A
nina dobrev the girl is a vamp Warna Musim Semi
flashy clashy colors
Spray & Tell
katy perry maret
2012
rp. 35.000,luar pulau jawa rp. 37.500,I S S N 208 788 26
101 best beauty product:
lipstick blush moisturizer balm perfume
In Our Radar: las robertas the magicians agni prastistha Dion wiyoko Daniel radcliffe
Beauty
COVER: Nina Dobrev Foto Oleh: Marvin Scott Jared. Stylist: Michelle Reneau dan Beth Hoppe. Hair: Riawna Capri at The Wall Group menggunakan Wella Professionals. Makeup: Vasilios Tanis at Milton Agency menggunakan Diorshow. Manicurist: Stephanie Harmon at Tracey Mattingly for Nailing Hollywood. Asisten foto: Brittany Smith dan Aaron Morganstein. Asisten stylist: Phoenix Mellow. Digital: DIY Digital. Retouching: La Boutique. Lokasi: Pier 59 West, Santa Monica, L.A. Jaket, mcq. Atasan, Emporio Armani. Shorts, Siwy, stylist’s own vintage bolo tie. Necklace, Erica Weiner. Triangular ring, Pamela Love. Silver ring, Lee Angel. Spike and rhinestone rings, Joomi Lim.
006
ed letter
008
MARET 2012
table of contents
Oleh: Anindya Devy. Foto Oleh: Andre Wiredja. Make-Up & hair: Priscilla Myrna. Stylist assistant: Devina Deascal. Denim overall, Inch. Atasan, ASK. Hair piece, Aldo & Iconia. Syal, Sash.
masthead
010
par avion
012
contributors
013
behind the scene
FASHIONISTA
014
re-tweed
016
mass appeal:
028
american designers
factory girl
056
030
daphne guiness
profile:
electric youth
018
cheap monday
rock your abs
025
020
mass appeal: pearly white
counter culture
022 024
mass appeal:
002
054
jeans of the month:
katy perry perume
032
fashion news
private icon:
034
face value
035
haute stufft
beauty special
027
052
private icon: audrey tatou
double exposure
058
superstar me
062
beauty spread tropical breeze
070
beauty news
table of contents
maret 2012 090
cover story: nina dobrev
072
radar:
daniel radcliffe
075
profile: Foto: michael Cools. Stylist: Patricia annash. model: annaVtm & thiago-Vtm. makeup artist: Lisa Fazaki. assistant Photographer: Kevin aulia. assistant Stylist: Philea adhanti. anna: atasan: NIKe gs polo, nike tee, Celana kulot: Sash, Sepatu: NIKe dunk hi. thiago: atasan: nike tee & cardigans, Sepatu: NIKe cortez leather.
the magician
066
profile:
agni & dion
fashion spread:
oh boy!
108
nike spread: skippin’ town
114
radar: diana agron
072
profile:
las robertas
080
124
love garage
van she tech
on stage:
082
on stage: the horrors
083
on stage: feist
084
004
098
events:
125
events:
mini cooper
126
shopping list
127
star maps:
mad for socks
filmstrip
128
086
neon wave
soundcheck, bookmark, get this
088
culture club
bag check:
letter from the editor
pretty little things Bila saya Boleh memilih musim yang paling saya suka dari keempat musim yang ada, saya akan memilih musim semi. Kita memang bernasib hanya dapat menikmati dua musim. saya pernah berandai, coba disini bisa ikut merasakan hangatnya matahari meluluhkan salju dan mulai mengganti warna kelabu menjadi warna yang lebih cerah. Tapi tidak perlu diandai lagi saat harapan saya di bulan ketiga ini, semua hal yang gloomy mulai hanyut, dan energi positif mulai bersemi. energi ini pun hinggap di tim NyloN saat mempersiapkan edisi bertema ‘Beauty’. edisi yang berkesan, menurut saya. Untuk pertama kalinya NyloN dan NyloNguys terbit dengan tema yang sama, yaitu Beauty & Grooming. Buat yang masih clueless tentang produk kecantikan. Well, clueless be gone! Kita membuat bonus khusus untuk kamu tentang semua produk favorit NyloN dan NyloNguys. hampir 100 produk kita coba, sampai menemukan yang pas dan langsung kita rekomendasikan ke kamu. So are you ready to buff and puff your self? langsung buka halaman 36. Untuk urusan tren fashion musim semi, tidak ada yang lebih pas menangkapnya dari fashion spread bulan ini. Dari warna yang serba flashy dan perpaduan motif yang daring. Menyiapkan edisi ini, memang terasa sangat hectic, dari Tiara (beauty editor) dan para intern membuka lab kecantikan mini di kantor. Kegiatan mencoba, mencium dan
006
mengoles produk-produk dari lipstik, eyeshadow, balm, dan aneka lotion. Anindya (fashion editor) dan Patrice (fashion stylist) tidak kalah sibuk mengumpulkan benda-benda yang akan happening di musim ini. Departemen store seperti pindah sesaat ke kantor NYLON. Berlarian mengejar deadline yang super ketat, jadi bagian tak terelakan di setiap bulan. But we manage, and I clap my hands for my team. Dari yang bertugas memastikan subisidi camilan tidak kurang, menyediakan lawakan kurang lucu yang menghibur, dan kerja kerasnya untuk memastikan majalah ini pantas untuk kamu pegang setiap bulannya. So that’s my pretty little things I adore. Dan buat kamu NYLON lovely readers, di edisi ini tersedia sample Kiehl’s yang bisa kamu coba. Twit komen kamu, dan hadiah akan bertambah. Jadi, jangan lupa follow twitter, facebook dan selalu buka website www.nylonindonesia.com, banyak info dan... hadiah menarik buat kamu.
Look good, feel good and be good, kidz! EIn haLId EdItor In chIEf Follow me on Twitter @einhalid Contact me at ein.halid@nylonindonesia.com
A Chairman and Chief Entertainment Officer Julius Ruslan Chief Executive Officer and Group Publisher Denise Tjokrosaputro Editorial Director Petrina Leong Editor-in-Chief Ein Halid Managing Editor Resti Purniandi
Senior Fashion & Beauty Editor Anindya Devy Fashion Stylist Patricia Annash Beauty Editor Tiara Puspita
Associate Editor Alexander Kusuma Praja
writers Jessica Hanafi editorial assistant Deasy Rizkinanti interns Devina Deascal, Yaumi Fauziah, Amanda Indira, Nicodemus Deissen design Graphic Designer Coordinator Amirudin Hafihz Graphic Designer Marisa Saleh, Haris Juniarto, Philip Paath
business Group Sales Manager Herawati Saragih Senior Account Excecutive Nimas Ayu Inawati Account Excecutive Natasya Wulandari, Puspita Imasari Traffic Manager Ursula Sitorus Marketing Communication Supervisor Thania Muljadi Event Staff Arsil Fajar, Adi Wira.P, Carl Ronaldo Circulation & Distribution Claudia Sthefanie Jonathans, Algoniun, Iriansyah IT Coordinator Kim Ming Web Coordinator Arvino Zulka Harahap
NYLON is published by
PT. TIGA VISI UTAMA Thamrin City Office Park Blok AA No. 08-09 Jl. Kebon Kacang Raya, Jakarta Pusat 10350, Telp. (021) 319 91193, fax. (021) 349 91178
SIUP NUMBER : 01881/10-1.824.51 NYLON US Chief Editor Marvin Scott Jarett Publisher Jaclynn b Jarett Associate publisher Karim Abay President Don Hellinger
Editorial Office
110 greene street,suite 607, New York, NY 10012
Disclaimer Artikel yang dimuat dalam majalah ini telah melalui proses editorial yang berkesinambungan. Isi majalah ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan proses pemeriksaan dan opini publik, dan hanya berfungsi sebagai informasi yang bersifat konstan. Semua materi yang kecuali ditetapkan lain. telah memiliki izin pemuatan foto dari pihak yang bersangkutan diterima akan menjadi hak milik untuk digunakan sesuai keperluan. Hak Cipta & Izin Penerbitan Hak cipta dilindungi. Tidak ada bagian dari majalah ini yang diizinkan untuk dikutip ataupun diproduksi dalam format apa pun dengan atau tanpa sengaja tanpa izin dari perusahaan. Hak cipta 2011
follow us on
NYLON_IND NYLON Indonesia
contact us
contact@nylonindonesia.com sales@nylonindonesia.com www.nylonindonesia.com
par avion
Dear NYLON, NYLON is the best magazine ever!! Suka banget sama fashionnya NYLON yang stylish edgy tapi effortless dan nggak berlebihan. Cover NYLON juga selalu menarik, orang-orang yang dipilih buat ada di cover NYLON selalu keren dan inspiring. Selain itu juga aku suka banget sama layoutnya NYLON yang simpel tapi classy. pokoknya i love NYLON deh. Keep up the good work! -Michaela Talitha, Jakarta Dear NYLON, Aku suka banget sama NYLON, dari artikel-artikelnya yang selalu update dan fashionnya NYLON yang chic dan wearable. Menurut aku NYLON is the most inspiring magazine for young people di Indonesia. Thank you NYLON! aku selalu nggak sabar untuk baca edisi NYLON yang selanjutnya. Kisses! - Putri, Surabaya
VINDA ZHEILLA BANDUNG
HARDIKURNIA,
SAFIRA YULIA, BANDUNG
Dear NYLON, Thank you NYLON for educating youth in music and urban culture. I adore NYLON so much! Artikel Februari tentang gerakan anak muda yang dilakukan Alanda Kariza sangat menginspirasi aku to make a world a better place. - Adelia, Jakarta Dear NYLON, Aku suka sekali sama foto-foto NYLON Face Off di bulan Februari yang lalu, I think it’s cool! Kesannya artistik, tapi tetap edgy. Good luck NYLON - Jane, Surabaya - Jane, Surabaya
DIRARATRI JAKARTA
010
HG,
Dear NYLON, Waktu aku melihat fashion-stylenya NYLON, aku semakin tertarik untuk mendalami bidang fashion. Thank you untuk halaman fashion yang selalu simple yet awesome! - Dinda, Bandung
contributors Michael Cools Fotografer lulusan Antwerp Royal Academy of Fine Arts yang baru saja berulang tahun tanggal 16 Februari kemarin ini memang bukan nama asing di NYLON. Dia adalah fotografer fashion spread pertama NYLON Indonesia berjudul “No Rules For Cool” dan sejak saat itu kerap mengisi halaman-halaman NYLON
dan NYLON Guys Indonesia dengan foto-foto keren bidikannya, termasuk fashion spread “Skippin’ Town” di edisi ini. He’s clearly one of NYLON’s most beloved photographers. Lihat karyanya di http://www.michaelcools.blogspot.com
Peter Tjahjadi Meskipun lahir di Indonesia, Peter Tjahjadi dibesarkan bergantian oleh Singapura, Amerika Serikat, dan Belanda. Peter mencintai makanan dan berlibur sebagai sarana melepas penat. Ia bisa ditemukan di berbagai kota besar di Asia saat menikmati kuliner setempat. Peter meraih gelar Bachelor of Arts Business Finance di sekolah bisnis terkemuka di Seattle University. Ia sempat mengenyam pengalaman
bekerja sesuai pendidikannya di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang finansial. Untung saja tak berlangsung lama karena ia memantapkan pilihan sebagai visual artist yang menjadi passion-nya. Karya Master’s of Fine Arts dari University of San Francisco ini bisa dinikmati di berbagai proyek internasional dan majalah ternama, dan tentu saja playground pribadinya di www.petertjahjadi.com
Kepala Kardus Ilustrator yang berdomisili di Malang ini memang hanya ingin dikenal dengan nama Kepala Kardus saja karena ia tidak suka difoto. Saat ditanya kenapa ia memilih membuat ilustrasi dengan gaya kawaii khas Jepang seperti yang terlihat di Counter Culture Beauty Issue kali ini, ia menjawab: “Aku ingin orang bisa senyum dan gemes kalau lihat gambarku, kan
bikin orang senyum aja pahala, apalagi kalau bikin gemes.” Pengagum Simon Legno, Madoka Kinoshita dan Super Fex ini memiliki moto ‘conquer the world with smile’ karena menurutnya semua orang bahkan Freddy Krueger dan Jason Voorhees sekali pun suka segala sesuatu yang imut. Cek sendiri karya-karya lainnya di http://kepalakardus.deviantart.com
Yaumi Fauziah Mahasiswi yang sedang menjalani tugas akhir untuk kuliah Desain Komunikasi Visual-nya di Bandung ini sangat menggemari hal-hal yang berbau vintage. Sejak masuk di NYLON, Yaumi belajar banyak tentang professional graphic design skills. Di samping itu ia mulai mengenal lebih dalam tentang pop art dan urban culture. Ia sedang suka
012
mengulang playlist berisi Simple Life milik The Weepies dan Concrete Wall oleh Zee Avi. Selain mencintai dunia grafis, perempuan mungil yang akrab disapa Ami ini juga suka diasosiasikan sebagai ‘bookworm’ dan ‘dessert lover’. Menurut Ami, pengalaman bergabung dengan NYLON merupakan pengalaman yang sangat mengesankan.
behind the scenes
Beauty note:
“Saya menggunakan dua ukuran iron yang berbeda dan mengikalkan rambutnya pada berbagai arah, sehingga tidak ada bagian yang terlalu tertata kaku. Kita ingin hasil akhir yang natural dan organik,” ujar Riawna.
under cover: nina dobrev Nina Dobrev yang bermain sebagai Elena Gilbert dan Katerina Petrova dalam The Vampire Diaries-ia tidak asing dengan penggantian kostum, tetapi ia masih muncul pada pemotretan cover NYLON dengan antusias untuk dandanan barunya. Mengambil ide dari tahun 70an, inspirasi dibalik penampilan Nina adalah “vintage Vegas cowgirl” ujar hairstylist Riawna Capri, yang telah bekerja dengan Nina selama enam tahun. “Saya sudah mengenal dia cukup lama, jadi kita sangat bersemangat untuk melakukan sesuatu yang lebih kreatif untuk cover NYLON.” Disini maksudnya adalah menata rambutnya yang panjang serta ikal alami dengan kepangan kecil dan memberi aksesori rambut bulu-bulu. “Nina membawa jepit bulu-bulu ini dari rumah, dan kita akhirnya membuat kepangan yang messy dengan sisi sebelah kepalanya dipenuhi dengan aksesori bulu-bulu berwarna torkua, kuning dan ungu.” Makeup artist Vasilios Tanis menyambung tema Wild West tersebut. “Kita mengambil gaya ala Raquel Welch dengan bulu mata yang dramatis,” ujarnya. Dengan pakaian bergaya sehari-hari yang kasual seperti tshirt dan jaket denim, hasil akhirnya adalah tampilan wearable old-meets-new…sangat wearable sehingga Nina membiarkan gaya rambutnya tetap seperti itu setelah pemotretan selesai.
FoR heR looK tRy:
Full exposure Mascara, o-Bronze Intuitive Cheek Bronzer, Photo op eye Shadow trio in hyperfocal, Brow tech to Go, Photo Finish Foundation Primer light. Semuanya dari Smashbox.
Foto: Stephen Walker. Still lifes: Christine Blackburne.
013
If you’re going for a classic look, tweed jacket is the answer. Give it a twist dengan un-button beberapa kancing kemejamu!
Oleh: AnindyA devy. FOtO Oleh: MichAel cOOls. MOdel: OleniA-dAMn inc. . MAke-up: priscillA MyrnA.
lOkAsi: never Been Better, keMAng. keMejA & tweed jAcket, dOrOthy perkins. rOk pensil, Miss selFridge.
mass appeal: neon & plaid 4 3
1 2
7
5
6
11
8
9
10
electric youth Bermain dengan warna neon dan plaid tidak harus membuat kamu sepeti badut. Here’s how to do it right. 1. One-shoulder dress, Miss Selfridge, Rp. 799.000; 2. Plaid shirt, Marks & Spencer Rp. 599.000; 3. Sandals, Lacoste, Rp. 599.000; 4. Pencil Skirt, Topshop, Rp. 579.000; 5. Bow shirt, Miss Selfridge, Rp. 559.000; 6. Sleeveless shirt, Topshop, Rp. 399.000; 7. Plaid shirt, Marks & Spencer Rp. 599.000; 8. Bralet, Pink Label Rp. 100.000 ; 9. Neon short, Rp. 185.000; 10. Tank top, Velvet Apple, Rp. 150.000; 11. Creatures of Wind Spring ‘12
016
Oleh: Patricia Annash
Foto oleh: Rizhki Rezahdy
mass appeal: ab fab
1
2
6 5
3 4
9 7
8 11
10
rock your abs Merasa tidak berani memakai Cropped top atau bralet? Don’t be! Show it to the world baby! 1. Tone cropped, Ask Rp. 275.000; 2. Lace cropped cardigan, Marks & Spencer Rp. 1.199.000; 3. Cropped shirt, Ask Rp. 285.000; 4. Cropped vest, Inch, Rp. 110.000; 5. Acne Spring ‘12; 6. Velvet cropped t-shirt, Inch Rp. 110.000; 7. Bralet, Iconia Rp. 120.000; 8. Shirt, Danjyo Hiyoji Rp. 375.000 ; 9. Bralet, Pink Label Rp. 100.000; 10. Cropped shirt, Iconia Rp. 120.000; 11. Wild Cat, Miss Selfridge Rp. 399.000
018
Oleh: Patricia Annash
Foto oleh: Rizhki Rezahdy
mass appeal: white 3
4
2
6
1
5
8
7
9
11
10
pearly white Love white? Wear it. Tampilkan koleksi-koleksimu dan wear it with girly style. 1. Kemeja, Danjyo Rp. 425.000; 2. Givenchy Spring ‘12; 3. White top, Miss Selfridge Rp. 679.000; 4. Dress, M)Phosis Rp. 379.000; 5. Aztec Puff Print Tank Top, Topshop Rp. 299.000; 6. Mini skirt,; 7. Lace short, M)Phosis Rp. 419.000; 8. Rok simetris, Chocho Chips Rp. 150.000; 9. Cut Out shoulder shirt, Velvet Apple Rp. 200.000; 10. Cropped Top, ; Lace dress, M)Phosis; 11. Lace Dress, M)Phosis Rp. 549.000.
020
Oleh: Patricia Annash
Foto oleh: Rizhki Rezahdy
model citizen:
francisco costa ApA Arti gAyA fAshion AmerikA bAgi AndA? Fashion Amerika memiliki kebebasan, yang diterjemahkan ke dalam optimisme yang indah dan mewah.
Bagaimana kamu mendefinisikan gaya Amerika? Kami bertanya kepada lima ikon fashion Amerika. Ilustrasi oleh: Natalie Lines
free style betsey johnson
022
ApA Arti gAyA fAshion AmerikA bAgi AndA? Ada fashion, lalu ada realita dan bagi saya, yang benar-benar gaya fashion Amerika adalah t-shirt, jins dan sepatu keds. Itulah yang saya kenakan sekarang! Mudah, keren, dan murah. Fashion Amerika adalah tentang kehidupan - kehidupan nyata.
MTV baru dimulai, itulah saat kamu bisa melihat berbagai jenis fashion - sebaliknya hanya ada di majalah. (Musisi) benarbenar harus mengukir gaya mereka sendiri dengan sangat ekspresif, kreatif, gaya yang mengilhami yang memaksa mereka untuk keluar dari kebiasaannya dan menentukan siapa mereka dari apa yang mereka kenakan.
siApA ikon AmerikA yAng telAh memberikAn inspirAsi pAdA desAin AndA selAmA ini? Apa yang membuat saya melakukan pekerjaan yang lebih baik adalah keajaiban dari MTV - keajaiban bintang-bintang pop dan bintang-bintang rock, dari The Beatles, The Stones, Jimi Hendrix dan Patti Smith. Fashion sekarang ini ditentukan oleh para selebriti dan stylist. Tapi ketika
ApA yAng AndA dApAtkAn dAri budAyA AmerikA yAng AndA tidAk dApAt temukAn di tempAt lAin? Bagel yang terbaik di dunia (tertawa). Saya pikir ada kebebasan dalam mempercayai the American dream, yaitu kamu dapat membuat kehidupan yang kamu inginkan. ApAkAh kAmu merAsA telAh mencApAi the AmericAn dreAm?
Tentu. Dengan banyak darah, keringat, air mata dan kegigihan saya. Apa yang saya selalu suka tentang Amerika adalah kita adalah negara yang masih muda. Kami memporak-porandakan, layaknya seperti bayi-bayi kecil. Kami menemukan diri kami sendiri. ApAkAh desAindesAin pAkAiAn AndA dirAncAng untuk tipikAl gAdis AmerikA? Mungkin tidak. Tidak, saya sedikit lebih dari itu. Saya telah membawa gadis Amerika dari Bat Mitzvah, prom sampai akhirnya menjadi pengiring pengantin. Saya pastinya mendandani gadis Amerika ketika datang ke acara khusus... seperti gadis yang menginginkan sesuatu yang akan mendapatkan perhatian atau membuatnya nyaman. CAITLIN SMITH
kAmu lAhir dAn dibesArkAn di brAzil. bAgAimAnA rAsAnyA menjAdi pemimpin sebuAh brAnd AmerikA yAng ikonik? Menjadi seorang direktur kreatif untuk koleksi perempuan Calvin Klein telah benar-benar mempengaruhi dan membentuk karir saya. Saya merasa telah menemukan tempat disini untuk mengekspresikan filosofi desain dan visi saya. Tugas saya adalah untuk membawa brand ini lebih maju. Saya menantang diri saya sendiri untuk mengejutkan para konsumen dengan bentuk dan potongan baru, serta tekstur dan kain yang inovatif, sementara ciri khasnya tetap melekat.
kAmu pindAh ke new york pAdA tAhun 90-An, ApA yAng menArik AndA kesini? Saya selalu mengasosiasikan Amerika dengan freedom, jadi saya pindah ke New York dengan harapan mengambil keuntungan dari semua kesempatan yang menakjubkan yang ditawarkan. siApA bintAng ikon AmerikA yAng menginspirAsikAn pekerjAAnmu? Seniman Donald Judd memiliki pengaruh yang besar terhadap pekerjaan saya. Ia benar-benar merupakan jiwa dan roh - konsep yang penting dalam desain saya. ApA yAng kAmu dApAtkAn dAri budAyA AmerikA yAng tidAk dApAt ditemukAn ditempAt lAin? Keragaman. Sebagai tanah imigran, Amerika memiliki campuran dan perbedaan orang yang paling menakjubkan, ide dan budaya. pAkAiAn yAng mAnA yAng mewAkili busAnA AmerikA? Shift dress merupakan pakaian Amerika yang abadi. NATALIE SHUKUR
anna sui ApA Arti gAyA fAshion AmerikA bAgi AndA? Saya lahir dan dibesarkan di Amerika jadi saya benar-benar produk Amerika. Meskipun saya dikenal dengan desain eklektik saya, kamu akan melihat bahwa ada unsur yang sangat dasar di balik semua itu. Saya dibesarkan saat munculnya pakaian olahraga dan gaya preppy yang tradisional. Saya pikir bahwa fashion Amerika telah dibangun di atas konsep kenyamanan dan fungsionalitas. ApAkAh desAiner yAng mempengAruhi kAmu sAAt berAnjAk dewAsA? Idola saya adalah Betsey Johnson dan Norma Kamali dan, tentunya, saya tahu sejarah fashion saya - desainer seperti Bonnie Cashin dan Claire McCardell. Lalu jika melihat ke belakang yang lebih jauh, semua film Hollywood dan desainer kostum seperti Adrian dan Travis Banton. kAmu sering mereferensi seni ke dAlAm pekerjAAn kAmu. siApA ikon senimAn AmerikA buAt kAmu? Semua generasi saya datang ke New York untuk bertemu Andy Warhol. Kami semua sangat terinspirasi oleh Warhol dan “kesuperstar-annya” dan segala sesuatu yang ia
tommy hilfiger
wakili. Tapi favorit pribadi saya adalah periode Aesthetic. ApAkAh kAmu pernAh bertemu dengAn Andy WArhol? Pernah. Dia bukan tipe orang yang bawel, tapi saya sangat senang telah bertemu dengannya. Biasanya dia akan datang dan memperkenalkan dirinya dan bertanya “Bolehkah saya mengambil foto kamu?”. ApA yAng telAh menentukAn kArir kAmu? Pertunjukkan pertama saya (tahun 1991). Hal tersebut sangat sentimentil bagi saya karena semua teman-teman saya datang dan benar-
benar mendukung saya. Linda (Evangelista) dan Naomi (Campbell) membantu saya mendapatkan semua model - hal itu cukup luar biasa. Sampai saat ini, ketika saya membicarakan hal itu, saya selalu menangis. siApA mAsA depAn fAshion AmerikA? Saya selalu berpikir bahwa siapa pun yang bisa membuat t-shirt dan kenyamanan dalam koleksinya akan menjadi yang berikutnya, dan saya pikir Alexander Wang telah benar-benar sukses melakukannya. NS
ApA Arti fAshion AmerikA menurut kAmu? Bruce Springteen telah mewujudkan gaya Amerika lebih baik dari siapapun. Tapi Jimi Hemdrix, The Doors, Janis Joplin - mereka sangat berpengaruh di tahun 60an, tidak hanya di Amerika tapi di seluruh dunia. Sekarang, band seperti The Strokes yang sangat stylish, dengan celana jins dan jaket ketat..... kami meminta mereka untuk bermain di acara kami (tahun lalu) karena, bagi saya, mereka adalah perwujudan dari musik dan fashion.
perempuan, Grace Kelly. Tapi Steve McQueen, James Dean ... Tipe-tipe itu sangat ikonik juga.
muda karena mereka telah menciptakan gaya mereka sendiri dan berhasil.
siApA bintAng musik bAru yAng melAmbAngkAn gAyA AmerikA sAAt ini? Jika kamu melihat Katy Perry, Lady Gaga, dan semua bintang pop Amerika saat ini, kamu harus memberi mereka penghargaan karena mereka telah menembus industri, dan mereka telah mengungguli dan menjual lebih dari bintang andalan mereka. Saya harus memberikan pujian untuk para musisi
berApA bAnyAk koleksi kAmu untuk musim semi ‘12 yAng berdAsArkAn pAdA gAyA inti dAri AmerikA klAsik? Saya selalu melihat gaya klasik sebagai dasar, tapi kali ini kami memutarbalikan dan mengubah gaya klasik menjadi terlihat baru. Kami memulai dengan celana jins dengan lima saku dan casino pant, dan membuatnya terlihat baru. FARAN KRENTCIL
ApA yAng kAmu dApAtkAn dAri budAyA AmerikA dAn tidAk ditemukAn ditempAt lAin? Keragaman. Rasa santai dan spontanitas. Amerika adalah negara muda dan kamu dapat merasakan energinya.
Stephan. Membuka DKNY, menciptakan kategori pakaian yang sebelumnya tidak ada. Dan menciptakan the Urban zen, persembahan saya (inisiatif) yang ditujukan untuk kesehatan, pendidikan dan pelestarian budaya.
siApA ikon gAyA AmerikA menurut kAmu? The Kennedys untuk laki-lakinya. Untuk
donna karan ApA Arti gAyA fAshion AmerikA bAgi AndA? Bagi saya, mode Amerika adalah pakaian olahraga. Di luar itu, mode Amerika adalah kebebasan berekspresi - sangat pribadi, kreatif, unik. Kamu tidak dapat menancapkan label apapun, Amerika terlalu luas. Apapun yang berhasil di satu tempat dapat sama sekali berbeda dari berikutnya.
