam di luar sana.

104 beautiful creatures

Cewek cantik dan seksi di negeri ini memang banyak, tapi cantik, seksi dan bisa digali kepribadiannya itu terbatas… it takes more than just a doll face, hot features and a fierce persona to be featured on this

article. Thank God, we found these beautiful creatures.

124 third times’ a charm

110 things we like

Yang namanya preferensi, pasti relatif berikut adalah hal-hal yang mengitai perhatian kami dan di media 2014 ini, baik di dunia musik, teknologi, fashion hingga places, semua berdasarkan preferensi kita semata, sangat subjektif well, hal-hal yang kalian suka belum tentu kita suka dan apa yang kami suka ? mudahmudahan kalian juga suka

Ada pepatah bilang jika angka 3 merupakan angka keberuntungan. Dan rasanya hal itu terbukti pada acara 3rd Anniversary NYLON Indonesia sekaligus malam final NYLON Face Off tahun ini.

126 SHOPPING LIST 128 written in stone

03.14

Indra Kubon-proskater & Robi-Vocalis Band Navicula. fotografi : IOK MANGGABARANI

Beruntung bagi kita, mantan bassist The Rolling Stones dan scrapbook author Bill Wyman tetap menjadi seorang archivist.



Editor-in-Chief Ein Halid Managing Editor Rezaindra O Fashion & Beauty Editor Anindya Devy Fashion Stylist Patricia Annash Writer Sandi Eko Web Editor Shinta

editorial assistant Deasy Rizkinanti design

Graphic Designer Haris Juniarto

photographer Sanko Yannarotama intern Muhammad Zakki, Fitria Utami contributors Andandika Surasetja, Jovy Aidil Akbar, Vira Rosadi, Ajeng Safitri Riandarini, Amelia Nurtiara. business

Account Manager Nimas Ayu Inawati Traffic Executive Helsa Widya Irawati Gunawan Marketing Communication Supervisor Thania Muljadi Publishing Manager Rochmadonie Circulation Supervisor Mansyah Circulation & Distribution Algonium, Iriansyah, Eko Susilo Circulation & Distribution Assistant Indra Aditya Subscription Sitta Rahmania IT Coordinator Fajar Fitriadi Web Coordinator Maria Gadis Chairman and Chief Entertainment Officer Julius Ruslan Chief Executive Officer and Group Publisher Denise Tjokrosaputro Associate Publisher Grace Wong Client Relations Director Sistha Alicia Tjokrosaputro

NYLON is published by

PT. NILON MEDIA INDONESIA

Thamrin City Office Park Blok AA No. 08-09 Jl. Kebon Kacang Raya, Jakarta Pusat 10350, Telp. (021) 319 91193, fax. (021) 349 91178

SIUP NUMBER : 01881/10-1.824.51 NYLON US Chief Editor Marvin Scott Jarett Publisher Jaclynn b Jarett Associate publisher Karim Abay President Don Hellinger

Editorial Office

110 greene street,suite 607, New York, NY 10012

I N D O N E S I A

Disclaimer Artikel yang dimuat dalam majalah ini telah melalui proses editorial yang berkesinambungan. Isi majalah ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan proses pemeriksaan dan opini publik, dan hanya berfungsi sebagai informasi yang bersifat konstan. Semua materi yang diterima akan menjadi hak milik telah memiliki izin pemuatan foto dari pihak yang kecuali ditetapkan lain. bersangkutan untuk digunakan sesuai keperluan. Hak Cipta & Izin Penerbitan Hak cipta dilindungi. Tidak ada bagian dari majalah ini yang diizinkan untuk dikutip ataupun diproduksi dalam format apa pun dengan atau tanpa sengaja tanpa izin dari perusahaan. Hak cipta 2012

follow us on

contact us

NYLONguys_IND

contact@nylonindonesia.com

NYLON Indonesia

www.nylonindonesia.com

sales@nylonindonesia.com



ed letter

JOURNEY

010

Di edisi terbaru ini, saya mengajak merayakan kemenangan Jared Leto sebagai Best Supporting Role , Academy Awards 2101. Front man dari group band 30 second to Mars ini, seperti dikutip dalam wawancara eksklusif dengan NYLONguys sudah berencana meninggalkan dunia akting. Tiga kali script film Dallas Buyers Club disodorkan, berperan sebagi Rayon, seorang transgender. Dan ia tolak. Mengambil peran ini bukan hanya sekedar mencari sensasi, namun ia memutuskan untuk menyelami sehingga ia pun dapat berkarya secara total. Sebuah proses perjalanan menuju sesuatu tidak akan pernah di duga. Ketika wawancara ini berlangsung, nominasi peraih piala Oscar belum diumumkan. Bahkan ia sendiri, secara rendah hati tidak menyangka akan ada dalam kategori tersebut. Perjalanan dan proses itu membawa destinasi yang berbeda bagi setiap orang. Kali ini seorang

FOTOGRAFI: MARVIN SCOTT JARRETT

aktor yang kemudian banting setir menjadi seorang musisi justru kembali menemukan dirinya saat kembali saat berakting. Majalah yang ada di tangan Anda saat ini, akan membahas banyak dari perempuan-perempuan cantik yang unik. Beautiful yet haunting girls. Hingga segala sesuatu yang kita ‘LIKE’ di tahun ini. Sebuah kurasi khusus para Editor kami. Semoga Anda memiliki inspirasi baru tahun ini, rekemondasi kami bisa jadi ‘guide’ Anda. Tapi apapun perjalanan yang Anda pilih, bukan itu yang terpenting tapi prosesnya. So get lost, than find your self and you’ll be surprise.

Ein Halid Editor in Chief NYLON & NYLONguys @einhalid



012

letter

@adeeperkasa: at Night of Fashion&Fun on @NYLON_IND @NYLONguys_IND 3rd Anniversary Celebration Party @MidnightQuickie: Thank You So Much.. @LenovoMobileID @ Lenovo_ID @NYLON_IND @ NYLONguys_IND See you next events. #BeingBadFeelsGood @ghifari1994: Sorry i can’t stay for more time in your celebration #NYLON3rdanniv @Lenovo_ID @ NYLON_IND @NYLONguys_IND @movina hope u’ll be always no 1 @steviegabriel: H’bday to the one and only man Magazine with hips style and hits event In jekardah @ NYLONguys_IND have a Great year on your #nylon3rdanniv @ravi_178: Happy 3rd Anniversary @NYLONguys_IND have a NYLONderful year! Stay being a trend setter for an indie magz! xx #nylon3rdanniv @adipKiyoi: This is one good community @Indobarian jst red it on @NYLONguys_IND latest issue. KEREN SOB! @JengNanda: enjoying this morning bfast by reading one of my favo magz, @NYLONguys_IND january issue. ups, is it not for girls? I don’t care ;)) @abraraashiq: happy bday 2 da most lovable & fashionable magazine on this planet, may ur bday bring u gud luck 2 last for da whole year @NYLONguys_IND @lekaputra: Wishing @ NYLON_IND @NYLONguys_IND a big happy birthday. Thank you for keeping it different & interesting. You guys ROCK! @TLugina: @NYLONguys_IND happy birthday nylon i wish nylon have offficial chanel for nylon guys on YouTube

ilustrasi : muhammad zakki


www.nylonindonesia.com

peringatan: Merokok MeMbunuhMu


014


breaking atmosphere

Cita-citanya ‘sebatas’ menjadi pilot. Di luar dugaan, Rizman Adhi Nugraha akan menembus batas angkasa dan menjadi astronot pertama dari Indonesia. teks Andandika Surasetja, Fotografi Sanko yannarotama Realitanya Rizman tak pernah menjadi pilot dan nyaris mengabaikan impian semasa kanak-kanak tersebut. Sehari-hari Sarjana Teknik Informatika lulusan Universitas Bina Nusantara ini terjebak dengan rutinitas kantoran khas kota metropolitan – berangkat pagi hari, seharian berkutat di depan layar komputer, hingga terlambat pulang akibat lembur semalaman. “Sebagai seorang karyawan di perusahaan IT, sebagian besar waktu saya dihabiskan untuk membuat program aplikasi software,” ungkap Rizman soal profesinya. Hingga suatu ketika, sebuah jeda komersil di layar kaca berhasil memanggil memori masa kecil sang pria yang April mendatang berusia 25 tahun. “Saat sedang menonton televisi muncul tiga wanita seksi dengan ajakan, ‘jadilah astronot pertama dari Indonesia!’ – Wah...” Rizman menahan napas sejenak, kemudian terkekeh memamerkan lekukan di pipi kiri-kanan. “Jujur saja, semua hal yang ada dalam iklan tersebut terlihat begitu menarik!” ujar Rizman menyampaikan kesannya terhadap campaign AXE Apollo Space Academy (AASA) di televisi. Kehidupan Rizman sewaktu belia diwarnai dengan kenangan menyaksikan pesawat terbang lepas landas di bandar udara H.A.S. Hanandjoeddin yang berada tak jauh dari kediaman orang tuanya di Pulau Belitung. Dari situlah angan-angan menjadi pilot bermula, dan ternyata keinginan untuk “terbang” dalam dirinya terus melambung tinggi, “Jadi astronot? Siapa yang gak

mau! Selagi ada kesempatan terbuka kenapa tidak mencoba?” Bebas dari ekspektasi menggebu, Rizman pun mendaftarkan diri melalui website AXE. Dari 82.000 pendaftar, terpilihlah 40 kandidat yang masuk ke tahapan national camp, kemudian hanya tiga orang saja yang diberangkatkan untuk seleksi final di level global. “Proses seleksi sangat ketat dan melelahkan, lolos ke tahap nasional saja sudah gak nyangka. Ternyata saya sangat beruntung,” kenangnya. Setelah memenangkan tahap national camp, Desember lalu Rizman dan dua kandidat lain dari Indonesia bergabung dengan perwakilan dari 60 negara di AASA Global Space Camp di Florida, Amerika Serika. Di area bernama Cape Canaveral yang tersohor sebagai pusat peluncuran roket, Rizman melalui serangkaian misi yang menguji kemampuan mental serta fisik yang dibutuhkan untuk menjadi seorang astronot. Mulai dari terbang dengan speed dua kali lebih cepat daripada kecepatan

suara, melayang pada “zero gravitation” seperti diluar angkasa, hingga simulasi gravitasi ekstrim yang dirasakan para astronot saat melakukan pendaratan kembali di Bumi. Tidak takut? “Semakin terlihat mengerikan justru semakin membuat saya tertantang dan bersemangat,” akunya. Dengan mentalitas semacam itu, dan didukung dengan kemampuan fisik yang memadai, Rizman pun melewati tes Air Combat USA®, Astronaut Assault Course, dan G-Force Mission yang digelar di Kennedy Space Center dengan mulus. Akhirnya Rizman pun terpilih sebagai satu-satunya calon astronot pertama dari Indonesia yang dijadwalkan untuk menembus atmosfer pada Desember 2015 menggunakan pesawat luar angkasa bernama XCOR Lynx Mark II. Pesawat berkapasitas dua orang yang memiliki teknologi super canggih tersebut akan menerbangkan Rizman menuju ketinggian 103 km dari permukaan planet bumi dengan durasi selama 60 menit. Selama setahun ke depan Rizman masih akan terus menjalankan berbagai program pelatihan perjalanan ke luar angkasa. “Yang terdekat bulan April. Saya akan ke Rusia untuk pelatihan bersama para kosmonot,” ungkapnya bersemangat.


spice of life Sutradara Tom Kuntz memberi bumbu “WTF” untuk setiap karyanya. Teks: Drew Tewksbury, Fotografi : James Elliot Bailey

“Tak ada gunanya membuat sesuatu kecuali hal itu bisa membuat orang bereaksi, ‘What the f*ck?’” sutradara Tom Kuntz menegaskan. Bagi Kuntz, WTF moment yang dia ciptakan bukanlah sekedar meme. Melainkan mantra. Dan itulah pilar utama yang menopang setiap kegilaan yang muncul dalam iklan, video musik, digital holiday “cards” aneh yang dibuatnya. Kemungkinan Anda pernah melihat karyanya. Seperti iklan Old Spice , “The Man, Your Man Could Smell Like,” menampilkan Isaiah Mustafa yang tubuhnya bagaikan pahatan batu onyx sedang merayu wanita dengan buaian gombal. Yang lebih gila adalah yang diperankan Terry Crews dimana sebuah orkestra dimainkan dengan perut hingga saxophone berapi oleh otot-otot mantan atlet NFL ini. . “Anda harus melakukan sesuatu yang menarik perhatian, “ katanya tentang menciptakan konten untuk pemirsa yang

telah merasa jenuh. Hal yang menunjukkan keberhasilannya ialah iklan Old Spice yang telah mengumpulkan lebih dari 46 juta

views di YouTube – sekaligus memboyong penghargaan Emmy . Tapi mungkin bukti yang lebih nyata mengenai bakat Kuntz adalah kemampuannya menggiring pemirsa selama 22 menit, melalui sebuah mini-rock opera yang digelar untuk California Milk Processor Board berjudul “The Battle for Milkquarious,” menampilkan rocker nyetrik berkumis bernama White Gold. “Itu adalah salah satu momen di mana saya harus menciptakan semuanya,” katanya. “Ketika saya mendengarkan kembali lagunya [ditulis oleh Tyler Spencer dan Zach shipps dari grup rock Detroit - Electric Six], saya menyadari, ini benarbenar sesuatu yang besar.” Iklan komersil, katanya, dapat menjadi satu ruangan yang menyenangkan untuk bermain di dalamnya.

Kuntz memulai karier pada era keemasan MTV selama tahun 1990-an, ketika sutradara seperti Spike Jonze , Michel Gondry, dan Mark Romanek membuat video musik yang terasa sangat berseni. Salah satu proyek teranyarnya ialah video untuk MGMT “Life Is a Lie,” dengan keanehan-keanehan berupa hancurnya piramida telur hingga beruang teddy yang mengeluarkan isi perutnya. Belakangan ini juga bisnis sedang berjalan lancar, begitu banyak hingga Kuntz hanya bisa ditemui sekitar jam 8 pagi dan hampir membuat kami menjadi pelanggan pertama kedai kopi pada hari itu. Namun dia tampak sudah biasa, pembicaraan kami

stylist: mindy le brock. celana closed, sepatu birkenstock, topi milik stylist, kemeja milik model.

beberapa kali terputus saat beberapa teman dan rekan kerjanya menghampiri meja untuk menyapa. Sejalan dengan absurditas, kebahagiaan juga inti dari karyanya. Contohnya, digital holiday cards. “Kami memutuskan untuk membuat hal yang paling kacau-balau,” ujar Kuntz seraya tertawa. Dia menekan tombol play di ponsel. Muncul adegan: seorang kakek yang memperhatikan istrinya yang sudah berambut perak sedang membuka hadiah dalam gerakan slow motion. Secara tiba-tiba isinya melompat dari dalam kotak: wajah anak anjing pug menyembul, kemudian terjadilah… The pup’s enormous, unholy dick flops out just as the granny snuggles up to him. Masih kurang menarik? Kunjungi itstoastyinhere.com, untuk menyaksikan video natal ala Kuntz, yang menampilkan dua orang bersulang sambil digerayangi ular di selangkangan. Tentu ini bisa jadi suatu trauma, namun bagi Kuntz itu adalah cara bersenang-senang.

016


mill country

Toko Alex Mill di lingkungan Nolita, New York baru akan buka beberapa jam lagi, tapi kelihatannya pendiri merek ini, Alex Drexler, sudah bangun lebih awal, dan ia cukup mengonsumsi kafein. Dengan potongan rambut cepak, kacamata berframe tempurung kura-kura dan penampilan ataske-bawah ciptaannya sendiri, Drexler dengan cermat meluruskan barisan dari tiga items –jeans, kemeja dan kaos- yang ia yakini sebagai elemen dasar dari seragam pria. “Cowok memiliki kecenderungan akan hal yang sama,” jelasnya. “Mereka tidak menginginkan dua tipe jeans atau kaos yg berbeda –saat mereka menemukan yang tepat, mereka akan menggandakannya.” Veteran industry berusia 35 tahun ini menghabiskan lima tahun terakhir bekerja di produksi label perempuan Gryphon New York yang sekarang tutup, dan ia punya hubungan yang bikin iri dengan ayahnya, kepala eksekutif J.Crew, Millard “Mickey” Drexler. “Jelas sekali ada banyak pakaian di sana,” ucap Drexler. Apa yang membedakan mereknya, ia menawarkan kedua kualitas dan nilai: mulai dari Rp 1.680.000 untuk kemeja, dan Rp

Menurut Alex Drexler dan Alex Caseratano, pencipta koleksi pakaian pria baru Alex Mill, penampilan pria terbaik adalah dalam seragam. teks Ashley baker, fotografi : Nikko Lamere

637.000 untuk kaos, tampilan klasik ini bahkan terlihat lebih baik dengan umur. Drexler menyenggol desainer Alex CAsertano, seorang veteran dari Todd Snyder yang juga mengelola line-nya sendiri, untuk menjelaskan visinya. “Kami berdua memiliki banyak pengalaman dalam industry ini,” jelas

searah jarum jam: alex casertano and alex drexler; koleksi musim semi; toko alex mill di nolita.

Casertano. “Proses kami seperti mendiskusikan bahan, pola dan detil.” Kebanyakan dari material, seperti katun napped chambray, dibuat khusus di parbik di Jepang, dan jahitannya dibuat rangkap tiga untuk memperkuat. Menurut Drexler, koleksi ini dipertegas oleh detil-detilnya, seperti kancing pintar dan tepi yang dianyam tidak akan langsung terlihat. Tapi saat mereka ditemukan, mereka membuat kemeja ini jadi special. Denim adalah komponen kunci dalam koleksi. Casertano dan Drexler menghabiskan satu musim mengembangkan slimcut, straight fit dan sekarang, Casertano berkata, “Saya tidak ingin menggunakan jeans yang

lain.” Meskipun kesulitan akan masalah bahan –mereka kukuh dengan tepi anyaman sempitCasertano dan Drexler enggan menerima segala pujian. “kami hanya beruntung, untuk beberapa tingkatan,” Ujar Casertano. “Kami bekerja dengan pabrik yang besar dan tau apa yang mereka lakukan.” Alex Mill dirilis di retailer seperti Odin di New York, Unionmade di San Francisco dan Mohawk General Store di LA., dan mereka mengekspansi besar-besaran. Tapi tidak segalanya harus besar: toko Nolita menyediakan beragam barang oxfords berukuran mini untuk konsumen preschool. “Style bermula dari muda,” kata Drexler mengangkat bahu. “Dan segalanya terlihat bagus dalam ukuran mini.”

nylonindonesia.com

017


Saat itu masih pukul 9 pagi di Newport Beach, California, sementara Jeff Yokoyama telah berjam-jam disana. Dia memang membangun karier dengan gaya hidup surfing yang berkesan santai, mendirikan perusahaan seperti Maui and Sons serta bekerja di balik layar untuk Stussy, namun design vet yang telah bekerja 33 tahun ini sama sekali belum tertarik untuk pensiun. “Saya bangun pukul 6 pagi setiap hari untuk berjalan bersama anjing saya, dan saya melihat Bob Hurley berangkat ke kantor,” Yokoyama sedang membicarakan temannya, founder perlengkapan surfing Hurley. ”Saya sering berpikir, ‘Bob, apa yang kau lakukan sepagi ini?’ Dia adalah inspirasi bagi saya.” Pria-pria seperti Hurley dan Yokoyama memang dua sosok yang berbeda dari orang-orang kebanyakan – mereka adalah pengusaha berbakat yang berulang kali membangun merek, menjualnya kepada perusahaan besar, lalu kembali ke papan gambar. Sekilas seperti bakat bawaan, namun Yokoyama merasa sebuah tragedi telah melatar belakangi hal tersebut – yaitu kematian kakaknya akibat tersedak pada usia empat tahun. “Sejak saat itu saya menyadari

grooming: scott gassaway.

love of labor

bahwa tak ada yang pasti di hari esok, maka saya tidak bisa menunggu,” paparnya. Ayahnya meninggalkan keluarga setahun kemudian, ibunya yang merupakan seorang sekretaris mengajarkan Yokoyama untuk membuat kerajinan tangan dari stik es loli dan lem, sebuah aktivitas yang diyakini desainer ini sebagai asal-usul mentalitas “zero waste” yang dimilikinya. Suatu filosofi yang mengilhami bisnis yang tengah dijalankannya, Yokishop. Dibuka pada tahun 2008, toko dan bisnis online ini menjual produk unik yang terbuat dari bahan repurposed: celana surfing dan hoodies yang terbuat dari handuk pantai bekas, atau celana pendek untuk voli dan tailgate totes dari seragam atletik kampus yang sudah tak terpakai.

018

nylonindonesia.com

Setelah lebih dari 30 tahun membangun bermacam brand, raja surfing-merch ini, Jeff Yokoyama belum akan berhenti, ini baru awalnya saja. Teks: Josh Madden, Fotografi: Wes Klain

Usaha ini melibatkan fashion, dan konservasi, Yokoyama memperoleh bahannya melalui sebuah acara yang ia sebut Burger Wednesday. “Orangorang membawa handuk tua, lalu kami memberi mereka hamburger dan keripik kentang sebagai imbalannya, “ ungkapnya. Namun kehidupan lima dekade yang lalu di Glendale, California, terasa lebih berat. “Saya minoritas di masyarakat, anak Jepang,” imbuhnya. “Kami hanya punya nasi dan kadang-kadang ikan kecil untuk makan. Saya tidak terlalu cemerlang di sekolah, karena sulit berkonsentrasi.“ Yokohama pertama kali berselancar saat remaja, setelah lulus SMA, ia pergi ke Hawaii untuk ‘mencari air hangat’ – sesampainya di sana, ia mendapat pekerjaan sebagai koki.

“Belajar bagaimana membuat makanan yang enak itu ternyata menyenangkan,” kenangnya. “Semua makanan luar biasa yang tidak pernah kita makan!” Di usia ke 24, ia kembali ke California dan memulai bisnis pertamanya, Maui and Sons, bersama dua peselancar muda lainnya. Bisnis yang awalnya sebuah perusahaan kue kering itu lantas dengan cepat bergeser ke produksi T-shirt. Kali itu tahun 1980, berselancar tengah begitu marak, dan merek yang awalnya hanya dijajakan dalam koper telah membuat gebrakan serius. Dalam waktu tiga tahun sajapenjualan mereka telah mendekati $20 juta, hingga pada tahun1989, mereka menjual perusahaan itu. Selanjutnya ia mendirikan Pirate Surf, menjajakan barang-barang

luntur atau belel dan flanel berlubang, yang lantas dijualnya kepada Quiksilver di awal 90-an. Sepanjang sisa dekade tersebut, Yokoyama menjadi konsultan dan merancang untuk Stussy dan Quiksilver sebelum sekali lagi mendirikan merek baru, Modern Amusement, di bawah payung Paul Frank, kemudian Generic Youth, Pidgin Orange, dan sekarang Yokishop. Belakangan ini, pikirannya berkutat pada pengembangan jangka panjang . “Saya melihat hotel dan kantor Goodwill di mana-mana “ ungkapnya. “Kita akan membantu mereka membuat toko untuk mengumpulan barang bekas dan membuat barang-barang baru darinya. Kami sedang berusaha untuk menciptakan lapangan kerja dan membantu orang dengan kebiasaan konsumsi mereka. If it feels right, I know to go with it.”


