Nylon INDONESIA / Desember Januari 2016

Page 1

+

neon indian rain chudori melanie martinez hercules and love affair

100+ Gift Ideas FACE OFF WINNERS Devona Cools & Anzal Mikhael DEC

2015

-

JAN

2016

RP. 42.000,LUAR PULAU JAWA RP. 50.000,I S S N 2 0 8 7 8 8 26

the big 5 anniversary issue




020 advertorial HERSCHEL 022 jeans of the month pin the patch

FASHIONISTA On the cover: Devona Chantal Cools & Anzal Mikhael Fotografer: Dani Huda Stylist: Patricia Rivai Makeup: Aldis Setiadi Hair: Alialuna

dec '15

Devona: Atasan oleh Hunting Fields, rok oleh The Rue; Anzal: Semua dari Sav Lavin.

006 masthead 007 ed letter 008 behind the scene 010 par avion 011 contributors

012 fashion opener oh little lady tangerine 014 mass appeal gothica gotcha 016 mass appeal print on print 018 mass appeal see you leather

023 price is right shades of grey 024 directory winter in the universe 032 girl we love Emily soto 034 mania the geometric piece 036 factory girl metal head 038 fashion news

BEAUTY QUEEN 044 beauty opener maroon troop 046 counter culture the fruit shop 048 the look heavy eyes 049 the look purple feline 050 private icon hippie goddess 051 get this spritz & mist 052 beauty spread the awkward prom queen 058 beauty news


Puri Indah Mall GF #37

Galeries Lafayette Pacific Place Level 2

Seibu Grand Indonesia UG

Central Grand Indonesia UG

Debenhams Senayan City Level 2


078 art attack secret walls 080 fine-tuning kevin lim

RADAR 062 she will be loved inspirasi bermusik Melanie Martinez memang berasal dari nostalgia masa kecil yang whimsical seperti komidi putar, boneka porselen, gaun baby-doll, dan hal-hal pastel lainnya yang terlihat kekanakan dan rapuh, namun satu hal yang harus kamu ingat: she’s not a cry baby, kinda. 066 a mighty love bagi andy butler dan Hercules and love affair, musik dance tidak memiliki arti jika tidak ada konteks di baliknya. 068 midnite cruise lewat album terbarunya alan palomo dari neon indian menawarkan kelas ekstra untuk sesi berdansa tengah malam. Sign us up, pretty please. 070 coming of age melalui monsoon tiger & other stories, rain chudori mengajak kita menelusuri metamorfosis perempuan dengan cara yang violently warm and sweet. 072 culture club 074 q&a: percolate galactic entah bagaimana mendeskripsikan sekumpulan pekerja kreatif yang tergabung dalam percolate galactic ini. but I gotta tell you, they’re mad geniuses and out of this world creative! 076 q&a: naela ali x nikicio cult

081 mixtape dj metski 082 en route sydney

FASHION AND FEATURES 086 class of 2016 setahun terasa sangat cepat bila melihat kehadiran batch baru dari nylon face off 2016, we got no other than the unique and coolest fresh faces for our cover. I pronounced you the class of 2016! 094 hall of fame waktunya untuk catching up dengan para Nylon Face Off winners terdahulu, for the good times’ sake. 098 #nylonsquad 100 collage girls kalau kamu pikir ini adalah kumpulan foto-foto bagus yang kami suka, kamu salah besar. This is our 2016 moodboard. Get the clues?

104 gift it all you got! Warnai akhir tahunmu dengan limpahan hadiah for the closest person and yourself as well. To make it easier, kami sudah menyediakan halaman-halaman spesial yang dikategorikan dalam 10 tampilan style, untuk dijadikan inspirasimu dalam memilih the best gift ever! 114 the art piece ketika kombinasi antara berbagai tekstur menjadi satu, that’s where the magic is! 124 dark summer sentuhan muram dari renda dan kemelankolisan.

102 cover girls an ode for the talented and inspirational young women who graced our cover and their quotes to live by.

077 filmstrips

NYLON STREET 130 hit the town

JAN '16

138 shopping list 141 star maps pleated midi skirt 142 bag check o holiday



letter from the editor

Managing Editor Anindya Devy Senior Editor Alexander Kusuma Praja

Fashion Stylist Patricia Rivai Web Editor Nanda Imaniar Junior Writer Vinny Vindiani

design Senior Graphic Designer Nanang Ahmad Suryana Graphic Designer Haris Juniarto

photographer Willie William interns Sarah Nabilah, Kanishka Andhina, Valentino Ibrahim Publishing Sales & Marketing Director Account Managers

Annarkalie Dewi [ annadewi@mpgmedia.co.id ] Yunita Chandra [ yunita.mpgmedia@gmail.com ] Natalia Wijaya [ wijaya_natalia@yahoo.com ] Kartika Bahar [ tika@mpgmedia.co.id ] Senior Account Executive Febrian Sangkala Traffic Executive Sri Nur Hidhianingsih

Spv. Circulation & Distribution Nurmansyah Subscription Indra IT Coordinator Hotman Web Coordinator Maria Gadis Chairman and Chief Entertainment Officer Julius Ruslan Chief Executive Officer and Group Publisher Denise Tjokrosaputro Client Relation Director Sistha Alicia Tjokrosaputro Publishing Manager Rochmadonie Julianto

NYLON is published by PT. NILON MEDIA INDONESIA Jl. Palmerah Utara 55 Slipi, Jakarta 11910 Telp. (021) 5366 7777, fax. (021) 5366 6767

SIUP NUMBER: 01881/10-1.824.51 NYLON US Executive Chairman Marc Luzzatto Executive Vice President, Chief Revenue Officer, Publisher Dana Fields Executive Vice President Daniel Saynt Editor-in-Chief Michelle Lee

Editorial Office

110 Greene Street, Suite 607, New York, NY 10012

Disclaimer Artikel yang dimuat dalam majalah ini telah melalui proses editorial yang berkesinambungan. Isi majalah ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan proses pemeriksaan dan opini publik, dan hanya berfungsi sebagai informasi yang bersifat konstan. Semua materi yang kecuali ditetapkan lain. telah memiliki izin pemuatan foto dari pihak yang bersangkutan diterima akan menjadi hak milik untuk digunakan sesuai keperluan. Hak Cipta & Izin Penerbitan Hak cipta dilindungi. Tidak ada bagian dari majalah ini yang diizinkan untuk dikutip ataupun diproduksi dalam format apa pun dengan atau tanpa sengaja tanpa izin dari perusahaan. Hak cipta 2012

follow us on

NYLON_IND

010

contact us

contact@nylonindonesia.com sales@nylonindonesia.com

NYLONindonesia

www.nylonindonesia.com


letter from editor

built from scratch Menulis editor's note kali ini membuat saya sedikit sentimental. I was there, 5 years ago ketika majalah NYLON INDONESIA edisi perdana baru datang dari percetakan dan the gorgeous Mariana Renata was on the cover. And now here I am, telling you all NYLON fans that historical moment. Banyak yang terjadi setelah itu, tentunya dan kami juga sudah banyak berubah. Cover after cover, photo shoots after photo shoots, trends

comes and goes, people comes and goes. We are not perfect but we're working on it. Kami akan selalu menghadirkan yang tidak biasa untuk kalian, just because we know how. Times are changing, we are evolving. Saya harap kalian akan bersama NYLON melewati banyak anniversary berikutnya. We got your back, We are #nylonsquad. Happy Anniversary to us!

Anindya Devy Managing Editor e-mail: anindya.devy@gmail.com

@anindyadevy


Behind The Scene:

be

ne

fit

dow yesha old E shop y i ng G Groov , The Bod te Palet

gim

me

br

ow

two

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ritual wajib kami dilanjutkan dengan menghadirkan kedua pemenang sekaligus penerus NYLON Face Off 2016, Devona Chantal Cools dan Anzal Mikhael dalam cover kami. Dan seperti biasanya, selalu ada hal yang mudah menyatukan para finalis kami satu sama lain instantly, maybe since they came from the same industry or similar ages, they just clicked. Anzal datang lebih dulu sementara Devona yang masih duduk di bangku sekolah harus menyusul dan mendapat giliran makeup terakhir. Layaknya model pada umumnya, mereka datang dengan outfit simple and laidback, Anzal dengan shorts, T-shirt, bulky jacket and strap sandal, serta Devona dengan tight jeans, black shirt, jacket, and sneakers. Lokasi pemotretan sengaja kami adakan di halaman belakang kantor kami, tepatnya di kawasan Palmerah. Yes, we got huge spaces, and we thought, “Why not here?� Memulai proses makeup dari pukul sebelas pagi, kami sebisa mungkin menyesuaikan riasan yang netral dengan beragam outfit pilihan our own stylist, dan tentunya pas dengan kepribadian mereka. Di balik tampilannya yang cool, Anzal ternyata cukup ceria and a bit goofy to begin with, apalagi dengan rambut sebahunya, ia mendapat tatanan rambut bun klimis dengan bagian rambut bawah yang masih tergerai.

of a kind Mac Lipstick Cyber


s cil ux fa t fe ef e lum vo a ar sc ma

Sementara Devona dengan wajah blasterannya mendapat gaya make up clean look, riasan mata dengan smudges warna gelap yang kontras dengan kulit putihnya, alis mata yang tegas dan tebal, bibir keunguan serta wet look hairstyle yang dibuat menyamping dan pas dengan image-nya yang dingin, meski pada kenyataannya, ia cukup luwes saat bercerita meski agak pemalu di awal pertemuan. Pemotretan outdoor kali ini memang sering terganggu dengan panasnya cuaca, angin yang cukup kencang, dan teriknya sorotan matahari yang menyilaukan mata kedua model ini. Well, dalam pemotretan, tentu lebih baik kepanasan daripada terkena dampak musim hujan kan? Tapi apapun keadaannya, dengan arahan fotografer muda, Dani Huda, semuanya berjalan lancar dalam waktu yang cukup singkat. Sepertinya semua bisa terjadi karena team chemistry, talenta fotografer, dan kedua juara NYLON Face Off yang bergerak leluasa untuk menunjukkan pose terbaiknya, or maybe the universe is on our side this time. VINNY VINDIANI. FOTO: DANI HUDA.

Loreal studio Pure Wet Look Gel.jpg

Wanna be in our cover? mascara volume effet faux cils

Keep yourself updated for our next hunt of NYLON Face Off, follow our Twitter & Instagram @nylon_ind and our Facebook Pages!

Max Factor Creme Puff Blusher Nude Mauve


par avion

Seanzha Kemal Rachman - @seanzha

Martcellia Liunic - @liunic

Naela Ali - @naelaali

The Secret Walls

010

#NYLONINDONESIA Tag majalah Nylon Indonesia milikmu di Instagram @NYLON_IND dan fotomu bisa tampil di sini. Pricella Candra - @pricellacandra


contributors Torik Danumaya

Stephanie Mamonto

Dani Huda Usia muda tidak menghalanginya dalam berkarya sebagai fotografer, justru pria kelahiran Bandung yang memimpikan sebuah kolaborasi bersama Henrik Vibskov ini sudah berhasil mendaratkan berbagai cover dan editorial di beberapa majalah Indonesia, and this time, it’s for Nylon! Check out his work in our cover story on page 86. Describe yourself: Edgy versus weird? Secret skill: Apa ya? I speak Deutsch maybe? Currently listening to: Rock N Roll Mafia – “Body Won’t Stop” ft. Ykha Amelz (soon for public!). Celebrity Crush: Brunette Stoya. Current obsession: All day using headset. Most wanted gift: Henrik Vibskov FW 2015. Lol! Movie to watch on holiday season: Love oleh Gaspar Noé. New Year resolution: Berlin di 2016. Holiday destination: India. Can’t live without: MUSIK. Number one on your bucket list: Cover for Dazed.

Di samping proyek eksperimental dengan Paul Agusta dalam AWKWARD BEAR yang mengkombinasikan spoken words and noise, Fanny yang berprofesi sebagai writer juga sedang melakukan kolaborasi cerita-cerita pendek berdasarkan cerita rakyat Indonesia dan ilustrasi tarot. Tapi di edisi ini, Fanny memilih menceritakan soal cafe culture di Sydney di halaman 82. Dream project: Collaboration with Arai Tasuku. Describe yourself: She’s in the middle, but outside. Submerged in contradictions. Secret skill: She can read people’s subconscious minds. Currently listening to: Envy. Celebrity Crush: Kyary Pamyu Pamyu. Current obsession: Neko Atsume. Guilty pleasure: Kerupuk kulit soaked in kuah otak at 3AM. Most wanted gift: Electric Hoverboard. Movie to watch on holiday season: While You Were Sleeping. I’m a sucker for Sandra Bullock’s ‘90s rom-coms. New Year resolution: Learn to drive a car. Holiday destination: New York. Can’t live without: Sadly, gadgets. Number one on your bucket list: More money and travel, less work.

Mengerjakan berbagai commercial dan pekerjaan editorial tidak membuat Torik berhenti dengan perencanaan pameran dari beberapa seri artwork-nya. Dan khusus di edisi ini, Torik menunjukan sentuhan keahliannya di halaman 24. Describe yourself: Aquarian, 23, a bit shy... I don't know, I'm really bad at describing myself. Secret skill: Baking sweets! I’m really good at making delicious cinnamon buns. Currently listening to: Divers Joanna Newsom. Celebrity Crush: Marion Cotillard. Current obsession: Flower arranging and house decorating. Guilty pleasure: Eating desserts for breakfast, lunch, and dinner. Most wanted gift: A brand-new camera, I guess. Movie to watch on holiday season: I’m looking forward to watching Carol! New Year resolution: To get back in shape... Hahaha Holiday destination: India! Number one on your bucket list: To get my own apartment/house and live alone in peace.

Annisaa Apriana Bachtiar Di tengah kesibukannya mencoba membuat wadah belajar untuk orang yang tertarik mempelajari seni riasan wajah, membuat brand eyelashes, dan bekerjasama dengan brand lokal untuk penyelenggaran beauty event yang unik, Caca yang sempat membuat project membatik ini meminjamkan kemampuannya pada beauty spread di halaman 52. Describe yourself: Nggak gampang putus asa, sangat manual dan tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Mau menjadi dan mencoba sesuatu yang baru, suka banget traveling sendiri, nekat dan yang jeleknya panikan. Secret skill: Batik maker and harmonium player. Currently listening to: Alina Baraz, Payung Teduh, Lisa Ekhdal. Celebrity Crush: Taylor Kinney. Current obsession: Selalu memberi hasil terbaik kepada orang yang menikmati karya saya. Most wanted gift: Ticket or tour to Iceland. Movie to watch on holiday season: The Parent Trap. New Year resolution: Quality time and even camping. Holiday destination: Turki dan nggak pernah bosen ke India. Can’t live without: BB Cream. Number one on your bucket list: Raziel ring (digbyandiona).


012 “Oh Little Lady Tangerine” Ket ika wa rna c era h m enj adi the it color at the moment , this t angerine lo oks as sweet as orange . Oleh: Kanishka Andhina Foto: Hendi Thamrin Model: Jamille – 21MM Makeup artist: Marina Tasha Hairstylist: Alialuna Lokasi: KLAR Senopati


Atasan, Zara Jumpsuit, Zara Topi, Zara

013


2

print on print

Mass Appeal: Print s

Tabrak motif bukan lagi menjadi sebuah kesalahan dalam mix and match pakaian sehari-harimu, cause print on print is here to roll! Oleh: Kanishka A.

1

5 3

4

014


6

8 7

9 10

12

11

13

1. Printed roll neck blouse, Zara, Rp. 559.900,00, 2. Tata Naka F15, 3. Zig-zag pleated midi skirt, Topshop, Price by request, 4. Stripped top, Zara, Rp. 559.900,00, 5. Chevron stripe wrap skirt, Topshop, Price by request, 6. Striped print top, Zara, Rp. 559.900,00, 7. Velvet evening bucket bag, Zara, Rp. 559.900,00, 8. Printed blouse, Zara, Rp. 299.900,00, 9. Embroidered skirt, Zara, Rp. 899.900,00, 10. Tube skirt, Zara, Rp. 559.900,00, 11. Jacquard skirt, Zara, Rp. 299.00,00, 12. Pleated midi skirt, Zara, RP. 559.900,00, 13. Micro studded leather booties, Zara, Rp. 1.399.900,00

015


see you leather Mass Appeal:

1

Pakaian berbahan dasar kulit selalu menjadi favorite item dari waktu ke waktu, especially when it comes to windy weather just like now. Later Leather? Oleh: Kanishka A.

3

2

6

5

4

016


9

7

8

10

11 14

12

13

1. Topshop Unique F15, 2. Leather judo wrap jacket, Topshop, price by request, 3. Leather belted trouser, Topshop, price by request, 4. Combined leather boots, Zara, Rp. 1.899.900,00, 5. Wrap skirt, H&M, Rp. 399.900,00, 6. Mixed fabric jacket, Zara, Rp. 559.900,00, 7. Leather jacket, Zara, Rp. 1.899.900,00, 8. Halter top, Topshop, price by request, 9. Eyelet a-line dress, Topshop, price by request, 10. Bucket bag with details, Zara, Rp. 559.900,00, 11. Wrap Skirt, H&M, Rp. 399.900,00, 12. Biker leggings, H&M, Rp. 449.900,00, 13. Faux suede overshirt, Zara, Rp. 999.900,00, 14. Whipstitch PU short, Topshop, price by request.

017


Out in The Fall Herschel Supply hadirkan koleksi headware untuk kamu yang senang berpetualangan ataupun tampil sporty di musim gugur. Oleh: Adhi Triputra.

Herschel Supply juga mempersembahkan Headwear Collection terbaru untuk edisi Fall 2015 kali ini. Terinspirasi dari imajinasi yang menggambarkan suasana gelombang laut yang berangin, Herschel Supply menghadirkan koleksi topi dengan desain yang menyegarkan, serta bucket hat dan juga knitted beanie yang menggambarkan sebuah perjalanan tanpa batas dan juga visioner. Selain itu, seaworthy Whaler dan montaineering Cusak juga hadir untuk melengkapi koleksi Fall 2015 dalam berbagai model topi, serta model Windsor dan Creek terbaru yang cocok untuk aktivitas outdoor kamu. Terinspirasi dari nilai sportivitas, Herschel Supply juga bekerjasama dengan brand olahraga Starter untuk memproduksi topi snapback Herschel Hounds, sebagai bentuk penghormatan

018

terhadap warisan dari kota atletik Herschel. Herschel Supply pun berkolaborasi dengan salah satu brand produsen pakaian olahraga klasik asal Amerika, Ebbets Field Flannels, yang membuat Rundle dan topi Woodbine ball sempat populer di abad pertengahan. Pilihan produk pun diperluas dengan penutup kepala rajutan yang memberikan kenyamanan di cuaca dingin, serta memiliki estetika yang abadi. Di antaranya adalah Plains slouch beanie dan Flat knit Cast rollover yang tebuat dari 100 persen katun. Pada Ultramarine, Heather Burnt Orange dan nikmatnya tone dari Winsor Wine semua berpadu dengan print Feather, Rain Drop Camo, dan Black Watch Plaid tradisional. Terdapat juga pilihan bahan untuk Fall, meliputi washed denim, black wool dan caramel corduroy. Serta detail penyelesaiannya menggunakan logo Herschel Supply pada bagian dalam headwear secara keseluruhan. Herschel Supply Headwear Collection edisi Fall 2015 sudah bisa kamu dapatkan di beberapa global stockists Herschel Supply dan di official website herschelsupply.com.


the Journey

of heritage Herschel Supply mengkampanyekan #Welltravelled bersamaan dengan peluncuran koleksi Fall 2015 di Bangkok, Thailand. oleh: Adhi Triputra. Pada tanggal 20 Oktober 2015 lalu, saya diundang oleh Star Fashion Thailand yang merupakan bagian dari Primer Group Int. untuk menghadiri peluncuran koleksi terbaru dari salah satu brand mereka Herschel Supply, dalam acara Herschel Supply Co Fall Winter’15. Acara yang berlangsung di Ad Lib Hotel, Bangkok, Thailand ini juga merupakan salah satu rangkaian kampanye Herschel Supply #Welltravelled. Dalam acara yang dihadiri oleh selebriti dan juga media lokal ini, Lyndon Cormack selaku founder dari Herschel Supply Company menceritakan perjalanannya membangun brand yang terkenal dengan produk tas dan aksesori berkualitas tersebut. “Misi kami adalah menghadirkan produk utilitarian dengan kualitas tinggi dan juga detail ke pasaran. Sebagai sebuah brand, produk kami sangat dikenal dengan kualitasnya yang baik dan juga menjadi salah satu brand yang memiliki nilai nostalgia yang mengingatkan kita dengan masa

lalu kota Herschel, namun produk kami tetap tampil modern, sederhana, dan juga fungsional,” aku Lyndon yang sangat menyukai dunia fotografi ini. Selain melihat koleksi Fall 2015 terbaru, saya juga berkesempatan untuk menyaksikan beberapa karya fotografi dari Lyndon yang dibuatnya saat berkeliling kota Bangkok. Lyndon sendiri mengaku kalau dia merupakan penggemar fotografi dokumenter. Tidak tanggung-tanggung, sebuah helikopter pun disewa Lyndon untuk menampilkan keindahan kota Bangkok lewat karya fotografinya. Tidak hanya itu saja, Lyndon juga memberikan hadiah sebesar Baht 80.000 atau sekitar Rp. 30.560.000,untuk undangan yang beruntung dan telah memposting foto terbaiknya ke Instagram saat melakukan travel. Pemenang yang beruntung tersebut adalah Camille seorang fashion designer dan juga traveller asal Manila. Lyndon mengungkapkan bahwa begitu banyak inovasi dalam penggunaan bahan dan juga teknologi yang diaplikasikan Herschel Supply pada produknya, Lyndon berharap lima tahun ke depan akan ada lebih banyak lagi inovasi yang akan dilakukannya, hal ini bertujuan untuk terus menjaga passion dari Herschel Supply. “Saya berpikir sangat penting untuk selalu siap menghadirkan perubahan dan sesuatu yang baru, serta tidak sekalipun merasa nyaman dengan apa yang sudah kami miliki, hal ini semata-mata untuk memenuhi kebutuhan para konsumen kami,” ungkap Lyndon.

019


pin jeans on the month

Oleh: Kanishka Andhina Foto: Hendi Thamrin Model: Jamille – 21 MM Makeup artist: Marina Tasha Hairstylist: Alialuna Lokasi: KLAR Senopati

020

the patch Masa kejayaan patch kembali bersinar dan tidak hanya menghiasi pretty little goods but also this pair of jeans!


price is right

top : Moral french terry warrior vest Rp. 300.000,00

SHADES OF GREY Moral extra long sleeve white shirt Rp. 359.000,00

Who says that stay in the middle always wrong? This 'in between' color surely know how to stand out in the middle of the colors crowd! Bottom : Jacquard trousers, Zara, Rp. 449.900

Sandal, Charles & Keith, Rp. 699.000

021


Foto: Torik Danumaya Stylist: Patricia Rivai Model: Steffy (Finalis NYLON Face Off 2016) Makeup Artist: Marina Tasha

Serunya menyambut musim dingin adalah bermain layering koleksikoleksimu.


Shirt Dress: Zara Sweater: Stradivarius Coat: Zara Celana: Zara


2 1

5 4 3

9 8 7 6

024

1.Zara Rp. 1.399.900, 2.Zara Rp. 1.399.900, 3. Topshop Rp. 1.847.000, 4. Topshop Rp. 1.847.000, 5. Topshop Rp. 1.847.000, 6. Zara Rp. 1.699.900, 7. Topshop Rp. 1.847.000, 8. Topshop Rp. 5.168.000, 9. Zara Rp. 1.699.900.


Atasan: Bershka Pinafore dress: Bershka Coat: Bershka

025


Jumpsuit: Zara Jaket: Stradivarius Boots: Stradivarius

026


1

4

3 3 4 7

6

6

9

8 1.H&M Rp. 599.900, 2.Tosphop Rp. 1.349.000, 3. H&M Rp. 2.499.000, 4. Topshop Rp. 1.556.000, 5. H&M Rp. 599.900, 6. H&M Rp. 499.900, 7. Topshop Rp. 1.495.000, 8. Topshop Rp. 1.286.000, 9. H&M Rp. 449.900.

027


2 1

5 4 3

8 7 6

9

028

1.Zara Rp. 179.900, 2.Zara Rp. 179.900, 3. H&M Rp. 149.900, 4. Zara Rp. 199.900, 5. Zara Rp. 179.900, 6. H&M Rp. 129.900, 7. H&M Rp. 149.900, 8. H&M Rp. 149.900, 9. Zara Rp. 179.900


Jumpsuit: Zara Hoodie: Zara

029


EMILY SOTO Just like a duck to a water, hanya butuh waktu singkat bagi Emily Soto untuk menemukan gaya artistik tersendiri dalam fotografi sejak pertama kali bereksperimen dengan kamera sekitar lima tahun lalu. The rest is history. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Foto oleh: Oscar May.Â

030


Sebagai salah satu fotografer New York City yang paling dicari saat ini, Emily Soto sebetulnya tidak pernah berencana menjadi fotografer profesional seperti sekarang. Tumbuh besar di sebuah kota kecil di North Carolina, ketertarikan Emily pada fotografi bermula ketika di akhir 2010 silam belajar basic photography lewat suaminya. Tak lama, seorang teman yang baru terjun di modeling menjadi model pertama bagi Emily dan dari titik itu lah, Emily yang sebelumnya bekerja di bidang kesehatan makin tertarik pada fotografi. Tanpa kontak dan pengetahuan terhadap industri fashion, ia mengandalkan Flickr dan social media untuk inspirasi dan menunjukkan karyanya, sampai akhirnya tawaran pekerjaan pun mulai berdatangan. “Pekerjaan profesional pertama saya adalah memotret katalog untuk sebuah butik di Southern California. Saya memotret sekitar 200 potong pakaian dalam satu hari, it was a lot of work! Butik tersebut menemukan saya lewat Facebook,” kenangnya. “Saya telah berkembang jauh dalam segala hal dari saat itu, pada permulaannya yang saya cari adalah pengalaman untuk mengembangkan gaya saya. Saya telah mencoba berbagai macam teknik sebelum menemukan gaya yang sesuai dengan apa yang ingin saya tampilkan.” Di tahun 2012, setelah menemukan personal aesthetic yang meliputi warna-warna soft dengan pencahayaan natural dengan perempuan sebagai obyek favoritnya, Emily memutuskan menjadi fotografer full-time dan pindah ke New York City untuk merintis karier. “I love it here, kota ini penuh inspirasi dan saya selalu bertemu orang-orang baru.

Rasanya luar biasa untuk tinggal dan bekerja di kota yang selalu dipenuhi energi dan inspirasi. Saya menemukan inspirasi dari jalan-jalan, majalah, atau sekadar jalan kaki di jalanan NYC. Inspirasi datang dari mana saja! Untuk bersantai, saya biasanya yoga atau berlari di Central Park,” ungkapnya. Di kota yang tak pernah tidur tersebut, Emily yang menyebut Paolo Roversi dan Sarah Moon sebagai influens utamanya pun terus mengasah bakatnya dan berfokus pada pemotretan high-fashion dan fine art dengan pendekatan artistik, whimsical, dan romantisme. “Saya selalu berusaha membangun rasa romantisme dan menggugah emosi dengan sentuhan misteri dalam foto saya. Saya suka memotret dengan berbagai medium film yang berbeda untuk menciptakan a sense of timelessness,” aku fotografer yang telah menggelar tiga kali solo exhibition di NYC dan London tersebut. Kini selain bekerjasama dengan berbagai label dan para fashion editor, Emily juga memiliki proyek-proyek personal dan memotret public figure seperti penyanyi Melanie Martinez yang hasilnya bisa kamu lihat di NYLON edisi ini. “Saya senang dengan hasil dan proses memotret Melanie karena kami memiliki kesamaan visi dan inspirasi. Dia adalah sosok yang sangat kreatif dan mengapresiasi format film dan Polaroid yang saya pakai di pemotretan ini, dan tentu saja saya juga menyukai gayanya yang unik.”

Stay true to her humble beginning, Emily juga sudah beberapa kali menggelar workshop untuk berbagi aspirasi, skill, dan membangun rasa percaya diri bagi para aspiring photographer yang ingin terjun secara profesional. So, apa tips terbaik yang bisa Emily berikan kepada calon-calon fotografer profesional di mana saja? “Be yourself. Gaya fotografimu harus mencerminkan kepribadianmu dan saya rasa apa yang membuat karier fotografer terasa menyenangkan adalah jika kamu bisa memotret hal-hal yang memang kamu sukai. Cari tahu apa saja yang membuatmu terinspirasi dan pikirkan target yang ingin kamu raih sebagai fotografer. Tentukan tujuanmu dan bekerja keras untuk mencapainya, namun jangan lupa untuk tetap menikmati perjalananmu!”

