september 2012
STYLE
The devil is in the details
Menswear
Dunia dibalik sebuah label
Getting Suit Up
Victor Banks LTHRKRFT BNV
Andrew Garfield Drive Thru Restorasi Honda Life
Art of Shaving on a date with
Marsha Timothy
Fotografi: Shadtoto Prasetio
10 EDITOR’S LETTER 12 LETTERS 14 CONTRIBUTORS
genius
16 COP OUT
Dalam film thriller terbaru end of watch, aktris Cody Horn tampil berani dan brutal. Teks: Caitlin Smith. Fotografi: Jessica Haye & Clark Hsaio
18 CONNECTING DOTS
sept
andrew garfield, fotografi: cass bird. stylist: j. errico. grooming: rebekah forecast. asisten fotografi: erik snydeer & diane russo.
Mengusung ciri khas pointilism dan Indonesian Ornaments, Ade Itameda sampai membuat Vans dan Nigel De Jong terkesan atas goresan tattoo-nya Teks: Tim Laksmana. Fotografi: Dok. Ade Itameda
19 WELL USED
Bram bukan sekedar kolektor yang hanya suka merawat dan memajang koleksinya. Ia menggunakan sneakersnya disetiap aktifitas: ke kantor, resepsi, wisuda, meeting, masjid, hingga ke pelaminan! Teks: Rezaindra O. fotografi: dokumentasi pribadi
2012
20 INTO the void
Ia bukan hanya sebatas frontman sebuah rock band, tapi Arjo Verdijantoro a.k.a Otong “KOIL” adalah seorang real businessman, sekaligus poseur sejati. Teks: Sandi Eko Fotografi: Rude Billy
22 WHEEL LIFE
BMX Racer Mike Day berharap proses penyembuhannya dapat membawanya ke Olimpiade di London. Teks: Rob Ledonne. Fotografi: Brad Swonetz
24 DREAM WEAVER
Shane Jones sedang bosan. Ini adalah berita bagus. Teks: Mallory Rice. Fotografi: Erin Pihlaja
25 UNDER THE RADAR
Shane Jones sedang bosan. Ini adalah berita bagus. Teks: Mallory Rice. Fotografi: Erin Pihlaja
26 SUB CULTURE SCENE
Selain karyanya yang berkarakter, empat tattoo artist ini juga mewakili trademark sendiri dalam goresan tato-tato mereka yang membuat nama mereka cukup dikenal di kota masing-masing. Teks: Tim Laksmana & Sandi Eko. Fotografi: Dok. Pribadi
32 GENIUS NEWS 34 GROOMING 36 EVENTS 39 GAMING 40 HAUTE STUFF 42 THE CHOW
drive thru 44 NIGHT RIDER
Perkenalan Ducati 1199 paginale, yang juga terkenal sebagai the ride ofyour life. teks: Nicholas stecher. fotografi: kerian.
47 GLORIOUS JOYRIDE
Apabila di edisi lalu Editor in Chief kami, Ein Halid diberikan kesempatan oleh sebuah brand legendaris untuk menyusuri daratan Eropa, maka pada kolom drive thru kali ini kami sajikan sebuah pengalaman berbeda tim NYLONguys bersama The All-New BMW 3 Series. Be ready to hold your breath! Teks: Sandi Eko Fotografi: Rude Billy & BMW Indonesia
48 PIMP MY RIDE:
When Asia’s fashion step up the game. TEKS: REZAINDRA O.
Plaza Indonesia level 4 Kuningan City Mezzo level UG Kota Kasablanka level UG Central Park level UG
facebook.com/wakaishoes @wearewakai
2012
september
taste
50 LIKE A BOWL’R hat
52 BORING BLACK COLORED BLAZERS
54 BUST(ED) LINE
SKINNY TIE
Marsha Timothy: Fotografi: rude billy. Stylist: patricia annash.all wardrobe by topshop. LOKASI : dia.lo.gue artspace
56 DON’T BE SHIRTY PLAIN COLORED SHIRT
58 LIL’ THINGS HE NEEDS CUFFLINKS
60 NICK Neck BOW TIE
62 MEN IN BLACK BLACK SUIT
64 modern neat HANDKERCHIEF
66 TAILORED SWIFT TAILORED PANTS
68 feet case
LEATHER LOAFERS
radar
70 AGE APPROpRIATE
Lewat album baru mereka The Vaccines melanjutkan suntikan atas pembentukan rock. Teks: Harriet Gibsone Fotografi: Piczo
73 SATELLITE OF LOVE
Bagi Dear Nancy definisi galaksi berarti atmosfer bumi lengkap dengan ambiens debut album yang sarat cinta. Teks: Sandi Eko. Fotografi: Rude Billy.
74 MY FAVORItE GAME
The Cardigans menjadi satu lagi band era 90-an yang menebus rindu para penggemarnya di Jakarta. Better late than never. teks: Alexander Kusuma Praja. Fotografi: Rude Billy.
76 WORD PLAY
Twin Shadow terangterangan di album keduanya, confess. teks: rebecca willa davis. fotografi: hiroyuki
77 DRUNK & ORDERLY
Band indie-pop London Zulu Winter mungkin menyanyi tentang T.S. Eliot, tapi mereka masih tahu cara minum beberapa gelas bir. Teks: Harriet Gibsone. Fotografi: Dan Wilton
78 mountin’ sounds
Mo Morris berbicara tentang project terbarunya, Zsou, kekagumannya terhadap gamelan, serta mengapa dance music sudah menjadi terlalu ‘pop’. Teks: Tim Laksmana. Fotografi: Rude Billy.
80 LUCKY BASTARD
Walau menganggap dirinya just a lucky bastard, Angger Dimas adalah DJ Indonesia yang paling mendunia saat ini. Teks: Tim Laksmana. Fotografi: Dok. Angger Dimas
feature
82 MODERN MARVEL
Dalam waktu dua tahun, Andrew Garfield berubah dari sidekick ke bintang Broadway dan menjadi salah satu superhero paling ikonik sepanjang masa. Ia ketakutan, patut dimengerti. Teks: Luke Crissel. Fotografi: Cass Bird.
92 BORN TO ACT
Dengan Marsha Timothy, sulit untuk mengobrol hal-hal selain film. Apalagi sekarang ia semakin totalitas dalam dunia akting. Teks: Tim Laksmana. Fotografi: Rude Billy
98 MADE TO ORDER:
Setiap produk yang kamu pakai melalui berbagai proses hingga bisa ada di tangan kamu. well, it’s not as simple as A-B-C for sure. It took creativity, persistence, hard work, sacrifices and a big bowl of passion. teks: reza indra o, fotografi: eksklusif
106 COOLNESs. CURATED Not looking cool is not an excuse, apapun karaktermu.
116 DARK MATTER
Membawa siluet militer modern dan sportswear yang mengerikan turun ke jalan. fotografi : ben rayner
127 SHOPPING LIST 128 HIGH TIMES
Irvine Welsh kembali ke cerita yang telah membuatnya terkenal. Teks: Mike Harvkey. Ilustrasi: Sandrine Pagnoux.
Chairman and Chief Entertainment Officer Julius Ruslan Chief Executive Officer and Group Publisher Denise Tjokrosaputro Editorial Director Petrina Leong Editor-in-Chief Ein Halid Managing Editor Rezaindra O Executive & Special Project Editor Tim Laksmana Fashion & Beauty Editor Anindya Devy Fashion Stylist Ayu Hendriani Photographer Rude Billy
writer Sandi Eko design
Graphic Designer Coordinator Amirudin Hafihz Graphic Designer Haris Juniarto
editorial assistant Deasy Rizkinanti business
Group Sales Manager Herawati Saragih Senior Account Excecutive Nimas Ayu Inawati Account Excecutive Natasya Wulandari Sales Support Dwie Supratina Traffic & Distribution Manager Ursula Sitorus Circulation & Distribution Assistant Indra Aditya Circulation & Distribution : Algonium, Iriansyah, Eko Susilo Subscription Sitta Rahmania Marketing Communication Supervisor Thania Muljadi Event Staff Adi Wira IT Coordinator Fajar Fitriadi Web Coordinator Gadis
NYLON is published by
PT. TIGA VISI UTAMA Thamrin City Office Park Blok AA No. 08-09 Jl. Kebon Kacang Raya, Jakarta Pusat 10350, Telp. (021) 319 91193, fax. (021) 349 91178
SIUP NUMBER : 01881/10-1.824.51
NYLON US
Chief Editor Marvin Scott Jarett Publisher Jaclynn b Jarett Associate publisher Karim Abay President Don Hellinger
Editorial Office
110 greene street,suite 607, New York, NY 10012 Disclaimer Artikel yang dimuat dalam majalah ini telah melalui proses editorial yang berkesinambungan. Isi majalah ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan proses pemeriksaan dan opini publik, dan hanya berfungsi sebagai informasi yang bersifat konstan. Semua materi yang diterima akan menjadi hak milik telah memiliki izin pemuatan foto dari pihak yang kecuali ditetapkan lain. bersangkutan untuk digunakan sesuai keperluan. Hak Cipta & Izin Penerbitan Hak cipta dilindungi. Tidak ada bagian dari majalah ini yang diizinkan untuk dikutip ataupun diproduksi dalam format apa pun dengan atau tanpa sengaja tanpa izin dari perusahaan. Hak cipta 2011
follow us on
contact us
NYLONguys_IND
contact@nylonindonesia.com
NYLON Indonesia
www.nylonindonesia.com
sales@nylonindonesia.com
010
ed letter
do it with STYLE
Forget being fashionable! Di edisi ini NYLONguys tidak akan menjejali Anda dengan apa yang harus dikenakan untuk sekedar terlihat trendi di musim ini. Kami ini menginspirasi Anda untuk memahami tentang STYLE, yang nggak hanya sebatas luaran saja. It’s about lookin good and feelin good. Apa yang Anda pilih kenakan harus merefleksikan diri Anda. Saat memilih memakai satu stel jas atau memakai sneakers favorit ada sebuah konsep dibaliknya. Seperti kami memahami Bram dengan mengkoleksi ratusan sneakers ataupun Ade yang memiliki sepatu Vans berlukis ukiran tato. Style ada dalam saat Anda memilih olahraga, musik, bahkan profesi. Seperti memilih menjadi seorang tato artist yang handal, butuh skill dan keunikan sendiri sehingga orang rela datang untuk dilukis di atas kulitnya. Sebuah bentuk seni yang dibawa sampai mati. Merestorasi mobil tua seperti Honda Life menjadi lebih hip jadi sesuatu yang sangat cool. Sebuah keberhasil mengendarai mobil klasik dan original yang bisa representasikan pemiliknya. Di edisi ini NYLONguys menyusup dibalik bisnis brand lokal khusus pria. Kerja keras, passion dan ide brilian dibalik semua itu. Untuk menghasilkan sesuatu yang fungsional, dibuat dengan sempurna dan memiliki look yang keren. September ini kami berusaha mengkurasi dan menginspirasi Anda, karena memiliki Style yang signifikan nggak hanya datang dengan hanya sekedar membaca satu edisi. Style is eternal, so start doing it even when you are shaving.
ein halid Editor in Chief
012
letter @ddaiiad: Penulis yg baik adalah yang tahu keinginan pembaca atau membuat pembaca ingin tahu. Suddenly, sy suka ‘Rahma’ di halaman 091. @NYLONguys_IND @JunkardCompany: Thanks @NYLONguys_IND. used Junkard Shoes in Rubrik Taste. :D @dianugroho: @NYLONguys_IND too tired of waiting your edition for two months @celanacargo: Edisi @NYLONguys_IND juli-agustus, re-charge isi otak selama liburan. Gua sumpahin kece terus!
@kemalbunder: Baru payday trus liat baju2, sepatu, jam di @ NYLONguys_IND BAHAYA!!!!!! NYLON guys Indonesia is gettin’ DOPE in each and every issue. SALUTE. Clark Kay - Bankers Kombinasi fashion - music - sports - movies NYLON guys ini udah passsss bangeettts!!! sukakk. Yasser A - Engineer we need more FICTIONS, STREET STYLE, and more BONUSES. James Han - creative staff
ilustrasi: Natisa jones
014
contributor
Lisa Fazaki
Shadtoto Prasetio
Febri Dwi Suseno
“Why I chose to be a make up artist? I always love art... And people’s faces happened to be my favourite canvas,” terang Lisa Fazaki yang bekerja sama dengan NYLON bulan ini untuk pengerjaan fashion spread dan pemotretan artikel feature Marsha Timothy. Lulusan ITKP Advertising School ini mengaku menyukai bagaimana pekerjaannya dapat membuat orang lain tampil lebih baik. “Saya tidak bisa melupakan senyuman orang-orang yang tampil percaya diri. Saya percaya bahwa semua orang dilahirkan untuk menjadi cantik dan tampan. Mereka pun butuh orang lain untuk membantu mereka menemukan itu. And I hope that person is me,” simpulnya.
Fotografer kelahiran 1986 ini membantu NYLON Guys untuk Fashion Spread bulan ini. Shadtoto Prasetio mempelajari Film dan Televisi saat ia kuliah yang kemudian mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia fotografi. Selain foto, ia juga akrab dengan kegiatan jalan-jalan, berburu kuliner, dan menikmati seni.
Saat melamar di NYLON sebagai intern, cowok yang dipanggil Ebi ini sangat bersemangat untuk mengerjakan apapun untuk redaksi. Alhasil, masa magang dari bulan Mei hingga Agustus 2012 dihabiskan Ebi dengan membantu layout, retouch, styling, bahkan MC untuk acaraacara off-air NYLON Indonesia dan NYLON Guys. Mahasiswa angkatan 2009 di London School of Public Relation ini mencintai majalah NYLON seperti ia mencintai fashion dan musik. Kalau tidak sedang bekerja atau kuliah, Ebi bisa menghabiskan waktu di depan komputernya untuk membuat cover lagu dan mengedit videonya sendiri.
Patricia annash, tiara puspita, alexander kusuma praja, jessica hanafi, Richa annisa, Emanuella P.A.
cop out
Dalam film thriller terbaru end of watch, aktris cody horn tampil berani dan brutal. Teks: Caitlin Smith. Fotografi: Jessica Haye & Clark Hsaio
stylist: elizabeth stewart. hair: aviva dari starworksartists. com menggunakan phyto. makeup: steve sollitto at starworksartists.com menggunakan nars. asisten stylist: katie bofshever. atasan paco rabanne, celana pendek zadig & voltaire.
WALAUPUN CODY HORN harus menderita rasa sakit yang serius karena perannya dalam drama polisi garapan David Ayer, End of Watch–latihan kepolisian yang keras dan brutal di pagi hari– eks model Ralph Lauren ini melakukan semuanya dengan senang hati. “David berkata, ‘Yeah... kamu harus menghilangkan senyuman itu’ ketika saya berakting disetrum,” ujar Cody, menceritakan kembali momen favoritnya selama pra produksi seakan ia sedang mengenang waktu bermain yang menyenangkan dengan teman-temannya (teman-teman itu, dalam kasus ini, adalah lawan mainnya yaitu Jake Gyllenhaal, Michael Peña, dan America Ferrera). “Rasanya seperti ada yang merobek tulang dan otot keluar dari tubuhmu. Itu adalah hal paling menyakitkan yang pernah saya rasakan –dan kami semua merasakannya!” Meskipun saya berbicara dengan Cody melalui telefon, saya bisa merasakan senyumnya yang Ayer perintahkan untuk hilangkan telah kembali lagi bersama ingatan ini. Cody yang berusia dua puluh empat tahun, telah tampil sebagai peran kecil dalam acara seperti The Office dan Rescue Me, mendapat kesempatan untuk menjadi bintang dalam film Magic Mike. Ia melanjutkan kiprahnya dalam Watch, memerankan perwira bernama Davis yang berwatak keras, yang merupakan kapten angkatan laut dan anak perempuan dari kapten Air Force (Ayah Horn, yang menjabat sebagai ketua Walt Disney Studios, mantan presiden Warner Bros., kebetulan dulu pernah bekerja di Air Force juga). “Ketika saya di taman kanak-kanak, saya ingin menjadi pilot pesawat tempur,” ujar Horn. “Jadi sekarang seperti membangkitkan kenangan lama. Saya sudah sangat senang hanya dengan mengenakan seragam.” Simak bagaimana Cody mengajarkan kami (dan kamu) bagaimana berlatih seperti polisi sungguhan.
1. TANTANGAN TAKTIK America (Ferrera) dan saya harusmengambil tes yang diambil oleh para murid untuk menjadi polisi –tes taktis dan fisik yang menyeluruh. Kamu bisa berlari 250 meter menaiki bukit seakan sedang mengejar tersangka. Rasanya sangat sulit dengan membawa pistol dan tongkat polisi. Kemudian kamu mengeluarkan tongkat itu, dan memukulkannya pada boneka yang biasa dipakai untuk latihan football. Ada seorang polisi yang menggerakkan boneka itu, dan kamu harus memukulnya selama beberapa menit. Kamu juga harus bergulat dengan seseorang. Lelaki [yang bergulat dengan saya] memiliki otot yang kuat, seperti tank. 2. SENI BELA DIRI CAMPURAN Ini membuatmu merasa aman dan menguatkan tubuhmu. Kamu akan merasa terpancang ke dalam tanah, dan jika kamu kehilangan pistolmu atau tongkatmu, kamu tetap bisa bertarung. Dengan bela diri campuran, kamu berbaring di tanah, kamu bergulat, kamu mencengkeram –lengan dan pundak saya terasa sangat lelah. Ini
adalah olahraga yang fantastis. Kami bergulat dengan orang-orang yang sudah terlatih sejak lama, dan ada ketenangan dalam kekuatan mereka yang sangat menginspirasi. 3. BAR METHOD Sangat penting untuk membentuk otot-otot saya dengan cara yang benar –saya ingin mereka lebih panjang dan ramping. Kombinasi antara bar method dan yoga sangat bekerja pada inti ototmu. Selain itu juga penting untuk memusatkan perhatian saya dan tetap fokus dan seimbang, dan sangat bagus jika bekerja dengan beban tubuhmu sendiri. 4. ANGKAT BEBAN Saya mulai dengan mengangkat beban ringan dalam waktu yang lebih lama dari yang biasa saya lakukan, dan saya mulai menaikkan jumlah bebannya karena saya sangat berusaha untuk meningkatkan massa otot saya. Pergi ke gym dan mengangkat beban beberapa kali dalam seminggu sangat penting untuk memelihara massa otot yang harus dimiliki seorang polisi.
nylonindonesia.com
017
Ade Itameda memulai passion-nya terhadap tato sekitar enam tahun lalu, setelah sebelumnya berprofesi sebagai body piercing artist. Sejak dulu Ade selalu tertarik dengan budaya Indonesia dan ia merasa banyak aspek heritage budaya Indonesia yang semakin menghilang. “Ada perasaan ingin menyelamatkan budaya kita, karena sayang kalau ornamenornamen indah tersebut terlupakan,” kata Ade. “Makanya saya ‘mentranslasikan’ ornamen serta pattern tradisional ke dalam desain yang modern. Saya terinspirasi oleh Wayang, ukiran kuno yang terdapat di candi-candi serta pakaian tradisional Indonesia, yaitu Batik,” tambahnya. Selain ornamen tradisional, pointilisme adalah tehnik yang dieksplornya sewaktu ia masih menjadi tattoo apprentice. “Sebuah tehnik lama, yang telah digunakan dalam seni pictorial selama berabad-abad,” jelas pria berkacamata ini. “Pointilism memberi karya saya a more ‘traditional’ feel. Pointillism atau dotwork memerlukan kesabaran dan konsentrasi tinggi, sehingga menjadi semacam meditasi bagi saya.” Kehandalannya dalam kedua tehnik yang kini menjadi trademarknya tersebut membuat Ade dilirik oleh Vans, merk sneakers yang terkenal dengan sepatu slip-ons-nya. “Orang Vans kontak saya beberapa waktu lalu, dia bilang dia lihat karya saya. Mereka suka dan tanya apakah saya tertarik untuk nge-desain salah satu sepatunya,” cerita Ade. Tipe sepatu yang Ade buat bernama Vans BLX, tapi untuk sekarang ini belum dijual untuk umum. Bukan hanya Vans, pemain sepakbola Manchester City asal Belanda, Nigel De
Jong, juga naksir dengan tato buatan Ade. “Nigel lihat tato yang saya buat untuk temannya, lalu dia telpon ke Tattoo Left Hand, studio tempat saya kerja di Driebergen. Dia suka karya Polynesian saya dan minta dibikinin sleeve di seluruh lengan. Orangnya jujur banget dan sangat tertarik budaya Indonesia. Salah satu customer yang paling saya hargai,” cerita
connecting dots
MENGUSUNG CIRI KHAS POINTILISM DAN INDONESIAN ORNAMENTS, ADE ITAMEDA SAMPAI MEMBUAT VANS DAN NIGEL DE JONG TERKESAN ATAS GORESAN TATTOONYA. TEKS: TIM LAKSMANA. FOTOGRAFI: DOK. ADE ITAMEDA.
018
nylonindonesia.com
pria berkacamata ini bangga. “99% yang bikin tato di saya adalah orang-orang yang serius dan berdedikasi terhadap cerita dan arti yang dalam dibalik tato mereka. Sebuah tato harus setengah dari saya, setengah dari customer saya. Together we can create a great piece.” Sekarang, Ade sekarang tinggal di Belanda untuk bekerja secara permanen. Bersama partnernya Lielo, ia membuat art-based project bernama Thisis369. Bukan hanya tato, mereka berdua juga mengerjakan fotografi, taping (tempelan Mandala di lantai dan dinding), woodwork, dan lain lain. Portfolio mereka bisa dilihat di www.thisis369.com. “Karena kami berdua berasal dari kultur berbeda, kami ingin mengkombinasikannya to keep them alive. Kami punya rencana besar untuk Thisis369. Sekarang kami lagi mengerjakan sebuah exhibition di Belanda yang akan diadakan akhir tahun ini!” kata Ade dengan antusias. “Overall, karya saya bisa dibilang etnik, kultural dan ornamental dan pada dasarnya, seni yang saya lakukan adalah cara saya berekspresi, berkreasi, dan meninggalkan jejak di dunia.”
well used Bram bukan sekedar kolektor yang hanya suka merawat dan memajang koleksinya. Ia menggunakan sneakers-nya disetiap aktifitas: ke kantor, resepsi, wisuda, meeting, masjid, hingga ke pelaminan! Teks: Rezaindra O. fotografi: dokumentasi pribadi
Dua kata yang dapat mewakili personaliti pria asal Surabaya ini adalah, gila sneaker! Nein atau lebih dikenal orang dengan nama Bram memperlakukan sepatu-sepatunya dengan sangat spesial. Bayangkan, ia memiliki 120-an pasang sepatu berlogo The Three Stripes yang disimpan dalam sebuah ‘kuil suci’. Dan ketika Anda membaca tulisan ini, Bram mungkin telah menyelesaikan proyek ‘iseng’ miliknya di Twitter, yaitu #100daysneakers dimana dia memposting 100 foto menggunakan 100 sneakers berbeda dalam 100 hari di akun @bramnein. Pria berusia 30 tahun lulusan Universitas Indonesia ini sebenarnya berkecimpung dalam bisnis pengelolaan security, energi & produksi consumer goods, namun passion untuk mengoleksi sneakers (terutama Adidas) tetap tak terbendung. “Saya suka sneaker sejak kecil tapi hanya sebatas kagum dan belum bisa beli,” cerita Bram yang saat ini gencar mencari seri Campus 80s x foot patrol, mita & qubic, “Hingga akhirnya serius untuk mengoleksi disekitar tahun 2004, waktu datang ke Jakarta dan bertemu teman-teman yang punya kesamaan, ditunjang banyaknya toko & koneksi untuk bisa koleksi sneaker.” Obesisnya terhadap sneaker memang cukup aneh (namun tetap masuk akal), “Motivasi saya, adalah untuk menggunakan sneaker di setiap kondisi. Kerja pake sneaker, kondangan pake sneaker, wisuda pake sneaker, meeting pake sneaker, ijab kabul pake sneaker, dipelaminan pake sneaker, that’s it
karena itu hal yang paling nyaman dari sneaker. Motivasi yang mendorongnya itu membawa Bram menjadi salah satu kolektor sneakers di Indonesia yang cukup dikenal bahkan sampai ke luar negeri. Sebuah web internasional meng-claim dia sebagai The Ultimate Adidas Superstar Lover. Koleksi Adidas-nya membanggakan sekaligus membuat iri banyak orang. Namun, kenapa Adidas? “Awalnya semua merek diambil, tapi karena keterbatasan, tahun 2006 saya konsentrasi ke adidas original, lebih lagi saat ini saya cuman koleksi 3 model saja : Campus 80s, Superstar 80s, Superstar Vintage,” jelas pria yang banyak terinspirasi dari vokalis Deftones, Chino Moreno ini. Ketika sederetan sneakers Adidas mendominasi kuil kecilnya dirumah (Bram mendesain ulang bekas kamarnya menjadi sebuah ‘superior father care room’ dengan rak gantung vertikal yang terlihat simple dan fungsional untuk memanjang koleksinya) sebagai sarana
untuk melepas ketegangan sepulang dari kantor, Bram berucap “Memajang sneaker adalah kewajiban dibanding disimpan didalam box,” Tapi Bram bukan tipikal kolektor kebanyakan yang hanya sampai pada tahap mengoleksi dan mengagumi barangnya. “Dilihat wah oleh saya dan orang lain itu memang tujuan awal, tapi itu sudah lewat... sekarang kepuasan hati menjadi hal yang terutama, memakainya koleksi saya setiap harinya adalah hal yang paling menyenangkan. Hampir semua sneaker saya terpakai tanpa kecuali, dan melihatnya kusam selesai memakai adalah bonus!” ujar pria yang menyebut item campus 80s sebagai favoritnya karena paling nyaman di kakinya dan kazuki karena menurutnya itu adalah kolaborasi yang paling “masuk akal” menurut saya, dia tidak sembarang memilih model sneaker untuk di develop disamping itu attention to detail, pilihan material, simple & nyaman menjadi prioritas… hasilnya, saya harus punya koleksi itu.”