Seorang gadis berlumuran darah dengan posisi tubuh mendongak ke belakang di bawah salib. Sebuah kabin bobrok berputar seperti kubus rubik. Sesosok tengkorak membentangkan sayap yang terbuat dari senapan mesin dan pisau militer. Mereka mengabadikan gambar, dan itulah intinya, ungkap Doug Lloyd, wakil presiden pemasaran teater di Lionsgate Films, yang telah menciptakan desain poster untuk sejumlah hits terbesar di bioskop, sementara rekan kerjanya, John Fu, membuat trailer teaterikal. Berdua, mereka bertanggung jawab atas berbagai promotional campaign paling ikonik yang masih segar dalam ingatan, mulai dari dari The Last Exorcism, Cabin in the Woods hingga The Expendables dan The Hunger Games . Sambil berjalan menyusuri lorong markas Lionsgate Santa Monica, Lloyd menunjukkan beberapa hasil karyanya. “Saya memiliki senjata-senjata emas itu di kantor saya,” katanya seraya menunjuk ke poster

The Devil Double yang terlihat berkilauan, cerita yang sangat gila– hampir too-insane-to-betrue mengenai Uday Hussein dan umpan politiknya. Gambar ini menampilkan Dominic Cooper yang bersenjata dari

career promotion Tim pemasaran Madmen, John Fu dan Doug Lloyd mengubah trailer dan poster film menjadi sebuah karya seni. Teks: Drew Tewksbury. FOTografi: nikko lamere

kepala sampai kaki, menduduki singgasana emas. “Segalanya kami semprot dengan cat demi photoshoot itu, bahkan Dominic,” ujarnya seraya terkekeh. Rasanya mustahil untuk mengabaikan karya Fu dan Llyod. Duo ini menjalin kerjasama dengan fotografer dan kepala pemasaran Lionsgate, Tim Palen untuk melibatkan pemirsa melalui stimulasi visual yang akan memicu hasrat mereka untuk segera beranjak dari sofa di rumah dan berbondong-bondong ke bioskop. Upaya mereka terbayar sudah, mulai dari dinominasikan dalam Oscar seperti Precious and Rabbit Hole, hingga film-film Tyler Perry dan franchise gore-porn Saw dan Hostel. Bahasa visual pemasaran Lionsgate mencerminkan pengambilan risiko dalam pembuatan film, serta berusaha

merangkul konsumen yang cenderung membenci iklan. “Keberhasilan kami adalah ketika apa yang dibuat tidak terasa sebagai bagian dari pemasaran,” kata Lloyd. “Kami ingin agar orang-orang berpikir, ‘Ini adalah gambar yang sangat keren,’ hingga mereka pun menjadi tertarik.” Etos ini berperan untuk mencegah kebosanan penonton yang telah dibombardir iklan di mana-mana – seperti dalam klip YouTube, supergraphics yang melekat pada gedung pencakar langit, dan bahkan pada layar di pompa bensin. Misalnya, poster film horor underrated 2005’s The Descent yang menampilkan rangkaian tubuh wanita-wanita hingga membentuk gambaran sebuah tengkorak, referensinya ialah foto ikonik dari tahun 1951 karya Philippe Halsman yang menampilkan Salvador Dalí, “In Voluptas Mors.” Poster Lionsgate memiliki ciri khas, yakni gambargambar yang membuai, mudah dicerna, dan eye-catching, terlihat menarik baik pada billboard raksasa maupun pada icon kecil dalam Netflix. Ketika ditanya mengenai karya favorit, keduanya berpandangan satu sama lain, lantas menunjuk pada dinding di belakang mereka. Terpampang lambang ‘the blazing insignia’ dari film The Hunger Games – megahit yang telah meraup lebih dari setengah miliar dolar sejak tahun 2012. Lloyd telah merancang “propaganda” poster untuk setiap kabupaten dunia dystopian dari film tersebut, dan kampanye mereka akan terus berlanjut sepanjang trilogi Hunger Games. “Kami menciptakan branding yang berkesinambung melampaui sejumlah film,” kata Lloyd . “Kami membayangkannya sebagai sebuah teka-teki besar yang harus dipecahkan, dengan menyebar petunjuk-petunjuk secara acak, sehingga Anda bisa mengungkapkan ceritanya perlahanlahan. Ini sesuatu yang sangat besar!” Baru-baru ini Fu memotong teaser film, yang menampilkan sang pemberontak Katniss Everdeen. “Merupakan suatu kehormatan untuk mengerjakan sesuatu yang akan menjadi bagian dari sejarah,” akunya. Fu menyeringai sambil bersandar di kursinya, sebelum memberi simpulan singkat: “Saya kira Anda bisa mengatakan bahwa trailer dari sebuah film adalah 30 detik yang menakjubkan.”

nylonindonesia.com

019


fresh n e w season

[news]

Selalu ada yang segar dan mengesankan dari Uniqlo. Februari ini, brand asal Jepang ini kembali meluncurkan koleksi LifeWear-nya untuk musim semi-panas 2014 yang mengajak beberapa ikon dunia untuk bekerjasama. Untuk koleksi wanita, kolaborasi dengan ikon fashion asal Perancis, Ines de la Fressange (mantan supermodel yang dijuluki the most Parisian of Parisians) menghadirkan sentuhan Parisian chic kedalamnya. Sementara di lini UT (Uniqlo T-shirt) mereka menunjuk NIGO, seorang tokoh dari scene Harajuku di tahun 90an juga pionir street fashion Tokyo (juga produser untuk hip-hop grup TERIYAKI BOYZ®., serta toko kari CURRY UP®. NIGO) untuk menjadi Creative Director-nya. NIGO mendesain beragam model UT untuk pria, wanita dan anak-anak. Diluar proses kreatif-

The Great Clothing

NIGO

Salah satu fashion retailer terbesar di Inggris, Burton Menswear London baru saja memperkenalkan koleksi spring/summer 2014 nya. Sesuai dengan claim-nya “we make it possible for every man to wear great clothing”, Burton Menswear London menyajikan beragam koleksi yang dapat melengkapi seluruh kebutuhan Anda mulai dari jeans, jaket, t-shirt, sepatu, kaos kaki dan masih banyak lagi. Dengan menawarkan warnawarna yang tidak membosankan, dan memperhatikan tiap detail cuttingnya, Burton Menswear London seakan telah menjawab seluruh kebutuhan pria untuk tampil stylish. Ditambah lagi, seluruh koleksi ini dapat dimiliki tanpa perlu meninggalkan tempat duduk Anda sekarang. FITRIA UTAMI Go, check www.burton.co.uk and grab it fast.

jack’s timepieces

020

nylonindonesia.com

Setelah muncul di film-film Hollywood yang tak terhitung jumlahnya, Hamilton sebuah jam tangan yang dikenal dengan bentuknya yang eyecatching, desain yang unik, dan penggunaan material modern ini kembali bekerja sama dengan produsen global dan distributor film hiburan, Paramount Pictures Corporation (PPC)

produksi, musim ini Uniqlo juga memperkenalkan dua orang “wajah” tidak asing untuk kampanyenya, ada Dakota Fanning, who doesn’t need further introduction and Tom Odell, the next big thing from UK. Keduanya dipilih karena prestasi hebat mereka juga kecocokan mereka dengan koleksi LifeWear yang selalu menawarkan pakaian yang nyaman serta dapat melengkapi hidup penggunanya dalam menciptakan gaya individunya masing-masing. REZAINDRA http://www.uniqlo.com/id/

dalam film action thriller terbarunya, “Jack Ryan: Shadow Recruit”. Dalam film yang bercerita tentang agen rahasia jam tangan yang diperankan oleh Chris Pine ini, Hamilton akan merancang khusus jam tangannya menggunakan Titanium khaki dan The multi-functional Khaki Flight Timer, dua

timepieces yang menjadi ikonik sebuah jam tangan dengan presisi Swiss dan American spirit. Dan seakan ingin melanjutkan tradisi selama puluhan tahun, Hamillton kembali memodifikasi jam tangannya khusus untuk karakter yang diperankan dalam film tersebut. That sounds cool, right? fitria utami


happy collaboration Seberapa sering Anda menyatukan tanda baca : dan ) ketika mengetik? Pasti sering bukan? Digital simbol memang telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Kini Smiley tidak hanya hadir lewat rangkaian tulisan saja, Anda dapat menggunakannya di kaki masing-masing. Sebuah prestasi yang membanggakan ketika brand lokal seperti WaKai kembali berkolaborasi dengan brand kenamaan dunia seperti Smiley. Smiley, the happiest brand ever yang asalnya dari London-Inggris ini didirikan oleh Franklin Loufrani pada tahun 1971, dengan tujuan untuk membuat orang bahagia dan melihat sisi terang dunia disetiap waktu. Sejak itu, Smiley menjadi salah satu ikon yang paling dikenal di dunia dan dikenal sampai detik ini. Dan seperti berjodoh dengan WaKai dengan tagline “Cheers for Life” yang selalu berusaha untuk membahagiakan orang dengan koleksinya maka pada Spring / Summer 2014 kali ini, WaKai berkolaborasi dengan Smiley menghadirkan koleksi sepatu berciri khas ikon Smiley lewat motif yang ceria, warna-warna cerah dan playful, diharapkan koleksi ini dapat menyemangati langkah setiap penggunanya. Danny Cheung CEO & Head of Licensing Smiley Asia Pacific berkomentar, “Alasan utama dan yang mendasari kolaborasi kami dengan WaKai adalah karena kami melihat adanya kesamaan visi dan misi yang menjiwai brand ini dan Smiley, that’s why we would love to do something happy together with WaKai, first step is this collection of shoes”. Instagram : wakaishoes. Website : http://www.wakaishoes.jp/

Ti m e to P lay Bukan fenomena baru ketika sneakers berhasil menggeser posisi sepatu formal di rak atas lemari sepatu Anda. Sejak akhir tahun kemarin, kenyamanan serta desain mutakhir dari sebuah sneakers mengukuhkan jenisnya

sebagai sepatu yang paling diminati hingga di 2014 ini. No wonder, bila akhirnya brand sepatu lokal asal Bandung seperti Portee juga merangkul ide ini pada terobosan terbarunya. Lini terbaru

dari Porte yang disebut dengan Porteeplay, menciptakan sepatu yang bertujuan untuk mengakomodir sisi yang lebih playful, berani dan tangguh. Inspirasinya memang banyak diambil dari sneakers, ringan, nyaman dan bisa dipakai seharian tanpa mengakibatkan kaki yang lecet. Semua keunggulan dari sneakers tadi dipadukan dengan kehebatan dari sepatu kulit yang menjadi cirikhas dari Portee. Jika Anda belum bisa membayangkannya,

maka Anda harus mencobanya. Desain Porteeplay sangat versatile, bisa dikombinasikan dengan look yang formal hingga kasual, dan kenyamanannya tentu saja seperti layaknya sepatu olahraga. Dan seperti biasa, semua koleksi Porteeplay ini akan hadir dengan beragam pilihan warna, detail serta garansi penuh selama setahun. Well, no need to think any further, now it’s time to play with porteeplay!

get this:

spirit of weekenders Spring/Summer 2014 kali ini, Fred Perry mengeluarkan sebuah capsule collection yang terinspirasi dari sejarah dan warisan dari brand ini. Koleksi ini adalah Margate On The Run, selama lebih dari 50 tahun para komunitas mod, skinhead dan scooter telah menjadikan Margate, kota di pinggiran pantai Inggris ini sebagai temapt untuk menghabiskan akhir pekannya dengan mendengarkan live music dan berpesta dengan menggunakan baju Fred Perry mereka. That’s why, Fred Perry menangkap spirit dari para weekenders tadi dan menuangkan dalam koleksi yang juga menampilkan 6 patch didesain khusus oleh Paddy Smith, seorang pecinta skuter dan illustrator. Setiap patch sangat unik dan desainnya menceritakan tentang tanggal dan destinasi untuk para weekender. Margate On The Run terdiri dari kemeja, woven shirt, track jacket dan juga outerwear. It’s totally must have items for this season.

teks : rezaindra o all fotografi : dokumen eksklusif

nylonindonesia.com

021


life in uv color

[news]

Bayangkan anda hidup dalam suatu kamar gelap – tanpa cahaya yang biasa kita lihat, tanpa warna yang sewajarnya kita saksikan – kecuali neon dan fluorescent. Rebellionik mengajak anda masuk ke dalam dunianya… Selamat datang di Ultraviolla. Rony Rahadian itulah nama asli sang seniman eksperimental, Rebellionik, yang akrab disapa Onik. Pria berkacamata ini mencoba meyampaikan cara pandanganya yang berbeda mengenai kehidupan manusia, dalam sebuah solo exhibition bertajuk “We Are Ultraviolla”. Onik memamerkan 9 karya fotografi dan sebuah ruang instalasi yang dikuratori Aisha Habir di Dia.Lo.Gue Art Space – Kemang, yang dibuka pada 13 Februari lalu. Alumni arsitektuk Universitas Parahyangan angkatan 2003 ini bermain-main dengan cahaya ultraviolet dalam setiap karya yang diperlihatkan pada publik selama tiga hari, mulai 14 hingga 17 Februari 2014. Dalam perspektif Onik, manusia-manusia modern kini hidup dalam dunia yang tidak lagi dibatasi ruang dan waktu. Baginya, kita telah hidup di suatu tempat tanpa batas, sehingga garis antara digital dan analog tidak lagi eksis. Hal tersebut terlihat jelas dalam setiap karya Onik

yang merupakan gabungan dari teknik digital dan analog. Medium cetak yang Onik gunakan juga cukup menarik, selain kanvas, Onik melakukan eksplorasi material akrilik. Mengapa fotografi ultraviolet? “Pada dasarnya kita selalu mencari sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang baru yang belum pernah ada. Dengan ultraviolet, kita akan melihat segala sesuatu menjadi sesuatu yang biasa menjadi tidak biasa,” papar Onik mengenai alasannya berkesperimen dengan sinar UV. Beragam images yang ditampilkan Onik terasa cukup menggelitik. Beberapa diantaranya saya persepsi sebagai “lonceng” yang mengingatkan manusia pada spiritualitas dan asalmuasal kehidupan, ada pula yang mewakili romantisme modern love yang canggung dan kikuk, serta tentang masa depan – semesta futuristik, tanda tanya besar dalam hampir setiap benak siapa pun yang masih hidup. Salute, Rebellionik! Andandika Surasetja

fotografi : sanko yannarotama

Deer Hunter Punya pajangan keren di kamar sendiri itu rasanya bahagia. Apalagi kalo pajangannya berupa benda bernilai seni tinggi, exclusive item dan dapat berbagi kebahagiaan dengan teman-teman yang membutuhkan. KARE sebagai salah satu brand kenamaan dunia yang berdedikasi dalam dunia desain interior mewujudkan hal tersebut. Lewat proyek bertajuk KREATIVE KOLLAB, Kare dan Marsio Fine Art Gallery juga ISA Advisory menggandeng 15 nama besar dari dunia Seni, Mode dan Interior untuk berkolaborasi dalam meninterpretasikan pajangan deer head yang merupakan salah satu produk best-seller dari KARE dengan gaya personal mereka. Hasil dari kolaborasi ini sendiri hasilnya akan digunakan untuk amal bagi anak-anak jalanan yang membutuhkan. 15 orang itu adalah Marsio Juwono, Agan Harahap, Yani Sastranegara, Arin Dwihartanto, Diela Maharani, Tex Saverio, Rinaldy A.Yunardi, Ghea Panggabean, Frej, Agam Riadi, Roland Adam, Ted Sulisto, Hidajat Endramukti dan Cosmas Gozali. Plus, sebuah special design yang dibuat oleh Maulana, seorang anak jalanan pecinta seni dan telah menghasilkan beberapa lukisan bertema ibukota yang diminati banyak orang. Masing-masing kepala rusa ini memiliki keunikan tersendiri. Mulai dari kreasi deko yang direplika dan dilelehkan hingga kepala rusa yang menjadi elemen dalam sebuah design coffee table, masing-masing deko kepala rusa menjadi sebuah kanvas yang membebaskan para desainer untuk berkarya. Favorit saya adalah kepala rusa yang terinspirasi dari lumpur lapindo. Ke-16 karya tersebut akhirnya dilelang dalam sebuah charity night pada tanggal 12 Februari 2014 kemarin. Dana dana sebesar 221.500.000 rupiah berhasil terkumpul untuk disumbangkan kepada Eka Tjipta Foundatio. Saya rasa ini cara paling keren (dan aman) dalam berburu sebuah kepala rusa, great job KARE! REZAINDRA O www.kare-indonesia.com

022


art is no w exciti ng Masih segar dalam ingatan, kemeriahan dan antusiasme pameran seni Trick Art Japan yang sukses menyedot 60 ribu pengunjung tahun 2012 lalu. Tahun ini kembali menghelat Artphoria 2013. Sebuah pesta besar untuk merayakan dan menghargai seni, kreativitas, interaksi, dan inspirasi untuk semua orang. Amelia Nurtiara. Fotografi: Dok. Artphoria. Bertempat di Ciputra Artpreneur Center, Ciputra World Jakarta mulai dari 14 Desember 2013 hingga 26 Januari 2014 kamu dapat mengapresiasi dan menikmati mahakarya seni dari satu seniman internasional, lima seniman Indonesia dan puluhan talenta dan komunitas kreatif. Tetap konsisten seperti Trick Art Japan, yakni mengedepankan karya seni tiga dimensi, kali ini Artphoria 2013 dengan bangga menampilkan mahakarya dari Kurt Wenner, seniman kelas dunia asal Amerika, yang dikenal sebagai sosok yang mempopulerkan 3D Pavement Art atau Anamorphic Street Painting. Ciri khas karyanya bersifat ilusi optikal, yakni karya seni modern yang memanfaatkan manipulasi daya pandang manusia. Dari rangkaian lukisan pada objek datar yang memadukan warna, perspektif dan teknik pencahayaan khusus, terciptalah karya seni yang mencengangkan dan tampak benar-benar hidup. Total ada 11 karya Kurt Wenner yang ditampilkan, di mana satu di antaranya yang bertajuk Shangri La ditampilkan spesial melalui sesi Live Demo Special Painting langsung di hadapan pers dan pengunjung. Dalam konteks lukisan tiga dimensi karya Kurt Wenner ini bukan hanya bersifat visual dipandang mata, namun pengunjung pun bisa melebur untuk lebih intim berinteraksi. Jika biasanya pengunjung sebuah pameran dilarang menyentuh atau berfoto dengan karya seni yang ada, justru di Artphoria 2013 pengunjung dianjurkan membawa kamera dan diperbolehkan untuk berfoto diri dalam beragam pose bersama karya-karya seni tersebut, sehingga menghasilkan foto unik dengan ilusi optikal. Tidak salah jika Artphoria 2013 ini menggagas tema Art is Now Exciting bukan tanpa alasan. Selain memamerkan karya terbaik hasil kemampuan tingkat tinggi, lebih dari itu karya seni di sini juga ditampilkan sebagai sesuatu yang seru. Seru di sini dalam artian karya seni yang dipamerkan tidak hanya atraktif, namun dibawa ke tingkat yang lebih tinggi yakni asyik dan interaktif sehingga para pengunjung pun dapat bersenang-senang menikmatinya. Di Artphoria 2013 ini bukan hanya ajang pameran seni saja, tapi juga diisi dengan pagelaran hiburan dan workshop. Setiap akhir pekannya ada penampilan dari musisi yang unik dan berbeda. Selain Kurt Wenner, ada juga lima seniman Indonesia yang turut andil memamerkan karyanya, yakni Hendra “Hehe� Harsono, Rotua Magdalena, Diela Maharani, Zaky Arifin dan Nady Azhry. Para seniman muda ini unjuk gigi dengan beragam basis kreativitas sesuai karakternya masing-masing. Serta 29 komunitas kreatif nan unik turut mengisi booth yang ada, seperti Komunitas Lubang Jarum Indonesia, Komunitas Peri, Komunitas Atap Alis Indonesia, Barudak Urban Light Bandung, Pena Hitam Arts, Kelas Pagi, Masyarakat Komik Indonesia, Invalid Urban, Komunitas Cosplay dan masih banyak lagi.

Fluxibility of Art Pieces

Berlangsung di main atrium Plaza Senayan pada tanggal 14-15 Februari 2014 kemarin, LaSalle College Jakarta telah menyelenggarakan pameran Interior Design, Digital Media Design dan Photography yang bertemakan Fluxibility, Fluxibility merupakan sebuah acara yang terinspirasi dari ekspresi

visual dalam bagaimana kita mengeksplorasi media yang berbeda dan membiarkan kreatifitas tersebut mengalir. Disamping itu, dengan berbagai karya dua dimensi dan tiga dimensi dari para mahasiswa, (termasuk karya-karya fotografi, furniture dan grafis digital,) LaSalle College Jakarta mengharapkan para pengunjung dapat menentukan pemahaman pribadi mereka dalam ekpresi visual setelah menikmati pameran yang dipersembahkan dari 43Mahasiswa yang dihasilkan selama proses belajar mereka di LaSalle CollegeJakarta. REZAINDRA O

nylonindonesia.com

023


good life? good luck with goodism.

[news]

Kesulitan dalam memanajamen uang cash rasanya menjadi masalah bagi sebagian orang. Seakan menjawab permasalahan tersebut, Goodism Inc yang telah berdiri sejak 2013 lalu memberikan solusi dengan menawarkan sebuah inovasi cerdas dengan memadukan dompet berbahan kulit dengan aplikasi smartphone, Goodcash. Its unlikely combination that will help you live the good life! Dompet kulit yang terdiri dari tiga warna pilihan ini, menawarkan berbagai features menarik seperti Frequently card slot yaitu slot khusus bagi kartu yang paling sering digunakan, Interchangable strap atau beberapa strap dengan berbagai warna pilihan yang dijual secara terpisah untuk menyesuaikan penampilan anda, labeled partition yaitu partisi yang di design khusus untuk mengatur uang dalam kegunaan yang berbeda seperti uang makan pada warna hijau, trasnportasi pada warna merah serta warna biru untuk shopping. Tersedia pula saving partition yaitu partisi tersembunyi yang dapat anda gunakan untuk uang cadangan atau keperluan yang sangat penting. Maksimalkan dengan penggunaan aplikasi Goodcash yang sudah tersedia pada iOS dan Android. Be ready to live the good life! Klik goodisminc.com atau follow twitternya, @goodisminc . Fitria Utami

NEVER-DYING ROTARY

TEKS: VIRA ROSADI fotografi: ROTARY

who the swatch are you? Bukan Swatch namanya kalau tidak hadir dengan tematema yang eye-popping dan dilengkapi dengan design yang menarik. Pada Spring/ Summer Collection 2014 kali ini, swatch memulai koleksinya dengan design yang

024

nylonindonesia.com

Berhasil menggandeng Chelsea FC di tahun 2013 dengan menjadi official timekeeper mereka sekaligus menobatkan Frank Lampard sebagai brand ambassador dari merk jam tangan ternama asal UK yaitu Rotary, dengan bangga mereka telah merilis a limited edition of Chelsea FC watch. Tepat di salah satu Restaurant bergengsi di bilangan Jakarta Pusat, Robert Dreyfuss selaku pemilik dari family-own-watches-brand, Rotary, meresmikan brand-nya di Indonesia. Dengan mengundang lebih dari 30 perwakilan press, Dreyfuss menjelaskan sejarah dari berdirinya timepieces yang sudah ada sejak tahun 1895 ini. Dreyfuss juga membagi ceritanya mengenai pasar Rotary di Asia yang cukup baik dan bagaimana Chelsea FC yang juga membantu produk ini untuk menarik hati target market mereka. And for your info, Indonesia has the largest Chelsea FC fan bas in the world, thus it’s hoped that their partnership will help them to penetrate the brand to the new market in Asia. Press juga diberikan kesempatan untuk ber-experience dengan produk-produk Rotary dalam sesi “touch & feel.” Superbrand satu ini sangat mempertahankan budaya Swiss dengan kualitas bahan material dan melakukan pengujian terhadap setiap jam tangannya untuk memastikan setiap kualitas dari produk-produknya. Memiliki visi untuk selalu memuaskan konsumennya, Rotary memberikan garansi seumur hidup di setiap produknya yang water proof. “We were born to make watches, we dare to give our customer the in every aspect.” tutup Dreyfuss di akhir speech-nya

klasik pada seri Touch of timeless yang memberikan tampilan yang elegan dalam dua pilihan warna hitam dan putih. Selanjutnya, Pastry Chefs yang didominasi dengan warna-warna manis. Summer classics dengan temanya yang berkilau dalam sentuhan gold. Dan bagi anda penyuka patterns, Swatch menghadirkan For the Love Patterns yang menawarkan dua

pattern berbeda yaitu, FOR THE LOVE OF K yang hadir dengan warna biru dan dan polka dot putih sebagai print-nya. Serta FOR THE LOVE OF W dengan motif black and white. Tersedia pula, Island galore dan Dream Urban dengan warna serta pattern yang beragam. It’s all about identity : who are you? Let Swatch sets the mood for you! FITRIA UTAMI



(haute

stuff)

[news]

add to cart

We’ve picked some of our favorites here. Now’s your turn, click shopdeca.com and create your awesome look. Teks: Rezaindra O. Fotografi: Sanko Yannarotama. Lokasi: shopdeca showroom, Jl. Kramat Pela Raya No.7

Rivieras Men Classic 10 Marine - Rp. 879,000, Gents Tag Universal Cap (Black/White) - Rp. 699,000 Monkey Business Frank’s - Rp. 139,000, Sunpocket Kauai Matt (Black) - Rp. 1,099,000, Cheap Monday Studded Belt - Rp. 759,000, BWGH Brooklyn Parle France Grey Sweatshirt - Rp. 1,899,000, Herschel Settlement Classic Backpack (Black) - Rp. 746,100, Thorocraft Hampton Mohawk Blue Textile Canvas Shoe (Mohawk Blue) - Rp. 3,199,000, Movie Poster Shop Star Wars VI: Return of the Jedi (1983) 68.6x101.6cm - Rp. 239,000


advertorial

pure running Brand revolusioner di industri footwear itu kembali berinovasi, kali ini melalui Nike Flyknit Air Max dan Nike Air Max 2014. teks: Sandi Eko. fotografi : dokumen nike.

Run the day and don’t let it run you! Karena belakangan ini lari bukan lagi sekedar olahraga, ia adalah kegiatan yang kembali ke fitrahnya, yakni membudaya. Menjadi semakin massive karena sifatnya yang menyehatkan sekaligus pula menyenangkan. Nyaris dua tahun berlalu semenjak debut Nike Flyknit diluncurkan ke pasaran. Kala itu, tepatnya pada bulan Februari 2012, Flyknit diperkenalkan sebagai teknologi terbaru dari brand legendaris Nike. Dan kabarnya dibutuhkan proses pengerjaan yang memakan waktu sampai empat tahun dengan melibatkan para profesional untuk menyempurnakan seri ini. Hasilnya, sebuah footwear ideal yang begitu ringan dengan ruang udara yang maksimal lantas tercipta.

Mari flashback sedikit lebih jauh lagi! Siapa yang tidak kenal dengan performa Air Max? If you grew up in the early nineties then you must be familiar with this kinda iconic shoe. Selain populer di dunia lari dan atletik, Air Max juga identik dengan dunia olahraga bola basket. Bagi para penggila olahraga bola basket tentu masih ingat saat sempat hype komparasi dua raksasa NBA di era itu. Ada Michael Jordan yang identik dengan Nike Air Jordan, sedangkan Air Max merupakan senjata ampuh bagi Charles Barkley! Baru-baru ini penerus Air Max dan konsep penggabungan dengan Flyknit kembali diperkenalkan secara bersamaan oleh Nike, yaitu Nike Flyknit Air Max dan Nike Air Max 2014. Kedua generasi

paling muda dari Air Max ini menawarkan bagi para runners sepatu yang semakin ringan, lebih fleksibel dan ultra-nyaman, serta diperkuat oleh pattern dua-warna pada bagian airbag. Para perancang Nike mengembangkan input-input yang diingini para pelari lantas mengolahnya dengan data-data dari Nike Sports Research Lab. untuk meningkatkan fleksibilitas serta mengurangi beban pada outsole. Improvisasi lebih jauh juga dilakukan dalam hal desain. Tim merancang flex grooves nan unik yang sanggup menekan transisi supaya menjadi lebih lembut. Selain itu, para perancang pun tetap membawa warisan dari duo leluhur pendiri Nike dengan cara mendesain ulang waffle outsole demi traksi yang lebih baik.

NIKE AIR MAX 2014

Bagi para pelari yang lebih menyukai desain tradisional, Air Max 2014 terbaru menawarkan mesh upper yang ringan dan dikerjakan dengan teknologi tinggi. Disini, para perancang memadukan mesh tersebut dengan busa ringan dan permukaan tanpa jahitan yang mengikuti bentuk kaki dan mendukung struktur-struktur lain.

NIKE FLYKNIT AIR MAX

Untuk pertamakali, Nike memadukan teknologi Nike Flyknit yang inovatif dengan kenyamanan tingkat tinggi yang dimiliki Air Max. Nike Flyknit adalah gabungan dari desain yang presisi dengan visual tanpa jahitan pada bagian upper namun tetap memiliki kekuatan serta ringan dalam waktu bersamaan. Flyknit Air Max dibangun atas teknologi Flywire demi menambah kekuatan pada bagian upper.

Mulai 18 November 2013 para runners sudah dapat meng-customize Nike Air Max 2014 - dan airbag dua-warna, melalui NIKEiD. Enam warna utama Nike Air Max 2014 akan tersedia di toko dan www.nike.com pada 5 Desember, sedangkan Nike Flyknit Air Max akan mulai tersedia pada tanggal 3 Januari 2014.Nike Flyknit Air Max dan Air Max 2014 merupakan keluaran terbaru dari keturunan Air Max yang legendaris. Sang pendahulu, The original Nike Air Max 1 adalah sepatu pertama yang menampilkan visible air dan telah membuat revolusi di industri sepatu, khususnya di segmen olahraga. Pada tahun-tahun berikutnya, sepatu Air Max lantas berkembang menjadi trendsetter di dalam dunia lari maupun gaya.


watch this

(tech)

Apakah SMartwatch akan bertahan terus? Hanya waktu yang bisa menjawab. teks: Doug Cantor. Fotografi :Will Anderson

[news]

Membeli smartwatch hanya untuk mengecek waktu seperti halnya menyewa Al Roker untuk memberitahukan cuaca. Melalui koneksi dengan smartphone Anda, alat ini juga bisa memberitahukan panggilan, emails, dan pembaruan media sosial, begitu pun dengan mengakses ratusan permainan dan aplikasi produktif. Teknologi ini memang masih sangat baru, tapi beberapa perusahan telah mengeluarkan model yang secara bertahap bertujuan untuk mempermudah hidup Anda. (Setidaknya, kebanyakan dari mereka akan mencegah Anda berulang kali mengeluarkan ponsel dari saku sekedar untuk membaca tweet terbaru.) Berikut deretan smartwatch yang terbaru dan terhebat. Samsung Galaxy Gear

Galaxy Gear dimaksudkan sebagai pengumuman kepada para penggila gadget bahwa teknologi ini akhirnya tiba. Untungnya, Galaxy Gear memenuhi hampir semua yang dijanjikannya, memberikan Anda kemudahan akses pada banyak fitur ponsel, musik, keypad ponsel dan galeri foto, melalui tampilan yang dapat disesuaikan. Tersedia kamera tepat di talinya untuk mengambil foto atau video secara cepat. Hanya beberapa ponsel pintar Samsung yang mendukung Galaxy Gear saat ini, namun versi ponsel pintar lainnya akan segera menyusul. Rp

Pebble

Awalnya dikembangkan sebagai proyek Kickstarter, Pebble mengedepankan kesederhanaan. Menavigasikan menu melalui tiga tombol di sisi yang mudah dan ini adalah salah satu dari sedikit jam tangan pintar yang compatible dengan Android dan iPhone. Aplikasinya terbatas, dan Pebble hanya memiliki layar hitam putih kecil (bukan layar sentuh), yang justru membuatnya terlihat futuristic dan retro secara bersamaan. Keinginan Anda untuk memilikinya tergantung apakah Anda menganggapnya terlalu keren atau terlalu terbatas.