Beauty kit: Apapun dari Laura Mercier

Emily’s Fave List:

Kamera: 8x10 film cameras Bacaan: Wildflower oleh Drew Barrymore Muse: The Olsen twins

Band crush: Of Monsters and Men

Fashion item you cant live without: Prada sunglasses

Kota favorit: Paris TV shows: The Mindy Project, The Americans

Minuman: Kopi hitam Currently obsessed with: Lilin Anthropologie

031


mania

The Geometric Saking indahnya, memegang sebuah tas Byo akan memberikan perasaan seakan menggenggam sebuah art piece yang indah. Tommy Ambiyo adalah orang yang responsible akan hal itu. Oleh: Anindya Devy.

Ceritakan sedikit mengenai Byo, siapa saja yang di belakangnya dan alasan di balik pemilihan namanya. Byo adalah brand fashion accessories. Namanya diambil dari nama tengah saya Ambiyo. Dari 2009 saya sudah mulai bereksperimen membuat beberapa prototipe tas, dan tahun 2010 kita menjual tas pertama kita. Konsep dan inspirasi untuk brand ini? Konsep dari Byo adalah sebuah brand fashion yang ingin selalu menawarkan inovasi baru dari segi desain, konsep, dan material. Latar belakang pendidikan Tommy? Saya kuliah di FSRD Institut Teknologi Bandung dengan jurusan Industrial Design. Dan saya ingin menggabungkan pengalaman ini dengan dunia fashion untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Apa ciri khas desain Byo? Untuk sekarang kita memiliki ciri khas yang bersifat geometris. Tapi, kita akan selalu

032

Piece


Ada desainer/brand luar yang kalian jadikan inspirasi atau favorit? Brand luar banyak yang saya lihat menjadi inspirasi tapi dari waktu ke waktu idola saya selalu berubah. Yang paling berpengaruh pada saya adalah brand yang berhasil menghasilkan identitas dan image yang kuat dari segi desain dan filosofi. Contohnya untuk sekarang Celine oleh Phoebe Philo, Loewe oleh Jonathan Anderson, Yohji Yamamoto, Biyan, dan Raf Simons. Tapi yang saya rasa, saya bisa relate sebagai desainer adalah Iseey Miyake. Bila membaca artikel tentang Issey, atau menonton dokumentarinya, saya bisa mengerti proses kreatif yang dilewati untuk menghasilkan karyakaryanya. mencoba sesuatu yang baru. Karena inti dari brand Byo adalah untuk mempelajari apa yang orang akan inginkan di masa depan. Selera akan selalu berubah, dan selera saya juga akan terus berubah. Jadi tidak ada batasan dari segi estetika. Mungkin ke depannya bisa keluar desain yang lebih organik. Bagaimana prosesnya menciptakan Byo Bags pada awalnya? Menemukan shape dan cerita di baliknya apa? Proses desain setiap tas dimulai dari fungsi. Proses berikutnya bisa berbeda-beda untuk setiap tas. Untuk koleksi dulu, lebih banyak eksplorasi sketsa, ada koleksi yang benarbenar dilakukan dengan eksplorasi software CAD dan Adobe Illustrator, untuk koleksi SS16 ini, saya lebih bereksperimen di prototipe dan di manekin, mencari bentuk dengan studi proporsi.

Menurut kamu secara spesifik pengguna Byo Bags itu siapa? Tidak ada yang spesifik. Dengan banyaknya label lokal sekarang ini, siasat kalian untuk keep up dengan persaingannya bagaimana? Siasatnya adalah dengan tidak bersaing. Kita lebih fokus untuk mencari jati diri brand agar image kita bisa sekuat mungkin. Target berikutnya apa, secara segi desain dan penjualan? Selalu berinovasi, menambah kapasitas produksi, memperluas distribusi, dan menjadikan brand ini menjadi sebaik mungkin.

What’s your best seller product? Warrior Clutch. Kebetulan juga tas yang desainnya saya yakini saat melihat prototipe pertamanya. Sebutkan tiga kata yang dapat menjelaskan Byo! Study in Desire. Ceritakan bagaiamana pengalaman waktu JWF kemarin. Karena pertama kali Byo mengadakan fashion show, maka sebenarnya saya sangat nervous dari sehari sebelum show. Karena tidak tahu apa yang mungkin akan terjadi. Tetapi setelah model Byo mulai berbaris sesuai urutan, saya mulai tenang kembali karena untuk pertama kalinya melihat look show yang akan dipresentasikan dalam bentuk yang seutuhnya. Dan sesuai dengan yang saya ingin capai. Untungnya respons penonton pun saat saya keluar stage untuk finale sangat antusias. Apakah akan ada lini baju di masa mendatang? Saat kita dikenal sebagai brand yang dipercaya menghasilkan tas-tas bagus secara konsisten, maka kita akan expand ke lini baju. Core Byo akan selalu ada di tas.

Produk pertama yang kamu buat apa dan masih ingat nggak siapa yang pertama kali beli? Salah satu produk pertama kita adalah tote dari kertas. Pembeli pertama adalah salah satu owner Linea dan teman saya Annisa Hudaya, owner dari Happy Go Lucky.

033


factory girl

metal head Give yourself a challenge once a while. Kali ini, saya akan menjadi pembuat perhiasan! Oleh: Anindya Devy.

034


nya patah. That’s 10 minutes wasted. Setelah lebih bersabar, kaitan disusun bersama bandul, dibor bersamaan dan lalu memakunya jadi satu. Yeay! Bandul kalung sudah jadi! Step selanjutnya pasti lebih mudah, pikir saya. Well, memang sih mudah tapi ternyata membutuhkan waktu yang tidak sebentar! Sekarang saatnya membuat kalung dan kaitannya. Menggunakan kawat kuningan, pertama kami diinstruksikan membentuk lingkaran dan bagian ujung kawat dikikir dengan kikir bulat supaya nanti gampang dipatri. Kawat kuningan yang paling panjang dengan pelan-pelan dibuat dengan lingkaran dan dipatri dengan bagian lingkaran dan kait. Masukkan bandul dan voila! Kalung saya sudah jadi! Tangan saya cukup gemetaran setelah seharian berkutat dengan gergaji, kikir, amplas, bor, alat las, dan palu. Dan setelah lebih dari 5 jam, saya akhirnya memegang kalung buatan saya sendiri, isn’t that cool?

035

Konsep #selfmade yang diusung oleh Indoestri Makerspace memang memberikan dorongan kepada setiap orang untuk belajar menciptakan sesuatu dengan kedua tangannya. Ada perasaan puas yang tidak dapat dijelaskan ketika berhasil membuat sesuatu yang baru. Ini adalah kedua kalinya saya mengikuti workshop di Indoestri setelah pada bulan Oktober lalu saya untuk mengikuti kelas Jewelry Making. Saya tiba di Indoestri Makerspace just a few minutes sebelum kelas dimulai. Melihat sekeliling, pesertanya kali ini didominasi oleh para perempuan. Game on, girls! Ketika saya melihat peralatan yang telah tersusun rapi di depan meja bekerja, saya pun tersenyum. Ketika kecil, ibu saya memiliki toko perhiasan dan kami sempat memiliki beberapa tukang reparasi perhiasan emas di rumah. As a nosy little girl yang nggak bisa diam di rumah, saya sering mengunjungi garasi tempat mereka bekerja dan literally mengganggu pekerjaan mereka. Tapi saya jadi mengerti proses bekerja mereka dan peralatan yang tersedia di depan saya ini brought back some good memories. Di workshop Jewelry Making yang dipimpin oleh Natalie Idessia ini, para partisipan diharapkan untuk dapat membuat a set of jewelry piece dan mendapatkan metalworking skills yang dasar. Sedikit mengenai Natalie, ia adalah seorang entrepreneur lulusan Perth dan memiliki gelar di Jewelry Design & Making. Pertama kami membuat pendant terlebih dahulu. Lempengan tembaga dan kuningan disusun menjadi satu, jadikan satu menggunakan lem kertas untuk menahannya dengan susunan tembaga di bagian bawah dan kuningan di atas, kikir dengan kikir kasar untuk meratakannya bila perlu.

Setelah rata, gunakan bor (yang dengan baik hati disediakan oleh Bosch untuk hari itu) dan drill a hole di sisi kanan dan kiri bawah. Setelah memilih pola untuk di bandul (saya memilih huruf A, obviously), tempel pola di bagian lempengan kuningan, bor di satu titik untuk memasukkan gergaji. Just a note, perhatikan arah gergaji, yang benar adalah lurus sejajar dengan bidang yang akan digergaji, otherwise kamu akan mengalami kesulitan dan akan mata gergaji akan susah menggigit bagian yang perlu dipotong dan mudah patah. Bagian ini butuh kesabaran ekstra! Setelah selesai, satukan kembali dengan lempengan tembaga yang dijadikan paku dan sementara itu saya membuat kaitan untuk bandulnya. Mengikuti ukuran yang sudah ditentukan, lempengan panjang kuningan dikikir dengan perlahan agar bisa ditekuk dan dijadikan kaitan bandul. I failed on this one, mengikirnya terlalu dalam sehingga lempengan-


BON VOYAGE

Setelah menempuh petualangan darat, laut, dan udara dalam misi khusus, sejumlah siswa dari Binus Northumbria School of Design telah tiba di destinasi final mereka: Jakarta Fashion Week 2016. oleh: Andandika Surasetja, Fotografi: Dok. BNSD.

Menyaksikan deretan karya terlahir dari sebuah proses kreatif yang panjang rupanya sungguh mengaduk emosi. Sebentuk perasaan yang tidak dapat dijabarkan secara tepat dengan kata-kata, di mana rasa bangga, haru, dan bahagia campur jadi satu. Setelah NYLON terlibat dalam eksplorasi material dan riset #FloresProject di Nusa Tenggara Timur bersama sejumlah siswa dari Binus Northumbria School of Design (BNSD) di pertengahan tahun 2015, momen Jakarta Fashion Week 2016 #JFW2016 menjadi garis batas antara imajinasi dan realitas – di mana lembaran sketsa rancangan telah bertransformasi ke wujud pakaian berkonsep ready to wear. Inspirasi perjalanan yang telah ditempuh pun menjadi tema besar, Voyage to Flores: The Past Modern dan ditampilkan di atas runway #JFW2016. Pertunjukan mode Voyage to Flores melibatkan 8 siswa BNSD, terdiri dari Syafira Azhari dengan koleksi “Cabo De Flor”, Mira Pranoto dengan koleksi “P.(E).RANG”, Gessayu Parameswari dengan koleksi “Ho’o”, Adela Nadia dengan koleksi “AO”, Nadya Amanda dengan koleksi “Falaise”, Selena Fitriani dengan koleksi “Odd”, Agatha Aprilia Dewanti dengan koleksi “Forams”, serta Jul Hendri Steven dengan koleksi “Whip ‘N Go”.

036

Dalam panggung yang sama, Kate Skelton dan Hollie Newton, dua siswa Northumbria University, Newcastle UK turut menampilkan koleksi dengan mengedepankan eksplorasi material native dari Flores, bertajuk “A Woven Tale” dan “Intrikat Ties”. Rangkaian koleksi yang ditampilkan sukses menyampaikan konsep ‘the past modern’ – yang mempertemukan nilai-nilai tradisi dalam lembaran kain dengan teknik dan looks yang sangat up to date. Karya 10 desainer muda berbakat ini juga memiliki karakteristik yang kuat pada setiap koleksi dengan kategori womenswear, menswear, serta sportswear yang memiliki twist bernapaskan Flores untuk detailnya. Pertunjukan BNSD di #JFW2016 seolah menjadi celah untuk mengintip masa depan industri mode dalam negeri. Bon Voyage! Saatnya kesepuluh desainer muda untuk melanjutkan perjalanan kreatif mereka. Yes, we’re really thrilled to see their vision grows bigger and stronger than ever!


big city girls JumpFromPaper, label tas dengan efek dua dimensi yang berasal dari Taipei, Taiwan ini now hit New York for their newest collection called “BIG CITY GIRL�. Limited traveler collection ini menceritakan tentang gadis yang beranjak dewasa and take a next step to move to the big city dengan mimpimimpi besarnya. Melalui debutnya di tahun 2013 silam dan langsung menjadi hits dan sold out dalam waktu hanya 2 bulan, mereka kembali membawa backpack, wallet, dan clutch dengan brand new style yang lebih mature dengan warna-warna yang kini lebih gelap seperti navy, dark red, dan dark green vinyl. Because this is limited stock, you have to go as fast as you can and click www.jumfrompaper.com to get the collection. Like now!

RIGHT ON TIME Melalui koleksi Fall/Winter 2015 dari Police Watch, kamu dapat menunjukkan jiwa petualang yang tersembunyi melalui pilihan jam tangan yang dirancang dengan semangat kebebasan my game my rules! Dirancang bagi pria dan wanita, setiap jam tangan dari Police dibuat menggunakan material terbaik kombinasi dari baja tahan karat yang begitu kuat, berpadu dengan material genuine leather yang klasik, solid rubber yang sporty, atau metal chain yang modern.

Rangkaian koleksi jam tangan terbaru dari Police ini benar-benar merepresentasikan dinamika kehidupan kaum urban. Tampilan yang versatile memudahkan kamu dalam memadupadankannya dengan outfit yang sesuai dengan personal style kamu. Copperhead, Diamondback, dan Sunset adalah tiga artikel dengan rancangan kontemporer dan perpaduan warna yang berani. Dengan palet warna platinum, biru, serta kuning yang megah – rangkaian jam tangan dari Police ini akan memberi tambahan kesan modern pada tampilanmu. Bagi kamu yang ingin tampil garang dan disegani, desain jam tangan Reaper adalah pilihan tepat. Menonjolkan elemen tengkorak sebagai desain centerpiece dengan jarum jam yang berwarna kontras, Reaper merupakan sebuah pilihan berani yang layak dicoba. Sementara itu untuk timeless design, koleksi terbaru dari Police ini menawarkan desain Driver dan Colossus. Menonjolkan material stainless steel dengan kombinasi genuine leather, cocok untuk segala kesempatan yang menuntut kamu untuk tampil prima dan tentu saja‌ Tepat waktu!

037


LOVE ESSENCE

MINIMALISM

I love fashion yang juga merupakan anak dari Fashion TV meluncurkan koleksi debut untuk Fall/Winter 2015 yang terinspirasi dari everyday beauty dan pret-a-porter shows yang didesain khusus untuk wanita yang memiliki self-confident, strong, friendly and basically a good attitude with a good sense of fashion too. Koleksi yang terdiri dari leather and lace tops, bow flat, statement heels hingga aksesori ini bisa kamu dapatkan di gerai I love Fashion yang berlokasi di Puri Indah Mall, Galleries Lafayette, Seibu, Central Dept. Store, dan Debenhams. Well, I love fashion, do you?

Choupette fever Keeksisan seekor Choupette tidak bisa dipungkiri lagi dan sangat mungkin disandingkan dengan selebritis papan atas. Kucing peliharaan sang desainer, Karl Lagerfeld, tidak hanya memiliki jutaan penggemar di akun Instagramnya namun juga memberikan inspirasi untuk dirinya dalam berkarya. Melalui label dengan nama dirinya, Karl merancang aksesori serta hoodie dan t-shirt yang dinamai Karl Around The World. Everybody loves cats right? So it’s so obvious untuk kalian penggemar kucing pasti rela mengeluarkan kocek untuk koleksi dengan desain yang fun plus kesan Parisien yang so-Uncle Karl kinda-thing ini. Uncle Karl just know what ladies want, am I right?

038

Demam minimalist tidak kunjung mereda, bahkan dunia fashion seakan terus mengembangkan definisi dari minimalist itu sendiri dengan mengeksplor lebih dalam, baik dari segi bahan maupun teknik jahitan. That’s what ANG STUDIO brings from the core. Founded by Angelia Prisca di awal tahun 2015, Ang Studio memperkenalkan desain pakaian yang timeless dan classic yet modern. Melalui koleksi Fall/Winter 2015, Ang Studio mengeluarkan head to toe outfit and shoes

yang terinspirasi dari modern living dan daily basics yang memang menjadi barang wajib untuk bergaya di aktivitas sehari-hari. From blazer, tailored pants, shirt, and sandals, Ang Studio is ready to hit the road.


don’t get lost in the woods

less i s m ore Ungkapan less is more memang kerap menjadi acuan bagi beberapa orang yang cinta dengan the idea of simplicity. No need “too much effort” karena hal yang sederhana juga memiliki “statement” yang akan berpengaruh kepada penampilan seseorang. Seakan mengabulkan harapan para pecinta fashion, Charless & Keith Winter 2015 mengeluarkan deretan koleksi yang cocok jika dipadukan dengan outfit

musim dingin kamu seperti laceless oxfords, high-shaft block heels, booties lined, and sneaker boots. FYI, Charles & Keith always comes with accessories too! Name the bags,

Jingle Bell All The Way

Tomboy style meets a girl in the woods. Itulah yang diceritakan oleh koleksi terbaru Stradivarius, Chloe in the woods. I could say, lokasi pemotretannya sangat mendukung seluruh elemen yang ada di dalam koleksi musim dingin ini seperti wreck jeans, stripes jumper, long coat, wide pants dengan warnawarna yang pastinya sangat wintery. Walaupun kita tinggal di wilayah tropis, tidak ada salahnya memadupadankan koleksi ini dengan outfit lama di dalam lemarimu. Just give up some layers apabila terkesan terlalu berat and be a cool girl instead with some covered cape and black boots. Ready for an afternoon picnic in a forest? Why not.

Dear Santa, where’s my Christmas present? Semakin dekatnya musim liburan dan perayaan Natal, fashion brand berlomba-lomba mengeluarkan koleksi dengan tema serupa. As one of well-known brands, Dorothy Perkins is here to celebrate Christmas with their latest collection. Kali ini Dorothy Perkins mengeluarkan koleksi yang wintery dengan warna-warna gelap khas musim dingin and also our favorite item, faux fur outerwear! Heel boots, aksesori sarung tangan dan hand bag menjadi barang komplementer yang wajib dimiliki untuk kalian yang berencana menghabiskan akhir tahun di negara-negara bermusim dingin. Desain dress dengan potongan sleek namun tetap chic bisa menjadi pilihanmu untuk Christmas dinner bersama keluarga ataupun teman-teman. You better choose the best for you.

hummingbird heartbeat bracelet, belts, eyewear and many more. This collection is now available in stores and ready to be packed to your closet!

Melalui koleksi Overgrown, Ensemble yang pertama kali muncul di tahun 2011 kembali mengeluarkan koleksinya yang apabila kita melihat warna serta patternnya mengingkatkan akan figur dari seekor hummingbird yang cantik dan feminin. Pada koleksinya yang memakan waktu selama 3 bulan ini, ENSEMBLE memainkan digital textive printing dengan detail strap yang bisa diaplikasikan sesuai keinginan dan gaya kamu. Terdiri dari blouse, trousers, printed top dan wrap & twist dress, this collection can be purchased through www. ensemble-thelabel.com or go visit The Goods Dept.

039


I AM NOT LIKE OTHER GIRLS Marc Jacobs memberikan kejutan melalui desain koleksi terbarunya. Ok don’t panic but they actually made Alice in Wonderland theme for the PreSpring 2016 collection! Kerjasama antara Disney dengan rumah mode fashion memang tidak pernah berhenti dan kali ini dibuktikan oleh Marc Jacobs dengan mengangkat Alice ke dalam desain yang terinspirasi dari karakter film anak-anak ini yang fortunately dapat juga dinikmati oleh

orang dewasa yang sekaligus pecinta fashion. Koleksi yang diberi nama I AM NOT LIKE OTHER GIRLS lahir dalam bentuk purse, wallet sweatshirt, scarf dan aksesori lainnya yang dapat diakses di Stylebop.com to be shipped worldwide. Who can resist cartoon mix high fashion? Because we can’t!

california spirit Ada kabar baik untuk kalian yang tinggal di Kelapa Gading dan sekitarnya. Pull&Bear just re-opened their store in Mall Kelapa Gading 3 with the whole new concept! Tema besar untuk gerai barunya ini adalah California vibes yang bisa kamu rasakan dari pintu masuk sampai ke cashier corner yang dilengkapi dengan screen untuk menampilkan fashion campaign dari Pull&Bear itu sendiri. What really caught my eyes, desain interiornya sangat mendeskripsikan suasana pantai

yang didukung dengan dekorasi rustic woods dan Volkswagen Combi yang dijadikan display untuk sepatu! Untuk koleksi terbarunya sendiri, Pull&Bear ingin mempertahankan denim collection yang menjadi keunggulan mereka serta Fall/ Winter collection dengan color palette yang bahkan sangat match dengan dekorasi gerainya ini. For accessories itself, Pull&Bear mengeluarkan produk wewangian for both girls and guys. So everybody ready for holiday shopping?

INTERNATIONAL

VIBES 040

Sukses dengan kolaborasinya bersama Issey Miyake, Native Shoes kembali melanjuti perjalanannya dengan mengeluarkan koleksi F/W 15 bertemakan Geographica. Mengambil inspirasi dari empat destinasi di dunia yaitu Tokyo untuk koleksi The Apollo, Mexico untuk koleksi The Otomi, Morroco untuk koleksi Safi Mosaic, dan Tanzania, Native juga menambahkan siluet The Fitzroy untuk menciptakan sepatu yang cocok untuk winter streets yang hadir dalam dua warna, Jiffy Black dan Utility Green. Brand asal Kanada ini berambisi untuk menjadikan Native sebagai brand yang menawarkan sepatu yang sesuai untuk digunakan kapan dan di mana saja. We think they succeed to make it happen and for you guys who thrilled by the collection, rangkaian koleksi ini telah hadir di Bratpack stores around Jakarta or you can see them through the online website www.nativeshoes. com


U N IQLO X LE MA I R E Former Creative Director Lacoste & Hermés, Christophe Lemaire, memberikan kejutan dengan mengumumkan kolaborasi pertamanyanya dengan label asal Jepang, UNIQLO. Koleksi dengan konsep ‘IN’ and ‘OUT’ yang didasari dari ekspresi gaya individu sehari-hari, UNIQLO x Lemaire merancang 55 gaya both for men and women yang menonjolkan lebih banyak rajutan dan outerwear yang dipadukan dengan desain yang simpel namun tetap elegan dan bisa dipakai di semua kegiatan, di manapun dan kapan pun. Di bawah konsep UNIQLO “LifeWear”, koleksi ini sudah dapat kamu akses di http://www.uniqlo.com/uniqloandlemaire/id/ or just peek a peek through the store at Uniqlo Grand Indonesia.

T H E C O L L A B O R AT ION O F A M AL G A M Kolaborasi yang terjadi antara fashion dengan art dapat melahirkan jutaan kemungkinan yang tidak terpikirkan. Tensca yang pada dasarnya merupakan label pakaian bekerja sama dengan ARDS studio yang berkecimpung di arsitektur dan desain interior, and what they actually create? Keduanya mengeluarkan koleksi pakaian that you can wear everyday, even to your dinner table. The simplicity, easy to wear, effortless and comfortable are the main key from“FASHION & ART AMALGAM” collection. Pengaruh digital era juga memberikan kontribusi terhadap karyanya ini, why? Because we’re taking pictures in front of the dinner table, or while we’re having our lunch plus the foodgasm hashtag on your social media account. It’s all connected! Koleksi ini dapat kamu akses di www.tensca.com (@tensca) atau www.yulindragallery.com (ardsstudio).

IN BLUE Masih dengan potongan oversized dan asimetris yang kental dengan daily basis outfit, NOKI kembali mengeluarkan koleksi terbarunya yang diberi nama REIGN. Berangkat dari ilustrasi perempuan yang disalurkan melalui desain yang bold dan sedikit androgini namun tetap light dan wearable, REIGN menciptakan visualisasi akan konsep fall dan winter dengan color palette navy blue, burgundy dan winterwhite yang menjadi ciri khas dari musim dingin. Pemilihan kain dan tekstur untuk koleksi terbarunya ini dilakukan secara detail and voila! They made it perfectly fit to everybody in any size. To see the collection you just need to visit www.noki-id.com and grab them fast!

041


Maroon Troop To embrace your sexy side, kenakan lipstik berwarna marun yang rich ini. Tidak perlu menjadi Rihanna untuk pull it off. Oleh: Anindya Devy. Foto Oleh: Sharon Angelia. Model: Karina – F Models. Makeup: Annisaa Caca. Hair: Jeffry Welly @ Studio47.


Atasan: Stradivarius. Sunglasses: Bottega Veneta @ Optik Seis.

043


The counter culture

Fruit Shop Tidak hanya buah-buahan baik untuk tubuh, it smells delicious too! Oleh: Anindya Devy. Ilustrasi oleh: Sarah Nabilah.

Get a Pear Pear Glace adalah salah satu aroma ikonik dari koleksi perawatan tubuh Victoria’s Secret. Koleksi ini telah ada sejak tahun 90-an dan telah menjadi limited edition. Telah menjadi aroma favorit, Pear Glace Fragrance Lotion yang obviously fruity ini akan membuat harimu lebih menyenangkan. Seusai mandi, gunakan lotion yang mudah menyerap pada kulit ini. Tak hanya menyediakan perlindungan 24 jam bagi kulitmu, dengan aroma sugared pear dan casaba melon yang fresh. Oh my, membayangkannya saja saya merasa segar! Pear Glace Fragrance Lotion, Victoria’s Secret

044


Apple Tree “An apple a day, keep the doctor away.” Well, kalau kamu tidak sempat memakan apel setiap hari, bagaimana kalau harimu dimulai dengan shower gel Suncrisp Apple Harvest dari Bath & Body Works ini? Aroma buah apel yang juicy akan memberikan perasaan yang segar dibantu dengan aroma buah anggrek yang manis. Untuk mendapatkan pengalaman yang lengkap, tambahkan beberapa tetes shower gel ini ke spons basah atau handuk untuk busa yang rich dan creamy. Tidak hanya tubuh menjadi bersih dan segar, kandungan moisturizing aloe, Vitamin E dan kombinasi Shea Butter-nya akan membuat kulit tubuh lebih lembut dan halus. Now, who wouldn’t want that?