How to Maintain your Sneakers:
Menurutnya menguning, retak dan kotor adalah tiga kerusakan utama yang sering terjadi pada sneaker. Beda tipe rusak beda penyebabnya. “Menguning biasa disebut yellowing dikarenakan oksidasi
dari udara, air dan material sepatu. Penyimpanan menjadi prioritas utama, kurangnya sirkulasi udara, kelembaban, dan pengeringan setelah membersihakan sneaker harus diperhatikan. Memberikan
sirkulasi udara pada ruangan sneaker, membuka box, atau membungkusnya dengan zipplock adalah salah satu alternatif menghindari yellowing,” jelasnya. “Sedangkan retak
(cracking) dikarenakan pemakaian, retak pada sole maupun toebox adalah hal yang wajar setelah pemakaian dan tidak bisa dihindari, cara meminimalkan dengan memadatkan bagian toebox
dengan tissue paper. Terakhir kotor adalah hal yang pasti didapatkan setelah memakai sneaker, pembersihan setelah pemakaian menjadi prioritas dibandingkan menunggu waktu untuk membersihkan. nylonindonesia.com
019
into
020
nylonindonesia.com
the void
Ia bukan hanya sebatas frontman sebuah rock band, tapi Arjo Verdijantoro a.k.a Otong “KOIL” adalah real businessman, sekaligus poser sejati. Teks: Sandi Eko Fotografi: Rude Billy
Di artikel Into The Void, “arsitek” di scene musik underground lokal ini bercerita seputar materi album baru KOIL, bisnis yang dikelolanya, serta merombak paham mengenai poser dan fashion. “Poser itu orang-orang seperti gue, yang hanya tahu sedikit banget tentang sesuatu dan nggak mau tahu lebih dalam tentang sesuatu tersebut. Dengan kata lain, orang yang cuma doyan baca headlines tanpa pernah ada hasrat untuk baca details,” aku cowok yang gemar mengoleksi gitar hingga ratusan unit tersebut. Bukan rahasia bila selain dikenal sebagai vokalis industrial-rock band asal Bandung tersebut, Otong juga diketahui sebagai pemilik clothing line dengan bendera god. inc, yang dari namanya justru terbaca relijius, tak segelap nuansa musik yang mereka hasilkan. God.inc adalah salah satu bisnis yang ia jalani di samping project sampingan lain. Sedikit flashback, kemunculan pertamanya adalah bersama Doni (gitar), Vlad Vamp (bass), Leon (drum) serta eks-gitaris Imo melalui debut album mereka di tahun 1996 yang sukses meluncurkan Matahari (Dengekeun Aing) sebagai hit single. Lalu sangat wajar apabila mendaratnya KOIL di scene kala itu dipandang cukup penting karena lagu tersebut, sebagai salah satu karya monumental dengan balutan musik bising dan lirik yang seolah ditulis oleh seorang pengidap insomnia akut. Disusul sebuah hits berjudul Mendekati Surga lewat album yang berhasil membuat nama KOIL semakin dikenal luas hingga sekarang, Megaloblast (2001). Penggalan lirik; “Aku adalah arsitek, aku adalah pionir... Akan kurancang dunia, dan menjadikannya milikku!” merupakan lirik lagu paling arogan bagi sebuah band “bawah tanah” sekelas KOIL saat itu. Beberapa bulan belakangan KOIL kembali masuk studio untuk menggarap album terbaru setelah rilisan terakhir BlacklightRepackaged (2010) di samping project terdekat mereka, sebuah format dvd dari konser tunggal di Sabuga tahun lalu. Sayangnya, beberapa hajatan tersebut musti dilewati bersamaan dengan proses
pergantian manager. “Musik di album baru cenderung heavy-metal, unsur synthesizersnya berkurang cukup banyak. Tapi soal format rilis dan lain-lain, untuk sementara dirahasiakan, karena gue punya sistem yang cukup manjur untuk mengembalikan industri musik ke jalan yang baik dan benar yang akan menguntungkan pihak musisi dan businessmen setanah air,” umbarnya. “Sekarang posisi manager dipegang oleh Leon. Pinginnya ada manager yang khusus menangani urusan bisnis band dengan pihak luar, urusan cari job, dan sebagainya. Tapi sekarang masih cari-cari. belum dapet yang ok. Manager yang lama sedang bolakbalik ke luar negeri sibuk motret,” untuk yang terakhir, entah bercanda atau serius, setidaknya begitulah ia menambahkan. Aktifitas di band dan clothing line tentu membuatnya berhubungan dengan banyak orang dan entah ditujukan untuk siapa, Otong sempat membuat sebuah lagu berjudul Ini Semua Hanyalah Fashion yang menurutnya tidak literally berbicara
mengenai fashion itu sendiri. Soal itu, dirinya mengungkapkan bahwa lirik-lirik yang ditulis untuk KOIL bukan melulu berarti protes atau rangkuman terhadap sebuah keadaan, tapi hanya sebagai representasi naluri manusia. “Tiap manusia pasti poser dalam satu hal tertentu, sebenarnya begitu yang gue maksud ‘fashion’ di situ. Dan hal itu bukannya jelek, tapi intinya kita nggak perlu sok tahu dibanding orang lain,” jelas cowok penggila Nine Inch Nails ini mengenai lagu yang juga terdapat di album Megaloblast tersebut. “Kalau menurut gue pada dasarnya semua orang sok tahu, apalagi dalam hal musik, sejarah, dan dalam hal agama,” katanya menjelaskan. Walau identik dengan segudang ide musik dan bisnis, ia bukanlah seseorang yang dulunya rajin bersekolah. Sejak lulus SMA, Otong sudah terbiasa bikin usaha sendiri. “Pengertian aja sih, soalnya orangtua gue berasal dari kelas menengah, jadi supaya dapet uang lebih, gue harus ngerjain segala macam yang bisa jadi duit.” Berbagai pengalamannya itu merangsang saya untuk bertanya mengenai apa yang harus dilakukan anak muda ketika memiliki passion di bidang tertentu. “Apapun yang kamu pikir cukup menyenangkan untuk dikerjakan, silahkan saja sampai titik maksimal. Nggak usah terlalu banyak dengerin nasehat orang tua, karena Indonesia ini negara ‘gaptek’ dimana kaum tuanya tidak ‘melek’ dengan kemajuan anak muda,” celoteh Otong yang meskipun lengannya dipenuhi tato, tetapi justru mengaku tidak memiliki filosofi tertentu mengenai gambar-gambar yang memenuhi bagian terluar tubuhnya tersebut. “Gue bukan orang yang senang dengan quote, filosofi, dan pakem apapun. Gue senang dengan sesuatu yang terlihat bagus aja.” Well said, Ots!
lokasi: god.inc JLN.SULTAN AGUNG 9 Bandung 40115
Ketika kamu membaca tulisan ini, bisa jadi racer BMX Mike Day sedang dalam perjalanannya ke London untuk berkompetisi di Olimpiade Musim Panas. “Saya tidak pernah berpikir akan menjadi seperti ini,” jelasnya dari Olympic Trainng Center di San Diego, California sebuah kampus yang dikhususkan untuk mengembleng para atlet dari semua cabang olahraga, dari kayak, panahan, hoki dan softball, dan tentu saja BMX. Day dulunya hanya seorang murid kelas 3 SMA ketika ia masuk ke dunia BMX pro di tahun 2005, setelah ia meraih juara kedua di BMX World Championship di Paris. Tidak lama setelah itu , BMX resmi menjadi cabang olahraga baru di Olimpiade Beijing, 2008, bersamaan dengan bergabungnya nomor open-water swimming dan lari rintangan untuk perempuan , dan saat itu Day terpilih untuk mewakili Amerika Serikat. Mengingat hal itu, ia pun tersenyum: “Rasanya seperti pergi ke Disneyland ketika kita masih kecil,” ucapnya. “Sangat luar biasa. Semua yang dilakukan terasa sangat berbeda.” Di Beijing, Day berhasil memenangkan medali perak. Sekarang ia berharap dapat menambah perolehan medalinya di London. Day besar di Valencia, bagian Utara dari Los Angeles, dan ia mendeskripsikan tahun-tahun pertamanya di BMX seperti masuk kedalam “sebuah scene kecil yang keren. Saya sangat menikmati bersepeda, dan banyak teman saya juga merasakan hal itu. L.A memang terkenal dengan sejumlah tempat bermain sepeda yang bagus,” ujarnya. “Ayah saya akan mengajak saya ke semua tempat itu karena ia juga menggemari hal ini.” Hal yang pada awalnya hanya sekedar hobby dan perlahan berubah menjadi suatu yang besar. “Saya tidak pernah merencanakan ini untuk menjadi full-time career,” ucap Day, yang sekarang disponsori oleh GT Bikes, Red Bull, Nike dan Oakley. “Saya bersepeda hanya karena saya menikmatinya. Kemudian saya menghasilkan beberapa ratus dolar di akhir pekan dengan mengikuti balapan, dan semuanya semakin berkembang hingga
seperti sekarang. Setelah memenangkan medali perak di Beijing, Day lanjut mengumpulkan penghargaan hingga ia mengalami cidera di tahun 2010 yang hampir saja menghentikan langkahnya secara permanen. “Saya tidak terlalu mengerti apa yang terjadi,” ucapnya. “Tidak ada kecelakaan yang harusnya menjadi penyebab cidera ini, it was just normal wear and tear.” Day mengidap Hernia dan bulged disc pada tulang belakangnya, penyakit ini menyebabkan dia “collapse on the floor” bahkan ketika melakukan aktivitas sehari-hari. “Itu adalah titik dimana saya tidak tahu lagi apakah saya masih bisa bersepeda di saat itu,” katanya. “Saya pikir saya tidak boleh bersepeda lagi. Saya pergi ke beberapa dokter dan mereka bilang semuanya sudah berakhir, dan jelas saja itu bukan jawaban yang saya inginkan.” Akhirnya, ia menemukan dokter bedah yang
wheel 022
nylonindonesia.com
setuju unutk melakukan operasi pada cideranya. “Sekarang, badan saya terasa sehat,’ katanya. “Saya sudah seperti sedia kala.” Untungnya bagi Day, proses penyembuhannya bertepatan dengan jadwal latihan Olimpiade London 2012. Akhir Mei, ia pergi ke Birmingham, Inggris, unutk UCI BMX World Championships, dan penampilannya disana akan membantu menentukan keterlibatannya di Olimpiade atau tidak. Ketika kami berbincang, ia sedang fokus untuk mempersiapkan beberapa perlombaan terbesar di hidupnya, kompetisi yang lebih sulit dari sebelumya. “Dari 2008 hingga 2012, level olahraga kami ini telah naik empat tingkat,” ujarnya. “Ini jauh lebih sulit sekarang, tapi saya semakin dapat mencapai tahap itu.” Dan jika ia tidak dapat bertanding di London? “Tentu saja tujuan utama saya adalah bertanding disana, tapi jika tidak, masih ada pertandingan berikutnya, seri berikutnya, gelar berikutnya, tahun berikutnya. Jika ada satu hal yang diajarkan oleh cidera ini pada saya, itu adalah to take nothing for granted.
life
BMX Racer Mike Day berharap proses penyembuhannya dapat membawanya ke Olimpiade di London. Teks: Rob Ledonne. Fotografi: Brad Swonetz
dream weaver Shane Jones sedang bosan. Ini adalah berita bagus. Teks: Mallory Rice. Fotografi: Erin Pihlaja
Dalam dunia novelis seperti Shane Jones, plot seperti ini dianggap normal: Ada seorang laki-laki bernama Daniel yang ditugasi untuk memperbaiki konstruksi sistem pipa yang menghubungkan air laut dengan kotanya yang dilanda kekeringan. Dalam prosesnya, ia bertemu dengan ‘two-second dreamer’ yang hanya bisa bermimpi untuk kepentingan orang lain dan seorang anak laki-laki bernama Iamso yang puisinya bercerita tentang perasaan terdalam seseorang. Lalu, ada seseorang lagi bernama Peter yang bisa dikatakan sebagai ‘laki-laki tertampan dengan gigi terjelek sedunia’. Setengah giginya hilang dan sisanya terbuat dari kayu, satu gigi terbuat dari emas, satu lagi terbuat dari batu dan mencuat ke segala arah dengan gusi berdarah yang menghitam. Ada juga seorang perempuan yang menyimpan persediaan biskuit yang tak pernah habis di kantongnya. Namun, yang paling aneh dari itu semua adalah hilangnya istri Daniel. Ia begitu putus asa dalam menghentikan badai besar yang tak henti-hentinya mengancam membunuh satu persatu orang yang ia kenal.
Karakter-karakter itu membentuk novel terbaru Shane yang berjudul Daniel Fights a Hurricane yang terbit pada 31 Juli, dua tahun setelah karya besar pertamanya yaitu novel berjudul Light Boxes. Ceritanya tentang sebuah kota yang sedang berjuang dengan Februari tiada akhir. Awalnya novel tersebut dirilis oleh Publishing Genius, sebuah penerbit kecil sebelum diterbitkan kembali oleh Penguin setelah Spike Jonze membeli hak siarnya. Sayangnya karena masalah waktu, Spike Jonze tidak jadi memfilmkan cerita ini. “Terkadang, saya merasa bosan,” kata Shane lewat sambungan telepon dari Albany, New York. Di sana ia bekerja untuk senat. “Saya
merasa menulis tentang dunia yang berbeda membuat saya bisa kabur dari realita sekaligus bisa untuk mengontrol dunia imajinasi.” Shane tidak hanya mengumbar cerita fantasi. Ia menganggap realita sama anehnya dengan fantasi. Katanya, seorang perempuan yang sedang menikmati Sausage McMuffin McDonald’s bisa dijual menjadi cerita unik. “Realita bisa membosankan tetapi juga ‘ada-ada saja’,” lanjut Shane. “Saya berjalan ke tempat kerja dan melihat tingkah laku yang aneh.” Keanehan itu ia jadikan inspirasi untuk karakter Iamso, misalnya. “Saya mencari referensi lewat film-film pendek,” kata Shane yang memberitahu kami bahwa besutan sutradara Kenneth Anger menjadi pengaruh langsung untuk Daniel. Ketertarikan Shane terhadap visual art tidak mengejutkan. Karyanya seperti rumah yang dicat neon juga mirip dengan visualisasi film Kenneth yang berlebihan. Tulisan Shane penuh struktur kalimat yang tidak biasa. Ia mulai sebagai penyair. “Saya menulis puisi dalam kamar saya seperti anak muda yang pemarah. Saya membaca Emily Dickinson, Anne Sexton serta Sylvia Plath.” Semua karyanya diciptakan untuk mengusir rasa bosan. “Saya merasa bagian terbesar adalah mencoba memberi kejutan pada diri saya sendiri dan bersenangsenang waktu menuliskan cerita. Menyenangkan ketika bisa menciptakan karakter unik daripada menulis ‘Bob pergi makan siang dan ia membeli hamburger’,” terang Shane dengan nada robot yang sinis. “Bagus juga ketika kamu bisa memutarbalikkan sesuatu dan mengekspos mereka lewat sudut pandang yang berbeda.”
Ketika mengunjungi kantor Studio 1212 yang terletak di Graha Toorak bilangan Kemang, saya dihadapkan dengan kantornya yang sederhana. iMac 21.5 inci yang bisa dihitung dengan jari pun bertebaran di meja-meja tanpa sekat kubikel. Saya diantarkan ke ruang meeting yang dilapisi kaca. Layaknya tempat untuk brainstorming, whiteboard sepanjang ruangan itu dipenuhi dengan analisis target market dan strategic planning serta eksekusi dan pembagian masingmasing peran untuk project. Untuk produk apa? Of course, they wouldn’t let me know. Maraknya agency yang ada di Jakarta mulai yang bergerak dari fast moving consumer goods hingga brand yang memiliki segmen tersendiri memberikan semangat untuk Studio 1212 menjadi salah satu creative consulting agency yang memberdayakan ide-ide anak muda yang segar dan didominasi dengan klien-klien untuk brand youth pula. Studio 1212 aktif dalam perencanaan stratejik untuk pengembangan branding seperti campaign dan digital marketing untuk produk lifestyle seperti Jansport dan Nike. Mereka juga mengerjakan aktivasi perhumasan, mengonsep event dan eksekusinya termasuk poster, identity banner, flyer untuk pusat kebudayaan Jerman, desain web untuk brand furniture, dan brand identity restoran spesialis kare. Taufan Irawan yang merupakan co-founder dari Studio 1212 bercerita
bagaimana mereka mulai eksistensinya sejak tahun 2007-2008. “Awalnya kami mengerjakan sebuah website forum untuk sneakers bernama Footurama.com, kemudian dibentuklah agency Studio 1212 (bersama co-founder Max Suriaganda) dan kemudian media publikasi Whiteboardjournal.com. Awal yang ajeg untuk Studio 1212 dan sekarang mereka bahkan pernah mengerjakan Ras Muhammad untuk album “Berjaya” dan artworks untuk album Tomorrow People Ensemble. “...a small team with a large mindset.” That’s one interesting vision (and it counts for business efficiency as well). Jadi, saya tanyakan kepada mereka apa maksudnya dan Taufan menjawab, “visi kita bukan untuk menjadi suatu advertising agency yang besar. Bukannya anti atau gimana, tapi kami ingin Studio 1212
merespon yang kami suka dan apa yang cocok dengan kami. Tidak hanya terbatas pada satu kategori atau segmen. Apapun! Misalnya nih... pensil yang sebenarnya biasa saja tetapi kalau klien punya visi misi yang sama dengan kami ya mungkin itu bisa menjadi project yang menarik.” “Yah, kan pengerjaan sebuah project harus bisa dibawa dengan fun,” tambahnya mengingatkan. Salah satu yang mereka anggap paling menyenangkan adalah campaign berupa DIY (Design It Yourself) project untuk brand Jansport. Pada event yang sempat diadakan di The Goods Dept Plaza Indonesia itu mereka menyediakan patch dan lettering untuk customise ransel para pengunjung yang datang atau ingin membeli ransel Jansport. “Kami
juga bekerja sama dengan beberapa artist sehingga pengunjung dapat memilih yang sesuai dengan diri mereka,” jelasnya soal variasi yang mereka buat untuk program brand awareness merk ransel warna-warni yang tidak seasonal tersebut. Tetap dengan idealisme youthful, apakah Studio 1212 selalu mengerjakan proyek untuk klien? “Nggak juga. Kami ada beberapa project in house yang kita develop sendiri, seperti Cereal Nation, sebuah clothing brand untuk anak-anak.”. Dengan passion yang besar dalam desain, fashion, musik, budaya setempat dan film, kamu juga seharusnya tidak melewatkan Movie Mystery Club yang diadakan oleh Whiteboard Journal, di W Space setiap satu bulan sekali.
under the radar
di tengah hiruk pikuk creative /advertising agency , Studio 1212 bertahan dengan visi, idealisme, dan kreativitas yang youthful dan fresh. Teks: Jessica Hanafi. Fotografi: Rude Billy nylonindonesia.com
025
get yourself inked!
DALAM FEATURE SUB CULTURE KALI INI, NYLON GUYS MENAMPILKAN EMPAT TATTOO ARTIST DI INDONESIA YANG TELAH BERBICARA BANYAK LEWAT KARYA-KARYANYA. SELAIN KARYANYA YANG BERKARAKTER, MEREKA-MEREKA INI JUGA MEMILIKI TRADEMARK SENDIRI DALAM GORESAN TATO-TATO MEREKA YANG MEMBUAT NAMA MEREKA CUKUP DIKENAL DI KOTA MASING-MASING. TEKS: TIM LAKSMANA & Sandi eko FOTOGRAFI: RUDE BILLY & DOK. PRIBADI. GUSTI TATTOO REBEL WITH A CAUSE Gusti adalah salah satu artis tato senior di Jakarta, ia sudah memulai karirnya pada tahun 2000. “Awalnya saya melihat pekerjaan ini sebagai peluang, padahal ditentang keluarga karena dianggap rebel. Sekarang, saya nggak pernah melihat balik untuk membayangkan berprofesi lain,” cerita Gusti.
MARMAR COOL, SAFE, & ORIGINAL Putu MarMar adalah salah seorang artis tato muda bertalenta di Bali. Namanya pun mulai dikenal dan cukup hits di kalangan hipster Bali, sehingga banyak orang-orang yang minta dibuatkan tato olehnya. “Saya udah tertarik dengan tato dari SD dan sering gambargambar tangan sendiri pake pulpen. Waktu SMP, ada teman maksa dibikinin tato dengan peralatan super alakadarnya yang dia sediain buat saya,” cerita MarMar. Sejak bikin tato pertamanya berbentuk tengkorak, MarMar punya banyak cerita selama menjadi artis tato, dari orang-orang yang ngga bisa diem sehingga membuatnya kesulitan untuk men-tato, bikin tato sendiri di paha yang menurutnya ribet karena harus menggambar terbalik sambil menahan rasa sakit, sampai cerita ibu-ibu dengan tahi lalatnya. “Pernah ada ibu-ibu datang ke saya, bawa foto sendiri, dia punya tahi lalat di pipi yang dia hapus. Setelah hilang, dia malah merasa aneh dan minta saya bikin tahi lalat yang sama,” ceritanya sambil tertawa.
026
nylonindonesia.com
Putu MarMar adalah seorang artis tato yang menyukai banyak detail dalam karya-karyanya. Sekarang, ia memiliki studio sendiri di Bali bernamak Hellmonk Tattoo Studio. “Studionya terdiri dari ruang tunggu, ruang desain dan ruang kerja. Interiornya saya kerjain sendiri semuanya. Suasananya santai dan bebas asap rokok,” kata MarMar sembari promosi. Baginya, menjadi tato artis profesional harus menghargai kepercayaan orang yang bikin tato ke mereka dan harus dikerjakan dalam proses yang steril, karena tato merupakan ‘koleksi’ seumur hidup . Menurutnya, sekarang seni tato semakin bersaing dalam segi desain, dan semakin banyak tatotato indah yang dibuat, sehingga membantah anggapan miring kaum awam terhadap orang-orang bertato.
“Dulu waktu tinggal di Bali, saya suka ditato. Intens tuh, bisa dua-tiga kali seminggu. Karena kebetulan saya juga suka gambar, tukang tatonya bilang: ‘Kenapa lo nggak bikin sketch aja buat tato?’” jawabnya tentang awal ketertarikannya terhadap tato. “Saya tertarik karena itu hal baru bagi saya, diluar dari dunia kerja 9-to-5 yang biasa saya lihat. Pas balik ke Jakarta, saya diajak kerja di Kupu-kupu, waktu itu studio tato
pertama di Jakarta. Tapi saya baru benar-benar bikin sendiri dengan nama Gusti Tattoo itu tahun 2001,” lanjutnya. Sepanjang 10 tahun mendedikasikan dirinya untuk bikin tato, Gusti mengaku banyak pengalaman berharga yang tak mungkin didapatnya dari profesi lain. “Dari pekerjaan saya sekarang, saya bisa membiayai sekolah adik-adik saya, dan pengobatan (alm.) ibu saya sebelum dia meninggal,” kenang pria asal
Bali ini. Selain itu yang terpenting baginya adalah pengalaman personal dengan para kliennya. “Ada klien tetap saya cewek Finlandia, tatonya seluruh badan. Dia selalu suka tato garis-garis tipikal Mentawai,” ujar spesialis oriental dan tribal ini. “Saya juga pernah bikin tato sampai dihargai 40 juta. ,” ingat Gusti. Bagi Gusti, tato bukan hanya sekedar seni, namun ada arti manusiawi yang mendalam di balik semuanya.
DURGA a tribe of his own Tehnik pembuatan tato tradisional (hand-tapping) sebagai pendamping seni modern tattoo telah dilakoni Durga sejak 2007 silam. Ia kini mengurus sebuah tattoo studio bersama seorang asisten, yang di samping secara tradisional, sebenarnya juga melayani pembuatan tato dengan cara modern. “Secara singkat, buat saya pribadi membuat tato tradisional sangat meditatif,” paparnya sembari menato salah seorang klien.
KIMIK PAINS & PLEASURES
Dari Bandung, seorang artis tato berkarakter unik yang kami pilih adalah Kimik dari Login Tattoo Studio. Menspesialisasikan dirinya di realist portrait tattoo, Kimik telah membuat banyak gambar wajah atau karikatur yang sangat mirip dengan aslinya, seperti Mr. Bean, Chris Martin, dan lain lain. Farri The S.I.G.I.T pun sampai pernah bikin tato dengannya, yang menurut Kimik adalah tato tersulit yang pernah ia buat. Kimik mulai belajar mendalami tattoo-making sejak tahun 2000 awal dan pada dasarnya memang ia suka menggambar. “Saya kagum melihat hasil karya seni yang bisa diabadikan di tubuh manusia, bukan hanya di kertas atau kanvas,” kata Kimik. Tato pertama yang ia buat adalah gambar tribal yang ia goreskan di tangannya sendiri. Setelah itu, orang-orang mulai melirik karyakaryanya dan ingin mendapatkan sentuhan tangannya yang unik untuk diabadikan di badan mereka. “Biasanya alasan mereka ingin ditato yaitu berdasarkan history atau kesenangan mereka terhadap suatu image. Setiap tato yang pernah saya buat kembali ke pemilik tato itu sendiri, tapi biasanya mereka sebelumnya sudah punya konsep-konsep yang diserahkan ke saya,” cerita Kimik. Tato tersulit menurutnya adalah yang pernah ia buat untuk Farri Icksan, gitaris The S.I.G.I.T.. “Konsepnya motif animal and skull dengan warna black and grey, yang memerlukan presisi sulit karena ditempatkan di bagian tengah punggung menyambung ke dada. Saya perlu waktu 13,5 jam untuk menyelesaikannya,” kata cowok yang mengidolakan Bob Tyrell dan Mike Devries untuk sesama artis tato ini. Kimik juga sering menerima request aneh dari kliennya, termasuk orang yang ingin bikin tato berbentuk sandal jepit di kakinya. Bagi Kimik, tato adalah suatu persepsi keindahan karya di tubuh manusia yang bisa menjadi kebanggaan tersendiri. Tiga kata untuk mendeskripsikan karyanya? “Pain, pleasure, and beauty.”
Di sebuah gedung yang dihimpit oleh beberapa kafe di area Cikini itu aura tradisional mulai tercium saat kami memasuki pintu utama, terlebih saat menaiki sepanjang lorong menuju ke lantai dua yang menebarkan aroma dupa. Setidaknya suasana itu sesuai harapan, karena untuk menelusuri tentang seni tato tradisional khas Mentawai dan Dayak lengkap dengan nuansa berbeda, adalah salah satu alasan kami mengunjungi tempat itu. Standar Durga Tattoo dalam pembuatan tato modern pun selayaknya studio profesional dengan peralatan memadai dan sterilisasi yang terjaga. Durga sempat bekerja di di bidang grafik disain di Bavaria dan Berlin hingga pertengahan 2000-an. Menjadi seorang tattoo artist menjadi kenyataan saat ia tinggal di Los Angeles, California. Dirinya merupakan apprenticeship di bawah bimbingan Sua Sulu’ape Freewind di studio Black Wave Tattoo, Los Angeles, selain
pernah juga menjadi bagian dari tim Tatau, yaitu tradisi tato tradisional menggunakan handtapping dengan tehnik Polynesia, Borneo dan Native American. Akhirnya, Durga dikenal hingga ke mancanegara akibat seni tato tradisional yang digelutinya. “Karena enjoy banget dalam mendalami, membuat, dan mempraktekannya, dan saya ngga pernah berhenti, saya terus belajar tentang seni ini,” katanya. Khusus untuk tato tradisional, ia mengaku picky mengenai gambar yang mau ia kerjakan. Ya, memang ada filosofifilosofi tertentu dalam hal seni menggambar tato tradisional. “Secara desain, konsep, dan tema, saya konsisten dengan corak Indonesian Tattoo. Tapi model gambar lain yang dekoratif, motif pattern, sampai realis sekalipun asalkan me-nusantara ok saja dikerjakan, selama sesuai pakem.” Cowok berkarakter unik yang secara berkala tetap berkunjung ke pedalaman Pulau Siberut di Kepulauan Mentawai itu meninggalkan pesan kuat kepada kami, “Selama kamu punya mimpi, bisa!” katanya mengenai keinginan dan cita-cita, bahkan yang kelihatannya tidak mungkin sekalipun.
nylonindonesia.com
027
advertorial
Neon Fashion Competition
metamorforward [news]
028
metamorph of arts Avolution kembali membuktikan eksistensinya sebagai brand yang selalu mendukung kreatifitas, salah satunya melalui gebrakan METAMORFORWARD Fashion Online Competition. Teks: Sandi Eko Fotografi: Avolution Rated A
Avolution Rated A merupakan wadah bagi para perokok dewasa untuk menyalurkan aspirasi mereka melalui beberapa rangkaian kegiatan online maupun offline. Avolution Rated A selalu mengedepankan semangat inovasi dan kreatifitas pada event yang mereka adakan. Terbukti sejak 11 Mei hingga 27 Juli lalu Avolution Rated A telah membuka kesempatan bagi mereka yang ingin menyalurkan bakatnya di bidang desain, terutama para pecinta fashion, pada sebuah acara Fashion Online Competition yang sejalan dengan spirit Avolution yaitu METAMORFORWARD. Para peserta yang berkompetisi diharuskan
membuat sketsa desain yang kemudian di-upload melalui website Rated-A (www.rated-a.co.id). Kompetisi dengan kategori 18+ itu mencari desain-desain terbaik dalam mewakili spirit dari Avolution yang tentunya membawa ke arah perubahan yang positif, serta mengajak untuk selalu “moving forward”. Kompetisi METAMORFORWARD tersebut dibagi ke dalam dua kategori, yaitu Iconic Fashion Merchandise and Fashionable Trinkets. Iconic Fashion Merchandise merupakan kategori yang memadukan segala sesuatu yang keren dan fashionable dengan details yang unik. Bisa berupa sepatu, pakaian, atau apapun yang fashionable dan tetap mengedepankan jiwa METAMORFORWARD dengan nuansa neon. Kategori berikutnya adalah Fashionable Trinkets, yang fokus pada desain aksesoris/benda keseharian anak muda yang kreatif dan fungsional serta mengacu pada tema METAMORFORWARD tadi. Contoh kategori ini bisa saja desain-desain pada card holder, laptop
MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JAN
mereka dengan spirit METAMORFORWARD. Here are the 8 finalists of METAMORFORWARD Online Fashion Competition by Rated A:
case, gelang, kalung, dan benda-benda unisex apapun. Perpaduan antara desain mengagumkan, yang juga mengedepankan aspek fungsional, serta tentunya dengan sentuhan neon colors! Untuk mendukung METAMORFORWARD Fashion Online Competition, beberapa waktu lalu Avolution Rated A mengadakan sharing session berupa workshop bersama beberapa speakers ternama di dunia fashion, antara lain Olaf Djanuismadi (He by Mango and NAUTICA), (Anton Wirjono & Chyntia Wirjono (co-founder Goods Dept dan Brightspot Market), serta para desainer seperti VAHADA by Dina Vahada dan G.H.O.S.T by Agra and Yessy. Pada sharing session yang bertajuk Zero Hour of Imagination itu Avolution Rated A mengundang beberapa komunitas untuk saling berbagi tentang bidang yang mereka geluti, yakni fashion design. Event Zero Hour of Imagination diadakan di Umbra Café pada tanggal 23 Juni 2012 silam dan berhasil meraih antusiasme pengunjung yang hadir. Desain yang dibuat merupakan desain-desain orisinil, artinya bukan berupa jiplakan dari karya fashion designers lain. Penilaian dilakukan oleh Dana Maulana (Rated A fashion contributor), dan berdasarkan sistem voting di website Rated-A. Kini, masa voting pun telah usai dan itu berarti waktunya bagi tim Avolution Rated A untuk memilih desain-desain terbaik yang sudah terkumpul. Memilih desain terbaik yang meleburkan ide-ide kreatif
1. Motley Bag by Dieta Chaesar 2. Ananta Clutch by Tantri Arihta 3. Neon Dress by Vania Gunarti 4. Leather Jacket by Catherine Soephadi 5. See-Through Case by Budi Ramadhan 6. Mr. Africa Laptop by Mega Saffira 7. Neon Shoes by Yevi Yunita 8. Neon Eyes by Vinna Halim Setelah ini akan terpilih lagi dua pemenang dari masing-masing kategori, yaitu sebagai pemenang mutlak dan pemenang favorit berdasarkan hasil voting di website Rated-A. Hasil kreasi dari para pemenang ini akan dipamerkan di acara Avolution pada tanggal 17 November 2012 mendatang.