ApA yAng AndA lihAt sAAt kAmu menentukAn kArir kAmu? Saya memiliki banyak nama yang bisa saya sebut. Mengambil alih dari Anne Klein ketika dia meninggal dunia (tahun 1974) ketika saya baru 24 tahun dan baru saja melahirkan putri saya Gabby. Memulai Donna Karan New York dengan suami saya
gArmen yAng mAnA yAng mewAkili busAnA AmerikA? Jins. Mereka lahir disini dan telah berkembang menjadi bahasa internasional dalam berpakaian. momen ApA yAng menjAdi fAvorit kAmu dAlAm mode AmerikA? momen favorit saya adalah yang dimana saya terlibat didalamnya. NS
jeans of the month: Cheap Monday
Semuanya itu berawal di tahun 2004, ketika keluarnya jins ketat dengan logo karakter tengkorak dengan tanda salib terbalik menjadi fenomena. Yes, it’s Cheap monday. Jika melihat keberhasilannya ini, kita harus kembali lagi ke tahun 2000 tepatnya di bulan november dimana sejarah Cheap monday ini terbentuk. Sejarah ini berawal ketika Orjan andersson, adam Friberg dan dua teman mereka membuka toko second-hand di sudut kota Stockholm, dengan nama weekend. Sesuai dengan namanya, toko ini hanya buka di hari Sabtu dan minggu. meskipun lokasinya yang terpencil, tokonya ini ternyata berjalan dengan baik. akhirnya mereka bekerja sama dengan lasse Karlsson dan memutuskan untuk membuka toko yang lebih besar di tengah kota Stockholm. Dan merubah namanya menjadi weekday karena buka setiap harinya. weekday menjual beberapa nama brand denim dan high-fashion yang di mix dengan pakaian vintage, yang dimana menjadi perhatian bagi kaum anak muda di Stockholm. Harganya pun bisa dibilang sangat mahal untuk kantong anak-anak muda. Saat itulah Orjan merasa harus membuat sesuatu yang lebih murah tapi tetap fashionable. maka lahirnya jins pertama Cheap monday di tahun 2004. Unwashed, stretch denim dan ketat dengan harga yang memadai. Jins ini pun sold out dalam beberapa minggu. Sangat menarik, semenarik dengan logonya dengan karakter tengkorak dengan salib terbalik. You don’t have to judge the logo, it’s just jeans anyway. Comfortable and affordable jeans!
monday mayhem
Oleh: Patricia Annash. Foto oleh: Poppie Mayiesky. Model: Mariana - Posh. Makeup: Lisa Fazaki. Collar top: Argyle & Oxford @ The Goods Dept. Sepatu: Pedder Red. Lokasi: Dia.Lo.Gue Artspace.
haute stuff: hand bag
Tas, Balenciaga. Jam, Balenciaga. Sepatu, Elizabeth & James @ Rococo.
Memasuki musim semi, these items sudah pasti masuk ke dalam musthave (and lust) list! Oleh: Anindya Devy. Foto Oleh: Rizhki Rezahdy.
biggest crush
025
The price is right: biker girl
bike lightyear Wanna have fun? Siapkan helm dan jaket kulit kamu, and ride your bike Oleh: Patricia Annash Foto: Poppie Mayiesky Model: Mariana - Posh Makeup Artist: Lisa Fazaki Lokasi: Dia.Lo.Gue Artspace.
Cropped Top, Choco Chips. Rp. 110.000
Leather Jacket, Platform. Rp.350.000
Rok, Velvet Apple. Rp. 265.000
026 Sepatu, Zara. Rp.800.000
1
private icon: Audrey Tautou
2 7
3 6
4
8
5
classy lady Humanity restored. Ternyata masih ada aktris yang tetap bergaya klasik hingga saat ini. Audrey Tautou is the name. Oleh: Anindya Devy.
PeremPuan yang bertubuh mungil ini mungkin salah satu aktris asal Perancis yang memorable. Dengan rambut pixie cut nya yang ikonik, audrey Justine tautou mencuri hati seluruh dunia dengan perannya sebagai amélie di film yang berjudul asli Le Fabuleux Destin d amélie Poulain. Dan somehow karakter audrey memang tepat untuk role itu, I couldn’t think of anyone better for the role dengan doe eyes nya yang menghipnotis. Sebenarnya ia telah memulai karier sebagai aktris sejak tahun 1996, dalam sebuah tv movie yang disiarkan di Perancis. Pada tahun 2005 ia turut membintangi film the Da Vinci Code bersama dengan tom hanks dan big role berikutnya adalah sebagai fashion designer ikonik, Coco
Chanel yang dirilis pada tahun 2009. Film ini mendapat banyak respon positif dan secara tidak langsung juga melambungkan namanya lebih jauh lagi sebagai fashion icon dengan menjadi spokesperson untuk Chanel no.5, menggantikan nicole Kidman. Maybe there is something in the French air yang membuat semua orang disana bergaya chic dan classy, atau mungkin sudah menjadi heritage mereka. Di setiap appearance nya, audrey selalu terlihat proper, classy, dan effortlessly chic. Jika sedang tidak menghadiri red carpet, ia hanya mengenakan jeans, flat shoes, dan t-shirt longgar. Palet yang ia gunakan juga tidak jauhjauh dari warna hitam, putih, biru tua atau abuabu. She is as simple as she is classy!
1. Pinstripe shirt: Topshop, Rp 397.000; 2. Anting-anting: Diva; 3. Laser cut dress: Topshop, Rp 689.000; 4. Trousers: Miss Selfridge, Rp 539.000; 5. Pita: Diva; 6. Rok pensil: Miss Selfridge, Rp 411.000; 7. T-bar flats: Dorothy Perkins, Rp 355.000; 8. Dress: Dorothy Perkins, Rp 639.000.
027
factory girl:
look sharp
Dani Stahl mengunjungi sisi tangguhnya di pabrik Victorinox Swiss Army. Foto oleh Oliver Neubert
028
Jadi disinilah saya, 30.000 kaki di atas udara melintasi lautan atlantik, setengah jalan menonton film The Girl Who Played With Fire karya stieg larsson, dan setelah tidak bisa tidur semalaman di Boeing 747, saya mulai memiliki plane brain. Coba saya jelaskan untuk kamu: ini terjadi ketika memasuki beberapa jam perjalanan panjang di pesawat dan ya..all you have is yourself. Personal video screen punya saya tidak berfungsi, internet juga down, dan sambil menonton film ini, saya mulai berfikir bahwa saya adalah the less sociopathic of lisbeth salander, yang keluar menuju misi berbahaya untuk menyelamatkan dunia dari orang-orang jahat…atau whatever. Untuk catatan, ada sesuatu yang chic tentang lisbeth: dia memakai jaket kulit yang keren – Menurutku she’s rocking Balmain atau Rick Owens – dan tindikannya yang banyak dan tato yang dramatis membuat saya ingin memiliki beberapa juga. Mungkin bukan tato naga besar yang terstempel di seluruh punggung, tapi sebuah huruf d yang besar di bagian punggung bisa jadi lucu dan flirty (meskipun lisbeth tidak menuju ke kesan fun dan flirty). Anyhow, yang saya coba sampaikan adalah, khayalan yang bad ass ini membawa saya ke tugas artikel Factory Girl yang paling tangguh dan paling berbahaya. destinasi saya? ibach-schwyz, switzerland, rumah dari pabrik Victorinox dan swiss army Knife. Misi saya? Untuk membuat sebuah pisau! (saya berkhayal lisbeth pasti juga punya sebuah pisauatau lima.) sekarang, saya sadar membuat pisau memang bukan kategori yang biasanya, tapi saya selalu tertantang untuk belajar sesuatu yang baru. dan, siapa tau? Pisau lipat mungkin bisa jadi the new musthave accessory! izinkan saya untuk memulai tren nya. Menuju ibach-schwyz ternyata butuh tantangan sendiri. saya mendarat di Zurich pukul 8.05 pagi, naik 3 kereta, dan naik taksi untuk sampai hotel. Victorinox berbaik hati menyewakan kamar hotel untuk 1 jam supaya saya bisa mandi dan berganti pakaian. (sewa hotel per jam? Mereka kira saya perempuan macam apa?!) ini adalah seminggu sebelum Christmas, jadi saya memutuskan untuk get festive dan
memakai sweater Juicy Couture Fair Isle saya. Dan saya pun siap. Semangat. Saya mengambil secangkir kopi (OK, dua double espressos), dan kita pun siap ke pabrik! Saya mengalami jet-lag yang parah (akibat belum tidur sejak…entah saya juga tidak ingat) sehingga pada perjalanan ke pabrik akhirnya saya bisa melihatlihat dan take in Switzerland: Semuanya terlihat putih, kota tertutup oleh salju. It’s a full on winter wonderland, dan setelah kita parkir saya tidak bisa menahan diri untuk lari keluar dan membuat snow angels. Eksekutif dari Victorinox, Urs Wyss-yang bertugas menemani saya di pabrik hari itu- pasti berfikir saya itu gila ketika saya menyapanya di lobi, penuh dengan salju, tapi dia hanya tersenyum. Nah, ini baru pabriknya Factory Girl. As you know, saya udah sering ke berbagai pabrik, tapi kali ini saya sangat antusias-this is the real deal. Tempat ini tangguh, berisik, dan penuh dengan sejarah. Maksud saya, mereka telah memproduksi pisau sejak tahun 1890an! Ada gulungan baja, yang digulung seperti kain (kain yang cantik dan shiny!) dan saya terpukau melihat para pekerja yang bergerak cepat, memotong bentuk dari metal, pisau-pisau yang bergerak kesana-kemari. Saya harus mengakui: saya ketakutan. Wyss mendukung saya untuk memegang berbagai benda, tapi jujur saja, yang saya pikirkan adalah keluar dari tempat ini masih dengan 10 jari. Setelah tur mengelilingi pabrik selesai, saya bertemu dengan Charles Elsener Jr., CEO dan chairman dari Victorinox dan cucu buyut dari Karl Elsener, yang mendirikan perusahaan ini pada tahun 1884. Rasanya saya belum pernah bertemu dengan orang yang seramah ini, ia sangat baik dan sopan santun…padahal dia rajanya pisau! Dengan aksen nya yang sangat kental, ia menceritakan tentang sejarah perusahaan ini. Ternyata mereka pertamanya membuat peralatan makan, lalu pada tahun 1891 the Swiss Army commissioned them untuk mulai memproduksi pisau yang mencakup berbagai alat sekaligus: a blade, reamer, can-opener, screwdriver, dan grips. Pisau ini menjadi sangat popular di Amerika, setelah para prajurit membawanya pulang setelah Perang Dunia II usai, dan sekarang mereka seperti aksesoris yang harus dimiliki. Tapi apakah mereka bisa menjadi fashion accessory? Itulah pertanyaannya. Saya berkata pada Elsener, iya. Misalnya, sebagai contoh, bagaimana kalau pisaunya berwarna hot pink? NYLON pink, mungkin? Ia
nampaknya menikmati strategi pemasaran saya, mungkin tidak sebanyak bagaimana ia menceritakan liburan keluarganya akhir-akhir ini ke gunung Kilimanjaro. Akhirnya saatnya membuat pisau saya sendiri. Saya memilih model klasik Spartan (ada berlusin-lusin model, dengan setiap fungsi yang berbeda, dari yang berbentuk pen, usb, hingga pemotong kayu) dan mereka menyiapkan sebuah tempat denan seorang wanita yang bisa merangkainya hanya dengan 0.5 detik. Obviously, saya membutuhkan waktu yang lebih lama (more like 0.6 detik), dan untung saja ada petunjuk how-to di dinding (yang saya yakin dia sudah tidak lihat selama 40 tahun). Pisau kecil, gunting, pembuka botol, kikir kuku, tusuk gigi… et voila (mereka sering berbahasa Perancis disini), saya memiliki Swiss Army Knife! Tapi ada yang kurang, my personal touch! Jadi, off to the engraving station, stop terakhir. Saya memilih sebuah font dan kami mengukir FACTORY GIRL dengan huruf besar. Mereka memberikan yang terlihat seperti krayon putih besar, dan saya memoleskannya ke tempat ukiran nama supaya bisa terlihat. Mission Accomplished. Tuan rumah saya yang ramah lalu memberikan saya sekaleng besar cokelat hazelnut berbentuk pisau Swiss Army dan mengucapkan selamat tinggal. Saya sudah siap untuk memasukkan pisau baru saya ke dalam tas ketika saya ingat mereka harus mengirimkannya lewat pos karena tidak boleh membawa pisau di dalam pesawat. Sigh. Saya yakin Lisbeth Salander pasti bisa menyelundupkannya.
DARI KIRI SEARAH JARUM JAM: dani scissorhands; mission accomplished; manual labor; hard at work; watch out: she has a knife!; assembly central.
ain’t she sweet Katy Perry rmempunyai pencapaian baru dengan Meow!, minyak wangi keduanya. Oleh Faran Krentcil. Foto oleh Mark Hunter
030
perry backstage at her final “california dreams” concert in los angeles; opposite pAGe: pre-show prep.
“Meow! Terinspirasi dari tur California dreams saya,” kata Katy perry, sang putri bubblegum pop, parfum keduanya setelah purr. “ia mempunyai wangi permen yang ingin dimakan. sesuai dengan tema tur saya.” itu artinya Meow! Mempunyai top notes wangi honeysuckle dan pear dengan latar creamy vanilla, musk, dan amber. Meow! adalah campuran es krim sundae berbau manis didalam botol berbentuk kucing berwarna pink. Konsep ini mungkin terlihat tidak biasa untuk parfum seorang selebriti baru, terutama dimasa para kompetitornya memakai wewangiannya sebagai alat penggoda. (Lihat: Britney spear’s Curious, Madonna’s Turth or dare, dan Beyonce’s Heat). Tetapi untuk Katy, hal ini justru sangat
masuk akal. Karena dia tidak hanya seorang pop star, tetapi juga sebuah fenomena Willy Wonka terbaru (dan tercantik) pada masa sekarang. Katy, tentu saja, bukanlah artis pencetak hits pertama yang mengingatkan pada nostalgia dengan gula-gula . Permen dan musik pop sering bersatu, dari lagu hit Shirley Temple tahun 1934 ‘On the Good Ship Lollipop” ke nuansa psidelika “Incense and Peppermints” oleh Strawberry Alarm Clock di 1967 ke lagu popular Marcy Playground dengan “Sex and Candy”. Tetapi tidak ada satupun yang bisa membangkitkan sisi “sweet tooth” kita seperti seorang Katy Perry. Banyak dari lirik lagunya yang seakan dipermanis langsung dari menu pencuci mulut. Seperti chorus dari lagu hitsnya, “I Kissed a Girl,” yang mengambil refrensi cherry Chapstick, dan dalam “Thinking of You,” kata menyebut crush-nya seperti “like a hard candy with a surprise center.” Dia menyebut dirinya “” di hits-nya yang lain “If You Can Afford Me” dan berkata, “My sugar’s gonna give you cavities/ I know you’re sick of KoolAid, come get an upgrade,” seperti di lagu dansa “Milk Milk, Lemonade.” Pencarian di Google akan memberi lihat kita ratusan gambar dirinya
dengan berbagai macam kostum permen. Ada gaun Hershey’s Kiss yang dirancang oleh Jeremy Scott yang dikenakan artis berumur 27 tahun ini untuk cover Rolling Stone: bodysuit dengan motif candy cane dengan manicure yang matching yang dikenakannya pada tahun lalu di KISS FM Jingle Ball: pada cover albumnya, Teenage Dream, yang didisain oleh Will Cotton menampilkan Katy tanpa busana di antara gumpalan awan cotton candy (bagian dalam cover CD-nyapun berbau cotton candy). Kemudian, tentu saja, bra berbentuk cupcake kreasi stylist Marco Marco untuk video klip “California Girls” yang ikonik, dan terlihat seperti kostum para raver dengan inspirasi dari Candy Land. Karena Katy sendiri mempresentasikan dirinya sebagai gula gula, maka cukup mengejutkan bahwa ia memilih presentasi yang cukup sederhana untuk Meow!. Mempunyai bentuk kucing yang sama dengan Purr, botol langsing berwarna pink muda ini dihiasi mata berwarna metallic rose dan sebuah collar. “ Saya senang pergi ke Rose Bowl Flea Market dan mengoleksi gelas susu,” ujar Katy. “Saya ingin mereka ulang bentuk klasik tersebut kedalam botol ini.” Gelas susu sendiri tentu saja banyak terdapat dalam penganan gula gula, seperti
juga mangkok ice cream sundae. Bisa ditebak, ketika ditanya jenis perempuan mana yang akan memakai Meow!, Katy berkata, “Semua orang yang menyukai permen!” Para fans yang sedang berdiet dari kebiasaan mengemil Jolly Rancher sehari-harinya tetap bisa bergabung dengan klub penggemar parfum baru ini, Katy sendiri mengakui selama tur ini dia lebih banyak membeli makanan dari Whole Foods daripada memakan Skittles. “Di backstage (sebelum konser) saya memakan makanan sehat,” jelasnya, “biasanya quinoa salad, lalu saya melakukan pemanasan vokal sebelum naik ke panggung.” Mungkin hal tersebut tidak terdengar semenarik kalau kita membayangkannya memakan sekotak kue sebelum menyanyikan “Firework,” tetapi apa yang ia makan bukanlah intinya. Dengan kostum, lirik, dan sekarang dengan Meow!, Katy resmi menjadi sebuah gula-gula yang hidup dan bernafas.
DIVA in town
Aksesoris yang keren dan terjangkau adalah idaman setiap perempuan. Karena dengan itu ada alasan untuk lebih banyak lagi! Am I right or what ? Good for us karena DIVA, brand aksesoris dari Australia ini kini kembali hadir di Jakarta, di bawah naungan PT Mitra Adiperkasa Tbk. Gerai pertama yang dibuka di Central Park Mall ini menghadirkan berbagai macam pilihan perhiasan dan aksesoris yang pastinya seru dan fashionable! Terinspirasi dari tren runway terbaru dari Paris dan London, DIVA memastikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan! Bagi kamu yang di Bandung, coba kunjungi gerai mereka di Bandung Supermal dan Paris Van Java. ANINDYA DEVY
the animality Stargazers, clothing line milik M M Hadi dari Bandung kembali membuat seri t-shirt dengan desain yang kuat. Untuk seri terbaru bernama Thy Animals of Many Kind, Hadi terinspirasi dari lagu MEW berjudul sama dan menuangkannya dalam bentuk ilustrasi pensil berupa sosok anak-anak
kecil bernama bear, horse, monkey, moose di atas basic tees untuk cewek dan cowok. Selain seri ini, ada juga desain kolase berupa foto Björk atau Salvador Dali dalam siluet seekor kucing dan dilengkapi buku Thy Book Of Infinity Canto untuk setiap pembeliannya. ALEXANDER KUSUMA PRAJA
http://stargazersfoundation.tumblr.com
zsa zsa zsou
032
It’s nice mengetahui ada brand lokal yang membuat aksesoris dan tas sebagai penyeimbang banyaknya brand pakaian lokal baru yang bermunculan. Zsou, brand aksesoris yang didirikan oleh Ifa, Adia, dan Anezka ini memang memfokuskan diri untuk membuat aksesoris seperti tas, kalung, gelang, dll. Koleksi barunya yang dinamakan “Calling Sister Midnight” adalah sebuah koleksi evening box yang terbuat dari solid wood dan dilapis dengan stingray leather dan ox bone sebagai detail. Terlihat edgy and cool dengan bentuk geometris, kamu juga bisa memilih dari 7 warna yang tersedia. Untuk pemesanan, kamu bisa e-mail mereka di sisterzsou@gmail.com. ANINDYA DEVY
skulls’r’us Skulls could never really get out of style. Seperti menjadi aksesoris wajib bagi penggemar gaya rock dan gothic, aksesoris yang berbentuk skulls memang suit the profile. Koleksi aksesoris terbaru dari Thomas Sabo yang bernama Rebel At Heart ini menampilkan sisi blues sehingga tampilan aksen skulls, crosses dan anchors menjadi lebih kasual. Berbagai kalung, gelang, dan earrings yang terbuat dari obsidian beads ini masih terlihat edgy dan rebellious. It makes a total impact! ANINDYA DEVY
fun times!
Being a huge Swatch fan, saya selalu tertarik dengan desain terbaru apa yang mereka luncurkan. Koleksi terbaru mereka yang terdiri dari 10 warna yang sangat eyecatching ini bernamakan “The New Gent Lacquered”. Mengkombinasikan supersleek dan stylishly-slick lacquered surface dengan warna-warna yang fresh, jam ini will definitely be the center of attention. Deconstructed dials dan inner mechanism
yang rumit dari sebuah jam kini menjadi daya tarik tersendiri karena kali ini fully exposed for the world to see. Jadi kamu bisa melihat betapa rumit sekaligus menariknya mekanisme jam Swatch ini. Totally suits for every mood, kamu bisa memilih warna dari pink, purple, indigo, blue-grey, orange, green dan yellow, hingga ke hitam yang klasik atau putih yang timeless. ANINDYA DEVY
sun of a the miracle love song
worker
Rahasia tampil sempurna para selebriti telah ditemukan! SPANX adalah undergarment asal Amerika yang didirikan sejak tahun 2000 oleh Sara Blakely. Inspirasi yang datang dari ingin menyembunyikan VPL (visible panty lines) ini membawa kesuksesan besar dan hanya 12 tahun sejak pertama kali didirikan, SPANX telah menjadi andalan para selebriti (pria dan wanita!) untuk tampil flawless di red carpet. Kita semua memiliki lemaklemak yang ingin disembunyikan, terlihat lebih slim dan kencang, semua itu bisa diatur dengan menggunakan SPANX. Dengan menggunakan bahan yang inovatif, didukung dengan desain dan bahan yang nyaman, SPANX memiliki berbagai tipe undergarment untuk berbagai kebutuhan seperti hosiery, bra, panties, tights, pantyhose, dll. SPANX akan tersedia di Sogo, Debenhams & Seibu Department Stores. SPANX your way out! ANINDYA DEVY
This Is a Love Song, sebuah brand lokal asal Bali yang telah sukses ini baru saja merilis yang diberi nama ‘Sun Of a Gun’. Koleksi ini terdiri dari yang memiliki a twist of futuristic and tribal touch. Desaindesainnya yang original dan unik inilah yang membuat This Is a Love Song sukses mengharumkan nama Indonesia didalam industri fashion dunia. Koleksi kali ini di dominasi dengan warnawarna ungu, biru dan orange dengan model yang beragam. Koleksi lengkapnya bisa anda dapatkan langsung di tokonya Bali atau secara online di www.thisisalovesong.com. DEVINA DEASCAL
profile:
Kevork Kiledjian memang dieluelukan di Paris, tetapi New York lah yang menginspirasi desainnya yang menggoda. Oleh: Natalie Shukur. Foto oleh: Christopher Starbody
final fantasy 034
KevorK Kiledjian datang dengan rambut cepak, lengan bertato, rolex berkilauan, T-shirt crew-neck hitam, dan segenggam cincin Chrome Hearts. desainer yang lahir di Prancis tetapi dibesarkan new York ini tampak seperti laki-laki yang mengencani model perempuan yang mengenakan rancangannya, perempuan keren bergaya rock ‘n’ roll, berperawakan model, dengan ornamen stiletto yang bersanding dengan kekasihnya yang pemuja sneakers. teori ini benar! Kecantikan istri Kiledjian sempurna. Kiledjian menyebut istrinya, penata gaya dan konsultan fashion Fanny Bourdette donon, sebagai pengaruh besar labelnya. “ia bisa mempresentasikan berbagai gaya di runway,” katanya. apa lagi yang memengaruhi brand Kiledjian yang hiper seksi dan potongan yang menyesuaikan lekukan (sculpted leather bustier dresses, a sheer lace catsuit, dan dress ketat lengan panjang berleher tinggi, dengan belahan paha yang flirtatious)? “Bryan Ferry, satu nama yang tiba-tiba muncul di kepala saya. dengan video klip yang berisi perempuanperempuan cantik nan glamor, atmosfernya, dan suasana new York pada tahun 1980-an ...” begitu ia menceritakan tentang esensi debut fall ‘11 show-nya di New York Fashion Week yang menyandingkan julia restoin roitfeld dan tallulah Harlech di barisan depan. Ketika glamor mendefinisikan karyanya, latar belakang Kiledjian menjadi daya tarik segala bagian spektrum fashion-nya. ayahnya adalah couturier di lanvin pada akhir 1940-an, dan pada awal 1990-an Kiledjian telah mendirikan perusahaan skatewear yang cukup sukses yaitu triiad di Paris dan kemudian ia merintis womenswear line yang elit yaitu guilty Brotherhood di tahun 2009. Ketika partner bisnisnya meninggal, Kiledjian memutuskan untuk me-rebrand produknya. “Saya terobsesi dengan kebebasan, saya tidak pernah bekerja untuk orang lain,” kata desainer ini sambil menggigit croissant-nya. “Saya menjaga itu. that’s why, koleksi-koleksi saya menampilkan gaya yang berbeda karena saya bebas untuk menampilkan apa yang saya mau dan yang saya pikir bagus.” Saat ini, ia sedang suka dengan unapologetic vision of a fantasy woman menilik fakta bahwa sedikit sekali perempuan yang punya tubuh atau bahkan keberanian untuk memamerkan dress dengan bersemangat”, seperti kata style.com. “Semua orang berkata mereka mendesain untuk perempuan yang feminis tapi karya saya lebih strong,” ucap Kiledjian. “Mungkin ada sedikit sentuhan scandalous. Saya kadang-kadang juga merasa tidak nyaman.” ayah Kiledjean dan kedua saudarinya (satu desainer, satu penata rias) juga terlibat dalam industri ini, tetapi dia lah yang selalu bersinar. “tidak ada yang mengajari saya,” celotehnya sembari bercerita mengenai dirinya pada usia 20-an yang rutin melancong ke new York untuk membeli garmen dari Patricia Field yang sekarang justru menjadi fans rancangannya. “Saya membuka store saya pada usia 20. Saya tidak tahu apa-apa tentang retail. Saya membawa mobil dan menjajakan koleksi saya dari kota ke kota. Saya belajar mendesain karena terbiasa mengerjakan semuanya sendiri. Saya memilih bahan dan mulai mensketsa ..” Yang paling penting, dia peduli pada perkembangan brand-nya. ia mengakui, “Saya masih butuh untuk menyeimbangkan street style dengan keglamoran perempuan. Semuanya harus masuk akal.”
Stylist: Allison Miller. Rambut: Ayumi Yamamoto dari defacto menggunakan redken. Make Up: Deanna Melluso dari artlist menggunakan dior beauty. Model: Veronika Vilim dari Next. Wardrobe: Kevork Kiledjian. Aksesoris: milik stylist.
best beauty things Ol e h : T i a r a PusP iT a . ilusT rasi O l e h : P h i l i P PO n k . F O T O O l e h : P e Te r T j a hjadi. sTYlisT assisT anT: aM a n d a i n d i r a , Ya u M i Fa u Zi a h
scents from heaven
It’s a scent with a spirit that caught the joyful spring. The Number 1 EDT by John Galliano ini beraroma Rose Absolute Morocco, Cedarwood Essence Atlas, dan Musk Orris Absolute Italy yang feminin dan segar, membuat parfum dengan kemasan bertema drapery dan berhiaskan golden rose serta logo berbentuk huruf G ini membuatnya menjadi salah satu favorit NYLON! Try it yourself, enjoy! -Number 1 by John Galliano EDT, Rp. 895.000.