3.503.000; samsung.com.

Menggunakan ini akan membuat Anda terlihat: Anda ingin sekali mengadopsi teknologi sekaligus ketakutan jika jam Anda akan memiliki kesadaran sendiri dan mematikan alarm pagi hanya untuk menggoda Anda. Style value Versatility Ease of Use

Rp 1.757.000; getpebble.com

Menggunakan ini akan membuat Anda terlihat: Anda terpecah antara menjadi bagian masyarakat yang produktif dan seorang hipster yang tidak bisa disembuhkan. Style value Versatility Ease of Use

Adidas micoach SMART RUN

SMART RUN merupakan perpanjangan dari sistem training miCoach Adidas, yang menciptakan latihan personal dan menyimpan performa Anda dalam sebuah aplikasi. Jam dilengkapi penelusuran GPS untuk berlari jarak jauh, monitor denyut jantung tanpa tali, dan ‘pelatih’ dalam bentuk suara menyeramkan yang menekan Anda untuk terus bergerak hingga entah Anda menyelesaikan sampai garis akhir atau jantung Anda meledak. Rp 4.686.000;

micoach.adidas.com

Menggunakan ini akan membuat Anda terlihat: Anda percaya bahwa penting jika orang-orang mengetahui saat Anda berlatih sepanjang waktu.

028 028

nylonindonesia.com

Style value Versatility Ease of Use


(grooming)

i’m Watch

Cocok dikoneksikan dengan Android dan ponsel Apple, yang anehnya bernama Italia mengimpor seluruh fitur dasar yang Anda butuhkan dari sebuah jam tangan pintar, dari panggilan telepon hingga aplikasi media sosial. Meskipun begitu, nampaknya pemikiran ini lebih kepada desain tampilan fisik daripada pengaturan dan navigasi, yang lebih rumit daridapa seharusnya. Penekanan berat pada estetika tercermin dari kaca melengkung pada wajah jam yang mencolok dan faktor bentuk yang kokoh – sekaligus menghadirkan jeda pada pemberian harga. Rp 4.098.000; imsmart.com

Menggunakan ini akan membuat Anda terlihat: Anda kurang memperhatikan menggunakan jam ini daripada membuat orang lain bertanya tentang jam ini pada Anda. Style value Versatility Ease of Use

Sony SmartWatch 2

Jika Anda adalah tipe yang selalu harus melihat ke layar setiap saat, ini bisa jadi pilihan. Model Android-based dari Sony memiliki 300 aplikasi yang bisa didapatkan melalui Google Play Store, membiarkan Anda menyibukan diri dengan versi kecil Tetris atau Blackjack diantara email dan notofikasi Facebook. Rp 2.330.000;

store.sony.com

Menggunakan ini akan membuat Anda terlihat: Anda sekarang merupakan bagian dari cyborg. Style value Versatility Ease of Use

like a chief Berlokasi di bilangan jalan Senopati (bahasa Sansekerta untuk Pemimpin) maka barbershop yang masih terbilang baru ini mengambil nama jalan itu sebagai namanya sekaligus filosofi tersendiri bagi customer-nya. Chief berharap semua pria yang potong rambut disini bisa mempunyai pribadi seorang pemimpin bagi diri mereka masing-masing. Selain filosofi hebat itu, pelayanan dan suasana barbershop ini juga tidak kalah keren, ruangannya cukup besar dan nyaman, sehingga mengantri bukanlah hal yang harus ditakuti. Plus desain interiornya yang dikerjakan oleh Sir Dandy Harrington lengkap dengan gambar ilustrasi khasnya pada 2 buah dinding menambah vocal point yang menarik. Menu service yang diberikan juga tidak kalah seru, list-nya terpampang jelas disalah satu dinding yang ada. You can simply see what kind of treatment you want, ask the barber guy and then sit relax, you’re on the making of the next chief in town. rezaindra. o, jl.senopati no.82, Jakarta telp 0896-9390-4711

The power of seduction Pencipta sekaligus pelopor produk kecantikan yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan, Yves Rocher baru baru ini baru saja menghadirkan lini parfum terbarunya, Ambre Noir. Parfum yang merupakan hasil percampuran woody oriental, yang menciptakan keharuman yang sensual berkat perpaduan vetiver, patchouli serta roasted tonka bean ini ditujukan bagi laki-laki yang menginginkan rasa percaya diri, tampil elegan serta menggoda. Dilengkapi dengan design botol yang elegan dengan kayu asli sebagai tutup botolnya serangkaian produk ini hadir dalam eau de toilette, deodorant serta shower gel. Yes, the desire to leave an addictive trail that one cannot do without.. fitria utami

Ready to b lack an d w h ite Memiliki baju berwarna hitam ataupun putih rasanya seperti hal yang wajib bagi setiap orang. Dan musuh terbesar yang dapat menganggu kedua warna tersebut sudah dipastikan adalah noda. Yap, noda putih ataupun noda kuning pada baju sudah dipastikan akan merusak penampilan anda seketika. Seakan menjawab permasalahan tersebut, Rexona berinovasi khusus bagi mereka yang memerlukan perlindungan lebih dengan menghadirkan “Rexona Invisible Dry” yang diformulasikan khusus agar dapat mengurangi interaksi antara sebum dengan anti respirant deodorant sehingga pakaian andalan anda jadi lebih terlindungi dari pembentukan noda, khususnya pada pakaian yang berwarna hitam dan putih. Sekarang tidak ada alasan untuk khawatir menggunakan warna apapun yang anda ingikan. fitria utami nylonindonesia.com

029


[news]

hair affair

NYLONguys mengundang 3 barbershop favorit kita untuk menciptakan beberapa hair-style berbeda untuk jadi referensi gaya rambut Anda di musim ini. Find your best look here! Teks: Fitria utami. Fotografi: Iok MANGGABARANI. stylist: chickahariyani, grooming : Dodo. Model: allex & victor


(grooming)

S hortcut Tips : walaupun terdengar sederhana, tapi mengetahui jenis shampoo yang digunakan dan berhenti menggunakan wax atau pomade disaat sudah tidak nyaman di kepala adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kondisi rambut.

Must-have-items:

pomade j.s sloan, karena hasilnya yang lebih shinny.

Shortcut alamat : 1st Apartemen Sudirman Park Tower B 1st Floor 2nd Mid Plaza Building 2 Basement Floor 021- 9462 7269 @ShortcutBarbers Barbers : Angga


[news]


(grooming)

B arberbo x Tips : kalo Anda berpikir potong rambut di barbershop yang modern maka perawatan tradisional harus ditinggalkan, maka rubahlah pemikiran itu. Biasakan untuk tetap menggunakan hairtonic yang diikuti dengan pemijatan pada bagian kepala, ini berguna untuk merangsang pertumbuhan rambut dan kulit kepala yang sehat.

Must-have-items:

wax, pomade dan sisir

Barberbox alamat : Jl. Birah raya no 10 blok S, Rawa Barat, Senopati. 628 1681 0425 Everyday (10.00 am – 09.00 pm) @barberbox_id Barbers : Dicky & Ikhsan


[news]


(grooming)

L anang SCBD

VIP

Tips : Rasanya hal-hal berikut ini memang penting untuk diterapkan. Cari tau bagaimana kondisi kulit kepala, apakah normal atau berminyak? Kemudian temukan produk yang cocok dan jangan terlalu sering melakukan penggantian produk. Efeknya tidak baik untuk rambut dan kulit kepala.

Must-have-items :

Layfrite pomade karena terdiri dari 3 varian yang menyesuaikan kondisi kulit kepala setiap orang.

Lanang VIP SCBD alamat : The Foundry no 8 SCBD 081294644352 @lanangvipscbd Barbers : Tubagus & Azhar


(chow)

southern hospitality [news]

Seperti sebuah kabar gembira dari surga ketika Jakarta akhirnya ketambahan satu alternatif kuliner yang wajib kita cicipi. Mungkin ini bukan yang pertama hadir disini, tapi bagi saya ini yang pertama kali memikat hati dan lidah saya. Keramah-tamahan hidangan seafood ala Lousiana, Amerika Selatan disajikan Holy Crab lewat menu impor andalannya, ada Dungeness crab, King crab legs (the best one so far), Snow crab legs, Lobster serta berbagai side dish kualitas terbaik dengan kisaran harga yang cukup terjangkau. Untuk menu minuman, The Holy Crab memberikan sebuah suguhan spesial, yaitu frosted beer yang segar, a perfect pair for these delicious seafood. Semuanya disajikan dalam keunikan bersantap ala Lousiana. Hidangan yang dipesan, disajikan di dalam sebuah kantong plastik Albert Wijaya bening tanpa piring dengan bumbu saus spesial rahasia pilihan yang melimpah ruah. Dengan meja kayu yang panjang dan suasana yang hangat, hidangan disajikan dengan alat bantu pembuka cangkang kepiting unik (shellfish cracker shell opener), Anda akan merasakan pengalaman baru ketika menyantap hidangan kepiting yang segar dan menggiurkan tanpa perlu

congratulation sarong!

menghiraukan sendok ataupun garpu lagi. Such a finger licking good moment!! Erson Food, perusahan yang bergerak di bidang F&B dengan bangga memperkenalkan Holy Crab sebagai pilihan baru dan unik untuk menjawab kebutuhan pecinta kuliner Jakarta dengan menerapkan prinsip Quality, Service, Cleanliness, dan Value dalam pelayanannya.“Keistimewaan The Holy Crab terletak pada tiga elemen yaitu, variasi seafood yang disajikan, bumbu special hasil racikan sendiri, serta cara makan yang unik. Kami menyediakan bermacam-macam hidangan laut impor dan lokal dengan kualitas terbaik, yang kemudian dipadukan dengan kelezatan saus spesial rahasia yang kami ciptakan sendiri di dapur kami,” ujar Albert Wijaya, Executive Chef Owner, The Holy Crab. Selain itu, lokasinya yang masih berkisar di kawasan SCBD sangat strategis, restoran

2 lantai ini juga dibangun dengan suasana interior yang memadukan Southern Hospitality ala Louisiana dengan nuansa nautical dan sentuhan urban lewat mural art di beberapa tembok yang sangat menarik, semuanya memberikan pengalaman bersantap yang tak terlupakan bagi para pelanggan. Perpaduan hidangan laut kelas dunia yang dimasak dengan standar dan metode khas Louisiana, ditambah suasana nyaman serta dining experience yang unik, menjadi alasan mengapa Anda wajib mampir di The Holy Crab. rezaindra o The Holy Crab, Jalan Gunawarman Nomor 55 (021) 2923 6155. opens from 17:00 - 22:00 (Monday-Friday) &12:00 - 22:00 (Saturday-Sunday). www.theholycrab.co.id . Twitter: @theholycrabjkt

Kabar membanggakan kembali kita dengar dari Indonesia. Karena pada 14 Februari 2014 lalu, ajang bergengsi yang diorganisir oleh William Reed Business Media, “Asia’s 50 Best Restaurant” menetapkan Sarong di peringkat ke 47 dalam perhelatan yang diselenggarakan di Capella Hotel, Singapura. Tidak berhenti disitu, Sangor juga berhak menyandang gelar sebagai restoran terbaik di indonesia dari S. Pellegrino. Disandingkan dengan 10 restoran dari Jepang, 8 restoran dari Singapura, serta 16 restoran dari China, Sangor berhasil menjadi satu-satunya restoran di indonesia yang berhasil menembus jajaran 50 besar restoran terbaik di asia. Restoran yang berlokasi di Bali ini terinspirasi dari perjalanan Chef Meyrick ke berbagai daerah di indonesia dan negara Asia lainnya dalam menemukan resep traditional yang dipadukan dengan inovasi dalam setiap racikannya sehingga menjadi sebuah hidangan yang istimewa. We should be proud, Indonesian.fitria utami

New Flavor Siapa yang tidak cinta dengan Indomie? Mungkin salah satu dari sekian banyak kulinari yang bisa dibanggakan dari Indonesia adalah mie instant ini. Dan ketika Indomie melakukan inovasi dalam produknya, semua orang sangat antusias. Sebagai wujud komitmen Indomie yang selama 40 tahun memahami kebutuhan konsumen yang beragam dan selalu menantikan rasa baru yang populer, mereka telah meluncurkan varian baru, Indomie Goreng Rasa Iga Penyet. Keistimewaannya terletak pada mie yang berkualitas tinggi, juga pada bumbu yang terbuat dari bahan rempah-rempah segar, seperti bawang merah, cabai, dan lada serta tambahan daging nabati yang terbuat dari protein kedelai. Alasan dipilihnya cita rasa Iga Penyet sebagai rasa baru dalam varian Indomie Goreng karena rasa iga sapi merupakan rasa yang dapat diterima dan populer di semua. “Indomie Goreng Rasa Iga Penyet kami dedikasikan untuk semua masyarakat Indonesia yang suka mencoba cita rasa hidangan baru, menggemari rasa daging sapi serta masakan pedas,” jelas Julia Atman sebagai General Manager Marketing Noodles Division ICBP. Let’s give Iga Penyet a try will ya.. REZAINDRA O.

036

nylonindonesia.com


G reat B e e r. G reat Com pan ion. Eksistensi Beer Garden di kalangan masyarakat Jakarta memang tidak bisa dipungkiri lagi. Setelah sukses dengan Beer garden Kemang (2010), Beer Garden SCBD (2011), dan Kopi Tiam Tan (2012), sepertinya BIKO Group ingin melebarkan sayap kesuksesannya lagi dengan membuka cabang Beer Garden yang ketiga di Jl. KH. Wahid Hasyim No. 108, Menteng, Jakarta Pusat. Menu ala diner hasil kembangan chef eksekutif baru mereka dan 40 pilihan beer merk lokal dan internasional yang menjadikan Beer Garden satu-satunya bar dengan pilihan beer terbanyak di Indonesia. Dilengkapi dengan rooftop serta ruangan yang simple ditambah dengan meja kayu buatan dan sekelumit kehijauan yang tersebar di segala arah memberikan kesan yang nyaman saat Anda berada disini. Begitu pula dengan menu hidangannya yang menjadi andalan dari Beer Garden itu sendiri yaitu Grilled Chicken Quesadillas. Selain itu ada pula Steak Frites yang memberi kelembutan ketika dikunyah dan tidak meninggalkan kasat di lidah. Supersize Beer and Grape Ape still become the mainstay menu in here. Menikmati live acoustic music yang ada setiap hari Rabu dan Kamis pun bisa menjadi pilihan Anda untuk menunggu redanya kemacetan di Jakarta. Beer Garden Menteng buka dari jam 5 sore sampai jam 2 pagi untuk weekdays dan sampai jam 3 pagi saat weekends.

H-5

VIRA ROSADI

Hello Howdy Holla Hey Ho! Lima cara untuk menyapa digabung menjadi satu dalam nama sebuah bar dan restoran yang terletak di lantai 5 Grand Indonesia Shopping Mall. Unik bukan hanya dipamerkan dari nama catchy yang mengundang penasaran ini. Interior Hey Ho menonjolkan kesan edgy, hip sekaligus earthy dengan recycling furniture. Hey Ho mengusung konsep street-food dining yang disaji dalam berbagai menu khas Thailand, Vietnam, Singapore, dan tentunya Indonesia. Keunikan lain muncul pada nama menu yang tidak biasa, seperti Leslie Chow’s Orgy Party, Uncle Ho, No Money No Honey dan Me Love You Long Time, “We just want to have fun with the menu”, ujar Gladys, manager Hey Ho. Gimana,penasaran? Dengan harga cukup terjangkau, Hey Ho wajib jadi tempat pilihan bersantai Anda.shinta

MAD for you It’s another cool place to fulfill your appetite for eating and hangout. Coba kunjungi MAD, yang merupakan akronim dari Modern Asian Diner – restoran dengan tampilan open concept kitchen and bar yang lahir dari grup perusahaan Restauran Tung Lok (Singapura).

MAD – Modern Asian Diner. LOTTE SHOPPING AVENUE, 4th Floor unit 33 Telp: +6221 29889499

MAD bukan sekedar untuk memanjakan perut tapi juga dapat dijadikan destinasi untuk gaya hidup modern. Dengan kapasitas 200 kursi, pengunjung diberikan pilihan untuk menikmati sajian menu menarik sekaligus melihat langsung para chef dan mixologist meracik aneka hidangan yang merupakan gabungan kehebatan kuliner dua dunia. Kulinari timur yang eksotis serta kulinari barat dengan sentuhan modern. Sungguh sebuah pesona dan cita rasa kuliner yang sempurna.

Kami merekomendasikan Wagyu Beef Claypot Rice dengan Truffle Oil dan telur Onsen. Tiger Prawn Laksa Char Siew La-Mian yang pedas, Foie Grass dan Beef Claypot Rice juga aneka Dim Sum yang disajikan sepanjang hari. Interior wise, colorful pallet yang digunakan menambah kesan modern-artsy dari MAD, plus live performances yang dapat melengkapi kenikmatan kita bersantap. Let’s get MAD shall we?

REZAINDRA O.

nylonindonesia.com

037


2014 lexus is350 f-sport

fotografi: Jay hanna.

Disaat seharusnya berhenti untuk makan siang, saya tidak melakukannya, karena saya tak menginginkan perjalanan ini berakhir. Selama pedal ditekan, kebutuhan akan tachometer semakin terasa. Hal ini digantikan dengan Power reserve dial – sebelumnya dikenal sebagai kemewahan Rolls-Royce. Keunggulan Power reserve secara tersirat menawarkan keutamaan lain. Tanpa tachometer, berarti jarum tak pernah menyentuh garis merah – jadi Anda tak ‘kan pernah ‘kelewatan’. Para pelanggan untuk segmen langka ini tidak terkungkung dalam masalah keuangan seperti para pemula lainnya, jadi spirit tanpa garis merah tadi masih aman. Pemberhentian untuk makan siang semakin menghilang dari kaca spion, dan saya tengah menuju ke puncak kegilaan, dengan menjelajahi lebih jauh dunia yang baru dan tanpa batas ini. Beberapa waktu lalu saat saya sedang bersama Chief Designer Lexus yang baru, Tokuo Fukuichi, jelas terlihat pria itu sedang dalam rencana besar. Setelah terkena proses pengistirahatan karyawan pada tahun 2010

oleh bos Toyota, Akio Toyoda, Fukuichi mengambil posisi ini karena ia benar-benar menyukai tantangan. Pertama makeover total L Finesse, LS, dan kemudian sedan terbaik Lexus, GS. Sekarang kategori paling sporty yang dimiliki Lexus: IS. IS selalu menjadi salah satu mobil terindah Lexus, dan generasi ketiganya diperkuat desain rancangan Fukuichi yang membuat sukses besar dibandingkan yang lainnya lewat L besar pada spindle grille. Saya menjajal IS F-Sports, sesuatu yang lebih agresif sajian Lexus: mesh grille, new fascia, LED headlamps, 18 inchi split roda 5 rangka, serta lingkaran stir dan persneling dari kulit berlubang. F-Sport juga meningkat dari sisi performa lewat Adaptive Variable Suspension dan Drive Mode, yang memungkinkan IS untuk diubah-ubah antara Eco, Normal, Sport dan Sport+. Ketika Anda mengganti ke salah satu Sport modes, speedometer pada layar TFT berubah dari putih kebiruan menjadi warna merah pekat becahaya, menambah kesan galak. Kemudi dan suspensi udara semakin padat,

serta pacuan meningkat menjadi semakin haus. Disini, F Sports tetap bisa diandalkan dengan menampilkan eksterior yang menawan. Skema rear-wheel-drive sangat nyaman, terutama ketika bertemu percepatan tarnsmisi otomatis eight-speed dengan paddle shifters (hanya RWD F-Sports yang dilengkapi eight-speed, bagaimanapun, semua IS hadir dengan six-speed). Tapi di perhitungan kompetisi statistik yang menampilkan sedan sport mewah, IS berada di bawah kompetisi tersebut. Hiraukan Teutonic forebears – Benz C Class, Audi A4 dan golden boy BMW 3 Series – Anda juga memiliki upstarts seperti Cadillac ATS dan Infiniti Q50 untuk dikalahkan. Kompetisi itu kejam dan ketika mulai ke arah kontes penghitungan seperti horsepower dan 0-60 clicks, F Sports kembali turun. Kenyataannya, tak cukup membantu bahwa Lexus mengandalkan 3.5-liter sebagaimana dimiliki V6 yang memperkuat modelnya yang menarik. Melalui 306 hp dan torque 277 lb-ft, itu berarti lebih baik dari beberapa (Audi, Benz), tapi kurang bertenaga dibandingkan yang lain


(ATS, 3-Series). Kombinasi efisien 22 mpg juga berada di tengah-tengah. Tapi bagusnya, tidak kita semua adalah Lewis Hamilton, dan performa lantas tidak menjadi sesuatu yang “be-all, end-all” dalam hal mengukur otomotif, termasuk untuk segmen kendaraan sport mewah. Masih ada hal-hal lain, seperti desain interior serta kualitas fisik, dan disini IS cukup mengagumkan. Secara visual, ini mungkin yang paling keren di kelasnya – karakternya meyakinkan, kokoh, warnanya tegas, dan lampu belakangnya pun layak mendapat pengakuan. Jok yang padat dan bagus, chronograph analog pada dashboard, dan bagasi yang juga dikerjakan dengan sentuhan apik berkapasitas nyaris 400 liter. Area yang harus lebih diimprovisasi oleh Lexus adalah bagian infotainment. Pertama, Anda berinteraksi dengan hal itu melalui ‘Remote touch’ mirip mouse di konsol tengah yang mengarahkan ke tampilan kecil. Hal ini tidak hanya buggy dan menguji kesabaran Anda saat memilih tombol di sudutnya, tapi saya tak mengerti bagaiamana untuk mengubah layar agar

tetap menampilkan opsi audio ketimbang gambar peta. Saat berkendara di lingkungan dekat, saya lebih memilih untuk bisa tahu siapa yang sedang bermain, apakah Hair Nation atau Backspin, dibandingkan melihat jalanan yang saya hafal di luar kepala. Mungkin ada yang lebih mudah dalam

mengganti mode itu, tapi jika itu begitu sulit Anda tak bisa mencari itu selama seminggu lamanya apabila bisa dikerjakan cukup dengan intuisi. Tak diragukan, IS adalah keindahan, tapi pada segmen yang dikonteskan secara ketat, mobil ini memiliki beberapa kelemahan untuk dicatat.

bookmark:

The Impossible Collection of Motorcycles (Assouline)

statistics: Efficiency: 19/28/22 mpg (city/ highway/combined) 0-60 MPH: 5.6 seconds Top Speed: 143 mph Horsepower: 306 horsepower Torque: 227 lb-ft Cost: $39,465 (base)/ $47,805 as tested

Ada dua alasan utama kenapa tribut terhadap Chopper, The Impossible Collection of Motorcycles dari Assaouline layak dibaca. Pertama, monster seharga $695 ini akan membuat meja kopi tua murahan Anda terlihat lebih baik, kalau tidak malah membuatnya kebanting. Kedua, co-author buku ini adalah Nicholas Stetcher, pakar otomotif NYLON Guys (yang akan memenuhi halaman-halaman ini dengan konten motor, bila saja kami membiarkannya). Sebagai penerus The Impossible Collection of Cars, buku ini menampilkan keseluruhan dari abad ke-20, menyajikan 100 spesimen dalam masa kejayaan mereka. Percayalah – ini lebih menyenangkan ketimbang mengeluarkan 401(k) demi Triumph TR6 Trophy keluaran ’65. ashley baker


040

what POP ,

a r e y o u w e a r i n g ? SEP A TU A MBE L FOOTWE A R , J E A N S POT K EME J A H & M , L E A THER J A C K ET Z A R A , W A TCHES FOSSI L

BENedict SURnarja 24, MEDICAL STUDENT MEETS

taste


portrait: sanko yannarotama., Produk :fitria utami K EME J A

FORE V ER 2 1 PRICE BY RE Q UEST , W A TCH N I X O N SEP A TU A MBE L FOOTWE A R RP . 6 7 9 . 0 0 0 ,

PRICE BY RE Q UEST , K EME J A C A MO M A D @

J E A N S FORE V ER 2 1 PRICE STOC K ROOM RP 6 4 8 . 0 0 0 .

BY

RE Q UEST ,


042

w h a t a r e y o u w e a r i n g ? S h i r t Un i ql o , T - s h i r t C o t t o n On , Pan t s T o s av i c a , S h o e s A m b l e , Wa t c h N i x o n , B r a c e l e t b e n e a t h t h e r o s e s .

JOSEPH TRISIANTO 28, finance staff taste


portrait: Sanko Yannarotama., Produk :fitria utami JAM

N I X O N PRICE BY RE Q UEST , K EME J A U N I Q L O SP e r r Y @ SHOPDEC A . COM RP 8 9 9 . 0 0 0 ,

RP 2 2 9 . 0 0 0 , J E A N S Z A R A T - SHIRT M A D @ STOC K ROOM

RP RP

529.000, 275.000

SEP A TU


044

w h a t a r e y o u w e a r i n g ? J a c k e t En g i n e e r S h i r t R i v e r I s lan d , Pan t s M u j i , S h o e s M i an s a i , Gla s s e s Ol i v e r P e o p l e .

teddy aang 30, entrepreneur Ga r m e n t s , S c a r f M c . Q u e e n , Dj o u r nal S t an d a r d , B r a c e l e t

taste


portrait: Sanko Yannarotama., Produk :fitria utami K A C A M A T A MOSCOT PRICE BY RE Q UEST , B L A ZER @ SHOPDEC A . COM R p 1 . 3 4 9 . 5 0 0 , K EME J A M A RSH A L L @ SHOPDEC A . COM RP 1 . 2 2 4 . 2 5 0 , SEP A TU Z A R A RP 9 9 9 . 0 0 0 , P A N TS WESC @ SHOPDEC A . COM RP 7 3 4 . 2 5 0


046

w h a t a r e y o u w e a r i n g ? T - s h i r t T o p m an , Ca r d i g an T o p m an , Pan t s Za r a , Ba c k p a c k Za r a , Sn e ak e r s N i k e , Wa t c h D K N Y , B r a c e l e t B e n e a t h T h e R o s e , S u nn i e s C h e a p M o n d a y , S t r a p E y e l i k e

jordy outra 20, model taste


portrait: sanko yannarotama., Produk :fitria utami W A TCH D A N IE L WE L L I N GTO N PRICE BY RE Q UEST , SEP A TU N I K E A IR M A X PRICE BY RE Q UEST , DE N IM O L DB L UE @ STOC K ROOM RP . 1 . 7 5 0 . 0 0 0 , T A S SCISSOR @ SHOPDEC A RP 5 4 9 . 9 0 0 , K A C A M A T A K A U A I M A TT @ SHOPDEC A RP 1 . 0 9 9 . 0 0 0 , SWE A TER WH A T A BOUT Y V ES @ SHOPDEC A RP 8 4 9 . 0 0 0


048

what are you wearing? L i n e a , K a c a m a t a Sa i n t

Sweater Laurent

ZICO HALIM 22, FASHION STYLISt Pa t r i c k

Owen,

Pan t s

Za r a ,

San d al

taste


portrait: sanko yannarotama., Produk :fitria utami KACAMATA

MOSCOT PRICE BY RE Q UEST , K EME J A H & M RP 1 4 0 . 0 0 0 , S A N D A L Z A R A RP 8 9 9 . 0 0 0 , SWE A TER H & M PRICE BY RE Q UEST , P A N TS ESRE @ STOC K ROOM RP 4 2 5 . 0 0 0


050

what are L A COSTE ,

you wearing? B L A ZER Z A R A ,

SEP A TU TODS , P A N TS Z A R A , W A TCHES P A TE K PHI L L IPE

RUDy budhianto 27, corporate sales manager PO L O

SHIRT

taste


portrait: Sanko Yannarotama., Produk :fitria utami B L A ZER TED RP 9 9 9 . 0 0 0 ,

B A K ER W A TCH

PRICE NIXON

BY RE Q UEST , PO L O SHIRT U N I Q L O RP 2 4 9 . 0 0 0 , SEP A TU Z A R A PRICE BY RE Q UEST , K A C A M A T A L E SPECS PRI N CE BY RE Q UEST , P A N TS TOP M A N PRICE BY RE Q UEST .