JACKET CATHERINE SOEPHADI
GLASSES VINA HALIM
SHOES YEVI YUNITA
UTILITY NEON HOOK EDUARDUS ADITYO
TUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN
advertorial
not only for guys bisa kamu gunakan untuk sehari-hari, kamu juga bisa membuat pacarmu meninggalkan sejenak skinny pants-nya, sedikit bertransformasi dari gaya feminin ke boyish look. Selain bisa membuat perempuan terdekatmu tampil beda, celana ini juga amat nyaman untuk digunakan. Dress-up your girl with this pants, then you’ll gonna be a perfect match! AYU HENDRIANI
[news]
030
Siapa bilang the boys stuff only for the boys? HARDWARE membuktikan bahwa celana pria tidak hanya ditujukan untuk mereka saja. Koleksi celana pria yang terdiri dari denim dan chino ini memang fit for guys, tapi juga terlihat bagus dan fit untuk perempuan. Sama halnya seperti pria yang bebas mix and match jeans dan chino, untuk perempuan kesempatan untuk bereksplorasi dengan celana pria justru lebih besar. Perempuan bisa memadukannya dengan vest, tanktop, or shirt. So, if you guys really love your girl, kamu pasti akan berupaya untuk bisa punya jeans atau chino keluaran HARDWARE ini. Selain
nylonindonesia.com
get this: Essentials
teks:febri dwi
Fotografi: dok. khusus
[news]
NOAH EATS APPLE, rp 159.000 Tees are the basic of fashion that suits everyone. Noah Eats Apple hadir memberikan sentuhan gambar art yang mempunyai arti sendiri di setiap pakaiannya, dengan mengunakan bahan kaos pilihan yang sangat lembut dan nyaman di pakai. Noat Eats Apple juga selalu mengeluarkan limited collection every 2 months, so just climb the tree and take a bite.
nippon lifestyle Brand asal Jepang, Wakai telah hadir di Indonesia. Brand ini terinspirasi dari lifestyle Jepang, dengan konsep casual, authentic, comfortable, dan stylish membuat produknya cocok digunakan sehari-hari. Untuk Anda yang menyukai Japanese style, Anda bisa menemukan unsur-unsur Jepang disini, selain karena pilihan warna yang beragam, koleksi Wakai juga menawarkan beragam pattern dan tentu saja dengan materi yang nyaman digunakan. Concept store ini telah buka di Plaza Indonesia pada pertengahan Juli lalu. Disini anda bisa menemukan aksesoris, apparel, higga footwear, serta tersedia juga cafĂŠ yang connecting dengan store-nya yaitu B-Side Wakai CafĂŠ. Di cafĂŠ ini juga menyediakan food and beverage yang terdapat sentuhan-sentuhan Jepang di dalamnya, Suasana B-Side Wakai CafĂŠ ini terinspirasi dari perpaduan kenyamanan dengan industrial style ala Tokyo. Selain di Plaza Indonesia, Wakai juga hadir di Kota Kasablanka, Central Park, dan Kuningan City. So buat anda yang sedang mencari tempat berbelanja unik yang sekaligus bisa hangout, Wakai is the right choice! AYU HENDRIANI
designer
hunter activities
032
Dunia fashion Indonesia semakin diramaikan dengan kehadiran desainer muda berbakat. Southeast Hunter, label yang dijalani oleh Ezra dan Resi adalah sebuah konsep baru yang berbeda, karena mereka menciptakan produk atas dasar kecintaan mereka dengan outdoor activity dan nomaden life. Koleksi menswear ini diciptakan berdasarkan kepribadian mereka yang tergolong tomboy dan aktif. Kedua perempuan ini memulai koleksinya sejak 3 bulan lalu, setelah lulus dari Esmod dan termasuk dalam lulusan 6 best design pilihan juri internasional, label ini kemudian dikenalkan kepada masyarakat. Terinspirasi dari kata Southeast yang merepresentasikan Indonesia sebagai hometown mereka, dan kata hunter yang digambarkan dari mereka yang selalu berburu ide dan kreatifitas. Label bentukan Ezra ini kemudian direalisasikan dengan konsep utilites product yang yang cocok untuk dan orang-orang yang aktif. Koleksi ini terdiri dari multi pocket pants, jacket, dan vest. Untuk mendapatkan koleksi ini, kamu harus melakukan pre-order terlebih dahulu. Soo if you wanna try something different, kamu bisa coba cek koleksi mereka di www.facebook.com/SoutheastHunter. ayu hendriani
Fotografi: nippon lifestyle - dok. wakai & hunter activities - dok. southeast hunter
nylonindonesia.com
Locale house Rp 349.000 Pattern, triangle, strips adalah beberapa kata yang tepat untuk mendeskripsikan brand yang rilis di Juni 2012 kemarin. Locale House mengeluarkan atasan seperti kemeja dan sweater dengan bentuk yang unik bercampur dengan potongan bahan pattern yang menarik, dengan warna yang gelap seperti coklat, biru dongker, dan hitam membuat pakaian dari Locale House bisa dikenakan di acara apa saja. Modify Rp 159.000 Dengan membaca namanya saja kita sudah bisa mengetahui bahwa brand yang satu ini merupakan brand yang akan memodifikasi trend menjadi sesuatu yang lebih menarik. Kemeja kotak-kotak bisa saja bergabung dengan pattern floral bertemu dengan bahan warna warni. Perpaduan unik inilah yang menjadi andalan brand Modify yang mempunyai harga berkisar 150 ribuan ini.
HIG H e r g rou n d [news]
visit www. highhype.com for find High Hype products
New arrival yang memiliki konsep classic dipadukan dengan konsep modern streetwear, High Hype, sengaja didirikan Anggoro Ragil pada awal tahun 2012 di Bandung. Di dalam rilisnya, cowok berkacamata yang kerap dipanggil Goro tersebut mengungkapkan bahwa local brand yang digagasnya beberapa orang rekannya ini sengaja diformulasikan mulai dari konsep brand, tehnik cutting, dan material yang dipilih guna mencapai sasaran sebagai new wave brand yang memproduksi genuine denim dan apparel terbaik.
Tagline “The Beginning History” dipilih mereka sebagai tema awal dari rilisan produk di setiap season-nya. “Bermakna: memulai-mempersembahkan!” Goro menambahkan saat pertemuannya dengan NYLONguys di Bandung beberapa waktu lalu. Kelak, menjadi sejarah clothing line yang mampu memenuhi kebutuhan para fans merupakan filosofi dari tema awal yang dipilih oleh High Hype. Welcome to the club, guys!
fashion
old-style revamped
Berita bagus dari Levi’s! Brand denim ternama ini baru saja meluncurkan koleksi terbaru Fall 2012 bertemakan “Refined and Tailored Look”. Ubah pandanganmu soal potongan fit yang selama ini
teks JESSICA HANAFI
menjadi standar. Levi’s Taper Fit menjadi koleksi berupa interpretasi modern tentang potongan fit yaitu 511 Slim Taper, 508 Regular Taper, dan 520 Extreme Taper. “Ketiga pilihan potongan tersebut sesuai bagi pria yang mencari jeans yang fresh dan effortlessly cool dalam desain yang inovatif,” terang Finna Joe selaku Senior Men Buyer & Merchant. Koleksi jeans Levi’s Taper dalam Men’s Collection akan mengandalkan tampilan kontemporer dengan potongan dan detail yang sempurna dengan rajutan yang diperhalus dengan teknik satu jahitan saja. Mereka juga mulai berpikir
out of the standard-box dengan menyediakan pilihan warna yang natural hingga yang tidak biasa untuk warna jeans dari warna merah, biru, dan kuning. Untuk mendapatkan kesan yang elegan, teknik finishing yang dipakai pada koleksi ini adalah tone warna indigo dan abu-abu yang memunculkan makna hangat, atau Anda bisa memilih tone yang lebih gelap tetapi untuk pancaran natural untuk menciptakan tampilan bersih dan modern. Konsistensi koleksi jeans Levi’s dialam koleksinya untuk Fall 2012 ini bisa didapatkan pada bulan Juli hingga September.
Etro Indonesia Menswear Collection Spring Summer 2013 akan mengutamakan daya tarik klasik dan elegan tetapi bisa tetap bereksperimen dengan gaya masing-masing. Think roundness, rhythm, light weight! Koleksi Spring Summer 2013 ini memberikan esensi keringanan bahan dan garmen yang ‘tidak berisik’. Kali ini, Etro bermain dengan materi sutra dan memodifikasi bahan dengan siluet yang nyaman dan soft tetapi juga tidak mengabaikan detail jahitan dan cut yang berani. Playsley print yang diunggulkan dalam koleksi ini memang lebih tradisional dan original dan diinterpretasikan dengan corak yang lebih mellow dengan pola Madras. Dengan corak warna mulai dari biru hingga brilliant white dan beberapa autumnal shades, koleksi ini menyiapkan elemen hand-craft yang absolutely Made in Italy. Yang kami suka adalah koleksi tasnya yang berbahan ultra-light printed leather or nylon! Sangat otentik dan esensial untuk para petualang!
modern trick
HIGHER GROUND Teks: Sandi Eko, Fotografi: High Hype
nylonindonesia.com
033
(grooming)
get this: Fresh Sensation
teks:Tiara Puspita
Fotografi: dok. khusus
[news]
tous les jours
shop as you like it
Kita terkadang enggan mengunjungi sebuah toko, terutama ketika toko yang dituju adalah beauty and grooming shop. Yup, shop assistant yang menawarkan berbagai produk yang tidak kita perlukan, atau terpaksa mendengarkan penjelasan produk padahal kita sedang terburuburu adalah beberapa alasannya. Coba berkunjung ke gerai Clinique di Sogo Plaza Senayan yang baru melakukan re-concept store-nya. Clinique menawarkan salah satu servis berbelanja yang disesuaikan dengan kebutuhan dan mood berbelanja Anda. Dengan tema SAYLI (service as you like it), Clinique menyediakan rubber band yang bisa kamu gunakan selama berkunjung ke gerainya. Rubber band tersebut terdiri dari tiga warna, putih, pink dan hijau yang bisa kamu pilih untuk menentukan pelayanan yang kamu inginkan, mulai dari self service and browse, express service, hingga full service dari consultant yang akan membantumu menjelaskan berbagai fungsi produk Clinique. Tidak hanya itu, dengan konsep baru gerainya, Clinique juga memanjakan Anda dengan pelayanan konsultasi dan skin analysis jika Anda menginginkannya. Tidak perlu khawatir Anda akan merasa terintimidasi atau dipaksa membeli produk yang tidak Anda perlukan, dengan konsep servis terbaru yang ditawarkan Clinique, Anda bisa berkeliling counter, mencoba produk, atau sekedar melihat-lihat produknya dengan nyaman tanpa merasa terganggu. Clinique memberikan solusi yang Lebih nyaman dan praktis untuk Anda yang membutuhkan produk perawatan kulit dari brand berkualitas ini.
034
Tiara Puspita
nylonindonesia.com
Bagi para pria yang memiliki jadwal padat setiap harinya tentu butuh wewangian yang tahan lama, from AM to PM. TOUS mencoba memenuhi kebutuhan tersebut dengan menghadirkan parfum TOUS MAN SPORT, yaitu wewangian dengan campuran cedar, lemon, dan aldehydes yang fresh dipadukan dengan campuran ginger, granny smith, dan verbena yang mewakili jiwa muda, serta campuran atlas cedar wood, cashmere musk dan oak moss yang menyerukan sensualitas dan elegan pada parfum ini. Kemasan dengan botol berdesain minimalis ini diperuntukkan bagi pria modern, dihiasi warna gradasi deep blue ke sky blue, hingga aquatic blue, mencerminkan kesegaran dan jiwa yang dinamis, serta frame berwarna hitam yang membingkai sudut-sudutnya, menambah kesan modern yang maskulin. Feel the spontaneity, natural, and full of complicity of TOUS MAN SPORT and show your personality. Richa Annisa
the number one Aigner baru saja meluncurkan rangkaian fragrance terbarunya, Aigner No 1. Wewangian ini melambangkan kemewahan, kualitas, dan modernitas, dengan dengan aroma cedar leaves, bergamot, dan pepper yang spicy pada top notes-nya. Pada middle notes, aroma ginger, cinnamon, dan geranium memberikan tekstur dan depth yang khas dan sulit terlupakan. Setelah itu, aroma vetiver, oud, sandalwood, dan musk yang warm hadir untuk memberikan karakter dan strength
bagi setiap laki-laki yang menggunakannya. Dengan aroma yang begitu maskulin, Aigner No 1 ini juga dikemas dengan desain botol yang simpel berdesain kontemporer dengan botol berwarna abuabu smoky, dilengkapi tutup botol berlambang horseshoe yang merupakan signature dari brand ini. Rangkaian fragrance Aigner No 1 ini juga dilengkapi dengan bath & body collection yang terdiri dari deodorant spray, serta bath & shower gel yang rich and luxurious. Eau de toilette-nya tersedia dalam ukuran 30ml, 50ml, dan 100ml, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Jadi, jika ingin tampil confident, charming dan elegan, rangkaian wewangian terbaru dari Aigner No 1 ini merupakan pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan Anda. Tiara Puspita.
Eye Soother AntiDark Circle Gel, Shiseido Men, Rp. 310.000 Cooling gel yang akan memberikan kesegaran di area mata karena lelah bekerja menggunakan computer, karena faktor lingkungan, atau dehidrasi.
Body Wash Fresh Hydrating, Vaseline Men @ Guardian, Rp. 13.900 Memberikan kesegaran pada tubuh di saat mandi serta melembapkan kulit dengan kandungan Vitamin E nya.
Speed Stick @ Guardian, Rp. 58.900 24/7 Fresh Rush Deodorant, perlindungan 24 jam, bebas keringat berlebih dengan wangi dan sensasi segar sepanjang hari.
[news]
shaving 101 Meskipun sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, terkadang ketika bercukur kita masih mengalami berbagai masalah, bagaimana cara bercukur yang tepat, nyaman, dan aman? Ugo Barbershop akan memberikan solusi yang tepat.
Sebenarnya, bagaimana cara memilih shaver yang paling baik untuk wajah? “Lebih baik
Produk seperti apa yang bagus untuk ritual shaving? “produk untuk kulit sensitif, produk
jika menggunakan alat cukur manual atau tradisional, yaitu dengan memakai pisau cukur atau silet, karena hasilnya lebih bersih dibanding electronic shaver” ujar Ranthy Rahajeng, Ugo Barbershop Director. Namun, bercukur dengan menggunakan pisau cukur tradisional membutuhkan keterampilan khusus dan teknik mencukur yang memerlukan ketelitian tinggi, sehingga kita cenderung lebih nyaman melakukannya di barbershop, selain itu, hasilnya bisa disesuaikan dengan permintaan, apakah mau dibersihkan seluruhnya atau disisakan sedikit.
tidak beraroma menyengat dan mengandung komposisi yang lembut untuk kulit.”
shaving cream (sebaiknya yang berjenis foam) yang sesuai dengan jenis kulit, lalu lakukan proses pencukuran dengan hati-hati. Lalu, setelah selesai gunakan after shave lotion atau cologne. Perlu diperhatikan bahwa untuk Anda yang berkulit normal, bisa menggunakan produk yang mengandung alkohol ataupun tidak, tapi jika Anda berkulit sensitif, penggunaan produk non-alkohol selama proses pencukuran dan sesudahnya is a must, untuk mencegah kulit Anda mengalami iritasi yang mengganggu penampilan.”
“Luka biasanya harus dilihat dulu apakah benar-benar luka atau rembesan, istilah barbershop karena pori-pori yang terbuka sehingga menyebabkan keluarnya darah. Sebenarnya rembesan bukan luka, tetapi karena pori-pori kulit terlalu besar. Untuk mencegahnya, pencukuran harus dilakukan dengan cara menarik dari satu arah, tetapi terkadang hal ini membuat hasil pencukuran menjadi tidak terlalu bersih. Jika luka cukup serius, bersihkan luka dengan kapas dan alkohol.”
Seberapa penting penggunaan after shave cream?“After shave cream sangat penting untuk melembapkan dan mencegah iritasi akibat pencukuran, karena pria memiliki pori2 dan tingkat sensitivitas kulit yang berbedabeda. After shave lotion dapat meredakan iritasi seperti merah-merah pada kulit. Selain itu, wangi aftershave memberikan efek menyegarkan dan mendinginkan kulit.”
Bedanya antara shaving yang dilakukan sendiri dengan shaving di barbershop? “Shaving yang dilakukan sendiri biasanya hasilnya belum tentu rapih, karena terburuburu atau kadang kita lupa menggunakan foam sehingga menyebabkan iritasi atau kulit kering. Bekas-bekas kebiruan biasanya disebabkan karena proses pencukuran sendiri. Sedangkan jika melakukan shaving di barbershop, hasilnya akan terlihat lebih detail. Selain itu, pencukuran di barbershop akan memberikan hasil yang sangat bersih, karena jika pencukuran dilakukan di rumah, terkadang silet digunakan berulang kali hingga tidak dapat dipastikan keruncingan atau ketumpulannya. Selain itu, silet yang digunakan di pisau cukur ketika Anda melakukan shaving di barbershop, silet yang digunakan pasti baru.”
Kalau mengalami luka atau iritasi ketika Bagaimana langkah-langkah shaving yang tepat bercukur, apa yang harus dilakukan dan produk apa yang digunakan untuk mengatasinya? dan aman untuk kulit? “Pertama, gunakan
lokasi: fairground lot 14 kav 52-53 scbd, jl jendral sudirman jakrta 12190
Teks: Tiara Puspita Fotografi: barbershop dokumentasi Ugo, Alex Abbad : Andre Wiredja
nylonindonesia.com
035
bicycle race!
Jamming at the JAMS
Tahun ini, event JAMS (Justice, Art, Music On Stage) kembali digelontorkan oleh BO PERFILMA FH-UI untuk ke-sembilan kalinya. Sebagai sebuah ajang eksibisi, JAMS menyajikan berbagai macam jenis karya handal dari karya para seniman muda, mulai dari pameran karya fotografi, bazaar kreatif, live mural, fashion show, hingga live band yang diadakan di auditorium Teater Salihara. Selain itu juga terdapat beberapa instalasi dari DKV-UPH. Sejak jam 2 siang, Salihara no. 16 mulai didatangi pengunjung. Mereka disambut deretan karya fotografi dan bazaar yang dipajang di sekitaran lobby gedung Galeri Komunitas Salihara. Andi Rharharha, Rifat Najmi, Toro Elmar, Stage ID, Omar Annas, Acip (Angga Cipta) adalah beberapa nama seniman/ komunitas yang turut berkontribusi. Melalui tema “Expand The Creativity, Preserve The Originality” Dwita Ayu Hapsari selaku Koordinator Publikasi mengungkapkan bahwa JAMS tahun ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial dan hukum tentang pentingnya perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) dalam perkembangan industri kreatif yang mencakup berbagai bidang, mulai dari musik, seni, desain, produk, hingga produk fashion. Sekaligus meningkatkan kreatifitas generasi kreatif muda dan menghindari plagiarisme. Penampilan Gugun Blues Shelter, Efek Rumah Kaca, Payung Teduh, Tika and The Dissidents, Polka Wars, Four On The Floor, Ron, Indische Party, Taman Kota, dan beberapa band lain menambah hype acara tersebut. Ade Paloh, eks personel band Sore yang sudah lama tak terlihat di atas panggung, bahkan kedapatan tampil bersama Marsh Kids. Senada dengan lagu It’s Time To Rule The World yang dibawakan oleh Gugun Blues Shelter di ujung malam itu, JAMS sepertinya tengah berupaya menguasai dunia melalui karya seni! Sandi Eko
preview
[news]
king of running
Sebagai salah satu trend yang sempat mampir dan happening di Indonesia khususnya ibukota, Fixed Gear a.k.a Sepeda Fixie juga mengalami fase naikturun dari sisi jumlah “pesepeda aktif” yang melakukan kegiatan rutin mereka. Walaupun tidak sedikit pula yang hingga kini tetap berada di track dan menjadikan bersepeda sebagai bagian dari gaya hidup mereka di samping efek utama olahraga pastinya. Dan salah satu concept store terbesar di Jakarta, Rocket Company, mendukung gaya hidup baru ini melalui sebuah perayaan tahunan yang telah diadakan sejak tahun lalu bertajuk Fixed Fest. Tahun lalu, event Fixed Fest berhasil menjaring peserta baik dari penjuru Indonesia maupun mancanegara. Hebatnya, dari sisi prestasi para pesertanya, Indonesia merupakan salah satu wilayah yang pantas diperhitungkan dalam ajang kultur sepeda urban dunia. Karenanya, Fixed Fest menjadi event yang selalu ditunggu-tunggu oleh ratusan penggila fixed gear baik dari dalam maupun luar negeri. Selain kompetisi rutin seperti mini race, trick battle, alley cat race, dan critrerium race, acara Fixed Fest 2012 yang merangkul Britama sebagai sponsor utama kali ini diadakan berbarengan dengan Fun Triathlon. Sesuai nafas Britama Fixed Fest, Fun Triathlon lebih mengedepankan unsur fun dan interaksi sosial dibandingkan sisi kompetisinya. Seemed that everyone had a blast!. Sandi Eko
film strip
ROCKAWAY BEACH
Rumah Di Seribu Ombak merupakan sebuah kisah menyentuh tentang persahabatan dua cowok yang terjalin selama bertahun-tahun hingga keduanya tumbuh dewasa. Samihi, seorang bocah muslim dan Wayan Manik yang beragama Hindu telah bertemu sejak masih belia. Kedua sahabat itu memiliki background hidup yang tidak menyenangkan, yang membuat Samihi dan Yanik memiliki tekad sama, yaitu untuk bisa lepas dari trauma yang menghantui mereka. Samihi mempunyai ketakutan terhadap air, laut dan alam bebas, karena sejak kecil ia dilarang mendekati sungai, laut, dan alam apapun yang bisa mengancam keselamatan dirinya. Sementara, Yanik memiliki trauma terhadap kekerasan yang dialaminya sejak lama oleh perlakuan seorang pria asing bernama Andrew. Ya, ini memang drama layar lebar yang diadaptasi dari sebuah novel best-seller berjudul sama karya Erwin Arnada. Di film ini Erwin kembali mengangkat muka-muka baru di dunia perfilman, kecuali Lukman Sardi yang berperan sebagai Bapak Aminullah. Para pemerannya antara lain Risjad Aden (Samihi kecil), Dedey Rusma (Wayan Manik kecil), Bianca Oleen (Syamimi kecil), Andania Suri (Syamimi dewasa), Andre Julian (Samihi dewasa) dan Riman Jayadi (Wayan Manik dewasa), serta akting Jerinx ‘SID’ sebagai Ngurah Panji. Berbagai intrik persahabatan dialami kedua sahabat Samihi dan Yanik, dan seperti halnya sebuah karya yang ditulis Erwin dari balik terali besi, cerita film ini menjadi begitu kontemplatif dan penuh ironi. Beautiful sadness! Sandi Eko
Menyusul kesuksesan penyelanggaraan tahun lalu, serta melihat antusiasme tinggi dari para pecinta olahraga lari di Indonesia, adidas Indonesia kali ini bekerjasama dengan Sinar Mas Land melalui BSD City akan kembali mengadakan kejuaraan lari se-Asia Tenggara, adidas ‘King of the Road’ (KOTR) pada tanggal 16 September 2012 di Area Bumi Serpong Damai (Green Park Office). Indonesia termasuk ke dalam lima Negara penyelenggara adidas King of the Road di Asia Tenggara menemani Thailand, Malaysia, Filipina dan terakhir sebagai puncaknya (Grand Final) KOTR akan diadakan di Singapura. Pada KOTR tahun ini adidas akan kembali menggunakan teknologi timing – chip, yaitu penghitungan waktu masing – masing individu secara digital sehingga data yang tercatat semakin akurat. adidas King of the Road terbuka bagi semua peserta yang ingin berpartisipasi. KOTR terbagi dalam 3 kategori jarak: 5KM (Men & Women), 10KM (Men & Women) & 16,8KM (Men & Women) adapun untuk kategori 16,8KM dibagi menjadi 2 kategori, yaitu; Close (untuk WNI) dan Open (untuk WNA). www.adidaskingoftheroad.com, http://www.adidasrunning.com.
036
nylonindonesia.com
music in motion
[news]
Kamu baru mengenal SIM F saat membaca NYLON Guys edisi Juli-Agustus 2012 tetapi pasti sudah familiar dengan produksinya untuk Seurieus, Peterpan dan Sherina. Sementara, Edy Khemod berada di jalur yang lebih indie dengan menggarap “Under The Scars” milik band metal Burgerkill yang menyimbolkan near death experience yang terinspirasi dari true event konser band metal yang sempat memakan korban di Bandung. Mereka berbagi ilmu dan pengalamannya soal penyutradaraan video musik pada workshop “Music in Motion: How to Make Music Videos”. Workshop yang diadakan NYLON Guys bekerja sama dengan sekolah SAE Institute Jakarta pada hari Jumat, 27 Juli 2012 lalu ini dipandu Naya Anindita yang juga produser sebuah acara jalan-jalan kuliner di malesbanget.com. Kami berdiskusi soal industri yang tak banyak dilirik orang ini. Poin-poin di bawah ini bisa memandumu menemukan arahan. DEVELOP YOUR OWN DIRECTING-STYLE.
