NYLONguys Indonesia / Mei 2011

Page 1

Mei-JUNI 2011

5 games baru untuk ipad-2

unexpected beauty Nicoline Patricia

Chiptunes:

Komposisi Musik Game Boy Alexandra Asmasoebrata Kencangkan sabuk pengaman Anda!

Cool summer outfit!!! Rp.35.000.Luar P.Jawa R p . 3 7. 5 0 0 . ISSN 20878818

prepare for

on stage suede mark ronson mgmt far east movement

NYLON MUSIC FESTIVAL

energi baru dua frontman

DAve grohl

david naif






mei

fotografi Alexandra Asmasoebrata: Raja Siregar. stylist: Mentari Ofelia. makeup artist: Jihan Soemawisastra. pakaian koleksi Tribute

juni

10 Editor’s Letter 12 Letter 16 CONTRIBUTORS

2011

genius

18 Let Me Entertain You Yudha Budhisurya Thanks to Yudha Budhisurya , without any good foods and good entertainments, Jakarta is no fun. Teks: Rezaindra O.

20 unexpected beauty

Ia seorang fotografer fashion, ia juga dikenal sebagai model, ia adalah Nicoline Patricia Malina. Teks: Maesa Nicholas Montgomery

22 Chip Trick

Rama Putra a.k.a Kiddy Bit menggabungkan teknologi dan melodi dalam sebuah komposisi musik yang menghibur. Teks: Rezaindra O

24 Cyber Funtastic

Xperia, suatu ponsel android garapan sony ericsson yang memberika sesuatu sensasional tersendiri melalui fitur-fitur canggih yang sangat menghibur para penggunanya. berikut, djunadi satrio selaku head of marketing sony ericsson indonesia memaparkannya Teks: Khiva Iskak.

26 WIRED IMAGE

Dengan tempat baru di Brooklyn dan website yg diperbaharui, Artlog mempunya misi untuk menggebrak batasan-batasan seni. Teks: Ari Messer. Foto: Ian Allen.

28 Genius News 38 Gaming

pulp fiction

42 JIRI & IGA Ratusan tahun setelah Jakarta hancur,

Jiri memboyong sahabatnya Iga ke reruntuhan ibukota lama. Iga tak mengerti mengapa Jiri memilih tempat itu, tapi apakah benar bahwa ibukota yang kesepian itu senantiasa ‘mencari’ teman? Teks: Mita Diran.

drive thru 44 italian job

Kecil. Menyenangkan. Terjangkau. Kami mau satu. Teks: Nicolas Stecher

48 test drive: BENTLEY CONTINENTAL GT

Mungkin terlihat sedikit seperti ruang kerja di dalamnya, tapi New Bentley jauh dari kesan membosankan. Teks: Stefan Marolachakis

49 Auto PHROPHECY

street style

50 SINGAPORE Men’s Fashion Week 2011

Setelah kota Paris dan Milan, kini Singapura sebagai negara dan kota pertama yang menyelenggarakan perhelatan fashion show pria terbesar sepanjang sejarah di kawasan Asia Tenggara. Teks: Charles Rezandi

stylist: j. errico. grooming: jorjee douglass - therexagency.com menggunakan davines. digital: diy digital. asisten fotografer: john maxwell iv dan matt grayson. lokasi pier 59 west, l.a



radar

feature 85 a bit of honesty

Untuk kedua kali Suede mengeluarkan magisnya untuk penggemar di Indonesia. Kali ini, mereka menjanjkan suatu era baru. Teks: Khiva Iskak.

Mereka memang baru di kancah musika Indonesia, tetapi Stereocase perlahan namun pasti menuju pada sebuah kesuksesan. Teks: Khiva Iskak.

81 HE IS SOMEBODY TO LOVE

86 not another teen daze

Mark Ronson membuat sensasi tersendiri bagi kota Jakarta, bagaimana rasanya clubbing seperti di Tinseltown. Teks: Rezaindra O.

82 mood management Melalui musiknya, mgmt akan

mengajakmu mengarungi dunia psychedelic. Teks: Patricia Febrianti

84 ROCKETEER in the far east movin’ Mimpi dan kerja keraslah yang membuat Far East Movement can fly like a G6! Teks: Mentari Ofelia

Priscilla Jamail tidak suka dengan kebebasan tanpa tanggung jawab. Setidaknya vokalis ini sudah mengerti apa itu arti ‘in control’. Teks: Khiva Iskak.

87 “to speak your mind”

Bukan hanya ingin sekedar bermusik saja, Leornado Ringo ingin menyuarakan isi pikiran melalui magisnya suatu lirik. Teks: Khiva Iskak.

88 unsentimental tour

The MIlo melebarkan sayapnya hingga ke singapura tanpa jeda. Teks: Sarah Glandosch.

90 rock of ages

Pada peluncuran album terbaiknya selama satu dekade terakhir ini. Dave Grohl berbicara mengenai hidupnya sebagai seorang ayah, Nirvana, dan sebagai salah satu seorang rock star terbesar di dunia. Teks: Mikael Wood

98 SHE”LL DRIVE YOU CRAZY

Di dalam maupun di luar arena balap, Alexandra Asmasoebrata akan memacu adrenalin Anda. Teks: Rezaindra o

102 DESIGN IS ALL ABOUT

Setelah sukses membesarkan namanya sebagai salah satu desainer produk terkemuka tanah air, kali ini Alvin Tjitrowiryo ingin melebarkan sayapnya ke industri fashion dengan menciptakan sebuah label baru dalam lini men’s clothing tersendiri. Teks: Maesa Nicholas Montgomery

106 CHANGES within good energy

JUNI

78 WE ARE THE BEAUTIFUL ONES

Sebagai frontman, sudah menjadi tugas bagi David Naif untuk membentuk suatu energi baru bagi Naif. Menurutnya semua ini ia lakukan untuk perubahan yang lebih baik dan untuk menemukan titik semangat baru. Teks: Khiva Iskak

112 IT’S A STRIKE

Kasual atau preppy, anda yang tentukan! semua tersedia di koleksi terbaru dari H.E BY MANGO.

120 book smart

Benedikt Taschen sedang berada di puncak dunia. Teks: Marvin Scott Jarrett

126 SHOPPING LIST

128 wright around

Bila terasa Joe Wright, bagaimana itu bisa ‘Wrong’? Teks: Mike Harvey

2011

Fotografi: Arseto Adiputra Fashion Director: Maesa Nicholas Montgomery Asst. Stylist: Mentari Ofelia & Philea Adhanti Grooming: Budi Valentino Model: Jhonny (VTM) Outfit by H.E. By Mango



Editor-in-Chief Ein Halid Managing Editor Maesa Nicholas Montgomery

Fashion & Beauty Editor Anindya Devy Senior Editor Rezaindra O

Associate Editor Khiva Rayanka Iskak

writers Alexander Kusuma Praja, Mentari Ofelia, Tiara Puspita, Indri Zona Sejati, Patricia Febrianti design

Senior Designer Amirudin Hafihz Designer Haris Juniarto, Martini

Intern Designer Philea Adhanti

business

Advertising Sales Manager Maesa Nicholas Montgomery Senior Account Excecutive Andri Parulian Account Excecutive Angela Setjo, Ivan Adiyasa Traffic Manager Ursula Sitorus Events & Promotion Executive Fety Fadliah, Rio Purbo Circulation & Distribution Maya Astuti Chairman and Inspiration At Large Julius Ruslan Publisher and Chief Executive Officer Denise Tjokrosaputro Co-publisher Petrina Leong

NYLON is published by

PT. Tiga Visi Utama Jl. K.H Wahid Hasyim No.59 lt.2 Menteng Jakarta Pusat 10350 Tel +62 21 392 2218, +62 21 6855 2108 Fax +62 21 390 06062 SIUP NUMBER : 01881/10-1.824.51 NYLON US

Chief Editor Marvin Scott Jarett Publisher Jaclynn b Jarett Associate publisher Karim Abay President Don Hellinger

Editorial Office

110 greene street,suite 607, New York, NY 10012

Disclaimer Artikel yang dimuat dalam majalah ini telah melalui proses editorial yang berkesinambungan. Isi majalah ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan proses pemeriksaan dan opini publik, dan hanya berfungsi sebagai informasi yang bersifat kecuali ditekonstan. Semua materi yang diterima akan menjadi hak milik telah memiliki izin pemuatan foto dari pihak yang bersangkutapkan lain. tan untuk digunakan sesuai keperluan.

Hak Cipta & Izin Penerbitan Hak cipta dilindungi. Tidak ada bagian dari majalah ini yang diizinkan untuk dikutip ataupun diproduksi dalam format apa pun dengan atau tanpa sengaja tanpa izin dari perusahaan. Hak cipta 2011

follow us on

NYLONguys_IND NYLON Indonesia



010

ed letter

Taking chances

Hidup seharusnya seperti smart phone android, selalu beradaptasi dan meyempurnakan diri. Dan jujur ini tidak mudah untuk dilakukan. Tapi setidaknya saya mengenal dua David yang berhasil menjalani proses ini. Dave Grohl dan David Naif, keduanya seorang frontman, dan sedang menjalani tugas terpentingnya menjadi seorang rockstar dad. Keduanya memiliki cerita yang dalam hingga akhirnya mereka mampu mengeluarkan album yang diinjeksi penuh dengan energi baru. Pembuatan edisi ini membuat tim NYLON Guys bertemu dengan dengan orang-orang menarik seperti seperti Nicoline Patricia dan Alexandra Amansoebrata. Dua perempuan yang tidak memilih sekedar mengandalkan kecantikannya. Cause, that would boring, right? Dunia fotografi dan arena balap menjadi pilihan untuk mereka merasa lebih hidup. Dan buat saya itu lebih seksi. Hal ini pula yang saya tangkap dari priapria yang kita wawancara bulan ini. Baik yang berprofesi sebagai seorang desainer furniture,

promotor musik dan seorang seniman di bidang penerbitan, Mereka menolak untuk sekedar bergerak dengan arus yang ada. Ada saat apa yang mereka rencanakan gagal dan ada pula saat dibutuhkan keberanian, to just do it, and don’t give a damn. Ini pula yang melatarbelakagi NYLON Music Festival tanggal 7 Mei nanti. Bekerjasama dengan musisi baru untuk memamerkan kehebatan bermusik mereka dalam satu ruang. Sebuah event yang bercita-cita menjadi platform yang dapat diperhitungkan. Buat saya, berani mengambil kesempatan berarti mempersiapkan diri untuk gagal dan juga behasil. Dan seperti halnya untuk menjadi android tercanggih akan selalu ada proses penyempurnaan. Embrace the process! Ein Halid Editor in Chief

foto behind the scene david: hakim satriyo, stylist: anindya devy & Rezaindra o.denim blazer burberry dan koleksi pribadi David



012

letters

Sebenarnya untuk Radar sendiri bagaimana sih kriterianya? Pengen dong masukin band gue hehe.. Aji - Freelance Desainer

Kok gue sering perhatiin ini majalah lebih berat ke fashion ya? Banyakin hal-hal yang berbau hobi dong!

Ilustrasi : Eko Bintang

Adhi Sanjaya – Mahasiswa Ekonomi

Gue lihat semakin oke ya untuk pilihan baju-bajunya, itu yang rubrik Taste. Gue jadi penasaran edisi selanjutnya kaya apa. Engga mau posenya lagi jungkir balik ya? Haha. Dimas Tambunan – Visual Merchandiser

Gue senang lihat fashion spread edisi kemarin. Walaupun tuh model udah dimana-mana ya. But its ok laah..Keep it up the good work guys! - Damar Adiyasa – Blogger

Selamat untuk membuat cover lokal punya. Setidaknya kita mempunyai versi sendiri Nylon Guys Indo-

nesia seperti apa. -Satria Erlangga – Entrepreneur Where’s the hell our local community cars?? Panji Pangestu – Media Planner Over all sudah bagus, tapi liputan diluar kota ko ga ada kaya di Street Style. It wold be awesome mengena konten lokal kita. -Abby Alcapoon – IT Engineer

Kenapa engga majalah ini dibuat sebulan sekali aja, beda dikit dari US punya engga apa-apa kaann. Thanks! - Abdul Aziz – Editor

Kapan nih Nylon Guys bikin acara sendiri? Undang band dari luar. Engga perlu yang oke-oke banget asalkan sesuai dengan nyawa majalah kalian. - Eka Tanjul – Mahasiswa Komunikasi

Website kalian belum jadi ya? Rada susah nih mau update. Majalah kalian selalu habis. -Adam Nich –

Mahasiswa / Blogger



014

shout out

andreasharon_ Thank you @NYLONguys_ IND for the Mr. Magazine article. LOVE it! ;) dianugroho Ahhhhh.. Makin kece aja siii @ NYLONguys_IND ini..

dedhybt hehe..lagi demen baca nylon guys..^^b jadi pengenn..heuu ngilerr

mark_op Feel an instant crush looking at a photo of Shorty Fat Fixie in @ NYLONguys_IND. But it’s price instantly crashed my dream to own one.

doleyTobing “Magazine it’s not only an escape mechanism, but it’s a comfort food that will make you feel good about yourself” :) @ NYLONguys_IND

marshatimothy Love the cover ;) RT @AiAlbar: RT @NYLONguys_IND: March Issue: Our Cover Story, Fachri Albar “Why Acting Turns Him On”.

mikedpis Akhirnya ketemu jg majalah yg gue banget ---> @ NYLONguys_IND

mohammadfiqih @NYLONguys_IND love this magz so much! Akhirnya ada kitab wajib buat cowok street styler di indo. Spread Fahri albar keren bgt idenya! Haha

donnyAndrian Suka artikel Pulp Fiction bulan ini di @NYLONguys_IND. Artikel ini kayaknya jadi artikel favorit gue deh, soalnya cerita keren! dendyHerdanto Just bought @NYLONguys_ IND March 2011 edition. It’s very cool and DOPE ! Definitely a boys material. gatotkocobali @nylonguys_ind untuk rubrik taste banyakin lagi donk local item nya, yg maret hmpir smua foreign he4,

xtianleonard I finally bought 2nd edition of @NYLONguys_IND and its SUPERB! Nice to read (Asty pg is awesome!), nice to see! Make it once a month, please Ilustrasi : Eko Bintang

bangiwan Salah satu penambah nutrisi kreatif: @NYLONguys_ IND#bknendorser #tpbolehlahkldipilih :D adamzunk @NYLONguys_IND Majalah ini lengkap banget! gue banget! coba diperbanyakan halaman tentang otomotif. terus adakan artikel tentang fitness. Nylon Guys kan kudu sehat!

send mail to:

donnyAndrian Just bought the second edition of @NYLONguys_IND. Love the articel, love the fashion spread, love this issue. http:// plixi.com/p/87554524 febrianfahmi I’m in love with @NYLONguys_ IND !! These second issue is so cool, dude! Especially the fashion advice! :) This is what we need!

NYLON Guys Indonesia MPG Building, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10350 or Twitter@NYLONguys_IND



016 CONTRIBUTORS

Arseto Adiputra

Lahir di Jakarta pada 31 Maret 1986 ini sudah cukup dikenal dengan kemahirannya dalam menangkap gambar-gambar indah dunia fashion lewat arahan dan instingnya yang brilian. Setiap karyanya berhasil memukau para pecinta fashion yang ada di tanah air. Ia juga mengembangkan kariernya sebagai fotografer di Singapura, Hongkong, dan beberapa negara lainya. Nikmati hasil jepretan Ars pada blognya arsetoadiputra. blogspot.com dan tentu saja dalam fashion spread “It’s a Strike” yang playfull di edisi kali ini.

Eko Bintang

Ilustrator dan juga seorang art director, itulah Eko Bintang. Ia mengaku bahwa “baru saja menemukan aktifitas menggambar sebagai satu-satunya hal yang ingin dia lakukan” dan tahun ini, ia sedang mempersiapkan diri untuk sesuatu yang ‘penting’. Penasaran? Intip dulu hasil goresan tangannya dalam ilustrasi di kolom letter dan pulp fiction kita kali ini.

Deschanel Darmodihardhjo

Hidupnya selalu dekat dengan travelling, sudah 24 kota bagian Eropa, Asia dan Amerika sudah ia kunjungi. Dimulai dari hobi memotret, Nel jatuh cinta dengan keindahan fotografi terutama mengenai alam. Lulusan School of Visual Arts (VSA) ini sekali lagi memberikan hasil jepretannya pada kolom Genius dan Radar.

Raja Siregar

Memang sudah panggilan jiwanya untuk menjadi fotografer, Raja yang,sedang menekuni potret fashion dan profil tokoh mempunyai pernyataan, (“I’m not trying to outshine the others, im just kicking it my way, and make it my own. And i think every people has their own talent and uniqueness which shouldn’t be compared one to another.”) Simak hasil bidikan indahnya pada Alexandra Asmasoebrata dan Leornado Ringo.

Charles Rezandi

Pria yang kini menetap di Singapura ini dikenal sebagai seorang Fashion savvy, selain menjadi fashion journalist dan , Charles Rezandi juga terus mengekspresikan visinya lewat berbagai proyek fashion baik di dalam maupun luar negeri. Simak laporan langsung Charles dari Singapore Men’s Fashion Week di kolom Stree Style kita kali ini, dan lihat portofolio-nya di charlesrezandi.com

Kontributor: Andhika Muksin, Arseto Adiputra, Ka Kromodimuljo, Ivan Adiyasa, Mita Diran, Sarah Glandosch, Muhammad Asranur, Giorgi A. Krisno, Nick Easton, Naren Kameshwara, Onik Rebellionik, Hakim Satriyo



Let Me Entertain You Thanks to Yudha Budhisurya , without any good foods and good entertainments, Jakarta is no fun. Teks: Rezaindra O. Fotografi: Nick Easton

018

“Gue bersyukur bisa masuk ke bisnis ini disaat yang tepat,” ujar Yudha Budhisurya, 31, otak penggerak ‘mesin hiburan’ di metropolitan ini, “Gue mengawali semua ini di usia gue yang masih sangat muda, dan sekarang Jakarta adalah kota yang sangat menjanjikan,” ujarnya. “Jakarta nggak ada yang nyamain, in a good way! Jakarta unik banget, terutama karena pelaku bisnis dan talent-nya. Sekarang industri kreatifnya lagi exciting banget, gue sangat beruntung ada disini”. Brand Embassy, club Domain, dan event musik Playground adalah sebagian dari hasil kerja keras Yudha, ia memang ingin dikenal sebagai seorang lifestyle enterpreneur, “Lifestyle disini lebih ke bidang F&B dan Event Promoter,” ujar pria berkacamata dan rambut gondrong ini disela-sela ia menandatangani beberapa berkas di salah satu sudut restorannya Portico. Tidak ada yang kurang atau lebih ia cintai dari ketiga bidang ini, menjadi promotor maupun pengusaha restoran dan club sama-sama menyenangkan. “Semuanya punya excitement tersendiri buat gue,” jelas ayah dari seorang putri bernama Jade Shaleeza, 5. “F&B itu bisnis yang dinamis, sedangkan event musik itu menyenangkan karena gue passionate sama musik. Persiapan bikin event itu sama beratnya dengan membuka resto baru, bedanya adalah semua persiapan event itu hanya untuk direalisasikan pada satu hari aja.” Tahun 2001, Yudha yang baru saja menyelesaikan kuliah Manajemen dari Ohio State University di AS, pulang ke Jakarta untuk sekedar liburan, tiba-tiba ia ditawari oleh kakaknya (yang saat itu memegang Manna Lounge) untuk mengelola sebuah club baru. “Ketika itu juga gue ditawarin untuk menjalankan club tersebut (yang kemudian dinamakan Embassy) karena mereka tahu, gue suka dengan dunia club. Karena gue gak punya pengalaman management apa-apa awalnya gue cukup ragu, tapi mereka bilang mereka butuh orang yang passionate di bidang itu dan akan nge-back up gue, akhirnya gue setuju, membuat konsep running club ini, dan nggak jadi balik lagi ke Amerika,” cerita Yudha tentang pengalaman awalnya terjun ke bisnis ini. Embassy club pun menjadi starting point dari kesuksesan Yudha di industri ini, didukung oleh beberapa orang teman yang menjadi business partner-nya, mereka melebarkan sayap usaha dengan menciptakan arena-arena hiburan yang modern, sophisticated,dan outstanding di jaman itu. Manna Lounge, Embassy, Score, dan Corks & Screw adalah brand-brand yang mereka dirikan di bawah payung perusahaan OPCO, yang sekarang tinggal sebuah holding company semata. “Kita sempat ambisius banget dengan proyek-proyek yang kita punya, tapi itu nggak berlangsung sampai sekarang. Membagi setiap brand dengan PIC yang berbeda-beda, menjadikan kita punya ego sendiri dan hanya fokus pada masing-masing brand,” ujar Yudha

perihal hambatan di awal kariernya, “Brand-brand kami memang sukses, tapi sebagai grup kita jadi nggak solid, sayang banget sebenarnya. Kalo saja waktu itu kita strukturnya benar, pasti sekarang kita udah jadi grup besar”. Bisnis memang identik dengan untung dan rugi, suami dari aktris cantik Aida Nurmala ini juga tidak lepas dari hal tersebut, apalagi jika berhubungan dengan pekerjaannya sebagai event promoter. “Bikin event skala besar itu awalnya pasti rugi, dimana kita harus building image terlebih dahulu, membuat hubungan yang baik dengan sponsorship, hingga dengan artis,” jelasnya. “Sejak gue banyak ngurusin event dan menjadikan Embassy club paling hype saat itu, 2006 gue bikin Embassy Playground pertama di area Taman Ria Senayan.” Itulah cikal bakal dari festival Playground yang ada hingga sekarang. Tahun 2008, Playground malah membawa Paul Van Dyk, dan memindahkan lokasinya ke Ancol, alhasil sekitar 17.000 orang datang dan berpesta disana, menjadikan Playground sebagai event dance music indie tahunan yang paling ditunggu. Melihat potensi bisnis ini, Yudha dan seorang temannya asal Singapura membentuk sebuah perusahaan promotor bernama UrbaniteAsia. Selain sibuk mempersiapkan festival Playground 2011 yang dijadwalkan pada Oktober tahun ini, Yudha juga tetap me-maintain resto-restonya dan terus mencari lokasi yang tepat untuk comeback-nya Embassy Club. Ya, Yudha berkeinginan untuk mengembalikannya di peta club scene kota ini (walaupun franchise-nya di kota-kota lain tetap masih eksis), salah satu caranya adalah dengan tetap membuat orang aware dengan brand ini dan memasukkan Embassy Pop-Up Lounge sebagai bagian dari perhelatan urban event super keren kami, Nylon Music Festival 2011, yang memang menjadi salah satu proyek Yudha dan UrbaniteAsia tahun ini. Menurut Yudha, semua strategi bisnis yang ia jalankan saat ini tidak ada yang ia dapatkan dari bangku kuliah dulu, “Dulu gue sekolahnya ngasal, cuman buat cari pengalaman aja. Bisa dibilang apa yang gue kerjain sekarang didapat pas udah nyemplung disini,“ ujarnya sambil tersenyum bangga. Passion-nya terhadap musiklah yang mendorong Yudha untuk bisa menjalankan bisnis hiburan ini secara natural, penyuka segala jenis musik ini (sekarang ia sering mendengar Arcade Fire, Magnetic Man, hingga DJ Zinc dan Nicolas Jaar). Jaman kuliah adalah point dimana dia menemukan jati diri, Yudha menemukan passions dalam dirinya. Sepuluh tahun sudah Yudha mengubah wajah Jakarta lebih dari sekedar kota yang penuh kemacetan, banjir, dan kriminalitas. Yudha menawarkan Jakarta sebagai sebuah entertainment city, walaupun ia masih menyesalkan pihak pemerintah yang kurang suportif dalam membangun industri ini, “Semuanya menarik untuk dikerjakan, kalau nggak, nggak mungkin gue bisa ada disini terus. Saking gue senengnya dengan kerjaan ini, antara kerja dan nggak kerjanya agak blur, kadang-kadang jadi kayak nggak kenal batas gitu,” kata pria yang jika ada waktu lowong ini suka bermain mountain bike. “Agak terkutuk juga kerja di dunia ini, tapi ini kutukan yang enak”.



020

Ia seorang fotografer fashion, ia juga dikenal sebagai model, ia adalah Nicoline Patricia Malina. Teks: Maesa Nicholas Montgomery Fotografi: Andre Wiredja Awalnya saya hampir tidak percaya bahwa fotografer yang satu ini mungkin dapat dikatakan “berbeda” dari fotografer wanita pada umumnya. Pasti Anda akan terheran-heran mengapa kalimat ini keluar dari mulut saya! Beberapa tahun yang lalu ketika saya ingin melangsungkan sebuah pemotretan di suatu studio di daerah Jakarta Selatan, shock bahwa yang berhadapan dengan saya adalah seorang fotografer. Parasnya yang cantik, bentuk tubuh yang semampai bak seorang model dan gayanya yang sangat fashionable telah memberikan persepsi tersendiri bagi saya, kalau memang ia bukan fotografer yang hendak saya temui. Dan ternyata benar, bahwa ia adalah Nicoline Patricia Malina, seorang fotografer! Wanita kelahiran 6 Desember ini, memang memiliki keunikan tersendiri. Menjadi seorang fotografer handal mungkin bukanlah tujuan yang ingin dicapainya, mengingat latar belakang pendidikannya adalah Fine Art, di Hogeschool voor de Kunsten Utrecht, Belanda. “Saya sangat menyukai kamera, karena kamera dapat merekam semua memori dalam hidup, dapat menceritakan sesuatu, dan berfungsi untuk menyalurkan berbagai macam ideide yang ada di kepala saya”, ujar Nicoline saat ditanya mengenai kecintaannya pertama kali pada dunia fotografi. Pada tahun 2005, akhirnya ia memberanikan diri untuk menyalurkan hobinya ini sebagai suatu ladang pekerjaan yang sangat menjanjikan. Idealisme yang dianutnya pun dapat dikatakan brilliant, bagaimana tidak jika ketika ditanya mengenai dasar fotografinya, ia dengan cool menjawab, “Wanita adalah sosok yang indah dan saya senang untuk membuat mereka tambah terlihat sempurna di depan lensa kamera saya” (dan saya pun terhipnotis terhadap jawaban ini). Hingga pada suatu saat, keinginan itu pun tercapai melalui kesempatan yang diberikan kepadanya untuk berkontribusi dengan sebuah majalah wanita ternama di Belanda. “Saya berteriak gembira ketika hasil foto dan nama saya sebagai fotografer tercetak di majalah tersebut, ini luar biasa!” Pengagum karya-karya fotografi dari Ellen von Unwerth dan Mika Ninagawa ini berkata bahwa semua ide-ide fotografinya didapat dari berbagai perjalanan wisata, mengunjungi galeri seni, serta dari film dan musik. Karya-karyanya dapat terbilang high fashion serta memiliki esensi dan estetika khusus, hingga akhirnya ia dinobatkan

sebagai seorang fashion photographer. Ketertarikannya pada industri fashion ini juga telah menghantarnya pada gelar tersebut – ia juga sempat mengikuti kursus desain fashion. Menjadi seorang fotografer fashion menurutnya bukanlah hal yang mudah; mengetahui dan mengenal bahan dan tekstur kain, serta memahami setiap lekukan bentuk tubuh merupakan suatu persyaratan tersendiri, karena dari hal inilah seorang fotografer fashion dapat bereksperimen dalam menemukan teknik dan hasil fotografi yang sempurna. Tidak lengkap rasanya bila saya tidak bertanya tentang masterpiece yang pernah dihasilkannya. Ketika ditanya hal tersebut, ia dengan lugas menjawab, photo story di Tibet dan Borobudur, karena dalam proyek ini ia berusaha menggabungkan unsur fashion dan landscape secara bersamaan (saya tidak ingin memberi tahu dimana hasil foto ini diproduksi). Dalam menciptakan suatu hasil foto yang baik tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ia mengakui bahwa tantangan terbesar datang dari koordinasi tim yang berantakan (semoga bukan saya yang dimaksud). “Sebuah foto yang baik bukan saja datang dari hasil kerja keras sang fotografer, namun berasal dari kekompakan tim di lapangan”, ujarnya. Selain itu; berbekal kerja keras, mencintai dunia fashion, menguasai teknik-teknik dasar, dan memiliki networking yang luas, merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang fotografer fashion. “Sebuah foto dapat dikatakan sukses bila foto tersebut dapat bercerita akan suatu obyek”, kata penggemar kamera Sony a900 ini. Nicoline merasa banyak hal yang masih ingin ia tuju, salah satunya adalah bekerja sama dengan media publikasi internasional serta berkeliling dunia mencari tempat-tempat indah lainnya untuk dijadikan obyek fotografi. Kemudian secara iseng saya bertanya, selain menjadi seorang fotografer, bidang pekerjaan apa yang ingin Anda pilih, dan saya semakin terperangah mendengar jawabannya, “Freelance travel journalist” (ini spektakuler!). Nicoline mungkin saat ini dapat menjadi role model bagi para fotografer pemula yang baru saja ingin meniti karirnya, ia menyarankan bahwa untuk menjadi sukses kita harus banyak melakukan eksperimen, jangan terlalu banyak berpikir dan yang paling penting adalah merasakan dengan segenap hati esensi dari sebuah karya fotografi.

Unexpected



Chip Rama Putra a.k.a Kiddy Bit menggabungkan teknologi dan melodi dalam sebuah komposisi musik yang menghibur. Teks: Rezaindra O. Fotografi: Deschanel Darmodihardjo.