052

w h a t a r e y o u w e a r i n g ? S h i r t V i c t o r an d R o l f , B r a c e l e t T o d s , Pan t s Za r a , S h o e s Sa i n t L a u r e n t , B e l t L o u i s V u i t t o n , Wa t c h Bvl g a r i

WILLIAM WIDJANARKO 28, BRAND MANAGER taste


portrait: sanko yannarotama., Produk :fitria utami J A M N I X O N PRICE BY RE Q UEST , K A C A M A T A R A Y B A N PRICE BY RE Q UEST , K EME J A TOP M A N PRICE BY RE Q UEST , T A S L OUIS V UITTO N PRICE BY RE Q UEST , K A C A M A T A MOSCOT PRICE BY RE Q UEST , P A N TS h&m price by request


054

w h a t a r e y o u w e a r i n g ? S h i r t Ga p , J a c k e t P u ll n B e a r , Pan t s B e r s h ka , B o o t s Bla c k m a s t e r , Wa t c h G - s h o c k , B r a c l e t S p y d e r b i l t . B e e n i e Un b r an d e d .

Jonathan SIRANG 27, entertainer taste


portrait: sanko yannarotama., Produk :fitria utami J A K ET FORE V ER 2 1 PRICE BY RE Q UEST , BOOTS ZE V I N SHOES @ STOC K ROOM RP MEETS POP @ STOC K ROOM RP . 2 0 0 . 0 0 0 , K EME J A WESC @ SHOPDEC A RP 6 3 6 . 7 5 0 , @ SHOPDEC A . COM RP 1 . 7 9 9 . 0 0 0

1 . 3 9 9 . 0 0 0 , BE A N IE POT J E A N S N A K ED A N D F A MOUS


the killing games Karya terbaru garapan the dynamic duo, The Mo Brothers, adalah bukti bahwa mereka kini semakin sadis, baik dari segi kualitas maupun konten. teks: sandi eko. Fotografi: guerilla merah films.



DARI KIRI: timo tjahjanto, kimo stamboel

Demi mimpi indah mereka nanti malam, sebaiknya jauhkan keponakan kecil Anda dari studio bioskop di bulan-bulan ini, karena The Mo Brothers ternyata masih menganjurkan cara yang sama supaya penonton bisa menikmati film karya mereka, yakni dengan memutuskan sejenak syaraf rasa tega selama beberapa menit, sepanjang durasi Killers. Walau pun salah satu kreator film yang paling diantisipasi di awal tahun tersebut, Kimo ‘The Mo Brothers’ (Guerilla Merah Films), sepakat bahwa kekerasan bukan melulu ditularkan oleh film, melainkan tetap dari lingkungan itu sendiri. Bukan bermaksud untuk membandingkan, hanya saja semenjak Modus Anomali digelontorkan oleh Joko Anwar beberapa tahun lalu lewat konten yang hampir sama ‘keras’ dengan cipratan darah disana-sini, akhirnya layar lebar nasional kembali dihiasi oleh film yang – apabila agak berlebihan untuk dikatakan sempurna, sangat layak untuk ditonton. Melegakan. Killers memang minus twist seperti yang menyembul di Modus Anomali, namun disisi lain ini bisa dibilang sebagai keberhasilan The Mo Brothers dalam menerjemahkan karakter psikopat ke dalam wujud karya sinema melalui akting mengagumkan dua karakter utama dalam film ini, Oka Antara (Bayu) dan Kazuki Kitamura (Nomura). Terlebih karena keberhasilan keduanya dalam memadukan latar dua negara yang pernah punya masa

058

nylonindonesia.com

lalu kelam bersama, Indonesia dan Jepang. Syukurnya di sela-sela kesibukan masa promo film Killers, Kimo Stamboel - mewakili rekannya, Timo Tjahjanto, masih bersedia menjawab beberapa pertanyaan kami seputar Killers hingga kilas balik ke masa kecilnya sehingga film lantas menjadi lahan yang ia pilih untuk berkarir. “Film ini berbeda genre dengan Dara/ Rumah Dara, saat ini kami ingin lebih menjangkau ke wider audiences, makanya kami memilih thriller untuk film Killers. Namun film ini masih bisa dibilang film yang menegangkan dan seru,” terang Kimo, satu dari dua ‘tukang jagal dari layar lebar’ tersebut. Segmen film Killers terbagi menjadi dua bagian, Jepang dan Indonesia. Di bagian Jepang mengedepankan karakter seorang pembunuh berantai, sedangkan untuk Jakarta mengedepankan seorang karakter yang menjadi pembunuh dikarenakan tekanan psikologis dari kehidupan-(pribadi) nya. “Saya sama Timo memang ingin mengeksplorasi karakter pembunuh, karena menarik sekali untuk di-film-kan.” “Yang jelas, saya dan Timo senang mengeksplorasi genre horror, untuk dibilang ‘lebih suka’ mungkin kami suka sekali dengan genre tersebut. Namun, kami juga mencoba untuk mengeksplorasi genre lain selain horror. Ya, seperti project Killers ini, thriller!” tambahnya. Coba menimpali pernyataannya itu, kami lantas menanyakan opininya mengenai keresahan sebagian masyarakat yang mengatakan bahwa film memiliki porsi tersendiri dalam mempengaruhi perilaku sosial. Film Killers yang juga digawangi oleh Gareth Evans selaku Produser Eksekutif dan sebagai salah satu dari Official Selection di festival Sundance 2014 ini bukan berarti bebas kritik. Salah satu website bahkan melabeli film ini sebagai The Most Disturbing Film at Sundance, komplit dengan review yang memojokan. “Menurut saya film akan bisa banget mempengaruhi manusia apabila digunakan secara doktrin. Namun saat ini sebagian besar masyarakat sudah lebih dewasa. Mereka dapat memilah informasi atau tayangan mana yang real dan tidak. Jadi, kecenderungan terpengaruhi oleh sebuah film atau tidak tergantung juga dengan lingkungan sekitar,” sahut Kimo. “Kami

membahas bahwa ketertarikan terhadap violent atau kekerasan itu ada pada pada setiap manusia. Itu lah awal dari base ceritanya. Banyak referensi karakter yang kami ambil dari pembunuh serial beneran. Dan cerita kehidupan Jakarta banyak menjadi inspirasi dari cerita ini,” ungkapnya. Kemudian sedikit bercerita mengenai produksi, menurut Kimo there’s always a big challenge while shooting Killers in Japan, ditambah pula jadwal yang super-ketat disana. “Kalau pas hari pertama shooting di Indonesia ada stunt yang goes horribly wrong. Di sebuah adegan yang ada orang ditabrak mobil, awal plan-nya stuntman hanya melompat dan berguling di atas kap mobil. Namun yang terjadi adalah karena mobil stunt kami agak terlalu kencang, stuntman menjadi beneran tertabrak. Kami semua sempat diam terpana sesaat, kami menyangka the worse could happen. Saat itu set menjadi tegang, kami semua lari menghampiri dia. Alhamdulillah, stunt berdiri tegak dan it became a very cool scene actually. Stunt person itu tidak apa-apa, minor scratch aja dan masih bisa lanjut shooting lagi,” ujarnya lega. The Mo Brothers bisa jadi terlanjur identik dengan tema-tema sadistis dan berlumuran darah. Tapi ketika Kimo disinggung mengenai film yang menjadi pemicu hasratnya untuk menggarap film, ia mengaku justru tidak terinspirasi dari genre horror maupun thriller. “I think it was Robert Zemeckis’ Back to the Future, saya masih ingat menonton bagian Behind the Scene dari film itu sewaktu saya masih di bangku SD. Karena itu lah, saya menjadi tertarik banget dengan segala hal yang berbau how movies are made,” kenang si pengagum The Shining dari Stanley Kubrick. “Dengan menggunakan kamera handycam bokap, then I try to make a-shortaction movie with my little brother. Selesai bikin, saya tunjukin ke bokap, ke om, dan tante-tante. It was so bad, but it became very entertaining for them. When they laugh and seem enjoy the film I’ve made. That’s when I felt it. It was like, ‘I’m going to do this for the rest of my life!’” katanya lagi. Pasca mewabahnya ‘Killers Syndrome’ di kalangan pecinta film, kabar terahir yang menguap justru mengenai akan berpisahnya The Mo’s. Kimo pun menjawab santai. “Kata ‘berpisah’ sebenarnya terlalu berat. Saya dan Timo memutuskan untuk break sementara dari sisi directing together dan do our own project dulu selama 20142015. Mo Brothers akan selalu ada dan tidak bubar,” terangnya. Ketika menyinggung masalah pencapaian, Kimo lagi-lagi santai. “Kami sebagai filmmaker masih hijau banget, bro! Masih banyak yang mau saya explore sebagai filmmaker. Film ke-3 aja dulu deh, mudah-mudahan tercapai tahun ini.”


Men at Quirk

Setelah satu dekade. Australian Electro-Gurus Cut Copy kini membebaskan pikiranmu. TEKS: Dan Crane, Fotografi : Eleanor Stills

Frontman Cut Copy, Dan Whitford tiba di restoran di dalam Hollywood’s Roosevelt Hotel dengan ekspresi malu-malu bersama secangkir minuman di tangannya. Menyusul di belakangnya, sang drummer Scott Mitchell, yang juga menenteng minuman berkafein. Dalam inner circle mereka, kelompok synth-pop Australia ini mendapat julukan sebagai coffee snobs – dan nyatanya memang begitu, mereka memiliki mesin espresso profesional dalam tour bus mereka. Dan pagi ini kebutuhan mereka untuk kopi berkualitas tinggi menyebabkan mereka terlambat untuk wawancara yang diadakan restoran. “We’re just normal people who enjoy a good cup of coffee,” ujar Whitford. “Padahal, buktinya...” timpal Scott sambil menunjuk ke cangkirnya, “kami kecanduan!” Entah akibat stimulan tertentu atau tidak, yang pasti band yang tersohor berkat ramuan musik mind-transporting dan electro-pop yang danceable ini telah menyedot crowd luar biasa yang berjingkrak bersama mereka di berbagai festival. Album baru mereka, Free Your Mind, diproduksi oleh Dave Fridmann – yang telah bekerja untuk Tame Impala, MGMT, dan The Flaming Lips – dieksekusi dengan apik dan benar-benar menghipnotis. Cut Copy memaparkan referensireferensinya dengan bangga. “Dulu saya sering sekali mendengarkan house music, U.K. acid house, beberapa baggy Manchester pop, bahkan juga lagu lagu pop klasik,” kata Whitford. “Lagu pertama yang kami kerjakan, ‘Dark Corners and Mountaintops.’ Kami kerjakan sewaktu mendengarkan Mind Games yang dinyanyikan oleh John Lennon dan kami

berusaha menciptakan kembali ritme-nya.” Whitford mendirikan Cut Copy sebagai proyek solo di tahun 2001, menambahkan Tim Hoey sebagai gitaris dan Scott sebagai drummer di tahun 2003, lalu Ben Browning sebagai basis di tahun 2007. Ini adalah album pertama dari grup berasalkan Melbourne tersebut dengan Fridmann yang bertanggung jawab untuk melakukan mixing, dan mereka memberi kepercayaan yang sangat banyak pada Fridmann dalam proses kreatifnya shingga menjadikan Free Your Mind sebagai campuran psychedelia dan dance pop yang ampuh. “Ini adalah proses yang teknikal, dan juga sangat kreatif. Dia berperan sangat besar dibandingkan yang lain,” ujar Scott. “Ia berulang kali berkata, ‘saya telah melakukan sesuatu yang agak gila dengan lagu ini; ini mungkin bodoh, tapi silahkan anda yang

beritahu saya,’” Whitford mengenang. “Dan menurut saya, setiap ia berkata seperti itu, kami masuk ke dalam dan bereaksi, ‘What the—? That’s actually pretty cool!’” Untuk urusan promosi album, band tersebut mendaulat Hoey, yang mempunyai latar belakang seni rupa, untuk mendesain beberapa billboard warna-warni yang menyimpan misteri di balik FREE YOUR MIND. Billboard tersebut kemudian dipasang di kota Meksiko, the Australian Outback, kota kecil di South Wales, Detroit, padang pasir di California, dan Santiago, Chille. Para fans diminta untuk mencari keberadaan billboard agar mereka dapat mendengarkan sebuah track lagu melalui smartphone mereka — dan tentu saja, take a bunch of selfies. Setengah proyek seni, setengah lagi merupakan promosi, ide yang sudah dipertimbangkan sejak awal, belajar dari pengalaman, sehingga untuk menemukan suatu lagu tertentu dibutuhkan tenaga ekstra daripada sekedar meng-klik sebuah link di website. “Kadang-kadang, pengalaman yang paling menyenangkan adalah saat dimana kita harus bersusah payah,” kata Whitford. “Dulu, banyak sekali album, lagu dan film yang sebatas tahu atau ‘dengar-dengar’ saja sebelum akhirnya tersedia di Australia. Anda pun harus menunggu, atau memesannya di toko musik. Sekarang sangat menyenangkan karena tersedia banyak akses untuk begitu banyak jenis musik, namun di satu sisi, justru kehilangan semangat untuk menemukan sesuatu.” FROM LEFT: ben browning, mitchell scott, tim hoey, and dan whitford. grooming: thea istenes at exclusive artists using oribe.


wayne’s world

TIDAK PEDULI APAPUN PENDAPAT ANDA, PERTUNJUKKAN LIL WAYNE SANGATLAH SPEKTAKULER. TEKS: MALLORY RICE. FOTOGRAFI: DAVID SHAMA

060



HANYA berselang beberapa menit dari jadwal ketibaan Lil Wayne di sebuah toko streetwear asal Paris, wize&ope, kerumunan fans yang berada di depan pintu masuk mulai gusar. Di dalam , sekelompok kecil jurnalis yang sudah biasa dengan keterlambatan terlihat berdesakan untuk barang-barang yang ditawarkan – jam tangan, topi, kacamata hitam, headphone – dan toko ini tentu saja, yang didesain seperti interior sebuah pesawat luar angkasa. Wayne, yang sedang berada di Paris, sebagai pemberhentian ke-5 dari 14 kota dalam tur Eropa-nya, akan hadir di toko ini untuk merayakan ikut berinvestasinya dia kedalam perusahaan itu. Wayne telah menjadi pemilik saham utama dan akan membantu memasarkan wiza&op ke Amerika. Setiap menitnya terdengar jeritan dari fans remaja yang –false alarms – belum ada tanda-tanda ketibaan Wayne. Di sisi jalan lainnya, beberapa dahan pohon bergoyang. Seorang perempuan yang duduk di sebelah saya berbisik: “Oh my God, mereka mulai memanjat ke atas pohon.” Setelah 20 menit berlalu, seseorang mulai menyanyikan lagu Wayne “A Milli”, yang mungkin merupakan upaya setengah hati untuk memanggilnya. Seorang lainnya menekan tombol di dinding yang mengeluarkan bunyi pesawat luar angkasa lewat speaker. Saya berbincang singkat dengan Victor Louzon, sang founder wiza&ope dan pencipta karakternya. “Dia orang yang sangat penasaran,” ujarnya tentang Wayne. “Dia dapat langsung mengerti brand ini.” Ini cukup sempurna bagi sebuah brand yang mempunyai maskot seorang alien “yang datang ke Bumi untuk merasakan budaya pop dan musik yang mem-Bumi” dan kini berkaitan dengan seorang pemenang Grammy Award – artis multiplatinum – rapper kenamaan dunia yang secara kebetulan mengakui dirinya sebagai “seorang Martian” dalam lirik lagunya Not a Human Being dari album (twice) Tiba-tiba, para fans yang disekitar pintu masuk mengeluarkan jeritan dia-sudah-datangkami-dapat melihatnya, dan sedetik kemudian Wayne datang, semua orang memberikan jalan walaupun tidak lupa untuk mengambil gambar lewat kamera. Kemudian, secepat dia datang, secepat itu pula dia menghilang. Sepertinya dia masuk ke gudang dan tidak jelas kapan dia akan keluar. Sekarang Wayne sudah berada di tempat itu, energi di toko berubah dari hiruk pikuk yang optimis menjadi tegang. Ada banyak orang yang memegang recorder, kamera dan peralatan video, sedangkan Wayne hanya satu. Ketika sang rapper kembali keluar dari bagian belakang toko, publisis dari Wayne mendorong saya ke depan untuk wawancara. Berbicara dengan Wayne –menggunakan topi yang menutupi rambut dread-nya yang baru dipotong, sebuah hoodie yang menutupi topi dan sunglasses yang berada di dagunya- tidaklah gampang. Ini dikarenakan karakter suaranyanya ketika berbicara, seperti suara mesin potong rumput yang baru dinyalakan, tenggelam dalam

062

suara-suara yang ada diskitar kita. Saya bertanya mengapa, dari semua streetwears brand yang ingin mengajak dia bekerjasama, dia memilih wize&ope, dan mendekatkan diri untuk mendengar jawabannya. Dia menjawab, dia menyukai brand ini karena berasal dari Perancis dan belum pernah dijual di A.S sebelumnya. “Ini sesuatu yang baru untuk Amerika,” ia menjawab dengan tenang, “jadi saya bisa memerawaninya.” Dia berkata ini dan tersenyum –grill-nya terlihat berkilauan- ini seperti versi rapper dalam mengedipkan bulu mata. Saya bertanya hal baru apa yang ia harap untuk dilakukan bersama wiza&ope kedepannya. “What they haven’t done yet is had me rock it,” jawabnya. Kemudian perbincangan beralih ke skate park dekat dengan tempat dia akan pentas di malam berikutnya. Matanya membesar dengan bahagia. “Ini merupakan skate park yang cukup bersejarah,” ucapnya. “Ini telah dipakai dalam banyak bagian di video.” Kemudian dia terlihat sedkit sedih.”Berhubung lokasinya berada di sebelah tempat saya manggung, kami tidak akan mungkin dapat bermain disana.” Skateboard telah menjadi pusat

dari identitas Lil Wayne semenjak ia dibebaskan dari penjara pada 2010, dimana ia menjalankan hukuman selama 8 bulan dari hukuman setahun karena kepemilikan senjata di dalam bus tur-nya. Berbeda dari kasus kepemilikan narkoba. Wayne setuju untuk tidak mengkonsumsi narkoba lagi selama 36 bulan pasca ia dibebaskan, ini semua membawanya pada hobby skateboarding. Ia menyewa Adam Ziegler, dari Uptown Skate School, NY untuk menjadi instrukturnya, ikut dalam tur supaya bisa melatih skateboard sebelum atau sesudah dia manggung. Ziegler akhirnya pindah ke Miami, tempat Wayne tinggal untuk terus melatih dia. Sementara para skaters lainnya waspada akan digunakannya olahraga ini sebagai prop budaya, tingkat dimana Wayne unggul mengatasi semua kritik. “IF YOU’VE BEEN WITH AVEC MOI FOR A LONG, LONG TIME MAKE SOME NOISE!” teriak Lil Wayne di malam berikutnya, pada konsernya yang habis terjual di Palais Omnisports de Paris Bercy, terlihat jelas, banyak fans sejatinya ada di tempat itu, mereka pun memberi respon, berlompat, bertepuk tangan dan berteriak. Panggungnya dilengkapi dengan beberapa ramp, sementara Wayne sedang nge-rap, para skater yang ikut tur ini – dua diantaranya sudah ada sejak perusahaan fashion Wayne yang pertama, Trukfit – bermain skate di bagian ramp tadi. “Saya melihat banyak yang mengenakan pakaian Trukfit disana,” ujarnya kepada penonton. “Mur-cee bo-coop.” Fans asal Perancisnya


terlihat antusias bukan hanya karena proyek fashionnya, tapi karena budaya Amerika pada umumnya. Disebelah kiri saya ada seorang perempuan berjoget menggunakan jersey L.A Lakers yang dipakainya seperti dress; di perjalanan naik kereta pulang dari venue, saya duduk dengan sesama penonton konser Wayne juga yang mengenakan topi flat brim dengan tulisan DETROIT yang dibordir dan t-shirt yang bertuliskan REAL RECOGNIZE REAL. Saat pertunjukkan hampir berakhir, Wayne mengambil salah satu skateboard yang ada di panggung dan mengangkat ke udara ‘Simba-style’. Para penonton, yang beberapa dari mereka ada di toko di malam sebelumnya pasti mengerti hal ini. Mendekatkan diri dengan Wayne? Bukan hal yang mudah. Tapi pemandangan yang dilihat dari sisi keramaian? Tetaplah menarik untuk dilihat.


the threeangles

Tiga orang narasumber mumpuni melakukan proyeksi musik mereka di tahun 2014. teks: sandi eko.

Musik walau bagaimana pun tak ‘kan pernah mengenal istilah stagnasi saat dibahas. Sisi-sisinya kerap menemui halhal baru. Warna musik, cara menikmati, budaya yang mendampingi, hingga teknologi penyebaran serta hal-hal lain yang berhubungan dengan musik selalu dinamis. Pada Radar kompilasi edisi kali ini, kami mengajak tiga orang ber-jam terbang tinggi serta lekat dengan dunia musik untuk membicarakan apa-apa saja yang mungkin akan booming sepanjang tahun 2014. Selain the well-known Joseph Saryuf dari Sinjitos Records, ada Adip ‘Kiyoi’ selaku DJ sekaligus Produser, juga Benny Zuniar, seorang music enthusiast yang tentunya maniak terhadap music issue apapun terutama konser-konser berskala besar. Well, Daft Punk memang masih membuktikan taji mereka sepanjang tahun 2013 kemarin melalui album penuai pujapuji, Random Access Memories, but what else could possibly happen this year? Let’s see what these guys say!


Joseph Saryuf (33)

Creative Entrepreneur

A proud owner of a 7-months old French Bulldog fotografi: Nicoline Patricia Malina

Bisa ceritakan kembali sejarah hingga ups and downs yang dialami Sinjitos Records secara singkat? Singkat cerita, merintis sebuah record label di era dengan kondisi dimana mayoritas orangorangnya tidak lagi membeli CD membuat kami harus selalu memutar otak untuk tetap survive, namun juga bisa tetap idealis. Ups-nya adalah saat masih ada pencinta musik yang menghargai rilisan kami, baik di pasar lokal maupun internasional. The downs? Actually we never thought much about it, as we don’t like to be held back by bad things in life. However, we always learnt from the downs to put ourselves on the ups again.

Okay, kemudian apa yang menarik dari cara tersebut? It would be a breath of fresh air in the saturated music market.

Kebanggaan seperti apa yang pernah diraih bersama Sinjitos? Sinjitos yang berawal dari sebuah studio musik bisa berkembang menjadi record label, dan bertahan hingga 10 tahun. Kami juga berhasil merilis band dan musisi-musisi dengan kualitas yang diakui oleh standar internasional. Puncaknya adalah pada perayaan 10 tahun keberadaan kami, we could throw a huge party to commemorate it, and had our idol: Jagz Kooner played his amazing set list at it.

Punya band favorit dari ranah indie lokal, siapa dan kenapa? Saat ini yang menjadi favorit adalah Negative Lovers. This noise-rock band harbors dense feedbacks and explosive sonic layers, which I love, sehingga saya mau untuk menjadi produser mereka.

Lalu, formula apa yang bikin Sinjitos Records bisa bertahan hingga sekarang? Luck always protects the bold. Apa project terakhir kalian? LALA. It was fun working with her. Menurut Anda, di tahun 2014 ini akan ada perubahan signifikan nggak dari sisi penyebaran karya musik? Jelas ada, karena saya telah menciptakan strategi baru untuk penyebaran rilisan Sinjitos pada tahun ini. Just wait and see.

Adakah kelemahan dari kemudahan-kemudahan yang justru didapat dari kemajuan teknologi informasi seperti sekarang? Everything becomes more efficient. But then again, does efficiency make us better human beings? Does it justify humanity? Pada akhirnya, kita seperti hidup dalam dunia yang dilipat. Dunia yang dilipat? Ya, coba baca buku Dunia Yang Dilipat karya Yasraf Amir Piliang.

Ceritakan kembali kabar Santamonica sekarang, mengingat kalian kembali manggung pas ultah Sinjitos akhir tahun kemarin. Saat ini Santamonica memang sedang jarang manggung karena kesibukan kami berdua di pekerjaan masingmasing; Dita sebagai Fashion Director majalah ELLE, dan saya dengan beberapa perusahaan saya. Tapi di tengah rutinitas ini kami tetap menyempatkan diri untuk membuat materi album ke-2. Sebenarnya sudah ada beberapa lagu baru, tapi belum benar-benar final. Hopefully it will be released by the end of October 2014! Terakhir, apa cita-cita yang belum kesampaian dalam bidang musik? It’s complicated.

Bisa terangkan sedikit cara baru itu? Teaser mungkin? Sorry, it’s confidential. haha nylonindonesia.com

065


Adip ‘Kiyoi’ (30) DJ, Producer, Records Label Owner

before Listening to trance he was only into punk rock. fotografi: sanko yannarotama

Apa kesibukan Anda sekarang? Saya menjadi produser sejak tahun 2011, sebelumnya hanya berkarya menjadi DJ. Dan di tahun ini akan berkolaborasi dengan beberapa DJ lokal dan artis-artis juga. Melibatkan siapa saja nanti? Sebenarnya belum konfirmasi terlalu jauh dengan Luis Najib, baru di tahap obrolan ringan saja sama finalis X-Factor itu. Kebetulan karakter vokal yang dia punya masuk dengan (musik) plat yang akan saya buat. Sorry, di awal pertemuan tadi Anda sempat berkomentar mengenai EDM. Bisa jelaskan lagi? Kalau di luar negeri, Electronic Dance Music itu ketika semua genre berada disitu. Cuma kalau di Indonesia, orang-orangnya membentuk EDM lebih ke genre tertentu.