SIM F pertama kali menggarap video klip Seurieus “Gadisku” dengan kocek sendiri lalu
berjalan dalam jalur penuturan cerita dengan metafora. Video klip Peterpan “Menghapus Jejakmu” adalah video yang berhasil secara konsep, istilahnya ‘label senang, nama band yang sempat vakum kembali terangkat, dan secara artistik juga bagus’. Lihat lebih dekat produksi berikutnya: video klip Sherina “Cinta Pertama dan Terakhir”. “Di situ saya bermain cara berpikir ‘cowok adalah Mars dan cewek adalah Venus’,” terang SIM. Project pertama Edy Khemod muncul pada tahun 2003 yaitu video milik Mocca “Me & My Boyfriend”. “Saat itu adalah awal kejayaan MTV Indonesia dan video itu menang kategori Best Video dalam MTV Video Music Awards, dananya tidak terlalu besar. Saya coba buat dengan gambar yang unik dan spesifik dengan banyak eksplorasi. Saat itu industri musik Indonesia sudah mulai sadar akan video art.” LIMITATION ≠LIMIT
“Dengan keterbatasan teknologi, sudut pandang lain bisa membuat konsep video klip lebih bagus!” jelas Khemod yang juga menyutradarai video klip Homogenic “Taste of Harmony” dengan bekal
handy cam, Adobe Effects 2 dan PC rakitan. “Gue berburu gambar estetik dan coba-coba dengan visual gimmick dengan konsep video art,” jelasnya. SIM F setuju, “Berapapun dananya, kalau konsepnya sudah jelas malah ide-ide bisa disesuaikan. Triknya adalah bikin look yang ‘mahal’. YOUR ARTWORK IS YOUR PORTFOLIO
“Your artwork is your portfolio dan jangan percaya ide pertama!” tegas Khemod. Ia menuturkan, “Saking cepatnya teknologi, semua orang belajar dari nol. Jadi, posisi kita sama. Bikin eksperimen pendek bikin 3D atau motion tracking.” Sekarang mencari wawasan dan mencoba apapun itu tidak susah mengingat apa saja bisa ada di Youtube. SIM F mengidolakan sutradara Michel Gondry yang menjadi otak video klip Radiohead ‘Knives Out’. “Lebih penting untuk mengetahui pola pikir sutradara daripada mencontoh idenya.” Push the boundaries, this is artwork.. not work. SETTLE, SHOOT, SELL
“Persiapan sebelum syuting itu paling penting,” tegas Sim F saat seorang peserta bertanya soal tahap perencanaan. “Cara masuk ke dunia komersil? Coba mulai dari jalur indie, lalu merambah ke major label, dan kalau mau coba kesempatan bikin iklan,” saran Sim F. “Produksi iklan itu menjanjikan karena TV hidup dari iklan. Potongan kuenya banyak, jangan sedih,” ujar Khemod. “Kalau Sim F, memang nyemplung di dunianya langsung. Kalau gue ya belajar . Nggak heran kalau SIM cepet ‘naik’, kalau gue ya pelan,” candanya soal jalur berkarir. “Ya, itu pilihan,” simpulnya.
About @SAEJakarta Ketahui bahwa Indonesia tidak hanya punya satu sekolah film saja. NYLON Guys sempat berkeliling di institut film SAE Jakarta dan kagum dengan fasilitasnya yang standar industri. SAE Institute didirikan oleh Dr. Tom Misner pada tahun 1976 dan bergerak di sektor creative media dan audio engineering. Memiliki enam kampus di Thailand, Australia, dan Inggris, SAE Jakarta adalah kampus ke-57. Bertempat di F6 FX Sudirman, Senayan, kurikulumnya kemudian berekspansi dari Audio Engineering, Film Production, Animation, Music Business, Live Sound Engineering, Animation, hingga Photography.
038
Teks: Jessica Hanafi. Fotografi: Rude Billy.
nylonindonesia.com
(tech) game on: teks: MATT DOLBY
SLEEPING DOGS [PC, Xbox 360, and PS3]
BORDERLANDS 2 [PC, Xbox 360, PS3]
GUNS OF ICARUS [DOWNLOAD DI STEAM DAN GUNOFICARUS.COM]
Memainkan seorang detektif Hong Kong menyelundup ke dalam gang Triad merupakan pengalaman sinematik yang menyenangkan, dan sistem pertempurannya, yang mengambil input dari legenda MMA Georges St Pierre, sangatlah brutal. Hal yang kurang dari game ini adalah perkelahiannya yang awkward, dan mekanis persenjataan yang sangat ‘liar’ tergantung dari senjata yang digunakan. Walau agak ‘cacat’, pertimbangkan game ini sebagai pengalaman gaming yang menyenangkan.
Campuran yang tidak biasa antara permainan game dan humor telah menjadikan Borderlands hit yang mengejutkan, namun sekuelnya menawarkan sedikit penyempurnaan bentuk di senjata, sekutu, dan musuh. Bagi yang ingin melompat balik ke dalam dunia Pandora beserta gaya animasi yang berlebihan akan kembali disambut; gamers yang mengharapkan pengalaman baru akan kecewa.
Game online pesawat tempur multiplayer ini diset dalam dunia yang yang terinspirasi steampunk dan post-apocalyptic, menggabungkan visual yang kaya akan tembakan, ledakan dan taktik manuver yang menegangkan. Bernavigasi sebagai kapten pesawat sangatlah fantastis. Melawan pesawat lain akan berhadiah level kemahiran yang sulit diperjuangkan dalam sistem targeting yang rumit. Proyek indie dari Muse Games ini mendukung visual indahnya dengan permainan aerial shooter yang solid.
Teks: Sandi Eko Fotografi: Asiasoft Indonesia
Asiasoft, game online publisher terbesar seAsia Tenggara baru saja merilis A.V.A (Valliance Of Valiant Arms) Online di Indonesia. Melalui game yang seru serta graphic memukau, mejadikan kehadiran A.V.A Online ini sudah lama ditunggu oleh para pecinta game MMOFPS di Indonesia. Launching A.V.A Online yang digelar di Digital Lounge (DILO) MOI Kelapa Gading pada Rabu (27/6) lalu dihadiri oleh Mr. Sherman Tan, Chairman of Asiasoft Corporation PLC dan Bapak Suyudi Koeswanto selaku Managing Director Asiasoft Indonesia. A.V.A Online ini merupakan sebuah game ber-genre MMOFPS Online yang dikembangkan
[news]
gamers unite
oleh Redduck Studio, anak perusahaan Neowiz Games dari Korea Selatan. Salah satu FreeTo-Play FPS Online terbaik tersebut telah memenangkan Korean Game Award ketika pertama kali dirilis di Korea Selatan. Melalui engine terbaik untuk game FPS, A.V.A mampu menghasilkan kualitas graphic yang akan membawa kita seperti berada dalam medan perang sesungguhnya. Fitur game yang sempurna dengan beragam content seperti Prison Break dan Escort Tank, sistem Squad Leader serta faktor perubahan model yang tidak dapat ditemui di game FPS lainnya. Kehadiran A.V.A Online ini juga menandai komitmen Asiasoft untuk mendukung Pro Gamer Indonesia dan memajukan dunia E-Sport di Indonesia. Di bawah bendera www. PlayFPS.com/id, web portal khusus pecinta FPS pertama di Indonesia, para pecinta game FPS di Indonesia bisa saling berinteraksi dengan pemain FPS lainya dari berbagai komunitas di Asia Tenggara. Kedepannya para pemain FPS akan saling dapat berkompetisi dan dapat memperkenalkan diri ke dunia E-Sport di Asia Tenggara dalam satu wadah di PlayFPS. Urraaa!
PT Asiasoft Indonesia, Artini Asputri, Public Relations , Tel: (+62-21) 5, Fax (+62-21) 526 2046, Hp : 081914517788, e-mail: artini.asputri@asiasoft.net.id nylonindonesia.com
039
iPod Dock & Stereo System: Beoplay A8, SGD 2100 (harga dalam rupiah tergantung kurs), iPad Speaker frame: Beoplay, A3, SGD 850, Headphones: Form 2, SGD 250, Speakers: Beolit 12, SGD 1200
[haute stuff]
t s u j s s e r p y a l p
EXCITE YOUR AND YOUR FRIENDS’ EARS WITH THESE PLAYFUL BOY’S TOYS. teks: TIM LAKSMANA, stylist: ayu hendriani, FOTOGRAFI: RUDE BILLY.
Lokasi: bang & olufsen , pacific place, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53 Lt. G, No.75, (0)21 5797 3134
nylonindonesia.com
041
(chow)
bar & resto
REACH FOR THE SKY teks : sandi eko fotografi : skyE
eat this
in the mood for sushi
SKYE merupakan hang-out place terkini yang dibuka Ismaya Group. Terletak di Menara BCA, salah satu gedung tertinggi di bilangan Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, dengan 57 lantai dan SKYE terletak di lantai 56. So, it’ll be the coolest place for you to spend your greatest time. Terutama karena terletak di pusat kota Jakarta, menjadikan SKYE sebagai venue yang begitu mudah dijangkau dan dijamin memiliki view paling ideal bagi Anda untuk dapat menikmati pemandangan dari langit-langit kota Jakarta sambil menikmati makan malam atau bisa juga sekedar menghabiskan waktu di sekitar bar. Walaupun berada hanya satu lantai di bawah puncak Menara BCA, namun private lift yang tersedia akan membawa Anda langsung ke tujuan tanpa harus berlama-lama mengantri di lift umum. Anda segera mendapati layout SKYE yang dibagi dua, dengan outdoor deck di bagian kiri yang menawarkan pemandangan mengagumkan dilengkapi dengan kolam renang besar. Sedangkan di sisi lainnya merupakan tempat yang tepat dan nyaman untuk menikmati berbagai masakan maupun cocktail dengan taste yang juga luar biasa. Let’s get literally high!
Jika Anda bosan dengan restoran sushi di mall, mungkin kamu harus mengeluarkan energi penjelajahan ekstra ke Jakarta Timur. Terletak di Kalimalang, Naniura Sushi Bar & Restaurant masih bertahan dengan gerai pertamanya membuat menu dan otentisitas
042
idenya lebih eksklusif. Kamu pasti tahu dengan sushi sebagai khas negeri Sakura yang merupakan lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Sementara, naniura sendiri adalah makanan yang otentik dari suku Batak di mana ikan tidak di masak. Namun rendaman asam jungganya secara kimiawi mengubah ikan mentah menjadi tidak terasa amis dan siap disajikan. Naniura menawarkan variasi Special Roll, Udon, Ramen, Okonomiyaki, Donburi, Yakitori, hingga minuman spesial yang
NANIURA – Sushi Bar & Restaurant Jl. Tarum Barat, Kav. Agraria no. 6 blok E/5 II Kalimalang, Jakarta Timur, 021-86611789 @naniuraresto
nylonindonesia.com
membuat bertanya-tanya, Wasabi Shake. Restoran ini menawarkan pelayanan untuk para penggemar masakan Jepang pada hari Minggu – Kamis : 10.00 -22.00 WIB dan Jumat & Sabtu : 10.00 – 23.00 WIB. JESSICA HANAFI
bartender
locals only:
one man team
“Karena pada saat film The A-Team ada beberapa cuplikan Hannibal (Liam Neeson) lagi minum Johnny Walker Blue Label pas ngobrol sama Jenderalnya,” Harli Gunawan menjelaskan alasan untuk memberi nama salah satu cocktail racikannya dengan title “Liam Neeson”. Liam Neeson adalah salah satu cocktail yang ia buat saat mengikuti kompetisi Diageo World Class Raising the Bar. Seperti yang Anda bisa ketahui melalui NYLONguys edisi Juli lalu, Harli akhirnya menjadi Juara Blood and Sand • Glass: Coupette • Garnish: Fresh Cherry • Method: Shaken and Strained • 50ml Johnnie Walker Gold Label • 20ml Cherry Heering • 15ml Sweet vermouth • 20ml Orange Juice
Ruby Rosita • Glass: Cupette • Garnish: Dehydrated Orange Slice • Method: Stir and Strain • 50ml Don Julio Reposado • 20ml LBV Port • 10ml Lillet Blanc • 15ml Aperol • 1 dash Orange bitters
Nasional dan mewakili Indonesia di Final Tingkat Global di Rio De Janeiro, Brazil. Dari total sepuluh hari berada di sana dan selama empat hari kompetisi, Harli hanya berkesempatan mengikuti dua hari kompetisi. Ya, dirinya tersisih di putaran 16 besar. “Diageo ingin consumer-nya menikmati brand mereka dengan cara yang benar dan oleh bartender yang benar” tambah Harli, sekilas mengenai event tersebut. Menurutnya minuman dengan premium brand tapi di-service oleh bartender yang nggak “benar”, maka taste minumannya bisa jadi berantakan. “Kasihan brand-nya juga,” salah satu pemenang Best Bartender di ajang Best Bartending Competition 2010 itu melengkapi. Walaupun gagal masuk sebagai salah satu dari 16 besar, namun ia kembali ke Indonesia dengan membawa segudang pengalaman dan cerita yang tentunya menarik untuk dibagi. Dewan juri di ajang tersebut tidak menilai dari cocktail-nya saja, tapi juga berbagai aspek, mulai dari cocktail, attitude, personality, knowledge, entertainment, dan banyak lain. “Jadi sebenarnya bukan mencari a good cocktail, tapi a good bartender!” imbuhnya. Tak lama setelah memperkenalkan dua signatures yang ia sajikan di Rio De Janeiro yakni Classic Chic (cocktail dengan taste 1960-an) yang manis dengan nuansa cherry bernama Blood and Sand, dan Twisted Chic cocktail bercitarasa khas orange yang diberi nama Ruby Rosita, ambience Jealous Guy milik John Lennon akhirnya mengiringi akhir pertemuan kami di Loewy Jakarta Selasa sore (31/7/12) lalu. Sandi Eko
Hotel Kristal telah membuka resto bar terbarunya, ‘Next Door’. Konsepnya adalah menawarkan outdoor experience baru di Jakarta, dengan menghadirkan setting outdoor
[news]
Fotografi: Rude Billy
Booz e N ext Door
yang bersuasana cosy dan santai, dilengkapi dengan pemandangan kolam yang berisi ikanikan Koi dan taman pepohonan yang indah serta menyejukkan. Next Door juga difasilitasi dengan sofa-sofa dan bangku yang nyaman, menjadikannya lokasi yang ideal bagi mereka yang ingin melepas penat dengan minum-minum dan lounging’ bareng teman-teman setelah sibuk kerja seharian. Next Door juga menawarkan menu cocktail dan wine yang cukup lengkap, serta menu makanan internasional mulai dari BBQ Beef Ribs, Fish n Chips dan Meat Pies ala Australia. Bagi yang suka nonton bola, mereka juga bisa nonton tim favorit mereka di TV LED dan large screen di bar tetangganya, yaitu ‘Satu Lagi’ bar yang terkenal di kalangan bule-bule itu. Untuk hiburan, nikmati musik akustik dari home band setiap Rabu dan Jumat malam. Sementara kalau kamu lagi merencanakan fine dining romantis dengan your loved one, Kafe Pinang akan menyambut anda dengan menumenu yang mouth-watering dan pastinya akan memuaskan selera kamu berdua. Di Hotel Kristal, it’s one-stop eat n’ drink experience, indeed. TIM LAKSMANA
nylonindonesia.com
043
night rider 044 PERKENALKAN DUCATI 1199 PAGINALE, YANG JUGA DIKENAL SEBAGAI THE RIDE OF YOUR LIFE. TEKS: NICHOLAS STECHER. FOTOGRAFI: KERIAN.
nylonindonesia.com
Oh, untuk mengartikulasi kegembiraan kendaraan roda dua paling canggih di pasaran, memfasilitasi pengendara untuk saya menduduki Ducati 1199 Paginale, memotong beralih antara dua Sport dan satu Wet setting di display Thin Film Transistor (TFT), jalanan aspal lurus yang panjang pada jam 3 pagi, setiap mode ditentukan oleh tingkatan berbeda untuk aktivasi DTC (Ducati Traction udara malam dingin Los Angeles mengisi paru-paru Control), DQS (Ducati Quick Shift), dan EBC (Engine Brake Control) – sebuah fitur saat lampu-lampu di 4th Street Bridge, saya menyerah didesain untuk menjaga roda belakang berperilaku baik dalam turunan cepat (ABS dalam ‘kekaburan’. Dari bawah, mental dari tembok adalah rem standar untuk model Panigale S). Want more EBC but less Traction bermenara jembatan batu, beresonansi dalam helm, Control? Tak masalah – setting ini bisa dimodifikasi lebih lanjut, memberi pengendamemantulkan suara mesin V-twin – raungan yang sama ra beragam personalizations yang luar biasa banyak. layaknya sebuah prototip Formula One lewat dalam kaNamun, permata mahkota dari Panigale tanpa diragukan lagi adalah mesin baru liber penuh. Bukan raungan BHHAAAAAAAT! seperti Superquadro-nya, mesin dua silinder paling kuat yang pernah diproduksi. Kapasitas Harley Davidson, melainkan presisi buzzsaw sebuah 195 tenaga kuda berimbang dengan berat 361.5 pon, V-Twin memasang standar mesin Italia, dari seorang pemilik yang percaya diri baru dalam produksi sepeda motor untuk rasio power-to-weight dan torque-todengan mesinnya. weight. Walau dengan sentakan tenaga putar Chernobyl-nya, kekuatannya dikaliNamun kenyataannya, Paginale kemungkinan besar brasi dengan sempurna mulai dari gigi satu, membuat motor ini secara mengejutkan adalah sepeda motor yang too much untuk kebutuhan, mudah dikendara – bahkan bagi Superbike pemula seperti saya. Faktanya, jika atau kemampuan, si pengendara ini. Faktanya, apa kekuatannya membuat anda gugup untuk berkendara dalam kota, set saja ke Wet yang sekarang menjadi salam kenal dari Ducati adalah dan power-nya akan turun ke kecepatan 120 hp yang lebih terkendali. mungkin motor yang ‘too much’ bagi 99% kaum homo Sehebat performanya, apa yang akan mendiskriminasi pengendara dan membuat sapiens. Keturunan dari model 916 karya desainer leg- para wanita tersenyum di lampu merah, adalah desain Panigale itu sendiri. Ini bukan endaris Massimo Tamburini, debut Ducati pada 1994 hanya motor Ducati paling indah, tapi juga salah satu sepeda motor paling indah yang mendunia dan berstatus ikonik tersebut, telah, untuk abad 21. Garis-garis ala lead designer Gianandrea Fabbro yang sublim, beuntuk pertama kalinya sejak diluncurkan, mengalami sar nan elegan, jelas-jelas menjadi penerus model 916 karya Tamburini, hanya jauh desain ulang secara keseluruhan. Ini merupakan salah lebih modern. Dalam posisi berhenti, Panigale terlihat lebih bagus dari kebanyakan satu bloodlines paling murni dalam sepeda motor, supercars dalam kecepatan tinggi. Satu-satunya cacad yang tampak dalam desainsehingga perbaikan secara keseluruhan sangatlah nya adalah panas tak tertahankan yang berasal dari silinder dan pipa knalpotnya, penting. Untuk pertama kalinya, Ducati membuang yang dengan cerdik tersimpan di bawah mesin. Walaupun pipa-pipanya rendah, itu kerangka ruji tradisional-nya dan menggunakan mesin tetap tak dapat menutupi panas; tanpa bantuan angin yang mengalir diantara kedua itu sendiri sebagai bagian rangka, sebuah langkah kaki saat kecepatan tinggi, paha anda akan panas lebih cepat dari paha stripper yang merusak pikiran para penggemar asli Ducati. Alabama. Tak diragukan lagi, Panigale bukanlah motor yang dibuat untuk casual Sub-frame belakang dan die-cast aluminum singlecruising. Tapi kalau anda membeli motor terbaru Ducati ini dengan ekspektasi apasided swing-arm juga terpasang langsung pada mesin. pun selain menjinakkan jalanan dalam raungan dan kaburan lampu-lampu berkedip, Berbicara teknologi, Panigale merupakan salah satu kemungkinan anda melangkah dalam sesuatu yang belum siap anda hadapi.
046
nylonindonesia.com
GLORIOUS
JOYRIDE Apabila di edisi lalu Editor in Chief kami, Ein Halid diberikan kesempatan oleh sebuah brand legendaris untuk menyusuri daratan Eropa, maka pada kolom drive thru kali ini kami sajikan sebuah pengalaman berbeda tim NYLONguys bersama The All-New BMW 3 Series. Be ready to hold your breath! Teks: Sandi Eko Fotografi: Rude Billy & BMW Indonesia Toughness
Dual Line
Kafe Aria Senayan telah beralih fungsi saat terakhir kali saya bersama tim NYLON mengunjungi tempat itu. Ya, awal tahun lalu Kafe Aria menjadi tuan rumah atas pecahnya kemeriahan pesta ulang tahun pertama NYLON Indonesia. DJ Deck kini telah menjadi bar, ditambah ruang utama yang disulap dengan konsep fine dining dan media gathering spot. Giliran BMW Motors Indonesia yang mengundang kami ke tempat itu dalam rangka The-All New BMW 3 Series Media Drive. “Kami tidak menutup mata bahwa pasar Asia suka yang luxury juga, makanya kami bikin dual line. Jadi selain luxury line, sporty juga kami penuhi sebagai option,� Corporate Communications Director BMW, Helena Abidin, menjelaskan kepada kami mengenai dua konsep seri terbaru BMW seri 3 ini di samping teknologi lain yang ditawarkan. Serampungnya sesi makan malam dan Product Presentation yang diisi oleh Dennis A. Kadaruskan (Product Manager BMW Indonesia), seluruh awak media pun siap melaju menuju Bandung. Menjajal seluruh fitur yang ditawarkan termasuk kecanggihan, kenyamanan serta kecepatan tanpa kompromi yang dimiliki semua tipe terbaru BMW seri 3. Kebagian mengendarai mobil tipe 335i membuat kami semakin percaya diri melakukan night drive. Kesan pertama saya, BMW seri 3 terbaru ini memiliki ruang dalam yang lebih lega dibanding pendahulunya. Pada bagian belakang tersedia tirai pada kaca samping untuk menambah privacy bagi penumpang. Mesin enam silinder yang sudah dioptimalkan pada BMW 335i sangat impresif bagi pengemudi yang menggemari performa tinggi, tenaga besar dengan tarikan seketika, yang dibalut kelembutan suspensi tiada tara. Tanjakan landai nan panjang di tol Cipularang, serta jalan bebatuan di pinggiran kota Bandung tak jadi kendala sama sekali bagi seri terbaru BMW 335i ini.
Hari kedua di Bandung adalah waktunya bagi kami untuk menguji performa BMW seri 3 di dalam kota, BMW 320i menjadi mobil giliran berikutnya. Seri ini hadir dengan beberapa fitur standar BMW seperti transmisi otomatis delapan percepatan, Auto Start/Stop function, Driving Experience Control dengan ECO PRO, Servotronic, lampu depan Xenon, serta monitor display resolusi tinggi ukuran 8.8 inch dilengkapi dengan fitur BMW ConnectedDrive yaitu BMW Navigation system Professional dengan koneksi USB dan Bluetooth. Semua varian BMW Seri 3 terbaru memang dilengkapi dengan BMW Navigation System Professional yang terintegrasi, tentunya menambah kenyamanan dan memudahkan kami saat menyusuri tempat-tempat menarik di Bandung! BMW 328i Sport Line dan 335i Luxury Line memiliki fitur adaptive suspension dengan damping yang dikontrol secara elektronik. Mampu menyerap informasi yang masuk mengenai akselerasi bodi dan roda, kecepatan mobil, dan posisi kemudi. Dari segi nilai, desain dan ekspresinya, Line BMW sekali lagi terbukti berhasil meninggalkan apa yang ditawarkan oleh pesaingpesaingnya di kelas premium. Kedua pilihan Sport Line dan Luxury Line itu mempertegas perbedaan karakter tiap BMW Seri 3 dengan gayanya masingmasing. Fitur eksklusif dipadu dengan sangat hati-hati pada elemen eksterior serta pilihan materi dan warna untuk masing-masing model yang sesuai dengan karaktermu. Akhirnya keseruan kami selama 2 hari bersama tipe terbaru BMW seri 3 ditutup dengan jamuan makan siang di Burgundy Wine and Dine, di balik sejuknya perbukitan Lembang. Menu yang disajikan Chef Andhika Maxi berpadu dengan dessert sempurna oleh Karen Carlotta menjadi penutup manis trip tak terlupakan bersama The AllNew BMW 3 Series. Definitely, such a beautiful days!
nylonindonesia.com
047
WE RIDE Honda Life/SA 360 1975
Honda Life/SA 360 1975 ini SEMPAT MENGALAMI FASE KOMA DAN DI TANGAN GEBASHOP, MOBIL YANG SEOLAH MENJADI BARANG RONGSOKAN INI HIDUP KEMBALI, WITH MAGNIFICENT DETAILS. Teks : Rude Billy/ Ein Halid. fotografi: dokumentasi GEBAshop Istilah ‘pimp my ride’ di MTV mungkin jadi favorit buat Anda yang maniak untuk restorasi mobil. Well, untuk edisi style ini, nggak ada salahnya melihat hasil restorasi mobil yang unik dan klasik. Kali ini jatuh pilihan pada mobil Honda Life milik Gerie Nur Mayurie. Mobil asli keluaran 1975 ini sudah memiliki mesin 4-tak, sistem watercooled dengan silinder 360cc. Mobil klasik ini sudah beberapa kali didaur ulang bentuknya dengan beberapa kali ngambil tema seperti retro, klasik, street style, rusty dan khusus untuk edisi ini, si pemilik mengambil tema “Back From The Dead.” Kalo melihat bentuk awalnya, nggak
perlu dijeleskan lagi mobil ini seperti “mati total”. Badan mobil sudah rusak nggak terawat dan banyak bagian yang sudah hilang seperti lampu dan spion. Tapi semangat untuk membuat mobil kecil ini menajdi ‘hip’ lagi akan butuh proses yang cukup panjang sekitar tiga bulan. Pemiliknya sendiri tidak ingin mengubah karakter mobilnya dengan tetap mempertahankan struktur asli tetep aslinya,gak ada yg diubah, pernak-pernik semua bolt on/pnp. Dan prinsipnya ingin restorasi supaya nanti kalau bosan bisa bongkar pasang seperti Lego. Hal pertama yang dilakukan adalah membongkar mesin untuk diganti bagian
yang rusak. Kemudian mengupas cat, khususnya bagian yang berkarat. Aksesori standar seperti lampu dan kaca tetap dicari yang standar asli. Agar kesan original mobil ini tetap ada semua interior tetap dipertahankan pada bentuk yang lama, dan hanya kulit jok saja yang sudah di-trim ulang. Untuk menambah aksen eksterior cukup ditambahkan roofrack, bike rack dan velg BBS, dan semuanya bisa dibongkar pasang. Tahap akhir restorasi diberi striping sticker di samping, kaca belakang dan beberapa aksesori yang dibuat khusus.
Hasil akhir restorasi mobil Honda Life/SA 360 1975 lengkap terpasang velg compe 8,ukuran 12x6,5jj, ban Bridgestone ‘sneaker’ 12/145/70, windsplit kamei, front lowers spoiler custom rubber, wiper lamp, roofrack fortress ski & snowboard carrier.
Jadi kalo Anda melihat mobil ini di jalan, pastikan ini bukan sekedar penampakan semata. Long live Honda Life . Bila Anda tertarik untuk restorasi mobil dan membuat aksesori khusus, bisa langsung ke GEBAshop (jl.pelajar pejuang 45 no.5,Bandung).