Citrus Feel

Suncrisp Apple Harvest, Bath & Body Works

Koleksi yang spesial dari L’Occitane ini diciptakan oleh Pierre Hermé, the “Picasso of Pastry” yang diajak oleh Olivier Baussan, founder dari L’Occitane. Ia dibebaskan untuk menciptakan a collection of taste seperti yang ia inginkan. Pamplemousse Rhubarbe Body Lotion adalah salah satunya. Perpaduan yang lezat dan menggoda ini datang dari kesegaran aroma citrus yang berpadu dengan aroma rhubarb. Kombinasi yang unik ini ternyata tak terduga dan menghasilkan aroma yang tantalizes dua indera sekaligus! Memiliki tekstur yang velvety, kulitmu akan menjadi lembap dan harum kapanpun dibutuhkan. Pamplemousse Rhubarbe Body Lotion, L’Occitane

Velvet Sky Kegiatan mandi di pagi hari bisa menjadi ritual yang lebih menyenangkan. Hear me out, in order untuk membangun mood, saya percaya bahwa aktivitas mandi bisa dijadikan salah satu faktornya. Kalau kamu sempat menikmati mandi yang lama dan segar, mood kamu juga akan lebih baik untuk memulai hari. Velvet Plum Moisturizing Body Wash dari Bodycology ini bisa memberikan solusi. Bayangkan perpaduan dari violet leaf yang lush dan plum blossom yang mewah. Teteskan ke tangan atau spons basah lalu lather over skin. Bahkan kalau kamu punya beberapa menit ekstra, give yourself a bubble bath dengan menuangkan body wash ini ke warm running water. Ah, heaven! Velvet Plum Moisturizing Body Wash, Bodycology

045


s e y e y v hea

046

The Look: Cornejo FW15

trend p u e k a n no m eshadow. e r t n y ey alka Tingg engan heav y d it up nindya Dev A Oleh:

1

9

ve and li 7

5

4

2

8 6

3

1. Couture Kajal Eye Pencil

Yes, kajal is making a comeback! Formulanya akan memberikan hasil yang creamy dan pigmented. YSL Beauty, Rp 450.000

2. Ultra HD Foundation

Dikreasikan untuk hasil yang high-definition, foundation ini akan memberikan medium coverage yang natural dan flawless. Make Up For Ever, Rp 602.000

3. Nude Matte Shadow

Dengan tekstur yang silky, eye shadow ini akan blends smoothly dengan sentuhan tangan atau eye shadow brush kesayanganmu. NYX, Rp 110.000

4. Mineralize Skinfinish Natural

Slow-baked powder yang terdiri dari 77 Mineral Complex ini ini menghasilkan tampilan yang natural dan memiliki dimensi. MAC, Rp 480.000

5. Alpine Snow

Gunakan warna putih yang fresh dan crisp ini sebagai base dengan bantuan formulanya yang kental. OPI, Rp 209.300

6. Black Onyx

Setelah base warna putih sudah kering, aplikasikan warna hitam ini membuat half moon nail design. OPI, Rp 180.000

7. High Beam

Highlighter berwarna satin pink ini akan mengaksentuasi pipi dan brow bones-mu untuk tampilan yang dewy dan radiant. Benefit, Rp 364.000

8. Aqua Matic

Glide-On eyeshadow yang waterproof ini akan mempermudah semua aplikasi riasan matamu. Make Up For Ever, Rp 320.000

9. Air Patrol

BB cream primer yang diformulasi khusus untuk eyelid ini memiliki SPF 20 yang dapat melindungi lipatan matamu yang delicate dari matahari, asap, dan polusi. Benefit, Rp 406.000


5

2

7

The Look: Van Der Ham

8

4

9

1

purple feline 3

Warna ungu yang gorgeous ini akan mengingatkanmu era old-school yang glamor. Oleh: Anindya Devy

6 10

1. Sheer

Loose po Finish Loose P wde owder dan menga r yang tahan lam a ini 100% ndung vit amin E un oi nyaman. tuk pemak l-free aian yang Bobbi B rown, R p 364.00 0

2. They’re

Gel liner w real! Push-up ar Eyeliner ini dengan na ungu akan bisa m m smudge at udah karena form enciptakan look ulanya tid au budge ak akan . Benefit, R

p 336.00

0

3. Aqua M Eyeshad atic Waterproof G ow lide-On Eye

shadow ge l pencil ya cara mud ng su ah untuk mendapa per praktis ini adal intens! tkan riasa ah n mata ya Make Up ng For Ever , Rp 320.

000

4. Speed

Brow Brush-on ge menciptak l ini cepat kering da an alis ya n dapat ng Benefit, Rp 252.00 natural dengan mud ah! 0

5. STE P1

Skin EQU Primer ini ALIZ E R memiliki 3 ka dengan ap likasi yang li kekuatan founda tio yang lebih lebih mud ah dan da n tapi lama. ya tahan Make Up For Ever , Rp. 504. 000

6. Color M

ascara Warna m askara un gu ini akan pastinya. spice up your look, NYX, Rp 175. 000

7. Great La

sh

Washable Pulaskan dari akar Mascara hingga ke teruskan uj sampai m endapatk ung bulu mata, inginkan. an volume yang kam Maybelli u ne, price by request

8. Eye Car Correctio e & Mask Duo Bri n g

hte

ning Triple-actio n formulan cream da n eye-cont ya bekerja sebaga i daily eye our mask. lebih kenc Kulit akan an terlihat berkurang. g dan penampaka n keriput pun L’Occitane , Rp 590. 000

9. Cliniqu

e Pop Lip

Formulan Colou ya smoothing yang ringan juga m r + Primer em pr finish yang imer, menghasilkan iliki kandungan effortless modern-ve . Clinique lvet , Rp 252. 000

10. Colorf ul Eyesh adow in R Purple o

yal Blue Eyeshado w shimmer fin yang highly pigmen ted ini mem ish dan te kstur yang Sephora iliki mudah di Collectio -blend. n, Rp 16 8.000

047


Private Icon: Joni Mitchell

Maybelline Color Tattoo

“I’m a lucky girl, I found my friend, I’ve been all around the world.” Di umurnya yang ke-71 tahun, Joni Mitchell adalah legenda di industri musik, even Vogue admits she has that influential looks. Oleh: Kanishka A.

SK-II Mid-Day Essence Pitera

Hippie Goddess

shiseido face color enhancing trio

Laneige bb-cushion

048

Rolling Stone has called her as one the greatest songwriters and she mastered in guitar, piano, ukulele, auto-harp, bass, guitar, and synthesizer. Private icon kali ini tertuju kepada Roberta Joan Anderson atau yang kita kenal dengan nama Joni Mitchell. Born in Canada and moved to US in 1965, lagu-lagu ciptaan miliknya kerap di-cover oleh musisi di berbagai masa, sebut saja seperti “Big Yellow Taxi” dan “Woodstock” yang merupakan best hits dari wanita yang juga pelukis ini. Bukan hal yang tidak mungkin untuk menjalankan dua profesi, menjadi seorang seniman sekaligus musisi adalah “gift” yang dimiliki oleh orang-orang yang berdedikasi tinggi kepada seni, that’s what Joni has done to her life. Sederetan awards telah didapatnya selama berkarier, 8 Grammy, Billboards’s Century, dan Polar Music Prize menjadi pembuktian bahwa dirinya dan musik adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

Bobbi Brown Brightening Lipgloss

Clinique Advanced Concealer

Poetic lyrics and soft folky voice will always be remembered and beside, she already made a score in music industry. Her personal style yang merupakan perpaduan antara classic 70’s dan bohemian hippie chic menjadi inspirasi untuk anak muda dan juga banyak label fashion di luar sana. Her down to earth natural look juga sangat mudah untuk dicontek untuk kalian yang not really into make-up tapi ingin tetap terlihat fresh and simply lovely. Just bring up the positive vibe and hippie soul of yours and be a legend-wait for it-dary!

Lancôme Hypnôse Waterproof Mascara


M

f

to

en

om

he

is

t

Fix

In M ta i ad a Cl han alah keari lam ra U h ns , R a d asia p p 4 an u 83 fres ntuk .00 h s m 0 ep em an ilik jan i m g h ak ari e-u py .

Ku is lid lit j tu mo ah b uga re Cl istu uay mer Su ini re a, as rg qu le fa ak e e, ve ce an F Rp l d sp ke ac 32 i wa ray hau e 2.0 jah in sa Sp 00 mu i ak n. M ra . an me eng y ng and em un ba g lik an

ow

F

gl

H aci dig oly G al S se un rai p Ev kalip akan l da ray ri ian u , R n. untu prod k k uk p6 uli fa 5.0 t y ci an al 00 g p sp ali ray ng ini se bis ns a itif

y

sp

H

t

th al n

g

an

Kamu harus mulai memiliki produk ini di dalam tas, just because kegunaannya yang super efektif! Oleh: Anindya Devy

Ka yd th mu rat L’O e da bisa ion cc y d se V ita an m ita ne be pro l , R rb t f Fa p 2 ag ac c 05 ai k e m e M .00 eg ist i 0 iata ini st nm an u. y m

Ma

i

ng

Sp k de ray eu dig wy yan p S u NY na dan g ak et X, ka tah an tin Rp n. an me g lam mb Sp 21 0.0 a i ua ra ni t m y 00 jug ak a r eu ing p-m an u un ter tuk liha

fin

i sh

Mo

ac

e

De m ku ng or L’O litm an k tell cc u ak omp e P ita an o ne te sis rec , R rli i im io p 2 hat m u 60 leb orte s M .00 ih lle 0 mu flo ist da ral da wa n r te ad r, ian t.

ih

pl eb

m

Sp ist m ray & tah elem yan Fix Ma an bap g ri ke lam ka nga Up a. n k n d uli an Fo td rE an nya ve me ma r, R nja n in p4 ga i 20 ma .00 ke 0 -u

Fa

Tid c ak e M ha i m e Bo mb ini j nya st bb er uga se i B ika m ba ro n ele ga wn m i ba , Rp pk an 48 ,m 0. 00 de en 0 ng yeg an a ins rka ta n d n. a

f y, ra

Im

V

In ita m i ad m se emb ala in Th ket ut h s C e ika uh olu En Bo . ka si e n dy ke terb rg Sh se ai iz op ga k k in ,R ra et g n ika F p da k a 18 n ul ce 9. ke itm 00 lem u Sp 0 rit bu ta z n

Vi t

D a ak eng m ar an an in o Th ma me kan E F r d e Bo ros asa un ac dy ew se gan e Sh ate gar Vi Mi op r y da tam st , R an n i p g le terl n E, 15 m in w 9. bu dun aja 00 t. gi hm 0 de u ng an

spritz & mist Get This: Face Spray

049


the

awkward

Oleh: Anindya Devy. Foto Oleh: Sharon Angelia. Model: Karina – F Models. Makeup: Annisaa Caca. Hair: Jeffry Welly @ Studio47.

prom queen

Karena tidak menjadi the prom queen juga perlu dirayakan.

050


The Side Ponytail

Orange cheek yang quirky ini akan memberikan gaya rambut side ponytail yang simpel ini a pop of surprise!

051


Purple Rain

Bingkai mata dengan eyeshadow warna ungu yang misterius. Kemeja: Zara. Dungaree dress: Stradivarius.

052


Smokey Spot

Kalau takut dengan riasan smokey yang berat, blend it dengan warna netral seperti coklat dan pink tua. Dress: Zara

053


Pink and Dusty

Riasan serba pink ini akan mengingatkanmu akan The Lisbon Sisters dari Virgin Suicides. Atasan: Zara.

054


Lash Game

Biarkan riasan wajah tampil minimal namun tebalkan bulu mata indahmu. Atasan: Stradivarius

055


two in one Inovasi produk kecantikan yang terus diciptakan dari masa ke masa semakin menarik perhatian konsumen. Laneige, brand kosmetik asal Korea, membuat gebrakan dengan menciptakan 2 warna dalam satu lipstick! Okay okay, lipstick junkie, hold on. Lipstick berbentuk persegi yang dirancang dengan dua warna ini menciptakan kombinasi yang tidak biasa, you

HYDRABIO FOR YOUR DEHYDRATED SKIN� Dehidrasi ternyata idak hanya terjadi di dalam tubuh saja, namun juga di permukaan kulit dan hal itu seringkali terjadi tanpa kita sadari. Dampak eksternal seperti polusi udara, cahaya matahari, temperatur yang berubahubah, stress, kelelahan maupun mencuci muka kurang bersih menjadi penyebab kulit mengalami dehidrasi yang berujung kepada kerusakan pada kulit. Melalui produk Hydrabio yang sudah teruji oleh dokter terkemuka, kulitmu

056

akan kembali sehat dengan pemakaian yang teratur karena Hydrabio memberikan asupan air tambahan untuk didistribusikan ke sel kulit agar kulit dapat kembali lembap dengan sendirinya. Tidak hanya itu, Hydrabio menawarkan rangkaian untuk perawatan kulitmu yang terdiri dari cleanser, toner, moisturizing serum, dan water spray Hyrabio Brume. It’s all packed!

now can own your ombre lips yang sebelumnya mungkin tidak terpikirkan oleh brand kosmetik lainnya. Selain praktis, kamu pun tidak dibuat pusing dengan keterbatasan warna, karena Laneige mengeluarkan rangkaian two tone lip makeup dengan 10 pilihan warna yang dapat kamu mix sesuka hatimu. From light to dark color, this pretty lipstick now available at Department Store around Jakarta, Bandung and Surabaya.

th e b o nd lad y Selalu ada hal yang ditunggutunggu setiap perilisan film terbaru James Bond, apalagi kalau bukan siapa yang menjadi Bond girl terbaru. Terinspirasi dari bagaimana para pemeran wanita pasangan James Bond selalu tampil charming, beautiful, courageous, eloquent, witty, enchanting and seductive at the same time, 007 fragrance yang didahului dengan male fragrances collection kini hadir dengan 007 for Women. Menggabungkan keharuman bernuansa oriental dari Black Vanilla, White Musk dan Cedarwood, serta spiciness dari Black Pepper dan Rose Milk yang sensual, nuansa feminin dari White Floral Jasmine dan kesegaran buah Blackberry, 007 for Women juga hadir dalam

packaging yang unik dan edgy yaitu lewat botol berwarna hitam dengan diamond cut pattern all over yang memunculkan efek kaleidoscopic, layaknya setiap opening sequence James Bond yang biasa kita saksikan. Tidak setengah-setengah menginterpretasikan para wanita Bond, sosok Caterina Murino yang pernah berperan sebagai Solange di Casino Royale di tahun 2006 terpilih sebagai wajah dari 007 for Women dengan penampilannya yang merepresentasikan sisi modern dan seductive ala Bond Girl.


DEWY ROSY SKIN Satu rahasia untuk kamu yang ingin tampil flawless dalam waktu singkat. Lancôme menghadirkan Lancôme Blanc Expert Cushion Compact dalam bentuk bantalan yang disertai sponge applicator untuk menghasilkan kulit yang halus. Foundation yang berbentuk compact ini memiliki formula yang dapat membuat kulit tampak bercahaya dengan kelembapan yang tahan lama, di samping itu pengaplikasiannya juga sangat mudah dan praktis. Dilengkapi UV Protection SPF 23 PA++, Glycerine, dan Ester oil, produk ini memberikan perlindungan ekstra untuk kulit terhadap paparan matahari agar tetap lembap dan cerah. Melalui kampanye yang menunjukkan 9 perempuan inspirasional dari Indonesia, this Lancôme Blanc Expert Cushion Compact is perfectly fit for Asian skin and also you.

romance was b o r n Hampir sebagian besar wanita menyukai aroma bunga yang lembut dan anggun. Bunga menjadi simbol romantisme yang kerap kita temui di berbagai dekorasi, corak bahkan untuk wewangian sekalipun. Anna Sui menyukai bunga dan keindahan yang kemudian ia padu padankan menjadi sebuah wewangian cantik

dengan kemasan berwarna merah muda dengan aksen bunga di botol kaca yang menawan dengan nama Romantica yang mencurahkan esensi kehidupan, cinta dan feminitas. Dengan kombinasi pomegranate, water lilly, creamy musk dan bahan dasar lainnya, wewangian Romantica menjadi produk yang bercahaya dan bermekaran layaknya kelopak bunga.

as fresh as sorbet Blush on menjadi hal yang wajib ada dalam makeup pouchmu, apalagi efek tampilan segar dalam sekejap yang bisa kamu dapatkan. The Body Shop kini menghadirkan rangkaian produk Fresh Sorbet Blush dan Instamatte untuk menambah kecantikan alami di sepanjang harimu. Instamatte berbentuk compact yang praktis dan mampu mengontrol kilap selama 8 jam ini bekerja secara multitasking, yaitu dengan 3 cara pemakaian, sebagai after makeup yang bebas kilap, before base atau primer sebelum pengaplikasian foundation/BB Cream, hingga penggunaan tunggal yang mampu memberi tampilan natural pada wajahmu. Sempurna dengan base-nya, lengkapi tampilan segarmu dengan Fresh Sorbet Blush yang terdiri dari 4 pilihan warna yang cocok untuk semua warna kulit. Ada Cuban Watermelon, Florida Sunstar, Lychee Blossom, dan Tuscan Grape yang super fresh, serta mengandung Community Fair Trade Aloe Barbadensis dari Mexico dengan efek calming dan melembapkan hingga 12 jam, serta tekstur unik seperti sorbet yang mudah dibaurkan dan diaplikasian dengan jari saja. Now you’re ready to go!

057


L’Occitane x Pierre Hermé Apa yang terjadi ketika dua pakar wewangian bekerja sama menciptakan koleksi beauty and fragrance? The answer would be ‘parfait’. L’Occitane menggandeng kerabat lama sekaligus seorang pakar dalam rasa, Pierre Hermé, untuk menciptakan koleksi JasminImmortelle Neroli dan Pamplemousse Rhubarbe. Kedua koleksi ini terdiri dari rangkaian body care seperti eu de toilette, shower gel, body lotion, shimmering body powder, soap, hand cream dan lip gloss dengan dua varian rasa yang berbeda. Koleksi Jasmin-Immortelle Neroli

aqua lady aqua Kesuksesan rangkaian koleksi Aqua sebelumnya mendorong Make Up For Ever untuk mempertahankan kesuksesannya tersebut dengan menghadirkan 15 warna Aqua Matic dan 2 tambahan warna Aqua Rouge. Kali ini Aqua Matic tampil berbeda dengan adanya sharpener yang menyatu di bagian bawah pensil namun yang tetap sama adalah teksturnya yang lembut dan tahan lama di dalam air. Beside, everybody can use this product easily, eventho

058

you’re not a pro! Shades baru yaitu cool candy pink dan apricot pink menjadi keunggulan koleksi Aqua Rouge kali ini. Dengan dua aplikator yang berbeda, liquid lip color ini dapat memaksimalkan warna yang sempurna. So now you can be pretty just like mermaid in the water!

diracik dengan aroma floral yang lembut dengan sentuhan musk yang menjadi favorit semua pecinta parfume dan untuk koleksi Pamplemousse Rhubarbe diracik dengan aroma fruity citrus yang dirancang baik untuk pria maupun wanita. And one thing, L’Occitane always comes with pretty eyecatching packaging. Take a look at their stores and you gonna love the collection at the first sight!

the scents of garden Tidak ada yang lebih menyenangkan ketika mendengar seseorang berkata “you smell really good!”, karena memilih wewangian yang pas dengan kepribadian kita pun tidak mudah sehingga hal tersebut terdengar seperti pujian kecil. Bvlgari make it happen to their newest perfume collection dengan melahirkan aroma teh dan taman ke dalam bentuk wewangian di dalam botol warna-warni cantik yang diberi nama L’Esprit du Thé by Bvlgari, A Unique Collection dan A walk in a Chinese garden. Dirancang dengan tidak mengenal gender, both men and women can experience themselves with this fragrance, rangkaian koleksi ini

juga terdiri dari shampoo, shower gel, body lotion dan candle. This collection is a ‘must have’, as a series for Christmas or New Year gifts for the lovely ones. Lovely!


SWEETNESS BEAUTY Bayangkan ketika kamu membuka sekotak coklat dan kamu bisa melihat bentuknya yang cantik dan rasanya yang manis. That's exactly what you gonna see dari produk terbaru Kanebo, Chocolat Lunasol. Produk kecantikan yang sudah unggul memberikan produk terdepan ini hadir dengan rangkaian Lunasol selection de chocolate eyes dan duo de chocolat untuk eyeshadow, styling gel eyeliner, full glamour lips dan coloring creamy cheeks. Semuanya tersedia dalam berbagai macam warna yang bisa kamu aplikasikan sesuai warna kulitmu. They could be the full package for showing your true beauty di hari Natal dan Tahun Baru yang akan datang. Who doesn't love pretty boxes and chocolates, right? Cause there's always a space for sweetness!

hand in hand Seringkali kita lupa untuk merawat dan menjaga bagian tubuh kita, terutama bagian yang sering kita gunakan untuk beraktivitas seperti tangan. Mungkin sebagian dari kalian sudah melakukan perawatan untuk tangan selain mencuci tangan. But for you guys who haven’t heard about this, Crabtree & Evelyn just launched hand product yang berbentuk cream dan terdiri dari berbagai pilihan wewangian dan ukuran. Dengan formulasi yang ringan, hand cream therapy ini dapat melembapkan

kulit tangan dan juga menjaga dari paparan sinar matahari, debu, kotoran, maupun kondisi cuaca yang kini tidak menentu. There are rosewater, evelyn rose, somerset meadow, citron, avocado dan gardeners sebagai pilihan untuk kamu aplikasikan di kulit tanganmu. Produk unggulan ini dapat ditemukan di gerai Crabtree & Evelyn dalam 2 ukuran yaitu 100 gram dan 25 gram. You can bring them everywhere in your bag and voila, your hand will be protected and smell good!

059


She Will Be Inspirasi bermusik Melanie Martinez memang berasal dari nostalgia masa kecil yang whimiscal seperti komidi putar, boneka porselen, gaun baby-doll , dan hal-hal pastel lainnya yang terlihat kekanakan dan rapuh, namun satu hal yang harus kamu ingat: she’s not a cry baby, kinda . Oleh: Alexander Kusuma Praja. Foto oleh: Emily Soto.

Loved Saat pertama kali melihat sosok Melanie Adele Martinez dalam musim ketiga The Voice sekitar empat tahun lalu, insting kita mengatakan ada sesuatu yang magis dalam diri gadis yang waktu itu masih berumur 16 tahun, bahkan sebelum ia membuka mulutnya dan menyanyikan “Toxic” milik Britney Spears dengan vokal childlike yang innocent dan sultry di saat yang sama, sambil memetik gitar akustik dan mengepit tamborin di antara kedua kakinya. Hanya butuh 20 detik bagi Adam Levine dan Blake Shelton untuk memutar kursi mereka demi melihat langsung sosok gadis berambut sebelah berwarna pirang dan sebelah

060

hitam yang tersenyum nervous itu. Pada akhir audisi yang mengesankan tersebut, tiga juri (kecuali Christina Aguilera) tertarik untuk memboyong Melanie ke tim mereka, dan ia pun memilih Team Adam. Perjalanannya di The Voice harus berakhir di babak Top 6, namun, itu hanya awal dari sesuatu yang jauh lebih menarik bagi gadis asal New York City tersebut. Selepas memukau penonton layar kaca dengan cover songs dari Lenka, Ellie Goulding, dan The White Stripes, penyanyi-penulis lagu berdarah Dominika dan Puerto Rico tersebut pada April tahun lalu kembali dengan materi original dalam Dollhouse,

sebuah EP berisi empat lagu yang terinspirasi dari bebunyian mainan masa kecil. “Saya punya banyak Barbie waktu kecil dulu, dan banyak boneka porselen, tapi sejujurnya saya takut melihatnya, jadi saya akan memutar kepala mereka agar tidak menghadap ke arah saya dan meminta ibu saya untuk menyingkirkan mereka dari kamar. Saya bahkan tidak berani melihatnya. Saya merasa, lewat musik, saya berusaha melawan ketakutan masa kecil tersebut. Sekarang, saya suka boneka dan bahkan membuat kalung dari kepala boneka,” ungkapnya dalam wawancara bersama Nylon. Salah satu lagu di EP tersebut, “Carousel”, kemudian dipakai dalam promo American Horror Story: Freak Show dan membuat namanya mendapatkan atensi yang kian luas. Sebuah lagu pop dengan bunyi mainan whimsical yang menyembunyikan lirik gelap dan pengalaman pribadi, lagu itu menjadi cetak biru lagu-lagu seorang Melanie Martinez dalam peta musik pop. “Saya memiliki masa kecil yang menyenangkan dan berbicara banyak soal itu di lagu-lagu saya. Saya juga sering ke karnaval dan komidi putar adalah wahana favorit saya. Lagu itu juga bercerita tentang seorang cowok yang pernah saya kencani. That was a personal one.”


061


Dollhouse bisa dibilang sebagai sebuah gerbang memasuki dunia imajinasi Melanie yang kemudian mewujud sempurna dalam debum album penuh bertajuk Cry Baby yang dirilis oleh Atlantic Records bulan Agustus lalu. Masih dipenuhi referensi Lolita dan nostalgia masa kecil, percampuran kreatif antara musik karnival, tema-tema gelap, dan aransemen electropop adiktif yang terpapar dalam 13 lagu di dalamnya akan membuatmu terus ingin kembali, seperti toko permen. “Pity Party”, single pertama dari album ini dengan sample dari lagu “It’s My Party” milik Leslie Gore yang hits di tahun 60-an, juga menunjukkan kreativitas dan totalitas Melanie akan musiknya. Ia menyutradarai videonya sendiri dengan restu labelnya dan jelas memiliki kontrol atas direksi kreatif yang ingin ditampilkan di muka publik, satu hal yang merupakan kemewahan bagi seorang bintang pop siapa saja yang berada di naungan sebuah label besar. Karier directorial-nya berlanjut dalam beberapa single berikutnya seperti “Sippy Cup” dan “Soap” yang kembali menampilkan Melanie sebagai sosok karakter bernama Cry Baby. “Jadi Cry Baby adalah sebuah karakter yang basically adalah sisi saya yang rapuh, insecure, dan gelap yang saya berusaha simpan dalamdalam. Setiap orang punya ketakutan dan hal-hal yang mereka benci dari diri sendiri, dan saya merasa hal itu terwakili dalam karakter Cry Baby yang saya ciptakan di album ini. Saya telah dibilang cengeng seumur hidup saya dan ketika beranjak besar saya menganggap hal itu sebagai ejekan. Saya merasa super insecure karena saya selalu menanggapi apa saja secara personal dan di bisnis musik kita tidak boleh lembek. Saya telah belajar banyak hal, namun saya rasa itu tetap hal yang sulit bagi kami karena saya sangat emosional. Jadi, menulis album dan menciptakan karakter ini, saya rasa adalah usaha saya untuk mengubah kata “cry baby” menjadi hal yang positif,” jelas Melanie dalam interview-nya dengan Billboard.

062

Rilisan fisik Cry Baby dikonsepkan sebagai sebuah buku dongeng untuk orang dewasa dengan ilustrasi dari Chloe Tersigni, seorang ilustrator berumur 19 tahun yang menarik perhatian Melanie setelah beberapa kali mengirimkan fan art untuknya. Hubungan baik dengan fans adalah sesuatu yang tentu saja dijaganya, namun tak bisa dihindari jika ada beberapa the so-called fans yang bertindak di luar batas, seperti mencuri barang miliknya saat ia sedang tampil di atas panggung, misalnya. “Yeah. Saya pernah kecurian sebelumnya. Di salah satu show, saya memakai sebuah jubah vintage yang dipinjamkan teman saya. Saya melepasnya di atas panggung dan ketika saya pergi ke belakang sejenak, seseorang naik ke atas stage dan mengambilnya. Keamanan saat itu memang tidak terlalu bagus, namun saya bisa mendapatkannya kembali lewat media sosial. Ada yang mengaku lewat sosmed, ‘Teman saya yang mengambilnya, tapi dia terlalu takut untuk bicara.’ Jadi saya mendapat alamatnya dan kami naik mobil ke rumahnya. Dan bahkan dia masih bersikap sangat tidak sopan, seperti ‘Ibu saya tidak ingin kamu masuk, dia sedang tidur, dan blah blah blah.’ Saya bilang, ‘Saya tidak ingin masuk ke rumahmu. Saya tidak ingin bertemu orangtuamu. Saya hanya ingin jubah saya dikembalikan. Kamu mengambil sesuatu yang bukan milikmu.’ Lalu anak itu meletakkan jubah itu di kotak posnya dan drummer saya turun untuk mengambilnya. Kami melihat anak itu mengawasi kami dari balik tirai. Anak itu lalu mengoceh di Twitter, ‘Dia bahkan tidak datang sendiri. Dia mengirim orang untuk

mengambilnya.’ Yang kemudian saya balas, ‘Tidak, saya ada di sana, di dalam mobil, dan saya melihatmu mengintip dari balik tirai.’ Itu adalah hal yang lucu. Benda milikmu dicuri orang namun mereka memutarbalikkan fakta dan seolah-seolah saya yang melakukan kesalahan. Kamu akan merasa tidak diperlakukan secara manusiawi.” Dengan popularitas yang terus menanjak, hal-hal seperti itu memang tidak bisa dihindari, namun Melanie bertekad untuk terus optimis dan tetap menjadi dirinya sendiri dalam rantai hubungan antara musik, artis, dan penggemar. “Saya yakin itu yang menjadi pikiran semua artis dan sulit bagi kami untuk mengungkapkannya secara gamblang karena kami akan dinilai secara keras. Saya ingin hidup di dunia di mana musisi dan penggemar bisa memiliki hubungan yang lebih baik. Penggemar selalu ingin hubungan yang akrab seperti ‘Saya ingin menjadi teman kamu,’ tapi mereka bersikap yang membuat kamu merasa tidak nyaman untuk terbuka pada mereka, karena jika kamu memang ingin berteman dengan seseorang, kamu tidak akan melecehkan mereka. Kamu mengekspresikan apa saja kepada mereka, dan mereka mengetahui segala hal tentangmu dan nyaman dengan hal itu. Saya ingin dengan cara seperti itu orang-orang memperlakukan saya,” tegasnya. Melanie menghabiskan sisa akhir tahun ini dengan tur ke berbagai negara untuk mempromosikan albumnya dengan setiap show yang selalu dipenuhi penggemarnya yang beragam, dari pria berumur 60 tahun sampai gadis kecil berumur 9 tahun. Ditanya bagaimana perasaannya sebagai seorang role model bagi penggemar yang memanggilnya dengan sebutan “mom” atau “queen”, ia menanggapinya dengan santai dan tetap apa adanya. “Saya tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai seseorang yang anti alkohol atau drugs. Saya kadang-kadang merokok dan mabuk, tapi saya seperti manusia normal lainnya. Saya tidak anti apapun namun saya berharap album ini bisa bermaanfaat bagi pendengar. Saya berharap orang yang merasa insecure dan tidak nyaman atas diri atau lingkungannya bisa merasakan transformasi yang saya jalani. Saya merasa berada di kondisi yang lebih baik sekarang. Album ini seperti terapi bagi saya. Saya harap orang-orang bisa merasa lebih nyaman menjadi seseorang “cry baby”. Menjadi emosional bukanlah hal yang buruk. Kita adalah manusia, that’s what it is.”