066

nylonindonesia.com

Contohnya, sekarang EDM itu ada electro-house, progressivehouse, sama mashup. Sebenarnya kalau kiblatnya ke Eropa, di EDM itu ada semua genre, ada trance, electro, ada mashup, semuanya, karena basically itu semua dibentuk dari electronic element. Kabarnya Anda pernah menetap di Jepang. How was it? Saya sempat dua tahun sekolah di Jepang, tapi karena nggak sanggup sama kehidupan disana, saya memilih pulang ke Indonesia. Dari bangun pagi sampai mau tidur lagi, sudah kayak robot! Bangun jam berapa, naik kereta harus jam berapa, sampai kantor jam berapa, pulang jam berapa, semuanya. Sampai tidur pun bisa tahu setiap harinya akan jam berapa! Lalu, bagaimana mengenai nightlife? Saya memang

lumayan ingin tahu bagaimana kehidupan malam disana, melakukan senang-senang, minum sama teman-teman. Saya masuk ke berbagai klab, dari yang (memainkan) R ‘n’ B, techno, trance, house. Orangorangnya hampir sama dengan Eropa. Ibaratnya, habit mereka yang datang ke klab untuk bersenang-senang, nggak perduli satu sama lain. Kalau di kita, senggolan sedikit aja bisa berantem. Tapi kalau dari sisi musik, tiap-tiap klab genre-nya tak akan berubah. Lebih fokus. Hal apa yang bikin Anda ingin jadi produser? Karena waktu itu apa yang saya lihat dari produser-produser di Jakarta adalah mereka hanya melihat ke pasar di Indonesia, bukan internasional. Disini saya mengacungi jempol apa yang dilakukan oleh Angger Dimas.

EDM sempat besar selama beberapa tahun kemarin. Nah, di 2014 ini apa yang menurut Anda akan menjadi besar di EDM secara scene? Well, melalui ASOT nanti kita akan melihat perbandingan antara EDM yang ada di DWP kemarin. Kebetulan dua bulan berikutnya saya juga akan membawa dua nama besar DJ trance. Tapi, nama-namanya saya rahasiakan dulu ya. haha Okay, what your closest project then? Tur album ke empat kota, tentunya setelah ASOT. Kira-kira awal Mei baru jalan, ke Medan dulu, Bali, Surabaya, terakhir Bandung. Selain juga merilis beberapa singels dari album. Harapan untuk EDM scene di Indonesia? Supaya karyakaryanya semakin terdengar di dunia internasional.


tahun 2005, 2010, 2011, kemudian Fuji Rock 2009 dan 2013, Arras Main Square di tahun 2010, Glastonbury 2010, sama Lollapalooza di 2013.

Benny Zuniar (35)

MD & Music Blogger

music worker, music traveler fotografi:koleksi pribadi

Hallo, Benny! Apa kesibukan Anda sekarang? Merampungkan strategi dan produksi akhir untuk album Tatis yang diproduseri Dipha Barus. Saya menemukan chemistry yang seru banget diantara mereka berdua. Tatis orangnya ekspresif, sedangkan Dipha bisa menangkap itu menjadi melodi yang pas. Saya senang akhirnya Tatis bisa bikin album perdana dimana dia juga terlibat banyak, sekaligus ini jadi album perdana Dipha sebagai produser musiknya. Saya kenal mereka juga dari dance music scene. Sejak awal melihat Dipha ngeDJ dan main musik, saya suka, begitu juga Tatis. Nggak ada habisnya ngobrol musik sama mereka, jadi ketika kerja saya merasa seperti belajar juga. Ceritakan lagi dong, pengalaman menarik Anda saat menjadi Music Director di radio? Ini pekerjaan yang bisa memberikan saya akses

ke musik. Memilih lagu yang bisa diputar radio, memprediksi lagu atau musik apa yang akan jadi hits, itu kesempatan berharga yang saya dapatkan dengan bekerja sebagai Music Director. Salah satu bagian pekerjaannya adalah menjalin kerjasama dengan Record Label. Salah satu momen yang berkesan adalah ketika saya bisa membantu Marin dari Ffwd untuk memutar rilisan pertama mereka, Club 8, disaat radio lain tidak mau melakukan itu. Menjadi Music Director juga memberikan saya kesempatan untuk nonton konser musik, festival musik, dan lain-lain. Bisa share lagi konser-konser atau festival besar yang pernah Anda kunjungi? Festival musik pertama saya adalah Hullabaloo 1994 di Bandung, kemudian Soundrenaline 2002 di Senayan karena ini festival musik pertama lokal yang besar. Kalau diluar sempat ke Summer Sonic di

Terus, show terkeren menurut Anda? Untuk lokal saya suka show yang Music Directornya Erwin Gutawa dan Art Directornya Jay Subiakto, selain itu Naif dan The SIGIT tetap menjadi favorit. Kalau di luar, yang berkesan itu banyak, antara lain Bjork, Weezer, Patti Smith, Bad Brains, Nine Inch Nails, Red Hot Chili Peppers, The Cardigans, Pet Shop Boys, Florence and The Machine, Vampire Weekend, Clementine, Mumford & Sons. Bagaimana perkiraan Anda di tahun 2014 ini, jenis musik seperti apa yang bakalan hype di kalangan anak muda? Ya, kalau hype sih rock sama dance, karena biasanya musik ini jadi antidote untuk musik mainstream seperti pop dan dangdut. Saya maunya, hip hop would come back somehow. Menurut Anda, formula seperti apa yang bisa membuat sebuah karya musik itu ‘besar’ di telinga masyarakat Indonesia? Khususnya di era sekarang. Kalau menurut saya, lebih ke formula di strategi marketing musik sekarang ini di zaman yang serba sharing, musik pun demikian, kalau bisa harus bisa di-share ke semua orang. Musik sudah menjadi konten yang dibagikan sehari-hari, baik informasinya, audionya, liriknya, videonya, kordnya. Sering kita lihat #np atau #nowplaying di sosial media jadi sebuah status, padahal itu salah satu bentuk strategi sederhana tapi jadi bisa jadi bagian sharing promosi sebuah lagu. Mau bentuknya aksesnya di-streaming, didownload, atau dijual.

You’re the one of those nineties generation, right? Any favorite names from it? Yeah, I was born in 70’s, grew up in 90’s. Weezer, Bjork, Pet Shop Boys. Can’t get enuff with them. Kalau nama-nama dari post-2000 kesukaan Anda? The Postal Service, Vampire Weekend, The Killers, Beach House, Mumford & Sons. Biasanya, saya mulai memutuskan untuk suka setelah band-band itu mengeluarkan minimal dua album yang bagus, kemudian saya nonton mereka secara live juga bagus. Tapi untuk The Postal Service ada pengecualian, karena album pertama mereka mengenalkan saya pertamakali ke musik yang belum pernah saya dengar sebelumnya dan ketika nonton mereka main live ternyata bagus! Lebih suka iklim musik yang mana, nineties atau sekarang? Bisa share alasannya? Saya lebih suka kondisi musik sekarang, karena musik dan teknologinya berkembang sangat cepat. Begitu pun kemudahan menikmati musik, sekarang jauh lebih mudah. Mudahnya mencari tahu dan mendengar musik jenis baru saat ini juga bisa dengan sangat mudah dilakukan. Di tahun 90an kalo mau mencari tahu, salah satunya musti berlangganan majalah musik impor atau membeli majalah impor bekas back issue, atau memasang antena parabola yang mahal harganya di rumah. Tapi, saya juga kangen masa 90an, karena musik terasa lebih... hmm, karena terbatasnya informasi dan akses, musik juga lebih fokus dalam penyebarannya. Biasanya, meningkatnya rasa syukur dan apresiasi justru timbul ketika banyaknya keterbatasan itu sendiri.


Changing of the seasons

pengalaman yang berbeda dan menyenangkan. We’re excited about the unknown elements.

Tidak butuh waktu lama bagi orang-orang untuk duduk dan mendengarkan tiga orang pria asal Irlandia ini berkat energi yang mereka tampilkan saat membawakan lagu-lagu mereka yang sangat catchy. Tentunya kami sangat yakin jika kamu sudah familiar dengan nama Two Door Cinema Club. Band tersebut sudah tampil ke berbagai negara, termasuk menimbulkan keriuhan di Esplanade Concert Hall Singapura dengan antusiasme mereka, Band satu ini pun termasuk band yang paling ditunggu dalam gelaran Urbanscapes 2013. Kami berkesempatan untuk berbincang dengan sang gitaris utama dan backing vocal, Sam Halliday tentang rencana album baru mereka dan ekspektasi untuk Urbanscapes Festival.

Bagaimana dengan rencana album baru kalian? Bagaimana musik kalian berkembang dari album-album sebelumnya? Kami telah memiliki banyak ideide baru, namun kami belum punya waktu untuk benar-benar duduk dan berdiskusi soal itu. Tapi, setelah Natal kami sudah siap untuk menyiapkan album baru. Saat ini, kami tidak merencanakan secara detail bagaimana arah album baru ini. Kami membiarkannya terjadi secara natural, tapi album terakhir kami akan menjadi sebuah landasan yang bagus untuk musik kami selanjutnya. Tentu saja ada beberapa elemen dasar bagi kami dalam menulis lagu-lagu kami tapi tetap intinya adalah kami akan terus membuat musik bersama dan memainkan

apa yang membuat Two Door cinema club menjadi headliner berbagai festival musik paling seru? found out here!. teks : melanie tang. fotografi eksklusif

Bagaimana kalian mendapat tawaran manggung di Urbanscapes 2013? Kami mendapat tawaran tersebut dari agen kami, tak butuh waktu lama, kami segera mengiyakan. Siapa saja yang ingin kalian lihat di Urbanscapes? Kami sangat excited untuk mendengar band-band

baru yang belum pernah kami dengar sebelumnya. Sebelumnya kalian sempat bermain di Glastonbury Festival. Apa yang terasa berbeda dibanding Urbanscapes? Kami tak benar-benar tahu apa yang harus kami harapkan di Urbanscapes, jadi saya rasa itu

Bagaimana dengan seleksi lagu yang ditampilkan dalam Urbanscapes? Apakah ada lagu-lagu baru atau kalian hanya memainkan lagu lama? Kami akan membawakan koleksi lagu-lagu dari semua album kami. Karena saat ini, kami sudah mempunyai cukup banyak pilihan lagu untuk dimainkan.

ide apapun yang hinggap di kepala kami. Apa pengalaman manggung kalian yang paling berkesan? Untuk akhir-akhir ini saya harus menyebut Coachella. Kami telah bermain di Glastonbury dan itu selalu menjadi momen menyenangkan bagi kami namun saya pikir kami tampil luar biasa di Coachella. Kalian telah tampil di berbagai festival besar maupun gigs kecil yang lebih intim. Kalau harus memilih, kalian lebih suka yang mana? Itu pertnyaan yang sulit karena rasanya menyenangkan untuk main di panggung yang lebih kecil dan intim namun sejujurnya hal itu bisa terasa kurang nyaman setelah beberapa lagu. Adrenalin kami lebih terpacu saat bermain di panggung besar. Namun saya lebih memilih menonton panggung yang lebih kecil. Apa yang kalian nantikan berikutnya? Saya sangat excited melihat reaksi fans kami. Dan selalu menyenangkan untuk tampil di sebuah tempat yang baru pertama kali kami kunjungi dan merasakan pengalamannya.


too hard to handle

Berawal dari band kampus yang biasa melakukan terjemah lain atas karya-karya mendiang Bob Marley serta The Wailers, D’ Jenks kian menajamkan eksistensi berkat album perdana. teks: sandi eko. fotografi: agung hartamurti. Sepuluh tahun sudah berjalan semenjak D’ Jenks terbentuk, sebuah band yang berangkat dari metamorfosa para personelnya. Kenapa metamorfosa? Ya, karena beberapa personel sebenarnya bukan para musisi yang sejak awal memainkan musik cabang dahan dari musik reggae. Baru setelah terbentuk, D’ Jenks kemudian membuat warna reggae yang disyiarkan Bob Marley - seperti di lagu Jammin’ dan Turn Your Lights Down Low misalnya, tak lagi sejernih versi aslinya. Menjadi sedikit lebih kotor, bertempo agak cepat dengan lapis jelas dari distorsi gitar dan vokal kasar sang vokalis. “Lagu berikutnya berjudul Hear My Train Is Comin’ Down, soalnya kalau (disebut) Move On kesannya terlalu alay, ng*n**t!” lontar sang frontman dari atas panggung kampus Moestopo bulan Januari lalu. Ia tengah berkelakar terhadap lagu mereka sendiri yang berjudul Move On!. D’ Jenks kala itu didaulat untuk mengisi panggung dalam acara Selamatkan Pesisir Indonesia. Lagu Move On! sendiri menempati posisi kedua dari delapan urutan lagu yang terdapat dalam album D’ Jenks (self/titled) rilisan Paviliun Records yang diluncurkan akhir tahun 2013 lalu. Vokalis Dome alias Mr. Rumput dan gitaris Rama ‘Gheboi’ Adhitya yang terbiasa dengan jaket denim lusuh

bertabur studded tersebut awalnya merupakan dua musisi dari band ber-genre punk/Oi!: vokalis Dickhead dan gitaris The Sabotage. Sedangkan Christo Putra a.k.a Uta lebih dikenal sebagai penggebuk drum di beberapa band kawakan, sebut saja Leonardo and The Impeccable Six dan unit indie pop asal Bekasi, Dear Nancy. Selain ketiga personel tadi, D’ Jenks juga diperkuat oleh Anggi Mahendro R. (gitar), Bayu Satria (keyboard, hammond) dan Rizky Aditya (bass). Menyaksikan kembali D’ Jenks tampil setelah sekian lama ternyata masih menularkan nuansa yang sama dengan ketika saya berada di bibir panggung sekitar delapan tahun lalu saat menyaksikan mereka tampil di sebuah klub kecil

DARI KIRI: kiki, dome, uta, gheboi, bayu.

di kawasan Kemang. Sebelum akhirnya merilis album penuh, D’ Jenks pernah mengisi kompilasi Return of the Rootbois (2010) dan berkontribusi di Album Soundtrack Arisan 2 lewat lagu Prison Blues. Selain itu, D’ Jenks juga sempat menjadi nominator Indonesian Cutting Edge Music Award (ICEMA) 2012 dalam kategori Best Reggae/Ska/ Rocksteady Song masih berkat lagu Move On!. “Kami sudah sering banget gonta-ganti personel. Salah satu faktornya karena memang ada yang sibuk kerja dan ada juga yang beda pemikiran aja. Sekarang kami coba solid dengan formasi yang ada sekarang,” terang Gheboi yang sejak awal sudah bergabung bersama band ini. Ketika D’ Jenks terbentuk Gheboi masih bermain di Moonshine, selain mengisi di unit punk lain, Kremlin. “Album ini menjadi semacam simbol semangat yang nggak pernah padam, walau personil ganti dan keadaan finansial yang nggak selalu stabil,” Uta, sang drummer penggemar The Velvet Underground meneruskan. Antara bermain di beberapa punk bands dan D’ Jenks, memang berbeda dari sisi musikalitas, tapi secara pemikiran diakui Gheboi

sebenarnya sejalan. “Keduanya sama-sama merupakan bentuk tandingan dan perlawanan namun dengan kemasan yang berbeda.” “Banyak yang bilang (musik) D’ Jenks itu dirty reggae, yaitu mixed antara reggae soul dengan distorsi dan punk rock attitude. Ibaratnya reggae kotor dari pinggiran Jakarta yang kumuh, dengan distorsi dan bong dari kaleng minuman yang berserakan di pinggiran rel kereta,” lagi-lagi Uta menimpali. Ketika berbicara mengenai perlawanan tadi, mereka memang tidak sedang bergurau. Dari delapan materi yang disinggung tadi, selain bertema ajakan untuk terus berjuang hidup (Jalan Panjang Yang Berliku/J.P.Y.B), sekelumit kisah Dome dari balik terali besi (Prison Blues), serta sensasi mariyuana (Ganja Feelin’), mereka tak luput memasukkan sebuah karya beraroma dub kental, Mr. Brown. Ketika di akhir wawancara kami menanyakan siapa yang dimaksud Mr. Brown, Uta pun menandaskan. “Bapakbapak korps berbaju coklat yang katanya mengayomi dan melindungi masyarakat!” jawabnya lugas. Setidaknya, di bagian ini cukup menyampaikan pesan kepada Iyo ‘Pure Saturday’, bahwa ia tidak sendiri.

nylonindonesia.com

069


Cooking to legacy Predikat apa yang tidak Will Meyrick sandang. Master, Top, bahkan Street Food Chef. Tapi seorang visioner tidak akan pernah berhenti di satu titik. teks : Ein Halid. fotografi : IOK MANGGABARANI Will Meyrick, seorang chef berasal dari London. Mengawali sukses berkarier di Sydney, Australia. Kecintaan dia akan dunia kuliner khususnya masakan Asia akhirnya membawanya ke Bali. Bila ada pepatah, ‘You don’t choose Bali, but Bali chooses you, bisa dikatakan mengeksplor dan membuka sebuah restoran di Bali adalah sebuah takdir. Kecintaannya terhadap pulau Dewata ini tertanda dengan ia datang bukan sebagai seorang chef ternama, ia datang seperti layaknya mata seorang penjelajah sejati. Seorang penjelajah kuliner. Mengeksplorasi rasa hingga ke pelosok Bali. Proses ini akhirnya membuat Will Meyrick membuka restoran pertamanya yaitu Sarong. Yang dalam waktu yang tidak lama mendapat predikat

070

nylonindonesia.com

sebagai restoran terbaik. Dan baru saja Sarong dinobatkan sebagai 50 Best Restaurant in Asia. Berbasis dari inspirasi kuliner di Asia dan khususnya Indonesia, ia pun membuka Mamasan di area Seminyak lalu E&O di Jakarta. Restoran ini adalah visi untuk memiliki standar yang tinggi untuk masakan khas Asia. Di suatu sore di Bali, Chef Will Meyrick menyempatkan untuk wawancara, ditemani Mojito Kelapa, yang rasanya luar biasa, obrolan ini pun mengalir. Saya tahu ia sangat sibuk, dengan kedua restorannya yang selalu penuh saat servis makan malam. Tapi, ia ada duduk di depan saya, bercerita gamblang tentang hidupnya yang beraneka, sekompleks racikan rempah-rempah masakan yang ia buat.


Apakah sudah jadi cita-cita menjadi seorang Chef? I suck

at school, hahaha. Jadi, Ibu saya mendorong saya untuk mencari sesuatu yang bisa jadi jalan hidup saya. Kata Ibu saya, semua orang pasti perlu makan, maka disarankan jadi seorang chef saja. Saya pasti tidak akan pernah kehilangan pekerjaan. That’s how it all started.

Apa yang membuat Anda jatuh cinta di dunia kuliner? Setiap

orang yang belajar jadi chef, akan belajar tentang struktur dan sistem. Dan itu bagus sekali. Lalu menjadi seorang chef, kita akan mendapat apresiasi instant dari masakan yang kita buat. Apalagi, if the people love your food. Dan melalui makanan kita bisa belajar tentang banyak hal, seperti budaya.

Kapan Anda merasa percaya diri untuk membuat restoran sendiri?

Pengalaman saya menjadi seorang head chef diberbagai restoran ternama di Australia. Berbagai penghargaan telah saya capai. Hingga saya memiliki sebuah legacy. Jadi ketika saya membuka restoran di Bali, saya memiliki legacy itu untuk dilanjutkan. Ini awal semangat saya membuka restoran pertama lalu kedua dan seterusnya.

restoran, you need to breath and sleep with the concept. Pergi menjelajah mencari yang otentik. Cari inspirasi. Saya mungkin mendapatkan dengan cara dengan masak bersama ibu-ibu di desa, dan mendapat resep rahasia mereka. You need to touch base. Karena saya bukan chef yang tergila-gila dengan harus memiliki rumus ilmu tertentu.

Bagaimana Anda melihat dunia kuliner dan makanan itu sendiri?

Saya memiliki passion besar terhadap street food. Karena orang yang memasak street food memiliki passion besar terhadap masakannya. Harus dibedakan ketika memasak untuk kesenangan atau kepuasan saja, dengan memasak karena mereka harus. Harus enak karena ini yang akan menghidupi keluarganya. Itulah street food.

Apakah ada proyek baru?

Destinasi berikutnya adalah Hong Kong. Dan kita akan membuka Mamasan pada bulan April. Saya akan mengeluarkan buku saya yang terbaru khusus masakan khas Indonesia. Lalu

saya akan membuka restoran Indonesia di area Seminyak. Diantaranya saya tetap shooting untuk Top Chef Indonesia.

Di luar restoran dan bisnis ini, apakah ada misi tersendiri?

Saya merasa Indonesia telah memperkaya saya. Apalagi saat saya diberikan kesempatan untuk shooting keliling dunia. Orang mulai mengenal saya. Saya merasa ketenaran saya bisa membuat perubahan. Saya bekerja langsung dengan produsen lokal, langsung dengan petani dan peternak. Dari terasi yang diambil dari Lombok, andaliman dari tanah batak, dan kacang organic dari Karangasem. . Itu tanggungjawab sosial saya. Jadi tidak hanya restoran saja yang maju, tapi orang-orang lokalnya pun maju.

Any plan to slow down? Iya pasti, mungkin saya akan slow down ketika saya berhasil membuat restoran saya lebih banyak chef muda yang sukses menjalankan. Lalu saya bisa bantu industri lokal semakin maju. Itu akan jadi legacy saya.

Apa kunci sukses membuka sebuah restoran? Team work, dari orang yang bekerja bersama saya di restoran hingga partner business. Saya orang yang tahu apa yang saya mau, tapi saya juga tau ini bukan sebuah one man show.

Bagaimana dengan proses kreatif untuk membuat sebuah restoran sukses? Untuk membuat sebuah

nylonindonesia.com

071


RISE OF THE MACHINES Dua bersaudara Mikaiah dan Anaiah Lei atau yang lebih dikenal sebagai The Bots, sebenarnya hanya sepasang anak punk. Teks: Paul Caine. Fotografi: jesse jacobs Terjerembab ke dalam sofa kulit tebal di lobby lounge Tribeca Grand Hotel di Manhattan, Mikaiah dan Anaiah Lei, duo punk The Bots, tampak seperti anak-anak skaters Los Angeles kebanyakan. Mikaiah (20) berpakaian kasual dengan flannel bergaris dan topi bertepi rata, sedangkan Anaiah (16) lebih sporty berbalut T-shirt Dickie dengan mulut penuh braces, keduanya terbahakbahak saat ruangan tersebut didominasi para pria paruh baya yang riuh berbicara tentang hal-hal berbau politik dan produk terbaru. Seperti yang lainnya, Leis berada disini juga untuk bisnis. Obyeknya adalah CMJ, sebuah festival-

072

nylonindonesia.com

sepekan dengan banyak venues, dalam rangka promo EP terbaru mereka, Sincerely Sorry. The Bots hanya melakukan empat shows sebelum tur usai, sedikit lebih santai setelah jadwal musim panas yang melelahkan. Tapi Mikaiah (vokal, gitar) dan Anaiah (drums) terbiasa dengan gebrakan. Resume masa muda mereka benar-benar mengecoh: tujuh tahun sebagai band, tiga album penuh, dan yang baru-baru ini adalah jadwal ‘perjalanan’ bersama Warped Tour, Africa Express gagasan Damon Albarn, dan banyak festival di Eropa termasuk Roskilde dan Glastonbury. Albarn, otak dari Blur dan Gorillaz, menjuluki mereka sebagai ‘band

favorit masa kini’. Tak buruk bagi duo yang akan memerlukan ID palsu demi menghadiri show mereka sendiri. Ketika The Bots pertama kali terbentuk di tahun 2006, banyak yang gegabah menganggap mereka sebagai ‘band bocah’. Tentu saja, band manapun dengan usia drummer sembilan tahun pasti akan menarik perhatian. (Penampilan Afro Anaiah jadi salah satu yang diamati.) Pada konser pertama mereka, di sebuah pesta rumahan, mereka memainkan tiga lagu, Mikaiah mengenang. “Dan kami memainkan lagu-lagu itu masingmasing dua kali,” Anaiah menimpali. Tapi para haters mendapati diri mereka


Listen Up:

teks: sandi eko

nothing -Jakarta MEMBERS: ade (vocals), doddy (drums) nafri (guitar, back. Vocals) sigit (bass, back vocals) mugi (guitars) Penantian lama sejak band ini terbentuk di sekitar tahun 1998 akhirnya terjawab lewat debut album berisi sepuluh lagu bertenaga penuh. Bisa dibilang, setelah Snickers and The Chicken Fighters, band ini menjadi favorit kami di area punk rock. Nuansa punk rock kental semacam Saves The Day, Useless ID, Lagwagon, No Use For A Name yang diselimuti respek tinggi terhadap Cuomo Cs. mereka tawarkan di album ini. Meski ada satu lagu kritik terhadap pemerintah, Government Unsatisfied, but generally, this album containing a bunch of love words. Lagu-lagu cinta dan tentang hidup tak terdengar cheesy berkat formula tepat mereka: ketukan drum rapat, distorsi melodius bersahutan di sepanjang lagu, dikawal permainan bass guitar nan optimal. Karakter vokal Ade pun berhasil melebur dengan itu semua. Hasilnya, album penuh yang seperti mengibaratkan bahwa dunia ini adalah mosh pit yang luas, dimana kita tetap harus bersenang-senang saat terjatuh. Cara yang terbaik adalah kembali bangkit dan melanjutkan pogo! PLAY THIS: today, sementara

Andre Harihandoyo & Sonic People -Jakarta MEMBERS: andre harihandoyo (vocals, guitars), tommy setiawan (bass), andreas arianto (keyboard), tobias ringga (drums).

salah. Setelah sempat mengalami sebagai five-piece, Lei bersaudara kemudian membentuk formasi twosome. Mereka menohok dengan nomor-nomor punk, sedikit math-y dan benar-benar abnormal. Bayangkan White Stripes bertemu Black Flag: riffs tebal, fuzzy, dan cepat, diperkuat oleh drumming naik turun dan perubahan tempo sulit ditebak yang membutuhkan insting hubungan-darah. Well, nama band dicetuskan oleh salah satu personel yang terpisah. “Kami terlalu malas untuk membuat halaman MySpace lagi,” jelas Mikaiah. Anaiah lantas menambahkan: “Saya berada di sebuah band yang bahkan saya tak perlu memberi nama.” Bagaimanapun, mereka berhak mendapatkan bagian dari cerita-cerita tur band. “Kami pernah berada dalam situasi yang aneh ketika tur,” ujar Anaiah. Di Belgia, seorang sopir taksi mencekik Mikaiah setelah band itu mencoba (dan gagal) untuk memasukan tiap peralatan ke dalam bagasi.

Bahkan ketika mereka berhasil ke panggung tanpa cidera sedikit pun, para concertgoers tak selalu mengerti bagaimana menanggapi dua pria kulit hitam yang memainkan punk. “Orang-orang kadang lucu – bagaimana mereka menilai Anda lewat penampilan,” Mikaiah menyinggung perkara darah keturunan Karibia dan Taiwan dua bersaudara itu. “Hanya karena kami agak coklat dan memakai topi bukan berarti kami rappers.” Dia berkata benar: The Bots jelas bukan rappers. Pada konser CMJ mereka yang terakhir, di salah satu Jumat malam di Brooklyn, keduanya naik panggung berpakaian serba putih. Gebukan intens Anaiah didukung ayunan gitar Mikaiah, melintasi ujung panggung yang satu ke arah sisi lainnya lewat aksi yang mencengangkan. Penonton gempar. “Saat kami tampil,” katanya kepada saya, “kami bersenangsenang sepuasnya.” Dia tertegun sejenak, lalu tersenyum. “Orang-orang terlalu serius menanggapi hal ini.”