048
nylonindonesia.com
cheat sheet PROMOTION
STRIP OFF THE WALL KENZO X VANS is back! Setelah sukses dengan kolaborasi mereka yang pertama, it’s time for a second chance. Didominasi dengan motif garis-garis untuk pria dan floral art untuk wanita, koleksi sepatu KENZO X VANS hadir dengan warna-warna terang seperti kuning, hijau, dan biru di atas bahan kanvas dan model skate sneakers yang merupakan trademark dari VANS. Sepatu ini suitable digunakan untuk bermain skateboard dan juga nyaman dipakai untuk sehari-hari. Kabarnya koleksi ini sudah keluar di butik VANS di Eropa pada pertengahan Agustus kemarin. Jika kamu penggemar sejati sneakers, then this shoes is a must-have item for you!. Richa Annisa
SIMPLY CAPTURED BenQ dengan bangga kembali merilis dua tipe kamera digital terbaru keluaran mereka, yaitu LR100 dan LR200 – yang keduanya dilengkapi dengan kemampuan merekam film 1080p Full HD. Ini sama saja BenQ baru saja menunjukkan kepada dunia bagaimana perusahaan mereka telah meningkatkan
semua spesifikasi kamera digitalnya untuk memenuhi permintaan para fans kamera pocket yang handy namun berkemampuan maksimal. Fitur Full HD 1080p pada kamera ini didukung oleh sensor CMOS dan teknologi image stabilizer dan dapat merekam video berkualitas tinggi yang jelas dan sejernih kristal bahkan pada saat malam dengan kecepatan 30 frames per detik. Ditambah dengan kemampuan untuk zoom-in dan zoom out selama
proses perekaman, dan auto-focus berkesinambungan, bahkan selama perekaman film dengan gerakan lambat. Lewat dirilisnya LR100 dan LR200, BenQ menyediakan produk yang menyenangkan yang dibutuhkan penggunanya, sesuai dengan nilai BenQ – “Easy catch for hands-on fun” dan membuatnya mudah untuk menambah style pribadi Anda pada hasil foto dan video yang telah Anda rekam. LR100 dan LR200 adalah jawaban terhadap kebutuhan kamera digital professional tetapi tetap nyaman dan mudah digunakan. SANDI EKO
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.BenQ.co.id
nylonindonesia.com
049
050
Name: Carl Ronaldo. Age: 28. Occupation: Event & Promotion. What are you wearing? Tailored blazer, vintage shirt and pants, shoes by colehaan, hat by fred perry.
Round the head
Like a bowl’r taste
Topman, IDR 375.000
H&M, IDR 135.000
Topman, IDR 240.000
Fred Perry, price by request
portrait: rude billy, emanuella.p.a., concept, stylist, product: ayu hendriani.
H&M, IDR 112.500
052
Name: Dhino Handoko. Age: 25. Occupation: Marketing What are you wearing? Shirt by zegna, blazer and pants by topman, belt by watch by v-boat, shoes by French sole.
Suit(er) than dark
Brighter than ever hermes,
vintage
communication. handkerchief,
taste
Ted Baker, Price by Request
Muji, 1.140.000
Ben Sherman, IDR 2.499.000 @ Denim Destination
Topman, IDR 1.399.000
Ted Baker, Price by Request
Ted Baker, Price by Request
Armani Exchange, IDR 3.250.000
Ben Sherman, IDR 3.599.000 @ Denim Destination
Armani Exchange, IDR 3.250.000
Banana Republic, IDR 2.239.000
7 For All Mankind, IDR 3.499.000 @ Denim Destination
portrait: rude billy, emanuella p.a., concept, stylist, product: ayu hendriani.
Armani Exchange, IDR 3.250.000
054
Name: Arief Ointoe. Age: 19. Occupation: What are you wearing? vintage poloshirt, blazer, jeans, shoes, belt by topman.
Not so preppy
Bust(ed) line slimfit
tie,
Photographer. and
taste
Pedro, Price by Request
Pedro, Price by Request
Pedro, Price by Request
Pedro, Price by Request
Ted Baker, Price by Request
Muji, IDR 387.000
Muji, IDR 387.000
portrait: rude billy, emanuella p.a., concept, stylist, product: ayu hendriani.
The Cufflinks Store, IDR 225.000
056
Name: Ivan adiyasa. Age: 24. Occupation: What are you wearing? shirt, leather jacket,belt, and shoes by vintage glasses.
Colored but plain
Don’t be shirty ted
baker,
Marketing jeans
by
lee
communication cooper,
supervisor.
taste
Y-3, IDR 3.199.000
Ted Baker, Price by Request
Dr. Denim, IDR 599.000 @ Denim Destination
Guess, IDR 799.000
Guess, IDR 799.000
Guess, IDR 699.000
Armani Exchange, IDR 1.500.000
Banana Republic, IDR 739.000
GAP, IDR 799.000
GAP, IDR 579.000
Dr. Denim, IDR 599.000 @ Denim Destination
portrait: rude billy, emanuella p.a., concept, stylist, product: ayu hendriani.
GAP, IDR 579.000
058
Name: Yudha Perdana. Age: 30. Occupation: Promotor. What are you wearing? Shirt by lacoste, jeans by pull and bear, shoes by topman, b l a z e r b y b e r s h k a , c u ff l i n k s b y t h e c u ff l i n k s s t o r e .
Everyday cufflinks
Lil’ things he need taste
The Cufflinks Store, IDR 225.000
The Cufflinks Store, IDR 200.000
The Cufflinks Store, IDR 200.000
The Cufflinks Store, IDR 300.000
The Cufflinks Store, IDR 200.000
The Cufflinks Store, IDR 200.000
The Cufflinks Store, IDR 200.000
The Cufflinks Store, IDR 200.000
The Cufflinks Store, IDR 200.000
The Cufflinks Store, IDR 250.000
H.E by Mango, IDR 379.000
portrait: rude billy, emanuella p.a., concept, stylist, product: ayu hendriani.
Ted Baker, Price by Request
060
Name: Hans Lango. Age: 25. Occupation: announcer, presenter. What are you wearing? S h i r t b y n e w l o o k , b o w t i e b y t h e c u ff l i n k s s t o r e , p a n t s b y H & M , s h o e s b y z a r a , by swiss army, bag by new look, sunglasses by rayban, bali handmade bracelet.
Take a bow
Nick-neck watch
taste
Paul Smith, Price by Request
Ted Baker, Price by Request
Ted Baker, Price y Request
The Cufflinks Store, IDR 200.000
The Cufflinks Store, IDR 175.000
The Cufflinks Store, IDR 225.000
The Cufflinks Store, IDR 175.000
The Cufflinks Store, IDR 175.000
The Cufflinks Store, IDR 200.000
portrait: rude billy, emanuella p.a., concept, stylist, product: ayu hendriani.
The Cufflinks Store, IDR 200.000
062
Name: Andhika Muksin. Age: What are you wearing? Shirt by barneys, pants by
The dark side life
27. after
shoes
by
Illustrator
denim,
Occupation:
Men in black vintage
Painter.
bagai,
/ glasses.
taste
Ted Baker, Price by Request
Topman, IDR 1.899.000
Ted Baker, Price by Request
Y-3, IDR 12.199.000
Y-3, IDR 6.659.000
Muji, IDR 1.140.000
portrait: rude billy, emanuella p.a., concept, stylist, product: ayu hendriani.
Banana Republic, IDR 3.139.000
064
Name: Dimas Wicaksono. Age: 27. Occupation: Visual Merchandiser. What are you wearing? Shirt by prada, tailored blazer, handkerchief by H&M, watch by tag and belt by H&M, shoes by zenya, glasses by spitfire.
To swab the sweat
modern neat heuer,
pants
taste
Muji, IDR 79.000
Ted Baker, Price by Request
Muji, IDR 63.000
PUBLIC AFFAIR, IDR 1.289.000 @ LINEA
Paul Smith, IDR 315.000
H.E by Mango, IDR 299.000
H.E by Mango, IDR 299.000
Ted Baker, Price by Request
Paul Smith, IDR 435.000
Polo Ralph Lauren, IDR 750.000
Paul Smith, IDR 390.000
portrait: rude billy, emanuella p.a., concept, stylist, product: ayu hendriani.
H.E by Mango, IDR 299.000
066
Name: Ammy Tawaqal. Age: 25. Occupation: Actor. What are you wearing? Shirt by H.E by Mango, tailored pants, shoes by mushu, b y t o p m a n , w a t c h b y GC , g l a s s e s b y r a y b a n , b a g b y g a p .
Out of the denim
Tailored style belt
taste
Banana Republic, IDR 1.639.000
Banana Republic, IDR 999.000
Banana Republic, IDR 639.000
GAP, IDR 579.000
Topman, IDR 489.000
Muji, IDR 747.000
GAP, IDR 579.000
Topman, IDR 859.000
portrait: rude billy, emanuella p.a., concept, stylist, product: ayu hendriani.
Banana Republic, IDR 839.000
068
Name: julian z.j. Age: 28. Occupation: What are you wearing? shirt, blazer, and pants by ntrs, belt a ff a i r
covering down
feet case by
ntrs.
beliza,
owner shoes
by
public.
taste
Magnanni, IDR 3.285.000 @ LINEA
Calce, IDR 1.775.000 @ LINEA
Pedro, Price by Request
Aldo, IDR 1.169.000
Pedro, Price by Request
Pedro, Price by Request
Aldo, IDR 1.259.000
Pedro, Price by Request
Y-3, IDR 4.699.000
portrait: rude billy, emanuella p.a., concept, stylist, product: ayu hendriani.
Doucal’s, IDR 2.695.000 @ LINEA
age appropria Lewat album baru MEREKA, The Vaccines melanjutkan suntikan atas pembentukan rock. Teks: Harriet Gibsone Fotografi: Piczo
071
te
DARI KIRI: freddie cowan, pete robertson, justin young, dan arni arnason.
kata Arnason. Young menuntaskan rasa sentimen-nya: “Saya melihat diri kami sebagai rock band. Terutama di album ini. Saya kira kami belum sampai sana, tapi kami hanya ingin menjadi rock and roll band, dan kami telah mencoba melewati transisi itu.” Liriknya mungkin terdengar insecure (“Well, I “Tapi sebagai manusia, saya merasa bila wish that I was comfortable in my own skin/ di album pertama kami sebagai sekumpulan But the whole thing feels like an exercise/ teman, kini kami adalah gang.” Young And trying to be someone I would rather not tersenyum kepada kawan-kawanya, dan be,” nyanyian Young dalam No Hope). melanjutkan: “Saya merasa kami seperti “Saya suka ide lagunya yang begitu melodis saudara tak terpisahkan. Saya sering seperti lagu pop klasik, tapi kasar. Kami tidak berpikiran bagaimana sebuah gang terbentuk, pernah lebih dekat dari ini sebelumnya. Saya dan itu tak pernah menjadi pengalaman suka bila kamu dapat mendengar ‘saliva’ keluar yang bisa dibagi. Sebuah pengalaman yang dari mulut saya,” ujar Young sambil menyeringai. hanya kau miliki, baik positif maupun negatif. Di sisi kemajuan musik, The Vaccines telah Saya telah kehilangan banyak teman sejak memulai untuk berubah seperti layaknya rock melakukan hal ini. Seperti, orang-orang band, rambut mereka tadinya lebih pendek berhenti mengajakmu keluar di Jum’at dan muka yang lebih bersih, dengan pakaian malam… Saya kehilangan banyak teman,” seolah mewarisi era Tears For Fears dari angguk Arnason seolah baru menyadarinya. kehidupan ayah mereka. Sekarang mereka “Mereka beranggapan kalu mereka tak bisa lebih kasar dan sering mengenakan denim. menelpon,” Young menjelaskan sambil Mereka pun percaya bahwa mereka terlihat mengangkat bahunya. “Tapi itulah apa yang lebih “rock” meskipun hanya dengan vest terjadi. Sekarang saya melihat kami seperti dan ripped jeans. “Setahun lalu kami memiliki sedang melawan dunia.” puppy eyes dan kelihatan bingung. Kami telah melewati cukup banyak pengalaman bersama,”
Malam sebelum interview, The Vaccines tampil di Isle of Wight Festival yang legendaris sambil diamati Bruce Springsteen yang berdiri di sisi panggung, menikmati set mereka. “Mengagumkan!” kata frontman Justin Young. “‘The Boss Man’ datang dengan sendirinya dan menyaksikan kami. Ia seperti berkata, ’The Vaccines, Everyone!’ saat tampil (setelah kami).” Young tersenyum bahagia. “Itu hebat! Saya tidak tahu hal itu. Dia memberikan sambutan kepada The Vaccines?” bassist Arni Arnason hampir tak percaya. Keduanya duduk sejenak, membiarkan gravitasi dari momen tersebut untuk meresap. Tapi bukan sebuah kejutan ‘The Boss’ amat menyukai kuartet itu. Butuh satu single – “Wreckin’ Bar (Ra Ra Ra)” – di akhir 2010 untuk membuat industri UK di fase hyperventilation, dengan gembar-gembor NME, The Vaccines sebagai “The Return of the Great British Guitar Band” dan “wajahwajah murung” yang terpampang di cover mereka sepanjang tahun. Sejak dirilisnya What Did You Expect from The Vaccines? di tahun 2011, kehebohan pun terjadi, tapi band telah melakukan tur secara luas, membangun reputasi mereka sebagai salah satu pengisi acara yang paling seru dan ditunggu-tunggu di gigs. Lalu apakah album ke-dua menjadi diary tour secara lirikal dengan kumpulan ingatan akan kamar hotel, marathon Zelda, dan paket chip kosong? “Saya sangat membenci rekaman tur,” kata Young, yang duduk bersama Arnason di halaman Strongroom Studios di East London saat gitaris Freddie Cowan dan drummer Pete Robertson “terkunci” di dalam merekam B-Side ke single dari album ke-dua mereka, The Vaccines Come of Age, yang baru saja mereka selesaikan. “Sebagai penggemar musik, hal macam itu tidak menginspirasi saya. Saya kira agak susah menulis saat tur karena kau akan menemukan dirimu dalam lingkungan yang cukup klinis selama hampir 90% waktumu, saya selalu menulis saat saya ada di tempat yang cerah atau apapun,” ia menambahkan. “Dan saya seharusnya ada di tahap dimana harusnya memiliki inspirasi yang lebih jauh. Ini seperti album retrospektif – cukup banyak tentang saya di si labum ini.” Diproduseri oleh Ethan Johns (Ryan Adams, Kings of Leon, Rufus Wainwright), materi baru The Vaccines lebih berwarna dan ceria dibanding unsur buru-buru dan kegelapan dari debut mereka. Single No Hope menyimpulkan “obsesi pribadi” Young terhadap nada melodi Strokessimulating; Weirdo bergetar lewat permainan gitar grungy dengan lirik yang lebih galak; dan Aftershave Ocean begitu terdengar seperti kecamuk remaja pembenci diri sendiri.
072
lokasi: strongroom, london
nylonindonesia.com
satellite of love bagi Dear Nancy Definisi galaksi berarti atmosfer bumi lengkap dengan ambiens debut album yang sarat cinta. Teks: Sandi Eko. Fotografi: Rude Billy Walaupun bertajuk sama dengan album soundtrack remix yang pernah didedikasikan oleh produser George Martin dan putranya, Giles Martin, kepada The Beatles, kawanan asal Bekasi ini tetap meluncur, menebarkan cinta ke segala penjuru lewat full album perdana bertajuk Love yang akhirnya menetas setelah lima tahun pengerjaan. Sebagai band, Dear Nancy awalnya dibentuk oleh Ralmond F. Karundeng (bass, piano, percussions) bersama Christo Putra a.k.a Uta, sang drummer. Figur ‘Nancy’ sendiri merupakan seseorang dari masa lalu Ralmond-walaupun ia menolak bercerita secara detil mengenai misteri itu. “Kok pas banget tiba-tiba nanya hal itu ke gue?” ia menjawab sebatasnya sambil terbahak. Kecintaan keduanya terhadap dua hal yang sama, yakni musik dan The Beatles, membuat mereka semakin serius nge-band. Di tahun 2005 mereka dipertemukan dengan Wemmie Lopulalan (eks-Jigsaw), Elizabeth Listyarini (keyboard) dan eks-gitaris, Alam Wijaya. “Sebenarnya personel asli masih berempat, tetapi karena keyboardist kami sering disibukkan oleh pekerjaan pribadi, jadinya agak susah sekarang,” tutur Ralmond. Kesibukan tiap-tiap personel itu pulalah yang juga mengakibatkan tersendatnya proses produksi album ini. “Kalau anak-anak ngga cinta banget sama musik, albumnya bisa jadi ngga bakal keluar!” ujarnya. Love adalah kumpulan sembilan komposisi dengan karakter musik percampuran
antara gelapnya Velvet Underground era feat. Nico dengan balutan instrumen akustik sesegar The Beach Boys yang dibumbui pengaruh kental The Beatles. And for you guys who already knew them for years, materi album Love menyelipkan beberapa single yang pernah diluncurkan melalui myspace sejak beberapa tahun lalu seperti Sepatu Putih dan Ordinary Friends. Secara pribadi ketiga personil Dear Nancy memiliki perbedaan mengenai selera atau influence bermusik. Wemmie sang vokalis selain mendengarkan materi-materi klasik mengaku masih mendengarkan Kings of Convenience dan beberapa band generasi 2000-an lain termasuk Coldplay. Sedangkan bagi Ralmond, dirinya kini tengah menikmati keindahan musik folk seperti Grizzly Bear dan Tallestman on Earth. “Sembilan track yang terkumpul itu nggak sengaja benang merahnya adalah cinta, tapi secara universal. Entah cinta ke alam, orangtua, sampai cinta ke ‘atas’,” Ralmond menjelaskan mengenai alasan pemilihan judul album Love. “Bahkan ada juga lagu yang judulnya Walk of Fame, yang kami dedikasikan terhadap The Beatles,” imbuhnya. Sedangkan mengenai rasa cinta ke ‘atas’ tadi, mereka torehkan di track terakhir album tersebut. “Lagu Our Father in Heaven sebenarnya lagu relijius, walaupun musiknya terpengaruh banget sama All Tomorrow’s Parties dicampur Strawberry Fields Forever,” timpal Uta yang mengaku tergila-gila oleh The Stone Roses, terutama lagu I’m The Resurrection. lokasi : demajors jakarta
nylonindonesia.com
073
My Favorite Game
074
nylonindonesia.com
The Cardigans menjadi satu lagi band era 90-an yang menebus rindu para penggemarnya di Jakarta. Better late than never. teks: Alexander Kusuma Praja. Fotografi: Rude Billy.
“Better late than never” adalah prinsip yang harus diamini semua penggemar musik di Indonesia. Setelah Suede, Smashing Pumpkins, The Cranberries, hari Selasa tanggal 14 Agustus lalu menjadi giliran The Cardigans yang tampil untuk pertamakalinya di Jakarta, bertahuntahun setelah masa keemasan mereka berlalu. Dipromotori oleh LOUD Production, band asal Swedia tersebut datang dalam rangkaian Gran Turismo Tour, sebuah tur reuni pertama sejak mereka vakum 5 tahun lalu, dan Indonesia beruntung menjadi satusatunya negara Asia Tenggara yang mereka datangi. Bertempat di Tenis Indoor Senayan, dekorasi panggung tampak minimalis dengan lampu sorot berwarna biru yang entah kenapa selalu menyorot tepat ke tribun tempat saya menonton. Sekitar pukul setengah 10 malam, vokalis Nina Persson, drummer Bengt Lagerberg, bassist Magnus Sveningsson, keyboardist/gitaris Lars-Olof Johansson dan Oskar Humlebo yang menggantikan gitaris Peter Svensson yang berhalangan hadir naik ke panggung dan tanpa
basa-basi membuka set mereka dengan “Paralyzed” yang diambil dari album keempat mereka, Gran Turismo. Sesuai nama konsernya, mereka memang lebih fokus dengan album Gran Turismo dan membawakan setlist sebelas lagu yang sama persis dengan tracklist dari album rilisan 1998 itu. Penonton masih tenang menikmati lagu-lagu awal seperti “Erase/Rewind”, “Hanging Around” dan “Higher” dari album yang lebih gelap dan elektronik tersebut. Nina yang kini berambut brunette tampil dengan headpiece dan cape bermotif balok Tetris tersenyum dan menyapa ramah kepada penonton sebelum melanjutkan set. Setelah turun sejenak untuk berganti baju, di sesi kedua penonton dibuat lebih bersemangat dengan lagu-lagu yang lebih familiar seperti “For What It’s Worth”, “Lovefool” dan “I Need Some Fine Wine And You, You Need To Be Nicer” dari album-album seperti Long Gone Before Daylight, Super Extra Gravity, dan First Band On The Moon yang sukses memancing koor penonton. Enam lagu di sesi kedua dengan cepat berlalu dan mereka pun turun panggung hanya untuk naik lagi
tak lama kemudian demi encore 3 lagu, termasuk “Rise & Shine”, hits mereka dari album debut Emmerdale rilisan 1994. Walaupun lagu tersebut bernada tweepop yang riang, entah kenapa timbul keharuan saat mendengarnya dibawakan langsung. Ah well, memories of the 90’s, I guess! Patut dicatat jika terakhir mereka membawakan lagu ini di panggung adalah tahun 2006 lalu. Penonton masih mengharapkan hits “Carnival” dibawakan, namun “Communication” yang dipilih menjadi penutup dari konser malam itu. Tak hanya penonton, jelas sekali The Cardigans sendiri sangat menikmati penampilan mereka. Mereka berterimakasih dengan tulus dan memberi salute kepada penonton. “Sleep well,” pesan Nina sebelum turun dari panggung. Walaupun penonton di area festival tidak sepenuh seperti yang diharapkan, Loud Production bisa dibilang cukup sukses dalam menggelar konser ini. Walau harus menunggu sekian tahun, penonton yang rata-rata besar di tahun 90-an dipuaskan oleh penampilan The Cardigans yang total. Vokal Nina yang girlish tak jauh berbeda dari masa keemasannya dulu. Saya pun ingat di konferensi pers yang diadakan siang hari sebelum konser, seorang jurnalis bertanya pada Nina bagaimana cara ia menjaga kualitas vokalnya, “Just have a lot of sex,” jawab Nina sambil tertawa. Well, entah itu bercanda atau bersungguh-sungguh, it’s been a great pleasure.
nylonindonesia.com
075
Listen Up: TEKS: Sandy Eko GEORGE LEWIS JR. alias Twin Shadow tidak membaca buku sampai umur 22 tahun. “Saya self-conscious karena saya benar-benar buruk dalam membaca, saya ngga pernah baca seumur hidup,” ngaku si penyanyi-penulis dan multi-instrumentalis ini, bersandar di kursinya di tengah keramaian sebuah restoran di Brooklyn, memakai syal tuxedo warna hijau-mint dan kacamata hitam ber-frame tebal. Yang membuat ungkapan ini mengejutkan yaitu karena lirik merupakan suatu specialty dari Twin Shadow. “Begitu mulai membaca, saya jadi sangat mendalami, itulah yang saya lakukan. Dan itu membuat saya berkembang besar sebagai penulis; pertama kamu mencuri dari semua orang, pada akhirnya kamu mendapatkan gaya sendiri.” Tapi sound Twin Shadow, bukan liriknya, telah memikat hati para reviewers dan penulis; debut albumnya tahun 2010, Forget, secara bergantian dideskripsikan sebagai “80s New Wave-inspired,” “R&B-tinged,” dan, seperti Lewis Jr. sendiri mengingat sambil tertawa, “chillwave with a message.” Di album barunya, Confess, kekuatan liriknya cukup jelas: Mudah diterima tapi masih intelektual, universal tapi juga dalam dan personal. Lagu-lagunya berkutat seputar realita yang kacau tentang modern day relationships, tapi bukan lagu-lagu cinta. “Saya selalu benarbenar sendirian [karena tur], jadi bukan hanya ngga bisa mempunyai hubungan seksual, tapi juga ngga punya teman. Semua hubungan saya genting, beneran” kata Lewis Jr., yang baru pindah dari Brooklyn ke Los Angeles. Albumnya sesuai dengan judulnya, dimana “setiap lagu seperti ditujukan ke seseorang, dan saya mengakui sebagian kebenarannya.” Saya merasa seperti punya banyak relationships selama dua tahun terakhir yang sangat, sangat hampa, tapi saya bermain dengan itu karena saya butuh sesuatu dalam hidup.” Mungkin yang Lewis Jr. sangat butuhkan adalah exactly yang ia berikan ke pendengar – kesempatan untuk mengembangkan ikatan lewat kata-kata, lagu dan ide. “Selalu ada saat dimana ngga ada yang memperhatikan,, lalu saat dimana orang menginginkan koneksi tersebut, dan mereka sadar bahwa berbicara dan mendengarkan kata-kata seseorang bisa menjadi sangat powerful.
word play
TWIN SHADOW TERANGTERANGAN DI ALBUM KEDUANYA, CONFESS. TEKS: REBECCA WILLA DAVIS. FOTOGRAFI: HIROYUKI SEO.
DAMON ALBARN LONDON, UK
DR DEE merupakan album soundtrack sebuah opera arahan Rufus Norris tentang tokoh bernama John Dee (ilmuwan, astrologis dan penasehat medis untuk Ratu Elizabeth I), yang show perdananya telah digelar Juli 2011 lalu di Manchester, Inggris, sekaligus sebagai solo album terbaru dari sosok musisi jenius Damon Albarn menyusul album soundtrack sebelumnya, Monkey: Journey to the West di tahun 2008. Sebagai komposer, Damon Albarn berhasil menggali kembali musikalitasnya untuk mewakili setting Inggris abad ke-16. Nuansa musik gereja yang kental dengan bunyi keyboard dan choir bersahutan yang mengajakmu memejamkan mata, dan bermain dengan imajinasi yang mengawang tenang, seraya membangun kastilkastil bermenara tinggi di sudutsudut pikiranmu. PLAY THIS:
THE TEMPER TRAP - THE TEMPER TRAP MELBOURNE, AUSTRALIA
MEMBERS: Dougy Mandagi, Lorenzo Sillitto, Jonathon Aherne, Joseph Greer, dan Toby Dundas
stylist: mitsu tsuchiya. grooming: hikaru. asisten fotografer: akiko higuchi. jaket dan kemeja diesel black gold, celana panjang burberry prorsum, sunglasses by moscot x blk dnm.
The Temper Trap kembali bersuara lewat rilisan terbaru berisi 12 lagu bertajuk sama, The Temper Trap. Kemegahan synthesizer langsung kamu temukan di lagu Need Your Love, serta pada terjemahan mereka atas faktualitas London Riot tahun lalu lewat lagu berikutnya, London’s Burning. Sayangnya, di beberapa lagu terdengar seperti band baru yang masih terbawa nuansa album Hail to the Thief milik Radiohead. Tapi itu bukan berarti album ini tanpa materi-materi yang berpotensi membuatmu jatuh hati kembali dengan band pemilik hit berjudul Sweet Disposition ini, karena mereka punya penawar yang dijamin membuatmu kagum, dan berani bilang ke semua orang, bahwa, “The Temper Trap masih hidup!”. Trembling Hands, The Sea Is Calling, Leaving Heartbreak Hotel, Rabbit Hole
PLAY THIS:
076
Apple Carts, Coronation
nylonindonesia.com
kiri ke kanan: henry walton, guy henderson, iain lock, dom millard, will daunt.
drunk & orderly
BAND INDIE-POP LONDON ZULU WINTER MUNGKIN MENYANYI TENTANG T.S. ELIOT, TAPI MEREKA MASIH TAHU CARA MINUM BEBERAPA GELAS BIR. TEKS: HARRIET GIBSONE. FOTOGRAFI: DAN WILTON. “KAMI BIKIN KEPUTUSAN untuk ngga minum beberapa minggu,” kata Guy Henderson, drummer Zulu Winter, menghela napas sambil dengan letih melihat teman bandnya, basis Iain Lock, yang habis bikin bachelor party malam sebelumnya. Sebuah perayaan yang liar, ternyata, bahwa si bachelor sekarang menggunakan tongkat untuk berjalan, sisa bekas spidol permanen di dagunya, memar-memar, sambil tersenyum malu-malu. Bagi lima cowok gagah yang menyebut film-film karya sutradara asal Armenia Sergei Parajanov sebagai inspirasi, ‘kerusuhan’ ini sedikit mengejutkan. Dibalik ketenangan, soundscapes sinematik, dan memuja-muja T.S. Eliot ala mereka, mungkinkah ada kerusuhan seperti hooligans? “That’s the thing about England, there’s always been the Oi! factor, Oi! music,” gitaris Henry Walton mengawali, merujuk musik rock Inggris yang terkadang buruk. “Tapi di sisi lain, yang lebih sopan dan ‘sayap kiri’, seperti The Kinks dan The Beatles, disinilah kami berada.” Sekarang berdomisili di London, teman-teman sekolah Lock, Henderson, Walton, Will Daunt (vokal, gitar) dan Dom Millard (kibor), menulis
album perdana mereka Language, kumpulan lagu-lagu pop ‘gaul’ nan pintar menampilkan teriakan falsetto, beat-beat tribal dan gemerlap synths - lebih dari setahun lalu, sebelum ditarik pihak management yang juga menangani The Vaccines, White Lies, dan Kaiser Chiefs. Segera dikontrak Arts & Crafts di Amerika, grup ini merilis 7” pertama mereka “Never Leave”/”Let’s Move Back to Front” Oktober lalu dan telah mengisi hari-hari pra-album mereka dengan manggung bareng Chairlift dan Polica, sesama band kutu buku dan dari blogfriendly school of pop. “Saya rasa kami tidak dengan sengaja bikin musik yang sekarang ‘masa kini’ di Amerika, tapi bicara tahun lalu, menurut saya – khususnya untuk musik bergitar – Amerika sepertinya melahirkan bandband lebih bagus daripada Inggris,” Daunt mengakui, sambil bersantai dengan teman-teman bandnya di sebuah studio foto di East London. Walton mengiyakan: “Semuanya sepertinya jauh lebih menarik, lebih banyak kolaborasi dengan band, lebih menjadi komunitas. Tapi mungkin ini hanyalah perkara ‘grass is greener’.” Walaupun mereka mengusung sound alt-American dan memiliki
tulang pipi sangat kurus sehingga duduk bareng mereka serasa menjadi telapak tangan bagi lima jari-jari panjang, Zulu Winter masih memelihara British sense of selfdeprecation yang familiar itu. “Kami menulis album sebelum punya manajemen dan label, dan banyak omongan tentang our ‘meteoric rise’, tapi ini ngga meteorik sama sekali,” ujar Walton dengan halus. “Bagusnya mengeluarkan album jadi orang-orang ngga bisa menilai kami hanya lewat tiga lagu.” Saya cukup nervous dengan albumnya,” Daunt menyelip. “Mungkin 75% nervous, 10% excited… sisa 15%nya membuat saya… ingin merilis satu lagi.” “Saya terpilih sebagai yang paling ‘laki’ di band ini,” sambung Lock, seperti tiba-tiba datang sambil mabuk, masih bertahan dengan tongkatnya. “Well,” kata Daunt, “kalau salah satu dari kami adalah yang alpha male – mikirin otot, dapetin cewek dan siapa yang paling kuat minum, dan ‘if-you-can-drink-more-than-the-otherperson-then-you-win-and-the-otherperson’s-a-pussy’- yang paling cowok itu kamu Iain, yes.” Daunt menyeringai. “Jadi saya yakin kalau musik Oi! balik lagi, karir Iain akan naik.” nylonindonesia.com
077
MOUNTin’ SOUNDS MO MORRIS BERBICARA TENTAng proyek TERBARUNYA, ZSOU, KEKAGUMANNYA TERHADAP GAMELAN, SERTA MENGAPA DANCE MUSIC SUDAH MENJADI TERLALU ‘POP’. TEKS: TIM LAKSMANA. FOTOGRAFI: RUDE BILLY.