101 beauty product
1
3
2
4
5
8
6 7
1. Candy, Prada, Rp. 1.185.000; 2. Classique, Jean Paul Gaultier, Rp. 995.000; 3. Pleasures Bloom, Estee Lauder, Rp. 940.000; 4. Forbidden Affair, Anna Sui, Rp. 790.000; 5. Oh, Lola!, Marc Jacobs, Rp. 1.199.000; 6.Parlez-Moi D’Amour, John Galliano, Rp. 884.000; 7. Body, Burberry, Rp. 1.200.000; 8. Marry Me!, Lanvin, Rp. 1.060.000.
sealed with a kiss
In my opinion, every girl should have (at least) one perfect red lip color. Lipstik Ruby Woo dari M.A.C ini adalah salah satunya. Suits for almost every skin tone, lipstick ini harus ada dalam tasmu! -Ruby Woo, M.A.C, Rp. 210.000
101 beauty product
1
2
3
4
5
6 7
8
9
10
1. Lip Rouge D670, Anna Sui, Rp. 215.000; 2. Rouge Artist # N43, Make Up For Ever, Rp. 240.000 ; 3. Lipstick #256, Make Up Factory @ Glow, Rp. 150.000; 4.Pure Color #75 Forbidden Kiss, Estee Lauder, Rp. 250.000; 5. Dare Pink, PAC, Rp. 91.500; 6. Lush Rose, Estée Lauder Signature, Rp.230.000; 7. Havana Glossy, Make Up Store, Rp. 199.000; 8. Irresistible Red, Oriflame, Rp. 75.000; 9. Coquelicot #519, MAVALA, Rp. 190.000; 10. Matte Tender Peach, PAC, Rp. 91.500.
blink it on
Single eyeshadow akan memberikan warna-warna yang kamu inginkan, dengan berbagai tekstur dan kemasan yang berbeda tentunya membuatmu ingin mengoleksi semuanya. But sometimes, ketika yang kamu butuhkan adalah satu palet dalam beberapa warna yang mudah dibawa dan praktis.. this L’Oreal Open Eyes Pro could be the answer. Dengan shades bergradasi warna biru, eyeshadow palet ini dapat digunakan untuk aktivitas siang dan malam hari. –Open Eyes Pro Eyeshadow, L’oreal Paris @ Guardian, Rp. 179.000.
101 beauty product
2
1
3
4 8
5
9
10 7
6
11 13
12
1. Aqua Cream #16, Make Up For Ever, Rp. 270.000; 2. Triple Play Me, The Balm, Rp.210.000; 3. Moonstone, The Body Shop, Rp.159.000; 4. Eyeshadow #85, Make Up Factory @ Glow, Rp. 150.000; 5. Microshadow Tradition, Make Up Store, Rp. 182.000; 6. Cybershadow Ginger Leaf, Make Up Store, Rp. 182.000; 7. Cake Eyeliner Lilac, Make Up Store, Rp.215.000; 8. Eyeshadow #70, Make Up Factory, Rp.150.000; 9. GR 708 Ombre Cream Satin, Shiseido, Rp.275.000; 10. Sunny Look, M.A.C, Rp.280.000; 11. Ombre Cream Satin PK 302, Shiseido, Rp. 275.000; 12. Aqua Cream #21, Make Up For Ever, Rp.270.000 ; 13. Microshadow Aquarius, Make Up Store, Rp. 182.000.
hands up! It’s the beauty law: You can’t call yourself a nail art friend, kalau belum mencoba kuteks dengan aksen crackle. Apapun warnanya, satu lapis O.P.I Black Shatter di atas kuteksmu akan memberikan hasil yang berbeda! You won’t regret it! -O.P.I Black Shatter, Rp. 180.000.
101 beauty product 4
1
3
2
8 7
6
5
9 10
1.
Fresh Squized, Nicole by O.P.I, Rp.130.000; 2. Lavender, The Face Shop, Rp. 32.000; 3. Beach Pink 168, MAVALA, Rp.45.000; 4. Aqua Blue, The Face Shop, Rp. 32.000; 5. Orly @ Glow, Rp.145.000; 6. Alin Glossy, Make Up Store, Rp160.000;
7. One Voice, Nicole by O.P.I, Rp.130.000; 8. Orange R205, The Face Shop, Rp. 32.000; 9. Blue Fly, O.P.I, Rp.180.000; 10. Top Speed #820, Revlon, Rp. 50.000.
picture perfect
Wajah harus selalu diberikan perlindungan ekstra untuk mencegah terjadinya penuaan dini, noda hitam, dan kulit kusam. Untuk itu, Pond’s Flawless White yang cocok untuk usia muda dan diformulasikan untuk kulit perempuan Asia, mampu melindungi kulit wajahmu dari pengaruh buruk lingkungan dan cuaca, sinar UV, serta dapat mencerahkan kulit. Rawat wajahmu sejak dini untuk wajah cantik sepanjang usia. –Pond’s Flawless White Day Cream, Rp. 72.900 & Night Cream, Rp. 83.500, Available at Guardian.
101 beauty product
3
7
2 1
5
8
6
4
9
1. Aloe Soothing Moisture Lotion SPF 15, The Body Shop, Rp. 159.000; 2. Idealist Even Skin Tone Illuminator, Estée Lauder, Rp. 1.000.000; 3. Super City Block Oil-Free Daily Face Protector SPF 40, Clinique, Rp. 340.000; 4. Aqua Source Eye Perfection, Biotherm, Rp.375.000; 5. Ultra Facial Cream, Kiehl’s, Rp.298.000; 6. Continous Rescue Antioxidant Moisturizer, Clinique, Rp. 600.000; 7. Aqua Source, Biotherm, Rp.450.000; 8. Optimals Oxygen Boost Cream, Oriflame, Rp.129.000; 9. Hydrafresh anti-shine, L’Oreal Paris, Rp. 74.900.
hair session
Perubahan iklim, asap, debu, dan aktivitas membuat rambut kita terkadang menjadi berminyak, kering, rapuh, dan tidak sehat. Untuk menjaganya, kamu perlu shampoo yang aman untuk digunakan setiap hari dan menutrisi rambut hingga ke akarnya. Dove Intense Care Shampoo mampu memenuhi kebutuhan harian rambutmu. Try it on! –Dove Intense Care Shampoo available at Guardian, Rp. 22.100
101 beauty product
3
2
1
7
4 6
5
1. Reparative Serum, PhytoKeratine by Phyto, Rp. 350.000; 2. Shaping Cream, Tea Tree by Paul Mitchell @ Glow, Rp. 180.000; 3. Grapeseed Glossing Serum, The Body Shop, Rp. 149.000; 4. Radiant Lili-Pili Hair Condition, Molton Brown @ Glow, Rp. 310.000; 5. Ultimate Thickening Shampoo, Kiehl’s, Rp.278.000; 6. Biolage Forte Thérapie Strenghtening Shampoo, Matrix, Rp. 80.000; 7. Rainforest Moisture Shampoo, The Body Shop, Rp. 99.000.
on the surface Tubuh yang ternutrisi dengan baik akan membuat kulitmu lebih sehat dan lembap, gunakan body cream yang mengandung Shea Butter untuk menjaganya setiap hari. L’Occitane Ultra Rich Body Cream Hibiscus Flower ini mengandung 25% Shea Butter yang akan melindungi kulitmu dari kekeringan dan wangi aroma bunga hibiscus yang manis ini awet digunakan sepanjang hari. With an extra cute packaging in a pot, it’s a perfect moisture treatment for your body! –Ultra Rich Body Cream Hibiscus Flower, L’Occitane, Rp. 300.000
101 beauty product
4
3
2 1
9
6 7 8
5 1. White Musk Libertine Body Lotion, The Body Shop, Rp. 139.000; 2. Superbly Restorative Argan Body Lotion, Kiehl’s, Rp. 480.000; 3. Kopi Body Butter, Mustika Ratu, Rp. 43.500; 4. Home Spa Hand Cream, Make Up Store, Rp. 125.000; 5. Lavande Hand Cream, L’Occitane, Rp. 215.000; 6. Hand Cream, Mavala, Rp. 90.000; 7. Body Cream SPF 50, Clinique, Rp. 340.000; 8. Invigorating Suma Ginseng Body Lotion, Molton Brown @ Glow, Rp.290.000; 9. Shimmer Body Lotion, Orly @ Glow, Rp. 270.000
where to buy Anna Sui, SOGO Plaza Senayan, Lt. 1
Kerastase, Alfons Salon Grand Indonesia lt.3
NYX Cosmetic, EX Lt.1, (021)33711260
Biotherm , Debenhams Senayan City, Lt.1
Kiehl’s, SOGO Plaza Senayan Lt. 1
O.P.I, Plaza Indonesia lt. LB E63
Bourjois , SOGO Plaza Senayan Lt.1
L’Occitane, Plaza Indonesia Lt.3
Oriflame, Menara Standard Chartered 1st Floor, Jl. Prof. Dr. Satrio No. 64 Jakarta 12930, telf 2553-2244
Clinique – SOGO Plaza Senayan Lt.1
L’Oreal Paris, SEIBU Grand Indonesia Lt. G
Dewi Sri Spa by Martha Tilaar, Grand Indonesia West Mall Lt.UG
M.A.C, Grand Indonesia West Mall Lt. G, (021) 23580139
Debenhams, Senayan City Lt. 1
Make Up For Ever, Plaza Indonesia Lt.2, (021) 31990177
Estee Lauder, SOGO Plaza Senayan, Lt.1
Make Up Store, Plaza Indonesia Lt. 1
Face Shop , EX Plaza Indonesia Lt. 1
Marks & Spencer, Senayan City Lt. 2
Glow Living Beauty –Plaza Indonesia, Lt. 1
Mavala, Debenhams Senayan City Lt. 1
Guardian Plaza Indonesia Lt. LB
Molton Brown, Glow living beauty Plaza Indonesia Lt. 1
PAC, Plaza Indonesia Lt. LB Prada Candy available at SEIBU Grand Indonesia Lt. G Revlon, Debenhams Senayan City Lt. 1 SEIBU, Grand Indonesia Lt. G Shiseido, SEIBU Grand Indonesia, Lt. G Skin Food, EX Plaza Indonesia Lt. 1 The Body Shop –Plaza Indonesia Lt.3 (021)31926938
double exposure Cat eyes are back. Be prepared. Meow…! Mainkan warna-warni terang di matamu seperti eyeliner berwarna turquoise ini, lalu tambahkan eyeliner hitam tebal yang akan memberikan kesan kontras dan seksi hingga ke sudut luar matamu. Biarkan tampilan wajah terlihat natural dengan sedikit sentuhan pink segar di bibirmu. Now, you are the center of the attention. Enjoy. Oleh: Tiara Puspita | Foto Oleh: Advan Matthew
Model: Marcella-daMN INc., Make Up: dIaNa ross, HaIr stylIst: ajI, stylIst assIstaNt: aMaNda INdIra. BajU: pINk laBel, kalUNg: FIFI accessorIes.
GoinG to the Chinatown
cherry bomb old RomanCe
Bagi kamu yang belum familiar dengan brand ini, Bond No.9 adalah fragrance collection yang diluncurkan sebagai homage untuk kota New York. Bond No.9 ini (yang juga merupakan nama alamat headquarters nya) memiliki 36 fragrance dengan wangi berbeda yang dikategorikan seperti daerah-daerah di New York (misalnya, downtown, midtown, uptown). Setiap botol juga memiliki karakternya masing-masing, disesuaikan dengan daerah yang di representasikan. Untuk Bond.9 Chinatown, dengan dekor cherry blossom yang kental dengan karakter China, parfum ini memiliki peach-orange fragrance dengan sentuhan gardenia, patchouli,cardamom dan tuberose lalu vanilla yang lembut. Parfum unisex ini juga memiliki aroma woodsy pada akhirnya, memberikan sentuhan yang seksi dan bold. Shall we go to the Chinatown now?
Cherry blossom yang indah diperingati sebagai tandanya musim semi dimulai. Dalam imajinasi saya, udara pada saat itu sangat sejuk, ringan, dan menyenangkan. Mungkin itulah yang ingin ditangkap oleh L’OCCITANE dengan range produk cherry blossom nya. Try this one, Cherry Blossom Solid Perfume. Dalam tube kecil ini, solid perfume dengan wangi yang soft, floral, dan powdery ini bisa memberikan comforting scent as if kamu sedang berada di taman yang indah. Menurut saya, solid perfume terkesan old fashion, klasik, dan romantis tapi bisa menjadi pilihan yang tepat untuk travelling karena kemasannya yang praktis (kira-kira sebesar lip balm). Karena tidak mengandung alkohol, solid perfume ini memang wanginya tidak akan tahan sampai lama, tapi kamu tinggal touch-up saja di titik-titik nadi seperti di leher atau pergelangan tangan setiap 2 jam. Solid perfume ini tepat untuk kamu yang lebih menikmati wangi yang lembut dan feminin.
Bond no.9 Chinatown, price by request.
Cherry Blossom Solid Perfume l’oCCitane, Rp 132.000
054
“Hello Daddy, hello Mom… I’m your ch ch ch ch ch cherry bomb’” The Runaways. Indulge your senses dengan berbagai produk dengan wangi cherry blossom ini. Oleh: Anindya Devy. Ilustrasi oleh: Kepala Kardus Japanese Bath
Butter it up
Kemasannya sendiri sudah memberikan poin lebih yang menggoda. It’s hard untuk memilih satu scent saja dari Bath&Body Works, belum lagi alternatif product range nya yang dimulai dari body lotion, shower gel, body splash hingga anti bacterial. Memasuki musim semi ini, I think it’s a great idea to start fresh, dengan wewangian floral yang eksotis. Japanese Cherry Blossom shower gel dari Bath&Body Works ini memiliki wangi yang misterius dan menggoda dengan asian pear, Kyoto rose, mimosa petals, dan Himalayan cedarwood untuk key fragrance notes nya. Shower gel ini memiliki formula baru yang lebih melembabkan. Gel ini dapat membersihkan dengan lembut, namun secara menyeluruh dan membuat kulitmu halus tanpa terasa kering setelahnya. It feels as if we’re in an exotic Japanese garden! Wanginya subtle, sedikit kuat tapi tidak mengganggu dan tahan cukup lama. Kalau kamu mau wanginya tahan sepanjang hari, jangan lupa kenakan body lotion dengan scent yang sama setelahnya.
Tradisi Hanami di Jepang adalah tradisi menikmati mekarnya bunga sakura (cherry blossom), yang menjadi pertanda datangnya musim semi. Let’s enjoy hanami, in a different way. Kulitmu membutuhkan pelembab intens yang dapat memberikan kelembaban untuk seluruh tubuh. Untuk itu, coba kenakan Japanese Cherry Blossom Body Butter dari The Body Shop ini. Ekstrak Japanese cherry blossom yang segar namun menenangkan ini juga diperkaya dengan community fair trade soya oil yang mengandung essensial fatty acids yang membantu memperbaiki lapisan pelembab, begitu juga dengan community fair trade organic olive oil yang efektif menghaluskan, melembutkan dan melembabkan kulit. Tekstur creamy dari body butter ini dapat secara intensif melindungi kulitmu selama 24 jam penuh! Kemasan body butter 200ml ini bisa bertahan hingga 7 bulan tergantung pemakaian, tapi saran saya pindahkan saja ke tempat kecil supaya bisa kamu bawa kemana-mana tanpa memberati tas mu.
Japanese Cherry Blossom Bath&Body Works shower gel, price by request.
Japanese Cherry Blossom Body Butter, the Body shop, rp 189.000
private icon: Daphne Guiness
it’s daphne She’s more than a muse. She’s an art! Oleh: Tiara Puspita. Who doesn’t knoW daphne Guiness? Perempuan berusia 44 tahun yang terkenal dengan gayanya yang unik, glamorous, elegan dan iconic ini memang jadi pembicaraan dimana-mana. Tapi siapa sebenarnya sosok seorang Daphne Guiness? she’s a trendsetter to all and the inspiration behind many huge names in fashion world. Sebut saja Nina Ricci, Dolce & Gabana, Valention, Christian Lacroix, Balenciaga, Chanel. Christian Dior, L’Wren Scott, hingga Alexander McQueen (yang percaya atau tidak, menjadikannya sebagai muse dan inspirasi untuk beberapa rancangannya, yang bahkan belum pernah ditampilkan di depan publik!). Tidak hanya menjadi one of the greatest fashion icons of our time, Daphne juga dikenal di dunia fashion sebagai seorang jurnalis dan kolektor rancangan haute couture di
1. MidNight peARl edp, parfum dengan aroma bold dan elegan ini cocok dengan gaya daphne yang glamorous. oriflame, Rp. 479.000
2. liNeR piNceAu BRowN, garis mata yang tegas untuk tampilan wajah yang classy. Bourjois, Rp. 120.000 3. Studio Fix lASh BlAck, i love how it covers the eyelashes. M.A.c, Rp. 160.000
London dan Manhattan, plus… she’s a model too. Di awal tahun 1980an, ia sempat tinggal dengan kakak tirinya, Catherine Guinness, di New York, dan kemudian menikah dengan Spyros Niarchos, seorang pengusaha asal Yunani, di usianya yang baru 19 tahun. Ketika bercerai di tahun 1999, ia mendapatkan 20 juta poundsterling. Wow, that’s a big chunk of money! What’s new about her, baru-baru ini ia terpilih menjadi face untuk brand cosmetic M.A.C, dan meluncurkan 24 buah rangkaian produknya yang terdiri dari blush-on, eyeshadow palet, eyeliner, lipstick, lipglass, brow definer, pigments, dan nail lacquer. Dirancang dengan warna-warna bernuansa pink, dusty brown, charcoal, dan keunguan ini sangat cocok untuk mewakili gaya Daphne yang controversial, whimsical, ethereal, artistic, yet still elegant. Tidak perlu mewarnai rambutmu menjadi platinum blonde with a dash of brown highlight untuk meniru gayanya. these makeups will suit you well. Just try it on!
2 4
5. Studio Sculpt SpF 15 Nc30, untuk wajah terlihat halus dan flawless! M.A.c, Rp.365.000 5
1 3
4. SAtiN lipStick piNk NouveAu, daphne sering tampil berani mengenakan lipstick warna shocking pink. M.A.c, Rp. 210.000
056
flawlessly beautiful
Beauty Event: Ponds
Here’s the beauty secret of flawless skin. Check it out. Oleh: Tiara Puspita On the 1st Of february, saya dan beberapa rekan media berkumpul di Graha Unilever dan bersiap-siap untuk mengikuti rangkaian trip yang diadakan oleh POND’S ke Bandung. Perjalanan dimulai dengan mengunjungi Bandung Supermall untuk lunch dan bermain di Trans Studio Bandung. Di Trans Studio, rombongan media dibagi menjadi beberapa grup untuk mencoba berbagai atraksi dan permainan, serta mencari info dan pengetahuan seputar topik tentang penuaan. Puas bermain, kami pun bertolak ke hotel Hilton, tempat kami menginap dan mengikuti workshop tentang penuaan kulit. Penasaran? here’s the special report, for you, nYLOn readers! Seiring dengan bertambahnya usia, kualitas kulit akan berkurang dan munculnya tanda-tanda penuaan. Lalu bagaimana seseorang bisa mendapat rahasia awet muda? Pond’s Institute telah melakukan penelitian selama bertahun-tahun dan berkolaborasi bersama ilmuwan terkemuka untuk memahami mekanisme perubahan kulit dan penuaan hingga ke tingkat sel. Pond’s juga percaya bahwa menjadi cantik tidak hanya berbicara tentang polesan di atas permukaan kulitmu saja, tapi juga melalui perawatan dari dalam tubuh. Berusaha memahami keunikan yang dimiliki oleh setiap perempuan, seperti warna dan jenis kulit hingga rona wajah yang berbeda, Pond’s Institute memperkenalkan sebuah terobosan baru dalam pencerahan kulit, yaitu formula baru GenActiv yang terdapat dalam Pond’s Flawless White. Teknolongi yang digunakan dalam Pond’s Flawless White ini mampu menciptakan sistem tabir surya pertama dengan dasar krim yang ringan dan sebuah sistem aktif dengan kombinasi dua formula yang ampuh, yaitu Niacinamide dan 12-HSA. Formula ini mampu
mengatur produksi dan penyebaran melanin untuk membantu mencerahkan kulit, menyamarkan noda hitam, dan kulit cerah bercahaya. Wewangian lembut beraroma floral fruity woody merupakan hasil perpaduan dari aroma bunga dan buah segar, memberikan kesan muda dan modern. Melalui rangkaian Pond’s Flawless White baru, kamu sudah dapat merasakan hasilnya hanya dalam waktu 7 hari! Berikut ini adalah rangkaian produknya yang dapat kamu gunakan untuk mendapatkan kulit wajah cerah merona seperti yang kamu inginkan! • Deep Whitening Facial Foam, busa pembersih yang lembut untuk mengangkat kotoran penyebab kekusaman kulit.
• Ultra Luminous Serum, dengan ekstra bahan pencerah dan pelembab, formulanya mampu menyamarkan noda hitam dan kulit kusam. • Day Cream SPF 18 PA++, Krim harian untuk mencerahkan kulit dari dalam dan menyamarkan noda gelap dari sumbernya. • Lotion SPF 15 PA++, Lotion yang ringan dan alternative untuk kamu yang memiliki kulit cenderung berminyak, terasa ringan tanpa lengket! • Brightening Night Cream, mampu memperbaiki kerusakan yang terjadi sepanjang hari dan membantu peremajaan kulit dengan mencerahkan dan meratakan warna kulitmu. • Compact Powder, untuk tampilan akhir kulit wajah yang flawless, gunakan bedak compact ini. Pilih dari ketiga warna yang sesuai untuk kulitmu, yaitu Ivory White, Rosy Beige, dan natural Beige.
057
makeup dulu merupakan aksesori, dipakai tidak
hanya untuk menutupi jerawat tetapi menandai individualitas dan pemberontakan.
Turtleneck oleh h&m, celana oleh topshop, belt milik stylist.
Musim ini, semua mata kembali memandang para muse Warhol Oleh Marissa R.Moss. Foto oleh Daemian Smith dan Christine Suarez
super star me TRUE STORY: SaYa pernah mengaplikasikan eyeliner lewat kaca spion saat mengendarai off-road Jeep di tengah pedalaman australia. Saya membawa pensil warna hitam saat trekking selama enam minggu dan dengan cepat menyusut sama seperti cadangan pakaian dalam. Saya menahan diri untuk tidak kencing di belakang pohon dan tidak muat lagi memakai celana jeans saya sekembalinya di New York. Terakhir kalinya kami di Sydney, saya menuju ke restoran pertama kalinya dalam dua bulan terakhir. Saya mengenakan sepasang celana pendek dengan hiasan bangkai nyamuk tetapi dengan kelopak mata sudah dihiasi eyeliner. Saya merasa keren. Pernyataan itu terlalu bagus datang dari seseorang yang sudah diselimuti serangga mati dan punya tiga kilogram tambahan berat badan akibat wafer cokelat. Obsesi saya dengan eyeliner hitam dimulai sejak fase Cleopatra waktu second grade. Tahun-tahun berikutnya saya tertarik pada Nico, muse Warhol yang memesona dengan poni berwarna sawdust dan goresan liberal charcoal di bawah bulu mata yang lebat yang bisa kamu lihat di solo albumnya, Chelsea Girl. Saya tidak
pernah suka dengan prinsip makeup untuk mengoreksi, tetapi ini berbeda. Untuk perempuan seperti Nico, Edie Sedgwick dan “Superstars” Warhol lainnya, makeup adalah aksesori dan tidak digunakan untuk sekadar menutupi jerawat tetapi menjadi penanda individual dan pemberontakan. Cantik? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Tetapi yang jelas itu keren. Edie yang berasal dari Santa Barbara terdampar di fluorescent gears The Factory, memberikan semangat bohemian dengan kelopak mata yang gelap dan lapisan maskara berlebih. Ia menginspirasi artis pop terbaik dan memulai penampilan eksperimental “Youthquake”. Sekali lagi, eyeliner menjadi sorotan. Meskipun dipakai oleh beberapa reality TV Stars (come on, saya tidak bisa
Stylist: Paolo Nieddy. Rambut: Tamara Mcnaughton dari collective shift menggunakan kérastase paris. Makeup: Lottie dari atelier management menggunakan diorshow. Manicurist: Gina Edwards dari kate ryan inc. menggunakan dior vernis. Model: Masha Voronina dan Hannah Johnson dari marilyn. Lokasi: Splashlight Studios, nyc.
059
Lipstik digunakan untuk mencoreng kuLit, tidak untuk dihapuskan oLeh serbet yang cantik.
mengatakan siapa), look Factory Girl dengan alis dan rambut tebal telah menghiasi runway musim semi. Model Andrej Pejic meniru Baby Jane, seorang Superstar yang dikenal dengan model rambut big blond bouffant di Chris Benz, Peter Som, dan Mulberry. Warnawarni bombshell transeksual Candy Darling menjadi inspirasinya. Kelopak mata Edie yang penuh eyeshadow terlihat dalam Erin Fetherston yang dipasangkan dengan gaya Nico yang sleek dengan side ponytails flipped in a devil-may-care fashion over one shoulder. Di Marc Jacobs, bulu mata terkesan panjang dan setebal alis di atasnya. Seperti Boston Brahmin yang menjadi Superstar International Velvet (terlahir sebagai Susan Bottomly). “Terdapat banyak statement yang intens in a graphic way on the face,” kata senior make-up artist M.A.C. Keri Blair yang bekerja dalam beberapa show Fall’11. “Apakah itu memahat pipi ataupun mata, it’s making a statement. Memakai makeup sebagai aksesori.” Bukan menjadi tukang koreksi. Itu poinnya: makeup digunakan untuk memancarkan individu, bukan sekadar ‘menyesuaikan’. “The Superstar merupakan bentukan awal dari kebebasan perempuan,” kata Danny Fields, produser musik legendaris dan pengikut Warhol dalam bukunya, It’s Edie: American Girl. “Mereka sangat pintar, cantik, aristokrat, dan mandiri.” Dalam Donna Reed pada tahun 1950an, makeup menjadi simbol
Bra oleh american apparel, anting oleh laruicci.
060
merendahkan diri dengan pulasan sempurna untuk bibir, alis, apapun yang terlihat sempurna sembari menunggu suami pulang rumah. Lalu budaya hippie membawa tahun 1960an pada barefaced flower power. The Superstar menghindari keduanya. Lipstik digunakan untuk mencoreng kulit, tidak untuk dihapuskan oleh serbet yang cantik. Mereka ingin menjadi sosok yang diinginkan, mereka ingin jadi perempuan yang bebas. Beberapa tahun terakhir, perasaan ingin bebas itu jauh lebih terasa. Makeup artist selebritis Napoleon Perdis membuat batasan kebangkitan Superstar look lewat gerakan Occupy. “Dalam dunia global, bisa dilihat orang-orang semakin ingin terlihat sesuai jati dirinya sendiri,” katanya. “Kita sedang dalam masa enerjik di mana kita ingin membuat pernyataan yang kuat, seperti Superstars.” Warhol melihat art seperti orang lain melihat barang duniawi, repetisi, dan perdagangan. Ia menemukan kecantikan dalam ekspresi diri yang tidak terlalu sempurna dan ia menggunakan Superstar sebagai muse untuk hidup dan pekerjaannya. Ia pernah mengatakan bahwa ia lebih memilih penampilan perempuan New York yang aneh dan sedikit gelisah. Salah satunya, Nico dan Edie yang sangat aneh dan gelisah dengan sejarah mereka yang penuh penyalahgunaan heroin dan kematian tragis. Saya memang tidak pernah iri pada kesedihan itu tetapi saya jelas mendambakan mata mereka. Mata yang menatap tajam Greenwhich Village-nya Bob Dylan, yang menatap Lou Reed saat merekam ‘All Tomorrow’s Parties’. Mata yang mampu
membuat sesuatu yang biasa saja menjadi sangat mengagumkan. Pelajaran itu sangat berharga untuk diingat. Saya mempelajari para Factory girls dan penampilan mereka seakan-akan saya dapat menyalurkan kekuatan mereka yang tak biasa itu ke dalam kreativitas dan pemberontakan, sesuatu yang dicintai para legenda musik rock. Saya mengingat tampilan itu dan berharap bahwa setelah lompat dari tebing di Australia atau bertambah usia satu tahun lagi, saya dapat merasakan bahwa saya masih menjadi diri saya... dengan hanya tambahan sapuan kohl.