022

Ketik nama Rama Putra dalam search engine Myspace.com bisa jadi hasilnya akan nihil, tapi coba ganti key word-nya dengan Kiddy Bit, dan ketika hasilnya keluar, click dan dengarkan beberapa track hasil karyanya. Bunyi-bunyian tanpa lirik bernuansa elektronik karyanya ini dalam seketika akan membawa memori kita akan musik video game di era 80-90an, seperti Pacman, Space Invader, ataupun Tetris hadir kembali. Ya, Rama Putra, 19, atau lebih dikenal dengan nick name Kiddy Bit ini adalah seorang pengguna Chiptune yang disebut chip tuner. Wikipedia menuliskan bahwa Chiptune adalah musik yang diproduksi dengan instrumen digital berupa audio chip yang mengeluarkan bunyi-bunyian 8 bit dan 16 bit, biasanya ditemukan pada komputer rumahan dan konsol video game di tahun 80an. Ketika banyak orang yang kemudian meninggalkan konsol itu dan beralih pada produk yang lebih modern, ada sebagian kecil seniman yang tetap menggunakan barang tadi untuk menciptakan karya audio dan visual yang baru. Rama tentu saja masuk dalam kategori tersebut, karena seorang chip tuner bisa disebut dengan musisi yang meng-compose musiknya sendiri. “Gue mulai main chiptune dari pertengahan 2008”, cerita Mahasiswa semester 2, jurusan Interior Design Universitas Bina Nusantara ini, “Awal mulanya gue tahu chiptunes karena bokap gue liat liputan event Indonesia Chiptunes di TV, dan bokap bilang ke gue “dek, coba lo pelajarin itu, ada musik yang lucu pake alat-alat game,” dan mulai saat itu gue browsing di Internet, walaupun informasinya belum terlalu banyak tapi gue menemukan forum-forum yang ngebantu gue untuk kenal dengan dunia ini,” ujarnya. Chiptunes saat ini memang identik dengan menggunakan Game Boy, namun kali pertama Rama mencobanya ia hanya menggunakan laptop. “Ini tuh nggak harus pake Game Boy, kita bisa pake keyboard Casio jaman dulu juga kalkulator yang ada suaranya. Intinya mesin yang bisa ngeluarin bunyi 8 dan 16 bit,” ungkap Rama. Sekarang dia menggunakan seperangkat chiptunes gadget yang masuk dalam sebuah briefcase alumunium, di dalamnya terdapat konsol game Nintendo DMG 08 (keluaran pertama dari Nintendo Game Boy), chip LSDJ (Little Sound Disc Jockey), mixer, dan juga efek. Memainkan musik murni saja tidak gampang, apalagi bila musik dikombinasikan dengan teknologi. Itulah yang diterapkan Rama setiap ia menuangkan sense of musicality-nya dalam chiptunes, www.myspace.com/kiddybit, www.8bc.org/members/kiddybit

Trick ia harus bisa mengerti dengan baik software apa yang ia gunakan sebelum menyusun nada di dalamnya, setelah itu mencari gelombang suara yang ia inginkan dan menambahkan efek yang pas, baru setelah serangkaian proses rumit itu barulah musiknya bisa ia mainkan. Terdengar kompleks dan tidak gampang kan? Rama mengakui bahwa semua orang yang mau belajar chiptunes harus bisa sabar dan rajin untuk cari informasi tentang dunia ini. “Gue sendiri belajar LSDJ kurang lebih enam bulan. Sekarang gue cuman ngembangin apa yang sudah gue mengerti dengan cara dengerin dan nerapin musik kayak power pop, hard house, drum n bass, juga trance dalam musik gue,” ungkap Rama. Bakat musik Rama memang sudah terasah sejak kecil, ia sempat mengikuti les biola klasik, membuat beat hip hop lewat komputer ketika ia SMP, bahkan belajar cara mixing lagu dengan software DJ sejak ia masih SD. Hal itu dikarenakan ayahnya dulu berprofesi sebagai seorang DJ sebuah club di tahun 80an. Album perdana dari pengagum Hello Stereo dan JW 86 (salah satu pioneer dari Chiptunes Indonesia) ini juga sebenarnya sudah rampung ia buat, namun belum dirilis, “Sebetulnya album gue keluar dari bulan Oktober tahun lalu, cuman sampe sekarang belum sempat gue rilis karena gue sibuk dan nggak sempat upload,” ujarnya sambil nyengir. Album dalam bentuk elektronik dan juga fisik yang ia produksi secara indie ini lebih mengedepankan power pop dan japanese classic music. Ketika ditanya tentang eksistensi Kiddy Bit di dunia Chiptunes, ia menjawab dengan cukup ragu, “Gue juga sebenarnya kurang jelas dengan keberadaan gue disini, gue nggak tahu setenar apa gue sekarang, cuman kemarin sempat ada orang yang out of nowhere tiba-tiba masukin karya gue di You Tube, dan banyak dapat respon positif. Terus ada juga orang yang sempat ngajak gue untuk main di Argentina, nggak ngerti deh kalo itu bercanda apa bukan,” kata Rama sambil tertawa. Rencana ke depan dari Rama adalah membentuk sebuah band beraliran blues atau jazz dengan unsur elektronika, “Jadi gue tetap pake chiptune yang nanti di-compose dengan alat musik lain,” ujarnya bersemangat. Dan untuk saat ini? “Yah selain kuliah, gue tetap berjuang untuk ngembangin dunia Chiptunes Indonesia. Gue pengen banget bisa ngembangin ini kayak di luar negeri, dimana chiptunes bahkan bisa ngalahin DJ”.



cyber funtastic

"Melalui rangkaian Xperia, kami menawarkan smartphone paling menghibur dengan akses ke dunia android dan Sony untuk menciptakan pengalaman hiburan tanpa akhir kepada konsumen

"

outfit by H.E By Mango (Plaza Indonesia) lokasi : Domain, Senayan City

Xperia, suatu ponsel android garapan sony ericsson yang memberika sesuatu sensasional tersendiri melalui fitur-fitur canggih yang sangat menghibur para penggunanya. berikut, djunadi satrio selaku head of marketing sony ericsson indonesia memaparkannya Teks: Khiva Iskak. Fotografi: Nick Easton

024

Rasanya setiap tekhnologi baru yang hadir seperti kedipan mata saja. Cepat berlalu dan terkadang terlupakan. Maka dari itu Sony Ericsson dengan ponsel Xperia-nya selalu dapat menawarkan hal-hal baru dan inovatif, baik itu dari segi hiburan, maupun kecanggihan fitur yang ada. Perkembangan semacam inilah yang membuat Sony Ericsson menjadi merk ponsel Android no 1 di Indonesia. Meledaknya penjualan ponsel yang mengharuskan segi hiburan tetap eksis didalamnya diakui oleh Djunadi Satrio, selaku Head of Marketing

Sony Ericsson Indonesia, “Entertainment telah memiliki definisi baru oleh para konsumen belakangan ini, sindrom, “Saya mau itu dan harus sekarang” telah membawa permintaan yang meningkat untuk musik, film, dan popularitas web social network. Sangatlah penting kalau kita mengerti apa

yang konsumer inginkan.” Dengan semangat yang optimis, kami memasarkan ponsel Xperia ini kepada khalayak muda dikarenakan mobilitas yang sangat tinggi, tujuan bisnis ini memenuhi permintaan global terhadap fenomena yang terjadi di Indonesia. “Walaupun sebenarnya,

ponsel Xperia ini tidak hanya untuk kaum muda saja. Sebenarnya disegala kalangan juga bisa. Ponsel ini memenuhi kebutuhan untuk semua umur,” jelas Djunadi. Setelah merilis Xperia Neo dan Pro, kini keluaran terbaru dari Sony Ericsson yaitu Xperia arc, ponsel


smartphone yang mempunyai kecanggihan seperti, desain ponsel yang memesona dengan tekhnologi Sony pada platform Android versi 2.3, apalagi visual yang brilian dengan teknologi Sony Mobile BRAVIA Engine. Tajam, jernih, serta sensor mobile Sony Exmor R, yang dimana juga digunakan di Sony Cybershots dan Handycam pada ponsel, membiarkan kita memotret secara sempurna walaupun dalam pencahayaan rendah dilengkapi dengan kamera 8.1MP mampu memperlihatkan kualitas HD (High Definition) pada TV Anda, melalui built in konektor HDMI. “Dengan komitmen penuh, baru-baru ini kami mempunyai HD games campaign, dimana tersedia eksklusif untuk para konsumer Xperia arc,” ujar Djunadi. Kampanye ini mengizinkan untuk mengunduh tiga premium HD games pilihan mereka dari mitra kerjasama Sony, yaitu Gameloft. Bagaimana tidak mutakhir, Xperia arc ini merupakan produk pertama dari generasi baru smartphone Xperia yang diumumkan pada tahun ini. Djunadi mengukapkan bahwa Indonesia sedang dalam tahap perkembangan yang terbilang lumayan pesat untuk ukuran tekhnologi ponsel, maka dari itu dengan hadirnya Xperia ini ia berharap dapat membantu perkembangan tersebut. Mau tidak mau sebagai Negara berkembang Indonesia tidak boleh tertinggal, dengan cara mengedukasi masyarakat dengan apa yang dapat diaplikasikan ke dalam mobile lifestyle lebih membantu kesibukan dan kebutuhan dalam hal segi hiburan, sekiranya itu pesan Djunadi yang sedang membangun masyarakat peka, terutama dalam pengenalan sistem operasi android yang sudah mulai dikenal. “Sebenarnya saya ingin orang semakin terbuka dengan menggunakan android, yang diketahui kegunaanya yang sangat multifungsi, maka dari itu saya ingin memperkenalkannya melalui Xperia ini,” jelas Djunadi. Sony Ericsson ingin lebih dekat dengan para penggunanya melalui konten hiburan yang tersedia di dalam Xperia. Karena sifatnya yang aspirasional, seri Xperia mempunyai tujuan menjawab kebutuhan masyarakat dengan alat komunikasi yang tidak terlalu serius. Alat komunikasi yang lebih akrab ke masyarakat. “Maka dari itu kami selalu mendekati masyarakat dengan segi entertainment ini, jadi kami terus menanamkan bahwa ponsel Sony Ericsson itu terdiri dari dua sisi, komunikasi dan entertainment, mengikuti gaya hidup aktif,” Djunadi sekali lagi menjelaskan dengan lugas. Ia percaya bahwa sistem operasi andorid kurang dalam 3 tahun akan memimpin sistem lainnya. Mengapa? Menurutnya Android mempunyai keunggulan dalam sifat keterbukaanya.

Menguntungkan untuk vendor, konsumen, developer, dan operator yang juga sadar bahwa Android itu haus akan data. Ekosistem yang melengkapi satu sama lain, Android membuat tampilannya lebih relevan terutama untuk anak muda. “Satu hal lagi, keunggulan sistem Android juga berbicara dengan sistem-sitem lainnya. Karena fleksibilitasnya itu membuat para konsumen tidak perlu membeli alat yang baru, karena masih bisa memakai alat yang sama. Dikarenakan kehidupan yang berubah, Android mampu menyesuaikan diri,” ungkap Djunadi.

Maka dari itu produk terbaru Xperia Arc ini mempunyai paket pesan entertainment yang unggul ini agar dapat mensosialisasikannya langsung kepada konsumen Sony Ericsson. “Melalui rangkaian Xperia, kami menawarkan smartphone paling menghibur dengan akses ke dunia android dan Sony untuk menciptakan pengalaman hiburan tanpa akhir kepada konsumen kami,” ujar Djunadi, “Sony Ericsson merupakan merk yang muda dan enerjik, kami selalu mengemasnya melewati jalur entertainment. semoga saja kehadiran smartphone Xperia ini dapat memberi kepuasaan terhadap konsumen kami,” tambahnya.


TEMAN KULIAH LAMA Manish Vora dan Dylan Fareed membuat loncatan jauh ketika mereka membuat situs Artlog di tahun 2007. Waktu itu Twitter belum eksis, dan dunia seni sangat lambat dalam mengadaptasi teknologi baru. Mereka seperti lebih tertarik membuat database lelang yang membosankan daripada menghadirkan apresiasi yang lebih luas lagi terhadap dunia seni dan mengumpulkan kolektor-kolektor muda. Tetapi Vora dan Fareed tidak melihat perbedaan dalam dunia online maupun offline, dan mereka berpikir bahwa jika mereka bisa menciptakan suatu situs dimana orang dapat melakukan tur ke galeri-galeri secara virtual, dan membuat kegiatan mengoleksi barang seni menjadi menyenangkan. Mereka kemudian menaruh sumber-sumber mereka sendiri di belakang ide besar tersebut (Vora pernah bekerja untuk Wall Street dan Fared adalah seorang web designer) dan situs mereka secara bertahap mempunyai banyak pengikut. Sekarang ada lebih dari 1.600 galeri dan institusi yang bergabung dengan Artlog, dan kedua teman ini baru saja meluncurkan situs baru mereka yang sudah banyak diperbaharui. Di Artlog kita bisa melacak hasil lelang, menonton video interview dengan para seniman dan kurator, melihat diskusi yang sedang dibahas di situs dan memberi info acara pembukaan-pembukaan pameran seni di kotamu. Semua orang dapat memulai koleksi barang seni yang mereka miliki, atau ingin mereka miliki. Pengaturan ini memungkinkan jejaring sosial Artlog untuk tumbuh melingkupi minat para pemakainya. Kami sedang duduk di ruang konfrensi kantor baru Artlog di South Williamsburg, Brooklyn yang tadinya merupakan bangunan industrial tua yang sekarang menjadi studio bagi para artis. Mereka sedang menertawakan peristiwa yang baru saja terjadi. Mereka sedang berusaha mengorganisasi interview dengan seniman Phillipe Nuell dan

026

wired

Dengan tempat baru di Brooklyn dan website yg diperbaharui, Artlog mempunya misi untuk menggebrak batasan-batasan seni. TEKS: Ari Messer. Foto: Ian Allen.

art tk

image

kesulitan menemukan waktu yang pasbeberapa artis yang bekerja sama dengan mereka mempunyai kecendrungan untuk bekerja diluar kebiasaan umumhanya untuk menemukan bahwa studio mereka ternyata berada di gedung yang sama. Mereka memutuskan untuk mewawancarai Nuell dengan kamera di studio bikinan mereka-sebuah elemen yang menjadi komponen utama di situs baru mereka. TV telah menjadi second nature bagi Vora, yang pernah melakukan segmen di NBC New York, memberi saran kepada pemirsa dimana bisa menemukan bakat-bakat baru. “Pada tahun 2007 kita sudah melakukan desain untuk berbagai macam variasi termasuk galeri” ujar Fareed, otak dibelakang Artlog. “Saya menemukan banyak data dari galeri-galeri tersebut tidak bisa diakses dan tidak streamlined. Sebenarnya sekarang masih seperti ini di beberapa area. Kita masih terus berjuang. Kedua lelaki berumur 30 tahun ini ternyata juga jago membuat pesta, yang mungkin menjadi salah satu faktor perkembangan mereka. Bersama dengan director development Artlog, Helen Labzda, mereka sudah menghadirkan pesta-pesta sukses dari Art Basel Miami Beach sampai ke Chelsea Art Museum. Mereka juga menjadi host beberapa “art crawls” di New York City, di galeri-galeri yang bersama dengan New Museum, merupakan suporter-suporter awal Artlog. Kalau saja pertumbuhan art scene LES yang fenomenal sekarang ini merupakan sebuah indikasi, maka ini adalah sebuah awal bagi Artlog. “Seni kontemporer kadang-kadang tidak bisa dimengerti para konsumer. Kami membuat lebih mudah bagi galeri agar suara para seniman lebih terdengar.” ujar Vora. “Visi baru dari Artlog adalah untung membuat orang lebih mudah belajar dan menemukan halhal baru. Kami berpikir bahwa kami bisa membuat pengalaman offline dunia seni menjadi lebih baik, melalui pengalaman di dunia online.”

artwork pada gambar utama oleh john monteith. kiri: big bang, 2010, oleh wolfgang ellenrieder. bawah: victory, 2010, oleh arturo herrera, courtesy of the artist and sikkema Jenkins & Co., New York.



Splendid Sneaker

Pot of Popular ity

NE WS 028

Dua tahun sudah Pot Meets Pop berada di industri fashion Indonesia dengan mengangkat produk denim sebagai unggulannya. Kini waktunya merek yang berbasis di Bandung ini untuk memperluas rangkaian koleksinya. Untuk Spring/Summer ‘11 Collectionnya, Pot Meets Pop menambahakan sejumlah produk berbahan kaos dan rajutan bersama celana bahan denim yang menjadi trademark mereka. “Kami rasa ini adalah waktu yang tepat untuk eksplor lebih banyak variasi dalam produk kami,” ujar Hendry Sasmitapura, dari Pot Meets Pop Denim, “Kami telah melalui serangkaian tahap pengembangan dalam mengerjakan proyek ini, dan ini tidak sesimpel yang diduga karena kita harus tetap mempertahankan roots kita sebagai merek yang berbasis pada bahan denim”. Hasilnya adalah, koleksi berbahan kain chambray, gingham, dan madras, juga produk rajutan dengan detail menarik. “We really want all of them to look good to wear with our main product which is denim pants itself,” ungkap Hendry. REZAINDRA O. www.potmeetspopdenim.com

fotografi pot meets pop: milik pot meets pop. gucci: deschanel darmodihardjo. nike: milik nike

Gucci memang tidak pernah mengecewakan penggemarnya. Koleksi Spring/Summer mereka kali ini, si cantik Frida Giannini sang Creative Director, memberi sentuhan urban yang dipadukan dengan tampilan globetrotter yang modern. Hasilnya adalah, koleksi pria bernuansa ‘gypsy deluxe’ yang sempurna, elegan, eksentrik, dan berjiwa bebas. Untuk aksesorinya sendiri, Gucci tetap memegang konsep ‘kemewahan abadi’ yang tertuang dalam material terbaik dan sentuhan akhir yang mendetail. Selain tas, sepatu juga selalu menjadi highlight di setiap musimnya, seperti high top sneaker dengan tiga jenis desain ini, pasti tidak ada yang akan segan untuk menggunakannya. It’s a perfect match for both casual and formal events. Splendid! REZAINDRA O. GUCCI. Grand Indonesia East Mall, Ground Level #36-37

ON and OFF Field Konsistensi Nike dalam mencari inspirasi untuk disuntikkan dalam berbagai koleksi produknya memang tidak pernah berhenti. Kali ini, terinspirasi dari aktifitas atlet yang membutuhkan pakaian olahraga baik di dalam maupun di luar lapangan, Nike mempersembahkan rangkaian koleksi terbaru untuk sepak bola, lari dan perlengkapan olahraga lain. Semuanya bisa didapatkan dalam gerai terbaru Nike di Grand Indonesia yang telah resmi dibuka pada 5 April 2011 kemarin. Bagi football lover, koleksi Nike Mercurial dijamin akan memberikan kenyamanan dan performa maksimal ketika berlaga di atas lapangan. Untuk para pelari, Nike Free Run +2 dengan konstruksi ringan akan mendorong kecepatan berlari lebih jauh lagi. Tidak hanya didedikasikan untuk atlet saja, Nike juga menyediakan gaya kasual lewat koleksi Cortez dan Grand Slam Polo bagi mereka yang ingin bergaya dengan sentuhan sporty. Semuanya dapat ditemukan di ‘arena’ terbaru dari Nike ini. REZAINDRA O. Nike. Grand Indonesia East Mall, level 2 #03A-05.

get this: trend setter

Jansport Right Pack

Bagi Anda penggemar back pack, kurang pas rasanya bila tidak memakai JanSport di pundak Anda! Dengan suede and leather bottom, dan bentuknya yang pas sehingga bisa memuat semua keperluan Anda (plus laptop!), back pack ini bisa digunakan kemana saja! Janport Store

Nike SB Zoom Stefan Janoski

Tidak perlu menjelaskan lagi keindahan dari sepatu ini. Red edition dari SB Zoom Stefan Janoski ini terbuat dari suede dengan kualitas terbaik dan gum rubber di seluruh outsolenya. Another great footwear to mix-and-match with for your summer wardrobe. www. nikeskateboarding.com/

OriginalFake – Windstopper Gingham Tailored Jacket

The Windstopper material yang terbuat dari Gore-Tex, bahan yang sudah terkenal wind proofing membuat OriginalFake mendapat ide untuk menjadikan jaket yang bisa membuat hangat. Cocok untuk musim hujan di Indonesia dan bentuknya yang stylish , membuatnya bisa di pakai kapan saja. originalfake.com/

Ermenegildo Zegna Sunglasses

Sunglasses terbaru Ermenegildo Zegna, berbentuk semi bulat, bahan metal, dengan detail ukiran pada sisi atas dan bawah. Bentuknya yang sangat manly membuat kaca mata ini harus masuk dalam to buy list Anda! Optik Melawai



NE WS 030

Kita tumbuh dan besar di negeri yang bangga akan leluhur yang berprofesi sebagai seorang pelaut bukan? Kenapa kita tidak terus menjaga warisan tersebut dengan berpenampilan layaknya seorang pelaut, namun dengan sentuhan yang lebih modern dan stylish. Merk kenamaan asal Amerika Serikat, Nautica adalah jawabannya. Meski tidak terbilang baru, namun rangkaian produk yang disuguhkan oleh merek dengan logo spinnaker ini selalu membawa hembusan segar dalam koleksinya. Kali ini, Nautica akan menemani liburan Musim Panas kita dengan sederetan celana pendek, kaos, dan kemeja lengan pendek yang menarik, serta boat shoes yang nyaman untuk dipakai. Dijamin aktifitas berlibur ke pantai kita akan semakin menyenangkan, tidak peduli bila kita adalah seorang pelaut atau bukan. REZAINDRA O. NAUTICA. Plaza Indonesia level 2 #18

Jars of Clae

Jika kamu adalah seorang sneaker addict, maka nama Soleplay bukanlah sesuatu yang baru di telinga. Semenjak dibuka pada Februari kemarin, toko yang berlokasi di daerah Menteng ini telah menarik atensi dari para penggila sepatu. Soleplay adalah toko resmi yang menjual merek-merek kenamaan dunia seperti Nike, Hurley, Kiks Tyo, juga Rockwell by Parra. Dan sekarang, sebuah merek sepatu asal California, AS yaitu Clae telah ditambahkan dalam

koleksinya. Pencipta Clae, Sung Choi dulunya bekerja untuk DC Shoes, dan ketika ia meluncurkan Clae sebagai mereknya sendiri di tahun 2001, sepatu ini langsung mendapatkan penghargaan ‘Best Men’s Footwear’ dari Sportswear International. “Clae diciptakan sebagai jembatan yang menutupi jurang antara sepatu formal dan sneaker dengan kualitas terbaik dan dapat digunakan dalam berbagai kesempatan,

jika ada merek lain yang mengikuti langkah kami ini, mungkin itu bukanlah hal yang buruk,” ujar Choi. Musim Panas ini, Soleplay menawarkan beberapa model terbaik dari Clae, seperti Strayhorn LT Camel Suede, Jones Concrete Nubuck, Jones Umber, Ellington Concrete Canvas, Zissou Redwood Canvas, Bailey Black Nubuck Leather dan Kennedy Deep Navy Herringbone. REZAINDRA O. SOLEPLAY. Menteng Central, level 1 #110111,

Oceanic Breeze Spanish League Your girlfriend is addicted to Mango? Now it’s your turn! Akhirnya lini terbaru dari merek asal Spanyol yang dikhususkan untuk kaum pria ini, hadir disini. H.E by Mango yang memakai Gerard Pique sebagai brand ambassador–nya ini kini hadir di Jakarta, butik pertamanya sendiri telah dibuka di Plaza Indonesia sejak bulan April yang lalu, dengan menargetkan para pria muda yang sadar akan trend fashion sebagai market-nya. Di dalam butik berukuran sedang dengan interior bernuansa earth color dan nuansa klasik ini, kita dapat menemukan beragam koleksi menarik yang dapat dikenakan dalam berbagai aktifitas, mulai dari produk dengan sentuhan sporty, retro, hingga classic with a twist of ethnicity. H.E sendiri merupakan singkatan dari bahasa Latin, Homini Emerito yang artinya ‘pria yang menikmati penghargaan hasil dari jerih payahnya’, so if you’re the kind of guy who appreciates yourself, you

fotografi nautica: deschanel darmodihardjo, stylist: rezaindra o, model: renato (21mm) fotografi clae: milik soleplay. h.e by mango: rezaindra o.

should shop here! REZAINDRA O. H.E. by Mango. Plaza Indonesia, level 2 #28 - 30



Rise of Android Sony Ericsson Xperia Arc

Sony Ericsson kembali meluncurkan smartphone terbarunya yang berbasis Android dengan desain super tipis dan teknologi mutakhir dari Sony. Berlokasi di Brew House, Senayan City, pada hari Rabu tangal 16 Maret 2011. Sony Ericsson Xperia Arc menggabungkan desain yang mempesona dengan teknologi Sony pada platform

Unordinary Pocket Camera NE WS 032

Bertempat di Jakarta Convention Center pada tanggal 11 Maret 2011, Casio meluncurkan sekaligus tiga kamera terbarunya. Rangkaian kamera saku Exilim dari Casio ini terbagi menjadi EXILIM EX-TR100, EXZR10. dan EX-H20G, yang masing-masing dilengkapi dengan fiturfitur terbaru yang inovatif dan canggih. Casio EX-TR100, memiliki fitur istimewa berupa frame fleksibel yang mampu membuka dan menutup sehingga memungkinkan pengguna bebas bermanuver dalam

Android versi 2.3 Gingerbread yang menyediakan layanan Android Market dan Google Mobile Services. Keunggulan terbaru dalam seri Xperia ini, mengantarkan visual yang brilian dan pengalaman multimedia yang menakjubkan. Dengan ketebalan 8.7 mm pada bagian paling tipis dan 9mm pada kedua ujungnya. Desainnya sangat egronomis dan ramping. Sony Ericsson hadir dengan layar multi touch super lebar 4.2 inci dengan teknologi Sony Mobile BRAVIA engine yang memberikan tampilan visual yang cemerlang dan sejernih kristal. Sony Ericsson Xperia Arc juga dilengkapi dengan kamera 8 megapiksel menggunakan sensor Exmor R dengan lensa f/2.4 yang memungkinkan untuk menangkap gambar dan video HD berkualitas tinggi dengan warna yang cemerlang bahkan dalam pencahayaan rendah. “Xperia Arc menggabungkan teknologi paling mutakhir dari Sony dengan desain yang menakjubkan untuk menghibur dan memukau konsumen.” ucap Djunadi Satrio selaku Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia. Gabungan desain yang memesona dengan teknologi Sony pada platform Android versi 2.3 serta tampilan visual yang brilian dan pengalaman yang menakjubkan, Sony Ericsson Xperia Arc merupakan gadget yang memenuhi segala kebutuhan konsumen akan smartphone yang mutakhir serta tampilan desain yang sleek. Tersedia dalam dua pilihan warna, yakni midnight blue dan misty silver. Ponsel ini direncanakan launching pada kuartal I tahun 2011, sehingga untuk informasi tentang harga belum ada penjelasan resmi dari pihak Sony Ericsson. INDRI ZONA SEJATI

getTechnology this:

Fujifilm ‘Instax Mini 50’ Rp. 1.800.000

Kamera polaroid ini bisa menjadi pilihan yang sangat tepat dengan warna hitam, lebih kecil dan praktis dan tentu saja lebih stylish! Instax Minu 50 juga dilengkapi dengan removable close-focus, sehingga bisa mengambil gambar walaupun dengan jarak kamera yang sangat dekat.

Apple IPad 2 Smart Covers

Kehadiran iPad 2 ternyata tidak sendiri. Apple tidak lupa membuat ‘pelindung’ untuk iPad yaitu Smart Cover yang sangat pas untuk menutup dan menjaga layar dari kotoran dan goresan. Tersedia 10 warna yang terbuat dari leathers terbaik, so pick your color! www.apple.com/ipad/smart-cover/

‘Skateboard’ iPhone 4 case by Grove and MapleXO EXILIM EX-TR100

mengambil gambar, seperti menggantung kamera di dinding ataupun ditaruh di bidang rata dalam berbagai posisi, dilengkapi LCD berukuran 3 inchi. Untuk desainnya yang multi fungsi dan unik ini EX-TR100 memenangkan best design award di Las Vegas pada Januari 2011. Dilengkapi dengan lensa wide-angle 21mm singlefocus yang memungkinkan pengambilan gambar group shot, dilengkapi HDR (High Dynamic Range), ArtEXTR100. Sementara Casio EX-ZR10 adalah kamera saku yang dapat

fotografi: dokumentasi. teks get this: mentari ofelia

EX-ZR10

mengintegrasikan teknologi high-speed shooting dan high-speed image processing serta high dynamic range (HDR). EXZR10 dilengkapi dengan EXILIM ENGINE HS, mesin terbaru dari Casio serta mengusung sensor CMOS high-sensitivity 12 megapixel. EX-ZR10 dilengkapi dengan lensa wide-angle 28mm 7 kali optikal zoom yang mampu memberikan pembesaran sampai 14 kali dengan Multi SR Zoom. Slide Panorama memungkinkan pengguna mengambil obyek 360 derajat. Terakhir, adalah kamera

EX-H20G,

Casio EX-H20G, yang memiliki keunggulan pada Hybrid GPS (Global Positioning System), yang memungkinkan pengguna melakukan geotagging (memberi informasi lokasi) terhadap foto dan video yang dibuat. pada kamera ini sendiri. Untuk harga retail pasar Indonesia, dimulai dari IDR. 2.990.000 untuk ZR10, IDR. 3.990.000 untuk H20G, khusus untuk TR100 nampaknya kita harus sedikit bersabar untuk mengetahui harganya, karena TR 100 baru akan dipasarkan di Indonesia bulan Juni 2011. INDRI ZONA SEJATI

Kolaborasi dari brand skateboard terkenal MapleXO dengan ‘pengrajin kayu’ Grove, berhasil menghasilkan sebuah karya untuk teknologi yang tengah digemari saat ini, yaitu iPhone 4 case. It’s a great statement accessory, if you can get them! www.grovemade.com

DC Comics X PENTAX Optio RS1500

Jadilah super hero untuk gadget Anda! Memperkenalkan DC Comics faceplates untuk PENTAX Optio RS1500! Dengan berbagai macam skins dari heroes ternama seperti Green Lantern, Batman, Wonder Woman, Flash, Superman dan tidak ketinggalan Catwoman dan Joker. www.pentaximaging.com


Vol. 1 promotion

When I See Time, I See When I See Time, I See Nixon! Space and Time Collide, Introducing The Axis Berkenalan-lah dengan The Axis. Melalui potongan unik dan desain yang modern, Axis menampilkan gaya ‘horizontal chrono placement’, sekaligus memberikan cara pandang baru dalam melihat waktu. Jam tangan ini hadir dalam pilihan warna emas, hitam,dan gunmetal, dibangun oleh bahan stainless steel serta dikemas dalam mineral kristal berukuran 40 x 50mm dan baja stainless yang solid.

Striking a Balance, The Monopoly

Sentuhan klasik dengan detil yang elegan, model jam tangan yang tergolong besar ini tetap dapat membuat pemakainya tampil dengan tema kasual. Sisi ‘bigger is better’ akan menangkap banyak perhatian, sehingga seluruh mata akan tertuju pada pergelangan tanganmu. Menggabungkan teknologi 3-hand Japanese quartz movement, dan dibalut dalam 100-meter stainless steel serta terbuat dari mineral kristal yang bermutu tinggi. Tersedia dalam lima pilihan warna, yaitu All Black, Rose Gold, All Gold, Black, dan White.

Welcome Time Travel Now, The Passport Menampilkan jam tangan Nixon dengan format analog pertama di dunia yang sesuai untuk kaum jetsetter. Passport, memaparkan pergerakan waktu di berbagai belahan dunia manapun yang kamu pijaki, dengan hanya memutarkan sebuah tombol ke salah satu nama dari 24 kota yang tersedia, dan secara otomatis panel jam akan mengatur zona waktu tertentu. Dilengkapi pula dengan tombol tekstur ganda yang menunjukkan waktu siang dan malam. Hadir dalam bahan solid stainless steel dengan tiga pilihan warna, All Black, All Gunmetal, dan Black. This is the ultimate in timepieces for the world traveler.