078
nylonindonesia.com
Listen Up: TEKS: Sandi Eko Mo Morris berasal dari Somerset, sebuah kota kecil di bagian Selatan Inggris dekat dengan Bristol. Mo mulai nge-DJ saat umur 15 tahun, ter-influence oleh musik hip hop dan trip hop yang memang jadi andalan kota Bristol, terbukti dengan lahirnya band-band seperti Portishead, Massive Attack dan Tricky dari sana. “Tapi saya mulai nge-DJ secara profesional umur 20 saat pindah ke Bournemouth. Waktu itu ada teman yang punya klub acid house yang posh disana. Tapi saya nggak mainin house, I was more of a Balearic kid, in a funny sort of way,” ingat Mo. Tiga tahun berselang, Mo pindah ke London. “Waktu pindah ke London, I just fell in with the right crowd dan mulai main dimana-mana.” Walau begitu, Mo tidak mau terlalu terlibat dalam scene. “Saya senang menjadi bagian dari sebuah scene tapi nggak mau terlalu terlibat disana. Kalau kamu terlibat dalam suatu scene, apapun itu, lama-lama kamu bisa bosan,” katanya. “Makanya saya bikin A Mountain Of One.” A Mountain Of One merupakan band pertama Mo yang melejitkan namanya di scene musik Inggris. Then there was Disco! Mo lantas menceritakan jatuh cintanya terhadap disco. “Pertama kali dengerin dan punya plat disco, saya langsung jatuh cinta. Waktu umur 24, saya pertama kali nonton (DJ) Harvey. Dia main di klub yang sama tempat saya main di East London. Dia main 8-hour set, and it was my first heady experience (of disco). Semenjak itu saya benarbenar terobsesi, bahkan sampai sekarang,” kenang Mo. “Waktu kecil saya ngumpulin platplat Detroit techno, folk, atau musik Balearic yang aneh-aneh, tapi ngga ada yang bikin terobsesi seperti disco,” lanjutnya. Kembali ke bandnya tadi, A Mountain Of One telah merilis sejumlah EP, single dan sebuah album. Musiknya tergolong ‘abstrak’, kaya dengan elemen-elemen psychedelic, rock, folk, noise, disco samples sampai beat-beat dance yang quirky. Salah satu lagunya, Innocent Reprise, sempat masuk dalam kompilasi Balearic Beach Session by Jon Sa Trinxa, bercampur dengan lagu-lagu dari artis seperti Osunlade, Frankie Valentine dan The Dynamics. Namun sekitar 2 tahun lalu, Mo menghentikan A Mountain Of One dan bikin project baru bernama Zsou. “Saya bikin Zsou bareng Merrick, teman dekat saya yang juga pemain bas di A Mountain Of One. Kami baru saja merilis 12” dengan dua lagu, judulnya ‘Written In Dust’ dan ‘Wild Honey. Secara musik, Zsou lebih progresif, nggak ngambil referensi dari mana-mana, dan lebih ‘modern’. Essentially, it’s a lot heavier than A Mountain Of One,” lanjutnya dengan aksen British yang kental. Lalu, bagaimana menurut Mo tentang perkembangan dance music sekarang? “Kalau EDM (Electronic Dance Music) yang baru-baru seperti Deadmau5 dan yang orang bilang itu dance music, itu bukan dance music, that’s pop
music! Musik yang dijual untuk kalangan umum, itu musik pop,” jawab Mo dengan serius. Kalau kamu ngomongin dance music seperti yang saya maksud, the scene is healthy, walaupun nggak se-exciting dulu. Sekarang semuanya is in a bigger picture. Saya sudah di scene ini bertahuntahun. Waktu saya mulai, it was the only thing. Clubs, dance music and people getting wasted. Ha ha ha…,” lanjutnya. “Tapi scene sekarang masih healthy kok, meskipun banyak juga musik yang crappy. Kalau kamu lihat scene yang lagi hip sekarang, entah itu techno, house, disco atau apapun, saat nanti ada tren baru, 60% orang yang dengerin itu pasti ‘cabut’. Tapi yang pasti, disco ngga akan mati. Dari tahun ‘70an masih tetap survive dan itu akan berlanjut terus.” Sejak menikah dengan istrinya yang kebetulan orang Indonesia, Mo memutuskan untuk pindah ke Jakarta sejak akhir tahun lalu. Bagaimana menurutnya tentang scene musik disini? “Ternyata di Jakarta banyak DJ-DJ canggih. Salah satunya Ojon dari Space System. A great DJ, producer, and a great guy!” jawab Mo. “Saya juga sudah main beberapa gigs di Jakarta, dan saya notice kalau disini ngga bisa terlalu eksperimental karena nobody seems to like to dance here. Saya nggak tahu apakah itu kultural, tapi everything seems so be more ‘controlled’ here.” Mo Morris berencana untuk melanjutkan his musical journey di Indonesia. “Saya lagi ada project dengan Rudi Silfa (vokalis LeSmokey Section). Kami akan bikin lagulagu future blues/soul yang sleazy. Suara dia bagus banget, attitude dan selera musiknya juga. Saya juga lagi mengulik alat musik tradisional seperti gamelan dan mencari penyanyi sinden untuk musik baru saya untuk materi album baru Zsou yang rencananya rilis awal tahun depan,” ujar Mo seraya menutup obrolan malam itu.
JOLLY JUMPER – FEELS Bandung, Indonesia
MEMBERS: Bonny, Lucky, Aldy, Chandra, dan Andry
Kawanan pengusung emo-punk ini akhirnya menelurkan debut album setelah tahunan malang melintang di scene musik lokal. Melalui Demajors, Jolly Jumper meluncurkan Feels yang berisi 10 lagu dengan 2 bonus track. Ini artinya sebuah full album yang menyusul EP mereka di tahun 2004. Sesuai genre yang mereka mainkan, Feels berisi musik-musik dengan beat dinamis namun tetap dinyawai lirik-lirik kelam yang dijamin menusuk hati. Sentuhan piano, gitar akustik, hingga synthesizer memperkaya tiap lagu yang terekam di album ini secara proporsional. Beberapa musisi additional ikut berkontribusi di sini, antara lain Elang “Polyester Embassy”, Ucay “Rocket Rockers”, Dina Dellyana “Homogenic”, dan si cantik bersuara “angker” Risa Saraswati. Surely give you a plenty of gimmicks and ambiences! PLAY THIS:
SLEEP, DERA, STELLA
GODLESS SYMPTOMS REVOLUSI DEMOKRASI Bandung, Indonesia MEMBERS: Baruz, Tommy, Dicky, Goestie dan Joe
Full album kedua yang berisi 10 karya trash metal dan hardcore dengan speed menderu ini diproduseri Toteng dari Forgotten. Sedangkan untuk mixing dan mastering dikerjakan Yayat Achdiyat. Sentuhan tangan Morgue Vanguard (Homicide/ Triggermortis) pun ikut tertoreh pada sisi cover. Lagu pembuka, Beraksi Lewat Distorsi ditulis sebagai eskpresi mereka terhadap Tragedi AACC 2008 yang nyaris menutup ruang geliat musik underground di kota kembang. Lugas menyampaikan bahwa underground scene Bandung akan tetap tumbuh dan berkarya. Viva la rock show! PLAY THIS: Beraksi Lewat Distorsi, Arogansi, Cukup adalah Cukup
lokasi :
otel lobby, Epicentrum - Jl. H.R. Rasuna Said, kuningan
lucky bastard
WALAU MENGANGGAP DIRINYA JUST A LUCKY BASTARD, ANGGER DIMAS ADALAH DJ INDONESIA YANG PALING MENDUNIA SAAT INI. TEKS: TIM LAKSMANA. FOTOGRAFI: DOK. ANGGER DIMAS
Bagaimana tidak? Sejak direkrut label asal Melbourne, Vicious Recordings, merilis “Duck Army” dan “She Got It’ dengan Vandalism yang bikin heboh itu, Angger telah membuktikan kecanggihan musiknya yang menjadi playlist para DJ selevel David Guetta, Armand Van Helden, Chuckie, dan Laidback Luke. Selain tur merambah benua Eropa dan Amerika, namanya juga menjadi langganan lineup di dance festival besar dunia seperti Nocturnal Wonderland di San Diego, Tomorrowland di Belgia, EDC Las Vegas, Djakarta Warehouse Project, atau di hadapan 10,000 crowd Zouk Out di Sepang, serta menjadi supporting DJ untuk Avicii, Steve Aoki dan Tiesto. “Sekitar dua tahun lalu Tiesto suka remix saya untuk lagu Kaskade – “Fire In My New Shoes”, dia kirim e-mail dan semenjak itu kami berteman baik. Dia ajak saya untuk bikin remix dan lagu bareng,” kenang Angger. “Saya shocked banget! I mean he’s an effin legend! Dia sampai ajak saya ke Bangkok untuk jadi supporting act-nya. He’s such a nice person, nggak berlagak seperti rockstar atau siapapun. Kami berdua merilis EP ‘Boys Will Be Boys’ lewat label dia, Musical Freedoms.” Angger melanjutkan: “Kalau dengan Steve (Aoki), kami kenalan tiga tahun lalu di press conference salah satu festival di Jakarta. Sejak itu kami jadi dekat, bikin musik di studionya di Hollywood dan tempat-tempat lain di Amerika. Kami merilis (lagu) ‘Steve Jobs’,
080
nylonindonesia.com
‘Beatdown feat. Iggy Azalea’ dan beberapa upcoming releases lagi. Saya sama dia udah seperti keluarga, he’s a very good brother and a great mate of mine.” Angger Dimas memulai musikalitasnya sejak usia tujuh tahun saat dia mulai bermain gitar. Ia mengaku bahwa roots musikalnya datang dari sang ayah, yang mencekokinya banyak pengetahuan tentang musik, terutama fusion jazz. Dia sendiri tidak pernah mengambil sekolah musik secara formal, semuanya lewat “learning-by-doing” dan “knowing-by-watching”. Namun untuk dance music, Angger baru benar-benar mendalami sejak 5 tahun terakhir. “Tahun 2006 saya pertama kali naik DJ booth dan sejak itu dengerin dance music extensively dan memutuskan untuk bikin lagulagu dance,” kata Angger. Ia sangat berterimakasih kepada
teman-temannya di Vicious Recordings, label yang telah bekerja keras to push his name to the world, dan Laidback Luke yang menjadi mentor dan mastermind bagi musiknya. “Saya juga sempat merilis track bersama Laidback Luke dan Polina, judulnya “Night Like This”. Seperti mimpi bisa kerja bareng Luke karena dia orang pertama yang membantu saya di industri ini,” ungkapnya. Sebagai DJ asal Indonesia yang bisa dibilang paling mendunia saat ini, Angger merasa bahwa tidak ada perbedaan apapun antara DJDJ luar negeri dan Indonesia. “We all play music! Scene di luar negeri dan di Indonesia pun ngga bisa dibandingkan, karena setiap teritori memiliki musik yang berbeda untuk didengar,” ujar pria yang hanya menggunakan PC,
soundcard dan headphones untuk producing musik ini. Walau musiknya kuat dengan elemen Dutch House dan Dubstep, Angger tidak suka tersegmentasi. “Saya juga main semua genre termasuk punk dan pop, dan saya sangat senang dengan progresi musik yang terjadi sekarang ini.” Di usia yang masih early 20’s, Angger Dimas tampaknya masih memiliki banyak prospek cerah dan segudang achievements untuk dicapai, termasuk diantaranya nominasi DJ Mag’s Top 100 DJs tahun ini. Menyikapi hal ini, Angger tetap merendah: “Saya merasa bersyukur atas semua itu, but I am still a human being. Saya masih Angger yang sama seperti dulu, yang suka berkumpul dengan keluarga, teman-teman lama (yang sekarang menjadi tim saya) dan pacar saya. Everything’s still in line dan saya percaya masih banyak orang-orang bertalenta lebih dibanding saya di Indonesia. I’m just a lucky bastard.”
cheat sheet PROMOTION
Brazil
Flipping It! Tidak ada yang lebih biasa buat kita disini untuk memakai sandal jepit. And thank God for Havainas, memakai sandal jepit berbahan karet, kini bisa terlihat gaya. Ok, tidak hanya gaya tapi super gaya.
Brand asal Brazil ini pertama kali dibuat tahun 1962 yang terinspirasi dari sandal jepit asal Jepang yang terbuat dari batang padi. Dan nama Havainas terinspirasi dari destinasi liburan yang paling hip yaitu Hawaii. Setelah 50 tahun, Havainas berhasil menjadi brand global
dan menjadi must fashion item. Dengan faktor kenyamanan dan koleksi desain yang lengkap. Sandal jepit ini dipakai dari berbagai kalangan. Koleksi Havainas orisinil dan lengkap kini bisa Anda dapatkan di official store yang ada di Bali.
Every color for every one
Ruby
brown
Sky Blue
Jl. Laksamana No.5 -Oberoi, Seminyak (Tlp. 0361-733036) dan Jakarta Universo, Plaza Senayan Lt.# Unit 317C, Jl. Asia Afrika No.8 Senayan Jakarta Pusat (Ph.021-57905865).
jas hugo, kemeja a|x armani exchange, kaos kaki sock it to me, sepatu bally, jam tangan cartier.
mm oa dr
DALAM WAKTU DUA TAHUN, ANDREW GARFIELD BERUBAH DARI SIDEKICK KE BINTANG BROADWAY DAN MENJADI SALAH SATU SUPERHERO PALING IKONIK SEPANJANG MASA. IA KETAKUTAN, PATUT DIMENGERTI. TEKS: LUKE CRISELL. FOTOGRAFI: CASS BIRD.
ev re nl
s
“SANGAT MENGKHAWATIRKAN,” ujar Andrew Garfield dengan bimbang. “Karena kamu ingin... well, karena aku ingin... well, saya tidak tahu intinya. Saya berpikir dengan akal sehat, bukan dengan ‘siapa yang ingin mendengarkan saya?’– Sejujurnya... saya tidak tahu apa yang akan saya dapatkan dari ini semua. Saya tidak tahu apa yang orang lain akan dapatkan dari ini, kecuali jika saya mengatakan sesuatu yang sangat kontroversial.”
Profil selebriti –suatu artikel yang penting dalam majalah walaupun beberapa bintang (tentunya tidak termasuk Andrew) mencoba mengambil alih image mereka melalui social media– biasanya tergantung pada
beberapa faktor penting. Yang utama di antara semuanya adalah akses. Jika kamu akan bercerita tentang seseorang, ide utamanya adalah, kamu harus benar-benar merasakan kehidupan pribadinya –misalnya masuk ke rumahnya, ke kamar hotelnya, atau jika tidak ada pilihan lain, mobilnya. Jika alkohol terlibat di dalamnya, itu adalah bonus. Ada juga beberapa agenda. Kebanyakan profil selebriti, tentunya, ditulis oleh penulis yang memiliki atensi berbanding terbalik dengan subyek tulisannya: Justin Bieber mungkin duduk dan menceritakan tentang lagu-lagunya, misalnya, dan berakhir dengan diberondong pertanyaan mengenai aborsi, dan hanya bisa pasrah jika jawabannya disalahartikan, keluar jauh dari konteks awal. (“What do you get out of it if there’s pick up?” ujar penulis Rolling Stone yang mewawancarainya. “Saya berpikir akan mendapat lebih banyak pekerjaan. Jadi... kamu juga harus memperhatikan itu karena akan membuatmu bernilai lebih bagi perusahaan.”) Pendekatan seperti ini telah membuat Andrew Garfield berhati-hati dengan orang seperti saya, dan perekam suara seperti milik saya. Dalam artikel Spin tahun 1998 yang berjudul “Notes on the Death of the Celebrity Profile,” Tad Friend –penulis terbaik dalam bidangnya– berkomentar “kepentingan pribadi kedua belah pihak yang saling membutuhkan membuat bidang profil selebriti menjadi tidak menyenangkan.” (sub-judul artikel tersebut berbunyi “alasan mengapa Anda tidak boleh percaya artikel manapun yang memulai paragrafnya dengan apa yang dimakan atau dikenakan oleh selebriti tersebut (kecuali mereka telanjang).”) Sejauh ini cukup bagus. Untuk kepentingan artikel ini, kami tidak akan mengunjungi tempat tinggal Andrew –sebuah apartemen yang ia sewa di daerah Chelsea di New York. Kami melakukan wawancara di sebuah diner tua berseberangan dengan teater Ethel Barrymore di 47th street, dimana ia muncul dalam film Death of a Salesman yang disutradarai oleh
084
Mike Nichols dan juga dibintangi oleh Philip Seymour Hoffman. Ia memakan semangkuk sop bakso matzah, seperti yang biasa ia lakukan setiap hari pada jam ini. Kami tidak akan mabuk-mabukan –Garfield terkena infeksi bronkitis dan sedang dalam pengobatan dosis tinggi agar ia bisa terus bermain film. Ditambah lagi, ini masih siang dan ia harus tampil di sebuah pertunjukan nanti malam. Kami tidak akan membicarakan tentang kekasihnya, Emma Stone, yang ia temui pada set The Amazing Spider-Man, film beranggaran besar yang diadaptasi dari origin superhero Marvel, tayang musim panas 2012. Yang akan kami bahas adalah apa tekanan dalam akting yang bisa mempengaruhi hidupmu jika kamu memberikan segenap jiwamu untuk itu, seperti yang dilakukan Garfield yang berperan sebagai Biff dalam Salesman; apa yang terjadi jika kamu awalnya dikenal sebagai “laki-laki itu yang bermain di film Facebook” (dia berperan sebagai teman Zuckenberg yaitu co-founder Facebook Eduardo Saverin dalam The Social Network) dan sekarang menjadi bintang utama sebuah film yang paling ditunggu tahun ini, dan terakhir, apakah dia bahagia atau tidak. “Saya tahu sangat mudah untuk tidak menghiraukan hal ini, tapi saya tidak bisa melakukannya untuk alasan tertentu,” ujarnya. “Seperti ada tanggung jawab untuk itu. Saya rasa ini semua hanya masalah kejujuran, bukan? Maka jujurlah.” Dia seperti berbicara pada dirinya sendiri dan bukan kepada saya. “Ini hanya tentang menceritakan kejujuran.” KAMI DUDUK DI BALIK TEMBOK DINER, BERSEMBUNYI di balik kulkas berpintu besi dengan berbagai tempelan label bertuliskan ‘whitefish’ dan ‘blintzes’ dan ‘waffle’, dan di samping dapur. Pintunya terbuka dan terdengar panci dan wajan bersuara nyaring yang menjadi latar belakang suara pada percakapan kami, diperkuat dengan akustik aneh dari tempat tersebut. Restoran ini sering dipenuhi oleh penulis, sutradara, dan pemain Broadway selama lebih dari tiga dekade, dulunya adalah sebuah ballroom, dan detil ukiran baroque pada langit-langitnya yang tinggi tidak cocok dengan burger seharga $7 (dengan tambahan beberapa dolar lagi kamu bisa mendapatkan versi deluxe-nya) dan perabot murahan. Seharusnya kami tidak mendapatkan izin untuk berada di area restoran yang ini. Biasanya ini diperuntukkan bagi orang yang
suit by louis vuitton, shirt by john galliano, shoes by giorgio armani.
kemeja etro, celana panjang marc jacobs, topi lacoste, gelang gucci, jam tangan cartier.
“kita semua butuh pengakuan sebagai manusia. terkadang kita butuh ditepuk di punggung — seperti, monyet mendapatkan pisang. tapi saya mulai ketergantungan itu, dan saya butuh itu.”
menghabiskan $6 atau lebih,” dan terlepas dari paksaan yang akan kami lakukan, seorang pelayan menempatkan kami tepat di depan, di area ramai yang dipenuhi turis yang sedang meminum teh dan kopi. Dari sini, pemandangan di luar jendela adalah teater Ether Barrymore, yang sekarang tertutup dengan poster-poster iklan penghargaan film Death of a Salesman: “’Salesman’ terbaik sepanjang hidup saya,”. Tertulis dalam The New Yorker; “’Salesman’ adalah karya seni yang hebat” dan sesuai kutipan The New York Times; Andrew Garfield sangat mendebarkan untuk dilihat,” komentar The Los Angeles Times; “Andrew Garfield sangat memukau,” kata The Associated Press. Akhirnya, seorang manajer menyadari bahwa Andrew Garfield juga ingin makan sup, dan itu membawa kita ke tempat ini. Saya bertanya pada Garfield apakah ia pernah membaca ulasan tentang dirinya, dan ia sedikit gelisah. “Saya belum membaca satupun,” ujarnya. Ketika saya menanyakan bahwa kutipannya mungkin terpampang pada dinding teater yang ia lewati setiap harinya, ia berkata, “Saya berjalan sambil menundukkan kepala.” Dia memainkan supnya, yang saking besarnya bisa memberi makan 5 orang dirinya. “saya selalu bergumul dengan hal itu –tentang pengesahan dan sebagainya,” katanya. “kamu tahu, sebagai manusia kita butuh pengesahan. Kita butuh tepukan di pundak sekali-kali –seperti monyet yang butuh diberi pisang, atau, ‘kamu bekerja dengan baik, ayo teruskan.’ Tapi saya mulai bergantung pada itu, dan mulai membutuhkan itu.” Death of a Salesman adalah pencapaian terbesar Garfield. Drama Arthur Miller yang dikeluarkan pada tahun 1949 dan pertama kali dipentaskan di Broadway setahun kemudian (produksi yang sekarang adalah yang ke-empat di Broadway) memenangkan penghargaan Pulitzer kategori drama dan bagi banyak kritikus merupakan drama Amerika terbaik yang pernah ditulis. Karakter Andrew sendiri adalah Biff, anak dari Willy Loman yang diperankan oleh Philip Seymour Hoffman. Ia adalah seorang salesman yang pulang ke rumah suatu malam dari sebuah perjalanan bisnis dan benar-benar bangkrut. Drama ini bercerita tentang hari-hari terakhir Loman, dengan latar rumah Loman yang sederhana di daerah Brooklyn tempat Loman dan istrinya Linda tinggal dengan dua anaknya (keduanya berusia awal tiga puluh) –dipotong dengan kilas balik masa lalu Loman. Ketika gangguan jiwa perlahan mempengaruhi Loman, penonton akan menyaksikan bagaimana hal itu menghancurkan keluarganya, terutama Biff, yang berhadapan langsung dengan idealisme bapaknya yang salah tempat. Konsekuensinya adalah ia akan kehilangan kesempatan dalam kesuksesan profesional. Melihat penampilan Andrew yang dinominasikan di Tomy, terutama ketika membawakan dialog narasi khas Biff yang terkenal pada awal mula babak kedua, yang selalu menjadi tolak ukur drama Amerika, adalah pengalaman yang menarik dan menyayat hati. Walaupun ia lebih muda dan lebih kurus dari karakter Biff yang seharusnya (Biff adalah mantan pemain belakang berumur 34 tahun; Garfield berumur 29 tahun dan lebih ‘gymnastic’ daripada ‘sportsman’), ia membawa intensitas sengit pada karakternya, lebih menonjol daripada Hoffman yang mendominasi. “Tulisan Arthur Miller akan mengubah dirimu,” ujar Garfield. “ketika kamu menontonnya maupun mengerjakannya, itu akan mengubahmu. Apa yang ia tulis sangat dalam –tentang menjadi seorang lelaki, dan bagaimana lelaki tertindas dan bagaimana lelaki sangat kacau dan bagaimana kehidupan lelaki yang tragis.” Pendalaman karakternya sangat sempurna, sebuah pengorbanan yang melelahkan secara emosional dan fisik bagi Andrew, yang terbatuk di setiap sela kalimatnya. Menurut saya ia telah menyerahkan diri seutuhnya pada drama ini. “Itu memang harus,” ujarnya dengan suara serak. “Akan lebih menyakitkan jika tidak. Terkadang kamu tidak mampu melakukannya karena kamu sangat lelah atau kamu seperti
sedang menelan steroid dan tubuhmu seperti berkata, ‘Tidak! Saya tidak bisa melakukan ini lagi!’ Tubuhmu dibuat trauma setiap malam, terutama dalam drama seperti ini. Tugasmu adalah meyakinkan tubuhmu bahwa itu benar. Dan hal ini sangat menggairahkan –tapi akan membunuhmu. Semua yang saya miliki saya berikan di atas panggung.” Andrew mengucapkan kalimat terakhir itu dengan gusar, seakan ia tidak sanggup lagi memberikan di luar yang ia miliki. Saya bertanya apakah ini komitmen gigih yang telah ia dapat dari Central School of Speech and Drama di London yang bergengsi, dimana ia lulus pada tahun 2004. “Tidak, pendekatan saya sudah banyak berubah,” ujarnya sambil menggigit sepotong ayam. “Terutama jika bekerja dengan Hoffman, kamu harus membuatnya sepribadi mungkin, dan kamu harus masuk sedalam yang kamu bisa sehingga kamu benar-benar melakukan pekerjaan kamu dan itu memiliki efek pada penonton dan itulah hal yang penting. Ada sesuatu yang genting dalam drama seperti ini; saya butuh drama seperti ini. Mengerjakannya sangat transfromatif, dan melihatnya juga sangat transformatif. Saya merasa tidak akan ada orang yang bisa menontonnya lalu lolos dari efeknya begitu saja. ANDREW YANG RENDAH HATI MENUTUPI SEMANGAT yang tampak muncul di setiap kalimatnya. Ia sungguh pintar, cerdik, dan berkomitmen, menghabiskan 15 menit pertama sebelum saya memulai wawancara ini dengan mereka pertanyaan untuk dirinya sendiri: bagaimana saya bisa berada di New York? Di mana saya tinggal? Kenapa saya melakukan apa yang saya lakukan? Ketika saya bertanya padanya tentang masa lalunya, dia berdiam sejenak sebelum menjawab. Kecurigaannya muncul bukan karena percakapan menjadi pribadi, tetapi karena ia takut akan jadi membosankan. Siapa yang akan peduli tentang masa kecilnya? Untuk yang tertarik, Andrew lahir di Los Angeles dari bapak berkebangsaan Amerika dan ibu berkebangsaan Inggris (“Saya merasa jadi orang Amerika karena ayah saya. Saya merasakan keterikatan pada negara ini dan saya mencintainya”). Ketika ia berumur tiga tahun, ia pindah ke Inggris, tinggal di Surrey, pedesaan dekat London. “saya memiliki masa kecil yang menyenangkan, saya mengalami kesulitan seperti orang lain juga. Masalah keluarga, tetapi kebanyakan masalah pada diri sendiri, seperti mengenal diri sendiri dan meruntuhkan pertahanan sendiri dan hal semacam itu.” Dia dulunya seorang atlet, perenang, pemain bola, pemain rugby, dan pemain skateboard sebelum ia meninggalkan itu semua dan tidak melakukan apa-apa selain menjadi pemikir. Bahkan setelah beberapa menit bersamanya bisa terlihat bahwa ia menahan diri untuk mengintrospeksi. “ya, saya sangat introspektif, saya sedang berusaha menghilangkannya karena terkadang saya jadi sangat terpengaruh dan
pakaian koleksi mugler, sepatu tod’s.