063


Bagi Andy Butler dan Hercules and Love Affair, musik dance tidak memiliki arti jika tidak ada konteks di baliknya. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Foto oleh: Alexander Nussbaumer. Telah mulai ber-DJ sejak masih berumur 15 tahun, Andrew “Andy� Butler adalah figur penting bagi club scene kontemporer di New York City, bahkan sebelum kolektif musik dance-nya yang bernama Hercules and Love Affair meraih kesuksesan mainstream lewat selftitled album di tahun 2008. Terdiri dari kolektif musisi, visual artist, koreografer, dan creative troupe lainnya, Hercules and Love Affair sukses menjadi garda depan bagi house music, disco, dan nu-disco di Amerika Serikat dan top 40 di berbagai negara. Menyusul kepindahannya ke Vienna, Austria, Andy pun merilis album terbaru Hercules dengan tajuk The Feast of Broken Hearts tahun lalu bersama sederet kolaborator penuh talenta dan sekarang, dijumpai sebelum penampilan mereka di launching party Red Bull Indonesia di Potato Head Garage, Andy menceritakan tentang passion-nya di musik. Besar sebagai remaja di Denver, bagaimana awalnya kamu tertarik pada musik elektronik? Hal itu berawal dari kekaguman masa kecil saya pada bebunyian elektronik dan mendengar bunyi synthesizer untuk pertama kalinya waktu kecil. Saya mendengar synthesizer dari lagu-lagu Depeche Mode dan Yazoo dan langsung membayangkan begitulah bunyi suara di masa depan. Waktu kecil saya sangat menyukai laser, Star Wars dan semacamnya, dan saya mendeskripsikan bunyi synth sebagai bentuk audio dari sinar laser. Saya menjadi sangat terpesona pada bunyi sintetik sebelum saya juga tertarik pada band post-punk rock seperti The Cure, The B-52’s, R.E.M, new wave, dan musik-musik industrial yang kelak akan menginfluens Nine Inch Nails dan Marilyn Manson. Lalu saya pertama kali mendengarkan house music saat berumur 15 tahun dan saya menyukai kombinasi vokal yang soulful dengan musik elektronik yang seolah datang dari masa depan.

064

a


mighty Hercules and Love Affair bisa dibilang lahir dari single “Blind” yang kamu kerjakan bersama Antony Hegarty sebelum akhirnya menjadi sebuah kolektif atau bahkan “rumah” musisi dan insan kreatif lainnya sepert saat ini, how do you feel? Yeah, rasanya memang seperti itu, Hercules and Love Affair lahir dari “Blind”, saya menulis lagu itu dan membawanya ke Antony, Di versi demonya saya yang bernyanyi lagu itu dengan cara yang naif dan Antony sempat bertanya, “Kenapa tidak kamu saja yang bernyanyi?” dan saya menjawabnya, “Well, karena saya tahu bunyi vokalmu dan saya ingin kamu yang menyanyikannya,” kemudian dia setuju, kami pergi ke studio dan mengeluarkan 60 dollar untuk merekam vokal. Lalu muncul lagu berikutnya, dan berikutnya lagi sampai akhirnya terkumpul beberapa lagu, dan yeah, so let’s make a project. Hal yang menarik saat kamu menyebutnya sebagai “rumah” karena memang rasanya seperti itu, tapi Hercules juga seperti kolektif dari curated creative people yang pada akhirnya tidak hanya para musisi saja, tapi sudah berkembang ke orang-orang video, visual, hingga fashion. Kami semua melakukannya dengan semangat kolektif yang menurut saya sangat keren, hingga Hercules bisa dibilang lebih besar dari sekadar band. Setelah album kedua, kamu memutuskan pindah ke Vienna, Austria. Kenapa? Hal itu memang terdengar aneh, dan ketika saya bilang saya ingin pindah ke Vienna dari New York, orang-orang akan bertanya “Kenapa? Kenapa Vienna? Tempat itu sangat jauh, kecil, dan tua.” Tapi saya merasa yang saya butuhkan saat itu memang ketenangan. Bagi saya mungkin sama seperti jika orang pergi ke Berlin untuk pertama kali dan jatuh cinta dengan kota tersebut karena kamu bisa bersantai, tapi di Berlin kamu juga selalu memiliki akses untuk klub malam yang gila, dan saya juga tidak butuh hal itu. Jadi saya membawa musik saya ke Vienna dan saya suka di sana. Saya cinta pada hal-hal kuno. Romance, mitologi, sejarah, dan classicism, berada di sekeliling hal-hal yang telah bertahan sekian lama adalah hal yang memesona bagi saya. Bagaimana Vienna mempengaruhi album The Feast of the Broken Heart? Rasanya lucu karena saya meninggalkan Amerika dan membuat musik house dan techno di Vienna karena menurut saya house music dan techno sebetulnya bermula dari Amerika dan rasanya lucu karena saya pergi dari Amerika untuk membuat album yang justru terdengar Amerika. Mayoritas musisi yang terlibat di album ini adalah mereka yang tinggal atau berasal dari Eropa. Sepanjang sejarahnya, house music dan techno selalu menjadi jauh lebih besar dan populer di Eropa dibanding di Amerika, jadi bukan hal yang aneh jika di Vienna sendiri ketika tahun 90-an nama-nama produser house music seperti Derrick May dan Carl Craig menjadi bintang besar. Orang-orang yang bekerja di album ini memiliki respek dan cinta yang besar pada house music sementara mungkin tidak banyak orang lagi di Amerika yang memiliki rasa cinta yang sama. Pada akhirnya, saya bisa tenang karena di Vienna saya bisa membuat album yang benar-benar classic house sebebasnya.

love

Single “I Try to Talk to You” dari album ini memiliki video yang sangat menarik dengan koreografi yang intens, apa inspirasinya? Videonya disutradarai oleh sutradara Inggris bernama David Wilson yang sekarang menjadi bagian kolektif kami, ia membantu membuat video untuk live show dan video tersebut adalah hal pertama yang ia buat untuk kami. Lagunya sendiri lahir ketika saya dan John Grant yang mengisi vokalnya berada di studio di Vienna. Saya meminta John untuk menceritakan kenangan atau hal paling pahit dalam hidupnya dan mengubahnya menjadi lagu. Dan itu yang ia lakukan. Ia menulis lagu tentang bagaimana ia menjadi seorang HIV+ dan mengubahnya menjadi lagu dance yang sangat intens dan David sangat ingin bekerjasama dengan koreografer dan penari. Kami pun mengajak Ryan Heffington yang juga menjadi koreografer untuk “Chandelier” milik Sia dan telah bekerjasama dengan FKA twigs dan Florence Welch utnuk video ini. Inspirasinya sendiri dari koreografi yang kami tonton dari sebuah acara televisi Inggris 80-an. Awal tahun 2015 kamu juga merilis EP solo perdanamu, apa yang mendorongmu untuk melakukannya? Dalam membuat musik untuk Hercules and Love Affair saya butuh konsentrasi penuh, itu bukan hal yang keluar secara (menjentikkan jemarinya tiga kali). Saya butuh kebebasan untuk membuat musik tanpa harus cemas apakah musik itu akan cocok atau tidak dengan Hercules, jadi materi solo ini adalah sebuah outlet untuk saya berkreasi dengan lebih bebas. Perbedaan besarnya lebih ke aesthetic dalam arti lagu-lagu di solo EP ini terasa lebih tough dan agresif. Tempo yang lebih cepat, lebih techno. Untuk single pertamanya, saya mengajak Richard Kennedy untuk mengisi vokal dan ia menyentuh tradisi gospel dalam cara bernyanyinya dan itu menjadi hal yang menarik saat digabungkan dengan musik techno yang tough. Dan mungkin musik seperti itu juga akan masuk ke album Hercules berikutnya.

Di video untuk “My Offence”, secara gamblang kamu berbicara soal kata c**t yang bisa dibilang kata tabu bagi masyarakat umum tapi juga sebuah empowerment bagi komunitas LGBT di New York, tell us about it. Persepsi saya terhadap kata itu telah berubah seiring waktu. Berada di New York sejak muda dan berada di antara lingkungan African-American, Latino gay people di New York yang memakai bahasa slang ballroom dan queer language, kata itu adalah pujian tertinggi yang bisa diberikan dalam soal aesthetic beauty, semacam kata ganti untuk flawless atau sempurna, dan saya mengucapkan kata itu sehari-hari. Namun ketika saya di Vienna, saya menyadari jika kata tersebut juga sangat subversif dan bisa terdengar sangat jahat dan bagaimana sebuah kata bisa digunakan untuk menindas orang lain, there’s extreme power imbued in that word. Sekarang ini saya lebih berhati-hati memakai kata itu, terutama setelah saya membuat video tersebut. Saya lebih memilih untuk mengekspresikan diri dengan cara yang tidak menyinggung orang lain, terutama di era media sosial sekarang di mana orang bisa sangat sensitif terhadap suatu kata atau istilah. I think being sensitive and delicate is a good thing. Jadi, apa kata favoritmu belakangan ini? Kata favorit saya... “Rad”, mungkin? Mungkin saya punya kata favorit yang sering saya pakai belakangan ini tapi tidak terpikir sekarang. I love how “Terima kasih” sounds, saya suka mengucapkannya. Terakhir kali kami ke sini, kami mengucapkan “Terima kasih” setiap melakukan apapun, haha.

065


Midnite

Lewat album terbarunya, Alan Palomo dari Neon Indian menawarkan kelas ekstra untuk sesi berdansa tengah malam. Sign us up, pretty please. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Foto oleh: Ezra Silitonga.

066

Saat tiba di sebuah restoran di daerah Panglima Polim pada suatu Senin malam, saya sebetulnya tidak sadar jika pria berambut ikal yang sedang asik menikmati makan malamnya di salah satu meja adalah Alan Palomo, not before dia membalikkan tubuh dan mengulurkan tangannya untuk menyapa saya. Produser dan multi-instrumentalist berumur 27 tahun tersebut adalah sosok utama di balik Neon Indian, sebuah unit indietronica asal Texas yang berawal dari bedroom project sebelum berkembang menjadi full band seperti sekarang. Lewat album debut bertajuk Psychic Chasms (2009) yang melahirkan beberapa hits seperti “Deadbeat Summer” dan “Should Have Taken Acid With You”, Neon Indian dengan racikan synthesizer yang terdengar dreamy dan summer-ish dianggap sebagai salah satu pencetus lahirnya demam chillwave di awal 2010-an, sebuah genre musik yang meskipun tidak bertahan lama tapi menjadi pengantar bagi berkembangnya musik-musik chill out a la Majestic Casual. Empat tahun telah berlalu sejak perilisan Era Extraña, album kedua yang menginjeksikan bunyi shoegaze dan new wave yang lebih eksperimental dan gelap ke dalam musik Neon Indian, dan kini mereka datang ke Jakarta hanya sebulan setelah perilisan album ketiganya, VEGA INTL. Night School. “Setelah hiatus yang cukup lama, saya sudah agak lebih tua dari sebelumnya dan setelah merilis album ini saya langsung pergi tur, tapi saya bisa bilang jika mungkin kurang dari sebulan lalu kami baru bisa mendapatkan groove-nya

kembali. Selalu ada satu titik dalam sebuah tur di mana semuanya akhirnya terasa make sense, semua orang bahagia, and we’re just having fun,” jelas Alan tentang tur Asia pertamanya ini dengan Jakarta sebagai salah satu perhentian dalam gelaran Play Loud Session besutan Prasvana yang diadakan di Rolling Stone Cafe, 24 November lalu dan dibuka oleh Future Collective. Bila Psychic Chasms adalah soundtrack senja musim panas yang riang dan Era Extraña adalah pengiring malam musim panas yang kontemplatif, maka VEGA INTL. Night School bisa dibilang mengambil inti sari terbaik dari kedua album sebelumnya tersebut dan membawanya ke level yang baru. Sebagai sebuah album berkonsep kolase, album ini berisi referensi musikal dari musik dance berbagai negara selama empat dekade terakhir, dari mulai disco, funk, R&B, hingga reggae. “Annie” yang menjadi single pertama album ini adalah homage untuk lagu pop 80-an dengan lirik naratif berisi nama perempuan dan nomor telepon dengan elemen reggae yang kental. “Adalah hal yang menarik ketika ‘Annie’ pertama kali keluar dan pendengar Amerika merasa lagu itu mirip lagu Ace of Base. Jika sebuah lagu terdengar upbeat dan agak ‘etnik’, mayoritas pendengar Amerika akan langsung menyebut sesuatu yang sangat pop untuk menjadi referensi mereka, yang bagi saya sangat aneh karena lagu ini sama sekali tidak terdengar ‘Eropa’, its a lot of calypso, cumbia, dan komponen dari musik

Amerika Latin lainnya. Saya berasal dari Meksiko dan walaupun saya tidak secara aktif dan sadar mendengarkan genre tersebut saat beranjak dewasa, tapi baru ketika lagu itu jadi, saya baru berpikir ‘Holy shit, it’s like early 90’s cumbia’. Bagian menyenangkan dari jalan-jalan keliling dunia adalah menyerap sensibilitas musik setempat dan menyadari jika semua genre bisa hidup di universe yang sama. Saya rasa hal itu yang agak hilang di musik indie dan saya ingin membawanya kembali,” papar Alan sambil menyebut influens yang mungkin berasal dari ayahnya yang merupakan seorang bintang pop Meksiko pada zamannya. Alih-alih menjadi stadium banger seperti mayoritas dance music saat ini, album ini adalah tribute bagi kehidupan club malam yang sempit dan penuh keringat. There’s a sense of humidity di lagu-lagu seperti “61 Cygni Ave” dan “Smut!” yang sensual dan intim, sesuatu yang tercetus dari New York City sebagai latar belakang. “Saya pikir New York adalah latar yang menarik karena kota itu selalu bermutasi,” cetusnya sebelum melanjutkan, “Saya tinggal di New York baru sekitar enam tahun tapi saya merasa kota itu adalah city of transplant. Selalu ada orang dari mana saja yang pindah ke sana. Saya ingat ketika pergi makan malam di salah satu restoran lokal favorit saya di Williamsburg, saya menyadari jika semua orang berbicara dalam bahasa-


Cruise bahasa Eropa asing, semua yang ada di sana adalah turis, tidak ada orang lokal. Hal itu maupun sekadar perasaan kamu tiba di New York untuk pertama kalinya dalam hidupmu adalah hal yang menarik untuk menjadi latar dari sebuah album,” ungkapnya tentang album yang lahir dari apartemennya di Brooklyn namun dibesarkan di atas kapal pesiar. Dalam masa produksi album ini, saudara kandungnya, Jorge Palomo, yang menjadi drummer Neon Indian terikat kontrak kerja dengan kapal pesiar yang mengharuskannya berlayar selama enam bulan dan terancam meninggalkan Alan untuk menunda produksi selama setengah tahun. Apa yang Alan lakukan? Well, mengepak pakaian serta peralatan rekamannya dan memesan tiket pesiar bersama seorang engineer-nya. “Saya langsung mabuk laut,” cetusnya sebelum menenggak birnya sambil terkekeh. “Waktu itu adalah bulan Desember, bukan bulan yang bagus untuk berlayar karena ombaknya kencang. Ada dua cara untuk mengatasi hal itu, yang pertama kita bisa meminum obat yang disediakan di kapal dengan beberapa efek samping atau cara kedua yang banyak dipilh orang: mabuk. Jadi Jorge akan pergi ke toko duty free dan membawa beberapa botol alkohol ke kabin dan saya berusaha untuk menghindar dari rasa mual itu tapi juga tidak terlalu wasted karena saya berusaha menjadi seorang produser yang baik dan menginstruksikan arahan, its very frantic,” simpulnya sambil tersenyum.

.

Seolah pelayaran di atas kapal pesiar saja tidak cukup untuk menekankan rasa “internasional” di dalamnya, cover art album ini turut dihiasi karakter kanji yang membuatnya terlihat seperti album rilisan Jepang, yang terinspirasi dari kegemaran Alan berburu plat rekaman di tempat yang ia datangi. “Salah satu favorit saya adalah Dessinee Shop di Shibuya. Mereka punya koleksi lengkap diskografi Yellow Magic Orchestra, semua album solo personelnya, Yukihiro Takahashi, Haru Hosono, Ryuichi Sakamoto, dan semua album yang mereka produseri seperti Akiko Yano, Sandii & the Sunsetz dan semua album Jepang itu dilengkapi obi strip di sampulnya dan saya ingin album ini memiliki rasa yang sama dengan album yang mungkin bisa kamu temukan tanpa sengaja di sebuah record store di negara asing,” jelasnya.

Sama fasihnya ketika ia berbicara soal musisi-musisi Jepang favoritnya, ia pun menyebut film-film Seijun Suzuki, Sion Sono, serta anime seperti Akira dan Perfect Blue sebagai bagian dari referensi sinematik yang menginspirasinya. Minatnya pada film juga disalurkan dengan menyutradarai beberapa video untuk album ini dan ia pun mengungkapkan rencananya untuk membuat sebuah film pendek. Tapi untuk sekarang, Alan masih akan berkonsentrasi menyelesaikan tur internasionalnya. “Saat kamu merilis album, kamu harus siap untuk berada di jalan selama 18 bulan lebih, so we’re still doing that,” pungkasnya dengan tegukan bir terakhir. Masih terlalu dini untuk pulang dan kelas malam darinya masih terbuka lebar, kamu belum terlambat.

067


coming

Melalui monsoon tiger and other stories, Rain Chudori mengajak kita menelusuri metamorfosis kaum perempuan dengan cara yang violently warm and sweet. berikut adalah salah satu excerpt dari delapan cerita yang terkandung di dalam antologi tersebut. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Foto oleh: Bintang Adamas.

THE DOLLHOUSE Love is a repertoire of our childhood. I was born in a white house with a roof that touched the sky, to a father who built and a mother who slept. Our bedrooms were quiet and endless but that was how we established intimacy. The living room was rarely occupied but there was always the hum of the radio and the sound of footsteps, it was always as if you arrived just after everyone has left. Though we never left the house, we bathed often and there was always warm, soapy water puddles on the tiled floor. We placed windows in every room, and though there were curtains, we never closed them. Speaking was not an ability we needed, loving even more so. We had found the ability to be safe and sound. We lived in a dollhouse, strong and rooted into our own wounds. Mother wanders from room to room in a nightdress. The dress is made of sheer muslin with a satin bow on the waist. She owns many shades of sleep and each with a made-up name: Vanishing Violet, Bruised Peach, Blue Fate. When she moves in the sunlight, I can see which parts of her have experienced disappointment. My mother fills the days in sleep, waking up only to bathe, eat, and read the newspaper. Most of the time, she would be standing by the door with her palms clasped together. Whenever I opened the door, I could see the look of sorrow that shadowed her face, like the wind that had snuck in and fluttered her nightdress timidly. We talked about house chores, gardening, school lessons, but it never crossed the periphery of our lives. Occasionally, when father doesn’t come home, mother becomes upset and would tear at the hems of her nightdress. Usually, I would calm her down and, when she has fallen asleep, would drive to the store to buy her a replacement. By the time my father comes home, she will already have forgotten. The store is small, with a bell on the handle so the girls always knew when a customer entered and exited. The girls, who were my age and mostly worked part-time after school, treated me kindly and always kept mother’s size. Walking home, I walked slower and wondered if the wind finally realized that all this time we were living under its care. The last time my mother left the house was many years ago. The first thing I saw was her calm face bathed in locks of hair. We were in her car, and I realized that while I was asleep, she must have carried me in. I pretended I was still asleep and as she struggled to light her black clove cigarette while driving the car, I realized she was still wearing a nightdress: Heroin White. The morning has just begun, and mistaking us for trees, the wind brushed our face as we drove down a suburban road. We stopped gently in front of a two-story house with circle windows and limonium flowers in front of their gateless garden. In the driveway, a car was parked. The houses in

068

this neighborhood was identical and I wondered how my mother knew which one she was looking for. My mother had given up on her cigarette and it laid crumpled on the dashboard in front of me. She clutched at the hems of her nightdress and quickly walked towards the house. She knocked the door and, perhaps because of the time of day and the silence of the neighborhood, had to knock a few more times. The whole time she waited she kept her gaze fixed at the door. My father opened the door. Even though I couldn’t hear what they were saying, I could tell that something in my mother had fallen asleep. Since then, my mother has lived in the nightdress. Last night, my father went missing. My mother paced in the living room until all the radio stations finished their broadcast and all we heard was static. She was waiting for news of an accident, and a part of me wished that my father really died so she would finally be able to sleep. It is always more painful to live in uncertainty. When she grew tired of pacing, and started clutching the hems of her nightdress, I sat next to her. “He will come back.” I told her, “Tomorrow morning the door will open and he will walk in and he will see you more beautiful than ever.” “Where is he?” “Maybe a man was injured and he had to go to the hospital and the man has a family and he had to explain to the man’s family what happened.” My father worked in a construction company that built homes. “Or maybe, he is looking over blueprints and he finds that there isn’t enough space for windows and he has to revise it with the architects.” “Do you think so?” “A lot of things can go wrong when building a house.” The sound of ripped fabric filled the room and I saw that my mother had torn her nightdress.

“It’s dark and I’ll miss you.” Even though I have used my mother’s car for years, I never disposed her belongings. Inside the dashboard, there was an old city map with red marks on several points, a daily newspaper from 1997, a silver lighter, and a packet of her black clove cigarettes. Curling up in the faded leather seat next to me, my mother pulled the windows down and watched me drive. Her entire body was covered under her nightdress, including her knees that she was hugging with her arms. We drove out from our neighborhood that consisted of rows of old colonial Dutch houses, and into the night. The store was closing when we arrived, but one of the girls, who was just about to lock the door, saw my car from a distance and waved. When the girl saw my mother, she stayed quiet. “Stay here.” I told my mother. I talked briefly to the girl, who said that we were lucky to have caught her. Hurriedly, she went back into the store, turned on the lights, and went into the stockroom to find the nightdress. In the window display, where nightdresses, of newer models and colors, hung limply on women-shaped mannequins. Seeing this, my mother came out of the car. The wind fluttered her dress and from the torn hem, her knees peeked out timidly. “I told you to stay inside. Your clothes are torn.” I said, taking her arms, and leading her into the car. “Sorry for waiting.” The girl said. She came out of the shop holding a nightdress, the same shade we were looking for. “Oh, is your mother okay?” “Can I try that one?” My mother said. The girl and I looked at the nightdress she was pointing. Like the one she was wearing, it was sheer and had a satin bow on the waist, but hers palled compared to the translucence of the nightdress before us.

“I’m sorry, I’m sorry.” She started saying. “No, it’s fine, why don’t you go to bed now?” I said, holding her arms.

My mother drifted in the nightdress. She paced around the store, sometimes touching the other nightdresses that hung around her, but always returning to her reflection in the mirror.

“But the dress.” “I know, lets change upstairs, and I’ll buy a new later on.” I told her. “It’s only 8, they close late on Friday nights.”

“It’s made of gossamer, a very light and sheer fabric. It’s a dream to sleep in.” The girl said, “Did you know that gossamer is also the name of spider silk, which they use to lift themselves from one place to another?”

“I’ll come with you.” “What?”

“Really?” my mother asked the girl. I appreciated the girl, for treating my mother kindly and not questioning the hour or the reasons for our arrival.

“I’ll come with you.” “Should I wrap it for you?” The girl asked. “You want to leave the house?” “No, I’ll wear it out.” My mother said.


of age In the car, my mother sat quietly and watched the rustling trees caress our windows. A few times, I caught her touching her dress, and hoped that it will really bring her sleep. Entering the road to our neighborhood, she turned to me and asked, “Can we go to one more stop?” “It’s late and we’re tired. Maybe father’s already waiting at home. He’ll be worried.” I said. “No, please.” I stopped the car. “Where would you want to go?” “It’s not that far.” She said. She opened the dashboard and with familiarity, took out her belongings. She opened the pack of black clove cigarettes and took one out. With a lighter, she lit it, and offered one to me. I shook my head. Then, she opened the map and pointed to a circled area. I took the map from her, and tried to figure out the routes. “Everything has changed.” she said. “I know. Everything should change.” I replied. “This hasn’t.” She said, still pointing to the map. We stopped gently in front of a two-story house with circle windows and limonium flowers in front of their gateless garden. In the driveway, a car was parked. The houses in this neighborhood was identical though

now I understood how my mother knew which one she was looking for. My mother was now smoking calmly, her face bathed in an incredible moonlight, and her spider silk dress fluttering silently. “Our house is perfect.” My mother turned to me, and I could faintly see that something in her was waking up. “It is.” I told her. She opened the car door and walked towards the house. She knocked the door and, perhaps because of the time of night and the silence of the neighborhood, had to knock a few more times. The whole time she waited she kept her gaze fixed at the door. My father opened the door. Years later, after I married and had two daughters, I realized that my mother was a person of her own and she held things inside of her that was unrelated to my own being. You rarely think of this with your own mother, I know. You expected her to be immaculate, and in that motion, endlessly caring and dutiful. At the very least, you wanted her to be present. When I watch my daughters reading, playing, or sleeping at night, I wonder what they wished to see in me and whether I have fulfilled them. I hope that I have. I could not wish these things for my mother. I only wished that the sunlight that she moved under, could instill in her, some kind of warmth. Love is a repertoire of our childhood. I was born in a white house with a roof that touched the sky, to a father who destroyed and a mother who slept. Our bedrooms were quiet and endless but that was how we established intimacy. The living room was rarely occupied but there was always the hum of the radio and the sound of footsteps, it was always as if you arrived just after everyone has left. Though we never left the house, we bathed often and there was always warm, soapy water puddles on the tiled floor. We placed windows in every room, and though there were curtains, we never closed them. Speaking was not an ability we needed, loving even more so. We had found the ability to be safe and sound. We lived in a dollhouse, strong and rooted into our own wounds.

069




Art, Commerce, and Kanye with Percolate Galactic ENTAH BAGAIMANA MENDESKRIPSIKAN SEKUMPULAN PEKERJA KREATIF YANG TERGABUNG DALAM PERCOLATE GALACTIC INI. BUT I GOTTA TELL YOU, THEY’RE MAD GENIUSES AND OUT OF THIS WORLD CREATIVE! OLEH: VINNY VINDIANI. Seperti banyak orang yang sekarang tahu tentang mereka, perkenalan pertama saya dengan Percolate Galactic diawali dengan booth mereka yang weirdly artistic yet super cute and eye-catching yang saya temui di sebuah market event Jakarta. Dan saya yakin, banyak yang berpikiran sama, “Siapa sih sebenarnya Percolate Galactic? Kenapa baru kedengaran sekarang?” Pertanyaan itu berujung pada halaman website yang sama uniknya dengan first impression yang saya tangkap sebelumnya. I found out that Percolate Galactic is so much more than just an all-things-quirky store, dan tepat di bulan Oktober kemarin, Nylon mendapat kesempatan bekerjasama dengan Percolate Galactic dalam Nylon Face Off 2016! Need more proof? Check this out

NYLON: Jadi, apa sebetulnya Percolate Galactic? Ryan Jackson, Creative Director: “Percolate Galactic is a global youth creative laboratory. We’re the result of what happens when the young creatures of an entire planet go looking for answers on Tumblr. There are over 6,000 languages on Earth, but most of them are on Facebook. There are hundreds of different faiths, but we all watch Star Wars. The future is here and it’s strange and wonderful and there’s nowhere else we’d rather be… But that’s who we are as a company. As people, we’re a collection of utterly mad creatures just trying to make the world more interesting. We’re obsessed with everything, but chiefly Kanye and Super Nintendo.” Samantha Jackson, Managing Director: “... Percolate Galactic is all of that, but we’re also an advertising agency. That’s what pays the bills.” Priamboro Satria Jati ‘P.S. Jati’, Graphic Design Intern: “Gue baru disini 3 bulan dan masih nggak yakin juga mereka ini sebenarnya apaan. Gue rutin dateng karena makanan gratisnya aja sih.”