Teks: Patricia Febrianti, Fotografi milik Nixon


n g i s e Bag D tition! Compe

getGrooming this: Kiehl’s Ultimate Thickening Shampoo

Shampoo ini memberikan Anda yang berambut tipis, kesempatan untuk bisa merasakan rambut tebal dan sehat dengan Kiehl’s Ultimate Thickening Shampoo. Campuran dari rosemary, peppermint, vitamin E dan cedarwood-nya, mampu menstimulasi pertumbuhan rambut dan memberikan rasa segar pada kulit kepala. 8.4 oz. IDR. 180.000

Freedom Movement

Jack Black Jet Set Traveler

NE WS 034

Siapa bilang melukis hanya bisa diatas kanvas? Berkreasilah dengan JanSport dan buktikan bahwa karyamu adalah yang paling hebat! Kompetisi bertajuk “JanSport Bag Design Competition” terbuka untuk umum dengan mengambil tema nasionalis, yaitu ‘Indonesia’, JanSport mengajak untuk mengekpresikan kebebasan jiwa muda petualang yang tercetus dari tiap goresan karyamu. Mudah saja caranya, cukup mengunduh outline desain di www.jansportindonesia.com atau ambil langsung di outlet JanSport yang tertunjuk (PT Multifortuna Sinardelta di Sudirman Plaza Lt. 8, Counter2 JanSport Matahari Citos, Sogo PIM 2, Metro PS, Times Bookstore Karawaci, PX, PP dan Counter Paris Bijoux di Plaza Indonesia). Kemudian kirimkan hasil desain ke outlet-outlet yang telah ditunjuk atau scan dan email ke lifestyle@multifortuna.com. Proses penjurian dilakukan langsung oleh co-founder JanSport Skip Yowell, di kantor pusat (USA) dan nantinya pemenang akan diumumkan di www. jansportindonesia.com tanggal 1 Juli 2011. Uang tunai total sebesar 17 juta dibagikan kepada tiga pemenang. Info lengkap lihat www.jansportindonesia. com. Kompetisi dimulai pada bulan April 2011, dengan batas akhir pengiriman karya desain pada 15 Juni 2011. What are you waiting for? Tuangkan Kreativitasmu dan ciptakanlah JanSport karyamu!

Three-piece set keluaran Jack Black yang terdiri dari pembersih muka, shave cream, dan face moisturizer ini memang diciptakan bagi Anda yang sering bepergian. Semua produk sudah mendapatkan izin untuk dibawa dalam penerbangan apapun, menjadikan produk ini sebagai pilihan yang tepat bagi kamu yang sering “up in the air” atau bepergian ke luar kota.

Nooka Eau De Parfum

Wewangian ringan dengan aroma orisinil yang diramu sesuai dengan filosofi Zen (Yin&Yang). Campuran dari pink pepper, Japanese Yuzu, cyprus dan musk & bark-nya, memberikan wangi yang eksotik dan maskulin. 2.5 oz, IDR. 800.000

Kiehl’s Eye Alert Ini dia Solusi untuk area mata Anda! Dengan cooling gelnya yang mengandung mentimun, caffeine dan vitamin E, mampu memudarkan warna gelap di sekitar mata, menghilangkan puffiness dan mengangkat sel-sel kulit mati. 0.5 oz, IDR. 200.000.

bookmark

Tunes:

A Comic Book History of Rock and Roll. Vincent Brunner

Mau baca sejarah tentang musik tapi bosan dengan tulisan? Vincent Brunner memberikan jawabannya lewat sebuah graphic novel dengan kualitas gambar yang tak kalah hebat seperti Marvel atau DC Comics (ilustrasi karakternya mirip gabungan Beavis and Butthead dan Rin Tin Tin.) Karya musik jurnalis yang menarik ini mengilustrasikan momenmomen penting yang patut diketahui oleh pecinta musik, mulai dari kisah tentang kematian Janice Joplin’s, jatuh bangunnya Elvis, kisah hidup “The Architect of Rock and Roll” sang Little Richard, hingga British Invasion tahun 1960’an dan kelanjutan era Punk, Heavy Metal, New Wave, dan Grunge. Sebanyak 240 halaman, tiap strip menceritakan tentang perjuangan, keberhasilan, dan tantangan band disertai komentar konyol namun informatif. Lengkap juga dengan discography dengan lagu hits tiap band yang menjadi sorotan di mata dunia. Must have book! PATRICIA FEBRIANTI

When the Expert Talks Dengan pola hidup yang cenderung ‘kurang bersahabat’, pria urban saat ini di hadapkan pada begitu sedikitnya pilihan dan waktu dalam menjaga kebersihan wajahnya. Polusi udara, kelelahan, stress, hingga pola makanan yang tidak sehat menjadi penyebab utama kulit wajah menjadi kusam, berminyak dan tidak enak di pandang. Lebih lanjut, fakta menunjukkan bahwa tekstur kulit pria cenderung lebih kasar, berminyak, dan lebih sensitif akibat kegiatan bercukur. Hal ini yang membuat Men Expert dari L’Oreal menciptakan White Activ Oil Control yang di

khususkan untuk kulit wajah berminyak. Dengan Mattifying Fiber dan Zinc-G yang merupakan dual teknologi ampuh untuk mengurangi kadar minyak juga Vitamin C dan Salicylic Acid yang mencerahkan wajah dan membuatnya bebas kusam. Dengan dua step produk dari Men Expert, L’Oreal Paris, yaitu White Activ Oil Control Moisturizer yang akan meresap hanya dalam 10 detik saja dan White Activ Oil Control Foam, dijamin kulit wajah Anda akan bebas minyak sepanjang hari! Foam 50 ml IDR. 19.000, Moisturizer 50 ml IDR, 49.000.



(the chow)

WARM TALE

NE WS 036

Memang betul, janganlah sekali-kali menganggap remeh minuman khas Rusia. Keras namun dalam sekejap dapat menghangatkan tubuh. Salah satunya adalah Moscow Mule. Minuman khas tradisional Rusia yang sudah mendunia. Minuman tersebut sebenarnya sudah ada disini, namun racikan dan rasanya sering kali jauh berbeda. Terimakasih kepada Canteen, mereka sekali lagi tidak ingin melupakan minuman classic cocktails dengan racikan yang sangat mirip dengan aslinya. Ramuannya sendiri terdiri dari Vodka Ginger (standar vodka Rusia) dan home made ginger beer. “Canteen mempunyai alat khusus untuk membuat bir tersebut, alat itu dinamakan gastronomi dan soda charger,” jelas Putra, Supervisor Bar. Untuk pemanis, mereka menambahkan garnish semacam jeruk nipis dan daun mint. Moscow Mule memang ditakdirkan untuk menghangatkan tenggorokan, dan lebih nikmat ketika diminum pada sore menjelang malam. Warming up first then go wild! KHIVA ISKAK. Canteen, Plaza Indonesia Extention.

Jakarta Culinary Center

Cooking School

Akhir-akhir ini semakin banyak chef muda berbakat yang berasal dari kaum laki-laki. Hal inilah yang mematahkan anggapan bahwa urusan dapur seperti memasak dan membuat kue adalah tugas wanita. Jakarta Culinary Center (JCC) adalah sekolah kuliner pertama di Jakarta, yang bervisi dan misi; Menjadi Institut kuliner yang mengembangkan potensi dan passion masyarakat di bidang kuliner dan mempersiapkan sumber daya dengan ketrampilan serta wawasan yang lebih luas tentang food & beverages. Sekolah ini menggunakan sistem pembelajaran dan kurikulum yang terbaik, dengan 70% praktik langsung dan 30% teori, oleh para pengajarnya yang merupakan chef-chef hotel bintang lima, pengusaha sukses di bidang kuliner, dan culinary expert. JCC memiliki fasilitas-fasilitas penunjang seperti peralatan dapur, peralatan khusus pastry, dan ruang memasak yang nyaman berstandar internasional. Paket program belajar memasak yang ditawarkan beragam, seperti Intensive Pastry and Bakery, Saturday Program, Mahir Memasak, Pengembangan Usaha Catering, serta Art Cooking Program. Ada pula salah satu paket program unggulan JCC, yaitu Professional Program. Program ini adalah pendidikan memasak selama 12 bulan bagi calon professional chef, yang setara dengan Diploma satu. Untuk program ini, JCC memfasilitasi siswa yang berminat training di hotel berbintang, dalam maupun luar kota. “Sampai saat ini, Jakarta Culinary Center sudah memasuki angkatan ke 43, dan sebagian besar siswa nya adalah laki-laki. Menurut kami gender itu bukan sebuah halangan untuk memasak karena semua itu kembali kepada niat dan passion masing-masing. Setiap lulusan dari

fotografi moscow mule: deschanel darmodihardjo. fotografi jakarta culinary center: anna aprita

JCC akan mendapatkan ijazah dan sertifikat.” Ujar Mbak Linda, perwakilan dari Jakarta Culinary Center. So, who wants to be the next masterchef? ANNA APRITA Jakarta Culinary Center memiliki 4 lokasi, yaitu Rukan Permata Senayan Blok A/29, Sonatopas Tower lantai B1, Mall Ciputra lantai 5 – 22A, dan Jl. M.T. Haryono No. 102, Semarang,
Jawa Tengah. ANNA APRITA Hainam Chicken Rice


(the chow)

SPACE INVADER :

NON MODERATE SALMON Tidak banyak restoran yang menyediakan menu utamanya ikan salmon selain dari restoran Jepang, benar bukan? Tetapi tidak untuk Bellpepper, Western dan Asiatic cuisine, justru mereka mengandalkan salmon sebagai hidangan utama yang patut dicoba, yaitu Norwegian Salmon Grill. Apa yang menjadi menu ini lengkap adalah cara pembakarannya yang pas, selalu dengan salmon segar dan sausnya melengkapi lidah dengan citarasa Jepang. Ternyata hidangan ini tidak lengkap apabila tidak didampingi oleh Sexyboost, minuman seperti energy drink ini berisi jus jeruk, susu, kuning telur, dan kratindeng. Perut kenyang dan tubuh kembali bugar. Selain itu, nightlife pada resto juga berjalan, Bellpepper juga memberi promo “buy 1 get 1 beer�. Pada bulan Mei ini, Bellpepper mengadakan gerakan mendukung go green dengan memberi cumacuma ice lemon tea untuk konsumen yang datang dengan sepeda pada hari minggu. Variatif, segar, dan nyaman membuat resto Bellpepper ini lebih unggul. KHIVA ISKAK Bellpepper, Jl. Suryo no 23 (Senopati) 0217201566

drink this: must have menu Nikmati daftar minuman ini, menu yang cocok untuk mengisi kekosongan yang ada disamping hidangan Anda. Dimulai dari siang hari hingga malam hari Nylon Guys memberi pilihan yang tasty, terutama daftar ini sekaligus mampu memikat wanita. Mau coba? Datang dan segarkan pikiran Anda! KHIVA ISKAK Luna Negra, Plaza Bapindo, Jl. Jendral Sudirman Kav. 54-55. Citibank Tower, Ground Floor.Â

LUNCH Bloody Mary Yes, minuman starter berisi sayuran terutama tomat dan sedikit asin ini menetralisir rasa the morning after setelah berpesta semalaman. Minuman ini lebih baik dipasangkan dengan makan siang, kalau tidak, gas perut enggan berkompromi.

SUNSET BREEZE Espresso Martini Satu ini sangat dashyat apabila dinikmati ketika hari menjelang sore. Tentu lidah akan dimanjakan dengan rasa kopi yang kental dan dingin. Percaya atau tidak, wanita sangat menyukai jenis minuman ini. Jadi, sudah adakah pasangan Anda untuk menikmati bersamanya di sore hari?

AFTER DINNER Yamakazi Malt Whiskey berumur 12 tahun ini patut dicoba setelah makan malam usai. Karakter dari whiskey ini mengikat citrus dan madu yang sangat membuat lidah terasa nyaman namun keras. Memperlihatkan Anda merupakan pria yang sudah matang di mata para wanita.

fotografi drink this: deschanel darmodihardjo. fotografi bellpepper: ka kromodimuljo.


(gaming)

5 GAMES THAT WILL ROCK YOUR iPAD 2 TEKS:Ivan Adiyasa

Dengan fitur-fitur baru seperti gyroscope, kamera di bagian belakang, dan prosesor A5 Dual Core yang lebih cepat, iPad 2 akan mengubah cara kita bermain game di komputer tablet. Berikut ini adalah 5 game yang akan membuatmu tidak rela untuk melepaskan iPad 2 dari genggamanmu.

NE WS 038

Real Racing 2 HD Para pengguna iPhone mungkin sudah akrab dengan judul yang satu ini. Versi iPhone game ini memungkinkan penggemarnya untuk balapan secara online dengan 16 pemain sekaligus. Firemint, sang developer, tadinya sedang dalam tahap mengembangkan versi iPad-nya tanpa melakukan banyak perubahan, namun mereka berubah pikiran begitu melihat kemampuan iPad 2. Firemint akan memanfaatkan chip A5 yang mampu meningkatkan kualitas grafis sampai 9 kali lipat. Real Racing 2 HD bisa saja menjadi game dengan visual terindah dalam platform ini.

N.O.V.A. 2 - Near Orbital Vanguard Alliance HD Versi iPad game yang satu ini memiliki sedikit masalah frame rate karena kemampuan prosesor yang kurang memadai. Namun prosesor baru iPad 2 yang lebih canggih menghapus masalah grafis tersebut. Dunia 3D game first-personshooter ini terlihat sangat mengesankan. Dengan memanfaatkan gyroscope yang memungkinkan pengendalian gerakan 360 derajat, N.O.V.A. 2 akan memberikan pengalaman yang berbeda ketika dimainkan dalam iPad 2. Putar iPad 2-mu untuk memastikan sasaran dan tembak alien-alien menyebalkan itu!

Star Wars Arcade: Falcon Gunner Ayo terjun ke dalam dunia augmented reality bersama game yang satu ini! Kamera di bagian belakang iPad 2 memungkinkan lingkungan sekitarmu untuk digabungkan ke dalam permainan sebagai latar belakang. Perang udara dengan Imperial TIE Fighters yang berterbangan di ruang keluarga, kamar tidur, atau kamar mandimu? Kedengarannya konyol, namun jangan heran apabila sebentar lagi kamu melihat banyak pemilik iPad 2 yang melambai-lambaikan iPad 2 mereka di udara.

Infinity Blade Infinity Blade adalah game iOS pertama yang menggunakan Unreal Engine 3 dan chip A5 iPad 2 berhasil menyuguhkan tampilan yang menakjubkan. Diberkati dengan grafis high-resolution, game ini akan membuat pemilik iPad 2 gatal untuk memamerkannya ke teman-teman. Game ini juga didukung dengan konten dari developer yang dapat di download untuk menambahkan fitur-fitur baru ke dalam game, termasuk mode multiplayer. Gameplaynya ini pun cukup unik, dengan memanfaatkan touch screen, gerakan jarimu akan diterjemahkan sebagai ayunan pedang jagoanmu dalam game. Jadi pastikan untuk melakukan pemanasan sebelum bermain, kamu tidak akan mau jari-jarimu kejang ketika berhadapan dengan monster raksasa.

Zen Bound 2 Tujuan dari game puzzle ini adalah mengikat sebuah benda dengan tali. Area benda yang terikat tali kemudian akan berubah warna. Tantangannya adalah mengubah warna benda sebanyak mungkin dengan panjang tali yang terbatas. Gyroscope akan mendeteksi gerakan, putaran, dan kemiringan iPad 2-mu dan mensimulasikannya ke benda di dalam game sehingga kamu dapat mencari cara terbaik untuk mengikat benda tersebut. Zen Bound 2 mendemonstrasikan kemungkinan mekanisme game yang lebih inovatif di masa depan karena hadirnya gyroscope.


(Hardware) (Upcoming games)

MORTAL KOMBAT Platform: PS3, XBOX 360 Genre: 2D Fighting

Para gamer setia pasti sudah tidak asing lagi dengan judul game yang satu ini. Mortal Kombat adalah game fighting legendaris yang ketika dirilis untuk pertama kali di tahun 1992 disapa dengan kontroversi. Banyak orang tua yang protes karena game tersebut mengandung adegan kekerasan yang brutal. Namun ternyata game tersebut banyak menuai penggemar dan akhirnya menjadi sebuah franchise tersendiri. Sang developer, NetherRealm Studios, kali ini memutuskan untuk mengembalikan gameplay ke format dasar, yaitu 2D fighting dan me-reboot seri ini untuk next-generation consoles. Gameplay Mortal Kombat masih berkisar seputar 2 tombol pukulan,

2 tombol tendangan, dan 1 tombol bantingan. Tentu saja masih banyak yang bisa dilakukan dalam game ini selain kombo serangan dasar. Fitur terbaru adalah Super Meter yang terletak di bagian bawah layar. Super Meter dapat terisi apabila player melakukan serangan kombo atau terserang oleh lawan. Ketika Super Meter ini terisi, player dapat melancarkan serangan spesial yang lebih kuat atau melakukan serangan X-Ray yang menunjukkan kerusakan-kerusakan yang terjadi di bagian dalam tubuh lawan. Pada akhir pertarungan, player sekali lagi mendapat kesempatan untuk melancarkan Fatality, jurus penghabis sadis yang sudah menjadi ciri khas

franchise ini. Cerita Mortal Kombat melanjutkan jalan cerita dari seri terakhir, Mortal Kombat: Armageddon. Ketika Raiden hendak tewas di tangan Shao Kahn, ia mengirimkan pesan kepada dirinya sendiri di masa lampau untuk mengubah jalannya sejarah. Mortal Kombat kemudian menceritakan ulang kejadian-kejadian dari Mortal Kombat 1, 2, dan 3 yang berubah akibat tindakan Raiden. Mortal Kombat akan memiliki 26 karakter playable. Tentu saja karakter favorit penggemar seperti Sub-Zero, Scorpion, dan Liu Kang tidak akan tertinggal. Mortal Kombat akan dirilis pada tanggal 19 April 2011.

DUKE NUKEM FOREVER

Mengenang kembali masa kecil menjadi lebih nyata dengan hadirnya Supaboy. Supaboy adalah konsol SNES portable yang akan diluncurkan oleh Hyperkin pada musim panas ini di Amerika. Bentuknya berupa kontroler SNES dengan layar sebesar 3,5 inci di bagian tengah dan dua port kontroler di bagian bawah. Supaboy bekerja dengan baterai isi ulang yang dapat bertahan sampai dengan lima setengah jam. Alat ini juga bisa dihubungkan ke layar TV agar pengalaman terjun kembali ke dalam dunia 16-bit menjadi lebih menyenangkan. Hyperkin berharap dengan kehadiran Supaboy, gamer dapat mengobati rasa rindu mereka akan game-game retro.

SIFTEO

Platform: PC, PS3, XBOX 360 Genre: FPS

Setelah terdampar di sebuah pulau yang bernama development hell selama 13 tahun, para penggemar setia Duke Nukem kini dapat bersoraksorai. Jagoan favorit mereka akan kembali dalam seri terbaru dengan judul Duke Nukem Forever. Pasukan alien kembali meng-invasi bumi dan menculik wanitawanita bumi. Bukan Duke namanya kalau ia hanya duduk diam saja sementara para alien menyentuh wanitanya dan meminum bir-nya. Tugas player adalah mengendalikan Duke untuk menyelamatkan bumi dan tidak lupa untuk kelihatan sangar ketika beraksi. Sosok Duke yang mirip dengan seorang bintang film laga yang terkenal di tahun ‘90an kembali mengundang nostalgia. Gamer yang besar di dekade tersebut akan mengingat betapa kontroversialnya seri Duke Nukem karena kandungannya yang mencakup bahasa kasar, kekerasan, dan unsur seksualitas. Waktu ternyata tidak membuat jagoan kita menjadi lebih lembek. Duke masih sama macho, bandel, dan kocak seperti yang kita ingat.

SUPABOY

Melangkah dalam sepatu boot Duke kali ini juga akan terbukti sangat menyenangkan. Duke Nukem Forever memberikan dunia yang sangat interaktif untuk dijelajahi oleh player. Selain memberantas para alien, Duke juga dapat bermain basket, mengangkat beban, mengendarai mobil, sampai buang air kecil di toilet. Player tidak akan cepat bosan menghajar alien karena Duke tidak hanya diberkati dengan koleksi senjata yang variatif, namun juga dengan gerakan yang unik, seperti diam-diam memasang bom dipunggung musuh. Dan siapa yang bisa lupa dengan laser penyusut alien? Susutkan musuhmu dan injak mereka! Duke Nukem Forever akan dirilis di seluruh dunia tanggal 10 Juni 2011 oleh Gearbox Software dan 2K Games. Penuh steroid, penuh humor, dan penuh ledakan, Duke Nukem Forever tanpa diragukan adalah sebuah game yang sudah ditunggu-tunggu oleh para penggemar setianya. Polisi babi, laser penyusut alien, dan boss monster raksasa? Let’s do some damage!

Permainan tradisional seperti catur dan domino-lah yang meng-inspirasi sistem video game terbaru ini. Bentuk Sifteo memang sederhana, hanya menyerupai sebuah kubus. Namun kubus tersebut memiliki layar dan sensor gerakan yang dapat mendeteksi kehadiran kubuskubus lain di dekatnya. Gamegame Sifteo dapat dimainkan dengan jumlah kubus mulai dari tiga sampai enam buah. Sebelum bermain dengan Sifteo, player harus menancapkan sebuah dongle di port USB PC terlebih dahulu. Dongle tersebut yang akan mentransmisikan data secara wireless dari software game dalam PC ke kubus-kubus Sifteo. Sejauh ini game-game Sifteo masih berbau edukasi, contohnya adalah Word Play yang merupakan adaptasi dari permainan klasik Text Twist.


Avolution Beatfest 2011: One Stop Lifestyle Festival

Burning in Electric Feel Hell yeah! avolution beatfest 2011 was awesome!!! Teks: Patricia Febrianti. Fotografi: Deschanel Darmodihardjo.

NE WS 040

Salah satu agenda wajib tahun ini adalah hadir di acara Avolution Beatfest 2011 bulan Maret kemarin. Mengapa? Karena MGMT akhirnya datang ke Jakarta dan dibuntuti oleh The Whitest Boy Alive (meskipun sudah dua kali ke Jakarta, kami tetap tidak pernah puas bertemu Erlend Oye beserta geng-nya). Kurang rasanya jika tidak ada band tanah air yang tidak ikut menyemarakan acara, maka dari itu Sajama Cut pun terpilih sebagai frontliner dari keseluruhan bagian konser ini, dan

ditutup oleh DJ Dipha yang terkenal dengan set list paling handal menghentak dance floor. Di tahun ketiganya ini, Avolution Beatfest diadakan pada akhir pekan (26/03), mengajak seluruh penonton untuk tumpah ruah berpesta sampai habis tenaga. Meski open gate tidak sesuai jadwal (jam enam sore), antrean sudah terlihat sesak dari jam lima hingga gerbang akhirnya terbuka di jam tujuh. Sedikit berbeda dengan Beatfest sebelumnya, kali ini Avolution mengajak beberapa kawanan kreatif dari dunia

fashion, fotografi, musik,visual art, dan film seperti Dana Maulana (Danjyo), Anton Ismael, Anton Wirjono, Ade Darmawan, dan Edwin untuk memamerkan karya seni mereka sebagai salah satu rangkaian perayaan packaging Avolution yang baru, bertemakan abstract lines. Hasilnya, sesakan orang banyak mengerubungi karya komunitas Rated-A Zone yang menguak dimensi kreatif dari sudut pandang masing-masing dengan interaktif dan ampuh menjauhkan penonton dari rasa mati gaya.

Tepat jam tujuh, Sajama Cut sudah mulai beraksi dengan beberapa lagunya yang terdengar cukup upbeat. Satu setengah jam setelahnya, dunia diluar Bengkel Night Park sedang merayakan hari ‘gelap-gelapan’ selama satu jam (Earth Hour), tapi nampaknya hanya lampu panggung saja yang dimatikan. Seketika muncul sang vokalis geek The Whitest Boy Alive akrab menyapa Jakarta dan segera memainkan lagu pertama mereka Keep a Secret. Persis seperti apa yang saya kira, misi WBA kali


ini memainkan hampir semua lagu dari album terbaru Rules. Lanjut dengan Hight on The Heels, Gravity, dan Bad Conscience (sebagai salah satu lagu terbaru mereka yang tidak termasuk dalam album Rules). Sebelum dibuka dengan suara keyboard Intention, Erlend Øye menyapa penonton seperti yang selalu ia lakukan saat performanya terakhir bersama Eirik Glambek Bøe dalam Kings of Convenience. Well, sifat komunikatif Erlend inilah yang selalu membuat penonton terhipnotis dengan performanya. Upside Down, Courage, dan dua lagu andalan terakhir digaungkan, yakni 1517 dan Burning, berhasil membangkitkan semangat penonton sambil melakukan ‘pemanasan’ sebelum menyambut MGMT. Selesai berdansa dengan WBA, konser kembali diisi oleh bintang tamu yang paling ditunggu-tunggu malam itu. Lampu panggung kembali terang dan satu demi satu personil MGMT masuk disambut sorakan penonton paling kencang. Andrew Van Wyngarden (vokal/ gitar) nampak nyentrik dengan mengenakan kaos putih berjaket hitam dipadukan celana loreng (warna oranye hitam) berikut stocking longgar putih pudar (padahal udara terasa panas saat itu), lalu James Richardson (gitar/keyboard/ perkusi) tampil santai dengan kaos gombrong robek-robek berempel (baju paling pas untuk acara seperti ini), sedangkan Ben Goldwasser (vokal/

keyboard), Matthew Asti (bass), dan Will Berman (drum) tampil sederhana dengan celana jeans dan kaos saja. Tidak banyak kata terucap dari sang vokalis (jika dibandingkan Erlend Oye yang lebih intens menyapa penonton), tapi kita semua memaklumi hal itu dan lebih antusias menyaksikan performa musikalitas MGMT. Lagu pertama dari album Congratulations, It’s Working dipercayakan sebagai lagu pembuka, menyambut langsung pada lagu kedua, yaitu Weekend Wars dari album kedua Oracular Spectacular. Synthesizer yang menggelitik di awal lagu I Found a Whistle pada lagu selanjutnya disambut meriah oleh penonton yang ikut terbawa khayalan bernuansa phychedelic khas MGMT. Suasana semakin panas, ketika satu lagu dari tiga hits yang malam itu saya nanti-nantikan malam itu, Electric Feel (mengingat lagu ini merupakan super hits mereka yang disajikan dengan video klip surealis) menggema diseluruh area Bengkel. Tinggal sisanya Flash Delirium, Of Moons,

Birds & Monsters, Future Reflections, Someone Missing, Time To Pretend, Song For and Treacy, Time Youth, Siberian Breaks, dan Kids menjadi rangkaian set yang mutakhir untuk membawa kami melambung lebih tinggi. Sedikit menipu penonton, lagu Congratulations yang dimainkan begitu lembut seakan memberitahukan kami bahwa usai sudah perjumpaan dengan MGMT. Ternyata encore memberi jeda seluruh personil untuk istirahat sejenak setelah satu jam empat puluh lima menit beraksi diatas panggung. “We want more? Then, we’ll give you more…” kata Andrew, lalu tiga lagu terakhir yang dimainkan cukup lama, yaitu The Handshake, Burst, dan Brian Eno mengingatkan saya bahwa band ini menutup performa mereka seperti aksi panggung Mew di Jakarta dua tahun lalu. Sambil tetap mendiskusikan aksi MGMT dengan temanteman, hentakan bass mulai menyeruak, dan itu tandanya DJ Dipha bertugas menutup pesta. Seluruh penonton nampak cukup puas (meski seperempat penonton sudah pulang saat

tiga lagu terakhir dimainkan), tapi sampai detik ini, MGMT yang tidak suka dilabelized sebagai band hipster tersebut, telah menjadikan saya fans berat mereka. Salute to MGMT!