hal itu melemahkan saya. Saya memiliki banyak hal untuk dipikirkan sekarang karena hidup saya berubah berkat film dan drama ini...” The Amazing Spider-Man yang disutradarai oleh Marc Webb, memperlihatkan bagaimana Peter Parker yang awalnya seorang fotografer menjadi misteri pemberantas kejahatan bertopeng dan berkostum merah biru. Ini akan menjadi peran besar bagi Garfield – selain The Social Network, perannya yang signifikan hanya dalam film independen Inggris Boy A, karya Terry Gilliam The Imaginarium of Dr. Parnassus, dan adaptasi dari novel Kazuro Ishiguro berjudul Never Let Me Go. Dalam waktu yang sempit, hanya delapan menit trailer The Amazing Spider-Man tersedia, namun hanya dengan itu, bahkan belum semua special effect selesai, sangat jelas bahwa film ini akan menjadi besar. Andrew mungkin terlihat lebih nyaman mengenakan kostum itu daripada Tobey Maguire. Namun, lebih dari itu, ia juga membawa kemanusiaan yang nyata pada tokoh Peter Parker, yang jatuh cinta pada Gwen Stacey (Emma Stone) yaitu orang yang tahu semua rahasianya. “Dengan Spider-Man yang karakternya sangat terkenal sehingga saya butuh aktor yang memiliki tingkat ketenaran yang sama,” ujar Webb. “Hal ini mengenai menemukan aktor paling hebat di luar sana. Saya mencari orang yang jenaka dan lincah dan sarkastis, tetapi juga memiliki emosionalitas dan kedalaman yang dibutuhkan oleh karakter ini. Setelah audisi, Andrew mengirimi Marc Webb dan produser lainnya sebuah catatan, termasuk foto dirinya saat usia tiga tahun, mengenakan kostum Spider-Man (kakak lelakinya yang sekarang adalah ahli bedah berdiri di sebelahnya mengenakan kostum Superman). “Ketika kamu memilih Spider-Man yang baru, bisa kamu bayangkan, adalah sebuah proses besar. Jadi kami melihat semua orang dalam usia itu –banyak sekali aktor hebat,” kata Avi Arad, mantan pemimpin Marvel yang merupakan produser dalam film ini (pengetahuannya tentang superhero seperti kamus, dan ia juga produser dalam keempat film X-Men, Iron Man, The Avengers, Fantastic Four, dan keempat film Spider-Man terakhir). “Ketika ia memasuki ruangan: ia menebarkan pandangan yang hangat, tampilan anak kecil, kecintaan pada karakternya. Itu adalah mimpinya untuk memerankan karakter ini.” Chemistry-nya dengan Emma, menurut Arad, sangat cepat. “Ketika ia dan Emma berdiri berdampingan itu seperti anda mendengar paduan suara malaikat. Terakhir kali saya melihat chemistry seperti itu adalah Hepburn dan Tracy; ketika mereka sedang berakting, kamu akan terpukau. Sangat terlihat betapa kuatnya mereka bersama, dan betapa perasaan mereka kuat satu sama lain.” “Sangat menyenangkan bekerja dengan orang yang peduli seperti dia,” ujar Webb. “Ia memiliki segala elemen yang kamu inginkan untuk seorang bintang film besar –dia karismatik, mempesona, dan bijaksana –tetapi ia tidak tertarik dengan ketenarannya. Emma juga sama. Masalah ketenaran bisa sangat tidak menyenangkan untuk mereka. Melihat bagaimana orang mengkonsumsi internet, hal itu bisa menggoyahkan mereka. Tapi kamu tidak bisa meminta simpati jika kamu seorang aktor sukses. Andrew menanggapi proses itu dengan pintar dan tenang dan selalu mencoba untuk lebih mendalami.” Duduk di sini bersama Andrew, sangat sulit memahami bagaimana orang yang sangat pemalu dan tidak berprasangka bisa memerankan Spider-Man, dengan mengetahui bahwa hidupnya akan dipenuhi jadwal pemutaran film, pemotretan, dan incaran wartawan. Dia memerlukan waktu sebulan untuk mempertimbangkannya. “Saya
089
090
“exposure yang akan saya dapatkan dari SPIDER-MAN TIDAK MEMBUAT SAYA BAHAGIA, DAN SAYA BARU MENYADARI BAHWA SAYA HANYA INGIN MENJADI AKTOR - SAYA TIDAK TERTARIK MENJADI BINTANG FILM.”
mendapat banyak saran, tapi akhirnya saya harus mendengarkan kata hati sendiri. Itu sama saja dengan keputusan besar lainnya di hidupmu bukan? Kamu harus mempunyai kata hati.” “Kelemahan dari memerankan film ini adalah pernilaian orang –kebebasan dan skalanya,” lanjutnya sambil memainkan mie dalam supnya. “Saya tidak tertarik pada hal itu, saya tertarik untuk memerankan tokoh pujaan saya seumur hidup dan menjadi seorang anak lelaki yang saya impikan untuk menjadinya seumur hidup saya sejak berumur tiga tahun: karakter Peter Parker sebagai SpiderMan; kesenangannya akan hal itu; kenikmatannya; penjelajahannya; kebanggaannya; tanggung jawabnya. Saya ingin bertanggung jawab untuk hal yang saya pedulikan. Saya melakukannya secara menyeluruh, dan saya harus menanggung bebannya. Saya tahu betapa berartinya hal ini untuk orang-orang, dan saya sangat bekerja keras untuk ini.” Syuting membutuhkan waktu dua tahun. “Saya hanya ingin film ini segera keluar, dan membiarkannya seperti seharusnya, dan siap menanggung apapun, hanya menyerah padanya,” katanya. “Perhatian yang akan muncul bersamaan dengan film tidak membuat saya bahagia, dan saya baru sadar bahwa saya hanya ingin menjadi aktor –saya tidak tertarik untuk menjadi bintang. Saya sudah menemukan perbedaannya.” Selagi ia berbicara, saya mengerti bahwa ia sudah belajar tentang perbedaan itu bahkan sekarang di restoran ini, ketika seorang yang asing menanyakan tentang kehidupannya. Menurut saya, film ini –yang akan muncul dalam versi 3D– akan membuatnya menjadi bintang walaupun ia senang atau tidak. “Tetapi menurut saya semuanya ada di kepala kita,” ujarnya. “Lebih kepada proyeksimu, ciptaanmu. Saya mungkin akan menjadi bintang di sebuah film terkenal, tapi saya rasa ini lebih ke bagaimana kamu melihat dirimu daripada perasaanmu. Menjadi pusat perhatian akan sangat membingungkan, dan ketika kamu mendengar banyak orang mendeskripsikan kamu, akan sangat sulit untuk tidak peduli. Sangat sulit untuk mengabaikannya, tetapi harus. Kamu lebih memilih mendengarkan orang-orang terdekatmu, dan lupakan saja yang lainnya.” Dia mengernyit, alisnya yang dramatis melengkung. “ini adalah masalah dari internet, berbahaya. Itu membahayakan generasi saya. Kita adalah konsumsi umum sekarang, semua orang begitu, bahkan anak perempuan berumur 10 tahun yang di-bully, dipanggil gendut di Youtube. Anak laki-laki yang bunuh diri karena diledek gay di kampus. Kita semua sudah kacau. Internet menjadi tempat yang bagus untuk kejahatan yang tidak disangkasangka, dan kita bisa melatih sisi jahat kita di situ. Itu mungkin benar, tetapi saya bilang padanya bahwa ia kelihatan menikmatinya. Apa hal yang membuatmu bahagia? “Saya rasa kebahagiaan saya tidak disebabkan oleh kesuksesan eksternal,” balasnya. “Ada satu dialog di drama yang Biff lontarkan pada ayahnya, yaitu ‘I am just what I am, that is all. Will you let me go?’ dan kalimat itu menjelaskan segalanya. Itu adalah posisi saya sekarang. Kebahagiaan menurut saya adalah bisa menerima diri kita dan mencintai diri kita apa adanya, dan mengenal diri kita, dan mengetahui bahwa bernafas adalah karunia.” Ia terlihat bersemangat saat membicarakan ini, melawan batuknya. “Apakah kamu bahagia sekarang?” tanya saya. “Detik ini juga? Tentu! Saya suka mengingatkan diri sendiri bahwa saya melakukan sesuatu yang sangat saya sukai, yang saya lihat penting dan perlu. Dan tentu saja saya bahagia dengan kerja keras saya. Saya
bangga karena saya peduli dengan hal yang saya pedulikan, saya memperlakukan orang sebagaimana semestinya, dan saya berjuang untuk hal yang penting bagi saya.” Pada saat ini Andrew permisi ke toilet, dan ketika ia kembali ia sudah mulai berbicara bahkan ketika masih berjalan ke arah saya dan belum duduk. “Pertanyaan tentang kebahagiaan itu adalah yang paling penting dari semuanya,” ujarnya sembari duduk. “Karena sekarang saya mengerti bahwa tidak ada hal semacam ‘top of the mountain.’ Di atas langit masih ada langit lagi. Hal ini memang seperti ini adanya, kamu tidak akan pernah cukup: mengejar kesuksesan, mengejar pencapaian.” Tiba saatnya bagi Andrew untuk menyeberang jalan dan bersiap untuk penampilannya malam ini. “ini seperti pisau bermata dua karena saya merasa beruntung bisa melakukan hal yang saya cintai namun menjadi aktor sebagai mata pencaharian adalah hal yang sangat sulit dicapai –saya tidak bisa santai menghadapinya,” katanya saat kami membayar bon. Sebelum kami berpisah, saya bertanya apakah ia pernah berpikiran akan sesukses sekarang. Dia bergeser di kursinya, menarik hoodie-nya yang berwarna abu-abu. Ada jeda yang cukup panjang. “walau orang menyukainya atau tidak, saya merasa telah melakukan pekerjaan yang tepat,” ujarnya sambil mengangguk mantap. Malam berikutnya saya menonton Andrew dalam lakon Salesman. Dalam dua setengah jam ia menanggung emosi yang Biff derita, kesedihannya lebih jujur dari kemarahannya. Pada waktu istirahat, seorang wanita berusia 84 tahun yang duduk di sebelah saya berkomentar “Bukankah ini luar biasa?” dari enam produksi Salesman yang telah ia tonton sepanjang hidupnya, menurutnya ini yang terbaik. Beberapa baris di samping, Jessica Chastain juga tampak menyukainya. Ketika para pemain melakukan penghormatan terakhirnya pada para penonton yang berdiri untuk bertepuk tangan, semua pemain tersenyum kecuali Andrew. Dia hanya menatap lurus ke arah penonton, bibirnya sedikit terbuka. Dia terlihat menahan tangis, tidak menyangka responnya akan sebesar itu –sama setiap malamnya– benar-benar memuaskan. “Saya sangat peduli –saya rasa hidup saya bisa didefinisikan dengan kepedulian,” ujarnya di diner sehari sebelumnya. “Hal itu bagus, namun bisa sangat menyakitkan karena saya memiliki ekspektasi tinggi terhadap diri saya. Saya terlalu sensitif untuk hal ini, saya terlalu sensitif pada kritik. Saya terlalu sensitif pada pengaruh pekerjaan pada hidup saya, pengaruhnya pada diri saya... namun, akhirnya , ini semua akan runtuh dan yang tersisa hanya kejujuran untuk dirimu sendiri.” stylist: j. errico. grooming: rebekah forecast dari the wall group. asisten fotografer: erik snyder dan diane russo. terima kasih superior locationvans.
jaket hugo, kemeja a|x armani exchange.
nylonindonesia.com
000
DENGAN MARSHA TIMOTHY, SULIT UNTUK MENGOBROL HAL-HAL SELAIN FILM. APALAGI SEKARANG IA SEMAKIN TOTAL DALAM DUNIA AKTING.
TEKS: TIM LAKSMANA. FOTOGRAFI: RUDE BILLY. Stylist : Patricia Annash Makeup Artist : Lisa Fazaki Lokasi : Dia.Lo.Gue
wadrobe
:
Topshop
096
eberapa tahun lalu, saya ingat pertama kali bertemu dan dikenalkan kepada Marsha Timothy sewaktu screening premiere salah satu film Indonesia di studio XXI di daerah Senayan. Saya waktu itu belum terlalu banyak tahu tentang dirinya, tetapi saya cukup terkesan dengan aktingnya di Pintu Terlarang, film thriller karya Joko Anwar yang sempat menjadi breakthrough pada tahun 2009 itu. “Aku disitu dikasih peran yang aku belum pernah coba sebelumnya. Aku berperan sebagai Talyda, istri seorang pematung sukses yang tiba-tiba mendapatkan pesan-pesan misterius dalam hidupnya. Bisa dibilang peran yang cukup antagonis,” kata Marsha tentang perannya di Pintu Terlarang. Film tersebut juga merupakan debut Marsha dalam membintangi film thriller. Tiga film terakhirnya sebelum itu, Cinta Setaman, From Bandung With Love dan Otomatis Romantis bisa dibilang lebih bertema drama dan romantic comedy. Kilas balik ke awal karirnya sebagai
aktris, Marsha Timothy pertama kali mendapat peran di film Ekspedisi Madewa, dimana ia beradu akting dengan Tora Sudiro. “Filmnya lebih ke action adventure. Disitu aku berperan sebagai anak profesor dalam sebuah petualangan ekspedisi,” cerita wanita yang akrab dipanggil Chacha ini. “Namanya juga pertama kali, ya main film bisa dibilang susah juga. Tapi aku disitu dibantu banget sama yang lain, karena yang main juga aktor-aktor senior seperti Frans Tumbuan, Tora (Sudiro), dan juga yang muda, ada Arie Dagienkz sama Indra Birowo,” lanjutnya. Setelah lebih dari 5 tahun merambah dunia akting, Chacha telah mencoba semuanya, mulai dari iklan TV, videoklip, sinetron, FTV, dan pastinya film layar lebar. Diantara semua, manakah yang paling exciting sekaligus challenging menurut Chacha? “Sebenarnya it’s all about preparations. “Kalau stripping (sinetron), bisa dibilang hampir nggak ada persiapan karena semuanya harus serba cepat untuk kejar tayang. Penjiwaan karakternya juga harus cepat, jadi kadang nggak bisa maksimal. Sedangkan kalau film, segala proses pembuatannya pasti harus lebih prepared,” menurut Chacha. Fast forward ke tahun 2012, Chacha baru-baru ini mendapat peran di Modus Anomali, film terbaru Joko Anwar yang juga kebetulan diproduseri oleh kakaknya sendiri, Lala Timothy. “Di film ini peran aku nggak terlalu banyak, karena aku hanya supporting actress. Tapi aku senang bisa kerjasama lagi dengan Bang Joko (Anwar), dan semua cast and crew-nya sudah seperti keluarga,” katanya. “Enaknya sama Bang Joko, dia nggak be-em (tertawa). Di setiap film, dia ngebebasin aku atau aktor-aktor lain untuk berimprovisasi dalam menjiwai peran yang dia kasih.” Chacha mengaku cukup puas dengan film ini, terutama dari segi ceritanya yang unpredictable. Modus Anomali termasuk salah satu diantara serbuan film-film Indonesia yang semakin banyak bermunculan dalam setahun terakhir. Bagaimana menurut Chacha tentang tren ini? “Pastinya bagus ya untuk perfilman Indonesia. Ditambah untungnya film-filmnya juga banyak yang bagus. Sekarang juga sudah banyak investor yang tertarik untuk jadi produser. Dari yang nggak terlalu ngerti film, jadi mereka semata-mata ngejar balik modal, sampai yang memang benar-benar passionate, atau yang untuk keren-kerenan juga ada, ha ha ha…” lanjut Chacha. Ngomongin produser, apakah ia kelak ingin mengikuti jejak kakaknya sebagai produser? “Nggak, at least belum untuk sekarang-sekarang ini. Aku masih pengen akting dulu, mungkin nanti,” jawab wanita berpembawaan tenang ini.
Sweater: Cheap Monday Body Chain : Topshop
@
707
atasan Vest :
: Topshop Topshop
Dengan Marsha, tampaknya sulit untuk mengalihkan topik pembicaraan selain film. Ini bikin saya jadi ingin tahu tentang film, aktor dan sutradara favoritnya. “Aku paling suka Father of the Bride. Film lama banget, tahun ‘90an, tentang komedi keluarga gitu, tapi aku nggak pernah bosen-bosen nontonnya.” Chacha menyambungkan: “Kalau aktris aku paling suka Meryl Streep. Dia aktris luar biasa. Kalau pernah nonton The Iron Lady, disitu dia berperan menjadi Margaret Thatcher. Cara dia berdialog, gerakan matanya saat berkedip, bahasa tubuhnya, dia begitu menjiwai semuanya.” Bagi Marsha, acting is all about details. “Kalau aktor, aku suka Daniel-Day Lewis. Dia jarang main film, tapi setiap film yang dia mainin pasti bagus. Kalau sutradara, banyak banget. Christopher Nolan keren, tapi banyak banget sih yang kayak dia sekarang,” lanjutnya dengan antusias, sambil di-makeup untuk pemotretan NYLON GUYS edisi ini. Selain film dan akting, apa yang menjadi passion Chacha lainnya? “Sampai sekarang sih masih akting, karena aku bisanya cuma itu,” jawabnya merendah. “Oh, sekarang lagi belajar fotografi. Aku suka fotografi landscape. Aku suka bawa-bawa kamera pas shooting, minta diajarin sama cameraman. Tapi lagi-lagi aku nggak punya banyak waktu untuk itu, karena selalu kepentok jadwal shooting.” Ok, kalau begitu bagaimana dengan musik? “Banyak! Aku suka segala jenis musik, nggak ada yang spesifik. Pop suka, rock juga, asal jangan heavy metal. Tapi jangan salah tulis ya, dulu aku pernah jawab begini, malah ditulisnya penggemar musik rock sama media lain. Nggak bener, tuh. Trus, K-Pop juga suka. Dangdut, hmmm…. Nggak suka. Ha ha ha…” So finally, what’s next dari seorang Marsha Timothy? “Untuk sekarang ini sih masih akting dulu ya. Sekarang lagi ada FTV yang lagi aku kerjain. Ada juga rencana suatu project film, tapi masih in progress.” Bocoran? “Ha ha ha… Belum bisa, nanti ya kalau skripnya udah locked, I’ll let you know first.” With Marsha Timothy, it’s all about acts and details.
Sweater : Cheap Monday Body Chain : Topshop
@
707
“bagi saya, acting is all about preparations and details.”
099
made to order 098 nylonindonesia.com
Anda mungkin sudah cukup fasih dalam merepresentasikan penampilan pribadi. Tapi, apakah Anda tahu dan mengerti bagaimana setiap produk yang anda pakai itu melalui berbagai proses hingga bisa ada di tangan anda? Well, it’s not as simple as A-B-C for sure. It took creativity, persistence, hard work, sacrifices and a big bowl of passion. Ketiga Label untuk pria asal Jakarta, bali dan bandung ini will show you the drill‌
teks: rezaindra o. fotografi: milik bnv
made to order
Victor Banks fotografi: milik victor banks
All the way from the island of gods, label berlogo huruf V dan B ini berhasil mencuri perhatian orang, baik di dalam maupun luar negeri lewat koleksi pakaian prianya. Adalah sepasang kekasih, Cole Johnson (Creative Director) dan istrinya Sabrina (manajer/desainer yang juga pencipta dari brand jewelry MinnonMade) yang menjadi otak di belakang kehebatan brand ini. Berdua mereka memulai label Victor Banks di tahun 2010 dengan memproduksi men’s apparel dan aksesoris yang simpel, klasik dan nyaman. Bagi Anda yang suka berpenampilan sophisticated, but does not want to look overdressed or pretentious, this brand is the answer. Terdapat perbandingan yang pas antara formal and casual looknya, resmi sekaligus playful di saat yang bersamaan.“We say that Victor Banks is for the adventurous and the urbane, meaning someone who isn’t afraid to have some fun with their style by adding some refined pieces to their wardrobe.” ujar pria asal Kanada ini tentang target market mereka. “Victor Banks is my grandfather’s name. All of our products are named after male members of my family,” ujar Cole perihal brand ini yang memang menamai setiap itemnya dengan nama pria yang ada dikeluarganya. Dan tampilan pria klasik (gaya peninggalan orang Kanada asli) disandingkan dengan modern twist menjadi inpirasi terbesar dari setiap koleksi Victor Banks, “We draw a lot of inspiration from old photographs of our families”. Seperti halnya Cole dan Sabrina ingin mengenang warisan dari keluarganya dengan cara yang baik maka setiap item yang diluncurkan oleh Victor Banks juga dibuat dengan cara yang spesia. Victor Banks terus memproduksi semua koleksinya (kecuali sunglasses) dengan para pengrajin khusus yang menjadi penjahit, ahli logam dan pembuat tas di workshop mereka
100
nylonindonesia.com
sendiri, dan mengawinkannya dengan beragam material berkualitas yang diabil dari seputaran Indonesia, juga beberapa alat khusus yang dipesan dari AS. Jadi jangan berpikiran kalau ini adalah produk massal yang dikerjakan secara asal-asalan oleh buruh pabrik. Sejauh ini Victor Banks telah mengeluarakan 3 full collection yang terdiri dari kemeja, celana, sepatu, aksesoris dan leather goods (SS2011, FW2011, SS2012). “Di 2011 kami banyak mengeluarkan koleksi bergaya workwear dan motif Canadian First Nations. Di 2012, temanya kami lebih clean dan berdasarkan pada warna terang. SS13 akan menjadi koleksi ke-empat dan kami mengembangkan produk ini hingga ke aksesoris,” jelas Cole. Dan tahun kemarin juga, Victor Banks sukses berkolaborasi dengan sebuah label dari Jepang bernama Evergrey dalam mengeluarkan limited series dari t-shirt yang menampilkan artwork dari seniman asal Jepang, Kanada dan Indonesia dalam koleksi “The Love Series” yang memang hanya dijual secara eksklusif di Jepang. “Kami berharap dapat berkolaborasi lagi. Kami selalu terbuka untuk bekerjasama dengan orang-orang kreatif,” lanjutnya. Respon yang diberikan orang terhadap VB sangatlah positif. Orang-orang mulai tertarik dengan produk mereka karena
menawarkan sesuatu yang berbeda dari sekedar printed t-shirt dan jeans. Namun sebagai perusahaan kecil, VB tetap banyak menemui kendala. “Karena hanya kita berdua yang memantau proses produksi, pencarian material bahan, mendesain produk, bungkusnya, hingga pengiriman barang, pasti ada kesulitan yang kami hadapi,” jelas Cole. Satu hal yang sangat saya kagumi dari VB, selain koleksi kerennya yang berhasil memotret tampilan pria klasik hingga kontemporer, mereka juga tidak ‘ganggu’ in terms of doing their marketing strategy. ”We don’t spam people via social media, or pay for placements in photo shoots in order to get our brand noticed. Victor Banks isn’t a brand that we want to be ‘cool’ for only one season or because of one piece. We rely on the collection of products to speak for us,” jelasnya. Tidak perlu khawatir dengan berbagai e-letter, posting-an, hingga broadcast massages yang akan masuk ke gadget Anda, kehebatan produk dari VB ini akan tertangkap mata tanpa harus mengusik hidup Anda.
the making process
Material
Arrowhead tie clip
Suspenders Embroidered Crosses
Grey Chambray Bowtie
Tahun ini, Victor Banks memutuskan untuk fokus pada aksesoris pria yang terbagi dalam empat kategori: tekstil, logam, kulit dan kayu. Pada koleksi SS13, items yang pernah menjadi bagian dari tiga koleksi sebelumnya kembali ditampilkan, seperti bowtie, dasi, dan suspender, laptop case, dan dompet. Semua dasi dari koleksi terbaru ini materialnya diipotong dan dijahit dengan tangan secara langsung.
Tie Making
“The process is about fun and honesty,” semua dimulai dengan menonjolkan vintage looks dari foto keluarga, film klasik, kemudian membuat daftar dan gambar sederhana. Biasanya ini berupa motif saja atau kombinasi warna menarik yang ditemukan. Kemudian ide-ide disusun untuk mulai membuat sketsa bentuk dan pola yang lebih solid. Dari situ, pencarian material bahan yang menarik dan pengolahan bahan yang standar lewat proses dying, menyulam, cetak dan sebagainya akan dimulai. Selanjutnya adalah tahap sampling dimana dapat dilihat apabila ide tadi berhasil dan alterasi pola apa yang harus dilakukan. Akhirnya, ketika sudah puas dengan sample yang ada, produksinya dimulai dan hasilnya akan dibawa ke toko.
Bamboo Sunglasses twotone
Metal Work
Untuk mengembangkan koleksi aksesoris tahun ini, brand ini menambahkan tie clip dan tie pin yang terbuat dari perak dan kuningan, juga gelang. Mereka juga memperkenalkan sunglasses yang tersedia dalam tiga model, sangat ringan dan terbuat dari bambu yang kuat.
Blue and Gold Linen Tie Metal Work
“We don’t really have a mission. We are pretty modest and easy going. All I wish is for people to like our pieces and perhaps buy a few” Cole Johnson nylonindonesia.com
101
made to order
bnv
fotografi: milik bnv
Pertama kali saya menemukan brand sepatu ini adalah ketika beberapa bulan kemarin saya main ke butik Orbis dan melihatnya. From a distance, the collections are easy on the eyes, terlihat attractive, classy and comfy, bahkan sebelum saya mencobanya. Setelah dicoba, intuisi saya tepat. BNV 5 EYE MAROON CT OXFORD, salah satu koleksi terbaru dari BNV ini juara. Kalau kamu termasuk laki-laki yang mementingkan sepasang sepatu yang nyaman, berkualitas terbaik tanpa mengabaikan model yang keren, ini jodohnya. Back to the office, I decided to track down this brand and found out some cool facts. BNV yang terbentuk pada tahun 2010 ini asli buatan Indonesia dan lumayan menguasai pasar internasional (dibandingkan dengan eksistensinya disini). Saya pun penasaran ingin mengetahui sejauh apa sepak terjang BNV dan bertemu dengan David Hallim sang Product Development Manger yang memberikan penjelasan tentang rasa penasaran saya.