Warhol menemukan kecantikan dalam
ekspresi diri
yang tidak terlalu sempurna.
TropicalBreeze Here are the spring makeup trends! It’s all about colors, from pastel to bold, from eyes to cheek… just mix it on! O le h : Ti a r a Puspit a. Foto O l e h : Advan Matt hew.
Model: Marcella-daMN INc., darell- B-Mgt., Make Up Marcella: dIaNa ross, Make Up darell: olIvIa WorotItjaN, HaIr stylIst: ajI, stylIst assIstaNt: aMaNda INdIra.
double the trouble Simpan dulu blush warna naturalmu, gunakan kuning atau orange yang segar, lalu sapukan eyeshadow warna ungu dan hijau, dari atas garis kelopak mata hingga ke tulang alis. Baju: aniez @ The Goods depT.
upside down Gunakan eyeshadow warna aqua blue di kelopak mata bagian atas, dan gunakan eyeliner warna orange di garis mata bagian bawah. It gives you double sided effect.
orange blossom Sapukan warna orange di seluruh kelopak mata bagian atas, dan lipstick warna pink segar di bibirmu. Plus, jangan lupa gunakan kuteks warna biru dan hijau. You’re ready to go!
meet the turquoise Gunakan eyeshadow berwarna turquoise di alismu, dan biarkan makeupmu terlihat sangat natural. Here comes the drama.
shades of metallic Warna cokelat dan hijau metalik yang dipadukan dengan lipstick warna fuchsia memberikan kesan fresh dan cheerful.
little miss sunshine Stiker berwarna kuning atau fuchsia di alismu will brighten up everything. Wanna try? Just stick it on!
beauty news
spring sensation When it comes to beauty products, leave it to Make Up Store. Untuk trend Spring 2012, kali ini Make Up Store meluncurkan serangkaian produk terbarunya yang bertema ethnic. Terinspirasi dari keindahan dan kemisteriusan Peru, Make Up Store membawa kita berpetualang ke atmosfir yang masih kental dengan nuansa tribal, warna-warna alam, aksesoris berat yang bold, dengan dynamic patterns penuh warna yang eksentrik. Dalam range make up-nya Make Up Store meluncurkan
empat warna microshadow yang vibrant, lip gloss yang mengandung Vitamin E dan pelembab Jojoba Oil, eye pencil, lipstick, serta nail polish dengan dua pilihan warna, yaitu ungu dan biru cerah akan membuat kukumu terlihat stunning. Tidak hanya itu, Make Up Store juga mengeluarkan produk perawatan wajah dan tubuh, seperti Foaming Gel Cleanser yang berfungsi sebagai gel penghapus makeup yang mengadung ekstrak timun, HydraNight untuk melembabkan kulit dengan anti-aging yang
mengandung ekstrak alga merah, Hand Crème, Egg Sponge, Brush Cleaning Soap, Cuticle care-oil dan Nail Corrector. Wanna get some more? Dua wewangian dengan packaging minimalis, yaitu Saint dan Full of Secret bisa kamu pilih dengan mudah sesuai dengan kepribadian kamu! Do you feel like shopping? Let’s go! AMANDA INDIrA
to the max! I cannot live without mascara. I always believe that, bulu mata yang panjang, lentik, dan tebal akan membuat penampilan lebih menonjol tanpa perlu upaya ekstra di bagian lain. And thanks to M.A.C yang baru saja meluncurkan M.A.C Prep+Prime Future Length Lash Serum yang akan membuat bulu matamu tampil lebih maksimal. Gunakan dua kali sehari selama delapan minggu, bulu matamu akan tumbuh lebih panjang, lebih tebal dan kuat. Sapukan tipis-tipis di dekat akar tempat tumbuhnya bulu mata, di bulu mata bagian atas dan bawah yang sudah dibersihkan, pada pagi dan malam hari. Just see what happens! From this day forward, there is no turning back! TIArA PuSPITA
070
Teks oleh: Tiara Puspita.
My Poppy Love Siapapun pasti pernah mendengar iconic scent dari Kenzo. Yup, kali ini Kenzo kembali mengeluarkan range terbarunya dari Kenzo Flower, yaitu Kenzo Flower Tag. Botol slim berwarna merah, bergambar bunga poppy dan yang bertuliskan “Flower, Flower, Flower…” ini seketika akan mencuri perhatianmu! Dengan aroma fruity blackcurrant, rhubarb, tangerine pada top notes-nya, serta peony, jasmine, dan lily yang lembut, membuat wewangian ini terasa fresh! Pada base notes-nya, kamu akan mencium aroma vanilla, tea, dan musk yang sensual. Terinspirasi dari kebebasan generasi muda untuk berekspresi, nonkonformis, dinamis, dan penuh warna, Olivier Cresp, creator dari Kenzo Flower Tag ini berusaha menggabungkannya dan membuat sebuah wewangian yang modern, berani, dan spontaneous! Tersedia dalam ukuran 30ml, 50ml, dan 100ml, Kenzo Flower Tag ini harus masuk dalam shopping list-mu! TIArA PUSPITA
Definitely Bright
make Up For Ever kembali meluncurkan produk terbarunya, yaitu White Definition, Instant Brightening Powder Foundation. Sesuai dengan namanya, compact foundation dari make Up For Ever ini akan membuat wajahmu cerah seketika, terasa halus, dan mampu menyerap minyak berlebih di wajah bahkan ketika kamu terekspos
dibawah cuaca yang panas. Dilengkapi dengan sponge dua sisi, sisi yang lebih kesat (mengandung anti bakteri, anti-copper, dan anti-UV) akan membuat foundation lebih mudah diaplikasikan dan menyerap sempurna, sedangkan sisi yang lebih halus akan memudahkanmu mendapatkan hasil yang lebih ringan pada saat touchup. Terdiri dari empat warna yang cocok untuk semua warna kulit perempuan Asia, produk ini siap untuk mengisi tasmu! Jangan khawatir, design compact yang slim, chic dan cermin berukuran besarnya akan membuatmu mudah membawanya kemana pun! Let’s get bright, instantly! TIARA PUSPITA
ultimate glow Di awal bulan Februari 2012, Kérastase kembali meluncurkan inovasi produk perawatan kecantikan rambut, Elixir Ultime, Beautifying Hair Serum. Dengan manfaat minyak, Elixir Ultime diformulasikan dari empat jenis kandungan dalam teknologi Oléo-Complexe yaitu Pracaxi Oil, Argan Oil, Maize Oil dan Camelia Oil yang berfungsi untuk memperbaiki, menutrisi dan melindungi batang rambut, memberikan kilau kelembutan dan nutrisi kecantikan pada rambut. Karena mengandung versatile oil yang bertekstur ringan dan transparan, Elixir Ultime dapat diaplikasikan ke berbagai jenis rambut, dan tidak akan membuat rambutmu menjadi berminyak. Kamu dapat
speed up! Ingin punya kuku cantik tapi tidak punya waktu banyak untuk menunggu cat kuku kering? Revlon Top Speed Nail Enamel solusinya. Cat kuku dengan formula dipatenkan berupa teknologi cepat kering yang juga dilengkapi dengan top coat akan memberikan hasil warna yang cantik berkilau hanya dalam waktu 1 menit! Dengan formaldehyde free dan toluene free,
cat kuku ini secara lembut melapisi kukumu. Tidak hanya itu, Revlon menawarkan 40 range warna yang beragam, mulai dari warna terang hingga warna-warna gelap yang bisa kamu pilih. Untuk kamu yang suka manicure tapi tidak punya banyak waktu, sekarang tidak perlu khawatir lagi dengan keluhan cat kuku yang berantakan karena belum kering! It’s just a matter of minute to get your nails done! AmANDA INDIRA
the love letter Bersiaplah untuk jatuh cinta dengan parfum terbaru dari John Galliano, Parlez-moi d’Amour Eau de Parfum. Nama parfum ini terinspirasi dari lagu Parlez-moi d’Amour atau “Speak to me about love” dari Edith Piaf yang membuat kita membayangkan sedang berada di sebuah café di Paris lengkap dengan live music yang memainkan lagu romantis sambil meminum secangkir teh hangat dan membaca surat cinta.
mengaplikasikannya setiap saat, seperti saat sebelum keramas, sebelum blow-dry, sentuhan akhir setelah blow-dry ataupun dalam ritual kecantikan harian. Dengan Elixir Ultime ini, kamu akan memperoleh hasil maksimal hanya dalam satu produk! Let’s try it on…. AMAnDA InDIrA
Parlez- moi d’Amour kaya dengan keharuman essence yang unik, campuran dari aroma Raspberries, Mandarin, Blueberry, Jasmine, Turkish Rose, Lavender, Vetiver Patchouli dan Vanilla. Dengan Taylor momsen sebagai face campaign–nya, parfum ini hadir dalam packaging yang unik dengan botol menyerupai surat cinta berwarna pink lembut lengkap dengan perangko bergambar bunga menambah manisnya parfum ini. Hmm.. love is in the air! AmANDA INDIRA
the next step
Lewat film paska Potter pertamanya, Daniel Radcliffe menunjukkan sisi kedewasaannya Oleh Ellen Carpenter. Foto oleh Jimmy Fontaine
Jaket dan sweater oleh Burberry Prorsum, jeans oleh Levi’s, sepatu oleh Pierre Hardy.
SCARF LORENG WARNA merah dan kuning serta blazer dengan emblem kebanggaan Hogwarts. Daniel kini menggantinya dengan wardrobe baru untuk film paska Potter pertamanya, yaitu film thriller supernatural dengan set di era Victoria, The Woman in Black. “Saya pikir kostum film ini seksi,” ujarnya puas, sambil menaikkan alisnya dengan senyum menggoda. “Saya mengenakan waistcoat. Bukan bermaksud pamer, ya. Saya cocok memakai pakaian seperti itu.” ia menyeringai. “Saya seharusnya hidup di akhir era 1800-an, pasti keren sekali. Saya juga tertarik dengan tifus.” The Woman in Black menandai karir film Daniel sebagai peran dewasa pertamanya. Di bulan Desember, angin sangat kencang meniup sebuah diner di West Village di Manhattan. Daniel muncul dengan janggut tipis, kantung mata di bawah matanya yang biru elektrik dan pipinya yang dahulu tembem sekarang terpahat sempurna, dengan kaos AllSaints yang membalut torsonya yang kencang. Ketika saya memujinya, senyumnya mengembang lebar di wajahnya. Ketika ia melihat pantulan dirinya sendiri di sebuah kaca di sebelah booth hijau kami, ia lalu mengangguk setuju dan berkata, “Good! Thank you!” Usia adalah isu yang penting bagi Daniel, setidaknya para fansnya. Akankah mereka terbiasa dengan Daniel yang beranjak dewasa? The Woman in Black adalah wadah yang tepat untuk menilai. Di filmnya, Daniel memerankan Arthur Kipss, seorang pengacara yang bertugas untuk menguak affair mendiang kliennya. Di rumah klien itu, berdiam hantu perempuan yang ingin membalas dendam kematian anak laki-lakinya. Pekerjaan itu sangat melelahkan terutama karena ia baru saja menduda dan anak laki-lakinya pun masih kecil ditambah lagi ia selalu berimajinasi melihat istrinya yang telah meninggal. Bagi Daniel, bermain sebagai ayah bukanlah sesuatu yang sesusah orang lain bayangkan. “I’m really broody anyway, and I love kids,” jelasnya. Perenung? “Oh!” ia berseru sambil meletakkan kopinya (dengan susu, tanpa gula). “Saya rasa itu adalah kosakata dari Inggris ... ‘broody’, berarti ingin punya anak. Saya ingin memiliki laskar kecil anak-anak. Jika kamu
radar:
selama sepuluh tahun, daniel radcliffe menggunakan kacamata bulat berbingkai kawat memiliki empat anak mungkin tiga dari antaranya akan jadi buruk, satu akan jadi anak baik-baik. Saya khawatir saya akan merusak anak-anak saya jadi lebih baik memiliki cadangan ekstra.” Apakah menurut Daniel film ini akan jadi “a bit of a leap” supaya audiens percaya bahwa ia cocok jadi ayah? Ia sendiri tak terlalu mempersoalkan itu. Menurutnya, anak baptisnya juga di-casting untuk berperan sebagai putranya supaya hubungannya terlihat natural. “Tetapi saya pikir ceritanya sangat menarik sehingga kamu harus fokus pada filmnya dan bukannya malah sibuk berpikir, ‘Oh, di sini Harry Potter mencoba menjadi ayah.” Meskipun Daniel paham bahwa dia akan selalu menjadi Harry Potter untuk sebagian besar orang, tanjakan karirnya beberapa tahun terakhir menjadi pemisah yang lebar antara dirinya dan penyihir itu. Tahun lalu ia berperan dalam musikal Broadway How to Succeed in Business Without Really Trying. Ia menari dan menyanyi tanpa cela dengan aksen Amerika. Pertunjukkan yang digelar delapan kali seminggu itu sold out. Saya menonton pertunjukkan itu seminggu sebelum wawancara dan saya takjub. Daniel adalah penari yang natural dan langkahnya mantap, ia pantas sekali mendapat standing ovation. Meskipun pengalaman itu mengesankan, tetapi yang membuat Daniel merasa penuh sebagai aktor adalah drama psikologis Equus di mana ia berperan sebagai bocah yang membutakan enam ekor kuda dan menanggalkan pakaiannya di panggung, sebuah langkah berani untuk aktor yang penggemarnya masih duduk di bangku sekolah pada waktu itu. Ketika saya menduga bahwa Daniel memilih dengan cermat peran yang kukuh untuk mendukung nama besarnya, ia menjadi defensif. “Saya benci ketika orang lain berpikir bahwa saya punya peta perencanaan di rumah,” celotehnya. “Tidak ada master plan. Walaupun saya terbuka saran, terlibat dalam Equus adalah sesuatu yang ingin saya lakukan sejak dulu. Orang lain jelas akan berpikir ‘Oh, OK. Ia ingin menantang dirinya sendiri.’ Tetapi apa yang
Kemeja: Comme des Garçons edited black, Jins: Levi’s. Sepatu: Pierre Hardy. Stylist: Sam Spector. Grooming: Tanya Pacht dari Ultra Salon NYC. Lokasi: Neo Studios, NYC.
orang lain anggap sebagai pilihan pintar adalah pilihan yang menarik buat saya. Saat membaca skrip, saya tidak berpikir ‘Hmm, apakah peran ini akan membedakan saya dengan aktor lainnya atau tidak? Hanya, apakah saya suka peran ini?” Peran menarik berikutnya yang ingin Daniel taklukan adalah Allen Ginsberg dalam film indie Kill Your Darlings. Film ini fokus pada hubungan antara Ginsberg, Jack Kerouac, dan Lucien Carr. Negosiasinya masih berlangsung. Daniel juga belajar menulis skrip tetapi mengeluh kurang berhasil. Ia menghabiskan waktunya bermain Madden di Xbox atau mengecek dan merevisi tim bola rekaannya. “Saya cinta NFL,” katanya sambil bersandar, matanya melebar. “Saya terobsesi. Saat terlibat dalam Equus, saya mulai tertarik pada football. Salah satu krunya, Boomer, memengaruhi saya untuk menjadi fans Giants. Seseorang mengajak saya membuat sebuah fantasy league ... dan begitulah. Saya tidak berbicara dengan pacar saya sejak sepuluh minggu yang lalu!” Ia bertemu dengan kekasihnya, Rosie Coker yang seorang production assistant di Half Blood Prince pada tahun 2007 dan mereka mulai berkencan beberapa tahun kemudian. Coker tinggal di London tetapi menghabiskan waktu bersama Daniel beberapa bulan terakhir di apartemen Daniel di New York. “Bless her. Dia duduk dengan saya semalam, menonton pertandingan Giants melawan Cowboys, dan berpura-pura untuk tertarik,” ceritanya sambil tertawa. “Saya tidak tahu kapan ia akan terus begitu tetapi saya berharap selama yang saya bisa. I f*****g love it. It’s a great sport! It’s so theatrical.” Fakta bahwa karier pemainnya akan singkat membuat pertaruhannya lebih besar. “Jika mereka hebat, sedang berada di usia emas mereka, dan tidak pernah cedera, mereka memiliki sepuluh tahun,” lanjutnya. “Berikutnya, mereka akan ‘Apa yang harus saya lakukan? Saya punya 60 tahun lagi di planet ini, saya harus mengisi waktu dengan apa?’ Mereka itu didefinisikan dari fisik dan masa muda mereka. Pasti sulit sekali.” Tetapi tentu saja Daniel menghadapi problem yang sama, didefinisikan dengan satu peran yang memakan periode sepuluh tahun dalam hidupnya. “Absolutely,” ia mengangguk. “Peran itu dan masa muda saya. Saya takut bertambah tua. Saya menemukan atlet-atlet sekarang lebih muda dari saya dan itu membuat saya sebal.” Tetapi yang menakutkan bagi Daniel adalah kegagalan. “Tidak berhasil, apapun itu. Secara realistis saya mungkin punya empat atau lima film untuk menunjukkan ke orang-orang bahwa saya mampu melakukan sesuatu yang berbeda.” Ia tersenyum kecil. “I know I am.”
radar: the magician
something magical Setelah lepas landas dari Aeroplane, Stephen Fasano kembali dengan nama The Magician dan tetap menyihirmu untuk terus berdansa. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Foto: Athos Burez
Alexandre Busson, seorang DJ/music producer Perancis untuk membuat lagulagu baru proyek kami berdua, Peter & The Magician. Kenapa kamu memilih The Magician sebagai nama alias?
Parting way is not the end of everything. Terdengar klise memang, tapi kalimat itu masih terbukti sampai sekarang, seperti contohnya yang terjadi pada Stephen Fasano, DJ dan produser Belgia yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu dari duo Aeroplane bersama Vito De Luca. Keputusan Stephen untuk keluar dari Aeroplane sendiri cukup mengejutkan karena waktu itu duo DJ tersebut baru saja
menyelesaikan tur US mereka yang sukses berkat track-track seperti “We Can’t Fly” dan “My Enemy”, juga remix-remix mereka (salah satu yang paling ikonik adalah “Paris” milik Friendly Fires). Kini Aeroplane menjadi solo act dari Vito sedangkan Stephen dalam waktu singkat juga membuat solo project dengan nama The Magician. Stephen memulainya dengan merilis beberapa remix untuk musisi seperti The Aikiu dan Lykke Li,
merilis seri mixtape bulanan bernama Magic tapes yang berisi lagu-lagu Italo disco keren mulai dari Midnight Magic, Naum Gabo, Chemical Brothers hingga Kim Wilde, dan sebuah original track berjudul “I Don’t Know What To Do”. Sekarang, DJ yang bernaung di bawah label Kitsuné ini sedang aktif-aktifnya show dimana-mana, mulai dari Zurich, Amsterdam, Paris hingga gig-nya bersama Friendly
Fires di Jakarta bulan Maret ini. Saya menghubungi Stephen sebagai pemanasan aksinya nanti, sekaligus menjawab pertanyaan “Siapa sih The Magician itu?”. Hi Stephen, apa kabar? Apa yang sedang kamu lakukan sekarang? Hi, very good! Saya sedang berada di kereta menuju Reims, Perancis. Saya akan pergi ke studio milik Yuksek alias Pierre-
Saya sedang mencari-cari nama alias dan pacar saya mengusulkan nama itu. Kami lalu menghidupkan karakter itu dengan fancy costume, tongkat sihir, magic tapes, video teaser, dan lain-lain. Sejak masih kecil, saya selalu suka memerankan suatu karakter dengan memakai pakaian khusus atau simply being different. Tolong ceritakan masa kecilmu dan musik apa yang kamu dengarkan waktu itu? Saya setengah Italia dan setengah Belgia. Saya besar di tempat bernama Wallonia di Belgia bagian selatan, daerah dengan persentase pengangguran yang tinggi. Saat saya kecil, ayahku mendengarkan Supertramp, Queen,
http://soundcloud.com/themagician
Alan Parsons, Michael Jackson, ABBA. Jadi secara general, saya bisa bilang jika masa kecilku dipenuhi oleh lagu pop 70 & 80-an, juga disco. Lalu di akhir 80-an, saya mendapat 2 turntables, mixer dan koleksi rekaman Disco dan Italo Disco yang langka dari pamanku yang memutuskan pensiun dari kariernya sebagai DJ. i felt in love to mix two records together. What are you working on now? Saya sedang mengerjakan single kedua untuk The Magician, EP kedua untuk Peter & The Magician, kolaborasi spesial dengan seorang musisi yang sangat berbakat, beberapa remix dan visual untuk show. Saya juga masih touring ke berbagai tempat di dunia. Kalau kamu tidak membuat musik, apa yang kira-kira akan kamu lakukan untuk hidup?
Pemilik sebuah winebar atau menjadi supir taksi di New York.
The Weeknd, SBTRKT, New Order, M83, album baru Sebastien Tellier dan Lana Del Rey. I love your remix for Lykke Li’s “I Follow Rivers”, aspek apa yang mendorongmu untuk membuat remix dari sebuah lagu? Lagu apa lagi yang ingin kamu remix?
i would have loved remix Lana Del rey’s “Video games”. Tapi belum sempat karena jadwalku yang sangat padat. Untuk me-remix, prinsip utamaku adalah suara vokalnya. Saya mempertahankan vokal sebagaimana aslinya dan membangun atmosfer baru di lagu itu. so it’s more a personal version than a remix. Apa yang bisa kami harapkan dari live performance-mu? you can expect a bearded guy dressed up in a fancy costume beige with a wand in the pocket, playing electronic disco/dance music to make people dance and happy.
What’s on your iPod playlist right now?
075
radar: Agni Pratishta & Dion Wiyoko
the beautiful minds What’s better than beauty crown? Beautiful mind of course. Agni Pratishta dan Dion Wiyoko membuktikan jika mereka tak hanya menarik dari segi fisik belaka. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Foto Oleh: Muhammad Asranur.
“I’ve been better,” jawab Agni sambil meringis saat saya memulai interview ini dengan menanyakan kabarnya. Ia kemudian bercerita sedikit jika ternyata ia sempat mengalami insiden kecil saat sedang memarkir mobilnya, sementara Dion mencoba menenangkan gadis berumur 23 tahun itu dengan memberi info soal polis asuransi dan semacamnya. Saya agak khawatir mood Agni menjadi buruk karena hal itu, tapi ternyata tidak. Mungkin kamu sedikit bertanya kenapa Agni kok diwawancarai berdua dengan Dion, bukan dengan pacarnya, Herjunot Ali? Well, ini karena mereka berdua baru saja kembali dari Seoul, Korea Selatan di mana mereka mendapat penghargaan di ajang Asia Model Festival Awards 2012. Wajah Agni yang agak kusut menjadi ceria saat ia mulai bercerita tentang pengalaman mereka di Negeri Ginseng tersebut. “It was fun,
076
kami di sana selama lima hari dari tanggal 15 Januari kemarin.” ucapnya. Ajang AMFA itu sendiri adalah satu event besar di Korsel yang memberi penghargaan kepada orang-orang entertainment yang salah satunya adalah kategori Asian Model Star Award dan dari 14 negara Asia yang ikut serta, dari tiap negara kemudian dipilih dua orang pemenangnya. Agni dan Dion akhirnya terpilih oleh Korean Model Association dan Lejel Entertainment & Media karena track record dan profile mereka yang memang bagus. “Itu pertama kali kami pergi ke Seoul dan pas lagi winter. Mungkin kalau di Indonesia sekarang lagi Korean hype, tapi kami sebetulnya agak nggak ngeh sih, kami memang nggak se-hype anak
sekarang lah, tapi begitu sampai sana its quite enjoyable actually, banyak banget yang kita bisa nikmati dan pelajari karena Korsel benarbenar negara yang industri lokalnya maju banget.” tukas Agni. Selama di Seoul mereka mengaku senang bisa mengunjungi spot-spot wisata yang historical maupun daerah hip seperti Gangnam sebelum menghadiri acara AMFA yang berlangsung di Seoul Olympic Park. “Kami ngomong sedikit Bahasa Korea, nervous sih. Namanya ajang awards, walau mungkin kita sudah terbiasa di depan kamera, tapi kalo naik ke stage dan kasih speech dengan bahasa asing ya nervous juga, apalagi acara itu juga ditayangin live oleh KBS (Korean Broadcasting System). Untungnya audiens di sana
radar: Agni Pratishta & Dion Wiyoko
ramah dan kami ngomong sedikit Bahasa Korea aja tapi mereka antusias banget, seru sih.” lanjut Dion. Apa lagi yang berkesan dari acara itu? “Itu tadi, karena kami nggak terlalu paham Korean hype, jadi selama di acara itu suka tanya-tanya sendiri ini band apa ya namanya? Terus iseng di twitpic dan reaksi orang di Twitter yang heboh gitu. Pas balik ke Indonesia terus nonton MTV, ‘Oh ini yang gue ketemu kemarin’ haha.” kenang Agni yang saat acara itu memakai pakaian ikat tenun rancangan Didiet Maulana. Urusan physical beauty adalah hal yang tak bisa dipisahkan dari mereka. Sebelum bermain di film Serigala Terakhir dan membintangi
banyak FTV atau video klip, Dion merintis karier sebagai model, sementara Agni seperti yang kita tahu adalah Puteri Indonesia 2006. Walau begitu Agni mengaku jika waktu kecil dulu sebenarnya ia sangat tomboy dan ingin menjadi arkeolog seperti Indiana Jones. Saya pun bertanya bagaimana persepsi Agni tentang beauty itu sendiri. “Beauty itu…hmm.. this is hard, ini kaya pertanyaan untuk Puteri Indonesia! Haha!” seru Agni, “Beauty itu menurut gue…tunggu, give me time!” lanjutnya sambil tertawa panik. Well, untuk memberi Agni waktu berpikir, saya bertanya ke Dion tentang wanita yang cantik menurutnya. “Gue sih untuk beauty itu lebih ke smart, gue ngerasa selama ini gue kenal temen gue cewek cantik tapi diajak ngomong nggak nyambung, cuma ngerti ke salon ya ilfeel juga. Beauty sih relatif, kalau keseluruhannya bisa di-package dengan baik maka cewek itu bisa terlihat menarik.” tandas Dion. “Kalau menurut gue sendiri cantik itu ketika lo tahu kekurangan lo dan bisa menjadikannya kelebihan, jadi keseimbangan itulah yang bikin orang itu cantik.” jawab Agni akhirnya untuk pertanyaan tadi. Baik Agni maupun Dion mengaku senang berolahraga untuk menjaga tubuh mereka, walaupun diakuinya sudah agak jarang namun Dion terbiasa fitness, sedangkan Agni memilih lari sebagai olahraganya. “I love to run, gue ngerasa setiap orang pasti butuh pelarian, dan gue melakukannya literally di ajang-ajang lari. Dan nggak cuma itu, beberapa orang itu lari for a reason, kaya ada orang lari dengan tulisan di belakang bajunya ‘Cancer might slow me down, but it didn’t stop me’. Hal-hal seperti itu yang juga gue pelajarin saat ikutan lari.” ungkap Agni. Selain sama-sama suka olahraga, ada satu lagi persamaan dari Dion dan Agni yang baru saja menyelesaikan
syuting FTV bersama ini, which is solo traveling. “Ketika lo traveling sendirian, ada satu part dalam diri lo yang bilang ‘You still got it, you can take care of yourself’ itu yang berharga banget.” tandas Agni, sementara Dion mengungkapkan “Teman gue suka bilang gue tuh agak aneh karena gue sering jalan atau nonton apa sendirian, tapi bagi gue sendiri itu memang nyaman. Gue sebenarnya sangat pendiam, mungkin di pikiran orang ‘Wah nih orang sombong
radar: Agni Pratishta & Dion Wiyoko
banget’, tapi memang dari kecil itu gue tertutup dan kebawa sampai sekarang. Kalau gue nggak merasa nyaman gue lebih baik sendiri daripada ngeganggu, karena gue juga nggak mau diganggu.” Tak hanya traveling atau nonton bioskop, menonton konser sendirian pun sering mereka lakukan. Agni menyukai band blues, rock n roll dan southern rock seperti The Black Crowes, Rolling Stones, Stone Temple Pilots dan Black Keys sementara Dion menyukai altrock seperti Incubus, 30 Seconds To Mars dan Switchfoot. Lucunya, mereka sama-sama tidak tahu jika satu sama lain akan pergi menonton Foo Fighters di Singapura nanti. Selama interview selama sejam lebih ini, saya belajar banyak tentang mereka. Agni ternyata senang belajar hal-hal baru dari Youtube, mulai dari merajut, memasak hingga bermain harmonika. Dan ada satu lagi yang menarik dari Agni, “I really love to brush my teeth, I dunno why. Di tas gue selalu ada sikat dan pasta gigi. Setiap gue bad mood, nggak tau kenapa gue pasti sikat gigi terus seneng lagi, haha. Its like fetish.” ungkapnya sambil tergelak. Kalau Dion? “Gue sangat nggak malu kalau sendawa atau buang angin, haha.” cetusnya. “Yeah, I second that!” seru Agni sambil melirik iseng Dion sebelum mulai bercerita satu hal lagi dari dirinya: “I’m very emotional, gue bisa banget yang…” “Dia selalu sedia pisau lipat.” sela Dion sebelum Agni sempat menyelesaikan kalimatnya. “Haha, I’m very paranoid kalau pulang malem, nggak tau kenapa. I think it’s OCD, gue berusaha
078
Lokasi: Casa,JL.Kemang Raya no.8b,Jakarta
menormalkannya sih biar nggak terlalu kentara. Ketika karantina Putri Indonesia dulu susah banget karena ketika lo tidur pun itu dicek, kamar lo bersih apa nggak dan mungkin OCD gue membantu kemenangan gue karena kamar gue selalu rapi.” tandas Agni dengan senyum lebar. Meraih award di awal tahun bisa menjadi suntikan semangat untuk sepanjang tahun ini, apa yang ingin mereka capai berikutnya? “Gue kangen sih main film, sama in the last 5 years, I’m really into healthy lifestyle. Dulu waktu kerja di majalah, gue nulis artikel kesehatan dan target gue sekarang adalah nulis buku tentang kesehatan dan pendidikan seks untuk remaja, karena di sekolah sekarang kan sedikit atau bahkan nggak ada yang benar-benar kasih tau tentang hal itu. Orangtua Indonesia juga kalau nyebut nama body parts tertentu suka diubah-ubah, and I think it’s not good.” ungkap Agni dengan nada serius. Sementara Dion juga mengungkapkan harapannya, “Kalau di karier gue nggak muluk-muluk, yang penting bisa maintain karier gue jangan sampai stagnan. Di awal tahun ini gue bisa dapat achievement dari award itu juga berkah tersendiri, mudah-mudahan untuk bulan-bulan berikutnya sampai akhir 2012 juga bisa terus maju. Sebenarnya sih gue pengen banget coba bisnis, mungkin rumah makan atau apa, tapi sekarang masih enjoy di dunia entertainment.” Saya pun menutup interview ini dengan pertanyaan apa sih satu hal dari dunia entertainment di Indonesia yang paling absurd? “How they’re really love watch infotainment, I dunno why, mungkin itu hal yang naluriah sih pengen tau kehidupan orang, but sometimes everyday is just too much.” jawab Agni sambil menggelengkan kepalanya.