PULP FICTION : Jiri & Iga

Ratusan tahun setelah Jakarta hancur, Jiri memboyong sahabatnya Iga ke reruntuhan ibukota lama. Iga tak mengerti mengapa Jiri memilih tempat itu, tapi apakah benar bahwa ibukota yang kesepian itu senantiasa 'mencari' teman?Teks: Mita Diran. Ilustrasi: Eko Bintang

042

Dua orang anak muda berjalan pelan di bawah langit berwarna kelabu, langkah demi langkah di permukaan tanah kering yang menghitam di bawah kakinya, bau gosong masih tajam tercium meski dataran itu sudah ratusan tahun tidak dijamah kehidupan. Pemuda tinggi dan kurus yang bernama Jiri itu berkata: “Dulu, kota ini bernama Jakarta.” Iga, pemuda satunya lagi, sedikit berisi, menatapnya heran. “Dulu?” “Sekarang tempat ini hanyalah ibukota lama peninggalan leluhur yang telah dilupakan namanya. Dulu kota ini besar. Dua puluh juta orang tinggal di tempat ini. Tiga setengah abad yang lalu, matahari mengamuk di tempat ini dan retakan tanah pun pecah berhamburan.” “Kasihan ya.” ucap Iga singkat, namun dalam hati ia sedih juga membayangkan berapa banyak air mata yang diteteskan saat kota itu runtuh. Dua puluh juta orang, katanya. “Ah, tapi ini masih belum ada apa-apanya dibandingkan tragedi di Jawir Selatan.” “Jawa, Jir. Bukan Jawir. Respek dong sama nenek moyang lo yang dari Joyakarta.” “Heh, sembarangan. Jogjakarta.” Jiri menepuk bahu sahabat karibnya. “Bukan Joyakarta. Udah ngomongnya keras, salah pula. Dasar bego lo, nyet.” Iga tertawa, diam-diam bersyukur Jiri sudah menyeretnya ke berbagai tempat menarik dalam seminggu ini, meski awalnya Iga meronta-ronta di depan pintu kamarnya. Baru saja kemarin mereka menjelajahi Jawa Selatan, diving bersama binatang laut diantara pilar-pilar Keraton Tua

yang sungguh megah di dalam air. Betul sekali apa kata orang, the only way to forget is to travel and be amazed. Sudah beberapa bulan belakangan ini Iga depresi akibat patah hati. Ya, mungkin istilah ‘patah hati’ terlalu cheesy. Lebih tepatnya sih, perasaannya diinjak-injak dengan sepatu hak stilleto berujung tajam hingga luka lalu dibumbui dengan jeruk nipis. Mmm, mantap! Teknologi Selected Memory Wipe dari Austria terlalu mahal untuk dijadikan pilihan, dan sejak Muna memutuskan hubungan mereka, Iga hampir tidak pernah keluar kamar… ** Jiri kesal sekali melihat kondisi Iga. Ia berdiri di depan kamar sahabatnya, mengetuk pintu tanpa ampun. “Keluar lo! Balikin hi-fone gue!” “Si Muna nggak bisa gue telpon… ” Terdengar suara Iga dari balik pintu, lirih. “Gue nggak ngerti kenapa tiap lo diputusin bawaannya selalu kepingin nelpon mantan. Minta balikan. Lo perempuan atau laki sih, nyet?” Tiba-tiba pintu kamar terbuka, dan kepala Iga yang bundar muncul dari celah pintu. “Perempuan.” “Bagus. Mana hi-fone gue?” Benda komunikasi bulat seukuran telapak tangan itu dikeluarkannya perlahan dari celah pintu yang sama. Iga berhati-hati sekali mengembalikannya karena Jiri selalu memaksa dia keluar rumah kalau Iga sedang ingin berduka sendiri. Ngajak jalan-jalan lah. Take a breath


of fresh air lah. Bohong ada kecelakaan lah. Alasannya banyak. Dugaan Iga sungguh tepat, karena begitu tangan Iga keluar pintu, Jiri langsung menarik pergelangan tangan Iga dengan kekuatan menangkap belut raksasa saat tujuhbelasan, dan menyeretnya keluar kamar tanpa peduli pukulan Iga yang tengah meronta-ronta. Persahabatan yang kasar. Tapi itulah mereka. ** Mereka yang datang ke daerah ibukota lama tergolong berani. ‘Jakarta’ bukan hanya kota yang telah mati, tetapi juga tanah yang kesepian. Seringkali di berita terdengar kabar ibukota lama yang lagi-lagi mengambil nyawa. Mungkin untuk menemani. Tapi siang itu, ibukota lama tidak terlihat sepi. Hanya kosong, namun tetap menarik. Ibukota yang dulu bernama Jakarta ini memiliki sebuah keindahan yang hanya bisa dinikmati kalau melihat kota ini dari dekat. Di depan Iga dan Jiri terlihat sebuah tugu yang tinggi – satu-satunya benda yang masih tegak berdiri di tengah reruntuhan dan hamparan hitam. Di pucuk tiang yang melengkung terdapat patung laki-laki yang sudah hitam terbakar, namun bentuknya tetap ada. Berlutut sebagian, dengan satu lengan lurus menghadap utara. “Patung itu mengerikan,” ucap Jiri, datar. Ia tidak memberikan alasan, tapi, fikir Iga, mungkin karena melihat kondisinya yang sudah terbakar. Iga mencoba meringankan suasana. “Itu patungnya telanjang ya? Orang-orang jaman dulu porno juga ya otaknya.” “Nenek moyang lo semua, Ga.” “Enak aja, lo kan tahu nenek moyang gue dari Itali.” “Only in your virtual reality, nyet. Realitanya nenek moyang lo orang Ambon yang tinggal di ibukota lama.” Iga dan Jiri tertawa terbahak, menikmati their own little joke. “Iga, inget nggak lo, waktu SD kita pernah ikutan ekskul bela diri virtual reality, terus gara-gara lo kaget, mesinnya lo tonjok sampai rusak…” Jiri berhenti, seolah tiba-tiba sadar akan sesuatu. Dengan segera ia merubah topik pembicaraan. “Eh gue laper. Makan yuk.” “Yuk.” jawab Iga cepat, tangannya meraba-raba isi tas ranselnya yang membawa bekal mereka siang itu. “Kita duduk di bawah patung itu aja. Kayaknya sih lumayan teduh.” Jiri tertegun. “Agak kotor ya.” “Nggak masalah kali, Jir.” Maka di bawah patung itulah mereka duduk, masing-masing dengan sebekal compact meal, makanan praktis dengan sistem sedotan poke-and-eat. Diam-diam Iga bersyukur Jiri tidak melanjutkan perjalanan nostalgianya ke masa lalu. Ia tak tahu bagaimana harus menjawabnya. Nonjok mesin virtual reality sampai rusak? It sounds hilarious! Tapi entah kenapa, Iga tidak dapat mengingatnya sama sekali… Menangkap ingatan Iga dari sebelum ia putus dari Muna bagai menyelami air keruh yang terkontaminasi dengan lumpur… Apa yang… Mendadak terdengar dering yang keras dari saku celana Jiri – hi-fone nya berbunyi. Benda bulat putih itu ia letakkan di telinga, dan saat tombol ditekan, laser screen berwarna terang memancar dari hi-fone dan mengitari kedua matanya. “Halo, Pak?” Iga terdiam. Seperti halnya Jiri yang selalu bisa meyakinkan Iga, Iga pun berkemampuan mendeteksi ketegangan dalam suara Jiri. Dan kini, Jiri jelas tengah memikirkan sesuatu dengan sangat fokus. “Sayang sekali. Lagi-lagi false alarm, Pak.” Sebuah jeda. Jiri mengangguk. Wajahnya kini nampak sedih, dan entah mengapa, setelah diperhatikan dengan lebih baik, wajah Jiri nampak lebih tua dari bayangan yang ada di pikiran Iga. “Iya. Selalu di tahap ini.” Melihat keseriusan Jiri, Iga buru-buru menyeruput habis compact meal miliknya. “Iya, saya mengerti. Harap dilaksanakan.” Tombol hi-fone ditekan, dan laser screen di depan mata Jiri segera menghilang. “Kenapa, Jir? Serius banget.” Di hadapannya, Jiri menghembuskan nafas. “Maaf sekali, lo gagal.” Iga bingung, kaget, dan tidak menutupinya. “Gagal apanya?” “Lo gagal jadi Iga.” What? Belum sempat lagi Iga menjernihkan pikirannya, Jiri sudah langsung meneruskan kata-katanya dengan panjang dan lebar. Dan penjelasan yang datang setelah itu sungguh penjelasan yang paling absurd yang pernah Iga dengar. “Iga yang sebenarnya nggak akan bisa gue bawa makan ke tempat kayak begini. Dia nggak suka tempat jorok, debu dikit aja udah geli.

Rada kayak perempuan sih, tapi itulah dia.” Aneh sekali. Ini Jiri di depan Iga, teman baiknya sejak kecil, tapi rasanya seolah-olah ada makhluk lain yang merasuki Jiri dan berbicara melaluinya. “‘Iga yang sebenarnya’? Maksud lo apa, Jir?” “Lo bukan Iga yang asli, nyet. Lo kopian. Mmm, gimana cara ngejelasinnya ya... Maaf ya, biarpun ini udah gue lakuin tiap tahun, tapi saat-saat seperti ini emang selalu awkward buat gue. Rasanya kayak mutusin pacar!” Jiri tertawa lepas, tapi hanya dia seorang yang terdengar sumringah siang itu. Kopian? Lalu Iga berusaha mengingat-ngingat kembali. Hal-hal kecil yang terjadi sejak Muna memutuskannya… Kegigihan Jiri memaksanya pergi ke ibukota lama. Wajah Jiri saat melihat patung yang terbakar diatas mereka. Memori Iga yang kabur. Wajah Jiri saat Iga menyatakan kerelaannya untuk makan di tempat yang kotor. Terus, bagaimana dengan Muna? Iga tersadar. Sekali pun, ia tak pernah ia melihat sosok Muna. Iga tidak dapat membayangkan profil mantan kekasihnya tersebut, apakah dia berambut pendek atau panjang? Apakah dia memiliki beauty mark di atas atau dibawah bibirnya? Bagaimana dengan suara Muna yang memutuskan hubungan mereka lewat hi-fone? Wajahnya yang mengatakan kata-kata jahanam itu dari layar laser screen di depan matanya? Satu pun tidak ada yang bisa diingat Iga. Seolah-olah ia baru memulai kehidupannya setelah ia putus dari Muna… “Iga Djuanda itu sahabat baik gue dari kecil,” lanjut Jiri. Kedua tangannya mengapit dalam sebuah kepalan – kebiasaan yang ia lakukan kalau sedang serius. “Empat tahun yang lalu dia bunuh diri gara-gara putus sama si brengsek Muna. I want my best mate back in my life. Nah, lo bisa aja punya sosok fisik yang persis seperti Iga, tapi lo bukan dia. Sebenernya aneh juga sih kalau gue terus-terusan manggil lo Iga. Atau mungkin lo gue panggil Clone CMD IIX aja, sesuai sama nama yang dikasih laboratorium?” Iga – Clone CMD IIX? – tak percaya dengan apa yang ia dengar. “Jadi lo bawa gue ke tempat ini hanya untuk sekedar nge-test gue? Kalau sifat gue sama, lo simpen. Kalau beda, meskipun hanya sedikit, lo buang?” Jiri tersenyum, tidak menatap matanya. “Peraturan kloning ketat sekali. Kalau gue ga puas sama hasilnya, gue harus bilang. Apa yang terjadi selanjutnya diluar jangkauan gue.” Iga panik. Ia ingin lari. Ia ingin menangis. “Jiri, you’re such a freak. Biar begitu gue masih manusia!” “Uh, bukan. Lo buatan manusia.” tukas Jiri dengan cepat, “Lo tau sebenernya itu patung apa? Itu namanya Patung Dirgantara. Dibangun oleh presiden pertama di negeri ini sebagai lambang manusia angkasa. Gue sengaja milih lokasi ini karena… Ya, sebagai simbolisme aja. Because I’m sending you back up there.” Iga – bukan, Clone CMD IIX – menatap sahabatnya, yang sebenarnya bukan sahabatnya, yang mungkin akan membunuhnya dengan segera. Menurut Jiri, ia hanya sekedar produk gagal yang akan dibuang. Sampah yang bahkan tidak pantas didaur ulang. Ia melihat sosok Jiri yang pelan-pelan menutup matanya, seolah-olah sudah hafal dengan skenario yang akan bermain dalam empat menit ke depan. Di belakang mereka berdua, dari kaki patung tersebut, tiga serdadu keluar dengan pakaian militer lengkap dan mengarahkan senapannya masing-masing ke arah Iga. Senapan mereka besar sekali, peluru yang mereka masukkan tebal sekali. Terdengar suara yang memekakkan telinga— ** Jiri merasakan cipratan hangat di kulit dan permukaan bajunya. Hal ini segera mengingatkannya akan tumpukan cucian tahunan yang selalu ia tinggalkan di dry cleaner, around this time of the year. Kedua matanya masih terpejam rapat. Ia tak tahu apa yang ia rasakan sekarang. Sedih? Senang? Kehilangan? Yang ia dengar setelah itu hanyalah suara salah seorang serdadu yang berkata dengan lantang: “Tahun depan lagi, Pak?” Serdadu itu benar. Masih ada tahun depan untuk menemukan Iga kembali. Jiri membuka matanya. “Tentu saja.” TAMAT


the italian job Kecil. Menyenangkan. Terjangkau. Kami mau satu. TEKS: NICOLAS STECHER FOTOGRAFI: Kerian

044


(Upcoming)


Sebuah kesuksesan di Eropa sejak peluncuran perdananya di tahun 2007 ( telah terjual lebih dari 500.000 unit dan mendapatkan penghargaan European Car of the Year pada tahun 2008) Fiat 500 (Cinquecento) yang menawan ini telah dipercaya untuk memimpin kebangkitan mobil Italia di pasaran Amerika. Bila terbukti berhasil, Fiat 500 melakukannya berdasarkan satu aspek yang paling perkasa; yaitu desain khas Italia yang berkualitas. Berdasarkan legenda, ketika versi awal dari Fiat 500 diluncurkan di tahun 1957, si mungil ini sungguh memukau hingga sang pencipta, Dante Giacosa harus memberikan “kumis� di bagian depan mobil untuk mengurangi esensi kesempurnaan dari segi desainnya. Mengulangi kesuksesan versi awal 500 bukanlah tugas yang mudah, keberhasilannya di masa kini adalah hasil campur tangan dari Roberto Giolito. Ketika banyak compact car berlomba-lomba mengaplikasikan efek chrome yang berlebihan, lampu LED dan aneka fitur lainnya, Fiat 500 baru justru mengedepankan desain yang begitu minimal, sesuai dengan spirit versi awalnya (hingga ke kap berbentuk kerang yang sudah menjadi ciri khas-nya). Bila dipandang dengan metafora literatur, Fiat 500 merupakan sebuah potongan puisi yang indah ketimbang tumpukkan paragraf omong kosong dari compact car lainnya. Di segi interior, dasbor dihiasi warna yang sepadan dengan body, dengan meteran berukuran besar, menampilkan kombinasi speedometer dan takometer yang dapat terbaca dengan mudah bila kita sudah terbiasa dengan keunikannya ini. Fiat 500 memiliki panel depan yang simpel dengan desain yang mengkombinasikan dasbor dari versi 500 awal dengan interior mesin espresso. Bertumpu pada teknik marketing Fiat yang mengutamakan segi desainnya, 130 dari dealer mereka menyediakan Fiat 500 dalam 14 pilihan warna yang terbagi menjadi tiga paket; Pop ($15,500), Sport ($17,500) dan Lounge ($19,500). Versi sport ialah yang paling kuat bila dilihat dari segi estetika; hanya tersedia di Amerika,

046

paket ini memiliki keistimewaan berupa body styling yang agresif, velg alumunium 16 inch, spoiler, rem cakram merah dan jok yang dilapisi bantal. Untuk memperbaiki reputasi dari kerusakan seperti yang dialami PM Italia Silvio Berlusconi, Fiat sungguh berkomitmen memprioritaskan segi keamanan dan ketahanan. Dengan fitur standar 7 airbags yang tersedia di ketiga model, diikuti oleh garansi 4 tahun/50.000mil, power window, lock dan mirror. Di samping segala aspek positif yang sudah dibahas, bagaimana dengan performa Fiat 500 sebagai kendaraan? Komplain pertama saya tujukan terhadap mesin 1.4-liter Multifour empat silinder yang hanya mampu menghasilkan 101 bhp (mohon dimengerti bahwa komplain ini berasal dari seseorang yang pernah memberikan pernyataan bahwa Bentley Continental Supersport membutuhkan torsi ekstra). Walaupun fakta ini terbukti dengan kualitas transmisi otomatis yang terdapat pada seri Lounge, power output yang sekedarnya tentu bisa lebih dimaksimalkan dengan memilih transmisi manual, sehingga bisa memberikan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan. Tekan tombil ‘sport’ pada dasbor maka setir akan mengeras dan throttle mengencang. Bahkan detail kecil seperti tombol radio yang terletak pada bagian dalam setir (tidak seperti kebanyakkan mobil lainnya yang menyediakan tombol radio pada bagian depan setir) dan posisi tuas transmisi yang baik memberikan pengalaman berkendara yang begitu ergonomis. Bagi Anda yang tidak keberatan untuk menurunkan dua gigi transmisi ketika harus menanjak, si mungil asal Italia ini mampu menjadi pilihan yang menarik. Mesin yang efisien dengan harga dibawah $20,000 diikuti oleh desainnya yang eksotis menjadi daya jual Fiat 500 yang cukup kuat. Versi convertible-nya akan diluncurkan akhir tahun ini, namun kami lebih antusias untuk menunggu Fiat Abarth 500 (dengan 135 hps) untuk segera beredar di pasaran Amerika awal tahun 2012. Sungguh keren bisa mengendarainya di hari kiamat mendatang.

Sesuai dengan gaya Italia yang sempurna, Fiat menggunakan velg 16 inch alumunium (paling kiri), panel dengan desain yang clean, diikuti tangkai transmisi bundar, desain tiga tombol yang begitu minimal (tengah), dan speedometer yang menjadi satu dengan takometer dalam sebuah lingkaran yang memperlihatkan semua yang perlu anda ketahui.



test drive: BENTLEY CONTINENTAL GT Mungkin terlihat sedikit seperti ruang kerja di dalamnya, tapi New Bentley jauh dari kesan membosankan. TEKS: Stefan Marolachakis

048

Menjelajahi lorong dari apartemen mewah milik orang tua teman di akhir pekan, teringat akan satu-satunya pesan yang disampaikan; yaitu untuk tidak memasuki ruang kerja sang om. Namun, yang biasanya terjadi adalah sebaliknya. Dikelilingi rak kayu yang mahal, terlindungi dalam kemewahan, ruangannya sangat cocok untuk menjadi tempat pelarian sejenak dari pesta pora yang terjadi dibalik pintu. Tambahkan empat roda dan mesin 12 silinder, maka Anda bisa mendapatkan sensasi dalam mengendarai 2012 Bentley Continental GT. Saya mendapatkan kesempatan tersebut di suatu pagi pada musim dingin di New York, yang disela-sela tebalnya salju hari itu, saya diberikan kunci untuk mengendarai si perkasa berpintu dua ini (dan saya adalah jurnalis pertama di Amerika yang memiliki kesempatan emas ini). Maka saya pun tak sungkan pergi ke Henry Hudson Parkway untuk melakukan test drive. Continental GT begitu nyaman untuk dikemudikan, bahkan dalam cuaca yang buruk seperti ini. Pedal rem yang begitu responsif, memberikan saya kepercayaan diri dalam setiap putaran, memudahkan saya untuk berkendara menjelajahi salju. Mesin W12 yang

terdapat di dalamnya juga patut saya acungi jempol. Desainnya yang menawan memberikan ruang yang cukup untuk tiap komponen di dalam kap mobil. Tidak berhenti sampai disitu, segi desain juga terlihat pada detailnya yang begitu obsesif, seperti: Speaker yang memiliki kesepadanan warna dengan kulit pada interior mobil; penumpang di kursi belakang bisa dengan leganya meluruskan kaki mereka; bahkan wiper terlihat begitu anggun dalam menjalankan ‘pekerjaannya’, seolah-olah dibuat untuk bisa memberikan poin ekstra dalam perihal estetika. Continental GT menunjukkan sisi dari merek Bentley yang saya belum familiar sebelumnya. Yaitu bahwa kita lebih sering merasa “digerakkan� ketimbang menggerakkannya. Saya sekarang mengerti mengapa ada saja orang-orang yang rela merogoh kocek hingga $190,000 untuk sebuah mobil. Namun bila angka tersebut bisa memberikan kombinasi dari performa berkualitas tinggi, desain menawan, kecepatan, keamanan hingga kenyamanan yang mutakhir, saya pikir itu cukup sah. Dari Connecticut hingga West Side Highway, Bentley begitu nyaman untuk dikendarai. Dengan Style dan power yang mengingatkan kita akan kualitas kendaraan James Bond, siapakah saya untuk menentukan harga dari seluruh pengalaman yang saya dapatkan ini?

statistik: Mesin: 6 liter 12 silinder (W12) Kekuatan maksimal: 567bhp pada 6000rpm Torsi maksimal: 516 Lb-ft pada 1700rpm Kecepatan maksimal: 198mph 0-60: 4.4 detik Harga: USD 189,000 Berat: 5,115l


salah satu gambar contoh gambar 3d mobil eropa yang sedang mereka kerjakan.

5 THINGs THAT CAR ALWAYS WANTED! Bukan sembarang butik mobil, Auto Phrophecy memberikan tawaran modifikasi yang berbeda dari yang lainnya. Teks: Khiva Iskak. Dengan filosofi ‘evolve your ride’, butik Auto Phrophecy melihat segi permasalahan interior dan exterior dari sudut pandang yang berbeda. Butik ini fokus pada lima jenis produk andalannya pada modifikasi mobil, yaitu Bodykit mobil, velg, audio, merubah interior mobil, serta memberi trik-trik khusus pada mobil yang dituju. Sebelum konsumen memberi tanda ‘ya’ pada pengerjaan mobilnya, butik ini juga selalu mengedepankan konsultasi terlebih dahulu, tujuannya tidak lain adalah tidak ada penyesalan di akhir hasil nanti. Seperti apa Ayden Izhar, direktur Auto Phropechey selalu katakan, mengembangkan kendaraan konsumen kedalam dimensi dimana puncak tertinggi hanyalah sebatas pertanyaan. Awalnya butik ini berdiri pertama kali di Singapura yang bernama Auto Addicts, karena laku keras, Ayden Izhar bersama partnernya Hafeez Majid membawa butik ini ke Jakarta. “Saya melihat perkembangan otomotif di jakarta semakin meningkat, saya pikir saya perlu membawa butik ini,” ujar Hafeez. Butik ini telah menjalani bertahun-tahun mengikuti kompetisi modifikasi yang hampir seluruhnya memegang predikat juara. Mereka membawa impian yang sama ke Jakarta dengan pernyataan visi kepada konsumen untuk mewujudkan keinginan terpendam yang belum pernah terbayangkan. Pelaku magis di butik ini, atau bisa kita sebut para montir, juga tidak sembarang dalam pemilihannya. Banyak yang lulusan sekolah otomotif, bahkan mereka merekrut satu pembuat model dari tanah liat (Auto Phropechey selalu

menggunakan model tanah liat untuk dipertunjukan kepada konsumen sebelum konfirmasi) dimana hanya terdapat delapan pembuat model saja di Jakarta. Bahan-bahan yang ada juga sebagian tidak banyak yang lokal, namun banyak mengambil dari Australia. “Bodykit kita juga ada kualitas terbaik dari Jepang, olahan Jerman, sampai cita rasa Amerika,” jelas Rizki Caesar, ahli bagan mobil. Tidak menutup kemungkinan juga apapun inspirasi konsumen tidak diwujudkan asal masih dalam jangkauan. “Detailisasi juga etos andalan kami, tanpa itu kami merasa kurang memuaskan,” ujar Hafeez. Tahun ini mereka telah terpilih untuk salah satu mobil Eropa untuk memodifikasi desain mobil ini apabila para konsumen telah membayar ekstra untuk desain body yang berbeda. Jadi tunggu apalagi, ubah kendaraan sekarang, make the ladies go wild! www.autophrophecy.com


singaporE mens fashion week 2011

Setelah kota Paris dan Milan, kini Singapura sebagai negara dan kota pertama yang menyelenggarakan perhelatan fashion show pria terbesar sepanjang sejarah di kawasan Asia Tenggara t e ks :

FEIYUE

OFFICIAL FOOTWEAR AND SPONSOR FOR MEN’S FASHION WEEK 2011

050

CHARLES

REZANDI.

FOTOGRAFI:

Sejalan dengan filosofi mereknya untuk mendukung komunitas kreatif – partisipasinya dalam acara fashion di atas juga menandai kedatangannya di Asia. Platform yang sama ini juga bertujuan untuk menunjukkan aspek fashion Feiyue yang berjiwa urban. “Kebanggaan utama kami hari ini adalah Feiyue, merupakan merek pertama dengan asal-usul Asia yang berhasil menembus industri fashion barat. Bisa dikatakan, kami adalah bagian dari eksperimen kebudayaan yang

EDWIN

Y A N EE

berjalan menembus waktu dan melibatkan orang-orang dari seluruh dunia!” – Co-founder, Nicolas Seguy. Sebagai official footwear untuk Men’s Fashion Week, Feiyue menciptakan sneaker limited edition yang dapat dipesan khusus, satunya dalam warna hitam klasik dan yang satunya lagi putih, untuk menandai partisipasinya dalam acara. Kreasi ini, didasari oleh siluet serba guna Feiyue Plain II dalam campuran kanvas dan suede, menghiasi kaki semua kru Men’s Fashion Week, partisipan, dan relawan. Pemandangan lain yang dapat dikagumi adalah penampilan concept store berdasar Asia Feiyue dalam “A Fashion Metropolis”, sebuah Fashion District berskala penuh yang direkonstruksi di atas lahan Sands Expo and Convention Center.

Inagurasi Men’s Fashion Week 2011 Singapore (MFW 2011) menandai event fashion pertama di Asia yang ditujukan untuk fashion pria internasional dan regional. Merupakan yang pertama di Asia, dan hanya yang ketiga di dunia (setelah Paris dan Milan), Asia terjun pertama kali ke dalam platform fashion pria global dengan meresemikan fashion week pertamanya yang khusus ditujukan untuk para pria di kota Merlion ini. Men’s Fashion Week (MFW) 2011 diselenggarakan di Singapura dari tanggal 30 Maret hingga 3 April 2011 di dalam Sands Expo and Convention Center. Acara tersebut dihadiri oleh tiga perwakilan untuk MFW, Philip Huang sang supermodel Asia, Utt dari MTV, dan selebriti Singapura, Julian Hee. Pimpinan MFW 2011 Singapore, Frank Cintamani, pernah mengatakan, “Kesadaran pria akan gaya telah matang dan fashion pria telah

melangkah keluar dari bawah bayang-bayang industri fashion yang female-centric dan ini adalah kesempatan bagi sebuah Men’s Fashion Week untuk diadakan di belahan dunia ini, dengan Singapura sebagai tempat yang ideal, dapat dikatakan bahwa kota atau negara kosmopolitan tersebut semakin dikenal sebagai pusat fashion regional.” “Kita memimpikan MFW 2011 Singapore akan menjadi sebuah kesempatan bagi desainer busana pria regional dan lokal untuk menunjukkan koleksi mereka, bersamaan dengan label-label termasyhur kelas dunia lainnya; dan MFW 2011 juga akan merekatkan posisi Singapura sebagai go-to country untuk mencari merek-merek menswear berkualitas dan termasyhur bagi para shopper di Asia. Kami juga tersanjung karena telah menerima dukungan dari raksasa fashion lokal seperti FJ Benjamin, Kwang Sia dan Valiram Group,” Cintamani menambahkan.


Kim Choong Wilkins lulus dari Central Saint Martins di tahun 2005 sebelum memulai pekerjaan pertamanya di Alexander McQueen, dan mendesain knitwear di Milan untuk Ermenegildo Zegna. Setelah dua tahun di industri ini, ia kembali untuk meraih gelar MA untuk Menswear di Royal College of Art. Lulus di tahun 2009 dengan koleksinya, “BODYBOUND”, Kim berlanjut untuk mengembangkan koleksinya sendiri sambil menjadi konsultan untuk merek-merek seperti Katie Eary dan Matthew Williamson. Bodybound adalah koleksi pertama dari lulusan tahun 2005. Koleksi yang didasari kondisi, hasrat, dan perlawanan manusia yang mengambil referensi dari gambar anatomi Vesalius dan Erotisme Hokusai memberikan twist untuk koleksi menswear ini. Terdapat banyak gerakan neo-orientalisme yang tercatat dalam siluet koleksi. Bodybound menyelenggarakan pertunjukkan perdananya saat Men’s Fashion Week 2011 di Singapura.

runway

Utt - Mtv Vj

Bryan Boy - Blogger www.bryanboy.com

Stylish People spotted at Mens Fashion Week 2011

Kim Choong Wilkins

Raudha Raily - Make up artist

Reckless Ericka

Louis dan Ruth adalah otak utama Reckless

Trio Afton,

Konsep merek Reckless Ericka didasari Eurocentric yang memfokuskan keseimbangan jahitan klasik dengan penggunaan siluet dan warna yang edgy. Reckless Ericka adalah label muda, namun

mereka telah melakukan banyak hal seru, mulai dari mensponsori Adam Lambert ketika ia berkunjung ke Singapura dan tampil dalam berbagai majalah di Singapura. Reckless Ericka ditemukan oleh pengarah fashion cult Inggris, Not Just A Label tidak lama ini, dan sekarang mereka telah membangun toko di

tengah-tengah distrik perbelanjaan Singapura di Orchard Central. Presentasi mereka saat Men’s Fashion Week berkisar seputar batasan-batasan dalam jahitan busana pria. Menghasilkan siluet yang lebih ramping dengan banyak lapisan. Campuran warnanya dihasilkan dari pin stripes dan siluet halus di atas setelan kuat. Terdapat juga wol dan rajutan longgar sederhana yang kontras dengan jersey dan chiffon yang lembut.


Space adalah tema ATZU untuk presentasi Autumn/ Winter 2011 mereka. Koleksinya menunjukkan detail futuristik, seperti potongan-potongan yang terinspirasi oleh mantel dan siluet terstruktur dengan bentuk linear. Manset strap-on dan potongan lengan pakaian dengan detail warna-diatas-warna di tailcoat yang unik hadir dalam 12 potong pakaian mereka. Arti dari nama Atzu adalah mereformasikan fashion from A To Z for U. Mereka telah mengum-

pulkan banyak fans setia, mulai dari kelahiran mereka September 2010. Bergantung semata-mata dari social marketing dan word of mouth, tim ATZU yang luar biasa selalu aktif di Facebook dan Twitter untuk mempromosikan label mereka.

ATZU

ATZU adalah label yang tumbuh dari rumah. ATZU bermula dari sebuah toko online yang berhasil membuat setiap pria Singapura yang sadar akan fashion untuk mengklik website-nya dan mencari pakaian terbaru. Presentasi Mens Fashion Week adalah debut runway mereka, ini juga menandai pertama kalinya sebuah toko online menunjukkan koleksi mereka di atas runway. Sherlock Holmes Goes to

EVENODD

052

Label baru ini diciptakan oleh Samuel Wong. Untuk koleksi Fall/Winter 2011, ia menamainya “Taking Flight�. Mengambil inspirasi dari penerbangan, dengan menciptakan siluet yang menyimpang dari bentuk busana pria biasa.

Terdapat sentuhan quirky dan edgy mulai dari konstruksi garmen sampai pilihan kain. Wong menginterpretasikan ulang ide-ide nya dengan sebuah twist yang modern. Hampir obsesif dalam usahanya untuk mendapatkan ’the right feel’,

Samuel Wong memilih sendiri semua material dan hiasan dan memonitor secara teliti setiap tahap pengembangan produknya mulai dari pengeliman dan jahitan sampai tipe kancing yang digunakan.


Elohim juga merupakan label berbasis Singapura yang dikagumi. Sabrinah Goh, sang by Sabrina jenius di belakang Elohim selalu berhasil memberikan Goh aura ringan dan androgini yang merupakan inti dari mereknya. Untuk presentasi Autumn/Winter 2011, Sabrina Goh mengambil tema Parasut seperti bagaimana cara parasut bekerja mulai dari di tanah, di udara, lalu terbang dan jatuh. Inspirasi desain parasut juga mengacu pada kebudayaan material yang menghubungkan usaha mekanis manusia untuk mengubah dirinya sendiri. Bentuk dan siluet koleksi diekspresikan dengan jelas di dalam detail potongan, piping, dan jahitan yang menghasilkan bentuk yang terstruktur dan tampilan gaya yang berani. Blok-blok warna menjadi pilihan jelas untuk menampilkan potongan yang geometris dan asimetris. Kami sudah mengincar celana drop crotch-nya!