Setelah merilis album kedua bertajuk Stronger Than Fiction dalam format digital via iTunes pada 1 Desember tahun lalu, Andre Harihandoyo & Sonic People akhirnya menyediakan album tersebut secara fisik sejak Januari 2014. Sang gitaris sekaligus motor band, Andre Harihandoyo – juga berperan sebagai produser, menegaskan bahwa kali ini ia tidak terlalu menonjolkan unsur skill, namun lebih fokus pada sisi musikalitas yang lebih matang. “Fiksi itu kuat. Sejak kecil kita sudah disuguhi oleh fiksi. Kami ingin album kedua ini bisa sekuat makna fiksi tersebut dan bahkan lebih kuat dari fiksi; lebih meng-influence para pendengar dengan album ini,” tutur Andre Harihandoyo mengenai tema album. Eksplorasi instrumen sukses ia terapkan di beberapa lagu. Lapsteel di lagu Homesick But Homeless begitu nyaman, berefek bius tinggi, disamping bebunyian mandolin, biola, hingga akordeon. Sejumlah musisi tamu juga didaulat pada penggarapan album, salah satunya Baim yang bermain gitar dan sebagai back. vocals pada lagu Like A Song. PLAY THIS: homesick but homeless


Theory of Dreams

Ketika berjumpa pada pertengahan Februari lalu, keresahan jelas tergambar pada ekspresi para personil Sigmun. Dalam gelisah, keempat pria ini tengah mempersiapkan diri untuk tampil dalam South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas – Amerika Serikat. teks : Andandika Surasetja, Fotografi : Jovy Aidil Akbar

SXSW bukan yang pertama. Dua tahun lalu, Sigmun juga menerima undangan dari Canadian Music Fest 2012 di Toronto, Kanada. Namun keberuntungan belum berpihak pada band yang berbasis di Kota Bandung ini. “Waktu itu media nasional dengan cepat memberitakan soal undangan dari Canadian Music Fest. Akibatnya banyak pihak yang bertanya-tanya dan berkekspektasi – tidak sedikit pula memberi support. Masalahnya… Bukan tidak senang atau tidak mau, namun secara finansial kami memang belum siap untuk berangkat,” kenang Haikal Azizi sang vokalis. “Jujur saja, ada sedikit trauma karenanya,” ia menambahkan.


mirfak prabowo (bass), nurachman andhika (gitaris),haikal (gitaris), pratama kusuma putra (drum)

Kumpulan alumni sekolah seni Institut Teknologi Bandung ini kembali menghadai situasi yang hampir serupa pada September 2013 silam. Saat SXSW secara resmi mengumumkan line-up para pengisi acara dan Sigmun disebut sebagai salah satu diantaranya. “Tiba-tiba manager kami Anindito Ariwandono yang sedang mengambil master degree di London memberi kabar dari SXSW. ‘Eh kita main nih di South by Southwest,’ katanya. Kami sama sekali gak tahu apa-apa. Ternyata Dito-lah yang diam-diam mendaftarkan Sigmun,” Mirfak Prabowo – gitaris Sigmun – menceritakan kronologinya. “Dan reaksi pertama kami adalah ‘Aduh bagaimana nih?’, hahaha… Kami benar-benar bingung!” seloroh Haikal. Maka sejak saat itu band yang mendapat banyak pengaruh dari musik Led Zepelin, Black Sabbath, serta Pink Floyd ini pun mulai mencari cara mengumpulkan uang agar mereka bisa terbang untuk manggung di negeri Paman Sam. “Awalnya

kami berempat pesimis. Tapi ya gak ada salahnya kita berusaha. Maka kami pun mulai berusaha mencari sponsor dan membuat pertunjukan untuk menggalang dana. Sampai sekarang masih degdegan!” ujar Haikal yang diamini dengan tawa Mirfak. Jika semua berjalan sesuai rencana, maka Sigmun akan mengisi hari kedua SXSW pada 12 Maret 2014, di panggung Metal & Lace Lounge yang khusus bagi aliran musik cadas. Selain Haikal dan Mirfak, masih ada dua personil lagi dalam kuartet ini, Ialah penabuh drum Pratama Kusuma Putra, serta gitaris Nurachman Andhika. Yang mengejutkan, saat ditanya mengenai dream gig mereka, ternyata panggung besar di kancah internasional bukanlah sesuatu yang mereka impikan. “Gig yang kami impikan sebetulnya sudah terwujud!” Haikal menyunggingkan senyum lebar. Adalah From The Misty Mountain Top di akhir 2012 – sebuah pertunjukan kecil yang sangat intim di suatu bukit bernama Moko – lokasinya di dataran tinggi sebelah utara Kota Bandung. Kemungkinan hanya mobil 4 wheel drive yang bisa menjangkau area tersebut tanpa masalah berarti. Untuk sampai ke atas sana, kita harus melalui jalan sempit menanjak dan berbatu runcing. Namun suasana yang dijanjikan memang menawan: udara dingin yang menggelitiki kulit, hamparan city light sebagai background, minuman penghangat, dan

tentu saja musik blues rock – psychedelic yang dibawakan Sigmun. Ratusan manusia yang menyaksikan langsung rangkaian pertunjukan magis berdurasi total 2 jam itu pun terhipnotis. “Selesai lagu terakhir, saat kami mengangkat kepala, kami terdiam sejenak. Gak nyangka sebanyak itu yang datang untuk menonton kami,” Haikal mengingatngingat. “Oh ya! Masih ada satu gig yang ingin kami wujudkan. Di pinggir pantai yang ada di balik Gunung Kidul, Yogyakarta. Gak tau kapan bisa terwujud, tapi kami suatu saat harus!” ujar Mirfak menyampaikan obsesinya. Untuk ukuran band yang tergolong sebagai angkatan baru dalam peta industri musik tanah air, Sigmun tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka bahkan telah berhasil membuat musik penutup yang apik untuk film laga fenomenal The Raid: Redemption (2011) besutan sutradara Gareth Evans. Karya-karya cerdas yang Sigmun hasilkan merupakan buah dari ‘kebebasan’ yang menjadi akar musikalitas mereka. “Musik adalah pelepasan bagi kami. Kami tidak berharap agar orang-orang menyukai karya kami. Kalau suka syukur, tidak suka ya sudah,” beber Mirfak. “Di Sigmun, kami bermain musik. Bukan bekerja,” Haikal berteori – menutup pertemuan kali itu. Tegas.

nylonindonesia.com

075


JARED LETO TELAH MENEMUKAN ZONA NYAMANNYA SEBAGAI SEORANG MUSISI. JADI APA YANG MEMBAWANYA KEMBALI KE LAYAR LEBAR ? HANYA PERAN SEUMUR HIDUP. teks DAVID WALTERS. FOTOGRAFI MARVIN SCOTT JARRETT


jaket oleh Givenchy by riccardo tisci, t-shirt oleh daang goodman for tripp nyc, celana oleh saint laurent by hedi slimane, sepatu oleh sandro.


jaket oleh saint laurent by hedi slimane, t-shirt oleh bess, jeans oleh pierre balmain, sepatu oleh giuseppe zanotti design.

“SAYA SUDAH TIGA KALI MENERIMA NASKAH UNTUK DALLAS BUYERS CLUB DAN SAYA mengabaikannya. SAYA TIDAK PERNAH MEMBACA NASKAH LAGI DALAM BEBERAPA TAHUN. SAYA TIDAK PUNYA RENCANA UNTUK MAIN FILM LAGI. TAPI SAYA TELAH JATUH CINTA.”

000

nylonguysmag.com


BAGI RIBUAN ORANG

yang membayar mahal untuk melihat performa dari Thirty Second to Mars di Hollywood Bowl, Los Angeles, Jared Leto yang juga frontman dari band ini memohon permintaan maafnya yang tulus. Bukan untuk hal-hal berikut ini: para pemain perkusi bertopeng yang tampil untuk intro dalam lagu “Birth”; pemain sirkus yang berakrobat di udara setinggi kurang lebih 15 kaki pada sebuah jungkat jungkit raksasa; pemutaran perdana sebuah documentary singkat selama 11 menit, City of Angels, yang mana Leto menyutradarai, berkolaborasi dengan Kanye West, Lindsay Lohan, dan James Franco; konser dua-jam kumpulan lagu dari album band-nya yang berjudul Love, Lust, Faith + Dreams yang membuatnya serak, diselingi dengan cover lagu “Stay” dari Rihanna yang ditunjukkan diantara kerumunan penonton; atau sesi tanda tangan setelah pertunjukkan. Leto, lebih tepatnya, ia khawatir bahwa, pada kenyataannya saat ia ingin membuat diri Anda meleleh, mungkin dia juga akan batuk saat itu. “Oh, Saya habis mencincang paru-paru!” akunya, bertengger dibawah lampu panas yang ada di pekarangan Hollywood Chateau Marmont. Bergaya santai dengan jeans gelap, coat warna hitam ke hijau-hijauan, dan T-shirt putih, dia melawan rasa dingin dan berusaha untuk terlihat normal (Saya mendapatkan elbow bump bukannya jabat tangan ketika kami baru bertemu). Tapi rock ‘n’ roll tidak selalu seperti itu. “Tuhan melarang semua jajaran pertama untuk sakit hari ini. Sekali atau dua kali selama lagu, saya beralih dan…blaaaahh!” katanya, membuat gerakan pantomim. “Kami semua mendapatkan flu dari Mars.” Menilai dari penampilannya tadi malam, apapun yang Leto tularkan sudah masuk dalam tahap mewabah. Pengikut Thirty Second to Mars, yang dikenal sebagai Echelon, tidak seperti penggemar, lebih seperti murid Nabi– tipe orang yang berkemungkinan untuk mencari botol kecil berisi dahak yang di keluarkan Leto di eBay. Ini seperti moment Hasselhoff dipuja di Deutschland. Mereka sangat menyukai Leto, kebanyakan karena dia dan bandnya, saudaranya Shannon Leto dan Tomo Milicevic, sangat ramah kepada penggemarnya. “Kami menandatangani ribuan CD kemarin malam,“ ceritanya. “Saya bisa menjamin: Tidak ada band lain yang melakukan hal seperti ini di Hollywood Bowl. Dan saya tidak hanya menepuk diri saya sendiri dari belakang. Semua orang bisa melakukan ini. Ini bukan hal yang sulit untuk dilakukan di muka bumi ini. Tapi sebenarnya kami suka melihat orang-orang itu setelah pertunjukkan kami.” Dua puluh empat jam kemudian, Leto, yang berusia 42 tahun bulan ini, masih merasa dapat bersosialisasi; di mejanya, ia mengapit dua gadis muda – “Teman dari luar kota,” jelasnya- yang “mengganggu” wawancara ini. Si gadis pirang seorang mahasiswi jurusan jurnalisme dari Miami yang bilang bahwa dengan mengamati wawancara kami bisa menjadi satu pelajaran bagi dia; sedangkan si gadis brunette adalah seorang hairstylist

yang memberikan beberapa data pribadinya, namun sepertinya ada ketidaktertarikkan antara dia dengan saya atau dengan majalah ini. “Mereka hanya datang menyapa saya,” Leto berkata dengan malu-malu, mengetahui bahwa ia terlihat seperti orang paling bersahabat dunia atau pria idaman semua wanita, dan saya tidak bisa menentukan itu terutama untuk seorang rock star. Ia memberikan banyak pujian untuk Echelon, semua penonton konsernya dari Tulsa ke Estonia, “Persahabatan” yang berarti dan rekamannya yang terjual sebanyak 10 juta, kamu bisa memaafkan Leto karena telah melalaikan karier aktingnya untuk menjadi seorang musisi, yang mana, sudah jelas, enam tahun yang lalu setelah dia memerankan sosok pembunuh John Lennon yaitu Mark David Chapman di Chapter 27. “Saya tidak bermain film lagi,” katanya dengan kembalinya dia ke layar.” Saya sudah tiga kali menerima naskah untuk Dallas Buyers Club, dan saya mengabaikannya. Saya tidak membaca naskah lagi setelah beberapa tahun. Saya tidak punya rencana untuk bermain film lagi. Tapi saya sudah jatuh cinta. Sungguh aneh meninggalkan hal itu dan menuju ke tempat lain, untuk berjalan ke arah yang kecil.” Leto tersenyum. “Sungguh menakjubkan,” “KAMU TAMPAK HAAAWWTT!” teriak si pirang. Dia mengacu pada, peran Leto untuk Dallas Buyers Club, cerita tentang Ron Woodrfoof, seorang cowboy yang suka berpesta (dimainkan oleh Matthew McConaughey) yang meluncurkan sebuah lingkaran distibusi non-FDSobat yang dianjurkan untuk mereka yang di diagonasa HIV di Dallas pada tahun 1985. Leto memerankan sebagai Rayon, seorang transsexual penggemar Marc Bolan yang mengidap AIDS dan menjadi rekan dari Woodrof. Penampilannya adalah sebuah tour de force yang penuh emosi, sebuah kombinasi sempurna antara kecentilan dan kesedihan yang menarik, tapi terlepas dari nuansa yang Leto bawakan pada karakter itu, diskusi tentang Rayon tidak pernah jauh dari anggapan orang bahwa Puji Tuhan, Jared Leto adalah seorang wanita yang panas. Bahkan Sutradara Dallas Buyers Club, Jean-Marc Vallee menyetujuinya. “Jared memiliki kualitas seorang perempuan di dirinya,” katanya. “Dia menyadari hal itu dan ingin menggunakannya. Terkadang Matthew membuat ini sebagai lelucon di lokasi. Dia memberitahu Jared, ‘Saya tidak tahu apakah saya harus menendang bokong Anda atau menciumnya.’” Leto mengungkapkan rincian dari transformasi menuju sisi femininnya. “Butuh usaha yang keras untuk membesarkan wanita kecil ini,” tambahnya, sambil memegang janggutnya secara dramatis. Syarat menjadi Rayon termasuk dengan memangkas habis bulu di tubuhnya, alis dan lainnya. “Untung itu terjadi di era 80an sehingga Brazilian wax belum ditemukan,” candanya. Bahkan yang lebih sadis lagi, ia harus diet selama tiga minggu. Turun-naik berat badan menjadi hal yang biasa bagi Leto; ia pernah turun hingga 25 pound ketika menjadi seorang pecandu heroin di Requiem for a Dream, menambah 20 pound pada ototnya untuk memerankan seorang jenderal Macedonia di Alexander, dan menambah 67 pound dengan meminum satu microwaved Haagen-Dasz untuk perannya di Chapter

079


Jaket oleh etro, blazer h&m, vest oleh daang goodman #tripp nyc, celana oleh alexander plokhov, sepat oleh 3.1 phillip lim. Halaman sebaliknya: jaket dan sepatu oleh mcq alexander mcqueen, celana oleh costume national homme.


27, sebuah cobaan menyakitkan yang membuatnya tersengal-sengal. Seorang Rayon yang kurus bukan permintaan dari Sutradara; Leto yang memberitahu Vallee bahwa ia akan menurunkan berat badannya agar bisa lebih mewujudkan karakter Rayon. “Saya berhenti menghitung setelah 30 atau 40 pound. Saya turun sekitar 113. Rahasianya,” katanya, berhenti sejenak untuk memberi kesan dramatis “Adalah berhenti makan.” (Sialan terima kasih!” si pirang berkata tanpa pikir panjang, mengesahkan.) Malam ini, Leto terlibat dalam kegembiraannya mengkonsumsi makanan, memanjakan dirinya dengan sebuah salad selada dengan ketimun dan mentega ditambah champagne vinaigrette dan melihat semangkuk sup butternut squash punya saya. “Permisi,” katanya,

“SEBENARNYA SAYA TERMASUK ORANG YANG SANGAT TERTUTUP. JIKA ANDA MEMBACA DIANTARA GARIS-GARIS, ANDA PASTI AKAN MENCARI GARIS-GARIS YANG LAIN. SAYA BUKAN SEORANG BINTANG YANG NYATA. SAYA MENGAMBIL SEKOLAH SENI. SAYA PIKIR SAYA AKAN MENJADI SEORANG SENIMAN. ITULAH YANG SANGAT SAYA INGINKAN UNTUK BISA BERBAGI DENGAN ORANG-ORANG. SAYA MASIH MERASAKAN HAL YANG SAMA.” mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan. “Apakah ada krim di dalam sup itu? Kalau tidak ada, Saya mau pesan satu.” Pelayan itu sesaat bingung, mencari klarifikasi: “Kalau…tidak ada?” “Yeah,” Leto menjawabnya tanpa ada tanda-tanda merendahkan, dengan lembut menyatakan bahwa ia adalah vegetarian atau tidak, di sisi lain, ia hanya seorang penggemar krim yang tak tahu malu. Karakter Leto yang tidak ribet, perhatian dan pemaaf ditujukan untuk semua orang- pelayan, Echelon, si pirang, dan si brunette, yang memperlihatkan tingkat kebosanannya pada malam ini. Dan ini berkaitan, ketulusan sikap Leto pada orang-orang juga dimanfaatkan untuk menciptakan sisi kemanusiaan dari tokoh Rayon. Dia teringat pernah mengunjungi salah satu mall di Kentucky, dimana ia harus mewawancarai seorang lelaki bernama Daniel untuk dokumentasi konser Thirty Second to Mars, Closer to the Edge. “Saat semuanya


berakhir, Saya memberikan dia pelukan perpisahan, dan saya merasa, seperti, ada balutan, disini,” ceritanya, sambil menyentuh bagian dadanya. “Saya bilang ke kameramen saya, ‘Carilah ibunya.’ ibunya pun datang dan mulai menangis dan berkata, ‘Daniel telah menjalani hari-harinya sebagai seorang laki-laki dalam beberapa bulan ini, dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya ingin menerima dia, tapi saya juga bingung.’ Gadis itu menutupi payudaranya. Jadi kami memanggilnya kembali dan duduk untuk melakukan wawancara fenomenal ini. Ini sangat luar biasa, semua kebijakan yang keluar dari mulut gadis muda ini, seiring dengan beberapa kasus yang menimpa banyak orang dengan segala hambatannya. Di Hollywood, kami selalu melihat perilaku seperti ini dilakukan oleh waria, menari diatas meja dengan bulu-bulu- klise, sebuah stereotype. Pengalaman saya dengan Daniel yang menjadi alasan bagi saya unutk bermain sebagai seorang Rayon yang transsexual dan bukan menjadi seorang waria.” Visi dari sang sutradara Jean-Marc Vallee untuk Rayon terinspirasi dari Marc Bolan, frontman dari band glam-rock asal Inggris, T.Rex. “Pikiran saya adalah bahwa dia terkadang bisa menjadi seorang laki-laki, dan tiba-tiba bisa saja sudah mengenakan pakaian perempuan,” jelas Vallee. “Tapi Jared terlihat feminin di sepanjang waktu. Dia membawa saya keluar dari zona nyaman saya.” Mungkin tidak ada yang menghargai karakter Leto selama di Dallas Buyers Club yang berjalan 25 hari lebih dari lawan mainnya. “Sebuah kata yang bagus di New Orleans, tempat dimana kami syuting, adalah lagniappe: sedikit tambahan,” ujar Matthew McConaughey. “Jared tidak membawa banyak lagniappe untuk sebuah peran yang memungkinkan untuk membawa banyak. Malam pertama ia datang, itu tidak seperti, ‘Oh, lihatlah rambutnya; lihatlah pakaiannya; lihatlah sepatunya; lihatlah lipsticknya; Saya tidak memperhatikan semua itu. Apa yang saya lihat adalah sosok yang nyata, Rayon. Itu adalah sebuah kegembiraan untuk bekerja dengannya. Beberapa orang melakukan apa yang Anda sebut ‘Metode akting.’ Dan itu bisa didapatkan lewat

t-shirt oleh obesity and speed


pembuatan film, karena itu semua tentang mereka. Itu tidak dilakukan Jared sama sekali. Dia adalah Rayon. Hanya ada satu orang di dalam ruangan itu.” Tekad Leto untuk merasakan emosi seorang penderita AIDS yang transsexual di Dallas pada tahun 80an membawa dia ke sebuah lokasi yang tidak biasa dijadikan untuk penelitian: Supermarket. “Ada satu masa ketika saya sedang berjalan melalui Whole Foods dengan kostum waria dan saya mendapatkan tiga pandangan yang berbeda dari orang-orang: Yang pertama adalah ‘Siapa dia?’ yang kedua adalah “Apa itu?’ dan yang ketiga adalah ‘Saya tidak tahu apa itu dan saya tidak menyukainya. Itu menjijikan.’ Dan sangat bagus untuk mendapatkan semua itu. Khususnya yang ketiga-merasakan suatu hukuman dan penghakiman tersendiri, itu sangat penting.” Bisa jadi ada kemiripaan antara kehidupan awal Leto yang tumbuh di keluarga tidak mampu di Bossier City, Louisiana, dan karakternya yaitu seorang yang terbuang di Texas tapi Leto tidak membantu Anda meghubungkan titik-titik itu. Dia terkenal tertutup saat ditanya soal masa kecilnya, Leto memberikan senyumannya saat ia ditanya mengenai masalah pribadinya. “Saya selalu merasakan bisa menceritakan masalah pekerjaan saya-dan tentang hidup saya-tapi ada sesuatu yang tetap harus saya simpan sendiri. Sebenarnya saya termasuk orang yang sangat tertutup,” ujarnya. “Jika anda membaca diantara garis-garis, anda pasti akan mencari garis-garis yang lain. Saya bukan seorang reality star. Dulu saya masuk sekolah seni. Saya mulai pada umur 16 tahun, beljar melukis elama 3 tahun, hingga akhirnya dikeluarkan dari sana pikir saya akan menjadi seorang seniman. Itulah yang sangat saya inginkan untuk bisa berbagi dengan orang-orang. Saya masih merasakan hal yang sama.” “See you Soon, baboon. after awhile, crocodile” kata Leto, menawarkan salam perpisahan dengan elbow bump, pertama ke si brunette, kemudian kepada si pirang, yang ada kelas di pagi hari dan harus mengejar waktu penerbangannya. Ternyata, sup itu benar-benar mengandung krim, jadi Leto menyeimbangkannya dengan teh hangat, untuk menjaga suaranya yang harus dalam keadaan baik untuk penampilan di KROQ esok hari. Memisahkan antara tuntutan bermain film dengan musiknya tidak banyak berguna baginya, tapi ia juga tidak memilah seni. “Semua itu datang dari tempat yang sama,” ujarnya. “Anda memecahkan masalah, menggunakan kreatifitas untuk menemukan solusinya. Anda tidak bisa memisahkan itu.” Dalam dua minggu ini, setelah konfrensi pers untuk Dallas Buyers Club, Thirty Second to Mars akan memulai tour Eropa-nya, dari Portugal ke

Spanyol lalu ke Itali, dan lanjut ke Switzerland, Belgium, dan U.K. Dia belum, Dia mengakui, membaca satu naskah lagi sejak DBC. Satu tanggal yang mencolok di jadwal tour-nya, 2 Maret 2014, yang mana jatuh pada pertunjukkan di Hannover, Jerman, dan Helsinki, Finlandia. Itu juga merupakan malam Oscar, dan sudah jelas di kalender Leto tidak ada itu. Sejak tayangan perdana DBC di Toronto International Film Festival akhir September, Leto disebut sebagai nominasi kuat aktor pendukung terbaik, dan satu bulan setelah itu sejak pemutaran di bioskop, dengungan itu membuat telingan menjadi tuli. Faktanya, telinga dia mengalami sedikit gangguan saat ini.”Setiap wartawan yang membicarakannya kepada saya beberapa minggu lalu meneyebut nama saya, ‘Oscar,’ dan ‘buzz’ itu ada dalam satu kalimat, dan tidak pernah terpikirkan oleh saya selama ini bahwa saya akan dikaitkan dengan‘buzz’ ataupun ‘Oscar,’” jelasnya, sambil tertawa. “Ini benar-benar diluar pemikiran saya. Apa-apaan ini? Saya tidak melakukan semua ini untuk hal itu, tapi desas-desus itu menjadi satu indikasi bahwa sesuatu telah bekerja. Seperti, mungkin yang satu ini tidak akan membuat patah hati.” Ini adalah jawaban yang diplomatis, yang membutuhkan sebuah tindakan langsung untuk selanjutnya, langsung tanpa basa-basi: Apakah anda ingin sebuah patung emas? “Apakah saya menginginkannya?” Leto mengulang dengan nada ragu yang sedikit mengejek. “Itu adalah pertanyaan jebakan! Jika saya bilang iya, Saya terdengar seperti seorang brengsek. Dan jika saya bilang tidak, Saya seperti …” Dia melihat sekeliling untuk mencari kata yang tepat. Dapat: “Seorang brengsek.” “Saya akan mengatakan seperti ini,” lanjutnya, sambil menyesap tehnya. “Selama karier saya, Saya tidak pernah berhasrat untuk sejenis penghargaan. Saya tidak pernah mendapat penghargaan-sama sekali, dalam hidup saya-untuk apapun yang telah saya lakukan di depan layar sampai dua hari yang lalu.” “Di Hollywood Film Festival?” Saya rasa. Leto barus aja diumumkan sebagai pemenang penghargaan atas Breakthrough Actor.


blazer dan celana oleh saint laurent by hedi slimane, baju oleh alexander plokhov. Halaman sebaliknya: jaket oleh etro, tank oleh bess, celana oleh saint laurent by hedi slimane, topi oleh diesel black gold.


pengarah gaya: daniela jung. penata rambut: chase kusero. grooming: jamie taylor #the wall group menggunakan skyn Iceland. asisten fotografer: wes klain dan steven perilloux. astisten stylist: michael kozak. digital assistant: brandon jones. Retouching: la boutique. lokasi di siren studios, los angeles.

“TIDAK PERNAH TERPIKIRKAN OLEH SAYA DALAM BEBERAPA TAHUN INI BAHWA SAYA BISA DISEBUT-SEBUT DENGAN ‘BUZZ’ ATAU ‘OSCAR.’ INI BENAR-BENAR DILUAR PEMIKIRAN SAYA. ANDA TIDAK MELAKUKANNYA UNTUK ITU, TAPI DESASDESUS ITU MENJADI SATU INDIKASI BAHWA SESUATU TELAH BEKERJA. SEPERTI, MUNGKIN YANG SATU INI TIDAK AKAN MEMBUAT PATAH HATI.” “Baiklah, secara teknis, saya belum menerima yang satu itu,” ia menentang. “Maksud saya Mill Valley Film Festival.” Dia tersenyum dan menjadikannya boomerang. Leto diselamatkan dari topic ini oleh si rambut merah mungil di dalam topi YSLyang diayunkan untuk menyapa. Awalnya terlihat seperti fans lainnya tapi ternyata itu adalah Florence Welch. Pada bulan September, mereka berdua tampil bersama dihadapan 80,000 orang di Rock in Rio Festival di Brazil, dan setelah kemarin malam, Welch sangat ingin tahu apa tanggapan Leto tentang bermain di Hollywood Bowl. (Mereka berdua setuju bahwa itu hal yang cukup bagus). Semua orang dapat berasumsi bahwa Welch belum menonton Dallas Buyers Club, dan nantinya akan mempunyai tanggapan tentang Leto yang berbeda ketika sudah menontonnya dan mereka berpapasan lagi. Untuk saat ini, Leto sang pemain film tetaplah seorang Rock Star. “Ini tidak sering terjadi bahwa sebuah film dapat berhasil seperti ini,” ucap Leto ketika asistennya datang menghampiri. “Ini tidak sering terjadi bahwa kamu bermain di Hollywood Bowl.” Perlahan ia berdiri dan memberikan elbow bump terakhir untuk menutup hari ini. Lelaki yang satu ini tidak membutuhkan sebuah acara penghargaan-hanya sebuah after party yang menyenangkan. “Sudah saatnya untuk merayakan ini semua,” ia menyimpulkan. “And I’m all for celebrating”.