radar: las robertas
pura vida Ki-ka: Monserrat Vargas, Franco Valenciano, Mercedes Oller.
“Pura Vida” yang berarti “pure/ good life” adalah frasa paling khas dari masyarakat Costa Rica, negara asal Las Robertas. Frasa yang sama juga dengan tepat menggambarkan musik mereka yang tanpa kompromi. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Foto oleh: Natalia Sanabria
It was a typical day in San José, Costa Rica. Matahari bersinar cukup terik dengan angin yang sesekali bertiup. Namun, Monserrat Vargas, penduduk asli San José yang juga bassist dan vokalis trio Las Robertas, justru memilih menghabiskan harinya di dalam rumah dengan menonton film dokumenter Fugazi yang berjudul Instrument. “Kami bertemu sekitar 3 tahun lalu, Meche (Mercedes Oller, vokalis/gitaris) dan saya melihat Franco (Franco Valenciano, drummer) bermain dengan bandnya, kami sangat ngefans dengannya jadi kami mengajaknya bergabung di band baru kami dan dia bilang dia mau asalkan dia boleh tampil dengan memakai dress dan wig. we were totally fine with that.” ungkap Monserrat tentang sejarah terbentuknya band mereka. Dengan referensi dari berbagai girl group, musik ye-ye Perancis dan band-band 90-an seperti Black Tambourine, Sonic Youth dan
The Breeders, mereka merilis Cry Out Loud, album debut berisi 10 lagu garage/noise pop/surf rock berbahasa Inggris yang dipenuhi bebunyian fuzzy, nostalgic reverb. Monserrat dan Mercedes menepati janji mereka untuk membiarkan Franco tampil di gig-gig awal Las Robertas sebagai drummer cewek bernama Ana Maria, yang membuat banyak orang terkecoh dan mencap mereka sebagai all-girl band selayaknya Dum Dum Girls dan Vivian Girls, sebuah mispersepsi yang menjadi inside joke tersendiri tentang gender seperti halnya nama band mereka. “Meche yang memilih nama itu karena menurutnya nama Roberta terdengar maskulin dan feminin di saat yang sama. Dan dia sebagai seorang musisi tak ingin dipandang dari jenis kelaminnya saja.” jelas Monserrat. “Kami tak terlalu memikirkan tentang apa yang ingin kami buat, kami hanya memainkan apa yang terlintas di kepala, karena itu
kami tak bisa menyebut dengan tegas genre apa yang kami bawakan. Kurasa garage cukup mendekati, tapi does it really matter?” Monserrat balik bertanya saat saya menanyakan arah bermusik mereka. No is the clear answer, tak penting label apa yang orang lekatkan ke mereka, nyatanya berkat singlesingle seperti “In Between Buses”, “Ghost Lover” dan “Ballroom”, mereka tak hanya menjadi band yang dikenal di kawasan Amerika Latin. Tahun lalu mereka tampil di New York dan festival SXSW, diantara banyak kesibukan mereka lainnya. Franco yang kini tak lagi menyamar sebagai perempuan memiliki dua band lain, yaitu Zopilot dan Monte, Mercedes telah menyelesaikan studinya di jurusan Interior Design, sementara Monserrat tampil bersama The Great Wilderness, bandnya yang lain. Di awal tahun ini, mereka sedang kembali ke studio menyiapkan LP kedua mereka yang diharapkan bisa dirilis pada akhir bulan Maret dan sebuah tur Eropa. Entah ini relevan apa tidak, mungkin kamu belum tahu jika Costa Rica sekarang memiliki seorang presiden perempuan pertama di sepanjang sejarahnya. Saya pun bertanya kepada Monserrat, apakah hal itu memiliki pengaruh terhadap dirinya sebagai seorang musisi perempuan di Costa Rica? “Tidak juga, kami tidak pernah melihat musik dari sisi gender. Kurasa menjadi musisi di Costa Rica sama beratnya bagi cowok ataupun cewek. Hal tersebut lebih tentang bekerja keras dan melakukan apa yang bisa kamu lakukan dengan kemampuanmu sendiri, tak peduli kamu cewek atau cowok.” jawabnya lugas. No compromise, for sure. http://www.myspace.com/lasrobertas
On Stage: love garage
happy up here!
Fell in love once again at Love Garage. Oleh: Alexander Kusuma Praja. Foto Oleh: Rizhky Rezahdy.
Saat memaSuki lapangan parkir eX yang sudah disulap menjadi the coolest spot in town oleh ismaya live dan Future10, saya merasa bernostalgia sedikit karena masih teringat jelas saat tahun lalu di love garage pertama, nYlOn indonesia melakukan launching perdananya tepat sebelum two Door Cinema Club tampil. But like people say, good time flies so fast, tidak terasa kita sudah bertemu lagi di tahun kedua love garage. Walaupun masih bertempat di venue yang sama, tahun ini love garage digelar dalam dua hari. namun, sama seperti sebelumnya, di love garage kita tak hanya mendengarkan live music berkualitas di tengah kota dengan
080
scene gedung-gedung tinggi, tapi juga menikmati cool ambience dari outdoor cinema yang dibuat Future Shorts, beer garden, dan market District dengan brand-brand seperti nikicio, tosavica, amble dan lainnya yang menawarkan diskon khusus, bahkan mengamati gaya penonton yang tampil stylish pun bisa menjadi hiburan tersendiri di event ini. Anyway, hari pertama love garage yang digelar hari minggu 5 Februari didominasi performer lokal seperti angsa & Serigala, Hightime Rebellion, Sir Dandy dan Bayu Risa. Walaupun tidak terlalu ramai, yang tidak datang di hari pertama ini pasti menyesal karena performance dari local acts kita juga nggak kalah kerennya dari line-up luar negeri seperti James Yuill
On Stage: love garage
dan duo DJ dari Sydney, Canyons. Masing-masing band mempunyai trik tersendiri untuk menarik minat kita, Angsa & Serigala dengan penampilan marching mereka yang ramai, Hightime Rebellion dengan musik mereka yang danceable, Sir Dandy dengan lawakan segar di atas panggung serta Bayu Risa yang tak lupa mengajak beberapa bintang tamu seperti Fandy dari Agrikulture dan Willy Winarko. Hari pertama juga dilengkapi dengan penampilan para DJ kebanggaan kita seperti Dipha, Hogi dan Anton Wirjono yang spinning the deck like tomorrow is not Monday. Tiga hari kemudian, hari Rabu 8 Februari, seperti yang sudah diduga hari kedua Love Garage ini
akan jauh lebih ramai berkat line-up seperti Röyksopp, Bag Raiders, Erol Alkan dan Rory Phillips. Sebelum performer internasional itu, hari kedua ini dibuka oleh Roman Foot Soldiers dan Agrikulture yang sukses memanaskan suasana sebelum giliran Bag Raiders. Sayangnya, saya terpaksa melewatkan penampilan duo keren asal Sydney ini karena harus mewawancarai Röyksopp di hotel tempat mereka menginap (baca interview-nya di NYLON Guys!), tetapi laporan dari teman-teman yang beruntung menyaksikan performance Bag Raiders, mereka sangat terhibur dan seru berdansa diiringi “Shooting Stars”. The show must go on dan sekembalinya saya ke venue, DJ Rory Phillips dari London sudah menguasai DJ deck. Selesai Rory, penonton makin mendekati stage untuk melihat Torbjørn Brundtland dan Svein Berge alias Röyksopp. Jauh-jauh dari Norwegia, duo yang pernah dinominasikan untuk Grammy ini tampil luar biasa keren membawakan single-single seperti “Happy Up Here”, “Remind Me”, “Girl And The Robot” dan “Poor Leno” dengan sangat atraktif dan dilengkapi personel live band mereka juga kemunculan Karin Dreijer alias Fever Ray yang bernyanyi di beberapa lagu. Didukung dengan kostum-kostum panggung ajaib dan visual mapping yang memanjakan mata dari Isha Hening, penampilan mereka berhasil menghipnotis semua yang menonton dan meninggalkan banyak kesan untuk diceritakan. Selesai Röyksopp, banyak yang memutuskan untuk pulang, mungkin karena besoknya takut telat
masuk kantor atau kuliah. Too bad, mereka tidak bisa melihat Erol Alkan menunjukkan DJ skill-nya yang sangat hebat, saya tidak terlalu paham teknikteknik DJ, but I can say for sure, this guy is super duper awesome! Overall, seperti yang bisa diharapkan dari event buatan Ismaya Live, Love Garage tahun ini berjalan sangat rapi dan nyaman, bukan hanya dari segi performance di panggung dan venue yang asik tapi juga faktor-faktor pendukung seperti portable toilet yang sangat bersih dan jas hujan yang dibagikan gratis untuk berjaga-jaga kalau hujan turun. Satu yang terasa kurang nyaman mungkin adalah antrean membeli minuman yang sangat crowded. In the end of the day, we still eager to fell in love, again and again, in Love Garage.
083
on stage: the horrors
gloomy valentine
From romantic to gloomy with The Horrors until you can’t control yourself. Oleh : Patricia Annash
Tanggal 14 Februari pasti sudah identik dengan hari Valentine. Saat istimewa yang ingin kamu habiskan bersama pasangan kamu dengan nuansa romantik, tentunya. Tidak dengan saya, saya memilih untuk merasakan suasana Valentine saya dengan band asal inggris, The Horrors. Ketika pertama kali mendengar The Horrors akan mampir ke indonesia, tepatnya di bandung setelah mereka tampil di laneway Festival, Singapura, saya pun sudah tidak sabar menunggu kedatangan mereka. berita simpang siur antara jadi atau tidak jadi untuk tampil di sini juga sempat terdengar. Tetapi tepat di hari Valentine, untitled
082
entertainment dan Soundshine events menjawab berita simpang siur itu. Saya berangkat jam 14.30 wib dari Jakarta dan sesampainya di bandung saya pun langsung menuju ke Dago Tea House di mana Faris badwan dkk akan beraksi. Sesampainya disana, terdengar dari luar bahwa The Horrors masih melakukan sound check. Tentunya saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan saya untuk bisa masuk ke dalam dan melihat mereka sound check. beberapa kali rhys webb (basis) menyempatkan diri untuk keluar dari ruangannya untuk merokok dan ngobrol dengan kami. Tepat pukul 8.30 malam, lima cowokcowok asal inggris ini keluar dan tanpa
basa-basi membawakan lagu pertamanya, Endless Blue. Dengan set panggung yang bisa dibilang sangat sederhana dan tanpa crew juga, Faris badwan, rhys webb, Joe Spurgeon, Joshua Hayward dan Tom Cowan cukup menghibur penggemarnya dengan lagu-lagu dari album kedua dan ketiganya. Sayang, album pertamanya Strange House sama sekali tidak masuk dalam setlist mereka. badwan juga jarang berkomunikasi dengan penonton. Di sepanjang penampilan, badwan hanya berkata ‘Thank you’. badwan sendiri memang dikenal sebagai orang yang jarang berkomunikasi di antara teman-teman bandnya. Suasana mencair saat The Horrors membawakan lagu andalannya dari album keduanya, Sea Within A Sea. lalu Mirror’s Image, Still Life, Scarlet Fields, Three Decades juga dibawakan pada malam itu. Yang membuat saya tertarik adalah penampilan dari sang basis, rhys webb alias Spider webb. Dengan t-shirt garis-garis dengan skinny jeans dan boots (setelan baju khas The Horrors), webb memainkan bassnya dengan gayanya yang berputar-putar dan sedikit feminin. Dan tentunya postur tubuh mereka yang sangat kurus dan tinggi. Termasuk ketika badwan mengangkat stand microphone tinggitinggi dan mengadu kepala microphone dengan amplifier. Sayang, penampilan mereka tidak terlalu lama untuk sebuah konser. Konser yang berlangsung selama 1 jam 11 menit ini dengan total sepuluh lagu diakhiri dengan Moving Further Away. layaknya seperti seorang cowok yang bisa membuat penasaran ceweknya, begitu juga The Horrors dengan aura ‘look cool & keep them guessing’. I’m hooked.
on stage: feist
“I cant believe I’m in Indonesia and you’re singing along!”, ujar Leslie Feist. You’re very much welcome here, Ms.Feist. Oleh: Anindya Devy. Foto Oleh: Yohannes Muliady.
TanggaL 14 FeBRuaRI pasti sudah identik dengan hari Valentine. Saat istimewa yang ingin kamu habiskan bersama pasangan kamu dengan nuansa romantik, tentunya. Tidak dengan saya, saya memilih untuk merasakan suasana Valentine saya dengan band asal Inggris, The Horrors. Ketika pertama kali mendengar The Horrors akan mampir ke Indonesia, tepatnya di Bandung setelah mereka tampil di Laneway Festival, Singapura, saya pun sudah tidak sabar menunggu kedatangan mereka. Berita simpang siur antara jadi atau tidak jadi untuk tampil di sini juga sempat terdengar. Tetapi tepat di hari Valentine, untitled entertainment dan Soundshine events menjawab berita simpang siur itu. Saya berangkat jam 14.30 wib dari Jakarta dan sesampainya di Bandung saya pun langsung menuju ke Dago Tea House dimana Faris Badwan dkk akan beraksi. Sesampainya disana, terdengar dari luar bahwa The Horrors pun masih melakukan sound check. Tentunya saya tidak
mau menyia-nyiakan kesempatan saya untuk bisa masuk ke dalam dan melihat mereka sound check. Beberapa kali Rhys Webb (basis) menyempatkan diri untuk keluar dari ruangannya untuk merokok dan ngobrol dengan kami. Tepat pukul 8.30 malam, lima cowok-cowok asal Inggris ini keluar dan tanpa basa-basi membawakan lagu pertamanya, Endless Blue. Dengan set panggung yang bisa dibilang sangat sederhana dan tanpa crew juga, Faris Badwan, Rhys Webb, Joe Spurgeon, Joshua Hayward dan Tom Cowan cukup menghibur penggemarnya dengan lagu-lagu dari album kedua dan ketiganya. Sayang, album pertamanya ‘Strange House’ sama sekali tidak masuk dalam setlist mereka. Badwan juga jarang berkomunikasi dengan penonton. Di sepanjang penampilan, Badwan hanya berkata ‘thank you’. Badwan
sendiri memang dikenal sebagai orang yang jarang berkomunikasi di antara teman-teman bandnya. Suasana mencair saat The Horrors membawakan lagu andalannya dari album keduanya, Sea Within A Sea. Lalu Mirror’s Image, Still Life, Scarlet Fields, Three Decades juga dibawakan pada malam itu. Yang membuat saya tertarik adalah penampilan dari sang basis, Rhys Webb alias Spider Webb. Dengan t-shirt garis-garis dengan skinny jeans dan boots (setelan baju khas The Horrors), Webb memainkan bassnya dengan gayanya yang berputar-putar dan sedikit feminin. Dan tentunya postur tubuh mereka yang sangat kurus dan tinggi. Termasuk ketika Badwan mengangkat stand microphone tinggi-tinggi dan mengadu kepala microphone dengan amplifier. Sayang, penampilan mereka tidak terlalu lama untuk sebuah konser. Konser yang berlangsung selama 1 jam 11 menit ini dengan total sepuluh lagu diakhiri dengan Moving Further Away. Layaknya seperti seorang cowok yang bisa membuat penasaran ceweknya, begitu juga The Horrors dengan aura ‘look cool & keep them guessing’. I’m hooked.
thank you
feist
083
we need to talk about kevin Sepuluh tahun setelah meneliti mengenai bunuh diri dalam Morvern Callar, sineas Lynne Ramsay kembali dengan eksplorasi mengerikan. Tidak semengerikan yang kamu kira, mengingat film ini merupakan adaptasi dari novel Lionel Shriver tentang remaja kacau yang mengamuk dan membunuh temantemannya di sekolah. Apa yang membuat film Ramsay menjadi penuh gelisah adalah bagaimana ia menggali
persoalan secara dalam. Ada anak yang hidup dalam kemiskinan (Ratcatcher) atau duka perempuan akan kematian kekasihnya. Semuanya dikombinasikan dengan fasilitas teknis yang mengagumkan. Dalam film ini, kelakuan Kevin yang mengingatkan pada tragedi Columbine adalah bentuk perang keinginan dengan ibunya, Eva. Eva berhasil diperankan oleh Tilda Swinton
Tidak ada yang subtle tentang W.E. yang disutradarai oleh Madonna dan mendramatisasi cerita tentang Raja Edward VIII (James D’Arcy) yang diturunkan dari tahta pada tahun 1930-an setelah jatuh cinta dengan janda Amerika Wallis Simpson (Andrea Riseborough). Ceritanya disandingkan dengan hidup fiksional Wally Winthrop (Abbie Cornish), seorang lady dari Upper East Side yang terobsesi dengan kehidupan pasangan kerajaan. Winthrop adalah istri dari William (Richard Coyle) seorang peminum wiski, dan keberadaannya antara ada dan tiada. Meskipun desain set dan sinematografinya sarat makna, film ini dicemari dengan slow-motion yang tidak bermakna dan closeups yang menjemukan. Crane shot dan jump cuts nya juga tidak jelas. Dua perempuan utama dalam film ini dijelaskan dengan gamblang. Wally meninggalkan suaminyaseorang security guard berdarah Rusia,
084
yang dingin. Kevin yang masa remajanya dimainkan oleh Ezra Miller jelas tidak menyukai cara ibunya membesarkan dirinya. Hubungan mereka sendiri disoroti oleh ayah mereka yang polos (John C. Reilly) dan si bungsu yang kalem. Ramsay memberikan nuansa warna merah dalam film ini (tapi tidak semuanya tentang darah) dan sound yang unsettle. Tidak ada ironi di sini. Ramsay melihat konflik secara hitam putih. Meskipun begitu, film ini disajikan mendalam dan punishing. Film ini adalah sesuatu yang membuat kamu perlu bersabar saat menontonnya atau mungkin kagumi, tetapi mungkin tidak bisa terlalu dinikmati. MIKE HARVEY
albert nobbs Dalam drama penuh pemikiran ini, Glenn Close berperan sebagai Albert Nobbs. Albert adalah pelayan era Victoria di sebuah guest house Irlandia yang menyamar sebagai lakilaki karena pekerjaan ini tidak tersedia untuk wanita. Sebenarnya ia tidak menipu kita, tetapi orang-orang itu tampaknya tidak sebijaksana itu. Ia menunggui meja makan setiap malam, “Dalam enam bulan saya akan punya enam ratus
w.e. Evgeni (Oscar Isaac) yang sensitif, penuh pesona, dan pianis yang baik (ada serenade yang mengiringinya). Wallis ditampilkan cinta mati dengan pangeran Edward lewat gesture romantis dan perhiasaannya. “Kamu tidak tahu bagaimana sulitnya hidup dalam romansa terbesar abad ini,” tulis Wallis untuk mantan suaminya yang kedua dalam sebuah surat. Surat itulah yang kemudian Wally baca setelah pertemuannya dengan Mohamed Al Fayed di Paris. Pernyataan itu semestinya sangat kuat dan begitu sedih layaknya filmnya tetapi sepertinya tidak mungkin juga menangis tersedu-sedu untuk karakter aristokrat yang berjuang dalam kekayaan dan kepopuleran kecuali kamu adalah Madonna. CAITLIN SMITH
pounds,”katanya dengan tatapan penuh harap untuk kebahagiaan masa depannya. Ekspresi itu adalah indikator sinema akan adanya kemalangan. Dua orang kemudian datang dan memaksa Albert memilih kebahagiaan atau tragedi. Adalah Joe (Aaron Johnson, Kick Ass), seorang ceroboh yang sekaligus ambisius dan putus asa bersekongkol dengan housekeeper Helen (Mia Wasikowska) yang berusaha memisahkan Albert dengan pundi-pundinya.