ELOHIM

David Gan Passion X Jason @ Hide n Seek “Gaya rambut yang baik untuk seorang pria sangatlah penting dalam hal potongan dan proporsi�, ujar David Gan, seorang stylist rambut selebriti. Presentasi fashion khusus ini adalah sebuah kolaborasi antara campuran dua talenta yang sangat menarik di Singapura. David Gan terkenal karena telah mengatur gaya rambut banyak selebriti di Singapura sementara Jason adalah label baru unik yang didesain oleh seorang talent lokal, JR Chan, yang tersedia di Hide n Seek Singapura. JASON adalah singkatan dari Juli, Agustus, September, Oktober, November. Desainnya quirky dan edgy, namun masih nyaman dipakai oleh pria modern. Presentasinya dimulai dengan lagu-lagu tribal dimana banyak para modelnya yang keluar dengan rambut panjang ala manusia gua dengan denim dan garmen berat. Saat pertunjukkan menuju klimaks, terdapat perubahan dalam koleksi. Kami mulai melihat benang-benang menjuntai dari tees yang membentuk kata ROCK dan jersey tops berlapis yang dipasangkan dengan kardigan yang senada. Ketika lagi final-nya mulai diputar, semua model keluar mengengai denim wear dan jumpsuit. Setiap rambut model dipotong dengan sepanjang telinga. Ini menambahkan elemen kejutan pada pertunjukkan.

ISSUE

Begitu kami melangkah ke dalam show, kamu langsung disambut dengan wangi sandalwood yang lembut di udara. ISSUE merupakan sebuah show yang patut diingat. Presentasi mereka menandai perjumpaan pertama mereka dengan fashion scene Singapura. Langit-langit ruangan didekorasi dengan senar panjang dengan kertas crepe putih bergantung dari awal runway sampai ujungnya. Runway yang lebih tinggi sekarang diganti dengan 550kg beras yang diletakkan dengan teliti untuk membentuk ilustrasi stylish harimau yang meloncat dan meringkuk.

Beras-beras tersebut diletakkan disana dengan sebuah tujuan, pimpinan acara Frank Cintamani kemudian menjelaskan bahwa beras-beras tersebut akan dikalikan sepuluh dan didonasikan untuk korbankorban tsunami di Jepang. Flower Poem adalah tema pertunjukkan mereka. Show dimulai dengan model yang diselimuti oleh tato di sekujur tubuh mereka. Mereka mengingatkan kita akan boxer muay thai, namun begitu model-model melangkah mendekat, mereka menggunakan body suit yang sesuai dengan warna kulit mereka. Aransemen bunga liar kemudian diatur disekitar leher dan pinggul. Koleksinya penuh dengan pola dan warna, sesuai dengan konsep dan estetika ISSUE. Terdapat juga blazer dan celana low drop crotch yang serasi, dan English boots dalam warna hitam dan coklat. Begitu musik mulai mengencang, koleksi ISSUE bergerak menuju arahan warna dan pola yang berbeda. Sekarang kita mulai melihat jas dengan inspirasi militer dan balutan. Beberapa koleksi terkahir berkisar seputar campuran eklektik pola dan color blocking.


DRAWING

NAME: OLAF DJANUISMADI. AGE: 30. OCCUPATION: BUYER. WHAT ARE YOU WEARING? SHIRT H.E BY MANGO T-SHIRT DIM-MAK JEANS KSUBI SNEAKERS PAUL SMITH JEANS WATCH TIMEX80 SUNGLASSES TOPMAN.

054

FREEHAND taste (01/12)


metrox, idr 480.000

pull & bear, idr 199.000

magic monka, idr 250.000

peepo, idr 137.500

rockwell, idr 455.000

rockwell, idr 455.000

kiks tyo, idr 632.000

boys billionaire club, idr 1.060.000

portrait: onik. still lifes: rezaindra and mentari ofelia

metrox, idr 480.000


GREY ZONE

056

NAME: BAJAY RAHMANDA. AGE: 27. OCCUPATION: PR & EVENT COORDINATOR. WHAT ARE YOU WEARING? SHIRT WRANGLER JEANS WRANGLER VEGAS T-SHIRT SCREAMOUS GLASSES RAY-BAN WATCH GUESS SNEAKERS ADIDAS ORIGINAL. BAG (X) SML

taste (02/12)


pop meets pop, idr 550.000

wrangler, idr 489.000

levis, idr 700.000 lee, idr 659.000

matix, idr 450.000

portrait: onik still lifes: rezaindra and mentari ofelia

metrox, idr 1.200.000


AG

B U YO AN E PM AR O T TT HA EL .W EB OR IR CT LA RE C DI RIE VE A TI S M EA OE CR SH ON N HI LIO AS EL : F EB ON R TI IC PA TR CU ME OC EO 0. G : 3 TS GE AN .A IP NA UB LA KS AU P M KTO NA AN DA T E: G? M IN NA EAR W

E

EV

ST

O.

ON

M

058

THEY AREN’T JUST UNDERWEAR ANYMORE

taste (03/12)


cheap monday, idr 350.000

not just a label, idr 890.000

monstore, idr 198.000

quicksilver, idr 320.000

dim mak, idr 350.000

portrait: onik. still lifes: rezaindra and mentari ofelia.

ksubi, idr 1.500.000


ZIP IT UP

taste (04/12)

ING? WEAR U O P. Y T ARE AS HIGH TO A H W . D ENT ADI : STUD GLE SHOES N O I T A CUP N EA 17. OC S AMERICA : E G A O. AN AREZO RA MAN JE D A Z R A TZ : FA NAME MAN JACKE A E ZAR HOODI

060


kiks tyo, idr 1.660.000

metrox, idr 680.000

lee, idr 999.9000

lee, idr 1.299.000

lee, idr 1.199.000

huf, idr 300.000

hurley, idr 340.000

huf, idr 375.000

portrait: onik.

still lifes: rezindra and mentari ofelia.

billabong, idr 800.000


COVER UP

taste (05/12)

NAME: ROBBY PURBA. AGE: 24. OCCUPATION: TV HOST. WHAT ARE YOU WEARING? POLO SHIRT LACOSTE JACKET ZARA JEANS GUESS WATCH GC SHOES ADIDAS BEANIE URBAN OUTFITTERS.

062


dc, idr 250.000

diesel, idr 370.000

element swift, idr 370.000

evisu, idr 710.000

lacoste, idr 311.800

lacoste, idr 425.000

puma, idr 250.000

y3, idr 550.000

portrait: onik. still lifes: rezaindra and mentari ofelia

dc, idr 200.000


taste (06/12)

MAKE A STATEMENT

NAM SHIR E: EKO B RIN T YVES INTAN GM G ONO SAINT . AGE: LAP LAUR 27. O TOP C E CAS NT CAR CUPAT IO E PR D OJE IGAN V N: ART CT S I D HOP NTAGE IRECTO . PAN TS T R/ILLU OPM STRA T AN SHO OR. WH ES H A AL W T ARE ATC YOU W H SW E ATC ARING ? H

064


forever 21, idr 79.000

forever 21, idr 79.000

itc kuningan, idr 50.000

itc kuningan, idr, 70.000

topman, idr 79.000

Vintage, idr 5.000

vintage, idr 5.000

vintage, idr 5.000

rbrth, idr 1.300.000

portrait: onik. still lifes: rezaindra and mentari ofelia.

(x)sml, idr 79.000


HIGH DEFINITION

066

NAME: TOGI SINAGA. AGE: 29. OCCUPATION: RADIO ANNOUNCER. WHAT ARE YOU WEARING? T-SHIRT PULL & BEAR JEANS PULL & BEAR GLASSES RAY-BAN WATCH NAUTICA BELT ENERGIE.

taste (07/12)


dsquared2, idr 5.950.000

feiyue, idr 1.150.000

nike, idr 959.000

nike, idr 1.399.000

royal elastic, idr 1.650.000

vans, idr 1.379.000

nike, idr 1.399.000 creative recreation, idr 1.050.000

portrait: mentari ofelia. rezaindra and mentari ofelia.

nike, idr 1.550.000


taste (08/12)

NAME: RAY ANDRETI. AGE: 20. OCCUPATION: STUDENT. WHAT ARE YOU WEARING? TOP VAN HEUSEN JACKET ADIDAS PANTS H&M SHOES ASICS WATCH CASIO TIE H&M.

AROUND THE WAIST

068


lee, idr 399.000

wrangler, idr 369.000

lee, idr 429.000

metrox, idr 259.000

metrox, idr 259.000

portrait: Onik. still lifes: rezaindra and mentari ofelia.

Wrangler, idr 369.000


COVER

NAME: TOAR MANEMBU. AGE: 21. OCCUPATION: STUDENT. WHAT ARE YOU WEARING? T-SHIRT FLAMINGO JEANS MOMOTARO SOCKS TOPMAN HIGHTOP SHOES TOPMAN WATCH FOSSIL.

070

UNDER taste (09/12)


gucci, price by request

ted baker, idr 375.000

paul smith, idr 250.000

topman, idr 150.000

topman, idr 150.000

portrait: onik. still lifes: renzaindra and mentari ofelia.

armani, price by request


NAME: MARTINO TIMOTHY. AGE: 26. OCCUPATION: PROFESSIONAL PRODUCTION. WHAT ARE YOU WEARING? SHIRT TOSAVICA JEANS WARNING SHOES NIKE DUNK WATCH CASIO G-SHOCK HEADPHONE AERIAL 7 CHOOPER.

072

taste (10/12)

WHAT TIME IS IT?


rip curl, idr 1.199.000

fossil, idr 950.000

nooka, idr 1.300.000

asos, idr 930.000

nooka, idr 1.300.000

suunto, idr 9.100.000

quicksilver, idr 1.500.000

suunto, idr 2.900.000

portrait: onik. still lifes: rezaindra and mentari ofelia.

rip curl, idr 1.199.000


NAME: RHENO HALOMOAN SETJO. AGE: 17. OCCUPATION: STUDENT. WHAT ARE YOU WEARING? VINTAGE WHITE T’S SHORT JEANS ZARA CARDIGAN LACOSTE WATCH SWISS ARMY SANDALS HAVAIANAS.

STEP SEAMLESSLY

074

taste (11/12)


havaianas, idr 349.000

zara, idr 529.000

havaianas, idr 159.000

havaianas, idr 159.000

y3, idr 739.000

portrait: onik. still lifes: renzaindra and mentari ofelia.

havaianas, idr 189.000


taste (12/12)

NAME: DHANY GUNAWAN. AGE: 26. OCCUPATION: PROGRAM DIRECTOR. WHAT ARE YOU WEARING? TANKTOP TOPMAN JEANS TOPMAN SHOES VANS WATCH TOYWATCH NECKLACE & BRACELET JEWEL ROCKS WALLET FOSSIL.

THE PERSONAL CARRIERS

076


diese;,idr 550.000

fossil, idr 395.000

michael bastian, $2,470

fossil, 395.000

fossil, idr 395.000

paul smith, idr 1.400.000

portrait: onik. still lifes: rezaindra and mentari ofelia

ted baker, price by request


078

WE ARE THE BE


EAUTIFUL ONES Untuk kedua kali Suede mengeluarkan magisnya untuk penggemar di Indonesia. Kali ini, mereka menjanjkan suatu era baru. TEKS: Khiva Iskak. FOTOGRAFI : Muhammad asranur


Mereka boleh saja menyatakan dulu untuk hiatus dalam kancah musik, namun rindu akan panggung selalu tak terelakan. Bagaimana tidak, penggemar Suede banyak sekali memberi dukungan agar mereka kembali membuat album baru. Salah satunya adalah Best Of merupakan kompilasi lagu-lagu terbaik mereka sejak kemunculannya di tahun 1995 yang dimana menjadi pembukaan era baru mereka sebelum rilisnya album A New Morning pada Juni 2011 nanti. Janji mereka akan era baru Suede sangat terasa di konser Live & Rockin arena PRJ Kemayoran ini. Sejujurnya saya sangat menunggu waktu ini tiba, setelah penampilan mereka yang memukau pada tanggal 23 Januari 2003 lalu, dapat dikatakan puas bagi para fans dalam menunggu kehebatan mereka dalam melantunkan tembang-tembang hits-nya. Ketepatan waktu mereka muncul juga sesuai dengan janji yang tertera di jadwal. Tanpa ada nuansa murung dan ogahgahan, Suede dengan prima membuka konser dengan lagu This Hollywood Live dengan kerasnya. Dan para fans pun tidak berhenti ikut bernyanyi sepanjang lagu. Perlu diingat sekali lagi, Suede merupakan band yang sangat diakui menjadi best new comer british band pada tahun 1989 lalu. Walau sempat tenggelam dengan Oasis, Blur, dan lain-lain. Walaupun begitu, ciri khas mereka dalam membuat lagu menjadikan esensi tertentu untuk kalangan pecinta Britpop ini. Apalagi ketika mendengar suara Brett Anderson yang sangat khas. Namun perlu diketahui bahwa Suede merupakan salah satu band awal yang melambungkan genre tersebut, gaya sang vokalis, Brett Anderson yang mengingatkan akan era Glam Rock juga sangat berbeda dengan peersnya di jaman itu. Era dimana mereka menghidupkan kembali Glam Rock yang dinanti.

Untungnya mereka berpikir kembali untuk reuni pada tahun 2010 karena dari apa yang Brett katakan ketika konser bahwa mereka akan melanjutkan kembali hidup Suede di jalur Rock membuat gemuruh fans Indonesia semakin histeris. Oke, mungkin mereka sudah terlihat tua, but hey, Rolling Stones saja masih mampu menyihir penggemarnya, walau mereka semua sudah diatas 60 tahun. Beberapa moment Brett memang nampak kewalahan, dan suka diam sejenak didepan kipas angin diatas panggung. Para fans pun dengan sabar memberi pengertian kepada dirinya. Tidak heran apabila ia terlihat lelah, bagaimana tidak, mereka total memainkan 17 lagu dan 2 lagu encore. Benarbenar memuaskan para fans yang sudah merasa kehilangan Suede. Lagu-lagu seperti Electricity, Beautiful Ones, She, Filmstar, By the Sea juga dilantunkan. Tapi apa yang saya sayangkan hanya satu, She’s In Fashion entah mengapa tidak masuk ke dalam salah satu urutan kali ini. Dua jam berlalu sangat tak terasa. Untuk kesekian kalinya Brett melafalkan kata ‘terima kasih’ kepada penggemar, saya yakin Brett terharu dengan fans Indonesia yang sempat ‘heboh’ di fanpage mereka. Lalu seperti biasa sudah menjadi trik para band internasional yang selalu keluar panggung sebelum ‘benar-benar’ telah selesai hanya untuk membuat fans berseru “We want more!”, ya seperti apa saya duga mereka kembali dengan memainkan lagu Lazy dan diakhiri dengan lagu Saturday Night (dimana pas sekali dengan konser pada hari sabtu tersebut). Gemuruh para fans yang bernyanyi bersama untuk terakhir kalinya membuat dimana live concert selalu meninggalkan kesan dan pesan yang mendalam di hati para penggemar.


He is Somebody to Love

Mark Ronson membuat sensasi tersendiri bagi kota Jakarta, bagaimana rasanya clubbing seperti di Tinseltown. Teks: Rezaindra O. Fotografi: Naren Kameshwara Tahun ini, Jakarta tidak berhenti mendapat kunjungan dari artis internasional berkualitas. N.E.R.D, Stone Temple Pilots, Iron Maiden, dan Two Door Cinema Club adalah sebagian diantara banyaknya konser yang digelar dan terbilang sukses disini. Tepat pada hari Jumat tanggal 18 Maret 2011 lalu, salah satu promotor terbaik negeri ini, Ismaya Live kembali mendatangkan sekaligus mengabulkan permintaan banyak orang akan musisi yang satu ini. Bertempat di Blowfish kitchen & bar, Mark Ronson hadir menghibur penggemarnya yang datang kesana. Promo kedatangannya memang dapat dikatakan biasa-biasa saja. Cenderung terabaikan oleh banyaknya event berskala besar lainnya. Namun animo dari para penggila saudara dari Samantha Ronson ini tidaklah sedikit. Beberapa minggu sebelum ia datang, timeline Twitter cukup banyak menuliskan perihal kedatangannya ke Jakarta dan Bali. Ya, sehari sebelum manggung di Blowfish Mark Ronson telah tampil di Bali. Dan timeline juga melaporkan euphoria disana. Otomatis penggemarnya di Jakarta semakin tidak sabar untuk merasakan pengalaman berpesta layaknya selebriti Hollywood yang biasa menjadi crowd dari pria asal Inggris yang besar di New York ini. Jauh hari, semenjak Ismaya Live memberi konfirmasi akan kedatangan Mark ke Jakarta, kami sudah mem-plot wawancara khusus dengannya namun sayang padatnya jadwal berujung pada ketidak tersediaannya waktu pada saat itu, alhasil saya hanya bisa melaporkan sedikit gambaran dari kemeriahan event Mark Ronson DJ Set Live in

Listen Up:

teks: Giorgi A. Krisno

Jakarta. Walaupun hanya tampil dalam format DJ set dan bukan full band bersama the Business Intl., penampilan Mark malam itu tidak mengecewakan. Mengenakan blazer dan kemeja berwarna biru dengan rambut yang sepertinya baru di high light dengan campuran cokelat dan pirang, Mark Ronson membuka penampilannya dengan track Bang, Bang, Bang dari album terakhirnya. Penonton pun bersorak, berdansa, bernyanyi, mendekati booth DJ, mengambil foto Mark dari jarak dekat, dan tidak beranjak dari posisi terdekat, akibatnya area depan booth DJ menjadi sangat padat. Memang agak sulit untuk membedakan pengunjung yang datang untuk menikmati musik racikannya atau hanya sekedar ingin melihat DJ/Gitaris/ Produser/Selebriti dunia ini dari dekat. Aksi Mark sebagai seorang DJ memang tidak perlu diragukan. Pemenang tiga Grammy Awards ini berhasil memainkan puluhan track keren yang membuat pengunjung Blowfish untuk tetap bergoyang. Mulai dari lagu-lagu milik Blur, M.I.A hingga Duck Sauce sampai track miliknya sendiri seperti Valerie, Oh My God, dan lagu-lagu dari album Record Collection. Highlight malam itu jatuh pada track Somebody to Love Me yang menghadirkan (not so) surprise guest star -dikarenakan banyak orang sudah menduga hal ini dari timeline twitter ketika ia di Bali- Andrew Wyatt, vokalis Miike Snow yang memang mengisi suaranya di track itu bersama living legend Boy George. Penonton pun semakin menggila ketika mereka berdua membawakan Animal milik Miike Snow dalam song list malam itu. Suasana clubbing layaknya pesta para pesohor Hollywood pun menjadi nyata. Hampir dua jam lebih Mark memainkan turn table-nya, namun dari ekspresi dan komentar yang ada, saya yakin penonton belum puas. Seakan berharap bahwa Mark Ronson adalah resident DJ disana, dan bisa memeriahkan pesta di setiap malamnya. We all sure party like a super star that nite!!!

BOY & BEAR AUSTRALIA

MEMBERS: Dave Hosking (vokalis/gitar), Jake Tarasenko (bass), Killian Gavin (vokalis/ gitar), Tim Hart (drum/vokalis) & Jon Hart (banjo/mandolin/ keyboard).

Dilihat dari instrument yang yang dimainkan sudah bisa ditebak bahwa band ini akan terdengar rich dan fresh, meskipunmereka berasal dari negeri yang musiknya di dominasi Modular Records, Boy & Bea terdengar seperti mereka dari Amerika dimana musik folk rock sangat berkembang dan hype. Sound mereka sedikit terdengar seperti band Fleet Foxes versi lebih upbeat. Sangat tidak disangka bahwa mereka baru berumur 20an jika mendengar kemampuan mereka dalam membuat musik. EP mereka With Emperor Antarctica sangat menjanjikan dan sangat diharapkan mereka membuat album dalam waktu dekat. PLAY THIS: “Mexican Mavis”, “Rabbit Song”

YOUNG EMPIRES KANADA

MEMBERS: Matthew Vlahovich (synthesizers/vokalis), Aaron Ellingson (gitar/beats/dance), & Jake Palahnuk (bass).

Trio musisi electronic ini menamakan genre musik mereka sebagai world beat meets haute rock, dari tracktrack yang mereka produce, bisa dikatakan bahwa mereka adalah band electronic seperti Two Door Cinema Club, Tigercity dan band-band electronic baru lainnya. Band yang terdiri dari vokal, keyboard atau gitar dan bass ini menciptakan lagu-lagu yang upbeat, dancey dan catchy disaat yang bersamaan. Single terbaru mereka White Doves makes you wanna strut. PLAY THIS: “White Doves”, “Rain of Gold”, “Against the Wall”


082

Melalui musiknya, MGMT akan mengajakmu mengarungi dunia psychedelic. Teks: Patricia Febrianti. Fotografi: Deschanel Darmodihardjo. Tergantung kepada siapa kamu bertanya, namun ada sebagian orang yang menganggap bahwa MGMT adalah mesias dalam musik pop. Lewat tune Nu Rave yang juga bisa disebut psychedelic dance music for hippies, iringan tiap lagu dari album pertama mereka memang telah melahirkan banyak penggemar. Pro dan kontra selalu terjadi ketika sebuah band ‘sedikit’ mengubah warna musiknya, yang terjadi pada album kedua mereka, Congratulations. Ada yang mengatakan bahwa album kedua merupakan projek eksperimental, ada pula yang bilang MGMT terdengar semakin dewasa. Dengan penampilan yang unik, tapi tidak disebut oleh mereka sebagai ‘fashion sense’, di atas panggung Avolution Beatfest yang berlangsung di Bengkel Night Park, 26 Maret 2011 kemarin ini marak dengan nuansa psychedelic pop mereka yang terdengar dreamy selama dua jam. Highlights dari konser itu, menyatakan bahwa keempat lagu dari dua album yang terdengar berbeda, yakni “Time to Pretend” , “Electric Feel”, “Kids”, dan “Congratulations” mendapatkan sorakan paling tinggi, walau bagaimanapun cara mereka mengemas musiknya. Fans begitu terhipnotis dengan performa MGMT yang sulit dipercaya nyata ada di depan mata. Meski mendapatkan waktu kurang dari

mood man sepuluh menit untuk duduk berhadapan dengan Andrew Vanwyngarden (vokal/ gitar) dan Ben Goldwasser (keyboard) sebagai frontman dari band ini, bersama James Richardson (gitar/perkusi), Matthew Asti (bass), dan Will Berman (drum), saya sempat mendengar mereka berbagi cerita tentang perbedaan sambutan pada kedua albumnya, euforia terhadap Radiohead, Gamelan, hingga ketidakyakinan bahwa nama band ini terdengar di dunia Grammy. Overall, Congratulations tidak terdengar sama seperti Oracular Spectacular. Mengapa demikian? Ben: Album pertama selalu menjadi basic untuk dinilai oleh pendengar. Kami tidak dengan sengaja membedakan keduanya. Album kedua kami ciptakan sesuai dengan apa yang ingin kita buat. We just made it

based on our mood. Andrew: Kami hanya ingin menuangkan banyak ide agar dapat terdengar luar biasa indahnya. But really, it’s kinda just coming off naturally. I think we’re just freaks by nature. Entah terpikirkan oleh kalian atau tidak, menciptakan nuansa eksperimental pada album kedua dan tidak membuat lagu yang terdengar sama seperti “Time to Pretend” merupakan hal yang berani. Andrew: Banyak orang yang sempat menganggap album itu jelek, hahaha... tetapi kata ‘berani’ terdengar cukup OK buat saya. Ben: Tidak pernah terpikir oleh kami sedikit pun kalau lagu itu telah menjadi the poppiest songs ever.


nagement Awalnya, Congratulations diciptakan untuk judul lagu atau nama album? Andrew: Judul itu kami pilih untuk nama album. Tahun 2008, saat kami sedang dalam tur untuk Oracular Spectacular, lagu itu sudah ada dalam benak saya. Dan “Congratulations” menjadi lagu pertama yang kami buat untuk album itu.

Saat album Congratulations diluncurkan, bagaimana tanggapan para fans di Amerika? James: Kita tidak pernah mengira jadinya seperti apa. Di album yang terdapat sebuah lagu sangat instrumental, judulnya “Lady Dada’s Nightmare”, ternyata mendapat sambutan meriah. Ini menjadi konser pertama kalian di

Jakarta, ingin memberikan kejutan apa untuk fans di Indonesia? Ben: Saya rasa, akan menjadi konser yang sangat menyenangkan. Kami baru saja tiba dari Malaysia tadi pagi, dan tidak cukup banyak beristirahat, hahaha. James: Kami hanya punya dua jam untuk bersiap-siap. Walau lelah, kami akan berjanji untuk tampil maksimal nanti. Pernah mendengar tentang Indonesia sebelumnya? James: Yeah, sebenarnya saya pernah memainkan gamelan dulu. Tapi saya tidak begitu tahu banyak tentang Jakarta. Apakah fashion turut ambil andil dalam band kalian? Ben: We like dressing up in weird clothes.

I’m not really sure what we have could be called a fashion sense. Bagaimana rasanya pernah satu panggung dengan Radiohead di Manchester? Ben: It’s like a dream come true. James: It’s pretty cool. Andrew: Saya sempat merasa terintimidasi, karena tidak yakin pada diri sendiri kalau mereka (Radiohead) ingin kita konser bersama mereka. Saya kira awalnya ada kesalahan jadwal booking. MGMT telah terdengar hingga di permukaan Grammy, bagaimana perasaan kalian? Ben: Benar-benar sulit untuk dipercaya. Saya mendengar mereka menyebutkan nama band kami saat sedang bersama sound guy kami. Sangat surealis, mendengar dari dunia lain selain musik mengenali band asing seperti kami. Apa kalian serius mau menamakan album selanjutnya dengan judul MGMTea? Ben: Well, sampai saat ini kami inginnya begitu. Lihat saja bagaimana nanti. Seperti yang kami bilang, kami melakukan semuanya berdasarkan mood.


084

Rocketeer in the Far East Movin’

Mimpi dan kerja keraslah yang membuat Far East Movement can fly like a G6! Teks: Mentari oFELIA FOTOGRAFI: DOK. SENTRALIVE

Konser Far East Movement berhasil mengubah Istora Senayan menjadi area dance floor pada tanggal 15 Maret 2011 kemarin. Banyaknya permintaan melalui Twitter maupun email, membuat Sentralive berusaha keras untuk membawa Far East Movement bertemu dengan para fans-nya di Jakarta. Setibanya di Indonesia pada hari yang sama, mereka langsung menuju hotel Ritz Carlton Kuningan,untuk melakukan press conference. Tidak ada yang menunjukkan wajah lelah atau tidak bersemangat, Kev Nish, DJ Virman, Prohgress dan J-Splif datang dengan style khas dari Far East Movement, kemeja, skinny tie, shinny blazers, dan tidak lupa stylish shades yang semakin menunjukkan fashion statement mereka. Konser dimulai tepat pukul 20.00 oleh penampilan DJ Twist dengan me-remix lagulagu yang cukup familiar di telinga para party goers dan langsung mendapatkan sambutan hangat para penonton yang ikut menyanyi dan menari. Dilanjutkan oleh lantunan musik R&B dengan beat yang lebih slow dari DJ Mikey Moran, dan tidak lupa kolaborasi dua wanita cantik, DJ Maia dan DJ Devina yang terus menjaga hype penonton untuk terus berdansa. Jam menunjukkan pukul 23.00 saat DJ Virman naik ke atas panggung dan melakukan sedikit pemanasan sambil menunjukkan kelihaiannya sebagai disc jockey. Dengan sedikit keterlambatan karena masalah teknis, Kev Nish, Prohgress dan J-Splif naik keatas panggung dan berteriak, “What’s up Jakarta!” dan langsung menyanyikan Girls on the Dance Floor sambil berloncat-loncat dan mengembalikan lagi semangat para penonton yang sedikit redup. Penampilan FM benarbenar penuh dengan semangat, lagu-lagu andalan seperti Fetish, If I Was You (OMG), Don’t Look Now, dan tidak lupa lagu andalan mereka yang berhasil menduduki peringkat teratas Billboard Chart, Like A G6 dan Rocketeer sebagai lagu penutup. “We want more! We want more!” teriakan penonton yang meminta Far East Movement untuk kembali ke atas panggung membuat Kev Nish, DJ Virman, J-Splif dan Proghress langsung menyanyikan Go Ape sebagai lagu terakhir di konser pertama mereka di Jakarta.

“We’ll be back Jakarta and thank you for make us feel like we’re home tonight.” Ujar Kev Nish sambil melambaikan tangannya dan turun dari atas panggung. Sedikit info tentang keempat laki-laki Asian yang telah membuat sensasi di dunia musik Amerika saat ini. Far East Movement ternyata cukup dikenal di kalangan underground dan club scene di Los Angeles. Lagu-lagu mereka juga berhasil menduduki posisi pertama di berbagai tangga lagu, bahkan sebelum mereka mengeluarkan album ‘Free Wired’ yang direncanakan rilis saat musim gugur 2010, dibawah label Cherrytree Records dan Interscope. Pemilik dari Cherrytree Recods, Martin Kierzenbaum, ternyata sangat membantu untuk meraih impian mereka. “Martin berkata kepada kami, ‘Kalian semua (FM) mempunyai potensi. Kita bukan hanya tertarik dengan lagu-lagu kalian, tapi juga semua gerakan dan usaha yang kalian lakukan dalam mengapresiasikan musik.’” ujar Kev Nish tentang Kierzenbaum yang telah membantu membesarkan nama seperti Lady Gaga, La Roux, Keane, dan Tokio Hotel. Banyaknya genre musik seperti hip hop dari Pharcyde dan Dr. Dre, musik ala Tiesto dan Daft Punk sampai ‘Los Angeles rockers’, Gun N Roses dan Linkin Park ternyata memberikan inspirasi dan warna dalam karya-karya mereka. Setelah lulus dari SMA, ketiga personel awal Far East Movement ini, mulai menjalani karir bermusik dengan lebih serius. Di tahun 2008, DJ dari stasiun radio Power 106 di Los Angeles, DJ Virman, datang dan menjadi bagian dalam grup sebagai DJ resmi dari Far East Movement. Musik-musik mereka ternyata sudah banyak dimainkan di beberapa acara atau series terkenal di Amerika seperti, MTV America Best Dance Crew, CSI Miami, So You Think You Can Dance, Gossip Girl, Entourage, dan film juga video game dari Fast and Furious. Far East Movement juga tampil di Cannes Film Festival dan Sundance Film Festival tahun lalu. Ke-empat personil dari Far East Movement siap dalam menjalani karier mereka ke depannya. Dengan bakat dan kemauan untuk berusaha keras dalam mengejar mimpi mereka, Far East Movement is indeed setting themselves up for the long run!