TEKS : EIN HALID. FOTOgrafi : IOK MANGGABARANI. STYLIST : CHIKA HARIYANI. WARDROBE : VOLCOM

Dua pria, dari dua dunia berbeda. Memiliki bakat, prinsip dan pilihan jalan yang berbeda. Di dalam profesi dan kehidupan terbukti berhasil menjadi ‘house hold name’. Bersama Volcom, NYLON guys chillin’ di Pantai Pandawa bersama the one and only, Indra Kubon-proskater dan Robi-Vocalis Band Navicula.


Robi t-shirt: pal stone celana: nova

Indra kemeja:weirdo mini check celana pendek :motley short 21


VOICE

t-shirt: pal stone. celana: nova


BELIEVE

celana – SA 2X4


SKATEB Celana – SA 2X4 Tank – Throttle Sepatu - Grim

OARDI

LIFE Y M IS G N


Celana – Vorta Kemeja - Fezz


RLD O W Y M IS SIC MU Kemeja - SA Jamrock Celana - SA 2X4 Boots - Sub Zero



WE UNITE

Indra tank : nipongaki celana pendek : slargo cargo sepatu : grimm


Robi Kemeja : flats celana : sa 2x4 sepatu : lo fi


Blazer, kemeja dan celana: gant. Halaman Sebelah: jaket, kemeja dan topi: diesel, celana: Christopher kane, boots: camper dan Bernhard willhelm.


Pakaian berbahan rajut, tebal, coat dan sepatu boots in akan menyempurnakan alam di luar sana.

Fotografi: ben rayner. Stylist: sam spector


KIRI: jaket quilted: dries van notten, celana: shades of grey by micah cohen, sweatshirt: denim & supply Ralph lauren, sepatu: camper. KANAN: vest: hugo boss, kemeja: lightning bolt, celana: emporio Armani, scarf: orley, boots: red wing. Halaman Sebelah: jake: shades of grey micah cohen, kemeja: Michael bastian, sepatu: diesel, jeans: saint Laurent by hedi slimane, scarf: christopher kane.



KIRI: coat: marc Jacobs, sweater toggle: gap, sweater camo: denim & supply by Ralph lauren, celana: band of outsiders, sepatu


eastland, kaos kakij.crew, scarf: saint Laurent by hedi slimane. KANAN: jaket gant rugger, kemeja denim & supply ralph lauren.


asisten stylist thomas kikis. asisten fotografi: matty ryan. grooming: rudy azar. model: victor norlander, bobby nicholas, & john hein – ford.


coat: louis vuitton, vest dan kemeja: shades of grey by micah cohen, celana pendek: mark mcnairy new amsterdam, celana thermal: champion, shoes: emporio armani, socks: j.crew. HALAMAN SEBELAH SEARAJ JARUM JAM DARI KIRI ATAS: coat: christopher kane, kemeja: dries van noten, tank top: calvin klein collection, celana: emporio armani, topi: meopta; coat dan sepatu: mark mcnairy new amsterdam, sweater: christopher kane, kemeja denim dan celana: gant rugger, socks: hook & albert; coat: burberry, moto vest dan celana pendek: denim & supply ralph lauren, kemeja: gant rugger, celana thermal: champion, sepatu: louis vuitton, socks: j.crew.


beautiful creatures


Cewek cantik dan seksi di negeri ini memang banyak, tapi cantik, seksi dan bisa digali kepribadiannya itu terbatas‌ it takes more than just a doll face, hot features and a fierce persona to be featured on this article. Thank God, we found these beautiful creatures. teks: rezaindra o. fotografi: sanko yannarotama. lokasi: kare - senayan city.


pupu paula, 28 Mendengar namanya saja, kesan imut pasti ada di dalam otak kita, tapi sekedar informasi, perempuan ini memiliki 20 buah tato di tubuhnya, masih cukup imut? tentu saja. Nickname Pupu seperti bersinergi dengan rangakain tato imut di badannya. Lengan sebelah kiri, kaki dan beberapa bagian tubuh lainnya perempuan berparas oriental ini dihiasi gambar dan tulisan yang lucu, jauh dari kesan sangar. Awalnya orangtua Pupu melarangnya untuk di-tattoo, tapi jiwa rebellious dia berkata lain, umur 18 dia memutuskan untuk menghias kulit putih mulusnya dengan tinta permanen. And she made no mistaken. Pupu adalah seorang housewife/ fashion designer untuk labelnya sendiri Hello Pupu yang bergaya Hollywood glam circa 50s-60s. no wonder bila kita melihat Pupu juga berpakaian layaknya classic Hollywood’s celebrity di kesehariannya. “Saya merasa nyaman dan cocok dengam penampilan ini ,� ujar perempuan yang juga sempat menjadi desainer perhiasan dan stylist untuk sebuah photography company ini. instagram: @pupupaula, her favorite hollywood royal: veronica lake


nadya natassha, 27 Tingginya mungkin hanya sekitar 160-an cm, tapi nyali perempuan ini tidak semungil badannya. Ada 5 buah (berukuran besar) tattoo melekat dibadannya, 2 diantaranya adalah jenis sleeve dan back piece yang bertemakan Geisha mentupi seluruh punggungnya (tattoo ini dikerjakan dalam 4 x 4 jam session dan masih on progress juga), she’s a badass! Nadya yang biasa disapa Nadchil ini memang akrab dengan jarum tattoo, selain berprofesi sebagai seorang graphic designer, dia juga seorang professional tattoo artist yang spesialis dengan gaya realis black and grey, dan memiliki ketertarikan dalam melukis hingga mendesain sepatu. She has gifted hands and an artsy soul. Tahun ini dia punya goal, “Gue pengen beli rumah dan bikin studio tattoo sendiri, dua-duanya harus di Bali�, ujar penyuka Alexa Chung, Wynona Ryder dan Chloe Sevigny ini. instagram: @Nadchil, her favorite tattoo artist: Niko Hurtado


ayu faradilla, 23 Hampir semua fashion runway di tanah air ini telah ia taklukan, dari trunk show hingga yang level-nya setinggi fashion week, namanya sudah tertera disana. Ayu mengawali karier modelingnya dengan menjadi finalis Gadis Sampul ketika umurnya 17 hingga sekarang, tapi ini tidak menjadi main concern dari perempuan pemilik tinggi 175 cm ini. Sarjana Hukum lulusan sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta ini sekarang membagi jadwal jalan di catwalk dengan masuk ke studio musik. Ayu tergabung dalam sebuah grup band bernama DRKA yang beranggotakan para model juga, mereka tengah merampungkan album perdana mereka dan Ayu berperan sebagai pemain keyboard-nya. Seakan tidak cukup sibuk, Ayu juga sekarang resmi bekerja disebuah Law firm sebelum akhirnya dia bisa menjadi lawyer sesungguhnya. “Mudah-mudahan di 2014 ini udah bisa jadi lawyer, album musiknya beres, dan modeling mau coba ke Singapura,â€? jawab Ayu yang lagi suka banget dengerin the 1975, Bombay bicycle club, dan Capital Cities. instagram: @ayufaradilla, her model crush: feifei sunÂ


ka kromodimuldjo, 25 We always have a thing for girl who loves art, photography and literature. That’s why, nama Ka masuk dalam artikel ini, perempuan cantik yang cenderung tomboy ini menekuni typography painting, fotografi, hingga desain grafis dan produk. Tapi dayjob-sebenarnya adalah sebagai seorang Art Director dari sebuah Environmental Consultant yang membuat public awareness campaign seperti Hidden Park “Ini dimaksudkan biar orang-orang keluar rumah dan main ke taman, karena banyak hal menarik yang bisa kita lakukan disana,� ucap pemilik tattoo bertema art nouveau karya Alfons Mucha ini. Oya, 2014 ditargetkan Ka untuk dapat dihabiskan dengan melukis dan traveling lebih banyak, entah itu ke Eropa ataupun Jepang. instagram: @Kakromodimuldjo, her favorite Author: Kurt Vonnegut


things we like


Namanya juga preferensi, pasti relatif. Dan berikut adalah hal-hal yang menyita perhatian kami di awal tahun 2014 ini, baik di dunia musik, teknologi, fashion hingga places, semua berdasarkan preferensi kami semata, sangat subjektif. Well, hal-hal yang kalian suka belum tentu kami suka, dan apa yang kami suka? mudahmudahan kalian juga akan suka. ilustrasi: muhammad zakki


Gizmo Leak! Setiap tahun, selalu ada tren baru di dunia teknologi. Bahkan tak jarang, gadget yang tadinya hanya ada di film atau mungkin khayalan para ilmuwan menjadi benar-benar ada. Lalu apa saja yang akan menjadi tren di tahun kuda kayu? Beberapa di antaranya bisa dilihat di halaman ini. Dari TV layar lengkung, sampai wearable gadget! TEKS : ajeng safitri riandarini

Sony Playstation 4 Penantian lama gamer konsol akan hadirnya sebuah konsol baru akhirnya terjawab. Sony belum lama ini meluncurkan Playstation 4. Konsol gaming generasi terbaru dari pabrikan asal Jepang ini menggunakan prosesor 8 core. Tentu saja demi mendukung game-game terbaru yang rata-rata sudah dirancang untuk multicore. Beberapa game yang mulai mendukung 8 core adalah Watch Dogs, GTA V dan Battlefield 4. Sony juga melakukan pembaharuan pada kontrolernya. Tentu di generasi keempat Playstation, ukurannya sudah makin disesuaikan dengan gamer bertangan kecil (Asia) ataupun gamer bertangan besar (Eropa). Istimewanya lagi, PS4 tidak hanya sekadar konsol gaming, tapi juga media hiburan keluarga. Sama seperti PS3, Anda bisa memutar Blu-ray di sini, dan PS4 juga dirancang untuk bisa memutar 4K Movies. Istimewanya lagi, beberapa game PS3 sudah mulai bisa distreaming di PS4. Samsung Bendable TV
 Tak hanya smartphone yang dirancang dengan desain lengkung, televisi pun mengikuti tren ini. Salah satu yang baru saja diperkenalkan di tahun kuda kayu adalah Samsung Bendable TV. Pertama kali diperlihatkan di ajang bergengsi Consumer Electronic Show Las Vegas, TV ini menjadi makin menarik karena tidak hanya mengusung teknologi layar lengkung, tapi juga tidak meninggalkan keunggulan teknologi layar datar. Seperti kita ketahui, layar datar banyak digemari gamer dan layar lengkung cocok untuk maniak film (seperti layaknya di bioskop-red). Bendable TV bisa bertransformasi dalam menjadi TV layar lengkung sekaligus layar datar. Sulit dipercaya? Tapi nyatanya ini memang ada!


gadget

Lenovo ThinkPad Yoga Vendor asal negeri tirai bambu ini nampaknya akan makin menancapkan tajinya di tahun kuda kayu. Setelah mengakuisisi salah satu raksasa teknologi, IBM, Lenovo sukses membangkitkan lagi kejayaan merek yang satu ini. Salah satunya terlihat di ThinkPad Yoga. “Si Hidung Merah� ini memiliki karakteristik laptop klasik yang khas. Istimewanya, ThinkPad Yoga tidak hanya sekadar menjadi laptop, tapi juga menjadi tablet. Ini artinya Anda tidak perlu repot membawa dua device di dalam tas. Keberadaan stylus juga tetap dipertahankan (dan tentunya disempurnakan), sehingga cocok untuk Anda yang kerap bekerja dengan berbagai aplikasi desain grafis dan kerap berada di luar kantor.

Nike+ FuelBand SE Jogging sudah bukan sekadar olahraga, tapi menjadi bagian dari lifestyle. Vendor sport apparel seperti Nike tentu tak mau menyia-nyiakan peluang. Usai membuat sepatu lari yang bisa terkoneksi dengan app Nike+, giliran jam tangan ‘pintar’. Tidak seperti jam kebanyakan, Nike+ Fuelband SE dirancang mirip gelang dengan warna-warni sporty. Tentu ada layar yang akan menampilkan berbagai informasi di dalamanya. Bila jam sejenis kebanyakan mencatat fitur olahraga, jam ini akan mengukur kualitas tidur Anda, sampai reminder bila Anda sudah terlalu lama duduk. Tak hanya itu, jam ini tidak hanya cocok untuk lari, tapi juga sepakbola dan tinju.

ASUS ROG G750 Gaming kini bukan hanya aktivitas Anda duduk mengurung diri di kamar seharian. Makin banyaknya laptop gaming membuat gamer bisa bermain game kapanpun dan dimanapun. Salah satu yang menarik untuk dipinang di tahun ini adalah ASUS ROG G750. Berdesain garang, mencitrakan Anda seorang gamer yang tangguh dan siap menghabisi lawan. Layarnya berukuran 17,3 inci, sangat nyaman untuk bermain game-game terbaru, dari genre First Person Shooter, action, MMORPG, sampai sport akan bisa dimainkan dengan nyaman plus grafis berkualitas dua jempol. Prosesor Intel i7 generasi terbaru dipadu kartu grafis NVIDIA GTX 770M plus RAM 8 GB adalah spesifikasi PC gaming kelas mid-end. Ketika itu bisa masuk dalam ransel, bukan tidak mungkin nantinya di cafe akan banyak pemandangan orang bermain game ketimbang sibuk dengan laptop apel tergigitnya. Oh iya, layarnya juga sudah 3D lho!


movies to be highlighted this year “Hidup adalah film terbaik,� begitu kira-kira kata Rocket Rockers. Gerombolan pop-punk Bandung ini memang benar, hidup memang seperti film Maka itu, agak susah memilih film-film yang akan bersinar tahun ini. Tapi, inilah mereka! teks: ajeng safitri riandarini


film

Killers

Anda pasti paham kenapa kami mengangkat film arahan Mo Brothers dan diproduseri oleh Gareth Evans ini sebagai satu yang patut di-hi-lite. Kisah psikopat lintas samudera yang terkoneksi karena hobi berdarah mereka. Dengan banyaknya adegan sadis a la Mo Brothers, dipastikan film ini bukanlah untuk Anda yang gampang ngilu melihat darah atau iris-mengiris bagian tubuh. Saat diputar pertama kali di Sundance, film ini langsung mendapat review positif. Garagara itu juga, Well Go, salah satu distributor besar di Negara Paman Sam akhirnya membeli hak siar dan membuat Killers akan diputar di Amerika Serikat.

The Raid 2 ‘Berandal’

The Raid memang bombastis. Joe Taslim, Iko Uwais, dan Yayan Ruhian pun lantas melanglang ke Hollywood. Sosok Mad Dog yang sebenarnya menyebalkan menjadi favorit banyak orang, bahkan sampai dibuatkan akun twitter khusus yang menyejajarkannya dengan the legend, Chuck Norris. The Raid 2 ‘Berandal’ nampaknya juga akan meraih kesuksesan yang sama dengan pendahulunya. Selain karena banyak dipuji di Sundance, jalan cerita dan bintang di dalamnya tak kalah cemerlang. Masih mengisahkan Rama (Iko Uwais) yang ternyata menjadi target dari para begundal dan harus melakukan sebuah misi untuk menyelamatkan keluarganya.

Rumah Terindah

Lama tak terdengar, Rudy Soedjarwo kembali dan membagikan ilmu soal film dan hal lainnya lewat Rumah Terindah, sebuah rumah bimbingan bakat untuk mereka yang tertarik terjun ke dunia hiburan. Bukan hanya di bidang teknik film seperti kamera dan video editing, tapi juga pengembangan pribadi dan akting. Bertempat di Ragunan, Rumah Terindah membuka kelas tanpa batasan usia. Tak hanya belajar teori dari sineas dan filmmaker, kita juga bisa langsung terjun membuat atau membintangi film buatan sendiri. Meski baru dibuka, Rumah Terindah sudah siap menginvansi peta perfilman nasional dengan beberapa proyeknya:

Deadlock, Bara di Negeri Hujan dan Hell Raiser. Patut dilihat, apakah proyek Rumah Terindah ini akan mampu memberikan nafas baru untuk perfilman tanah air.

Bara di Negeri Hujan

Lewat Bara di Negeri Hujan, Kim Kemat mencoba menyampaikan cerita tentang perkosaan dan pentingnya menjadikan rumah sebagai tempat berlindung keluarga tercinta. Mulai syuting 18 Februari lalu, Bara di Negeri Hujan akan ditayangkan di Cineplex Indonesia, setelah dibawa berkeliling festival film terlebih dahulu. Bukan sekadar mencari rating, Kim merasa perlu mengangkat cerita ini sebagai pembelajaran dan pengingat ketidak-adilan memang masih ada. Kim sendiri memang seorang penulis yang gemar bermain di area kuning dan cenderung provokatif. “Film ini, merupakan suspense dengan twist yang sulit diprediksi,” katanya. “Terinspirasi dari kisah nyata dan merupakan pembelajaran, bahwa keluarga adalah barrier paling utama untuk mencegah hal-hal negatif.”

PETAKA PUKUL LIMA

Salah satu rilisan @RumahTerindah, awalnya diberi judul Deadlock, namun akhirnya berganti menjadi Petaka Pukul Lima. Terlihat dari posternya, film thriller ini akah menjadi salah satu film yang patut di-hilite oleh pecinta film tanah air. Diproduseri oleh Rudy Soedjarwo dan ditulis oleh Joel Fadly, Petaka Pukul Lima tidak boleh dilewatkan!

Nymphomaniac

Menurut Wikipedia, Nymphomaniac adalah hypersexuality alias sindrom dimana kehidupan seksual seseorang amatlah aktif. Nymphomaniac yang disutradarai oleh Lars von Trier ini mengisahkan tentang Joe, seorang perempuan pengidap Nympho yang bercerita soal perjalanan hidupnya. Dibagi dalam dua chapters, Nymphomaniac menghadirkan Shia Lebouf dan Charlotter Gainsbourg dan akan tayang di April serta Maret. Menilik judul dan plot, bisa jadi film ini akan banyak disensor atau mungkin tidak masuk Indonesia. Tapi, film ini akan jadi omongan layaknya 50 Shades of Grey, karena kalian tahu: tidak tabu itu tidak modern.


kick out the Jam Musik akan selalu menjadi bagian dari hidup kita. Seperti kata Rancid di lagu Radio: “when I got the music, I gotta place to go!” Beberapa tahun belakangan ini, peta musik mulai bergeser dan menyebar luas. Tidak seperti sebelumnya, dimana hanya ada beberapa genre yang naik –kemarin, semua genre ikut terciprat popularitas. Bahasan kali ini bukan hanya akan membahas soal genre atau band/ musisi yang akan bersinar, melainkan hal-hal besar apa yang kirakira patut dihi-lite. teks: ajeng safitri riandarini

Orkes Moral: Pengantar Minum Racun

Lama tak terdengar, Orkes Moral: Pengantar Minum Racun tiba-tiba muncul. Tak tanggungtanggung, mampir di acara ‘nyeni’ semacam Biennalle hingga manggung di sebuah beerhouse favorit di selatan Jakarta. Dengan di-backup oleh ‘anak-anak metal’ yang biasa main di situ, pergerakan PMR semakin terasa. Puncaknya, sebuah single diluncurkan medio Januari kemarin. Sebuah lagu milik NAIF yang diplesetkan sedemikian rupa hingga mampu menggugah tawa pemirsa. Wacana album baru kemudian bergulir. Bukan sekadar album biasa, namun seperti Posesif yang digubah jadi Topan, PMR akan membawakan lagulagu milik beberapa band terkemuka tanah air yang tentunya diparodikan dengan gaya mereka. Tidak sabar? Sama, saya juga.

Wayang Orang Rock

“Gue lagi ada proyek. Masih rahasia, tapi cocok banget nih sama majalah elo,” kata Arie Dagienkz satu ketika waktu saya masih menjadi seorang jurnalis musik. Hampir lupa dengan interview yang pernah terjadi, tiba-tiba selintingan kabar soal Wayang Orang Rocks ini terdengar lagi. Dagienkz memang sudah punya rencana bikin acara musikal yang melibatkan wayang dan music rock ini sejak lama. Pagelaran ini akan menampilkan musisi-musisi rock papan atas yang akan berakting di panggung yang mengangkat cerita perwayangan dibalut nuansa kekinian. Stevi Item, yang berperan sebagai Ekalaya mengaku sedikit kaget saat ditawari peran ini oleh Dagienkz. “Saya di interview depan kamera suka nggak jelas. Ini

disuruh akting, ya ancur lah,” katanya tertawa. “Saya cuma takut Otong ‘Koil’ [lawan mainnya] ngancurin gitar! It’s gonna be disaster for sure and I’m up for it!”

Foo Fighter’s New Album

Di Grammy kemarin, banyak orang bilang bahwa Daft Punk mungkin tidak akan berhasil meraih gelar album terbaik kalau saja Dave Grohl dkk sudah merilis album terbarunya. Hmm, mungkin berlebihan, tapi demi meraba materinya, mungkin saja. Bayangkan, album ini rencananya akan digelar di 12 kota di seluruh dunia. ““We’re doing something that nobody knows about, it’s fucking rad. We begin recording soon, but we’re doing it in a way that noone’s done before and we’re writing the


konser

album in a way that I don’t think has been done before,” kata Dave Grohl.

ASOT650 – NEW HORIZONS

Setelah tanda kutip kalah lewat proses vote tahun lalu, dimana akhirnya Kuala Lumpur terpilih menjadi tuan rumah ajang trance terbesar dunia A State Of Trance, tahun ini akhirnya Jakarta mendapat giliran. Dan seperti DJ Kiyoi katakan kepada kami, bahwa ASOT650 New Horizons bisa saja menjadi satu parameter penting dalam ranah musik EDM dalam negeri. Tickets ONLINE via www.ismaya.com/ asot650 and www.dyandratiket.com Offline ticket-boxes: Pizza E Birra – Jakarta & Bandung; Kitchenette (Bali); Blowfish – Jakarta; Dragonfly – Jakarta

sponsor konser

Faktanya,sejak ’70-an, sekitar 82,5% pagelaran dan acara musik memang disponsori oleh rokok. Baru di tahun 2000an, perusahaan telco dan perbankan turut menyuport perkembangan musik tanah air. Namun, tahun ini, para produsen rokok jangan harap bisa melihat brand mereka terpampang di backdrop maupun di venue konser-konser. Sebab sudah keluar peraturan pemerintah no. 109/2012 yang melarang perusahaan tembakau ambil bagian dalam pagelaran seni dan olahraga. Hal ini tentu berimbas pada kuantitas acara musik besar yang notabene banyak disokong industri rokok. “Karena dilarang jadi sponsor, beberapa produsen memilih untuk funding saja tanpa tempel-tempel

brand. Lagipula, yang ngerokok mah tetap saja ngerokok [tertawa],” cerita salah satu manajer band tanah air. Nah!

Audisi Digital

Bukan hanya musik yang semakin digital, pemilihan idola baru pun sekarang bisa dilakukan digital. Paling tidak, sudah ada dua ajang pemilihan bintang berbakat yang menggelar audisi di ranah digital. Lewat telepon atau via dunia maya. Konon katanya, cara ini jauh lebih ekonomis dibanding harus menggelar proses audisi di berbagai kota. Soal bagus atau tidak kan relatif, tergantung jaringan. Oh dan jika nanti pak menteri bertanya, “Internet cepat buat apa?” – jawablah, untuk ikut audisi!


from the red corner Teriakan “Run, forest, run!” memang tak perlu dilontarkan untuk membuat para runners di kota-kota besar di Indonesia, terutama Jakarta dan Bandung untuk terus bersenang-senang melalui olahraga lari. Setidaknya sejak sekitar lima tahun terakhir olahraga ini kembali berkembang pesat di tanah air. Sepanjang 2013 hingga awal tahun 2014 berbagai event dengan basis lari pun semakin sering digelar, mulai dari kategori fun run hingga marathon dengan antusiasme peserta yang juga membengkak. Selain itu, Tim Sepakbola Nasional U19 pun mencetak prestasinya dengan memenangkan Piala AFF 2013. Lalu, setelah olahraga lari dan terobosan luar biasa tim sepakbola junior, berikut daftar yang kira-kira akan menjadi… well, kalau tidak ‘besar’, menurut kami setidaknya akan dibahas sepanjang tahun ini. TEKS: sandi eko

Bengkel Crossfit Sejak beberapa tahun lalu, crossfit mulai menggejala di kaum muda pecinta olahraga. Crossfit bisa dibilang sebagai program fitness paling efektif sepanjang sejarah dengan cara mengaplikasikan gerakan-greakan fungsional yang terdapat pada olahraga-olahraga tertentu ke dalam sesi workouts yang menyenangkan. Secara sederhana, crosffit adalah ‘olahraga dari fitness’. Kian meningkatnya animo terhadap crossfit tadi, Bengkel Crossfit kemudian coba memfasilitasi hal tersebut. Bengkel Crossfit didirikan sejak 2013 oleh John

Rozelle, Veroland, dan Scott & Irene Hanna. Kala itu misi mereka adalah membangun komunitas yang atletis dan sehat, ditujukan baik itu para penggemar baru atau yang memang telah mengikuti aktivitas fitness sebagai passion. Berlokasi di kawasan SCBD Jakarta, tepatnya di Fairgrounds, Bengkel Crossfit juga memiliki kelas-kelas lain seperti Yoga dan Martial Arts. Selain itu, Personal Training dan Women Class juga siap tersedia. Join ‘em, we bet your trainings become way more fun than before! http://www. BengkelCrossFit.com


sport

In ‘Moyes’ We Trust The Comeback: Adidas Stan Smith Brand ikonik dunia, adidas, membawa kembali kejayaan dari masa silam. Ya, adidas mengumumkan lahir kembalinya koleksi adidas Stan Smith yang sempat hilang dari rak penjualan beberapa musim lalu pada Spring/Summer 2014. Setelah sempat melewati tidur panjang, akhirnya adidas Stan Smith kembali dengan wajah baru yang lebih ‘bersih dan hijau’ dari sebelumnya, namun, tetap tidak meninggalkan bentuk dan tampilan unik aslinya. Sejak awal debutnya sebagai sepatu olahraga tennis, adidas Stan Smith dengan mudahnya dikenal dan disukai sebagai ikon street fashion, menjadikannya sebagai salah satu sepatu adidas dengan penjualan tertinggi sepanjang masa dimana sebanyak 40 juta pasang sepatu ludes di pasaran. Dirancang khusus dengan bahan berkualitas premium, adidas Stan Smith dapat digunakan untuk bermain tenis ataupun bergaya di tengah keramaian kota. Sepatu ikonik multifungsi yang menawarkan kenyamanan sekaligus fashion ini hadir di Indonesia melalui tiga pilhan model sepatu dan satu model pakaian. Dua sepatu dengan gaya klasik (D67362 & D67362) hadir sejak pertengahan Januari 2014 serta pakaian dan sepasang sepatu dengan motif print yang unik (D67656 & F77322) akan hadir pada April 2014. Berawal dari lapangan tenis hingga ke jalanan, adidas Stan Smith kembali membawa gaya klasik yang ikonik!