Kebahagiaan bisa saja datang dari Mr. Hubert Page (Janet McTeer yang menyegarkan film ini), perempuan yang juga menyamar sebagai pria. Untuk membantunya menyamar, Hubert juga punya seorang istri dan hubungan keduanya jadi tampak alamiah ketika ditangani oleh sutradara Rodrigo Garcia. Sayangnya, romansa Albert dengan Helen jadi terlihat tanpa arah. So it’s hard to care too much about how things might end for him – er, her. MH
jeff, who lives at home Pada mulanya, Jay dan Mark Duplass mengikuti Cyrus yang tajam (Jason Segel) menawarkan analisis serius tapi kocak untuk film M. Night Shyamalan, Signs. Lalu ia meledakkan sebuah bong dan meledakkan bom asap di ruangannya rumahnya lalu merenungkan eksperimen ini dalam hidupnya. Ibunya (Susan Sarandon), adalah pekerja kantoran kesepian yang masih ditumpangi Jeff. Suatu hari ibunya memberinya tugas simpel, yaitu membeli lem kayu untuk membetulkan pintu. Tetapi tidak pernah ada yang sederhana bagi Jeff, si bodoh yang suka menunda pekerjaan dalam umurnya yang sudah lebih dari cukup
itu. Tugas itu dijadikan sebagai perjalanan mencari makna untuk memperbaiki hubungannya dengan saudaranya, Pat, sekaligus membantu saudaranya itu menyelamatkan pernikahannya. Dalam menjalani hari-hari yang terkadang lucu dan memusingkan, Jeff bertindak sebagai pendamping Pat yang paranoid dalam memata-matai istrinya yang dicurigai selingkuh (Judy Greer). Sementara, sang ibu keliling kota dengan kubikel abuabu usang untuk mencari makna dirinya sendiri. Pada akhirnya, semuanya beranjak dramatis di adegan suspension bridge saat Jeff menemukan apa yang ia cari selama ini. Film yang ramah ini intinya menceritakan dua laki-laki dengan premis sederhana yang mencoba untuk mencari makna hidup dengan cara yang tidak biasa. Film ini lebih menunjukkan humanisme dengan cara yang tidak terduga. MH
The Flowers of War
LingkarMera Banyak celah untuk kreativitas di industri film. Salah satu yang terbaru adalah program Reel Quote, produksi dari LingkarMera Productions yang diprakarsai oleh aktor Arifin Putra dan Verdi Sulaiman. Konsep Reel Quote adalah serial mingguan yang menyiarkan edukasi langsung dari para ahli bidang film. Dalam program pertamanya, kamu bisa menyimak sutradara film “Serbuan Maut” Gareth Evans berbicara mengenai semua sudut pembuatan film. Sutradara film yang edar internasional
dengan nama The Raid: Redemption ini akan memberi tahu kamu seluk beluk cara aktor mempersiapkan sebuah adegan dan cara mereka berakting, bagaimana proses sutradara dalam menyutradarai film, bagaimana storyboard atau videoboard dibuat, bahkan bagaimana jika aktor berkelahi tanpa saling melukai satu sama lain. Kini, yang memisahkan kamu dengan para sineas film itu hanya layar komputer dan koneksi internet. Reel Quote tergabung di situs penyedia konten telios.tv mulai tanggal 27 Februari 2012. JESSICA HANAFI
Sutradara Zhang Yimou yang pernah memperkenalkan Hero (2002) dan House of Flying Daggers (2004) pada publik internasional membawa The Flowers of Wars sebagai visualisasi fiksi karya novelis Geling Yan berjudul 13 Flowers of Nanjing. Situasi Nanking Massacre pada tahun 1937 di mana ibukota Nanking diinvasi Jepang diwakili dalam slow-motion dramatis tentara-tentara human shield yang diberondong peluru. Karakter John Miller, pengurus pemakaman yang diperankan Christian Bale di sini menjadi krusial. Hadir di awal film dengan ketidakpedulian akan ribuan orang mati dan malah minta bayaran mengurus pemakaman pastur, ia terdampar di gereja dengan anak-anak
perempuan yatim piatu tiga belas tahunan dan empat belas perempuan penghibur yang tersohor di Nanking. John terpaksa berpura-pura menjadi pastur untuk menyelamatkan anak-anak yang hampir diperkosa tentara Jepang. “I took catechism lessons as a kid. Sometimes I remember that when I’m drunk which I am as often as I can be,” ia merasa tidak mampu. Ia jatuh cinta pada Yu Mo (Ni Ni) yang meyakinkannya, “It seems you know more than just drinking.” Berusaha menyelamatkan anak-anak dari kemungkinan terburuk penawaran jenderal Jepang, John bekerja sama dengan para perempuan penghibur meloloskan anak-anak dari kebrutalan Nanking. Film ini memotret bagaimana situasi membuat seseorang menjadi jauh lebih mengenali dirinya sendiri serta betapa besar kemungkinan untuk bahagia, di situasi apapun.. dengan siapapun. JH
A Better Life
extremely loud and incredibly close Penampilan mengesankan dari Thomas Horn yang memerankan Oskar Schell, anak sembilan tahun yang tampak terlalu intelek dan jauh lebih sentimental daripada anak-anak seusianya. Oskar berbicara dengan cepat dan komprehensif, mengingat waktu secara detil, dan tangkas menciptakan frasa oxymoron dalam hitungan detik. Di sini Tom Hanks muncul tidak lebih dari seperempat filmnya dan Sandra Bullock lebih murung daripada karakterkarakter lucu andalannya. “If things were easy to find, they wouldn’t be worth
finding,” begitu sang ayah Thomas Schell (Tom Hanks) mengungkapkan. Maka, ayah-anak ini menghabiskan waktu scavenger hunt menyusuri sudut-sudut kota New York yang sayangnya tak pernah usai. Oskar yang outspoken lalu membenci ibunya (Sandra Bullock) yang tidak dapat menjelaskan padanya mengapa pesawat menabrak gedung kembar World Trade Center pada 11 September 2001 dan menyebabkan ayahnya meninggal. Oskar mencari 417
orang dengan nama belakang Black berdasarkan petunjuk yang ditemukannya dari vas biru yang tak sengaja ditemukannya di kloset sang ayah. Ia bertemu kakek tua asing (Max Von Sydow) yang bisu setelah menyaksikan Perang Dunia II. Ia mengira beliau adalah kakek kandungnya. Ia bertemu dengan Abby Black (Viola Davis) yang mantan suaminya mencari kunci dari vas biru itu. Film ini tentang pencarian dan pembelajaran menikmati prosesnya untuk memahami apa yang rasanya sulit dipahami. JH
Jangan menilai garapan film berdasarkan kegagalan sutradaranya di karya sebelumnya. Penggemar film pernah kecewa dengan Chris Weitz karena New Moon (2009) bukan hanya mengecewakan tapi ia jauh lebih jelek daripada Twilight (2008). Film ini bisa mengembalikan reputasinya. Demian Bichir, kuda hitam Aktor Utama Terbaik di Academy Awards 2012 berperan sebagai Carlos Galindo yang ‘hanya’ tukang kebun di komunitas Hispanik Los
Jika menonton tanpa terlebih dahulu melihat kredit dan sutradara, saya kira kamu tetap akan familiar dengan formula Haywire. Ensemble cast, score minim (atau bahkan tidak ada) sebagai petunjuk adegan menegangkan, cut-to-cut yang tidak bertele-tele untuk menjelaskan kilas balik. Soderbergh seolah ingin mereplikasi karya besarnya, Ocean’s Eleven (2002), ke dalam film action keras. Bedanya, Haywire tidak punya inside jokes sebagus Danny Ocean dan Rusty Ryan. Tetapi di sini banyak dijumpai adegan tendang dan pukul yang dilakukan sendiri para aktornya (yang tenar semua itu) tanpa pemeran pengganti. Karakter utama Mallory Kane justru diperankan oleh Gina Carano yang bukan aktris tapi
Angeles dan memiliki hubungan yang canggung dengan putra remajanya, Luis (José Julián). Carlos terlalu mudah percaya pada orang asing yang memberinya separuh roti sehingga ia kehilangan truk barunya dan segala peralatan kerjanya, bahkan kepercayaan putranya. Luis tumbuh dikelilingi lingkungan yang membentuk geng dan hobi menghilang sepulang sekolah bersama pacarnya. Berada di lingkungan penuh emosi membuat Luis berinisiatif
berpengalaman di mixed martial arts. Ia lebih memikat dalam berkelahi daripada berakting. Mallory adalah agen perempuan tangguh yang disewa untuk pekerjaan berbahaya. Ia berkelahi dengan Aaron (Channing Tatum), menyabotase mobil pemuda polos yang terpaksa terlibat (Michael Angarano), dan dipesan oleh mantan kekasihnya Kenneth (Ewan McGregor) menyelamatkan sandera untuk dibawa ke Michael Douglas dan Antonio Banderas. Jika punya (Michael) Fassbender fever, kamu bisa melihatnya menjadi agen beraksen Inggris dan berkelahi di kamar hotel mewah. Cerita konspirasi agent dan perempuan yang bertahan hidup dari percobaan pembunuhan mungkin membosankan. Namun, perlakuan Soderbergh dan
menemani ayahnya mencari Santiago yang membawa lari truk Carlos. Hubungan ayah-anak yang jauh didekatkan pada petualangan berdua. Carlos yang sungkan dan Luis yang penuh penolakan pergi ke rodeo dan menikmati budaya Meksiko yang tidak pernah diingat Luis. Justru saat keduanya sedang menikmati kegilaan baru, Carlos memutuskan sesuatu yang konsekuensinya tidak mengenakkan. Chris Weitz berhasil meramu hubungan ayah-anak yang bukan formula baru lewat konflik intens dengan bumbu adegan sentimental di situasi sulit. Mendayu-dayu di beberapa adegan tetapi tidak berlebihan. JH
score David Holmes yang juga DJ lebih menarik daripada film action Hollywood yang mengandalkan slow motion memuakkan. JH
haywire 085
BOOKMARKS It Chooses You Miranda July McSweeney’s Rp. 288.000
Very Classy “Even more exceptional advice for the extremely modern lady”. Derek Blasberg The Penguin Group Rp. 207.000 Dengan latar belakang pendidikan dramatic literature dan jurnalistik di New York University serta antusiasmenya akan personal style, Derek Blasberg mulai menuangkan catatannya ke dalam Classy yang menjadi New York Times best-seller. Very Classy yang menjadi lanjutan serinya ini mengambil fokus pada penyegaran kembali ingatan perempuan untuk tetap berkelas karena abad 21 dilihatnya sebagai masa di mana classy dan tramp semakin rancu. Blasberg mengkategorikan perempuan menjadi dua spesies, the lady yang well-groomed dan the tramp yang memakai dress dua nomor di bawah yang seharusnya. Buku ini membahas bagaimana menjaga perilaku ala classy lady yang membedakanmu dengan perilaku yang patut mendapat stempel ‘tramps’. Di sini kamu dapat menemukan teori table manners, menemukan ide memilih tas apa yang perlu dibawa untuk occassion tertentu, dress seperti apa yang perlu dipakai waktu menghadiri your best friend’s wedding, hingga koleksi joke cerdas (yang perlu kamu terjemahkan lagi sesuai budaya kita). Lady yang identik dengan party (cocktail party, not trashy party) juga membuat buku ini menyediakan ide tema pesta. Bukan hanya dilengkapi dengan kumpulan nasihat ‘a lady knows...’, ‘a lady looks...’, ‘a lady dresses...’, buku ini juga menyediakan terapi pengetahuan tentang film (Annie Hall!), artis (van Gogh), karakter fiksi (Daisy Buchanan dalam The Great Gasby) yang mampu mendefinisikan seorang lady. JESSICA HANAFI
Blabber Blabbber Blabber: Volume 1 of Everything Comics from Around 1978-81 Lynda Barry Drawn & Quarterly Comics and Graphic Novels Rp. 287.000 Lynda Barry adalah salah satu kartunis Amerika yang mampu mewakili karakter non-mainstream. Ia berkawan akrab dengan Matt Groening, kreator The Simpsons, dan sering meng-email video Youtube konyol padanya. Jadi, simpulkan sendiri karakternya. Dalam buku ini, saya menemukan diri saya asyik membaca kumpulan cerita ‘Two Sisters’ yang menceritakan dua kembar identik, Rita dan Evette, lengkap dengan kejahilan mereka yang quirky di kelas dan obrolan meja makan mereka yang sepertinya tidak mungkin dimengerti oleh orang lain selain mereka berdua. Selain mereka, ada strip ‘Girls and Boys’ yang apa adanya dan cenderung digambarkan kasar. Ada ‘Life in Hell’, yang dikirim dari Groening semasa college dengan pesan ‘look at what you’re missing!!’ di balik kertas burger. Good thing about comic is, cerita bisa digambarkan dengan sudut pandang siapapun dan bisa diilustrasikan dengan dramatisme berlebihan, sarkas sekaligus hilarious. Komik strip Lynda Barry mungkin tampak tidak rapi dan kecantikannya jelas minus. Namun, dalam kumpulan early work-nya ini bisa dilihat problema-problema para grown-ups yang bittersweet ... mungkin bisa dekat dengan pengalaman kamu. Bedanya, ada exclamation points yang dibubuhkan dalam ceritanya. Lewat gaya ilustrasinya yang scratchy, komik Lynda Barry telah mampir di setidaknya 70 jenis koran di Amerika. Perhaps this thing should pay a visit on your lap too! JESSICA HANAFI
Find the books at Aksara Bookstore. Foto oleh: Rizhky Rezahdy.
Miranda July adalah seorang seniman, penulis, sutradara dan aktris Amerika yang mempunyai sentuhan emas untuk apapun yang ia kerjakan, seperti misalnya feature film pertamanya berjudul Me and You and Everyone We Know yang meraih penghargaan Caméra d’Or di Cannes 2005, berkat pendekatan feminisnya dan humor yang witty namun tetap membumi, sama seperti yang tertangkap di buku barunya ini. Inti dari buku ini sebetulnya sangat simpel, di musim panas 2009, Miranda sedang dalam proses menulis naskah film barunya, The Future, dan mengalami writer’s block. Ia pun menenggelamkan diri di dunia maya dan rajin membaca PennySaver, sebuah buklet mingguan berisi daftar orang-orang yang menjual barang murah dan random. Ia pun mulai bertanya-tanya tentang siapa orang-orang yang menjual boneka Care Bear, kartu Natal atau bahkan bullfrog dan bagaimana cerita hidup mereka. Ia lalu menghubungi Michael yang menjual jaket kulit seharga $10 dan memberanikan diri untuk meminta izin mewawancarai Michael yang ternyata seorang pria transeksual berusia 60-an. Dari Michael, dimulailah hari-hari Miranda menjumpai para penjual lainnya yang bersedia diwawancarai dengan imbalan $50, sejenak seperti premis sebuah film indie dengan cast meliputi ibu-ibu imigran dari India, seorang bekas napi, seorang penggangguran yang gemar membuat kolase foto anak perempuan dan pria tua bernama Joe yang sering menulis puisi mesum untuk istrinya, yang akhirnya justru menjadi potongan puzzle paling penting dalam film Miranda dan turut berperan sebagai dirinya sendiri di film The Future. Diperkuat oleh foto dokumentasi Brigitte Sire yang mempertajam cerita dan seringkali bahkan berteriak lebih keras. “All I ever really want to know is how other people are making it through life,” tulis Miranda, hasilnya adalah memoar rangkuman cerita kehidupan nyata yang impact-nya jauh melebihi dari karya fiksi paling imajinatif sekalipun. ALEXANDER KUSUMA PRAJA
Oleh: Alexander Kusuma Praja.
dear casey Sekarang, semakin banyak fotografer cewek yang bermunculan di gigs dengan menenteng kamera DSLR atau para fashion blogger yang tentu tetap mau tampil stylish dengan kamera mereka, tapi as you know, rata-rata tas DSLR yang ada desainnya terlalu kaku dan “cowok banget”. But worry no more, kini kamu bisa memilih tas kamera dari BUENOFIDE, label milik anak-anak SBM ITB. Tas bernama Casey Jones ini memiliki desain chic berbahan kanvas dan kulit berkualitas dengan 4 pilihan warna. Nggak cuma menang gaya, tas ini memiliki fitur-fitur seperti detachable padding untuk memudahkanmu mengatur isi tas yang bisa menampung beban sebesar 5 kilo, easy-access pockets termasuk satu yang khusus untuk memory card dan kemampuan waterproof. It’s pretty neat, right?
pet shop brooch WoodWood, label aksesori milik Inez Tiara kembali membuat koleksi aksesori kayu yang menggemaskan. Mini collection bernama “Animal” ini berupa koleksi lima desain brooches berbentuk siluet binatang peliharaan seperti kucing, kelinci dan burung.yang terbuat dari material teakwood yang sengaja dibiarkan berwarna natural. Dengan bentuk yang simpel, brooches yang satunya dijual seharga Rp. 45.000 ini bisa mempermanis apapun yang kamu pakai. http://woodwoodohwoodwood.tumblr.com
Part Lies, Part Heart, Part Truth, Part Garbage 1982–2011 Warner Music
R.E.M. boleh saja memutuskan bubar September kemarin, namun Michael Stipe dan rekan-rekannya tidak mau pergi begitu saja tanpa jejak. Mereka meninggalkan kado perpisahan untuk para penggemarnya berupa album greatest hits berisi dua CD yang merangkum diskografi mereka dari masa masih indie hingga 10 album di bawah Warner Records. Berisi total 40 lagu yang meliputi lagu-lagu wajib seperti “Everybody Hurts”, “Losing My Religion” dan “Shiny Happy People”, mereka juga membuat tiga lagu baru, termasuk “We All Go Back to Where We Belong” yang menjadi single. Sebuah perjalanan retrospektif yang sangat menarik bagi fans R.E.M. maupun yang belum sempat mendengarkan mereka.
http://www.buenofide.com/
say wood?!
http://omaanna.multiply.com
R.E.M
Kalau kamu pernah mencicipi selai buah Oma Anna dari Bandung, kamu mungkin juga tahu kalau toko milik Mei Suling ini juga membuat barang-barang handmade yang lucu-lucu dan fungsional seperti sketch book berdesain unik. Salah satu produk baru Oma Anna adalah wood book dan tempat pensil yang terbuat dari material kayu lokal dan kulit sintetis. Untuk bukunya, terdiri dari ukuran A5 dan A4 yang isi kertasnya bisa diganti kalau sudah habis. Selain itu, tulisan Sketch/Draw/Write yang digrafir dengan laser di bagian depan buku dan tempat pensil ini bisa kamu customize sesuai selera, entah itu nama kamu, nama orang untuk kado atau kata-kata keren yang baru-baru ini kamu baca. It’s personally yours.
The Big Pink Future This 4AD
The Big Pink, band London yang terkenal dengan single “Dominos” dari album debut A Brief History of Love yang sukses, kini merilis album sophomore berjudul Future This. Sesuai judulnya, album kedua ini terdengar lebih kekinian dibanding album sebelumnya yang kental dengan nuansa Jesus & Mary Chain. Diproduseri oleh produser jenius Paul Epworth (Adele, The Rapture, Foster the People), Robbie Furze dan Milo Cordell masih membuat lagu-lagu anthemic seperti “Stay Gold”, “Hit the Ground (Superman)” atau “1313” yang penuh power hooks menarik dan arena-worthy.
Lana Del Rey Born to Die Interscope/Polydor Sama seperti “Pumped Up Kicks” milik Foster the People, single “Video Games” milik vokalis sensual Lana Del Rey adalah satu lagu yang tiba-tiba muncul, ter-blow up dan mendadak menjadi lagu favorit semua orang. Menyambung self-titled EP kemarin, Lana merilis Born to Die yang berisi 12 lagu dengan genre beragam meliputi ballad, jazz, R&B dengan sounds yang sama kerennya dengan pesona fisiknya sendiri. Walaupun beberapa lagu terdengar terlalu overdramatic untuk didengarkan sepanjang 2-3 lagu. Still, its perfect soundtrack for every sexy bad girls.
0 8 7
Oleh: Alexander Kusuma Praja.
get this
SOUNDCHECK
Vina Clanirella adalah tipe cewek yang sangat ceria dan menurut pengakuannya sendiri seseorang yang cerewet, namun selalu sangat garang dan tampil maksimal ketika beraksi di panggung sebagai vokalis band Fever To Tell. Saat ini gadis yang sedang bekerja di kantor Regional Asia Tenggara HIVOS, sebuah NGO dari Belanda sebagai Junior Programme Officer di Program Rights and Citizenship ini sedang mempersiapkan album Fever To Tell. Menyebut Alexa Chung sebagai beauty icon-nya, kali ini Vina membagikan mixtape berisi all time favourite songs versinya sejak kelas 3 SD dan sebuah beauty secret andalannya, which is a clean face and Mac’s Ruby Woo Lippy. ALEXANDER KUSUMA PRAJA.
The Beatles “Twist and Shout” Indoktrinasi album-album The Beatles dilancarkan oleh Ayah saya, katanya sebagai soundtrack persiapan tinggal di Inggris selama 4 tahun. Waktu itu saya masih kelas 3 SD dan lagu “Twist and Shout” berhasil melekat menjadi all time favourite hingga sekarang. The Breeders “Cannonball” Kim Deal yang pertama kali membuat saya jatuh cinta, dan “Cannonball” menjadi elemen penting atas paradigma saya akan perempuan dan industri musik, yeah girls can ROCK OUT TOO!
Blur “Girls and Boys” Menjadi seorang ABG di Britania Raya tentu tidak bisa luput dari fenomena BLUR and of course, Damon Albarn. “Girls & Boys” selalu jadi nomor favorit geng ABG saya saat itu. Oasis “Rock n Roll Star” Friksi antara BLUR dan OASIS tidak membuat saya berat sebelah. “Rock and Roll Star” made me wanna be one! Smashing Pumpkins “1979” “Shakedown 1979, Cool kids never have the time…” Enough said! <3
Q&A
Mixtape:
vina clanirella
Weezer “Jamie” Jamie adalah satu-satunya lagu Weezer yang bisa saya nyanyikan sambil main gitar. Elastica “S.O.F.T” Apart from the uber cool JUSTINE FRISCHMAN, S.O.F.T adalah lagu Elastica favorit saya buat Rock Out di kamar, pretending to score before a million peeps! No Doubt “Just a Girl” The ultimate anthem buat saya dan band saya waktu SMP. Cewek-cewek ABG tomboy ngeband, bawa mobil tanpa SIM, pulang malam …. Oh the Rebel Girl
years! Le Tigre “TKO” Kathleen Hanna sukses bikin saya danceypancey dengan campuran musik dan ideologi feminisnya yang disalurkan lewat Le Tigre. TKO to Machismo! Yeah Yeah Yeahs “Y Control” Ketika semua orang jatuh cinta dengan “Maps”, saya malah awalnya naksir dengan “Y Control” terlebih dahulu. Which is then soon led me to love this band FULL FRONTALLY!
Vinca Callista
Vinca Callista adalah salah satu perempuan muda yang hariharinya senantiasa diisi dengan kegiatan-kegiatan seru. Selain menjadi announcer di 99ers Bandung dan TV host Kompas TV, Vinc yang berumur 22 tahun dan berkuliah di Fikom Unpad ini sudah gemar menulis fiksi sejak SMP. Sampai sekarang ia sudah merilis empat novel fiksi dengan tema cerita yang beragam, mulai dari kehidupan sehari-hari seperti Lima Mata Manusia (Nulisbuku) dan Semburat Senyum Sore (Atria) yang tokoh utamanya adalah seorang penyiar radio, hingga novel fantasi berjudul Dunsa (Atria) yang kental dengan unsur petualangan epic. ALEXANDER KUSUMA PRAJA Kamu sudah menulis mulai dari teenlit sampai novel epic fantasy, apa tantangan untuk masingmasing genre itu? Kamu sendiri paling suka membaca genre apa? Menurutku lebih susah menulis teenlit, karena harus disesuaikan dengan keadaan nyata di dunia ini. Pernah, beberapa naskah teenlit-ku ditolak sama penerbit garagara terlalu “fantasy” hahaha. Kalau menulis epic fantasy sih aku selalu ingin menciptakan hal-hal baru dan menamainya dengan nama-nama yang punya filosofi, jadi ya tantangannya
perlu imajinasi yang tinggi dan cari referensi bahasa asing dan mitologi. Aku pribadi lebih suka baca novel epic fantasy daripada teenlit, cerita di “dunia lain” dengan petualangan yang menegangkan itu selalu mencengangkan! Haha... Siapa penulis favoritmu dan kenapa? Ada beberapa penulis yang aku idolakan, tapi yang menempati posisi pertama selalu J. K. Rowling. Karena “perkenalan” aku dengan buku-buku Rowling dulu jadi turning point untuk imajinasiku.
Waktu itu aku masih SMP dan serial Harry Potter betulbetul memukau buat aku, sampai jadi membentuk kepribadian yang bikin aku jadi cinta epic fantasy. Kisah hidup Rowling juga menginspirasi dan jadi bikin semangat untuk terus mengembangkan tulisan-tulisanku.
What’s the perks of being a writer? Aku bisa “kabur” dari dunia nyata. Kadang aku bisa merasa lebih nyaman ketika berada dalam imajinasiku waktu menulis buku. Rasanya selalu damai gitu, haha. Plus, aku bisa menciptakan dunia sendiri yang isinya terserah aku.
What’s your dream? Banyak banget mimpiku, karena itu yang jadi kekuatan buat terus berkarya dan belajar. Tapi tujuan utamaku selalu tentang buku-bukuku, aku mau buku-bukuku bisa dijual di seluruh dunia, biar makin banyak yang baca dan “ngena” di hati para pembacanya, jadi bakal terus diinget dan menginspirasi banyak orang.
.com www.queencallista.tumblr
artist:
habibie putranto LOG ON
BOOKMARK
“Saya bukan orang yang cukup fasih untuk menulis di blog, jurnal atau semacamnya, maka satu-satunya yang bisa diandalkan untuk mengeluarkan unek-unek kejenuhan dunia kerja adalah membuat cerita diri dalam bentuk komik.” ungkap Habibie Putranto, seorang freelance branding designer yang membuat komik strip bernama Komik Biebo (kebalikan dari Bobie, nama panggilannya) yang merupakan refleksi kejadian-kejadian memalukan, miskomunikasi, misplaced serta aneka kesialan lain dalam hidupnya. Terinspirasi karya Joe Sacco, Beni & Mice dan Masdimboy, lulusan DKV ITB ini mulai membuat Komik Biebo sejak 2010 lalu yang sekarang sudah ada 36 cerita yang tersimpan di komikbiebo.blogspot.com dan sempat meraih penghargaan karya favorit dari IMO blogging contest yang diselenggarakan oleh In My Opinion Jakarta Post dan Lintas. Apakah ada rencana membukukan Komik Biebo? “Sampai saat ini saya belum terpikir untuk membukukan komik ini, harapan untuk itu sih pasti ada. Namun saat ini masih lebih konsen dengan bidang kerja saya sambil melakukan berbagai art project bersama teman-teman, seperti wanara studio, malamari dan sebagainya,” jawabnya sebelum meneruskan, “Saya kini selalu menyempatkan untuk tetap membuat komik ini dengan santai dan menerbitkannya secara lebih teratur, bila respons yang diterima semakin besar dan komik yang dibuat juga sudah semakin banyak, maka keinginan untuk membukukan komik tersebut sangat mungkin terwujudkan.” ALEXANDER KUSUMA PRAJA
Kalau kamu termasuk yang sering menghabiskan waktu di Tumblr, kemungkinan besar kamu pernah melihat posting beberapa sweater dengan fullprint sangat keren yang di-reblog dari Sexy-Sweaters.com. Akun Tumblr milik Greta Gibbens dan Alec Weitl ini memang dipenuhi dengan ratusan sweatshirt bergambar kartun (Disney! Sailormoon! Spongebob!), pop icon (Harry Potter! Rihanna! Hepburn!), funny quotes (“Curiousity killed your virginity”) dan referensi pop culture lainnya, which is just too cool to be true, in literal way. Yup, walau saya yakin kamu langsung berpikir “Oh, I MUST HAVE THIS!” saat melihatnya,
sayangnya semua sweater di situs ini hanya berupa desain saja. Namun, duo tersebut kini sedang berusaha mencetak beberapa desain yang mereka buat, “Satu alasan kenapa sweatersweater ini tidak diproduksi adalah karena ongkos produksi yang sangat mahal untuk membuat sweater fullprint satuan seperti ini, tapi kuharap fanbase kami yang besar bisa menutupi hal tersebut.” ungkap Greta. So, sambil menunggu suatu saat kita bisa memakai sweater betulannya, kamu bisa melihat-lihat Tumblr ini. Hati-hati, akan banyak pekikan “I want this!” atau “I want that!”, percaya deh. ALEXANDER KUSUMA PRAJA.