072

NYLON: Bagaimana Percolate Galactic bermula? Ryan: “Samantha and I started Percolate in a spare bedroom in our house in early 2012. We had a ton of ideas, almost zero money, and a recently downloaded copy of Miley Cyrus’ newly released masterpiece ‘Bangerz’. We raised our incredibly small amount of start-up capital through Indiegogo. If all of that sounds vaguely irresponsible and mildly insane, it’s because it actually was.” Samantha: “In retrospect, we had no business starting a business. Our M.O. (modus operandi), which has served us well, was ‘Fake it ‘til you make it.’ An overinflated sense of confidence and a heaping dose of naivety got us through the first year or so. (Well, that and lots of Indomie.) Sherchle, our head illustrator, has been with us from the very, very beginning. She can attest to the struggle being oh-so-real.” Michelle ‘Sherchle’ Sherrina, Head Illustrator: “Saat-saat awal bekerja disini tentu sangat menarik karena kita jadi belajar sistem kerja sebagaimana mestinya. Tentu aja banyak moment yang cukup eksperimental dimana kita ngejar-ngejar client buat bayar invoice… or we just fed them to sharks. Hari-hari itu nggak bisa saya lupakan. Samantha: “For the record, no Percolate clients have been fed to sharks.” NYLON: Ryan dan Samantha, kalian berasal dari Amerika. Apa yang membuat kalian memutuskan memulai Percolate di Indonesia? Samantha: “We moved to Indonesia in 2009. By 2012, when we started Percolate, we had settled in. There wasn’t really any question about where we would start Percolate: Indonesia was home, so Percolate was Indonesian. From a strategic standpoint, Indonesia is a huge market with untapped potential and a class of crazy-talented creatives. The opportunities that we’ve been afforded here would be difficult-to-impossible to replicate anywhere else in the world.” Ryan: “In a weird way, Indonesia is a lot like the United States. We’re both these friendly, slightly disorganized, intensely creative cultures. When you see the amount of newspapers in Indonesia, you barely have to explain why something like content marketing is a winner. No culture on Earth jumps on new social platforms like Indonesians do. Percolate is something that couldn’t happen anywhere other than Indonesia.” NYLON: Bisa bahas lebih dalam tentang #TeamPercolate? Orang yang seperti apa sih yang bisa gabung ke dalam tim? Gambarkan keseharian kantor kalian juga ya. Teresa Effendi, Digital Strategist: “What makes a man a man? Really. Think about it. And if you’ve already figured out the answer, you can easily answer this question too… Maaf ya ngeselin, hhe. Jawaban serius: Bekerja di Percolate berarti bekerja tanpa beban. Kita nggak harus menjadi orang lain disini. Kami rata-rata nggak peduli dengan seberapa anehnya lo. Malah sebaliknya, lo disini karena lo aneh. Dan kejujuran yang seperti inilah yang akan ngehasilin karya-karya yang berbeda. Nggak ada kepura-puraan, nggak ada pretensi, dan yang pasti nggak ada yang klise disini. Kita berada disini dengan satu tujuan: To slay.” Deasy ‘Dea’ Camiladini, Head Graphic Designer: “Nggak ada anak-anak Percolate yang liat kerjaan nganggur terus ngomong, “That’s not my job.” Kita bikin dan nyari solusi barengbareng, dan brainstorm like our work depends on it – because it does. Desainer kita nulis, penulis kita ngedesain. Kita saling belajar dari satu sama lain dan terus menerus berusaha buat ngembangin, memperluas, dan mempertajam skillset kita. Ini ngebantu kita mencapai titik dimana kerjaan kita ngomong ‘we-dowhat-we-love-and-our-clients-pay-us-for-it’. Kita ngobrol, kita nulis, kita ngedengerin musik aneh, kita makan, kita main video games,


Ryan

Dea

Maggie

Rima

Tracy

073


Sherchle

Samantha Teresa

Bianca

Jati

Uda

074

Vincent


dan kita ngehabisin waktu bareng. Kita sebenernya sekumpulan orang yang ngehabisin waktu seharian duduk ngelilingin meja besar, sambil nyelesaiin kalimat masingmasing.” NYLON: Sejauh apa usaha kalian untuk membuat client kalian happy? Ryan: “When it comes to client satisfaction and happiness, being different and weird means that you’ve got an extra level of responsibility. It means that when you say something like ‘Let’s go to a major public event, dress up in Scottish kilts, and challenge the public to games of strength and skill!’, you have to be ready to follow that up with ‘...and this is how doing that was a quantifiably more effective use of your money than paying for an advertorial.’” Samantha: “If we were weird just for the sake of being weird, no one would give us money for that. (At least I hope not.) Does our work skew towards the absurd? Totally — but not without analytics and results to back it up. The surface looks like it’s all fun and games, but there’s a foundation of SRSBSNS underneath.” NYLON: Lagi ngerjain proyek apa sekarang? Ryan: “Working with the Ismaya Group is probably the most fun anyone can have without a jetpack. We created an illustrated, 40,000-word guide to everything you’d ever want to know about coffee for Djournal, we’ve made beautiful animated pieces for Colette & Lola, and we turned the Pizza e Birra Instagram into a shrine to the glories of the pizza lifestyle. Most companies need convincing to try new things. Ismaya insists on trying new things.” Teresa: “Banyak banget! Sekarang sih gue lagi bolak balik nyeimbangin kerjaan nulis tentang pizza (!!!), brainstorm buat tagline kartu ucapan, nulis konten buat buku resep salah satu chef Jakarta yang sangat menginspirasi, terus yang paling aneh: nulis dan ngasih saran ke remaja cewek padahal gue sendiri belum dewasa-dewasa amat. Dengan topik yang luas mulai dari urusan sekolah, pertemanan, karir dan masa depan sampe urusan putus cinta, periods dan girl gangs. Proyek ini namanya Girl Effect, proyek yang di sponsori oleh The Nike Foundation dengan dukungan Internet.org-nya Facebook. Ngerjain ini rasanya kurang lebih mendekatkan gue ke tujuan gue untuk membuat dunia jadi lebih baik.” NYLON: Apa proyek paling memorable yang kalian kerjakan di Percolate? Sherchle: “Buat saya, setiap proyek yang dikerjakan sejauh ini sih cukup memorable. Salah satu proyek favorit saya adalah kolateral yang kami buat untuk campaign EATJKT 2015 nya Qraved dan proyek internal kami, Pasar Bizarre. Proyek-proyek ini dikerjakan dengan creative process yang bisa dibilang agak mengerikan tapi kalo dilihat-lihat kembali, saya sangat bangga dengan hasil akhirnya.” Maggie ‘Magz’ Tunggono, Graphic Designer: “Sumpah gue gak bermaksud nge-copy jawaban Sherchle, tapi buat gue proyek paling berkesan ya EATJKT. EATJKT 2015 adalah proyek terbesar yang pernah gue pegang pada saat itu, saat dimana gue lulus kuliah pun belum. (Sejujurnya, gue sampe sekarang

masih kuliah, Percolate menerima gue tanpa melihat pengalaman dan ijazah malah mereka mencoba membujuk gue untuk berhenti kuliah aja). Ok, balik lagi ke EATJKT. Untuk proyek itu gue membuat 3 poster ilustrasi berbeda dan salah satunya di cetak di billboard dekat tol Taman Anggrek. Pas pertama kali gue lihat billboard nya, gue bahkan nggak sadar kalo itu ilustrasi buatan gue sendiri. Rasanya kayak jantung gue berhenti sejenak. Mulut gue terbuka besar dan gue nggak percaya apa yang gue lihat dengan mata kepala gue sendiri. Rasanya sama pas lo pertama kali ngerasain jatuh cinta, tapi bukan cinta sama orang, malahan ke sesuatu yang lo buat dengan usaha lo sendiri. In that moment, I felt like I had really freaking pulled it off. It was an amazing feeling.” NYLON: Apa hal paling menantang dalam pekerjaan ini? Dea: “Beberapa bulan lalu dokter gue bilang kalo gue harus berhenti minum kopi buat 2 bulan. Terus anak-anak kantor ngapain? Mereka terus-terusan bikin new pots of coffee di kantor dong. Sehari bisa lebih dari sekali! Itu nyiksa banget. Gue kaya, ‘SONS OF B*TCHES! STOP TAUNTING ME WITH THE COFFEE.’ ...Dan itu hal paling challenging buat gue: nggak bisa minum kopi.” Magz: “Satu hal yang pasti: there is no black and white in this job. Nggak ada satu hal yang pasti. Pekerjaan yang kita kerjakan dan cara yang kita gunakan akan selalu berubah dan berevolusi. Kalo lo adalah tipe orang bekerja dengan mengandalkan sesuatu yang logis, terstruktur dan sesuai rutinitas, pekerjaan ini bakal buat lo menjadi gila. Untungnya, kita disini adalah sekumpulan orang yang selalu tertarik dengan tantangan. Satu hal yang sangat membuat gue lumayan sakit hati adalah ketika client menolak ide yang kita berikan tanpa mau mengerti lebih lanjut. Kita selalu mikirin setiap ide yang kita buat dengan serius, kalo nggak ya… nggak bakal dipresentasiin ke mereka juga kan? Makanya, sangat mengecewakan kalo client nggak bisa melihat hal yang sama dengan apa kita lihat dalam sebuah ide. Saat client yang berpotensi nggak cukup berani untuk bilang, “Okay, let’s do this!” — and ride the rollercoaster with us, semua kerja keras kita ilang aja gitu, menyatu dengan udara dan nggak bersisa.” NYLON: Apa yang membuat kalian terus termotivasi? Sherchle: “Apa yang terus membuat kami termotivasi adalah passion dalam apa yang sedang kami kerjakan; kita suka banget ngebuat hal-hal yang enak dilihat dan juga melontarkan ide-ide yang aneh tapi luar biasa. That, and also the thought of world domination and Shia LaBeouf. Percolate menilai setiap anggota tim dengan seimbang — nggak ada yang lebih berkuasa diatas yang lain. Taller maybe, but not higher. Kami semua disini adalah teman yang bekerja dan bermain bersama seperti orang pada umumnya.”

going. That, and a lot of coffee. (Sorry Dea.)” NYLON: Darimana kalian biasa mendapat inspirasi? Dea: “Gue sering nanya diri sendiri, ‘What would Kanye do?’, dan kalo itu nggak ngebantu, gue buka internet, baca buku, dan duduk sendirian sambil mandangin cangkir kopi ketiga gue. Oh, sama to do lists yang Samantha tulis di papan tulis kita. To do list tuh inspiratif banget. Teresa: “Kanye.” Ryan: “Yes, definitely Kanye.” Gisella Bianca, Social Media Intern: “Bieber.” NYLON: Boleh jelaskan soal Pasar Bizarre? Teresa: “Pasar Bizarre adalah mimpi buruk seluruh kaum Ibu.” Ryan: “Pasar Bizarre is part of our 20% Time policy. Our team spends 20% of the week developing some of the ideas that bounce around the room but might not be right for our clients. Pasar Bizarre was the first big thing to come out of our 20% Time — an outlet for our strange and savage ideas regarding retail. Coming soon: a few new apps and a boutique publishing press. We have to keep moving, not unlike an ill-tempered shark, or the bus in the movie Speed.” Samantha: “Some 20% Time projects are solo (like Sherchle’s ‘Legends of Lucha Libra’ tarot series) and some are collaborative works (like the ‘Life of a SemiFunctioning Adult’ colortivity book created by Teresa and Magz). The most recent round of projects to come to fruition skewed heavily to the fantastic and absurd. The projects that Percolate team members are currently working on have been heavily influenced by the internet, pop culture, memes, and linguistic trends.” NYLON: Kalo kalian punya kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang beda total. Apa yang ingin kalian lakukan? Dea: “Nari ballet sama tembak-tembakan.” Samantha: “At the same time?” Dea: “Iya lah.” NYLON: Ok, pertanyaan terakhir… Gambarkan Percolate Galactic dalam 3 kata. Ryan: “Game changing centaur.” Teresa: “IDK.”

Samantha: “Impromptu Katamari Damacy tournaments help. Ultimately, we take our work seriously but we don’t take ourselves seriously. We have fun. We take breaks. We keep things in perspective. That’s what keeps us

075


art attack

secret walls

Ini akan menjadi Secret Walls pertama di Indonesia, apa yang kalian harapkan dari sini? Andrew: Yup, kami sangat senang bisa membawa Secret Walls untuk pertamakalinya ke Indonesia! Comic Con menjadi host kami dan kami telah bekerjasama dengan 9 seniman lokal (@Muklay, @dhado_wacky, @mediocrux, @crack_, @kingcula, @herzven, @ comolo_, @anggarez) untuk menggelar battle bergaya Royal Rumble. Kami berharap ini akan menjadi awal yang baik bagi kami untuk menggelar lagi Secret Walls di Indonesia di masa mendatang dan menginspirasi para seniman lokal untuk ikut berkompetisi. Bagaimana kalian mencari tahu dan berkenalan dengan seniman lokal di tempat yang kalian datangi? Andrew: Hal itu terjadi dengan organik. Kebanyakan berasal dari omongan mulut ke mulut, dan dalam kurun waktu ini kami terus membangun network dengan para seniman dan influencer di setiap kota yang kami kunjungi. Hampir setiap minggu, kami menerima e-mail dari para seniman yang meminta kami menggelar Secret Walls di kota mereka.

076

Seniman seperti apa saja yang biasanya berpartisipasi? Andrew: Pada awalnya didominasi para graffiti artist, namun semakin ke sini semakin bervariasi. Siapapun yang bisa menggambar dengan spidol dan cat hitam di tembok putih bisa berkompetisi. Kami tidak ingin membatasi diri dengan aliran atau disiplin tertentu. Kami terbuka untuk para ilustrator, fine artist, desainer grafis, dan tattoo artist. It’s fun to see different styles battle each other. Apakah ada tema khusus dalam setiap Secret Walls? Andrew: Tidak ada, kami ingin tetap terbuka pada interpretasi masing-masing seniman. Secret Walls pada intinya tetap menyaksikan live art di depan mata dan kita tidak akan tahu apa yang akan dibuat oleh para seniman untuk memenangkan hati para juri dan penonton. That’s the magic. Bagaimana kalian melihat skena street art dunia secara general belakangan ini? Terry: Sangat kuat dan super global! Ketika kami mulai 10 tahun lalu, it was a small world dan belum menarik perhatian dari brand maupun fans. Sekarang adalah waktu yang exciting untuk terjun di street art dan kami bangga bisa menjadi salah satu nama di ranah ini. Kami ingin terus berinovasi dan mengembangkan dunia ini.

Tak hanya sebagai selebrasi pop culture, Indonesia Comic Con juga menjadi ajang pertama digelarnya Secret Walls di Indonesia. Terinspirasi oleh serial komik Secret Wars dari Marvel dan film-film berbau street fight seperti Fight Club dan The Warriors, Terry Guy pertama kali menggelar Secret Walls di sebuah bar di Shoreditch, sebuah area paling hip di London, dengan konsep live art freestyle battle di mana para seniman saling bertarung mengisi tembok putih dengan hanya berbekal spidol atau cat akrilik hitam dalam waktu 90 menit dan pemenangnya ditentukan oleh riuhnya tepuk tangan penonton. Setelah beberapa kali digelar di Inggris, Terry dan rekannya Andrew Kelly mulai mendapat undangan dari berbagai negara untuk menggelar Secret Walls. Dimulai dari road trip keliling Eropa sebelum terbang ke New York City untuk sebuah private party dan akhirnya dalam kurun waktu 10 tahun ini, mereka telah mendatangi 55 kota lebih di 30 negara di seluruh dunia. NYLON berkesempatan berbincang dengan Terry dan Andrew tentang bagaimana movement ini bisa terus berkembang dan berekspansi secata global. Oleh: Alexander Kusuma Praja.

Selain seni, apa yang biasanya kalian lakukan saat tiba di tempat baru? Andrew: Jika ada waktu, kami suka bertemu dengan para seniman lokal dan mengunjungi toko lukis setempat. Sangat penting bagi kami untuk berkenalan dengan skena lokal. Selain itu, kami suka jalan-jalan dan menjadi turis! Apa yang ada di bayangan kalian soal masa depan Secret Walls? Terry: Menyelenggarakan sebuah World Cup untuk live art dan memperkuat art movement itu sendiri. Memberikan seniman baru wadah kreatif untuk berekspresi dan have fun adalah misi kami. Menginspirasi publik dan membuat bentuk entertainment baru juga sangat exciting. Secret Walls sebagai sebuah brand pun terus berkembang dan tumbuh secara pesat. Kami juga berharap bisa merilis produk seperti fashion dan art untuk tahun depan.


Q&A

naela ali x nikicio cult Berkat tangan cekatan Naela Ali, Nikicio Cult memiliki tambahan sosok-sosok keren dan ikonik dari masa kecil kita. Squad goals? Definitely. Oleh: Alexander Kusuma Praja.

Follow Naela di Instagram: @naelaali

Hai Naela, bagaimana konsep di balik project Nikicio Cult ini? Jadi, aku dapat e-mail dari Team Nikicio mengenai sebuah project yang bernama Nikicio Illustrator’s Challenge yang intinya aku ditawarkan kesempatan untuk diliput dan karya ilustrasi aku di-feature dalam suatu segmen coverage khusus untuk newsletter Nikicio. Aku sangat excited ketika diminta untuk ikut challenge ini. Selain karakternya menarik untuk digambar, produk-produk Nikicio pun sangat keren untuk digambar. Bagaimana soal pemilihan produk Nikicio dan karakter yang akan digambar? Sebenarnya yang memilih pakaian apa yang dikenakan oleh karakternya adalah tim Nikicio, tetapi aku melihat setiap pakaian yang dipilih sangat sesuai dengan setiap karakter itu sendiri. Seperti Stromtrooper mengenakan Nikicio White Oversized Motorcyle Leather Jacket, sangat cocok dengan warna dan bentuk dari Stromtrooper itu sendiri, jadi saat menggambar pun aku menyesuaikannya lebih asik. Lalu No Face, awalnya agak susah membayangkan No Face mengenakan Sand Pants tetapi setelah aku coba-coba, ternyata cocok juga, dan sangat sesuai dengan bentuk

dan warna dari No Face, dan Sand Unisex No Seam Tee sangat keren dipakai sama No Face! Bart Simpson dengan Nikicio Cult Member Tee dan Usagi dengan Grey Kusuma Sweatshirt dan Black Full Length Knee Skirt. Karakter dan baju yang tim Nikicio pilih sangat sesuai dan sangat menyenangkan untuk digambar. Sampai saat membuat ilustrasi Pikachu, aku buat Pikachu dengan beberapa pose saking suka dan serunya saat gambar Pikachu mengenakan Nikicio Cult Varsity Jacket. Pikachu jadi keliatan keren banget! Jika boleh membuat daftar, kira-kira siapa lagi karakter fiksi yang menurutmu cocok mengenakan desain Nikicio? Chihiro dari Spirited Away mengenakan Black Organza Layer On Dress, Shizuka dari Doraemon mengenakan Neoprene White Dress, Kiki dari Kiki’s Delivery Service mengenakan White Structured Long Sleeve Shirt Dress. Untuk Naela sendiri, bagaimana kamu mendeskripsikan personal style dirimu? I’m not really sure, but I like to wear something basic dengan warna netral juga. Tapi referensi pakaianku kurang lebih juga melihat ke manga seperti karya-karyanya Adachi Mitsuru (H2, Touch, Mix, dll) karena style tokoh cewek dalam manganya keren banget. Dan juga film Only Yesterday-nya Ghibli. Style Taeko saat sudah dewasa keren banget menurutku, hehe. Sekarang juga lagi suka pakai Nikicio Cult Member Tee karena ukurannya yang oversized bisa aku pakai sebagai dress. Aku sangat suka pakai dress kaus karena simpel dan nyaman banget dipakai.


Fine-Tuning:

kevin lim As you know, final event NYLON Face Off setiap tahunnya tak hanya menghadirkan para finalis yang keren saja, tapi juga para pengisi acara yang tidak kalah berbahayanya. Tahun ini, salah satu nama yang turut memeriahkan NYLON Face Off adalah Kevin Lim, seorang solois muda berusia 21 tahun dengan vokal yang sangat mature dan berkarakter. Sudah tertarik pada musik sejak kecil berkat video musik Michael Jackson, Mariah Carey, dan 90’s boybands, Kevin mengaku jika menjadi penyanyi memang menjadi personal dream dirinya sejak kecil, namun yang akhirnya mendorong dia untuk serius mengejar cita-citanya adalah pengalaman kurang menyenangkan di sekolah. “Jadi ceritanya aku baru pindah sekolah dan aku lagi nge-jam aja bareng sama teman yang baru aku kenal. Dan ada satu classmate aku tiba-tiba datang ke kita dan bilang: ‘Suara lu jelek, Vin, nggak usah nyanyi deh.’ After that, aku selalu mau ngebuktiin ke diri sendiri that I’m actually a good singer and I’m gonna prove that. I don’t really care if in the future dia tetap nggak suka sama suara aku, tapi itu jadi pembuktian ke diri sendiri aja sih,” ungkapnya. Well, berangkat dari kritik (or just plain snarky remark) itu, kini Kevin telah membuktikan talentanya tidak hanya kepada teman sekelasnya saja, tapi juga khalayak luas dengan merilis single debut berjudul “Cinta Kita Beda” yang ia bawakan bersama Nowela dari Indonesian Idol dan mendapat apresiasi positif serta mencuatkan nama Kevin Lim di peta musik Tanah Air saat ini. Dengan kontrak bersama Universal Music Indonesia, kini tampaknya hanya tinggal menunggu waktu dan jam terbang bagi Kevin untuk menunjukkan kapabilitasnya sebagai solois pria yang patut diperhitungkan. And we’re more than happy to be a part of his journey. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Foto: dok. Universal Music Indonesia.

078

Di bio Twitter, kamu menulis “Break my heart and I write you or song”, so is it true? So far, lagu yang aku tulis itu pengalaman first hand patah hati sih. Dan juga memulai sesuatu yang baru bisa jadi topik yang menarik untuk nulis lagi. By the way, itu patah hati nggak harus patah hati karena cinta ke sesama manusia lho, karena aku sempat kehilangan anjingku saat aku kuliah di Singapura dan aku nggak bisa ngelakuin apa-apa karena aku jauh dari dia, merasa powerless dan salah satu lagu yang jadi simpanan aku adalah tentang aku patah hati karena hal ini, hehe. Kalau single “Cinta Kita Beda” sendiri inspirasinya apa? Simple. If we pay attention to the lyrics, it’s pretty clear that love doesn’t always come at first sight. Ada aja hubungan yang memang jalannya pelan-pelan dulu baru dari sana see where it takes off to. Maybe our own best friend could be our significant other someday? Hahaha. Tapi yang pasti poin dari lagu ini adalah biar kita bisa take relationship slowly. Jangan terburuburu hanya karena merasa kalah dengan yang lain yang udah punya pasangan or just because it’s “cool” to have a girl/ boyfriend.

Bagaimana rasanya berkolaborasi dengan Nowela? Blessed. That’s the word. Bisa berkolaborasi sama sesosok yang sangat humble, baik, dan bisa ngasih aku arahan juga at the same time. “Cinta Kita Beda” jadi lagu yang lebih strong karena keberadaan suara dia yang menurut aku soulful banget. And our voice surprisingly blends together real good juga di lagu ini. Menurut Kevin sendiri apa rasanya menjadi solois pop di Indonesia sekarang ini instead of being in band? I’m enjoying it so far. Most probably because I’m an Introvert and I work best on my own. Tapi aku nggak menutup kemungkinan kok, maybe someday I’ll work on some projects with bands and DJs, who knows? Apa rencana selanjutnya? Full album perhaps? Yes, please! Haha. Mau aku sih full album, tapi sekarang ngecek ombak dulu kali ya di industri musik Indonesia. Karena aku juga masih bayi banget di industri ini and it’s always a good thing to analyze the market first and see what happens. Last question: What came first, the music or the misery? Music has touched me before I even know what misery is. Then it has been my way of communicating my feeling ever since. So for me, it’s the music first.


DJ METSKI

mixtape: DJ atau Disc Jockey menjadi profesi yang digandrugi kaum muda namun seringkali dipandang sebelah mata oleh orang tua. Mungkin hal itu terjadi 5 atau 10 tahun yang lalu ketika bisnis musik belum melonjak tinggi seperti sekarang dan ketika genre musik belum memiliki cabang yang beranakpinak dengan istilah yang kerap mengundang tanya kaum awam. Ahmad Medinna Darmansyah or known as Metski shares his story about the profession and music itself. Lahir dan besar di Jakarta, Metski sempat berdomisili di Bandung untuk menyelesaikan studinya di Universitas Parahyangan Bandung. Tahun 2011 merupakan awal ketika Metski memutuskan untuk terjun di dunia music sebagai disc jockey, diawali dengan membuat events bersama teman-teman yang kemudian melahirkan sebuah

label yang mereka namai Papermoon Records. Current project pria yang mengaku not into social media ini berkaitan dengan aktivitas di Papermoon Records dan membantu merilis album HMGNC (Homogenic) yang juga berada di bawah payung label tersebut. Back to him, ketika ditanya mengenai perbedaan scene musik di Jakarta dan di Bandung, he answered: “Yang ngebedain scene-nya menurut gue di Bandung banyak didasarkan atas pertemanan nongkrong jadi seru sih, lebih santai.” Perjalanan karier diakuinya merangkak secara perlahan, dibantu dengan teman sesama local DJ yang kebetulan berada di satu circle pertemanan baik di Bandung maupun Jakarta. Untuk memainkan CDJ-nya sendiri, Metski menjelaskan secara sederhana dengan memainkan CDJ dan CD tanpa traktor, beat matching antara deck A dan B lalu di-mixing and it turns out to be rhymes and tunes everybody loves. Berbicara mengenai musik dari sudut pandang personal, Metski mengungkapkan musik sebagai wadah untuk menumpahkan dan menyalurkan apa yang kita rasa. Puluhan acara musik dengan berbagai konsep dan latar belakang scene yang terus berganti tetap membuat Metski ingin terus mem-produce musik di kemudian hari. Oleh: Kanishka Andhina. Foto: Willie William.

And here is Metski’s top 10 songs from his life soundtrack: 1. The Adams – Konservatif 2. Tennis – Long Boat Pass 3. Best Coast – Sun Was High 4. Komunal – Ngarbone 5. Sweet Trip – Towards Psychedelic Ah Sea Life 6. Kadavar – All Thoughts 7. KZA – Le Troublant Acid 8. DJ Shadow – Midnight in a Perfect World 9. Beck – Cellphone’s Dead 10. Slank – Mawar Merah

079


SYDNEY:

HOME FOR THE WEEKENDERS Sydney merangkul erat café culture yang mereka miliki dan minum kopi sambil menyantap sarapan yang sedikit terlambat menjadi sebuah ritual wajib yang tak terelakkan tak hanya di akhir pekan, melainkan setiap hari! Teks dan foto oleh: Stephanie Mamonto. Tidak seperti kebanyakan orang, saya benci kejutan. Biasanya saya sudah tahu mau ke mana saja saat bepergian. Namun kepergian kali ini ke salah satu kota terpadat di Australia ini agak sedikit berbeda; saya membiarkan kaki melangkah dan berhenti di mana pun sesuka hati. Hasilnya? Perjalanan yang dipenuhi kejutan menyenangkan karena menemukan beberapa café menarik dengan berbagai menu brunch dan dessert penggugah selera, serta menikmati kopi ala Sydneysiders yang merupakan crème de la crème di dalam dunia perkopian. Tidak seperti gaya hidup para Sydneysiders yang selalu bergerak cepat, budaya café perlahan tumbuh dan berkembang di kota ini mengajarkan penduduknya untuk lebih bersantai menikmati hidup. Tak terkecuali, saya pun ikut menjadi saksi kontrasnya pemandangan di area Central Business District yang sangat padat namun di setiap sudutnya seakan meneriakkan: selalu ada waktu untuk mampir di café dengan menu berkualitas. Selama beberapa hari saya menyusuri beberapa daerah di ibukota New South Wales ini dan menemukan beberapa café yang harus kamu coba!