119

2014 FIFA World Cup Selain pesta politik dalam negeri, ada satu lagi pesta terbesar dunia yang akan menyusul di bulan Juni, apalagi kalau bukan pesta sepakbola melalui kemasan Piala Dunia 2014? Sebagai salah satu olahraga yang paling diminati kaum pria, gelaran Piala Dunia selalu menjadi tontonan yang paling ditunggu-tunggu, baik itu oleh para fanatisan maupun penggemar-penggemar sepakbola dadakan. Siapapun, dua status tersebut taak lagi penting, karena demi mendapatkan hiburan, hal itu sah-sah saja. World Cup 2014 akan menjadi episode ke-20 dari kompetisi sepakbola dunia garapan FIFA tersebut, dan untuk ke-dua kalinya pula Brazil kembali berperan menjadi tuan rumah setelah yang pertama di tahun 1950. Mulai 12 Juni sampai 13 Juli 2014 peluit akan terus dibunyikan dan serangan demi serangan mewarnai layar-layar kaca di seluruh penjuru dunia. Belum lagi banyak tim-tim ‘under the radar’ yang kemudian diperhitungkan karena memiliki pemain-pemain yang berbahaya. Sebut saja Timnas Belgia dengan kawalan Simon Mignolet (Liverpool GK) dan Vincent Kompany (Manchester City)serta diperkuat sederet nama lain seperti Marouane Fellaini (Manchester United), Eden Hazard (Chelsea FC), dan lain-lain. Hal itu menjadi salah satu kejutan yang tentunya diantisipasi. Tuan rumah Brazil pun tak bisa dipandang sebelah mata, karena ketika berbicara mengenai tim Samba, tak berarti hanya membahas tim sepakbola, namun lebih dari itu, Brazil sebagai negeri sepakbola. Bayangkan sendiri bagaimana antusiasme masyarakat Brazil dalam menyambut hajatan terbesar mereka di bulan Juni nanti! Tentunya, dijamin spektakuler.

Apabila masa lalu pernah mencatat para personel The Beatles sebagai yang terpopuler di Inggris, dekade ini bisa saja David Moyes menjadi penerus label tersebut. Bagaimana tidak, walaupun baru bergabung dengan raksasa sepakbola Inggris Manchester United sejak Juli 2013 lalu, Manajer tim asal Skotlandia tersebut berhasil menjadi buah bibir seluruh dunia akibat ‘prestasi’ yang ia gurat selama satu semester mengasuh klub tersebut. Kekalahan bertubi-tubi, termasuk oleh tim-tim yang selama ini tak pernah menang melawan Setan Merah sukses membuat namanya menjadi headliner di berbagai media olahraga. Betul-betul masa kontrak enam tahun yang diawali dengan cara yang cukup fenomenal. Kembali, bukan tanpa alasan apabila David Moyes menjadi sorotan atas rentetan hasil buruk Manchester United pada musim ini. Perbandingannya adalah, selama 27 tahun melatih Manchester United, Sir Alex Ferguson baru delapan kali menelan tiga kekalahan beruntun di semua kompetisi. Sedangkan Moyes yang mulai menjabat sebagai manajer tim per 1 Juli 2013, sudah menelan delapan kekalahan. Jumlah tersebut setara dengan 25 persen dari 32 pertandingan MU sejauh ini. Musim lalu, mereka hanya menelan 10 kekalahan dari 54 pertandingan. Bagaimanapun, pendahulu Moyes sang maestro Fergie, memiliki komentarnya sendiri mengenai posisi Moyes. “Sekarang, jika mereka (manajemen) memang mempercayakan pekerjaan itu kepadanya, kenapa mereka tidak menerima apapun konsekuensinya? Mungkin akan berjalan setahun, lalu ada perubahan, dan mereka akan melakukan prosedur yang sama lagi. Bagi saya itu akan sangat bodoh.” Bagi fans MU, daripada semakin rajin mengumpat, silakan saja berharap Moyes bisa melanjutkan kinerjanya dengan lebih mengesankan. Atau sekarang ini sudah begitu, karena ia berhasil membuat Old Trafford tak seangker dulu?


New Map

Selalu ada destinasi baru untuk dijelajahi dan tempat-tempat terkini untuk disinggahi‌ Inilah daftar must-visit places untuk tahun ini. teks: Andandika Surasetja fotografi : dok. isitmewa

Adventurous

Short Getaway Bali dan Lombok mungkin akan selalu menjadi tujuan favorit untuk menghabiskan

long weekend atau agenda libur dua-tiga hari. Tapi 2014 adalah soal menambahkan

pengalaman baru. Maka bersiaplah untuk perjalanan 12 jam dari ibu kota Jakarta dengan mengendarai mobil menuju sisi selatan Provinsi Lampung. Destinasi kali ini adalah: Teluk Kiluan. Dibutuhkan kesabaran ekstra karena untuk menjangkau area

pantai berpasir putih ini kita akan dihadapkan pada perjalanan panjang dengan kemiringan curam dan berbatu. Namun Teluk Kiluan menjanjikan atraksi yang akan menebus lunas segala rasa lelah. Lebih dari sekedar hembusan angin sepoi-sepoi, ombak air laut yang jernih, serta pemandangan yang luar biasa. Area ini memungkinkan kita berinteraksi dengan lumba-lumba. Ya, Teluk Kiluan adalah habitat bagi kawanan mamalia air laut yang

dikenal bersahabat dengan manusia ini. Dengan menggunakan kapal milik penduduk sekitar, kita dapat dibawa ketengah laut, berenang beriringan dengan lumba-lumba! Terdengar seperti impian masa kecil bukan? Ada cara lebih seru untuk menghabiskan waktu libur di Teluk Kiluan: menginaplah dalam tenda atau homestay yang dikelola warga sekitar, dengan demikian lengkap sudah petualangan yang tak akan terlupakan.


place

Play-A-Long Holiday Welcome to Brazil! Sudah jelas… Brazil adalah negara nomor satu dalam list destinasi yang wajib untuk dikunjungi tahun ini. Cuma butuh satu alasan yang akan menjawab segala tanda tanya: FIFA World Cup 2014. Negara yang berada di belahan Amerika Selatan ini kembali menjadi tuan rumah dari perhelatan sepakbola terbesar di dunia yang ke-20 sepanjang sejarah. Turnamen yang diikuti oleh 32 negara dari seluruh dunia akan menjadi magnet bagi tourists and travelers sedunia. Mengunjungi Brazil pada momen tersebut tentu saja akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan seumur hidup. Selain event akbar sepakbola tersebut, Brazil juga memiliki keindahan alam yang tak perlu diperdebatkan lagi. Pergilah ke Copabana, Ipanema, atau Leblon untuk bermain di tepi pantai yang tidak jauh dari ibu kota Rio de Janeiro. Jangan lupa mampir ke situs yang sangat ikonik di Parque Lage - kebun raya yang membentang dari kaki Gunung Corcovado. Di tempat inilah berdiri megah Patung Kristus yang tekenal. Waktu yang paling tepat untuk berangkat ke Brazil adalah pertengahan tahun 2014, jadi buatlah travel plan anda secepatnya! Untuk kawasan Asia Tenggara, akan ada Theme Park baru di tahun ini. Bersiaplah untuk berangkat ke Bang Saray, yang berada di pesisir timur Thailand dimana Cartoon Network Amazone berdiri. Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit dari Pantai Pattaya yang terkenal, atau 2 jam perjalanan darat dari Bangkok untuk bermain di taman hiburan yang konsepnya dibuat menyerupai hutan Amazon dengan tokoh-tokoh khas Cartoon Network yang segera beroperasi ini.

High in The City Terperangkap di tengah kota dan tidak punya kesempatan berlibur? Pergilah selama beberapa jam di malam hari untuk melihat city light dari atas ketinggian – setidaknya jadi penawar penat untuk sesaat. Jakarta masih punya beberapa tempat tinggi untuk anda singgahi, salah satunya adalah Altitude yang terletak pada lantai 46 The Plaza, Jalan MH Thamrin – Jakarta. Cozy ambiance and breathtaking view adalah poin terpenting yang dijual oleh lifestyle area ini. Saat ini Altitude terbagi ke dalam 4 area lounge and dining dengan konsep yang berbeda-beda. Yang pertama ialah GAIA, yang menawarkan North Italian cuisine terbaik dengan gaya klasik, kemudian Salt Grill – yang membawa menu kreasi chef Luke Mangan’s bergaya modern Australian eatery yang sehat. Selain itu ada pula Enmaru Japanese restaurant, serta Cloud Lounge and Living Room yang sangat pas untuk dijadikan tempat menghabiskan segelas cocktail bersama pasangan atau sahabat. Daripada terjebak dalam kerumunan kendaraan yang merayap di jalanan, sesekali melihatnya dari ketinggian akan menjadi hiburan tersendiri bukan?


1.Watch Your Arm

Haven’t been able to pull the trigger on something over $5,000? Tenang, kita tidak akan membicarakan Rolex, Panerai, atau Patek Philippe sekarang. Yang pasti, kami mengerti bahwa seorang pria sejati tentu memikiki cita rasa yang ‘tidak main-main’. Jika anda mengagumi desain minimalis yang tak akan ketinggalan zaman, sudah dapat dipastikan anda akan jatuh hati pada rancangan classic, timeless, dan iconic rilisan AARK Collective. Label jam tangan indie yang berbasis di Melbourne, Australia ini memadukan tradisi craftsmanship pembuatan jam tangan yang dipadukan dengan teknik

manufaktur modern. Komponen andalan AARK Collective meliputi 316L surgical steel, Italian calfskin leather dan mesin Japanese Quartz. Rekomendasi selanjutnya adalah VOID Watches – independent boutique watch brand yang berdisi sejak tahun 2008. VOID Watches lahir dari visi seorang desainer Swedia, David Ericsson. Desain apik dengan material terbaik menghasilkan produk jam tangan yang menarik untuk dimiliki, bahkan tak ada salahnya untuk dikoleksi. Mau sesuatu yang lebih flossy? Bell & Ross jawabannya.

2.Life is an Adventure

Kata kuncinya adalah “alam”, dan kita akan berpetualang

dengan gaya sepanjang tahun 2014. Meski sudah muncul selama beberapa musim ke belakang, motif camouflage alias camo masih bertahan. Permainan full-print yang mengambil inspirasi dari elemen natural juga akan memainkan peran besar untuk dua musim ke depan. Tengok saja koleksi Spring/Summer dari Kenzo dengan motif abtrak berpalet biru serta hitam yang akan mengingatkan kita pada laut lepas. Atau African inspired digital prints yang dibawa Givenchy ke musim ini. Yang juga mencuri perhatian adalah safari jacket dari Kokon To Zai (KTZ) dengan print altas/peta di atas material berwarna abu. Motif floral

juga kini tidak terbatas untuk wanita saja, karena bunga-bunga kini bermekaran dalam rancangan Alexander McQueen dan Topman Design. Jika anda justru enggan terhadap motif apapun dan mengutamakan potongan khas working-clothes – seperti parka, overalls, cargo pants – mungkin tak ada yang lebih baik dari Carhartt. They make flame resistant clothing and durable workwear for even the toughest jobs.

3.Headwear

Bucket Hat! Masa kejayaan snapback memang belum berakhir (mungkin memang tak ada matinya). Namun gunakanlah topi yang biasanya digunakan untuk memancing

1

recommendation Luangkan ruang dalam lemari anda untuk memuat fashion items terpenting saat ini. teks: Andandika Surasetja

4 5


fashion atau berkemah ini sesekali untuk menangkal kejenuhan gaya anda.

4.New Hype: Public School

Di akhir 2013 lalu, New York-based designer DaoYi Chow dan Maxwell Osborne berhasil membawa pulang CFDA/ Vogue Fashion Fund Top Honor untuk menswear label mereka: Public School. Maka tentu saja label ini layak mendapat perhatian lebih di tahun ini! Inspirasi duo desainer ini hadir dari lingkungan kota metropolitan yang khas – melting pot dari berbagai kultur dan sub-kultur yang berpadu menjadi suatu gaya ikonik: “sangat New York”. Dalam koleksi Public School,

kita dapat melihat ikatan yang jelas antara fashion dan musik (khususnya hip-hop) dalam produk cutting-edge streetwear. Di season ini mereka membawa palet yang dingin, dengan variasi warna biru navy, hitam dan abu-abu.

5.Sneak on Sneakers

Simpanlah dress shoes dan boots kebanggan anda di dalam lemari sepatu! Tahun ini benar-benar menjadi era kebangkitan sneakers. Jangan berpikir terlalu banyak perihal color-way. Warna hitam-putih memang pilihan aman yang tidak pernah salah. Namun sesekali mengambil resiko pun tentu tak masalah – jangan takut untuk mengambil skema warna

2

solid, neon, hingga motif camo. Berikut ini adalah deretan referensi yang wajib tercantum dalam footwear

6.wish-list anda.

Rumor says that Nike Air Max 90 is set to rule 2014, namun jika anda merasa bahwa model ini overrated, coba lirik Nike Mayfly yang masih tergolong jauh dari kata “pasaran” – setidaknya di Indonesia. Mengidamkan desain sporty sekaligus timeless? Adidas ZX, Adidas Stan Smith, atau Asics Gel Lyte adalah sederet opsi yang bisa dicoba. Sepatu hiking rilisan The North Face seri Back-ToBerkeley juga layak dikenakan apabila membutuhkan kekuatan boots dengan tampilan

sneakers. Tahun 2014 juga diramaikan dengan rancangan yang berkesan futuristik dan sci-fi inspired, mulai dari Reebok Pump Fury yang kembali menjadi hits, Puma Disc Blaze, hingga level Rick Owens x Adidas. Oh ya, satu lagi… Jangan lupa soal the most talked-about Valentino Paneled Camouflage Sneaker untuk musim Spring 2014!

7.The New Nerd

Kacamata, button-up-shirt, dasi, celana bahan, ipad case atau laptop sleeve. Koordinasikan seluruhnya secara detail untuk menghasilkan nerd look yang baru.

3

7

6


Ada pepatah bilang jika angka 3 merupakan angka keberuntungan. Dan rasanya hal itu terbukti pada acara 3rd Anniversary NYLON Indonesia sekaligus malam final NYLON Face Off tahun ini. teks: Alexander Kusuma Praja. Fotografi: Sanko Yannarotama.

As time goes by, tanpa terasa majalah NYLON Indonesia telah menginjak tahun ketiganya. It seems like only yesterday sejak majalah kesayanganmu ini hadir di Indonesia dan tentu saja kami merayakannya dengan membuat event yang seru. Well, bukan NYLON party namanya kalau tidak terbangun keesokan harinya dengan sedikit hangover, tapi tenang saja, saya masih bisa mengingat acara yang diadakan hari Sabtu tanggal 22 Februari lalu tersebut dengan jelas. So stick with me to rewind the night! Bertempat di Moovina Restaurant & Bar Plaza Indonesia, selebrasi ulang tahun NYLON Indonesia kali ini turut dibarengi oleh malam penobatan ajang NYLON Face Off untuk tahun ini. Setelah pencarian yang cukup panjang selama akhir 2013 lalu dan menerima ratusan submission dari audisi langsung maupun online, kami berhasil menyaring sekumpulan cewek dan cowok berkarakter edgy yang mewakili DNA majalah ini. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini kami

sengaja menyempitkan pilihan hanya dengan top 8 finalists di malam final, so the stake is definitely higher than ever! Kedelapan finalis terpilih yang terbagi dalam 4 cowok dan 4 cewek tersebut adalah Jordy Putra Gunawan, Reza Maudy, Ronaldo Joel Meyers, Tezar Aditya Rahman, Claudia Maretha, Devina Ika, Diandra MP, dan Veronika Krasnasari. Pukul 9 malam, para invitee mulai berdatangan ke Moovina. Di pintu masuk, mereka dipersilakan untuk registrasi terlebih dahulu dan mengikuti lomba selfie di Selfie Corner khusus untuk memperebutkan Yoga Tablet terbaru dari Lenovo yang menjadi sponsor utama event ini. Di saat yang sama, para finalis Face Off yang telah di-makeover di GlamGlow Studio Plaza Indonesia lantai 4 dengan memakai mud musk andalan mereka yang menghasilkan efek instant camera ready pun sedang bersiap-siap untuk tampil. Dibuka dengan opening speech oleh Editorin-Chief NYLON Indonesia, Ein Halid, malam selebrasi ini dibuka dengan fashion show oleh kedelapan finalis

yang mengenakan wardrobe dari Topshop dan Topman serta sepatu dari Dr. Martens. Moovina pun menjadi ramai oleh riuh tepuk tangan untuk finalis jagoan masing-masing. Setelah beberapa games seru, ini saat untuk menikmati music performance dari performer pilihan kami. Reno Pratama, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai skateboarder muda berbakat, kali ini tampil keren menyanyikan lagu-lagu akustik dari album debutnya. Selesai Reno, trio electropop Midnight Quickie pun mengambil alih dancefloor dengan lagu-lagu electronic racikan mereka. Sedang seru-serunya berjoget, kami harus rehat sebentar karena ini saat yang telah ditunggutunggu, which is the revelation of NYLON Face Off winners! Para finalis Face Off tahun ini diminta berkumpul di tengah dan sambil harapharap cemas menunggu pemenang NYLON Face Off tahun lalu, yaitu Tatyana Anindia dan Febri Andriansyah, untuk menghampiri pemenang selanjutnya. Setelah


(liputan)

beberapa menit yang menegangkan, Ronaldo Joel Meyers dengan rambut Afro-nya yang khas terpilih menjadi It Guy kami tahun ini sedangkan It Girl jatuh pada Veronika Krasanasari. Kedua pemenang Face Off tersebut berhak atas gift package spesial yang sudah termasuk produk terbaru dari Lenovo dan akan menjadi cover majalah NYLON Indonesia! A big applause and huge congrats for them, Midnight Quckie pun melanjutkan penampilan mereka dan

kemeriahan ternyata belum berhenti karena masih ada after party dengan resident DJ Moovina seperti DJ Baip, DJ Kinzi, dan DJ Dee. In the end, it’s been another blast for our birthday bash, thanks to all of our sponsors: Lenovo, Moovina Restaurant & Bar, GlamGlow, Topshop, Topman, Dr. Martens, Erdinger, dan Barrels. See you on another glorious year!


shopping list BERSHKA, Senayan City, 2nd Floor, Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta Pusat. BNV @ORBIS, Panglima Polim V No. 36, Kebayoran Baru. Jakarta Selatan. BOTTEGA VENETA Senayan City, G-01. Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta Pusat. BURTON MENSWEAR Central Park, Ground Floor, Jl. S. Parman Kav 28, Grogol, Jakarta Barat. CONVERSE Senayan City, 2nd Floor, Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta Pusat DANIEL WELLINGTON @The Goods Dept. DR. MARTENS Grand Indonesia East Mall, level 2, Jl. MH.Thamrin No.1, Jakarta Pusat. FRED PERRY Plaza Indonesia, Level 2, Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat H&M Gandaria City, Jl. Warung Jati Barat No. 39, Jakarta Selatan HUF @ORBIS, Panglima Polim V No. 36, Kebayoran Baru. Jakarta Selatan. Hilarius Jason (Fotografer) : 08568873015 LEE COOPER Mall Kelapa Gading 2, 1st floor, Jalan Kelapa Gading Boulevard, Jakarta Utara LOUIS VUITTON Plaza Indonesia, level 1, Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat Marina Tasha (make up artist) 087779777147 Michael Cools (Fotografer) 082136550602 MASSIMO DUTTI Grand Indonesia, West Mall G Fl Unit 3 A - 7 A, Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta MIANSAI @otoko, SCBD Fairgrounds Basement, Jl. Jend Sudirman Kav 52-53, Jakarta. MISCHIEF Society warehouse by Mischief Denim, Tebet Utara Dalam 23, Jakarta Selatan

MOSCOT @otoko, SCBD Fairgrounds Basement, Jl. Jend Sudirman Kav 52-53, Jakarta. NEW BALANCE @The Goods Dept. NIKE Grand Indonesia East mall 2nd Floor, Jakarta Pusat NIXON @The Goods Dept. NO’OM @Fashion First, Jl. CIkajang No. 48, Jakarta Selatan OTOKO SCBD Fairgrounds Basement, Jl. Jend Sudirman Kav 52-53, Jakarta. PULL & BEAR Pondok Indah Mall 2, 1st floor, Jakarta Selatan RAD Foundry8 SCBD, Jl. Jend. Sudirman kav. 52-53 SIFR @otoko, SCBD Fairgrounds Basement, Jl. Jend Sudirman Kav 52-53, Jakarta. SWANK www.sswank.com, contact.swank@gmail.com WONDERSOUL http://wondersouljakarta.tumblr.com TIMEX Taman Anggrek Mall, JL. Letjen S. Parman, Kav. 21, Jakarta Barat TOPMAN Grand Indonesia Level 1, Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta Pusat VANS Kota Kasablanka 1st Floor, Jl. Casablanca Raya kav 88, Jakarta Selatan WRANGLER @Debenhams, Senayan City, Jakarta. Y-3 Store Mezzo, Jl. Prof. DR. Satrio kav. 18, Kuningan, Jakarta Selatan. ZARA Plaza Senayan level 2, Jl. Asia Afrika No.8, Gelora, Jakarta Pusat shopdeca.com

subscribe & save 30% Ya, saya ingin berlangganan majalah

cara pembayaran

Nama Tanggal Lahir

Cash

Perusahaan Jabatan

Transfer

Alamat pengiriman

Kantor

Kota

Rumah Negara

Kode Pos

Telpon HP

Hubungi Sitta tel. 021-3199 1193 / fax. 021-3199 1178. Mohon konfirmasi melalui telepon sebelum melakukan transfer

Fax Email Mulai berlangganan dari bulan

Cover Price

Bank Mandiri Cab. Jakarta Sudirman No Rek : 102.00.0605204.4 A/N : PT. Nilon Media Indonesia

NORMAL PRICE

Subscribe PRICE

Saving

NYLON

Rp. 39.000 (10 edisi)

Rp. 390.000

Rp. 273.000

30%

NYLON Guys

Rp. 39.000 ( 6 edisi)

Rp. 234.000

Rp. 163.000

30%

follow us on NYLONguys_IND

NYLON Indonesia

Harga diluar ongkos kirim (untuk konfirmasi harap menghubungi nomor telepon (021) 3199 1178 )

Kirim formulir ini ke : Thamrin City Office Park Blok AA No. 08-09 Jl. Kebon Kacang Raya, Jakarta Pusat 10350, Telp. (021) 319 91178, fax. (021) 349 91179

PT. NILON MEDIA INDONESIA

Thamrin City Office Park Blok AA No. 08-09 Jl. Kebon Kacang Raya, Jakarta Pusat 10350

best deal



Jadi, Anda lebih menyukai hal-hal yang biasa-biasa saja? Saya selalu suka melakukan hal-hal biasa: mengganti bohlam, tissue toilet, berbelanja, mengajak anjing jalan-jalan. Saya melakukan segala hal yang dilakukan oleh manusia normal. Contohnya besok, saya berkendara ke rumah saya di desa. Saya akan berjalan di perbukitan, dikelilingi alam. Saya menyukai hal-hal itu. Apakah Anda menyesal pernah bergabung bersama The Rolling Stones? Jelas tidak. It was great. Ketenaran membantumu bisa masuk ke restoranrestoran bagus, tapi banyak hal dari itu yang bikin frustrasi. Kalau Anda membaca buku saya, Stone Alone, Anda akan mengerti, hari-demi-hari, apa yang terjadi dan yang tidak. Tak ada yang menikmatinya. Anda menunggu kedatangan orang sampai berjam-jam. Begitulah bagaimana kelakuan anak band. Jadi saya lebih asik dengan melakukan hal-hal lain: membaca buku, memotret.

Written in Stone

Beruntung bagi kita, mantan bassist The Rolling Stones dan scrapbook author Bill Wyman tetap menjadi seorang archivist. teks: nick duerden. Ilustrasi oleh: kathryn macnaughton

Bill Wyman, 77 tahun, telah menggores separuh abad dalam dunia rock ‘n’ roll. Tiga dekade paling populernya ia habiskan bersama The Rolling Stones, bassist ini juga telah melakukan tur bersama band-nya, Rhythm Kings, sejak 1997. Kini dia sudah lebih nyaman, tinggal di London bersama isteri asal Amerika, mantan fashion designer, aktris, dan juga model Suzanne Accosta, dan tiga puteri mereka, dan menyusun memoirs (Stone Alone, Rolling With the Stones) dan apresiasi musik (Blues Odyssey). Baru-baru ini, ia pun menyusun scrapbook, kumpulan foto-foto pribadi dari para legenda seperti Chuck Berry dan Jerry Hall, seperti juga berkas-berkas dari diary-nya. “Nenek adalah orang yang mengajarkan agar saya mengoleksi barang-barang: stempel pos, kartu-kartu dari bungkus rokok. Kau akan belajar banyak dari situ.” Berikut, Wyman berbagi secuil dari pemikiran itu.

Apakah Anda selalu memimpikan mengenai stardom di dunia rock? Ketika saya kecil tak ada hal-hal seperti itu, cuma ada Perry Como, dan dia pun tak terlalu bagus. Tapi saya ingat, menjelang perang usai Bibi saya membawa saya untuk menonton Jitterbug yang diiringi sebuah big band. Saya kagum sama band-nya. Saya tidak

128

nylonindonesia.com

pernah mendengar rock ‘n’ roll sampai ketika saya bergabung dengan militer di Jerman. Saya mendengarnya dari radio Amerika dan mulai membeli gitar, yang sangat jelek sebetulnya. Saya toh kemudian menjadi bassist. Anda pernah mengatakan bahwa tidak menikmati kehidupan sebagai rock star.

Bagian mana yang tidak disukai? Saya dan Charlie [Watts, drummer The Rolling Stones] lumayan memiliki kesamaan dalam menyikapi hal itu, dua working class yang menekan semua ke-glamor-an yang tengah terjadi. Kalau Anda lihat kembali beberapa video The Stones, Anda bisa melihat saya dan Charlie berada di belakang, sedang tertawa.

Di tahun 1992 Anda berhenti nge-band, merasa sudah cukup? Kala itu adalah waktunya untuk move on dan melakukan sesuatu yang baru. Tapi kami nggak pernah benar-benar berpisah. Saya pernah bermain bareng mereka di tur 50th Anniversary. Mereka meminta saya untuk kembali dan membuat saya percaya akan lebih terlibat daripada sebelumnya. Saya pikir, tak ada lagi ruang untuk saya; Saya hanya bermain beberapa lagu. Itu mengecewakan. Bagaimana proses penuaan memperlakukan Anda? Saya tak pernah takut menjadi tua, saya bangga akan usia saya. Saya baik-baik saja, saya sehat, sekaligus terlibat di musik, arkeologi, aktivitas amal. Memiliki keluarga yang mengagumkan, dengan tiga orang anak perempuan. Dan, tidak, kelihatannya tak satu pun dari mereka yang ingin mengikuti jejak saya. Saya senang. Karir di musik bisa sangat destruktif. Bagaimana dengan musik zaman sekarang? Saya suka Jake Bugg. Menurut saya dia keren, tapi kebanyakan musisi lain tidak membuat saya kagum. Mereka hanya keluar dan berpesta tanpa henti. Hanya mengeluarkan lagu-demi-lagu, tak bercahaya, tak ada shade. Saya nonton Jessie J baru-baru ini, dan maaf, saya tidak mengerti. Coba lihat B.B. King!




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.