A BIT OF HONESTY Listen Up:

Teks: Giorgi A. Krisno

CHILLY GONZALES KANADA

Jason Charles Beck a.k.a. Chilly Gonzales adalah seorang produser multi-talenta terkenal dengan kemampuannya sebagai MC dan produksi musik-musik electro. Album terbarunya “Ivory Tower”dipenuhi dengan suarasuara piano dan beberapa vokal didampingi dengan sound upbeat, yang membuat Chilly Gonzales menjadi salah satu artis yang perlu diperhatikan dengan musik-musik yang membuat kamu merasa energetic and happy. It’s like piano symphony meets upbeat electro. PLAY THIS: “Never Stop”, “You Can Dance”, “Siren Song”

Mereka memang baru di kancah musika Indonesia, tetapi Stereocase perlahan namun pasti menuju pada sebuah kesuksesan. Teks: Khiva Iskak. Fotografi: Ka Kromodimuljo Sore itu, mereka datang dengan segala perlengkapan yang ada, dimulai dari bermacam baju, koleksi sepatu, dan lainnya. Saya lihat mereka cukup siap dengan pemotretan kami ini. Terlihat dari wajah mereka yang sangat semangat untuk memajukan nama band mereka yaitu Stereocase. Tidak mempunyai arti banyak dari nama band tersebut, hanya dikarenakan ingin mempunyai nama yang mudah diingat, mereka yakin bahwa suatu hari Stereocase dapat merubah music scene Indonesia. dengan modal kejujuran dan semangat, yang dimana selalu mereka sebut ketika ada setiap pertanyaan yang menyangkut musik mereka, bermain sepenuh hati tanpa harus menggubris apa kata orang mengenai band mereka. Menurut mereka apa yang membuat mereka berbeda dari yang lain adalah tergantung dari pendengar, “Tapi kita bisa janjikan musik kita itu jujur dan berangkat dari kebosanan kita terhadap keseragaman dan musik yang hanya berdasar komersialisme semata tanpa adanya kejujuran disana.

So, semoga kita bisa memberikan sesuatu yang fresh dan beda,”jelas Fadli. Single pembuka mereka untuk album baru ini adalah Just Called Life sebelum album perdananya dirilis. Kalau saya perhatikan unsur dari single ini seperti campuran rock dan indie, yang dimana membuat saya penasaran untuk bertanya bagaimana mereka dalam memutuskan sebuah genre, bagi saya mereka seperti berada di jalur in between, “Kita memilih in between, karena kita ingin musik kita didengar oleh masyarakat yang lebih luas, tapi tetap bisa mempertahankan idealisme kita. Malah akan memperluas referensi kita,” ujar Rifqi yang serempak diledek karena terlalu serius dalam menjawab pertanyaan. Pembuatan album ini pun juga mereka berempat, Fadli (Vokal), Icad (gitar), Donny (bass), Iqif (drum) berembuk bersama dalam pengerjaannya, “Didasarkan pada pengalaman dan interpretasi kita dalam melihat fenomena yang terjadi pada seharihari kita dewasa ini,” jelas Rifqi. Dulu Stereocase hanya dijalankan oleh kakakadik, Fadli dan Rifqi saja. Merasa belum utuh mereka memutuskan untuk mencari angota lainnya melalui dunia maya. Tidak perlu waktu yang lama, keempat anggota ini langsung cocok satu sama yang lain. Rock, funk, dan pop mengalir menjadi satu diantara mereka. Lalu saya bertanya, moment terbaik apa saja selama kalian berkarier disini, Donny dan Iqif mempunyai jawaban yang sama, ketika mereka memenangkan ICEMA (Indonesian Cutting Edge Music Award)

di tahun 2010, “Bagi kami itu merupakan sebuah penghargaan yang membuat kami terus memantapkan kaki kami disini,” tambah Donny. Kalau untuk Icad lain sendiri, ia mempunyai memori yang lain ketika berada di Bandung, “Ketika kita sedang main di suatu klub di bandung, tiba-tiba ada bapak-bapak yang me”nyawer” kita dengan uang 50 ribu an dan minta kita untuk memainkan lagu yang bisa bikin dia goyang! haha agak aneh sih, tapi itu jadi suatu pengalaman lucu yang pernah kita alami.” Tentu di atas itu semua, visi dan misi mereka jauh kedepan, namun Stereocase terus menerus menaruh harapan besar untuk mereka, bahwa suatu hari nanti, mereka membawa harum nama bangsa. “Kita hanya ingin berkarya dan membuat bangga.”

LIGHT YEAR

AUSTRALIA MEMBERS: Jordan & Mikey

DJ/produser duo dari Sydney Australia ini adalah artis yang sedangdipromosikan oleh “Bang Gang 12”, EP terbaru mereka Five Girls membuktikan bahwa mereka layak untuk dipromosikan; dengan sound banging electro, groovy disco dan house disatukan menjadi Light Year. Track Sex Education dari EP pertama Night Visions mereka menjadi idola 2ManyDJs dan sempat dimainkan di beberapa gig mereka. Light Year memulai debut mereka dengan remix track Turbo Love milik Bag Raiders dan track tersebut pun seringdiputardalam set DJ-DJ ternama. Definitely the underrated DJ/ Producer that can go BIG! PLAY THIS: “In & Out”, “Movin”


NOT ANOTHER TEEN DAZE dalam menjelaskan apapun, bahkan genre musiknya sekalipun. Ia hanya bisa menjawab, “Our Music is like Weezer with a hint of strawberry,” seketika meneguk kembali tehnya karena salah tingkah. Remaja campuran Libanon, Amerika dan Jawa ini berperawakan santai. Apa saja yang menyangkut gaya fashion-nya juga tidak terbatasi harus serba wah. “Actually, gue ini pemalu banget. Apalagi ketika on stage. I’m just singing my song and stood there.” Lalu saya bertanya mengenai semua vokalis wanita yang ada selalu mencoba membuat ciri khas masing-masing un“I want to be an Astronout!” itulah kata pertama yang tuk hal gaya, ternyata ia tidak terlalu ambil pusing dalam hal ini. keluar ketika saya mempertanyakan apa sebenarnya yang “Gue tahu, kaya Karen O dan sebagainya mempunyai their own ia inginkan pada masa mudanya. Cukup mengejutkan bagi style. But I’m just being me, can’t do different like all people,” ia saya ketika saya tahu bahwa kehidupannya sekarang distersenyum ramah. ekelilingi oleh dunia musik dan seni. “Sedihnya satu, karena Sleetwood Mac dari Dreams merupakan lagu yang gue pendek dan gue gagal mengikuti Aritmatikanya,” jelasnya mendeskripsikan dirinya, saya tanya kenapa, dan Priscilla dapat sambil rolling her eyes. Sungguh bertolak belakang, tetapi menjawabnya dengan gamblang, “Ya dari dulu I’ve been trying saya acungi jempol, karena kesekian teman saya ketika to prove to my mom that freedom is not always about drugs, muda, tidak ada yang pernah menjawab ingin menjadi asetc. But more free with responsibility stuff.” Ya, bahkan dirinya tronot. tidak merokok sama sekali. Dia selalu ingin menjalani hidup denPriscilla, 18, dari kecil sudah terbiasa hidup berpindah gan hati-hati namun bebas berekspresi. tempat. Sampai pada masa Sekolah Menengah ia pun harus Di usianya yang masih terhitung remaja ini, banyak sekali melalui home schooling. Penampilanya yang sedikit tomboy yang ingin ia kejar, dalam urusan musik saja ia masih berharap ini mengaku sering mendengar musik rock tahun 60-70an. untuk mampu memetik gitar dengan piawai, walaupun ia sudah Era itu baginya merupakan sumber inspirasi dalam mencari menguasai drum, bass, dan piano. Tetapi apa yang menjadi jati diri bermusik saat ini, seperti Led Zeppelin, “Walaupun tujuannya bukanlah musik saja namun terpaut pada politik, gue dengar itu, tapi bukan berarti musik gue seperti merberhubung satu keluarga sudah mempunyai darah politik, ia eka.” Bagi yang belum tahu, Priscilla merupakan vokalis akan melanjutkan studi kuliahnya dengan International Relation dari band Monday Math Class. Sejarah ia masuk sebagai Security di San Fransisco. “Yes, gue suka banget sama sejarah. vokalis juga bukan suatu cerita yang ajaib, ujarnya. Pada Apalagi strategi suatu perang.” Bagi saya dengan perawakan tahun 2006 lalu, ia sedang mengambil gambar foto band The seperti itu, merupakan nilai plus untuk seorang remaja wanita. Sigit. Sejak itu ia menjadi akrab dengan Ariyo, sang Vokalis. Terakhir saya tanya, apa kelebihan menjadi seorang vokalis Berbuah iseng membuat lagu, mereka berpikir kenapa tidak wanita, ia menjawab santai, “I think we have more sex apmembuat sebuah band saja. Alhasil beberapa lagu tercipta, peal, because we’re women haha..,” dan satu lagi, she speak band tersebut menjadi sebuah lampiasan Priscilla dalam French! bermusik. “Actually, I let other people decide my music,” jelasnya. Sambil bercanda ia berkata bahwa ia tidak pandai

Priscilla Jamail tidak suka dengan kebebasan tanpa tanggung jawab. Setidaknya vokalis ini sudah mengerti apa itu arti ‘in control’. Teks: Khiva Iskak. Fotografi: Deschanel Darmodihardjo.

086


Bukan hanya ingin sekedar bermusik saja, Leornado Ringo ingin menyuarakan isi pikiran melalui magisnya suatu lirik. Teks: Khiva Iskak. Fotografi: Raja Siregar. Ada apa dengan keadaan Indonesia sekarang menjadi sebuah bibit yang telah membuat Leornardo tergetar dalam mengejar impian untuk adanya perubahan di Negara ini. Siang itu, disela sesi pemotretan, ia bercerita bagaimana ia akan membuat album barunya setelah The Sun pada tahun 2010 silam. “Album baru masih sekitar 2012 nanti sih, tetapi album ini akan menjadi suatu pergerakan dan semoga juga bisa membuat perubahan,” ujarnya dengan semangat. Setidaknya tambah satu musisi yang peduli dengan keadaan negaranya sendiri. Sepulangnya dari manggung di Singapura dalam rangka acara Rockin’ The Region pada 1-3 April lalu, saya langsung menghubungi Leo, panggilan akrabnya, karena dari apa yang saya dengar ia melakukan aksi panggung yang sedikit berbeda dari sebelumnya, ia melakukan konsep jazzswinger ala tahun 50-an, sampai-sampai Leo membawa penari khusus jazzswinger tersebut. Totalitas yang patut dibanggakan. “Ibarat hidup itu ada grafik, gue pingin ada kenaikan. Gue ingin lebih fokus untuk album kedua ini mengenai isu sosial,” sambil menatap saya serius. Selama wawancara ini Leo memang sangat serius dalam membicarakan betapa ia tidak ingin terburu-buru dalam mengerjakan album keduanya. Ia ingin semua serba well prepared. “Kalau kemarin gue nggak sendirian, ada produser, brass section band, dan orang-orang hebat yang banyak membantu gue. Sekarang gue pengen tahu bagaimana gue kalau sendirian, ingin menonjolkon sisi gue sendiri, tanpa dibantu orang-orang jago ini, it will be better or not,” jelas Leo. Untuk rencananya album baru ini, ia sudah membentuk The Dancing Kangaroos band dan telah dibawanya kemana-mana. “Album kedua akan banyak bunyi-bunyian alat tiup dari keluarga terompet di setiap lagunya. Musik sih masih sama,” ujarnya. Untuk lirik pun ia masih menggunakan bahasa inggris, “250 juta persen gue yakin kalau gue buat pakai lirik Indonesia akan jelek hasilnya haha..gue lebih nyaman pakai inggris saja sih.” Apa yang membuatnya menarik sebagai musisi adalah perubahan yang ada dalam dirinya menjadi nilai plus. Tidak banyak sekarang ini

“TO SPEAK YOUR MIND!”

musisi yang berani menyuarakan isi hati dan pendapatnya. “Kalau yang pertama lebih ke humanis, kali ini lebih ke political act,” sambil menyalakan rokoknya. Ia akui memang ia tidak mempunyai akses langsung kedalam kejadiankejadian yang ada namun akhir-akhir ini Leo membiasakan membaca berita, terutama di tv dan Koran. “Kalau lo sedikit peduli dengan Negara kita, semua itu kaya chaos. Jadi gue sangat termotivasi untuk merubah ini semua, untuk menyapaikan isi hati gue.” Dengan begitu ia juga berharap musisi-musisi lain juga ikut dalam pergerakan seperti ini. Satu hal lagi impian dia untuk album kedua ini adalah mengajak Iwan Fals dalam sebuah lagu. Karena menurutnya tidak ada yang bisa mengalahkan Iwan Fals dalam urusan seperti ini. Lucunya lagi bagi saya, ia berkata kepada saya, seandainya Indonesia memakai peringatan parental advisory di setiap album yang liriknya rada ‘kacau’ ia dengan senang hati akan memasang itu di depan albumnya. “Bisa dibilang lirik gue nanti mengarah ke political provocating, tapi bukan secara detail yah, lebih ke umum aja sih.” Ia menjamin kali ini tidak ada lagu cinta, hanya mengenai politik dan lingkungan. Lalu saya tanya, dari semua ini kenapa harus merubah pandangan lirik lagu kedalam hal-hal berbau kritis seperti ini, ia menjawab sembari senyum (sekali lagi, menatap serius), “Dulu gue apatis banget, tapi kita harus berbuat sesuatu, gue hanya pingin anak gue hidup di lingkungan dan pemerintah yang baik. That’s all.”


unsentimental tour

The MIlo melebarkan sayapnya hingga ke singapura tanpa jeda. teks: sarah glandosch. fotografi: dok. pribadi

088

31 Maret 2011

Jam menunjukkan hampir pukul sepuluh malam waktu Singapura ketika rombongan kami, Themilo, sampai di Negeri Singa. Kamis, 31 Maret 2011 Themilo memutuskan berangkat bersama dengan dua performer Rockin’ The Region lainnya yaitu Leonardo dan L’aphalpha yang juga akan tampil di Outdoor Theater Esplanade, Singapura tanggal 1 – 3 April 2011. Setelah hampir 45 menit perjalanan akhirnya pesawat mendarat dan masing – masing dari kami menuju bagian imigrasi untuk pemeriksaan selanjutnya. Karena khawatir terkesan terlalu menggerombol Themilo yang terdiri dari Ajie Gergaji (Vokal), Taufik Upik (Gitar), Suki Rizki (Bass), Hendi Unyil (Keyboard), Budi Krucil (Drum) beserta Jimmy (Manajer), Lulu (Soundman), dan saya, memutuskan keluar bandara lebih dulu untuk sekedar merokok sambil menunggu rombongan yang lain selesai pemeriksaan. Sebatang dua batang, rombongan yang ditunggu tidak kunjung muncul, sampai akhirnya Themilo memutuskan menyusul rombongan Leonardo dan L’alphalpha. Aneh kami tidak bisa menemukan mereka dimana – mana sementara pintu keluar hanya dua dan

bersebelahan. “Gaib ini rombongan segitu banyak kok hilang..?”, ujar Unyil sambil tertawa. Akhirnya Unyil dan Jimmy memutuskan mencari rombongan Leonardo dan L’alphalpha ke terminal dua Changi Airport tapi tidak juga bertemu. Sulitnya komunikasi karena kebanyakan dari kami belum mengaktifkan nomer Singapura, titip pesan via twitter pun tidak berhasil mengetahui dimana keberadaan dua band lainnya. Alhasil malam itu kami bermalam di Changi sambil menunggu checkin jam 9 pagi.

1 April 2011

Jam 06.00 Themilo sampai di Lucky Plaza (tempat kami menginap), karena check-in baru diperbolehkan jam 09.00 terpaksa kami menunggu di pinggir Orchad Road dan berhasil menjadi tontonan orang yang lalu lalang selama hampir 3 jam lamanya. Ah, akhirnya bisa check-in juga, Themilo segera menuju lantai 9 tempat kami menginap. Rupanya si penjaga apartemen, Aisyah, berasal dari Cirebon, bahasa Inggris pun berubah seketika menjadi bahasa Sunda. Sebagian besar memilih istirahat karena jam 15.00 sudah harus ada di Outdoor Theater Esplanade untuk sound check, hanya Unyil dan seorang teman yang tidak mau melewatkan kesempatan untuk belanja. 15.30 sesuai yang dijadwalkan, giliran Themilo untuk sound check. Langit Singapura cerah sekali sore itu, langitnya kemerahan dan berangin. Ada yang berbeda jika main di acara ini, urusan sound semua diambil alih oleh pihak penyelenggara sehingga Lulu (soundman Themilo) hanya bisa menginstruksikan saja dan berharap


nantinya sound yang keluar tidak kehilangan ‘magic’nya. Sejam sudah waktu yang diberikan untuk soundcheck, kami pun bergegas ke ruangan yang telah disediakan untuk menyimpan beberapa barang bawaan. Lapar nih, mari jalan kaki ke Peninsula. Rupanya Ajie mengidam makan di Resto India. Lapar berat sepertinya, hampir sebagian besar pesan Briyani. Tapi meskipun makan makanan khas India bahasa tetap Sunda hehe. Wah jam menunjukkan pukul 18.00, kita harus segera kembali ke venue untuk siap – siap. Jalan kaki sore – sore foto – foto, beruntung sekali langit cerah walau jujur gerah luar biasa. Sementara personil ganti baju, saya menyiapkan booth merchandise resmi Themilo, manajemen sengaja mengeluarkan dua desain terbaru dari Themilo untuk Singapura. Tepat pukul 19.30 Rockin’ The Region dimulai, L’Aphalpha jadi pembuka. 45 menit berselang giliran Themilo untuk menunjukkan aksinya. Panggung berlatar belakang lampu kota Singapura malam hari menjadi efek tersendiri untuk Themilo. “Lazy” dari labum pertama mereka ‘Let Me Begin’ dipilih jadi lagu pembuka malam itu, beberapa penonton terkesan sekali karena memang lagu tersebut sangat jarang dibawakan. Beberapa Guardian Angel (sebutan untuk fans Themilo) yang bersekolah / bekerja di Singapura tampak hadir sesuai janji yang mereka buat di akun @themiloband. Rockin’ The Region hari ini ditutup dengan baik oleh penampilan Leonardo. Jam 23.30 bubar barisan, kami Themilo memutuskan untuk kembali ke apartemen dikarenakan istirahat yang masih sangat kurang. Berhubung MRT terakhir pukul 22.00, kami naik bus dari halte di depan Jalur Sutra dan jalan kaki sepanjang Orchad Road.

2 April 2011

Selamat Pagi..! Hari ini agak luang, tidur cukup, dan sempat sarapan. Unyil seperti biasa sudah hilang entah kemana hehe, enggak ada capenya keyboardis yang satu ini. Saya menyusul Unyil, Krucil dan beberapa teman lainnya ke MHV, Sommerset 313. Pusing liat kaos band dan dvd asli yang sulit didapat di Jakarta. Tidak lama Jimmy dan Suki menyusul, sementara Upik dan Ajie memilih tinggal di apartemen sebelum sound check. Hari ini Themilo dijadwalkan main terakhir, jadi akan sound check pertama. Pukul 14.00 sudah kembali berada di Esplanade sesuai jadwal Unyil sudah disana dengan kantong – kantong belanja hasil buruan. Sekitar setengah empat sore Themilo menyusul saya (kebetulan tindak ikut sound check) ke Bugis Street Junction untuk sekedar melihat – lihat dan makan Fried Carrot Cake di foodcourt belakang dan keliling disekitarnya. Jam 19.00 sudah kenbali ke venue, saya seperti biasa kembali menggelar dagangan di booth merchandise sementara Themilo berganti pakaian. L’alphalpha kembali jadi pembuka dilanjutkan oleh Leonardo, keduanya main sangat bagus, penonton tampak sangat menikmati. Booth merchandise sempat kedatangan vokalis ‘Stellarium’, kawan lama Themilo dan membeli CD dan kaos setelah temu kangen dengan Jimmy (manajer). On time, jam 23. 00 acara selesai. Setelah mengucapkan terima kasih banyak pada pihak Rockin’ The Region dan Felix Dass, Themilo mengosongkan ruang artis karena besok tidak ada jadwal main. Satria Ramadhan selaku manajer L’Alphalpha dan Leonardo menginstruksikan untuk foto bersama seluruh pengisi acara dan pihak penyelenggara. Sesi foto sulit berhenti karena

sebagian besar membawa kamera professional. Sampai kembali ke apartemen, suki memilih tidur di kamar sementara yang lainnya ngobrol – ngobrol di depan Lucky Plaza. Muka lega personil terlihat jelas akhirnya rampung Themilo main. “Besok bisa bangun siang dan jalan – jalan!”, kata Krucil. Saya memutuskan naik untuk tidur duluan sementara yang lain masihbersenda gurau di bawah sana. Senang rasanya, Themilo main jauh lebih baik malam tadi, lebih berenergi dan pilihan urutan lagu yang menyenangkan alurnya.

3 April 2011

Yihaa free time!! Pak manajer mau ngajak Themilo ke IKEA. Naik bis tingkat keliling kota, Themilo kalap di IKEA terlihat dari troli belanjaannya hahaha! Maklum sebagian besar sudah berumah tangga, jadilah isi belanjaannya perlengkapan rumah dan adik bayi. Sambil menunggu yang lain hanyut di dalam IKEA, sisanya nyemil hotdog $1 tepat di depan kasir. Kami memutuskan kembali ke apartemen untuk menaruh barang belanjaan sebelum ke Sentosa Island. Hari ini sempat mall to mall judulnya sebelum akhirnya bermaksud melihat sunset di Sentosa. Disana agak tarik nafas begitu melewati Bikini Bar hahaha! Jam makan malam sudah lewat saking asiknya, segera menuju Marina Bay, setelah naik MRT jalan kaki malam ramai – ramai ke tempat makan yang dituju. Banyak pilihan makanan yang ditawarkan, rata – rata cari menu aman karena sudah malam dan harus segera kembali ke apartemen untuk berkemas.

4 April 2011

Wah jam 6 pagi sudah pada mandi, pesawat kami jam 11.00, sebagian besar personil sudah siap, sarapan, dan beli oleh – oleh kecil di toko bawah (Lucky Plaza). 07.30 bus travel sudah membawa kami ke Changi Airport. Tidak sabar kembali ke tanah air bertemu keluarga, terutama Unyil yang baru punya baby, sejak pagi sudah lihat – lihat foto anaknya terus di blackberry hehe. Themilo mengucapkan terima kasih banyak dan bersyukur atas undangan main di Rockin’ The Region, semoga bisa mengobati kerinduan Guardian Angel yang tinggal disana setelah hampir 8 tahun lamanya. Terima kasih banyak Esplanade, Felix Dass, Satria Ramadhan, semoga lain waktu kami bisa berkunjung lagi. Serta terima kasih untuk Leonardo dan L’alphalpha untuk sharing stage yang menyenangkannya, good luck!!


jaket calvin klein, tshirt hurley, jeans ksubi, belt dan aksesosris milik pribadi.


stylist: j. errico. grooming: jorjee douglass - therexagency.com menggunakan davines. digital: diy digital. asisten fotografer: john maxwell iv dan matt grayson. lokasi pier 59 west, l.a.

P ada peluncuran album terbaiknya selama satu dekade terakhir ini . D ave G rohl berbicara mengenai hidupnya sebagai seorang ayah , N irvana , dan sebagai salah satu seorang r ock sta r terbesar di dunia . t e ks m i ka e l wood fotografi marvin scott jarett


Dave Grohl bisa menjadi

apapun, beberapa diantaranya drummer, frontman, produser, pemilik record label, komedian amatir, seorang suami dan ayah. Bila Anda berkesempatan untuk mengenalnya, Anda harus mengetahui salah satu sisinya yang kurang diketahui banyak orang, yaitu seorang supir. Pada bulan Februari yang cerah di studio 606 komplek Foo Fighters di San Fernando Valley, Kalifornia, Grohl, pria berusia 42 tahun ini mengajak saya mengitari tempatnya, menunjukkan beberapa benda dan ornamen yang pastinya sangat menarik bagi para fans yang mengikuti jenjang kariernya selama beberapa dekade. Di lantai atas, di sebuah ruangan yang dipenuhi berbagai peralatan terdapat sebuah mixing board yang digunakan untuk merekam album perdana Foo Fighters, tidak lama setelah Cobain mengakhiri hidupnya di tahun 1994,

kemeja nicholas k.

yang juga membawa band Grohl sebelumnya, Nirvana, ikut ke dalam liang kubur. Ada sebuah lorong panjang yang dihiasi dengan berbagai penghargaan gold dan platinum. Terletak juga sekitar 100.000 CD yang tidak terjual dari band heavy metal sampingan Grohl, Probot, dalam tumpukkan kardus. Di area parkir 606, Grohl dengan bangga menunjukkan Cadillac Van Cleef Limousine keluaran 1989 yang dilegkapi dengan telepon genggam berukuran raksasa, karpet beige yang suram, dan sebotol Crown Royal (yang sepertinya sudah berada disana semenjak masa administrasi Reagan). Foo Fighters membeli kendaraan tersebut untuk dipergunakan dalam syuting video “White Limo” dari album terbaru mereka Wasting Light. Namun kendaraan tersebut kini hanya terletak begitu saja, seolah memohon untuk dikendarai. Grohl menjelaskan, selagi ia memasuki kursi pengemudi, bahwa $10,000 yang dikeluarkan oleh para Foos tidaklah lebih banyak ketimbang menyewa kendaraan serupa. Berapapun harganya, sepertinya ia tidak akan terlalu peduli, Grohl benar-benar tergila-gila dengan mobil ini. Tidak lama lagi kami akan mengelilingi daerah perumahan yang mengitari komplek 606. Grohl mendemonstrasikan handling dari si Limo, “Sungguh mantap, bukan?”, ungkapnya. Tentu saja. Situasi sekitar kami menjadi begitu menakjubkan. Dalam salah satu perhentian kami, Grohl mencoba beberapa setting pencahayaan dalam limo, ia memilih pencahayaan yang romantis, “seperti sebuah kencan bukan?”, ujarnya. “Kalau Anda membutuhkan tempat baru untuk bercumbu dengan istri Anda, call me.” Berdasarkan opini dari teman-teman Grohl, melewati batasan yang jauh merupakan salah satu ciri khasnya. “Gitaris hebat, drummer hebat, penyanyi hebat, apalagi yang Anda butuhkan?”, ujar frontman Motorhead, Lemmy Kilmister, yang mengendari limo van cleef dalam video “White Limo”. “Dave membuktikan bahwa mungkin saja meraup kesuksesan dan menjadi orang yang baik pada saat yang sama.” Kilmister ingat ketika ia menjadi aksi pembuka untuk Foo Fighters di London Hyde Park 2006 lalu. “Setelah beraksi di hadapan 96.000 penonton, ia memasak burger untuk para tamu, sungguh tuan rumah yang baik”. “Dave itu seperti Bill Clinton,” tambah Bob Mould, rocker veteran yang di-


093

searahjarum jam dari kiri atas: chris shiflett, taylor hawkins, pat smear, dan nate mendel


mana band-bandnya seperti Husker Du dan Sugar menjadi inspirasi awal Grohl. “Orang yang luar biasa dengan kemampuan yang tidak kalah hebat, ia bahkan tidak pernah lupa dengan nama-nama orang.” Tahun lalu, dua pria ini bertemu di konser perayaan 30 tahun klab 9:30 di Washington D.C., dimana Grohl akan berpentas dengan band hardcore Scream. Beberapa bulan kemudian, Grohl menawarkan Mould untuk berkontribusi pada single ‘Dear Rosemary”di album Wasting Light dengan menyumbangkan gitar dan vokal. “Ia tidak harus melakukannya,” ungkap Mould. “Namun kini Dave berada di posisi dimana ia ingin berbagi kesuksesannya, ia ingin orang-orang tahu mengenai musisi-musisi yang menjadi inspirasinya, sungguh menyentuh.” Dua puluh tahun setelah album Nevermind menjadikan Grohl seseorang yang dikenal, kesuksesan itu mungkin masih terus beranjak. Di tahun 2009, sebelum Foo Fighters mengerjakan Wasting Light, ia membentuk band baru bernama Them Crooked Vultures bersama Josh Homme dari Queen of the Stones Age dan mantan bassist Led Zeppelin, John Paul Jones. Awal tahun ini, NME menganugerahi Grohl dengan penghargaan Godlike Genius Award. Dan di bulan Juli, Foo Fighters, dengan gitaris Chris Shiflett dan Pat Smear, bassist Nate Mendel dan drummer Taylor Hawkins sudah dijadwal untuk pentas di dua konser di Inggris yang sold out, dalam Milton Keynes Bowl yang berkapasitas 65,000 penonton. Basically, jika Anda mencari rock star yang jauh lebih besar masa kini, Anda bisa memulai dari anggota U2 atau The Rolling Stones. Namun Wasting Light tidak terdengar seperti pekerjaan seseorang yang kerap memoles gitarnya dengan lembaran uang $100. Satu hal, album ini jauh lebih baik ketimbang album ketujuh kebanyakan band lainnya, dengan serentetan single terdahulunya seperti “My Hero,” “Everlong,” dan “All My Life.” Album ini juga terbebas dari ketamakan pria yang berada di posisi Grohl pada umumnya, mengemban konsep ‘back to basic’ seperti “Bridge Burning,” dan “Miss the Misery.” Konsep ‘Back to Roots’ tidak muncul secara spontan, walaupun mereka merekam album sebelumya Echoes, Silence, Patience and Grace di studio 606 tahun 2007 silam, Grohl membuat keputusan untuk membuat Wasting Light lebih dekat dengan rumah, tempat sang istri, Jordyn (yang melahirkan dua anak Grohl; Violet berumur 5 tahun, dan Harper, 2 tahun). Sang frontman merombak garasi rumahnya menjadi sebuah studio, dan meminta Butch Vig untuk memproduseri albumnya. Mantan bassist Nirvana Krist Novoselic memberikan penampilan khusus pada “I Should Have Known”, lagu ballad yang mempertunjukkan kekuatan vokal Grohl yang paling kuat. Oktober lalu, Grohl mem-posting sebuah foto dengan Vig dan Novoselic di Twitter, dengan tagline “Three Amigos”. Grohl telah bekerja kembali dengan Vig untuk beberapa track di album Greatest Hits Foo Fighters tahun 2009 lalu. Chemistry diantara mereka masih kuat, sehingga Grohl mengajaknya untuk kembali bekerja sama. “Ia menelpon saya dan berkata bahwa ada beberapa track yang ingin ia mainkan untuk saya,” ungkap Vig. “Saya pun beranjak ke rumahnya, dan kalimat pertama yang ia ungkapkan adalah ‘Saya ingin melakukan ini di garasi rumah saya.’ Jadi kami segera mengatur snare drum di lantai bawah. Saya berkata bahwa ‘Ini akan terdengar sangat keras, tetapi bukan berarti tidak mungkin.’ Lalu ia mengungkapkan keinginannya untuk merekamnya melalui kaset, tanpa komputer sama sekali. Lalu saya tersadar, bahwa saya sudah 10 tahun tidak merekam dengan cara seperti itu. Dave ingin mengutamakan segi sound dan performa. Mereka baru saja pentas di Wembley Stadium dan ia berkata, ‘Kita sudah menjadi terlalu besar, pilihan yang tersedia ialah untuk kembali ke 606 dan membuat album yang besar seperti album sebelumnya, atau menangkap esensi dari album-album awal Foo Fighters.” “Saya pikir lingkungan merupakan bagian yang integral bagi Dave,” ungkap James Moll, seorang sutradara yang pernah dianugerahi Academy Award.