080

Chur Burger Perut lapar karena belum sempat sarapan saat mendarat di Sydney segera terobati ketika saya menemukan laidback café yang menyajikan burger dengan daging juicy, roti yang lembut, serta saus dan lelehan keju yang melimpah ruah. Apalagi menu-menu di café/burger bar milik award-winning chef Warren Turnbull ini memang diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin menikmati brunch dan makan siang. Saya sebenarnya tidak pernah suka makan burger, tapi Chur Burger berbeda. Semua bagiannya bisa dinikmati dengan rasa yang over the top namun tetap berpadu dengan sempurna. Potongan daging grilled lamb yang sangat tebal, saus mint yang meleleh-leleh, feta cheese, dan red onion, ditemani dengan vanilla milkshake? Hmm… I’m chur gonna come back! 48 Albion St Surry Hills 2010 Tel: +61 2 9211 8105 Opening Hours: 11:00am – 02:00pm Tue - Fri


Bills Café corner dengan konsep dapur dan ruang makan mungil ini sukses menyajikan menumenu spesial homemade klasik yang bikin saya ketagihan. Tak hanya karena mengingatkan saya kepada kesederhanaan menu sarapan/brunch yang mudah dibuat oleh ibu di rumah, seperti ricotta hotcakes, banana and honeycomb butter, dan scrambled organic eggs and sourdough toast, melainkan juga tempatnya yang sangat hangat. Saya tak keberatan setiap pagi menjelang siang berjalan cukup jauh untuk makan di communal table besar sambil berbaur dengan pengunjung lainnya dan menyeruput flat white sambil menunggu menu favorit saya disajikan. 433 Liverpool St Darlinghurst, Sydney, New South Wales 2010 Tel: +61 2 9360 9631

Toby’s Estate Sulit untuk tidak mampir ke café bergaya industrial ini. Apalagi letaknya yang berseberangan persis dengan University of Sydney, membuat Toby’s Estate selalu dipenuhi dengan mahasiswa dan juga cool Sydneysiders yang bekerja seorang diri dengan laptop mereka. Tak hanya kopi nikmat yang berasal dari perkebunan kopi di Brazil, Guatemala, dan Colombia, café ini juga menyajikan menu cemilan sehat, seperti lemon-glazed blueberry muffin dan chewy oatmeal cookies. 32-36 City Road Chippendale, Sydney, NSW Tel: +61 2 9221 1459 Opening Hours: 7:00am – 4:00pm Mon-Fri, 8:00am – 4:00pm SatSun

Mecca Terletak di tengah-tengah pusat kota, café ini selalu penuh dengan pengunjung, terutama para pekerja dengan setelan formal dan keren, yang datang dan pergi dengan kopi hangat di genggaman. Well, tak hanya menawarkan kesempurnaan di dalam seduhan kopi spesialnya, Mecca juga menyajikan berbagai pilihan menu sarapan yang sangat beragam, seperti banana bread, sandwich, breakfast bowl berisi quinoa dan berbagai kacang-kacangan, serta toast yang tentunya bisa kamu nikmati sampai menjelang makan siang. Ramuan ini nampaknya sukses menarik perhatian para Sidneysiders yang menjadikan tempat ini selalu ramai, yang membuat saya hampir ketinggalan bus ke Canberra demi takeaway cappuccino cup dan breakfast bowl untuk bekal perjalanan. CBD 67 King Street, Sydney, NSW Tel: +61 2 9299 8828 Opening Hours: 6:00am – 4:30pm Mon-Fri

081


Swiftest

Dream Bersama dengan KEDS Indonesia, Nylon terbang ke Singapura untuk menyaksikan langsung 1989 World Tour sebagai pop music event of the year dan mengakui jika Taylor Swift memang salah satu pop megastar terbaik di dunia saat ini. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Sebagai self-admitted music snob, ketertarikan saya akan Taylor Swift dan musiknya membutuhkan proses yang cukup lama namun tumbuh seiring waktu. She used to be my guilty pleasure, tapi ketika ia merilis album 1989 di tahun 2014 lalu, saya tidak bisa mengelak lagi jika ternyata saya memang menyukai musik-musik yang ia hasilkan, tanpa bumbu ironi apapun. Yup, I gradually become a Swifties. Salah satu highlight personal saya tahun ini adalah pergi ke New York City untuk pertama

082

kalinya dan album 1989, terutama lagu “Welcome To New York” menjadi soundtrack personal saya dalam momen itu sementara lagulagu lainnya seperti “Blank Space” dan “Bad Blood” juga menjadi heavy rotation di music player saya sepanjang tahun ini. Jadi, ketika Keds Indonesia mengajak saya sebagai perwakilan Nylon untuk menonton 1989 World Tour di Singapura, of course I say yes in a heartbeat! Setelah penantian beberapa minggu, akhirnya hari Sabtu 7

November kemarin, saya tiba di Singapore Indoor Stadium dan sudah terlihat banyak sekali kerumunan Swifties yang asik dengan kegiatannya masing-masing, ada yang sibuk mengantre di official merchandise booth, ada juga yang asik mengikuti games di beberapa booth sponsor. Tim Keds Indonesia pun punya agenda tersendiri sebelum menonton, which is? Exclusive party bersama Keds region Asia Tenggara di mana kami dihujani berbagai freebies seperti poster, temporary

backstage pass


ready to shake it off

KEDS squad!

Taylor Almighty #keds1989 tattoo, light stick, hingga CD 1989 versi Amerika! Seakan itu saja tidak cukup, saya dan beberapa orang lainnya juga beruntung mendapat backstage tour. Dipandu oleh seorang tour manager, kami diajak melihat berbagai props dan kostum yang akan dikenakan Taylor, ruang penyimpanan instrumen, dan bertemu dengan para backing dancer dan orang-orang produksi, but the real highlight is saat kami tanpa sengaja berpapasan dengan Andrea Swift, ibunda Taylor yang dengan ramah menyapa dan memeluk kami satu per satu, tak lupa kami menitipkan salam kepada beliau dan meminta agar Taylor bisa tampil kembali ke Indonesia secepatnya. Jarum jam sudah hampir menuju jam 8 malam and its time to shake it off! Antrean penonton berjalan tertib dan saat masuk, terlihat stadium berkapasitas 9 ribu orang tersebut itu sudah ramai oleh teriakan para Swifties yang tak sabar. Dari backdrop berupa boom box raksasa, Taylor pun membuka konser sold out tersebut dengan “Welcome To New York” sebagai lagu pertama yang disusul oleh “New Romantic” dan “Blank Space”. Seperti yang bisa diharapkan dari sebuah stadium concert, efek-efek menarik seperti pyrotechnics, fireworks, confetti, dan laser mengiringi penampilan bintang pop berusia 25 tahun tersebut dan dengan panggung yang didesain menyerupai catwalk, Taylor dengan kaki jenjang dan postur super modelnya hilirmudik menyapa penonton yang mayoritas

membawa plakat dan semakin heboh ketika catwalk tersebut bergerak ke atas dan berputar 360 derajat, membawa Taylor terasa dekat ke semua penonton, bahkan yang berada di paling belakang sekalipun. Konser ini memang didominasi lagu dari album 1989 (hampir semua dibawakan, kecuali “All You Had To Do Was Stay”), tapi Taylor tak lupa menyelipkan all-time favorites seperti “You Belong With Me” dan “Love Story” dengan aransemen baru. Salah satu momen favorit saya adalah ketika Taylor membawakan “We Are Never Ever Getting Back Together” versi rock dengan gitar elektrik Fender Jaguar putih. Meskipun minus bintang tamu, sebagai gantinya, di sela lagu kita juga melihat video dari para Taylor Squad yang mostly muncul di video “Bad Blood”, dari mulai Cara Delevingne, Lena Dunham, Selena Gomez, hingga HAIM plus

penampilan kucing kesayangan Taylor, Olivia Benson dan Meredith Grey. Tanpa terasa, satu setengah jam telah berlalu ketika “Shake It Off” menjadi penutup konser dengan ledakan confetti yang menghujani seisi stadium. Sebagai sebuah konser, Taylor berhasil menyajikan show spektakuler dengan repertoire lagu, koreografi, dan kostum yang atraktif, namun lebih dari itu semua, ia tahu bagaimana caranya bisa tetap terasa intim dan dekat dengan ribuan penonton yang datang. Di antara jeda lagu, ia tak lupa untuk menyapa dan mengucapkan apresiasi terhadap para fans setia yang hampir semua hapal lirik lagunya. Walaupun berstatus sebagai bintang pop terbesar saat ini, Taylor seolah tak lupa bagaimana ia tumbuh dan menghadapi masalah yang sama dengan para penggemarnya. “Do not let strangers or haters get you down; surround yourself only with people who genuinely care and love you,” pesannya. Dan dengan semua hal itu, kami pun tak hanya membawa pulang kenangan akan sebuah show musik ekstravaganza tapi juga self-empowerment and it just feels so good. Big kudos for KEDS!

083


S S A CL

Larissa: Dress & bralet dari The Rue Devona: Dress dari Danjyo Hiyoji Anzal: All wardrobe dari Selena Fitriani / Binus BNSD Emir: Kate Shelton / BINUS BNSD Ofar: Atasan & Jaket dari Selena Fitriani / Binus BNSD


SETAHUN TERASA SANGAT CEPAT BILA MELIHAT KEHADIRAN BATCH BARU DARI NYLON FACE OFF 2016, WE GOT NO OTHER THAN THE UNIQUE AND COOLEST FRESH FACES FOR OUR COVER. I PRONOUNCED YOU THE CLASS OF 2016! OLEH: VINNY VINDIANI. FOTOGRAFER: DANI HUDA. STYLIST: PATRICIA RIVAI. ASISTEN STYLIST: KANISHKA A. MAKEUP ARTIST: ALDIS SETIADI. HAIR STYLIST: ALIALUNA.

OF

2016


WE CANNOT BELIEVE WE’RE ALREADY ON OUR FIFTH YEAR! SEIRING DENGAN KEDATANGAN TAHUN KE-5 NYLON INDONESIA, RASANYA KAMI TIDAK BISA MENGANGGAP ENTENG TRADISI PENCARIAN WAJAH-WAJAH BARU UNTUK MENGHIAS SAMPUL KAMI KALI INI, TIDAK LAIN DENGAN FRESH TALENTS & FACES OF THE COOLEST KIDS IN TOWN YANG PUNYA IT FACTOR DI SETIAP PRIBADINYA. THE QUESTION REMAINS THE SAME, WHAT KIND OF PEOPLE WE GOT THIS YEAR? Berbagai tahapan sudah kami lalui, dari perencanaan seleksi finalis hingga crowning party dengan tema yang super chill and relaxing, hasilnya proses pencarian yang dibagi dalam online registration, open casting di booth Nylon pada acara tahunan Brightspot Market, revealing and judging moment di atrium Senayan City hingga akhirnya terpilihlah 18 semi-finalis, 9 pria dan 9 wanita yang mewakili image Nylon & NylonGuys Indonesia. Kesembilan belas semi finalis terpilih memang ratarata sudah pernah menjalani profesi sebagai model, maka tidak sulit bagi tim Nylon untuk menjalankan setiap proses, dari pemilihan semi finalis, memberikan pengarahan, blocking, dan merepresentasi mood yang tepat untuk setiap bagian acara, dan sebaliknya sulit bagi kami untuk menentukan siapa yang berhak masuk sebagai cover kami edisi ini. Tepat pada tanggal 21 Oktober 2015, Nylon Face Off Final Party resmi digelar di Por Que No? Jakarta yang diisi dengan berbagai line up music performance, fashion show dari beberapa brand lokal kenamaan, Q&A session hingga akhirnya penobatan kedua pemenang di penghujung acara. The precious title of Nylon Face Off 2016 Winners finally goes to Anzal Mikhael and Devona Chantal Cools! As shock and happy as they got, we are super excited as well! Wajah dan nama keduanya memang masih terbilang cukup

086

baru di dunia publikasi, mungkin karena usia karier mereka yang terbilang cukup baru atau usia pribadi mereka yang masih begitu muda, tapi bukan berarti mereka tidak professional dalam hal apapun yang mereka lakukan. Saat ini Anzal baru memasuki usia 20 tahun, sementara Devona masih berusia 17 tahun, such a young age to begin their fantastic long journey. Keduanya kini bergabung dalam management modeling masing-masing, seperti beberapa pemenang Nylon Face Off di tahuntahun sebelumnya, Devona juga tergabung dalam The A Team yang diprakarsai Andhika Dharmapermana dan baru saja melewati 5 bulan permulaan kariernya, sedangkan Anzal bergabung dalam Headline Management dan sudah lebih dulu merintis kariernya sejak usia 17 tahun, baik dari mengikuti talent search, modeling hingga beberapa iklan di layar kaca. Penampilan mereka yang outstanding baik di atas runway maupun dalam photoshoot berhasil mendaratkan berbagai job baik di bidang editorial, spread hingga campaign brand dan runway. Tapi untuk keduanya, Nylon menjadi majalah pertama yang akan menampilkan wajah mereka di sampul terdepan. This must be one of the most exciting moments for them, seperti ungkapan Anzal di tengah obrolan siang kami bertemankan pemandangan pekarangan yang terbuka luas di depan kantor Nylon, “Pengalaman yang paling menyenangkan ya bareng Nylon ini, di mana gue akhirnya bisa menang Nylon Face Off dan langsung jadi cover! Kalau America’s Next Top Model aja di spread Vogue, gue di cover Nylon lho,” ucapnya berlanjut tawa yang menggambarkan jelas kebahagiaannya akan kesempatan once in a lifetime ini. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, model yang cukup identik dengan tampilan rambut sebahu dan ekspresi wajahnya yang bisa mengesankan karakter cool sekaligus goofy in a certain kind of way ini memang sudah pernah menjajal beberapa ajang pencarian bakat di awal kariernya, khususnya di dunia modeling, “Jadi gue kayak udah beberapa kali ikut ajang, sebenarnya ambisius juga sih. Gue merasa gue nggak pernah nomor satu, hingga akhirnya di Nylon gue bisa berkesempatan menang. Gimana sih kalau ambisi lo untuk jadi nomor satu ada yang kesampaian di 20 tahun gue hidup. Jadi, sangat puas dan sangat bangga.” Tidak berbeda jauh dengan Anzal, Devona yang menyelesaikan pemotretan di urutan terakhir, karena masih harus menjalani tenggang waktu belajar di sekolahnya pun menunjukan ekspresi ceria saat menceritakan tentang kemenangannya setelah beberapa waktu sebelumnya juga sempat merasakan setumpuk momentum first-time di awal karier modelingnya, “Waktu itu sempat difoto untuk koleksi dari istrinya Jay Subiyakto, jalan di Jakarta Fashion Week, foto untuk majalah wanita dan bridal magazine di mana mereka kira aku udah 20 tahunan, dan teman-teman


Anzal: All wardrobe dari Danjyo Hiyoji. Devona: All wardrobe dari Rama Dauhan Design Studio.

087


Emir Najid @emirnajid Lhokseumawe, Aceh, 15 Agustus 1996 “I have the soul of a 40 years old single mother,” ungkapnya tentang hal yang paling aneh dari dirinya. Pria yang masih disibukkan dengan mid-term assignments dari universitasnya ini punya hobi yang selalu ada hubungannya dengan nuansa sekitar yang selalu menginspirasinya, seperti cerita perjalanannya melewati pegunungan Nepal sambil membantu anak sekolahan lokal dan melengkapi koleksi bebatuan dari berbagai tempat hasil eksplorasinya saat trekking. Tidak bergeser jauh, penggemar sang multitalented man, James Franco ini juga mengungkap destinasi impiannya yaitu Hawaiian shores for yoga retreat and also his bucket list, “Lot of things, termasuk di antaranya, getting lost on an island and diving with great white sharks.” The Catcher in the Rye adalah buku terfavorit saya. I feel like Holden Caulfield is an extension of my existence. I like to mix up my clothes, whether it’s materials or colors. Beberapa bilang kalau gaya saya terinspirasi dari era Dadaisme, tapi akhirakhir ini saya tertarik dengan warna-warna pucat yang terinpirasi dari Kanye West Yeezy Collection. Kata ‘unpredictable’ mendeskripsikan saya. Saya tidak pernah tahu atau mengekspektasikan apa yang ingin saya lakukan berikutnya. Plans don’t work well with me.

I like all kinds of music, but I’ve been into house/ techno music lately. If you listen to them carefully, they might give you such a happy feeling.

Larissa:

088

Emir: Atasan dari Moral. Dress dari Danjyo Hiyoji, jaket dari The Rue.


Larissa Kleanthe Schot @kleanthe1 Alabama, 30 November 1994 Model berambut platinum silver asal Houston, Texas yang sekarang sedang tinggal dan berkarier di Singapura ini rasanya memang tidak asing, mengingat keikutsertaannya dalam ANTM Cycle 22 sebagai salah satu semi-finalist. Di luar kesibukannya sebagai full time model, pecinta poptarts, granola, dan olahraga volley ini punya aktivitas yang tidak jauh berbeda jauh dengan youngster lainnya, “Sebagian besar hari saya dihabiskan dengan pergi casting dan bekerja, di waktu senggang, saya suka berada di coffee shop dan menikmati brunch bersama teman-teman. Kami terobsesi dengan menu sarapan dan saya adalah peminum kopi kelas berat!” Konsistensinya dalam dunia modeling sepertinya dimulai dari impian masa kecil dan dipengaruhi oleh koleksinya hingga saat ini, majalah. “Saya mengoleksi majalah, saya punya setumpukan majalah yang tersusun di bawah ranjang saya!” Ujarnya.

I have many different styles, satu hari saya bisa terlihat sangat girly, dan di hari berikutnya bergaya edgy atau corky! Style icon saya jatuh pada Kate Moss di tahun 90-an dan Kendall Jenner sekarangsekarang ini. Modeling is my passion, it’s something I’ve always wanted to succeed in. Berada di set modeling menjadi suatu hal yang selalu membuat saya senang. Saya ingin menunjukkan semua orang, jika kamu bekerja keras dan mengikuti impianmu, semuanya akan menjadi kenyataan. Kate Moss, Cara Delevingne dan Twiggy adalah tokoh yang menjadi inspirasi saya. Mereka bukanlah model-model yang tertinggi, tapi mereka tetap mampu made it big, which makes them an inspiration to me.

aku kaya ‘17 in bridal? Whaat?’ And Nylon, it’s like the most exciting one, cos’ I love Nylon! Kan kakak aku juga suka kerja bareng Nylon, jadi di rumah ada banyak banget Nylon, and I’ll be on one of the cover! Waaah!” Cerita adik dari fotografer Michael Cools ini sambil sedikit tersipu malu. Mengenal lebih jauh kedua sosok pemenang ini membuat saya penasaran dengan asal mula kemantapan mereka memilih jalur modeling sebagai karier utamanya dan Devona segera menarik kembali memori yang rasanya baru saja gadis kelahiran Jakarta, 22 Juli 1998 ini alami di penghujung bulan Juni kemarin, “I got scouted kayak beberapa bulan lalu, Kak Andhika scouted me on Instagram, he just told me, ‘Do you wanna be a model? And I was like Whaaat? Aku nggak nyangka banget bisa jadi model and then I was like, ‘Sure… let me try it out.’ Itu jadi audisi perdana banget, dan langsung coba shoot sama Kak Luki. Kak Dika saw something in me and then he said, ‘I need you in my team.’ First I was very skeptical tapi lama-lama kita ngobrolin bareng, dan I was pretty into it. Dari situ aku jadi cukup confident,” kenang model berwajah blasteran Belgia dan Padang tersebut yang dilanjutkan dengan pengakuan masa kecilnya, “Dari kecil pengen jadi model, tapi aku dulu gemuk banget, bahkan sampai sekarang juga masih suka dibilang gemuk. Jadi dari dulu pengen jadi model, tapi nggak tau harus gimana, it’s just a silent dream.” Bila Devona dengan wajahnya yang cukup tegas dan dingin ternyata cenderung pemalu, berbeda dengan Anzal, pria kelahiran Jakarta, 21 Maret 1995 yang sejak awal perjumpaan sudah memancarkan vibe ekstrovertnya, ia pun menceritakan bagaimana ia akhirnya terjun ke dunia yang sedang menjadi ambisinya sekarang, “Sebenarnya nggak cuma modeling aja sih. Gue dari kecil ngeliat entertainment, nonton film, nonton TV, iklan, model, lihat majalah, terus I wanna be that one someday. Antara akting atau model sih. Pernah ditanya milih mana dan bingung, mungkin karena role model gue, si tuhan Jared Letto yang ngelakuin apa aja tuh bagus, modeling bagus, nyanyi bagus, akting bagus. Keren banget nih orang, terinspirasi banget dan jadi panduan gue akan passion gue,” ungkapnya dengan semangat yang serentak timbul saat membicarakan idolanya yang juga aktif dalam dunia akting dan menginspirasinya berbuat lebih, “Intinya apa yang datang ke gue, apa yang gue samperin itu gue kerjakan semaksimal mungkin, dan

benar rambut gue juga terinpirasi dari dia, haha, untung gue nggak cat pink ya!” Jika semuanya terlihat berjalan mulus bagi keduanya, faktanya sebelum benar-benar aktif di dunia modeling, keduanya juga punya cerita masa lalu yang membentuk kepribadian sekaligus menjadi motivasi di kehidupan mereka sekarang, seperti cerita pria penggemar Batman ini, “Dulunya gue pemalu banget, cuma sejak coba jadi cover boy itu gue ketemu dan kenal banyak orang, tau karakter orang lebih banyak dan akhirnya gue lebih bisa menempatkan diri, di mana gue harus diem, cool, harus banyak omong,” kenangnya sambil sesekali diam dan mengingat apa yang pernah dilaluinya, “Gue inget job pertama gue jadi supporting talent untuk iklan Aqua which is di tengah tahun 2013. Gue nggak tau apa-apaan dan awalnya karena nekat ikut casting dari broadcast. Di situ struggle juga sih, nyoba-nyoba banyak casting, yang butuh unsur hoki dan banyak kenalan,” lanjut pria yang pernah juga menggeluti hobinya bermain softball di kala SMA dan mengaku tidak bisa lepas dari musik dan earphone-nya, “Gue juga ingat banget pas pertama nonton video gue, pas iklannya ada di TV gue girang banget, padahal guenya juga nggak keliatan. Cuma gue senang sih, maksudnya gue jadi menemukan ‘Aah gue seneng nih di sini, gue bakal kejar terus’ meskipun nggak keliatan hahaha.” Niatnya mengejar mimpi ternyata juga didukung oleh keluarganya mengingat ia satu-satunya anggota yang beralih ke dunia entertainment jika dibandingkan dengan profesi dokter di sebagian besar keluarganya, dan hal ini menjadi satu acuan bagi penggemar buku The Secret dengan teori tarik-menariknya, “Awalnya emang struggle, tapi in the end, gue kayak bilang mau approach dunia entertainment, modeling, dan acting. Gue jadi berambisi mencapai achievement yang bisa gue tunjukkan ke bokapnyokap gue, maksudnya gue pulang kerja malem tuh ada hasilnya. Jadi mereka so far so good soal dukungan.” Berbeda lagi dengan Devona yang baru saja memulai perjalanannya menuju kesuksesan di dunia modeling, “I’m experiencing everything for the fist time right now, even this, meeting everyone is so scary, especially for me, cos I’m like having a lot of social anxiety. The first time I met people, I’m so scared and intimidated, tapi malah mereka beranggapan sebaliknya, aku yang dibilang mengintimidasi mereka,” ceritanya dari beberapa bulan terakhir ini, “Modeling is much harder than people think, cos’ you have to be

089


strong mentally. Everything hits you, from people not being honest to me, dulu nggak ada yang bilang aku gendut atau jelek, sampai di satu job langsung dibilang semuanya kan sakit, so you have to be ready for anything and you have to be ready for any challenges, any harsh clients, waiting a long time, nunggu-nunggu, dan baju pun sering banyak yang nggak muat, karena size-nya kan size model, sementara aku bukan size model banget.” Dirinya pun sempat menceritakan sepotong masa-masa kelam yang tidak disangka pernah menyita masa remajanya, “Childhood was pretty normal, tapi pas 14 tahun didiagnosa ada penyakit darah, jadi my early teenage years taken away from me. The first two years when having that illness, I was in hospital dan harus minum obat steroid yang bikin weight gain and I gain 20 kg, muka aku langsung berubah, hidung aku jadi kecil banget karena pipinya membesar. For like 6 months aku nggak keluar rumah, that’s why I’m so pale right now, haha,” candanya di tengah cerita yang membuat saya cukup merinding mendengarnya, “For like 3 months, I don’t look at myself in the mirror, ngeliat kaca aja nggak mau ‘cos I look so different. Dan habis setahun nggak ke sekolah, pas balik everyone was like, ‘You look so different, why did you get so fat?’ It got worse right? Sampai akhirnya aku balik lagi, pulang, nggak mau sekolah, until awhile, I decided that I have to go back to school,” kenang gadis yang sudah merencanakan kepergiannya bersama para sahabatnya untuk berkeliling Eropa saat menginjak usia 20 tahun ini. “Memang lama-lama menirus lagi, but I still feel like that girl sometime, even though udah berubah mukanya, I’m still look at myself like that. Jadi confidence-nya belum terkumpul lagi dan itu kayak lowest point and it’s so early in life,” ungkapnya dengan sedikit getir. Layaknya setiap inspiring stories, kenangan traumatis ini berujung pada moment yang paling membahagiakan yang pernah ia alami, “When my doctor said I was nearly cured, when I could go off my medicines, yang tadinya highest dosage dan sebenarnya bukan untuk orang seumur aku dan makanya ada banyak scar di punggung. Like at that moment ‘Wow it’s gonna be fine, I’m gonna be fine’, itu aku nangis, keluarga aku nangis, khususnya karena itu rare banget untuk teenage years, biasanya for olders or young kids,” lanjutnya berbalut wajah yang lebih ceria, “Moment itu jadi blessing in disguised dan buat aku jadi pengen berbuat lebih.”

090

Beralih ke hal yang lebih ringan, saya menanyakan inspirasi mereka dalam hal gaya, yang ternyata dijawab mantap oleh Devona sebagai Alexa Chung karena style-nya yang cool, dan juga model asal Indonesia Iku Thaharia, “Dia itu real size model, kemarin lihat dia di JFW kayak starstruck gitu. Her body isn’t the skinniest of all, jadi kayak I look up to her. She’s not the typical bones and skin doang, and I think she’s really cool dan unik banget,” ungkap gadis yang hobi menonton film dari yang girly seperti Clueless, Mean Girls, The Click, hingga horror, tapi bukan cuma menonton, dia mengaku ada hal yang aneh dalam ritual menontonnya, “I like watching horror movies, and this is a really creepy thing, yang bisa dibilang agak psycho. Aku suka sendiri ke bioskop, nonton horror, terus duduknya di paling belakang pojok. No one sit there, right? So whenever it’s scary you can see everyone jumping, and its actually kinda like comedy jadinya. I like watching people, jadi even if I watch the movie, it’s so funny to see the reaction. Emang agak gila ya hahaha.” Lain dengan Devona, Anzal memilih nama Kanye West sebagai style icon-nya, “Kanye West itu public figure yang bisa bikin orang membicarakan dia hanya karena dia pakai baju ini itu. Gue tau kadang sifatnya bikin dia dibenci, tapi nggak tau kenapa gue nggak bisa benci sama dia, soalnya fashion-nya bagus dan sejujurnya lagunya pun gue suka banget, khususnya yang ‘Flashing Lights’,” ujarnya sambil menyanyikan sebait lirik dari lagu milik rapper multitalenta asal Amerika itu. Bicara musik, pria yang mengaku hobi karaoke dan diam-diam suka lipsync tanpa sepengetahuan orang banyak ini juga mengidolakan talenta musik dari Drake yang baginya punya banyak potensi, “Tepatnya di musik-musik dia yang lama, sebelum dia featuring sama Nicki Minaj dan rapper lainnya. Nggak selalu tentang uang, harta atau objektivitas cewek gitu. Dia lebih sering nyanyi tentang kehidupan dan rasanya kalau dengerin lagu galaugalaunya, lebih menyayat hati daripada Adele, ini nih galaunya galau versi cowok,” ungkap Anzal yang juga mengakui album Justin Bieber terbaru sebagai guilty pleasure-nya. Dari segala perbedaan di diri kedua pemenang Nylon Face Off kali ini, ada satu hal yang menyatukan keduanya, yaitu ketertarikannya akan dunia akting, seperti yang diucapkan Devona akan cita-cita lima tahun kedepannya, “Aku pengen banget kerja di magazine, itu yang pertama aku pengen sebelum jadi model. I want to be like editor or something big like that, aku pengen lihat namaku sendiri di majalah. I want to have my own car, kayak jeep yang gede, keren, but I have to be rich first. I want to be in modeling as long as I can. But I really

wannabe in like horror movie, aku hampir dapet part di horror films, kayak in asylum gitu, jadi orang psycho and I was like, ‘It’s perfect for me!’ Tapi itu kayak butuh full time dan aku masih sekolah, jadi ya maybe next time. Tapi kalau benar kejadian, then I’m gonna watch myself di pojok bioskop, and it’s gonna be fun. Hahaha!” Sementara Anzal mencoba berpikir keras dan menjawabnya dengan, “Mau bantu orang perflman Indonesia, soalnya gue suka banget film dan gue lihat industri film Indonesia ini kayak masih apa ya, kayak kalau misalkan di Hollywood kan film-film akan datang dari studiostudio besar kan, kalau ini kayak dari Production House yang sebenarnya bisa bikin sesuatu yang besar kalau mereka kerjasama, tapi sayangnya di Indonesia masih banyak yang pride-nya tinggi banget dan lebih mementingkan duit over quality. Sangat disayangkan. Nah... gue pengen punya satu studio untuk produksi film gitu, bukannya memonopoli sih, tapi kalau ada film Indonesia yang bagus yang sampai kedengeran di luar, ‘Wah ini pasti dari studionya Anzal nih’, ibaratnya kayak kalau film animasi bagus nih orang-orang pasti nebak dari Pixar atau Dreamworks kan? Get the picture?” Jelasnya akan mimpi yang dia percaya harus setinggitinggi mungkin, “Gue sering membayangkan sebelum gue tidur, selalu berimajinasi mau jadi apa, selalu tiap malem. Gue membayangkan gue menjadi orang yang dicari banyak orang, karena orang butuh gue, butuh talent gue. Gue kayak jalan di red carpet gitu hahaha! Kan kalau mimpi harus setinggi-tingginya.” Perbincangan di sela-sela pemotretan kali ini memang tidak terasa bergulir begitu cepat dan cukup meluas kemana-mana, tentunya karena keseruan kami bercerita dan bertukar pendapat akan setiap hal. Namun pembicaraan akan impian masa depan ini menjadi akhir dari interview session kami. Untuk apapun yang mereka rencanakan dan mereka cita-citakan di tahun-tahun setelah ini, I’m pretty sure they will get what they want and what they deserve. Afterall, they’re chosen as Nylon Face Off Winners 2016 not for nothing, it’s safe to say that they’ll get to the best places in life. Blessed be!