The Tiny Book of Tiny Stories Volume 1 HITRECORD & Joseph Gordon-Levitt Bagi yang belum beralih dari sosok Tom Hansen, HarperCollins Publishers karakter dalam film (500) Days of Summer Rp. 180.000 (Aksara Bookstore) yang menjadi asosiasi paling umum dari Joseph Gordon-Levitt, kamu bisa menemukan sentuhan yang mirip dengan pekerjaan Tom dalam The Tiny Book of Tiny Stories ini. Membuka halaman demi halaman buku ini seperti membaca kumpulan fiksi mini yang diilustrasikan. Ada tuturan romantisme di dua dimensi yang berbeda. Ada keluguan yang terpancar dari karakter anak-anak. Ada dialog yang menyentil kebiasaan manusia hingga ironisme yang tergambarkan dalam bahan makanan yang diibaratkan hidup. Semuanya dari tangan talenta-talenta yang hampir saja tidak terekspos. Penggagas proyek ini
adalah HITRECORD, perusahaan produksi yang unsur pentingnya adalah kolaborasi terbuka untuk siapa saja yang artistik dan punya koneksi internet. Sementara, Gordon-Levitt adalah RegularJOE yang membuka jalan bagi para penulis, pembuat film, ilustrator, musisi, fotografer, photoshopers, remixers dan pelaku seni lainnya di mana profit yang didapat akan dibagi 50/50, perusahaan dan kontributor. Volume pertama ini adalah melting pot 67 artis dari keseluruhan 8569 total kontributor yang karyanya bisa kamu browse di hitrecord.org. Medium itu tentu lebih fleksibel daripada tiny books yang tidak memungkinkan kamu menggunakan indera pendengarmu. JESSICA HANAFI
ung s g n yek rla o e r b p us uk r t e n t u ries nya a g i n D i r ta pire n a m k er. a p V w a o l c m f all usi nan W e m a m a i tig ing ula e n a m B s f v so kse b re k u o r s e D e P K ina he N T i l p e nov tet a i r a asi d t p a d ood a W l m l fi ik ae M : Oleh
“APAKAH KAMU TAHU kalau Daddy longlegs adalah labalaba paling beracun sedunia?” tanya Nina Dobrev sambil melebarkan matanya yang lebar. Selama beberapa saat, kami sudah mengobrol tentang arachnids sambil minum kopi di Los Angeles dan meskipun ia mengaku punya ketakutan tersendiri akan spesies berkaki delapan itu, Dobrev tampaknya menikmati berbicara tentang hal ini. “Giginya terlalu kecil untuk menembus kulitmu, artinya ia tidak bisa menyebarkan virus ke dalam tubuhmu. Tetapi kalau ia menggigitmu di luka terbuka, kamu bisa meninggal seketika.” Ia tertawa. “Saya tidak tahu secepat apa. Saya mungkin berbohong soal itu.” Faktanya, Dobrev mengarang semua itu atau paling tidak hal itu benar bagi seseorang yang mengelabuinya. Ternyata, bahaya Daddy longlegs itu sendiri tidak dapat dipercaya karena merupakan semacam urban legend. Menurut Departemen Entomologi di University of California di Riverside, “Tidak ada bukti sains yang membuktikan apakah memang benar mereka itu beracun.” Saya tidak tahu apakah Dobrev percaya pada rahasia ini. Tetapi saya tidak mau menantang dia karena si cantik 23 tahun berdarah BulgariaKanada ini berurusan dengan kisah semacam itu, seperti karakter di novel George Orwell. Setidaknya itu asumsi saya. Tidak perlu merencanakan wawancara sambil duduk dengan Dobrev untuk mengalami itu. Kamu hanya perlu menonton melodrama Southern-gothic The Vampire Diaries yang sempat memenangkan dua kali Teen Choice Award sebagai serial fantasi/sci-fi terbaik. Dobrev bermain sebagai dua orang dalam serial yang sudah sampai musim ketiganya itu. Dalam serial yang dikembangkan oleh Kevin Williamson dari Dawson’s Creek itu, ia berperan sebagai Elena Gilbert, gadis kalem yang terjebak dalam percintaan antar spesies dengan dua vampir kakak-adik yaitu Stefan yang diperankan oleh Paul Wesley dan Damon yang diperankan Ian Somerhalder (yang rumornya kini dipacarinya). Kedua, ratu vampir Katherine Pierce, doppelgänger Elena yang terlibat dalam cinta segitiga itu seabad sebelum Elena ada. The Vampire Diaries mengambil lokasi di Mystic Falls, Virginia, kota imajiner dari buku L.J. Smith. Kisah ini jelas tidak terlalu realistis, lihat saja pada musim pertama kita disajikan episode berjudul “Friday Night Bites” dan “You’re Undead
to Me”. Dobrev memerankan karakternya dengan intens, memberikan bobot tersendiri untuk materinya. “Nina membaurkan kehangatan yang tulus dengan sedikit nuansa nakal,” jelas produser eksekutif Julie Plec yang ingat saat mengaudisi Dobrev saat proses casting The Vampire Diaries. “Saya pikir saat itu ia mengalami hari yang buruk dan sedikit sakit. Kevin dan saya berpikir, ‘Oh, dia cantik. Next!’” Dobrev menjadi sedikit kacau dan kembali ke Toronto, tempat tinggalnya waktu itu. Plec melanjutkan, tapi Nina selanjutnya sadar. “Ia berkata, ‘Tunggu sebentar, saya lebih baik daripada apa yang mereka pikirkan’, dan ia kembali ke studio, merekam dirinya, dan mengirimkannya kepada kami. Dia tampak sempurna dan seakan kembali hidup. Saya berpikir, ‘Betapa bodohnya jika ia tidak melakukannya dengan benar.” Plec tertawa. “Setelah itu, Nina langsung mendapat pekerjaan itu.” Jadi, apa yang kamu temukan di sebuah wawancara bersama Nina Dobrev yang tidak kamu temukan dalam The Vampire Diaries? Hmm. Sebagai permulaan, ia menganggap dirinya sebagai a cat lady. “Sebenarnya saya bermaksud mengucapkan ‘cat woman’ karena ‘cat lady’ membuat saya seperti berusia 500 tahun,” kata aktris muda Hollywood ini dalam sweater baggy kasual berwarna abu-abunya, jeans biru yang slim-fit dan lagi-lagi saya menyerap kata-katanya. “Mereka bermigrasi ke dalam diri saya. Saya rasa saya ini seekor kucing di masa lalu.” Dobrev dan kawanan kucingnya tinggal di Atlanta, supaya dekat tempat syuting The Vampire Diaries. Ia tinggal dalam sebuah rumah yang ia sebut “zen sanctuary.” Coba bayangkan lilin, kayu-kayu kering, dan kamar yoga. Rumah pertamanya adalah sebuah bangunan yang ia bilang, “gedung ini tampak seperti di film Tom Cruise,”katanya. “Tapi saya merasa seperti hewan yang terkurung di gedung pencakar langit. Kamu melihat ke arah dunia dan merasa terpenjara karena kamu terpisah dari lingkungan itu.” Di sisi baiknya, Dobrev berkata, ia tidak pernah melihat satupun laba-laba. “Semuanya sangat padat di bisnis ini,” ujar Dobrev. “Tidak ada rutinitas sekalipun. Tidak ada jadwal yang dapat kamu percaya untuk menjadi konsisten. Jadi, lingkunganmu ... rumahmu, kamar tidurmu adalah satu-satunya tempat yang dapat kamu gantungkan.” “Elemen itu sangat penting bagi Nina,” kata Somerhalder. “Ia merasa perlu menemukannya. Butuh wawasan untuk menyadari itu. Untuk anak muda, ia memiliki jiwa yang tua. Mungkin juga ada hubungannya dengan darahnya yang Eropa itu. Ada sense yang berbeda.” Padahal Dobrev sudah lama bukan warga Eropa. Keluarganya meninggalkan Bulgaria dan hijrah ke Kanada ketika Dobrev masih berusia dua tahun. Namun, jejak Old
Spread sebelumnya: jaket oleh levi’s, top oleh h&m, rok oleh dsquared 2 , boots oleh laurence dacade, topi oleh genie by eugenia kim, kalung kayu untai oleh jensen-conroy, stone cuff toska oleh frieda&nellie by stacy herzog and sarah reid.
Lettering oleh Dan Cassaro
n, thakoo h e l o t & Shir h denim e l o s t shor lauren, h p l a r y suppl edom leh fre o g n i t leh an incin o c , p o h at tops ue aria, bl m a d n i omi mel oleh jo e c a l c eh lace ne ollar ol c r e v l i k lim, s n, sabu o t x a p fiona elt. w the b o l b h ole
cne, shirt Dress oleh a gai dalaman) (dipakai seba ne, sepatu oleh rag & bo , kalung oleh oleh thakoon sabuk oleh pamela love, cincin oleh jeremy scott, iness jewelry. double happ
World dalam dirinya tetap ada. Ia kesulitan dalam memahami ekspresi bahasa Inggris yang kasual. Waktu mengobrol, ia membutuhkan bantuan memahami “caught in the crossfire” dan “jack of all trades.” “Itu sisi Bulgaria saya,” ia mengakui. “Teman-teman saya selalu menggoda saya.” Dobrev tumbuh belajar tap, ballet, gimnastik dan belajar performing arts di SMU. “Saya ini overall achiever,” ceritanya. “Saya ingin mahir di segala bidang. Saya menemukan kesenangan di berbagai bidang kreatif.” Pada usia 16, ia mulai mencoba audisi-audisi di Toronto dan akhirnya mendapat peran kecil di debut penyutradaraan Sarah Polley, film yang mendapat pujian bagus yaitu Away From Her. Ia membuat terobosan ketika berperan sebagai ibu remaja di Degrassi: The Next Generation, sebuah TV drama di Kanada yang juga memperkenalkan aktris 90210 Shenae Grimes dan penyanyi hiphop Drake pada publik. “Ia sangat baik,” kata Dobrev tentang mantan castmate-nya itu. “Anehnya sekarang ia adalah rapper dan simbol seks. Saya ingat ketika berada di mobil dan menuju sebuah pesta sambil bernyanyi mengikuti musik radio ketika seseorang berkata,’ Bukannya itu temanmu, Drake?’ I was like, ’Who’s Drake?’” Dobrev tidak terlalu girang ketika skrip The Vampire Diaries mampir padanya. “Saya berpikir,’Twilight untuk TV? –been there done that,” ucapnya. “Sampai ketika saya menggali lebih dalam dan mereka menjelaskan akan ada dua karakter lalu fakta bahwa Mystic Falls punya esensi tersendiri. Saya sadar banyak yang bisa dimaknai daripada sekadar posternya.” Yang mana? “Oh, yang itu ... sejumlah orang-orang cantik dengan percikan darah di tubuh mereka.” Dua setengah tahun setelah premiere show-nya pada September 2009, Dobrev percaya bahwa Diaries sudah membuktikan dirinya pada para skeptis. “Serial itu memukau dengan caranya sendiri dan bukan sesuatu yang orang-orang biasa tonton,” katanya. “Serial itu bukan tentang gadis remaja yang ribut memakai baju apa hari itu tetapi lebih kepada karakter mereka. Banyak kematian dan banyak kehilangan. Semuanya multidimensional.” Jika kedengaran berat, Somerhalder menceritakan bahwa set show-nya penuh sturm dan drang. “Kami bersenangsenang, walaupun ada karakter yang tampaknya bakal mati,” jelasnya lalu menambahkan bahwa Dobrev punya easygoing vibe. “Nina bekerja lebih keras daripada cast lain. Elena secara virtual berada di tiap scene dan jika Elena tidak ada, Katherine menggantikannya. Walaupun lelah, ia selalu membawa keceriaan bagi orang-orang di sekitarnya.” Ia juga selalu membantu. Saya sempat menjatuhkan kacamata ke tempat sampah, Dobrev segera membantu mencarinya. SEPERTI HALNYA ANAK MUDA lainnya, Dobrev berpikir bahwa sekarang adalah eranya televisi. Medium ini sangat berkembang dalam beberapa tahun terakhir untuk memuaskan kebutuhan kreatif, bahkan bagi beberapa aktor ambisius. “Kate Winslet baru saja memenangkan Emmy,” ia memberi contoh mengenai kiprah Winslet di drama
HBO Mildred Pierce. “Kalau saya boleh berani bicara, kemenangannya jauh lebih menarik daripada kemenangannya di Oscar.” Namun, Dobrev masih mengakui bahwa film punya daya tariknya sendiri. “Saya ingin menjadi orang lain, dan itu masih diperbolehkan saat saya bekerja dalam film,” jelasnya. “Saya ingin menjadi anak punk, gadis manis, atau pecandu narkoba. Banyak karakter yang bisa dieksplor.” Tahun ini, Dobrev akan bereksplorasi dalam The Perks of Being a Wallflower. Film ini ditulis dan disutradarai Stephen Chbosky, adaptasi dari novelnya sendiri yang rilis tahun 1999. Bukunya menampilkan kesan emo-literary cult classic, cerita yang bernuansa pop culture tentang anak muda asal Pittsburgh, Pennsylvania, yang introvert dan mengalami pergulatan setelah teman baiknya bunuh diri (ada juga isu lainnya). Dobrev bermain sebagai kakak perempuannya, Candace, dan tampil bareng Paul Rudd, Logan Lerman, dan Emma Watson. “Saya tidak lagi menarget audiens dalam demografis utama CW,” kata Chbosky sambil tertawa. “Jadi, saya pertama kali melihat Nina dari tape yang ia kirimkan.” Sembilan bulan di Atlanta, Dobrev sering audisi sama seperti ketika ia masih di Kanada. “Saya segera berpikir ‘Siapa ya gadis ini?’ Saya sangat penasaran.” Chbosky ingat memanggil kembali Dobrev lewat Skype ketika Dobrev syuting season finale The Vampire Diaries musim kedua. “Kami berencana melakoni satu adegan, saya memberinya instruksi, lalu ada seseorang yang mengetok pintu trailernya dan berkata, ‘Kami membutuhkan kamu.’ Lalu dia menjawab, ‘OK, beri saya dua menit!’ That blew me away. Bagi Dobrev, salah satu daya tarik The Perks of Being Wallflower adalah perbedaan filmnya dengan serialnya sendiri. “Ketika kamu sudah melakukan sesuatu dengan baik,
“Saya merasa terlalu banyak mata memandang ke saya saat ini. Saya mendambakan tempat di mana saya bisa jadi anonymous sehingga saya bisa mengeksplorasi dan mengalami banyak hal.”
“Saya ingin menjadi anak punk, gadis manis, atau pecandu narkoba. Banyak karakter yang bisa dieksplor.” orang berharap kamu akan terus melakukannya,” keluhnya. Ia telah menerima skrip yang vampire-related beberapa tahun terakhir. “Terkadang mereka seperti, ‘Ia tidak tampak polos’ atau ‘Ia kurang keren’,” jelas Dobrev. “Perkataan itu bikin frustrasi. Saya merasa seperti kanvas kosong padahal sebenarnya saya berharap orang lebih berpikiran terbuka. Itulah kenapa saya sedikit enggan. Saya lebih baik tidak melakukan apaapa daripada melakukan sesuatu yang tidak menantang bagi saya. Jika saya tidak takut melakoninya, berarti saya tidak terlalu tertarik.” “Saya pikir orang akan terkejut bagaimana Nina tidak lagi tampak dalam Candace,” Chbosky melanjutkan. “Saya pikir ke depannya Nina dapat melakukan apapun yang ia inginkan, dari komedi ala The Devil Wears Prada sampai drama yang berat. Bahkan ia bisa menjadi Bond girl yang keren juga.” Plec menambahkan bahwa ia dapat melihat Dobrev melakoni karir produser atau sutradara. “Saya selalu bercanda dengannya, mungkin suatu hari dia bisa menjadi seperti Sherry Lansing,” kata Plec merujuk pada aktris yang sekarang menjabat eksekutif di Paramount Pictures. “Nina punya kecerdasan dan sudut pandang yang berbeda.” Langkah selanjutnya adalah layar lebar yang bertujuan untuk memuaskan dahaga publik yang masih meresahkan Dobrev. “Orang banyak ingin tahu tentang kami, mereka ingin terlibat dalam hidup kami,” celotehnya. “Itulah kenapa saya sedikit dilema dengan Twitter. Di satu sisi, Twitter memberi kesempatan untuk menjangkau orang banyak dan melakukan hal baik, jika itu tujuanmu. Di sisi lain, mereka
punya kesempatan untuk tahu apa yang kamu lakukan setiap hari dan mereka bisa tahu tentang kamu sehingga tidak ada misterinya lagi. There’s nothing left to find out.” Menurut Dobrev, high public profile menyebabkan aktor tidak terlalu dapat melebur dalam karakter seperti yang Chbosky jelaskan. Ada masalah privasi juga dan seberapa jauh selebriti bisa menikmatinya. Ia mengaku, “Pada mulanya pasti sulit”. Ia menyesuaikan era Google News Alert ini. “Orang sekarang mudah tahu banyak hal yang sebenarnya personal buat saya.” Dobrev lalu bercerita soal gambar tentang buah eksotis yang ia unggah ke Twitter dengan label caption iseng apakah buah itu akan menyebabkan ia mati setelah memakannya. “Saya mencoba melucu,” katanya. “Lalu buah-buahan itu dijual di Whole Foods, ya pasti buahbuahan itu tidak akan membunuh saya tapi ibu saya meng-email saya dan bilang, ‘Lihat ini.’ Saat itu Ian sedang berulang tahun dan dalam artikel itu ditulis ‘Dobrev afraid to die on Somerhalder’s birthday’.” Ia tertawa. “I’m like, ‘What!?’” Bicara tentang Somerhalder, Dobrev sedikit tegang ketika saya membawa Us Weekly yang mengutip perkataan dua aktor yang mengonfirmasi keduanya terlibat dalam hubungan. Dalam headline tertulis: “Ian Somerhalder and Nina Dobrev: Why We Love Each Other.” “Kami belum pernah berbicara tentang apapun ke siapapun,” jelasnya. “Saya ingat wawancara itu. Mereka menanyai kami, ‘Apa yang kamu sukai dari co-star mu?’ Dan kami bercerita mengenai sepuluh soal berbeda mengenai setiap orang yang ada di serial itu. Tapi mereka memilih apa yang mereka ingin tampilkan. Dan itu tidak apa-apa, mereka punya kesenangan sendiri. Saya tidak bisa bilang saya tidak tertarik mengenai berita Brad PittAngelina Jolie dan keluarga mereka. Tetapi itu sesuatu yang kamu selalu usahakan untuk terjaga.” Usaha itu lebih mudah dilakukan di Atlanta, kata Dobrev. Di sana paparazzi hanya mengganggunya saat BET Awards atau ketika Ben Stiller syuting sebuah film beberapa blok dari Starbucks yang biasa ia kunjungi. Setelah The Vampire Diaries berakhir, ia tertarik tinggal di New York untuk menjajal potensi lost-in-the-crowd nya. “Saya merasa terlalu banyak mata memandang ke saya saat ini,” katanya. “Jadi, saya mendambakan tempat di mana saya bisa jadi anonymous sehingga saya bisa mengeksplorasi dan mengalami banyak hal.” Sebelum itu terlaksana, Dobrev punya prinsip menghindari kehebohan. “Orang bisa berspekulasi dan percaya atau tidak percaya mengenai hal-hal yang mereka lihat atau dengar,” lanjutnya. “Saya hanya ingin tidak terlalu terlibat apalagi banyak berkomentar soal itu. Saya tidak mau menyiram bensin ke kobaran api.” Selama beberapa detik, matanya melembut dalam pancaran kesedihan. Kemudian jahilnya si cat woman kembali. “Tunggu, kamu melihat itu?” ia berseru. “Saya berekspresi dengan tepat!”
Stylist: Michelle Reneau dan Beth Hoppe. Rambut: Riawna Capri di wall group memakai wella professionals. Makeup: Vasilios Tanis dari milton agency memakai diorshow. Manicurist: Stephanie Harmon dari tracey mattingly untuk nailing hollywood. Asisten fotografer: Brittany Smith dan Aaron Morganstein. Asisten stylist: Phoenix Mellow. Digital: Diy Digital. Retouching: La Boutique. Lokasi foto: pier 59 west, santa monica, l.a.
t oleh cg, shir m h le o Jaket i, short arman io lar r o p em triangu in c in c , y ilver oleh siw love, s la e m e oleh pa el, spik lee ang h le le o so h ring ne ring o t s e in dan rh m. joomi li
Long before Lady Gaga, there’s Boy George. Take a hint from his outfit and go crazy fun with it !
O l e h : AnindyA d evy. FO tO Oleh: And r e W i r e d j A. M Ak e - U p & h Ai r : pr i s c i l l A M y r n A. s t y l i st AssistA nt: d evinA d eAscA l .
Bralet: aSK. legging: Chi Shop. Blazer: MarKS&SpenC er. Sepatu: D o C . MartenS @ t he gooDS Dept . h air pieC e: a lDo & iConi a . l eoparD feD ora: iConia.
Jaket asimetris, ask. Legging, topshop. hair piece, aLdo & iconia. syaL diJadikan hair band,sash. bowLer hat, sash.
Flanel shirt, topshop. rompi rajut, Chi shop. Denim short, sash. hair pieCe, alDo & iConia. Bowler hat, sash. GelanG, Chi shop. CinCin, inCh.
Denim overall, inch. atasan, asK. hair piece, alDo & iconia. syal, sash.
Blazer, IconIa. HaIr pIece, aldo & IconIa. Syal dIjadIkan HaIr Band,IncH. Bowler Hat, SaSH. doc. MartenS, MIlIk StylISt.
Crop top, ASK. roK mini, inCh. rompi, iConiA. Fringe AnKle bootS, pedder red. hAir pieCe, Aldo & iConiA. SyAl dijAdiKAn hAir bAnd,SASh. bowler hAt, SASh.
Kemeja, aSK. Blazer, mango. Celana pendeK tartan, ChoCo ChipS. hair pieCe, aldo & iConia. Bowler hat, SaSh. Sepatu, Chi Shop.
Crop top, shorts & outer rajut, asK. Fringe anKle boots, pedder red.
Rompi, iconia. Legging, Topshop. haiR piece, aLdo & iconia. BowLeR haT, sash. KaLung, ViVi accessoRies. wedges BooTs, peddeR Red.
skippin own
Let’s get physical!
Foto: Michael cools. stylist: Patricia annash. Model: anna-VtM & thiago-VtM. MakeuP artist:
lisa Fazaki. assistant PhotograPher: keVin aulia. iassistant stylist: Philea adhanti.
AnnA: AtAsAn: nIKE Gs polo, RoK: sAsh, socKs: mIlIK stylIst, sEpAtu: nIKE coRtEz lEAthER. thIAGo: AtAsAn: nIKE n98 jAcKEt, cElAnA: 16 D’scAlE, sEpAtu: nIKE coRtEz lEAthER.
AnnA: AtAsAn: nIKE gs polo, nIKE tEE, CElAnA Kulot: sAsh, sEpAtu: nIKE dunK hI. thIAgo: AtAsAn: nIKE tEE & CArdIgAns, sEpAtu: nIKE CortEz lEAthEr.
112 AnnA: BrAlet: PlAtform, rok: Picnic, JAket: nike n98 JAcket, SePAtu: nike Af 1.
AnnA: AtAsAn: nike tee,CelAnA: ChoCho Chips, sepAtu: nike pre montreAl. thiAgo: AtAsAn:nike 98, nike tee,kemejA: 16 D’sCAle, CelAnA: 16Ds, sepAtu: nike fielD trAiner.
Menjelang kelulusannya, berusaha mencari her own glee.
tktktktktkt ktktktktktkt ATASAN OLEH DIESEL BLACK ktktktktktk GOLD, ROK OLEH GAP, COLLAR ktktktktktk DALAMAN OLEH SUNO, SEPATU OLEH SONIA RYKIEL, ANTING DAN GELANG RHINESTONE OLEH MIU-MIU, GELANG SILVER OLEH ELIZABETH COLE JEWELRY, STOKING OLEH WOLFORD.
“Saya minta maaf!”
116
Dianna Agron terlambat. Ia terlambat lima belas menit. Tetapi aktris yang namanya dikenal berkat Glee ini merasa ia sangat terlambat sehingga ia mengirim SMS bernada khawatir. Tidak lama kemudian ia muncul di Sunset Boulevard dan memberondong kami dengan permintaan maaf saat ia muncul dari kerumunan pengendara racing bike yang menenteng kopi serta para singletons yang sedang minum teh dan membaca koran Sabtu. “Saya minta maaf! Pintu garasi saya...” Ia mengangkat tangannya melewati open knit gray sweater-nya. “Pintu garasi saya tidak bisa terbuka!” Ia berhenti sebentar untuk bernafas dan melepaskan kacamata Prada-nya. Ia lalu duduk di sebelah saya di sebuah café di depan Intelligentsia, sebuah coffee shop di kawasan Silverlake Los Angeles. “Saya harus naik taksi,” ujarnya. “Tidak umum dilakukan. Saya merasa seperti New Yorker!” Agron memperbaiki duduknya dan dengan jelas saya melihat aktris 25 tahun ini jauh lebih menawan daripada ketika ia terlihat di televisi. Dalam Glee musim pertama, karakter Agron, Quinn Fabray adalah si cheerleader cantik yang pirang, bermata biru, size zero. Secara personal, mata Agron adalah hijau dan bukan biru. Mata itu adalah khas putri Renaissance yang cerdas. Rambut pirangnya telah dipotong dan tidak lagi memiliki semburan pink yang terlihat di musim ketiga yang sekarang sedang tayang. Musim ketiga memperlihatkan Quinn dari seorang ratu prom ke remaja hamil hingga masuk dalam geng nakal yang merokok di bawah bangku dan mencoba untuk menjebak perempuan yang mengadopsi putrinya (diperankan
oleh Idina Menzel dari Wicked). “Saya telah lama ingin memotong rambut saya,” kata Dianna. “Kami langsung terlibat dalam show-nya ke tur Glee Live! In Concert! tanpa banyak istirahat dan itulah tombol reset yang sempurna.” Hampir empat tahun sejak Dianna menandatangani kontrak untuk bermain dalam Glee, pemenang Emmy yang mengubah hidupnya, membawanya keliling dunia dan The Oprah Winfrey Show serta perayaan Paskah di halaman Gedung Putih. Ia hanya punya romansa Hollywood sekali dengan rekan aktornya, Alex Pettyfer, dalam I Am Number Four yang diberitakan berakhir pada awal 2011. Ia sempat berkata, “Mungkin, atau tidak!” ketika saya memintanya untuk mengkonfirmasi apakah ia sekarang sedang single atau tidak. Dianna bermain sebagai senior dalam sebuah serial tentang SMA di mana ia akan dihadapkan dengan pertanyaan yang sama dengan perannya tersebut: What’s next? Dianna dan saya bertemu di Silverlake ini untuk sekalian berkeliling di sana: Kami bicara dan ia akan berfoto-foto mendokumentasikan perjalanan kami. Beberapa fotonya bakalan dipampang di proyek berikutnya yaitu situs baru: You and Me and Charlie. Namanya merefleksikan Dianna yang suka terlibat dalam komunitas dan cintanya terhadap hal magis. Ia sempat menulis 11/11/11 post di Tumblr-nya memohon para fansnya untuk make a wish, “magick”. Situs barunya adalah ekspansi dari sisi Dianna yang suka seni, lucu, dan Tumblr-nya yang informatif. Sembari menyeruput green tea saya yang cepat dingin, ia berbicara tentang motivasinya mengembangkan situs itu dan mengakhiri Glee. “Tumblr hanya eksperimen,” katanya. “Kami sedang berada di Australia saat tur dan saya berpikir, saya sedang travelling dan saya mencintai fotografi. Saya tidak sedang syuting film jadi rasanya seru kalau mencoba melakukan sesuatu yang kreatif. Jadi, saya mulai untuk mempublikasikan foto dan musik yang saya dengarkan.” Penonton Glee yang dapat membedakan Dianna yang penuh emosi, bersemangat, dan ekstrovert daripada Quinn yang kompetitif, korosif dan menyebalkan bisa menemukan
soul sister-nya yang cinta kreativitas. Salah satu snapshot-nya adalah Dianna dan Arthur, French bulldog-nya yang mengoleksi ratusan komentar dari pembaca dalam hitungan jam. “Intinya adalah seni, tetapi sekaligus bisa menjadi forum untuk mendukung satu sama lain,” jelasnya. “Saya sadar hanya dengan mempublikasikan sesuatu, saya dapat memengaruhi orang lain.” Dianna mendongak dan melihat pada seseorang yang melambaikan tangannya padanya dari Sunset Boulevard. Kawannya itu mendekat. Ia bukan fans Glee, tetapi benar-benar teman Dianna. Salah satunya adalah aktris Juno Temple yang menuju ke ‘body store yang menjual scrub’. Saat Dianna duduk, saya membuat perbandingan asalasalan dirinya dengan Quinn. Ia punya pembelaan diri yang natural. “Terutama pada awalnya, reporter menginginkan kami untuk menjadi seperti karakter yang kami perankan, untuk menyederhanakan semuanya,” katanya. “Saya bermain dalam karakter populer dan mereka mencoba untuk mendorong saya ke dalam karakter itu seolah saya seperti itu selama ini. Saya yang waktu itu masih remaja, menangisi hal itu.” You and Me and Charlie akan memperbaiki kemampuan Dianna dalam mengklarifikasi isu jika ia anggap itu penting. “Dalam Letterman, saya berbicara tentang seorang perempuan yang tidak sengaja memukul saya, hal yang sama terjadi lagi pada musim panas ini. Saya sedang berdansa dengan teman-teman saya dan ketika saya menoleh saya tertampar olehnya,” katanya. “David Letterman menanyakan pada saya apakah saya mengoperasi
Lettering oLeh kristin eddington
COAT OLEH SANDRO, TOP OLEH CHLOÉ, SKIRT OLEH FRED PERY LAUREL WREATH BY RICHARD NICOLL, ANTING OLEH ROBERT LEE MORRIS, CINCIN OLEH CYNTHIA ROWLEY, STOKING OLEH HUE.