094

Moll menyutradarai dokumenter mengenai Foo Fighters, yang baru akan dirilis kelak. “Bukan hanya tempatnya saja, namun juga orang di sekitarnya. Mengerjakan album ini di dalam garasi rumahnya dikelilingi keluarganya adalah hal yang cukup besar untuknya. Dan hal itu berhasil. Semua yang terlibat merasa begitu menikmati proses pembuatan album ini. Mereka sangat santai namun berkomitmen dan bekerja keras. Dengan penampilan yang santai, kemeja flannel kotak-kotak, jins dan sepatu kets, Grohl tetap memiliki spirit yang sama. Seperti yang pernah diutarakan oleh Moll, sound murni yang tercipta dari lantai semen studio barunya bukanlah satusatunya alasan Grohl dalam membangun studionya. Melainkan juga dikarenakan oleh etika bekerjanya. Apa bedanya menjadi musisi di usia 42 tahun ketimbang ketika Anda masih di usia 20an? Sekarang ini sebe tulnya saya mencoba seminimal mungkin agar saya bisa memiliki kehidupan di luar band. Kesempatan selalu datang, seperti festival atau tur. Saya merasa sangat beuntung untuk bisa memilih, namun pada akhirnya prioritas yang saya utamakan selalu keluarga. Saya sudah berada di industri ini sejak saya masih berusia 18 tahun. Dengan kepergian Anda pasti akan lebih mudah bagi anakanak Anda karena ini

adalah satu-satunya kehidupan yang me reka ketahui tentang Anda. Betul, saya tidak memenangkan lotere ketika mereka lahir. Saya memenangkan lotere ketika saya berusia 22 tahun. Salah satu buku favorit Violet adalah Busy, Busy Town karya Richard Scarry. Buku itu bercerita tentang orang yang berbedabeda dengan pekerjaan yang berbeda-beda pula. Saya berkata kepadanya ‘Beberapa ayah lain bekerja se bagai polisi atau pilot atau pengacara. Tapi ayah seorang musisi, ayah banyak bepergian untuk mendapatkan uang dan membelikanmu pakaian”, dan ia mengerti. Ketika saya berkata kepadanya bahwa saya akan ke stu-


t-shirt milik pribadi, jeans levi’s, underwear calvin klein body.

095

dio, ia mengerti bahwa saya bekerja. Dan ketika saya sedang tur, saya sangat merindukan anakanak saya. Saya tidak boleh menangis setiap kali saya akan bepergian. Walaupun sangat menyenangkan namun itu bagian dari pekerjaan saya. Sulitkah membagi waktu? Saya selalu memba yangkan bahwa karier bermusik saya akan berhenti. Bahkan sampai detik ini saya masih suka beranggapan bahwa ini akan menjadi album terakhir kami. Setelah ini saya akan beristirahat dan mengurus keluarga dan anak-anak saya. Tapi saya mendapat semacam pencerahan dari Neil Young ketika saya bermain di Neil’s Bridge School Benefit (yang menyumbangkan seluruh profit kepada Bay Area Organization

untuk anak-anak cacat.) Malam sebelum penampilan, kami diundang untuk pesta bbq di rumah Neil. Disana istri Neil, Pegi sedang menyiapkan makanan di dapur, anak-anaknya sedang bermain, David Crosby sedang merokok di depan perapian, disitulah saya sadar, bahwa saya bisa melakukan keduanya, asalkan kita bisa menemukan celahnya. Apakah Anda selalu membayangkan diri Anda untuk selalu bersama keluarga? Ketika Jordyn dan saya pertama kali menikah, ia berkata “Ok, maukah kita memiliki anak sekarang?� Saya tumbuh dengan keluarga yang sangat santai. Saya memiliki ayah yang begitu keren, seorang penulis dan musisi yang


kemeja kotak-kotak ralph lauren, t-shirt ksubi, jeans diesel.

pintar melawak. Ibu saya seorang guru bahasa Inggris yang penuh perhatian. Dan saudara perempuan saya, katakan saja kami pernah melewati masa punk rock bersama. Jadi saya tidak pernah keberatan menjadi orang tua, karena saya sangat menyukai orang tua saya, mereka begitu keren. Tapi saya pikir, coba kita tunggu dan lihat apa yang akan terjadi. Yang saya khawatirkan adalah membesarkan anak di Los Angeles, saya tumbuh di Virginia, dimana sekolah

096

Melihat dinamisme dari sebuah hubungan yang penuh kasih sayang menyadarkan saya. Dan hal itu menjadi pondasi yang utuh dari pertumbuhan emosional untuk kehidupan mereka sepenuhnya. Bila itu mengejutkan Anda untuk mendengar percakapan antar orang dewasa yang dengan senang hati berbagi

resep Buffalo Chicken Dip (yang menggunakan satu tube penuh whipped cream cheese) ada lebih banyak hal lagi yang terungkap dalam Wasting Light. Pada “These Days” Grohl mengingatkan seorang anak muda (mungkin dirinya sendiri?) bahwa lambat laun “The ground will drop out from beneath your feet”. “Back and Forth” yang berunsur Nirvana,

saya hanya terletak berseberangan dari rumah. Pastinya menyenangkan Sungguh hebat! Saya memang drop out, itulah keburukan saya. Susah bagi saya untuk membayangkan kehidupan yang stabil dan realistis di Los Angeles. Tapi istri saya lahir dan dibesarkan disini. Saya melihat istri saya dan kerap berkata ‘Masa? Kamu terlihat seperti seseorang yang dibesarkan di Indianapolis,’ Ia sangat pintar karena ia dikelilingi keluarga dan hal-hal baik lainnya.


membantu ia untuk mempertanyakan “Another life... back when i was new.” Dan dalam “Walk”, penutup albumnya, ia menyanyikan “To keep alive a moment at a time.” Itu sebuah album tentang masa lalu yang harus kita kendalikan untuk mencapai masa depan yang lebih baik, tidak berarti album tersebut tidak memiliki killer groove (seperti “Rope”) atau sesuatu yang mampu membuat para remaja untuk menggerakan kepala mereka (“Arlandria”). “Ketika kita menciptakan nada yang hebat, orangorang biasanya rela berada disitu,” ungkap Mould sebagai referensi masa Grohl di Nirvana, sebuah grup musik yang merubah segalanya. “Saya tidak tahu apakah Dave sengaja melakukannya, tapi album ini seolah mempertemukan kembali dengan sebuah bagian dari dirinya, ia sudah mencapai posisi dimana ia tahu apa yang orang-orang inginkan darinya dan ia setuju saja dengan hal itu.” Grohl cukup waspada bahwa Wasting Light akan mengundang banyak perbandingan dengan Nevermind. “Ekspetasi semacam ini cukup tinggi,” ujarnya. “Banyak pertanyaan seperti ‘Anda bekerja kembali dengan Vig? Apakah Anda akan membuat album Nirvana lagi?’ Hal itu bisa menurunkan semangat, tapi tantangan semacam itulah yang justru saya sukai.” “Saya pikir tekanan seperti itu sangat bagus,” ungkap Vig. “Itu membuat kita fokus terhadap lagu dan menghilangkan elemen yang tidak relevan, kami bekerja di jam yang panjang, namun Dave menyempatkan diri untuk melawak. Kami banyak bercanda dibalik proses pembuatan album ini.” Dengan lirik menyayat a la Cobain, mudah bagi kita untuk berasumsi bahwa tidak terlalu banyak canda tawa terjadi di balik proses kerjasama Nirvana dengan Vig. Namun tidak demikian dengan pendapat Grohl. “Nevermind ialah masa yang menyenangkan!”, ungkapnya. “Kami di L.A., merusak kamar hotel, mabuk setiap hari dan pergi melihat Butthole Surfers di Palladium.” Situasi menjadi sedikit lebih gelap ketika popularitas Nirvana meroket. Dan dari pengalaman itulah Grohl mengemban metode decision making-nya yang ia gunakan hingga sekarang. “Dasar dari kepribadian saya sebagai musisi sangatlah sederhana,”ungkap Grohl, sembari mengingat punk scene di D.C. lalu. “Yang mesti Anda lakukan hanyalah bermain musik bersama teman, lalu merekamnya di studio milik teman dan menjualnya dari mobil Anda. Lalu saya sadari betapa rumitnya proses tersebut, tentunya menggunakan mesin jauh lebih mudah, namun pada intinya prosesnya adalah sama, hal tersebut menjadi terlihat begitu konyol. Ketika seseorang berkata, ‘Kalian harus membuat album nomor satu di negara ini,’ Saya pikir, ‘tentu!’ Siapa bilang itu adalah hal yang sulit?” Grohl mengungkapkan bahwa studio 606 adalah seperti markas bagi Foo Fighters, yang melindungi mereka dari permasalahan sebuah rock band yang begitu populer. “Kami sudah pernah mengalaminya, apakah itu drugs, omong kosong Hollywood ataupun hal-hal konyol lainnya,” ungkapnya. “Tapi kami tidak pernah tertelan oleh hal-hal tersebut. Yang

harus Anda lakukan hanyalah mematikannya.” Taylor Hawkins sadar akan kenaikan Foo Fighters yang tergolong lamban. “Kami belum pernah menjual hingga 10 juta album,” ujarnya pada suatu malam, ketika dalam proses soundcheck di Roxy Theater, L.A. “Hal tersebut memudahkan kami untuk fokus terhadap hal-hal yang diprioritaskan.” Sebagai seseorang yang mengetahui lebih banyak mengenai kesuksesannya ketimbang personil Foo lainnya, Grohl enggan menjelaskan lebih detail. Dia menganggap band-nya sebagai keluarganya sendiri. “Kami menonton film dokumenter milik James beberapa hari lalu, dan saya tersadar ‘Wah, sudah selama itu saya mengenal Nate.’ Lalu saya memikirkan sudah berapa banyak gig yang Pat dan saya jalankan bersama, berapa banyak pemakaman yang kami hadiri bersama. Hubungan itu jauh melebihi single terbaru kami sekalipun. Itu sesuatu yang berbeda, dan menjadi salah satu alasan mengapa kami masih disini.” Berapa lama hal tersebut akan bertahan untuk Foo Fighters? Grohl tidak bisa menjawab, namun ia tidak khawatir. “Yang paling penting bagi saya adalah untuk melakukan apa yang benar, yang nyata dan menyadari bahwa kami adalah sebuah band yang keren!”, ungkapnya. “Ketika kami menjadi band utama dalam sebuah festival, dan saya memiliki uban di janggut saya, saya ingin anak-anak muda yang tampil sebelum kami untuk bisa berpikir, ‘Wah mereka sudah tua, tapi mereka sangat hebat!’ Itu adalah hal yang baik menurut saya, saya ingin menjadi orang ‘tua’ itu.”

097

kaos polo by wesc, jeans by ck one.


, balap

r ena memacu a r k an : a lua i d tylist r a r ata r S r ega S oemawisast

Si maupun A smasoeb : Raja h an . a a afi d alam Ji r d n dr p: A U otog k e Di x an . F O Ma & A le enalin d r a r r Hai d a : Rezain

8 9 0

Te

ks

M enta

ri

little

O felia

k d blac

r ess

motel



Mungkin diantara sekian banyak orang yang bergelut di dunia otomotif Indonesia, tidak ada lagi sosok wanita yang melebihi kesempurnaan seorang Alexandra Asmasoebrata disana. Jumat siang, setelah pengaturan jadwal yang lumayan rumit, Andra yang belum lama kembali ke Jakarta setelah berlatih di Hong Kong akhirnya berkesempatan untuk bertemu dengan saya di kantor management-nya. Satu hal yang bikin saya penasaran sebelum bertemu dengan Andra adalah, apakah gadis kelahiran Jakarta, 23 Mei 1988 peraih ratusan penghargaan dari perlombaan balap Gokart dan Formula ini datang dengan mengendarai sendiri mobilnya atau tidak. “Saya disetirin supir tadi,” celetuknya sambil tersenyum, saya berasumsi bahwa kemacetan Jakarta di siang harilah yang membuat jago balap ini menyerahkan setir mobilnya ketangan orang lain. Oke lupakan saja itu, yang pasti ketika bertemu langsung dengan gadis bernama lengkap Allida Alexandra Nurlutfia ini secara penampilan sangat jauh dari kesan atlet balap mobil. Tank top, skinny jeans, dan high heels yang dikenakannya saat itu, membuatnya lebih mewakili sosok yang bekerja di bidang entertainment ketimbang di arena balapan yang panas, berdebu, dan tidak identik dengan perempuan. “Gue tuh kalo mau balap memang sebisa mungkin berpenampilan layaknya pembalap, tapi kalo nggak balap gue tuh emang kayak gini,” ujarnya bersemangat, “gue suka banget ke salon dan belanja, terutama sepatu hehe”. Andra memang mengakui kalau terjunnya ia ke dunia balap diakibatkan sang ayah, Alex Asmasoebrata, yang juga seorang pembalap ‘menjebak’ ia untuk masuk ke dunia itu. Umur 12 tahun, ketika ia masih duduk di bangku SMP, Andra seperti dipaksa untuk berlatih Gokart , “Awalnya gue sama sekali nggak tertarik dengan balapan, bisa sampe ngambek-ngambekan kalau mau disuruh latihan, papa biasa ngebujuk dengan beliin baju sampai bela-belain bawa Gokart-nya ke rumah biar aku latihan di sana karena aku nggak mau ke Sentul,” jelas Andra di sela-sela pemotretan. Kakak-kakaknya Andra (ia bungsu dari tiga bersaudara) memang tidak ada yang terjun ke dunia ini, mungkin dialah harapan satu-satunya dari sang ayah untuk melanjutkan karier di arena balap. “Pertama kali nyobain balap (Gokart) gue emang merasa kurang nyaman karena hal ini membutuhkan nyali dan lingkungannya isinya cowok semua, gue merasa lain karena cewek sendiri dan masih kecil juga, gue bahkan sempat berpikiran “gue bisa survive enggak yah di dunia ini?”. Tapi pa k aian all t h e t h ings i ’ ve d one


ketika gue udah duduk dibelakang kemudi dan mengendarai mobil itu dalam kecepatan penuh, it feels really good, sampai nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata, sejak itu gue jatuh hati sama balapan dan ngelakuin ini sebagai karir sampai sekarang, bisa dibilang gue agak adrenaline junkie sih”. Dari beberapa look yang kita abadikan di sore hari itu, Andra seperti bunglon yang dapat terlihat beda di setiap scene-nya. Sang make up artis bahkan berkomentar bahwa muka Andra kadang terlihat seperti artis Titi Kamal, hingga penyanyi Monita! Well, secara look mungkin Andra memiliki kemiripan dengan mereka, tapi tidak dalam hal prestasi. Bisa dibilang Andra adalah salah satu sosok atlet wanita tersukses yang ada di Indonesia saat ini. Presiden kita, Susilo Bambang Yudhoyono pernah menganugerahi Andra dengan tanda jasa kehormatan Lencana Parama Madya Pratama sebagai atlet Indonesia yang berprestasi pada tahun 2005, MURI juga mencatatnya sebagai satu-satunya Pembalap Formula Wanita di Indonesia tahun 2007. Belum lagi track record ratusan perlombaan telah ia ikuti, saya rasa tulisan ini tidak akan muat untuk menjabarkan prestasi-prestasinya itu. Satu perlombaan yang paling berkesan buat dia adalah ketika mengikuti Gokart World Championship 2005 di Malaysia, saat itu Andra berhasil masuk peringkat 13 dari 64 negara yang berlomba. Sepuluh tahun sudah Andra berkecimpung di dunia balap ini, mulai dari kelas Gokart hingga sekarang Formula. Dia tidak pernah berhenti sekalipun, latihan rutin seminggu sekali tetap ia jalankan, walaupun terkadang musibah datang menghampirinya. “Pas balapan gue udah pernah, kebalik, tabrakan, dan luka-luka. Ini pernah dijahit, dan disini biru-biru,” ia bercerita sambil menunjukkan beberapa bagian tubuhnya yang bekas luka, “tapi gue belum pernah nangis karena kecelakaan, yang ada gue pernah nangis karena kesal pas lomba, karena gue udah yakin bisa menang tapi akhirnya tabrakan atau ada engine problem” lanjut mahasiswi Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi yang mendalami Advertising di Universitas Paramadina Jakarta ini. Menurut Andra, keras dan panasnya arena balap bukanlah hal yang paling tidak ia sukai dari dunia balap, melainkan bagian dimana ia harus mencari sponsor untuk men-support karirnya “Olahraga di Indonesia tuh masih kurang dihargai. Sementara diluar negeri atlet jauh lebih dihargai, atlet disana udah kayak selebriti yang dihargai prestasinya,” jelasnya. Andra tetap bertahan di dunia ini karena ia memang suka dan berambisi untuk bisa berlaga sampai kepuncak dari Formula yaitu F1, sekarang Andra berada tiga step dibawah F1, yaitu Formula Renault 2000 CC. Gadis dengan tinggi 167 cm dan berat 50 kg ini mengakui bahwa walaupun tidak jago dalam mengendarai mobil dengan transmisi manual, tapi ia menyukai nyetir sendiri di kerumunan lalu lintas ibukota. Apa ia suka mengendarai mobil dengan kecepatan penuh? “Sapa sih yang nggak pengen ngebut? Tapi kebanyakan sih nggak, karena gue nggak merasa safe di jalanan umum. Beda kalo di sirkuit, kan disana gue pake equipment lengkap dan jalanannya kosong hehe,” ujar pemilik top speed 240km/h ini. Selain balapan, Andra juga sangat menikmati aktifitas berkuda, walaupun tidak diseriusi namun ia rutin melakukannya. “Horse riding sebenarnya agak mirip dengan mengendarai mobil, bedanya ini makhluk hidup. Kayak mobil yang mesinnya bisa rusak,

101

emosi dari kuda juga harus bisa dikontrol. Kalo nggak biasa sama kudanya, bakalan susah untuk nungganinnya,” ungkap pengagum mobil Maserati ini. “Kalo nggak balap dan berkuda gue bantu bokap di kantor, atau ke gym. Dan saat-saat seperti di akhir dan awal tahun ketika lagi free dari perlombaan gue bisa travelling. Gue sekarang lagi pingin banget ke Amrik, kalo di Eropa, gue lebih suka negara kayak Belanda, gue enggak suka Itali, suasananya terlalu antik gue suka agak pusing kalo liat patung mulu hehe,’’ candanya. Semakin lama perbincangan saya dengan gadis yang mengidolakan Michael Schumacher dan Fernando Alonso ini semakin akrab, seperti ngobrol dengan sahabat wanita yang seru ketika lagi nongkrong. Andra kembali bercerita, kali ini sangat bersemangat, tentang pengalamannya dilatih oleh Alex Yoong, pembalap asal Malaysia yang disebut Andra ‘super ganteng’. “Pertama kali gue dilatih sama Alex, gue sempet panik ketika disuruh test drive sama dia di Sepang. Bukan apa-apa, tapi karena waktu itu gue nggak tahu caranya nyetir mobil manual, nah pas semobil sama dia yang gue perhatiin bukan cara nyetirnya, tapi lebih bagaimana caranya ngoper gigi,” ujar Andra sambil tertawa. Pembicaraan kami kembali serius ketika saya menanyakan perihal perkembangan dunia balap Indonesia dan eksistensi pembalap wanita di situ. Raut muka Andra berubah serius, dan secara tenang ia menjawab pertanyaan saya, “Dunia balap di Indonesia sebenarnya makin maju, tapi event-nya memang masih terbatas banget. Kalo mau dibandingin sama Malaysia atau Singapura, mereka sampe udah bisa bikin F1, padahal sebenarnya itu bukan cuman buat buat penyuka F1 saja, dari situ juga bisa buat narik turis dari sisi pariwisatanya, nah di Indonesia pemerintahnya belum ngerti sampe situ,” jelas Andra. Dan persepsi kebanyakan orang mengenai olahraga balap tidak cocok untuk kaum perempuan pun dipatahkannya, “Olah raga ini cocok buat wanita? Kenapa enggak? Cocok aja kok,” ujarnya mantap, “gue malah sangat mendukung kalo ada pembalappembalap wanita baru yang mau fokus disini, biar pembalap cewek makin banyak dan dibuat kelas perlombaan khusus cewek juga. Gue aja yang memulai balapan ini secara terpaksa aja bisa, apalagi buat cewek-cewek yang emang mau dan doyan balapan, mereka pasti bisa juga!” Andra terdengar sangat berapi-api sekarang, “Tapi memang kompetisi di dunia balapan memang enggak gampang, cowok ngalahin cowok aja susah, apalagi kalau cewek ngalahin cowok itu pasti double kerjanya, terutama di fisik. Ditambah lagi cewek suka di-underestimate dan tidak di anggap rival sama yang cowok, padahal kita juga bisa menang loh.” Dan hal itu memang terbukti di dirinya Andra. “Ada kebanggan tersendiri kalau menang di antara laki-laki,” celetuknya “dan misalnya gue kalah ya nggak bete-bete amat,ya wajar lah kan gue perempuan hehe..” Dunia otomotif kurang lebih banyak mempengaruhi pribadi Andra, walaupun ia tidak mengerti mesin mobil secara detail, tapi sekarang ia bisa merasakan apabila ada yang salah dengan kendaraannya. Andra bahkan bisa mengganti sendiri ban mobilnya! Tapi sebanyak apapun pengaruh dari dunia itu di dirinya, Andra nggak mau berpenampilan tomboy “Karena gue bakal jadi cowo banget,” katanya “tapi memang, kalo lagi balapan, cewek pembalap itu jauh dari cantik, kulit putih, bebas jerawat, dan kuku yang bagus. Itu semua nggak mungkin”.


S e t e lah satu ini

suks e s

d e sa i n e r A lv i n

m e mb e sarkan

produk

T j i trow i ryo

t e rk e muka i ng i n

fash i on d e ngan m e nc i ptakan cloth i ng t e rs e nd i r i .

102

namanya

tanah

air,

m e l e barkan s e buah

lab e l

s e baga i

sayapnya baru

salah

kal i dalam

k e i ndustr i lini men’s


T e ks : M a e sa N i cholas M ontgom e ry F otograf i : O n i k ( R e b e ll i on i k ) S tyl i st : R e za i ndra O A s i st e n S tyl i st : M e ntar i O f e l i a L okas i : stud i o kolbano photo

lab


Bagi mereka yang menyukai desain produk, nama Alvin Tjitrowiryo nampaknya sudah tidak asing lagi. Pasalnya, pria kelahiran 9 Juni 1983 ini telah membuktikan kehebatannya hingga membuka label desain khusus yang diberi nama Alvin T. Saat ini, ia menjadi salah satu desainer produk yang cukup dikenal luas dan telah menghasilkan beberapa karya yang terbilang sukses di pasaran. Hal ini bukanlah sesuatu yang mengherankan, karena memang beberapa hasil desainya dapat menarik perhatian konsumen di Indonesia yang saat ini telah mulai mengerti esensi dari nilai suatu produk yang diciptakan. “Produk saya memang tidak begitu eye catching, akan tetapi di setiap desainnya menampilkan suatu bahasa baru yang sengaja diterapkan, sehingga mereka yang membeli barang saya tidak hanya sekedar membeli, namun dapat memahami filosofi dibalik karya tersebut”, kata Alvin ketika ditanya mengenai kesuksesan pada setiap desainnya. Beberapa karyanya memang tidak mudah dimengerti hanya dengan pandangan kasat mata saja, meskipun nilai fungsional tetap menjadi prioritas dari semua produknya. Hal inilah yang membuat karya dibawah naungan label Alvin T memiliki keunikannya tersendiri. Memilih berkarier sebagai desainer produk, bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh pria yang akrab disapa Alvin ini. “Awalnya saya tertarik dengan industri desain otomotif karena memang sejak kecil ayah saya selalu menyuguhkan segala hal yang berhubungan dengan otomotif”, sahut Alvin. Ketertarikannya pada dunia otomotif, ia sempat berencana untuk mengambil sekolah desain otomotif di Pasadena yang memang terkenal akan bidang studi tersebut, akan tetapi krisis yang melanda Indonesia tahun 1998 silam, membuatnya harus memilih Australia sebagai tempat untuk menimba ilmu desain produk tersebut. Dan setelah tahun ketiga ketika penjurusan, akhirnya ia memilih desain furnitur. “Pada waktu itu, di jurusan tersebut terdapat program bahwa 10 desain terbaik tahun ini akan dibawa ke Milan untuk melakukan pameran”, hal inilah yang menjadi salah satu motivator Alvin untuk tetap berteguh dalam bidang desain furnitur tersebut. Selain itu ia juga menilai, saat ini desain otomotif merupakan industri yang sangat kompetitif, dan untuk menjadi salah satu super star membutuhkan waktu yang lama, sedangkan untuk desain furnitur lebih berkesinambungan dan sang desainer pun dapat bebas berkarya sesuai dengan idealisme yang dianutnya, dan inilah hal yang terpenting baginya. “Saya sebenarnya baru menemukan signature style setelah lulus dari sekolah master beberapa waktu lalu”, kata penyandang gelar master desain produk dari Istituto Europeo di Design, Madrid ini ketika ditanya mengenai karakter dari keseluruhan desainnya. Alvin berusaha keras agar bagaimana melahirkan sebuah bahasa baru bagi sentuhan modern dan kontemporer dalam maha karya desain yang memiliki unsur budaya Indonesia. “Setelah saya melakukan penelitian matang-matang, ternyata belum ada satu pun desainer furnitur di Indonesia yang melakukan hal tersebut, kebanyakan memilih untuk bernuansa etnik, tradisional, atau modern yang memiliki ciri khas ke arah Italian bahkan American. Belum ada yang memiliki berkepribadian modern tapi tetap mengandung budaya Indonesia”, kata Alvin bersemangat. Ia juga mengaku bahwa untuk memiliki karakter yang kuat ke dalam keseluruhan karya desainnya membutuhkan waktu kurang lebih 5 hingga 10 tahun hingga dapat terlihat jelas. Namun ia selalu menyuntikkan elemen-elemen berbau Indonesia baik dari body language yang dapat memberikan inspirasi, material atau bahan dasar yang digunakan, hingga teknik pembuatannya. Hal ini yang dipercaya Alvin agar setiap produknya dapat berhasil di pasar Indonesia. Tantangan terbesar menjadi seorang desainer produk di Indonesia. Tantangan terbesar yang masih kerap ditemui sampai saat ini adalah penjualan secara umum. Namun beberapa tahun yang lalu masalah terbesar terletak pada bagian manufaktur. Karena beberapa dari desain saya terbilang L okas i :

port i co

( s e nayan

c i ty )


“Produk saya memang tidak begitu eye catching, akan tetapi di setiap desainnya menampilkan suatu bahasa baru yang sengaja diterapkan.�

unik, banyak dari manufaktur yang menolak ketika saya mengajukan proses produksi. Mereka melihat prospek desain saya ditakutkan tidak akan sukses di pasaran, akan tetapi saat ini malah terbalik, mereka yang justru mendekati saya untuk mengerjakan desain-desain yang saya ciptakan. Selain itu kendalanya, pasar Indonesia masih terpaku pada merek internasional yang sangat mereka agung-agungkan, sehingga memandang sebelah mata desain lokal yang sebenarnya memiliki estetika yang sangat menarik. Maka dari itu, saya sebagai seorang desainer produk memiliki kewajiban khusus untuk mendidik pasar di industri ini agar lebih menghargai kembali produk-produk dalam negeri yang tidak kalah hebatnya.

haan saya sendiri, dan dalam waktu yang bersamaan pula saya ingin memisahkan produk Alvin T sebagai merek yang berdiri sendiri dan Alvin T Studio yang khusus mengerjakan segala bentuk proyek, mulai dari membuat produk elektronik hingga kepada interior, serta pembuatan instalasi. Dibawah Alvin T, saya juga ingin mengkomunikasikan desain produk itu sendiri yang sebenarnya masih menjadi pertanyaan besar bagi banyak orang di Indonesia, bahwa produk desain adalah segala sesuatu yang dapat disentuh dan dapat dilihat mulai dari kita membuka mata pada pagi hari hingga menutup mata pada malam hari, itulah desain. Menjadikan konsumen di Indonesia teredukasi dan peka terhadap suatu desain produk merupakan tugas saya ke depan, jadi konsumen tidak hanya sembarangan nantinya dalam membeli produk, tetapi juga mengerti nilai seni dari barang tersebut.

Inspirator Anda dalam mendesain suatu produk. Tom Dixon. Sejarah hingga ia dapat predikat sebagai salah satu desainer produk terkemuka di dunia terbilang sangat unik. Pasalnya, ia tidak pernah mengenyam pendidikan apapun yang terkait dengan profesinya saat ini. Berawal dari kegemarannya dalam dunia sepeda motor yang mengharuskannya untuk selalu memperbaiki setiap ada kerusakan di sepeda motornya, kemudian perlahanlahan ia berpikir untuk belajar mengetahui seluk-beluk furnitur, belajar mendesain, dan akhirnya menciptakan produk-produk furnitur yang spektakuler. Selain itu, saya juga sempat melakukan magang di perusahaan desain produk terkemuka di Amsterdam, Marcel Wanders. Di tempat ini saya mendapatkan ilmu yang sangat banyak, bagaimana menciptakan suatu produk dengan karakter yang kuat, serta mendesain \ produk untuk khalayak luas yang akan diikuti oleh banyak orang. Itulah dua inspirator yang sangat saya hargai, dimana mereka mempunyai pasar tersendiri yang digemari oleh banyak orang di dunia.

Kami mendengar rencana Anda untuk melebarkan sayap ke industri fashion dengan membuka lini men’s clothing tersendiri. Melebarkan sayap ke industri fashion tanah air juga merupakan salah satu bagian dari cita-cita saya sejak dahulu, karena saya pribadi memang tertarik dalam industri tersebut. Dan saat ini saya sedang membuat lini men’s clothing bersama salah satu rekan saya yang memang telah berada di dalam lingkup tersebut. Keinginan ini sudah ada sejak lama, namun saya mengalami kendala harus memulai dari mana. Dengan networking yang saya miliki saat ini, saya yakin bisnis ini akan berjalan dengan baik.