Jumpsuit dari Danjyo Hiyoji. Jaket dari Bleach Project.

Ofar Guchi @ofarguchi Banda Aceh, 25 Juni 1995 “My personal style is native grunge, mixture of 80’s or 90’s attire with cult of nature,” jawabnya yang saya rasa sesuai dengan apa yang ia kenakan saat datang di hari photoshoot, black shirt and jeans, serta rambutnya yang tergerai panjang, sedikit messy semakin menambah kesan grunge dan misterius dari dirinya. Pria kelahiran Aceh yang bergabung dengan modeling agency, The A Team bersama dengan Devona ini juga mengungkapkan bagaimana dirinya ingin membuat kedua orangtuanya bangga dan bahagia, seperti ucapannya, “Kenangan terbahagia saya adalah saat melihat ibu saya menangis karena bahagia.” My passion in life is to contribute good things to my fellowmen. Hidup itu singkat dan kita harus mengisinya dengan halhal baik di setiap menit dalam sehari. Filosofi juga menjadi passion saya, memuaskan rasanya berbagi pemikiran dan ide dengan orang lain. Selain itu, saya juga ingin memberikan jalan kehidupan yang lebih baik pada keluarga saya, untuk masa depan dan keesokan hari yang lebih baik. My mom is my role model, she made sure I demanded respect for myself and never let anyone push me around or disrespect me. Ia selalu ada dan mendukung saya di saat baik maupun buruk. Ia menjadi tempat bersandar untuk melipur lara setiap saya membutuhkannya. Duduk di kamar, dalam kegelapan total adalah guilty pleasure saya. Hanya dikelilingi hal yang tidak terlihat saja sudah menjadi pendamping yang baik.

I can’t live without love, being in love, having someone love you, being out of love, losing love, gaining love, motherly love, family love, the whole ordeal of it all. Love is all you need.

091


hall of fame

Waktunya untuk catching up dengan para NYLON Face Off winners terdahulu, for the good times’ sake. Oleh: Alexander Kusuma Praja.

NYLON Face Off 2012

Merupakan hal yang mudah untuk mengetahui kenapa Chrystaline Lukman dan Bran Sawamoto Vargas terpilih sebagai the first ever NYLON Face Off Winners. Keduanya memiliki postur ideal untuk menjadi model dan wajah yang berkarakter, tapi lebih dari itu keduanya memiliki talenta yang besar. Chrystaline yang merupakan lulusan Fashion styling and Promotion di London memiliki passion yang besar pada dunia fashion, sementara Bran yang berlatar multi-etnis (dari Filipina, Jepang, hingga India!) memiliki vokal yang keren dan berkarier di dunia tarik suara. Keduanya menjadi cetak biru untuk pemenang tahun-tahun berikutnya jika wajah dan gaya keren saja tidak cukup, kamu juga butuh passion and guts untuk menjadi pemenang NYLON Face Off.

Chrystaline Lukman Hai Lin, apa kabar? Lagi sibuk apa? Very well. Saya pindah ke Bali bulan Juli lalu dan mulai bekerja untuk House of Malakai. I have also moved the EYELIKE office dengan Desti ke Bali dan kami sedang menyiapkan a new line. Apa yang dulu membuatmu tertarik ikut NYLON Face Off? Well it was NYLON Magazine. Hal apa yang paling memorable selama NYLON Face Off berlangsung? Meeting new people. The whole experience was new to me as I was new in Jakarta. Apa saja yang telah kamu lakukan pasca NYLON Face Off? I was modeling for a while after NYLON Face Off dan lalu mulai bekerja sebagai Brand Manager

Bran Sawamoto Vargas Hai Bran, apa kabar dan lagi sibuk apa saja? Baik, I’m doing great. Sekarang sih lagi banyak nyanyi off air dan beberapa theatre performances. Apa yang dulu membuatmu tertarik ikut NYLON Face Off? Sebelum NYLON masuk ke Indonesia, saya sudah sering baca. Lalu ketika NYLON masuk ke Indonesia dan mengadakan NYLON Face Off, saya tertarik aja sih untuk ikutan.

092

Apa hal yang memorable selama NYLON Face Off? Hmm… Semuanya memorable sih karena itu pertama kalinya saya mengikuti ajang fashion. Dan tentunya, meeting new people.

Apa saja yang telah kamu lakukan setelah NYLON Face Off? Oh, sempat main beberapa film, rilis satu EP, dan beberapa single, tapi di Eropa. Nyanyi off air dan on air. Apa impresimu terhadap Chrystaline sebagai pemenang? She’s a nice person, dan saya yakin apapun yang dia kerjakan hasilnya pasti bagus. Menurutmu, apa yang harus dimiliki seorang NYLON Face Off winner? Yang penting, terlihat “beda” dan “baru”. Apa rencana kamu untuk tahun 2016? Melanjutkan studi saya ke New York.

untuk SomeAreThieves. Saya juga membuat EYELIKE bersama sahabat saya Desti, we make straps for glasses. Apa impresimu terhadap Bran sebagai pasangan pemenangmu? Bran is a good guy. I think he made progress and plays in movies. We speak through social media sometimes. Menurutmu, apa yang harus dimiliki seorang NYLON Face Off winner? Unique, different, independent, strong character, good and pure heart. Apa rencana untuk tahun 2016? I want to focus on creating more, maybe start a new project. Finding that balance between myself and the world. Always try and be a better you. I want to care more about my environment and nature as these topics have recently made effects on my life.


NYLON Face Off 2013

Bila pemenang tahun sebelumnya memiliki oriental looks yang kental, maka baik Tatyana Akman dan Febri Adriansyah memiliki feature yang “Indonesia banget” dengan kulit sawo matang yang sehat. Setelah diumumkan sebagai pemenang NYLON Face Off 2013 di Umbra Bar & Lounge, Kemang, keduanya menjalani pemotretan cover bersama fotografer Hakim Satriyo. Tatyana yang berdarah Batak-Sunda waktu itu baru masuk Seni Rupa ITB adalah yang pertama datang, sementara Febri, cowok Padang gemar bercanda yang akrab disapa Bibi datang setelah ujian di kampusnya.

Tatyana Akman Hai Tatyana, apa kabar? Lagi sibuk apa saja? Hai Nylon, kabar baik. Currently juggling between working as a model and being a final year student. Life is pretty “interesting”. Apa yang dulu membuatmu tertarik ikut NYLON Face Off? Dulu datang ke bazaar di Grand Indonesia terus kebetulan ada audisi NYLON Face Off, ditawarin dan ikutan deh. Apa yang paling memorable selama NYLON Face Off berlangsung? Being judged for the first time ever based on my personality, I didn’t realize how important it was to really know myself until I joined the competition. I get to know myself a lot in the process. Apa saja yang telah kamu lakukan pasca NYLON Face Off? Mulai serius di modeling, doing few commercials, and I also do a little bit of acting for small parts.

Apakah kamu masih saling kontak dengan finalis Face Off lainya di batch kamu? Masih tapi cuma lewat social media (the perks of living in digital age, hehe). Aku justru lebih dekat sama finalis dari batch lain. Samo, Joel, Nat, and Devona are my loves. Kalau dengan pasangan pemenang Face Off kamu? Bibi is a silly guy! Very true to himself, he’s cool. Menurutmu, apa yang harus dimiliki pemenang NYLON Face Off? Strong individuality.

h:

le o o fot

Pra na ish

Kr

Febri Andriansyah Hai Bibi, apa kabar dan lagi sibuk apa? Kabar baik, lagi bantu-bantu bokap aja nih jaga toko bahan di Tanah Abang. Ayo dong pada main pada belanja bahan, hehe.

Apa yang dulu menjadi alasan kamu ikut NYLON Face Off? Apa ya… Hmm alasan gue join karena memang pengen kenal banyak orang baru aja sih, sama sekalian mantau cewek-cewek kece gitu. Kali aja gitu, kali.

Apa yang paling memorable dari NYLON Face Off? Hal paling memorable buat gue itu ya pas crowning night-nya sih. Kaget gue bisa menang. Sampai lemas malah dengkul gue.

Apa saja yang terjadi setelah NYLON Face Off? Apa ya… Banyak sih gue jadi model di beberapa brand lokal yang nggak kalah keren kualitasnya sama brand luar. Hidup brand lokal!

a.

dan

Apa rencana untuk tahun 2016? Lulus kuliah and then I’m up for any opportunity thrown at me, anything really.

Apa impresimu terhadap Tatyana sebagai pasangan pemenangmu? Wah dia sih hebat banget, unik, kreatif dan smart (Please Tat, puji gua balik). Jadi nggak ngandelin fisik doang. Smart women are dangerous you know, haha.

Apa yang menurutmu harus menjadi modal pemenang NYLON Face Off? UNIK! Beda sama orang lain. Jangan terlalu “Indonesian sweethearts”-lah, coba jadi diri sendiri dan be proud of it. Pretty is boring you know.

Apa rencana tahun ini? Banyakin duit buat beli rumah dan kawin.

093


NYLON Face Off 2014

Dalam NYLON Face Off 2014 yang berlangsung di Moovina Restaurant & Bar, Plaza Indonesia, tim NYLON sepakat mengukuhkan Ronaldo Joel Meyers dan Veronika Krasnasari sebagai pemenang utama NYLON Face Off tahun itu. Keduanya sama-sama memiliki postur tinggi kurus dengan kulit tanned yang menarik. Veronika yang akrab disapa Vera adalah mahasiswi ITB jurusan Mikro Biologi dan salah satu pencetus Lookfest di Bandung, sementara Joel adalah mahasiswa Business Law di Binus yang langsung menarik perhatian dengan rambut Afro dan pembawaan rock & roll yang asik. foto oleh: Laura Karina

Veronika Krasnasari

Ronaldo Joel Meyers

Hai Vera, apa kabar? Lagi sibuk apa saja? Hi, I’m superb! Well, sekarang lagi hectic mengurus my once in a year project called LOOKFEST 2015 while i’m writing this. So I’m super excited and wish me luck. Others than that, I’m planning on my next backpacking trip and next year project.

Apa yang dulu membuatmu tertarik ikut casting NYLON Face Off? Honestly because NYLON magazine is so cool, and I’m so into modelling on that period of time, so I took any chances.

Apa saja yang paling memorable selama proses NYLON Face Off? Lebih ke things I’ve done untuk ikutan berbagai prosesnya, karena kebetulan aku masih kuliah di Bandung dan harus bolak-balik ke Jakarta sendiri, dan those crowning moment yang pastinya memorable banget.

Apa saja yang telah kamu lakukan pasca NYLON Face Off? Aku mengikuti another modelling competition dan finally signed up in one modelling agency with my twin sister Valerie (JIM), and we both graduated from our university.

Apa impresimu terhadap Joel sebagai sesama pemenang di tahunmu? Joel Meyers deserve a spotlight, dia unik, beda, dan ber-attitude. So far I think he is rising.

Menurutmu, apa yang harus dimiliki pemenang NYLON Face Off? Good attitude, model quality, dan uniqueness.

Apa rencana kamu untuk tahun 2016? Going for another 25 days travelling, hike a mountain, settling down my project and settlling myself down, no? Kidding.

094

Halo Joel, apa kabar? Lagi sibuk apa saja? Sedang sibuk menyibukkan diri aja nih, hehe.

Apa yang dulu membuatmu tertarik ikut NYLON Face Off? To be on the cover of NYLON. Tapi itu tidak terealisasikan.

Kalau menurut kamu sendiri, hal-hal apa saja yang paling memorable selama proses Face Off berlangsung? Kalau dalam proses sih yang memorable ya dapat temanteman baru dan dapat pengalaman baru pastinya. Dan yang paling memorable sih kayak jawaban pertanyaan nomor dua.

Apa saja yang telah kamu lakukan pasca NYLON Face Off? Modeling. Apa impresimu terhadap Vera sebagai sesama pemenang? Dia kembar, kadang suka ketuker kalau lagi ketemu yang mana Vera yang mana Vero, ahaha.

Menurutmu, apa yang harus dimiliki seorang pemenang NYLON Face Off? Rendah hati. Mungkin bukan hanya NYLON Face Off winners aja yang harus punya rasa rendah hati. Tapi semua orang harus punya ini sih. Karena rendah hati yang akan menghindari kalian dari rasa sombong dan angkuh. Kalau orang Sunda bilang “Da aing mah naon atuh.”

Apa rencana kamu untuk tahun 2016? Selesain kuliah, travelling, dan menjalani kehidupan selayaknya saja.


NYLON FACE OFF 2015

Sama-sama memiliki keturunan darah Kaukasia, baik Samo Rafael maupun Natasha Wiggerman sebetulnya memang telah memiliki background modeling sebelum mereka keluar sebagai pemenang NYLON Face Off 2015 yang diadakan di Atrium Kota Kasablanka, jadi tidak heran jika keduanya berhasil menarik atensi para juri lewat runway dan portofolio mereka yang mengesankan. Dalam interview-nya, Samo yang waktu itu masih berambut icy blonde bicara soal passion-nya pada musik dan akting, sementara Natasha yang hobi traveling mengungkapkan rencananya untuk melanjutkan studi di negara kelahirannya, Belanda, yang sedang ia wujudkan saat ini.

Samo Rafael foto oleh: Krishna Pradana.

Hai Samo, apa kabar dan lagi sibuk apa? Hi… I’m okay, I guess. Masih bermusik. Sudah mulai memasuki post-production setelah kemarin selesai rekaman single Theory of Flight yang pertama. Sebentar lagi akan rilis, jadi ada excitement menunggu tanggal menetasnya “Daydream”. Belum lama juga sempat recording single untuk film musikal yang gue mainkan. Seru.

Apa yang dulu mendorong kamu untuk ikutan NYLON Face Off? Katanya kalau menang

salah satu pengalaman yang sangat menantang dan menyenangkan.

Apa impresimu tentang Natasha sebagai sesama pemenang? Natasha is amazing. She has this positive energy exuding from her smile. Kalau dia senyum dijamin semua orang akan ikut senyum sama dia. She has a great look and amazing talents. Suaranya keren, unik, dan pantas untuk memiliki record sendiri. Gue lagi meyakinkan dia untuk langsung masuk dapur rekaman nih. Doakan dia akan terima offer-nya.

akan jadi model cover majalah Nylon, so I didn’t think twice to sign up.

Menurutmu, apa yang harus menjadi modal seorang pemenang NYLON Face Off?

Apa pengalaman yang paling berkesan selama NYLON Face Off? Mungkin

Terutama dia harus nyaman menjadi diri sendiri. Dia juga harus memiliki karisma tersendiri. Entah a quiet charisma, or a playful one, it just has to stand out.

photoshoot untuk cover-nya ya… Itu juga salah satu momen terakhir gue dan Natasha bersama sebelum dia pergi ke Belanda.

Apa saja yang sudah kamu lakukan sejak menang Face Off? Menyelesaikan proses rekaman single band gue yang pertama “Daydream”. Main di film musikal yang akan rilis pada awal tahun depan juga menjadi

Natasha Wiggerman foto oleh:lukimages

Apa rencana tahun ini? Tentunya gue mau tahun 2016 menjadi tahun yang subur untuk musik gue. Gue juga udah nggak sabar untuk shooting film lagi. Acting is fucking exciting.

Hai Natasha, apa kabar? Hey… baik-baik aja. I’m in Holland right now, hehe.

Impresimu tentang Samo sebagai pasangan pemenangmu? He is already

Apa yang membuatmu dulu tertarik ikut NYLON Face Off?

like a brother to me. We spent a lot of time together and share everything. We motivate and support each other to go further and make the most of our lives.

Aku tau Nylon Face Off dari tahun lalu sih, karena banyak teman-teman yang ikut juga.Terus pas aku diajak ikutan aku awalnya nggak mau soalnya aku orangnya pemalu banget tapi akhirnya I gave it a try.

Apa memori yang paling berkesan selama NYLON Face Off? That feeling of nervous and excitement all mixed up. Apalagi sesi pertanyaan, they will ask you questions you have never thought of.

Apa saja yang sudah terjadi setelah mengikuti NYLON Face Off? I traveled, naik kereta sama bus sampai Bali. It was amazing. I met some inspiring people through the way.

Apa yang menurutmu harus dimiliki pemenang NYLON Face Off? Menurut aku, you have to be different, punya karakter yang orang selalu ingat, seakan-akan kamu punya cerita. Kamu juga harus friendly dan gampang dideketin.

Apa rencanamu untuk tahun 2016? Biasanya k alau rencanain sesuatu pasti nggak jalan sesuai harapan, so aku sekarang lebih yang let’s see what happens and let life surprise me.

095


#NYLON Adhiputra

Writer NYLONguys INDONESIA

Rd, Andhika Suratsetja

Editor NYLONguys INDONESIA

Nanda Imaniar

Anindya Devy

Web Editor

Nanang Ahmad Suryana Haris Juniarto Graphic Designer

Senior Graphic Designer

Managing Editor NYLON INDONESIA


SQUAD Ever wonder about the people behind this magazine? Well, hello from the other side. Willie William Photographer

Vinny Vindiani Patricia Rivai Fashion Stylist

Alexander Kusuma Praja Senior Editor

Rezaindra O.

Managing Editor NYLONguys INDONESIA

Junior Writer


collage girls Kalau kamu pikir ini adalah sekadar kumpulan foto-foto bagus yang kami suka, kamu salah besar. This is our moodboard for exciting things in 2016. Get the clues?



cover girls An ode for the talented and inspirational young women who graced our cover and their quotes to live by. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Ilustrasi oleh: Kanishka Andhina. MAUDY AYUNDA – MEI 2015 “Aku termasuk orang yang suka coba hal baru. Kaya dulu itu aku suka banget sama sport, tapi sejalannya waktu memang ada beberapa hal yang harus rela aku lepas, dan sekarang I’m not sporty at all. Nggak ada waktu lagi untuk olahraga and it annoys me that I have to choose.”

VELOVE VEXIA – APRIL 2015

“Beauty menurut aku harus inside and out. It’s a must. Kamu nggak bisa cantik di dalam doang tapi luarnya nggak ditata dengan bagus, atau luarnya aja cantik tapi dalamnya nggak.”

HEGE WOLLAN – SEPTEMBER 2013 “Actually, the best advice I’ve ever been given about modeling was from my grandpa. He told me to always do things with passion and drive, and I think that’s definitely something to live by.”

100

ANDIEN AISYAH – MEI 2014 “Filosofi hidup… Just enjoy your life, kalau gue sebenarnya sekarang berusaha mempersembahkan apa yang terbaik yang bisa gue lakukan buat gue, buat orang-orang sekitar gue, buat hidup gue pokoknya. Jadi lo nggak perlu mikir panjang resultnya bakal seperti apa, pokoknya lo lakukan yang terbaik untuk segala hal yang lo lakukan hari ini.”


KELLY TANDIONO – APRIL 2014 “Saya makan sehat dan berolahraga bukan hanya sekadar badan bagus, tapi membiasakan makan makanan sehat. Sure, I drink wine and smoke once in a while, but you need to enjoy life. The key is to balance everything.”

AYU GANI – AGUSTUS 2015 “Berani mencoba aja dan don’t ever scare to try, karena you’ll never know if you never try. Entah dibilang jelek, atau pendek, atau apapun, tetap embrace yourself, pede sama diri kamu sendiri dan coba aja.”

DIAN SASTRO – JULI 2012 “Kita perlu mendefinisikan persepsi kecantikan secara mandiri dan jangan mau didikte orang lain mengenai hal itu, tentunya berangkat dari notion bahwa kita ini masingmasing cantik. Dari situ akan tumbuh cara pikir dan kepercayaan diri yang otomatis akan membentuk pribadi kita lebih menarik dan jadilah kita cantik di mata orang lain. Kalau pun nggak, ya yang penting kita udah cantik di mata kita sendiri, kan?”

SHERINA MUNAF – JANUARI 2014 “Gue bingung sama orang yang bilang ‘Don’t judge me!’, because people will always judge you, that’s what we do as human beings. Terima aja, nggak usah self-pitying.”

CHELSEA ISLAN – JANUARI 2015 “Aku ingin menginspirasi banyak orang, aku ingin mereka lebih aware sama social dan environment issue. Peduli budaya dan seni Indonesia. Mimpi aku masih banyak, mimpi-mimpi kecil seperti men-direct film, ingin bikin buku, bikin drama musikal. Aku lebih ingin banyak di belakang layar walaupun di depan juga masih ingin, cuma lebih selektif aja.”

101


l l a t i t gif ! t o g u yo

for the closest h ia ad h an ah p unmu dengan lim sudah Warnai akhir tah e it easier, kami ak m To ll. e w as lf e ng dikategorikan ya al person and yours si e sp an am aman-hal inspirasimu dalam an menyediakan hal ik d ija d k tu n u , n style ishka y Vindiani & Kan dalam 10 tampila n in V : h le O r! ve e gift memilih the best Sarah Nabilah. : h le O si ra st Ilu Andhina.

Leather Jacket, Zara.

Colour Crush Nail Sequins Silver, The Body Shop. Fashion Boots with Flap Detail, Pull & Bear. Pink Skull Ornament, Asos.

Halloween Fangs iPhone 5 Case, Asos.

Lip & Cheek Scarlet Starlet, The Body Shop.

Rebel – CL 2NE1

Lip Gloss Wand, The Body Shop.

The Golden Age Of Bad Girls Book, Asos.

Choker,H&M.

102

Vanite Clutch Black, Christian Louboutin. Fine Stack Rings, Topshop.


Queen For The Day Inflatable Crown, Asos.

QUIRKY - TAVI GEVINSON

Adventure Time White, Dr. Martens.

Embellished and Embroidered Dress, Peter Pilotto at Stylebop.com.

DIY Sticker case for iPhone 6, Pantainanas.

Villain Character Panties, Topshop.

Mould Your Own Dream Boyfriend, Asos.

Karl Around The World Wallet, Karl Lagerfeld at Stylebop.com.

Protective BB Cream, Anna Sui.

Pug Mug, Asos. The League Of Regrettable Superheroes Book, Asos.

103


Wool Beret, Stradivarius.

Embroidered Wool Pullover, Preen by Thornton Bregazzi at stylebop.com

Dress with Bow, Red Valentino at Stylebop. com.

Preppy – Chanel Oberlin from Scream Queens

Christian Louboutin Eloise Small Calfskin White.

Patt X Mad Ants Iphone Case Geometric 5/5S, Mad Ants The Online Gallery. Northampton Black & Cream Ballerina, Pedro.

Gloss Volupte N°52, YSL.

House Of Holland B6 Spot Fabric Notebook, Asos.

Patt X Mad Ants Geometric Scarf, Mad Ants The Online Gallery.

Long Knit Gloves, Zara.

104


Care Bears Lunch Tin, Asos. Christmas Palette Kiss & Love 2015, YSL.

Yellow Furry Smiley Pencil Case, Claire’s.

Neon City, Pedder Red.

Polka Matteness Lip Lacquer in Tambourine, Polka.

Faux Fur Slippers, H&M.

Rainbow Fur Monster Headphones, Claire’s.

Nail Stickers Cat Crazy, Asos.

Dino iPhone 6 and 6s case, Asos.

Sleep Mask, H&M.

Unicorn Pen, Asos.

Kawaii – Irene Kim

Checked Umbrella, Zara.

Text Front High Neck Sweater, Stylenanda.

105


Master Kajal Eyeliner, Maybelline.

Non Wired Lace Bra, H&M. Naked Smoky, Urban Decay.

Hexagon Rhinestone, Topshop.

The Lovers Print, Pantainanas.

Jadon, Dr. Martens.

Caviar Manicure Paint Pot Jewellery, Ciate.

Gothic – Lydia Deetz from Beetlejuice

3 Pack Skull Socks, H&M.

Black Night, MAC.

The Divine Comedy, Kinokuniya.

Skull Candle Set, Asos.

Faux Fur Jacket, Zara.

106


Colour Elixir Colour Intensifying Balm in Exquisite Caramel, Max Factor.

Coco Chanel Life Portraits, Asos. Fresh Sorbet Blush - Tuscan Grape, The Body Shop.

Girly - Elle Woods from Legally Blonde

Gold Clutch, Dorothy Perkins.

Cat Eye Sunglasses In Mono Colour Block, Asos. Holographic iPhone 6 Case, Claire’s.

Body Butter Dome, The Body Shop.

RPC Collector N°19, YSL.

Copper Flower Jewellery Stand, Asos.

Polka Matteness Lip Lacquer in Maracass, Polka.

107


Bolt USB Hub, Asos.

Ray-Ban Round Glasses, Asos.

Pacman Poncho, Asos.

Geek – Jessica Christopher Day from The New Girl Colour Elixir Colour Intensifying Balm in Exquisite Caramel, Max Factor.

Skinnydip Martian Munch Silicone iPhone 5 Case, Asos.

James & Friends Medium Pencil Case, Asos.

Traveler Shoulder Bag, JumpFromPaper.

Stay Focused Pencil Pouch, ba.do at Asos.

Patterned Pijamas, H&M.

Geeks Guide To Dating Book, Asos.

108

Nara, Suppairs.


Transparent Airliner Bag, Adidas. Eat Drink Paleo Book, Asos.

Halterneck Bikini, H&M.

Tie Tanga Bikini Bottoms, H&M.

Planetary Power Cape, Adidas.

Holiday Miel Mandarin Lipbalm, L’Ocittane.

Holiday Rhubarber Shower Gel, L’Occitane.

Sporty – Shailene Woodley

Jack Wills Cleveland Water Bottle, Asos. Sport Bra, H&M.

Plum Bodyscrub, The Body Shop.

Yoga Mat, H&M.

109


Apoloubi Backpack Calfskin Spikes Black, Christian Louboutin.

Kopfhorer Over Ear MH40, Master & Dynamic, Stylebop. com.

Boy – Austin Butler on Carrie Diaries

Parka grey, rains at The Watch Co.

Modern Gent’s Fragrance Kit, The Body Shop. LTX All Black, HAVEHAD Footwear.

Batman notebook, Moleskin. Reuzel Green 4 oz, The Goods Dept.

Art Disco Black T-Shirt, Topman.

Kreafunk Agroove speaker, Mad Ants the Online Gallery.

Karl, Suppairs. Sunnylife Green Cactus Neon Light, Asos.

110

OriginalFake Kaws Companion “Resting Place”, The Watch Co.


Vintage Round Lens Sunglasses, Asos. Navy Bowtie/White Pocket Square Pack, Topman.