BNV adalah brand sepatu lokal bagi pria yang mengutamakan Comfort, Confidence and Understanding of the quality sebagai DNA-nya. “Seluruh sepatu BNV diproduksi dengan sistem Goodyear welt construction. Proses ini hanya dipakai untuk menciptakan yang terbaik dan termahal, sistemnya bertujuan memperhalus aliran udara pada lapisan sepatu yang membuat produk kami nyaman dikenakan dan tahan lama,” ujar David. Rasa percaya diri dan kenyamanan adalah hal yang pasti kita rasakan ketikan mengenakan BNV di kaki kita dan orang yang hanya melihatnya should be envy with that… Well, itu hanya sebatas interpretasi saya semata, BNV tidak diciptakan untuk tujuan membuat orang lain iri (sepertinya), menurut David BNV adalah representasi dari nama orang-orang yang terlibat di baliknya; mereka
102
nylonindonesia.com
adalah Budi Sanjaya Armavi selaku Brand Director, dan HeNdra Kwok sebagaiCore Business Manager dan DaVid Hallim sebagai Head of creative. “Alasan kami memakai “BNV”sebagai nama brand kami adalah karena kami ingin menggambarkan esensi ‘simplicity’dan ‘meaningless’ dari brand kami, namun tetap memiliki nilai dan kualitas yang tinggi.” Berawal dari tahun 2005, ketika salah satu anggota tim mereka sempat bekerja pada sebuah perusahaan manufaktur sepatu berlabel high-end internasional. Ia bertanggungjawab atas pengembangan produk, tugasnya adalah mendesain sepatu dan menggabungkannya dengan teknologi terbaru. Dari situ ia akhirnya menemukan passion-nya untuk bidang handcrafting, yang akhirnya menuntunnya pada metode
tradisional dalam pembuatan sepatu. Dan ketika mereka berkumpul di Singapura dan mendiskusikan ketertarikan pada industri mode sepatu di 2009, mereka akhirnya memutuskan untuk mulai membuat sepatu dengan kualitas terbaik dan nyaman dikenakan untuk remaja. “Kami memulai perjalanan bisnis ini dengan satu pertanyaan besar dalam otak kami; apa hal terbaik yang bisa kami tawarkan dari sepatu dengan harga seperti ini? Apakah bahan terbaik? Atau bentuk terbaik? Dan jawaban untuk seluruh pertanyaan tersebut adalah kata IYA,” jelas David tentang asal muasal dibentuknya BNV, and the rest is history… Sejauh ini, respon dari pasar dan distributor terhadap BNV sangatlah baik, terutama di Eropa dan Amerika. Sekitar 70% dari produk BNV dibeli oleh orangorang Eropa, Amerika, dan Kanada. Sebuah capaian yang cukup fenomenal ketika kita membicarakan lokal brand yang lebih dikenal di luar negeri ketimbang disini. Namun awareness dari pembeli lokal juga terus berkembang. Kehadiran “Vintage is modern & modern is Vintage” yang terinspirasi dari sepatu tradisional suku Indian moccasin di Amerika dan bentuk sepatu oxford dari UK yang timeless menjadi tema koleksi Spring/ Summer’12 BNV adalah angin segar. “Sebagai pemilik label, kami selalu memperhitungkan pertanyaan berikut: ‘Apakah seluruh produk BNV cukup baik untuk memasuki pasar? Memposisikan diri sebagai pelanggan kami, ‘dengan desain dan harga seperti ini, apakah saya akan membeli produk BNV? Jika jawabannya TIDAK, maka untuk apa kami berpikir orang lain akan membelinya’,” ujar David. Dengan pemilikiran seperti itu BNV terdorong untuk lebih kreatif, termotivasi, dan semakin passionate pada hal yang telah mereka lakukan.
the making process
Pemotongan dan penjahitan
Penggambaran sketsa dan pola
Materi utama yang bisa dieksplor adalah genuine leather dan microcell rubber sole. Kebanyakan kulit yang digunakan adalah kulit sapi asli dari Indonesia dengan kualitas terbaik. Kulit seperti ini sangat susah ditemukan, tapi untungnya tim Product Development BNV bekerja keras untuk menemukan sumber terbaik. Cek kualitas dan pembungkusan
Pengawetan dan penyusunan
BNV mengembangkan “BNV Insole” dan mendefinisikannya sebagai “Comfortable Footbed”. Mereka percaya bahwa ini bisa menjadi kunci utama pemberi elemen kenyamanan dalam sepatunya, dengan penggunanaan sol luar micro-cell rubber, yaitu komponen material terbaru temuan mereka yang sangat ringan dan lebih kuat dari material biasa di pasaran.
“Kami hanya mencoba untuk fokus pada bagaimana menciptakan sepatu dengan kualitas terbaik, dan berupaya sejujur mungkin pada customers kami.” - David Hallim
nylonindonesia.com
103
made to order
LTHRKRFT
fotografi: milik LTHRKRFT
Tidak ada yang bisa memandang sebelah mata ketika mendengar local brands asal Bandung. Most of them are greats. Baik itu kualitas, model, bahkan harga, semuanya kompetitif. Bandung memang dikenal sebagai shopping destination dan salah satu penghasil local brands yang mampu bersaing di industri retail dalam maupun luar negeri. Ini membuat saya agak kesulitan untuk memilih satu brand untuk pria yang ingin saya telusuri. Pilihan saya jatuh pada LTHRKRFT, beberapa tahun kemarin saya memang sudah mendengar brand ini, akhir tahun lalu saya membeli sepasang captoe boots warna hitam-nya dan sekarang saya berbincangbincang dengan creator-nya, Adhi Nugraha. LTHRKRFT, delapan huruf konsonan yang sepertinya susah dilafalkan tapi secara otomatis akan mendikte orang untuk menyebut Leather Kraft. Kenapa namanya ini? sang creator menjawab “Karena semua produk yang kami tawarkan berbahan dasar dari kulit asli, saya rasa nama tersebut quite stand for himself, selain itu saya juga ingin punya nama brand yg unik, tampak rumit dan mudah diingat dalam waktu bersamaan,” and it turns out to be true! Berawal dari pemikiran Adhi untuk memproduksi aksesoris khusus pria dan sepatu boots yang bagus karena saat itu masih sangat sedikit brand yang fokus disini, “Kalaupun ada, harganya sangat tidak bersahabat dengan kantong anak muda secara umum, padahal pasarnya sangat menjanjikan. Banyak anak muda yang belum berpenghasilan besar tapi ingin bergaya atau membutuhkan sepatu kulit yang tough, style semi formal, dan dapat digunakan sehari-hari tanpa harus terlihat seperti bapak-bapak beranak dua,” ujar pria yang setelah menyelesaikan kuliah S1-nya ini secara iseng mencoba memproduksi boots dalam skala kecil untuk coba dijual, dan diluar dugaan boots tersebut habis terjual. Dari pengalaman itu Adhi melihat peluang dan mencoba untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau lewat LTHRKRFT. LTHRKRFT memiliki produk utama yaitu boots dan aksesoris pria berbahan dasar kulit (walaupun banyak juga perempuan yang menggunakan produk mereka). Jika diperhatikan, setiap pieces yang dikeluarkan LTHRKRFT memang sangat terasa sisi maskulinnya, kita
104
nylonindonesia.com
seperti melihat aksesoris/peralatan yang kerap digunakan para tentara, bikers, maupun suku Indian. Soal itu Adhi mengakui, mereka memang banyak terinspirasi dari vintage drygoods, military supplies, motorcycle scene, hingga american native handcrafted goods. “Sejauh ini respon terhadap LTHRKRFT sangat baik, dapat dilihat dari pergerakan stock inventory dan juga feedback berupa email ataupun juga pesan singkat yang masuk ke bagian marketing communication kita,” jelas Adhi sebagai motor utama dari brand ini, yang hanya dibantu 2 rekannya di divisi produksi dan promosi. Kedepannya mereka sedang mengembangkan pemakaian material kulit import yang cukup eksotis untuk lini heritage series, dan juga sedang menjajaki kolaborasi dengan brand dari ranah industri yang berbeda. Keterbatasan bahan baku yang sesuai standar sering kali menjadi penghambat produksi, sampai beberapa kali mereka harus mengimport sendiri demi mendapatkan kulit yang sesuai dengan kualitas dan konsep untuk beberapa artikel tertentu. Namun, itu tidak menghentikan langkah LTHRKRFT untuk bisa menjadi brand yang dikenal di dalam maupun luar negeri. Menurut Adhi pasar leather goods ataupun leather boots lokal sedang panas dan berkembang, setiap minggu sepertinya ada saja merk baru yang jualannya sama dan ini adalah peluang bisnis yang baik. Jika Anda adalah pria yang tinggal di perkotaan, berjiwa muda, simple, berselera tinggi, dengan pendapatan menengah (standar penghasilan di Indonesia tentunya) maka Anda adalah market utama dari LTHRKRFT, “Kalau ada yang diluar kriteria tersebut yang membeli produk saya, ya saya anggap itu sebagai bonus saja,” ujarnya tertawa.
the making process Sejak awal LTHKRFT telah memperkenalkan 3 seri, yaitu basic series, perfection series, dan yang terbaru heritage series. Setiap seri memiliki filosofi dan juga kelasnya tersendiri, sehingga everybody has their own leathers.
1. Langkah pertama yang dilakukan LTHRKRFT dalam memroduksi koleksinya adalah penyaringan dan pemilihan bahan baku yaitu kulit lokal dan import. 2. Sampling, dimana tim LTHRKRFT membuat beberapa sample dari berbagai macam item. 3. Produksi. Items yang telah lolos sampling dari divisi desain akan segera diproses produksinya. 4. Finishing, yang dilanjutkan pada distribusi pada beberapa titik penjualan, dan website online shop.
Untuk sepatu, sejauh ini LTHRKRFT hanya menggunakan bahan kulit import dari Italy, India, dan Amerika. Sedangkan untuk produk-produk lainnya seperti dompet atau tas dan belt, mereka cenderung menggunakan kulit dari tannery lokal dan juga beberapa artikel khusus yang menggunakan kulit import.
“LTHRKRFT tidak butuh foto produk yang terlalu neko-neko ataupun juga model-model yang extravaganza. Saya lebih suka produk tersebut yang akan berbicara sendiri.� - Adhi Nugraha
nylonindonesia.com
105
curated coolness Not Not looking looking cool cool is is not not an an excuse excuse,, apapun apapun karaktermu. karaktermu.
106
Foto Oleh: Shadtoto Prasetio. Stylist: Anindya Devy. Asisten Stylist: Patricia Annash. Model: Ade Habibie & Ganindra Bimo. Make-up: Liza Fazaki.
Razor top, Topman. Legging & celana, Spous by Priyo Oktaviano. Gelang dan kalung, Thomas Sabo.
T-shirt, Topman. Celana, Jeffry Tan. Jaket, Etro. Kalung, Thomas Sabo. Boots, Sendra@Linea. Jam tangan, Nixon@Watch World.
Kalung, Thomas Sabo.
Jam tangan, Nixon@Watch World.
Boots, Sendra@Linea.
Kemeja denim, Topman. Jaket, Burberry. Topi, Jeffry Tan. Celana & boots, milik pribadi.
Kemeja, Swank. Denim vest, Topman. Celana, Part VI. Sepatu, Spous by Priyo Oktaviano. Gelang, Thomas Sabo. Kalung, milik stylist.
Boots, Blackstone@Linea.
Jam tangan, Ck@Watch World.
Polo shirt, Jeffry Tan. Jaket, Jean Paul Gaultier. Boots, Blackstone@Linea.
Top & overall, Swank. Backpack, Burberry.
Kemeja, Part VI. Denim jacket, Jean Paul Gaultier. Celana, Spous by Priyo Oktaviano. Sepatu, Blackstone@Linea. Topi, milik pribadi.
Kemeja, Pvomo. Jeans, Jean Paul Gaultier. Jaket, Burberry. Topi, milik stylist.
M E M B AWA S I L UET M I L ITER M O D ERN D AN s p o r t s w e a r YAN G M EN G ERIKAN TURUN KE J A L AN . f o t o g r a f i : b e n r a y n e r
Halaman kiri: t-shirt; tim Hamilton, sweater (dipakai di dalam); prada, celana; umit benan, boots; armando cabral, anting; bass, kalung; milik model. Halaman kanan: dari kiri: cape dan sepatu; calvin klein collection, sweater dan celana; thom browne. new york, anting; milik model, sweatshirt dan sepatu; calvin klein collection, celana pendek; thom browne. new york, kalung; milik model.
Jaket; louis vuitton, kemeja; belstaff, celana pendek; raf simons, sepatu; calvin klein collection, topeng; thom browne. new york.
Semua baju dan sepatu; givenchy by riccardo tisci.
Sweater dan kemeja; umit benan, celana pendek; tim hamilton, topi; dior homme.
Dari kiri: jaket, jeans, dan boots; dior homme, sweater dan kemeja; marc by marc jacobs; coat, sweater, kemeja, dan boots; dior homme, celana pendek; bess, kalung; milik model; coat, sweater, celana, dan boots; dior homme, anting; bess, kalung; milik model.
Jaket dan kemeja; mcq alexander mcqueen, celana; marc by marc jacobs, boots; louis vuitton, topi; dior homme, anting; bess.hat by dior homme, earring by bess.
Stylist: micah Johnson. make up; julianne laney (oribe). models: abiah hostvedt (red citizen), carlos santolalla (red citizen), dan brennen steines (ford).
Sweatshirt; raf simons, celana pendek; bess, legging; milik stylist, shoes; calvin klein collection.
advertorial
liberation in design Teks: Jessica Hanafi. Fotografi: Dok. Pribadi
Desain berbudaya dari anak negeri bertebaran di perangkat rumah tangga lewat LG Home Appliance Design Competition Menarik juga saat perangkat rumah tangga menjadi seperti lemari es, mesin cuci, dan pendingin ruangan menggambarkan karakter si pemilik rumah. PT. LG Electonics Indonesia mengapresiasi ide itu lewat ajang LG Home Appliance Design Competition yang membebaskan para anak muda Indonesia untuk mengaplikasikan desain mereka pada perangkat rumah tangga. Tidak hanya mengutamakan soal menarik, tetapi kompetisi terbuka ini memicu kreativitas generasi muda untuk tidak hanya terpatok pada platform yang konvensional seperti kanvas. Mereka bisa berimajinasi dan menambah nilai
124
nylonindonesia.com
keindahan untuk barang-barang yang menemani keseharian mereka di rumah. Mengutamakan nilai praktis, LG bersosialisasi dengan social media (mereka mengunggah karya lewat www.facebook. com/lghomeliving). Alhasil, kompetisi LG Home Appliance Design Competition ini berhasil mengumpulkan 324 karya desain grafis. Tiga karya desain terbaik dan satu karya favorit dari masing-masing kategori (floral untuk lemari es, retro untuk AC, pop art untuk mesin cuci) yang mengesankan sentuhan budaya Indonesia berlomba untuk mendapat penilaian terbaik dari PT. LG Electronics Indonesia
bersama para juri yang pegiat desain grafis Sir Dandy Harrington, Yfana Khadija Amelz dan Sanchia Tryphosa Hamidjaja. Aplikasi karya (menggunakan air brush) dapat dinikmati dalam LG Home Sweet Home Exhibition di Atrium Senayan City mulai tanggal 1 hingga 5 Agustus 2012. Sambutan positif dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), pun dianugerahkan untuk LG sebagai “Pelopor Produk Elektronik Rumah Tangga Dengan Desain Budaya Indonesia�. Pelopor? Ya, sekarang para lemari es, mesin cuci, dan pendingin ruangan bisa ikut memperindah rumah. Mereka tidak perlu ditempatkan di sudut lagi.
DAFTAR PEMENANG Aplikasi Lemari Es Pemenang 1: Audy Indra Kencana Sutama Pemenang 2: Andhika Pradana Pemenang 3: Onny Ranantalice Pemenang Favorit: Cindy Natassia Aplikasi Mesin Cuci Pemenang 1: A.Syauqi Pemenang 2: Raina Amadea Pemenang 3: Yusmartian Pemenang Favorit: Roberta Violin Natio Aplikasi Pendingin Ruangan Pemenang 1: Yudianto Rahardjo Pemenang 2: Bramantya Widiangga Priyadi Pemenang 3: Erik Aditya Djanuismadi Pemenang Favorit: Mariska Shendy
Berkunjunglah ke www.facebook.com/lghomeliving untuk melihat karya-karya itu.
NOW AVAILABLE: At home in the modern world
Colour 101
®
warna Cerah tidak Selamanya mengganggu
Colour Me Mosaic Pilihan mosaic tile natural hingga Artifisial
The Energy Prasetiya Mulya Adhi Moersid Studio Tonton Teater Besar Jakarta Ary M. Wibowo
Hidup Penuh Warna
issue 03. 2012 Harga Rp 39.500,-
ISSN 2089-0656
Juli/Agustus 2012
Rumah GandenG Renovasi di kuala lumpuR kolam natuRal di halaman Rumah anda BanGkok, kota denGan kReativitas yanG khas
9 772089 065027
9 772088 466047
september 2012 september 2012
StyLe
the DeviL iS in the DetaiLS
MenSwear
dunia dibalik sebuah label
GettinG Suit up
victor BankS Lthrkrft Bnv
INDONESIA
Andrew GArfield Drive thru reStoraSi honDa Life
art of ShavinG on a date with
MarSha tiMothy 12
i n d o n e s i a ' s d e f i n i t i v e M e n' s J o u r n a l styl e issue
indonesia / september 2012
SUBSTANCE / STylE / SUCCESS
11
At home in the modern world
john cho / september 2012 Rp. 49.500 Luar Jawa Rp. 52.000 issn: 2089-337x
john cho
plus
keseimbangan antara kehidupan pribadi dan agenda di hollywood runway report
koLeksi musim guguR / dingin 2012 daRi bebeRapa Rumah mode dunia
epic panoramic
keindahan panoRama negaRa Rusia dan niLai histoRikaLnya
MeeT The six exciTing finalisTs foR ouR fiRsT annual fashion PhoTogRaPhy awaRD
7 experts Describe our Future homes, Cities & spaces
Future thinking
SURFACE ASIA AVANT GUARDIAN PORTFOLIO
september 2012
07
What Dreams may Come:
Design that Will Last the Distance LABORATORIES OF TOMORROW Playgrounds ThaT Work
IndIa InspIred The Design RevoluTion Rising in The subconTinenT PoweRful new aRchiTecTuRe in KoRea’s caPiTal ciTy finDing ThailanD’s Design iDenTiTy aT DRs bangKoK
what women want
deLapan sosok wanita beRbagi ceRita tentang caRa beRpakaian pRia
ALSO AVAILABLE AT:
Futureproofing your home made easy
follow and win hey you!
Yes You, NYLON GUYS Fans! Follow us on Twitter. Buat followers baru dapat berkesempatan memenangkan voucher UGO barbershop. Jangan lupa follow @NYLONguys_IND @ Ugobarbershop. Yang beruntung akan diumumkan di Twitter kami.
May the lucky new followers win!
not for girls.
INDONESIA
Ya, saya ingin berlangganan majalah
INDONESIA
subscribe & save 30%
best deal
cara pembayaran
Nama Tanggal Lahir
Cash
Perusahaan Jabatan Alamat pengiriman
Kantor
Kota
Transfer
Rumah Negara
Kode Pos
PT. Tiga Visi Utama. Bank Mandiri Sudirman No. rek. 102 00 4567899 9
Telpon HP Fax Email Mulai berlangganan dari bulan
Cover Price
NORMAL PRICE
Subscribe PRICE
Saving
NYLON
Rp. 35.000 (12 edisi)
Rp. 420.000
Rp. 294.000
30%
NYLON Guys
Rp. 35.000 (10 Edisi)
Rp. 350.000
Rp. 245.000
30%
Untuk Luar Jakarta tambah biaya ongkos kirim (untuk konfirmasi harap menghubungi nomor telepon (021) 3199 1178
Kirim formulir ini ke : Thamrin City Office Park Blok AA No. 08-09 Jl. Kebon Kacang Raya, Jakarta Pusat 10350, Telp. (021) 319 91178, fax. (021) 349 91179
Hubungi Sita tel. 021-3199 1193 / fax. 021-3199 1178. Mohon konfirmasi melalui telepon sebelum melakukan transfer
follow us on
NYLON_IND
www.mpgmedia.co.id
NYLON Indonesia
PT. Tiga Visi Utama Thamrin City Office Park Blok AA No. 08-09 Jl. Kebon Kacang Raya, Jakarta Pusat 10350
shopping list 707 – Jl. Kemang Raya 8B Jakarta, 12730. ALDO – Plaza Indonesia Jl. Mh Thamrin Kav - 28 - 30 Lt. 1, Jakarta Pusat. Armani Exchange – Plaza Indonesia Level 2, Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat. Banana Republic – Senayan City, Jl. Asia Afrika No. 19, level G-G-36, Jakarta. Burberry –Grand Indonesia East Mall, Jalan MH Thamrin, Jakarta. CS – ITC Mangga Dua Lt.4 blok D No.36/63, Jakarta. (021) 80782679 Denim Destination – Senayan City Level 2, Jl. Asia Afrika, Jakarta. Etro – Pacific Place, GF 46, Sudirman Central Business District, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 52 53, Jakarta. Fred Perry – Plaza Indonesia Level 2 #E27A, Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat. GAP – Senayan City Level 1, Jl. Asia Afrika, Jakarta. Guess – Grand Indonesia West Mall, Level 1. Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat. H.E by Mango – Plaza Indonesia Level 2#28-30, Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat. Jean Paul Gaultier – Plaza Indonesia 1st Floor, JL. Mh Thamrin Kav - 28 - 30, Jakarta. Jeffry Tan – Warung buncit raya No. 98 Lot 7-8, Pejaten, Jakarta. LINEA – Plaza Indonesia Jl. Mh Thamrin Kav - 28 - 30 Lt. 1. Lisa Fazaki (Make Up Artist) – 085692004039
Muji – Grand Indonesia West Mall, Level 3. Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat. Part VI – Noir, Radio Dalam Raya No.99C, Jakarta Selatan. Pedro – Senayan City, Jl. Asia Afrika No. 19, level 2 - 2-35, Jakarta. Pvomo – www.pvomolabel.carbonmade.com Rocket Company – SCBD Sudirman - Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53, Jakarta. Sash – ITC Mangga Dua Lt. 4 D35, Jakarta. (021) 6126560 Spous by Priyo Oktaviano – Jl. Lamandau III No. 21, Blok M, Jakarta. Swank – swank@gmail.com / 087889095232 Ted Baker – Grand Indonesia Lantai 1 Unit 30 A - 31, Jl. MH Thamrin No. 1, Menteng. The Cufflinks Store – Plaza Indonesia Level 2, Jl. MH Thamrin Jakarta Pusat. Thomas Sabo – Plaza Indonesia, Level 1 Unit 154-155 A, JL. MH. Thamrin No. 28-30, Jakarta. TOPMAN – Senayan City Level 1-00, Jl. Asia Afrika, Jakarta. TOPSHOP – Senayan City Level 1-00, Jl. Asia Afrika, Jakarta. Watch World – EX Plaza Indonesia Level 2/EX – 9, . MH Thamrin Jakarta Pusat. Y3 – Plaza Indonesia Level G Jl. M.H. Thamrin Kav. 28 - 30, Jakarta Pusat.
sebagai perumpamaan, bagaimana kita bisa sampai di tahap kekacauan dan tak sanggup untuk memperbaiki kehidupan sosial ke kondisi tentram pasca-perang dan idealisme yang pernah kita punya. Terakhir kali kamu mengunjungi cowok-cowok Trainspotting adalah saat kamu menulis sekuel Porno di tahun 2002. Sebagai bagian dari risetmu, kamu memakai heroin lagi setelah bersih selama bertahun-tahun. Apa kamu lakukan itu juga dalam Skagboys? Tidak. Terakhir saya “makai” hanya untuk tahu lagi bagaimana rasanya. Sebenarnya saya memang merencanakan itu. Seperti pengalaman pertama: Merasakan euphoria dan tidak merasakan sakit. Tapi akhirnya saya tidak mencapai euphoria itu, saya hanya merasakan sakitnya. Seolah saya tak pernah berhenti. Yang jelas itu nampak bodoh. Serius.
photograph by steve double
Jadi, TIDAK ada kenakalan sama sekali? Tidak. Saya selalu sibuk dengan pekerjaan. Dulu, saya bisa terjaga sepanjang malam untuk bekerja dan kembali ke meja saya pada pagi harinya. Kalau saya lakukan itu sekarang, saya bisa berbaring dan menyesal di tempat tidur selama berhari-hari.
HIGH TIMES
IRVINE WELSH KEMBALI KE cerita YANG TELAH MEMBUATNYA TERKENAL. TEKS: MIKE HARVKEY ILUSTRASI: SANDRINE PAGNOUX Sembilanbelas tahun lalu, seorang cowok dari kelas pekerja, Irvine Welsh, telah menohok industri. Lewat debut Trainspotting, yang sarat dengan semua yang pernah dialaminya saat tumbuh di Edinburgh, Skotlandia: kemiskinan, punk-rock, petty crime, heroin. Melahirkan sebuah hit klasik dan menjadikan dirinya sensasional. Penulis lain mungkin butuh liburan. Welsh tidak; ia tetap melakukan “kerja keras” sejak saat itu merampungkan lusinan screenplays, beberapa panggung pertunjukan, serial HBO yang berjudul Knuckle, karya musikal dengan Iggy Pop sebagai bintangnya, dan beberapa project lain (termasuk Trainspotting USA, yang memindahkan setting ke Kansas). Ia juga merampungkan 12 buku termasuk yang terakhir Skagboys, diterbitkan oleh W.W. Norton & Company pada bulan September. Berikut, alien nomaden yang kini tinggal di Chicago itu berbicara tentang bagaimana memaksa kru Trainspotting untuk menulis sebuah prequel.
128
nylonindonesia.com
Kamu pernah MENGatakan, saat menyelesaikan sebuah buku, hal terakhir yang terakhir kamu ingin lakukan adalah membacanya kembali. Tapi untuk Skagboys, kamu tentu musti membaca Trainspotting. Ya. Memuakkan, karena yang temukan adalah kekurangan di sana-sini. Kamu jadi membuat banyak catatan saat bepergian. Saya punya tas kecil berisi catatan tentang para tokohnya, misalnya Ewan McGregor dan Bobby Carlisle yang keluar dari kepalamu, lalu kembali ke karakter yang kamu bayangkan.
Kamu pernah bilang bahwa seseorang perlu ada sesuatu yang dilawan. Kalau sekarang gimana? Kamu tahu, kamu akan melihatnya saat menyalakan TV. Dunia Barat jatuh menjadi kepingan, dan orang-orang masih membicarakan sesuatu yang hampa dan mengerikan; mereka tak memiliki petunjuk tetapi tak mau mengakuinya. Dan para politisi, terlepas dari “kanan” atau “kiri”, biasanya para golongan “kanan”, hanya menyemburkan omong kosong yang sama setiap saat. Kamu berharap supaya orang-orang menghadapi realita yang buruk dan omong kosong yang tak membuat mereka menjadi lebih baik.
Ada nasEhat buat penulis muda? Pada dasarnya menerbitkan sesuatu hanyalah perasaan senang orang-orang berkelas dengan kaumnya. Mereka tak menginginkan ada anak-anak muda yang Apa yang membuatmu ingin kembali menghabiskan waktu minum-minum di bar – mereka hanya ingin yang lurus-lurus ke Edinburgh di tahun 1980? Saya saja, seseorang yang lulus MFA, memiliki ingin mengerjakan sebagaimana para etos kerja, menghindari masalah, dan working class di Skotlandia mencapai mereka yang tidak suka berdebat atau titiknya pada saat itu, hal-hal yang berkaitan dengan underground economy, melakukan hal bodoh saat tur buku. Tapi untuk menjadi penulis yang proper, serta efek dari drug economy. terutama saat masih muda, sebenarnya Saya kira itu dapat saya lakukan dengan ini tentang bagaimana cara bergaul dan kembali mengamati para cowok dari Trainspotting ini sebelum mereka menjadi sedikit menikmati hidup. pecandu drugs, menggunakan mereka
JAKARTA: SENAYAN CITY GRAND INDONESIA PONDOK INDAH MALL 2 CENTRAL PARK KOTA KASABLANKA BANDUNG: PARIS VAN JAVA BALI : SOGO DISCOVERY SHOPPING MALL BEACHWALK nylonindonesia.com
000
CONNECT WITH US
CONNECT WITH US
FACEBOOK.COM/TOPMAN
FACEBOOK.COM/TOPMANINDONESIA TWITTER.COM/TOPMANAU