COAT DAN DRESS OLEH MIU MIU, SEPATU OLEH JEREMY SCOTT, ANTING OLEH LULU FROST, BROS OLEH A.P.C., STOKING OLEH HUE.
hidung saya dan saya bilang, ’Tidak, saya kira ini yang kedua. Beredarlah cerita bahwa saya melakukan operasi hidung dua kali!” wajah Dianna tampak terluka dan menampilkan kerapuhannya tersendiri. “Saya mungkin tidak menyukai materi seperti itu di blog saya,” sambungnya,” tetapi paling tidak saya bisa bicara dari hati. Kecuali jika situsnya dibajak.” KEKHAWATIRAN INI ADALAH sesuatu yang relatif baru untuk Dianna yang lahir di Savannah dan menghabiskan tahun-tahunnya di daerah asal ibunya di Burlingame, daerah pinggiran kota yang rindang di sebelah selatan San Francisco. Ayahnya adalah general manager dari Hyatt hotel di kota itu. Ibunya adalah putri dari penanam anggrek yang tampil sebagai remaja di produksi klasik 70-an, Harold & Maude jika saja Hal Ahsby tidak memotong adegannya dalam film. Dianna dan saudara laki-lakinya tinggal di Hyatt Burlingame seperti sepasang Eloises yang asli. “Ibu kami selalu menekankan bahwa saya tidak boleh merusakkan barang,” ceritanya. “Saya rasa sesekali anak-anak akan meneror hotel, membawa semua teman mereka dan melempar-lempar barang ke atrium. Kami tidak punya problem seperti itu.” Sebaliknya, Dianna dan teman-temannya terdengar idealis dan punya masa kecil yang menyenangkan. “Kami menonton Practical Magic dan kami merasa .. Semuanya keren. Film-film seperti The Craft. Ibu teman saya memiliki baju-baju Stevie Nicks dan kami berdansa ala gipsi dan segala improvisasinya di ruang tamu. Kami mencampur segala bahan dari kulkas bersama dan kami serta merta bilang, ‘Ini artinya kamu akan menemukan cinta sejatimu waktu delapan belas tahun.” Ia tertawa. “Well, pada bagian terakhirnya mungkin terlalu kekanak-kanakan. Yah, kami memang berbicara spontan. Saya menemukan jurnal saya waktu itu dan isinya sungguh memalukan, tapi juga bagus disaat bersamaan.” Seperti yang diceritakannya, Dianna adalah salah satu dari aktris Hollywood yang sangat beruntung memiliki masa
kecil yang normal dan lumayan kreatif. Ia menggambar sketsa baju ibunya yang penjahit baju bertalenta dan ibunya akan merealisasikannya. Ia mulai belajar balet sejak usia tiga tahun dan menari dengan ‘ballet company yang cukup serius’, latihan yang di kemudian hari menjadi aset yang berguna untuk Glee. “Saya ingat anak-anak membagi PowerBars, mereka makan seperdelapan PowerBars sebelum latihan dan mungkin makan lagi beberapa jam sesudahnya,” jelasnya. “Saya beruntung karena dapat mengalami banyak hal selagi muda, punya seorang cowok yang melempar batu ke jendela dan membuat saya gugup ketika keluar sembunyi-sembunyi lalu berkata, ‘Ayo lari ke taman!” dan kami pergi menyusuri jalan dan tertawa seperti ‘Ya Tuhan, bagaimana jika ibu dan ayahmu keluar?” Memori itu terselip di lidah Dianna. “Saya teringat salah satu teman saya minum dan memuntahkan Chinese food di karpetnya dan kami harus membersihkannya sambil berharap “Saya tidak akan pernah minum, ini menjijikkan!” Saat Dianna dan temantemannya lebih mengingat kembali peristiwa itu, ia berkata “Kita akan pergi ke lapangan berlumpur, minum bir sambil tertawa kencang, bermain touch football lalu pulang ke rumah dalam keadaan jorok dengan pakaian penuh noda lumpur sambil berujar,’ Maaf, Mom’.” Dianna menimbang adegan ini dengan mata yang penuh perspektif. “Dalam skema seperti ini, saya yakin orang tua akan berharap seperti itu.” DIANNA DAN SAYA MENUJU KE arah timur Sunset Boulevard menuju ReForm School yang merupakan high end, brick-and-mortar Etsy. Ia mengambil foto sebuah “magic tonic” (Bagaimana kamu tidak menginginkan itu?” tanyanya) dan menawarkan penilaian tentang belanja
119
di hari Natal: “Saya sadar jika saya tidak merayakan Natal lebih dulu, saya tidak akan memberikan orang-orang hadiah yang berharga,” katanya. “Proses belanja Natal saya mungkin masih setengah jalan sehingga saya tampaknya terlalu awal, tapi saya senang.” Ia membawa dua kalendar bikinan ilustrator Nib Geebles dan membolak balik isi buku Hollywood Forever, pemakaman yang terletak di West Hollywood. Tempat itu terkenal sebagai tempat peristirahatan terakhir dari berbagai orang terkenal, dua anggota Ramones Dee Dee dan Johnny, gangster Bugsy Siegel dan Terry, anjing yang bermain sebagai Toto di The Wizard of Oz. “Saya mencintai pemakaman Hollywood Forever,” ujarnya. “Saya punya gambar yang sangat lucu dengan Jenna (Ushkowitz, yang bermain sebagai Tina di Glee) di depan memorial Johnny Ramone. Mereka punya nisan dengan goresan wajah. Terkadang mereka terlihat aneh dan terkadang juga lucu, hampir seperti Glamour Shots.” Kami mengagumi teepee berukuran delapan setengah kaki di belakang toko
saat kami mengunjungi beberapa teman Dianna yang menyindir bahwa mereka telah berkeliling mencari ‘classy hispter’. “Tentu saja kamu sedang melihat teepee sekarang,” salah satu laki-laki bilang kepadanya. “So, do you guys want to go four ways on this?” “Saya hanya berpikir mengenai halhal yang dapat mengingatkanmu untuk menjadi anak-anak...” ujar Dianna. “Dude, saya mendengar Bill Gates punya ruangan trampolin,” salah satu lakilaki berkata. Mereka kembali berpelukan beberapa saat dan kami berpisah ke mobil masing-masing. “Seperti saya bilang, ini bukanlah bagian tidak populer dari kota ini,”ujar Agron dengan nada meminta maaf.
dan saya berencana melanjutkan Sunset melalui Silverlake tetapi kami menyadari kami bisa dengan mudah mengemudi ke Hollywood Forever. Ketika kami sampai, satpam yang ngantuk setengah mengangguk ketika kami meluncur melewati pintu. Kami keluar dari mobil sewaan itu dan Dianna mengantarkan saya ke wooden roosts yang mengelilingi pemakaman dengan populasi burung merak yang semuanya bertengger di rumah mereka pagi itu. “Mengapa kamu tidak berkeliling hari ini?” ia bertanya pada mereka. Dianna memulai karir sebagai aktris yang penuh usaha yang dilengkapi dengan Durango yang ia beli dengan uang yang didapatnya dari pekerjaan sepulang sekolah di butik Burlingame bernama Morning Glory di L.A. di mana ia menyewa apartemen di Koreatown. “Apartemennya sedikit berantakan, tidak seperti dalam gambar yang bisa kamu kirim ke ibumu dan berkata ‘Lihat bagaimana tempat tinggal saya. Love, your 18-year-old.,” kata Dianna. “Suatu malam sepulangnya dari latihan menari, ada helikopter SWAT berputar-putar di atas gedung yang saya tinggali. Saya berpikir, Apa yang harus saya lakukan dalam situasi ini? Saya berbicara dengan kepala SWAT dan berkata,’Saya benci harus bertanya ini, tapi apa sih yang terjadi?’ Mereka menjawab, ‘Kembali saja kedalam.” Dianna menjelajahi Trader Joe’s untuk mencari sayuran yang murah dan menukar beberapa bahan dengan roommates-nya yang kira-kira membutuhkan. “Kamu butuh telur? Saya butuh susu!” Ia jadi lebih fokus pada akting daripada mencari pekerjaan. “Saya memutuskan untuk tidak khawatir ketika mencoba audisi ketika saya harus bekerja.” Ia mengambil kursus akting dan pelan-pelan menyusun résumé dengan peran-peran kecil di CSI: NY, Heroes, dan Veronica Mars. Saat di pemakaman, Dianna berhenti sebentar untuk mengambil foto sebuah kuburan dengan pohon pinus kecil tumbuh di dekatnya. Sebuah memorial yang detil dengan pernak-pernik untuk yang meninggal. “Saya suka kuburan yang di sana, yang ada snow globesnya,” ia berujar sambil memeragakan bentuknya. Sembari menyusuri jalanan kecil, ia mulai bercerita tentang sebuah
COAT OLEH TOPSHOP, DRESS OLEH EMPORIO ARMANI, ANTING OLEH TARINA TARANTINO.
121
DRESS OLEH JUICY COUTURE, ANTING OLEH TARINA TARANTINO, SUNGLASSES OLEH JEAN PAUL GAULTIER BY MIKLI, TIGHTS OLEH WOLFORD.
acara yang mengubah hidupnya. “Saya sedang berproses saat writer’s strike terjadi dan semuanya seketika berhenti,” ceritanya. “Tetapi ketika saya membaca skrip Glee, saya terobsesi dengannya.” Dianna menunjuk dinding yang membatasi pemakaman dengan Paramount lot, lokasi syuting acara itu. “Mereka berencana untuk membatalkan karakter itu, tapi Robert (Ulrich, casting director-nya) menawari saya untuk mencoba lagi. Saya menerima tawaran itu dan mereka menelepon saya dua hari berikutnya. Ia meminta saya untuk kembali dan meluruskan rambut saya serta mengenakan pakaian seksi. Saya bertanya,’ Pertama, apa itu seksi?’ Saya berada di audisi di Venesia dan mengenakan pakaian yang sama dengan yang saya kenakan sebelumnya karena itu adalah dress keberuntungan saya saat itu. Rambut saya masih keriting jadi saya membeli pelurus rambut dan meluruskan rambut saya di Starbucks.” Robert mengatakan ia mengingat prosesnya dengan sudut pandang yang serupa. “Ketika kamu mengaudisi gadis cantik, segalanya lebih sulit daripada yang orang banyak pikirkan. Kami membawa banyak gadis cantik untuk diperkenalkan,” jelasnya. “Ryan Murphy memikirkan ide spesifik.” Saat Dianna diaudisi Robert, ia menyanyikan “Fly Me to the Moon” di kantornya. “Jelas, ia menyanyi dengan cantik dan ia jelas bertalenta. Tetapi lebih daripada itu, Dianna akan jadi bintang besar,” kata Robert. “Kami tahu beberapa saat setelah ia memasuki ruang audisi.” Dianna menandatangani kontrak segera setelahnya. Salah satu adegan yang Dianna lihat adalah Cory Monteith sebagai Finn yang sedang bernyanyi di shower. “Saya merasa panas dingin,” katanya. Perasaan itu ternyata mutual. Ketika Dianna menyanyikan ‘Say a Little Prayer’, Cory merasakan hal yang sama. Saya merasa gaya acara kami telah ditemukan. “Saya tahu ini akan terjadi.” Peristiwa itu terjadi tiga setengah tahun yang lalu dan Dianna merasa yang diramalkan Cory telah mencapai sembilan
puluh persen. Ini menandakan bahwa talenta Dianna telah menguasai cerita Glee yang dramatis dan banyak tuntutan. Glee adalah acara penuh kemenangan untuk para geek dan paling tidak pada awalnya, Quinn adalah si cantik yang opresif dan suka mengancam. Lalu, ia kena batunya. Quinn kalah dalam pertarungan cinta segitiga, diusir dari rumah, ditelantarkan orang tuanya dan keluar dari skuad pemandu sorak, meninggalkan New Directions, dan merelakan bayinya diadopsi orang lain. Saat wawancara ini berlangsung, Quinn sedang bergabung dalam geng anak-anak nakal dan memulai misi diam-diam untuk mengambil kembali anaknya. Tak seorangpun mengira jalan itulah yang diambil Quinn dalam evolusi hidupnya yang sedang berlangsung ini. Kami duduk di pantai yang punya pemandangan damai di pemakaman itu. Di sana ada puncak menara dengan hiasan mozaik yang merefleksikan cahaya keemasan matahari sore. “Saya berpikir cukup berbahaya jika saya mengalihkan energi saya hanya untuk satu hal apalagi ketika hal itu akan berakhir,” jelasnya. Seberapa cepat berakhirnya? “Saya sekarang menjadi senior. Tampaknya saya akan lulus tahun ini.” Apakah Dianna akan lulus dari acara ini ataukah karakternya saja yang lulus dari SMA-nya. Atau apakah Quinn, Finn, dan karakter-karakter senior akan berada di McKinley dalam lima tahun. Masih belum diketahui. Namun, Dianna berpendapat dalam perumpamaan maupun secara gamblang, bahwa kelulusan akan segera tiba. “Ketika segalanya berakhir, kamu harus melangkah lagi. Tentu kamu tidak pernah berharap bahwa perpisahan akan menghancurkanmu. Kamu tidak mungkin menelepon temanmu yang tak kamu jumpai selama empat tahun dan berkata,’ Hey, what’s up?’ Dan mereka meninggalkanmu.” Antidotnya ini adalah usaha untuk menjaga hubungan dengan intensitas energi yang sama yang ia berikan untuk Glee, momen
belanja Natal, blog dan tulisantulisannya. “Kamu harus mengimbangi pekerjaanmu dengan menghabiskan waktu dengan teman-teman, keluarga, menjalani hidup, pergi nonton film dan konser, melakukan pekerjaan normal, mengadakan pesta, dan main board games.” Daftarnya memang panjang. “Terkadang saya lebih banyak tidur.” Seminggu yang lalu, Dianna dan teman-temannya berbusana ala Rugrats dalam rangka pesta Halloween yang digelar oleh makeup artist Glee, Eryn Mekash. Ia menjadi Reptar dan mengecat mukanya menjadi hijau dengan kostum Godzilla yang merupakan pembelian Amazon pertamanya. “Kami memutuskan akan lebih seru jika kami punya party bus yang bisa membawa kami berkeliling,” katanya. “Rasanya seperti kembali ke masa SMA , ketika ada dansa, lampu dan musik techno. It was amazing.” Dianna telah mengeplot untuk bersenang-senang tanpa tahu melakukan apa yang akan ditemuinya. Meskipun ia sendiri juga tahu, “menanam bibit yang akan bertumbuh akan melaju saat saya punya energi dan waktu untuk melakukan sesuatu.” Sifat yang membuat Quinn menarik adalah mentalnya yang kuat seperti baja, ia tampak prinsipil di balik wajahnya yang seperti china-doll. Quinn lemah lembut dan tekun, sementara Dianna lebih ekspresif. Sepertinya ada kekuatan gravitasi yang membawa orang-orang di sekitarnya untuk mendekat. Dianna berpendapat, karakternya bukan keras tetapi berapiapi. Sebuah sifat yang mengagumkan. “Di hari pertama saya tidak lagi bersama orang-orang hebat itu, saya akan menitikkan air mata,” ucapnya. Dan bagaimana ia akan menghabiskan hari pertama itu dalam seumur hidupnya? “Saya benar-benar tidak tahu. Kami menahan itu. Ada sebuah buku yang mungkin saya lirik,” Dianna melanjutkan. “It’s all about the puzzle of putting it together.”
lihat foto dianna di silverlake dan hollywood forever di nylonmag.com
STYLIST: MICHELLE RENEAU. HAIR: JENNY CHO DARI WALL GROUP MEMAKAI SUAVE PROFESSIONALS. MAKEUP: GEORGIE EISDELL DARI EXCLUSIVE ARTISTS MEMAKAI DIOR. ASISTEN FOTOGRAFI: JOHN MAXWELL DAN BYRON NICKLEBERRY. ASISTEN STYLIST: WHITLEY ROBINSON DAN LINDSAY POGEMILLER. DIGITAL: DIY DIGITAL. RETOUCH: LA BOUTIQUE. TERIMA KASIH UNTUK PIER 59 WEST, LESLEY ISIORDIA DI UNIVERSAL LOCATIONS DAN BEN ROSS DI LEICA CAMERA.
Hit the Town: van she tech
Van She Tech membawa ciri band Van She dengan ornamen Ze Vemixes Oleh: Jessica Hanafi. Foto: dok. Maja Group Indonesia
the technologic phase MAJA GROUP INDONESIA ingin memenuhi keinginan dan hasrat para penikmat lifestyle yang juga menginginkan kenyamanan dan sensasi high fashion. Salah satu perwujudannya adalah Maja House yang menyajikan suasana teduh dengan desain minimalis yang lapang tapi tidak meninggalkan esensi kemewahannya. Terletak di Jl. Terusan Sersan Bajuri 72, Bandung, Maja House merasa tidak cukup hanya menjadi salah satu tempat hangout urban anak Bandung ataupun passersby dari Jakarta. Maja House berusaha mengukuhkan dirinya dalam bisnis entertainment untuk menyediakan kebutuhan pengunjung setianya. Salah satunya, Maja House menghadirkan DJ dan production duo Van She Tech pada Sabtu, 11 Februari lalu di Sugar & Cream Rooftop Bar & Restaurant, Maja House 2nd Floor. Duo ini merupakan era postromantic dari band elektro pop asal Sydney, Australia, Van She yang beranggotakan Nicholas Routledge, Matt van Schie, Michael Di Francesco, Tomek Archer
124
itu. Duo Van She Tech berencana memantapkan sound mereka yang baru dengan menyalurkan kemampuan mereka dari satu sold-out club show ke sold-out club show lainnya. Van She Tech seolah bersandar pada mantra ‘less horse, more pummel’ saat memamerkan talenta mereka kepada penonton yang haus akan kombinasi sempurna, teknik bermusik mereka yang cekatan, hingga kegilaan di klab. Selalu ada alasan mengapa kehadiran mereka membuat sebuah klab selalu kewalahan dengan status sold out sebelum waktunya. Van She Tech merekonsepsikan album debut Van She yang berjudul ‘V’ dengan sound techno yang lebih ‘ramping’. Mereka menyebut kumpulan remix-nya dengan Ze Vemixes. Jelas, seluruh konsep Van She Tech adalah menjadi pembentukan kembali band Van She dengan penulisan lirik berkualitas yang juga masih mudah untuk didendangkan hanya dengan dua tiga kali dengar. Tidak lupa pemenuhan kualitas sound dengan ornamen big drums dan thick synths. Proyek ini mungkin riskan. Namun, tidak ada salahnya punya keyakinan lebih. Van She Tech tampil bersama Adit dari Rock & Roll Mafia dan Simon Patardo dari Sugar&Cream. We spotted some cool people danced the night away until the dawn is breaking.
Hit the Town: Mini
hot on wheels A hot night to celebrate the hottest car at the moment. Rejoice! MINI Countryman has arrived! Oleh: Resti Purniandi. Dokumen: BMW Group Indonesia.
PARKIR TIMUR SENAYAN pada tanggal 27 Januari lalu dipenuhi dengan para beautiful people Jakarta untuk menghadiri party MINI Countryman atas debutnya di Indonesia. MINI Countryman adalah model pertama dari MINI dengan empat pintu, dipadukan dengan ground clearance dan posisi duduk lebih tinggi. Hmm… mungkin gambaran tersebut agak berbeda dengan model MINI lainnya yang selama ini kamu kenal. Tetapi juga seperti kata Ramesh Divyanathan, Presiden Direktur
BMW Group Indonesia, “MINI Countryman masih memberikan pengalaman yang akan menampilkan senyum di wajahmu seperti ketika kamu mengendarai model MINI lainnya.” so fear not! “Selain itu model ini juga memberikan ruang interior yang lebih luas dan fungsional yang akan menarik para penggemar baru di Indonesia yang baru mengenal MINI.” Selain itu ada satu hal yang sangat cool tentang mobil ini, yaitu fitur MINI Connected untuk para pengguna iPhone Apple. Dengan tingginya mobilitas generasi sekarang, fitur ini member kita kenyamanan untuk tetap bisa mempunyai koneksi dengan dunia luar. Yes, it means kamu bisa mengupdate status kamu di social media seperti Facebook dan Twitter while on the move. Satu lagi, dengan fungsi Dynamic Music kamu bisa merancang soundtrack dengan pilihan lagu sesuai keinginanmu, dengan ritme dan volume suara yang akan mengikuti gaya menyetirmu. Yup, akhirnya keinginanmu untuk bisa merasakan pengalaman berada di
dalam sebuah real life video klip bisa terkabul. Sementara sang primadona malam itu berada di tengah venue dan ramai dikerubuti para fans barunya. Suasana pesta semakin memanas dengan penampilan The Angel Percussion dan LED dancers. Pada satu sisi area bar dipenuhi dengan para tamu yang menikmati berbagai cocktail yang one of a kind malam itu. I tell you, no party would be perfect without those yummy cocktails! Lebih dari 400 tamu yang datang dengan beberapa wajah selebriti ibu kota yang sudah tidak asing lagi juga dihibur dengan DJ Anton Wirjono yang sudah terkenal dengan kemampuannya membuat penuh lantai dansa. Sekarang setelah perkenalanmu dengan MINI Countryman, tugas selanjutnya adalah memikirkan, warna MINI Countryman apa yang cocok dengan kepribadianmu, Pure Red, Light Coffee, Bright Yellow, Surf Blue or Light White? I think I’ll go with the red one.
125
shopping list 16 D’Scale, Level One @ Grand Indonesia
Dewi Sri Spa by Martha Tilaar, Grand Indonesia
ALDO, Plaza Indonesia lt. 2 (021) 3926893
Dia.Lo.Gue Artspace, Jl. Kemang Selatan 99A Jakarta Selatan
Anna Sui, Sogo @ Plaza Senayan Ask, www.askbyasky.com
Diana Ross (Makeup Artist), 081932492078, double_dm@ yahoo.com
Biotherm, Debenhams @ Senayan City
Dorothy Perkins, Grand Indonesia Sky Bridge lt. 1 (021) 2358 0543
Bourjois, Sogo @ Plaza Senayan
Estee Lauder, Sogo @ Plaza Senayan
Chi Shop ITC Mangga Dua lt. 4 blok D no. 140 (021) 92736668
Kiehl’s, Seibu @ Grand Indonesia
Miss Selfridge, Senayan City lt. 1
L’Occitane, Plaza Indonesia lt. 3
Molton Brown, Glow Living Beauty @ Plaza Indonesia
L’Oreal Paris, Seibu @ Grand Indonesia Lacoste, Grand Indonesia lt. LG Lisa Fazaki (Makeup Artist) 085692004039 M.A.C, Grand Indonesia West Mall lt.G, (021) 23580139
NIKE, Pacific Place lt. 2 Jakarta Selatan NYX Cosmetics, EX lt. 1, (02133711260) O.P.I, Plaza Indonesia lt. LB E63
Skin Food, EX lt. 1 (021)70769238
PAC Plaza Indonesia LB
The Goods Dept, Plaza Indonesia Ext lt.4
Fifi Accessories, ITC Mangga Dua lt. 4 blok D no. 64
Make Up For Ever, Plaza Indonesia Lt. 2 (021) 31990177
Choco Chips, www.chocochipsboutique.com, ITC Mangga Dua lt. 4 blok D no. 62 (021) 62300027
Glow Living Beauty, Plaza Indonesia, lt.1 (021) 3928188
Make Up Store, Plaza Indonesia lt. 1
Guardian, Plaza Indonesia
Mango, Grand Indonesia lt. LG
Pedder Red, Plaza Indonesia lt. 1
Iconia, ITC Mangga Dua lt. 4 blok D no. 177E - F (081318505555)
Marc By Marc Jacobs Plaza Indonesia lt. 1 (021) 3143363
Picnic, Grand Indonesia Level One
Debenhams, Senayan City
Inch, ITC Mangga Dua lt. 4 Keratase, Alfons Salon @ Grand Indonesia
Sash, ITC Mangga Dua lt. 4 D35 (021)6126560
Oriflame, Menara Standart Charterd 1st Floor Jl. Prof. Dr. Satrio no. 64 Jakarta (021) 25532244
Bobbi Brown @ Glow, Plaza Indonesia lt. 1 (021) 392 8188
Danjyo Hiyoji, Grand Indonesia Level One
Revlon, Debenhams @ Senayan City
Seibu, Grand Indonesia
M)Phosis, Plaza Senayan lt. 2 231B (021) 5725174
CS Accessories ITC Mangga Dua lt. 4 blok D no. 36/63 (021) 80782679
Priscilla Myrna (makeup Artist), 0817885533, priscillamyrna@ yahoo.com
Olivia Worotitjan (Makeup Artist) 08159176999, ollypw78@gmail. com
Face Shop, EX Lt. 1
Clinique, Sogo @ Plaza Senayan
Prada Candy available at SEIBU Grand Indonesia Lt. G
Shiseido, Seibu @ Grand Indonesia
The Body Shop, Plaza Indonesia lt. 3 (021) 319 26938
TOPSHOP, Senayan City Lt. 1
Marks & Spencer, Plaza Indonesia lt. 2 (021) 31930448
Pink Label, ITC Mangga Dua lt. 4 blok D no. 124 & 107 (021) 6126561
Mavala, Debenhams @ Senayan City
Platform, ITC Mangga Dua lt. 5 blok B no. 13 (0817775131)
Velvet Apple, www.velvetappleshop.com
star maps: socks
mad for socks Inilah saatnya untuk dandan manis dengan pilihan kaos kaki yang lucu ini and have fun with them!
Teks: Patricia Annash | Foto: Rizki Rezahdy
Sash, Rp. 40.000
Topshop, Rp. 79.000
Mango, Rp. 129.000
Topshop, Rp. 79.000
Topshop, Rp. 69.000
Sash, Rp. 40.000
Topshop, Rp. 79.000
Mango, Rp. 69.000
Topshop, Rp. 69.000
Red Herring @ Debenhams, Rp. 79.000
TED BAKER, price by request
Alexa Chung
Red Herring @ Debenhams, Rp. 79.000 Red Herring @ Debenhams, Rp. 79.000
127
bag check: going neon
Searah jarum jam dari kanan ataS:
eyeshadow, rp 280.000, maC; Blush, rp 255.000, maC; eyeshadow, rp 280.000, maC; eyeshadow palet, rp 200.000, nYX; Pressed powder, rp 430.000, Bobbi Brown@Glow; eyeliner, rp 230.000, maC; Pigmen powder, rp 275.000, maC; Parfum, price by request, Lolita Lempicka; kuteks, rp 70.000, nYX; highlighter pen, rp 480.000, Bobbi Brown@Glow; Gelang, @rp 129.000, mango; tote bag, price by request, marc by marc jacobs; Flat shoes, rp 639.00, mango; ipad cover, price by request, marc by marc jacobs; iphone cover, price by request, marc by marc jacobs; kalung, rp 419.000, mango; Gelang, rp 169.000, mango; Sunglasses, rp 379.000, mango; eyeshadow, rp 280.000, maC; kuteks, rp 70.000, nYX; kuteks, rp 70.000, nYX; Lipstick, rp 210.000, maC; eyeliner, rp 80.000, nYX; Lip gloss, rp 270.000, Bobbi Brown@Glow; Cheek tint, rp 260.000, Bobbi Brown@Glow; Skinfinnish, rp 335.000, maC; top, rp 429.000, mango.
neon wave
Atribut dengan warna-warna neon yang vibrant akan secara instan memperbaiki mood mu. Go ahead and try! Oleh: Anindya Devy. Foto Oleh: Rizhki Rezahdy.
128
FACEBOOK.COM/TOPSHOPINDONESIA
BECOME A FAN ON
JAKARTA SENAYAN CITY LEVEL 1, GRAND INDONESIA BRIDGE LEVEL 1, PONDOK INDAH MALL 2 LEVEL 1, CENTRAL PARK GROUND FLOOR BANDUNG PARIS VAN JAVA RESORT LEVEL BALI SOGO DISCOVERY SHOPPING MALL LOWER GROUND