Barbour Tartan Hipflask, Asos.

Black Feather Flat Top Hat, Topman.

Blocklamp Blackcord Lit, Design House Stockholm at The Watch Co.

Navy Vintage Diamond Braces, Topman. M90 Camo iPhone 6 Plus Case, Jack Spade. Maca Root Shaving Kit, The Body Shop.

Boy – Frank Abagnale, Jr. on Catch Me If You Can

Cufflinks, ETRO at stylebop.com.

Eon Silver Hero, AARK at The Watch Co.

Bubinga Wood Money Clip, M-Clip at Stylebop.com.

111


BLAZER: PALLAS CELANA: PALLAS ANTING: INA BEISSNER CINCIN: SABRINA DEHOFF

the art

piece K E T I K A K O M B I N A S I A N T A R A B E R B A G A I T E K S T U R M E N J A D I S A T U , T H A T ' S W H E R E T H E M A G I C I S ! Fotografer: Ryan Tandya – NPM Photography, Stylist: Christina Van Zon, Hair and Make-up by Servullo, Model: Abbie @ Mega Hamburg

112


T-SHIRT: COS ANTINGWW: SABRINA DEHOFF

113


DRESS: GANNI SEPATU: RIKA

114


COAT: TIM LABENDA DRESS: ANTONIA GOY


ATASAN: CAPARA CELANA: CHRISTIAN WIJNANTS SEPATU: MALAIKARAISS TAS: MALAIKARAISS

116


ATASAN: &OTHER STORIES ANTING: SABRINA DEHOFF

117


ATASAN: BOBBY KOLADE DRESS: CHRISTIAN WIJNANTS

118


ATASAN: MALAIKARAISS ROK: BOBBY KOLADE COAT: STUTTENHEIM SEPATU: VEJA

119


COAT: WEEKDAY ATASAN: AUGUSTIN TEBOUL CELANA: BOBBY KOLADE SEPATU: COS ANTING: INA BEISSNER

120


121 ATASAN: CHRISTIAN WIJNANTS ROK: BOBBY KOLADE SEPATU: LIKA MIMIKA CINCIN: INA BEISSNER


MOVEMENT DIRECTOR PAT BOGUSLAWSKI MAKEUP: SHEILA CARTON TATA RAMBUT: HELEN REAVEY MODEL: HANNAH SHAKESPEARA & JOLIE DARI SELECT

D A R K

SUMMER SENTUHAN MURAM DARI RENDA DAN KEMELANKOLISAN. FOTOGRAFI OLEH: AGATA POSPIESZYNSKA. STYLING DAN ART DIRECTION OLEH: INA LEKIEWICZ

122


GAUN, KEDUANYA OLEH VALENTINO; DAN SEPATU OLEH GUCCI.

123


ATASAN, ROK, DAN JAKET OLEH SAINT LAURENT; GAUN, OLEH EMILIO DE LA MORENA; GAUN, OLEH JUST CAVALLI; SEPATU DAN TAS, KEDUANYA OLEH DOLCE&GABBANA.

124


GAUN, OLEH ELIE SAAB; DAN JAKET, OLEH RELLIK.

125


GAUN, PERHIASAN DAN SEPATU OLEH GIVENCHY.

126


127


hit the town

marco padang peranakan Berkomitmen dalam membawa kuliner nusantara, khususnya masakan Padang naik ke level yang lebih tinggi, Marco Padang Peranakan memperluas jangkauannya dengan pembukaan outlet keempatnya di Pacific Place Mall Jakarta. Berkonsep All Day Dining dengan desain interior “Kasual Padang Peranakan Kolonial�, Marco menyediakan sajian khas Padang yang diolah dengan bahan-bahan yang langsung didatangkan dari Padang, Sumatera Barat untuk menjaga kualitas

dan rasa yang otentik. Bukan hanya pilihan menu lezat dan ambience yang menyenangkan, kamu juga bisa menikmati berbagai sajian khas seperti Barramundi Panggang Pacak, Randang Itam, Es Kopi Padang, Es Durian Sumatera, Martabak Kelapa dan menu-menu baru seperti Kepiting Saos Padang, Udang Kipas, Lontong Sayur Padang. This is the authentic and tastiest of them all! Thumbs up! Vinny Vindiani.

HEAVENLY TASTE Anggapan Yogurt selalu terasa terlalu asam sudah bukan zamannya lagi, Heavenly Blush hadir dengan segala kebaikan susu rendah lemak yang sudah difermentasi, dari vitamin, mineral, kalsium, zinc, asam betahidroksi dan bakteri baik yang terpadu dalam Heavenly Blush Yogurt Drink To Go dengan rasa yang lezat, keasaman yang pas serta bisa dibawa kemanapun dan kapanpun. Bukan hanya praktis dan menyehatkan, satu-satunya Yogurt dengan kandungan prebiotik/serat insulin ini juga pas untuk kamu yang sedang menjaga berat badan, karena kandungan gula rendah 11 gram dan susu low fat 100 kalori per kemasan. Even better, Heavenly Blush Yogurt Drink To Go hadir dalam tiga varian rasa, Strawberry, Peach & Blackcurrant yang segar dan siap menemani aktivitasmu! Be happy and feel healthy with Heavenly Blush! Vinny Vindiani.

128


hit the town

Amped Up! Red Bull, energy drink paling laris di dunia, telah tiba di Indonesia and ready to give you some wings . Oleh: Alexander Kusuma Praja. Foto: dok. Red Bull Indonesia. Yup, you read it right. Setelah sekian lama, kini minuman energi paling ikonik Red Bull secara resmi telah memasuki pasar Indonesia, and of course with a bang to kick it off dengan menggelar sebuah party kelas dunia sekaligus memperkenalkan the World of Red Bull untuk publik Indonesia pada hari Kamis, 12 November lalu di mana mereka menyulap area Potato Head Garage menjadi 3D skate park yang masif. Saat tiba di Potato Head Garage, ratusan tamu yang meliputi para scenester Jakarta, media, teman-teman Red Bull dan para atlet serta peminat extreme sport langsung disambut oleh pemandangan supercars Red Bull Mini Coopers dan dekorasi yang dibuat seperti airport check-in dan eksterior pesawat yang sesuai dengan slogan mereka: “Red Bull Gives You Wings!” Tak sekadar dekorasi dan gimmick, semangat tersebut juga ditunjukkan lewat penampilan Hercules and Love Affair, sebuah proyek musik dance garapan DJ Andy Butler dari New York City sebagai penghibur utama malam itu dan aksi DJ Dipha Barus dan DJ Heidy yang mengiringi penampilan para atlet internasional yang meliputi freerunner dari Latvia, Pavel “Pasha” Petkuns, pemenang dua gelar Red Bull Art of Motion; juara dunia 2015 flatland BMX dari Spanyol,

Viki Gomez; atlet BMX dari Taiwan Chiao-Hung Cheng, yang membuat kesan hebat di kompetisi Asia Cup Extreme Sports dan CX Open Gams; dan pemain skateboard Korea Selatan, Jason Choi, yang menjadi atlet skateboard pertama dari Korea yang berhasil lolos kualifikasi untuk kompetisi internasional Bomb the Line 2012 di Jerman. Tidak setiap saat kita bisa melihat aksi atlet kelas dunia tersebut di depan mata, so it was a blast! Sebagai sebuah sapaan pembuka, Red Bull sukses menggelar acara yang memadukan extreme sport, musik, dan lifestyle. Expect more from them in upcoming future!

129


we are pop culture! Indonesia Comic Con menutup tahun 2015 dengan perayaan pop culture yang menggabungkan berbagai fandom dari Barat dan Timur secara sinergis. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Walaupun event berbau pop culture seperti game show, toys fair, AniManga festival, dan creative exhibition lainnya belakangan ini semakin jamak di Indonesia, namun harus diakui jika Indonesia Comic Con (ICC) sebagai event kelas dunia sukses membawa angin segar bagi penggemar kultur pop di Indonesia. Bertempat di Jakarta Convention Center, ICC yang dimotori oleh ReedPOP yang juga dikenal sebagai penyelenggara New York Comic Con (NYCC) telah diadakan selama dua hari di tanggal 14-15 November lalu dan menjadi ajang berkumpulnya para penggemar budaya pop baik Barat maupun Timur dengan berbagai konten seru yang digelar. Tidak hanya menghadirkan 160 ekshibitor dari enam negara, ICC juga dipenuhi oleh para raksasa industri kultur pop dalam dan luar negeri seperti Sanrio, Piero, Glitch, Funko, Re:On dan Royal Selangor yang membawa produk-produk eksklusif dan terbaru. Beberapa bintang tamu yang diundang meliputi penulis komik best seller David Mack yang membagi cerita tentang

130

kariernya, Simone Legno dari tokidoki yang ikonik, produser vocaloid seperti sasakure.UK dan REDSHIFT, sang pahlawan legendaris Kenji Ohba yang terkenal sebagai Gavan, dan para famous cosplayer seperti Pinky Lu Xun, Olivie dari V-Project, dan Nicole Marie Jean. Adanya Special Guests Area memungkinkan pengunjung untuk membeli langsung merchandise sambil mengobrol atau meminta tanda tangan dengan nama-nama yang telah disebutkan di atas. Tak hanya berburu dan menambah koleksi pernak-pernik pop culture, pengunjung ICC juga dihibur oleh penampilan violinist TAMUSIC dengan setlist eksklusif dan kali pertama Secret Walls digelar di Indonesia di mana sembilan seniman lokal berkompetisi dalam live art battle dengan iringan musik dari sasakure.UK. Yang juga menjadi highlight ICC tahun ini adalah perlombaan Championship of Cosplay dengan pemenang yang akan mewakili Indonesia di ajang Crown Championship of Cosplay yang akan berlangsung di Chicago Comic & Entertainment Expo tahun depan.


THE NEW FACE OF

LOOKATS Look at Us alias LOOKATS yang merupakan event market fashion dan kuliner terbesar di Bandung kini mengganti filosofi dan konsep dari pertama kali diusung di tahun 2013. Berganti nama menjadi LOOKFEST, yang didefinisikan sebagai a curated thematic festival with a sustanaible design, where all local creative industry creators and appreciators meet, LOOKFEST mengangkat tema “BRIC-A-BRAC INFUSION” untuk proyeknya di tahun 2015 ini. Perubahan LOOKFEST mengarah ke sesuatu yang bermakna lebih dalam di mana baik founder maupun crew mengharapkan event ini dapat mengubah pola pikir masyarakat mengenai industri kreatif lokal yang juga tidak kalah bersaing dengan industri kreatif di luar sana. Untuk mencintai dan lebih menghargai karya dan bisnis kreatif lokal untuk lebih sustainable adalah yang paling ditekankan saat ini dan LOOKFEST berhasil menggiring anak muda di Bandung maupun dari luar kota Bandung untuk ikut berkontribusi dalam acara ini. Tidak hanya menghadirkan fashion market, festival musik, dan kuliner, LOOKFEST juga mengadakan kegiatan workshop serta talkshow yang kreatif dan edukatif.

Diselenggarakan selama 3 hari, acara pertama diisi oleh penampilan dari Barasuara yang tengah digandrungi oleh penikmat musik indie, disambung dengan penampilan Efek Rumah Kaca, Littlelute, Bandung Blues, Tataloe, Soundcloud Bandung dan DJ Madflowers pada malam harinya. Untuk workshop di hari pertama diisi dengan food and fashion photography oleh Dani Huda x Artys Project dan StartUp Weekend Workshop oleh SUW Bandung. Pada hari kedua, acara dimulai dengan workshop mengenai Business dan Branding oleh Co and Co Space, Makeup Class oleh Stephanie Juliancy dan yang paling ditunggu, Fashion Show yang menampilkan outfit dari tenant yang berpartisipasi di LOOKFEST 2015. Tampilan musik di hari kedua dimeriahkan oleh 5 Petani, SoundCloud Bandung, DJ Kenzi, The Club Master dan ditutup oleh band asal Bandung yang telah melanglang buana sampai ke mancanegara, Mocca! Hari ketiga di mana biasanya menjadi hari yang paling packed sekaligus menampilkan bintang terbaik sebagai penutup acara, LOOKFEST kembali dibuka dengan workshop DIY Ceramic oleh Bintang Merah dan penjurian pemilihan pemenang dari workshop Start Up yang telah diselenggarakan dari hari pertama. Penampilan musik di main stage diisi oleh Butterfield Rising Star, Bandung Blues, Soundcloud Bandung, Angsa&Serigala, fashion dance oleh DAHA yang

mengenakan outfit khusus dari tim Terikat (Kriya ITB) sesuai dengan tema yang LOOKFEST angkat yaitu “Industrial Bold”. Sebagai penutup, LOOKFEST 2015 lagi-lagi berhasil menarik perhatian 12 ribu pengunjung dengan menjaring 80 tenant Fashion, 15 Tenant Food dalam 3 hari. Congratulations to all LOOKFEST crews who made a successful event, we can’t wait for the next project in the future! Oleh: Kanishka Andhina.

131


ja z ze d up! Jazz Goes to Campus yang merupakan festival jazz tertua di Indonesia yang rutin diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI ), tahun ini telah memasuki tahun ke-38, yang diadakan pada tanggal 29 November 2015 di kampus FEB UI dengan tema “The Thrill is Back� yang dimaksudkan untuk menciptakan emotional experience kepada seluruh pencinta musik jazz di tanah air. Thrill yang ingin dibawa tahun ini merupakan rangkuman dari seluruh rasa yang telah ada di JGTC sebelumnya ditambah dengan sensasi baru yang tercipta tahun ini.JGTC juga telah berjasa dalam melahirkan beberapa musisi jazz baru di Indonesia dalam gelaran Jazz Goes to Campus Competition. Tahun ini peserta JGTC Competition diseleksi oleh para juri yang terdiri dari Riza Arshad, Gilang Ramadhan dan Robert Mulia Raharja. Kegiatan lainnya dalam rangkaian JGTC adalah Jazz Goes to Campus Roadshow yang tahun

132

ini diadakan di Kota Solo, tepatnya di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada tanggal 13 November 2015. Jazz Goes to Campus Roadshow akan dimeriahkan oleh Sri Hanuraga Trio yang tampil sebagai pengisi acara. JGTC juga menyalurkan Jazz Goes to Campus Scholarship untuk mahasiswa FEB UI. Penggalangan Dana untuk beasiswa ini dilakukan dengan mengadakan Jazz Goes to Campus Gathering & Charity Night yang merupakan malam apresiasi untuk para donatur dan panitia JGTC terdahulu. Puncak dari seluruh rangkaian acara The 38th Jazz Goes to Campus adalah JGTC Festival yang memiliki 4 buah stage. Tahun ini musisi asal Australia dan Prancis, yaitu Lenka dan Eric Legnini Trio tampil di samping namanama musisi dalam negeri seperti Maliq & D’Essentials, Raisa, Indra Lesmana dan Eva Celia, Dewa Budjana, Krakatau Reunion, Isyana Sarasvati, Baim dan Gugun Blues Shelter, Danilla, Sri Hanuraga Trio, Gerald Situmorang Trio, Art of Tree, dan Sentimental Moods. Oleh: Afdol Arif.


Local Music

Supremacy! Bermaksud memberi ruang bagi musisi Indonesia untuk menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, Konser Cinta Musik Indonesia 2015 akhirnya tercipta dengan konsep menampilkan musisi-musisi besar Tanah Air yang tersebar di 3 stages, Konser Cinta Musik Indonesia (KCMI) berhasil memanjakan mata para penonton yang hadir pada Sabtu, 31 Oktober 2015 di Istora Senayan. Tak hanya itu, Konser Cinta Musik Indonesia juga menyajikan musisi dalam balutan special show dengan menghadirkan Maliq n D'Essentials, Afgan, Sheila on 7 yang memberikan penampilan sempurna pada malam Konser Cinta Musik Indonesia. Sedangkan, di Stage A diisi oleh penampilan Radak Banu, White Shoes and The Couples Company, Endah N Rhesa, Payung Teduh,

dan diakhiri dengan Teza Sumendra. Di Stage B, jejeran band yang tampil tak kalah heboh, dengan komposisi Classmate Journal, Float, Sore, The S.I.G.I.T, dan ditutup oleh NAIF. Diharapkan konser yang sukses digelar di Istora Senayan itu akan menjadi ajang musik tahunan bagi para musisi-musisi Tanah Air. KCMI—indeed—dibuat bukan untuk menutup atau sebagai tanda persaingan terhadap konserkonser luar negeri yang tampil di Indonesia. Namun, konser ini memberikan tempat pada banyak musisi Tanah Air yang bisa memberikan penampilan terbaiknya untuk lebih mengedepankan musik Indonesia. Well, as Pepeng NAIF said in press conference, sudah saatnya musik Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Oleh: Nanda Imaniar. Foto: Noa Photography (KCMI 2015).

133


mad lab on basha market WHEN DOCTOR-WHOS AROUND INDONESIA MADE BAZAAR, OLEH: NANDA IMANIAR.

Welcome to the creative industry years. Menjamurnya pop-up, marketplace, dan bazaar yang mengangkat tematema kreatif di kota-kota besar adalah pertanda awal mulai menggeliatnya bisnis kreatif lokal yang digerakkan oleh anak-anak muda. Dan kota Surabaya pun tidak mau tertinggal dengan Jakarta ataupun Bandung. Basha Market menancapkan pancang eksistensinya dengan membuat tema Mad Lab di Anniversary pertamanya. Tidak jauh-jauh dari kreativitas, tema ini ditujukan sebagai pengingat bahwa tiap individu memiliki laboratorium di pikiran mereka masing-masing. Labirin Mad Lab ini mulai bisa dijelajah pada 27-29 November lalu di Grand City Surabaya. Basha Market kali ini menjadi ajang eksplorasi lebih dari 140 ‘laboratorium’ brand independen yang bergerak dalam bidang fashion, lifestyle dan F&B.

Selain menghadirkan vendor-vendor lokal, pengunjung bisa melihat pameran dan mengikuti kelaskelas workshop dengan jadwal yang sudah tersedia. Mengadopsi tema WYSINWYG (What You See Is Not What You Get), Basha Market menampilkan instalasi robotika yang menjadikannya terlihat lebih realistis sebagai Mad Lab. Bahkan ada kompetisi ROBOART di mana Mad Scientists seluruh Indonesia diundang untuk menggunakan bahan apapun untuk menciptakan robot yang sempurna. Dan 10 robot terbaik akan dipamerkan! Its time for some experimenting!



shopping list Aldis Setiadi (Makeup Artist), 0815-46204160 Alialuna (Hairstylist), 0856-91030947 Annisaa Caca (Makeup Artist) 0857-80020052 Benefit, Plaza Senayan lt. 2 Bershka, Plaza Indonesia lt. 1 Bleach Project, www.bleachprojectinc.com Bobbi Brown @ Sogo, Plaza Senayan Clinique @ Seibu, Grand Indonesia lt. G Dani Huda (Fotografer), 0877-22201493 Danjyo Hiyoji @ Central Dept. Store, Grand Indonesia Hendi Thamrin (Fotografer), 081298538020 Hunting Fields, @ Project One, Colony 6, Kemang Guardian, Plaza Indonesia UG Jeffry Welly (Studio47) (Hairstylist), CP: Alma 0896-57028730 JumpFromPaper, www.JumpFromPaper.com KLAR Senopati, Jl. Senopati no. 27-29 (021) 5263354 L’occitane, Plaza Indonesia lt. 3 (021)310 7228

M.A.C, Grand Indonesia West Mall lt. G (021) 23580139 Make up Forever, Plaza Indonesia lt. 2 Marina Tasha (Makeup Artist), 08777977147 Maybelinne @ Guardian, Grand Indonesia Moral @ The Goods Dept., Pacific Place lt. 1 NYX Cosmetics, Lippo Kemang, lt. 2 O.P.I, Plaza Indonesia lt. LG Rama Dauhan Design Studio, IG: @ramadauhandesignstudio Sav Lavin, www.savlavin.com Sephora, Plaza Indonesia lt. 2 Sharon Angelia (Fotografer), 0859-21515777 Stradivarius, Plaza indonesia lt. 2 STYLEBOP, www.stylebop.com The Body Shop, Plaza Indonesia lt. 3 (021) 31926938 The Rue, IG: @therueswim Torik Danumaya (Fotografer), 0812-88958895 YSL @ Glow Living Beauty, Plaza Indonesia Lt. 1 Zara, Senayan City Lt. 1

SUBSCRIBE & SAVEBEST not for girls.

INDONESIA

Ya, saya ingin berlangganan majalah

INDONESIA

30%

DEAL!

CARA PEMBAYARAN

Nama Tanggal Lahir

Cash

Perusahaan Jabatan

Transfer

Alamat pengiriman

Kantor

Kota

Rumah Negara

Kode Pos

Telpon HP

Hubungi Indra tel. 021-53667777 / fax. 021-5366 6767. Mohon konfirmasi melalui telepon sebelum melakukan transfer

Fax Email Mulai berlangganan dari bulan

COVER PRICE

PT. Nilon Media Indonesia Bank Mandiri Cab. Jakarta Sudirman No Rek : 102.00.0605204.4

NORMAL PRICE

SUBSCRIBE PRICE

SAVING follow us on

NYLON

Rp. 42.000 (10 edisi)

Rp. 420.000

Rp. 294.000

30%

NYLON Guys

Rp. 42.000 ( 6 Edisi)

Rp. 252.000

Rp. 189.000

30%

NYLON_IND

NYLON & NYLONguys Indonesia

Harga diluar ongkos kirim (untuk konfirmasi harap menghubungi nomor telepon 021-53667777

Kirim formulir ini ke : Jl. Palmerah Utara 55 Slipi, Jakarta 11910 Telp. (021) 5366 7777, fax. (021) 5366 6767

OR DOWNLOAD AT

PT. Nilon Media Indonesia Jl. Palmerah Utara 55 Slipi, Jakarta 11910 Telp. (021) 5366 7777, fax. (021) 5366 6767


Periplus Ngurah Rai International Airport, International Departure Lobby Area

Jakarta • Periplus Soekarno Hatta International Airport Departure Terminal 1 A +62-21 9923 9778 Departure Terminal 1 B +62-21 4621 3864 Departure Terminal 1 C +62-21 9749 0796 Departure Terminal 2 F +62-21 4644 2389 Departure Terminal 2 DE +62-21 4644 2390 Departure Terminal 3 +62-21 878 7891 4633 • Periplus Halim Perdana Kusuma Airport +62-21 4469 5180 • Periplus Plaza Indonesia 1 (Basement) +62-21 3193 7666 • Periplus Mall Kelapa Gading 3 +62-21 4566 436 • Periplus Plaza Senayan +62-21 5785 2750 • Periplus Pondok Indah Mall 1 +62-21 7513 981 • Periplus Ranch Market Pondok Indah +62-21 7691 527 • Periplus Kemang Villas +62-21 7194 484 • Periplus Colony 6 Kemang +62-21 2952 9928 • Periplus Gandaria City +62-21 2378 8843 • Periplus Lotte Shopping Avenue +62-21 2988 8974 Bandung • Periplus Husein Sastranegara International Airport • Periplus Setiabudi Supermarket

+62-22 6979 3324 +62-22 2032 084

Yogyakarta • Periplus Adi Sutjipto International Airport +62-274 486 060 Departure Gate • Periplus Malioboro Mall +62-274 589 821 Surabaya • Periplus Juanda International Airport Terminal 1 +62-31 8688 407 Departure Gate 4-5 • Periplus Galaxy Mall +62-31 5937 360 • Periplus Pakuwon Supermall +62-31 7390 273 • Periplus Tunjungan Plaza 3 +62-813 3358 4332

Bali • Periplus Ngurah Rai International Airport International Terminal Departure Lobby Area (Lounge before Check-In) +62-361 8512 358 Departure Shopping Area (after Passport Control) +62-361 7838 864 • Periplus Ngurah Rai International Airport Domestic Terminal +62-361 849 6948 Newsstand Corner Gate 1-2 +62-361 849 6946 Newsstand Corner Gate 5-6 • Periplus Discovery Shopping Mall +62-361 769 757 • Periplus Bali Collection +62-361 774 620 • Periplus Hardy's Sanur +62-361 282 790 • Periplus Bali Deli Seminyak +62-361 734 578 • Periplus Seminyak Square +62-361 736 851 • Periplus Monkey Forest Ubud +62-361 975 178 • Periplus Tino Ubud +62-361 971 803 Lombok • Periplus Lombok International Airport Gate 1

+62-370 615 7074

Medan • Periplus Kualanamu International Airport Gate 5-6 +62-61 7706 2514 • Periplus Cambridge City Square +62-61 7538 3654 Semarang • Periplus Ahmad Yani International Airport +62-24 7097 6567 Departure Gate

Please contact us at: Phone: +62-21 4682 1088, Email: customercare@periplus.com @periplus_store

PeriplusIndonesia

periplusid


this month on

nylonindonesia.com

+

Vans And Disney Young At Heart Vans seolah menghidupkan kembali kenangan masa kecil yang didesain semenarik dan secocok mungkin untuk dipakai orang dewasa. Ready to walk to wonderland?

The 38th Jazz Goes To Campus

Rihanna Seriously Sells Cannabis Sukses dalam karier bermusiknya, Rihanna kini mulai berani terjun ke dunia bisnis. Pelantun lagu “Umbrella” itu baru saja meluncurkan sebuah produk ganja yang bernama MaRihanna.

like us us on on like

NYLON & NYLONguys NYLON & NYLONguys Indonesia Indonesia

follow us us on on follow

Taylor Swift Vs Jennifer Lawrence

Tahun ini JGTC Festival membawa musisi asal Australia dan Prancis, yaitu Lenka dan Eric Legnini Trio. Dengan suguhan musik yang dapat memanjakan telinga para penonton diharapkan dapat menyebarkan rasa cinta terhadap musik jazz.

PERNAHKAH KAMU MEMBAYANGKAN SEPERTI APA JADINYA JIKA TAYLOR PUNYA SEORANG SAINGAN BERAT? HAL ITULAH YANG BISA KAMU TEMUKAN DALAM DIRI JENNIFER LAWRENCE.

@NYLON_IND @NYLON_IND

@NYLON_IND @NYLON_IND

NYLON IND NYLON IND


Star Maps: Pleated Midi Skirt

p l e at e d midi skirt

The trend is now hit the street, the runway, and everywhere! Oleh: Kanishka Andhina. Topshop, price by request

Zara, Rp.399.900

Zara, Rp.899.900

Topshop, price by request

Zara, Rp.799.900

Zara, Rp.399.900

Topshop, price by request

Zara, Rp.899.900

Topshop, price by request

Zara, Rp.899.900

olivia palermo

139


Bag Check: O Holiday

o

holiday Ho Ho Ho, The Christmas and New Year’s Eve holiday is here! Be ready to start a new journey and be a happy new soul! Oleh : Kanishka Andhina Fotografer : Willie William

140

Dari kiri ke kanan (sesuai arah jarum jam): BSK sweatshirt, Bershka,Rp. 459.900,00 Sephora bronzer, price by request Starlash Mascara, Emina, Rp. 47.500,00 Wool beret, Stradivarius, Rp. 129.900,00 Oh So Kissable! Lipstick, Emina, Rp. 25.000,00 Lip Shine, Emina, Rp. 34.000,00 Pointed foundation Brush (core collection), Real Technique Rp. 280.000,00 one set Countour Blush (core collection), Real Technique Rp. 280.000,00 one set Colorstay Liquid Liner, Revlon, Rp. 85.000,00 Crème de la crème, Emina, Rp. 39.500,00 Eye Shadow base, NYX, Rp. 170.000,00 Bare With Me Mineral Compact Powder, Emina, Rp. 39.500,00 No lace sneakers, Bershka Rp. 499.900,00 Volume Express Mascara, Maybelline, Rp. 85.000,00 Golden Gloss, YSL, Rp. 405.000,00 Lip Couture Matte Liquid Lipstick, LA Splash, Rp. 120.000,00 Body shower gel, Emina, price by request Emina Cheeklit Cream Blush, Rp. 30.000,00 Beauty Bliss BB cream, Emina, Rp. 32.000,00 Buffing brush (core collection), Real Technique Rp. 280.000,00 one set The Worn Archive Novel by Serah-Marie McMahon, Tote with metallic handle, Zara, Rp. 559.900,00 Cheeklit Blush, Emina, Rp. 36.000,00 Eyeshadow Xo Bobbi Palette, Bobbi Brown, Rp. 607.500,00


999FMJAKARTA

radio

w w w. mpgm ed ia .c o.id


Spring 2016

Grand Indonesia, East Mall 3rd Floor minimal.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.