Salah satu kesuksesan Anda bahwa Anda memiliki networking yang luas dan gemar bersosialisasi. Networking dan bersosialisasi itu sangat dibutuhkan menurut saya. Lahirnya sebuah konsep desain itu sangat berkaitan dengan orang lain, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sebuah desain muncul melalui kebutuhan manusia akan sesuatu. Selain itu, desain merupakan salah satu media berkomunikasi, ketika kita menciptakan suatu karya seakan kita sedang mengkomunikasikan sesuatu tersebut kepada orang tersebut. Jadi kalau anti sosial akan semakin sulit menjual karya-karya kita. Dan kebetulan saya juga termasuk orang yang senang untuk berbincang-bincang, karena tidak menutup kemungkinan dari perbincangan tersebut lahir sebuah ide yang tidak terpikirkan sebelumnya. Jadi sangat jelas bahwa networking itu dapat membantu sekali. Rencana untuk label Alvin T kedepan. Saat ini saya sedang fokus merestrukturisasi perusa-

Konsep dasar dari lini men’s clothing tersebut. Jadi konsepnya adalah casualize the formal. Saya melihat bahwa di Indonesia telah banyak bermunculan merek-merek yang mengeluarkan lini formal, dan di lini pakaian kasual sudah banyak menjamur, namun karakter yang berada di tengah-tengah lini tersebut belum banyak menguasai pasar. Dari persepsi inilah saya bersama rekan memutuskan untuk membuat lini di tengahnya dimana nantinya pakaian tersebut dapat diaplikasikan baik dalam acara-acara yang bersifat formal maupun kasual. Kami juga akan memfokuskan diri kepada kualitas dari material yang digunakan, tidak sekedar hanya pada penampilannya secara umum saja. Dan koleksi ini nantinya baik dari segi desain maupun pembuatan semuanya berasal dari dalam negeri sendiri. Dahulu ketika sedang berpergian ke Eropa, saya sering melihat banyak merek-merek lokal mereka yang sangat memperhatikan kualitas dan desain sehingga menghasilkan sesuatu koleksi yang baik dan tetap terlihat mewah, jadi mengapa tidak kita mencoba bisnis tersebut di Indonesia. Mimpi yang belum terwujud. Kedepannnya saya ingin memiliki store sendiri bagi label Alvin T, sebenarnya itu merupakan rencana dari awal 2010 lalu, namun ada beberapa hal yang harus saya benahi dulu sebelumnya, karena membuka store bukanlah sesuatu hal yang mudah ternyata. Selain itu, saya juga berencana untuk membuat pameran sendiri di Milan untuk label Alvin T serta mendirikan outlet di beberapa negara di dunia. Itu bukan sebuah mimpi belaka bagi saya, tetapi merupakan target yang harus saya capai.


T e k s : K h iva I s k a k , F otog r afi : h a k im sat r iyo stylist : anin d ya d evy & Rezain d r a o . d enim blaze r bu r be r r y d an k ole k si p r iba d i Davi d

CHANGES WITHIN GOOD ENERGY


107

tik semangat baru.

dan untuk menemukan ti-

rubahan yang lebih baik

ini ia lakukan untuk pe-

Naif. Menurutnya semua

suatu energi baru bagi

Naif untuk membentuk

menjadi tugas bagi David

Sebagai frontman, sudah



✙ Down to earth, funny, and go with the flow merupakan sifat David Bayu atau yang dikenal dengan David Naif, memang tidak pernah lepas dari dirinya. Terlepas dari keunikan anggota lainnya di Naif, sifat itu memang telah melekat di kepribadian David sejak kecil. He’s everybody’s favorite. Apa yang saya utarakan di atas memang tebukti ketika David bersama kami saat melakukan photoshoot untuk edisi bulan ini di studio di bilangan Kuningan. Memang pada awalnya ketika ia datang sendiri ke studio, wajahnya nampak sangat lelah dan sedikit lemas. Komentarnya hanya satu ketika bertemu saya, “Jakarta memang gokil ya macetnya.” Saya memang sudah duga ia akan mengeluh. Sejak Naif merilis album barunya, Planet Cinta, seperti tidak ada jadwal manggung yang kosong. Bahkan mereka sudah ada agenda hingga bulan November nanti. “Iya nih, kita lagi rada padat, gue sih pinginnya nggak setiap hari. Khawatir sama suara gue, kalau fisik sih santai,” ujar David. Memang betul adanya, kami sedikit sulit mencuri jadwal David dari sederetan kesibukannya yang hampir tak tersentuh. Untungnya ia mau berusaha mencari jadwal walau waktu sangatlah sempit. Pulang dari private show di Bali, David pun langsung meluncur ke studio tanpa jeda istirahat. Saya bisa bilang pemotretan kali ini lebih effortless. David yang mudah diajak kerja sama, selama pemotretan pun dipenuhi dengan canda tawa dimana membuat semua berjalan lancar. Satu ciri khas David yaitu kacamata Ray Ban hitamnya. Bahkan ia meminta semua frame foto harus memakai kacamata. Tentu kami tidak masalah, semua seniman memiliki their own signature style bukan?! Tentu semua sudah tahu perubahan apa yang terdapat pada seorang David, perubahan inilah yang juga banyak mengundang lirikan wanita dimanapun. Lucunya, David tidak sama sekali mempunyai tujuan dimana perubahan ini untuk dilirik oleh para wanita. Lalu dengan polos ia menjawab, “Selama ini gue kan enggak pernah kurus, jadi gue dikasih kesempatan sekarang untuk bisa


memperbaiki, ya kenapa nggak haha..” lalu saya bertanya, motivasi apa dibalik perubahan ini, Ia justru tidak mempunyai jawaban yang spesifik. “Yaa..karena ingin sehat aja sih, nggak ada yang lain.” Kemudian ia mengaku dari perubahan fisiknya ini David juga mengalami perubahan lainnya, yaitu ia menjadi lebih disiplin, tidak terlalu malas, dan habit untuk hidup selalu sehat. Satu lagi, bahkan ia sudah lepas dari kebiasaan merokoknya. Patut dicontoh! Ada satu pertanyaan dari saya yang membuat David sedikit tersipu malu, saya bertanya bagaimana tanggapan fans dengan perubahan David, ia menjawab sambil mata tidak fokus, “Yah yang jelas sekarang wanita yang suka sama Naif jadi lebih banyak hahaha.” Pastinya perubahan dirinya juga banyak memberi efek kepada orang sekitarnya. “Lucunya ya, Pepeng, drummer gue, dia juga jadi semangat untuk hidup lebih sehat. Pokoknya semuanya deh, mereka main juga jadi lebih semangat,” ungkap David. Ia juga bercerita bahwa perannya sebagai frontman juga mempunyai posisi penting, “Dengan perubahan gue seperti ini, anakanak manggung jadi lebih semangat, karena kan gue jadi sering loncat sanasini tuh, anak-anak melihatnya badan gue kaya ringan banget. Dulu mana bisa gue loncat-loncat kaya begitu haha... Permainan mereka pun jadi sangat terasa semangatnya. Coba kalau gue biasa aja, pasti mereka juga ikut lesu. Ini segi positif yang gue dapetin,” sambil tersenyum lebar seperti memberitahukan kepada saya bahwa semua ini terbukti membawa segi positif dalam hidupnya. “Gue latihan fisik seperti ini sebenernya sudah jalan satu tahun, jadi enggak ada sangkut pautnya gara-gara karena ini album baru keluar,” jelas David. Planet Cinta rilis pada Februari lalu, jelas dari judul albumnya, satu album ini berisikan lagu-lagu mengenai cinta. Esensi dan gaya lagu pun sebenarnya tidak banyak berubah dari Naif yang dulu, walau sempat banyak fans setia Naif kecewa terhadap album ini yang dianggapanya terlau “mellow”. Walaupun begitu, ternyata lagu Planet Cinta itu sendiri sudah ada sebelum Naif membuat album perdana


song? Yes, ia menyukai segala hal berbau desain dan fashion, “Gue suatu hari pingin banget untuk buka toko sendiri, fashion gitu, tapi buat cowo ya. Sesuatu yang beda daripada yang lain.” Ternyata disela-sela kesibukanya, David juga pernah menggambar beberapa jeans untuk diproduksi., sebentar lagi ia bekerja sama dengan Cosmic dengan membuat limited Edition karya David yang terdapat gambar wajahnya dibelakang merek jeans-nya beserta tanda-tangan David. Selain itu, ia pernah melakukan side project menciptakan musik duo elektro yang bernama DVD Boy. Mungkin ia memang terlihat santai, selalu bercanda, dan gemar akan mengerjai orang (termasuk saya sendiri menjadi korbannya sewaktu wawancara) namun ia tetap konsisten terhadap apa yang ia cintai sekarang, yaitu bermusik. Apapun bentuk halanganya, baginya bermusik, apalagi bersama Naif, merupakan suatu kehidupanya yang sudah melekat dengan nafas, bagaimanapun juga. mereka. “Yang membuat beda itu cuman instrumen-instrumennya saja, soalnya gue sudah coba-coba rubah lagi.” Mereka sepa kat membawa beberapa lagu lama yang tak sempat rilis untuk dimasukan ke dalam album ini, seperti Karena Kamu Cuma Satu itu seharusnya berada di album Televisi. David juga mengakui kenapa proses album baru dari studio album terakhir (kecuali Live Album, A Night at Schouwburg pada tahun 2009) hampir tiga tahun lamanya. “Album ini banyak menguras dalam segala hal, tenaga, pikiran, sampai psikologis anak-anak…lumayan cape deh hehe..tapi pada akhirnya kita berhasil juga. Lagipula kita juga muter-muter untuk menemukan distributor yang cocok bagi kita,” jelas David. Pemilihan cover, konsep, lirik lagu, sampai proses video klip semua mereka tangani sendiri. Naif ingin semua berjalan dengan kemauan mereka tanpa harus mengurangi idealisme masing-masing. Bukan berarti apa-apa, tetapi sudah menjadi kebiasaan mereka menangani hal-hal berhubungan dengan band mereka itu semua sendiri. Saya juga sempat bertanya, apakah tidak ada kegiatan lain selain Naif, David pun langsung menjawab bahwa ia penuh konsentrasi kepada band ini. Dedikasi total yang sudah jarang terdengar di era sekarang untuk mencintai band-nya sendiri. Lalu apa yang membuat seorang David melakukan sesuatu ketika ada waktu ko-

111


kasual atau preppy, anda yang tentukan! semua tersedia di koleksi terbaru dari H.E BY MANGO. Fotografi: Arseto Adiputra Fashion Director: Maesa Nicholas Montgomery Asst. Stylist: Mentari Ofelia & Philea Adhanti

112

Grooming: Budi Valentino Model: Jhonny (VTM)


Blazer bergaris, long sleeves bergaris, celana panjang warna khaki, dan sepatu pump warna biru tua


Kardigan rajut warna abu-abu, kemeja warna kuning, celana pendek bahan jeans, dan sepatu pump warna cokelat

114


Kemeja bahan jeans warna biru muda, kaos bermotif warna hitam, celana pendek bahan jeans, dan scarf bermotif warna abu-abu muda


Jaket warna abu-abu muda, long sleeves warna biru tua dengan trim putih dan merah, washed jeans, dan sepatu pump warna cokelat


Jaket kulit warna hitam, kaos bermotif warna putih, dan washed jeans warna hitam

117


118

Kemeja bahan jeans warna biru tua, long sleeves warna oranye, jeans, dan sepatu boots warna cokelat


Sweater bergaris warna cokelat dengan detail pad pada lengan, celana pendek kargo warna biru tua, sepatu pump warna biru tua, dan sunglasses warna cokelat


t r a m s k o o b b e n e di kt tasch e n sedang berada di puncak dunia. teks: marvin scott j a r r e t t. f o t o g r a f i : patrick frase r


12 1


B e n e d i kt Ta s c h e n

adalah seorang penerbit aneka buku art yang paling disegani di dunia. Setelah 31 tahun ia memulai bisnisnya di Cologne, Jerman, nama Taschen mengingatkan kita akan high fashion, high style dan high design. Dari SUMO yang begitu heboh, sebuah buku studi tentang Helmut Newton, hingga ke aneka buku arsitektur, Benedikt Taschen mengawasi setiap aspek dari perusahaannya ini, sebuah bisnis yang sukses sebagai hasil dari gairahnya. Tempat tinggalnya difitur dalam salah satu buku terbitannya; John Lautner’s Chemosphere. Dibangun di Hollywood Hills pada tahun 1960 dan dianggap sebagai salah satu tempat tinggal dengan teknik arsitektur paling signifikan. Marvin Scott Jarrett bertamu ke rumahnya untuk membicarakan masa lalu, kini dan masa depan bagi sang penerbit.

Bisnis anda berawal dari pemesanan melalui pos bukan?

Ya, ketika saya masih duduk di bangku SMU, saya memiliki bisnis pemesanan melalui pos di Cologne, dimana saya biasa menjual hingga ratusan buku komik kepada pelanggan. Setelah mengirim pesanan, saya biasa menerima kiriman uang dari tukang pos di pagi hari ketika saya masih tidur. Ibu saya biasa menghitungnya dan ketika saya bangun untuk sarapan, uang sudah siap di meja makan. Saya pikir bila kita tidur cukup lama, kita menghasilkan uang yang cukup untuk sarapan! Bagaimana hingga akhirnya anda memutuskan untuk membuka toko sendiri?

Sangat sukses, karena pada saat itu orang-orang sedang mencari komik Jerman. Namun kebanyakan dari klien saya sudah cukup berumur, sekitar 40 tahun-an, mereka seolah membeli karena merindukan masa kecilnya. Ketika Anda membeli sebuah komik yang pernah Anda baca dahulu di tahun 1958, akan mengingatkan Anda akan memori mengenai hidup Anda pada masa itu, bisa menjadi suatu hal yang emosional bagi kebanyakan orang. Hal ini menjadi suatu hal yang penting di kemudian hari untuk diaplikasikan ke dalam bisnis penerbitan saya, karena saya banyak mempelajari bahwa orang-orang adalah kolektor yang tertarik kepada subjek yang spesifik, dan mereka suka berbagi cerita mengenainya, apapun subjeknya. Mengapa akhirnya anda memilih untuk menciptakan buku anda sendiri?

Awalnya, kami mengambil lisensi dari komik Amerika, namun kami sebetulnya terpaksa harus membuat penerbitan sendiri karena kami mulai kesulitan untuk membeli lisensi akibat banyaknya rumah penerbit yang mapan enggan untuk menjualnya kepada kami. Tentunya ini adalah hal yang di kemudian hari lebih baik bagi kami, walaupun membutuhkan waktu yang lebih lama. Sepertinya usaha penerbitan ini lebih merupakan gairah ketimbang bisnis untuk anda?

Saya pikir itu perpaduan keduanya. Ketika kita berada dalam bisnis kita harus bisa mempertahankan posisi kita, namun karena ini merupakan komSejak tahun 1980, Taschen telah menerbitkan lebih dari 2000 buku. Ini adalah beberapa contohnya Halaman ini, searah jarum jam dari kiri: 100 Contemporary fashion designers oleh Terry jones, musim gugur 2009; 75 years of DC Comics: The Art of Modern Mythmaking oleh Paul Leviz, musim gugur 2010; Pucci, Vintage Art Edition oleh Armando Chitolina, musim gugur 2010; Greatest of All Time: A Tribute to Muhammad Ali oleh Benedikt Taschen, musim gugur 2010.

122


Halaman ini, searah jarum jam dari kiri: Asian Graphics Now! Sebuah proyek dengan Converse, di desain oleh Wieden dan Kennedy, musim gugur 2010; T25 Edition: Stanley Kubrick oleh Paul Duncan, musim semi 2011; Dennis Hopper: Photographs 1961-1967 oleh Toni Shafrazi, musim semi 2011; Mario de Janeiro oleh Mario Testino musim gugur 2009



Dalam bisnis penerbitan, sungguh hal yang menginspirasikan, mengetahui anda seseorang yang enggan untuk mengorbankan segi kualitas sama sekali. Apakah ada filosofi dibalik keputusan ini?

Kami selalu mengawasi para pembeli kami. Kami biasa melakukan ini karena apa yang kami ingin miliki dan kami pantau. Memang, ini tidak menjamin keberhasilan, namun paling tidak, kami tidak telalu banyak berkompromi dengan bisnis kami.

Bagaimana pengalaman anda dibalik SUMO? Apakah anda begitu menikmatinya?

Tentunya. Itu adalah pengalaman pertama saya bekerja dengan selebriti. Biasanya, wajah para seniman tidak terlalu dikenal di seluruh dunia. Saya tidak hanya membicarakan pekerjaannya saja, tapi bagaimana kita mengasosiasikan foto sang seniman ini dengan karyanya. Seniman seperti Andy Warhol, Dali, David Hockney dan Helmut Newton ialah beberapa yang dikenal. Newton sangat hebat, dan merupakan figur yang sangat penting bagi saya. Namun proyek ini menjadi sedikit rumit karena kami memiliki permasalahan dengan hak cipta, jadi ada beberapa gambar yang tidak bisa kami tampilkan. Proyek ini adalah investasi yang begitu besar bagi saya pada masa itu, namun syukurlah ini berakhir menguntungkan. Apakah tantangan untuk bekerja dengan seseorang yang begitu terkenal begitu menarik bagi anda?

Ya, tentunya ada aspek yang bisa diambil dari situ. Itu adalah sebuah proyek yang begitu besar bagi kami berdua, karena kami masih amatir. Proyek tersebut merupakan manifestasi dari kerja keras dan cinta kami. Kami mencoba membuat sebuah buku dengan ukuran yang besar, namun kami sama sekali tidak ada ide bahwa buku tersebut akan berhasil atau tidak. Meyakinkan Helmut merupakan hal yang cukup beresiko, karena ia pernah membuat sebuah buku berukuran serupa yang kemudian gagal di pasaran. Helmut memang sedang berada di puncak reputasinya pada saat itu. Namun semua berakhir dengan baik pada akhirnya. Anda mungkin bukanlah yang menciptakan buku berukuran besar, namun anda membuatnya populer seperti sekarang ini.

Ya, memang disitulah perbedaannya. Namun keinginan saya untuk menciptakannya sudah ada sejak lama. Ketika anda sedang beruntung, Anda bisa mecobanya dengan gaya yang berbeda, namun buku berukuran

“ e v e r y d a y i b u y a c o u p l e o f b o o k s . i h a v e a w i d e c u r i o u s i t y .�

binasi dengan gairah, kami juga bersenang-senang dalam menjalankannya. Ini dikarenakan oleh pengalaman pribadi saya sebagai seorang anak yang begitu menyukai buku art, kedua setelah komik tentunya. Buku art biasanya dibanderol dengan harga yang begitu mahal, seolah ada batasan yang harus dilompati. Dalam sebuah toko buku, orang enggan untuk memberikan buku yang mahal kepada anak kecil, mereka khawatir anak-anak akan merusaknya. Ini adalah pandangan yang ingin saya ubah, jadi siapapun bisa menikmati buku art dan pengaruhnya dalam kehidupan mereka.

besar tidak tercipta begitu saja, mereka memiliki tradisi sejarah yang cukup panjang. Salah satu buku Taschen yang saya anggap begitu revolusioner adalah Digital Diaries. Seperti erotika versi modern. Yang sejujurnya menginspirasikan saya untuk membeli kamera digital. Masa? Pada saat itu resolusi kamera digital masih tergolong buruk.

Terlihat begitu biasa. Sang desainer buku ingin agar karyanya ini tidak terlalu digembar-gemborkan. Bagaimana menurut anda bisnis buku secara pada masa kini?

umumnya

Kacau! Sungguh ketinggalan zaman. Syukurlah kami sedikit berbeda karena kami mengincar niche market. Namun bukan berati kami tidak terpengaruh sama sekali, karena ketika toko buku mulai gulung tikar, kami kehilangan retailer. Sekarang ini Borders sudah bangkrut, dan tidak ada satu toko buku baru pun di area terdekatnya. Seseorang pernah berkata kepada saya bahwa tahun 1950-an, Beverly Hills memiliki hingga 50 toko buku yang kini hanya tinggal satu yang tersisa. Bagi orang-orang yang dibesarkan dekat dengan buku, tentunya ini bukanlah hal yang menyenangkan. Apakah Taschen bisa memiliki peranan pada tablet atau IPAD?

Kami akan mencobanya, namun tentunya akan sedikit berbeda, karena para pengguna tablet bukanlah orang-orang yang membeli buku kami secara fisik. Saya belum pernah melihat art books dalam IPAD atau yang berubah format menjadi E-Books?

Kami juga akan mentransfernya menjadi e-Books tentunya. Dan kami juga ingin membuatnya mudah diakses dipandang dari segi harga. Namun sepertinya kami tidak akan terlalu bersandar pada teknologi, seperti video, karena apakah ada video Monet atau Van Gogh? Berbicara mengenai art, rumah chemosphere anda sungguh luar biasa!

Ketika pertama kali saya melihatnya, rumah ini sudah dipasarkan selama 10 tahun, tidak ada yang tertarik untuk membelinya. Bahkan The Simpsons pernah memasukkan banyolan mengenai rumah ini ke salah satu episodenya, dimana mereka memperlihatkan rumah ini dengan papan ‘For Sale’ yang dipenuhi sarang laba-laba. Namun saya langsug membelinya sehari setelah saya melihatnya, saya tidak percaya rumah ini dijual! Kami sangat beruntung sebab kami bekerja dengan orang yang pernah menulis buku mengenai Lautner, dan ia juga merupakan seorang arsitek. Namun itu membutuhkan waktu yang cukup lama, lima tahun hanya untuk interiornya saja. Apakah anda sedang mengerjakan proyek buku besar sekarang?

Oh ya! Kami akan bekerja dengan Naomi Campbell akhir tahun ini yang tentunya akan sangat mengasyikkan, karena ia sudah bekerja dengan serentetan fotografer terkemuka sepanjang 25 tahun karirnya. Dia wanita yang terlihat luar biasa, namun buku ini juga merupakan kumpulan foto sepanjang seperempat abad lamanya. Salah satu photobook yang kami kerjakan adalah mengenai Linda McCartney yang sudah kami kerjakan selama tiga hingga empat tahun bersama Paul McCartney.

125


shopping list 707, Jl. Kemang Raya No. 8b, Kemang, Jakarta Selatan ALDO, Plaza Indonesia Lt. 1, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat ALL THE THINGS I‘VE DONE, available at Tribute BILLIONAIRE BOYS CLUB, see bbcicecream. com BURBERRY, Senayan City Ground Floor CHEAP MONDAY, available at 707 DIM MAK, available at the Goods Dept. EN GARDE ARTILLERIES, available at The Goods Dept. EVISU, available at 707 FEIYUE, available at the Goods Dept. FLAT HEAD, available 707 FOSSIL, Plaza Indonesia Extension Lt. 4 #14, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat GLAMOUR KILLS, available at Metrox THE GOODS DEPT., Plaza Indonesia Extension Lt. 4 #14, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat GUCCI, Senayan City Unit G96-G100, Jl. Asia Afrika , Jakarta Selatan

HAVAIANAS, available at T-LAB H.E By MANGO, Plaza Indonesia Lt. 2 #2830 Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat HUF, available at Orbis THE HUNDREDS, see thehundreds.com KIEHL’S available at Sogo Plaza Senayan KIKS TYO, available at Soleplay KSUBI, available at 707 L’OCCITANE, Central Park UG, Jl. Let.Jen. S. Parman, Jakarta LACOSTE, Grand Indonesia LG unit 34, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat LEE, Pondok Indah Mall Lt. 1, Jakarta Selatan LEVI’S, Pondok Indah Mall 2 Lt. 1, Jakarta Selatan LINEA, Plaza Senayan Lt. 2 Jl. Asia Afrika, Jakarta Selatan LOUIS VUITTON,Grand Indonesia East Mall Ground Floor, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat MAGIC MONKA, available at the Goods Dept. METROX, Plaza Indonesia Extension Lt. 4, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat MONSTORE, available at the Goods Dept. MONO, available at the Goods Dept.

Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat STUSSY, see stussy.com SUUNTO, available at Star Time T-LAB, Plaza Indonesia Extension Lt. 4, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat TOPMAN, Senayan City Lt.1, Jl Asia Afrika, Jakarta Selatan TRIBUTE, Jl. Wijaya IX No. 23, Jakarta Selatan URBAN ICON, Plaza Indonesia lt. 1, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat VANS, see vans.com and also available at the Goods Dept. WRANGLER, Pondok Indah Mall Lt. 1, Jakarta Selatan Y3, Plaza Indonesia Ground Floor, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat ZARA, Grand Indonesia East Mall, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat

MOTEL, available at Tribute NAUTICA, Plaza Indonesia Lt. 1, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat NIKE, available at Soleplay NOOKA, available at the Goods Dept. and 707 OPTIK MELAWAI, Plaza Indonesia Lt. 3, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat ORBIS, Jl. Panglima Polim V No. 36 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ORIGINALFAKE, see original-fake.com PAUL SMITH, see paulsmith.co.uk PEEPO, available at the Goods Dept. POP MEETS POP, available at the Goods Dept. PULL&BEAR, Pondok Indah Mall 2 Lt. 2, Jakarta Selatan QUICKSILVER, see quicksilver.com QUICKSILVER WATCH, available at Star Time RBRTH, available at the Goods Dept. RIP CURL WATCH, available at Urban Icon ROCKWELL, available at Soleplay SOLEPLAY, Menteng Central, Lt. 1 Unit 110111 Jl. HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat STAR TIME, Plaza Indonesia Extension Lt. 4,

30%

not for girls.

INDONESIA

Ya, saya ingin berlangganan majalah

INDONESIA

subscribe & save

best deal

Nama Tanggal Lahir Perusahaan Jabatan Alamat pengiriman

Kantor

Kota

Payment methods

Rumah

Cash

Negara

Kode Pos

Transfer PT. Tiga Visi Utama. Bank Mandiri Sudirman No. rek. 102 00 4567899 9

Telpon HP Fax Email Mulai berlangganan dari bulan

Cover Price

NORMAL PRICE

Subscribe PRICE

Saving

NYLON

Rp. 35.000 (10 edisi)

Rp. 350.000

Rp. 245.000

30%

NYLON Guys

Rp. 35.000 (6 Edisi)

Rp. 210.000

RP. 147.000

30%

Untuk Luar Jakarta tambah biaya ongkos kirim (untuk konfirmasi harap menghubungi nomor telepon (021) 685 52108

Hubungi 021-68552108 untuk berlangganan dan dapatkan t-shirt Nylon Guys untuk 50 pelanggan pertama! follow us on

NYLONguys_IND

Kirim formulir ini ke : Jl. KH. Wahid Hasyim No. 59 Lt. 2 Menteng, Jakarta Pusat 10350, Telp. (021) 685 52108, fax. (021) 390 6062 w w w.mpgmedia.co.id

NYLON Indonesia

PT. Tiga Visi Utama Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 59 Lt. 2,Menteng, Jakarta Pusat 10350



WRIGHT Bila terasa Joe Wright, bagaimana itu bisa ‘Wrong’? teks: MIKE HARVKEY. ilustrasi: Riccardo vecchio

128

Setelah dua film epic romantis (Pride and Prejudice dan Atonement) dan satu film drama serius (The Soloist), film terbarunya, Hanna, seolah melumpuhkan karakteristik yang terbangun dari film-film sang Joe Wright sebelumnya. Namun, tentunya tidak begitu. Wright, sutradara asal Inggris, lulusan mahasiswa desain dan pecinta lagu rave (The Chemical Brothers mengkomposisikan musik untuk film Hanna) sudah gatal untuk menyutradarai film action. Hanna memang bukan Bourne, dan Wright bukanlah Greengrass. Wright tidak bersandar dalam proses editing untuk menampilkan kekuatan film-nya seperti kebanyakan para sutradara umumnya. Namun ia justru bertumpu pada suara, tone, setting, musik, sudut pengambilan kamera dan pencahayaan. Saoirse Ronan memerankan Hanna, gadis berambut pirang yang dilatih ilmu bela diri oleh sang ayah (Eric Bana) dalam sebuah kabin bersalju yang sejenak mengingatkan kita akan lokasi dongeng Brothers Grimm. Kami bertemu dengan sang sutradara di San Diego, yang sedang menikmati masa-masa menjelang kehadiran sang anak pertama, yang lahir beberapa minggu setelah wawancara ini berakhir. Jadi, apakah California selatan merupakan, ‘rumah’ bagi Anda sekarang? Tidak, kami akan kembali ke Inggris April ini. Saya

128

pernah tinggal di L.A. ketika menyutradarai The Soloist dan saya memiliki pengalaman yang cukup menyenangkan. Sebelum saya kemari, saya banyak mendengar kabar bahwa orang-orang disini menyukai topik perbincangan yang berbau film. Saya pikir itu sesuatu yang asyik, karena saya sangat suka membicarakan film! Namun kenyataannya mereka lebih suka membicarakannya dari sudut pandang industri, bukan dari segi seni maupun estetikanya. Saya menjadi terlalu sibuk membanding-bandingkan diri saya dengan orang lain, saya pernah membaca sebuah pepatah yang terdapat pada sebuah post it, bunyinya: “Jangan pernah membandingan diri Anda dengan orang lain, less you become either vain or bitter.” Saya pikir saya beresiko menjadi keduanya. Apakah anda menyutradarai Hanna untuk menghindari film-film yang mengandung “pesan”? Sejujurnya saya sangat peka terhadap elemen ‘pesan’. Apalagi setelah saya menyutradarai The Soloist, dimana pada film itu saya merasa harus untuk menyampaikan sebuah pesan namun sepertinya orang-orang tidak terlalu menyukai film tersebut. Ketika saya masih remaja, saya selalu mengkhawatirkan kemampuan saya untuk menjadi seorang sutradara. Teman-teman orang tua saya berasal dari era 60-an, mereka selalu berkata bahwa ‘harus ada sesuatu yang bisa kau utarakan,’ dan saya berpikir, sial, saya tidak tahu apa yang saya harus utarakan. Siapakah saya untuk bisa mengutarakan suatu pesan? Suatu hari saya sadar, bahwa yang lebih penting itu adalah untuk menemukan sesuatu yang bisa dipelajari. Setiap proyek film mengajarkan saya sesuatu. Saya melupakan elemen itu pada The Soloist, dan kembali menemukannya untuk saya aplikasikan di film Hanna.

around

Seberapa besar peranan Saoirse Ronan dalam mempengaruhi Anda untuk menyutradari Hanna? Saya sangat menyukai naskahnya. Saya juga tertarik untuk mencoba kemampuan saya di bidang yang berbeda, maka itu saya tertarik untuk menyutradarai film action namun melakukannya dengan sedikit berbeda. Saya tidak yakin saya akan mengemban posisi sutradara bila Saoirse Ronan tidak terlibat. Saya selalu tertarik dengan karakter “Holy Fool”, sebuah karakter yang memiliki tingkat kesadaran yang sempurna namun tidak diajarkan untuk bertingkah laku dalam masyarakat. Saya sangat tertarik dengan ide bahwa Hanna tidak dapat membedakan mana yang indah dan mana yang buruk. Saoirse adalah seorang remaja selayaknya remaja sebaya lainnya, namun ia memiliki kualitas yang ‘angelic’, bukan berarti ‘baik’ namun sebuah kualitas yang jarang ditemukan pada umumnya. Tumpuan Hanna dalam memahami dunia luar selain pengalaman pribadinya didasarkan atas ensiklopedia dan dongeng Brothers Grimm. Persepsinya mengenai dunia yang berdasarkan dongeng, perlahan mulai ditelan oleh fakta-fakta peradaban modern.




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.